Radar Banyuwangi 16 November 2012

Page 1

JUMAT 16 NOVEMBER

CATATAN

Long Weekend Antre Panjang Penumpang Feri Naik 55 Persen

Oleh: BAYU SAKSONO

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

KALIPURO - Long weekend cuti bersama dan libur Tahun Baru Islam 1434 Hijriah merangsang meningkatnya kunjungan wisata ke Pulau Bali. Sejak kemarin malam (14/11), penumpang di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk meningkat drastis. Peningkatan mulai terjadi pada Rabu sekitar pukul 22.00. Malam itu, ribuan pe-

numpang mengalir memadati area pelabuhan penyeberangan Ketapang. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali itu mengakibatkan area pelabuhan tidak mampu menampung antrean kendaraan. Akibatnya, kendaraan pun meluber keluar Pelabuhan Ketapang. “Penumpang naik sekitar 55 persen,” ungkap Pemimpin Cabang PT ASDP Indonesia Fery Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Operasional Saharuddin Koto ■

MASIH PENUH: Deretan bus pariwisata memadati halaman parkir Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 16.30 sore kemarin.

Baca Long...Hal 39

Mahalnya Tidur

SIGIT HARIYADI/RaBa

BERAKHIR sudah perkelahian di salah satu sudut Kota Pahlawan dini hari itu. Seorang preman dari kawasan Bratang menggedor pintu klinik kesehatan di Jalan Barata Jaya, Surabaya. Matanya mengalami luka robek yang cukup serius. Meski dalam kondisi sangat mengantuk, dokter Armanto Sidohutomo tetap melayani preman ketaton tersebut. Dengan telaten, dokter itu mengobati “Preman Bratang” itu. Begitu selesai melakukan tindakan medis, preman itu pun pamit pulang. ‘’Dok, saya tidak bayar. Terima kasih,” kata preman itu dengan nada tinggi. ‘’Enak saja. Kamu punya utang!’’ tegas dokter Armanto. ‘’Lho, dokter ngancam saya ya,’’ sergah sang preman ■ Baca Mahalnya...Hal 39

Ceriakan Ribuan

Yatim BANYUWANGI - Rangkaian Festival Banyuwangi (B-Fest) resmi di launching kemarin (15/ 11). Launching kegiatan itu ditandai dengan penekanan tombol oleh Bupati Abdullah Azwar Anas dalam Festival Anak Yatim (FAY) di Taman Blambangan. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Hasan Dailami Ahmad, dan KH. Suyuti Toha ikut menekan tombol. Dalam acara itu, ribuan anak yatim tumplek blek di Taman Blambangan. Mereka datang dari 24 kecamatan se-Banyuwangi. Setelah launching kegiatan selesai, ribuan anak yatim dipersilakan menikmati sejumlah permainan ■

HAJI

Bersiap Menuju Madinah JAMAAH haji Banyuwangi mulai bersiap meninggalkan Makkah. Jika tidak ada halangan, mereka secara bergelombang akan meninggalkan Makkah Ahad besok (18/ 11). Untuk mempersiapkan diri, mereka mulai memilah barang yang akan dimasukkan ke dalam koper. H. Latief Harun Sisa waktu di MakLangsung dari Makkah kah dipergunakan jamaah untuk memPembimbing KBIH Sabilillah perbanyak ibadah sunah. Melakukan umrah sunah adalah salah satu kegemaran yang dilakukan jamaah. Sehari kadang mereka melakukan umrah hingga tiga kali. “Mungkin mumpung masih di Makkah, jadi memperbanyak umrah adalah salah satu ibadah sunah yang banyak dilakukan jamaah,” kata Latif. Tidak hanya itu, iktikaf dan salat hajat dan tahajud juga menjadi kegiatan rutin sebagian jamaah. Beberapa pekan berada di Makkah menjadikan jamaah hafal jalan menuju Masjidilharam. Meski begitu, sebagian jamaah ada yang lebih memilih menuju Al-Haram secara rombongan. Tujuannya, agar tidak tersesat. “Lebih aman memang bepergian lebih dari seorang,” ujarnya. (*/c1/bay)

Baca Ceriakan...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

CERIA: Anak yatim memberi semangat rekannya yang adu cepat berjalan sambil menjaga keseimbangan kelereng di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, sore kemarin (15/11).

Winasa masih Berat Lepas Ratna

BENCANA

BPBD Rumuskan Tim Pengarah BANYUWANGI - Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi intens melakukan konsolidasi guna mewujudkan efektivitas tugas pokok fungsi (tupoksi). Itu dilakukan dalam rangka menghadapi potensi bencana yang mengancam warga Bumi Blambangan. Maklum, meskipun BPBD sudah setahun terbentuk, tapi para personel lembaga yang diharapkan beraDOK. RaBa da di garis depan daWiyono lam penanggulangan bencana itu baru resmi dilantik Senin (12/11). Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Wiyono mengatakan, pelantikan personel BPBD itu memantapkan kesiapan pemkab dalam menghadapi bencana ■ Baca BPBD...Hal 39

Ratna Ani Lestari

BANYUWANGI - Gugatan cerai yang dilayangkan mantan bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari terhadap suaminya, I Gede Winasa, di Pengadilan Agama (PA) ternyata bukan yang pertama. Dua pekan sebelumnya, Ratna melalui pengacaranya, Ribut Puryadi SH dan Lilik Asiyah SH, sudah mendaftarkan gugatan serupa ke PA Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Kasus Ratna yang menggugat cerai suaminya itu, oleh PA Negera sudah diproses. Bahkan, sidang perdana akan digelar 22 November 2012 mendatang de-

sangat berat menghadapi gugatan cerai istrinya itu. Sebab, sampai saat ini mantan bupati Jembrana itu mengaku masih sayang kepada istrinya yang merupakan mantan bupati Banyuwangi itu. “Pak Winasa masih berat,” ujarnya. Saat pengacara Ratna mendaftarkan gugatan cerai ke PA Negara, lanjut dia, kliennya sudah berupaya berdamai. Bila ada masalah yang dianggap serius, Winasa ingin diselesaikan secara baik-baik Baca Winasa...Hal 39

I Gede Winasa

DOK. RaBa

Warga Jogjakarta Nyabu di Giri

DOK. RaBa

GIRI - Anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi dapat tangkapan lagi Rabu petang lalu (14/11). Armand Topan, 54, warga Dusun/Desa/Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Jogjakarta, digerebek polisi di Hotel Giri Indah, Kelurahan/Kecamatan Giri. Di kamar hotel tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu paket hemat (pahe) narkoba jenis sabu dengan berat kotor 0,30 gram

atau berat bersih 0,10 gram. Polisi juga mengamankan alat suntik insulin, selembar plastik bekas bungkus insulin, dan gulungan tisu bekas dipakai. Untuk keperluan pemeriksaan, tersangka diamankan di tahanan Mapolres Banyuwangi. “Tersangka masih kita pe-

riksa,” cetus Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo. Tersangka yang mengaku asli Jogja itu sebenarnya sudah lama berada di Kabupaten Banyuwangi. Selama ini, dia sering datang ke lokasi penambangan emas Gunung Tumpang Pitu di Kecamatan Pesanggaran. “Katanya bekerja mencari limbah penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu,” kata Kasatnarkoba Watiyo ■ Baca Warga...Hal 39

In Memoriam Asiyah, Juru Kunci Adat Seblang Olehsari

Sosok Dermawan meski Hidup Kekurangan Masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, berduka. Asiyah, 72, salah satu juru kunci sekaligus pembuat omprog (mahkota) seblang itu telah berpulang. SIGIT HARIYADI, Glagah SOSOK Asiyah tak ubah seorang artis idola di mata warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Tindak-tanduk dan pola hidup perempuan itu menjadi teladan warga setempat. Bagaimana tidak, walau hidupnya kekurangan materi, Asiyah selalu rela menolong warga yang sedang kesusahan.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

ngan agenda mediasi. “Gugatan di PA Negara itu belum dicabut,” cetus I Gede Winasa melalui pengacaranya, Tomi Yudianto SH. Tomi mengaku kaget saat membaca koran bahwa Ratna melalui pengacaranya juga mendaftarkan gugatan cerai ke PA Banyuwangi. Padahal, pelaksanaan sidang perdana yang akan digelar di PA Negara, Bali, sudah dekat. “Kami tahu Ibu Ratna daftar gugatan cerai di PA Banyuwangi lewat koran,” katanya. Gugatan cerai melalui PA Banyuwangi itu, sebut Tomi, memang sudah pas. Sebab, pasangan Ratna-Winasa dulu menikah di KUA Banyuwangi. “Kami tidak menyangka Bu Ratna akan secepat ini mendaftar ke PA Banyuwangi,” katanya. Menurut Tomi, Winasa sebenarnya

Tidak hanya itu, sejak kecil Asiyah sudah mengabdikan diri melestarikan adat leluhur. Di usia belia, perempuan yang akrab disapa Mbah Yah itu sudah menjadi tumpuan warga Desa Olehsari untuk membuat mahkota seblang atau yang lebih dikenal dengan sebutan omprog. Meski tanpa imbalan, Asiyah dengan senang hati mengumpulkan daun pisang, daun aren, dan aneka jenis bunga segar untuk dirajut menjadi sebuah omprog. Sayang, sosok yang memang layak menjadi panutan itu kini telah kembali ke sisi Tuhan Yang Mahaesa. Yang lebih membuat warga merasa kehilangan, akhir hidup ibu seorang putra tersebut tergolong tragis. Asiyah meninggal dunia setelah tertabrak sepeda motor saat beru-

Long weekend, Pelabuhan Ketapang antre panjang

Masih banyak yang berminat ke Bali

Winasa berat lepas Ratna Ani Lestari

Masih ada harapan tuk kembali

ISTIMEWA

KENANGAN: Asiyah dan omprog seblang di Desa Olehsari.

