Radar Banyuwangi 11 September 2012

Page 1

SELASA 11 SEPTEMBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Saksi Dilempar Sandal Andi Aziz Berbelit, Pembantu Rosan Emosional BANYUWANGI - Sidang kasus pembunuhan keluarga Rosan dengan terdakwa Muhamad Ali Hinduan alias Habib, 44, berlangsung panas di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (10/9). Garagara Andi Aziz memberikan keterangan berbelit-belit, pembantu keluarga Rosan emosional dan melempar sandal ke arah saksi yang juga sudah divonis dalam kasus yang sama tersebut. Awalnya, sidang dengan terdakwa Habib yang tinggal di Dusun Krajan, Desa

Kembiritan, Kecamatan Genteng, itu berlangsung normal. Tak lama kemudian, tibalah saatnya Andi Azis, 43, memberikan kesaksian. Lantaran dianggap bohong dan berbelitbelit, Husniyah, 40, yang duduk di deretan depan langsung berdiri. Pembantu keluarga almarhum Rosan itu spontan melempar saksi mahkota tersebut dengan sandal. “Bohong keterangannya itu,” tegas Husniyah sambil melempar sandalnya ke kepala Azis. Saat Husniyah melempar sandal, persidangan yang dipimpin hakim ketua Si-

yoto SH dan didampingi dua hakim anggota Afrizal Hadi SH dan Widarti SH itu sempat berhenti. Dengan cepat, anggota polisi langsung membawa perempuan itu keluar ruang sidang. “Yang disampaikan Aziz itu bohong, Habib juga bohong,” kata Husniyah saat ditarik keluar petugas. Sementara itu, sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Habib itu sebenarnya sudah mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian. Satu peleton anggota Polres Banyuwangi yang dipimpin Kasatsabhara AKP Sudarmaji diturunkan untuk mengamankan sidang

kasus pembunuhan yang menghebohkan pada April 2011 lalu itu. Habib diduga sebagai otak pembunuhan dengan korban Rosan beserta istrinya, Siti Jamilah, dan Dery Pradana, putra semata wayangnya, warga Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Saat masuk gedung PN Banyuwangi, Habib mendapat kawalan ketat dengan tangan diborgol. “Satu peleton kita turunkan untuk pengamanan ini (sidang Habib),” kata Kasatsabhara AKP Sudarmaji ■ Baca Saksi...Hal 35

Dengar Masalah Utang Rp 500 Juta SEMENTARA itu, aksi Husniyah, 40, warga Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, yang nekat melempar Andi Azis dengan sandal di ruang sidang ternyata dilandasi rasa jengkel. Saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, ibu satu anak yang juga pembantu keluarga Rosan itu mengaku tidak bisa menahan emosi. Amarahnya meletup karena keterangan yang diberikan Andi Azis itu bohong. “Aku bangkel sekali, masak tidak mau jujur,” katanya. Setiap ada persidangan pembunuhan dengan korban juragannya itu, Husniyah mengaku selalu hadir di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi ■ Baca Dengar...Hal 35

IInsiden nsiden L Lempar empar S Sandal andal

AGUS BAIHAQI/RaBa

EMOSI: Husniyah ditenangkan petugas dan keluarganya setelah insiden pelemparan sandal kemarin.

Pelempar: Husniyah Umur: 40 tahun Pekerjaan: Pembantu keluarga alm. Rosan PEMICU PELEMPARAN SANDAL : Saksi Andi Aziz berbelit-belit Aziz membantah keterangan saat bersaksi untuk terdakwa Haedori yang kini sudah divonis Aziz membantah keterangan sendiri dengan terdakwa dirinya sendiri Setelah Habib tertangkap, Aziz membantah keterangan yang memberatkan Habib.

KETAT: Muhamad Ali Hinduan alias Habib dikawal menuju ruang sidang PN Banyuwangi kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

MLAKU BARENG

GALIH COKRO/RaBa

BERHADIAH MOTOR: Panitia sudah menyiapkan tiket Mlaku Bareng. Silakan gunting iklan Mlaku Bareng lalu tukar dengan tiket di kantor Radar Banyuwangi mulai hari ini.

Akhirnya Sepakati KUPA-PPAS BANYUWANGI - Setelah sempat molor beberapa pekan, akhirnya kebijakan umum perubahan anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUPA-PPAS) Perubahan APBD 2012 disepakati DPRD dan Pemkab Banyuwangi. Melalui rapat paripurna di kantor DPRD kemarin (10/9), Bupati Abdullah Azwar Anas dan pimpinan dewan menandatangani nota kesepakatan KUPA-PPAS Perubahan APBD 2012. Namun demikian, legislatif memberikan beberapa catatan yang diharapkan menjadi perhatian serius eksekutif. Selain memperha-

tikan pagu anggaran, pemkab juga diminta memperhatikan dan memperkirakan alokasi waktu yang tersisa pada tahun anggaran 2012 ini. DPRD juga memberikan catatan agar pemkab mendahulukan penganggaran program dan kegiatan yang bermanfaat langsung terhadap masyarakat dan konsisten dengan prioritas pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banyuwangi. Kalangan dewan juga mendesak pemkab melakukan rasionalisasi pendapatan dan pembiayaan, teru-

tama belanja daerah, dengan mengacu kebutuhan riil pelaksanaan kegiatan dan mendasarkan standardisasi regulasi yang berlaku. “Khusus kegiatan tertentu yang alokasi anggarannya relatif besar, kami harapkan betul-betul dilakukan secara cermat, hati-hati, dan terukur, serta mematuhi peraturan yang berlaku agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,” ujar Wakil Ketua DPRD, Ruliyono, saat membacakan resume hasil pembahasan badan anggaran (banggar) DPRD ■ Baca Akhirnya...Hal 35

Tiket Bisa Diambil mulai Hari Ini BANYUWANGI - Meski masih dua pekan lagi, gereget Mlaku Bareng Pakde Karwo dan Gus Ipul sudah terasa. Masyarakat banyak yang menanyakan kapan guntingan iklan Mlaku Bareng di Jawa Pos Radar Banyuwangi itu bisa ditukar dengan tiket ■ Baca Tiket...Hal 35

GUNUNG IJEN GALIH COKRO/RaBa

DIDOK: Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto, mengetuk palu dalam rapat paripurna di ruang sidang utama kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

SANTAI: Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria Banyuwangi sudah lama dipasangi wifi.

Pasang Wifi di Seribu Lokasi BANYUWANGI - Kemudahan mengakses internet secara gratis tampaknya akan segera dirasakan warga di seantero Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, pemkab akan memasang peranti wifi di seribu lokasi prioritas di Bumi Blambangan. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemasangan seribu wifi tersebut merupakan salah satu terobosan untuk menyukseskan program cyber village. Program cyber village tersebut diharapkan dapat mendorong percepatan akses informasi oleh masyarakat. Menurut bupati, peranti wifi akan dipasang di ruang terbuka hijau dan fasilitas publik lain.

“Dengan adanya cyber village, diharapkan program Banyuwangi Cerdas bisa tercapai. Anak-anak yang kurang mampu bisa mengakses informasi di tempattempat umum,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (10/9). Bupati Anas menambahkan, saat ini sudah seratus tempat umum di Banyuwangi yang dipasangi peranti wifi dengan kecepatan akses data masing-masing sebesar 3 Mega Bites per detik (mb/s). Nah, dalam waktu tidak lama lagi, peranti serupa akan dipasang di sejumlah fasilitas umum hingga mencapai seribu unit ■ Baca Pasang...Hal 35

Sutrisno Edy, Relawan Sosial PSK Banyuwangi GALIH COKRO/RaBa

WARNING: Papan peringatan penutupan jalan menuju Gunung Ijen di pertigaan Dusun Jambu, Desa Tamansari, Licin.

Masih Boleh ke Puncak, Dilarang Turun ke Kawah LICIN - Kondisi Gunung Ijen di wilayah Kecamatan Licin sampai kemarin masih belum berubah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menempatkan gunung berapi itu dengan status siaga (level III) ■ Baca Masih...Hal 35

Punya Profil Mucikari dan PSK se-Banyuwangi Sutrisno Edy, warga Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, ini sudah jadi relawan sosial sejak 2006. Dia aktif melakukan advokasi terhadap para pekerja seks komersial (PSK) di Banyuwangi. ALI NURFATONI, Sempu

DALAM laptop itu ada data lengkap tentang PSK yang mangkal di lokalisasi se-Banyuwangi. Bahkan, semua mucikari tidak luput dari pendataan Edy. Selain data lengkap, di dalam laptop tersebut juga terhttp://www.radarbanyuwangi.co.id

pampang foto para mucikari. Para mucikari dan kupu-kupu malam tersebut tersebar di 14 lokalisasi di Banyuwangi. Mereka beroperasi di kawasan Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi; lokalisasi Padang Pasir, Desa/Kecamatan Rogojampi, dan kawasan esek-esek Bomo Waluyo, Desa Rejo Agung, Kecamatan Srono. Data tersebut juga mencakup prostitusi di Pulau Merah, Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran; lokalisasi Gempol Porong; Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring. Selain itu, ada juga data tentang lokalisasi Ringin Telu di Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo; lokalisasi Turian, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo; kawasan esek-esek di Grajagan Pantai, Kecamatan Purwoharjo; kompleks prostitusi Sumber Kembang di

Akhirnya eksekutiflegislatif sepakati KUPA PPAS

Kalau dari dulu sepakat kan lebih enak

Pasang wifi di seribu lokasi

Alamat bisnis warnet makin sepi

ALI NURFATONI/RaBa

RAHASIA: Sutrisno Edy mengamati data prostitusi di laptop.

Kecamatan Tegalsari; dan lokalisasi Klopoan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Tidak ketinggalan data milik Edy juga mencakup lokalisasi Sumber

Loh di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, dan lokalisasi Pakem, Kecamatan Banyuwangi ■ Baca Punya...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Selasa 11 September 2012

Mengintip Pembangunan Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar

Sedia Mobil untuk Masyarakat, Cat Pohon Sepanjang Jalan MUNCAR – Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, termasuk salah satu desa dengan jumlah penduduk cukup besar di Banyuwangi. Bayangkan saja, masyarakat yang dipimpin Kepala Desa (Kades) Abdur Rakhman tersebut mencapai Rp 25 ribu jiwa. Tentu saja, angka tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat setempat. Adat istiadat dan budaya masyarakat desa tersebut juga sangat komplek. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat itu, tentu perpengaruh terhadap tingkat perekonomian, kesehatan, hingga keamanan warga.

Dengan kondisi tersebut, mau tidak mau pemerintah desa harus kerja keras agar masyarakat bisa hidup semakin lebih baik. Nah, untuk menggapai cita-cita tersebut, berbagai upaya sudah dilakukan agar masyarakat Desa Kedungrejo semakin maju. Mulai dari pembangunan fisik sampai non fisik terus dilakukan. Salah satu contohnya, Pemdes Kedungrejo kini memiliki mobil pelayanan masyarakat. Dengan mobil tersebut, masyarakat bisa mengambil manfaat. Sebab, mobil tersebut memang semata-mata difungsikan demi melayani kebutuhan masyarakat. Salah satu-

CERMIN DIRI

Menunggu Realisasi Seribu Unit Wifi INI kabar gembira bagi seluruh warga Bumi Blambangan. Sebentar lagi, masyarakat bisa menikmati layanan internet gratis di tempat umum. Dalam waktu dekat, pemkab yang menggandeng PT Telkom akan memasang peranti wifi. Tidak tanggungtanggung, sarana internet nirkabel tersebut bakal dipasang di seribu lokasi di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Pemasangan seribu wifi tersebut merupakan salah satu terobosan untuk menyukseskan program Cyber Village. Program Cyber Village tersebut diharapkan dapat mendorong percepatan akses informasi oleh masyarakat. Anak-anak yang kurang mampu juga bisa mengakses informasi di tempat-tempat umum Yang tak kalah menggembirakan, peranti wifi yang terpasang itu akan memiliki kecepatan akses data sebesar 3 Mega Bites per second (mb/s). Agar jaringannya tidak lemah, wifi tersebut akan menggunakan fiber optic yang akan dipasang mulai bulan depan. Pihak pemkab mengklaim, pemasangan wifi seribu unit tersebut merupakan yang terbanyak di Indonesia. Sebab sejauh ini, kota yang mengklaim sebagai Cyber City ternyata hanya memasang peranti wifi di 200 lokasi. Harus diakui bahwa pemasangan wifi dengan jumlah yang sangat besar itu merupakan satu terobosan besar. Apalagi, pemasangan sarana internet tersebut tak melulu dibiayai pemerintah daerah. Keberhasilan pemkab dalam menggandeng pihak lain untuk mendanai fasilitas publik tersebut patut diapresiasi. Namun, kita jangan berbangga dulu dengan rencana dan terobosan besar tersebut. Masih banyak yang harus dilakukan seluruh stakeholder agar program tersebut benar-benar tepat sasaran sekaligus memberikan manfaat dan mencerdaskan masyarakat. Selain itu, membangun sarana umum demi kemajuan masyarakat memang sulit, karena butuh kemauan dan juga biaya yang tidak sedikit. Tetapi, memelihara fasilitas yang sudah dibangun tentu jauh lebih sulit. Tak hanya dibutuhkan kemauan dan biaya pemeliharaan. Lebih dari itu, yang lebih penting adalah menumbuhkan kesadaran warga untuk ikut memelihara fasilitas umum tersebut. (*)

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

nya, mobil jenis Toyota Kijang tersebut disewakan dengan harga jauh lebih murah. Jika dibandingkan dengan rental mobil lain, harga sewa demi kebutuhan masyarakat tersebut separo harga. Semisal, kalau harga sewa mobil biasanya warga dibebankan dengan uang Rp 500 ribu, namun jika menggunakan jasa mobil milik desa tersebut, hanya dikenakan tariff Rp 250 ribu. ’’Mobil itu semata-mata untuk kepentingan warga,’’ ungkap Kades Abdur Rahkman, di kantornya kemarin. Meski begitu, kata dia, Pemdes Kedungrejo juga sudah komitmen jika mobil tersebut

hanya digunakan untuk warga Kedungrejo. Jika ada warga non Kedungrejo, lanjut dia, maka tidak akan disewakan. ‘’Mobil itu hanya untuk warga sini saja. Sudah tiga hari ini mobil itu dibawa ke Madura oleh salah seorang warga desa sini,’’ terangnya. Sejauh ini, terang dia, mobil tersebut sudah dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan. Di antaranya kegiatan mengantar perkawinan, ziarah, hingga kebutuhan kesehatan. ’’Warga yang sedang sakit dibawa ke rumah sakit, biasanya pakai mobil itu,’’ jelas Abdur Rakhman yang menjabat sebagai Kades Kedungrejo hingga 2018 tersebut.

