Radar Banyuwangi 21 November 2012

Page 1

RABU 21 NOVEMBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Ribuan Umat Mengantar KH Hasan Abdillah GLENMORE - Innalillahi wa innailaihirojiun, warga Nahdlatul Ulama dan warga Banyuwangi kembali kehilangan seorang ulama sepuh. KH. Hasan Abdillah, 86, yang juga pengasuh Pondok Pesantren As-Shiddiqy, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, meninggal dunia pukul 22.45 Senin malam

kemarin (19/11). Kabar meninggalnya almarhum KH. Hasan Abdillah itu cepat menyebar ke masyarakat sekitar. Malam itu juga sejumlah masjid dan musala di Kecamatan Glenmore langsung menyiarkan berita wafatnya almarhum ■ Baca Ribuan...Hal 35

ABDUL AZIZ/RaBa

ANAK-ANAK MENGUTUK

Jalan Kelas III Dipasang Portal

PERANG BANYUWANGI - Gejolak perang Israel dan Palestina mulai memantik reaksi. Seperti yang ditunjukkan ratusan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cerdas Banyuwangi kemarin (20/11). Bocah-bocah itu menggelar doa bersama untuk mendoakan anak-anak yang menjadi korban kekejaman perang di Timur Tengah. Usai menjalani proses belajar di kelas, mereka langsung berkumpul di halaman sekolah yang berlokasi di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Untuk menunjukkan rasa prihatin atas apa yang menimpa anak-anak seusia mereka di Gaza, siswa PAUD Cerdas mengikat pita hitam di pergelangan tangan kanan. Dibimbing beberapa guru, mereka menggelar doa bersama agar tercipta perdamaian di Bumi Palestina. Mereka berdoa agar bocah-bocah di Timur Tengah dapat tumbuh dan berkembang normal tanpa dicekam ketakutan akibat perang ■

Proteksi agar tak Cepat Rusak

Baca Anak-Anak...Hal 35

CINTA DAMAI: Siswa Pendidikan Anak Usia Dini menggelar poster di gedung DPRD Banyuwangi kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

Kanit Narkoba Pasang Badan

HAJI

HASAN NOER FOR RaBa

MAKTAB: Hotel Andalus tempat menginap jamaah haji asal Banyuwangi menginap di Madinah.

Ziarahi Tiga Masjid SELAIN mendapat katering dua kali sehari dari pihak maktab, jamaah haji Banyuwangi juga mendapat kesempatan ziarah ke beberapa tempat. Ziarah tersebut juga difasilitasi pihak maktab (penginapan). Tempattempat yang bersejarah itu, di antaranya Jabbal Uhud, yakni tempat perang Uhud; Masjid Quba yang merupakan masjid H. Faizin pertama yang dibaLangsung dari Madinah ngun Nabi MuhamKetua Regu KBIH Sabilillah mad SAW saat baru berada di Madinah, dan Masjid Qiblatain (masjid dengan dua kiblat). Jamaah juga berkunjung ke Masjid Tujuh, yakni masjid yang pernah menjadi lokasi perang Khandaq. “Ada tiga masjid yang kami kunjungi,” kata Faizin , ketua Regu 4 KBIH Sabilillah, Banyuwangi ■ Baca Ziarahi...Hal 35

BANYUWANGI - Oknum anggota polisi Brigadir Sigit Dwi Susanto, 28, yang menjadi terdakwa kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu (SS) bisa sedikit bernapas lega. Sebab, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Timur ternyata mendukungnya. Dalam sidang lanjutan di ruang utama Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Kepala Unit (Kanit) Narkoba pada Kasubnit Ditresnarkoba Polda Jawa Timur, Kompol Rodik Sugiantoro, yang hadir sebagai saksi dalam persidangan itu menyebut, Brigadir Sigit berhubungan dengan Mukhlas karena berniat akan menangkapnya. “Mukhlas itu menjadi TO (target operasi) kami,” cetus Kompol Rodik. Menurut Rodik, Brigadir Sigit termasuk bagian dari anggota unit narkoba I. Terdakwa Sigit masuk anggota Polda Jawa Timur setelah di-BKO (Bantu Kendali Operasi)kan dari Polres Banyuwangi. “Mulai 1 Januari 2012 lalu terdakwa menjadi anggota saya di unit narkoba 1,” ungkapnya. Kompol Rodik menyebut, saat terdakwa ditangkap anggota Polres Banyuwangi karena diduga terlibat jaringan narkoba pada 26 Juni 2012 lalu, sebenarnya Sigit sedang bertugas menangkap Mukhlas. “Sigit akan menjebak Mukhlas, tapi malah dijebak Mukhlas,” cetusnya ■ Baca Kanit...Hal 35

BANYUWANGI - Dalam beberapa tahun mendatang, sejumlah ruas jalan kelas III tidak lagi bisa dilalui kendaraan besar. Sebab, pemerintah daerah memasang portal di sejumlah ruas jalan kelas III agar tidak dilalui kendaraan berat. Kebijakan pemasangan portal itu dalam rangka mempertahankan dan melestarikan kualitas ruas jalan daerah. Selama ini, beberapa ruas jalan kelas III rusak akibat dilalui kendaraan bermuatan besar yang melebihi ketentuan dalam undangundang (UU). Dalam UU 22/2008 tentang jalan pada Pasal 19 disebutkan, jalan kelas III hanya bisa dilalui kendaraan yang memiliki lebar maksimal 2,1 meter, panjang maksimal 9 meter, tinggi maksimal 3,5 meter, dan muatan maksimal delapan ton. Sedangkan kendaraan yang lebih dari itu hanya bisa melintas di jalan kelas II dan jalan kelas I.

Sejatinya, jalan kelas III hanya bisa dilalui kendaraan bermuatan maksimal delapan ton. Namun, pada kenyataannya, kendaraan yang membawa muatan lebih dari delapan ton sering melintas di jalan kelas III. Akibatnya, jalan banyak yang rusak sebelum waktunya. Jika penggunaan jalan mengikuti aturan UU 22/2009, jalan bisa bertahan hingga lima tahun. Karena itu, untuk memperpanjang umur dan kualitas jalan, pemerintah daerah menerapkan kebijakan pemasangan portal jalan. “Tahun ini, kita pasang portal di 12 titik jalan kelas III,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono, kemarin (20/11). Untuk tahun pertama pemberlakuan kebijakan itu, kata Mujiono, pemasangan portal diprioritaskan pada ruas jalan menuju kawasan wisata dan kawasan pendidikan. Pemerintah daerah menargetkan memasang portal di semua ruas jalan kelas III ■ Baca Jalan...Hal 35

Portal Yang Sudah Dipasang n Jalan Jembrana, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro n Jalan akses ke Kemiren di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah n Jalan akses Gunung Ijen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin *) Tahun ini akan dibangun portal di 12 lokasi

GALIH COKRO/RaBa

GALIH COKRO/RaBa

MEJA HIJAU: Brigadir Sigit Dwi Susanto di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

MIRIP GAPURA: Pekerja membangun portal di jalan akses menuju Perkebunan Kalibendo di pertigaan barong Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.

Menelusuri Jejak Keraton Macan Putih di Kecamatan Kabat

Bekas Bangunan Kerajaan Berceceran Kerajaan Blambangan pada masa Prabu Tawang Alun berkuasa (1655 M-1691 M) diduga telah memiliki peradaban tinggi. Sejumlah peneliti dari UGM Jogjakarta yang dipimpin Dr. Sri Margana menelusuri jejak keraton di Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, selama sebulan. AGUS BAIHAQI, Kabat SUASANA di sekitar Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, terasa cukup panas siang itu. Angin yang be-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

PENUH: Ribuan warga mengantar jenazah almarhum KH. Hasan Abdillah ke pemakaman keluarga di Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin.

rtiup cukup kencang di sekitar areal persawahan yang cukup luas ternyata tidak mampu mengusir rasa panas dari sengatan sinar matahari. Seorang petani yang sedang menggarap sawah, membersihkan keringat yang membasahi wajahnya, tampak menghentikan kegiatannya seraya menatap sejumlah warga yang berjalan menyusuri jalan setapak di persawahan. “Ada apa ya, kok ramai-ramai,” tanya petani itu dengan wajah penuh penasaran. Setelah disampaikan akan melihat peninggalan Keraton Macan Putih, petani itu langsung manggut-manggut sambil tersenyum kecil. “Di sini dulu bekasnya benteng bagian luar, peninggalannya (sampai saat ini) masih banyak, kok,” jelas petani itu sambil menunjuk ke arah saluran irigasi yang terdapat tumpukan batu bata.

Jalan kelas tiga dipasangi portal

Yang punya truk gede siap-siap saja ganti pikap

Melayat ke saudara, motor hilang

Turut berduka atas kehilangan yang dicintai

AGUS BAIHAQI/RaBa

GAPURA BARU: Tembok timur keraton Tawang Alun di Kecamatan Kabat.

Apa yang disampaikan petani itu ternyata benar. Di persawahan yang kini masuk Dusun Cungking, Desa Gom-

bolirang, Kecamatan Kabat, itu terdapat susunan batu bata yang masih kokoh ■ Baca Bekas...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Rabu 21 November 2012

Festival Banyuwangi, Promosi, Pariwisata dan Anak Yatim

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PANITIA SELEKSI CALON DIREKSI PDAM KABUPATEN BANYUWANGI MASA JABATAN 2013-2017

Oleh: Muhammad Basir

SALUT atas kerja dan dedikasi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan pasagan duetnya Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dalam memajukan Banyuwangi. Sudah cukup lama (mungkin tak pernah) Banyuwangi seperti kota mati. Tanpa menuai prestasi nyaris sempurna seperti sekarang ini. Menyimak tulisan Abdul Aziz (Radar Banyuwangi, Senin, 19/11/2012). Dua mantan Bupati Banyuwangi sebelumnya, Samsul Hadi dan Ratna Ani Lestari, pernah berupaya membawa Banyuwangi ke kancah nasional dan internasional dengan membuat lapangan terbang (lapter) sebagai salah satu upaya keluar dari kunkungan isolasi diri. Tetapi, akhirnya kedua mantan bupati itu gagal. Justru, keduanya tersandung dugaan korupsi proyek yang mereka dengungkan akan membawa Banyuwangi ke kancah Internasional. Memalukan! Peringatan Hari Jadi Kota Banyuwangi (Harjaba) ke-241, dengan sederet rangkaian kegiatan yang dikemas dalam Banyuwangi Festival 2012 di Bumi Blambangan, 5 November hingga 22 Desember 2012. Bisa menjadi tolok ukur dedikasi dan prestasi seorang pemimpin. Kemauan, ide, harapan dan keyakinan Abdullah Azwar Anas sebagai pemimpin Banyuwangi, tidak diragukan lagi. Top markotop! Perhelatan spektakuler yang digagas tahun ketiga duet kepemimpinan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam memperingati Harjaba, adalah ide yang sangat cerdas mempromosikan Kabupaten Banyuwangi ke kancah nasional dan internasional, teruta-

