Radar Banyuwangi 11 November 2012

Page 1

25

11 NOVEMBER TAHUN 2012

Butuh Sorgum 2,6 Juta Liter Air Banyuwangi Jadi Sehari Pusat Air Menjadi Biaya Terbanyak

Targetkan Tanam 3.000 Ha WONGSOREJO - Bumi Blambangan akan dijadikan sentra penghasil sorgum di Indonesia. Sejak kini hingga tahun depan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII menargetkan tuntas menanam sorgum di areal seluas 3.000 hektare (ha) di Banyuwangi. Pencanangan Banyuwangi sebagai sentra penghasil sorgum itu diungkapkan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan saat panen perdana sorgum di Kampe, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, siang kemarin (10/11). Dahlan menjelaskan, ada alasan khusus mengapa sorgum ditanam di Banyuwangi. Hal itu karena kepala daerah Banyuwangi memiliki kemauan keras dan mau kerja keras memajukan daerahnya. Sejak awal, pihaknya minta direksi PTPN XII membantu daerah yang memiliki keseriusan dan kemauan keras untuk cepat maju. Menurut Dahlan, tidak semua bupati di Indonesia memiliki kemauan keras dan ingin kerja keras dalam memajukan daerahnya. Ada beberapa daerah yang hanya ingin mendapat bantuan pihak lain, tapi mereka tidak mau kerja keras memajukan daerahnya. “Bupati Banyuwangi memiliki kemauan keras, dan sedang kerja keras memajukan daerahnya,” ujar Dahlan. Karena itu, Kementerian BUMN ingin membantu daerah yang bupatinya memiliki kemauan keras memajukan daerahnya. “Saya perintah direksi PTPN XI mendukung bupati yang serius mengurus daerahnya,” ungkapnya. Untuk Banyuwangi, pihaknya menargetkan tanaman sorgum seluas 3000 hektare (ha) ■

SEMENTARA itu, biaya penanaman sorgum yang paling besar adalah mencukupi kebutuhan air. Hampir semua varietas sorgum yang ditanam di Perkebunan Kampe, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, itu tidak tahan terhadap iklim kering. Semua varietas sorgum di berbagai umur akan layu apabila selama tiga hari tidak mendapat suplai air. Jika ditanam pada musim hujan, biaya produksi akan jauh lebih kecil karena kebutuhan air sudah tercukupi air hujan. Menteri Negara (Meneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui, air sangat penting dalam produksi sorgum. ‘’Kalau menanam di musim hujan, biaya produksi bisa jauh lebih hemat,” ujarnya saat melakukan panen perdana sorgum seluas 7,4 hektare (ha) milik PTPN XII di Kebun Kampe di Desa Bangsring kemarin (10/11). Saat panen perdana tersebut, Dahlan Iskan didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, Dirut PTPN XII (Persero) Singgih Irwan Basri, dan Komisaris PTPN XII Delima H. Azhari ■ Baca Air Jadi...Hal 31

Tentang Sorgum Jenis: 30 spesies Kegunaan: n Bahan makanan pokok, tepung sorgum merupakan bahan baku roti, kue, mi, dan sebagainya. n Daun dan batangnya bermanfaat untuk pakan ternak

Baca Banyuwangi...Hal 31

GALIH COKRO/RaBa

BAHAN PANGAN: Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan memanen sorgum di lahan PTPN 12 di Kampe, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, siang kemarin (10/11).

Kostum Dinilai sebelum Tampil

HAJI

GUFRON MUSTOFA FOR RaBa

KOTOR: Petugas membersihkan genangan air di sekitar maktab jamaah haji asal Banyuwangi.

Makkah Hujan Disertai Petir

BANYUWANGI - Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival 2 (BEC-2) tahun 2012 semakin dekat. Segala persiapan pun dilakukan demi menyukseskan perhelatan akbar yang diyakini mampu menyedot animo puluhan ribu penonton, baik dari dalam maupun luar negeri tersebut. Sepekan menjelang tampil di arena karnaval, seluruh peserta BEC2 sudah menjalani proses penjurian di Gedung Bulog, Jalan Argopuro, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, kemarin (10/11). Meski hanya bertajuk penjurian kostum, kemegahan dan nuansa spektakuler BEC-2 sudah sangat terasa.

Bagaimana tidak, selain menampilkan kostum andalan masingmasing, 150 peserta yang terbagi dalam tiga tema Re_Barong Using, yakni Re_1 (Barong Merah), Re_2 (Barong Hijau), dan Re_3 (Barong Kuning), plus 50 peserta BEC tahun sebelumnya, mereka juga memeragakan gerakan yang akan ditampilkan saat BEC-2 sesungguhnya pekan depan (18/11). Kemegahan semakin terasa karena

saat proses penilaian kemarin, lenggak-lenggok peserta diiringi musik secara live. “Saat ini kesiapan kostum peserta mencapai 90 persen. Memang masih ada beberapa kekurangan, seperti bagian kostum yang terlepas dan lain sebagainya. Tetapi, kekurangan itu akan diperbaiki. Masih ada waktu sepekan untuk memperbaiki konstruksi kostum,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Suprayogi. Menurut Suprayogi, pihaknya sudah membagikan compact disk (CD) berisi musik pengiring BEC-2 kepada masing-masing peserta ■ Baca Kostum...Hal 31

MAKKAH - Aktivitas jamaah haji yang melaksanakan ibadah di sekitar Kakbah sempat terhenti dini hari kemarin (10/11). Hal itu karena hujan lebat turun di sekitar Masjidilharam, Makkah. Kilatan dan petir yang cukup keras sesekali sempat terdengar. Hujan yang turun Gufron Mustofa cukup deras itu terLangsung dari Makkah jadi sekitar pukul 02.00 hingga pukul Petugas Kemenag 03.00 Waktu Arab Saudi (WAB) atau sekitar pukul 06.00 hingga pukul 07.00 WIB ■

RETRIBUSI

Marak Karcis Parkir tanpa Porporasi GENTENG - Karcis parkir tanpa porporasi (plong resmi) marak beredar di Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Temuan karcis parkir yang diduga bodong itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Khusnan Abadi, kemarin (10/11). Khusnan mengatakan, temuan tersebut justru diperoleh di kawasan parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng. ‘’Sudah tanpa porporasi, dalam karcis itu tertulis jelas tarifnya seribu rupiah,’’ jelasnya. Dia menjelaskan, retribusi karcis tanpa porporasi itu ke pemerintah secara otomatis tidak jelas. Karena itu, bukan tidak mungkin semua dana hasil parkir tersebut diambil rumah sakit. ‘’Karcis di rumah sakit itu tidak resmi alias ilegal,’’ tuding politisi asal Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu. Hasil tinjau di lapangan, lanjut dia, parkir kendaraan bisa mencapai 500 hingga 700 unit per hari di kawasan tersebut ■ Baca Marak...Hal 31

AGUS BAIHAQI/RaBa

TINDAKAN: Suasana operasi pasien bibir sumbing di RSI Fatimah Banyuwangi kemarin.

Operasi Sepuluh Bocah Sekaligus

Baca Makkah...Hal 31

http://www.radarbanyuwangi.co.id

KEBIJAKAN JA NASIONAL: Sorgum diharap mampu mereduksi impor terigu (tepung gandum) 7 juta ton/tahun Gandum hanya tumbuh baik di daerah subtropics dengan 4 musim Sorgum bisa tumbuh baik di Indonesia Dalam tempo 2 tahun, sorgum ditanam di total lahan 15.000 ha secara nasional Penanaman sorgum secara nasional itu dimulai dari Banyuwangi Banyuwangi manyuplai 3.000 ha lahan sorgum nasional

SIGIT HARIYADI/RaBa

HIJAU: Kostum salah satu peserta BEC dinilai di aula Bulog Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Sedikitnya sepuluh anak yang datang dari berbagai daerah menjalani operasi di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi kemarin (10/11). Para pasien anak itu adalah penyandang kelainan bibir sumbing dan satu orang penderita hydrocephalus. Dimulai sekitar pukul 08.30, peserta operasi bibir sumbing itu secara bergantian menjalani

operasi di rumah sakit tersebut. “Ini murni kegiatan sosial,” cetus panitia pelaksana Ainur Rofiq. Menurut Rofiq, peserta operasi bibir sumbing tersebut mulanya terdata 26 anak. Tetapi, yang datang untuk menjalani operasi hanya 10 anak. “Kita tidak tahu kenapa peserta lain batal ikut operasi ini,” katanya ■ Baca Operasi...Hal 31

Melihat Kondisi Terkini Korban Kebakaran Genteng Wetan

Terpaksa Mengungsi dan Tidur di Pemakaman Peristiwa kebakaran di Kampung Kauman, Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Kamis malam lalu (9/11) membuat penghuni dua unit rumah itu menderita lahir batin. Bagaimana kondisi mereka? ALI NURFATONI, Genteng KEBAKARAN itu tak hanya menimbulkan kerugian materi puluhan juta rupiah. Penghuni rumah itu juga merasakan penderitaan yang luar biasa.

