Radar Banyuwangi 12 September 2013

Page 1

KAMIS 12 SEPTEMBER

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Pemekaran Diredam dengan Layanan Publik BANYUWANGI - Keputusan Komisi I DRPD Banyuwangi yang menyepakati peme karan wilayah Banyuwangi menjadi dua kabupaten terus mengundang atensi sejumlah kalangan. Ada yang mendukung, ada pula yang menganggap pernyataan para wakil rakyat itu tidak realistis. Tanggapan kontra tersebut datang dari salah satu pengamat pemerintahan, drh. Budianto. Dia menilai, wacana pemekaran wilayah Banyuwangi menjadi dua kabupaten itu perlu dipertimbangkan dari berbagai aspek, baik aspek ekonomi, pelayanan publik, maupun kultur. Kebijakan pemekaran wilayah itu juga harus ditinjau dari segi amanat otonomi daerah. “Saya secara pribadi menganggap pemekaran wilayah sudah tidak waktunya dipersoalkan n Baca Pemekaran...Hal 39

DOK. RaBa

Saya menganggap pemekaran wilayah itu tidak waktunya dipersoalkan. Persoalan kita saat ini adalah bagaimana pelayanan publik semakin baik.’’

Komisi I DPRD sepakat dengan pemekaran kabupaten. Kami menyetujui Banyuwangi dibagi dua. Keduanya samasama kabupaten.”

drh. BUDIANTO

H. ABDURRAHMAN Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi

Pengamat Pemerintahan

APBD sangat penting dijadikan pertimbangan. Bila dianggap cukup, ya tidak masalah. Potensi Banyuwangi sangat mendukung dilakukan pemekaran.” Dr. DIDIK SUHARYANTO MH

PD 1 FH Untag Banyuwangi

DOK. RaBa

DOK. RaBa

Pecah Kaca Mobil kian Menggila Kali Ini Korbannya Turis, Skor 4-0 untuk Penjahat

Pelaku mengambil kamera, uang Rp 6 juta, uang 470 Euro, tas, dan tiket pesawat yang disimpan di mobil.

Kronologi Pecah Kaca Mobil Turis

KALIPURO - Aksi kejahatan dengan modus memecah kaca mobil benar-be nar menggila di Banyuwangi. Seolah mengejek polisi, pelaku berpindahpin dah tempat da lam menjalankan ak sinya. Kejadian terbaru menimpa rom bo ngan wisatawan man ca ne gara (wisman) yang tengah makan siang di Warung Nelayan, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, siang kemarin. Awalnya, pelaku mengepruk kaca belakang mobil Toyota Avanza bernopol B 510 AY sebelah kiri. Begitu pecah, pelaku langsung menguras barang-barang berharga di dalam mobil warna kuning metallic tersebut. Barang yang diambil adalah satu set kamera Nikon D 80; uang tunai Rp 6 juta, uang 470 Euro, pakaian yang tersimpan dalam tas, dan tiket pesawat terbang n

3

Pukul 11.00

1

Rombongan empat turis dan pemandunya check out dari hotel Ketapang Indah

2

Pukul 12.00 Sebelum menuju Bali, rombongan yang naik Toyota Avanza bernopol B 510 AY itu mampir makan di warung Nelayan, Ketapang

Pukul 13.00. Selesai makan siang, rombongan turis baru tahu kaca mobilnya dipecah penjahat sekitar

Saat parkir di warung, penjahat memecah kaca samping kiri hingga pecah berantakan.

b 510 ay

4

Baca Pecah...Hal 39

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Nanang Masbudi Jadi Wadir Polairud BANYUWANGI - Tongkat komando Kapolres Banyuwangi tidak lama lagi bakal berpindah tangan. Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi SIK dipastikan mendapat promosi baru sebagai Wakil Direktur Polisi Air dan Udara (Wadir Polairud) Polda Jatim. Penggantinya adalah AKBP Yusuf yang sebe-

lumnya menjabat sebagai Kapolres Madiun. Mutasi Nanang Masbudi menjadi Wadir Po lairud Jatim ini sejatinya sudah lama, yakni tertuang dalam Telegram (TR) Kapolri Bernomor ST/1727/VIII/2013 tertanggal 30 Agustus 2013 lalu n Baca Nanang...Hal 39

7 September 2013

Untuk Penjahat

Pecah Kaca Mobil Menggila

7 September 2013

Mobil : Toyota Avanza nopol P 1149 VM Korban : Syamsul Arif, 23 th Alamat : Desa Jetak, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah TKP: Jalan KH Agus Salim Banyuwangi Pukul : 12.00 Kerugian : tidak ada barang berharga

Mobil : Honda CRV nopol P 1192 VL Korban : Yogata Anugerah DS, 30 th Alamat : Jalan Kopral Talap 25 Banyuwangi TKP: Jalan Kopral Talap Banyuwangi Pukul : 13.00 Kerugian : Uang Rp 3,5 juta, 5 buku tabungan

7 September 2013

11 September 2013

Mobil : Toyota Kijang Innova nopol L 1574 BA Korban : O Ping San, 47 th Alamat : asal Karangasem, Ploso Tambaksari, Surabaya TKP: depan warung Semanggi, Dadapan, Kabat, Banyuwangi Pukul : 14.00 Kerugian : Uang Rp 5 juta

Mobil: Toyota Avanza nopol B 510 AY Korban: Empat wisatawan asing TKP: Warung Nelayan Ketapang, Kalipuro Kejadian: Pukul 12.00 Kerugian: kamera, uang tunai Rp 6 juta, pakaian, dan uang 470 euro GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

PENERBANGAN

Garuda Buka Kantor Perwakilan Banyuwangi BANYUWANGI - Rencana PT. Garuda Indonesia membuka rute penerbangan baru ke Banyuwangi benar-benar dilakukan secara s e r i u s. S e t e l a h me mutuskan penerbangan perdana pada 1 Desember 213 men datang, kini ma najemen P T. Garuda Indonesia mu lai siap-siap road show mencari calon penumpang. Sebelum me lakukan road show, PT. Garuda IndoDOK. RaBa nesia akan memSuprayogi buka kantor perwakilan di Banyuwangi. “Sekarang PT. Garuda Indonesia sedang mencari kantor perwakilan di Banyuwangi,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Diskominfo) Banyuwangi, Suprayogi, kemarin (11/9). Menurut Suprayogi, saat ini pihak PT. Garuda Indonesia sedang melakukan penjajakan beberapa tempat sebagai kantor perwakilan. Kantor perwakilan itu akan dijadikan sebagai pusat kegiatan bisnis PT. Garuda Indonesia di Banyuwangi, Jember, Situbondo. Pemerintah daerah, kata dia, hanya memfasilitasi n Baca Garuda...Hal 39

Protes Pilkades karena Banyak Suara tak Sah KABAT - Puluhan warga Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat, menggelar unjuk rasa di depan kantor desa setempat kemarin (11/9). Mereka menuntut pemilihan kepala desa (pilkades) ulang. Para pendemo menuding, panitia melakukan pelanggaran saat proses penghitungan suara berlangsung. Alasannya, panitia tidak mengesahkan surat suara yang dicoblos hingga tembus ke bidang lain dalam surat suara tersebut. Akibatnya, jumlah suara tidak sah pada pesta demokrasi tingkat desa itu nyaris mencapai 50 persen dari pemilih yang menyalurkan hak konstitusionalnya. Massa datang ke kantor Desa Pendarungan mengendarai motor. Sesampai di lokasi tersebut, mereka menggelar orasi dan membentangkan sejumlah poster berisi permintaan pilkades ulang. Sejumlah alasan mereka kemukakan di hadapan Camat Kabat, M. Luqman, yang datang ke kantor desa tersebut, di antaranya jumlah suara yang tidak sah sangat banyak. Warga juga mempermasalahkan tidak disahkannya surat suara yang dicoblos hingga tembus ke bidang lain di luar kotak berisi foto masing-masing calon n

AKSI: Konvoi sepeda motor pendemo melintas di depan kantor Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin.

Baca Protes...Hal 39

SIGIT HARIYADI/RaBa

Berbagai Pengalaman Mantan Sopir Dinas Bupati Banyuwangi

Perjalanan Surabaya-BWI Ditempuh 3,5 Jam Bupati menerima sejumlah fasilitas demi menunjang kelancaran tugasnya. Salah satu fasilitas itu adalah sopir yang mengikuti setiap kegiatan sang bupati. Bagaimana pengalaman para mantan sopir Bupati Banyuwangi? AF. ICHSAN RASYID, Banyuwangi SETIAP Bupati Banyuwangi paling tidak memiliki empat sopir yang menempel setiap hari. Dua sopir di gunakan bupati secara ber gantian da lam melaksanakan kegiatan rutin. Satu sopir digunakan istri bupati,

http://www.radarbanyuwangi.co.id

ICHSAN RASYID/RaBa

Ikhsan

ICHSAN RASYID/RaBa

Syamsul Muarif

dan satu lagi sebagai sopir keluarga yang stand by di rumah dinas atau di rumah pribadi. Fasilitas sopir itu

ICHSAN RASYID/RaBa

Ahmad Yunan

setiap lima tahun berganti seiring pergantian bupati. Para era Bupati Samsul Hadi pada

tahun 2000-2005, fasilitas sopir mengalami beberapa kali pergantian. Pergantian sopir itu terjadi karena beberapa alasan, ada karena mereka pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dan ada pula karena alasan lain. Salah satu sopir bupati pada era Samsul Hadi adalah Ahmad Yunan. PNS yang kini bertugas sebagai sopir Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Arief Setiawan itu merupakan satu dari beberapa sopir Bupati Samsul Hadi. Pada awal Bupati Samsul Hadi men jabat sebagai bupati, Yunan ditunjuk sebagai sopir Ny. Hj. Erna Samsul Hadi. Namun, dalam perjalanannya, dia beralih tugas melayani Bupati Samsul Hadi sebagai sopir kendaraan dinas bupati n

Musim kemarau diprediksi hingga akhir Oktober Setelah itu musim caleg, musim capres, dan musim cabup

Garuda akan buka kantor perwakilan di Banyuwangi Dijamin masih kalah hiruk-pikuknya dengan kantor perwakilan rakyat Banyuwangi

Baca Perjalanan...Hal 37

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

Kamis 12 September 2013

CERMIN DIRI

Kejahatan Marak, Rakyat tak Lagi Nyaman AKSI kejahatan di Banyuwangi kian menggila. Meski diancam tembak di tempat, pelaku tidak takut. Mereka malah melancarkan aksinya di saat polisi gencar-gencarnya memberantas kejahatan. Belum terungkap aksi perampokan di Rogojampi, Singojuruh, dan Muncar, kini pencurian dengan modus memecah kaca mobil kambuh lagi. Terbaru, aksi pecah kaca mobil terjadi di parkiran Warung Nelayan Ketapang. Korbannya adalah rombongan turis. Dalam kejadian itu, pelaku berhasil membawa kabur sejumlah barang-barang berharga, seperti kamera, uang, dan pakaian. Kejadian pecah kaca itu adalah yang kesekian kali. Tak terhitung berapa TKP (tempat kejadian perkara) yang telah diacak-acak perampok. Yang pasti, dampak kejadian itu, masyarakat resah. Mereka tak lagi nyaman memarkir kendaraan di tempat-tempat keramaian, seperti rumah makan, kantor perbankan, dan perkantoran. Memberi rasa aman adalah sebagian tugas aparat kepolisian. Kalau warga lokal sudah waswas dengan tingkat keamanan, bagaimana dengan warga asing yang tengah menikmati liburan di Banyuwangi? Tentu mereka (para turis) juga pikir-pikir jika berada di Banyuwangi. Mereka juga akan cerita kepada temantemannya bahwa Banyuwangi tidak aman. Nah, kalau sudah begini, tentu pemerintah daerah juga rugi. Hotelhotel tempat menginap juga ikut menanggung rugi. Maraknya aksi perampokan dan aksi pecah kaca harus segera diakhiri. Tentu itu menjadi tugas berat polisi. Kami berharap dengan pergantian kapolres baru nanti, pelaku kejahatan seperti itu segera dilibas. Reserse kriminal (reskrim) sebagai ujung tombak pemburu penjahat harus lebih meningkatkan kinerjanya. Jangan hanya judi togel yang ditangkapi. Tugas berat bapak-bapak dalam mengungkap pelaku perampokan dan pecah kaca mobil sangat dinanti masyarakat. Butuh kerja keras untuk mengungkap pelaku perampokan yang meresahkan masyarakat belakangan ini. Masyarakat diharapkan juga membantu tugas kepolisian. Kasatreskrim yang membawahi langsung para Resmob dan Buser harus sering-sering turun ke lapangan untuk memimpin perburuan penjahat. Kami yakin, kekompakan Buser-Buser di lapangan akan membuahkan hasil. Dengan tertangkapnya pelaku kejahatan, masyarakat akan kembali tenang, nyaman, dan tidak waswas beraktivitas. (*)

AGENDA KOTA

Pelatihan Psycho Transmitter Seratus Persen Ilmiah BANGKITKAN potensi diri mendayakan otak dan hati nurani, mampu mempengaruhi orang lain jarak jauh, memenangkan tender, meningkatkan omzet bisnis, menangkan Pilpres/Pileg, mengembalikan orang atau barang hilang, pengobatan diri dan orang lain. Hubungi kata hati 081358110511, 03314166601. Situbondo (10/9) pukul 15.00. Jember (14/9) pukul 19.00. (adv)

Pengajian Hajat di MAB Pengajian rutin dan salat hajat di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi dilaksanakan mulai pukul 19.00 malam nanti atau sesudah salat isya. Acara akan diisi ceramah agama oleh KH. Jais Badri dari Probolinggo. (*)

