SELASA 11 DESEMBER
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2012
Anggaran IPAL Dicabut Pemerintah Pusat Stop Proyek Rp 9 M BANYUWANGI - Pemerintah pusat akhirnya menyetop pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Karena marak
didemo warga, kucuran dana dari pusat sebesar Rp 9 miliar lebih untuk pembangunan fasilitas tersebut pun dihentikan. Pemkab Banyuwangi tentu menyesalkan pencabutan anggaran pembangunan IPAL yang dibiayai Kementerian Lingkungan Hidup (LH) tersebut. Pasalnya, keberadaan sarana yang berfungsi mengatasi pencemaran air laut di wilayah Muncar itu sangat
mendesak. Sebab, kondisi perairan di wilayah penghasil ikan terbesar di Bumi Blambangan tersebut sudah sangat memprihatinkan. Bayangkan saja, air laut di pesisir Muncar hingga sejauh 200 meter lepas pantai sudah tercemar limbah industri berskala besar, skala kecil, hingga limbah rumah tangga. Bupati Abdullah Azwar Anas mengakui ada-
nya pencabutan anggaran pembangunan IPAL Terpadu tersebut. “Saya prihatin. Tidak ada gunanya membangun minapolitan dan pelabuhan berskala besar di Muncar jika perairannya tercemar,” ujarnya kemarin (10/12). Menurut Bupati Anas, pihaknya tidak akan mengusulkan pembangunan IPAL di Muncar dalam waktu dekat ■ Baca Anggaran...Hal 43
1
4
2
FOTO-FOTO: AGUS BAIHAQI/RaBa
MENGEJAR: Imam Sutikno mulai mendekati terdakwa Jani (1). Kemudian dia mencoba melayangkan pukulan (2). Petugas dengan sigap menarik Jani (3). Pukulan Imam Sutikno gagal mengenai terdakwa Jani di halaman Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (4).
3
Usai Sidang, Terdakwa Diburu Korban Penusukan BANYUWANGI - Sidang perkara penusukan dengan terdakwa Jani Rahyono, 47, asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, diwarnai aksi kekerasan siang kemarin (10/12). Korban penusukan, Imam Sutikno, 30, berusaha menyerang terdakwa yang baru keluar ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Bukan hanya itu, puluhan teman korban juga ikut mengejar terdakwa Jani yang
dijaga ketat aparat kepolisian dan petugas keamanan PN. “Ini aku sekarang datang, katanya kamu mencari saya,” teriak Imam Sutikno sambil memburu terdakwa Jani yang dikawal aparat keamanan. Terdakwa Jani yang tampak emosi dan sempat berhenti mendengar tantangan korban. Tidak mau ambil risiko, aparat keamanan langsung menarik terdakwa dan membawanya ke mobil tahanan yang
sudah parkir di sisi utara gedung PN Banyuwangi. “Ayo cepat lari,” teriak petugas kepolisian sambil menarik terdakwa Jani. Ketegangan dalam sidang perkara penusukan itu sudah terlihat sejak pukul 11.00. Korban penusukan, Imam Sutikno, bersama puluhan temannya sudah memadati halaman PN. Rupanya, mereka menunggu mobil tahanan yang membawa para terdakwa. Tetapi, mereka kecele
Waspadai Terpaan Angin Kencang
CATATAN
Oleh: BAYU SAKSONO *
Tanjakan Edan Jadi Rasan-rasan TATAPAN mata Bupati Abdullah Azwar Anas tapak berbinar saat Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengibarkan bendera start di depan Wisma Blambangan pada medio 2012 lalu. Ribuan biker peserta Gowes Bareng pun mulai mengayuh sepeda masing-masing. Jumlah peserta yang membeludak itu seolah menyiratkan optimisme gairah publik dalam hal bersepeda. Beberapa pekan sebelum Gowes Bareng tersebut, ketua panitia Galih Cokro Buwono menyampaikan ide kepada Bupati Anas. Intinya, bagaimana kalau digelar lagi kegiatan bersepeda dengan rute ke Gunung Ijen. Ya, sebut saja namanya Tour de Ijen. Rupanya, Bupati Anas merespons gagasan pemuda yang sebentar lagi akan mengakhiri masa lajangnya itu ■ Baca Tanjakan...Hal 43
AGUS BAIHAQI/RaBa
PEMUSNAHAN: Para pejabat membakar barang bukti kasus narkoba di halaman Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin.
Tanpa Masker, Bakar Bukti Narkoba BANYUWANGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) memusnahkan sejumlah barang bukti (BB) berupa narkotika dan obat terlarang yang kasusnya sudah inkracht (memiliki kekuatan hukum tetap) pagi kemarin (10/12) ■ Baca Tanpa...Hal 43
Baca Mampu...Hal 34 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Pemusnahan Perkara: Narkotika: 142 kasus Barang n n Obat Terlarang: 62 kasus Bukti Narkoba n Periode: Juli 2011 -
Desember 2012
Jenis Barang Bukti
Sabu-sabu : 140,87 gram
Ganja Ekstasi Putaw Dextro Trex Lexotan Pradnison Neotalgin
: 1.290,35 gram : 30 butir : 2,29 gram : 151.169 butir : 6.933 butir : 770 butir : 98 butir : 23 box
BANYUWANGI - Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau warga Kota Gandrung agar mewaspadai potensi angin kencang. Sebab, mulai hari ini (11/12) hingga beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Banyuwangi masih tidak menentu. Secara umum, kondisi cuaca cenderung cerah pada pagi sampai siang hari. Namun, situasi itu bisa seketika berubah menjadi hujan pada sore hari. Pada saat cuaca berubah dengan cepat seperti itu, makin besar peluang terjadi pembentukan awan Cumolonimbus (Cb) yang menyebabkan angin kencang. Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi mengatakan, akhir-
akhir ini wilayah Banyuwangi masih berada pada musim transisi dari kemarau ke musim hujan. Itu berbeda dari prediksi sebelumnya bahwa musim penghujan sudah terjadi di Banyuwangi pada minggu terakhir November atau awal Desember. “Saat ini (kemarin) sebagian besar wilayah Banyuwangi masih berada pada musim peralihan. Puncak musim hujan kami prediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2013,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin (10/12). Menurut Anjar, kecepatan angin di wilayah Banyuwangi berkisar antara 6 hingga 33 Kilometer per jam. “Kecepatan angin maksimum itu berpotensi terjadi jika terbentuk awan Cb,” paparnya ■ Baca Waspadai...Hal 43
Siti Nurhalimah, Pemenang Hadiah Utama Jalan Santai Besuki
Sebelum Beli Tiket, Ortu Mimpi Dapat Rezeki Acara Jalan Sehat Besuki (Bebaskan Situbondo dari Narkotika) di Alun-alun Besuki memang sudah tuntas. Namun, kebahagiaan acara itu masih dirasakan Siti Nurhalimah dan keluarganya. Sebab, siswi SMP tersebut beruntung mendapatkan hadiah sepeda motor. NUR HARIRI, Situbondo
■
karena orang yang ditunggu tidak termasuk dalam 30 tahanan yang turun dari mobil tahanan tersebut. Sempat tersiar kabar sidang dengan terdakwa Jani itu ditunda. Sebab, jaksa dan pihak pengadilan tidak mau ambil risiko. Akhirnya, terdakwa Jani dijemput dari Lapas Banyuwangi setelah korban bersama kawanannya berjanji tidak akan berbuat anarkis ■ Baca Usai...Hal 43
PEREMPUAN kecil itu nyaris tak bisa bicara. Mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara karena terkejut dan seolah tak percaya. Betapa tidak,
dia mendapat hadiah utama motor Honda Revo Fit dalam Jalan Sehat Bebaskan Situbondo dari Narkotika di Besuki Minggu lalu (9/12). Mendapat hadiah utama sebuah sepeda motor itulah yang membuat Siti Nurhalimah, 14, warga Dusun Bataan, RT 02/03, Desa Kalimas, Kecamatan Besuki, terkejut dan tidak bisa bicara. “Si..ti Nur..ha..li..mah,” ucapnya terbata-bata saat menyebutkan namanya di atas pentas disaksikan ribuan peserta jalan sehat. Tidak ada yang menyangka, siswi kelas dua SMPN 1 Banyuglugur itu akan mendapatkan hadiah sepeda motor. Padahal, putri pasangan Sukaryo, 50, dan Yatriyani, 48, itu hanya membeli satu tiket undian jalan sehat di sekolahnya. Saat jalan sehat berlangsung, gadis kecil berambut ikal itu berjalan bersama teman-te-
Pemerintah pusat stop anggaran IPAL Terpadu di Muncar
Aroma busuk bakal bertahan selamanya
Usai sidang, terdakwa kasus penusukan dikejar korban
Inilah kalau terlalu banyak menonton film kungfu
ALI SODIQIN/RaBa
BAHAGIA: Siti Nurhalimah (kuning) naik motor Honda Revo Fit di Alunalun Besuki Minggu lalu.
mannya sekolah. Tetapi, keberuntungan sudah digariskan. Dari ribuan tiket yang
diundi, ternyata hadiah utama hanya untuk nomor 005583 ■
Baca Sebelum...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com
34
Selasa 11 Desember 2012
Kiat Pemdes Cluring Tingkat Kerukunan Warga Desa
Gelar Mocopatan dan Wayang Kulit Semalam Suntuk
AGUS BAIHAQI/RaBa
Dalang Kembar: Kades Sunarto (kiri) menyerahkan gunungan pada dalang Ki Hery Prasetyo.
CERMIN DIRI
Kejaksaan Jangan Loyo Usut Korupsi! HARI Antikorupsi Sedunia diperingati di sejumlah daerah. Di Situbondo, sejumlah LSM menggelar unjuk rasa di kantor kejaksaan. Mereka mendesak agar penanganan sejumlah kasus korupsi dipercepat. Di Banyuwangi, peringatan hari antikorupsi ditandai dengan pemusnahan barang bukti narkoba. Ragam peringatan itu setidaknya mengingatkan masyarakat agar terus mengawal kasus korupsi. Sebab, jika tidak ada pengawalan dan pemantauan, aparat penegak hukum seenaknya ”memainkan” kasus korupsi. Awalnya gencar memeriksa saksi-saksi, tapi ending-nya justru untuk menaikkan bargaining. Pada peringatan hari antikorupsi, aparat kejaksaan harus introspeksi diri. Jangan tebang pilih menangani perkara. Apalagi, perkara tersebut tengah menjadi perhatian masyarakat luas. Kalau target menangani perkara hanya semata-mata didasari pesanan atau demi dapat proyek, setidaknya tidak usah diusut. Kalau itu dilakukan, tentu akan menjadi preseden buruk bagi korps adhyaksa. Di era reformasi sekarang ini, harus ada transparansi penanganan perkara. Biarkan masyarakat memantau perkembangan penanganan perkara. Media juga harus diberi keleluasaan. Sebab, jika tidak ada pengawalan, aparat penegak hukum bakal seenaknya menangani perkara. Penanganan dugaan korupsi pembangunan RSUD Genteng, misalnya. Meski pihak kejaksaan sudah menetapkan tiga tersangka, kasus tersebut harus tetap mendapat pengawalan. Yang terpenting dalam peringatan hari antikorupsi tahun ini adalah kejaksaan harus bisa meningkatkan target penanganan kasus-kasus korupsi. Jangan hanya kasuskasus kecil sekelas kasus Prona dan proyek-proyek di desa yang jadi bidikan. Kasus korupsi kakap rasanya perlu akselerasi penanganan perkara. Semoga pada peringatan hari antikorupsi ini, petinggi-petinggi kejaksaan bisa lebih membuka mata. Biar tidak dibilang loyo, bapak-bapak harus lebih greng dalam mengusut korupsi. (*)
PENDIDIKAN
Siapkan Beasiswa Penyandang Cacat BANYUWANGI - Diam-diam Pemkab Banyuwangi menyiapkan anggaran beasiswa khusus bagi siswa penyandang cacat yang berprestasi. Melalui Dinas Pendidikan (Dispendik), pemkab tengah menyusun formula untuk menentukan besaran beasiswa tersebut n Baca Siapkan...Hal 43
CLURING - Pemerintah Desa (Pemdes) Cluring, Kecamatan Cluring, punya cara menarik dalam meningkatkan kerukunan warganya. Dalam rangka ruwatan desa, pemdes menggelar mocopatan dan pagelaran wayang kulit sehari dan semalam suntuk. Untuk kegiatan ruwatan ini, dilakukan dengan mengoptimalkan potensi seni yang ada di desanya. Untuk wayang kulit, tiga dalang yang diundang Ki Hery Prasetyo, Ki Supri, dan Ki Supani semuanya warga Desa Cluring. “Potensi seni di Desa Cluring ini cukup tinggi,”
elemen masyarakat secara bersama membangun desa. “Desa ini milik kita bersama, dan mari kita bangun bersama,” ajaknya. Sunarto menyebut, di desanya ada dua tradisi dalam mendengar aspirasi masyarakat. Yakni tilik dusun dan musyawarah dusun. Dari aspirasi masyarakat, yang belum terlaksana adalah jalan rusak di Dusun Karangrejo sepanjang dua kilometer, dan jalan di Dusun Cemetuk sepanjang tiga kilometer. “Monumen Lubang Buaya mengenaskan, jalannya rusak lagi,” ungkapnya. (abi/als)
Yazid 12 Tahun, Dimas 17 Tahun Tuntutan Jaksa untuk Pembunuh Ibu-Anak Juragan Kerupuk BANYUWANGI - Jaksa mengajukan tuntutan yang berat untuk tiga pelaku perampokan dan pembunuhan dengan korban Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan putrinya, Sherly Kurniawati, 28, warga Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Jaksa penuntut umum (JPU) Agus Suraharta menuntut terdakwa M. Indra Yazid, 20, agar dihukum 12 tahun penjara. Terdakwa Dimas Yudo Pranoto, 25, dituntut 17 tahun penjara. Kedua terdakwa warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, itu tampak lesu saat JPU membacakan tuntutan. Sementara itu, tuntutan untuk terdakwa Bayu Trilaksana Putra, 21, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, belum dibacakan kemarin. Rencananya, JPU akan mem-
AGUS BAIHAQI/RaBa
AGUS BAIHAQI/RaBa
Dimas Yudo Pranoto
Indra Yazid
bacakan tuntutan untuk terdakwa Bayu Rabu besok (12/12). Sidang perampokan dan pembunuhan yang dipimpin hakim ketua Made Sutrisna SH didampingi hakim anggota Bawono Effendi SH dan Unggul Tri Esti Mulyono digelar di ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi.
