Radar Banyuwangi 17 September 2012

Page 1

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SENIN 17 SEPTEMBER TAHUN 2012

Meminta Dana Pusat Rp 248 M

300 Ton Tembakau tak Laku

AGUS BAIHAQI/RaBa

LESU: Daun tembakau dijemur di Desa Kumendung, Muncar, kemarin (atas). Tanaman tembakau yang siap panen di Desa Kumendung kemarin (kanan).

MUNCAR - Para petani tembakau di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, mulai resah. Ratusan ton tembakau produksinya yang sudah siap untuk dijual, ternyata kini tidak laku. Padahal, mereka sudah mengeluarkan biaya untuk operasional hingga miliaran rupiah. Tembakau milik para petani di Desa Kumendung itu sebenarnya ada yang mau membeli. Tapi, harganya dianggap terlalu rendah dan akhirnya terpaksa ditolak. “Ada yang mau membeli, tapi harganya mulai Rp 12 ribu per kilogram (Kg) hingga Rp 16 ribu per Kg,” ujar Sucipto, seorang petani tembakau di Desa Kumendung. Selama ini, Desa Kumendung dikenal sebagai penghasil tembakau terbesar di Banyuwangi. Selain menanam sendiri, warga desa itu juga banyak yang membeli tembakau dari Kecamatan Wongsorejo. Selain itu, mereka juga membeli tembakau dari Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Sucipto mengaku memiliki dua ton tembakau yang kini menumpuk di rumahnya. Untuk sementara, hasil produksi tembakau itu tidak dijual karena harganya yang sangat rendah. “Harga tembakau itu normalnya sekitar Rp 25 ribu per Kg. Kalau harganya di bawah itu, jelas kami akan bangkrut,” cetusnya. Menurut Sucipto, biaya operasional untuk menanam tembakau itu sangat mahal. Untuk setiap hektare, biaya mulai menanam hingga pengepakan setidaknya menghabiskan Rp 36 juta n

Untuk Membangun Sepuluh Embung BANYUWANGI- Menyusutnya neraca air irigasi pada musim kemarau ini, tampaknya mengancam produktivitas beras Banyuwangi. Karena itu, pemerintah daerah bergerak cepat untuk menyelamatkan produksi pangan tersebut. Saat ini, neraca air irigasi menyusut menjadi 23.500 meter kubik per detik dari kondisi normal 79.800 meter kubik per detik. Akibat menyusutnya neraca air itu, ribuan lahan pertanian terancam kekurangan air. Banyuwangi memiliki luas area sawah sekitar 66.500 hektare (ha). Untuk mengairi puluhan ribu ha itu dibutuhkan air sekitar 88.200 meter kubik per detik. “Untuk mempertahankan produksi padi, kami mengajukan anggaran sekitar Rp 248 miliar lebih pada pemerintah pusat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo kemarin (16/9). Pada tahun 2014 mendatang, ungkap Guntur, pemerintah pusat memiliki program surplus

RUANG HIJAU: Warga berolahraga santai jogging track Taman Blambangan Banyuwangi pada pagi hari.

Pecahan Rp 5 Ribu pun Nekat Dipalsu

Baca Pecahan...Hal 35

F

emal

E

Tidak Takut Panas

10 juta ton Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Dari target 10 juta ton itu, Provinsi Jawa Timur ditarget surplus sekitar lima juta ton. Dari surplus lima juta ton, Banyuwangi ditargetkan produksi meningkat sekitar 57,5 persen. Target peningkatan itu, dalam rangka memenuhi surplus lima juta ton padi tersebut. “Jika kemarau panjang terus terjadi seperti sekarang, maka berat bagi Banyuwangi untuk meningkatkan produksi 57,5 persen itu,” jelas Guntur n Baca Meminta...Hal 35

SEMENTARA itu, tidak hanya padi yang kekurangan suplai air, tanaman palawija mulai krisis air. Di Kecamatan Muncar saja, ada sekitar 1.523 hektare (ha) tanaman palawija yang sudah di ambang titik layu dan membutuhkan suplai air. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengungkapkan, kebutuhan air tanaman

Poliwojo di Kecamatan Muncar saat ini sudah terpenuhi. Pada 16 September 2012 lalu, pihaknya sudah menyuplai air Dam Blambangan dari daerah irigasi (DI) Porolinggo sebesar 1,10 m3 detik. Tidak hanya itu, lanjut Guntur, tanaman Palawija musim kering (MK) II seluas 6.422 ha di Kecamatan Tegaldlimo juga membutuhkan suplai air n

Pepabri Dukung Program RTH BANYUWANGI – Keluarga besar Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) mendukung pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Gandrung. Dukungan itu disampaikan dalam peringatan HUT ke-53 Pepabri di Gedung Juang beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas ikut hadir dan ikut merayakan HUT Pepabri yang digelar secara sederhana itu. Ketua Pepabri Kapten (Pur) AU, Agus Widodo menyampaikan

penghargaan kepada pemerintah daerah. Saat ini, Bupati Anas telah memberikan perhatian besar kepada para purnawirawan. Salah satu bentuk dan wujud perhatian pemkab, mengubah wajah Banyuwangi melalui program pembangunan RTH. “Pembangunan RTH itu mengubah wajah Banyuwangi lebih santun dan lebih ramah,” katanya. Pembangunan taman makam pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria itu, salah satu bentuk dukungan perhatian terhadap perjuangan Pepabri. “Itu merupakan bentuk perhatian Bupati yang

tinggi kepada kami. TMP sekarang menjadi bagus dan indah, tidak angker lagi,” kata Kapten Agus. Bupati Anas menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap perjuangan Pepabri selama ini. Walau sudah purna tugas, semangat mereka tetap tinggi untuk kemajuan NKRI dan Banyuwangi. “Sebagai generasi penerus kita akan melanjutkan perjuangan bapak-bapak. Mudah-mudahan dalam kepemimpinan kami, Banyuwangi lebih kondusif dan aman. Mohon doanya,” pinta Bupati Anas. (afi/bay)

Mengunjungi Pantai Blibis di Desa Patoman, Rogojampi

Tempat Nongkrong Favorit Pasangan ABG Uang pecahan Rp 5 ribu pun dipalsu Ancaman hukumannya sama dengan pemalsu pecahan Rp 100 ribu

REMAJA: Muda-mudi bersantai di Pantai Blibis, Desa Patoman, Rogojampi.

AGUS BAIHAQI, Rogojampi

Baca Tidak... Hal 35

BAYU SAKSONO/RaBa

Baca Palawija...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

Pantai Blibis di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, cukup populer bagi kalangan remaja. Selama ini, sebagian besar pengunjungnya adalah pasangan anak baru gede (ABG).

MUMU begitu gadis berkulit mulus ini biasa disapa. Dara berusia 20 tahun bernama asli Yuninanda Anggi itu tidak sungkan berpanas ria di alam terbuka, saat terik mentari terasa menyengat tubuh n

http://www.radarbanyuwangi.co.id

1.Embung Singolatri 1 Rp 18,5 Miliar 2. Embung Kedawang Rp 8,5 Miliar 3. Embung Lider Rp 22,3 Miliar 4.Embung Kalipuro I Rp 17 Miliar 5. Embung Kalipuro II Rp 20 Miliar 6.Embung Kalibendo Rp 20 Miliar 7. Embung Sumber Mangarang Rp 22 M 8.Embung Sumber Kajar Rp 12 Miliar 9. Embung Pecari Rp 4,5 Miliar 10.Rehab Embung Sumber Urip Rp 2 M

Palawija juga Krisis Air

Baca 300 Ton...Hal 35

ADA APA LAGI

SILIRAGUNG – Sindikat pengedar uang palsu (upal) tak hanya mengincar uang pecahan besar. Duit rupiah pecahan kecil pun tak luput uang dipalsu. Seperti yang terjadi di Siliragung. Polisi berhasil meringkus dua tersangka pengedar upal pecahan Rp 5 ribu tersebut. Dua tersangka pengedar upal itu adalah Suja’i, 60, dan Muh Madun, 30. Keduanya sama-sama tinggal di Kecamatan Pesanggaran. Suja’i tercatat berdomisili di Desa Sumbermulyo, sedangkan Muh Madun beralamat di Dusun Krajan, Desa Pesanggaran. Dari tangan mereka, polisi menyita upal senilai Rp 480 ribu. ‘’Sebanyak 86 lembar masing-masing senilai Rp 5 ribuan,’’ kata Kapolsek Siliragung, AKP Subandi kemarin (16/9) n

Anggaran Rencana Pembangunan Waduk Mini

PANTAI Blibis ini berjarak sekitar satu kilometer ke arah selatan dari Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Dibandingkan dengan tempat wisata pantai lainnya yang ada di Bumi Blambangan, sepertinya pantai Blibis jauh kalah populer. Apalagi, lokasinya pantai tersebut sedikit tersembunyi. Jalan menuju ke Pantai Blibis memang sudah beraspal. Tetapi kondisi jalan tersebut cukup

Bangun embung, pemkab minta dana pusat Rp 248 M Jangan terlalu banyak, nanti bisa kembung

AGUS BAIHAQI/RaBa

sempit dengan lebar sekitar tiga meter. Sebagian jalan tersebut kondisinya rusak dan bolong di sana-sini. “Jalan di sini sudah beberapa tahun tidak diperbaiki,” ujar seorang warga di sekitar

pantai tersebut. Pantai Blibis sebenarnya kurang layak bila dianggap sebagai tempat wisata. Pengunjung tidak ditarik retribusi secara pasti. Pada pintu masuk, ada beberapa warga yang

memasang kotak karcis sukarela. Pengunjung juga tidak dipaksa untuk membayar. Ketika masuk lebih dalam, kondisi pantainya sangat memprihatinkan n Baca Tempat...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Senin 17 September 2012

Bendera Hitam untuk Kelas Paling Kotor GALIH COKRO/RaBa

KOMPAK: Salah satu kelompok paduan suara pelajar di arena Car Free Day di Jalan A Yani Banyuwangi pagi kemarin (16/9).

Paduan Suara di Arena Car Free Day BANYUWANGI – Arena Car Free Day di sepanjang Jalan A Yani Banyuwangi terasa meriah pagi kemarin (16/9). Selain semarak aktivitas warga berolahraga dan bermain, kawasan bebas asap kendaraan itu juga dihibur dengan paduan suara oleh siswa tingkat SMP dan SMA/sederajat. Puluhan grup paduan suara yang berasal dari berbagai sekolah seantero Banyuwangi itu bertanding menjadi yang terbaik. Mereka berlomba dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi

Kemerdekaan RI ke 67. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Olah Raga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Sujoko mengatakan, lomba paduan suara lagu perjuangan itu sengaja diadakan tepat di depan taman makam pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria berbarengan dengan agenda Car Free Day. “Tujuannya untuk mematri karakter para pelajar agar rasa nasionalisme dan patriotism pejuang ter-

patri di jiwa mereka,” kata Joko. Sementara itu sebelumnya, ratusan warga memadati sepanjang jalan A Yani Banyuwangi. Lakilaki-peremp u a n , balita hingga lansia tampak berbaur dan berbagi keceriaan di ruas jalan yang tersebut. Beragam aktivitas pun dilakukan para pengunjung arena Car Free Day. Salah satu olahraga yang rutin digelar adalah senam masal di depan kantor Pemkab

GLENMORE - SMPN 1 Glenmore terus berbenah menyambut program Banyuwangi Green and Clean. Dua tahun silam, sekolah tersebut pernah meraih juara tiga dalam kegiatan yang sama. Lingkungan sekolah ditumbuhi dengan berbagai tanaman hijau. Tak sekadar hijau dan rindang, tetapi sangat menyegarkan bagi yang tinggal di sekitarnya. Tim pengembang sekolah segera dibentuk dan kegiatan pun langsung dilaksanakan. “Upaya mendisiplinkan peserta didik untuk disiplin dalam menjaga

ISTIMEWA

Sarwito

kebersihan memang tidak gampang. Tapi jika kita mau, tidak ada yang tidak bisa dilakukan,” ujar kepala SMPN 1

