potret-buram-sawit-perbatasan-1

Page 1

POTRET BURAM SAWIT PERBATASAN (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

Kalimantan Barat A. Pendahuluan Perbatasan merupakan kawasan yang di jadikan sabuk pengamanan bagi sebuah Negara dan jika dilihat dari kondisi sebelumnya kawasan perbatasan juga merupakan daerah resapan mengingat kondisi hutannya yang masih begitu lebat hampir sepanjang garis perbatasan di tutupi oleh hutan tropis. Adalah Desa semunying jaya merupakan salah satu dari 7 desa yang ada di kecamatan jagoi babang kabupaten bengkayang. Secara administrative, desa semunying jaya berada di kawasan yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia ( border area ). Desa semunying jaya saat di huni ¹ 79 kepala keluarga atau ¹ 350 jiwa yang tersebar di 3 dusun ( pareh, semunying bungkang, KM 31 ) masyarakat semunying lebih di dominasi oleh suku dayak iban, sehingga masyarakat semunying jaya juga merupakan satu-satunya komunitas dayak iban yang ada di kabupaten bengkayang. Secara ekonomis masyarakat semunying jaya Dalam keseharian nya bermata pencaharian sebagai petani tadah hujan (berladang) bersawah, peyadap karet dan berkebun. Secara geografis wilayah semunying jaya sangat strategis mengingat semunying jaya berada di kawasan perbatasan yang jika dilihat memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar terutama potensi hutan ( kayu ,rotan,) dan produksi karet alam Profile Perkebunan Kelapa Sawit di Perbatasan Indonesia – Malaysia 1. Perkebunan SMART Group Sinar Mas adalah salah satu kelompok perusahaan terbesar (major player) di sektor perkebunan dan Industri Kelapa Sawit di Indonesia, dan group ini adalah anggota dari RSPO (Rountable on Sustainable Palm Oil) dengan bidang department bisnis PT.SmaRt. Group ini mencatat 1,1 juta ton produksi CPO (10 % dari produksi CPO Indonesia) mereka pada tahun 2007 dari luas tanaman kelapa sawit 360.000 ha yang tersebar 213.000 ha di Sumatra, 135.000 ha di Kalimantan dan 12.000 ha di Papua. Group ini tidak hanya memproduksi CPO (Crude Palm Oil), tetapi juga Kernel (PKO) dan produk turunan yang luas dengan berbagai merk untuk bahan pangan dan bahan baku indutri. Pada tahun 2008 Sinar Mas menyatakan sebagai perusahaan Indonesia terbesar. dengan luas tanaman Kelapa Sawitnya. Kepastian kontrak pembelian CPO dari Cargile dan Unilever memantapkan upaya ekspansi Smart Group pada perkebunan Kelapa Sawit. Sinar Mas termasuk Group yang agresif dalam hal ekspansi luasan penanaman. Pada tahun 2007, luas lahan yang ditanami mencapai 53.000 ha dan terus bertambah di tahun 2008 dengan target penanaman mencapai 60.000 ha. Berdasarkan penilaian lapangan, praktek ekspansi yang dilakukan perusahaan terdeteksi mendorong deforestasi dan menciptakan degradasi lingkungan yang mengancam sumber-sumber kehidupan masyarakat dan organisma hidup lainnya. Diantara kawasan tersebut merupakan lahan gambut dan habitat Orangutan. Di Kalimantan Barat, Group SmaRt telah melakukan penanaman di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu dengan total anak perusahaan sejumlah 2 unit perusahaan di Kabupaten Ketapang dan 9 unit perusahaan di Kabupaten Kapuas Hulu.


Tabel. 1. Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Milik Sinar Mas Group Di Kalimantan Barat No.

Nama Perusahaan

Lokasi (Kecamatan)

