Radar Banyuwangi 12 Oktober 2012

Page 1

JUMAT 12 OKTOBER

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Selamat Sempat Terjatuh di Kamar Mandi Sampai Pingsan PURWOHARJO - Keluarga besar DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Banyuwangi berduka. Salah seorang kadernya, I Made Bagus Sudarmaja, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) AlHuda, Gambiran, pukul 11.55 siang kemarin. Diperoleh informasi, sebelum dilarikan ke RS Al-Huda, pukul 04.00 Bagus tak

Jalan Pak

sadarkan diri karena terjatuh di kamar mandi rumahnya di Desa/Kecamatan Purwoharjo. Setelah dilakukan scan, anggota Komisi I DPRD Banyuwangi itu mengalami pendarahan luas sampai ke batang otak. Lantaran kondisinya kritis, Bagus langsung dipindah ke ICU hingga akhirnya me-

Bagus

ngembuskan napas terakhir. “Pasien yang bernama Pak Bagus Sudarmaja meninggal pukul 1.55 dengan diagnosis medis CVA (cerebrovascular accident) alias stroke,” ungkap Kepala Bidang Perawatan RS AlHuda, Budi Hartono, kepada koran ini. Meninggalnya politisi asal Purwoharjo itu

cukup mengejutkan. Betapa tidak, sehari sebelumnya dia masih tampak bugar dan tidak mengeluh sakit apa pun. Informasi yang di himpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan bahwa bapak dua anak itu tidak sadarkan diri mulai pukul 04.00 ■ Baca Selamat...Hal 39 DIRUNDUNG DUKA: Nanik Is Wahyu bersama dua anaknya di depan jenazah I Made Bagus Sudarmaja di rumah duka di Desa Purwoharjo kemarin. Bagus semasa hidupnya.

TENTANG BAGUS SUDARMAJA Nama Lengkap: I Made Bagus Sudarmaja Tanggal Lahir:Purwoharjo, 21 September 1973 Alamat: Dusun Krajan, Desa/Kec.Purwoharjo Istri: Nanik Is Wahyu Anak: -I Gusti Aditya Dharmajaya -Anak Agung Visvanatha KARIER POLITIK: ■ 1999-2004: Anggota DPRD dari PDIP (dapil IV) ■ 2009-2015: Anggota DPRD dari PDIP (dapil IV) JABATAN: ■ Anggota Komisi I DPRD Banyuwangi ■ Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM di DPC PDIP ■ Pernah Jadi Ketua Kmisi I ■ Pernah Jadi Ketua Fraksi PDIP

ALI NURFATONI/RaBa

DOK. RaBa

Bom Ikan Marak Lagi Lanal Tangkap Tiga Nelayan Bomo

E-KTP

Selesai Cetak 543 Ribu Unit BANYUWANGI - Warga Banyuwangi yang sudah melakukan perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tampaknya harus sedikit bersabar menunggu pembagian kartu identitas tersebut. Dari sejuta lebih warga yang sudah melakukan perekaman data, ternyata eKTP yang rampung dicetak baru 540-an ribu unit. Itu pun baru akan dibagikan awal November mendatang ■ Baca Selesai...Hal 39

ADA APA LAGI

BANYUWANGI - Menangkap ikan menggunakan potasium masih marak, terutama di Selat Bali. Untuk menekan maraknya penangkapan ikan menggunakan bahan peledak, TNI AL intens menggelar patroli. Kemarin, misalnya, TNI AL menggelar patroli laut. Dalam patroli rutin itu, TNI AL memergoki tiga nelayan yang diduga mencari ikan menggunakan potasium alias bahan peledak. Tiga nelayan tersebut adalah Pipit, Fahrur Fauzi, dan Juni Kuswoyo. Ketiganya warga Dusun Kedunen, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi. Mereka tepergok saat menangkap ikan di perairan Bomo, Kecamatan Rogojampi. Ketiganya langsung di-

Tangkapan TNI AL

DOK. RaBa

MULAI DISIDANG: Dimas dan Bayu digiring ke ruang penyidik Reskrim Polsek Genteng beberapa waktu lalu.

PELAKU: Pipit (warga Kedunen, Bomo, Rogojampi) Fahrur Fauzi (warga Kedunen, Bomo, Rogojampi) Kuswoyo (warga Kedunen, Desa Bomo, Rogojampi). LOKASI PENANGKAPAN: n Perairan Bomo, Rogojampi n Ketiganya dicurigai mencari ikan pakai bahan peledak KRONOLOGIS PENANGKAPAN: n Awalnya Lanal menerima laporan ada nelayan melaut pakai bahan peledak. n TNI AL akhirnya melakukan patroli. n Sampai di perairan Bomo, polisi mendapati tiga nelayan sedang melaut pakai perahu jukung. n Ketiganya langsung dibawa ke Lanal Banyuwangi. n Setelah digeledah tidak ditemukan bom ikan.

giring ke Markas Lanal di Ketapang, Kecamatan Kalipuro. “Mereka kita curigai mencari ikan menggunakan

Trio Jagal Pandan Bisa Terancam Mati

bom,” tegas Danlanal Banyuwangi Letkol (L) M. Nazief ■

Baca Bom Ikan...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

TEPERGOK PATROLI: Perahu jukung yang ditumpangi nelayan asal Bomo dibawa ke Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi di Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

BANYUWANGI - Berkas perkara trio jagal Pandan akhirnya sampai ke meja hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Rabu kemarin (10/9) tiga pembunuh sadis itu mulai diadili. Tiga terdakwa itu adalah Dimas Yudo Pranoto, 25, dan Muhamad Yazid. Keduanya warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon. Satu terdakwa lagi bernama Bayu Trilaksana Putra, 21, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan. Mereka disidang di ruang terpisah oleh majelis hakim yang berbeda. Tiga terdakwa itu telah menghabisi nyawa ibu dan anak asal Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Genteng. Korbannya adalah Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan putrinya yang bernama Sherly Kurniawati, 28. Agenda sidang perdana kemarin adalah pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut

umum (JPU). Dalam menjerat ketiga terdakwa, tiga JPU yang menangani ketiga terdakwa ternyata kompak. Dalam dakwaannya, mereka sama-sama menjerat ketiga terdakwa dengan pasal berlapis. “Ketiga terdakwa ini perannya hampir sama,” kata Amir Nurrahman, JPU yang menangani terdakwa Bayu Trilaksana Putra. Amir menilai, terdakwa yang telah membunuh Yeni dan Sherly secara sadis itu pantas didakwa dengan pasal berlapis. “Pembunuhan berencana dan perampokan,” terang Amir. Pasal berlapis yang dijeratkan kepada Bayu adalah Pasal 338 KUHP (pembunuhan), 339 KUHP (pembunuhan diawali perbuatan pidana) dan Pasal 340 KUHP (pembunuhan yang direncanakan) ■ Baca Trio...Hal 39

Healey, Mahasiswi Australia, Peserta Kehormatan Kongres Budaya Part II

Tertarik Budaya Banyuwangi karena Nuansa Mistis SIGIT HARIYADI/RaBa

SPESIALIS: Tersangka Ayu bersama barang bukti kopi kemasan.

Ngutil Kopi Senilai Jutaan Rupiah BANYUWANGI - Aparat Polsekta Banyuwangi menciduk seorang wanita yang ditengarai kuat sebagai pelaku pencurian puluhan kilogram (kg) biji kopi dalam kemasan kemarin. Dia diduga mengembat kopi senilai jutaan rupiah yang disimpan dalam gudang selep di Pasar Banyuwangi. Tersangka bernama Ayu, 52, warga Desa Terongan, RT 01/RW 3, Kecamatan Kalibaru. Dia tertangkap petugas saat hendak menjual barang hasil curiannya itu di Pasar Pujasera, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Selasa (9/10) kemarin ■ Baca Ngutil...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Ada yang berbeda dalam Kongres Budaya tahun 2012 yang berlangsung di Desa Wisata Using (DWU), Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin. Pelaksanaan kongres kali ini dihadiri peserta kehormatan. Dia adalah mahasiswi dari Australia bernama Healey. A.F. ICHSAN RASYID, Glagah HEALEY sudah lama mengenal keanekaragaman budaya Banyuwangi melalui beberapa buku tentang Banyuwangi. Salah satu buku yang dia baca adalah buku The Variety of Javanese Religion karangan Andrew Beatty. Dalam buku itu, Andrew menuliskan ha-

sil penelitiannya tentang kehidupan budaya masyarakat Using. Buku itulah yang mengantarkan Healey mengenal banyak tentang berbagai budaya Banyuwangi. Selain dari buku, Healey juga mendapatkan informasi banyak tentang budaya Banyuwangi dari dosen antropologi budaya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Achmad Habib MA. Habib merupakan putra Banyuwangi yang memiliki pengetahuan luas tentang sejarah budaya tanah kelahirannya. Selama berada di Banyuwangi, Healey aktif mengikuti rangkaian kongres budaya yang digelar di Desa Wisata Using (DWU), Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Dia mengaku tertarik menggali lebih dalam budaya Banyuwangi. Mengapa Healey kesengsem dengan budaya Banyuwangi? Ada beberapa hal yang menjadi daya tarik mahasiswi campuran Australia dan Italia itu, yaitu budaya mistis, keragaman, dan akulturasi budaya ■ Baca Tertarik...Hal 39

18 ODHA meninggal dunia

Ini peringatan bagi yang suka jajan!

Selingkuh di KUD, digerebek suami

Yang ini imbas gencarnya razia hotel!

PESERTA KEHORMATAN: Healey bersama pimpinan perkebunan Kalibendo Iwan Setiawan Subekti. GERDA/RaBa

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Jumat 12 Oktober 2012

Bangun Kebersamaan Lewat Even Olahraga PANARUKAN – Banyak cara yang bisa dilakukan kepala desa untuk bisa dekat dengan warganya. Salah satunya adalah aktif secara bergantian mengunjungi aktivitas pengajian warga di tiap RT. Cara itulah yang dilakukan Kades Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, H Sukarto. Dengan hadir ke tiap pengajian, Sukarto juga bisa menampung aspirasi warganya terkait masalah pembangunan dan kemajuan di desanya. Tak lupa juga dia juga mengajak para perangkat desanya saat hadir ke forum-forum pengajian tersebut. “Sehingga, tiap ada saran, pendapat, dan masukan-masukan dari masyarakat ada yang mencatat,” kata Sukarto. Apa yang disampaikan masyarakat itu tak hanya dicatat. Tapi juga dibahas bersama di BPD, LPM yang juga seringkali melibatkan anggota DPRD yang ada di desa Sumberkolak. Termasuk juga anggota Babinkamtibmas. “Kita membahasnya di forum arisan setiap bulan, hasil pembahasan itu kita tindak lanjuti,” ungkapnya. Bersama perangkat desa, Pemerintahan Desa Sumberkolak juga aktif menggelar kegiatan rutin berupa pelaksanaan turnamen bola voli dan jalan santai dalam peringatan hari besar nasional. Ini juga dalam rangka membangun kebersamaan dan kondusifitas di lingkungan Desa Sumberkolak. “Kita membiayai sendiri acara seperti ini, tak pernah melibatkan sponsor,” terangnya, Yang pasti, kata dia, semua kegiatan itu mendapat dukungan dari semua pihak. Baik masyarakat Desa Sumberkolak, LPM, BPD dan Babinkamtibmas serta perangkat desa. Itu bisa dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti jalan sehat dan kegiatan turnamen bola voli. “Saya yakin dengan cara seperti ini akan terbangun rasa keber-