Hingga kemarin (10/11), semua penghuni rumah yang terbakar tersebut terpaksa menumpang di rumah saudara. Bahkan, satu korban terpaksa bermalam di pemakaman. FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa Seperti yang dialami kelu- RATA TANAH: Puing rumah Ahmad Fauzi mengepulkan arga Ahmad asap di Desa Genteng Wetan kemarin (atas). Kaki kanan Fauzi, 41, dan Ponidi dibalut kemarin (kanan). Fatmawati, 36. Pasangan suami istri bahan gedek bambu itu sudah rata (pasutri) tersebut kini tidak punya tanah akibat dilalap si jago merah ■ Baca Terpaksa...Hal 31 tempat tinggal. Sebab, rumah ber-

Marak karcis parkir tanpa porporasi

Itu oknum jukirnya suka opor nasi

Banyuwangi bakal jadi pusat penghasil sorgum

Kalau sukses, petani bisa naik Shogun sambil menenteng shotgun

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


26

Minggu 11 November 2012

ADA APA LAGI

Residivis Curi Parfum SILIRAGUNG - Pernah masuk penjara ternyata tidak membuat Sukma Tangguh, 20, warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tobat. Sebaliknya, lelaki tersebut kembali berulah. Kali ini Sukma Tangguh nekat mencuri sejumlah parfum di sebuah salon di Desa Kelisir, Kecamatan Siliragung. Tindakan tersebut dilakukan Jumat dini hari lalu (9/11). ‘’Dia mencuri parfum di salon,’’ ungkap Kapolsek Siliragung, AKP Bakin, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (10/11). Kapolsek Bakin menjelaskan, residivis kasus pencurian elektronik tersebut sebelum masuk salon milik Ulul Badriyah itu lebih dulu merusak pintu. Sukma tidak beraksi sendiri. Dia beraksi bersama temannya, yakni Hendrik, 19, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. ‘’Saat kejadian, salon rias itu sudah tutup,’’ terangnya. Usai kejadian, korban melaporkan kasus tersebut kepada polisi setempat. Menerima laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, siang hari di hari yang sama dua pelaku berhasil ditangkap. ‘’Malamnya, dua pelaku itu wira-wiri di sekitar lokasi,” jelas kapolsek. Ditanya berapa kerugian atas kasus itu? Kapolsek Bakin menjawab, nominal kerugian tidak seberapa. Meski begitu, tindakan tersebut tetap mengarah ke pidana dan harus diproses hukum. ‘’Parfum-parfum itu juga bisa dijual lagi,” ujarnya. (ton/c1/bay)

BANYUWANGI • Rumah Rogojampi •

BANYUWANGI

Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

• Dikontrakkan • Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

• Jl. Ikan Gurami • Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

• Perum Bunga Residence • Dijual rumah Perum Bunga Residence blok A31 LT.104m2, SHM, hub: 081358639444/085646477168

DOK.RaBa

FERI: Kapal Motor Penumpang (KMP) Trisila I saat dipotret di Selat Bali beberapa waktu lalu. Kapal jenis ini yang bersenggolan dini hari kemarin (10/11).

apa penyebab senggolan dua kapal itu. Apakah karena faktor ombak, angin, ataukah karena arus, semua belum ada kepastian. “Kita masih menunggu hasil penyelidikan Syahbandar,” katanya. Akibat senggolan itu, lambung kiri KMP Trisila rusak. Terkait kondisi LCT Jambo VI, Saharuddin belum bisa memastikan karena kapal berada di Pelabuhan Gilimanuk. Sementara ini KMP Trisila I berhenti berlayar guna perbaikan lambung yang rusak di Pelabuhan Ketapang. “Semua penumpang dua kapal itu selamat hingga Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk,” katanya. Saharuddin mewanti-wanti agar semua nakhoda meningkatkan kewaspadaan. Kewaspadaan sangat penting dalam menghindari kecelakaan sekecil apa pun di laut. “Keselamatan pelayaran harus menjadi faktor utama,” katanya. (afi/c1/bay)

Drag Bike Harjaba Sengit di Kelas Lokal BANYUWANGI - Kejuaraan drag bike dalam memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241 bakal digelar mulai pagi ini (11/11). Ratusan dragger dari dalam dan luar daerah Banyuwangi dipastikan tampil dalam kejuaraan yang akan dipusatkan di Jalan Ahmad Yani itu, persisnya di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Ada 16 kategori lomba yang akan dipertandingkan dalam kejuaraan yang akan dimulai pukul 08.00 tersebut. Kejuaraan yang sekaligus memperebutkan piala Kapolres Banyuwangi itu diprediksi bakal berlangsung ketat. Di kategori lokal, ada empat nomor yang akan dimainkan. Nomor itu di antaranya bebek 4 tak 200 cc, 115 cc, tune up 4 tak 125 cc dan 115 cc. Kategori khusus dragger lokal terse-

but adalah ajang pembuktian siapa yang tercepat dan terhebat di tingkat lokal Banyuwangi. Selain faktor si joki, kepiawaian mekanik mesin juga sangat menentukan. Di kategori eks Karesidenan Besuki, ada tiga kelas yang akan dimainkan. Kelas itu meliputi bebek tune up 2 tak 116 cc, FU standar, dan bebek 2 tak standar 116 cc. Kategori itu berarti akan menjadi ajang adu cepat, keberanian, dan kepiawaian joki serta mekanik seantero Tapal Kuda. Tidak kalah seru, nomor open atau umum akan menjadi sajian dalam kejuaraan drag bike Harjaba kali ini. Ibarat pertarungan, di sinilah tempat pertarungan bebas. Semua dragger, baik asal Banyuwangi, Karisidenan Besuki, maupun luar Jawa, akan

beradu kemampuan menjadi yang terbaik. Konsistensi dan spirit bertanding akan menjadi modal utama dalam kategori umum (open) tersebut. Ada sembilan kelas yang akan dimainkan di kategori open, yakni bebek tune up 2 tak 125 cc, bebek tune up 4 tak 125 cc, bebek sport tune up 2 tak 116 cc, bebek sport tune up 2 tak 125 cc, bebek matik 4 tak 200 cc, bebek campuran tune up 4 tak 200 cc, FU standar 150 cc, bebek 2 tak 116 cc, dan bebek 4 tak 115 cc. Ketua panitia drag bike, Lukman Cahyono menyatakan, animo peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut cukup tinggi. Peserta yang mendaftar sudah mencapai ratusan. “Mereka siap tampil Minggu (11/10) di sirkuit drag Jalan A. Yani,” katanya (nic/c1/bay)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Perum Kalirejo Permai •

• Souvenir •

• Peluang Usaha •

• Aneka Mobil •

• Carry Futura ‘94 •

• Honda Genio ‘94 •

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

Ready PU, GrandMax1.5'2011, 1.3'2011, 1.3'2012.Kjg Innova slr G'08, Avanza G'11,APV GX'05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888

• Jl. Plaosa •

• Rumah Cantik Murah •

KALIPURO- Tabrakan sesama kapal penyeberangan terjadi di Selat Bali dini hari kemarin (10/11). Untungnya, tabrakan kapal KMP Trisila I dan LCT Jambo VI itu tidak menimbulkan korban jiwa. Tabrakan dua kapal penyeberangan itu terjadi sekitar pukul 02.40 di dekat lampu merah Gilimanuk. Saat itu, kapal LCT Jambo VI tengah mengangkut penumpang dari Pelabuhan Ketapang. Sementara itu, KMP Trisila I baru keluar dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Saat berpapasan, dua kapal itu saling bersenggolan. “Penyebab pastinya belum diketahui. Saat ini, insiden itu masih dalam penyelidikan Syahbandar Gilimanuk,” kata Pemimpin Cabang PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Operasional Saharuddin Koto. Saharuddin belum bisa memastikan

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hubungi: 085236003081

SITUBONDO

Dijual rumah SHM, IMB, Jl. Hasyim Asyari Rogojampi. LT 400m2, LB 200m2. Hubungi: 085258324200 - 082143389807

Dua Kapal Bersenggolan

Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

• Lemari Etalase • Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733

• Rental Mobil • Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

• Pajero Sport ‘10 •

• Toyota Vios ‘05 •

Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541

Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

• Geely MK ‘10 •

• Honda Jazz ‘07 •

Dijual Geely MK2 1.5GT MT tahun 2010, hitam metalik, harga 105 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 VTI AT tahun 2007, kuning metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

• KIA Picanto ‘05 •

• Innova ‘06 •

• Suzuki APV ‘10 •

Dijual KIA Picanto MT tahun 2005 ,abu-abu metalik, harga 89 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova E XWHI tahun 2006, hitam metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 116,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

• Toyota Innova 2010 •

• Grand Vitara •

• Honda Jazz ‘06 •

Dijual Toyota Innova 2010 Solar, warna Silver, harga 228 juta nego, bisa cash & kredit atau tukar tambah. Hubungi: 08123453975 – 081335897888

Dijual Grand Vitara 2007 JLX, harga 167 juta nego, bisa cash / kredit atau bisa tukar tambah. Hubungi 08123453975 – 081335897888

Dijual Honda Jazz th 2006 idsi, warna silver stone, harga 131 juta, cash/kredit, bisa tukar tambah. Hubungi 082142194111 – 081335897888

SITUBONDO

• All New CRV ‘10 •

• Peluang Usaha •

Dijual all New CRV 2010, silver, manual. KM 17.000, konds sngat bagus, 275 juta harga pas. Hubungi: 081249230490

Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

• Civic Verio ‘97 • Djual cpt sedan Civic Verio '97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

• Prima Mobil • BANYUWANGI • Ruko Jalan Protokol •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

• Marketing •

• STNK •

Bth Mrkting Proprty. py kndrn sndr, brsdia long shift, income: gaji, kmisi. lok Bwi. Krm: Jl. Raden Wijaya 78, T.0333-420989

Hlg STNK Nopol P 5275 VG, an. Suharno, al. Banyuwangi

• Toko + Rumah Genteng •

• Galangan Kapal •

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 082163331119 PT. B.J.P (tdk trma SMS)

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

BANYUWANGI • Dicari Lahan min 1Ha • Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

• Tanah Tegal 1500m2 • Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

Hlg STNK Nopol P 4290 ZF, an. Noerhawi, Dsn. Jatisan RT02/03 Bromo Rogojampi

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

Hlg STNK Nopol P 2875YC, an.Busianingsih, Jl. Ikan Tombro 56 01/02 Kel. Karangrejo

• BPKB • HlgBPKB0904313JNopolP2487XH,an.Ahmad Ramdan,KarimunjawaGgNanas2701/04Lateng

BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1:Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Minggu 11 November 2012

Tabur Bunga untuk Pahlawan BANYUWANGI - Rangkaian peringatan Hari Pahlawan berlangsung khidmat di Banyuwangi kemarin (10/11). Kegiatan diawali dengan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria. Setelah itu, seluruh komponen mengikuti upacara di lapangan

GALIH COKRO/RaBa

KHIDMAT: Agus Siswanto melakukan tabur bunga di TMP Wisma Raga Satria Banyuwangi pagi kemarin.

