Radar Banyuwangi 19 Juni 2013

Page 1

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

RABU 19 JUNI TAHUN 2013

Sidang Pembabatan Jagung Kisruh Pintu Ruang Sidang Utama Diblokade selama Satu Jam BANYUWANGI - Sidang kasus perusakan tanaman jagung dengan sebelas terdakwa yang digelar di ruang utama Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi berakhir kisruh kemarin (18/6). Ratusan pendukung dan keluarga para terdakwa memblokade pintu ruang sidang saat petugas akan membawa sebelas terdakwa menuju mobil tahanan. Di antara pengunjung malah ada yang nekat masuk ke ruang persidangan, dan mengajak para terdakwa pulang ke rumah masing-masing di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. “Tolong saudara kami (para terdakwa) jangan dimasukkan mobil tahanan,” cetus Yos Gandos, salah satu pengunjung sidang. Permintaan itu tentu ditolak tegas aparat kepolisian yang disiagakan di PN Banyuwangi. Tetapi, Yos Gandos bersikukuh akan membawa pulang semua terdakwa. “Kami semua sebagai jaminan, Selasa besok kalau sidang lagi, kami akan menghadirkan mereka ke pengadilan,” tegasnya. Persidangan kian memanas sesaat setelah ketua majelis hakim Made Sutrisna SH menutup persidangan dengan ketukan palu. Begitu sidang ditutup, petugas kejaksaan yang dibantu aparat kepolisian seperti biasa bersiap membawa para terdakwa ke mobil tahanan. “Mohon pengertiannya, jangan bawa dulu ke mobil tahanan,” teriak Yos yang terus ngeyel akan membawa pulang para terdakwa n Baca Sidang...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

SUPORTER: Rombongan massa asal Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, memadati halaman Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

SUPORTER: Puluhan polisi mengawal ketat mobil tahanan Kejaksaan Negeri di PN Banyuwangi kemarin.

Wadul Dewan sebelum ke PN

SEMENTARA itu, sebelum menyaksikan sidang dengan terdakwa sebelas anggota tim pengelola Tanah Kas Desa (TKD) Bumiharjo, ratusan pendukung para terdakwa mendatangi kantor DPRD Banyuwangi kemarin (18/6). Mereka mendesak lembaga legislatif tersebut membentuk tim khusus untuk memelototi proses hukum sekaligus bersedia menjadi penjamin atas penangguhan penanganan para

terdakwa yang terlilit kasus perusakan tanaman jagung tersebut. Perwakilan massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Desa (Gempita) Bumiharjo itu diperkenankan masuk ke ruang rapat khusus DPRD Banyuwangi. Di hadapan sejumlah anggota Komisi I dan Wakil Ketua DPRD Ruliyono, perwakilan massa langsung mengutarakan unek-uneknya. Koordinator Gempita, Syamsul

Arifin mengatakan, permasalahan hukum yang menimpa sebelas anggota tim pengelola TKD Bumiharjo itu bermula dari sewa-menyewa lahan seluas 14.050 meter persegi oleh pemerintah desa (pemdes) dan Saminah, warga Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. “Masa sewa TKD tersebut telah habis tahun 2011 lalu. Saminah mengakui hal itu n Baca Wadul...Hal 43

Perbup PPDB Akhirnya Disahkan HUT RABA

Pengobatan Gratis di Kalipuro BANYUWANGI - Dalam rangka memeriahkan ulang tahun ke-14, Jawa Pos Radar Banyuwangi menggelar Pengobatan Gratis dan Donor Darah di kantor Kelurahan Kalipuro Sabtu (22/6) mendatang. Pemilihan lokasi di kantor kelurahan tersebut agar lebih dekat dengan tempat tinggal warga di bawah garis kemiskinan, sebagai sasaran kegiatan pengobatan gratis. ‘’Agar lebih dekat dan tidak merepotkan warga yang ingin berobat,’’ ujar ketua panitia Pengobatan Gratis, AF. Ichsan Rasyid. Kegiatan yang bersifat sosial itu mendapat dukungan penuh Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kecamatan Kalipuro. Rencananya, panitia menargetkan 200 warga kurang mampu dan lanjut usia bisa mengikuti pengobatan gratis tersebut n Baca Pengobatan...Hal 43

BIROKRASI

DP3 Dihapus, Penilaian PNS Sesuai Program BANYUWANGI - Mulai tahun 2014 mendatang, semua pegawai negeri sipil (PNS) dituntut lebih produktif memberikan layanan kepada masyarakat. Sebab, pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak lagi menggunakan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3). PNS akan dinilai dengan metode target dan sasaran kerja pegawai (SKP) n Baca DP3 Dihapus...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

MENUMPUK: Seragam dan beberapa jenis produk Q-Net di Polres Banyuwangi.

Dua Pengurus Q-Net Ditahan BANYUWANGI - Aparat Polres Banyuwangi langsung merespons laporan anggota Q-Net yang mengaku tertipu terkait bisnis multi level marketing (MLM). Dua pengurus bisnis MLM tersebut, yakni Syamsuri, warga Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, dan Bambang Irawan, asal Desa Wirolegi, Kecamatan Pakusari, Jember, langsung ditahan kemarin. Penahanan yang dilakukan penyidik polres itu karena kedua tersangka dianggap yang bertanggung jawab terkait usaha MLM

doro, Kecamatan Tegalsari. Menurut Iptu Ali Masduki, hasil pemeriksaan sejumlah saksi, uang pendaftaran senilai Rp 7 juta hingga Rp 10,8 juta itu diterima Syamsuri. “Syamsuri ini orang Q-Net di Kabupaten Banyuwangi,” katanya. Dana yang dihimpun Syamsuri itu, kata dia, diserahkan kepada atasannya bernama Bambang Irawan di Wirolegi, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. “Bambang Irawan termasuk juragan Q-Net di Kabupaten Jember,” sebutnya n Baca Dua Pengurus...Hal 43

Ketika Siswa SD Mengikuti Aksi Peduli Pantai dan Laut

Belajar Pentingnya Laut Lewat Komik Sena Ratusan siswa sekolah dasar memadati Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Senin lalu. Mereka datang ke pantai untuk mengikuti sejumlah kegiatan “Aksi Peduli Pantai dan Laut”. Apa saja yang mereka lakukan? A.F. ICHSAN RASYID, Rogojampi SALAH satu kegiatan aksi peduli pantai adalah sosialisasi rehabilitasi terumbu karang dan tanaman mangrove. Dalam sosialisasi itu, para siswa diajak melakukan gerakan penyadaran anak pesisir terhadap pentingnya menjaga ekosistem laut.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

yang dilakukan Q-Net di wilayah Kabupaten Banyuwangi. “Yang menjadi tersangka dalam kasus Q-Net ini sementara dua orang. Keduanya sudah kita tahan,” terang Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Banyuwangi Iptu Ali Masduki kemarin (18/6). Iptu Masduki menyebut, kedua tersangka yang sudah ditahan itu adalah Syamsuri dan Bambang Irawan. Keduanya dianggap yang bertanggung jawab atas pengelolaan usaha MLM Q-Net yang telah dilaporkan Rudi Suprapto, warga Dusun Blokagung, Desa Karang-

BANYUWANGI - Rancangan rombongan belajar (rombel) peraturan bupati (raperbup) sekolah standar nasional (SSN) tentang penerimaan peserta berbeda dengan sekolah nondidik baru (PPDB) 2013 disa- SSN. Pagu siswa setiap rombel hkan menjadi perbup kemarin di SD, SMP, dan SMA non(18/6). Bupati SSN, ditetapkan Abdullah Azwar 36 siswa. Anas sudah mePagu setiap neken pengesaro m b e l d i S D han perbup yang SSN maksimal 28 Pengesahan menjadi payung orang. Sementara hukum pelaksaitu, pagu setiap (Perbup PPDB) naan penerimarombel di SMP, sudah beres, an siswa baru SMA, dan SMK tersebut. sekarang tinggal SSN, ditetapkan Kepala Dinas mengundangkan.” maksimal 32 sisPendidikan (Diswa. Dalam perpendik) Banyubup itu diatur seSulihtiyono wangi, Sulihtiyocara detail pagu Kepala Dispendik no mengatakan, rombel satuan Banyuwangi ada beberapa pependidikan mulai rubahan dari raTK hingga SMA/ perbup setelah disahkan menjadi SMK. Pagu setiap rombel di TK perbup.Namun,perubahandalam 20 siswa; TKLB lima siswa; SD, raperbup tersebut tidak terlalu SMP, dan SMA/SMK non-SSN mendasar. “Pengesahan sudah 36 siswa; SDLB, SMPLB, dan beres, sekarang tinggal meng- SMALB delapan siswa. Khusus undangkan,” tegas Sulihtiyono. program akselerasi, jumlah Sebelum dilaksanakan, kata peserta didik baru dalam satu Sulihtiyono, perbup itu akan rombel dibatasi 20 siswa. Kedindangkan. Setelah diun- tentuan jumlah pagu itu berlaku dangkan, perbup itu bisa di- sejak kelas awal sampai akhir laksanakan. Dalam perbup di seluruh jenjang pendidikan yang baru disahkan itu, pagu negeri dan swasta. (afi/c1/bay)

Selain itu, para siswa SD juga diberi pemahaman tentang rehabilitasi terumbu karang dan mangrove demi kelestarian lingkungan. Siswa kelas empat dan lima SDN 1 dan SDN 2 Blimbingsari itu juga diberi pembekalan. Materi pembekalan adalah pengantar singkat tentang arti penting dan manfaat laut. Materi itu disampaikan penyuluh swadaya perikanan dan tokoh kelompok nelayan Samudra Bakti. Selama pembelajaran berlangsung, para siswa asyik menyimak paparan dari penyaji. Setelah mengikuti paparan, mereka langsung diajak bermain simulasi ular tangga berukuran besar di halaman parkir Pantai Blimbingsari. Pada kesempatan itu, sebanyak 20 soal diberikan kepada bocahbocah SD sebagai alat ukur seberapa jauh mereka memahami materi

Persewangi muda dihidupkan kembali Persewangi veteran jangan mau kalah

Pemkab Banyuwangi batasi perjalanan dinas Tiap pekan diringkas jadi tiap bulan, tapi jaraknya lebih jauuuh

ICHSAN RASYID/RaBa

RELAWAN CILIK: Para siswa SD memungut sampah di Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Senin lalu (17/6).

yang disampaikan. Hasilnya cukup memuaskan, sebagian besar siswa yang datang memahami dan

mengerti materi yang disampaikan beberapa penyaji n Baca Belajar...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com


34

Rabu 19 Juni 2013

Mudik, Blokagung, dan Jawa Pos Radar Banyuwangi TULISAN ini saya buat empat hari setelah mudik dari Banyuwangi beberapa hari yang lalu. Bagi banyak orang yang sedang merantau -seperti saya- mudik adalah satu hal yang tiada tara nikmatnya. Karena, dengan itu, kita bisa bertemu dengan keluarga, sanak saudara, kerabat, teman, handai taulan, dan lain sebagainya. Mungkin istilah mudik ini akan santer diberitakan ketika menjelang Lebaran tiba. Namun, mudik tetaplah mudik. Tetaplah nikmat. Tetaplah enak. Entah kapan itu waktunya. Memang ada beberapa istilah selain mudik. Pulang kampung, misalnya. Tapi esensi di dalamnya tetaplah sama. Pulang ke kampung halaman. Tujuan mudik saya kemarin

adalah menghadiri acara haul dan khataman Ihya’ di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi. Alhamdulillah, walaupun sebentar, saya pernah diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menimba ilmu di sana. Di pesantren terbesar se-Kabupaten Banyuwangi itu. Karena tujuan saya ingin menghadiri acara tiga tahunan itu, maka sebagian besar waktu saya di Banyuwangi, saya habiskan di Blokagung (sebutan populer pesantren Darussalam Blokagung). Di rumah, saya hanya beberapa hari saja. Mudik kali ini, bagi saya, terasa lebih enak bin nikmat. Pasalnya, setelah hampir setahun ini, baru pertama kali ini saya pulang ke kampung halaman, Banyuwangi. Ibarat sya’ir

Oleh: M. Nurul Huda

sebuah lagu, “Semakin lama kita berpisah, semakin indah saat berjumpa.” Ha ha ha. Ada satu hal menarik yang membuat mudik saya kali ini begitu menyenangkan.