saha menyeberangi jalan di desanya Senin sore lalu (12/11). Saat wartawan koran ini mendatangi rumah duka di Dusun Krajan,

Desa Olehsari, kemarin (15/11), kesedihan masih tampak di wajah sang suami, yakni Sahwan, 72 ■ Baca Sosok...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Jumat 16 November 2012

Beras Sehat Organik Made In Desa Sumberbaru, Singojuruh

Tanpa Pestisida, Sehektare Bobot Padi Bertambah Empat Ton SINGOJURUH - Sejumlah komunitas petani mulai meninggalkan pestisida. Tanpa bahan kimia, produk yang dihasilkan ternyata lebih menguntungkan sekaligus menyehatkan. Seperti yang dilakukan komunitas petani di Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh. Salam tani. Begitulah awal pembicaraan yang disampaikan Saman Hudi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya ((P4S) Sertanio, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, menjelaskan panjang lebar mengenai manfaat beras organik. Ya, beras organik (organic rice) masih jarang ditemukan di Banyuwangi. Padahal, beras tersebut sangat potensial untuk dikembangkan. Bahkan, hasil panen padi tanpa pestisida juga sangat menggembirakan. Bayangkan, dengan menggunakan pupuk organik, satu hektare menghasilkan 9 hingga 9,7 ton. Padahal, jika menggunakan bahan kimia hanya mencapai 5 sampai 6 ton. ’’Petani sangat diuntungkan,’’ kata Saman Hudi di gudang pengepakan beras organik kemarin. Selain bobot bertambah, hasil yang

dipanen juga lebih oke. Pertimbangannya adalah harga jual beras tersebut lebih tinggi. Oleh karena itu, tidak sedikit para petani yang mulai meninggalkan pestisida. ‘’Mulai tahun 2004 kita sudah menggunakan pupuk organik,’’ ujar pria yang juga menjabat ketua APPO Banyuwangi dan eks Karesidenan Besuki itu. Sampai saat ini, kata dia, wilayah garapan yang tanpa penggunaan bahan kimia sudah mencapai 72 hektare. Rinciannya, yang sudah masuk Standar Nasional Indonesia (SNI) sudah mencapai 12 hektare dan Prima Tiga mencapai 40 hektare. ‘’Sekarang yang masa transisi seluas 20 hektare,’’ terangnya. Dia menilai, beras organik sangat bermutu tinggi dan sangat menguntungkan. Dasar itu bukan hanya isapan jempol belaka, mengingat padi tanpa bahan kimia mengalami peningkatan mutu cukup signifikan. Maka dari itu, jangan heran jika petani di desa tersebut cukup berjaya dengan profesi tersebut. Sebab, hanya dengan bertani sudah mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga. ‘’Petani menjadi lebih berdaya. Lahan pertanian juga semakin subur,’’ ungkap koordinator PPAH

ALI NURFATONI/RaBa

KIRI-KANAN: Camat Nanik Machrufi, Saman Hudi, dan Kades Marsudi, menunjukkan beras sehat organik di Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, kemarin.

Banyuwangi itu. Sebagai catatan, terang dia, beras organik mempunyai banyak keunggulan, antara lain meningkatkan kecerdasan otak balita dan anak-anak, mencegah kelahiran prematur, mengontrol kadar gula, dan mengurangi

tekanan darah tinggi. Masih ada lagi, lanjut dia, manfaat beras organik adalah mengurangi keakutan asma, mengurangi risiko serangan jantung dan strok. “Itu betul. Karena beras organik bisa mengurangi kolesterol dan mening-

katkan hormon pertumbuhan,” jelas pria kelahiran 1963 itu. Dengan demikian, masih kata dia, mengonsumsi beras organik sangat bagus bagi penderita penyakit kencing manis. Apalagi, beras tersebut tidak mengandung residu kimia

yang berisiko terhadap kesehatan. “Bagi ibu hamil, beras organik bisa menguatkan kandungan,” terang pria yang pernah memperoleh penghargaan dari Bupati Anas sebagai tokoh pertanian itu. Kades Marsudi mengaku, sejak menggunakan pupuk organik, desanya banyak dikunjungi mahasiswa luar daerah. ‘’UGM Jogja belajar tentang pupuk organik, Unej Jember tentang agens hayati, dan IPB tentang peran pertanian dalam meningkatkan ekonomi rakyat,’’ katanya bangga. Selain kalangan mahasiswa, terang dia, Dinas Pertanian Tenggarong, Kalimantan Timur, dan Dinas Pertanian dari Kutai Kertanegara juga studi banding ke desanya. “Dinas Pertanian dan kelompok tani se-Kabupaten Pasuruan tentang manajemen dan pengelolaan pupuk organik,” kata kades. Camat Singojuruh, Nanik Machfrufi, mengaku bangga atas geliat petani tersebut. Sebab, itu menjadi prestasi tersendiri bagi petani di Banyuwangi. “Karena petani ini, kelak akan banyak investor yang masuk,’’ kata perempuan berkacamata itu saat berkunjung ke tempat pengepakan kemarin. (ton/*/c1/aif)

GALIH COKRO /RaBa

PRAKTIK: Aiptu Joko Wahyono mendampingi pemohon SIM menjalankan simulator di Polres Banyuwangi hari Rabu lalu (14/11).

Jajal Simulator SIM BANYUWANGI - Ada kabar baik bagi warga Banyuwangi yang ingin mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) jenis A Umum dan SIM B. Rencananya, para pemohon bisa mengajukan SIM jenis tersebut ke Polres Banyuwangi. Peningkatan pelayanan terhadap permohonan SIM tengah disiapkan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi. Salah satunya, memperkenalkan mesin simulator SIM. “Ini masih sosialisasi, kok,” cetus Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Irawan Wicaksana melalui Bintara Urusan (Baur) SIM Aiptu Joko Wahyono. Para pemohon SIM ditunjukkan simulator SIM tersebut. Bahkan, warga diberi kesempatan menjajal mesin tersebut. “Simulator SIM ini untuk motor dan mobil,” katanya. Mesin simulator SIM itu,

terang Joko, nanti akan digunakan sebagai syarat dalam memohon SIM. Syarat lain yang selama ini dilaksanakan akan tetap dilaksanakan. “Jadi, permohonan SIM ada syarat tambahan,” katanya. Selama ini, lanjut dia, per-

syaratan dalam pengajuan SIM harus lulus administrasi, teori, dan praktik. Ke depan, sebelum dilakukan uji praktik, para pemohon SIM harus lulus ujian simulator. “Kalau uji simulator tidak lulus, ya tidak bisa praktik,” sebutnya.

Joko mengaku belum tahu kapan penerapan uji SIM menggunakan simulator tersebut dilakukan. Bila simulator sudah digunakan, permohonan SIM A Umum dan SIM B tidak lagi harus ujian ke Bondowoso. (abi/c1/bay)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 16 November 2012

Pelajar Cacat Cabuli Gadis

PETIK LAUT: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menabur kembang ke perahu yang membawa sesaji ke tengah laut.

Petik Laut, Larung Kepala Sapi PESANGGARAN - Ratusan warga dari berbagai daerah di Banyuwangi Selatan menghadiri upacara petik laut di Pantai Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, kemarin siang. Dengan ritual petik laut ini, nelayan yakin ikan tangkapan bakal melimpah. Ritual petik laut yang dipusatkan di halaman Pos TNI Marinir Lampon itu dihadiri langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolres AKBP Nanang Masbudi dan Danlanal Letkol Laut (P) Nazief. Sebelum ritual larung sesaji dilakukan, Bupati Anas dan Danlanal Nazief didaulat memasang anting emas di kedua telinga sapi. Sementara itu, Kapolres AKBP Nanang Masbudi memasang kail di mulut sapi tersebut. Bupati Anas menyambut baik petik laut yang juga dirangkai dengan santunan terhadap anak yatim dan pertunjukan wayang kulit tersebut. Hanya saja, khusus pertunjukan dangdut, pihaknya berpesan agar jangan sampai menjadi ajang keributan. (azi/c1/aif)

Korban tak Sadar setelah Dicekoki Miras

ABDUL AZIZ/RaBa

BERHARAP IKAN MELIMPAH: Sesepuh Desa Pesanggaran membakar kemenyan di Pantai Lampon.

SRONO - Lagi-lagi minuman keras (miras) menjadi pemicu tindak pidana. Seperti yang dilakukan ZA, 17, salah seorang pelajar SMA di Kecamatan Genteng ini. Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, ini diduga kuat melakukan pencabulan. Padahal, pelajar kelas XI SMA tersebut mengalami cacat fisik. Tangan kanannya tidak normal alias buntung. Tetapi, kelakuan pelajar SMA swasta tersebut sungguh sangat keterlaluan. Bayangkan, dia tega mencabuli Saritem, 15, (nama samaran) warga Dusun Krajan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Perbuatan cabul tersebut dilakukan di tengah sawah Dusun Pekulo sekitar pukul 20.00 tanggal 13 November 2012.