Dari sisi kemananan kantor desa, jelas dia, Pemdes memberlakukan sistem jaga secara bergantian. Dari lima dusun yang ada, semua memiliki kewajiban berjaga-jaga di kantor desa. ’’Setiap malam, di kantor desa ini bergiliran jaga tiap-tiap dusun. Jadi, selalu ada yang jaga,’’ terangnya. Untuk sisi kebersihan dan keindahan desa, pemdes sejauh ini sudah melakukan pengecetan pohon di sepanjang jalur desa. Dengan demikian, kesan rindang dan hijau akan muncul. ’’Semua pohon yang ada di tepi jalan kita cat warna putih semua,’’ terang kades berkacamata itu. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

RAPI: Pohon yang tumbuh di sepanjang jalan Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, dicat warna putih.

Penghuni Lokalisasi Pakem tak Datang

Stok Beras Aman 5 Bulan BANYUWANGI - Musim kemarau yang saat ini berpotensi terjadi di wilayah Banyuwangi diprediksi tidak akan berdampak serius terhadap stok beras kebutuhan warga. Bahkan, stok beras untuk warga Bumi Blambangan dinyatakan aman hingga awal tahun 2013 mendatang. Kepala Kantor Ketahanan Pangan Banyuwangi, Dewa Made Wicaksana mengatakan, ketersediaan beras sejak Januari hingga Agustus mencapai 270.136,71 Ton. Padahal, konsumsi masyarakat selama periode yang sama hanya sebesar 95.200,85 Ton. Itu berarti terjadi surplus beras sebanyak 174.935,86 Ton. Made Wicaksana mengungkapkan, rata-rata kebutuhan 1,5 juta jiwa penduduk Banyuwangi sebesar 13.000 Ton per bulan. Stok yang saat ini masih tersimpan di lima gudang Bulog yang tersebar di beberapa wilayah di Banyuwangi sebesar 52.589 Ton. “Stok beras di Banyuwangi aman untuk lima bulan ke depan,” ujarnya. Lebih lanjut Made memaparkan, panen beras masih terjadi di beberapa daerah di Banyuwangi pada musim kemarau kali ini. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah hulu sungai yang notabene memiliki cukup banyak pasokan air, seperti Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Glenmore, Kecamatan Songgon, dan sekitarnya. Menurut Made, panen beras juga masih akan dilakukan petani di sebagian wilayah Rogojampi, Kabat, Giri, dan Glagah. “Petani di daerah hulu menanam padi karena pasokan air masih cukup. Petani di wilayah hilir banyak yang menanam komoditas lain, seperti jagung dan lain sebagainya,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

BANYUWANGI - Janji para penghuni lokalisasi Pakem untuk mengadukan nasibnya ke DPRD Banyuwangi tampaknya tidak terbukti. Padahal, mereka minta petugas menunda penutupan lokalisasi tersebut dengan alasan akan wadul ke DPRD Senin kemarin (10/9). Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin menyebutkan, tidak ada seorang penghuni lokalisasi Pakem yang datang ke kantor DPRD Banyuwangi. Memang, wartawan koran ini sempat bertemu seorang aktivis yang pekan lalu mewakili penghuni lokalisasi Pakem berdialog dengan Camat Abdul Aziz Hamidi di kantor DPRD Banyuwangi kemarin. Namun, saat ditanya apakah ada penghuni lokalisasi Pakem yang akan menghadap anggota dewan, dia menjawab tidak ada. “Tidak ada,” ujarnya singkat. Bahkan, Kapolsek Blambangan, AKP Ketut Redana, sempat memantau situasi terkait rencana para penghuni lokalisasi Pakem wadul kepada anggota dewan kemarin. Akan tetapi, setelah melihat situasi di kantor dewan tenang-tenang

BERTINGKAT: Petani menyemprot tanaman padi di persawahan di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

saja, Kapolsek Ketut akhirnya meninggalkan kantor DPRD Banyuwangi. “Saya ke sini (kantor DPRD) untuk memantau situasi. Tugas saya kan mengamankan,” paparnya. Seperti diberitakan sebelumnya, rencana penutupan lokalisasi Pakem, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, Sabtu (8/9), terpaksa ditunda. Penundaan penutupan itu dilakukan untuk mengakomodasi permintaan warga penghuni Pakem. Alasannya, perwakilan warga masih akan menghadap DPRD Banyuwangi untuk menyampaikan aspirasinya Senin (10/9). Siang itu, petugas sudah membawa plang warna merah bertuliskan “Penghentian Aktivitas / Kegiatan Prostitusi / Pekerja Seks Komersial / PSK”. Namun, puluhan penghuni lokalisasi Pakem “menunggu” kedatangan petugas di sekitar pintu masuk lokalisasi tersebut meminta penutupan tempatnya mencari nafkah itu ditunda. Massa akhirnya meminta penundaan penutupan sampai Senin (10/9). Alasannya, warga lokalisasi Pakem akan “wadul” ke DPRD. (sgt/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

CUACA PANAS: Warga menutup kepala di jalan masuk menuju lokalisasi Pakem, Kelurahan Kertosari, Banyuwangi. GALIH COKRO/RaBa

Lombakan Drum Band di Genteng GENTENG-Paguyuban Wali Drum Band Gita Swara SMP Negeri I Genteng, menggelar lomba kirab drum band se Kabupaten Banyuwangi. Acara akan dihelat pada Minggu, 16 September 2012 mulai jam 13.00 WIB. Peserta diberangkatkan dari start di lapangan Maron dan finish di depan Gudang Bulog Genteng. Ketua Paguyuban Wali Drum Band Gita Swara, Sastriyono, SH mengungkapkan bahwa sudah banyak peserta yang mendaftar kepada panitia. Para peserta tidak hanya berasal dari sekolah di Kecamatan Genteng. Tetapi juga banyak peserta dari Kecamatan Rogojampi, Muncar, Kalibaru, Bangorejo, Tegaldlimo, dan kecamatan lainnya. Saat ini, ungkap dia, peserta tingkat SD non bras yang mendaftar sebanyak 13 satuan. Sedangkan peserta tingkat SMP bras tercatat empat satuan. Peserta tingkat SMA bras terdaftar tiga satuan. “Pendaftaran masih dibuka hingga hari Sabtu, 15

PIALA:Kepala SMP Negeri 1 Genteng H. Saroni, SPd, MM menyerahkan trofi juara II Kejurkab Drum Band Banyuwangi 2011 kepada siswa disaksikan Sastriyono dan Iphong, beberapa waktu lalu. ISTIMEWA

September 2012. Peserta yang ingin mengikuti lomba ini, silakan segera mendaftarkan diri,” seru pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut, kemarin. Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Genteng H. Saroni, SPd, MM menambahkan, tujuan diadakannya lomba untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-67. Sekaligus, imbuh dia, juga memperingati Dies Natalis SMP Negeri 1 Genteng ke52. “Manfaat dari kegiatan lomba ini adalah menanamkan jiwa dan semangat kemerdekaan,” cetus Saroni. Menurut Pembina Drum Band Gita

Swara, Iphong Poniyahadi, lomba tersebut bisa memotivasi sekolah lain agar tergugah untuk memiliki unit satuan drum band. Even itu juga sebagai pembinaan generasi muda dengan memberikan wadah dan kegiatan yang positif. Lomba itu menjadi bagian dari pembinaan fisik generasi muda, untuk mewujudkan program pemerintah tentang pentingnya pendidikan melalui cabang olahraga drum band. “Sebagai rewards bagi para juaranya nanti, panitia menyediakan total hadiah uang pembinaan sebesar Rp 4 juta dan trofi juara,” beber ketua LSM Sorod Muncar itu.(irw/adv)

Ritual Ospek Untag Berlangsung Dua Hari BANYUWANGI–Setelah penerimaan mahasiswa baru, tentunya kegiatan belajar dimulai. Tanda dimulainya berawal dari kegiatan yang sudah berlangsung secara turun-temurun, yakni orientasi dan pengenalan kampus (Ospek). Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, kemarin (10/ 9) melaksanakan kegiatan ritual tersebut. Upacara pembukaan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah dan program studi dilaksanakan di halaman Untag. Sejak pukul 13.00, acara yang berlangsung tertib dan khidmat itu berjalan lancar. Tampak jajaran rektorat, dosen, senat mahasiswa, dan mahasiswa baru sebagai peserta Ospek berbaris rapi. Semuanya mengenakan kostum merah sebagai ciri khas dari kampus merah putih. ISTIMEWA Dalam upacara tersebut bertindak PENYEMATAN :Wakil Rektor III Subur sebagai inspektur upacara adalah Bahri meresmikan Ospek di halaman Drs. Subur Bahri, MSi, Wakil Rektor Untag kemarin.

III Bidang kemahasiswaan. Subur menuturkan, sebagai warga baru wajib hukumnya menjunjung empat pilar kebangsaan. “Yakni Merah Putih, Proklamasi, UUD 1945, dan Pancasila,” sebutnya. Ospek yang berlangsung mulai kemarin dan berakhir hari ini diisi dengan kegiatan meliputi pengenalan dan adaptasi masa Sekolah Menengah Atas (SMA) ke dunia mahasiswa atau dunia kampus. Ada juga pengenalan program studi fakultas secara serentak. Ospek kali ini diikuti oleh 806 mahasiswa baru dari enam fakultas yang ada. Selain kegiatan pengenalan lingkungan kampus dan program studi, hari ini juga ada pelaksanaan bakti sosial kepada lingkungan di sekitar kampus Untag. Malam harinya ditutup dengan malam inaugurasi yang dimeriahkan oleh tari gandrung, lolipo dance, dan parade band. (adv/irw)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/ mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Selasa 11 September 2012

ADA APA LAGI

17 Agustus Bebas, Dua Residivis Kambuh Lagi ROGOJAMPI - Polsek Rogojampi berhasil mengungkap kasus perampokan di Dusun Gumuk Agung, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Kemarin, dua pelaku langsung diekspose di depan wartawan. Mereka adalah Masruri, alias Abang, 23, warga Dusun/ Desa Pesucin, Kecamatan Kalipuro, dan Ari Wijaya, 22, warga Dusun Amertasari, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda. Ari Wijaya dibekuk di lokalisasi Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, tanggal 7 September lalu. Pada hari yang sama, polisi meringkus Masruri di Pasar Pesucen, Kecamatan Kalipuro. Dua tersangka tercatat sebagai residivis yang baru saja bebas dari Lapas Banyuwangi. Keduanya bebas pada tanggal 17 Agustus 2012 lalu. Namun, kali ini mereka harus kembali berurusan dengan aparat kepolisian. Masruri dan Ari terlibat serangkaian kasus kejahatan. Kasus pertama merampok play station (PS) dan HP milik Dian Sanjaya, 22. Dalam beraksi, salah satu pelaku mengenakan cadar dan membawa senjata tajam. ”Saat beraksi, mereka membawa pisau dan menendang korban,” ungkap Kapolsek Rogojampi, Kompol Bagio SP, kemarin. Kasus kedua, lanjut Bagio, kawanan tersebut juga membobol konter HP milik Ngurah Anom Sugiarta, 26, yang notabene masih satu desa dengan tersangka Ary Wijaya. Di konter tersebut keduanya berhasil mengembat 30 buah ponsel dan sejumlah baterai. ”Kejadiannya tanggal 26 Agustus 2012. Kerugiannya ditaksir Rp 15 juta. Di konter tersebut hanya tersisa 5 buah HP,’’ ungkap Bagio. Ketika diperiksa penyidik, keduanya mengaku telah melakukan aksi pencurian dan perampokan di dua tempat tersebut. Hasil kejahatan dibagi rata. ”Dia yang mengajak saya,’’ aku Masruri sambil menunjuk Ari Wijaya yang duduk di sampingnya. Terkait aksi kejahatan itu, keduanya mengaku menyesal. ”Saya kemarin dipenjara lima bulan gara-gara mencuri ayam,” aku Ari Wijaya. Meski begitu, dia membantah jika dituduh melakukan aksi kekerasan saat mencuri PS. ”Saya tidak menendang. Kalau pakai cadar memang iya,” aku Ari. (ton/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

TAK KAPOK: Masruri dan Ari Wijaya jalani pemeriksaan di Mapolsek Rogojampi kemarin.

