Radar Banyuwangi 13 Maret 2013

Page 1

RABU 13 MARET

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Bawang GALIH COKRO/RaBa

MENUNGGU: Para sopir truk sudah antre di Pelabuhan Ketapang sejak kemarin (12/3). Mereka berusaha berada di posisi terdepan saat penyeberangan pertama menuju Bali pagi ini.

Dibuka Langsung Antre

KALIPURO - Setelah berhenti be roperasi selama 31 jam, Pe labuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dibuka kembali mulai pukul 05.00 pagi ini (13/3). Antrean panjang kendaraan akibat penutupan pun tidak bisa dihindari. Kapal pertama yang berangkat dari dermaga ponton adalah

KMP Gilimanuk I. di dermaga Movable Bridge (MB) I Ketapang, KMP Mutis berangkat pertama. Jatah keberangkatan pertama dari dermaga MB II Pelabuhan Ketapang menjadi milik KMP Gilimanuk II. Di dermaga pelabuhan landing craft machine (LCM), kapal pertama yang berangkat ada-

lah LCT Trisna Dwitya yang sandar di dermaga I. Kemudian, disusul LCT Putri Sri Tanjung di dermaga II, dan LCT Bhaita Caturtya di dermaga II. Sebelum diberangkatkan pada pukul 05.00, beberapa kapal yang sudah sandar di dermaga itu sudah terisi penuh kendaraan n Baca Dibuka...Hal 35

Mayoritas Hotel Penuh

GALIH COKRO/RaBa

MENINGKAT: Tamu sebuah hotel di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

SEMENTARA itu, Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan umat Hindu di Bali membawa berkah bagi pengelola hotel di Bumi Blambangan. Selama hari raya tersebut, jumlah tamu hotel di Banyuwangi naik hingga seratus persen. Warga asal Bali yang tidak ikut merayakan Nyepi ternyata banyak yang menyeberang ke Jawa. Tidak sedikit tamu yang memborong kamar hotel di Kota Gandrung. “Tamu hotel ada peningkatan cukup tinggi,” ujar Wakil Ketua

Diarak sebelum Dibakar SEMENTARA itu, ribuan warga menyaksikan ogoh-ogoh di Lapangan Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Senin malam lalu (11/3). Tradisi yang digelar dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935 itu berlangsung meriah. Acara itu dihadiri sejumlah pe-

jabat Dinas Ke budayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ba nyuwangi, perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, dan Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Ketut Kencana n Baca Diarak...Hal 35

Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Djoko Subandrio, kemarin (12/3). Menurut Djoko, hotel di Banyu wangi sudah kebanjiran tamu sejak Sabtu lalu (9/3). Hari itu warga dari Bali mulai menyeberang ke Jawa. “Setiap akan Nyepi, warga Bali banyak yang ke Jawa,” jelasnya n

Putih

Tembus Rp 100 Ribu SITUBONDO - Harga bawang putih kian menggila di Banyuwangi dan Situbondo. Di Banyuwangi, harga bawang putih sudah mencapai angka Rp 75 ribu per Kilogram (Kg) kemarin (12/3). Di Situbondo harganya lebih gila lagi, yakni sudah menembus Rp 100 ribu per kg. Menurut Ida, salah satu pedagang pra-

cangan di Kompleks Pasar Mimbaan, Ke lurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, harga bawang putih menggila sejak pekan lalu. “Dari Rp 26 ribu naik Rp 30 ribu, naik Rp 45 ribu, dan naik lagi jadi Rp 50 ribu. Tadi pagi sudah Rp 100 ribu,” jelasnya kemarin n Baca Bawang...Hal 35

Baca Mayoritas... Hal 35

SIMBOL ANGKARA MURKA: Sejumlah umat Hindu menggotong ogoh-ogoh di lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Senin malam lalu (11/3).

SEMRAWUT: Ruas Jalan Satsuit Tubun, Banyuwangi, dipenuhi stan pedagang kaki lima.

GALIH COKRO/RaBa

Segera Tertibkan Jalan Satsuit Tubun BANYUWANGI - Setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Banyuwangi Selasa lalu (11/3), Bupati Abdullah Azwar Anas memerintahkan Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda), Su yanto Waspo Tondo, melakukan pendataan ulang para pemilik stan di pasar tradisional tersebut.

Rencana penataan ulang pasar itu berawal dari keluhan para pedagang. Pedagang Pasar Banyuwangi mengaku barang dagangannya tidak laku lantaran banyak pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di tepi Jalan Susuit Tubun n Baca Segera...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

Mengikuti Patroli Nyepi Para Pecalang di Patoman Tengah

Yang Melanggar Disanksi Membersihkan Tempat Ibadah Dusun Patoman Tengah di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, merupakan miniatur Bali di Bumi Blambangan. Seperti apa suasana kampung itu saat Hari Raya Nyepi? AGUS BAIHAQI, Rogojampi DUSUN Patoman Tengah berada di bagian barat Desa Patoman. War ga yang tinggal di kampung tersebut sebagian besar beragama Hindu. Masyarakat dusun tersebut memiliki garis kekerabatan sangat dekat dengan Bali. Mulai nama warga hingga logat bicaranya tidak beda dengan warga Pulau Dewata. Datang ke Dusun Patoman Tengah seolah ada di Bali. Hampir semua http://www.radarbanyuwangi.co.id

AGUS BAIHAQI/RaBa

STOP PENGENDARA: Pecalang menjaga jalan menuju Dusun Patoman Tengah, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin.

model rumah warga mirip rumah warga Bali, termasuk ada tempat pemujaan dan sesaji (sanggah) di

depan rumah. Selama Nyepi, Dusun Patoman Tengah menjadi daerah tertutup.

Se mua akses menuju kampung itu ditutup untuk umum. Semua ru mah milik warga juga tertutup rapat hingga terkesan seperti tidak berpenghuni. Jalan di kampung itu ditutup menggunakan bambu penghalang. Sejumlah pecalang (petugas keamanan adat) diturunkan untuk melakukan pengamanan. “Warga di Du sun Patoman Tengah beragama Hindu, dan sekarang (kemarin, Red) merayakan Nyepi,” terang Ketua Parisada Desa Patoman, Putu Subadrio. Jalan di dusun tersebut ditutup dan dipasangi bambu agar tidak ada warga yang masuk ke kampung Bali tersebut. Jika tidak ditutup, Nyepi yang dilakukan umat Hindu dikhawatirkan akan terganggu. “Tapi tidak seketat di Bali, karena di sekitar kami ini banyak warga muslim,” ujar Putu Subadrio n

Segera tertibkan PKL Jalan Satsuit Tubun Yang ini sepertinya sudah 30 tahun selalu ditertibkan

Harga bawang putih di Situbondo tembus Rp 100 ribu Sejak dulu kisah bawang putihbawang merah memang layak jual

Baca Yang...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

Rabu 13 Maret 2013

Maulid: Banyuwangi Endog-endogan, Jogja Sekatenan SUDAH menjadi kebiasaan, bila Bulan Rabi’ul Awal (maulud) tiba, seluruh umat Islam memperingatinya. Dan, yang jelas, setiap daerah memiliki cara sendiri-sendiri dalam memperingati bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini. Di kampung halaman saya dan kayaknya hampir di seluruh daerah di Banyuwangi, mempunyai cara unik untuk memperingati bulan maulud ini, yaitu dengan endogendogan. Biasanya, kalau di desa saya, Glagah Agung, Kecamatan Purwoharjo, acara endhog-endhogan ini diikuti seluruh santri Taman Pendidikan Qur’an (TPQ). Dengan mengendarai sepeda yang telah dihias, mereka

membawa telur yang juga dihias-biasanya digantungkan di setir sepeda. Malah, ada yang membawa telur dengan jumlah besar. Yaitu ditusuk dengan bambu dan kemudian ditancap-tancapkan di pohon pisang. Tentunya pohon pisangnya juga telah dihias. Arakarakan sepeda dan telur hias seperti ini dibawa berkeliling desa. Biasanya acara semakin ramai, dengan adanya rebana (kuntulan) yang juga ikut pawai arak-arakan telur hias itu. Dulu, sewaktu saya nyantri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, sebelum liburan maulud, biasanya juga diadakan acara pengajian dan pembacaan selawat yang juga ada endhog-endgogannya.

Endhog-endhogaan kayaknya memang khas Banyuwangi. Namun, Jogja, tempat saya menuntut ilmu saat ini, peringatan maulud bukan dengan endog-endogan. Namun dengan mengadakan sekaten yang digelar di alun-alun, depan keraton Jogja. Sekaten ini biasanya dimulai sekitar sebulan sebelum bulan malud tiba, dan akan berakhir pada tanggal 12 maulud. Untuk tahun ini, sekatenan ini dimulai pada tanggal 21 Desember 2012 sampai 24 Januari 2013. Sekaten adalah pasar malam yang di dalamnya disediakan berbagai macam permainan, makanan, pakaian, dengan harga yang sangat murah, harga yang sangat pro rakyat. Tak

Oleh: M. Nurul Huda

heran, jika banyak yang mengatakan sekaten ini adalah pasar rakyat, pasarnya rakyat. Selama hampir dua tahun

hidup di Kota Pendidikan ini, rasanya baru sekali kemarin ini saya mengunjungi sakatenan ini, yaitu Selasa (22/1). Malam lalu, semalam sebelum malam terkahir sekaten. Dari dulu memang saya sangat ingin sekali bisa mengunjungi sekatenan ini. Namun baru kemarin ini terwujud. Itupun tanpa saya duga sebelumnya. Secara tiba-tiba, Selasa siang itu saya ditawari oleh kang Iqbal, lurah pondok pesantren saya. “Ikut sekatenan nggak? Transport Rp 30 tibu,” katanya. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung menjawab dengan tegas: “Ikut!.” Berangkat setelah Salat Ashar, rombongan pesantren saya tiba di alun-alun Jogja sekitar pukul 20:00 WIB. Setelah saya melihat

sekaten dengan mata kepala saya sendiri, saya langsung bergumam dalam hati, “Wow ramai banget”. Tak dapat dipungkiri, memang besar banget acaranya. Banyak stand-stand bazar rakyat yang berdiri di sana. Sayangnya, sewaktu saya ke sana malam itu, alunalun Jogja becek. Sepertinya, siang atau sorenya hujan baru saja turun di sana. Tapi tak apalah. Demi pengalaman pertama mengunjungi sekaten, dengan celana terlipat ke atas, saya pun mengelilingi rerimbunan padaga ng ya ng menjajakan barang dagangannya di sana. Lumayan, bisa belanja dengan harga murah. (alahbary@gmail.com)

*) Penulis adalah warga asli Banyuwangi. Santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi. Sekarang sedang menuntut ilmu di sebuah Pondok Pesantren di Jogjakarta.

