laporan-kegiatan-walhi-di-pgc-wtox

Page 1

Laporan Kegiatan Walhi dalam Program PGC- IPA 2-7 Desember 2013

Komodifikasi Lingkungan dalam isu perdagangan global Latar Belakang Sebagai sebuah organisasi besar Walhi memiliki kepentingan dalam merespon isu global. Apalagi faktanya isu lingkungan telah menjadi isu yang menjadi tarik menarik kepetingan masing-masing negara. Pada tahun 2013 ini, Indonesia menjadi panggung dunia dengan menjadi tuan rumah dari 3 pertemuan besar international pada tahun 2013: Rapat Tingkat Tinggi PBB tentang Pencapaian Pembangunan Paska 2015 (Maret), Pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik ( APEC, 1-8 Oktober), Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO, 3-6 Desember). Forum-forum ini diselenggarakan ditengah-tengah berlangsungnya krisis ekonomi, keuangan, iklim, energi, pangan dan politik ditingkat global. Konteks lingkungan, perubahan drastic dari bentang alam akibat ekstraksi sumberdaya alam yang tidak henti dengan tujuan hanya untuk mempertinggi dan mengakumulasi profit bagi bisnis sektor sumberdaya alam telah mengancam masa depan bumi. Perubahan iklim yang sangat ekstrim memberikan dampak yang buruk terhadap keberlanjutan kehidupan jutaan penduduk dunia. Isu hangat yang akan dibahas pada KTM WTO yang ke – 9 ini adalah mengenai fasilitas perdagangan (trade facilitation) dan isu negara dengan tingkat perkembangan yang rendah (least development countries). Beberapa agenda yang mungkin saja dibahas diluar agenda yang telah disebutkan yaitu: Standstill, Singapore issues, Pelarangan larangan pembatasan ekspor, greening trade, global value chains, plurilateral agreement pada Govt Procurement Agreement dan Information Technology Agreement. Jika menurut perkembangan dan praktik yang ada, Isu Hijau telah menjadi alat legitimasi dalam merampok negara berkembang yang kaya sumberdaya alam. Alasan iklim menjadikan masyarakat adat dan masyarakat hutan di Indonesia terancam tersingkir karena REDD+, pun demikian dengan isu Blue Carbon yang mengusir nelayan dari ruang hidupnya. Perkembangan terakhir adalah bagaimana isu green dimasuk dalam skema pembangunan melalui Green GDP dan lain sebagainya. Seluruh program green atas nama penyelamatan lingkungan semakin massif masuk ke Indonesia. Dimotori oleh Amerika, Krisis energy fosil yang menyebabkan semakin meningkatnya suhu bumi dan mendorong perubahan prilaku masyarakat agar mendorong energy berkelanjutan dilakukan dengan ekspansi dan perampasan tanah untuk perkebunan skala besar khususnya untuk sawit. Bahkan sawit dilegitimasi dan dipaksa masuk dalam skema penurunan emisi karbon. Sinar Mas adalah salah satu perusahaan yang mendapatkan legitimasi ini. Akibatnya Sinar Mas semakin mengintensifkan seluruh anak perusahaannya untuk melakukan perampasan tanah di Indonesia.