MASIH LAYAK DILEWATI: Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kedungringin, dan Desa Ringin Putih, Kecamatan Muncar masih layak dilewati. Sambil menunggu pembangunan jembatan baru rampung, jembatan layang terbuat dari bambu tersebut masih terus dipakai. Ada sejumlah petugas jaga di sekitar jembatan sederhana itu. Di di lokasi itu pula, dipasang kotak amal. Para pengendara juga dilarang mengemudikan kendaraan saat melewati jembatan sederhana itu. (ton/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

Gauli Bocah Gara-gara Telepon SONGGON - Supriyanto alias Supri, 23, warga Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, harus berurusan dengan hukum. Dia dituduh melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur. Usai pemeriksaan, polisi langsung menahan dan menetapkan pemuda tersebut sebagai tersangka. Yang menjadi korban asusila adalah Saritem (nama samaran), warga Dusun Tampak Bayan, Desa Balak, Kecamatan Songgon. Bocah berusia 13 tahun tersebut menerima perlakuan tak senonoh di kawasan Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Sabtu dini hari kemarin (8/9). Diperoleh keterangan, tersangka kenal dengan Saritem melalui telepon. Nah, keduanya

akhirnya bertemu dan bertatap muka. Namun, niat jahat tersangka tersebut muncul baru pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua, Supriyanto tiba-tiba mengajak bocah jebolan SD itu bertemu di tengah malam. Saat itu, tersangka menjemput Saritem dan menunggu di tepi jalan raya sekitar lapangan Balak, Kecamatan Songgon. Menerima ajakan dan rayuan, Saritem pun keluar rumah tanpa pamit orang tuanya. Dari situlah, Supri mengajak Saritem jalan-jalan menggunakan sepeda motor.

Walhasil, tersangka akhirnya merenggut keperawanan Saritem. “Pertama disetubuhi di Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogajampi, dan kedua di Pantai Blimbingsari,” ungkap Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari, melalui Kasi Humas Bripka Abdurahman kemarin. Abdurahman menjelaskan, perbuatan asusila tersebut dilakukan tengah malam. Dia menyebut, tersangka sudah menyiapkan sarung sebagai alas. “Sejak awal tersangka sudah membawa sarung sebagai alas,” katanya. Setelah itu, tersangka mengantar korban

pulang. Setiba di rumah, keluarga korban sudah menunggu. “Kakak korban sudah menunggu di depan rumah. Lalu mereka melapor dan kita langsung menangkap tersangka,” terang Abdurahman. Selain menahan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain sebuah sarung dan pakaian yang dikenakan korban. Supriyanto mengaku melakukan hubungan itu lantaran suka sama suka. Jadi, tidak ada paksaan. “Saya suka sama dia (Saritem, Red). Dia juga suka sama saya,” akunya. Meski demikian, keluarga korban tetap tidak terima. Meski tersangka sanggup menikahi Saritem, keluarga korban menolak lantaran Supri sudah punya istri. (ton/c1/aif)

Pelajar SMA Transaksi Pil Trex GAMBIRAN - Peredaran pil jenis trihexypenidyl atau trex di wilayah Banyuwangi tampaknya sudah cukup mengkhawatirkan. Dua pelajar SMA diringkus anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi ketika sedang melakukan transaksi pil koplo itu kemarin. Kedua pelajar SMA yang kini diamankan di Mapolres Banyuwangi itu adalah Har, 16, warga Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, dan Riz, 18, asal Jalan Semeru, Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Jember. “Kedua ter-

sangka kita tangkap di rumah Har,” kata Kasatnarkoba AKP Watiyo. Dari tangan kedua tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa pil trex sebanyak 265 butir, uang Rp 53 ribu, dan dua hand phone (HP) merek Cross, dan merek Nokia. “Saat kita gerebek, ratusan butir pil trex itu di tangan Har,” imbuh Watiyo. Saat ditangkap, kedua tersangka yang berstatus pelajar SMA itu sedang melakukan transaksi. Riz yang tinggal di Jember datang ke rumah Har untuk menjual 265 pil trex. Seper-

tinya, keduanya sudah terbiasa melakukan transaksi pil trex. Ketika dimintai keterangan, Har mengaku belum sempat mengedarkan obat daftar G tersebut. “Sedianya pil trex tersebut akan dijual Har,” ungkap Watiyo. Sementara itu, Riz saat dimintai keterangan mengaku mendapatkan barang haram itu dari Yayan, salah satu kenalannya yang tinggal di Jember. Membeli kepada Yayan, satu kaleng berisi 1.000 butir har ganya Rp 280 ribu. “Oleh Riz pil trex itu dijual seharga Rp 1.000 setiap butir,” ungkap Watiyo. (abi/c1/aif)

KOMPAK: Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Husnul Chotimah foto bersama dengan tim penilai Gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih di depan kantor BLH, pagi kemarin (10/9).

Cokok Pengecer dan Pengepul MUNCAR - Aparat Polsek Muncar menangkap dua orang yang diduga sebagai pengepul dan pengecer toto gelap (togel). Mereka adalah Sucipto, alias Yasin, 45, dan Agus, 38. Kedua tersangka tersebut adalah warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Sucipto ditangkap ketika mengecer kupon togel di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, tanggal 6 September 2012 lalu. Dari pengembangan atas tertangkapnya Sucipto, polisi berhasil menangkap Agus yang bertindak sebagai pengepul. Hingga kemarin, dua tersangka tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek

TERSANGKA TOGEL: Kapolsek Kompol Ary Murtiny (kiri) menginterogasi Sucipto dan Agus di Mapolsek Muncar kemarin. ALI NURFATONI/RaBa

Muncar. Dari dua tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain sebuah ponsel Nokia merek N 1200 bertuliskan angka-angka togel, uang tunai Rp 83 ribu, dan ponsel merek Nokia tipe C-3. “Mereka kita tahan dengan barang buktinya sekalian,” ujar Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtiny, di markas-

nya kemarin. Sementara itu, informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, polisi juga menyita puluhan pres rokok ilegal. Puluhan rokok tanpa cukai itu disita dari tangan Sucipto. Hingga kemarin, sebanyak 60 pres rokok pasokan dari Probolinggo itu masih berada di Mapolsek Muncar. (ton/c1/aif)

FOTO-FOTO: BENNY SISWANTO RaBa

Jumlah Tempat Sampah Masih Minim Temuan Tim Penjurian Banyuwangi Hijau dan Bersih BANYUWANGI - Tim penilai lomba Gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih kemarin (10/9) mulai melaksanakan tugasnya. Tim mulai menilai obyek yang dilombakan. Tim terbagi menjadi tiga kelompok. Mereka disebar ke tiga kecamatan (Banyuwangi, Kalipuro, dan Glagah). Meski cuaca sangat panas, tim tidak kendur semangatnya melaksanakan tugas di titik-titik yang telah terjadwal. Pada penilaian hari pertama kemarin, tim yang diketuai Senari menemukan masih banyaknya peserta yang tidak menempatkan tempat sampah pada tempatnya. Selain itu, antara sampah organik dan anorganik tidak dipisahkan. Temuan lain, lahan masih luas, tapi jumlah tempat sampah sedikit dan tidak sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan. Kondisi ini ditemukan di beberapa titik pasar di Kecamatan Banyuwangi. “Banyak sampah dibuang di sembarang tempat, khususnya beberapa pasar sangat minim tempat sampahnya hingga tidak

HIJAU: Anggota tim juri menilai di SDN Taman Baru Kecamatan Banyuwangi.

enak dipandang mata,’’ tutur Senari. Berbeda dengan kondisi pasar, beberapa sekolah sudah terlihat bersih dan asri. Hanya saja, sebagian sekolah tersebut masih minim tempat sampah. Kondisi ini patut menjadi perhatian khusus, mengTEMPAT SAMPAH TAK MEMADAHI: Tim penilai berbincang dengan petugas Pasar Blambangan Banyuwangi. BERSIH: Halaman SMAN 1 Banyuwangi terlihat bersih dan rindang meski cuaca sangat panas siang itu.

ingat beberapa sekolah di Banyuwangi menjadi titik pantau penilaian Adipura. “Sampah yang dibuang bisa diolah menjadi pupuk, bahkan bisa didaur ulang menjadi aneka barang kerajinan yang bermanfaat,’’ ungkap Senari. (adv/aif)


KESEHATAN

28

LUCU: Salah satu grup peserta lomba celathu. Pelawak Bodos (empat dari kiri) mewakili Desa Bomo.

FOTO-FOTO PKMS GLADAG

Ubah Prilaku Sehat Lewat Lomba Celathu ROGOJAMPI-Lomba Celathu berbahasa Using digelar di halaman Kantor Kecamatan Rogojampi, kemarin. Tema yang diangkat dalam lomba itu adalah “Program Inovasi Dinas Kesehatan Banyuwangi Anak TOKCer (Anak Tumbuh Optimal berKualitas dan Cerdas) dan Harga Pas (Harapan Keluarga Peduli anak sejak dini). Kegiatan unik tersebut sebagai bentuk dari kebijakan Pemkab Banyuwangi mewujudkan Anak Banyuwangi Sehat dan cerdas melalui beragam kegiatan. Tujuan lain dari lomba celathu juga untuk menghidupkan kembali budaya kesenian Banyuwangi. Khususnya di kalangan masyarakat Kecamatan Rogojampi, yang penduduknya mayoritas berbahasa Using. Biasanya, penyuluhan kesehatan atau narasumber dari petugas instansi kesehatan juga menggunakan bahasa Using. “Lomba celathu ini merupakan bentuk lain dari penyebaran informasi yang bersifat edukasi kesehatan dengan bentuk cerita drama budaya lokal yang dilakonkan oleh anggota masyarakat dengan sasaran masyarakat pula,” papar Ketua Lomba Celathu NS. Supriyadi Bintoro, MMKes, yang juga Kepala Puskesmas Gladag, kemarin. Isi pesan yang disampaikan peserta lomba celathu tersebut berkaitan dengan salah

harapan II Desa Lemahbang Dewo. Lomba tersebut dibuka Camat Rogojampi Drs Kusiyadi, MSi, disaksikan Danramil Rogojampi. Kepala desa se Kecamatan Rogojampi, ketua Tim Penggerak PKK Desa, siswa sekolah, dan masyarakat Rogojampi, juga menyaksikan. Tak ketinggalan, perwakilan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi juga hadir. Di an taranya, Kabid MERIAH:Tim Dinas Kesehatan Banyuwangi menyaksikan lomba celathu. Kes ga dr. Juwana Sujuswa, Kasie satu indikator Anak TOKCer. Penilaian dilakukan oleh G i z i H . Wa s i k , Pertama adalah menimbang empat orang juri yang berkom- SKM, MSi, dan Kabid PLPM berat badan secara teratur. peten di bidangnya masing- Sugeng Fadjar, SST, MKes. Kedua, memberi ASI ekslusif. masing. Materi yang dinilai Dalam sambutan kepala DiKetiga adalah makan beraneka tidak hanya penampilan dalam nas Kesehatan yang disampairagam dan keempat meng- berakting. Melainkan juga kan Kabid PLPM, Dinas Kesgunakan garam yodium. Nah, kualitas pesan-pesan yang ehatan memberikan apresiasi yang kelima adalah minum disampaikan dalam cerita dra- terhadap kegiatan itu. Sebab, suplemen gizi dan Harga Pas ma celathu tersebut. Bahasa ada hal baru dalam menyam(10 Indikator). dalam berdialog juga wajib paikan pendidikan kesehatan Acara berlangsung meri- menggunakan bahasa Using. melalui drama celathu. ah, karena diikuti oleh maSetelah dinilai pada babak “Untuk menjadikan SDM syarakat dari 18 desa di Keca- penyisihan, lima grup lolos yang unggul tidak dapat instan, matan Rogojampi dan RS PKU masuk babak final. Setelah perlu persiapan sejak dini. Muhammadiyah. Satu grup disaring secara ketat, akhirnya Oleh karena itu, menjadi suatu peserta terdiri dari tiga orang terpilih juara I Desa Blimbing- keharusan bagi semua pihak atau lebih. Anggota grup bisa sari, juara II Desa Bubuk, dan untuk memelihara, meningberasal dari masyarakat, kader juara III Desa Bomo. Sedang- katkan, dan melindungi kesekesehatan, pelaku seni, dan kan, juara Harapan I diraih RS hatan,” pesan kepala Dinas petugas kesehatan. PKU Muhammadiyah dan juara Kesehatan. (*/irw)

RS Al Huda Operasi Gratis Pasien Dhuafa GAMBIRAN-Kata-kata bijak menyatakan seharusnya yang kuat menanggung yang lemah. Sepatutnya hal itu mampu menjadi spirit bagi kita untuk membantu orang lain yang mengalami kelemahan. Kaum lemah atau dalam bahasa Arab disebut kaum dhuafa memiliki makna orang yang tidak punya apa-apa dan harus disantuni oleh mereka yang mampu. Kepedulian kita untuk dapat memberi kepada sesama akan dapat meringankan beban hidup mereka, bahkan dapat mengubah jalan hidup mereka menjadi lebih baik. Menurut dr. Indiati, kepala Bidang Pelayanan Medis RS Al Huda sekaligus koordinator aksi sosial RS Al Huda, prinsip dasar untuk dapat membantu sesama yang membutuhkan itulah yang mendasari RS Al Huda dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan aksi sosial selama ini. “Dalam kegiatan aksi sosial di RS Al Huda, ada tiga diagnosa penyakit yang diprioritaskan untuk dilakukan operasi gratis bagi kaum dhuafa, antara lain katarak, bibir sumbing, dan hernia,” jelasnya kemarin. Indiati menjelaskan, katarak adalah proses kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau keseluruhan lensa mata. Apabila, kondisi itu dibiarkan, maka akan menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan pada penderita. Bahkan bisa sampai menyebabkan kebutaan, sehingga penting untuk dilakukan operasi katarak dalam upaya memperbaiki fungsi kerja mata penderita agar dapat kembali melihat dengan normal. “Dengan membawa slogan “Bersama Kita Lihat Dunia Lebih Terang”, RS Al Huda bekerja sama dengan RS Bina Sehat Jember melaksanakan operasi gratis bagi penderita katarak,” terangnya. Sedangkan untuk bibir sumbing (cleft lip) dan celah pada langit-langit (cleft palate), imbuh dia, merupakan salah