EKONOMI

Belanja APBD Sudah Terserap 47,83 Persen

BANYUWANGI- Penyerapan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 mengalami kemajuan dari APBD 2012 lalu. Pada semester kedua ini, realisasi penyerapan APBD sudah mencapai 47,83 persen dari total anggaran Rp 2 Triliun lebih. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banyuwangi, Jajad Sudrajat mengatakan, angka 47,83 persen itu merupakan up date data per 3 September 2013. Saat ini, realisasi penyerapan jauh lebih besar karena

setiap hari realisasi terus berlangsung. Tahun 2012 lalu, pada periode yang sama, realisasi penyerapan sekitar 38,99 persen. Penyerapan tahun ini ada peningkatan sekitar 8,84 persen dari tahun sebelumnya. “Dalam tiga tahun belakangan, realisasi penyerapan dana APBD terus membaik,” kata Jajad. Penyerapan dana APBD terus dimaksimalkan demi menggerakkan sektor riil. Walau demikian, penyerapan dana APBD dilakukan secara ketat sesuai ketentuan yang berlaku. Kekuatan belanja APBD 2013 men-

galami perubahan setelah pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2013 lalu. Kekuatan APBD induk 2013 hanya sekitar Rp 1,89 Triliun atau meningkat dari APBD 2012 yang hanya Rp 1,7 Triliun lebih. Pada pembahasan PAK APBD 2013 lalu, kekuatan belanja APBD mengalami penambahan sekitar Rp 138,86 miliar atau sekitar 7,91 persen dari APBD induk. Kekuatan belanja APBD mengalami peningkatan sebesar Rp 201,78 miliar menjadi Rp 2,09 Triliun. (afi/c1/bay)

Digendam, Perhiasan Rp 10 Juta Melayang DIET: Dua warga berlari di bawah terik sinar matahari di RTH Taman Blambangan, Banyuwangi, siang kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

Kemarau hingga Akhir

Oktober

BANYUWANGI - Musim kemarau yang melanda wilayah Banyuwangi sejak dua bulan terakhir diprediksi akan berlangsung hingga akhir bulan depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi awal musim penghujan akan terjadi pada akhir Oktober atau awal November 2013 mendatang. Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan, pada September wilayah Banyuwangi masih berada pada musim kemarau. “Musim kemarau kali ini berlangsung sejak Juli. Awal musim hujan diprediksi baru akan berlangsung akhir Oktober atau awal November,” ujarnya kemarin (11/9). Sementara itu, prediksi cuaca untuk wilayah Banyuwangi hari ini (12/9) cerah

hingga berawan. Angin bertiup dari tenggara dengan kecepatan 6 Kilometer (Km) per jam hingga 26 Km per jam. Suhu udara diprediksi berada pada kisaran 24 hingga 30 derajat Celcius. Menurut Yustoto, prediksi tinggi gelombang signifikan (paling sering terjadi) di Selat Bali berkisar antara 0,5 meter sampai 1,5 meter. Sedangkan prediksi tinggi gelombang maksimum di wilayah perairan lintas penyeberangan Jawa-Bali, itu mencapai 0,8 meter sampai dua meter. “Untuk perairan selatan Banyuwangi, kondisi gelombang cenderung tinggi, yakni antara 0,8 meter sampai tiga meter. Kondisi tersebut dipengaruhi angin timur yang bertiup dengan kecepatan cukup tinggi,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

GENTENG - Hanya dengan menyapa dan menjabat tangan, seorang pelaku gendam bisa dengan leluasa memperdayai calon korban. Peristiwa gendam itu kemarin (10/9) menimpa Lilik Irianti, 48, warga Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Akibat kejadian itu, Lilik mengaku kehilangan perhiasan senilai kurang-lebih Rp 10 juta. Saat ditemui di rumahnya, Lilik menceritakan, kejadian itu bermula saat dia berjalan ke Pasar Genteng 2 hendak belanja. Dia melewati Jalan Raya KH. Wahid Hasyim, G enteng, sekitar pukul 08.30. Pada saat berjalan kaki, tibatiba langkah Lilik dihentikan seorang pemuda yang mencoba bertanya jalan menuju Sempu. Kontan, pertanyaan dengan sopan tersebut dijawab Lilik dengan benar. Setelah itu, pemuda tersebut menggandeng tangan Lilik agar masuk ke mobil station warna silver dengan alasan ada Haji Taufik dari Kediri yang ingin mengajak bicara. Sampai di dalam mobil, tangannya langsung dipegang lelaki yang mengaku bernama Haji Taufik tersebut dan disuruh tengadah. Saat tengadah, Haji Taufik memanjatkan doa agar rejeki Lilik bertambah, “Saya seperti tidak sadar dan langsung menuruti kemauannya melepas semua perhiasan yang saya pakai,” cerita Lilik. Setelah semua perhiasan berupa kalung, gelang dan cincin emas lepas, barang-barang miliknya tersebut langsung dimasukkan ke saku Haji

ABDUL AZIZ/RABA

KORBAN: Lilik di rumahnya di Genteng kemarin.

Taufik dan diganti sebungkus rokok yang isinya tinggal empat batang. Pesannya, dua batang rokok itu harus diberikan ke tukang becak usai Duhur dan yang dua lagi setelah Magrib. Ketika menyerahkan rokok itu, Lilik disarankan memakai baju warna putih agar rejeki bertambah, “Tidak hanya itu, dia juga pesan agar bungkusan tersebut dibuka setelah azan Duhur di musala usai wudu,” ceritanya. Ketika mendengar azan Duhur, Lilik langsung menuju musala dekat rumahnya dan mengambil air wudu, lalu membuka bungkus rokok itu. Ternyata, di dalamnya berisi satu buah kerikil, empat batang rokok, dan uang receh Rp 700 ribu. Bersamaan dengan itu, Lilik sadar bahwa perhiasan emas miliknya berupa satu kalung, bandul, dua gelang, dan dua cincin, telah lenyap. Merasa kena gendam, Lilik langsung melapor ke Polsek Genteng, “Saya berharap orang lain tidak senasib dengan saya, dan semoga polisi segera menangkap pelaku,” harap Lilik. (azi/c1/aif)

Kakek Tewas di Gubuk Dekat Stasiun Kereta

ABDUL AZIZ/RABA

MASIH BERTAHAN: Meski harga kedelai melambung tinggi, para pemilik home industry tahu di Gitik tetap berjualan.

Tetap Perkecil Ukuran Tahu ROGOJAMPI - Perajin dan penjual tahu di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, masih resah dengan belum stabilnya harga kedelai di pasaran. Sebab, sampai sekarang harga kedelai masih melambung. Akibat mahalnya harga kedelai tersebut, sampai kemarin para pemilik home industry tahu dan tempe masih memperkecil ukuran dagangannya tersebut. Rajab, seorang pemilik home industry tahu dan tempe asal Desa Gitik mengatakan, sampai kemarin harga kedelai lokal masih di kisaran Rp. 8.800. Sementara itu, kedelai impor dari Amerika harganya masih berada di kisaran Rp 9.200. ”Tidak banyak yang berubah. Kami hanya bisa terus berusaha,” kata Rajab, salah seorang perajin tahu. Pedagang lain, Slamet, 49, mengaku tahu yang dia jual ukurannya semakin tipis lantaran harga kedelai masih belum stabil. ”Dulu sehari bisa mengantongi hasil Rp 50 ribu, tapi sekarang hanya Rp 25 ribu,’’ keluh pedagang tahu asal Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, tersebut. (azi/c1/aif)

GLAGAH - Malang menimpa Imron, 66, warga Jalan Stasiun, RT 01/RW 1, Lingkungan Watu Ulo, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Kakek yang satu ini ditemukan tewas di dalam gubuknya dini hari kemarin (11/9). Kali pertama ditemukan, jasad pria yang satu ini sudah mengeluarkan bau tak sedap. Kuat dugaan, pria yang hidup sebatang kara di gubuk tak jauh dari Stasiun Kereta Api (KA) Karangasem itu telah tewas beberapa hari sebelum ditemukan. Terungkapnya kematian pria yang menempati gubuk yang berdiri di atas lahan milik PT KAI itu berawal dari kecurigaan dua rekan korban, yakni Riski dan Jalik. Saat kali terakhir bertemu Jalik sekitar tiga hari lalu, Imron mengeluh sakit. Setelah itu, Jalik tak pernah lagi berpapasan dengan Imron. Lantaran curiga, Jalik mencoba menelepon Imron. Sayang, panggilan telepon tersebut tidak pernah mendapat respons.

GALIH COKRO/RaBa

CEK: Petugas memeriksa jenazah Imron di RSUD Blambangan kemarin.

Jalik semakin penasaran dengan kondisi rekannya itu. Dia lantas menelepon Riski, temannya yang lain. Selanjutnya,

Jalik dan Riski melapor kepada ketua RT setempat. Ketiganya lantas mendatangi rumah korban. Namun, lagi-

lagi saat pintu gubuk tersebut diketok, korban tidak merespons. Saat dicek ke dalam gubuk, ternyata tubuh korban sudah tergeletak tak bernyawa di atas tanah yang dilapisi kardus. Kapolsek Glagah, AKP Jupriadi memprediksi korban telah meninggal dunia dua hari sebelum ditemukan. Karena saat ditemukan dini hari kemarin, tubuh korban mengeluarkan bau tidak sedap. “Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Diduga, korban tewas karena sakit atau karena faktor umur,” ujarnya. Kapolsek Jupriadi menambahkan, berdasar keterangan ketua RT, korban belum mengurus surat keterangan pindah. Padahal ketua RT tersebut sudah beberapa kali meminta korban mengurus surat pindah ke Lingkungan Watu Ulo. “Tetapi sampai ditemukan tewas, korban belum mengurus surat pindah tersebut. Kami sudah mengevakuasi jasad korban ke RSUD Blambangan. Kami masih kesulitan mencari kerabat terdekat korban,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Kamis 12 September 2013

Air Terjun Selendang Arum masih Perawan SONGGON - Air terjun (waterfall) dengan pesona memukau baru ditemukan di lereng Gunung Raung, aliran Sungai Badeng, tepatnya di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Air terjun tersebut berketinggian sekitar 20 meter. Air terjun satu itu dinilai lebih indah dibandingkan dengan air terjun Lider di Dusun Lider, desa setempat. Keistimewaan air terjun Selendang Arum terlihat di dinding tebing yang dialiri air. Bebatuan licin itu memancarkan kilauan saat cuaca cerah. Penemuan air terjun tersebut tampaknya membuat heboh warga sekitar. Bagaimana tidak, selama ini warga tidak pernah mengetahui air terjun tersebut. Sebab, air terjun tersebut berada di balik rerimbun pohon. Hal itu menyebabkan air terjun tersebut tidak pernah dijamah warga sekitar. Padahal, tak jauh dari air terjun tersebut adalah hamparan lahan yang ditanami sayur seladah. Warga sekitar hanya mengetahui Air Terjun Delik. Selain sudah dikenal, akses menuju air terjun tersebut memang mudah. Penemuan air terjun eksotik itu bermula saat dua perangkat desa mencari lokasi Air Terjun Delik n

EKSOTIS: Keindahan air terjun Selendang Arum di Sungai Badeng, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Baca Air Terjun...Hal 39

ALI NURFATONI/RaBa

VULKANOLOGI

Budiyono Kembali Pasang Papan Nama Sengketa Lahan di Desa Tegalharjo

ALI NURFATONI/RaBa

NORMAL: Catatan gempa tremor tidak tampak dalam alat pencatat gempa (seismograf) di Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.

Gunung Raung Aktif Normal SONGGON - Ada kabar menggembirakan bagi warga Banyuwangi yang tinggal di daerah lereng Gunung Raung. Status gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut kini turun dari waspada level II menjadi aktif normal. Status normal tersebut ditetapkan pada pukul 17.00 tanggal 5 September lalu. Status normal tersebut masih berlangsung hingga kemarin. Pasalnya, tidak ada aktivitas vulkanik maupun gempa tremor yang tercatat dalam alat pencatat gempa (seismograf). Selain itu, asap yang kerap kali membumbung tinggi di puncak gunung terbesar di Pulau Jawa tersebut sudah tidak terpantau. Apalagi, suara gemuruh juga tidak pernah terdengar warga sekitar. Sebelumnya, status Gunung Raung meningkat dari normal (level I) menjadi waspada (level II) pada tanggal 18 Oktober 2012 lalu. Tidak berselang lama atau empat hari kemudian, status gunung yang menjadi pemisah Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, itu kembali dinaikkan menjadi siaga (level III), yaitu mulai 22 Oktober 2012. Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok Suryadi, yang diwakili Nur Rohman mengakui bahwa status gunung tersebut memang kembali normal aktif. ‘’Sudah normal lagi,” ungkapnya saat ditemui di markasnya kemarin. Dengan status normal itu, tidak ada larangan bagi warga untuk beraktivitas di daerah yang sebelumnya menjadi zona merah. Para pendaki gunung juga diperbolehkan melakukan aktivitas pendakian. “Kalau normal, ya aktivitas seperti biasa,” terang petugas asal Jogjakarta itu. (ton/c1/aif)

GLENMORE - Konflik perebutan lahan seluas 2,5 hektare di Dusun Krajan, DesaTegalharjo, Kecamatan Glenmore, antara Pemkab Banyuwangi dan Budiyono, warga Bondowoso, belum reda. Perkembangan terbaru, Budiyono bersama beberapa orang kepercayaannya kembali memasang papan nama bertulisan kepemilikan lahan di areal konflik tersebut kemarin siang. Selama proses pemasangan papan nama di lahan masuk

Dusun Krajan, Desa Tegalharjo tersebut, Budiyono dan beberapa orang kepercayaannya sama sekali tak mengalami kesulitan. Selain kembali memasang papan informasi kepemilikan lahan, Budiyono dkk juga menanam pohon pisang di lokasi yang kini sudah ditanami tebu tersebut. Saat ditemui di sela-sela memasang papan tersebut, Budiyono

mengaku sengaja melakukannya karena laporan dugaan penyerobotan lahan oleh Kepala Desa Tegalharjo, Afifah Zein, belum ada perkembangan. “Laporannya sudah kami layangkan lama, tapi perkembangannya saya belum tahu,” tuturnya. Budiyono menuturkan, beberapa bulan lalu dia melaporkan Afifah dan sejumlah orang ke Polres Banyuwangi karena diduga kuat melakukan penguasaan lahan yang dia klaim sebagai miliknya n Baca Budiyono...Hal 39

ABDUL AZIZ/RaBa

KUASAI LAHAN: Budiyono dan seorang kepercayaannya memasang papan nama di lahan konflik kemarin siang.