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di peran tauan untuk menulis pe ngalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail. com. Sert akan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

PASI Kian Optimistis Hadapi Porprov Borong Medali di Jatim Open BANYUWANGI - Pengkab PASI Banyuwangi bisa tersenyum dalam menghadapi Pekan O lahraga Provinsi (Porprov) mendatang. Setidaknya, capaian dalam kejuaraan atletik Jatim Open 2013 di Sidoarjo membuat induk olahraga atletik di Banyuwangi itu kian optimistis terkait target di ajang dua tahunan tersebut. Delapan medali emas dan lima perak menjadi bukti. “Kami turunkan atlet senior dan junior di ajang ini. Anak-anak mampu menjawab dengan prestasi. Hasil ini memberikan gambaran dan optimisme di Porprov IV Madiun mendatang,” ujar Agus Sujiono, pelatih PASI Banyuwangi. Tambang medali kontingen Banyuwangi dibuka oleh Yudi Dwi Nugroho. Peraih medali emas PON Riau itu menyabet dua medali. Penampilannya di nomor 200 dan 100 meter putra menghasilkan medali emas. Di nomor khusus 60 meter, Banyuwangi kembali Berjaya. Nikmatul Nafiah dan Nanda menggondol medali emas. Di bagian putra ada Rendiyana Putra yang juga berjaya di nomor tersebut. Medali emas juga dicatatkan oleh Slamet Rizki yang

DOK. RaBa

SABET DUA EMAS: Yudi Dwi Nugroho.

turun di nomor 400 meter putra. Di nomor 1000 meter putra, Dwi Tanaya Prasetya Adi menjadi yang terbaik sekaligus berhak atas medali emas. Pesta medali emas ditutup penampilan tim estafet putra 4x100 meter. Sementara itu, medali perak diawali dari nomor lompat galah lewat aksi Dedi. Dua medali perak tambahan

disumbangkan Nikmatul Nafiah di nomor 400 dan 100 meter putri. Dua medali perak terakhir digondol lewat nomor estafet 4x400 meter putra dan estafet 4x400 meter putri. “Semoga hasil ini bisa menjadi modal berharga untuk tampil di porprov mendatang. Targetnya, kami ingin medali di Madiun nanti,” tegasnya. (nic/c1/als)

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. KANTOR CABANG BANYUWANGI Jl. Jenderal Achmad Yani No. 12 Telp. (0333) 421444, 412285, 412777, 424888, Facsimile (0333) 424616, 412286 BANYUWANGI

PENGUMUMAN LELANG ULANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Nomor : B. 1011 /KC-XVI/ADK/03/2013 Menunjuk pengumuman lelang tanggal 12 Pebruari 2013 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi selaku pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas kekuasaan sendiri akan menjual Obyek Hak Tanggungan melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember dan berdasarkan Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember Perihal Penetapan Hari dan Tanggal Lelang, terhadap: 1. Debitur : MUHAMMAD ALI, Alamat: Jl. Batur Rt 02 Rw 02 Kel Singotrunan , Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 450 m2, SHM No. 810 a/n. MUHAMMAD ALI, Kel Taman Baru, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 45.000.000,- (Empat Puluh Lima Juta Rupiah). Lelang akan dilaksanakan pada : Hari / Tanggal : Rabu / 20 Maret 2013 Pukul : 11.00 WIB Tempat : KantorCabangBRIBanyuwangi(Lantai3),Jl.A.YaniNo.12,Banyuwangi Syarat-syarat Lelang : 1. Setiap peserta diwajibkan menyetorkan uang jaminan sesuai yang tertera dalam masing-masing point ke rekening Penampungan Lelang KPKNL Jember nomor : 143.0009894476 pada PT. Bank Mandiri Cabang Jember Alun-alun paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang telah efektif diterima, dengan menyebutkan identitas penyetor (dan kuasanya) serta nomor urut barang yang akan ditawar dan bagi peserta lelang penawarannya dianggap tidak sah apabila barang yang ditawar tidak sesuai dengan obyek yang disebutkan pada waktu menyetor uang jaminan. Terhadap barang yang sama setiap peserta hanya dapat mengajukan 1 (satu) penawaran. 2. Lelang dilaksanakan dengan penawaran secara tertulis dalam amplop tertutup atau akan ditentukan kemudian saat pelaksanaan lelang. 3. Peserta lelang wajib melakukan pendaftaran kepada Pejabat Lelang dengan menunjukkan identitas diri dan bukti setoran asli/sah. 4. Peserta yang tidak ditunjuk sebagai pemenang dapat mengambil kembali uang jaminan lelang tanpa dikenakan potongan apapun setelah lelang berakhir. 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib melunasi harga lelang dan bea lelang sebesar 2% dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditunjuk sebagai pemenang lelang dan BPHTB sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan pemenang lelang belum melunasi harga lelang, maka pemenang lelang tersebut dinyatakan wanprestasi dan uang jaminan lelang menjadi milik Negara yang disetorkan ke Kas Negara. 7. Semua barang yang akan dijual dalam kondisi sesungguhnya, dilokasi dan dengan semua cacat dan kekurangannya, kami menganjurkan peminat untuk melihat, memeriksa obyek yang bersangkutan sebelum mengikuti pelelangan. 8. Apabila karena sesuatu hal terjadi pembatalan / penundaan lelang terhadap salah satu barang atau beberapa barang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan / peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan dalam bentuk apapun baik pidana maupun perdata kepada KPKNL Jember dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 9. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Nomor Telepon (0333) 421444, 412285, 412777, 424888. 10.Syarat-syarat lainnya akan ditentukan pada saat lelang. Demikian pengumuman lelang ini dan atas perhatian dan partisipasinya disampaikan terima kasih. Banyuwangi, 13 Maret 2013 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Ttd. Yuwanda Rahman Pgs. Pemimpin Cabang

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Rabu 13 Maret 2013

Nyepi, Anak-anak Tidur di Pura ROGOJAMPI - Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1935 sangat terasa di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi. Rumah penduduk di kawasan tersebut tampak sepi dari aktivitas. Bahkan, hampir semua rumah dengan model Bali tertutup sejak pagi hari. Bukan hanya itu, jalan dan gang sebagai akses masuk ke kawasan padat penduduk yang sebagian besar beragama Hindu tersebut diberi penghalang bambu. “ Ini agar masyarakat tidak masuk seenaknya” kata Suwito 39, warga sekitar. Meski tidak dijaga pecalang atau keamanan adat, jalan dan gang masuk ke rumah penduduk yang mayoritas beragama Hindu itu relatif aman dan tidak ada

gangguan. “Sudah terbiasa tiap tahun. Setiap Nyepi, warga di sini sudah paham dan saling menghormati.” Pungkasnya. Sementara itu, suasana sepi juga terasa di Pura Amerhtasari, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. Hanya ada beberapa anak kecil yang tidur-tiduran di tempat ibadah tersebut. Mereka sama sekali tak melakukan aktivitas apa pun selama Nyepi kemarin. “Kami diam di sini dan puasa sampai besok (hari ini, red),” kata Komang Edi Setiawan, salah satu bocah. (azi/c1/aif) RAYAKAN NYEPI: Beberapa anak kecil tertidur di Pura Amertasari, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, kemarin. ABDUL AZIZ/RABA

Penahanan Tukang Rongsokan Disoal Penetapan Tersangka Terkesan Dipaksakan MUNCAR - Langkah polisi menetapkan Mustofa, 35, sebagai tersangka kasus penadah kabel disoal. Sebab, penetapan warga Dusun Krajan, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, itu sebagai penadah barang curian terkesan dipaksakan. Beberapa prosedur yang dilakukan polisi dalam menangani kasus pria yang menjabat ketua RT itu dianggap ada yang tidak beres. Misalnya, tidak ada surat penyitaan barang bukti berupa kabel PLN yang ditemukan di rumah Mustofa usai digeledah. Polisi hanya memberikan surat perintah (sprin) penangkapan dan penahanan.

Dua surat tersebut ditunjukkan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, kemarin. Atas kejanggalan itu, reaksi keras muncul dari keluarga tukang pencari rongsokan (barang bekas, red) tersebut. Mustain, kakak kandung Mustofa, mengaku heran saat penyidik menjerat adiknya sebagai penadah. ‘’A dik saya nggak tahu kalau itu barang curian. Tapi, kok tiba-tiba ditetapkan sebagai tersangka,” sesalnya. Dengan nada serius, Mustain membeberkan bahwa kabel PLN yang disita tersebut adalah potongan kabel hasil perbaikan jaringan listrik di rumah. Jadi, barang bukti yang disita petugas itu salah n Baca Penahanan...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

BUKTI: Mustain menunjukkan dua sprin penangkapan dan penahanan Mustofa kemarin.

KOMUNIKASI POLITIK

Ribuan Massa Meriahkan Deklarasi Bacaleg Gerindra Beberapa Partai Menyatakan Bergabung dengan Gerindra GENTENG – Ribuan massa memeriahkan acara temu kader dan deklarasi bakal calon anggota legislative (bacaleg) DPRD II, DPRD I, dan DPR RI Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Stadion Maron, Kecamatan Genteng, kemarin. Acara yang dimulai sejak pagi hari tersebut diawali dengan kegiatan pengobatan gratis dan donor darah oleh para kader dan simpatisan Partai Gerindra Banyuwangi.

