Radar Banyuwangi 11 Oktober 2012

Page 1

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

KAMIS 11 OKTOBER TAHUN 2012

Banyuwangi, Surga Investasi Baru? Oleh: A. CHOLIQ BAYA

SELAMA ini Banyuwangi cukup dikenal dengan dunia magis dan mistik. Keampuhan para supra natural atau dukun asal Banyuwangi sudah tersohor di mana-mana. Beberapa macam ajian bernuansa mistis yang bisa dipakai untuk memperdayai orang juga banyak kita temukan. Mulai santet, pelet, jaran goyang, sabuk mangir, dan masih banyak lagi. Kentalnya nuansa magis dan mistis itu terkadang membuat merinding orang luar yang akan bertugas di

bumi bertajuk Sunrise of Java ini. Image Banyuwangi sebagai kota magis dan mistis itu hingga kini masih sangat terasa meski nuansanya sudah tidak sekental dulu. Sebab, kalau dulu orang yang akan pergi ke Banyuwangi banyak yang tidak berani terangterangan, karena takut dikira akan mencari paranormal. Tetapi, sekarang orang sudah tidak malu-malu lagi untuk menyebut akan datang ke Banyuwangi. Mengapa? Karena Banyuwangi sudah berubah pesat, bahkan kini

mendapat julukan baru sebagai surga investasi. Julukan baru itu disampaikan langsung akademisi sekaligus pakar statistik senior ITS, Kresnayana Yahya. Termasuk, dijadikan tema talk show di radio Suara Surabaya yang dipandu sendiri oleh Kresnayana dengan bintang tamu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Talk show di media cukup prestise yang berlangsung beberapa waktu lalu itu juga di-relay beberapa stasiun radio di Banyuwangi.

Tanggapan masyarakat Jawa Timur sangat luar biasa. Hampir semua memberikan apresiasi positif. Meroketnya Banyuwangi sebagai surga investasi baru ini tentu tak lepas dari peran dan kepiawaian Bupati Anas. Mulai kiat dan strateginya dalam merancang program yang bisa dijadikan sebagai pengungkit kemajuan daerah hingga mobilitasnya yang tinggi dalam menawarkan Banyuwangi ke pihak luar ■

Baca Banyuwangi...Hal 39

Kongres Budaya Part II Dimulai GLAGAH - Kongres Budaya Banyuwangi II kemarin (10/10) di gelar di Desa Wisata Using (DWU) Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Kongres yang melibatkan budayawan dan pelaku seni tersebut akan berlangsung selama dua hari hingga 11 Oktober 2012. Kongres tersebut digelar dalam rangka menginventarisasi adat budaya daerah dan menggali perkembangan budaya daerah Banyuwangi. Dalam Kongres Budaya II ini, panitia menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Achmad Habib dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Akhudiat, penulis buku Kampung-Kampung Surabaya. Dua narasumber itu merupakan warga Banyuwangi yang kini tinggal di luar daerah. Ketua Panitia Kongres Budaya, Suhalik, menjelaskan bahwa budaya Banyuwangi sebenarnya tidak hanya budaya Suku Using. Budaya Banyuwangi terbentuk dari diaspora berbagai etnis, Jawa, Madura, Tiongkok, Arab, Bugis, dan Melayu. Budaya Banyuwangi terbentuk sejak Kerajaan Blambangan runtuh pada abad ke-18 ■

KUMPUL: Para peserta menyimak paparan narasumber Kongres Budaya Banyuwangi II di aula Anjungan Desa Wisata Using (DWU), Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.

Baca Kongres...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

KY Pantau Sidang UMK Buruh SATWA SIGIT HARIYADI/RaBa

SEMANGAT: Mantan buruh PT Maya berorasi di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

ABDUL AZIZ/RaBa

MATI: Banteng betina di Kecamatan Glenmore.

Banteng Liar Berpeluang Masuk Kampung Lagi GLENMORE - Meski seekor banteng liar yang berkeliaran di dekat permukiman sudah ditangkap dan tewas, tapi warga Perkebunan Kendenglembu dan Perkebunan Trebasala di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, tetap waspada. Sebab, puluhan banteng liar yang berada di hutan lindung dekat perkebunan tersebut masih berpeluang turun ke permukiman warga. Satwa liar tersebut keluar dari habitatnya karena kehausan dan mencari air minum ■ Baca Banteng...Hal 39

HARJABA

Seribu Gandrung di Pantai Boom BANYUWANGI - Dalam waktu dekat, pemkab akan menggelar Parade Sewu Penari Gandrung. Rencananya, acara kolosal itu akan digelar di Pantai Boom pada 17 November 2012 mendatang. Gelar sewu (seribu) penari gandrung itu merupakan rangkaian acara Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2012. “Sehari sebelum BEC dilaksanakan, kita akan menyajikan Parade Sewu Penari Gandrung,” ujar Bupati Anas kemarin (10/10). Parade gandrung itu akan digelar sore hari mulai pukul 15.00. Ribuan penari dari beberapa sanggar tari dan sekolah akan memberikan tontonan gratis. Parade Sewu Penari Gandrung itu akan digelar dalam dua sesi. Pada sesi pertama akan digelar tari pengantar dan penampilan beberapa kesenian lokal Banyuwangi. pada sesi kedua akan ditampilkan seribu penari gandrung ■ Baca Seribu...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Diam-diam persidangan kasus dugaan pelanggaran upah minimum kabupaten (UMK) dengan terdakwa Direktur Keuangan PT Maya, Muncar, Agus Wahyudin, menjadi perhatian khusus Komisi Yudisial (KY) RI. Sejak beberapa pekan terakhir, lembaga negara yang berfungsi mengawasi perilaku hakim tersebut mengirim personel untuk memantau sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi tersebut. Pantauan KY tersebut terungkap dalam persidangan yang singkat sekitar lima menit di PN Banyuwangi kemarin (10/10). Meskipun terdakwa Agus Wahyudin sudah sem-

buh, majelis hakim tetap menunda sidang pemeriksaan terdakwa. Pekan lalu, Agus memang sakit dan menjalani opname di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah, Banyuwangi. Majelis hakim menyatakan, pada persidangan sebelumnya majelis hakim menunda sidang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Nah, jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus tersebut, yakni Hari Utomo, melapor kepada majelis hakim bahwa terdakwa sudah sehat. Sayang, karena sebelumnya JPU tidak menyampaikan pemberitahuan kepada majelis hakim, sidang tidak bisa dilanjutkan ■

Baca KY Pantau...Hal 39

Disambut Gandrung lalu Tanam Pohon

WELCOME DANCE: Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Mardjito disambut penari gandrung di halaman Kodim 0825 Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Mardjito berkunjung ke Makodim 0825 Banyuwangi kemarin (10/10). Kedatangan jenderal bintang dua itu disambut jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi. Tampak dalam penyambutan Bupati Abdullah Azwar Anas, Dandim 0825 Letkol (Kav) Muslimin Fahsyah, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Kapolres AKBP Nanang Masbudi, Danlanal Letkol Laut (P) Muhammad Nazif, Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi I Made Sutrisna, dan Sekkab Slamet Kariyono. Kedatangan Pangdam bersama istri itu juga disambut tari jejer gandrung di pintu masuk Makodim 0825 Banyuwangi ■ Baca Disambut...Hal 39 GALIH COKRO/RaBa

Noris, Fotografer Spesialis Surfing di Pantai Plengkung

Tak Lulus SMA, Berguru kepada Warga Jepang Noris, 24, pemuda asal Desa/Kecamatan Tegaldlimo, termasuk fotografer berbakat dengan spesialisasi objek surfing di Pantai Plengkung. Meski tak lulus SMA, karyanya sudah banyak beredar ke seluruh penjuru dunia. ABDUL AZIZ, Tegaldlimo PENAMPILAN Noris memang biasa saja. Tubuhnya kurus dan kulitnya sawo matang terlihat agak kering. Ram-

AGUS SANTOSO For RaBa

BERBAKAT: Noris bersantai di camp di Pantai Plengkung.

butnya yang agak kemerah-merahan sedikit acak-acakan. Sepertinya rambut itu jarang tersentuh sisir dan minyak rambut. Sehari-hari, pemuda dengan tinggi sekitar 165 centimeter tersebut suka memakai kaus oblong. Dia sering mengenakan celana pendek. Penampilannya terkesan sederhana dan apa adanya. Bila dilihat sekilas, Noris memang nyaris tak ada yang istimewa. Bahkan, pemuda yang murah senyum itu sedikit pemalu. Sepertinya, dia memang tak suka menonjolkan diri. Namun, pandangan sekilas tersebut akan sirna manakala kita melihat foto-foto karyanya. Dia sangat luar biasa dalam mengabadikan aksi para turis yang

berselancar di gulungan ombak Pantai Plengkung, Kecamatan Tegaldlimo. Hasil jepretannya sangat istimewa. Dia bisa mengambil gambar para peselancar dalam berbagai posisi. Banyak aksi menakjubkan para peselancar di dalam gulungan ombak yang dia abadikan. Bukan hanya itu, puluhan turis yang berselancar di atas ombak dan saling berkejaran dengan peselancar lain juga berhasil direkam dalam bingkai foto. Selain piawai mengambil angle foto para turis yang sedang berselancar, pemuda yang tidak lulus SMA itu juga sering mengabadikan ikan paus yang kadang memainkan sirip di Pantai Plengkung ■

Tunggakan pelanggan PLN di Situbondo mencapai Rp 2,8 miliar

Setrum saja dompet pelanggan nakal, biar hangus duitnya.

Lahan unit kebun kelapa PDAU disewakan

Jangan-jangan nanti kapal Sri Tanjung ikutikutan disewakan

Baca Tak Lulus...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Kamis 11 Oktober 2012

Bobot Tas Haji Dibatasi

CERMIN DIRI

Selamat Berkongres Budayawan!

Bawaan Maksimal 32 Kg BANYUWANGI - Petugas kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi terus mematangkan segala persiapan pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) Selasa pekan depan (16/10). Selain menyiapkan 21 bus untuk mengangkut para tamu Allah tersebut, Kemenag Banyuwangi juga menyiapkan tiga hingga empat truk untuk mengangkut tas milik 879 CJH yang akan berangkat ke Tanah Suci. Dikonfirmasi kemarin (10/10), Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Hosnan mengatakan, tas milik seluruh CJH asal

UNTUK kali kedua, kalangan budayawan Bumi Blambangan menggelar kongres. Sama seperti tahun sebelumnya, kongres tersebut digelar di anjungan Desa Wisata Using (DWU) di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Kongres yang melibatkan budayawan dan pelaku seni tersebut akan berlangsung selama dua hari hingga 11 Oktober 2012. Para peserta kongres akan menginventarisasi adat budaya daerah dan menggali perkembangan budaya daerah Banyuwangi. Seperti halnya kongres tahun lalu, Kongres Budaya II kali ini juga menghadirkan para narasumber level nasional. Mereka adalah warga Banyuwangi yang menjadi akademisi top dan penulis ternama yang menetap di luar daerah. Selain itu, ada juga kesamaan lain kongres kali ini dengan kongres sebelumnya. Para peserta tak hanya berasal dari Suku Using. Peserta kongres budaya kali ini melibatkan banyak etnis yang ada di Bumi Blambangan. Apalagi, budaya Banyuwangi terbentuk dari bibit-bibit berbagai etnis, seperti, Jawa, Madura, Tiongkok, Arab, Bugis, dan Melayu. Masing-masing etnis tersebut tentu memiliki adat dan tradisi tersendiri. Masing-masing juga punya seni budaya yang berbeda-beda. Namun, bermacam perbedaan itu justru memperkaya khazanah budaya Banyuwangi. Apalagi, dalam kongres kali ini, semua perwakilan tokoh adat duduk bersama untuk merumuskan rekomendasi sebagai pijakan pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah. Memang ada sedikit hal yang berbeda dalam kongres kali ini dengan kongres edisi sebelumnya. Kalau yang dulu bertitel ‘’Kongres Adat’’, kali ini bertitel ‘’Kongres Budaya’’. Tapi apalah artinya sebuah judul sebuah acara, karena yang terpenting adalah tujuan kegiatan itu, yaitu demi kemaslahatan seluruh rakyat Bumi Blambangan. Selamat berkongres! (*)

Bumi Blambangan harus sudah terkumpul di aula kantor Kemenag Banyuwangi Senin mendatang (15/10). Sebab, seluruh tas tersebut akan diberangkatkan terlebih dahulu ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Hosnan menjelaskan, masing-masing CJH diminta mengumpulkan tas ke masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Selanjutnya, petugas KBIH yang akan membawa tas tersebut ke kantor Kemenag. “Berat tas milik masing-masing CJH tidak boleh lebih dari 32 Kilogram (Kg),” ujarnya.

