Radar Banyuwangi 22 November 2012

Page 1

TAHUN 2012

KAMIS 22 NOVEMBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

Kontingen Tuan Rumah Terbanyak BANYUWANGI - Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat sekolah dasar (SD) resmi dibuka di lapangan Taman Blambangan sore kemarin (21/11). Seluruh kontingen dari 24 kecamatan se-Banyuwangi turut serta dalam open ce-

LELAH: Beberapa peserta Porseni SD duduk setelah melakukan defile di lapangan Taman Blambangan sore kemarin.

remony yang ditandai dengan defile seluruh peserta Porseni. Selain mempertandingkan cabang olahraga, even tersebut juga akan mempertandingkan beberapa perlombaan seni, seperti tari, melukis, dan membaca puisi ■ Baca Kontingen...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

CATATAN

Sidang di Dalam Mal Oleh: A. CHOLIQ BAYA

Menjaring Wisatawan dan Investor via Even Akbar

BANYUWANGI - Kasus sengketa Mall of Sri Tanjung (MOST) antara Pemkab Banyuwangi dan PT Dian Graha Utama (DGU) sudah sampai tingkat persidangan. Bahkan kemarin (21/11), majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi menggelar sidang tempat,

yakni di dalam mal yang berlokasi di sebelah timur Taman Sri Tanjung tersebut. Sidang di tempat itu dilakukan atas permintaan kuasa hukum PT DGU selaku pihak tergugat ■ Baca Sidang...Hal 35

BEBERAPA teman wartawan dan para kolega saya dari luar Banyuwangi banyak memberikan apresiasi positif terhadap kemajuan Banyuwangi yang dinilai mengalami lompatan kemajuan cukup drastis. Apresiasi itu sudah sering terlontar sejak beberapa bulan lalu. Khususnya menyangkut kemajuan di bidang ekonomi dan besarnya minat investasi yang masuk. Termasuk mengapresiasi sepak terjang Bupati Abdullah Azwar Anas yang dinilai cukup gesit dan visioner dalam menjalankan peran sebagai kepala daerah. Beberapa hari kemarin, lontaran apresiasi positif itu muncul lagi dari teman-teman dan kolega saya ■

Mencatut Jokowi, Menipu Rp 50 Juta BANYUWANGI - Ada-ada saja ulah kakek yang satu ini. Garagara kebelet foya-foya, Pairin, 57, warga Dusun Kutorejo, Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, nekat menipu kerabatnya sendiri. Laki-laki yang rambutnya sudah beruban itu rupanya jeli memanfaatkan situasi. Di tengah hiruk-pikuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta beberapa

Baca Menjaring...Hal 33

WAYANG KULIT

Jumlah Penonton Tidak Dibatasi

GALIH COKRO/RaBa

Banyuwangi Raih Pro Poor Award

Baca Jumlah...Hal 35

INFRASTRUKTUR

Kabupaten Terbaik Pemberdayaan UMK

GALIH COKRO/RaBa

HAMPIR RAMPUNG: Portal jalan kelas III di Kelurahan Banjarsari, Glagah.

BANYUWANGI - Ruas jalan kelas III yang dimiliki Banyuwangi ternyata cukup panjang. Hingga saat ini, panjang jalan kelas III yang menjadi jalan kabupaten mencapai sekitar 2.700 kilometer (Km). Dari panjang 2.700 km itu, belum semua beraspal. Yang sudah beraspal sekitar 2.000 Km, sedangkan yang 700 Km belum beraspal. “Dari 2.000 Km jalan yang beraspal itu, tidak semua kondisinya baik,” ungkap Kepala Dinas pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mudjiono. Jalan kelas III yang kondisinya baik sekitar 70 persen atau sepanjang 1.700 Km dari jalan sepanjang 2.000 Km. Yang 30 persen kondisinya rusak. “Dua tahun lalu jalan rusak panjang sekali. Belakangan ini secara bertahap jalan rusak itu kita perbaiki,” katanya ■ Baca Tiga...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

OBJEK: Suasana sidang sengketa Mall of Sri Tanjung (MOST) antara pemkab dan PT Dian Graha Utama kemarin.

SURABAYA- Prestasi gemilang kembali diraih Banyuwangi jelang usianya yang ke-241 tahun. Kali ini, Banyuwangi berjaya dan mendapatkan penghargaan dalam ajang lomba karya penanggulangan kemiskinan atau Pro Poor Award 2011 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

Dalam ajang Pro Poor Award 2011, ada tiga kategori yang dilombakan untuk kabupaten/ kota di Jatim. Pertama lomba bantuan dan perlindungan sosial, kedua lomba pemberdayaan masyarakat, dan ketiga lomba bidang pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK). Dari tiga kategori yang dilombakan, Banyuwangi ditetapkan sebagai kabupaten terbaik dalam bidang pemberdayaan usaha mikro dan kecil ■

Baca Banyuwangi...Hal 35

Mengenang Almarhum KH Hasan Abdillah dari Glenmore (1)

