Radar Banyuwangi 1 November 2012

Page 1

KAMIS 1 NOVEMBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Dihabisi Mantan Pacar Polisi Bekuk Tiga Tersangka ABG

BIROKRASI

Hari ini Mulai Lima Hari Kerja BANYUWANGI- Revisi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 1 Tahun 2008 tentang pengaturan hari dan jam kerja rampung dilakukan. Atas revisi perbup itu, hari dan jam kerja beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengalami perubahan. Revisi Perbup Nomor 1/2008 itu berdampak langsung pada perubahan jam dan hari kerja di kantor kecamatan. Dalam Perbup 1/2008, hari kerja kantor kecamatan dalam seminggu ditetapkan selama enam hari. Namun, dalam Perbup 45 tahun 2012 yang merupakan hasil revisi, jam kerja kantor kecamatan ditetapkan lima hari kerja. Selain kantor kecamatan, hari kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) dan kantor kelurahan juga mengalami perubahan menjadi lima hari kerja. Dalam Perbup 1 Tahun 2008, hari kerja BPPT dan kantor kelurahan mulai Senin hingga Sabtu atau enam hari kerja. Atas perubahan hari kerja itu, secara otomatis berdampak pada pemberlakuan jam kerja ■ Baca Hari...Hal 35

LEGISLATIF

Target Tuntaskan Empat Raperda Pekan Depan BANYUWANGI - Legislatif tampaknya sepakat mengebut proses pembahasan empat rancangan peraturan daerah (raperda) yang diajukan eksekutif. Bahkan, dalam waktu dekat, empat raperda yang meliputi raperda penyertaan modal kepada pihak ketiga, raperda pajak daerah, raperda retribusi jasa usaha berkonsultasi, dan raperda izin usaha jasa konstruksi itu akan DOK. RaBa segera disahkan. Ruliyono Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono mengatakan, besar kemungkinan empat raperda tersebut akan disahkan pada Jumat pekan depan (9/11). Dikatakan, lamanya waktu pembahasan antara eksekutif dan legislatif tidak semata-mata tergantung kuantitas raperda yang diajukan. Lamanya proses pembahasan juga tergantung mutu sebuah raperda. Karena itu, pembahasan empat raperda pengajuan eksekutif dua pekan lalu itu diprediksi akan rampung dalam sekitar sepekan lagi. “Kami kira waktu sampai 9 November cukup untuk menyelesaikan pembahasan empat raperda tersebut,” ujar Ruliyono kemarin (31/10) ■ Baca Target...Hal 35

ADA APA LAGI

BANYUWANGI - Terkuak sudah misteri pembunuhan Rima Lutfiasari, 16, asal Dusun Kedawung, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Tiga kawanan yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis itu ditangkap polisi Selasa malam (30/10). Ironisnya, ketiga kawanan yang tega menghabisi siswi SMA kelas X itu ternyata masih anak baru gede (ABG). Para ter-

sangka adalah FI, 16, asal Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring; FA, 16, dan SL, 16, tinggal di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Ketiga tersangka PEMBUNUHAN yang langsung dikirim ke Polres Banyuwangi setelah tertangkap itu di-ekspose siang kemarin (31/10). Dengan wajah tertutup, tiga tersangka ABG tersebut ditunjukkan kepada para wartawan. “Para

tersangka masih muda,” sebut Wakapolres Kompol Agus Widodo. Selain mengamankan ketiga tersangka, jelas wakapolres, polisi juga menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa Honda Beat milik korban, badik (pisau panjang) yang digunakan menusuk korban, tas warna cokelat milik korban, pakaian korban yang berlumuran darah, dan telepon seluler. “Semua BB kita amankan di polres,” jelasnya ■ Baca Dihabisi...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

REMAJA: Tersangka FI, FA, dan SL, diamankan di Polres Banyuwangi kemarin.

Bingung Semalam Tidak Pulang SEMENTARA itu, kemarin pagi jenazah Rima Lutfiasari, korban dugaan pembunuhan, dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Pelajar kelas X SMAN I Purwoharjo itu dimakamkan pihak keluarga setelah diotopsi di RSUD Blambangan Selasa malam (31/10).

Keluarga yang bersangkutan tidak bisa menyembunyikan kesedihan. Sebab, anak bungsu dari dua bersaudara tersebut meninggal dengan cara sadis. “Saya minta pelaku dihukum berat,” pinta Sahuri, bapak korban, saat ditemui koran ini di rumahnya kemarin. Dia mengisahkan, sebelum anaknya

ditemukan meninggal Selasa sore, sejak senin malam putrinya itu tidak pulang. “Sehabis maghrib, dia pamit latihan musik di studio Jajag,’’ ungkap Sahuri. Selama tiga jam putrinya tidak pulang. Dia pun langsung menghubungi putrinya melalui telepon ■ Baca Bingung...Hal 35

Alm. Rima Lutfiasari ISTIMEWA

Rekanan Penyedia Lift Tidak Hadir

1080 Orang Penari Beraksi di Pantai

BANYUWANGI - Pemeriksaan saksi dalam kasus dugaan penyimpangan proyek gedung tiga lantai di RSUD Genteng senilai Rp 4,014 miliar kembali digelar di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi kemarin (31/ 10). Dari tiga saksi yang diundang, ternyata yang datang hanya dua saksi. Dua saksi yang datang dan menjalani pemeriksaan itu adalah Beni Firmansyah selaku pelaksana proyek dari PT Pancoran Jember, dan M. Muhlisin selaku konsultan pengawas proyek tersebut. Satu saksi yang tidak datang adalah Bambang selaku rekanan sub penyedia lift. “Jadi hanya dua saksi yang kita mintai keterangan,” cetus Kepala Kejari Banyuwangi Syaiful Anwar melalui Ketua Tim Pengusutan Proyek RSUD Genteng Djoko Susanto ■ Baca Rekanan...Hal 35

AGUS BAIHAQI/RaBa

TINGGI: Kondisi bangunan baru RSUD Genteng saat ini.

BANYUWANGI - Pergelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2 18 November 2012 akan diawali dengan serangkaian kegiatan. Sehari sebelum BEC digelar, akan digelar Parade Gandrung Sewu di Pantai Boom. Parade Gandrung Sewu merupakan proyek sendratari yang berusaha memberikan wajah baru The Sunrise of Java. Banyuwangi sering diidentikkan dengan Gandrung, dan Gandrung secara khusus dipilih untuk menceritakan Banyuwangi kepada masyarakat Indonesia dan dunia. Gandrung merupakan sendratari yang disuguhkan untuk menggambarkan kekayaan budaya dan pariwisata Banyuwangi. Gandrung dianggap sebagai ikon Banyuwangi dan harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Tari jejer gandrung dalam berbagai macam versi (jejer jaran dawuk, jejer gandrung dor) merupakan tarian yang sudah dikenal, baik di Banyuwangi

maupun di taraf nasional. Sebagai kesenian asli Banyuwangi, gandrung memang banyak digandrungi masyarakat. Gandrung banyak dibawakan masyarakat Banyuwangi, mulai usia anakanak hingga dewasa, dalam berbagai acara. Besarnya perhatian terhadap gandrung, pemerintah daerah menyediakan media aktualisasi secara masal bagi para penari gandrung. Parade gandrung itu sekaligus untuk mengenalkan dan menguatkan gandrung sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari cerita tentang Banyuwangi. Dalam parade gandrung itu, panitia melibatkan seribu lebih penari gandrung. 200 penari profesional melakonkan sendratari gandrung. Pada akhir pertunjukan, penampilan kolosal 1080 penari jejer gandrung mulai SD hingga SMA akan menari secara bersamaan. Para performer tersebut akan diiringi 23 penabuh gamelan dan dua sinden ■ Baca 1080 Orang...Hal 35

Mesin Karya Mahasiswa-Dosen Untag Meraih Predikat Terbaik Nasional

Mengolah Gedebok Sampah Menjadi Pakan

GALIH COKRO/RaBa

Usir Hawa Panas CUACA harian di Kota Gandrung masih diwarnai dengan tingginya suhu udara. Hawa panas semacam itu membuat gerah masyarakat. Untuk mengusir hawa panas tersebut, dua bocah di Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi, ini punya kiat jitu. Mereka mengambil selang dan saling menyemprot tubuh dengan air yang mengalir lewat selang di tengah jalan. (gal/c1/bay) http://www.radarbanyuwangi.co.id

Mesin bokashi maker hasil kreasi dosen dan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi meraih prestasi membanggakan. Mesin chopper dan grinder 2 in 1 itu menjadi yang terbaik tingkat nasional pada Gelar Teknologi Tepat Guna 2012 di Batam, Riau. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi INSPIRASI memang bisa datang kapan pun dan di mana pun. Tidak melulu dari tempat-tempat spesial yang pernah kita kunjungi. Kehidupan masyarakat di sekeliling kita juga tak ja-

rang mampu menyembulkan ide brilian yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Bahkan, inspirasi semacam inilah yang justru berdampak signifikan terhadap lingkungan sekitar. Seperti itulah awal ide pembuatan bokashi maker chopper and grinder 2 in 1 oleh sejumlah dosen Fakultas Teknik Untag Banyuwangi yang berkolaborasi dengan seorang alumnus universitas yang dikenal dengan istilah “Kampus Merah Putih” tersebut. Seperti diungkapkan Dekan Fakultas Teknik Untag Banyuwangi, Endang S, ST. MT. Dikatakan, ide pembuatan mesin bokashi maker itu berawal dari rasa prihatin terhadap banyaknya batang pohon pisang (gedebok) yang berserakan di kebun warga Banyuwangi ■ Baca Mengolah...Hal 35

Agustus lalu 150 PNS Situbondo pensiun

Rekrutmen penggantinya biasanya menunggu jelang pemilu

Warga lereng Gunung Raung diimbau tenang

Siaga saja, tak perlu berteriak meraungraung

ISTIMEWA

TERBAIK: Mesin Bokhasi Maker andalan Untag Banyuwangi (kiri). Dekan FT Untag Endang S (atas). email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Kamis 1 November 2012

CERMIN DIRI

Tangkap Bos Tambang Liar! LAMA tak mengobok-obok tambang emas liar, aparat Polres Banyuwangi kembali beraksi. Kali ini menggerebek pengolahan material emas di Desa/Kecamatan Pesanggaran. Yang mengejutkan, lokasi yang digerebek adalah rumah Susongko, mantan Kades Pesanggaran. Dari lokasi penggerebekan, polisi menemukan peralatan yang diduga untuk mengolah material emas. Ada kompresor, blower, limbah material, dan karbon. Ada juga ayakan, kain, water pump, bak plastik, material 50 sak siap digiling, dan mesin gelondong empat unit. Sayang, penggerebekan yang dipimpin langsung Wakapolres Kompol Agus Widodo itu belum berhasil mengamankan pemiliknya. Ketika polisi datang, Susongko tidak ada di rumah. Yang terlihat hanyalah peralatan untuk mengolah material emas. Penggerebekan di rumah Susongko itu tampaknya menjadi atensi pucuk pimpinan polres. Sebelumnya, memang beredar informasi bahwa di rumah tersebut berlangsung aktivitas pengolahan tanah mengandung emas. Informasi itu dikuatkan lidik personel Polres Banyuwangi. Nah, dari informasi yang sudah A1 (akurat) inilah Kapolres AKBP Nanang Masbudi akhirnya menerjunkan ratusan anggota untuk menggeledah rumah tersebut. Polisi kini tengah mencari Susongko. Yang pasti, mantan kades tersebut harus tetap bertanggung jawab terhadap keberadaan alat-alat pengolah di rumahnya. Bila benar peralatan itu milik Susongko, yang bersangkutan bisa diproses hukum. Sebab, yang dilakukan mantan bakal calon bupati Banyuwangi itu dianggap ilegal. Kasus serupa pernah dialami warga lain yang sama-sama menyimpan peralatan pengolah material emas. Toh, mereka tetap diproses hukum. Harapan kami, polisi terus mencari Susongko. Dia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya yang dianggap melakukan penambangan emas secara ilegal itu. Penambang yang kecil-kecil saja ditangkapi, yang besar sekelas Susongko juga harus diproses. Polisi jangan tebang pilih dalam menangani penambangan emas ilegal. Meski pelakunya diduga mantan kades, kasus tersebut tetap harus berlanjut ke ranah hukum. Penggerebekan rumah mantan kades itu setidaknya memberikan warning kepada penambang ilegal lain untuk introspeksi. Sebab, tidak menutup kemungkinan tempattempat pengolah material emas ilegal lain masih marak di wilayah Pesanggaran. Hebatnya lagi, masih banyak bosbos tambang liar yang belum tersentuh hukum. Ke depan, polisi harus mengintensifkan razia terhadap penambang liar. Semua tahu yang dilakukan penambang liar itu bisa merusak lingkungan, khususnya lahan milik Perhutani. (*)