Kantor KSP Belum Terpasang CCTV MUNCAR - Jejak pelaku perampokan yang beraksi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Bintang Mandiri, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Selasa lalu (10/9) masih misterius. Hingga kemarin, polisi belum menemukan identitas pelaku yang beraksi seorang diri tersebut. Pelaku memang memiliki ciri-ciri khusus, seperti berkumis, kulit hitam, postur sekitar 160 centimeter, dan berwajah oval. Selain itu, ketika beraksi, pelaku menggunakan helm dan jaket warna hitam. Kantor KSP tersebut memang tidak dipasangi jaringan closed circuit television (CCTV). Hal itu diakui manajer KSP tersebut kemarin. ‘’Memang nggak ada CCTV-nya,” ungkap Rusiono kepada koran ini kemarin. Selain itu, satpam juga tidak ada. Setelah kejadian itu, pihak KSP sanggup menyediakan perangkat keamanan tersebut. ‘’Nanti akan kita pasang CCTV atau kita sediakan tenaga pengamanan,” terang warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu. Menurut Rusiono, pelaku diduga sudah mengincar koperasi tersebut sejak lama. Sebab, saat kejadian, hanya ada dua karyawan yang kebetulan sedang berada di kantor. ‘’Saya biasanya keluar menggunakan motor. Waktu kejadian, saya gunakan mobil,” terangnya. Dia berharap pelaku segera ditangkap. Menurutnya, peristiwa tersebut akan dijadikan introspeksi diri agar lebih berhati-hati. ‘’Memang musibah. Ini bisa dijadikan pelajaran agar kita lebih hati-hati lagi,” tandasnya. Sampai kemarin, polisi masih memburu pelaku yang kabur menggunakan motor tipe bebek tersebut. ‘’Masih kita lidik,’’ kata Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini. Diberitakan sebelumnya, perampokan kembali terjadi di Banyuwangi Selatan. Kali ini penjahat beraksi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Bintang Mandiri, tepatnya di dekat perempatan lampu merah Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Yang menarik, pelaku perampokan di siang bolong tersebut hanya seorang diri. Meski begitu, perampok tersebut berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 20 juta. Selain itu, penjahat tunggal tersebut berhasil merampas perhiasan emas berupa gelang seberat 13 gram dan BlackBerry merek Curve 9300 warna putih. Perampok leluasa beraksi setelah melumpuhkan dua karyawati. Mereka adalah Rivatul Husniah, 25, warga Desa Ringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo, dan Puji Astutik, 24, yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. (ton/c1/aif)


32

Kamis 12 September 2013

ADA APA LAGI MARS INDONESIA RAYA: Kepala Dinas Pendidikan Drs Sulihtiyono (kiri), Ketua PNFI Banyuwangi, Drs Suhud dan peserta diklat kemarin di Hall AIL Rogojampi.

Truk Dilarang BongkarMuat di Tepi Jalan BANYUWANGI - Kerap terganggunya arus lalu-lintas akibat aktivitas bongkar-muat truk pengangkut barang milik supermarket di jalur poros Banyuwangi mulai menuai reaksi. Tidak tanggung-tanggung, reaksi tersebut datang dari pimpinan DPRD Banyuwangi. Pimpinan dewan mendesak instansi terkait menertibkan aktivitas bongkar-muat kendaraan tersebut menjaga kenyamanan pengguna jalan. Sebelum menutup rapat paripurna Senin lalu (9/9), Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto menyampaikan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas agar instansi terkait menertibkan aktivitas bongkar-muat barang di depan supermarket di jalur poros pusat kota Banyuwangi. “Aktivitas bongkar-muat di badan jalan mengakibatkan pengguna jalan tidak nyaman,” ujar Hermanto. Bahkan, imbuh Hermanto, beberapa hari lalu terjadi kasus kecelakaan lalu-lintas yang menelan dua korban jiwa di Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi. Menurutnya, kejadian itu merupakan dampak tak langsung aktivitas bongkar-muat kendaraan di tepi jalan. “Salah satu korban adalah calon mahaAktivitas siswi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi,” bongkar-muat sesalnya. di badan jalan Dikonfirmasi usai mengimengakibatkan kuti rapat paripurna, Bupati Anas mengatakan, pihaknya pengguna jalan berharap pihak pengelola tidak nyaman,” supermarket di pusat kota melaksanakan kesepakaHermanto tan, yakni tidak melakukan Ketua DPRD Banyuwangi bongkar-muat di depan toko. Sebab, selain mengakibatkan arus lalu-lintas terganggu, aktivitas bongkar-muat di depan toko juga memicu kecelakaan lalu-lintas. “Hari ini (Senin, 9/9) ada nota dinas tidak langsung dari pimpinan DPRD soal Vionata dan Roxy. Pada penutupan sidang (rapat paripurna), pimpinan dewan menyampaikan secara eksplisit terkait bongkar-muat yang kerap dilakukan di tepi jalan itu. Ini aspirasi dewan untuk kesekian-kalinya meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan dinas terkait menertibkan bongkar-muat di tepi jalan tersebut,” paparnya. (sgt/c1/bay)

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

TOHA/RaBa

160 Guru PAUD Ikuti Diklat Berjenjang BANYUWANGI - Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyuwangi menggelar diklat berjenjang tingkat dasar di Hall Wisata Agro Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi kemarin (11/9). Pelatihan ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Drs Sulihtiyono. Hadir dalam acara itu, Ketua Himpaudi Jawa Timur Dr Siti Fatimah Soenaryo, Ketua PNFI Banyuwangi Drs Suhud, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Sunari, dan beberapa undangan lainnya. Ketua panitia diklat berjenjang tingkat

RSIA PKU Muhammadiyah Gelar Donor Darah ROGOJAMPI - Untuk kali keempat, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PKU Muhammadiyah Rogojampi menyelenggarakan donor darah bertajuk Rogojampi Berdonor. Acara yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Banyuwangi itu, RSIA PKU Muhammadiyah mengundang masyarakat umum, lembaga pendidikan, instansi di sekitar lingkungan RS tersebut, hingga mitra kerja. Tak pelak, puluhan pendonor memenuhi halaman depan RS yang berlokasi di jalan Diponegoro 20 Rogojampi ini. Hasilnya, terkumpul lebih dari 70 kantong darah. Yang menarik, di sela-sela menunggu giliran diambil darahnya, pendonor disuguhi hiburan single elektone dengan penyanyi yang langsung diasuh dari Rolas, salah satu grup musik Banyuwangi yang kondang. Bahkan, direktur RSIA PKU Muhammadiyah dr. Handri Irawan, MMRS turut melantu-

• Villa Kalibaru •

• Kebun Gintangan •

• Tanah Kapling Dadapan • Dijual tanah kapling (SHM) 1040M ada bangunan rumh lok.Secawan Dadapanbwi, hub 08123669969, 085335115873

• Jl. Yos Sudarso • Djl Cpt tnh Jl. Yos Sudarso no 5-9 Bwi SHM LT. 1082 m2 HUB : 081330053988

Hlg STNK P 3139 EW, an. Saiful. Kp Randu RT 02/01 Sbr Kolak, Panarukan, Stb Hlg STNK P 3513 ER, an Anggiyani Kp. Utara RT 03/02 Prante, Asembagus Hlg STNK P 3908 ZE, an. Saifulloh, Dsn Cungkingan, Desa Badean, Kabat Hlg STNK P 3774 XB, an. Dimas Ananta G, Jl. Brobudur VIII/20 02/03 Tamanbaru Hlg STNK P 2250 VK, an. Woro, Dsn Krajan RT01/04 Desa Ketapang Hlg STNK P 2803 YK, an. Khoirul Ilham,SE, Canganaan 04/06 Gntng Wetan

kan sejumlah lagu hits Rhoma Irama. Pendonor juga masih dimanjakan dengan puluhan doorprize menarik. Menurut dr Handri Irawan, doorprize dikhususkan untuk yang sudah diambil darahnya. “Kan tidak semua calon pendonor boleh berdonor. Harus sehat,

BANYUWANGI

Jual kebun di Gintangan RGJ L 3,3 Ha harga Rp 30 rb/m pas (murah sekali siapa cepat dapat hub 081333678910

Hlg STNK P 2225 ES, an. Haryono Jl. Krakatau RT 01/01 Besuki, Stb

ISTIMEWA

BANTU SESAMA: Suasana donor darah yang digelar RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi kemarin (11/9).

BANYUWANGI

• STNK •

Hlg STNK P 4671 ZG, an. Umroh Lingk.Sukowidi, Klatak, Kalipuro, Bwi

Ketua Himpaudi Jawa Timur, Dr Siti Fatimah Soenaryo mengatakan, HIMPAUDI Banyuwangi harus bisa menyusul kabupaten lain dalam melaksanakan diklat dasar berjenjang. Karena sertifikat diklat tersebut sangat berguna bagi pendidik PAUD, terutama yang berlatar pendidikan SLTA untuk dapat di konversikan di PT . “Ini berfungsi juga menjadi landasan untuk mendapatkan insentif di masa-masa yang akan datang, sama halnya dengan NUPTK dulu banyak pendidik yang enggan untuk mendaftarkan diri, tetapi sekarang berlomba-lomba

untuk mendapatkan NUPTK tersebut karena sangat dibutuhkan oleh pendidik,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Drs Sulihtiyono mengatakan peran pendidikan terutama PAUD sangat berperan dalam mendorong perkembangan pendidikan anak sejak dini. Sebab, menurut survey, memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. (adv/als)

Sehari Terkumpul 70 Kantong

Hlg STNK P 4549 XE, an. Hairudin Sukowidi RT04/01 Kel Klatak, Kalipuro Hlg STNK P 9930 VE, an. Kusni,Ling Secang 03/01, Kalipuro, Bwi

dasar PAUDNI, Murwati mengatakan, peserta diklat berjumlah 160 orang yang berasal dari tenaga pendidik PAUD se-Kabupaten Banyuwangi. Diklat ini dilaksanakan mulai kemarin dan akan berakhir pada 15 September mendatang. Selama diklat itu, seluruh peserta mendapat penjelasan terkait kebijakan pembinaan PAUD, konsep dasar PAUD, hingga kesehatan anak usia dini. Selain itu, etika dan karakter pendidik PAUD hingga cara bermain anak usia dini. Materi lainnya adalah komunikasi dan pengasuhan terhadap anak usia dini.

tensi cukup tidak mengidap suatu penyakit baru boleh diambil darahnya,” ujar pria berkacamata ini. Acara donor darah yang dilaksanakan kemarin (11/9) juga mengenalkan kepada masyrakat umum bahwa RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi membuka

BANYUWANGI

satu lagi klinik tambahan, yakni klinik fisioterapi. Klinik ini khusus menangani pasien dengan permasalahan persendian, otot kaku, paska stroke, bayi susah berjalan, hingga otot kecepit. Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan fisioterapi bisa mengunjungi RSIA PKU Muhammadiyah setiap hari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Juga diperkenalkan layanan pembuatan akta kelahiran gratis bagi ibu-ibu yang bersalin di rumah sakit tersebut. Progam akta kelahiran ini bekerjasama dengan Dinas Kependudukan. “Mulai sekarang, kami sudah bisa memberikan akta kelahiran bagi bayi yang dilahirkan di rumah sakit ini,” terang dokter asal Genteng tersebut. Selain fisioteraphy yang diperagakan, pada hari yang sama, RSIA PKU Muhammadiyah juga memberikan diskon 50 persen bagi pasien atau masyarakat yang ingin cek darah. Untuk mengetahui kadar kolesterol, kadar gula darah, dan sebagainya. Acara Rogojampi Berdonor selanjutnya akan dilaksanakan Desember mendatang. “Terima kasih kepada pendukung acara ini. Antara lain Interbat, Bank Muamalat Genteng, dan BRI Blimbingsari,” pungkas Handri. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tes Drive Nissan •

• Honda Jazz rs ‘09 •

• L300 PU ‘10 •

Djl Jazz RS 09 hitam pjk bru 182 jt nego cash/ krdt,tkrtmbh.H.082142194111-081335897888

Jual L300 PU 2010 Colt Diesel FE71 Th 2008 4RD,TaftGT4X4th93ban33hub08123353223

• Tanah di Bbrapa Lokasi •

Hadiri testdrive day Nissan 13-14 Sept di Mendut Sport Centre,G-prize 2 G.Livina. Pmrn Sun East 7-21 Sept, dan dealer Nissan Bwi slama bln Septmbr. 0333-4460111, Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 08.30-17.00

Dijual rmh L.1485m2 dpn Bank R a n i Rgj; Tnh L.9600 m2; Kebalen L.23500m2; Pancoran L1150m2; Mendut, L.5000m2; Meneng, L.10650m2 Utara Meneng. Hub. 0811301322/0818341688

Sgr miliki Daihatsu AYLA mli 80 jt-an, All New Terios AirBag mli 170 jt. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

SITUBONDO BANYUWANGI

• Jl. Anggrek •

• AJM Hotel •

Dijual tnah Jl.Anggrek Gg 1 RT 1/04 Stb Luas 180 m2 hub 081336751668

Dbthkn karyw/ti SMU sdrjt. D3 Pria/ Wanita,utk New Suka-suka Karaoke keluarga Kirim ke Jl Raya Jember 55 Genteng. Kontak person JRD Manager 087857356102 (P. Yusuf)

Dijual sangat murah tnh Luas 4,5 Ha, lok Ds. Ketowan Arjasa, mobil bs langsung k lokasi. Per Ha 65 jt. Hub: 08179622454

• Staff Kantor/Gudang •

PROBOLINGGO

• Tanah Sangat Murah •

Dcr staff ktr/gdng P/W siap krj, rajin, bertnggjwb, pgnlmn diutamakan Hub 085859947847

• Tanah L2300m2 • Dijual tanah Lt2300 m2 Jl. Raya Pajarakan dpn pabrik sasa gending Pobolinggo hub 087791344411 / 0333420858/ 081336618649

• Great Corolla ‘93 •

• L300 ‘09 •

Dijual toyota great corolla 93, abu2, Nopol P Bwi, Ex. Dokter nego+bonus. 0817264615.