satu cacat lahir yang sering dijumpai. Sumbing (cleft), begitu kata kebanyakan orang adalah kondisi terbelah pada bibir atas atau pada atap mulut (langit-langit) atau keduanya. “Bibir sumbing dan celah pada langit-langit merupakan hasil dari perkembangan struktur wajah pada bayi yang belum lahir tidak menutup sepenuhnya,” paparnya. Setiap anak, lanjut Indiati, adalah kebanggaan orang tuanya. Diharapkan, dengan adanya operasi bibir sumbing gratis itu, banyak warga kurang mampu tertolong untuk memperbaiki kondisi fisik anak maupun keluarga mereka yang sumbing. “Sehingga banyak anak mendapatkan senyum baru dengan penuh percaya diri, bermasa depan lebih cerah, serta dapat menjadi kebanggaan orang tua mereka,” cetusnya. Lebih lanjut Indiati menjelaskan, hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria. Sebab, hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya. Berdasarkan penyebab terjadinya, jelas dia, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma, dan masih

banyak lagi nama lainnya. Nah, kepedulian adalah modal utama dalam kegiatan sosial itu. RS Al Huda mengajak semua kalangan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan aksi sosial tersebut. “Bagi yang mempunyai informasi mengenai penderita katarak, bibir sumbing, dan hernia, yang penderitanya termasuk golongan dhuafa, dapat merekomendasikannya dengan mendaftarkan peserta dalam kegiatan aksi sosial ini,” pesannya. Kepedulian Anda merupakan jalan bagi perubahan hidup penderita supaya mereka dapat menjalani hidup yang lebih baik. Pendaftaran dapat dilaksanakan setiap saat, karena kegiatan ini dilaksanakan secara periodik sepanjang tahun. Operasi ini dilaksanakan gratis tanpa dipungut biaya sampai kontrol terakhir dan pasien dinyatakan sembuh. “Sebagai persyaratan untuk dapat mendaftar dalam kegiatan aksi sosial ini, khusus bagi peserta, di antaranya KTP peserta, Kartu Keluarga, surat keterangan tidak mampu dari desa/kelurahan, serta nomor telepon yang dapat dihubungi,” jelasnya. Informasi lebih lanjut bisa meng hubungi telepon (0333) 842033 atau dr. Indiati di nomor 08123482308. Bisa juga langsung datang ke RS Al Huda di Jalan Raya Gambiran No. 225, Gambiran, banyuwangi. (*/irw)

• Mits T120SS PU ‘10 •

• Mitsubishi Kuda ‘99 •

Dijual Mitsubishi T120ss Pu 1.5FD (pick-up) tahun 2010 hitam, harga 72,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Mitsubishi Kuda VB 5W GLS tahun 1999 biru tua mut, harga 79,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit,hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Kijang Krista ‘04 •

• Daihatsu Zebra PU ‘07 •

• Grand Livina ‘07 •

Dijual Toyota Kijang Krista UF81 Grend Lux tahun 2004 silver metalik, harga 135 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu S9I EFI Zebra (pick-up) tahun 2007 hitam, harga 57,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit,hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XVI tahun 2007, abu-abu metalik, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Grand Extra ‘94 •

• Panther Turbo ‘07 •

• Suzuki Grand Vitara ‘07 •

Dijual Kijang Grand Extra ‘94/bulan 12 Barang bagus, full audio, harga 76 juta (nego) Hub: 085232936987 (Supardi)

Dijual Panther IS Turbo tahun 2007 hitam, pajak baru, harga 175 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Suzuki Grand Vitara JLX tahun 2007, harga 170 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

DENPASAR

BANYUWANGI

• Rumah 2 Lantai •

• Toko + Rumah Genteng •

• Karyawan Distro •

• Cellular World •

• Honda NF 125 ‘08 •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Dijual rumahpinggir jalan Jl. Dr. Soetomo 35 Bwi Luas 168m2. H: 081270281958

Dbthkn sgr Krywan Distro: (Pramuniaga), min SMU, mess, bsdia dtmptkn luar kota. Tmg Admin (pnglmn), sales/ marketing. Hub: Amugerah (sltn Untag) Jl. Agus Salim Bwi. Tlp: 0333427190 / 087755894440

SITUBONDO

Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, SPG/SPB, pendidikan min. SMU/ sederajat. Tinggi min 160cm dan 170cm, komunikatif, pendapatan Gaji + bonus + asuransi kesehatan. Plus Mess karyawan. CV lengkap kirim ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO BOX 80114. Info lebih lanjut Hubungi: HRD (0361) 8522669

Dijual Honda NF 125 TRF, 2008, hrg nego, hitam. H: 085746809619 / 082330446520

• Jl. Dr. Soetomo •

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto 081233499888, 03170338181

• Ruko & Tanah •

BANYUWANGI • Hotel Dikontrakkan •

Ruko + GD 3240 m2 Jl. Argopuro 15B Stb, Ruko 205 m2 & tnh 3360m2 dkt “ROYAL” Mrt. Tnh TG 25750m2 PNJKDL, samping sungai. Tnh 9600m2 Jl.Ry. Bwi KM 17 STB Arjasa. Tnh KP 10x20 (30jt) Jl. Ry Arjasa. H. 082333008871

Dik o n t r a k k n H OT E L A N DA , J l . Basuki Rahmat 34, cck utk usaha. H: 081233034703

• Tenaga Poltek Mesin • Dibutuhkn sgr Tng D3 Poltek Mesin, skill pmesinan, pglmn 3th, kirim ke HRD PT Blambangan Foodpackers Indonesia, Jl. Sampangan 1 Muncar. H: 0333 593479

• Admin • Sebuah perusahaan membutuhkan segera Tenaga Admin, syarat: Wanita, lulusan SMA/sederajat, usia max. 25 th. Hubungi: 085236627246

RSAH For RaBa

BERUBAH CAKEP: Foto pasien Kafa Ibra sebelum dan sesudah operasi bibir sumbing.

• Promo Daihatsu • Promo Daihatsu Disc. bsar2an, ready stock Xirion, disc 7jt, Terios, Grandmax disc 5jt, Luxio 8jt. Dptkn hdiah di bln Sept. Hub: Vira 081336244377

• Cellular World • Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, Cashier, pendidikan min SMK Akuntansi/ sederajat, umur max 27 tahun. Staff IT, pendidikan min D2 Teknik Informatika, Pria. Lamaran dikirimkan ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO. BOX 80114. Info lebih lanjut hubungi: HRD (0361) 8522669

Selasa 11 September 2012

BANYUWANGI BANYUWANGI • Jajag 1500m2 • Tanah dijual daerah Jajag, L 1500m2 (30x50m), bisa untuk ternak ayam, sebelah sudah ada kandang, harga 80 juta nego. Hubungi: Edy 085 258 751 525

• Rogojampi 740m2 • Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 250 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

• Karangrejo 850m2 • BU Tanah dijual, lok Karangrejo Bwi, LT 850m2, hrg 230jt. Rmh Dkontrakkn d Kertosari Bwi, 2,5jt/thn. Hub.08813606165, 081353581017

BANYUWANGI

• STNK •

• Bulusan + 2,4 Ha •

Hlg STNK Nopol P 2815 XI, an. Ponidi. Dsn Krajan RT04/02 Setail Kec. Genteng

Tanah di pnggir pantai L + 2,4 Ha, sebelah slatan MBP Bulusan 1jt/m2. 081353027992

Hlg STNK Nopol P 5056 WY, an. Susiana. Lingk. Tanjung RT01/02 Klatak Kalipuro

• Tanah SHM 2265m2 • Jual tanah SHM, LT 2265m2, strategis pinggir jalan Pantura Stb-Bwi. Serius hubungi 087757973796

• Kalipuro 11x20m • D i j u a l t a n a h , 1 1 X 2 0 m K a l i p u r o, Banyuwangi. Harga jual 50 juta (nego). Lokasi strategis 50m dari Jln Raya (sebelah perum Kalipuro Asri). Hub Edi:081234989440/085859857994.

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 1934 J, an. Hj. Ika Yuliana, Landangan Krajan 01/02 Stb

BANYUWANGI • Terapi Doa • Dengan ridho Allah terapi doa membantu anda menyembuhkan penyakit Diabetes, hipertensi, stroke jantung koroner, dll. Tidak terbukti, tidak bayar. Insya Allah. Hub: 081336740396

• Travel Tosa • Travel Tosa, Sbya/Juanda/Jember/Bwi. Hubungi: 0333 - 880029 / 081336252165


BALJEBOL

Selasa 11 September 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

PROYEK JEMBATAN

TUTUP JALAN: Warga Nogosari, Rambipuji, kemarin (10/9) menutup akses jalan yang dilewati truk tebu menuju kebun Spada yang dikuasai PTPN XI.

RADAR JEMBER/RaBa

TINJAU: Pejabat PU sidak di jembatan gantung Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu.

Kadis PU Perintahkan Ganti Besi Lama JEMBER –Dinas PU Binamarga Jember memerintahkan pemborong yang mengerjakan jembatan gantung di Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, Ambulu, untuk mengganti besi lama yang berkarat dengan besi baru. Perintah itu disampaikan Kepala Dinas PU Binamarga Jember Rasyid Zakaria setelah meninjau lokasi pembangunan jembatan gantung di Ungkalan kemarin (10/9). Pembangunan jembatan gantung itu menuai protes dari warga dan pekerja yang berasal dari daerah setempat karena ditemukan material besi berkarat dalam konstruksi kerangka jembatan. Masyarakat menduga, besi tersebut merupakan besi bekas. Selain datang dengan jajaran kepala bidang di PU Binamarga, Rasyid mengajak pula pemborong yang mengerjakan proyek itu. Selain itu, ada pula jajaran pengurus Gapensi Jember dan Gapeksindo Jember, dua asosiasi konstruksi di Jember. Tidak hanya melihat langsung kerangka jembatan yang tengah dirakit, Rasyid juga berdialog dengan masyarakat setempat. (ram/ jum/c1/har/jpnn)

ADA APA LAGI

BARID ISHOM/RADAR JEMBER/JPNN

Tutup Akses Truk Tebu Warga Nogosari Protes Aktivitas PG Semboro JEMEBER – Ratusan warga Desa Nogosari, Rambipuji, kemarin (10/9) melakukan aksi dengan menutup akses truk tebu untuk masuk kebun Spada, lahan hak guna usaha (HGU) yang selama ini dikuasai PTPN XI melalui PG Semboro. Mereka memprotes aktivitas penebangan tebu di lahan tersebut karena lahan tersebut dianggap warga status quo. Ratusan warga yang tergabung dalam

Himpunan Masyarakat Tani Nogosari (HTMN) itu berkumpul di Dusun Gumukbago, Nogosari. Warga memprotes aktivitas penebangan tebu dan keluar masuknya truk pengangkut tebu di lahan tersebut. Kebun tersebut dianggap status quo karena warga mempersoalkan HGU kebun tersebut. Karena berstatus quo, warga maupun PG Semboro tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di lahan tersebut. “Jalan kami tutup karena sesuai dengan kesepakatan, tidak boleh ada kegiatan apa pun di atas lahan Spada. Sebab statusnya masih sengketa,” kata Sugito,

salah seorang koordinator HMTN. Aksi warga itu mendapat atensi dari Polres Jember. Kapolres Jember AKBP Jayadi turun langsung ke lokasi untuk membujuk warga agar melaksanakan aksi di gedung DPRD Jember. Kapolres menyatakan siap memfasilitasi warga untuk bertemu dengan dewan. Kalau pun warga masih bersikeras untuk aksi, Kapolres meminta agar dilaksanakan dengan tertib tanpa tindakan anarkis. Atas permintaan itu, warga menyatakan siap melakukan aksi dengan damai dan tetap melakukan blokade terhadap truk tebu. “Kami tetap melarang truk tebu

Tawuran, Tiga Pelajar Disergap

RADAR JEMBER/RaBa

BAWA AMBULANS: Petugas Puskesmas datang untuk mengatasi kesurupan di SMAN 1 Arjasa.

Puluhan Murid SMA Kesurupan JEMBER – Kegiatan belajar-mengajar (KBM) di SMAN 1 Arjasa kemarin (10/9) terganggu. Sebab, 36 murid di sekolah tersebut mengalami kesurupan usai mengikuti upacara bendera yang biasa dilaksanakan setiap Senin pagi. Menurut Marmun, wakil Kepala SMAN 1 Arjasa Bidang Humas, kesurupan masal itu terjadi sekitar pukul 07.30. Awalnya, hanya dua orang murid perempuan yang mengalami kesurupan. Tetapi, kesurupan itu meluas hingga dialami 36 murid lainnya. Endan, salah seorang wali murid SMAN 1 Arjasa, menduga kesurupan itu berawal dari diklat paskibra yang diikuti oleh sejumlah murid SMAN 1 Arjasa, beberapa waktu lalu. “Waktu itu anak saya kesurupan saat ada diklat di daerah Rembangan. Sepertinya hal itu menjadi penyebab kesurupan sejumlah murid lain pagi (kemarin, Red) ini,” katanya. Marmun mengakui, beberapa waktu lalu muridnya menggelar diklat paskibra di Rembangan. Dia juga cenderung meyakini bahwa kesurupan kemarin merupakan buntut dari diklat di Rembangan, di mana saat itu juga ada yang kesurupan. “Kemungkinan besar kesurupan ini dampak dari siswa yang kesurupan waktu diklat paskibra di Rembangan beberapa waktu yang lalu,” terang Marmun. Akibat peristiwa kesurupan masal itu, sekitar pukul 09.45 seluruh murid SMAN 1 Arjasa dipulangkan ke rumah masing-masing. (mac/ c1/har/jpnn)

lewat sini,” ujar Sugito. Dia menjelaskan, berbagai pihak sudah berusaha memfasilitasi penyelesaian sengketa kebun Spada. “Seperti surat bupati ke Menteri BUMN, dimana menyatakan agar BUMN segera menyelesaikan masalah yang ada di Spada, Nogosari, antara warga dengan PTPN XI,” tuturnya. Pihak Kementerian BUMN sendiri, memberikan solusi bahwa PTPN XI akan menyediakan dana sewa lahan bagi warga. Namun, solusi itu belumdieksekusikarena harus menunggu pertemuan antara Kementerian BUMN dengan direksi PTPN XI. (rid/c1/har/jpnn)

Tepergok Polisi, Bersembunyi di Rumah Warga

EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

TANGKAPAN BESAR: Para tersangka penggelapan mobil dan sejumlah barang bukti dipamerkan di Polres Bondowoso kemarin.

