Radar Banyuwangi 15 Maret 2013

Page 1

JUMAT 15 MARET

Terseret Bus, Pengendara Beat Selamat

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Keajaiban di Jalan Raya Wadung Dolah

Imam Hariyanto mengendarai Honda Beat bernopol N 5324 ZT dari arah barat.

1

GENTENG - Keajaiban terjadi di Jalan Raya Jember, masuk Dusun Wadung Dolah, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, kemarin. Sebuah sepeda motor Honda Beat terseret bus sejauh 40 meter dan penumpangnya selamat n

Sampai di jalan raya Jember, masuk Dusun Wadung Dolah, dia berusaha mendahului truk tangki yang tidak diketahui identitasnya.

1

2

Baru saja Imam hendak mendahului mobil tangki, dari arah berlawanan melaju bus bernopol P 7499UL yang melaju dengan kecepatan tinggi.

3

4

4 3 2

Baca Terseret...Hal 43

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Pol PP Bongkar Ruko Bodong

GALIH COKRO/RaBa

DIMUSNAHKAN: Dandim Letkol Muslimin Fahsya memecah miras (kiri). Mesin slender menggilas gg ribuan botol miras di halaman Mapolres Banyuwangi kemarin.

Forpimda Didaulat Ngepruk TM

Motor yang dikemudikan Imam menghantam bagian depan bus. Imam bersama motornya terseret di bawah bus sejauh 40 meter.

BANYUWANGI - Ribuan botol minuman keras (miras) beraneka jenis dimusnahkan aparat Polres Banyuwangi ngi kemarin pagi. Acara yang digelar di halaman mapolres itu dihadiri anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Banyuwangi, paraa kapolsek, dan tokoh agama n Baca Forpimda...Hal al 43

JUMLAH MIRAS 41 botol miras beraneka jenis 39 jeriken arak Total yang dimusnahkan: 6.000 liter

Miras yang Dimusnah- Operasi Sakauw 2013 kan Waktu:

20 Februari 2013 – 3 Maret 2013

Sasaran: Narkoba dan miras Tersangka: 11 orang

ROGOJAMPI - Petugas gabungan dari unsur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI AL, TNI AD, dan Denpom Banyuwangi, menertibkan bangunan yang tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Kali ini sasarannya adalah sebuah rumah toko (ruko) yang berlokasi di kawasan simpang tiga Lincing, Kecamatan Rogojampi. Ruko bodong itu dibongkar sekitar pukul 22.00 Selasa malam (12/3). Petugas terpaksa membongkar bangunan permanen yang masih dalam tahap pembangunan itu karena dianggap melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2011 tentang retribusi dan perizinan tertentu. Sebab, bangunan tersebut tidak mengantongi IMB. Surat peringatan yang dilayangkan Satpol PP agar pemilik bangunan membongkar sendiri bangunannya tidak digubris n

Jenis narkoba: n n n n n

Pil trex 1.872 butir Pil dextro 1.746 butir Satu paket ganja Satu paket sabu-sabu Lima paket narkotika golongan tiga

Baca Pol PP...Hal 43

Masih Banyak yang Belum Tersentuh POLITIK GALIH COKRO/RaBa

MENGULAR: Kendaraan roda empat dan sepeda motor antre masuk ke pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin.

Sehari Seberangkan 5600 Roda Empat

SIGIT HARIYADI/RaBa

BERDEBAR: Sejumlah pendaftar PPK melihat papan pengumuman di kantor KPU Banyuwangi kemarin.

KPU Umumkan 120 Anggota PPK Terpilih BANYUWANGI - Rangkaian panjang proses rekrutmen anggota Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) tuntas kemarin. Pendaftaran dibuka sejak 26 Februari lalu. Nah kemarin (14/3), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi mengumumkan 120 nama yang berhak menjadi anggota PPK di 24 kecamatan se-Banyuwangi n Baca KPU...Hal 43

KALIPURO - Antrean panjang kendaraan penumpang pasca pen utupan Pelabuhan KetapangGilimanuk hingga kemarin siang (14/3) masih berlanjut. Antrean ken daraan pun masih meluber hingga depan Depo Pertamina Tanjung Wangi. Antrean kendaraan penumpang ka pal feri itu kemarin malam (13/3) sempat menyusut, tapi tidak berlangsung lama. Setelah antrean berhasil dimasukkan area pelabuhan, kendaraan penumpang lain datang memadati area pela-

Antrean di Ketapang Pasca Nyepi n Antrean meluber sampai Depo Pertamina. n Jumlah kendaraan naik 23 persen dibanding tahun sebelumnya. n Pejalan kaki 22 ribu orang. n Kendaraan roda dua (R2) 8200 unit. n Roda empat (R4) 5600 unit. n Angka itu terhitung mulai pagi hingga sore setelah penutupan pelabuhan.

Baca Sehari...Hal 43

Baca Masih...Hal 43

Melihat Kondisi Nelayan Muncar saat Paceklik Ikan

Satu Perahu Selerek Bisa Rugi Puluhan Juta Sepi ikan tangkapan membuat nelayan mengalami rugi besar. Bayangkan, dalam sekali melaut, satu unit perahu selerek membutuhkan biaya operasional Rp 4 hingga Rp 5 juta. Bagaimana jika pulang tak dapat ikan. Padahal, perahu selerek di Muncar berjumlah ratusan unit. ALI NURFATONI, Muncar UJIAN berat sangat dirasakan para nelayan yang mangkal di Pelabuhan Muncar. Sebab, usaha mencari ikan di laut tak mendapatkan hasil yang memuaskan. Bahkan, mereka kerap pulang tanpa hasil. Pantauan Jawa Pos Radar Banyu-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

buhan hingga antrean kembali mengular keluar pelabuhan. Meski mengular keluar pelabuhan, tapi tidak separah sehari sebelumnya. Pada Rabu (13/3) lalu kendaraan yang antre hingga keluar area pelabuhan adalah semua jenis kendaraan. Kemarin, antrean yang meluber keluar pelabuhan hanya kendaraan jenis truk dan bus. Kendaraan keluarga (KK) berhasil ditampung di dalam pelabuhan. Luberan antrean itu terjadi mulai pagi hingga sore kemarin n

BANYUWANGI - Eksekusi yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi terhadap Darmansyah, terdakwa korupsi pengadaan dua unit kapal landing craft tank (LCT) Sri Tanjung, mendapat apresiasi aktivis LSM Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Banyuwangi (Aman Korban) Toeloes Soedjianto. Toeloes yang telah melaporkan ke Kejari Banyuwangi pada 2004 lalu terkait mark up pembelian dua unit kapal itu mengaku bersyukur karena keadilan masih ada. “Ya Jangan hanya alhamdulillah kalau Darmansyah berhenti di sini, telah dieksekusi. Saya mencari informasi tentang ini kok nggak semua yang pernah dapat,” kata Toeloes saat terlibat harus dikonfirmasi melalui ponselnya diusut tuntas” kemarin. Selama ini dirinya kerap mena- TOELOES SOEDJIANTO nyakan perkembangan kasus Dar- Ketua LSM Aman Korban mansyah. Yang terakhir, dia mendapat informasi bahwa bos CV Muji Rahayu selaku produsen dua unit kapal itu sudah meninggal. “Berarti Darmansyah masih hidup ya,” sebutnya. Menurut Toeloes, dalam kasus mark up pembelian dua unit kapal LCT Sri Tanjung itu, ternyata banyak yang terlibat. Mereka adalah mantan bupati Samsul Hadi, mantan sekda Masduki Suud, mantan wakil ketua DPRD Eko Sukartono dan Yadi Yatok Pramono. “Masak hanya orang-orang itu saja yang diproses,” kata Toeloes n

wangi di Pelabuhan Muncar menyebutkan, ratusan perahu selerek tampak “parkir” di kawasan Pelabuhan Muncar. Setelah ditelusuri, ternyata para nelayan memang sengaja tidak melaut. Alasannya, saat ini sedang musim paceklik. Situasi itu sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Tentu saja, para nelayan harus mengikat perut kencang-kencang. Sebab, tak ada rezeki yang didapat setelah menguras keringat di tengah laut. Akibatnya, keluarga para nelayan terancam kekurangan biaya hidup. Setiap pemilik selerek mengalami rugi besar hingga puluhan juta dalam sebulan. Sebab, dana yang dikeluarkan tidak sesuai hasil yang didapatkan. ‘’Musim paceklik sekarang, satu perahu bisa rugi Rp 30 sampai Rp 40 juta,’’ ungkap Fauzan, salah satu pemilik slerek kemarin. Dia menjelaskan, pada musim-

Forpimda didaulat ngepruk Topi Miring Cukup pegang saja, jangan sampai mabuk!

Temuan patung Arca Dewi Tara diserahkan ke bupati Awas, jangan dijadikan koleksi pribadi lho!

ALI NURFATONI/RaBa

BERHENTI TOTAL: Ratusan perahu selerek bersandar di Pelabuhan Muncar kemarin.

musim tertentu, kerugian itu bisa bertambah. Dia menyebut, bulan tujuh (Juli) kerugian setiap pemilik selerek mencapai Rp 60 sampai

70 juta,” terang warga Kampung Duwaraan, Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu n Baca Satu...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Jumat 15 Maret 2013

Melihat Potensi Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro

Kembangkan Si Dayun, Durian Berdaging Ekstra Tebal KALIPURO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kini tengah gencar melakukan pengembangbiakan durian lokal unggulan yang diberi nama “si dayun”. Sebab, di seantero wilayah Banyuwangi, terdapat satu pohon durian yang memiliki kelebihan daging buah ekstra tebal dan nyaris tak berbiji tersebut. Satu-satunya pohon durian itu tumbuh di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro. Saat Bupati Abdullah Azwar Anas berkunjung ke Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Selasa (12/3) lalu, orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu dibuat terkesima saat mencicipi durian jenis “si dayun” tersebut. Meskipun ukurannya tidak

terlalu besar, ternyata daging buah durian tersebut sangat tebal dan rasanya manis. Kepada sejumlah wartawan, Anas mengatakan, durian “si dayun” itu baru ditemukan dalam even kontes durian yang digelar Pemkab Banyuwangi sekitar dua atau tiga tahun yang lalu. “Sejak beberapa waktu lalu, Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun), sedang mengembangbiakkan durian “si dayun’ tersebut,” ujar Anas. Jika proses pengembangbiakan tersebut berhasil, maka penyebarluasan bibit durian tersebut ke seantero Banyuwangi bisa dilakukan. “Saat ini di Banyuwangi hanya ada satu po-

ASLI LOKAL: Beragam buah durian dijajakan pedagang di pinggir jalan hampir di seluruh wilayah Banyuwangi. Di Desa Telemung ditemukan varietas durian berdaging tebal, manis, dan nyaris tak berbiji.

hon durian jenis “si dayun”,” paparnya. Selain durian “si dayun”, bupati juga menginstruksikan kepada jajaran Dispertahutbun mengembangbiakkan dua jenis durian lain. Yakni durian oranye dan durian merah. “Pasar durian jenis “si dayun”, durian oranye, dan durian merah sangat terbuka lebar. Jangankan memenuhi permintaan dari luar daerah, permintaan dari warga lokal Banyuwangi pun belum tercukupi. Karena itu, ketiga jenis durian tersebut perlu dikembangbiakkan,” cetusnya. Sementara itu, saat melakukan kunjungan ke Desa Telemung, bupati yang didampingi beberapa kepala dinas, beberapa ke-

pala desa dan kelurahan, serta dari Kecamatan Kalipuro itu mendapat keluhan dari para petani durian. Mereka mengaku kesulitan memasarkan saat panen raya buah beraroma harum menyengat. Hal itu sering terjadi saat panen seperti sekarang ini. “Sudah disepakati. Masyarakat bisa menjual durian di kawasan kantor Disperindagtam. Tenda akan disediakan pemkab,” kata Anas. Selain melihat langsung proses panen durian lokal bersama para wartawan di kebun warga Desa Telemung, Anas juga memetik buah durian jenis import, yakni durian “montong”. Setelah itu bupati juga mengunjungi petani manggis yang saat ini juga sedang panen. (sgt/als)

SIGIT HARIYADI/RaBa

Residivis Bawa 1,16 Gram SS BANYUWANGI - Seorang tersangka yang ditengarai sebagai pengedar narkoba jenis sabusabu (SS) berhasil digulung aparat Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi Minggu dini hari lalu (10/3). Dari tangan pria bernama Shon Haji, 39, warga Dusun Krajan, RT 02/RW 03, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, tersebut aparat menyita barang bukti (BB) dua paket SS seberat 1,16 gram. Pria yang juga merupakan residivis dalam kasus narkoba itu ditangkap sekitar pukul 01.00 saat dia hendak masuk ke rumahnya. Saat melakukan penggeledahan, petugas menemukan BB berupa dua paket SS yang disimpan di kantong celana Shon Haji. Tanpa banyak kata, petugas langsung menggelandang pria yang satu itu ke Mapolres Banyuwangi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Tersangka (Shon Haji) kami duga merupakan pengedar SS di wilayah Kecamatan Glenmore dan sekitarnya,” ujar Ka-

satnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Watiyo, kemarin (13/2). Watiyo menambahkan, selain dua paket SS, pihaknya juga mengamankan sejumlah BB lain dari tangan tersangka. Di antaranya, satu pak sedotan, satu buah tas hitam, dan satu unit pipet kaca (alat isap SS). “Tersangka merupakan residivis dalam kasus yang sama (penyalahgunaan narkoba). Sekitar tahun 2011, dia pernah ditangkap dan divonis sembilan bulan penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi,” ungkapnya. Sementara itu, kepada penyidik Polres Banyuwangi, Shon Haji mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari tangan Rudawi, warga Pamekasan, Madura. Menurut dia, dua paket SS itu dibeli seharga Rp 500 ribu. Namun demikian, Shon Haji berkilah bahwa dia bukanlah pengedar SS. Dia mengaku barang haram tersebut akan dikonsumsi sendiri. “Barang (SS) itu akan saya konsumsi sendiri,” jlentrehnya. (sgt/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

NARKOBA: Shon Haji dan sabu-sabu miliknya diamankan di Mapolres Banyuwangi kemarin.

