Radar Banyuwangi 12 September 2012

Page 1

RABU 12 SEPTEMBER

PT. PLN (PERSERO) DITRIBUSI JAWA TIMUR UNIT PELAYANAN & JARINGAN BANYUWANGI KOTA

INFO PEMELIHARAAN JARINGAN RAYON BANYUWANGI KOTA, GENTENG, JAJAG DAN MUNCAR Sehubungan dengan pemeliharaan jaringan SUTM 20kV demi keandalan suply listrik kepada pelanggan, dengan ini kami informasikan pemadaman terencana pada : - Hari : Rabu - Tanggal : 12 September 2012 - Jam : 08.00 s/d selesai Wilayah Padam meliputi : · Genteng : Ds. Dasri, Ds. Tegalrejo, Ds. Tegalsari, Ds. Gambiran dan sekitarnya · Jajag : Ds. Pesanggaran, Ds. Sumberagung dan sekitarnya · Muncar : Ds. Purwoasri, Ds. Sumbersari, Ds. Purwoagung, Ds. Grajagan dan sekitarnya · Bwi Kota : Ds. Bengkak dan sekitarnya Demi keamanan, bilamana pelanggan memanfaatkan Genset (Pembangkit sendiri) agar pembangkit tersebut terpisah dengan sistem jaringan PLN dan apabila kegiatan tersebut telah selesai, maka aliran tenaga listrik sewaktu – waktu akan dinyalakan kembali. Mohon maaf atas ketidak nyamanan Pelanggan selama berlangsungnya pemadaman. Terima kasih. Humas PT PLN (Persero) Area Banyuwangi

POLITIK

Menunggu Hasil Verifikasi Administrasi BANYUWANGI- Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya akan melakukan verifikasi faktual pada partai politik (parpol) yang lolos verifikasi administrasi. Parpol yang tidak lolos verifikasi administrasi secara otomatis tidak bisa diverifikasi faktual. Ketua KPU Banyuwangi Syamsul Arifin mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan parpol agar lolos menjadi peserta Pemilu 2014 adalah DOK. RaBa lolos verifikasi admiSyamsul Arifin nistrasi. Proses verifikasi administrasi dilakukan tim KPU pusat. Sebelum mengikuti proses verifikasi administrasi, jelas Syamsul, parpol harus menyerahkan 17 berkas kelengkapan verifikasi. Jika parpol tidak bisa melengkapi 17 berkas tersebut, KPU jelas akan mencoret parpol itu sebagai calon peserta Pemilu 2014 ■

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Firman Dipecat, Sigit Disidang BANYUWANGI - Dua oknum anggota polisi mendapat tindakan setimpal pada waktu hampir bersamaan kemarin (11/9). Pertama, Briptu Firman Abadi, 26, dipecat dengan tidak hormat dalam upacara di halaman Polres Banyuwangi. Berikutnya, Brigadir Sigit Dwi Susanto, 28, diajukan ke persidangan umum di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi karena diduga terlibat jaringan peredaran narkoba. Briptu Firman mendapat pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Lelaki yang tercatat sebagai anggota Satuan Sabhara Polres Banyuwangi itu terbukti banyak melanggar disiplin (garplin). Dia juga mangkir dari tugas hingga 30 hari. Upacara PTDH tersebut dipimpin Kapolres AKBP Nanang Masbudi. Dalam upacara resmi tersebut, Kapolres Nanang melucuti seragam dan atribut Polri yang dikenakan Firman. Beberapa jam kemudian, Brigadir Sigit Dwi Susanto menjalani sidang perdana di ruang utama PN Banyuwangi siang kemarin. Sidang tersebut mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian ■ Baca Firman...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

DIPECAT: Kapolres AKBP Nanang Masbudi melucuti seragam Briptu Firman Abadi di halaman Polres Banyuwangi kemarin.

TERDAKWA: Brigadir Sigit Dwi Susanto di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

Baca Menunggu...Hal 35

UPAH BURUH GALIH COKRO/RaBa

Tiga Bulan Meninggalkan Tugas SEMENTARA itu, proses pemecatan anggota Polres Banyuwangi, Briptu Firman Abadi, 26, dengan cara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dilakukan melalui upacara resmi di halaman Mapolres Banyuwangi kemarin pagi. Upacara pemberhentian tidak hormat sebagai anggota Polri itu dipimpin langsung Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. Selain anggota yang bertugas di polres, perwakilan anggota polsek dan KP3 di jajaran Polres Banyuwangi juga ikut dalam upacara tersebut. “PTDH berdasar keputusan Kapolda Jawa Timur Nomor 804/7/2012,” cetus Kapolres Nanang.

Pemberhentian Briptu Firman dari keanggotaan Polri itu ditandai dengan pelepasan seragam polisi yang dikenakan pria yang tinggal di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, itu. Dengan dikawal dua anggota Provos, Kapolres Nanang melucuti seragam Firman. Selanjutnya, Firman diberi baju putih sebagai pengganti seragam yang dicopot. Surat PTDH yang dikeluarkan Kapolda Jawa Timur itu sebenarnya sudah dikeluarkan 31 Juli 2012 lalu. Saat surat pemecatan itu turun, keberadaan Firman tidak diketahui ■ Baca Tiga Bulan...Hal 35

Bertabur Tokoh dan Kiai GALIH COKRO/RaBa

TERDAKWA: Direktur Keuangan PT Maya, Agus Wahyudin, di PN Banyuwangi kemarin.

Terpojok Keterangan Direktur Utama BANYUWANGI - Posisi Direktur Keuangan PT Maya Muncar, Agus Wahyudin, semakin rawan. Lelaki yang menjadi terdakwa dalam kasus pemberian gaji di bawah upah minimum kabupaten (UMK) itu justru terpojok oleh keterangan Direktur Utama (Dirut) PT Maya, Hendri Sutandinata, saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (11/9). Seperti biasa, sidang tersebut dipimpin hakim Made Sutrisna dan didampingi dua hakim anggota, Bawono Effendi dan Unggul Tri Esthi Mulyono. Sidang siang itu sebenarnya menghadirkan Dirut PT Maya sebagai saksi. Sayang, pemilik saham pabrik ikan yang berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu tidak hadir ■

Peringatan 40 Hari Wafatnya KH. Achmad Musayyidi TEGALSARI - Peringatan 40 hari wafatnya almarhum KH. Achmad Musayyidi, ayahanda Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berlangsung khidmad, kemarin malam. Acara yang ditempatkan di kompleks Yayasan Pendidikan Islam Mabadi’ul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu dihadiri ribuan orang.

Ada pejabat, kiai, dan masyarakat dari semua lapisan. Tamu undangan yang hadir, antara lain Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Situbondo, KH. R. Moch. Cholil As’ad Syamsul Arifin; Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf; Habib Abdurahman Ba’abud; Rais Syuriah PC NU, KH. Hisyam Syafa’at; Ketua Tanfidziah PC NU, KH. Masykur Aly, dan jajaran Forum Pimpinan Daerah Banyuwangi. Dalam sambutan mewakili keluarga, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada se-

luruh masyarakat yang hadir dan membantu acara tersebut.” Terima kasih kepada para tetangga yang masak di dapur, pencuci piring, dan semua yang sudah mempersiapkan acara ini,” kata Bupati Anas. Maklum, dalam acara itu seluruh hadirin mendapatkan hidangan yang dikemas dalam “rantang” lengkap buku berisi surat Yasin, tahlil, dan biografi singkat Almarhum KH. Achamd Musayyidi selama hidup. Sementara itu, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf mengaku salut dengan perjuangan almarhum ■ Baca Bertabur...Hal 35

Baca Terpojok...Hal 35

RAPERDA REKLAME

Ngotot Iklan Parpol Tidak Komersial BANYUWANGI - Pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang penyelenggaraan reklame tampaknya masih belum jelas. Pasalnya, kalangan legislatif menganggap pertanyaan-pertanyaan yang mereka layangkan kepada eksekutif terkait beberapa pasal krusial dalam raperda tersebut masih belum diimbangi dengan jawabanjawaban yang memuaskan. DOK. RaBa Anggota panitia khuMade Bagus S. sus (pansus) penyelenggaraan reklame DPRD Banyuwangi, Made Bagus Sudarmadja mengatakan, pihaknya baru mendapatkan jawaban dari eksekutif siang kemarin (11/9) ■ Baca Ngotot...Hal 35

ABDUL AZIZ/RaBa

KHAS: Ra Cholil memimpin doa dalam peringatan 40 hari wafatnya KH Achmad Musayyidi kemarin malam.

GALIH COKRO/RaBa

Selesai Mencetak 180 Ribu e-KTP BANYUWANGI - Proses perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) belum tuntas seratus persen hingga kemarin (11/9). Walau demikian, proses pencetakan dokumen negara tersebut sudah mulai dilakukan secara bertahap. Hingga kemarin, proses perekaman data e-KTP baru rampung sekitar 65,57 persen dari jumlah wajib KTP 1,5 juta jiwa lebih. Jumlah detail warga yang telah melakukan perekaman data e-KTP mencapai sekitar 970.055 jiwa. Sementara itu, e-KTP yang sudah selesai dicetak sekitar 180 ribu lembar. Pencetakan e-KTP tersebut dilakukan Kementerian Da-

lam Negeri (Kemendagri) Jakarta. Saat ini, 180 ribu e-KTP itu sudah didistribusikan ke 24 kecamatan. “Walau sudah selesai dicetak, tapi belum bisa dibagikan,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Sudjani, melalui Kabid Administrasi Kependudukan, Heru Eko Wahyudi, kemarin. Menurut Heru, e-KTP yang sudah dicetak itu belum bisa diserahkan. Penyerahan masih harus menunggu proses rekam data e-KTP selesai. Sementara ini, e-KTP yang sudah dicetak itu disimpan di gudang masingmasing kecamatan ■ Baca Selesai...Hal 35

Melihat Semangat Pembinaan Tinju di Ketapang Boxing Camp

Latihan di Bawah Pohon, Gunakan Peralatan Bekas Upaya Joko Misbono, 29, menggiatkan kembali olahraga tinju di Banyuwangi layak diacungi jempol. Dengan peralatan sederhana, mantan petinju itu melatih sejumlah pemuda di sasana Ketapang Boxing Camp (KBC) di halaman rumahnya. NIKLAAS ANDRIES, Kalipuro

TIDAK banyak orang yang tahu bila di Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ada sasana tinju. Sasana tinhttp://www.radarbanyuwangi.co.id

JADI: Camat Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi, menunjukkan eKTP yang baru dikirim dari Jakarta kemarin.

ju yang diberi nama Ketapang Boxing Camp ini mungkin masih asing di telinga masyarakat Desa Ketapang sendiri. Itulah yang bisa dirasakan saat kali pertama mengunjungi padepokan tukang adu jotos di atas ring itu pekan lalu. Saat bertanya ke beberapa orang mengenai keberadaan sasana tinju yang diprakarsai Joko Misbono itu, banyak yang menggelengkan kepala alias tidak tahu. Hal itu bisa dimaklumi. Sebab, biasanya lokasi sebuah sarana olahraga dilengkapi papan identitas. Nyatanya, padepokan KBC tidak dilengkapi papan identitas. Selain itu, sasana tersebut juga tidak berada di pinggir jalan. Untuk mencapainya, kita harus melalui jalan beraspal kasar sekelas jalan desa. Sebuah bangunan sekolah dasar menjadi ancer-ancer alias pe-

Masuk puncak musim kemarau

Ramalan bintang bilang, keuangan berpihak pada penjual es

Briptu Firman dipecat, Brigadir Sigit disidang

Kata ramalan bintang, bukan hari baik untuk oknum yang bandel

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

SEDERHANA: Suasana latihan anak asuh Joko Misbono di sasana tinju KBC.

nanda lokasi menuju sasana tinju tersebut. Setelah bertanya di samping kanan-kiri sekolah dasar itu, barulah sasana binaan mantan

petinju Akas BC itu ditemukan. Sasana tersebut persis berada di tengah perkampungan ■

Baca Latihan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Rabu 12 September 2012

CERMIN DIRI Dua Jempol untuk Kiai Cholil SIKAP KHR. Moch. Kholil As’ad yang menolak usul penganggaran Kartanu (kartu anggota NU) dalam APBDes Situbondo patut mendapat apresiasi semua pihak. Sebab, penolakan pengasuh pesantren Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, itu membuktikan bahwa kiai dengan ribuan santri itu tidak ingin NU dijadikan anak emas oleh pemerintah. Sebab, di Kabupaten Situbondo, tidak hanya dihuni oleh warga NU. Tetapi ada banyak organisasi keagamaan lain seperti Muhammadiyah, AlIrsyad, dan sebagainya. Belum lagi organisasi-organisasi di bawah agama lain. Sejatinya, bantuan dana untuk kegiatan organisasi keagamaan memang sah-sah dilakukan. Seperti pemberian dana hibah untuk pembangunan masjid, gereja, musala, atau lainnya. Tetapi, bantuan dana untuk pembuatan kartu tanda anggota, justru terasa sangat naif. Kartu anggota adalah kebutuhan internal organisasi tersebut. Kartu anggota merupakan salah satu identitas untuk membuktikan bahwa warga tersebut menjadi salah satu anggota dari organisasi yang menaunginya. Di NU, warga Nahdliyin diharuskan membayar Rp 8000 per orang jika ingin membuat kartu anggota. Nah, dana pembuatan kartu anggota NU inilah yang diusulkan oleh beberapa orang penting di Situbondo agar biayanya dianggarkan dalam APBDes. Alasannya, untuk membantu warga NU yang berasal dari golongan menengah ke bawah. Namun, jauh sebelum usulan itu masuk ke ranah eksekutif dan DPRD, buru-buru ulama karismatis Kota Santri, Kiai Kholil, secara tegas menolak usul tersebut. Putra Kiai As’ad Syamsul Arifin itu merasa biaya pembuatan Kartanu yang hanya Rp 8000 tidak memberatkan warga NU. Menurut Kiai Kholil, biaya Rp 8 ribu itu diminta diniati nyabis atau sowan kepada pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari. Harapannya, sebagai ungkapan terima kasih atas berdirinya Nahdlatul Ulama yang telah menuntun masyarakat ke jalan yang lurus. Aktivitas ini diharapkan akan mendapatkan barakah para ulama besar serta ulama-ulama pendiri NU lainnya. Sehingga, keberkahan terus mengalir kepada warga NU. Selain alasan tersebut, tampaknya Kiai Kholil juga bisa membaca dampak dalam penganggaran Kartanu dalam APBDes. Salah satunya, dikhawatirkan anggaran tersebut menjadi lahan baru untuk korupsi. Seperti sudah jamak selama ini, adanya program baru dari pemerintah terkait anggaran, pasti ujung-ujungnya menjadi lahan korupsi baru bagi para pejabat. Contohnya, PNPM Mandiri, P2SEM, Jamkesmas, Jalin Kesra, dan proyek-proyek lain yang berkaitan dengan bantuan untuk masyarakat miskin. Hingga kini banyak pejabat yang tersandung kasus korupsi dalam proyek-proyek tersebut. Karena itu, penolakan Kiai Kholil harus didukung semua pihak. (*)