Dikatakan, setelah tas diberangkatkan, malam harinya, tepatnya pukul 20.00 giliran seluruh CJH akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo. Pemberangkatan itu akan dipusatkan di depan Kantor Pemkab Banyuwangi. “Masing-masing bus yang mengangkut jamaah akan dikawal petugas khusus yang sudah disiapkan oleh Kemenag,” kata Hosnan. Menurut Hosnan, petugas dari pihak Kemenang tersebut bertugas membantu jamaah selama dalam perjalanan dari Banyuwangi sampai Sukolilo. Di antaranya, membantu distribusi

konsumsi, mengabsen CJH sesampai di Sukolilo, dan lain sebagainya. “Karena pemberangkatan sudah semakin dekat, kami harapkan seluruh CJH mempersiapkan segala keperluan,” pungkas Hosnan. Seperti diketahui, tahun ini CJH asal Banyuwangi tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 73 dan 74. Dari Banyuwangi, mereka akan diangkut 20 bus. Iringiringan bus itu akan dikawal tiga mobil patroli dan pengawalan (patwal) polisi. “Kita juga menyiapkan satu bus cadangan plus dua mobil ambulans dari Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengantisipasi halhal yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan dari Banyuwangi ke Surabaya,” tutur Hosnan, Senin (8/10). (sgt/c1/bay)

Lahan PDAU Disewakan

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

ALI NURFATONI/RaBa

SUDAH BESAR: Pohon sengon tumbuh di kawasan unit Perkebunan Kelapa Blambangan, Kecamatan Muncar.

MUNCAR - Perkebunan Blambangan Muncar ternyata tidak hanya menghasilkan gula merah. Sebab, sebagian lahan sudah disewakan ke warga sekitar untuk ditanami pohon sengon. Hingga kemarin, tanaman sengon di lahan Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) tersebut sudah cukup besar. Informasi yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pohon sengon di lahan PDAU tersebut sudah berusia beberapa tahun. ’’Sengon itu sudah lama. Gak tahu kapan dipanen,’’ ungkap Suja’i, salah satu petani jagung di perkebunan itu. Suja’i tidak mengetahui secara pasti, berapa luas lahan PDAU yang ditanami pohon sengon. Hanya, secara umum harga sewa lahan per setengah hektare hanya Rp 650 ribu. ’’Saya sewa lahan ini sebelum ada sengon itu,’’ kata warga Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, itu n Baca Lahan...Hal 39

POLITIK

Dirazia malah Cengengesan

Vonis Pebdi Vs DPD Golkar Ditunda Lagi

BANYUWANGI - Sepasang remaja ini memang sangat tidak patut dicontoh. Bagaimana tidak, pasangan bukan muhrim tersebut tepergok petugas Polsek Banyuwangi saat berduaan di dalam kamar kos kemarin (10/10). Bukannya menunjukkan penyesalan, keduanya malah cengengesan saat digelandang ke Mapolsek Banyuwangi. Menariknya, muda-mudi yang tidak terikat perkawinan sah itu diciduk petugas saat melakukan razia guna mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan. Namun, ketika melakukan pengecekan di salah satu rumah kos di wilayah Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi, petugas mendapati sepasang remaja yang sedang mabuk cinta tersebut tengah berduaan di dalam kamar. Petugas lantas menggelandang keduanya ke Mapolsek Banyuwangi untuk dibina. Nah, saat ditinggal beberapa

BANYUWANGI - Perseteruan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Banyuwangi dengan sang mantan ketua, yakni Pebdi Arisdiawan, ternyata belum mencapai “garis finis”. Pasalnya, sidang dengan agenda pembacaan vonis majelis hakim yang sedianya berlangsung kemarin (10/10) terpaksa ditunda dua pekan mendatang. Penundaan selama setengah bulan itu diakibatkan permohonan pihak tergugat, dalam hal ini kuasa hukum DPD Golkar Banyuwangi. Alasannya, yang bersangkutan sedang sakit. “Kami menerima surat yang dikirim kuasa hukum tergugat. Surat itu menerangkan yang bersangkutan sedang sakit,” ujar Humas PN Banyuwangi, Bawono Effendi n Baca Vonis...Hal 39

POLLING SEMENTARA BALLOT

JEBENG THULIK 2012 NO

NAMA

20 7 10 2

Peter Bagus Emha Basma Bayu Bagus Firdaus Eko

HASIL 250 20 5 2

personel polisi melanjutkan razia, kedua remaja tersebut mulai cengengesan. Apalagi, saat itu ada dua rekan remaja tersebut yang datang ke Mapolsek Banyuwangi untuk memberikan support. Beberapa kali dua remaja yang terjaring razia itu keluar ruang pemeriksaan dan asyik ngobrol serta bercanda dengan dua rekannya. Melihat hal itu, petugas jaga Polsek Banyuwangi langsung memperingatkan mereka agar tidak keluar ruang pemeriksaan. “Jangan semaunya sendiri. Hormati petugas,” tegur seorang polisi. Sementara itu, Kapolsek Banyuwangi, AKP Ketut Redana, membenarkan pihaknya menciduk sepasang remaja tersebut. “Mereka yang terjaring razia kami bawa ke mapolsek untuk dibina. Sebelum meninggalkan mapolsek, keduanya juga kami wajibkan membuat surat pernyataan dan tidak mengulangi perbua-

tannya,” ujarnya. Kapolsek Ketut mengatakan, razia rumah kos tersebut dilakukan di wilayah Kelurahan Tamanbaru dan Kelurahan Tukangkayu. Sedianya, razia itu ditujukan untuk menertibkan orang-orang yang diduga pelaku kejahatan. Sasaran petugas adalah pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) dan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat). Kapolsek Ketut mengimbau, seluruh pemilik tempat kos agar selalu mengadakan pengawasan sebagai upaya antisipasi tempat kos tidak digunakan tempat persembunyian para pelaku kejahatan. Dia juga mengimbau agar tempat kos dikelompokkan agar tidak disalahgunakan sebagai tempat mesum. “Sebaiknya tempat kos dikelompokkan. Laki-laki khusus laki-laki. Perempuan khusus perempuan. Dengan demikian, potensi tempat kos dijadikan tempat mesum bisa diminimalkan,” jelasnya. (sgt/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

TUTUP MUKA: Sepasang remaja yang terjaring razia di Mapolsek Banyuwangi kemarin (10/10).

01. VIRDA CLAUDIA

02. FIRDAUS EKO N.

03. HURUN EKA AYU P.

04. M. SYERSAR N.

05. SHERLA RIZQIA P.

06. AGANTA HARIS S.

07. EMHA BASMA L.

08. SYAIFUL BAHRI

09. ANA YULIKA

10. BAYU BAGUS A.

11. PINGKAN YULANDA

12. CHRISTOPPHER R.

13. YUENITHA RACHMI

14. ADI WAHYU N.

15. PUTRI AYU SC.

16. VIXTOR MADA H.

17. GITA PUTRI S.

18. ALRINO DWI P.

19. FIRMA YUDHA

20. PETER BAGUS P.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Kamis 11 Oktober 2012

PENCURIAN

Jarah Jeruk Berujung Bui

Panen Cabai Turun Drastis

GAMBIRAN - Kedapatan mencuri jeruk, dua orang yang sedang beraksi di areal tanaman jeruk di Dusun Bulusari, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, ditangkap aparat polsek setempat kemarin. Kedua maling yang kini mendekam di ruang tahanan Mapolsek Gambiran itu adalah Jamal Budino, 19, warga Dusun Tanjungrejo, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring. Satu lagi bernama Nur Rokhim, 23, warga Dusun Gembolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran. Selain menahan dua pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 40 kilogram jeruk yang diduga kuat hasil mencuri di tanaman milik Suparno, 48, warga Dusun Bulusari, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Kapolsek Gambiran, AKP M. Ibnu Mas’ud mengatakan, terungkapnya kasus pencurian tersebut bermula ketika pukul 04.00 korban melihat tanaman jeruknya di tegalan yang tak jauh dari rumahnya. Ketika sampai di kebun jeruk miliknya, korban mengaku terkejut. Sebab, banyak sekali buah jeruk yang hilang. Parahnya lagi, pagar bambu yang mengitari tanamannya juga rusak. Melihat hal itu, korban curiga ada maling yang masuk ke kebunnya. Saat itu juga dia langsung lapor ke Mapolsek Gambiran. Menerima laporan itu, aparat Polsek Gambiran langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). “Saat sampai di TKP, ternyata ada dua maling yang berusaha kabur,” kata kapolsek. Melihat dua maling kabur, polisi langsung melakukan pengejaran. Seorang pelaku bernama Nur Rokhim berhasil ditangkap di TKP, dan satu lagi yaitu Jamal berusaha kabur naik sepeda motor beserta tobos berisi jeruk. “Tapi akhirnya dia berhasil ditangkap di jalan raya Sembulung,” tuturnya. Begitu berhasil ditangkap, keduanya langsung dikeler ke Mapolsek Gambiran untuk menjalani proses hukum. (azi/c1/aif)

PURWOHARJO - Musim panen cabai rawit sudah mulai menurun dalam beberapa hari terakhir. Hal inilah yang membuat pengiriman keluar daerah merosot drastis. Seperti yang terjadi di Dusun Curah Jati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwo-

harjo, kemarin. Pada panen kali ini, pengepul hanya mampu mengumpulkan 2 ton cabai per hari. Itu jauh lebih kecil dibandingkan panen bulan-bulan sebelumnya. ‘’Sebelumnya, rata-rata bisa 10 ton n Baca Panen...Hal 39

MENGGUNUNG: Tumpukan cabai rawit di rumah seorang pengepul di Dusun Curah Jati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

Penyidik Lengkapi SK Dokter Terkait Kasus Perebutan Lahan di Bumiharjo

ABDUL AZIZ/RaBa

APES: Kedua pelaku di Mapolsek Gambiran kemarin.

GLENMORE - Penyidik Reskrim Polsek Glenmore tancap gas menuntaskan kelengkapan berkas 12 tersangka dugaan kasus perusakan tanaman jagung milik Saminah, warga Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. Kemarin,

Kurang Tiga Hari, Selesai 85 Persen Proses Rekam e-KTP Purwoharjo PURWOHARJO - Proses pelaksanaan e-KTP (KTP elektronik) kurang tiga hari lagi. Seluruh kecamatan kini mengebut penuntasan e-KTP. Tak terkecuali di Kecamatan Purwoharjo. Hingga kemarin proses rekam e-KTP masih terus berlangsung. Dari catatan pemerintah setempat, warga yang sudah melakukan perekaman mencapai 43.460 dari total 51.046 yang wajib e-KTP. Jumlah tersebut terus bertambah. Sebab, data tersebut merupakan hasil validasi per tanggal 1 Oktober 2012. “Pada tanggal itu kita sudah tuntaskan 85,13 persen,” ungkap Camat Purwoharjo, Zen Kostolani, kemarin. Pihaknya punya banyak strategi agar program pemerintah tersebut berhasil. Salah satunya, proses perekaman tidak lagi dipusatkan di kantor kecamatan melainkan di desa. “Kita jemput

ALI NURFATONI/RaBa

LANSIA: Seorang nenek mengikuti perekaman e-KTP di kantor Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin.

bola. Intinya, agar semua warga bisa terdata, karena ini sangat penting,” jelasnya. Diungkapkan Kastolani, ada beragam alasan bagi warga yang terlambat melakukan perekaman e-KTP. Antara lain, warga menemui hambatan dengan kondisi kesehatan. “Setelah kita lakukan di desa, warga yang ikut rekam didomiberusia lanjut,’’ Data Rekam e-KTP Per 1 Oktober 2012 nasi terangnya. No Nama Desa Penduduk Selesai Jadi proses pereka1 Grajagan 11.546 8.944 man e-KTP di desa itu semata untuk me2 Sumber Asri 8.430 4.052 ningkatkan kualitas 3 Glagah Agung 5.079 5.035 pelayanan kepada 4 Sidorejo 5.610 4.899 masyarakat. Kasi Tata 5 Purwoharjo 7.168 6.676 Pemerintahan, Bam6 Bulurejo 6.426 5.373 bang Suryono me7 Keradenan 8.085 6.485 nambahkan, untuk 8 Karetan 2.302 1.996 hari pertama, pelaksa-

naan perekaman e-KTP berada di Desa Grajagan. Sebelum itu dilaksanakan, pihaknya melakukan sosialisasi. “Hasilnya, banyak yang ikut,” ujarnya semringah. Dia menjelaskan, batas waktu perekaman e-KTP tampaknya diperpanjang. Sebelumnya, tanggal 14 Oktober 2012, namun informasi terbaru diberlakukan hingga akhir Oktober 2012.’’Informasi terbaru, sampai tanggal 31 Oktober,” katanya di sela-sela memantau proses perekaman e-KTP di kantor Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin. Sementara itu, jumlah warga yang mengikuti perekaman e-KTP tersebut tersebar di 8 desa, antara lain Desa Grajagan, Sumber Asri, Glagah Agung, Sidorejo, Purwoharjo, Bulurejo, Keradenan, dan Karetan. (ton/c1/aif)

ANTUSIAS: Siswasiswi SMP 1 Muhammadiyah Genteng mendengarkan paparan seputar pembuatan koran.