Seleksi Mahasiswa Poliwangi Ikuti UMPN Kuota Mahasiswa Baru Ditetapkan 600 Orang

AGUS BAIHAQI/RaBa

DIPUTUS RINGAN: SJ dinyatakan tidak terbukti ikut menganiaya Imam Sujono.

Dituntut 3 Tahun, Kena 4 Bulan BANYUWANGI - SJ, 16, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, yang menjadi terdakwa kasus penganiayaan hingga menyebabkan Imam Sujono, 16, meninggal dunia, tampaknya kini bisa bernapas lega. Majelis hakim yang mengadilinya hanya memvonis empat bulan penjara. Putusan majelis hakim yang diketuai Widarti dan anggota Unggul Tri Esthi Mulyono dan Bawono Effendi itu jauh lebih ringan daripada tuntutan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) Sugiharto yang meminta terdakwa divonis tiga tahun penjara. Dalam amar putusannya, majelis hakim tidak sependapat dengan tuntutan yang disampaikan jaksa terkait Pasal 351 (3) jo

Pasal 56 KUHP. Dalam pasal itu, terdakwa dianggap terlibat dalam penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal. Majelis hakim menganggap, berdasar keterangan saksi dan fakta-fakta di persidangan, terdakwa dianggap tidak terbukti menganiaya korban yang sebenarnya masih saudaranya itu. “Terdakwa tidak ikut menganiaya,” terang Bawono Effendi yang mendapat tugas membacakan amar putusan. Pada sidang dengan agenda pembacaan putusan itu, majelis hakim menganggap terdakwa melanggar Pasal 181 KUHP. Itu artinya, terdakwa dianggap bersalah menyembunyikan mayat korban yang selanjutnya dibuang di Gunung Kumitir, wilayah Dusun Mra-

wan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Berdasar fakta-fakta di persidangan, majelis hakim merasa tidak ada alasan yang bisa digunakan untuk membebaskan terdakwa. Oleh karena itu, bocah yang telah melakukan perbuatan pidana itu harus dihukum sebagai pembinaan. “Terdakwa divonis empat bulan penjara,” katanya. Atas putusan majelis hakim itu, jaksa Sugiharto menyatakan pikir-pikir. Sementara itu, penasihat hukum terdakwa, Tomi Yudianto, langsung menerima putusan itu. “Kami menerima putusan majelis hakim. Klien kami memang tidak terlibat penganiayaan hingga korban meninggal,” cetus Tomi Yudianto. (abi/c1/aif)

baru Poliwangi sebanyak 600 mahasiswa. Kouta itu terbagi untuk semua jurusan yang ada di Poliwangi. Saat ini, Poliwangi memiliki tiga jurusan. Yakni

Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Informatika, dan Jurusan Teknik Sipil. Dalam waktu dekat ini, Poliwangi segera me-launching ju-

rusan baru. Jurusan baru yang direncanakan itu adalah Agrobisnis, Teknologi Hasil Peternakan, dan Manajemen Bisnis Pariwisata. (afi/als)

KABAT - Setelah resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) segera membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun 2013. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini penerimaan mahasiswa baru tidak lagi dilakukan panitia lokal. Seleksi penerimaan mahasiswa baru Poliwangi akan dilakukan secara nasional. Penerimaan mahasiswa baru setelah jadi PTN, Poliwangi akan mengikuti program Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN). Direktur Poliwangi, Asmuji menjelaskan, UMPN merupakan program seleksi bagi calon mahasiswa politeknik. Pelaksanaan UMPN dilaksanakan secara nasional dan bisa diikuti seluruh calon mahasiswa Indonesia. Asmuji mengungkapkan, sesuai schedule yang sudah ditetapkan, pelaksanaan UMPN akan berlangsung mulai 8 April hingga 31 Mei 2013 mendatang. Karena itu, calon mahasiswa Poliwangi mulai saat ini diminta mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi. Tahun pertama setelah resmi jadi PTN, kuota mahasiswa

Kejar Pajak Tambang Belerang BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi akan memberikan penghargaan kepada restoran dan hotel yang taat membayar kewajiban pajaknya. Penghargaan itu akan diberikan kepada wajib pajak (WP) teladan yang secara konsisten membayar kewajiban pajak pada daerah. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) saat ini sedang menginventarisasi beberapa hotel dan restoran yang konsisten membayar pajak sesuai dengan jumlah riil pengunjung. Saat ini, sebagian besar hotel dan restoran yang ada sudah membayar kewajiban pajaknya. Hanya saja, kewajiban pajak yang dibayar belum sesuai dengan riil pengunjung yang datang. Ada beberapa restoran yang pengunjungnya ramai, namun kewajiban pajaknya yang disetor sangat kecil sekali. “Kita

terus menggugah pengusaha untuk membayar pajaknya sesuai jumlah riil pengunjung yang datang,” ungkap Kepala Dispenda, Suyanto Waspo Tando W. Selain menginstensifkan pajak hotel dan restoran, Dispenda juga akan menagih pajak mineral bukan logam dan batuan. Sejatinya, sejak tahun 2012 lalu, pemerintah daerah sudah mendapatkan penerimaan pajak mineral bukan logam dan batuan. “Kegiatan tambang belerang masuk dalam kategori pajak mineral bukan logam dan batuan,” ungkap Suyanto. Untuk mengejar penerimaan pajak mineral bukan logam dan bantuan, Dispenda sudah melayangkan surat kepada PT Candi Ngrimbi sebagai pelaksana kegiatan tambang belerang di Kawah Ijen. Dalam surat itu,

pemerintah daerah meminta data produksi, penjualan, dan omzet perusahaan. Hanya saja, surat yang dilayangkan Dispenda itu belum mendapat balasan dari pihak manajemen PT Candi Ngrimbi. Data itu diperlukan Dispenda untuk mengetahui berapa nilai pajak yang menjadi kewajiban PT Candi Ngrimbi. Walau belum menjawab surat Dispenda, ungkap Suyanto, pada bulan Feburari 2013 lalu, PT Candi Ngrimbi sudah menyetorkan pajaknya sebesar Rp 50 juta. Hanya saja, setoran pajak itu belum diketahui secara apakah sudah sesuai dengan jumlah produksi dan omzet perusahaan itu. “Kita belum bisa menetapkan besar pajak, karena belum mengetahui data produksi dan omzet penjualan hasil tambang tersebut,” tambahnya. (afi/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jumat 15 Maret 2013

KANGMAS

MBAKYU

Ahmad Laini

Emi Hidayati

Kagumi Alas Purwo dan G-Land

Dari PKB Berlabuh ke Gerindra

ALI NURFATONI/RaBa

KECAMATAN Tegaldlimo memiliki segudang potensi alam. Ada Taman Nasional Alas Purwo dan Pantai Plengkung atau G-Land. Potensi wisata alam itu disadari betul oleh Ahmad Laini selaku Camat Tegaldlimo. Bagi dia, flora dan fauna di kawasan TNAP sangat menakjubkan. Jadi, ekosistem di alam bebas tersebut harus selalu dijaga. Artinya, masyarakat jangan sampai merusak tumbuhan dan berburu binatang di sana. Habibat hewan lindung harus benar-benar dilestarikan. Oleh karena itu, dia mengajak semua warga bersama-sama mengawasi hutan lindung tersebut. “Mari kita jaga

MANTAN anggota DPRD Banyuwangi periode 2004-2009, Emi Hidayati, siap bertarung dalam pemilu legislatif 2014 mendatang. Jika dulu dia berkiprah melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kali ini lulusan pascasarjana Sospol, Universitas Jember, itu akan berkiprah melalui Partai Gerindra. Mantan aktivis PMII itu rencananya akan mengumpulkan pundi-pundi suara dari daerah pemilihan (dapil) IV yang meliputi Kecamatan Bangorejo, Purwoharjo, Siliragung,

agar tetap lestari,” ajaknya. Menurut dia, di kawasan TNAP tersebut banyak tempat-tempat peninggalan sejarah. Sampai hari ini tempat tersebut banyak dikunjungi wisatawan. “Wisawatan dari luar Banyuwangi terus berdatangan,” ujar pejabat yang suka silaturahmi itu. Untuk itu, dia bertekad mengembangkan potensi alam yang dimiliki Kecamatan Tegaldlimo. Hal itu sejalan dengan program Pemkab Banyuwangi tentang pengembangan wisata. ‘’Wisata alam, seperti Pantai Plengkung, sudah terkenal di dunia,” pungkas suami Azizah Sri Inwahyani itu. (ton/c1/aif)

Pesanggaran, Gambiran, dan Tegalsari. Emi mengaku, niat kembali menjadi wakil rakyat adalah satu tuntutan. Pertimbangannya, perempuan berkerudung itu enggan berlama-lama hanya melihat. Dia nyaleg karena demi perubahan yang lebih baik. ‘’Untuk itu, harus melalui jalur politik praktis,” ungkap Emi kemarin. Menurut dia, semua perempuan yang memiliki latar belakang politik tidak enak kalau hanya diam. Dia pun siap berbuat yang terbaik sesuai aspirasi masyarakat. “Kiprah perempuan masih sangat dibutuhkan. Ini yang mendorong saya kembali terjun ke panggung politik,” kata wakil ketua DPC Gerindra Banyuwangi itu. (ton/c1/aif )

DOK.RaBa

Anggota DPRD Kecam Kades Sumberarum

ALI NURFATONI RaBa

MERAJUT JARING: Sejumlah nelayan sedang memperbaiki jaring yang rusak di TPI Muncar kemarin.

Paceklik Ikan, Nelayan Perbaiki Jaring MUNCAR - Musim paceklik ikan dimanfaatkan nelayan untuk memperbaiki jaring. Seperti yang dilakukan puluhan warga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar, Dusun Kalimati, Desa Ke-

Pendekatan Dulu, Baru Kasih Modal BANYUWANGI - Minimnya respons para wanita pekerja seks (WPS) dan mucikari terhadap program pemberdayaan yang ditawarkan oleh Pemkab Banyuwangi, mendapat tanggapan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Irwan Setiawan. Menurut anggota DPRD asal daerah pemilihan (dapil) Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso tersebut, program pemberdayaan penghuni lokalisasi melalui pemberian keterampilan dan modal, sebenarnya sebuah langkah positif. Sebab, melalui program tersebut, diharapkan para penghuni lokalisasi bisa meninggalkan dunianya selama ini menuju pada kehidupan yang lebih baik. “Kalau programnya sudah bagus, cuman ketika kurang dapat respons, tentu ada yang salah dengan pelaksanaan program itu,” kata Irwan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Kesalahan tersebut, lanjut Irwan, terletak pada langkah awal sebelum program tersebut diluncurkan oleh Pemkab Banyuwangi.Mestinya, kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu, sebelum meluncurkan program tersebut, Pemkab Banyuwangi melakukan pendekatan secara persuasif terlebih dahulu dengan para penghuni lokalisasi. Langkah ini penting dilakukan sambil lalu memberikan penyadaran kepada para penghuni lokalisasi. “Langkah persuasif ini bisa dilakukan dengan menggandeng para stake holder yang ada di Banyuwangi,” usul Irwan. Pendekatan kemanusiaan ini tentu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebab setiap penghuni lokalisasi memiliki batas tersendiri untuk akhirnya bisa sadar bisa hidup secara normal. Hal ini juga yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya ketika akan melakukan penutupan terhadap lokalisasi Dolly. (azi/aif)

dungrejo, Kecamatan Muncar, kemarin. Salah seorang nelayan, Samsuri mengatakan, saat ini memang banyak nelayan yang tidak melaut. Penyebabnya, sepi ikan tangkapan.