Glenmore, Sarwito. Untuk menjaga kebersihan di tingkat kelas, sekolah menerapkan penilaian kebersihan secara berkesinambungan. Hasilnya, usai upacara bendera, tim kebersihan mengumumkan peringkat kebersihan masing-masing kelas. Yang memperoleh nilai paling rendah menerima bendera hitam yang dipajang selama sepekan. Jika dalam seminggu berhasil memperbaiki tingkat kebersihan kelasnya, maka pada pekan berikutnya bendera hitam bisa berpindah ke kelas lain. (bay)

Banyuwangi. Namun ada pemandangan unik pada pelaksanaan senam pagi kemarin. Bagaimana tidak, kalangan jompo yang tergabung dalam Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tampak asyik menirukan gerakan instruktur senam bersama para pengunjung yang lain. Kalangan yang sudah “berumur” tersebut seolah tidak mau kalah dengan para pengunjung lain yang terdiri dari kalangan pelajar SD hingga pejabat di lingkungan pemkab n Baca Paduan...Hal 35

Satu Orang Merawat Satu Tanaman Bunga GENTENG - SMP Negeri 2 Genteng juga gencar menyukseskan program Banyuwangi yaitu Green and Clean. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sekolah ini membentuk Tim Kendali Mutu (TKM) Lingkungan Hidup. Tim tersebut mempunyai program pendidikan berbasis lingkungan. Wujud programnya adalah Jumat bersih yang dilaksanakan sebelum jam pertama. Setiap guru dan karyawan serta peserta didik

membawa bunga ke sekolah. Mereka merawat sendiri yang dikenal program One Man One Flower. Satu orang merawat satu tanaman bunga. Pendidikan berbasis lingkungan ini membiasakan peserta didik untuk. ”Hasilnya akan kita nikmati sepuluh tahun ke depan, dengan munculnya generasi yang peduli lingkungan. Kami siap mencetak insan-insan peduli lingkungan,“ ujar Sujianto, Kepala SMP 2 Genteng. (bay)

ISTIMEWA

BANYAK BUNGA: Siswa bermain basket di lapangan SMPN 2 Genteng.

CERMIN DIRI

Mengurai Kemacetan dengan Belajar Disiplin JALUR Gumitir yang menghubungkan BanyuwangiJember memang rawan macet. Kondisi yang sama kerap terjadi di jalur pantura hutan Baluran. Bila ada kendaraan besar terguling di badan jalan, arus lalu lintas terganggu. Kemacetan pun tak bisa dihindari. Kasus kemacetan di jalur Gumitir Sabtu lalu (15/9) setidaknya harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Bayangkan, hanya gara-gara trailer yang mengangkut kontainer terguling, kemacetan sampai berlangsung 18 jam. Kemacetan ini menimbulkan dampak luar biasa. Jalur transportasi yang mengangkut dia dua kabupaten ini lumpuh. Belum lagi, para pebisnis yang lewat di jalur tersebut tersita waktunya. Di mata pebisnis, jelas sekali kemacetan ini menimbulkan kerugian besar. Bukan hanya pebisnis, rombongan Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi juga terjebak kemacetan. Hampir tiga jam lamanya, rombongan petinggi Polres itu berada di tengahtengah kemacetan. Untungnya, rombongan segera mengambil langkah taktis dengan cara balik kanan lewat Bondowoso dan Situbondo. Sejatinya, aparat kepolisian dibantu warga sudah berjuang keras mengevakuasi kontainer yang melintang di badan jalan. Proses evakuasi ini memakan waktu lama karena harus melibatkan kendaraan derek. Berkat kerja keras aparat, trailer beserta kontainernya berhasil dipinggirkan. Rupanya, dengan tersingkirnya trailer bukan malah menambah kelancaran arus lalu lintas. Kekurangdisiplinan pengguna jalan justru memicu kemacetan panjang sampai berkilo-kilo meter. Pengguna jalan saling serobot untuk mengambil jalan. Dari arah timur bergerak, sebaliknya kendaraan yang dari arah barat tak mau mengalah. Praktis kendaraan semakin menumpuk di tengah jalan hingga menimbulkan kemacetan panjang. Polisi lalu lintas sebenarnya sudah mengatur arus lalu lintas sekuat tenaga. Berhubung penguna jalan banyak yang tidak disiplin, arus lalin semakin sulit dikendalikan. Budaya disiplin dan sabar memang harus dijaga ketika menghadapi kemacetan seperti yang terjadi di Gumitir Sabtu lalu itu. Kami yakin, jika masyarakat bisa bersikap disiplin, kemacetan cepat terurai sejak dini. Diakui, sulit memang menerapkan budaya disiplin di tengah hiruk pikuknya kemacetan. Namun, jika semua penguna jalan bisa menaati aturan, setidaknya kemacetan tidak bakal terjadi. Karena itu, marilah mulai sekarang kita belajar disiplin yang baik. Jangan main serobot ketika terjadi antrean panjang. Kami yakin, dengan memelihara budaya disiplin, minimal bisa menjadikan kita tepat waktu. (*) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Senin 17 September 2012

Jalur Gumitir Kembali Normal Setelah Sempat Lumpuh Total Selama 18 Jam

SYAIFUDDIN MAHMUD/RaBa

PRESTASI MEMBANGGAKAN: Direktur RS Al-Huda dr. Hj. Faida, MMR menerima penghargaan dari Deputi Kementerian Koperasi dan UMKM di Hotel Le Meredian, Jakarta, Sabtu malam kemarin (5/9).

RS Al-Huda Terima Penghargaan Kategori The Best Hospital in Service Excellent of the Year JAKARTA – Kiprah Rumah Sakit (RS) Al-Huda Gambiran dalam hal pelayanan semakin diakui oleh publik. Sabtu kemarin (14/9), rumah sakit yang dipimpin dr. Hj. Faida, MMR itu menerima penghargaan di Jakarta dengan kategori the best hospital in service excellent of the year. Penghargaan diterima langsung oleh dokter Faida di ball room Hotel Le Meredian, Jakarta. Banyak kategori untuk penerima awards. Ada kategori koperasi, hotel, biro perjalanan wisata, dan pelayanan rumah sakit. ”Rumah Sakit Al-Huda layak menerima penghargaan karena memenuhi parameter dan penilaian yang kita tentukan. Dalam pelayanan kita akui memang yang terbaik dari rumah sakit lainya,’’ ujar ketua panitia penyelenggara penyerahan penghargaan, GP. Herry Saputro, MM, dalam sambutanya. Wartawan koran ini melihat lang-

ABDUL AZIZ/RaBa

EVAKUASI: Trailer inilah yang bikin biang kemacetan di Gumitir.

Nanang Masbudi sempat terjebak kemacetan berjam-jam. Sore itu, rombongan Kapolres dan sejumlah berwira baru pulang menghadiri acar di Jember. Tak ingin berlamalama terjebak kemacetan, akhirnya rombongan Kapolres balik kanan lewat Bondowoso dan Situbondo. Antrean kendaraan terus memanjang dari arah kedua jalur tersebut. Bahkan petugas Lantas Genteng terpaksa memasang tulisan di tengah Jalan Raya Gajah Mada, bahwa Gunung Gumitir macet.

Hal ini dilakukan agar para pengemudi yang hendak menuju arah barat melewati Gunung Gumitir, sebaiknya pindah jalur lewat Situbondo. Sementara itu, trailer berukuran besar tersebut baru bisa dievakuasi pada Sabtu sore (16/09) pukul 17.00. Praktis 18 jam terjadi macet di jalur pegunungan itu. “Kejadiannya memang tidak masuk wilayah hukum Banyuwangi, tapi dampak macet tersebut juga dirasakan sampai Banyuwangi,” kata Kanitlantas Kalibaru Aiptu Yulianto. (azi/aif)

Ingin Rawat Bangunan Kuno SYAIFUDDIN MAHMUD/RaBa

PAPARAN: Dokter Faida menyampaikan testimoni terkait pelayanan RS Al-Huda.

sung detik-detik penyerahan penghargaan berupa piagam dan trophy tersebut. Dari 20 penerima penghargaan yang diberikan achivement foundation, itu dokter Faida dipanggil kali pertama. Begitu naik di atas panggung, Direktur RS Al-Huda berhak menerima penghargaan yang diserahkan oleh Deputi SDM Kementerian Koperasi dan UMKM, Suhatri Syam SE. ”Dengan penghargan ini,

kami berharap RS Al-Huda semakin tertantang untuk meningkatkan pelayanan,’’ pesan Suhatri Syam. Bagi RS Al-Huda penghargaan ini tergolong spesial. Sebab, tidak lama lagi rumah sakit yang berlamat di Jalan Raya Gambiran Nomor 65 itu bakal naik status menjadi tipe B. Proses kenaikan status kini masih dalam proses di Departemen Kesehatan RI Baca RS Al-Huda...Hal 35

Partai Demokrat Kebut Bedah Rumah SRONO – Program kerja prorakyat berupa kegiatan bedah rumah dan plesterisasi kembali digaungkan oleh DPC Partai Demokrat Banyuwangi. Kali ini bedah rumah dilangsungkan di Dusun Paiton, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono Di lokasi ini, Partai Demokrat membedah beberapa rumah warga yang dinilai tidak layak huni. Salah satunya adalah rumah Sapiah. Rumah yang dihuni ibu tua renta ini langsung tertangkap oleh tim bedah rumah Partai Demokrat. Rumah kecilnya yang berada di gang sempit dianggap tidak layak huni. Kondisi rumah cukup mengenaskan. Posisi rumah nyaris roboh dan berdinding gedhek (anyaman dari bambu). Kondisi inilah yang mengundang keprihatinan tim bedah rumah Partai Demokrat. Atas usulan warga, tokoh masyarakat setempat, dan inisiatif pengurus anak cabang (PAC) Partai Demokrat Srono, rumah Sapiah akhirnya mendapat bantuan untuk diperbaiki. Tidak hanya sekadar diperbaiki, lantainya juga langsung diplester. “Saya matur suwun

KALIBARU- Setelah sempat macet selama 18 jam karena terhalang mobil trailer yang mengalami kecelakaan di tikungan Jalan Watu Gudang, Gunung Kumitir, arus lalu lintas di Perbatasan Kota Banyuwangi dan Jember, itu akhirnya kembali normal, sore kemarin. Kendaraan sudah bisa lewat di jalur tersebut. Sekadar tahu, sejak Sabtu (15/09) pukul 23.00, sebuah mobil trailer warna biru Nopol L -8333-UK yang dikemudikan Siswanto dari arah Kecamatan Muncar, Banyuwangi, mengalami kecelakaan di tikungan Jalan Watu Gudang. Saat melaju di tikungan jalan berbentuk hurus “S” tersebut, trailer yang memuat sarden seberat 25 ton, itu mendadak berhenti. Gandengannya lepas dengan posisi persis di tengah jalan dan menutup arus lalu lintas. Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas dari arah Jember maupun Banyuwangi, macet total. Bus Polres Banyuwangi yang mengangkut rombongan Kapolres AKBP

SIMBOLIS : Anggota DPRD dari Partai Demokrat, Alex, bersama pengurus PAC menyerahkan bantuan bedah rumah dan plesterrisasi di Desa Parijatah Kulon, kemarin.

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

sanget (terima kasih banyak, Red). Semoga Demokrat diberikan kemudahan dan lancar segala urusannya,” ujar ibu tua ini. Dalam program bedah rumah dan plesterisasi ini, DPC Demokrat Banyuwangi menargetkan 1000 rumah penduduk yang akan dibedah. Kegiatan ini merupakan program kesinambungan dari program sebelumnya. Dimana sejauh ini sudah lebih kurang 200 rumah mendapat kesempatan ”dipermak” lewat kegiatan ini. “Sampai akhir tahun ini kami targetkan 1000 rumah bisa selesai. Tidak sekadar bedah rumah tetapi juga lantai rumah mereka akan diplester. Partai Demokrat terus berkomitmen memperbaiki rumah warga yang tidak layak huni,’’ beber Michael Edi Hariyanto, Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi. (*/nic/aif)

ROGOJAMPI - Warga Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, ingin melestarikan sebuah bangunan kuno yang diyakini sebagai peninggalan masa Kerajaan Macan Putih. Bangunan kuno tersebut dianggap memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Sunardi, Kepala Desa Gitik, mengatakan, bangunan itu biasa disebut oleh masyarakat setempat sebagai Balai Kembang atau tempat pertemuan. Sejak dia masih kecil, bangunan tersebut memang sudah ada Dulu tak jauh dari Balai Kembang itu ada pohon besar yang mengalirkan sumber air. Sumber tersebut mengalir di sekeliling bangunan kuno itu. Menguatnya jika bangunan tersebut adalah peninggalan bersejarah dari tumpukan batu bata berukuran besar dan panjang. Sebagian batu bata sudah ada yang hilang karena dicuri orang.

