RABU 11 SEPTEMBER
25
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
Karyawan Ditodong, Rp 20 Juta Amblas Perampokan di Siang Bolong Perampok masuk ke KSP Artha Bintang Mandiri pukul 12.00
Perampokan di KSP Artha Bintang Mandiri Muncar MUNCAR - Aksi perampokan kembali terjadi di Banyuwangi Selatan. Kali ini penjahat beraksi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Bintang Mandiri, tepatnya di dekat perempatan lampu merah
1 2 Perampok langsung mengeluarkan celurit dan pisau panjang yang disimpan di dalam tas.
Dusun Kra jan, Desa Ke dungrejo, Kecamatan Muncar. Yang menarik, pelaku aksi perampokan di siang bolong tersebut hanya seorang diri. Meski begitu, perampok tersebut berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 20 juta. Selain itu, penjahat tunggal tersebut berhasil merampas perhiasan emas berupa gelang seberat 13 gram dan BlackBerry merek Curve 9300 warna putih.
Hanya ada dua karyawan KSP yang sedang berada di lokasi kejadian. Mereka adalah Rivatul Husniah, 25, warga Desa Ringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo, dan Puji Astutik, 24, yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Dua teman mereka kebetulan sedang keluar untuk membeli makanan. Perampok tersebut mengancam dua karyawan perempuan itu menggunakan senjata tajam (sajam) berupa celurit dan pisau panjang. Agar korban tidak berkutik, perampok yang menggunakan helm itu mengikat kedua korban menggunakan lakban warna hitam n Baca Karyawan...Hal 35
5 3 Sambil mengancam, perampok mengikat kedua korban dengan menggunakan lakban warna hitam.
Perampok 4 mengambil uang tunai Rp 20 juta yang disimpan dalam laci, ponsel, dan melucuti gelang seberat 13 gram
Korban kabur dengan menggunakan sepeda motor bebek.
KROSCEK: Kompol Ary Murtini mengorek keterangan dua karyawati KSP ABM Muncar kemarin. FOTO-GRAFIS: ALI NURFATONI-ZAKARIA/RaBa
JEBENG-THULIK
Seratus Pos Jabatan di Pemkab Kosong BANYUWANGI - Dua tahun berturut-turut, Pemkab Banyuwangi mendapat kebijakan moratorium pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Padahal, di sisi lain, pegawai negeri sipil (PNS) yang pensiun terus terjadi setiap tahun. Akibatnya, kini sejumlah pos jabatan di lingkungan Pemkab Banyuwangi tak terisi. Bupati Abdullah Azwar Anas mengakui
GALIH COKRO/RaBa
INTELEKTUAL: Suasana tes wawancara peserta Jebeng-Thulik di pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin.
Peserta Ujian Debat BANYUWANGI - Proses seleksi calon peserta Pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi 2013 mencapai tahap paling menentukan. Dari 205 calon peserta pemilihan duta wisata Bumi Blambangan yang telah mengikuti seleksi tahap pertama Senin lalu (9/9), hanya 25 jebeng dan 25 thulik yang terpilih. Nah, 25 pasang calon peserta perempuan dan laki-laki yang lolos seleksi tahap pertama itu langsung mengikuti seleksi tahap dua kemarin (10/9) n Baca Peserta...Hal 35
Kari Gedigu Adik Ipar Dianggap Istri Siri oh... teganya... NAGUD (nama teganya... samaran), 40, beteganya... nar-benar membuat mertua dan keluarganya ke cewa berat. Betapa tidak, lelaki asal Dusun Won o s u k o, D e s a Te lemung, Kec a mat a n Ka l i puro, Ba nyuwangi, itu diam-diam menyem bunyikan Sa ritem (nama samaran), 18, dengan cara di sewakan tempat kos khusus. Mertua dan keluarganya marah besar karena Saritem adalah adik ipar Nagud. Saritem merupakan adik kandung Sarijem (nama samaran juga) yang tak lain adalah istri Nagud. Saritem disembunyikan di tempat kos itu tujuh bulan lamanya. Selama itu pula, keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri n Baca Adik...Hal 35
Pemkab Banyuwangi mendapat kebijakan moratorium pengangkatan PNS sebanyak dua kali. Akibatnya, saat ini lebih dari 90 jabatan di lingkungan pemerintahan yang dia pimpin tersebut kosong. Bahkan, menurut Anas, saat ini jumlah pos jabatan yang terancam kosong mencapai 110 unit. “Kita harus mengambil solusi lain agar pekerjaan tetap bisa di-handle,” ujarnya
saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi Senin (9/9) lalu. Bupati Anas menambahkan, pihaknya mengatasi kekosongan jabatan dengan cara menerapkan sistem teknologi informasi (information technology/IT). Dengan demikian, pelayanan publik tidak terganggu n
Kekosongan jabatan itu kita atasi dengan sistem IT, sehingga pelayanan publik tidak terganggu.” ABDULLAH AZWAR ANAS Bupati Banyuwangi
Baca Seratus...Hal 35
Pemekaran Layak dari Sisi Anggaran BANYUWANGI - Keputusan komisi 1 DPRD yang menyetujui adanya pemekaran Kabupaten Banyuwangi dinilai pakar tata negara Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Dr. Didik Suharyanto MH, sebagai bentuk terobosan yang cukup berani. Apalagi, isu pemekaran Bumi Blambangan itu sudah lama bergulir di masyarakat. “Soal pemekaran Kabupaten Banyuwangi sebenarnya sudah bukan hal baru. Kalau DPRD memang serius, itu cukup bagus,” cetus Didik saat ditemui di rumahnya kemarin (10/9). Didik menyebut, bila dilihat dari wilayah yang cu kup luas dengan penduduk yang hampir mencapai dua juta jiwa, Kabupaten Banyuwangi memang su dah layak dimekarkan. “Asal ini (pemekaran) be nar-benar untuk kepentingan rakyat, bukan se kadar bagibagi kekuasaan para e l i t e ,” j e l a s Pembantu Dekan 1 Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi itu. Meski demikian, Didik mengingatkan agar pe mekaran wilayah itu diper timbangkan dengan matang. Di antara yang ha rus dipertimbangkan, APBD Ba nyuwangi sebesar Rp 2,09 triliun apa sudah cukup bila harus
dibagi dua. “APBD sangat penting di jadikan per timbangan. Bila dianggap cukup, ya tidak masalah,” ujarnya n Baca Pemekaran...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
BUKAN SENG: Patung Pejuang di Simpang Lima, Banyuwangi, ditutup papan berlapis banner warna-warni.
Ditutup Warna-warni selama Renovasi
Dr. Didik Suharyanto GALIH COKRO/RaBa
BANYUWANGI- Tugu patung pahlawan kemerdekaan yang berdiri di Simpang Lima, Banyuwangi, mulai tahun ini di renovasi secara bertahap. Tugu patung pejuang tersebut akan dikembalikan ke bentuk aslinya sejak dibangun puluhan tahun silam. Yang menarik, proyek renovasi tersebut masih memperhatikan faktor keindahan kota. Lihat saja, penutup lokasi proyek yang biasanya hanya terbuat dari seng, kini tampak beda. Penggarap proyek me nu tup lokasi renovasi itu menggunakan papan berlapis banner warna-warni berisi gambar sketsa
taman kota. Rencananya, patung pahlawan itu akan dibuat lebih ramping dibanding saat ini. Bangunan penyangga dua patung itu akan dibuat lebih sederhana dan lebih ramping agar lebih indah dilihat. “Patung pahlawan itu akan dikembalikan ke bentuk aslinya guna mendukung program Banyuwangi bersih dan hijau,” jelas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan, kemarin (10/9). Sejak dibangun beberapa tahun silam, patung itu sudah beberapa kali mengalami perubahan n Baca Ditutup...Hal 35
Sisi Lain Agus Dodi Setiawan, Pelaku Curanmor Muncar
Cegah Pacar Bunuh Diri, Embat Motor Teman Agus Dodi Setiawan, 23, rela bertindak apa saja demi sang kekasih. Pemuda tersebut mampu mencegah sang pacar bunuh diri. Sayang, dia harus berurusan dengan polisi lantaran mencuri motor milik teman sendiri. ALI NURFATONI, Muncar KESETIAAN yang ditunjukkan Agus Dodi Setiawan kepada sang pacar tak diragukan. Pemuda asal Lingkungan Tirtopuro, Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi, itu rela berkorban apa saja demi sang kekasih. Dia juga bertindak heroik demi
mencegah sang pacar bunuh diri. Rencana bunuh diri itu muncul saat kedua sejoli tersebut terlibat pertengkaran. Mereka berdua bertengkar melalui sambungan telepon. Perbedaan pandangan menyebabkan sang pacar merasa frustrasi. Konon, sang pacar belum sepenuhnya percaya bahwa Agus benar-benar mencintainya. Sebagai bukti cinta, sang pacar, Saritem (na ma samaran), hendak bunuh diri. Tentu saja, Agus yang benarbenar mencintai Saritem menjadi kalang kabut. Aksi heroik berlangsung pada Minggu malam lalu (8/9). Saat itu, Agus mendatangi kediaman Saritem dalam usaha mencegah aksi bunuh diri tersebut. Kedatangan Agus tersebut rupanya membuat hati sang
pacar luluh. Akhirnya, sang pacar mengurungkan tindakan konyolnya. Tetapi, kerja keras Agus ter sebut rupanya kontras dengan kepribadian sehari-harinya. Betapa ti dak, pemuda yang setiap hari menjadi pekerja bangunan tersebut justru bertindak jahat kepada teman sen diri. Bayangkan, Agus nekat me ncuri motor teman karibnya, yaitu Endra Yanuar Hadi, 20, yang tinggal di Dusun Curah Pacul, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar. Aksi jahat Agus tersebut dilakukan sebelum dia menemui sang pacar. Pada saat itu, Agus kebetulan berada di rumah teman karibnya. Sebagai seorang teman, Endra sangat memahami kondisi Agus, demikian pula sebaliknya n
DITAHAN: Agus Dodi Setiawan di Mapolsek Muncar.