GALIH COKRO/RaBa

Belajar Pembuatan Koran BANYUWANGI - Sebanyak 35 siswa-siswi SMP 1 Muhammadiyah Genteng berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) kemarin. Selama kunjungan, mereka didampingi empat guru pendamping. Kunjungan yang dikemas dalam Studi Tour itu bertujuan melihat langsung

proses layout koran JP-RaBa. Peserta tour terdiri atas pengurus OSIS SMP 1 Muhammadiyah Genteng. Mereka sangat antusias mendengarkan paparan proses pembuatan koran dari Redaktur Pelaksana Syaifuddin Mahmud dan lay outer Ramada Kusuma. Bahkan, ketika diberi kesempa-

tan berdialog seputar pembuatan koran, mereka tak henti-hentinya bertanya. ”Harapan kami, anakanak paham seluk-beluk pembuatan koran. Ke depan, kami juga ingin membekali siswa-siswi dengan pelatihan jurnalistik dari tim Radar,” ujar Abdul Latif SH, Waka Kesiswaan. (c1/aif)

Kanitreskrim Polsek Glenmore Aiptu Abdul Karim meluncur ke rumah sakit Patrang, Jember, untuk kembali meminta surat keterangan (SK) dokter. Sayang, surat itu tidak bisa langsung diberikan. Pihak rumah sakit berjanji memberikan Minggu depan. “Kita dijanjikan hari Senin besok. Jadi, sampai sekarang belum dapat surat keterangan lagi,” kata Karim kepada Jawa Pos Radar Banyu-

wangi kemarin. Beberapa waktu lalu dirinya memang sempat meminta surat keterangan dari dokter terkait sakitnya salah satu tersangka bernama Abdul Azis. Namun, hal itu dianggap kurang cukup oleh jaksa, sehingga harus dikembalikan. Bukan hanya itu, belakangan Saminah juga meminta agar pihak kepolisian kembali meminta surat keterangan dokter. “Ya kita coba minta lagi

dan kali ini tertulis. Cuma kata pihak rumah sakit suruh menunggu sampai Minggu depan,” tuturnya Seperti diberitakan sebelumnya, setelah berkasnya dinyatakan P21 alias lengkap, aparat Polsek Glenmore menyerahkan berkas berikut 11 dari 12 tersangka kasus dugaan perusakan tanaman jagung seluas kurang-lebih dua hektare n Baca Penyidik...Hal 39


BALJEBOL

Kamis 11 Oktober 2012

BALI

TRADISI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Aktivis GMNI Kutuk Pelemahan KPK

MIFTAHUDDIN/ RADAR BALI/JPNN

SEMANGAT: Warga Desa Adat Kapal kemarin menggelar perang tipat-bantal di tengah Jalan Raya Kapal di depan Pura Desa Adat Kapal. Tradisi ini biasa digelar sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen.

JEMBER – Suara untuk melawan upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali disuarakan para mahasiswa di Jember kemarin (10/10). Para aktivis GMNI mengutuk segala bentuk pelemahan KPK. Mereka juga mengkritik tindakan arogan Polri saat hendak menangkap penyidik KPK Kompol Novel Baswedan, Jumat pekan lalu. Unjuk rasa yang dilaksanakan di bundaran DPRD Jember itu cukup menyita perhatian pengguna jalan. Sebab, para aktivis sempat membakar ban dan sejumlah

poster yang dibawa. Mereka menuntut posisi KPK tidak diusik. Menurut aktivis GMNI, KPK adalah lembaga hukum yang saat ini dinilai bersungguh-sungguh melakukan pemberantasan korupsi. KPK dinilai serius melakukan penegakkan hukum, terutama dalam pemberantasan korupsi. “Penaggakan hukum di bangsa kita haruslah menjadi prioritas utama dan sudah sepatutnya tidak dipermainkan,” ungkap Kunto W, kooordinatar lapangan (korlap) GMNI. Kunto menilai, jika ada lembaga negara

yang bermain dengan upaya penegakkan hukum, maka negara akan kacau. “Tentu akan kacau balau bangsa kita,” tegasnya. Tetapi, yang realitas yang terjadi justru terjadi di lapangan. “Sungguh menjadi tontonan yang menggelikan, dimana dua institusi negara yang bertugas menegakkan hukum, KPK dan Polri, berseteru karena penangkapan penyidik KPK Kompol Novel Baswedan,” tuturnya. Padahal, lanjut dia, saat ini Novel adalah penyidik andalan KPK yang menyidik kasus korupsi simulator SIM yang menyeret

beberapa petinggi Polri. Karena itu, GMNI mempertanyakan langkah Polri yang hendak menangkap Kompol Novel Baswedan. Sebab, perkara yang digunakan untuk menjerat Novel terjadi 2004 silam. “Kok tiba-tiba diangkat? Apa ketakutan Polri dengan keberadaan Novel Baswedan yang memegang informasi terkait kasus simulator SIM yang melibatkan petinggi Polri?” cetusnya. Dia menilai, Polri mencoba bermainmain dengan keadilan. Caranya, melakukan tindakan kriminalisasi terhadap Novel. (aro/mac/har/jpnn)

Perang Tipat dan Bantal untuk Bersyukur KAPAL - Sudah jadi tradisi, wargaDesa Adat Kapal kemarin sore menggelar tradisi perang tipat-bantal (ketupat dan bantal, makanan berbahan ketan dibungkus janur). Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi yang didapat. Acara yang diselenggarakan setiap sasih kapat penanggalan Bali itu digelar di tengah Jalan Raya Kapal didepan Pura Desa Adat Kapal. Sejakpukul 15.00, ribuan warga Desa Kapal dari 18 banjar yang ada tumpah ruah di areal pura guna menyaksikan dan mengikuti acara. Tepat pukul 15.30, semua kaum laki-laki tidak peduli tua, muda, anak kecil turun ke jalan secara spontan membagi diri menjadi dua kubu. Tidak lama berselang, bunyi gamelan baleganjur bertalu-talu menandakan pe-rang tipatbantal dimulai. “Ayo, serang!,” teriak semua orang sambil berlari memegang tipat dan dilem-parkan ke arah lawan. (san/pit/jpnn)

PEMILU

Panwaslu Banjir Peminat BONDOWOSO – Posisi keanggotaan di Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten yang akan bertugas dalam proses Pemilukada Bondowoso 2013 mendatang ternyata dibanjiri peminat. Pada hari terakhir pendaftaran hingga pukul 15.00 kemarin, setidaknya 15 orang pelamar menyerahkan berkas pendaftarannya. Jumlah pelamar tersebut tentunya jauh lebih besar dibanding kuota keanggotaan panwaslu kabupaten yang hanya tiga orang. Penyerahan berkas pendaftaran tersebut dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Bondowoso. “Kita hanya memfasilitasi penyerahan berkas pendaftaran. Selanjutnya, para pendaftar ini akan diseleksi oleh tim seleksi (Timsel) Bawaslu Provinsi di Surabaya,” ujar Slamet Wahyu, tim fasilitasi dari bakesbanglinmas. Menurutnya, berkas ke-15 pendaftar tersebut akan diserahkan semua ke Surabaya untuk kemudian diseleksi. Nantinya, hasil seleksi tersebut akan diumumkan terbuka ke publik oleh bawaslu provinsi. Dia menambahkan, saat ini, komposisi panwaslu kabupaten hanya berisi tiga anggota. Jumlah tersebut mengecil dibanding pemilukada sebelumnya yang berjumlah lima orang. (esb/c1/hdi/jpnn)

PENCULIKAN

RADAR JEMBER/JPNN

SITA PERHATIAN: Aktivis GMNI membakar poster di Bundaran DPRD Jember. Mereka mengkritik tindakan arogan Polri saat hendak menangkap penyidik KPK Kompol Novel.

Pengedar Roti Sabu Ditangkap Berkedok Pengunjung Lapas, Ketahuan TABANAN - Pengedar narkoba memang tak kurang akal untuk beraksi. Ada saja celah untuk mengelabui petugas. Kali ini kejadian berlangsung di Lapas Tabanan. Petugas Lapas Kelas II B Tabanan bersama jajaran Polres Tabanan pukul16.00 kemarin membongkar otak jaringan penjualan sabu-sabu (SS) di dalam penjara yang dilakukan oleh napi setempat. Otak penjualan SS ini diduga Muhamad Syarif alias Gorif, 28, yang tinggal di Jalan Imam Bonjol, Banjar Tegal Denpasar. Kejadian ini terbongkar saat salah seorang kurirnya diamankan petugas lapas. Dari hasil penyelidikan itu, polisi berhasil mendapatkan 1gram SS yang dibawa seorang kurir, bernama Ardiansyah alias Ardi, 30. Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Tabanan Slamet Supartono, menyatakan bahwa terbongkarnya otak jaringan penjualan SS ini berawal dari kedatangan pengunjung lapas, Ardi. Dia datang dengan alasan mengantarkan roti kepada salah seorang napi bernama Gorif, yang berada di dalam kamar 11. “Pertama Ardi ini datang pukul 16.00 di saat jam berkunjung sudah habis. Nah,

akhirnya pengunjung itu nitip barang berupa roti dan perlengkapan m a n d i ,” ujar Kalapas Slamet, kemarin. Petugas pun lantas menggeledah barang titipan Ardi berupa roti sisir, rokok kretek, dan pasta gigi. “Setelah digeledah, petugas telepon saya, katanya ada sabu di dalam roti sebanyak 2 paket (0,4 gram). Akhirnya, langsung saya perintahkan supaya petugas mengamankan pengunjungnya (Ardiyansah),” jelas Slamet. Kurir SS yang masih saudara kandung dengan napi Gorif itu diamankan petugas lapas. “Setelah pengunjungnya diamankan, kami langsung hubungi pihak kepolisian,” ujar Slamet. Petugas pun lantas menggiring Ardi sekaligus Gorif ke ruang pemeriksaan Lapas Tabanan. Polisi yang sudah berada di lokasi lantas mengecek HP Ardi dan juga HP milik Gorif yang kedapatan membawa ponsel selama mendekam di dalam lapas. Katanya, dia beli dari napi togel yang sudah bebas empat hari lalu. Dari hasil penelusuran yang dilakukan terhadap keduanya, baik Ardi maupun Gorif,

petugas kemudian memeriksa seluruh barang yang melekat pada diri mereka. Ardi yang naik motor Suzuki Satria DK 6442 IK dari Denpasar menuju lapas juga ikut digeledah. Ternyata dari hasil penggeledahan lanjutan, Ardimembawa SS di dalam helmnya. Yakni, sebanyak 3 paket atau sebanyak 0,6 gram. “Dari hasilpemeriksaan secara keseluruhan terhadap Ardi ini, kami menemukan total 1 gram sabu. Dua paket di dalam roti dan tiga paket yang belum dipecah ada di dalam helm,” ujar Kapolres AKBP Dekananto Eko Purwonoyang ikut melangsungkan interogerasi di lapas. Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan HP milik Gorif, ternyata terkuak jika Gorif yang merupakan napi pindahan Lapas Denpasar itu sebagai otak dari penjualan sabu di wilayah Kota Denpasar. “Tersangka (Gorif) ini menjual sabu dari dalam lapas. Gorif ini memberikan perintah kepada Ardi. Katanya, kamu ambil di sini dan kamu taruh di sini. Dia (Gorif) yang perintahkan semuanya lewat HP,” ujar AKBP Dekananto. Gorif sendiri mengaku mendapatkan SS dari rekannya diluar penjara yang dia pesan sendiri lewat ponsel. “Saya dapat barang dari teman saya untuk yang 0,2 (gram) ini saya jual Rp 400 ribu,” ujar Gorif. (dra/pit/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER

DIAMANKAN: Sang bayi yang berumur tujuh bulan saat dibawa ke PPA Mapolres Jember. EKSTRA HATI-HATI: Kondisi jalan di Desa Mandiro yang rusak berat. Kini, warga menunggu uluran tangan pemerintah daerah.

