Radar Banyuwangi 1 Maret 2013

Page 1

JUMAT 1 MARET

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Bandara Akan Diperluas Jadi 180,9 Hektare Menhub Setuju, Tetapkan Master Plan Pengembangan BANYUWANGI - Menteri Perhubungan (Menhub) EE. Mangindaan me nyetujui dan mengesahkan

rencana induk (master plan) pemba ngunan dan pengembangan Bandar Udara Blimbingsari. Dalam mas ter plan yang baru disahkan itu, luas area Bandara Blimbingsari a k a n d i k e m b a n g k a n m e n ja d i 180,926 hektare dari luas saat ini 129,651 hektare n

SEGERA DIPERLUAS: Pesawat Merpati ketika landing di Bandara Blimbingsari Rogojampi beberapa waktu lalu.

Baca Bandara...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

PEMERINTAHAN

Kepala Desa Nyaleg Harus Seizin Bupati BANYUWANGI - Kepala desa (kades) yang ber minat menjadi calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2014 sah-sah saja. Mereka diperbolehkan berebut menjadi wakil rakyat. Hanya saja, se belum maju sebagai caleg, mereka harus mendapat izin res mi dari kepala daerah. Kepala Badan Pemberdayaan Ma syarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Peni DOK. RaBa Handayani mengataPeni Handayani kan, kades memiliki hak politik yang sama dengan warga negara biasa. Karena itu, kades juga bisa mencalonkan diri sebagai caleg. Namun demikian, sebelum mendaftar sebagai caleg, kades harus mendapat izin resmi dari pimpinan dalam hal ini bupati. “Bedanya, kalau warga biasa tidak perlu izin, dan kalau kades harus izin dulu,” jelas Peni. Izin bupati itu diperlukan karena menyangkut pelaksanaan kampanye. Selama menjadi caleg, kades harus cuti karena akan melaksanakan kampanye. “Saat kampanye, kades yang maju sebagai caleg harus cuti,” tandasnya n

Polisi, Pejabat, Wartawan, Jalani Tes Urine BANYUWANGI - Pencanangan ”Polres Zero Narkoba” bergulir juga ke Banyuwangi kemarin. Menandai kampanye antinarkoba tersebut, kemarin Polres Banyuwangi melakukan tes urine. Yang menarik, tes untuk mengetahui positif-tidaknya

terkait narkoba itu diikuti jajaran forum pimpinan daerah (forpimda), perwira polres, dan anggota kepolisian di jajaran Polres Banyuwangi. Bukan hanya itu, wartawan yang biasa ngepos di polres juga ikut tes urine n Baca Polisi...Hal 43

Kades Kalirejo Masuk Lapas Kesandung Kasus Alokasi Dana Desa BANYUWANGI - Setelah menjalani pemeriksaan ma raton sekitar empat jam, Kepala Desa (Kades) Kalirejo, Ke camatan Kabat, Wiwin Zuama’syah, ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Ba nyuwangi siang kemarin. Wiwin ditahan karena diduga me lakukan pe nyimpangan

Baca Kepala...Hal 43

KOMUNITAS ASEAN

penggunaan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) 2011. Terkait penahanannya, kejaksaan menitipkan sang kades di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Usai menandatangani surat penahanan, Wi win yang didampingi dua pengacaranya, Siti Nurhayati dan Tomi Yudianto, langsung dikirim ke lapas yang beralamat di Jalan Istiqlah, Banyuwangi, itu n Baca Kades...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

NEGATIF: Jajaran perwira polres menyerahkan sampel urine kepada petugas dari Dinkes Banyuwangi.

Asyik Nyabu Digerebek Polisi cdvbh;

KENANG-KENANGAN: Suprapto Mertosetomo menerima cenderamata dari Bupati Anas.

Warga Harus Siap BANYUWANGI - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengajak warga Banyuwangi mempersiapkan diri menghadapi pelaksanaan Komunitas ASEAN di tahun 2015. Pemberlakuan Komunitas ASEAN itu merupakan peluang dan tantangan yang harus dihadapi masyarakat. Ajakan itu disampaikan Duta Besar Kemenlu Suprapto Mertosetomo dalam sosialisasi pelaksanaan Komunitas ASEAN 2015 di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin (28/2). Komunitas ASEAN semula akan diberlakukan tahun 2020. Itu sesuai visi ASEAN. Namun, dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada tahun 1997, pelaksanaan Komunitas ASEAN dipercepat menjadi tahun 2015 n Baca Warga...Hal 43

INFRASTRUKTUR

SEMENTARA itu, satuan Narkoba Polres Banyuwangi menangkap tersangka narkoba kemarin. Tersangkanya adalah Rendi Eko Se ptiawan, warga Du sun Krajan, Desa Tem bokrejo, Kecamatan Muncar. Pria berusia 19 tahun itu disergap saat asyik nyabu di sebuah rumah kosong di Simpang Tiga Gintik, Du sun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Di lokasi penggerebekan, polisi menemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu paket hemat (pahe) sabu seberat 0,22 gram, satu pipet kaca, sebuah bong, satu hand phone (HP) merek Cross, dan motor Honda Beat. “Tersangka dan BB kita amankan di polres,” kata Kasatnarkoba AKP Watiyo. Rendi digerebek pukul 19.30. Saat itu, anak baru gede (ABG) itu sedang menikmati barang haram bersama temannya di salah satu rumah kosong di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo. Hanya saja, temannya lolos saat akan diringkus. “Kita tangkap saat mengisap sabu. Tersangka diduga hanya sebagai pemakai,” imbuh Watiyo. Saat menjalani pemeriksaan, Rendi mengaku memang sedang nyabu bersama temannya. “Saya tidak tahu teman saya itu ke mana,” ujarnya. Dia mengaku bukan pecandu narkoba. Baru sekali ini dirinya mencicipi kristal putih tersebut. Sabusabu tersebut beli kepada Faris, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar. “Saya membeli satu paket itu seharga Rp 400 ribu,” akunya. (abi/c1/aif)

Pesta Sabu di Tembokrejo 1 Polisi menerima

informasi ada pesta sabu-sabu di sebuah rumah kosong di Simpang Tiga Gintik, Dusun Sampangan, Muncar.

2

Anggota Satnarkoba wilayah selatan langsung meluncur ke lokasi. Di tempat itu polisi mendapati dua orang sedang asyik nyabu. GALIH COKRO/RaBa

DITAHAN: Wiwin digiring petugas kejari untuk selanjutnya dititipkan ke Lapas Banyuwangi kemarin.

3

Polisi menggerebek rumah kosong tersebut. Satu orang bernama Rendi Eko Septiawan berhasil ditangkap, sedangkan satunya lolos.

4

Polisi menggelandang Rendi ke polres. Dari lokasi penangkapan disita satu pahe SS seberat 0,22 gram, pipet, bong, HP, dan sepeda motor.

ADD Membelit Kades Kalirejo Pos anggaran yang Tersangka : Wiwin Zuama'syah diduga diselewengkan: Jabatan : Kades Kalirejo, Kabat Bantuan anak yatim. Perkara : Diduga korupsi dana ADD 2011 Dana karang taruna Jeratan hukum : Pasal 2 jo Pasal 3 Bantuan plesterisasi Bantuan pamswakarsa jo Pasal 9 UU Tipikor. pilkades Kerugian negara : Rp 15 juta. Bantuan untuk perpusSaksi diperiksa : 20 orang takaan desa

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Mengunjungi SDN 4 Gombengsari, Sekolah Terpencil di Banyuwangi

GALIH COKRO/RaBa

BERBAHAYA: Lantaran jembatan ambrol, akses transportasi di ruas JLT terhambat.

Diterjang Banjir, Jembatan JLT Ambrol BANYUWANGI - Jembatan yang berlokasi di Lingkungan Pakis Rowo, Kelurahan Pakis, Ke camatan Banyuwangi, ambrol. Sarana transportasi umum yang melintas di atas Jalur Lintas Timur (JLT) tersebut rusak akibat terjangan air bah akhir Januari lalu. Diperoleh keterangan, jembatan itu ambrol pasca diterjang air hujan yang menggenangi sejumlah rumah di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Banyuwangi. Hal itu diperparah de ngan minimnya penerangan di sekitar lo kasi. Akibatnya, tidak sedikit pengguna jalan yang celaka lantaran kendaraan yang ditumpangi terperosok ke lubang jembatan yang ambrol tersebut n Baca Jembatan...Hal 43

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Berangkat Lewat Jalan Setapak, Jika Hujan Sekolah Libur SDN 4 Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, tergolong sekolah yang mengenaskan. Sekolah tersebut berada di tengah perkebunan dan fasilitasnya sangat terbatas. Para siswa berasal dari perkebunan dengan jarak agak jauh dari sekolah. Begitu juga dengan para gurunya. Bila cuaca kurang bersahabat, sekolah tersebut kerap ditinggal para siswa. AGUS BAIHAQI, Kalipuro SDN 4 Gombengsari berada di Afdeling Tetelan, wilayah Perkebunan Kaliklatak. Dengan pusat Kota Banyuwangi, sebenarnya ha-

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

TEMBOK BOLONG: Anak-anak SDN 4 Gombengsari, Kalipuro, belajar di kelas yang tidak memenuhi syarat.

nya berjarak sekitar 25 kilometer. Dengan kantor Kecamatan Kalipuro, sekolah itu hanya berjarak sekitar 15 kilometer. Bila dilihat dari jaraknya, memang

tidak terlalu jauh. Tetapi, untuk sampai ke sekolah di tengah perkebunan kopi itu dibutuhkan tenaga ekstra. Selain itu, penjagaan yang dilakukan pihak keamanan perkebunan dike-

nal sangat ketat. Satu-satunya akses menuju sekolah di Afdeling Tetelan itu memang harus melalui pintu gerbang Perkebunan Kaliklatak. Jalan yang harus dilewati adalah berupa bebatuan dan makadam. Di kanan dan kirinya adalah hamparan kebun kopi yang cukup luas. “Setiap hari kami menempuh jalan seperti itu,” ujar salah seorang guru SDN 4 Gombengsari. SDN 4 Gombengsari ternyata berada di paling barat. Sebab, setelah sekolah tersebut tidak ada sekolah lain. Yang ada hanya pegunungan dan kebun kopi yang sangat luas. “Para siswa di sekolah ini (SDN 4 Gombengsari) berasal dari petakpetak perkebunan yang agak jauh dari sekolah,” timpal Dodik Harno, guru SDN 4 Gombengsari yang lain n

Kesandung ADD, Kades Kalirejo masuk bui Pura-pura saja sakit, mumpung kejaksaan lagi ”obral” penangguhan!

Polisi, pejabat, tentara, dan wartawan, jalani tes urine Hasilnya bisa ditebak, pasti negatif!

Baca Berangkat...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Jumat 1Maret 2013

Kiat Petani Jeruk Bangorejo Tingkatkan Kualitas

Dua Gapoktan Studi Banding ke Balit Jestro Batu

ABDUL AZIZ/RaBa

STUDI BANDING: Kelompok tani jeruk Bangorejo menerima penjelasan dari perwakilan Dinas Pertanian Kota Batu, Khusnan.

OPERASI SAKAU

Sasar Hotel dan Café SITUBONDO - Petugas Gabungan Polres Situbondo merazia sejumlah hotel dan café di Kota Santri, Kabupaten Situbondo, Rabu malam (27/2). Namun, dalam razia kali ini petugas tidak menemukan satu orang pun yang memiliki narkoba. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, razia yang merupakan rangkaian Operasi Sakau itu dilakukan sekitar pukul 19.00.“Operasi ini demi menjaga keamanan dan ketertiban Situbondo,” ujar AKP Wahyudi. Selain itu, razia di sejumlah hotel dan café itu dilakukan karena akhir-akhir ini peredaran narkoba di masyarakat marak, khususnya di kalangan muda. “Jadi, ini adalah rentetan Operasi Sakau,” imbuhnya. Lebih jauh, tidak adanya orang yang kedapatan membawa narkoba, menurutnya, karena warga Situbondo sudah banyak yang sadar bahaya narkoba dan mereka tahu bahwa menggunakan narkoba sangat dilarang. Karena itu, dalam operasi kali ini pihaknya tidak mendapati narkoba, baik di hotel maupun di tempat hiburan malam. Data yang berhasil dikumpulkan, petugas gabungan yang ikut dalam Operasi Sakau tersebut, di antaranya Kasatreskoba AKP Priyo Purwandito, Kasatsabara AKP Hariyono, Kabag Ops, Kasubbag Humas, dan puluhan anggota kepolisian lain di lingkungan Polres Situbondo. Razia yang dilakukan sejak pukul 19.00 itu merazia sejumlah hotel di jantung Situbondo. Selanjutnya, pada pukul 21.00, petugas gabungan itu mendatangi sebuah hotel di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Dari hotel tersebut, semua anggota polisi langsung balik ke Mapolres Situbondo. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat Situbondo agar menjauhi dan tidak menggunakan narkoba jenis apa pun. “Operasi Sakau ini akan terus berlangsung hingga 3 Maret,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/als)

BANGOREJO - Nama Kecamatan Bangorejo selalu identik dengan buah jeruk. Maklum, mayoritas penduduk di daerah tersebut kebanyakan adalah petani jeruk. Agar ikon sebagai daerah jeruk tetap terjaga, dua gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang selama konsentrasi di bidang penanaman jeruk melakukan studi banding ke Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropis (Balit Jestro) Kota Batu. Dua Gapoktan tersebut adalah Gapoktan Sarinomo dan Banglestari. Rombongan yang berjumlah 15 orang tersebut dipimpin ketua panitia Eko Purwanto dengan naik mobil milik Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi. Selama di Malang, mereka

ABDUL AZIZ/RaBa

BANTUAN: Rombongan Gapoktan Sarinomo dan Bangolestari berangkat dengan mobil yang dipinjami DPC Partai Demokrat Banyuwangi.

belajar tata cara budidaya tanaman jeruk yang baik dan benar. “Kita belajar budidaya membibit jeruk. Sehingga menghasilkan bibit tanaman

jeruk yang berkualitas baik,” kata Eko Purwanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (28/2). Eko mengaku penting

melakukan studi banding ke Kota Batu tersebut. Hal itu bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan demi menjaga dan meningkatkan kualitas tanaman jeruk di Bangorejo. “Sebab, Bangorejo ini sudah terkenal dengan jeruknya. Jadi kita merasa perlu terus menjaga dan meningkatkan kualitas tanaman jeruk,” tandasnya. Dalam kesempatan tersebut, Eko juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, karena sudah memberi rekomendasi untuk melakukan studi banding ke Balit Jestro, Kota Batu. “Hasil dari studi banding tersebut akan kita sosialiasikan kepada para anggota gapoktan,” pungkasnya. (azi/als)

Bekuk Pengedar 680 Butir Trek

ALI NURFATONI/RaBa

DITAHAN: Ahmad Fauzi (tengah) diapit dua petugas usai menjalani pemeriksaan di Mapolsek Songgon Rabu malam lalu.