Protes pilkades, cakades surati bupati Salah satu calon pemenang… lomba menulis surat untuk bupati
Seratus pos jabatan pemkab kosong Yang penting layanan jalan terus
Baca Cegah...Hal 35
ALI NURFATONI/RaBa
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
Rabu 11 September 2013
Garuda Diproyeksi Terbang Lebih Pagi
CERMIN DIRI Pilkades dan Harapan Masyarakat Desa TIDAK bisa dimungkiri, mayoritas masyarakat apatis terhadap pesta demokrasi di negeri ini. Mereka seolah tak peduli ketika mendengar kata pemilihan umum, pilgub, pilbup, dan seterusnya. Alasannya nyaris sama: banyak janji tapi nol realisasi. Demokrasi di negeri ini yang disimbolkan dengan pemilu justru membuat banyak orang menjadi apatis. Setiap kali datang pemilihan presiden dan kepala daerah, setiap itu pula janji-janji manis terulang. Tetapi, akhirnya setiap kali pula rakyat dibuat kecewa. Pemilu dan pilkada hanya melahirkan pemimpin-pemimpin dan wakil rakyat yang ingkar dan menghianati amanah. Jangankan berjuang demi kesejahteraan rakyat, para legislator yang duduk di DPR maupun DPRD dan pejabat lain justru terlibat perilaku koruptif. Tak heran, jika semakin banyak masyarakat yang mulai menarik partisipasinya dalam setiap pemilihan umum, baik di tingkat nasional hingga daerah. Dari tahun ke tahun, tempat-tempat pemungutan suara semakin sepi dari pemilih. Rakyat mulai beranggapan pemilu bukan lagi pesta demokrasi untuk mereka, melainkan hanya pesta sekelompok kecil orang yang memperalat rakyat. Masyarakat mulai berhenti berharap. Satu-satunya pesta demokrasi yang masih mendapat sambutan hangat dari masyarakat adalah pemilihan kepala desa. Saat ini, pemilihan kepala desa mulai menapaki sejarah baru, yakni digelar secara bersamaan. Di Banyuwangi, sebanyak 95 desa telah melaksanakan pilkades yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yang digelar 4 September diikuti 41 desa. Tahap kedua, yakni pada 5 September, diikuti 54 desa. Sementara itu, di Situbondo hari ini (11/9) akan digelar pilkades serentak di 45 desa. Besoknya (12/9), 44 desa juga siap menggelar pemilihan petinggi (sebutan kades untuk Situbondo). Ada fenomena menarik dari setiap pelaksanaan pilkades yang telah usai, yakni berjubelnya masyarakat datang ke TPS. Hampir semua masyarakat desa berbondongbondong menyalurkan hak suaranya. Bahkan, warga yang tidak mendapat undangan memilih, seperti warga Sumberanyar, Banyuputih, Situbondo, protes ke kantor desa agar dapat undangan. Bandingkan dengan Pilgub Jatim yang baru berlalu. Masuk atau tidak masuk dalam DPT (daftar pemilih tetap), masyarakat banyak yang tidak peduli. Dari sekitar 30 juta pemilih di Jatim, sekitar 12 juta memilih golput (golongan putih). Tak hanya saat mencoblos, masyarakat desa juga begitu antusias saat tahap penghitungan suara. Saat nama calon kades tertentu disebutkan, tepuk tangan riuh terdengar. Selanjutnya, saat nama calon lain disebut, giliran pendukung calon tersebut bertepuk tangan. Tak kalah menariknya, tatkala pesta demokrasi itu melahirkan pemenang, pihak yang menang itu meneriakkan kegembiraan; ada yang lompat, ada juga yang berpelukan, bahkan mencukur plontos rambutnya. Wajah-wajah antusias dalam meluapkan kebahagiaan tergambar dengan jelas dalam pesta demokrasi masyarakat desa. Itu sungguh luar biasa. Sebab, ekspresi masyarakat semacam itu sulit kita jumpai saat pemilihan presiden, pileg, pilbup, dan pilgub. Kepala desa ternyata masih memberi harapan bagi masyarakat desa. Di tengah apatisme kepada wakil rakyat dan para pemimpin daerah, bilik suara pemilihan kepala kampung belum ditinggalkan. Harapan mereka kepada pemimpin desa belum mati. Di desa, demokrasi masih bisa dirayakan sebagai pesta; sederhana tapi penuh asa. (*)
TAMU KITA
GALIH COKRO/RaBa
SIDANG: Terdakwa kasus ilegal logging Yunus dkk di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
Yunus Nyatakan Siap Digantung BANYUWANGI - Sidang lanjutan kasus illegal logging dengan terdakwa M.Yunus Wahyudi bersama enam terdakwa lain menjadi ajang pelampiasan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (10/9). Dalam sidang itu, para terdakwa menyampaikan segala kekecewaan kepada aparat kepolisian yang telah menangkap mereka pada 21 Februari 2013 silam. Dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan empat saksi dari kepolisian. Mereka merupakan aparat yang bertugas menangkap para terdakwa. Empat saksi yang dihadirkan itu adalah Rio Sandi Sujono, Aan Tribudi, Budi Susilo (ketiganya anggota Polres Banyuwangi), dan AKP Sudarsono sebagai Kapolsek Kalipuro. Dari empat saksi itu, Rio, Aan, dan Budi, sempat lupa dengan waktu dan hasil pemeriksaan dirinya. Saat memberikan keterangan, ternyata banyak yang beda dengan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). “Saudara bilang diperiksa siang hari, dalam berkas BAP mengaku diperiksa malam hari,” cetus terdakwa Yunus Wahyudi saat
menanggapi kesaksian Aan Tribudi. Yunus juga sempat menyindir kesaksian Rio Sandi Sujono. Dalam keterangan di persidangan, anggota polres itu mengaku tidak mengenal Kepala RPH Selogiri, BKPH Ketapang KPH Perhutani Banyuwangi Utara, Muhasim. “Di sini bilang tidak kenal Muhasim, dalam BAP tertulis kenal. Ini aneh sekali,” kata Yunus. Dalam persidangan, Yunus mengaku keterangan para saksi tidak benar dan aneh. Dengan nada sinis, terdakwa yang tercatat sebagai warga Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, itu menduga, keterangan para saksi itu hanya copy paste. “ Keterangan tujuh saksi dari kepolisian sama semua, jelas ini copy paste,” kecamnya. Kemarahan Yunus memuncak saat AKP Sudarsono menyampaikan keterangannya di depan majelis hakim. Meski memuji keterangan saksi, Yunus kecewa karena pertanyaan hakim anggota, Imam Santoso SH, dianggap hendak memojokkan dirinya. “Tujuh orang ini statusnya sama. saya bukan otak intelektualnya,” kata Yunus dengan suara tinggi n Baca Yunus...Hal 35
BANYUWANGI - Meski izin plotting time dari Bandara Juanda, Surabaya, belum clear, tapi PT, Garuda Indonesia sudah merencanakan terbang pagi dari Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Saat ini, PT. Garuda Indonesia sedang berjuang keras mendapatkan izin plotting time pagi sebelum jam 08.00. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi, Suprayogi mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan PT. Garuda Indonesia. Salah satu yang dibicarakan adalah terkait jam terbang pesawat Garuda dari Bandara Blimbingsari. Pihak Garuda Indonesia sudah menjadwal flight sekitar pukul 06.00 dari Bandara Ngurah Rai, Bali. Sebelum pukul 07.00, pesawat ditargetkan sudah landing di Bandara Blimbingsari. Menurut Suprayogi, pesawat Garuda ditargetkan take off dari Bandara Blimbingsari sebelum pukul 07.00. Sehingga, sebelum pukul 08.00, pesawat sudah landing di Bandara Juanda, Surabaya. “Pesawat Garuda diproyeksikan melayani penumpang yang beraktivitas sebelum jam 09.00,” kata Suprayogi. Jika pesawat sudah landing sebelum pukul 08.00, jelas Suprayogi, maka para penumpang pada pukul 09.00 bisa melakukan aktivitas. Selama ini, transportasi udara dari Blimbingsari hanya dilayani pesawat Wings Air. Pesawat ATR milik Wings Air tersebut take off dari Bandara Blimbingsari sekitar pukul 10.45, sehingga landing di Bandara Juanda, Surabaya, sekitar pukul 11.00 lebih. Sementara
Pesawat Garuda diproyeksikan melayani penumpang yang beraktivitas sebelum jam 09.00. Masyarakat memang membutuhkan penerbangan pagi, agar bisa beraktivitas lebih pagi di Surabaya atau Jakarta. SUPRAYOGI Kepala Dishubkominfo Banyuwangi,
itu, pagi pesawat baru take off dari Surabaya sekitar pukul 09.30. “Masyarakat memang membutuhkan penerbangan pagi agar bisa beraktivitas lebih pagi di Surabaya atau Jakarta,” ungkap Suprayogi. Kebutuhan warga itu, kata Suprayogi, sedang diperjuangkan PT. Garuda Indonesia. Harapannya, mudah-mudah perjuangan keras PT. Garuda Indonesia itu berbuah hasil dan mendapat plotting time di Bandara Juanda, Surabaya, pagi hari. Terkait harga tiket, Suprayogi mengaku belum mengetahui. Selama ini pihak Garuda belum menyampaikan harga tiket yang akan diberlakukan untuk rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi. “Itu kewenangan pihak Garuda Indonesia,” tambah Suprayogi. (afi/c1/bay)
GALIH COKRO/RaBa
Dikunjungi Pengurus Partai Demokrat DAPUR redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi kedatangan tamu spesial sore kemarin (10/9). Tamu tersebut adalah pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC PD) Banyuwangi. Selain untuk mempererat tali silaturahmi, rombongan polisi yang dipimpin Michael Edy Hariyanto tersebut juga berdiskusi tentang bermacam upaya memajukan masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. (c1/bay)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
27
Rabu 11 September 2013
Kubu Nurweni Surati Bupati
Antrean Kendaraan Mengular Satu Kilometer GENTENG - Perbaikan jalan provinsi di jalan raya Desa Setail, Kecamatan Genteng, siang hari kemarin mengakibatkan arus lalu lintas di jalur tersebut terganggu. Selama perbaikan berlangsung, jalan yang bisa digunakan atau dilewati kendaraan hanya separo. Parahnya, kemarin siang arus lalu lintas di lokasi sangat padat.
Apalagi, di saat bersamaan bertepatan dengan jam pulang sekolah, sehingga banyak siswa yang melintas. Para pengemudi kendaraan rata-rata harus antre menunggu giliran melintas sampai 20 menit lebih. Petugas Pos Lantas Genteng sebenarnya sudah berusaha mengalihkan kendaraan besar dari arah barat yang hendak menuju Banyuwangi
melalui jalur Dusun Jalen, Desa Setail. Namun, karena kondisi lalu lintas memang sedang padat, antrean tetap tak terhindarkan. “Semua kendaraan besar dari barat sudah kita alihkan. Lantaran memang sedang ramai, jalannya sedang diperbaiki, tetap macet,” kata Kanitlantas Polsek Genteng Ipda Sumono. (azi/c1/aif)
Protes Hasil Pilkades Kumendung, Muncar MUNCAR - Polemik pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, masih terus berlanjut. Kubu Nurweni, calon kepala desa (cakades) yang tidak puas dengan hasil pesta demokrasi tersebut, mengirim surat pengaduan kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Ada beberapa hal penting yang disampaikan kepada Bupati Anas terkait pilkades tersebut, antara lain pilkades yang dilaksanakan 4 September itu tidak demokratis. Hasil pilkades dianggap cacat hukum. ‘’Banyak kecurangan dalam pilkades,” cetus Heri Purwanto, tim sukses Nurweni saat ditemui di kediaman Nurweni di Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin. Dia membeberkan, dalam pilkades tersebut memang banyak kejanggalan. Ada surat panggilan untuk mencoblos yang justru dikembalikan lagi. ‘’Ini buktinya, ada 1.011 surat panggilan yang dikembalikan, padahal orangnya ada,” imbuhnya. Seharusnya, surat panggilan tersebut tidak perlu dikembalikan. Jika memang tidak me-
ABDUL AZIZ/RaBa
IMBAS PERBAIKAN JALAN: Antrean kendaraan di sepanjang jalan raya Jember, Desa Setail, Kecamatan Genteng.