Nangis Digendong Orang Tak Dikenal JEMBER – Warga Dusun Krajan Desa Langkap Bangsalsari, terutama di sekitar Jalan Raya Rambipuji-Tanggul kemarin pagi (10/10) digegerkan dengan dugaan penculikan bayi. Pasalnya, warga menemukan bayi yang menangis terus digendong oleh perempuan tidak dikenal yang mengaku orang tuanya. Warga curiga, bayi yang menangis terus itu korban penculikan sehingga melaporkannya ke Mapolsek Bangsalsari. Apalagi saat digendong oleh ibu yang bertubuh kurus ini tidak menggunakan baju sama sekali. Kepala Dusun Krajan Desa Langkap Maksum mengatakanperistiwamengegerkanituterjadisekitar pukul10.00.MbokRohifah,salahsatuwargasetempat melihat ada perempuan yang mencurigakan berkeliaran di sana. Yang lebih membuat warga curiga, perempuan itu tampak menggendong seorang bayi, yang menangis tanpa henti. Warga pun curiga, karena sang bayi terlihat takut kepada perempuan itu. Jika memang ibu kandungnya, saat digendong tidak akan menangis keras. Selain itu, sang bayi tidak mau disusui ASI yang memang tidak keluar airnya. Warga pun langsung mengerubuti perempuan itu. “Saat ditanya, perempuan itu mengaku ibunya,” jelasnya. Namun, warga sempat mengetahui jika sang bayi bukannya diberi minum susu malah diberi minuman energi. Warga semakin lama semakin banyak. Bahkan ada yang sempat akan memukul perempuan itu karena warga menduga jika bayi itu merupakan korban penculikan yang dibawa perempuan itu. (ram/jum/sh/jpnn)

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER

Kondisi Jalan di Desa Mandiro Rusak Berat TEGALAMPEL - Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan di Desa Mandiro Kecamatan Tegalampel, tampaknya mandek. Itu terlihat dari kondisi jalan di desa itu yang rusak berat. Sehingga, warga yang melewati jalan tersebut, harus ekstra hati-hati. Terlebih, jika kondisi hujan deras. Maka, jalanan tersebut dipenuhi air dan becek. “Sudah lama sekali, jalan ini rusak berat,” ungkap Zubaedah, 25, pengguna jalan tersebut. Ada beberapa puluhan meter yang kondisi jalannya berlubang. ”Jadinya, kalau lewat jalan sini, ya harus

pelan-pelan. Kalau tidak berhati-hati akan masuk ke lubang. Bisa-bisa terjatuh (selip, Red),” katanya. Apalagi, kondisi geografis di sepanjang jalan itu, adalah tanjakan. ”Kalau dalam kondisi hujan, jalanan becek. Kalau kondisi kering, jalanan berdebu,” tambahnya. Oleh sebab itu, beberapa warga yang tinggal di kawasan itu, berharap ada pembangunan infrastruktur untuk perbaikan di sepanjang jalan itu. Apalagi, di sepanjang jalan itu, banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar juga warga luar yang keluar masuk memanfaatkan jalan tersebut

untuk lewat kendaraan. ”Kami berharap, Pemkab Bondowoso segera mengalokasikan dana untuk perbaikan jalan ini,” kata Suyitno. Sementara itu, dari pantauan RJ di sepanjang jalan di Desa Mandiro memang rusak berat. Pengguna jalan, harus ekstra hati-hati saat melewati jalan tersebut. Apalagi, jalan itu, menjadi ramai disaat jam kerja (sekolah) dan jam pulang sekolah. “Memang sudah cukup lama, jalan ini rusak,” kata Muji,18, seorang pelajar, SMK Pertanian, yang seringkali lewat jalan tersebut. (eko/hdi/jpnn)

Dituduh Santet, Minta Disumpah Pocong WULUHAN – Warga Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Wuluhan kemarin (10/10) berbondong-bondong menuju balai desa. Berdasarkan desas-desus mereka hendak melihat acara sumpah pocong terhadap Soleh dan Siti Munawaroh, pasangan suami istri warga setempat yang merasa dituduh santet. Namun, aksi sumpah pocong itu digagalkan setelah dimediasi oleh desa dan muspika setempat. Informasi yang dihimpun RJ, aksi sumpa pocong itu dipicu saat ada warga setempat, yakni Toyama, 50, warga Dusun Sumberejo Desa Glundengan, Wuluhan yang sakit. Sakit yang dialami Toyama ini tidak kunjung sembuh. Oleh karena itu, muncul desas-desus yang santer jika korban mendapatkan guna-guna alias disantet oleh orang lain. Kabar menyebutkan, jika yang melakukan santet itu Soleh dan Siti Munawaroh yng tak lain masih keponakan Toyamah. Kabar santet itu terdengar juga ke telinga keduanya. Mereka pun tidak terima dengan tuduhan tersebut, sehingga meminta untuk dilakukan umpah pocong. “Untuk membersihkan nama keduanya,” jelas Suhartono, Kepala Kampung setempat saat dimintai keterangan terkait kebenaran kasus itu. Akhirnya, kemarin kedua pihak dikumpulkan oleh desa di bali desa setempat dengan difasislitasi muspika. Dari hasil pertemuan itu, pihak desa pun melaukan kroscek tentang kebenaran dan asal desas-desus tersebut. “Dari mulut tertuduh dan terduga penuduh sama-sama merasa tidak pernah langsung melakukan tuduhan,” jelasnya. (ram/sh/jpnn)


Ingin Tampil di Koran?

32

MLAKU

Kamis 11 Oktober 2012

MANGAN

MEJENG

Caranya gampang! Cukup kirim ke radarbwi@gmail.com tentang pengalaman Anda pergi ke tempat-tempat wisata bersama keluarga, teman, atau si Dia. Anda juga bisa mengirim tips masakan, kue, maupun minuman. Maksimal tulisan satu halaman kuarto. Jangan lupa, sertakan juga foto-foto plus keterangannya. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Asyik Mejeng di Jembatan Gantung Oleh: M. Khusaini Siswa SMK Muhammadiyah 2 Genteng

MEJENG: Jembatan gantung sungai Setail menjadi tempat favorit mejeng.

SETIAP siang menjelang sore, saya dan teman-teman selalu mejeng di jembatan gantung,yang berada di Delta Maron, Kecamatan Genteng. Di situ, kita biasa berkumpul atau sekadar mengusir lelah setelah seharian beraktivitas. Jembatan gantung itu berada di atas aliran sungai Setail. Fungsinya sekaligus sebagai penghubung antara Desa Genteng Kulon dengan Desa Setail. Tempat itu sangat menarik untuk dikunjungi sebagai tempat wisata yang indah sekaligus gratis. Kita bisa menikmati keindahan alam bersama teman-teman dan keluarga. Jika Anda ingin mengabadikan momen bersama teman atau keluarga, tempat itu pas banget, karena view -nya cocok untuk latar belakang pemotretan. Ada juga kafe yang selalu ramai dikunjungi muda-mudi, yang datang di Delta Maron. Kafe itu menjajakan menu hot drink dan soft drink, dengan harga super murah. Tak ketinggalan layanan free Wi-Fi. Jadi, kita bisa internetan sembari menikmati makanan atau minuman yang disediakan. Suasananya dijamin seru deh. Apalagi bisa request lagu kepada Pak To, pengelola warkop itu. Dijamin asyik nongkrong di situ.(*/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tanah & Bangunan •

• Rumah & Gudang •

Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

• Arya Agen Properti • Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? Arya Agen Properti 081336659258

• Persada Regency• Pahe dijual tanah dpn Perum persada regency kertosari, jl ikan wader pari, hub 081217908788.

Dijual rumah dan gudang, luas lahan 600 meter persegi, alamat dusun Umbulrejo, desa Bangorejo, kecamatan Srono. harga nego 350 juta. Telp 082131512745

• Jl. Raya Kalipuro • Jual tanah cepat butuh uang, sblh Jl. Raya Kalipuro 1265m2, Jl. Kec. Kalipuro 5345m2, tanah kebun Jati 5975m2, tanah kebun Jati 8610m2. Harga nego - murah. Hub: ADE, 081334223999

SITUBONDO • Beli Tanah Hadiah Mobil• Tnh9408m2Jl.Argopuro11Stb900Rb/m2,8985m2 Jl. Argopuro 9B Stb 600Rb/m2, 9598m2 Jl. Ry PanturaKM214Sby150Rb/m2.H:082333008871.

• Rumah Kebalenan • Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

• Ruko Rogojampi • Djl/dkntrakkn min 3th Ruko 3KT, 2km Jl. Raya Gtg-Bwi 217 Rgojampi (sltan Ktr Pos) hrg nego. H: 081324084036, 081234774984

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Kerjasama Usaha •

• Ijazah & Seritifikat •

• Mits. Kuda Grandia •

• Promo Daihatsu Ayla •

• Avanza ‘10 •

Hlg ijazah SD,SMP,SMK&Serttifikat kelautan, BST SCRB, AFF, ATT DSR,BK PLAUT, Pasport a/n Joko Dwi Hartono. Hub 081237924932 imbalan sepantasnya sbg ucpan terima kasih.

Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534

Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377

Djl Avanza ‘10 G, silver, no. msh panjang & P asli, istimewa sekali, hubungi 081336666171

• Warnet •

• STNK •

Dijual Warnet siap pakai 14 PC dual core/ AMD Athlon, 40jt nego, hub 081336641321.

Hlg STNK Nopol P 2328YB, an.Sutrisno Dalah. Kopen Cungking 01/01Kpung Anyar Glagah

• Global CCTV •

Hlg STNK Nopol P 1526 ZN, an. H. Sugiyatno, Dsn. Muncar RT01/03 Kedungrejo, Muncar

Ingin rumah Anda dipantau dari luar kota melalui handphone? Global CCTV menerima service dan p e m a s a n g a n C C T V. H u b u n g i : 08121626627 (call/SMS)

SITUBONDO • Pindah Tempat • Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)

Hlg STNK Nopol P 3013 XM, an. Sulhan, Dsn. Pasinan Barat RT03/02 Singojuruh Hlg STNK Nopol P 9434 VB, an. Retno Herlina, Jl. Trunojoyo 46 RT04/02 Sobo

• Daihatsu Ayla • Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Vios & Daihatsu Zebra • Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi 83 jt nego. Daihatsu Zebra box 2002, 43 jt nego, brg istmw. H: 08179671110, 082334662339

SITUBONDO • Honda Stream ‘02 • Djl Honda Stream ‘02 istimewa, 1700cc, hitam, plat N Problg, bln 6, Hub: 08124987000

• Innova G ‘08 •

• Colt Diesel PS120 ‘97 •

Dijual Innova G tahun ‘08 bln 12, hitam, ban ring 18, Astra Recd, P Bwi, tangan 1, orisinil cat, harga 215 jt. 08123256347

Djl cpt Clot Diesel PS120 th ‘97, kondisi mulus, terawat, istimewa, plat P. H:08123255611 / 081357301066

• Honda Jazz ‘06 •

• Kijang LGX •

Dijual Honda Jazz 06 idsi manual, silver stone, harga 135 juta nego, cash/kredit atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

Dijual Kijang LGX 1.8 hitam, pajak panjang, harga 137,5 juta nego, cash/kredit atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

• Nissan Grand Livina ‘07 •

• Isuzu Panther Turbo ‘07 •

• Toyota Innova ‘09 •

Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 abu-abu metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 54 F Turbo LS tahun 2007 hitam, harga 172,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova JXW40 tahun 2009 silver metalik, harga 161,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Krista ‘10 •

• Daihatsu Luxio ‘10 •

• Toyota Innova G ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Krista uf 81 Grand Lux tahun 2004, silver metalik, harga 130 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Luxio 1.50 MT.PS tahun 2010, hitam metalik, harga 105,5 juta, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Innova G 2010 Silver, solar, pajak atas nama pembeli, harga 235 juta nego, cash/kredit, atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

• Daihatsu Promo • Miliki All new Xenia DP mulai 25 jutaan, Terios, Sirion, Luxio, Gran max DP mulai 15 jutaan. Info Daihatsu terbaru hubungi: Hadi 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Mercy C180 ‘97 • Mercy C180 ‘97 terawat, htm metlik, plat L. Hub: 081237451527 / 085792151827

• Avanza ‘11 • Avanza G ‘11, htm, plat P (Bdws), 146jt, DP 46,3 @3.252.000x47bln.087806514066, 082330510859

• Rumah + Tanah •

Dijual rmh Jl. Letnan Sulaiman 57 Bwi, luas tanah 233 M2, Luas bangunan 133 M2, sertifikat SHM IMB,garasi ada, hub: 0333-424720 atau 0331-422772.