Selain para bacaleg, kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Wasekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra, Abdul Haris B, jajaran Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Banyuwangi. Ketua panitia temu kader dan deklarasi bacaleg Gerindra, H. Eko Susilo Nur Hidayat, SE,MM mengatakan, selain temu kader dan deklarasi bacaleg, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan bergabungnya para pengurus dan kader partai lain ke Gerindra. Beberapa pengurus dan kader partai lain yang bergabung tersebut, adalah dirinya

sendiri dari Partai RepublikaN, Partai Demokrasi Pembaruan, kader Partai Hanura, kader Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), serta sejumlah pengurus dan kader partai lain. Politisi muda yang kini masih menjabat sebagai anggota DPRD Banyuwangi tersebut menegaskan, deklarasi ini terbilang sukses dan luar biasa. “Sengaja kita tempatkan di dapil (daerah pemilihan) lima, karena ini merupakan embrio untuk kegiatan-kegiatan besar partai Gerindra di dapil lain,” tandas Eko. Melihat antusiasme massa yang hadir, bos PT. Air Gunung Asli itu optimistis perolehan kursi Gerin-

dra di DPRD Banyuwangi, DPRD Propinsi Jatim dan DPR RI, bakal mengalami kenaikan cukup signifikan. Apalagi figur bakal calon presiden yang diusung partai Gerindra adalah Prabowo Subianto. Hal ini semakin menambah magnet bahwa partai ini semakin diminati masyarakat. “Khusus dapil lima, kalau pemilu dulu sama sekali tidak mendapatkan kursi, maka pemilu yang akan datang insya-Allah dapat tiga kursi. Yang satu kursi sudah jelas dari RepublikaN, karena saya dulu sendirian di RepublikaN dapat satu kursi,’’ tandasnya. (azi/aif)

FOTO-FOTO: ABDUL AZIZ/RaBa

SIAP MENANGKAN PEMILU: Jajaran pengurus DPC Gerindra Banyuwangi, para bacaleg, dan panitia saat menghadiri acara temu kader dan deklarasi bacaleg di Stadion Maron, Kecamatan Genteng. BERGABUNG : Sejumlah pengurus dan kader dari partai lain kini menyatakan diri bergabung dengan partai Gerindra.

MILITAN : Para kader dan simpatisan Partai Gerindra menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Gerindra. KOMPAK: Jajaran pengurus DPC Gerindra dan panitia foto bersama usai acara deklarasi.

LINTAS GOLONGAN: Hadir para kader dari berbagai lintas golongan anak muda, agama dan tokoh adat.

SAMBUTAN : Ketua Panitia Eko Susilo Nur Hidayat, saat menyampaikan orasi di hadapan ribuan kader dan simpatisan partai Gerindra.


EKONOMI BISNIS

28

Rabu 13 Maret 2013

Disperindagtam Bantu Hak Cipta dan Merek Fasilitasi 15 Hak Kekayaan Intelektual Secara Gratis BANYUWANGI-Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi memberikan fasilitasi perolehan hak kekayaan intelektual (HKI). Kesempatan memperoleh HKI gratis itu diberikan kepada pencipta bidang seni, seperti lagu, tari, logo, dan terjemahan. Pencipta bidang kerajinan meliputi batik, anyaman bambu, mebel, dan suvenir juga difasilitasi. Termasuk merek dagang tekstil, pangan, dan kerajinan. Proses fasilitasi perolehan HKI itu berlangsung di kantor Disperindagtam Jalan Jend. A. Yani No. 96 sejak 8 hingga 30 Maret 2013. Pelayanan untuk pendaftaran dibuka sejak pukul 08.00 hingga pukul 15.00. Sosialisasi program tersebut sudah dilakukan Disperindagtam bersama Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur di Restoran Mahkota Plengkung, pada Kamis (7/3) lalu. Sebanyak seratus orang dari kalangan pencipta dan pemilik produk hadir. “Fasilitasi perolehan hak kekayaan intelektual akan

diberikan untuk 15 hak cipta dan 10 hak merek dengan biaya ditanggung pemerintah daerah,” ungkap Ir. Hary Cahyo Purnomo, MSi, kepala Disperindagtam. Apa saja persyaratan mengurus hak merek, hak cipta, desain industri, dan hak paten? Pemohon harus mengisi formulir permohonan dan surat pernyataan. Selain itu, melampirkan satu lembar meterai Rp 6.000 dan fotokopi KTP pemilik merek, pencipta atau pemegang hak cipta, pendesain atau pemegang hak desain, dan penemu atau pemegang hak paten sebanyak tiga lembar. Bagi pemohon hak merek baru maupun perpanjangan, melampirkan etiket merek sebanyak 30 lembar ukuran maksimum 7x7 cm dan minimum 3x3 cm. Fotokopi sertifikat merek sebanyak lima lembar dilampirkan untuk pemohon perpanjangan. Untuk hak cipta, syaratnya menyertakan contoh ciptaan. Misalkan, buku 2 bendel atau logo 12 lembar ukuran postcard disertai uraian atau keterangan logo. Sedangkan lagu, sebanyak 12 lembar syair atau patitur. Untuk hak cipta tari menyertakan rekaman tari dalam dua compact disc (CD) beserta

uraian tarinya. Jika temuan software menyertakan dua CD dengan uraian tentang software, dsb. Untuk desain industri melampirkan foto atau gambar sebanyak lima lembar pada kertas ukuran 100 gram tidak mengkilap. Selain itu, melampirkan keterangan desain industri pada kertas A4 sebanyak lima lembar. Sementara, syarat pengajuan hak paten menyertakan uraian penemu rangkap empat. Isinya memuat judul penemuan, bidang teknologi, latar belakang penemu, uraian singkat gambar bila menyertakan gambar, serta uraian lengkap dan klaim. Deskripsi, abstraksi, dan klaim penemuan diketik rangkap tiga di kertas A4 atau 80 gram. Permohonan HKI kini bisa dilayani di kantor Disperindagtam Banyuwangi. Bagi pemohon yang tidak mendapatkan fasilitasi HKI dari pemerintah, membayar biaya pendaftaran atau penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan biaya penerbitan sertifikat. “Sertifikat HKI berlaku secara nasional, karena kami bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur,” kata Hary.(adv/irw)

IRWAN/RaBa

SOSIALISASI: Kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo memberikan sambutan dalam sosialisasi fasilitasi HKI, yang dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas, Kamis (7/3) lalu.

LENGKAP: Fendi menunjukkan koleksi warna dan model wallpaper di Ruko Kepiting, lingkungan Kertosari, Banyuwangi.

TOHA/RaBa

Wallpaper Hanya Rp 100 Ribu per 5 M BANYUWANGI—Wallpaper Center memberikan solusi bagi Anda yang ingin interior rumahnya tampil beda. Selain cat, penggunaan wallpaper adalah solusinya. Banyak macam desain wallpaper akan menambah segar penampilan dinding rumah. Pemilik Wallpaper Center Fendi Triawan mengatakan, wallpaper memiliki banyak motif yang bisa membuat Anda lebih semangat dan hangat bersama keluarga. Warna dan desainnya lebih menarik, sehingga akan menambah eksklusif penampilan rumah. Dibandingkan cat yang cenderung monoton, penggunaan wallpaper, seperti corak bunga atau polkadot bisa menjadi pilihannya. Beragamnya pilihan corak dan warna juga memudahkan dinding rumah disesuaikan konsep rumah secara keseluruhan, sehingga bisa dirasakan

tema rumah yang terasa lebih hidup. “Kesan lain yang ditawarkan oleh wallpaper adalah kesan modern, kreatif, dan elegan,” katanya. Fendi menjelaskan, selain menyediakan wallpaper, tokonya juga menyediakan korden, foto wall, vertical blind, wooden blind, dan roller blind. Untuk memudahkan pemilihan wallpaper, pihaknya juga menyediakan ratusan katalog. Untuk harga, dia menawarkan mulai Rp 100 ribu per 5 meter (1 roll) hingga Rp 350 ribu. Satu roll lima meter, namun ada juga yang 15 meter satu roll. “Untuk pemasangan bulan Maret ini, ada diskon hingga 40 persen serta free biaya pemasangan untuk dalam kota. Kami menerima agen untuk penjualan wallpaper ini. Silakan menghubungi Wallpaper Center di Ruko Kepiting 03334460171 atau 0818595320,” cetus Fendi. (adv/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Lemahbangdewo •

• Lovebird •

• STNK •

• STNK •

• Kijang Innova ‘10 •

Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244

Hlg STNK Nopol P 2146 WY, an. Subandi. Lingk Krajan RT 003/001 Giri

• Pengepul Karet Alam • Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700

BANYUWANGI

Hlg STNK Nopol P 2861 WZ, an. Wahidah, Karangsari 01/04 Kedaleman, Rogojampi

Hlg STNK Nopol P 5916 XD, an. Agus Pramono. Klatakan 02/02 Singojuruh Singojuruh

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• GrandMax ‘11 •

• Kijang KF 80 ‘04 •

Dijual Daihatsu Grand Max S40 I RP (pickup) tahun 2011,hitam, harga 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang KF 80 STD tahun 2004, hitam metalik, harga 110 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Avanza ‘04 •

• Chevrolet Aveo ‘03 •

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 1RM tahun 2004, hijau metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Chevrolet Aveo 1.5L MT tahun 2003, hitam metalik, harga 86,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Innova ‘05 •

• Kijang Krista ‘03 •

Dijual T Kijang Innova GXW 42 tahun 2005, silver mtl AC DBL harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Kijang Krista 03, hitam metalik, P Banyuwangi, pajak 1 tahun utuh, istimewa, yang serius, hubungi 0813366109999, no SMS

Dl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

• Toyota Starlet ‘94 • Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168

• Puri Mendut •

• Belakang Pemda • Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779

• Tanah & Rumah • Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898

• Rumah Tengah Kota • Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602

Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.


BALJEBOL

Rabu 13 Maret 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Pemilik Kios Enggan Bongkar

TAWURAN

Beli dari Pemilik Lama Rp 50 Juta

RADAR JEMBER/JPNN

DIBUBARKAN: Polisi mengamankan barang bukti sepeda motor, celurit dan alat pentung.