ALI NURFATONI/RaBa
KUMPULKAN BUKTI: Heri Purwanto (tengah) membeberkan kecurangan dalam pilkades di Desa Kumendung, Muncar, kemarin.
milih, surat panggilan tidak perlu dikembalikan. “Nah, yang nggak ada orangnya malah bisa mencoblos. Adik saya, misalnya, dia di Kalimantan tapi kok bisa mencoblos. Ini buktinya,” beber Heri sambil menunjukkan soft copy lampiran DPT. Kejanggalan lain, tidak ada tata tertib dalam pilkades tersebut. Tentu saja, hal tersebut membuat pilkades semakin tidak jelas. ‘’Tidak ada tatib yang disetujui kedua calon. Sampai sekarang pun kami dan saksi belum tanda tangan,’’ tegasnya. Berdasar temuan itu, pihak Nurweni mengajukan beberapa tuntutan, antara lain menolak hasil pilkades karena banyak kejanggalan dan mendesak BPD
membubarkan panitia. ‘’BPD harus membentuk panitia lagi dan menggelar pilkades ulang,” desaknya. Sementara itu, kubu Nurweni juga mengirimkan surat ke beberapa pihak, antara lain BPD, panitia pilkades, camat Muncar, dan DPRD Banyuwangi. “Hari ini surat pernyataan sikap dan tuntutan ini kami kirim,” tambahnya. Camat Muncar, A. Khalid Askandar mengungkapkan, secara umum pilkades di Kecamatan Muncar berjalan sukses. Bahkan, pihaknya sudah bersilaturahmi kepada semua calon, baik yang kalah maupun yang menang. “Memang satu calon yang belum legawa,” tuturnya n Baca Kubu...Hal 35
Ngaku Bujang, Duda Setubuhi Pelajar SMP MUNCAR - Mengaku bujang, Heru Setiawan, 30, berhasil memperdayai siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Muncar. Pria asal Tambak Dalam Utama 4, Kelurahan/Asemrowo, Surabaya, itu berhasil menyetubuhi anak di bawah umur tersebut. Korban sebut saja bernama Saritem (nama samaran), 14, tinggal di Dusun Tratas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Pelajar kelas VIII itu harus menanggung aib gara-gara disetubuhi pria yang baru dia kenal. Kasus itu bermula saat Saritem pergi dari rumah tanpa pamit sebelum Lebaran lalu. Korban nekat kabur dari rumah lantaran frustasi diputus pacar. Dia pergi seorang diri ke Surabaya tanpa tujuan jelas. Setiba di Terminal Bungurasih, korban bertemu Heru Setiawan. Keduanya pun berkenalan. Kepada korban, Heru mengaku masih bujang. Usai berkenalan, Heru mengajak kor-
ban ke rumahnya. Setelah beberapa hari tinggal di Surabaya, Heru mengantar pulang Saritem ke rumahnya. Setiba di rumah, Heru berjanji akan menikahi korban. Sebab, Heru sudah menyetubuhi korban. Akhirnya, keduanya menikah secara siri. Setelah menikah siri, mereka berdua tinggal di rumah Saritem. Orang tua Saritem pun meminta agar Heru menikahi Saritem secara resmi. Berhubung usia Saritem masih di bawah umur, pihak pengadilan agama meminta surat dispensasi kepada orang tua yang bersangkutan. Begitu juga, pihak pengadilan meminta dokumen tentang calon mempelai pria, yaitu Heru. Dari situlah identitas asli Heru terbongkar. Bagaimana tidak, Heru yang awalnya mengaku bujang ternyata sudah pernah menikah dengan status cerai. ‘’Tersangka mengaku bujang, tapi dokumennya duda,” ungkap Kapolsek Muncar, Kompol
KENA GETAHNYA: Tersangka Heru Setiawan ditahan di Mapolsek Muncar kemarin. ALI NURFATONI/RaBa
Ary Murtini, kemarin. Karena itu, pihaknya langsung melakukan penangkapan. Berdasar bukti kuat, akhirnya pelaku dicokok di kediamannya di Surabaya. ‘’Kita tangkap kemarin, sampai sekarang masih kita tahan,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Keterangan korban dan tersangka klop, misalnya keduanya bertemu di Terminal Bungurasih secara kebetulan. ‘’Memang,
katanya kenal lewat Facebook. Tapi, keterangan mereka kenal secara kebetulan,” tandasnya. Dalam proses penyidikan terkuak bahwa pelaku sudah beberapa kali menyetubuhi korban di Dusun Tratas. Bahkan, hubungan intim tersebut sudah tidak bisa dihitung dengan jari. “Perbuatan asusila itu terjadi pada tanggal 8 Agustus lalu,” sebut kapolsek. (ton/c1/aif)
24 Tim PKK Ikut Lomba Cipta Menu Makanan Bergizi Bisa Mengangkat Citra Makanan Khas Daerah BANYUWANGI – Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Banyuwangi menggelar lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Acara kuliner ini berlansgung di Gedung Wanitia Paramitha Kencana kemarin (10/9). Lomba cipta menu itu berbasis makanan khas daerah dan berbahan dasar khas Banyuwangi. Kegiatan lomba itu diikuti 24 tim anggota penggerak PKK dari 24 kecamatan. Acara ini dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas; Sekkab Slamet Kariyono; Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas; Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Ny. Minuk Widyatmoko, serta Ketua Dharma Wanita Ny. Susi Slamet Kariyono. Pada lomba cipta menu sebagai pengganti makanan nonberas dan terigu serta memodifikasi makanan khas Banyuwangi ini menampilkan bermacam-macam menu. Menu yang disajikan disesuaikan dengan komoditi daerah peserta. Kecamatan Purwoharjo menampilkan menu makan malam. Ada nasi tiwul, peyek daun beluntas dan ikan asin. Untuk lauknya ada cumi isi bunga pisang dan minumannya kopi float yang cantik dicampur dengan kremer yang menarik. Kecamatan Banyuwangi menyuguhkan menu talas panggang yang dibungkus daun ketela pohon untuk menu makan malamnya. Lauk pauknya kala gepuk (daging rendang
yang dikeringkan), sedangkan sayurnya ada semanggi Blambangan dan minumnya ada wedang panca warna yang terbuat dari jahe. Selain menampilkan menu makan malam, peserta juga menghidangkan menu makanan pagi. Menu saran yang ditampilkan meliputi nasi gadung, pecel ayam dan yougurt strawbary guava. Juri yang menilai lomba ini berasak dari SMK Sritanjung, tim penggerak PKK kabupaten dan Persatuan Ahli Gizi Banyuwangi. Dari 24 kecamatan yang menampilkan beragam menu, akhirnya terpilih Kecamatan Srono yang berhasil menjuarai lomba. Juara II Kecamatan Gambiran, dan Kecamatan Banyuwangi meraih juara III. Sedangkan Kecamatan Pesanggaran, Wongsorejo dan Kecamatan Glenmore masing-masing meraih juara harapan I, II dan III. “Lomba ini seyogyanya bisa ditindaklanjuti ke desa-desa. Karena potensi yang ada di Banyuwangi sangat luar biasa dan menu-menu seperti ini bisa disuguhkan kepada tamu yang tengah berkunjung ke Banyuwangi,” kata Sekkab Slamet Kariyono mewakili sambutan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Selain itu, lanjut Slamet, juara lomba cipta menu diharapkan juga menang di ajang lomba cipta menu tingkat provinsi yang akan digelar tidak lama lagi. “Mudah-mudahan ibu-ibu juga
Juara Lomba Cipta Menu Juara I : Kecamatan Srono
Juara II: Kecamatan Gambiran
Juara III: Kecamatan Banyuwangi
MAKANAN KHAS: Sekkab Slamet Karyono didaulat menyerahkan piala kepada juara II.
Juara Harapan I : Kecamatan Pesanggaran Juara Harapan II: Kecamatan Wongsorejo Juara Harapan III: Kecamatan Glenmore
berhasil membawa nama harum Banyuwangi di tingkat provinsi nanti,” harapnya. Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Ipuk Fiestiandany Azwar Anas mengatakan, lomba ini digelar agar masyarakat bisa berkreasi untuk menciptakan beragam menu pengganti karbohidrat bagi keluarganya, sehingga tidak tergantung pada beras dan terigu. “Apalagi jika ada keterbatasan lahan ibu-ibu bisa menciptakan menu pengganti nasi dengan kreasi yang beragam. Dan ini bisa menumbuh kembangkan ekonomi kreatif dan yang penting, memenuhi gizi, aman dan sehat,” ujar Ny. Dhani Azwar Anas. Selain itu, kata Dhani, membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka menu makanan B2SA untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah atau pekarangan. “Juga mengangkat citra makanan khas daerah agar dapat digemari dan mampu bersaing dengan makanan modern,” kata Dhani. Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Dewa Made Wicaksana MAP menambahkan, tujuan digelarnya lomba ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman). Juga mendorong masyarakat dalam meningkatkan kreativitas masyarakat dalam menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal dengan karbohidrat selain beras dan terigu. “Fokus ketahanan pangan ini sebenarnya, selain lomba menu juga ada percepatan, peningkatan diversikasi pangan. Yang dalam hal ini dipicu menurunnya kosumsi beras saat ini 1,5 persen per tahun,” terang Made. Dia menambahkan, konsumsi beras tingkat nasional 95,50 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan Jawa Timur, 91,60 kilogram per kapita per tahun. Dalam acara lomba cipta menu kemarin Bupati Anas didampingi Ny. Ipuk Fiestiandany juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu. Usai santunan dilanuutkan penyerahan piala dan uang pembinaan kepada para peraih juara cipta menu 2013. (adv/aif)
FOTO-FOTO: HUMAS PEMKAB FOR RABA
KULINER: Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas didampingi istri kapolres mengapresiasi hasil masakan peserta dalam lomba cipta menu makanan bergizi.
BERBASIS DAYA LOKAL: Bupati Anas didampingi Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Dewa Made Wicaksana melihat aneka ragam menu maknan bergizi yang dilombakan.
28
Rabu 11 September 2013
Spider Takluk, YBB Berjaya
GALIH COKRO/RaBa
KALAH KELAS: Pemain Spider Banyuwangi saat berhadapan dengan CBB Jember di Gor Sahabat kemarin (10/9)
Pelaku Curanmor Nyonyor Dimassa
BANYUWANGI - Kejuaraan bola basket antar klub wilayah (kejurwil) Jawa Timur resmi dibuka kemarin (10/9). Ada delapan tim yang memastikan turun dalam kejuaraan yang dijadwalkan hingga 14 September di Gor Sahabat itu. Mereka inilah yang akan memperebutkan jatah satu tiket menuju babak final four. Persaingan menuju fase tersebut dibuka pertandingan antara tim putra Yunior Lumajang versus YBC Probolinggo. Dalam pertandingan yang disaksikan puluhan pasang mata tersebut, tim asal Probolinggo mampu tampil digdaya. dalam empat kuarter yang dimainkan mulai pukul 14.00 tersebut, YBC mampu tampil superior dengan kemenangan 37-05. Hasil itu membuat wakil asal Kota Probolinggo berpeluang melaju ke babak berikutnya. Setidaknya, kemenangan kedua mendatang akan mengamankan jatah tiket ke babak kedua. Sementara itu, wakil Banyuwangi, Spider, belum beruntung dalam memulai laga perdan-
anya kemarin. Turun dengan komposisi pemain terbaiknya, tim putri Spider harus mengakui keunggulan lawan. Dalam empat babak yang dimainkan kontra CBB Jember, Spider takluk 9-63. Di pembukaan perdana kejurwil kemarin, penyelenggara menggelar enam pertandingan untuk kategori putra dan putri. Di bagian putra ada putra Yunior Lumajang versus YBC Probolinggo, putri Spider Banyuwangi versus CBB Jember, putra Spider versus CBB jember, putra Sahabat versus Garuda, dan putri Duta Star Pasuruan versus Sahabat Banyuwangi. Namun, hingga berita ini ditulis, belum semua tim menyelesaikan pertandingan. Ketua penyelenggara Mulyoso menuturkan, pertandingan dilaksanakan mulai pukul 14.00 hingga 19.00. Semua pertandingan yang dilaksanakan di ajang ini penonton bisa menyaksikan tanpa dipungut biaya alias gratis. “Ini semata-mata demi pembinaan,” tuturnya. (nic/als)
Rektor Teguh Buka Opspek 800 Maba BANYUWANGI - Sebanyak 800 lebih mahasiswa baru (Maba) Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) menjalani masa Orientasi Masa Program Studi dan Pengenalan Kampus (Opspek) kemarin (10/9). Opspek yang direncanakan berlangsung hingga hari ini (11/9) itu dibuka langsung oleh Rektor Uniba, Drs H Teguh Sumarno, serta dihadiri Pembantu Rektor I, II, III, para dekan dan BEM Uniba. Ketua panitia Mahasiswa Baru, Prof DR. Miftahul PENGENALAN KAMPUS: Para mahasiswa baru Uniba pembelajaran di kampus Uniba kemarin (10/9). Arifin dalam sambutannya mengatakan, Opspek bertujuan melakukan penyesuaian dan pen- menjadi sarjana yang berkualitas,”kata profegenalan terhadap lingkungan perkuliahan sor bidang olahraga itu. Sementara itu, Rektor Uniba, Drs H Teguh bagi mahasiswa baru. Dalam kegiatan ini, tidak ada lagi istilah perpeloncoan atau aksi Sumarno memberikan semangat kepada balas dendam dari mahasiswa lama. Namun, mahasiswa baru. Menurut Teguh, proses senat mahasiswa lebih menitikberatkan ke- belajar mengajar di Uniba didukung dengan pada pengenalan lingkungan kampus dan dosen yang memiliki kapabilitas yang tidak kegiatan persahabatan. “Kalian mahasiswa perlu diragukan lagi. Peningkatan kualitas baru merupakan calon pemimpin masa dosen juga secara kontinu dilakukan Uniba. depan. Oleh karena itu, selamat datang di “Para mahasiswa baru juga dilatih peran Kampus Uniba, kami akan mendidik anak dan tanggung jawabnya sebagai agen of
SITUBONDO - Tiga pelaku kejahatan spesialis pencurian sepeda motor (curanmor), ketiban apes saat sedang menjalankan aksinya di Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Selasa (10/9) dini hari kemarin. Mereka menjadi bulan-bulanan warga yang marah besar saat aksinya ketahuan saat akan melakukan pencurian di salah satu rumah warga. Ketiganya adalah Rangga Saputra, 21, warga Banyuanyar, Probolinggo; Samin 25, warga Ranubedali, Kabupaten Lumajang, dan Heri Susanto alias Basuki 25, warga Kabupaten Pamekasan, Madura. Mereka sempat dilarikan ke Puskesmas Panarukan karena menderita sejumlah luka yang cukup parah. Setelah dirawat beberapa jam, mereka kemudian diamankan di jeruji Mapolsek Panarukan. “Ketiganya diduga kuat merupakan komplotan spesialis pencurian motor (Curanmor) antar kota di Jawa
Timur,” terang Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto kepada sejumlah wartawan. Kata dia, pihaknya masih terus mendalami keterangan ketiga pelaku. “Dua pelaku kita mintai keterangan di Polsek Panarukan, dan satu pria lagi diperiksa di Polres Situbondo,” kata mantan Kapolsek di Kabupaten Banyuwangi itu. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, Rangga, Samin dan Basuki menjalankan aksinya sekitar pukul 02.00. Rumah yang menjadi sasaran kali ini adalah milik H Samuki, 55, warga kampung Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Diantara pelaku konon sudah berhasil naik ke pagar rumah Samuki. Namun, saat itulah aksi mereka kepergok. Pemilik rumah awalnya sebenarnya hanya menegur. Namun, saat ditegur iulah para langsung kabur.