ABDUL AZIZ/RaBa

PENINGGALAN SEJARAH: Kondisi Balai Kembang di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi.

Namun, untuk menjaga Balai Kembang, tersebut agar tetap utuh, pihak desa berencana akan merenovasi. “ Kami akan ajukan bantuan pada pemerintah kabupaten,” kata Sunardi. Di sebelah Balai Kembang ter-

sebut juga ada sebuah makam kuno. Warga menyebutnya makam Singo Tobeh. ”Warga meyakini Singo Tobeh merupakan sesepuh cikal bakal adanya Desa Gitik,” tandas Sunardi. (azi/aif)


KOMUNIKASI BISNIS

28

Senin 17 September 2012

Tingkatkan Produksi, Buka Sawah Baru BANYUWANGI—Sebagai derah yang potensial akan sumberdaya alam terutama di bidang pertanian, produktivitas hasil pangan menjadi titik berat dalam pencapaian kebutuhan produksi pertanian. Pemkab Banyuwangi bahkan sudah mengambil langkah strategis. “Misalnya, pembukaan sawah baru eks sawah terlantar, dan gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi,” kata Wabup Yusuf Widyatmoko, saat memberikan sambutan dalam acara pertemuan teknis Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Banyuwangi, Kamis (13/9) lalu di Res-

DOK.RaBa

Ikrori

taurant Mahkota Plengkung, Kecamatan Kalipuro.

Selain itu, kata Wabup, langkah strategis lainnya adalah pengembangan/penyediaan benih dan pupuk serta perbaikan dan pengembangan sarana irigasi dan peningkatan penerapan paket teknologi spesifik lokasi melalui penyuluhan dan penggunaan padi Hibrida menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan produktifitas pangan. “Dan, yang paling penting adalah gerakan pengamanan produksi dari serangan hama penyakit serta banjir dan kekeringan,” katanya. Hal senada juga disampaikan oleh Kadis Pertanian, Kehutanan, dan

Perkebunan Banyuwangi, Ir. H. Ikrori Hudanto. Dikatakan, ada empat sasaran pembangunan pertanian yang menjadi target. Yaitu sukses swasembada pangan, diversifikasi pangan, peningkatan daya saing/ eksport dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. “Keempat sasaran ini bisa sukses jika para penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak di lapangan mampu menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dengan para petani dan Gapoktan,” kata Ikrori di hadapan 200 keluarga besar anggota Perhiptani. (adv/*/als)

NUR HARIRI/RaBa

RUGI BESAR: Para petani saat memilah dan memilih tembakau yang akan dijualnya di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, kemarin (16/9).

Harga Tembakau Anjlok, Petani Pasrah SITUBONDO – Ratusan petani tembakau di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, mengeluhkan harga tembakau yang sangat murah. Akibatnya, banyak petani yang tidak kembali modal alias rugi. Diketahui, faktor yang menyebabkan anjloknya harga tembakau sebulan terakhir adanya musim panas di beberapa daerah dan membuat para petani menanam tembakau secara bersamaan. “Turunnya harga, kemungkinan karena banyak petani yang menanam tembakau. Di Situbondo saja banyak sekali petani yang menanam tembakau. Belum lagi petani Bondowoso dan Jember,” ujar Samsul Arifin, 27, salah seorang petani asal Jatisari. Selain itu, dua faktor lain yang juga dikeluhkan oleh warga setempat, yakni pupuk tembakau yang cukup mahal dan air irigasi yang sangat sulit didapatkan. “Pupuknya saja mahal. Apalagi saat ini musim panas, untuk mendapatkan air saja perlu mengeluarkan banyak uang. Bahkan banyak warga yang sawahnya tidak digarap karena tidak ada air,” imbuh Samsul. Data yang berhasil dikumpulkan, akibat beberapa faktor itu, tembakau para petani daunnya mengecil serta banyak yang tembakau menjadi ontelan (tembakau yang kering di sawah). Karena itulah,

tembakau ontelan harga per kilogramnya menjadi sangat murah, yakni antara Rp 200250, dari harga sebelumnya sebesar Rp 350 per kilogram. “Kalau tidak diambil, kami tambah rugi, Pak. Jadi walaupun tidak balik modal yang rusak pun kami ambil juga. Siapa tahu laku,” ujar Bu Aminah salah seorang petani tembakau. Saat ini, harga tembakau berjenis eksport itu sekarang menjadi Rp 400 dari sebelumnya yang mencapai Rp 600 perkilogram. Sedangkan tembakau jenis lokalan (tembakau terbaik), seharga Rp 750-850 per kilogramnya dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 1.200 per kilogram. Tidak hanya itu, turunnya harga tembakau juga dipengaruhi oleh warna kuning yang terak (terang) atau debug (banyak bintik). Jika daun tembakau berwarna kuning terang, maka bisa saja harganya tetap tinggi. Tetapi untuk saat ini rata-rata tembakau kelas A hanya seharga Rp 900 perkilogram. “Tapi kalau debug, paling cuma Rp 700 pekilogam,” ujar Didik, petani tembakau di Jatisari. Karena itulah, para petani berharap agar harga pupuk yang masih relatif mahal bisa menjadi murah dan tidak lagi kesulitan mendapatkan air irigasi untuk mengairi sawah mereka. (mg1/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

DENPASAR

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah 2 Lantai •

• Hotel Dikontrakkan •

• Staff Accounting/Admin •

• Cellular World •

• Avanza ‘11 •

• Daihatsu Promo •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Dikontrakkn HOTEL ANDA, Jl. Basuki Rahmat 34, cck utk usaha. H: 081233034703

Dibutuhkn sgr: Staff Accounting/Admin. Syarat: L/P, min SMK (Akunt), usia 2035th, jujur, suka kerja keras, sebut gaji dminta, diutamakan yg potensial. Lamaran ke PO BOX 153 Bwi.

Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, SPG/SPB, pendidikan min. SMU/ sederajat. Tinggi min 160cm dan 170cm, komunikatif, pendapatan Gaji + bonus + asuransi kesehatan. Plus Mess karyawan. CV lengkap kirim ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO BOX 80114. Info lebih lanjut Hubungi: HRD (0361) 8522669

Avanza G ‘11, htm, plat P (Bdws), 146jt, DP 46,3 @3.252.000x47bln. 087806514066

Miliki All new Xenia DP mulai 25 jutaan, Terios, Sirion, Luxio, Gran max DP mulai 15 jutaan. Info Daihatsu terbaru hubungi: Hadi 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Raya Kalipuro •

• Mutiara Blambangan •

BANYUWANGI

Jual tanah cepat butuh uang, sblh Jl. Raya Kalipuro 1265m2, Jl. Kec. Kalipuro 5345m2, tanah kebun Jati 5975m2, tanah kebun Jati 8610m2. Harga nego - murah. Hub: ADE, 081334223999

Djl 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Brt Bank Mandiri) Hub.03337751000

• Global CCTV •

• Cellular World •

• Rogojampi 740m2 • Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 250 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

• Bulusan + 2,4 Ha • Tanah di pnggir pantai L + 2,4 Ha, sebelah slatan MBP Bulusan 1jt/m2. 081353027992

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto 081233499888, 03170338181

SITUBONDO

• Karangrejo 850m2 • BUTanah dijual, lok Karangrejo Bwi, LT 850m2, hrg 230jt. Rmh Dkontrakkn d Kertosari Bwi, 2,5jt/thn. Hub.08813606165, 081353581017

• Jajag 1500m2 • Tanah dijual daerah Jajag, L 1500m2 (30x50m), bisa untuk ternak ayam, sebelah sudah ada kandang, harga 80 juta nego. Hubungi: Edy 085 258 751 525

Ingin rumah Anda dipantau dari luar kota melalui handphone? Global CCTV menerima service dan p e m a s a n g a n C C T V. H u b u n g i : 08121626627 (call/SMS)

• Terapi Doa •

Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, Cashier, pendidikan min SMK Akuntansi/ sederajat, umur max 27 tahun. Staff IT, pendidikan min D2 Teknik Informatika, Pria. Lamaran dikirimkan ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO. BOX 80114. Info lebih lanjut hubungi: HRD (0361) 8522669

• Mercy C180 ‘97 • Mercy C180 ‘97 terawat, htm metlik, plat L. Hub: 081237451527 / 085792151827

• Kijang Grand Extra ‘93 •

• Toyota Innova ‘08 •

• Promo Daihatsu •

Kijang Grand Extra ‘93 1,5CC, abu2, a/n sndiri, terawat mulus, H. 68jt. 081336351669

PromoDaihatsuDisc.bsar2an,readystockXirion, disc 7jt, Terios, Grandmax disc 5jt, Luxio 8jt. DptknhdiahdiblnSept.Hub:Vira081336244377

• Nissan Grand Livina ‘07 •

• GrandMax 09/11 •

• Suzuki Grand Vitara ‘08 •

Dijual Nissan Grand Livina XVI tahun 2007 abu-abu metalik, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Gran Max S401 RP PMREJJ HA (pick-up) th 09/011 1,5cc/1.3cc, hrg 77,5 jt / 85 jt nego, brg istmw, bisa cash/kredit, H: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Grand Vitara JLX MT (Jeep) tahun 2008 merah metalik, harga 175 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Kijang ‘98 •

• KIA Picanto ‘05 •

• Nissan X-Trail ‘06 •

Dijual Toyota Kijang Stenin kf 70 spr tahun 1998 hitam, harga 72,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual KIA Picanto MT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 90 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nisan XTrail tahun 2006 silver stone, istimewa, type STT ful audio, jok kulit nopol cantik asli (P) BWI harga nego, hubungi: (0333) 393036 - 082140769069

Dijual Toyota Innova G Solar tahun ‘08, pemakaian 09, abu-abu metalik, harga 215juta nego, bisa cash/kredit, tukar tambah. Hubungi 082142194111, 081335897888

• Toyota ALTIS •

Dengan ridho Allah terapi doa membantu anda menyembuhkan penyakit Diabetes, hipertensi, stroke jantung koroner, dll. Tidak terbukti, tidak bayar. Insya Allah. Hub: 081336740396

• Travel Tosa • • Ruko & Tanah • Ruko + GD 3240 m2 Jl. Argopuro 15B Stb, Ruko 205 m2 & tnh 3360m2 dkt "ROYAL" Mrt. Tnh TG 25750m2 PNJ- KDL, samping sungai. Tnh 9600m2 Jl.Ry.Bwi KM 17 STB Arjasa. Tnh KP 10x20 (30jt) Jl. Ry Arjasa. H. 082333008871

Travel Tosa, Sbya/Juanda/Jember/Bwi. Hubungi: 0333 - 880029 / 081336252165 Dijual altis th. 2011 G automatic km 13.00014000, mulus, harga 270 jt, nego (bisa oper kredit) hub. 08123473825 (tidak terima sms)

• Tanah SHM 2265m2 • Jual tanah SHM, LT 2265m2, strategis pinggir jalan Pantura Stb-Bwi. Serius hubungi 087757973796

• Kalipuro 11x20m • Dijual tanah,11X20m Kalipuro, Banyuwangi. Harga jual 50 juta (nego). Lokasi strategis 50m dari Jln Raya (sebelah perum Kalipuro Asri). Hub Edi:081234989440/085859857994.

PEMBERITAHUAN: Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.