‘’Daripada menganggur, lebih baik perbaiki jaring,” ungkap warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu. Menurut dia, kondisi itu sudah berlangsung selama bebe-

rapa bulan terakhir. Makanya, banyak selerek yang hanya sandar di pantai. “Lihat saja, sampai ada selerek yang lumuten karena lama dibiarkan. Pemiliknya bangkrut,” katanya. (ton/c1/aif)

SONGGON - Pernyataan Kepala Desa (Kades) Sumberarum, Kecamatan Songgon, Supriyono, yang mengancam wartawan di hadapan publik mendapat kecaman berbagai kalangan. Kecaman juga datang dari anggota DPRD Banyuwangi. Wakil Ketua Komisi I DPRD, Khusnan Abadi mengatakan, sikap kepala desa itu terlalu berlebihan. Sebagai pejabat publik, tindakan tersebut sangat konyol. ‘’Pernyataan kades itu sangat tidak sopan,” tegas politisi PKB asal Kecamatan Genteng itu. Seharusnya, kata dia, sebagai seorang pemimpin harus benar-benar menjaga etika. Pernyataan kades tersebut sangat mendiskreditkan para jurnalis. ‘’Kami sangat menyayangkan apa yang disampaikan kepala desa terhadap wartawan itu,” sesalnya. Sebab, kades seperti itu tindak mencerminkan seorang pemimpin. Apalagi, pernya-

taan yang tak pantas itu dituduhkan langsung kepada wartawan yang sedang meliput. ‘’Jadi, perkataan kades itu sudah keterlaluan,” tandas mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu. Menurut dia, jika memang ada masalah, seharusnya jangan diutarakan di muka umum. Apalagi, pernyataan itu disampaikan melalui pengeras suara dan disaksikan muspika dan masyarakat. ‘’Pernyataan kades itu sama saja memfitnah tugas jurnalis kepada masyarakat,” katanya. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar insiden tersebut tidak terulang dan jangan ditiru pejabat publik lain. ‘’Ini contoh kades yang tidak baik, maka jangan ditiru,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, sosialisasi terkait rencana proyek air bersih di kantor Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, berlangsung menegangkan. Kepala desa setempat, Supriyono, melontarkan pernya-

taan yang bernada ancaman kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Ali Nurfatoni. Secara kebetulan, wartawan berinisial “ton” itu sedang meliput acara tersebut. “Awas, hati-hati kalau menulis berita. Dikira saya diam dan takut,” ancam Supriyono. Pernyataan itu mengejutkan semua peserta sosialisasi yang hadir. Kontan, pernyataan kades itu membuat suasana dialog menjadi panas. Sayang, wartawan koran ini tidak diberi kesempatan memberikan jawaban terkait tudingan tersebut. Sikap kades tersebut sangat disayangkan para petani. Mereka menganggap bahwa pernyataan kades itu sangat tak pantas sebagai seorang pemimpin. Apalagi, persoalan itu di luar masalah yang dibahas dalam sosialisasi tersebut. “Sangat tak etis sekali Pak Kades bilang seperti itu,” ujar Tulus, seorang petani yang geram mendengar pernyataan kades kala itu. (ton/c1/aif)

Serangan Stroke Telah Membuat Banyak Orang Lumpuh Badan Kesehatan Dunia mencatat, setidaknya tujuh belas juta orang terserang stroke dalam setahun. Itu gara-gara tekanan darah mereka tinggi. Dan bagaimana gejala stroke itu, tentu Anda semua sudah tahu. Sejumlah anggota tubuh lemas, mata dan mulut terkadang mencong sehingga penderitanya tak bisa berbicara dengan lurus, dan pada kasus yang berat pen de ri ta nya tak bisa bergerak sama sekali. Tekanan darah dikatakan tinggi bila sama atau lebih dari 140/90 mmHg. Normalnya 120/80. Berdasarkan penyebab, hipertensi dibagi dua: primer dan sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 90% penderita tergolong ini. Hipertensi sekunder diketahui penyebabnya, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, dan penyakit kelenjar adrenal. Pada sebagian besar penderita, hipertensi tak me nimbulkan gejala, meski secara tak sengaja be berapa gejala terjadi secara bersamaan. Jika hipertensi itu berat, dan menahun, bisa timbul sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah, dan pandangan menjadi kabur, yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Kadang-kadang, terjadi penurunan kesadaran dan koma. Keadaan yang berlarut-larut juga bisa menimbulkan gangguan pada ginjal dan jantung. Inilah yang bisa membawa kematian. Saat ini, menurut data Badan Kesehatan PBB, setiap tahun diperkirakan 17 juta orang terserang stroke dan penyakit jantung gara-gara tensi darah mereka tinggi. Bagaimana cara mengatasinya? Tentu saja banyak cara yang bisa dilakukan. Tapi, yang jelas, menjaga tekanan darah agar selalu normal merupakan salah satu cara mengatasinya. Tapi, bagaimana cara menjaga tekanan darah? Juga banyak caranya. Misalnya, menjaga kadar gula darah, kadar asam urat darah, dan kolesterol darah. Un-

tuk itu, mengonsumsi senyawa xanthone yang terdapat dalam kulit buah manggis merpakan cara yang banyak dilakukan orang. Selain itu, kulit manggis juga mengadung katekin, potasium, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B6, yang juga amat dibutuhkan tubuh. Xanthone itu bisa menjadi pelindung sel pada proses penuaan atau perusakan oleh radikal bebas. Ia juga berperan membantu tubuh menurunkan gula darah, tekanan darah, kolesterol darah, serta melindungi jantung. Hasil pengujian seorang dokter di Jakarta menunjukkan, kolesterol ratarata 7 pasiennya 201,85 mg/dl sebelum mengonsumsi ekstrak kulit buah manggis. Tapi se telahnya turun men ja di 176,86. Normalnya <200. Pe ngaruhnya semakin nyata pada kadar trigliserida. Sebelum mengonsumsi ekstrak itu, trigliserida rata-rata mereka 245,43. Setelah mengonsumsi menjadi 112,29. Padahal, normalnya <150 mg/dl. Nah, jika Anda ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat manggis tersebut, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Namun, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya dari luar negeri atau menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@ manggisgarcia.com, atau website www. manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.


36

KOMUNIKASI BISNIS PERSIDANGAN

Sidang Lanjutan Gugatan Pembatalan Merek Cap Kaki Tiga Saksi Ahli: Kaki Tiga Punya Itikad Tidak Baik JAKARTA - Saksi ahli menilai perusahaan pemilik merek Cap Kaki Tiga memiliki itikad tidak baik, saat mendaftarkan simbol kaki tiga pada 2005 silam kepada Dirjen HKI. Sebab, perusahaan tersebut telah mengetahui gambar kaki tiga adalah gambar yang merupakan simbol milik negara Isle of Man (negara bagian Inggris). Sehingga gugatan yang dilakukan warga negara Inggris yang merasa terusik jiwa nasionalismenya, bisa dimaklumi. “Pihak yang mendaftarkan gambar kaki tiga untuk dikomersialkan, padahal dia tahu gambar itu merupakan simbol sebuah negara, bisa disebut memiliki itikad tidak baik,” ujar Prof. Dr. Eddy Damian, S.H., guru besar emeritus Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, saat sidang lanjutan gugatan pembatalan merek cap Kaki Tiga, di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (13/3). Damian mengatakan, dalam Undang-Undang Nomor 6 ayat 3 tentang perlindungan hak intelektual disebutkan, simbol negara yang tergambar dalam bendera, uang koin, kartu pos dan sebagainya, harus dilindungi. Tidak terkecuali simbol negara milik negara lain, harus tetap dilindungi oleh negara Indonesia. Sebab, selain diatur dalam Undang-Undang tentang perlindungan hak intelektual yang dimiliki Indonesia, simbol negara juga diatur secara internasional dalam Konvensi Paris tentang Hak Kekayaan Intelektual. “Gambar Kaki Tiga terdapat di bendera, uang koin, serta kartu pos dari negara Isle of Man, sehingga perlu mendapat perlindungan,” katanya. Dosen tetap Unpad ini melanjutkan, pihak-pihak yang dianggap berkepentingan memiliki hak melakukan gugatan, apabila ia merasa dirugikan. “Pihak yang berkepentingan di sini, bisa negara ataupun individu perorangan,” tegasnya. Saksi kedua dalam sidang ini, Tomy Suryo Utomo, yang merupakan Dosen tetap dari Universitas Gajah Maja (UGM) Jogjakarta, memiliki pendapat yang sama. Menurutnya, apabila suatu pihak dengan sengaja menggunakan lambang atau simbol milik negara lain sebagai merek komersial. Padahal dia mengetahuinya, pihak itu bisa dikategorikan memiliki itikad tidak baik. Sehingga, pihak yang merasa dirugikan memiliki hak untuk melakukan gugatan. “Kalau pihak itu sudah tahu namun masih menggunakan lambang negara sebagai komersil, bisa dikategorikan memiliki itikad tidak baik,” tandasnya. Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Bagus Irawan ini, dihadiri oleh kuasa hukum dari warga Inggris, selaku penggugat yakni Previany Annisa Rellina. Kemudian kuasa hukum dari Wen Ken Drug cap Kaki Tiga selaku tergugat yakni Agus Nasrudin. (adv)

Jumat 15 Maret 2013

Jasa Raharja Beri Layanan Plus BANYUWANGI-Pengguna jasa ASDP Ketapang Banyuwangi mendapat pelayanan plus dari PT Jasa Raharja, kemarin (14/3). Pelayanan berupa pengobatan gratis itu disambut antusias oleh semua pengguna jasa penyeberangan. Mulai dari sopir, penumpang umum maupun pribadi, mendapat perhatian khusus dari Jasa Raharja. Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja wilayah Jember Hery Mujiono yang melakukan sidak langsung di ASDP Banyuwangi mengaku senang atas respons penumpang saat pengobatan gratis. Hal itu ditandai banyaknya pengguna jasa ASDP yang memeriksakan kesehatannya. “Kegiatan ini digelar setiap tahun dalam rangka menekan serta meminimalkan angka kecelakaan lalu lintas,” katanya kemarin. Dalam kesempatan itu, Hery juga memberikan penjelasan tugas pokok Jasa Raharja yang memberikan hak dan kewajiban kepada pengguna

jalan, jika terjadi kecelakaan. Setiap penumpang sah dari alat angkutan umum darat, laut, penyeberangan, dan udara sejak naik dari tempat pemberangkatan dan turun di tempat tujuan. Begitu juga setiap orang yang berada di luar alat angkutan lalu lintas jalan, yang menjadi korban akibat penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan tersebut. Mereka berhak atas santunan Jasa Raharja, seperti pejalan kaki/penyeberang jalan ditabrak kendaraan bermotor, tabrakan dua kendaraan atau lebih. Kemudian prosedur memperoleh santunan sangat mudah dan gampang dan tidak dikenakan biaya apa pun. “Bila mengalami kecelakaan lalu lintas segera melapor kepada pihak kepolisian agar segera dibuatkan laporan polisi, karena itu merupakan syarat utama dalam pengurusan santunan Jasa Raharja. Jangan melalui perantara, TOHA/RaBa sebab akan merepotkan pen- CEK KESEHATAN: Salah seorang pengunjung memeriksakan kesehatannya di stan Jasa Raharja gurusan,” pesannya. (adv/irw) yang berada di ASDP Ketapang, kemarin.