Djl L300 2009 hrg 112juta nego cash&kredit, tukar tambah 082142194111

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Toyota Avanza ‘07 •

Djl Innova 010 tpe V,abu2 mtl, istw, 225jt ngo. New Accord01,bru,95jt,cash&credit.Tkrtmbh.082142194111

Dijual Daihatsu Xenia F60IRV-GMDFJJ tahun 2010 silver metalikXI deluxe, harga 116 juta nego brg istmw, bisa cash /kredit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G F60 IRM GMMFJJ tahun 2007, biru metalik, harga 116 juta nego brg istmwa, bisa cash /kredit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Nissan Xtrail ‘05 •

• Honda Jazz ‘10 •

• Suzuki Splash ‘10 •

Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 136,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI AT tahun 2004 coklat muda metalik, harga 110 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Splash YV4 1.2 RHD MT tahun 2010 coklat metalik, harga 122,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• APV ‘05 •

• Grand Livina ‘08 •

• Honda Odysey ‘03 •

Dijual APV type-X 2005,Plat DK, Hitam mulus, mesin ok, body list, sarung jok kulit, aki baru, pajak panjang, bemper, 104juta. hubungi 081357504037.

Dijual Grand Livina XV manual th 2008 (plat P) Pajak Baru, silver, istimewa H:139 juta NEGO, bisa bantu kredit. Hubungi: 0852 5920 3299

Dijual Honda Odysey Absolute Japan 2003 silver. Pajak panjang mobil sangat nyaman terrawat. Hrp 170 jt nego. Khsus yg cari mobil bagus & nyaman, Hub 081234587000

• Promo Daihatsu AYLA•

Dijual cepat villa, ada kolam renang L 2275m2 persegi . Lokasi Kalibaru pinggir jalan raya, SHM. Harga Rp. 1,25 Milyar. Minat hubungi 085853954222

• G. Vitara ‘07 & H. City ‘07 • Djl G.Vitara 2007 samsat baru, Honda New City 2007 Silver stone. H. 081558101028.

• Bodi Kijang LGX • • Rumah Kos • Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389

• Dikontrakkan • Dikntrakn rmh nyaman 2 lnt 200LT, 200LB 4kt 3 km 20jt Jl Let. Sulaiman IIi/37 Sobo, Bwangi. Hub. Bagus 08123475668

• Lemahbang Kulon •

Dijual body kijang kapsul Lgx Hrg 25 jt nego Hub 082142194111

• Innova ‘10 & Accord ‘01 •

Dijual rumah Lemahbang Kulon no,or 51, Luas Tanah 700m2, Luas bangunan 180m2. Hub: 081217106757 Boentoyo

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI • Dikontrakkan • Dikontrakkan rumah +toko L:497m2, tmpt strtgis, dpn toko Mitra Rgjampi. Hub: 081913935209

Mobil Anda Belum Laku? Hubungi: 0333-412224


BALJEBOL

Kamis 12 September 2013

BALI

VIDEO MESUM

Suami Jadi TKI, Istri Selingkuh JEMBER – Kesabaran SF, 30, warga Desa Kaliglagah, Sumberbaru ini benar-benar diuji. Saat dirinya tengah merantau di Malaysia untuk memperbaiki ekonomi keluarga, sang istri SM, 30, malah berselingkuh dengan ED, yang tak lain tetangganya sendiri. Bahkan, video perselingkuhan yang mempertotonkan adegan tidak senonoh keduanya beredar di masyarakat Desa Kaliglagah, Sumberbaru. Mengetahui kejadian yang mencoreng mukanya itu, SF pun melaporkan kejadian itu ke Mapolres Jember, kemarin. Menurut SF, sebenarnya pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Sumberbaru, namun karena tak ada perkembangan sehingga melaporkannya ke Jember. Kejadian ini bermula sekitar empat bulan lalu saat SF pamit untuk bekerja menjadi TKI di Malaysia. “Saat berangkat baik-baik saja, tidak ada masalah,” ujar SF ditemui di Mapolres kemarin. Dia pun langsung melanjutkan bekerja di Malaysia. Kabar kurang enak didengar SF sekitar dua bulan lalu. Dia mulai mendengar perselingkuhan istrinya yang sudah memberikan dua anak kepadanya itu. Dirinya bahkan sempat mendapatkan kabar istrinya berboncengan dengan ED, selingkuhan istrinya itu. “Tapi saat ditelepon, SM tidak pernah mengaku,” ujarnya. Bahkan, SM mengaku tidak tahu dan tidak mengenal ED. Karena itu, SF mengaku masih percaya dengan pengakuan istri dan terus mengumpulkan ringgit untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya. Puncaknya terjadi saat SF mendapatkan kabar dari keluarganya sekitar 20 hari lalu. Dia mendapatkan kabar jika istrinya benar-benar berselingkuh dengan ED. Bahkan, dia mendapatkan kiriman video perbuatan mesum yang dilakukan SM dan selingkuhannya tersebut.(ram/wah/jpnn)

JEMBER

Rawan Konflik, Aparat Larang Karnaval

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

JEMBER - Sebelum bentrokan akibat konflik sara meletus, Muspika Puger sudah melayangkan surat larangan melakukan karnaval bagi Ponpes Darus Sholihin Puger. Namun larangan melakukan karnaval tersebut sempat disesalkan oleh warga, karena segala persiapan sudah selesai. Selasa (10/9) siang, puluhan ibu-ibu yang merupakan wali murid sekolah di bawah naungan Ponpes Darus Solihin ke Polsek Puger. Mereka

mempertanyakan larangan karnaval HUT RI 17 Agustus yang dinilai janggal, karena pelaksanaan murni untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Habib Isa Mahdi, Ketua Panitia Peringatan HUT 17 Agustus menyayangkan larangan karnaval itu. Apalagi, surat larangan tersebut diterima H-1, saat siswa sudah siap ikut karnaval. “Surat pemberitahuan larangan, kami terima siang (Rabu kemarin, Red) saat semua siswa sudah pulang sekolah. Bagaimana saya memberitahukan

surat larangan ini pada siswa,” ujar Habib Isa Mahdi, kemarin sore. Padahal, izin karnaval sudah diserahkan pada Kamis (5/9) lalu. Habib Isa Mahdi ingin, agar AKBP Awang Joko Rumitro, Kapolres Jember datang ke Puger untuk menyampaikan langsung alasan larangan karnaval ke warga yang akan memperingati HUT RI dengan karnaval keliling Puger itu. Namun belum sempat keinginan itu terwujud, kerusuhan sudah meletus. (hud/hdi/jpnn)

PICU KEMARAHAN WARGA: Meski ada larangan dari aparat, pihak Ponpes Darus Sholihin tetap menggelar karnaval.

PERTANIAN

RADAR JEMBER/JPNN

Kaca Pecah, Rp 90 juta Amblas RADAR JEMBER/JPNN

BUTUH MODAL BESAR: Gatot bersama tanaman padi di Desa Sukorejo, Bangsalsari.

Petani Tak Nikmati Harga Kedelai BANGSALSARI – Meski harga kedelai melambung tinggi, namun tidak dinikmati oleh para petani kedelai di Jember. Harga panenan para petani tetap murah. Karena itu, petani mendesak pemerintah segera menaikkan harga pokok pemerintah (HPP) kedelai. ‘’Harga kedelai sangat tinggi. Tapi kami dan para anggota tidak pernah menikmati. Sekarang tetap saja kedelai kami dibeli dengan harga murah,’’ kata Edy Suryanto, ketua Asosiasi Tanaman Pangan Jember. Dia mengaku tidak tahu mengapa harga kedelai di pasaran sangat mahal. Bahkan, saat ini harga kedelai di pasaran mencapai Rp 12.000 per kg. Padahal, harga kedelai di tingkat petani tak lebih Rp 7.500 per kg. ‘’Harga ini akan turun ketika panen raya tiba. Namun, meski panen raya, harga kedelai akan tetap tinggi,’’ ujar pria yang juga petani kedelai di Wuluhan ini. Kondisi ini tampaknya juga dialami petani kedelai di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari. Para petani hanya bisa mengeluh dengan kenyataan yang ada. Sebab kedelai mereka di hargai murah. Hal ini lantaran HPP yang diberikan oleh pemerintah terlalu rendah. ‘’Demi Tuhan kedelai saya dihargai Rp. 7.200/kg. Alasannya HPP pemerintah Rp. 7.000/kg. Ada selisih Rp. 200 perak katanya sudah tinggi,’’ kata gator Petani asal Bangsalsari kemarin. Petani pun juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab kemana pun mereka menjual kedelai, harganya juga tak auh berbeda. ‘’Mau dijual kemana wong harganya sama saja sekitar itu,’’ imbuhnya. Keterpaksaan bukan hanya pada tingkat harga. Namun juga tidak ada pilihan. Para petani sudah tahu menanam kedelai tidak mendapat keuntungan. Namun tetap saja dilakukan karena memang lahan mereka tidak bisa ditanami oleh yang lain. (rid/hdi/jpnn)

BONDOWOSO –Tindak pidana pencurian dengan modus memecah kaca mobil bagian depan kembali terjadi. Setelah dua pekan lalu terjadi, kali ini korbannya adalah Pengki, 27, warga Desa Mangli Wetan Kecamatan Tapen, Bondowoso. Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 kemarin, uang senilai Rp 90 juta yang disimpan di dalam mobil raib. Pelaku berhasil membawa kabur uang tersebut setelah memecah kaca mobil. Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut bermula saat korban

baru saja menarik di BRI Jember. Korban selanjutnya memasukkan uang Rp 90 juta itu ke dalam amplop coklat dan menyimpannya di dalam mobil. Selanjutnya, korban menuju jalan Panjaitan untuk membeli pakan burung di salah satu toko pakan burung di kawasan tersebut. Korban memarkir mobilnya tepat di pinggir jalan raya. Dari tempat memarkir mobil itu, korban kemudian menuju toko pakan burung yang berjarak sekitar 30 meter. Sekitar lima menit kemudian, korban keluar dari toko dan berniat untuk

mengambil uang di mobil. Saat itulah, korban kaget saat melihat kaca mobil Panther P 1603 CZ pecah. Korban pun langsung memeriksa uang yang disimpan di laci bagian depan. Dan ternyata uang puluhan juta tersebut sudah amblas. Korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Dugaan sementara, pelaku sudah mengikuti gerak-gerik korban. Saat korban lengah itulah, pelaku langsung melancarkan aksinya. Kini kasus ini sudah ditangani sepenuhnya oleh

pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan. Dua minggu sebelumnya, kejadian nyaris serupa juga terjadi. Waktu itu, korban bernama Ivan Danuaji, 46, warga Desa/Kecamatan Wonosari mengalami kerugian lebih dari Rp 200 juta ketika uang tersebut digasak pencuri saat disimpan di dalam mobil. Modus pelaku dalam aksinya di kantor dinas pertanian itu juga memecah kaca mobil bagian depan. Kasus itu saat ini juga masih dalam penanganan pihak kepolisian. (esb/wah/jpnn)

Sopir Bus Restu Menyerahkan Diri Terpaksa Gantikan Sopir Yang Sakit LUMAJANG – Pelarian kondektur Bus Restu yang memegang kendali sopir saat kecelakaan (7/9) lalu akhirnya berakhir. Pagi kemarin, dia menyerahkan diri dan langsung ditahan di satlantas Polres Lumajang. sopir berinisial AM ini mengaku nekat nyopir karena sopir asli sedang sakit. Dari informasi yang berhasil dihimpun, sekitar jam 07.00 pagi kemarin, AM yang beralamat di Dusun Kotokan, Desa Kaliboto, Jatiroto menyerahkan diri ke Mapolsek Jatiroto. Baru sekitar jam 10.00, AM

dibawa ke Unit Satuan Lalu lintas Lumajang untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Dalampemeriksaanitu,lelakiberumur 38 tahun itu tidak sendirian. Tetapi ditemai sopir asli, Febri. Bersama Febri, AM mengakui semua perbuatannya lalainya hingga menewaskan seorang guru dan belasan penumpang mobil travel dan busnya luka-luka. Dalam pemeriksaan, AM mengaku hanya menyopir mulai pertigaan Wonorejo, Lumajang. Sebelumnya, dari Surabaya sampai Wonorejo bus Restu nopol N 7182 UG dikemudikan sopir asli Febri. AM mengaku, Febri mengalami sakit, sehingga dia meminta untuk menggantikan posisinya sebagai

sopir karena jarak menuju Jember sudah dekat. “Febri minta tolong, memaksa saya untuk menggantikan nyopiri. Karena kasihan jadi saya gantikan,” ujar AM. Awalnya AM yang sudah tiga tahun menjadi kondektur itu tidak mau pegang kemudi. Tetapi, setelah dipaksa, akhirnya dia bersedia meskipun tidak memiliki SIM. Dengan catatan saat menyetir didampingi Febri. Namun, naas bagi AM. Ketika melintas di jalur tengkorak kawasan Sukosari, Jatiroto, saat mendahului mobil, bus yang dia kemudikan menabrak travel rombongan guru. Akibatnya, belasan guru dan keluarganya luka-luka. Korban tewas, Saji, asal Sukorejo, Kunir. (fid/sh/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

SOPIR PENGGANTI: Kondektur bus Restu, AM, menjalani pemeriksaan di Mapolres Lumajang.

Hari Minggu dan Masa Lebaran Tetap Kerja n PERJALANAN... Sambungan dari Hal 29

Selama lima tahun menjadi sopir bupati, Yunan memiliki banyak kisah dan pengalaman berharga. Walau hanya sebagai sopir, Yunan memiliki peran cukup fatal dalam mendukung kelancaran tugas-tugas bupati. Selama lima tahun bertugas sebagai sopir bupati, Yunan mengaku all out bertugas sepenuh hati selama 24 jam. Walau sebagai karyawan Pemkab Banyuwangi yang memiliki jam kerja jelas, tapi saat bertugas sebagai sopir bupati, jam kerja kantor itu tidak berlaku. Walau sudah waktunya pulang, tapi selama aktivitas bupati belum berakhir, maka sopir belum bisa pulang. PNS lain masuk kantor pukul 07.00. Namun, PNS yang bertugas sebagai sopir bupati, jam masuk kerja lebih awal, yakni sekitar pukul 06.00. Nah, waktu pulang sopir bupati tidaklah tentu. Jam pulang kantor PNS umumnya adalah sekitar pukul 16.00. Tetapi, sopir bupati pulang kantor bisa hingga larut malam. Kadang kala para sopir tidak sempat pulang ke rumah dan memutuskan bermalam di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Itu terjadi kalau aktivitas bupati berlangsung hingga larut malam. “Kalau kegiatan bupati sampai malam dan besoknya belum waktunya ganti sopir, ya mau tidak mau harus istirahat di pendapa agar pagi tidak datang kesiangan,” papar Yunan.