Sementara itu, Jaksa Karmawan menyebut, dari tiga dakwaan yang pernah disampaikan, yakni Pasal 340 jo 55 ayat 1, Pasal 338, Pasal 339, dan Pasal 365 ayat 1, 2, 3, dan 4, maka yang dianggap pas untuk menjerat terdakwa adalah Pasal 365 ayat 1, 2, 3, dan 4 KUHP. “Pencurian dengan
kekerasan hingga korban meninggal,” terang Karmawan dalam membacakan tuntutan kemarin. Dalam tuntutannya itu, Jaksa Karmawan menyebut sesuai fakta hukum di persidangan berdasar keterangan sejumlah saksi dan bukti, terdakwa terbukti bersalah dan melanggar Pasal 365 ayat 1, 2, 3, dan 4 KUHP. “Saya mohon majelis hakim menghukum terdakwa 12 tahun penjara,” pintanya. Tuntutan 12 tahun penjara itu, jelas dia, setelah mempertimbangkan beberapa hal yang memberatkan, seperti perbuatannya telah meresahkan masyarakat, korban meninggal dunia, dan telah menikmati hasil perampokan. Yang meringankan, terdakwa masih muda, berlaku sopan selama persidangan, dan menjadi tulang punggung keluarga. Sementara itu, pada sidang lain, jaksa Agus Suraharta menuntut majelis hakim memvonis Dimas bersalah dan menghukum 17 tahun penjara n Baca Yazid...Hal 43
Usai Pesta Miras, Meninggal di Perjalanan BANYUWANGI - Nasib tragis menimpa Sunandi, 34. Warga Dusun Karangan, Desa/Kecamatan Licin, Banyuwangi, ini meninggal dengan mengenaskan dalam perjalanan dalam perjalanan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, pagi kemarin (10/12). Sebelum meninggal, korban sempat datang ke rumah Nita, salah satu kenalannya yang kos di Jalan S. Parman, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. “Dari mulutnya tercium bau arak,” cetus Kaurbinops Reskrim Polres Banyuwangi Iptu Ali Masduki. Informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini, sekitar pukul 06.30 Sunandi datang ke kos Nita. Saat datang, dia terlihat mabuk. Bahkan, kor-
12-12-12: Tato bertuliskan angka menghiasi tangan Sunandi.
ISTIMEWA
ban saat datang ke tempat kenalannya itu masih membawa satu botol besar arak. “Datang sudah mabuk,” terang Nita. Berada di tempat kos kenalannya itu, korban sempat tidur di teras. Kepada Nita, pria itu mengeluh bahwa dadanya terasa sesak dan sulit bernapas. Nita mengaku tidak tahu di mana
temannya itu menggelar pesta miras. Hanya saja, saat datang ke tempat kosnya, kondisi lelaki itu sudah teler dan masih membawa arak. Korban dibawa ke RSI Fatimah naik becak. Tetapi malang, dalam perjalanan, kondisinya terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia.(abi/c1/bay)
Gubernur Tetapkan UMK Banyuwangi BANYUWANGI - Gubernur Jatim Soekarwo akhirnya menetapkan upah minimum kabupaten kota (UMK) pada 2013 untuk daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur. Penetapan UMK ini berdasar Peraturan Gubernur Jawa timur No. 72 Tahun 2012 tentang upah minimum kabupaten/kota di Jawa Timur Tahun 2013. Dalam lampiran peraturan Gubernur Jatim tertanggal 24 November 2012 itu tertulis bahwa UMK Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebesar Rp. 1.086.400, dan Kabupaten Situbondo Rp. 1.048.000. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, UMK Banyuwangi itu mengalami kenaikan sebesar Rp. 171.400 dari tahun 2012. Kenaikan UMK ini tentu didasarkan atas survei kelayakan kebutuhan hidup layak (KHL) di beberapa pasar. Syaiful mengatakan dengan ditetapkan UMK tahun 2013 ini maka pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para pengusaha terutama kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banyuwangi. Pada prinsipnya, semua pengusaha berkewajiban untuk melaksanakan keputusan UMK yang telah ditetapkan gubernur itu. Seperti diberitakan sebelumnya,
cetus Kepala Desa (Kades) Cluring, Sunarto Eko Siswoyo. Ruwatan yang digelar Sabtu dan Minggu lalu itu juga dilaksanakan santunan anak yatim dan pengajian umum dengan mengundang KH Toha Muntoha dari Krikilan, Kecamatan Glenmore. “Ini dalam rangka bersih desa, tahun baru hijriyah, dan hari jadi Banyuwangi yang ke-421,” kata kades yang baru dua bulan dilantik ini. Menurut Kades Sunarto, ruwatan yang digelar ini bukan hanya sekedar bersih desa. Tapi, pihaknya ingin mengajak kepada seluruh
33
DOK.RaBa
UMK WAJIB DILAKSANAKAN: Suasana demo buruh menuntut kenaikan UMK di Dinsosnakertrans Banyuwangi tahun lalu.
bagi pengusaha yang benar-benar tidak memiliki kemampuan gaji sesuai dengan UMK, masih ada kesempatan untuk melakukan penundaan. Hanya saja, sebelum melakukan penundaan, pihak pengusaha harus terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Gubernur Jatim. Penundaan pembayaran gaji sesuai
UMK itu, kata Alam, bisa dilakukan setelah mendapat persetujuan dari gubernur. Selama belum ada persetujuan gubernur, pengusaha tetap wajib membayar gaji karyawan sesuai UMK. “Nanti kita sosialisasi UMK baru. Kalau ada yang tidak mampu bisa mengajukan permohonan penundaan pada gubernur,” katanya. (adv/c1/bay)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
35
Selasa 11 Desember 2012
Cabuli Pacar, Masuk Bui
PENCURIAN
ALI NURFATONI/RaBa
TERLALU: Suwarno diapit petugas bersama barang bukti di Mapolsek Muncar kemarin.
Kepala Gudang Pasific Harvest Embat Sarden MUNCAR - Perbuatan Suwarno bin Kadimun, 47, warga Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, sungguh keterlaluan. Sebab, karyawan pabrik pengalengan ikan CV Pasific Harvest tersebut mencuri sarden di pabrik tempatnya bekerja. Sehari-hari Suwarno adalah kepala gudang pabrik yang berlokasi di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, tersebut. Akibat perbuatannya, Suwarno harus berurusan dengan polisi dan terpaksa mendekam di tahanan mapolsek setempat. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kasus pencurian tersebut terjadi 7 Desember 2012 lalu. Saat hendak pulang, satuan pengamanan (satpam) melakukan pemeriksaan terhadap semua karyawan, termasuk Suwarno. Saat diperiksa, di dalam tasnya ada sejumlah kaleng sarden. Total sarden di dalam tasnya 10 buah. ‘’Sarden-sarden ikan tuna itu masih tanpa logo makanan,’’ ungkap Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, kemarin. Kasi Humas Aiptu Ardhana menambahkan, akibat perbuatan pelaku, pihak pabrik mengalami kerugian Rp 100 ribu. ‘’Masing-masing sarden harganya Rp 10 ribu,’’ tandasnya. (ton/c1/aif)
ABDUL AZIZ/RaBa
TAK LAYAK DIMAKAN: Kualitas raskin sungguh jelek. Selain kotor, warnanya juga kehitam-hitaman.
Kualitas Jelek, Raskin Digiling Lagi SEMPU - Kondisi beras untuk orang miskin (raskin) yang diterima warga di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, sungguh memprihatinkan. Betapa tidak, raskin yang baru diterima warga tersebut kondisinya sangat kotor. Selain dipenuhi pasir, juga banyak kapah. Selain itu, warnanya juga menguning dan kehitam-hitaman. Kondisi beras yang seperti itu tentu tidak bisa bersihkan hanya dengan tangan kemudian dimasak. Para warga miskin (gakin) penerima beras dari pemerintah tersebut harus menggiling lagi supaya terlihat lebih bersih. Seperti yang terlihat di pinggir jalan raya Pasar Gendoh, Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, kemarin. Warga penerima raskin ramai-ramai menggiling beras ke pemilik selep keliling. “Berasnya sangat kotor, kalau tidak diselep dulu kotorannya ikut kena masak,” kata para ibu-ibu tersebut. Menurut mereka, setiap menerima beras raskin, kondisinya memang sangat kotor. “Bahkan, jatah sebelumnya, kotornya lebih parah dari yang sekarang,” ujar Surati, salah satu perempuan penerima raskin yang kemarin menggiling beras di selep keliling. (azi/c1/aif) ANTRE GILING BERAS: Warga Dusun Klontang menggiling lagi beras yang mereka terima dari pemerintah.