Kabupeten

Luas

1

PT Agro Lestari Mandiri

Nanga Tayap

Ketapang

27.500

2

PT. BUANA TUNAS SEJAHTERA

Badau

Kapuas Hulu

16.000

3

Empanang, Badau

Kapuas Hulu

20.000

4

PT. SENTRA KARYA MANUNGGAL PT. DUTA NUSA LESTARI

Semitau

Kapuas Hulu

17.500

5

PT. ANUGERAH MAKMUR SEJATI

Seberuang, Silat Hilir

Kapuas Hulu

15.000

6

PT. PRIMANUSA MITRA SERASI

Silat Hulu, Silat Hilir

Kapuas Hulu

20.000

7

PT. PERSADA GRAHA MANDIRI

Silat Hilir

Kapuas Hulu

20.000

8

PT. KARTIKA PRIMA CIPTA

Kapuas Hulu

20.000

9

PT. PARAMITRA INTERNUSA PRATAMA PT Kapuas Palm Industry

Selimbau, Suhaid, Semitau Silat Hilir, Semitau

Kapuas Hulu

20.000

Empanang, Semitau

Kapuas Hulu

18.000

10

2. Duta Palma/PT LL. WHS dan KMP PT Duta Palma merupakan perusahaan perseroan terbatas. Perusahaan ini diatur oleh Dewan Direktur dengan dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Perusahaan ini mempunyai aktivitas utama dalam Bisnis Perkebunan Kelapa sawit dan pengkilangan minyak sawit. Lokasi Perkebunan banyak terdapat di Riau, dan Kalimantan Barat. Dalam mengatur usahanya di bidang perkebunan memiliki pabrik proses pengkilangan sendiri dari Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil / minyak mentah sawit (CPO) dan Palm Kernel / inti sawit (PK). Hotspot yang terjadi selama selama akhir Juli dan awal agustus 2009 terdapat di dua lokasi perkebunan milik Duta palma Group, yaitu di PT Ledo Lestari dengan luasan lahan yang terbakar seluas 600 Ha; Hutan adat yang tergusur mencapai kurang lebih 2000 an hektar. Dan di PT Wahana Hijau Semesta Terdapat beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit di anak perusahaan Duta Palma Nusantara yang berkatifitas di Kalimantan Barat No.

Perusahaan

1

PT Ledo Lestari

2

PT Wahana Kebun Nusantara PT Ceria Prima

3. 4.

PT Wahana Hjiau Semesta

Lokasi

Perijinan

Jagoi Babang ; Bengkayang Seluas, Jagoi Babang ; Bengkayang Sanggau Ledo ; Bengkayang

IUP . HK.350/E5.190.03.95, 27-07-1994 IUP No. 525/0031.A/HB/2003, Januari 2003 HGU No. 8/HGU/BPN/97, 27-01-1997

Sejangkung, Sajingan Besar ; Sambas

Informasi Lahan 503/018/BKI-C, 25-07-2005

Luas (Ha) 20.000 18.500 11.116,6 8 10.900

3. Perkebunan Sawit MJM Group Masuknya PT Inma Jaya Group ke wilayah Ketungau di awali melalui Desa Sepiluk (Ketungau Hulu) merupakan awal dari pengembangan perbatasan yang dicanangkan oleh pemerintah Pusat dan Daerah Kalimantan Barat di wilayah administrasi Kabupaten Sintang Kecamatan Ketungau Hulu. PT Inma Jaya merupakan salah satu dari Group MJM (Multi Jaya Malindo Group) yang akan mengembangkan


perkebunan sawit di wilayah perbatasan Kabupaten Sintang dengan Serawak (Malaysia Timur) dengan investasi patungan Indonesia - Malaysia. Perusahaan MJM Group sendiri rencananya akan mengembangkan perkebunan sawit seluas sekitar 100.000 Ha di 3 wilayah administrasi Kecamatan di sepanjang Sub DAS Ketungau, yang 2 Kecamatan berbatasan langsung dengan Malayasi yaitu Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah serta 1 Kecamatan di Ketungau Hilir. Dari luasan yang direncanakan 100.000 Ha untuk perkebunan sawit perbatasan tersebut, MJM Group membagi ke dalam 5 anak perusahaannya (PT Inma Jaya, PT Sintang Sawit Lestari, PT Malindo Jaya Group, PT Makmur Jaya Group, PT Inma Makmur Lestari) yang masing-masing menggarap lahan seluas 20.000 Ha. Perusahaan Multi Jaya Malindo (MJM) Group tersebut merupakan kerjasama investor Malaysia Pinehill ventures limted dengan PT. MJM Group sebesar 80% penaman modal asing (PMA) dan 20% penamanan modal dalam negeri (PMDN). Pola perkebunan yang di kembangkan di kawasan perbatasan dengan pola kemitraan dengan masyarakat sebagai plasma dengan presentasi 30% plasma dan 70% inti. Pola tersebut telah di tuangkan dalam surat keterangan Bupati Sintang, serta nomor badan koordinasi penaman modal asing No,70/PMA/2005 tertanggal 20 Mei 2005.

DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP 1. Dampak pembukaan kebun di Badau, Kapuas Hulu Kehadiran perkebunen kelapa sawit akan berdampak terhadap lingkungan hidup di Kecamatan Badau dan Empanang perbatasan Indonesia – Malaysia 1) Terjadi degradasi hutan milik masyarakat yang merupakan jenis Hutan Muda (Ramu) dan Hutan Lebat (Rimba). 2) Rimba berfungsi sebagai pengatur air sungai Suhaid yang tidak diperbolehkan untuk diambilnya sebagai hutan cadangan, namun dengan masuknya perusahaan Rimba tersebut di jadikan sebagai lokasi perkebunan kalapa sawit. 3) Pembukaan tanam tumbuh dan jenis komoditi pohon penyangga masyarakat (kebun karet) masyarakat 4) Pembukaan lokasi pembibitan dan penanaman berada di tepian Sungai Kapuas dan Sungai Suhaid dengan batas air pasang 1 meter dan batas air surut 5 meter. 5) Berkurangnya tangkapan ikan nelayan sungai, karena di alur sungai Suhaid dan Rindit yang merupakan tempat mencari ikan masyarakat sudah berubah menjadi keruh. 6) Penggunaan pembasmi untuk membersihkan ilalang di sekitar pembibitan dan lokasi penanaman serta pemupukan. 7) Pengkonversian lahan kawasan hutan sebagai perkebunan kelapa sawit dengan statuas kawasan APL dan HPK. 8) Jenis kayu yang terdapat di Rimba dan ditebang untuk pembukaan lahan perkebunan sawit ialah Kayu Meranti, Kayu Mabang, Kayu Kelansau, Rotan; 9) Perubahan kawasan ladang dan kebun masyarakat menjadi lahan perkebunan kelapa sawit 10) Berada di bagian Utara Danau Sentarum yang merupakan wilayah Buffer zone dari Taman Nasional Danau Sentarum. 11) Konsesi di Lahan Gambut, dimana beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki konsesi disekitar TNDS, berdasarkan analisis peat swamp disekitar TNDS merupakan lahan bergambut yang berpotensi untuk menyimpan carbon dan berpengaruh pada


ekosistem TNDS. Dari perusahaan perkebunan tersebut yang secara jelas konsesinya berada di lahan gambut adalah : PT. Kapuas Bio Agro; PT. Rimba Utara; PT. Katulistiwa Agro Abadi; PT. Bumi Tani Jaya; PT. Borneo Estate Sejahtera; PT. Borneo Internasional Anugerah; PT. Kartika Prima Cipta; PT. Buana Tunas Sejahtera; PT. Sentral Karya Manunggal; PT. Kapuas Indopalm Industri; PT. Anugrah Makmur sejati; PT. Persada graha Mandiri. Karena disebutkan terkait Perelindungan lahan Gambut pada PP. No.26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional yang menyebutkan bahwa kawasan bergambut adalah kawasan lindung nasional pejabat yang berwenang mengeluarkan IUP dan orang atau badan yang akan mengeksplorasi gambut menjadi perkebunan maka akan bertentangan dengan UU No.26 tahun 2007 tentang Tata Ruang. 2. Dampak Perkebunan di Semunying Jaya dan Sebunga 1) Terjadi degradasi hutan milik masyarakat yang merupakan jenis Hutan Muda (Ramu) dan Hutan Lebat (Rimba). 2) Rimba berfungsi sebagai pengatur air sungai Kumba yang tidak diperbolehkan untuk diambilnya sebagai hutan cadangan, namun dengan masuknya perusahaan Rimba tersebut di jadikan sebagai lokasi perkebunan kalapa sawit. 3) Pembukaan tanam tumbuh dan jenis komoditi pohon penyangga masyarakat (kebun karet) masyarakat 4) Pembukaan lokasi pembibitan dan penanaman berada di tepian Sungai Kumba dengan batas air pasang 1 meter dan batas air surut 5 meter. 5) Berkurangnya tangkapan ikan nelayan sungai, karena di alur sungai Kumba dan sungai Bungkang yang merupakan tempat mencari ikan masyarakat sudah berubah menjadi keruh. 6) Penggunaan pembasmi untuk membersihkan ilalang di sekitar pembibitan dan lokasi penanaman serta pemupukan. 7) Pengkonversian lahan kawasan hutan sebagai perkebunan kelapa sawit dengan statuas kawasan APL dan HPK. 8) Jenis kayu yang terdapat di Rimba dan ditebang untuk pembukaan lahan perkebunan sawit ialah Kayu Meranti, Kayu Mabang, Kayu Kelansau, Rotan; 9) Perubahan kawasan ladang dan kebun masyarakat menjadi lahan perkebunan kelapa sawit; 10) Konversi Lahan melalui land clearing dengan cara membakar lahan, dimana terlihat di akhir bulan juli dan di awal bulan Agustus 2009 terdapat hotspot di lokasi perkebunan PT WHS dan PT LL (overlay peta Hotspot NOAA 18 dengan data perkebunan dan wilayah administrasi Kalimantan Barat) 11) 3. Dampak Perkebunan Di wilayah Ketungau 1) Terjadi degradasi hutan milik masyarakat yang merupakan jenis Hutan Muda (Ramu) dan Hutan Lebat (Rimba). 2) Rimba berfungsi sebagai pengatur air sungai Kapuas yang berada di jalur sungai Ketungau yang tidak diperbolehkan untuk diambilnya sebagai hutan cadangan, namun dengan masuknya perusahaan Rimba tersebut di jadikan sebagai lokasi perkebunan kalapa sawit.