Selama menjadi sopir Bupati Samsul Hadi, Yunan mengaku memiliki pengalaman yang tidak bisa dilupakan selama hidupnya. Waktu itu, Bupati Samsul Hadi sedang ada kegiatan di Surabaya. Selama di Kota Pahlawan, Bupati Samsul memiliki acara yang cukup padat. Acara baru selesai sekitar pukul 01.00 dini hari. Selesai acara, Bupati Samsul pulang ke Wisma Blambangan Surabaya untuk istirahat. Sebelum istirahat, Bupati Samsul Hadi berpesan agar dibangunkan pukul 03.00 pagi. Setelah dibangunkan pada pukul 03.00, ternyata Bupati Samsul Hadi mengajak Yunan pulang ke Banyuwangi. Sebelum berangkat, Yunan diwanti-wanti agar sampai di Banyuwangi sebelum pukul 07.00 pagi. Sebab, pada pukul 07.00 ada beberapa acara yang harus dilaksanakan. Sebelum berangkat, Yunan sempat ragu, apakah sebelum pukul 07.00 bisa sampai di Banyuwangi ataukah tidak. Sebab, perjalanan normal Surabaya-Banyuwangi adalah lima hingga enam jam. Apalagi, pukul 03.00 itu tidak langsung berangkat dan masih melakukan beberapa hal. Walau masih ragu, tapi Yunan memastikan sebelum pukul 07.00 sudah sampai di Banyuwangi. Saat itu, Yunan mengaku hanya berdua dengan Bupati Samsul Hadi. Sebab, ajudan sudah pulang lebih dulu ke Banyuwangi. “Sebelum berangkat, speedometer mobil saya tutup dengan

sapu tangan,” tuturnya. Tujuannya, agar selama perjalanan tidak mengetahui laju kecepatan mobil yang dikemudikan. Sejak berangkat dari Surabaya hingga Banyuwangi, kecepatan kendaraan berkisar 80 sampai 140 kilometer per jam. Selama perjalanan, Bupati Samsul Hadi tidur di dalam mobil. Bupati Samsul baru bangun setelah tiba di Asembagus sekitar pukul 06.20. “Setelah sampai di Asembagus, saya baru yakin bisa sampai di Banyuwangi sebelum pukul 07.00,” tuturnya. Selama menjadi sopir, Yunan mengaku baru kali itu mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Sepanjang perjalanan, Yunan terus berdoa agar tidak ada hambatan dan tiba dengan selamat di Banyuwangi. “Alhamdulillah sampai Banyuwangi pukul 06.45. Masih kurang 15 menit dari pukul 07.00. Prinsip saya saat itu; cepat dan selamat,” kenangnya. Pengalaman itu susah dilupakan sepanjang hidupnya. Kali itu merupakan pertama kali mengemudikan kendaraan hingga kecepatan 140 kilometer per jam dengan penumpang pejabat tinggi daerah. Yunan juga punya cerita dan pengalaman lain bersama Bupati Samsul Hadi. Hal itu terjadi saat menjemput Bupati Samsul Hadi di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, setelah melakukan perjalanan dinas ke Jakarta. Kali ini, Yunan sengaja dikerjai Bupati Samsul Hadi. Setelah pesawat landing, Bupati Samsul minta Yunan

langsung pulang ke Banyuwangi. Sebelum keluar dari area Bandara Ngurah Rai, Bupati Samsul berpesan agar kecepatan kendaraan tidak lebih dari 60 hingga 70 kilometer per jam. Awalnya, Yunan menyangka Bupati Samsul guyon. Karena mengira guyon, setelah keluar area bandara, Yunan langsung tancap gas. “Wah, ternyata Bapak marah. Jadi, saat itu saya nggak berani tancap gas, DenpasarGilimanuk saya hanya berani melaju 60 kilometer per jam,” tuturnya. Saat itu, perjalanan Gilimanuk-Denpasar ditempuh selama lima jam. Padahal, normalnya perjalanan DenpasarGilimanuk hanya tiga jam. “Selama menjadi sopir bupati, saya berkomitmen menjaga keselamatan bupati dalam kondisi apa pun,” cetusnya. Cerita lain diungkapkan bekas sopir Bupati Ratna Ani Lestari, Syamsul Muarif. Selama lima tahun (20052010) Syamsul Muarif menjadi sopir perjalanan Bupati Ratna bersama sopir lain. Kepadatan kegiatan Bupati Ratna tidak berbeda jauh dengan kepadatan bupati sebelumnya. Seharihari Syamsul Muarif melakukan aktivitas hingga malam hari. Aktivitas itu terjadi sepanjang Bupati Ratna menjabat. Bahkan, Syamsul sering melakukan aktivitas dalam kota sehari full dan dilanjutkan kegiatan dinas ke luar kota. Walau kegiatan di luar kota waktunya mepet, tapi Syamsul Muarif tidak pernah mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Dia mengaku jarang mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. “Pertimbangan saya, kecepatan tinggi risikonya besar. Padahal, yang saya bawa adalah Bupati Banyuwangi,” jelasnya. Karena itu, walau waktunya mepet pun, laju kendaraan disesuaikan kondisi jalan raya. Kalau kondisi jalan raya sepi, kecepatan kendaraan ditambah agar bupati tepat waktu. Selama ini, Bupati Ratna tidak pernah ikut campur terkait kecepatan kendaraan. Kalau kendaraan dirasa agak lambat, biasanya ajudan yang selalu mengingatkan bahwa waktunya sudah mepet. “Bupati Ratna tidak pernah memberikan komando,” paparnya. Bupati Ratna memberikan komando apabila sopir tersesat. Bupati Ratna banyak mengetahui jalan-jalan di beberapa kota besar di Indonesia. Hampir seluruh jalan di Surabaya dan Denpasar, Bupati Ratna mengenalnya dengan baik. Banyak loronglorong kecil yang tidak diketahui sopir, ternyata Bupati Ratna tahu. Sementara itu, Ikhsan, sopir Bupati Ratna yang lain, memiliki pengalaman yang berbeda. Selama lima tahun menjadi sopir Bupati Ratna, Ikhsan tidak pernah mendapat kesulitan apa pun. Dalam perjalanan ke mana pun, Bupati Ratna selalu berpesan agar mengutamakan keselamatan. Apalagi, perjalanan luar kota, Bupati Ratna banyak memilih waktu malam hari sehingga mem-

perlancar perjalanan. Malam hari dipilih, karena kondisi jalan sedikit lengang dibandingkan siang hari. Sehingga, laju kendaraan pada malam hari bisa dipacu lebih cepat. “Kalau malam hambatannya hanya truk. Kalau siang, selain truk juga ramai kendaraan roda dua,” tuturnya. Selama lima tahun menjadi sopir Bupati Ratna, Ikhsan menempuh perjalanan Banyuwangi-Surabaya dalam tempo lima hingga tujuh jam. Ikhsan hampir tidak pernah mengemudikan kendaraan kurang dari enam jam. “Jadi sopir bupati banyak pelajaran yang didapatkan. Belajar disiplin, belajar menghargai orang lain, belajar sopan santun, dan belajar melayani pimpinan dengan baik,” katanya. Selama menjadi sopir Bupati Banyuwangi, tiga PNS itu mengaku jarang libur pada Sabtu dan Minggu. Walau sebenarnya libur kantor, tapi mereka tetap masuk karena bupati tetap melakukan aktivitas walau hari libur. Tidak hanya pada hari Minggu, mereka juga jarang merayakan liburan pada hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan beberapa hari-hari besar lain. Pada hari-hari itu, bupati justru memiliki aktivitas yang cukup padat. Aktivitas yang padat itu berdampak pada hari libur para sopir. “Kalau Lebaran, saya baru bisa berkumpul keluarga pada hari ketiga atau keempat Lebaran,” ungkap Ikhsan. (c1/bay)


38

Kamis 12 September 2013

BRCC Pastikan Tampil di BTDI

GALIH COKRO/RaBa

UNGGUL TELAK: Garuda Jember tampil superior saat mengalahkan tim sekotanya, CBB, dengan skor 48-10.

BANYUWANGI - Kejuaraan balap sepeda bertajuk Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) 2013 mendatang tidak hanya diikuti pembalap internasional dan nasional. Kemeriahan BTDI kali kedua tersebut juga mengundang tim lokal Banyuwangi sebagai peserta. Adalah Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC) yang akan turut beradu kemampuan menuju podium juara. Tim yang akrab dengan seragam bercorak hijau putih dan kuning itu akan bersaing dengan peserta lain. Sederet pembalap terbaik yang dimiliki BRCC akan mencoba peruntungan dan kemampuan bersaing menaklukkan empat etape yang akan dilombakan dalam BTDI edisi kedua. Keikutsertaan BRCC dalam

BTDI 2013 disampaikan Direktur BRCC Guntur Priambodo kemarin (11/9). Menurut Guntur, BRCC memastikan berlaga dalam BTDI edisi kedua. “Yang pasti dalam BTDI kali, BRCC akan ikut berlomba,” tegasnya. Meski menjadi satu-satunya tim asal Banyuwangi yang bertanding di ajang tersebut, Guntur menyatakan timnya siap tampil prima sepanjang lomba. Mengusung pembalap yang sebagian besar diturunkan di Tour de Singkarak, BRCC optimistis bisa menjadi kuda hitam dalam BTDI 2013 kali ini. Keyakinan itu cukup beralasan. Dalam Tour de Singkarak yang juga ajang internasional, BRCC masuk dalam unggulan keempat. Tidak hanya itu, di akhir kejuaraan, tim tersebut berhasil merangsek ke

posisi tiga besar pendulang poin terbanyak. Modal itulah yang akan dibawa tim binaan Guntur Priambodo itu menjajal BTDI. BTDI edisi kedua dijadwalkan digelar 2-5 November mendatang. BTDI akan diikuti 25 tim, baik nasional maupun mancanegara. Sebanyak 20 tim dari 25 tim yang ikut merupakan tim yang berasal dari luar negeri. Mereka terdiri atas tiga klub pro-continental, 12 klub continental, dan lima klub luar negeri. Peserta dari dalam negeri ada lima tim, yang terdiri atas satu tim nasional dan empat tim terbaik. Tim nasional merupakan gabungan dari beberapa klub. Dalam BTDI, ada empat etape dengan total jarak tempuh 600 km. (nic/c1/als)

Garuda Menangi Derby Jember BANYUWANGI - Derby Jember tersaji dalam laga hari kedua kejuaraan basket antar klub under 14 tahun wilayah (kejurwil) Jawa Timur di GOR Sahabat kemarin (11/9). Dua tim putra, yakni Garuda dan CBB Jember, bersaing mendulang poin terbanyak dalam laga tersebut. Dalam laga yang disaksikan puluhan pasang mata tersebut, Garuda Jember menuntaskan perlawanan saudara mudanya tersebut.

Dalam empat babak yang dimainkan, tim Garuda Jember tampil superior dengan keunggulan 48-10. Hasil itu membuat peluang Garuda melenggang ke babak berikutnya terbuka lebar. Sementara itu, di bagian putri, Duta Star Kota Pasuruan menjaga peluang menuju babak kedua. Dalam pertandingan kemarin, tim berkostum hijau itu mampu bangkit di game kedua. Meski keok saat ber-

jumpa Sahabat Banyuwangi di game pertama dengan skor 42-8. Namun, tim asal Kota Pasuruan itu akhirnya berhasil bangkit. Kali ini, tim Yunior Lumajang yang dipaksa mengakui keunggulan Duta Star dengan skor akhir 30-16. Dengan hasil itu, peluang Duta Star tetap terjaga. Syaratnya, mereka har us bisa mengamankan sisa pertandingan di kejurwil kali ini.

PBSI Rampungkan Seleksi Persiapan Hadapi Kejurprov Jatim BANYUWANGI - Tim seleksi Pengkab PBSI proyeksi kejuaraan bulu tangkis tingkat provinsi (kejurporv) Jatim akhirnya menyelesaikan tugasnya. Sejumlah kategori yang dipertandingkan dalam even yang digelar di Ponorogo mulai 15 September mendatang sudah terpenuhi. Selanjutnya, mereka akan menjalani pemusatan latihan sebelum terjun ke kejuaraan tersebut. Pelatih sekaligus ofisial tim bulu tangkis Banyuwangi, Dedi Susanto mengatakan, pihaknya sudah menemukan atlet yang diinginkan. Para atlet yang terpilih tersebut terbagi dalam empat kategori yang

DOK. RaBa

Dedi Susanto

akan dimainkan di Ponorogo mendatang. “Sekarang mereka sudah menjalani pemusatan latihan,” katanya. Di kategori dewasa, PBSI menaruh harapan di pundak Aditya Wahyono. Peraih medali perunggu di Porprov I 2007 lalu itu siap menjadi pendu-

lang medali bagi Banyuwangi. Pengalaman dan kemampuannya sangat diharapkan di kejurprov kali ini. Di kategori taruna, Banyuwangi akan mengandalkan dua pebulu tangkis muda, Aditya Rico dan Zacky Hidayat. Di kategori remaja bagian putra, Rima Wahyu dan Marko akan diturunkan sebagai pendukung kontingen Banyuwangi memburu medali. Di bagian remaja putri, Firda Ayu akan menjadi harapan. Terkait target, Dedi menuturkan, kontingennya siap memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi. dia menargetkan, setidaknya bisa membawa pulang satu gelar dari sederet kategori yang diikuti. “Minimal kita bisa bawa pulang satu gelar,” tuturnya. (nic/c1/als)

DOK.RaBa

TERBENTUR REGULASI: Atletik merupakan cabang olahraga yang akan ditandingkan dalam POR SD Jatim di Gresik bulan depan.