Polisi Panen Mobil Gelap BONDOWOSO – Jajaran Reskrim Polres Bondowoso berhasil meringkus sindikat besar penggelapan mobil di Bondowoso yang memiliki jaringan hingga ke luar kota. Dari tangan para tersangka, polisi berhasil mengamankan setidaknya enam unit mobil berbagai merek yang digelapkan dari berbagai rent car di Bondowoso. Tiga tersangka anggota sindikat yang berhasil diamankan petugas tersebut di antaranya Helmy Ainur

Rofik alias Oce, 36, Hartoyo, 45 serta Fauzan, 28, ketiganya merupakan warga desa Gunung Anyar Kecamatan Tapen. Mereka bertiga ditangkap tak jauh dari rumah mereka di desa Gunung Anyar. Penangkapan ketiga tersangka tersebut bermula saat polisi banyak menerima laporan penggelapan mobil dari rent car. Hal itu karena modus penggelapan yang dilakukan oleh para tersangka adalah dengan menyewa mobil di

rent car atau pun di perorangan. Selanjutnya, mereka menggadaikan mobil sewaan tersebut. Para tersangka melakukan modusnya setidaknya di tujuh tempat berbeda. Setelah melakukan penangkapan, polisi kemudian menelusuri keberadaan mobil-mobil tersebut. Hasilnya, polisi mengamankan dua unitmobildiLowokWaru,Malang,dua unit di Besuki, Situbondo serta sisanya di Karang Melok, Tamanan dan Tapen, Bondowoso. (esb/c1/hdi/jpnn)

LUMAJANG – Tawuran antar pelajar terjadi sesaat setelah jam pulang sekolah di sekitaran stadion jalan Gubernur Suryo hingga ke Desa Dawuhanlor. Dalam tawuran antar pelajar itu, petugas berhasil menyergap tiga pelajar yang diduga terlibat sebagai aktor aksi tawuran. Sekitar pukul 13.00 para pelajar banyak bergerombol di kawasan Stadion Semeru Lumajang. Gerombolan pelajar itu beriringan menuju jalan Gubernur Suryo yang akrab disebut kawasan embong kembar. Tawuran antar pelajar itu terlacak oleh petugas setelah mendapat laporan dari warga. Dari informasi yang dihimpun koran ini, tawuran tidak berhenti di situ. Para pelajar yang awalnya lolos dari sergapan petugas akhirnya sebagian tertangkap. Saat diburu petugas, tiga di antaranya bersembunyi di rumah Abdul Majid, tepat berada di depan balai Desa Dawuhan Lor.

Melihat tiga pelajar yang mencurigakan, pemilik rumah memberi tahu petugas yang ketika itu sedang melintas. “Barusan ada tawuran, di rumah saya ada tiga pelajar,” ujar salah satu pemilik rumah yang siang itu sempat menghentikan petugas yang menyisir pelajar. Akibatnya, polisi pun langsung mendatangi rumah Abdul Majid menemukan tiga pelajar itu. Saat polisi datang, ketiga pelajar itu mengaku sebagai pemilik rumah tersebut. Tak mau terkecoh, polisi kemudian mempertemukan mereka dengan pemilik rumah. Seketika itu, tiga pelajar ini tidak bisa berkutik. Petugas langsung menggeledah tas milik pelajar itu termasuk kendaraan motor yang kendarai. Saat membuka tas, polisi dibuat terkejut karena ditemukan senjata berupa besi berukuran. Melihat bukti itu, polisi langsung menginterogasi tiga pelajar tersebut. “Langsung kami bawa ke mapolres untuk dilakukan pembinaan.” kata Aiptu Maryanto, Kanit Lantas yang turut menyergap para pelajar yang terlibat tawuran tersebut. (fid/c1/wah/jpnn)

Kusen Andalas Bertugas Lagi sebagai Wakil Bupati Jember

Selama Nonaktif, di Kampung Jadi Petani Kusen Andalas kemarin mulai menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati Jember. Hampir dua tahun nonaktif, Kusen kini kembali disibukkan dengan agenda-agenda pemerintahan. Termasuk, di hari pertamanya setelah aktif kemarin. NARTO, Jember

SETELAH hampir dua tahun tak menjabat sebagai Wakil Bupati Jember, tidak ada yang berubah dengan penampilan Kusen Andalas. Pembawaan dan suaranya tetap kalem seperti sebelum dinonaktifkan oleh Mendagri. Kusen dinonaktifkan Mendagri pada 16 November 2010 dan diaktifkan kembali melalui SK Mendagri No 132.35-601 Tahun 2012 tanggal 3 September 2012. Saat diwawancarai usai rapat paripurna DPRD Jember kemarin (10/9), style Kusen Andalas tidak berubah. Kusen tetap terlihat tenang melayani setiap pertanyaan wartawan. Hanya, yang agak beda, Kusen lebih terbuka

RADAR JEMBER/JPNN

SALAMAN: Kusen Andalas (kanan) mendapat ucapan selamat dari stafnya di Pemkab Jember.

menerima wartawan. Begitu keluar dari ruang sidang DPRD Jember, Kusen langsung berhenti untuk melayani wartawan. Hari pertama bertugas kembali sebagai Wakil Bupati Jember kemarin, Kusen Andalas langsung menghadiri rapat paripurna di DPRD

Jember. Agendanya adalah pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap nota pengantar bupati atas Perubahan APBD Tahun 2012. Begitu masuk ke kantor DPRD Jember, Kusen langsung disambut oleh sejumlah pejabat dan staf DPRD yang bertugas. Kusen

banyak mendapatkan uluran tangan dan ucapan selamat dari berbagai kalangan. Kusen memang tidak asing dengan kantor dan staf DPRD. Sebelum menjadi Wakil Bupati Jember, Kusen adalah Wakil Ketua DPRD Jember dari Fraksi PDI Perjuangan. Saat masih menjabat wakil ketua dewan, Kusen digadeng Kepala Dinas PU Binamarga Jatim M.Z.A. Djalal pada 2005 untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Pasangan itu kemudian terpilih menjadi bupati dan wakil bupati periode 2005-2010. Keduanya terpilih lagi dalam pilkada 2010 untuk periode 2010-2015. “Saya senang bisa kembali menjalankan tugas seperti sebelumnya,” demikian kalimat pertama Kusen saat ditanya tanggapannya setelah menjabat lagi sebagai wakil bupati. Dalam rapat paripurna itu, Kusen mewakili Bupati Djalal yang tidak hadir dalam paripurna. Kusen mengaku akan segera menjalankan amanah sebagai Wakil Bupati Jember. Dia ingin bekerja lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Setelah diaktifkan kembali oleh Gubernur Soekarwo Jumat pekan lalu di Grahadi, Surabaya, Kusen baru masuk kerja kemarin. Mulai kemarin Kusen kembali menempati ruang kerjanya di lantai dua kantor Pemkab Jember. Setelah masuk, Kusen mendapat

banyak kunjungan tamu. Dia banyak mendapatkan ucapan selamat dari stafnya. Selama dirinya nonaktif, staf-staf wakil bupati itu banyak yang pindah ke bagian lain. Setelah Kusen aktif, staf-staf itu kembali bertugas membantu Kusen. Selama dinonaktifkan sebagai wakil bupati, Kusen mengaku berkonsentrasi penuh untuk membesarkan PDI Perjuangan Jember. Selebihnya, dia beraktivitas di rumah dengan warga sekitar. “Selaku ketua PDIP, saya banyak menjalankan tugas kepartaian,” ungkapnya. Selain itu, lanjut dia, Kusen beraktivitas di rumah bersama keluarga. “Banyak hikmah yang saya petik (setelah nonaktif dari Wakil Bupati Jember, Red). Habluminallah (hubungan dengan Allah, Red) lebih terasa,” imbuhnya. Kusen merasa lebih khusyuk untuk berdoa untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Mohamad Asir, saudara kandung Kusen yang menjadi Ketua Komisi C DPRD Jember mengaku bersyukur. Asir mengatakan, selama nonaktif, Kusen lebih konsentrasi mengurus DPC PDIP Jember. “Yang pasti mengurus partai karena Pak Kusen memang ketua DPC PDIP. Tetapi saat di rumah Pak Kusen ikut bertani seperti saya, Pak Kusen menanam palawija, padi, jagung, hingga kedelai,” ungkapnya. (*/c1/jpnn)


34

Selasa 11 September 2012

Langsung Konvoi Keliling Kota Pemain SMAN 1 Rogojampi Diguyur Bonus

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

LENGKAP: Perwakilan pemenang pose bersama Manajer PU RaBa Elly Irwan S. (dua dari kiri), Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi (empat dari kiri, pimpinan Djarum Banyuwangi Edi Retanbum (tiga dari kanan), dan Kadispora A. Khairullah (dua dari kanan).

Situbondo Susul Banyuwangi Lolos ke Babak Final di Mojokerto BANYUWANGI - Langkah tim bola voli Banyuwangi menuju babak grand final Djarum Volley Ball Competition 2012 tidak terbendung. Meski harus menelan pil pahit saat ditundukkan Kabupaten Probolinggo di laga pemungkas grup V malam (9/9) kemarin, Bagus dkk tidak tergoyahkan sebagai juara pool sekaligus memastikan diri sebagai juara grup V. Turun dengan skuad terbaik, tim Banyuwangi mampu merebut set pertama dengan skor 25-20. Di babak kedua giliran Kabupaten Probolinggo yang tampil menyengat. Set kedua dimenangi anak-anak Probolinggo 25-23 sekaligus mencatatkan skor imbang 1-1. Di babak ketiga, dominasi Probolinggo terus berlanjut. Lewat perjuangan ketat, skuad merah biru itu mampu menundukkan Banyuwangi lewat skor 25-23. Di set keempat, Banyuwangi yang ingin menyamakan kedudukan tampil agresif. Sayang, lawan yang berada di atas angin mampu mengendalikan tempo permainan. Probolinggo pun kembali menutup set dengan kemenangan. Jadi, Probolinggo unggul 3-1 atas Banyuwangi. Meski menang atas Banyuwangi, peluang Probolinggo lolos ke babak grand final di

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

CHAMPION: Tim bola voli Banyuwangi usai menjuarai Djarum Volleyball Competition 2012 grup V di Taman Blambangan. Bersama Situbondo, Banyuwangi tanding di babak final 10 Oktober mendatang.

Mojokerto 10 Oktober mendatang dipastikan tertutup. Sebab, satu tiket menjadi milik juara bertahan Situbondo yang pada pertandingan sebelumnya menaklukkan

Bondowoso dengan skor 3-1. Memiliki poin sama, Banyuwangi dan Situbondo berhak melenggang ke babak kedua. Probolinggo harus puas duduk di posisi ketiga. Ketua PBVSI Banyuwangi, Nanang Masbudi, yang menutup acara kemarin malam (9/9) menyatakan inilah kompetisi yang fair. Dia meminta pemenang even tersebut tidak terlena. Sebab, pertandingan tidak berhenti sampai di sini saja. “Saya minta para pemenang mempersiapkan diri agar lebih baik lagi,” pintanya. (nic/c1/als)

BA N Y U WA N G I - G a g a l mempersembahkan titel juara satu di ajang Liga Pendidikan Indonesia (LPI) regional Jawa Timur tidak membuat SMAN 1 Rogojampi larut dalam kekecewaan. Menjadi runner up di ajang kompetisi sepak bola tingkat pelajar se-Jawa Timur itu sudah disyukuri pihak sekolah. Salah satunya, diwujudkan dengan pemberian reward kepada seluruh anggota tim yang masuk dalam skuad LPI SMAN 1 Rogojampi. Bertempat di halaman sekolah, reward disampaikan langsung oleh kepala sekolah seka-

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DIARAK: Pemain SMAN 1 Rogojampi diarak bersama trofi juara II LPI Jatim keliling Kota Rogojampi kemarin (10/9).

ligus manajer tim, Rodiwanto. Secara khusus, dia menaruh apresiasi terhadap perjuangan anak didiknya selama berlaga

di LPI Jawa Timur. “Perjuangan anak-anak sudah bagus dan maksimal,” cetusnya Baca Langsung...Hal 35

Bulutangkis Matangkan Empat Atlet Proyeksi Popda 2012 Surabaya BANYUWANGI – Pekan olahraga pelajar daerah (Popda) 2012 akan digelar satu bulan lagi. Beberapa cabang olahraga (cabor) yang diproyeksikan tampil mulai mempersiapkan diri. Tidak terkecuali cabang bulutangkis yang mulai menata diri untuk terjun dalam even dua tahunan tersebut. Untuk terjun di ajang Popda 2012 mendatang itu, cabang ini sudah mempersiapkan sejumlah atletnya. Sejauh ada empat nama yang masuk dalam pantauan dua ofisial yang membidani cabang ini. Mereka terdiri dari dua atlet putra dan putri. Ofisial sekaligus pelatih kontingen bulutangkis Banyuwangi, Aditya Wahyono mengatakan, empat atlet kini masuk dalam radar pantauannya. Di bagian putra, ada Ahmad

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DIGEMBLENG: Para pebulutangkis proyeksi Popda mendapat penjelasan dari sang pelatih, di GOR Tawang Alun kemarin (10/9).