Lebih dari separuh dana US $ 600 juta dari Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact dipergunakan untuk proyek AS di Indonesia dengan judul Green Prosperity Project untuk membangun sumber energi alternatif terbarukan dan manajemen sumber daya alam. Perusahaan milik kapitalis monopoli internasional AS, telah menancapkan kukunya di sektor energy terbarukan melalui proyek Geothermal. Chevron Pasific dan General Electric. Adalah dua perusahaan Amerika yang sudah memonopoli sektor energy terbarukan ini. Usaha ini dioperasikan secara sistematis melalui USTDA’s Geothermal Development Initiative. Proyek Geothermal di Jawa Barat dan Halmahera adalah pilot utama dari proyek pembangkit panas bumi yang akan dijual ke bangsa dan rakyat Indonesia kembali dengan harga sangat mahal Melalui program ini Amerika Serikat telah memastikan keuntungan awal setidaknya US $ 433 juta hanya dari mengekspor peralatan dan jasa belum termasuk tenaga kerja, keuntungan praoperasi. Dari pertambangan panas bumi ini, Amerika Serikat dapat menggerakkan industri dan menjual peralatan pembangkit dan berbagai peralatan listrik baru “pro-lingkungan” ke Indonesia. Dalam situasi ini, sebagai organisasi lingkungan terbesar di Indonesia, Walhi berkepentingan untuk mengcounter isu dan pembajakan “green” dalam skema kapitalis monopoli dan tidak pernah merubah model perdagangan yang menguntungkan rakyat. Semakin meningkatkan krisis lingkungan berupa tersingkirnya masyarakat dari ruang hidup, bencana ekologis dan menggagalkan agenda penyelamatan iklim di Indonesia adalah fakta yang tidak bisa dihindarkan dalam perkembangan hari ini. Walhi menjadi salah salah satu rumah konsolidasi gerakan rakyat merespon agenda global. Pada awal tahun 2013, tepatnya Januari 2013, Walhi bersama organsasi jaringan mendeklarasikan Indonesia Peoples’ Alliance/Aliansi Rakyat Indonesia. ARI/IPA diorganisir sebagai wadah bagi berbagai inisiatif dari masyarakat sipil dan organisasi akar rumput dalam rangka merespon agenda global 2013 di Indonesia. Pertemuan awal ARI/IPA diselenggarakan pada 20-21 Januari 2013 di Wisma YTKI, Jakarta, dimana perwakilan dari berbagai macam organisasi akar rumput mengemukakan pandangannya tentang agenda global 2013 di Indonesia dan menyatakan sikapnya untuk memastikan aspirasi rakyat terdengar ditengah agenda internasional tersebut. Para perwakilan yang hadir, bersepakat untuk membentuk Aliansi Rakyat Indonesia (Indonesian People’s Alliance) dengan dasar sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Mempromosikan kedaulatan rakyat! Hentikan liberalisasi perdagangan! Stop perjanjian baru WTO! Perdagangan yang mengabdi rakyat!


5. Kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan antar negeri! 6. Bubarkan WTO-Junk WTO Pada saat deklarasi ada sekitar 22 Organisasi yang bergabung dalam IPA. Namun dalam perkembangannya sampai Desember tercatat lebih dari 63 organisasi nasional bergabung dalam IPA. Disaat yang sama, IPA nasional juga telah berhasil membangun IPA diberbagai daerah. Ada beberapa daerah yang dinilai strategis karena memiliki perwakilan negara-negara maju khususnya AS di Indonesia, seperti Medan, Jakarta, Bali, Surabaya, Makasar. Diluar itu juga IPA telah berhasil dibentuk di Jambi, Mataram, dan Batam. Perkembangan signifikan ini disebabkan juga berhasilnya konsolidasi anggota IPA keseluruh wilayah yang mereka miliki. Sehingga membuat gerakan rakyat melawan WTO secara massif dapat di rasakan. Untuk memudahkan pekerjaan kampanye di Bali, maka IPA membuat konsep kegiatan dengan nama People Global Camp. Konsep Program People Global Camp Peoples Global Camp, akan mengorganisasikan kegiatan dibawah ini dalam rangka untuk memastikan keberagaman kesempatan bagi aktivitas pembelajaran dan sharing diantara sesame peserta PGC. a. Kegiatan sektoral dan tematik, yang akan diorganisir agar dapat memberikan kontribusi dan masukan kepada pertemuan umum peserta PGC. b. Kegiatan ‘Self organized’, kegiatan ini untuk memfasilitasi organisasi-organisasi yang ingin mempromosikan isu-isu khusus, keterampilan tertentu c. ‘Inside-outside bridging’-Forum kordinasi-diorganisir dalam rangka menghubungkan dan mengkomunikasikan organisasi-organisasi yang akan menghadiri kegiatan resmi WTO dan kegiatan PGC, terutama untuk meastikan kesinambungan kampanye yang dilajukan didalam dan diluar. d. Global Peoples’ Conference -Global Peoples Confrence-Pertemuan umum yang ditujukan untuk mengintegarsikan seluruh rekomendasi seluruh kegiatan didalam PGC dalam rangka untuk memformulasikan Global Peoples Declaration (Deklarasi Rakyat Dunia). e. Global Days of Action - Global Days of Action-adalah jadwal mobilisasi aksi-aksi rakyat yang akan dilakukan secara simultan diberbagai tempat dan negeri.