Bawa Celurit, Kelompok Pemuda Bentrok LUMAJANG – Dua kelompok pemuda yang biasa mangkal di Stadion Semeru terlibat bentrokan, malam Minggu, kemarin. Gara-garanya, ada pemuda yang tersinggung saat adu gas sepeda motor. Beruntungnya petugas kepolisian segera datang dan membubarkan dua kelompok pemuda yang sempat adu pukul dan membawa celurit tersebut. Pantauan wartawan koran ini, setiap malam Minggu, kelompok pemuda memang selalu berjubel di halaman stadion Semeru. Mulai pukul 19.00 hingga dini hari, biasanya anggota genk pemuda yang jumlahnya ratusan itu, kerap beradu nyali. Termasuk adu suara gas sepeda motor. Menurut keterangan sejumlah saksi, saat kejadian, sekitar pukul 23.00, sekelompok pemuda terlihat mabuk di halaman stadion. “Saya tahu sendiri, tadi banyak yang mabuk,” ujar Khoirul, salah satu warga di sekitar stadion. Lantaran kondisinya mabuk, saat mendengar ada suara sepeda motor meraung-raung di depannya, emosi beberapa pemuda tersulut. Mereka membalas dengan suara gas sepeda motor tak kalah nyaring. Ketegangan pun terjadi. Dua kelompok pemuda terlibat cekcok dan adu mulut.Adu pukul pun tidak bisa terelakkan. Meski hanya beberapa pemuda yang terlibat tawuran, namun sejumlah warga dan kelompok pemuda lain memilih semburat. (fid/wnp/jpnn)

KPU

Pasutri Bersaing Menjadi PPK JEMBER – Ada temuan menarik saat proses fit and proper test calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pemilihan umum yang dilakukan KPU Jember. Di sejumlah kecamatan ditemukan adanya satu keluarga yang bersaing untuk menjadi anggota PPK. Komisioner KPU Jember Gogot Cahyo Baskoro menjelaskan, temuan itu baru terungkap saat tes wawancara sepuluh besar peserta yang dinyatakan lolos tes tulis. “Awalnya tidak tahu. KPU Jember baru tahu setelah tes wawancara terhadap peserta yang masuk sepuluh besar,” katanya. Gogot menyontohkan di Kecamatan Sumberjambe. Seorang bapak dan anak bersaing menjadi anggota PPK Sumberjambe. Lalu di Arjasa dan Kencong, seorang kakak bersaing dengan adik kandungnya. Bahkan, di Pakusari ada pasangan suami istri (pasutri) yang bersaing untuk menjadi anggota PPK. Apakah calona nggota yang masih ada hubungan keluarga ini melanggaran aturan keanggotaan PPK, Gogot belum bisa memastikan. Dia akan menggelar rapat pleno khusus dengan seluruh komisioner KPU terkait temuan itu. “Kami akan bahas dalam rapat pleno. Apakah ada pelanggaran atau tidak,” ujarnya. (aro/har/jpnn)

JEMBER – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IX Jember terus melakukan upaya penertiban bangunan liar di sepanjang jalur rel kereta api. Sasaran kemarin (12/3) adalah bangunan kios liar di sepanjang rel di depan Roxi Square di Jl Hayam Wuruk, Kaliwates. Mereka diberikan tenggang waktu hingga akhir bulan ini untuk membongkar sendiri bangunan kiosnya. Sejumlah petugas PT KAI turun melihat lokasi di kawasan tersebut. Dipimpin langsung Kepala PT KAI Daops IX Jember Bimo Purwadi, petugas menemui para pemilik kios, terutama yang terletak di depan Roxi Mall Square. Sebelumnya, penertiban serupa dilakukan oleh PT KAI Daops IX Jember di sepanjang lintasan antara Stasiun Jember hingga Arjasa. Penertiban bangunan liar ini dilakukan untuk melaksanakan amanat UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian pasal 178 dan 192. Dalam pasal tersebut disebutkan, masyarakat dilarang membangun gedung, membuat tembok, pagar, tanggul, dan bangunan lain yang mengganggu pandangan masinis dan membahayakan keselamatan perjalanan kereta api. Saat menerima sosialisasi dari PT KAI, beberapa pemilik bangunan, terutama pemilik kios, tidak terima dengan tin-

RADAR JEMBER/JPNN

SIDAK: Petugas PT KAI Daops IX Jember sosialisasi penertiban bangunan liar di depan Roxi Square Kaliwates, Jember.

dakan PT KAI tersebut. Sebab, mereka mengaku sudah membeli dan membayar ganti rugi kepada pemilik yang lama. Karena itu, sejumlah pemilik kios keberatan untuk membongkar bangunan mereka. Menurut Gatut Sutiyatmoko, kepala Humas PT KAI Daops IX Jember, pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada para pemilik bangunan di

Jauhari Tunggu Rapat Banmus LUMAJANG – Kendati dua pimpinan DPRD Lumajang yang maju dalam Pilkada Lumajang sudah mengajukan diri nonaktif sebagai anggota dewan, namun baru Ketua DPRD Jember Agus Yudha Wicaksono yang secara resmi nonaktif dari jabatannya. Sementara, Achmad Jauhari yang juga mengajukan nonaktif kemarin ternyata masih memegang jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Lumajang. HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN Penonaktifan Agus Yudha DIARAK LALU DIBAKAR: Sebanyak 16 ogoh-ogoh diarak keliling jalan lalu dibakar dalam peringatan Wicaksono ini disampaikan hari raya Nyepi di Lumajang malam kemarin. dalam sidang paripurna yang digelar di gedung dewan kemarin. Sementara, Jauhari yang mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) masih LUMAJANG – Sebanyak 16 ton arak-arakan ogoh-ogoh di nyak tiga kali. menjabat sebagai Wakil Ketua ogoh-ogoh menghiasi per- sepanjang jalan. Menurut Edi Sumianto, Ke- DPRD Lumajang. Sebab, surat ingatan hari raya nyepi di Acara yang menjadi perayaan tua Parisade Hindu Darma pengajuan nonaktif legislator Lumajang yang dipusatkan umat Hindu ini dimulai sekitar Indonesia Kabupaten Luma- PKB tersebut belum diproses di Pura Mandara Giri Semeru pukul 19.00. Terlihat para to- jang, arak-arakan ogoh-ogoh di badan musyawarah. “BeAgung, Kecamatan Senduro, koh agama berkumpul di pura ini sebagai bentuk permo- lum. Karena sama-sama menmalam kemarin (12/3). Be- menggelar ritual keagamaan. honan pada sang widi, Tu- gajukan,” kata Jauhari. lasan ogoh-ogoh tersebut di- Usai acara, sebelum ogoh- han Uang Maha Esa supaya Dijelaskan Jauhari, dua kubu arak sepanjang jalan protokol ogoh diberangkatkan, mereka kekuatan negatif di bumi ini PKB, yaitu kubu Rofiq Abidin Kecamatan Senduro. Sontak, melaksanakan murwodaktine, dirubah menjadi kekuatan dan Ali Mudhori sama-sama ribuan warga antusias menon- yaitu mengelilingi pura seba- positif. (fid/wnp/jpnn) mengajukan pengganti Jauhari

16 Ogoh-Ogoh Diarak

RADAR JEMBER/JPNN

TERTANGKAP: Kedua pelaku saat dikejar polisi untuk menunjukkan barang bukti motor yang diambil dari korban.

6647 NS milik Ahmad Rosidi, 15, pelajar SMPN 2 Ajung, Jenggawah. Di sekitar Jember Sport Garden, korban dicegat kedua pelaku. “Mereka mengajak

minum-minum,” jelas Rosidi kepada Jawa Pos Radar Jember. Karena menolak, pelaku yang beralasan menagih utang itu tetap memaksa korban. Saat berusaha menghindar

dari paksaan kedua pelaku, korban sempat buang air kecil di pinggir jalan. Apesnya, kedua pelaku ternyata sudah mengincar sepeda motor korban. “Tiba-tiba motor saya dibawa kabur,” ungkap Rosidi. Setelah motornya diambil pelaku, korban sempat bertemu dengan seorang temannya yang juga baru pulang sekolah. Bersama temannya, korban berputar-putar ke seluruh Ajung melacak motornya. Korban berharap masih bisa menemukan pelaku karena masih bisa mengingat wajah pelaku. Namun, hingga dua hari lamanya korban dan keluarganya belum menemukan pelaku. Puncaknya kemarin siang korban berpapasan dengan Samsul di pertigaan Ajung. Korban lalu menguntit pelaku. Ternyata, pelaku masuk ke dalam sebuah rental PS di sekitar wilayah Dusun Kresek, Desa Pancakarya, Ajung. Korban bersama dengan keluarganya langsung menangkap pelaku. (ram/jum/rid/ c1/har/jpnn)

Bandara Tetap Diserahkan ke PTPN XII Anggaran Rp 4,5 Miliar Dibekukan JEMBER – Masukan Komisi A DPRD Jember agar status tanah Bandara Notohadinegoro dituntaskan sebelum pengelolaan bandara diserahkan ke PTPN XII tidak digubris Bupati Jember M.Z.A. Djalal. Bupati bersikeras untuk segera menyerahkan pengelolaan Bandara Notohadinegoro ke PTPN XII. Bupati menyatakan, tim teknis Pemkab Jember dan

PTPN XII telah menggelar pertemuan maraton. Dalam pertemuan tersebut sudah dicapai beberapa kesepakatan mengenai rencana penyerahan pengelolaan Bandara Notohadinegoro ke PTPN XII. “Segera kami serahkan,” ujar Bupati Djalal. Dia berharap, dalam beberapa bulan ke depan, pemkab sudah bisa menyerahkan Bandara Notohadinegoro ke PTPN XII. “Secepatnya, kalau bisa bulan ini diserahkan. Tim teknis sudah menyusun adendum

Bahkan, lanjut Gatut, ada pemilik kios yang membeli bangunan tersebut hingga Rp 50 juta dari pihak pertama. Bahkan, ada beberapa kios yang baru dibeli masih dalam tahap perbaikan. Yang jelas, sambung dia, bangunan pinggir rel di depan Roxi Mall tersebut menjadi prioritas yang akan ditertibkan oleh PT KAI Jember. (jum/ram/jpnn)

Agus Yudha Resmi Nonaktif

Pelaku Curanmor Dihajar Massa JEMBER – Zaenol Risky, 19, bersama Samsul, 17, warga Dusun Kresek, Desa Pancakarya, Ajung, kemarin (12/3) menjadi bulan-bulanan massa di Lapangan Mangli, Kaliwates. Kedua pelaku pencurian sepeda motor itu tertangkap setelah tepergok korban yang kehilangan motornya pada Sabtu lalu. Zaenol babak belur di bagian wajah. Sedangkan Samsul hanya mendapatkan beberapa pukulan. Namun, bukan hanya kedua pelaku yang babak belur. Seorang anggota Polsek Kaliwates Aiptu Supriyadi mengalami robek di bagian pelipis kanan. “Tadi saat mengamankan pelaku ada warga yang masih geram,” ujar Supriyadi saat ditemui di Mapolsek Kaliwates. Supriyadi terkena pukulan massa yang emosi karena pelaku sempat menghindar dari hajaran massa. Informasi yang dihimpun di lapangan, tertangkapnya kedua pelaku bermula saat keduanya melakukan pencurian motor Satria FU nopol P

sepanjang jalur rel kereta api sebelum melakukan penertiban. Temuan di lapangan, kata dia, pemilik kios lama sudah memindahtangankan bangunan itu kepada orang lain. Sementara, pemilik yang baru tidak mengetahui ketentuan UU No 23 Tahun 2007 itu. “Bisa jadi, ini tangan kedua, ketiga, dan seterusnya,” ungkapnya.