Zaky Hidayat dan Dicky Bagus. Sedangkan di bagian putri ada Novi Safitri Ariska Putri dan Nelly Lirisdi. Mereka akan terbagi dalam nomor ganda dan tunggal yang akan dimainkan di Surabaya nanti. Aditya menyatakan, mereka yang lolos sudah melalui penjaringan dan seleksi. Tahapan berikutnya adalah pemusatan latihan yang mulai diintensifkan di GOR Tawang Alun. “Mereka sudah menjalani latihan

intensif lebih kurang seminggu ini,” bebernya. Di arena Popda yang akan digelar di Surabaya nanti, Aditya menargetkan anak asuhnya bisa memberikan yang terbaik. Capaian medali menjadi harapan terbesar untuk bisa dibawa pulang ke Banyuwangi dari ajang dua tahunan itu. Latihan serius kini menjadi menu yang wajib dilakukan untuk meraih sukses di ajang tersebut. (nic/als)


BERITA UTAMA

Selasa 11 September 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Keterangan Sendiri Dibantah Sendiri n SAKSI... Sambungan dari Hal 25

Dalam sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi itu, jaksa penuntut umum (JPU) Hary Utomo menghadirkan Andi Azis dan saksi penyidik dari Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Banyuwangi bernama Aiptu Abdurrahman. “Para saksi sudah hadir semua,” sebut jaksa Hary Utomo sesaat setelah ketua Si-

yoto mengetuk palu pertanda sidang dimulai. Andi Azis yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Kembiritan, oleh Hary Utomo diajukan sebagai saksi kunci dalam persidangan tersebut. Sebab, Aziz dianggap mengetahui dan terlibat dalam ka sus pembunuhan dengan korban keluarga Rosan. Dalam memberikan keterangan, Andi Azis yang sudah divonis 13 tahun penjara oleh PN Banyuwangi itu ternyata sangat

berbelit-belit. Majelis hakim yang memeriksanya sempat geleng-geleng kepala saat mende ngarkan keterangannya. “Ke terangan yang Saudara berikan tidak sesuai keterangan dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan),” cetus hakim anggota Afrizal Hadi. Yang membuat majelis hakim kaget, keterangan yang disampaikan Azis tidak sesuai dengan keterangan yang dia sampaikan sendiri saat menjadi saksi

dengan terdakwa Haedori. Keterangan yang diberikan berbeda saat Aziz menjadi terdakwa pada sidang tahun lalu. “Dulu saksi menyebut dalang pembunuhan tersebut Habib. Sekarang malah mengaku tidak tahu, yang benar yang mana?” tanya ketua majelis hakim, Siyoto SH. Dalam memberikan ke terangan untuk terdakwa Habib, Andi Azis sedikitnya me nolak tiga keterangan yang diberikan dalam berita acara

Janji Bayar Utang malah Membunuh n DENGAR... Sambungan dari Hal 25

Menurutnya, keterangan yang diberikan Haedori, Andi Azis, dan Habib, itu banyak yang tidak jujur. “Mereka itu yang membunuh juragan saya, kok tidak mengaku,” ujarnya. Dari ketiga orang yang disebut itu, jelas Husniyah, Habib yang paling sering datang ke rumah

juragannya di Dusun Dadapan, Desa Karangsari. Selama ini, hubungan Habib dan Rosan cukup baik. “Cuma akhir-akhir saja yang kurang bagus,” cetusnya. Husniyah menyebut, pada malam kejadian, dirinya berada di rumah juragannya untuk memijit Siti Jamilah dan anggota keluarga yang lain. Saat di rumah majikannya itu, Siti Jamilah sempat menyebut bah-

wa Habib punya utang sebesar Rp 500 juta. “Habib tidak mau mengakui punya utang sebesar itu,” tuturnya. Sebelum kejadian malam berdarah itu, kata Husniyah, Rosan sem pat adu mulut dengan Habib melalui telepon seluler (ponsel). Melalui ponsel, Rosan menagih utang yang tidak lekas dibayar itu. “Datang ke rumah (rumah Rosan) pada malam

kejadian itu, katanya mau membayar utangnya, tapi kok malah membunuh,” bebernya. Perempuan dengan rambut pendek itu menyebut, pembunuhan juragannya dengan cara dibakar itu sangat kejam dan sadis. Makanya, dirinya meminta majelis hakim menghukum Habib dengan vonis mati. “Membunuh itu hukumannya ya harus mati,” tuntutnya. (abi/c1/bay)

pemeriksaan (BAP) yang dibuat penyidik polres. Padahal, keterangan itu telah diakui dalam persidangan dengan terdakwa dirinya sendiri dan Haedori. “Waktu itu, saya masih stres dan tertekan,” dalih Andi Azis. Tiga keterangan dalam BAP yang dibantah Azis adalah, pertama saat Azis oleh Habib diminta mengantar ke rumah Rosan di Desa Karangsari. Dalam BAP, Azis me ngaku dalam perjalanan Ha bib me-

nyampaikan akan menghabisi Rosan sebelum dirinya dihabisi Rosan. “Saya tidak pernah bilang itu,” kata Azis. Keterangan kedua di BAP yang juga dibantah, saat bertemu di rumah Rosan sekitar pukul 22.00, Habib meminta Siwan menghabisi Rosan dan Siti Jamilah saat sedang sujud. Dalam BAP itu, Azis menyebut Habib sambil mengepalkan tangan kanannya. “Ini keteranganmu, kok gak diakui,” cetus Afrizal Hadi.

Terkait keterangan Azis dalam BAP yang tidak diakui, saat diperiksa polisi Azis mengaku pada malam kejadian itu oleh Habib diminta membelikan telur ayam kampung dan pulsa bersama Dery Pradana. Tetapi, dalam persidangan kemarin Azis menyebut keluar pada malam kejadian itu karena disuruh Siti Jamilah untuk membelikan pulsa. “Yang benar pergi bersama Dery itu karena disuruh Bu Siti Jamilah,” terang Azis. (abi/c1/bay)

Yang Terbanyak di Indonesia n PASANG... Sambungan dari Hal 25

“Agar jaringannya tidak lemah, wifi tersebut akan menggunakan fiber optic, sehingga kecepatan jelajahnya mencapai 10 mb/s,” paparnya. Anas menjelaskan, sebagian ang garan pemasangan wifi tersebut merupakan anggaran dari program CSR (corporate

social responsibility) atau komit men perusahaan untuk mem berikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat oleh PT Telkom. “Pemasangan wifi itu rencananya akan dimulai bulan depan,” kata dia. Menurut Anas, pihaknya sudah mematangkan rencana pemasangan peranti wifi di seribu titik di Bumi Blambangan ter-

sebut bersama Dirut PT Telkom pagi kemarin (10/9). Dengan pemasangan wifi yang jumlahnya mencapai seribu unit tersebut, tampaknya Ba nyuwangi akan menjadi kabupaten pelopor dengan jumlah wifi terbanyak di Indonesia. Sebab, beberapa waktu lalu ada satu kota yang me-launching Cyber City dengan memasang peranti wifi di 200 titik saja. (sgt/c1/bay)

Dewan Berikan Beberapa Catatan Statusnya masih Siaga alias Level III n AKHIRNYA... Sambungan dari Hal 25

Sekadar diketahui, berdasar kinerja makro ekonomi Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2012 serta pergeseran-pergeseran asumsi, baik proyeksi pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan daerah, maupun pergeseran antar program, antar kegiatan, dan antar SKPD, maka pendapatan daerah dalam Perubahan APBD Banyuwangi 2012 mencapai Rp 1,671 triliun atau naik 11,25 persen dibanding APDB sebelum perubahan. Peningkatan juga terjadi pada belanja daerah. Dalam

Pe rubahan APBD tahun ini, belanja daerah ditetapkan sebesar Rp 1,865 miliar. Itu naik 7,46 persen dibandingkan APBD sebelum perubahan. Selanjutnya, penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp 228,839 miliar, sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 34,480 miliar. Artinya, pembiayaan neto daerah sebesar Rp 194,359 miliar, atau turun 16,90 persen. Dalam sambutannya, Bupati Anas menyampaikan terima ka sih kepada pimpinan dan seluruh anggota dewan, khususnya anggota badan anggaran legislatif yang telah bekerja keras dan cermat membahas KUPA-

PPAS demi hasil yang optimal. “Beberapa catatan legislatif akan dijadikan perhatian serius eksekutif,” janjinya. Dikonfirmasi setelah mengikuti rapat paripurna, Anas mengaku bahwa pengesahan Perubahan APBD 2012 terlambat dari jadwal yang ditargetkan pem kab. Pasalnya, pemkab menargetkan Perubahan APBD tersebut sudah disahkan pekan terakhir Agustus 2012. “Tetapi kami menyadari kesibukan rekan-rekan legislatif, sehingga pembahasan Perubahan APBD agak terlambat,” ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Hermanto menjelaskan bahwa molornya pembahasan perubahan

APBD kali ini harus dilihat secara utuh, mulai ketentuan perundang-undangan hingga proses pelaksanaan teknis. “Jika pada pembahasan ditemukan sesuatu yang tidak rasional, ya itu yang harus kita koordinasikan bersama tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Harus ada penjelasan dari TAPD,” paparnya. Herman menambahkan, pihaknya tidak bermaksud menghambat proses pembangunan di Banyuwangi. “Kita mendukung upaya pem bangunan dan promosi Banyuwangi ke dunia luar. Tetapi, semua itu harus rasional. Ada penjelasan yang jelas,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Hadiah Utama Dua Revo Fit n TIKET... Sambungan dari Hal 25

Mulai hari ini, guntingan iklan Mlaku Bareng sudah bisa ditukar dengan tiket. Tempat penukaran bisa di kantor Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi. Caranya, peserta cukup menggunting kupon iklan Mlaku Bareng di harian Radar Banyuwangi. Selanjutnya, isi data secara lengkap dan tukarkan dengan tiket. “Silakan ditukar guntingan iklannya. Mulai hari ini tiket

sudah ada. Kantor kami buka pukul 08.00 sampai 16.00,” kata Syaifuddin Mahmud, ketua panitia Mlaku Bareng Pakde Karwo dan Gus Ipul. Bagaimana dengan warga Banyuwangi Selatan? Guntingan iklan bisa ditukar di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Biro Genteng mulai Rabu besok (12/9). Alamatnya di Jalan Raya Jember Nomor 36 Genteng. Karena itu, kumpulkan guntingan iklan Mlaku Bareng sebanyak-banyaknya demi merebut hadiah utama dua sepeda motor Honda jenis Revo

Fit. Jumlah tiket terbatas, karena itu cepat tukarkan guntingan iklan milik Anda. Sekadar tahu, Mlaku Bareng Pakde Karwo, Gus Ipul, Kang Anas, dan Kang Yusuf, bakal digelar hari Minggu 23 September mendatang. Lokasinya persis di depan Gesibu Blambangn, Banyuwangi. Start di depan Gedung Wanita, Banyuwangi, lalu ke Jalan Piere Tendean, JL. Wahid Hasyim, Jl. PB Sudirman, Jl. Satsuit Tubun, dan finis di depan Gesibu Blambangan. “Panitia menyediakan hadiah utama dua

sepeda motor Revo Fit,” tandas Syaifuddin. Acara ini didukung Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, PT. MPM Honda, FIF Spektra, Bank Jatim, UD. Kencono Elektronik Banyuwangi, Diler Banyuwangi Motor, Diler Garuda Motor Banyuwangi, MPM Motor Banyuwangi, Diler Garuda Motor Rogojampi, Diler Garuda Jaya Motor Srono, Diler Sumber Jaya Maha Sakti, Teh Pucuk Harum, percetakan Tirto Arum, SPBU Jalan Banterang, dan JTV Banyuwangi. (c1/even)

Kepala Sekolah Potong Gaji Untuk Bonus n LANGSUNG... Sambungan dari Hal 34

Sebagai wujud apresiasi, pihak sekolah tidak sungkan memberikan reward secara khusus. Bahkan, Rodiwanto tidak segan merogoh kocek pribadi untuk memberikan bonus kepada Imam Bandanidji dkk. Meski tidak disebutkan besaran bonus

yang diberikan, tapi besar kemungkinan nilainya sama saat tim tersebut menjuarai LPI tingkat Kabupaten Banyuwangi. “Saat juara kabupaten, separo gaji saya berikan sebagai bonus. Sekarang pun saya akan be rikan setengah gaji untuk bonus pemain. Semoga itu bisa menjadi pelecut semangat dan motivasi bagi anak-anak agar

lebih baik,” bebernya. Apresiasi pihak sekolah terhadap anak didiknya juga diwujudkan dengan menggelar konvoi keliling Kecamatan Rogojampi kemarin. Trofi bergilir Bupati Banyuwangi dan piala tetap runner up LPI Jawa Timur turut diarak di atas mobil bersama skuad LPI SMAN 1 Rogojampi kemarin. Sekadar diketahui, tampil di

laga grand final LPI Jawa Timur di Stadion Gelora Delta Sidoarjo Sabtu (8/9) lalu, anak asuh Nursamsi itu harus mengakui keunggulan lawannya, SMA Mo jokerto. Imam dkk kalah atas anak-anak Mojokerto itu. Kekalahan itu sekaligus mengubur impian skuad SMAN 1 Rogojampi mencicipi kompetisi LPI tingkat nasional. (nic/c1/als)