Kelompok Peduli AIDS Rapatkan Barisan BANYUWANGI–Sekitar 20-an pemuda yang tergabung dalam Kelompok Muda Peduli AIDS berkumpul di kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi, kemarin (14/3). Pertemuan yang digagas LSM Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), itu bertujuan memfasilitasi dan melatih relawan HIV/AIDS, agar siap diterjunkan ke tengah masyarakat. Pertemuan kelompok muda peduli AIDS yang mengangkat tema “Peran Kader dan Relawan Muda dalam Konsep Community Organizer untuk Penanggulangan HIV/AIDS di Banyuwangi”, itu dihadiri sejumlah elemen pemuda. Di antaranya, Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS (KMPA) asal Untag, Uniba, STIB-UBI, dan STAIDA. Pertemuan itu

KOMPAK: Para pemuda peduli AIDS siap terjun ke lapangan untuk sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS kepada masyarakat. SIGIT HARIYADI/RaBa

juga dihadiri perwakilan Banyuwangi Plus Foundation, Ikatan Pemuda Perawat Banyuwangi (IP2B), Paguyuban Kanker Anak Banyuwangi, serta Forum Demokrasi dan Advokasi (Formuda). Program Manager KKBS Banyuwangi M. Hoiron mengatakan, pihaknya hanya memfasilitasi pertemuan terse-

but. KKBS juga melatih para relawan, agar siap diterjunkan ke lapangan untuk sosialisasi penanggulangan HIV/ AIDS. “Kita menggandeng Banyuwangi Plus Foundation untuk memperluas cakupan sosialisasi. Sebab, KKBS selama ini melakukan sosialisasi kepada kelompok berisiko, KMPA menggelar

sosialisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Sedangkan Banyuwangi Plus menyasar tokoh masyarakat, tokoh agama, dan menggelar sosialisasi di kalangan instansi,” paparnya. Koordinator Community Organizer (CO) Banyuwangi Plus Foundation Khamid menambahkan, pihaknya akan berupaya menimbulkan kepedulian kelompok masyarakat terhadap isu HIV/ AIDS. Sasarannya kelompok masyarakat mulai tingkat desa sampai kabupaten. “Kita memberikan pemahaman agar mereka memahami HIV/AIDS secara komprehensif, sehingga kelompok masyarakat tersebut memiliki kepedulian dan berperan serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Banyuwangi,” pungkasnya. (sgt/adv/irw)

Disperindagtam Layani Pengurusan Hak Kekayaan Intelektual Gandeng Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur BANYUWANGI-Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, membuka pelayanan pengurusan hak kekayaan intelektual (HKI). Praktis, untuk memperoleh HKI kini tidak perlu mendatangi Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Jakarta. Tetapi cukup mengurus di kantor Disperindagtam Jalan Jend. A. Yani No. 96 Banyuwangi. Sebab, Disperindagtam telah menjalin kerja sama dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur. Kepala Disperindagtam Banyuwangi Ir. Hary Cahyo Purnomo, MSi menjamin sertifikat HKI yang diterbitkan berlaku secara nasional. Sebab, langsung diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI. “Jadi,

BANYUWANGI • Puri Mendut •

pengurusannya tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta, sehingga bisa menghemat waktu dan biaya,” kata Hary. Apa saja persyaratan mengurus hak merek, hak cipta, desain industri, dan hak paten? Pemohon harus mengisi formulir permohonan dan surat pernyataan. Selain itu, melampirkan satu lembar meterai Rp 6.000 dan fotokopi KTP pemilik merek, pencipta atau pemegang hak cipta, pendesain atau pemegang hak desain, dan penemu atau pemegang hak paten sebanyak tiga lembar. Bagi pemohon hak merek baru maupun perpanjangan, melampirkan etiket merek sebanyak 30 lembar ukuran maksimum 7x7 cm dan minimum 3x3 cm. Fotokopi sertifikat merek sebanyak lima lembar dilampirkan untuk pemohon perpanjangan. Untuk hak cipta, syaratnya menyertakan contoh ciptaan. Misalkan, buku 2 bendel atau logo 12 lembar ukuran postcard diser-

BANYUWANGI

Dok.RaBa

Hary Cahyo Purnomo

tai uraian atau keterangan logo. Sedangkan lagu, sebanyak 12 lembar syair atau patitur. Untuk hak cipta tari menyertakan rekaman tari dalam dua compact disc (CD)

BANYUWANGI

• Belakang Pemda • Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779

• Tanah & Rumah • Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• GrandMax ‘11 •

• Kijang KF 80 ‘04 •

Dijual Daihatsu Grand Max S40 I RP (pickup) tahun 2011,hitam, harga 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang KF 80 STD tahun 2004, hitam metalik, harga 110 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Avanza ‘04 •

• Chevrolet Aveo ‘03 •

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 1RM tahun 2004, hijau metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Chevrolet Aveo 1.5L MT tahun 2003, hitam metalik, harga 86,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Innova ‘05 •

• Kijang Krista ‘03 •

Dijual T Kijang Innova GXW 42 tahun 2005, silver mtl AC DBL harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Kijang Krista 03 Diesel, hitam metalik, P Banyuwangi, pajak 1 tahun utuh, istimewa, yang serius, hubungi 081336109999, no SMS

• Lemahbangdewo •

• STNK •

• STNK •

• Kijang LGX ‘98 •

Hlg STNK Nopol P 2808 XM, an. Drs. Mulyono, Pekulo 03/01 Kepundungan, Srono

Hlg STNK Nopol P 2824 XF, an. DM Erwin P Saputra.Sawahan04/04GentengKulon,Genteng

Dijual Kijang LGX tahun 1998, biru, siap pakai. Harga Rp. 87.5juta. H: 08123353502

Hlg STNK Nopol P 5823 VU, an. Ari Mashudi. Krajan RT 02/01 Gendoh, Sempu

Hlg STNK Nopol P 2146 WY, an. Subandi. Lingk Krajan RT 003/001 Giri

BANYUWANGI • Cak Rudy STMJ • Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi

• Lovebird • Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244

Namun, saat ini Disperindagtam memberikan fasilitas gratis bagi pengurusan 15 HKI. Kesempatan gratis itu diberikan kepada pencipta bidang seni, seperti lagu, tari, logo, dan terjemahan. Pencipta bidang kerajinan meliputi batik, anyaman bambu, mebel, dan suvenir juga difasilitasi. Termasuk merek dagang tekstil, pangan, dan kerajinan. Prosesnya dilayani sejak 8 hingga 30 Maret 2013 nanti. Pelayanan pendaftaran dibuka sejak pukul 08.00 hingga pukul 15.00. “Fasilitasi perolehan hak kekayaan intelektual akan diberikan untuk 15 hak cipta dan 10 hak merek dengan biaya ditanggung pemerintah daerah,” ungkap Hary. Sebelumnya, Kamis (7/3) lalu sosialisasi dilakukan Disperindagtam bersama Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur di Restoran Mahkota Plengkung. Seratus orang dari kalangan pencipta dan pemilik produk hadir.(adv/irw)

BANYUWANGI

Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

Hlg STNK Nopol P 5916 XD, an. Agus Pramono, Klatakan 02/02 Singojuruh

Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

BANYUWANGI

beserta uraian tarinya. Jika temuan software menyertakan dua CD dengan uraian tentang software, dsb. Untuk desain industri melampirkan foto atau gambar sebanyak lima lembar pada kertas ukuran 100 gram tidak mengkilap. Selain itu, melampirkan keterangan desain industri pada kertas A4 sebanyak lima lembar. Sementara, syarat pengajuan hak paten menyertakan uraian penemu rangkap empat. Isinya memuat judul penemuan, bidang teknologi, latar belakang penemu, uraian singkat gambar bila menyertakan gambar, serta uraian lengkap dan klaim. Deskripsi, abstraksi, dan klaim penemuan diketik rangkap tiga di kertas A4 atau 80 gram. “Pemohon membayar biaya pendaftaran atau penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan biaya penerbitan sertifikat, yang sudah ditentukan oleh Kementerian Hukum dan HAM,” imbuh Hary.

• Kijang Innova ‘10 • Djl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

Hlg STNK Nopol P 2503 ZC, an. Alimil Goibi, Dsn Krajan 01/02 Macanputih, Kabat

• Pengepul Karet Alam • Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700

• Rumah Tengah Kota • Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua


OPINI

Jumat 15 Maret 2013

41

LAKA LANTAS

Tabrak Lari, Satu Tewas JEMBER - Kasus nyawa melayang dalam kecelakaan hampir setiap hari terjadi. Kali ini giliran Bambang, 44, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang menjadi korban. Dia tewas setelah motornya diserempet kendaraan lain. Apesnya lagi, setelah diketahui meninggal, pelaku pun melarikan diri. Kini kasus itu pun dalam penanganan. Peristiwa itu terjadi kemarin sekitar pukul 18.30 di jalan raya dr Soebandi, tepatnya di sekitar kantor Samsat Timur, Kecamatan Patrang. Saat itu, korban melintas dari arah barat dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio W 2435 RC. ‘’Kalau saya lihat korban melintas dengan kecepatan rendah. Dia tidak ngebut kok,’’ kata Abdul, salah seorang warga setempat. Kemudian dari arah yang sama melintas sebuah kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Kendaraan itu mencoba mendahului sepeda motor korban. Saat nyalip, body kendaraan menyenggol stir sepeda motor korban. Seketika itu korban tak bisa menguasai laju motornya. Terlebih lagi kondisi jalan menurun. Motor korban pun oleng dan jatuh. Kepala korban membentur aspal hingga dia meninggal dunia di lokasi kejadian. Peristiwa itu pun langsung mengundang reaksi warga. Mereka mencoba menolong korban. Namun sungguh kaget, sampai di lokasi korban sudah meninggal. Akhirnya warga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jember dan Satlantas Polres Jember. Mendapat laporan polisi pun mendatangi lokasi. Pemeriksaan dilakukan, namun polisi tidak menemukan kendaraan yang menyerempet motor hingga korban terjatuh dan meninggal. Karena kendaraan itu sudah melarikan diri. Polisi pun kemudian membawa korban ke RSD Soebandi. Kemudian mengamankan barang bukti berupa sepeda motor yang dikendarai korban. Sampai kemarin, kasusnya masih dalam penanganan. Pihak aparat kepolisian tengah mencari kendaraan yang menabrak korban. (rid/c1/hdi/jpnn)

PERAMPOKAN

Bahasa Oseng dan Para Penggunanya RADAR JEMBER/JPNN

DIBOBOL: Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 Juta.

Garong Toko Emas, Dapat Perak JEMBER - Aksi pencurian dengan pemberatan alias perampokan terhadap toko emas kembali terjadi di wilayah Jember. Gerombolan perampok kemarin (14/3) sekitar pukul 11.00 beraksi menyatroni toko perhiasan emas Podo Mulia milik H. Abdul Salam, 43, di stan depan Pasar Lerok, Dusun Darussalam, Desa Jatimulyo, Jenggawah. Namun, para pelaku yang memakai helm dan penutup wajah itu gagal mendapatkan emas. Pasalnya, yang dibawa kabur hanya perhiasan perak dengan berat 1,5 kilogram. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Beberapa saat setelah kejadian, tempat kejadian perkara (TKP) dipenuhi warga yang melihat toko emas itu. Kaca dua etalase toko di bagian depan berserakan. Sedangkan isinya tinggal sedikit karena sebagian besarnya sudah dibawa kabur para pelaku. “Untung saja yang dibawa bukan emas, tapi perak,” ujar Abdul Salam. Dia mengatakan, di etalase emas miliknya yang berbentuk L itu pada bagian depan berisi perhiasan dengan sepuh perak. Sedangkan bagian samping berisi perhiasan emas murni. Untungnya, etalase samping masih tampak utuh, sehingga kerugian akibat kejadian itu tidak terlalu banyak. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian perampokan itu terjadi sekitar pukul 11.00. Menurut Salam, toko emas miliknya saat itu dijaga oleh tiga karyawan perempuan. “Saya menjaga toko emas yang ada di dalam,” jelas Salam. Setiap siang hari sudah menjadi kebiasaan di tokonya tutup, sehingga biasanya karyawatinya bersihbersih toko lebih dulu. Lalu, kedua pelaku langsung keluar dari toko dan menuju teman-temannya yang menunggu di atas motor. Lalu, mereka menggeber motornya meninggalkan toko serta karyawati yang shock dengan kejadian itu. “Pelaku lari ke arah barat,” ungkap Salam. Begitu pelaku melarikan diri, pemilik toko dan sejumlah warga melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setempat. Usai kejadian, Salam yang tampak masih shock mengaku kerugian yang dideritanya sekitar Rp 20 juta. (jum/c1/ram/jpnn)