Peduli Cagar Budaya, Mahasiswa Salat Jenazah SITUBONDO - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam FPCB (Forum Penyelamat Cagar Budaya) menggelar aksi menolak rencana pembangunan pasar tradisional di eks Kawedanan Sumberwaru di Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo, kemarin (10/11). Penolakan mahasiswa terhadap rencana pembangunan pasar di eks Kawedanan itu dinilai akan merusak cagar budaya Kecamatan Asembagus. Sambil berjalan kaki, para mahasiswa itu berorasi menentang kebijakan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto yang akan memb o n g k a r e k s Kaw a d e na n Sumberwaru menjadi pasar dengan anggaran mencapai Rp 19 miliar. Dikatakan, jika Bupati Dadang Wigiarto meneruskan rencana pembangunan pasar tersebut, maka itu melanggar Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. “Kalau sampai Bupati menggusur Kawedanan dan melanjutkan pembangunan pasar, maka bupati melanggar undang-undang. Ingat, peraturan bupati (perbup) tidak ada apa-apanya dibanding undang-undang,” teriak salah seorang orator di tengah jalan depan eks Kawedanan Asembagus. Setelah lama berorasi, peserta aksi yang tergabung dalam FPCB itu mengakhiri aksi dengan melakukan salat jenazah di tengah Jalan Raya Asembagus. Koordinator aksi, Hendriyansyah mengatakan, salat jenazah itu dilakukan untuk menggambarkan matinya pemerintahan yang tidak mempertahankan cagar budaya. Hendriyansyah menambahkan, aksi itu dilakukan agar

NUR HARIRI/RaBa

SALAT: Peserta aksi menolak pembangunan pasar di eks Kawedanan Sumberwaru, Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo, kemarin (10/11).

kantor eks Kawedanan Sumberwaru tidak jadi digusur. Sebab, rencana pembongkaran itu diduga ada campur tangan politik di lingkungan Pemkab Situbondo. Sementara itu, selain berorasi, peserta aksi juga membawa beberapa poster dan satu spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap penggusuran eks Kawedanan. “Dengan anggaran Rp 19 miliar. Kemungkinan besar hanya mengejar fee proyek. Apalagi, sebentar lagi ada pemilukada di Situbondo,” ujar Hendriyansyah. Menurutnya, jika pemerintah ingin meningkatkan perekonomian masyarakat, tidak perlu membongkar eks kawedanan. “Kalau direnovasi kan lebih baik daripada merusak bangunan yang memiliki nilai sejarah. Kawedanan ini milik nenek moyang kita yang telah berperang melawan Belanda,” katanya. Aksi demo yang berlangsung di Jalan Raya Asembagus ini sempat mengganggu pengguna jalan raya Pantura. Untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas, polisi terpaksa memberlakukan sistem bukatutup. (mg1/c1/bay)

Taman Blambangan. Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko didaulat menjadi inspektur upacara yang diikuti berbagai elemen, mulai veteran, TNI/Polri, PNS, hingga pelajar dan mahasiswa tersebut. Dalam sambutannya, Wabup Yusuf mengatakan,

semangat kepahlawanan yang kuat sangat diperlukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang saat ini dihadapi masyarakat, mulai kemiskinan, pengangguran, keterlantaran, korban bencana, hingga tawuran antarwarga dan pelajar Baca Tabur...Hal 31


Ingin Dimuat di Koran?

30

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email radarbwi@gmail. com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 11 November 2012

Go G&C, Oh Yeah!

Minnasan, ohayougozaimasu! Hemm, smart and siap, ya kan? Ya dong, emang kalau ingin dapat sesuatu bermanfaat haruss emangat dan siap. Jalani hari-hari kegiatan belajar di sekolah dengan yang semestinya menjadi tugas kita sebagai pelajar, bagaimana? Suka dan senang tentunya. Kalo gitu, ayo berlari tiap hari mengejar prestasi, Oleh: untuk diri sendiri yang pasti. LAILY ARISMA* Membaca artikel tentang sekolah dengan motto Green and Comfortable School yang ditujukan pada SMA Negeri 2 Genteng, apa yang kalian pikirkan? Jangan-jangan kalian berpikir GO itu adalah G.O, personilnya boyband MBLAQ. G&C itu ganteng & cool, dan Oh Yeah! lagunya MBLAQ. Jadinya G.O. ganteng & cool oh yeah, oh yeah. Ah, ini salah, Sahabat Koper! Lalu, bagaimana yang benar? Okey, let me explain. Kalau boyband MBLAQ punya G.O, maka SMAN 2 Genteng punya G&C atau Green & Comfortable. G&C ini adalah ide dari Rifa’i, yang kini menjabat kepala sekolah di Smada Genteng. Beliau menciptakan nama G&C bukan tanpa arti. Boleh jadi, munculnya gagasan slogan G&C terinspirasi oleh fakta dan keadaan yang beliau lihat setiap hari di sekolah. Bahwa terasa hijau dan nyaman. Kata Green (hijau) adalah penggambaran lingkungan yang sejuk, rindang, dan lestari. Sesuai dengan suasana di sekolah yang memang dipenuhi pepohonan, yang mengililingi area sekolah. Kebanyakan pepohonan itu adalah pohon palem, pohon saman, pohon kelengkeng, kenitu,rambutan. Eeitt!! Jangan lupa ditambah kehijauan dari dua lapangan berumput hijau. Teristimewa adalah pohon palem yang bertengger membentengi sekolah. Pohon saman di luar dan dalam sekolah, terlihat tinggi, besar, dan berdiri kokoh. Juga rumput-rumput dan tanaman-tanaman hias yang berada di tiap depan ruangan. Sehingga terlihatlah warna hijau di setiap sudut. Hijau juga bisa melambangkan perasaan tenang. Jadi, siapa saja yang belajar di sekolah itu supaya tercipta perasaan tenang. Comfortable berarti nyaman adalah penggambaran suasana 3T, yaitu tenteram, tenang, dan terkendali. Kenyamanan juga dapat tercipta karena lingkungan yang sejuk, rindang, dan lestari alias hijau. Meskipun begitu masih harus didukung dengan lingkungan yang bersih juga. Tidak semua sekolah memiliki lingkungan sekolah yang lengkap dan dapat menciptakan suasana yang nyaman, ya kan? Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar sering tidak dapat perasaan kita tenang. Perasaan yang tenang dan nyaman berpengaruh besar pada jalinan komunikasi guru dan murid. Hubungan mereka yang harmonis dan baik akan mendukung makna yang sesungguhnya dari kenyamanan itu sendiri, tentunya. Bagaimana, Sahabat Koper? Barulah kita bisa bilang Green & Comfortable. Menarik kan? Nah, itu tadi seputar G&C. Semoga ide kepala sekolah meluncurkan G&C di Smada Genteng bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain buat menciptakan ide yang mungkin lebih omoshiroi (menarik) dan sugoi (hebat)! Jadi, Go G&C, Oh Yeah! Arigatougozaimashita! (*/irw) *)Siswa Program Bahasa di SMAN 2 Genteng

Atas Dasar Apa? Tuhan Atas dasar apakau beri cinta hitam padaku Atas dasar apa perasaan kuterbang bersama kelam itu Mungkinkah aku tercipta hanya untuk air mata Mungkinkah aku tercipta hanya untuk pedih Tuhan Mengapa bening salju mendadak pergi Mengapa hembus nafasnya tertidur dalam pangkuanku Tuhan Aku hilang arah Aku terjebak dalam tubuh bahagianya Terhenti, tak bisa berlari Tetap diam Tetap tak melawan Tuhan Tolong beri aku sinar cinta dari buaian-Mu Novita, Kelas XII Bahasa Smada Genteng

Memburu Cinta Seperti bisik di ujung bilik wajahkalimat tawarkan samarnya Sembunyikan nyali di tempat diamnya Mengerang rintihan mengusik Engkaukah di balik itu? Tapi jangan ada hati kausayat-sayat lemparkan nafasmu pada harapan nan laun-lambat Dari keheningan yang diciptakan Melihat tanpa Mata Mendengar tanpa Suara Manakah janji isyaratmu? Rupawan Engkau tanpa wajah Menjaring dengar tiada suara Menggiring ingin hasrat rindu pada Engkau pula akhirnya Menderu-deru senyawa yang riuh Walau tak suara, bicaralah! Walau tiada rupa, menampaklah! Bertambat pesona akan batas-batas Cahaya di kegetiran hawa pekat-Mu Membisu isyarat-isyarat bebas Memburu rindu yang disumpahi dahulu Kenangan yang sarat akan batas-batas Affan Subandi, Smada Genteng