Tujuan Program Walhi

Secara umum tujuan dari program ini adalah melakukan kampanye penolakan terhadap perampokan sumberdaya alam dengan dalih “Green”


Tujuan khusus: 1. Memblejeti kepentingan Kapitalis Monopoli internasional di sektor lingkungan di Indonesia 2. Counter Isu terhadap perjuangan lingkungan hidup yang berkelanjutan versi rakyat Output 1. Lahirnya satu deklarasi lingkungan yang menjunjung tinggi keselamatan lingkungan dan keadilan ekologis 2. Adanya model kelola lingkungan yang tidak eksploitatif dan menguntungkan kapitalis monopoli

Konsep Kegiatan Program Walhi secara langsung terhubung dengan program People Global Camp IPA. Ada dua kegiatan yang diikuti oleh Walhi yakni menjadi salah satu pembicara dalam sesi Plenary yang membrainstorming problem besar dan krisis global. Dalam konteks ini Walhi memberikan satu sesi khusus dengan tema “Climate Change, Trade, and Commodification of Nature. Selain itu, kegiatan yang di ikuti Walhi dalam People Global Camp adalah Kegiatan : 1. Workshop Sektoral Lingkungan Tujuan : Perubahan Iklim dan Praktik Perampokan Sumberdaya alam di Indonesia untuk perdagangan global-Studi Kasus Kalimantan Tengah Workshop ini akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Rabu, 4 Desember 2013 Pukul : 13.00 – 15.00 WITA Tempat : Tenda Sektor Lingkungan Peserta : 30 orang peserta yang berasal dari nasional maupun luar negeri 2. Workshop Tematik “Sawit yang Rakus Lahan” Tujuan : Mengkampanyekan tentang Buruknya praktik sawit di Kalteng Hari/Tanggal : Kamis, 5 Desember 2013 Pukul : 10.00 – 12.00 WITA Tempat : Tenda Tematik Peserta : 30 orang peserta yang berasal dari Lokal Bali, Nasional dan Luar Negeri


3. Pameran Foto “ Gambar Yang Menggerakan “ Sebuah pameran yang mengambarkan kehancuran lingkungan dan perampokan sumberdaya alam dan daya survival rakyat melawan ganasnya monopoli asing Hari/Tanggal : Rabu, 3-6 Desember 2013 Tempat : Ruang Terbuka PGC 4. Workshop Tematik “Tolak Reklamasi Teluk Benoa” Tujuan : Mengkampanyekan penolakan FoR Bali terhadap reklamasi teluk benoa untuk kepentingan pemodal dan menyingkirkan nelayan di Teluk Benoa Hari/Tanggal Pukul Tempat Peserta

: Rabu, 4 Desember 2013 : 13.00 – 15.00 WITA : Tenda Tematik : 30 orang peserta yang berasal dari Lokal Bali, Nasional dan Luar Negeri

5. Speak out : Rakyat Melawan Perampokan Sumberdaya Alam Speak out adalah kegiatan dimana seluruh peserta speakout bebas menyatakan pendapat dan pandangan dan dukungan terhadap satu keadaan. Tujuannya adalah untuk mampu menggugah, menginsiprasi dan menggerakan rakyat dalam mempertahankan sumber-sumber kehidupan dari monopoli modal Kegiatan ini akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 4 Desember 2013 Pukul : 15.30 – 17.00 WITA Tempat : Area speak out PGC Peserta : 50 orang peserta yang berasal dari Lokal, Nasional maupun Luar Negeri 6. Pemutaran film South to South Aktivitas ini merupakan kegiatan pemutaran dan diskusi film tentang praktik-praktik perampokan sumberdaya alam di berbagai negara selatan, serta film documenter tentang kerusakan lingkungan di Indonesia.