SONGGON - Aparat Polsek Songgon menggerebek rumah Ahmad Fauzi, 23, di Dusun Wiyayu Barat, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, sekitar pukul 14.30 Rabu (27/2) lalu. Hasilnya, polisi menemukan ratusan butir obat daftar G jenis trek. Karena itu, Ahmad Fauzi langsung dibawa petugas di Mapolsek Songgon. Polisi memastikan pelaku adalah sebagai pengedar. Kesimpulan itu didapat setelah pelaku selesai menjalani sejumlah pemeriksaan. ‘’Pelaku sebagai pengedar,’’ tegas Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari, melalui Kanit Reskrim Aipda IGM Kodana, kemarin (28/2). Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti. Antara lain 680 butir trek dan uang tunai senilai Rp 130 ribu. ‘’Uang itu hasil menjual barang,’’ kata Kodana kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kepada pelaku, polisi menerapkan Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Berdasarkan hal itu, pelaku terancam pidana lima tahun penjara. ‘’Setelah ini, tersangka akan kita limpahkan ke Polres Banyuwangi,’’ tandasnya. Ahmad Fauzi tidak menampik jika dirinya ditetapkan sebagai pengedar. Sebab, dia memang berjualan barang yang dilarang itu. ‘’Saya jual satu butirnya Rp 2.500,’’ aku Fauzi. Pekerjaan itu belum lama dia geluti. Saat ditangkap, pelaku mengaku belum genap sebulan menjual pil tersebut. ‘’Saya masih tiga minggu ini. Ini barang saya dapat dari teman saya,’’ tandasnya. (ton/als)

Anak-anak Didongengi soal Koran

WARDAN ISNAINI/RaBa

BANYUWANGI -Sebanyak 200 anak-anak dari TK Khadijah 36 Genteng berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Didampingi guru dan orang tuanya, anak-anak tersebut ingin mengenal lebih jauh tentang Radar Banyuwangi. Acara yang dikemas dalam studi wisata itu bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang koran kepada anak. (c1/aif)

Intensifkan Patroli Redam Isu Babi Ngepet GIRI - Isu babi ngepet yang akhir-akhir ini santer berembus di Lingkungan Bebekan, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, disikapi serius aparat kepolisian dan segenap elemen masyarakat setempat. Untuk menghindari gesekan yang ditimbulkan kesalahpahaman antarwarga, aparat Polsek Giri menggandeng tokoh agama, dan tokoh masyarakat, kini tengah mengintensifkan patroli di wilayah tersebut. Isu babi ngepet atau yang dikenal dengan istilah celeng kesreg, itu benar-benar membuat warga resah. Bahkan, sejak dua pekan terakhir, warga di Lingkungan Bebekan, Kelurahan Boyolangu, rutin menggelar

ronda. Masing-masing gang di permukiman setempat dijaga dua sampai tiga orang. “Biasanya warga berjaga sejak pukul 23.00 sampai menjelang subuh. Setiap gang dijaga dua sampai tiga orang,” ujar Paidi, 25, warga sekitar kemarin (28/2). Suasana semakin mencekam lantaran saat berjaga, banyak warga yang memegang senjata tajam. Ada yang membawa parang, tidak sedikit pula yang membawa bambu runcing. “Saat berjaga, banyak warga yang membawa senjata. Ada yang memegang bambu kuning yang dipotong runcing, ada yang membawa parang, dan lain-lain,” kata Imron, 45, juga warga setempat n Baca Intensifkan...Hal 43

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jumat 1 Maret 2013

Syukran Makmun Hidayat

KANGMAS

MBAKYU

Gelar Zikir Rijalul Ansor KETUA Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Banyuwangi, Syukran Makmun Hidayat, tampaknya tak pernah lelah menggelar berbagai kegiatan untuk organisasi yang dipimpinnya itu. Malam nanti, dia bersama jajaran Pengurus Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Banyuwangi akan menggelar Majelis Zikir Rijalul Ansor di lapangan Maron, Kecamatan Genteng. Acara yang bakal dihadiri ribuan massa itu akan diawali pembacaan rotibul qubro yang dipimpin KH. Muhaimin Asmuni dari Genteng. Acara yang dirangkai Maulid Nabi Muhammad SAW itu akan dilanjutkan dengan istighotsah dan manaqib Syeh Abdul

Fitri Carlina

Senang Lihat Kemajuan Banyuwangi P E S AT N YA k e m a j u a n Banyuwangi mengundang rasa bangga di hati artis dangdut ibu kota, Fitri Carlina. Adik kandung Nini Carlina itu mengakui bahwa tanah kelahirannya mengalami kemajuan cukup pesat. Salah satu pemicunya adalah beroperasinya Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Beroperasinya Bandara Blimbingsari telah membuka akses Banyuwangi yang selama ini terisolasi dari kancah nasional dan international. “Pesat sekali kemajuan Banyuwangi sekarang dibanding

Qodir Al-Jailani yang dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri, Jember, KH. Muzaki Syah. ”Ini adalah acara rutin PC Ansor yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali,” kata alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Jogjakarta itu. Lebih jauh adik kandung Bupati Abdullah Azwar Anas itu menuturkan, selain diikuti ribuan jamaah, Zikir Rijalul Ansor juga akan dihadiri para ulama dan habaib. Bukan hanya itu, jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur juga bakal menghadiri acara tersebut. ”Kita berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran terhadap perlunya berselawat,” harap bapak dua anak itu. (azi/c1/aif )

sebelum saya merantau ke Jakarta,” kata artis kelahiran Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, itu. Selain beroperasinya bandara, Fitri yang akhir tahun lalu pulang kampung itu mengaku salut dengan terobosan yang dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam mempromosikan potensi daerah. Berbagai even besar yang dirangkai dalam Banyuwangi Festival 2012 kemarin terbukti mampu menyedot perhatian dunia international. “Saya berharap terobosan-terobosan semacam itu terus dilakukan. Sebab, potensi Banyuwangi akan semakin diketahui dunia international,” jelas Fitri. (azi/c1/aif)

Kantor Desa Cantuk Tutup Lagi

ALI NURFATONI/RaBa

PERBAIKAN: Sejumlah guru sedang kerja bakti membongkar genting kantor UPTD Sempu yang rusak diterpa angin kemarin.

SINGOJURUH - Polemik antara warga dan jajaran perangkat Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, masih belum usai. Niat warga untuk islah hanya bertepuk sebelah tangan. Sebab, jalur perdamaian mentah di tangan kepala desa (kades) setempat, Masbudi. Ditemui di rumahnya kemarin, Masbudi menegaskan, secara prinsip pihaknya menyambut baik niat islah warganya itu. Namun, perdamaian itu hanya bisa terwujud setelah proses hukum selesai. ‘’Yang penting, kasus perusakan diproses dulu. Baru kemudian islah. Kita tidak mau islah sebelum pelaku perusakan diusut tuntas,” cetusnya. Dirinya sudah lama menerima teror melalui short message service (SMS) dari warganya. Bahkan, sudah beberapa kali dirinya menerima ancaman secara terang-terangan di depan orang banyak. ‘’Jadi, ini sudah puncak. Saya tidak kuat lagi. Makanya, kami minta pelaku diproses hukum,” desaknya.

Dia mencontohkan, teror melalui pesan singkat dari nomor baru menimbulkan rasa takut. Setelah bertubi-tubi menerima teror, maka dirinya mengambil inisiatif nomor baru itu disaring. ‘’Siapa pun orangnya, kalau nomornya tidak tercatat di HP saya, maka tidak akan masuk. Kalau telepon bisa,” tegas Masbudi. Diungkapkan, dirinya memohon maaf tidak bisa menemui Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, saat berkunjung di kantor desa Selasa lalu. “Saya tidak bermaksud tidak menemui. Tetapi, saya sakit serangan jantung. Saya baru operasi jantung di RSUD dr. Soetomo, Surabaya,” jelasnya. Di sisi lain, dia membantah jika disebut sebagai promotor aksi mogok ngantor bersama semua perangkat desa. Aksi mogok masal itu merupakan kehendak para perangkat desa. ‘’Jadi, ini murni kemauan perangkat desa. Kita semua masih trauma dan takut ngantor di balai desa,” jelasnya. Meski kantor desa yang berlo-

kasi di Dusun Cantuk Lor itu tutup, kata dia, pelayanan masyarakat tetap berjalan. Sejak kemarin, para perangkat desa bertugas di Balai Dusun Cantuk Kidul. “Pelayanan jalan terus. Saya juga masih melayani masyarakat meski sakit seperti ini,’’ terangnya. Dengan berbagai pertimbangan terkait tidak bisa ngantor di balai desa, Kades Masbudi akan segera melayangkan surat kepada Pemkab Banyuwangi. ‘’Semua kronologi sampai seperti ini. Kami lampirkan semua dalam laporan. Semoga langkah yang kami tempuh ini bisa dimengerti,” pungkasnya. Sementara itu, perwakilan warga Cantuk Lor, Fauzi mengatakan, niat islah tersebut semata-mata agar ketegangan warga Dusun Cantuk Lor dan pejabat desa segera diakhiri. Sebab, jika berlangsung terus-menerus, maka akan sangat berdampak terhadap generasi penerus. ‘’Ini murni niat warga. Sekali lagi, kita tidak pernah merusak seperti tuduhan mereka,’’ katanya.. (ton/c1/aif)

Angin Kencang Rusak Kantor UPTD SEMPU - Angin kencang merusak kantor UPTD Kecamatan Sempu. Puluhan genting rontok hingga menimbulkan atap jebol. Beruntung, tidak ada korban dalam musibah tersebut. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kondisi rangka kayu di atap gedung tersebut memang sudah lapuk. Gedung tersebut memang sudah belasan tahun berdiri. Namun, belum pernah tersentuh perbaikan. Kepala UPTD Sempu Siswanto

mengakui bahwa kondisi bangunan itu memang sudah rusak parah. Sebab itu, saat terjadi angin kencang, banyak genting yang jatuh. ”Untung saja genting itu tidak menimpa para pegawai,” ujar Siswanto di ruang kerjanya kemarin. Dia menjelaskan, setiap hujan turun, kantor tersebut selalu tergenang air. Jelas itu mengganggu aktivitas kerja para pegawai. “Kalau hujan turun, pasti bocor. Memang kayu-kayunya sudah lapuk. Memang sudah waktunya

diperbaiki,” katanya. Kemarin, sekitar seratus guru kerja bakti membongkar genting gedung tersebut. Yang layak dijadikan contoh, biaya pembangunan itu hasil swadaya para guru. ‘’Ini murni swadaya guru. Tidak ada potongan gaji sama sekali,” cetus Suwardiyanto, ketua panitia pembangunan. Dia mengungkapkan, renovasi gedung tersebut ditargetkan tuntas dalam sebulan. Selama masa perbaikan, sementara pelayanan pindah ke gedung lain. ‘’Sambil

menunggu pembangunan selesai, kita pindah ke kantor sebelah timur,” terangnya di sela-sela kerja bakti kemarin. Camat Sempu, Lukman Hakim menuturkan, proses kerja bakti tersebut dilaksanakan secara serempak. Meski begitu, para guru tidak sampai meninggalkan waktu mengajar di sekolah masing-masing. ‘’Jadi, yang kerja bakti adalah perwakilan guru. Mayoritas guru adalah guru olahraga dan dibantu muspika,” tandas Hakim. (ton/c1/aif)

Pulang Nonton Bola, Tabrakan, Tewas GENTENG - Pertandingan final sepak bola Liga Pelajar Indonesia (LPI) antara SMA Muhammadiah Genteng dan SMAN 2 Genteng di Stadion Maron menyebabkan nahas seorang suporternya pukul 18.00 kemarin. Edi Tri Sunarko, 17, pelajar salah satu suporter tim sepak bola tersebut, tewas mengenaskan setelah mengalami kecelakaan lalu-lintas di jalan raya Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, ketika dalam perjalanan pulang. Yamaha Jupiter MX bernopol P 5873 VY yang dikemudikan Edi itu bertabrakan dengan Honda Beat bernopol P 4018 XU yang dikemudikan Ernovan Heri Eko Susanto, 30, warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Akibat kecelakaan tersebut, Edi yang warga Dusun Krajan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, itu mengalami luka berat di

kepala, dan tak lama kemudian meninggal dunia. Ernovan juga mengalami luka parah di kaki kiri dan mengalami gegar otak. Saking parahnya, dia harus menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Jember. Sementara itu, penyebab kecelakaan itu diduga karena kendaraan yang dikemudian Edi dari arah utara itu terlalu menyerong ke kanan. Saat itu, bersama rekan-rekannya, Edi pulang dari nonton sepak bola memlilih melalui jalan raya Jalen, Desa Setail. Ketika sampai di TKP, laju kendaraannya diduga terlalu ke kanan, dan saat bersamaan ada Ernovan yang mengemudikan Honda Beat dari arah selatan. Sehingga, terjadilah kecelakaan tersebut. ”Sekarang kedua motor milik para korban kita amankan di Mapolsek Genteng,” kata Kanilantas Genteng Ipda Sumono. (azi/c1/aif)

RINGSEK: Sepeda motor milik Ernovan diamankan di Mapolsek Genteng kemarin.