Rembulan

Tak tahukah kau rembulan, aku sedang Memperhatikanmu Mengintip senyummu lewat nafasku Memayungi cintamu dengan bisikku Menatap pelupuk matamu dalam biru Membasuh ragamu dengan fantasiku Menyembunyikan nada merdu di jantungku Mengalun syahdu mengikuti bayanganku Terpenjara damai……memasuki kelabu Merenda cinta yang datang padaku dengan air mata Memberi secuil asa Menjamah cinta menjadi hampa Richo Arga P, Kelas XI Bahasa Smada Genteng

Green and Comfortable School

SATU di antara bagian aspek pembentukan karakter terpenting, menurut C. Semiawan, adalah pendidikan harus mampu mendorong setiap individu itu melakukan pendakian terjal (the ascent of man). Dalam diri setiap siswa, ada dua dorongan esensial, yaitu dorongan untuk mempertahankan diri dalam lingkungan eksternal yang ditandai berbagai perubahan cepat serta dorongan untuk mengembangkan diri, yaitu dorongan ingin belajar terus dan keinginan untuk mencapai ambisi (cita-cita) tertentu. Orang-orang semacam itulah yang (akan) memiliki karakter. Tetapi pada bagian lain dari sistem pendidikan kita, sayangnya tidak sertamerta melakukan atau mengakomodasi dorongan-dorongan seperti itu. Sekolahsekolah kita dalam keseharian masih terbingkai oleh suasana yang akrab dengan hal-hal yang sudah zumud, bahkan sudah tertinggal jauh oleh kereta zaman. Tontonan dan informasi sehari-hari yang dilihat di televisi atau dibaca di koran/ majalah, seharusnya disadari bersama sebagai media belajar siswa. Maka, selayaknya yang disajikan adalah hal-hal yang dapat mendorong anak-anak untuk melakukan pendakian terjal tersebut. Fenomena ’tontonan’ menjadi ’tuntunan’, sementara ’tuntunan’ dijadikan ’tontonan’ adalah satu di antara sebab yang melatari kegagalan pendidikan moral di negeri ini. Thomas Lickona, satu di antara akademisi yang peduli terhadap pendidikan, mengemukakan ada tujuh unsur karakter esensial yang harus ditanamkan kepada diri anak-anak. Pertama adalah ketulusan hati atau kejujuran (honesty); kedua belas kasih (compassion); ketiga kegagahbera-

nian (courage); keempat miliar. Selama ini, yang kasih sayang (kindness); terjadi semakin favorit kelima kontrol diri (selfsekolah semakin angker, control); keenam kerja kurang bersahabat, serta sama (cooperation); dan penuh dengan nuansa ketujuh kerja keras (deliyang serba formal dan gence or hard work). birokratif. Keadaan ini Tujuh karakter inti (core kadang dibanggakan characters) itu, jika kita sebagai sekolah yang analisis dari sudut kepentideal, karena disiplin, ingan restorasi kehidupan tertib yang sebenarnya bangsa kita, unsur ketujustru suasana serba OLEH: lusan hati atau kejujumencekam ada di sana. Mochammad Rifai ran, adalah yang pertama Konsep besar G & C Kepala SMA Negeri 2 (Smada) Genteng menjadi perhatian untuk Dosen Filsafat Pendidikan STAI Ibrahimy, Smada dimaksudkan dan STAIDA Blokagung. diperbaiki. Bangsa saat ini untuk menumbuhsubursangat memerlukan kehakan kultur sekolah yang diran warga negara, yang memiliki tingkat demokratis, penuh dengan pujian, protect kejujuran dan sportivitas tinggi. Permisif terhadap suasana hati yang peacefull, dan sikap toleransi terhadap ketidakju- merdeka, jauh dari rasa takut dan berjuran dan tindakan tidak terpuji lainnya bagai tekanan yang dapat menggangu merupakan satu di antara indikator dari pertumbuhan mental produktif. Sekolah kesepuluh tanda-tanda kehancuran suatu jauh dari praktik bullying. Meninggikan bangsa, menurut Lickona. komunikasi dan kasih sayang dengan Green and Comfortable School (G&C) penuh rasa saling menghormati dan Smada konsep sekolah ramah, nyaman, menghargai seluruh warga adalah hakikat aman, dinamis, dan produktif. Ikhtiar perubahan paradigma mendidik masa penciptaan (baca: rekayasa) suasana kini. No education without love. sekolah, yang mendukung tercapai paraHarapan sebagaimana ditulis Lickona digma kultur sekolah yang produktif. dan C. Semiawan di atas, tidak akan Green kecuali untuk menyemangati pen- kunjung tiba, jika paradigma masih gelolaan lingkungan sekolah yang sehat, bertumpu pada konsep pendidikan dinamis, juga kondisi penuh suasana yang jadul. Apalagi, dengan pendekatan damai, santun, apreciate, dan peacefull. manajemen kalah-menang, kuat-lemah, Bahasa gaul dengan istilah yang keren berbagai ancaman, teror terhadap anak lebih menyentuh dunia mereka para peserta didik alasan, untuk meningkatkan remaja SMA. Comfortable suasana partisipasi proses hanya akan melahirkan sekolah yang didesain sedemikian terasa generasi yang lemah mental dan lemah nyaman, aman dan inspiratif. Tertib dan nyali. Kegagalan pendidikan pun sudah disiplin tetap menjadi fokus pembinaan dimulai. karakter, namun tetap dalam suasana Nation and character building era yang cair, komunikatif, friendly, dan fa- Presiden Soekarno dan kemudian konsep

besar pendidikan karakter diluncurkan Mendiknas pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional 2011, mengingatkan kita akan cita-cita founding father akan bangsa yang besar dan bermartabat dalam kancah persaingan dan pergaulan internasional. Bangsa yang besar dengan penuh prestasi tidak cukup menjadi referensi dunia tanpa ditopang reputasi yang mengagumkan. Jepang satu di antara negeri yang layak dijadikan referensi dalam hal pendidikan karakter. Sistem nilai yang dibangun Negeri Sakura ini benar-benar solid tidak hanya dikagumi, diyakini tetapi diterapkan. Sementara sebagian mayoritas tokoh-tokoh elite kita kerap menjadikan nilai-nilai keluhuran sekadar lips service, sekadar iklan, penuh dengan kepurapuraan. Jiwa sejatinya tidak jauh dari jiwa preman. Bahkan pendekatan premanisme sudah menjadi tren masa kini untuk meraih sukses lebih efektif. Rasanya impossible kita dapat menggagas bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan bermartabat tanpa membangun karakter generasi yang bisa menghebatkan bangsa ini. Tentu untuk menjawab tantangan ini tidak cukup hanya dengan mencanggihkan kurikulum sekolah dengan berbagai piranti berbasis ICT yang menyertai. Atau dengan membentangkan baliho ukuran raksasa di sudut-sudut sekolah, tanpa dibarengi kesungguhan dan ketulusan hati akan berhenti sebagai jargon dan slogan. Malu kita kepada anak cucu jika kelak dicatat sejarah sebagai generasi yang gagal menyambungkan cita-cita dan ambisi para pendahulu untuk mendesain bangsa ini menjadi bangsa yang lebih hebat! (*/irw)