BALJEBOL

Senin 17 September 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Perampok Sadis Digerebek Ditemukan 54 HP, Notebook, Penutup Wajah dan Pedang MUMBULSARI – Salah seorang perampok yang sering beraksi di kawasan Mumbulsari kemarin digerebek polsek setempat. Tersangka Suyitno, 32, warga Dusun Ombul Angsana Desa/ Kecamatan Mumbulsari itu juga dikenal nekat dan tak segan melukai korbannya dalam setiap kali beraksi. Penggrebekan tersangka dipimpin langsung Kapolsek Mumbulsari AKP M. Zuhri sekitar pukul 10.00 WIB. Saat digerebek, tersangka sedang di rumahnya bersama Ida, 27 dan anaknya. Penangkapan tersangka yang sudah dua kali masuk LP itu harus melibatkan banyak anggota, karena tersangka dikenal licin. Saat kapolsek datang bersama anggotanya tak langsung dibukakan pintu. Beberapa kali pintu diketok, ternyata yang keluar bukan Suyitno melainkan Ida Royani, istri tersangka. Saat pintu dibuka, petugas langsung masuk kedalam kamar dan menangkap tersangka. Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita 54 buah HP, empat dompet, lima charger, sebuah notebook, penutup wajah, kapak, dua pedang dan parang. Menurut kapolsek, tertangkapnya tersangka yang dikenal sadis ini setelah ada laporan dari warga. Sebelum tersangka digerebek, Jumat malam ada tiga warga Suco Kecamatan Mum-

bulsari yang rumahnya kemasukan pencuri. Apalagi dugaan tersangka yang melakukan perampokan di rumah Erna, 40, warga Dusun Krajan Desa Suco Kecamatamn Mumbulsari itu ada warga yang mengetahui. “Mereka melapor menjadi korban perampokan pada Jumat malam,” jelasnya. Setelah mendapat laporan dari korban, petugas akhirnya melakukan olah TKP di rumah korban. Ternyata setelah polisi mempelajari ciri ciri pelaku akhirnya mengarah kepada tersangka yang memamng dikenal sadis terhadap para korbannya. Apalagi, sebelum melakukan aksi perampokan itu, tersangka sempat dipergoki warga sekitar pukul 22.00 melintas di depan rumah korban. Korban lainnya, Dai, 60, yang hendak ke sawah sekitar pukul 04.30 dipanggil dan disuruh pulang oleh anaknya. Saat itu anaknya mengetahui ada empat orang termasuk tersangka sedang membawa pedang. Dia mengira tembakau yang di rumahnya yang dicuri. Saat itu juga, Dai, membuntuti pelaku dari belakang. Nahas, karena niat korban diketahui oleh tersangka. Tersangka dan temannya balik kanan dan terus menyerang Dai dengan menggunakan parang. Korban (Da’i-red) langsung mendekat dan merangkul untuk merebut sajam yang dipegang tersangka. Tersangka bersama dua teman tersangka langsung lari saat Dai berhasil merebut senjata itu. Namun, korban sempat mengalami luka di kepalanya dan harus mendapatkan perawatan.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BARANG BUKTI: Petugas saat menunjukkan barang bukti sebanyak 54 HP dan Notebook serta dua pedang yang ditemukan di rumah tersangka. Menghindari amuk massa, tersangka langsung diungsikan ke Polres Jember.

Dari situlah polisi mengumpulkan bukti dan kemudian berhasil menangkap tersangka. Dari puluhan HP yang disita di kamar tersangka itu, 8 diantaranya ada yang mengakui sesuai dengan laporan polisi. Sementara itu, puluhan warga yang merasa kehilangan HP dan barang

lainnya langsung menyerbu ke Mapolsek Mumbulsari. Mereka ingin mengatahui seperti apa wajah pelaku yang selama ini sudah meresahkan warga. Dari banyaknya bukti yang disita dari rumah tersangka dan beberapa laporan polisi tentang aksi pencurian

tak semua diakui sebagai aksi pelaku. “Tersangka hanya mengakui lima TKP,” kata kapolsek. Namun, polisi tak percaya begitu saja dan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka dan korban lainnya. Apalagi, dalam menjalankan aksinya, menurut kapolsek, ter-

HARI JADI

CJH Jember Dibagi Enam Kloter

Kirab Budaya Asli Bondowoso BONDOWOSO - Kirab budaya menyambut hari jadi Bondowoso ke 193, akhir pekan kemarin benar-benar membuat warga larut. Sejumlah kesenian khas Bondowoso ditampilkan dalam kirab tersebut. Seperti peserta dari Kecamatan Tapen yang menampilkan tari Ojung yang merupakan seni tradisi asli Tapen.”Seni itu adalah tarian yang meminta hujan,” ungkap Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Matsakur kepada RJ. Termasuk beberapa kesenian lain seperti Jaran Kepang, yang menampilkan seorang penunggang kuda yang beratraksi dengan kuda betulan. Tentu saja, hal itu menarik perhatian masyarakat Bondowoso.”Banyak seni tradisi di Bondowoso yang patut dilestarikan,” ungkap Sumardi, 42, warga Bondowoso yang menikmati tontotan seni tradisi itu. Bahkan, Kabag Humas Pemkab Harry Patriantono ikut berjoget saat peserta dari Kecamatan Pujer yang menampilkan kesenian musik patrol dipadu dengan musik hadrah. “Saya benar-benar terbuai dan hanyut saat peserta dari Kecamatan Pujer, memainkan music patrol, yang dipadu seni hadrah dan sholawatan. Indah sekali,” ungkapnya (16/9) (eko/wah/jpnn)

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

HANYUT: Salah satu kesenian khas Bondowoso yang ditampilkan dalam kirab budaya Bondowoso. Kirab budaya tersebut mendapat sambutan meriah dari masyarakat.

sangka terkenal sadis, karena setiap melakukan aksinya tak segan melukai korban dengan sajam yang dibawa. Untuk menghindari amuk masaa yang terus berdatangan ke mapolsek, tersangka langsung dititipkan ke Polres Jember.(jum/ ram/wah/jpnn).

Diberangkatkan dalam Dua Gelombang

RADAR JEMBER/JPNN

NARA SUMBER: Seminar seputar HIV/AIDS di Kampus Universitas Negeri Jember, Sabtu kemarin.

Jatim Hampir Susul Jakarta Tertinggi Kedua Kasus HIV/AIDS JEMBER – Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Jatim belakangan cukup signifkan. Angka kasus penderita AIDS di Jatim sekitar 12 ribu orang. Hal ini mendudukan Jatim diperingkat kedua setelah DKI yang mencapai sekitar 20 ribu kasus. Data tersebut terungkap dalam Seminar Nasional yang digelar BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (Unej) di Hotel Bintang Mulia Jember, akhir pekan (15/9). Dalam acara bertajuk Wujudkan Masyarakat Sehat Bebas HIV AIDS, Langkah Strategis menuju MDG’s 2015 menghadirkan

Subuh, direktur Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Inang Winarso, asisten Deputi Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, serta Husein Habsyi dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI). Menurut Subuh, total kasus HIV/ADIS di Indonesia mencapai 82.870. Untuk data pekerjaan penderita AIDS selama Januari hingga juni 2012 ditempati oleh ibu rumah tangga (IRT). Pasalnya, IRT rata-rata mendapatkan penyakit bukan karena ulahnya, melainkan dari suaminya. “Suami yang membeli seks tidak mau memakai kondom saat bermain dengan PSK,” ujar Inang Winarso. Di peringkat berikutnya diisi oleh karyawan, disusul wiraswasta

dan golongan buruh kasar. Para narasumber meyakini, jumlah penderita AIDS hanya yang tampak di permukaan. Jumlah yang sesungguhnya diyakini lebih besar sebelum kelompok resiko tinggi melakukan pemeriksaan. Oleh karena itu, kata Inang, hal ini menjadi keprihatinan sendiri bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati. “Padahal, tahun 2015 nanti dunia dan Indonesia mencanangkan tiga tujuan MDG’s 2015 untuk HIV/ AIDS,” katanya. Yakni, aspek zero new infection (tidak ada infeksi baru HIV), zero AIDS related death (orang sudah terinfeksi dengan kualitas sehat ditingkatkan), serta zero stigma/discrimination (tidak ada lagi stigma dan diskriminasi). (ram/har/jpnn)

JEMBER – Sebanyak 2.327 calon jamaah haji (CJH) asal Jember akan diberangkatkan ke tanah suci Mekah dalam enam kelompok terbang (kloter). Keenam kloter itu akan berangkat pada 14 dan 15 Oktober 2012. “CJH Jember tahun ini sebanyak 2.327 orang. Mereka berangkat menggunakan dua gelombang dan terbagi menjadi enam kloter,” kata Misbahul Munir, kepala Seksi Urusan Haji Kantor Kementerian Agama Jember. Dia mengatakan, diantara 2.327 orang CJH tersebut, ada pula anggota Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD). “Mereka akan berangkat pada tanggal 1415 Oktober 2012,” ungkapnya. Ribuan CJH itu, kata dia, akan berkumpul di sejumlah titik pemberangkatan yang telah ditentukan sebelumnya. Lalu, berkumpul di Tanggul. Selanjutnya, mereka berangkat ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Di asrama haji, mereka berkumpul dengan CJH dari kabupaten lain. Menurut Munir, dari enam kloter tersebut, tidak semua CJH berasal dari Jember. Lima kloter murni berasal dari Jember. Sedangkan satu kloter gabungan CJH Jember dan Situbondo. “Jember masuk dalam kloter

66, 67, 68, 69, dan 70. Sedangkan kloter 71 bercampur dengan Situbondo,” ujarnya. Soal penggabungan satu kloter dengan Situbondo, lanjut dia, sudah dipertimbangan secara baik oleh Kementerian Agama. Salah satunya adalah jumlah CJH Jember di kloter terakhir tidak memenuhi satu kapasitas pesawat, sehingga digabung dengan CJH asal Situbondo. Seperti diberitakan, tidak semua CJH asal Jember yang direncanakan berangkat tahun ini bisa berangkat tahun ini pula. Sebab, ada sejumlah CJH yang belum bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH), meninggal dunia, atau mutasi ke daerah lain. Untuk CJH yang tidak bisa berangkat karena belum melunasi BPIH berjumlah sekitar 150 orang. “Data dari Kanwil Kementerian Agama memang sebanyak itu. Namun, beberapa hari lalu kami belum bisa memastikan. Sebab, harus mengecek satu per satu para CJH yang ada. Namun, sekarang sudah ditetapkan sebanyak 150 orang CJH belum melunasi dan mereka dipastikan tidak bisa berangkat,” tutur Munir. Dengan demikian, jumlah CJH yang dipastikan berangkat tahun ini sebanyak 2.327 orang. Jumlah itu berdasar penetapan pada 14 September 2012 pukul 15.00. Jumlah tersebut sudah menyusut dari penetapan sebelumnya. (rid/har/jpnn)

Bondowoso Racing Team, Tempatnya Penggila Tamiya

Asah Kreativitas Anak, Orang Tua Ikut Bergabung Hobi acapkali tak memandang usia dan biaya. Seperti mereka yang tergabung dalam Bondowoso Racing Team (BRT) ini. Mereka tak ragu mengeluarkan banyak biaya untuk memenuhi hobi bermain tamiya. Bahkan, banyak orang dewasa yang juga tergila-gila dengan permainan yang identik dengan anak kecil tersebut. EKO SETIA BUDI, Bondowoso MINGGU sore kemarin (16/9) aula Paseban di sisi selatan Alun-Alun Bondowoso sedikit berbeda dengan hari-hari biasanya. Sebuah mini sirkuit terbuat dari mika dan plastik terhampar di Paseban tersebut. Puluhan anak bergerombol. Sementara puluhan Tamiya, atau mobil-mobilan balap saling meluncur bergantian di sirkuit yang tertata melingkar itu.“Meski sudah tua, tapi ternyata banyak juga yang hobi tamiya,” ujar Bahul, warga Tamansari yang asyik menyaksikan adu balap tamiya. Selain anak-anak, memang banyak orang-orang dewasa yang ikut dalam perlombaan tersebut. Bahkan, sebagian di antara mereka juga membawa serta anaknya.Para penggila tamiya yang tengah asik berlomba adu balap mobilnya di