ABDUL AZIZ/RaBa

Obesitas pada Remaja Meningkatkan Risiko Kemandulan dan Impotensi Situs Ghiboo.com di bulan Oktober 2012 lalu menulis bahwa remaja gemuk berisiko mengalami ketidaksuburan dan impotensi. Hasil penelitian oleh ilmuwan University of Buffalo di Amerika Serikat menunjukkan remaja laki-laki gemuk berusia 14-20 tahun hanya memiliki setengah dari jumlah testosteron total dibandingkan remaja dengan berat badan normal atau ramping. “Tentu saja temuan kami ini mengungkapkan remaja obesitas berpotensi menderita impoten dan mandul,” jelas Dr. Paresh Dandona, dilansir melalui Dailymail (19/10). Dalam Journal of Clinical Endocrinology tertulis, sebelumnya sudah dilakukan pengamatan terhadap 25 remaja obesitas dan 25 remaja berbadan ramping, yang usia dan tingkat kematangan seksual mereka dikontrol. Peneliti mengambil sampel darah relawan pada pagi hari setelah diminta puasa sebelumnya, untuk mengetahui tingkat testosteron bebas dan total serta estradiol, sebuah hormon estrogen. Selain masalah ketidaksuburan, hasil penelitian ini juga menyoroti adanya peningkatan jumlah lemak dan berkurangnya otot perut yang bisa menyebabkan resistensi insulin, pemicu diabetes. Temuan ini menunjukkan bahwa efek dari obesitas sangat kuat, bahkan pada anak muda. Asupan nutrisi dan gaya hidup seseorang sejak masa kanak-kanak akan memberikan dampak besar di semua tahap kehidupan mereka. Bagaimana caranya supaya obesitas itu hilang? Tentu dengan mengatur pola makan dan pola hidup. Selain itu, supaya metabolism menjadi lebih lancar, penderita obesitas juga bisa mengonsumsi an-

tioksidan dengan rutin. COntioh antioksidan itu tentu saja banyak, namun salah satunya adalah xanthone, yang terdapat dalam kulit manggis. Sejumlah peneliti dunia telah membuktikan bahwa kulit manggis berkhasiat tinggi. Martin (1980), Kanchanapoom (1998), Nakasone (1998), dan Paul (1998) menyatakan, kulit manggis dapat digunakan sebagai obat. Matsumo (2003) melaporkan, 10 mikron/ml alfa-mangostin (turunan xanthone) yang diisolasi dari kulit buah manggis mampu menghambat sel leukimia HL-60 pada manusia. Tahun 2002, ilmuwan The National Research Institute of Chinese Medicine, Taiwan, menyatakan bahwa garcinone E (derivat xanthone lainnya) efektif untuk menghambat sejumlah kanker. Peneliti lain mengkatakan, xanthone bisa digunakan sebagai obat anti-peradangan, sebagai obat penyakit jantung, dan obat untuk menurunkan kadar lipopolisakarida. Masih banyak ,lagi manfaat kulit manggis yang lainnya. Namun, intinya, bila metabolisme sudah berjalan dengan lancar, tentu saja kenaikan berat badan akan terkontrol. Anda yang ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat manggis itu bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.


KOMUNIKASI BISNIS

36

Zona Steril Raung 3 Km

PENCAK SILAT

Pengurus Persinas-Asad Konsolidasi Kabupaten GAMBIRAN-Jadilah pendekar-pendekar yang religius, andal, tahan uji, menjunjung tinggi sportivitas, dan berbudi luhur. Itulah yang disampaikan H. Hariadji Soegito, Ketua Dewan Pembina Persinas-Asad (Perguruan Pencak Silat Nasional-Ampuh, Sehat, Aman, Damai) pada saat acara Pembukaan Konsolidasi Pengurus Kabupaten Persinas ASAD Banyuwangi. Hariadji menambahkan bahwa Persinas-Asad mengemban misi memelihara, mempertahankan, dan mengembangkan budaya bangsa, ilmu dan seni bela diri pencak silat sebagai sarana untuk menjaga persatuan, kesatuan bangsa, dan negara. “Tentunya, yang dilandasi oleh budi luhur dan akhlak mulia,” cetusnya. Konsolidasi yang berlangsung Rabu (27/2) lalu di Aula Ar Royan Jajag tersebut dihadiri seluruh ketua dan sekretaris pengurus kecamatan (Ranting) Persinas-Asad se kabupaten. Hadir pula pengurus kabupaten serta anggota dewan pembina kabupaten dan kecamatan. Tak ketinggalan, para pelatih dan dewan pakar serta undangan sebanyak 72 orang. Di akhir sambutannya, Hariadji mengingatkan, agar latihan yang dilaksanakan secara rutin di masing-masing padepokan Persinas-Asad di tingkat kecamatan, memperhatikan prinsipprinsip kesehatan. Di antaranya, adanya tambahan metode meditasi atau seni pernapasan, karena metode ini bermanfaat untuk memulihkan stamina. “Selain itu, memperluas ruang gerak paru-paru, mengeluarkan toksin dari tubuh, memperlancar sirkulasi oksigen dan fungsi otot, serta meningkatkan ketahanan tubuh,” paparnya. Sementara itu, Helmi Subhan, ketua Pengurus Kabupaten Persinas-Asad Banyuwangi menuturkan, saat ini Pengkab Banyuwangi sedang mempersiapkan agenda kegiatan tahun 2013. Agenda itu meliputi Porprov 2013, Kejurda Pra PON Remaja 2013, dan Kejurnas Remaja Persinas pada Mei 2013. Helmi mengungkapkan, ada beberapa prestasi Persinas-Asad Pengkab Banyuwangi pada kejurkab tingkat pelajar yang dilaksanakan pada tahun 2012. Prestasi atas nama sekolah itu berhasil memperoleh 22 medali emas, 15 medali perak, dan 11 medali perunggu dari 70 orang peserta yang tampil. Di tingkat provinsi, Pengkab Persinas-Asad Banyuwangi juga mengukir prestasi. Di antaranya, Kejurprov Asad, P2SP IPSI Jatim, dan Popda Jatim. Total memperoleh empat medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu. (adv/irw)

ISTIMEWA

KONSOLIDASI: Hariadji Soegito dalam pembukaan Persinas-Asad, beberapa waktu lalu.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jumat 1 Maret 2013

IRWAN/RaBa

POS PANTAU: Balok menerangkan cara kerja seismograph ke peserta pelatihan, Rabu (27/2) .

SONGGON-Kondisi Gunung Raung masih mengalami fluktuasi. Berdasarkan data dari pos pantau di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, aktivitas vulkanologi masih naikturun. Seismograph mencatat tiap enam jam terjadi gempa tremor sekitar 20 sampai 24 kali. Kepada koran ini, Balok, petugas Pos Pantau Raung di Desa Sragi, Kecamatan Songgon mengakui, seismograph mencatat sedikitnya 80 kali gempa tremor dalam sehari. “Kondisinya masih naik turun,” katanya saat menyambut puluhan peserta pelatihan penyuluh mitigasi bencana gunung api di Pos Pantau Raung, Rabu (27/2) lalu. Puluhan peserta pelatihan dari beberapa desa dan kecamatan rawan terdampak bencana Raung, itu melakukan praktik lapangan di Pos Pantau Sragi. Peserta dari unsur relawan Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI), media massa, Babinsa, Babinkamtibmas, aparat desa, dan kecamatan, itu melihat prosedur pengawasan Raung. Kepada seluruh peserta, Balok menjelaskan bagaimana proses pemantauan dan cara kerja alat seismograph. Tak ketinggalan, Dr. Hetty Triastuti dari Pusat Vul-

kanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Hetty memaparkan kondisi terkini Raung yang terpantau oleh PVMBG. Terkait suara gemuruh yang ditakutkan masyarakat sekitar, Hetty menjelaskan bahwa suara itu berasal dari gas karena perubahan tekanan tinggi. Saat ini, aktivitas vulkanik hanya terjadi di atas gunung setinggi 3332 meter di atas permukaan laut itu. “Aktivitas di atas Gunung Raung yang masih berstatus siaga level III tidak mengancam di luar radius tiga kilometer yang merupakan zona steril,” terang Hetty kepada peserta pelatihan. Sementara itu, pelatihan yang digelar di hall Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, sejak Selasa (26/2) itu ditutup kemarin siang (28/2). Acara hasil kerja sama Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi serta PVMBG itu ditutup oleh Kepala BPBD Wiyono. “Semoga para peserta menjadi penyuluh andal di wilayahnya masing-masing dan bisa menularkan materi pelatihan kepada masyarakat sekitar,” harap Wiyono. (irw)

Ikut Jamsostek, Cash Flow Perusahaan Aman BANYUWANGI—Untuk menjalin komunikasi yang efektif antara PT Jamsostek (Persero) dengan mitra kerja serta perusahaan peserta, PT Jamsostek menggelar customer gathering di hall Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, pada Selasa (19/2). Selain dihadiri mitra Jamsostek, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi Drs. Syaiful Alam Sudrajat, MAP juga hadir. Kepala Kantor PT Jamsostek (Persero) Nurdinsyah mengatakan, customer gathering ini merupakan salah satu upaya untuk mempererat tali silaturahmi dengan mitra Jamsostek. Menurut Nurdinsyah, kegiatan ini sebagai implementasi CRM (customer relationship management) yang menjadi salah satu tujuan Jamsostek menjelang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. “Ke depan

BANYUWANGI

Jamsostek tidak lagi berorientasi pada produk, namun lebih mengedepankan pelanggan,” ungkapnya. Dalam acara tersebut, Nurdinsyah mengimbau, agar perusahaan segera mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya, sehingga dapat perlindungan dari program Jamsostek. Sebab hingga saat ini, jumlah tenaga kerja di Banyuwangi yang tercatat ikut Jamsostek masih minim. Padahal, dengan mengikutsertakan tenaga kerja ke Jamsostek akan membantu perusahaan dan tenaga kerja tersebut. “Mengikutsertakan perusahaan dan tenaga kerja ke Jamsostek, sejatinya memberikan perlindungan bisnis bagi pengusaha,” cetus pria asal Riau itu. Hal senada disampaikan Kepala Dinsosnakertrans Syaiful Alam Sudrajat. Menurut dia, perintah undang-undang tenaga kerja itu sudah jelas diatur. Un-

BANYUWANGI

RAMAH TAMAH: Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi Drs Syaiful Alam Sudrajat, MAP (kiri) memberikan sambutan customer gathering (19/2) didampingi Nurdinsyah. TOHA/RaBa

tuk mempekerjakan orang, kata Alam, seorang pengusaha harus memberi jaminan kesehatan kecelakaan kerja, hari tua, dan jaminan kematian. “Kalau tidak dilakukan, ya berarti sebagai pengusaha dia sudah mengabaikan hak pekerjanya,” katanya.