Dispora Segera Seleksi POR SD BANYUWANGI - Persiapan serius diperlihatkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi dalam menghadapi Pekan Olahraga Sekolah Dasar (POR-SD) Jatim bulan depan. Dalam kejuaraan yang digelar di Gresik mulai 28 Oktober tersebut, kontingen Banyuwangi mulai menyusun kekuatan. Itu terlihat dengan rencana seleksi komposisi atlet yang akan dibawa ke Kota Pudak, sebutan Gresik. Ada sebelas cabang olahraga yang akan menunggu partisipasi atlet Banyuwangi. “Di POR nanti ada 11 cabor yang akan dimainkan,” beber Setio Utomo, Kabid Olahraga Dispora Banyuwangi, di ruang kerjanya kemarin (11/9). Sebelas cabang yang diper-

tandingkan di POR SD mendatang adalah atletik, bulu tangkis, bola voli, renang, senam, sepak takraw, catur, panahan, pencak silat, tenis meja, dan tenis lapangan. Setio Utomo menambahkan, seleksi dilakukan demi hasil terbaik di ajang multi even tingkat sekolah dasar tersebut. Sedianya, kontestan yang dikirim adalah jawara POR SD tingkat kabupaten. Namun, lantaran ada beberapa siswa yang terganjal batasan usia dan kelas yang diatur dalam regulasi POR SD Jatim, Dispora pun memutuskan menggelar seleksi. Hanya saja, Setio Utomo belum merinci kapan seleksi akan dilaksanakan. Dia akan segera mengumumkan setelah waktu yang pas untuk seleksi sudah

diputuskan. “Yang pasti, kita akan gelar seleksi dalam waktu dekat,” tegasnya. (nic/c1/als)

Sementara itu, tim tuan rumah tampil digdaya di pertandingan pertama. Peluang menatap babak kedua pun terbuka. Itu diperoleh usai tim putra dan putri Sahabat berhasil menundukkan lawanlawannya. (nic/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

TAMBAH ETAPE: Etape Banyuwangi Tour de Ijen tahun ini akan bertambah menjadi empat etape. Selain diikuti pembalap mancanegara, sejumlah pembalap lokal juga akan ikut.


BERITA UTAMA

Kamis 12 September 2013

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Jadi Isu Basi bila Masyarakat Makmur n PEMEKARAN... Sambungan dari Hal 29

Persoalan kita saat ini adalah bagaimana caranya pelayanan publik semakin baik, bagaimana indeks ekonomi kita tumbuh lebih cepat. Sebab, tidak ada jaminan daerah yang dipecah, pelayanan publiknya menjadi lebih baik. Banyak daerah di luar Jawa yang setelah dipecah, pelayanan publiknya justru lebih buruk,” jlentrehnya. Budianto menambahkan, ditinjau dari amanat otonomi dae rah, pengertian otonomi adalah daerah harus mandiri. Nah, pemecahan wilayah yang dilakukan di sejumlah daerah menunjukkan daerah tersebut memiliki potensi ekonomi yang besar tapi tidak mandiri. Menurut Budianto, yang paling penting adalah

pemerintahan berjalan baik dan pelayanan pu blik berjalan optimal. Cara yang bisa dilakukan ialah memperbanyak unit pelayanan publik. “Daripada memecah pusat pemerintahan, saya rasa lebih realistis memperbanyak unit pelayanan publik,” ujarnya. Sebaliknya, Budianto meminta para wakil rakyat Banyuwangi tidak terjebak permainan politikus luar Banyuwangi yang ingin mengeruk keuntungan dari pemecahan wilayah tersebut. “Karena tidak menutup kemungkinan, wacana pemecahan wilayah itu dilatarbe lakangi adanya Tumpang Pitu (tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pe sanggaran, Red) atau kepen tingan ekonomi lain di wilayah Banyuwangi Selatan. Hal semacam itu harus kita

waspadai. Dan itu seharusnya men jadi perekat kita, warga Banyuwangi,” tutur mantan birokrat tersebut. Lebih lanjut Budianto berharap wacana pemekaran wilayah saat ini hanya sekadar wacana. Menurutnya, saat masyarakat Banyuwangi sudah makmur, wacana tersebut akan laku. “Jika masyarakat sudah makmur, wacana pemekaran tentu tidak akan laku. Sebab, apa yang dicari, masyarakat kan sudah makmur,” pungkas warga Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, itu. Seperti diberitakan se belumnya, para wakil rakyat menyetujui wilayah Bumi Blambangan dibagi menjadi dua wilayah. Pembahasan mengenai pemekaran kabupaten itu dilakukan secara tertutup oleh Komisi I di gedung DPRD

Banyuwangi Senin lalu (9/9). “Da lam rapat tertutup itu, kita memang membahas usul ten tang pemekaran wilayah Kabupaten Banyuwangi,” cetus Ketua Komisi 1 DPRD Banyuwangi, H. Abdurrahman. Menurut Abdurrahman, usul pemekaran Kabupaten Banyuwangi sebenarnya sudah lama bergulir. Desakan agar Kabupaten Banyuwangi dibagi dua juga sudah cukup kuat. “Komisi I DPRD sepakat dengan pemekaran kabupaten,” katanya. Rupanya, keputusan Komisi 1 DPRD terkait pemekaran wilayah dinilai sebagai terobo san berani oleh kalangan akademisi. Pakar tata negara Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Dr. Didik Suharyanto MH, mengakui isu pemekaran Bumi Blambangan sudah lama bergulir di ma-

Saksi Tanda Tangani Berita Acara n PROTES... Sambungan dari Hal 29

“Padahal di tempat lain, surat suara yang dicoblos dan tembus di bidang lain disahkan asal kedua lubang hasil coblosan tidak mengenai gambar dua calon kades yang berbeda,” ujar seorang warga. Nah, jika tuntutan pilkades ulang tidak digubris, para pendemo mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak. “Kami menuntut coblosan ulang,” kata Syaiful Anwar, warga lain. Diperoleh keterangan, Pilka des Pendarungan diikuti enam kandidat. Calon kepala desa (cakades) nomor urut 1, Hamid Abdillah. Nomor urut dua diduduki Drs. Nur Halim, SH. Cakades nomor urut tiga adalah Baehaqi. Nomor urut empat, lima, dan enam, adalah ditempati Masduki, S.Ap,

Nurhuda, dan Drs Aropik. Setelah proses penghitungan suara usai, Hamid dinyatakan sebagai pemenang. Dia memperoleh dukungan 458 suara. Suara terbanyak kedua diraih Baehaqi dengan 376 suara. Drs. Aropik memperoleh dukungan terbanyak ketiga,yakni 290 suara. Disusul perolehan suara Nur Halim (251 suara) dan Masduki (83 suara). Posisi juru kunci ditempati Nurhuda dengan perolehan 36 suara. Ironisnya, jumlah suara sah sebanyak 1.494 suara. Itu nyaris sama besarnya dengan jumlah suara tidak sah. Pasalnya, dari total 2.499 penduduk yang menyalurkan hak pilihnya, jumlah suara yang tidak sah mencapai 1.005 suara. Jumlah penduduk yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3.107 orang. Sementara itu, dikonfirmasi di

kantor Desa Pendarungan, Camat Luqman mengatakan, kapasitas pihak kecamatan dalam proses pilkades Pendarungan “hanya” sebagai pemantau. Dikatakan, pihaknya langsung mengklarifikasi panitia pilkades. Panitia menyampaikan, pihaknya sudah menjalankan proses pemilihan sesuai mekanisme. “Sebelum pemungutan suara dimulai, panitia sudah menyampaikan tata cara pencoblosan, termasuk menjelaskan kriteria suara sah dan tidak sah,” ujarnya. Tidak hanya itu, setelah proses coblosan selesai, panitia kem bali menyampaikan kepada para saksi tentang kriteria suara sah dan tidak sah. Bahkan, setelah proses penghitungan suara rampung, imbuh Luqman, para saksi me n andatangani berita acara pemungutan suara. “Panitia juga sudah melapor kepada Badan Permusyawaratan

Desa (BPD). Selanjutnya, BPD melakukan rapat untuk membuat keputusan tentang penetapan cakades terpilih dan menyampaikan permohonan pe ngesahan kepada bupati melalui camat,” paparnya. Lantaran BPD sudah menyampaikan permohonan pe ngesahan kepada bupati, maka sesuai peraturan daerah (perda), calon yang keberatan atas penetapan tersebut bisa mengajukan keberatan kepa da bupati melalui camat ter hitung tujuh hari setelah penetapan. “Calon sudah menyampaikan keberatan kepada bu pati. Setelah laporan, selambat-lambatnya 14 hari bupati akan menyelesaikan sengketa hasil pemungutan suara itu. Saat ini kita me nung gu hasil pemantauan tim yang diterjunkan bupati,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Indikator Kesehatan Masyarakat Meningkat n JAMKESDA... Sambungan dari Hal 40

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, diperoleh dari perhitungan persentase jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan dibagi dengan jumlah seluruh balita gizi buruk yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Dalam kurun waktu tiga tahun, balita gizi buruk yang ditemukan telah 100 persen mendapat perawatan. Kegiatan ini harus diikuti dengan surveilans gizi yang dilaksanakan, semakin dini ditemukan semakin mudah diintervensi. Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan dan dirawat pada tahun 2010 sebanyak 207 balita, tahun 2011 sebanyak 204 balita, dan tahun 2012 sebanyak 175 balita. Menurunnya jumlah balita gizi buruk karena pada tahun 2012 tersedia dana untuk surveilans gizi dan untuk penemuan kasus lebih dini. Di samping itu taman pemulihan gizi masih dikembangkan untuk pemberian makanan tambahan bagi anak balita di bawah garis merah dan pemberdayaan keluarga sadar gizi dalam bentuk salah satunya penyuluhan Kadarzi untuk keluarga mantan gizi buruk dan lomba kader Kadarzi. Kegiatan tersebut berupa intervensi dan edukasi untuk mencegah dan menangani gizi buruk. Indikator keenam, cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium. Pada 2012 sebesar 75,1% atau 2.144 RT dari 2.855 RT yang diukur dari target 80%. Sehingga capaian kinerjanya sebesar 93,88%. Dibandingkan tahun 2011, cakupan RT yang mengonsumsi garam yodium mengalami peningkatan sebesar 5,1% yaitu dari 70% pada tahun 2011 menjadi 75,1% pada tahun 2012. Indikator ketujuh, persentase bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. Meskipun belum mencapai target, tetapi dalam ku run waktu tiga tahun menunjukkan trend meningkat. Tahun 2009 sebesar 33,97% meningkat pada tahun 2010 sebesar 35,83%, tahun 2011 sebesar 43,98% dan tahun 2012 sebesar 64,91% atau 5.326 bayi mendapat ASI eksklusif dari 8.205 bayi, dibandingkan dengan target 65%, capaian kinerja indicator sebesar 99,86%. Peningkatan tersebut signifikan dengan adanya dukungan anggaran untuk pendampingan pada ibu yang me nyusui oleh konselor menyusui yang dapat membantu ibu menyusui eksklusif. Pendampingan ini dilakukan oleh 41 konselor. Dengan jumlah bayi kurang lebih 9.329 bayi, idealnya 1 konselor mendampingi 20 bayi/ ibu menyusui. Jumlah konselor seharusnya 500 konselor. Indikator ke delapan, cakupan pemberian ma kanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Ini diprioritaskan diberikan pada balita usia 6-24 bulan BGM (Bawah Garis Merah) dari keluarga miskin. Cakupan MP-ASI pada balita gakin, diperoleh dari perhitungan per sentase jumlah balita gakin yang

mendapat MP-ASI dibagi dengan jumlah seluruh balita gakin yang ada. Tahun 2012 terealisasi sebanyak 271 balita usia 6-24 bulan mendapat MPASI dari 429 balita usia 6-24 bulan keluarga miskin (BGM) atau 63,17% dari target sebesar 25%, sehingga capaian kinerja indicator sebesar 252,68%. Indikator kesembilan, persentase kecamatan yang melaksanakan surveilans gizi. Sebesar 35,29% atau 6 kecamatan di Kabupaten Situbondo melakukan surveilans. Dari hasil surveilans pada tahun 2010 dipetakan sebanyak 2 kecamatan dan 5 kecamatan bebas rawan gizi. Pada tahun 2011 dan tahun 2012 menjadi 35.29% atau 6 kecamatan dari total 17 kecamatan di Situbondo, yaitu Kecamatan Jatibanteng, Banyuglugur, Besuki, Suboh, Asembagus, dan Banyuputih. Indikator kesepuluh, prevalensi gizi kurang. Prevalensi balita KEP (Kurang Energi Protein) merupakan indikator renstra yang ingin dicapai menjadi 15% pada tahun 2015. Pada tahun 2011 baik dari APBD II maupun APBD I tidak ada dana khusus un tuk survey pemantauan status gizi, yang out put-nya berupa data prevalensi KEP. Tahun 2009 sebesar 22,5%, pada tahun 2010 sebesar 19,5%, dan tahun 2011 tidak dilakukan pengukuran, tahun 2012 sebesar 18,3% atau 120 balita gizi kurang dan gizi buruk dari 657 balita yang diukur, dibandingkan target tahun 2012 sebesar 19%, capaian kinerja indicator ini 96,32%. Indikator kesebelas, cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. Ini merupakan jumlah kunjungan baru dan lama masyarakat miskin di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Di Kabupaten Situbondo terdapat dua program jaminan kesehatan terhadap masyarakat miskin yaitu Jaminan Kesehatan Ma syarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Ke sehatan Daerah (Jamkesda) dengan jumlah sasaran sebesar 328.331 jiwa. Pada tahun 2010 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi maskin sebesar 103 %, tahun 2011 sebesar 106 % dan tahun 2012 sebesar 97,98 % (321.718 kunjungan dari 328.331 sasaran). Pada tahun 2011 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi maskin mengalami peningkatan sebesar 3 % dari tahun 2010, ini disebabkan oleh adanya upaya perluasan cakupan, melalui penjaminan kesehatan kepada masyarakat miskin penghuni panti-panti sosial, masyarakat miskin penghuni lapas/rutan serta masyarakat miskin akibat bencana pasca tanggap darurat, sampai dengan satu tahun setelah kejadian bencana, peserta Program Keluarga Harapan (PKH), gelandangan, pengemis dan anak telantar serta adanya Jaminan Persalinan. Namun pada tahun 2012 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi maskin mengalami penurunan sebesar 8.02 % dari tahun 2011, ini disebabkan oleh adanya penyesuaian Peraturan Daerah no 21 tahun 2011 tentang Retribusi Pe layanan Kesehatan pada Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan dengan se-