Kali Pertama Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kirim Santriwati

Dua Santri Banyuwangi Tugas Belajar ke Tiongkok Lembaga Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa (LKPBT) Jawa Timur, Jumat lalu (7/9) memberangkatkan 32 siswa untuk tugas belajar di Tiongkok. Dari jumlah tersebut, delapan di antaranya santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Dua di antaranya adalah santri asal Banyuwangi. Oleh: M NASARUDDIN ISMAIL WAJAH Riswan Maryanto dan Musdalifah, istrinya, nampak berkaca-kaca. Seakan tak rela melepas keberangkatan Mega Indah Wati Nurjanah, 17, putri tunggalnya untuk melan-

jutkan kuliah di Tiongkok. Tapi di balik kesedihan itu, dia juga bangga, karena Mega-sapaan akrab Mega Indah Wati Nurjanah, mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Negeri Terai Bambu itu. Sebab, untuk mendapatakan beasiswa yang diberikan oleh Lembaga Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa Jawa Timur yang berpusat di Surabaya ini, tidaklah mudah. Dari ratusan peserta, yang lulus ujian saringan hanyalah 32 orang. Termasuk dari Pesantren Nurul Jadid. Tak hanya itu, gadis cantik ini merupakan santri pertama yang mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi di Tiongkok. Tahun ini, Pesantren Nurul Jadid mengirim delapan santrinya. Tiga di antaranya adalah santriwati.

lanjutkan kuliah di Huagiao University, Siamen, Tiongkok. Keberangkatan siswa Garuda 8 ini, kemarin dilepas oleh sejumlah tokoh Tionghoa, di Restoran Hallo Surabaya, Jalan Baliwerti. Di antaranya terlihat Hendi Dermawan, ketua LKPBT Jatim, Alim Markus, Konjen Tiongkok di Surabaya, serta sejumlah pengusaha lainnya. Aktivis Rotary Club, Paicun, juga nampaka di sana n Baca Dua...Hal 35

NASARUDIN ISMAIL/JAWA POS

BANGGA: Mega dan Husnul Khatima, santriwati PP Nurul Jadid asal Banyuwangi yang dapat beasiswa ke Tiongkok.

Mereka adalah Mega, Husnul Khatimah, keduanya dari Banyuwangi, dan Ulfa Widiawati, dari Probolinggo. ’’Saya bangga, karena kami merupakan santriwati pertama yang mendapat beasiswa belajar di Tiongkok,’’ tutur Husnul Khatimah.

Selain tiga santriwati itu, terdapat tiga santri lagi. Yaitu Nur Musyafik asal Bangkalan, Muhammad Idris (Situbondo) dan Agus Fatih Maulana (Jember). Dua santri lagi, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Mereka akan me-

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Masuk Puncak Musim Kemarau BANYUWANGI - Musim kemarau yang melanda wilayah Banyuwangi diprediksi akan terus terjadi hingga sebulan mendatang. Menurut pantauan satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Bumi Blambangan sedang mengalami puncak musim kemarau saat ini. Kepala Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Atmaji Putro mengatakan, musim kemarau kali ini disebabkan angin timur yang berembus di wilayah Banyuwangi. Angin yang bersifat kering ini membawa uap air yang terbentuk dari skala lokal ke wilayah barat.

Akibatnya, tingkat kelembaban udara di wilayah Banyuwangi sangat rendah. Dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin (11/9), Atmaji mengungkapkan, pihaknya memprediksi awal musim penghujan di wilayah Banyuwangi baru akan terjadi pada akhir bulan Oktober mendatang. “Sedangkan intensitas hujan mulai meningkat pada bulan November,” ujarnya. Menurut Atmaji, saat ini wilayah Banyuwangi mengalami puncak musim kemarau dengan kelembaban udara berkisar antara 60 persen sampai 70 persen n Baca Masuk...Hal 35

SIGIT HARIYADI/RaBa

KERING: Atmaji Putro menunjukkan pantauan satelit di stasiun Meteorologi Banyuwangi kemarin.

b. Tanah bangunan, luas : 203 m2, SHM No. 654 a/n. SAMSUL HIDAYAT, Kel. Lateng, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 131.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Satu Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah).

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. KANTOR CABANG BANYUWANGI Jl. Jenderal Achmad Yani No. 12 Telp. (0333) 421444, 412285, 412777, 424888, Facsimile (0333) 424616, 412286 BANYUWANGI

PENGUMUMAN KEDUA LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Nomor : B. 4955/KC-XVI/ADK/09/2012 Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 dan UndangUndang No. 42 Tahun 1999 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi selaku pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas kekuasaan sendiri akan menjual Obyek Hak Tanggungan melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember dan berdasarkan Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember Perihal Penetapan Hari dan Tanggal Lelang, terhadap: 1. Debitur : AHMAD NURALCHAFFAF, Alamat: Dsn. Sumberejo Rt.03 Rw.01 Ds. Songgon, Kec. Songgon, Kab. Banyuwangi. a. Tanah pekarangan, Luas : 1050 m2, SHM No. 1404 a/n. HAJI AHMAD NUR ALCHAFFAF, Ds. Songgon, Kec. Songgon, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 309.000.000,- (Tiga Ratus Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 93.000.000,- (Sembilan Puluh Tiga Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 341 m 2, SHM No. 196 a/n. HAJI AHMAD NUR ALCHAFFAF, Kel. Singolatren, Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 544.000.000,- (Lima Ratus Empat Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 164.000.000,- (Seratus Enam Puluh Empat Juta Rupiah). 2. Debitur : H. RAMDAN, Alamat: Lingk. Sukowidi Rt.02 Rw.03 Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 4590 m2, SHM No. 3018 & 3017 a/n. RAMDAN, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 3.200.000.000,- (Tiga Milyar Dua Ratus Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 960.000.000,- (Sembilan Ratus Enam Puluh Juta Rupiah). 3. Debitur : ABDUL HARIS, Alamat: Dsn. Krajan Rt.03 Rw.04, Ds. Watukebo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah sawah, Luas : 10315 m2, SHM No. 512 a/n. HANIYAH, Ds. Watukebo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 93.000.000,- (Sembilan Puluh Tiga Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 28.000.000,- (Dua Puluh Delapan Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 1004 m2, SHM No. 766 a/n. HANIYAH, Ds. Watukebo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 127.000.000,- (Seratus Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 39.000.000,- (Tiga Puluh Sembilan Juta Rupiah). 4. Debitur : DIDI LIMANTO, Alamat: Dsn. Tratas Rt.04 Rw.05 Ds. Kedungringin, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 5.805 m2, SHM No. 2319 a/n. DIDI LIMANTO, Ds. Kedungrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, beserta mesin-mesin yang berdiri diatasnya, serta persediaan barang berupa aval, bijih plastik dan kantong plastik, harga limit Rp. 6.785.000.000,- (Enam Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 2.036.000.000,- (Dua Milyar Tiga Puluh Enam Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 8.255 m2, SHM No. 132 dan SHM No. 82 an. DIDI LIMANTO, Ds. Kedungringin, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 4.595.000.000,(Empat Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah ). Uang jaminan Rp. 1.379.000.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Rupiah ). c. Tanah sawah, Luas : 6.755 m2, SHM No. 2579 dan SHM No. 2742 a/n. DIDI LIMANTO, Ds. Kedungrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 912.000.000,- (Sembilan Ratus Dua Belas Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 274.000.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Rupiah). 5. Debitur : PT. TATALIMA BANGKIT, Alamat: Jl. Yos Sudarso No. 75 Rt.01 Rw.02, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 214 m2, SHM No. 1370 a/n. ALI ABDI, Perum Pinang Indah C-9, Kel. Kebalenan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 585.000.000,- (Lima Ratus Delapan Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 176.000.000,- (Seratus Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah). 6. Debitur : LUKMAN WASIS, Alamat: Dsn. Tamansuruh Rt.02 Rw.02, Ds. Bangorejo, Kec. Sambirejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 291 m2, SHM No. 1689 a/n. LUKMAN WASIS, Ds. Bangorejo, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 210.000.000,- (Dua Ratus Sepuluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 63.000.000,- (Enam Puluh Tiga Juta Rupiah). 7. Debitur : AGUS WAHYUDI, Alamat: Dsn. Krajan Rt.01 Rw.03, Ds Watukebo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 1095 m2, SHM No. 511 a/n. ASAM BIN SUNARTO, Ds. Watukebo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 286.000.000,(Dua Ratus Delapan Puluh Enam Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 86.000.000,(Delapan Puluh Enam Juta Rupiah). b. Tanah sawah, luas : ± 4300 m2, SHM No. 508 a/n. ASAM Pak ANA, Ds. Watukebo, Kec.Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 78.000.000,- (Tujuh Puluh Delapan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 24.000.000,- (Dua Puluh Empat Juta Rupiah). 8. Debitur : SAMSUL HIDAYAT, Alamat: Jl. Ternate Rt.04 Rw.03, Kel. Lateng, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 205 m2, SHM No. 324 a/n. MOCHTAR EFFENDI, Kel. Karangrejo, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 126.000.000,- (Seratus Dua Puluh Enam Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 38.000.000,- (Tiga Puluh Delapan Juta Rupiah).

9. Debitur : SUPARDI, Alamat: Dsn. Ringinsari Rt.05 Rw.01, Ds. Ringin Pitu, Kec. Tegaldlimo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 1205 m2, SHM No. 507 a/n. SUNARTIK, Ds. Sembulung, Kec. Cluring, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 109.000.000,- (Seratus Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah). b. Tanah kering, luas : 290 m2, SHM No. 967 a/n. SUNARTIN, Ds. Purwoasri, Kec. Tegaldlimo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 12.000.000,- (Dua Belas Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah). c. Tanah sawah, luas : 3.200 m2, SHM No. 890 dan Tanah sawah, luas : 3.700 m2, SHM No. 139, keduanya a/n. SUNARTIK, Ds. Tegaldlimo, Kec. Tegaldlimo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 249.000.000,- (Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). 10.Debitur : ARIZONA EL RIZA, Alamat: Dsn. Srono Rt.02 Rw.04, Ds. Kebaman, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 202 m2, SHM No. 1963 a/n. AGUS DWI KURIYANTO dan Tanah bangunan, luas : 555 m2, SHM No. 1467 a/n. MAMIK SUMARTININGSIH, keduanya terletak di Ds. Kebaman, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp.446.000.000,- (Empat Ratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 134.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Empat Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, luas : 237 m2, SHM No. 2104 a/n. SHINTA VIA EKA. F, Tanah bangunan, luas : 465 m2, SHM No. 909 a/n. ARIZONA EL RIZA dan Tanah bangunan, luas : 445 m2, SHM No. 589 a/n. ARIZONA EL RIZA; ketiga berlokasi di Ds. Kebaman, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp.1.065.000.000,- (Satu Milyar Enam Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 320.000.000,- (Tiga Ratus Dua Puluh Juta Rupiah). 11.Debitur : MOH NEWI, Alamat: Dsn. Krajan Rt. 01 Rw.03 Ds. Watukebo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 904 m2, SHM No. 637 a/n. MUHAMMAD NEWI, Ds./Kec.Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 757.000.000,- (Tujuh Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 228.000.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Delapan Juta Rupiah). 12. Debitur : HASANAH, Alamat: Dsn. Srono Rt.02 Rw.02, Ds. Kebaman, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 635 m2, SHM No. 2192 an. HASANAH, Ds. Kebaman, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 199.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 60.000.000,- (Enam Puluh Juta Rupiah). 13.Debitur : MOH ALWI, Alamat: Dsn. Badolan Rt.03 Rw.03, Ds Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 143 m2, SHM No. 1813, a/n. SULIANAH, di Dsn. Badolan, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 62.000.000,- (Enam Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah). 14.Debitur : NOVY ANTORO. Alamat: Jl. Candi Sewu No. 10 Rt.01 Rw.02, Kel Penganjuran, Kec Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 290 m2, SHM No. 2063 a/n. SUGENG SANTOSO, Kel. Penganjuran, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 180.000.000,(Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 54.000.000,- (Lima Puluh Empat Juta Rupiah). 15.Debitur : M BASRI AR, Alamat: Ds. Galekan Rt.01 Rw.03, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah sawah, luas : 6.650 m2, SHM No. 1486 a/n. Hajjah MAR’ATUS SULIYATI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 27.000.000,- (Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, luas : 123 m2, SHM No. 1875 a/n. HAJAH MAR’ATUS SULIYATI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 248.000.000,(Dua Ratus Empat Puluh Delapan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 75.000.000,(Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). 16.Debitur : EKA INDRA, Alamat: Lingk. Tanjung Rt.01 Rw.03, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 161 m2, SHM No. 2645 an. NANIK SURYANI, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 23.000.000,- (Dua Puluh Tiga Juta Rupiah). b. Tanah, luas : 5200 m2, SHM 1637 an. ASMU’I, Kel. Kalipuro, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 47.000.000,- (Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah). 17.Debitur : SUWANDI, Alamat: Dsn. Kedawung Rt.01 Rw.01, Ds. Aliyan, Kec. Rogojampi,, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 1.660 m2, SHM No. 46, a/n. SUWANDI, Ds. Aliyan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 156.000.000,- (Seratus Lima Puluh Enam Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 47.000.000,- (Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, luas : 1.060 m2, SHM No. 233, a/n. SUWATI, Ds. Aliyan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 242.000.000,- (Dua Ratus Empat Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 73.000.000,- (Tujuh Puluh Tiga Juta Rupiah). 18. Debitur : ENDANG SETYOWATI, Alamat: Ds. Temuguruh, Kec. Sempu, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 650 m2, SHM No. 2027 a/n. ENDANG SETYOWATI, Ds. Temuguruh, Kec. Sempu, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 102.000.000,- (Seratus Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 31.000.000,- (Tiga Puluh Satu Juta Rupiah). 19.Debitur : ASMAN, Alamat: Ds. Kandangan, Kec. Pesanggaran, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 8.320 m2, SHM No. 10 a/n. ASMAN, Ds. Kandangan, Kec. Pesanggaran, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 113.000.000,- (Seratus Tiga Belas Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 34.000.000,- (Tiga Puluh Empat Juta Rupiah). 20.Debitur : AKHMAD BAIHAKI, Dsn. Stoplas Rt. 05 Rw.04 Ds. Kedungrejo, Kec.Muncar,

Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 671 m2, SHM No. 3218 a/n. HAJI AHMAD BAIHAKI, Ds. Kedungrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 245.000.000,- (Dua ratus Empat Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 74.000.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Rupiah). 21.Debitur : NUR WIDODO, Alamat: Dsn. Pasembon Rt.04 Rw.04 Ds. Sambirejo, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 298 m 2, SHM No. 2074 a/n. NUR WIDODO, Dsn. Pesambon, Ds. Sambirejo, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp.135.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 41.000.000,- (Empat Puluh Satu Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, luas : 380 m 2, SHM No. 2022 a/n. NURWIDODO, Dsn. Pesambon, Ds. Sambirejo, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp.195.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 59.000.000,- (Lima Puluh Sembilan Juta Rupiah). 22.Debitur : FADLILAH, Alamat: Dsn Sampangan Rt.11 Rw.02, Ds Kedungrejo, Kec Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas sisa : 1300 m 2, SHM no 791, a/n Haji BAMBANG SUSIAWAN, Ds. Wonosobo, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 204.000.000,- (Dua Ratus Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 62.000.000,(Enam Puluh Dua Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, luas : 245 m2, SHM no 132 a/n KHOTIJAH, Ds Wringin Putih, Kec. Muncar, Kab Banyuwangi, harga limit Rp. 42.000.000,- (Empat Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 13.000.000,- (Tiga Belas Juta Rupiah). 23.Debitur : AGUS SUPRIYADI, Alamat: Dsn. Krajan Rt.04 Rw.02, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 182 m2, SHM No. 1732 a/n. YUYUN PUJIRAHAYU, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Banyuwangi, harga limit Rp. 44.000.000,- (Empat Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, luas : 930 m2, SHM No. 1831 a/n. AGUS SUPRIYADI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Banyuwangi, harga limit Rp. 170.000.000,- (Seratus Tujuh Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 51.000.000,- (Lima Puluh Satu Juta Rupiah). c. Tanah bangunan, luas : 209 m2, SHM No. 1881 a/n. KUSRINI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Banyuwangi, harga limit Rp. 83.000.000,- (Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah). 24.Debitur : H. KARYONO, Alamat: Dsn. Ringinmulyo Rt.02 Rw.03, Ds. Ringintelu, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, luas : 16.722 m2, SHM No. 1062, 1311, 1312, 1059, 1061, 1283, 22, 121 dan 43 kesemuanya a/n. KARYONO, Ds. Sukorejo/Ringintelu, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 3.900.000.000,- (Tiga Milyar Sembilan ratus Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 1.170.000.000,- (Satu Milyar Seratus Tujuh Puluh Juta Rupiah). Lelang akan dilaksanakan pada : Hari / Tanggal : Rabu / 26 September 2012 Pukul : 10.30 WIB Tempat : Kanca BRI Banyuwangi (Lantai 3) Jl. A. Yani No. 12 Banyuwangi Syarat-syarat Lelang : 1. Setiap peserta diwajibkan menyetorkan uang jaminan sesuai yang tertera dalam masingmasing point ke rekening Penampungan Lelang KPKNL Jember nomor : 143.0009894476 pada PT. Bank Mandiri Cabang Jember Alun-alun paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang telah efektif diterima, dengan menyebutkan identitas penyetor (dan kuasanya) serta nomor urut barang yang akan ditawar dan bagi peserta lelang penawarannya dianggap tidak sah apabila barang yang ditawar tidak sesuai dengan obyek yang disebutkan pada waktu menyetor uang jaminan. Terhadap barang yang sama setiap peserta hanya dapat mengajukan 1 (satu) penawaran. 2. Lelang dilaksanakan dengan penawaran secara tertulis dalam amplop tertutup atau akan ditentukan kemudian saat pelaksanaan lelang. 3. Peserta lelang wajib melakukan pendaftaran kepada Pejabat Lelang dengan menunjukkan identitas diri dan bukti setoran asli/sah. 4. Peserta yang tidak ditunjuk sebagai pemenang dapat mengambil kembali uang jaminan lelang tanpa dikenakan potongan apapun setelah lelang berakhir. 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib melunasi harga lelang dan bea lelang sebesar 1% dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditunjuk sebagai pemenang lelang dan BPHTB sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan pemenang lelang belum melunasi harga lelang, maka pemenang lelang tersebut dinyatakan wanprestasi dan uang jaminan lelang menjadi milik Negara yang disetorkan ke Kas Negara. 7. Semua barang yang akan dijual dalam kondisi sesungguhnya, dilokasi dan dengan semua cacat dan kekurangannya, kami menganjurkan peminat untuk melihat, memeriksa obyek yang bersangkutan sebelum mengikuti pelelangan. 8. Apabila karena sesuatu hal terjadi pembatalan / penundaan lelang terhadap salah satu barang atau beberapa barang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan / peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan dalam bentuk apapun baik pidana maupun perdata kepada KPKNL Jember dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 9. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Nomor Telepon (0333) 421444, 412285, 412777, 424888. 10.Syarat-syarat lainnya akan ditentukan pada saat lelang. Demikian pengumuman lelang ini dan atas perhatian dan partisipasinya disampaikan terima kasih. Banyuwangi, 12 September 2012 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Ttd. Sulaeman Tahe Pemimpin Cabang

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/ mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Rabu 12 September 2012

Baru Sebulan Bebas, Edarkan Sabu Lagi

Cemburu Istrinya Sebut Pria Lain Rekonstruksi Eko Sedot Perhatian Warga Genteng GENTENG - Penyidik Polsek Genteng bergerak cepat dalam menuntaskan berkas acara pemeriksaan (BAP) Eko Priyono, tersangka penganiayaan yang menyebabkan istrinya, Atin Yuliati, meninggal secara sadis. Untuk melengkapi BAP, kemarin Eko menjalani rekonstruksi. Reka ulang itu dimulai pukul 14.00. Adegan pertama adalah di kamar tidur rumah Eko di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Di dalam kamar itu, Eko memeragakan saat berkumpul bersama istrinya. Dia mengaku, saat berhubungan badan, almarhumah istrinya menyebut nama pria lain. Kemudian, adegan dilanjutkan di sumur belakang rumah Eko. Di sini dia memeragakan saat memukul kedua kaki istrinya dengan paralon berukuran sedang sampai korban tidak bisa berjalan. Usai menghajar istrinya di sumur, Eko membopong istrinya ke kamar tidur lagi. Di tempat tidur ini, Eko tambah bringas. Dia memukul kepala dan sekujur tubuh korban dengan paralon yang digunakan memukul kaki korban di sumur. Itu menyebabkan korban babak belur di sekujur tubuh hingga tak sadarkan diri. Keesokan harinya, pukul 13.00, Eko berusaha membangunkan

ABDUL AZIZ/RaBa

PAKAI CADAR: Eko Priyono saat menjalani proses reka ulang di Desa Genteng Kulon, kemarin.

istrinya. Namun, yang bersangkutan tak bangun-bangun. Sehingga, pada pukul 15.00 tersangka membawa istrinya ke RSUD Genteng naik becak. Pukul 17.00, Eko kembali membawa pulang korban karena diketahui korban sudah meninggal dunia. “Rekonstruksi itu untuk memperjelas sekaligus melengkapi berkas perkara,” tegas Kapolsek Genteng Kompol Heru Kuswoto. Kapolsek menuturkan, berdasar pengakuan Eko kepada penyidik,

penyebab dia nekat melakukan penganiayaan terhadap istrinya sampai meninggal dunia karena tersangka cemburu dan marah. Sebab, ketika diajak berhubungan badan pada malam hari pukul 21.00, korban sempat menyebut nama pria lain. “Pengakuannya Eko seperti itu. Apakah itu hanya alibi Eko saja nanti dibuktikan,” tandas kapolsek. Penasihat hukum Eko, Wahyudi Ihsan, tak banyak berkomentar terkait rekonstruksi kliennya tersebut.

“Apa yang dikatakan Eko kepada polisi sama dengan yang dikatakan kepada saya,” tutur Wahyudi. Eko ditahan polisi karena menganiaya istrinya sampai tewas. Dua hari tinggal di tahanan, Eko bikin ulah. Dia kabur dari ruang tahanan dengan cara menggergaji jeruji besi. Beruntung, polisi berhasil melacak jejak Eko. Dia ditangkap tiga hari lalu di sebuah hotel di Blitar. Saat ditangkap, Eko sedang berduaan dengan istri mudanya warga Blitar. (azi/c1/aif)

SEMPU - Status bebas bersyarat tidak membuat Yeni Sulistiyo kapok bersentuhan dengan kasus narkoba. Wanita berusia 52 tahun itu kembali ditangkap Satuan Narkoba Polres Banyuwangi karena kedapatan menjual dan mengedarkan sabu-sabu (SS). Yeni bukan orang baru dalam dunia narkoba. Sebelumnya, perempuan yang tinggal di Dusun Damlimo, Desa/Kecamatan Tegaldlimo itu pernah kesandung kasus serupa. Dia baru keluar lapas 13 Agustus 2012 lalu dengan status bebas bersyarat. Kala itu, Yeni divonis hukuman 2,5 tahun penjara. Kasus yang menjerat Yeni kali ini melibatkan Gustain, 43, warga Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Yeni berperan sebagai pengedar, sedangkan Gustain sebagai pembeli. Gustain ditangkap di jalan raya Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu.

TANGKAPAN NARKOBA Tersangka 1: Gustain, 43 Alamat: Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Glenmore Peran: Pembeli Ditangkap: Jalan Dusun Truko, Desa Karangsari, Sempu BB: Dua paket sabu berat 0,73 gram, satu HP merk Nokia Tersangka 2: Yeni Sulistiyo, 52 Alamat: Dusun Damlimo, Desa/ Kecamatan Tegaldlimo Peran: Pengedar Ditangkap: Di rumahnya BB: Selembar potongan alumunium foil, satu unit alat hisap,satu korek api rusak sebagai kompor, dua buah potongan sedotan, dan satu HP merk Sony Erycson.

Dari tangan Gustain, polisi menyita dua buah paket sabu dengan berat kotor 0,73 gram dan sebuah hand phone (HP) merek Nokia. Di rumah Yeni, polisi menemukan peralatan nyabu, seperti satu lembar potongan aluminium foil, satu unit

alat isap, satu korek api rusak sebagai kompor; dua buah potongan sedotan, dan satu HP merek Sony Ericsson. “Semua barang bukti kita amankan di polres,” kata Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Watiyo. Menurut Watiyo, kali pertama yang ditangkap adalah Gustian dan akhirnya menyeret nama Yeni. Sebab, ketika diinterogasi, Gustian mengaku sabu-sabu tersebut berasal dari Yeni. Kedua paket sabu itu dibeli seharga Rp 1 juta. “Dari pengakuan itu, kita langsung menangkap Yeni di rumahnya,” ungkap Watiyo. Ketika diperiksa penyidik, Yeni mengakui bahwa barang yang dibawa Gustain berasal darinya. Dia menyebut SS berasal dari Nur Hadi yang tinggal di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. “Saya membeli dari Nur Hadi Rp 1 juta. Selanjutnya, saya jual kepada Gustain Rp 1 juta,” akunya. (abi/c1/aif)

Mabuk, Teman Sendiri Ditikam Kisruh Pesta Hajatan di Desa Bagorejo SRONO – Pesta minuman keras (miras) di tengah acara hajatan di Dusun Umbulrejo, Desa Bagorejo, Kecamatan Srono berakhir dengan perkelahian. Satu orang menjadi korban penusukan dalam insiden yang terjadi pada Senin dini hari itu (10/9). Korban penusukan menimpa Imam Sutikno alias Untung alias Bokap, warga Dusun Srono, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Hingga kemarin, pria berusia 33 tahun tersebut masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran. Imam ditusuk pisau oleh Jani

Rahyo. Sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), pelaku tercatat sebagai warga Desa Bagorejo. Namun, sudah dua tahun ini pria beranak dua tersebut bermomisili di Desa Kemendung, Kecamatan Muncar. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, sebelum insiden berdarah tersebut pecah, sejumlah orang menggelar pesta miras. Mereka mulai minum sejak pukul 22.00. Namun, di tengah-tangah pesta, tiba-tiba terjadi perkelahian. Tak pelak, aksi anarkis tersebut mengakibatkan Jani Rahyo mengalami luka di bagian dahi. Pria berusia 43 tahun ini berdarah lantaran dikepruk botol. ‘’Jadi, baik tersangka maupun korban sama-sama luka,’’ ujar Kapolsek

Srono, AKP Jodana Gunadi di markasnya kemarin. Kanit Reskrim Bripka Sunarto menambahkan, aksi perkelahian terjadi pukul 01.20. Belum jelas apa pemicunya hingga terjadi penusukan.’’Tapi, memang kondisinya sama-sama mabuk, jadi emosi mereka tidak stabil,’’ jelas Sunarto. Jani Rahyo mengaku jika aksi penusukan tersebut buntut balasan aksi pemukulan yang diterimanya. ‘’Saya ingin menjaga diri. Kalau dia (korban) tidak memukul dulu, pasti saya juga tidak berbuat nekat seperti itu. Coba lihat dahi saya bocor dikepruk botol,’’ aku Jani. Meski begitu, kini mengaku menyesal atas perbuatannya. Jika tidak sedang mabuk, mungkin aksi tersebut tidak akan

terjadi.’’Saya sekarang menyesal. Waktu itu saya tidak sadar karena mabuk miras,’’ ujar pedagang cabai tersebut. (ton/aif)

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

PENGEDAR DAN PEMBELI: Yeni dan Gustian ketika berada di ruang Satnarkoba Polres Banyuwangi.


EKONOMI BISNIS

28 AGENDA KOTA

Lomba Kirab Drum Band LOMBA kirab drum band se Kabupaten Banyuwangi akan digelar Paguyuban Wali Drum Band Gita Swara SMP Negeri I Genteng, pada Minggu (16/9) mulai jam 13.00 WIB. Kategori yang dilombakan untuk tingkat SD non bras, SMP bras, dan SMA bras. Pendaftaran masih dibuka di sekretariat SMP Negeri 1 Genteng hingga Sabtu (15/9). (*)

Paduan Suara Pelajar LOMBA paduan suara lagu nasional tingkat pelajar SMP dan SMA atau sederajat, diadakan oleh MKKS, DHC’45, Pemuda Panca Marga, dan Seksi Lomba HUT RI ke-67 Pemkab Banyuwangi. Babak penyisihan akan dihelat di Gedung Juang ’45, pada 15 September 2012. Final ditampilkan dalam car free day di Ruang Terbuka Hijau Taman Makan Pahlawan Wisma Raga Satria, pada 16 September. Acara final itu dirangkai dengan penyerahan trofi pawai sepeda hias dan karnaval. (*)

Rabu 12 September 2012

Menko Warning Bank Penyalur KUR BANYUWANGI- Menteri Koordiantor (Menko) Bidang Perekonomian RI M. Hatta Rajasa mengaku kagum dengan prestasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Kabupaten Banyuwangi. Hingga saat ini, realisasi KUR di Bumi Blambangan sudah mencapai Rp 500 miliar lebih. Angka pencapaian tersebut telah melampaui realisasi KUR di daerah lain. Pencapaian realisasi KUR itu, menurut Hatta, sungguh luar biasa. Meski begitu, ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu tetap meminta untuk ditingkatkan. “Besarnya realisasi itu mengindikasi tumbuhnya investasi di Banyuwangi,” cetusnya saat berkunjung ke Banyuwangi, Jumat lalu (7/9).