Kontan saja, keluarga H Samuki berteriak minta tolong warga. Dalam waktu yang tidak lama, warga Pesisir langsung mengejar para pelaku. Jalan di Dusun pesisir yang sempit membuat ketiganya tertangkap dan menjadi sasaran amuk massa warga. ” Ji k a t i d a k a d a petugas yang cepat datang ke lokasi kejadian, hampir bisa dipastikan para pelaku itu tewas dihakimi massa. Warga Pesisir marah dan geram karena warga akhir-akhir ini banyak kehilangan sepeda motor,” kata Aldi, salah satu warga. Selain berhasil mengamankan pelaku, Warga Pesisir, Panarukan juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti (BB) kejahatan. Diantaranya Linggis, Kunci T, tali rafia, serta dua ponsel. Ada juga sepeda motor Suzuki FU bernopol AA 6745 JN yang dikendarai tiga pelaku. (pri/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI • Villa Kalibaru •
BANYUWANGI
TOHA/RaBa
mendapat pengarahan tentang proses
social change melalui kegiatan analisis sosial sehingga para mahasiswa memiliki pola pikir dan pola perilaku yang lebih baik,” cetusnya. Sementara itu, para mahasiswa baru juga mendapat pengarahan dari Kapolres AKBP Nanang Masbudi. Dalam kesempatan itu, kapolres memberikan pemaparan tentang bahaya narkoba. “Sebagai generasi muda, mahasiswa harus menjauhi narkoba. Sebab sangat merugikan diri sendiri dan orang lain,” ungkap kapolres. (adv/als)
BANYUWANGI
SITUBONDO
• STNK •
• Kebun Gintangan •
• Tanah di Bbrapa Lokasi •
• Promo Daihatsu AYLA•
• L300 PU ‘10 •
• Grand Livina SV •
Hlg STNK P 3908 ZE, an. Saifulloh, Dsn Cungkingan, Desa Badean, Kabat
Jual kebun di Gintangan RGJ L 3,3 Ha harga Rp 30 rb/m pas (murah sekali siapa cepat dapat hub 081333678910
Sgr miliki Daihatsu AYLA mli 80 jt-an, All New Terios AirBag mli 170 jt. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
Jual L300 PU 2010 Colt Diesel FE71 Th 2008 4RD,TaftGT4X4th93ban33hub08123353223
Djl. G.LIvina SV”10" MT. Grey MTL. H.142,5 NG. tgn 1. Brg Istw. H. 087857628108
• Jl. Yos Sudarso •
Dijual rmh L.1485m2 dpn Bank R a n i Rgj; Tnh L.9600 m2; Kebalen L.23500m2; Pancoran L1150m2; Mendut, L.5000m2; Meneng, L.10650m2 Utara Meneng. Hub. 0811301322/0818341688
Djl Cpt tnh Jl. Yos Sudarso no 5-9 Bwi SHM LT. 1082 m2 HUB : 081330053988
SITUBONDO
Djl G.Vitara 2007 samsat baru, Honda New City 2007 Silver stone. H. 081558101028.
Hlg STNK P 4704 YT, an. Widiyanto,.Desa Sumberberas 3/2 Muncar Hlg STNK P 3671 ZC, an. Cahyadi, Jl. Mayor Supono 1/2 Tukangkayu
• L300 ‘09 •
• Chev PU & Suzuki Carry •
Djl L300 2009 hrg 112juta nego cash&kredit, tukar tambah 082142194111.
DjlchevPU’84,SzkCary’88alexander.Tnh9000m2 @750Rbm.Argopuro15082333008871
• Daihatsu Xenia ‘10 •
• Toyota Avanza ‘07 •
Dijual Daihatsu Xenia F60IRV-GMDFJJ tahun 2010 silver metalikXI deluxe, harga 116 juta nego brg istmw, bisa cash /kredit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3G F60 IRM GMMFJJ tahun 2007, biru metalik, harga 116 juta nego brg istmwa, bisa cash /kredit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Nissan Xtrail ‘05 •
• Honda Jazz ‘10 •
• Suzuki Splash ‘10 •
Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 136,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI AT tahun 2004 coklat muda metalik, harga 110 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Suzuki Splash YV4 1.2 RHD MT tahun 2010 coklat metalik, harga 122,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• APV ‘05 •
• Grand Livina ‘08 •
• Honda Odysey ‘03 •
Dijual APV type-X 2005,Plat DK, Hitam mulus, mesin ok, body list, sarung jok kulit, aki baru, pajak panjang, bemper, 104juta. hubungi 081357504037.
Dijual Grand Livina XV manual th 2008 (plat P) Pajak Baru, silver, istimewa H:139 juta NEGO, bisa bantu kredit. Hubungi: 0852 5920 3299
Dijual Honda Odysey Absolute Japan 2003 silver. Pajak panjang mobil sangat nyaman terrawat. Hrp 170 jt nego. Khsus yg cari mobil bagus & nyaman, Hub 081234587000
• G. Vitara ‘07 & H. City ‘07 •
• Tanah Kapling Dadapan •
• Jl. Anggrek •
• Bodi Kijang LGX •
Hlg STNK P 2250 VK, an. Woro, Dsn Krajan RT01/04 Desa Ketapang
Dijual tanah kapling (SHM) 1040M ada bangunan rumh lok.Secawan Dadapanbwi, hub 08123669969, 085335115873
Dijual tnah Jl.Anggrek Gg 1 RT 1/04 Stb Luas 180 m2 hub 081336751668
Dijual body kijang kapsul Lgx Hrg 25 jt nego Hub 082142194111
Hlg STNK P 5848 ZA, an. Sanuri, Dsn Desa Krajan RT 03/03 Licin
Hlg STNK P 2803 YK, an. Khoirul Ilham,SE, Canganaan 04/06 Gntng Wetan
Hlg STNK P 3774 XB, an. Dimas Ananta G, Jl. Brobudur VIII/20 02/03 Tamanbaru
• Tanah Sangat Murah • Dijual sangat murah tnh Luas 4,5 Ha, lok Ds. Ketowan Arjasa, mobil bs langsung k lokasi. Per Ha 65 jt. Hub: 08179622454
Dijual cepat villa, ada kolam renang L 2275m2 persegi . Lokasi Kalibaru pinggir jalan raya, SHM. Harga Rp. 1,25 Milyar. Minat hubungi 085853954222
• Dikontrakkan •
Djl Jazz RS 09 hitam pjk bru 182 jt nego cash/ krdt,tkrtmbh.H.082142194111-081335897888
• Tanah L2300m2 •
• Lemahbang Kulon •
• Great Corolla ‘93 •
Dijual tanah Lt2300 m2 Jl. Raya Pajarakan dpn pabrik sasa gending probolinggo hub 087791344411 / 0333420858/ 081336618649
Dijual rumah Lemahbang Kulon no,or 51, Luas Tanah 700m2, Luas bangunan 180m2. Hub: 081217106757 Boentoyo
Dijual toyota great corolla 93, abu2, Nopol P Bwi, Ex. Dokter nego+bonus. 0817264615.
BANYUWANGI
• Dikontrakkan •
• Dicari Orang Hilang•
Dikontrakkan rumah +toko L:497m2, tmpt strtgis, dpn toko Mitra Rgjampi. Hub: 081913935209
Dcr org hlg an. Kasmin, Curah Krakal 04/01 Tambakrejo, Muncar, Bwi Hub 082140753901
PEMBERITAHUAN
• Staff Kantor/Gudang • Dcr staff ktr/gdng P/W siap krj, rajin, bertnggjwb, pgnlmn diutamakan Hub 085859947847
• Honda Jazz rs ‘09 •
PROBOLINGGO
Dikntrakn rmh nyaman 2 lnt 200LT, 200LB 4kt 3 km 20jt Jl Let. Sulaiman IIi/37 Sobo, Bwangi. Hub. Bagus 08123475668
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Innova ‘10 & Accord ‘01 • Djl Innova 010 tpe V,abu2 mtl, istw, 225jt ngo. New Accord01,bru,95jt,cash&credit.Tkrtmbh.082142194111
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Mobil Anda Belum Laku? Hubungi: 0333-412224
BALJEBOL
Rabu 11 September 2013
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
33
LUMAJANG
AGENDA KOTA
Pelatihan Psycho Transmitter Seratus Persen Ilmiah BANGKITKAN potensi diri mendayakan otak dan hati nurani, mampu mempengaruhi orang lain jarak jauh, memenangkan tender, meningkatkan omzet bisnis, menangkan Pilpres/Pileg, mengembalikan orang atau barang hilang, pengobatan diri dan orang lain. Hubungi kata hati 081358110511, 03314166601. Situbondo (10/9) pukul 15.00. Jember (14/9) pukul 19.00. (adv)
Air Laut Surut, Puluhan Kapal Tabrakan
PUGER – Air laut di pancer Puger yang mulai surut sejak pukul 03.00 membuat para nelayan yang akan pulang merasa kesulitan. Bahkan puluhan kapal jaring dan kapal payang yang akan memasuki muara sungai kali Bedadung saling bertabrakan. Puluhan kapal jaring, payang dan ratusan jukung yang akan masuk ke TPI merasa kesulitan. Karena setelah melawati plawangan terjadi pendangkalan setelah
air surut. Puluhan kapal yang sudah terlanjaur masuk di muara sungai tidak bisa bergerak karena di belakang juga banyak kapal yang ikut masuk. Apalagai muara sungai bedadung yang menghubungkan dengan pantai agak menikung sehingga kapal yang akan masuk merasa kesulitan, kata Paidi tukang becak yang menggunakan jukung pagi itu. (jum/jpnn)
SENGKETA LAHAN
Hutan Mandigu Kembali Dibabat TEMPUREJO – Sedikitnya 1.710 pohon sengon di wilayah petak 4 milik PT Perhutani RPH Mandiku, Dusun Sidodadi, Kecamatan Tempurejo kembali dirusak oleh sekelompok orang tidak dikenal. Ditengarai, tindakan tersebut merupakan buntut panjang dari kasus pertanahan yang belum terselesaikan. Lahan di petak 4 C dan 4 D itu ludes dibabat dengan senjata tajam. Kejadian tersebut, terjadi saat orang-orang di Mandigu sedang menikmati tontonan Agustusan, pada Minggu malam akhir pekan lalu. Padahal, umur sengon sudah mencapai tiga tahun. Mohamad Eksan, Asper RPH Ambulu yang membawahi wilayah tersebut membeanrkan kejadian pembabatan pohon sengon di Mandigu. Sebelumnya, juga terjadi pembabatan pohon jati di wilayah tersebut. Namun, dirinya enggan menjelaskan kejadian tersebut lebih detil. “Itu memang benar, dan saya hanya dapat laporan,” terangnya. (hud/hdi/jpnn) JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
ADA APA LAGI
AKIBAT AIR LAUT SURUT: Puluhan kapal jaring saling tabrakan di muara sungai Bedadung Puger.