Hadiri Haul Habib Hadi Sehari sebelum Wafat Wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren As-Shiddiqy, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, KH. Hasan Abdillah, 86, tak hanya meninggalkan duka bukan bagi keluarga. Umat Islam dan warga Banyuwangi dan sekitarnya juga merasa kehilangan. ABDUL AZIZ, Glenmore ALMARHUM KH. Hasan Abdillah bakal meninggal dunia pukul 22.45 Senin malam lalu (19/11) sebenarnya di luar dugaan banyak orang, terma-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Mencatut...Hal 35 BERUBAN: Pairin diamankan di Mapolres Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono di Alun-alun Genteng akan berlangsung meriah. Panitia menyebarkan sekitar 500 undangan untuk menghadiri rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) itu. Acara akan dimulai tepat pukul 19.00 Jumat besok (23/11). Walau panitia menyebar undangan 500 lembar, tapi masyarakat umum bebas menyaksikan. “Gelar wayang kulit itu terbuka untuk masyarakat umum. Tanpa undangan pun silakan datang,” ujar Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Setyo Puguh Widodo. Jumlah penonton pergelaran wayang kulit itu memang tidak dibatasi. Sebab, Alun-alun Genteng mampu menampung banyak penggemar wayang di Banyuwangi ■

Tiga Tahun Target Pasang 150 Portal

waktu lalu, Pairin mengaku sebagai anggota tim spiritual calon gubernur (cagub) Joko Widodo (Jokowi). Modus tersebut ternyata cukup ampuh. Buktinya, dia sukses menggondol uang tunai sebesar Rp 50 juta rupiah. Informasi yang dikumpulkan wartawan koran ini menyebutkan, kasus penipuan tersebut terjadi sekitar Agustus 2012 ■

suk pihak keluarga. Maklum, meski usianya sudah lanjut, kondisi fisik almarhum KH. Hasan Abdillah bisa dibilang dalam keadaan fit. Bila bicara, suaranya juga masih terdengar jelas. Empat tahun lalu, almarhum memang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Krikilan, Kecamatan Glenmore, dan RSUD Genteng. Kala itu, KH. Hasan Abdillah terjatuh di kamar mandi. Namun, setelah menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi almarhum kembali fit dan bisa menjalankan dakwah sebagaimana biasa. Bahkan, dua tahun lalu sempat menjalankan ibadah umrah bersama H. Salim Qomar dari Muncar. Yang terbaru, Minggu lalu (18/11) almarhum menghadiri haul Habib Hadi di Kampung Arab, Kecamatan Banyuwangi, dan memimpin tahlil ■ Baca Hadiri...Hal 35

Sidang sengketa MOST digelar di dalam mal

Selesai sidang, silakan shopping

Mencatut Jokowi, menipu Rp 50 juta

Benar-benar nama yang layak jual

ABDUL AZIZ/RaBa

MEMBELUDAK: Pelayat terpaksa naik tembok pagar rumah di tepi jalan saat mengantar jenazah alm KH Hasan Abdillah. email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Kamis 22 November 2012

CERMIN DIRI

Ikhtiar Memperpanjang Umur Jalan Kabupaten BEBERAPA tahun terakhir, kita melihat banyak sekali aksi demo atau unjuk rasa dengan tema perbaikan jalan. Aksi massa dalam menuntut perbaikan jalan itu banyak wujudnya. Ada yang melakukan kegiatan masif berupa penanaman pohon pisang di ruas jalan yang rusak. Ada pula yang melakukan aksi blokade jalan. Tidak jarang, warga menambal sendiri lubang jalan itu dengan pasir dan semen. Semua aksi menuntut perbaikan jalan itu biasanya dilakukan secara masif. Aksi itu melibatkan banyak orang, terutama yang merasa senasib. Mereka merasakan jalan di kampungnya rusak selama bertahun-tahun dan tidak pernah diperbaiki pemerintah. Namun, akhir-akhir ini aksi masal semacam itu sudah semakin jarang terdengar. Sedikit demi sedikit, pemerintah mulai memperbaiki infrastruktur jalan. Meski tidak semua jalan rusak berhasil diperbaiki, tapi upaya perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah—dengan dana terbatas—layak kita apresiasi. Meski jalan sudah diperbaiki, problem klasik aksi massa yang menuntut perbaikan jalan akan tetap kembali menghantui di masa mendatang. Untuk mereduksi semua aksi semacam itu, pemerintah mulai melakukan ikhtiar agar jalan lebih awet. Caranya, pemerintah daerah mulai membangun beberapa portal di jalan-jalan kelas III milik kabupaten. Ternyata, ruas jalan kelas III yang dimiliki Banyuwangi cukup panjang. Hingga saat ini, panjang jalan kelas III yang menjadi jalan kabupaten mencapai sekitar 2.700 kilometer (Km). Dari panjang 2.700 km itu, belum semua beraspal. Yang sudah beraspal sekitar 2.000 Km, sedangkan yang 700 Km belum beraspal. Dari 2.000 Km jalan yang beraspal itu, tidak semua kondisinya baik. Jalan kelas III yang kondisinya baik sekitar 70 persen atau sepanjang 1.700 Km dari jalan sepanjang 2.000 Km. Yang 30 persen kondisinya rusak. Kerusakan jalan kelas III itu disebabkan banyak faktor. Salah satu yang menjadi faktor utama adalah penggunaan jalan yang tanpa kendali. Karena tidak ada pengendalian, maka ruas jalan kelas III sering dilalui kendaraan berat dan besar yang memiliki kapasitas muatan melebihi delapan ton. Padahal, jalan kelas III hanya bisa dilalui kendaraan dengan muatan maksimal delapan ton. Karena itu, untuk mencegah kerusakan jalan berlanjut, tahun ini pemkab mulai memasang portal. Hingga tahun 2015 mendatang, Dinas PU menargetkan pemasangan portal di 150 titik se-Banyuwangi. Target 150 titik itu akan dilakukan secara bertahap karena menyesuaikan ketersediaan dan kemampuan anggaran APBD. Rupanya, ratusan portal tersebut nanti tak hanya menjadi ikhtiar pemkab dalam membuat jalan lebih awet. Lebih dari itu, portal ternyata bisa membuat masyarakat kita menjadi lebih dewasa. Lambat laun, mereka akan menyadari bahwa membangun jalan butuh biaya besar. Masyarakat juga harus ikut menjaga kondisi jalan agar tak mudah rusak. Dengan portal, mereka tak akan lagi seenaknya membawa muatan berat yang melampaui kemampuan aspal. Dengan begitu, tak hanya pemerintah yang memikirkan solusi membangun infrastruktur daerah. Warga juga ikut menjaga infrastruktur yang sudah ada, dan nanti tak ada lagi demo menanam pisang di jalan. Yang ada mungkin mendemo truk overkapasitas yang nakal menerobos portal. (*)