PERTANIAN

Harga Bawang Putih Mulai Turun JEMBER - Harga bawang putih kemarin (14/3) terpantau mulai turun, meskipun belum kembali ke level normal. Penurunan harga bawang putih itu disebabkan karena ketersediaan barang di tingkat grosir mulai bertambah. Pantauan di Pasar Tanjung kemarin (14/3), harga bawang putih di tingkat grosir turun ke kisaran Rp 40 - 47 ribu per kilogram. Sementara, di tingkat pengecer alias pedagang mencapai Rp 55 - 60 ribu rupiah per kilogram. “Sudah turun. Lumayan karena barangnya di grosir juga cukup banyak,” ujar Munir, salah seorang pedagang kemarin. Dua hari lalu harga bawang putih mencapai Rp 100 ribu. “Kemarin (Selasa, red) seribu saja dapat sebiji bawang. Sekarang sudah agak murah,” ujar Sinto, salah seorang warga Kaliwates yang membeli bawang di Pasar Tanjung kemarin. Dia berharap agar harga bawang kembali normal ke level Rp 25-30 ribu per kilogram. Bukan hanya bawang putih, harga bawang merah juga terpantau mulai turun. Di tingkat grosir, harga bawang merah sekitar Rp 38 - 42 ribu per kilogram. Sedangkan di tingkat pengecer sekitar Rp 47-55 ribu per kilogram. Menurut Indah, salah seorang pedagang grosir di kawasan Pakem, sejak kemarin pasokan barang ke Jember mulai meningkat. “Meskipun tidak banyak, tapi lumayan,” ungkapnya. Barang itu datang dari Jakarta, Jateng, dan Surabaya. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember Dwi Suslamanto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan kabar terkait dengan pasokan bawang yang sudah mulai datang ke Jember. “Akhir Maret diperkirakan akan kembali normal,” ujarnya. Dia berharap, stabilitas harga bawang bisa diatasi secara menyeluruh. Produksi harus ditingkatkan, sehingga tidak bergantung pada impor. Selain itu, harus ada keberpihakan kepada petani hortikultura. (ram/c1/har/jpnn)

TIGA tahun tinggal di Madinah, Saudi Arabiah, ada pe ngalaman yang cukup menggetarkan hati, yakni pada pelaksanaan haji tahun 2012 kemarin. Saat itu saya sedang tawaf dan melihat rombongan jamaah haji yang juga sedang tawaf, yakni mengelilingi Kakbah. Mereka mengenakan pakaian batik Gajah Oleng. Saya berkata dalam hati, pasti ini rombongan dari Banyuwangi. Ternyata benar mereka dari Banyuwangi. Setelah tawaf, kami sempat berbincang. Saat itu mereka sedang duduk di lantai Masjidilharam, Makkah. Kebanyakan mereka berbicara menggunakan bahasa Oseng. Lantaran lama tidak berbicara menggunakan bahasa Oseng, saat berbicara dengan mereka, saya serasa berada di tanah kelahiran. Sejenak kerinduan terhadap kampung halaman terobati. Berasal dari daerah yang sama dan berbincang menggunakan bahasa yang sama, yakni bahasa Oseng, dengan latar belakang Kakbah sungguh sangat menakjubkan. Sesuatu hal yang mulanya tidak pernah terbayangkan akan saya alami. Sebenarnya para mukimin, demikian biasa orang-orang menyebut kami yang tinggal dan bekerja di sini, ada juga yang berasal dari Banyuwangi dan menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi. Memang ada rasa tertentu yang muncul ketika menggunakan atau menyangkut halhal yang berhubungan dengan

daerah kita. Berbicara dengan bahasa daerah, mendengarkan lagu-lagu daerah, melihat baju batik Gajah Oleng, dan semua yang berhubungan dengan daerah, akan memberi rasa nyaman dan sekaligus hiburan tersendiri bagi kami yang meninggalkan tanah air bertahun-tahun ini. Tentu saja kerinduan dalam hati melebur sejenak. Suatu hari saya mendapat SMS dari seorang teman. Katanya, “Kelendi kabare’? Kapan kiro-kiro riko moleh? Apuwo lan mergo paran ndane kok kerasan neng kono. Ono kerono tah?” SMS ini sebenarnya biasa saja, tapi menjadi luar biasa ketika saya membacanya dan menghubungkannya dengan tata bahasa Using versi almarhum Hasan Ali. Perlu diketahui, Hasan Ali adalah penggiat sekaligus pejuang bahasa Using yang tidak hanya berharap agar bahasa Using diterima di daerah asalnya, yakni Banyuwangi, tapi juga berharap diterima secara umum di muka bumi dan diakui sebagai bahasa, bukan dialek dari bahasa lain. SMS tersebut kalau ditulis dengan ejaan versi Hasan Ali akan tertulis demikian: “Kelendi kabare? Kapan kira-kira rika mulih? Apuwa lan merga paran ndane kok kerasan neng kono. Ana kerana tah?” Nah, kalau kita perhatikan, dua kalimat SMS tersebut ada perbedaan segi penulisan. Kalimat kedua berdasar tata bahasa versi Hasan Ali, yakni kata “riko” ditulis

O l e h

MOMO KEPUS* “rika” dan dibaca “riko” dengan “o” seperti pada kata Sukarno. Dari teori tata bahasa, kayaknya sah-sah saja teori ini. Namun, dalam praktiknya, ternyata itu membingungkan pembaca. Sepertinya orang Banyuwangi lebih nyaman dengan penulisan gaya pertama, yakni apa adanya atau tidak ada perbedaan antara penulisan dan cara membacanya. Sementara itu, anak sekolah yang sehari-hari tidak terbiasa berbahasa Oseng dan belajar bahasa Oseng hanya di sekolah menyebut bahasa daerah ini sebagai bahasa “using” yang dibaca dengan bunyi “u” dan “i” seperti pada kata “pusing”, dan tidak dibaca dengan vokal “o” dan “e” seperti pada kata “soto dan sate”. Mereka tidak bisa disalahkan, karena tulisannya memang “using”. Barang kali semua orang yang tidak mengenal bahasa Oseng akan mengalami hal yang sama. Terasa sekali ejaan tersebut menjauhkan bahasa (sebagai warisan budaya) dengan penggunanya. Hasan Ali telah banyak berjuang untuk bahasa masyarakat di ujung timur Pulau Jawa ini. Oleh karena itu, kita sebagai penerus mesti mengapresiasi secara positif usaha yang telah dia lakukan. Tentu saja tidak ada gading yang tak retak, dan tiada sesuatu yang

sempurna di atas bumi ini. Hasan Ali telah meletakkan dasar penulisan bahasa Oseng dan menjadikan bahasa ini setingkat lebih terhormat dalam kancah perbahasaan daerah di negeri ini. Tentu saja beliau akan merasa bangga bila ada di antara kita yang mampu memperbaiki sistem yang telah beliau awali itu. Memang akan ada biaya mahal yang akan kita pertaruhkan untuk mengubah sistem, apalagi sudah banyak buku yang dicetak dan banyak guru bahasa Oseng yang telah menghabiskan waktu untuk belajar tata bahasa ini. Persoalannya, bukan seberapa besar biaya yang akan dikorbankan, tapi seberapa besar manfaat yang diperoleh demi kesempurnaan tata bahasa Oseng. Selain agar tidak membingungkan pengguna, juga agar realistis dan bisa diterima secara teori dan empiris. Sebagaimana bahasa Indonesia yang telah mengalami perbaikan ejaan puluhan kali tapi yang terbilang kolosal dan resmi tercatat sebanyak 3 kali. Tentu tidak haram hukumnya kalau bahasa Oseng juga mengalami perubahan ejaan, bukan? Kehadiran seorang saudara yang sesama suku Oseng yang tinggal dan menghabiskan masa kecilnya di Kecamatan Kabat, Banyuwangi, dengan teori barunya tentang bahasa Oseng yang mengenalkan sistem penulisan apa adanya seperti angin segar yang berembus dalam kegersangan dan

kejenuhan sistem yang ada. Mencoba menerobos celah di antara kisi-kisi baja untuk sekadar menyusupkan benih stimulan ke dalam sebuah ruang alternatif dan perubahan. Adalah MH Qowim, nama anak muda yang mengatakan kata ”oseng” seharusnya tetap ditulis dengan “oseng” bukan “using”. Dan, ketika saya tanya tidakkah itu akan menimbulkan kerancuan karena ada dua kata dengan makna yang sama. Dia jawab, dalam bahasa Indonesia juga ada kata “sapu” yang berubah menjadi “menyapu” ketika mendapat awalan “me-” dan bukan ditulis “mesapu” hanya demi mempertahankan kata “sapu”. Begitu pula dengan kata “oseng”, kalau berubah menjadi “usingan” saat mendapat akhiran “an” itu hanyalah gejala bahasa yang disebut asimilasi atau netralisasi. MH. Qowim meyakinkan bahwa gejala bahasa semacam itu juga terjadi dalam bahasa-bahasa lain. Yang lebih penting lagi, jangan bandingkan bahasa Oseng dengan bahasa lain. Sebab, kalau bahasa Oseng memang sebuah bahasa (bukan dialek dari bahasa lain), maka harus memiliki kaidah sendiri. Tidak ada ruang baginya untuk dibanding-bandingkan, begitu imbuhnya. Bagaimana menurut Anda? *) Pencipta lagu dan aktivis budaya Banyuwangi. Bermukim di momobromo@yahoo.com

Paradigma Pergantian Presiden di Indonesia PE RG AN TIAN presiden merupakan amanah demokrasi. Pergantian presiden secara demokratis adalah berlandas paham yang mengutamakan kemerdekaan politik setiap orang. Di Indonesia, pergantian presiden dilaksanakan secara demokratis berdasar konstitusi. Konstitusi atau undang-undang dasar merupakan sumber hukum formal yang harus dilaksanakan berdasar jiwa proklamasi. Pergantian presiden melalui pemilu baik dengan sistem perwakilan maupun sistem langsung oleh rakyat merupakan hak asasi warga negara yang sangat prinsip. Oleh karena itu, pemilu adalah suatu syarat mutlak bagi negara demokrasi untuk melaksanakan kedaulatan rakyat. Pergantian presiden Indonesia mulai pemilihan dan pengangkatan Presiden Soekarno, pergantian Presiden Soeharto, pergantian Presiden BJ. Habibie, pergantian Presiden KH. Abdurrahman Wahid, hingga pergantian Presiden Megawati Soekarnoputri, terjadi dengan cara yang tidak normal. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga diangkat dengan cara yang tidak normal. Presiden Soekarno diganti Presiden Soeharto karena diberhentikan Maje-

lis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada tahun 1967. Presiden Soeharto berhenti atau mengundurkan diri karena tekanan reformasi pada tahun 1998. Kemudian, BJ. Habibie yang semula menjadi wakil presiden dilantik menjadi presiden menggantikan Soeharto. Setelah itu, pertanggungjawaban Presiden BJ. Habibie saat mengundurkan diri ditolak DPR. Setelah itu, naiklah Presiden Abdurrahman Wahid hasil pemilu. Sayang, Abdurrahman Wahid berhenti di tengah masa jabatannya oleh sidang istimewa MPR karena dianggap melanggar UUD 1945 dan Tap MPR tanggal 23 Juni 2001. Abdurrahman Wahid pun harus rela diganti Megawati Soekarnoputri. Di periode berikutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipilih secara langsung oleh rakyat dengan presidential threshold yang tidak diatur dalam konstitusi. Dalam pergantian presidenpresiden tersebut ada permasalahan. Pertama, secara konstitusional terjadi permasalahan filsafat (philosophy problem). Sebab, pergantian presiden tersebut tidak sesuai paradigma berbangsa dan bernegara di Indonesia, yaitu kedaulatan rakyat. Sebelum terjadi perubahan, paradigma

O l e h

DIDIK SUHARIYANTO* UUD 1945 adalah kedaulatan rakyat. Setelah diubah, paradigma UUD 1945 berubah menjadi kedaulatan negara dengan tujuan kekuasaan. Hal itu menyebabkan pergantian presiden tidak demoktaris. Terjadi ketidakadilan terkait hak-hak warga negara dalam proses pergantian presiden, karena warga tidak dapat memilih presiden sesuai haknya. Kedua, terjadi permasalahan yuridis (legal problem). Pasca kemerdekaan, yakni era Orde Lama, presiden dipilih secara aklamasi (Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945). Kemudian, presiden menjabat seumur hidup (conflict of norm) dalam Pasal 7 UUD 1945. Terjadi kekosongan norma (vacuum of norm) Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Partai Politik. Di era Orde Baru, terjadi kesamaran norma (vague of norm). Maka dibentuklah Pasal 7 UUD 1945 dan Undang-Undang No. 17 Tahun 1969 tentang pemilu dan Undang-Undang No. 3 Tahun 1975 tentang partai politik demi kelanggengan penetapan presiden. Begitu seterusnya. Ketiga, terjadi permasala-

han teori, (theory problem). Dalam UUD 1945, kedaulatan rakyat diwakili MPR. Masa jabatan presiden ditafsirkan dapat diemban tanpa batas. Dalam Perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat menjadi kedaulatan hukum. Sejak itu ada pembatasan masa jabatan presiden, dan pencalonan presiden dan wakil presiden diusulkan partai politik atau gabungan partai politik. Oleh karena itu, jelas bahwa pergantian presiden tidak sesuai paradigma berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebab, kedaulatan rakyat berubah menjadi tujuan kekuasaan. Dalam faham konstitusional, paradigma konstitusi berdasar Pancasila dan UUD 1945 berubah menjadi faham hukum represif (kekuasaan). Dalam argumentasi teoritis pergantian presiden di Indonesia, pada UUD 1945 terjadi paradigma konstitusi kedaulatan rakyat di tangan MPR dan masa jabatan presiden ditafsirkan tanpa batas. Adapun mekanisme pergantian presiden berdasar sistem demokrasi perwakilan (representative democracy) selalu menghasilkan calon tunggal presiden. Sementara itu, pergantian presiden secara langsung (direct democracy) ber-

dasar Perubahan UUD 1945 tidak demokratis, karena calon presiden ditetapkan partai politik atau gabungan partai politik. Itu menyebabkan perekrutan calon presiden tidak terbuka, karena calon presiden dominan pengurus partai politik. Secara implikasi hukum, hal itu berpengaruh terhadap legalitas pergantian presiden. Sebab, pergantian presiden pasca kemerdekaan terjadi saat konstitusional dalam kondisi politik abnormal. Pergantian presiden pada masa Orde Baru—masa transisi— dan Masa Reformasi terjadi saat konstitusional dalam kondisi politik abnormal. Pada Perubahan UUD 1945, presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam kondisi politik abnormal karena presidential threshold tidak diatur secara konstitusional. Selain itu, pergantian presiden di Indonesia juga tidak legitimate. Sebab, terjadi penyimpangan antara aspirasi rakyat dan wakilnya di MPR. Perubahan UUD 1945 tidak mengatur (presidential threshold). Presiden juga ditentukan Partai Politik secara tidak terbuka. Sehingga, perlu dilakukan perubahan kelima atas UUD 1945, khusus berkaitan dengan mekanisme pergantian presiden. * Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi.


