Radar Banyuwangi 21 Oktober 2012

Page 1

25

21 OKTOBER TAHUN 2012

Dua Kades Prona Divonis Bersalah

BI Akui Ekonomi

Banyuwangi

Melesat ■ Kalahkan Jember, Situbondo, dan Bondowoso JEMBER - Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi mendapat apresiasi dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jember. Perekonomian Banyuwangi dinilai memiliki potensi untuk terus tumbuh dan mengalahkan kabupaten tetangga di kawasan timur Jatim. Apresiasi itu disampaikan Kepala Perwakilan BI Jember, Nur Zaenudin saat menerima kunjungan kerja Bupati Abdullah Azwar Anas pada pekan lalu (11/10). Zaenuddin mengungkapkan, pertumbuhan Banyuwangi terus mengalami peningkatan mengalahkan tiga kabupaten lain. Sebaliknya, tiga kabupaten lain di wilayah kerja BI Jember sejak tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan. Pada tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi berada di angka 4,74 persen dan naik menjadi 5,64 persen pada tahun 2007. Pada 2008, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi juga mengalami peningkatan menjadi 5,76 persen. Demikian pula di tahun 2009 naik menjadi 6,04 dan 2010 menjadi 6,22. Sedangkan pada 2011, pertumbuhan ekonomi terus melejit mencapai 6,9 persen meninggalkan kabupaten lainnya ■

Masing-masing Dijatuhi Hukuman 1,2 Tahun

Baca BI Akui...Hal 31

Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

: : : : : :

4,74 % 5,64 % 5,76 % 6,04 % 6,22 % 6,90 %

GALIH COKRO/RaBa

TUMBUH: Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Wangi. Pelabuhan tersebut hanya berjarak 14 Kilometer dari kawasan industry di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Dakwaan subsider jaksa penuntut umum (JPU) adalah Pasal 11 UU 31/1999 sebagai mana diubah UU 20/2011 tentang pemberantasan korupsi terbukti secara sah dan meyakinkan. Lantaran dakwaan itu terbukti, majelis hakim mengganjar dua terdakwa hukuman penjara 1,2 tahun. Selain hukuman penjara, majelis hakim juga menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 50 juta. Jika kedua terdakwa tidak mampu membayar hukuman denda Rp 50 juta, maka akan dihukum kurungan satu bulan. Atas vonis itu, JPU masih belum menentukan sikap. Keduanya diberi waktu satu minggu untuk menentukan sikap; menerima atau banding. “Kita masih pikir-pikir. Nanti kita akan bersikap,” ujar Kasi Pidsus Kejari Firmansyah. Tidak hanya JPU, kedua terdakwa juga belum menyatakan sikap ■

SURABAYA - Dua terdakwa kasus korupsi Prona tahun 2011 divonis bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Dua terdakwa itu adalah Mustofa dan Hasyim Asy’ari. Mustofa merupakan kepala desa nonaktif Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, dan Hasyim kades nonaktif Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo. Keduanya tersangkut korupsi pelaksanaan Prona tahun 2011 karena melakukan pungutan terhadap penerima program Prona. Dalam vonis majelis hakim pengadilan Tipikor itu, kedua terdakwa dianggap bersalah melakukan korupsi Prona 2011.

Baca Dua...Hal 31

POTENSI: Kondisi lapangan atletik GOR Tawang Alun, Banyuwangi, saat ini. Agar layak menjadi tuan rumah Porprov, lapangan tersebut harus disulap menjadi stadion utama.

FemalE Catwalk Mereduksi Stres DI tengah kesibukan mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional (unas), Shierlyana Maharani Syafitri, 16, ternyata tidak serta-merta meninggalkan dunia modeling. Keputusan tersebut diambil bukan karena dia meremehkan ujian yang sangat menentukan kelulusan tersebut. Sebaliknya, dengan berlenggak-lenggok di atas cat walk, gadis yang duduk di bangku kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Genteng itu merasa lebih fresh. Dengan demikian, kondisi yang bugar membuat dirinya merasa lebih siap menghadapi jadwal belajar yang sangat padat. Seperti pelajar pada umumnya, cewek yang beralamat di Jalan Krakatau 4, Dusun Kopen, Desa Gentengkulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, itu berharap bisa lulus Unas dengan nilai memuaskan. Karena itu, sejak awal masuk kelas XII, Shierlyana langsung tancap gas. Selain aktif sekolah, dia juga mengikuti bimbingan belajar (bimbel). “Selain sekolah, saya ikut bimbel setiap Senin sampai Jumat,” ujarnya. Menurut Shierlyana, cara untuk mereduksi stres akibat jadwal belajar yang padat tersebut adalah dengan mengembangkan hobi di dunia modeling. “Tetapi kita juga harus menyesuaikan jadwal. Salah satu cara yang paling mudah untuk terus menjalani hobi tanpa mengorbankan jadwal belajar adalah dengan mengikuti event yang diselenggarakan di sekolah. (sgt/c1/bay) GALIH COKRO/RaBa http://www.radarbanyuwangi.co.id

GALIH COKRO/RaBa

Bidik Tuan Rumah Porprov 2015 Cabor Porprov III Kediri 2011 Butuh Stadion yang Representatif

Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) menjadi magnet tersendiri bagi pelaku olahraga di Jawa Timur. Karena itu, banyak kalangan olahraga Banyuwangi tengah mengincar tuan rumah even tersebut edisi 2015 mendatang. Mampukah kita?

PERHELATAN Porprov layak disebut sebagai PON lokal tingkat provinsi. Ajang itu memang diharapkan bisa menjadi lumbung pematangan atlet potensial yang siap diproyeksikan tampil di level nasional ■ Baca Bidik...Hal 31

1. Angkat besi 2. Atletik 3. Balap sepeda 4. Biliar 5. Binaraga 6. Basket 7. Voli 8. Bridge 9. Bulutangkis 10. Catur 11. Gulat 12. Karate 13. Kempo 15. Panjat tebing 17. Renang 19. Senam 21. Sepak takraw 23. Tenis lapangan 25. Tinju

14. Panahan 16. Pencak silat 18. Selam 20. Sepak bola 22. Taekwondo 24. Tenis meja 26. Wushu

SANGAT wajar optimisme yang ditunjukkan KONI Banyuwangi merebut jatah tuan rumah Porprov 2015. Dukungan fasilitas olahraga yang ada saat ini bisa menjadi modal berharga untuk menggelar hajatan dua tahunan tersebut. Namun, percaya diri saja belum cukup untuk menggelar kegiatan multieven olahraga tersebut ■

Atlet Butuh Persiapan Panjang

Baca Butuh...Hal 31

Baca halaman 31

Mengenal Kehidupan Penjaga Palang Kereta Tebu

Siaga Semalaman karena Lori tak Punya Jadwal Masa panen tebu di Situbondo seperti saat ini merupakan masa yang berat bagi para petugas penjaga lori kereta tebu. Mereka harus siap menunggu setiap saat, dan harus sigap menutup palang di jalur Pantura untuk menghindari kecelakaan. NUR HARIRI, Situbondo. LORI atau kereta tebu yang hendak masuk ke pabrik gula di Kecamatan Panji, Situbondo, tidak mempunyai jadwal waktu yang pasti. Kondisi itu memaksa petugas penutup jalan raya Pantura di depan gudang tebu itu harus siap selama 24 jam. Malam itu tiba-tiba terdengar suara bel

kereta tebu dari kejauhan, salah seorang penjaga lori bernama Abdul Qowi, 40, kontan berlari menuju palang yang digunakan sebagai alat menutup jalan raya Pantura. Bel kereta tebu itu tidak berhenti sedikit pun sebelum pengemudi memastikan Abdul Qowi dan teman-temannya menutup jalur Pantura. Setelah jalan ditutup, lori tersebut tidak lagi membunyikan bel, dan langsung melintas untuk masuk atau keluar gudang. Usai menutup dan membuka palang, pria asal Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, itu kembali meneguk secangkir kopi dingin di sebuah warung kopi dekat pangklang lori tersebut. Meski demikian, Abdul Qowi dan teman-temannya tetap siaga menunggu bel yang menandakan lori datang. Di tengah kencangnya angin laut yang berembus ke darat sekitar pukul 02.00 dini hari itu, Qowi menyempatkan diri bercerita tentang kerja dan tanggung jawabnya ■ Baca Siaga...Hal 27

Dua bulan, dewan siap kebut 8 raperda

Ngebut yang satu ini boleh tanpa pakai helm pengaman

BI akui pertumbuhan ekonomi Banyuwangi melesat

Melesat tinggi akan semakin sakit pula saat jatuh nanti

NUR HARIRI/RaBa

PALANG: Abdul Qowi bersiap menutup jalur Pantura di Kecamatan Panji. email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


26

BANYUWANGI

Minggu 21 Oktober 2012

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Ikan Gurami •

• Rumah + Tanah •

• Kontak Jodoh •

• Lemari Etalase •

• Toyota Vios ‘05 •

• Carry Futura ‘94 •

• Mits. Kuda Grandia •

Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784

Pengusaha, mapan, mndambakan gadis/Janda muslimah, 25th s/d 40th. Hub: 087759999544

Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733

Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534

SITUBONDO

• Kijang G ‘94 •

• Pindah Tempat •

Djl Kijang G ‘94, abu2 metalik, nusa long, PS/PW/CL, AC/double audio, ban bru, mesin djamin, 69jt nego. H: 085234780456

• Rumah Kebalenan • Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

• Rumah Jl. Let. Sulaiman • Dijual rmh Jl. Letnan Sulaiman 57 Bwi, luas tanah 233 M2, Luas bangunan 133 M2, sertifikat SHM IMB,garasi ada, hub: 0333-424720 atau 0331-422772.