Pelajar Terlibat Pembobolan Kos BANYUWANGI - Diduga terlibat pencurian laptop, Jupri, 20, dan Ahmad Gusrowi, 18, ditangkap anggota Polsek Blambangan kemarin. Dari dua tersangka yang kini diamankan di polsek itu, Ahmad ternyata masih berstatus sebagai pelajar salah satu SMK di Banyuwangi. Saat menangkap tersangka di tempat kos di Jalan Pajang, Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi, polisi juga menyita uang Rp 200 ribu yang diduga hasil penjualan laptop. “Laptop sudah dijual, uangnya tinggal Rp 200 ribu itu,” cetus Kapolsek Blambangan AKP Ketut Redana. Aksi pencurian yang dilakukan kedua tersangka itu terjadi pada Minggu (28/10). Sekitar pukul 20.00, Ringga Pres Gajala, 20, yang kos di Jalan Pajang, Kelurahan Taman Baru, keluar untuk membeli minuman galon. Saat keluar, pintu kamar korban sudah dikunci. “Korban keluar sekitar 15 menit,” katanya. Nah, korban asal Dusun Sumberbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, ini kaget bukan kepalang. Sebab, saat kembali, tempat kosnya sudah berantakan. Jendela kamar sudah rusak dan laptop merek Acer seharga Rp 5 juta yang ditaruh di atas tempat tidur sudah lenyap. “Saat kejadian, korban tidak melapor,” terangnya. Korban yang masih berstatus mahasiswa itu datang ke Polsek Blambangan

GALIH COKRO/RaBa

MUDA: Dua tersangka pembobol tempat kos diamankan di Mapolsek Banyuwangi kemarin.

pada Selasa malam (30/10). Sekitar pukul 21.00, korban datang ke Mapolsek Blambangan untuk melaporkan pencurian itu dan melaporkan para terduga tersangka. “Atas laporan itu, pelaku kita tangkap saat berada di tempat kos korban,” jelasnya. Sayang, laptop milik korban belum

berhasil ditemukan polisi. Oleh kedua tersangka, laptop itu sudah dijual kepada Dedek, salah satu temannya di Kabupaten Jember. “Laptop sudah dijual kepada Dedek seharga Rp 1,5 juta,” ungkapnya. Dalam keterangannya kepada polisi, Jupri menyampaikan bahwa dia ma-

suk ke tempat kos korban dengan cara mencongkel jendela. Selanjutnya, dia mengambil laptop di tempat tidur. Setelah itu, kedua tersangka meluncur ke Jember untuk menjual laptop curian itu. “Uangnya habis untuk foya-foya,” jelas Jupri dan diiyakan Ahmad. (abi/c1/bay)

Posisi Kadinkes dan Kepala Tim Adipura Bergerilya Bappeda Masih Kosong BANYUWANGI - Terhitung mulai hari ini (1/11) jabatan k e p a l a D i na s Ke s e hat a n (kadinkes) dan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi kosong. Kedua jabatan itu kosong karena kepala kedua SKPD itu memasuki purna tugas sebagai PNS. Kepala Dinas Kesehatan Hariadji Soegito dan Kepala Bappeda Karti Utami mulai November 2012 memasuki masa pensiun. Pengendalian dua SKPD itu sementara akan dipimpin seorang pejabat pelaksana tugas (Plt). Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, Sih Wahyudi mengungkapkan, jabatan Plt kepala Dinas Kesehatan diberikan kepada dr.

DOK.RaBa

Hariadji Soegito

H. Wiji Lestariono. Saat ini, dr. Wiji menempati jabatan eselon III/b sebagai kepala bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan dan Farmasi pada Dinas Kesehatan. Dokter umum berpangkat IV/a itu akan mengendalikan Dinas Kesehatan hingga jabatan kepala dinas definitif dilantik. Plt kepala Bappeda dipercayakan

kepada Nyoman Widiratyasa. Saat ini, PNS yang berpangkat pembina IV/b itu menjabat sebagai sekretaris Bappeda. Atas dua jabatan yang dipimpin Plt ini, maka daftar SKPD yang dipimpin Plt semakin banyak. Sebelumnya, sudah ada beberapa SKPD yang dipimpin Plt. SKPD itu adalah Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang; Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP); Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Dinas Pemuda dan Olahraga. Selain itu, Badan Perizinan Terpadu (BPPT) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga dipimpin Plt. Jabatan Plt beberapa dinas dan badan itu dipercayakan kepada sekretaris dinas dan badan, kecuali Dinas Kesehatan. (afi/c1/bay)

BANYUWANGI - Tim penilai Adipura Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) mulai melakukan penilaian di Banyuwangi sejak Selasa lalu (30/10). Tim yang terdiri atas tiga orang itu melakukan rangkaian penilaian selama dua hari. Pada hari pertama kemarin, penilaian difokuskan pada kebersihan taman terbuka hijau (RTH), sungai, pasar dan pertokoan. Kebersihan lingkungan sekolah, perkantoran pemerintah dan swasta juga menjadi fokus penilaian hari pertama. Ruang terbuka hijau yang dinilai adalah Taman Sri Tanjung, lingkungan GOR Tawang Alun, dan Taman Blambangan. Sungai yng dinilai meliputi Kalilo, Sungai Bagong, Sungai Sukowidi, dan Sungai Kebalenan. Lingkungan sekolah yang dinilai adalah SDN Kepatihan, SMPN 2 Banyuwangi, SDN 4

Penganjuran, dan beberapa sekolah lain. Lingkungan kantor pemerintahan yang menjadi titik pantau adalah kantor Sekretariat Daerah dan kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Pelaksana tugas (Plt) Kepala DKP Arief Setiawan menjelaskan, penilaian kali ini merupakan penilaian tahap pertama untuk tahun 2012. Penilaian piala Adipura dilakukan beberapa tahap. “Tim yang datang sekarang merupakan penilai tahap pertama,” jelasnya. Setelah penilaian tahap rampung, jelas dia, maka akan dilakukan penilaian tahap kedua. Penilaian tahap kedua kemungkinan besar akan dilakukan pada awal tahun 2013 mendatang. Tim itu bekerja atas mandat yang diberikan Kementerian Negara Lingkungan Hidup n Baca Tim...Hal 35

Polres Gagas Turnamen Voli Meriahkan Harjaba, Digelar 18 November

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

PENUHI TARGET: Pembinaan terus-menerus yang dilakukan PASI berbuah manis. Empat sprinter lolos ke babak utama Jatim Sprint.

Empat Sprinter Lolos Babak Utama Jatim Sprint BANYUWANGI - Atletik terus menunjukkan eksistensi sebagai cabang olahraga yang berpredikat sebagai mesin pendulang prestasi bagi Kota Gandrung. Setidaknya, catatan tersebut tampak dari hasil kualifikasi Jatim Sprint II Rayon VII yang digelar di Bondowoso kemarin (31/10). Kontingen Banyuwangi tampil dominan

dan meloloskan sprinter ke babak utama Jatim Sprint. Dominasi sprinter Banyuwangi tampak di bagian putri. Tiga pelari Bumi Blambangan mampu finish di posisi pertama hingga ketiga. Tampil di nomor 60 meter putri, Prila Satwati menjadi, menjadi yang pertama. posisi kedua ditempati Ike Puji Lestari, dan tem-

pat ketiga diraih Nora. Di bagian putra, Banyuwangi memastikan finish di posisi kedua. Adalah Jovin Faid Rivki yang menjadi penyelamat muka tim tamu. Dia berhasil menggondol medali perak dari nomor 60 meter putra. Tak pelak, di babak grand final, ada empat sprinter yang akan berlaga di Sido-

arjo mendatang. Hasil itu tentu saja cukup disyukuri Slamet Mulyo dan Puji Winarko yang bertindak sebagai ofisial dalam even tersebut. Target mempertahankan tradisi lolos ke babak utama Jatim Sprint mampu ditunaikan. Tetapi, persaingan di babak utama tentu tidak bakal mudah. (nic/c1/als)

BANYUWANGI - Peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241 membuat penyelenggaraan even seperti jamur di musim penghujan. Seabrek kegiatan dipastikan mengiringi peringatan hari jadi kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini. Tidak terkecuali, kejuaraan bola voli bertajuk Kapolres Cup. Even yang akan dipusatkan di Taman Blambangan itu akan dilaksanakan mulai 18 November hingga selesai. Ada empat kelas yang akan dipertandingkan dalam kejuaraan bola voli tersebut, yakni kelompok SMP putra dan putri, SMA putra dan putri, desa atau kelurahan putra dan putri, dan antar klub putra dan putri. Ketua Kapolres Cup, Sujarwo mengatakan, even itu merupakan salah satu rangkaian memperingati Harjaba ke-241. “Grand opening akan dilaksanakan 10 November,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Kabag Ops Polres

GALIH COKRO/RaBa

TERBUKA: Publik voli Banyuwangi kembali dimanjakan dengan berbagai even bergengsi. Kali ini, Polres Banyuwangi akan menggelar kejuaraan voli dalam rangka Harjaba.

Banyuwangi itu. Sujar wo menambahkan, b a b a k p e n y i s i ha n d i l a ksanakan 18 November hingga 4 Desember. Babak semifinal dan final akan digelar mulai 5-22 Desember. Setiap ha r i , p e r t a n d i n ga n a k a n dilaksanakan mulai pukul 14.00. Itu merunut jadwal yang ditentukan panitia. Agar pertandingan berjalan sesuai rencana, seluruh peserta wajib mengikuti

temu teknik yang akan dilaksanakan 15 November. Biaya pendaftaran setiap tim sebesar Rp 50 ribu. “Ada tiga tempat yang ditunjuk sebagai lokasi pendaftaran,” bebernya. Untuk lokasi pertama, calon peserta bisa mendaftar di PDAM Banyuwangi, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan polsek-polsek yang tersebar di 24 kecamatan di Banyuwangi. (nic/c1/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Kamis 1 November 2012

22 Desa Bisa Kena Dampak Raung BPBD Mengajukan Pencairan Dana tak Terduga Rp 1,35 M BANYUWANGI - Aktivitas Raung terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi kini menyiapkan beberapa langkah antisipasi jika sewaktu-waktu gunung setinggi 3.332 meter tersebut meletus. Langkah yang sudah dilakukan BPBD adalah pemetaan daerah terdampak dan pendataan jumlah warga yang berpotensi terkena dampak. Hasil sementara, pemetaan daerah terdampak meliputi 20 desa. Awalnya, jumlah desa yang berpotensi terkena dampak hanya 16 saja, tapi kini membengkak menjadi 20

desa. “Penetapan 20 desa terdampak itu dilakukan berdasar musyawarah dengan berbagai pihak,” tegas Plt. Kepala Pelaksana BPBD, Wiyono. Menurut dia, BPBD dalam menentukan daerah atau desa terdampak tidaklah sendirian, melainkan melibatkan banyak pihak. Penetapan itu didasarkan beberapa kriteria dan letak geografis. Kategori kecamatan, ada enam kecamatan yang sudah ditetapkan sebagai daerah terdampak, yakni Kecamatan Songgon, Singojuruh, Glenmore, Kalibaru, Sempu, dan Genteng. “20 desa terdampak itu tersebar di enam kecamatan itu,” ungkapnya. Selain itu, BPBD juga sudah merampungkan pendataan jumlah jiwa yang berpotensi terkena dampak letusan Gunung Raung n Baca 22 Desa...Hal 35

Warga Diimbau Tetap Tenang

ALI NURFATONI/RaBa

ISTIRAHAT: Sejumlah pekerja santai di jalan perkebunan Bayu Kidul, Dusun Bejong, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.

