Radar Banyuwangi 1 September 2013

Page 1

1 SEPTEMBER

33

TAHUN 2013

Pengusaha Mogok Bikin Tahu GALIH COKRO/RaBa

SEMANGAT: Regu gerak jalan putri kategori 17 Km melintas di kawasan Sempi, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, sore kemarin.

Lebih Seratus Regu daripada Tahun Lalu BANYUWANGI - Gerak Jalan Tradisional tahun ini benar-benar meriah. Ratusan regu yang berasal dari ber bagai lapisan masyarakat am bil bagian pada kegiatan yang digelar untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI itu. Kemeriahan semakin terasa lantaran jumlah penonton membeludak n Baca Lebih...Hal 39

BANYUWANGI - Melonjaknya harga kedelai, ternyata berpengaruh terhadap produksi tahu di Banyuwangi. Selama dua hari terakhir, tahu sudah mulai menghilang di pasaran. Para pedagang di pasar tradisional Banyuwangi tidak mendapatkan pasokan tahu. Kelangkaan tahu itu merupakan dampak dari aksi mogok pro duksi para pengusaha tahu yang tergabung dalam Asosiasi Tahu dan Tempe Kabu paten Banyuwangi. “Yang membuat tahu tidak ada, kita tidak mendapatkan pasokan,” terang Yuli Astuti, salah satu pedagang tahu dan tempe di Pasar Banyuwangi, kemarin (31/8).

Yuli mengaku tidak menda patkan pasokan tahu dari produsen sejak Jumat (30/8). Jadi, sudah dua hari dirinya tidak bisa melayani pelanggan yang membutuhkan tahu. “Saya hanya bisa menjual tempe. Tahu tidak datang,” katanya. Penjual tahu asal Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, itu menyebut para pengusaha tahu informasinya menggelar mogok produksi karena harga kedelai terus naik. Pemilik pabrik tahu itu akan kembali produksi bila pemerintah mau mempertahankan harga. “Harga tahu tidak naik, tapi kedelai katanya terus naik,” cetusnya n Baca Pengusaha...Hal 39

Kendaraan Antre 1 Km

SIGIT HARIYADI/RaBa

TERSENDAT: Deretan kendaraan di Jalan Mawar, Kecamatan Giri, Banyuwangi, siang kemarin.

PERHELATAN gerak jalan tradisional tak pelak mengakibatkan arus lalu-lintas di sejumlah ruas jalan di Banyuwangi tersendat kemarin (31/8). Meski demikian, rata-rata kalangan sopir mengaku legawa dengan kejadian tersebut. Para sopir menganggap lomba gerak jalan itu merupakan sesuatu yang wajar untuk menghormati jasa para pahlawan n Baca Kendaraan...Hal 39 GALIH COKRO/RaBa

DAMPAK KEDELAI: Warga tetap melanjutklan produksi tempe di kawasan Jalan Progo Banyuwangi.

Penghitungan Versi PKB Tuntas

ADA APA LAGI

Berkah Unggul 18 Kecamatan, Karsa 6 Kecamatan

AGUS BAIHAQI/RaBa

EDY SUPRIYONO/RaBa

KEMALAMAN: RA dan CN menunggu dijemput keluarganya di Polsek Blambangan kemarin.

MENGANTUK: Salah satu pimpinan DPRD Situbondo, Ahmad Syamrowi (tengah), terlelap saat Bupati Dadang membacakan jawaban atas pandangan umum fraksi kemarin.

Nongkrong Dini Hari, Tiga ABG Diciduk BANYUWANGI - Empat kawanan anak baru gede (ABG), satu di antaranya perempuan, di garuk anggota Polsek Blambangan dini hari kemarin (31/8). Para remaja yang sedang nongkrong di warung kopi Pantai Boom, Banyuwangi, itu dibawa ke polsek untuk diberi pembinaan n Baca Nongkrong...Hal 39

EKONOMI

Cabai dan Bawang Merah Turun Harga BANYUWANGI - Fluktuasi harga cabai rawit masih terus berlanjut. Setelah sempat stagnan di kisaran harga Rp 40 ribu selama kuranglebih 15 hari, kini komoditas berasa pedas tersebut kembali turun harga. Tidak tanggungtanggung, harga cabai rawit mengalami penurunan harga Rp 5 ribu per Kilogram (Kg). Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan menyebutkan, harga cabai rawit di tingkat pengecer kemarin (31/8) Rp 35 ribu per Kg n Baca Cabai...Hal 39

Anggaran Dewan Riset Dikurangi Rp 20 Juta SITUBONDO - Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto diam-diam telah mengurangi anggaran untuk Dewan Riset Daerah (DRD). Sekitar Rp 20 juta anggaran untuk lembaga yang dipimpin Mashudi itu ternyata telah dialihkan ke lembaga lain. Kepastian tersebut disampaikan saat bupati menjawab pandangan umum fraksi-fraksi dalam sidang pa ripurna sesi ketiga kemarin (31/9). “Anggaran DRD telah dikurangi Rp 20 juta,” terang Bupati Dadang. Anggaran sebesar itu, kata Da-

dang, dialihkan kepada kegiatan Pu sat Pelayanan Terpadu (PPT) kor ban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) sebesar Rp 15 juta. Selain itu, juga ditambahkan pada kegiatan lain sebesar Rp 5 juta. “Anggaran (yang ada di DRD) tersebut tidak dapat serta merta di kurangi dalam jumlah besar mengingat telah ada realisasinya,” jelasnya. Dalam kesempatan kemarin, Bupati Dadang mencoba meyakinkan

para anggota DPRD terhadap eksistensi DRD. Salah satunya, menyebutkan sejumlah ke giatan yang telah dilaksanakan DRD, di antaranya memberikan masukan terhadap dokumen perencanaan RKPD dan sistem inovasi pembangunan daerah. Selain itu, DRD telah mem berikan masukan tentang penguatan proses perencanaan di ting kat desa dan kelurahan ser ta kecamatan dengan adanya fasilitator musrenbang desa n Baca Anggaran...Hal 39

Baca Penghitungan...Hal 39

Mengunjungi Tujuh Gang di Dusun Pesisir Kilensari, Panarukan

500 Meter Berisi 12 Warung Rujak Lontong Warung yang menjual makanan yang sama dalam satu tempat biasanya terjadi karena memang dikondisikan. Namun, di Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, ada belasan warung rujak di lokasi yang sama tanpa dikondisikan. NUR HARIRI, Panarukan ADA tujuh gang yang setiap hari hampir dipastikan menjadi tempat nongkrong banyak orang di Panarukan. Bahkan, yang me ngunjungi tujuh gang itu tidak hanya warga setempat. Orang-orang dari luar dusun juga berdatangan ke gang tersebut.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - DPC Partai Kebangkitan Bangsa Banyuwangi selaku tim sukses pa sangan calon gubernur Khofifah Indar Parawansa-H. Herman S. Sumiredja (Berkah) me nuntaskan hasil penghitungan suara kemarin (31/8). Hasilnya, pa sangan Berkah unggul di 18 kecamatan di Banyuwangi. Versi DPC PKB Banyuwangi, perolehan suara pasangan Berkah mencapai 354.592 suara dan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) 305.932 suara. Perolehan suara pasangan Bambang DH-Said Abdullah (Jempol) mencapai 86.346 suara. Sementara itu, pasangan Eggi Sudjana-Moch. Sihat (Beres) hanya memperoleh dukungan

21.932 suara. Hasil penghitungan final versi DPC PKB berbeda dengan hasil penghitungan sementara KPU. Versi PKB, pasangan Berkah hanya berjaya di 18 kecamatan. Pasangan Khofifah–Herman itu takluk di enam kecamatan oleh pasangan Karsa. Enam kecamatan yang berhasil ditaklukkan pasangan Karsa adalah Ke camatan Banyuwangi, Glagah, Gambiran, Genteng, Pesanggaran, dan Muncar. Di Kecamatan Banyuwangi, pasangan Berkah hanya memperoleh 18.079 suara dan Karsa 21.688 suara. “Selisih kekalahan cukup besar berada di Kecamatan Banyuwangi. Kecamatan lain selisihnya tipis,” ungkap Ketua Tim Sukses Pasangan Berkah DPC PKB Banyuwangi, Zainal Arifin Salam. Arifin membeberkan, di Kecamatan Muncar, Karsa meraup 25.236 suara dan Berkah 23.463 suara n

NUR HARIRI/RaBa

SABAR: Toyani membuat rujak di jalan pelabuhan, Kecamatan Panarukan.