Paseban kemarin adalah para anggota BRT. Sudah sekitar dua tahun ini BRT aktif mewadahi para penghobi tamiya di Bondowoso. “Kalau BRT sendiri sudah terbentuk sejak dua tahun lalu,” ujar Sumantri, ketua BRT. Sebagai komunitas penghobi mobil tamiya, BRT kini menjadi satu-satunya komunitas masih aktif, setidaknya untuk di kawasan tapal kuda. Hal itu tak lepas dari berbagai kegiatan yang rutin digelar BRT untuk saling merekatkan antaranggota. Setidaknya, dua minggu sekali BRT rutin menggelar perlombaan, sekali pun di tingkat lokal. Saat ini BRT memiliki sedikitnya 60 orang anggota. Mayoritas memang anak kecil, antara usia SD sampai SMP. Namun, banyak pula anggotanya yang sudah dewasa. Bahkan, ada juga bapak-bapak yang juga penghobi berat tamiya. Sumantri adalah salah satunya. Karena kegilaannya terhadap tamiya itulah, pria kelahiran 25 Mei 1965 ini pun didapuk menjadi ketua komunitas BRT. Sore kemarin, Sumantri datang bersama dengan anaknya, Didit, yang masih berusia 13 tahun. Anak dan bapak ini pun terlihat kompak saat mempersiapkan atau mengadu tamiya andalan mereka di lintasan. Sayang, hari itu sial bagi mereka. Saat sudah masuk final, sasis tamiya mereka patah. “Kalau untuk tingkat lokal, juaranya dapat tropfi. Selain bangga, tentu kita bisa memuaskan hobi,” ujarnya. Selain mengikuti lomba-lomba di tingkat

EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

DISUKA TUA MUDA: Anggota Bondowoso Racing Team saat mengikuti balap tamiya kemarin.

lokal, para anggota BRT juga aktif mengikuti kejuaraan, baik regional maupun nasional. Sesekali para anggota BRT menyabet juara. Bahkan, untuk kawasan tapal kuda, anggota BRT seringkali merajai di berbagai kelas, baik kelas speed, standard, maupun standard nasional. Untuk kelas regional, hadiahnya bisa mencapai jutaan rupiah.

Untuk memiliki tamiya dengan kecepatan mumpuni memang memerlukan biaya yang tak sedikit. Satu tamiya bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 300 ribu. Namun, saat menang, tamiya tersebut bisa laku dijual dengan harga mahal. “Kalau juara biasanya kita dapat untung Rp 50-100 ribu,” ungkap Sumantri.

Sore itu, Sumantri membawa sekitar 13 buah tamiya. Bersama dengan peralatannya, dia bisa menghabiskan anggaran hingga Rp 5 juta. Kendati begitu, Sumantri menampik jika tamiya merupakan permainan mahal. Apalagi, sesama anggota komunitas seringkali saling bertukar onderdil. Sehingga pengeluarana tidak terlalu besar. “Kalau dibilang permainan mahal tidak juga. Dengan biaya Rp 10 ribu sudah bisa ikut lomba begini kok,” tambahnya. Selain media bermain, tamiya ternyata juga mempu mengasah kreativitas anak-anak kecil. Misalnya, untuk memiliki tamiya yang mampu melaju kencang, si pemilik harus mengotak-atik mobilnya itu hingga bisa bersaing. “Kalau habis beli dari toko biasanya harus dipreteli dulu,” ungkap Febrian, anggota BRT lainnya. Beberapa bagian tamiya standar toko, seperti bemper, roller hingga dinamo, biasanya diganti. Di situlah anak-anak juga berlajar berkreasi, bagaimana mampu menjadikan tamiya mereka melaju cepat namun tetap stabil. “Karena di sirkuit kan juga ada jumpingan, jadi selain cepat harus stabil saat jumping,” terang Febrian yang kini berusia 24 tahun tersebut. Bagi Febrian dan Sumantri, tentu BRT menjadi sarana untuk menyalurkan hobi semata. Tapi, bagi puluhan anak-anak lainnya, bermain tamiya juga menjadi ajang untuk beradu kreativitas. (jpnn)


34

Senin 17 September 2012

Atletik Sumbang Emas, Karate Perunggu PON 2012 Riau

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

KOMPAK: Pesilat PSHT saat berlatih bersama di kampus Uniba Banyuwangi kemarin. Sebanyak 250 pendekar baru ikut berlatih bersama.

PHST Banyuwangi Kedatangan Warga Baru BANYUWANGI – Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Banyuwangi kedatangan 250 warga (pendekar) baru. Bertempat di kampus Universitas PGRI Banyuwangi kemarin (16/9), ratusan pendekar ini melebur bersama warga PSHT lainnya. Tidak hanya sekadar berkumpul, mereka juga berkesempatan menggelar dua agenda kegiatan perguruan sekaligus. Kegiatan pertama yang diikuti ratusan

warga PSHT itu ditandai dengan latihan bersama. Proses ini dilaksanakan di lapangan Uniba bersama pengurus dan warga PSHT lainnya. Tidak hanya di dalam kampus, mereka juga menyusuri sejumlah ruas jalan di Kota Banyuwangi dengan berlari bersama. Seusai latihan, seluruh warga PSHT mendapat suntikan spirit dari kegiatan tersebut. Secara khusus, pihak PSHT dan pihak kampus menjalin kerja

sama intensif di bidang peningkatan prestasi mahasiswa, khususnya bidang olahraga. Warga PSHT, Nusmansyah menyatakan, kegiatan ini merupakan wujud dan komitmen perguruan dalam mengembangkan olahraga pencak silat di Banyuwangi. Kehadiran warga baru PSHT menjadi modal berharga dalam usaha meningkatkan prestasi pencak silat di Banyuwangi.

Keberadaan dukungan kampus juga diharapkan bisa menjadi salah satu pencapaian usaha itu. “Kami ingin lewat kegiatan ini warga baru PSHT juga bisa merasakan kehangatan persaudaraan di sini. Termasuk pihak kampus. Lewat kerja sama ini bisa menjadi upaya bersama meningkatkan prestasi olahraga dan pencak silat di masa mendatang,” harapnya. (nic/als)

Fokus Maksimalkan 4 Pebulu Tangkis BANYUWANGI – Cabang olahraga bulutangkis rupanya tidak ingin larut dalam tekateki terkait peluang keikutsertaan Lutfi Aji Baskoro dalam Pekan Olahraga Pelajar (Popda) 2012 mendatang. Dengan modal empat pebulutangkis yang ada saat ini, duo pelatih Aditya Wahono dan Dedi Susanto rupanya ingin memaksimalkan potensi yang ada. Saat ini, pemusatan latihan atlet bulutangkis yang dilaksanakan di GOR Tawang Alun praktis hanya diikuti oleh empat atlet saja. Di bagian putra, ada Ahmad Zaky Hidayat, dan Dicky Bagus. Di bagian putri ada Novi Safitri Ariska Putrid dan Nelly Lirisdi. “Kita ingin maksimalkan atlet yang ada,” ujar Aditya.

Mereka inilah yang kemudian membuat duo pelatih akan memaksimalkan potensi yang ada. Keempatnya akan menjadi kombinasi menarik di sejumlah nomor yang dipertandingkan, seperti ganda dan tunggal. Diakui Aditya, dirinya sebetulnya berharap Lutfi bisa ikut diboyong dan tampil di Surabaya nanti. Hanya saja, peluang Lutfi tampil di Popda terganjal aturan main dan kriteria atlet yang diperkenankan tampil di arena Popda mendatang. Sebab, tempat Lutfi menimba ilmu saat ini tidak bernaung di bawah Dinas Pendidikan. Itulah yang membuat peluang Lutfi tampil di Popda mendatang sangat kecil. (nic/als)

KaOsing Rilis Kaus Anak KAOSING melakukan evolusi. Kalau bulan pertama buka (Agustus) KaOsing hanya memproduksi kaus-kaus dewasa, maka sejak pertengahan September ini produsen kaus etnik made in Banyuwangi mulai merilis kaus anak-anak. “Untuk anak usia 3 tahun, 5 tahun, dan seterusnya. Semua tersedia di outlet kamu,” terang Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing. Ya, September ini tim kreatif. KaOsing mengenalkan dua desain spesial. Yakni, “Iki Kek, Anakke Mak-Apak” dan “Anakke Mak-Apak Hang Paling Pinter”. Dua desain itu sesuai dengan jiwa anak-anak. “Istilah kerennya, anak-anak banget,” tandas Tasya. Tidak hanya desain, KaOsing juga memperhatikan psikologi warna yang sesuai dengan jiwa anak-anak. Maka, untuk KaOsing edisi anak-anak kali ini tim kreatif KaOsing mencetak kuas

warna-warni, mulai kuning, biru, hijau, merah, oranye, dan warna yang lain. Ada juga kombinasi warna-warna tadi. “Daripada penasaran, silakan datang langsung ke outlet kami di Jalan A. Yani 93C atau 50 meter arah selatan kantor Pemkab Banyuwangi,” promo Tasya. Evolusi tidak hanya dilakukan untuk kaus-kaus anakanak. Tiga belas desain baru kaus KaOsing yang dicetak September ini juga menggunakan kain warna-warni. Penasaran? Silakan belanja langsung di outlet KaOsing. (adv/als)

PROYEKSI POPDA: Atlet bulutangkis tengah berlatih di GOR Tawang Alun Banyuwangi. Tim pelatih tidak memusingkan gabung tidaknya Lutfi Aji Baskoro kedalam skuad Popda Banyuwangi.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

BANYUWANGI – Prestasi mengkilap ditorehkan atlet Banyuwangi di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau. Menyertakan enam atletnya, satu persatu duta olahraga Kota Gandrung mulai unjuk gigi. Hal itu setidaknya ditunjukkan dua cabang, yakni atletik dan karate, yang menjadi pendulang medali bagi duta Bumi Blambangan yang tergabung dalam kontingen Jawa Timur. Di cabang atletik, sprinter Banyuwangi Yudi Dwi Nugroho berhasil menembus kegagalannya di nomor 4x100 meter putra. Turun di nomor 4x400, sprinter asal Licin itu menunjukkan kedigdayaannya. Dibarengi cuaca hujan yang tidak bersahabat, Yudi dkk berhasil menjadi yang tercepat di nomor ini sekaligus memastikan merebut medali emas bagi kontingen Jawa Timur. Capaian ini tentu saja menjadi berkah tersendiri bagi Yudi. Sekaligus, prestasi ini menjadi kalungan medali kedua bagi mahasiswa Uniba itu di pentas PON 2012. Sebelumnya, Yudi juga mampu menyabet medali

DOK.RaBa

Yudi Dwi Nugroho

perak di nomor 4x100 putra. “Alhamdulillah, lewat perjuangan keras Yudi dkk bisa merebut medali emas. Hujan yang turun seolah tidak jadi masalah bagi penampilan anak-anak di laga final kemarin,” beber Agus Sujiono, ofisial atletik PON Jawa Timur. Sementara itu, kalungan medali juga dirasakan atlet Banyuwangi yang turun di cabang karate. Turun di kelas kumite under 60 kg, Ivan Adi Baskara harus puas dengan sabetan medali perunggu. Di babak semi final, Ivan harus mengakui keunggulan karateka asal DKI Jakarta. (nic/als)

RUBRIK PAJAK Pertanyaan : Saya baru saja dinyatakan sebagai pengusaha kena pajak (PKP), tolong dijelaskan perbedaan penyampaian e-SPT Masa PPN tidak lengkap dan tidak menyampaikan? (Satya, Malang). Jawaban : Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-94/PJ/2011 Tentang Kewajiban Penyampaian SPT Masa PPN Dalam Bentuk Data Elektronik (e-SPT). Angka 1 “Dalam rangka meningkatkan kualitas data perpajakan dan meningkatkan ketertiban Pengusaha Kena Pajak (PKP) dalam penyampaian SPT Masa PPN, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: a. Pasal 3 ayat (3), bahwa SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik wajib digunakan oleh PKP yang: 1) melaporkan Pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberi tahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/BKP Tidak Berwujud; 2) menerbitkan Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan diperkenankan untuk tidak men cantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tan gan penjual, dan/atau menerima Nota Retur/Nota Pembatalan; 3) melaporkan Pemberitahuan Impor Barang atas impor BKP dan/atau SSP atas Pemanfaatan BKP Tidak Ber wujud/JKP dari luar Daerah Pabean; 4) menerima Faktur Pajak yang dapat dikreditkan dan/ atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan; atau 5) menerima Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian BKP/pem batalan JKP yang Pajak Masukannya tidak dapat dikre ditkan atau mendapat fasilitas; dengan jumlah lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak. b. Pasal 4, bahwa PKP yang telah menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik, tidak di perbolehkan lagi untuk menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir kertas (hard copy). c. Pasal 5, bahwa: 1) PKP dianggap tidak menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam hal SPT Masa PPN 1111 sebagaimana di maksud dalam Pasal 3 ayat (3) tidak disampaikan dalam bentuk data elektronik. 2) PKP dianggap tidak menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam hal PKP yang dalam pelaporan kewajiban nya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan tetap menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir kertas (hard copy). 3) PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”. Angka 3 “Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-2/PJ/2011 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN), diatur bahwa: a. Pasal 4 angka 7, bahwa SPT dianggap tidak lengkap apabila SPT disampaikan dalam bentuk kertas (hardcopy) oleh PKP yang wajib menyampaikan SPT dalam bentuk media elektronik (e-SPT) sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan. b. Pasal 6 huruf a, bahwa KPP atau KP2KP yang bersangkutan wajib menolak SPT Tidak Lengkap yang disampaikan oleh PKP atau Pemungut PPN dengan cara manual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2). Sukseskan Sensus Pajak Nasional Tahun 2012. Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Call Center bebas pulsa Direktorat Jenderal Pajak 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.