SEMENTARA itu, status siaga Gu- berarum juga melakukan berbagai nung Raung belum berubah. Hingga usaha sebagai antisipasi segala kemarin, gunung terbesar se-Jawa itu kemungkinan buruk jika sewaktumasih tetap berada di level 3. Akti- waktu Raung meletus. Usaha itu vitas gempa tremor antara lain pindah pun tetap berlangtempat dan mengumsung seperti hari-hari pulkan dokumen sebelumnya. pen ting. Selain itu, Ketar-ketir sebagian se bagian dusun suwarga yang tinggal dah rutin melakukan di kaki gunung setpengajian di jalan. inggi 3.332 meter di Kini akses jalan GUNUNG RAUNG atas permukaan laut per kebunan menuju (dpl) itu pun tetap ada. Seperti yang Bejong diperlebar. Selain itu, podirasakan warga Desa Sumberarum, hon-pohon mindi di perkebunan Kecamatan Songgon, yang hanya ber- Bayu Kidul tersebut juga banyak jarak 14 kilometer dari puncak gunung. yang ditebang n Selain waswas, warga Desa Sum Baca Warga...Hal 35

LINGKUNGAN

Protes IPAL Terus Memanas MUNCAR - Protes pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) semakin memanas. Yang terbaru, puluhan warga dusun setempat kembali beraksi di sekitar lokasi pembangunan IPAL di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin. Dalam aksi kali ini, warga menolak keras terkait usaha Muspika Kecamatan Muncar mencabut sejumlah barang bekas yang terpasang di tengah jalan. Sebab, barang bekas hasil bongkaran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) itu difungsikan untuk menutup jalan. ‘’Itu artinya agar tidak ada truk yang masuk,’’ cetus Juwanto, warga setempat, kemarin. Meski itu milik pemerintah, tapi warga menghendaki agar ada berita acara pengambilan barang-barang itu, seperti besi dan kayu. ‘’Warga minta ada surat-suratnya, tapi nggak ada. Pokoknya warga tetap menolak pembangunan IPAL ini,’’ tegasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Camat Muncar, Isa Anshori menegaskan, barang-barang tersebut adalah milik pemerintah. Sehingga, jika diambil lagi oleh pemerintah juga tidak ada masalah. ‘’Punya pemerintah, mau diambil kok nggak boleh. Tapi, setelah kami berikan pengertian, akhirnya barang itu bisa diangkut,’’ terangnya. Dia menjelaskan, proses pembangunan IPAL yang menelan anggaran senilai hampir Rp 9 miliar itu tetap dilanjutkan. Sebab, itu sudah merupakan keputusan final. ‘’Anggaran dananya dari APBN. Pembangunan IPAL itu tetap jalan terus,’ tandasnya. (ton/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

DIPOLICE LINE: Polisi menggeledah rumah Susongko, mantan Kades Pesanggaran. Di tempat itu polisi menyita peralatan untuk mengolah emas.

ALI NURFATONI/RaBa

BONGKAR-MUAT: Sejumlah orang sedang mengangkat perkakas untuk diangkut ke sebuah truk di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin.

Olah Tanah Emas, Rumah Mantan Kades Digerebek

PESANGGARAN - Rumah mantan Kepala Desa/Kecamatan Pesanggaran, Susongko, digerebek aparat gabungan Polres Banyuwangi dan Polsek Pesanggaran Selasa sore (30/10). Penggerebekan yang dilakukan ratusan petugas kepolisian itu dipimpin langsung Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo dan Kabagops

Kompol Sujarwo. Rumah mewah tersebut digerebek karena dijadikan tempat mengolah tanah mengandung emas dari Gunung Tumpang Pitu. Sayang saat dilakukan penggerebekan, si empunya rumah, Susongko, sedang tidak berada di tempat. Polisi hanya menemukan sejumlah barang bukti berupa kom-

presor, blower, limbah material, dan karbon. Ada juga ayakan, kain, water pump, bak plastik, 50 sak tanah siap giling, dan 4 unit mesin gelondong. “Selain itu, juga ada tong dan bahan kimia, seperti potasium dan matarium,” kata Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi melalui Kanitreskrim Aiptu Sholikin n Baca Olah Emas...Hal 35

KUD Karya Mulya Pailit 3 Miliar GAMBIRAN - Gara-gara pailit, puluhan anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mulya, Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, menggelar rapat anggota luar biasa (RALB) kemarin. Mereka rata-rata adalah warga desa setempat dan Desa/Kecamatan Gambiran. Salah seorang anggota KUD Karya Mulya, Heri Wijatmoko mengatakan, koperasi tersebut

mengalami pailit sejak tahun 2010. Meski begitu, para pengurus dan manajer koperasi tetap menjalankan aktivitas simpan-pinjam dan tidak segera menghentikan kegiatan, “Malah menambah modal usaha dengan cara pinjam ke bank,” jelas warga Desa Gambiran itu. Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi Banyuwangi, Hadi Sugiyanto, mengatakan bahwa berdasar audit dari

Surabaya sudah jelas KUD Karya Mulya defisit hingga 3 miliar lebih. Kini, masalah tersebut sudah ditangani Polres Banyuwangi, “ Kita hanya menjembatani antara anggota dan pengurus, keputusan ada di tangan anggota,” terang Hadi. Dia menjelaskan, pengurus pernah mengadakan rapat anggota tahunan (RAT) beberapa bulan lalu n Baca KUD...Hal 35


28

Kamis 1 November 2012

RSI Fatimah Gandeng Jasa Raharja Korban Kecelakaan dapat Santunan

GERDA/RaBa

KENANG_KENANGAN: Kabiro Radar Genteng Abdul Azis menyerahkan kaos kepada Direktur RS Al-Rohmah dr. Yesi.

Langgar Kode Etik, tak Usah Dilayani Karyawan RS AlRohmah Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik GAMBIRAN - Puluhan pengurus dan karyawan Rumah Sakit Al-Rohmah, Kecamatan Gambiran mengikuti pelatihan jurnalistik dengan mendatangkan kru dari Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Dalam kesempatan tersebut, para peserta mendapatkan materi cara jitu menghadapi wartawan yang disampaikan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rahman Bayu Saksono, penulisan artikel di media massa oleh Redaktur Pelaksana Syaifudin Mahmud, dan penulisan berita oleh Kepala Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi, Biro Genteng, Abdul Aziz.

Selama mengikuti pelatihan, puluhan peserta tampak antusias mengikutinya. Bahkan mereka juga sempat menanyakan oknum beberapa wartawan media tertentu yang seringkali datang tanpa mempedulikan kode etik jurnalistik sebagaimana disampaikan oleh Bayu Saksono. Menanggapi hal itu, Bay-sapaan akrab Bayu Saksono, menjelaskan bahwa para peserta tidak perlu resah. “Semua kan ada aturan dan kode etiknya. Kalau memang nggak sesuai kode etik dan aturan yang ada, nggak usak dilayani,” tuturnya. Antusiasme para peserta juga terlihat saat Syaifudin Mahmud menyampaikan materi penulisan artikel di media massa dan materi penulisan berita yang disampaikan Abdul Aziz. Kebanyakan peserta lebih banyak menanyakan caranya agar mudah menulis berita dan artikel. “Wartawan kalau menulis berita rasanya

kok enak gitu ya, karena sudah ada bahan yang akan ditulis. Nah bagaimana caranya agar bisa menulis artikel juga mudah sebagaimana wartawan menulis berita,” tanya dr. Andriyani, salah satu peserta. Abdul Aziz menjelaskan, bahwa pada dasarnya menulis berita dan artikel sama mudahnya, apalagi bila didukung dengan data dan referensi yang memadai. “Terlebih lagi bila artikel ditulis oleh orang yang berkompeten di bidangnya, tentu akan mudah menulisnya. Kuncinya banyak membaca dan banyak referensi,” tandas jurnalis berinisial azi tersebut. Usai mengikuti pelatihan, para peserta sempat foto bersama dengan kru dari Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kepala Biro Radar Genteng Abdul Azis juga berkesempatan memberikan kenang-kenangan kaos Jawa Pos Radar Banyuwangi kepada Direktur RS. Al-Rohmah, dr. Yesi. (azi/aif)

WONGSOREJO - Polres Banyuwangi bersama Jasa Raharja dan Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi sosialisasi keselamatan, penanganan korban kecelakaan lalu lintas (Laka) jalan dan penumpang umum secara terpadu. Sosialisasi yang digelar Sabtu (20/10) di Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, itu dihadiri 100 undangan serta menghadirkan pihak-pihak yang berkaitan. Seperti Ipda Mujiono, Direktur RSI Fatimah Dr. Rusdi Dziban, serta Heri Mujiono Kepala perwakilan Jasa Raharja Jember. Menurut Ipda Mujiono, kecelakaan lalu lintas bukan suatu takdir. Tetapi suatu peristiwa yang bisa disadari dan bisa dicegah. Kecelakaan bisa disebabkan beberapa hal. Seperti pelanggaran pengendara, faktor alam, misalnya contoh aspal jalan sudah mulus dan sempurna, tetapi muncul fenomena melihat aspal seperti kaca yang biasa disebut fatamorgana. Karena

tidak konsentrasi, akhirnya terjadilah kecelaaan lalu lintas atau karena faktor kendaraan itu sendiri. “Pada tahun 2012 ini, kasus orang meninggal di jalan raya sudah mencapai 70 orang (kasus). Sementara itu, hak-hak orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas, baik yang salah atau yang benar, akan mendapat santunan sesuai UU no. 11 tahun 2009. Dalam hal ini tugas polisi adalah sebagai mediasi atas kepentingan masyarakat yang berbenturan dengan urusan kcelakaan lalu lintas,” kata Ipda Mujiono. Sementara itu, dalam hal pelayanan keperawatan korban kecelakaan lalu lintas dijelaskan oleh Dr. Rusdi Dziban, Sp.B, FINACS. Menurut Direktur RSI Fatimah ini, semua jenis kecelakaan, baik kecelakaan biasa sampai kecelakaan lalu lintas, akan ditangani RSI Fatimah. Pertama yang akan dilakukan adalah hal-hal yang bersifat emergency. Karena biasanya mereka datang tidak bersama anggota keluarganya. Jadi, setelah datang anggota keluarganya, baru dilakukan

tindakan sesuai persetujuan pihak keluarga. “Korban kecelakaan lalu lintas yang dilayani RSI Fatimah Banyuwangi akan ditangani dengan baik tanpa membayar sepeserpun. Karena tanggungan akan langsung ditagihkan oleh pihak RSI Fatimah kepada PT. Jasa Raharja (Persero). Sehingga korban kasus kecelakaan merasa nyaman dan tidak menjadi bingung karena hal yang menimpanya,” kata Rusdi. Di sisi lain, Kepala Jasa Raharja wilayah Jember, Heri Mujiono mengatakan, Jasa Raharja adalah BUMN di bawah Kementerian BUMN dengan tugas mengemban UU No. 34 tentang dana pertanggungan kecelakaan lalu lintas jalan, penumpang kendaraan umum, laut, darat, dan udara. “Jasa Raharja termasuk dalam asuransi sosial. Santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas ini sangatlah mudah. Hanya dengan syarat menyerahkan copy KTP (menunjukkan KTP asli), KK (Kartu Keluarga), dan menunjukkan surat nikah bagi yang sudah menikah,” ungkapnya. (adv/als)

ISTIMEWA

SOSIALISASI: Dr. Rusdi Dziban (tiga dari kanan) bersama Polres dan Jasa Raharja saat memberikan pengarahan tentang pelayanan keperawatan terhadap laka (20/10).