BANYUWANGI

• Rumah Tengah Kota •

• Pengepul Karet Alam •

• STNK •

• Toko + Rumah Genteng •

• Toyota Starlet ‘94 •

Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602

Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700

Hlg STNK Nopol P 5134 XB, an. Munipah, Ling Tirtopuro 01/05 Kel. Kalipuro

Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168

• Rumah Banyuwangi •

• Rumah Sukowidi •

Hlg STNK Nopol P 2686 VB, an. Hariyono, Ds. Kaligoro, Srono, Banyuwangi

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

Ditambahkan, jika perusahaan mengikuti program Jamsostek, maka semua pengeluaran akan menjadi tanggung jawab Jamsostek. Praktis, cash flow perusahaan tidak akan terganggu. “Itu keuntungan dari segi finansialnya,” pungkas mantan asisten sekkab itu. (adv/irw)

• Isuzu Phanter ‘96 •

• Isuzu Phanter ‘97 •

DijualIsuzu Panther tahun 1996tbr52 bfsr AC dobel warna hitam, harga 65 juta nego, bisa tukar tambah, hubungi: 081335897888

Dijual cepat Isuzu Panther 2.5 tahun 97 hijau metalik, barang istimewa, harga Rp. 75 juta, hubungi 081234668744

Hlg STNK Nopol P 5855 XA, an. Mahwiyani, Lingk. Klatakan 01/01 Kel. Klatak, Kalipuro Hlg STNK Nopol P 6852YL, an.Absentiningsih, Perum Klatak Blok BB-15 05/06 Klatak, Kalipuro

SITUBONDO • STNK • Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual rumah, LT 170m2, LB 100m2, Jl. Tidore 3 Sukowidi, SHM, harga nego, hubungi 081249708539, 081934726317

• Rumah Desa Balak •

• Rumah Kebalenan •

• Isuzu Phanter ‘94 •

• Suzuki Swift ‘09 •

• Kijang LX ‘04 •

• Toyota Avanza ‘04 •

Dijual Phanter tipe Isuzu / tbr 52 pric 1994 merah, Rp 62.5 juta nego tukar tambah, HP 08214294111/081335897888

Dijual Suzuki Swift silver manual 2009 Rp 130juta nego cash&credit,. tukar tambah HP 08123453975

Dijual Kijang LX KF80 STD tahun 2004, hitam metalik, harga 110 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Avanza 1.3 F60IRM tahun 2004 hijau metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Grand Livina ‘08 •

• Grand Max ‘10 •

• Suzuki Splash ‘10 •

• Toyota Avanza ‘07 •

Dijual Grand Livina XV 1.5 MT tahun 2008 hitam metalik, harga 145 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DijualGrand Max S40 IRV ZMDEJJ HJ tahun 2010 hitam, harga 95 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL 2010 abu-abu metalik, harga 117,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Avanza1.3G tahun 2007 akhir silver metalik, harga 132 juta nego, barang istimewa, hubungi 085331072175

Hlg STNK Nopol P 2430 EL, an. Fajri Yajissifa, Ds. Jangkar RT01/03 Jangkar Hlg STNK Nopol P 5981 FB, an. Misnadin, Ds. Sumberkolak RT04/02 Panarukan Hlg STNK Nopol P 3324 EY, an. Arif Solikin, Panji Mulya 23 RT03/12 Panji Hlg STNK Nopol P 6056 EE, an. Suheri IS, Jl. Sepudi RT01/04 Besuki Hlg STNK Nopol P 6083 EV, an. Ismania, Kp. Kaliasin RT02/10 Tj. Pecinan, Mangaran Hlg STNK Nopol P 6395 EW, an. Farida, Tj. Sari Timur RT02/04 Tj. Kamal, Mangaran

Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148

Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hlg STNK Nopol P 3754 EU, an. Rudi Sulipan, Kp. Kilen Selatan RT02/02 Kilesari, Panarukan Hlg STNK Nopol P 5352 ET, an. Didik Daramadi, Kp. Pengabisan RT01/03 Panji Hilang STNK Nopol P 3303 EF, an. Sri Ice Murdiyati, Panji Permai M-6 02/21 Mimbaan

BANYUWANGI • Karyawan Toko/SPB • Butuh Karyawan toko/SPB, pria islam max 30th, min D3 penampilan menarik & jujur komunikatif, tanggung jawab, copy ijasah & IP komulatif, copy KTP, foto 4x6, Toko Indah Karya Jl. Basuki Rahmat 68 Banyuwangi

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua


41

OPINI

Jumat 1 Maret 2013

KDRT

Aktivis LSM Jadi Tersangka JEMBER - Salah satu aktivis LSM Anti Korupsi Jember, berinisial MY ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Polres Jember. MY diduga melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya sendiri Ju, yang beralamat di Patrang. MY dilaporkan istrinya sendiri ke Polsek Patrang. Kepada wartawan, Kapolsek Patrang AKP Mustamo menjelaskan laporan korban sudah ditangani penyidik. MY dilaporkan istrinya sendiri karena diduga melakukan pemukulan. Setelah laporan, pelapor menjalani visum. Berdasarkan visum tersebut korban mengalami memar di bagian wajah. Polisi sebenarnya sudah melakukan mediasi, terhadap korban dan pelaku. Hanya saja proses itu mengalami jalan buntu. Setelah dilakukan pemeriksaan, MY secara resmi telah ditetapkan menjadi tersangka. “Sebenarnya sudah ada mediasi tetapi sepertinya tidak berhasil,” imbuhnya. Saat ini berita acara pemeriksaan (BAP) sudah dikirim ke kejaksaan Negeri (Kejari) Jember. BAP akan diteliti apakah dinyatakan lengkap atau masih belum oleh pihak Kejari Jember. Akibat perbuatan tersebut, menurut kapolsek, tersangka MY dijerat dengan pasal kekerasan dalam rumah tangga. (aro/wah/jpnn)

PILKADA

RADAR JEMBER/JPNN

DATA SEMENTARA: Anggota KPU Lumajang Nur Ismandian (kanan) menyerahkan DPS kemarin.

KPU Distribusikan DPS LUMAJANG - Pentahapan pilkada sudah memasuki Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS). Kemarin KPU Lumajang telah mendistribusikan DPS ke masingmasing kecamatan. Namun, meski sudah didistribusikan, rekapitulasi masih belum rampung. Nur Ismandiana, Anggota KPU Lumajang mengatakan, DPS sudah selesai ditetapkan. Baik secara cetak maupun secara softcopy. Semua data itu menurutnya telah dikirim ke masing-masing kecamatan sejak pagi kemarin. “Sejak tadi pagi kami distribusikan,” katanya kemarin. Dikatakan, DPS adalah hasil pendataan yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (P2DP). Petugas menurutnya telah melakukan pendataan secara door to door pada pemilih. Dengan menjadikan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sebagai data awal. Dengan dibagikannya DPS ke masing-masing kecamatan, Nur Ismandiana mengaku Panitia Pemungutan Suara (PPS) bakal menempelkan di balai desa, balai dusun RT/RW dan lokasi strategis lainnya. “Agar bisa dicroscek oleh masyarakat,” harapnya. Yuyun Baharita anggota KPU lainnya menegaskan pendataan yang dilakukan P2DP tidak hanya dilakukan door to door. Tetapi juga telah menempelkan stiker pada rumah yang didata. Selain itu petugas menurutnya juga memberikan tanda terima kepada masing-masing Kepala Keluarga (KK) yang sudah didata. Itu sebagai bukti bahwa petugas telah melakukan pendataan. Dengan pendistribusian DPS, ada sisa waktu untuk memperbaiki daftar pemilih pada pilkada. Bagi warga Lumajang yang memiliki syarat memilih tetapi belum masuk DPS, Yuyun mengatakan warga tersebut bisa menginformasikan kepada petugas. (fid/sh/jpnn)

NARKOBA

Wisata Olahraga di Banyuwangi “WISATA olahraga” memang belum familiar. Padahal, sejatinya wisata yang satu ini tidak berbeda dengan wisata-wisata yang lain, misalnya wisata religi dan wisata budaya. Wisata olahraga adalah salah satu alternatif dalam mengenalkan dan meningkatkan potensi sebuah daerah. Harus diakui, perkembangan dunia wisata memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaatnya selain eksistensi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nah, wisata olahraga bisa menjadi “pintu” bagi pengenalan objek-objek wisata alam dan wisata-wisata lain yang ada di daerah ini. Wisata olahraga memiliki nilai plus dibanding wisatawisata dalam bentuk lain. Banyak ahli mengemukakan, wisata olahraga dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah wisata olahraga berskala besar; misalnya even-even olahraga berskala besar. Dalam hal ini, sejatinya Banyuwangi punya modal besar. Sebab, Banyuwangi punya Persewangi yang kini berkiprah di Divisi Utama. Kompetisi sepak bola berskala nasional di Banyuwangi tentu akan menarik perhatian banyak pihak. Tidak hanya para pelaku olahraga yang akan tertarik, penonton dan para penggemar sepak bola juga.

Selain di bidang sepak bola, Banyuwangi juga punya even berkelas internasional di cabang olahraga lain, yakni Tour de Ijen. Even tersebut sangat mampu penyedot perhatian dan animo masyarakat untuk berkunjung ke Banyuwangi. Kesimpulan pertama, olahraga sangat bisa dikembangkan menjadi objek pariwisata. Bagian kedua adalah olahraga hobi. Bentuk wisata yang satu ini mengandung unsur olahraga yang bersifat khusus. Penikmat wisata tersebut biasanya bertujuan berlatih dan mempraktikkan keahlian khusus yang dimiliki, seperti mendaki gunung, berkuda, berburu, dan memancing. Banyuwangi dengan kondisi alam dan geografis yang ada, mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan wisata olahraga yang satu ini. Adanya perairan dan pegunungan adalah modal berharga dalam mengembangkan wisata yang satu ini. Ragam even olahraga menarik, baik di laut maupun di pegunungan, bisa menjadi alat penarik wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi. Selain itu, dengan even-even tersebut, berarti Banyuwangi telah merangsang para atlet lokal agar berprestasi. Dengan keberadaan even-even tersebut, pun nama daerah akan

O l e h

WANDRIAWANTO * terangkat. Wisata olahraga juga bisa mengangkat perekonomian masyarakat, dan bisa pula menjadi sarana peningkatan pendapatan daerah. Sebab, secara tidak langsung, even-even olahraga akan merangsang pertumbuhan unit kegiatan masyarakat (UKM). Tentu itu sangat menguntungkan rakyat kecil bukan? Produksi kerajinan khas daerah dan oleh-oleh khas daerah akan lebih maksimal. Sebab, dengan banyaknya orang yang berkunjung ke Banyuwangi, akan semakin banyak pula permintaan atas kerajinan khas daerah dan oleholeh khas daerah. Tengok saja bagaimana cenderamata PON dan kejurnas-kejurnas lain sangat diburu para peserta dan penonton (yang dalam hal ini disebut wisatawan). Itu adalah peluang manis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Nilai plus lain yang bisa diperoleh dari wisata olahraga adalah terhadap pelestarian seni-budaya. Olahragawan dan para penonton bisa menjadi penikmat seni dan budaya asli daerah. Ragam budaya yang

disajikan untuk para olahragawan dan penonton itu bisa menjadi kenangan manis bagi mereka. Dengan begitu, budaya kita akan semakin dikenal, dan para pelaku seni-budaya kita akan terus eksis dan mampu mengepulkan asap dapurnya. Dengan demikian, jelas bahwa wisata olahraga adalah salah satu jenis wisata yang sangat menggiurkan. Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah membuka lapangan kerja baru. Konsekuensi pengembangan wisata olahraga tentu membutuhkan banyak tenaga yang terampil dan siap pakai. Maka lapangan kerja baru akan terbuka. Namun demikian, mengembangkan wisata olahraga bukanlah perkara mudah: tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan koordinasi yang baik oleh semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah. Sebab, pemerintah daerah adalah lembaga yang berwenang menyusun agenda olahraga dalam berbagai kelas, baik nasional maupun internasional. Pemerintah daerah wajib mengetahui potensi yang ada di wilayahnya. Setelah itu, pemerintah daerah harus mampu mengemasnya menjadi satu hal yang menarik dan mampu mendatangkan banyak orang. Selain itu, juga

diperlukan sistem pembinaan atlet sejak dini dalam rangka pengembangan potensi olahraga di tiap wilayah. Pemerintah daerah juga perlu menyediakan sarana pendukung yang baik. Dan perlu diingat bahwa perbaikan sarana pendukung olahraga tidak hanya akan dinikmati segelintir atlet, melainkan juga akan dinikmati masyarakat secara luas. Salah satunya, perbaikan jalan menjelang Tour de Ijen. Jalan yang mulus itu tidak hanya dinikmati para atlet, tapi juga semua pengguna jalan. Secara langsung maupun atau tidak, wisata olahraga akan memberikan kontribusi luar biasa terhadap masyarakat. Dengan dibangunnya infrastruktur olahraga, para atlet lokal diharapkan tidak hanya menjadi penonton dalam even-even yang akan digelar: seperti Tour de Ijen lalu. Atlet lokal harus berani unjuk gigi dan berprestasi. Tak terkecuali bagi Persewangi, keberadaan stadion yang berstandar nasional (bila perlu berstandar internasional) sangat diperlukan. Selain sebagai sarana pendukung, keberadaannya juga akan menjadi simbol kebanggaan daerah. *) Ketua Banyuwangi Sport Watch.