ISTIMEWA

KONDUSIF: Kades Sukarto melepas peserta jalan sehat yang digelar pemdes setempat.

samaan dan kondusifitas antara kepala desa dan masyarakat Sumberkolak,” katanya. Membangun dan membina rasa kekeluargaan ini juga diwujudkan dengan pelaksanaan olahraga bersama di halaman kantor Desa Sumberkolak tiap Jumat pagi. Itu diawali dengan pembacaan Salawat Nariyah sebanyak sebelas kali. Itu juga dalam rangka mendoakan keselamatan para pemimpin mulai dari bupati, camat dan kepala desa. Sehingga dalam memimpin selalu diberi pertolongan dan perlindungan Allah. Untuk meningkatkan pendapatan kas desa, Pemdes Sumberkolak sejak tahun depan akan membuka usaha berupa pertokoan dan foto kopi di depan kantor Desa Sumberkolak. Itu juga sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat desa

terutama yang menganggur. “Kita akan mengusahakan lewat kerjasama dengan Pemkab Situbondo melalui Dinas Pertanian dalam kegiatan penghijauan melalui penanaman pohon di tanah-tanah negara di desa sumberkolak,” imbuh Sukarto. Dengan demikian, kata dia, masyarakat desa Sumberkolak yang menganggur bisa diperdayakan untuk memelihara pohon yang ditanam sampai umur lima tahun. Semua biaya mulai penanaman sampai tebang nanti bisa dianggarkan oleh pihak terkait, Sehingga tidak terjadi lagi, hanya penanaman secara simbolis, setelah itu dibiarkan.”Coba hitung usia kayu lima tahun kalau dijual minimal Rp 500 ribu, kalikan ribuan batang kayu,” imbuhnya. (pri/als)

Dukung BGC, Kantor Desa Dicat Hijau MUNCAR – Jumlah penduduk yang tinggal di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, cukup tinggi. Bayangkan, sampai detik ini warga yang tinggal di desa tersebut berada di kisaran Rp 25 ribu jiwa. Tentu saja, dengan banyaknya penduduk tersebut semakin menambah padatnya pelayanan. Sejalan dengan itu, pemerintah setempat juga tidak tinggal diam dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sudah tidak asing lagi, dalam beberapa bulan terakhir warga sudah bisa menikmati mobil milik pemerintah setempat. Mobil tersebut difungsikan untuk keperluan dan kepentingan warga sekitar. Selain warga Desa Kedungrejo, pemerintaha desa (pemdes) setempat melarang keras. Selain itu, Pemdes Kedungrejo juga mempunyai banyak terobosan agar desanya dikenal. Dalam hal ini yang perlu digarisbawahi adalah soal prestasi dan pelayanan. ’’Kita ingin desa kami jadi percontohan bagi desa lain,’’ ungkap Abdur Rahkman, Kades Kedungrejo. Untuk mewujudkan hal tersebut, terang dia, tidak

ALI NURFATONI/RaBa

KINCLONG: Kades Abdur Rahkman disamping mobil layanan masyarakat di kantor Desa Kedungrejo kemarin.

mudah tapi juga tidak sulit. Sebab, dengan dorongan dan mengerahkan segala kemampuan, maka rasanya cita-cita tersebut bakal tercapai. ’’Ini bukan hanya janji, kita buktikan di lapangan,’’ tegasnya. Dia mencontohkan, beberapa langkah inovatif sudah dilakukan. Seperti pengecatan sepanjang jalan di desanya. Yang terbaru, melakukan pengecatan kantor desa. ’’Kita percantik kantor desa dengan mengganti warna hijau muda

agar terasa sejuk,’’ katanya. Pengecatan warna hijau itu, imbuhnya, untuk mendukung program Banyuwangi Green and Clean (BGC) yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi. Selain itu, pihaknya juga mendukung upaya pemkab dalam mewujudkan BGC. ’’Kita sudah bertekad untuk mewujudkan itu. Kita percantik layanan sekaligus tempat yang menjadi jujukan warga,’’ terang kades berkacamata itu. (ton/als)

Wakil MAN Genteng Optimistis Menang GENTENG – Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Genteng terus menorehkan sejumlah prestasi. Bidang iptek dan imtaq menjadi unggulan sekolah yang dipimpin kepala sekolah Kosim itu. Yang terbaru, dua putra-putri terbaik sekolah tersebut bersaing dalam pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi 2012. Kedua pasangan tersebut adalah Syaiful Bahri dan Ana Yulika. Kedua pasangan dengan nomor 8 dan 9 itu optimistis menang dalam ajang pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi tahun ini. Sebab, pihak sekolah membekali keduanya dengan pengetahuan yang komplit. ’’Secara khusus, pengetahuan teknologi dan agama, mereka menguasai,’’ ungkap Kasek Kosim, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Selain itu, kata dia, pihak sekolah juga menggenjot pengetahuan seputar Banyuwangi. Artinya, sebelum masuk 20 besar, pihak sekolah sudah membekali dengan pengetahuan seputar potensi yang dimiliki Bumi Blambangan. ’’Kita sangat optimistis mereka akan menang

dan juara,’’ katanya. Kasek Kosim menjelaskan, dua anak didiknya itu merupakan satu-satunya peserta dari unsur madrasah dalam ajang Jebeng-Thulik tahun ini. ’’Keluarga besar MAN Genteng ingin membesarkan nama Banyuwangi dengan pretasi,’’ tekadnya. Meski tidak mudah, namun Kosim mengaku optimistis dua anak didiknya itu menang dalam ajang pemilihan tersebut. Sebab, sejak awal pihak sekolah mengetahui secara jelas tentang kapasitas keduanya. ’’Kita berikan spirit dan dukungan 100

persen kepada mereka berdua,’’ tegasnya. Kosim mengingatkan agar kedua anak didiknya itu terus maju pantang mundur. ’’Ayo maju terus demi nama Banyuwangi dengan Umbul-umbul Blambangan-nya. Jiwa ragamu pertaruhkan untuk Banyuwangi tercinta. Bapak bangga dengan kalian, ayo jangan tolah toleh bapak selalu menyertaimu,’’ doanya. Sementara itu, Syaiful Bahri dan Ana Yulika tercatat kelas 12. Kedunya juga sama-sama mengambil jurusan IPA di sekolah tersebut. (ton/*/als)

Besok, Pengumpulan Balot Terakhir BANYUWANGI – Grand Final Jebeng Thulik 2012 akan dilaksanakan Sabtu malam (13/10). Salah satu kategori kejuaraan yang diperebutkan adalah Juara Favorit. Juara favorit Jebeng-Thulik 2012 tersebut merupakan penilaian terbanyak dari dukungan yang dikumpulkan melalui poling. Untuk balot dukungan bisa didapat di koran harian Radar Banyuwangi. Selan-

jutnya langsung dimasukkan di kotak yang disediakan di kantor Radar Banyuwangi, Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi. Sedangkan pengumpulan balot terakhir Sabtu (13/10) besok. Pengumpulan ballot sampai dengan pukul 16.00 WIB. Lewat dari jam tersebut, Radar Banyuwangi tidak akan menghitung jumlah balot yang masuk. (*/als)

Profil Finalis Jebeng-Thulik 2012 Saiful Bahri

Bertekad Promosikan Triangle Diamonds Triangle Diamond sendiri merupakan wisata unggulan dari Kabupaten Banyuwangi. Dan beberapa tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mempromosikan pariwisata alam unggulannya yang berada di tiga daerah yang diberi nama segitiga berlian atau Triangel Diamond. Segitiga Berlian terdiri atas Kawah Ijen di Area Taman Nasional Baluran, Licin; Pantai Sukomade di Area Taman Nasional Meru Betiri, Pesanggaran; dan pantai Plengkung di Area Taman Nasional Alas Purwo, Tegaldlimo. Nantinya, bersama Paguyuban Jebeng-Thulik, Syaiful berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi dan aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang ada, untuk mewujdukan Banyuwangi yang lebih baik lagi terutama dalam bidang budaya dan pariwisata Banyuwangi. (*/als)

EKSOTISME Triangle Diamonds Banyuwangi menarik perhatian Thulik Saiful Bahri, 18. Finalis asal Kecamatan Genteng itu mendalami dunia karate yang membuatnya menjadi Ketua Karate di sekolahnya, MAN Genteng Banyuwangi. Syaiful yang bermimpi menjadi dosen itu akan memberikan kejutan-kejutan yang sudah disiapkannya untuk malam final Jebeng Thulik Banyuwangi. Finalis yang mengaku pernah menjadi wakil ketua OSIS semasa menempuh sekolah tingkat pertama itu sangat mengharapkan generasi muda Banyuwangi bisa mempromosikan Triangle Diamonds meski tidak menjadi Jebeng-Thulik. Karena baginya, menjadi Duta Banyuwangi yang mempromosikan Banyuwangi tidaklah harus menjadi Jebeng-Thulik.

Pingkan Yulanda

Jadi Koordinator Pertamina Foundationn Scholars P I N G K A N Yulanda, 20, merupakan alumnus Universitas Airlangga Surabaya dengan predikat Cumlaude. Selama menjadi mahasiswi, dirinya aktif di beberapa organisasi yang mendukung akademiknya. Kemampuan berbahasa dan cekatannya, membuat Pingkan pernah menjadi koordintaor wilayah Pertamina Foundation Scholars Surabaya. Kemampuannya berkomunikasi dan mandiri memungkinkan dirinya mewujudkan citacitanya sebagai Business Woman, dan bisa jadi setelah ini dirinya mengenal beberapa relasi baru di Pemerintahan Banyuwangi dengan kemampuan yang dimilikinya. Hoby travellingnya dan kemampuannya di dunia presenting meyakinkanya bisa

Bayu Bagus Aprilianto

Ana Yulika

Terpesona Wisata Pegunungan SELAIN Saiful Bahri, Madrasah Aliyah (MA) Genteng juga memiliki wakil untuk kategori Jebeng, Ana Yulika, 17, yang merupakan teman seperjuangan Syaiful di seleksi ketat Pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi. Finalis yang aktif di organisasi PMR itu memiliki keinginan besar menjadi seorang dokter. Selain itu, dirinya juga berharap bisa memberikan sesuatu yang terbaik untuk Banyuwangi. Tentunya menjadi Jebeng Banyuwangi merupakan salah satu keinginan besar finalis perwakilan Kecamatan Songgon ini. Ana mengakui, dirinya sangat mengagumi seluruh potensi yang ada di Banyuwangi, terutama pegunungan. Banyuwangi kaya dengan berbagai tempat wisata yang menarik dan mempesona. Dari alam pengunungan nan eksotik hingga

uwangi ke khamempromosikan Banyuwangi n Gandrung yang layak. Terutama kesenian aten Banyuwangi. menjadi icon dari Kabupaten kan sebagai terKata “Gandrung” diartikan pesonanya masyarakat Blambangan yang ri sebagai Dewi agraris kepada Dewi Sri sejahteraan bagi Padi yang membawa kesejahteraan masyarakat. buat masyarakat Dia berharap bisa membuat runginya dan Banyuwangi menggandrunginya ihan Jebengmendukungnya di Pemilihan n ini. Jebeng Thulik Banyuwangi tahun Pingkan berkomitmen untuk terus sata Banyumempromosikan pariwisata ternasional wangi hingga ke kancah internasional ya sebagai dan mengejar cita-citanya business woman. (*/als)

nyak orang pantai yang indah membuat banyak terpukau. Beberapa tempat wisata alam yangg menarik rintah telah ditampilkan di situs Pemerintah rapa Kabupaten Banyuwangi dan beberapa pun blog para pecinta Banyuwangi maupun gi. Laros yang peduli dengan Banyuwangi. ng Baginya, beberapa wisata alam yang mada di Banyuwangi mampu mempesona para wisatawan yang yangg berkunjung. Mulai dari pantainya,, air terjunnya, dan pegunungannya.. gi Sebagai Duta Wisata Banyuwangi gai yang peduli akan daerahnya, sebagai kan Jebeng dirinya akan mempromosikan sa dikepotensi-potensi Banyuwangi agar bisa nal masyarakat secara luas. (*/als)