SEMPU - Gara-gara mencabuli pacarnya sendiri, Andriyanto, warga Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, harus mendekam di ruang tahanan Mapolsek Sempu kemarin. Pria 30 tahun itu ditangkap polisi atas laporan keluarga pacarnya, Saritem (nama samaran), 16, warga Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu. Kapolsek Sempu AKP Toha Choiri mengatakan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari kejengkelan keluarga Saritem karena menganggap Andriyanto tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Beberapa waktu lalu keluarga Saritem mendatangi pelaku di rumahnya untuk meminta pertanggungjawaban Andriyanto, karena sudah berpacaran dan diduga
telah berbuat cabul. Namun, saat didatangi, Andriyanto berusaha menghindar dari tanggung jawab. “Akhirnya oleh keluarga korban dilaporkan ke polsek, dan langsung kita tindak lanjuti. Pelaku kita tangkap lusa kemarin,” tuturnya. Kapolsek juga menyebutkan bahwa pelaku mengaku bahwa selama ini memang berpacaran dengan korban dan sempat melakukan perbuatan tak senonoh beberapa kali. “Namun, pelaku tidak bertanggung jawab,” tandasnya. Atas perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Pasal 18 UndangUndang Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (azi/c1/aif)
ABDUL AZIZ/RaBa
TAK MAU TANGGUNG JAWAB: Andriyanto menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sempu kemarin. ABDUL AZIZ/RaBa
Tingkatkan Kualitas Musrenbang, Bappeda Gandeng Stikom Gelar Workshop Sistem Informasi Perencanaan Bagi Desa dan Kelurahan BANYUWANGI - Dalam rangka peningkatan kualitas penyusunan rencana pembangunan desa/ kelurahan tahun 2014 serta peningkatan kualitas Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang akan dilaksanakan bulan Januari 2013, Bappeda bekerjasama dengan Stikom (Sekolah Tinggi Ilmu Komputer) Banyuwangi menyelenggarakan Workshop Entry Data Musrenbang Desa/ Kelurahan ke dalam Sistem Informasi Perencanaan dan Keuangan Daerah (SIPKD). Workshop ini diikuti 241 peserta yang dilaksanakan dalam tiga gelombang selama tiga hari mulai tanggal 6 hingga 8 Desember 2012 di Laboratorium Komputer Stikom Banyuwangi. “Tujuan workshop ini untuk memberikan pembekalan dan meningkatkan pemahaman untuk meningkatkan kualitas proses (pra, pelaksanaan, dan pasca) Musrenbang Desa/ Kelurahan melalui Sistem Informasi Perencanaan dan Keuangan Daerah serta menyamakan persepsi dalam peningkatan kualitas dokumen perencanaan tahunan desa/kelurahan secara terintegrasi,” kata Ketua Stikom Banyuwangi, H. Chairul Anam saat ditemui di kantornya kemarin. Chairul menjelaskan, hasil workshop ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) di seluruh desa se-Kabupaten Banyuwangi. Penyusunan RKPDes yang selama ini manual, lambat dan tidak terintegrasi dengan sistem perencanaan daerah, mulai tahun 2013 diharapkan menjadi lebih cepat dan terintegrasi dalam database pemerintah daerah. Dengan demikian penyusunan rencana pembangunan desa menjadi lebih berkualitas sehingga menunjang keberhasilan pembangunan daerah. Inilah harapan sebagaimana slogan perencanaan “If we fail to plan, we are planning to fail ( jika kita gagal menyusun rencana maka sebenarnya kita sedang merencanakan untuk gagal, Red). Kalimat ini juga menjadi dorongan bagi pemerintah daerah untuk mempersiapkan lebih baik penyusunan rencana
pembangunan desa/kelurahan tahun 2014. Selama ini, lanjut dia, entry data ya n g d i l a ku k a n oleh petugas desa terbatas pada usulan APBD kabupaten dan dilakukan setelah Musrenbang Desa/ kelurahan selesai dilaksanakan. Pada tahun 2013, diharapkan entry data dilakukan seH. Chairul Anam jak awal, hasil tilik dusun langsung dientry kedalam SIPKD, kemudian disampaikan kepada peserta musrenbang dan dibahas untuk disepakati sebagai lampiran RKPDes, yang meliputi usulan kegiatan yang akan diajukan untuk didanai PNPMMP, usulan APBD Kabupaten, Usulan ADD, swadaya masyarakat, maupun sumber dana lainnya. Usulan kegiatan yang akan diajukan untuk didanai APBD kabupaten, jika telah di entry ke dalam database SIPKD, selanjutnya dibahas pada Musrenbang Kecamatan (Musrenbangcam) pada bulan Februari 2013, dan secara berjenjang dibahas pada Musrenbang RKPD di Kabupaten pada bulan Maret 2013. Untuk itu diperlukan, lanjut Chairul, sinkronisasi antara desa/kelurahan dengan kecamatan dan Kabupaten. Sinkronisasi terutama pada penggunaan nomenklatur program dan kegiatan. Seluruh usulan hasil Musrenbang Desa/Kelurahan yang dientry kedalam SIPKD, diharapkan telah menyesuaikan nama program dan kegiatan sebagaimana nomenklatur yang tercantum pada Permendagri 13 tahun 2006 beserta perubahannya jo Permendagri 54 tahun 2007 tentang Pengelolaan keuangan daerah. “Untuk itu diharapkan peran serta semua pihak khususnya kecamatan untuk dapat membantu konversi usulan desa ke dalam nomenklatur program dan kegiatan pada SIPKD,” kata pria yang akrab dipanggil Anam itu. (adv/aif)
BELAJAR: Kepala Bappeda Banyuwangi Agus Siswanto turut mendampingi timnya di Laboratorium Stikom Banyuwangi.
TERINTEGRASI: Workshop Entry Data Musrenbang Desa/ Kelurahan ini bertujuan agar Sistem Informasi Perencanaan dan Keuangan Daerah bis alebih cepat dan akurat.
2014 Seluruh Desa Terkoneksi Jaringan WAN SEMENTARA itu, Anam menilai di sisi proses penyelenggaraan, pada tahun 2013 diharapkan terdapat penguatan pelaksanaan konsep musrenbang integrasi di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Musrenbang desa yang secara konseptual mencoba melibatkan masyarakat semaksimal mungkin, yang memadukan perencanaan dari masyarakat (bottom up planning) dengan perencanaan dinas teknis (top down planning) bersamaan dengan musyawarah desa dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Dengan demikian diharapkan diperoleh implementasi perencanaan pembangunan desa yang aspiratif, terpadu, dan berkelanjutan. Tahun 2012 telah dimulai musrenbang terintegrasi, untuk itu diharapkan tahun 2013 lebih
baik dari tahun ini. Infrastruktur jaringan menjadi kendala utama dalam implementasi upaya ini. Untuk itu, dukungan diberikan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika untuk penyempurnaan infrastruktur jaringan dan koneksi SIPKD hingga tingkat desa. Diharapkan pada tahun 2014, seluruh desa telah terkoneksi dengan jaringan WAN (Wide area Network) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Bagi desa yang tidak terjangkau pembangunan jaringan WAN, akan difasilitasi koneksi SIPKD melalui VPN (Virtual Private
Network). Workshop ini juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendorong dan memperbaiki proses musrenbang, sebagai mekanisme perencanaan yang telah diamanatkan Undang-Undang 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Meskipun dilaksanakan secara rutin tiap tahun dengan jadwal yang telah ditentukan, Pemkab Banyuwangi berharap tidak menjadi rutinitas formal yang kurang menyentuh substansi penyusunan rencana sesuai nafas dan kebutuhan masyarakat. ”Lebih dari itu, ke depan dengan dukungan semua pihak harus menjadi lebih baik,” cetus pria yang memiliki keahlian software komputer itu. (adv/aif)
FOTO-FOTO: SIDROTUL MUNTAHA/RaBa
BERMANFAAT: Penyusunan rencana pembangunan desa menjadi lebih berkualitas sehingga menunjang keberhasilan pembangunan daerah.
KESEHATAN
36 HARJABA
Selasa 11 Desember 2012
Galakkan Layanan Imunisasi Dewasa Efektif Cegah Penyakit, Kurangi Angka Kesakitan GAMBIRAN–Rumah Sakit (RS) Al Huda menggalakkan pencegahan penyakit influenza, hepatitis B, tetanus, meningitis, typhoid, pneumonia, dan kanker serviks (leher rahim) melalui layanan imunisasi dewasa. Selain berfungsi sebagai salah satu usaha pencegahan penyakit yang paling sukses dan efektif, imunisasi juga terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian masyarakat. Kepala Instalasi Rawat Jalan RS Al Huda dr. Suryadinata mengatakan, imunisasi merupakan suatu usaha untuk merangsang kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Hal itu dapat dilakukan untuk orang dewasa yang menginginkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu. “Sekilas memang terkesan sedikit mahal, namun sebenarnya biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding jika terserang penyakit dan harus berobat ataupun harus rawat inap,” terangnya. Dijelaskan, klinik rawat jalan RS Al Huda memberikan pelayanan imunisasi dewasa. Mulai dari konseling yang bertujuan membantu menentukan jenis vaksin yang akan digunakan, pemeriksaan laboratorium jika diperlukan, sampai tindakan pemberian imunisasi. Terkait dengan vaksin, Surya menjelaskan, vaksin merupakan bahan antigenik yang digu-
THOMY/RaBa
ANAK KREATIF: Pemenang lomba mewarnai saat menerima piala dari Pegadaian Genteng.
Pegadaian Gelar Lomba Mewarnai GENTENG–Pegadaian Cabang Genteng menggelar lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) pada Sabtu (8/12). Acara tersebut dalam rangka ikut memeriahkan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241. Kegiatan lomba yang digelar di depan kantor Pegadaian tersebut, diikuti sekitar 500 siswa TK dari wilayah seluruh Gugus Genteng. Lomba yang dimulai pukul 07.00 itu juga dimeriahkan dengan drum band dan tari gandrung dari TK ABA 2. Rudy Yuswanto, Pimpinan Cabang Pegadaian Genteng mengatakan, kegiatan itu bertujuan ikut membantu meningkatkan kreativitas anak dalam bidang seni mewarnai. “Selain itu juga pengenalan PT. Pegadaian (persero) kepada generasi penerus,” pungkasnya.(adv/irw)
pasien. Seperti penyakit diabetes, jantung, kan ker, hepatitis, dan lainnya. Kondisi kehamilan, riwayat STD (sexually transmitted disease atau p enyakit seks menular), dan penurunan imunitas termas u k HI V, juga harus dipertimbangkan. “Kelompok ini rentan terkena berbagai penyakit, RSAH For RaBa karena sistem IMUNISASI: Suntikan vaksinasi diberikan dr. Suryadinata kepada kekebalan tubuh seorang pasien di RS Al Huda. yang menurun,” jelasnya. nakan untuk menghasilkan kekebalan Pada faktor usia, tambah dia, imunisasi aktif dan meningkatkan imunitas tubuh sebaiknya diberikan kepada orang deterhadap suatu penyakit. “Sehingga tubuh wasa yang berumur di atas 50 tahun. dapat segera membuat antibodi, yang Faktor gaya hidup, misalnya seseorang di kemudian hari dapat mencegah atau yang menyukai traveling (perjalanan kebal dari penyakit tersebut,” tuturnya. jauh), memerlukan vaksinasi jika tempat Sedangkan untuk menilai apakah yang dituju merupakan wilayah dengan seseorang memerlukan jenis vaksinasi epidemi penyakit tertentu. Jenis pekertertentu, lanjut Surya, harus dilihat dari jaan juga menentukan jenis vaksinasi beberapa faktor. Di antaranya, kesehatan, yang dibutuhkan. “Misalnya, faktor risiko usia, gaya hidup, dan pekerjaan. Faktor tenaga kesehatan tentu berbeda dengan kesehatan yang perlu dipertimbangkan, seorang karyawan kantoran, sehingga misalnya penyakit kronis yang diderita jenis vaksinasi yang dibutuhkan juga
berbeda,” paparnya. Selain itu, perlu juga diperhatikan faktor lain. Misalnya riwayat vaksinasi dan riwayat kontak dengan pasien yg menderita penyakit tertentu. Masih menurut Surya, pelayanan imunisasi dewasa seperti influenza dapat diberikan setiap tahun disesuaikan dengan virus terbaru yang menyebar. Sementara vaksinasi hepatitis B dilakukan untuk mencegah gangguan hati, yang disebabkan virus hepatitis B (VHB). Vaksin bisa diberikan dalam bentuk suntikan. “Dilakukan tiga kali, yakni pada bulan pertama, kedua, dan keenam, serta vaksinasi diulang setelah 5 tahun,” jlentrehnya. Terkait imunisasi kanker leher rahim (ca servik), Surya menjelaskan bahwa HPV (Human Papilloma Virus) adalah penyebab terjadinya kanker serviks. “Idealnya, vaksin kanker serviks ini diberikan sedini mungkin, yakni sebelum menikah atau belum pernah melakukan hubungan seksual, terutama pada usia antara 10 sampai 14 tahun,” terangnya. Di samping itu, vaksin ini juga dapat dilakukan pada wanita usia subur dengan melakukan pap smear terlebih dahulu. Pada wanita yang hendak menikah, saran dia, sebaiknya dilakukan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Kata Surya, hal itu untuk mencegah terjangkit penyakit tetanus. “Imunisasi dapat diberikan kepada wanita usia subur berusia antara 15 sampai 49 tahun. Suntikan TT diberikan sebanyak lima dosis, “ pungkasnya. (*/irw)
Jamsostek Pengobatan Masal di Desa Siaga Kandangan PESANGGARAN-Kesehatan adalah impian semua penduduk di muka bumi ini. Tak terkecuali masyarakat Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Berbagai program telah dicanangkan untuk memenuhi indikator kesehatan, yang di antaranya penurunan angka kematian, penurunan angka kesakitan, peningkatan status gizi, perbaikan sanitasi dasar, perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup aksesabilitas pelayanan kesehatan. Salah satu programnya adalah Desa Siaga. Desa Siaga adalah kondisi di mana suatu desa dianggap mampu dan mau untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan sehari-hari se cara mandiri di wilayahnya. Sehingga diharapkan kondisi-kondisi kesehatan yang ada dapat tertanggulangi. Jika unit terkecil dalam pemerintahan dapat berdaya dan mandiri secara kesehatan, otomatis bagian yang lebih besar dari unit tersebut akan mandiri dan berdaya. Dalam pelaksanaannya, pemerintah desa bekerjasama dengan lintas sektor dan lintas program yang ada di wilayah kecamatan tersebut. Dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi , setiap tahun Pemkab menyelenggarakan Lomba
BANYUWANGI
Desa Siaga. Pada tahun 2012 ini, Lomba Desa Siaga digelar melalui Gerakan Masyarakat Mandiri Sadar Sehat (GEMMASS), yang digabungkan dengan program Harapan Keluarga Peduli Anak Sejak Dini (HarGa PAS) dan Program Anak Tumbuh Optimal Berkualitas dan Cerdas (Anak TOKCer). Semua program tersebut merupakan program inovasi Kabupaten Banyuwangi dalam bidang kesehatan. Senin (10/12) telah dilakukan penilaian Lomba Desa Siaga melalui GEMMASS dan Anak TOKCer. Kegiatan itu dirangkai pengobatan masal oleh PT. Jamsostek Cabang Banyuwangi di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Camat Pesanggaran Drs, Danisworo, MSi dalam sambutan selamat datang mengatakan, meski berada jauh dari pusat kota, namun masyarakat Kandangan sudah sadar kesehatan. Berbagai upaya dan inovasi dalam bidang kesehatan sudah diterapkan di desa tersebut. “Misalnya dana sehat melalui jimpitan, dana sosial ibu bersalin, tabungan ibu bersalin, ambulans desa, dan berbagai kegiatan pembudayaan hidup bersih dan sehat lainnya,” bebernya. Dalam kunjungan penilaian Desa Siaga di Kandangan, Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Banyuwangi sekaligus ketua tim
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Toko dan Rumah •
• Jl. Ikan Tongkol •
• Balak - Songgon •
Jual toko Jl. Brawijaya 53 Bwi, LB 15x12 m2 & rumh Jl. Ikan Sadar 80 Bwi LT 140 m2, 3kmr tdr, halm luas hub 08122721575
Jual rumah di Jl. Ikan Tongkol Kertosari, LT 322m2, SHM, Hub: 0811350821
• Mutiara Blambangan • Dijual 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Barat Bank Mandiri) Hubungi 0333-7751000
• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969
• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181
penilai, Hj. Dani Azwar Anas meminta seluruh masyarakat selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu menghidupkan lagi budaya gotong-royong dalam menghadapi permasalahan yang ada di desa. “Dengan Lomba Desa Siaga ini, komitmen peningkatan kesehatan dapat terus dibangun. Keterpaduan antara pemerintah, swasta, LSM, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan semua masyarakat, dapat terpadu dalam mengatasi permasalahan yang ada,” harap Dani. Pada kesempatan yang sama PT. Jamsostek Cabang Banyuwangi melakukan pengobatan masal bekerja sama dengan Puskesmas Sumberagung. Pengobatan kali ini diikuti lebih dari 300 warga Kandangan. Dalam sambutannya, Pimpinan Jamsostek yang diwakili bidang pelayanan, Yulia Fajar Kusuma menyatakan, kegiatan pengobatan masal itu merupakan bentuk kepedulian PT. Jamsostek dalam rangka peringatan ulang tahun Jamsostek ke-35. Yulia berterima kasih atas kerjasama antara Jamsostek dengan PKK dan Dinas Kesehatan. “Sehingga pengobatan masal kali ini dapat diselenggarakan di Desa Kandangan, yang merupakan nominasi pemenang Lomba Desa Siaga tahun 2012,’’ ujarnya.