Apakah Ombudsman itu? HARUS diakui, keberadaan Ombudsman RI (termasuk perwakilan di Jawa Timur) atau yang biasanya disingkat “ORI” sebagai lembaga yang bertugas mengawasi pelayanan publik sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI dan UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik belum banyak diketahui masyarakat, terutama terkait tugas, fungsi, dan wewenangnya. Hal itu didasarkan atas laporan dan pengaduan masyarakat Banyuwangi ke Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur. Namun demikian, dari 194 laporan yang masuk ke Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur selama 2012, hanya lima laporan yang berasal dari Banyuwangi. Nah, dua bulan di tahun 2013 ini sudah masuk 3 laporan dari masyarakat Banyuwangi. Gus Dur sebagai “Bapak” Ombudsman Membicarakan sejarah ombudsman di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Gus Dur. Tidak dapat dimungkiri bahwa mantan presiden RI Gus Dur mempunyai andil besar dalam sejarah perjalanan Ombudsman RI. Walaupun wacana dan gagasan berdirinya ombudsman di Indonesia sudah ada sejak tahun 60-an, tapi lembaga tersebut baru res-

mi berdiri ketika Gus Dur menjadi presiden, tepatnya tanggal 10 Maret tahun 2000, melalui Kepres Nomor 44 tahun 2000. Lembaga tersebut diberi nama Komisi Ombudsman Nasional (KON). Saat berdiri, ombudsman diketuai Antonius Sujata. Ketika KON dibentuk lewat kepres dirasa kurang kuat, maka lahirlah UU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI. Makanya sampai sekarang di kantor Ombudsman RI ada ruang utama atau ruang pertemuan yang diberi nama ruangan KH. Abdurrahman Wahid. Dengan demikian, kalau dihitung-hitung, ombudsman di Indonesia sudah 12 tahun. Pertanyaannya, walau sudah 12 tahun tapi kenapa belum banyak masyarakat yang mengenal? Pengertian Ombudsman Pertama mendengar istilah ombudsman, pasti sebagian kita bertanya. Ombudsman itu apa dan dari bahasa mana? Ombudsman berasal dari bahasa Swedia yang artinya wakil sah rakyat (representative). Ombudsman pertama kali dibentuk oleh Raja Swedia Charles XII (1697-1718). Namun, sebetulnya fungsi dan tugas lembaga ombudsman sudah ada sejak zaman Khalifah Umar bin Khattab yang disebut dengan Qadi Alquadat

O l e h

MUFLIHUL HADI * (Budi Masturi, 2005). Menurut Pasal 1 UU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI dan UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Ombudsman RI adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan penyelenggara negara dan pemerintahan maupun yang diselenggarakan BUMN, BHMN, dan badan swasta atau perorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD. Sederhananya, kalau kita mengurus sesuatu seperti KTP, KK, atau perizinan di instansi pemerintah, itu ada standar pelayanan publik (SPP) atau prosedurnya. Kalau masyarakat mengalami pelayanan di luar prosedur, seperti ada pungli, penundaan dan berlarut, diskriminasi dan lainlain, itu namanya maladministrasi (pelanggaran administrasi). Maladministrasi merupakan perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, kelalaian, atau pengabaian kewajiban hukum, yang me-

nimbulkan kerugian material maupun immaterial. Hal itulah yang bisa dilaporkan ke lembaga ombudsman. Sebagai tambahan, saya ingin menyebutkan beberapa laporan dan pengaduan masyarakat yang masuk ke Ombudsman RI dan bisa diselesaikan secara baik. Di bilang pendidikan ada kasus terkait penahanan ijazah, pungli tryout unas, pungli uang gedung, sertifikasi guru, TPP, dan penerimaan siswa dan siswi baru. Di bidang perizinan ada kasus terkait IMB, HO, izin sekolah, dan reklame. Di bidang adminduk ada kasus terkait KTP, KK, dan konsolidasi kependudukan. Di bidang pertanahan ada kasus terkait redistribusi tanah, sertifikat dan petok. Di bidang penegakan hukum ada kasus terkait laporan kepolisian dan pemberian putusan oleh pengadilan. Lalu, bagaimana caranya melapor ke lembaga ombudsman. Mudah saja, laporan bisa disampaikan via surat, email, fax, atau datang langsung ke kantor Ombudsman RI Perwakilan Jatim di Jl. Embong Kemiri No. 23 Surabata telepon atau fax 031 5470386. Laporan yang disampaikan harus berisi uraian kronologis, identitas, bukti pendukung, upaya yang telah dilakukan, dan harapan atas laporan tersebut.

Banyuwangi Lebih Baik daripada Surabaya? Saya ingin menutup artikel ini dengan cerita sebuah pengalaman. Akhir Februari ini saya dan tim Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur sedang melakukan investigasi lapangan atas laporan masyarakat. Di salah satu kelurahan di Banyuwangi saya menemukan sesuatu yang bisa dijadikan contoh bagi kabupaten atau kota di Jawa Timur. Di kelurahan tersebut terdapat informasi standar pelayanan publik (SPP) yang lengkap dan mudah dibaca masyarakat, misalnya mengurus KTP syaratnya A, waktunya B, dan biayanya C. Tetapi, saya tidak tahu apakah di Banyuwangi di setiap desa atau kelurahan seperti itu? Dan apakah kenyataan di lapangan memang seperti itu? Dan tidak ada pungli dan sebagainya? Di Surabaya, sejauh pengetahuan saya, tidak ada SPP selengkap dan sedetail itu. Saya berharap bisa secepatnya ke Banyuwangi untuk program supervisi (audit) pelayanan publik. Sebab, dengan itu saya bisa tahu apakah pelayanan di instansi penyelenggara pelayanan publik di Banyuwangi benar-benar sudah baik ataukah justru sebaliknya. Wallahu a’lam.. *) Asisten Ombudsman RI Perwakilan Jatim. Bisa dihubungi di muflihulhadi@yahoo.com.

Menuju Kemuliaan Profesi Guru RADAR JEMBER/JPNN

ANTISIPASI LAKA LANTAS: Petugas mengambil sampel urine sopir bus di Terminal Tawangalun kemarin.

Satu Sopir Bus Positif RAMBIPUJI – Pihak Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jember dan Satreskoba Polres Jember kemarin (28/2) secara mendadak melakukan tes urine di Terminal Tawangalun, Jember. Sasaran tes urine ini adalah para sopir bus. Hasilnya, seorang kru bus Restu dinyatakan positif menggunakan narkoba. Polisi pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. “Dari sekitar 30 orang yang kita tes, ada satu orang yang positif usai mengonsumsi narkoba,” ujar Kasatreskoba Polres Jember AKP Edy Sudarto yang didampingi Kepala BNK Jember Kompol Teduh T.S.W. Kru bus yang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba itu adlaah Tri Wahyu, 50, yang menjadi sopir cadangan bus Restu jurusan Jember - Surabaya. Rencananya, Tri Wahyu akan membawa penumpang dari Jember ke Surabaya pukul 10.05. “Yang bersangkutan langsung kita mintai keterangan sebagai tindak lanjut oleh pihak kepolisian,” kata Edy Sudarto, Kasatreskoba Polres Jember. Kendati demikian, Edy mengatakan, dirinya tidak melakukan penahanan atau tindakan hukum lainnya kepada yang bersangkutan. Pihaknya hanya memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait agar ditindaklanjuti. “Termasuk ke pimpinan perusahaan otobus tersebut untuk menjadi perhatian,” ungkapnya. Saat dimintai keterangan, di depan petugas, Tri Wahyu menolak jika dituduh mengonsumsi narkoba. Namun, dia mengaku sempat minum minuman keras di Probolinggo pada Rabu (27/2) malam. “Sungguh. Saya tidak pernah mengonsumsi narkoba,” kilahnya. (jum/ram/har/jpnn)

SUATU hari Nabi Muhammad SAW ditanya, “Bagaimana seseorang membantu anaknya supaya ia berbakti?” Nabi menjawab: “Janganlah ia dibebani (hal) yang melebihi kemampuannya, memakinya, menakuti-nakutinya, dan menghinanya”. Jawabannya sangat lugas dan mencerdaskan. Inilah filosofi yang sepatutnya menjadi salah satu fondasi pendidikan Indonesia. Seorang pendidik jangan hanya menggunakan pendekatan kognitif, tapi juga harus dengan hati dan perasaan. Sebagai profesi yang sangat mulia, pendidik memainkan peran strategis terhadap lahirnya peradaban. Pepatah mengatakan, pendidik adalah seseorang yang menggandeng tangan, membuka pikiran, dan menyentuh hati. Sebuah tugas dan profesi yang sangat mulia. Kini, kita banyak terjebak dalam resolusi-resolusi materi semata. Memang sangat manusiawi dan benar adanya, bahwa manusia selalu merasa kurang dengan apa yang sudah didapat. Bahkan, tidak ada seorang pun yang menginginkan hidupnya

bergelimang penderitaan dan kesengsaraan. Namun, menjadi persoalan lain jika materi menjadi tujuan utama dari suatu profesi. Dengan menjadikan materi sebagai tujuan, maka secara langsung kita telah menjauhkan diri kita dari wilayah profetik dan kemuliaan sebagai pendidik. Tidak heran jika kemudian masalah-masalah etika, moral, dan agama, berada di luar tanggung jawab sang pendidik. Dengan aneka dalih dan alasan, kita sering melimpahkan masalah itu kepada guru PKN dan agama. Kita lebih enjoy berurusan dengan kurikulum yang kita ampu. Kita hanya mengejar target, memburu nilai kognitif, dan passing grade/KKM semata. Buah dari ketidakpedulian itu telah melahirkan arisan seks, kenakalan remaja, dan seabrek kasus-kasus amoral lain. Pragmatisme dalam memandang profesi sebagai pendidik menjadikan pendidik terjebak pada perilaku hedonis. Fenomena semacam itu mengingatkan kita kepada para sofis di zaman Yunani kuno. Sophistes adalah istilah

O l e h

HERIYANTO NURCAHYO * yang digunakan untuk menyebut guru-guru yang berkeliling dari kota ke kota. Namun, dalam kenyataannya, mereka tak ubahnya pemilik warung yang menjual rohani. Ilmunya “diperjualbelikan” untuk mengeruk materi sebanyak-banyaknya. Mungkinkah kita telah memasuki wilayah tersebut? Meneguhkan kembali kemuliaan seorang pendidik memang bukan persoalan mudah. Namun, bukan tidak mungkin itu akan kita raih kembali. Tidak ada jalan terindah selain memuliakan diri kita sendiri, baik sebagai pendidik maupun pribadi. Ada tiga saran menarik yang disampaikan Carl Rogers—seorang psikolog—terkait karakteristik utama seorang pendidik. Terutama, dalam menopang fungsi kemuliaannya. Ketiga hal tersebut adalah rasa hormat, empati, dan keaslian. Saat seorang pendidik memiliki ketiganya, pola hubungan

di dalam kelas akan lebih kuat dan mendalam. Tidak itu saja, pola hubungan antar individu di kelas menjadi semakin terbuka dan penuh kejujuran. Iklim belajar pun menjadi lebih positive, sportive, dan berwawasan ke depan. Kondisi tersebut menjadi pelatuk bagi peserta didik dalam bekerja dengan tingkat ketakutan minimal, terutama dalam mengambil risiko dan tantangan. Dengan sendirinya, harga diri dan pemahaman pribadi mereka akan meningkat. Di sinilah peserta didik menemukan rasa tanggung jawab yang lebih baik terhadap proses belajarnya. Pada saat yang bersamaan, seorang pendidik akan mudah memerankan dirinya sebagai mitra, teladan, dan sumber inspirasi bagi mereka. Di situlah peran-peran profetiknya akan menemukan aliran dan muara. Kita menyadari bahwa kemuliaan bukan satu-satunya buah yang kita harapkan dari profesi sebagai seorang pendidik. Namun demikian, kemuliaan itu yang akan menjadi lentera bagi kebermaknaan hidup kita.

Terutama , dalam melahirkan generasi emas bangsa ini. Mengakhiri tulisan ini, ada sebuah cerita yang saya cuplik dari DR. Qurasih Shihab. Tentang pengalaman seorang ibu yang hanya tamat SD dan memiliki 13 anak yang semua berhasil. Suatu ketika, ada orang yang bertanya kepada si ibu itu, “Doa apa yang dibaca ibu sehingga semua berhasil?” Jawabnya, “Saya dan suami saya tidak banyak berdoa. Tapi, bila anak saya bersalah atau saya tidak senang perbuatannya, saya selalu berkata, “Mudah-mudahan Tuhan memberimu petunjuk”. Jadi, anak ini tidak dimaki, dikutuk, atau dimarahi. Kami tidak pernah memberi makan mereka dengan makanan yang haram”. Kemuliaan sang ibu terhadap anaknya itu semoga menginspirasi dan membuahkan hal yang sama bagi anak didik kita di kelas nanti. Tetaplah semangat dan bangga menjadi pendidik bagi anak bangsa! *) Guru SMA Negeri 1 Glenmore. ANDA punya artikel? Penjaga gawang rubrik Opini Radar Banyuwangi siap menerima. Tulisan Anda akan dibaca seluruh masyarakat Banyuwangi dan Situbondo. Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com


42

Jumat 1Maret 2013

Tahun ini, Persewangi berlaga di dua kompetisi Divisi Utama berbeda afiliasi. Satu tim berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia (LI), satunya bernaung di PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ayo beri dukungan, kritik, dan saran agar kedua tim tersebut mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.