BANYUWANGI

Ingin berpathner, kerjasama serius u/ pembiayaan pengembangan usaha yg sudah ada. Keuntungan 100% dlm 36 bln diberikan lgsg tiap bln, serius? Hub: 8926109

Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784

• Rumah Jl. Let. Sulaiman •

BANYUWANGI

FOTO-FOTO: M. KHUSAINI

SANTAI : Banyak anak muda nongkrong di Warkop Pak To dekat jembatan gantung Setail, pada sore hari.

• Rumah Pajajaran • Jual rmh SHM siap huni, LT 235m2, LB 115m2. Jl.Pajajaran II no.47Tamanbaru, 085732321000

• Mutiara Blambangan • Djl 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Brt Bank Mandiri) Hub.03337751000

• Jl. Agus Salim •

BANYUWANGI

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

• Desainer Grafis • Dibutuhkan segera Desainer Grafis bisa Corel & Photoshop, berminat kirim lamaran langsung ke Percetakan Sakila, Jl. Kolonel Sugiono 29 Bwi, Telp. 416163 / 081336777779

BANYUWANGI • LBB Paedagogia • LBB “Paedagogia”, terima les privat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175

• Galangan Kapal • Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 08112427889 PT. B.J.P


38

Kamis 11 Oktober 2012

Minta Bantuan Kapolres dan PSSI Perjuangan Moukwelle Tuntut Haknya di Persewangi

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

PROSPEKTIF: Guru-guru olahraga se-Banyuwangi mencoba panah di Dispora kemarin.

Dispora Galakkan Olahraga Panahan BANYUWANGI - Perkembangan dan prospek olahraga panahan di Banyuwangi dinilai cukup besar. Potensi inilah yang mulai digarap Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi untuk memasyarakatkan olahraga ini. Lewat pembekalan guru olahraga, diharapkan olahraga ini bisa sejajar dan popular dengan cabang lain

yang sudah eksis. Kabid Olahraga Dispora Banyuwangi Sujoko mengatakan, olahraga ini memang masih cukup awam dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi. sebab, olahraga ini membutuhkan alat khusus dan lokasi yang memadai untuk bisa dilaksanakan. “Tapi, saat ini itu bukan masalah lagi. Kita coba memasyara-

katkan olahraga ini,’ katanya. Apalagi di Banyuwangi, menurut Sujoko, juga sudah ada payung bagi atlet panahan, yakni Perpani. Lewat sinergi ini dia berharap ada nilai plus yang bisa diperoleh. Pembekalan terhadap guru olahraga sekaligus menjadi momentum untuk mulai mentasnya panahan sebagai salah satu cabang yang potensial di masa depan.

Dia pun memastikan siap memberikan dukungan terhadap kelangsungan olahraga ini. Langkah awal itu diberikan lewat pembekalan yang diharapkan bisa memunculkan minat untuk berkecimpung di olahraga ini. “Dari sini bisa jadi awal untuk menarik masyarakat dan mengembangkan panahan,” katanya. (nic/c1/als)

BANYUWANGI - Sikap tutup mata dan telinga yang ditunjukkan manajemen Persewangi rupanya tidak menghalangi Moukwelle Sylvain terus berusaha mendapatkan haknya. Selain memperkarakan Persewangi ke FIFA, pemain berkebangsaan Prancis itu juga berencana menggunakan tangan PSSI untuk menyelesaikan kasusnya yang kini belum tuntas di Banyuwangi. Dalam waktu dekat, Moukwelle akan bertolak ke Jakarta. Di ibu kota, dia akan menemui pengurus PSSI untuk mengadukan nasibnya untuk kali kedua kepada organisasi pimpinan Djohar Arifin Husein tersebut. “Saya ingin ke Jakarta untuk meminta bantuan PSSI atas masalah ini,” katanya. Menurut Moukwelle, melaporkan manajemen Persewangi ke FIFA dan PSSI merupakan konsekuensi yang harus dijalaninya. Apalagi tim ini menjadi bagian dari kompetisi yang digelar oleh PSSI dan payung resmi FIFA. Maka, segala risiko atas masalah yang muncul sudah sejatinya menjadi bagian masalah dari manajemen. Selebihnya, selain melaporkan Persewangi ke otoritas sepak bola dunia dan nasional itu. Moukwelle juga siap menempuh jalur dialog. Dalam hal ini, Moukwelle akan meminta Kapolres Banyuwangi untuk memediasi dirinya dengan

GALIH COKRO/RaBa

BELUM MENYERAH: Moukwelle (kanan) saat masih membela Persewangi dalam kompetisi Divisi Utama musim lalu.

manajemen. “Aku ingin dialog agar masalah ini cepat selesai,” akunya. Apakah keinginan Moukwelle melakukan mediasi dengan kapolres ini berarti dia akan menempuh jalur hukum? Secara khusus pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu menyatakan tidak. Dia hanya ingin ada penyelesaian terhadap masalah kontrak dan gaji yang masih tertunggak. Kapan? Moukwelle belum bisa memberikan jawaban pasti. Namun dalam waktu dekat dia berencana akan menemui Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi untuk membicarakan masalah

tersebut. Soal dipilihnya kapolres sebagai mediator, dia beralasan sejak kompetisi bergulir, manajemen menjadikan jajaran muspika, khususnya kapolres, sebagai pihak yang diajak mencari solusi atas masalah Persewangi. Usaha lain sebetulnya pernah dilakukan Moukwelle dengan berusaha menemui Bupati Banyuwangi dan wakilnya. Namun, hingga kini kedua pejabat itu seolah tidak pernah ada di tempat. Moukwelle sampai ini tidak bisa curhat langsung ke kedua pejabat tersebut. “Saya sudah kirim surat bahkan mau ketemu tapi tidak bisa,” katanya. (nic/c1/als)

Delapan Kecamatan Selesai Dinilai PENILAIAN final lomba gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih dimulai. Delapan kecamatan sudah selesai dilakukan penilaian. Pada hari Senin (8/10) lalu, tim melakukan penilaian di tiga kecamatan, yaitu Banyuwangi, Giri, dan Glagah. Sedang pada hari Selasa (9/10), tim melakukan penilaain di Kecamatan Kalipuro

dan Wongsorejo. Dan, Rabu kemarin (10/10), tim melakukan penilaian di tiga kecamatan, yakni Rogojampi, Songgon, dan Kabat. Peserta final sangat antusias dan melakukan beberapa pembenahan dan perubahan untuk semakin memperindah obyek yang akan dinilai oleh tim juri. (*)

FOTO-FOTO: Benny Siswanto/RaBa

DOK. RaBa

LUMAYAN: Meski tidak mendapat emas, kontingen karate mampu menyumbang perak dan perunggu.

Karate Raup Lima Medali Kejurnas di Jombang BANYUWANGI - Target minimal tiga medali yang diusung Pengkab Forki Banyuwangi dalam kejuaraan nasional (kejurnas) karate di Jombang terpenuhi. Dalam ajang yang memperebutkan Piala Gubernur tersebut, kontingen Banyuwangi yang beranggota 40 karateka sukses memborong lima medali. Hasil ini sekaligus membuat induk karate ini mampu memenuhi targetnya dalam kejuaraan tersebut. Hanya saja, dari lima medali yang berhasil digondol, medali emas saja yang luput

dari genggaman. Kontingen Banyuwangi menyabet dua medali perak dan tiga medali perunggu dalam kegiatan yang dilaksanakan 6 hingga 7 Oktober ini. “Alhamdulillah meski tanpa emas, target medali terpenuhi,” ujar Joko Triyadni, ketua Forki Banyuwangi. Dua medali perak bagi kontingen Banyuwangi disumbangkan dari nomor kumite pemuka under 35 kg dan 40 kg. Sedangkan tiga medali perunggu dihasilkan dari nomor kata beregu putri, pra-pemula, dan kata perorangan cadet putra, dan kumite under 45 kg. Joko Triyadni menambah-

kan, kalender Gubernur Cup VIII ini merupakan salah satu agenda rutin kejuaraan setiap tahun. Menilik tradisi yang ada, Banyuwangi cukup memiliki catatan manis di ajang ini. “Minimal kita target anak-anak bisa mendulang medali sudah terealisasi,” cetusnya. Meski gagal merebut medali emas, Joko tidak berkecil hati. Dengan usia karateka yang masih belia, capaian ini sudah bisa membungakan proyeksi penampilan mereka di masa depan. Bukan tidak mungkin hasil ini bisa menjadi batu loncatan untuk tampil lebih baik lagi di kejuaraan lainnya. (nic/c1/als)

TK Tunas Harapan Wongsorejo

Perumahan Kelirejo RT 1 RW 3 Krajan Kabat

Forum Klub Kawal New Maron BANYUWANGI - Usul pengadaan lahan pengganti bagi Stadion Maron disikapi serius oleh jajaran forum klub sepak bola di Banyuwangi. Menyikapi alih fungsi stadion menjadi taman oleh Pemkab Banyuwangi tersebut, forum yang diketuai Hari Wijaya itu mendukung penuh adanya lahan pengganti untuk stadion yang dikeramatkan masyarakat Genteng tersebut. Kepada koran ini, Hari Wijaya mengaku sudah mendapatkan konfirmasi terkait lahan pengganti Stadion Maron. Rencananya, lahan baru untuk stadion akan ditempatkan di Desa Pandan, Kecamatan Genteng. Lahan itu memiliki luas sekitar 10 hektare. “Sudah ada lahan pengganti untuk Stadion Maron,” katanya. Konfirmasi tersebut di-

DOK.RaBa

Hari Wijaya

peroleh Hari Wijaya saat melakukan koordinasi dengan orang dekat bupati, Muchlisin. Dalam pembicaraan antara keduanya, pemkab bersedia memfokuskan pembangunan stadion baru di Genteng. Hanya saja tidak disebutkan kapan dan berapa anggaran

yang akan dialokasikan untuk pembangunan stadion di Pandan tersebut. Hanya saja, lewat orang dekat bupati itulah, Hari Wijaya mengaku stadion baru itu nanti akan dibangun dengan standar lebih bagus. Tidak hanya berskala kabupaten, stadion itu nanti akan memiliki kapasitas hingga standar nasional. “Pokoknya siap dibangun stadion baru untuk skala nasional,” tegasnya . Hal ini sekaligus menegaskan sikap Forum Klub sepak bola yang menyatakan dukungan atas pembangunan dan alih fungsi Stadion Maron sebagai taman. Dengan tidak menghilangkan lapangan, lokasi baru ini nanti bisa menjadi lokasi wisata dan rekreasi serta taman terbuka hijau di tengah kota Genteng. (nic/c1/als)

RT 3 RW 1Dsn Pasewaran Ds Watukebo Wongsorejo

SMPN 1 Glagah

SDN 2 Ketapang

SMPN 1 Kabat


BERITA UTAMA

Kamis 11 Oktober 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Terdakwa Sudah Terlihat Sehat

n KY PANTAU...