Dalam APBN 2012, ungkap Hatta, pemerintah pusat menyiapkan dana KUR sebanyak Rp 30 triliun. Pada APBN 2013 mendatang, dana KUR akan ditambah menjadi Rp 50 triliun. Untuk itu, Hatta me-warning perbankan yang menyalurkan dana KUR agar tidak meminta tambahan jaminan kepada penerima KUR. Sebab, pemerintah sudah memberikan jaminan kepada perbankan. “Jadi, tidak perlu meminta tambahan jaminan kepada rakyat,” pesannya. Menteri asal Palembang itu menambahkan, dana KUR yang disediakan pemerintah itu merupakan financial inclusion. Artinya, KUR adalah kredit untuk semua. “Siapa dia, apa pun usahanya. Semua berhak mendapatkannya,” tandasnya.

Saat ini, lanjut Hatta, beberapa negara maju sudah banyak yang mengadopsi konsep KUR yang dilaksanakan pemerintah Indonesia. Untuk itu, perbankan harus memberikan kemudahan kepada rakyat untuk mendapatkan KUR. Jangan sekali-kali perbankan memberatkan rakyat untuk mendapatkan dana KUR dengan meminta tambahan jaminan. Kepada masyarakat yang merasa dipersulit oleh perbankan untuk mendapatkan KUR, saran dia, hendaknya menyampaikan kepada pemerintah. “Saya terus mengikuti perkembangan pembangunan Banyuwangi. Saya memiliki data akurat tentang beberapa kemajuan Banyuwangi,” tegasnya. (afi/irw)

PARPOL

SLI Antisipasi Kekeringan

DPD PKS FOR RaBa

HALAL BIHALAL: Mandiri Ratu Warang Agung dan Yusuf Widyatmoko menghadiri halal bihalal.

Kader dan Simpatisan PKS Halal Bihalal BANYUWANGI-Ratusan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari berbagai desa di Kabupaten Banyuwangi, menghadiri acara halal bihalal di Gedung Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba), Minggu (9/9). Acara yang berlangsung meriah dan penuh keakraban itu dihadiri Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko bersama istri. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Banyuwangi Mandiri Ratu Warang Agung mengatakan, kegiatan halal bihalal itu dimaksudkan untuk mempererat hubungan silaturahmi antara kader dan simpatisan partai dengan berbagai elemen masyarakat. Terutama di tengah ketidakpercayaan masyarakat kepada institusi partai. Kegiatan itu juga dimaksudkan untuk mengikis sekat-sekat yang menyebabkan ketidakharmonisan di tubuh partai. “Sehingga konflik dan ketegangan di tubuh partai bisa diminimalisasi,” tuturnya. Terkait kebijakan bupati menutup lokalisasi pelacuran, pada prinsipnya PKS sangat mendukung pemerintah dalam upaya membangun Banyuwangi. “Tanpa terkecuali penutupan lokalisasi,” tandasnya. Agung menjelaskan, Banyuwangi akan lebih indah jika dikenal sebagai Kota Santri. Bukan dengan lokalisasinya. “Apa pun alasannya lokalisasi sangat melukai dan menodai perasaan dan martabat bagi sebuah keluarga,” cetusnya. PKS mengimbau pemerintah daerah tidak hanya menutup, tetapi juga mampu memberikan solusi bagi pengentasan nasib para penghuni lokalisasi. Sehingga, mereka mendapat kehidupan lebih layak dan mulia, dengan penguatan modal dan kewirausahaan. “Pemerintah hendaknya tidak hanya menutup, tapi juga mampu memberikan jalan keluar bagi mereka,” harapnya. (azi/adv/irw)

BANYUWANGI

TOHA/RaBa

JUMPA PERS: Dari kanan: Hamami dan Puji Hastuti saat jumpa pers. Mereka memberikan perhatian serius kepada anak berkemampuan khusus, dengan menggelar pelatihan pendidikan inklusif kepada 40 guru.

Dispendik Latih Guru Inklusif Kelas Reguler Wajib Menerima Siswa Berkemampuan Khusus BANYUWANGI-Pendidikan inklusif menjadi pembicaraan hangat di dunia pendidikan kita saat ini. Tidak banyak masyarakat yang memahami pendidikan inklusif ini. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi terus menyosialisasikan pendidikan ini, termasuk pelatihan pendidikan inklusif berbasis sekolah. Seperti yang dilakukan kemarin (11/9), sebanyak 40 guru mendapat pelatihan pendidikan inklusif di SMPNLB Banyuwangi. Pelatihan yang dipersiapkan bagi guru pembimbing siswa berkemampuan khusus itu sebelumnya juga pernah dilakukan. Pada tahun 2011 sekitar 58 guru mendapat pelatihan serupa. Pelatihan itu langsung dimonitor oleh Dra. Puji Hastuti, Kepala Seksi Pendidikan Khusus, Dispendik Jatim; Tolhas Damanik, Konsultan Helen Keller International Indonesia (HKI); dan Eka

BANYUWANGI

Prastama Widiyatna, program koordinator Jatim HKI. Tidak ketinggalan Dispendik Banyuwangi diwakili Kabid TK, SD, dan PLB Drs. Hamami; Budi dari Bappeda, perwakilan Kemenag, dan anggota Komisi III DPRD Banyuwangi Sukirman turut hadir. Dispendik melalui Kabid TK, SD, dan PLB Hamami mengatakan, pendidikan inklusif merupakan implementasi pendidikan yang berwawasan multikural yang dapat membantu peserta didik untuk mengerti, menerima, serta menghargai orang lain yang berbeda. Khususnya keberfungsian fisik maupun psikologis. Secara luas, hal itu bisa diartikan bahwa anak-anak yang normal maupun memiliki kebutuhan khusus, sudah selayaknya dididik bersamasama dalam sebuah keberagaman yang ada di dalamnya. Nah, di sini sekolah inklusif memainkan perannya. “Di sini, mereka tidak semata mengejar kemampuan akademik. Tetapi lebih dari itu, mereka belajar tentang kehidupan itu sendiri,” kata Hamami saat ditemui di Rumah Makan Ikan Bakar Gajah Mada, kemarin. Selama ini, lanjut dia, Banyu-

BANYUWANGI

• Rumah 2 Lantai •

• Hotel Dikontrakkan •

• Admin •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Dikontrakkn HOTEL ANDA, Jl. Basuki Rahmat 34, cck utk usaha. H: 081233034703

Sebuah perusahaan membutuhkan segera Tenaga Admin, syarat: Wanita, lulusan SMA/sederajat, usia max. 25 th. Hubungi: 085236627246

• Karyawan Distro •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jajag 1500m2 •

• Tanah SHM 2265m2 •

Tanah dijual daerah Jajag, L 1500m2 (30x50m), bisa untuk ternak ayam, sebelah sudah ada kandang, harga 80 juta nego. Hubungi: Edy 085 258 751 525

• Rogojampi 740m2 • Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 250 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

• Karangrejo 850m2 •

Jual tanah SHM, LT 2265m2, strategis pinggir jalan Pantura Stb-Bwi. Serius hubungi 087757973796

• Kalipuro 11x20m • D i j u a l t a n a h , 1 1 X 2 0 m K a l i p u r o, Banyuwangi. Harga jual 50 juta (nego). Lokasi strategis 50m dari Jln Raya (sebelah perum Kalipuro Asri). Hub Edi:081234989440/085859857994.

BANYUWANGI

• Bulusan + 2,4 Ha •

BANYUWANGI

Tanah di pnggir pantai L + 2,4 Ha, sebelah slatan MBP Bulusan 1jt/m2. 081353027992

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

• Toko + Rumah Genteng •

• Terapi Doa • Dengan ridho Allah terapi doa membantu anda menyembuhkan penyakit Diabetes, hipertensi, stroke jantung koroner, dll. Tidak terbukti, tidak bayar. Insya Allah. Hub: 081336740396

• Travel Tosa • Travel Tosa, Sbya/Juanda/Jember/Bwi. Hubungi: 0333 - 880029 / 081336252165

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto 081233499888, 03170338181

• Ruko & Tanah • Ruko + GD 3240 m2 Jl. Argopuro 15B Stb, Ruko 205 m2 & tnh 3360m2 dkt “ROYAL” Mrt. Tnh TG 25750m2 PNJKDL, samping sungai. Tnh 9600m2 Jl.Ry. Bwi KM 17 STB Arjasa. Tnh KP 10x20 (30jt) Jl. Ry Arjasa. H. 082333008871

Hlg STNK Nopol P 2837 YN, an. Sri Yatun, Canga’an RT01/01 Bajulmati, Wngsorejo Hlg STNK Nopol P 3884 UM, an. Sudiono, Gentengan RT02/02 Singonegaran Hlg STNK Nopol P 5056 WY, an. Susiana. Lingk. Tanjung RT01/02 Klatak Kalipuro

Dbthkn sgr Krywan Distro: (Pramuniaga), min SMU, mess, bsdia dtmptkn luar kota. Tmg Admin (pnglmn), sales/ marketing. Hub: Amugerah (sltn Untag) Jl. Agus Salim Bwi. Tlp: 0333427190 / 087755894440

Promo Daihatsu Disc. bsar2an, ready stock Xirion, disc 7jt, Terios, Grandmax disc 5jt, Luxio 8jt. Dptkn hdiah di bln Sept. Hub: Vira 081336244377

• Tenaga Poltek Mesin •

• Mits T120SS PU ‘10 •

• Mitsubishi Kuda ‘99 •

• Kijang Krista ‘04 •

Dijual Mitsubishi T120ss Pu 1.5FD (pick-up) tahun 2010 hitam, harga 72,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Mitsubishi Kuda VB 5W GLS tahun 1999 biru tua mut, harga 79,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit,hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Kijang Krista UF81 Grend Lux tahun 2004 silver metalik, harga 135 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Zebra PU ‘07 •

• Grand Livina ‘07 •

Dijual Daihatsu S9I EFI Zebra (pick-up) tahun 2007 hitam, harga 57,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit,hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XVI tahun 2007, abu-abu metalik, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Promo Daihatsu •

Dibutuhkn sgr Tng D3 Poltek Mesin, skill pmesinan, pglmn 3th, kirim ke HRD PT Blambangan Foodpackers Indonesia, Jl. Sampangan 1 Muncar. H: 0333 593479

• Cellular World • Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, SPG/SPB, pendidikan min. SMU/ sederajat. Tinggi min 160cm dan 170cm, komunikatif, pendapatan Gaji + bonus + asuransi kesehatan. Plus Mess karyawan. CV lengkap kirim ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO BOX 80114. Info lebih lanjut Hubungi: HRD (0361) 8522669

• Cellular World •

• STNK •

Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, Cashier, pendidikan min SMK Akuntansi/ sederajat, umur max 27 tahun. Staff IT, pendidikan min D2 Teknik Informatika, Pria. Lamaran dikirimkan ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO. BOX 80114. Info lebih lanjut hubungi: HRD (0361) 8522669

• SIM C • Hlg SIM C No. 540815310016, an. Matrais, Jl. Raya Banyuwangi 02/04 Curahjeru Panji

LOWONGAN KERJA Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang property, mengundang tenaga professional untuk bergabung pada: 1. MARKETING MANAGER (MM)

F. G. H. I.

ISTIMEWA

PROGRAM SLI: Kepala DPKP Ikrori Hudanto (baju safari) foto bersama peserta, kemarin.

BANYUWANGI

SITUBONDO Hlg STNK Nopol P 3813 ES, an. Lilik Pujiwati, Jl. Raya Bwi 02/04 Curahjeru Panji

A. B. C. D. E.

kesuburan dan kandungan air lahan, pengaruh perubahan iklim terhadap hama penyakit tanaman dan cara mengatasinya, juga diajarkan. “Termasuk pembuatan teknologi sederhana biopori untuk konservasi air,” sebutnya. Menurut Kepala DPKP Ikrori Hudanto, beberapa program, selain SLI, dilakukan dinasnya untuk antisipasi kekeringan. Petugas teknis melakukan pendampingan penyuluhan agar petani melalui kelompok tani memperbaiki pola tanam, dan menghindari penanaman padi menghadapi musim kemarau. Tetapi mengintensifkan tanaman palawija, terutama pada daerah-daerah hilir yang berpotensi kekurangan air. Seperti, Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, Purwoharjo, Tegaldlimo, Muncar, Srono, dan Rogojampi. Pada daerah-daerah hulu yang cukup tersedia air dan memiliki pola tanam padi terus-menerus agar melakukan cara tanam padi hemat air dengan teknik SRI (System of Rice Intensification). Seperti Glenmore, Songgon, Singojuruh, Glagah, dan Licin. “DPKP telah merealisasikan bantuan SRI seluas 500 hektare di Kecamatan Glenmore, Bangorejo, Gambiran, dan Rogojampi,” sebut Ikrori. (azi/adv/irw)

DENPASAR

Hlg STNK Nopol P 2644 ZJ, an. Furqon Hidayat, Krajan RT01/01 Badean, Kabat

SITUBONDO

wangi sangat intens terhadap perkembangan pendidikan anak inklusif. Hal itu dibuktikan dengan beberapa sekolah reguler yang di dalamnya terdapat anak berkemampuan khusus. Mereka sudah tersebar di 24 kecamatan. Pendidikannya mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Misalnya, di PAUD Cerdas, SD Karangrejo 3, SDN Boyolangu 2, SMPN 1 Giri, SMPN 1 Kabat, SMPN 4, MAN, dan Untag Banyuwangi. “Keberadaan mereka mampu mengharumkan sekolah dengan prestasi yang membanggakan. Seperti di SMPN 1 Giri, anak berkemampuan khusus juara 1 cerdas cermat tingkat Provinsi Jatim,” ungkap Hamami. Kepala Seksi Pendidikan Khusus Dispendik Jatim Dra. Puji Hastuti menjelaskan, pelatihan itu bertujuan memberikan pemahaman tentang pendidikan inklusif. Menurutnya, kepala sekolah dan guru yang nantinya akan menjadi guru pembimbing khusus, harus mendapatkan pelatihan, bagaimana menjalankan sekolah inklusif. “Agar kelak bisa memfasilitasi anak berkemampuan khusus di sekolahnya,” cetusnya. (adv/irw)