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Perum Mendut Hijau •

• Jl. Ikan Gurami •

• Souvenir •

• Kontak Jodoh •

• Vios & Daihatsu Zebra •

• Pajero Sport ‘10 •

• Honda Genio ‘94 •

Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Pengusaha, mapan, mndambakan gadis/Janda muslimah, 25th s/d 40th. Hub: 087759999544

Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi 83 jt nego. Daihatsu Zebra box 2002, 43 jt nego, brg istmw. H: 08179671110, 082334662339

Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541

Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888

• Promo Daihatsu Ayla •

• Toyota Vios ‘05 •

• Rumah + Tanah • Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784

• Arya Agen Properti • Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? Arya Agen Properti 081336659258

• Rumah Kebalenan • Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779

SITUBONDO

• Lemari Etalase • Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733

• Jl. Plaosa •

• Rental Mobil •

Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Toko + Rumah Genteng •

• Tanah Tegal 1500m2 •

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

• Tanah & Bangunan •

• Peluang Usaha • Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

SITUBONDO

• Kuliah Di Australia •

• Pindah Tempat •

Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1: Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)

• Civic Verio ‘97 • Djual cpt sedan Civic Verio ‘97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377

Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

• Daihatsu Ayla •

• Prima Mobil •

Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534

Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

• Carry Futura ‘94 •

• Toyota Innova ‘05 •

• Kijang LGX ‘02 •

• Suzuki APV ‘10 •

Dijual Kijang Innova E XW 41 (BSN) tahun 2005, hitam metalik, harga 135,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX KF 80 STD tahun 2002, hitam metalik, harga 129,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• GranMax ‘09/’11 •

• Isuzu Panther ‘01 •

Dijual Daihatsu Xenia F600RV-GMPF JU tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Gran Max Pick-Up 09/011 1.5cc/1.3cc, harga 77,5 juta/82,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther lv tahun 2001, biru power window, spion mirror, harga 105 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

• Kijang LGX ‘01 •

• Kijang Grand Ekstra ‘94 •

• Honda Jazz ‘09 •

Dijual Kijang LGX tahun 2001, silver, harga 125 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Kijang Grand Ekstra ‘94, Long Nusa, full variasi, jok depan Daytona sport, jok belakang hadap depan bisa dilipat, Velg R.16, Rp.67,5 juta nego.HP: 081934712827

Dijual Honda Jazz 09 rs manual, harga 190 juta nego, bisa cash/kredit, bisa tukar tambah. Hubungi: 08123453975, 081335897888

• Mits. Kuda Grandia •

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

• LBB Paedagogia • LBB “Paedagogia”, terima les privat - Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175

Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

BANYUWANGI • BPKB • Hlg BPKB Nopol P 3752 ZG, an. Rudi Susanto. Lugonto RT01/04 Rogojampi

• STNK • BANYUWANGI • Administrasi • Dbthkn administrasi utk penempatan di Banyuwangi, Jember, Situbondo & Bali, Wanita / Pria, computer, llsn S1/D1/SMU lamaran ke UD. Jaya Subur Jl. Raya 1416 Rogojampi-Bwi up Yani 0333-635888

Hlg STNK Nopol P 5174 YO, an. a/n Hartini. Lingk Gaplek 270 RW 03/02 Bakungan Hlg STNK Nopol P 3531 ZB, an. Lina Novarina, Jl. Andalas 22 05/03 Singotrunan Hlg STNK Nopol P 3698 YJ, an. Wasili ST, Jl. HOS. Cokroaminoto Cungking, Bwi

• CV. Gracindo Centratama •

Hlg KTP, SIM C, STNK No. P 2305 ZB, an. Sayu Nurhayati. Jl. Piere Tendean 13 RT02/01 Tukangkayu

Bth: Sales Pnjualan, Sopir (SIM B2 Umum), Security, Oprtor Prod (Diutmkan jur elektro/ Listrik). Lam: CV Gracindo Centratama, Jl. Ry Jember-Bwi KM 7,5 Kedayunan, Kabat, Bwi. 0333-635423/635424

Hlg STNK Nopol P 2707 YE, an. Subagio. Jl. Ikan Gurami No. 65 RT02/02 Karangrejo Hlg STNK P 3920VB, an. Susan Christanti Rahayu. Perum Puri Citra Berlian RT01/02 Kebalenan


BALJEBOL

Kamis 1 November 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Dua Bocah Meninggal Akibat AIDS

ADA APA LAGI

Polisi Gadungan Tidak Ditahan WULUHAN - Miftakhul Anas Wahyu, 26, yang mengakungaku sebagai polisi lulusan Akpol berpangkat Iptu sedikit bernapas lega. Polisi tidak sampai menahannya karena dia baru terjerat pasal tindak pidana ringan. “Pelaku hanya terkena tipiring,” jelas AKP Wardoyo Utomo, Kapolsek Wuluhan. Menurut Wardoyo, pelaku belum ditemukan indikasi melakukan tindak pidana berat. Alasannya, pelaku belum terbukti merugikan material kepada pihak korban, Sekar (bukan nama sebenarnya) dan keluarganya di Wuluhan. Bahkan, berdasarkan informasi beberapa orang, pelaku sering membelikan sesuatu kepada korban dan orang tuanya. Polisi hanya bisa menjerat pelaku dengan Pasal 508 KUHP terkait penyalahgunaan pakaian atribut kepolisian. Oleh karena itulah, pelaku tidak ditahan pihak kepolisian. Dikatakan, pihaknya akan segera menuntaskan penyelidikan dan pemberkasan. Jika sudah selesai, berkas akan diserahkan ke kejaksaan agar segera bisa disidang. Meskipun begitu, jelas Wardoyo, Anas yang tidak ditahan masih ada di wilayah Mapolsek Wuluhan, kemarin. Ini lantaran dari pihak keluarga pelaku belum ada yang menjemput. Diketahui ternyata bapak pelaku sudah meninggal, sedangkan ibunya bekerja di Hongkong. Sementara, saudara pelaku dimungkinkan masih ada pekerjaan di luar kota. Masih menurut Wardoyo, pihaknya sudah mengamankan mobil Mobil Suzuki X-Over warna hijau telur asin yang dipakai pelaku untuk pergi ke rumah korban. “Saat ini, mobil tersebut masih dalam pengawasan pihak kepolisian dan ditaruh ke Mapolsek Wuluhan,’ ujarnya. Apalagi, mobil yang sempat diganti dengan plat N 1454 RI ternyata bukan milik pelaku seperti yang diakui sebelumnya. “Mobilnya ternyata sewa di rental Surabaya,” jelas Wardoyo. Bahkan, kemarin ada pihak rental dari Surabaya yang mengakui jika mobil tersebut adalah milik rental di Surabaya. “Bahkan yang menelepon langsung dari Polda Jatim,” terangnya. Oleh karena itu, jika nantinya pihak rental bisa menunjukkan surat-surat mobil dengan nomor asli L 1743 GM secara lengkap, pihaknya akan menyerahkan mobil tersebut kepada pemiliknya. “Ya monggo, kalau memang surat-suratnya lengkap,” tuturnya. Sementara itu, terkait kelanjutan pelaku dengan korban, pihak kepolisian tidak bias ikut campur. Ini mengingat, hal tersebut sudah menjadi urusan pribadi dari keluarga. (ram/jum/wnp/jpnn)

KECELAKAAN

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

Tersangka Curanmor Ditembak

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

Tabrak Pohon, Meninggal BANGSALSARI - Kecelakaan dengan menelan korban jiwa terjadi di jalan desa, tepatnya di Dusun Sumbergebang, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari. Korbannya adalah Ngatimin, 19, warga Dusun Kalisatan Desa/Kecamatan Bangsalsari yang tewas seketika di lokasi kejadian. Ini setelah motor Yamaha Yupiter Z Nopol DK 7282 CF tiba-tiba menabrak pohon di pinggir jalan sekitar pukul 16.00. Saat kejadian, korban berboncengan dengan Andika Setiawan, 20, tetangganya. Beruntung, Andika yang dibonceng korban masih selamat, meski mengalami luka cukup serius. Dia harus dilarikan ke IGD RSD dr Soebandi Jember karena di bagian kedua telingannya mengeluarkan darah. Menurut sumber wartawan Jawa Pos Radar Jember, korban yang mengendara Yamaha Yupiter Z melaju dari arah timur dengan kecepatan tinggi. Sebelum menabrak pohon, motor korban terlihat kejar-kejaran dari arah timur dengan pengendara lain yang belum diketahui identitasnya. Tanpa sebab jelas, sepeda motor korban mendadak oleng dan menabrak pohon trembesi di pinggir jalan. Korban bersama Andika yang dibonceng sampai terlempar ke jalan aspal. Korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Sementara, sepeda motor korban rusak berat bagian depan dan langsung diamankan di Mapolsek Bangsalsari. Terpisah, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di jalan raya jurusan Kelurahan Mangli menuju Jenggawah. Tepatnya di Dusun Langsepan, Desa Jenggawah. Saat kejadian, Misnadin, 54, berboncengan dengan Nipa, 51, istrinya, tertabrak pengendara sepeda motor dari arah belakang. (jum/ram/wnp/jpnn)

diberikan digantikan dengan susu formula,’’ katanya. Namun, sambung dia, apa yang dialami oleh dua anak yang meninggal itu seperti itu. Orang tua si anak menjadi ODHA dan mereka tidak banyak mendapatkan informasi ya yang be nar mengenai H HIV/AIDS. Sehingga, a anaknya tetap diberi A sehingga sang anak ASI, te tertular. Evi mengungkapkan, dua anak itu sangat mungkin hanya puncak dari gunung es. Ar tinya, sangat terbuka peluang bahwa jumlah ODHA anak-anak lebih banyak lagi. Kebanyakan, baru diketahui terjangkit HIV/AIDS setelah kondisinya parah.‘’Tidak sedikit bayi dan anak-anak itu diperiksakan sudah dalam kondisi akut,’’ ungkapnya. Lebih jauh Evi menjelaskan, anak-anak yang positif terkena HIV harus mendapatkan dukungan dari keluarga. Terutama, dalam pengobatannya. ‘’Untuk anak-anak tadi masih bisa ditolong jika mendapatkan pengobatan dan konseling dengan benar,’’ tandasnya. Sementara itu, dua anak yang meninggal itu menambah jumlah anak yang terserang HIV/AIDS. Semenjak Klinik Konseling dan Tes HIV/AIDS berdiri pada 2006, tercatat ada 18 orang anak yang terserang. Tahun ini diketahui ada dua anak yang meninggal. Hal ini terjadi karena penyakit diketahui setelah kondisinya parah. Sedangkan untuk jumlah ODHA yang memeriksanakan diri ke Klinik Konseling dan Tes HIV/AIDS mencapai sekitar 1.000 orang. Mereka tidak saja berasal dari Jember, melainkan juga dari Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. ‘’Jumlah itu yang sempat tercatat oleh kami,’’ pungkasnya. (rid/har/jpnn)

HIV/AIDS

DITANGKAP: Tersangka Nur Kholis saat dilarikan ke Puskesmas Rambipuji setelah ditembak petugas di bagian kakinya.

TERLUKA: Misnadin dan istrinya yang mengalami luka dirawat di Puskesmas Jenggawah.

JEMBER – Jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Jember terus meningkat. Bukan hanya kaum dewasa, namun ju ga menimpa anak-anak. Bahkan, sudah ada dua anak meninggal dunia akibat penyakit yang belum ada obatnya tersebut. ‘’Usia bocah yang meninggal itu berbeda. Pertama usia sekitar tiga buia lan dan satu lagi berusia 1,5 tahun,’’ kata dr Justina Evy Tyaswati, Sp KJ, loordinator Klinik Konseling dan Tes HIV/AIDS RSD dr.Soebandi Jember, kemarin (31/10). Me n u r u t d i a, dua anak yang meninggal dunia itu pernah diperiksakan ke klinik Konseling dan Tes HIV/AIDS RSD dr. Soebandi. Namun, saat itu kondisi penyakitnya sudah parah. Saat diperiksanakan sudah mencapai stadium lanjut. Evi menceritakan, saat itu si anak menderita berbagai penyakit. Bukan hanya HIV/AIDS, namun juga diukuti dengan penyakit lain. Seperti gizi buruk dan tuberculosis (TB). ‘’Saat datang kondisinya sudah parah. Bahkan juga disertai dengan penyakit lain seperti TB dan gizi buruk,’’ ungkapnya. Dua anak yang meninggal itu, kata dia, terjangkit HIV dari ibu mereka. Penularan penyakit terjadi melalui air susu ibu (ASI). Ibu dua anak yang meninggal itu dinyatakan mengidap HIV/AIDS positif. Lalu, anak-anaknya mengonsumsi ASI dari ibu yang menderita HIV akhirnya tertular. Karena itu, Evi menyarankan, dalam kondisi hamil sebaiknya para ibu harus dikontrol oleh dokter. Sebab, dengan langkah itu, resiko tertularnya anak dari HIV/AIDS bisa diminimalisasi. ‘’Kemudian, ketika si anak sudah lahir, sebaiknya tidak diberi ASI oleh ibu yang positif mengidap HIV/ AIDS. Kemudian susu yang

JEMBER - Tim Resmob Jember Barat Polres Jember berhasil membekuk dua tersangka pelaku pencurian sepeda motor sekitar pukul 16.00. Kedua tersangka yang diringkus polisi tersebut masing-masing Moh Nurkholis, 29, warga Dusun Gadungan, Desa Kasiyan, Kecamatan Puger dan Nurul Aini, 25, warga Dusun Karang Sono, Desa Grenden, Kecamatan Puger. Kedua tersangka ditangkap petugas di wilayah Desa Patemon, Kecamatan tanggul. Selain mengamankan tersangaka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sepeda motor dan kunci T. Saat dilakukan penangkapan,

polisi terpaksa melumpuhkan salah seorang tersangka Nurkholis dengan timah panas. Ini lantaran Nurkholis berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap. Dari tangan tersangka, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa kunci T, sepeda motor Honda Revo merah tanpa nopol, dan Honda Kharisma warna hitam milik tersangka, yang biasa digunakan saat menjalankan aksinya. Menurut keterangan salah seorang petugas, penangkapan ini berawal saat polisi mendengar informasi Nurkholis akan melakukan transaksi penjualan sepeda motor hasil curiannya. Setelah di-check,

informasi tersebut ternyata benar adanya. Saat itu, tersangka sedang menunggu calon pembelinya di sekitar tempat Wisata Pemandian Patemon Tanggul. Namun saat hendak ditangkap, pelaku berusaha melarikan diri. Beberapa kali tembakan peringatan dikeluarkan petugas, nyatanya tak digubris oleh tersangka. Tak ingin buruannya lolos begitu saja, satu tembakan bersarang di kaki kiri tersangka. Saat ditangkap inilah, tersangka Nurkholis mengaku bahwa dalam setiap menjalankan aksinya, selalu ditemani Nurul Aini. (jum/ram/wnp/jpnn)

Genset BCA Bondowoso Kepulkan Asap Tebal

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

CEPAT NORMAL KEMBALI: Petugas dan karyawan BCA langsung ngecek lokasi genset yang mengepul karena asap.