Senin 17 September 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Solusi Susutnya Air Irigasi n MEMINTA... Sambungan dari Hal 25

Untuk mempertahankan produksi itu, lanjut dia, solusinya memanfaatkan potensi air yang ada di Banyuwangi. Jika seluruh potensi yang ada dimanfaatkan, maka penyusutan debit air pada musim kemarau dapat diatasi. Untuk memanfaatkan se-

luruh potensi air yang ada, ungkap Guntur, harus ada pembangunan dan peningkatan beberapa embung dan bendungan. Usulan anggaran Rp 248 miliar itu, akan digunakan untuk pembangunan embung dan bendungan. Dinas PU Pengairan merencanakan untuk membangun 10 titik embung dan pembangunan delapan bendungan.

Sepuluh titik waduk mini itu, rencananya akan dibangun di enam Kecamatan yakni Kalipuro, Kalibaru, Sempu, Glagah, Gambiran, Songgon, dan Purwoharjo. Sedangkan pembangunan bendungan akan dibangun di enam kecamatan yakni Srono, Siliragung, Pesanggaran, Purwoharjo, Kabat dan Kecamatan Tegaldlimo. “Semua kegiatan

itu sudah kita lakukan studi potensi sejak tahun 2003 hingga 2012. Sekarang tinggal menunggu ketersediaan anggaran untuk membangun,” tegasnya. Saat berkunjung ke Banyuwangi, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menyampaikan pemerintah pusat menyediakan dana cadangan sekitar Rp 4 Triliun untuk mengatasi

Petani Rugi Miliaran Rupiah n 300 TON... Sambungan dari Hal 25

“Satu hektare itu rata-rata dapat dua ton,” katanya. Petani tembakau lainnya, Sumoro Hadi mengaku, tembakau miliknya yang sudah siap jual ada enam ton. Karena harganya anjlok, terpaksa semua tembakau stoknya itu disimpan di gudang rumahnya. “Kalau pemerintah tidak mencarikan solusi, kita bisa bangkrut,” kata anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kumendung itu. Untuk mengelola tanaman

tembakau ini, jelas Sumoro, dirinya telah menghabiskan dana sekitar Rp 160 juta. Jumlah itu belum termasuk dua motornya yang telah dijual untuk biaya perawatan tanaman. “Dana untuk operasional menanam tembakau itu, sebagian besar utang dari bank,” sebutnya. Lebih tragis lagi nasib yang menimpa Ponijan, 62. Petani tembakau Desa Kumendung itu telah menghabiskan dana Rp 1 miliar lebih untuk menanam tembakau. Dana sebesar itu, Rp 700 juta uang simpanan keluarga, dan selebihnya hasil

pinjaman di bank. “Saya punya 50 ton lebih tembakau yang tidak laku,” cetusnya. Puluhan ton tembakau milik Ponijan itu, kini terpaksa ditimbun di gudang karena harganya yang tidak sesuai. “Saya biasanya menjual ke Kabupaten Temanggung (Jawa Tengah), pembelinya sekarang tidak mau,” katanya. Ponijan mengaku tidak tahu penyebab tembakau itu merosot. Padahal saat ini, tembakau produksi warga Desa Kumendung berkualitas bagus. “Sekarang ini musim kemarau, kualitas tembakau sangat ba-

gus,” imbuhnya. Kepala Desa (Kades) Kumendung, Husen mengaku sangat prihatin dengan nasib petani tembakau di wilayahnya ini. Apalagi, 90 persen warga desanya hidup dari usaha tanaman tembakau. “Hampir semua warga Desa Kumendung ini menanam tembakau,” terangnya. Menurut Kades Husen, setiap warga minimal memiliki satu ton tembakau yang kini disimpan di rumahnya. “Biaya untuk operasional menanam itu kebanyakan pinjam di bank dan koperasi,” sebut kades yang juga petani tembakau ini. (abi/bay)

Ditanya Asal Upal, Madun Bungkam n PECAHAN... Sambungan dari Hal 25

Selain barang bukti itu, penyidik juga mengamankan sepeda motor Yamaha Vega R dan empat bungkus rokok. ’’Tersangka sudah kita tahan dan barang bukti juga kami sita,’’ tegasnya. Kapolsek Subandi menjelaskan, kasus tersebut bermula saat pelaku membeli rokok di dua toko di Dusun Tegalwagah, Desa Siliragung. ’’Korbannya Isniyah, 43, dan Siswati, 35,’’ terangnya. Semula, Suja’i alias Juned berhasil membeli rokok di kios milik Isniyah. Namun, tidak demikian saat transaksi di kios milik Siswati. Sebab,

korban satu ini curiga tentang keaslian uang tersebut. ’’Kita terima laporan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menangkap pelaku,’’ paparnya. Setelah ditelusuri lebih lanjut, penyidik berhasil meringkus Madun di rumahnya. Suja’I mengaku upal tersebut berasal dari Madun. ’’Tapi, Madun tidak mengakui asal muasal upal itu. Tapi kita akan terus kembangkan kasus ini,’’ janjinya. Atas kasus tersebut, polisi menjerat dua tersangka dengan pasal 224 KUHP tentang pemalsuan uang. ’’Sementara mereka sebagai pengedar. Ancaman hukumannya yakni 15 tahun penjara,’’ tandasnya. (ton/bay)

Sambungan dari Hal 26

Menariknya lagi, Car Free Day kali ini dihadiri Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi dan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi,

Made Sutrisna. Kedua pejabat itu pun tampak sigap mengikuti gerakan instruktur senam. Sementara itu, usai senam warga lantas melakukan berbagai macam kegiatan. Ada yang berolah raga, seperti bulu tangkis, sepak bola, bersepeda, hingga

berbagai persoalan yang di alami Banyuwangi. Kalau pemerintah pusat mengabulkan usulan dana Rp 248,6 miliar itu, produksi padi akan meningkat drastis. Permohonan dana pembangunan embung dan bendun-

gan itu, lanjut Guntur, sudah dikirimkan kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. “Kita berharap permohonan itu dikabulkan. Pak bupati saat ini sedang berjuang untuk mengegolkan usulan itu,” tegas Guntur. (afi/bay)

Penyusutan Terlalu Ekstrem n PALAWIJA... Sambungan dari Hal 25

Pada 10 September 2012 lalu, pihaknya sudah menyuplai air dam Kali Setail di Kecamatan Tegaldlimo dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Setail sebesar 3,00 m3 per detik. “Untuk kebutuhan air Palawija seluas

6.422 ha itu, kita suplai air selama 24 jam,” tegasnya. Guntur menambahkan, penyusutan neraca air irigasi sebenar sudah terjadi sejak Juli 2012 lalu. Hanya saja, penyusutan yang terjadi tidak ekstrem seperti saat ini. Pada bulan Juli lalu, pihaknya sudah menyuplai air dam Kali

Setail Kecamatan Tegalimo dari daerah irigasi Porolinggo sebesar 1,00 m3 per detik. Suplai air tersebut di peruntukan bagi tanaman palawija MK II seluas 6.422 ha. “Mudahmudahan, Oktober mendatang hujan mulai turun agar penyusutan neraca air tidak terus terjadi,” harapnya. (afi/bay)

Bebas Berekspresi saat Difoto n TIDAK... Sambungan dari Hal 25

Bukannya sengaja berjemur seperti yang kerap diperagakan bule yang tengah menikmati seksinya mentari alam tropis. Mumu mengaku memang kerap bergelut dengan panas matahari. Hal itu dia lakukan demi menunjukkan profesionalisme pada profesi yang dijalaninya. Maklum, cewek yang saat ini

mengenyam pendidikan di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (FISIP) Universitas Negeri Jember (Unej), ini adalah seorang fotomodel. Seperti yang dia lakukan saat menjalani sesi pemotretan di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran, Kecamatan Banyuputih, Situbondo Sabtu lalu (15/9). Meski pada tengah hari itu matahari terasa menyengat, gadis yang hobi dance ini tetap enjoy

berpose di atas savana. “Ya jujur kulit terasa panas banget. Tapi tidak apa-apa kok, setelah selesai pemotretan kan bisa langsung berteduh dan menenggak air yang banyak,” ujar warga Sumberkolak, Situbondo itu. Mumu mengaku sangat menikmati momen saat dirinya disorot kamera para fotografer. “Menurutku, difoto itu memang asyik. Kita bisa bebas berekspresi,” pungkasnya. (sgt/bay)

Api Berasal dari Bawah Pakan Sapi n API LAHAP... Sambungan dari Hal 36

ALI NURFATONI/RaBa

EKSPOSE : Kapolsek Siliragung, AKP Subandi, memperlihatkan dua pengedar upal di mapolsek setempat kemarin.

Kapolres dan Ketua PN Senam Bersama n PADUAN...

kekeringan. “Dari total Rp 4 Triliun itu, kita mengajukan dana Rp 248,6 miliar guna mengatasi dampak kekeringan di Banyuwangi,” ungkap Guntur. Menteri Hatta menyatakan kesiapannya untuk membantu

main sepatu roda. Ada juga yang berbelanja di stan kuliner. Bahkan, tidak sedikit keluarga yang mengajak serta anaknya yang masih balita ke area Car Free Day kemarin. “Saya sengaja mengajak anak saya yang masih berusia enam bulan ke arena Car

Free Day. Mengajak anak jalanjalan pagi di arena Car Free Day lebih sehat jika dibandingkan berjalan di tepi jalan raya. Sebab, di arena Car Free Day bebas asap kendaraan bermotor,” ujar Tresya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. (sgt/bay)

“Yang rumah Hosni hanya separuh yang terbakar sebab, warga cepat membongkar bagian samping agar tak merambat kemana-mana,” imbuh Sugianto. Menurut dia, kali pertama yang melihat kobaran api adalah Busyiran. Api muncul dari kandang sapi Halimah, tepatnya dari bawah tempat pakan

sapi. Api cepat melahap bagian rumah yang rata-rata terbuat dari kayu dan bambu. Warga tak ada yang berani masuk ke dalam rumah, mereka memilih bahu membahu memadamkan api dengan alat seadanya. Api baru dipadamkan sekitar pukul 12.00. Itu juga setelah mobil pemadam kebakaran datang ke TKP. Hingga kini apa yang menjadi penyebab kebakaran yang menimpa tiga rumah warga di

Desa Peleyan itu masih menjadi teka-teki. Terutama munculnya api dari bawah tempat pakan sapi. Anggota kepolisian kemarin sempat datang untuk melakukan olah TKP. “Aneh saja kalau bagi saya pak kok bisa terjadi kebakaran. Padahal, saat itu pemilik sapi tak membakar apa-apa, termasuk tidak merokok. Kita tidak habis pikir dari mana munculnya api tersebut,” imbuh salah satu warga. (pri/als)

Polisi Amankan Kendaraan Korban n NGEBUT... Sambungan dari Hal 36

Setelah berhasil dievakuasi, polisi langsung membawa kedua mayat korban ke RSUD Abdur Rahem Situbondo. Sementara pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan tersebut. Kasubbag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengata-

kan, kasus kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan pilisi. “Dugaan sementara korban memang kebut-kebutan dengan sepeda motor lain yang tidak diketahui identitasnya,” ujar AKP Wahyudi kemarin (16/9). Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung mengamankan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan itu. “Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan

sudah kami amankan untuk bahan penyelidikan,” tegasnya. Pihaknya berharap agar kecelakaan yang langsung menewaskan dua remaja tersebut dapat menjadi pelajaran seluruh warga untuk selalu berhati-hati saat berkendara. “Kejadian ini hendaknya menjadi perhatian pengendara agar tidak bersikap ugal-ugalan saat berkendara,” pungkas Wahyudi. (mg1/als)

Penuhi Tujuh Kriteria Penilaian Tingkatkan Pengetahuan Pelajar n RS AL-HUDA... Sambungan dari Hal 27

Penyerahan penghargaan kemarin juga dihadiri oleh ibu kandung dokter Faida, Widad Thalib. Kabag Administrasi RS Al-Huda Lisa Rohmah, S.Si, MMRS, Apt dan Kabid Perawatan Budi Hartono juga ikut mengawal dokter Faida.