42

Jumat 15 Maret 2013

Penentuan Menuju Final Four Tahun ini, Persewangi berlaga di dua kompetisi Divisi Utama berbeda afiliasi. Satu tim berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia (LI), satunya bernaung di PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ayo beri dukungan, kritik, dan saran agar kedua tim tersebut mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.

Tetap Kusayang Janji sehidup semati Larjeng. Kalah menang sportifitas dipegang. Kau tetap disayang. Puji Bonek Jenggirat, 08984699943

Menang-Kalah Wajar Jangan pernah menyerah Persewangi. Apapun hasilnya, menang atau kalah hal yang wajar dari sebuah pertandingan. Novriansyah Hugo, 083150296178

CATUR

Lolos Babak Utama Porprov BANYUWANGI - Target Pengkab Percasi Banyuwangi meloloskan atletnya ke babak utama porprov mendatang akhirnya kesampaian. Sebab, dalam kualifikasi porprov yang digelar di Sidoarjo pada 8-10 Maret lalu, kontingen Banyuwangi berhasil lolos ke hajatan dua tahunan tersebut. Tiket yang dikantongi Banyuwangi diawali kegemilangan tim beregu putra. Tim putra yang beranggota Bintang, Dimas, Joni, dan Warsito, itu meraup kemenangan gemilang. Mereka tampil kompak dan membubuhkan kemenangan atas lawan-lawannya. Dua tiket lagi diraih di kategori perorangan putri dan putra. Di bagian putri, Banyuwangi meloloskan dua pecatur, yakni Ella dan Rinta. Di kategori perorangan putra, hanya Toni yang memastikan diri tampil di Madiun mendatang. Capaian itu tentu saja membuat Pengkab Percasi Banyuwangi bisa bernapas lega. Setidaknya target lolos ke babak utama bisa terealisasi. “Selanjutnya, kita akan bidik medali di Porprov Madiun mendatang,” tegas Pebdi Arisdiawan, ketua Percasi Banyuwangi. (nic/c1/als)

WUSHU

Sabet Dua Medali dari Jombang BANYUWANGI - Kontingen wushu Banyuwangi datang ke Jombang dalam kondisi tidak lengkap. Namun, hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap capaian yang ditorehkan para atlet dalam kejuaraan yang bertajuk Unipdu Wushu Championship yang digelar di Jombang 9-10 Maret itu. Pengkab Wushu Indonesia mencatatkan dua medali emas di kejuaraan tersebut. Medali emas per tama Banyuwangi disumbangkan atlet andalan, Lia Indrianti. Turun di kelas 45 kg, Lia berhasil melenggang mulus ke babak final. Melawan Rena asal Kabupaten Mojokerto, Lia berhasil unggul. Jejak Lia diikuti Ranik Maria Ulfa. Rekan Lia yang berDOK.RaBa laga di kelas 48 kg itu berhasil Suhadak menyumbangkan medali emas untuk Banyuwangi. Menghadapi pewushu asal Ngawi, Indah, Maria mampu unggul dan dinyatakan sebagai pemenang di kelas tersebut. Sekretaris Wushu Indonesia Banyuwangi, Suhadak menyatakan, pihaknya hanya mengirim sedikit atlet ke ajang tersebut. Penyebabnya, waktu kejuaraan berbarengan dengan ujian sekolah. “Ya, kami kirim sedikit karena berpapasan dengan ujian sekolah,” katanya. Meski demikian, capaian yang diperlihatkan Lia dan Maria cukup maksimal. Kalungan dua medali emas menjadi jawaban atas kemampuan keduanya dalam berkompetisi. (nic/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

DITABUH SORE INI: Pemain asing Manokwari Valeria Papua Barat berlatih di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.

Andalkan Ikrom di Depan BANYUWANGI - Badai cedera yang dialami Persewangi ISL jelang laga home kontra PPSM Magelang Sakti Senin (18/3) mendatang tentu saja membuat pelatih Bagong Iswahyudi memutar otak. Dengan komposisi pemain yang ada, tuan rumah diharapkan mampu mengamankan tiga angka. Lantaran Heru Santoso dan Arif Faisol belum fit, kemungkinan Bagong akan memainkan skema yang sama saat Persewangi melawat ke kandang Persik Kediri. Bila mengusung skema 4-3-2-1 itu, maka Ikrom Syafii akan diandalkan sebagai pendobrak tunggal di barisan depan. Sebagai pelapis Ikrom, akan dipasang Zaenal Ichwan dan Jordi Kartiko sebagai penyerang lubang. “Kondisi yang ada saat ini memang sulit untuk menentukan line up. Heru dan Arif diharapkan bisa bermain di laga ini,” bebernya. Seperti diberitakan kemarin, dua pemain Persewangi ISL Mohamad Faisol Arif dan Heru Santoso kondisinya masih menjadi teka-teki. Kedua pemain itu mengalami gangguan serius

Inovasi Tanpa Henti dari Kaos Katrok GAMBIRAN - Seperti jarum jam di dinding, tidak pernah istirahat tidak pernah berhenti. Terus, terus, dan terus berjalan. Begitulah produsen kaos Katrok bersama tim kreator dan teknisinya dalam mengeksplore ide-ide desain dan mengambil momentum untuk mengaplikasikanya di kaos yang setiap hari didatangi konsumen. Sejak di-launching Bupati Abdullah Azwar Anas dua bulan lalu, sungguh luar biasa sambutan masyarakat Banyuwangi. Mereka kini sedang demam kaos etnik. Saat ini, masyarakat sudah banyak yang memburu kaos I Love Banyuwangi, dan I Love Persewangi. Bahkan, banyak juga yang mencari I Love Mobil Jimny, I Love Kicau Burung, hingga “I LOVE BRENGOSE PAK DHE”. Produsen kaos Katrok nyaris tidak pernah istirahat. Itu karena kebanjiran order kaos bertuliskan dan berbau “I Love Banyuwangi”. Baik dari instansi pemerintah, pendidikan, pertanian, perusahaan swasta, komunitas pelajar, mahasiswa, bahkan perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki karyawan ratusan orang juga ikut membo-

NUGROHO/RaBa

DIKERJAKAN SENDIRI: Teknisi kaos yang handal menjadi kunci suksesnya penjualan kaos Katrok.

rong kaos Katrok berlebel I Love Banyuwangi.. Besarnya respons masyarakat terhadap kaos Katrok tidak lain karena bahan yang dipakai dari kain katun murni, tebal, halus, adem dan nyaman dipakai. Serta mudah menyerap keringat. Selain cetak sablonnya dari bahan tinta spesial, harga jual kaos Katrok pun sangat terjangkau. Itu karena kaos katrok dikerjakan sendiri. Mulai dari poses menjahit kain, desain, hingga sablon

BANYUWANGI - Gelaran Proliga seri IV akan dimulai sore ini di GOR Tawang Alun. Banyuwangi sebagai markas tim Surabaya Samator akan menjadi tuan rumah dalam gelaran kejuaraan bola voli profesional tersebut mulai 15-17 Maret mendatang. Ada tujuh tim putra dan putri yang akan mengisi kejuaraan yang akan berlangsung selama tiga hari itu. Boleh jadi, seri IV akan menjadi ajang penentuan seluruh kontestan menuju final four. Di bagian putri, Manokwari Valeria Papua Barat ingin memantapkan diri menuju final four. Meski sebagai pendatang baru, tim asal Papua itu kini berada di posisi teratas klasemen putri. Lalu, bagaimana dengan tuan rumah Surabaya Samator? Tim asuhan Li Qiujiang itu juga berharap asa menuju final four tetap terjaga. Peluang itu cukup terbuka mengingat Samator kini berada di posisi kedua klasemen sementara. Menyisakan tujuh laga, Samator optimistis bisa menjaga asa di fase berikutnya. Samator berharap poin maksimal di laga kandang kali ini. “Kami akan tampil total menghadapi dua pertandingan itu. Selain ingin mengamankan poin, kami juga tidak ingin mengecawakan pendukung di Banyuwangi,” tegas Hadi Sampurno, manajer tim Surabaya Samator. Di seri IV ini Samator akan bermain sebanyak dua kali. Laga pertama akan dimainkan Sabtu (16/3) besok melawan Jakarta Electric PLN. Laga berikutnya akan melawan tim kuat asal Bumi Andalas, Palembang Bank, Sumsel Babel. Sementara itu, di laga pembuka yang dijadwalkan dilangsungkan sore ini, tim putri Gresik Petrokimia akan mengawali pertandingan melawan Jakarta TNI AU. Di pertandingan kedua, tim putri Jakarta Popsivo Polwan akan berhadapan dengan Jakarta Bank BNI 46. Di game pamungkas hari ini, akan saling berhadapan tim putra Jakarta Pertamina Energi melawan Jakarta Bank BNI 46. (nic/c1/als)

semuanya dikerjakan sendiri oleh tim Katrok. Bukan pesan di tempat lain, atau dikerjakan di luar kota. Karena itu, produsen kaos Katrok merasa tertantang untuk bekerja lebih giat dan lebih profesional lagi. Sehingga ke depan “Kaos Katrok” benar-benar menjadi ikon kaos Banyuwangi. Belum Banyuwangi banget, kalau belum memakai kaos Katrok. Segera datang ke outlet Katrok/ dukun spanduk Gambiran, atau hubungi 081 358 720 777. (adv/als)

di kaki usai Persewangi beruji coba di Siliragung Selasa (12/3) lalu. Praktis, situasi itu membuat duo taktikan Persewangi Bagong Iswahyudi dan Mohamad Hasan harus memutar otak untuk menentukan line up dengan pemain yang ada. Heru yang sempat absen lawan Persik sedianya akan tampil dalam laga nanti. Namun, cedera membuatnya kembali ke ruang perawatan. Hal yang sama juga terjadi pada diri Arif. Pemain bernomor punggung sembilan itu kini tengah berjuang memulihkan cedera engkelnya. Bila keduanya absen, praktis di sektor depan hanya tinggal Ikrom Syafi’i. Untuk penunjang Ikrom Sy-

afii, lini tengah akan dimaksimalkan. Di lapangan tengah, Rossi Gutawan, Toure Morlaye, dan Nelson Chapparo, akan diturunkan. Di sektor belakang, absennya Mohamed Lamine Fofana bisa diganti Nilo Susanto atau Mahsun Bukhori. Sementara itu, manajemen Persewangi menyatakan Persewangi siap menyapu bersih poin di kandang. Diakuinya, absennya sejumlah pilar membuat adanya sedikit perubahan line up. “Kami tentu ingin aman dan menang di kandang. Kondisi Heru dan Arif akan terus dipantau. Semoga bisa turun Senin besok,” harap Agung Setyo Wibowo, asisten manajer Persewangi ISL. (nic/c1/als)

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

ANDALAN LINI DEPAN: Ikrom Syafi’i (kiri) dan Arif Faisol (kanan) saat berlatih di Pantai Boom akhir pekan lalu.