• Rumah Pajajaran • Jual rmh SHM siap huni, LT 235m2, LB 115m2. Jl.Pajajaran II no.47Tamanbaru, 085732321000

BANYUWANGI

• Rental Mobil • Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

• Kerjasama Usaha • Ingin berpathner, kerjasama serius u/ pembiayaan pengembangan usaha yg sudah ada. Keuntungan 100% dlm 36 bln diberikan lgsg tiap bln, serius? Hub: 8926109

Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)

Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi 83 jt nego. Daihatsu Zebra box 2002, 43 jt nego, brg istmw. H: 08179671110, 082334662339

• Pajero Sport ‘10 •

• Jl. Plaosan •

• Daihatsu Luxio ‘10 •

• Nissan Grand Livina ‘07 •

• Toyota Innova ‘09 •

Dijual Daihatsu Luxio 1.50 MT.PS tahun 2010, hitam metalik, harga 105,5 juta, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 abu-abu metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova JXW40 tahun 2009 silver metalik, harga 161,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Krista ‘10 •

• Honda Jazz ‘10 •

• Honda Jazz ‘07 •

Dijual Toyota Kijang Krista uf 81 Grand Lux tahun 2004, silver metalik, harga 130 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Honda Jazz rs 2010, harga Rp. 205 juta nego, cash/kredit, bsa tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888

Dijual Honda Jazz 2007 isdi, warna silver stone, pajak baru, ban baru, sangat istimewa, hubungi 085234627497 / 087755565914

Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

BANYUWANGI BANYUWANGI

Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

Pahe dijual tanah dpn Perum persada regency kertosari, jl ikan wader pari, hub 081217908788.

• Ijazah & Seritifikat •

BANYUWANGI • Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Jl. Agus Salim •

Hlg ijazah SD,SMP,SMK&Serttifikat kelautan, BST SCRB, AFF, ATT DSR,BK PLAUT, Pasport a/n Joko Dwi Hartono. Hub 081237924932 imbalan sepantasnya sbg ucpan terima kasih.

• STNK • Hlg STNK Nopol P 4765 WK, an. Bambang Wahono, Jl. Semeru 26 RT05/01 Panderejo Hlg STNK Nopol P 3518 VK, an. Sugianto. Pringgodani RT03/02 Watukebo, Wngsorejo

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

Hlg STNK Nopol P 6953 ZF, an. Naimatul Jannah. Krajan RT 01/02 Parangharjo, Songgon

• Beli Tanah Hadiah Mobil•

• Ruko Rogojampi •

Hlg STNK Nopol P 5756 WS, an. Hikmah. Secawan RT01/02 Ds. Dadapan, Kabat

Tnh9408m2Jl.Argopuro11Stb900Rb/m2,8985m2 Jl. Argopuro 9B Stb 600Rb/m2, 9598m2 Jl. Ry PanturaKM214Sby150Rb/m2.H:082333008871.

Djl/dkntrakkn min 3th Ruko 3KT, 2km Jl. Raya Gtg-Bwi 217 Rgojampi (sltan Ktr Pos) hrg nego. H: 081324084036, 081234774984

HlgSTNKNopolP4360XH,an.Moh.Halil,H,Drs, Msi. Jl. Kopral Talab 29 RT01/01 Tukangkayu

SITUBONDO

• Daihatsu Ayla •

Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541

• LBB Paedagogia •

• Persada Regency•

• Promo Daihatsu Ayla • Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377

SITUBONDO

LBB “Paedagogia”, terima les privat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175

• Arya Agen Properti •

• Isuzu Panther Turbo ‘07 •

Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Tanah & Bangunan •

Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? Arya Agen Properti 081336659258

• Vios & Daihatsu Zebra •

• Honda Genio ‘94 • Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888

Dijual Isuzu Panther TBR 54 F Turbo LS tahun 2007 hitam, harga 172,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

BANYUWANGI • Operator Kebab Turki • Dbtuhkn cpt Operator Kebab Turki, min lls SD, berminat Hub: 085749240494 Dedi

• Galangan Kapal • Proses CptTenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 0214208223.08112427889PT.B.J.P(tdktrmaSMS)

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/ mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Minggu 21 Oktober 2012

PERUMAHAN

Dijatah 20 Ribu, Terkumpul 12 Ribu BANYUWANGI - Kuota anggaran rehab rumah bagi warga miskin (gakin) di Banyuwangi sebesar Rp 120 miliar dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI tampaknya gagal terserap 100 persen. Sebab, hingga batas akhir deadline penyetoran, data penerima belum terpenuhi. Dalam APBN-P 2012, Kabupaten Banyuwangi mendapat kuota rehab rumah gakin sebanyak 20 ribu unit. Dari 20 ribu unit tersebut, masing-masing rumah mendapat bantuan peningkatan kualitas (PK) sebesar Rp 6 juta. Untuk mendapatkan bantuan tersebut, Kemenpera memberikan deadline hingga 15 Oktober 2012 lalu. Pada saat itu, semua data calon penerima program sudah harus masuk Kemenpera RI. Hingga deadline berakhir, data yang masuk di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM & PM) Banyuwangi ternyata baru sekitar 12.063 unit. Sisa kuota yang belum terpenuhi sekitar 7.937 unit. “Jumlah 12 itu belum kita verifikasi. Kemungkinan besar jumlah itu masih akan berkurang,” ungkap Kepala BPM & PM Banyuwangi, Peni Handayani. Tidak maksimalnya pendataan calon penerima itu, ungkap Peni, disebabkan beberapa hal. Pertama, syarat kepemilikan lahan yang menjadi kendala paling banyak ditemukan. Sebab, tidak semua warga miskin memiliki lahan sendiri. Pihak pemerintah desa tidak memaksakan mengusulkan rumah gakin yang berdiri di atas lahan orang lain. “Kalau saja kepemilikan lahan tidak menjadi syarat, kemungkinan besar kuota 20 ribu bisa terpenuhi,” ungkap Peni. Walau tidak terpenuhi, kuota 20 ribu itu kemungkinan besar tidak akan hangus. Sebab, pemerintah daerah sudah mengajukan permohonan perpanjangan hingga tahun 2013 mendatang. Dia berharap permohonan itu dikabulkan pemerintah pusat. Dengan demikian, data yang belum masuk pada tahun 2012 bisa masuk pada APBN 2013 mendatang. Dari data 12.063 itu, kata Peni, belum seluruhnya valid. Sebab, ada beberapa syarat yang diajukan tapi tidak memenuhi ketentuan. “Banyak data yang menggunakan KTP yang sudah tidak berlaku. Padahal, sejak awal kita sudah wanti-wanti agar tidak menggunakan KTP yang tidak berlaku,” kata Peni. Selain itu, lanjut Peni, rancangan anggaran belanja (RAB) banyak yang sama. Padahal kondisi kerusakan rumah gakin tidak sama. “Daripada ditolak di Kemenpera, kita lakukan verifikasi sebelum disetorkan ke pusat,” katanya. (afi/c1/bay)

Puluhan Ha Cabai Gagal Panen PESANGGARAN - Para petani cabai di Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran, resah. Sebab, puluhan hektare tanaman mereka banyak yang rusak. Puluhan hektare tanaman cabai milik petani tersebut sebenarnya sudah waktunya panen. Sayang saat bersamaan, kondisinya justru memprihatinkan. Cabai yang siap panen tersebut justru kering kerontang. Kondisi

itu diduga karena cuaca panas dan terserang penyakit cacar. Bahkan, sebagian petani cabai tersebut sudah mulai mencabuti tanamannya. “Susah, Mas. Waktu panen tanamannya rusak, harganya juga rusak,” kata Heru, warga setempat. Beberapa bulan lalu para petani di desanya memang banyak yang berlomba menanam cabai besar. Mereka berharap saat panen tiba harganya naik.

Namun, prediksi tersebut meleset. Sebab, puluhan hektare tanaman cabai justru rusak. “Kondisinya ya seperti ini. Di desa lain di Kecamatan Pesanggaran tanaman cabai juga banyak yang rusak,” sebutnya. (azi/c1/aif ) RUSAK: Kondisi tanaman cabai milik petani di Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran, kemarin. ABDUL AZIZ/RaBa

Lori Terguling Bikin Beban Kerja Meningkat ABDUL AZIZ/RaBa

DIGERUS OMBAK: Kerusakan Pantai Lampon di Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, terlihat semakin parah kemarin.