KSO (kerjasama operasional),” ungkapnya. Bila sudah diserahkan ke PTPN XII, lanjut dia, maka pengelolaan Bandara Notohadinegoro yang sepenuhnya ada di PTPN XII. “Yang mengelola ya PTPN XII. Nanti diatur KSO yang baru,” tegasnya. Tak hanya itu, jika Bandara Notohadinegoro sudah diserahkan ke PTPN XII, maka dana perpanjangan run way sebesar Rp 4,5 miliar yang sudah dianggarkan dalam APBD 2013 akan dibekukan. Sebab, persoalan

penambahan fasilitas akan diserahkan kepada PTPN XII. “Kalau sudah diserahkan, ya PTPN XII yang memperpanjang run way,” tuturnya. Menurut bupati, adendum KSO bandara antara Pemkab Jember dengan PTPN XII saat ini sudah sampai pada pembicaraan teknis. Bila anggaran Rp 4,5 miliar dibekukan, maka bisa dialihkan untuk kegiatan pemkab yang lain. Djalal menargetkan, dalam satu bulan kedepan persoalan ini sudah selesai. (aro/har/jpnn)

selama non aktif. Akhirnya, kata dia, Banmus memutuskan mem-pending dan menunggu hingga penetapan cabup/cawabup dari KPU. Sebelumnya, sekretaris DPRD Lumajang Yossie Sudarso mengatakan, terkait pendaftaran Agus Wicaksono dan Jauhari dalam pilkada, keduanya memang harus mengajukan pernyataan tidak aktif sebagai anggota dewan. Ini juga sesuai PP Nomor 16/2010 Pasal 41 ayat (2). Dalam pasla tersebut ditegaskan, jika ada salah seorang pimpinan DPRD berhalangan sementara kurang dari 30 (tiga puluh) hari, pimpinan DPRD mengadakan musyawarah untuk menentukan salah satu pimpinan DPRD untuk melaksanakan tugas pimpinan DPRD yang berhalangan sementara. Ini sampai pimpinan yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas kembali. Jauhari menjelaskan, sesuai ketentuan, yang menggantikan Agus Yudha Wicaksono adalah anggota DPRD dari Fraksi PDIP. Karena PDIP mengajukan Solikin, maka untuk sementara yang menjalankan tugas ketua DPRD Lumajang adalah Solikin. (wan/wnp/jpnn)


34

Rabu 13 Maret 2013

Siswa SMP Tenggelam di Tambak

PEMERINTAHAN

EDY SUPRIYONO/RaBa

SILATURAHMI: Bupati Dadang (kanan) bersama Ketua Garansi Amirul Mustofa.

Pemkab-LSM Samakan Persepsi SITUBONDO - Membangun Situbondo tak bisa hanya ditangani pemerintah kabupaten (pemkab). Keterlibatan komponen-komponen lain, misalnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga sangat dibutuhkan. Seperti yang dilakukan pagi kemarin (12/3), Bupati Dadang Wigiarto melakukan silaturahmi dengan pengurus Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (Garansi) di pendapa kabupaten. “Pertemuan dengan teman-teman LSM dan komponen masyarakat lain akan terus kita lakukan,” terang Bupati Dadang kepada wartawan. Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo itu, pertemuan tersebut tidak ada maksud lain kecuali demi menyamakan persepsi dalam melangkah dan mengisi pembangunan di Kota Santri. Sehingga, proses pembangunan bersinergi. “Kita sangat berterima kasih kepada teman-teman LSM karena selama ini mereka aktif melakukan kontrol terhadap pembangunan Situbondo,” imbuhnya n Baca Pemkab...Hal 35

PAGUYUBAN KEMAS

SYAMSURI/RaBa

BERBAGI: Susanto (kanan) memberikan bantuan kepada masyarakat Perumahan Panji serta anggota Paguyuban Kemas, Minggu (12/3) lalu.

Bagi-bagi Tong Sampah PANJI - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-X, Paguyuban Orang Kedu-Banyumas (kemas) menggelar kegiatan sosial dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Untuk kegiatan bakti sosial, Kemas menghibahkan tong sampah sebanyak 50 buah kepada masyarakat Perumahan Panji Griya Mulya dan 60 buah kitab suci AlQuran yang dibagikan ke masjid maupun musala di sekitar kediaman anggota Paguyuban Kemas yang berada di wilayah Kabupaten Situbondo. Ketua panitia, Susanto, SH, MH mengatakan, kegiatan bertujuan mempererat silaturrahmi dan kerukunan di kalangan anggota Paguyuban Kemas maupun masyarakat Kota Santri. “karena kami dan anggota Kemas bekerja dan mencari nafkah di Situbondo, maka kami beserta seluruh anggota Kemas juga harus bisa berbuat untuk masyarakat kota ini,” ujar Susanto yang juga menjabat sebagai Kajari Situbondo itu. Susanto menceritakan asal mula berdirinya Paguyuban Kemas n Baca Bagi-bagi...Hal 35

ARJASA - Malang menimpa Dwi Cahyadi siang kemarin (12/3). Pelajar asal Dusun Krajan, RT 03/RW 01, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, itu tewas tenggelam saat mandi di sebuah tambak di bibir pantai Kampung Banyutinggal, Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Saat dievakuasi oleh warga yang memberikan pertolongan, tubuh Dwi sudah dalam keadaan tak bernyawa. Dari mulutnya keluar air bercampur darah dan busa. Mayat siswa SMPN 3 Arjasa itu langsung dibawa ke Puskesmas Arjasa. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, petaka yang menimpa Dwi itu terjadi sekitar pukul 12.00. Mulanya korban dan keempat temannya hendak memangkas rambut. Kebetulan kemarin hari libur. Nah, sebelum memangkas rambutnya itu, mereka lewat di tambak dan memutuskan mandi bersama. Mereka tidak

menyadari bahwa tambak itu berkedalaman 2,5 meter. Tak pelak, begitu Dwi meloncat, dirinya langsung tenggelam karena ternyata dia tak bisa berenang. Melihat itu, salah seorang temannya ber usaha menolong. Sayang, temannya tersebut juga tak mahir berenang, sehingga juga ikut tenggelam. “Beruntung, yang satu langsung ditolong orang. Sementara Dwi tenggelam,” ungkap sumber koran ini. Kapolsek Arjasa, AKP Didik Rudianto, membenarkan kabar tenggelamnya siswa SMP kelas III itu. “Saat ditolong, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya kepada wartawan. Dia menegaskan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Atas kejadian itu, polisi meminta keterangan temanteman bermain Dwi. Mereka adalah Ahmad Imam, Roby Dwi Maulana, Alex Siswi, Rafa Ansori, dan Miftahul Arifin. (pri/c1/als)

DILARANG MELINTAS: Polisi memasang police line di tempat tenggelamnya Dwi Cahyadi.

EDY SUPRIYONO/RaBa

Warisan yang tak Membuat Ahli Warisnya Bahagia Penyakit diabetes mellitus adalah pembunuh hebat. Penyakit ini disebabkan meningkatnya kadar gula darah yang dipicu oleh: Pertama, pola makan. Makan yang melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan dapat memacu timbulnya diabetes. Konsumsi makan yang tak diimbangi sekresi insulin dalam jumlah memadai dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Kedua, obesitas. Menurut penelitian, 9 dari 10 orang gemuk berpotensi terkena diabetes. Ketiga, genetis. Diabetes dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Dan pewarisan ini dapat sampai ke cucu, bahkan cicit, walaupun risikonya kecil. Keempat, bahan kimia dan obat-obatan. Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas. Radang ini akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tak ada sek re s i h o rmon un tuk proses metabolisme, termasuk in sulin. Residu obat yang terakumulasi dalam waktu lama dapat mengiritasi pankreas. Kelima, penyakit dan infeksi pankreas. Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas dapat me nyebabkan radang, yang membuat fungsi pankreas turun. Akibatnya, tak ada sekresi hormon untuk proses metabolisme, ter masuk insulin. Penyakit kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Keenam, pola hidup. Pola hidup sangat berpengaruh terhadap risiko terkena diabetes. Orang yang malas berolahraga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena diabetes karena olahraga berfungsi membakar kalori yang berlebihan di tubuh, yang merupakan faktor utama penyebab diabetes selain disfungsi pankreas. Menurut data WHO, badan PBB untuk kesehatan, setiap sepuluh detik, satu orang meninggal karena penyakit ini. Karena itu, apa yang harus dilakukan? Untuk mem-

buat penderitanya terbebas sama sekali dari penyakit ini, belum ditemukan obatnya. Tapi untuk membuatnya tak sampai tahap komplikasi, banyak yang bisa dilakukan. Di antaranya rutin mengonsumsi makanan atau minuman kesehatan. Contohnya adalah mengonsumsi xanthone yang terdapat di dalam kulit buah manggis. Hasil penelitian membuktikan, xanthone mampu menjadi pelindung sel pada proses oksidasi, pada proses penuaan, atau pada proses perusakan sel oleh radikal bebas. Begitu juga untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Pengujian yang dilakukan seorang dokter di Jakarta terhadap 7 pasien di tahun 2011 lalu mungk i n amat representatif. Dikatakannya, ketujuh pasien itu selama 10 hari rutin mengonsumsi xanthone. Ter nyata, secara rata-rata ekstrak ini terbukti mampu menurunkan kadar gula darah mereka. Dan rata-rata penurunannya adalah dari 205,0 ke 119,86 mg/dl. Tapi, tentu saja penurunan itu bersifat variatif di antara satu pasien dan pasien lainnya. Jika ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat manggis, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia se-Indonesia. Namun, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu menggiling kulit manggis dulu? Tidak. Sekarang, produknya sudah beredar di apotek dan toko-toko obat ter kemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.