Yaitu melihat langsung Jawa Pos Radar Banyuwangi yang memuat tulisan saya di rubrik Email Dari Rantau. Seperti yang Anda baca ini. Begini ceritanya. Setelah tiba di Benculuk, saya di-papak ibu saya dan langsung menuju ke rumah nenek saya, di Ringin Pitu, Cluring. Di sana, seorang saudara menyodorkan sebuah koran yang memuat tulisan saya. “Ini saya bawa tulisan kamu,” katanya. Perkiraan saya, dia memang menyimpan koran itu dan akan memperlihatkannya kepada saya. Karena koran itu edisi akhir April 2013 lalu. Ya, itulah saat pertama kalinya saya melihat langsung koran yang ada tulisan saya. Dan, yang jelas, juga foto saya. Ha ha ha.

Karena, biasanya saya melihat tulisan saya dimuat atau tidaknya hanya lewat website www.radarbanyuwangi.co.id. Itu pun beberapa hari setelah tanggal terbit. Belum ada satu minggu saya kembali lagi ke tanah rantau, Jogjakarta, hiruk pikuk mudik sudah bergelayut di benak dan otak saya. Mendorong saya untuk mempersiapkan diri menghadapi mudik Lebaran yang kurang dari tiga bulan lagi.

Tapi ingat lho, mudik itu hanya khusus bagi yang merantau saja, yang tidak merantau, ya tidak. Ha ha ha. Mudik memang menjadi satu hal yang menyenangkan bagi siapa saja. (*) *) Penulis adalah Santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Sekarang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Jauhar Gunungkidul, Jogjakarta.

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

GALIH COKRO/RaBa

SEPI: Mobil pelat merah membeli BBM nonsubsidi di SPBU Jalan Kartini, Banyuwangi, kemarin.

Antrean BBM Mereda BANYUWANGI - Antrean kendaraan sempat terjadi di beberapa SPBU di Banyuwangi sejak sore hingga Senin malam lalu (17/6). Mereka rela antre lantaran khawatir harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik. Kekhawatiran itu dipicu alotnya pembahasan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara (P-APBN) yang salah satu poin pentingnya mengatur

pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Aparat kepolisian juga melakukan penjagaan di sejumlah SPBU demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, meski akhirnya DPR RI menyetujui pemerintah menaikkan harga BBM, ternyata antrean kendaraan di SPBU justru tak terlihat kemarin (18/6). Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapan-

Pemkab Batasi Perjalanan Dinas SEMENTARA itu, demi mengantisipasi membengkaknya anggaran akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Pemkab Banyuwangi berancang-ancang membatasi perjalanan dinas luar daerah. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, kenaikan harga BBM diprediksi berdampak besar terhadap anggaran di Bagian Umum Pemkab Banyuwangi, khususnya anggaran transportasi. “Demi mengantisipasi kenaikan harga BBM, dinas luar kota yang tidak terlalu urgent kami batasi, sehing-

gan menyebutkan, aktivitas di sejumlah SPBU di Kota Gandrung dan sekitarnya berlangsung normal kemarin. Tidak ada lagi antrean kendaraan yang ingin membeli BBM bersubsidi. Polisi pun tak tampak lagi berjaga-jaga di sejumlah SPBU kemarin. “Ternyata BBM tidak naik hari ini (kemarin). Mungkin karena itulah, tidak ada antrean berarti di SPBU,” ujar Arif, salah satu konsumen. Menurut Arif, antrean panjang calon pembeli di SPBU berpeluang terjadi menjelang kenaikan harga BBM yang biasanya diberlakukan mulai

pukul 00.00. “Berdasar pengalaman sebelumnya, biasanya antrean pembelian BBM terjadi sejak sore hingga malam. Namun, hingga ini waktu pasti kenaikan harga BBM belum diketahui,” kata dia. Sementara itu, Nurul, salah satu petugas di SPBU Jalan Yos Sudarso, Banyuwangi mengatakan, sejak pagi hingga sore kemarin tidak ada antrean kendaraan. Padahal, pada Senin malam, antrean kendaraan yang hendak membeli BBM sempat terjadi meskipun tidak terlalu membeludak. “Hari ini (kemarin) normal,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

ga ada penghematan BBM,” ujarnya saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (18/6). Bupati Anas mengatakan, jarak Banyuwangi ke ibu kota provinsi Jatim, yakni Surabaya, lebih jauh dibandingkan daerah lain. Hal itu mengakibatkan volume BBM perjalanan dinas pejabat Banyuwangi lebih tinggi dibandingkan daerah lain. “Karena itu, tugas luar kota yang tidak urgent dibatasi,” ulasnya n Baca Pemkab...Hal 43

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Rabu 19 Juni2013

2 Kilogram Cabai Antarkan ke Penjara Tiga Hari Anaknya Belum Makan

ALI NURFATONI/RaBa

HABIS: Kapolsek AKP Maspud mengecek mesin pengisian premium di SPBU Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, kemarin.

Curang, SPBU Diskorsing SINGOJURUH - Ini peringatan bagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lain agar tidak berbuat curang. Sebab, Pertamina Banyuwangi bakal menjatuhkan sanksi berat kepada SPBU yang nekat melanggar ketentuan. Seperti yang terjadi di SPBU Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. SPBU 54.684.17 itu harus menerima pil pahit setelah kedapatan melayani pelanggan yang menggunakan jeriken melebihi ketentuan. Tak pelak, SPBU tersebut mendapatkan skorsing berupa penyetopan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) selama sebulan. Praktis, SPBU tersebut tidak menerima pasokan dari Pertamina Banyuwangi selama 30 hari. Itu berlaku sejak 10 Juni hingga 10 Juli 2013. Penyetopan pengiriman itu hanya berlaku khusus BBM jenis premium. Kasus itu mulai mencuat saat SPBU tersebut memberlakukan pembatasan pembelian BBM jenis premium. Roda dua maksimal hanya mendapatkan jatah pembelian Rp 10 ribu, dan roda empat maksimal Rp 50 ribu. Supervisor SPBU setempat, Dian, mengakui bahwa ada

PASTIKAN KOSONG: Kapolsek AKP Maspud mengamati petugas yang mengecek stok premium di penampungan SPBU Benelan.

pembatasan pembelian BBM jenis premium setelah menerima skorsing. Itu diberlakukan agar stok BBM tetap ada selama masa skorsing berlaku. ‘’Agar stok tidak sampai habis,” kata Dian saat ditemui di kantornya kemarin. Menurut dia, skorsing itu diterima SPBU gara-gara karyawan melayani pembelian konsumen melebihi batas ketentuan. Selain itu, karyawan juga tetap melayani pembeli yang hanya

menunjukkan foto copy surat rekomendasi. “Menjual bensin kepada konsumen berjeriken tapi nggak bawa rekom asli. Itu kesalahannya,” katanya. Meski dijatuhi sanksi, pihak PBU berupaya agar sanksi itu dikurangi. Sebab, skorsing tersebut dampaknya cukup serius terhadap masyarakat luas. ‘’Kita berupaya agar skorsing itu dikurangi. Kalau sebulan, ya mudah-mudahan cuma berlaku dua minggu,’’ harapnya.

Dia menjelaskan, selama ini premium pasokan dari Pertamina 16 Kiloliter (KL) dalam sehari. Namun, penjualan per hari rata-rata 14 KL. ‘’Kalau solar tidak ada masalah. Hanya premium yang dapat skorsing,” tandasnya. Kapolsek Singojuruh, AKP Maspud, memastikan bahwa SPBU tersebut tidak melakukan penimbunan. Hal itu berdasar serangkaian pengecekan. ‘’Tidak ada penimbunan. Murni karena kesalahan SPBU, sehingga dapat skorsing,” katanya. Menurut dia, masalah itu mulai terbongkar Senin kemarin (17/6). Saat itu, muncul laporan bahwa SPBU tersebut memberlakukan pembatasan pembelian BBM jenis premium. ‘’Padahal, pembatasan itu tidak boleh. Silakan dijual, kalau memang habis ya habis,’’ terangnya. Sementara itu, meski stok premium habis, polisi tetap berjagajaga di SPBU tersebut sepanjang hari kemarin. Polisi meminta agar SPBU tersebut segera memasang spanduk agar kendaraan tahu. ‘’Pasang spanduk, biar masyarakat tahu. Kasihan kalau bolak-balik datang,” saran kapolsek. (ton/c1/aif)

Beli Rumah Dapat Bonus Mobil Tiga Hari, Transaksi Expo Perumahan Tembus Rp 10 M BANYUWANGI - Pameran perumahan BTN berhasil melakukan transaksi Rp 10 miliar. Pameran yang digelar mulai 15-23 Juni 2013 di Taman Blambangan itu mendapat apresiasi dari pengunjung. Sub Branch Head Bank BTN Banyuwangi, M. Amin Sholeh mengatakan, pameran perumahan ini diikuti kurang lebih 26 pengembang perumahan yang ada di Banyuwangi. Dari pergelaran expo pertama, panitia menargetkan transaksi Rp 25 miliar. “Hingga tiga hari ini,

MODEL MODERN: Sulistiyono bersama istri saat berada di stand pameran perumahan di lapangan Blambangan. TOHA/RaBa

tranksasi yang telah dilakukan mencapai Rp 10 miliar. Kami yakin akan sesuai dengan target,” kata Amin Sholeh di sela-sela pameran kemarin malam. Salah satu peserta pameran perumahan, H. Sulistiyono turut mengamini pernyataan Amin. Bos Griya Pesona Karangrejo itu

46

“SUNRISE OF JAVA EKSOTIKA KAWAH IJEN” Lusi Herawati

mengatakan, selama pameran stand miliknya sangat ramai dikunjungi. Sebab, perumahan yang berada dalam naungan bendera Bumi Arup Grup itu memberikan program khusus, yaitu hadiah utama Xenia, satu unit sepedea motor, dan lemari es. Selain hadiah, masyarakat juga mendapat

voucher potongan uang muka Rp 5 juta. “Jika uang muka Rp 8,5 juta, maka Anda cukup membayarnya Rp 3,5 juta saja. Program ini khusus saat pameran saja, jadi kesempatannya sangat terbatas,” ungkap Sulistiyono. Sulistiyono menjelaskan, perumahan miliknya ada tiga lokasi, yaitu di Griya Pesona Karangrejo, Alam Pesona Asri Kertosari, Pancoran Mas Griya Indah. Ketiga titik lokasi perumahan ini menawarkan hunian yang sehat dan lingkungan yang nyaman. “Uang muka bisa diangsur, KPR BTN bisa dengan tempo 20 tahun. Maka dari itu pastikan, pilihan rumah Anda disini. Informasi Triyono 085236058438,” pungkas Sulistiyono. (adv/aif)