SIAGA... Sambungan dari Hal 25

Dia bertanggung jawab menjaga jalur Pantura, Kecamatan Panji, tetap aman dan tidak terjadi kecelakaan. Dalam sehari semalam, dibutuhkan beberapa penjaga palang lori yang dijadwal dalam tiga shift. Tiga shift itu berlaku sepanjang musim panen tebu. Empat orang berjaga pagi hingga pukul 14.00. Shift kedua, empat orang berjaga sejak pukul 14.00 hingga 22.00. Shift ketiga adalah shift malam, yaitu mulai pukul 22.00 hingga pagi. Nah, shift malam merupakan tugas Abdul Qowi dan tiga temannya. Qowi mengaku mendapat upah sekitar Rp 40 ribu per hari. Gaji tersebut biasanya dibayar setiap dua pekan. Dengan gajinya itu, dia bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. “Alhamdulillah, saya dapat gaji setiap dua minggu. Itu sudah cukup untuk keperluan saya,” ujar Abdul. Tugas Qowi dalam menjaga palang lori ternyata tidak sekadar menutup dan membuka palang. Ternyata dia juga harus memungut batang-batang tebu yang jatuh di tengah jalan. Jika banyak batang tebu yang jatuh di tengah jalan, maka pekerjaan Qowi dkk akan semakin berat. Jika tidak dibersihkan, maka sampah tebu itu akan mengganggu lalu lintas dan bisa menyebabkan kemacetan di jalur Pantura. “Kerjanya akan lebih berat dan lama apabila banyak tebu yang jatuh di jalan, makanya batang tebu yang jatuh harus langsung diambil,” kata Abdul. Selain itu, ada juga tugas lain yang lebih berat, yakni saat lori pengangkut tebu itu terguling. Jika ada kecelakaan semacam itu, semua batang tebu biasanya berserakan di tengah jalan. Saat itulah, salah seorang petugas penjaga lori harus lari ke dalam gudang memanggil para pekerja lain untuk membantu. Setelah itu, mereka mengevakuasi kereta tebu yang terguling itu. Tugas Qowi ternyata belum selesai. Setelah kereta tebu dievakuasi, Qowi bersama rekan-rekannya harus membetulkan besi rel yang mengakibatkan lori tersebut jatuh. Setelah beres, barulah dia bisa kembali meneguk kopi di warung dekat pangklang itu. “Keretanya sering terguling, jadi harus banyak orang yang membantu memungut tebu yang jatuh. Setelah itu, kami angkat keretanya bersama-sama dan ditempatkan pada rel kereta lori. Kemudian rel keretanya harus dibetulkan,” pungkas Qowi. (c1/bay)

Abrasi Belum Tersentuh Perbaikan PESANGGARAN - Abrasi yang melanda kawasan Pantai Lampon di Desa/Kecamatan Pesanggaran beberapa bulan lalu ternyata belum tersentuh perbaikan. Hingga kemarin kondisi tepi pantai yang terkikis cukup lebar dan memanjang tersebut masih dibiarkan begitu saja, bahkan terlihat tambah menganga.

Untung, salah seorang warga setempat mengatakan, sejak abrasi bulan Juni 2012 lalu memang belum pernah tersentuh perbaikan sama sekali. “Masih seperti ini. Nggak tahu kapan mau diperbaiki,” tutur nelayan tersebut. Pria berbadan kurus itu menuturkan, abrasi yang menimpa Pantai Lampon tersebut diduga karena di

sana tidak ada pembelah ombak. Apalagi, ombak di sana tergolong besar. “Mungkin kalau ada pembelah ombaknya kayak di Pantai Pancer (Pesanggaran), nggak akan sampai seperti ini,” kata Untung didukung rekannya, Nur Salim. Kepala Dinas Kelautan Pujo Hartanto ketika dikonfirmasi mengenai abrasi di

Pantai Lampon mengaku bahwa abrasi Pantai Lampon tidak menjadi tanggung jawab Pemkab Banyuwangi. Sebab, masuk daerah Banyuwangi, tapi daerah tersebut selama ini dimanfaatkan sebagai tempat latihan marinir. “Jadi perbaikan tepi pantai tersebut bukan menjadi kewenangan kami,” ungkap Pujo saat dihubungi via ponsel kemarin. (azi/c1/aif)


30

Minggu 21 Oktober 2012

Internet Dukung Metode E-Learning Oleh: Cynthia Arynta F. Pelajar SMA di Banyuwangi

METODE pembelajaran E-Learning saat ini sedang gencar-gencarnya digunakan di berbagai sekolah, untuk mengatasi beberapa permasalahan metode pembelajaran yang telah ada. Sebab, beberapa peserta didik masih kurang memahami pentingnya teknologi informasi, seperti internet. Tak pelak, sekolah perlu menanamkan sejak dini metode pembelajaran baru yang telah memacu kepada rasa ingin tahu mereka. Metode E-Learning adalah perkembangan dari proses belajar-mengajar yang berdasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Metode pembelajaran ini mengajarkan peserta didik, agar tidak pasif dengan hanya menerima pelajaran yang diberikan para pendidik. Melainkan diharapkan dengan metode ini, para peserta didik lebih aktif dengan cara mencari sumber-sumber informasi yang menunjang pelajaran terkait lewat media-media elektronik, dalam hal ini Internet. Metode ini juga dapat mempersingkat waktu pembelajaran suatu materi. Di zaman modern ini, tuntutan untuk menguasai TIK sangat tinggi. Tetapi di setiap kegiatan pasti ada dampak positif dan negatifnya maupun pro dan kontra. Terdapat berbagai hal positif yang diambil dalam pembelajaran dengan metode E-Learning. Pertama, peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan kondisi demikian itu, peserta didik lebih dapat menguasai materi pembelajaran. Hal ini kurang bisa diterapkan dalam metode pembelajaran tatap muka dengan guru, karena tidak semua peserta didik mempunyai keberanian untuk bertanya. Kedua, metode ini dapat membuat peserta didik tidak merasa jenuh dengan proses pembelajaran, karena E-Learning dapat diterapkan, meski di luar ruangan sekolah selama masih dalam lingkungan sekolah. Ketiga, peserta didik bisa menambah wadah sumber informasi, selain yang didapatkan dari guru dan buku panduan belajar. Keempat, kemampuan guru dapat bertambah dengan adanya metode

pembelajaran E-Learning. Secara tidak langsung, guru terpacu untuk menguasai TIK di samping mata pelajaran yang mereka ajarkan kepada peserta didik. Kelima, peserta didik yang bosan membaca buku, dapat mengakses internet, yang terdapat banyak sekali ringkasan buku yang menarik. Metode E-Learning juga masih belum terlepas dari berbagai kekurangan. Beberapa kekurangan yang peserta didik dapatkan dari metode E-Learning adalah kurangnya interaksi antara peserta didik dengan pengajar. Kurangnya interaksi ini dapat memperlambat terbentuknya nilai-nilai dalam proses pembelajaran. Kemudian, tidak semua tempat tersedia fasilitas-fasilitas yang menunjang terciptanya metode E-Learning. Sebab, berkaitan dengan masalah ketersediaan komputer atau jaringan internet. Dalam metode E-Learning, peran seorang guru berubah. Sebenarnya, guru adalah tenaga pengajar atau yang memberi materi-materi pelajaran, namun pada metode ini guru hanya sebagai fasilitator. Bukan lagi sebagai sumber ilmu. Jika pendidikan mengarah pada penanaman budi pekerti, maka tidak demikian dengan metode E-Learning, yang lebih mengarah pada pelatihan sesaat. Jadi sangat jauh dari proses penanaman budi pekerti. Contohnya, saat peserta didik mulai terbiasa dengan metode pembelajaran E-Learning, mereka cenderung kurang menghargai peran guru saat dilaksanakan metode tatap muka seperti biasanya. Peserta didik juga kurang menghargai hasil karya orang lain yang terdapat di internet, karena mereka mempunyai kebebasan untuk mengakses, mengopi, bahkan memperbanyak hasil karya. Seperti pendapat, karya tulis ilmiah, makalah, dan lainnya. Selain itu, dengan metode E-Learning, peserta didik dapat bebas mengakses sesuatu yang tidak seharusnya boleh diakses di saat jam pembelajaran. Jika dilihat dari keunggulan dan kekurangan, hal itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, khususnya wali murid. Untuk menetralisir hal-hal negatif yang dapat diterapkan oleh peserta didik, sebaiknya sekolah menyeimbangkan metode pembelajaran E-Learning dengan metode tatap muka seperti biasanya.(*/irw)

Manfaat Internet Bagi Pelajar: 1. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan 2. Sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum dimengerti di sekolah 3. Melatih siswa supaya mengetahui cara-cara penggunaan komputer 4. Sebagai sarana komunikasi. Sumber Google