• Jl. Adi Sucipto • Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944
BANYUWANGI
• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299
Masyarakat Kandangan juga antusias menerima kunjungan Tim Desa Siaga kali ini. Mereka berterima kasih kepada Jamsostek dengan adanya pengobatan masal. Sebagian besar masyarakat yang berkunjung menge-
BANYUWANGI
Djl Tanah + bangunan L 10 x 14,5 = 145m2, bisa dibeli dgn cash atau kredit, & jg bisa di sewa, SHM, Lokasi Desa Balak Songgon, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148
• Lugonto - Rogojampi •
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Gracindo Centratama •
• Carry Pick Up ‘88 •
• Kijang ‘91 •
Membutuhkan: Marketing (D3), Sales Penjualan, Sopir (B2 umum), Security, Administrasi, Operator Produksi (diutamakan STM jurusan Elektro). Lam krm: CV. Gracindo Centratama, Jl. Raya Jember Banyuwangi KM 7,5 Desa Kedayunan Kabat Banyuwangi (0333) 635423 - 635424
Jual Carry Pick Up ‘88, putih (cat baru) harga nego, Hub: 082331488668
Dijual Kijang 91 Long + Audio Manual, abu2 metalik, 58jt. Hub: 082335597000
• Kijang Krista ‘01 •
• Cuci Gudang Daihatsu •
Dijual Kijang Krista Diesel ‘01, silver, 116 juta bisa nego. Hub: 081358979111
Terios disc 12jt, Xenia disc 9jt, Luxio 15jt, Grandmax 7jt, Xirion 13jt, buruan barang ready stock. Hub: Vira 081336244377
Butuh pemain sinetron, P/W, 6-45 th, 100% langsung Soting, HP: 087755788845
BANYUWANGI
• Dibutuhkan Segera •
• Selep & Mesin Temes •
PT GIM Maintanence Liqiud Petrolium bth professional yg handal & inovatif utk mengisi jabatan: Technisi, SPV, Marketing, OB. Kualifikasi Pria/Wanita maks 30th. Min SMA sdrjt. Komunikatif, mmpu brorganisasi & mmbangun tim kerja. Suka tantangan. Brsedia ikut Test (GRATIS). Lmrn lkp ke: HRD PT GUNA INDAH MAKNUR, Jl. Letnan Sanyoto Gg. I No. 32B Utara Makam Pahlawan Bwi. (50 Plamar prtma diprioritaskn)
Dijual selep & mesin Fuso mrh L2935m2, hrg 135jt. Djl msin Temes mrh nego 081336596124
• Bisnis Bergaransi • Ibu2 mau bisnis bergaransi tnp rugi? Jualan tas ibu2 saja. Hub: 081236550459
• Jual Proyektor BENQ • Djl proyektor BENQ MW 512 Sepc 2800 lumens, Barunya 7jjt. Jual Rp. 4jt msh ada garansi spt baru. Hub 081249400460 Djl Rmh L 8 X 25 = 200m2 SHM, lok Lugonto/Rogojampi, bs dibeli dgn cash atau kredit, & juga bisa disewa, hrg nego, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
• Kebalenan •
luhkan penyakit rematik, dengan keluhan keju dan linu. “Ini merupakan penyakit yang biasa dikeluhkan masyarakat desa seiring proses penuaan,” terang dr. H. Mariono di sela-sela memberikan pengobatan. (adv/irw)
• Apoteker •
• Pemain Sinetron •
PEMBERITAHUAN
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.
DINKES FOR RaBa
Dibutuhkan segera Apoteker, sebagai penanggungjawab Apotek. Syarat lulusan sarjana Apoteker, mempunyai Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA). Hubungi: 085236774678
• Jl. Ikan Gurami • Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586
PENGOBATAN: Dani Azwar Anas (kanan) memegang kepala bocah disaksikan Yulia Fajar Kusuma (dua dari kanan), perwakilan Jamsostek.
• Avanza & Rumah • Djl Avanza G htm ‘09 & Djl rmah Brawijaya Asri B4 Kebalenan SHM 085746365778
• Daihatsu Taft GT ‘94 •
SITUBONDO • Kijang ‘91 •
Dijual Taft GT 1994 hitam mulus 75 juta, velg racing & ban besar. H: 081249689188
Djl Kijang ‘91 P Silver, hrg 47,5jt & Kijang LGX ‘03 P Jbr 1,8 cc. Pajak br, biru, hrg 135jt. H: 081335292597 / 087757767416
• Daihatsu Xenia ‘04 •
• Toyota Avanza ‘10 •
Dijual Daihatsu F600 Xenia 1.0 tahun 2004 biru metalik, harga 89,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM G MMF JJ tahun 2010 merah metalik, harga 138,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Daihatsu Luxio ‘11 •
• Daihatsu Feroza ‘95 •
Dijual Daihatsu Luxio 1.5D MT tahun 2011 silver metalik, harga 116,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Feroza 2WD (jeep) tahun 1995 hijau metalik, harga 49,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Kijang Innova ‘04 •
• BMW 318i ‘03 •
DijualToyota/\Kijang Innova E XW41 ( bensin) tahun 2004, biru metalik, harga 129,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual BMW 318i ‘03 km74ribu seperti baru, hitam, tiptronik, Rp 155 juta. Kijang Innova diesel ‘05 type V auto matic, hitam Rp. 185juta. BU. Hubungi 081230400909
JEMBER • Salesman, Adm, & Drv • 1) Salesman, D3/S1 max 30th, pglmn, SIM C. 2) Adm, S1 ekonomi, max 30th, bs comp, pglmn. 3) Drv & HLP, SIM B1&A, SMA, max 30th, pglmn. Krm Jl. Imam Bonjol 58 Jbr. Sgr.
BANYUWANGI • Tanah Strategis • Lokasi Banjarsari, pinggir jalan, cocok utk perumahan/ dikavling, luas 2600m2, harga 1,5M. Bisa bayar separoh, separohnya 1thn lagi. Hubungi pemilik. Ita 085785087588
Djl Rmh lokasi Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng L 10 x15= 150m2, SHM, bs dibeli dgn cash atau kredit, & juga bisa di sewa, hrg nego, H: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
BANYUWANGI • STNK •
• Tanah Kalipuro •
Hlg STNK Nopol P 3005 YD, an. Nadiyah, Dsn Krajan 05/05 Kebaman, Srono
Dijual tanah 20x20m Kalipuro, Jati unggul 200 batang umur 3 tahun, harga 150ribu/ m2 nego. Hubungi. 08229677868
Hlg STNK Nopol P 6223 ZA, an. Eko Budi Priyono, Bangunrejo 02/II Alasmalang Sgjrh Hlg STNK Nopol P2246YD, an. Usnadi sn, Karangrejo RT 01 RW 03 Kabat
SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 5297 EB, an. Titin Suhartini, Jl. Mawar II RT12/14 Patokan Hlg STNK Nopol P 6654 ES, an. Yudi Hardiansyah, Ds. Sumbekolak Stb. Hlg STNK Nopol P 5159 EQ, an. Zainul Ansori, Mimbaan RT01/10 Panji, Stb
41
Selasa 11 Desember 2012
Slamet Keok di Rumah Istri
TUNJANGAN RW
Cuma Cair Rp 200 Ribu, Ketua RW Legawa SONGGON - Macetnya dana tunjangan untuk belasan ketua RW di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, sudah berakhir. Dana yang dikucurkan Pemkab Banyuwangi itu akhirnya diberikan kepada para ketua RW yang berhak menerima. Hanya saja, sampai Desember ini, sebanyak 15 ketua RW masih menerima honor Rp 350 ribu dari total Rp 600 ribu per tahun. Sisanya, masih dalam proses pengajuan. “Tahap pertama tahun 2012 ini sudah cair. Tahap kedua masih kita ajukan,” ungkap Kepala Desa Sragi, Agus Priyono, kemarin. Khoirul Anam, salah satu ketua RW di Dusun Kendal mengatakan bahwa dana tersebut sudah diterima tanpa ada potongan. ‘’Kami semua sudah terima dengan baik,’’ ungkapnya dalam pertemuan sejumlah ketua RW, jajaran kepala dusun, dan kepala desa, di balai desa setempat kemarin. Dia menjelaskan, pada tahun 2011 dirinya hanya menerima honor Rp 200 ribu. Tetapi, masalah tersebut dianggap sudah beres. ‘’Kami semua ikhlas karena yang Rp 400 ribu digunakan untuk kegiatan wayangan dan pengajian,’’ jelasnya. Hal senada diungkapkan Tondo Hariyono, ketua RW 01, Dusun Sragi Tengah. Dia mengatakan, masalah tersebut sudah beres. Pasalnya, mayoritas ketua RW sudah menerima haknya. ‘’Karena uang sudah diberikan, sekarang ketua RW sudah legawa,” tuturnya. Kejadian itu, jelas dia, harus menjadi bahan in trospek si bagi kepala desa. ‘’Semoga ini bisa menjadi pe lajaran bagi Pak Kades. Sebagai warga, kita hanya mengingatkan agar kejadian semacam ini tidak terulang,” harapnya. (ton/c1/aif )
Empat Tahun Jadi Buron Kasus Pengeroyokan MUNCAR - Setelah empat tahun buron, petualangan Slamet alias Jebeh, 35, berakhir kemarin. Polisi berhasil menangkap Slamet di rumah istrinya di Dusun Kedung Sumur, Desa Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo. Tidak ada perlawanan dalam penangkapan yang berlangsung pukul 15.00 itu. Warga Dusun Sumberayu, Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar, itu ditangkap karena terlibat penganiayaan. Bahkan, sang korban penganiayaan sampai meninggal dunia. Kejadian itu berlangsung tanggal 5 Maret 2008 pukul 00.20 di Dusun
Sidomulyo, Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar. Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini mengungkapkan, pelaku lain bernama Hermanto sudah lebih dulu dibui. ‘’Dua pelaku melakukan pengeroyokan terhadap korban yang bernama Rudi Irawan alias Tompel,” ungkapnya. Kasi Humas Aiptu Ardhana menambahkan, aksi pengeroyokan itu ditengarai ada unsur dendam. “Usai dipukuli di tempat orkes, korban lari dan kecebur kolam hingga tewas,” papar kapolsek kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Saat kejadian, baik pelaku maupun korban sama-sama mabuk minuman keras (miras). Selama buron, Slamet sempat kabur ke Lampung. ‘’Kita dapat informasi dia pulang, langsung kita tangkap,” tandas kapolsek. (ton/c1/aif)
ABDUL AZIZ/RaBa
SIAP AMANKAN MENTERI: Keamanan Perkebunan Kalirejo saat gladi bersih kemarin.