Apa kata dokter Faida dengan penghargaan itu? Wanita karir yang juga merangkap sebagai Direktur Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember itu mengaku bangga dengan penghargaan tersebut. Terkait penghargaan itu, RS Al-Huda telah memenuhi 7 kriteria yang diteapkan panitia. Yakni kualitas pelayanan, nilai tambah, tenaga kerja,

daya saing, produktivitas, penyerapan tenaga kerja, dan inovasi. ”Tujuh kriteria itu telahkita penuhi,’’ tegas putri kandung pendiri RS Al-Huda (alm) dr. Musytahar Umar Thalib itu. Penghargan ini, lanjut Faida, akan menjadi spirit baru bagi manejemen dan karyawan RS Al-Huda Gambiran

untuk lebih meningkatkan pelayanan. Dengan bagusnya pelayanan, RS Al-Huda bisa diakui di kancah nasional maupun internasional. ”Bagi kami penghargaan ini akan semakin memotivasi untuk meningkatkan pelayanan,’’ ujar wanita yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Jember (IPJ) itu. (aif )

Harus Selesai Akhir 2012 n DANA... Sambungan dari Hal 36

“Kata bendahara, dana itu dicairkan langsung oleh Kepala SMKN 1 Banyuputih, Pak Kamalita, ke bank kemudian ditransfer kepada rekanan berinisial U. Jadi ini sudah menyalahi aturan, masa swakelola mau dikontraktualkan,” ungkap Zainuri.

Inilah yang membuat panitia, pengurus yayasan maupun pesantren tidak terima. Sebab, mereka merasa benar-benar dikibuli. Sebab, meski dana Rp 1,2 miliar lebih sudah keluar, namun hingga kini di tempat yang akan dilaksanakan proyek block grant sama sekali belum ada pekerjaan. Padahal, akhir tahun 2012 pekerjaan itu sudah harus selesai. “Tidak mungkin pekerja-

an selesai di sisa waktu yang sudah sempit, tiga bulan tak sampai. Ini kalau melihat betapa banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Rp 4,9 miliar itu untuk pembangunan sembilan lokal itu terdiri dari tujuh RKB (ruang kelas baru), satu ruang kasek, dan satu ruang guru,” rinci Zainuri. Selain itu, dana juga diperuntukkan pembangunan pagar

kelililing sekolah seluas dua hektare, pembangunan lapangan basket, pembelian kapal plus kelengkapan maupun mebeler dan sejumlah barang pengadaan lainnya. “Selain dana Rp 1,2 miliar, dana yang keluar sebesar Rp 15 juta yang dikatakan untuk DP (uang muka) pembelian batu merah dan Rp 1 juta untuk uang konsumsi,” imbuhnya. (pri/als)

Menggelar Petik Laut Setiap Tahun n TEMPAT... Sambungan dari Hal 25

Pantai tersebut rusak parah lantaran akibat gempuran ombak laut. Selama empat tahun terakhir, pantai yang tergerus ombak sudah mencapai 20 meter. Abrasi yang cukup lebar itu membuat tempat wisata ini tidak memiliki hamparan pasir pantai. Para pengunjung lebih banyak duduk di bawah tanaman sengon dan kebun kelapa milik warga sekitar. Tidak sedikit pengunjung yang terlihat mojok bersama pasangannya di beberapa tempat di bawah sengon dan pohon kelapa tersebut. “Kalau di rumah lagi jutek, saya selalu ke sini (Pantai Blibis),” terang Maya, seorang remaja yang mengaku berasal dari Kecamatan Singojuruh. Sambil mengutak-atik ponselnya, Maya sesekali melihat orang yang ada di seki-

tarnya. Sepertinya, cewek berkulit putih ini sedang menunggu seseorang. “Pantai Blibis ini memang tempatnya anak pacaran,” katanya seraya mengaku sedang menunggu pacarnya. Apa yang disampaikan oleh Maya itu sepertinya memang benar. Hampir semua pengunjung yang ada di Pantai Blibis ini pasangan muda. Juga ada, beberapa cowok dan cewek yang datang tanpa membawa pasangan. Bila ada pengunjung yang sudah berkeluarga, jumlahnya kecil. Pengunjung keluarga biasanya tidak akan berlama-lama di pantai tersebut. “Pengunjungnya itu hampir didominasi anak pacaran,” sebut Abdullah, seorang penjual rujak di tempat tersebut. Meski tidak memiliki sarana wisata, beberapa pedagang mengais rezeki di pantai tersebut. Sedikitnya lima pedagang beroperasi di kawasan itu. Ada yang menjual minuman hingga makanan. Selain itu, ada

juga dua warung lesehan yang ada di sebelah selatan. “Kalau hari Minggu ramai, hari biasa cukup sepi,” terang Abdullah yang mengaku tinggal di Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi ini. Layaknya tempat wisata lainnya, setiap hari libur khusus seperti hari raya Idul Fitri, di tempat ini juga menghelat panggung hiburan musik. Selain itu, warga sekitar yang sebagian besar nelayan juga menggelar ritual petik laut setiap tahun. “Kalau ada hiburan musik atau petik laut, lumayan ramai,” sebut Istianah, 51, pedagang di pantai tersebut. Sebagai tempat wisata yang sering dipakai untuk tempat nongkrong para remaja, para pengunjung biasanya mulai berdatangan pukul 11.00. Para pengunjung itu biasanya sudah habis pada pukul 17.30. “Setelah Asar, saya biasanya pulang karena sudah sepi,” ujar Istianah. (bay)

n SOSIALISASI... Sambungan dari Hal 36

Kabid Informasi dan Pengkajian Data Dispenduk, Buudi Hartono mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan sosialisasi SAK melalui jalur pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan bagi pelajar khususnya SLTA yang telah berumur 17 tahun dan wajib

memiliki KTP. “Sehingga mereka dapat mengetahui hak-hak yang menyangkut pendaftaran penduduk dan peristiwa penting,” imbuhnya. Dengan bertambahnya pengetahuan pentingnya dokumen kependudukan, diharapkan bisa membantu penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan. Sehingga, amanat dari UU nomor 23 ta-

hun 2006 tentang administrasi kependudukan terwujud. Sejumlah nara sumber yang didatangkan Kepala Bidang Kependudukan Dinas tenaga kerja transmigrasi dan kependudukan provinsi jawa timur, Mukadi, SH. M.Hum, Kasi SMA, Dispendik, Agus AP, Kadispenduk dan Catatan Sipil Kabupaten Situbondo, Agus Cahyono Basuki. (pri/adv/*/als)

BATUK KARENA BRONKHITIS HILANG BERKAT MINUM SUSU KAMBING MILKUMA SUSU adalah minuman kesehatan yang sebagian besar praktisi kesehatan menganjurkan agar kita mengkonsumsinya agar tubuh mendapat asupan kesehatan selain makanan yang kita makan sehari-hari. Tapi, pernahkan Anda mencoba minum susu kambing Milkuma? Meski di Indonesia masyarakat lebih dominan mengkonsumsi susu sapi dan susu kambing belum begitu familiar, tapi ternyata banyak penelitian menerangkan bahwa susu kambing sesungguhnya memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI) dibanding dengan susu sapi. Tegar Kurnia Putra adalah salah seorang yang telah merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini. Sekian lama berobat, akhirnya remaja berusia 18 tahun ini tertarik mencoba Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. “Sudah 2 tahun saya menderita bronkhitis, aktifitas jadi sering terganggu, saya mudah sekali batuk-batuk dan jadi tidak bisa sekolah. Untunglah kini saya minum Milkuma, sekarang batuk-batuk sudah hilang, nafsu makan pun membaik.” Terang pelajar tersebut. Tegar menceritakan, sudah 6 bulan ia minum Milkuma. Dengan tubuh yang sehat, remaja yang tinggal di Perum Pondok Tanggulangin Asri, Surabaya, Jawa Timur ini dapat menjalani aktifitasnya dengan prima. Ia pun mengajak orang lain untuk merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini, “Mari kita sehat

bersama Milkuma.” Ajaknya. Selain mengandung Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi, susu kambing Milkuma pun jarang menyebabkan alergi sehingga aman, dan bermanfaat untuk penderita sakit paruparu. Satu gelas susu kambing Milkuma memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Selain itu, mengkonsumsi Milkuma sebanyak 3 gelas sehari bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bemutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, dan berolahraga, serta mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim : 082120862055, Banyuwangi : 082141354607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep : 082120862055, Situbondo : 082120862055. Depkes RI No. PIRT. 6.09.3328.01.395.


36

Senin 17 September 2012

KEPENDUDUKAN

ISTIMEWA

NARA SUMBER: (ki-ka) Budi Hartono, Agus AP, Agus Tjahyono Basuki dan Mukadi.

Sosialisasikan SAK Kepada Pelajar SITUBONDO – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menggelar sosialisasi orientasi administarasi kependudukan (SAK), Sabtu (15/9) lalu. Kegiatan yang mengambil segmen dunia pendidikan itu menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Acara ditempatkan di Ruang Baluran lantai dua Pemkab Situbondo. Pesertanya siswa SLTA kelas XI sederajad. Kegiatan ini untuk mengetahui dan memahami pentingnya administrasi kependudukan di kalangan pelajar. Sehingga, mereka mengetahui pentingnya administarsi kependudukan. “Sebab, administrasi kependudukan ini merupakan suatu rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencacatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan. Hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain,” kata Kepala Disdukcapil, Agus Cahyono Basuki. Kata dia, data informasi kependudukan yang akurat hanya bisa dihasilkan dari administrasi kependudukan yang tertib. Sebab, banyak hal yang mempengaruhi administarsi kependudukan. Antara lain menyangkut peraturan, tata cara dan prosedur kerja yang menjadi pedoman bagi aparat. Termasuk kesadaran masyarakat akan arti pentingnya dokumen kependudukan n Baca Sosialisasi...Hal 35

APA POLEH

EDY SUPRIYONO/RaBa

RATA TANAH: Tiga rumah warga RT/RW 01, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, yang menjadi korban kebakaran, Sabtu (15/9) lalu.