GALIH COKRO/RaBa

ADU TANGKAS: Pembalap BMX berlatih di sirkuit GOR Tawang Alun pekan lalu. Pekan depan, even BMX akan digelar di Kecamatan Muncar.

Siapkan Seri BMX Cross Balap Sepeda Piala Bupati di Muncar BANYUWANGI - Sukses gelaran MTB Cross Country yang dilaksanakan 4 November lalu, kini balap sepeda kategori lain siap digelar. Rencananya, even yang dimotori Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan ISSI Banyuwangi itu dipusatkan di sirkuit Persilona Muncar. BMX Cross siap menjadi

nomor yang dilombakan. Even yang akan diikuti para pembalap regional Jawa Timur itu akan dilaksanakan 24-25 November mendatang. Ada lima nomor yang akan dipertandingkan dalam agenda kegiatan yang dipusatkan di Muncar tersebut. Kelima nomor tersebut adalah pewee, pemula, junior, women elite, dan men elite. Sekretaris ISSI dan juga ketua panitia kejuaraan, Bambang Sutrisno mengatakan, kegiatan tersebut merupakan

rangkaian kedua dari tiga rangkaian dalam balap sepeda memperebutkan Piala Bupati Banyuwangi. Di babak pertama telah dilaksanakan kategori MTB Cross Country, yaitu 4 November lalu di GOR Tawang Alun. Nah, tahap kedua akan dilaksanakan akhir pekan ini, yaitu BMX Cross. Persis seperti MTB, agenda tersebut juga dijadwalkan diikuti pembalap dari luar Banyuwangi. “Peserta dari beberapa daerah di Jawa Timur sudah

menyatakan siap ikut,” kata Bambang. Kelas yang ditandingkan, kata Bambang, adalah lima kelas. Kelas pertama pewee, yang dikhususkan pembalap berusia under 12 tahun. Kedua, kelas pemula, yaitu diikuti pembalap usia di bawah 16 tahun. Kelas junior akan diikuti pembalap berusia 17 hingga 18 tahun. Kelas women elite bisa diikuti semua usia. Men elite akan diikuti pembalap berusia di atas 18 tahun. (nic/c1/als)

Perserosi Daftar ke KONI BANYUWANGI - Keanggotaan KONI Banyuwangi dipastikan bertambah satu lagi. Setelah Pordasi menjadi bagian dari salah satu induk cabang olahraga yang mendaftarkan diri sebagai anggota yang diakui. Sampai kini, baru satu cabang olahraga yang melakukan registrasi agar bisa diterima sebagai anggota induk cabor di Banyuwangi tersebut. Induk olahraga yang baru berdiri di Banyuwangi itu adalah Perserosi. Organisasi yang memayungi kegiatan

olahraga sepatu roda itu secara resmi mendaftarkan diri sebagai cabang olahraga resmi di bawah naungan KONI Banyuwangi. “Benar, Perserosi sudah mendaftarkan diri ke KONI,” turut Joko Triyadni, Kabid Pengambangan Olahraga Prestasi KONI Banyuwangi. Joko menuturkan, secara formal, Perserosi sudah menyerahkan dokumen resmi ke KONI. Dokumen itu, di antaranya bukti digelarnya pendirian organisasi (muscab) itu. Tidak hanya itu, mereka

juga telah menyerahkan susunan kepengurusan induk olahraga bersepatu roda periode 2012-2016. Dalam susunan pengurus Perserosi, terdapat nama Sujito sebagai ketua. Posisi sekretaris ditempati Asmuni. Posisi bendahara diisi I Wayan Aduh. Selain mengisi kepengurusan inti, Perserosi juga memiliki beberapa komisi, di antaranya komisi pelatih, wasit dan perlombaan, sarana prasarana, umum, informasi, dan publikasi.(nic/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

PUNYA WADAH: Atlet sepatu roda saat berlatih di areal Taman Makam Pahlawan Banyuwangi beberapa waktu lalu.

AGENDA KOTA

Lomba Pop Singer LOMBA pop singer session dua tingkat SMP sederajat se Kabupaten Banyuwangi tanggal 6 November 2012. Pendaftaran gratis, teknikal meeting tanggal 3 Desember 2012 di kantor BPM. Pendaftaran di Sekretariat Cahaya Enterprise Kebalenan Baru 1 Banyuwangi. Hubungi 081249562552 atau 087755644476. (*)

Seminar Syndrome Darah Kental SEMINAR kesehatan, waspada syndrome darah kental yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Seminar bersama Dr. Ipung Purhito (Specialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Sutomo Surabaya), Dr. Agus Abdul Aziz (Specialis Jantung). Dilaksanakan pada Minggu (25/11) pukul 10.00 WIB di Aula Hotel Baru Indah, Jajag. Informasi Hubungi: H. Eko Susilo Nurhidayat, SE. MM (0812311230234 – 081937687234) dan Mashudi (081336312497). (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Kamis 22 November 2012