Evaluasi Program 1. Program di PGC Kegiatan Walhi di dalam PGC secara umum berlangsung sukses. Hal ini dapat dilihat dari tenda kegiatan Walhi pada hari pertama Workshop tentang praktik perampokan sumberdaya alam di Indonesia oleh MNC/TNC. Lebih dari 20 orang hadir dalam kegiatan ini sehingga mainstreaming isu lingkungan menjadi agenda politik Walhi dikatakan sukses. Pun demikian dengan forum lain dimana salah satu direktur Walhi diminta jadi narasumber untuk berbicara tentang persoalan perubahan iklim dalam workshop yang digagas oleh jaringan internasional.


Akan tetapi pada hari kedua, workshop tentang sawit yang rakus air tidak berjalan karena minimnya konsolidasi yang dilakukan oleh Walhi untuk dapat memobilisasi peserta dari organisasi lain. Pun juga ketidaksiapan organizer yakni Walhi Kalimantan Tengah. Agenda pemutaran film dan diskusi film tentang kerusakan lingkungan akibat perampasan sumberdaya alam oleh kapitalis monopoli internasional juga tidak berjalan dengan rencana awal. Kondisi ini dikarenakan ketidaksiapan tempat pemutaran film. Selain rebutan tempat pemutaran dengan organisasi lain. Juga karena tidak kondusifnya tempat yang terlalu terang sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan diskusi dan pemutaran film. Untuk kegiatan pameran foto, Walhi membawa delapan foto karya Direktur ED yang dianggap paling bagus. Bertempat di tenda Walhi sendiri, foto yang telah dipajang mendapatkan apreasiasi dari seluruh peserta PGC. Dalam agenda Speak Out dan Workshop Reklamasi , sangat diharapkan Walhi Bali dapat memaparkan persoalan lingkungan di Bali. Akan tetapi tidak mendapatkan respon yang baik sehingga agenda tersebut tidak dapat dilakukan. Meskipun demikian, perwakilan Walhi mampu memaparkan persoalan lingkungan di Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Hal ini disampaikan baik dalam forum speak out sendiri maupun dalam orasi-orasi politiknya dalam forum plenary. 2. Inside Program Selain kegiatan di PGC sendiri, Walhi juga terlibat dalam kegiatan di Nusa Dua tempat konferensi berlangsung. Di Nusa Dua, Walhi bertemu dengan Kementerian Perdagangan dimana mempertanyakan kebijakan green produk dari Indonesia yang justru akan menghambat pengembangan kapasitas masyarakat. Hal in sudah terlihat di Sawit dan Kayu. Pada pertemuan ini, menyampaikan bahwa perdagangan hari ini telah mengkomodifikasi isu lingkungan untuk keuntungan profit bagi bisnis yang mana tetap menghancurkan sumberdaya alam Indonesia dan rakyat Indonesia.

Evaluasi Kepesertaan Walhi dalam keputusan rapat di eksekutif nasional memutuskan tidak akan memobilisasi massa besar-besaran untuk hadir ke Bali merespon agenda WTO dengan alasan keterbatasan dana. Namun demikian, dengan kondisi tersebut, Walhi secara total mampu memobilisasi sebanyak 21 orang yang terdiri dari ; 1. 3 orang dari Sumatera Utara 2. 4 orang dari Eknas (1 Dewan Nasional) 3. 5 orang dari Kalimantan Tengah 4. 1 orang dari NTT 5. 8 orang dari NTB