gala macam aturan dan perubahannya. Untuk meningkatkan cakupan tahun 2013 diharapkan petugas kesehatan di tingkat pelayanan dasar lebih bersifat aktif menjemput bola untuk melayani pasien. Indikator ke-12, cakupan kunjungan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Ini adalah jumlah rujukan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2010 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan rujukan pasien bagi maskin sebesar 0,45 %, tahun 2011 sebesar 0,29 % dan tahun 2012 sebesar 0,25% (835 kunjungan dari 328.331 sasaran). Pada tahun 2011 cakupan kunjungan pe layanan kesehatan rujukan me ngalami penurunan sebesar 0,16 % jika dibandingkan tahun 2010, hal ini disebabkan oleh masih terdapat penolakan pasien Jamkesmas dan Jamkesda untuk dirujuk dengan alasan kapasitas rumah sakit rujukan sudah penuh dan pelayanan belum optimal. Selain itu system rujukan dari Puskesmas masih belum berjenjang dengan pengertian masih banyak pasien yang langsung melakukan pelayanan di rumah sakit tanpa melalui Puskesmas terlebih dahulu. Indikator ke-13, cakupan pelayanan jaminan pertolongan persalinan (Jampersal) di Puskesmas. Cakupan pada tahun 2011 sebesar 27,5% dan tahun 2012 sebesar 63,1% (5.834 pelayanan persalinan dari 9.241 ibu hamil). Pada tahun 2011 Jampersal merupakan Program baru yang merupakan perluasan dari program Jamkesmas dan mulai berlaku dari bulan April 2011, karena program baru banyak masyarakat yang masih belum mengetahui tentang program ini. Sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan cakupan karena program ini sudah berjalan selama satu tahun dan banyak masyarakat yang sudah mengetahuinya. Untuk lebih meningkatkan cakupan pada tahun 2013 sosialisasi program ha rus lebih ditingkatkan baik melalui berbagai macam media, sedangkan untuk pelayanannya diharapkan petugas lebih meningkatkan kompetensinya dan lebih taat terhadap aturan yang ditetapkan. Dari kegiatan layanan kesehatan tiga tahun terakhir memiliki capaian yang sangat memuaskan mulai dari penyediaan fasilitas sampai pelaksanaan layanan kesehatan dengan sejumlah keunggulan, di antaranya layanan Jamkesda mampu melayani jenis penyakit yang tidak mampu dilayani Jamkesmas dan mendapat penilaian ISO 9001:2008. Selain itu, Peningkatan status Puskesmas Asembagus dan Puskesmas Besuki menjadi Rumah Sakit tipe D. Penyediaan fasilitas rawat inap bagi 15 puskesmas dengan karakteristik layanan medis. Misalnya di Puskesmas Panarukan pelayanan medis Gigi dan Operasi Katarak, Mlandingan layanan kesehatan jiwa, Bungatan layanan lansia, Kendit layanan waria, Jangkar layanan kusta, Banyuglugur layanan rawat darurat, dan HIV/AIDS. (advertorial/pri/ als/bersambung)

syarakat. Dilihat dari wilayah yang cukup luas dan penduduk yang hampir mencapai dua juta jiwa, Kabupaten Banyuwangi memang sudah layak dimekar kan. “Asal (pemekaran) benar-benar demi kepentingan rakyat, bukan sekadar bagi-bagi ke kuasaan para elite,” jelas Pem bantu Dekan 1 Fakultas Hukum Untag Banyuwangi itu.

Meski demikian, Didik mengingatkan agar pemekaran wilayah itu dipertimbangkan dengan matang. Di antara yang harus dipertimbangkan, APBD Banyuwangi sebesar Rp 2,09 triliun apa sudah cukup bila harus dibagi dua. “APBD sangat penting dijadikan pertimbangan. Bila dianggap cukup, ya tidak masalah,” ujarnya.

Dengan kekuatan APBD Rp 2 triliun lebih dan potensi yang tinggi, sebenarnya Kabupaten Banyuwangi sudah bisa dimekarkan. Apalagi, potensi yang dimiliki Bumi Blambangan belum dimanfaatkan secara maksimal. “Potensi Banyuwangi sangat mendukung dilakukan pemekaran wilayah,” sebutnya. (sgt/abi/c1/bay)

Diincar sejak di Hotel Ketapang Indah n PECAH... Sambungan dari Hal 29

Belakangan, kasus pencurian dengan modus memecah kaca mo bil memang meresahkan masyarakat. Tiga kejadian sebelumnya sama sekali belum terungkap. Polisi sejatinya sudah melakukan upaya pengejaran, tapi pelaku tak tertangkap. Bila boleh diskor, penjahat kini lebih unggul. Skor 4-0 kini ada di tangan spesialis pecah kaca mobil. Diperoleh keterangan, keja dian di Warung Nelayan Ketapang berlangsung cukup cepat. Kejadiannya di per kirakan pukul 12.00 saat para turis menikmati makan siang di warung dekat pantai tersebut. Mobil Avanza diparkir di

sebelah selatan dengan posisi menghadap selatan. Di dekat mobil tersebut ada To yo ta Innova. ”Kami baru tahu barang-barang hilang pukul 13.30. Kaca mobil belakang sebelah kiri sudah pecah,” ujar Isnawan, guide empat wisman tersebut. Terkait kejadian itu, Isnawan yang warga Bekasi tersebut langsung melapor ke Mapolsek Ka lipuro. Di hadapan polisi, dia menceritakan, pada Selasa (10/9) malam, rombongan turis itu berada di puncak Gunung Ijen untuk melihat blue fire. Siang hari turun dari Ijen dan langsung menuju Hotel Ketapang Indah tempat mereka menginap. Mereka check out dari hotel pukul 11.00. Dari hotel, mereka langsung mengisi

bahan bakar mobil (BBM), lalu makan siang di Warung Nelayan. Dari Banyuwangi, sedianya rombongan turis itu akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali. ”Saya tak menyangka bakal seperti ini,” ujar Isnawan. Begitu menerima laporan, aparat Polsek Kalipuro langsung mendatangi lokasi pencurian. Mereka melakukan olah TKP di Warung Nelayan. Jejak-jejak sidik jari pelaku yang diduga menempel di m o bil juga diperiksa. Polisi belum bisa memastikan apakah pelaku sudah mengincar korban sejak check out dari Hotel Ketapang Indah. ”Kita masih selidiki kejadian ini,’’ ujar Aiptu Suyono, Kanitreskrim Polsek Kalipuro yang kemarin mendatangi TKP. (c1/aif)

Penggantinya AKBP Yusuf dari Madiun n NANANG... Sambungan dari Hal 29

Ada 388 perwira menengah (pamen) setingkat AKBP dan Kombes di seluruh Indonesia. Di jajaran Polda Jatim ada 24 po sisi strategis pamen yang mengalami mutasi. D i k o n f i r ma s i k o ra n i n i , Na nang Masbudi mengakui bahwa TR mutasi sudah turun. Perwira polisi asal Mojokerto itu juga mengakui mendapat job baru sebagai Wadir Polairud Polda Jatim. ”Pengganti saya AKBP Yusuf Ka polres Madiun. Dia satu angkatan dengan saya di Akpol (angkatan 1993). Kami samasama lama di lalu lintas, yakni

ISTIMEWA

AKBP Yusuf

pernah menjabat Kasubnit Reg Ident Dirlantas Polda.

Kala itu Pak Yusuf di Polda Jatim, saya di Polda Sumut,” ungkap Nanang Masbudi. Kapan serah terima jabatan (ser tijab) digelar? Sertijab di Polda Jatim dilangsungkan Sabtu besok (14/9). Sertijab di Banyuwangi dilakukan Sabtu (18/9). Saat ini jajaran Polres Banyuwangi tengah menyiapkan persiapan sertijab dan malam pisah-kenal. Sebagai awal pelepasan, kemarin Nanang Masbudi dilepas para pen cinta trail dalam acara touring di Selogiri, Kecamatan Kalipuro. ”23 bulan kami bertugas di Banyuwangi. Sebagai anggota Polri kami siap ditempatkan di mana saja,” tandas bapak dua anak itu. (c1/aif)

Sosialisasi mulai Bulan Oktober n GARUDA... Sambungan dari Hal 29

Keputusan terkait lokasi kantor per wakilan di Banyuwangi akan diputuskan pihak PT. Garuda Indonesia. “Sebelum Desember, PT. Garuda Indonesia menargetkan sudah memiliki kantor perwakilan di Banyuwangi,” katanya. Dia menambahkan, Garuda Indonesia akan memiliki dua kantor pelayanan. Yang pertama adalah kantor pelayanan di kantor Banyuwangi, dan ke-

dua kantor pelayanan akan disediakan di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Ro gojampi. Terkait kantor di Bandara Blimbingsari sudah tidak ada persoalan. Pihak bandara sudah menyediakan tempat untuk kantor layanan penumpang. “Yang di kota, akan jadi kantor layanan sekaligus sebagai kantor perwakilan,” tegasnya. Setelah mendapatkan kantor per wakilan, kata Supr a yogi, PT. Garuda In do nesia akan menggenjot sosialisasi pembukaan rute baru

Banyuwangi-Surabaya. Sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada warga Banyuwangi, tapi juga kepada warga daerah tetangga yang berpotensi menjadi pasar pesawat Garuda Indonesia. Sosialisasi pembukaan rute penerbangan pesawat Garuda itu, tambah Suprayogi, akan dilakukan sepanjang Oktober dan November. “Oktober dan November men datang, insyaallah PT. Garuda Indonesia sudah membuka kantor perwakilan di Banyuwangi,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Kades tak Ingin Konflik Berlanjut n BUDIYONO... Sambungan dari Hal 31

Saat itu, kata Budi, petugas Polres Banyuwangi sempat memanggil dirinya dan dua saksi un tuk dimintai keterangan. “Bukan hanya itu, petugas polres juga sempat datang ke lokasi untuk mengecek lahan,” timpal Kar yadi, orang kepercayaan Budiyono yang selama ini mendampingi kasus tersebut. Anehnya, lanjut Karyadi, sampai saat ini kelanjutan kasus tersebut tidak ada kabarnya. “Kami sangat berharap laporan yang kami sampaikan ke polres terus diproses,” desaknya. Sementara itu, dia menyesalkan karena di lahan tersebut

saat ini telah berdiri bangunan permanen yang digunakan untuk warung. “Apakah benar sudah ada IMB (izin mendirikan bangunan), padahal dulu kami me ngajukan nggak pernah bisa,” tandasnya. Kepala Desa Tegalharjo, Afifah Zein, mengaku tidak tahu terkait pemasangan papan penguasaan lahan oleh Budiyono tersebut. Sebab, saat bersamaan, dirinya sedang berada di Jember. Yang jelas Afifah mengaku tidak ingin konflik perebutan lahan tersebut terus berlanjut. ”Kalau memang Pak Budiyono punya niat baik dan dia memang merasa memiliki lahan tersebut, mestinya datang ke kantor desa menemui saya,” tuturnya.

Afifah menjelaskan, apa yang dia lakukan selama ini ha nya menjalankan amanat Pemkab Banyuwangi agar mengamankan sekaligus memanfaatkan lahan tersebut. jadi, jika dia membangun bangunan di atasnya, itu bukan hal yang salah. Dia menyesalkan langkah Budiyono dalam menyelesaikan sengketa lahan tersebut. Sebab, Budiyono tidak per nah melakukan komunikasi, apalagi me nemui dirinya. “Jadi, sekali lagi, kalau memang ingin menyelesaikan masalah, mari ketemu dan berembuk dengan saya. Selama ini komunikasi saja nggak pernah. Menemui saya di kantor desa juga nggak pernah,” tandasnya. (azi/c1/aif)

Diklaim Paling Indah di Banyuwangi n AIR TERJUN... Sambungan dari Hal 31

‘’Saya hanya penasaran ingin lihat Air Terjun Delik. Katanya ba gus,’’ ujar Sugiono, kepala uru san kesejahteraan rakyat (kaur kesra) desa setempat, saat bersama koran ini mengunjungi air terjun kemarin. Setelah mengetahui Air Terjun Delik, katanya air terjun tersebut masih belum cukup untuk ‘’dijual’’ sebagai tempat wisata. Setelah itu, dia bertanya ke pada para petani seladah barang kali ada air terjun lain.

“Katanya di bawah lagi ada grojokan,” kata Sugiono. Karena diselimuti rasa penasaran, dia bersama petani tersebut melihat grojokan yang dimaksud tersebut dari atas. Ter nyata, pemandangan air terjun tersebut cukup potensial. ‘’Setelah tahu dari atas, saya harus bisa melihat dari bawah,” katanya. Dia pun memutuskan mencari jalan hingga sampai ke bawah. Kendalanya, tidak ada rute yang bisa dijangkau untuk menuju lokasi. ‘’Saya terpaksa turun ke tebing, cari jalan sendiri bersama teman,” ujar Sugiono.