BERITA UTAMA

Rabu 13 Maret 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Rekor Harga Tertinggi di Situbondo n BAWANG... Sambungan dari Hal 25

Menurut Ida, mahalnya harga kebutuhan dapur tersebut dipicu langkanya barang. Padahal, saat ini permintaan ba wang putih cukup tinggi. Tentu saja, kondisi yang tidak seimbang itu mempengaruhi harga. “Setahu saya tak pernah terjadi seperti ini selama saya menjadi pedagang,” tuturnya. Ida mengakui, meski harga bawang putih sudah luar biasa, tapi warga tetap membelinya

karena butuh. “Biasanya membeli satu ons Rp 10 ribu, dapat tiga siung,” kata perempuan itu. Kenaikan harga itu juga diikuti kenaikan harga bawang merah di Situbondo. Harganya yang biasanya belasan ribu per Kg, kini menjadi Rp 30 ribu per Kg. “Kita cuma berjualan, harga me ngikuti harga kulakan,” terang Ida. Sementara itu, di Banyuwangi, lonjakan harga bawang masih terus berlanjut hingga kemarin. Jika dua hari lalu pedagang di Pasar Banyuwangi menjual

bawang putih seharga Rp 60 ribu per Kg, kemarin (12/3) komoditas tersebut dijual seharga Rp 75 ribu per Kg. Menurut pedagang Pasar Banyuwangi, pengiriman bawang putih tidak ada sejak sekitar sepuluh hari lalu. Semen tara itu, Kepala Dinas Pe rindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Dis perindagtam) Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo mengatakan, pekan lalu sebenarnya harga bawang putih di pasaran masih Rp 40 ribu per Kg. Peningkatan

harga bawang putih yang gilagilaan itu ditengarai akibat dua hal, yakni pembatasan kuota impor di tingkat pusat dan penurunan produktivitas tanaman bawang lantaran faktor cuaca. Menurut Hari, pembatasan kuota di tingkat pusat dilakukan karena kehati-hatian pemerintah dalam melindungi petani lokal. “Tetapi, ternyata produktivitas petani di daerah sentra penghasil bawang putih menurun akibat cuaca buruk,” paparnya. Hari menegaskan, tidak ada

pihak-pihak yang menimbun bawang merah dan bawang putih di Banyuwangi. Dia juga mengaku

sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terkait peningkatan harga

bawang tersebut. “Permintaan dan stok tidak seimbang,” kata dia. (pri/sgt/c1/bay)

ABK Bekerja Bersih-bersih Kapal n DIBUKA... Sambungan dari Hal 25

Bahkan, beberapa kapal sudah menaikkan penumpang beberapa jam sebelum pelabuhan dibuka. Kepadatan kendaraan terjadi mulai Selasa (12/3) sekitar pukul 18.30. di dermaga ponton dan dermaga MB, kepadatan mu lai tampak sekitar 19.00. Ha nya, walau sudah padat, area parkir kendaraan PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang masih mampu menampung. Tepat pukul 19.00 tadi malam, shelter untuk bus dan

truk sudah hampir penuh. Sementara itu, saat berita ini ditulis tadi malam, shelter kenda raan keluarga (KK) masih belum terisi penuh. Antrean kendaraan di dermaga pelabuhan LCM sudah terjadi sejak Hari Selasa (12/3) pukul 10.00. Saat itu, area tunggu kendaraan di pelabuhan LCM sudah full. Sekitar pukul 17.30, antrean di dermaga pelabuhan LCM meluber keluar pelabuhan hingga depan dermaga ponton dan MB. Antrean truk itu semakin parah menginjak pukul 21.00. Pada jam itu, antrean ken-

daraan sudah melewati depan pelabuhan ponton. Untuk mempercepat antrean kapal, PT ASDP IF Ketapang ber gerak cepat. Kapal yang sudah terisi penuh langsung di berangkatkan tanpa harus menunggu jadwal normal. “Kita mengoperasikan 32 kapal,” ungkap Manager Operasi PT IF Ketapang, Saharuddin Koto. Sementara itu, penutupan pelabuhan penyeberangan dilakukan mulai pukul 23.00 WIB atau 24.00 Wita Senin (11/3) lalu. Aktivitas pelabuhan pun lengang sepanjang hari kemarin (12/3).

Di pelabuhan ponton dan MB ada sekitar enam bus jurusan Jakarta-NTB yang terlihat parkir. Kendaraan keluarga sama sekali tidak terlihat. Beberapa per sonel kepolisian terlihat melakukan patroli selama pelabuhan ditutup. Petugas PT ASDP Indonesia Ferry tetap masuk seperti biasa. ABK puluhan kapal yang sandar, sebagian besar me la kukan perawatan dan perbaikan kecil. Selain itu, mereka juga terlihat bersih-bersih lingkungan kapal. “Mumpung ada kesempatan, kita bersihkan kapal,” ujar salah seorang ABK. (afi/c1/bay)

Tarif Hotel Ikut Naik 75 Persen n MAYORITAS... Sambungan dari Hal 25

Warga yang datang dari Bali itu, jelas dia, sebagian besar merupakan orang Jawa yang bekerja di sana. Di antara yang menyeberang itu juga ada turis asing. “Semua hotel di Ketapang (Kecamatan Kalipuro) dan Banyuwangi sejak Sabtu (9/3) tamunya naik 80 persen hingga 90 persen,” kata manajer Hotel Ajeem Genteng itu.

Tamu hotel semakin naik pada Minggu (10/3) dan Senin lalu (11/3). Selama dua hari itu, tamu di hotel sekitar Ketapang dan Banyuwangi naik hingga seratus persen. “Hotel di Jajag (Kecamatan Gambiran) dan di Kecamatan Genteng juga naik cukup signifikan,” cetusnya. Djoko menyebut, okupansi hotel di Jajag dan Genteng naik sejak Sabtu lalu. Hanya, kenaikan tingkat hunian hotel tersebut tidak sebanyak di Kecamatan

Ketapang dan Ba nyuwangi. Minggu (10/3) dan Senin kemarin (11/3) kenaikan tamu hotel di Jajag dan Genteng mencapai 90 persen. “Mereka menginap di hotel di wilayah Jajag dan Genteng karena semua hotel di Banyuwangi sudah penuh,” katanya. Melonjaknya tamu yang menginap di hotel tersebut ternyata juga dimanfaatkan sejumlah pengelola hotel untuk menaikkan tarif. Selama Hari Raya Nyepi, beberapa hotel menaikkan tarif

kamar antara 50 persen hingga 75 persen. “Tarif memang naik hingga 75 persen,” cetusnya. Kenaikan jumlah tamu hotel di Banyuwangi akibat Nyepi di Bali itu diprediksi akan berlangsung hingga Kamis (14/3) mendatang. Warga beberapa kota di Jatim yang akan kembali ke Bali biasanya akan transit di Banyuwangi. “Tren tingginya tamu hotel itu diprediksi berlangsung sampai Kamis besok,” katanya. (abi/c1/bay)

Antrean Panjang Menuju Sumbersewu n DIARAK... Sambungan dari Hal 25

Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, selain menampilkan ogoh-ogoh, umat Hindu juga memperkenalkan busana yang dipakai dalam even Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Staf Ahli Bupati, Ketut Kencana, menyampaikan beberapa pesan Bupati Anas yang berhalangan hadir, yaitu agar warga menjaga kerukunan dan kebersamaan. “Mari kita bersa ma-sama menjalin ikatan kebersamaan,” ujarnya. Kencana menjelaskan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong masyarakat dalam kegiatan-kegiatan positif. Seperti tradisi umat Hindu yang sudah berlangsung turun-temurun. ‘’Bu daya dan tradisi jangan sampai ditinggalkan,” serunya. Ketua PHDI Kecamatan Muncar, Bisowarno, mengatakan bahwa kegiatan tersebut rutin digelar setiap tahun. “Selalu ramai karena memang tidak ditarik biaya alias gratis,” terangnya. Menurut Bisowarno, ogohogoh itu ditampilkan oleh masing-masing pura. Kali ini ada delapan perwakilan umat Hindu yang tampil dalam pawai tersebut. ‘’Setiap kelompok

ALI NURFATONI/RaBa

MACET: Ratusan kendaraan menumpuk di salah satu ruas jalan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Senin malam lalu (11/3).

memiliki tema masing-masing. Tapi, penampilan itu bukan dilombakan,” jelasnya. Usai diarak dan tampil di lapangan, ogoh-ogoh tersebut dibawa ke pura lalu dibakar. ‘’Ogoh-ogoh sebagai lambang angkara murka. Makanya, sim-

bol angkara murka itu nanti dibakar sebagai penghapusan sebelum Nyepi dimulai pukul 24.00,’’ jelasnya. Sementara itu, sejumlah ruas jalan menuju lapangan Sumbersewu, Muncar, sempat macet. Kendaraan roda empat dan roda

dua menumpuk di jalan sejak pukul 19.00. Panjang antrean kendaraan mencapai beberapa kilometer. Pemicunya, kendaraan yang akan menuju pusat acara melaju di jalur kanan. Tak pelak, banyak kendaraan terpaksa balik kanan. (ton/c1/bay)

Jalan Masuk Ditutup Batang Bambu n YANG... Sambungan dari Hal 25

Dalam Nyepi yang dilaksanakan selama 24 jam penuh itu, umat Hindu diharuskan melaksanakan empat pantangan dalam catur brata, yakni amati geni (tidak memasak dan menghidupkan lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (puasa). “Ini harus dilaksanakan,” kata Putu. Untuk menjaga agar umat Hindu bisa melaksanakan catur brata dengan baik, se banyak sepuluh pecalang disiapkan. Mereka akan melakukan patroli setiap dua jam sekali. “Semua pecalang berkumpul di Balai Gong (gedung kesenian), dan setiap

dua jam patroli,” jelasnya. Patroli yang dilakukan pecalang itu bukan hanya untuk menjaga keamanan, mereka juga mengawasi umat Hindu yang sedang melaksanakan catur brata. “Yang melanggar catur brata akan diberi sanksi adat, seperti membersihkan tempat ibadah hingga beberapa hari,” jelasnya. Tetapi, sampai saat ini Putu menyebut belum pernah ada umat Hindu yang melanggar dan disanksi. Itu menunjukkan umat Hindu di Desa Patoman patuh terhadap ajaran agama. “Catur brata bisa dilanggar oleh ibu yang punya anak kecil, karena sakit, dan ada keluarga yang meninggal,” cetusnya. Apa yang disampaikan tokoh agama Hindu di Desa Patoman itu memang benar. Setelah

beberapa kali melaksanakan patroli, pecalang tidak menemukan umat Hindu yang melanggar. Bila ada yang berkeliaran atau warga yang mengendarai motor di perkampungan, bisa dipastikan itu warga non-Hindu. “Untuk umat muslim tetap kita toleransi,” katanya. Dalam patroli, pecalang berjalan kaki keliling kampung. Selain mengawasi rumah warga, mereka juga membetulkan posisi bambu yang digunakan sebagai portal penutup jalan. Dalam patroli tersebut, para pecalang sempat melihat beberapa warga muslim yang melintas di perkampungan tersebut. Warga tersebut sempat dihentikan pecalang dan diberi pengertian. “Kita memaklumi karena di sekitar kami adalah warga muslim,” sebutnya. (c1/bay)

Stroke Kambuh, Jatuh dari Motor, Tewas MUNCAR - Diduga penyakit stroke kambuh, Bejo Purnomo, 55, mengalami kecelakaan tung gal saat mengendarai motor di jalan raya Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, kemarin. Akibatnya, warga setempat itu

meninggal dunia. Pria tersebut ditemukan warga sekitar pukul 06.20 kemarin. Di beberapa bagian tubuh korban terdapat luka. Di hidung ada lecet, lidah tergigit, dan jari manis kanan juga lecet. Selain itu, warga juga menemukan Honda Supra

bernopol DK 7041 CK dan uang tunai senilai Rp 6.170.000. Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini mengatakan, keluarga me nolak dilakukan otopsi. Oleh sebab itu, jasad almarhum langsung dimakamkan. ‘’Menurut keluarga, korban men-

derita stroke,” katanya. Kapolsek Ary memastikan tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Luka di beberapa bagian tubuh korban itu lantaran jatuh dari motor. ‘’Semua luka akibat terjatuh,” tegasnya. (ton/c1/aif)

EDY SUPRIYONO/RaBa

PALING MAHAL: Pedagang melayani pembeli bawang di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, kemarin.