Anang-Ashanty Bisa Diperiksa 15 Panitia BBJ Sudah Diperiksa Kejaksaan
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
JUAL TANPA IZIN: Polisi mengamankan tersangka bersama puluhan botol miras di Polsek Patrang, kemarin.
Jual Miras, Kakek Ditangkap Polisi PATRANG - Seorang kakek bernama Budiono, 63, warga Jalan Manggar Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Jember Selasa (10/9) harus berurusan dengan polisi. Sang kakek itu digelandang ke Mapolsek Patrang, karena menjual minuman keras dengan kadar alkohol 40 persen tanpa dilengkapi ijin. Tersangka ditangkap saat petugas menggelar Operasi Pekat di wilayah Polsek Patrang. Kapolsek Patrang AKP Mustamo mengatakan, saat petugas menggelar operasi rutin itu, sempat menggeledah mobil Budiono. Ternyata didalamnya ditemukan 10 kardus minuman keras merk Vodka di dalam mobilnya. “Miras itu memiliki kadar alkohol lebih dari 40 persen, dan yang bersangkutan tidak memiliki ijin penjualan”, katanya. Akhirnya Budiono dibawa ke Mapolsek Patrang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan sementara, miras itu didapat dari seseorang warga Banyuwangi. Rencananya, puluhan botol miras yang ada di 10 kardus itu akan diedarkan di wilayah hukum Polres Jember. Kini Polisi masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut. Total, dari tangan Budiono, petugas mengamankan 240 botol miras yang tersimpan dalam 10 dus tadi, dan sebuah mobil sedan yang digunakan untuk mengangkut miras tersebut. ”Budiono terancam hukuman satu tahun penjara, karena memiliki, menyimpan, dan mengedarkan miras tanpa ijin,” kata Mustamo. (jum/ram/hdi/jpnn)
JEMBER – Penyelidikan dugaan korupsi Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) 2012 dikebut Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember. Hingga kemarin (10/9) penyidik kejaksaan sudah memeriksa 15 panitia BBJ. Pihak kejari menyatakan, tidak menutup kemungkinan pula pasangan selebritis Anang Hermansyah-Ashanty yang sempat terlibat dalam acara Artis Pulang Kampung dan Ngunduh Mantu dalam BBJ 2013 akan dimintai keterangan oleh jaksa. “Kami sudah memanggil dan memeriksa 15 orang,” kata Kepala Kejari Jember Aries Surya kepada wartawan kemarin. Sejumlah orang yang dipanggil rata-rata menjabat bendahara dan panitia pelaksana. Mereka rata-rata bertanggung jawab dalam berbagai
kegiatan dalam BBJ 2013 yang berjumlah sekitar 20 kegiatan. Aries mengatakan, sejauh ini belum ada jabatan setingkat kepala dinas yang dipanggil. “Masih penyelenggara kegiatan,” akunya. Setelah menghimpun berbagai keterangan, kata dia, kejaksaan akan menganalisis hasilnya. “Jika memang layak, nantinya akan kami tingkatkan ke tahap penyidikan,” tandasnya. Yang diperiksa di tahap awal, lanjut dia, baru penggunaan anggaran. Selanjutnya, akan ditekusuri kemana larinya uang dalam kegiatan tersebut. Dia berharap jajarannya dapat mengungkap kasus ini dengan maksimal. Sebab, kasus ini menjadi atensi publik. Siapa saja yang dianggap bisa memberikan informasi mendalam, Aries mengatakan, bisa dipanggil penyidik. Termasuk pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty. “Bisa jadi (Anang-Ashanty) kita panggil dan dimintai keterangan. Kita lihat dulu hasil proses yang
Bisa jadi (AnangAshanty) kita panggil dan dimintai keterangan. Kita lihat dulu hasil proses yang sudah dilakukan penyidik” Aries Surya Kajari Jember
sudah dilakukan penyidik,” cetusnya. Aries menegaskan, pihaknya tidak takut memanggil Anang dan Ashanty. Sebab, pasangan artis tersebut terlibat langsung dalam acara Ngunduh Mantu yang digelar pada Juli 2012. “Kasus ini termasuk atensi Kejaksaan Agung. Kami diperintahkan tidak boleh mundur atau terpojok meskipun menyangkut selebritis,” tegasnya. Menurut Aries, sebagian kegiatan Ngunduh Mantu Anang-Ashanty diduga berasal dari dana hibah di KONI tersebut. Saat itu KONI mendapat hibah Rp 6,5 miliar dari APBD. “Kami selidiki kemana larinya uang hibah itu. Masak ada biaya hotel sampai ratusan juta? Apakah memang benar untuk hotel saja atau justru untuk yang lain?” paparnya. Dia menegaskan, pihaknya tidak terburu-buru memastikan ada tindak pidana korupsi dalam BBJ 2012 sebelum ada alat bukti yang mengarah ke pelanggaran hukum. (ram/aro/har/jpnn)
Pabrik Pengolahan Kayu Terbakar
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
LUDES: Petugas pemadam kebakaran Jember berusaha memadamkan sisa api yang menghanguskan pabrik pengolahan kayu sengon di Kranjingan, kemarin.
Giant Sudah Menghabiskan Setengah Miliar Pembangunan di Lokasi Berhenti JEMBER – Manajemen Giant RADAR JEMBER/JPNN Supermarket tidak main-main untuk hengkang dari Jember. Saya prihatin atas Setelah rapat bersama DPRD Jember, di bakal lokasi berdirperlakuan warga inya Giant sudah tidak tampak Jember terhadap aktivitas pembangunan kemainvestor. Menurut rin (10/9). Pengamatan Jawa Pos Radar saya, ini preseden Jember di lokasi bekas pabrik buruk bagi Jember” es Telengsari Jl KH Shiddiq, Talangsari, tidak tampak lagi Ivan Pribadi pekerja yang beraktivitas. HanPerwakilan Manejemen Giant ya tampak dua orang di bagian Jember depan yang mengerjakan jembatan menuju pabrik es yang memang masih beroperasi. Sedangkan di bagian utara RADAR JEMBER/JPNN yang terpasang seng tidak ada lagi aktivitas. Padahal, di lokasi Dia menilai, Pemkab Jem- berikan kepastian hukum tertersebut sudah ada galian yang bakal digunakan sebagai pon- ber tidak menciptakan iklim hadap investor yang masuk ke dasi bangunan. “Mulai kema- investasi yang baik. Selain itu, wilayahnya. Apalagi, pihaknya rin siang sudah pergi semua. kepastian hukum di Jember sudah mengeluarkan biaya Tidak ada pembangunan,” ujar sangat buruk. Apalagi, Giant lebih dari Rp 500 juta untuk dua pekerja yang membangun sudah berusaha mengurus izin mengurus perizinan di Jember. hingga tujuh bulan lamanya. Terpisah, Wakil Ketua DPRD jalan di depan pabrik es itu. Menurut Ivan, pendirian Gi- Jember Miftahul Ulum menDi depan Komisi D DPRD Jember, manajemen Giant me- ant di Jember merupakan yang gatakan, kasus investasi Giant nyatakan siap hengkang dari paling rumit dibadingkan kota di Jember menjadi pelajaran Jember bila terus mendapat lain. Pihaknya sudah berusaha bagi semua pihak, terutama penolakan dari masyarakat. memenuhi semua prosedur Pemkab Jember, masyarakat Ivan Pribadi, per wakilan perizinan yang ditetapkan dan DPRD Jember. “Kita ambil manajemen Giant mengaku Pemkab Jember. “Namun, saja hikmahnya,” katanya. Sebenarnya, kata dia, jika prihatin atas perlakuan warga keputusan eksekutif masih Jember terhadap investor. Bila bisa dimentahkan oleh aksi semua dilakukan sesuai denperlakuan yang dialami Giant demonstrasi yang mengatas- gan aturan, tidak akan ada konflik. “Salah satunya pemkini diketahui calon investor namakan warga,” jelasnya. Bagian Hukum PT Hero Tbk, ab terburu-buru menarik inlain, Jember akan mengalami krisis kepercayaan dari kalan- manajemen yang menan- vestor di saat RTRW (rencana gan investor. “Menurut saya, guni Giant, Suhunan M. tata ruang wilayah) masih ini preseden buruk bagi Jem- Situmorang, mengatakan, dibahas,” ungkapnya. Pemkab Jember tidak memSetelah Raperda RTRW Jember,” katanya.
ber disahkan, dia mengatakan, publik bisa melihat zonasi masing-masing daerah di Jember. Sehingga, pemetaan kawasan industri, daerah-daerah pertanian, perdagangan, dan lainnya, akan terlihat dalam RTRW. Ke depan, kata ulum, RTRW bisa menjadi dasar hukum yang kuat bagi investor untuk masuk ke Jember. “Sehingga diketahui lokasi mana yang sesuai untuk investasi,” ujarnya. Ulum mengatakan, pihaknya mulai berpikir mengenai pentingnya keberadaan perda tentang investasi di Jember. Perda itu diperlukan guna memberi kepastian hukum bagi investasi yang masuk ke Jember. “Sehingga mereka (investor) tidak lagi takut untuk berinvestasi di Jember,” tandasnya. Dalam rapat bersama dewan, Ivan mengatakan, pihaknya membangun Giant di Jember agar semua orang memperoleh manfaat dari investasi tersebut. Namun, dia tidak menyangka bahwa izin dari sekitar 200 warga di sekitar Jl KH Achmad Shiddiq dianggap tidak merepresentasikan izin mayoritas warga. “Kami melakukan perizinan secara prosedural. Bahkan, kami sudah mendapatkan persetujuan dari 200 warga,” ungkapnya. Dia menolak dengan tegas jika disebut penggalangan izin warga dilakukan dengan menyuap warga. Apalagi, perusahaannya dituding telah menyewa preman bertato, seperti yang disampaikan Gus Syaif dan Ayub. (ram/rul/har/jpnn)
SUMBERSARI - Sebuah pabrik pengolahan kayu sengon di Jalan Wolter Manginsidi Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Selasa siang (10/9) terbakar. Lokasi terbakarnya pabrik pengolahan kayu sengon itu juga berdekatan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Gladak Pakem di Kranjingan. Beberapa karyawan SPBU dibuat panik karena takut jika kebakaran semakin tidak terkendali. Suliono, salah satu kary-
awan SPBU Gladak Pakem menyebut, awalnya dirinya tidak mengetahui tentang peristiwa kebakaran itu. Namun, salah satu konsumen yang sedang mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU tempatnya bekerja, melihat ada kepulan asap, ternyata berasal dari gudang pengelohan kayu. ”Pengelolaan kayu itu letaknya persis di sebelah SPBU,” katanya. Melihat peristiwa itu, dia bersama sejumlah karyawan SPBU lainnya langsung panik
dan menghentikan seluruh aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat melihat ada kebarakan di pabrik pengolahan kayu langsung mematikan mesin pengisian yang ada di SPBU. “Karena khawatir berdampak pada POM dan merambat ke sini,” katanya. Sementara itu Agus Saneri, pemilik gudang pengolahan kayu mengaku, mengetahui kabar tentang kasus kebakaran di gudangnya dari salah seorang karyawan, sekitar pukul 10.00 WIB. (ram/hdi/aif)
34
Rabu 11 September 2013
Tiga Tahun Duet Dadang-Rachmad Membangun Situbondo (1)
Warga di Atas Garis Kemiskinan Meningkat 2,44 Persen Duet kepemimpinan Bupati Dadang Wigiarto dan Wakil Bupati Rachmad telah berjalan lebih-kurang tiga tahun sejak dilantik September 2010. Segudang prestasi telah diraih, baik secara regional maupun nasional. SELAMA tiga tahun perencanaan program pembangunan kepemimpinan Dadang-Rachmad telah berhasil dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan. Misalnya pembangunan kualitas aparatur pemerintah daerah baik dari sisi kemampuan teknokratis, kedisiplinan, kepekaan, serta keberanian dan semangat melakukan improvisasi dan inovasi menjadi lebih baik.
