Presentasi pekan bumi nasional (walhi) tuk indonesia

Page 1

Pekan Bumi Nasional Mataram, 15 April 2014


Value Chain Kelapa Sawit


Kuasa Lahan para Taipan


Area yg sdh ditanam dan yg belum ditanam milik grup perusahaan para taipan Total luasan lahan di bawah kendali taipan pada akhir 2013 ≈ minimal 5.1 jt ha: • 3.1 ha telah ditanam (60%) • Setidaknya 2.1jt ha belum ditanam (40%) • 204,000 ha per grup • 18 grup > 100,000 ha Total area yang sudah mendapat IJIN tidak dapat diketahui! • Sangat kuat dugaan para taipan memegang kendali yang cukup besar


Kontrol taipan atas landbank kelapa sawit di Sumatra


Kontrol taipan atas landbank kelapa sawit di Kalimantan


Kekayaan Bersih para taipan No

Grup

Taipan

Negara Asal

Kekayaan Bersih 2013 (US$ juta) Jakarta Globe

1

Anglo-Eastern Group

Lim Siew Kim

Malaysia

2

Austindo Group

George Santosa Tahija

Indonesia

585

3

Bakrie Group

Aburizal Bakrie

Indonesia

2,450

4

Batu Kawan Group

Lee Oi Hian & Lee Hau Hian

Malaysia

5

Darmex Agro Group

Indonesia Indonesia Indonesia Malaysia

1,400 2,000 995

Forbes

1,000

7

Genting Group

Surya Darmadi Theodore Rachmat Benny Subianto Lim Kok Thay

8

Gozco Group

Tjandra Mindharta Gozali

Indonesia

93

9

Harita Group

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono

Indonesia

990

10 IOI Group Jardine Matheson 11 Group 12 Kencana Agri Group

Lee Shin Cheng

Malaysia

4,500

Henry Keswick

Scotland

4,000

Henry Maknawi

Indonesia

13 Musim Mas Group

Bachtiar Karim

Indonesia

6 & DSN Group & 24 Triputra Group

575

1,900 790 6,500 940

2,000


Kekayaan Bersih para taipan No

Grup

Taipan

Negara Asal

Kekayaan Bersih 2013 (US$ juta) Jakarta Globe

Forbes

Edwin Soeryadjaya Sandiaga Uno

Indonesia Indonesia

1,700 900

1,200 460

Sukanto Tanoto

Indonesia

2,100

2,300

Peter Sondakh

Indonesia

2,350

2,700

17 Salim Group

Anthoni Salim

Indonesia

10,100

6,300

18 Sampoerna Group

Putera Sampoerna

Indonesia

2,400

2,215

19 Sinar Mas Group

Eka Tjipta Widjaja

Indonesia

13,000

7,000

20 Sungai Budi Group

Widarto & Santoso Winata

Indonesia

205

21 Surya Dumai Group

Martias & Ciliandra Fangiono

Indonesia

1,050

1,700

3,700

11,600 2,200 1,800

14 Provident Agro Group Raja Garuda Mas Group 16 Rajawali Group 15

22 Tanjung Lingga Group Abdul Rasyid Tiga Pilar Sejahtera Priyo Hadi Sutanto & Stefanus Joko 23 Group Mogoginta & Budhi Istanto Robert Kuok 25 Wilmar Group Khoon Hong Kuok Martua Sitorus

Indonesia Indonesia

Malaysia Malaysia Indonesia


Contoh: Grup Sinar Mas Figure 1

Widjaja family (Indonesia)

Widjaja Family Master Trust 2 (Indonesia) 100%

Flambo International Ltd (British Virgin Islands) Golden Moment Limited (Cayman Islands)

Massingham International Limited (Singapore) 11.1%

2.4%

Public

Golden Agri-Resources (Singapore)

36.5%

50.1% 100%

PT Purimas Sasmita (Indonesia) 97.2%

PT SMART (Indonesia)

Public 2.8%

Plantation companies (Indonesia


Bagaimana taipan mengendalikan grup kelapa sawit • Seluruh anak perusahaan pada akhirnya dimiliki oleh induk perusahaan • 4 perusahaan induk dimiliki oleh perseorangan • 100% dimiliki oleh taipan, terkadang melalui beberapa rantai perusahaan • 4/25 perusahaan induk, Triputra Agro Persada sedang berencana untuk melakukan IPO • 21 dari 25 perusahaan induk telah terdaftar di bursa efek • 11 di Jakarta • 6 di Singapura • 3 di Kuala Lumpur • 1 di London • Perusahaan terbuka tersebut tidak sungguh-sungguh dimiliki publik, karena: • Taipan adl pemegang saham yang dominan, dengan penguasaan 20-80% dari total saham • Kepemilikan saham dilakukan melalui ‘perusahaan cangkang’ di negara-negara ramah pajak


Pendanaan eksternal dari grup perusahaan taipan 2009-2013: • Pinjaman: US$ 17.8 Miliar • Emisi saham dan oligasi: US$ 10.6 Miliar