BONDOWOSO - Jaringan listrik yang tiba-tiba padam di wilayah kota Bondowoso membuat karyawan Bank BCA Bondowoso dan para nasabahnya sedikit panik, Rabu siang kemarin (31/10). Selain listrik yang tiba-tiba padam, genset milik BCA yang sedianya untuk pengganti listrik, malah mengeluarkan asap tebal dari dalam gudang. Bahkan, asap tersebut keluar dari gudang dan memenuhi halaman luar gedung BCA Bondowoso. Karena, mesin genset mati, maka jaringan komputer BCA juga mati. Sehingga, pelayanan kepada nasabah terhenti untuk sementara waktu. ”Tiba-tiba listriknya padam, lalu ada

asap,” ungkap Sugiyanto, 30, nasabah BCA, yang ikut antri saat akan menyetor uang ke bank tersebut. Beberapa nasabah lain ikut panik saat melihat kepulan asap dari gudang Genset. Namun, beberapa petugas satpam dan teknisi, langsung lari menuju gudang genset. Mereka, berusaha memperbiki mesin genset itu. Tidak lama kemudian, mesin genset bisa dioperasikan lagi. Meski begitu, beberapa nasabah BCA sudah ada yang meninggalkan bank dan urung menyetorkan uang. Karena, jaringan komputer mati. Namun, ada juga nasabah yang tetap menyetorkan uang ke kasir BCA. (eko/hdi/jpnn)

Ketika Siswa SMAK Santo Paulus Mengikuti Sosialisasi Bahaya Narkoba

Dengarkan Testimoni Pecandu yang Sudah Insaf Sebanyak 150 murid SMAK Santo Paulus Jember kemarin (31/10) mengikuti tes urine yang dilakukan oleh BNK (Badan Narkotika Kabupaten) dan Polres Jember. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencegah masuknya narkoba ke lingkungan sekolah. Seperti apa suasananya? RANGGA MAHARDIKA, Jember PARA pelajar yang berasal dari pengacakan mulai dari kelas IX sampai XII tersebut dikumpulkan di Aula SMAK Santo Paulus. Sebelum mengikuti tes urine satu per satu, mereka mengikuti sosialisasi pencegahan pemberantasan dan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika yang disampaikan oleh Kepala BNK Jember Kompol Teduh T.S.W. dan Kasatreskoba Polres Jember AKP Edy Sudarto. Dalam sosialisasi tersebut, para pelajar tersebut dikenalkan dengan macam-macam narkoba, mulai yang berwujud pil, serbuk, ganja, hingga sabu-sabu. Selain itu, mereka

juga dikenalkan tentang bahaya narkoba. Dalam tes urine kemarin, ada peristiwa lucu. Sebab, ada beberapa murid yang kesulitan mengeluarkan urine. Oleh karena itu, sang pelajar harus menunggu lama hingga benar-benar ingin buang air kecil. “Jadi ini untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba kepada para pelajar,” jelas Kompol Teduh. Oleh karena itu, pihaknya ingin mengantisipasi agar peredaran narkoba tidak masuk ke sekolah seperti banyak kasus yang ditangani oleh Reskoba Polres Jember. Pihak BNK juga ingin menimbulkan kesadaran kepada pelajar tentang bahaya narkoba dengan mendatangkan seorang mantan pecandu narkoba yang sudah bertobat alias insaf. Dalam testimoni tersebut, disebutkan bagaimana narkoba dengan mudah menjerat generasi muda. Selain itu, disampaikan pula mengenai berbagai masalah yang muncul setelah mengonsumsi narkoba. Antara lain, gampang sakit, mental rapuh, dan kecerdasan menurun. “Juga disampaikan tentang masalah hukum yang dihadapi oleh pengguna,” jelasnya. Dengan demikian, Teduh mengatakan,

pihaknya berharap agar pelajar tidak mengonsumsi narkoba. Pasalnya, narkoba bisa membuat masa depan menjadi rusak. “Narkoba sangat berbahaya bagi pelajar,” jelasnya. Sementara itu, Edy Sudarto menambahkan, narkoba semakin masuk ke kalangan pelajar. “Tingkat peredaran sudah mulai merambah pelajar,” katanya. Tidak hanya masuk melalui lembaga pendidikan formal, narkoba pun kini mulai merambah pesantren. Terkait dengan jenis narkoba yang banyak beredar di kalangan pelajar, Edy mengatakan, mayoritas berupa okerbaya (obat keras berbahaya). Jaringan pengedar okerbaya ini lebih sulit diurai daripada jenis narkotika dan obat terlarang lainnya. “Sulit untuk ungkap jaringannya,” akunya. Sebab pengguna maupun penjual sulit mengungkapkan jaringannya. Sementara itu, Kepala SMAK Santo Paulus Jember Rm. Antonius Denny Cahyo Sulistiono, O.Carm menyambut positif langkah BNK dan Polres Jember menggelar kegiatan tersebut. “Sesuai dengan tujuan kami, membentuk generasi muda yang sehat,” jelas Denny. Apalagi, narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda yang dapat merusak mental dan fisik. (*)

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

JALANI TES URINE: Siswi SMAK Santo Paulus Jember menyerahkan hasil tes urine.


Ingin Tampil di Koran?

34

MLAKU

MANGAN

MEJENG

Caranya gampang! Cukup kirim ke radarbwi@gmail.com tentang pengalaman Anda pergi ke tempat-tempat wisata bersama keluarga, teman, atau si Dia. Anda juga bisa mengirim tips masakan, kue, maupun minuman. Maksimal tulisan satu halaman kuarto. Jangan lupa, sertakan juga foto-foto plus keterangannya. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Kamis 1 November 2012

Mangrove Perawan di

Ekowisata Bedul FOTO-FOTO IRWAN/RaBa

SEWA MURAH: Perahu tradisional Gondang-Gandung bisa mengantar pengunjung menyusur Segara Anakan hingga Ngagelan di TNAP.

GAZEBO: Bangunan sederhana ini sangat nyaman untuk berteduh dan menikmati semilir angin pantai.

BANYUWANGI kaya wisata ekosistem. Salah satunya adalah wisata mangrove Blok Bedul di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Ada banyak objek andalan yang bisa dinikmati di kawasan wisata, yang digarap Pemerintah Desa Sumberasri bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) itu. Hutan mangrove Bedul memanjang sejauh 16 Km di sepanjang tepian Segoro Anakan. Tidak tanggung-tanggung, luas hutan mangrove itu mencapai sekitar 2.300 hektare. Sebanyak 27 jenis mangrove yang terdapat di blok Bedul tersebar di kawasan TNAP dan lahan Perhutani. Selain keragaman flora, jenis faunanya juga banyak. Ada banyak jenis hewan yang menghuni kawasan itu, seperti kera dan biawak. Beberapa spesies burung juga beterbangan di kawasan tersebut. Ada elang Jawa dan elang laut, burung dara laut, burung belibis, burung bangau, ancel bumi, king fisher, kecuk, dan kirik-kirik. Bahkan, ada burung migran dari benua Australia dan beberapa jenis burung yang belum teridentifikasi. Di wisata Bedul, pengunjung bisa menikmati pemandangan yang indah dan alami. Menyusuri perairan Segara Anakan dengan perahu tradisional, yang biasa disebut Gondang-Gandung, akan memberikan pengalaman luar biasa. Di sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi pemandangan hutan mangrove yang eksotis. Di pepohonan

mangrove hinggap dan terbang berbagai jenis burung. Kera-kera bergelantungan dan biawak merayap di sela-sela batang pohon. Bagi yang hobi memancing ikan bisa menyalurkan hobinya dengan perahu tradisional. Kegiatan memancing bisa dilakukan pada siang atau malam hari. Masyarakat sekitar juga biasa menjalankan aktivitas mencari kerang, memancing, dan menjaring ikan di sekitar Bedul. Pelancong yang masih betah dan ingin menghabiskan waktu lebih lama, bisa menyewa penginapan di rumah penduduk sekitar hutan mangrove. Wisata kuliner khas Bedul bisa dinikmati pada jam makan siang. Suasana makan siang di hutan mangrove benar-benar spesial dan sulit ditemui di tempat lain. Apalagi, menu makanannya khas dikemas bungkusan daun pisang dan jati. Ditambah lagi kesegaran meminum air kelapa muda langsung dari buah kelapa yang dilubangi. Ketika dinikmati sembari menyusuri perairan yang membelah hutan mangrove di atas perahu, sungguh akan menjadi kenangan tak terlupakan. Kenangan indah itu akan bertambah ketika dilanjutkan dengan hiking di hutan hujan tropis yang berbatasan dengan mangrove. Selain hawa sejuk udara, pengunjung bisa melihat banyak satwa liar yang dilindungi. Ada burung merak, kijang, babi hutan, dan hewan liar lainnya. Yang menarik, pengunjung bisa melihat penangkaran penyu di kawasan Ngagelan, TNAP.(irw)

BAGAIMANA MENCAPAI BEDUL? Rute mobil pribadi: Dari Banyuwangi- Srono - Muncar-Tegaldlimo-Sumberasri-Bedul Dari Banyuwangi-Srono-Benculuk-Purwoharjo-Sumberasri-Bedul Dari Jember-Benculuk-Purwoharjo-Sumberasri-Bedul Rute kendaraan umum:

MUSALA: Bangunan musala dari bambu ini memudahkan pengunjung untuk melakukan ibadah salat.

IKAN BEDUL: Mudskeper atau ikan blodok bisa dilihat di lumpur saat air surut.

Dari Banyuwangi naik bus ke Srono-Muncar, ganti angkudes ke Tegaldlimo, ganti ojek motor ke Desa Sumberasri dilanjut ke Bedul Dari Banyuwangi naik bus turun Benculuk, lalu naik angkudes turun pasar Curahjati dilanjut ojek menuju Bedul Dari Jember naik bus turun Benculuk, naik angkudes turun pasar Curahjati, lalu naik ojek menuju Bedul.

MEJENG: Pengunjung menikmati pemandangan sembari berfoto.

RAMAI: Pengunjung berjalan di sepanjang dermaga perahu di wisata Blok Bedul.