Pancer Sepi Ikan, Nelayan Jajaki Bali MUNCAR - Para nelayan Muncar terus memaksimalkan waktu menjelang petik laut. Banyak warga beramai-ramai mencari nafkah ke laut lepas kemarin. Sebelum berangkat melaut, nelayan tampak antusias. Sebab, beberapa hari ke depan, mereka harus berhenti mencari ikan. ‘’Dua hari lagi sudah libur, persiapan petik laut,” ujar Suwarno. Perahu selerek bakal menuju kawasan Jimbaran, Bali. Sebab, di Pulau Dewata itu hasil tangkapan cukup melimpah. “Di daerah sini sudah nggak ada ikan,’’ terang warga Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu. Yudi, nelayan lain, mengaku beberapa waktu lalu para nelayan Muncar banyak yang mencari ikan di kawasan Pancer. Namun, kini ikan tangkapan di lokasi tersebut sangat minim. ‘’Sekarang, di daerah sini benarbenar nggak ada ikan. Mungkin

MENUJU BALI: Perahu selerek sesaat meninggalkan Pelabuhan Muncar kemarin.

Perketat Penjagaan Toko Emas

MUNCAR - Kasus perampokan toko emas Sumber Rejeki di Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Agar aksi serupa tidak terulang, kemarin anggota Polsek Muncar menjaga ketat sejumlah toko emas di wilayah

hukumnya. Sejumlah toko emas di dua pasar, yaitu di Desa Sumber Beras dan Pasar Tembokrejo, dijaga ketat polisi. Bahkan, satuan petugas tersebut mempersenjatai diri dengan senapan laras panjang n Baca Perketat...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

gara-gara air sudah tercemar,’’ sesalnya. Meski begitu, para nelayan punya banyak solusi atas krisis ikan tersebut. Salah satunya, mencari peruntungan di luar Pulau Jawa. ‘’Itu pun hasil tangkapan masih sangat rendah, nggak seperti dulu,’’ paparnya. Dia membandingkan, beberapa tahun silam ikan tangkapan bisa mencapai 40 ton dalam sekali melaut. Tetapi, kali ini hasil ikan tangkapan hanya bebera-

pa ton. ‘’Kadang-kadang cuma dapat satu ton,’’ ungkapnya. Menurut dia, dua perahu selerek tersebut berisi sekitar 40 awak. Dengan demikian, mereka dituntut mendapatkan ikan banyak. Yang lebih mengecewakan, harga ikan masih sangat jauh dari harapan. Sampai saat ini ikan jenis tongkol hanya Rp 5.500 per kilogram. “Padahal, di luar daerah bisa sampai Rp 10 ribu,” pungkasnya. (ton/c1/aif)

ANTISIPASI KEJAHATAN: Polisi berjagajaga di toko emas di pasar Tembokrejo. ALI NURFATONI/RaBa

Perampokan Toko Emas Direkayasa Polisi Temukan Banyak Kejanggalan KALIBARU - Perampokan toko emas Sumber Rejeki di kawasan Pasar Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, cukup mengejutkan polisi. Kejadian tersebut diduga kuat hanya rekayasa korban bernama Triago Yanuardi, 31. Warga Perumahan Villa Alam Asri, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, itu diduga kuat melakukan rekayasa perampokan toko emas di siang bolong. Hal itu diungkapkan Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Barri kepada Jawa Pos Radar Banyu-

wangi kemarin sore. Kapolsek menuturkan, indikasi aksi perampokan tersebut direkayasa diketahui setelah penyidik Reskrim Polres Banyuwangi yang dikomandani Iptu Masduki melakukan pemeriksaan ulang terhadap korban. Sebab, berdasar penyelidikan polisi, ada banyak kejanggalan atas kejadian tersebut. Saat perampok beraksi sama sekali tak ada keributan. Warga sekitar toko emas juga tidak mendengar keributan. Kejanggalan makin terlihat manakala keterangan yang disampaikan Triago dan saksi yang pertama kali menolong ternyata berbeda.

“Kepada penyidik, Triago mengaku saat diisolasi, posisi kedua tangannya berada di belakang. Sementara itu, saksi pertama yang menolong mengatakan posisi kedua tangan korban di depan,” beber kapolsek. Lantaran banyak kejanggalan yang ditemukan saat pemeriksaan, akhirnya polisi membawa Triago ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk dilakukan reka ulang. “Saat di TKP, suruh menerangkan posisinya dan posisi ketiga pelaku yang katanya perampok, Triago terlihat bingung dan tak bisa menjelaskan,” tandasnya n Baca Perampokan...Hal 35