Radar Banyuwangi me ngundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

ISTIMEWA

PEDULI DAERAH: M.Basir bekerja di Pulau Dewata.

ma dunia pariwisata Selama ini, penulis tinggal di dua kota (Jogjakarta dan Bali) yang sudah tidak diragukan lagi kemasyhurannya sebagai destinasi utama wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri. Setidaknya, perhelatan spektakuler yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk mempromosikan Banyuwangi sebagai destinasi pariwisata, kelak bisa menyamai kedua tempat tersebut. Bahkan, kemasyhurannya sebagai destinasi utama bisa mengalahkan keduanya. Dengan begitu, denyut perekonomian masyarakat Banyuwangi bisa naik. Kesejahteraan masyarakat Banyuwangi terjamin. Penulis yang sudah sangat lama meninggalkan kampung kelahiran di Glenmore, Banyuwangi. Dengan peringatan Harjaba dengan sejumlah hajatan spektakuler di bumi Sunrise Of Java (bukan sunrice of java, seperti ditulis di brosur), rasa rindu dengan kampung halaman sangat terasa kuat. Bukan hanya karena ingin menikmati suguhan berbagai hiburan dalam peringatan tahunan itu. Lebih dari itu, seperti harapan semua warga Banyuwangi, ingin meny-

umbangkan sesuatu yang bisa memajukan Banyuwangi. Dalam catatan penulis, setiap daerah yang pernah disinggahi penulis memiliki kelebihan atau potensi yang unik dan khas untuk ditonjolkan demi menggaet wisatawan. Jogjakarta, misal-

nya. Kota yang dikenal Kota Budaya dan Kota Pendidikan itu memiliki banyak potensi untuk dijadikan ikon pariwisata; Candi Prambanan, Malioboro dan tempat-tempat pariwisata lainya. Demikian juga dengan Bali. Kota rantau kedua itu memliki potensi budaya yang khas dan potensi alam eksotis yang mampu menjadi daya tarik wisatawan dari dalam negeri hingga wisatawan dari seluruh dunia n Baca Festival...Hal 35

Panitia Seleksi Calon Direksi PDAM Kabupaten Banyuwangi mengundang para profesional yang memiliki talenta, kompetensi, integritas tinggi dan berjiwa enterpreneur untuk mengisi jabatan sebagai berikut : DIREKTUR UTAMA (Kode : DIRUT) * Ditulis di pojok kanan atas amplop surat lamaran DIREKTUR TEKNIK (Kode : DIRTEK) * Ditulis dipojok kanan atas amplop surat lamaran Syarat-syarat : 1. Warga Negara Indonesia; ( Melampirkan Foto Copy KTP yang masih berlaku) 2. Sehat jasmani dan rohani; (Melampirkan Surat Keterangan Dokter Rumah Sakit Pemerintah) 3. Tidak pernah menjalani hukuman pidana karena kejahatan; ( Melampirkan SKCK) 4. Mempunyai pendidikan sekurang-kurangnya Sarjana Strata 1 (S-1) atau yang setara; (Melampirkan Foto Copy Ijazah dan Transkrip Nilai Yang dilegalisir) 5. Batas usia direksi yang berasal dari luar PDAM pada saat diangkat pertama kali berumur paling tinggi 50 (lima puluh ) tahun; 6. Batas usia direksi yang berasal dari PDAM pada saat diangkat pertama kali berumur paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; 7. Mempunyai pengalaman kerja 10 (sepuluh) tahun bagi yang berasal dari PDAM atau mempunyai pengalaman kerja minimal 15 (lima belas) tahun mengelola perusahaan bagi yang bukan berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan surat keterangan (referensi) dari perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik; 8. Lulus pelatihan manajemen air minum di dalam atau di luar negeri yang telah terakreditasi dibuktikan dengan sertifikasi atau ijazah; 9. Membuat dan menyajikan proposal mengenai visi dan misi PDAM; 10. Bersedia bekerja penuh waktu dan tidak bekerja di perusahaan di luar PDAM; (Dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai Rp 6000 ) 11. Tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah atau Dewan Pengawas atau Direksi lainnya sampai derajat ketiga menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar; (Dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai Rp 6000 ) 12. Lulus uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh tim ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah Berkas Lamaran dikirim dalam amplop tertutup warna coklat ke : Kantor Bupati Banyuwangi Cq. Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Banyuwangi Jln. Ahmad Yani No. 100 Banyuwangi Telp. (0333) 425001 - 425011 (Ext. 227) Fax. 424945 – 427445 Lamaran diterima selambat-lambatnya tanggal 27 Nopember 2012 (cap pos). Form lamaran dan keterangan lengkap dapat dilihat di www.banyuwangikab.go.id dan www.pdambanyuwangi.co.id Ttd. Panitia

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Rabu 21 November 2012

LIMBAH

KSU Bima Sejahtera Tutup

IPAL Pabrik Tidak Bau MUNCAR - Limbah pabrik di kawasan Muncar memang menjadi problem serius bagi pemerintah dan warga sekitar. Mayoritas nelayan menginginkan adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sebab, IPAL merupakan solusi tepat untuk mengurangi pencemaran. Nah, di tahun 2012 ini ternyata sejumlah pabrik pengalengan ikan sudah memiliki IPAL. Bahkan, IPAL tersebut sudah beroperasi sejak beberapa bulan lalu. Contohnya, IPAL milik PT Blambangan Foodpackers Indonesia (PT BFPI) yang berlokasi di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Penelusuran Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, IPAL tersebut sudah beroperasi. Tidak ada bau yang menyengat dalam proses pengolahan limbah ikan tersebut. Hal itu sekaligus membantah dugaan warga yang menolak pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, dengan alasan bau. ‘’Sekarang Mas tahu sendiri bahwa IPAL tidak bau seperti yang dianggap warga yang protes,’’ tegas Kasubbid Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi, Adi Rijanto, kemarin. Dia menjelaskan, IPAL tersebut merupakan satusatunya yang memiliki standar baku mutu. Tentu saja, IPAL tersebut sudah berfungsi sebagaimana mestinya. ‘’Kualitas limbah bagus. IPAL ini telah mendapat SK Gubernur Nomor 45 Tahun 2002 tentang baku mutu limbah industri Jatim,” jelas Adi saat meninjau IPAL kemarin. Dengan demikian, pihaknya mendorong agar pabrik-pabrik skala besar segera membangun IPAL. Sebab, hal itu menjadi keharusan. ‘’Kami minta pabrik-pabrik yang tidak punya IPAL segera membangun,’’ desaknya. Plant Manager PT BFPI Tamrin mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin tentang pembuangan limbah cair ke sumber-sumber air. ‘’Izin dari Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi sudah kita kantongi tertanggal 12 September 2012,’’ ujarnya. Dalam surat izin itu, pihaknya harus menaati peraturan yang ditetapkan. Masa izin tersebut berlaku hingga tiga tahun ke depan. ‘’Izin itu harus diperpanjang tiga bulan sebelum masa berlaku habis,’’ tandasnya. (ton/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

KURANGI PENCEMARAN: IPAL milik PT Blambangan Foodpackers Indonesia di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, sudah beroperasi hingga kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

TAK BEROPERASI: Bangunan KSP Bima Sejahtera di Desa Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, sudah tidak terawat lagi.

TEGALDLIMO - Koperasi Serba Usaha (KSU) Bima Sejahtera sudah tutup. Bahkan, kantor yang berlokasi di Desa Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, itu sudah tidak terawat. Papan nama KSU yang dipasang di tepi jalan raya sudah jebol. Beberapa waktu lalu, salah satu pengurus KSU tersebut menghilang. Hal itulah yang membuat para anggota yang menyimpan dana di KSU tersebut kalang kabut. Belum diketahui secara pasti mengapa KSU tersebut tutup. Informasi Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, salah satu pengurus yang menghilang sudah kembali ke rumahnya di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar. ‘’Orangnya sudah pulang,’’ ungkap Hisyam, warga desa setempat. Mengenai kasus yang membelit KSU tersebut, bapak dua anak itu tidak mengetahui secara pasti. Yang jelas, dana milik masjid di desanya masih nyantol. ‘’Yang menyimpan uang besar, katanya masih mau jual tanah aset KSU itu,’’ terangnya. (ton/c1/aif)

Pria Bercadar Gasak Toko Emas Sempat Todongkan Pistol Mainan KALIBARU - Tiga kawanan perampok menggarong toko emas Sumber Rejeki milik Triago Yanuardi, 31, di Pasar Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, pukul 10.35 kemarin. Meski tak sampai mengakibatkan korban jiwa, tapi akibat kejadian tersebut, korban yang merupakan warga Perumahan Villa Alam Asri, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, tersebut mengalami kerugian sekitar Rp 40 juta. Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Barri mengatakan, perampokan itu terbilang cukup rapi. Ketiga pelaku datang ke

toko emas milik korban mengendarai motor V-Ixion dan Jupiter MX. Begitu sampai di lokasi, seorang pelaku yang mengenakan helm, penutup mulut, dan jaket warna krem, langsung menodongkan senjata api mainan ke arah korban. Selanjutnya, dua pelaku lain yang mengenakan helm warna merah putih dan jaket hitam parasut langsung masuk ke dalam toko sambil membawa senjata tajam. “Keduanya menyuruh korban duduk, lalu mulut dan kedua tangan korban diisolasi,” cerita Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Barri. Begitu korban tak berdaya, ketiga pelaku langsung menguras emas berbentuk anting, kalung, cincin, dan gelang di dalam etalase yang nilainya sekitar Rp 40 juta.

“Setelah beraksi, mereka langsung pergi begitu saja,” tuturnya. Apakah di pasar tidak ada warga yang melihat? Menurut kapolsek, pagi itu sebenarnya beberapa perempuan yang menjaga toko di dekat tempat kejadian perkara (TKP) sebenarnya tahu ada dua motor parkir di depan toko korban. Hanya saja, mereka sama sekali tidak tahu ada perampokan. “Jadi memang nggak ada yang tahu sama sekali,” tuturnya. Korban juga tidak mengenali wajah pelaku. Meski begitu, korban ingat ciriciri ketiga pelaku. “Pelaku memang tidak pakai cadar, tapi karena pakai helm, korban hanya mengenali ciri-cirinya,” tandas kapolsek. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

KOSONG: Etalase milik korban setelah dijarah perampok kemarin.