SEMPU - Sungguh malang nasib Masitoh alias Bagong, 47. Warga Dusun Gantung, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, itu harus mendekam di tahanan Mapolsek Sempu hanya karena mencuri 2 kilogram cabai. Ceritanya, Kamis lalu (13/6) sekitar pukul 18.00, Bagong tertangkap mencuri cabai merah di depan rumahnya. Kebun cabai tersebut milik Muhyidin, 43, warga Dusun Kedungliwung, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, yang sekaligus sebagai pelapor. Awalnya Bagong tertangkap

tangan oleh Jumari, 39, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, yang bekerja sebagai penjaga kebun. Saat tertangkap tangan, posisi Masitoh sedang berada di dalam kebun. Jumari curiga melihat tersangka sedang memperbaiki bambu penyangga batang cabe yang roboh. Sebab, Masitoh bukan pekerja di situ. Ketika melintasi tepian pematang, Jumari melihat ada sebungkus karung plastik tergeletak berisi cabai. “Belum sempat ditannya, Masitoh langsung meminta maaf kepada Jumari. Setelah itu, dia mengaku telah mengambil cabai,” jelas Kanitreskrim Polsek Sempi, Aiptu Sayus. Seketika itu, masih menurut

Ketika Keriput Datang Sebelum Waktunya KULIT siapa pun bisa mengalami keriput alias menjadi tua sebelum waktunya. Dan bila itu terjadi pada kaum wanita, pasti mereka akan kelabakan. Mereka akan khawatir sekali meliihat wajah mereka yang berada di dalam cermin, jika wajah itu mulai menampakan kerutan-kerutan. Padahal, usia mereka baru 30-an tahun, misalnya. Lalu, kenapa hal yang “mengerikan” itu bisa terjadi? Ada dua faktor yang jadi penyebabnya, yaitu dari dalam tubuh sendiri (faktor internal) dan luar tubuh (faktor eksternal). Faktor internal itu bisa terjadi karena kurangnya asupan gizi atau lantaran sakit yang berkepanjangan. Sedangkan faktor eksternal terjadi karena kerap terpaparnya kulit oleh sinar matahari, kena asap rokok, polusi, kosmetik yang terbuat dari bahan kimia, dan lainlain. S emua faktor ini akan mem i c u munculnya radi kal bebas dalam jumlah yang banyak. Setiap orang pasti menginginkan wajah nya kelihatan awet muda. Tapi, musuh utama awet muda adalah radikal bebas tersebut. Dan bila sudah muncul, radikal bebas itu akan menyerang kolagen sehingga elastisitas kulit menjadi berkurang. Apa itu radikal bebas? Begini. Dalam tubuh terdapat molekul oksigen. Molekul itu ada yang stabil dan yang tidak. Bila molekul itu memiliki dua elektron, ia akan stabil. Tapi bila ia memiliki satu atau tiga elektron, ia tidak akan stabil karena ada elektron yang tidak berpasangan dan bebas bergerak. Elektron yang bebas bergerak itulah yang disebut radikal bebas. Untuk bisa stabil, molekul ini akan selalu mencari tambahan elektron dari yang stabil, sehingga ia akan merusak yang sudah stabil itu. Molekul stabil yang rusak inilah yang menyebabkan terjadinya penuaan pada kulit. Sinar ultraviolet, dapat memicu munculnya radikal bebas yang akan merusak pembuluh darah kulit dan menimbulkan pigmentasi. Begitu juga stress dan kega-

48

47

“HOLIDAY AT IJEN CRATER” Ridha Andrean Dwiyantoro

Sayus, Jumari langsung membawa karung berisi cabai itu ke rumah mandor kebun, Yuliadi, kemudian menghubungi pemilik kebun. Menerima laporan anak buahnya, Muhyidin langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Sempu. “Barang bukti cabai merah dalam karung seberat dua kilogram diantar ke mapolsek,” terangnya. Saat diperiksa penyidik, tersangka yang kini mendekam di tahanan itu mengaku terpaksa mencuri karena sudah tiga hari tidak bisa memberi makan anaknya. “Sebenarnya barang yang dicuri sangat sedikit, tapi kita repot juga karena pemiliknya lapor dan minta diteruskan,” tandas Sayus. (azi/c1/aif)

“PEMENANG LOMBA KARAWITAN TK. PROPINSI JATIM” PPST SDN Kepatihan Banyuwangi

lauan pikiran. Untuk menangkal radikal bebas, dibutuhkan antioksidan yang tepat dan aman. Dan agar tak memiliki efek samping, tentu saja produk itu mesti terbuat dari bahan alami. Apa saja contohnya? Salah satunya adalah kulit buah manggis yang mengandung xanthone. Xanthone adalah senyawa anti aging yang dapat membuat kulit menjadi awet muda. Menurut Paramawati dalam Majalah Trubus edisi Mei 2009, mengonsumsi xanthone 30 hari berturut-turut dapat membuat wajah terlihat awet muda. Cahyana (2005) menambahkan bahwa xanthone dapat berfungsi sebagai antiaging karena ia dapat menghalangi teroksidasinya vitaminvitamin dan asam lemak tak jenuh ganda, yang merupakan penyusun dinding sel saraf, oleh radikal bebas. Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang khasiat manggis tersebut bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia d i To ko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita per lu meng gi ling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. . Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358 Situbondo 087885198976


36

Rabu 19 Juni 2013

Caleg Demokrat Bangun Jalan Rusak Setelah 20 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan MUNCAR - Kepedulian Sri Utami Faktuningsih terhadap kepentingan masyarakat umum terus berlanjut. Setelah membangun rumah warga miskin, kali ini istri Wahyu Widodo, Bos Raja Sengon Muncar, itu membangun jalan di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Pembangunan jalan tersebut memang menjadi perhatian serius dari Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Banyuwangi itu. Sebab, akses jalan tersebut tidak pernah tersentuh

perbaikan sejak puluhan tahun silam. Karena itu, warga mengaku sangat berterima kasih atas perhatian dari Caleg Partai Demokrat (PD) Dapil III nomor urut 4 itu. ’’Sudah 20 tahun gak diperbaiki. Jadi, warga sangat senang karena jalan sudah bisa dilewati kendaraan,’’ ujar Minboy, salah satu warga setempat. Menurut dia, pembangunan jalan itu menghabiskan dana Rp 40 juta. Jalan yang biasa disebut gang stempel itu sepanjang 200 meter. ’’Lebar jalan 4 meter, tinggi 110 centi meter,’’ katanya. Warga lain, Nur Kholis menambahkan, jalan tersebut termasuk kawasan

rawa. Sehingga, kendaraan tidak bisa melintas karena kondisinya memang sulit. ’’Tapi, sekarang jalan ini jadi bagus,’’ katanya semringah. Dia mengungkapkan, ratusan warga yang merasa senang karena jalan itu dibangun. Sebab, pemukiman penduduk cukup padat. ’’Di jalan itu ada 110 kepala keluarga dengan jumlah warga 325 orang,’’ terangnya. Uut, sapaan Sri Utami Faktuningsih menuturkan, akses jalan sangat penting bagi masyarakat. Jika jalan rusak, maka perekonomian masyarakat juga tidak lancar. ’’Semoga jalan yang baru itu bisa memperlancar masyarakat,’’ katanya. (adv/als)

PEDULI RAKYAT: Sri Utami Faktuningsih (tengah) berbaur bersama masyarakat dalam pembangunan jalan di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. NUGROHO/RaBa

SDIT Al Qomar Lepas 20 Siswa Bagikan Ratusan Domba Kepada Peternak BANYUWANGI - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Qomar menggelar Haflah Liahirissanah angkatan ke-4. Acara ini tersebut digelar di Gedung Bhayangkara Banyuwangi, kemarin (19/6). Prosesi wisuda ke-20 siswa ini dihadiri oleh wali murid, Ketua Yayasan Al Qomar, Hj Siti Mafcrohatin Ni’mah, dan Kepala UPTD Kecamatan Giri Hj. Supiyati. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SDIT Al Qomar, Sri Suryani, SE menyampaikan selamat kepada para siswa yang telah menyelesaikan studinya di SDIT Al Qomar. Apalagi seperti tahun-tahun sebelumnya, prestasi siswa sangat membanggakan. Dimana nilai ujian nasional (unas) tahun ini tertinggi di Kecamatan Giri. “Alhamdulillah tahun ini SDIT Al Qomar berhasil menjadi yang terbaik di Kecamatan Giri dengan nilai unas tertinggi yang diraih oleh Ayisha Hadiyahalifa dengan nilai 29,OO,” kata Sri Suryani. Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Yayasan Al Qomar, Hj Siti Mafcrohatin Ni’mah. Menurutnya, prestasi siswa-siswi SDIT Al Qomar dari tahun ke tahun selalu menjaga tradisi tampil yang terbaik. Ini menunjukkan jika proses belajar mengajar yang dilakukan para guru sudah sangat efektif. SDIT Al Qomar

TOHA/RaBa

AKHIRI MASA BELAJAR: Kasek Sri Suryani (kiri) bersama Ketua Yayasan Al Qomar, Hj Siti Mafcrohatin Ni’mah, memindah tali sebagai wujud selesainya masa belajar para siswa.

adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu yang menawarkan standar pendidikan yang Islami secara terintergrasi. “Alhamdulillah tahun ini kami membuka dua kelas untuk pendaftaran siswa baru. Tahun lalu kami membuka satu kelas. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh wali murid dan masyarakat yang telah mempercayakan anaknya

untuk sekolah di sini,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala UPTD Kecamatan Giri, Hj Supiyati memberikan apresiasi kepada SDIT Al Qomar yang telah berhasil mendapat nilai unas tertinggi se-Kecamatan Giri. “Ini menunjukkan jika para siswasiswi SDIT Al Qomar berhasil dalam menjalankan proses belajar mengajarnya,” pungkasnya. (adv/als)

SEMPU - Salah satu permasalahan dalam pengembangan ternak kambing dan domba adalah ketersediaan pakan. Utamanya di musim panas. Karena itu, dibutuhkan inovasi dalam mengatasi masalah tersebut. Salah satunya menggunakan teknologi fermentasi. Menggunakan teknologi fermentasi dianggap lebih mengguntungkan. Betapa tidak, perkembangan domba lebih cepat jika dibandingkan dengan pakan pada umumnya. Berat badan domba bisa bertambah 3 hingga 5 kilogram (kg) tiap pekan. Karena itu, sistem pakan fermentasi tersebut mulai banyak diminati para peternak domba di Banyuwangi. Hal itulah yang membuat Dadang Wahyu, anggota DPRD Banyuwangi, mengambil langkah untuk memberikan pemberdayaan kepada masyarakat. Politisi PDIP asal Muncar itu meluncurkan ratusan domba jenis morino kepada puluhan kelompok peternak yang tersebar di sembilan kecamatan di Banyuwangi. Peluncuran perdana dalam program kemitraan itu dilangsungkan di Desa/Kecamatan Sempu, Sabtu (15/6) lalu. Dadang Wahyu mengungkapkan, satu kelompok peternak diberikan jatah 45 ekor. Dalam peluncuran perdana itu tercatat ada 10 kelom-

NUGROHO/RaBa

PEMBERDAYAAN: Dadang Wahyu (kanan) bersama peternak domba mengacungkan jempol di lokasi peternakan domba Desa/Kecamatan Sempu.

pok, dan diprediksi bakal terus meningkat. “Itu karena banyak kelompok yang terus mendaftar. Hingga saat ini masih kita buka. Sebab, perkembangan domba di Banyuwangi sangat prospektif,’’ katanya. Menurut Dadang, menggunakan model fermentasi, bobot kambing/ domba cepat bertambah dalam waktu singkat. Bahkan, domba sudah bisa dikonsumsi dalam tenggang waktu kurang dari setahun. ’’Usia delapan bulan sudah layak konsumsi. Berat domba selama delapan bulan rata-rata 70 kilogram,’’ terangnya.