BERITA UTAMA

Jumat 15 Maret 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Surat Peringatan Tidak Digubris n POL PP... Sambungan dari Hal 33

Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP, Ripai mengatakan, bangunan itu didirikan seseorang berini sial DN. Sebenarnya DN su dah membongkar sendiri bangunan itu saat Satpol PP melayangkan surat peringatan ke dua beberapa waktu lalu. Na mun, selang dua pekan ke mudian, DN melanjutkan pembangunan. DN berdalih, pihaknya sudah mendapat persetujuan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Pemkab Banyuwangi. “Tetapi, saat kita minta bukti tertulis terkait persetujuan dari PU itu, yang bersangkutan (DN) tidak bisa menunjukkan,” ujarnya kemarin (14/3). Satpol PP langsung berkoordinasi dengan PU. Ternyata, pihak PU menyatakan bangunan tersebut melanggar Perda Nomor 14 Tahun 2011. “Kemudian, kami (Satpol PP) melayangkan surat peringatan

ISTIMEWA

MELANGGAR: Petugas Satpol PP bersama tim gabungan TNI AL, TNI AD, dan Subdenpom, membongkar sebuah ruko tak ber-IMB di simpang tiga Lincing, Rogojampi.

ketiga,” kata Ripai. Sebelum melakukan pembong karan, Satpol PP sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Rogojampi. Belakangan diketahui bahwa DN telah memindahtangankan aset PT. Kereta Api Indonesia (KAI) itu kepada pihak ketiga. Padahal, dalam surat perjanjian antara

PT. KAI dan pihak kedua (MD), apa bila pihak kedua ingin mendirikan bangunan harus men dapat IMB dari instansi yang berwenang. ”Pelanggaran lain, dalam perjanjian itu juga disebutkan bahwa pihak kedua tidak boleh memperjualbelikan lahan tersebut kepada pihak ketiga,” jelas Ripai.

Ripai menambahkan, sekitar pukul 22.00 pihaknya bersama tim gabungan dari unsur TNI AL, TNI AD, Denpom, dan pihak Kecamatan Rogojampi, membongkar paksa bangunan tersebut. “Sebab, surat peringatan ke tiga yang kami layangkan tidak digubris,” tegasnya. (sgt/ c1/aif)

Ungkap 11 Kasus Narkoba n FORPIMDA... Sambungan dari Hal 33

Pemusnahan miras itu ditan dai dengan pe mecahan botol yang berisi miras merek Topi Miring (TM) oleh anggota forpimda. Diawali Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kemudian diikuti Ka polres Banyuwangi AKBP Na nang Masbudi, Dandim 0825 Letkol Muslimin Fahsya, dan kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Syaiful Anwar. Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Siyoto dan Wakil Ketua DPRD Adil Ahmadiyono juga didaulat memecah botol miras. Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi Masykur Ali juga diberi kesempatan memusnahkan

minuman memabukkan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi razia dan pemusnahan miras ini,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Usai anggota forpimda memecah botol miras, mesin berat yang sudah disiapkan langsung ber gerak menggilas ribuan botol miras yang sudah digelar. “Ribuan botol miras ini hasil razia selama Operasi Sakauw,” terang Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi. Menurut kapolres, Operasi Sa kauw yang digelar polres tersebut berlangsung 15 hari dimulai 20 Februari 2013 hingga 3 Maret 2013. Dalam operasi tersebut, selain merazia miras juga merazia narkoba. “Kita juga banyak menyita narkoba dan

menangkap pelaku,” katanya. Terkait miras yang dimusnahkan ini, jelas dia, ada 8564 botol miras jenis arak dan 41 botol miras beraneka jenis. Selain itu, juga ada 39 jeriken miras jenis arak bali. Jika dihitung dalam liter, miras yang dimusnahkan itu 6000 liter. Pemilik miras tersebut ada yang diajukan ke pengadilan untuk disidang tindak pidana ringan (tipiring). “Razia miras akan kita lanjutkan terus,” tegas kapolres. Kapolres menyebut, razia miras yang dilakukan tersebut dalam upaya menegakkan supre masi hukum tanpa pandang bulu. Selain itu, juga untuk mengantisipasi pe nyalahgunaan dan meredam pere daran miras secara ilegal.

“Ra zia miras ini juga untuk mencegah kejahatan di Banyuwangi,” ungkapnya. Sementara itu, Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo menyebut, Operasi Sakauw telah mengungkap 11 kasus narkoba. Pihaknya telah meringkus 11 tersangka. “Narkoba yang kita sita adalah dextro, trex, ganja, dan sabusabu,” ungkap Watiyo. Barang bukti (BB) yang diamankan dari 11 kasus narkoba itu, sebut dia, ada 1872 butir pil trex; 1746 butir pil dextro; satu paket ganja; satu paket sabu, dan lima paket narkotika golongan tiga dan 54. “Yang kasus narkoba sedang kita proses hukum. Semua BB masih kita amankan,” tandas Watiyo. (abi/c1/aif)

Antrean Truk Terus Mengalir n SEHARI... Sambungan dari Hal 33

Dermaga pelabuhan landing craft machine (LCM) sepanjang hari tidak pernah sepi oleh kendaraan yang membawa barang. Lalu-lintas di depan Pelabuhan Ketapang hingga kemarin sore belum normal. Jalan di depan pelabuhan belum bisa dilalui kendaraan umum karena digu-

nakan parkir truk dan bus yang akan menyeberang ke Bali. Jumlah kendaraan yang datang setelahpenutupanpenyeberangan meningkat tajam dibanding tahun 2012 lalu. Peningkatan rata-rata terjadi hingga 23 persen untuk semua jenis penumpang. Pemimpin Cabang PT. ASDP Indonesia Feri (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manajer Operasi Saharuddin Koto

mengungkapkan, sehari setelah penutupan terjadi lonjakan penumpang cukup tajam. Penumpang pejalan kaki dalam sehari mencapai 22 ribu orang. Penumpang kendaraan roda dua (R2) mencapai 8200 unit, dan penumpangkendaraanrodaempat (R4) menembus angka 5600 unit. “Angka itu terhitung mulai pagi hingga sore setelah penutupan pelabuhan,” ungkap Saharuddin.

Jika tidak terjadi lonjakan lagi, lanjut Saharuddin, antrean akan tuntas Kamis malam. Jika lonjakan terus terjadi, antrean kendaraan akan berlangsung lebih lama. Penumpang KK, tambah dia, kemungkinan besar akan menyusut tajam. Yang belum bisa diprediksi adalah jumlah truk. Sebab, sepanjang hari kemarin truk masih mengalir memadati pelabuhan. (afi/c1/aif)

Kasus Dok Apung Belum Tuntas n MASIH... Sambungan dari Hal 33

Dalam berita acara pe meriksaan (BAP) para terdakwa itu, lanjut dia, sebenarnya mereka banyak menyebut sejumlah nama yang terlibat atau menikmati dana mark up tersebut. Nama-nama itu sebenarnya juga harus bertanggung jawab atas kerugian negara. “Jangan hanya berhenti di sini, semua harus diusut,” pintanya. Selain kasus mark up pem-

belian dua unit kapal LCT Sri Tanjung, Toeloes juga menyebut pernah melaporkan dugaan penyimpangan pengadaan dok kapal apung. Pengusutan kasus yang terakhir ini juga dia nilai tidak tuntas. “Tidak semua diproses,” katanya. Dalam pengadaan dok apung itu, imbuh dia, dana yang telah dikeluarkan Pemkab Banyuwangi Rp 25 miliar. Dok kapal yang berlokasi di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, itu ternyata bermasalah dan kini mangkrak. “Yang di-

proses hanya Pak Samsul Hadi dan Pak Masduki Suud. Pihak penyedia belum disentuh,” ujar Toeloes. Diberitakan sebelumnya, setelah tiga tahun lebih tak terdengar kabarnya, Darmansyah, salah satu terdakwa tindak pi dana korupsi pembelian kapal landing craft tank (LCT) Putri Sri Tanjung I dan Putri Sri Tanjung II, akhirnya dieksekusi pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi Rabu kemarin (13/3). Pria yang dulu menjabat

se bagai bos galangan kapal CV Muji Rahayu, Samarinda, Kalimantan Timur, itu langsung dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi sekitar pukul 13.15. CV Muji Rahayu adalah produsen yang membangun dua unit kapal yang dibeli Pemkab Banyuwangi senilai Rp 15 miliar tersebut. Proses pembelian itu berlangsung sejak tahun 2001. Per kembangan selanjutnya, ternyata pembelian dua unit kapal kepada CV Muji Rahayu itu bermasalah. (abi/c1/aif)

Berharap Musim Paceklik segera Berakhir n SATU... Sambungan dari Hal 33

Menurut dia, sejumlah nelayan memang nekat melaut. Itu dilakukan dalam rangka mencari peruntungan. Tetapi, hasilnya sangat jauh dari memuaskan. ‘’Banyak yang tak dapat ikan. Lihat saja, banyak perahu yang sandar. Karena memang nggak ada ikan,” keluhnya. Setiap nelayan memang berusaha mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya. Kerja keras itu berlangsung berkali-kali. Namun, hasilnya tak jauh beda dengan hasil sebelumnya. “Misalnya, satu selerek sekarang berangkat, dan pulang pagi nggak dapat ikan. Besok cari

lagi, nggak dapat ikan lagi. Setelah itu, ya libur dulu,” tutur Fauzan. Bukan hanya Fauzan yang kalang kabut. Hampir semua nelayan kalang kabut menghadapi musim sepi ikan tersebut. Malahan, ada seorang nelayan yang sudah bangkrut. ‘’Jalan tiga kali saja, sepeda Honda Mega Pro bisa melayang. Makanya, sekarang semua nelayan sini menjerit,” keluh nelayan lain. Apa penyebab ikan sulit didapat? Dia memprediksi kondisi air laut saat ini terlalu dingin. Hal itu menyebabkan ikan pindah tempat. ‘’Limbah pabrik juga termasuk salah satu penyebab. Karena pabrik-pabrik banyak yang tidak punya IPAL (instalasi

pengolah air limbah, Red). Jadi, laut jadi tercemar,” kata Fauzan. Yang membuat nelayan terkejut, pada musim paceklik kali ini pabrik berani membeli ikan dengan harga tinggi. Jika pada tahun 2012 lalu harga ikan jenis layang atau marnying hanya dihargai Rp 3.500 per kilogram (kg), tapi saat ini harganya mencapai Rp 7.000 per kg. ‘’Ikan memang sulit didapat,” jelasnya. Dia berharap agar paceklik ikan tersebut segera berakhir. Sebab, jika hal itu berlangsung terus-menerus, bukan tidak mungkin semua nelayan miskin mendadak. ‘’Karena melaut menjadi pekerjaan satusatunya,” ujar Fauzan. (c1/aif)

Sopir Bus Sudah Berusaha Mengerem n TERSERET... Sambungan dari Hal 33

Korban kecelakaan bus itu adalah Imam Hariyanto, pengemudi Honda Beat bernopol N 5324 ZT. Korban tercatat sebagai warga Dusun Ledok, Desa/Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Hebatnya, meski tubuh dan motornya terseret bus sepanjang 40 meter, tapi Imam selamat. Pria berusia 22 tahun itu hanya mengalami lecet di beberapa bagian tubuhnya dan langsung dirawat di Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran. Diperoleh keterangan, kecelakaan lalu-lintas tersebut bermula ketika Imam yang melaju dari arah barat itu hendak mendahului sebuah mobil tangki jumbo di depannya. Baru saja Imam hendak mendahului mobil tangki yang belum diketahui identitasnya tersebut, dari arah berlawanan melaju bus bernopol P 7499 UL. Bus yang disopiri Purwanto, 41, warga Dusun Sere, Desa/Kecamatan Bangorejo, itu melaju dengan kecepatan tinggi. Meski sopir bus sempat me ngerem secara mendadak, tapi kecelakaan tak dapat dihindari. Motor yang dikemudikan Imam menghantam bagian depan bus yang dikemudikan Purwanto. Bahkan, Imam bersama motor yang dikemudikan terseret di bawah bus sejauh 40 meter. “Padahal, bus sudah saya rem secara mendadak, Mas, tapi karena memang sangat men dadak, ya tetap tabrakan,” ujar Purwanto saat ditemui di Mapolsek Genteng kemarin. Tak lama setelah kecelakaan, pe tugas Pos Lantas Genteng da tang ke tempat kejadian perkara (TKP). “Semua kendaraan kita amankan di polsek, sementara Imam kita larikan ke Rumah

ABDUL AZIZ/RABA

RUSAK PARAH: Motor Honda Beat yang dikemudikan Imam ringsek setelah terseret bus.