DPRD Perlu Dengar Keluhan Pedagang n SEGERA... Sambungan dari Hal 25

Selain banyak PKL di depan pasar, banyak juga pedagang yang memiliki lebih dari satu bedak. Akibatnya, banyak bedak yang dimanfaatkan sebagai gudang. Bupati Anas mengatakan, penataan ulang perlu dilakukan agar tidak ada pedagang yang dirugikan di Pasar Banyuwangi. “Saya meminta Pak Yayan (Kadispenda Suyanto, Red) me-

lakukan pendataan ulang. Orang yang punya lebih dari satu bedak berapa? Dalam jangka panjang, itu akan menjadi kon sep penataan pasar oleh Pemkab Banyuwangi,” ujarnya. Tidak hanya itu, Bupati Anas juga meminta kalangan DPRD turun langsung ke Pasar Banyuwangi untuk mendengar keluhan pedagang. “Jangan sampai saat pemkab akan melakukan penataan pedagang yang di depan (PKL yang berjualan di

tepi Jalan Satsuit Tubun), pedagang tersebut lantas meminta hearing ke DPRD dan pemkab yang disalahkan,” tuturnya. Menurut Anas, membangun pa sar tidak semudah memba ngun kantor pemkab. Sebab, pembangunan pasar menyangkut kepentingan ribuan orang. “Anggaran bisa kita anggarkan bertahap. Tetapi, membangun kesepakatan seluruh stake holder tidak mudah,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Kapolsek Ary: Penahanan Sudah Prosedural n PENAHANAN... Sambungan dari Hal 27

“Anehnya lagi, polisi bilang ke pada keluarga di rumah bahwa kabel yang dibawa itu dipinjam dulu, bukan disita,” ujarnya sambil geleng-geleng. Kejanggalan lain, kata dia, polisi langsung melakukan penangkapan tanpa melalui tahaptahap sesuai protap. Seharusnya, polisi memberikan surat panggilan pertama, kedua, dan ketiga sebagai saksi. ‘’Tapi, tiba-tiba geledah rumah dan langsung menangkap. Itu kan menyalahi prosedur,” tuding pria yang kini berdomisili di Jawa Tengah itu. Menurut dia, polisi jangan asal menangkap warga hanya garagara ingin memperoleh prestasi tanpa melalui cara yang tepat sesuai hukum. “Jangan sampai hanya demi mengungkap kasus, lalu menuduh yang tidak sesuai kenyataan,” kritiknya. Versi dia, unsur-unsur perbuatan pidana yang menjerat Mustofa sebagai penadah dianggap nihil. Sebab, Mustofa tidak membeli barang langsung kepada pencurinya. ‘’Adik saya beli barang itu kepada pengepul. Kepada pencurinya, adik saya tidak kenal,” jlentrehnya. Barang yang dibeli kepada pengepul tidak satu macam, me lainkan banyak macam; tembaga, ember, dan besi. “Adik saya itu juga beli kepada pengepul lain. Bukan hanya beli di satu pengepul,” terangnya. Penetapan polisi terhadap

Mus tofa sebagai tersangka jelas memberatkan yang bersangkutan. Maka dari itu, Mustain meminta agar berita acara pemeriksaan (BAP) diperbaiki. ‘’Kami minta BAP diubah dan barang bukti yang tidak ada hubungannya dengan kasus dikembalikan,” tuntutnya. Diakuinya, persoalan itu sudah disampaikan kepada kapolsek setempat. Tetapi, polisi tetap menerapkan Pasal 480 KUHP terhadap Mustofa. ‘’Saya tanya Pasal 480 yang mana. Wong itu beli kepada pengepul bukan kepada pencuri. Jawabannya, Pasal 480 kedua. Mana ada Pasal 480 kedua,” katanya. Atas kejadian itu, dia berenca na mendatangi Mapolres Banyuwangi untuk bertemu Kapolres AKBP Nanang Masbudi. ‘’Besok (hari ini, red) saya akan ceritakan kronologinya kepada Pak Kapolres. Mudahmudahan beliau mengabulkan permintaan saya,” harapnya. Sementara itu, polisi tetap melanjutkan proses hukum yang menimpa Mustofa, 35, warga Dusun Krajan, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, itu. Bahkan, penahanan pria yang berstatus sebagai penadah ba rang curian tersebut kini dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Mur tini menegaskan, proses hukum yang melilit tukang rongsokan itu terus berlanjut. ‘’Per kembangannya tetap lanjut,” cetus Ary kepada Jawa

Pos Radar Banyuwangi melalui sambungan telepon kemarin. Dia membantah keras bahwa tahap-tahap yang dilalui polisi dalam menjerat Mustofa menyalahi prosedur. Sebab, penanganan setiap kasus sudah melalui mekanisme yang ada. ‘’Orang boleh berprasangka. Yang jelas, langkah kami tidak menyalahi aturan,” tegasnya. Dia menyatakan, hasil penyidikan terhadap Mustofa menyimpulkan bahwa tindakan pria tersebut melanggar hukum. ‘’Unsur-unsurnya memenuhi. Kita tetapkan dia sebagai penadah dan melanggar Pasal 480 KUHP,” tandas kapolsek wanita satu-satunya di Banyuwangi itu. Disinggung mengenai tidak adanya surat penyitaan barang bukti, perwira dengan satu melati di pundak itu memastikan ada. Dalam penggeledahan di rumah Mustofa, polisi mengajak petugas PLN. Tujuannya, agar barang yang disita itu benar-benar milik PLN. “Sebab, kita tidak tahu mana kabel milik PLN dan mana yang bukan. Jadi, kami mengajak petugas PLN saat menggeledah rumah dia,” jelasnya. Jika keluarga yang bersangkutan meminta penangguhan penahanan, Kapolsek Ary mengaku tidak masalah. Sebab, permintaan itu sah-sah saja alias tidak ada larangan. “Silakan saja. Kepada saya boleh, kepada Pak Kapolres juga boleh. Yang jelas, keputusan menjadi ke wenangan Pak Kapolres,” pungkasnya. (ton/c1/aif)

Harus Bergandengan Tangan n PEMKAB... Sambungan dari Hal 34

Menurut bupati, selama ini ada pihak-pihak yang bersinggungan, sehingga mengakibatkan disharmoni. Hal itu harus secepatnya diakhiri. Bahkan, bupati mengaku meminta maaf jika ada kebijakan yang dinilai salah. “Intinya, kita

harus bergandengan ta ngan dalam membangun Kabupaten Situbondo. Kita harus membuang prasangka buruk dan curiga,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Garansi Situbondo, Amirul Mustofa mengungkapkan, dirinya menghadiri silaturahmi itu bersama sekretaris Garansi karena hendak menyampaikan beberapa hal

terkait evaluasi pemerintahan. “Dengan menyampaikan langsung seperti itu, kita berharap lebih mudah di terima dan dilaksanakan,” terangnya. Kata dia, Garansi akan tetap melakukan fungsi kontrol terhadap segala kebijakan pemerintah. “Jadi, sampai kapan pun kita akan tetap di jalur kita,” tandas Amir. (pri/c1/als)

Miliki Perasaan yang Sama n BAGI-BAGI... Sambungan dari Hal 34

“Kehidupan bermasyarakat dalam suatu daerah, yang terdiri dari berbagai macam kelompok dan komunitas, didasarkan atas kesamaan latar belakang. Maka, Kemas dibentuk se-

bagai wadah atau komunitas orang-orang Keresidenan Kedu dan Banyumas, Jawa Tengah. Harapanya agar dapat memberikan kontribusi pikiran terhadap kepentingan masyarakat umum,” katanya. Untuk itu, kata Susanto, Pagu yuban Kemas ini berbasis

kedaerahan yang didasari nilainilai kebersamaan yang dianut. Dimana, rasa primodial di antara anggotanya adalah cerminan bahwa mereka memiliki satu perasaan yang sama. “Hal inilah yang menjadi alasan utama Paguyuban Kemas dibentuk,” pungkasnya. (adv/als)


B-DISO

36

Rabu 13 Maret 2013

BANYUWANGI DIGITAL SOCIETY

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

TINJAU LANGSUNG: Menteri Tifatul Sembiring, Dirut AriefYaya, Bupati Anas, dan sejumlah pejabat melakukan akses kolosal bersama 3000 pelajar sekolah saat grand launching B-Diso di lapangan Indoor Tenis GOR Tawangalun, Sabtu (9/3) lalu.

BERSAHABAT: Pelajar Kota Banyuwangi memanfaatkan WiFi di Ruang Tata Hijau di Taman Makam Pahlawan. Suasana TMP lebih segar ketimbang sebelumnya.

Masyarakat Harus Manfaatkan Internet Dirut Telkom: Teknologi Informasi Bukan Lagi Lifestyle Tapi Kebutuhan

PIDATO: Dirut PT Telkom Tbk, Arief Yahya, bangga atas pertumbuhan Banyuwangi.