Awalnya pelaku mengajak korban menenggak miras jenis arak. Beberapa saat kemudian, korban teler hingga tak sadarkan diri. ‘’Saat tidak sadar itu, pelaku mencabuli korban menggunakan tangan,’’ ungkap Kaposlek Srono AKP Jodana Gunadi me lalui Kanitreskrim Bripka Sunarto kemarin. Sunarto menjelaskan, pelaku pencabulan tersebut cacat fisik. M e s k i b e g i tu , p i haknya tetap melanjutkan proses hukum. ‘’Pelaku cacat. Mereka minum-minum cuma berduaan,” ujarnya. Menurut dia, setelah terbangun, korban menyadari bahwa dirinya baru saja menerima perlakuan asusila. ‘’Korban langsung lapor, dan kita langsung mencari keberadaan pelaku,” kata Sunarto. Upaya polisi memburu ZA membuahkan hasil. Sebab, hanya berselang beberapa jam usai dilaporkan, polisi berhasil menangkap tersangka. ‘’Pelaku kita tangkap pukul 01.00 di Dusun Pekulo,” paparnya. (ton/c1/aif)

LINTASAN KA

Cegah Kecelakaan, Dipasang Early Warning System SINGOJURUH - Jalur perlintasan kereta api (KA) di Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, kini sudah memiliki ramburambu. Rambu tersebut bakal berbunyi dan menyala ketika KA bakal melintas. Rambu seperti alarm itu disebut early warning system (EWS). Rambu itu merupakan bantuan pemerintah pusat. EWS mampu mendeteksi suara kereta sejauh 500 meter. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi menjelaskan, rambu tersebut sangat bermanfaat bagi pengguna jalan. Sebab, rambu tersebut bisa mencegah kecelakaan. ‘’Kecelakaan yang terjadi di perlintasan KA bisa dikurangi,” imbuh Nanik. Bukan hanya di wilayahnya saja yang sudah terpasang EWS. Di perlintasan KA Desa Labanasem, Kecamatan Rogojampi, juga ada. ‘’Tetapi, pengendara harus tetap hati-hati saat melintas,’’ imbaunya. (ton/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

CANGGIH: Rambu early warning system terpasang di jalur perlintasan KA Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh.

RITUAL: Warga Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, menggelar doa bersama di jalan desa setempat kemarin malam. ALI NURFATONI/RaBa

Aktivitas Raung Terus Menurun SONGGON - Aktivitas Gunung Raung terus menurun. Hingga kemarin, gempa tremor di gunung terbesar di Pulau Jawa itu tercatat memiliki amplitude rata-rata 12 mm. Kepala Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Hendrasto mengungkapkan, aktivitas gunung berketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) itu terpantau terus menurun. ‘’Rata-rata amplitude 12 mm,” katanya. Dia menjelaskan, gempa tremor yang tercatat dalam seismometer sudah menurun sejak beberapa hari terakhir. ‘’Sudah beberapa hari terakhir rata-rata

mentok di angka 12 mm,’’ katanya saat dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Meski begitu, status gunung tersebut masih belum berubah. Artinya, sampai saat ini status gunung masih siaga level III. ‘’Masih kita berlakukan radius 3 kilometer,’’ jelasnya. Ditanya kapan status diturunkan, Hendrasto belum bisa memastikan. Jika nanti aktivitas gunung stabil, pasti diturunkan. ‘’Kalau gempanya stabil, status

akan diturunkan. Sekarang masih belum,’’ terang Hendrasto. Sementara itu, warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, menggelar doa bersama di sepanjang jalan desa setempat. Doa bersama itu dalam rangka menyambut Tahun Baru 1434 Hijriah. Selain itu, doa bersama tersebut sebagai upaya agar Raung tidak meletus. Sebagai tanda, sebagian warga Dusun Pasar melepas balon raksasa. (ton/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

TERGERUS OMBAK: Kondisi Pantai Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran terlihat semakin parah kemarin.

Abrasi Lampon masih Dibiarkan GLENMORE - Kondisi Pantai Lampon di Desa/Kecamatan Pesanggaran semakin parah. Sejak mengalami abrasi beberapa bulan lalu, kondisi pantai Laut

Selatan tersebut masih belum tersentuh perbaikan. Nah, semakin lama bibir pantai tersebut semakin tergerus. Bagaimana ini? (azi/c1/aif)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Jumat 16 November 2012

Muslimat NU Gelar Khotmil Qur’an Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram SYIAR ISLAM : Dari kiri Minuk Yusuf Widyatmoko, Hj. Dani Azwar Anas, dan Hj. Makmullah Harun.

BANYUWANGI-Muslimat NU Cabang kabupaten Banyuwangi bersama YPPNU menggelar Khotmil Qur’an di Gesibu Blambangan, kemarin pagi (15/11). Kegiatan rutin yang digelar tiap Tahun Baru Islam 1 Muharram tersebut diikuti TPQ se Kabupaten Banyuwangi. Khotmil Qur’an sebagai sarana syiar agama Islam bertujuan untuk terus melestarikan nilainilai dari Alquran. Selain itu, sebagai bahan evaluasi para santri TPQ tentang kekurangan dalam pembacaan ayat suci

Alquran. “Kita wajib mensyukuri nikmat dari Allah, sehingga bisa bertemu dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram,’’ kata Ketua Muslimat NU Banyuwangi Makmulah Harun. Makmulah menambahkan, acara Khotmil Qur’an itu juga sebagai sarana rekreasi bagi santri TPQ, karena mereka tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Untuk itu, Muslimat NU berterima kasih kepada Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, yang telah memberikan segala fasilitas, sehingga pelaksanaan Khotmil Qur’an berlangsung lancar dan baik. “Terima kasih kepada Bupati Anas, dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Khatmil Qur’an, sehingga suk-

ses,’’ ucap Makmullah. Sementara itu, pelaksanaan Khotmil Qur’an kemarin juga dihadiri istri bupati Dani Azwar Anas dan istri wakil bupati Minuk Yusuf Widyatmoko. Dalam kesempatan itu, Dani memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Khotmil Qur’an yang digelar Muslimat NU tersebut. Sebab, dinilai banyak manfaatnya, terutama untuk syiar agama Islam. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi selalu mendukung pelaksanaan kegiatan agama yang membawa kemakmuran bersama. “Semoga dengan pelaksanaan Khotmil Qur’an ini bisa menjadi Banyuwangi menjadi lebih baik lagi,’’ harapnya. (adv/irw)

ISTIMEWA

AGENDA KOTA

Seminar Perda Cagar Budaya dan Wisata DEWAN Kesenian Blambangan akan menggelar seminar bertema “Pentingnya Perda Cagar Budaya dan Ekonomi Kreatif Ungkit Pariwisata”. Acara dipusatkan di Gedung Juang’45 Banyuwangi pada 27 November 2012 mulai pukul 07.45. Keynote speaker berasal dari asosiasi kompeten Jatim. Peserta diundang dari seluruh unsur pemangku kepentingan dan digratiskan. Jalannya seminar juga bisa dipantau di radio komunitas Bung Tomo dan streaming website Pemkab Banyuwangi.(*)

Diklat Bencana dan Pelantikan Pengurus FPBI DIKLAT (pendidikan dan pelatihan) kebencanaan akan digelar oleh Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) Cabang Banyuwangi pada Sabtu pagi (17/11) mulai jam 08.00. Acara tersebut akan dirangkai dengan pelantikan pengurus FPBI Komisariat STAIDA Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari di kampus STAIDA. Seluruh jajaran pengurus FPBI Cabang Banyuwangi dipastikan akan menghadiri kegiatan tersebut.(*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Cantik Murah •

• Perum Bunga Residence •

• Souvenir •

• Peluang Usaha •

• Carry Futura ‘94 •

Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA-01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

Dijual rumah Perum Bunga Residence bl o k A 3 1 LT. 1 0 4 m 2 , S H M , h u b : 081358639444/085646477168

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

Dijual all New CRV 2010, silver, manual. KM 17.000, konds sngat bagus, 275 juta harga pas. Hubungi: 081249230490

• Rental Mobil •

• Toyota Vios ‘05 •

• Aneka Mobil •

• Perum Mendut Hijau •

• Perum Kalirejo Permai •

Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

Ready PU, GrandMax1.5’2011, 1.3’2011, 1.3’2012.Kjg Innova slr G’08, Avanza G’11,APV GX’05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hubungi: 085236003081

SITUBONDO

• Dikontrakkan •

• Jl. Plaosa •

Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

BANYUWANGI

• Peluang Usaha • Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• All New CRV ‘10 •

• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

BANYUWANGI • Civic Verio ‘97 • Djual cpt sedan Civic Verio ‘97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

• Geely MK ‘10 •

• Prima Mobil •

• Ruko Jalan Protokol • Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

BANYUWANGI

BANYUWANGI • Dicari Lahan min 1Ha •

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

• Tanah Tegal 1500m2 •

Dijual Geely MK2 1.5GT MT tahun 2010, hitam metalik, harga 105 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

• Honda Jazz ‘07 •

• KIA Picanto ‘05 •

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 VTI AT tahun 2007, kuning metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual KIA Picanto MT tahun 2005 ,abuabu metalik, harga 89 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

• Innova ‘06 •

• Suzuki APV ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Innova E XWHI tahun 2006, hitam metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 116,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1: Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 8814 UE, an Jumaiyah alm jl Basuki Rahmat, Mimbaan Situbondo

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 6070 VS, Dusun Sidorejo Kulon, Yosomulyo, Gambiran Hlg STNK Nopol P 6061 YV, an. Sri Wulandari, Ds. Susukan Kidul, Gladag, Rogojampi Pasang iklan kehilangan STNK / BPKB di wilayah Situbondo dan sekitarnya, Hub: 0338 - 671982


OPINI

Jumat 16 November 2012

37

KRIMINALITAS

Copet Nyaris Dimassa SITUBONDO – Iwan Budianto, 17, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, terpaksa diamankan ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Situbondo. Dia tertangkap basah saat mencopet dompet di Alun-alun Situbondo, kemarin malam (14/11). Pria yang sehari-harinya sering mengamen di terminal Situbondo itu nyaris dimassa saat kedapatan mencopet dompet milik salah seorang pengunjung pawai lampion. Ceritanya, saat pawai lampion berlangsung, Iwan mencari kesempatan dalam kesempitan. Diam-diam dia mengambil dompet seorang penonton. Sialnya, warga yang dicopet mengetahui aksi Iwan. Korban pun langsung meneriaki copet. Iwan pun berlari dan memberikan dompet hasil curiannya itu kepada seorang temannya yang sampai saat ini masih dalam pengejaran polisi. Setelah tertangkap, Iwan mengaku bahwa dompet yang berisi uang Rp 200 ribu beserta surat-surat penting, itu sudah dibawa kabur oleh temannya. “Setelah mencopet, dompetnya langsung saya berikan kepadavteman. Saya tidak tahu dimana teman saya sekarang,” ujar Iwan. Dia mengaku mencopet karena terdesak kebutuhan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Polisi tak begitu percaya dengan pengakuan Iwan. Pegamen tersebut tetap diproses. (rri/aif)

Masih Perlukah NU Dipertahankan? NUR HARIRI/RaBa

TERTANGKAP TANGAN: Iwan diamankan di Mapolres Situbondo, kemarin malam.