Usaha keras tersebut membuahkan hasil. Dia kaget melihat keindahan panorama air ter jun tersebut. ‘’Pencarian saya tidak sia-sia. Setelah itu, saya rembuk sama warga untuk membuka jalan menuju air terjun. Ini bekas jalan yang baru dibuat,’’ terangnya. Dalam rembuk dengan warga itu, disepakati bahwa air terjun tersebut diberi nama Selendang Arum. ”Sebab, bebatuan di air terjun tersebut berbentuk mirip selendang. Air terjun ini saya rasa paling indah di Banyuwangi,’’ tandas Sugiono. (ton/c1/aif)


40

Kamis 12 September 2013

Sebagian Cakades Incumbent Berjaya SITUBONDO - Sejumlah calon kepala desa (cakades) incumbent mampu mempertahankan posisinya. Meski demikian, ada juga yang harus merelakan kursi mereka diduduki kepada orang lain (hasil pilkades di sejumlah desa bisa lihat tabel). Sejumlah cakades incumbent yang berhasil mempertahankan kursinya, di antaranya H. Sukarto, Kades Sumberkolak, Panarukan; Susro Awijoyo,

Kades Gelung, Panarukan; Ansori Kades Olean; Syaifuddin Suhri, Kades Sumberpinang, Mlandingan; Solihuddin, Kades Mlandingan Kulon. Cakades incumbent yang tidak berhasil mempertahankan kursinya adalah Kades Mojudungkul, Subhan. Dia harus mengakui keunggulan penantang satu-satunya, Suwapi. Demikian juga anggota DPRD Situbondo yang mencalonkan diri

sebagai Kades Lubawang, Tumyani. Meski merupakan istri kades incumbent, tapi itu tak mampu membuatnya menjadi juara. Dia hanya mengantongi 849 suara. Tumyani kalah dukungan atas Ahmad Junaidi yang meraup 1.331 suara. “Kita masih belum bisa memastikan incumbent mana saja yang kalah dan menang. Sebagian besar kayaknya memang berhasil me-

menangkan kembali. Kita tunggu semua data masuk,” terang Kabag Pemerintahan Pemkab Situbondo, Tulus Prijatmadji kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam. Menurut dia, penghitungan suara hasil pilkades antara satu desa dan desa lain tidak sama. Ada yang selesai sore hari. Namun, tidak sedikit yang hingga pukul 19.00, panitia pilkades masih terus melakukan

penghitungan. “(Penghitungan) di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, baru separo (jumlah pemilih) yang selesai. Soalnya dihitung satu-satu,” kata Tulus dikonfirmasi sekitar pukul 19.00 tadi malam. Panitia pilkades yang cepat melakukan penghitungan suara, kata dia, biasanya tidak hanya melakukan penghitungan di satu tempat. Ada yang melakukan hingga dua atau

tiga tempat. Itu semua tergantung kesepakatan panitia pilkades dengan para calon. Tulus menambahkan, untuk memasukkan hasil pelaksanaan pilkades di desanya masing-masing, panitia diberi waktu maksimal 15 hari sejak hari pelaksanaan. “Jadi maksimal 15 hari sudah harus masuk ke pemerintahan, mekanismenya begitu. (pri/c1/als)

SEBAGIAN HASIL PILKADES KEMARIN

PILKADES HARI INI

DESA 1. Pategalan, Jatibanteng 2. Wringinanom, Jatibanteng 3. Widoropayung, Besuki 4. Langkap, Besuki 5. Besuki 6. Mojodungkul, Suboh 7. Gunung Malang, Suboh 8. Gunung Putri, Suboh 9. Alas Bayur, Mlandingan 10. Sumberpinang, Mlandingan 11. Mlandingan Kulon 12. Kukusan, Kendit 13. Paowan, Panarukan 14. Sumberkolak, Panarukan 15. Gelung, Panarukan 16. Olean, Situbondo 17. Panji Kidul, Panji 18. Tanjung Pecinan, Mangaran 19. Trebungan, Mangaran 20. Peleyan, Kapongan 21. Wonokoyo, Kapongan 22. Kesambirampak, Kapongan 23. Bayeman, Arjasa 24. Arjasa 25. Kedunglo, Asembagus 26. Kertosari, Asembagus 27. Tamansari, Sumbermalang 28. Alas Tengah, Sumbermalang 29. Lubawang, Banyuglugur 30. Kalianget, Banyuglugur 31. Bungatan 32. Blitok, Bungatan 33. Pasir Putih, Bungatan

n Kecamatan Mlandingan 1.Desa Trebungan 2.Desa Campoan 3.Desa Sumber Anyar n Kecamatan Kapongan 1.Desa Pokaan 2.Desa Corah Cottok 3.Desa Landangan 4.Desa Kandang 5.Desa Gebangan n Kecamatan Banyuputih 1.Desa Banyuputih 2.Desa Sumberwaru n Kecamatan Arjasa 1.Desa Kedungdowo 2.Desa Ketowan 3.Desa Kayumas n Kecamatan Suboh 1.Desa Suboh 2.Desa Ketah 3.Desa Dawuhan 4.Desa Buduan n Kecamatan Asembagus 1.Desa Asembagus 2.Desa Perante n Kecamatan Jatibanteng 1.Desa Jatibanteng 2.Desa Patemon 3.Desa Sumberanyar n Kecamatan Panji 1.Desa Tokelan 2.Desa Corah Jeru 3.Desa Battal n Kecamatan Kendit 1.Desa Klatakan 2.Desa Balung 3.Desa Rajekwesi n Kecamatan Bungatan 1.Desa Selowogo 2.Desa Patemon 3.Desa Sumbertengah n Kecamatan Besuki 1.Desa Demung 2.Desa Jetis 3.Desa Bloro 4.Desa Kalimas n Kecamatan Jangkar 1. Desa Palangan 2. Desa Curah Kalak n Kecamatan Mangaran 1. Desa Tanjung Glugur n Kecamatan Sumbermalang 1. Desa Taman Kursi 2. Desa Tologosari n Kecamatan Panarukan 1. Desa Wringin Anom 2. Desa Peleyan n Kecamatan Banyuglugur 1. Desa Tepos 2. Desa Selobanteng

PEMENANG Ahmad Siri Sahruddin Sualis Agus Suhartono Husamah Bahres Suwapi Untung Titin Murtinah Hartono Syaifuddin Suhri Solehuddin Yupriyanto Homaidi H. Sukarto Susro Awijoyo Ansori Suprapto Hamisun Noer Hasan Jumaadi Beki Yurisman Sucipto Agustin Rahayu Siti Mujiani Asri Hadiyanto M. Kholil/Zaini Sulaiman Sukri A. Junaedi H. Mulyadi Miftahorrohman A. Bajuri Sholeh H. Suaenal Arifin

*Sumber: Bagian Pemerintahan Pemkab Situbondo

NUR HARIRI/RaBa

PARTISIPASI TINGGI: Suasana perhitungan suara Pilkades Trebungan, Kecamatan Mangaran, yang disaksikan ribuan warga kemarin (11/9).

Pilkades Lebih Diminati, Angka Golput Minim SITUBONDO - Pemilihan kepala desa (pilkades) tahap pertama yang dilakukan di 45 desa di Situbondo kemarin (11/9) terlihat lebih menyedot perhatian masyarakat. Bahkan, warga lebih aktif dalam menyalurkan aspirasi politik ketimbang saat pilgub. Seperti yang terjadi di Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, kemarin. Sebanyak 5.007 warga menggunakan hak pilihnya dari total pemilih sebanyak 5479 orang. Artinya, yang tidak menggunakan hak pilih di desa tersebut hanya 478 orang. Bahkan, sampai penghitungan selesai, ribuan warga tetap berada di lokasi pencoblosan. Mereka ingin menyaksikan langsung pesta demokrasi di

tingkat desa itu hingga selesai. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ribuan warga yang tetap bertahan menyaksikan penghitungan suara pilkades hingga selesai terjadi hampir di semua desa yang mengadakan pilkades. Meski penghitungan suara seolah dikepung massa, pilkades tahap awal itu berjalan tanpa halangan serius. “Alhamdulillah, mulai persiapan hingga penghitungan suara selesai, pilkades berjalan aman,” kata Musannan, ketua Panitia Pilkades Desa Trebungan, Mangaran, Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, pilkades di beberapa tempat memang ada yang mema-

nas. Namun, dengan adanya penjagaan ketat aparat kepolisian, Satpol PP, TNI, dan pihakpihak terkait, pilkades berlangsung lancar dan tidak ada kejadian yang menimbulkan tindak pidana. Usai penghitungan suara dan diketahui pemenangnya, banyak pendukung cakades yang merayakan kemenangan dengan berbagai kegiatan, seperti konvoi dan sebagainya. Salah satunya adalah pendukung salah satu kepala Desa Olean, Kecamatan Situbondo, yang rela mewarnai wajahnya. “Di Mlandingan Kulon juga ada konvoi, tapi tidak lama karena dibubarkan polisi,” kata Zaini, salah seorang warga Situbondo. (rri/c1/als)

WARNAI WAJAH: Pendukung salah satu cakades di Desa Olean merayakan kemenangan jagonya.

Temani Calon Petinggi, Rumah Ludes Terbakar MANGARAN - Dua rumah warga di Desa/Kecamatan Mangaran hangus terbakar dini hari kemarin (11/9). Kebakaran dua rumah itu terjadi saat sang pemilik menginap di rumah salah satu kandidat calon kepala desa (cakades) Mangaran. Akibat kebakaran hebat tersebut, rumah milik Ansori, 50, ludes terbakar dan rata tanah. Rumah milik Rahwito, 45, hanya terbakar pada dinding belakang. NUR HARIRI/RaBa Terbakarnya dua rumah semi perHANGUS: Rumah milik Ansori di Desa/Kecamatan Mangaran ludes dilalap manen itu diduga kuat akibat korssi jago dini hari kemarin (11/9).

leting listrik. Apalagi, rumah korban terbuat dari bahan yang mudah terbakar. “Rumahnya sederhana. Hampir semua bahan bangunan terbuat dari bambu,” kata Taufik, salah seorang warga setempat. Data yang berhasil dikumpulkan, warga sekitar mengetahui kebakaran itu saat api sudah sangat besar. Api sangat cepat membakar rumah milik Ansori. Ditambah lagi, angin cukup kencang berembus. Itu menyebabkan kobaran api menjalar ke rumah milik Rahwito. “Dua rumah itu jaraknya

cukup dekat,” terangnya. Melihat ada kebakaran, warga langsung berteriak dan berusaha memadamkan api. Namun, karena rumahnya terbuat dari kayu dan bambu, api sulit dijinakkan dan dengan cepat membakar seluruh bagian rumah. “Warga baru tahu saat api sudah besar. Warga sudah berusaha memadamkan api,” kata Taufik. Beruntung, beberapa saat kemudian, warga berhasil memadamkan api yang meludeskan satu rumah itu. “Saat kejadian, sang pemilik tidak ada di dalam rumah. Mereka menginap di rumah

calon kades di Tenggir,” kata Taufik. Pemilik rumah yang terbakar, Ansori, mengaku sangat terkejut saat mendapat kabar bahwa rumahnya terbakar. Apalagi, sesampai di rumah, pria tersebut mendapati rumahnya sudah habis. “Setiba di rumah, saya sudah melihat rumah saya habis,” terang Ansori. Kapolsek Mangaran AKP Muhammad Imron mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Secara pasti kita belum tahu. Namun, diduga karena korsleting listrik,” kata Imron. (rri/c1/als)

Tiga Tahun Duet Kepemimpinan Dadang Wigiarto-Rachmad Membangun Situbondo (2)

Jamkesda Cover Penyakit yang Tak Tercover Jamkesmas Pemkab Situbondo memberikan perhatian besar di bidang kesehatan masyarakat. Selama tiga tahun terakhir, anggaran yang disediakan terus meningkat. Itu dilakukan demi tercapai sasaran di bidang kesehatan SASARAN yang ingin dicapai Pemkab Situbondo dalam bidang kesehatan adalah terwujudnya pemberdayaan masyarakat, penanggulangan gizi buruk, dan pembiayaan kesehatan. Selain itu, juga terwujudnya pemerataan dan kualitas kesehatan masyarakat melalui puskesmas dan jaringannya. Demikian juga dalam hal terwujudnya ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu, keterjangkauan, pembinaan, pengendalian, pengawasan obat, dan perbekalan kesehatan. Sasaran lainnya, terwujudnya pencegahan, menurunkan dan mengendalikan penyakit serta

masalah kesehatan lainnya yang berbasis lingkungan. Ada dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Situbondo yang bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran ini, yakni Dinas Kesehatan dan RSUD Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo. Anggaran untuk dua SKPD tersebut selama tiga tahun terakhir terus meningkat. Pada 2010 Rp 69.091.816.421 (10.02 persen). Tahun 2011 Rp 98.181.274.745.11 (11.71 persen). Tahun 2012 sebesar Rp 85.964.702.109 miliar dan tahun 2013 sebesar Rp 121,187,572,938 (10.66 persen). Dari sasaran tercapainya pencegahan dan pengendalian penyakit serta penyehatan lingkungan dengan makanan dan minuman dapat dinilai dengan beberapa indikator. Pertama, terwujudnya pemberdayaan masyarakat, penanggulangan gizi dan pembiayaan kesehatan. Sasaran ini didukung dengan 12 indikator kinerja dengan capaian kinerja 92,03 persen, atau termasuk kategori “sangat berhasil”. Selain itu, juga melaksanakan

lima program dalam RPJMD. Yaitu, program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program perbaikan gizi masyarakat, program pelayanan kesehatan penduduk miskin, program upaya kesehatan masyarakat, dan program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan. Indikator kedua, adalah cakupan desa siaga aktif. Cakupan desa siaga aktif tahun 2012 adalah 48,53 persen atau 66 desa dari 136 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Situbondo. Sedangkan target tahun 2012 adalah sebesar 50 persen atau 68 desa. Sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,06 persen. Dibandingkan realisasi 2011 yaitu 43 persen atau 58 desa dan 2010 yaitu 35,29 persen atau 48 desa, menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun walaupun belum memenuhi target yang ada. Indikator ketiga, cakupan rumah tangga sehat. Yakni rumah tangga yang memenuhi sepuluh indikator PHBS. Yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi dan

EDY SUPRIYONO/RaBa

TINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN: Bupati Dadang Wigiarto berbincang dengan pasien kelas III di RS dr. Abdoer Rahem Agustus lalu.

balita, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, rumah bebas jentik, makan sayur dan buah setiap hari, aktivitas fisik, serta tidak merokok dalam rumah. Cakupan rumah tangga sehat tahun 2012 sebesar 18,86 persen atau 4.198 KK dari 22.259 KK yang dikaji. Sedangkan target tahun 2012 sebesar 60 persen, sehingga capaian kinerjanya 31,43 persen dibandingkan pencapaian tahun 2012. Cakupan rumah tangga sehat tahun 2012 jauh dari target atau belum memenuhi target. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 14,34 % dari 17.848 KK yang dikaji dan realisasi tahun 2010 sebesar 11,51 % dari 8.001 KK yang dikaji, cakupan rumah tangga sehat mengalami peningkatan. Indikator keempat, cakupan Posyandu Mandiri. Ini adalah pos pelayanan terpadu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 persen,

mampu menyelenggarakan program tambahan dengan sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Cakupan Posyandu yang memenuhi kriteria Purnama dan Mandiri dari 918 posyandu yang ada 353 posyandu 38,45 %, sedangkan target tahun 2012 adalah sebesar 48 % atau 441 posyandu, sehingga capaian kinerjanya sebesar 80,10%. Walaupun belum memenuhi target tetapi kenaikan cakupan dari tahun 2011 ke 2012 cukup signifikan yaitu mengalami peningkatan ± 6 %. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 yaitu 304 posyandu (33 %) dan tahun 2010 yaitu 300 posyandu (32,75%) dari 916 posyandu pada saat itu, kondisi tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator kelima, balita gizi buruk mendapat perawatan. Yakni, balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan, sesuai tata laksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu n Baca Jamkesda...Hal 39


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.