3) Pembukaan tanam tumbuh dan jenis komoditi pohon penyangga masyarakat (kebun karet) masyarakat 4) Pembukaan lokasi pembibitan dan penanaman berada di tepian Sungai Merakai, Sungai Sae’i dan Sungai Ketungau dengan batas air pasang 1 meter dan batas air surut 5 meter. 5) Berkurangnya tangkapan ikan nelayan sungai, karena di alur sungai Merakai, Sae’i, Ketungau yang merupakan tempat mencari ikan masyarakat sudah berubah menjadi keruh. 6) Penggunaan pembasmi untuk membersihkan ilalang di sekitar pembibitan dan lokasi penanaman serta pemupukan. 7) Pengkonversian lahan kawasan hutan sebagai perkebunan kelapa sawit dengan statuas kawasan APL dan HPK. 8) Jenis kayu yang terdapat di Rimba dan ditebang untuk pembukaan lahan perkebunan sawit ialah Kayu Meranti, Kayu Mabang, Kayu Kelansau, Rotan; 9) Perubahan kawasan ladang dan kebun masyarakat menjadi lahan perkebunan kelapa sawit 10) Pembakaran lahan di tahun 2006 dan 2007 yang berada di lokasi milik MJM Group (PT Inma Jaya Group) REKOMENDASI Kesimpulan Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kawasan Danau Sentarum akan berdampak terhadap lingkungan dan sosial budaya, karena kawasan tersebut merupakan jantung sungai Kapuas yang merupakan tempat ratusan orang akan kehilangan sumber daya air, perikanan dan maupun salah satu alternatif transportasi sungai bagi enam Kabupaten (Pontianak, Sanggau, Sekadau, Sintang dan Kapuas Hulu) Rekomendasi Dengan beberapa pertimbangan yang telah di paparkan di atas, terhadap perencanaan pengembangan dan pembangunan perkebunan kelapa sawit di wilayah perbatasan dan sekitar danau sentarum. Dengan hormat, Kami memohon dan mengajukan Pelaporan ini sebagai berikutu :  Mempertimbangan peringatan dini dan prosedur pengembangan perkebunan kelapa sawit dalam dampak yang terjadi.  Merekomendasikan dan mempertimbangkan, agar pemerintah (Pusat – Propinsi – Kabupaten) tidak melanjutkan Mega Project Kelapa Sawit di wilayah Perbatasan Kalimantan dan disekitar Danau Sentarum yang berimbas kepada masyarakat adat di sekitar perbatasan dan danau sentarum. Dimana Negara telah mengakui secara hukum dan telah mengamankan hak kepemilikan mereka untuk dan atas tanah, wilayah dan sumberdaya tradisional mereka.  Merekomendasikan agar pemerintah membenahi pelanggaran yang skala besar dan terjadi dengan terus-menerus di perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah perbatasan dan sekitar danau sentarum.


 Agar pemerintah memberikan secara optimal dalam hak yang dimiliki oleh masyarakat adat di perbatasan dan sekitar danau sentarum untuk mengelola sumberdaya alam/hutannya sendiri dalam partisipatif untuk menentukan nasibnya sendiri.  Melakukan Penghentian ekspansi perkebunan kelapa sawit di kalimantan barat, khususnya di sekitar danau sentarum. Upayakan terlebih dahulu perkebunan sawit yang sudah ada dengan memperbaiki sistem manajemen budidaya perkeunan yang berpihak kepada rakyat, sehingga pencapaian untukmenjadi penghasil CPO nomor 1 dunia bukan semata melalui ekspansi perkebunan sawit. Referensi ; 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Analisa Citra Satelit UntukMonitoring Konversi Hutan Tahun 1994/1995 dan 2000/2001 (Sawit Watch – WALHI – Yayasan Buana Khatulistiwa – IUCN), 2002. Menurut Giesen (1987) dalam Anshari dkk (2002 : 8), Koalisi Advokasi Sawit Danau Sentarum Summary Penelitian CIFOR – Riak Bumi, 2008 Investigasi WALHI Kalimantan Barat, 2009 Kliping koran, Pontianakpost, borneo tribune dan Kapuaspost, 2009

Lampiran Foto Aktivitas Perusahaan PT Sinar Mas Group

PT MJM Group


PT Duta Palma

Hotspot Perkebunan Sawit di Akhir juni dan awal Agustus 2009



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.