Puisi Duka Cita Hari ini, Ahad, 18 Maret 2012, 25 Rabiul Akhir 1433 memperpanjang tanah kerontang duka cita Jumat, 9 Maret 2012, 16 Rabiul Akhir 1433 Rambut bumi benar-benar terjambak dan matahari tergelatak di pinggir sungai yang tak lagi mengalir 10 hari setelah Halifah Sejati Sukorejo Situbondo berlayar, Kiai Haji Raden Achmad Fawaid As.ad kini, Halifah Sejati Sumenep Madura pun berlayar, Kiai Haji Ahmad Fauzi Sirran Wajah bumi benar-benar berurap debu duka cita mulutnya ternganga tak percaya Matahari enggan menyelesaikan tugasnya wajahnya pucat tertegun menatap tahun-tahun ke depan debu-debu kering membumbung memenuhi ruang Kulihat bunga-bunga di depan rumahku layu tak lincah lagi menangkap debu Kulihat pena anak-anak sekolah tergores sia-sia kitab-kitab terbaca tanpa makna Kulihat peluh-peluh petani yang menyiram bumi tak sejuk lagi dan nelayan kesasar alamat pulang Kulihat air susu ibu-ibu tak deras mengalir dan bayi-bayi meronta-ronta di gendong zaman Entahlah... Mengapa tahun ini langit seperti tergesa-gesa mengajak mereka berlayar adakah karena sangat rindu atau sekedar cemburu atau tak tahan menanggung haru karena cinta-kasih mereka pada bumi justru dikoyak dan dicampakkan bumi... Ya ayyuhannafsul muthmainnah irji’ie ila robbiki rodliyatam mardliyah fatkhuli fi ‘ibadi wat khuli jannati... Semoga masih ada perahu Nuh yang melintas di sungai kering bumi tempatku menumpang dan berlayar agar kelak masih ada yang mengantar kami menjumpaimu setelah kami pun pergi Amin. Zainul Walid. Sukorejo Situbondo

Banyak Positifnya, Bahaya Negatifnya

SAHABAT Koper (Koran Pelajar), internet sudah bukan hal baru baru bagi kalian, bukan? Setiap pelajar pasti sudah melek internet. Fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini bisa dinikmati di berbagai tempat. Bisa di warung internet yang berbayar maupun di sejumlah tempat yang memiliki fasilitas wifi atau hot spot, yang digratiskan. Nah, dengan internet, sahabat Koper bisa menjelajah dunia maya. Ada banyak manfaat yang bisa dinikmati. Namun tak sedikit dampak negatif yang mengincar. Jika tidak arif dalam menggunakan internet, maka bahaya dekadensi moral bakal mengancam para pelajar.(irw)

Waspadai Dampak Game Online Oleh: Ria Estima Pelajar SMA di Banyuwangi

FACEBOOK sebagai jejaring sosial kini banyak diminati oleh kaum pelajar. Bahkan, anak seusia 7 tahun pun sudah banyak yang mengakses akun Facebook. Usia pelajar memang mudah sekali kecanduan Facebook. Warung internet rata-rata penuh terisi oleh pelajar. Bukan halnya 1-2 jam, bahkan 5 jam pun mereka kuat berhadapan dengan layar komputer. Khususnya saat membuka akun Facebook, mereka tidak hanya mencari informasi dan meng-update status. Apalagi, Facebook kini dilengkapi permainan yang menarik, sehingga pelajar menjadi kecanduan. Contohnya, permainan perjuangan semut, angry bird, dan banyak permainan lainnya. Di dalam game online itu dimainkan bagaimana berperang menghadapi musuh dari tingkat rendah ke tingkat yang tinggi. Hal itu membuat kalangan pelajar sangat tertarik. Dengan bermain berkali–kali, bisa mendapatkan poin yang terus bertambah. Lalu poin tersebut bisa ditukarkan dengan senjata-senjata ampuh. Dalam permainan ini membutuhkan konsentrasi, kesabaran, dan kemampuan kecepatan. Praktis, pelajar tidak bosan dengan permainan online di Facebook. Dalam satu hari ke hari selanjutnya,

tampilan game itu berbeda–beda. Tampilannya biasanya unik dan penuh kreasi. Jangan heran bila akhirnya dapat membuat pelajar lupa waktu belajar. Yang berabe jika orang tua juga lalai mengingatkan dan mengawasi kegiatan anaknya. Zaman sekarang semua pelajar rata-rata sudah memiliki komputer atau laptop. Tak ketinggalan, modem pun punya. Mereka bisa bermain di rumah sepuasnya. Hal itu sangat berbahaya, karena kebanyakan

orang tua tidak mengerti apa yang sedang dilakukan anaknya. Jangan heran, bila anak menjadi bersikap cuek, santai, dan meremehkan. Bahkan banyak pelajar nekat berbohong kepada orang tuanya sendiri. Seperti pura-pura mengerjakan tugas di laptop atau komputer, namun ternyata si anak bermain game online di Facebook. Nah, tidak hanya orang tua yang harus ditegaskan mengawasi anaknya. Operator server juga harus mengelola

Facebook dengan baik, seperti membatasi waktu permainan online setidaknya 1-3 jam. Operator server juga bisa menambahkan fasilitas dengan mengisi identitas ulang dengan cara kejujuran, seperti mengisi NISN atau nomor KTP. Pihak pengelola server harus mempunyai data terlebih dahulu, agar data lengkap dan benar. Jadi, pihak pengelola server dapat mengolah data menjadi kelompok yang diinginkan. (*/irw)

Bayu dan Pelajaran yang Terlupakan Oleh Eko Prasetyo*

BAYU merupakan sebuah daerah yang pernah menjadi saksi heroisme perjuangan para pemuda Blambangan. Sejak zaman dulu, orang mengenal tempat tersebut dengan sebutan yang sama, yakni Bayu. Tak ada yang berubah dari cara orang menyebut tempat tersebut, kecuali tambahan kata Desa Bayu atau pada masa kini lebih di kenal dengan sebutan Rawa Bayu. Sebuah daerah yang kini secara administrative berada di Kecamatan Songgon. Bayu kini lebih dikenal sebagai sebuah tempat yang indah dan asri. Sebuah daerah pegunungan yang nyaman dijadikan sebagai tempat wisata. Pada masa perjuangan melawan VOC (Belanda), Bayu menjadi daerah utama pusat perlawanan terhadap Belanda. Di sanalah semua kekuatan berkumpul dengan satu tujuan yang sama, yakni melakukan konfrontasi terhadap Belanda. Terjadi pertempuran hebat antara VOC dengan lascar Blambangan yang ada di Bayu. Belanda sempat mengalami kesulitan dalam menghadapi perlawanan para pejuang Bayu. Namun, walaupun dengan susah payah akhirnya Bayu dapat ditaklukkan. Kemudian Bayu dihancurkan, sehingga tak ada sedikit pun yang tersisa. Oleh karena itu, tak heran jika kita berkunjung ke Bayu pada masa sekarang kita tak akan menemukan sisa-sisa peninggalan perjuangan di masa lalu. Semestinya banyak pelajaran berharga yang dapat diwariskan dari peristiwa pertempuran Bayu tersebut pada generasi sekarang. Tentang semangat juang yang gigih. Sikap mental yang tak gampang menyerah sampai pada semangat rela berkorban. Namun, sayangnya tak banyak generasi muda yang tau persis tentang peristiwa heroik pada masa itu. Keberadaan Bayu pada masa kini telah berubah citra. Wilayah ini lebih dikenal

dengan daerah yang menyenangkan sebagai tempat wisata alam. Tak tampak sedikit pun bahwa daerah tersebut dulu pernah menjadi sebuah pusat perlawanan masyarakat Blambangan. Keberadaan Bayu telah benar-benar identik dengan tempat wisata. Tempat yang kini dikenal dengan nama Rowo Bayu tersebut memiliki kolam renang serta fasilitas lain yang tak beda jauh dengan tempat wisata pada umumnya. Bagi generasi muda, Bayu dikenal sebagai sebuah tempat romantis dan indah untuk memadu cinta. Hutan yang lebat dengan suasana sunyi yang asri menjadikan Bayu sebagai tempat favorit bagi muda-mudi yang ingin memadu cinta. Ketika mereka menyebut nama Bayu, yang ada dalam benak generasi muda bukanlah semangat patriotisme pemuda Blambangan dalam mengusir VOC, melainkan sebuah pikiran bersenang-senang dan tempat yang indah untuk memadu cinta. Jika hari libur kita berkunjung ke tempat tersebut, dapat dengan mudah kita menemukan muda-mudi yang sedang memadu cinta di sela-sela rimbunnya pepohonan. Dengan aneka rupa gaya bercinta mereka menghabiskan waktu di sana. Mungkin hanya semangat bercinta inilah yang diwarisi generasi muda pada zaman sekarang. Kita ketahui bersama bahwa sebelum perlawanan besar rakyat Blambangan terhadap VOC dimulai, Pangeran Jagapati, pemimpin perlawanan rakyat Blambangan menculik istri Bupati Blambangan dan dibawa lari ke Bayu. Mungkin semangat inilah yang diwariskan pada generasi muda. Bukan semangat heroisme, namun semangat bercinta yang dilakukan oleh Jagapati. Mengingat ada kesamaan dari apa yang dilakukan Pangeran Jagapati dengan yang dilakukan generasi muda sekarang. Yakni sama-sama menjadikan Bayu sebagai tempat memadu cinta. Konon katanya, Jagapati juga menjadikan Bayu sebagai tempat bercinta dengan Sayu Wiwit. Kedua tokoh muda yang juga