KESEHATAN

Tinggal Serumah, HIV/ AIDS Tidak Akan Menular BERITA Jawa Pos Kamis 8 November 2012, Jakarta adalah peringkat pertama HIV/AIDS. Itu membuat saya tergelitik untuk bertanya, “bagaimana dengan Banyuwangi?” Data Dinkes Banyuwangi, sampai pertengahan tahun ini penderita HIV/ AIDS sudah mencapai 1200-an orang. Hal itu mengingatkan saya pada wajah seorang wanita berusia 30 tahunan yang tampak pucat, lemah, dan pandangan matanya kosong. Sama sekali dia tidak semangat hidup. Betapa hati saya tidak teriris ketika menatapnya. Tiba-tiba terdengar suara lirih, “Apakah saya masih bisa diterima keluarga saya O l e h dengan kondisi seperti ini, Dok?“ tanyanya. Kainilah yang kerap dr. ANDRIYANI H, MMRS * limat diucapkan seseorang yang didiagnosis sebagai penderita HIV/AIDS. Bayangan bahwa nanti akan dikucilkan keluarga dan masyarakat sangat menghantui penderita HIV/AIDS, sehingga mereka menjadi putus asa.

Apa sebenarnya penyakit HIV/AIDS itu? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan human immunodeficiency virus (HIV). Adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, kemudian menyebabkan AIDS. Penularan HIV/AIDS melalui empat cairan tubuh, yaitu darah, ASI dari ibu ke anak, sperma, dan cairan vagina. Cara penularannya melalui perpindahan cairan tubuh, antara lain pemakaian jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba, hubungan seksual, kehamilan, persalinan, dan menyusui. Akan tetapi, kondisi riil di masyarakat masih ada kekhawatiran yang tinggi bahwa hidup serumah, bahkan sekadar bertetangga dengan penderita HIV/AIDS, akan ikut tertular. Padahal, penyakit tersebut tidak akan menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman, berpelukan, menggunakan perlatan makan/minum bersama, tinggal serumah dan menggunakan jamban yang sama. Juga tidak menular melalui keringat, air liur atau ludah, air seni, tinja, dan ingus. Oleh karena itu, tidak ada alasan mendiskriminasi atau mengucilkan para penderita HIV/AIDS bukan? Justru support keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung kesehatan penderita HIV/AIDS. Rata–rata perjalanan penderita HIV menjadi AIDS dibutuhkan waktu sekitar 5-10 tahun. AIDS (acquired immune deficiency syndrome) adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular berbagai macam penyakit, karena sistem kekebalan tubuhnya menurun. Tanda– tandanya antara lain berat badan menurun secara drastis, diare yang berkelanjutan, pembengkakan leher dan atau ketiak, dan batuk terus-menerus. Penderita dan yang berisiko terkena HIV/AIDS diharapkan datang ke VCT. Apa fungsi VCT (voluntary counseling testing)? Voluntary mendorong orang datang ke tempat layanan yang mereka ingin hindari. Counseling adalah komunikasi interpersonal demi perubahan perilaku, termasuk konseling pra-tes dan pasca-tes. Testing adalah tes yang berkualitas dan cepat, sehingga mendorong orang mengakses layanan VCT. Selain itu, di VCT, penderita juga akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang mampu menekan perkembangan virus HIV/AIDS, PMCT (prevention from mother to child transmission), mendapat dukungan emosi dan sosial. Untuk memperoleh Informasi yang lebih jelas tentang HIV/AIDS, silakan datang ke Poliklinik VCT RSUD Genteng Jl. Hasanudin No. 98 atau di 0333-845839, Genteng, Banyuwangi. *) Kabid Pelayanan RSUD Genteng.

DALAM waktu beberapa bulan lagi, PC NU Banyuwangi akan melakukan konferensi. Jika proses menuju konferensi sebagai ajang pembaruan kepengurusan PC NU Banyuwangi berjalan secara wajar dan beradab, maka menarik diamati. Sebaliknya, proses itu tidak menarik diamati jika proses menuju konferensi diwarnai sebentuk cara main yang tidak sehat. Walaupun konferensi NU Banyuwangi masih beberapa bulan lagi, tapi sejumlah tokoh telah muncul dan bersedia menjadi calon ketua NU. Media massa lokal pun melansir beberapa nama tokoh yang telah mempersiapkan diri menjadi calon ketua PC NU Banyuwangi. Sedemikian pentingkah NU, sehingga ia menjadi semacam “gula” yang selalu dikerubungi semut? Tentu saja, karena NU sebagai gerakan ormas bukanlah gerakan politik praktis. Lantaran bukan gerakan politik praktis, maka semangat dan wujud pergerakannya mendasar pada kepentingan rakyat dan nilainilai kebenaran yang objektif. Selama ini, gerakan-gerakan NUdi Banyuwangi banyak diwarnai kepentingan politik praktis dan kekuasaan. Hal itu tentu tak dapat dihindarkan. Namun, orang-orang NU itu harus ingat bahwa NU didirikan bukan sebagai komoditas

politik praktis dan kekuasaan. NU harus melakukan gerakan secara konsisten pada wilayah kepentingan masyarakat secara luas dan menyuarakan nilainilai kebenaran objektif yang keberpihakan yang jelas kepada kebutuhan orang banyak. Di sinilah NU memegang peran sebagai penjaga nilainilai, mengayomi mereka yang memerlukan, dan melakukan pembelaan bagi yang lemah atau dilemahkan oleh kepentingan formal-negara, politik praktis, maupun oleh konstalasi ruang dan waktu. Konsistensi NU pada wilayah ini akan menjadikan NU Banyuwangi sebagai kekuatan orisinal yang nilai tawar sosial-politiknya tak tertandingi. Tetapi, apabila NU Banyuwangi hanya menjadi kepanjangan tangan politik praktis atau sekadar komoditas kekuasaan, NU hanya akan menjadi alat dan tidak akan memiliki nilai tawar sosial-politik apa-apa, hanya sebagai simbol tanpa orisionalitas, dan tidak akan menentukan atau memberi manfaat apa pun di tengahtengah kehidupan bersama. Penting kita pahami bersama bahwa NU semestinya menjadi kekuatan yang kokoh sebagai penjaga nilai-nilai dan pembelaan terhadap rakyat yang merasa dirugikan oleh sistem formal. Pemahaman ini tentunya dilandasi oleh nilai-nilai

O l e h

TAUFIQ Wr. HIDAYAT * ke-NU-an yang menjadi warna gerakan. Dalam politik praktis terdapat arena tarik-menarik yang melibatkan sejumlah kepentingan kekuasaan yang bersifat sangat menjauh dari kehendak rakyat. Sehingga, baik agama maupun organisasi kemasyarakatan atau keagamaan yang masuk ke dalam arena politik praktis, akan hanya dijadikan pembenar dan komoditas. Di dalamnya tidak akan ditemukan sebentuk pemahaman dan sikap objektif mempertahankan nilai-nilai kebenaran yang dikehendaki dan menjadi kebutuhan rakyat. Yang ada hanyalah pertaruhan kalah ataukah menang, masuk ataukah tidak masuk, dan “bagi-bagi”. Untuk memahami dan bersikap objektif sebagaimana yang telah diamanatkan para pendiri NU, seharusnya NU menjaga jarak dirinya dengan politik praktis dan kekuasaan. Maka, NU akan dengan mudah mengetahui kebutuhan mendasar rakyat yang dipertaruhkan di dalam pergulatan politik praktis. Dengan demikian, NU akan dapat tampil secara berwibawa mewakili kepentingan rakyat dan nilai-nilai objektif publik untuk tidak diabaikan dan

dirugikan oleh suatu pergulatan politik praktis dan sistem formal. NU harus kembali pada nilainilai dasarnya, kembali pada basis kerakyatan, dan menguatkan rakyat sebagai pemegang tertinggi kedaulatan dalam menentukan nasibnya sendiri. NU, misalnya, dapat melakukan sebentuk pendampinganpendampingan hukum atau sosial bagi mereka yang memperjuangkan hak-haknya, memperkokoh upaya-upaya pemberdayaan kerakyatan dalam menatap kesejahteraan, tentu saja juga menyampaikan pesanpesan moral sebagai pencerahan dan “obor” perubahan mendasar dari nilai-nilai objektif. Tentu saja juga menjadi benteng pertahanan religius yang mengayomi semua, termasuk mengayomi minoritas dan menjamin kebebasan berkeyakinan dan beragama. NU akan terpribumisasikan dengan kenyataan tempatnya berpijak, lebih egaliter, dan tampak nyata kebaradaannya. Itulah yang menempatkan NU sebagai kekuatan yang diperhitungkan. Sehingga, tidaklah mengherankan bila kekuasaan atau politik praktis senantiasa ingin melamar NU. Jika kekuatan NU secara masif berpihak penuh pada sosial-kemasyarakatan dan kepentingan publik, maka NU patutlah dipertahankan bagi kita yang mencintainya. Jika

tidak, maka harus dilakukan semacam restrukturisasi dan reinterpretasi ajaran demi menyesuaikan kebutuhan ruang dan waktu. Hal tersebut akan ditempuh dan diwujudkan dalam konferensi NU yang akan datang. Proses tersebut harus ditempuh NU dengan baik, jujur, dan menghindari permainan uang. Jika hal itu tidak diindahkan, maka warga NU-lah, terutama yang muda-muda, akan melakukan gerakan kritis demi “keselamatan” NU yang dicintai. Tokoh-tokoh yang telah mencalonkan diri sebagai ketua PC NU Banyuwangi tentu saja harus memahami pentingnya NU menjadi kekuatan kerakyatan yang jelas, integratif, dan nonpolitik praktis atau kekuasaan. Secara politis, sosial-budaya gerakan NU dalam wilayah dukung-mendukung akan sangat tidak menguntungkan bagi sebuah organisasi “sesuci” NU. Politik dan kekuasaan sangat kecil dibandingkan sejarah NU, watak NU, dan ajaran-ajarannya. Lalu, kenapa ruang yang begitu kecil itu dimasuki “gajah” NU, sehingga ia akan berada pada posisi yang sulit bergerak untuk kepentingan rakyat, agama, dan nilai-nilai budaya yang luhur? Mudah diucapkan, tapi harus dibuktikan, bukan? *) Budayawan muda Banyuwangi.