Orang banyak nongkrong di Dusun Pesisir, Desa Kilensari, itu memang memiliki tujuan berbeda-beda. Na-

mun, sebagian dari mereka sengaja nongkrong di pinggir jalan untuk satu tujuan, yakni membeli dan me-

nikmati rujak. Di jalan pelabuhan Kecamatan Panarukan ini, banyak penjual rujak yang mangkal di pinggir jalan. Sehingga, siapa pun yang melintas di jalan yang lebarnya sekitar empat meter itu melihat belasan penjual rujak. Siang kemarin (31/8), warung rujak yang terlihat buka setidaknya 12 warung. Model warungnya sangat sederhana, yakni hanya terdiri atas meja dan beberapa kursi kayu. Mereka semua adalah kaum hawa yang merupakan warga setempat dan sudah puluhan tahun menjual rujak di Dusun Pesisir. Selain rujak lontong, mereka juga berjualan rujak manis menggunakan berbagai buah-buahan. Bahkan, di jalan tersebut banyak warung lain, seperti warung kopi, warung nasi, gorengan, dan es n

Kedelai mahal, pengusaha mogok bikin tahu Tahu-tahu kedelai mahal, pemerintah tak mau tahu nasib pengusaha tahu

Anggaran dewan riset daerah dikurangi Rp 20 juta Keputusan pengurangan anggaran itu diambil tanpa riset

Baca 500 Meter...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


34

Minggu 1 September 2013

AGENDA KOTA

Manasik Haji KBIH Sabilillah JAMAAH calon haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Sabilillah menggelar latihan manasik haji hari ini (1/9). Start pemberangkatan pukul 06.00 di Hotel Tanjung Asri Jalan Mawar menuju Lapangan Giri, Kecamatan Giri, Banyuwangi. (*/bay)

Minggu Pagi Istighotsah Ihsaniyah HADIRI Istighotsah dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-68 oleh pengajian Ihsaniyah di depan kantor Pemkab Banyuwangi pukul 08.00 pagi ini (1/9). (*/bay)

Seminar Golden Bird BAGAIMANA cara melipatgandakan kekayaan dan uang yang bekerja untuk mereka? Ikuti Golden Bird BusinessMembongkar rahasia sukses miliarder dunia di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi pukul 19.00 Jumat (30/8). Untuk Jember digelar di Hotel Bintang Mulia pada (4/9) pukul 19.00. Sementara di Bondowoso digelar setiap Selasa. Kontak person Dr. Tedy 081331603988, PIN BB 23411823. (adv)

Pameran Rumah Diperpanjang SELAIN tiga warga Bali yang membeli tiga rumah plus satu kavling tanah, masyarakat lain juga tidak ketinggalan. Pameran yang digelar Roxy Supermarket Banyuwangi pun mendapat apresiasi dari pengunjung. Selama setengah bulan lebih membuka pameran perumahan, Bumi Arum Grup (BAG) mencatat sedikitnya ada 25 transaksi penjualan rumah yang terjadi. Manager Marketing Bumi Arum Group, Riyo menjelaskan, tingginya permintaan rumah di BAG merupakan salah satu indikasi jika strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengembang BAG -PT Sobo Asri- itu, mendapat sambutan dari masyarakat. Hanya dengan uang muka Rp 500 ribu, Anda sudah bisa memilih tiga lokasi rumah yang ditawarkan BAG. Selain subsidi dari pemerintah berupa uang muka Rp 500 ribu, pengembang juga memberikan

hadiah langsung berupa satu televisi 21 inci, serta hadiah Xenia, Yamaha Jupiter, serta kulkas. “Kami memberikan program ini khusus untuk Anda yang ingin tinggal di lokasi Bumi Arum Grup,” jelasnya. Di mana tiga lokasi perumahan itu? Lokasinya adalah Perumahan Alam Pesona Asri Kertosari, Griya Pesona Karangrejo, dan Perumahan Pancoran Mas Griya Indah Rogojampi. Ketiga lokasi ini telah penuh dengan penghuni. Artinya, Anda pun tidak perlu khawatir dengan lingkungannya, sebab banyaknya penghuni secara otomatis akan membentuk sebuah lingkungan yang rasa sosialnya tinggi. “Yang jelas, secara lingkungan, ketiga lokasi itu sudah terbentuk,” jelasnya. Informasi selengkapnya, hubungi Tanto 082143955993, 085236058438. (adv/bay)

TOHA/RaBa

MODEL: Salah satu type rumah yang dibangun pengembang Bumi Arum Grup, PT Sobo Asri milik H Sulistiyono.

Servis Keliling Yamaha Terus Berlanjut Partisipasi Politik Pilgub Turun TINGGINYA penjualan motor Yamaha langsung disikapi serius oleh Yamaha. Berbagai program untuk memberikan kenyamanan terhadap konsumennya. SalahsatunyaadalahServisKelilingYamaha (SKY). Tiga kecamatan menjadi target program SKY kali ini adalah Kecamatan Pesanggaran, Tegaldlimo, dan Bangorejo. Tiga kecamatan itu menjadi target utama Yamaha,dalammenjalankanprogramSKY. Branch Manager PT Rodasakti Suryaraya Jember, Bambang Setiabudi menjelaskan program ini digelar demi mempermudah seluruh konsumen Yamaha yang ada di tiga kecamatan tersebut, sehingga para konsumen bisa menyervis kendaraannya tidak jauh dari rumah. Konsep jemput bola ini juga bentuk kesungguhan dari Yamaha, dalam mengemban motto kendaraan Fuel Injection-nya yaitu Mudah dan Murah Perawatannya. “Kegiatan ini akan digelar Yamaha di setiap bulan di tiga Kecamatan tersebut. Tegaldlimo digelar 27 Agustus, Bangorejo 28 Agustus,

ISTIMEWA

CEKATAN: Mekanik Yamaha menangani motor konsumen. dan Pesanggaran 30 Agustus,” katanya. dan Xeon RC. Keunggulan teknologinya Dijelaskan, program khusus yang di- dapat dilihat dari penggunaan injeksi berikan salah satunya adalah diskon yang merupakan patenc Yamaha yaitu spare part hingga 15 persen. Ada juga YMJET-FI yang diklaim lebih irit dan souvenir cantik untuk pelanggan yang meningkatkan performa, selain sektor menyervis motornya. Selain itu, ada mesin juga mengalami pembaharuan, juga ada check-up motor gratis. sehingga memiliki power yang lebih Bambang menambahkan, Servis mumpuni untuk melahap setiap meter Keliling Yamaha ini juga dimaksudkan aspal. “Khusus untuk pembelian Xeon memberikan informasi bagi selu- RC periode 15 Agustus - 15 September ruh masyarakat tentang keunggulan 2013, akan mendapatkan jaket edisi produk-produk Yamaha, di mana saat Yamaha Moto GP Team. Jadi mumpung ini Yamaha telah meluncurkan tiga masih ada kesempatan silakan jajal dan produk terbarunya yaitu X-Ride, Force, beli Xeon RC,” pungkasnya. (*/bay)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah+Toko Bangunan •

• Ruko Dikontrakkan •

Dijual cpt rumah+toko bangunan sdh berjalan. L 338M2, lokasi muncar. Harga Rp. 1 M nego. minat hub 081249679585

BANYUWANGI

BANYUWANGI

UNTAG FOR RaBa

Sri Wilujeng

ra dari berbagai lembaga sur vei, beber Sri, diprediksi bahwa Karsa yang me ru pakan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf tetap akan memimpin Jatim periode tahun 20132018. Secara analisis dikatakan bahwa Karsa adalah incumbent, sehingga sosialisasi ke masyarakat lebih lama. “Hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi Karsa dalam mendulang dukungan politik dari

BANYUWANGI

masyarakat konstituen,” cetusnya. Ke depan, harap Sri, harus ada perubahan yang signifikan, baik bidang sosial maupun ekonomi. Terutama yang menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat. “Gubernur terpilih harus komitmen terhadap perwujudan visi dan misinya,” pintunya. Menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama, khususnya para politisi, kata Sri, untuk berupaya sedemikian rupa agar partisipasi politik masyarakat dalam memberikan hak suaranya tidak terus mengalami penurunan. Sebab masih ada aktivitas politik lainnya yang perlu partisipasi politik masyarakat. Seperti pemilu legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan bupati. “Sehingga keberhasilan pemilu-pemilu tersebut tidak hanya baik secara kuantitatif, namun juga bernilai baik secara kualitatif,” tandasnya.(adv)

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Tanah di Bbrapa Lokasi •

• Innova ‘10 & Accord ‘01 •

• Great Corolla ‘93 •

• Panther PPL ‘99 •

• Grand Livina SV •

Dijual rmh L.1485m2 dpn Bank R a n i Rgj; Tnh L.9600 m2; Kebalen L.23500m2; Pancoran L1150m2; Mendut, L.5000m2; Meneng, L.10650m2 Utara Meneng. Hub. 0811301322/0818341688

Innova‘10typeV,abu2met,istmw,225jtnego.NwAccord‘01,bru, 95jtnego.Cash/kredit,tkrtmbh,082142194111,081335897888

Dijual toyota great corolla 93, abu2, Nopol P Bwi, Ex. Dokter nego+bonus. 0817264615.

Panther PPL ‘99 hrg 80jt nego, biru met, no. W (Sidoarjo) H. 08123461158, 087755721823

Djl. G.LIvina SV”10" MT. Grey MTL. H.142,5 NG. tgn 1. Brg Istw. H. 087857628108

• Lingkar Ketapang • Djl tanah 2530 M2, Jl. Lingkar Ketapang Bwi, blh diambil sbagian. H. 082141046676. Dikontrakkn ruko di jantung kota Pesanggaran sblh Bank Mandiri, cck utk ush prkantorn, Cafee ,&Bank, L8x18 m,SHM &IMB, 081216418633/iinsetyowati44@yahoo.com

BANYUWANGI - Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 29 Agustus 2013 lalu, dinilai menurun tajam. Jika dibandingkan dengan pilgub Jatim 5 tahun lalu, maka coblosan kali ini tidak seramai dulu. Terbukti, tempat pemungutan suara (TPS) yang ada tampak sepi, karena tidak seluruh pemilih datang. Pendapat tersebut disampaikan oleh Dra. Sri Wilujeng, MSi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, kemarin. Menurut pengamatan Sri, pesta demokrasi untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2013-2018 tidak seantusias dalam pemilihan gubernur periode 2008-2013. “Tingkat partisipasi-nya menurun tidak setinggi pilgub sebelumnya,” tegasnya. Berdasarkan hasil survei sementa-

• Kebun + Sawah 9780m2 •

• Honda Jazz rs ‘09 •

• L300 PU ‘10 •

• Promo Suzuki •

• Chev PU & Suzuki Carry •

Djl Jazz RS 09 hitam pjk bru 182 jt nego cash/ krdt,tkrtmbh.H.082142194111-081335897888

Jual L300 PU 2010 Colt Diesel FE71 Th 2008 4RD,TaftGT4X4th93ban33hub08123353223

Suzuki promo R3 Splash Swift apv pickup dp ringan+bonus hub: 085231223170

DjlchevPU’84,SzkCary’88alexander.Tnh9000m2 @750Rbm.Argopuro15082333008871

• Innova ‘09 •

• L300 ‘09 •

• Truck Figher •

• Avanza ‘11 •

Djl Innova disel 09 silver/hitam 207,5 jt nego, pjk pjng bs kash/kredit atau tukar tambah hub 082142194111 - 081335897888

Djl L300 2009 hrg 112juta nego cash&kredit, tukar tambah 082142194111.