pemimpin gerakan perlawanan terhadap penjajah ini telah menjadikan Bayu sebagai tempat untuk melepas rasa cinta kasih mereka. Jagapati sebagai tokoh pemimpin perlawanan terhadap Belanda sebagai mana kita ketahui memiliki usia masih sangat muda (antara 17-27 tahun). Begitu juga Sayu Wiwit, sebagai pejuang wanita yang melakukan perlawanan dari sisi barat Blambangan juga merupakan sosok wanita muda yang penuh semangat. Rasanya semangat untuk memadu kasih inilah yang terlestarikan hingga kini. Bayu telah menjadi tempat favorit bagi generasi muda untuk berpacaran. Bukan semangat kepahlawanan yang terwariskan pada mereka. Kondisi ini benar-benar memprihatinkan. Bagi golongan tua dan masyarakat lainnya, mengenal Bayu lebih karena unsur mistis yang terkandung di dalamnya. Bayu dikenal sebagai tempat untuk mencari berkah. Sebagai tempat untuk mencari wangsit dan tempat yang bertuah. Buktinya pada beberapa malam tertentu Rawa Bayu banyak dikunjungi oleh mereka yang ingin melakukan ritual tertentu. Mungkin kondisi ini terilhami oleh peristiwa masa lalu, tepatnya pada zaman Tawang Alun. Sejarah mencatat bahwa setelah Tawang Alun mengundurkan diri sebagai Raja Kedawung, ia menyepi ke wilayah Bayu. Di sini Tawang Alun membangun pemukiman baru sambil melakukan tapabrata. Peristiwa inilah yang mungkin telah membuat masyarakat mengenal Bayu sebagai tempat yang keramat. Sehingga mereka menjadikan Bayu sebagai tempat untuk melakukan ritual tertentu. Bayu tak lagi secara utuh dikenal sebagai sebuah daerah yang bernilai sejarah tinggi. Bukan pula dikenal masyarakat sebagai teladan bagi perjuangan masyarakat. Namun, Bayu telah memiliki brand image tersendiri yang jauh dari semangat nasionalisme dan heroism. Bayu lebih dikenal sebagai tempat pariwisata, tempat untuk bercinta

bagi generasi muda, maupun tempat untuk melakukan ritual dalam mencari berkah bagi sebagian masyarakat lainnya. Begitu ironis memang. Sebuah daerah yang menjadi saksi betapa semangatnya generasi muda pada masa itu dalam mengusir penjajah terlupakan begitu saja. Di sinilah seharusnya peran pemerintah harus dimainkan. Andaikan Bayu tetap dijadikan sebagai daerah wisata, maka seyogianya dibuat konsep wisata alam yang bernuansa edukasi sejarah. Memang pemerintah telah membangun beberapa fasilitas di sana, namun lebih cenderung bersifat hiburan semata. Seharusnya pemerintah tak sekadar membangun kolam renang dan taman semata. Tak ada yang salah memang dengan pembangunan tersebut, namun sangat disayangkan jika konsep pengembangan Bayu tidaklah konstruktif terhadap semangat pewarisan nilai sejarah pada generasi muda. Seharusnya pembangunan wilayah Bayu sebagai tempat wisata diarahkan pada sebuah konsep wisata sejarah yang menggabungkan keindahan alam Bayu. Penting untuk dibangun rekonstruksi benteng Bayu yang pernah berdiri kokoh di tempat tersebut. Atau dapat pula di bangun semacam replikasi dari berbagai bangunan yang pernah ada pada zaman itu. Atau mungkin dibuatkan sebuah replikasi peristiwa pertempuran Bayu. Tujuannya agar ketika masyarakat datang ke tempat tersebut mereka tau bahwa tempat yang mereka kunjungi merupakan sebuah tempat yang pernah menjadi saksi sejarah atas perjuangan para leluhur mereka. Semoga saja Bayu ke depan tak sematamata dikenal sebagai tempat pariwisata belaka. Namun juga dapat dijadikan sebagai tempat pewarisan semangat heroisme dan nilai-nilai luhur sejarah pada masa lalu. *) Dosen UBI Banyuwangi.


COVER STORY

Minggu 21 Oktober 2012

31

Atlet Butuh Persiapan Panjang AJANG Porprov boleh jadi akan menjadi hajatan olahraga regional terbesar yang pernah diselenggarakan di Banyuwangi tahun 2015 mendatang. Menilik gaung ke juaraan itu, even tersebut memiliki prestise yang luar biasa. Selain itu, dalam perhelatan ini terdapat adu kemampuan untuk keluar sebagai yang terbaik. Terlebih lagi, gengsi sebuah daerah juga bakal dipertaruhkan. Menilik gelaran Porprov yang pernah diikuti Banyuwangi, Porprov III di Kediri telah menjadi keikutsertaan paling manis bagi Banyuwangi. Kota Kediri sebagai penyelenggara, Banyuwangi mengirimkan 235 atlet dan ofisial yang terbagi dalam 21 cabang olahraga. Di kota Tahu Kuning itu, kontingen Banyuwangi mengemas 6 medali emas, 6 perak, dan 6 perunggu. Capaian itu menempatkan Banyuwangi finis di posisi 15 dari 38 kabupaten dan kota yang turut ambil bagian dalam Porprov tahun itu. Se kaligus capaian tersebut merupakan hasil terbaik yang pernah dicatatkan Banyuwangi dalam tiga kali ikut Porprov. Tolok ukurnya tentu saja jelas, produktivitas perolehan medali yang berhasil diraih lare-lare Banyuwangi. Di Porprov pertama yang digelar di Surabaya tahun 2007, Banyuwangi mendulang tiga medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Catatan itu menempatkan Banyuwangi masuk jajaran lima besar dalam daftar perolehan medali. Porprov II yang dilaksanakan di Malang tahun 2009 silam menjadi catatan paling buruk bagi KONI Banyuwangi. Mengirimkan dua ratus lebih atlet, Banyuwangi saat itu hanya mampu membawa pulang 2 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Banyuwangi pun

Tambahan Cabor Porprov IV Madiun 2013 Futsal

Judo

Voli pantai

harus rela melorot drastis dari posisi lima besar ke posisi 25 di klasemen akhir. Seolah tidak ingin menuai hasil buruk di Porprov III yang dilaksanakan di Kediri, kontingen Banyuwangi menapakkan kaki dengan semangat baru meski dengan persiapan serba mepet dan anggaran yang sempat tersendat. KONI yang berada di bawah komandan baru Yusuf Widyatmoko, mengemban dua misi penting dalam Porprov kali ini. Pertama adalah sukses penyelenggaraan dan kedua adalah perbaikan peringkat (prestasi). Dukungan cabang olahraga (cabor) yang luar biasa membuat atlet yang berlaga di even itu seolah memiliki semangat berlipat. Alhasil, Banyuwangi dapat me ng umpul kan 6 medali emas, 6 perak, dan 6 perunggu. Sejauh ini, hasil tersebut merupakan capaian terbaik bagi kontingen Banyuwangi di ajang serupa. Itu dulangan medali yang terbanyak yang pernah diraih duta Bumi Blambangan. Lalu, bagaimana nanti saat menjadi tuan rumah? Boleh jadi masih terlalu dini membicarakan hal itu. Sebab, Porprov edisi keempat

baru akan digelar 2013 mendatang di Kota Madiun. Namun tidak ada salahnya ragam persiapan menuju pengambilan jatah tuan rumah dilakukan sejak dini. Selain sarana, dirasakan persiapan atlet juga tidak boleh dilupakan. “Persiapan atlet juga menjadi hal yang penting,” ujar Ahmad Mustain, pengamat olahraga Banyuwangi. Sorotan Mustain, di antaranya terkait per siapan atlet. Dia menilai perlu ada perubahan dalam hal persiapan. Bila selama ini banyak cabor yang melakukan pembinaan secara sistem kundangan mantenan, maka hal itu harus diubah. Sistem kundangan mantenan ini masih di pakai karena dana yang disediakan difokuskan untuk pembiayaan kejuaraan. Untuk latihan dan pembangunan atlet, hal itu nyaris tidak tersentuh. Kenyataan di lapangan pembentukan atlet mulai dari gizi hingga kesehatan banyak dilakukan oleh masingmasing atlet dengan dukungan keluarga. Cabor dengan biaya minim tentu saja kesulitan minimal untuk memenuhi gizi atletnya. Apalagi berstatus tuan rumah, Mustain menyebut ini tidak main-main. Sukses penyelenggaraan harus dibarengi dengan sukses prestasi. Itu semua harus didukung dengan minimal pembiayaan yang memadai. Tidak hanya penyelenggaraan tapi juga pemantauan dan kesiapan atlet untuk tampil pada Porprov di kandang sendiri. Selain itu yang perlu diingat, dukungan pemerintah terutama terkait pendanaan juga harus diubah. Minimal dengan menjadi tuan rumah, harus ada terobosan terkait mekanisme pencairan dana. Setidaknya molornya anggaran sejumlah cabor saat ini bisa tidak terjadi khususnya dana taktis untuk Porprov mendatang. (nic/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

RUTIN: Beberapa atlet sepeda BMX berlatih di tanjakan kawasan GOR Tawang Alun Banyuwangi.