Dia menjelaskan, penggunaan fermentasi untuk pakan domba itu bisa sebagai pekerjaan sampingan. Sebab, proses pembuatan pakan cukup mudah. ’’Tapi, tidak boleh ngentengne. Domba harus tetap dirawat yang baik,’’ terang wakil rakyat yang maju menjadi caleg DPR RI itu. Oleh karena itu, penggunaan fermentasi itu sangat prospek bagi masyarakat Banyuwangi. Mengingat, Sumber Daya Alam (SDA) di Bumi Blambangan juga sangat mendukung. ’’Harga domba juga tinggi. Jadi, ini kesempatan yang sangat bagus,’’ tandasnya. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jual Cepat •

• Perum Pakis Jalio •

• Belakang Pabrik Es Bwi•

• Daihatsu Taft GT •

• Toyota Avanza ‘08 •

• Toyota Harthop •

• Isuzu Panther ‘01 •

Jual cpt rmh 2lt, SHM, Perum Pakis Jalio, minimalis,2 R Tamu, 4K Tidur, 3K Mandi, 2Dpr, 2 R.Klrga, 2R Makn, Lt jemur, 2 garasi dpn&blkg, brminat hub 087738110159

DIJUAL Rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg negohub(0333)631526–635176,0811351148

Dijual Daihatsu Taft GT 4x4 96, grey, plat (DK), super istimewa, fuli ori cat. Hubungi 081234820729

Dijual Avanza G 2011 hitam (137), G 2008 Htm+Silver (127) 2 Unit, Siap Pakai hubungi. 085204916135

Dijual Toyota Harthop diesel 4x4 aktif 3000 cc cat baru kerok, ban 33 cat putih, no tembus modis kusus penggemar, harga hub 085258022555.

Dijual Isuzu Panther ls 2001 warna silver, harga Rp. 125 juta nego, bisa cash & kredit, tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888

• Rumah Balak •

• Rumah Kebalenan•

• Mercedes Benz ‘97 •

•Grand Livina •

• Terios •

• Toyota Kijang •

DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrgnegohub(0333)631526–635176,0811351148

DIJUALRumahlokkebalenandiJLrayaRogojampi/ GentengL10x15=150m2SHMbisadibelidengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub(0333)631526–635176,0811351148

Jual cepat Mercedes Benz new eyes th97 E320 5speed elg smaragd black full acc AMG mulus istmwa pajak murah, 135jt nego. Hub. 081234587000. Siapa cpat dapat!!

DIJUAL Nissan grand Livina XV 1.5 MT tahun 2007 warna abu-abu tua mtl hrg 143,5 juta nego brg istw bisa, kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Daihatsu terios F700 RG TS tahun 2007 hitam mtl hrg 137,5 juta nego brg istw Bisa , Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Toyota Kijang KF 42 STD tahun 1996 biru hrg 66,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Nissan Xtrail •

• Chevrolet Aveo•

DIJUAL Nissan xtrail 2.5L ST AT tahun 2005 abu-abu mtl hrg 145 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Chevrolet Aveo 1.5L MT tahun2005 hitam mtl hrg 88,5 juta nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Djual rmh Jl. Monginsidi 12, Bwi, tmr hotl kumala, blkg Roxy, Hub 081235485434.

BANYUWANGI • Tanah Ketapang • Djl tnh SHM +300M, 20M utra polsek dpn bgkl Ahass Honda Ktpg HP: 081336528447 TP

• Tanah + Bangunan • Jual tanah+bangunan lokasi asih ada air, Desa Wonorejo Bwi, hub. 0818351234.

• Tanah 2 Kapling • Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

SITUBONDO • Tanah Anggrek • Dijual tnah Anggrek Gang 1, RT 01, RW 04 Stb, luas 180 m2, hub 081336751668.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Industri Seafood •

• Apoteker & As. Apoteker •

• Jl. Ikan Paus •

• Bantu Urus Visa •

• Les Mandarin Privat •

Industri seafood di Banyuwangi butuh: Produksi, QC, PPIC (25-35 Thn, S1/D3 Perikanan/industr, Penglmn, min 1 Th), IT (25-35 Th, S1 Infor, paham jaringan) Admin/sekretaris (25-35 th, wnta, penampilan menarik, sdkt mandarin). Sopir (SIM B1, bisa matic), Satpam (Sehat Fisik) Tulis posisi jbatan di pojok amplop, kirim PO BOX 136 Bwi 68401 atau email: hrd_banyuwangi@yahoo.com

Dicari apoteker dan asisten apoteker, Wanita/Pria, umur maksimal 40tahun, kirim lamaran ke CV. Indo Jaya Pratama, Jl. Kedungrejo, Muncar, Banyuwangi. Telepon 0333-593478.

Dijual Ruko Joglo 10X20, Jl. Ikan Paus dpan SDN 3 Karangrejo, Lokasi strategis, hub 081236047833, tanpa perantara.

Bantu urus Visa sepecial Jepang + Paspor, hubungi: 081216024818, 081216025809

Trma LES MANDARIN privat, byk prcakapn, bhn mnrik, cpt bisa H:christine bwi 08121661248

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 2256 XN, an. Andik Agung Susilo, Wadung Dolah 01/01, Kaligondo, Gtg. Hlg STNK P 3485 WA, an. Hj. Siti Hazylah Hatib, Jl. Letnan Sanyoto 24 02/02 Bwi. Hlg SIM C & STNK P 3056 ZI an Zubaidatik, Perum Sobo Asri 1 F-6 05/02 Sobo

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK P 6923 EQ, an. Moh. Bayu, Kp. Sekolahan Ds. Wdropayung, Besuki

• Jl. KH. Agus Salim • Djl ruko 2lt lok Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi. CP : 081233669969 / 0333427190

Hotline Iklan: 0333-412224


BALJEBOL

Rabu 19 Juni 2013

BALI

RALAT

JEMBER

BONDOWOSO

41

LUMAJANG

Rumah Ketua Pilkades Dipasangi Bondet

ADA kesalahan tulis dalam keterangan foto dalam berita berjudul ”Supriyatin Diperiksa Gratis di RS Al-Huda” di halaman Radar Genteng tanggal 18 Juni 2013. Di sana tertulis dr. Yoan, Sp.M saat memeriksa mata Supriyatin di ruang kerjanya. Yang benar dr. Yoan Affandy, Sp.M (kiri) didampingi dr. Indiyati (kanan).

RSI FATIMAH

Kupas Habis Perkembangan Anak BANYUWANGI - Terkadang perkembangan seorang anak tidak seperti yang anak pada umumnya. Mungkin di usia 20 bulan, anak masih belum bisa berjalan. Tetapi, di lain pihak, saat umur tiga tahun, anak sudah bisa membaca dan menulis. Akhirnya, orang tua terkesan memaksakan pengetahuan pada si anak. Usia emas memang dimulai dari usia 0 hingga 6 tahun. Di usianya yang masih dalam tahap bermain, anak sudah diharuskan mengikuti les baca tulis. Apakah dibenarkan tindakan tersebut? Atau bagaimana dampaknya? Untuk mengetahui perkembangan anak pada usia emas, orang tua patut mengetahui apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari. Agar di usia tersebut anak dapat berkembang sesuai dengan harapan orang tua. Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi menangkap peluang tersebut sebagai salah satu media untuk mengedukasi para orang tua. Psikolog Betty Kumala F, Psi. MPi akan mengupas habis bagaimana mengenali bakat dan tumbuh kembang anak sesuai dengan fase perkembangan. Acara ini akan diselenggarakan di Aula RSI Fatimah, Jalan Raya Jember 25 Banyuwangi, pada tanggal 2 Juli mendatang. Selain psikolog, nara sumber pada acara tersebut adalah dr Naufal Baraas, Spa yang akan mensinkronkan perkembangan anak dari segi fisik maupun kesehatan. Kegiatan yang bertajuk Anak Kita Berkualitas, Kenali Bakatnya Sesuai Fase-fase Perkembangan ini diperuntukkan bagi orang tua, calon orang tua, maupun guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman kanak-kanak (TK). Karena acara ini gratis, maka tempat yang disediakan sangat terbatas. Untuk konfirmasi lebih lanjut dan memperoleh undangannya bisa menghubungi Fanny di nomor 082 334 661 902, atau 0333 421451 ext 125 (humas RSI Fatimah). (*/als)

MUMBULSARI – Teror pasca pemilihan kepala desa (pilkades) kembali terjadi. Kali ini sasarannya rumah Rosidi Dullam,47, ketua Panitia Pilkades Kawangrejo, Mumbulsari. Rumahnya menjadi sasaran teror mercon raksasa (bondet, Red). Beruntung, bondet tersebut tidak sampai meledak. Teror bondet ini diduga kuat sebagai buntut dari ketidakpuasan pihak tertentu terhadap pelaksanaan pilkades pada 14 Mei 2013. Warga setempat banyak berdatangan ke lokasi kejadian kemarin (18/6). Rumah korban yang dekat dengan jalan raya Mumbulsari - Tempurejo itu menarik perhatian pengguna jalan karena polisi memasang garis polisi di rumah tersebut. Hal itu dilakukan agar warga tidak mendekat tempat kejadian. Bondet tersebut diletakkan di teras rumah Rosidi. Bondet berdiameter 18 cm dengan panjang 46 cm itu terbuat dari cor-coran berbentuk lonjong menyerupai kaleng. Bagian luar dibungkus kertas kardus warna cokelat dan diikat dengan

karet ban dalam serta kawat. Sementara, di bagian tengah ada sumbu yang diikatkan dengan 27 pentol korek api dan obat nyamuk. Yang mencengangkan, di bagian obat nyamuk terlihat warga hitam seperti bekas terbakar. Hingga kemarin siang pihak kepolisian masih belum memindahkan bondet itu dari tempat kejadian perkara (TKP). Sebab, pihak kepolisian masih menunggu tim penjinak bahan peledak (jihandak) Brimob Polda Jatim yang bermarkas di Bondowoso. Jika meledak, diperkirakan dampak ledakan bisa mencapai radius 100 meter. Rosidi mengatakan, keluarganya menemukan bondet tersebutsekitarpukul06.45.“Sayawaktuitubaru pulang mengantar anak sekolah,” katanya. Saat baru datang itu dirinya dikejutkan Siti Wahyu Barokah, istrinya, yang berteriak karena menemukan sebuah benda berbentuk silinder dengan sumbu di bagian tengah mirip mercon raksasa. Siti menemukan bondet itu saat menyapu halaman rumahnya.(ram/jum/har/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

Bupati Klungkung Mundur Setelah Masuk Calon DPR RI SEMARAPURA - Lantaran akan bertarung merebutkan kursi di DPR RI, Bupati Klungkung Wayan Candra mengundurkan diri dari jabatannya memimpin Bumi Serombotan. Pengunduran diri bupati, itu berdasarkan surat Bupati Klungkung tertanggal 16 Mei 2013, Nomor 100/136/Pem, perihal pengunduran diri Bupati Klungkung Wayan Candra. Su-

rat pengunduran diri yang ditujukan kepada DPRD Klungkung itu, sudah dibahas oleh DPRD Klungkung, kemarin (17/6). Melalui rapat paripurna, di gedung DPRD, kalangan DPRD Klungkung menyetujui permohonan pengunduran diri Wayan Candra. Surat keputusan persetujuan pengunduran diri yang dikeluarkan oleh DPRD Klungkung itu, tertuang pada SK DPRD Nomor 19 Tahun 2013 tentang Persetujuan Pengunduran Diri Saudara Dr. I Wayan Candra, SH. MH, sebagai Bupati Klungkung.

Plt Wakil Ketua DPRD Klungkung I Komang Gede Ludra yang dikonfirmasi membenarkan bahwa Wayan Candra mengajukan surat pengunduran diri. Surat itu, sudah dibahas dan sudah disetujui oleh DPRD Klungkung. Kata dia, pengunduran diri, itu sebagai salah satu syarat untuk bisa menjadi daftar calon tetap (DCT) pada pemilu legislatif 2014. “SK persetujuan ditembuskan ke Mendagri, melalui gubernur. Untuk siapa penggantinya, masih menunggu keputusan Mendagri,” kata

RADAR JEMBER/JPNN

BERSAING KETAT: tes tulis potensi akademik (TPA) atau tes kemampuan dasar umum (TKDU) dalam SBMPTN yang digelar di kampus Unej, kemarin.