Sambungan dari Hal 29

Itu karena majelis hakim belum mengeluarkan surat penetapan agar JPU menghadirkan ter-

dakwa di persidangan. Selain itu, majelis hakim bertindak hati-hati dalam menangani per kara tersebut. Pasalnya, persidangan itu ternyata terus dipantau petugas KY. “Me-

mang, beberapa pekan terakhir ada tim KY yang memantau persidangan,” ujar Humas PN Banyuwangi, Bawono Effendi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Namun demikian, Bawono mengaku tidak tahu alasan KY mengirimkan personel untuk memantau sidang kasus dugaan pelanggaran UMK tersebut. “Kami tidak tahu apa

Diminta Bantu Susun Perda Cagar Budaya n KONGRES... Sambungan dari Hal 29

Bermacam etnis itu akhirnya memunculkan multi budaya yang tetap hidup hingga kini. “Banyuwangi bisa disebut sebagai taman sari Indonesia,” kata Suhalik. Beberapa budaya tradisional di Banyuwangi, di antaranya Gandrung, Seblang, Angklung, Kebo-keboan, Barong, Mocoan, Kuntulan, dan Damarwulan. Kongres budaya akan menghasilkan rekomendasi sebagai pijakan pemerintah Banyuwangi dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah. “Kongres budaya juga digelar dalam rangka merawat kekayaan budaya yang

dimiliki Banyuwangi,” katanya. Sementara itu, Kongres Budaya II tersebut dibuka Bupati Ab dullah Azwar Anas. Pembukaan kegiatan tahunan itu ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional angklung. Bupati Anas berharap, Kongres Budaya II tersebut akan m e l a h i rk a n re k o m e n d a s i guna memberikan input pada pembangunan Banyu wangi. Kongres Budaya I memberikan rekomendasi ke pada pemerintah daerah. Beberapa rekomendasi itu seba gian sudah dilaksanakan, salah satunya pembangunan gedung museum. “Insyaallah pada Desember mendatang, kita akan meresmikan gedung

museum bersamaan dengan Hari Jadi Banyuwangi,” katanya. Keberadaan museum itu, kata Anas, sangat penting untuk melestarikan peninggalan budaya Banyuwangi. Dengan adanya gedung museum tersebut, barang-barang bersejarah bisa disimpan sehingga tidak hilang atau rusak. Selain itu, rekomendasi Kongres Budaya I yang dilaksanakan ada lah pembangunan panggung seni budaya. Tahun lalu, panggung seni budaya Taman Blambangan sudah direnovasi. Saat ini, pentas seni budaya digelar setiap minggu di panggung budaya tersebut. Selain di Taman Blambangan, pemerintah daerah juga

membangun panggung seni budaya di Kecamatan Genteng. “Sedianya kita merencanakan pembangunan panggung seni budaya di beberapa kecamatan. Tapi karena waktunya mepet, tidak bisa dilaksanakan tahun ini,” ungkapnya. Bupati Anas berharap para budayawan proaktif mendorong lahirnya Perda Cagar Budaya. Hingga saat ini, Banyuwangi belum memiliki Perda Cagar Budaya guna melestarikan kekayaan budaya Banyuwangi. Bupati Anas mengharap budayawan proaktif menggelar hearing bersama DPRD. “Budayawan harus aktif menyusun naskah akademik perda cagar budaya,” katanya. (afi/c1/bay)

Bertolak ke Jember Pagi Ini n DISAMBUT... Sambungan dari Hal 29

Dua peserta Banyuwangi Eth no Carnival (BEC) tahun 2011 juga ikut menyambut kedatangan pangdam. Kunjungan Mayjen Mardjito di Banyuwangi kali ini merupakan kali kedua. Kunjungan pertama dilakukan saat mendampingi KSAD Jen-

deral TNI Pramono Edhie Wibowo beberapa waktu. Saat itu, Jenderal Mardjito masih bertugas di Mabes TNI AD Jakarta. Sebelum masuk Makodim 0825, Jenderal Mardjito bersama istri sempat berfoto bersama beberapa penari gandrung dan dua peserta BEC. Usai foto bersama, jenderal kelahiran Solo itu melakukan ramah tamah

dengan jajaran forpimda. Selama di Banyuwangi, prajurit TNI AD lulusan Akabri 1980 itu memiliki beberapa kegiatan. Setelah melakukan pertemuan dengan jajaran forpinda, dia menggelar pertemuan dengan jajaran anggota TNI AD. “Pertemuan itu untuk internal kita dalam rangka pembinaan,” kata Kasdim 0825 Mayor (Inf ) Gan-

du Widyo Putro Usai melakukan pertemuan, pangdam melakukan kegiatan tanam pohon di halaman Kodim 0825. Tadi malam Jenderal Mardjito menggelar acara di Hotel Ketapang Indah bersama pejabat forpimda. Pagi ini pangdam akan melanjutkan kegiatan di Jember lalu bertolak ke Surabaya. (afi/c1/bay)

Satwa Liar Haus karena Kemarau n BANTENG... Sambungan dari Hal 29

Seperti diketahui, musim ke marau masih berlangsung hingga saat ini. Sumber air di hutan lindung Trebasala kering. “Karena masih musim kemarau, kemungkinan banteng-banteng liar tersebut akan turun lagi, karena mereka haus dan mencari minum,” ujar Kepala Resort Pacet Balai Taman Nasional Meru Betiri, Luki Dwi Susanto, kemarin (10/10). Karena itu, Luki berharap masyarakat yang tinggal dan bekerja di Perkebunan Kendenglembu dan Trebasala tetap waspada.

Masyarakat diminta berhatihati dan segera melapor ketika melihat sekelompok banteng turun. “Khususnya kalau sampai ada banteng yang mengamuk atau kesasar,” tutur lelaki asal Jember tersebut. Luki menambahkan, puluhan ban teng yang turun gunung tersebut biasanya tidak sampai mengganggu warga. Sebab, kawanan satwa lindung tersebut biasanya sudah memiliki rute mencari minum sendiri. Komunitas banteng yang datangnya silih berganti tersebut biasanya turun gunung hanya untuk mencari minum. “Setelah minum, biasanya mereka balik

lagi dan tidak sampai mengganggu warga,” jelasnya. Sementara itu, terkait matinya banteng betina yang ditangkap warga tersebut, petugas Taman Nasional Meru Betiri tidak mempersoalkan. Sebab, pada dasarnya masyarakat menjerat satwa tersebut karena khawatir. Selain itu, banteng tersebut diduga sudah lama terluka dan mengalami patah kaki. “Pada saat ditangkap warga, banteng itu masih hidup. Setelah berhasil ditangkap, warga langsung lapor petugas,” tandasnya. Luki menyebutkan, patah kaki kanan bagian belakang banteng tersebut semakin menguatkan

bahwa masih ada perburuan liar yang dilakukan pihak yang tak bertanggung jawab. “Patahnya kaki kanan bagian belakang banteng tersebut akibat jebakan pemburu, dan kemungkinan sudah lama,” tandasnya. Seperti diberitakan kemarin, satwa dilindungi, yakni banteng Jawa, mati di kebun kakao di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore (9/10). Banteng yang mati tersebut termasuk langka. Sebab, banteng warna hitam semacam itu biasanya berjenis kelamin jantan. Namun banteng yang satu ini ternyata berjenis kelamin betina. (azi/c1/bay)

Berdalih Harga Gula Merah Anjlok n LAHAN... Sambungan dari Hal 30

Dia membeberkan, semua lahan di area perkebunan tersebut sudah tidak ada lagi yang kosong. Artinya, se mua lahan sudah banyak yang dikelola warga. ‘’Hampir semua lahan kebun (PDAU, Red) sudah disewa orang. Yang menyewa banyak juga dari luar kecamatan,’’ katanya. Bentuk sewa tersebut ditandai dengan kuitansi. Jika sudah memiliki kuitansi, maka sangat

mudah untuk memperpanjang penyewaan. ‘’Sewa setahun boleh, memperpanjang sewa juga gak apa-apa. Tapi kalau digantikan, terserah yang menyewa,’’ jelasnya. Suja’i mencontohkan, setengah hektare lahan yang disewa itu bakal disewakan ke pihak lain dengan harga cukup tinggi. ‘’Saya berikan Rp 5 juta saja. Semua tergantung yang mau menyewa sebelumnya, mau diberikan berapa,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Unit Perkebunan Kelapa Blamba-

ngan, Suraji, saat dikonfirmasi mengakui jika lahan per kebunan tersebut memang disewakan. Alasannya, hasil panen gula merah yang dikelola unit perkebunan kelapa itu juga tergolong cukup rendah. ‘’Ya memang disewakan kepada para tetangga sini,’’ ujarnya ditemui di kantornya kemarin (10/10). Suraji menjelaskan, unit perkebunan kelapa PDAU tersebut hanya mampu memperoleh hasil gula merah seberat 2 ton hingga 2,7 ton per bulan. ‘’Tinggal kalikan saja

dengan harga gula per kilogram. Sekarang harga gula Rp 8 ribu,’’ sebut warga Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar, itu. Suraji mengaku bingung mencari jalan keluar agar bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, PDAU Blambangan yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu mempunyai sejumlah unit itu juga minim pemasukan. ‘’Kita juga bingung bagaimana cari solusinya,’’ terangnya. (ton/c1/bay)

Gara-gara Kuasa Hukum Sakit n VONIS... Sambungan dari Hal 30

Bawono menambahkan, sebenarnya majelis hakim hendak menunda sidang hingga Rabu pekan depan (17/10). Namun sayang, di hari itu giliran pihak penggugat, yakni pengurus Pimpinan Kelurahan di wilayah Ke-

camatan Banyuwangi, yakni Sakur dan Hamim, memiliki agenda di Jakarta. Karena itu, sidang dengan agenda vonis majelis hakim terhadap kasus itu ditunda hingga Rabu dua pekan mendatang (24/10). “Sidang ditunda dua pekan,” pungkas Bawono. Sebagaimana diketahui, perseteruan tersebut berawal saat pe-

mecatan Pebdi atas jabatan ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi pada tahun 2010 silam. Langkah Partai Golkar itu di lakukan, menyusul keputusan Pebdi yang mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati mendampingi calon bupati (cabup) Ratna Ani Lestari. Pa dahal saat itu, DPP Partai Golkar sudah mengeluarkan

rekomendasi pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, yaitu pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pemilukada 2010. Nah, lantaran dianggap tidak patuh terhadap keputusan DPP, Pebdi langsung dilengserkan dari jabatannya sebagai ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi. (sgt/c1/bay)

alasannya. Mungkin ada pengaduan dari masyarakat tentang masalah ini,” terang pria yang juga bertindak sebagai hakim anggota dalam kasus UMK tersebut. Sementara itu, mendengar kasus yang menimpa mereka mendapat pengawalan KY, puluhan mantan buruh PT Maya langsung semringah. Mereka pun tidak mempersoalkan penundaan sidang kali ini. Padahal, biasanya mereka selalu mencak-mencak saat sidang tersebut ditunda dua pe kan berturut-turut. “Kami menghormati penundaan sidang kali ini karena sudah menjadi pantauan KY,” kata Geger Setiono, seorang perwakilan man tan buruh perusahaan pengolahan hasil laut di Kecamatan Muncar tersebut. Geger mengakui, sekitar dua bulan lalu, pihaknya memang me ngirim surat kepada KY agar mengawal kasus dugaan pe langgaran UMK tersebut. “Kami memang mengirim surat ke pada KY untuk mengawal ka sus penindasan terhadap buruh, ini,” katanya. Selain kepada KY, kata Geger,

GALIH COKRO/RaBa

TERDAKWA: Agus Wahyudin.

pihaknya juga mengirim surat serupa kepada sejumlah instansi lain. Surat tersebut ditujukan kepada Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya dan Mahkamah Agung (MA) RI. “Surat tersebut kita kirimkan sekitar dua bulan yang lalu,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelum-

nya, terdakwa Agus Wahyudin batal disidang di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi pekan lalu (3/10). Sebab, lelaki yang menjabat direktur keuangan PT Maya Muncar tersebut sakit dan menjalani opname di rumah sakit. Rupanya, penundaan sidang itu membuat puluhan mantan buruh kecewa. Para buruh menuding sakitnya Agus Wahyudin hanya akal-akalan untuk mengulur-ulur proses persidangan. Hal itu dilakukan agar para buruh bosan mengawal kasus tersebut. Sebaliknya, tim penasihat hukum (PH) terdakwa, yakni Oesnawi dan Fahim, mengatakan bahwa sebelum sidang dimulai pihaknya bersama jaksa pe nuntut umum (JPU) Hari Utomo dan perwakilan buruh sudah mendatangi Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah untuk mengecek kebenarannya. Fahim menepis anggapan bahwa pihak terdakwa sengaja me nunda persidangan. Menurut Fahim, pihaknya justru ingin proses persidangan segera tuntas, sehingga ada kepastian hukum terhadap terdakwa. (sgt/c1/bay)