Matangkan Peresmian PG Glenmore
ALI NURFATONI/RaBa
PERTEMUAN: Jajaran ketua RW dan kadus menggelar pertemuan di Balai Desa Sragi, Kecamatan Songgon, kemarin. Pertemuan ini membahas tunjangan RW.
GLENMORE – Persiapan peresmian pembangunan Pabrik Gula (PG) Glenmore oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di areal Perkebunan Kalirejo, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, terus dimatangkan oleh pihak panitia. Kemarin siang panitia melakukan gladi bersih pengamanan. Geladi bersih melibatkan petugas keamanan Perkebunan Kalirejo, dengan bantuan langsung dari pihak Polsek Glenmore. Kapolsek Glenmore AKP Subardi mengatakan, untuk acara peresmian pembangunan PG Glenmore tersebut, selain melibatkan jajaran polisi juga ada dari keamanan kebun.
Menteri BUMN Dahlan Iskan akan meresmikan pembangunan PG seluas 100 hektare yang terletak di areal Perkebunan Kalirejo, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore tersebut. Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh panitia Di antaranya lokasi kebun bibit induk di lokasi peresmian pabrik. Selain itu, panitia juga menyiapkan helipad di dekat lokasi peresmian pabrik untuk pendaratan pesawat helikopter yang ditumpangi Dahlan Iskan. Sejumlah umbul-umbul dan sepanduk ucapan selamat datang juga terpasang di sepanjang ruas jalan menuju lokasi peresmian pabrik tersebut. (azi/aif)
BALJEBOL
BALI
TOLAK TOWER
“Sedang untuk polsek-polsek lain hanya di jalur-jalur yang dilewati menteri saja,” ujarnya. Pantauan wartawan koran ini menyebutkan, sampai kemarin panitia terus bekerja keras mempersiapkan tempat untuk acara yang dipusatkan di areal Afdeling Sidodadi, Perkebunan Kalirejo. Selain memasang tenda, panitia juga membuat pendapa untuk acara. Sejumlah kamar kecil juga disiapkan di dekat lokasi acara yang dekat dengan Kebun Bibit Induk tebu. Diberitakan sebelumnya, rencana pemerintah membangun pabrik gula (PG) terbesar di Indonesia tampaknya segera terealisasi. Rabu besok (12/12),
JEMBER
BONDOWOSO
ALI NURFATONI/RaBa
DITAHAN KASUS PENGANIAYAAN: Slamet alias Jebeh digandeng petugas di Mapolsek Muncar kemarin.
LUMAJANG
Bakar Ban, Mahasiswa Blokade Jalan Aktivis Mahasiswa Demo Anti Korupsi
EKO SETIO BUDI/RADAR JEMBER/JPNN
DIANGGAP KONTROVERSI: Rencana pendirian sebuah tower di Gang Taman RT 6 RW 2 Kelurahan Blindungan masih dianggap menyisakan persoalan oleh sebagian warga.
Warga Cekcok dengan Lurah BONDOWOSO – Sejumlah warga yang menolak rencana pendirian tower KH Agus Salim, Gang Taman RT 06 RW 02 Kelurahan Blindungan kemarin ngeluruk kantor kelurahan setempat. Mereka mempertanyakan langsung terhadap lurah terkait dengan keabsahan proses perizinan pendirian tower tersebut. Saat kedatangannya ke kantor kelurahan kemarin, warga sempat adu mulut dengan lurah Blindungan Joko Santoso. Pasalnya, warga merasa tidak mendapatkan penjelasan yang rinci saat menanyakan keabsahan proses perijinan yang akan dibangun oleh PT Protelindo tersebut. “Saya hanya minta Pak Lurah menunjukkan bukti kalau warga memang sudah tandatangan,” ujar Taufieq, salah seorang warga yang kemarin datang ke kantor kelurahan. Dia juga sempat menanyakan kepada lurah kenapa dalam warga sekitar tidak pernah diajak rembuk secara bersama-sama. Sayangnya, warga merasa jawaban-jawaban yang disampaikan oleh lurah dianggap masih berbelit. Tak pelak, beberapa warga sempat terlihat emosi dan meminta lurah untuk segera menunjukkan bukti-bukti jika warga memang sudah setuju. Warga juga meminta agar lurah menunjukkan bukti hukum terkait sarat-sarat pendirian sebuah tower. Dalam kesempatan tersebut, lurah Joko Santoso tetap bersikukuh jika proses pemberian ijin dari kelurahan sudah sesuai dengan aturan yang ada. Menurutnya, warga yang melakukan penolakan tersebut letaknya tidak berada di radius dimana harus dimintai ijin pendirian tower yang rencanaya setinggi 30 meter. Terkait dengan bukti penandatangan warga, lurah menjanjikan bahwa pihaknya akan menyerahkan surat tersebut. Namun saat didatangi kemarin, lurah mengatakan jika bukti-bukti itu tidak sedang dipegang dirinya. “Nanti kalau sudah ada warga bisa melihat sendiri,” tegasnya. Seusai menemui warga di ruang kerjanya, lurah bersamasama dengan warga yang menolak rencana pendirian tower langsung mendatangi lokasi. Lurah sempat menunjukkan titik rencana pendirian yang menurutnya cukup jauh dari lingkungan warga yang menolak. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember, titik rencana pendirian tower itu saat ini masih berupa ladang yang ditanami komoditas jagung.(esb/hdi/jpnn)
JEMBER – Arus lalu lintas di sekitar kampus Universitas Jember kemarin terganggu dengan aksi demo yang dilakukan mahasiswa. Ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Anti Korupsi Indonesia (AMPAKI) Jember membakar ban dan memblokade jalan. Ratusan aktivis mahasiswa melakukan aksinya dari bundaran jalan Bangka lalu longmarch menuju gedung DPRD. Para demonstran sempat melakukan blokade jalan di sekitar bundaran DPRD Jember. Selain itu, mereka juga melakukan pembakaran ban bekas dan melakukan orasi secara bergantian. Sekitar setengah jam melakukan blokade jalan, akhirnya para demonstran merangsek menuju halaman gedung dewan. Setiba di gedung dewan tersebut, sejumlah perwakilan demonstran hanya ditemui dua anggota DPRD Jember, yaitu Abdul Halim dan Agus Sofyan. Sahrul Romadhoni, ketua GMNI Jember saat ditemui kedua anggota dewan, meminta agar kabupaten Jember, pada tahun 2015 nanti, memiliki icon baru, yaitu “Jember Bebas Korupsi”. Bagi Romadhoni, untuk mewujudkan hal tersebut, Jember harus merumuskan dan menerapkan kurikulum anti korupsi pada setiap sekolah di Jember,
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
PERANGI KORUPSI: Aktivis mahasiswa saat blokade jalan dan membakar ban di sekitar bundaran DPRD Jember, kemarin (10/12).
baik secara formal maupun informal. Menjawab tuntutan Romadhoni, Agus Sofyan selaku Sekretaris Komisi A, berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan aktivis mahasiswa tersebut. Selain itu, kedua anggota DPRD tersebut juga berkomitmen, bersama para aktivis mahasiswa tersebut, untuk mengawal tindak korupsi di Jember.
Hal itu dibuktikan keduanya, dengan bersedia menandatangani nota kesepemahaman di atas meterai Rp 6 ribu. Puas menyampaikan aspirasinya, sejumlah mahasiswa melanjutkan aksinya ke gedung Pemkab Jember. Mahasiswa melakukan longmarch dari gedung DPRD Jember menuju kantor Pemkab Jember. Para demonstran sempat menyampaikan orasinya di depan kantor
pemkab. Namun para demonstran, harus menelan kekecewaannya karena Bupati Jember M.Z.A Djalal, sedang tidak ada di tempat. Namun setelah dilakukan negoisasi, akhirnya ada kesepakatan yang menemui demonstran mewakili bupati adalah asisten I. Sekitar sepuluh perwakilan demonstran akhirnya ditemui Asisten I Pemkab Jember Sigit Akbari. Mahasiswa menyampaikan sekelumit permasalahan korupsi di Jember. Seperti dugaan penyuapan pihak minimarket berjaringan di Jember kepada beberapa oknum pemilik otoritas pengambil kebijakan. “Di Jember masih banyak oknum pejabat yang memiliki mental koruptif. Seperti beberapa waktu lalu, ada pengakuan salah satu petugas minimarket berjaringan, yang mengaku selalu setor upeti pada beberapa orang pejabat di Jember,” ujar Puput, ketua LMND Jember. Untuk itu, para demonstran meminta pihak Pemkab Jember bersedia menandatangani nota kesepakatan, untuk serius memberantas korupsi yang ada di Jember. Bahkan, para demonstran menuntut untuk dibentuknya tim kecil yang khusus melakukan pemberantasan korupsi di Jember. Tim itu terdiri dari Pemkab Jember, DPRD, penegak hukum, elemen masyarakat, dan mahasiswa. Sigit Akbari selaku asisten I Pemkab Jember menolak menandatangani nota kesepakatan yang disodorkan para demonstran tersebut. (mg3/wnp/jpnn)
Tinggal Empat Hari, Rehab Belum Tuntas
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
BELUM KELAR: Kadispendik Jember Bambang Hariono saat sidak di SDN Yosorati 01 Sumberbaru yang direhab.
JEMBER - Perbaikan sekolah yang dikerjakan beberapa rekanan terancam tidak rampung diselesaikan. Padahal, batas waktu pengerjaan harus tuntas 14 Desember mendatang. Berarti, rekanan hanya punya waktu empat hari untuk menuntaskan pekerjaannya. Kondisi ini diketahui Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Jember Bambang Hariono saat sidah di SDN Yosorati 01 Sumberbaru. Saat melihat langsung, Bambang terkejut dengan persentase pekerjaan rehab yang ternyata jauh dari harapan. Bahkan, bila melihat waktu yang tinggal beberapa hari, Bambang pesimistis pekerjaan akan
bisa dirampungkan pada 14 Desember nanti. Maka dari itulah, pihaknya meminta agar rekanan menambah jumlah pekerja dan melakukan kerja lembur agar pekerjaan bisa tuntas dikerjakan. Bambang menjelaskan, pekerjaan rehab tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). “Kami minta semua rekanan untuk kerja lembur agar sebelum deadline 14 Desember 2012, pekerjaan sudah tuntas semua,” ungkapnya. Bambang menambahkan, pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada sejumlah proyek rehabilitasi ruang kelas di 16 kecamatan. Hasilnya, sebagian
besar proyek sudah lebih dari 75 persen pengerjaannya. “Ada beberapa proyek yang belum 100 persen, masih di bawah 70 persen pengerjaannya. Makanya saya minta rekanan kerja lebih keras lagi,” ujarnya. Masih menurut Bambang, pa da 2012, ada sekitar 592 ruang kelas yang direhabilitasi dan dibangun di Jember. Pengerjaan ruang kelas itu menggunakan dana DAK (Dana Alokasi Khusus). Selain itu, ada pembangunan 53 perpustakaan, rehabilitasi 9 ruang SMP, 21 ruang kelas baru SMP, dan 10 rehabilitasi gedung Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan di Kabupaten Jember. (aro/c1/wnp/jpnn)
42
Selasa 11 Desember 2012
Sabet Dua Medali Cabang Atletik di Arena Kejurnas
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
SENIOR: Kapten Persewangi musim lalu, Nur Cahyo, akan memperkuat Persewangi melawan Deltras Sidoarjo Kamis besok.
Mantan Pemain Persewangi Ikut Gabung Laga Persahabatan Kontra Deltras BANYUWANGI – Niat sejumlah pemerhati dan pencinta Persewangi menggelar aksi keprihatinan rupanya disambut hangat kalangan pemain. Bahkan, mereka berancangancang turut ambil bagian dalam aksi tersebut. Beberapa pemain yang sebagian besar pernah membela Persewangi sudah berlatih bersama untuk ikut serta dalam pertandingan persahabatan kontra Deltras
Sidoarjo Kamis (13/12) besok. Koordinator aksi, Aliong mengatakan, beberapa mantan pemain Persewangi sudah menyatakan siap tampil dalam laga tersebut. Mereka siap unjuk skill dalam pertandingan persahabatan kontra Deltras Sidoarjo di Stadion Diponegoro Kamis besok. “Mereka sudah siap tampil,” katanya. Siapa saja mereka? Aliong menuturkan bahwa sederet pemain yang akan menjadi lawan Deltras rata-rata merupakan pemain lokal Banyuwangi, di antaranya Sugiono, Slamet
Hariyadi, Nur Cahyo, Ikrom Syafii, Decky Rolias, Mahsun Bukhori, Nanda Pradana, dan masih banyak lagi. Mereka bahkan sudah berlatih serius di Lapangan Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, kemarin. Dengan persiapan lebih-kurang tiga hari, diharapkan mereka mampu menjadi lawan yang sepadan bagi Deltras Sidoarjo yang kini diarsiteki mantan pelatih Persewangi, Djoko Susilo, tersebut. Menurut bos aksesori selular di Banyuwangil itu, laga tersebut sekaligus aksi ke-
prihatinan terhadap kondisi Persewangi saat ini. Sebab, meski kompetisi Divisi Utama akan dilaksanakan bulan depan, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda Persewangi melakukan persiapan. Lewat kegiatan tersebut, diharapkan PSSI dan pengurus Persewangi terketuk hatinya. Sebab, masih ada pemain yang berharap bisa membela Laskar Blambangan musim depan. Lewat kegiatan ini, Persewangi diharapkan eksis kembali di pentas sepak bola nasional. (nic/c1/als)
Sakit Typus, Moukwelle Tetap Tagih Hak BANYUWANGI - Perjuangan Moukwelle Sylvain dalam menuntut pembayaran sisa gaji dan kontrak tidak pernah padam. Kegigihan pemain berkebangsaan Prancis itu dalam menagih apa yang menjadi haknya berujung pada memburuknya kondisi kesehatan. Sudah hampir sepekan terakhir pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu sakit. Diagnosis medis yang dilakukan pihak rumah sakit dan dokter, Moukwelle dinyatakan menderita sakit typus. Dia diwajibkan beristirahat total dan tidak boleh melakukan kegiatan berlebihan. “Dokter minta aku
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
TETAP IDOLA: Moukwelle dikerumuni siswa TK beberapa waktu lalu.
istirahat dan makan makanan yang halus (bubur),” katanya.