Kemandirian BKM-PNPM Mandiri Perkotaan KONSEP ideal kemandirian BKM/LKM menurut saya adalah kumpulan memilih orang yang sesuai dengan sifat yang dikehendaki oleh masyarakat sebuah kelurahan atau desa. Proses pembangunan BKM/LKM di PNPM Perkotaan sungguh suatu model pilihan yang indah, karena melibatkan sebanyak mungkin penduduk dewasa, memilih orang tanpa embelembel uang, langsung, umum, dan bebas memilih siapa saja. Proses pembangunan BKM/ LKM menguras banyak energi, waktu, dan biaya. Tetapi, mereka yang terpilih menjadi anggota BKM/LKM adalah “Para Nabi-Nabi Lokal.” Sebuah pertanyaan yang terus-menerus muncul di benak saya; dari ribuan BKM yang didampingi PNPM Perkotaan mulai tahun 1999 apakah sudah mandiri? Dan berapa banyak yang sesuai dan tidak sesuai harapan? Walaupun teman-teman banyak menulis tentang keberhasilan BKM/LKM dan mampu berkerja sama dengan pihak luar pemkab, tapi menurut saya hanya sedikit sekali BKM/LKM yang mampu menanggulangi kemiskinan dalam bentuk kerja sama dengan pihak luar. Namun demikian, sampai sekarang tidak ada data terkait berapa jumlah BKM yang mampu

dan tidak mampu menjalin kerja sama dengan pihak luar. Artinya, desain pembangunan BKM/LKM ternyata tidak berdampak sistemik terhadap penanggulangan kemiskinan di kelurahan setempat.

Analisis dan ide Menurut logika saya, BKM/ LKM menjadi lembaga tepercaya karena para anggotanya dipilih langsung oleh masyarakat. Dengan kata lain, BKM/ LKM adalah “Para Nabi-Nabi Lokal”. Dan itu seharusnya bisa menjadi modal agar masyarakat percaya terhadap BKM/ LKM. Sehingga, orang kaya tidak lagi mencari lembaga lain atau menyalurkan zakat mal, infak, dan sumbangan kepada warga miskin. Sebab, sudah ada BKM/LKM. Sayang, hal itu tidak terjadi. Oleh karena itu, menurut saya ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Pertama, PNPM Perkotaan harus mengubah orientasi pembangunan KSM dengan cara mengokohkan institusi komunitas yang sudah ada. Bukan malah berorientasi membentuk KSM baru. SOP pembentukan KSM yang menyatakan bahwa anggota KSM minimal 5 orang justru mendorong masyarakat membentuk “gerombolan kepentingan kecil”. Kepemilikan tujuan bersama, saling percaya, saling peduli, adanya ikatan keber-

O l e h

HASBI FIKRI * samaan, mempunyai jadwal rutin, akan sulit terpenuhi. Sebab, yang ada hanya kepentingan sesaat. Jika demikian, bukan kelompok namanya, melainkan semacam gerombolan yang tidak mempunyai ikatan kepercayaan dan kebersamaan. Sehingga, dalam pelaksanaan kegiatan, banyak terjadi kegagalan. Konsep KSM yang dibangun di PNPM Perkotaan justru berbalik. Hal itu ironis, karena KSM hanya menjadi panitia dalam proyek infrastruktur dan sosial yang sifatnya hanya sementara. Semakin lama desain KSM tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan Kedua, BLM yang turun rutin tiap tahun justru menjebak masyarakat dalam ketergantungan terhadap pihak luar (PNPM sendiri). Menurut saya, sebaiknya ada jeda jika mau turun, sehingga masyarakat mempunyai waktu yang cukup untuk merefleksikan program dan kelembagaan. Ketiga, BKM/LKM semakin lama semakin terjebak menjadi lembaga keuangan melalui unit UPK dengan berbagai persoalannya. Sesuai ungkapan bahasa pinggiran; BKM/ LKM sering dianggap masyara-

kat sebagai pengelola kredit bahkan tukang tagih. Barang kali salah satunya penyebabnya karena desain kegiatan BKM/LKM hanya terpaku pada kegiatan yang sempit dan kurang kreatif. BKM/ LKM sebagai lembaga kepercayaan masyarakat sering terjebak dalam persoalan teknis pinjaman bergulir karena memang UPK sudah tidak mampu menyelesaikan kredit bermasalah. Barang kali memang hanya kegiatan ekonomi bergulir yang masih berjalan ketika kegiatan lingkungan dan sosial selesai dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu terobosan baru. BKM harus mempunyai unit usaha dan Unit BAZIZ di tiap kelurahan. Mempunyai unit usaha adalah kesempatan emas bagi LKM/BKM. Dulu masjid dan pondok pesantren nyaris tidak berkembang secara kelembagaan, karena terjebak dalam kegiatan keagamaan dan pendidikan saja. Lambat laun masjid dan pondok pesantren berkembang pesat menjadi lembaga besar dan dipercaya masyarakat. Menurut saya, hal itu terjadi karena ada perubahan filosofis yang mendasar dalam kelembagaan. Masjid dan pondok pesantren tidak boleh hanya terpaku dalam kegiatan keagamaan dan pendidikan saja. Pandangan bahwa

masjid dan pondok pesantren hanya hidup dari derma dan uluran orang tua murid harus diubah. Masjid dan pondok pesantren harus bisa berbuat lebih daripada sebelumnya. Masjid dan pondok pesantren juga harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap kehidupan bermasyarakat, mampu mandiri dalam mencukupi kebutuhan, bahkan mampu menyejahterakan masyarakat. Dalam perkembangannya, masjid dan pondok pesantren mempunyai banyak unit usaha demi menopang kebutuhan sendiri dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Seharusnya BKM/LKM sebagai lembaga sosial memiliki banyak unit usaha. Sehingga, mampu menanggulangi kemiskinan, mampu menolong dam menyantuni warga miskin. *Pemerhati PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Situbondo.

ANDA punya artikel? Penjaga gawang rubrik Opini Radar Banyuwangi siap menerima. Tulisan Anda akan dibaca seluruh masyarakat Banyuwangi dan Situ bon do. Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com


38

Jumat 16 November 2012

GALIH COKRO/RaBa

Petenis Tamu Mendominasi AGUS BAIHAQI/RaBa

DIBUKA: Wabup Yusuf Widyatmoko melakukan servis kehormatan dalam pembukaan BOY 2012 di GOR Tawang Alun kemarin (atas). Aksi salah satu peserta pada babak pertama di lapangan tenis GOR Tawang Alun (kanan).

BANYUWANGI - Capaian cukup kontras tergambar antara petenis lokal Banyuwangi dan petenis luar daerah di hari pertama Banyuwangi Open Yunior (BOY) II di lapangan tenis GOR Tawang Alun kemarin (15/11). Petenis tamu mendominasi dua kategori yang dimainkan, yakni kategori usia 10 tahun dan 12 tahun putra-putri. Di kategori 10 tahun putra, petenis unggulan pertama, Joey Wiryawan, melenggang mulus ke babak kedua. Joey me-

lenggang setelah menundukkan Nanda Saputra asal Bali. Sementara itu, petenis tuan rumah Satmika Antargata tersingkir oleh Made Iskar Bolimat asal Denpasar. Na s i b ya n g s a ma d i a l a m i w a k i l Banyuwangi yang lain, Septian Tegar. Septian terhenti di babak pertama atas Bimo Septian asal Probolinggo. Namun, asa Banyuwangi tetap ada, karena Dava menang atas Arda Afrido asal Lumajang. Di kategori usia 12 tahun ada kejutan.

Unggulan pertama, Zeyhan asal Blitar, tersingkir. Zeyhan dikalahkan Dwi Askara asal Bali. Petenis lokal Banyuwangi, Ilzam, juga terhenti di babak pertama. Dia takluk oleh petenis asal Jember, Kunto Wibisono. Sementara itu, BOY II dibuka dengan upacara open ceremony. Adalah Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko membuka kejuaraan tenis tingkat nasional itu. Pembukaan BOY ditandai dengan servis kehormatan yang dilakukan pentolan

DPC PDI Perjuangan Banyuwangi tersebut. Disaksikan lebih-kurang 250 peserta, Yusuf mendapat aplaus meriah. Dalam sambutannya, Yusuf berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sarana dalam meningkatkan prestasi tenis Banyuwangi. Dia juga meminta para peserta mengedepankan sportivitas. “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi atlet dalam meningkatkan prestasi,” kata Yusuf didampingi Sekkab Slamet Karyono. (nic/c1/bay)

Ujian Sekaligus Pantau Atlet

DOK. RaBa

PEMBINAAN: Kompetisi binaraga yang digelar PABBSI.