Bukan Jilbab Biasa

Oleh: Nuril Ahadiah *

CUACA hari ini panas. Semilir angin sepoisepoi. Aku duduk dikursi di bawah pohon beringin bersama Mita, sahabatku. Kami sharing dengan nyamannya. Mita menceritakan hari Natalnya setahun lalu bersama pamannya yang dari Amrik itu. Pamannya tidak pernah merayakan Natal tanpa musim dingin. Dia menceritakan kisah pamannya yang salah memakai kostum pada waktu merayakan Natal di gereja. Hahaa.. kami tertawa ngakak mendengarnya. Mita adalah seorang Nasrani yang taat, namun kami tak pernah menyangkutkan hal itu dalam persahabatan kami. Setelah cukup lama ngobrol, Mita mengajakku untuk pergi ke toko kerudung langgananku. “Ayo kita ke toko kerudung langgananmu?,” ajaknya. “Buat apa?,” jawabku. “Aku ingin beliin kamu kerudung. Anggap saja hadiah ultah dari aku,” jawabnya. “Oke. Aku akan mengantarmu!,” jawabku setuju. Kami pun menuju ke toko itu. Aku curiga padanya. Apa yang membuatnya mengajakku, padahal hari ulang tahunku masih 2 bulan lagi. Ada yang tidak beres. Sesampainya di sana Mita semangat untuk melihat kerudung apa yang cocok untukku. Aku diam saja. Ada hal yang menarik bagi Mita. Beberapa menit Mita tertegun dengan kerudung bermotif yang dipasang di patung pojok ruangan. Jilbab itu memang indah dan mewah. Aku langsung menepuk bahunya sebelah kanan. “Hei, kenapa?,” tanyaku. “Indah sekali jilbab itu, aku ingin memakainya,” jawabnya. “Apa kamu gila?,” tanyaku kaget. “Tidak. Aku sadar, kok!,” jawabnya tegas. Aku langsung menyeretnya keluar. Kami pulang tanpa membawa buah tangan dari sana. Langit gelap sudah mulai menghiasi sebagian. Setelah salat maghrib aku membaca buku Sejarah Islam. Aku berpikir tentang kata-kata Mita tadi siang. Ada yang tak biasa. Aneh. Tak lama kemudian, terdengar suara pintu diketuk. Aku segera membukanya. Ternyata Mita yang datang. “Oh, ada apa? Tumben kesini,” tanyaku sambil mempersilakannya masuk. “Aku ingin meminjam buku-buku Islam milikmu dan Alquran,” jawabnya. “Haa! Buat apa?,” tanyaku kaget. “Sudahlah, aku pinjam dulu. Nanti aku balikin ke kamu,” jawabnya. Tanpa pikir panjang aku langsung mengambilkan untuknya. Aku terkejut dan bengong. Bagaimana tidak? Seorang Nasrani yang taat meminjam buku-buku tentang Islam dan Alquran? Mita pulang. Dan aku masuk ke dalam rumah sambil bertanya-tanya ada apa. Haa.. atau jangan-jangan dia ingin.....ahhhh tidak mungkin. Aku menerka-nerka dalam hati. Dari melihat jilbab yang indah, apakah ia akan jadi seperti aku? Tanyaku dalam hati. Aku mengingat hal-hal aneh yang ia lakukan seminggu ini. Pertama, dia tanya di mana tempat aku mengaji dan toko jilbab langgananku. Kedua, dia sering membaca buku-buku Islam dan terjemahan Alquran. Ketiga, dia sering bertanya banyak hal tentang Islam. Entahlah. Aku tak tahu, apa maksud dari semua itu. Aku melanjutkan membaca. Sampai dari sepertiga halaman terdengar bunyi telepon berdering. Kring.. kring..aku langsung menerimanya. “Halo. Ini siapa, ya?,” tanyaku. “Ini aku, Mita,” jawabnya. “Oh, Mita, ya? Ada apa kok call aku?,” tanyaku. “Besok antarkan aku ke toko jilbab langgananmu itu, ya?,” jawabnya. “Mm...ngapain lagi, sih?,” gumamku sinis. “Secret aja. Kamu tidak boleh tahu. Coba kamu tebak!,” jawabnya sambil tertawa. “Kamu emang suka bercanda, ya?,” jawabku dengan nada merengut. “Bercanda...bercanda...kamu sih sensitif amat orangnya. Aku jadi suka nggoda kamu, deh,” jawabnya spontan.

“Okelah, besok aku akan mengantarmu. Tapi jangan menggoda lagi, ya?,” jawabku memperingatkan. “Baiklah, jangan marah, ya....,” jawabnya menggoda lagi. “Jangan lupa besok after school,” ia melanjutkan. “Oke, oke....,” jawabku singkat. Kemudian Mita menutup telepon, dan aku pun melanjutkan membaca. Aku masih menulusuri pikiranku dan bertanya-tanya. Apakah yang terjadi pada Mita? Apakah dia kelainan? Ahhh....lebih baik aku tanya langsung padanya saja besok. Esoknya, aku datang ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Aku membawa barang bawaan sekarung. “Ini gara-gara Mita,” gerutuku kesal. Sampai di depan pintu kelas,Mita sudah berkacak pinggang di sana. “Ayo bolos!,” Mita menawariku. “What? Helloooooo?,” jawabku dengan ekspresi melongo. “Apa? Kamu kaget? Biasa aja kale....,” jawabnya tenang. “Kamu crazy apa sinting, sih?,” gerutuku kesal. “Ayolah...sekali ini saja. Please... please... yah... yah..,” Mita mencoba merayuku. “Heleeehh......, kamu sukanya nge-gombal ma aku,” jawabku sinis. “Ayolah, keburu habis,” jawabnya santai. “Apa?,” aku bertanya sinis. “Udahlah, ayo.....” Mita menarik tanganku dengan berlari kencang. Aku terpaksa mengikuti tindakan bodohnya itu. Dasar bego. Akhirnya kami bolos sekolah. Apa? Bolos? Tidaaak! Raut mukaku tampak semrawut. Hari ini cukup cerah. Sinar mentari pagi yang hangat. Ditemani alun suara Kahitna dari radio mobil, menambah hangatnya pagi ini. “Mau kemana, sih kita?,” tanyaku serius. “Ada deh, nanti juga tahu,” Mita menjawab dengan santai. Akhirnya kami sampai di suatu tempat. Aku terkejut. Dari kejauhan aku melihat baliho bertuliskan Safira Shop. Apa? Itu kan toko jilbab langgananku, ngapain Mita kesini ya?,” gumamku dalam hati. Aku dan Mita turun dan segera masuk ke dalam.

“Nah, gimana?,” tanyanya ngeledek. “Ngapain kesini lagi? Kamu mau cari jilbab emakemak buat Bik Nah?,” tanyaku penasaran. “Bukan, tapi jilbab untukku,” jawabnya singkat. Haa? Apaa? Toeng..toeng..Crazy! “Hhaaa?.” Aku melongo. “Kenapa? Kamu udah janji mau nganterin aku kesini. Hayo...? Iya kan? Mau ngelak lagi?” ledeknya. “Iya, aku tahu. Masak pagi-pagi gini, sih. aku kira kamu mau kemana, nggak aku sangka kamu ngajak aku kesini.” Aku menjawab sambil tersipu. “Ayo,kita cari jilbab yang waktu itu.” Ajaknya. “Yang mana, sih?,” jawabku dengan menggaruk kepala. “Yang di pojok ruangan itu. Ayo!.” Mita menyeretku segera. “Iya, iya,” aku mengiyakan ajakannya. Lima belas menit kemudian, kami menemukannya. “Finally..., I get it,” gumam Mita. “Apa?,” tanyaku penasaran. “Ayo pulang!” Mita mengajakku untuk beranjak dari toko itu. Setelah membayar, kami pergi. Aku mulai merasa aneh lagi. Apa yang dilakukannya dengan jilbab itu. Masa hanya gara-gara jilbab itu, dia rela bolos sekolah. Untungnya, toko itu buka 24 jam nonstop. Aku bingung. Pukul 14.00 aku sampai rumah dengan keadaan lemas. Payah. “Apa ya, yang terjadi sama Mita?,” gumamku dalam hati. Sebuah jilbab bisa membuat Mita berubah! Oh no! itu mah namanya “bukan jilbab biasa”. Mungkin Mita tergoda dengan warnanya yang kemilau. Atau Mita terpesona oleh kemilau bling-bling pertama di deretan pinggir jilbabnya. Entahlah. Aku berjalan sekitar 200-an meter dari rumah. Jam tanganku menunjukkan pukul 16.00. Aku sudah sampai di depan masjid dengan sempoyongan. Ada jadwal mengaji hari ini. Di dalam masjid aku temukan beberapa orang yang masih asing. Haaa?! Mita?. Perlu diulang, ya Mita........? Apa-apa an ini. Gerutu dalam hati. Aku mendekat. Dari dekat terlihat lambaian tangan Mita. “Hai, sini!” Mita menawariku dengan berbisik. “Kamu ngap..pain ke sini?,” tanyaku gugup.

“Udah, duduk. Jangan berisik. Nanti aku kasih tahu!,” jawabnya lirih. Siraman rohani berkumandang dengan sejuk di dalam hati. Tenteram. Hati yang gersang akan hijau kembali mendengar alunan ayat suci Alquran ini. Aku suka mendengarnya. Mita pun tampak serius menyimaknya. Whattttt....jangan-jangan... aku mulai ingat. Apakah dia muallaf? Setujukah kedua orang tuanya? Keluarganya adalah Nasrani yang taat. Apa karena jilbab itu? Dengan sekali lihat saja, apakah seorang Nasrani yang taat menjadi muallaf? Aneh. Mengaji hari ini selesai. Aku dan Mita berbincangbincang di halaman masjid. “Apa kamu jadi muallaf?,” tanyaku penasaran. “Shuttt....diam! Aku memang sudah jadi mualaf,” jawabnya lirih. Terdengar suara mobil ngebut di halaman masjid dengan tiba-tiba. Tidak sopan. Ternyata itu Om Sam, Ayah Mita. Om Sam menarik Mita dengan kasar dan mulai membentakku. “He, anak bawang. Kamu apakan Mita!,” bentak Om Sam. “Jangan salah paham dulu, om..ini bukan salah Mita,” belaku. “Apa ini?,” teriak Om Sam sambil membuka jilbab yang dipakai Mita. “Jangan, Pa....Aku mohon. Aku ingin jilbab itu tetap di kepalaku, Pa....” Mita terisak sambil mengambil jilbab itu dari tangan Om Sam. Aku tak tega pada Mita. Air mataku menetes. Aku membelanya. “Jangan sakiti Mita, Om.... Dia ingin menjadi orang baik,” Aku membelanya. “Haah, diam kalian! Ayo pergi dari sini!,” bentak Om Sam sambil menyeret Mita masuk ke dalam mobil. Tak sampai hati aku melihat sahabatku menangis. Aku tak tega. Aku mengelus dada. “Ya Allah...berilah jalan bagi hamba-hamba Mu yang ingin berada di jalan Mu”. Aku berdoa. Aku pulang dengan hati tak karuan memikirkan Mita. Apa dia baik-baik saja? Sebaiknya kutelepon dia. Sudah ku coba sampai payah, tapi tetap tak ada jawaban. Aku takut dia di unuh orang tuanya. Ahhh..tidak mungkin. Aku harus positif thinking. Gumamku dalam hati. Tok...tok...terdengar ketukan pintu. Aku membukanya. Ternyata Mita datang dengan jilbab di kepalanya. Aku gembira. “Mita...” Aku merangkulnya erat-erat. “Aku cantik ‘kan?” Dia memuji dirinya. “Kamu nggak apa-apa kan? Aku khawatir.Aku menggandengnya ke ruang tengah. “Tidak. Tenanglah. Papa sudah setuju. Hebatkan...” Dia menjelaskan sembari duduk. “Kamu yakin ingin jadi muallaf?,” tanyaku. “Aku yakin. Aku ingin salat,puasa, membaca Alquran, memakai jilbab, pergi ke masjid sama kamu. Hmm....aku ingin melakukannya bersamamu.” Dia meyakinkan Aku. “Oh..sahabatku.” Aku memeluknya lagi. “Kamu tahu, aku sudah lama inginkan ini. Karena setiap kamu membaca Alquran, aku merasa ada yang menggerakkanku untuk menjadi sepertimu. Aku yakin pasti ada jalan untuk menjadi orang baik. Karena jilbab juga itulah aku mulai lebih yakin untuk jadi muallaf. Jilbab indah itu lebih membuka hatiku. Hebat,” jelasnya panjang lebar. “By the way, gimana kamu ngeyakinin orang tuamu?” Aku melepaskan pelukanku dengan ekspresi bertanya-tanya. “Hm...ada dehhh..” Dia mulai menggoda. “Ah...nggak asyik.” Aku manyun-kan bibir. “Eits..jangan ngambeg. Aku kasih permen 500 bungkus. Hahahaa.......” Mita tertawa ngakak dan aku memukul-mukul dia dengan bantal kursi. Pepatah mengatakan “when there’s a will there’s a way”, setiap kemauan pasti ada jalan. Jangan pernah takut untuk berubah menjadi yang lain, jika itu memang lebih baik. Bukan karena sebuah benda hati berkata, tapi keyakinanlah yang membuat setiap hati sanubari berkata dan bergerak. Keyakinan adalah sebuah awal.(*/irw) *) Siswa kelas XII Program Studi Bahasa SMAN 2 Genteng