Spekulan Lahan Hambat Investasi n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 29

Termasuk, mencarikan anggaran pendukung dari pemerintah pusat untuk memperbaiki infrastruktur di daerah. Karena, kalau hanya mengandalkan APBD, tidak akan cukup dan butuh waktu agak lama. Ada beberapa kiat yang dilakukan Bupati Anas dalam menawarkan Banyuwangi hingga dikenal sebagai surga investasi baru. Hal itu bisa dicontoh kepala daerah lain. Yaitu, aktif sebagai ‘’salesman’’ sekaligus aktif berpromosi maupun piawai memanfaatkan media promosi. Dengan kata lain, dia bisa memerankan diri sebagai personal marketing communication. Ilmu ini yang jarang dimiliki kepala daerah, terutama yang berlatar belakang birokrat. Karena itu, jangan heran kalau bupati sampai berani membeli space di beberapa media cetak berlevel internasional. Seperti di beberapa majalah milik maskapai penerbangan untuk mengekspos potensi yang dimiliki Banyuwangi. Termasuk, berpromosi di stasiun televisi maupun radio melalui acara talk show maupun kerja sama even. Multiplier effect dari ekspos potensi daerah itu yang akhirnya menjadikan Banyuwangi banyak didatangi investor. Terbukti, minat orang untuk berinvestasi di Banyuwangi hingga akhir 2011 kemarin menyodok ke urutan ketiga dari 38 daerah di Jatim. Padahal, tahun sebelumnya masih berada di urutan 37. Sedangkan realisasi investasi asing hingga semester I tahun 2012, daerah ini juga menyodok ke urutan kedua di Jatim. Kondisi ini sejalan dengan melesatnya pertumbuhan ekonomi Banyuwangi di tahun 2011 yang mencapai 7,22 persen, mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 6,5 persen. Kabar yang cukup menyenangkan di atas semoga tidak sekadar menjadi ‘’angin surga’’. Faktanya, meski para investor sudah banyak yang berminat mengembangkan usahanya di Bumi Blambangan, ternyata masih ada kendala yang cukup krusial. Salah satunya menyangkut ketersediaan lahan. Ini bukan berarti di Bumi Blambangan yang daerahnya cukup luas, bahkan konon kabarnya secara geografis terluas di Pulau Jawa, tidak tersedia lahan. Melainkan, ada pihakpihak yang sengaja ingin mengeruk keuntungan secara berlebihan dengan hadirnya investor. Salah satu yang dinilai mengganggu arus investasi adalah para spekulan tanah. Kabar yang beredar, para spekulan tanah tidak hanya dari kalangan orang berduit saja tetapi ada juga dari kalangan pejabat. Mereka ada yang sudah mem-

beli atau masih dalam proses membeli lahan yang sudah diincar investor untuk tempat usaha. Tak hanya itu, beberapa investor malah ada yang dibuat kelimpungan oleh spekulan tanah. Misalnya, ada investor yang akan membangun hotel dan sudah membebaskan beberapa lahan milik warga tapi dihambat oleh pemilik lahan yang kebetulan tanahnya jadi akses jalan utama. Investor sudah menyetujui saat pemilik lahan menaikkan harga yang sudah disepakati. Begitu akan dibayar, pemilik lahan menaikkan harga lagi. Kondisi ini membuat investor tidak nyaman. Sepertinya pemilik maupun spekulan tanah banyak yang memanfaatkan aji mumpung demi mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Kasus-kasus tanah yang lain, terutama di Wongsorejo yang bakal jadi kawasan industri juga masih bermasalah. Terutama terkait dengan pengalihan hak guna usaha (HGU) ke pihak lain yang belum bisa dituntaskan dikarenakan masih ada warga yang menolak kompensasi. Sebab, tanah negara yang ditempati selama puluhan tahun itu diklaim sebagai tanah miliknya dan mereka menolak ganti rugi yang diberikan investor baru. Belum lagi gangguan-gangguan lain dari elemen masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan dari kehadiran investor. Biasanya dengan mempersoalkan kelemahan atau kekurangan pada sisi lain yang terkesan dicari-cari. Tapi ujung-ujungnya, mereka minta duit atau minta kompensasi yang lain. Selama visinya jelas demi terciptanya tatanan masyarakat dan lingkungan sehat tentu kita acungi jempol. Namun, kalau ada agenda yang tersembunyi, itu sama saja dengan menghambat proses pembangunan yang bertujuan menyejahterakan masyarakat. Karena itu, pemerintah harus menertibkan para spekulan tanah dan pihak-pihak yang mencoba mengeruk keuntungan secara sepihak. Misalnya, melakukan pengawasan yang ketat terhadap adanya proses jual beli tanah di kawasan industri. Khususnya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan mengeruk keuntungan berlipat-lipat. Selama pemerintah dan warga masyarakat tidak kompak dalam membantu merealisasikan usaha yang akan dibangun investor di daerah ini, jangan harap Banyuwangi bisa menjadi surga investasi. Bahkan, kalau kondisi pembebasan lahan terus bermasalah, para investor pun akan kapok karena tidak adanya jaminan dan kepastian yang bisa mendukung usahanya. Akhirnya, Banyuwangi yang baru mendapatkan julukan sebagai surga investasi baru bisa berubah menjadi neraka bagi investor. Semoga ini tidak terjadi. (cho@jawapos.co.id)

Melibatkan 1200 Orang Penari n SERIBU... Sambungan dari Hal 29

Jumlah penari dipastikan tidak kurang dari seribu orang, dan kemungkinan malah seribu orang lebih. “Sampai sekarang, data penari yang sudah ter-

kumpul sudah mencapai 1200 penari,” ujar ketua panitia pelaksana, Budianto. Tidak hanya itu, pemkab juga akan menggelar Festival Jazz di Gesibu Blambangan pada malam harinya. Festival Jazz itu akan digelar pada 17 November

2012 pukul 19.00. “Sore hari wisatawan akan kita suguhi Parade Sewu Penari Gandrung, malamnya Festival Jazz dan pada 18 November kita gelar BEC,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ba nyuwangi, Suprayogi. (afi/c1/bay)

jarang ditemukan lantaran musim kemarau sudah mulai berakhir. Artinya, kali ini memang bukan waktu panen raya. “Panen raya biasanya bulan Juli dan Agustus. Sekarang memang nggak banyak yang panen,” urainya. Ditanya terkait harga, Sutrisno

menyebut stabil. Kisaran harga rata-rata Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram. “Harga masih stabil. Tapi, sekarang cabai terus bersaing, tergantung kualitas ba rang,” pungkas pengepul cabai yang biasa dipanggil Gendon itu. (ton/c1/aif)

Memotret sambil Mengapung Paling Sulit Panen Raya Sudah Berakhir

n TAK LULUS...

Sambungan dari Hal 29

Burung elang laut yang terbang bebas di atas awan sambil mencengkeram ikan dari Pantai Plengkung juga sering diabadikan Noris. Bahkan, dia pernah mendapat gambar burung elang yang terbang sambil mencengkeram ular. Kalau menyaksikan karya-karya Noris, kita akan terbawa dalam dunia surfing dan alam tropis yang masih perawan. Karya foto itu begitu bernilai dan memiliki power. Namun, siapa sangka juru foto tersebut ternyata mantan petugas cleaning service (kebersihan) di Bobby’s Surf Camp, Pantai Pleng kung. Noris tak pernah memiliki latar belakang pendidikan formal fotografi. Bahkan, dia tidak lulus SMA. Noris adalah pemuda desa yang sekitar sepuluh tahun silam mencoba mengadu nasib menjadi cleaning service di Bobby’s Surf Camp. Bakatnya sebagai fotografer mulai terlihat saat dia berkenalan dengan turis asal Jepang yang berkunjung ke Pantai

Plengkung. Saat itu, warga Jepang tersebut sering mengajak Noris ke Pantai Plengkung untuk hunting foto-foto menarik. Dia juga diajari cara menggunakan kamera. Seiring waktu, Noris bisa menggunakan kamera. Dia juga semakin tertarik dengan dunia fotografi. Sejak itu, Noris rutin mengabadikan gambar di Pelngkung setiap pagi dan sore. Setelah temannya dari Jepang tersebut pu lang ke negara asalnya, bakat Noris kemb ali terasah. Kali ini, dia bertemu seorang fotografer asal Amerika Serikat bernama Dave. “Saya banyak belajar dari Dave. Sampai sekarang Dave masih sering ke sini dan kadang mengabadikan gambar bersama saya,” tutur Noris. Sejak dua tahun lalu, Noris beralih profesi. Kini dia bekerja sebagai fotografer dengan fasilitas dari Bobby’s Surf Camp. Setiap pagi dan sore, dia selalu berangkat ke pantai untuk mengambil gambar para turis yang berselancar di tengah gulungan ombak Pantai Plengkung. Bila ingin menonjolkan keindahan para turis berselancar di dalam gulungan ombak, dia

harus naik speed boat dan berhenti di posisi tertentu lalu mengambil gambar. Cara kedua, dia memakai pelampung dan mengambil gambar dengan cara mengapungkan tubuh di atas air laut. “Cuma mengambil gambar dengan cara mengapung di atas air ini lebih sulit. Karena kadang ombaknya kurang bersahabat,” tuturnya. Satu lagi, Noris juga sesekali mengambil foto para turis berselancar dengan menonjolkan panjangnya gulungan ombak. Untuk yang satu ini, dia cukup mengambil dari darat. Mengambil gambar dari darat ini adalah cara yang paling mudah, karena nggak perlu menyesuaikan posisi dengan ombak laut. “Hanya butuh kesabaran menunggu momen bagus,” jelasnya. Nah, hasil jepretan Noris tersebut dipertunjukkan kepada para turis saat makam malam di restoran Bobby’s Surf Camp. Bila beruntung, para turis tak hanya menyaksikan foto-foto mereka saat berselancar. Terkadang, turis juga membeli karya Noris tersebut. “Biasanya satu foto dihargai dua ratus ribu rupiah,” pungkasnya. (c1/bay)

n PANEN... Sambungan dari Hal 31

Sekarang hanya 2 ton sampai 2,7 ton per hari,’’ ungkap Sutrisno, pengepul cabai rawit, kemarin. Dia menduga, cabai rawit mulai

Berkas Perkara Ditolak Jaksa n PENYIDIK... Sambungan dari Hal 31

Sebelas tersangka yang diba wa ke Kejari Banyuwangi adalah seorang perangkat Desa Bu miharjo bernama Jaenuri (bagian kebersihan Desa Bumiharjo), Karsiyadi, Katiran, Sutarji, Ponijan, Poniyem, Yatini, Gito, Saiful Anwasm Budiyanto,

dan Budiono. Sayang, pelimpahan berkas sekaligus sebelas ter sang ka tersebut ditolak jaksa. Alasannya, seorang tersangka bernama Abdul Azis batal dihadirkan. Sebab, yang bersangkutan sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Patrang, Jember. Beberapa waktu lalu, Abdul Azis, jatuh dari pohon kelapa

dan mengalami patah tulang punggung. Terkait hal itu, penyidik sebenarnya sudah minta surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Patrang, Jember. “Tapi oleh jaksa yang menangani kasus ini tetap suruh menunggu satu tersangka itu sembuh,” kata Kapolsek Glenmore, AKP Subardi, melalui Kanitreskrim Aiptu Abdul Karim. (azi/c1/aif)


40

Kamis 11 Oktober 2012

PLN

Pangdam Pimpin Pembukaan TMMD

YUSROH/RaBa

PERSUASIF: Pimpinan PLN APJ Situbondo Arif Mudhari (kiri) bersama Manajer Rayon Panarukan Nariyadi (dua dari kiri), di Pesisir Kilensari kemarin.