Jual Truck Figther 2 thn 93&94 power, telp 0333-633439, jl. kebalen 35 rogojampi.

Bth uang cpt avanza S.1.5 T 2011 Istimewa, Putih, Silver 147 jt. Hub. 087822043316

• Nissan •

• Nissan •

• Nissan •

Nissan Banyuwangi Jl.S. Parman 147 salesservice-spare parts buka tiap hari jam 08.0017.00 telpon: 0333-4460222 promo setiap hari.

Nissan Banyuwangi penawaran super gila diskon gede, free aksesoris ready stock all unit Nissan, penawaran terbaik. Hubungi: Indra 085238484999 / 0333-7621050

Gebyar promo Nissan Grand Livina DP 40 jt, Evalia DP 25jt, March DP 25jt, Juke DP 40 jt dan dapatkan bonus lainnya. Hub. Adwar Nissan Bwi 081259550876.

• Daihatsu Terios ‘07 •

• Nissan Terrano ‘00 •

• Toyota Innova ‘06 •

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 2007 hitam metalik, harga 136,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Nissan Terrano K. Road F1 tahun 2000 hitam silver, harga 115 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova G XW 42 tahun 2006 biru matalik, harga 146,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Panther New Royal ‘00 •

• Isuzu Panther ‘07 •

• Toyota Avanza ‘10 •

Dijual Isuzu Panther New Royal merah tahun 2000 istimewa dan antik , harga92 juta nego. Hubungi 085 859 015 720 atau 085 259 203 299

Dijual Isuzu Panther TBR 54F turbo LM tahun 2007 silver, harga 136,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G F60 IRM GMMFJJ tahun 2010 silver, harga 138,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Kebun+sawah Simbar Cluring 9780m2 hrg 1,25M nego.T.085859713332, 085257089996

• Tanah 2 Kapling •

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hub: 082141060580/083847407631

SITUBONDO • Tanah Sangat Murah • Dijual sangat murah tnh Luas 4,5 Ha, lok Ds. Ketowan Arjasa, mobil bs langsung k lokasi. Per Ha 65 jt. Hub: 08179622454

PROBOLINGGO • Tanah L2300m2 • Dijual tanah Lt2300 m2 Jl. Raya Pajarakan dpn pabrik sasa gending probolinggo hub 087791344411 / 0333420858/ 081336618649

BANYUWANGI • Customer Service • Dibutuhkan Customer Service di Ganesha Operation Genteng Lamkir Jl. Wahid Hasim No 73 Telp 843273 Segera.

• Akeno Digital Printing • Akeno Digital Dibutuhkan cepat Desainer, Operator, Lamaran kirim ke Sudirman nomor 21.

Printing. Counter, Finishing. J l . P. B .

BANYUWANGI • Lemahbang Kulon • BANYUWANGI • Facial Murah• APK Bwi Sehat Jl.P.Tendean 35. Facial murah pukul 14.30 - 15.00. Finda 081335368618.

• Investasi Jati & Sengon • Peluang emas investasi pohon jati & sengon 1 Ha 3000 pohon, RP. 88 jt langsung sertifikat SHM. Hub 085204556344

• Jasa Pengiriman Hewan • Jasa kirim hewan ke luar Jawa hub 081351889407 di Juanda Surabaya.

Dijual rumah Lemahbang Kulon no,or 51, Luas Tanah 700m2, Luas bangunan 180m2. Hub: 081217106757 Boentoyo

• Dikontrakkan • Dikontrakkan rumah +bangunan 497m2, depan Mitra. Hubungi: 081913935209

• Sewa/Jual • Sewa rumah depan stasiun Rogojampi 15 jt per tahun/nego, cepat, hub 087823185909.

• Jl. Ikan Kembangwaru • Jual rmh L600m2, Jl. Ikan Kembangwaru 5 KarangrejoBwi,580jtnego,SHM.H085236434601

Ingin Pasang Iklan? Hubungi: 0333-412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Minggu 1 September 2013

ANTISIPASI RAMPOK

Istri TNI Temukan Bayi

ABDUL AZIZ/RaBa

SIAGA: Kapolsek Bangorejo AKP Hery Purnomo dan anggotanya melakukan penjagaan di sebuah ATM kemarin.

Perketat Penjagaan Objek Vital BANGOREJO - Tak ingin terjadi aksi perampokan, Kapolsek Bangorejo AKP Heri Purnomo dan jajarannya meningkatkan pengamanan di sejumlah titik vital. Beberapa titik vital yang menjadi prioritas pengamanan tersebut adalah ATM dan sejumlah toko emas serta Pasar Pedotan. “Anggota kita sebar ke tempat-tempat vital tersebut,” tutur Heri Purnomo. Dia menuturkan, pengamanan tersebut sebenarnya adalah kegiatan rutin yang dilakukan Polsek Bangorejo. Hanya karena baru ada kasus perampokan di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, pengamanan makin ditingkatkan. “Kita nggak ingin terjadi hal serupa di wilayah kami,” tandasnya. (azi/c1/aif)

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com

GLENMORE - Pasangan suami istri (pasutri) Imam Muslim, 52, dan Ratna Duwi Sari Mintorini, 43, sedang diselimuti kebahagiaan. Betapa tidak, warga yang tinggal di Dusun Salamrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, itu mendapatkan momongan baru secara tiba-tiba. Bagaimana tidak, mereka menemukan bayi berjenis kelamin perempuan yang ditaruh di samping mobil di depan rumah mereka sekitar pukul 03.30 kemarin (30/8). Bayi tersebut diduga sengaja diberikan pasutri tersebut agar dirawat. Pasalnya, ada pesan khusus di samping bayi tersebut. Ratna Duwi mengaku mendengar suara tangisan bayi di depan rumahnya menjelang subuh. Kebetulan saat itu istri anggota TNI tersebut sedang tidur di kamar paling d e p a n . L a nt a s, i b u Fa r i s Yuda Pratama, 21, itu keluar rumah untuk mengecek sumber suara. Alangkah terkejutnya dia saat melihat bayi tergeletak di lantai yang hanya beralas selimut. Karena kaget, dia pun langsung mengambil bayi itu dan menggendongnya. Lantaran panik, dia juga berteriak. Dia tidak menyadari bahwa bayi tersebut memang sengaja diberikan kepada dirinya. ‘’Saya sampai bingung. Ini bayi siapa. Saya lari-lari di jalan dan berteriak ini bayi siapa,” katanya. Pada saat itu, sudah banyak warga yang hilir-mudik di jalan di depan rumahnya. Sebab, tak jauh dari tempat tinggalnya adalah pasar. “Alhamdulillah, rasanya seperti gak percaya kalau saya dapat anak perempuan. Ini memang sengaja diberikan kepada saya,” tegasnya. Hal itu berdasar surat wasiat yang ditemukan di selimut

Bermain di Pantai, Motor Hilang KENDIT - Nahas dialami Ismail, warga Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, kemarin (31/8). Bagaimana tidak, motor Yamaha Jupiter MX bernopol P 2386 ER miliknya tiba-tiba hilang dicuri seseorang. Kasus pencurian yang terjadi di pinggir Jalur Pantura, Dusun Gundil, tersebut terjadi sekitar pukul 12.00. Sebelum kejadian, korban Ismail memarkir motornya di pinggir jalan. Selanjutnya, korban bermain di pinggir pantai. Saat korban asyik bermain di pinggir pantai, pelaku membawa kabur motor korban ke arah barat. Beberapa saat kemudian, korban yang hendak pulang terkejut bukan

main karena melihat motornya warna biru sudah raib. Korban sempat menanyakan kepada warga yang saat itu berada di lokasi kejadian. Namun, tidak satu pun yang mengetahuinya. Korban langsung menghubungi pihak keluarga dan melaporkan kehilangan motor tersebut ke Mapolsek setempat. Mendapat laporan, petugas langsung melakukan pengejaran pelaku yang belum diketahui berapa orang. Namun, pengejaran polisi belum membuahkan hasil. Jadi, motor korban hingga kini masih dalam penyelidikan petugas. “Langsung dilakukan pengejaran, tapi pelaku belum tertangkap,”

kata AKP Wahyudi Kasubag Humas Polres Situbondo. Sementara itu, diduga kuat pelaku sudah mengikuti korban sebelumnya. Sehingga, saat korban lengah, pelaku yang diperkirakan dua orang tersebut langsung menggasak motor Jupiter MX yang diparkir di pinggir jalan raya itu. Menurut korban, saat motornya diparkir, dirinya sudah mengunci setir. Namun, lantaran korban bermain tanpa memperhatikan motornya, pelaku bisa dengan mudah membawa kabur motor tersebut. “Sudah dikunci,” kata korban saat melapor kepada polisi.(rri/c1/bay)

sang bayi. Dalam surat tersebut, bayi itu diberi nama Setia Bait Qur’any dan tertulis lahir 29 Juni 2013. ‘’Dalam tulisan itu, orang tuanya sedang mengadu nasib. Entah pergi ke mana,” katanya. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa orang tua bayi itu. Meskipun, sesuai wasiat, orang tua sang bayi tersebut mengenal betul suaminya yang bertugas sebagai anggota TNI di Koramil Glenmore. ‘’Saya gak tahu. Saya akan rawat dengan baik, karena saya memang menginginkan anak perempuan,” terangnya. Bagaimanapun juga, bayi yang ditemukan dalam kondisi masih hidup itu merupakan rezeki yang tidak bisa diukur. Meski dalam wasiat itu, orang tua bayi menginginkan nama tidak diganti, tapi Ratna Duwi

akan mengganti namanya. ‘’Namanya tetap akan saya ganti,” tandasnya. Imam Muslim mengaku, saat kejadian sedang piket di Koramil Glenmore. Jadi, saat kejadian, dia tidak ada di rumah. ‘’Saya langsung mengajak polisi setelah menerima telepon dari istri saya. Jadi, saya bersama-sama datang ke rumah dengan polisi,’’ terangnya. Dia mengaku, sehari sebelumnya bermimpi di mobil depan rumahnya itu banyak bunga. Mimpi itu pun diceritakan kepada sang istri. ‘’Ternyata hari ini dapat bayi,” terang bapak satu anak itu. Kabar penemuan bayi berbobot 5.200 gram dan tinggi 57 centimeter tersebut menghebohkan warga sekitar. Banyak warga yang datang ke rumah pasutri tersebut. (ton/c1/bay)