BERITA UTAMA

Minggu 11 November 2012

31

HALAMAN SAMBUNGAN

Impor 7 Juta Ton Gandum per Tahun n BANYUWANGI...

Sambungan dari Hal 25

Target itu harus tercapai dalam waktu dekat guna mendukung kebutuhan pangan yang terus meningkat. Secara nasional, Dahlan menar getkan tanaman sorgum seluas 15 ribu hektare. Jika target itu tercapai, maka pihak-

nya akan menggelar syukuran besar-besaran di Banyuwangi. “Mohon izin Pak Bupati, jika target 15 ribu hektare itu tercapai, kita akan gelar syukuran di sini. Banyuwangi kita pilih karena tanaman sorgun dimulai dari Banyuwangi,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Dahlan juga menyampaikan alasan kenapa menanam sor-

gum. Menurutnya, generasi muda dan anak-anak muda Indonesia saat ini suka mengon sumsi mi dan roti. Nah, bahan baku mi dan roti adalah gandum. Sementara itu, Indonesia belum bisa memproduksi gandum dan harus impor dari Amerika. Hingga saat ini, beber Dahlan, Indonesia masih harus me-

ngimpor gandum sekitar tujuh juta ton setiap tahun. “Kita tidak bisa menanam gandum karena kondisi alam tidak mendukung. Gandum tumbuh dengan baik pada dae rah yang memiliki empat musim. Sebagai gantinya, kita kembangkan komoditas sorgum ini,” jelasnya. Ke depan, Dahlan berharap sorgum bisa dimanfaatkan untuk

Tidak Tahan dengan Iklim Kering n AIR JADI...

Sambungan dari Hal 25

Sebelum panen berlangsung, Dahlan blusukan ke dalam kebun sorgum. Panas menyengat dan debu bertebaran tidak menyurutkan langkah Dahlan masuk ke petak-petak tanaman sorgum. Setelah melakukan panen perdana, Dahlan juga ikut mema sukkan sorgum ke dalam mesin perontok. Tidak hanya itu, Dahlan juga ikut mencicipi

beberapa makanan, kue kering, dan jajan basah yang diolah menggunakan bahan baku tepung sorgum. Sejatinya, PTPN XII memiliki luas tanaman sorgum 10 ha di Kecamatan Wongsorejo. Namun, tanamam sorgum seluas 2,6 ha belum bisa dipanen karena baru berusia 30 hari hingga 38 hari. Nah, sorgum di lahan seluas 7,4 ha di Kampe tersebut sudah berumur 85 hari hingga 105 hari. Tanaman sorgum yang dipanen itu merupakan

hasil uji coba pertama yang dikembangkan PTPN XII. Tanaman sorgum seluas 10 ha itu ditanam pada 21 Juli hingga 9 Agustus 2012. Panen biji sorgum dapat dilakukan se telah berumur tiga hingga empat bulan sesuai varietasnya. Direktur Utama PTPN XII, Singgih Irwan Basri me ngungkapkan, dalam uji coba tanaman sorgum itu, pihaknya melakukan uji coba terhadap lima varietas, yakni varietas kawali 1,5 ha; citayam 1,6 ha, numbu

menggantikan gandum. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi impor gandum dari luar negeri. Selain itu, tepung sorgum lebih banyak manfaatnya bagi kesehatan daripada tepung terigu. Kalau tepung terigu, jelas Dahlan, mengandung zat yang berisiko membuat anak autis. Tepung sorgum sama se kali tidak ada zat yang bisa menimbulkan anak autis. “Pasarnya sudah jelas. Kebutuhan gandum setahun tujuh juta ton. Kurangi saja berapa, itu jadi

pasar sorgum,” katanya. Sementara itu, Bupati Banyu wangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasi kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan dan direksi PTPN XII atas komitmennya mendorong kemajuan Banyuwangi. Bupati Anas pun menyampaikan beberapa program di sektor pertanian. Salah satu program yang segera dilakukan menjelang musim hujan adalah gerakan membuat embung. Program membuat embung bertujuan

agar air hujan tidak terbuang percuma ke laut, tapi ditampung di embung-embung itu. Karena itu, Bupati Anas meminta dukungan semua BUMN yang ada di Banyuwangi untuk mendukung gerakan itu. Per mintaan Bupati Anas itu lang sung direspons Dahlan. “Saya instruksikan semua BUMN mendukung gerakan pem buatan embung. Kalau tidak mendukung, sama saja membunuh akal sehat,” pintanya. (afi/c1/bay)

B 1,5 ha; varietas numbu M 1,5 ha; dan varietas pahat 1,3 ha. Percobaan atas lima varietas sorgum itu, jelas Irwan, secara umum pertumbuhannya sangat baik. Kecuali varietas pahat yang tumbuh agak jarang dan tidak merata. Tinggi tanaman yang dihasilkan berkisar 92 cm untuk varietas pahat dan 175,5 cm untuk varietas numbu M. “Jarak tanam sekitar 70cm X 15 cm. Biaya tanam hingga panen sekitar Rp 10,083 juta per ha,” kata Irwan. (afi/c1/bay)

Kondisi Dasuki kian Membaik n MAKKAH...

Sambungan dari Hal 25 GALIH COKRO/RaBa

“Saat turun hujan deras yang disertai petir ini, jamaah haji asal Banyuwangi berada di maktab,” cetus petugas haji dari Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Gufron Mustofa. Menurut Gufron, selama musim haji ini turun hujan sudah tiga kali. Tapi dari ketiga hujan itu, kali ini yang paling deras. “Saat akan wukuf ke Arafah, sempat turun hujan rintik-rintik. Pekan lalu juga hujan, tapi tidak sederas kali ini,” ujarnya. Hujan yang turun dengan deras itu, kata dia, membuat air banyak yang menggenang. Di sekitar maktab jamaah haji asal Banyuwangi, petugas ho tel harus bekerja keras mem bersihkan kotoran. “Air juga menggenang di sekitar Masjidilharam,” katanya. Gufron menyebut, hujan deras yang disertai petir itu tidak mengganggu aktivitas jamaah asal Banyuwangi. Sebab, saat turun hujan, sebagian besar ja-

PAKAN TERNAK: Meneg BUMN Dahlan Iskan didampingi Bupati Anas memasukkan batang tanaman sorgum ke mesin pencacah kemarin.

Akan Tampilkan Sepuluh Barong Asli n KOSTUM...