KOMUNIKASI BISNIS

28

Setor Rp 500 Juta, PDAM Lampaui Target

PEMBANGUNAN

Dorong Anggaran Infrastruktur Pedesaan Meningkat BANYUWANGI - Pertumbuhan sektor pertanian di Jawa Timur (Jatim) jauh tertinggal dibanding sektor lainnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi Jatim sudah jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menunjukkan masih adanya ketimpangan di Jatim. Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan tiga, Irwan Setiawan, saat bertemu dengan sejumlah kelompok tani di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi pekan lalu. Pertumbuhan sektor pertanian hanya mencapai 2,6 persen. Lambannya pertumbuhan sektor pertanian tentu saja berdampak pada upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, mestinya pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten punya grand design dalam memajukan sektor pertanian. Dalam pertemuan dengan para kelompok tani tersebut, terungkap bahwa modernisasi pertanian belum menyentuh seluruh kelompok tani. Buktinya, masih ada kelompok tani yang belum memiliki traktor, cultivator, dan sebagainya. Petani juga mengeluhkan harga komoditas yang selalu rendah saat panen DOK.RaBa raya. Seperti jagIrwan Setiawan ung. Terkait hal ini, Irwan menyikapi, mestinya pemerintah provinsi dan daerah berperan melakukan intervensi agar para petani mendapatkan perlindungan harga pasar. Selain itu, pemerintah juga punya peran untuk mendorong daerah maju dengan potensinya. “Misalnya Bondowoso dengan budidadaya kopi, Banyuwangi padi, Situbondo jagung, dan sebagainya,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, lanjut Irwan, petani juga mengeluhkan sarana infrastruktur jalan usaha tani yang menghambat mereka dan membuat mahalnya biaya operasional. “Terkait hal ini, kita akan mendorong agar anggaran pemerintah untuk infrastruktur pedesaan dapat ditingkatkan,” tandasnya. Peran penyuluh pertanian juga termasuk yang disoroti para kelompok tani. Mereka meminta agar para penyuluh lebih profesional. Sehingga dapat membantu mereka. Ini merupakan pemikiran positif yang harus direspon oleh pemerintah daerah. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi bahwa atas peran petani, Jatim dapat menyumbang surplus beras nasional. “Peran kelompok tani memiliki peran strategis termasuk melindungi petani dari tengkulak,” ujarnya. Selain bertemu dengan para kelompok tani, Irwan juga sempat bertemu dengan ibu-ibu muslimat NU dalam peringatan 1 Muharram dan Santunan anak yatim di Wongsorejo. Irwan menyatakan, kunjungan ke daerah rutin dilakukan setiap bulan untuk mengetahui secara langsung apa yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah di daerah. (azi/adv/als)

Kamis 22 November 2012

Istimewa

PRESENTASI: Penjelasan FI oleh SA Siaga Motor saat gathering beberapa waktu lalu.

Yamaha Siap 100 % Sambut Injeksi BANYUWANGI - Era motor Yamaha injeksi kian booming. Di jalanan, mulai banyak beredar motor-motor injeksi dari berbagai tipe. Baik motor bebek, matik, hingga motor sport. Teknologi pengabut bahan bakar ini mulai dipasarkan pada model-model entry level. Di antaranya Mio J dan Soul GT oleh Yamaha. “Masalahnya, sepeda motor injeksi, di benak konsumen masih tergambar “ribet” dan mahal! Tetapi dengan memakai FI Yamaha mesin menjadi lebih irit, ramah lingkungan, serta didukung dengan teknlogi canggih,” kata Bambang

Setiabudi, Branch Manager PT. Rodasakti Suryaraya-main dealer Yamaha Roda 2 wilayah Jember saat diacara Gathering Yamaha. Bambang menjelaskan, dalam gathering yang digelar di Siaga Motor, Roda Surya Srono, dan Budi Jaya Banyuwangi pada (17/11) lalu bertujuan sebagai wujud terima kasih serta silaturahmi kepada konsumen setia Yamaha. “Banyak yang mengatakan merawat motor injeksi lebih sulit dari pada motor karbulator. Padahal, itu tidak sama sekali. Justru merawat motor injeksi itu lebih mudah dan murah dalam

merawatnya,” ungkap Lukman Hadi, selaku Shop Manager Siaga Motor Banyuwangi. Sementara itu, kemeriahan acara gathering sangat meriah. Pengenalan sistem injeksi pada motor oleh mekanik dari Yamaha itu dihibur oleh musik elektone, game, dan doorprize menarik. Dengan program FI (fuel injection) ready Yamaha telah siap dengan teknologi injeksi yang mudah dan murah perawatannya. “Bengkel kami siap dengan menggunakan software yang berbasis komputerisasi akan mempercepat pemeriksaan,” tandas Lukman. (adv/*/als)

Ultah, Anggota PDSM Santuni Yatim MUNCAR - Persatuan Pedagang Sepeda Motor (PDSM) Kecamatan Muncar memperingati ulang tahun ke-31 kemarin (21/11). Acara tersebut diisi dengan santunan kepada belasan yatim piatu dan pemberian sembako kepada kaum duafa. Sekitar 200 anggota PDSM hadir dalam harlah yang berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu. Acara itu juga dirangkai dengan hiburan campur sari plus seni budaya jaranan selama sehari. Para pengurus PDSM juga mengundang jajaran kepolisian baik dari Polres Banyuwangi maupun polsek setempat. Tampak hadir kasat Binmas Polres Banyuwangi, AKP Mahmud. Perwira dengan tiga balok di pundaknya itu juga didapuk menyerahkan bantuan kepada fakir miskin. Kegiatan santunan tersebut menunjukkan bukti konkrit jika PDSM Muncar begitu peduli terhadap rakyat yang kurang mampu. ‘’Kita sudah berkomitmen terus

Raja Sengon asal Muncar itu terus mengajak kepada semua anggota PDSM untuk terus mendedikasikan kepada rakyat. Sebab, hal itu menjadi sesuatu keharusan atas apa yang diraih selama ini. ‘’Kita juga berikan bantuan kepada jandajanda yang kurang mampu,’’ terangnya. Dia juga menyelipkan pesan jika istrinya, Sri Utami, bakal maju sebagai calon anggota legisALI NURFATONI/RaBa PEDULI: Wahyu Widodo disaksikan AKP Mahmud latif dari Partai Dememberikan santunan kepada anak yatim. mokrat pada Pileg 2014 mendatang. membantu kepada warga yang ‘’Kami minta doa restu,’’ harapnya, sangat membutuhkan bantuan,’’ seraya menambahkan, istrinya ungkap Penanggung Jawab PDSM akan maju dari daerah pemilihan Muncar, Wahyu Widodo. (Dapil) III. (ton/adv/als)