EKONOMI BISNIS

28

Rabu 21 November 2012

Tetapkan Hari Pasaran Batik Banyuwangi Usul Pencinta Batik Sekar Jagad Jogjakarta BANYUWANGI–Produksi batik Banyuwangi kini mendapat perhatian dari penggemar batik Nusantara. Senin (19/11) lalu, sebanyak 150 anggota Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad Jogjakarta berkunjung ke Banyuwangi. Tujuannya mereka untuk mengenal dan mengetahui secara detail batik khas Banyuwangi secara lebih dekat. Kunjungan muhibah batik itu dipimpin Prof Dr. Ir. Murdijati Gardjito. Dalam rombongan itu, ada mantan Menteri Perdagangan Dr. Rahardi Ramelan beserta istri. “Berada di Banyuwangi serasa kembali ke masa lalu, karena Banyuwangi adalah salah satu rute perpindahan Kerajaan Majapahit,” ungkap Murdijati saat menyampaikan kesannya tentang Kota Gandrung. Menurut dia, batik Banyuwangi memiliki kemiripan dengan batik Jogjakarta dari segi motif. Hal itu terjadi, karena Banyuwangi dan Jogjakarta memiliki keterkaitan sejarah masa lalu yang sangat kuat. “Batik Banyuwangi ini indah dan patut dilestarikan,” puji Murdijati. Sebelum berkunjung ke Banyuwangi, Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad Jogjakarta melakukan survei potensi batik ke Banyuwangi pada 11 September lalu. Ahmad Tohari, pengurus Paguyuban Sekar Jagad mengakui, batik Banyuwangi memiliki kekhasan yang menarik dari segi motif. “Setelah batik Pamekasan, Madura, batik Banyuwangi lebih menarik dan memiliki

rah yang memiliki batik khas, salah satunya termasuk Banyuwangi,” imbuh Tohari. KehadiranPaguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad Jogjakarta itu disambut Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi Suhartoyo. Sedianya, Bupati Abdullah Azwar Anas hendak menyambut kedatangan mereka, Namun pada waktu bersamaan, bupati berdinas keluar negeri. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi Ipuk Festiandani Azwar Anas dan wakilnya ICHSAN/RaBa CENDERAMATA: Mudijati memamerkan batik yang diberikan Pemkab disaksikan Ipuk dan Suhartoyo, Senin (19/11) lalu. Minuk Yusuf Widyatmoko ikut mekekhasan dari segi motif,” cetus Tohari. batik sepanjang hari nonstop. Pada hari itu nyambut tamu dari Jogjakarta tersebut. Dalam kesempatan itu, Ipuk menjelaskan Berangkat dari peduli terhadap perkem- diproduksi beribu-ribu kain batik dengan bangan batik, Tohari mengusulkan agar berbagai motif dan dijual secara bebas ke- potensi batik Banyuwangi yang telah menjadi di Banyuwangi dibuat hari pasaran batik pada masyarakat. Dengan cara itu, diharap- produk unggulan. “Sekaligus mampu menoseperti di Pamekasan. Pada hari-hari ter- kan lambat laun wisatawan akan tahu kapan pang perekonomian Banyuwangi,” ujarnya. Batik khas Banyuwangi yang tersimpan di tentu, saran dia, pemerintah daerah mene- mereka bisa mencari batik dengan mudah tapkannya sebagai hari pemasaran produk di Banyuwangi. “ Di Jatim ada lima dae- Museum Budaya Banyuwangi memiliki 22

AGENDA KOTA

Pelatihan Penyiar Bahasa Daerah DEWAN Kesenian Blambangan (DKB) bekerja sama dengan Rumah Kreasi Senyum Agmadina menggelar pelatihan penyiar bahasa daerah radio dan televisi pada 8-9 Desember 2012. Acara yang akan dipusatkan di Gedung Pramuka Giri itu bakal menghadirkan narasumber dari Jogjakarta, Surabaya, dan lokal Banyuwangi. Peserta dibatasi hanya 45 orang, Pendaftaran dibuka hingga 1 Desember 2012 di sekretariat DKB dan Gedung Juang’45 Banyuwangi. (*)

Seminar Ekonomi Kreatif DEWAN Kesenian Blambangan (DKB) akan menggelar seminar bertema “Pentingnya Perda Cagar Budaya dan Ekonomi Kreatif Ungkit Pariwisata”. Acara dipusatkan di Gedung Juang’45 Banyuwangi pada 27 November 2012 mulai pukul 07.45. Keynote speaker berasal dari asosiasi kompeten Jatim. Peserta diundang dari seluruh unsur pemangku kepentingan dan digratiskan. Jalannya seminar juga bisa dipantau di radio komunitas Bung Tomo dan streaming website Pemkab Banyuwangi. (*)

BANYUWANGI

motif. Motif gajah uling adalah motif paling tua. Ada juga motif lain, seperti motif kangkung setingkes, alas kobong, kopi pecah, blarak semplak, gringsing, semanggian, sisik papak, dan kawung. Motif gajah uling tak hanya mengedepankan estetika, tapi juga menggambarkan kekuatan yang tumbuh dalam jati diri masyarakat Banyuwangi. “Saat ini, sentra batik khas Banyuwangi tak hanya berpusat di Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi. Namun mulai bermunculan sentra-sentra baru di kecamatan lain,” terangnya. Kunjungan yang diterima di Pendopo Shaba Swagata Blambangan itu diakhiri tukarmenukar cenderamata antara paguyuban pecinta batik dengan Pemkab Banyuwangi. Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad memberikan cenderamata unik berupa vandel berbentuk kompor. Di atas kompor terdapat wajan kecil berisi lilin cair untuk membatik dan canting. Mereka juga memberikan dua buku berjudul ‘Teknik dan Ragam Hias Batik Yogya dan Solo’ karangan Sri Soedewi Samsi, dan ‘The 20th Century Batik Masterpieces’ karangan Tumbu Ramelan. Sedangkan Pemkab Banyuwangi memberikan batik khas Banyuwangi dilengkapi CD profil pariwisata Banyuwangi. Selain itu, vandel, leaflet, dan buku The Sunrise of Java. Menyambut kedatangan tamu dari Kota Gudeg itu, digelar bazaar penjualan batikbatik, snack, dan kerajinan khas Banyuwangi. Para tamu yang rata-rata keluarga Keraton Jogjakarta itu sempat memborong beberapa produk yang ada. Khususnya batik Banyuwangi. (afi/irw)

TV Berbayar Bisa Jadi Solusi Bisnis MUNCAR–Televisi berbayar kini benar-benar marak di Banyuwangi. Bahkan telah menjadi tren gaya hidup di kalangan masyarakat. Jangan heran bila kehadiran televisi berbayar untuk menyuguhkan hiburan berbobot disambut antusias oleh publik. Contohnya Skynindo, yang menyajikan kehangatan di rumah Anda dengan berbagai saluran. Ada banyak variasi saluran film, anakanak, musik, gaya hidup, hiburan, pendidikan, oriental, dan olahraga. Pelayanan itu sengaja diberikan untuk menjawab tuntutan pelanggan, khususnya Kota Banyuwangi, terhadap kualitas TV berbayar. Skynindo TV di Banyuwangi dikelola UD. Sehati Sinergy. Kantor pusatnya berada di Jalan Raya Srono No. 89, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Perusahaan itu bergerak dalam pengadaan, pemasaran, dan pemasangan channel TV FTA (free to air) atau TV siaran gratis dan pay TV (TV berbayar). Dengan kualitas televisi digital, Skynindo menyajikan berbagai informasi, hi-

BANYUWANGI

RECEIVER: Skynindo menyediakan instrumen televisi berbayar di Banyuwangi.

THOMY SILA/RaBa

buran, dan pendidikan dengan rasa Asia. Ada juga saluran internasional yang menyuguhkan petualangan baru untuk televisi Anda. Malik Eko Sujarno, CEO UD Sehati Sinergy mengatakan, selain operator TV berbayar, pihaknya juga memberikan peluang untuk kemitraan dan solusi bisnis. Pihaknya juga memberikan kesempatan untuk rumah produksi. “Kami juga bisa membangun kemitraan dalam solusi total satelit,” ungkapnya.

BANYUWANGI

Sesuai lisensi siaran permanen yang dikeluarkan Departemen Komunikasi dan Informatika, Skynindo disiarkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Sebagai salah satu operator TV berbayar di Indonesia, Skynindo memberikan nilai ekstra dan kenyamanan pelayanan berupa harga terjangkau, varietas paling komprehensif, dan MPEG 4 teknologi. “Banyak siaran dalam saluran rumah, semua sub titled dengan bahasa Indonesia,” tegasnya. (*/irw)

SITUBONDO

BANYUWANGI

• Perum Kalirejo Permai •

• Dikontrakkan •

• Souvenir •

• Peluang Usaha •

• Kijang 91 •

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hubungi: 085236003081

Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

Dijual Kijang 91 Long + Audio Manual, abu2 metalik, 58jt. Hub: 082335597000

• Rumah Cantik Murah •

• Peluang Usaha •

Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA-01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

BANYUWANGI • Tanah Kalipuro •

• STNK •

Dijual rumah Perum Bunga Residence bl o k A 3 1 LT. 1 0 4 m 2 , S H M , h u b : 081358639444/085646477168

Dijual tanah 20x20m Kalipuro, Jati unggul 200 batang umur 3 tahun, harga 150ribu/ m2 nego. Hubungi. 08229677868

Hlg P 3431 ZS, an. Sugiat Dusun Wadung Dolah, Ds Kaligondo Genteng

• Perum Mendut Hijau •

• Dicari Lahan min 1Ha •

Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

• Tanah Tegal 1500m2 • Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

• Ruko Jalan Protokol • Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

BANYUWANGI

• Aneka Mobil •

• Prima Mobil •

Ready PU, GrandMax1.5’2011, 1.3’2011, 1.3’2012.Kjg Innova slr G’08, Avanza G’11,APV GX’05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

• Toyota Avanza ‘09 •

• Honda Stream ‘04 •

• Isuzu Panther ‘97 •

Dijual Toyota Avanza 1.3 G F60 IRM GMMF JJ tahun 2007, silver metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Stream S7A 1.7MT tahun 2004, hitam, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Isuzu panther TBR 54 PRLC super tahun 1997, perak metalik, harga 70 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Innova ‘04 •

• Daihatsu Xenia ‘04 •

• Innova G ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Innova E XW41 tahun 2004, biru metalik, harga 131 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu F600 Xenia 1.0, tahun 2004 biru metalik, harga 88,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Innova G. tahun 2010 silver (solar) harga 220 juta, brangg istimew, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975 - 081335897888

• Kijang Innova ‘07 •

• Honda Jazz ‘09 •

• Kijang LSX ‘97 •

Dijual Kijang Innova Euro II bensin G 2.0 tahun 2007, warna hitam, kondisi bagus, harga nego, hubungi: 08155918371 08775793939

Dijual Honda Jazz rs 2009, warna abu-abu metalik, harga 189 juta nego, bisa cash & kredit, bisa tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Kijang LSX 97 power window, solar harga 92 juta nego, bisa cash / kredit, atau tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888.