Program dan kegiatan pembangunan secara bertahap dapat dilaksanakan lebih efektif, efisien, tepat sasaran dan partisipatif sehingga mampu memenuhi harapan semua pihak. Nilai-nilai keagamaan sebagai fondasi dan roh membangun kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sebagaimana diamanahkan dalam visi misi RPJMD, mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Alat ukur sederhana yang dapat dijadikan landasan pencapaian pokok–pokok visi yang terdiri dari keimanan, kesejahteraan dan keadilan adalah bahwa seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat memiliki komitmen dan tekad yang besar menjadikan kabupaten Situbondo sebagai daerah berprestasi. Selain itu pendapatan masyarakat secara
dasar mereka terutama masyarakat miskin, perempuan dan kaum marginal. Hal ini dapat dilihat dari penduduk di atas garis kemiskinan selama tahun 2010-2013 mengalami peningkatan rata-rata 2,44 persen. Peningkatan ini mengartikan bahwa pemerintah mampu menurunkan kemiskinan yang diharapkan pada tahun 2013 turun sebesar tiga persen.
EDY SUPRIYONO/RaBa
MENINGKAT: Bupati Dadang kanan) menemui para investor perusahaan smelter (pengelohan nikel dan baja) yang akan dibangun di Arjasa dan Jangkar, April lalu.
bertahap meningkat dan kesenjangan semakin berkurang. Pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) merupakan
komitmen pemerintah memenuhi komitmen MDGs-nya di tahun 2015. MDGs bertujuan agar masyarakat dapat menikmati hak-hak
Demikian pula didukung dengan peningkatan pendapatan per kapita penduduk Situbondo tahun 2010 sebesar Rp 12.775, juta menjadi Rp 15.984,4 juta di tahun 2012. Sehingga, dapat dikatakan bahwa kesejahteraan penduduk di Kabupaten Situbondo terus meningkat. Menyejahterakan masyarakat merupakan salah satu wujud amanah dari seorang pemimpin daerah. “Jadi alhamdulillah sejak 2011 hingga 2013 ada peningkatan kesejahteraan cukup signifikan. Di antaranya ditunjukkan peningkatan pendapatan per kapita penduduk dan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta peningkatan pertumbuhan ekonomi,” terang Bupati n Baca Warga...Hal 35
Pendukung Cakades Terlibat Saling Pukul
265 Calon Bertarung di Pilkades
SEMENTARA itu, meski pilkades baru dilaksanakan hari ini, tapi dua pendukung calon kepala desa (cakades) di Desa Widoropayung, Kecamatan Besuki, sudah terlibat bentrok fisik kemarin (10/9). Tak pelak, mereka mengalami lebam dan lecet di sejumlah bagian tubuh. Yang menarik, setelah saling pukul, keduanya sama-sama melaporkan peristiwa kekerasan tersebut ke Polsek Besuki. “Iya, kita sudah menerima laporan dari yang bersangkutan. Sama-sama melapor,” kata Kapolsek Besuki, AKP Agus Suparyono, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam (10/9). Menurut Kapolsek Agus, adu jotos antar pendukung cakades tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 di Dusun Gumuk Mas, Desa Widoropayung. Dua warga yang bertikai adalah Yahya Suwito, 45, dan Sabar, 40. Keduanya warga Dusun Krajan, Desa Widoro Payung. Belum diketahui penyebab pasti insiden tersebut. Namun, diduga kuat karena masalah dukung-mendukung cakades. “Ceritanya, dua orang itu mendukung cakades yang berbeda. Terjadi cekcok mulut, kemudian saling memukul, lalu samasama melapor ke polsek,” kata kapolsek. Mantan Kapolsek Besuki dan Banyuglugur tersebut mengaku masih belum bisa memberikan keterangan lebih banyak. Sebab, penyidik Polsek Besuki hingga kini baru menerima laporan. “Kita belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut, baru sebatas menerima laporan. Kita juga minta visum et repertum dulu,” imbuh Agus. (pri/c1/als)
Lima Desa Diikuti Calon Suami-istri
CATATAN
Pelangi di Sukorejo (2) CATATAN saya “Pelangi di Sukorejo” bagian pertama mendapat banyak tanggapan pembaca. Melalui SMS (short massage service), Black Berry Messenger (BBM), maupun menelepon langsung kepada saya, betapa terg a m b a r kerinduan mereka yang sangat terhadap keadaan para kiai atau ulama di Kabupaten Situbondo yang tidak terlibat dalam politik praktis apalagi merecoki jalannya pemerintahan. Memang tidak ada jaminan, dengan tidak terjunnya para kekuatan kultural itu di panggung politik praktis, keadaan Situbondo akan jauh lebih baik. Mungkin mereka hanya melihat ada potensi lebih besar untuk mengantarkan Situbondo ke arah yang lebih baik jika para kiai-kiai itu EDY SUPRIYONO* tidak terlibat dalam politik praktis. Bukankah saat pengaruh para ulama mendominasi di ranah eksekutif maupun legislatif, belasan tahun terakhir, tak ada kemajuan berarti di Kabupaten Situbondo? Di benak orang-orang yang menghubungi saya tersebut, kiai/ulama harus menjadi milik semua orang, atau menjadi perekat perbedaan antar golongan yang pada puncaknya akan memperkokoh persatuan. Para kiai atau ulama harus menjadi benteng moral yang melindungi atau memberikan penyejuk kepada semua kalangan. Keadaan itu tak mereka temui lagi saat para kiai/ulama sudah terjun dalam panggung politik. Yang terjadi justru sebaliknya. Perbedaan semakin tajam Sebab nama-nama besar kiai/ulama itu kemudian menjadi identitas untuk kian meneguhkan dan memperbesar perbedaan. Di tangan pengikut-pengikut fanatiknya, perbedaan partai politik sang kiai tak jarang menjadi alat untuk menebar kebencian dan permusuhan kepada orang yang ada di luar golongannya sendiri n Baca Pelangi...Hal 35
SITUBONDO - Sebanyak 45 desa di Kabupaten Situbondo hari ini akan menggelar pemilihan kepala desa (selengkapnya lihat tabel). Kemudian, besok (Kamis/12/09) ada 44 desa yang akan menggelar hajatan serupa. Kabag Pemerintahan Pemkab Situbondo, Tulus Prijatmadji mengungkapkan, ada 265 calon kepala desa yang bertarung dalam pilkades di 89 desa tersebut. “Dari 265 calon itu, sebanyak 53 merupakan calon incumbent,” ungkap Tulus kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam (10/9). Yang menarik, kata Tulus, pilkades kali ini juga diikuti dua srikandi anggota DPRD. Ini terjadi di Desa Buduan, Kecamatan Suboh, dan Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur. “Ada juga yang diikuti suami istri. Itu terjadi di lima desa,” imbuh Tulus. Lima desa tersebut adalah Desa Telogosari, Kecamatan Sumbermalang; Desa Sumberanyar, Kecamatan Jati Banteng; Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji; Desa Kandang, Kecamatan Kapongan; dan Desa Kedungduwo, Kecamatan Arjasa. “Biaya pilkades paling kecil ada di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh, hanya Rp 35 juta. Biaya pilkades paling besar ada di Desa Besuki, Kecamatan Besuki, yakni Rp 180 juta,” ungkap mantan camat Besuki tersebut. Tulus bersyukur meski dana hibah untuk pilkades dari Pemkab Situbondo sebesar Rp 15 juta belum cair, tapi semua panitia pilkades di setiap desa siap melaksanakan pilkades. Tulus
menjamin dana itu akan cair saat persyaratan administrasi selesai. “Saya jamin pasti turun meski setelah pelaksanaan pilkades. Prinsipnya, kita mengucapkan terima kasih karena semua panitia pilkades tetap mau bekerja dan menyukseskan pesta demokrasi di tingkat desa ini,” ujarnya. Tulus mengaku, sebelum pelaksanaan pilkades ada sejumlah permasalahan yang terjadi di sejumlah desa. Ratarata yang banyak terjadi adalah warga yang tidak masuk dalam daftar pemilih tetap. Namun, setelah diselidiki, itu merupakan kelalaian masing-masing saksi dan cakades. “Kasus anarkisme juga sempat terjadi, misalnya di Panarukan. Bahkan, sampai ada penahanan karena terjadi pemukulan. Di Desa Widoropayung, Kecamatan Besuki, juga ada. Namun, semua itu tak menghalangi pelaksanaan pilkades besok dan lusa (hari ini dan besok),” tegasnya. (pri/c1/als)
Diamankan 886 Personel
PELAKSANAAN pilkades hari ini (11/09) di 45 desa dan besok (12/09) di 44 desa benar-benar mendapat perhatian Polres Situbondo. demi keamanan dan kondusivitas, lembaga hukum
GABUNGAN: Bupati Dadang memantau kesiapan pasukan pengamanan pilkades sore kemarin.
EDY SUPRIYONO/RaBa
PILKADES HARI INI Kecamatan Mlandingan . Desa Mlandingan Kulon . Desa Sumber pinang . Desa Alas bayur Kecamatan Kapongan . Desa Kesambirampak . Desa Peleyan . Desa Wonokoyo Kecamatan Banyuputih . Desa Sumberanyar . Kecamatan Situbondo . Desa Olean Kecamatan Arjasa . Desa Arjasa . Desa Lamongan . Desa Jatisari . Desa Bayeman Kecamatan Suboh . Desa Mojotongkol . Desa Gunung Malang . Desa Gunung Putri
pemerintah yang berkantor di Jalan PB. Sudirman itu menerjunkan 886 personel. Sejak sore kemarinpasukan tersebut sudah diterjunkan ke masing-masing desa yang akan melangsungkan pesta
Kecamatan Asembagus . Desa Kedunglo . Desa Kertosari Kecamatan Jatibanteng . Desa Wringin Anom . Desa Pategalan Kecamatan Panji . Desa Kayuputih . Desa Panji Kidul . Desa Tenggir Kecamatan Kendit . Desa Tambak Ukir . Desa Kukusan Kecamatan Bungatan . Desa Mlandingan Wetan . Desa Pasir Putih . Desa Bungatan . Desa Bletok Kecamatan Besuki . Desa Langkap . Desa Widoro Payung
demokrasi. Itu setelah mereka melakukan Apel Besar Pergeseran Pasukan dalam rangka pengamanan Pilkades 2013 Kabupaten Situbondo di halaman Mapolres Situbondo kemarin (10/9).
. Desa Besuki Kecamatan Jangkar . Desa Jangkar . Desa Sopet Kecamatan Mangaran . Tanjung Pecinan . Trebungan Kecamatan Sumber Malang . Desa Taman Sari . Desa Taman . Desa Alas Tengah KecamatanPanarukan . Desa Alasmalang . Desa Paowan . Desa Sumberkolak . Desa Gelung Kecamatan Banyuglugur . Desa Lubawang . Desa Banyuglugur . Desa Kalianget
Acara itu dipimpin langsung Kapolres Situbondo, AKBP Ertel Sthepan. Selain itu, juga dihadiri Bupati Dadang Wigiarto dan Wabup Rachmad n Baca Diamankan...Hal 35
BERITA UTAMA
Rabu 11 September 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Perampok Lucuti Gelang dan Ponsel n KARYAWAN... Sambungan dari Hal 25
Aksi perampok tersebut berlang sung cukup cepat. Perampok memasuki KSP pukul 12.00. Selanjutnya, pelaku mengham piri dua korban yang menggunakan seragam warna biru itu. Pada saat itu, pelaku membawa tas pinggang ukuran se dang. Perampok tersebut sempat menanyakan manajer KSP. Namun, waktu itu yang bersangkutan sedang tidak ada di tempat. Karena situasi KSP sepi, perampok tersebut bergegas mengeluarkan celurit yang disimpan di dalam tas. Tanpa banyak membuang waktu, perampok tersebut mengancam dua korban agar tidak berteriak.