BANYUWANGI - PDAM Banyuwangi menutup tahun anggaran 2012 dengan manis. Badan usaha milik daerah yang menangani penyediaan air bersih dan minum ini memastikan melampaui target dalam sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) ke kas daerah. Total, dalam tahun ini PDAM menyetorkan Rp 3 miliar dari kewajiban Rp 2,5 miliar yang menjadi target dalam APBD 2012. Keberhasilan PDAM melampui target yang dibebabnkan dalam APBD disampaikan Kabag Keuangan Kadarisman kemarin (21/11). Dia menuturkan dari aspek kewajiban pemenuhan ke kas daerah, PDAM juga melaksanakan dengan baik dalam tahun ini. Sekaligus, hal itu mengulangi capaian apa yang telah dilakukan sejak 2009 silam. Bahkan, Kadarisman menyebut, tren PAD PDAM Banyuwangi cenderung menguat. Hal tersebut merupakan prestasi tersendiri sejak merugi hingga tahun 2005. “Kini PDAM Banyuwangi semakin optimal memberikan sumbangsing bagi pembangunan daerah,” katanya. Ditambahkan, target tahun 2012 sebesar Rp. 2,5 miliar dapat dilunasi tiga bulan sebelum ditutupnya tahun anggaran. Ini dapat dipastikan, PAD tahun 2012 akan ditutup di angka Rp 3 milliar atau lebih yang telah dibayarkan ke kas daerah. Capaian yang membuat PDAM Banyuwangi bisa dikatakan sebagai BUMD dengan kategori sehat. Kemampuan PDAM dalam

membayar PAD tersebut setidaknya bukan tanpa alasan. Beberapa elemen pendukung turut serta di dalamnya. Di antaranya penilaian dan audit yang dilakukan oleh BPKP Jawa Timur, PDAM Banyuwangi dinobatkan sebagai PDAM berkinerja baik. Ada beberapa hal yang mendasari capaian yang diraih oleh PDAM Banyuwangi saat ini. Di antaranya ditopang kebijakan strategis dan sumbangsih pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dari sisi kinerja keuangan, PDAM Banyuwangi juga menunjukkan progres positif. Setidaknya, hal ini tampak dengan pelunasan hutang yang membelit BUMD ini dalam kurun dua tahun. Dari total hutang sebesar Rp. 4,5 miliar. PDAM Banyuwangi mampu membayar lunas hutang yang dimilikinya sebesar Rp. 1,346 miliar pada tahun 2009 hingga 2011. Ini artinya 30 persen hutang yang membelit PDAM Banyuwangi dapat diselesaikan dan dilunasi dalam masa ini. Upaya ini sekaligus merupakan wujud kemandirian PDAM Banyuwangi sebagai proyek percontohan bagi PDAM lainnya yang sedang sakit. Dari sini, jelas tergambar bahwa keberadaan PDAM yang profesional akan mampu menyelesaikan permasalahannya. Sekaligus, nihilnya hutang Bank Dunia yang membelit PDAM Banyuwangi bisa menjadi sebuah pondasi pengingat bersama bahwa hendaknya opsi hutang didahulukan pada urutan terakhir dalam pengembangan usaha. (nic/adv/als)

TERBAIK: Kadariman menunjukkan bukti setoran PAD PDAM.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Perum Kalirejo Permai •

• Dikontrakkan •

• Souvenir •

• Peluang Usaha •

• Kijang 91 •

• Prima Mobil •

• Prima Mobil •

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hubungi: 085236003081

Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

Dijual Kijang 91 Long + Audio Manual, abu2 metalik, 58jt. Hub: 082335597000

Ready PU, GrandMax1.5’2011, 1.3’2011, 1.3’2012.Kjg Innova slr G’08, Avanza G’11,APV GX’05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

• Toyota Avanza ‘09 •

• Honda Stream ‘04 •

• Isuzu Panther ‘97 •

Dijual Toyota Avanza 1.3 G F60 IRM GMMF JJ tahun 2007, silver metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Stream S7A 1.7MT tahun 2004, hitam, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Isuzu panther TBR 54 PRLC super tahun 1997, perak metalik, harga 70 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Innova ‘04 •

• Daihatsu Xenia ‘04 •

• Innova G ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Innova E XW41 tahun 2004, biru metalik, harga 131 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu F600 Xenia 1.0, tahun 2004 biru metalik, harga 88,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Innova G. tahun 2010 silver (solar) harga 220 juta, brangg istimew, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975 - 081335897888

• Kijang LSX ‘97 •

• Honda Jazz ‘09 •

• Kijang Innova ‘07 •

Dijual Kijang LSX 97 power window, solar harga 92 juta nego, bisa cash / kredit, atau tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Honda Jazz rs 2009, warna abu-abu metalik, harga 189 juta nego, bisa cash & kredit, bisa tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Kijang Innova Euro II bensin G 2.0 tahun 2007, warna hitam, kondisi bagus, harga nego, hubungi: 08155918371 08775793939

• Rumah Cantik Murah •

• Peluang Usaha •

Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA-01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

• Perum Bunga Residence • Dijual rumah Perum Bunga Residence bl o k A 3 1 LT. 1 0 4 m 2 , S H M , h u b : 081358639444/085646477168

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

BANYUWANGI • Tanah Kalipuro •

BANYUWANGI

Dijual tanah 20x20m Kalipuro, Jati unggul 200 batang umur 3 tahun, harga 150ribu/ m2 nego. Hubungi. 08229677868

• Salesman •

• Dicari Lahan min 1Ha • Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

• Tanah Tegal 1500m2 • Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

BANYUWANGI

Dicari Salesman minimal SLTA, SIM A/ B1, lamaran langsung ke CV. Kresno Wijoyo Jl. Teratai 15 Banyuwangi

• Ruko Jalan Protokol •

• Perusahaan Meubel •

Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

Lowker Perush. Meubel Hub. 081913935890, A1 Acc; A2 Admin; A3 Gudang; A4 Drafter. Min SMA/SMK, wnt, kuat mental, disiplin. Bs Ms. Office, (u/ A1 berpengalaman), Bs AutoCAD u/ A4, lamaran cantumkan kode.

BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1: Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK STNK P 5701 V, an. Ahmad Sayadi, Possumur RT01/04 Bengkak, Wongsorejo Hlg STNK Nopol P 3431 ZS, an. Sugiat Dusun Wadung Dolah, Kaligondo Genteng

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK B 3400 SFZ, an. Bank TPN Tbk, Jl. HR Rasuna Said Blok X5 No.13 Jaksel Hlg STNK Nopol P 3989 EN, an. B SEY. Panji Permai L 10 RT2/21 Mimbaan Panji


BALJEBOL

Kamis 22 November 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Sebulan Diborgol di Rumah Sakit JEMBER – Karena mengi- sepanjang tidak mengganggu dap gangguan jiwa, Abdul- dan mengejeknya. lah, warga Kelurahan Bintoro, Dia menjelaskan, Abdullah Patrang, harus dirawat di RSD sudah dua kali dirawat di RSD dr Soebandi Jember. Tetapi, dr Soebandi Jember. Dia semkarena kondisi kejiwaannya pat dirawat pada 3-6 Agustus tidak stabil, pria 2012. Setelah tiga 40 tahun itu mahari dirawat, yang suk ke rumah sakit bersangkutan pudengan kondisi lang kembali ke tangan terborgol. rumahnya. Sudah sebulan ini Namun, pada Kalau bukan tangan Abdullah milik polisi, pasti 23 Oktober 2012 diborgol di salah Abdullah kemsatu sisi ranjang. sudah kami buka bali masuk ke borgolnya,” Hingga kini borgol rumah sakit. di tangan AbdulSaat itu Abdullah lah belum dilepas dibawa ke RSD Evy Justina SpKJ karena borgol dr Soebandi JemDokter Kejiwaan RS dr Soebandi tersebut milik piber karena menhak kepolisian. gamuk dan menMenurut dr Evy Justina Tyas- ganiaya orang. Ketika itu yang wati SpKJ, saat ini kondisi keji- membawa Abdullah adalah awaan Abdullah sudah stabil. petugas Polsek Patrang. Yang bersangkutan sudah bisa Abdullah dibawa ke rumah sakit mandi dan makan sendiri. Se- dengan kondisi tangan terborgol. lain itu, Abdullah sudah bisa Sejak itulah hingga sekarang borberkomunikasi dengan baik dan gol tersebut belum dilepas dari bisa memahami serta menang- tangannya. Evy mengatakan, gapi pembicaraan orang lain. dengan kondisi kejiwaan yang “Sikapnya sudah koperatif. sudah stabil, mestinya borgol Memang sudah bisa dikem- tersebut sudah bisa dibuka. balikan ke masyarakat,” ujar Karena itu, sebenarnya borgol Evy kepada Jawa Pos Radar tersebut sudah bisa dilepas. Jember kemarin (21/11). Ma- “Kalau bukan milik polisi, pasti syarakat sendiri diminta tidak sudah kami buka borgolnya,” takut lagi dengan Abdullah, ujarnya. (mg2/har/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

SUDAH BISA MANDI: Abdullah dengan kondisi tangan terborgol hingga kemarin masih tinggal di RSD dr Soebandi Jember.

Panitia Masjid Kapok

KECELAKAAN

Tak Gerakkan Anak untuk Tarik Amal

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

NYERUDUK TERAS: Colt disel bernopol N 8693 US yang dikemudikan Rudy terjun bebas ke sawah.

Colt Disel Terjun ke Sawah MAYANG - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan menanjak di Dusun Krajan, Desa Kejayan, Kecamatan Mayang. Colt disel Nopol N 8693 US yang dikemudikan Rudy, 37, warga Desa/Kecamatan Rambipuji terjun bebas ke sawah yang berada pada sisi kanan jalan. Colt disel yang mengangkut paralon dan asbes itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur. Sesampainya di lokasi kejadian, tiba tiba colt disel dengan dua penumpang itu, langsung terjun ke sawah. Sebelum colt disel terguling di tengah sawah, kendaraan sempat berjalan zigzag, setelah bagian ban depan terjerembab ke selokan. “Colt disel itu terjun bebas sekitar 20 meter dari jalan aspal,” kata Pak Yuli, 50, pemilik warung di sekitar lokasi. Saat itu juga, Pak Yuli langsung meninggalkan warungnya dan berlari untuk memberikan pertolongan. Saat itu juga Yuli dibantu pengendara yang melintas untuk mengeluarkan sopir dan dua penumpang. Sopir mengalami luka robek di bagian kepala dan selanjutnya dilarikan ke Puskesmas Mayang. Sementara itu, gara-gara menghindari tabrakan, colt disel Nopol W 9255 UB yang dikemudikan Iswanto, 40, warga Desa Boteng, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik menabrak rumah milik Munirah, 30, warga Dusun Krajan Desa Sumberjati , Silo sekitar pukul 15.00 Selasa (21/11). Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan di jalur padat kendaraan tersebut. Kecelakaan terjadi saat kendaraan melintasi jalan menikung dan menurun. Kecelakaan terjadi karena sopir truk yang melaju dari arah Banyuwangi berusaha menghindari truk Fuso Nopol P 8872 UN yang di kemudikan Mujiono, 47, warga Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, yang mendahului kendaraan di jalan menikung. (jum/wnp/jpnn)