Bank yang menyediakan pinjaman untuk grup bisnis milik taipan, 2009-2014


Angka Pinjaman Bank di Indonesia • OJK: US$ 15.6 Miliar hutang berjalan yang telah disediakan oleh bank domestik dan bank asing yang beroperasi di Indonesia untuk sektor “Pertanian, Kehutanan dan Perburuan” pada Januari 2014. OJK mengidentfikasi sekitar 60-70% terserap ke kelapa sawit • Kami mengidentifikasi sejumlah US$ 17.8 Miliar utang baru disalurkan hanya untuk 25 grup perusahaan kelapa sawit pada periode 2009-2013: • Termasuk utang yg diambil dari bank-bank di Singapura dan Malaysia oleh perusahaan induk yang terdaftar di sana • Tidak termasuk 100 taipan lain yang lebih kecil • Pemerintah Indonesia memiliki program kredit bersubsidi • Contoh: Kredit untuk UMKM (KUR) sejumlah IDR 27.0 Trilyun (US$ 2.6 Miliar) dikhususkan untuk pertanian • Indikasi: Bank meminjamkannya kepada perusahaan kelapa sawit via koperasi bentukan perusahaan


Perkebunan Sawit di Sulawesi Tengah ď ś Luas perkebunan sawit di Sulawesi Tengah seluas 693,699.60 Ha yang dikuasai oleh 48 Perusahaan dengan rincian sebagai berikut :

Keterangan

Luas Kebun

Plasma 20 %

IJIN LOKASI (INLOK)

250,763.42

50,152.28

IJIN USAHA PERKEBUNAN (IUP)

294,545.30

58,909.06

HAK GUNA USAHA (HGU)

148,390.88

29,678.18

TOTAL

693,699.60

138,739.94

ď ś 48 perusahaan yang berada di Sulawesi Tengah terdapat 3 Group besar yang dikuasai oleh Taipan, antara lain : 1) Astra Agro Lestari (AAL) : 79,904.00 Ha 2) Smart : 61,173.52 Ha 3) Kencana Agri : 55,603.23 Ha Dari total 48 perusahaan tersebut, hanya ada 14 perusahaan (29%) yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) dengan total penguasahaan lahan seluas 148,390.88 Ha.

14


Perkebunan dan permasalahannya • Secara faktual, pesatnya ekspansi perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Tengah menimbulkan berbagai masalah, yang dilihat dari 2 kasus PT. Agro Nusa Abadi-Astra Agro Lestari (ANA-AAL) dan PT Wira Mas Permai-Kencana Agri. Nama Perusahaan

Luas Lahan

Inti (Ha)

Plasma (Ha)

Keterangan

PT. Agro Nusa Abadi

19,675.00

5,514.56

1,287.00

Tidak memiliki HGU

PT. Wira Mas Permai

8,773.38

2500

400

Memiliki HGU

• Permasalahan yang ditimbulkan antara lain kemitraan, konversi kawasan hutan, perampasan tanah dan eksploitasi buruh 15


Lahan Plasma •

16

Kemitraan (plasma) selalu menjadi pintu masuk perusahaan saat ingin beroperasi di sebuah wilayah dengan cara memberikan iming-iming kepada pemerintah setempat untuk membangun kerjasama kemitraan (plasma). Masyarakat tidak paham tentang mekanisme kemitraan (plasma) karena sejak awal tidak ada informasi yang detil dan jelas yang disampaikan pihak perusahaan maupun Pemerintah terkait dengan pola kemitraan yang bisa diterapkan. Hasil investigasi menunjukkan bahwa PT Agro Nusa Abadi (ANA) dan PT Wira Mas Permai (WMP) sama sekali tidak melaksanakan kewajiban untuk membangun kebun plasma minimal 20% sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No.26 Tahun 2007 dan telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian No.98 Thn 2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan. Hasil investigasi menunjukkan hingga saat ini perusahaan-perusahaan tersebut dibawah bendera Astra Agro Lestari (AAL) dan Kencana Agri telah telah menipu pemerintah dengan cara melaporkan kepada pemerintah telah merealisasikan pembangunan kebun plasma. Jika disimpulkan bahwa pembangunan pola kemitraan (plasma) untuk menghindari pembayaran pajak yang lebih besar oleh perusahaan, karena bila hanya membangun perusahaan inti saja maka pajak yang dibayarkan akan lebih besar, maka untuk menghindari pajak lebih besar maka perusahaan memakai modus pembangunan pola kemitraan (plasma)


Konversi Hutan • Hasil investigasi bahwa PT Wira Mas Permai (WMP) diduga kuat telah mengkonversi kawasan Konservasi Suaka Margasatwa PatiPati seluas lebih ¹ 250 Ha, konversi kawasan hutan secara ilegal.