ALI NURFATONI/RaBa

SEHAT: Imam Muslim, 52, dan Ratna Duwi Sari Mintorini, 43, di lokasi penemuan bayi di depan rumahnya di Dusun Salamrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (atas). Surat wasiat orang tua bayi (kiri).


38

Minggu 1 September 2013

UNTUK PEREMPUAN Daniar

Mantap Menatap Jakarta MESKI awalnya cuma iseng ikut casting film television (FTV) yang diproduksi PH Moestions di Banyuwangi, kini Daniar telah memantafkan hatinya terjun ke dunia akting secara total. Setelah menjadi salah satu aktris penting dalam FTV Lari dari Kawin Lari dan Banyuwangi Sunrise of Love, dia langsung mendapat tawaran bermain beberapa FTV lagi di Jakarta. “Awalnya canggung, tapi setelah dijalani ternyata enjoy.” Kata gadis yang pernah mendapat gelar Putri Lingkungan Hidup Banyuwangi itu. D i t a n y a t e rkait kesulitan bermain film, Jebang Banyuwangi 2006 itu mengaku tidak ada yang sulit. Menurutnya, tidak ada yang sulit jika seseorang mau berusaha. Dia berjanji akan terus membawa nama Banyuwangi di mana pun berada. “Meski saya di Jakarta bersama para artis, saya tetap mengatakan sebagai orang Banyuwangi. Saya tidak malu, justru bangga,” katanya mantap. Yang unik, meski FTV Lari dari Kawin Lari dan Banyuwangi Sunrise of Love yang mengenalkannya kepada dunia akting belum tayang, FTV-FTV yang dia bintangi belakangan justru tayang lebih dulu. Sebab, menurutnya, FTV yang dia bintangi di Jakarta itu diproduksi oleh sutradara yang sama tapi PH yang berbeda. “Iya, Mas, film yang saya bintangi di Jakarta sudah tayang lebih dulu. FTV di Banyuwangi itu pasti tayang, cuma belum. Tunggu saja,” tambahnya. Bagaimana pengalaman Daniar menjadi pendatang baru di perfilman nasional dan apa alasan dua FTV yang diproduksi di Banyuwangi tayang agak telat, silakan baca hasil wawancara Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama Daniar pada edisi Senin 2 September 2013 (besok). “Yang jelas saya berterima kasih kepada pihak pemda dan Komunitas Watubuncul yang mendatangkan FTV ke Banywaungi. Sudah saatnya Banyuwangi berbicara,” pungkasnya. (c1)

BASE CAMP: Jl. A Yani 40, Banyuwangi TANGGAL KEGIATAN: 29 Juli 2013

Komunitas Mega Cantik

Anggap Keluarga KELOMPOK perempuan ini merupakan kumpulan karyawati Bank Mega cabang Banyuwangi. Para srikandi tersebut merupakan ujung tombak perusahaan perbankan tersebut. Dalam mencari nasabah, mereka tidak sekadar bekerja atas tuntutan tugas. Nasabah sudah dianggap sebagai keluarga, karena itu mereka lebih banyak melakukan pendekatan dengan cara kekeluargaan. Sehingga, mereka kompak mengutamakan ajang silaturahmi. (c1/bay)

SAJAK SAJAK

Kembali Tatkala tirai malam membentang Serpihan iman kembali pulang Menghadiahi setitik cahaya Teruntuk sukma yang berkabut kelam Luruhan tangis pun berpendar Lipatan memori seolah bertebaran Melontarkan maksiat yang sempat terlupakan Yang tak ubahnya sebuah dagelan Runtuh sudah tempurung batin Penyesalan merangkak ke titik zenith Melepaskan sesak sebab dosa Yang bagaikan karbon dioksida Venus mengintip di sela mega Pagi pun berjaya Apalah guna sajak pertaubatan Jika rantaian dosa kembali menjalar Pijar asa dan daya menguap Seirama surya yang menampakkan diri Inilah akhir yang teramat sama Aku kembali dirajai nafsu duniawi Menerjunkan raga ke dalam sumur dosa Teriakan sendu sang kalbu Tak mampu menyengat saraf otakku Dan keimanan kembali ternoda

Menanti Sang Bulan Kerinduanku telah mengakar Melalang buana di sekujur dada Percikan syahdu ingin kuseduh segera Dalam secangkir ramadhan Menghirup lekat aroma khidmatnya Yang selalu kupuja Rasaku bergemuruh kuat Sungguh berhasrat Menjumpai bulan sejuta pahala Setia menunggunya di akhir senja ANA WIDIAWATI. Hobi membaca dan menulis.

Bayangan di Balik Episode Masa Lalu Oleh Mutiara Aprilia*

A

ku terdiam di sudut kamar. Tak kusangka, orang yang begitu aku percaya telah mengkhianatiku. Wajahku pucat pasi. Keringat pun bercucuran di sekujur tubuhku. Aku begitu sakit hati sekaligus ingin mati. Bagaimana tidak, ada rahasia besar yang telah aku ceritakan kepada Ida. Ida, begitulah aku memanggilnya. Wanita yang dulu kuanggap malaikat kini telah berubah bak harimau yang hendak menerkam mangsanya. Dari balik topeng malaikatnya, diamdiam Ida menyimpan kebencian yang luar biasa terhadapku. Dia menyukai Bowo. Lelaki yang pernah mengisi relung hatiku tujuh tahun silam. Sebagai lelaki dengan kulit sawo matang dan berperawakan tinggi, ia banyak dikagumi wanita di daerahku. Namun, Bowo tak sembarangan memilih wanita untuk dijadikan kekasih. Dia begitu selektif memilih wanita yang dianggapnya cerdas di matanya. Aku termasuk wanita beruntung pernah singgah di pelabuhan hatinya. Tiba-tiba. Pyarrr….! Suara pecahan gelas membuyarkan lamunanku. Ibu bertengkar dengan ayah. Rutinitas yang kerap aku lihat setiap hari. Tak terasa air mata ini pun membasahi pipi. Orang yang seharusnya aku jadikan sandaran untuk mencari kedamaian jiwa justru saling mementingkan ego masing-masing. Tuhan… Aku ingin bunuh diri. Aku ingin mengakhiri kesempatan hidup yang telah engkau beri pada raga ini. Meski aku tahu, bunuh diri tak dibenarkan dalam ajaran-Mu. Tapi aku sudah benarbenar ingin enyah dari dunia.4 Esok adalah hari Senin. Hari yang sangat aku benci. Hari di mana aku harus bertemu Ida lagi di sekolah. Jangankan menyapanya seperti dulu, menatap matanya saja aku enggan. Seonggok kekesalan telah tertanam kuat dalam jiwaku. Berteman dengannya adalah kesalahan besar yang pernah aku lakukan. Aku harus memutar otak, agar esok aku bisa absen ke sekolah tanpa sepengetahuan orang tuaku. “Mbok Darmi…,” ucapku lirih. Aku menangis di pelukannya sejadi-jadinya. Aku begitu tenang dan damai. Perasaan yang tidak aku temukan ketika bersama kedua orang tuaku. Segala keganjalan dan sesak di dada aku tumpahkan kepada Mbok Darmi. Hanya Mbok Darmi yang mengerti perasaanku saat ini. Kali ini aku begitu mempercayai Mbok Darmi, melebihi rasa percayaku dulu terhadap Ida. “Mbok, besok aku ikut Mbok ya,”

tanyaku pada Mbok Darmi. Aku ingin sekali merasakan kehangatan kampung halaman Mbok Darmi. Seingatku, ketika aku masih berumur 7 tahun, mama pernah membawaku ke Situbondo. Sebuah kabupaten kecil di Jawa Timur, tempat di mana Mbok Darmi tinggal bersama keluarganya. “Nimas……!”, teriak mamaku. Jantungku berdegup kencang tak karuan. Aku takut sayatan sapu lidi mendarat lagi di pahaku. Mbok Darmi langsung bergegas menemui mamaku. Sedangkan aku bersembunyi di kolong tempat tidur Mbok Darmi. “Cah Ayu sedang tertidur lelap Nyonya,” ucap Mbok Darmi. Terdengar sayup-sayup suara Mbok Darmi dari balik pintu. Lagi-lagi air mata ini menetes. Malaikat tanpa sayap itu