Lebih 500 Peserta Gugur Kucing yang Tak Mau Kalah TAK hanya manusia yang ingin bergaya dengan memakai giwang pada kupingnya. Kucing hias yang diberi nama Avatar ini pun tak mau kalah saat mengikuti lomba kucing yang dibuat Pemkot Denpasar pada hari Minggu lalu (16/6) di Denpasar Junction. Kucing ini menjadi perhatian panitia serta juri sebab baru pertama kali kucing peserta lomba pakai giwang. (ian/yes/jpnn)

Ludra, kemarin. Sarannya dia, ketika surat pengunduran diri masih diproses di Kemnedagri, Wayan Candra diharapkan tidak mengambil keputusan prinsip. Salah satunya melakukan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Klungkung. “Karena sudah mengajukan surat pengunduran diri, bupati diharapkan tidak mengambil kebijakan prinsip, karena dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak,” harap politisi Partai Hanura ini. (wan/yes/jpnn)

RADAR BALI/JPNN

Wayan Candra

Peserta Luar Daerah Bisa Daftar via Email

ADA APA LAGI

ADRIAN SUWANTO/RADAR BALI/JPNN

SIAP MELEDAK: petasan ukuran raksasa di rumah Rosidi Dullam, panitia Pilkades Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari, Jember.

JEMBER – Lebih dari 500 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di panitia lokal 58 Jember dipastikan gugur. Sebab, mereka tidak hadir dalam tes tulis potensi akademik (TPA) atau tes kemampuan dasar umum (TKDU) atau campuran dalam SBMPTN yang digelar kemarin (18/6). Berdasarkan catatan Universitas Jember (Unej), pada hari pertama ujian TPA, dari 8.866 peserta SBMPTN, yang tidak hadir sebanyak 540 orang. Ujian

kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) yang hadir 3.406 orang dan tidak hadir 200 orang. Untuk kelompok Sosial Humaniora (Soshum) dihadiri 3.168 orang dan yang tidak hadir 210 orang. Sedangkan kelompok campuran dihadiri 1.752 orangg dan tidak hadir 130 orang. Sedangkan untuk tes kemampuan dasar, dari 8.866 peserta SBMPTN, yang tidak hadir sebanyak 534 orang. Untuk kelompok TKDU yang hadir 3.408 orang dan tidak hadir 198 orang. Kelompok ujian Sosial Hu-

maniora (Soshum) yang hadir 3.168 orang dan tidak hadir 210 orang, serta kelompok campuran yang hadir 1.756 orang dan tidak hadir 126 orang. Rokhani, kepala Humas dan Protokol Unej, menegaskan, bagi peserta yang tidak hadir dalam tes tulis SBMPTN dipastikan akan gugur. “Yang jelas gugur karena nilainya tidak lengkap. Jadi total yang tidak hadir dalam jam pertama (TPA, Red) 540 orang dan jam kedua TKDU 534 orang,” tuturnya.(aro/har/jpnn)

BANYUWANGI - Kabar baik bagi para calon peserta ajang bergengsi Jawa Pos Festival Ramadan. Sambutan hangat masyarakat yang tidak hanya berasal dari seantero Banyuwangi, tetapi juga dari luar daerah, kini diimbangi dengan kebijakan panitia memudahkan akses pendaftaran. Bagian Event Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto mengatakan, untuk memudahkan calon peserta lomba hadrah al banjari, patrol, qasidah modern, dan kaligrafi asal luar daerah, pihaknya kini membuka akses pendaftaran melalui layanan pesan elektronik (email). “Warga asal luar daerah yang ingin mendaftar menjadi peserta Jawa Pos Festival Ramadan, bisa mendaftar melalui email bangbenny5758@ gmail.com,” ujarnya kemarin. Dikatakan, peserta yang melakukan pendaftaran via email akan mendapat balasan berisi formulir pendaftaran dan ketentuan lomba. “Setelah diisi, formulir tersebut ha-

rus dikirim kembali ke alamat email panitia,” jelasnya. Sementara itu, khusus lomba kaligrafi, peserta harus terdaftar sebagai siswa SMP/sederajat. Untuk membuktikan status pelajar tersebut, calon peserta harus melampirkan fotokopi kartu pelajar atau surat keterangan dari sekolah. “Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang sebelum lomba dilaksanakan untuk mendapatkan nomor peserta,” imbuh Benny. Kecuali kertas gambar yang disediakan panitia, peserta lomba kaligrafi harus membawa sendiri peralatan lomba. Tema kaligrafi adalah Asmaul Husna. Peserta bisa memilih salah satu dari 99 nama Allah tersebut. “Unsur penilaian lomba terdiri atas kebersihan, penulisan huruf (khot), keindahan, warna, dan nilai artistik,” pungkasnya.(sgt/aif)

Ketika Mahasiswa Singapura Bakti Sosial di Bondowoso

Terkesan Dengan Pola Hidup Sederhana Yang Diajarkan Ponpes Belasan mahasiswa Nanyang Technological University (NTU) Singapura pada 3 Juni-19 Juni ini berada di Ponpes Al Islah, Desa Dadapan Kecamatan Grujugan, Bondowoso. Mereka menyebut, melakukan humanity expedition atau bakti sosial di ponpes tersebut. Bagaimana kisahnya? GUGAH EKO SAPUTRO, Bondowoso SIANG itu para mahasiswa atau mahasiswi Nanyang Technology University (NTU) menghadiri sebuah acara di lingkungan internal Ponpes Al Islah. Mereka tampak serius mengikuti acara yang baru pertama kali mereka lihat, yakni wisuda puluhan anak-anak usia dini di Taman Kanak-kanak Al Islah yang dipusatkan di sebuah aula yang ada di Ponpes tersebut. Para mahasiswa asing itu sangat senang sekali melihat keceriaan wajah anak-anak desa. Selain berbaur dengan acara wisuda, para mahasiswa NTU juga berkenalan dengan sekitar 200 kepala keluarga berasal dari warga Desa

Dadapan. Namanya bakti sosial, Mereka menyumbang sekitar 200 paket sembako, berisi beras, gula, kecap, mie instan. ”Kami ingin meringankan beban warga kurang mampu di desa ini,” ungkap Noor Iskandar, 24, mahasiswa NTU yang paling fasih berbahasa Melayu, kepada Jawa Pos Radar Jember. Karena selama di Bondowoso mereka terjun dalam aksi sosial, 19 mahasiswa NTU itu menamakan komunitasnya sebagai ‘Sinar Wasala’ (Cahaya Penyambung Silaturahmi, Red). Di Bondowoso, mereka juga melakukan acara bakti sosial atau mereka menyebut humanity expeditions. ”Sebenarnya komitas Sinar Wasala ini ada dua kelompok mahasiswa,” terangnya. Satu kelompok melakukan humanity expedition ke Kamboja. Sedangkan, kelompok satunya ke Bondowoso Indonesia. Mereka memang ingin mempererat tali persaudaraan dengan sesama muslim yang ada di Indonesia dan Kamboja. Apalagi, pada tahun lalu, mahasiswa NTU juga melakukan humanity expedition di Al Islah Bondowoso. ”Di sini, kami melakukan pertukaran budaya atau melakukan transfer knowlegde (pengetahuan, Red),” katanya.

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

IKUR BERBAUR: Beberapa mahasiswa Nanyang Technological University Singapura di Ponpes Al Islah Bondowoso.

Antara lain, memberikan pelajaran komunikasi bahasa Inggris kepada ratusan santri-santriwati di Ponpes Al Islah Dadapan. Yakni, memberikan teknik berkomunikasi. ”Biar mereka makin fasih bercakap-cakap dengan bahasa Inggris,” kata Noor Iskandar. Sesuai perkembangan teknologi, mereka juga mengajari para santri ilmu disain grafis komputer. Apalagi sebagian dari mahasiswa NTU itu

menempuh jurusan disain grafis dan komputer. Termasuk, mengajari para santri ilmu konstruksi. ”Karena, sebagian dari kami juga menempuh pendidikan ilmu kontruksi,” tambahnya. Beberapa teknologi terapan mereka diantaranya dengan memberikan arahan pembuatan water tank (penyaluran air dari sumber mata air ke rumah-rumah). ”Sebab, saya melihat banyak sekali sumber mata

air yang ada di Grujugan ini. Hal itu, sebenarnya bisa dibangunkan sebuah jaringan pipa atau water tank menuju ke rumah,” katanya. Timbal baliknya, Noor Iskandar dan kawan-kawannya sangat menyukai pelajaran agama Islam yang diberikan oleh para ustad dan santri di ponpes Al Islah tersebut. ”Saya dan teman-teman menyukai pelajaran agama yang diberikan oleh para kiai, ustad dan para santri di sini,” katanya. Mereka juga terkesan dengan pola atau cara hidup sederhana yang diajarkan di ponpes. ”Ini adalah pelajaran berharga. Sebab, di Singapura yang pola hidupnya seperti budaya barat,” katanya. Mereka juga mengaku tertarik dengan kehidupan beragama yang ada di Bondowoso. Setiap saat mereka selalu mendengar suara adzan berkumandang. ”Saya senang sekali dengar suara ini,” katanya. Di Singapura, mereka jarang mendengar suara adzan. Meski begitu, Noor dan temantemannya menyukai perkembangan musik di Indonesia yang dikatakannya suara penyanyi Indonesia bersuara merdu. Bahkan, sebelum datang ke Indonesia mereka selalu meman-

tau perkembangan musik Indonesia. ”Saya suka sekali dengan Ungu, Peterpan atau Noah,” kata Noor. Mereka juga mengaku mengikuti terus acara X Factor, Indonesia Idol. ”Penyanyi Indonesia sangat berbakat sekali,” katanya. Selain melihat acara itu di TV yang ada apartemennya, dia melihatnya di You Tube. Selama di Bondowoso, Noor dan temannya juga kerap diajak santri ponpes melihat alam pegunungan yang ada di Grujugan. Mereka pernah jalan-jalan sampai ke Patirana. Kini, mereka berencana untuk naik ke Kawah Ijen. ”Saya dan temanteman ingin melihat panorama Kawah Ijen,” katanya. Sementara itu Gus Thaha yang merupakan putera tertua KH M Ma’shum (pengasuh ponpes) mengatakan, sangat senang dengan kedatangan para mahasiswa Singapura itu. Bahkan, Gus Thaha bertekad terus untuk mengenalkan Bondowoso kepada masyarakat Singapura. ”Singapura ini ibarat jendelanya Asia. Bangsa barat untuk ke Asia lewat Singapura dulu,” katanya. Tujuannya, agar Bondowoso juga dikenal luas di dunia melalui Singapura. (*/hdi/jpnn)


42

Rabu 19 Juni 2013

PTMSI Optimistis Sambut Porprov BANYUWANGI - Cabang olahraga tenis meja terus memantapkan diri jelang keikutsertaannya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV di Madiun mendatang. Salah satu poin yang diambil Pengkab PTMSI Banyuwangi adalah mengikuti try out yang digelar di Lumajang akhir pekan lalu. Hasilnya lumayan, atlet proyeksi Porprov mampu tampil kompetitif di ajang tersebut. Dua petenis meja proyeksi Porprov Banyuwangi, Wahyu Anggara dan Agung Budi, berhasil mencuri gelar juara. Wahyu yang berlaga melawan Toni asal Jember akhirnya memastikan juara. Di posisi ketiga ada Agung Budi yang berhasil menundukkan Irfan asal Jember.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

SEREMONI: Peresmian kantor KONI Banyuwangi kemarin juga ditandai dengan pembagian logistik kontingen Porprov Banyuwangi.