Bantu Dana Pak Anas, bantu dana Persewangi ISL yang berlaga di Divisi Utama PT LI, agar lolos di ISL musim depan. Tio Banyuwangi Kota, 085646054192

Setia Sampai Mati Darahku Banyuwangi, hatiku Persewangi. Kami Laros Jenggirat setia sampai mati. Ciptakanlah sejarah sepak bola di Bumi Blabambangan ini. Ayo maju Persewangiku. Dhovin Larjeng e_xtreem, 089685605612

Ikon Banyuwangi Ayo dulur, podo nyuksesno pembangunan masjid Baiturahman, ayo dulur podo ndukung perjuangan Persewangi. Mergo masjid Baiturahman lan Persewangi podo-podo ikon Kabupaten Banyuwangi. Syam, 087806516887

Talenta Terpendam Ayo Persewangi ISL tunjukkan prestasimu. Buktikan bahwa banyak talenta terpendam dari bumi Sunrise of Java, go go. 082334145612

Haus Prestasi Ayo Persewangi ISL dan IPL, jangan pernah putus asa kalahkan lawan-lawanmu dengan permainan cantikmu. Kami wong Banyuwangi haus prestasi. Argon Sarkotek 27, 087755673231

Lanjutkan Perjuanganmu Terima kasih Persewangiku kau telah membawa tiga poin penuh. Lanjutkan perjuanganmu. Uchox Arpas, 087806665563

Kebanggaan Warga Persewangi ISL, tunjukkan bahwa kamu bisa menjadi kebanggaan warga Banyuwangi. Si Xurus, 081336250363

Bisa Lebih Baik Semangat dan kompak para pemain, juga dukungan para suporter, Persewangi pasti bisa lebih baik. Salam satu jiwa. Naruto Aremania, 087860021058

Jaga Sportivitas Ayo Persewangi, bantai lawan-lawanmu dengan skor yang banyak. Jaga sportivitas biar kamu masuk ke ISL. Moko Bomo Rogojampi, 087755975352

GALIH COKRO/RaBa

PEREGANGAN: Jelang lawan Persik Kediri, 5 Maret nanti, para pemain Persewangi ISL mulai berlatih di Stadion Diponegoro, Banyuwangi.

Waspada Sektor Pertahanan BANYUWANGI - Konsentrasi tinggi diusung Persewangi ISL menghadapi laga ketiganya di kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia 5 Maret mendatang. Menghadapi tuan rumah Persik Kediri di kandangnya, Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Laskar Blambangan menargetkan mampu mencuri poin dalam laga yang dijadwalkan disiarkan langsung TVOne tersebut. Persewangi ISL datang ke Kediri dengan kepercayaan diri tinggi. Kemenangan 3-1 atas tuan rumah Madiun Putra menjadi pembangkit spirit bagi Zaenal Ichwan dkk. Persewangi dipastikan bisa menurunkan komposisi pemain komplet. Hanya saja, allenatore Persewangi

I S L , B a g o n g Is w a h y u d i , m a s i h menunggu perkembangan terbaru terkait kondisi Heru Santoso. Striker ka wakan Banyuwangi itu masih b e l u m j e l a s. Perkembanggan cedera yang di dialaminya saat sua Madiun Putra m a s i h m e nu n g g u k o n f i r ma s i tim medis. Selebihnya, Bagong bisa menurunkan seluruh kekuatan tim. Menghadapi Persik Kediri, Persewangi ISL besar kemungkinan akan menurunkan duet Ik-

BANYUWANGI - Ambisi tinggi diusung Pengkab Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim mendatang. Menargetkan mendulang medali di ajang dua tahunan itu, induk olahraga taekwondo mulai sibuk menata diri. Salah satunya, dengan mengikuti kejuaraan provinsi (kejurprov) taekwondo dalam waktu dekat. Itu dianggap sebagai ajang pemanasan. Dalam ajang yang sekaligus sebagai pemanasan untuk porprov itu, TI Banyuwangi

siap ambil bagian. Mempertandingkan kategori junior dan prajunior, kontingen Banyuwangi berharap bisa memetik hasil maksimal dalam hajatan yang digelar 15-17 Maret mendatang di Surabaya itu. Ketua Harian TI Banyuwangi, Arif Suprianto mengatakan, ajang tersebut akan menjadi persiapan awal bagi TI untuk menatap Porprov 2013 yang akan digeber di Madiun. Beberapa tahap menuju porprov sudah dilakukan, termasuk menggelar try out di sejumlah tempat beberapa waktu lalu.

DOK.RaBa

TARGET LOLOS: Kalangan perguruan diharapkan mengirim pesilat terbaiknya untuk mengikuti seleksi.

diharapkan diperoleh pesilat yang benar-benar bisa berbicara di ajang dua tahunan tersebut. Selebihnya, Mukayin menyatakan seleksi dijadwalkan dilaksanakan mulai akhir pekan ini. GOR Tawang Alun

Sejauh pengamatannya di pentas Divisi Utama kali ini, Persik dikenal sebagai tim yang luar biasa di menit-menit terakhir. Itu bisa dilihat di empat laga yang telah dimainkan Macan Putih, julukan Persik, yaitu dua kemenangan diraih di masa menjelang pertandingan bubar. Menurut Bagong, sosok Oliver Makor perlu mendapat perhatian ekstra oleh lini belakang Persewangi. Eks bomber Persija Jakarta itu menjadi momok menakutkan di barisan pertahanan lawan. Dia mampu menempatkan diri di posisi yang bebas dan mencetak gol sebagai pemecah kebuntuan tim. “Kita ingin dalam laga nanti semua pemain tampil dengan konsentrasi tinggi,” pungkasnya. (nic/c1/als)

Kejurprov Jadi Arena Pemanasan

Hadapi Porprov, IPSI Tunjuk 4 Pelatih BANYUWANGI - Keseriusan IPSI Banyuwangi menatap babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim semakin tampak. Selain mulai menjadwalkan penjaringan pendekar yang akan diboyong, induk cabang olahraga pencak silat juga sudah menunjuk tim pelatih yang akan memandu seleksi dan persiapan para pendekar. Manajer tim porprov pencak silat Banyuwangi, Mukayin menuturkan, ada empat orang yang ditunjuk sebagai tim pelatih. Mereka adalah Bambang Wahyuono, Siswanto, Novi, dan Suyanto. “Keempat orang itu yang akan membentuk tim Porprov lewat seleksi nanti,” bebernya. Mukayin menambahkan, dalam seleksi nanti setiap perguruan diminta mengirim pesilat terbaik. Tujuannya, agar seleksi benar-benar berjalan secara efektif dan efisien. Pesilat yang ikut seleksi merupakan yang terbaik dari pendekar yang dimiliki perguruan. Dengan cara ini,

rom Syafii dan Arif Wicaksono sebagai tukang gedor pertahanan lawan. Dua gol yang dicetak Ikrom di laga kontra Madiun Putra menggaransi penyerang asal Tegalwudi itu untuk tetap mengisi lini depan. “Kondisi Heru memang masih tanda tanya besar. Mau tidak mau duet Ikrom dan Arif akan dimaksimalkan dalam laga lawan Persik besok,” cetus Bagong. Di sisi lain, kehadiran gelandang serang Toure Morlaye juga akan memberikan warna lini kedua Persewangi ISL. Pemain yang satu ini diharapkan mampu menjadi pemecah kebuntuan dan menjadi penyeimbang tim. Selebihnya, Bagong akan memberikan perhatian ekstra di barisan pertahanan.

masih menjadi lokasi favorit. “Kami berharap seleksi nanti bisa berjalan maksimal dan perguruan mengirim pesilat terbaik,” harapnya. Praporprov untuk cabang pencak silat dijadwalkan dilangsungkan 4 hingga 5 Mei

mendatang. Hanya saja, sejauh ini IPSI Banyuwangi belum menerima kelas dan kategori yang akan dipertandingkan. Kelas yang ditandingkan di ajang serupa dua tahun lalu akan digunakan sebagai dasar dan rujukan. (nic/c1/als)

Terkait kejurprov, TI sudah memiliki gambaran atlet yang akan dipersiapkan tampil. Lantaran hanya kategori junior dan prajunior, tentu tidak semua awak porprov bisa disertakan. “Ada batasan usia. Itu menyebabkan hanya atlet yang memenuhi syarat yang akan dikirim,” ujarnya seraya menambahkan bahwa ajang tersebut akan menjadi ujian awal bagi TI sebelum menghadapi porprov. (nic/c1/als)

DOK.RaBa

PERSIAPAN: Kerjuda Taekwondo Jatim dijadikan arena pemanasan bagi kontingen Banyuwangi sebelum berlaga di Porprov 2013 mendatang.


BERITA UTAMA

Jumat 1 Maret 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Pengacara Akan Ajukan Penangguhan n KADES... Sambungan dari Hal 33

Penahanan Wiwin tergolong sa ngat cepat. Dia ditahan atas tuduhan penyimpangan dana ADD 2011 sebesar Rp 163 juta. Baru sekali ini Wiwin menjalani pemeriksaan. Yang mengejutkan, usai pe meriksaan, dia langsung ditahan. ”Pe nahanan sudah sesuai KUHAP,” tegas Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Banyuwangi Firmansyah. Didampingi Kasi Intel Yudi

Istono, Firmansyah menyebut Wi win dianggap melanggar Pasal 2 jo Pasal 3 jo Pasal 9 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). “Kerugian negara akibat dugaan pe nyimpangan penggunaan ADD yang dilakukan tersangka sementara sebesar Rp 15 juta,” ungkap Firmansyah. Sebelum memanggil dan memeriksa tersangka, pihaknya telah memeriksa sekitar 20 saksi. Saksi yang telah dimintai keterangannya itu berasal dari warga dan perangkat desa.

“Berdasar keterangan para saksi itu, ada beberapa pos penggunaan ADD yang diduga tidak sesuai,” imbuh Firmansyah. Di antara pos yang pengguna an anggaran tidak sesuai adalah pos bantuan anak yatim, pos bantuan karang ta ru na, perpustakaan desa, dan program bedah rumah untuk warga miskin. “Penggunaan dan laporan tidak sesuai, sehingga menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 15 juta,” sebutnya. Ditanya terkait alasan pena-

hanan tersangka, Firmansyah dan Yudi menyebut demi memudahkan pemeriksaan. Meski sudah ditahan, tersangka akan menjalani pemeriksaan lanjutan. “Kita tahan agar tidak menghilangkan barang bukti,” tegasnya. Sementara itu, penasihat hukum Wiwin, Tomi Yudianto, me ngaku tidak menyangka kliennya akan ditahan. Apalagi, kliennya yang juga Kades Kalirejo, Kecamatan Kabat, itu cukup kooperatif kepada pihak kejaksaan. “Kerugian negara

Panjang Runway Segera Ditambah n BANDARA... Sambungan dari Hal 33

Persetujuan usul master plan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 112 Tahun 2013 tertanggal 4 Februari 2013. Untuk mengembangkan bandara, masih ada sekitar 51, 275 hektare yang belum dibebaskan. Pembebasan lahan seluas 51, 275 hektare itu harus segera dilakukan demi me menuhi kebutuhan total area pengembangan bandara seluas 180,926 hektare. “Master plan yang disahkan menteri perhubungan itu akan jadi acuan pemerintah daerah dalam mengembangkan bandara,” ungkap Plt. Kadis Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Nur Agus Suharto Melalui Kabid Perhubungan Udara dan

Laut Ali Ruchi. Persetujuan dan pengesahan dari Menteri Perhubungan itu merupakan respons atas surat yang dikirim pemerintah daerah. Beberapa waktu lalu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengirimkan surat permohonan persetujuan dan pengesahan master plan pe ngembangan Bandara Blimbingsari. Dalam master plan itu, ada sembilan poin yang di tetapkan dan disahkan Menteri Perhubungan. Beberapa poin itu, antara lain penetapan lokasi, titik referensi bandar udara atau aerodrome reference point (ARP), luas lahan kebutuhan bandara, dan rencana induk Bandara Blimbingsari. Rencana induk itu, ungkap Ali Ruchi, berisi prakiraan per mintaan, kebutuhan, dan pe layanan penumpang dan kargo. Selain itu, juga berisi

kebutuhan fasilitas, tata letak fa silitas, tahap pelaksanaan pembangunan, dan kebutuhan serta pemanfaatan lahan. Pada prakiraan permintaan, kebutuhan, dan pelayanan penumpang dan kargo disebutkan prakiraan penumpang harian dan tahunan. Prakiraan penumpang harian dan tahunan itu dibagi menjadi empat tahap, tahap eksisting tahap I, II, dan tahap ultimate. Pada tahap eksisting, penumpang tahunan di perkirakan mencapai 8.058 orang dan harian sekitar 27 orang. Tahap eksisting sudah dilalui pada tahun 2011. Tahap I dibagi lagi menjadi dua stage. Stage I berisi prakiraan penumpang tahunan mencapai 86.400 orang dan harian 237 penumpang. Tahap II stage II, penumpang tahunan diperkirakan mencapai 173.800 penumpang

dan penumpang harian mencapai 476 penumpang. Pada tahap ultimate, prakiraan penumpang tahunan mencapai 427 ribu orang dan penumpang harian 1.170 orang. Sementara itu, prakiraan kargo dalam setahun pada tahap I mencapai 62.468 ton, tahap I stage II mencapai 95.762 ton, dan tahap II 225.045. Pada tahap ultimate di perkirakan mencapai 225.045 kilo gram. B e r s a maa n d e n ga n d i s e tujuinya master plan itu, tambah Ali, maka panjang runway akan segera ditambah lagi. Saat ini, panjang runway 1800 meter de ngan lebar 45 meter dan akan diperpanjang menjadi 2.250 meter dengan lebar 45 meter. “Penambahan runway itu kemungkinan besar baru bisa dilakukan tahun 2014 mendatang,” kata Ali. (afi/c1/aif)

Rutin Dilakukan 6 Bulan Sekali n POLISI... Sambungan dari Hal 33

Di jajaran forpimda ada Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas; Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Syaiful Anwar; Danlanal Letkol (P) Edi Eka Susanto, dan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi Made Sutrisna. Petugas yang mengetes urine didatangkan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi. Sebelum tes urine

dilakukan, lebih dulu digelar apel dan dilanjutkan senam bersama di halaman Mapolres Banyuwangi. Hadir dalam kegiatan itu para perwira polres beserta ang gota Bhayangkari dan Komandan Koramil (Danramil) se-Banyuwangi. Pantauan koran ini, tes urine diawali anggota forpimda. Selanjutnya, diikuti para perwira yang bertugas di polres, kapolsek, dan danramil. Mereka

diminta menyetorkan sampel urine. “Tes urine diikuti 200 orang,” kata Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo. Menurut Sujarwo, tes urine yang digelar bersama Dinkes itu bukan hanya diikuti anggota polres. Tetapi, jelas dia, juga diikuti para anggota forpimda dan masyarakat umum. “Hasil se mua tes urine ini negatif,” im buh Sujarwo didampingi Kasatnarkoba AKP Watiyo.