Bercita-cita Jadi Anggota AL REMAJA kelahiran 1 April, 17 tahun silam ini merupakan putra pasangan Habibi dan Ida Mujaini. Bayu Bagus Aprilianto merupakan siswa di salah satu SMA Negeri di Singojuruh. Tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Kecamatan Singojuruh karena berhasil meloloskan wakilnya dalam pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi tahun ini. Keinginannya menjadi abdi negara sebagai anggota TNI AL merupakan salah satu cita-cita Bayu yang mengaku pernah menjadi yang terbaik di Lomba Putra-Puteri Cerdas tingkat sekolahnya. Hobi travellingnya mengajak generasi muda Banyuwangi untuk berwisata di Taman Wisata yang ada di area TNAP, Plengkung. Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama G-Land merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri ataupun mancanegara. Huruf G berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. G-Land dikelilingi oleh hutan

hujan tropis yang masih alami. ami. Bulan Mei sampai Oktober adalah bulan an terbaik untuk surfing. G-Land menawarkan awarkan olahraga surfing yang palingg digemari oleh para pesurfer dan an disarankan hanya untuk para pesurfer profesional karena ombaknya nya yang dapat mencapai 5 meter. Bersama finalis lain, Bayu yu berkeinginan untuk terus berupaya erupaya maksimal untuk mengeksplorasi splorasi kebudayaan dan pariwisataa yang ada di Banyuwangi kepadaa wisatawan dalam maupun luar negeri, agar Banyuwangi ngi semakin dikenal sebagai ai Surga Budaya dan Wisataa terlengkap yang ada di Jawa Timur. (*/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 12 Oktober 2012

Selingkuh di KUD, Digerebek Suami ROGOJAMPI - Ada-ada saja ulah Saritem (nama samara) ini. Saat selingkuh bersama lelaki lain di sebuah bangunan bekas Koperasi Unit Desa (KUD) di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, dia digrebek suaminya sendiri kemarin malam. Ceritanya, pukul 18.00 kemarin Saritem yang beralamat di Dusun Gumukagung, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, itu keluar rumah diantar sopirnya bernama Amin. Rupanya hal itu diketahui suaminya yang berinisial HY. Ternyata suaminya sudah lama menaruh curiga terhadap sang istri. Oleh karena itu, malam tersebut si suami membuntuti sang istri dari belakang. Nah, saat membuntuti tersebut diketahui bahwa Saritem turun di perempatan Desa Gladag lalu menuju arah timur naik ojek.

Si suami sema kin yakin istrinya berselingkuh dengan se seorang berinisial DS. Memang benar, dia mendapati si istri berada di dalam sebuah KUD bersama seorang lelaki. Sebelum menggerebek, dia kontak beberapa anggota keluarganya untuk menuju tempat kejadian perkara (TKP). Setelah semua kumpul, HY dan keluarganya melakukan penggerebekan. Penggerebekan itu sangat mengejutkan Saritem dan DS. Sayang, malam itu DS berhasil kabur, sehingga HY dan keluarganya hanya berhasil menangkap Saritem. Malam itu keduanya pun cekcok mulut. Tanpa disadari, hal itu mengundang

perhatian warga sekitar TKP. Bahkan, salah satu warga langsung melapor ke Mapolsek Rogojampi. “Warga mengira ada keributan,” tutur seorang warga kepada wartawan koran ini. Setelah menerima laporan, aparat Polsek Rogojampi langsung datang ke TKP, lalu membawa Saritem dan suaminya ke Mapolsek Rogojampi. Setiba di mapolsek, HY langsung melaporkan perbuatan istrinya dan minta polisi memprosesnya secara hukum. Namun, setelah dibentak-bentak sang istri terkait nafkah, HY langsung mencabut laporannya. Jadi, polisi tak meneruskan proses hukum Saritem. “Sekarang giliran istri DS yang melapor. Jadi, ya kita lihat perkembangannya. Kalau memang tidak dicabut, ya akan kita tindak lanjuti laporan istri DS itu,” kata Kapolsek Rogojampi, Kompol Bagio SP. (azi/c1/aif)

Jalan Madiunan Selesai Di-Hotmix Warga Ucapkan Terima Kasih Pada Bupati GLENMORE - Perjuangan dan harapan warga Kampung Madiunan, di Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, agar jalan di daerahnya di-hotmix, akhirnya menjadi kenyataan. Kemarin malam, Jalan Madiunan menuju Masjid Nur Salim dengan panjang 1.200 meter tersebut akhirnya selesai di-hotmix oleh pelaksana proyek tersebut. Hal ini tentu disambut suka cita oleh warga Madiunan. Sebab sudah lima tahun lebih jalan di kampung tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Selama ini banyak lubang di sepanjang jalur itu. sehingga membahayakan para pengguna jalan yang cukup ramai. Saking parahnya kerusakan jalan kampung tersebut, tahun 2011 lalu lalu warga mengeluh kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas agar diperbaiki. Bak gayung bersambut, menerima keluhan tersebut, akhirnya bupati bersedia dan berjanji akan memperbaiki jalan tersebut melalui APBD 2012. Sedianya, jalan tersebut akan diperbaiki

Sementara itu, dengan di aspalnya Jalan Madiunan Menuju Masjid Nur Salim, warga setempat mengaku berbahagia dan semakin simpati kepada bupati. Sebab mau mendengarkan ke l u h a n m a syarakatnya. ABDUL AZIZ/RaBa Masyarakat juMULUS: Jalan Madiunan menuju Masjid Nur Salim saat ga menyampaidiaspal hotmix, kemarin. kan terimakasih menjelang lebaran lalu. Namun karena kepada Bupati Banyuwangi. Sekarang harus tender ulang, pelaksanaannya mereka bisa menikmati jalan mulus molor baru kemarin. Atas penundaan berkualitas tersebut, tanpa harus tersebut, awal Ramadan lalu, bupati takut dengan banyaknya lubang menmelakukan salat Jumat di Masjid Nur ganga sebagaimana sebelumnya. “Maturnuwun Pak Bupati, semoga Salim, dan sempat menyampaikannya selalu diberi kekuatan dan keridloan langsung kepada warga Madiunan. “Memang mestinya sebelum Lebaran oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam ini sudah diaspal, tapi karena tender memimpin Banyuwangi menjadi ulang, ya setelah lebaran. Yang pen- lebih baik,” kata Nur Khozin dan Mahting kan pasti diaspal tahun ini bapak- rus Baidlawi, perwakilan dua tokoh bapak,” ujar bupati kala itu, sambil pemuda Madiunan, yang selama bergurau dan langsung disambut ini getol mengawal perbaikan jalan ger-geran para jamaah salat Jumat. tersebut. (azi/adv/aif)

01. VIRDA CLAUDIA (15)

02. FIRDAUS EKO N. (2)

03. HURUN EKA AYU P. (1)

04. M. SYERSAR N. (0)

05. SHERLA RIZQIA P. (1)

06. AGANTA HARIS S. (0)

07. EMHA BASMA L. (113)

08. SYAIFUL BAHRI (0)

09. ANA YULIKA (0)

10. BAYU BAGUS A. (5)

11. PINGKAN YULANDA (2)

12. CHRISTOPPHER R. (90)

13. YUENITHA RACHMI (0)

14. ADI WAHYU N. (0)

15. PUTRI AYU SC. (32)

16. VIXTOR MADA H. (0)

17. GITA PUTRI S. (288)

18. ALRINO DWI P. (71)

19. FIRMA YUDHA (0)

20. PETER BAGUS P. (250)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Jumat 12 Oktober 2012

Pertamina Bantu 15 Posyandu KALIPURO-Pertamina Tanjung Wangi melalui Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi memberikan bantuan kepada 15 pos pelayanan terpadu (Posyandu) di wilayah Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Bantuan yang diberikan berupa alat penyangga timbangan Dacin, dana pemberian makanan posyandu, dan lembar balik materi penyuluhan. Pertamina juga memfasilitasi pemantapan kinerja kader posyandu yang dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, kemarin (11/10).

Kepala Pertamina Tanjung Wangi Syarifuddin Yunus dalam sambutan penyerahan bantuan secara simbolis mengatakan, bantuan untuk posyandu Desa Ketapang itu merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) Pertamina. “Bantuan ini sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk turut memajukan sumber daya manusia di wilayah Tanjung Wangi,” katanya kemarin. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi Hj. Dani Azwar Anas saat menyampaikan kata sambutan mengucapkan terima kasih

kepada Pertamina Tanjung Wangi. Sebab telah membantu terlaksananya kegiatan posyandu itu. “Semoga kerja sama tetap terjalin dengan baik, dan dapat memberikan dampak positif serta manfaat besar untuk posyandu dan para kader yang ada di Desa Ketapang,” harapnya. Disampaikan pula, posyandu merupakan salah satu bentuk usaha kesehatan bersumber daya masyarakat. Artinya, keberadaannya adalah dari, dan untuk masyarakat. “Yang bertujuan untuk memberikan informasi kesehatan sekaligus meningkatkan derajat ke-

sehatan masyarakat,” imbuh Dani. Sementara itu, kegiatan pemantapan kinerja kader posyandu diisi paparan materi dengan narasumber dari Dinkes Banyuwangi. Di antaranya materi mengenai pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak, serta Kartu Menuju Sehat (KMS), serta implementasi PHBS di posyandu. Selain itu, melakukan simulasi lima langkah pelayanan di posyandu dan sembilan langkah penimbangan. Partiningsih, kader dari Posyandu Ikan Mas Desa Ketapang berterima kasih kepada Pertamina dan para

DINKES FOR RaBa

FOTO BERSAMA: Dani Azwar Anas bersama Syarifuddin, Hariadji, para pengurus PKK dan posyandu.

narasumber yang telah memberikan bantuan alat penyangga timbangan dan pelatihan kader. “Pada waktu posyandu buka nanti, kami tidak

lagi menggantungkan timbangan di dahan pohon mangga atau palang pintu, dan tidak lagi salah membaca timbangan,” katanya. (adv/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tanah & Bangunan •

• Rumah & Gudang •

• Ijazah & Seritifikat •

• Kerjasama Usaha •

• Mits. Kuda Grandia •

• Promo Daihatsu Ayla •

• Avanza ‘10 •

Hlg ijazah SD,SMP,SMK&Serttifikat kelautan, BST SCRB, AFF, ATT DSR,BK PLAUT, Pasport a/n Joko Dwi Hartono. Hub 081237924932 imbalan sepantasnya sbg ucpan terima kasih.