Publikasi Walhi Dalam kegiatan PGC ini, Walhi telah memproduksi beberapa material kampanye seperti : 1. Poster dengan tiga design sejumlah 500 Lembar 2. Spanduk dengan enam design sejumlah 6 Lembar 3. Cloud Banner #Junk WTO sejumlah 150 Lembar 4. Bendera (Claude Banner) 10 ( FoE dan Walhi) Selain itu, Walhi juga berkontribusi dana dalam membuat gimmick –malam solaritas serta kegiatan aksi di dalam Nusa Dua dan Aksi pada Global Action Day 6 desember. Kegiatan publikasi dan kampanye Walhi dalam kegiatan di PGC dan global action day pada tanggal 6 Desember didukung oleh mitra yakni XMINY. Evaluasi Umum Peran Walhi di IPA Walhi telah memutuskan politik untuk bergabung dengan IPA karena merasa memiliki analisis yang sama dalam menilai kondisi Internasional dan nasional hari ini. Aliaansi IPA dipandang sebagai sebuah aliansi yang mampu menyerap dan menfasilitasi kelompok kepentingan organisasi yang selama ini kurang mendapatkan tempat bagi masayarakat sipil lainnya. Fokus utama konsolidasi adalah organisasi massa bukan LSM yang memiliki kepentingan politik langsung dengan agenda global seperti APEC dan WTO. Meskipun member ruang lebih besar kepada anggota aliansi lain, namun secara politik Walhi tetap menunjukan kepemimpinannya. Walhi juga telah menjadi secretariat IPA dan ditunjuknya dua staf menjadi tulang punggung dalam aliansi ini. Isu tentang komodifikasi lingkungan sebagai garis politik Walhi dalam aliansi menjadi mainstream dikalangan jaringan dan aliansi. Media juga menunjukan pemahaman yang kuat tentang saling hubungan isu lingkungan dengan WTO. Sedangkan secara politik kampanye krisis iklim dan hubungannya dengan rejim perdagangan global mendapatkan tempat dalam satu plenary/ pandangan umum tentang krisis global hari ini. Namun terdapat kelemahan dimana isu lingkungan tidak cukup naik di media karena focus WTO di Bali membahas tentang Paket Bali yakni Fasilitas Perdangana, Bantuan untuk negara terbelakang, dan Pertanian. Berbeda dengan UNFCCC atau Agenda Earth Summit, WTO lebih dominan isu perdagangan dan bisnis yang diangkat oleh media masa yang ada. Coverage Media Dari hasil pantauan media center, seperti juga analisis awal IPA bahwa media nasional/mainstream tidak begitu tertarik meliput kegiatan kampanye menolak WTO. Hal ini ditunjukan oleh peliputan media local dan non mainsteeam. Beberapa link dibawah menunjukan aktivitas kampanye IPA :


http://www.livemint.com/Politics/HSwkLPB81kffkKaOTJ04cM/Bleak-outlook-for-WTO-deal-asrifts-widen-over-subsidies.html http://jaringnews.com/foto/nasional/52637/dua-aksi-demo-goyang-ktm-wto-bali http://metrobali.com/2013/12/05/aktivis-demo-di-nusa-dua-polisi-sweeping-mobil/ http://id.berita.yahoo.com/aktivis-perempuan-tuntut-pembubaran-wto-084421788.html Dec 2 event http://www.enca.com/money/wto-talks-make-or-break http://nasional.inilah.com/read/detail/2052533/tolak-wto-konsulat-amerika-di-balididemo#.UqEl2GQW000

Tolak WTO, Konsulat Amerika di Bali didemo http://m.merdeka.com/peristiwa/tolak-wto-konsulat-amerika-di-bali-didemo.html http://suara.com.hk/2013/12/bmi-demo-junk-wto-di-causeway-bay/ Demo Anti WTO di Bali Dikawal Ketat Polisi dan Intel-m.aktual.co http://m.aktual.co/nusantara/150827demo-anti-wto-di-bali-dikawal-ketat-polisi-dan-intel Mahasiswa Demo SBY, tuntut bubarkan pertemuan WTO | LensaIndonesia http://www.lensaindonesia.com/2013/12/07/mahasiswa-demo-sby-desak-bubarkanpertemuan-wto.html Demo Junk WTO Kian Marak http://beritadewata.com/Peristiwa/Berita_Peristiwa/Demo_Junk__WTO__Kian_Marak.html Satu Harapan: Aksi Demo Menolak WTO di Kedubes Amerika Serikat http://satuharapan.com/index.php?id=148&tx_ttnews%5Btt_news%5D=8746&cHash=e89830d 0c96ee740f90363ed4d8af081 JaringNews http://touch.jaringnews.com/index.php/foto/nasional/52637/dua-aksi-demo-goyang-ktm-wtobali