Sejurus kemudian, perampok menghampiri dua korban lalu mengikat keduanya menggunakan lakban. Kedua korban diikat menjadi satu. Kedua kaki dan ta ngan mereka sama-sama di ikat dengan posisi saling membelakangi. Semula dalam posisi berdiri, kemudian kedua korban diminta duduk persis di pojok ruang lobi pelayanan. Sejurus kemudian, perampok tersebut meminta kedua korban yang sudah tidak berdaya itu memberi tahu tempat penyimpanan uang. Akhirnya uang tunai yang ditaruh di laci berhasil diambil. Belum puas, perampok tersebut melucuti gelang di tangan kiri Rivatul Husniah alias Iva. Perampok dengan ciri-ciri berkumis dan kulit
hitam dengan tinggi sekitar 160 centimeter tersebut juga mengambil ponsel Puji Astutik. Rivatul Husniah mengatakan, perampok tersebut mengaku baru datang dari kantor pos. Dia menduga, perampok tersebut akan menyimpan uang. ‘’Tetapi, setelah tanya apakah nggak ada orang lagi, orang itu mengeluarkan celurit dan pisau,” katanya. Dia menceritakan, perampok ter sebut juga menanyakan kunci brankas. Namun, dia bersama temannya tidak mengetahui kunci brankas tersebut. ‘’Kejadiannya cepat sekali,” ujar Rivatul dengan sedih. Setelah itu, perampok yang menggunakan jaket hitam ter sebut keluar kantor KSP ter sebut. Dua karyawan itu ti dak bisa memastikan pe-
ram pok tersebut membawa teman ataukah tidak. ‘’Waktu perampok keluar, saya sempat berdiri. Saya tahu, perampok itu sendirian menunggang motor bebek,” paparnya. Tetapi, dia tidak tahu merek motor yang digunakan perampok tersebut. Yang pasti, perampok tersebut mengendarai motornya ke arah barat jurusan Srono. ‘’Saya memang nggak berani teriak karena takut,” ujarnya. Tidak ada satu pun warga yang mengetahui aksi perampokan di siang bolong itu. Padahal, sekitar lokasi kejadian banyak warga. Tukang ojek juga sama sekali tidak mengetahui insiden tersebut. ‘’Andai saja ada teriakan, kami semua langsung turun tangan,” ujar Sugiat, komandan pangkalan ojek yang mangkal di perempatan lampu merah Muncar.
Jangan Tinggalkan Nilai Sejarah n PEMEKARAN... Sambungan dari Hal 25
Dicontohkan oleh Didik, pe mekaran Kabupaten Bogor Barat dari induknya Kabupaten Bogor di Jawa Barat yang hingga saat ini belum disetujui oleh DPR RI. Padahal, pengajuan sudah sering dilakukan hingga beberapa kali. “Per timbangannya, karena APBD masih kecil,” cetus lelaki yang juga ketua Pusat Kajian Konstitusi dan Otonomi Daerah Untag Banyuwangi itu. Dengan kekuatan APBD Rp 2 triliun lebih, dan potensi yang tinggi, sebenarnya Kabupaten Banyuwangi sudah bisa di-
mekarkan. Apalagi, potensi yang dimiliki Bumi Blambangan belum dimanfaatkan secara maksimal. “Potensi Banyuwangi sangat mendukung dilakukan pemekaran wilayah,” sebutnya. Didik mencontohkan, pemekaran dengan mendirikan Kota Batu ternyata mampu mendongkrak perekonomian rakyat. Hal itu, jelas dia, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Batu cukup serius mengelola potensi daerah di bidang pariwisata. “Banyuwangi memiliki potensi tinggi, tapi belum disentuh secara maksimal,” tegasnya. Meski mendukung dilakukan pemekaran seperti keputusan Komisi 1 DPRD, Didik me-
ngingatkan pemekaran harus dilakukan tanpa meninggalkan nilai dan sejarah. “Banyuwangi ini dikenal dengan kota seni dan budaya. Identitas itu harus tetap diperhatikan,” pintanya. Dengan pertimbangan itu, pemekaran dengan mendirikan kabupaten baru dianggap kurang pas. Baginya, yang lebih tepat adalah pemekaran dengan pembentukan kabupaten dan kota. “Kabupaten dan kota tidak akan meninggalkan identitas Banyuwangi sebagai kota seni dan budaya,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, para wakil rakyat me n yetujui wilayah Bumi Blambangan dibagi menjadi dua
wilayah. Pembahasan mengenai pemekaran kabupaten itu dilakukan secara tertutup oleh Komisi I di gedung DPRD Banyuwangi Senin lalu (9/9). “Da lam rapat tertutup itu, kita memang membahas usul ten tang pemekaran wilayah Kabupaten Banyuwangi,” cetus Ketua Komisi 1 DPRD Banyuwangi, H. Abdurrahman. Menurut Abdurrahman, usul pemekaran Kabupaten Banyuwangi sebenarnya sudah lama bergulir. Desakan agar Kabupaten Banyuwangi dibagi dua juga sudah cukup kuat. “Komisi I DPRD sepakat dengan pemekaran kabupaten,” katanya. (abi/c1/bay)
Banyak PNS Pensiun, Dilarang Angkat CPNS n SERATUS... Sambungan dari Hal 25
“Kekosongan jabatan itu kita atasi dengan sistem IT, sehingga pelayanan publik tidak terganggu,” kata dia. Menurut Anas, Pemkab Banyuwangi saat ini masih
meng hitung anggaran yang digunakan untuk belanja pega wai. “Pemerintah masih menghitung anggaran belanja pegawai. Mestinya persentase belanja pegawai tidak dipukul rata, tapi dibandingkan jumlah penduduk. Jumlah penduduk kan berbanding lurus dengan
sejumlah pelayanan yang harus diberikan aparatur pemerintah,” pungkasnya. Sebagaimana diketahui, kebijakan moratorium CPNS tersebut diberikan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Penghentian
sementara penerimaan PNS dilakukan mulai tingkat pusat hingga daerah. Lamanya mora torium tergantung berapa lama proses pembenahan kepe gawaian di setiap jenjang pemerintahan yang mendapat kebijakan moratorium tersebut. (sgt/c1/bay)
Dikembalikan ke Bentuk Aslinya n DITUTUP... Sambungan dari Hal 25
Perubahan itu terjadi pada bangunan penyangga patung yang dilengkapi taman dan air mancur. Renovasi penyangga patung itu terakhir dilakukan pada era Bupati Ratna Ani Lestari.
Sebelumnya, patung pahlawan itu tidak dilengkapi air mancur. Namun, para era Bupati Ratna, tempat tersebut dipasangi fasilitas air mancur. Pada renovasi tahun ini, air mancur akan dibuat lebih sederhana. Saat ini, air mancur keluar dari sisi samping. “Pada tahun
2014 mendatang, pergerakan air mancur akan diubah dari bawa ke atas,” ungkap Arief. Hanya saja, kata dia, pemasangan air mancur tidak dilakukan pada tahun 2013 ini. Sebab, anggaran yang tersedia 2013 ini tidak meng-cover pembuatan air mancur.
Tahun 2013 ini hanya disediakan anggaran Rp 100 juta. Kegiatan akan difokuskan pada renovasi bangunan penyangga patung dan taman. “Prinsipnya, renovasi penyangga patung dilakukan agar lebih ramping dan lebih indah sesuai asli,” ujar Areif. (afi/c1/bay)
Segera Masuk Masa Karantina n PESERTA... Sambungan dari Hal 25
Seleksi tahap dua yang meliputi tes wawancara, diskusi, dan debat, tersebut digelar di pelinggihan kantor Dinas Ke budayaan dan Pariwisata (Dis bud par), Jalan A. Yani, Banyuwangi. Materi yang diujikan dalam tes interview itu meliputi penguasaan bahasa
Inggris, public speaking, kepribadian, dan pengetahuan kepariwisataan. Sementara itu, diskusi dan debat dilakukan untuk menilai kemampuan peserta dalam hal berbicara dan menyampaikan pen dapat di depan umum. “Dari 25 pasang calon jebeng dan thulik yang mengikuti seleksi tahap dua itu akan dipilih sepuluh pasang terbaik,” ujar
koordinator Pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi 2013, Hendra Febriyanto. Menurut Hendra, sepuluh pasang calon peserta yang lolos seleksi tahap dua tersebut berhak mengikuti grand final yang akan dihelat 21 September mendatang. “Sebelumnya, para finalis akan menjalani prakarantina dan karantina,” ujarnya.
Hendra menjelaskan, tahap pra-karantina dilaksanakan pada 12 September sampai 14 September. Karantina di laksa nakan pada 15 September hingga 21 September mendatang. “Pada tanggal 21 September malam, para finalis akan ber tarung memperebutkan predikat Jebeng-Thulik Banyuwangi 2013,” pungkasnya. (sgt/ c1/bay)
Keputusan Ada di Tangan Pemkab n KUBU... Sambungan dari Hal 27
Pihaknya memberikan kesempatan kepada calon yang tidak puas mengenai hasil pilkades itu. Namun, sikap keberatan tersebut harus diajukan secara tertulis. ‘’Masih ada waktu mengajukan keberatan. Tapi, yang memutuskan pemkab. Itu ber-
dasar perbup,” terangnya. Persoalan pilkades selayaknya sudah selesai di tingkat desa. Hal itu sudah menjadi harapan ber sama. ‘’Harapannya memang selesai di BPD. Tapi kalau memang tidak puas, ya ada jalan mengadukan hal itu ke pemkab secara tertulis,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, pilkades di Banyuwangi se ca ra
masal sudah tuntas dilaksanakan 4 dan 5 September lalu. Namun demikian, ada calon kepala desa (cakades) yang kalah dan belum puas terkait pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Itu terjadi di Desa Kumendung, Ke camatan Muncar. Dalam ajang enam tahunan itu, Husaini memperoleh suara terbanyak dibandingkan rival-nya, Nurweni.