Bantuan Delapan Cabor Sudah Cair BANYUWANGI - Penantian panjang delapan cabang olahraga (cabor) di Banyuwangi menunggu pencairan dana bantuan pembinaan dari APBD 2012 akhirnya kesampaian. Penantian itu terjawab setelah Bupati Banyuwangi meneken persetujuan pencairan dana yang bersumber dari uang rakyat tersebut. Delapan cabor tersebut adalah panjat tebing, PABBSI, PBSI, Pelti, PJSI, PSTI, POSSI, dan Taekwondo Indonesia (TI). Rampungnya proses pencairan dana cabor itu disampaikan Bendahara KONI Mandiri Ratu Warang Agung kemarin (15/11). Agung menuturkan, anggaran untuk delapan cabor yang sempat terkatung-katung itu sudah bisa dicairkan. “Mekanisme pencairan sudah beres,” katanya. Meski sudah rampung, tapi cabor minimal harus bersabar hingga Senin depan. Pasalnya, boleh jadi dana yang menjadi kebutuhan tersebut baru masuk ke rekening cabang olahraga pada hari itu. Sebab, beberapa persyaratan tambahan masih ada yang harus

dipenuhi, misalnya meterai dan dokumen- dokumen lain. Selain itu, cuti bersama membuat dana itu tidak bisa segera masuk ke rekening. Agung menambahkan, cairnya dana itu akan menjadi angin penyejuk bagi cabor yang hingga kini belum menerima dana bantuan sama sekali. “Ya ini sudah lumayan bisa cair,” ujarnya. S ekadar mengingatkan, dalam anggaran APBD 2012, KONI menerima hibah dana bantuan olahraga senilai Rp 3 miliar. Dana itu sebagian sudah tersalurkan ke beberapa cabor. Apesnya, delapan cabor harus menunggu hingga bulan November untuk menerima bantuan tersebut. (nic/c1/bay)

BANYUWANGI - Agenda besar menanti Pengkab Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Banyuwangi di akhir tahun 2012. Kejuaraan provinsi (kejurprov) memperebutkan Piala KONI Surabaya itu akan menjadi ladang pembuktian prestasi para pejudo Banyuwangi. Untuk memaksimalkan penampilan para atlet judo, induk olahraga judo mulai melakukan persiapan intensif. Salah satunya, melakukan pemantauan. Lewat ujian kenaikan tingkat (kyu), PJSI mencoba meraba atlet yang akan tampil di Surabaya.

“Hari ini (kemarin) kami menggelar ujian kenaikan tingkat. Selain untuk kepentingan internal PJSI, momen ini akan menjadi pemantauan untuk kejurprov di Surabaya nanti,” beber Agung Setyono, ketua PJSI Banyuwangi, kemarin (15/11). Dalam ujian di Aula SMKN 1 Glagah kemarin, sebanyak 70 pejudo turut ambil bagian. Ada beberapa pejudo yang akan diproyeksikan menjadi wakil Banyuwangi di Piala KONI Surabaya mendatang. (nic/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

BANTING: Para pejudo berlatih di SMKN Glagah, Banyuwangi, kemarin.


BERITA UTAMA

Jumat 16 November 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Kerahkan 29 Kapal n LONG... Sambungan dari Hal 29

Peningkatan jumlah penumpang itu, kata Saharuddin, dipicu liburan panjang tahun baru Islam. Tahun ini, liburan dan cuti bersama tahun baru Islam berdekatan dengan liburan akhir pekan. Sehingga, masa liburan lebih panjang. Sejatinya, liburan tahun baru Islam hanya berlangsung dua hari. Namun, karena ber dekatan dengan li bu ran akhir pekan, masa libur bertambah menjadi empat hari. “Panjang liburan itu menjadi pe micu utama peningkatan penumpang,” katanya. Tahun lalu pada periode yang sama, juga terjadi peningkatan jumlah penumpang. Hanya, peningkatan penumpang tak sebesar periode yang sama tahun ini. “Peningkatan didominasi kendaraan pribadi dan bus pariwisata,” kata Saharuddin. Penumpang pejalan kaki dan kendaraan roda dua (R2) relatif

normal. Derasnya penumpang yang datang itu membuat antrean panjang hingga depan Pelabuhan Tanjung Wangi. Antrean panjang itu terjadi sejak malam hingga siang kemarin (15/11). Untuk mengurai antrean panjang tersebut, pihak PT ASDP Indonesia Ferry bekerja keras dan mengerahkan 29 armada kapal. Antrean panjang di luar pelabuhan, akhirnya berhasil diatasi sekitar pukul 15.00 sore kemarin. Sore itu, antrean kendaraan sudah berhasil dimasukkan ke areal parkir Pelabuhan Ketapang. Walau berhasil memasukkan semua kendaraan ke area pelabuhan, tapi kendaraan penumpang tetap mengalir hingga tadi malam. Kendaraan yang datang didominasi dari arah utara atau dari Jalur Pantura Situ bondo. Dilihat dari pelat no mor kendaraan, kendaraan wisatawan itu berasal dari beberapa kota di Jawa, seperti Malang, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, dan Jakarta. (afi/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

TAHUN BARU ISLAM: Ribuan pelajar mengikuti pawai Muharram di Banyuwangi pagi kemarin.

Terkumpul Saweran Rp 21,5 Juta n CERIAKAN... Sambungan dari Hal 29

SIGIT HARIYADI/RaBa

FULL: Kendaraan pribadi dari luar kota memadati Pelabuhan Ketapang.

Ibarat Pamer Kemewahan kepada Rakyat n MAHALNYA... Sambungan dari Hal 29

‘’Kamu gak perlu mbayar pakai uang. Kamu utang budi. Ngerti nggak? Jaga lingkungan sekitar sini, jangan sampai ada keributan. Jangan mengganggu klinik ini. Kalau tidak, tak habisin kamu. Aku memang sudah insaf, dulu aku lebih (brutal) daripada kamu,’’ tegas Armanto sambil menatap tajam sang preman yang terluka itu. ‘’Paham, Dok! Saya jamin itu,’’ tutur preman itu sambil undur pamit. Memang jagoan betul dokter yang satu ini. Tapi dengan rendah hati dia mengaku ti dak sebrutal yang dikatakan. Karena yang dihadapi adalah preman, dia harus mengikuti bahasa dan gaya preman. Ternyata metode komunikasi yang dia pilih sa ngat manjur. Sekali rengkuh, semua misi bisa tercapai. Meski begitu, dia harus berkorban karena waktu tidurnya berkurang dini hari itu. Tuntutan profesi tercapai, misi membantu sesama, dan aktif mengamankan lingkungan sekitar pun terpenuhi. Sejauh ini, Armanto memang termasuk jago berkomunikasi dan juga sosok yang sibuk. Bahkan, dia bisa dibilang sebagai orang yang supersibuk. Bayangkan, sederet aktivitas sudah dilakukan sejak bangun tidur dan salat Subuh hingga menjelang tengah malam. Melakukan operasi katarak tak jarang sudah dilakukan sejak pagi. Belum lagi jadwal pemeriksaan dan konsultasi, serta pengobatan pasien di klinik. Selain itu, kegiatan mengajar di Fakultas Kedokteran juga menyita waktunya. Termasuk, urusan membimbing mahasiswa kedokteran. Itu semua belum cukup. Armanto dikenal aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan. Secara berkala, dia terlibat dalam operasi katarak gratis di berbagai daerah. Tak jarang

kegiatan sosial itu dilakukan di pelosok di luar Jawa. Terutama, di kabupaten-kabupaten yang belum memiliki dokter spesialis mata. Sedikit waktu yang tersisa, disempatkan untuk istri dan ketiga anaknya. Ini hanya salah satu contoh figur yang sukses. Tak hanya dalam pendidikan dan karir, dia juga sukses dalam bidang sosial dan spiritual, serta berhasil menempatkan diri dengan baik di masyarakat. Sepertinya semua telah berhasil dia dapatkan. Kini, apa lagi yang dicari? Apakah membuat rumah mewah, ataukah memburu mobil superkeren? Ataukah tas atau baju yang mahal? Ternyata yang mahal di mata sang dokter spesialis mata itu adalah tidur. Aneh, kenapa tidur bisa menjadi sesuatu yang mahal? Tak heran, ketika sedang bertugas mengikuti kegiatan ilmiah dan seminar di luar negeri, waktu selebihnya dari acara inti ternyata dia manfaatkan untuk tidur. Ketika sesama koleganya pelesir atau shopping selepas acara inti, dia memilih balik ke hotel untuk menikmati tidur nyenyak tanpa gangguan. Sementara itu, masyarakat umum biasanya tidur antara tujuh hingga delapan jam sehari. Tetapi, beberapa orang tertentu, seperti Armanto, mereka tidak bisa tidur delapan jam sehari. Lantaran kesibukannya, orang-orang tertentu itu hanya memiliki jatah tidur tiga sampai empat jam sehari. Karena itu, orang sibuk tak jarang harus mencuri waktu untuk tidur. Misalnya, yang paling efektif adalah tidur saat perjalanan. Untuk bisa tidur dalam perjalanan, ternyata butuh biaya yang tidak sedikit. Simak saja contoh berikut. Kalau kita naik mobil, agar bisa tidur di perjalanan, mobil itu harus nyaman. Apa lagi, secara umum kondisi jalan di Indonesia—wa bil khusus kondisi jalan di Banyuwangi dan Situbondo—tidak se luruhnya mulus. Dengan naik mobil