Ingin berpathner, kerjasama serius u/ pembiayaan pengembangan usaha yg sudah ada. Keuntungan 100% dlm 36 bln diberikan lgsg tiap bln, serius? Hub: 8926109

Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534

Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377

Djl Avanza ‘10 G, silver, no. msh panjang & P asli, istimewa sekali, hubungi 081336666171

• Vios & Daihatsu Zebra •

SITUBONDO

• STNK •

• Warnet •

Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

• Arya Agen Properti • Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? Arya Agen Properti 081336659258

Hlg STNK Nopol P 4812 YC, an. Icung Herjuno, Dsn. Maduran RT04/04 Rogojampi

• Persada Regency• Pahe dijual tanah dpn Perum persada regency kertosari, jl ikan wader pari, hub 081217908788.

Dijual rumah dan gudang, luas lahan 600 meter persegi, alamat dusun Umbulrejo, desa Bangorejo, kecamatan Srono. harga nego 350 juta. Telp 082131512745

SITUBONDO • Beli Tanah Hadiah Mobil• Tnh 9408m2 Jl. Argopuro 11 Stb 900Rb/ m2, 8985m2 Jl. Argopuro 9B Stb 600Rb/m2, 9598m2 Jl. Ry Pantura KM214 Sby 150Rb/m2. H: 082333008871.

Dijual Warnet siap pakai 14 PC dual core/ AMD Athlon, 40jt nego, hub 081336641321.

• Global CCTV •

• Daihatsu Promo • Miliki All new Xenia DP mulai 25 jutaan, Terios, Sirion, Luxio, Gran max DP mulai 15 jutaan. Info Daihatsu terbaru hubungi: Hadi 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Rumah Kebalenan •

SITUBONDO

Ingin rumah Anda dipantau dari luar kota melalui handphone? Global CCTV menerima service dan pemasangan CCTV. Hubungi: 08121626627 (call/SMS)

Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779

• STNK •

SITUBONDO

• Perum Mendut Hijau •

Hlg STNK Nopol P 8782 E, an. Edi Sukamto. Dsn. Pesisir Utara, Kilensari, Panarukan

• Jl. Raya Kalipuro • Jual tanah cepat butuh uang, sblh Jl. Raya Kalipuro 1265m2, Jl. Kec. Kalipuro 5345m2, tanah kebun Jati 5975m2, tanah kebun Jati 8610m2. Harga nego murah. Hub: ADE, 081334223999

Hlg STNK Nopol P 5693 XL, an. Nanang Wahyono. Jl Mendut Gg XV RT3 Tamanbaru

Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

Hlg STNK Nopol P 2328 YB, an. Sutrisno Dalah. Kopen Cungking 01/01Kpung Anyar Glagah

• Pindah Tempat • Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)

• Rumah + Tanah • Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784

BANYUWANGI

• Rumah Jl. Let. Sulaiman •

• LBB Paedagogia •

BANYUWANGI

LBB “Paedagogia”, terima les privat - Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175

• Desainer Grafis •

BANYUWANGI

Dijual rmh Jl. Letnan Sulaiman 57 Bwi, luas tanah 233 M2, Luas bangunan 133 M2, sertifikat SHM IMB,garasi ada, hub: 0333-424720 atau 0331-422772.

• Ruko Rogojampi •

• Rumah Pajajaran •

Djl/dkntrakkn min 3th Ruko 3KT, 2km Jl. Raya Gtg-Bwi 217 Rgojampi (sltan Ktr Pos) hrg nego. H: 081324084036, 081234774984

Jual rmh SHM siap huni, LT 235m2, LB 115m2. Jl. Pajajaran II no.47 Tamanbaru, 085732321000

• Mutiara Blambangan • Djl 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Brt Bank Mandiri) Hub.03337751000

• Daihatsu Ayla • Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi 83 jt nego. Daihatsu Zebra box 2002, 43 jt nego, brg istmw. H: 08179671110, 082334662339

• Innova G ‘08 •

• Honda Stream ‘02 • Djl Honda Stream ‘02 istimewa, 1700cc, hitam, plat N Problg, bln 6, Hub: 08124987000

• Colt Diesel PS120 ‘97 •

Dijual Innova G tahun ‘08 bln 12, hitam, ban ring 18, Astra Recd, P Bwi, tangan 1, orisinil cat, harga 215 jt. 08123256347

Djl cpt Clot Diesel PS120 th‘97, kondisi mulus, terawat, istimewa, plat P. H:08123255611 / 081357301066

• Kijang LGX •

• Honda Jazz ‘06 •

Dijual Kijang LGX 1.8 hitam, pajak panjang, harga 137,5 juta nego, cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

Dijual Honda Jazz 06 idsi manual, silver stone, harga 135 juta nego, cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

• Nissan Grand Livina ‘07 •

• Isuzu Panther Turbo ‘07 •

• Toyota Innova ‘09 •

Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 abu-abu metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 54 F Turbo LS tahun 2007 hitam, harga 172,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova JXW40 tahun 2009 silver metalik, harga 161,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Krista ‘10 •

• Daihatsu Luxio ‘10 •

• Toyota Innova G ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Krista uf 81 Grand Lux tahun 2004, silver metalik, harga 130 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Luxio 1.50 MT.PS tahun 2010, hitam metalik, harga 105,5 juta, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Innova G 2010 Silver, solar, pajak atas nama pembeli, harga 235 juta nego, cash/kredit, atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

• Mercy C180 ‘97 • Mercy C180 ‘97 terawat, htm metlik, plat L. Hub: 081237451527 / 085792151827

• Avanza ‘11 • Avanza G ‘11, htm, plat P (Bdws), 146jt, DP 46,3 @3.252.000x47bln. 087806514066, 082330510859

Dibutuhkan segera Desainer Grafis bisa Corel & Photoshop, berminat kirim lamaran langsung ke Percetakan Sakila, Jl. Kolonel Sugiono 29 Bwi, Telp. 416163 / 081336777779

• Galangan Kapal • Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 08112427889 PT. B.J.P

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan pe tugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tang gungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pema sa ngan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.


OPINI

Jumat 12 Oktober 2012

37

EKONOMI

RADAR JEMBER/JPNN

DIALOG: Bupati Anas (kiri) di kantor BI Jember kemarin.

Undang Pengusaha Jember Dirikan Hotel Berbintang JEMBER - Untuk mempercepat realisasi pembangunan kawasan industri Wongsorejo (KIW), Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (11/10) menemui kepala Bank Indonesia (BI) Jember. Kunjungan Bupati Anas itu dalam rangka minta dukungan BI guna menggenjot pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Kedatangan rombongan Bupati Anas diterima langsung Kepala BI Jember Nur Zainuddin, Deputi Kepala Syarifuddin, dan beberapa manajer Aidil Chaidir, Slamet Iriyanto dan Edy Wibisono. Sedangkan rombongan Bupati Anas terdiri dari Asisten Ekonomi dan Kesra Suhartoyo, Kabag Perekonomian Abdurrahman dan Kabag Humas Juang Pribadi. Dalam kunjungan itu, Bupati Anas menyampaikan progres rencana pembangunan kawasan industri di Kecamatan Wongsorejo. Menurut Bupati Anas, tahapan pembangunan kawasan industri wongsorejo terus berjalan. “Untuk mempercepat realisasi pembangunan ekonomi kita harus komunikasi dengan BI,” ungkap Anas. Selain berkunjung ke BI Jember, Bupati Anas juga bertemu dengan puluhan pengusaha muda Jember di Gedung PT Temprina Media Grafika (TMG) Jember. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas mengundang pengusaha Jember untuk berinvestasi di Banyuwangi. “Kita membuka pintu 24 jam kepada investor untuk berinvestasi,” ujar Anas. Dalam pertemuan tersebut, Bupati Anas menyampaikan beberapa hal tentang kebijakan pembangunan ekonominya. Bupati Anas menyampaikan, untuk sementara Pemkab Banyuwangi tidak mengeluarkan izin pendirian pasar modern, tempat hiburan dan café. Sedangkan yang ketiga, Pemkab Banyuwangi tidak mengeluarkan izin pendirian hotel melati. Sedangkan pendirian hotel berbintang, dibuka selebarlebarnya. Bagi pengusaha Jember yang ingin mendirikan hotel berbintang, Bupati Anas mempersilakannya. “Banyuwangi saat ini kekurangan hotel berbintang. Kunjungan wisatawan terus meningkat,” tambahnya. (afi/als)

KECANTIKAN

Awasi Flek Hitam di Wajah BANYUWANGI—VZ Skincare terus mengenalkan produk pelayanannya kepada berbagai lapisan. Kemarin, giliran ibu-ibu Dharma Wanita RSUD Blambangan mendapat perhatian dari VZ Skin Care. C Rombongan VZ Skin Care dipimpin dipim oleh dr. Rika Rahayu Susanti. Dikatakan Dikatakan, kunjungannya ke RSUD Blambangan Blamb dalam rangka road show, yang ya sebelumnya telah digelar di beberapa beb tempat. Target utamanya m memberikan solusi untuk menga mengatasi flek hitam. Salah satu masalah kulit itu, kata dia, biasanya muncu muncul di atas umur 30 tahita pada wajah sering hun. Flek hitam m membuat orang tidak ny nyaman. Sebab, wajah te terlihat tidak bersih. Flek terjadi karena perubahan pigmentasi pada kulit wajah. “Ada beberapa h yang mengakibathal kan flek hitam. Salah satuny adalah perubahan tunya pigm pigmentasi, kulit sensitif, TOHA/RaBa dan genetik,” ungkap Rika ROADSHOW: Merawat wajah kemarin. di VZ Skincare membantu Untuk mengatasi flek hidup lebih sehat. hitam itu, saran dia, selalu merawat wajah dengan baik dan rutin. Salah satunya dengan mengonsumsi buahbuahan yang mengandung vitamin A, B, dan C. Selain itu, melakukan treatment. VZ Skincare adalah salah satu pusat perawatan kulit yang membantu mengatasi masalah ini dengan chemical peeling dan microdermabras. “Namun yang terpenting adalah merawat flek hitam pada wajah harus dengan telaten dan sabar,” tandasnya. (*/irw)

PENGANIAYAAN

Sopir Travel Bacok Warga JANGKAR - Nahas menimpa Harjono, 35, warga Desa/ Kecamatan Jangkar. Bagaimana tidak, karena salah paham, dia menjadi korban pembacokan Rabu (10/10) lalu. Akibatnya, Harjono harus dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat. Pelaku pembacokan itu berinisial AN, warga Kecamatan Asembagus. Ceritanya, aksi pembacokan itu terjadi sore kemarin di dekat kantor Koramil Jangkar. Saat kejadian korban yang sudah saling mengenal dengan pelaku itu meminta rokok. Saat itu, korban menyebut pelaku sebagai sopir travel bodong dengan nada bergurau. Nah, pernyataan korban yang bermaksud gurau itu ternyata membuat pelaku tersinggung hingga emosi dan mengambil pisau dari dalam mobil. Selanjutnya, AN hendak membacok leher korban. Mendapat serangan mendadak, korban secara refleks berkelit. Namun, pisau di tangan pelaku tetap mengenai pipi kanan. Harjono mengalami luka bacok di bagian pipi kiri sedalam 10 centimeter. Aksi pelaku yang dinilai membabi buta itu sempat membuat puluhan warga Jangkar geram. Mereka berbondongbondong mendatangi lokasi kejadian.Khawatir menjadi sasaran amuk warga, polisi langsung mengamankan pelaku dan menggelandangnya ke Mapolres Situbondo. Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau. Kapolsek Jangkar AKP Mardjuki membenarkan adanya kejadian tersebut. “Pelaku sudah dititipkan ke Rutan. Sebelumnya pelaku menjalani pemeriksaan di kantor polres,” tegas AKP Madjuki. (mg1/c1/als)