benar-benar bernama Mbok Darmi. Orang yang selama ini aku jadikan bahan olok-olokan bersama Ida ketika waktu istirahat tiba. Jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Aku sungguh tak bisa tidur. Aku memeluk Mbok Darmi erat-erat. Aku tak ingin Mbok Darmi pergi dari sisiku meskipun hanya satu detik. Pagi ini adalah pilihanku untuk merenung. Aku tak ingin masa depanku hilang hanya karena orang bernama Ida. Aku harus menghadapi Ida dan teman-teman barunya. Aku tak boleh membiarkan luka ini semakin menganga. Aku harus mencari penawarnya sendiri. Penawar itu adalah dengan tetap mengejar cita-citaku tanpa mempedulikan Ida. Seusai salat subuh, aku langsung

mandi dan bergegas ke sekolah. Aku sengaja minta diantar Mbok Darmi ke sekolah di pagi buta. Aku tak mau bertemu mama papa walaupun hanya sebentar. “Mbok yakin akan meninggalkanku selamanya?” tanyaku memelas. “Tentu tidak Cah Ayu, Mbok hanya ingin merawat anak Mbok yang sedang sakit.” ucap Mbok Darmi. “Mbok, aku ingin jadi anak Mbok Darmi. Aku ingin tinggal di Kendit, di desa Mbok Darmi. Aku ingin makan tajin palappa yang biasa Mbok buatkan untukku ketika aku bosan makan masakan aneh yang selalu mama bawakan ketika pulang dari kantor. Meskipun kami tinggal di pinggiran kota, gaya hidup mama layaknya kaum sosialita berkelas. Mama dan papa sering bertengkar juga karena kebiasaan mama menghabiskan gaji papa tanpa sisa. Hingga aku yang harus menjadi korban, merelakan uang SPP-ku tak dibayar hingga 3 bulan. Untung saja, Bu Ratna, kepala sekolahku sangat baik padaku. Bu Ratna begitu mengerti dan memaklumi kondisi keluargaku yang carut-marut. Bahkan, Bu Ratna juga tak segansegan menegur Ida di sekolah, jika ia dan teman-temannya mengancamku. Mungkin ini yang namanya mukjizat Tuhan. Entahlah apa namanya, yang jelas aku sangat bersyukur masih ada orang-orang baik seperti Mbok Darmi dan Bu Ratna di sekelilingku. Bel sekolah berbunyi melepaskan genggaman erat tanganku pada tangan Mbok Darmi. “Mbok aku ikut. Mbok aku takut sama Ida. Mbok bawa aku pergi. Aku mau tinggal sama Mbok Darmi.” rengekku. Air mataku semakin deras. Aku tak menghiraukan orang yang lalu lalang di hadapanku. Yang kutahu, hanya suara jejak kaki anak berlarian masuk menuju ruang kelas masing-masing. “Nanti, kalau anak Mbok sudah sembuh, Mbok janji akan membawamu ke desa Mbok. Sekarang kamu harus tegar seperti karang di tengah lautan. Jangan takut untuk bermimpi. Anggap saja Ida hanyalah hambatan kecil yang akan membawamu pada kesuksesan besar.”, Mbok Darmi menimpali dengan sangat bijaksana. Andai saja mama papaku memiliki sifat seperti Mbok Darmi, mungkin aku tak akan dalam kondisi terpuruk seperti sekarang. Inilah ceritaku di masa lalu. Ketika aku masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Kini Mbok Darmi telah menjadi bayangan. Bayangan yang tidak akan pernah lagi kutemui, karena ia telah tiada. Jemput aku Mbok, aku menagih janjimu.

Perempuan Itu Sangat Unik INI tulisan laki-laki yang membicarakan perempuan dalam berbagai perspektif. Tulisan laki-laki yang objektif. Pertanyaan pertama yang diajukan ialah, kenapa memperbincangkan perempuan terasa lebih renyah dan nikmat ketimbang membicarakan laki-laki? Kita bisa memulainya dari perbedaan jenis kelamin (gender), juga bisa dari sudut pandang yang lain. Kita sudah sama-sama tahu, bahwa banyak riset yang dilakukan untuk menjelaskan dari sudut gender, dari perspektif gender. Kenyataannya, satu pertanyaan pertama di atas, kenapa perempuan lebih menarik dibahas ketimbang laki-laki, mau tak mau, bisa terpeleset jadi pembahasan yang tidak ilmiah. Padahal tulisan ini mencoba meninggalkan sejauh mungkin halhal yang dianggap tidak logis, tidak ilmiah. Kalau toh pertanyaan kenapa tadi dianggap tak penting, maka yang menarik dari membicarakan perempuan itu dari segi apanya? Ada banyak jurnal, buku, dan majalah yang khusus tentang keperempuanan. Salah satu di antaranya ialah Jurnal Perempuan. Sementara itu hanya sedikit jurnal, buku, dan majalah khusus tentang laki-laki. Memang ada, seperti Majalah Gatra, tapi tidak

sebanyak media cetak untuk perempuan. Dari kenyataan ini saja telah membuktikan, bahwa perempuan lebih banyak dibahas ketimbang lakilaki. Dan menurut hasil riset lagi, ternyata banyak penulis perempuan melakukan telaah terhadap perempuan. Maaf, apa boleh buat, saya mau tak mau, jika memperbincangkan perempuan, saya harus melihatnya terlebih dahulu dari perspektif gender. Yang penting penulis (saya) berdiri selaku peneliti, yang tengah membahas topik perempuan dengan pendekatan “ilmiah”. Artinya, laki-laki pun bisa menjadi aktivis perempuan. Bahwa perempuan bukan sekadar “konco wingking” (orang belakang) yang fungsinya cuma 3M, masak, macak, dan manak (masak, merias diri, berdandan, dan melahirkan anak). Dan jelas, sebuah penelitian pernah menunjukkan, bahwa perempuan ternyata lebih kuat menahan penderitaan ketimbang laki-laki. Ternyata juga, secara fisik perempuan lebih kuat. Dan masih banyak lagi hasil penelitian yang menemukan fakta-fakta empiris tentang kelebihan perempuan yang tak dimiliki oleh laki-laki. Tulisan ini juga mencoba menguak tabir gelap mata laki-laki yang memandang

OLEH Fatah Yasin Noor*

perempuan secara stereotip. Bukankah laki-laki akan jadi kelabakan kalau tak ada perempuan? Iya, saya mengaku saja di sini, bahwa saya adalah salah satu aktivis perempuan dalam perspektif sastra. Ini adalah, barang kali, salah satu bidang keilmuan baru, yakni kajian ilmiah tentang perempuan dalam pendekatan sastra. Sebab sampai sejauh ini, penulis belum menemukan sebuah kajian yang representatif tentang itu, yang dihasilkan dari universitas. Namun demikian, pemahaman yang “benar” terhadap perempuan, dalam sastra, adalah pemahaman atas kebenaran subjektif. Benar di sini kita letakkan dalam sebuah relasi timbal balik. Antara laki-laki dan perempuan dipersatukan oleh semacam kebutuhan lahiriah dan batiniah sekaligus. Ada alam bawah sadar yang menuntun

kedua insan berlainan jenis itu menyatu. Nah, bagaimana kita menjelaskan hal demikian? Pendekatan dari perspektif mana yang paling tepat untuk menjelaskan hal tersebut? Dalam sastra, perempuan menjadi subjek yang sekaligus objek cerita. Maka tak heran pernah muncul diskursus tentang sastra perempuan. Sastra perempuan yang mengandung berbagai interpretasi. Tak hanya sastra yang ditulis oleh perempuan, tapi juga laki-laki yang, secara tematik, mengkhususkan dirinya menulis tentang perempuan. Dari segi karya pun, itu jelas, bahwa karya sastra yang mengambil arus utama tentang perempuan. Maka perspektif itu adalah anggapan, anggapan yang diberikan dari segala anggapan. Kajian yang terlalu menjurus ke persoalan seksualitas, misalnya, harus diluruskan. Nikmat syahwat tidak layak masuk dalam sebuah kajian ilmiah, namun sementara itu celakanya, dalam sastra hal demikian tak terhindarkan. Akhirnya, hanya dari sudut pandang seorang pengamat perempuan yang jeli yang mampu menjelaskan secara terperinci seluk beluk dan lekak-lekuk perempuan. Aktivis perempuan melakukan

pembelaan terhadap anggapan yang salah tentang perempuan. Anggapan yang salah itu misalnya, bahwa perempuan hanya sebagai bumbu penyedap untuk laki-laki. Bahwa perempuan itu lemah dalam banyak hal dibanding laki-laki. Fakta yang sebenarnya, kalau kita melihat dari dua sisi, hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah saling membutuhkan. Kedua jenis kelamin yang berbeda ini saling tarik menarik yang kemudian, terjadi hubungan. Dalam karya sastra, kadang hubungan dalam sebuah penceritaan yang sedikit banyak lebih pada struktur penceritaan berdasar gender. Bagaimana pukauan perempuan yang sungguh selalu digambarkan cantik dan molek menjadi sedap dalam cerita besar. Nyaris dalam semua novel, dan cerita pendek, ada tokoh perempuannya. Tentang perempuan yang difokuskan maupun hanya sebagai sampiran. Nyai Ontorosoh dalam novel Pramoedya Ananta Toer, misalnya. Atau novel Ny. Talis karya Budi Darma. Pram dan Budi Darma telah “secara sadar” menempatkan perempuan sebagai tokoh utama. *) Sastrawan.


BERITA UTAMA

Minggu 1 September 2013

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Kedelai tak Stabil n PENGUSAHA... Sambungan dari Hal 33

Berdasar pantauan di sekitar pasar tradisional Banyuwangi, hampir semua pedagang tahu tidak bisa jualan. Tetapi, sekitar pukul 12.00 kemarin, di antara penjual mulai ada yang menjual tahu setelah mendapat pasokan dari Kecamatan Wongsorejo. “Saya baru dapat (tahu) ini dari Wong sorejo,” ujar salah satu pedagang tahu yang mengaku bernama Aan, warga Kelurahan Kepatihan.