Tolak WTO di Medan, pendemo pakai topeng SBY dan Obama | merdeka.com http://m.merdeka.com/peristiwa/tolak-wto-di-medan-pendemo-pakai-topeng-sby-danobama.html Mahasiswa di Makassar Demo Anti WTO - Radio Republik Indonesia - (RRI) http://rri.co.id/index.php/berita/81160/Mahasiswa-di-Makassar-Demo-Anti-WTO http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=82889 Aksi Tolak WTO di Depan Kantor Konjen AS http://www.medanbagus.com/news.php?id=20101 http://www.mitranews.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=6359&judul=duku ng-india-dengan-semangat-dasa-sila-bandung.html

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CDQQFjAD&url=http%3A%2F%2F matatelinga.com%2Fview%2FBerita-Sumut%2F3294%2FTolak-WTO-di-Medan--IPA---Sumut-Aksi-Teatrikal-Depan-Kantor-Konjen-AS.html&ei=jSajUvqEIrJrAeHnoD4Dw&usg=AFQjCNGR17VzGXZnSO_rnU3gUfQFwWtTnA&sig2=rNGhHdePF_79o6Fp 1JrdVw

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=7&ved=0CD0QFjAG&url=http%3A%2F%2F www.aktual.co%2Fnusantara%2F173728ipa-sumut-pertemuan-wto-kian-kukuhkan-indonesiabudak-negara-maju&ei=jSajUvqEIrJrAeHnoD4Dw&usg=AFQjCNE50boS5O0kEYsbxvdRp66JpsQHAw&sig2=PWyNxOHXi75AozjIrE eX6w

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDoQFjAF&url=http%3A%2F%2Fw ww.voaindonesia.com%2Fcontent%2Fsidang-wto-masih-alot-penutupanditunda%2F1804908.html&ei=jSajUvqEIrJrAeHnoD4Dw&usg=AFQjCNE0J5iEJ8J7qnBdrKpX1OaOc9cAeA&sig2=C4lG2BGdB5mgocV4UvFqQ Kalteng http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=8&ved=0CEAQFjAH&url=http%3A%2F%2F www.menaranews.com%2Fregionalx%2Fkalimantan%2F5322-ipa-wto-monopoli-perdagangandunia&ei=jSajUvqEIrJrAeHnoD4Dw&usg=AFQjCNGFwrq8ms00FbKR1hAeg7iye5806g&sig2=St_uGfbf3TeL1R3VGF3 YUw http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=3&ved=0CDIQFjAC&url=http%3A%2F%2Fid .berita.yahoo.com%2Ftolak-wto-lsm-indonesia-dukung-perjuangan-india-


103012608.html&ei=qCijUq_HoaSrgemn4CQDQ&usg=AFQjCNF8Is0lOK1XAuXx8IEiHAX7TAZToA&sig2=crB92yo8jTusbcSAE1S 2RQ Aksi pinoy http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=7&ved=0CEAQFjAG&url=http%3A%2F%2F www.gmanetwork.com%2Fnews%2Fstory%2F338585%2Feconomy%2Fmake-or-break-wtomeeting-goes-down-to-the-wire&ei=1imjUsDrHcG4rAf9_ICoBw&usg=AFQjCNGf-kA6hTID9AHCp256iBbviMaTQ&sig2=RrAqeYiA45naiAmOYBaAvg

Dokumentasi Walhi






Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.