Sakit Al-Huda, Gambiran,” kata Kanitlantas Genteng, Ipda Sumono. (azi/c1/aif)

Bisa Langsung Koordinasi dengan Camat n KPU... Sambungan dari Hal 33

Pengumuman anggota PPK terpilih dipampang di kantor KPU Jalan Agus Sa lim, Banyuwnagi. Meski pengumuman itu juga bisa diakses melalui website milik KPU Banyuwangi, tapi banyak pendaftar yang datang ke kantor KPU. Mereka ingin melihat langsung apakah terpilih menjadi anggota PPK ataukah tidak. Sekretaris KPU Banyuwangi, Bambang Santosa mengatakan, 120 anggota PPK terpilih itu me rupakan lima peringkat te ratas dari sepuluh peserta yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper

test) asal masing-masing kecamatan. “Lima peserta fit and proper test asal masing-masing kecamatan yang lain menjadi cadangan. Jika ada ang gota PPK yang berhalangan dan tidak bisa menjalankan tugasnya, maka akan diganti oleh cadangan yang memiliki nilai tertinggi,” ujarnya. Pelantikan anggota PPK terpilih tersebut dijadwalkan berlangsung Selasa pekan depan (19/3). Upacara pe lan tikan akan dilaksanakan di pendapa Sabha Swagata Blam bangan mulai pukul 08.30 hingga selesai. Bambang me nambahkan, setelah dilantik, para anggota PPK itu diharapkan segera melakukan koordinasi dengan masing-ma-

sing camat di wilayahnya untuk mengusulkan sekretaris PPK. “Pasca dilantik, PPK harus segera berkoordinasi dengan camat untuk mengusulkan sekretaris PPK kepada bupati,” paparnya. Masih menurut Bambang, masa kerja anggota PPK tidak hanya selama proses pe laksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013. Anggota PPK yang terpilih melalui seleksi kali ini akan langsung diangkat menjadi PPK Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. “Selama mereka masih memenuhi syarat, para anggota PPK itu akan langsung diangkat menjadi PPK Pileg dan Pilpres 2014,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

RSUD Bantah Tudingan Keluarga Pasien n LAYANAN... Sambungan dari Hal 44

Tidak lama kemudian, Alfan mengembuskan napas terakhir. Melihat Alfan terbujur kaku, kedua orang tuanya shock dan terus menangis di dekat jasad putranya itu. “Diagnosis dokter, dia kejang sementara. Tapi kenapa meski diberi obat anti kejang, dia tetap kejang?” ujar Muhammad Ali. Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Tata Usaha RSUD Abdoer Rahem, Imam Hidayat, membantah bahwa pi hak rumah sakit tidak segera menangani pasien atas nama Alfan. Menurutnya, pasien da tang

ke rumah sakit sudah dalam keadaan demam disertai kejang. Bahkan, pihak rumah sakit telah melakukan penanganan gawat darurat, mulai resusitasi hingga pemberian obat kejang. Itu sudah sesuai protap di instalasi gawat darurat (IGD). “Pasien itu datang dalam kondisi sangat parah. Sebetulnya tujuannya tidak ke rumah sakit, melainkan ke praktik dokter spesialis anak. Lantaran terlalu lama dan kondisi pasien semakin memburuk, kemudian oleh pihak keluarga dibawa ke RSUD Abdoer Rachem,” kata Imam Hidayat kepada wartawan. Lebih jauh, saat pasien tiba di rumah sakit, pihaknya sudah

melakukan berbagai langkah, di antaranya memasang infus, pemberian obat terapi, dan lainlain untuk menolong pasien. Sementara itu, mengenai mobil ambulans yang juga dikeluhkan, Imam menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya su dah menghubungi mobil ambulans dan siap membawa pasien ke RSUD dr. Soebandi di Jember. Namun, pihak rumah sakit perlu melakukan koordinasi dengan rumah sakit rujukan sebelum pasien di bawa. “Kita sudah kontak ru mah sakit dan ambulans sudah menunggu. Tapi korban lebih dulu meninggal,” pungkas Imam. (rri/c1/als)


44

Jumat 15 Maret 2013

Siswa SD Dipukul Oknum Guru

NUR HARIRI/RaBa

BIKIN HEBOH: Ular sanca kembang berhasil ditangkap warga di Desa Kalibagor kemarin (14/3).

Ular Sanca Makan Anak Kambing SITUBONDO - Warga Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo, dihebohkan tertangkapnya ular sanca kembang kemarin (14/03). Ular berukuran sekitar empat meter itu berhasil ditangkap setelah memakan anak kambing milik warga sekitar. Dengan cepat, peristiwa penangkapan ular berdiameter 30 centimeter itu menyebar ke telinga warga sekitar dari mulut ke mulut. Sehingga, warga yang penasaran terhadap ular tersebut langsung berdatangan ke rumah Muhammad Guntur, warga Desa Kalibagor. Menurut Guntur, dirinya tidak menyangka akan menangkap ular panjang tersebut. Nah, saat dia berada di

sekitar rumahnya tiba-tiba dia melihat ular tersebut memakan anak kambing di perbukitan dekat rumahnya. Lantaran takjub, dia pun memanggil istrinya dan segera menangkap ular yang sedang makan anak kambing itu. “Pada saat saya memperbaiki pagar rumah, saya melihat ular itu sedang makan kambing. Saya memanggil istri. Saat ditangkap, ular itu tidak banyak bergerak dan langsung saya bawa pulang ke rumah,” cerita Guntur. Menurut Guntur, selain ular yang berkelamin jantan yang dia tangkap itu, sebenarnya ada satu ular lagi. Namun, tidak berhasil ditangkap karena kabur ke tempat persembunyiannya.

Guntur berjanji akan berusaha menangkap ular yang diduga pasangan sanca kembang yang berhasil dia tangkap itu. “Ular yang ditangkap ini berkelamin jantan. Yang betina ukurannya lebih panjang dari yang ini,” pungkas Guntur. Sementara itu, salah seorang warga bernama Agus mengaku heran saat melihat ular yang panjangnya mencapai empat meter tersebut. Dirinya pun khawatir jika ular sebesar itu berkeliaran di sekitar rumah warga. “Ular ini tidak hanya bisa memakan anak kambing, tapi juga bisa memakan yang lebih besar lagi,” kata Agus saat melihat ular itu. (rri/c1/als)

Benda Purbakala Diserahkan ke Bupati Bukan Kendedes, tapi Arca Dewi Tara SITUBONDO - Barang purbakala berbentuk arca yang ditemukan di Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo kemarin (14/3). Penyerahan patung tersebut bertujuan agar diamankan karena tengah diburu kolektor barang purbakala. Sehingga, Misyono, 44, warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, yang menemukan patung tersebut memutuskan menyerahkan temuannya tersebut ke pemkab. Saat menyerahkan patung tersebut, Misyono didampingi beberapa aktivis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Cagar Budaya (FPCB) Situbondo. “Pendampingan itu sengaja dilakukan. Sebab, sejak ditemukan, para kolektor barang purbakala banyak yang ingin membelinya. Selain itu, Misyono juga sempat takut dan gamang. Sehingga Misyono memutuskan menyerahkan barang temuannya itu kepada pemerintah,” kata Irwan, salah seorang anggota FPCB. Selanjutnya, sekitar pukul 13.00, benda purbakala itu diserahkan kepada Bupati Dadang Wigiarto. Pada saat serah-terima patung, Dadang menyatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada tim ahli purbakala dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Provinsi Jawa Timur. “Untuk mengetahui benartidaknya patung ini merupakan barang purbakala, kami akan mendatangkan tim ahli

NUR HARIRI/RaBa

DIAMANKAN: Patung Dewi Tara saat diserahkan Misyono kepada Bupati Dadang Wigiarto kemarin (14/3).

dari BPPP di Jawa Timur. Jika patung ini benar barang purbakala, tidak menutup kemungkinan tim BPPP akan melakukan penggalian di sekitar lokasi penemuan patung di Hutan Baluran, Situbondo,” ujar Bupati Dadang Wigiarto. Mendengar langkah yang akan diambil bupati, FPCB berharap lokasi penemuan arca yang ditengarai merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut segera diamankan. “FPCB berharap pemerintah langsung memasang line di lokasi. Jika tidak, saya khawatir akan ada penggalian barang purbakala di lokasi itu. Sebab, tidak menutup kemungkinan di tempat ditemukannya patung itu akan ada barang purbakala yang lain,” kata Irwan. Sementara itu, salah seorang sejarawan dari Kabupaten Lumajang mengatakan, dilihat dari sikap tangan dan padma atau bunga teratai yang menjadi tempat duduk patung be-

rukuran tinggi sekitar 40 cm dan lebar 30 cm serta berat 15 kg itu, arca yang ditemukan di

Hutan Baluran itu merupakan patung orang suci. Dalam mitologi, patung tersebut disebut Dewi Tara bukan Kendedes seperti disebutkan kemarin. “Jika patung itu dari Kerajaan Majapahit, diperkirakan patung tersebut berusia sekitar 700 tahun. Selain itu, di masa Kerajaan Majapahit dikuasai Arya Wiraraja dan berdasar kitab Negara Kartagama, wilayah Hutan Baluran hingga Patukangan (Tokengan Panarukan) merupakan daerah strategis,” terang Lutvi, salah seorang sejarawan asal Kabupaten Lumajang. Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dusun Krajan, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, dihebohkan penemuan patung oleh Misyono yang dalam kondisi terjepit akar kayu jati di Hutan Baluran. (rri/c1/als)

SITUBONDO - Seorang murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Trebungan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, bernama Fikri Junianto, menjadi korban pemukulan yang dilakukan oknum guru SDN 1 Trebungan, berinisial HY, asal Desa Olean, Kecamatan Kota Situbondo. Peristiwa kekerasan terhadap seorang anak itu terjadi sekitar pukul 07.30 di halaman SDN 4 dan SDN 1 Trebungan. Saat itu, korban Fikri Junianto sedang berolahraga bersama teman-temannya. Seorang oknum guru berinisial HY tibatiba datang dan memarkir sepeda motornya di halaman tempat korban bersama temannya berolahraga. Lantaran para siswa itu merasa terganggu, mereka mencoba mendekati sang guru dan memintanya agar tidak memarkir sepedanya di halaman tempat mereka bermain. Diduga tersinggung, HY langsung menampar wajah korban dan mengenai telinga bagian bawah. Akibat kerasnya pukulan, telinga korban memar dan menyebabkan pendengaran korban terganggu. Mendapat perlakuan kasar tersebut, korban langsung melapor kepada orang tuanya. Tidak terima dengan perlakuan oknum guru tersebut, keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Mangaran.

NUR HARIRI/RaBA

DIMINTAI KETERANGAN: Petugas memeriksa saksi di Mapolsek Mangaran kemarin (14/3).

Menurut keterangan SB, teman sekolah korban, dirinya mendengar bahwa saat itu HY mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak diungkapkan. “Masak, Pak guru bilang saya tidak takut bapakmu,” kata SB, menirukan oknum guru tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan, kebetulan SDN 4 dan SDN 1 Trebungan berdiri di satu lahan tanpa sekat atau

tembok penghalang. Sehingga, saat bermain dan berolahraga, siswa dua sekolah tersebut harus bergantian. Sementara itu, setelah mendapat laporan penganiayaan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan. “Kasus itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. (rri/c1/als)

Layanan RSUD Dikeluhkan SITUBONDO - Alfan AlJahfal Widiyanto, 2,5 tahun, meninggal dunia di RSUD Abdoer Rachem, Situbondo, kemarin (14/4). Atas kejadian tersebut, orang tua Alfan, Irfan dan Ima, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, menganggap penyebab kematian putranya itu karena pelayanan RSUD buruk. Pasalnya, putranya meninggal saat pihak keluarga pasien sudah meminta dirujuk ke rumah sakit di Jember. Namun, permintaan tersebut tidak dihiraukan pihak RSUD. Menurut paman korban, Muhammad Ali, pelayanan yang diberikan rumah sakit kurang maksimal. Karena itu, saat melihat kondisi Alfan kritis, pihak keluarga ingin merujuk anak itu ke rumah sakit dr. Soebandi di Jember. Namun,

NUR HARIRI/RaBa

MENINGGAL: Keluarga Alfan shock saat anak pertamanya meninggal.

pihak RSUD kurang memperhatikan. “Bayangkan, mau dirujuk saja saya masih menunggu satu jam lebih. Itu terjadi kepada saya yang bekerja di

rumah sakit, apalagi orang umum,” kata pria yang juga pegawai RSUD Abbdoer Rachem, Situbondo, itu n Baca Layanan...Hal 43


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.