MUNCAR-Sebanyak 25 orang anggota Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin. SLI dilaksanakan sesuai kemampuan anggaran di daerah hilir yang berpotensi mengalami kekeringan, yaitu Kecamatan Muncar dan Pesanggaran. Kegiatan dibuka Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (DPKP) Banyuwangi Ir. H. Ikrori Hudanto. Sekretaris Kecamatan Muncar dan Kepala Desa Kedungringin juga hadir. Menurut Paimin, ketua HIPPA Desa Kedungringin, bantuan SLI sangat bermanfaat bagi petani. Karena, banyak anggota HIPPA belum mengetahui perubahan iklim dan dampaknya terhadap cara bercocok tanam petani. Dalam rangka antisipasi terjadinya kekeringan, DPKP melakukan beberapa program dan bantuan untuk petani, di antaranya SLI. “Tujuannya agar petani memahami masalah iklim dan praktik cara-cara budidaya tanaman yang sesuai atau beradaptasi dengan perubahan iklim,” tuturnya. Dalam SLI, petani dilatih materi mengenal masalah iklim dan budidaya tanaman hemat air SRI. Pembuatan pupuk organik untuk meningkatkan

BANYUWANGI

• STNK •

BU Tanah dijual, lok Karangrejo Bwi, LT 850m2, hrg 230jt. Rmh Dkontrakkn d Kertosari Bwi, 2,5jt/thn. Hub.08813606165, 081353581017

BANYUWANGI

M. Hatta Rajasa

2. MARKETING (M)

Syarat - syarat : Min. Lulusan S1 (1), SMA/sederajat/D3 (2) Pengalaman min. 1 tahun di bidang property (1) Memiliki Sim A/C dan kendaraan sendiri (1,2) Menguasai Microsoft Office (1) Memiliki interpersonal skill dan ketrampilan komunikasi verbal dan tertulis yang baik (1 dan 2) Memiliki Ketrampilan dalam memimpin tim (1) Mampu bekerjasama dalam tim (1 dan 2) Disiplin dan bertanggung jawab (1 dan 2) Mampu bkrja di bawah tekanan tenggat waktu (1 dan 2)

Kirim lamaran berikut foto terbaru ke DKR Jl. Raden Wijaya 78, Banyuwangi


BALJEBOL

Rabu 12 September 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Dua Tewas, Mantan Dewan Masuk RS DENPASAR - Korban tewas akibat menenggak arak mengandung methanol kembali terjadi. Kali ini menimpa dua warga Denpasar. Mereka adalah Kadek Arimbawa, 37, pegawai PDAM Badung yang berdomisili di Jalan Tukad Bilok No51 Renon dan Kadek Santika Yasa, 21,warga Jalan Tukad Yeh Aya No 245 Renon, Denpasar Selatan (Densel). Satu korban lagi, Nyoman Oly Muliarta, 42, saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Sanglah. Sekadar diketahui, Oly adalah mantan anggota DPRD Denpasar. Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, peristiwa nahas ini terjadi usai

para korban menggelar pesta arak saat umanis Kuningan, Minggu lalu (9/9) di tempat yang berbeda. Cuma, asal usul arak sendiri dari informasi pihak kepolisian dibeli dari warung milik Dong Oman yang terletak di Jalan Tukad Bilok 90 D Renon. “Saat ini warung tempat korban membeli arak sudah dipasang garis polisi dan kasusnya sedang dalam penyelidikan polisi,” terang sumber kepolisian yang mewanti-wanti agar namanya tak dikorankan kemarin. Atas informasi itu, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Agus Tri Waluyo saat dikonfirmasi kemarin membenarkan adanya kejadian tersebut. Diakui

atas peristiwa tersebut, pihaknya menyatakan telah menyita sejumlah barang bukti yakni arak sebanyak satu galon dari warung milik Dong Oman. Meski demikian, mantan

Kasat Reskrim Polres Gianyar ini belum dapat memastikan penyebab kematian kedua korban itu. “Diagnosa kedua orang ini sama, yaitu meninggal karena keasaman darah meningkat

sehingga menyebabkan fungsi organ dalam tubuh tidak dapat berjalan maksimal. Jadi, kami pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Artinya apakah korban meninggal karena methanol atau tidak masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil pemeriksaan RS,” ungkapnya. Ditambahkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Apalagi, para korban mengonsumsi araknya sejak tanggal 7 September atau dua hari sebelum mereka menemui ajal masing-masing. Sehingga arak yang telah disita akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Mungkin karena fisik mereka tidak kuat. Hanya, keterangan yang ada bahwa sebelumnya mereka minum arak. Sehingga kami akan kirim ke labfor untuk diperiksa, apakah arak yang kami sita ini mengandung methanol atau tidak,” katanya. Sementara itu, Kadek Santika Yasa dinyatakan meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan Arimbawa Rista, 37, meninggal di RS Sanglah. Saat ini, dari pihak keluarga belum bisa dimintai keterangan. Bahkan, otopsi yang direncanakan Senin (10/9), pukul 10.00 pagi tidak bisa dilaksanakan karena belum mendapat persetujuan dari keluarga. (pra/nik/yes/jpnn)

SAMPAH

RADAR JEMBER/JPNN

KUMUH: Sampah mengotori sungai Bedadung.

Menggunung di Sungai JEMBER – Kebiasaan masyarakat di kawasan perkotaan Jember membuang sampah ke sungai tidak juga hilang. Sepanjang Sungai Bedadung yang membelah kawasan kota, misalnya, penuh sampah di kanan dan kiri sungai. Sampah-sampah itu bukan hanya menciptakan pemandangan yang kumuh, tetapi mencemari lingkungan. Sampah-sampah itu juga mendangkalkan sungai. “Kebiasaan buruk warga ini akan mengakibatkan air tercemar dengan berbagai kotoran,” kata Indah, warga yang tinggal di pinggir Sungai Bedadung, Sumbersari. Padahal, lanjut dia, selama ini air sungai di Bedadung menjadi kebutuhan vital masyarakat, terutama untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian. “Karena itu perlu menjadi perhatian kita bersama. Kalau tidak dicarikan solusinya tentang pembuangan sampah ini, maka pencemaran lingkungan bisa saja terjadi dalam waktu dekat,” ujarnya. Dia mengungkapkan, membuang sampah di sungai seperti menjadi kebiasaan masyarakat. Beberapa waktu lalu Pemkab Jember melalui dinas terkait pernah melakukan imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah si sungai. Baik berupa poster, spanduk, dan program gerakan Jumat bersih (GJB). Kegiatan itu dilakukan di setiap wilayah yang dialiri Sungai Bedadung. “Sayangnya program bersih lingkungan ini hanya berjalan sebentar. Sekarang ini sampah yang di sungai selalu menghambat aktivitas warga,’’ tandasnya. Menurut Indah, masyarakat sebenarnya sudah tahu bahwa timbunan sampah di sungai bisa menyebabkan banjir, terutama pada musim hujan. Sampah yang dibuang di sungai bukan hanya sampah rumah tangga, seperti sampah dapur, melainkan ada pula bangkai hewan dan pohon-pohon kecil yang dibuang ke sungai. “Mas lihat saja sendiri bagaimana kondisi sungai di Bedadung selalu tercemar soal sampah,” cetusnya. (her/c1/har/jpnn)

ADA APA LAGI

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

HILANG KENDALAI: Korban yang jatuh dan tergeletak dijalan ditolong oleh warga. Korban kehilangan keseimbangan saat sepeda mini yang diboncengnya terlepas.

Jatuh, Kakek Nyaris Terlindas Mobil LUMAJANG – Kecelakaan tunggal terjadi di jalan Gubernur Suryo Lumajang, kemarin. Seorang kakek yang sedang melintas di jalan terjatuh tepat di depan mobil. Beruntungnya, mobil berhenti tepat di depan korban dan tak sampai melindas kakek tersebut. Pantauan koran ini, korban saat itu mengendarai motor N 5996 YC. Korban yang memacu kencang motornya itu kebetulan membawa sepeda mini yang diikat di bagian belakang. Saat itulah, tali yang mengikat sepeda tersebut terlepas hingga membuat korban bingung dan kehilangan kendali. Akhirnya, korban terjatuh dari motor. Tepat di belakangnya adalah mobil P 1919 G yang melaju agak kencang. “Beruntung tidak tertabrak mobil,” ujar Wawan salah seorang warga yang melihat kejadian itu. Menurut dia, mobil langsung berhenti mendadak sekitar satu meter dari korban yang saat itu pingsan di tengah jalan. Meski tak sampai tertabrak, kakek yang belakangan diketahui bernama Mansyur warga kelurahan Ditotrunan itu mengalami luka serius. Sekujur tangannya mengalami luka gores akibat terkena aspal. Sementara kakinya mengalami patah tulang. Dari kejadian ini, korban langsung dievakuasi oleh warga sekitar ke RSD Haryoto Lumajang. (fid/wah/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

PUNCAK PANEN: Wakil rakyat saat sidak di gudang tembakau Gudang Garam, kemarin. Pada musim panen tahun ini, GG akan menampung 12.000 ton tembakau.

Harga Tembakau Rajangan Naik Tipis JEMBER – Harga tembakau kasturi dan rajangan yang masuk ke gudang-gudang pabrik rokok di Jember mulai ada kenaikan. Tetapi, kenaikan itu masih cukup tipis. Hal itu diketahui setelah sejumlah anggota Komisi B DPRD Jember inspeksi mendadak (sidak) ke gudang milik Gudang Garam (GG). Di GG, tembakau kasturi dibeli antara Rp 20.000 - 33.000 per kilogram. Harga tersebut sudah naik tipsi bila dibandingkan sebelumnya yang Rp 32.000. Pada awal musim penan, GG malah hanya membeli

Rp 30.000 untuk tembakau terbaik kasturi. Diperkirakan, harga tembakau terus naik hingga sekitar Rp 36.000. Selama kualitas tembakau yang masuk ke gudang pabrik bagus, harga pembelian oleh gudang juga akan naik. Beberapa hari belakangan kualitas tembakau yang masuk ke GG mulai bagus. “Perkiraan saya harga tembakau sampai Rp 36.000 dengan syarat kualitas terus membaik,” ungkap salah seorang sumber koran ini di GG kemarin. Saat ini hingga beberapa hari ke depan

merupakan puncak panen tembakau kasturi dengan kualitas baik. Sedangkan untuk tembakau rajangan, harga pembelian di GG berkisar Rp 18.000 - 28.000 per kilogram. GG menetapkan ada lima grade harga pembelian tembakau rajangan. Paling bawah Rp 18.000, lalu 20.000, Rp 22.000, Rp 24.000, Rp 26.000, dan tertinggi Rp 28.000. Sementara itu, Ira Rosati, bagian administrasi GG kepada wartawan menyatakan, pihaknya sudah menyerap sekitar 4.000 ton tembakau kasturi. “Sudah ada

Mobil Curian Terbalik di Tanggul

Pencari Tawon Temukan Tengkorak JEMBER– Warga Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari kemarin dikagetkan dengan penemuan tengkorak berkelamin perempuan. Kali pertama yang menemukan tengkorak tersebut adalah Pak Yayuk, 55, pencari tawon di atas Gunung Mayang, Dusun Krajan, Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari sekitar pukul 09.00. Saat ditemukan, kondisinya mayat hanya tinggal tulang belulang. Namun begitu, petugas menemukan kaus serta rok yang digunakan korban. Diduga, korban ini adalah orang gila yang biasa berkeliaran di sekitar hutan. Terlebih, selama ini tidak ada laporan orang hilang. Diduga, tengkorak yang hanya tinggal tulang dan rambut ini diduga sudah 5 bulan meninggal di tengah hutan bebas milik PTPN XII Kebun Mumbulsari. Ini mengingat tengkorak itu ditemukan di dasar air terjun berkedalaman sekitar 10 meter. Memang, kalau musim penghujan, air terjun banyak airnya. Sedangkan bila musim kemarau, air terjun kering. Saat ditemukan, posisi korban seperti orang tidur dan hanya mengenakan rok panjang warna biru tua, kaus warna merah jambu, dan rambut sepanjang kurang lebih 13 cm. Untuk mengevakuasi tengkorak, Kapolsek bersama beberapa anak buahnya, langsung membawa

4.000 ton tembakau kasturi yang masuk gudang,” ungkapnya. Jumlah itu akan terus bertambah karena semakin banyak tembakau kasturi yang antri masuk ke gudang. Pada musim panen tembakau tahun ini, kata Ira, GG akan menampung sekitar 12.000 ton tembakau. “Pabrikan kami bisa menampung sampai 12.000 ton,” ujarnya. Dengan daya tampung yang besar, peluang tembakau kasturi yang memenuhi grade 1-8 semakin besar untuk bisa masuk gudang. (aro/har/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

TANPA IDENTITAS: Petugas kamar mayat membongkar tengkorak yang ditemukan di tengah hutan milik PTPN XII Kebun Mumbulsari, kemarin.

korban dari TKP dengan menggunakan mobil patroli. Apalagi, untuk menuju lokasi penemuan, dibutuhkan waktu cukup lama. “Karena jarak dari polsek ke TKP kurang lebih 15 kilometer,” kata AKP Gatot Supriyadi, Kapolsek Mumbulsari. Masih menurut Gatot, saat ditemukan, kondisi korban sudah tinggal tulang. Yang tertinggal hanya kaus warna merah jambu

JEMBER – Polsek Tanggul berhasil mengamankan mobil pikap yang diduga kuat hasil curian. Mobil pikap Mitsubishi Colt T 120 Nopol R 1897 AM itu diamankan polisi setelah terlibat kecelakaan di Jalan Raya PB Sudirman, Dusun Teko’an, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul sekitar pukul 02.30. Sayangnya, sebelum polisi tiba di lokasi kejadian, pengemudi dan satu orang temannya telah melarikan diri. Menurut saksi di lapangan, mobil pikap warna putih itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur menuju barat. Entah apa penyebabnya, tiba di lokasi kejadian, ban belakang sebelah kanan, pecah. Kondisi ini membuat laju kendaraan oleng hingga akhirnya menabrak warung hingga terbalik. Melihat kejadian itu, beberapa warga langsung memberikan pertolongan. Sementara lainnya, melaporkan peristiwa tersebut ke petugas Poslantas