Kantor KONI Akhirnya Difungsikan BANYUWANGI - Support secara moral diterima kontingen Porprov Banyuwangi jelang lawatannya ke Madiun akhir pekan ini. Bukan berupa bonus atau yang lain, melainkan berupa dukungan terhadap perjuangan duta olahraga itu, yaitu peresmian kantor sekretariat KONI Banyuwangi kemarin (18/6). Kantor yang beralamat di Jalan Candi Kalasan, Banyuwangi, itu diresmikan Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga

Persewangi Muda Dihidupkan Kembali BANYUWANGI - Antusiasme masyarakat mengikuti perkembangan sepak bola di Banyuwangi tidak pernah p u p u s. Ko m p e t i s i D i v i s i Utama yang diikuti Persewangi telah usai. Melanjutkan agenda pembinaan, PSSI Banyuwangi kini berancang-ancang mengikuti kompetisi lanjutan. Adalah kompetisi amatir Divisi III regional Jawa Timur yang menjadi perhatian PSSI Banyuwangi. Tim Persewangi Muda (PM) dipastikan akan bergabung dan ikut berlaga dalam kompetisi terbawah dalam Liga Indonesia tersebut. Kepastian itu diperoleh usai induk olahraga sepak bola di Banyuwangi itu mendaftarkan tim tersebut sebagai salah satu peserta. Ketua PSSI Banyuwangi, Mo ha ma d Kay u n R o s y i d Sholeh menuturkan, sesuai edaran dari Pengprov PSSI Jawa Timur beberapa waktu lalu, tim Divisi III, Persewangi Muda, akan memastikan diri berlaga di kompetisi amatir regional Jawa Timur. “Sudah kita registrasi dan pasti akan ikut,” tuturnya. Hanya saja, Kayun belum memberikan kepastian kapan kompetisi Divisi III regional akan digelar. Sebab, hal itu baru diputuskan usai PSSI menggelar kongres di Surabaya. Meski belum pasti, Persewangi Muda akan segera melakukan persiapan dalam waktu dekat. (nic/c1/als)

Banyuwangi, Ahmad Khairullah. Kantor yang dulu merupakan kantor UPTD Dinas Pendidikan Banyuwangi itu didapuk menjadi sekretariat induk olahraga se-Banyuwangi. Peresmian kemarin dihadiri sejumlah ketua cabor, pengurus KONI, dan wakil Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Acara yang dikemas secara santai dan sederhana itu dibarengi dengan kegiatan lain, yaitu pembagian logistik cabang olahraga yang akan

tampil di Porprov. Uang saku atlet, jaket, dan sepatu, diserahkan langsung kepada atlet sebagai modal berlaga di Porprov Madiun. Dalam sambutannya, Ahmad Khairullah berharap banyak atas peresmian kantor KONI itu. Semoga bisa menjadi titik tolak kebangkitan olahraga Banyuwangi. Diakuinya, sekretariat bisa menjadi media komunikasi dan kebersamaan cabor dan KONI. Harapan yang sama juga disampaikan Sekretaris KONI,

Budianto. Dia berharap kantor itu bisa menjadi bagian dalam usaha memajukan olahraga di Banyuwangi. “Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan dan pemberian pinjaman kantor. Kami akan merawat kantor ini sebaik-baiknya,” kata Budi. Proses peresmian kantor sekretariat ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Plh. KONI Banyuwangi, Hendarto, dan sekretaris KONI, Budianto. (nic/c1/als)

DOK.RaBa

Abdul Syakur

Capaian itu membuat PTMSI Banyuwangi kian optimistis bisa mendulang hasil lebih baik di Madiun nanti. Ketua PTMSI KGS Abdul Syakur menargetkan anak asuhnya bisa memperbaiki peringkat

dibanding di even yang sama dua tahun lalu. “Kali ini kita optimistis bisa lebih kompetitif,” tegasnya. Syakur menambahkan, peluang anak asuhnya mendulang prestasi cukup besar. Sejumlah kekuatan, seperti Kediri dan Blitar, akan menjadi calon lawan yang akan berpeluang menyulitkan Banyuwangi. Namun, hal itu tidak membuat kontingen Banyuwangi patah semangat. Di Porprov IV Madiun mendatang, PTMSI Banyuwangi menyertakan empat atlet putra dan putri. Di bagian putra ada Agung Budi, Wahyu Anggara, Bagus W., dan Sultan A. Sedangkan di bagian putri ada Dita W., Dewi G., Irfanatus S., dan Nurul. (nic/c1/als)


Rabu 19 Juni 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Para Terdakwa Bantah Membabat Jagung n SIDANG... Sambungan dari Hal 33

Suasana di ruang persidangan semakin memanas saat Rokhim yang mengaku koordinator keluarga korban mengaku sudah mengajukan penangguhan penahanan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Tetapi, pria bertubuh tinggi besar itu belum mengantongi surat persetujuan. “Saya sudah mengirim surat penangguhan seminggu lalu, ini ada apa kok belum ada persetujuan,” katanya dengan suara tinggi. Selama suasana tegang, ratusan keluarga dan pendukung terdakwa menutup pintu ruang sidang utama. Upaya negosiasi yang dilakukan sempat gagal. “Warga sepakat tidak akan pulang dari pengadilan bila tidak bersama saudara kami (terdakwa) ini,” kata Rokhim. Kondisi memanas di PN Banyuwangi itu hampir berlangsung selama satu jam. Ketegangan akhirnya mereda setelah Kapolres AKBP Nanang Masbudi tiba di PN Banyuwangi. Kapolres Nanang memerintahkan semua terdakwa dibawa ke mobil tahanan dan dikirim ke Lembaga Pemasya-

AGUS BAIHAQI/RaBa

MEMANAS: Suasana sidang kasus pembabatan tanaman jagung di ruang utama Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

rakatan (Lapas) Banyuwangi. “Siapa yang berani mengganggu, akan kami tindak tegas! Jangan macam-macam,” ancam Kapolres Nanang kepada ratusan pengunjung sidang. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, sebelas terdakwa itu akhirnya berhasil dimasuk-

kan ke mobil tahanan. Lagi-lagi, halangan terjadi karena puluhan pengunjung sidang mencoba menghalangi mobil tahanan yang mulai bergerak. “Tahan mobilnya, jangan sampai jalan,” teriak salah satu warga. Sidang kasus pembabatan tanaman jagung milik Saminah

di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, itu sebenarnya sudah memanas sejak awal. Dalam sidang lanjutan kali ini, jaksa penuntut umum (JPU) Putu Karmawan SH dan Karimudin SH menghadirkan tiga saksi. Ketiga saksi itu adalah Jamil,

Minta Penangguhan Penahanan n WADUL... Sambungan dari Hal 33

Namun, Saminah menolak mengembalikan TKD itu dengan alasan tanah tersebut peninggalan kakeknya. Klaim itu dilakukan tanpa dia (Saminah) bisa menunjukkan selembar pun bukti yuridis yang menguatkan klaim tersebut,” jelas Syamsul. Sejumlah langkah dilakukan pihak Pemdes Bumiharjo melalui tim pengelola TKD. Sayang, beberapa kali surat pemberitahuan dilayangkan kepada Saminah tapi tidak mendapat respons positif. Karena itu, pemdes langsung melaporkan Saminah kepada polisi atas penyerobotan tanah tersebut.

Pada 29 Mei 2011, Pemdes Bumiharjo melalui tim pengelola TKD menguasai lahan tersebut. Tim pengelola TKD langsung membajak tanah tersebut. Belakangan, Saminah menanami lahan yang telah dibajak tim pengelola TKD tersebut jagung. “Tim pengelola TKD langsung membersihkan tanaman jagung tersebut,” papar Syamsul. Pada Juni 2011, Saminah ditahan atas laporan pemdes terkait penyerobotan TKD. Namun, pada 17 Oktober 2011, berdasar putusan majelis hakim PN Banyuwangi, Saminah dinyatakan bebas dari jeratan hukum. “Ini kan aneh, menyerobot lahan orang lain kok dibebaskan?” tanya dia.

Nah, setelah bebas, Saminah mengajukan gugatan di PN Banyuwangi terhadap Pemdes Bumiharjo dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banyuwangi. Pada 7 Februari 2013, majelis hakim memutuskan gugatan Saminah tidak dapat diterima. “Tapi hari ini (kemarin), pejuang kami (sebelas anggota tim pengelola TKD) dipenjara. Kami memohon DPRD segera membentuk tim khusus untuk memantau proses hukum mereka. Kami juga meminta seluruh anggota dewan bersedia menjamin penangguhan penahanan atas sebelas anggota tim pengelola TKD Bumiharjo tersebut,” desaknya. Mendengar tuntutan perwa-

kilan massa, Ruliyono mengatakan, pihaknya berharap Pemdes Bumiharjo segera menyampaikan berkas yang menunjukkan bukti-bukti terkait kasus tersebut. “Kita tidak bisa melihat persoalan dari satu pihak. Kita harus mengkaji terlebih dahulu sebelum bertindak,” cetusnya. Hal senada dilontarkan Wakil Ketua Komisi I, Khusnan Abadi. Menurut dia, permintaan agar anggota dewan bersedia menjadi penjamin penangguhan penanganan para terdakwa belum bisa dipenuhi kemarin. “Lengkapi data. Serahkan kepada Komisi I. Komisi I akan mengkaji. Kita perlu kajian sebelum mengambil sikap,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Penyidik Periksa 15 Saksi n DUA PENGURUS... Sambungan dari Hal 33

Sebelum kedua tersangka ditahan, Masduki menyebut bahwa keduanya sempat dimintai keterangan. Karena ada dugaan unsur penipuan, seperti yang dilaporkan para korban, kedua tersangka langsung dijebloskan ke tahanan Mapolres Banyuwangi. “Kita masih memeriksa sejumlah saksi,” ujarnya. Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi menyebut, pihaknya akan terus mengusut kasus dugaan penipuan dengan kedok MLM tersebut. “Kami masih terus

melakukan pemeriksaan sejumlah saksi,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin. Sampai saat ini, lanjut Kapolres Nanang, jumlah saksi yang sudah dipanggil untuk dimintai keterangan dalam kasus MLM Q-Net itu sebanyak 15 orang. Pemeriksaan saksi masih akan terus dilakukan. “Sudah ada tersangka, dan tersangkanya sudah kita tahan,” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, merasa dirugikan dalam usaha multi level marketing (MLM) Q-Net, Rudi Suprapto, 50, mendatangi Mapolres Banyuwangi. Dengan didampingi

sejumlah korban lain, Rudi melaporkan pengelola Q-Net yang dianggap telah menipu dirinya. Dalam pengaduannya kepada polisi, Rudi yang sudah setahun bergabung dengan kelompok MLM tersebut merasa tidak pernah mendapat hasil apa pun. Padahal, pihak pengelola menjanjikan gaji Rp 2,5 juta per minggu. “Saya hanya sekali dapat komisi sebesar 726 ribu,” terang Rudi Suprapto. Modus bisnis MLM yang dikelola oleh Q-Net ini, jelas dia, dilakukan dengan cara setiap calon anggota harus membeli produk dengan harga mulai Rp 7 juta, Rp 9,6 juta, hingga Rp 10,8 juta. “Besarnya tergan-

tung produk yang akan dibeli,” ungkapnya. Dalam promosinya, terang dia, semua produk itu memiliki kekuatan. “Bio Disc yang disiram air, katanya mampu menyembuhkan segala penyakit. Kalau pakai kalung Himalaya, katanya mampu mengangkat beban yang berat,” cetusnya. Tapi nyatanya, sebut dia, promosi khasiat produk yang dijual itu tidak pernah terbukti. Setelah mencoba beberapa kali Bio Disc, ternyata tetap tidak mampu menyembuhkan orang sakit. “Saya sudah mencoba beberapa kali, tapi tidak terbukti,” katanya. (abi/c1/bay)