Sakit yang dialami Moukwelle sudah dirasakan hampir
sepekan terakhir. Suhu tubuhnya tinggi dan wajahnya pucat. Dokter yang memeriksanya, selain merekomendasikan agar Moukwelle istirahat juga telah memberi obat. Meski sakit, Moukwelle tetap meminta manajemen membayar sisa kontrak dan gajinya. Baginya, itu merupakan masalah prinsip dan sudah ada hitam di atas putih yang harus dipenuhi manajemen Persewangi. Dalam kondisi sakit, Moukwelle bertekad akan menemui manajemen Persewangi dan PSSI yang telah berjanji akan menuntaskan masalahnya. “Aku tidak mau lama-lama lagi. Aku cuma mau hakku dibayar,” tegasnya. (nic/c1/als)
Gondol Tujuh Medali dari Surabaya BANYUWANGI - Kontingen Banyuwangi berhasil menyabet tujuh medali dalam kejuaraan selam tingkat provinsi (kejurprov) Jawa Timur. Dalam even yang digelar di kolam renang Kertajaya Surabaya pada 9 Desember tersebut, POSSI Banyuwangi berhasil membubukan empat medali emas dan tiga medali perunggu dalam kejuaraan bertajuk Piala KONI tersebut. Donasi medali diawali dengan kiprah Mohammad Al Maulana. Turun di nomor 500 meter biffin swimming, Maulana menjadi yang tercepat. Hasil itu menempatkannya berhak atas kalungan medali emas. Prestasi atlet selam muda Banyuwangi tidak berhenti sampai di sana. Di kelas 100 meter biffin swimming, Maulana kembali unjuk gigi. Dia menjadi yang tercepat sekaligus berhak atas kalungan medali emas untuk kali kedua. Dan, catatan cemerlang Maulana ditunjukkan dengan keberhasilannya meraih medali perunggu di nomor 200 meter biffin swimming. Jejak Maulana juga diikuti Bayu Gempar Agung. Turun di kelas 50 meter surface monofin, dia berhasil mempersembahkan medali emas. Tidak hanya itu Dia juga membukukan namanya dengan torehan medali perunggu dari nomor 100 biffin swimming.
Satu medali perunggu lainnya disumbangkan Syamsiatul Fariha yang turun di kelas 100 meter surface biffin swimming. Dan, penampilan kontingen Banyuwangi dilengkapi dari nomor estafet. Menurunkan
Roofi, Fikri, Hafidz, dan Lana, mereka berhasil mempersembahkan medali bagi kontingen Banyuwangi. Ofisial sekaligus Ketua POSSI Banyuwangi, Affan Ruli Arnanta mengatakan, prestasi diraih
ini berkat dukungan semua pihak. Memasang target satu medali, POSSI Banyuwangi bahkan mampu melaju hingga jauh dengan donasi tujuh medali. “Ini sudah luar biasa,” katanya. (nic/c1/als)
BANYUWANGI - Sprinter Banyuwangi kembali menorehkan tinta emas dalam kejuaraan nasional (kejurnas) atletik yang digelar di Jakarta 5-8 Desember lalu. Tampil memperkuat tim Jawa Timur, sprinter Banyuwangi yang diwakili Davif Ali, Rendiyana Putra, dan Nikmatul Nafiah berhasil menyumbangkan medali emas dan perak bagi kontingen Jawa Timur. Di kategori putra, turun di nomor 4x200 meter sprinter Banyuwangi berhasil membantu kontingen Jawa Timur finish di posisi pertama. Beranggotakan Rendiyana Putra, David Ali, Samuel Febrito, dan Bintang Nawa, mereka berhasil menumbangkan perlawanan DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. Kedua tim tersebut harus puas dengan kalungan medali perak dan perunggu. Jejak tim putra gagal diikuti oleh tim putri. Turun di nomor yang sama, kontingen Jawa Timur harus puas nangkring di posisi kedua. Kalungan medali
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
BIKIN BANGGA: Rendiyana Putra dkk. meraih perak dan perunggu.
perak ini turut disumbangkan sprinter Banyuwangi yang ada di dalamnya, yakni Nikmatul Nafiah. Posisi teratas menjadi milik Jawa Barat sekaligus memastikan kalungan medali emas. Di posisi ketiga ada DKI Jakarta dengan medali perunggu.
Hasil ini tentu saja tetap disyukuri oleh kontingen Banyuwangi. Minimal target dalam kejurnas mampu terealisasi di Jakarta. “Target kita awalnya minimal satu medali. Tapi kita dapat dua,” ujar Agus Sujiono, pelatih PASI Banyuwangi. (nic/c1/als)
BERITA UTAMA
Selasa 11 Desember 2012
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Kerugian dan Pukulan bagi Banyuwangi n ANGGARAN...
Sambungan dari Hal 33
Sebab, dari sejumlah pembangunan IPAL yang dilakukan di berbagai daerah di tanah air, hanya
pembangunan IPAL di Muncar yang dianggap “bermasalah”. Dikatakan, pembangunan IPAL yang sudah dirancang sejak tahun 2004 lalu itu sebenarnya ditujukan untuk pe -
ngolahan limbah industri berskala kecil yang tidak mampu membangun IPAL sendiri. Namun, pemerintah pusat menarik anggaran tersebut gara-gara ada sejumlah warga yang berdemo
menolak pembangunan IPAL tersebut beberapa waktu lalu. “Ini pukulan berat bagi rakyat Muncar khususnya dan rakyat Banyuwangi umumnya. Sebab, fasilitas IPAL di Muncar itu untuk
Menunggu Ide untuk Plengkung dan Sukamade n TANJAKAN...
Sambungan dari Hal 33
Meski belum ada anggaran untuk mewujudkan kegiatan itu, Bupati Anas setuju dihelat Tour de Ijen. Bahkan, Bupati Anas bertekad kegiatan lomba balap sepeda itu harus berlevel internasional, sehingga bisa mempromosikan wisata Banyuwangi. Pada perkembangan selanjutnya, niat bupati menggelar Banyuwangi Tour de’Ijen (BTDI) disambut antusias berbagai elemen. Kalangan legislatif juga mendukung dengan memuluskan anggaran untuk even balap sepeda tersebut melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD. Hingga akhirnya, lomba yang berakhir Minggu lalu (9/12) itu sukses dan mendapat respons positif banyak kalangan. Pelaksanaan lomba kategori UCI 2.2 ter sebut menuai banyak pujian. Chief Com missaire dari Malaysia menyebut BTDI sangatlah spesial. Bupati, kepala keamanan, dan seluruh masyarakat Bumi Blambangan, dinilai memiliki kesadaran dalam menyukseskan kegiatan itu. Namun, pujian pihak UCI tersebut sejatinya bukan apa-apa jika dibandingkan dengan trending topic di kalangan rider mancanegara tersebut. Tema yang jadi rasan-rasan (gunjingan, Red) para pembalap sepeda asing itu adalah tanjakan di Gunung Ijen yang luar biasa edyaaannn!!! Betapa menyiksanya tanjakan di sepanjang lereng Ijen itu, jadi gunjingan menarik kalangan biker. Setiap pembalap menceritakan kenangan betapa tanjakan Ijen sangat menantang. Tentu saja, para kolega mereka semakin dibikin penasaran. Mereka pasti akan sangat penasaran, dan bila ada kesempatan tentu ingin menaklukkan tanjakan-tanjakan edan itu. Tanpa kita minta, para pembalap asing itu seolah sudah otomatis melakukan ka m panye wisata Bumi Blambangan. Gun jingan pengalaman yang mereka rasakan akan lebih memiliki power daripada kita kampanye wisata dengan cara konvensional. Apalagi, Bupati Anas sudah menjanjikan akan menggelar lagi BTDI tahun depan. Kita akui, kerja keras pemkab dan seluruh komponen masyarakat dalam menggelar BTDI sudah membuahkan hasil. Target
untuk promosi wisata sudah mencapai sasaran. Kalau ditelusuri ke belakang, gawe besar itu sejatinya bermula dari ide seorang pemuda bernama Galih. Usul pemuda itu dilontarkan ke bupati “muda” itu sebelum Gowes Bareng pertengahan 2012 lalu. Karena itu, tak salah bila sukses gawe berlevel internasional itu merupakan buah pemikiran kaum muda Banyuwangi. Tak hanya daerah ber-tagline The Sun Rise of Java ini yang bisa merasakan dampak sukses even besar tersebut. Kini lihat saja akses jalan menuju Gunung Ijen saat ini. Jalan yang dulu rusak parah, kini sudah agak mendingan. Tanjakan Erekerek yang dulu sangat berbahaya, kini sudah dikepras kemiringannya sehingga menjadi lebih bersahabat. Bahkan, kawasan Erekerek tersebut justru menjadi salah satu objek menarik untuk dikunjungi. Sebelum bukit itu dikepras, warga biasanya langsung tancap gas di tanjakan berliku tersebut. Namun kini, muda-mudi yang akan menuju Ijen justru berhenti sejenak, beristirahat sekaligus menikmati view baru kawasan Erek-erek. Kawasan yang dulu sepi itu, kini mulai disukai pengunjung terutama kalangan muda. Ide seorang pemuda yang direspons positif oleh pemimpin muda, hasil akhirnya juga dinikmati kaum muda. Hehehe… Karena itu, saya secara pribadi berterima kasih kepada sosok muda seperti Galih. Meski gaya bicaranya ceplas-ceplos dan kadang tampil semaunya, tapi dia punya ide kreatif dan berani menyampaikan ide itu ke jalur yang benar. Karena direspons baik oleh pemimpin daerah, ide itu pun mem buahkan manfaat yang dirasakan orang banyak. Lihat saja, kawasan gunung Ijen dan sekitarnya menjadi lebih banyak dikunjungi. Ini berbeda dengan kondisi beberapa tahun lalu. Jalan yang rusak menuju Ijen, dibiarkan semakin hancur selama bertahun-tahun. Ironisnya, dulu ada yang berpandangan bahwa kondisi jalan yang hancur itu justru sangat dinikmati turis asing sebagai perjalanan dengan sensasi petualangan. Padahal sejatinya, banyak wisatawan mancanegara yang me ngeluhkan rusaknya jalan tersebut. Kini, kondisi jalan Ijen sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun idealnya, jalan
menuju lokasi wisata seharusnya bisa lebih baik dari kondisi saat ini. Alangkah baiknya, jalan dari Banyuwangi ke Paltuding itu mulus berlapis aspal hotmix. Bila memungkinkan, kenapa tidak kita bangun saja jalur ke Ijen dibuat empat lajur. Bahkan bila perlu, dibangun median jalan sekalian sepanjang jalur tersebut. Opo yo mungkin… wani piro? Meski itu seolah seperti mimpi, tapi infrastruktur jalan sejatinya berdampak besar pada perkembangan ekonomi masyarakat sekitarnya. Namun saat ini, kita harus realistis. Jangan mimpi dulu memiliki jalan mulus, apalagi empat lajur menuju tempat wisata Gunung Ijen. Masih banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan selain Ijen. Ketika pemerintah sudah bertekat menjual wisata segitiga berlian Ijen–Plengkung–Sukomade, semua pi hak harus komitmen untuk membantu mewujudkannya. Lihat saja, akses jalan menuju Pantai Plengkung dan Pantai Sukamade saat ini masih sulit dilalui. Berbeda dengan jalan ke Ijen, jalan menuju Plengkung dan Sukomade sama-sama harus melewati Taman Nasional (TN). Kementerian Kehutanan yang membawahi TN itu tentu akan bertahan agar kondisi lingkungan tetap terjaga di kawasan TN. Artinya, ada regulasi yang membuat rakyat dan Pemerintah Daerah Banyuwangi sulit membangun jalan di kawasan TN. Sementara di sisi lain, keberadaan jalan yang memadai, sebenarnya juga bisa memudahkan Park Ranger (petugas TN) untuk melakukan patroli. Akses jalan juga memudahkan petugas mencegah meluasnya bencana alam seperti kebakaran hutan di kawasan TN. Karena itu, tugas kita adalah meyakinkan pihak kementerian agar pemkab bisa membangun jalan menuju Plengkung dan Sukamade. Nah, bagaimana cara meyakinkan pihak kementerian, itulah yang harus kita pikirkan bersama. Kita berharap, semoga muncul gagasan-gagasan segar terutama dari kalangan muda, agar pe merintah pusat punya pandangan yang sejalan dengan kita terkait Jalan ke Plengkung dan Sukamade. Kita semua berharap, nanti tak hanya tanjakan Ijen yang jadi rasan-rasan turis asing. Semoga rasan-ra san juga dirasakan Plengkung dan Sukamade. Ada ide? (bay11saksono@gmail.com)
Dispendik Menghitung Besarnya Beasiswa n SIAPKAN...