Polsek Tanggul. Anehnya, belum sempat warga memberikan pertolongan yang terjebak di dalam mobil, tiba-tiba sopir dan satu orang lagi yang belum diketahui identitasnya, kabur ke arah selatan, melewati area persawahan cukup gelap.. Sementara polisi yang sudah tiba di lokasi kecelakaan, langsung melakukan olah TKP. Dari dalam mobil, petugas mengamankan buku kir kendaraan, STNK, serta sebuah kunci T. Dengan temuan itu, polisi menduga kuat bahwa mobil itu adalah hasil tindak pidana pencurian. “Setelah berhasil dievakuasi, mobil tersebut langsung diamankan di Mapolsek Tanggul,” kata AKP M. Sudaryanto, Kapolsek Tanggul. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah Polres dan Polsek terkait kejadian tersebut. “Ternyata benar, mobil itu adalah hasil curian TKP Banjarnegara, Jawa Tengah,” katanya. (jum/c1/wnp/jpnn)

HASIL KEJAHATAN: AKP Sudaryanto melihat kabin mobil yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Dusun Tayyeng, Desa Tanggul Kulon.

dan rok panjang warna biru tua. “Pertama kali tengkorak ditemukan Pak Yayuk, warga setempat yang sedang mencari tawon setiap hari,” ujarnya. Penemuan tengkorak tersebut kemudian dilaporkan warga. Pasca mendapat laporan, kata dia, pihaknya bersama anggota Reskrim Polsek langsung menuju TKP yang jaraknya sekitar 15 kilometer. (jum/ram/c1/wnp/jpnn) JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN


34

Rabu 12 September 2012

Usul Tambahan Dana PSSI Mentah BANYUWANGI - Harapan Pengkab PSSI Banyuwangi menambah pundi alokasi pendanaan pembinaan lewat pengajuan perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2012 kecil kemungkinan terwujud. Sebab, berdasar persetujuan kebijakan umum perubahan anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUPA-PPAS) perubahan yang disepakati DPRD dan Pemkab Banyuwangi Senin (10/9) kemarin, dana yang diharapkan induk pembina sepak bola itu dipastikan tidak dialokasikan. Tidak tercantumnya pos anggaran yang diminta sama halnya putusan final bahwa pengajuan tambahan dana yang diminta PSSI ditolak. Ramai diberitakan sebelumnya bahwa PSSI berencana mengajukan dana hibah tambahan KONI lewat Dinas Pemuda dan Olahraga. Total yang diminta Rp 250 juta. Nilai yang diajukan tersebut sama dengan penDOK.RaBa cairan dana yang diterima Handoko PSSI dari KONI Banyuwangi. “Tidak ada dana untuk PSSI dalam KUPA-PPAS. Saya tidak melihat itu dalam draf yang disetujui DPRD dan pemkab tersebut,” beber Handoko, salah satu anggota badan anggaran DPRD. Tidak masuknya anggaran olahraga dalam KUPA-PPAS bukan berarti alokasi dana untuk olahraga hilang sama sekali. Ketua Fraksi Partai Demokrat itu membeberkan, ada sejumlah pos anggaran yang diperuntukkan kegiatan olahraga, di antaranya untuk pembangunan dan kelengkapan kesekretariatan KONI Rp 450 juta. Dalam perubahan nota keuangan itu juga dicantumkan anggaran untuk Tour d’Ijen. Untuk even yang direncanakan digelar 8 hingga 10 Desember tersebut, pemerintah mengalokasikan dana dari uang rakyat sebesar Rp 2 miliar. “Kalau untuk sepak bola, saya tidak melihat pos anggarannya ada,” cetusnya. Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu PSSI berencana mengajukan dana tambahan kepada pemerintah melalui KONI. Tidak tanggung-tanggung, dana yang diajukan Rp 250 juta. Pengajuan dana itu sudah dituangkan dalam bentuk proposal permohonan yang ditujukan kepada KONI Banyuwangi. Namun, dalam perjalanannya, pengajuan yang dibuat PSSI itu menuai kritik dari klub internal. Berbagai pihak, di antaranya forum klub, meminta PSSI agar menjelaskan rencana itu. Mereka mempertanyakan alasan induk pembina olahraga sepak bola itu mengajukan anggaran tambahan. Bahkan, klub meminta organisasi di bawah kendali Ahmad Taufik itu transparan terkait keuangan. (nic/c1/als)

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

KOMPETITIF: Peserta seleksi Popda cabang pencak silat unjuk kebolehan di GOR Tawang Alun.

Pencak Silat Usung 21 Pendekar Proyeksi Popda 2012 di Surabaya BANYUWANGI - Cabang pencak silat menatap serius gelaran Popda 2012 mendatang. Cabang olahraga yang bersumber dari tradisi dan budaya asli Nusantara itu sudah mempersiapkan pendekar terbaik. Ada 21 pendekar

Lutfi Digadang-gadang Tampil BANYUWANGI - Konsentrasi duo pelatih cabang bulu tangkis proyeksi Popda, Aditya Wahyono dan Dedi Susanto, sedikit terbelah. Selain harus mempersiapkan para atlet agar tampil maksimal di ajang multieven tingkat pelajar bulan Oktober mendatang, keduanya juga masih harus menimbang kemungkinan masuknya Lutfi Aji Baskoro untuk tampil di ajang dua tahunan tersebut. Selain nama Lutfi yang masih dalam kajian, Dedi dan Ditya sudah memiliki nama-nama atlet yang dipersiapkan tampil di Surabaya mendatang. Di bagian putra, ada Ahmad Zaky

DOK.RaBa

Lutfi

Hidayat, dan Dicky Bagus. Di bagian putri ada Novi Safitri Ariska Putrid dan Nelly Lirisdi. Mereka akan tampil di sejumlah nomor yang dipertandingkan, seperti ganda dan tunggal. Aditya menyatakan, Lutfi se-

benarnya bisa memperbesar peluang perolehan medali. “Masuknya dia (Lutfi) minimal ada alternatif lain, baik di ganda maupun tunggal,” bebernya. Hal yang sama juga diungkapkan Dedi Susanto. Dia menyatakan Lutfi memang diharapkan bisa mengangkat performa tim Banyuwangi nanti. Hanya saja, aturan main dan kriteria atlet yang diperkenankan tampil di arena Popda menjadi ganjalan. Sebab, tempat Lutfi menimba ilmu saat ini tidak bernaung di bawah Dinas Pendidikan. Itulah yang membuat peluang Lutfi tampil di Popda mendatang sangat kecil. (nic/c1/als)

yang akan dibawa dalam ajang dua tahunan di Surabaya mendatang. Puluhan pesilat yang terjaring merupakan hasil seleksi yang dilaksanakan Sabtu (8/9) lalu. Total ada sembilan pesilat putra dan tujuh pesilat putri. Pelatih silat Banyuwangi, Bambang Wahyuono, membeberkan bahwa sembilan pesilat putra akan berlaga di sembilan kelas, mulai A hingga I. Di

kelas A ada Ahmad Maulana, dan di kelas B ada Dicki Kaca. Di kelas C dan D ada Sulistiono dan Bagus. Masih di bagian putra, di kelas E ada Rekse Umur, dan di kelas F ada Candra Septian. Tiga kelas yang tersisa, yakni G, H, dan I, akan diisi Mohamad Iqbal, Angga Eka, dan Alfian Okta. “Mereka berasal dari sejumlah sekolah di Banyuwangi,” bebernya. Bagian putri tidak kalah menjanjikan.

Di kelas A dan B ada Fitria Miftahul Jannah dan Rini Hermawati. Di kelas C dan D ada Diah Suryaning dan Shinta Dewi. Dikelas E, F, dan G, ada Novita Arlan, Arim Lailatul, dan Septiana Novitasari. Di kategori ganda putra ada Yoni Cahya dan Tri Arif. Di kategori beregu putra ada Hasan Hafit dan Husen. “Semua nomor harus bisa membawa pulang medali,” tegasnya. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Rabu 12 September 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Petugas Memeriksa Tas Pengunjung n FIRMAN... Sambungan dari Hal 25

Sejumlah anggota polisi bersenjata laras panjang disiagakan di sekitar ruang tahanan PN Banyuwangi dan sekitar ruang sidang. Petugas juga memeriksa barang bawaan semua pengunjung yang mengikuti proses persidangan. “Tolong tas dibuka untuk kita periksa, HP (hand phone) juga dimatikan,” pinta Bri gadir Normansyah, salah satu anggota Provost Polres Banyuwangi yang menjaga pintu masuk ruang sidang. Sidang perdana dengan terdakwa Brigadir Sigit itu adalah mendengarkan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut

umum (JPU) Djoko Susanto. Majelis hakim yang memimpin sidang adalah Elly Istianawati didampingi dua anggota I Wayan Gede Rumega dan Tenny Erma Suryathi. “Apakah Saudara Terdakwa kondisinya sehat,” cetus hakim Elly saat memulai persidangan. Jaksa Djoko Susanto yang diminta majelis hakim membacakan dakwaannya menceritakan proses tertangkapnya oknum anggota polisi yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba itu. Dalam dakwaannya, jaksa menyebut terdakwa pernah mengajak pasangan suami-istri (pasutri) Tanti Kristiantono dan Sri Haryati untuk mengisap sabu-sabu di

ru mah terdakwa. “Tanti dan istrinya diundang ke rumahnya, katanya untuk memperbaiki nikah,” kata Djoko. Dalam dakwaannya, jaksa juga menyampaikan bahwa terdakwa diduga menjual narkoba jenis sabu kepada Mukhlas. Transaksi tersebut dilakukan dengan cara komunikasi melalui telepon seluler (ponsel). “Mukhlas transfer uang sebesar Rp 2 juta untuk memesan sabu,” terangnya. Setelah saksi mentransfer uang, ternyata barangnya tidak langsung dikirim. Baru dua hari kemudian, satu paket sabu dengan berat kotor 2,4 gram atau berat bersih 1,87 gram dikirim dengan cara diranjau. “Barang ditaruh di bawah papan Gema

Wisata di Dusun Sagad, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring,” ungkapnya. Berdasar barang bukti (BB) dan keterangan sejumlah saksi, jaksa menyebut terdakwa dianggap melanggar Pasal 112, 114, dan Pasal 127 Undang-Undang (UU) No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. “Bagaimana Saudara Terdakwa, apakah sudah paham dengan dakwaan dari bapak jaksa,” tanya ketua majelis hakim kepada terdakwa usai pembacaan dakwaan. Setelah melirik dua penasihat hukumnya, Kompol Sugiarto dari Bidang Hukum (Bidkum) Polda Jawa Timur dan Aipda Bambang Purwanto dari bagian hukum Polres Banyuwangi,

Mangkir Sebulan saja Bisa Dipecat n TIGA BULAN... Sambungan dari Hal 25

Sekitar sebulan lalu berhasil ditangkap anggota Provos di rumah orang tuanya. “Kita sudah membina, tapi nyatanya tidak berubah,” cetus Wakapolres

Kompol M. Aldian. Sebelum keputusan PTDH itu turun, jelas dia, anggotanya itu telah tiga kali diajukan ke sidang pelanggaran disiplin (garplin). Setiap garplin yang dia lakukan, selalu diberi sangsi dengan harapan ada perubahan. “Tiga kali garplin

tidak berubah, lalu kita ajukan ke sidang KKEP (Komisi Kode Etik Kepolisian) dan keputusannya PTDH ini,” sebutnya. Ditanya mengenai berbagai pelanggaran yang telah dilakukan oknum anggota tersebut, wakapolres enggan merinci.

Yang pasti, Firman telah tiga bu lan secara berturut-turut me ninggalkan tugas sebagai anggota polisi. “30 hari berturut-turut meninggalkan tugas saja sudah desersi, apalagi ini sudah tiga bulan berturut-turut,” katanya. (abi/c1/bay)

Gus Ipul Puji Perjuangan Almarhum n BERTABUR... Sambungan dari Hal 25

Apalagi, saat itu almarhum sempat juga menjadi sasaran kekerasan G-30 S PKI. Kedua tangan dan kaki diikat tali tampar

dan diseret meng gu nakan mobil. “Beliau susah payah, dan sekarang baru bisa dinikmati hasilnya. Anak-anaknya sukses, Anas bisa jadi bupati,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu. Dengan gayanya yang khas,

sambutan Gus Ipul juga sempat mengundang gelak tawa para hadirin. “Dulu saya ke sini jalannya masih jelek dan gelap. Tapi sekarang sudah ti dak, berarti Anas ini bupati sungguhan,” ujar Gus Ipul yang

langsung disambut ger-geran tamu yang hadir. Acara yang berakhir pukul 20.30 itu diakhiri tahlil yang dipimpin KHR. Moch. Cholil As’ad Syamsul Arifin dan doa oleh sejumlah kiai. (azi/c1/aif)

Minta Persetujuan Lewat Telepon n TERPOJOK... Sambungan dari Hal 25

“Kita sudah tiga kali mengirim surat via pos dan mencoba menghubunginya, tapi tetap tidak hadir,” cetus jaksa penuntut umum (JPU) Hari Utomo dalam sidang itu. Lantaran saksi tidak hadir dalam persidangan, akhirnya keterangan Dirut PT Maya yang pernah diberikan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dibacakan JPU. “Silakan Pak Jaksa membacakan keterangan dari hasil pemeriksaan,” pinta hakim Made Sutrisna.