BANYUWANGI

• Perum Bunga Residence •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

HlgSTNKNopolP4864XF,an.SjaifunarHadyun, Jl. Kapten Sutaji 51 RT03/03 Tukangkayu Hlg STNK Nopol P 4210 WA, an. Saini, Pakel Dsn Durenan Kec. Licin

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 4077 EG, an. Tosa, Jl. Sucipto Situbondo

BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1: Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

BANYUWANGI • Administrasi • Dicari Administrasi laki2 min D3, max 25th, lamaran ke Cipta Karya Abadi, Jl. Brawijaya 62A Bwi, Telp. (0333) 7756519

• Operator Kebab Turki • Dibutuhkan Operator Kebab Turki Magistra Utama, min SD. 085749246494 Dedi

• Perusahaan Meubel • Lowker Perush. Meubel Hub. 081913935890, A1 Acc; A2 Admin; A3 Gudang; A4 Drafter. Min SMA/SMK, wnt, kuat mental, disiplin. Bs Ms. Office, (u/ A1 berpengalaman), Bs AutoCAD u/ A4, lamaran cantumkan kode.


BALJEBOL

Rabu 21 November 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

SEMINAR KESEHATAN

Waspada Syndrome Darah Kental GAMBIRAN – Seminar kesehatan akan digelar di aula Hotel Baru Indah, Jajag, Kecamatan Gambiran. Topik yang diangkat adalah waspada syndrome darah kental. Sebab, darah kental menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Penyakit jantung umumnya terjadi serangan tibatiba. Hal ini disebabkan karena kekentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah. Ada dua tema yang diangkat. Yakni sindrom darah kental dan penanggulangannya dan peranan produk appitherapy bagi kesehatan manusia. Nara sumber yang dihadirkan adalah Dr. Ipung Purhito (spesialis penyakit dalam RSUD Dr. Sutomo Surabaya) dan Dr. Agus Abdul Aziz (spesialis jantung). Seminar digelar hari Minggu, 25 November 2012, pukul 10.00 WIB sampai selesai. Bagi yang berminat bisa menghubungi H. Eko Susilo Nurhidayat, SE. MM ( 0812311230234 – 081937687234), Mashudi (081336312497). Tiket seminar Rp. 50.000 (discount 40% untuk 100 pendaftar pertama). Fasilitas konsumsi dan Cek LBA (pemeriksaan medis penunjang untuk mengetahui kualitas dari darah Anda. (*)

EKBIS

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

MENGGEGERKAN: Polisi dan warga berusaha mengevakuasi mayat korban yang terapung di dam Bondoyudo di Desa Banyuputihlor Jatiroto.

Mayat Bonek Terapung di Bondoyudo EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER

TETAP STABIL: Penjual daging sapi di Pasar Nangkaan tetap menjual daging dengan harga wajar, meski di beberapa daerah mengalami kenaikan.

Harga Daging Sapi Tetap Normal BONDOWOSO - Bila di DKI Jakarta masyarakatnya kesulitan untuk membeli daging sapi, harga di Bondowoso masih normal. Selain itu, persediaan daging sapi di Bondowoso juga masih melimpah. Para pedagang daging sapi menjual daging sapi di Bondowoso sebesar Rp 65 ribu per kilogramnya. Hal itu sangat berbeda jika kelangkaan daging di Jakarta membuat harga membubung menjadi sekitar Rp 96 ribu. ”Harganya, tetap normal saja,” ungkap Bungkus, 56, seorang penjual daging sapi yang berjualan di Pasar Nangkaan. Bahkan, sejak beberapa minggu terakhir, harga daging sapi tetap di kisaran Rp 65 ribu per kilogramnya. ”Harga seperti itu sudah normal. Tidak murah juga tidak mahal,” katanya. Para pembeli daging sapi sebagian besar adalah para penjual bakso keliling. ”Mereka itulah yang membeli daging sapi dalam jumlah besar. Sebab, dagingnya untuk dibuat pentol bakso,” katanya. kata Bungkus, jika pedagang daging sapi menjual daging dengan harga tinggi, maka akan mendapatkan protes dari pedagang bakso. ”Apalagi, mereka adalah pelanggan tetap. Juga, mereka akan demo kalau harga daging dinaikkan,” katanya. Sementara itu Ir Hindarto Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bondowoso mengatakan, populasi sapi di Bondowoso sangat mencukupi. Bahkan, kabupaten Bondowoso adalah salah satu kabupaten yang menjual sapinya ke luar daerah. ”Bisa dikatakan, Bondowoso ini sebagai pemasok sapi ke luar Bondowoso,” katanya. Selain itu, untuk kebutuhan daging sapi di Bondowoso sudah mencukupi. ”Dengan adanya beberapa RPH atau Rumah Potong Hewan di Bondowoso kebutuhan daging mencukupi,” katanya. (eko/hdi/jpnn)

PENDIDIKAN

Banyak Luka Bacok, Kaki dan Tangan Terikat Tambang LUMAJANG – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di Sungai Bondoyudo tepatnya DAM Desa Banyuputih Lor Kecamatan Jatiroto Lumajang. Saat ditemukan, sosok mayat tersebut dalam kondisi penuh luka bacok dengan kaki tangan terikat sebuah tambang. Mayat berhasil dievakuasi setelah warga membantu mengangkat dari sungai. Dari informasi yang berhasil dihim-

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER

Siswa SMP Diajari Bikin Tape BONDOWOSO - Meski Bondowoso dikenal luas sebagai penghasil tape, namun pembuatan tape belum dilakukan lewat pendidikan formal. Namun di SMP Negeri 7 Bondowoso, pembuatan tape diajarkan lewat ekstrakurikuler. Menariknya, sebagian besar pelajar menyukai ekstrakurikuler ’langka’ tersebut. ”Kami mengajarkan kepada anak-anak itu, untuk mampu berwirausaha membuat tape,” ungkap Kastriyanto, Kepala SMP Negeri 7 Bondowoso kepada RJ, kemarin. Dia menyebut, proses pembuatan tape itu sebenarnya mudah. Dan, akan mudah dipahami dengan baik oleh pelajar. Mulai dari membersihkan dan mengupas tape, memasak atau merebus singkong, memberi ragi, hingga menjadi tape besekan yang siap jual,” terangnya. Sehingga, para siswa-siswi itu bisa membuat tape dan menjualnya. ”Kami ingin anak-anak ini mampu menjadi wirausaha yang andal. Apalagi, banyak orang sukses dengan usaha tape di Bondowoso ini,” katanya. Meski begitu, Kastriyanto berharap, anak didiknya juga harus tekun menggeluti bidang studi akademik. ”Sebab yang utama itu belajar di sekolah itu mempelajari bidang studi akademik. Selain mempelajari ekstrakurikuler tentunya,” jelasnya. (eko/hdi/jpnn)

kasi penemuan. Petugas kepolisianpun tak lama kemudian menyusul. Sejak penemuan mayat sekitar pukul 13.00 WIB, banyak yang penasaran. Pengendara yang berhenti di sekitar lokasi membuat jalanan semakin macet. Itu terjadi karena lokasi penemuan mayat tepat di sungai yang ada pinggir jalan raya Jember- Lumajang. Petugas yang datang, langsung melakukan evakuasi dengan bantuan warga. Proses evakuasi sempat mengalami kesulitan. Karena kondisi mayat yang sudah membengkak dan dan sulit dikenali. Kedalaman DAM juga menjadi kendala yang membuat warga tidak bisa langsung

mengangkat mayat dari sungai. Korban berhasil dievakuasi setelah warga mengikatcelanajeansyangdikenakankorban. Saat berada di tepi sungai. Kondisi mayat cukup mengenaskan. Bagian belakang punggung dan perut mengalami sedikitnya empat luka bacok. Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar yang memimpin identifikasi di lokasi kejadian kemarin mengatakan mayat tersebut akibat dugaan pembunuhan. Ada beberapa ciri-ciri yang masih terlihat jelas pada bagian fisik mayat. Lengan kirinya bertato bonek, dan tangan kiri (dibawah lengan kiri) juga ada tato bertuliskan Boy. (fid/wah/jpnn)

KPUD Dinilai Teledor

EKO SETIO BUDI/RADAR JEMBER

NGELURUK: Pelamar PPK yang tak lolos memprotes kebijakan KPUD Bondowoso.

Muncul Wacana Pemekaran Jember JEMBER – Setelah mengusulkan kerjasama Jember dengan sejumlah kabupaten tetangga, Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Jember dalam sidang paripurna dewan kemarin (19/11) mengusulkan pemekaran Jember menjadi kabupaten dan kota. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kami sarankan Bapekab Jember mengkaji kemungkinan pemekaran kabupaten dan pembentukan Kota Jember yang memiliputi Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Patrang, dan Ajung,” ungkap Juru Bicara FPD DPRD Jember Wasiso. FPD menjelaskan, pembentukan Kota Jember untuk

LOKAL: Kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 7 Bondowoso terbilang langka. Yakni, siswa diajari bikin tape.

pun, mayat kali pertama ditemukan B Asan warga Desa Banyuputih Lor Kecamatan Jatiroto Lumajang. Ketika itu, B Asan hendak menjemur gabah di atas Dam Sungai Bondoyudo. “Saya kaget saat mau menjemur gabah melihat ada mayat mengapung di bawah DAM,” ujarnya tergopoh-gopoh. Diapun memberitahu kepada tetangganya dan warga yang berada di sekitar sungai yang berada di sepanjang selatan jalan raya Lumajang - Jember. Dalam waktu sekejap, warga berdatangan ke dam sungai lokasi penemuan mayat. Termasuk pengendara yang melintas juga tutur memadati lo-

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Sehingga, pembangunan yang dilaksanakan lebih adil dan merata. “Kota Jember akan menjadi pusat pendidikan, perdagangan, jasa, dan perhotelan sesuai perkembangan saat ini,” katanya. Selain itu, lanjut dia, keberadaan Kota Jember juga akan fokus mengelola fasilitas bandara yang selama tujuh tahun belum bisa dioperasikan. “Adapun Kabupaten Jember tetap menjadi lumbung pangan, agrobisnis, dan agroindustri, sehingga lahan pertanian tetap terjaga dari gempuran industrialisasi non pertanian,” ungkapnya. (aro/har/jpnn)