Lebih jauh Sujarwo mengatakan, tes urine merupakan program polres yang rencananya akan digelar rutin setiap enam bulan sekali. Kegiatan itu juga dilakukan dalam mendukung program Pemkab Banyuwangi bahwa tahun 2015 “Banyuwangi Zero Narkoba”. “Khusus anggota polres, semua akan kita minta mengikuti tes urine,” tandas perwira polisi dengan satu melati di pundak itu. (abi/c1/aif)

Harus Miliki Keterampilan yang Unggul n WARGA... Sambungan dari Hal 33

“Komunitas ASEAN adalah pe nyatuan negara-negara ASEAN yang didasarkan atas tiga pilar,” ungkap Suprapto yang kini menjabat sebagai staf ahli bidang hubungan kelembagaan Menlu itu. Tiga pilar itu adalah komunitas ekonomi ASEAN (AEC), komunitas politik keamanan ASEAN (APSC) dan komunitas sosial budaya ASEAN (ASCC). Pada pelaksanaan Komunitas ASEAN 2015, ungkap Suprapto, ada target yang akan dicapai. Komunitas ekonomi targetnya adalah pasar tunggal dan basis pro duksi, kawasan berdaya saing tinggi dan kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata. “Juga ditargetkan adanya integrasi dalam ekonomi global,” ungkap diplomat asal Kecamatan Genteng itu. Pengembangan sumber daya manusia (SDM), kesejahteraan dan perlindungan sosial, keadilan sosial dan hak-hak, pelestarian lingkungan dan mengatasi kesenjangan, menjadi target Komunitas ASEAN bidang sosial budaya. Komunitas politik dan keamanan menargetkan

hukum yang berbagi nilai dan norma, kawasan kohesif, damai, dan tenang yang berbagi tanggung ja wab keamanan secara komprehensif. Target ketiga yang ingin dica pai komunitas politik dan keamanan adalah adanya wilayah dinamis yang bersifat terbuka dalam tatanan dunia yang terintegrasi dan saling menguntungkan. “Proses integrasi ini tidak bersifat supranasional. Tetapi, 10 negara ASEAN terikat da lam satu komunitas yang berpandangan maju, stabil, dan mak mur, melalui hubungan kemitraan yang dinamis,” jelas mantan Dubes RI di Vatikan itu. Dalam Komunitas ASEAN, beber Suprapto, ada 12 sektor yang menjadi prioritas integrasi, yakni produk berbasis pertanian, otomotif, elektronik, pe rikanan; produk berbasis ka ret, tekstil, dan pakaian; produksi berbasis kayu, perjalanan udara, e-ASEAN (ITC), pelayanan kesehatan, pa riwisata, dan logistik. Pada saat ko munitas itu diberlakukan, warga Banyuwangi bebas melaksanakan kegiatan di semua negara ASEAN. Sebaliknya, ungkap dia, warga Thailand, Malaysia, dan Singapore,

juga bebas melakukan aktivitas di Banyuwangi. Bahkan, para dokterdokter negara ASEAN bebas bersainguntukmemberikanpelayanan terbaikkepadamasyarakatASEAN.“ Sampaitahunini,pendudukASEAN mencapai 600 juta jiwa,” sebutnya. Suprapto menyambut baik beberapa program yang sedang dilakukan Banyuwangi. Salah satunya, program Banyuwangi Digital Society (B-Diso). “Program digital society akan mengantarkan masyarakat Banyuwangi siap menghadapi Komunitas ASEAN 2015,” katanya. Banyuwangi, kata Suprapto, memiliki beberapa keunggulan dan lebih siap menghadapi komunitas ASEAN 2015. Salah satu keunggulannya, Ba nyuwangi memiliki potensi besar di sektor pertanian. “Potensi dan kekayaan alam juga menyebabkan Banyuwangi lebih siap menghadapi Komunitas ASEAN,” sebutnya. Suprapto juga minta Pemkab Banyuwangi menyiapkan masyarakat yang memahami dan me nguasai bahasa Inggris. Saat ini, sebagian masyarakat ASEAN menggunakan bahasa Inggris. Karena itu, mulai saat itu hendaknya dipersiapkan secara matang.

B u p a t i Ab d u l l a h A z w a r Anas menyampaikan apresia si nya kepada Kemenlu yang telah melaksanakan sosi alisasi Komunitas ASEAN di Banyuwangi. Dengan sosi alisasi ini, masyarakat Banyuwangi lebih siap menghadapi komunitas itu. Pada saat Komunitas ASEAN di ber lakukan, ungkap Bupati Anas, masyarakat Banyuwangi harus siap bersaing dan berkompetisi dengan warga negara ASEAN lain. Untuk itu, warga Banyuwa ngi mulai saat ini harus me miliki keterampilan yang ung gul. “Pemerintah daerah akan mendorong masyarakat siap menghadapi Komunitas ASEAN,” katanya. Selain Suprapto, hadir juga Ni Wayan Giri Andayani, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Ke menterian Pariwisata dan Eko nomi Kreatif. Andayani juga ikut menyampaikan persi apan dan langkah-langkah di sektor pariwisata dalam meng hadapi pemberlakuan Komunitas ASEAN. Dalam sosi alisasi itu, hadir pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Kalangan pengusaha juga hadir dan mendengarkan paparan tersebut. (afi/c1/aif)

Guru Sukwan Mengabdi 13 Tahun n BERANGKAT... Sambungan dari Hal 33

Dodik menyebut siswa SDN 4 Gombengsari yang berjumlah 54 siswa itu berasal dari Petak 1 dengan jarak satu kilometer dari sekolah. Selain itu, ada yang dari Petak 4 yang berjarak empat kilometer dari sekolah. Ad pula yang berasal dari Petak 5 yang jaraknya enam kilometer dari sekolah. “Siswa ada dari Afdeling Joyobinangun yang berjarak empat kilometer dan dari Afdeling Sebani yang berjarak enam kilometer,” jelasnya. Dengan jarak empat hingga enam kilometer dari sekolah itu, jalan yang harus dilewati para siswa bukan jalan yang mudah dilalui kendaraan. Sebab, jalan yang harus dilalui berupa bebatuan dan setapak. “Para sis wa pulangnya mesti bareng, karena nggak berani sendiri-sendiri,” jelas guru yang sudah tujuh tahun mengabdi di SDN 4 Gombengsari itu. Jarak yang relatif jauh dengan sekolah

itu menyebabkan banyak siswa yang membawa motor ke sekolah. Meski masih berusia anak-anak, mereka terlihat cukup lihai mengendarai motor. Bahkan, saat berangkat dan pulang sekolah, salah satu siswa kelas VI biasa membonceng dua hingga tiga temannya. Meski cukup berbahaya, tapi raut wajah para generasi muda itu terlihat semringah. Bahkan, mereka sambil bergurau dan sesekali mereka memainkan gas motor. Namun demikian, keceriaan para siswa di sekolah terpencil itu tidak terlihat bila turun hujan. Sebab, bila subuh turun hujan, para siswa itu tidak ada yang masuk sekolah. Mereka secara serentak meliburkan diri. “Kalau pagi turun hujan, siswa tidak ada yang masuk,” ungkap Kepala Sekolah (Kasek) SDN 4 Gombengsari, Sukir. Kondisi yang tidak lazim, juga terjadi bila cuaca mendung. Meski masih pukul 10.00 atau pukul 11.00, tapi cuaca mendung tebal, maka para siswa itu langsung dipulangkan. “Sangat

risiko kalau hujan masih di sekolah, bisa-bisa para siswa tidak bisa pulang,” tandasnya. Sebab, jalan dari sekolah menuju rumah para siswa itu selain jauh juga sangat membahayakan. Bila hujan deras, jalan yang dilewati para siswa itu tergenang. “Siswa ada yang melewati jalan setapak, karena rumahnya di bawah pegunungan itu,” cetusnya sambil menunjuk pegunungan di barat sekolah. Yang jauh dari sekolah ternyata bukan hanya para siswa. Dewan guru yang bertugas di sekolah itu hampir tidak ada yang berasal dari sekitar sekolah. “Guru di sekolah ini delapan orang; empat berstatus negeri dan empat lainnya sukwan,” terangnya. Dari delapan guru itu, sebagian besar berasal dari Kelurahan/Kecamatan Kalipuro. Di antara guru berstatus sukarelawan ada yang tinggal di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, dan sudah mengabdi selama 13 tahun. “Ada guru PNS yang rumahnya di Kecamatan Glenmore dan tiap hari pulang,” bebernya. (c1/aif)

hanya Rp 15 juta. sebenarnya khan itu cukup kecil,” ujarnya. Pihaknya akan segera mengajukan penangguhan pena hanan. Penangguhan penahanan dianggap sangat diperlukan karena Wiwin menjabat kades. “Banyak urusan pemerintah desa yang akan terhambat bila klien kami tinggal di tahanan,” kata Tomi diplomatis. Sekadar diketahui, ada lima poin dalam kasus Desa Kalirejo yang dilaporkan warga ke

kejaksaan, di antaranya bantuan untuk anak yatim diduga diselewengkan. Nilainya Rp 5 juta dan diperuntukkan 100 anak yatim. Kenyataannya, bantuan itu diduga dipotong hingga si penerima hanya menerima bantuan Rp 70 ribu per orang. Dugaan penyelewengan lain adalah alokasi dana penunjang organisasi kepemudaan dan karang taruna senilai Rp 5 juta. Bantuan itu diduga diberikan secara fiktif dan tidak pernah

diberikan kepada yang berhak. Selain itu, bantuan plesterisasi juga disorot. Bantuan plesterisasi senilai Rp 9 juta untuk enam rumah milik keluarga miskin itu diduga hanya diberikan ke tiga rumah. Tiap rumah mendapat bantuan Rp 1,5 juta. Di samping itu, pos bantuan pamswakarsa pilkades senilai Rp 2,5 juta diduga diselewengkan. Pos bantuan untuk perpustakaan desa juga diduga diselewengkan. (abi/c1/aif)

Ketentuan Sudah Diatur Perda n KEPALA... Sambungan dari Hal 33

Nonaktif kades yang maju sebagai caleg, ungkap Peni, terhitung mulai ditetapkan sebagai caleg oleh Komisi Pemilihan Umum

(KPU). Masa nonaktif caleg akan berakhir de ngan selesainya rangkaian Pemilu 2014. Bagi kades yang gagal menjadi wakil rakyat, secara otomatis akan aktif kembali sebagai ka des. Kades yang berhasil

menjadi wakil rakyat, harus mengundurkan diri sebelum dilantik menjadi anggota DPRD. “Ketentuan kades yang maju sebagai caleg sudah diatur secara jelas dalam perda,” ungkap Peni. (afi/c1/aif)

Perbaikan Dianggarkan Lewat PAK n JEMBATAN... Sambungan dari Hal 33

Dampak negatif lain, mobilitas dan perekonomian warga terhambat. Sebab, kendaraan besar, seperti truk pengangkut hasil pertanian dan lain-lain, tidak bisa melintas di jembatan tersebut. “Karena am brol, jembatan ini hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil. Truk pengangkut hasil pertanian tidak bisa melintas,” ujar Misdi, 30, warga sekitar. Misdi menambahkan, jembatan ambrol itu kerap men g a k i b at k a n k e c e l a k aa n .

Di katakan, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang terperosok bersama kendaraannya ke gorong-gorong jembatan tersebut. “Kalau malam, kondisi jalan di sekitar jembatan ini memang gelap. Tidak ada lampu penerangan jalan umum,” imbuhnya. Karni, 60, warga lain menjelaskan, jalan yang melintang di atas jembatan yang ambrol tersebut merupakan jalur alternatif penghubung Banyuwangi-Rogojampi. “Jika jalan poros Banyuwangi-Rogojampi ditutup, misalnya saat ada kegiatan Agustusan dan lain-

lain, maka pengguna kendaraan dari arah Banyuwangi dan sebaliknya akan melalui jalan ini. Kami berharap jalan ini segera diperbaiki,” harapnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Banyuwangi, Mujiono mengatakan, perbaikan jembatan tersebut akan di anggarkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Ang garan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013. “Perbaikan akan kita anggarkan dalam PAK 2013,” jelasnya melalui sambungan telepon kemarin. (sgt/c1/aif)

Hindari Kesalahpahaman Warga n INTENSIFKAN... Sambungan dari Hal 34

Imron menambahkan, sejumlah warga mengaku pernah melihat babi ngepet yang berkeliaran di Lingkungan Bebekan. “Kami benar-benar resah,” ucapnya. Nah, keresahan warga itu langsung mengundang atensi jajaran Polsek Giri. Be ker jasama dengan tokoh aga ma, tokoh masyarakat, dan sejumlah elemen yang lain, polisi kini tengah intens menggelar patroli di wilayah Kelurahan Boyolangu. “Benar, kami menerima informasi adanya isu babi ngepet tersebut. Kami me lakukan patroli bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan segenap elem yang lain untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman antarmasyarakat,” ujar Kapolsek giri, AKP Adi Wiyanto. Adi menambahkan, pihaknya me ngedapankan peran tiga pilar, yakni kepolisian, TNI, dan pemerintah setempat dalam penanganan isu babi ngepet tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian warga ikut serta mengamankan lingkungannya,” kata dia. (sgt/als)

SIGIT HARIYADI/RaBa

ISU BABI NGEPET: Seorang warga menunjukkan bambu runcing yang digunakan saat berjaga di Kelurahan Boyolangu kemarin.