Aan mengaku, sudah dua hari tidak mendapat pasokan. Karena kebutuhan ma syarakat, akhirnya nekat mencari dari Kecamatan Wongsorejo. “Saya dapat tahu dari Wongsorejo. Ini harganya juga naik,” terangnya. Bu Aan mengungkapkan, satu timba tahu biasanya hanya seharga Rp 50 ribu. Tetapi, tahu dari Wongsorejo ini harganya Rp 60 ribu setiap timba. “Karena harga tahu naik, saya menjualnya juga naik,” katanya. Jelas dia, satu plastik yang berisi 10 biji tahu biasanya hanya

dijual seharga Rp 3.000. Karena harga kulakan tahu juga naik, maka kini tahu satu plastik isi 10 biji dia jual Rp 3.500. “Dari sononya naik Rp 10 ribu satu timba. Kalau saya tidak naikkan harga bisa rugi,” dalihnya. Sementara itu, ketua Asosiasi Pe ngusaha Tahu dan Tempe Kabupaten Banyuwangi, Badri, mengakui para pengusaha tahu sementara tidak memproduksi karena harga kedelai tidak stabil. “Harga kedelai tiap hari terus naik,” katanya. Badri menyebut, para pengu-

saha tahu dalam memproduksi tahu hampir semua menggunakan kedelai impor. Nah, kini harga kedelai terus naik dan tembus hingga Rp 9.000 per kilogram. “Padahal, dulu hanya Rp 7.000 per kilogram,” sebutnya. Dengan harga kedelai seting gi itu, kata Badri, tidak mung kin para perajin tahu be rani berproduksi. Bila nekat risikonya bisa bangkrut. “Harga tahu kita naikkan, para pembeli banyak yang protes,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Bupati dan Forpimda Jalan Kaki n LEBIH... Sambungan dari Hal 33

Mereka memadati sepanjang jalan yang dilalui rombongan peserta gerak jalan tersebut kemarin (31/9). Para peserta yang mendapat giliran pertama tampil adalah kategori 8 Kilometer (Km). Pemberangkatan regu pertama lomba gerak jalan khusus pelajar SD/MI beregu putra-putri itu dilakukan di depan Wisma Atlet GOR Tawang Alun, Banyuwangi, tepat pukul 12.00. Hingga berita ini ditulis pukul 16.30 kemarin, regu nomor punggung 553 baru melintas di Jalan Gajah Mada, Banyuwangi. Jumlah peserta yang mencapai 553 regu itu lebih banyak jika dibandingkan jumlah peserta yang mendaftar sebelumnya. Sebab, hingga Jumat (30/8), jumlah regu yang terdaftar baru mencapai 550 regu. Jika dibandingkan gerak jalan tradisional tahun 2012 lalu, jumlah peserta kategori 8 Km tahun ini malahjauhlebihbanyaklagi.Betapa tidak, tahun lalu peserta gerak jalan

ALI NURFATONI/RaBa

OLAHRAGA: Bupati Anas dan istri berjalan kaki di rute gerak jalan Trajaba di Kecamatan Gambiran kemarin.

kategori 8 Km hanya 435 regu. Sehari sebelumnya, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, A. Khorullah, mengakui bahwa jumlah peserta gerak jalan masih bisa bertambah. Sementara itu, peserta tingkat SD/MI yang mendapat gil iran melahap rute tengah hari kemarin seolah tidak menghiraukan terik matahari. Bahkan, tidak hanya sekadar melangkah, bocah-bocah itu juga menyanyikan lagu-lagu bertema perjuangan. Tidak jauh berbeda dengan

lomba gerak jalan kategori 8 Km, jumlah peserta lomba gerak jalan kategori 17 Km untuk pelajar SMP/SMA/Umum putri dan pelajar SMP putra tahun ini juga jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Jika pada gerak jalan tradisional tahun 2012 jumlah peserta kategori 17 Km hanya 210 regu, tahun ini jumlahnya 224 regu. Regu pertama peserta gerak jalan tradisional kategori 17 Km diberangkatkan tepat pukul 14.00 dari depan Balai Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. Demikian halnya dengan ka-

tegori 45 Km. Pada pelaksanaan gerak jalan tradisional tahun 2012, peserta gerak jalan yang diikuti pelajar SMA, umum putra, dan perorangan putra dan putri, itu hanya sebanyak 75 regu. Namun, tahun ini sedikitnya 106 regu turut ambil bagian. Sementara itu, regu pertama gerak jalan Tradisional JajagBanyuwangi ( Trajaba) 45 Km diberangkatkan Bupati Abdullah Azwar Anas di depan kantor Kecamatan Gambiran sekitar pukul 16.00 kemarin. Dari start, setiap regu bakal menempuh rute sejauh 45 kilometer hingga mencapai f i n i s d i l a p a n ga n Ta ma n Blambangan, Banyuwangi. Selain Bupati Anas, jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) juga kompak hadir dalam tradisi tersebut. Usai melepas regu pertama, Bupati Anas bersama istri dan jajaran forpimda ikut berjalan sesuai rute yang ditempuh. Selama perjalanan, bupati dan forpimda menyapa masyarakat yang menyaksikan. (sgt/ton/c1/bay)

Parkir Motor Bikin Sempit n KENDARAAN... Sambungan dari Hal 33

Karena pahlawan rela mengorbankan segalanya dalam me rebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, salah satu ruas jalan yang mengalami kepadatan kendaraan terparah adalah Jalan Mawar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Penumpukan kendaraan di ruas jalan yang satu ini mencapai

satu ki lo meter, yakni mulai simpang tiga Polsek Giri sampai simpang empat Penataban. Kepadatan serupa juga terjadi di Jalan Wijaya Kusuma, tepatnya di kawasan Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi. Penyebabnya, puluhan kendaraan pengantar rombongan peserta gerak jalan tradisional tingkat SD berjajar di sebelah kiri dan kanan jalan tersebut. Maklum, start gerak jalan tra disional yang menempuh jarak delapan kilometer (Km)

itu di kawasan GOR tersebut, tepatnya di sekitar Wisma Atlet, Banyuwangi. Cahyo, sopir truk asal Kecamatan Genteng yang melintas di Jalan Mawar mengatakan, meskipun perjalanan yang harus dilalui lebih lama, dirinya memaklumi. “Saya bisa memaklumi kejadian semacam ini (arus lalu-lintas tersendat). Toh, setiap Agustus pengalihan ruas jalan akibat lomba-lomba Agustusan biasa terjadi,” ujarnya. Cahyo mengaku, sebagai

warga yang baik, dirinya mendukung kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka me mer iahkan per ingatan Pro klamasi Kemerdekaan RI tersebut. “Gerak jalannya sih tidak masalah dan memang diperlukan demi menghormati jasa pejuang. Cuma yang saya sesalkan, tidak sedikit penonton yang memarkir motor di tepi jalan. Akibatnya, jalan semakin sempit dan arus lalulin t as semakin tersendat,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Sampai Siang Tidak Dijemput Keluarga n NONGKRONG... Sambungan dari Hal 33

Para ABG yang akhirnya harus bermalam di polsek itu berinisial DR, 16, asal Jalan dr. Soetomo, Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi; RA, 17, warga Jalan Citarum, Kelurahan Panderejo; dan NK, 14, asal Lingkungan Jati Rimba, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Ba nyuwangi. “Mereka tidak sekolah. Hanya NK yang masih sekolah di SMP,” terang Kapolsek Blambangan AKP Ketut Redana. Satu ABG cewek yang ikut digaruk aparat kepolisian karena tidak membawa kartu identi-

tas itu adalah CN, 16, asal Jalan Mahakam, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri. “CN ini protholan SMP, jadi sudah tidak sekolah lagi,” kata Kapolsek Ketut. Para ABG yang akhirnya harus bermalam di Mapolsek Blambangan itu diciduk anggota polsek yang sedang patroli. Saat petugas sedang berkeliling di sekitar Pantai Boom sekitar pukul 01.00, ada empat ABG yang satu di antaranya perempuan nongkrong di warung kopi. “Mereka minum kopi,” terang Kapolsek Ketut. Keempat ABG itu, terang Ketut, didatangi dan identitasnya diperiksa. Kepada polisi, ternyata tidak ada satu pun yang

mengantongi kartu tanda penduduk (KTP). “Tidak punya kartu identitas, kita bawa ke polsek,” katanya. Hasil pemeriksaan yang dilakukan, dari empat ABG yang digaruk itu ternyata semua masih berusia sekolah. Tetapi, tiga di antaranya, yakni DR, RA, dan CN, sudah tidak bersekolah. “Hanya satu yang masih bersekolah, yakni NK,” je las kapolsek kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Para ABG itu diduga sudah sering keluyuran malam. Mereka itu oleh polisi dibina dan diminta tidak mengulangi perbuatannya. Keempat remaja itu bisa pulang

setelah dijemput orang tua masing-masing. Dari empat ABG yang digaruk polisi ini, DR dan NK dijemput orang tuanya dan dibawa pulang. RA dan CN belum dijemput keluarganya hingga siang kemarin. Hingga akhirnya kedua bocah itu diantar pulang polisi. “Kami hanya ngopi-ngopi saja,” terang CN. Tanpa ada rasa takut, cewek yang keluar dari sekolah saat masih kelas VIII SMP itu mengaku berencana nongkrong di warung kopi itu sampai pagi. Mereka datang sekitar pukul 23.00 naik motor. “Saya biasa nongkrong di Pantai Boom,” sebutnya. (abi/c1/bay)

Bumbu Lain Ikuti Tren Penurunan n CABAI... Sambungan dari Hal 33

Padahal, sekitar tiga hari lalu para pedagang melego cabai rawit dengan harga Rp 40 ribu per Kg. Harga Rp 40 ribu tersebut sempat tertahan sejak pertengahan Agustus. Heni, 29, seorang pedagang bumbu di Pasar Banyuwangi mengatakan, harga cabai rawit turun lantaran pasokan

mulai lancar dibanding awal Agustus lalu. Menurutnya, saat pasokan cabai rawit menipis, harga komoditas yang satu itu mencapai Rp 80 ribu per Kg. “Tetapi, belakangan cabai rawit menunjukkan tren penurunan harga. Yang terbaru, tepatnya sejak Kamis (29/8), harga cabai rawit turun dari Rp 40 ribu menjadi Rp 35 ribu,” ujarnya. Kabar baik lain, tren penurunan harga juga terjadi pada

bawang merah. Uniknya lagi, besaran penurunan harga komoditas yang satu ini sama per sis dengan yang terjadi pada cabai rawit, yakni dari Rp 40 ribu per Kg menjadi Rp 35 ribu per Kg. “Semoga saja penurunan harga itu berlanjut dan diikuti jenis bumbu-bumbu lain. Sebab, saat harga cabai rawit dan bawang merah turun, beberapa bumbu yang lain justru naik harga,” kata Heni.