BONDOWOSO – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bondowoso dinilai telah teledor dalam rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Pasalnya, dalam komposisi lima besar PPK yang telah ditetapkan KPUD melalui pleno beberapa waktu lalu, ada beberapa yang tidak memiliki ijazah. Bahkan ada juga anggota PPK tersebut yang masih tercatat sebagai anggota partai politik. Hal itu mengemuka saat sejumlah pelamar PPK yang tidak masuk lima besar mendatangi kantor KPUD kemarin. Futu Manani, salah seorang perwakilan

pelamar PPK mengungkapkan, sudah jelas ada salah seorang pelamar PPK yang sampai saat ini masih belum memiliki ijazah SMA atau sederajat. Namun ironisnya, KPUD justru meloloskan pelamar tersebut bahkan sampai saat ini masuk dalam lima besar komposisi PPK. Sementara itu, Satibiyanto, perwakilan pelamar PPK lainnya mengungkapkan, KPUD juga teledor karena telah meloloskan seorang pelamar PPK yang masih aktif di partai politik. Selain lolos di verifikasi administrasi, pendaftar tersebut justru masuk dalam lima besar yang akan menempati komposisi di PPK. (esb/hdi/jpnn)


34

Rabu 21 November 2012

TUNTUT HAK: Moukwelle di depan kediaman Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi kemarin (20/11). NIKLAAS ANDRIES/RaBa

FIFA Deadline Persewangi Segera Tuntaskan Masalah Moukwelle BANYUWANGI - Ancaman Moukwelle Ebwanga Sylvain membawa kasus keterlambatan pembayaran gaji dan kontraknya ke FIFA rupanya bukan isapan jempol belaka. Malahan, otoritas sepak bola sejagat itu sudah bersiap membahas pengaduan yang bakal menyeret Persewangi ke institusi sepak bola internasional tersebut. Bukan mustahil kondisi itu membuat Laskar Blambangan kian dekat dengan sanksi. Keseriusan FIFA menyikapi laporan pemain asal Prancis itu setidaknya dibuktikan dengan turunnya surat pada 15 November lalu. Dalam surat tersebut, FIFA meminta Moukwelle

melengkapi dokumen pendukung yang dibutuhkan, seperti draf kontrak dan lain-lain. Organisasi pimpinan Josep Blatter itu juga meminta Persewangi merespons surat yang ditujukan kepada Persewangi tersebut. Bahkan, FIFA men-deadline hingga 26 November mendatang, baik Persewangi maupun Moukwelle, harus sudah menyetor dokumen yang diminta. “Surat untuk Persewangi dari FIFA sudah aku teruskan ke manajemen bersama dokumen lain yang aku punya,” ujar Moukwelle kepada koran ini kemarin (20/11). Tidak berhenti di situ saja, Moukwelle kemarin juga menyambangi rumah manajer Persewangi, Nanang Nur Ahmadi di Rogojampi. Dia ingin bertemu manajer Persewangi itu untuk menuntut sisa gaji dan kontrak yang belum dibayar. Dia

mengancam akan tetap berada di sana sampai tuntutannya dipenuhi. Sementara itu, manajer Persewangi Nanang Nur Ahmadi mengaku tidak mengerti dengan upaya yang dilakukan mantan pemain Persewangi tersebut. Soal pembayaran gaji dan kontrak, Ketua MWCNU Rogojampi itu mengaku sudah angkat tangan. “Sampean kan ngerti sendiri bagaimana kondisi saya saat ini,” ujarnya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Nanang menyatakan masih akan melakukan pembicaraan dengan bupati. Minimal, setelah Bupati Anas pulang dari Kanada, masalah Moukwelle sudah bisa dicarikan solusi. Pembicaraan dengan ajudan dan orang kepercayaan bupati sudah memunculkan waktu pertemuan tersebut. (nic/c1/als)

Didominasi Petenis Pulau Dewata BANYUWANGI - Kejuaraan tenis tingkat nasional bertajuk Banyuwangi Open Yunior (BOY) 2012 rupanya masih belum ramah untuk para petenis lokal. Sebab, dari sejumlah nomor yang dipertandingkan di sektor tunggal putra maupun putri, petenis lokal Banyuwangi gagal bersaing dengan kontestan dari luar daerah. Bahkan, di ajang BOY 2012 yang digelar mulai 15 November lalu di lapangan tenis GOR Tawang Alun itu, para petenis asal Pulau Dewata mendominasi gelar juara di sejumlah nomor yang dipertandingkan. Di kategori under 10 tahun putra, petenis asal Denpasar, Tahta Adima menjadi juara.

GALIH COKRO/RaBa

BELIA: Salah satu penampilan petenis usia dini dalam kejuaraan BOY 2012 di GOR Tawang Alun yang berakhir Senin lalu.

Nomor putri usia 10 tahun direbut petenis belia asal Kediri,

Ujian dari Tim Kota Tetangga BANYUWANGI - Match day keempat Banyuwangi Basketball League (BBL) 2012 akan memainkan tujuh pertandingan hari ini (21/11). Partai krusial dan tensi tinggi itu akan melibatkan dua wakil kota tetangga, yakni Jember dan Situbondo. Kedua tim tersebut akan mengawali kiprahnya di GOR Sahabat, Banyuwangi. Di tingkat SMA, ada tim putra dan putri SMA 2 Jember yang akan memulai langkah di BBL yang memperebutkan Piala Harjaba tersebut. Di bagian putra, SMAN 2 Jember akan ditantang SMAN 1 Gambiran. Di bagian putra, SMKN 1 Banyuwangi sudah siap meladeni permainan anak-anak Smada Jember. Melihat peluang, kekuatan kedua tim berimbang. SMAN

2 Jember menyandang status sebagai salah satu tim besar di daerah asalnya. Regenerasi pemain yang berjalan baik membuat SMAN 2 Jember stabil dalam menjaga tim tangguh. Namun, SMAN 1 Gambiran dan SMKN 1 Banyuwangi bakal menjadi ujian serius bagi Smada Jember. Sementara itu, wakil Kota Santri, SMAN 2 Situbondo, akan bertemu salah satu macan dalam ajang ini, yaitu SMAN 1 Giri. Reputasi SMAN 1 Giri sebagai salah satu tim terkuat di ajang tersebut membuat SMAN 1Giri diunggulkan. Meski berstatus sebagai underdog, SMAN 2 Situbondo bisa saja membuat kejutan. Tampil tanpa beban bisa menjadi senjata ampuh dalam membendung permainan anak-anak Giri. (nic/c1/als)

Wishesa Cartika. Selanjutnya, nomor 12 tahun putra dan pu-

tri direbut Sambu Aditya asal Denpasar dan Andriani Sylvia asal Surabaya. Sementara itu, kategori usia 14 tahun putra dan putri disapu bersih petenis asal Bali. Di bagian putra, Sudarmanto yang menjadi terbaik. Di bagian putri, Yulia Ayu Sri yang berhak atas mahkota juara pertama. Kategori usia 16 tahun putra juga direbut petenis asal Bali, yakni milik Winaya Agus Satria dan Putu Armini dari Singaraja. Di kategori tunggal putra usia 18 tahun putra, giliran petenis Probolinggo yang berbicara. Febri Ramadan menjadi yang terbaik setelah menundukkan Aulia Rahman asal Denpasar di final. (nic/c1/als)

S Y A R A T 1. Lomba terbuka untuk umum (pelajar, mahasiswa dan penggemar fotografi) 2. Karya foto yang dikirim adalah karya cipta sendiri dan belum pernah di publikasikan dimedia cetak, baik tingkat Daerah, Regional, maupun Nasional 3. Foto yang diikutsertakan lomba adalah hasil pemotretan baik menggunakan kamera digital atau kamera analog (kamera film) 4. Peserta diberi kesempatan untuk memilih obyek fotografi yang ada di Kabupaten Banyuwangi, meliputi: Obyek wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya 5. Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 5 (lima) buah karya foto dengan ukuran 10R beserta soft copynya dengan ukuran file sisi panjang 1024 pixel disimpan dalam format JPG skala 6 tanpa editing 6. Setiap foto harus dilengkapi data identitas peserta seperti: Nama, Judul Foto, Alamat, No. Tlp/Hp, identitas seperti kartu pelajar, kartu mahasiswa, SIM atau surat keterangan lainnya. 7. Penyerahan foto dapat dilakukan sejak penyebarluasan pengumuman lomba ini dan berakhir s/d 23 November 2012 8. Foto yang diikutkan lomba dapat dikirimkan langsung /via post tercatat dengan tanggal cap pos 20 November 2012 9. Foto yang telah diterima panitia menjadi koleksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi 10. Dengan mengirimkan karya foto berarti peserta telah dianggap menyetujui semua persyaratan oleh panitia 11. Panitia berhak mendiskualifikasi karya foto peserta sebelum dan sesudah penjurian ditemukan kecurangan 12. Seluruh karya foto yang diterima panitia akan dipamerkan pada tanggal 28 s/d 30 November 2012 di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, selanjutnya akan dilakukan penjurian oleh dewan juri. 13. Nama pemenang akan diumumkan melalui website: www. banyuwangitourism.com 14. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

KRITERIA LOMBA 1. KESESUAIAN TEMA (ISI FOTO) 2. KEUNIKAN 3. HARMONISASI Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi Bidang Pariwisata an. Sonny K, Yoemarsono Telp. 0333424172/081358357588, Jl. A Yani No. 78 Banyuwangi


BERITA UTAMA

Rabu 21 November 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Banggar Kaji Proyek 7 RTH Muncul Lagi di KUA PPAS 2013 BANYUWANGI - Kebijakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi menunda pengerjaan tujuh proyek ruang terbuka hijau (RTH) akhirnya menjadi catatan khusus Ba dan Anggaran (Banggar) DPRD Banyuwangi.

Anggota banggar yang kini tengah membahas Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2013 akan mengkaji program RTH di tujuh lokasi tersebut. “Tujuh RTH yang gagal dikerjakan pada 2012 itu sekarang dimasukkan lagi dalam KUA PPAS 2013,” cetus Ketua Banggar DPRD Banyuwangi, Hermanto. Tujuh RTH yang sudah disahkan

dalam PAK APBD 2012 lalu itu adalah RTH di Stadion Gendoh, Kecamatan Sempu, senilai Rp 450 juta; RTH di Kecamatan Singojuruh sebesar Rp 400 juta; RTH di Stadion Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, senilai Rp 450 juta; dan proyek RTH di Stadion Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, sebesar Rp 450 juta. Proyek RTH lain yang juga gagal dikerjakan dan kini dima-

sukkan dalam KUA PPAS 2013 adalah RTH Stadion Karangharjo, Kecamatan Glenmore, sebesar Rp 450 juta; RTH di Gedung Wanita Banyuwangi senilai Rp 400 juta; dan tambahan dana untuk RTH Stadion Maron, Kecamatan Genteng, sebesar Rp 600 juta. Hermanto menyebut, saat pembahasan PAK APBD 2012, eksekutif ngotot agar program tujuh RTH itu dimasukkan. Kepada anggota

Kunci Portal Dipegang Camat n JALAN...