Dalam keterangan yang dibacakan JPU, Dirut PT Maya, Hendri Sutandinata, mengaku selama ini tinggal di Jakarta. Lantaran jarak dengan perusahaannya di Muncar sangat jauh, maka pengelolaan perusahaan diserahkan kepada Agus Wahyudin yang diangkat menjadi direktur keuangan. “Saya berada di Jakarta, dan melimpahkan penanganan operasional kepada Agus Wahyudin,” ujar JPU saat mem ba cakan keterangan hasil pemeriksaan. Di antara jenis operasional yang penanganannya di serah kan sepenuhnya kepada

Agus Wahyudin itu, antara lain masalah perekrutan buruh, pengupahan, dan pemberhentian para buruh. “Berada di Jakarta tidak bisa mengendalikan operasional PT Maya,” kata JPU Hari. Keterangannya dalam BAP itu, Dirut PT Maya juga menyampaikan bahwa persoalan pengupahan para buruh tidak harus minta persetujuan dirut. Sebab, semua kegiatan operasional sudah diserahkan kepada Agus Wahyudin. Keterangan Dirut PT Maya itu ter nyata dibantah terdakwa. Menanggapi keterangan bos-

nya, Agus menyebut bahwa meski diberi kewenangan penuh dalam pengupahan, tapi nyatanya tetap harus minta persetujuan dirut. “Semua kebijakan kita itu karena mendapat persetujuan Bapak Dirut,” sebutnya. Persetujuan itu biasanya diberikan melalui tanda tangan atau melalui pernyataan iya atau tidak. Sebelum ada persetujuan dari pemilik saham, kebijakan belum bisa di laksanakan. “Persetujuan itu minimal melalui telepon. Tanpa ada (persetujuan lisan), kita tidak bisa,” katanya. (abi/c1/bay)

Sudah Tiga Kali Gagal Disahkan n NGOTOT... Sambungan dari Hal 25

Padahal, pansus DPRD berharap jawaban eksekutif sudah diterima Jumat pekan lalu (7/9), sehingga pembahasan bisa dilakukan sejak Senin (10/9). “Karena jawaban baru kami terima hari ini (kemarin), maka besok (hari ini (12/9) pansus akan mengevaluasi jawaban-jawaban eksekutif tersebut,” ujarnya. Menurut Bagus, pihaknya perlu mengevaluasi jawaban eksekutif, terutama mengenai pasal-pasal yang krusial dalam raperda penyelenggaraan reklame tersebut. Di antaranya Pasal 26 yang mengatur pemasangan reklame organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol). “Secara pribadi, saya rasa jawaban eksekutif masih belum memuaskan,” paparnya. Bagus mengungkapkan, eksekutif sudah mengganti Pasal 26 yang berkaitan dengan pe-

masangan reklame ormas dan parpol tersebut menjadi penyelenggaraan reklame tidak komersial. Pemasangan reklame tidak komersial tersebut terlebih dahulu harus mengajukan izin kepada bupati melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menangani perizinan. Izin penyelenggaraan reklame tidak komersial tersebut paling lama satu bulan dan dapat diperpanjang sekali dalam setahun. Tata cara pemasangan diatur dengan peraturan kepala daerah. “Kamis (13/9) pansus akan menggelar pembahasan bersama eksekutif. Pembahasan ter sebut bisa berlangsung hingga Jumat (14/9). Kita lihat saja perkembangannya. Mungkin hari Senin (17/9) akan dilakukan dok perda reklame tersebut,” kata Bagus. Seperti diberitakan sebelumnya, polemik terkait pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) pe nyelenggaraan reklame tampaknya kian berlarut-

larut. Bahkan, kalangan legislatif mengaku siap menghentikan pembahasan raperda tersebut jika permintaan penghapusan pasal yang mengatur pemasangan reklame dan alat peraga bagi partai politik (parpol) dan organisasi masyarakat (ormas) tidak digubris pihak eksekutif. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini raperda penyelenggaraan reklame itu sudah tiga kali gagal disahkan menyusul langkah eksekutif yang memasukkan pasal yang mengatur pemasangan reklame dan alat peraga bagi parpol dan ormas tersebut. Padahal, dalam pembahasan awal, eksekutif dan legislatif sepakat mencoret pasal tersebut. Dikonfirmasi usai memimpin rapat internal dewan Se lasa (4/9), ketua pansus penyelenggaraan reklame, Achmad Turmudzi, mengaku bahwa seluruh anggota pansus sepakat menghapus seluruh isi Pasal 26

yang dianggap terlalu kaku dan cukup memberatkan ormas dan parpol. “Seluruh anggota pansus sepakat menghapus Pasal 26 yang mengatur pemasangan reklame parpol dan ormas,” ujarnya. Turmudzi mengungkapkan, be berapa item dalam Pa sal 26 dalam raperda penyelenggaraan reklame terlalu membatasi parpol dan ormas. “Pasal itu mengatur ormas hanya boleh memasang atribut dan reklame saat harlah (peringatan hari lahir). Parpol hanya boleh memasang reklame dan alat peraga pada masa kampanye. Ini kan sangat membatasi,” kata dia. Jika eksekutif tetap ngotot memasukkan Pasal 26, imbuh Turmudzi, minimal peraturan yang diatur dalam pasal yang dimaksud tidak sekaku saat i n i . “ Ka l au p u n e k s e ku t i f tidak bersedia menghapus seluruh isi Pasal 26, minimal pengaturannya tidak sekaku itu,” kata dia. (sgt/c1/bay)

Sigit dengan tegas mengaku tidak paham dengan dakwaan yang baru dibacakan. “Tidak paham,” kata Sigit. Lantaran mengaku tidak paham, jaksa Djoko Susanto terpaksa menjelaskan kepada Brigadir Sigit tentang tiga pasal yang digunakan menjeratnya.

“Saya menggunakan tiga pasal, yakni Pasal 112, 114, dan 127 UU No. 35 Tahun 2009 atas dugaan kasus narkoba kepada Saudara Terdakwa,” sebut jaksa sambil membeber ketiga pasal tersebut. Menanggapi dakwaan itu, kedua penasihat hukum terdakwa akan menyampaikan eksepsi atas

dakwaan tersebut. Tanggapan berupa pembelaan itu akan disampaikan dalam sidang selanjutnya. “Tapi kami mohon minta kopian semua berkas yang menimpa klien kami, karena sampai saat ini kami belum menerimanya,” cetus Kompol Sugiarto. (abi/c1/bay)

Penyerahan Menunggu Rekam Data Tuntas n SELESAI... Sambungan dari Hal 25

“Proses pencetakan dilakukan secara bertahap. Pengiriman dilakukan secara bertahap pula,” jelasnya. Heru menambahkan, proses perekaman data e-KTP ditarget tuntas pada pekan kedua Oktober 2012 mendatang. Selain itu, proses penyerahan e-KTP ma sih menunggu datangnya alat verifikasi smart cart reader

dari Jakarta. Hingga saat ini, Dispendukcapil belum memperoleh kepastian kapan alat tersebut datang. Alat verifikasi smart cart reader itu, jelas Heru, berfungsi me lihat data kembali dalam e-KTP. Semua hasil pendataan dan perekaman akan disimpan kembali dalam e-KTP itu. “Data sidik jari, iris mata, dan tanda tangan, bisa dilihat dalam alat ve rifikasi smart cart reader,” katanya.

Tanpa menggunakan alat itu, petugas tidak bisa melakukan verifikasi data dalam e-KTP itu. Proses verifikasi harus dila kukan dalam rangka memas tikan data yang ada di e-KTP yang bersangkutan benar-benar valid. Proses verifikasi itu dilakukan untuk menghindari perbedaan data pemegang dengan data yang ada dalam e-KTP. Jika ditemukan kesalahan data, tentu akan dilakukan perbaikan. (afi/c1/bay)

Pendaftar di Banyuwangi 20 Parpol n MENUNGGU... Sambungan dari Hal 25

“Kita akan melakukan verifikasi faktual yang sudah dinyatakan lolos verifikasi admi nistrasi oleh KPU pusat,” tegasnya. Syamsul mengungkapkan, dari 12 parpol yang gagal memenuhi 17 berkas verifikasi di KPU pusat itu, satu parpol sudah

menyerahkan berkas verifikasi faktual di KPU Banyuwangi. Parpol itu adalah Partai Barisan Nasional (Barnas). Sementara itu, 11 Parpol lain yang dicoret belum ada yang menyerahkan berkas verifikasi faktual. Hingga siang kemarin, jumlah parpol yang sudah menyerahkan berkas verifikasi faktual tetap 20 parpol. Kalau KPU pusat mencoret

Partai Barnas dari daftar calon peserta pemilu, maka berkas verifikasi faktual tinggal 19 parpol. Pihaknya masih me nunggu keputusan KPU untuk melanjutkan proses veri fikasi faktual Oktober 2012 mendatang. “Yang jelas, amanat UU, peserta Pemilu 2014 ha rus lolos proses verifikasi administrasi dan faktual,” jelasnya. (afi/c1/bay)

Kuasai Tiga Bahasa Asing n DUA... Sambungan dari Hal 26

Menurut Hendi Dermawan siswa Garuda 8 yang diberangkatkannya itu akan mengikuti program S-1 di Tiongkok. Mereka berada di sana selama em pat tahun. Selama tugas belajar, diikat dengan beasiswa, yang salah satu tugasnya adalah siap untuk menjadi guru, setelah lulus kelak. Mereka itulah nantinya yang akan mengajarkan bahasa Mandarin di Jawa Timur. ’’Selesai kuliah di Tiongkok nanti, mereka akan mengabdi sebagai guru di Jawa Timur,’’ paparnya. Meski baru berangkat ke Tiong kok, namun para siswa

tugas belajar ini, sudah fasih berbahasa Mandarin. Mereka sejak duduk di bangku kelas I SMA sudah diajarkan Bahasa Mandarin di sekolahnya. ’’Di sekolah kami, ada tiga bahasa yang diajarkan. Yaitu Bahasa Arab, Inggris dan Mandarin,’’ tutur Mega. Mega pulalah yang mewakili teman-temannya untuk memberikan sambutan dengan bahasa Mandarin. Gadis imut tersebut terdengar fasih berbicara Mandarin. Setelah dinyatakan lulus untuk melanjutkan kuliah ke Siamen itu, tiga bulan mereka perdalam bahasa Mandarin di Surabaya. Dengan pendidikan ini terasa cukup untuk modal dasar

melanjutkan studi di Tiongkok. ’’Selama tiga bulan kami sekamar dengan guru bahasa Mandari asal Tiongkok di Surabaya. Dia sedang melanjutkan kuliah di Unair,’’ ceritanya lagi. Karena sehari-hari diwajibkan menggunakan bahasa Mandarin itu pula, yang membuat para santriwati itu mahir berbahasa Mandarin. Bahkan, diakuinya lebih fasih bahasa Mandarin dari pada Bahasa Arab yang merupakan bahasa pokok di pesantren tempat mereka mondok. ’’Bahasa Mandari itu unik, yang membuat saya penasaran,’’ komentar Mega, yang kemarin diantar oleh ayah dan ibunya hingga Mandara Internasional Juanda Surabaya. (*)

Makin Kering di Selatan n MASUK... Sambungan dari Hal 26

“Saat ini keadaan atmosfer tergolong kering. Sebab, pada musim penghujan kelembaban udara berada di atas 70 persen. Bahkan pada puncak musim

penghujan kelembaban udara men dekati seratus persen,” paparnya. Masih menurut Atmaji, meski saat ini Banyuwangi mengalami puncak kemarau, namun hujan dengan intensitas ringan dan durasi yang pendek masih

berpeluang terjadi. “Saat ini wilayah Banyuwangi, khususnya Banyuwangi ba gian selatan sangat kering. Kalaupun terjadi hujan, itu hanya di sekitar pantai dengan intensitas sangat ringan dan d u rasi pendek,” pungkasnya.(sgt/bay)

Video Klip Dibuat di Pasir Putih n KENALKAN... Sambungan dari Hal 36

Menurut Sugiono, apa yang dia lakukan itu sebagai wujud apresiasi pemkab terhadap karya seniman daerah. “Sekaligus untuk memotivasi para seniman daerah agar terus berkarya sebagai bentuk sumbangsih dalam memajukan Kabupaten Situbondo,” terang Sugiono kepada Jawa Pos Radar

Banyuwangi. Menurut dia, ada usul agar lagu “Kerrong” tersebut dijadikan lagu khas Kabupaten Situbondo. Itu tak mudah, karena perlu proses yang cukup panjang, termasuk harus ada kesepakatan para pemangku kebijakan di Situbondo. “Yang pasti saya sudah menghadap bupati dan beliau sangat apresiatif terhadap lagu ‘Kerrong’

yang berirama pop Madura tersebut,” terang Sugiono. Sebagai langkah awal, pemkab mengapresiasi lagu “Kerrong” tersebut. Klip lagunya akan digarap di Pasir Putih atau objek wisata lain di Situbondo. Ini sekaligus bisa dijadikan sarana promosi. “Lagu ‘Kerrong’ ini sudah pernah tayang di salah satu stasiun televisi swasta nasional,” terangnya. (pri/c1/als)

APBD nanti bisa direalisasikan, maka program aksi akan dimulai. Mulai pengedaan polybag, pemberdayaan kelompok budi daya ikan, pembangunan kandang komunal, penyusunan rencana aksi serta penghijauan. “Jangan lupa sektor keindahan alam di Desa Wonorejo juga sangat mendukung. Bahkan di sana ada sekolah alam yang nanti dalam rangka desa wisata ini akan mendapat sentuhan dari Dinas Pendidikan dan Kantor Perpustakaan Daerah. Kita menggandeng Tim Politek nik UNM Malang untuk merealisasikan program ini,” tandas Bupati Dadang. Membuat pasar seni dan pusat oleh-oleh khas Kota Santri juga akan segera direalisasikan. Untuk kepentingan tersebut, pem kab juga menggandeng UNM untuk merancang bangun dan merealisasikan pusat keramaian yang akan di-

tem patkan di Resi Gudang, Ke camatan Panji. Selain itu, juga akan menggandeng H Fauzi, pengusaha sukses asal Kecamatan Mlandingan. “Di lokasi pusat oleh-oleh ini semua hasil produk masyarakat umum oleh-oleh khas Kota Santri akan dipasarkan. Tentu, sebelumnya melalui proses pengemasan, bagi yang sudah mampu akan dikemas sendiri. Kalau tidak mampu mengemasnya, bisa diberikan dengan curah, nanti ada tenaga khusus yang disediakan untuk melakukan packing,” papar Dadang. Menurut bupati, Pasar Seni juga dimaksudkan me num buhkan karya-karya seni tradisional. Bahkan, nanti juga akan ada permainan-permainan tradisional yang akan digelar secara berkala. “Anggaran yang disediakan di APBD induk dan PAK sekitar Rp 1,5 miliar,” imbuhnya. (pri/adv/als)

Persiapan Naik Ring hanya Lima Bulan Semua Produk Daerah Dipasarkan

n LATIHAN...