Dikatakan, beberapa bumbu yang mengalami peningkatan harga adalah cabai merah dan bawang putih. Harga cabai merah naik sebesar Rp 2 ribu per Kg. Tiga hari lalu para pedagang menjajakan cabai merah seharga Rp 18 ribu per Kg, tapi kemarin harganya naik jadi Rp 20 ribu per Kg. Peningkatan harga bawang putih malah lebih besar lagi, yakni dari Rp 8 ribu per Kg menjadi Rp 12 ribu per Kg. (sgt/c1/bay)

Damai karena Punya Pelanggan Masing-masing n 500 METER... Sambungan dari Hal 33

Hal itulah yang membuat jalan tersebut selalu hidup sejak pagi hingga malam. Agar pelanggan mereka tidak bosan, para penjual terkadang mencampurkan rujak dengan makanan lain. Misalnya, mi pangsit dicampur aduk dengan rujak lontong. “Ini singkong rebus juga dicampurkan rujak,” kata Toyani, 54, salah seorang penjual rujak di gang tersebut. Ibu satu anak itu mengaku sudah bertahuntahun berjualan di pinggir jalan. Bahkan,

dirinya sudah lupa kapan mulai berjualan rujak di sana. “Saya sudah lama. Dua puluh tahun paling,” kata Toyani yang mangkal di gang paling ujung (gang tujuh) itu. Diceritakan, banyak pengalaman selama mangkal di jalan tersebut. Menurutnya, salah satu faktor banyaknya penjual rujak di jalan itu, karena banyak istri nelayan yang ditinggal melaut. Sehingga, para istri nelayan itu mengisi waktu luang dengan berjualan rujak. “Ada juga yang suaminya ke Malaysia, tapi itu dulu,” kata Toyani. Selain faktor itu, sejak dulu di dusun tersebut banyak warga pendatang yang sekadar

mampir untuk mencari makanan. Hal itu yang membuat warga menjadi pedagang makanan, salah satunya pedagang rujak. Anehnya, meski banyak penjual rujak dan pedagang lain di jalan yang panjangnya sekitar 500 meter itu, hingga saat ini tidak ada konflik sesama pedagang. Banyak yang jualan dan nggak pernah tengkar,” ujarnya. Dijelaskan, meski pembeli pasang-surut, tapi belasan penjual rujak di sepanjang gang satu sampai gang tujuh sama-sama memiliki pelanggan. “Biasanya ada nelayan yang beli, tapi rujaknya dibungkus,” pungkasnya. (c1/bay)

Cakades Nur Hadi Optimistis Menang M U N C A R – S e ju m l a h desa di Kecamatan Muncar bakal menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak pada tanggal 4 September mendatang. Pesta demokrasi enam tahunan itu salah satunya dilaksanakan di Desa Wringin Putih. Tercatat ada tiga kandidat yang akan bertarung untuk m e m p e re b u t k a n s u a r a ALI NURFATONI/RaBa terbanyak dan berhak NOMOR 2: Cakades Nur Hadi pawai bersama pendukungnya memimpin desa tersebut. Tiga calon itu antara lain, di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar kemarin. Dalam orasinya, dia menyampaikan, bahwa Sudirman nomor urut 1, Nur Hadi nomor 2, dan Mujayin (incumbent) masyarakat harus bersatu. Dia meminta agar masyarakat membuktikan bahwa masyarakat secara otomatis nomor urut 3. Ketiga cakades tersebut terus bersaing ketat lor kali bersatu dan tidak terpecah belah. untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. ‘’Mari kita bersama-sama membangun desa. Belum diketahui siapa yang bakal terpilih Kita semua jangan mau dibodohi,’’ ajaknya untuk menjabat kades periode 2013-2019 itu. dengan suara menggelora. Saudara Wahyu Widodo, Bos Raja Sengon Namun, Cakades Nur Hadi optimistis bahwa Muncar, itu menegaskan, bahwa dirinya dirinya bakal menang secara mutlak. Hal itu ditegaskan dia kepada Jawa Pos Radar bersiap untuk membangun desa menjadi Banyuwangi, di sela-sela kampanye bersama lebih baik. Selama seratus hari sejak terpilih, dengan ribuan pendukungnya di perempatan dia berjanji akan memberikan penerangan dekat kantor balai desa Wringin Putih kemarin. merata di desa. ‘’Pertama akan saya terangi desa supaya tidak gelap,’’ janjinya. ‘’Saya yakin menang mutlak,’’ tegasnya. Kandidat satu ini merupakan satu-satunya Menurut dia, bahwa masyarakat Wringin Putih ingin perubahan ke arah lebih baik. kandidat yang berdomisili di lor kali. SeAlasannya, pembangunan dan perkembangan dangkan, dua kandidat lain berada di kidul desa selama ini masih di bawah dengan desa kali. Karena itu, cakades Nur Hadi memang yang lain. ‘’Desa ini masih tertinggal dan kalah diprediksi unggul dalam pilkades mendatang. (ton/adv) dengan desa yang lain,’’ jelasnya.

Sudah Rakor dengan Bappeda n ANGGARAN... Sambungan dari Hal 33

DRG juga telah melaksanakan lokakarya tentang penguatan kelembagaan reformasi birokrasi yang dilakukan 08 Mei 2013 dengan mendatangkan narasumber dari KPK, Kemenpan, dan Konsultan Manajemen. “DRD telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh bidang di lingkungan Bappeda yang digelar 1 hingga 2 Juli 2013 tentang rencana tindak lanjut kajian-kajian yang telah dilaksanakan pemkab,” pungkas bupati. Tentang tugas dan fungsi DRD, terang bupati, itu sudah tertuang dalam keputusan Bupati Si tubondo Nomor 188/01/ DRD.STB/V/2012, di antaranya

memberikan masukan kepada pemkab dalam menyu sun arah, prioritas, dan ke rangka kebijakan pemkab di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Selain itu, juga memberikan dukungan kepada pemkab dalam melakukan koordinasi di bidang IPTEK. “DRD juga bisa melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati Si tubondo,” imbuh Dadang. Fungsi DRD, di antaranya menyiapkan bahan masukan bagi bupati yang berkaitan dengan perumusan kebijakan strategis daerah terkait riset IPTEK, pertukaran informasi kegiatan penilitian, pengembangan dan penerapan IPTEK. “Termasuk juga mengidentifikasi masalah yang

dihadapi daerah dan memberikan rekomendasi pemecahan masalahnya,” pungkas bupati. Diberitakan sebelumnya, hubungan DPRD Kabupaten Situbondo dan DRD kembali memanas. Ketidak-harmonisan komunikasi dua lembaga itu kembali terkuak melalui pandangan umum (PU) fraksifraksi dalam sidang paripurna kedua Jumat sore (30/8) lalu. Melalui PU masing-masing, sebagian besar fraksi menyoal fungsi DRD secara kelembagaan dan dana yang dikelolanya. Mereka meminta Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, meninjau eksistensi DRD kembali dan mengurangi budget untuk lembaga yang diketuai Mashudi tersebut. (pri/c1/bay)

Klaim Data Sudah Akurat n PENGHITUNGAN... Sambungan dari Hal 33

Di wilayah Kecamatan Pesang garan Karsa mendapat 9.179 suara dan Berkah dapat 8.982 suara. Di Kecamatan Genteng, Karsa dapat 17.875 suara dan Berkah kalah tipis dengan perolehan 17.316 suara. Di Kecamatan Gambiran Karsa unggul dengan perolehan

13.867 suara, sedangkan Berkah tertinggal pada angka 13.293 suara. Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Glagah, Karsa menang di angka 7.734 suara dan pasangan Berkah 6.736 suara. “Hasil penghitungan kita berdasar formulir C1 di masingmasing TPS,” jelas Arifin Salam. Hasil penghitungan final itu, kata Arifin, merupakan data akurat yang akan dibawa da-

lam rapat penghitungan manual. “Penghitungan kita berbasis TPS. Akurasinya bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. Walau kemenangan pasangan Berkah di beberapa kecamatan berhasil dikejar pasangan Karsa, tapi pasangan Berkah masih menjadi pemenang di Banyuwangi. pasangan Jempol dan Beres tidak berhasil menang di tingkat kecamatan. (afi/c1/bay)