Kebudayaan Kita Terabaikan KEBUDAYAAN telah menjadi hiburan bagi manusia pendukungnya, dan kebudayaan juga telah mencelakakan masyarakat tatkala mereka tidak memahami kebudayaan itu sendiri. Fenomena negatif yang bermunculan di masyarakat telah telanjur disebut sebagai budaya, seperti mabuk-mabukan, trek-trekan di jalan raya, mesum di tempat sepi dan hotel, kenakalan remaja dan pelajar, hohohihe dengan anak didiknya, dan perilaku onar lain di masyarakat. Fenomena itu tak patut dijuluki budaya melainkan kebiadaban, karena kata “budaya” harus ditempatkan pada posisi yang terhormat sesuai kata budaya itu sendiri. Di Banyuwangi, orang barang kali harus membawa catatan tebal dan tinta berlipat untuk merekap jumlah budaya dan peradabannya. Mulai dari yang terus dirumat hingga yang sudah mati dan tenggelam tinggal ceritanya, kebudayaan Banyuwangi masih terus membawa

nama harum bagi masyarakatnya. Koentjaraningrat (2004) sangat menangisi kebudayaan dan peradaban manusia Indonesia. Ia bahkan ingin pemertahanan kebudayaan bangsanya selalu diurus sepanjang masa, melebihi usia harapan hidupnya. Kebudayaan perlu dipelihara, dipertahankan, bahkan diinventarisasi, serta didata secara jeli agar manakala pihak lain mengklaim “kepemilikan”, kita bisa menampik dengan data-data akurat yang sangat valid dan beradab. Diakui ataukah tidak kita telah dijadikan bulan-bulanan oleh Negeri Jiran dalam konteks “kepemilikan budaya”, dan kita tidak bisa tegas menghadapinya karena dalam pemikirannya, Indonesia bukan negeri “kaya budaya” tapi “kaya buruh migran”. Maka muncullah adagium “yang waras harus mengalah”. Lantas terjadilah akrobatik budaya yang bertubi-tubi, dan negeri ini harus mengalah demi nama agung kebudayaan dan kemaslahatan bangsa. Data

O l e h

SUYANTO, M.Si * menunjukkan bahwa tahun 1957, 2000, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, dari lagu “Terang Bulan” hingga “Tari Pendet” muncul persoalan dengan Malaysia. Itu menunjukkan bahwa perlindungan budaya sangat lemah (Kompas, 31 Agustus 2009 halaman 1 dan 15). Di ranah adat dan tradisi,

Banyuwangi harus jeli memelihara dan merawat kebudayaan. Oleh karena itu, budaya benda, seperti rumah adat, gamelan, kiling, artefak, dan budaya tak benda, seperti adat kawin colong, gredoan, dan berbagai kesenian baik yang sakral maupun profan hendaknya diperhatikan semua warga Banyuwangi. Pertimbangan keagamaan atau religiusitas yang tinggi telah memunculkan rasa acuh terhadap tradisi bangsa. Jika kebudayaan diarahkan untuk pariwisata, maka budaya yang menabrak religi adalah soal lain, dan itu perlu dibicarakan terkait kearifan lokal dan kemaslahatan umat. Budaya perlu didasari martabat dan jati diri sebagai warga beragama yang kuat. “Kebudayaan dan peradaban” harus dicerna dalam diri secara matang. Bila perlu, buka kamus kebudayaan agar ego kita tidak bertabrakan dengan kepercayaan dan argumentasi sesama umat. Selain budaya pop, kecintaan

warga Banyuwangi terhadap musik religi, sastra kontemporer, teater modern, seni rupa, pahat, kriya, batik, dan sejenisnya, telah muncul kuat sejak lama dan mampu membentuk watak bangsa. Nah, sekarang kongres kebudayaan sudah saatnya dilakukan tahunan; dalam rangka tidak hanya menata atau mengakumulasi jumlah saja, tapi juga sebagai upaya mengangkat Banyuwangi sebagai kabupaten “gudang budaya” yang berbudaya dan berperadaban tinggi. Perlu kiranya segera ada cetak biru strategi kebudayaan di Banyuwangi yang langsung bersinergi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Termasuk, penyelamatan cagar budaya di Banyuwangi harus mendapatkan perhatian serius. Sampai jumpa di Kongres Budaya Banyuwangi III tahun depan. *) Master Kebudayaan alumnus Unud, Denpasar, tinggal di Gentengkulon.

Aksiologis Hak Interpelasi FPPP-FPKB resmi usul interpelasi. Usul hak interpelasi tersebut dianggap telah memenuhi syarat karena telah diajukan minimal oleh tujuh orang dan dari dua fraksi. Hak interpelasi tersebut diajukan kepada Bupati Situbondo terkait kebijakan pengelolaan Pasir Putih. Lantaran sudah memenuhi persyaratan administratif, maka rencana penggunaan hak interpelasi tersebut akan dibawa ke Badan Musyawarah apakah dapat diparipurnakan ataukah tidak. Sebagai seorang akademisi, saya tidak memiliki pretensi apa pun dengan tulisan ini. Tulisan ini merupakan cermin cinta saya kepada Kabupaten Situbondo. Selain itu tidak ada tujuan lain.

Normatif Benarkah persyaratan normatif sudah terpenuhi. Itu pertanyaan pribadi saya tentang hak interpelasi yang akan diajukan oleh DPRD Situbondo terhadap bupati. Argumentasi saya sangat sederhana— walaupun saya tidak pernah membaca Tata Tertib DPRD Situbondo, saya menggunakan Pasal 349 ayat (2) UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3). Substansi Pasal 349 ayat (2) UU MD3 menyatakan bahwa hak interpelasi adalah hak DPRD meminta keterangan kepada bupati mengenai kebijakan pemerintah kabupaten yang penting dan strategis serta berdampak luas terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pertanyaan saya, apakah alat ukur “berdampak luas”? Sebab, UU MD3 tidak memberikan penjelasan terkait tolok ukur berdampak luas. Apakah sudah ada upaya melakukan kajian dalam masyarakat bahwa kebijakan bupati dalam pengelolaan Pasir Putih memiliki dampak luas. Mudah-mudahan saya tidak ketinggalan informasi, bahwa telah dilakukan studi tentang itu. Bagi saya, persyaratan hak interpelasi terbagi menjadi dua syarat pokok: syarat kuantitatif dan kualitatif. Syarat kuantitatif, saya setuju sudah terpenuhi, yaitu minimal tujuh anggota DPRD dari dua fraksi. Sedangkan syarat kualitatif, menurut saya belum terpenuhi, karena studi tentang kebijakan bupati yang berdampak luas terkait pengelolaan Pasir Putih belum dilakukan. Dengan demikian, saya beranggapan bahwa syarat untuk

O l e h

WINASIS YULIANTO * interpelasi belum terpenuhi. Dus, hak interpelasi belum dapat diajukan. Kaca mata normatif tentu berbeda dengan kaca mata politik. Pengalaman saya mengatakan seperti itu. Walaupun akademisi berbicara belum memenuhi syarat, tapi kalau politik mengatakan sudah memenuhi syarat, proses hak interpelasi show must go on. I don’t care with academic analyze. Begitu kira-kira kata politisi.

Aksiologis Interpelasi Saya berpretensi bahwa setiap anggota DPRD Situbondo adalah negarawan yang mencintai kebijaksanaan (wisdom). Kalau pretensi saya benar, maka segala perilaku dan pola pikir selalu berpilar utama kepada ontologis, epistimologis, dan aksiologis. Ontologis berbicara tentang hakikat, yaitu apa sebenarnya pokok permasalahan yang sedang dihadapi. Apa sebenarnya dan bagaimana kebijakan bupati tentang pengelolaan Pasir Putih. Dari kebijakan bupati itu, apa kekurangan dan kelebihannya. Pikiran itu

harus integral, menyeluruh, dan demi kemanfaatan bersama masyarakat Situbondo, bukan pikiran lain yang melandasinya. Epistimologi adalah bagaimana cara atau metode pengambilan keputusan yang telah diambil oleh bupati. Apakah metode yang diambil bupati dalam pengambilan keputusan sudah tepat ataukah belum. Kalau belum tepat, beri masukan bupati bagaimana seharusnya metode pengambilan keputusan yang tepat. Saya yakin bupati akan welcome terhadap segala masukan yang konstruktif. Ketiga adalah aksiologis, apa kegunaan kebijakan yang diambil bupati itu. Kalau kebijakan bupati dalam rangka menarik investor datang ke Situbondo, mengapa kita harus ribut-ribut sampai-sampai melayangkan interpelasi. Kekhawatiran saya, orang atau institusi yang akan ber-

investasi ke Situbondo akan menaruh stigma bahwa kita tidak kondusif; sedikit-sedikit ribut. Kalau stigma itu ada di Situbondo, jangan harapkan investor akan datang ke Situbondo. Yang rugi tentu kita semua dan kita semua tentu tidak menginginkan itu. Wahai anggota DPRD Situbondo, pertimbangkan kembali hak interpelasi yang akan diajukan terhadap bupati. Hak interpelasi akan memakan waktu yang tidak sebentar dan pikiran kita akan terkuras habis untuk itu. Bukankah lebih baik tenaga dan pikiran kita gunakan membangun kota tercinta kita. Toh, kalau kemakmuran meningkat, yang tercatat di dalam sejarah Situbondo ya panjenengan-panjenengan, bukan saya. So, let’s do the best for Situbondo. Thank you. *) Dosen tetap Fakultas Hukum, Universitas Abdurachman Saleh, Situbondo.