Sambungan dari Hal 25

Jangan tanyakan fasilitas yang dimiliki. Hanya ada sebuah samsak warna hitam berukuran lumayan besar di sana. Bahkan, alat tersebut hanya tergantung di pohon yang tumbuh di halaman rumah Joko Misbono. Selain itu, ada sarung tinju yang berjejer rapi di pinggir arena latihan. Namun, menilik kondisinya, semua peralatan itu tidak baru. Bahkan, beberapa bagian sudah ada yang mulai lapuk dan pecah-pecah. Berdasar penuturan Joko Misbono, semua alat latihan itu merupakan hibah atau sisa dari sasana Akas BC. Bahkan, untuk melatih beberapa petinju muda, Joko dan anak asuhnya harus rela wira-wiri ke sasana yang memiliki ring tinju. Lokasi latihan yang menjadi jujugan, di antaranya Mirah Boxing Camp. Di tempat tersebut, Joko dan anak asuhnya sering menumpang latihan untuk adaptasi di arena sesungguhnya. Tetapi, minimnya fasilitas yang dimiliki sasana milik Joko Misbono itu tidak menyurutkan para petinju muda yang berlatih di sana. Empat petinju tampak

enjoy melatih pukulan di bawah arahan peraih sabuk Dandim Cup dan Ancol Cup tersebut. Mereka seolah tidak menghiraukan lalu-lalang aktivitas warga di sekitar lokasi latihan. Sembari melatih, Joko menceritakan se ja rah berdirinya sasana tersebut. Di awali lima bulan silam. Saat itu, petinju yang baru gantung sarung tinju tahun 2011 silam itu ter ketuk hatinya untuk kembali terjun ke dunia adu jotos. Bukan sebagai atlet, pria kelahiran Banyuwangi 23 Mei 1983 lalu itu ingin berkecimpung sebagai pelatih. Niat itu bak gayung bersambut. Ada lebihkurang sepuluh pemuda asli Desa Ketapang yang menyatakan siap bergabung. Para pemuda itu berminat melatih kemampuan berolahraga di atas ring tersebut. Hal itu membuat Joko semakin semangat. Dengan dana swadaya, dia memberanikan diri mendirikan sasana tinju. Namun, upaya yang dia rintis itu tidak ber jalan mulus. Sepuluh petinju yang awal nya giat berlatih, satu demi satu mengundurkan diri. “Alasan utamanya, orang tua tidak mengizinkan. Mereka masih menganggap olahraga tinju identik

dengan anak nakal dan brutal,” beber Joko. Namun, mrotholnya petinju sasana tersebut tidak membuat Joko galau. Kini, hanya dengan empat petinju yang masih aktif, sasana itu tetap eksis bahkan menunjukkan perkembangan baik. Bahkan, dalam waktu dekat, dua petinju binaan Joko akan tampil di ajang tinju profesional dan amatir di Singosari, Kabupaten Malang. Kedua petinju yang dipersiapkan adalah Yoga Andika Pratama dan Giojami. Yoga yang turun di kelas 45 kg kadet akan tampil di ajang amatir, sedangkan Giojami akan turun di pertandingan profesional. Ke d u a n y a s u d a h m e m p e r s i a p k a n diri tampil di ajang kejuaraan yang akan dilaksanakan 16 September 2012 mendatang itu. Penampilan kedua petinju dari sasana KBC itu layak mendapat apresiasi. Dengan persiapan hanya lima bulan, Joko mengakui bahwa itu kurang ideal. Menurut Joko, petinju setidaknya harus melakukan persiapan enam bulan sebelum naik ring. “Tetapi, hasil bukanlah yang utama. Saya hanya ingin memberi mereka pengalaman di atas ring,” cetusnya. (c1/bay)

n SERIUSI... Sambungan dari Hal 36

“Di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2012 sudah kita sediakan anggaran untuk kepentingan itu,” terang bupati. Dia mencontohkan, Di nas Pertanian yang akan menyediakan lahan tanam berupa polybag, termasuk bibit tanaman yang bisa ditanam di halaman rumah warga. Dinas Kelautan dan Perikanan akan membentuk kolam pancing untuk masyarakat. Sedangkan Dinas Peternakan akan membentuk kandang-kandang komu nal. Sehingga nanti saat ma syarakat berkeliling desa keadaan tersebut sudah bisa dinikmati. Total anggaran di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2012 untuk mensukseskan pengembangan desa wisata sebesar Rp 307 juta. Begitu Perubahan


36

Rabu 12 September 2012

DPRD

Empat Pansus untuk Sembilan Raperda SITUBONDO - Anggota DPRD Kabupaten Situbondo kini sedang sibuk melaksanakan fungsi legislasi. Sebab, sebelum akhir 2012 mereka sudah harus menyelesaikan sembilan rancangan peraturan daerah (raperda) yang dikirim eksekutif. Agar tepat waktu, DPRD memilih membentuk empat pansus (panitia khusus). Tiga pansus masing-masing menyelesaikan dua raperda, dan satu pansus lagi tiga raperda. “Waktu sangat terbatas. Makanya demi efisiensi, kita membentuk empat pansus,” terang Ketua DPRD Situbondo, Zeiniye, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. DOK.RaBa Menurutnya, pansus terseZeiniye but dibentuk dalam sidang paripurna yang digelar 3 September lalu. Saat itu, ada dua paripurna yang digelar, yakni paripurna pembentukan pansus dan paripurna penetapan keanggotaan pansus. Politisi PPP itu mengaku pemilihan anggota pansus dilakukan secara proporsional karena berdasar musyawarah. Jadi, dalam menentukan pimpinan pansus tidak perlu voting. Pansus I diketuai H. Abdurachman SH, pansus II diketuai H. Zainurachman, pansus III ketuanya Moh. Nizar, dan pansus IV Kholish. Sembilan raperda yang harus diselesaikan adalah raperda penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, raperda penggantian biaya cetak KTP dan akta catatan sipil, raperda retribusi layanan kepelabuhan, raperda pengelolaan barang milik daerah, dan raperda pelayanan publik. Selain itu, ada juga raperda susunan dan tata kerja staf ahli bupati, raperda susunan organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat DPRD, raperda susunan organisasi dan tata kerja RSUD Besuki, dan raperda susunan organisasi RSUD Asembagus. (pri/c1/als)

SDN 8 KILENSARI

EDY SUPRIYONO/RaBa

MENGERING: Sejumlah pohon mangga milik warga Dusun Kebun Barat, Wringinanom, Panarukan, yang terserang ulat batang kemarin (11/9).

Ulat Batang Resahkan Warga Menyerang Pohon Mangga hingga Mati PANARUKAN - Warga Dusun Kebun Barat, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo, yang memiliki pohon mangga resah. Sebab, ulat batang menyerang batang mangga warga dan itu bisa menyebabkan pohon mangga mati. Kini warga Dusun Kebun Barat tak bisa berbuat banyak. Usaha yang me-

reka lakukan selama ini tak membuahkan hasil. “Kalau sudah terserang ulat, hanya tinggal menunggu kering saja. Itu lihat sendiri,” terang Kuswadi sambil menunjuk sejumlah pohon mangga yang kering. Dia mengaku tidak tahu apa nama ulat yang menyerang pohon mangga warga di lingkungannya. Yang pasti, kata dia, hama tersebut berbentuk ulat, dan berkembang biak di dalam batang pohon. Awalnya seperti keluar getah. Lama kelamaan, batang mangga yang

terserang akan kering seperti termakan rayap. Lalu, itu akan menjalar ke seluruh bagian pohon. “Kalau sudah menjalar ke semua bagian, pohon mangga pasti akan mati. Pemilik mau tak mau harus menebangnya karena khawatir roboh,” terang bapak tiga anak itu. Dia menunjukkan pohon mangga miliknya yang dipotong karena terserang penyakit tersebut. Menurut Kuswadi, serangan ulat batang tergolong ganas. Sebab, tidak sampai setahun, hama itu sudah bisa mematikan

pohon mangga yang sangat besar. “Warga berharap Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan,membantumengatasikeadaan ini. Sebab, pohon mangga bisa memberikan keuntunganekonomisbagiwarga,”harapnya. Kepala Dinas Pertanian, Mohammad Syifa, melalui Kabid Perkebunan, Budi Priono, mengaku akan segera mendatangi lokasi yang terserang penyakit tersebut. “Biar dipelajari dulu jenis hamanya. Nanti kalau sudah jelas akan kita lakukan tindakan,” katanya kemarin. (pri/c1/als)

Kenalkan Lagu Kerrong SYAMSURI/RaBa

MENINJAU: Bupati Dadang bersama Kepala Disperindag Tutik Margianti (tengah) dan Ketua DPRD, Zeiniye, di lokasi yang akan dijadikan Pasar Seni dan Pusat oleh-oleh.

KEBERSAMAAN: Kasek SDN 8 Kilensari, Abd. Syakur (duduk di tengah) bersama dewan guru kemarin.

Baca Salawat Nariyah Sebelum Pelajaran PANARUKAN – Sejak dipimpin Abd. Syakur, SDN 8 Kilensari, Kecamatan Panarukan, banyak mengalami perubahan. Baik dari segi jumlah siswa, prestasi akademik, maupun non akademik. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya piala dan penghargaan yang diterima. Salah satu prestasi akademik yang diraih sekolah ini, dalam ujian nasional lalu, seorang siswanya meraih nilai 10 untuk mata pelajaran Matematika. Sedangkan untuk prestasi non akademik, SDN 8 Kilensari meraih juara I tingkat kabupaten untuk lomba atletik yakni lompat tinggi dan lari cepat putri. “Sekolah kami juga meraih juara I tingkat kecamatan untuk lomba sepakbola dan paduan suara, serta juara II futsal,” ungkap guru pembina olahraga, Rahman Saleh. Semua keberhasilan yang dicapai itu tidak lepas dari kebersamaan yang telah dibangun selama ini. Serta dukungan dari semua pihak, mulai komite, guru, wali murid, siswa dan tokoh masyarakat di sekitar sekolah. “Sebab, setiap mengambil kebijakan apapun yang berkaitan dengan program sekolah, semuanya kita libatkan untuk diajak musyawarah.,” ujar Abd. Syakur, Kepala SDN 8 Kilensari. Sekolah yang terletak di pesisir Panarukan itu juga menerapkan program pembacaan Salawat Nariyah sebelum pelajaran dimulai. Hasilnya cukup membanggakan, dengan membaca salawat ini semua siswa termotivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan lebih mencintai Nabi Muhammad SAW. “Dengan jalan seperti ini peningkatan prestasi siswa disekolah ini cukup signifikan dan tak pernah kalah saing dengan sekolah favorit yang ada di kota,” imbuh Syakur.(adv/*/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

Seriusi Pengembangan Desa Wisata Gandeng UNM Rancang Pasar Seni dan Pusat Oleh-oleh SITUBONDO - Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, terpilih sebagai desa yang akan diproyeksikan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Situbondo. Untuk kepentingan tersebut, Pemkab Situbondo telah menggandeng tim dari Politeknik Universitas Negeri Malang (UNM) agar bisa

Anggota Majelis Taklim Senang Dihadiri Kiai Zaim BANYUPUTIH – Majelis Tak lim se-Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo menggelar pertemuan, Minggu (9/9) malam, lalu. Istimewanya, acara inti kegiatan keagamaan itu diisi KHR Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo. Penerus KHR Achmad Fawaid As’ad itu mengaku senang karena masyarakat Sumberejo dan sekitarnya masih antusias hadir di acara majelis taklim. Dia menyampaikan materi seputar akidah dan tauhid. Sejumlah warga juga bertanya seputar permasalahan sosial keagamaan. “Alhamdulillah, Kiai (Azaim) sudah menyampaikan kesanggupannya untuk secara rutin mengisi acara silaturahmi majelis taklim se-Sumberejo. Ini suatu kehormatan bagi kita. Karena beliau masih menyempatkan diri untuk berbagi ilmu kepada kita,” terang Ketua Majelis Taklim, Hj Wardatul Karimah. Dia mengungkapkan, kesanggupan Kiai Azaim memberikan materi pengajian secara rutin membuat anggota majelis taklim tak akan menyia-nyiakan acara pengajian selanjutnya.

ISTIMEWA

BAGI ILMU: Kiai Azaim (kiri) didampingi Kades Sumberejo, Hobburridho, dalam silaturahmi majelis taklim se-Sumberejo, Banyuputih.

Acara pengajian yang digelar tiga bulanan ini akan dilaksanakan secara berpindah-pindah di wilayah tengah, selatan dan utara Desa Sumberejo. Kepala Desa Sumberejo, Hobburridho menyambut positif kegiatan pertemuan silaturahmi majelis taklim tersebut. “Kegiatan semacam ini sampai kapan pun memang harus terus digalakkan. Ini untuk menambah pengetahuan di bidang keagamaan. Terlebih lagi membasahi kekeringan spiritual setiap orang,” terangnya. Kata Hobburridho, bidang spiritual tak bisa ditinggalkan dalam pelaksanaan pembangunan di desa yang dipimpin-

nya. Sebab, tanpa nilai-nilai agama menghiasi jiwa warganya, maka pembangunan fisik sebagus apapun tak akan memberikan dampak positif. “Makanya, saya sangat mendukung jika pengajian ini akan digelar berpindah-pindah lokasi. Sehingga nantinya semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk bisa hadir,” imbuh kades yang sudah dua periode menjabat tersebut. Silaturahmi majelis taklim se-Desa Sumberejo di wilayah tengah di gelar di Balai Desa Sumberejo. Usai salat Isyak, ratusan anggota maupun masyarakat umum mengikutinya hingga acara usai. (pri/als)

segera merealisasikannya. Ada sejumlah alasan kenapa desa yang terletak di Perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo ini terpilih. Di antaranya, kerukunan antar umat beragama, yakni pemeluk agama Islam dan Kristen yang sangat memesona. Termasuk keguyuban masyarakat di sana dalam melakukan gotong royong. “Banyak potensi yang ada di sana. Sehingga sangat pas untuk dijadikan kawasan wisata yang pasti menarik banyak

kalangan. Makanya, kita akan segera memberikan sentuhan dan bantuan kepada masyarakat agar mereka mampu merealisasikannya,” terang Bupati Dadang Wigiarto, kemarin (11/9). Diungkapkannya, desa wisata membutuhkan partisipasi masyarakat hingga 70 persen. pemkab melalui SKPD-SKPD terkait akan menempatkan program-program kerjanya di Desa Wonorejo agar bisa mendukung terealisasinya desa wisata Baca Seriusi...Hal 35

SITUBONDO - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Situbondo Senin (10/9) malam kedatangan tamu seniman Kota Santri yang sudah lama menetap di Jakarta. Dia adalah Onie Andrianto, musisi dan arranger yang mencipta sejumlah lagu yang dinyanyikan artis ternama di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Oni sempat mendemokan lagu “Kerrong” (rindu). Lagu berbahasa Madura yang sudah masuk dapur rekaman itu berlatar belakang kerinduan kepada kampung halaman, Situbondo. Yang tak kalah menarik, Oni juga memperlihatkan dan

mendemonstrasikan gitar dari tempurung kelapa. Alat musik dua senar itu dirancang sendiri. “Saya tidak keberatan kalau alat ini nanti dijadikan alat musik khas Situbondo. Sampai sekarang belum dipatenkan. Namanya tarung,” terangnya. Pria kelahiran Mimbaan, Kecamatan Panji, itu tidak datang sendirian. Dia ditemani sang istri, Chika, yang juga seorang gitaris. Penyanyi lagu “Kerrong”, Anna Indah Rahayu, juga ikut. Mereka ditemui Kadisparbudpora, Sugiono; Kabag Humas, Sugeng; Asisten Bupati, Suradji, dan sejumlah pengurus DKS Situbondo Baca Kenalkan...Hal 35

EDY SUPRIYONO/RaBa

SENIMAN KOTA SANTRI: Musisi dan arranger, Onie Andrianto (kiri), mengenalkan lagu ciptaannya kepada Kadisparbudpora, Sugiono (kanan), kemarin (12/9).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.