Sambungan dari Hal 25

“Ayo kita gunakan jalan sesuai peruntukan agar tidak cepat rusak dan enak dilalui,” kata Mujiono. Dia menambahkan, dari 12 titik yang direncanakan, saat ini sudah terpasang sekitar de lapan titik. Beberapa ruas ja lan yang sudah terpasang por tal itu, antara lain Jalan Jembrana, Kelurahan Klatak, Ke camatan Kalipuro, Jalan menuju Perkebunan Kalibendo

di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Selain itu, jalan yang sudah terpasang portal adalah jalan menuju wisata kawah Ijen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. “Titik lain sedang dalam pengerjaan dan tuntas tahun ini,” katanya. Tahun 2013 mendatang, kata Mujiono, portal jalan akan dipasang di 20 titik jalan kelas III. Selama ini, pemerintah daerah terus menggelontor anggaran perbaikan jalan. Namun, penggunaan jalan

secara bebas tanpa terkendali. Akibat tidak ada pengendalian, per baikan kerusakan jalan tidak pernah tuntas. “Selama belum ada pengendalian, selama itu pula kerusakan jalan akan terus terjadi,” timpal Kasi Laborat dan Leger Jalan Dinas PU Banyuwangi, Yunus Kurniawan. Yunus mengatakan, sebenarnya di beberapa ruas jalan kelas III sudah terpasang rambu larangan masuk bagi kendaraan besar dan berat. Namun, rambu larangan itu sering diabaikan pengendara mobil besar.

Hal itu sudah berlangsung cukup lama. Dampaknya baru bisa dirasakan masyarakat apabila jalan sudah hancur berantakan. “Untuk memproteksi jalan agar tidak cepat rusak, maka harus dipasangi portal,” katanya. Menurut Yunus, portal jalan itu tidak terpasang secara tidak kaku. Artinya, portal itu bisa dibuka jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak. “Tinggi bangunan dua meter. Setiap portal diberi kunci. Yang pegang kunci camat masing-masing daerah,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Tak Pernah Lepas dari Wudu n RIBUAN...

Sambungan dari Hal 25

Selang beberapa menit kemudian, warga setempat langsung berdatangan ke ke diaman almarhum di timur Pasar Glenmore. Semakin ma lam, masyarakat yang datang semakin banyak. Bahkan, banyak warga dari luar Kecamatan Glenmore yang berduyun-duyun ke rumah duka sampai dini hari kemarin (20/11). Keesokan paginya, warga dari berbagai daerah di Banyuwangi dan luar kota terus menyemut ke rumah almarhum. Mereka secara bergantian melakukan salat jenazah di musala pesantren. Puncaknya, pada pukul 13.00, ja lan raya Pasar Glenmore

padat bagai lautan manusia. Mereka berjajar di tepi jalan menunggu prosesi pemakaman yang berlangsung pukul 15.00 sore kemarin. Pantauan wartawan koran ini, histeria warga tak lagi terbendung ketika jenazah diberangkatkan dari musala pesantren menuju pemakaman keluarga yang jaraknya sekitar 700 meter ke arah selatan dari rumah duka. Ribuan umat yang memadati Jalan Raya Glenmore berebut mengantar jenazah. Sepanjang perjalanan ribuan tangan manusia silih berganti memikul jenazah sampai ke tempat peristirahatan terakhir. Putra pertama almarhum KH. Hasan Abdillah, yaitu H. Mu-

sthofa Hilmy mengatakan, sebelum mengembuskan napas terakhir, almarhum sesak napas. Namun, tak lama kemudian, keluhan tersebut hilang. Malam itu sekitar pukul 22.00, KH. Hasan Abdillah masuk ke kamar mandi untuk wudu. “Beliau memang biasa nggak pernah lepas dari wudu,” tutur mantan wartawan Majalah Tempo tersebut. Usai berwudu, selang beberapa menit kemudian almarhum kembali sesak napas. Malam itu, keluarga berinisiatif membawa KH. Hasan Abdillah ke Rumah Sakit Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Tetapi, baru beberapa meter mobil yang membawa almarhum berangkat dari rumah,

ternyata salah satu putri KH. Hasan Abdillah, yaitu Ny. Haula Afiah, menganggap KH. Hasan tidak mungkin lagi dibawa ke rumah sakit. Jadi, malam itu dia memutuskan kembali lagi ke kediaman. “Setelah sampai di rumah dan semua keluarga kumpul, kita membaca kalimat syahadat bersama dan tak lama kemudian Abah wafat,” tutur mantan wartawan Majalah Editor tersebut. Gus Hilmi juga menyebutkan bahwa almarhum meninggalkan tigaputradanduaputriserta21cucu dan tujuh cicit dari istri pertama, yaitu almarhumah Ny. Hj. Nur AisyahGondoKusumo.Denganistri kedua, almarhumah Ny. Hj. Sofiah Gondo Kusumo, almarhum tidak dikaruniai anak. (azi/c1/bay)

banggar, eksekutif menyatakan sudah menghitung waktunya. “Eksekutif bilang tujuh RTH itu bisa dikerjakan pada 2012 ini,” kata politisi PDIP itu. Namun, Hermanto me nyesalkan eksekutif yang ternyata tidak dapat me nger jakan proyek dengan alasan waktu mepet. Padahal, mereka tahu bahwa draf PAK APBD 2012 itu dimasukkan ke meja de-

n KANIT...

Sambungan dari Hal 25

Apa yang dilakukan terdakwa da lam memburu targetnya, jelas Rodik, semua telah dilaporkan kepada dirinya selaku Kanit Narkoba 1. Bahkan, saat terdakwa ditangkap, usahanya menangkap Mukhlas hampir membuahkan hasil. “Saya kaget saat dikabari Sigit malah ditangkap,” katanya. Dalam persidangan yang dipimpin hakim ketua Elly Istianawati SH dengan hakim anggota I Wayan Gede Rumega SH dan Tenny Erma Suryathi SH, Rodik sempat menunjukkan semua surat perintah (sprint) un-

tuk terdakwa pada unit narkoba 1. Rodik yang tinggal di Jalan Slamet Riyadi, Patrang, Jember, itu menunjukkan foto saat digelar paparan untuk menangkap Mukhlas asal Banyuwangi yang disebut memiliki jaringan narkoba berskala besar. “Sigit yang banyak tahu tentang Mukhlas, maka Sigit yang paparan di Polda Jawa Timur,” ungkapnya. Jaksa penuntut umum (JPU) Djoko Susanto ternyata tidak percaya dengan kesaksian Kompol Rodik Sugiantoro, terutama ten tang sejumlah dokumen yang berisi sprint Brigadir Sigit untuk membongkar jaringan narkoba di Banyuwangi. “Sprint itu memiliki batas waktu ataukah

tidak?” tanya Jaksa Djoko yang langsung dijawab Rodik bahwa surat perintah itu ada batasnya. Jawaban Rodik itu ternyata langsung dikejar Djoko. Dengan menunjukkan lampiran dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Djoko menunjukkan surat keterangan kepala bagian sumber daya (Kabag Sumda) Pol res Banyuwangi Kompol Su bagiyono yang menyebut masa BKO Brigadir Sigit di Polda Jawa Timur mulai tanggal 1 hingga 31 Januari 2012. “Setelah Januari 2012, terdakwa kembali menjadi anggota Polres Banyuwangi,” sebutnya. Meski sudah ditunjukkan surat dari Kabag Sumda Polres Ba nyuwangi, Kompol Rodik

bersikukuh bahwa Brigadir Sigit ma sih menjadi anggotanya. “Un tuk memperjelas status anggota terdakwa, saya mohon Ba pak Kabag Sumda Polres Banyuwangi dihadirkan dalam persidangan,” pintanya. Permohonan Djoko Susanto itu ternyata dikabulkan majelis hakim. Sambil menutup persidangan, Elly Istianawati menyebut persidangan akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda mendengarkan keterangan Kabag Sumda Kompol Subagiyono. “Bila dari pihak penasihat hukum ada yang diajukan sebagai saksi, bisa dihadirkan juga,” kata hakim ketua sambil mengetuk palu. (abi/c1/bay)

Orang Osing Punya Peradaban Tinggi n BEKAS...

Sambungan dari Hal 25

Susunan batu bata tersebut kini menjadi aliran irigasi yang mengairi persawahan. “Ini yang sedang kita teliti,” cetus peneliti dari UGM Jogjakarta, Dr Sri Margana. Susunan batu bata dengan ukuran besar tampak memanjang. Di daerah itu, juga banyak tumpukan batu bata dengan ukuran besar. Warga sekitar mempercayai, susunan batu bata yang masih kokoh dan tumpukan batu-bata yang sebagian berserakan adalah bekas Keraton Macan Putih pada Kerajaan Blambangan masa Prabu Tawang Alun. “Penelitian ini waktunya sebulan,” katanya. Dalam penelitian yang dilakukan ini, Margana mengajak 10 peneliti yang di antaranya arkeolog. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei, mendeteksi jejak keraton, dan eksavasi (penggalian). “Untuk survei dan mendeteksi sudah selesai,” ujarnya. Dari hasil survei dan deteksi, Margana menyebut menemukan sejumlah titik yang diduga bekas bangunan Keraton Macan Putih. Hanya, titik-titik yang sudah diketahui itu belum bisa diketahui sebagai bangunan benteng ataukah keraton. “Tanpa

PENINGGALAN: Tim peneliti UGM mengamati saluran irigasi di Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat.