ANDA punya artikel? Penjaga gawang rubrik Opini Radar Banyuwangi siap menerima. Tulisan Anda akan dibaca seluruh masyarakat Banyuwangi dan Situbondo. Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com


38

Jumat 12 Oktober 2012

GALIH COKRO/RaBa

JUMPING: Para pembalap MTB dan BMX berlatih di GOR Tawang Alun. Nomor BMX akan dilombakan pada 24 Oktober,

Balap Sepeda Dibagi Dua Tahap BANYUWANGI – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan ISSI terus melakukan sinkronisasi kinerja dalam pelaksanaan kejuaraan balap sepeda yang akan digelar dalam waktu dekat. Kedua institusi itu bahkan sudah melakukan pematangan kegiatan yang akan menjadi ajang pemanasan Banyuwangi Tour d’Ijen itu. Termasuk mekanisme pelaksanaan yang akan diserahkan seluruhnya kepada personel otoritas sepeda sport di Banyuwangi itu. Plt. Kadispora Ahmad Khairullah men-

gatakan, kegiatan ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahapan pertama akan dilaksanakan pada 3 dan 4 November. Di periode ini akan dipertandingan kategori MTB yang akan dimainkan selama dua hari lomba. “Tahap ini akan dilaksanakan untuk nomor MTB saja,” katanya. Sedangkan untuk tahapan kedua, Khairullah menyatakan akan melaksanakan kegiatan untuk nomor BMX. Di nomor ini akan dilaksanakan pada 24 Oktober dengan mengambil lokasi di Sirkuit Buaya Putih

Muncar. Kegiatan yang akan digelar untuk segmentasi regional Jawa Timur. Menilik total hadiah yang disediakan, even ini boleh jadi akan menjadi even balap sepeda dengan hadiah paling besar yang pernah diadakan. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 90 juta. Untuk kategori MTB, Khairullah menyatakan peserta akan memperebutkan tropi Bupati Banyuwangi. Sedangkan untuk BMX akan memperebutkan piala Dispora Banyuwangi. (nic/als)

Berangkat dengan Uang Saku Sendiri Tiga Pemain yang Tergabung dalam Indonesia Selection BANYUWANGI – Persoalan finansial yang mendera Persewangi benar-benar akut. Tidak hanya menyangkut hak pemain yang masih nyantol, pengurus juga tidak memiliki perhatian terhadap para pemainnya yang dipanggil PSSI guna bergabung dengan tim Indonesia Selection. Inilah yang dirasakan tiga pi-

lar Persewangi yang mendapat panggilan bergabung di tim Indonesia Selection, Yusuf Efendi, Raul Setiawan, dan Anis Mujiono. Ketiganya bahkan harus berangkat ke venue pertandingan di Jogjakarta dengan biaya sendiri. Padahal, di sana mereka akan bermukim di Kota Gudeg tersebut selama 10 hari. Pemanggilan ketiga pemain itu merupakan hasil koordinasi antara pihak PSSI dengan jajaran pengurus Persewangi. Dari tiga jatah nama yang diminta PSSI, pengurus akh-

irnya menentukan ketiga nama tersebut untuk masuk dalam tim Indonesia selection. Selain dijadwalkan bergabung dengan tim Indonesia selection, mereka juga akan dipersiapkan menghadapi pertandingan uji coba kontra timnas U-21 dan U-23 pada 19 dan 21 Oktober mendatang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ketiganya juga akan dipersiapkan untuk menghadapi timnas Indonesia senior proyeksi Piala AFF. Hanya saja, keberangkatan ketiganya memiliki cerita

sedih. Tidak adanya perhatian dari manajemen, termasuk uang saku Raul dkk, saat ini menjadi topik pembicaraan di antara para pemain tersebut. “Uang sakunya masih dari kantong masing-masing Mas,” ujar Anis Mujiono. Hal senada juga diungkapkan Raul Setiawan. Gelandang Persewangi itu mengaku harus menyediakan uang saku sendiri untuk bisa berangkat ke Jogja. Padahal kondisi keuangan yang ada saat ini sudah cukup susah. n Baca Berangkat...Hal 39


BERITA UTAMA

Jumat 12 Oktober 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Tidak Terbukti Pakai Bom Ikan

n BOM IKAN...

Sambungan dari Hal 29

Menurut danlanal, akhir-akhir ini memang ada laporan bahwa para nelayan banyak yang mencari ikan menggunakan bom, di antaranya nelayan di wilayah Kecamatan Rogojampi. “Menanggapi laporan itu, anggota kita giatkan melakukan patroli,” imbuh Nazief. Sebelum menangkap ketiga nelayan dan perahunya, ada in formasi bahwa sejumlah nelayan tengah mencari ikan menggunakan bahan peledak. Atas informasi ini, sekitar pukul 04.00 sejumlah anggota TNI AL Banyuwangi langsung diturunkan untuk memburu nelayan nakal tersebut. “Habis Subuh, anggota yang patroli meluncur ke perairan Bomo,” cetusnya. Dalam patroli tersebut, ada informasi lagi bahwa ada tiga nelayan di perairan Bomo yang menangkap ikan meng gu-

nakan jukung dan sering menggunakan bom ikan. Setelah menemukan mereka, anggota patroli langsung menyergap mereka dan dibawa ke Lanal Banyuwangi. “Ketiganya langsung kita periksa,” ungkapnya.

Berdasar pemeriksaan yang dilakukan, sebut dia, ketiganya ti dak terbukti menggunakan bom ikan. Di perahu yang mereka gunakan mencari ikan juga tidak ditemukan barang bukti (BB) berupa bahan peledak.

“Kalau memang tidak terbukti, nanti akan kita pulangkan,” ujarnya. Danlanal menyebut, menangkap nelayan yang menggunakan bom ikan memang tidak mudah. Sebab, para pelaku cukup profesional.

Sambungan dari Hal 29

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Sudjani mengatakan, saat ini seluruh petugas di masing-ma sing kecamatan di Bumi Blambangan tengah intens melayani masyarakat yang melakukan perekaman data. Menurut Sudjani, hingga tanggal 10 Oktober, jumlah warga yang sudah melakukan perekaman data mencapai 1.049.563 orang. Dari jumlah sebanyak itu, e-KTP yang

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

DIINTEROGASI: Tiga pelaku bom ikan diamankan di Lanal Banyuwangi.

Sambungan dari Hal 29

Hi n g g a m e n g e m b u s k a n napas terakhir, suami Nanik Iswahyu itu tidak pernah siuman. Paramedis yang merawat bapak dua anak itu sudah berusaha maksimal, tapi Tuhan berkehendak lain. Dia dinyatakan meninggal dunia menjelang salat duhur. Kabar meninggalnya Bagus lang sung tersiar ke desa setempat. S ebab, sejumlah masjid di sekitar rumah duka langsung mengumumkan berita duka tersebut. Selang beberapa saat kemudian, warga berdatangan untuk menyatakan belasungkawa. Se-

telah menunggu 60 menit, je nazah tiba di rumah duka diangkut ambulans Puskesmas Purwoharjo. Tampak dalam mobil tersebut Nanik Iswahyu dan beberapa kerabatnya. Wanita itu terlihat sangat terpukul dan sedih. Kedatangan jenazah langsung disambut histeris keluarga Hj. Jamilah, ibunda Bagus. Wanita itu terus menangis di tengahte ngah kerumunan pelayat. “Semoga dosa-dosa anak saya diampuni semua,” ucap Jamilah sembari menyeka air matanya. Para pelayat terus memadati rumah duka. Mereka bergantian melihat jenazah Bagus lebih dekat. Selain warga, sejumlah kolega dan para pejabat juga

hadir untuk menyatakan belasungkawa. Sosok pria yang lahir tanggal 21 September 1973 itu dikenal peduli terhadap sesama. Lebihlebih terhadap lingkungan se kitarnya. ’’Teman saya itu suka membantu orang, sering menyumbang masjid,” ungkap Purnomo, teman karib korban yang tercatat sebagai Kepala Dusun Gumukrejo, Desa/Kecamatan Purwoharjo. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama rombongan juga menyatakan belasungkawa atas meninggalnya anggota dewan tersebut. “Kami menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya saudara saya ini,”

ujar Bupati Anas. Bupati juga berdoa agar almarhum diberikan tempat yang nyaman di sisi Tuhan Yang Mahaesa. “Kita merasa kehilangan sosok yang cerdas dan berani. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan tabah,” kata bupati yang kemarin datang ke rumah duka pukul 16.00. Sementara itu, Bagus Sudarmaja meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku TK dan PAUD. Mereka adalah I Gusti Aditya Dharmajaya dan Anak Agung Visvanatha. Sedianya, jenazah almarhum akan dimakamkan hari ini di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Purwoharjo. (ton/c1/aif)

Tiga Terdakwa Dijerat Pasal Berlapis n TRIO...

Sambungan dari Hal 29

Selain ketiga pasal itu, jaksa juga menambah pasal lagi, yaitu Pasal 365 KUHP (pencurian dengan kekerasan alias perampokan). “Mobil dan uang milik korban dibawa kabur ter-

dakwa,” ungkapnya. Penerapan pasal berlapis itu juga diberikan JPU Gusti Putu Kar mawan yang menangani ter dakwa Muhamad Yazid. Dalam sidang dengan agenda pem bacaan dakwaan yang di pimpin hakim ketua Elly Is tianawati, Karmawan juga

menjerat Yazid dengan empat pasal sekaligus. Tidak mau kalah, JPU Agus Suraharta yang menangani Dimas ternyata juga tidak beda dengan kedua rekannya. Agus dalam sidang perdana yang dipimpin hakim ketua Made Sutrisna juga menjerat terdakwa dengan Pasal

338, 339, 340, dan 365 KUHP. Bila dalam persidangan tersebut ketiga terdakwa terbukti melakukan pembunuhan sesuai yang didakwakan para jaksa, maka ketiga terdakwa bisa terancam hukuman mati. Hukuman itu sesuai pelanggaran dalam Pasal 340 KUHP. (abi/c1/aif)

Tersangka Ayu Cokot Nama Herman n NGUTIL...

Sambungan dari Hal 29

Kali ini korbannya adalah Solehan, sang pemilik selep. Saat mendatangi tempat kerjanya di kawasan Pasar Banyuwangi sekitar pukul 05.00 Minggu (7/10), dia mendapati kunci gembok gudang selep-nya sudah rusak. Lantaran curiga, dia langsung mengecek seluruh sudut selep mi liknya. Dugaannya benar, 140 bungkus biji kopi kemasan yang masing-masing berukuran 0,5 kilogram (kg) sudah raib digondol maling. Tanpa pikir panjang, Solehan

langsung melapor kepada aparat Polsek Banyuwangi. Petugas yang mendapat laporan langsung melakukan pengejaran. Akhirnya, petugas berhasil menangkap Ayu saat dia hendak menjual barang hasil kejahatannya itu di Pasar Pujasera. Dari tangan perempuan yang satu itu, petugas berhasil mengamankan barang bukti (BB) 48 bungkus biji kopi berbagai merek. Petugas pun langsung meng gelandang Ayu ke Mapolsek Banyuwangi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat menjalani proses penyidikan di kantor polisi, Ayu

“mencokot” rekannya bernama Herman. Menurutnya, Hermanlah yang berperan sebagai eksekutor pencurian ratusan bungkus biji kopi tersebut. Ayu berdalih, dia hanya ditugasi Herman memindahkan kopi dari gudang selep menuju becak yang sudah stand by di sekitar Pasar Banyuwangi. Oleh karena itu, BB yang berada di tangannya hanya 48 kg. Sebab, BB yang lain dibawa Herman. “Tersangka (Ayu) juga berdalih bahwa dia hanya dikasih ongkos Rp 300 ribu oleh Herman,” ujar Kapolsekta Banyuwangi, AKP Ketut Redana, kemarin (11/10).

Belakangan diketahui bahwa kerugian materi yang diderita korban mencapai Rp 3 juta. Tidak hanya itu, Ayu juga ditengarai melakukan aksi pencurian di lokasi yang sama be berapa hari sebelumnya, tepatnya 1 Oktober silam. Menurut Kapolsek Ketut, ter sangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara. Sementara itu, Herman ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). “Sampai saat ini (kemarin) kami masih mengejar Herman,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Hadapi Timnas U-21 dan U-23 n BERANGKAT...

Sambungan dari Hal 38

Alhasil, kini mereka hanya bisa berharap dari janji pihak PSSI saja. Pasalnya, seluruh uang akomodasi dan saku yang dikeluarkan akan diganti oleh penyelenggara. Termasuk la-

tihan yang digelar mulai besok di kota pelajar tersebut. Sekadar mengingatkan, prestasi Persewangi di musim perdananya di pentas Divisi Utama PSSI memang belum mengkilap. Selain harus puas finis di posisi delapan dari sembilan kon testan grup III, Laskar

Blambangan juga dihadapkan pada kenyataan pahit lantaran tidak bisa melunasi sisa gaji dan kontrak para pemainnya. Namun, hal itu rupanya tidak menghalangi antusiasme PSSI untuk melirik talenta sepak bola Banyuwangi. Bahkan, tiga pemainnya yakni Raul Setiawan,

Yusuf Efendi, dan Anis Mujiono berkesempatan mencicipi atmosfer pertandingan berkelas tim nasional. Mereka di jadwalkan bergabung dengan tim Indonesia selection guna menghadapi timnas Indonesia under 23 dalam uji coba di Solo dalam waktu dekat. (nic/als)

Datang dari Australia atas Prakarsa Sendiri n TERTARIK...