Sambungan dari Hal 34
Hal itu terungkap dalam sarasehan wartawan yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi di aula Hotel Tanjung Asri kemarin (10/12). Saat berdialog dengan para insan pers, Bupati Abdullah Azwar Anas mengakui kini pihaknya tengah berupaya meningkatkan akses penyandang cacat dalam me nempuh pendidikan. Itu berlaku mulai pendidikan tingkat dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. Menurut Anas, Pemkab Ba-
nyuwangi memisahkan ang garan beasiswa bagi penyandang cacat yang memiliki keinginan kuat bersekolah dengan beasiswa di bidang pendidikan yang lain. Misalnya beasiswa bagi siswa prestasi, beasiswa bagi siswa miskin, dan lain sebagainya. “Melalui APBD 2013, kita akan menyiapkan beasiswa khusus siswa penyandang cacat yang memiliki keinginan kuat bersekolah,” ujarnya. Usai sarasehan, Kadispendik Sulihtiyono menjelaskan, dalam APBD 2013 siswa-siswa penerima beasiswa bukan hanya berasal dari kalangan kurang mampu dan berprestasi, tapi juga para
penyandang cacat. “Sebelumnya, beasiswa bagi siswa miskin dan siswa berprestasi kita gabung. Tahun ini kami pecah. Ada juga beasiswa bagi siswa penyandang cacat,” terangnya. Namun, karena keterbatasan dana, dalam APBD 2013 tidak semua siswa penyandang cacat di Banyuwangi ter-cover beasiswa tersebut. Siswa penyandang cacat yang berhak menerima beasiswa adalah mereka yang benar-benar membutuhkan dan berprestasi. “Karena keterbatasan dana, tidak semua siswa penyandang cacat dapat beasiswa. Saat ini, Dispendik masih menyusun formula untuk menentukan besaran beasiswa
tersebut,” kata dia. Menurut Sulihtiyono, beasiswa bagi para penyandang cacat tidak hanya difokuskan bagi mereka yang menjalani pendidikan dasar dan menengah. Beasiswa juga diberikan kepada penyandang cacat yang menempuh studi di perguruan tinggi. “Kita berharap penyandang cacat yang duduk di pendidikan tinggi juga ter-cover beasiswa tersebut,” pungkasnya. Sementara itu, sarasehan tersebut juga dihadiri Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol (kav) Muslimin Fahsyah, Kepala Bakesbangpol Iskandar Azis, dan sejumlah pejabat pemkab. (sgt/c1/bay)
Bukti 142 Perkara Narkotika n TANPA...
Sambungan dari Hal 33
Pemusnahan barang haram itu dilakukan di halaman kantor Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Semua BB kasus narkoba yang sudah inkracht itu dimusnahkan dengan cara dibakar. Secara simbolis pembakaran BB itu dilakukan Kepala Sub Pembinaan Kejari Djoko Susanto, Kasdim 0825 Mayor TNI Gandu W, Kasatnarkoba Polres AKP Watiyo, Kepala Humas Pengadilan Negeri (PN) Bawono Effendi, Asisten Pemerintahan
Pemkab Abdullah, dan wakil dari Pangkalan TNI AL Banyuwangi. Semua pejabat itu membakar BB narkotika tanpa me ngenakan masker. “Ayo kita bakar ba reng-bareng,” ajak Djoko Susanto yang mewakili kepala Kejari Syaiful Anwar. Setelah api membakar sejumlah BB yang sudah dimasukkan dalam tong, para pejabat itu lang sung mundur dari tong tersebut. Setelah itu, sejumlah karyawan di lingkungan Kejari Banyuwangi melanjutkan pemusnahan BB. “Semua BB dimasukkan ke tong dan dibakar
hingga habis,” pinta Djoko kepada petugas. Panitia pemusnahan BB narkoba dan obat terlarang I Wayan Sumertayasa SH mengatakan, pemusnahan BB itu merupakan salah satu bentuk ko mitmen kepala kejaksaan Banyuwangi dan sebagai pertanggungjawaban terhadap publik dalam menuntaskan penanganan perkara. “BB yang dibakar ini perkara sejak Juli 2011 hingga Desember 2012,” katanya. BB narkotika dan obat yang dimusnahkan, jelas dia, berupa sabu-sabu (SS) sebanyak 140,87
gram, ganja 1.290,35 gram, ekstasi 30 butir, dan putaw 2,29 gram. Obat terlarang yang ikut dimusnahkan berupa pil dextro 151.169 butir, pil trex 6.933 butir, lexotan 770 butir, pradnison 98 butir, dan neotalgin 23 box. Menurut Wayan Sumertayasa, semua perkara atas BB yang dimusnahkan itu sudah memiliki kekuatan hukum tetap. BB sebanyak itu terdiri atas 142 perkara narkotika dan 62 perkara obat-obat terlarang. “Semua BB dari perkara yang sudah incraht itu kita musnahkan,” katanya. (abi/c1/bay)
Naik Pentas, Mulut tak Bisa Berkata-kata n SEBELUM...
Sambungan dari Hal 33
Nomor itu milik gadis kelas dua SMP tersebut. Sebelum mengikuti jalan sehat, orang tua Nurhalimah bermimpi bahwa putrinya itu akan mendapat rezeki besar. Sebelumnya, Sukaryo bercerita kepada istrinya, Yatriyani, bahwa putri mereka akan mendapat rezeki. Tetapi, dia tidak tahu apa yang akan didapat putrinya. “Bapak saya bermimpi lalu cerita kepada ibu,” ujar Syahrotil Hajaroh, 28, kakak Nurhalimah. Tiba-tiba, keesokan harinya Nurhalimah meminta uang tambahan kepada orang tuanya sebesar Rp 4 ribu untuk membeli tiket jalan sehat yang diadakan Badan Narkotika Kabupaten Situbondo bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Mendengar permintaan putrinya, istri seorang tukang becak itu teringat cerita suaminya bahwa putrinya akan mendapat rezeki besar. Tanpa basa-basi, Yatriyani memberikan uang Rp 4 ribu kepada Nurhalimah unt uk membeli tiket jalan sehat. “Saat memberi uang Rp 4 ribu, ibu bilang kepada Nurhalimah bahwa tiket yang dibeli di sekolah itu nanti akan mendapat motor. Makanya, adik saya sangat semangat ikut Jalan Sehat Besuki itu,” imbuh Hajaroh. Saat itu, Nurhalimah pun berangkat se kolah seperti biasa. Pada hari itu, dia menyempatkan diri membeli ti ket jalan sehat di sekolah. Saat jalan sehat berlangsung Minggu lalu (9/12), Nurhalimah mengikuti serangkaian acara jalan sehat tersebut seperti teman lain. Dia juga ikut deklarasi antinarkoba bersama teman
sekelasnya. Sesampai di Alun-alun Besuki, pada saat dinyatakan sebagai pemenang hadiah utama, Nurhalimah langsung berlari dan naik ke atas pentas. Di atas pentas, mulutnya tak bisa mengeluarkan suara dengan baik lantaran terkejut. (c1/bay)
rakyat,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, menimbulkan petaka bagi warga setempat. Belasan rumah warga dan sebuah musala rusak. Kerusakan itu dipicu getaran mesin pemasang tiang pancang. Guncangan terasa kuat hingga radius 70 meter. Mayoritas bangunan yang berada di radius 70 meter pun retak-retak. Rumah war ga yang retak berjumlah 17 unit. Sebuah musala yang lokasinya di sisi timur proyek tersebut juga retak. Warga pun melakukan demonstrasi menolak pem ba-
ngunan IPAL yang berlokasi di tanah bekas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar tersebut. Warga menempel selebaran di sekitar lokasi proyek. Bahkan, selebaran itu juga terpasang di rumah warga dan kanan-kiri jalan menuju lokasi pembangunan IPAL. Misri, warga sekitar mengatakan, penolakan atas pembangunan IPAL tersebut merupakan harga mati. Pasalnya, warga tidak pernah menyatakan sepakat atas proyek tersebut. “Warga di sini nggak ada yang sepakat,” cetus Misri saat itu. Tidak berhenti sampai di situ, beberapa hari berselang, puluhan warga Muncar melakukan demonstrasi di kantor
DPRD Banyuwangi. Warga yang mengaku terdampak pembangunan IPAL tersebut wadul kepada anggota dewan. Koordinator aksi, Suwandi mengatakan, penolakan warga terhadap pendirian IPAL, itu didasari beberapa alasan kuat. Di antaranya, lokasinya terlalu de kat dengan permukiman pen duduk. Selain itu, lokasi pendirian IPAL tersebut juga tidak sesuai dengan rencana semula, yakni di sebelah selatan Pelabuhan Induk Muncar. “Pemasangan tiang pancang pertama saja sudah me ngakibatkan 21 rumah warga dan satu musala retak,” ujarnya Oktober lalu (24/10). (sgt/c1/bay)
Korban Janji Tidak Anarkis n USAI...
Sambungan dari Hal 33
Selama sidang yang dipimpin hakim ketua Siyoto SH didampingi hakim anggota Bawono Effendi dan Afrizal Hadi memang berjalan lancar. Dalam
sidang kali ini, jaksa Amir Nurrahman SH mendatangkan dua saksi, Mustamar dan Roni Kuswanto. Mustamar merupakan warga yang mempunyai hajatan saat terdakwa Jani menusuk Imam Sutikno hingga ususnya ter-
burai. Roni dimintai keterangan karena berperan membelikan minuman keras jenis arak. Hanya, kedua warga tersebut mengaku tidak tahu saat terjadi penusukan. “Setelah membeli arak dan ikut minum, saya langsung pulang,” terang Roni. (abi/c1/bay)
Gelombang Selat Bali Normal n WASPADAI...
Sambungan dari Hal 33
Lebih jauh Anjar memprediksi, tinggi gelombang di wilayah perairan Selat Bali relatif normal hingga sepekan mendatang. Gelombang signifikan (paling sering terjadi, Red) di perairan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali tersebut berkisar antara 0,3
meter sampai 0,8 meter. Gelombang maksimum di perairan tersebut bisa mencapai 1,3 meter. “Peluang terjadinya gelombang maksimum itu satu banding seratus,” terangnya. Anjar menambahkan, tinggi gelombang di Pantai Selatan Banyuwangi berkisar antara 0,5 meter sampai 2,5 meter dengan ketinggian maksimum 3 meter. (sgt/c1/bay)
Berlaku Sopan selama Sidang n YAZID...
Sambungan dari Hal 34
Bagi jaksa, berdasar ke terangan saksi dan bukti se lama persidangan, terdakwa di anggap telah melanggar Pasal 365 ayat 4. “Pencurian
dengan kekerasan hingga menyebabkan korban me ninggal,” kata jaksa. Menurut Jaksa Agus, tuntutan 17 tahun penjara bagi terdakwa Dimas itu setelah mempertimbangkan beberapa hal yang memberatkan, seperti
menghilangkan nyawa orang lain dan meresahkan orang lain. Pertimbangan yang meringankan, dia mengaku salah, berlaku sopan selama persidangan, belum pernah dihukum, dan menjadi tulang punggung keluarga. (abi/c1/bay)
Juga Mengalir ke Pejabat Kecamatan n PENERIMA...