AGUS BAIHAQI/RaBa

ada eksavasi, kita tidak bisa menentukan jenis-jenis peninggalan yang ada,” ujarnya. Margana menyampaikan eksavasi dalam penelitiannya ini akan dimulai Sabtu (24/11) depan. Karena keterbatasan waktu dan biaya, eksavasi hanya akan dilakukan di beberapa titik yang dianggap bisa mewakili dalam menentukan Kerajaan Blambangan di Desa Macan Putih ini. “Di Desa Macan Putih ini, semasa Prabu Tawang Alun berkuasa menjadi pusat Kerajaan Blambangan,” sebutnya. Penelitian yang dilakukan Margana dianggap akan bermakna dalam pengeta-

huan ilmu pengetahuan, terutama untuk mengetahui struktur bangunan masa kerajaan Hindu tempo dulu. “Kerajaan Majapahit sudah tidak ada peninggalannya, kalau di Blambangan masih ada,” jelasnya. Penelitian ini nanti juga akan menguak tingkat kejeniusan masyarakat Blambangan tempo dulu. Dengan melihat struktur bangunan yang tersisa, nanti bisa dibaca tingkat kebudayaan dan peradaban Orang Osing tempo dulu. “Kesimpulansementara,kebudayaandanperadaban orang Banyuwangi pada masa Kerajaan Blambangan sudah tinggi,” ungkapnya. (c1/bay)

sekutif ngotot dan berjanji bisa melaksanakan proyek itu, tapi nyatanya mana,” ungkapnya. Dari pengalaman pembahasan PAK APBD 2012, Hermanto mengungkapkan, banggar yang kini sedang membahas KUA PPAS 2013 akan mengkaji lebih dalam proyek tersebut. “Proyek tujuh RTH yang masuk KUA PPAS 2013 akan kita evaluasi secara khusus,” ancamnya. (abi/c1/bay)

Tak Ingin Indonesia Dilanda Perang n ANAK-ANAK...

Sambungan dari Hal 25

“Kami tidak sanggup melihat kesengsaraan anak-anak Palestina. Karuniakanlah kedamaian kepada mereka ya Allah, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna,” ujar seorang guru yang memimpin doa bersama kemarin. Selain itu, mereka juga membentangkan poster ber na da seruan penghentian pe rang. Ada juga siswa yang menenteng poster bergambar pasangan yang menangis saat menggotong bocah yang ber-

lumur darah. Aksi damai dan doa bersama untuk korban perang itu juga diikuti para wali murid. “Kita mendukung aksi solidaritas ini, makanya kami ikut doa bersama,” ujar Feby Tri Lesdiani, seorang wali murid. Feby mengatakan, untuk mencegah anak-anak melakukan tindak kekerasan, para orang tua hendaknya mendampingi buah hatinya saat menonton televisi (TV). “Itu penting dilakukan agar anak-anak tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik. Juga untuk mencegah agar anak-anak tidak me-

niru adegan kekerasan seperti yang mereka lihat di TV. Sebab, kadang-kadang film kartun pun menyuguhkan adegan ke kerasan,” jelasnya. Sementara itu, Kepala PAUD Cerdas, Fatmawati me ngatakan, aksi solidaritas itu bertu juan agar anak didik bisa mengambil pelajaran tentang dampak negatif perang. “Kita ingin anak-anak mengambil pe lajaran tentang peristiwa itu agar perang tidak terjadi di Indonesia, baik perang dengan ne gara lain maupun perang saudara,” bebernya. (sgt/c1/bay)

Kunjungi Perpustakaan Audio n ZIARAHI...

Sambungan dari Hal 25

Ziarah sekitar Madinah itu dilakukan sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Perjalanan ini tidak membutuhkan persiapan khusus, karena sebelum waktu salat duhur, semua jamaah harus sudah kembali me lakukan salat berjamaah di Mas-

jid Nabawi. Selain berkeliling kota Naba wi, jamaah haji juga menyempatkan diri melihat perpustakaan di Masjid Nabawi. Tempat tersebut sangat mudah dicari, karena berada di sekitar pintu Umar dan Utsman. Di pintunya terdapat tulisan Arab “Maktabah Masjid Nabawi”. Di dalamnya tersimpan lembaran-

lembaran ayat Alquran yang sudah berumur ratusan tahun. Selain lembaran, ada juga AlQuran tulisan tangan yang tidak kalah dengan hasil cetakan. “ Yang menarik, di Masjid Nabi ini terdapat maktabah shauthiyah (perpustakaan audio). Di sini, jamaah bisa merekam bacaan Alquran,” katanya. (*/c1/bay)

Cari Istilah Lain selain Yatim n FESTIVAL...

Sambungan dari Hal 26

Jaksa Tanyakan Status Anggota Sigit

wan sudah mepet dengan ak hir tahun. “Sekarang ada suara bahwa dewan sengaja memperlambat pembahasan PAK APBD, kok jadi dewan yang disalahkan,” katanya. Dalam pembahasan PAK APBD 2012, lanjut Hermanto, banggar sudah tidak sepakat dengan proyek besar, seperti tujuh RTH, itu. Penolakan itu karena waktu sudah mepet. “Ek-

Bagaimana dengan Ba nyuwangi? Banyuwangi memiliki potensi yang tidak kalah memikat dari dua tempat di atas Seperti promosi yang telah digencarkan Pemkab Banyuwangi dalam beberapa ta hun terakhir ini. Berbagai kegiatan spektakuler yang dikemas dalam Banyuwangi Festival 2012, salah satu bagian dari promo besar besaran (seperti yang ditulis Abdul Aziz) untuk menunjukkan Banyuwangi ke kancah nasional dan in ternasional. Setiap perhelatan yang digelar, mewakili salah satu dari potensi Banyuwangi yang bisa dikembangkan dan di tonjolkan untuk menggaet wi satawan. Kekayaan alam Banyuwangi yang tidak kalah eksotis, tidak ketinggalan untuk ditunjukkan pada dunia bahwa potensi pariwisata Banyuwangi dengan banyak destinasi wisata yang layak dikunjungi dengan mengadakan kegiatan bertaraf internasional di beberapa tempat pariwisata. Salah satunya kawah Ijen yang keindahan alamnya dijadikan tag line pariwisata Sunrise of Java. Selain itu masih banyak potensi alam yang bisa dijadikan ikon pariwisata, tidak hanya

keindahan pantai atau pegunungan. Salah satunya, dengan membangun desa pariwisata. Alam pedesaan di Banyuwangi sangat potensial dijadikan proyek desa wisata. Apalagi ratusan hektar sawah dan perkebunan masih membentang luas dari ujung barat hingga ujung timur Ba nyuwangi. Keindahan alam pedesaan Banyuwangi tak kalah menarik dengan desa wisata di Jogja maupun di Bali. Harapan penulis, meski tinggal jauh dari Banyuwangi dengan digelarnya promo besar-besaran oleh Pemkab Banyuwangi, menumbuhkan harapan bahwa satu langkah lagi Banyuwangi akan lebih maju. Dan akan menjadi ikon pariwisata Indonesia. Namun masih ada satu kegiatan yang digelar masih mengganjal dan dirasa kurang pas di hati. Yaitu kegiatan pertama “Festival Anak Yatim”. Memang, kegiatan itu sungguh mu lia dengan mengajak para pengusaha dan para dermawan di Banyuwangi, membantu 3.000 anak yatim piatu dari tingkat SD hingga SLTA seKabupaten Banyuwangi. Tetapi, menurut penulis sangat kurang pas dan menggangu. Persaan terasa tercabik dengan tema “Festival Anak Yatim”. Mereka memang anak yatim. Tapi

menurut penulis jangan sebut lagi mereka anak yatim. Jika masih menyebut mereka anak yatim, hatinya akan teriris sedih dan mereka akan selalu ingat bahwa mereka anak yatim. Menolong mereka secara finansial memang mulia. Tetapi hati mereka akan terus sedih dengan selalu disebut anak yatim. Istilah festival anak yatim atau istilah santunan anak yatim, saran saya cari dan gantilah dengan istilah yang lebih lembut. Festival Anak Yatim, jika ingin tetap digelar, buanglah kata Yatim. Semisal dengan tema ”Festival Anak (tanpa kata yatim),” atau carilah istilah lain. Aduh, betapa sedihnya mereka yang disebut anak yatim. Semoga event tahunan yang digelar Pemkab Banyuwangi bermanfaat. Teru tama untuk masyarakat Banyuwangi. Terima kasih Jawa Pos Radar Banyuwangi On line. Rasa r induku pada kampung halaman bisa sedikit te robati. Tapi tolong jangan telat update beritanya. Salam. (banyuarum@gmail.com) *) Penulis adalah warga Dusun Sumbergondo, Tulungrejo, Glenmore, Banyuwangi. Saat ini menjadi kuli di tanah rantau Denpasar Bali.

Brigadir ANS Minta Maaf n PILIH...

Sambungan dari Hal 36

Diberitakan sebelumnya, perbuatan tidak menyenangkan dialami Edy Supriyono, salah seorang juri Pawai Budaya Batik Khas Situbondo. Diduga karena kesal, ANS, oknum polisi yang bertugas melakukan pengamanan, menantang Pri berkelahi. Tidak itu saja, dia juga mencengkeram dan menarik tas gendong yang dibawa Pri, sehingga Pri tertahan dan ke-

sulitan masuk. ANS mengatakan akan menyikat Pri. Ancaman tidak berhenti di situ saja. Baru beberapa langkah meninggalkan blokade jalan, ANS mengatakan akan mencari Pri. Sementara itu, saat di konfirmasi, Brigadir Anis Hidayat (ANS) mengaku tidak pernah memerintahkan Pri memindahkan besi barikade jalan raya. “Saya waktu itu hanya minta tolong kepada Pri untuk bersama-sama memindahkan besi itu. Karena polisi yang

satunya sedang sakit. Besi itu berat tak mungkin saya angkat sendirian,” terangnya ketika datang ke Kantor Biro Radar Banyuwangi Senin Sore (19/11). Anis diantar pamannya yang juga seorang wartawan. Dalam kesempatan tersebut, polisi muda itu meminta maaf atas kekhilafan yang telah dia lakukan. Dia mengaku apa yang dia lakukan di luar kesengajaan. “Semua spontan. Jadi, saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan,” terangnya. (rri/c1/als)


36

Rabu 21 November 2012

Melayat ke Saudara, Motor Dicuri Orang

EDY SUPRIYONO/RaBa

Bupati Dadang (kanan) menyerahkan bantuan kepada warga Desa Sumber Tengah, kemarin.