44

Jumat 1Maret 2013

Berhenti, 2 Honorer Tetap Masuk K.1 SITUBONDO - Polemik ketidakberesan pendataan tenaga honorer yang masuk kategori satu (K.1) terus mengalir. Bukan hanya terkait tujuh nama tenaga honorer yang tiba-tiba lenyap dari daftar, tapi juga terkait dua tenaga honorer yang namanya tetap tercantum dalam daftar K.1 meski mereka sudah diberhentikan. Fakta itu kemarin diungkap dua tenaga honorer yang datang ke Komisi I DPRD Situbondo. “Minta maaf, karena pertemuan tadi tertutup bagi wartawan, karena yang bersangkutan tidak mau identitasnya terekspos di media massa,” terang Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Syaiful Bahri, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut politisi PKB tersebut, ada dua tenaga honorer yang mengadu ke Komisi I. Keduanya mengungkap adanya dua nama tenaga honorer

dalam daftar K.1 yang sebetulnya sudah berhenti. Oleh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) tempatnya bekerja, dua nama itu sudah nyatanyata diberhentikan. “Nama mereka ada di kita. Tadi sudah kita konfirmasi kepada kepala dinas. Diakui bahwa dua nama tersebut sudah berhenti sejak 2012. Kalau masuk daftar K.1, kemungkinan besar saat pendataan, keduanya belum berhenti. Sehingga mereka melengkapi berkas-berkas persyaratan,” papar Syaiful. Dua orang yang mengadu ke Komisi I tersebut, kata Syaiful, mempertanyakan kok bisa nama honorer yang sudah berhenti tetap lolos. Padahal, banyak tenaga honorer yang masa kerjanya lebih panjang dan lebih aktif justru tidak lolos. Menurut Syaiful, atas kejadian tersebut, Komisi 1 DPRD

sangat menyayangkan. Sebab, BKD Pemkab Situbondo tidak mampu melaksanakan fungsi dan perannya dengan baik. “Secara administrasi mungkin memang masuk akal, karena waktu pendaftaran memang belum diberhentikan. Hanya saja, secara etika itu kita pertanyakan,” tandasnya. Diberitakan kemarin, tujuh honorer di lingkungan Pemkab Situbondo mengadu ke DPRD Situbondo. Mereka meminta dukungan para wakil rakyat di Komisi I agar namanya masuk dalam tenaga honorer kategori satu (K.1). Nama para tenaga honorer itu awalnya sudah masuk daftar K.1 yang diminta Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk diuji publik pada awal 2012. Hanya saja, pada November 2012, entah kenapa nama ketujuh honorer itu tidak lagi terdaftar. (pri/c1/als)

Pelaku Belum Ditahan, Wadul DPRD NUR HARIRI/RaBa

DIKAWAL KETAT: Terdakwa kasus pembunuhan, Khoirurrosi, digiring ke ruang sidang PN Situbondo.

Lagi, Sidang Pembunuhan Ricuh Keluarga Korban Protes Pengacara SITUBONDO - Sidang lanjutan kasus pembunuhan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo dengan terdakwa Khoirurrosi, 22, warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, siang kemarin (28/2) ricuh. Dalam sidang dengan agenda pembacaan pledoi tersebut, keluarga korban Azizatul Sakdiyah, 21, warga Desa Tegal Jati, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, mencaci-maki Supriyono, SH. M. Hum, kuasa hukum terdakwa. Kericuhan berawal saat kuasa hukum terdakwa itu membacakan pledoi. Dia meminta majelis hakim untuk membebaskan terdakwa. Alasannya, klienya tidak terbukti membunuh Azizatul Sa’diyah yang ditemukan tewas di sebuah warung es degan di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, awal Agustus 2012 silam. “Kami minta majelis hakim membebaskan terdakwa demi hukum, dan nama baik terdakwa dipulihkan,” kata Supriyono dalam pledoinya di ruang sidang PN Situbondo. Mendengarkan pledoi tersebut, kelu-

CACI MAKI: Keluarga memprotes pledoi yang dibacakan pengacara Khoirurrosi.

arga korban spontan mengejar kuasa hukum terdakwa sampai luar ruang sidang. Beruntung, mereka tidak berhasil mengejar kuasa hukum terdakwa karena polisi mengawal terdakwa dan kuasa hukumnya super ketat. Untuk meluapkan amarahnya, puluhan keluarga korban mencaci-maki kuasa hukum terdakwa. “Kurang bukti bagaimana? Wong sudah jelasjelas membunuh. Orang salah kok dilindungi,” teriak salah seorang kerabat korban.

Caci-maki itu tidak berhenti di situ. Saat puluhan kerabat korban menaiki tiga pikap, mereka tetap berceloteh. Bahkan, banyak keluarga korban yang menginginkan Khoirurrosi dihukum mati atau dihukum seumur hidup. “Kami sangat kecewa sidangnya ditunda-tunda terus. Kami juga tidak terima dengan tuntutan 15 tahun penjara. Kami minta dia dihukum mati atau dihukum seumur hidup,” pinta Sofi, salah satu kerabat korban. (rri/c1/als)

Uang Hasil Jualan Sapi Dirampok JANGKAR - Nahas menimpa H. Misnadar, 60, warga Dusun Sekar Putih, RT 2 RW 2, Desa Sumber Anyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Bagaimana tidak, uang miliknya sebesar Rp 35 juta bablas digondol kawanan perampok saat berada di Pasar Kalak, Kecamatan Jangkar, kemarin (28/2). Perampokan tersebut berawal saat korban menjual dua sapi senilai Rp 35 juta kepada seseorang di Pasar Hewan Kemisan, Kecamatan Asembagus, sekitar pukul 10.00. Selesai transaksi, korban pulang naik becak. Namun, dalam perjalanan pulang itu, tiba-tiba ada sebuah mobil Avanza berwarna hitam yang menghentikan laju becak tersebut. Kemudian, salah seorang kawanan perampok turun dari mobil

dan berpura-pura meminta tolong kepada tukang becak untuk mengambilkan seekor kambing di selatan Pasar Kalak, Kecamatan Jangkar. Setelah tukang becak diberi ongkos sebesar Rp 14 ribu, tukang becak itu meninggalkan korban bersama kawanan rampok tersebut. Saat itulah kawanan rampok menjalankan aksinya dengan cara mengajak korban masuk ke dalam mobil Avanza berwarna hitam tersebut. Ternyata di dalam mobil itu ada beberapa orang yang langsung mengancam dan meminta uang korban. Setelah itu, korban langsung diturunkan di sebuah jalan yang sangat sepi. Selanjutnya, kawanan rampok itu kabur dan berhasil menggondol uang milik Misnadar senilai Rp 35 juta.

Meski sempat berteriak minta tolong, tapi kawanan perampok tersebut tetap tidak tertangkap. Sebab, jalan tersebut masih dalam kondisi sepi. “Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi, saya hanya bisa lapor ke sini,” kata pedagang sapi tersebut saat melapor ke Polres Situbondo kemarin. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, perampokan itu masih dalam penyelidikan petugas. Dikatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan pengejaran. “Perampokan itu terjadi di jalan sepi. Jadi, kasus itu masih dalam penyelidikan petugas. Saat ini, beberapa pelaku masih dalam pengejaran,” tegas AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

Pemilu 2014 Tetap Enam Dapil PANJI - Partai politik (parpol) tampaknya tak mau massa yang telah dibina demi menyongsong Pemilihan Umum 2014 rusak karena perubahan daerah pemilihan (dapil). Mereka sepakat mempertahankan dapil pemilu sebagaimana Pemilu 2009. Hal itu terungkap dalam konsultasi publik tentang penyusunan dapil yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama parpol dan pemangku kepentingan di Kabupaten Situbondo kemarin (28/2). “Jadi, semua parpol merekomendasikan agar tetap mempertahankan dapil Pemilu 2009,” terang Ketua KPU Situbondo, Baino Ali Imron, usai acara yang digelar di aula UD Dian itu. Kata dia, kesepakatan parpol itu tidak bertentangan dengan

EDY SUPRIYONO/RaBa

KONSULTASI PUBLIK: Pertemuan KPU dengan parpol dan pemangku kepentingan di Kabupaten Situbondo terkait dapil pemilu di aula UD Dian kemarin (28/2).

perundang-undangan. Apalagi, parpol sudah memiliki komunitas sendiri di tiap dapil. Jika ada perubahan, maka hal itu berpotensi merugikan parpol dan bakal calon anggota DPRD 2014. “Kecuali perubahan itu untuk pemilu anggota DPRD setelah tahun

2014,” kata Baino. Pria asal Jangkar tersebut menegaskan, KPU berkewajiban menyampaikan usul perubahan dapil. Namun, parpol tetap mempertahankan dapil Pemilu 2009. “Jadi, saya tegaskan tidak ada perubahan dapil,” imbuh Baino. (pri/c1/als)

SITUBONDO - Penanganan hukum kasus pencabulan anak di bawah umur oleh Polres Situbondo kembali mendapat keluhan. Siang kemarin keluarga korban pencabulan mendatangi Kantor DPRD Situbondo. Mereka mengeluhkan proses hukum tersangka yang hingga kini belum diapa-apakan oleh penyidik. “Pelaku tetap berkeliaran, Pak. Ini sudah dua bulan sejak kami melapor,” terang ibu korban pencabulan yang enggan namanya disebutkan kepada anggota DPRD yang menemui. Saritem (bukan nama sebenarnya) adalah korban pencabulan yang masih berumur enam tahun. Kemarin (28/2) dia juga ikut ke gedung para wakil rakyat tersebut. Dia datang bersama orang tua dan dua kerabatnya. Mereka ditemui Asida Wahasni, Nyai Hj. Khoironi, Janur Sasra Ananda, dan Fahrudi Apriawan. Menurut ibu Saritem, anaknya dalam keadaan trauma setelah kejadian tersebut. Sementara itu, pelaku berinisial AW, 40, sampai saat ini masih dekat dengan Saritem. AW

EDY SUPRIYONO/RaBa

MINTA DUKUNGAN: Keluarga korban pencabulan di ruang Komisi IV DPRD Situbondo kemarin.

seharusnya adalah orang yang mengayomi Saritem. Sebab, dia adalah paman Saritem. Mereka mengaku terpaksa datang ke DPRD karena bingung mau mengadu ke mana lagi. “Laporan kami ke polisi tak membuahkan hasil. Padahal, kami sudah diperiksa, sudah reka ulang, sudah divisum, dan pelaku juga sudah mengaku, tapi belum ditahan sampai kini,” tegas ibu Saritem. Anggota Komisi IV DPRD Situbondo, Asida Wahasni, mengaku akan memberikan perhatian khusus terhadap kasus tersebut. Apalagi, saat ini

DPRD sedang menyelesaikan peraturan daerah (perda) tentang perlindungan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Kita berharap kepolisian memberikan perhatian khusus terhadap kasus-kasus semacam ini. Bagaimana caranya korban dan keluarga korban bisa merasa terlindungi dan mendapat keadilan. Sebaliknya, bagaimana caranya pelaku ditindak tegas, sehingga memberikan efek jera terhadap pelaku maupun terhadap yang lain,” kata Asida. (pri/c1/als)

Kejari Usut Pengadaan Seragam PNS SITUBONDO - Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo diam-diam melakukan penyidikan atas dugaan ketidakberesan pengadaan kain seragam PNS (pegawai negeri sipil) di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkab Situbondo. Bahkan, lembaga hukum yang berkantor di Jalan Basuki Rachmat itu sudah menetapkan seorang tersangka. Setelah melakukan penyelidikan selama beberapa bulan, penyidik Kejari menetapkan ATM sebagai tersangka dugaan korupsi dalam kegiatan yang menelan anggaran Rp 600 juta tersebut. “Dalam kegiatan itu, tersangka adalah PPK (pejabat pembuat komitmen),” terang Kajari Situbondo, Susanto, melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Mohammad Chozin, kemarin. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi

menyebutkan, pengadaan seragam dinas harian tersebut masuk dalam tahun anggaran 2011. Dana Rp 600 juta digunakan pengadaan dua jenis kain, yakni kain jenis keki sebanyak 826 potong dan kain warna abu-abu sebanyak 5195 potong. Menurut Chozin, penyidik menemukan mark up harga dalam penganggaran kegiatan tersebut. Penetapan harga tidak merujuk harga distributor.

Dia menjelaskan, penyelidikan oleh Kejari atas pengadaan seragam dinas di lingkungan Dispendik itu dilakukan setelah menerima laporan warga. “Masih terus kita perdalam kasusnya,” imbuh jaksa asal Madura itu. Ditanya apakah akan ada tersangka lain selain ATM, Chozin menyebutkan tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. (pri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.