Ngaku Kerja di Toko padahal Jual Diri n PUNYA... Sambungan dari Hal 25

Yang mencengangkan, para PSK tersebut mayoritas berstatus janda. Usia mereka bervariasi. Meski begitu, rata-rata sudah di atas 30 tahun. Bahkan, ada yang sudah memasuki masa tua dengan umur di atas 50 tahun. Juga ada yang berusia cukup muda dengan kelahiran tahun 1990. Mucikari di beberapa tempat prostitusi itu sebagian besar adalah kaum hawa. Na mun demikian, profil germo lelaki juga ada dalam catatan Edy, tapi hanya sedikit. Profil lengkap tahun 2010 lalu, sebanyak 70 persen PSK berasal dari luar Banyuwangi. Sisanya merupakan warga asli alias penduduk Bumi Blambangan. Profil lengkap PSK dan Mucikari tersebut sifatnya sangat rahasia. Artinya, identitas mereka tidak boleh dipublikasikan. Profil mereka semata-mata hanya digunakan sebagai rujukan yang harus diketahui pemerintah daerah dan pusat. Data-data itu dimiliki Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) Banyuwangi. Segudang persoalan terkait PSK, mulai latar belakang hingga solusinya, menjadi motivasi komunitas tersebut. Sejauh ini, langkah-langkah yang ditempuh untuk mengentaskan PSK dari lembah hitam menuai banyak hasil. Tentu saja, tidak mudah dalam menjalankan usaha tersebut. yang jelas, ada beberapa trik khusus sehingga PSK bisa kembali hidup normal seperti masyarakat

pada umumnya. ’’Dalam menangani masalah PSK, kita dituntut berempati dan dengan penuh pendekatan,’’ ungkap Sutrisno Edy, ketua FKPSM Banyuwangi, di rumahnya kemarin. Menurut Edy, hasil monitoring di lapangan, para PSK tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda. Namun demikian, ada dua masalah hingga mereka terjun ke dunia hitam. ’’Hal yang paling utama adalah impitan ekonomi dan perceraian,” jelas pria yang juga bertugas sebagai Penilik Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Kecamatan Genteng itu. Selain itu, ada juga PSK yang dilatarbelakangi masalah kekerasan dalam rumah tangga. Artinya, sebagian PSK juga menjadi korban kekerasan suami. Memang begitu kompleks persoalan yang dihadapi para PSK tersebut. ’’Alasan-alasan itulah yang me nyebabkan mereka terjun ke dunia hitam,” papar pria yang juga wakil ketua FKPSM Provinsi Jawa Timur itu. Sejak pertama kali terjun ke lembah hitam, mayoritas PSK tersebut tidak pernah diketahui keluarganya. Mereka hanya bilang kepada keluarganya bekerja. ‘’Me reka menjadi PSK tidak pernah izin keluarganya. Mereka hanya izin kerja, seperti kerja di toko dan lain-lain,’’ kata pria berusia 56 tahun itu. Dengan berbagai alasan, terang dia, pihaknya mempunyai jurus jitu agar hati para PSK itu terhenyak. Bahkan, melalui pendekatan penuh emosional, sebagian PSK juga banyak yang meneteskan air mata. ’’Contohnya, kenapa kok memilih profesi itu; padahal profesi itu menanggung beban

moral; bisa tersisih dari masyarakat dan sangat berdosa,’’ paparnya. Apalagi, jika disinggung mengenai keluarga, salah satunya tentang kehidupan anak-anak mereka. Pasti mereka hanya berlinang air mata. “Walaupun rezeki itu diberikan kepada anak. Tetapi, dengan cara-cara seperti itu, hasil yang diperoleh sebenarnya tidak seberapa. Kasihan sekali anak-anak itu hidup dengan hasil dari dunia hitam,’’ jelasnya. Dari pendekatan-pendekatan semacam itu, banyak yang sudah mentas. Pada suatu ketika, ada PSK yang langsung angkat koper dari pekerjaan itu. Dengan sukarela tanpa ada paksaan, mereka kembali ke kampung halaman dan hidup seperti masyarakat pada umumnya. “Saya pernah diundang waktu ada (PSK) yang menikah. Dia sangat bahagia sekali waktu itu,’’ katanya. Selain melalui pendekatan persuasif, papar dia, juga bisa dilakukan dengan cara memberikan pelatihan, seperti belajar menjahit, tata boga, dan merias. Bahkan, para PSK tersebut ada yang dibantu jika ingin melanjutkan pendidikan ke jen jang yang lebih tinggi. ’’Jika mereka berpendidikan rendah, kita bantu mereka agar bisa melanjutkan pendidikan formal melalui kejar paket,” paparnya. Dengan melakukan pendampingan, dia berharap tidak ada lagi PSK di Banyuwangi. Meski tidak mudah, tapi dengan trik-trik khusus dan dukungan dari pemerintah, cita-cita itu tidak mustahil digapai. ’’Kita ingin sekali Banyuwangi terbebas dari PSK, dan mereka bisa beralih profesi,’’ harapnya. (c1/bay)

n MASIH... Sambungan dari Hal 25

Dengan status tersebut, wilayah di sekitar Gunung Ijen sebenarnya harus waspada. Nyatanya, wisatawan asing dan domestik tetap berdatangan. Para buruh belerang juga banyak yang aktif bekerja. “Turis banyak yang naik,” cetus Sigit, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Ijen, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Sigit, warga yang naik ke Gunung Ijen setiap

hari jumlahnya cukup banyak. Mereka terdiri atas wisatawan asing, turis domestik, dan para pekerja belerang. “Setiap hari banyak turis yang naik hingga ke puncak,” katanya. Sigit menyebut, dengan status siaga atau level III, tentu kondisi Gunung Ijen perlu diwaspadai. Tetapi, sampai saat ini tidak ada kejadian yangmembahayakanwarga. “(Turis)naiksampaikepuncaktidak ada masalah,” sebutnya. Meski para turis asing dan domestik banyak yang naik ke Gunung Ijen hingga ke puncak,

kata dia, mereka tetap dilarang turun ke kawah. Sebab, turun ke kawah dianggap sangat membahayakan. “Yang tidak boleh itu turun ke kawah,” cetusnya. Demi menjaga keamanan, terang dia, petugas ada yang disiagakan di sekitar puncak gunung berapi itu. Bila ada warga yang nekat turun, maka akan langsung diberi pe ringatan. “Para turis yang akan naik ke puncak juga di peringatkan agar tidak turun ke kawah karena sangat berbahaya,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Program Second City Sudah Ditetapkan n KECAMATAN... Sambungan dari Hal 36

Mulai kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan hingga perdagangan umum. Di wilayah barat dipilih Besuki dan di wilayah timur kita pilih Asembagus. Program second city ini sudah ditetapkan dalam Perbup nomor 22 tahun 2012. “Sejak 2012 sudah kita lakukan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana di bidang

pendidikan, kesehatan, hingga eko nomi dan perdagangan. Total anggaran untuk kegiatan second city ini mencapai Rp 20 miliar,” ungkap Bupati. Di APBD induk maupun PAK di anggarkan Rp 726.100.000 untuk peningkatan sarana prasarana lembaga pendidikan. Di sektor kesehatan dianggarkan Rp 509.579.715, ini untuk kegi atan peningkatan sarana prasarana RS Besuki. Sedangkan di sektor perdagangan diang-

gar kan Rp 19 miliar dalam rang ka pembangunan pasar tradisional modern dua lantai. Ini untuk peningkatan kegiatan dan peruimbuhan ekonomi. “Termasuk juga ada kegiatan penataan untuk Alun-alun Besuki sebesar Rp 200 juta. Itu di antaranya juga untuk menggarap sarana prasarana khusus yang ada di Alun-alun Besuki. Misalnya, pemasangan WIFI, lampu penerangan, hingga penataan PKL,” pungkas bupati. (pri/adv/als)

Guru SMP Juara Olimpiade Matematika n LOLOS... Sambungan dari Hal 36

Selain siswa yang meraih prestasi gemilang, H Achmad Fauzi, guru SMPN 1 Situbondo, juga meraih juara di tingkat nasional dalam Olimpiade Matematika. “Kami punya keyakinan bisa bersaing dan semoga ada guruguru lain yang juga bisa meraih prestasi,” ungkap Achmad Fauzi.

Bupati Dadang Wigiarto barharap, ketiga siswa itu akan mampu mengharumkan nama Si tubondo di kancah dunia le wat lomba karya ilmiah se Asean itu. “Kami sangat bangga dengan beberapa pelajar yang mampu bersaing hingga ke tingkat Asean. Semoga dapat membawa nama baik Situbondo,” ujar Dadang Wigiarto, saat melepas para pelajar

tersebut di pendapa kabupaten kemarin (10/9). Ke depan, Bupati Dadang berharap agar Dispendik mengusulkan anggaran di APBD untuk mendidik siswa-siswa yang memang terlihat bakat dan kemampuannya. Sehingga ketika siswa difasilitasi, akan banyak siswa lain yang bermunculan untuk berlomba-lomba meraih prestasi. (mg1/adv/als)

INGIN REDA DARI BATUK MENAHUN...? MINUM SUSU KAMBING MILKUMA SUSU adalah minuman kesehatan yang sebagian besar praktisi kesehatan menganjurkan agar kita mengkonsumsinya agar tubuh mendapat asupan kesehatan selain makanan yang kita makan se hari-hari. Tapi, pernahkan Anda mencoba minum susu kam bing Milkuma? Meski di In donesia masyarakat lebih dominan mengkonsumsi susu sapi, tapi ternyata banyak penelitian menerangkan bahwa susu kambing sesungguhnya memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, ener gi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI) dibanding dengan susu sapi. Hj. Giran Suprapto adalah salah seorang yang telah merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini. “Sudah 4 tahun saya sering mengalami batuk kering, rasanya mengganggu sekali, beraktifitas jadi tidak nyaman.” Ujar ibu rumah tangga tersebut. Namun kini, ia sudah punya solusi untuk mengatasinya, “Kekhawatiran saya sekarang sudah reda. Setelah minum Milkuma selama 2 bulan, sekarang kondisi saya sudah berangsur-angsur membaik, batuk sudah mulai berkurang...” Terang nenek 8 orang cucu tersebut Dengan tubuh yang sehat, kini wanita berusia 62 tahun ini dapat menjalani aktifitasnya dengan nyaman. Ia pun kini mengajak orang lain untuk merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajak warga Surabaya, Jawa Timur tersebut. Tanpa kita sadari, semakin tingginya usia seseorang, imunitas tubuh pun menjadi berkurang sehingga rentan terserang penyakit. Oleh ka renanya, mulailah dengan menerapkan

kebiasaan-kebiasaan baik, salah satunya adalah minum susu Milkuma 3 gelas sehari. Milkuma adalah minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kam bing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. Milkuma mengandung Zincum (Zn) pembentuk imun dalam tubuh (pertahanan tubuh), serta kaya dengan lactoglobulin penahan protein penyebab alergi. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik ala mi dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bemutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, dan berolahraga, serta mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim : 082120862055, Banyuwangi : 082141354607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep : 082120862055, Situbondo : 082120862055. Depkes RI No.PIRT. 6.09.3328.01.395.


36

Selasa 11 September 2012

PENIPUAN

Motor Raib Dibawa Teman ARJASA - Hati-hati dengan teman yang meminjam motor milik Anda. Sebab, sudah banyak kasus, sepeda motor yang dipinjam itu tidak dikembalikan. Seperti yang dialami Ainul Yakin, 20, warga Kampung Pao RT 01/07 Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Niat baiknya meminjami teman, justru berujung sial. Sebab, sepeda motornya hingga kemarin belum dikembalikan. Korban pun langsung melapor Ke Polres Situbondo kemarin (10/9). “Saya datang ke sini untuk melaporkan penipuan. Karena motor saya belum dikembalikan,” ujar Ainul Yakin saat melapor ke SPK Polres Situbondo. Ceritanya, sekitar April lalu, Ainul Yakin yang berstatus mahasiswa itu sedang bersantai di rumahnya. Tiba-tiba seorang teman berinisial SH meminjam motor Yamaha Jupiter MX miliknya bernopol P 2792 EU. Tanpa banyak pikir, korban meminjamkan motornya tersebut. “Saat pinjam dia bilang mau ke Situbondo, tapi sampai sekarang tidak datang. Makanya saya lapor ke sini, Pak,” kata Ainul. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan laporan kasus penipuan yang dialami mahasiswa tersebut. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Semoga pelaku cepat tertangkap,” tegas AKP Wahyudi. (mg1/c1/als)

SDN 1 SUMBERKOLAK

SYAMSURI/RaBa

70 PERSEN: Para pekerja merakit atap baja kemarin (10/9).

Tinggal Pemasangan Galvalum PANARUKAN – Hingga kemarin, proses pembangunan tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, mencapai 70 persen. Saat ini, para pekerja tengah melakukan pemasangan rangka baja ringan (galvalum). “Selanjutnya, tinggal pemasangan genteng, plafon, jendela, pintu dan pengecatan,” terang Soewardi, Kepala SDN 1 Sumberkolak. Dikatakan, proses pembangunan tiga ruang kelas yang dananya berasal dari APBN itu sudah sesuai spesifikasi. “Semoga hingga selesai nanti, proses pembangunan bisa berjalan dengan lancar,” imbuh kasek yang menjabat sejak 2008 itu. Menurut Soewardi, dengan bantuan dari pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan Situbondo ini, dapat bermanfaat, khususnya kepada wali murid, siswa, dan dewan guru. Sehingga berkat bantuan ini wali murid tidak terbebani dengan iuran-iuran terkait pembangunan ruang kelas baru ini. “Dengan adanya tiga ruang kelas baru ini, diharapkan proses belajar mengajar akan lebih efektif. Untuk itu kami berharap kepada wali murid dan siswa agar dapat mengawasi dan memelihara bangunan sekolah ini dengan baik. Sehingga akan lebih terawat,” tandas Soewardi. Pihaknya juga berharap kepada Pemerintah Daerah khusus Dinas Pendidikan, agar memberikan bantuan lagi untuk SDN 1 Sumberkolak. Terutama menyangkut sarana dan prasarana yang belum ada. “Di antaranya laboratorium, gedung perpustakaan beserta sarananya serta kebutuhan lain seperti pagar tembok,” harap Soewardi. Sementara itu, sejak dipimpin Soewardi pada 2008 lalu, dari tahun ke tahun, siswa SDN 1 Sumberkolak terus bertambah. “Sekolah ini juga mengalami perkembangan pesat di bidang prestasi akademik maupun non akademik. Salah satunya adalah juara 1 tingkat kecamatan gerak jalan putri.(adv/*/als)

PENDIDIKAN

NUR HARIRI/RaBa

BANGGA: Bupati Dadang (berdiri-tengah) sebelum melepas siswa yang akan mengikuti lomba karya ilmiyah se-Asean.