Upayakan Kerajinan Gerabah jadi Keramik BUNGATAN - Desa Sumber Tengah, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, memiliki kerajinan gerabah. Di tengah gempuran industri modern, kerajinan yang masih mengandalkan tenaga manual itu masih terus bertahan. Kemar in (20/ 11), Bupati Dadang Wigiarto; Wabup Rachmad; Plt Sekda Eko Triwarso dan sejumlah kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Situbondo menyempatkan meninjau kerajinan gerabah tersebut. Itu merupakan rangkaian acara

Nyabbeh Disah yang digelar setiap Selasa oleh Pemkab Situbondo itu. “Kerajinan gerabah ini menjadi salah satu produk unggulan di desa kami, Pak. Alhamdulillah ma sih bisa ter us berta han,” terang Kepala Desa Sumber Tengah, Sullam, kepada Bupati dan rombongan. Bupati Dadang berharap, kelompok-kelompok tersebut bisa terus diberdayakan. Salah satunya dengan meningkatkan bentuk dan macam-macam modelnya. Sebab, dengan cara seperti itu akan mendongkrak harga jualnya. “Minimal ditingkatkan men-

jadi kerajinan keramik seperti di Malang,” terang bupati. Kehadiran bupati dan rombongan kemarin disambut penampilan grup drum band SDN Selowogo. Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Mereka berbondong-bondong hadir ke balai desa untuk mengikuti acara. Acara Nyabbeh Disah kemarin diwarnai dengan sejumlah acara pelayanan. Di antaranya, pemberian seratus paket sembako, pemberian isminasi buatan (IB) untuk ternak dan suntik kesehatan ternak sapi. Selain itu, ada juga kesehatan gratis, penjualan sembako murah dari Diperindag. Rombongan PKK Kabupaten yang dipimpin, Ny

Umi Kulsum Dadang Wigiarto juga menyerahkan tali asih kepada PKK Desa Sumber Tengah. (pri/adv/als)

SITUBONDO - Aksi pencurian sepeda motor kembali terjadi di Jalan Seroja, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo. Kali ini sepeda motor Honda bernopol P 3708 ES milik priadi, 52, warga Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, hilang saat diparkir di halaman rumah. Kejadian nahas itu berawal ketika korban melayat ke rumah saudaranya. Sesampai di rumah saudaranya di Jalan Seroja, korban memarkir sepeda motor di halaman rumah saudaranya itu. Saat korban hendak pulang, tiba-tiba sepeda motor yang diparkir di halaman rumah itu tidak ada. “Saya baru tahu saat saya hendak pulang. Saat itu, sepeda motor saya sudah tidak ada,” kata Priadi. Mengetahui motornya hi-

DOK.RaBa

AKP Wahyudi

lang, korban bertanya-tanya kepada beberapa orang yang saat itu berada di lokasi kejadian. Namun, mereka tidak ada yang mengetahui keberadaan motor korban. Setelah dipastikan hilang, korban langsung melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian

(SPK) Polres Situbondo. “Kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.30. Saat kejadian, saya tidak tahu karena saat itu saya tengah melayat,” ujar Priadi kepada polisi. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wa h y u d i m e m b e n a r k a n adanya laporan hilangnya sepeda motor korban yang t e r ja d i s aat m e l ayat i t u . Berdasar laporan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang belum diketahui identitasnya. “Setelah kami mendapat laporan, kami langsung melakukan penyelidikan dan semoga pelaku segera tertangkap. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

Pilih Lapor ke Propam Polres SITUBONDO - Edy Supriyono, juri Pawai Budaya Batik Khas Situbondo, resmi melapor ke Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Situbondo. Dia mengadukan Brigadir ANS yang dinilai melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan mengancam keselamatan dirinya. Pria yang merupakan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi Biro Situbondo itu tidak datang sendirian. Dia didampingi kuasa hukumnya, Supriyono SH. MHum. Selain itu, sejumlah pengacara yang aktif di LPBH NU Situbondo juga ikut memberi support. “Teman-teman di LPBH NU spontan saja memberikan support. Karena mereka menganggap langkah yang dilakukan Mas Pri (Edy Supriyono) perlu mendapat dukungan. Itu dinilai sebagai salah satu langkah tepat agar oknum polisi lebih ramah dan tidak arogan kepada masyarakat,” terang Supriyono. Pri Senin (19/11) lalu datang ke Polres Situbondo sekitar pukul 10.00. Di kantor Propam, dia ditemui Kasipropam, Ipda Sugiono. Laporan polisinya diterima Briptu Ibnu Yuni Hartono. No laporan polisinya: LP /18 /XI/2012/Provos. Pelanggaran disiplin yang diduga dilakukan Brigadir ANS adalah

Pasal 3 huruf (F), 4 huruf (a) dan Pasal 5 huruf (a), PPRI No. 2 Tahun 2003 tentang peraturan disiplin anggota Polri. “Kita akan memproses laporan pelapor,” terang Sugiono. Dalam laporan kemarin, ada sejumlah nama yang disebutkan Pri sebagai saksi kejadian yang menimpanya, di antaranya Aiptu Suharnoko dan Nandi. Keduanya adalah anggota Satlantas Polres Situbondo dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang tengah melakukan penjagaan. Selain itu, ada juga Tajiruddin. Dia adalah salah seorang juri Pawai Budaya Batik Khas Situbondo asal Banyuwangi.

“Keduanya akan kita hadirkan dalam beberapa hari ke depan untuk memperkuat laporan klien kami,” kata Supriyono. Menurut Supriyono, tidak layak seorang anggota polisi berbuat kasar kepada masyarakat; apa pun jabatan dan latar belakangnya. Apalagi, jika warga yang dihadapinya tidak melakukan perbuatan yang membahayakan atau mengancam keselamatan sang polisi. “Saya kira ada etika yang lebih layak dikedepankan daripada menantang duel, mengancam akan menyikat, hingga mengancam akan mencari klien kami,” tegasnya n Baca Pilih...Hal 35

Hendak Belok, Ditabrak dari Belakang JANGKAR - Berhati-hatilah saat mengendarai motor. Jika tidak, Anda bisa celaka. Seperti yang terjadi di Jalan Raya Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, kemarin (20/11). Seorang pengendara sepeda motor belok mendadak dan langsung ditabrak pengendara lain dari belakang. Ceritanya, sepeda motor bernopol P 5952 ER yang dikendarai Untung, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, dan sepeda motor bernopol P 3549 UO yang dikemudikan Musiwa, warga Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, Situbondo, sama-sama melaju dari arah barat ke timur. Namun, sesampai di lokasi

PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

HARIRI/RaBa

BERKONSULTASI: Edy Supriyono (kiri) bersama Supriyono (kanan) sebelum melapor ke Propam Polres Situbondo.

kejadian, tiba-tiba sepeda motor P 3549 UO langsung belok ke selatan. Karena di belakangnya ada motor P 3549 UO yang jaraknya cukup dekat, kontan sang pengemudi terkejut dan tidak dapat mengendalikan kemudi. Saat itulah, motor P 3549 UO yang dikemudikan Musiwa menabrak sepeda motor yang dikendarai Untung. Akibat kecelakaan tersebut, kedua pengendara motor mengalami luka cukup berat. Oleh polisi yang melakukan evakuasi, kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis. Dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan kini diamankan.

Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam mengendarai kendaraan. “Kami berharap agar masyarakat lebih berhati-hati demi keselamatan masingmasing,” kata AKP Wahyudi. Menurut Wahyudi, kedua sepeda motor korban langsung diamankan dan akan diproses setelah keduanya keluar dari rumah sakit. “Saat kejadian kami sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Selain itu, kami menunggu keterangan yang bersangkutan dan akan kami proses setelah mereka keluar dari rumah sakit,” pungkasnya. (rri/c1/als)

Pengusaha Industri Hiburan Banyak Langgar Aturan Ketenagakerjaan

K

EMENTERIAN Tenaga Kerja dan Transmigrasi menerapkan prinsip pemenuhan hak normatif untuk semua, termasuk soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). “Selama ini kesannya K3 hanya untuk pekerja berat yaitu mereka yang bekerja di sektor konstruksi dan pabrik. Itu tidak benar, sejak tahun ini kita akan lebih perhatikan lagi sektorsektor lainnya,” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar sesaat setelah memimpin upacara Peringatan Hari Pahlawan di halaman Kantor Kemenakertrans Jakarta beberapa hari lalu. “Salah satunya adalah industri hiburan. Saya mendapatkan banyak laporan bahwa para pengusaha di industri ini kurang memperhatikan hak-hak normatif pekerjanya apakah itu para seniman, artis, aktor maupun crew film,” jelas Muhaimin. Industri hiburan yang

begitu luas cakupannya memang selama ini tidak terdengar memiliki banyak masalah ketenagakerjaan. Namun, dalam penyelidikan yang dilakukan tim kemenakertrans selama ini ditemukan banyak bentuk-bentuk pelanggaran aturan ketenagakerjaan diantaranya upah, jam kerja, K3, dan yang paling besar adalah tidak adanya jamsostek. “Kami sekarang jemput bola. Tidak ingin masalah ini meledak dikemudian hari dan mengganggu industri hiburan. Oleh karena itu, kita benahi sekarang,” tambah pria yang juga Ketum PKB ini. Menurut aktor senior, Didi Widiatmoko alias Didi Petet mengatakan, senang jika pemerintah lebih serius dan peduli akan nasib para seniman karena mereka telah bekerja dan berdiri di garis depan untuk memajukan senibudaya nasional. “Kepedulian budaya

harus ditunjukkan Pemerintah, di antaranya dengan memberikan jaminan (perlindungan) sosial kepada para seniman,” ujar jelas pemeran Emon dalam Film ‘Catatan si Boy’ (1987), dan Kabayan dalam Film ‘Kabayan Saba Kota’ (1989) ini. Sebagai aktor senior, dirinya ingin terus berbagi ilmu, Didi memahami benar bahwa ada sejumlah seniman nasional, yang juga rekan-rekan seprofesinya, kerapkali terhimpit musibah manakala terjadi ketidaknyamanan ekonomi di masa senjanya. Sehingga tak urung, bantuan dan uluran tangan dermawan terutama dari kalangan seprofesi amat sangat dinantikan. “Salah satu penyebabnya, karena para seniman ini kurang menyadari arti penting dari jaminan perlindungan sosial, misalnya dengan mengikut-sertakan diri pribadinya dalam prog-

ram asuransi,” ujar pria kelahiran Surabaya, 12 Juli 1956 ini. Didi menilai, masalah ketidaknyamanan secara ekonomi di masa senja bagi kalangan seniman, pekerja seni dan budaya, sebenarnya kembali kepada kesadaran dan kepedulian kalangan seniman itu sendiri. Selain itu, berimbas juga kepada kepedulian Pemerintah agar lebih memperhatikan para pekerja seni dan budaya nasional. “Sebetulnya, pandai-pandainya seniman itu sendiri dalam mempersiapkan diri dan keluarganya atas segala sesuatu yang bakal terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, kondisi demikian juga lebih bergantung kepada Pemerintah itu sendiri. Harusnya, ada kepedulian dari Pemerintah terhadap nasib dan masa depan para pekerja seni dan budaya kita,” harapnya. ● Adv


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.