Siapkan Tim Monitoring SPBU n WASPADAI... Sambungan dari Hal 44

“Kedua, kita ingin memastikan tidak ada penimbunan BBM, baik yang dilakukan SPBU maupun oleh kelompok-kelompok masyarakat,” terangnya. Yang tak kalah penting adalah mengantisipasi reaksi-reaksi sosial dari kelompok-kelompok masyarakat. Kalau nanti ada, diharapkan reaksi-reaksi itu tidak berlebihan dan tidak menimbulkan anarkis yang hanya akan mengganggu kondusivitas

Kabupaten Situbondo. “Kita juga menyampaikan kepada pemilik SPBU agar para petugas-petugasnya memastikan daya tampung atau kapasitas BBM suatu kendaraan. Jika ditengarai tidak sesuai kapasitas, jangan diam,” terang wabup. Rakor yang berakhir sekitar pukul 14.00 tersebut, kata Rachmad, juga memastikan kelompok-kelompok nelayan dan kelompok petani yang mendapat kebijakan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI dalam memperoleh

BBM. Mereka harus ada rekomendasi dari SKPD terkait. “Misalnya, rekomendasi kelompok nelayan harus dari Dinas Perikanan dan Kelautan. Kelompok petani dari Dinas Pertanian. Namun, jika misalnya kelompok nelayan hanya butuh 20 liter solar, tidak adil rasanya jika harus meminta rekomendasi hingga ke kabupaten,” terangnya. Yang selama ini terjadi, lanjut wabup, mereka cukup dapat rekomendasi kepala desa. Hanya saja yang wajib dibe-

rikan kepada SPBU adalah rekomendasi asli, bukan foto kopi. Tim juga mempersiapkan monitoring dampak kenaikan BBM, terutama terhadap harga sembako. “Mulai Kamis (20/6) besok, tim yang dibantu instansi terkait akan memonitor kondisi harga-harga di pasar. Apalagi, saat ini menjelang bulan Puasa dan Idul Fitri. Jangan sampai ada kenaikan harga yang sampai melebihi kemampuan daya beli masyarakat,” tegas Rahmad. (pri/c1/als)

Bersihkan Sampah di Pantai Blimbingsari n BELAJAR... Sambungan dari Hal 33

Bahkan, para siswa SD itu tidak segan mengajukan pertanyaan terkait hal yang belum dipahami seputar pantai dan laut. Selain diberi pengantar dan wawasan tentang pantai dan laut, para siswa juga diberi buku cerita tentang perbaikan pantai berjudul Sena sang Pelopor. Dalam buku fiksi tersebut diceritakan bahwa seorang pemuda, bernama Sena asal Desa Sukamaju giat mengajak para warga mengembalikan ekosistem pantai yang rusak akibat penangkapan ikan yang tidak terkendali. Buku itu diharapkan dapat menginspirasi para siswa SD

untuk selalu menjaga ekosistem pantai dan laut demi kehidupan manusia. Setelah mendengarkan paparan, para siswa itu juga diajak memungut sampah basah dan kering yang berserakan di sekitar pantai. Tujuannya, agar mereka peduli terhadap kebersihan pantai. Kepala Bidang Kelautan pada Disperiklut Banyuwangi, Untung Widiyarto menuturkan, Pantai Blimbingsari merupakan salah satu dari empat kawasan pantai yang dijadikan sasaran rehabilitasi kawasan pantai. Selain Pantai Blimbingsari, Pantai Pakis, Wongsorejo, dan Kayu Aking di Muncar juga menjadi target sasaran rehabilitasi. Kondisi terumbu karang di

Pantai Blimbingsari sudah rusak, sehingga mengakibatkan produksi ikan tangkapan berkurang dan itu memicu abrasi. “Abrasi itu salah satu penyebabnya karena kerusakan terumbu karang. Kerusakannya sudah mencapai lima kilometer dari pantai,” tutur Untung. Terumbu karang di Banyuwangi sudah tidak ada yang dalam kondisi baik. Dari total 77,304 ha luas terumbu karang, 46,382 ha kondisinya masih sedang, dan sekitar 30,942 ha kondisinya rusak parah. “Pada tahun 2013 ini Dinas Periklut menenggelamkan ratusan terumbu karang buatan. 170 buah berbentuk stupa dan 227 buah berbagai bentuk dan jenis. Selain itu, juga 19 unit fish

apartment,” paparnya. Rehabilitasi terumbu karang itu sengaja disosialisasikan kepada siswa SD. Tujuannya, agar menumbuhkan kesadaran menjaga ekosistem pantai sejak dini. “Mereka kami harapkan bisa mengedukasi orang tuanya masing-masing agar ikut menjaga pantai dan laut,” harap Widiyarto. Terkait perbaikan pantai, lanjut Untung, selain membuat terumbu karang buatan, pemerintah juga akan menanam vegetasi pantai, seperti mangrove, dan bakau. “Kami ingin pantai menjadi bagian depan dalam pembangunan Banyuwangi. Potensi pantai begitu besar, sebagai wisata bahari juga produksi ikan,” katanya. (c1/bay)

45, dan Jubaidi, 44. Keduanya warga Dusun Sugihwaras, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Selain itu, Angga Irawan, 17, asal Dusun Balaire-

jo, Desa Bumiharjo. Sementara itu, penasihat hukum terdakwa, Achmad Dzajuli SH dan Jaenuri SH, mendatangkan satu saksi meringankan, yakni Musiran, 60, mantan ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bumiharjo. Keempat saksi yang hadir memberi keterangan kepada majelis hakim yang dipimpin Made Sutrisna SH dengan anggota Bawono Effendi SH dan I Wayan Gede Rumega SH itu mengaku tidak tahu-menahu saat terjadi pembabatan tanaman jagung yang diduga dilakukan para terdakwa. Usai memeriksa para saksi, persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa. Saat majelis hakim menyodorkan sejumlah pertanyaan, para pengunjung di luar ruang sidang beberapa kali gaduh, sehingga sidang beberapa kali dihentikan. “Kalau tidak mau diam, sidang tidak akan selesai,” kata Made Sutrisna sambil mengetuk palu beberapa kali sebagai tanda agar pengunjung tidak ramai.

Suasana ramai kembali saat hakim Bawono Effendi melontarkan beberapa pertanyaan seputar kepemilikan tanaman jagung dan aksi pembabatan yang diduga dilakukan para terdakwa. “Sudah selesai bicaranya, kalau sudah giliran saya yang bicara lagi,” cetus Bawono karena suasana gaduh. Dalam pemeriksaan terdakwa, sebelas terdakwa tidak ada yang mengakui membabat tanaman jagung milik Saminah. Kedatangan mereka ke lahan yang diklaim tanah kas desa (TKD) Bumiharjo itu untuk mencari daun pohon jagung untuk ternak. “Kami ada yang mencari pakan ternak. Tidak ada yang melakukan pembabatan,” cetus Katiran, salah satu terdakwa, mewakili teman-temannya. Katiran membantah yang dilakukan di lahan jagung itu adalah perusakan dan pembabatan. Yang benar, sebut dia, yang dilakukan adalah melakukan penggusuran. “Kita membersihkan lahan desa untuk ditanami lagi,” dalihnya. (abi/c1/bay)

Lebih Dekat dengan Sasaran n PENGOBATAN... Sambungan dari Hal 33

Karena itu, panitia mengerahkan dua dokter spesialis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi dibantu tiga tenaga medis dan didukung dua dokter Puskesmas Klatak

dan Puskesmas Kelir. Pada waktu bersamaan, masyarakat Banyuwangi yang ingin mendonorkan darahnya juga bisa melakukannya di acara tersebut. Acara tersebut didukung KPH Perhutani Banyuwangi Barat, RSI Fatimah, Dinkes Banyuwangi,

Kecamatan Kalipuro, PMI Banyuwangi, PT PBS, dan Nutrifood. ‘’Masyarakat bisa memeriksakan kesehatan atau mendonorkan darahnya sejak pukul 07.30 di kantor Kelurahan Kalipuro yang beralamat di Jalan Surabaya, Kecamatan Kalipuro,” kata Ichsan. (*/c1/bay)

Teken Kontrak Tahun Depan n DP3 DIHAPUS... Sambungan dari Hal 33

Dengan metode itu, penilaian dan pengukuran seberapa besar produktivitas dan kontribusi PNS terhadap organisasi akan diketahui secara jelas. Dengan cara itu, tingkat keberhasilan dan kegagalan kerja PNS dalam melaksanakan tugas akan terekam secara terukur. Rencana pemberlakuan PP 36 Tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS sebagai payung hukum penerapan metode baru itu mulai disosialisasikan di aula Rempeg Jogopati, Pemkab Banyuwangi, kemarin (18/6). Pemberlakuan PP 36 itu akan menggantikan PP 10 Tahun 1979 yang menjadi payung hukum metode DP3 yang berlaku selama ini. Pada kesempatan itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, selama ini penilaian kinerja PNS tidak terlalu detail dan rinci. Penilai kinerja pegawai hanya diukur berdasar isi

DP3 yang diteken PNS yang bersangkutan. Mulai tahun 2014, kata Bupati Anas, penilaian prestasi PNS akan diukur berdasar target program. Dengan berlakunya PP 36/2011 itu, tidak ada lagi istilah staf dan non-staf. Sebab, penilaian semua kinerja PNS akan mengacu pada target program yang direncanakan dalam satu tahun. Setelah PP itu diberlakukan, maka tugas-tugas semua PNS akan diurai secara jelas. Target program di masingmasing SKPD akan dibagi habis dengan semua PNS. Sehingga, semua PNS akan memiliki tugas dan tanggung jawab berdasar target di masing-masing SKPD. “Misalnya sektor UMKM, dalam setahun ada 10 program yang ditargetkan rampung. Maka 10 target itu akan diurai secara detail, kemudian kerjanya dibagi rata ke semua PNS yang ada di bidang itu,” jelas Bupati Anas. Dalam setiap awal tahun,

kata Bupati Anas, semua PNS akan ada kontrak kerja yang ditandatangani masing-masing PNS. Penilaian prestasi tidak lagi dilakukan atasan, melainkan ditentukan sendiri. Dalam kontrak kerja itu akan disebutkan secara detail apa saja yang harus dikerjakan dalam setahun. Di kontrak kerja yang sudah diteken PNS itu, pada akhir tahun bisa dilihat apa saja kontrak yang sudah dilaksanakan dan apa saja yang belum dikerjakan. “Penilaian dilakukan berdasar kinerja dan beban kerja yang sudah dilakukan,” katanya. Dengan metode itu, lanjut dia, semua PNS akan bekerja sesuai target program unit kerjanya masing-masing. Selain itu, tidak ada lagi PNS yang beban pekerjaannya menumpuk dan PNS yang tidak memiliki kerjaan alias menganggur. “Penilaian berbasis beban kerja itu diharapkan bisa mempercepat pembangunan daerah,” ujarnya. (afi/c1/bay)

Gencar Lakukan Operasi Pasar n PEMKAB... Sambungan dari Hal 34

Anas menambahkan, pihaknya tengah merancang penghematan anggaran perjalanan dinas dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. Agar revisi anggaran terkait kenaikan harga BBM itu bisa segera dilakukan, pemkab berupaya mempercepat nota pertanggungjawaban APBD 2012. Sementara itu, Anas mengatakan pemkab sudah berko-

munikasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi di Banyuwangi. Dari komunikasi itu diketahui, dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi di Banyuwangi mencapai 0,93 persen (0,93 persen bukan total angka inflasi Banyuwangi seperti diberitakan sebelumnya). Angka sebesar itu lebih rendah dibandingkan dampak peningkatan harga BBM di Jember yang mencapai 2,3 persen. “Kami sedang berta-

nya kepada BI, variabel apa saja yang bisa menekan inflasi tersebut,” paparnya. Di sisi lain, Anas meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi menggiatkan operasi pasar. Operasi pasar diharapkan dapat menekan kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan masyarakat. “Kami meminta Disperindagtam terus melakukan operasi pasar agar tidak terjadi kenaikan harga yang masif,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Karyawan Lain Disuruh Mencicil n KDS... Sambungan dari Hal 44

