Transkrip Pidato Bapak Joko Widodo, Presiden RI terpilih yang dibacakan oleh Bapak Anies Baswedan di Balai Kartini, 14 Oktober 2014 pada Konferensi Nasional Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam yang dilaksanakan oleh WALHI Sumber utama: https://www.youtube.com/watch?v=VUwUt7sG7UI&list=UU-‐ ovbfOPlgAbpwqeuR7eQ5A
-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐ Assalamu’alaikum Wr Wb. Yang saya hormati, Bpk Abetnego Tarigan, Direktur WALHI Para Pimpinan WALHI dari periode ke periode, Bapak Agus Purnomo, Bapak Zulkarnain, Mbak Emmy Hafild, Bang Longggena Ginting, Bung Chalid Muhammad, Bapak Berry Nahdian Forqan Anggota WALHI Dewan nasional WALHI Dewan Daerah WALHI Utusan negara sahabat dan hadirin sekalian Pagi ini saya hadir disini sebenarnya dalam kapasitas saya sebagai penanggap di diskusi berikutnya. Pak Joko Widodo dijadwalkan hadir dan memang direncanakan hadir sampai dengan tadi pagi. Kita semua sudah disini dan ternyata beliau ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, dicari tahu persisnya apa, tapi mendadak ada urusan. Naskah pidatonya yang sudah siap ditugaskan untuk dibacakan. Jadi saya disini menyampaikan permohonan maaf atas nama pak Jokowi. Tentu merupakan sebuah kekecewaan, tapi saya percaya dan kita yakin bapak Jokowi ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga harus diselesaikan apalagi di hari-‐hari seperti ini, seringkali perkembangan amat dinamis yang kalau kita sendiri yang dalam posisi yang harus memutuskan, sehingga kita mengambil sebuah keputusan sulit. Mengambil keputusan yang sulit tidaklah nyaman. Karena keputusan sulit melibatkan situasi yang tidak sederhana. Tapi kita semua percaya bahwa ini dilakukan tentu ada pertimbangan khusus. Jadi Saya atas nama pak Jokowi menyampaikan permohonan maaf. Jadi selanjutnya saya akan bacakan naskah yang sudah beliau siapkan, dan ingin menggarisbawahi teman-‐teman semua yang mengenal pak Jokowi pasti tahu bahwa jarang pak Jokowi menyiapkan pidato tertulis. Untuk acara WALHI ini
dipersiapkan naskah untuk dibacakan tertulis. Jadi secara khusus ingin menyampaikan pesan, yang pesan ini diharapkan bisa menjadi catatan, untuk kita semua, bukan sekedar pidato sambutan yang lewat begitu saja. Tapi ada poin-‐poin utama yang ingin disampaikan, ini saya rasa menjadi pembeda sekaligus menjadi bukti bahwa pak Jokowi duduk di pemerintahan yang baru nanti. Sekarang ijinkan saya membacakan sambutannya. Assalamu’alaikum Wr Wb. Salam sejahtera untuk kita semua Saya menyambut baik adanya konferensi lingkungan hidup dan sumber daya alam yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia pada hari ini. Konferensi ini diselenggarakankan ditengah situasi lingkungan hidup kita yang semakin kritis akibat eksploitasi yang abai terhadap kelestarian lingkungan hidup. Sebagaimana pernah saya sampaikan dalam debat calon presiden beberapa waktu lalu. Bahwa telah terjadi kerusakan atas wilayah hutan, sungai, pesisir dan terumbu karang akibat eksploitasi yang tidak seimbang dan yang terus berlangsung hingga saat ini. Berkat bantuan teman-‐teman WALHI, saya turut mencatat bahwa 80% sungai tercemar berat di Indonesia, ada degradasi 1,2 juta hektar lahan pertahun, terus mengecilnya lahan produktif, dan adanya 80% emisi karbon dari kebakaran hutan di Indonesia, saya juga mencatat bahwa setidaknya ada 7000 kasus konflik agraria antara masyarakat adat dengan pemerintah dan perusahaan-‐perusahaan besar hingga tahun 2012. Permasalahan Illegal Logging juga bukan berita bagus, karena saya tahu bahwa Indonesia mengalami kerugian sekitar 30 triliun setiap tahunnya akibat illlegal logging. Dan sekitar 100 triliun dari illegal fishing, belum lagi dari praktek mafia minyak dan gas. Sementara itu tumpang tindih perijinan masih banyak terjadi bahkan telah menimbulkan konflik di lapangan. Masyarakat yang tinggal di dan