sekelas Toyota Alphard terbaru yang dibanderol di atas Rp 1 miliar itu, mungkin kita bisa tidur dengan nyaman. Ini kita baru merasa bahwa tidur itu ternyata memang mahal. Lebih ekstrem lagi, jika kita melihat mobil mewah, mahal, mulus, itu sama artinya dengan membayangkan penumpangnya bisa tidur nyenyak. Hal yang sama juga berlaku untuk moda transportasi publik. Bus, kapal laut, kereta api, dan pesawat, biasanya menyediakan berbagai kelas, mulai kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif. Nah, kelas eksekutif biasanya memberikan layanan lebih demi kenyamanan penumpang. Lagi-lagi kita membayangkan layanan-lebih kelas eksekutif identik dengan penumpang yang bisa tidur nyaman dalam perjalanan. Tentu saja, cost mendapatkan kursi kelas eksekutif jauh lebih mahal. Sayang, kenapa namanya kelas eksekutif. Kok namanya tidak diganti saja dengan kelas legislatif. Padahal, dalam pemerintahan, ek sekutif dan legislatif kedudukannya setara alias sejajar. Hehehe… Apalagi, kalangan legislatif di Bumi Blambangan ini terbilang sangat sibuk. Dalam tempo setahun ini saja, mereka melakukan keg iatan kunjungan kerja, konsultasi, bimbingan teknis, studi banding, dan sejenisnya, ke luar daerah sudah lebih dari 20 kali. Kalau dirata-rata secara matematis, wakil rakyat kita nyaris dua kali sebulan pergi ke luar kota. Sebagai orang sibuk, mereka juga perlu tidur selama perjalanan dinas ke luar kota itu. Sebab, setelah kembali, mereka akan disibukkan oleh pekerjaan di gedung parlemen. Nah, kalau sudah rapat, jangan sampai legislator ketahuan tidur di ruang paripurna. Karena bila tidur saat rapat, itu sama halnya memamerkan kemewahan kepada rakyat yang diwakili. Semoga tidak begitu. (bay11saksono@gmail.com)

Jaring Empat Tim Pengarah n BPBD... Sambungan dari Hal 29

“Setelah pos-pos jabatan di BPBD terisi, kami langsung me lakukan konsolidasi dan menata organisasi dalam arti menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan,” ujarnya Rabu lalu (14/11). Menurut Wiyono, konsolidasi dan menata organisasi tersebut dilakukan sebagai upaya

mewujudkan efektivitas tupok si para personel BPBD. “Walaupun pejabatnya baru, sebenarnya BPBD sudah dibentuk sekitar setahun lalu. Per sonel-personalnya sudah bekerja, terutama dalam hal menghadapi potensi bencana, baik gunung meletus, tsunami, kekeringan, maupun angin puting beliung,” paparnya. Namun demikian, Wiyono mengaku BPBD masih mem-

butuhkan tambahan personel. Sebab, selain para pejabat yang langsung berkaitan dengan operasional, di antaranya, kepala pelaksana, sekretaris beserta tiga sub bagian, dan tiga kepala bidang, ternyata BPBD hanya memiliki tujuh staf. Nah, staf inilah yang perlu ditambah. “Memang masih perlu penambahan (staf ),” akunya. Dalam waktu dekat, BPBD akan menjaring empat tim pengarah

yang berasal dari kalangan umum. Termasuk, merumuskan syaratsyarat menjadi tim pengarah, proses pendaftaran, dan seleksi administrasi. “ Te n t u k i t a h a r u s b e r koordinasi dengan bupati melalui sekretaris kabupaten (sekkab) yang juga merupakan ketua BPBD eks-ovisio. Pengangkatan (tim pengarah) menjadi wewenang DPRD,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Penerusnya masih Berusia 12 Tahun n SOSOK... Sambungan dari Hal 29

Bahkan, mata laki-laki yang rambutnya sudah beruban itu berkaca-kaca tatkala menceritakan peristiwa tragis yang menimpa istrinya. “Yang pasti kami masih berduka. Kalau sampeyan ingin tahu sejarah almarhumah (Asiyah) dan kiprahnya di dunia seblang silakan tanya Pak Aekanu (pemerhati budaya Aekanu Hariyono, Red). Beliau tahu betul tentang almarhumah,” jelas Sahwan. Mendapat petunjuk tersebut, wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi bergegas mendatangi rumah Aekanu di jalan MT. Haryono 56, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Kebetulan Aekanu se dang berada di rumah. “Yang pasti, bagi saya Mbah Asiyah adalah sosok yang sangat mengagumkan,” kata Aekanu saat wartawan koran ini berkunjung ke rumahnya. Aekanu menambahkan, Asiyah banyak memberikan pelajaran hidup kepada dirinya. Bagaimana tidak, walaupun kondisi ekonomi Asiyah bisa dikategorikan kurang mampu, wanita tersebut sanggup berbagi rezeki kepada orang-orang yang membutuhkan. “Upah jadi buruh ikat kacang tanah pernah dia berikan kepada saya saat saya berkunjung ke rumah beliau (Asiyah). Bagi

saya, itu pemberian yang sangat istimewa. Pemberian yang sangat bernilai sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi saya,” ujar Aekanu. Kenangan lain yang tidak kalah berkesan bagi Aekanu adalah, dia pernah diberi beberapa lembar daun aren bekas omprog beberapa tahun lalu. Menurut Aekanu, saat memberi daun aren tersebut, Asiyah mengatakan bahwa daun tersebut berfungsi menangkal pengaruh jahat. “Itulah Mbah (Asiyah). Barang yang dia anggap sangat berharga pun tidak sungkan diberikan kepada orang lain. Sampai kini daun aren bekas omprog tersebut saya pajang di dinding kamar. Selain untuk menghargai Mbah yang sudah memberi, daun aren tersebut saya anggap benda seni, makanya saya simpan,” terang pemerhati budaya yang juga dekat dengan almarhumah Asiyah tersebut. Dikatakan, Asiyah sangat berpegang teguh terhadap culture value adat seblang yang diwariskan nenek moyangnya. Tak heran, setiap seblang digelar, Asiyah selalu bersemangat membuat omprog meskipun tanpa imbalan. Belakangan diketahui, selain selalu didaulat membuat omprog karena hanya dialah yang bisa membuat, Asiyah juga dipercaya masyarakat Desa Olehsari membantu proses kelahiran bayi, memimpin ritual nyukit lemah, hingga menjadi tukang pijat ibu dan anak. “Mbah (Asiyah) juga

sering dimintai tolong mengobati warga yang terserang rambit (penyakit kulit). Rambit itu beliau obati menggunakan ramuan tradisional dan mantera,” pungkas Aekanu. Sementara itu, menjelang siang, wartawan koran ini kembali mengunjungi rumah duka di Desa Olehsari. Kali ini, kami bertemu anak angkat Asiyah, yakni Dista Andiyan. Kebetulan, saat kami berbincang, seorang bocah perempuan mondar-mandir tidak jauh dari posisi kami duduk. “Bocah perempuan itu namanya Lia. Dia adalah cucu Mbah (Asiyah). Saat ini usianya 12 Tahun. Meski masih kecil, bocah itulah yang digadang-gadang menjadi penerus Mbah membuat omprog,” jelas Dista. Ya, sejak usianya belia, Lia memang kerap mendampingi Asiyah membuat omprog. “Sama seperti Mbah. Mbah juga sejak kecil sudah dipercaya membuat omprog. Saking besarnya peran Mbah terhadap adat seblang, warga Olehsari berniat mendirikan tugu untuk mengenang Asiyah,” terang Dista. Sama seperti pernyataan Aekanu, Dista juga mengaku sangat kagum dengan Asiyah. Bayangkan saja, setiap ada warga yang meminta pertolongan, misalnya akan melahirkan, mau menggelar prosesi nyukit lemah, dan lain sebagainya, Asiyah selalu bersedia. Bahkan, dia rela membantu saat dirinya sendiri sedang sakit. (c1/bay)

Panitia menyiapkan sejumlah permainan untuk menghibur ribuan anak yatim. Mereka juga dimanjakan dengan berbagai menu makanan ringan. Gelar acara memanjakan anak yatim itu diawali dengan pemberian ribuan balon gratis. Pemberian balon gratis itu disambut suka cita anak yatim yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar itu. Ribuan anak yatim yang datang terlihat semringah menikmati berbagai permainan yang disuguhkan panitia. Mereka diberi kesempatan bermain sepuasnya hingga waktu salat Magrib datang. Tidak hanya dihibur berbagai permainan, ribuan anak yatim itu juga dihibur penampilan pelawak Bodos dkk. Pelawak tersebut tampil cukup memukau demi menghibur anak yatim. Di sela-sela anak yatim bermain, panitia menggelar saweran terhadap para undangan yang hadir. Hasil saweran itu Rp 21,5 juta. Uang hasil saweran itu dibagikan kepada beberapa panti asuhan yang ada di Banyuwangi. FAY ditutup dengan acara

GALIH COKRO/RaBa

BERPRESTASI: Bupati Anas berpose bersama para pemenang lomba Festival Anak Yatim di Taman Blambangan sore kemarin.

santunan dan tausiyah yang disampaikan KH. Abdul Ghaffar usai salat Magrib berjamaah. Hadir dalam launching B-Fest itu, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Kepala Kejari Syaiful Anwar, Danlanal Letkol Muhammad Nazif, Wakapolres Kompol Agus Widodo, dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono. Beberapa pimpinan instansi vertikal dan pimpinan bank BUMN juga hadir dalam acara itu. Sementara itu, Bupati Anas mengajak semua yang hadir

untuk berdoa bersama ribuan anak yatim. Doa bersama itu dipanjatkan demi keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan seluruh rakyat Banyuwangi. Bupati Anas juga mengajak warga berdoa agar Banyuwangi dihindarkan dari segala bentuk musibah dan bencana. Mereka juga berdoa agar semua program kerakyatan pe merintah daerah berjalan lancar. “Ayo kita sama-sama minta pertolongan Allah SWT. Semoga hajat kita semua terkabul,” tutur Bupati Anas. (afi/c1/bay)