Tunggakan Pelanggan Tembus Rp 2,8 Miliar SITUBONDO - Area Pesisir, Kilensari, Panarukan, dianggap sebagai area paling nakal di Situbondo. Terdapat kurang lebih 480 lembar jumlah pelanggan PLN bermasalah dengan nilai tunggakan sebesar Rp 250 juta. Sehingga perlu perhatian khusus. Secara prosedural, pelanggan PLN yang melewati batas tempo pembayaran terakhir tiap tanggal 20 setiap bulannya sudah diberlakukan pemutusan listrik sementara. Sedangkan jika pelanggan terlambat hingga mencapai tiga bulan, maka prosedur pembongkaran jaringan listrik dilakukan. Berkaitan hal tersebut, kemarin (10/10), pimpinan PLN APJ Situbondo Arif Mudhari bersama manajer Rayon Panarukan Nariyadi mendatangi Desa Kilensari untuk melakukan pemutusan jaringan pelanggan listrik yang bermasalah. Area Panarukan, terutama di sekitar Pesisir dianggap sebagai satu area “nakal”. Hal tersebut sudah terjadi lama. Bahkan, total tunggakan listrik khususnya daerah pesisir mencapai Rp 250 juta. Arif Mudhari mengatakan, area Panarukan menjadi area yang paling besar jumlah tunggakan listriknya. “Hingga saat ini kita berusaha untuk mencari solusi untuk menertibkan pelanggan. Khususnya di Panarukan. Jumlah totalnya mencapai Rp 2,8 miliar secara global mencakup area Situbondo dan Bondowoso,” terang Arif. Menurut Arif, persoalan tersebut jika dibiarkan berlarutlarut, akan menjalar kemana-mana. “Kita dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, sedangkan jujur kami juga membutuhkan dana operasional untuk segala hal. Sedangkan sumber dana yang bisa kami peroleh ya dari pembayaran rekening listrik pelanggan ini. Apa yang kami lakukan sekarang adalah sebagai bentuk untuk berusaha mencari solusi sebagai tindakan pendisiplinan pelanggan,” paparnya. “Seminggu yang lalu, kami sudah berusaha memberikan jalan keluar, dan memberikan surat pernyataan kesanggupan pembayaran secara khusus kepada 40 pelanggan yang dianggap paling lama dan paling besar jumlah tunggakannya. Namun, jika ternyata secara persuasif tidak bisa dilakukan, dengan terpaksa listrik kami putus,” tegasnya. (adv/als)

BUDAYA

Gali Identitas Pakaian Khas Situbondo SITUBONDO – Masyarakat Kota Santri belum memiliki pakaian khas. Karena itulah, pemkab dalam waktu dekat akan mencari identitas dan segera menentukan pakaian yang diharapkan akan menjadi kebanggaan bagi warga Situbondo ini. Suradji, Asisten Bupati yang menangani Bidang Pemerintahan dan Ekonomi mengungkapkan, langkah untuk menentukan pakaian khas Situbondo sebenarnya sebagai salah satu upaya untuk menemukan identitas budaya asli Situbondo. “Ini Mumpung masih momentum memperingati Harjakasi (hari EDY SUPRIYONO/RaBa jadi kabupaten Situbondo),” teSuradji rangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurut Suradji, pemkab tidak akan sendirian dalam mencari bentuk atau format pakaian khas Situbondo itu. Tapi akan melibatkan masyarakat luas. Artinya, masukan dari masyarakat sangat diharapkan. Sehingga, baju khas itu nantinya benar-benar menjadi milik bersama sebagai suatu kebanggaan. “Yang namanya baju khas, tentunya yang mencerminkan identitas Situbondo. Misalnya, ada yang berpendapat Situbondo itu perpaduan masyarakat Madura dan Jawa. Itu bisa tertuang dalam pakaian khas tersebut. Atau bisa saja berdasar kepada pakaian-pakaian yang dipakai para pendahulu,” ungkap Suradji. Usaha untuk menemukan pakaian khas Situbondo ini puncaknya akan dibawa ke forum sarasehan. Di forum inilah akan didiskusikan pakaian khas Situbondo yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. “Makanya sebelum di sarasehan itu, kita inginkan ada masukan dari masyarakat,” imbuh manyan Sekretaris DPRD itu. (pri/als)

NUR HARIRI/RaBa

TANDA TANGAN: Pangdam V Brawijaya Mayjen Murdjito membuka TMMD di Alun-alun Situbondo kemarin (10/10).

SITUBONDO - Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) secara resmi dibuka Pangdam V Brawijaya Mayjen Murdjito kemarin (10/10). Upacara pembukaan TMMD ke-89 di Alun-alun Situbondo itu ditekankan pada pelaksanaan bakti sosial, program Keluarga Berencana (KB), dan kesehatan bagi masyarakat pedesaan. Komandan Kodim 0823 Situbondo, Letkol TNI Soegeng Riyadi, dalam pencanangan TNI Manunggal Keluarga Berencana (KB), pihak TNI bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Jatim. “Dalam pencanangan ini, program KB yang disiapkan ada sebanyak 53 implan (susuk), 12 Intra Uterine Device (IUD), dan 9 Medis Operatif Pria (MOP) atau vasektomi,” kata Letkol Soegeng Riyadi. Sementara itu, Bupati Dadang Wigiarto mengaku senang dengan adanya kegiatan yang dicanangkan TNI dan BKKBN tersebut. “Di Jawa Timur, ada 9 kabupaten yang juga ada kegiatan sama seperti ini. Tetapi Situbondo dijadikan tuan rumah karena di sini sukses menjalankan KB seperti award yang diberikan pada 2011 lalu,” ujar Dadang Wigiarto. (mg1/c1/als)

Pekerja Proyek Tewas Tenggelam PANARUKAN - Seorang pekerja proyek normalisasi irigasi Sungai Sampean Baru ditemukan tewas sekitar pukul 18.00 Selasa petang (9/10). Korban yang diketahui bernama Nakib, 45, asal Desa Ramben Kulon, Kecamatan Cerme, Bondowoso, ditemukan tenggelam di sungai Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Salah seorang warga setempat, Munahyar mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban terlihat sedang

bekerja di proyek sendirian. Namun, sejak pukul 16.00 korban sudah tidak lagi terlihat sedang bekerja. “Sepeda onthel korban masih ada di pinggir sungai. Namun, orangnya sudah tidak ada,” ujar Munahyar. Berawal dari kecurigaan itu, akhirnya warga sekitar berinisiatif melakukan pencarian di sekitar sungai tersebut. Benar saja, setelah dilakukan pencarian selama dua jam, warga akhirnya menemukan jenazah korban

berada di dasar sungai. Data yang berhasil dikumpulkan, korban ditemukan oleh warga berjarak sekitar 10 meter dari proyek normalisasi irigasi di tempat kerjanya. Saat korban ditemukan, kedua tangannya masih memegang alat kerjanya. Diduga, korban tenggelam ke sungai yang dalamnya sekitar 3 meter itu terjadi sekitar pukul 15.00. Saat itu juga, korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. “Se-

belumnya kami lapor polisi. Setelah itu datang mobil ambulans dan mengevakuasi korban ke rumah sakit,” imbuh Munahyar. Kapolsek Panarukan, AKP Supadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya pekerja tersebut. “Untuk memastikan itu, jenazah korban akan dibawa ke rumah sakit Abdoer Rahem Situbondo untuk dilakukan otopsi,” papar AKP Supadi. (mg1/c1/als)

Usul Interpelasi Dinilai Tidak Prosedural SITUBONDO – Usul penggunaan hak interpelasi dari anggota DPRD Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FKB) disoal sejumlah rekan sesama wakil rakyat. Pasalnya, prosedur pengusulan interpelasi itu dinyatakan tidak prosedural. Abu Zairi, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (FPKNU) mengungkapkan, sesuai Pasal 11 sub dua tatib DPRD mengenai hak-hak DPRD, dijelaskan bahwa usul interpelasi disampaikan kepada pimpinan DPRD. “Yang menyampaikan tentu yang bersangkutan langsung. Sebab, interpelasi ini hak tiap anggota,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Abu Zairi mempertanyakan usul interpelasi oleh anggota FPPP dan FPKB yang dilakukan oleh Sekretaris DPC PPP, Sunardi. Abu Zairi mengaku sempat bertanya kepada Sunardi, anggota Fraksi Partai Demokrat. Sebab, masih cukup lumrah jika dia yang mengusulkan karena jabatannya sebagai anggota DPRD. “Lha ini yang mengusulkan Sunardi siapa? Kok aneh?” tandasnya. Pria asal Kecamatan Arjasa ini menegaskan, usul interpelasi dalam tatib DPRD tidak mengenal istilah dikuasakan. Karena itulah, dia merasa ada yang aneh dengan usul penggunaan hak interpelasi yang dilakukan Sunardi itu. “ Kita bukan mau mengganjal. Tapi kita tahu bahwa semua yang ada di DPRD ini sudah diatur dalam regulasi, tidak bisa seenaknya. Jadi kita menginginkan semua berdasar kepada aturan. Jadi dari peristiwa ini sudah terlihat jelas siapa sebenarnya yang berkepentingan terhadap pelaksanaan interpelasi. Sepertinya tidak murni dari anggota dewan,” cetus Abu Zairi.

Karena itu, dia meminta kepada semua anggota DPRD untuk berhati-hati dalam menyikapi provasi penggunaan hak interpelasi. Sementara itu, Ketua DPC PPP Situbondo, Muhyiddin Khatib mengungkapkan, partainya memiliki aturan main yang jelas. “Jika suatu partai ingin survive, tentu aturan partai harus ditegakkan. Siapa pun yang mela-

kukan maka aturan tetap harus ditegakkan,” katanya merespons pihak yang mempersoalkan kehadiran Sunardi mengusulkan interpelasi anggota DPRD dari FPKB dan FPPP. Dia mempersilakan jika ada pihak lain memberikan pernyataan terkait langkah PPP. Yang pasti, kata Muhyiddin, pihaknya memiliki landasan yang jelas. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

DISOAL: Sekretaris DPC PPP Sunardi (kiri) saat menyerahkan dokumen usul interpelasi dari FPKB dan FPPP Senin (8/10) lalu.

SYAMSURI/RaBa

PERBAIKAN: Masyarakat Desa Semambung melaksanakan pekerjaan rehabilitasi saluran air sepanjang 800 meter.

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Rp 800 Juta untuk Rehabilitasi Saluran dan Jalan SITUBONDO – Guna meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para petani tembakau, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Situbondo merehabilitasi saluran air di Desa Semambung Kecamatan Jatibanteng. Kegiatan yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp. 800.000.000 itu juga digunakan pembuatan jalan Desa Sumberpinang, Kecamatan Mlandingan, dan Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur. Adapun dimensi dari pekerjaan tersebut meliputi rehabilitasi saluran di Desa Semambung sepanjang 800 meter, pembuatan jalan desa Sumberpinang sepanjang1.000 x 3 meter, dan pembuatan jalan Desa Kalisari sepanjang 1.000 x 3 meter. Dari semua pekerjaan ini, pihak Disnakertrans sebagai penanggung jawab kegiatan, melibatkan langsung masyarakat desa untuk dikaryakan sebagai tenaga kerja. “Mereka berkerja di wilayah masing-masing setiap hari sebanyak 88 orang,” ungkap

PERMUDAH AKSES: Petugas dari Disnakertrans melakukan pengukuran jalan desa.

Kadisnakertrans H. Edi Susilo. Dikatakan, kegiatan rehabilitasi ini juga dapat mendayagunakan para warga sekitar, utamanya yang menganggur setelah musim panen tembakau. Mereka dikaryakan sebagai tenaga kerja. “Dengan adanya saluran air dan jalan desa ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terutama petani

tembakau,” imbuh Edi Susilo. Edi berharap, adanya saluran air di Desa Semambung ini nantinya dapat membantu pengairan petani tembakau secara maksimal pada saat musim tanam. Selain itu saluran ini juga dapat mengendalikan banjir saat musim penghujan. Sehingga air hujan tersebut tidak sampai meluap ke jalan.

Sedangkan pembuatan dua jalan desa, yakni di Sumberpinang dan Kalisari, akan dapat memperlancar arus lalu lintas di dua desa tersebut. “Sehingga para petani tembakau pada saat panen transportasi akan menjadi mudah. Yaitu bisa menggunakan roda empat dalam mengangkut hasil panennya,” terang Edi Susilo. (adv/*/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.