Tiket Masuk Murah, Sewa Perahu Miring TIKET masuk kawasan ekowisata Bedul cukup murah. Untuk orang dewasa, tiket dibanderol Rp 5.000. Khusus pelajar lebih murah, yakni Rp 4.000 per orang. Sedangkan, anak-anak hanya Rp 2.000. Wisata Bedul biasanya ramai pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu. Begitu juga di musim libur sekolah. Pengunjung juga ramai pada hari-hari besar tertentu, seperti 1 Syuro. Bahkan, pada hari tertentu, seperti malam Jumat Legi, juga berdatangan pengunjung dari kalangan tertentu. Biasanya mereka melakukan ritual. Salah satunya di mata air Sumber Randu 3, yang ada di kawasan Blok Bedul. “Air dari Sumber Randu 3 ini dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Biasanya pengunjung sengaja membawa jeriken untuk mengambil air,� terang Ponidi, Komandan Peleton Linmas Desa Sumberasri saat ditemui di Bedul. Menurut Ponidi, pengunjung tidak perlu khawatir untuk menikmati kuliner di Bedul. Sebab, di kawasan wisata itu sudah tersedia berbagai menu lezat di warung-warung. Ada ikan bakar dan ayam pedas, yang bisa disantap bersama teman atau

keluarga. “Jangan khawatir, di sini tersedia banyak makanan enak dan minuman segar,� kata Ponidi. Sebuah musala sederhana dari bangunan bambu juga berdiri di kawasan tersebut. Di depannya terdapat keran tempat mengambil air wudhu dari Sumber Randu 3, yang segar dan tidak payau. Beberapa gazebo dari papan kayu dan bambu juga bertebaran dan bisa dimanfaatkan untuk berteduh sembari menyantap bekal makanan dan minuman. Untuk menikmati wisata air di Segara Anakan juga tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Satu orang pengunjung cukup membayar Rp 5.000 untuk menyeberang ke pulau di depan dermaga. Di lokasi tersebut, pengunjung bisa melihat aneka satwa liar. Salah satunya monyet. Pengunjung juga bisa menyewa satu perahu Gondang-Gandung hanya Rp 127 ribu untuk mengantar mengarungi perairan sejauh 3 Km menuju Ngagelan di kawasan TNAP. Di Ngagelan, pengunjung bisa melihat secara langsung penangkaran anak penyu, yang akan dilepas di pantai laut selatan ketika sudah waktunya.(irw)


BERITA UTAMA

Kamis 1 November 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Ingin Memiliki Motor Korban n DIHABISI... Sambungan dari Hal 25

Menurut Kompol Agus, ketiga tersangka ditangkap di rumah masing-masing. Yang pertama ditangkap adalah FI, lalu FA, dan yang terakhir adalah SL. FI dikenal sebagai mantan pacar korban, sedang FA teman korban di SMP. Wakapolres Agus menyebut, para tersangka ditangkap hanya sekitar empat jam setelah kor-

ban ditemukan tewas dengan perut terluka di bawah jembatan perbatasan Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, dengan Desa Gambor, Kecamatan Si ngojuruh. “Sementara yang terlibat hanya tiga tersangka,” katanya. Berdasar keterangan para tersangka, Kompol Agus menyebut, pembunuhan itu diawali oleh FI menghubungi korban melalui layanan pesan singkat ponsel. “FI kirim SMS kepada

korban, lalu korban datang ke rumah FI,” jelasnya. Setelah bertemu di rumah FI di Dusun Simbar, Desa Tampo, dengan naik motor Honda Beat milik korban, keduanya meluncur ke rumah FA di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Selanjutnya, mereka bertiga naik motor matik bernopol P 4240 ZE tersebut. “Yang jadi joki FI, dan korban duduk di tengah,” ujarnya. Wakapolres Agus menduga, pembunuhan tersebut sudah

direncanakan. Sebab, saat naik motor bertiga, FA sudah membawa badik yang disembunyikan di balik baju. Mereka sempat berhenti di tepi jalan raya Desa Kepundungan, Kecamatan Srono. “Korban akan dihabisi di Desa Kepundungan, tapi tidak jadi karena ada orang lewat,” jelasnya. Dari Desa Kepundungan, mereka melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sidomukti, Desa Sukonatar. Di sekitar makam yang sepi itu FI tiba-tiba menghentikan motor.

Melengkapi Data yang Sudah Ada n REKANAN... Sambungan dari Hal 25

Menurut Djoko, sesuai jadwal, Bambang seharusnya datang untuk dimintai ke terangan. Te tapi, saksi selaku penyedia lift tersebut tidak bisa datang ke gedung kejari di Jalan Jagung Suprapto, Banyuwangi. Sebab, yang bersangkutan sedang ada acara di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Bambang mengirim surat dan tidak bisa hadir,” katanya. Sebagai gantinya, masih kata Djoko, rekanan asal Surabaya itu akan kembali dipanggil pada Jumat mendatang (9/11). Surat panggilan kedua akan segera dikirim. “Tapi dia sudah menyatakan akan datang dalam pe meriksaan mendatang,” ujarnya. Djoko membeberkan, peme riksaan Muhlisin selaku

konsultan pengawas merupakan yang kedua kali. Lan taran keterangan yang pernah disampaikan dianggap belum cukup, maka pihaknya memanggil lagi untuk melengkapi data. “Dan pemeriksaan Beni Fir mansyah belum tuntas,” jelasnya. Pemeriksaan kedua saksi yang dipanggil terkait dugaan penyimpangan proyek di RSUD Genteng itu dimulai sekitar

pukul 09.00. Pemeriksaan berakhir pada pukul 12.00. “Karena kami ada acara sidang, pemeriksaan Beni Firmansyah kita hentikan dulu,” cetusnya. Khusus Beni, sebut dia, dalam waktu dekat akan dipanggil kembali. Sayang, Djoko belum bisa menyebut kapan pemeriksaan lanjutan pelaksana proyek dari PT Pan co ran itu akan dilakukan. “Nanti akan kita kabari,” janjinya. (abi/c1/bay)

Penghormatan terhadap Dewi Sri n 1080 ORANG... Sambungan dari Hal 25

Dalam acara itu akan ditampilkan seni pertunjukan rakyat yang menceritakan se jarah gandrung dari masa ke masa. Seluruh performer akan menari langsung di tepi pantai dan tidak menggunakan alas pang gung. Mereka langsung menginjak pasir Pantai Boom. Pertunjukan itu akan berlangsung sekitar 80 menit. Pada setengah jam pertama, pengunjung akan disuguhi berbagai ke senian lokal Banyuwangi. Berikutnya, fragmen gandrung yang akan dimulai dengan ke-

munculan gandrung hing ga prosesi seorang penari dikukuhkan menjadi gandrung. Parade itu akan diakhiri dengan tarian masal 1000 gandrung dan ditutup dengan seblang subuh. Seblang ini merupakan bagian akhir sebuah pertunjukan gandrung yang sarat filosofi dan religius. Humas Festival Banyuwangi, Rahmawati Setyoardini menjelaskan, gandrung merupakan kesenian peninggalan Maja pahit. Pada masa itu, tari gandrung hanya ditarikan di istana. Kata gandrung berarti kekaguman. Kekaguman itu diidentikkan dengan kekagu-

man kepada Dewi Sri. Pada kejayaan Majapahit, Banyuwangi merupakan wilayah yang makmur dan memiliki hasil panen yang melimpah. Fi losofi tari gandrung yang me rupakan penghormatan terhadap Dewi Sri inilah yang menjadi spirit masyarakat mengembangkan tari gandrung. Dalam perkembangannya, kesenian gandrung masuk ke dalam kehidupan masyarakat se cara luas. Pada awal perkembangannya, gandrung dibawakan remaja putra bukan wanita, karena pertunjukan gan drung dilakukan setiap malam purnama.

Penari gandrung lanang yang paling dikenal adalah gandrung Marsan. Marsan merupakan penari gandrung lanang yang menari hingga akhir hayat. Saat ini, tari yang ditarikan Marsan dikenal dengan sebutan gandrung marsan. Penari gandrung wanita pertama adalah Semi yang mu lai menari sekitar tahun 1895. Semi menjadi penari gandrung setelah sakit. Dia sembuh setelah diadakan ritual seblang. “Mulai saat itu Semi menari sebagai seblang keliling, dan kemudian secara bertahap be revolusi menjadi penari gandrung,” jelas Rahmawati. (afi/c1/bay)

Camat Diminta Tingkatkan Pelayanan n HARI... Sambungan dari Hal 25

Pemberlakuan jam kerja bagi SKPD yang terkena pem berlakuan lima hari kerja, maka jam kerja Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.00 hingga 15.30. Jam istirahat diberlakukan mulai pukul 12.00 hingga 12.30. Sementara itu, khusus hari Jumat, jam kerja di mulai pukul 07.00 hingga 14.30. Istirahat mulai pukul 11.00 hingga pukul 13.00. Dalam revisi perbup itu, tidak

se mua SKPD diberlakukan lima hari kerja. Ada beberapa SKPD yang hari kerjanya tetap dan tidak mengalami perubahan. Unit kerja yang tidak mengalami perubahan adalah UPTD Kesehatan, UPTD Pendidikan, UPTD Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika. RSUD Blambangan dan Genteng. Hari kerja pasar daerah tidak mengalami perubahan. Tidak hanya itu, lembaga pendidikan mulai TK, SD, SMP, dan SMA, unit pemadam ke-

bakaran, pengawas sekolah Dinas Pendidikan, dan lembaga pen didikan dan pelatihan, hari kerjanya tetap enam hari. Jam kerja Senin sampai Kamis mulai pukul 07.00 hingga 14.00. Jumat dimulai pukul 07.00 hingga 11.00 dan Sabtu pukul 07.00 hingga 12.30. “Beberapa unit kerja hari kerjanya tetap enam hari, karena mereka memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat,” ujar Sekkab Slamet Kariyono. Dengan pemberlakuan lima hari kerja, Slamet ber harap

semua SKPD me ning katkan pelayanan terhadap masyarakat. Juga di minta meningkatkan inovasi pelayanan terhadap masyarakat. Pihaknya beberapa hari lalu sudah mengumpulkan camat. Dalam pertemuan itu, camat diminta tidak berhenti berinovasi dalam memberikan pelayanan. “Masyarakat membutuhkan layanan cepat dan tepat. Karena itu, keinginan warga itu harus dibarengi berbagai inovasi cerdas,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Hindari Bertentangan dengan UU di Atasnya n TARGET... Sambungan dari Hal 25

Ruliyono menjelaskan, konsultasi yang dilakukan empat panitia khusus (pansus) DPRD ke Jakarta sejak Senin lalu (29/10) sampai kemarin memang diperlukan untuk mengetahui ada-tidaknya pasal yang bertentangan dengan undang-undang (UU) di atasnya. “Kebijakan daerah melalui penerapan perda (pera turan daerah) juga harus sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat. Misalnya, retribusi daerah jangan sampai mengganggu iklim investasi,” kata politisi Partai Golongan

Karya (Golkar) itu. Ruliyono menambahkan, selama ini banyak perda yang baru disahkan langsung dianulir pemerintah hanya garagara satu atau dua pasal bertentangan dengan UU. “Kalau seperti itu (dianulir), kita yang rugi. Rugi tenaga, rugi waktu, dan rugi biaya. Jadi, konsultasi ke kementerian terkait sangat di perlukan untuk mencegah dianulirnya sebuah perda,” pungkas tokoh asal Kecamatan Glenmore tersebut. Seperti diberitakan kemarin, DPRD Banyuwangi tampaknya sangat menyadari tutup tahun sudah semakin dekat. Kali ini, kalangan legislatif langsung

bergerak cepat menyikapi penyerahan empat rancangan peraturan daerah (raperda) yang diajukan eksekutif. Setelah membentuk panitia khusus (pansus) masing-masing raperda, mereka langsung bertandang ke Jakarta untuk berkonsultasi ke kementerian terkait. Empat raperda itu meliputi raperda tentang perubahan ke-3 atas Peraturan Daerah (Perda) Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2007 tentang penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga; raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang pajak daerah; raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 13 Tahun 2011

tentang retribusi jasa usaha; dan raperda tentang izin usaha jasa konstruksi. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan koran ini menyebutkan, dua di antara empat pansus tersebut bertandang ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, yaitu pansus raperda penyertaan modal kepada pihak ketiga dan pansus raperda pajak daerah. Sementara itu, pansus raperda retribusi jasa usaha berkonsultasi ke Kementerian Perhubungan RI, sedangkan pansus raperda izin usaha jasa kons truksi berkonsultasi ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU). (sgt/c1/bay)

Saat korban akan turun dari motor, FA langsung menusuk korban menggunakan badik di bagian perut sebelah kanan. “Saat ditusuk, korban masih hidup dan memanggil-manggilnamaFI,”jelasnya. Terkena tusukan badik yang cukup tajam itu, korban langsung lemas. Tragisnya, saat korban akan ambruk dengan perut terluka, FI menusuknya

lagi di bagian perut. “Setelah di tusuk FI, korban langsung lemas dan tidak sadarkan diri,” beber Kompol Agus. Korban yang sudah tidak sadarkan diri itu, oleh kedua tersangka dinaikkan ke motor lalu dibuang di jembatan perbatasan Kecamatan Srono dan Kecamatan Singojuruh. “Motor milik korban dibawa kabur dan

ditaruh di rumah SL,” sebut Wakapolres Agus. Ditanya motif pembunuhan, Wakapolres Agus mengaku masih dalam pemeriksaan. Sementara pembunuhan ini diduga karena menginginkan motor korban. “Motor milik korban rencananya akan dijual para tersangka, tapi keburu ditangkap,” katanya. (abi/ c1/bay)