Dengan adanya kepastian hukum, kita kemungkinan besar tidak akan lagi dibebani tanggungan pengembalian akibat hilangnya barang yang digelapkan 16 orang itu,” ungkapnya. Manajer KDS Situbondo, Andi Irawan, membenarkan terkait langkah melaporkan 16 karyawan ke Polres Situbondo itu. “Karena mereka terbukti melakukan penggelapan barang, dan itu merugikan KDS. Sudah lama kita laporkan. Hanya saja sampai sekarang

belum sampai ke kejaksaan apalagi ke pengadilan,” terangnya. Tentang kerugian yang harus ditanggung bersama, kata dia, itu sudah menjadi aturan perusahaan. Itu agar setiap karyawan bertanggung jawab atas barang yang dijaga. Apalagi, tidak jarang pencurian yang terjadi juga melibatkan orang dalam. “Meski demikian, mereka bisa mencicil sesuai nilai barang yang hilang. Kalau tidak ada yang hilang, ya tidak ada kewajiban mencicil,” tegasnya. Andi berharap agar kasus yang dilaporkannya itu bisa

berlanjut hingga meja hijau. Itu demi memberikan efek jera, dan teman-temannya yang di KDS bisa bekerja dengan tenang karena pelaku penggelapan sudah mendapat sanksi tegas,” paparnya. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto, membenarkan pihaknya telah menerima laporan 16 eks karyawan KDS yang dipolisikan tersebut. “Lebih baik ketemu saja besok (hari ini). Karena banyak yang perlu saya sampaikan. Intinya, kasus ini telah kita proses,” ujar Sunarto melalui telepon seluler sore kemarin. (pri/c1/als)

Pelayanan Perpustakaan di Pindah n BURSA... Sambungan dari Hal 44

Selain menggelar beragam lomba, Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah juga akan menggelar kegiatan pame-

ran dan bursa buku bagi seluruh tingkatan sekolah/madrasah dan buku bacaan umum. Acara tersebut digelar pada 20-26 Juni mendatang di Pasar Seni dan Pusat Oleh-oleh Situbondo. “Selama kegiatan pameran dan bursa

buku berlangsung, untuk sementara waktu yakni dari tanggal 19-29, pelayanan perpustakaan dipindahkan di Pasar Seni dan Pusat Oleh-oleh khas Situbondo, Jl. Basuki Rahmat,” Terang Tutik Prihandayani. (adv/als)


44

Rabu 19 Juni 2013

PAMERAN

KDS Polisikan Eks Karyawan SYAMSURI/RaBa

SITUBONDO - Sebanyak 16 karyawan Kurnia Dharma Sentosa (KDS) harus berurusan dengan pihak berwajib. Penyebabnya, mereka dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penggelapan sejumlah barang milik swalayan di Jalan Ahmad Yani tersebut. Hanya saja, hingga kini, proses hukum 16 karyawan itu tak jelas. Tak pelak, sejumlah karyawan lain mengeluhkan lambannya penanganan polisi. Pasalnya, selama tidak ada kepastian hukum terhadap 16 orang tersebut, teman satu counter mereka di KDS harus ikut bertanggung jawab atas kerugian akibat penggelapan tersebut. Mereka wajib mencicil kerugian akibat penggelapan itu. “16 orang itu sudah keluar. Tapi, teman satu counter-nya sekitar 80 orang sampai sekarang masih harus mencicil.

TINGKATKAN BUDAYA BACA: Ketua Penyelenggara Djaelani di dampingi Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tutik Prihandayani membacakan hasil lomba uji cerdas tingkat SMA/SMK.

Bursa Buku Murah di Pasar Seni Panji SITUBONDO - Untuk meningkatkan budaya baca dan memasyarakatkan gemar membaca di kalangan siswa SLTA, Kantor Perpustakaan Umum Situbondo menggelar beberapa kegiatan lomba. Di antaranya lomba uji cerdas tingkat SMA/SMK, lomba telling story, serta lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK. Untuk juara lomba uji cerdas tingkat SMA/SMK, juara 1 diraih SMAN 2 Situbondo, dan Juara 2 diraih oleh SMA Ibrahimy Panji, dan juara III diraih SMAN Kapongan. Khusus juara pertama, langsung mengikuti lomba ke tingkat Povinsi Jawa Timur. “Alhamdulillah, pada kegiatan yang dilaksanakan 10 Juni 2013 lalu, Situbondo yang diwakili SMAN 2 Situbondo masuk lima besar,” ungkap Kepala Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, Hj. Tutik Prihandayani,M.Si Untuk lomba telling story, juara pertama diraih Angelina H. dari SDN Gudang Asembagus, juara II diraih Denanda F dari SDN 1 Asembagus, dan juara III diraih Nafilah Rona Romizah dari SDN 2 Dawuhan. “Mudahmudahan dengan adanya lomba ini dapat meningkatkan minat dan budaya baca. Sehingga bisa mengembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh penerus bangsa ini,” imbuh Tutik Prihandayani n

Satu orang cicilannya bisa sampai Rp 1-2 juta. Kan kita yang dirugikan. Tidak makan nangka, tapi kena getahnya,” terang seorang kar yawan KDS yang enggan disebut namanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurut dia, total kerugian akibat penggelapan tersebut sekitar Rp 30 juta. Itu baru kerugian yang disertai bukti. “Namun, jika ditotal dengan kerugian lain akibat pencurian, bisa mencapai ratusan juta,” ungkap perempuan berambut sebahu tersebut. Karena itulah, dia mendesak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut. Sebab, hingga kini meski sudah berbulan-bulan berlalu, tapi kasus itu belum sampai ke meja hijau. “Seharusnya yang bertanggung jawab ya yang menggelapkan tersebut n Baca KDS...Hal 43

Baca Bursa...Hal 43

PERTANIAN EDY SUPRIYONO/RaBa

RAKOR: PertemuanTim Pembinaan dan Pengawasan Distribusi Migas Pemkab Situbondo dengan para pemilik SPBU di Situbondo kemarin.

EDY SUPRIYONO/RaBa

DUA KALI: Sum (kanan) dan Nurhaini di Kantor Satpol PP Pemkab Situbondo kemarin.

Lagi, PSK Bisu Kena Razia EDY SUPRIYONO/RaBa

TANAM PADI: Seorang petani saat menanam padi Desa Tokelan, Kecamatan Mangaran.

Satu Hektare Hasilkan 8 Ton MANGARAN - Sejumlah petani di Desa Tokelan, Kecamatan Mangaran, sedang semringah. Ini menyusul sukses panen padi mereka pada musim tanam awal tahun ini. Bayangkan saja, dalam satu hektarenya, mereka mampu menghasilkan gabah kering sawah antara tujuh hingga delapan ton. Padahal, biasanya hanya antara lima hingga enam ton. “Ini sangat luar biasa,” terang H Rasyidi, salah seorang petani. Dia mengungkapkan, hasil panen sejumlah petani di Desa Tokelan, Kecamatan Mangaran, meningkat signifikan pada musim tanam Januari hingga April 2013. Ini karena petani meninggalkan perilaku tidak sehat dalam bertani. “Salah satu resep suksesnya, karena kita selalu menerapkan dosis pemupukan yang telah disosialiasikan oleh produsen pupuk bersubsidi, distributior, dan dinas terkait mengenai penggunaan pupuk berimbang,” terang H Rasyidi. Selain itu, lanjut dia, para petani kian sadar bahwa kandungan organik tanah di Kabupaten Situbondo sudah berada di bawah satu persen. Tingkat kejenuhan tanah dengan pupuk kimia juga sudah sudah sampai di ambang batas. “Ini akibat seringnya penggunaan pupuk kimia berlebih. Termasuk juga menggunakan pupuk alternatif yang tidak bersatandar nasional (SNI),” imbuhnya. Dia menuturkan, pada musim tanam Januari-April 2013 petani Mangaran menggunakan formula teruji anjuran PT Petrokimia Gresik yang juga didukung penuh oleh distributor maupun dinas pertanian setempat. Karena itulah, kemudian mampu menghasilkan gabah kering sawah tujuh sampai delapan ton perhektar-nya. Manajer Area Distributor Wahana, Bayu Kasandra Mohammad Shodiq menganjurkan agar para petani meningkatkan penggunaan pupuk organik dan berimbang. Ini samatamata untuk meningkatkan produksi padi. (pri/adv/als)

SITUBONDO - Keterbatasan fisik sama sekali tak mengurangi niat Sum terjun ke dunia hitam. Meski dirinya tunawicara, tapi perempuan 24 tahun asal Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, tersebut tetap nekat menjadi pekerja seks komersial (PSK). Siang kemarin (18/6), Sum terjaring razia yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Situbondo. Yang membuat petugas satpol PP geleng-geleng kepala, ternyata terjaringnya Sum dalam razia itu adalah yang kedua kali. “Kok nggak kapok ya. Sebelumnya sudah diberi hukuman,

lha kok masih kembali menjadi PSK. Benar-benar repot kalau begini,” gerutu salah seorang anggota Satpol PP sambil garuk-garuk kepala. Sum terjaring di lokalisasi Lembena, Desa Kotakan, tak jauh dari eks lokalisasi Gunung Sampan. Dia terjaring bersama seorang temannya, Nurhaini, 30, warga Desa Cangkring, Prajekan, Bondowoso. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, Sum dan Nurhaini sempat bersembunyi ketika melihat kehadiran petugas Satpol PP. Namun, dia berhasil ditemukan setelah petugas benar-benar

mencarinya di bagian-bagian tersembunyi di sebuah warung remang-remang. Petugas sempat kebingungan memeriksa Sum. Sebab, petugas kesulitan memahami cara berkomunikasinya. Dalam catatan petugas, PSK bisu berkulit putih itu terjun ke dunia prostitusi karena dipicu kemiskinan. Kasi Penertiban Satpol PP Pemkab Situbondo, Dasar Giyanto mengatakan, pihaknya akan menyerahkan PSK bisu tersebut kepada keluarganya. “Nanti kita akan minta kepala desa memfasilitasinya agar dilakukan pembinaan,” terang Dasar. (pri/c1/als)

Waspadai Pengisian BBM Lebihi Kapasitas Tangki SITUBONDO - Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se-Kabupaten Situbondo diminta cermat atas kapasitas tampung BBM tiap kendaraan. Sehingga, mereka harus curiga dan waspada ketika ada kendaraan yang mengisi BBM melebihi kapasitas tampung. Sebab, bisa jadi itu sebagai salah satu modus menimbun BBM menjelang kenaikan harga dalam waktu dekat. Imbauan itu kemarin disampaikan Tim Pembinaan dan Pengawasan Distribusi Migas Pemkab Situbondo saat bertemu para pemilik SPBU se-Kabupaten Situbondo. Keg-

iatan yang ditempatkan di aula Baluran, lantai dua Sekretariat Pemkab Situbondo, itu juga dihadiri Wakil Bupati Situbondo, Rachmad; Dandim 0823 Situbondo Letkol Sugeng Riyadi; dan Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stepen. Pertemuan itu dipimpin Asisten Bupati Bidang Ekonomi, Suradji. Usai acara, Wabup Rachmad mengungkapkan, rakor tersebut bertujuan menyikapi dampak kenaikan BBM. Melalui acara itu, pemkab ingin memastikan bahwa distribusi BBM dari depo Pertamina ke SPBU tak ada kendala n Baca Waspadai...Hal 43


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.