Sambungan dari Hal 25

Dengan demikian, peserta bisa belajar di rumah untuk menyesuaikan gerakan dengan alunan musik pengiring tersebut. Suprayogi mengaku optimistis BEC 2012 berjalan sukses. Dia

Sambungan dari Hal 25

Padahal, kata Rofiq, operasi bibir sumbing tersebut tidak dipungut biaya sedikit pun. Bahkan, perawatan dan mengangkat benang bekas operasi ditanggung pihak rumah sakit. “Operasi bibir sumbing ini gratis, dan perawatan juga kita tanggung,” ujarnya. Dalam operasi bibir sumbing tersebut, lanjut dia, para dokter bukan hanya berasal dari RSI Fatimah Banyuwangi. Beberapa

Sementara itu, selain diikuti 200 peserta, BEC-2 juga dimeriahkan penampilan seratus penari gandrung, seratus peserta Jember FashionCarnival(JFC),dansepuluh barong asli. “Agar lebih semarak, kita juga akan menampilkan iringiringan drum band,” pungkas Suprayogi. (sgt/c1/bay)

Merugikan Pemerintah Daerah GUFRON MUSTOFA FOR RaBa

SISA HUJAN: Genangan tampak menghiasi jalanan di dekat Masjidilharam Makkah kemarin.

maah sedang istirahat. “Hujan hanya satu jam, subuh sudah reda,” cetusnya. Dalam laporannya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi,

Gufron menyampaikan bahwa kondisi Dasuki, jamaah asal Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, terus membaik. Meski de mikian,

pria berusia 66 tahun itu masih harus istirahat dan menjalani perawatan. “Kondisinya stabil, jadi bisa segera pulang,” katanya. (abi/c1/bay)

Mengundang Dokter dari Luar Kota n OPERASI...

yakin kualitas dan kuantitas penonton meningkat signifikan dibanding BEC-1 tahun lalu. Padahal, penonton BEC-1 saja sudah mencapai puluhan ribu orang. “BEC-2 akan menjadi ajang promosi wisata dan ajang promosi keramahan masyarakat Banyuwangi,” paparnya.

dokter dari luar daerah ikut berpartisipasi. Mereka adalah dokter dari RSUD dr. Soetomo Surabaya, RSU Syaiful Anwar Malang, RSUD Sanglah Bali, dan RS Aisiyah Malang. “Juga ada dokter bedah plastik,” katanya. Operasi yang dilakukan RSI Fatimah Banyuwangi itu, imbuh Rofiq, bukan hanya pada bagian bibir. Tapi ada juga ope rasi langit-langit mulut. “Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari kesehatan, dan bentuk CSR (cooperative social responsibility)

RSI Fatimah,” cetusnya. Bagi RSI Fatimah, kata dia, operasi bibir sumbing gratis itu bukan yang kali pertama. Kegiatan sosial itu sudah yang ke-12 kali. Kegiatan serupa juga dilakukan September 2012 lalu. “Kita melaksanakan operasi sumbing September lalu. Saat itu pesertanya sekitar 18 orang,” katanya. Rofiq menyebut, RSI Fa timah masih akan terus melaksanakan operasi bibir sumbing tahun depan. Program tersebut merupakan bentuk ke-

pedulian rumah sakit terhadap masyarakat. “Bagi warga yang ingin ikut operasi bibir sumbing bisa langsung mendaftar ke rumah sakit,” cetusnya. Acara sosial operasi bibir sum bing tersebut mendapat perhatian khusus Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr. Widji Lestariono. Didampingi Direktur RSI Fatimah dr. Rusdi Dziban SpB, plt Kadinkes itu sempat melihat jalannya operasi di ruang operasi. (abi/c1/bay)

Terjatuh, Kaki Ponidi Terluka Parah n TERPAKSA...

Sambungan dari Hal 25

Fauzi mengatakan, akibat kebakaran tersebut, dirinya mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah. ‘’Kira-kira kerugiannya Rp 15 juta. Semua habis. Uang saya Rp 1,5 juta yang saya simpan juga terbakar. Surat-surat nikah juga hangus,” paparnya saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi. Barang-barang penting di dalam rumah tidak bisa diselamatkan. Hal itu terjadi karena saat kejadian, dirinya bersama keluarga tidak ada di rumah. ‘’Beras 1,5 kuintal juga ludes,’’ sebut pria yang sehari-hari berjualan bakpau keliling itu. Celakanya, lahan rumah yang sudah dihuni selama 22 tahun itu bukan milik Fauzi. ‘’Ini saja tanah milik orang. Saya gak punya tanah sedikit pun. Gak tahu, saya harus bagaimana,” kata Fatmawati sambil menangis sesenggukan. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti asal api yang melalap rumahnya. Yang jelas, api pertama kali berkobar dari dalam rumah. ‘’Saya gak tahu karena apa. Saya dapat kabar rumah saya terbakar jam 20.30. Saya kembali ke rumah sudah habis

rumah itu,” terang ibu dua anak itu. Atas kejadian itu, dia terpaksa tinggal di area pemakaman persis di belakang Masjid Besar Genteng. ‘’Saya tidur di sini. Tadi malam saya di sini (pemakaman, red). Mau nginap di mana lagi, saya tak punya saudara. Ibu saya yang sudah tua menginap di rumah tetangga,” papar ibu kandung Ahmad Rofiki, 18, dan Rizki, 12, itu. Hal yang sama juga dialami Ponidi, 34, dan Khorida, 36. Pasutri tersebut dan dua anak mereka terpaksa tinggal di rumah saudara. ‘’Saya seperti tak percaya rumah saya jadi seperti ini,” kata Khorida saat di poskamling bersama dua anaknya, Dian Yazid Bustomi, 12, dan Rafli Agil Rahman, 10, kemarin siang. Dia menceritakan kejadian yang menghanguskan rumahnya tersebut. Saat itu, dirinya sedang memasak di dapur. Tibatiba anak-anak yang bermain bulu tangkis berteriak kebakaran. ‘’Saya langsung keluar. Saya lihat rumah di belakang rumah saya terbakar,’’ kisahnya. Seketika Khorida berusaha me nye lamatkan semua barang di dalam rumah, ter masuk mengeluarkan sepeda motor Honda Vario. ‘’Tabung-tabung gas juga cepat-cepat dikeluarkan agar tidak mbledos (meledak, red),” terangnya.

Meski sudah berusaha menyelamatkan barang-barang di dalam rumah, tapi api ternyata lebih cepat merambat. ‘’Sebagian baju-baju dan surat-surat penting bisa dikeluarkan. Cuma akta anak saya lupa saya ambil, karena saking paniknya,” ujarnya. Dia mengaku mengalami kerugian hingga Rp 30 juta. Dia menyebut, tumpukan bungkus catering saja yang terbakar senilai Rp 15 juta. ‘’Saya sekarang bingung, bagaimana bisa memperbaiki rumah saya ini. Orangorang yang sudah pesan katering terpaksa saya kembalikan lagi uangnya yang kadung dibayar,” urainya. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga tampaknya benar-benar dialami Ponidi. Sebab, kini dia harus menahan sakit karena terjatuh dari atap rumah saat kebakaran itu terjadi. “Saya jatuh dari atap, karena ingin memutus api agar tidak merembet ke rumah saudara saya. Karena rumah saya gandeng dengan kakak saya,’’ katanya. Sementara itu, akibat musibah itu, dua pu tranya yang masih sekolah SD tidak bisa sekolah. Sebab, seragam sekolahnya terbakar. ‘’Dua anak saya sekarang tak sekolah. Mungkin Senin bisa mulai sekolah, karena tadi seragam dikasih pihak sekolah,” kata Ponidi. (c1/bay)

n MARAK...

Sambungan dari Hal 25

Jika dikalikan sebulan, uang parkir tersebut bisa mencapai puluhan juta rupiah. ‘’Kalau begini terus, pemerintah daerah dirugikan,’’ tandasnya. Dia menyebut, praktik karcis par kir tanpa porporasi itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 44 Tahun 2002 tentang parkir berlangganan. ‘’Dalam perda itu disebutkan,

parkir di badan jalan atau lahan milik pemerintah gratis,” paparnya. Oleh karena itu, masih kata dia, praktik tersebut harus segera dihentikan. Sebab, hal itu nyata-nyata melanggar ketentuan dan harus diluruskan. ‘’Kami minta segera distop,’’ desak politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Direktur RSUD Genteng, dr Indah Sri Lestari, saat dikonfirmasi mengenai parkir tanpa

korporasi itu hingga kini belum menjawab. Sebab, dirinya masih dalam perjalanan. ‘’Saya se dang dalam perjalanan di KA (kereta api, red),” katanya melalui pesan singkat kemarin. Meski begitu, dia berjanji bakal memberikan tanggapan setelah berada di tempat. Tetapi, saat ditanya kapan tiba? Dia tidak membalas pesan singkat tersebut. ‘’Setelah sampai di tempat nanti kami sampaikan ya,’’ janjinya. (ton/c1/bay)

Tanda Kehormatan untuk Aktivis PWRI n TABUR...

Sambungan dari Hal 27

“Semangat kepahlawanan tahun 2012 yang bertema ‘Semangat Kepahlawanan untuk Indonesia Sejahtera’ menjadi momentum bangsa Indonesia mewujudkan masyarakat sejah tera sebagaimana yang dicita-citakan para pendahulu negara,” ujarnya.

Wabup Yusuf me nam bahkan, semangat dan ni lai kepah lawanan yang di tun jukkan dalam pertempuran 10 No vember 1945 hendaknya dihayati dan menjadi inspirasi dalam mengisi kemerdekaan. Sementara itu, upacara peringatan Hari Pahlawan kemarin dirangkai dengan penyerahan tanda kehormatan kepada tujuh anggota Persatuan Wredatama Republik

Indonesia (PWRI) Banyuwangi, di antaranya wredatama nugraha madya dianugerahkan kepada Mulyani Susanto. Enam anggota yang lain, yakni Hj. Umi Rahayu, Samsu Samsuhanardjo (almarhum), Koesoema Soemantri (almarhum), HS Soekotjo, Ma naf Adi Soemanto, dan Su kardi, memperoleh penghargaan wredatama nugraha pratama. (sgt/c1/bay)

Abu Gosok Bersihkan Sisa Bulu n SATU...