Sambungan dari Hal 44
Wartawan berinisial AG menerima Rp 2 juta dan IYT menerima 400 ribu. Oknum LSM berinisial MT menerima Rp 1,5 juta dan RB Rp 6 juta. “Pengeluaran untuk 60 wartawan lain mencapai Rp 3 juta. Rinciannya sudah kita serahkan kepada penyidik. Makanya, klien kita mendesak agar semua
yang menerima aliran dana itu diproses oleh penegak hukum. Kok cek enaknya mereka,” tandas Abdurachman Shaleh. Sementara itu, yang ada kuitansinya hanya uang yang mengalir kepada pejabat, oknum mantan camat, dan sekretaris Ke camatan Banyuglugur. Di antaranya untuk JK Rp 5 juta, BD Rp 8,5 juta, dan operasional juru ukur BPN Rp 3 juta. Diberitakan sebelumnya,
dua tersangka dugaan korupsi Prona Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Syafaat dan Hanafi, ditahan Kejari Si tubondo Rabu (5/12) lalu. Meski demikian, pria yang menjabat kepala desa dan kaur Desa Kalianget itu tampaknya tak mau mendekam berdua di dalam penjara. Keduanya mendesak agar semua pihak yang menerima aliran dana Prona juga diproses hukum. (pri/c1/als)
Investasi ke Bank masih Menunggu Besaran Deviden
n PENCAIRAN...
Sambungan dari Hal 44
Tidak tanggung-tanggung selisihnya mencapai Rp 24 miliar. Jadi, perlu mengubah pagu anggaran di tiap SKPD karena DAU dan DAK bertambah. “Total
APBD Rp 1,061 triliun. Yang paling banyak perubahan dari PPAS adalah Dinas Pendidikan, yakni selisih Rp 44 miliar,” imbuhnya. Ditambahkan, DAK di Dinas Pendidikan 2012 belum semua terlaksana. Dari anggaran Rp 33
miliar, hanya sekitar Rp 1 miliar yang terlaksana. “Untuk investasi ke Bank Jatim dan Bank Syari’ah di-pending. Sebab, perlu kejelasan sistem IPO dan besaran deviden ke kas daerah,” terang Zeiniye. (pri/c1/als)
44
Selasa 11 Desember 2012
Penerima Dana Prona Dipolisikan SITUBONDO - Para penerima aliran dana Program Nasional Agraria (Prona) Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, tampaknya harus siap-siap berurusan dengan hukum. Pasalnya, kuasa hukum dua tersangka yang sudah ditahan, Abdurachman SH, akan segera mengambil langkah hukum untuk memperkarakan perbuatan pidana sejumlah pihak yang juga kecipratan dana Prona. Abdurachman SH melakukan langkah hukum karena penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo tak mau mengembangkan kasus terse-
but. Jadi, para pihak yang menerima aliran dana Prona tidak tersentuh hukum. “Kita akan melapor ke Polres Situbondo, karena kejaksaan tak mau mengembangkan kasus,” terang Abdurachman Shaleh kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (10/12). Menurut pria asal Kecamat a n Ja n g k a r t e r s e b u t, dirinya akan melaporkan pemerasan oleh sejumlah nama yang sudah ada dalam catatan kliennya. Konon, mereka meminta uang dengan paksaan dan ancaman. “Misalnya, jika tidak mau dipublikasikan, tidak mau
disoal, dan sebagainya. Karena klien kami takut, ya diberi uang akhirnya,” ungkapnya. Kata Abdurachman, sebagian besar pengeluaran untuk oknum tersebut memang tidak ada kuitansinya. Namun, ada saksi pendukung yang siap memberikan kesaksian kapan pun. “Pengeluaran untuk oknum media dan LSM mencapai Rp 15.400.000,” katanya. Abdurachman mencontohkan, oknum wartawan berinisial NN dan AS menerima Rp 1,5 juta. Wartawan T V News nasional berinisial SC mendapat Rp 1 juta n Baca Penerima...Hal 43
Pencairan Dideadline 20 Desember Dana Hibah Bantuan Sosial NUR HARIRI/RaBa
TERPEROSOK: Mobil yang dikendarai pengawas ujian dari Kementerian Agama sebelum dievakuasi di pinggir jalan Desa Wonokoyo kemarin (10/12).
Hindari Motor, Mobil Nyemplung Sawah KAPONGAN - Gaga-gara menghindari sepeda motor, sebuah mobil yang mengangkut pengawas ujian Kementerian Agama Kabupaten Situbondo terperosok ke sawah di Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, kemarin (10/12). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Meski demikian, mobil Toyota Kijang bernopol P 369 A yang dikemudikan Adi Supatmo itu mengalami kerusakan parah. Ceritanya, kecelakaan itu berawal saat mobil melaju di jalan desa dari
arah barat. Setiba di lokasi kejadian, ada dua sepeda motor melaju dari arah berlawanan dan terlalu ke kanan. Untuk menghindari tabrakan, Adi Supatmo membanting setir ke kiri. Lantaran terlalu ke pinggir, mobil itu terperosok ke sawah. Menurut saksi mata, Muhammad Bu’i, usai mengawasi ujian, rombongan pengawas dari Kementerian Agama tersebut berencana mengawasi ujian semester di Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Bunga, Sletreng. “Untung hanya terperosok. Kalau sampai terbalik, kerusakan
mobil akan lebih parah,” ujar Bu’i. Data yang berhasil dikumpulkan, warga yang datang ke lokasi kejadian berusaha membantu evakuasi mobil. Namun, karena keterbatasan alat, mobil yang terjun ke sawah itu tidak berhasil dievakuasi. Setelah itu, mereka memanggil bantuan tukang katrol untuk mengevakuasi mobil yang terperosok tersebut. “Kita telah mendatangkan tukang katrol mobil,” kata Imam, salah seorang guru di Ponpes Sumber Bunga, Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan. (rri/c1/als)
SITUBONDO - DPRD Situbondo memberikan perhatian khusus terhadap pencairan dana hibah bantuan sosial (bansos) di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pasalnya, serapan hingga 30 November 2012 sangat rendah. Karena itu, lembaga tempat bernaung para wakil rakyat itu men-deadline maksimal 20 Desember 2012, dana hibah bansos di semua SKPD harus sudah cair. “Jika dibandingkan dengan yang lain, serapan dana hibah bansos yang paling rendah,” terang Ketua DPRD, Zeiniye, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (10/12). Menurut Zeiniye, keadaan tersebut terungkap dalam rapat badan anggaran (banggar) dan tim anggaran (timgar)
DOK.RaBa
Zeiniye
saat melakukan evaluasi realisasi serapan APBD 2012. Dalam acara tersebut, terungkap bahwa serapan realisasi anggaran hingga per-30 November 2012 masih sangat rendah. “DPKD (Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah) realisasi serapannya terendah, yakni hanya 31,44 persen. Yang tertinggi adalah wakil kepala daerah dan kepala daerah, yakni 94,02 persen. SKPD lain serapannya mencapai 60-70 persen,” terang perempuan berjilbab tersebut.
Serapan yang paling rendah, kata Zeiniye, adalah serapan dana hibah bansos di semua SKPD. Saat ini ada yang baru selesai NPHD, bahkan masih ada yang dalam tahap persiapan NPHD. “Makanya, DPRD m e n - d e a d l i n e ma k s i ma l tanggal 20 Desember semua hibah bansos yang melekat di semua SKPD harus sudah cair,” tegasnya. Dalam rapat evaluasi banggar dan timgar juga dilakukan evaluasi pendistribusian eKTP. Anggaran yang dianggarkan adalah Rp 2000 per KTP, dan KTP yang didistribusikan sebanyak Rp 447 ribu. Anggaran sebesar Rp 2000 per KTP itu terdiri atas anggaran sortir, validasi, aktivasi, dan mobilisasi ke kecamatan. Selain itu, Zeiniye mengungkapkan, pembahasan APBD 2012 ada selisih antara PPAS dan RAPBD n Baca Pencairan...Hal 43
Minta Penanganan Korupsi Dipercepat
KEPOLISIAN
NUR HARIRI/RaBa
TUGAS: Puluhan personel polisi melakukan doa bersama di halaman Mapolres Situbondo kemarin (10/12).
Kirim 65 Personel ke Madura SITUBONDO - Sebanyak 65 personel Polres Situbondo diberangkatkan ke Kabupaten Sampang dan Bangkalan, Madura, kemarin (10/12). Mereka dikirim untuk ikut mengamankan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) di dua kabupaten tersebut. Menurut rencana, Rabu besok (12/12) di dua kabupaten tersebut dilaksanakan pilkada secara bersamaan. Kapolres Situbondo, AKBP Ertrhel Stephan mengatakan, pengiriman personel itu berdasar permintaan kedua kabupaten tersebut. Dikatakan, untuk mengantisipasi kerawanan saat pilkada, dibutuhkan banyak personel untuk pengamanan. “Personel yang kirim adalah 65 personel,” ujar AKBP Erthel Stephan kepada wartawan usai memberangkatkan anggota. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini, pengiriman personil polisi di dua kabupaten tersebut tidak hanya berasal dari Polres Situbondo. Melainkan beberapa Polres yang lain di Jatim juga diminta mengirim personilnya untuk mengamankan pilkada Sampang dan Bangkalan. (rri/c1/als)
ISTIMEWA
BERPRESTASI: Ketua PKBM Nahla, Syaiful Badri (kiri) menyerahkan piagam penghargaan juara harapan I warga belajar KF kepada Hasan.
PKBM Nahla Juara Harapan I SITUBONDO - Satu lagi prestasi diraih PKBM Nahla di dunia pendidikan non formal. Lembaga yang diketuai Syaiful Badri, SE, MPd.I itu, belum lama ini mampu meraih juara harapan I katagori warga belajar keaksaraan fungsional (KF) tingkat Provinsi Jatim dalam momentum Hari Aksara Internasional (HAI) . PKBM yang mempunyai motto ‘think globally act locally“ itu langsung menerima penghargaan dari Gubenur Jawa Timur, Soekarwo, dalam peringatan HAI dan peringatan HUT PGRI di Kabupaten Ponorogo, beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah ini adalah yang kali kedua kita mengharumkan nama Situbondo. Sebelumnya pada 2010 kita juara III lomba tutor KF tingkat provinsi pada ajang HAI juga,”
terang pria yang akrab disapa Kang Badri itu. S e l a ku k e t u a s e k a l i g u s pendiri PKBM Nahla, Badri mengaku bangga terhadap kinerja dan kerjasama antara pengurus, dan pelaksana program PKBM Nahla. “Keberhasilan meraih prestasi ini, karena adanya kerjasama dan motivasi yang baik dari semua pihak, baik dari penyelenggara, tutor, warga belajar serta pendidikan luar sekolah (PLS) Kabupaten Situbondo,” imbuhnya. Kata dia, keikutsertaan PKBM yang didirikan pada 2004 di peringatan HAI, ini bertujuan melihat sejauh mana pembinaan yang telah dilakukan terhadap program buta huruf. Sebab, dalam perlombaan itu langsung menghadirkan para warga KF. “Sejumlah program PKBM Nahla telah terlaksana dengan
baik. Di antaranya program paket A, paket B,rRintisan paket C, taman bacaan masyarakat, KF, PAUD, RA, dan sejumlah program lainnya yang terintegrasi dalam pemberdayaan masyarakat,” tambah pria yang pernah menjadi juara pemuda pelopor tahun 2007 tingkat kabupaten ini. Untuk mengikuti lomba yang digelar di Malang tersebut, PKBM Nahla menunjuk Hasan. Warga Dusun Manding Kecamatan Jatibanteng yang sehariharinya bekerja sebagai petani itu mampu memahami pembelajaran calistung (membaca, menulis dan berhitung) di antara teman kelompok belajarnya. “Pak Hasan warga belajar yang paling aktif di kelompoknya,” ungkap, Evi Rosyidah, S.Pd, tutor pengajarnya selama enam bulan. (pri/*/als)
SITUB OND O - Puluhan massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Uang Rakyat (Gempur) melakukan aksi turun ke jalan kemarin (10/12). Dalam aksi untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia itu, mereka menuntut penegakan supremasi hukum terkait kasus korupsi di Kabupaten Situbondo. Aksi demo diawali di depan kantor sekretariat Gempur di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Kemudian, menggunakan mobil dan sepeda motor, massa menuju kantor Dinas Cipta Karya dan dilanjutkan ke Dinas Pendidikan. Selanjutnya, massa bergerak ke sejumlah kantor lain, di antaranya Mapolres Situbondo dan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Situbondo. Menurut koordinator aksi, Junaidi, aksi tersebut untuk menyambut Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh 9 Desem-
ber lalu. “Aksi ini untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia,” ujar Junaidi. Selain itu, aksi itu juga dilakukan sebagai bentuk penyampaian aspirasi terhadap supremasi hukum yang selama ini masih belum tuntas dan terlihat lambat. Selain itu, massa juga mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo. Di sana, massa sempat menyinggung laporan gratifikasi yang diduga melibatkan orang nomor satu di Situbondo. “Saya kecewa dengan adanya laporan balik terhadap temanteman LSM. Makanya, kami melakukan aksi ini agar semua dugaan korupsi yang telah dilaporkan segera diproses,” kata Junaidi. Massa juga mempertanyakan penanganan kasus yang melibatkan salah satu pimpinan perusahaan finance yang proses penyidikannya malah dihentikan tersebut. Setelah puas berorasi, mereka membubarkan diri. (rri/c1/als)
NUR HARIRI/RaBa
AKSI: Pendemo berorasi di depan kantor Kejari kemarin (10/12).