sekitar kawasan hutan, tidak mendapatkan akses dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan dengan baik. Sehingga banyak dari mereka yang merasakan, mengeluhkan ketidakadilan. Persoalan lain adalah maraknya perdagangan illegal terhadap limbah berbahaya dan beracun. Sampah rumah tangga, kebakaran hutan, polusi udara dan lain sebagainya. Situasi ini perlu ditangani dengan serius agar masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat tangguh, masyarakat yang hak-‐hak konstitusionalnya ditegakkan, sehingga mendapatkan kualitas hidup yang baik, sehat dan juga dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional. Ini adalah landasan yang penting menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera. Dan demikian pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Bapak Ibu dan sahabat-‐sahabat WALHI yang saya hormati, untuk melakukan reformasi masyarakat tangguh, saya memandang pentingnya 4 strategi utama,
Pertama Perbaikan tata kelola sumber daya alam dan lingkungan hidup meliputi review terhadap perijinan yang diintegrasikan dalam satu peta (one map policy). Pelaksanaan penuh reforma agraria yang dimandatkan oleh TAP MPR No IX/2001. Penyelesaian konflik agraria yang selama ini terjadi serta perbaikan tata ruang, termasuk tata ruang pesisir. Kedua Pemulihan pencemaran dan perusakan, terdiri dari penurunan kebakaran hutan dan lahan secara mendasar. Memulihkan minimal 5,5 juta hektar kawasan sangat kritis bersama masyarakat, pemulihan daerah aliran sungai yang kritis secara terintegrasi dengan melibatkan semua pihak. Ketiga Penegakan hukum tanpa kompromi dan pelibatan partisipasi warga dalam penegakan hukum tersebut. Untuk mencapai ini saya akan membentuk Satgas Anti Mafia Sumberdaya alam yang bertanggung jawab langsung kepada saya. Dan pembentukan kanal aspirasi warga yang akan terus diawasi dan ditindaklanjuti. Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana ekologis. Saya akan melakukan perlindungan total terhadap hutan alam, lahan gambut serta daerah pesisir. Seluruh langkah yang akan kami dilakukan termasuk diplomasi internasional tentang perubahan iklim secara lebih efektif. Revolusi mental dalam mengelola lingkungan hidup juga merupakan sesuatu yang akan kami prioritaskan dalam bentuk beberapa langkah cepat secara maksimal dalam satu tahun pertama. Misalnya, Pemberantasan mafia sumber daya alam melalui pendekatan anti mafia multi pintu dan akselerasi penyelesaian kasus-‐kasus besar. Kedua gerakan rakyat dalam pengelolaan sampah yang efektif melalui pendirian bank sampah di 5 sampai 10 kota besar sebagai projek utama dan pertama, dan Insya Allah kami akan mencanangkan 1 Januari 2015, sebagai tahun baru tanpa sampah. Ketiga percepatan implementasi TAP MPR No IX/2001 tentang reforma agraria dan sumber daya alam. Yang keempat, penyelamatan kawasan pesisir dan rehabilitasi pesisir, pemerintahanan baru akan memprioritaskan 7 kawasan pesisir yang akan juga merehabilitasi sabuk pantai sebagai batang bakau dan metode-‐metode dengan batang bakau dan metode hybrid. kami harap ini juga akan membantu abrasi pantai berkurang, serta meningkatkan rasa aman masyarakat di wilayah pesisir. Selain itu kami juga berkomitmen untuk memperkuat kelembagaan lingkungan hidup secara mendasar dalam pemerintahan yang akan datang.
Hadirin dan teman-‐teman WALHI yang saya hormati, komitmen saya dan komitmen pemerintahan baru nanti terhadap lingkungan hidup adalah sebuah ikhtiar nyata dan tantangan untuk menjalankan komitmen, rencana di atas dasarnya. Saya akan menutup pidato ini dengan mengajak hadirin serta teman-‐teman WALHI semua untuk terus mengingatkan saya, mengingatkan pak JK dan pemerintahan baru nanti akan janji-‐janji kami dan akan nilai-‐nilai kami, yang Insya Allah akan kami terapkan. Terima kasih, Wabillahitaufik Walhidayah. Wassalamualaikum Wr. Wb. Joko Widodo