Api Lahap Tiga Rumah Warga

PANARUKAN – Kebakaran hebat kembali terjadi di Kecamatan Panarukan, Sabtu (15/9) lalu. Kali ini terjadi di RT/RW 01, Desa Peleyan. Tiga rumah warga hangus menjadi korban keganasan si jago merah. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.10 ini. Meski demikian, dua dari tiga rumah yang menjadi kor-

ban kebakaran tak ada satu pun harta benda yang bisa diselamatkan, kecuali seekor sapi. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. “Beruntung, saya cepat bergerak ke belakang rumah untuk menyelamatkan sapi ini. Hampir terlambat, sejumlah wajahnya sudah mengalami luka bakar. Kalau barang lainnya habis semua tak ada yang bisa dise-

lamatkan,” terang Sugiantom, tetangga korban. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebukan, rumah tiga warga yang menjadi korban adalah rumah Halimah, 55; Bunima 60 dan Hosni, 35. Saat kejadian mereka sedang ada di rumah tetangganya karena membantu kepentingan hajatan n Baca Api Lahap...Hal 35

Dana Block Grant Rp 4,9 M Disorot Sudah Cair Rp 1,2 M, Belum Ada Pekerjaan

NUR HARIRI/RaBa

KENALKAN WISATA: Hasil ikan tangkapan para pemancing saat akan ditimbang di pantai Pasir Putih kemarin (16/9).

Ratusan Pemancing Padati Pasir Putih BUNGATAN – Sekitar 150 pemancing yang berasa dari berbagai daerah di Jawa Timur kemarin (16/9) tumplek blek mengikuti lomba memancing ikan di obyek wisata pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo. Kegiatan memancing dengan tema Antraksi Wisata Mancing itu diikuti para komunitas pemancing dari Surabaya, Malang, Madiun, Pasuruan dan Situbondo, dan sebagainya. Salah seorang peserta pemancing Febri, 34, mengatakan, dirinya bersama empat rekannya mengikuti even memancing tersebut bukan untuk mengejar hadiah semata. Tetapi juga untuk menyalurkan hobi dan kesenanganya memancing ikan monster yang ada di tengah laut. “Memancing bagi saya merupakan kegiatan yang sangat menantang. Apalagi saat berhasil menangkap ikan berukuran besar, saat menariknya seperti tak ada dunia lain,” ujar salah satu peserta asal Malang itu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, lomba memancing tersebut tidak terlalu banyak aturan. Setiap peserta harus membawa tim yang terdiri dari 4-5 orang, dan untuk memnentukan juara, hanya dengan menimbang beratnya ikan hasil tangkapan para pemancing. Selain itu, dimulai sejak pukul 05.00 pagi, para maniak mancing diperbolehkan mencari ikan ke mana saja. Namun pada pukul 14.00 siang, para pemancing sudah harus menyerahkan hasil tangkapannya. Selanjutnya ditimbang dan yang paling berat menjadi juaranya. (mg1/als)

LAKA LANTAS

Ngebut, Tabrak Truk, Dua Pengendara Motor Tewas KENDIT – Dua remaja pengendara sepeda motor bernopol P 4181 EY tewas seketika usai menabrak sebuah truk bernopol DK-9551-WG di jalan raya Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, Sabtu malam (15/9). Kecelakaan yang merenggut dua nyawa remaja itu terjadi di jalan raya Pantura KM 183.300 arah Surabaya sekitar pukul 23.00. Saat kejadian, sepeda motor P 4181EY yang dikemudikan Wadi, 18, dan membonceng Joko, 17, melaju kencang dari arah barat ke timur. Namun, saat sepeda motor Wadi mendahului truk dari arah berlawanan, tiba-tiba muncul sebuah truk DK 9551 WG yang dikemudikan I Made Wija Negara, 38, warga Jembrana, Bali. Karena jarak sangat dekat, sepeda motor itu langsung menabrak bodi depan truk. Sehingga kecelakaan pun tak bisa dihindari. Dua remaja, Wadi dan Joko terpental ke aspal dan bersimbah darah. Seketika itu juga, kedua remaja asal Desa Klatakan, Kecamatan Panarukan, itu tewas di lokasi kejadian. Diketahui, Wadi mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki kanannya patah. Sedangkan Joko mengalami luka di bagian kepala hingga mengalami pendarahan di telinga dan mulutnya. Data yang berhasil dikumpulkan, sebelum kejadian dua korban kebut-kebutan dengan pengendara sepeda motor lain yang tidak diketahui identitasnya. Saat itu motor lawan kedua korban itu berhasil menghindar dan langsung menghilang saat kejadian n Baca Ngebut...Hal 35

BANYUPUTIH – Dana block grant Rp 4,9 miliar yang turun di SMKN 1 Banyuputih mendapat sorotan tajam. Pasalnya, dana yang dikucurkan pemerintah pusat itu diduga kuat tidak digunakan sebagaimana mestinya. Bahkan, perilaku koruptif cukup kental terlihat pasca turunnya dana ke rekening sekolah. Keadaan itu diungkap oleh pengurus Yayasan As Salam, tempat berdirinya SMKN 1 Banyuputih. “Kita akan menempuh jalur hukum karena bukti permulaan sudah cukup melakukan korupsi dalam kasus ini sudah cukup,” ancam Zainuri Ghazali, Wakil Ketua Yayasan As Salam, Dusun Bendung, Desa Sumberejo, Banyuputih, kemarin (16/9). Saat memberi keterangan pers, dia tidak sendirian. Zainuri didampingi Pengasuh Pesantren As Salam, KH Tsabit Thoha; Ketua Komite Sekolah, H Didik serta sejumlah dewan guru dan anggota komite sekolah. “Sabtu (15/9) saya sebenarnya sudah ke Kejaksaan. Hanya saja diminta laporan tertulis. Senin (17/9) besok, saya akan membuat laporan resmi,” ujarnya. Menurut mantan anggota

DPRD Jawa Timur tersebut, dana block grant Rp 4,9 miliar sudah masuk ke rekening sekolah pada 18 Juli 2012 lalu. Namun, itu dirahasikan. Hanya orang-orang tertentu saja di lingkungan sekolah yang tahu. “Panitia pelaksana pembangunan tidak pernah diberi tahu, RAB tidak tahu, bahkan tanda tangan dipalsu. Jangankan itu, SK saja mereka tidak tahu. Padahal, proyek ini harus dilakukan secara swakelola oleh pihak sekolah,” ungkap Zainuri. Satu-satunya pertemuan yang dilakukan adalah saat Ramadan lalu di sebuah rumah makan di Banyuputih. Saat itu, panitia diberi uang Rp 1 jutaan sebagai uang transport. Dana tersebut dikatakan didapat dari dana talangan. Meski kala itu dana Block Grant sudah cair, namun oleh pihak sekolah dikatakan masih belum cair. Panitia baru tahu jika dana block grant sudah cair pada Kamis (13/9) lalu dari bendahara sekolah. Kala itu dia mengaku dana block grant masih utuh di rekening sekolah. Namun karena tidak percaya, panitia memilih melihat rekening sekolah. Hasilnya mengejutkan. Pasalnya, sudah ada pencairan sebesar Rp 1,2 M pada 30 Juli n Baca Dana...Hal 35

EDY SUPRIYONO/RaBa

MENYOAL: Zainuri (kiri) mengungkap dugaan ketidakberesan dana block grant di SMKN 1 Banyuputih.

Akibat Pintu Diblokade SEMENTARA itu, Kepala SMKN 1 Banyuputih, Kamalita membantah keras tuduhan bahwa dirinya tidak transparan dalam pencairan dan penggunaan dana block grant yang diterima sekolah yang dipimpinnya. Sejak awal, panitia maupun komite sekolah sudah dilibatkan. “Kok bisa ngomong saya tidak transparan. Sejak pembentukan panitia hingga penyerahan RAB semua dilakukan sebagaimana biasanya. Sejak bulan puasa, mereka sudah tahu tentang keberadaan dana itu, bohong besar kalau ngomong tidak tahu. Semua sudah saya sampaikan,” ungkap Kamalita via telepon seluler kemarin. Dia membenarkan jika saat ini sudah ada pencairan Rp 1,2 miliar. Namun, dana itu bukan untuk kepentingan pribadi. Tapi, digunakan untuk kepentingan pembelian sejumlah kebutuhan

pembangunan fisik semisal kusen dan mebeler. “Dalam perencanaan sudah jelas, 25 persen dana untuk bahan-bahan pengadaan. Sebab, direncanakan setelah Syawal (Idul Fitri) pengerjaan akan dilakukan agar cepat selesai. Makanya, uang itu dicairkan untuk mulai dibelanjakan. Bulan 12 (Desember) nanti sudah harus ada laporan realiasi pelaksanaan,” terang pria yang berdomisili di Wonorejo tersebut. Jika sampai saat ini belum ada kegiatan, kata dia, itu karena satu-satunya jalan menuju ke lokasi pengerjaan block grant ditutup oleh pihak yayasan. Sebab, sekolah yang akan dibangun berada di dalam lingkungan pesantren. “Bagaimana mungkin bisa masuk, kalau pintu diblokade. Padahal bahan-bahan material sudah mulai kita belanjakan,” terangnya. (pri/als)

Dari Kegiatan Partisipasi Politik Masyarakat

Bupati: Harus Lepas Kepentingan Partai PANARUKAN – Demi menguatkan pelaksanaan demokrasi dan sistem kepartaian yang efektif dengan amanat UUD 1945, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Situbondo menggelar kegiatan partisipasi politik masyarakat kemarin. Acara yang digelar di Aula rumah makan Asri Kecamatan Panarukan itu diikuti sebanyak 100 peserta. Para peserta berasal dari dari pengurus partai nonparlemen, pengurus partai parlemen, KPUD, bagian pemerintahan, bagian hukum, sekwan DPRD, dan Bakesbangpol dan Linmas Situbondo. Kegiatan tersebut dibuka Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto. Digelarnya acara tersebut dalam rangka penguatan kelembagaan serta peningkatan fungsi dan peran partai politik. Selain itu guna meningkatkan kemandirian institusi sosial politik, baik pada tatanan infrastruktur maupun suprastruktur politik sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. “Sebagaimana keberadaan partai politik yang diatur dalam UU: 02 tahun 2008, maka perlu ada perubahan dan penyempurnaan sebagaimana yang diatur dalam UU 02 tahun 2011

SYAMSURI/RaBa

PENGUATAN KELEMBAGAAN: Bupati Dadang didampingi Kepala Bakesbangpol dan Linmas dan beberapa nara sumber saat membuka acara.

tentang partai politik,” ungkap Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Situbondo, Herry Suryanto. Dalam sambutannya, Bupati Dadang mengungkapkan, ketika seseorang duduk sebagai pemimpin, maka hendaknya melepaskan seluruh kepentingan-kepentingan partai. Itu agar birokrasi dapat berjalan dengan normal. “Agar birokrasi berjalan dengan maksimal, terutama menyangkut palayanannya, maka seorang pejabat harus melepas atribut kepartaian,” ujar Bupati Dadang. Bupati berharap kepada para peserta, kegiatan partisipasi politik ini tidak hanya untuk menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga harus menambah

SYAMSURI/RaBa

UU POLITIK: Peserta berasal dari berbagai kalangan.

sebuah kekompakan, kebersamaan visimisi dari semua partai yang hadir di sini. “Itu demi kepentingan hajat orang banyak, khususnya masyarakat kabupaten tercinta ini,” harap Dadang. H. Ahmad Munir, ketia panitia kegiatan mengungkapkan, acara peningkatan partisipasi politik masyarakat itu berlangsung selama satu hari dalam rangka untuk memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan UU No 02 tahun 2011 bagi aparat pemerintah, pengurus parpol, dan ormas yang ada di Kota Santri. Adapun nara sumber dari kegiatan ini terdiri dari Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, yang memapar-

kan tentang UU No. 02 tahun 2011 tentang perubahan atas UU No 02 tahun 2008 tentang partai politik, Ketua KPU Provinsi Jawa Timur yang memaparkan tentang UU Nomer 08 tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, serta Ketua Yayasan UNARS, RB.H. Rofik Sumodilego, yang memaparkan tentang perkembangan dinamika politik masyarakat di Kabupaten Situbondo. Sedangkan nara sumber dari Polres Situbondo memaparkan tentang peningkatan partisipasi masyarakat dalam Kamtibmas Pemilu dan kondusifitas daerah. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dialog interaktif. (adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.