Sambungan dari Hal 29

Tiga hal itu yang menarik Healey datang dan mengikuti Kongres Budaya Banayuwangi. Dia menilai, keanekaragaman budaya Banyuwangi menarik untuk didalami lebih jauh. Dia jauh-jauh datang dari Australia ke Banyuwangi hanya untuk belajar tentang potensi dan kekayaan budaya Banyuwangi. Kedatangan Healey di Banyuwangi merupakan yang pertama. “Dia ingin lebih

banyak tahu tentang budaya masyarakat Ba nyuwangi,” papar Aekanu Hariyono, Kasi Adat dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Suprayogi menuturkan, kedatangan Healey dalam Kongres Budaya II bukan diundang pihak panitia. Dia hadir atas prakarsa sendiri karena tertarik dengan budaya yang dimiliki masyarakat Banyuwangi. Meski tidak diundang, tapi dia mendapat sambutan istimewa dan menjadi peserta

ke hormatan dalam Kongres Budaya II tersebut. Sebenarnya ada beberapa warga asing yang tertarik mengikuti kongres bu daya itu. Mereka tidak bisa datang karena jad wal kongres budaya tidak sama dengan agenda liburan mereka. Mereka rata-rata ingin mengetahui secara detail budaya dan adat-istiadat warga Banyuwangi. “Mudah-mudahan tahun depan mereka bisa datang ke Banyuwangi untuk mengikuti kongres budaya,” harap Suprayogi. (c1/aif)

KIP Jatim Sidak ke Banyuwangi BANYUWANGI - Para komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Jatim datang ke Kabupaten Banyuwangi kemarin. Dengan mengajak se jumlah anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM), mereka ingin mengetahui secara langsung pelayanan informasi publik.

Dalam kunjungan yang dipimpin ketua KIP Jatim Joko Tetuko itu, rombongan sempat mengadakan pertemuan dengan sejumlah Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pemkab Banyuwangi di kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Banyuwangi.

“KIP Jatim ini ingin mengecek secara langsung pelayanan informasi publik,” ujar Kepala Dishubkominfo Banyuwangi, Agus Siswanto. Kedatangan para komisioner KIP Jatim bersama sejumlah LSM itu, terang Agus, setelah Banyuwangi ditetapkan sebagai

daerah terbaik III dalam pelayanan informasi publik. Menurut Agus, ada beberapa faktor yang disampaikan KIP Jatim hingga Banyuwangi meraih prestasi terbaik III dalam pelayanan informasi publik. Di antara faktor itu, penyajian informasi melalui website. (abi/c1/aif)

pengeboman. “Nelayan yang bertugas ngebom ikan langsung kabur.

Ada perahu lain yang bertugas mengambil ikan yang sudah mati itu,” tandasnya. (abi/c1/aif)

Yang Sudah Direkam 1.049.563 Orang n SELESAI...

Tinggalkan Dua Putra yang Masih Kecil n SELAMAT...

Para pengebom ikan biasanya hanya bertugas mengebom, tidak mengambil ikan hasil

sudah selesai dicetak di Jakarta baru mencapai 543.182 orang. “Kemungkinane-KTPbisadiambilmulai 1 November mendatang,” ujarnya. Sudjani menjelaskan, masyarakat yang e-KTP-nya sudah selesai dicetak akan mendapat pemberitahuan dari petugas kecamatan. “Sebelum e-KTP itu dibagikan ke masing-masing pemilik, terlebih dahulu akan dilakukan verifikasi ulang, misalnya mencocokkan sidik jari dan lain sebagainya,” jelasnya. Sementara itu, Sudjani mengimbau warga yang belum me-

lakukan perekaman data e-KTP agar segera melakukan perekaman. Sebab, hingga tenggat waktu perekaman data e-KTP nyaris berakhir, jumlah penduduk yang melakukan perekaman data baru mencapai1.049.563orang.Padahal, jumlahriilwajibKTPdiBanyuwangi ditaksir mencapai 1.285.016 orang. Jumlah wajib KTP berdasar data SistemAdministrasiKependudukan (Siak) mencapai 1.526.073. “Kami mengimbau warga yang belum melakukan perekaman data agar segera merekam data diri,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Satu Poket Dijual Rp 500 Ribu n TANGKAP...

Sambungan dari Hal 40

“Satu gram saya beli dengan harga Rp 1,8 juta. Dan dari satu gram itu saya jadikan lima poket dan saya jual per poketnya Rp 500 ribu,” kata Fauzi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kasat Reskoba Polres Situbon-

do AKP Priyo Purwandito membenarkan penangkapan terhadap pemakai dan pengedar sabu-sabu tersebut. Dikatakan, pe laku tertangkap saat bertransaksi di sebuah warung di Kecamatan Besuki. “Selain pe makai dia juga pengedar, pe tugas me nangkapnya di sebuah warung yang

ada di Besuki,” kata AKP Priyo Purwandito. Atas kejadian itu, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Pelaku dijerat dengan pasal 112 (1) jo 114 (1) UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman kurungan minimal 4 tahun penjara,” tegas Priyo. (mg1/als)

18 PSK Juga Terjangkit HIV/AIDS n 71 POSITIF...

Sambungan dari Hal 40

Pria yang juga anggota KPA itu mengaku, Dinas Kesehatan terus melakukan pendapingan terhadap penderita HIV AIDS, dengan memberikan bantuan berupa obat untuk tambahan gizi. Sementara itu, saat ini terdapat 18 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terdeteksi terjangkit penyakit HIV/AIDS. Sebanyak 18 PSK aktif yang terkena penyakit HIV/AIDS itu tersebar di tiga eks lokalisasi yang ada di Kabupaten Situbondo. Masingmasing dari eks lokalisasi Bandengan sebanyak 8 PSK, di eks lo kalisasi Gunung Sampan sebanyak 7 orang PSK, dan 3 orang PSK yang mengidap HIV/ AIDS itu berada di eks lokalisasi Nyioran, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur. Jumlah PSK penderita HIV/AIDS ini masih adalah mereka yang terdeteksi oleh Dinas Kesehatan dan KPA Kabupaten Situbondo. Jumlah itu bisa ber tambah lagi. Mengingat petugas masih belum melakukan monitoring ke sejumlah warung remangremang. Ironisnya para PSK yang terjangkit HIV/AIDS masih aktif melayani lelaki hidung belang. Perhitungan sederhana, jika ke-18 PSK yang terjangkit HIV/ AIDS dalam satu hari rata-rata PSK menerima 2 orang tamu yang berbeda, maka dalam sehari akan ada sebanyak 36 orang yang terjangkit HIV/AIDS, dan ciricirinya baru akan diketahui setelah 5 sampai 10 tahun ke depan. Karena itulah, Dinas Ke sehatan telah mencatat bahwa penularan HIV/AIDS tertinggi, itu dikarenakan hubungan

seks bebas termasuk di tempat pe lacuran. Selanjutnya, penu laran HIV/AIDS juga bisa dari suami ke istri, karena sang suami sering pergi ke tempat pelacuran. Selain itu, pasangan homo atau pasangan sesama lelaki, serta pengguna jarum suntik Narkoba dan ibu menyusui pengidap HIV/AIDS. Kasi pemberantasan penyakit Dinas Kesehatan Si tu bondo, Heryawan mengatakan, penyakit HIV/AIDS akan menular secara berantai. Menurutnya para PSK

pengidap HIV/AIDS di tiga eks lokalisasi itu rata-rata berasal dari luar kota. Mereka dipisah dari 71 warga Situbondo yang menderita HIV/AIDS. Karena mereka harus mendapat pendampingin secara khusus. Ditambahkan, selain mela kukan pendampingan seca ra medis, pihaknya juga me nyarankan agar PSK itu menggunakan alat kontrasepsi be rupa kondom jika sedang ber hubungan intim dengan pelanggannya. (mg1/als)

BERKAT MINUM SUSU KAMBING MILKUMA, ASMA SAYA TIDAK PERNAH KAMBUH LAGI... JANGAN biarkan aktifitas Anda terhambat karena derita sesak nafas! Atasi segera dengan Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. “Sejak 2 tahun yang lalu, saya mudah terserang sesak nafas, nafas jadi terasa berat dan badan mudah capek. Padahal, aktifitas saya sebagai pelajar kini mulai padat.” Terang Alesandro, warga Surabaya, Jawa Timur. “Untunglah sekarang saya tahu solusinya mengatasinya, yakni dengan minum Milkuma. 3 bulan setelah minum, kondisi saya membaik, sesak nafas sudah jarang kambuh. Saya pun sudah jarang ke dokter lagi seperti sebelumnya.” Ungkap remaja berusia 13 tahun tersebut. Karena merasakan manfaatnya secara langsung, sekarang Alesandro menyarankan orang lain untuk mencoba Milkuma, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajaknya. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Sebenarnya, banyak masyarakat kita yang belum mengetahui tentang manfaat yang terkandung dalam susu kambing. Berbeda dengan susu sapi, sesungguhnya susu kambing memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang

mendekati air susu ibu (ASI). Selain mengandung Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi, susu kambing Milkuma pun jarang menyebabkan alergi sehingga aman, dan bermanfaat untuk penderita asma. Satu gelas susu kam bing Milkuma memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Selain itu, mengkonsumsi Milkuma sebanyak 3 gelas sehari bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bemutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, dan berolahraga, serta mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim: 082120862055, Banyuwangi: 082141354607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep: 082120862055, Situbondo: 082120862055. Depkes RI No.PIRT. 6.09.3328.01.395.