Menyanyi sejak Kanak-kanak n BINGUNG... Sambungan dari Hal 25

“Pukul sembilan malam saya telepon masih diangkat. Kata anak saya, sudah siap-siap mau pulang,” jelasnya. Tetapi, meski sudah ditunggu selama dua jam, anaknya yang membawa sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut tak kunjung tiba di rumah. Merasa khawatir, dia menghubungi lagi. “Tapi, waktu itu tidak diangkat. Padahal, Hp-nya masih aktif,” jelasnya. Bahkan, dari pagi hingga siang nomor ponsel putrinya tersebut tetap aktif. Sayang, telepon itu tidak pernah diangkat oleh yang bersangkutan. “Saya dapat ka-

bar dari teman-temannya, anak saya tidak masuk sekolah. Saya cari ke teman-temannya juga gak ada yang tahu,” ungkapnya. Dari sinilah, bapak dua anak tersebut mulai waswas. Sikap waswas tersebut ternyata terbukti. Sebab, tak lama kemudian dia mendapat informasi ada se orang remaja ditemukan tak bernyawa di Sasak Bomo, Dusun Melik, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. “Katanya pakai kaus hijau, saya langsung lemas,” tuturnya. Saringatun, 57, bibi korban me ngatakan, pihak keluarga menemukan tas milik keponakannya tersebut di Desa Wonosobo. “Waktu itu keponakan saya masih belum ketemu. Wak-

tu ada orang dari Rogojampi memberi tahu ada penemuan mayat di sebelah jembatan, saya langsung ambruk,” ujar perempuan yang berdomisili di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, itu. Dia membenarkan bahwa keponakannya tersebut adalah seorang penyanyi. Bahkan, profesi tersebut sudah berlangsung sejak kanak-kanak. ‘’Mulai SD, almarhumah sudah nyanyi,” terangnya. Sementara itu, Kholifatun, 40, ibu kandung korban, masih berada di luar negeri. Bersama anak pertamanya, perempuan tersebut sudah lima tahun bekerja di Taiwan. (ton/c1/aif )

Aliran Sungai Dipantau Pusat n TIM... Sambungan dari Hal 26

Tim itu terdiri dari unsur Perguruan Tinggi (PT), LSM lingkungan hidup dan unsur pemerintah dari KLH. “Kita all out untuk meningkatkan prestasi dari tahun lalu,” ungkap Arief. Sekadar mengingatkan, tahun lalu Banyuwangi kandas mendapat piala Adipura. Walau kandas membawa pulang piala Adipura, namun Banyuwangi berhasil membawa pulang sertifikat Adipura sebagai

kota bersih. Prestasi sebagai kota terbersih itu, sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap upaya berbenah yang dilakukan masyarakat kota paling timur pulau Jawa ini. Pada tahun 2010, Banyuwangi merupakan kota paling kotor di Jatim. Dalam tempo satu tahun, Banyuwangi berhasil berbenah dan berhasil memperoleh sertifikat Adipura sebagai kota bersih. Pada penilaian Adipura 2012 ini, Pemkab Banyuwangi menargetkan membawa pulang piala Adipura. (afi/c1/bay)

Dirikan Posko di Beberapa Lokasi n 22 DESA... Sambungan dari Hal 27

“Jika status Gunung Raung meningkat jadi awas, maka kita harus melakukan evakuasi sekitar 12.2991 jiwa,” beber Wiyono. Jumlah 12.2991 jiwa itu terse bar di enam kecamatan; Kecamatan Kalibaru sebanyak 38.839 jiwa, Kecamatan Glenmore sebanyak 29.460, Kecamatan Sempu 16.079 jiwa, Kecamatan Genteng 3000 jiwa, Kecamatan Songgon 10.608 jiwa, dan Kecamatan Singojuruh 4.406 jiwa. “Jumlah itu masih sementara, kita masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang berpotensi terkena dampak,” katanya. Jika Gunung Raung meletus, lanjut Wiyono, dampak ter-

ha dap warga ada dua, yakni dampak primer dan dampak sekunder. Dampak primer meliputi empasan debu, awan panas, dan gas beracun. “Kita harus mengantisipasi kemungkinan penyebaran gas beracun yang tidak bisa dideteksi,” katanya. Selain itu, BPBD juga sudah mendirikan posko di be berapa lokasi. Posko utama ditempatkan di kantor BPBD Banyuwangi, dan posko terdepan (aju) ditempatkan di Kecamatan Songgon. “Fungsi dan peran Posko Aju adalah berkoordinasi dengan pos ko lapangan di masing-ma sing kecamatan tentang perkembangan aktivitas Gunung Raung,” katanya. Lalu, bagaimana dengan ketersediaan logistik? Logistik

yang dimiliki BPBD sudah siap. Namun, jumlahnya masih belum memadai. Untuk mengantisipasi kekurangan itu, pihaknya sudah mengajukan permohonan tambahan logistik kepada BPBD Jatim. Per mohonan tambahan logistik itu meliputi makanan instan, air minum, masker, dan beberapa kebutuhan lain. Tidak hanya itu, BPBD juga sudah mengajukan pencairan anggaran tidak terduga APBD 2012 sebesar Rp 1,35 miliar lebih. Pengajuan anggaran itu, ungkap Wiyono, sebagai anggaran antisipasi saja. Dalam APBD 2012, tambah dia, anggaran tidak terduga disediakan sebesar Rp 5 miliar. Anggaran itu disediakan untuk mengantisipasi kebutuhan daerah yang tidak terduga. (afi/c1/aif)

Warga Tunggu Pembagian Masker n WARGA... Sambungan dari Hal 27

‘’Saya nggak tahu, ini untuk memudahkan mengungsi ataukah tidak,’’ ujar Gembrot, salah satu pekerja, kemarin. Takrunik, pekerja lain menambahkan, proses penebangan pohon tersebut su dah berlangsung selama beberapa pekan. ‘’Kalau begitu, penebangan pohon ini tepat jika tiba-tiba Gunung Raung benar-benar meletus,’’ kata warga Dusun Pasar, Desa Sum be-

rarum, itu. Terkait status siaga, kepala desa setempat, Supriyono, sangat menunggu pembagian masker. Sebab, masker tersebut sangat dibutuhkan warga. ‘’Warga sangat menunggu masker,’’ katanya. Pemerintah desa, kata dia, su dah melakukan persiapan dini jika sewaktu-waktu Raung meletus. Rute evakuasi juga sudah disiapkan. ‘’Kita sudah waspada, dan warga kami imbau agar tetap tenang dan jangan sampai gupuh. Jangan sampai termakan isu-isu yang

tidak benar,’’ sarannya. Sementara itu, warga Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, melakukan istighotsah seperti yang pernah dilakukan warga Dusun Mangaran beberapa hari lalu. Warga Dusun Sumberasih yang populer dengan sebutan Dusun Sempol menggelar doa bersama. Dusun Sumberasih terbilang lebih dekat dengan puncak Gunung Raung dibanding dusun-dusun lain. Lokasinya, dari Pos Pengamatan Gunung Raung ke arah utara sekitar 2 kilometer. (ton/c1/aif)

Menggiling Kotoran Hewan Jadi Pupuk Pengurus Siap Kembalikan Dana

n MENGOLAH... Sambungan dari Hal 25

Kebetulan, Endang dan sejumlah dosen Untag memiliki ternak. Karena itulah, tercetus ide membuat se buah mesin yang dapat mencacah (chopper) gedebok pisang yang dianggap masyarakat sebagai sampah itu menjadi pa kan ternak. Apalagi, gedebog adalah salah satu komoditas yang memiliki kandungan serat tinggi. Dengan adanya mesin chopper, para peternak tidak lagi hanya menggantungkan pakan hewan kepada rumput hasil ngarit. Karena itu, mesin tersebut dirancang tidak hanya bisa mencacah gedebok, tapi bisa juga bisa mencacah rumput gajah, jerami, dan lain-lain. Untuk menambah nilai-lebih me sin tersebut, akhirnya tercetus ide mengombinasikan chopper dengan penggilingan (grinder) kotoran hewan (kohe) agar dapat diolah menjadi pupuk organik. Singkat kata, akhirnya dosen tersebut memutuskan bekerja sama dengan Agus Triyono. Sebab, Agus yang merupakan alumnus Fakultas

Teknik Program Studi Teknik Industri Untag itu memiliki mesin pencacah plastik (crusher) yang dibuat saat dia melakukan penelitian beberapa waktu lalu. Kolaborasi para dosen dan Agus ternyata berbuah manis. Mesin bokashi maker chopper and grinder 2 in 1 akhirnya terpilih mewakili Jatim dalam Gelar Teknologi Tepat Guna XIV Tahun 2012 di Kota Batam, Riau, pada tanggal 10 sampai 14 Oktober lalu. Mesin kebanggaan Fakultas Teknik Untag itu bersanding dengan hasil karya dua perwakilan Jatim yang lain, yakni dari Universitas Muhammadiyah Malang dan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS). Hebatnya, dalam even yang diikuti perwakilan 33 provinsi se-Indonesia tersebut, mesin bokashi maker yang dihasilkan para dosen Untag dan alumnus itu sukses meraih predikat terbaik tingkat nasional. Menurut Endang, dibutuhkan waktu sebulan untuk melakukan riset. “Untuk pengembangan agar mesin bekerja sempurna, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan,” ujarnya. Endang menjelaskan, mesin itu menggunakan penggerak Motor AC 220 Volt, 0,5 Hp setara dengan 350 Watt.

Pencacahnya menggunakan pisau putar dan pisau konstan berbahan baja. “Selain gedebok pisang, mesin bokashi tersebut juga bisa mencacah rumput gajah dan jerami. Kohe kambing pun bisa dihancurkan dan diolah menjadi pupuk organik,” paparnya. Keunggulan lain mesin bokhasi maker chopper and grinder 2 in 1 adalah irit bahan bakar lantaran menggunakan tenaga listrik. Mesin itu mampu menggiling 150 Kilogram (kg) rumput per jam. “Jika digunakan menggiling kohe, dalam satu jam mampu menghasilkan 200 Kg,” kata dia. Endang menambahkan, mesin itu akan digunakan dalam program pengabdian masyarakat Fakultas Teknik Untag di Tahun 2013 mendatang. Dalam program tersebut, Fakultas Teknik akan menularkan pengetahuan proses fermentasi pakan ter nak. “Kita ingin menyalurkan metode beternak secara modern kepada masyarakat, yakni tidak melulu me ngandalkan pakan ternak hasil ngarit. Apalagi, jika mengonsumsi fermentasi rumput atau gedebok pisang, kenaikan bobot hewan ternak bisa dua kali lebih cepat,” pungkasnya. (c1/bay)

n KUD...

Sambungan dari Hal 27

Tetapi, mayoritas anggota menolak hingga akhirnya terjadi pertemuan seperti ini. “Jika KUD menjalankan stan dar operasional, nggak mungkin

sampai bangkrut. Saya lihat KUD Karya Mulya tidak menjalankan hal itu,” tandasnya. Salah satu pengurus KUD, Didik Kartika, menyatakan bahwa seluruh pengurus sudah siap mengembalikan dana para anggota. Hanya saja, pi-

haknya minta waktu untuk proses pengembalian itu. “Saya minta anggota bersabar dulu,” pintanya. Ketika disinggung tentang uang, Didik menyatakan hal itu tidak etis diumumkan. “Nggak enak kalau diumumkan,” ujarnya diplomatis. (ton/c1/aif)

Susongko Masih Sembunyi n OLAH EMAS... Sambungan dari Hal 27

Semua barang bukti tersebut langsung diamankan di Mapolres Banyuwangi. Sementara itu, rumah Susongko saat itu juga diberi garis polisi (police line). “Juga tetap dalam pengawasan, karena sampai sekarang Susongko belum ditemukan,” tandasnya. Sementara itu, ketika dikonfirmasi via ponsel, Susongko me ngakui bahwa selama ini me mang memiliki peralatan

pengolah bekas limbah emas dan dioperasikan di rumahnya. Dia juga menjelaskan, bahwa semua peralatan tersebut digunakan secara pribadi. “Saya nggak pernah menyewakan kepada siapa pun. Saya membeli bekas limbah kepada orangorang, kemudian saya olah sendiri bersama beberapa karyawan,” ungkapnya. Mengenai ditemukannya se jumlah obat-obat kimia di rumahnya, semua murni untuk kepentingan pengolahan limbah

emas yang dia beli. “Jadi, tidak digunakan untuk kepentingan lain, misalnya membuat bom. Sehingga, obat-obatan tersebut nggak ada kaitannya dengan teroris,” tandasnya. Ditanya keberadaannya, dia belum bersedia menyebutkan se cara pasti. Dia hanya menyebut berada di sebuah tempat dan kini sedang berusaha menenangkan anak-anaknya yang sempat shock saat melihat polisi menggerebek rumahnya. (azi/c1/aif )


36

Kamis 1 November 2012

Anggota Polair Diberhentikan Mangkir Tugas Selama 60 Hari

NUR HARIRI/RaBa

MUFAKAT: AW (berkopiah) yang dituduh sebagai dukun santet saat mediasi di Kelurahan Mimbaan kemarin (31/10).