INTERNET adalah pintu gerbang membuka dunia. Setiap rumah yang memiliki akses Wi-Fi akan punya peluang untuk mendunia. Sementara, trend globalisasi yang menuntut ketersediaan informasi hanya bisa dilakukan lewat penyediaan akses internet. Menurut World Bank, kontribusi broadband pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dibandingkan layanan telekomunikasi lainnya, seperti fixed, mobile, atau internet. Dari setiap 10 persen peningkatan penetrasi broadband, perekonomian diyakini akan tumbuh 1,38 persen. Seiring dengan itu, broadband nirkabel dan sektor industri Indonesia yang terkait diprediksi memiliki potensi untuk menghasilkan US$ 9,01 miliar atau sekitar 1,68 persen PDB Indonesia pada tahun 2015. Untuk mewujudkan hal tersebut, dan sejalan dengan amanah yang diemban Telkom selaku BUMN di bidang telekomunikasi, yakni mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi, Digital Society salah satu jawabannya. “Semua kota di Indonesia harus terkoneksi secara

digital. Sehingga pertumbuhan ekonominya bisa merata. Dan, Banyuwangi adalah kota pertama yang siap mengimplementasikan Digital Society yang pertama di Indonesia,” Direktur Utama PT Telkom, Tbk. Arief Yahya saat grand launching B-Diso di lapangan Indoor Tennis GOR Tawangalun, Banyuwangi, Sabtu (9/3) lalu. Telkom menggelar program Banyuwangi Digital Society yang merupakan sebuah framework yang mengintegrasikan ekosistem masyarakat dan pemerintahan di Kabupaten Banyuwangi dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi seluruh stakeholder di Banyuwangi, di berbagai bidang. Arief menjelaskan, ketersediaan akses internet broadband dibangun tidak hanya di semua rumah penduduk melalui Digital Home. Namun juga di 1.100 titik WiFi di publik-publik area. Di sisi konten dan aplikasi, Telkom melengkapinya dengan aplikasi dan konten di bidang pendidikan (e-education), sektor pemerintahan (e-office), sektor kesehatan (e-hospital), sektor sosial (e-zis). “Banyuwangi telah siap bertransformasi menjadi satu cyber village yang digital friendly. Sekarang, teknologi informasi bukan lagi sebagai sebuah lifestyle, tetapi merupakan kebutuhan,” ungkap Arief. Lebih jauh, Arief Yahya mengatakan, masyarakat Banyuwangi harus mampu memanfaatkan peluang yang ada lewat ketersediaan akses Internet yang sudah

digelar oleh Telkom melalui Banyuwangi Digital Society. Akses WiFi ini adalah kesempatan bagi masyarakat agar dapat membuka pintu global, dan Banyuwangi harus Go Internasional. Data Bank Indonesia menyebutkan, pada 2012 simpanan masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) di perbankan Banyuwangi meningkat sekitar 23,5 persen menjadi Rp 4,2 triliun dan tingkat pertumbuhan simpanan masyarakat melampaui pertumbuhan rata-rata seluruh Jatim yang hanya 16 persen. Sementara, untuk penyaluran kredit meningkat sekitar 18,5 persen menjadi Rp 5,7 triliun pada 2012 dan lebih tinggi dari sejumlah kota/kabupaten lain di Jatim. Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas Msi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi akan semakin cepat jika didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai. Termasuk infrastruktur di bidang teknologi informasi. “Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Telkom yang telah mendukung upaya kemajuan daerah Banyuwangi,” ungkap Anas. Bupati Anas juga mengajak komunitas TIK untuk turut serta melakukan proses transfer knowledge ke masyarakat tentang manfaat teknologi informasi di Banyuwangi. Website www.ilovebanyuwangi.com juga menjadi satu jembatan bagi para calon blogger Banyuwangi untuk menuliskan artikel positif tentang Banyuwangi agar Banyuwangi mendunia. (adv/als)

B-Diso Pilot Project Telkom BABAK baru Banyuwangi di bidang teknologi ditandai grand launching Banyuwangi Digital Society (B-Diso) di lapangan Indoor Tennis GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Sabtu (9/3) lalu. Grand launching yang dilakukan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk. Arief Yahya, itu diharapkan segera ditiru kota-kota lain di Jatim. Bersamaan dengan grand launching itu, Menteri Tifatul, Dirut Arief Yaya, Bupati Anas dan sejumlah pejabat melakukan akses kolosal bersama 3000 pelajar sekolah. “Banyuwangi dipilih sebagai pilot project digital society karena memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus,” ungkap Arief Yahya, yang juga putra asli Banyuwangi itu. Arief mengatakan, implementasi Banyuwangi Digital Society untuk mengantisipasi tumbuh pesatnya Banyuwangi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur. Untuk mengantisipasi pertumbuhan itu, Telkom telah menyiapkan rencana jangka panjang dengan melengkapi kota Banyuwangi dengan kemudahan akses internet cepat dan konten-konten aplikasi seluruh aktivitas masyarakat. Dengan di-launching-nya B-Diso, Arief berharap konsep digital society dapat segera ditiru kota-kota lain di Jatim. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan terwujud Jatim Digital Society. “Untuk memberikan kemudahan akses internet cepat, di Banyuwangi saat ini sudah terpasang 1100 titik WiFi,” ungkap Arief. Konsep digital society yang dimulai dari Banyuwangi, jelas Arief, dirancang Telkom untuk kota-kota se-Indonesia. Realisasi konsep digital society diharapkan mendorong terciptanya Indonesia Digital Network (IDN). “Ke depan, kita targetkan tercipta ekosistemekosistem yang digital friendly,” katanya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, teknologi informasi akan terus didorong menjadi alat percepatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. ”Di Banyuwangi kami sadar bahwa masa depan hanya akan dimiliki oleh mereka yang menguasai teknologi informasi. Karena itu kami menyiapkannya infrastruktur teknologi sejak sekarang sebagai bagian dari human investment menuju masyarakat berbasis pengetahuan atau knowledge based society,” katanya. Dijelaskan, saat ini Pemkab Banyuwangi terus berikhtiar untuk mewujudkan e-government dengan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Melalui B-Diso telah diterapkan e-office untuk mempercepat pelayanan. Sehingga diharapkan bisa menekan ekonomi biaya tinggi dalam urusan-urusan publik yang berkaitan dengan pemerintahan. ”Kami mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik untuk memacu kualitas layanan publik secara efektif dan efisien,” tambah mantan anggota DPR RI itu. (adv/als)

DIRESMIKAN: Rebana menjadi awal kebangkitan Banyuwangi dalam hal teknologi informasi yang digagas Telkom.

BANTUAN: Arief Yahya memberikan CSR Telkom untuk bantuan laboratorium multimedia SMA 1 Giri.

Akses Internet Broadband Adalah Mutlak BERSAMA PELAJAR: Pelatihan majalah digital salah satu upaya Telkom untuk mempersiapkan stakeholder agar lebih memahami manfaat digital society.

Transfer Pengetahuan Hilangkan Kesenjangan Teknologi SEJAK soft launching (14/3) hingga saat ini, Telkom menggelar beragam training, dan kompetisi IT. Hal itu dilakukan agar stakeholder Banyuwangi dalam memahami pemanfaatan teknologi informasi mampu mendukung kehidupannya. “Dari berbagai hal, effort paling

Beberapa pelatihan training itu adalah:

tinggi yang harus kami segera kejar adalah menyiapkan semua stakeholder di Banyuwangi paham betul pemanfaatan teknologi informasi ini untuk mendukung kehidupannya,” kata Public Relations Telkom Jawa Timur, Ivone Andayani, di sela-sela acara grand launching.

Tanggal 17-18 Februari 2013 Pelatihan e-zakat dilakukan untuk pengusaha, dan pegawai negeri sipil.

Tanggal 4 Maret 2013 Pelatihan internet untuk pesantren.

Tanggal 2 Maret 2013 Pelatihan pembuatan digital magazine bagi 250 jurnalis sekolah se-Banyuwangi di SMA 1 Giri.

KETERSEDIAAN akses broadband merupakan hal yang wajib di seluruh dunia. Riset Wireless Intelligence, menyebutkan sekitar 58 persen koneksi mobile broadband di antaranya akan datang lewat laptop, tablet Internet, dan smartphone. Sementara itu, 75 persen dari total koneksi broadband akan dialirkan ke perangkat mobile di negara-negara berkembang. Termasuk Indonesia pada 2014 nanti. Pemerintah Indonesia kini sedang menargetkan program “Indonesia Broadband” dengan target realisasi pada 2016 dalam rangka mewujudkan Milenium Development Goals. Saat ini jumlah pengguna broadband han-

ya sekitar 7,5 persen dari total pengguna layanan data di tanah air. Tapi, ke depan jumlah ini dipastikan akan terus meningkat seiring dengan pembangunan backbone dan peningkatan kapasitas jaringan. Jumlah pelanggan data di Indonesia saat ini mencapai 66 juta pelanggan. Sedangkan jumlah pengguna telepon seluler sudah mencapai 171 juta. Namun, jumlah pelanggan broadband hanya sekitar kurang dari 5 juta pengguna. “Melihat respon positif Banyuwangi, Telkom akan menggelar layanan Akses WiFi melalui program Digital Society ke kota-kota lain di Indonesia,” ujar Arief Yahya. (adv/als)

Fakta Banyuwangi

Digital Society 1. Pembangunan 1.100 Akses wifi.id di Banyuwangi 2. Peluncuran Layanan e-office. Layanan e-office memungkinkan segala proses surat menyurat di tidak lagi dilakukan secara manual, tapi melalui pemanfaatan IT sehingga memungkinkan lebih cepat dan sejalan denga transformasi birokrasi yang acapkali didengungkan oleh MenPAN.

3. Peluncuran Layanan e-health. Program ini menjadi jembatan layanan langsung kepada masyarakat. Seperti Jamkesda dan Jamkesmas yang dilakukan dengan cepat secara online. Layanan kesehatan di RSUD maupun Puskesmas bisa diakses secara online oleh Dinas Kesehatan

Tanggal 4-31 Maret 2013 Kompetisi penulisan essay dengan tema “I Love Banyuwangi” untuk menceritakan bagaimana para pelajar Banyuwangi berharap dari Digital Society di website www.ilovebanyuwangi.com.

Tanggal 8 Maret 2013 Seminar IndiGov (Indigovernment) dan e-Katalog untuk semua Kadiskominfo dan LPSE se Jatim di Pemkab Banyuwangi.

4. Peluncuran Layanan e-education. Layanan e-education termasuk dialamnya adalah Indischools. Selain penyediaan akses 550 titik wifi di sekolah-sekolah di Banyuwangi, modul SIAP Online hadir memadukan beragam sistem dan aplikasi online yang dibutuhkan oleh sekolah, guru, siswa, dan orangtua/wali siswa dengan instan tidak merepotkan

Tanggal 9 Maret 2013 Ngenet Bareng 3000 pelajar se-Banyuwangi untuk mempromosikan kotanya ke akun-akun social media mereka.

Tanggal 5 Maret 2013 Pelatihan Indipreneur, menyiapkan puluhan ribu UKM Banyuwangi go online di situs www.smartbisnis.com.

5. Peluncuran Layanan Zakat online. Melalui e-zakat, warga cukup membayar zakat melalui perbankan. Seluruh transaksi dan pelaporan bisa dipantau melalui situs Web. Transaksi zakat cukup ditransfer melalui ATM (anjungan tunai mandiri). (adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.