40

Jumat 12 Oktober 2012

71 Positif HIV/AIDS, 18 Meninggal Dunia SITUBONDO – Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo ternyata kian mencemaskan. Tak hanya menimpa kaum pria, penderita virus mematikan itu juga menimpa ibu rumah tangga serta anak-anak. Bahkan, penyebaran HIV/AIDS sudah menyentuh semua kalangan profesi. Mulai wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga aparat keamanan. Itu diketahui berdasarkan data

yang ada di Dinas Kesehatan Situbondo hingga bulan ini. Tercatat sudah 71 orang terinfeksi HIV/ AIDS. Jumlah tersebut masih belum ditambah dengan jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang juga menderita penyakit HIV/AIDS. Karena, khusus para PSK harus mendapatkan penanganan tersendiri dari Dinas Kesehatan. “Penanganannya jelas berbeda

antara pengidap HIV/AIDS yang merupakan warga biasa dan yang menjadi PSK ,” ujar Heryawan, konselor HIV/AIDS Dinas Kesehatan Situbondo kepada wartawan kemarin (11/10). Ironisnya, dari 71 penderita itu sebanyak 36 orang adalah perempuan atau seorang ibu rumah tangga. Penderita laki-laki berjumlah 29 orang. Sedangkan anak-anak yang pengidap HIV/AIDS berjumlah

enam orang. Dari enam penderita anak itu, empat di antaranya lakilaki, sisanya perempuan. Diduga, HIV/AIDS yang menyerang golongan anak-anak, akibat tertular kedua orang tuanya. Sementara dari mereka yang sudah dewasa, mengidap HIV/AIDS lantaran banyak bergonta-ganti pasangan. Sementara itu, dari jumlah 71 penderita, sebanyak 18 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di

antaranya meninggal dunia. Termasuk satu anak-anak yang juga meninggal dunia. Untuk mencegah meningkatnya penularan HIV/ AIDS, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Situbondo bersama Dinas Kesehatan telah melakukan penyusunan program kerja penanggulangan. Dalam perencanaan itu, kedua instansi tesebut juga menggandeng sejumlah pihak. Di antaranya kalangan

LSM, ormas perempuan, organisasi mahasiswa, serta pelajar dan waria. Menurut Heryawan, conseler HIVAIDS Dinas Kesehatan Situbondo, pihaknya terus mengunjungi tempat rawan penularan HIV/AIDS untuk mencari penderita lain yang masih belum diketahui. Tujuannya untuk mendeteksi penderita agar mempermudah mencegah penularan HIV/AIDS Baca 71 Positif...Hal 39

Diduga Dukun Santet, Diusir Warga KENDIT - Sutikno, 50, warga Dusun Pesisir Barat, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, diusir ratusan warga setempat kemarin (11/10). Itu setelah dirinya dituduh memiliki ilmu hitam alias santet. Sebelumnya, Sutikno hampir saja menjadi korban amuk warga Desa Klatakan. Ceritanya, tuduhan itu berawal saat seorang warga setempat bernama Sunarti, 38, dua bulan penyakit dan tak kunjung sembuh. Bahkan, tambah lama kaki dan perutnya tambah membesar. Bukti lain yang menguatkan tuduhan warga, karena Sutikno sering datang ke dalam mimpi Sunarti yang sedang sakit tersebut. Warga pun semakin geram kepada pria yang bekerja sebagai petani dan nelayan itu. “Dia (Sutikno) sering datang dalam mimpi saya. Jadi saya sangat takut,” ujar Sunarti. Saat emosi ratusan warga memuncak, mereka meminta Sutikno menyembuhkan kaki dan perut Sunarti. Saat itu warga mengancam akan membakar rumah Sutikno. Beruntung, muspika dan petugas Polsek Kendit segera datang. Demi keamanan, petugas kepolisian langsung membawa Sutikno ke kantor Desa Klatakan. Ratusan warga ikut mengarak Sutikno sampai kantor desa. Setelah itu, di kantor desa tersebut diadakan sidang. Tertuduh, yaitu Sutikno, diminta menyampaikan pernyataan langsung di depan warga. Kepada warga, Sutikno mengaku tidak mempunyai ilmu hitam seperti yang dituduhkan itu. “Saya minta maaf. Saya tidak punya ilmu hitam atau santet itu,” ujar Sutikno di hadapan ratusan warga. Meski demikian, massa tetap mengancam akan membakar rumah Sutikno jika dirinya tidak keluar dari Desa Klatakan. “Dia harus dikeluarkan dari desa ini,” teriak ratusan warga. Oleh karena itu, sesuai permintaan warga, untuk sementara Sutikno diamankan di kantor desa.

NUR HARIRI/RaBa

TERTANGKAP: Fauzi (kanan) digelandang ke Mapolres Situbondo kemarin (11/10).

Tangkap Pengedar SS Saat Transaksi

NUR HARIRI/RaBa

SIDANG: Sunarti (duduk) dan ratusan warga menuntut agar Sutikno diusir dari Desa Klatakan, Kendit.

DITUDUH SANTET: Sutikno (tengah) memberikan pernyataan di hadapan aparat dan warga Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, kemarin (11/10).

“Padahal, saya sudah bersedia sumpah pocong. Tetapi, warga tetap meminta saya keluar dari desa ini. Saya tidak tau mau ke mana,” papar Sutikno. Kapolsek Kendit, AKP Robby mengatakan, pihaknya mengamankan Sutikno untuk menghindari aksi anarkis warga yang emosinya sudah memuncak. Pada hari itu juga Sutikno dibawa keluar desa tersebut. “Permintaan warga, hari ini adalah hari terakhir bagi Sutikno berada di desa ini. Sutikno pun telah mengiyakan. Jadi, untuk sementara kami akan mengamankan Sutikno,” tegas AKP Robby di balai Desa Klatakan kemarin. (mg1/c1/als)

APA POLEH

EDY SUPRIYONO/RaBa

SIAPKAN REUNI: Sejumlah elite eks Pagar Nusa di Pujasera Tanjung Asri, Mimbaan.

Elite eks Pagar Nusa Kenang 10/10 Siapkan Reuni, Akan Dihadiri 2.000 Anggota

NUR HARIRI/RaBa

IKUT BERTEDUH: Jumadiyanto saat menunggu pembeli di Alun-alun Situbondo. Di sampingnya, seorang warga dan anaknya ikut berteduh.

Hidupi Keluarga dari Jualan Es Krim SITUBONDO - Usaha Jumadiyanto, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, ini patut ditiru. Di tengah sulitnya mencari pekerjaan, dia berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dengan cara berjualan es krim. Setiap hari, Jumadiyanto aktif berkeliling dari desa ke desa dan dari rumah satu ke rumah lain untuk menjajakan barang dagangannya. Meski hanya berjualan es krim, Jumadiyanto yang juga sering mangkal di alun-alun ini mengaku bersyukur atas rezeki yang didapat dari menjual es krim. “Alhamdulillah, sebagai tulang punggung keluarga, sampai saat ini saya mampu menghidupi keluarga. Bagaimana pun saya tetap bertanggung jawab sebagai kepala keluarga,” kata Jumadiyanto seraya menambahkan, setiap hari dirinya menyisihkan penghasilannya dari menjual es krim untuk ditabung guna menyekolahkan anak-anaknya. (mg1/c1/als)

PANJI - Peristiwa berdarah dan pembakaran tempat ibadah di Situbondo yang terkenal dengan peristiwa 10/10 memang sudah berlalu 16 tahun silam. Namun, bagi anggota Pagar Nusa Situbondo yang menjadi saksi hidup kejadian yang menggemparkan dunia itu tak mudah begitu saja melupakannya. Itu kemarin dibuktikan dengan pertemuan sejumlah mantan pengurus elite Pagar Nusa dari masing-masing wilayah yang ditempatkan di Pujasera, Tanjung Asri, Mimbaan, Panji. Termasuk Ketua Pagar Nusa kala itu, Zainuri Ghazali. Dalam pertemuan itu, salah satu yang dibicarakan adalah reuni anggota Pagar Nusa yang akan dihadiri sekitar 2000 anggota Pagar Nusa se-Situbondo. “Ini adalah pertemuan perdana para tokoh alumni Pagar Nusa angkatan 2000, selepas

saya tak lagi menjabat ketua Pagar Nusa. Untuk waktu dan pelaksanaan reuni belum kita tentukan. Yang pasti karena pesertanya ribuan, peserta harus mendaftar dulu di masingmasing wilayah. Kita khawatir ada pihak yang menyusup,” kata Zainuri. Menurut dia, siapa pun tak perlu risau dengan pelaksanaan reuni tersebut. Apalagi jika mengait-ngaitkan dengan potensi terjadinya kerusuhan. Momentum reuni justru untuk kembali menggairahkan peran Pagar Nusa dalam ikut memberikan dukungan terhadap kemajuan Situbondo. “Tadi kita sudah merumuskan program-program yang akan kita lakukan,” tegas Zainuri. Kata mantan anggota DPRD Jatim itu, tujuan reuni sebenarnya adalah temu kangen karena sudah belasan tahun tak berjumpa. Di antaranya mengenang sedih dan pedihnya peristiwa 10 Oktober 1996. Sebab, kala itu tidak sedikit anggota Pagar Nusa yang dikorbankan dan menjadi kesewenang-wenangan aparat

keamanan kala itu. “Padahal, saya tahu ada anggota Pagar Nusa yang bukan pelaku pembakaran. (pri/c1/als)

BESUKI – Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Situbondo berhasil menangkap seorang pengedar sabusabu (SS) bernama Fauzi, 44, warga Desa Tembok Rejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, saat melakukan transaksi di sebuah warung kopi di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, kemarin (11/10). Saat kejadian, pria yang bekerja sebagai makelar sepeda motor itu sedang bertransaksi dengan seseorang di sebuah warung kopi tersebut. Karena tertangkap basah hendak menjual satu poket SS, polisi langsung menangkapnya. Saat diperiksa, pria bertopi itu memang membawa satu poket SS. Namun setelah petugas Satreskoba membawa pelaku ke rumah kontrakannya di Besuki, polisi berhasil menemukan tiga poket SS lain yang

siap dijualnya. Kepada polisi, Fauzi mengaku barang haram tersebut didapatkan dari seorang temannya yang ada di Banyuwangi. “Saya dapat barang itu dari teman. Tapi ngambilnya tidak langsung bertemu dengan orangnya,” ujar Fauzi. Ditambahkan, dirinya telah mengkonsumsi barang haram tersebut sekitar satu tahun ini. “Di rumah, biasanya saya memakai di kamar mandi karena saya takut pada istri,” papar Fauzi. Data yang berhasil dikumpulkan, atas kejadian tersebut, polisi mengamankan empat poket sabu-sabu dari tangan tersangka, satu buah HP, dompet, dan sebuah alat penghisap SS berupa botol bong. Dari satu poket sabu-sabu Fauzi menjual kepada pembelinya sebesar Rp 500 ribu. Baca Tangkap...Hal 39

Klinik NU Diobokobok Pencuri KAPONGAN – Balai Klinik Bina Jasmani yang berlokasi di jalan Raya Kapongan, Situbondo, diobok-obok kawanan pencuri dini hari kemarin (11/10). Akibatnya banyak barang yang berada di klinik kesehatan tersebut ludes dibawa kabur orang yang tidak bertanggung jawab itu. Diketahui, dari balai klinik ini itu, pelaku menggasak sejumlah barang milik Agung Putro Wicaksono dan kawan-kawannya, yang sedang bertugas membuat Karta-NU. Mereka berada di balai klinik kesehatan Nahdlatul Ulama (NU) itu sudah beberapa hari ini. Diduga, pelaku yang belum diketahui identitasnya itu sebelumnya sengaja menyatroni balai klinik tersebut. Setelah kondisi dirasa cukup aman, pelaku masuk ke dalam balai klinik. Diduga kuat pelaku masuk melalui pintu yang memang sedang tidak terkunci. Saat kejadian, meski di dalam

balai klinik kesehatan itu terdapat sejumlah petugas rekam Karta-NU, termasuk petugas jaga malam, namun pelaku berhasil membawa kabur sejumlah barang berharga. Data yang berhasil dikumpulkan, sejumlah barang yang diambil pelaku di antaranya dua buah laptop, dua buah BlackBerry type Gemini, sebuah Handphone merek Nokia type X 1, dan Android Galaxy Mini. Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan, adanya kejadian tersebut. Menurut Wahyudi, kasus pencurian di balai klinik Bina Jasmani tersebut sedang dalam penyelidikan Polsek Kapongan. “Itu masih dalam penyelidikan Polsek Kapongan. Saat ini, polisi masih memintai keterangan sejumlah saksi,” tegas AKP Wahyudi. (mg1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.