Lihat Prototipe Senapan di Internet n CAMPURAN... Sambungan dari Hal 40

Apalagi, kata sulung dari tiga bersaudara itu, kegiatan tersebut dilakukan secara swadaya murni. Sehingga harus ditanggung pribadi. “Namun, tak masalah, the show must go on. Tidak apa-apa walaupun harus menanggung biaya pembuatan properti seorang diri,” cetusnya sambil mengepalkan tangan. Tidak hanya mengorbankan materi, Aank juga harus mengorbankan waktu hanya untuk mencari bentuk property yang tepat lalu membuatnya. Di butuhkan waktu tiga hari

untuk menyelesaikan sejumlah properti sebelum akhirnya dilakukan pemotretan. “Semua pro perti yang kita gunakan menggunakan barang bekas, kecuali pengecatan. Misalnya senapan mesin kita buat dari material gabus dan kayu juga pipa paralon bekas kabel listrik. Ya lumayan-lah,” ujarnya. Topi atau kopiah gerilyawan, Aank dkk menggunakan kertas bekas kemasan semen. Pewarna darah menggunakan campuran saus bakso dan kecap serta pewarna makanan. Dia berharap, even tersebut menjadi titik awal bangkitnya kegiatan fotografi yang positif

dan terarah serta konseptual di Kabupaten Situbondo. “Syukur-syukur kalau nanti ada sponsor yang membiayai dengan melibatkan fotografer se-Situbondo, dan sponsorship dengan tema I Love Situbondo, misalnya,” tegas Aank. Kata Aank, pemotretan dengan tema perjuangan adalah kegiatan kali pertama yang dimotorinya. “Kalau even serupa dengan tema model atau cewek cukup sering. Insyaallah dalam waktu dekat, saya dibantu teman-teman fotografer akan mengadakan even serupa dengan tema beda yang lebih menarik,” imbuhnya. (pri/c1/bay)

Pilih Lokasi Hutan Locancang n TAK... Sambungan dari Hal 40

Melalui tema tersebut, Aank ingin memperkenalkan tekniktek nik fo tografi kepada para fotografi pe mula. Sehingga, mereka tahu apa yang disebut komposisi, angle, pencahayaan, konsep foto, dan sebagainya. Namun, makin siang yang datang tidak hanya fotografer pe mula, tapi juga fotografer

senior dan profesional. Tidak ha nya dari Kabupaten Si tubondo, tapi juga Bondowoso. Yang dari Situbondo pun tidak ha nya dari Situbondo kota, tapi juga dari wilayah Sukorejo dan Asembagus. “Jadi, dapat banyak manfaat. Ibarat pepatah, sekali mendayung, duatiga pu lau terlampaui. Jadi, kita dapat memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus, dapat ilmu fotografi, dan dapat

refreshing dengan tema yang boleh dikatakan baru, serta dapat bersilaturahmi,” tegas Aank. Meski pemotretan hampir di la kukan seharian penuh, tapi karena dilakukan dengan enjoy, waktu seakan berjalan begitu cepat. Pemotretan itu dimulai sekitar pukul 09.00 di sebuah hutan di Desa Locancang, Kecamatan Kendit, dan berakhir menjelang ma grib. (pri/c1/bay)

Masih Butuh Banyak Perbaikan n KOSTUM... Sambungan dari Hal 40

Aank mengakui, sejumlah pu jian datang kepadanya, salah satunya dari komunitas fotografer di Situbondo yang diasuh fotografer senior yang tinggal di Jakarta, Yudhis. “Dia me-like salah satu foto di album saya. Kata dia (Yudhis), konsepnya kena. Padahal, (komentar) itu tanpa saya minta. Selama ini beliau paling

pelit memberikan komentar sebuah karya. Hanya bila karya itu benar-benar layak dikomentari, dia akan berkomentar,” katanya. Meski demikian, Aank me ngaku tak mau berbesar kepala dan melebarkan telinga. Sebab, di sisi lain juga banyak kritik dan saran yang masuk kepada dirinya, di antaranya terkait kostum dan properti yang dirasa masih kurang pas. “Saya memaklumi hal tersebut, dan memang saya akui,” katanya. (pri/c1/bay)


MINGGU l 1 SEPTEMBER 2013 l HALAMAN 40

Perjuangan dalam Bingkai Fotografi

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

ACTION: Para model memeragakan kondisi rakyat Indonesia saat berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

SITUBONDO - Bulan Agustus men jadi momentum bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena di bulan itulah bangsa ini merdeka. Setiap tahun, selalu ada rangkaian kegiatan mengenang dan mem pe ringati momen bersejarah itu. Komunitas Fotografi di Kabupaten Situbondo memiliki cara unik da lam memperingati peristiwa bersejarah Bangsa Indonesia tersebut. Baru-baru ini mereka melakukan pemotretan bertema perjuangan. Hasilnya patut diapresiasi. Sebab, mereka mampu menghadirkan suasana perjuangan di tengah hutan. Suka, duka, harapan, dan semangat heroik, tergambar jelas melalui potongan-potongan karya fotografi tersebut. Hal itu diharapkan bisa menyadarkan mereka tentang besarnya jasa pahlawan atau para pejuang yang puluhan tahun menghadapi penjajahan dengan senjata sangat sederhana. Kita juga diharapkan sadar betapa besarnya rasa patriotisme dan nasionalisme mereka. “Minimal kita bisa sedikit merasakan atau sekadar tahu bagaimana penderitaan para pejuang. Tentu penderitaan dan pengorbanan mereka dalam merebut ke merdekaan jauh lebih dahsyat daripada sekadar pemotretan,” terang Agus Arief Susanto, salah seorang peserta. Menurut Agus, selain belajar ilmu fotografi, dengan melakukan hunting bareng bertema perjuangan, mereka bisa memaknai arti sebuah ke merdekaan. “Kita jadi lebih ter motivasi menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan,” imbuhnya. (pri/c1/bay)

Tak Terasa meski Hunting Seharian HUNTING bareng bertema perjuangan terilhami momentum Agustusan. Sebab, pada saat seperti ini, semua hal kerap diidentikkan dengan perjuangan. Jadi, jangan heran jika sejumlah fotografer di Kota Santri Situbondo juga terinspirasi hal yang sama. Jualiano Sasra Ananta, fotografer pencetus kegiatan mengungkapkan, di rinya tak menyangka kegiatan yang hanya berawal dari ide tersebut mendapat respons positif. Total 25 fotografer yang ikut melakukan pemotretan. “Ada yang merangkap jadi objek,” terangnya sambil tertawa. Awalnya, kata pria yang akrab disapa Mas Aank tersebut, kegiatan tersebut sebenarnya hanya untuk fotografer pemula. Jadi, hanya beberapa orang saja. Kebetulan, dia memang konsultan fotografi gratisan. “Awalnya kita ingin memperingati 17 Agustus dengan cara kita sendiri.

PEJUANG DAERAH: Kostum khas Madura juga dikenakan para model. KREATIF: Para fotografer beraksi memotret di hutan Locancang, Kecamatan Kendit, Situbondo.

Saya berharap akan ada dampak terhadap dunia fotografi yang kita pelajari. Akhirnya, yang biasanya memotret

Campuran Saus Bakso untuk Efek Darah SALAH satu kendala atau kesulitan dalam merealisasikan sesi pemotretan dengan tema perjuangan adalah pemenuhan properti. Sebab, barang-barang tersebut dituntut sesuai zamannya. Jika tidak, maka akan gagal menghadirkan sebuah objek fotografi yang tepat. Aank mencontohkan, yang cukup sulit

model bertema fashion, kita ganti bertema perjuangan,” tegasnya n Baca Tak...Hal 39

PROPERTI: Beberapa replika senjata disesuaikan dengan model di masa perjuangan.

adalah properti senapan. Sebab, harus menyesuaikan senapan masa penjajahan. “Sebenarnya bisa saja menggunakan senapan angin modern. Tapi kan lucu dan terasa janggal. Sehingga, bisa saja pesan dalam sebuah fotografi gagal,” tandasnya. Sebab itulah, Aank dan sejumlah per-

sonel yang lain melakukan browsing di internet tentang prototipe senapan zaman lampau saat masa perebutan kemerdekaan, juga pakaian yang dipakai. “Terus terang ini yang cukup sulit,” imbuh Aank n Baca Campuran...Hal 39

Kostum dan Properti Banyak Dikritik DEMI menghadirkan suasana yang hidup, Aank dkk menghadirkan talent dan model yang memang mampu berakting dengan baik. Selain itu, juga melibatkan anak-anak teater dan Pramuka. Talent figuran juga berasal dari SMA Prajekan, Tapen, dan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso. Ada juga anak teater dari Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo. “Ini agar benar-benar ada penghayatan saat pengambilan gambar, sehingga meng hasilkan gambar yang hidup. Bayangkan saja kalau pas adegan ada rekannya yang tertembak dan masih hidup, temannya malah cengengesan atau berwajah tanpa ekspresi,” kata Aank dengan mimik serius. Menurut bapak dua anak tersebut, saat dilakukan pemotretan, para pemeran melakukan aksi sebagaimana syuting film. Sehingga, para fotografer dapat mengikuti dari jarak yang telah

di atur. Bahkan, ada bagian-bagian ter tentu yang menggunakan dialog. “Me mang kita siapkan konsepnya. Ada jalan cerita, jadi ini semacam perang gerilya yang menyusup ke pertahanan penjajah. Di sana ada baku tembak, pejuang terluka, ada relawan yang mengobati, lalu berakhir dengan kemenangan. Itu ditandai dengan pengibaran Merah Putih,” terang Aank. Diakui, karena pemain tidak semua pandai berakting, saat pengambilan gambar, tidak jarang terjadi kesalahan. Misalnya, tiba-tiba mereka hanya diam karena lupa apa yang harus dilakukan. Atau ekspresi yang tidak pas. “Kalau su dah seperti itu, biasanya mereka hanya tertawa. Suasana pun menjadi cair dan tambah enjoy,” kata pria yang berdomisili di Jalan Sucipto, Gang Kharisma, Situbondo, itu n Baca Kostum...Hal 39


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.