Sambungan dari Hal 32

Kulit sapi atau kambing yang su dah kering itu kemudian di potong menyesuaikan dengan kebutuhan diameter gendang. Sisa-sisa bulu yang me nempel bisa dibersihkan dengan abu gosok kayu bakar sampai bersih. Untuk makin membuat bersih dan menutup pori-pori kulit biasanya masih diamplas lagi, agar sisa-sisa bulu yang sangat kecil benarbenar bersih. “Baru kalau sudah bersih direndam ke air panas sekitar tiga jam lamanya. Setelah itu baru kita menginjak

ke proses trap. Yakni, kulit yang sudah direndam itu kita pasangkan ke lubang gendang di kanan-kiri, yang kemudian kita ikat dengan blingkar,” jelas Tutun. Sisa kulit sapi atau kambing yang ada di bawah blingkar dirapikan dengan cara dilipat ke dalam blingkar. Sehingga, blingkar tersebut akhirnya tertutup oleh kulit. Gendang yang sudah dalam keadaan seperti itu dijemur lagi selama tiga hari. “Setelah melewati masa tiga hari, gendang diistirahatkan dulu sehari semalam, agar tak terkejut,” terang Tutun. Baru keesokan harinya, di

sela-sela blingkar itu dilubangi untuk membuat jalan kawat atau irisan kayu rotan. Jika sudah kawat terpasang, bagian paling akhir adalah mema sang koteng. “Koteng ini berfungsi menyetel bunyi yang dikeluarkan gendang sesuai selera,” terangnya. Diungkapkan, yang diperlukan dalam bermain gendang adalah penjiwaan. Sehingga, bunyi yang dihasilkan mampu menyatu dengan jiwa. “Intinya bagaimana kita memukul gendang dengan rasa. Tanpa rasa, maka pukulan gendang yang dihasilkan akan kocar-kacir, tak memiliki roh,” terangnya. (pri/c1/bay)

Pori-pori Ditutup Dempul n TABUNG...

Sambungan dari Hal 32

Sehingga, sedikit banyak juga berpengaruh terhadap gendang yang terbuat dari kayu nangka. Misalnya, kayu nangka tidak boleh dilangkahi. Sebab, akan membuat orang yang me langkah di atasnya akan sakit perut. “Sehingga, gendang yang terbuat dari kayu nangka tidak bisa diletakkan sembarangan. Selain tidak boleh dilangkahi, seseorang juga tidak boleh

duduk di atas kayu nangka karena diyakini juga akan membuat sakit perut. Kayu nangka kalau malam Jum’at juga berbunyi. Namun, bisa saja bunyi itu berasal dari kayu yang mengering atau pecah,” ungkapnya. Kata Tutun, pengetahuan itu didapatkannya dari sang ayah yang juga seorang seniman dan juragan wayang kerte pada zamannya. “Bisa juga menggunakan kayu kelapa. Ini yang baru saya buat menggunakan kayu yang biasanya digunakan

kayu bakar,” ungkapnya seraya menunjukkan dua buah gendang yang belum rampung. Menggunakan kayu sembarangan, seperti kayu kepala membutuhkan kerja tambahan. Misalnya, masih perlu mendempul agar seluruh pori-pori kayu tertutup. Jika tidak, maka kualitas suara yang dihasilkan akan jelek. Semakin tertutup pori-pori kayu yang digunakan untuk gendang, maka akan semakin bagus pula kualitas suara yang dihasilkan. (pri/c1/bay)


MINGGU l 11 NOVEMBER 2012 l HALAMAN 32

Satu Gendang

Butuh Waktu

Setengah

Bulan

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

TELATEN: Hosnatun membuat lubang pada batang kayu untuk dijadikan sebagian alat musik kendang.

benarnya dapat digunakan untuk gendang. Namun, ada bagian-bagian tertentu yang memiliki kualitas lebih bagus, yakni di bagian pinggang kanan dan kiri. “Di bagian itu tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Jadi ideal. Kalau terlalu tipis mudah robek. Kalau terlalu tebal bunyinya justru tidak bagus. Kulit gendang yang sebelah kanan selain kulit kambing lebih bagus kulit rusa,” imbuh suami Marwati itu. (pri/c1/bay)

PADA dasarnya gendang bisa dibuat menggunakan kayu apa saja. Yang terpenting di a meternya memenuhi ukuran minimal. Meski demikian, kualitas bahan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap gendang yang dihasilkan. Kayu nangka dikenal lebih baik sebagai bahan baku gendang daripada kayu lain. “Sebenarnya

Baca Satu...Hal 31

PERANTI: Alat penting pembuatan gendang adalah blingkar dan koteng.

kayu jati yang paling bagus, tapi kalau kayu jati biasanya lebih banyak digunakan untuk perkakas rumah tangga,” ungkap Hosnatun, seniman tari sekaligus ahli pembuat Gendang di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji. Menurut dia, ada sejumlah mitos yang dimiliki kayu nangka n Baca Tabung...Hal 31

Ada Ritual Khusus untuk “Mengisi” Alat Musik Gendang Ketika ditabuh, orang mungkin tak pernah berpikir bagaimana gendang. Padahal, tidak jarang dalam pembuatannya ada prosesi khusus yang dilalui si pembuat. EDY SUPRIYONO, Panji

BERBULU: Kulit yang baru dibeli harus dikeringkan setidaknya tiga hingga empat hari.

rinya menghabiskan waktu dua hari. “Kalau menggunakan mesin, satu hari pasti selesai,” te rangnya kepada Jawa Pos Ra dar Banyuwangi kemarin (10/11). Jika kerangka gendang sudah selesai, maka tinggal mempersiapkan kulit yang akan dipasangkan. Kulit yang baru di beli, masih memerlukan waktu pengeringan tiga hingga empat hari lamanya. “Kulit itu direntangkan dan dijemur di bawah terik mentari, agar kondisinya terus lurus,” imbuh pria yang sudah menjuarai lomba tari di tingkat provinsi maupun juara tari nasional itu n

Tabung Terbaik Kayu Nangka

Kulit Kambing Oke, Sapi pun Bisa PANJANG dan diameter gendang ditentukan gendang tersebut akan digunakan untuk apa. Misalnya, gendang yang digunakan pada tari-tarian atau pencak panjangnya 70 cm. Panjang gendang untuk remong dan ludruk bisa sampai 80 cm. Lebih panjang suatu gendang, maka suara yang dihasilkan lebih memantul dan lebih enak. “Tapi, lebih menguras tenaga karena lengan tangan selalu dalam posisi terbuka. Semakin pendek ukuran gendang, memukulnya semakin mudah. Namun, perlu tenaga yang besar agar bunyi yang dihasilkan nyaring,” jlentreh Tutun. Demikian juga diameter gendang. Di sebelah kanan, lubang gendang lebih kecil. Ini biasanya diikuti dengan pemasangan kulit sapi atau kambing yang tipis dibandingkan dengan kulit yang dipasang di bagian kiri. “Kulit tipis akan menghasilkan suara lebih nyaring. Sedangkan kulit tebal yang dipasang di lubang lebar akan menghasilkan suara bas,” terang Tutun. Untuk mendapatkan kulit gendang yang tipis, dipilih kulit kambing. Sedangkan yang tebal, menggunakan kulit sapi. Semua bagian kulit sapi se-

PANJI - Jika semua bahan telah tersedia dan cuaca mendukung, membuat gendang tidaklah membutuhkan waktu lama. Apalagi, jika digarap dengan menggunakan mesin, waktu yang digunakan jauh lebih efisien. Hosnatun, seniman tari yang juga ahli pembuat gendang membutuhkan waktu tak sampai setengah bulan untuk memproduksi satu gendang. Harga satu gendang bisa Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Pembelinya pun tak hanya dari daerah sendiri, tapi juga dari daerah lain. Pria yang akrab dipanggil Tutun itu memaparkan, untuk membentuk dan melubangi kayu dengan alat manual, di-

GENDANG yang dibuat menggunakan ritual tertentu, hasilnya diyakini sangat jauh berbeda dengan gendang-gendang yang hanya dibuat untuk kebutuhan bunyi-bunyian semata. Gendang yang sudah “diisi” mampu membuat orang yang mendengar terpesona. Hosnatun, salah satu seniman tari yang juga memiliki keahlian membuat gendang, mengungkapkan

bahwa setiap pembuat gendang memiliki ritual-ritual sendiri untuk “mengisi” gendangnya. “Itu biasanya gen dang-gendang untuk pribadi, bu kan untuk gendang-gendang yang diproduksi masal apalagi untuk industri,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Salah satu ritual pembuatan gendang yang lumrah dilakukan adalah membuat gendang yang hari permulaan pembuatannya di se suaikan tanggal lahir pemesan. Dengan begitu, gendang dan pemakainya lebih menyatu. Sehingga, ada harmonisasi saat dimainkan. Musiknya pun menjadi lebih hidup. Prosesi pembuatan gendang yang se perti itu membuat gendang tak bisa seenaknya dipakai orang lain. Pernah ada kejadian, kata pria yang akrab dipanggil Tutun itu, ada pe-

main gendang tangannya sakit saat memainkan gendang milik orang lain yang sudah diisi. “Jika sudah selesai, biasanya masih diselamati dengan bubur warna-warni. Tentunya dengan bacaan-ba caan tertentu pula. Itu prosesi inti mengisi gendang. Kalau sudah “diisi”, gendang diyakini mampu memiliki kekuatan magis. Percaya apa tidak, kembali kepada masing-masing orang,” ungkap bapak tiga anak tersebut. Sejumlah pengaruh yang diberikan gendang yang sudah “berisi”. Lanjut Tutun, di antaranya bunyi yang dihasilkan lebih berwibawa. Sehingga, saat digunakan dalam sebuah pertunjukan, penonton akan terhipnotis untuk terus berada di acara tersebut. “Bahkan, ada juga yang mampu membuat orang yang mendengar tersentak begitu ditabuh,” imbuhnya. (c1/bay)

DIRAPIKAN: Sisa kulit ada di bawah blingkar dilipat ke dalam blingkar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.