BERITA UTAMA HALAMAN SAMBUNGAN

Anggap Kesepakatan Bersama n DUA... Sambungan dari Hal 25

Keduanya masih menyatakan pikir-pikir apakah akan menerima ataukah mengambil opsi lain. Proses hukum kedua terdakwa berawal dari Prona Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, dan Prona Desa Ta-

panrejo tahun 2011 lalu. Modus dugaan korupsi yang terjadi pada Prona di dua desa itu hampir sama, yakni memungut biaya terhadap penerima Prona tanpa dasar hukum. Pada tahun 2011, Desa Bimorejo mendapatkan program Prona untuk sertifikat 250 bidang tanah. Sementara itu,

Desa Tapanrejo mendapat jatah sertifikat 300 bidang tanah. Proses penyertifikatan sudah dibiayai APBN. Jadi, penerima program itu tidak perlu mengeluarkan biaya lagi alias gratis. Tetapi, di Desa Bimorejo dan Tapanrejo, para penerima Prona dipungut biaya. Di Desa Bimorejo, warga pe-

nerima Prona dipungut biaya Rp 500 ribu per satu bidang tanah. Uang yang terkumpul dari pungutan haram itu mencapai Rp 125 juta. Pungutan yang terjadi di Desa Tapanrejo nilainya lebih besar, yakni Rp 700 ribu per satu bidang tanah. Dengan demikian, pungutan yang

berhasil dikumpulkan me ncapai Rp 200 juta lebih. Pengacara dua terdakwa, Zainuri Ghazali, belum yakin kedua kliennya melakukan perbuatan korupsi. Sebab, pungutan Rp 500 ribu yang dilakukan kedua kliennya itu bukan keputusan kades, melainkan sudah menjadi kesepakatan bersama

antara tim Prona, BPD, dan warga penerima Prona. “Apanya yang korupsi, wong itu sudah kesepakatan bersama. Dalam kasus dua klien saya, sama sekali tidak ada kerugian negara,” tegas Zainuri. Selain itu, uang hasil pungutan itu digunakan untuk proses sertifikasi tanah warga. Uang pungutan itu

tidak diambil kliennya, melainkan dijadikan biaya operasional dan pembelian kebutuhan yang tidak disediakan pemerintah. Zainuri menengarai kasus yang menimpa kliennya sarat kepentinganpolitik.Namundemikian, diatidakmenudingsiapapun.“Saya tetap menghormati proses hukum,” cetus Zainuri. (afi/c1/aif)

Kembangkan Agropolitan di Banyuwangi Selatan Wajib Dilengkapi Lampu n BI AKUI... Sambungan dari Hal 25

Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi mengalami pertum buhan cukup tinggi dibandingkan Jember, Bondowoso, Situbondo. Pertanian menjadi penyangga pe re konomian Banyuwangi. Share sektor pertanian pada PDRB Banyuwangi sekitar 46,2 persen. BI Jember juga mencatat, realisasi kredit mo dal kerja di Banyuwangi mencapai 63,66 persen dari total penyaluran kredit. Padahal, di Jember realisasi kredit terbesar masih di sektor konsumsi. Secara volume, Jember memang masih mendominasi perolehan aset dan kredit perbankan umum dan syariah yang rata-rata 50 sampai 60 persen. Sedangkan pada sisi pertumbuhan, Banyuwangi mampu

tumbuh di atas 20 persen untuk realisasi aset. Sedangkan vo lume kredit perbankan di Banyuwangi mengerucut pada sektor pertanian, perdagangan, industri dan jasa dunia usaha. “Dari sisi pertumbuhan, ke depan Banyuwangi memiliki peluang besar untuk melampaui Jember,” terangnya. Hingga September 2012, tingkat kredit macet (non performing loan atau NPL) perbankan di Banyuwangi hanya 2,32 persen. Jauh di bawah batas maksimal BI sebesar 5 persen. Dengan demikian kemampuan membayar kredit di Banyuwangi jauh lebih tinggi dari kabupaten lain. Bupati Anas secara detail menjelaskan, sampai semester I tahun 2012, realisasi pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi sebesar 7,11 persen. “Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi

Banyuwangi hanya 6,9 persen,” kata Bupati. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Banyuwangi telah memiliki master plan pembangunan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. “Kami sudah memiliki master plan yang mengacu pada ren cana tata ruang wilayah (RTRW). RTRW kami sudah final,” ungkapnya. Menurut Bupati Anas, Banyuwangi memiliki empat prioritas pembangunan. Yakni, membangun kawasan industri di Kecamatan Wongsorejo. Ke camatan paling utara Banyuwangi ini sangat ideal sebagai kawasan industri. “Jarak dengan pelabuhan hanya 14 kilometer,” ujarnya. Dengan adanya kawasan industri, lanjutnya, pengusaha akan mendapatkan banyak kemudahan. “Pengusaha ting-

gal masuk kawasan industri, pengusaha tidak perlu repotrepot mengurus amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Amdal sudah ada yang menguruskan,” tegasnya. Banyuwangi juga akan mengembangkan kawasan selatan sebagai sentra agropolitan. Di wilayah ini akan dikembangkan ko moditas utama susu atau san tan. Sedangkan kawasan barat akan menjadi sentra industri gula dengan berdirinya pabrik gula di Glenmore yang merupakan terbesar dan termodern di Indonesia. Sedangkan kawasan tengah akan menjadi kawasan wisata terpadu. “Untuk kawasan wisata terpadu eco-tourism atau wisata alam akan menghubungkan wisata Gunung Ijen, Taman Nasional Baluran, Situbondo, dan Taman Nasional Alas Purwo,” tuturnya. (afi/c1/bay)

Akomodasi dan Fasilitas Sudah Memadai n BIDIK... Sambungan dari Hal 25

Tidak heran, dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga memiliki prestise yang boleh disejajarkan dengan kejuaraan yang ada di atasnya, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON). Sebab di sini, semua daerah peserta seperti kabupaten atau kota dalam satu kawasan regional yang disebut provinsi bertarung. Mereka akan saling unjuk kemampuan, siapa yang terbaik di daerahnya. Sekaligus even ini juga akan menunjukkan siapa yang paling berkualitas dalam hal pembinaan atlet dalam memupuk potensi olahragawan yang dimilikinya. Melihat perjalanan dan pelaksanaan Porprov di Jawa Timur, even ini baru digelar tiga kali. Kali pertama agenda dua tahunan ini dilaksanakan di Surabaya tahun 2007 silam. Gelaran kedua dilaksanakan di Malang dua tahun berikutnya (2009). Di edisi ketiga Porprov, Kota Kediri menjadi penyelenggara tahun 2011. Dan tahun 2013 mendatang, giliran Kota Madiun yang bersiap menggelar hajatan tingkat provinsi Jawa Timur ini. Berkaca dari penyelenggaraan even ini, Porprov terus mengalami grafik peningkatan dan perkembangan yang cukup signifikan. Tidak hanya dari jumlah peserta, tetapi dari jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan terus mengalami peningkatan. Untuk tahun 2007, Porprov hanya mempertandingkan 10 cabang olahraga. Jumlah itu dipastikan meningkat di

Porprov edisi keempat di Kota Madiun mendatang. Di mana di pekan olahraga tingkat daerah tersebut jumlah cabor yang di pertandingkan mencapai 29 cabang olahraga. Tentu saja peningkatan ini membutuhkan kesiapan ekstra bagi tuan rumah penyelenggara Porprov. Tidak hanya sekadar kesiapan sumber daya manusia yang dimiliki, agenda ini juga menuntut kesiapan sarana (venue) pertandingan yang memadai. Bukan sekadar layak tetapi juga mencukupi aspek standar arena pertandingan yang digariskan oleh masing-masing induk organisasi cabor yang bersangkutan. Tidak heran bila kemudian agenda ini menaikkan pamor dari Porprov itu sendiri. Maka bila kemudian banyak daerah yang coba menjajal diri menjadi penyelenggara hal itu cukup lumrah dan masuk akal. Seperti dalil dalam berbagai kesatuan ilmu, Porprov juga diharapkan menimbulkan efek domino. Prestasi olahraga diperoleh, ekonomi terangkat, dan popularitas bisa diperoleh dari gelaran ini. Seperti halnya dilakukan Banyuwangi yang bersiap mengajukan diri sebagai tuan rumah Porprov 2015 atau edisi kelima even dua tahunan tersebut. Kabupaten paling timur Pulau Jawa ini juga mencoba keberuntungan dan berkah sebagai tuan rumah. “Insya Allah, kami Kabupaten Banyuwangi juga siap untuk menjadi tuan rumah dan menggelar Porprov di tahun 2015 mendatang,” tegas Budianto,