Lagi, Warga Usir Dukun Santet PANJI - Pengusiran terhadap seseorang yang dituding sebagai dukun santet kembali terjadi di Kota Santri kemarin (31/10). Kali ini, AW, 51, diusir dari lingkungannya, RT 2/2, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo. Ceritanya, beberapa warga sekitar bermimpi didatangi AW. Konon, mimpi itu sering datang saat warga sakit. Selain itu, ada juga warga yang sakit tak kunjung sembuh dan mengaku sering didatangi AW dalam mimpi. “Pada saat saya sakit, saya mimpi dan dalam mimpi saya itu dia datang,” ujar Andre, 22, salah seorang warga sekitar. Berdasar mimpi yang sering datang kepada beberapa warga itu, mereka akhirnya berbondong-bondong men-

datangi kantor Kecamatan Panji. “Kami datang ke sini untuk mengadu bahwa warga RT 2/2 menginginkan AW keluar dari lingkungan kami. Kalau perlu kami membuat surat yang ditandatangani semua warga RT 2/2 agar Pak AW, Pak Camat, dan Pak Kapolsek, percaya dengan tuntutan kami,” ujar Toriyanto, ketua RT 2/2 saat berada di kantor kelurahan. Setelah warga dan tertuduh berkumpul di kantor kelurahan, langsung dilakukan musyawarah demi keamanan bersama. Kapolsek Panji, AKP Akhmad Subakri, dan Lurah Mimbaan, Sigit Raharjo, ikut menengahi terkait keinginan warga dan pembelaan AW. Setelah mediasi dilaksanakan cukup lama, akhirnya AW menerima permintaan warga.

“Saya bersedia keluar dari lingkungan sini. Tetapi, jika nanti anak saya mau menikah dan butuh wali, saya berharap agar warga mengizinkan saya kembali untuk sekadar menjadi wali. Setelah itu, saya pulang lagi ke Sumenep,” kata AW, warga asal Lenteng Timur, Kabupaten Sumenep, Madura, di hadapan muspika dan perwakilan warga RT 2/2. Data yang berhasil dikumpulkan, AW sudah pernah diusir warga pada 2001. Namun, AW kembali lagi dan tinggal bersama istri dan anaknya di Mimbaan pada 2011. Tetapi, karena warga merasa takut, dan banyak warga sakit dan sering bermimpi didatangi AW, akhirnya warga RT 2/2 menuntut AW keluar dari Mimbaan. (mg1/c1/als)

Desa Taman Jadi Desa Nahdliyin SUMBERMALANG - Desa Taman, Kecamatan Sumbermalang, Situbondo, memiliki predikat baru, yakni Desa Nahdliyin. Itu setelah Selasa (31/10) kemarin, Bupati Dadang Wigiarto meresmikan desa yang terletak di daerah pegunungan itu sebagai Desa Nahdliyin. Disebut Desa Nahdliyin, karena warga di Desa Taman semua mengamalkan ajaran Nahdlatul Ulama (NU) sejak lama. Hanya saja, pengetahuan mereka tentang simbol atau atribut NU masih sangat minim. Misalnya, tidak banyak yang bisa membedakan logo NU dan logo partai yang nyaris sama. “Konsep Desa Nahdliyin sebenarnya prakarsa sekelompok masyarakat. Setelah disosialisasikan ke masyarakat, ternyata mendapat sambutan positif, baik dari pemerintah desa maupun warga secara umum. Lalu, difasilitasi PBNU,” terang Bupati Dadang kepada Jawa Pos Radar

EDY SUPRIYONO/RaBa

MENDUKUNG: Bupati Dadang (kiri) bersama dewan masyarakat Desa Taman dalam peresmian Desa Nahdliyin kemarin (31/10).

Banyuwangi kemarin. Oleh PBNU, Desa Nahdliyin akan dibuatkan sebuah sistem yang orientasinya tidak hanya menyangkut penguatan ideologi. Tetapi, juga penguatan sistem pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan warga. “Bicara masalah kesejahteraan di Desa Taman, ada sebuah komitmen menggalakkan dan menghidupkan ekonomi lokal,” terangnya. Dari aktivitas-aktivitas terse-

but, diharapkan warga Desa Nahdliyin benar-benar mampu menjadi warga masyarakat yang memiliki ideologi-ideologi NU sejati. Selain itu, juga diharapkan memiliki ketangguhan dan kemandirian. “Dalam konteks ini, pemerintah daerah sangat mendukung karena tidak hanya sebagai sebuah percontohan, tapi ada usaha nyata untuk menjadi Nahdliyin yang sesungguh-

nya,” imbuh bupati. Bupati justru menyayangkan pembentukan Desa Nahdliyin tersebut tidak terukur oleh APBD. “Andaikata terukur, pasti kita bantu agar kian sukses. Apalagi, ada rencana mereka akan menghadirkan gubernur dan presiden. Sebab, Desa Nahdliyin di Desa Taman, Kecamatan Sumbermalang, ini sebagai proyek percontohan di Indonesia,” jlentreh bupati. (pri/c1/als)

SITUBONDO - Ini peringatan bagi polisi yang sering mangkir dari tugas. Gara-gara tidak masuk kerja selama 60 hari, Bripda Saiful Imron ditindak tegas. Anggota Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Situbondo itu dipecat secara tidak terhormat dari korps baju cokelat. Kemarin (31/10), upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) itu dilakukan Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan di halaman mapolres. Mula-mula, kapolres mencopot baju dinas Bripda Saiful. Selanjutnya, Bripda Saiful diberi pakaian sipil warna putih. Pemecatan terhadap Saiful itu berdasar SK Kapolda Jatim KEP/1133/IX/2012 tertanggal 27 September 2012. “Yang jelas, bentuk pelanggaran yang bersangkutan, tidak masuk dinas lebih dari 60 hari. Pelanggaran itu dilakukan saat masih berdinas di Ditpolair Polda

NUR HARIRI/RaBa

DIPECAT: Kapolres Erthel Stephan (kiri) mencopot seragam Bripda Saiful Imron di halaman Mapolres Situbondo kemarin (31/10).

Jatim. Yang bersangkutan baru tiga bulan ini dinas di Polres Situbondo. Jadi, saat pindah ke sini, sanksi untuk yang bersangkutan sudah diproses,” papar AKBP Erthel Stephan usai memimpin upacara PTDH. Kapolres Erthel juga menyebut adanya unsur pelanggaran pidana yang dilakukan Saiful Imron. Sayangnya, Erthel tidak menyebutkan secara pasti unsur pelanggaran pidana

yang dimaksud. Yang jelas, imbuhnya, pelanggaran tersebut dilakukan saat Saiful Imron masih bertugas di Ditpolair Polda Jatim. “Jadi, kita di sini (Polres Situbondo, red) hanya melaksanakan PTDH-nya saja,” imbuh AKBP Erthel. Kapolres berpesan, kejadian yang menimpa Saiful menjadi pelajaran bagi anggota Polri yang lain agar tidak mengalami kejadian serupa. (mg1/c1/als)

Per Agustus 2012, 150 PNS Pensiun SITUBONDO - Dalam dua tahun terakhir, sebanyak 347 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Situbondo pensiun. Sebagian di antaranya mengikuti seremonial pemulangan sebagai mantan abdi negara yang sudah dinyatakan purna tugas kemarin (31/10). Sedikitnya 200 mantan PNS yang mengikuti acara yang digelar di pendapa kabupaten tersebut. Mereka adalah PNS yang memasuki masa purna tugas terhitung sejak 1 April 2010 hingga 1 Februari 2011. Rinciannya, 153 orang pensiun karena batas usia pensiun (BUP), yang kedua 47 orang pensiun karena meninggal. “Berdasar golongan, mereka yang dipulangkan hari ini (kemarin) terdiri atas satu orang golongan I, 41 orang golongan II, 50 orang golongan III, dan 108 orang golongan IV,” terang Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Lutfi Joko Prihatin. Menurut dia, jumlah PNS yang pensiun di lingkungan Pemkab Situbondo sebenarnya lebih banyak dari itu. Hanya saja, tidak bisa diikutkan semua karena terkait anggaran. Lutfi mengungkapkan, jumlah PNS yang dinyatakan pensiun selama

dua tahun terakhir sebanyak 347 orang. Rinciannya, di tahun 2011 ada 156 orang, dan pada 2012 per Agustus sebanyak 138 orang. “Itu yang berdasar BUP. Artinya, mereka pensiun karena batas usianya sudah sampai pada masa pensiun,” terangnya.

Sementara itu, yang pensiun karena meninggal pada 2011 mencapai 41 orang, dan pada 2012 ada 12 orang. “Kita berharap para PNS yang pensiun itu bisa segera melapor ke BKD. Kalau tidak dilapori, ya tidak tahu,” terangnya. (pri/c1/als)

Realisasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) di Situbondo

Bantu Permodalan Tiga Koperasi Petani Tembakau

PEMANTAPAN: Kasi Perbunterik, Slamet Mulyadi, memberikan penjelasan terkait penerimaan dana hibah kepada peserta yang menjadi anggota dari tiga koperasi.

SITUBONDO – Untuk meningkatkan perekonomian para petani tembakau yang ada di tiga kecamatan, yakni Mlandingan, Besuki dan Sumbermalang, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggelar sosialisasi tentang penerimaan bantuan dana hibah kepada para 30 anggota dari perwakilan tiga koperasi tembakau berbadan hukum di wilayah barat. Dari tiga koperasi tersebut akan mendapatkan bantuan dana hibah sebesar Rp. 200.000.000 dari APBN melalui Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) untuk mengembangkan usahanya. “Tentunya, koperasi yang menerima bantuan hibah itu bisa memberikan fasilitas kepada anggotanya. Baik permodalan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan kesejahteraan anggota khususnya, dan masyarakat pada umumnya,” ungkap Kadis Koperasi dan UKM Situbondo, Taufik Hidayat Adapun koperasi penerima bantuan itu adalah Koperasi Tembakau Virginia Abti, Kecamatan Besuki, sebesar Rp. 75 juta, Koperasi Tembakau Besuki Raya, Kecamatan Mlandingan, sebesar Rp. 75 Juta, dan Koperasi Tembakau Argopuro sebesar Rp. 50 juta. Bantuan ini diharapkan dapat membantu

ISTIMEWA

PENINGKATAN USAHA: Para peserta mendengarkan penjelasan dari Dinas Koperasi terkait pemberian bantuan dana hibah dari APBN melalui DBHCT.

petani tembakau yang memerlukan bantuan modal. Mulai bercocok tanam hingga masa panen. “Sehingga dengan bantuan modal lewat pinjaman ke koperasi ini, setiap petani tidak kerepotan lagi mencari dana keluar yang bunganya sangat tinggi,” imbuh Taufik. Taufik berharapn, dengan sosialisasi yang diberikan ini, para anggota dan pengurus koperasi tembakau yang akan menerima

bantuan DBHCT bisa memahami teknis atau tata cara mendapat bantuan dari koperasi dan UKM. “Para anggota yang terdiri dari petani tembakau bisa mengakses modal yang ada di tiga koperasi tersebut. Sehingga para petani tersebut tidak merasa bingung lagi dalam bercocok tanam sampai dengan masa panen,” ujar Kasi Perbunterik, Slamet Mulyadi. (adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.