Lolos Kontes Karya Ilmiah Asean SITUBONDO – Empat pelajar menengah atas mampu mengharumkan Kota Santri. Dari empat siswa tersebut, satu orang berhasil meraih runner up lomba Bahasa Jerman tingkat Nasional. Tiga pelajar lainnya berprestasi di bidang karya tulis ilmiyah. Satu pelajar yang meraih juara II lomba Bahasa Jerman tingkat Nasional itu adalh Siti Fatmawati, siswi kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1(SMKN 1) Panji. “Dia itu juara dua lomba bahasa Jerman,” ujar Sandi Kurniawan, Pembina Siti Fatimah. Selain Fatimah, ada tiga pelajar Situbondo yang juga mampu bersaing hingga di kancah dunia dalam karyanya tulisnya. Ketiga pelajar tersebut adalah Maria Kristyani, Fatimatuz Zahra, serta Paesita Aliefas. Ketiganya merupakan siswa kelas II SMA Negeri 1 Situbondo. “Para pelajar itu bisa sukses karena beberapa hal, seperti adanya tenaga pendidik yang baik, serta dukungan dari lingkungan dan keinginan kuat dari siswa itu sendiri,” ujar Dwi Totok Irianto, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Situbondo. Ketiga siswa yang meraih juara nasional lewat karya tulisnya itu akan mewakili Indonesia Indonesia dalam lomba penelitian karya ilmiah antar pelajar se-Asean. “Jadi pada tanggal 12 September besok, kami sudah berangkat ke Jakarta,” ujar Susi Agustini, pembina ketiga siswa itu. Dalam perlombaan karya ilmiah se-Asean yang dihelat 15 September mendatang di Universitas Indonesis (UI) Jakarta, mereka akan mengangkat karya ilmiah dengan tema “Asean Youth As The Pioneer As To Bring Asean Nations Into Unity (Pemuda Asean sebagai pelopor untuk membawa Asean ke Negara Kesatuan).” Menurut Kepala Dispendik, H Fathurrahman, pihaknya sangat bangga atas prestasi yang diraih empat siswa tersebut. “Pendidikan di Situbondo sudah tidak seperti tahun-tahun lalu. Itu dibuktikan dengan adanya siswa-siswa yang berprestasi, serta dari guru didik yang profesional,” kata Fathur Baca Lolos...Hal 35

Majikan Pergi, Pembantu Tewas SITUBONDO - Pasangan suami istri (pasutri) Lukman Hakim, 45, dan Maharani, 42, dikejutkan dengan tewasnya pembantu rumah tangga (PRT) mereka yang bernama Satini, 50, di kamar belakang rumahnya di Jalan Anggrek, Kelurahan Patokan, Situbondo, kemarin malam (9/9). Insiden itu baru diketahui Lukman Hakim setelah dirinya tiba di rumahnya sekitar pukul 20.30 Minggu malam. Ceritanya, saat Lukman tiba di depan pintu gerbang, klakson mobilnya dibunyikan berulang-ulang. Namun, Satini tidak juga keluar rumah untuk membukakan pintu gerbang tersebut. “Saat itu kami mulai curiga. Lampu di rumah belum dinyalakan, dan pintu rumah juga tidak dikunci,” ujar Lukman Hakim. Lantaran Satini tidak kunjung keluar, Lukman dan keluarganya pun langsung masuk ke dalam rumah. Anak sang majikan langsung mencari Satini ke kamar belakang. Saat itu, anak Lukman yang masih berumur 6 tahun itu menemukan Satini di kamar belakang. Dia berusaha membangunkan. Namun, setelah ditepuk berulang-ulang, Satini tetap tidak bangun.“Saya terkejut setelah anak saya memberi tahu dan diminta saya melihatnya, ternyata dia sudah meninggal,” kata Maharani. Selang beberapa menit, kabar meninggalnya Satini itu mengundang perhatian warga sekitar. Mereka pun berdatangan untuk melihat mayat Satini. “Katanya sakit darah tinggi. Kemarin dia masih periksa. Setelah itu, dia tidak keluar lagi dari rumah itu,” tukas Nur Aini, salah seorang warga sekitar. Data yang berhasil dikumpulkan, saat itu Satini sedang sendiri di rumah mewah milik majikannya itu. Sejak tiga hari lalu, keluarga Lukman pergi ke Surabaya dan baru pulang Minggu malam (9/9). Dari hasil olah TKP, memang tidak

NUR HARIRI/RaBa

EVAKUASI: Mayat Satini dikeluarkan dari rumah majikannya di Jalan Anggrek, Situbondo, Minggu malam (9/9).

teridentifikasi adanya dugaan pembunuhan. Oleh karena itu, pihak kepolisian langsung membawanya ke RSUD Abdur Rahem, Situbondo, untuk dila-

kukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dokter untuk memastikan penyebab meninggalnya korban. Setelah olah

TKP, mayatnya langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum,” tegas Kapolres Situbondo, AKBP Erthel Stephan, di lokasi kejadian. (mg1/c1/als)

Pemerkosa Adik Ipar Ditangkap

EDY SUPRIYONO/RaBa

PERENCANAAN PARTISIPATIF: Bupati Dadang Wigiarto dalam pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan Kendit, Februari silam.

Kecamatan Dijatah Rp 70 Miliar 2013 Tiap Desa dapat Rp 400 – Rp 500 Juta SITUBONDO – Cukup banyaknya usulan-usulan masyarakat yang tak terakomodasi dalam pelaksanaan pembangunan selama ini membuat Pemkab Situbondo harus berpikir keras agar keadaan tersebut tidak terjadi lagi. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menerapkan program ‘Kuota Kecamatan’. Kuota Kecamatan adalah program yang dirancang khusus untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan pembangunan yang berdasarkan usulan masyarakat sejak dari desa. Program ini sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan perencanaan dan penganggaran partisipatif masyarakat. Sehingga, pembangunan yang dilakukan benar-benar sesuai usulan dan kebutuhan masyarakat. “Sehingga, sejak 2013 nanti tidak ada lagi desa yang tidak tersentuh kegiatan pemban-

gunan. Karena masing-masing desa sudah diberi kuota antara Rp 400 – Rp 500 juta yang alokasi anggarannya sudah jelas. Intinya dengan kuota kecamatan ini, tidak ada istilahnya desa yang tak terjangkau,” terang Bupati Dadang Wigiarto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dijelaskan, total anggaran yang disediakan untuk kuota kecamatan sebesar Rp 70 miliar. Itu diperuntukkan kepada 17 kecamatan untuk didistribusikan ke 136 desa. Penggunaannya dana di tiap desa meliputi tiga sektor. Yakni, 40 persen dana untuk pembangunan infrastruktur, 30 persen untuk kegiatan ekonomi, dan sisanya 30 persen lagi untuk kegiatan sosial budaya. Bupati menegaskan, pembagian kuota kecamatan sudah proporsional. Anggaran untuk masing-masing kecamatan harus terlebuh dahulu dibreakdown ke masing-masing desa. sehingga, jumlah nominal anggaran untuk satu

kecamatan degan kecamatan lainnya maupun satu desa dengan desa lannya berbeda. Itu tergantung dari beberapa indikator yang telah ditetapkan. “Indikator untuk menentukan besarnya kuota kecamatan itu antara lain luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, partisipasi masyarakat termasuk keaktifan membayar PBB, hingga jarak medan ke kantor kecamatan dan ke kantor pemkab,” terang Dadang. Hal lain yang juga menjadi kegelisahan Pemerintahan DadangRachmad adalah perbedaan pembangunan yang sangat mencolok antara wilayah kota dengan wilayah-wilayah lainnya di Kota Santri. Untuk menanggulangi keadaan itu, pemkab menerapkan second city (kota kedua). Dengan konsep second city, Bupati Dadang berinisiatif kian mendekatkan beberapa kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dipimpinnya ke tengah-tengah masyarakat yang jauh dari perkotaan Baca Kecamatan...Hal 35

Situbondo Expo 2012

Genjot Pertumbuhan Ekonomi PELAKSANAAN Situbondo Expo 2012 yang digelar Oktober nanti akan menjadi sebuah even untuk membaca potensi lokal Kabupaten Situbondo. Pada tahun 2011 hingga 2012 ini, pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Situbondo meningkat dari 5,75 menjadi 6,33 persen. Peningkatan yang cukup signifikan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Situbondo Expo 2012 merupakan sebuah rangkaian dalam pelaksanaan Harjakasi ke-40. Menurut Suradji, ketua panitia Harjakasi ke-40, dengan semangat Harjakasi, melalui pameran ini sebaiknya dapat diambil manfaat oleh para pengusaha lokal di Situbondo, untuk bisa mempromosikan produknya. “Meningkatnya ni-

YUSROH/RaBa

Harry MA

lai perekonomian di Situbondo pada tahun 2012 ini adalah momentum untuk menggairahkan perdagangan Kota Santri,” ungkap Suradji. Lebih jauh Suradji menambahkan, lewat pameran tersebut, dapat digunakan sebagai test case untuk mengukur tingkat daya beli, perkembangan perekonomian secara lebih spesifik, terutama di sektor perdagan-

gan. “Diharapkan adanya output yang signifikan. Terutama dalam pembacaan sektor mana yang lebih bisa dikembangkan nantinya,” terangnya. Pada tataran konsep pameran, Situbondo Expo 2012 ini adalah pameran bertingkat nasional. Harry MA, dari Liwa Pratama Event Organizer mengatakan, pameran ini bukanlah pasar malam. Ataupun pameran yang sudah umum ada sebelumnya. “Namun Situbondo Expo 2012 ini adalah pameran bertaraf nasional. Bahkan, nantinya panitia secara khusus menyiapkan tenda hanggar untuk stan yang disediakan. Tenda ini adalah tenda ukuran besar yang siap dipakai pengusaha dalam memamerkan produk nantinya,” pungkas Harry MA. (adv/als)

PANARUKAN - Suryadi, 27, warga Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, akhirnya ditangkap polisi setelah dilaporkan memerkosa Bunga, 13, (nama samaran) di Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Terungkapnya kasus pemerkosaan yang dilakukan pelaku terhadap Bunga bermula dari pengakuan korban kepada orang tuanya. Sebab, setiap korban hendak buang air kecil, korban selalu terlihat menahan rasa sakit. Lantaran itulah, orang tua korban, Sadin, 50, penasaran dan menanyakan hal tersebut kepada putrinya. Bak disambar geledek, Bunga mengaku bahwa dirinya telah diperkosa Suryadi yang tak lain adalah mantan kakak iparnya. Sebelum bercerai beberapa bulan lalu, Suryadi adalah suami kakak Bunga. Mendengar pengakuan putrinya, Sadin langsung melapor ke SPK Pol-

res Situbondo. “Saya melapor ke sini setelah anak saya mengaku bahwa dirinya diperkosa, Pak. Saya berharap petugas kepolisian Polres Situbondo memberikan hukuman yang setimpal terhadap mantan mantu saya tersebut,” ujar Sadin beberapa waktu lalu. Atas laporan tersebut, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap terlapor dan berhasil menangkapnya Minggu malam (9/9). “Pelaku sudah kita tangkap tadi malam (9/9) setelah kami menerima laporan. Berdasar pengakuan pelaku, katanya mau sama mau. Tetapi, kami sulit percaya karena korban mengalami trauma,” kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto, kepada wartawan kemarin (10/9). At a s p e r b u at a n n ya t e rsebut, Su r yadi terancam Pasal 81 dan 82 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang UU Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara. (mg1/c1/als)

Larang Pemerintah Bantu Pembuatan Kartanu SITUB OND O - Program pembuatan kartu tanda NU (Kartanu) mengundang perhatian kiai karismatis, KHR Mohammad Kholil As’ad. Pengasuh pesantren Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, itu melarang bantuan dari pemerintah dalam menyukseskan kegiatan yang dilaksanakan PCNU Kabupaten Situbondo tersebut. Pernyataan Kiai Kholil itu disampaikan saat halalbihalal PCNU di Pesantren Wali Songo yang dihadiri Bupati Dadang Wigiarto dan Wabup Rachmad serta KH Zaki Abdullah selaku Pj Rois dan seluruh pengurus dari tingkat cabang, MWC, dan Ranting NU. “Kiai Kholil ingin biaya pembuatan Kartanu yang hanya Rp 8.000 per orang itu dibayar langsung oleh warga NU. Kiai yakin biaya itu tidak berat,” terang Hamid Jauharul Fardli, bendahara umum PCNU, didampingi KH. Fauzan Marsuwi, ketua PCNU Situbondo, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kata dia, Rp 8 ribu per anggota itu diminta agar sebagai nyabis atau sowan kepada pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari. Harapannya, sebagai ungkapan terima kasih atas berdirinya Nahdlatul Ulama yang

DOK.RaBa

Kiai Kholil

telah menuntun masyarakat ke jalan yang lurus. Aktivitas tersebut diharapkan akan mendapatkan barokah para ulama besar dan ulama-ulama pendiri NU lainnya. Sehingga, keberkahan terus mengalir kepada warga NU. Menurut Hamid, keberatan Kiai Kholil terhadap adanya cawe-cawe pemerintah terhadap kesuksesan pembuatan Kartanu itu karena sebelumnya sempat ada usul agar pembuatan Kartanu ter-cover dalam APBDes. Sehingga, tidak memberatkan warga masyarakat miskin. “Namun, usul itu ditolak keras oleh Kiai Kholil, beliau ingin kegiatan ini mandiri dilakukan oleh warga NU,” tegas Hamid.(pri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.