17


Perampasan Tanah • Perkebunan PT. Agro Nusa Abadi (Astra Agro Lestari) seluas ± 7000 Ha saat ini seluruhnya berada di atas lahan masyarakat tanpa proses pelepasan hak (jual-beli), yang sebagian besar lahan-lahan tersebut memiliki bukti SKPT, SKT dan Sertifikat Hak Milik (SKM) yang berada di Bunta, Bungintimbe, Molino, Peboa, Tompira, Towara dan Towara Pante di Kec. Petasia Kab. Morowali (tidak berHGU) • Hingga saat ini ± 996 hektar lahan masyarakat bersertifikat Kec Bualemo telah dikuasai dan dikelola untuk perkebunan kelapa sawit oleh PT. Wira Mas Permai (Kencana Agri) • Mengambil alih lahan masyarakat dilakukan secara paksa, intimidatif dengan cara menggunakan aparat Negara (Polisi, Pemerintah Kecamatan) • Lahan yang akan digunakan akan diberikan Ganti Rugi Tanaman Tumbuh (GRTT) dan dijanjikan akan disertakan sebagai petani plasma • Konflik soal GRTT yang awalnya dipahami masyarakat sebagai Ganti Rugi Tanaman Tumbuh menjadi Ganti Rugi Tanah dan Tanaman yang dilakukan perusahaan 18


Eksploitasi Buruh • Mayoritas perusahaan membayar upah buruh dibawah standar Upah Minimum Propinsi (UMP). • Pelanggaran Hak Konstitusi (kebebasan berserikat), 179 Buruh PT Wira Mas Permai (WMP) di PHK persis seminggu setelah membentuk serikat buruh perkebunan. • PT Wira Mas Permai tidak membayar pesangon buruh yang telah di PHK • Tidak ada jaminan keselamatan kerja terhadap buruh perkebunan, seperti yang dialami ibu Saani Jaman mengalami kebutaan pada mata kiri karena terpapar kimia pada saat melakukan pemupukan tanaman sawit di PT Wira Mas Permai. • Tidak memenuhi hak dasar buruh perempuan secara baik yaitu PT Wira Mas Permai tidak pernah memberika cuti haid, cuti hamil serta cuti melahirkan. 19


Foto Buruh dari PT Wira Mas Permai yang tidak mendapatkan keselamatan kerja dan hak cuti melahirkan dari perusahaan

20


Yang menimbulkan pemasukan negara, level kebun • Jual beli lahan (bila lahan dibeli dr lahan) • Permohonan aplikasi izin lokasi dgn 13 jenis lampiran (Domisili, NPWP, AMDAL, Proposal Pembangunan Kebun, Proposal Kemitraan/Surat Pernyataan Bersedia Membangun Kebun, Proposal) • Penerbitan Ijin Lokasi (berlaku 3 tahun) 50%+1% u perpanjangan • Pembebasan lahan • Penerbitan HGU Tetapi tidak teridentifikasi berapa pengeluaran Pemerintah dalam proses tersebut • Pengeluaran > Pemasukan?


Observasi dan Rekomendasi dr Diskusi dengan Analis dan Manager Aset di Singapura dan Kuala Lumpur

• •

Pelibatan LSM terhadap sektor keuangan dan industri kelapa sawit dalam satu dekade ini belum memiliki tujuan yang jelas. Lebih banyak karena faktor adanya ‘kesempatan’ saja, karena itu banyak peluang yang kurang tergarap dengan baik. RSPO juga telah melewatkan momentum untuk fokus ke sektor keuangan. LSM tidak lagi memegang peran kunci untuk mempengaruhi industri finansial. Bagusnya, beberapa investor terkesan dengan kampanye Greenpeace terkait GAR, karena (bisnis) keuangan sangat cair.. Saat saham GAR terpengaruh, selalu ada oportunis yg ambil kesempatan. Meski saat ini GAR telah ‘diendorse GP’, para investor masih tidak percaya thd perush tsb trtm dr sisi finansialnya. Sejumlah kebijakan dan inisiatif telah dikembangkan untuk mengarahkan atau ‘setengah-mengatur’ komunitas investasi Rekomendasi: Muncul kebutuhan bagi LSM untuk menentukan dan menyatukan visi bersama agar dapat mengguncang industri keuangan, supaya mereka tidak hanya sibuk ber-konferensi-ria (dan bertukar info ‘ria’) saja.


Reformasi sektor finansial:

Meningkatkan pendapatan pajak Pemerintah • •

Indikasi bahwa perusahaan yang dikendalikan para taipan membayar pajak terlalu sedikit Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan para taipan memperlakukan: • •

Para taipan: •

Pendapatan sebelum bunga dan pajak sebagai persentase atas penjualan sangat rendah untuk banyak perusahaan  mengikis pendapatan yang dikenai pajak Bisa disebabkan karena transfer pricing  contohnya Asian Agri Mengendalikan grup perusahaan kelapa sawitnya melalui perusahaan cangkang di negara-negara ramah pajak

Beberapa bentuk penghindaran pajak mesti dikaji lebih lanjut, yang dapat mengungkapkan: • • • •

Pajak pendapatan perusahaan Pajak pendapatan pribadi Pajak yang wajib dipungut atas bunga bank dan dividen yang dibayarkan ke pihak di luar negeri (withholding tax) Pajak ekspor kelapa sawit


Terima Kasih


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.