Selalu Datang Memberi Support n WINASA... Sambungan dari Hal 29

“Bu Ratna ini kan masih ada masalah hukum. Harapannya, ini diselesaikan terlebih dahu-

lu,” sebutnya. Pengacara Winasa yang lain, Siti Nur Hayati SH, membantah bahwa kliennya di anggap tidak peduli terhadap Ratna. Selama ditahan di La-

pas Medaeng dan si dang di Pe ngadilan Tipikor, Wi na sa se ring datang untuk me mberi support. “Hampir setiap si dang, Pak Winasa datang,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Transaksi di Kedungdoro Surabaya n WARGA... Sambungan dari Hal 29

Meski mengaku berasal dari Jogja, tersangka saat diperiksa mengaku punya tempat tinggal di Surabaya. SS yang dibawa itu,

kata Watiyo, berasal dari Bogel, salah satu temannya yang tinggal di Surabaya. “Tersangka tidak tahu alamat Bogel, cuma tahu dia di Surabaya,” jelasnya. Kepada polisi, tersangka me nyebut satu paket SS itu

beli kepada Bogel seharga Rp 300 ribu. Transaksi sabu dilakukan di Kedungdoro, Surabaya. “Mereka sepertinya sudah akrab, jadi kita akan kembangkan,” cetus AKP Watiyo. (abi/c1/bay)


40

Jumat 16 November 2012

Video Mesum Resahkan Warga SITUBONDO - Beredarnya video mesum lewat telepon seluler (ponsel) kembali menggegerkan warga Kota Santri. Kali ini adegan syur tersebut diperankan seorang siswi sebuah SMA di Situbondo. Dalam video mesum tersebut terlihat jelas kedua wajah pelaku. Sayang, identitas kedua pelaku yang berhubungan intim tersebut belum terungkap. Saat melakukan adegan mesum di semak-semak, si laki-laki memakai seragam sekolah dan si perempuan dengan jelas terlihat memakai seragam Pramuka. Menurut salah seorang warga, Hadi, 28, dirinya sangat resah atas beredarnya video mesum pelajar tersebut. Sebab, hal itu merusak nama baik dunia pendidikan. “Kedua pelaku bisa saja dari luar Situbondo. Tapi kalau beredarnya di sini (Situbondo), maka akan mencemarkan nama baik dunia pendidikan Situbondo. Karena itu, aparat berwajib harus tegas menindak hal itu,” kata Hadi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, video mesum berdurasi belasan menit itu sepertinya sengaja dicuri seseorang yang mengintai kedua pelaku. Pada

WARNA WARNI: Pawai lampion dalam rangka memperingati datangnya tahun baru Islam.

Pawai Lampion Sambut Tahun Baru Islam

NUR HARIRI/RaBa

PELAJAR SMA: Salah satu adegan video mesum yang tersebar di Kabupaten Situbondo melalui hand phone kemarin (15/11).

saat kedua anak yang diduga kuat pelajar SMA itu melakukan hubungan, sang pengintai itu merekamnya lalu menyebarkan melalui telepon seluler. Di sisi lain banyak yang berpendapat bahwa video mesum yang diduga dilakukan pelajar itu sengaja direkam sendiri. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi

mengatakan, jika benar dua pelaku video mesum itu pelajar Situbondo, pihaknya akan memproses lewat jalur hukum. “Setelah mendapat informasi, kami langsung melakukan penyelidikan. Jika kedua pelaku terbukti orang Situbondo, akan kami tindak sesuai peraturan,” tegas Wahyudi. (rri/c1/aif )

Mandikan Keris di Malam Satu Syuro SITUBONDO – Keistimewaan malam 1 Syuro dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk melakukan kegiatan ritual. Seperti yang dilakukan oleh M. Guntur ZA. Dia memandikan sekitar 200 keris pada malam 1 Syuro. Menurut Guntur, pergantian tahun baru Islam mempunyai keistimewaan tersendiri bagi semua makhluk hidup di bumi. “Jadi semua hal itu dari Allah semata, jadi keris ini yang dimandikan pun hanya sekadar lantaran saja untuk mendekatkan diri kepada yang Maha Esa yaitu Allah,” ujar pria yang akrab dipanggil Ki Sunan Kalibagor itu. Menurutnya, dalam memandikan atau membersihkan se-

RITUAL: Guntur saat memandikan keris miliknya di halaman rumahnya Desa Kalibagor, kemarin. NUR HARIRI/RaBa

jumlah keris itu ada ritual dan waktunya masing-masing. “Jadi keris-keris ini tidak sembarangan. Sebab ini adalah alat pendahulu kita, tetapi semua kembali kepada Allah,” imbuhnya. Beberapa nama keris yang di-

miliki Guntur adalah keris Junjung Derajat, Nogosui, Janur Sakungkung dan sebagainya. Sekitar 200 keris yang dimilikinya, itu didapat dari tirakat dan pemberian dari beberapa orang. (rri/aif)

Beri Atensi Sektor Pertanian MANGARAN – Pertanian menjadi salah satu mata pencaharian mayoritas di Desa Tanjungkamal, Kecamatan Mangaran di samping sebagai nelayan. Sebab itulah, pemerintah desa Tanjung Kamal berusaha untuk mengoptimalkan dunia pertanian di wilayahnya. Kepala Desa Tanjung Kamal Maulana mengungkapkan, salah satu yang kini sedang diusahakan adalah bagaimana ada penyuluhan berkala bagi petani di desanya. Sebab, dengan cara seperti ini, wawasan para petani akan bertambah dan akan berpengaruh terhadap kesuksesan hasil panen. “Selama ini mantri pertanian memang sudah turun. Hanya saja kita ingin ada penyuluhan yang benar-benar intens bagi petani. Misalnya, seminggu sekali ada penyuluhan atau sebulan tiga kali. Dan tentu saja, kita usahakan bagaimana bias merata diterima oleh semua petani,” pinta Maulana. Menurut kades yang sudah dua periode menjabat tersebut, bidang pertanian dan nelayan menjadi salah satu atensi kerjanya selama menjabat orang nomor di Desa Tanjung Kamal. Dia mengaku berusaha bagaimana dua bidang tersebut terus maju sehingga membawa kesejahteraan atau minimal perbaikan bagi warganya yang menekuni. “Bagi saya, pertanian dan nelayan memerlukan per-

EDY SUPRIYONO/RABA

DIALOG: Kades Tanjung Kamal, Maulana, berdiskusi dengan sejumlah warganya.

hatian lebih dibandingkan dengan lainnya. Sebab, m e r u p a k a n mat a pencaharian mayoritas penduduk. Pemdes selalu berusaha memajukannya, salah satunya mengusahakan bantuan dari dinas terkait. Sehingga apa yang menjadi harapan mereka bisa terjangkau,” imbuh Maulana. Dia mengungkapkan, pemdes bersama HIPPA seringkali melakukan sosialisasi kepada masyarakat petani. Termasuk juga mengusahakan adanya bantuan mulai dari gabah

hingga obat-obatan pertanian. “Kita sering melakukan diskusi kepada warga atau melalui kelompok-kelompok masyarakat,” terangnya. Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah, teknis bertani yang benar dan baik belum dimiliki oleh sebagian besar petani di Tanjung Kamal. Sebab itulah sangat diperlukan penyuluhan uang intens. “Misalnya bagaimana teknis atau cara pemupukan, pengobatan dan mengelola tanah yang baik dan benar ini masih kurang dimiliki oleh petani di Desa Tanjung Kamal,” imbuhnya. (pri/aif)

SITUBONDO – Menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1434, ribuan warga tumpah ruah di depan pendapa Graha Amukti Praja, kemarin malam . Mereka menyaksikan pawai lampion. Pawai lampion tersebut itu bertujuan untuk memeriahkan tahun baru Islam. “Dengan adanya pawai lampion kita menginginkan jati diri kultur masyarakat yang sesungguhnya agar tidak meninggalkan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram. Sebab kemarin hanya memperingati tahun baru Masehi saja, jadi dengan cara ini kita akan mengembalikan jati diri tahun baru Islam,” kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat menyampaikan sambutan did epan ribuan warga. Selain mempunyai kemeriahan tersendiri, pawai lampion ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengekspresikan karyanya. “Ini cara bagi kita untuk mengembalikan jati diri. Tapi, yang lebih penting lagi, kegiatan ini juga sebagai wadah untuk menampung kreasi masyarakat,” jelas Dadang. Terkait rangkaian malam satu Syuro itu, sebenarnya juga bakal dilangsungkan fashion on the street bertema batik khas Situbondo. Fashion ini diperankan oleh siswa SMA. Berhubung rangkaian acaranya terlalu panjang, akhirnya fashion on the street ditunda Sabtu malam besok (17/11). Sementara itu, setelah dibuka Bupati Dadang, pawai lampion langsung diberangkatkan oleh Wakil Bupati Rachmad. Peserta pawai terdiri dari siswa SD, SMP, serta beberapa instansi. Rute yang dilewati mengelilingi ruas jalan protokoler Kota Situbondo. Dalam pawai itu ada penilaian dari dewan juri untuk memberikan penghargaan bagi peserta yang kreatif. (rri/adv/aif)

NUR HARIRI/RaBa

PENUH RELIGI: Bupati Dadang Wigiarto memberikan sambutan di depan ribuan peserta pawai.

MERIAH: Peserta pawai melintas di jalan protokoler kota Situbondo.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.