Sekretaris KONI Banyuwangi. Budianto rupanya cukup optimistis bahwa Banyuwangi bisa menggelar hajatan pekan olahraga tingkat Jawa Timur tersebut. Ragam usaha awal pun dilakukan di antaranya dengan berkoordinasi dengan sejumlah instansi. Dan, yang terpenting, Bupati Banyuwangi yang ditembusi terkait rencana ini menyatakan dukungannya atas perhelatan even dua tahunan tersebut. Berkirim surat yang ditujukan kepada KONI Jawa Timur sebagai permohonan menjadi tuan rumah Porprov 2015 mendatang sudah dilayangkan. Selain berkirim surat ke KONI Jawa Timur, induk semang cabang olahraga di Banyuwangi juga sudah melakukan langkah taktis lainnya. Di antaranya dengan melakukan inventarisasi venue yang akan menjadi arena pertandingan sejumlah cabang olahraga. Budianto cukup yakin dengan saran dan fasilitas yang dimiliki, Banyuwangi sangat layak untuk menjadi tuan rumah Porprov mendatang. Dari segi fasilitas, akomodasi, dan pemondokan atlet, Banyuwangi juga cukup memadai. Meski diakuinya, beberapa venue yang ada memang patut menjadi perhatian. Namun hal itu bukan halangan bagi Banyuwangi untuk bisa menjadi tuan rumah. Dengan waktu dua tahun, Budianto optimistis berbagai kekurangan sarana dan prasana yang dibutuhkan bisa dikebut. “Kita optimistis semua sarana dan prasana yang ada bisa disediakan sebelum even itu dilaksanakan,” tegasnya. (nic/c1/bay)

n BUTUH... Sambungan dari Hal 25

Meski ditunjang fasilitas yang sejauh ini memadai, toh nyatanya KONI juga wajib berhitung fasilitas olahraga yang ada. Sebab, masing-ma sing cabang olahraga yang dipertandingkan mem bu tuh kan tempat yang memiliki standar dan kelayakan. Inilah yang harus diperhitungkan calon tuan rumah. “Sejauh ini kami masih mendata venue yang bisa digunakan masingmasing cabor. Mana yang ada dan bisa digunakan ataukah memang belum ada,” beber Joko Triyadni Adi, Kabid Prestasi KONI Banyuwangi. Joko menambahkan, pendataan cabor tersebut sangat penting. Kesiapan sarana akan

berdampak pada penyelenggaraan Porprov nanti dilaksa nakan secara bersamaan dengan kabupaten lain ataukah tunggal. Ini menjadi penting mengingat beberapa venue memang harus mendapat perhatian. Misalnya untuk cabang sepak bola, dibutuhkan stadion yang representatif. Representatif di sini dapat diartikan stadion memiliki kelayakan standar nasional seperti lampu stadion dan lainnya. Belum lagi venue lainnya seperti balap sepeda misalnya. Apakah perlu dibangun velodrome ataukah fungsinya sirkuit bisa di laksanakan di jalan raya. Tentu semua membutuhkan data dan verifikasi dari masingmasing cabor. Untuk GOR Tawang Alun saja,

gedung ini secara kasat mata bisa dipilih untuk menggelar bola basket, badminton, ataukah bola voli. Mustahil dengan waktu sepekan, gedung ini digunakan secara bergantian oleh seluruh cabor yang memungkinkan menggunakan ba ngunan ini. Dari sini, diper lukan adanya pemetaan mana yang bisa digunakan atau kah membangun venue baru. Upaya kini sekaligus akan berkaitan dengan keperluan adanya pembangunan arena baru bagi cabor, renovasi, ataukah modifikasi. Joko berpendapat, idealnya bila Banyuwangi serius menjadi tuan rumah Porprov 2015, persiapan bisa mulai dilakukan di 2013 mendatang setelah Porprov IV rampung digelar. (nic/c1/bay)

SULIT BERNAFAS KARENA ASMA? COBALAH SUSU KAMBING MILKUMA... “MENDERITA sesak nafas membuat aktifitas saya sering terganggu, bernafas jadi terasa sulit kalau sakitnya kambuh, saya pun jadi sering batuk-batuk karenanya.” Ujar Ismanto yang telah 10 tahun menderita keluhan keluhan tersebut. “Sebelumnya saya sering kali berobat ke dokter. Tapi sekarang, saya memilih minum Milkuma untuk usir sesak nafas yang mengganggu. Setelah minum susu ini selama 3 bulan, sekarang sesak nafas jarang kambuh. Milkuma memang pilihan tepat untuk usir sesak nafas yang mengganggu.” Terang pria berusia 64 tahun tersebut. Dengan tubuh yang sehat, Ismanto dapat menjalani aktifitasnya sebagai pegawai swasta dengan prima, “Sekarang beraktifitas tidak takut sesak nafas kambuh.” Ungkap ayah 4 anak tersebut. Ia pun kini mengajak orang lain untuk merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajak warga Pasar Kembang, Surabaya, Jawa Timur tersebut. Susu adalah minuman kesehatan yang sebagian besar praktisi kesehatan menganjurkan agar kita mengkonsumsinya agar tubuh mendapat asupan kesehatan selain makanan yang kita makan sehari-hari. Sayangnya, banyak masyarakat kita yang belum mengetahui tentang manfaat yang terkandung dalam susu kambing Milkuma. Berbeda dengan susu sapi, sesungguhnya susu kambing memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI). Kini, hadir Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan

ettawa segar dan Gula Aren. Selain mengandung Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi, susu kambing Milkuma pun jarang menyebabkan alergi sehingga aman, dan bermanfaat untuk penderita sakit paru-paru. Satu gelas susu kambing Milkuma memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Selain itu, mengkonsumsi Milkuma sebanyak 3 gelas sehari bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan gula aren bermutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan seluruh anggota keluarga. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, dan berolahraga, serta mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim : 082120862055, Banyuwangi : 082141354607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep : 082120862055, Situbondo : 082120862055. Depkes RI No. PIRT. 6.09.3328.01.395.


MINGGU l 21 OKTOBER 2012 l HALAMAN 32

TAK SESUAI PERUNTUKAN: Sebidang tanah di depan kantor PLN Situbondo yang akan dibangun sebagai kawasan hijau kini berubah menjadi pertokoan.

Bisa Dobel Bayar Sewa PE RE BU TAN a s e t a n t a ra PT KAI dan Pemkab Situ bondo juga mengganggu kenyamanan pihak ketiga yang akan memanfaatkan untuk kepentingan pemasangan baliho. Mereka sering ikut disibukkan dengan saling klaim kepemilikan aset tersebut. Sebut saja namanya Kadir, salah seorang event organizer di Situbondo. Pria itu mengaku pernah mengeluarkan biaya ganda akibat tidak jelasnya kepemilikan tanah yang ditempati memasang baliho. “Saya sudah bayar biaya sewa ke Perizinan (Kan tor Pelayanan Perizinan Terpadu), tapi kemudian masih ditagih lagi oleh orang PT KAI,” terangnya. Kata dia, untuk setiap pemasangan baliho atau reklame di tempat-tempat umum, ada tiga biaya yang harus dikeluarkan. Yang pertama adalah biaya sewa, biaya perizinan, dan biaya pajak. “Dulu saya sempat otot-ototan karena harus bayar

biaya sewa tanah dobel. Kalau tidak bayar saya akan ditagih terus, sampai saya merasa gak nyaman sendiri,” ungkapnya. Kadir bercerita, suatu wak tu dirinya pernah tidak meng hiraukan tagihan yang dilakukan PT KAI. Akibatnya, papan reklame yang di pasang itu dirusak orang yang mengaku bagian yang mengurus Perizinan PT KAI. “Saya yakin bukan cuma saya yang mengalami hal seperti itu. Mungkin banyak EO-EO lain yang mengalami kejadian serupa,” tandasnya. Dia berharap polemik kepemilikan aset tanah itu segera ada jalan keluar. Sehingga, tidak berdampak terhadap pihakpihak yang sebenarnya tidak perlu dilibatkan. “Walaupun sekarang sudah tidak lagi. Artinya, kalau sudah menunjukkan biaya sewa tanah dari PJKA, maka KPPT Tak akan menagih,” imbuh Kadir. (pri/ c1/bay)

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

TERBENGKALAI: Salah satu aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang tidak dimanfaatkan dengan baik di Kabupaten Situbondo.