Calon incumbent tersebut meraih suara 2.247. Rival-nya nomor urut 2 hanya memperoleh 1.827 suara dalam pilkades yang digelar pada tanggal 4 September lalu itu. Namun, kubu Nurweni masih tidak terima dengan hasil itu. Dasarnya, menurutnya banyak kejanggalan di lapangan, antara lain warga yang sedang merantau tercatat mencoblos. (ton/c1/aif)
Kehabisan BBM Berdalih Mesin Rusak n CEGAH... Sambungan dari Hal 25
Tetapi, hubungan pertemanan itu tampaknya harus terputus. Gara-garanya, Agus justru mencuri motor milik Endra ketika ditinggal pergi. Waktu itu, Endra pergi ke rumah saudaranya. Endra sempat mengajak Agus, tapi dia menolak dengan alasan sedang galau. Sepeninggal Endra, praktis Agus tinggal sendiri di rumah temannya tersebut. Sebab, kedua orang tua Endra sedang mengais rezeki di luar negeri. Endra berpesan, jika Agus ingin pergi ke luar rumah, hendaknya meneleponnya lebih dulu. Agus tidak menggubris pesan temannya itu. Malah, dia bertindak tidak terpuji dengan
mengambil Suzuki Satria FU bernopol P 2710 VZ milik Endra. Agus mengaku terpaksa mengambil motor yang diparkir di dalam rumah itu lantaran terdesak keadaan. Dengan motor itulah dia meredam aksi bunuh diri sang pacar. Sayang, motor yang diambil tanpa pamit si empunya itu mengantarkannya ke sel tahanan. Apalagi, Agus tidak berkata jujur meski telah dicecar beragam pertanyaan oleh keluarga korban. Bahkan, Agus dengan gentle siap jika dilaporkan polisi. Usut punya usut, ternyata Agus menyembunyikan motor itu di salah satu rumah rekannya di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Kepada sang teman, Agus mengaku motor tersebut rusak. Padahal, motor itu hanya kehabisan
bahan bakar. Kasus itu terbongkar saat motor tersebut ditemukan. Jika sebelumnya Agus bersikeras mengaku tidak mencuri, kini dia mengakui perbuatannya. ‘’Ya saya memang salah, tapi saya pakai motor itu untuk menyelamatkan pacar saya yang mau bunuh diri,” dalihnya. Apa pun alasannya, Agus akhirnya tidak bisa berkutik. Dia harus mem per tanggungjawabkan perbuatannya. Sejak ditangkap Senin siang lalu, dia masih mendekam di sel tahanan Mapolsek Muncar hingga kemarin (10/9). ‘’Tersangka kita tahan dan barang bukti berupa motor kita amankan,” ujar Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana. (c1/bay)
Sejumlah polisi yang dipimpin langsung Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, langsung
mendatangi lokasi kejadian. Sebab, jarak TKP dan Mapolsek Muncar cukup dekat, yaitu
hanya sekitar 300 meter. Polisi pun langsung mengejar pelaku. (ton/c1/aif)
Dihukum Empat Tahun Penjara n ADIK... Sambungan dari Hal 25
Tidak terhitung berapa kali Saritem harus melayani nafsu Nagud. Agar tidak dicurigai warga, kepada pemilik kos di Kelurahan Klatak dan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Nagud menyebut Saritem itu sebagai istri siri. “Kami sering melakukan hubungan. Kami lakukan karena suka sama suka,” cetus Saritem saat kasus tersebut digelar di Pengadilan Negeri (PN)
Banyuwangi. Sikap nekat Saritem itu malah berbuntut panjang. Sarijem mengadukan Saritem kepada ayahnya. Bahkan, Sarijem langsung menuntut cerai suaminya dan berjanji tidak akan memaafkan adik kandungnya itu. “Saya tidak pernah ngumpuli, kok,” bantah Nagud kepada majelis hakim. Dalam persidangan yang dipimpin Siyoto SH dengan anggota Jamuji SH dan Imam Santoso SH,
Nagud membantah keterangan saksi, termasuk pengakuan yang disampaikan Saritem. “Semua keterangan itu tidak benar dan mengada-ada,” kelitnya. Penolakan keterangan saksi itu ternyata menjadi bumerang. Dalam sidang dengan agenda putusan kemarin, majelis hakim menyatakan Nagud terbukti bersalah karena membawa kabur anak yang masih di bawah umur dan menghukumnya empat tahun penjara. (abi/c1/bay)
Menangkap Semua Orang di Lokasi n YUNUS... Sambungan dari Hal 26
Dengan nada keras, Yu nus yang juga komandan kelompok pejuang jalanan (KPJ) Laskar Putih itu meminta majelis hakim tidak mudah menja tuhkan hukuman kepada dirinya. “Saya tidak takut kalau hanya dipenjara. Kalau bersalah, dihukum gantung pun saya siap,” katanya. Yunus minta majelis hakim
memproses hukum sesuai keadilan. Bila tidak, dirinya akan menurunkan anak buahnya demi penegakan keadilan. “Keadilan rakyat ada pada saya. Saya akan terjunkan anak buah saya,” ancamnya. Sementara itu, empat saksi yang dihadirkan jaksa dalam keterangannya kepada majelis hakim hampir sama. Mereka datang ke lokasi penangkapan di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dan ikut
mengamankan 20 orang di sekitar lokasi. “Perintah Bapak Kapolres, semua yang ada di lokasi ditangkap,” cetus Rio Sandi Sujono. Rio menyebut, penangkapan itu dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Nanang Masbudi. Anggota yang ikut dalam penangkapan itu puluhan personel. “Surat perintah pe nang kapan dibawa Bapak Kapolres,” jawab Rio saat ditanya surat penangkapan oleh penasihat hukum terdakwa, Laurens A. Kudubun SH. (abi/c1/bay)
Berusaha Pertahankan Adipura n WARGA... Sambungan dari Hal 34
Selama tiga tahun Pemerintahan Bupati Situbondo telah meraih Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2010 sebesar 64,26 persen. Tahun 2011 sebesar 64,67 persen dan tahun 2012 sebesar 65,13 persen dengan ratarata meningkat 0,4 persen setiap tahunnya dengan urutan 34 dari 38 kota/kabupaten di provinsi Jawa Timur tahun 2012.
“Peningkatan ini dapat kita maknai bahwa pemenuhan pe layanan dasar masyarakat sangat baik walau harus ditekan terus menerus dengan mengacu kepada empat indikator utama dari urusan wajib dan urusan pilihan dengan program dan atau kegiatan yang menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Bupati Dadang Wigiarto. Dia bersyukur segudang prestasi membanggakan telah mampu
diraih baik secara regional maupun nasional selama masa pemerintahannya. Di tahun 2014, Pemkab Situbondo akan berusaha mempertahankan Adipura untuk kali ketiga berturut-turut hingga memperoleh Adipura Kencana. “Kinerja keuangan daerah semakin tahun sudah menunjukkan peningkatan kualitas yang cukup memuaskan dalam hal transparansi, partisipasi dan akuntabilitas,” imbuhnya. (edy supriyono/bersambung)
Libatkan TNI dan Satpol PP n DIAMANKAN... Sambungan dari Hal 34
Hadir juga Kajari Sutanto, dan jajaran pejabat di lingkungan pemkab, jajaran Kapolsek, danramil, dan kejaksaan. Kodim 0823 dan Pengadilan Negeri Situbondo juga hadir. Usai apel, Kapolres Erthel men jelaskan, 886 personel tersebut merupakan pasukan gabungan yang terdiri atas sejumlah elemen; 530 personel
kepolisian dari Mapolres Situbondo dan BKO (Bawah Kendali Operasi) Polres Banyuwangi, Lumajang, dan Probolinggo. Selain personel Polri, juga personel TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan, serta Lin mas. “Semua bergabung memberikan pengamanan. Jadi, sudah kita petakan semua. Kita tidak mau lengah. kita kategorikan rawan dan perlu kewaspadaan. Apalagi ini sudah menjadi tugas kita bersama,” terang Kapolres.
Dia berharap, dengan perencanaan matang, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kapolres yakin, dengan kerja sama yang sudah lama digalang, anarkisme bisa diminimalkan. Dalam melakukan pengamanan, polres mengedepankan upaya soft. Apalagi, jauh-jauh hari kepolisian bersama jajaran muspika sudah melakukan Cipta Kondisi terlebih dahulu, “Sehingga kita tidak perlu lagi melakukan upaya-upaya represif,” kata kapolres. (pri/c1/als)
Jangan Dibenturkan dengan Kekuatan Politik n PELANGI... Sambungan dari Hal 34
“Saya merasa eman saja bahkan tidak terima jika kiai-kiai yang saya hormati itu dibenturkan oleh kekuatan politik tertentu. Kalau sudah Kiai yang terpecah belah, maka puncaknya umat yang juga akan terpecah belah. Kapan Situbondo lalu akan maju ? Sejarah ini sudah terjadi di Situbondo. Harus segera diakhiri” begitu komentar salah satu tokoh di Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, kepada saya. Saat memasuki pesantren atau lembaga-lembaga lainnya, politik mampu membuat tidak ramah para Kiai atau pemimpin. Sebab, kebanyakan mereka kemudian akan mewajibkan para santri atau bawahan-bawahannya untuk sehaluan politik dengannya. Yang ada di luar apalagi sampai nyata-nyata berlawanan dengan dirinya, maka akan difatwa haram bahkan bisa saja dikafirkan dengan tidak diakui sebagai santri atau golongannya. Saat para kiai itu memasuki ranah politik, mau tidak mau mereka hanya akan mengunggulkan, membesarkan partai politiknya sendiri. Mereka telah membuat sekat-sekat sendiri yang pada puncaknya hanya akan melemahkan dan mengikis fondasi rasa kebersamaan umat. Pengikutnya yang begitu fanatik, akan membela mati-matian hingga titik darah penghabisan partai yang dibela sang kiai, jika ada pihak-pihak yang menghalangi. Kebencian, permusuhan, hingga anarkisme dan pertumpahan darah terkadang tak terelakkan terjadi. Lalu apakah para ulama/kiai itu tidak tahu dengan keadaan yang semacam itu? Jawabannya pasti tahu, bahkan sangat tahu. Lalu kenapa mereka masih nekat terjun ke dalam politik praktis bahkan banyak ikut cawe-cawe mengatur jalannya pemerintahan dan menata penempatan pejabat? Iya, bisa jadi apa yang saya paparkan di atas tidak benar bahkan salah besar. Apalagi, fenomena dunia politik kekuatan kultural di Situbondo tidak sesederhana apa yang saya sampaikan di atas. Kita tahu, para kiai/ulama itu orang yang memiliki kemuliaan. Kemuliaan karena dia dekat dengan Tuhan. Kemuliaan karena dia memiliki perilaku, tutur kata dan hati yang terjaga dari segala hal-hal yang buruk. Sebab itulah, jika pun mereka harus terjun ke dalam dunia politik praktis, pastilah niatannya begitu tulus dan baik.
Barang kali, selama ini mereka melihat dunia po litik begitu kotor, sangat jauh dari ajaran agama. Barang kali mereka melihat jalannya pemerintahan banyak yang “bengkok”, sehingga per lu diluruskan. Makanya, kemudian ada kiai yang memutuskan untuk terjun langsung ke dunia politik dan ikut menata jalannya pe merintahan. Langkah itu mereka rasa sebagai bentuk jihad yang sesungguhnya dalam memperbaiki sejumlah lini kehidupan masyarakat. Sebab, dengan hanya duduk bersila di pesantrennya, mereka tak bisa maksimal berbuat memperbaiki. Bahkan sering kali diabaikan, ditinggalkan dan ditanggalkan. Jika kemudian ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan hadirnya para Kiai itu bisa mungkin, itu sebagai bentuk ketakutan yang sangat. Takut karena tersaingi pengaruhnya, takut karena massa partainya semakin sedikit, takut karena tidak bisa leluasa menjalankan aksi kotornya dalam pemerintahan. Sebab, para kiai/ulama akan selalu datang untuk mengingatkan, mencegah dan meluruskan apa-apa yang menyimpang. Dirinya yang dekat dengan Tuhan membuatnya tak tertarik dengan keindahan kemilau dunia. Lalu bagaimana jika benar-benar ada kiai atau apa pun namanya, yang justru membuat tidak nyaman bahkan mengganggu dinamisasi perputaran roda pemerintahan? Sebab, dengan dikendalikan oleh kekuatan kultural hampir 15 tahun terakhir, toh ada yang menilai belum ada kemajuan yang berarti di Kabupaten Situbondo? Untuk yang begitu kita sepakat menyebutnya sebagai oknum. Sebab, di profesi apa pun, oknum itu selalu ada. Termasuk di profesi semulia para kiai dan hakim sekali pun. Kiai-kiai semacam itu, barang kali adalah kiai yang sudah kehilangan identitas jati dirinya. Sehingga, dia lebih banyak menjalankan fungsi gandanya sebagai pemain di belakang layar dalam dunia politik maupun pemerintahan. Predikat ke-kiai-annya terus dipelihara hanya dalam rangka melanggengkan pengaruhnya tersebut. Yang ironis, jika para oknum-oknum kiai itu sudah telanjur merasakan nikmatnya berkonspirasi dalam dunia politik dan pemerintahan. Terutama dalam hal mendapatkan pundi-pundi harta. Sebab, mereka pasti tidak akan mudah melepaskan atau meninggalkan perilaku yang tak sehat itu. Apalagi, jika di tempat aslinya, mereka sulit untuk mendapatkan pundi-pundi tersebut. Wallahua’lam Bisshowab. (habis)
36
Rabu 11 September 2013