Tarik-Ulur Aset Lahan SITUBONDO - Tarik-ulur kepemilikan aset tanah antara milik Pemkab dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di sejumlah titik strategis wilayah Kota Santri menjadi permasalahan yang cukup pelik. Hingga kini belum ada jalan keluar atas persoalan itu. Pemandangan yang cukup iro nis bisa dilihat di Kantor Lingkungan Hidup (KLH). Betapa tidak, di halaman kantor di Jalan PB. Sudirman tersebut ada dua papan yang isinya kontradiktif. Satu papan di sebelah barat menegaskan bahwa tanah tersebut aset pemkab. Sementara itu, hanya beberapa meter dari papan itu, ada plang

lagi yang menegaskan bahwa tanah tersebut aset PT KAI. “Pemkab yang kali pertama memasang papan nama. Setelah itu, PT KAI juga pasang. Mungkin PT KAI sakit hati karena tanah yang dirasa asetnya itu tiba-tiba diklaim aset Pemkab Situbondo. Makanya, petugasnya juga pasang papan serupa,” terang sumber koran ini. Permasalahan di KLH hanya contoh kecil saja. Masih banyak contoh kasus lain yang terjadi akibat tarik ulur kepemilikan aset Pemkab Situbondo dan PT KAI. “Baru-baru ini, pejabat di Dinas Perhubungan Situbondo ditegur oleh orang PT KAI ka-

rena membangun pos pantau di sejumlah tempat strategis di tanah yang diklaim masih aset PT KAI,” ungkap sumber yang meminta namanya tidak disebutkan tersebut. Contoh kasus lain, kata dia, adalah rencana pembangunan taman di sebelah utara Pasar Panji di Kelurahan Mimbaan. Dinas Cipta Karya tak bisa merealisasikan instruksi Bupati untuk membuat indah tempat tersebut, karena terbentur masalah kepemilikan aset tanah yang akan dibuat taman. “Orang PT KAI masih minta sewa kepada Pemkab,” ungkapnya. Koran ini tidak berhasil men-

dapatkan keterangan dari orang PT KAI terkait polemik tarik-ulur kepemilikan aset tersebut. Kantor Pembantu PT KAI Situbondo yang berada di Desa Sumberkolak, Panarukan, saat didatangi koran ini pada Ka mis (18/09) sore, sedang tak ada orang. “Tadi datang, tapi sudah keluar lagi. Katanya masih mau mengukur aset yang ada di Tapen, Bondowoso,” terang seorang pria yang ada di Kantor itu. Koran ini sempat mencoba menghubungi nomor telepon seluler Saeri, pejabat yang disebut-sebut bertanggung jawab atas aset PT KAI di Situbondo.

Namun, tak diterima meski nada sambung terus berbunyi. Pagi kemarin, Jumat (19/09) sekitar pukul 08.30, koran ini kembali menghubunginya, namun nomor itu sudah tak aktif. Koran ini berhasil menghu bungi pria bernama Mul. Namun dia menolak memberikan keterangan saat dimintai komentar terkait polemik aset itu. “Itu bukan kewenangan saya, saya hanya bertugas melakukan penagihan terhadap aset yang disewakan,” katanya. Dia mengaku tak memiliki nomor ponsel pejabat PT KAI di Jember. (pri/c1/bay)

Bisa Merusak Rencana Tata Ruang Kota

LUAS: Aset berupa hamparan sawah yang disewakan di depan Stasiun Panarukan, Desa Sumberkolak, Situbondo.

PT KAI Mendata Seluruh Aset SEMENTARA itu, petugas penjaga Aset PT KAI di Situbondo, Ahmad Saeri mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menginventarisasi aset milik lembaga tempatnya bekerja. Pasalnya, tidak sedikit yang mulai dilirik bahkan dicaplok orang. Kata dia, selain pemasangan patok (tanda batas tanah), PT KAI saat ini juga mulai memproses penerbitan sertifikat tanah yang menjadi aset-aset PT KAI. “Saya tidak bisa menunjukkan secara detail yang mana saja aset PT KAI di Situbondo. Yang pasti di setiap tempat yang dilewati rel kereta api. Hal itu ada petugas khusus yang menangani,” ujarnya kemarin (19/10). Pria yang berdomisili di Kalibaru itu mengatakan, PT KAI tidak pernah menyerobot aset Pemkab Situbondo. Sejumlah tempat yang dipasangi plang me mang benar-benar tanah aset PT KAI. “Kalau kita menegur bahkan meminta penghentian pembangunan itu tidak salah, karena kita selaku pi hak yang memiliki tanah ti dak pernah dimintai izin. Ya samalah kalau saya tiba-

tiba membangun rumah di tanah Anda, kan pasti marah Sampean,” katanya. Menurut dia, dalam aturan PT KAI sangat jelas bahwa setiap jengkal tanah yang akan dimanfaatkan pihak lain harus disewa, kecuali jika ada izin khusus. “Yang pasti saya hanya mengawasi aset yang dimiliki PT KAI. Kalau ada yang berdiri tanpa izin, ya saya tegur. Kalau tidak, bisa-bisa saya yang ditegur atasan,” pungkas Saeri. Uang sewa itu, kata Saeri, masuk ke PT KAI. Sebagian di antaranya digunakan membayar pajak tanah. Tiap tahun PT KAI membayar pajak kepemilikan tanah melalui Bank Jatim. “Kalau kita gratiskan semua, dari mana membayar pa jak itu. Minimal kan bisa diambilkan dari uang sewa itu,” ungkapnya. Sejumlah kabupaten lain, seperti Lumajang, kata Saeri, langsung menyewa kepada PT KAI. Oleh sebab itu, jika memang Pemkab Situbondo akan menggunakan tanah PT KAI yang ada di Kota Santri bisa melakukan hal serupa. “Kalau masalah harga sudah ada standardisasi yang diterbitkan oleh pusat,” imbuhnya. (pri/c1/bay)

POLEMIK tarik-ulur ke pemilikan sejumlah aset tanah antara Pemkab Situbondo dan PT KAI juga berdampak terhadap kelancaran program pembangunan. Bukan hanya itu, jika tidak ada koordinasi yang baik, maka aksi PT KAI yang menyewakan asetnya kepada perorangan akan membuat tata kota Situbondo tidak berjalan sesuai rencana. Salah satunya bisa dilihat di se bidang tanah yang berada di seberang jalan Kantor PLN Si tubondo. tempat itu dulu akan dibangun taman kota. Namun, tiba-tiba ada orang PT KAI yang menegur pelaksana proyek dan menegaskan bahwa tanah itu bukan aset pemkab. “Ya sekarang lihat sendiri, tanah itu disewakan kepada perorangan dan sekarang jadi pertokoan,” tandas Kepala DPKAD Situbondo, Tri Cahya Ningsih. Iya, di tempat tersebut sekarang memang sudah berjejer toko. Untuk membuat taman kota, akhirnya pemkab hanya me manfaat kan pembatas double way untuk dipasangi pot dan ditanami bunga. “Bayangkan saja kalau semua tempat

SALING KLAIM: Ada dua plang terpasang di Kantor Lingkungan Hidup. Sebelah timur plang yang menegaskan bahwa tanah itu adalah aset PT KAI. Di sebelah barat menegaskan tanah aset pemkab.

seenaknya disewakan seperti itu?” tandas mantan kabag pembangunan tersebut. Diungkapkan, tanah yang diklaim milik PT KAI selama ini digunakan pemkab sebagai fasilitas umum. Tidak ada yang di gunakan untuk menarik ke untungan. Nah, jika aset yang digunakan sebagai fasi-

Pernah Minta Bantuan BPK

PEMKAB Situbondo mengaku sudah berusaha mencari jalan keluar atau minimal titik temu atas permasalahan tarik-ulur kepemilikan aset dengan PT KAI. Salah satunya ditunjukkan saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit barang milik lembaga pemerintahan yang berkantor di Jalan Ahmad Yani itu. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD), Tri Cahya Ningsih mengungkapkan, pihaknya meminta bantuan BPK melakukan konfirmasi langsung kepada PT KAI. “BPK yang melihat polemik aset pemkab dan PT KAI salah satunya di KLH memberikan perhatian khusus. Mereka bereaksi dengan berkirim surat untuk duduk bersama dengan

Pemkab Situbondo mengatasi polemik tersebut,” kata Tri. Kata perempuan asal Banyuwangi itu, ada tiga surat yang dilayangkan BPK kepada PT KAI Jember. Namun, hingga BPK pulang tak ada satu pun pejabat PT KAI yang hadir untuk melakukan pembahasan tentang aset yang jadi tarik-ulur itu. Sehingga, hingga kini tak ada solusi atas permasalahan tersebut. “Padahal saat surat itu di antaranya, pejabat yang menerima menyatakan akan hadir dan akan membawa bukti kepemilikan PT KAI terhadap aset-aset di Situbondo. Kita sudah menyambut gembira agar segera ada kejelasan. Namun, pejabat PT KAI di Jember tak ada yang hadir. Ya akhirnya berkepanjangan seperti ini,” tandas Tri. (pri/c1/bay)

litas umum itu suatu saat dikembalikan kepada PT KAI, lalu kemudian digunakan bukan untuk fasilitas umum, maka bisa dipastikan tata kota Situbondo akan rusak. “Di samping itu ya tingkat penertiban aset tidak maksimal,” terangnya.

Tri mengatakan, PT KAI mengklaim aset tanahnya berada di sepanjang jalan utama. “Kemudian, karena merasa itu adalah miliknya, PT KAI seenaknya menyewakan dan ngapling-ngapling sendiri. Bayangkan kalau Alun-alun

juga diklaim, dan itu benar. Lalu, dikapling-kapling apa jadinya Situbondo ini? Ruang terbuka hijau yang direncanakan di Sumberkolak sudah gagal dan kini menjadi pertokoan,” ungkapnya. (pri/ c1/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.