MUMBULSARI- Sejak dua hari yang lalu, Selasa (20/11), panitia pembangunan masjid Nurul Hidayah, yang ada di dusun Gudang, Desa Tamansari, memutuskan untuk tidak menggerakan anak penarik amal, yang biasa beroperasi di sekitaran lampu merah Jember dan Ambulu. Keputusan itu disampaikan oleh, Pak Dullah Buhari, panitia pembangunan masjid Nurul Hidayah, kemarin (21/11), dirumahnya. Kepada Jawa Pos Radar Jember, pria yang selama ini memobilisasi anak-anak untuk menarik amal tersebut, mengaku takut setelah anak penarik amal yang

dia gerakan, berhasil diamankan oleh jajaran Polsek Mumbulsari pada dua hari yang lalu. Dullah mengaku, tindakannya menggerakan anak-anak penarik amal tersebut, karena dia dan panitia yang lain tidak mengetahui, bahwa itu merupakan tindakan melanggar hukum. Selama ini yang dia lakukan, tidak terlepas dari apa yang dia lihat dari pembangunan masjid lainnya. “Saya tidak tahu pak kalau nyuruh anak kecil untuk narik amal itu dilarang,” tuturnya. Selain itu, Dullah juga mengaku, pemberian komisi sebesar 40 persen kepada penarik amal, merupakan keputusan bersama panitia. “Bonus 40 persen itu keputusan panitia pak, karena disini sudah umumnya, kalau narik amal ya di kasih segitu,” ujarnya.

Mengenai jumlah anak-anak penarik amal, Dullah menyampaikan ada sekitar 20 anak dan 7 orang dewasa. Dimana anak-anak penarik amal tersebut, dibagi menjadi dua lokasi, wilayah Jember dan Ambulu. Menariknya, Dullah dan panitia yang lain, mengajak anak-anak penarik amal tersebut, dari kampung tetangga yang sudah biasa menarik amal. “Ada yang memang saya ajak, tapi juga ada yang minta sendiri pak. Mereka (anak penarik amal, Red) itu sudah biasa narik amal pak. Bahkan, sebelum dipakek masjid sini, mereka sudah sering dipakek masjid-masjid lainnya,” akunya. Sementara itu, Yudo, yang biasa bertugas mengantar dan menjemput anak-anak penarik amal, mengaku setiap harinya, hanya diberi upah

Rp.20 ribu. “Pulang pergi dari sini (Tamansari, Red) ke Jember, cuma diberi upah Rp 20 ribu pak. Kalau dibilang, sebenarnya cuma cukup dibuat beli bensin saja,” ujarnya. Mengetahui bahwa tindakan mereka telah melanggar hukum, dalam hal ini perlindungan anak, panitia pembangunan masjid Nurul Hidayah, yang diwakili Dullah Buhari, berjanji tidak akan mengerahkan anak penarik amal lagi. “Kami sudah tidak akan menyuruh anak-anak menarik amal lagi pak, kami takut dihukum”, janjinya. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kemarin, di dua lokasi biasa mangkalnya penarik amal, lampu merah SMPN 2 Jember dan simpang empat Ambulu, tidak ditemukan lagi anak penarik amal tersebut. (mg3/jpnn)

Diguyur Hujan, Jalan Desa Longsor

RADAR JEMBER/JPNN

Miring: Akibat diguyur hujan deras, jalan di Desa Mangisan, Kecamatan Tanggul ini longsor.

TANGGUL – Hujan yang mulai mengguyur Jember mengakibatkan sebuah jalan desa di Lingkungan Koloran, Dusun Sungai Tengah, Desa Manggisan, Tanggul, longsor. Satu titik jalan longsor hingga 20 meter setelah diguyur hujan deras pada Senin (19/11) sore. Akibat longsornya badan jalan itu, truk dan mobil tak bisa lewat di jalan tersebut. Apalagi, di sepanjang jalan tersebut juga ada retakan tanah yang rawan longsor. “Mobil dan truk tidak berani lewat. Hanya bisa dilalui sepeda motor. Untuk kendaraan roda empat, melalui jalur alternatif, yang kondisi jalannya juga rusak parah,” kata Gito, seorang

warga setempat. Dia menduga, longsornya jalan tersebut akibat tidak ada selokan. Ketika hujan turun, air menggenang di badan jalan. Genangan air itulah yang membuat tanah menjadi longsor. Apalagi, struktur tanah di kawasan tersebut labil dan agak miring. Karena itu, dia heran ketika jalan tersebut ditingkatkan, tidak disertai dengan pembuatan selokan. Sehingga, saat hujan deras, air melewati jalan makadam tersebut. Jalan tersebut baru saja diperbaiki sebulan lalu melalui proyek PNPM Mandiri. Namun, dia heran mengapa jalan tersebut tidak diberi selokan. Padahal, saat ini sudah mulai masuk musim penghujan. (jum/har/jpnn)

Menunjukkan Banyuwangi Sangat Kondusif n MENJARING... Sambungan dari Hal 25

Terutama setelah agenda akbar Parade Sewu Gandrung, Banyuwangi Jazz Festival, dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) digelar dan menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa. Lontaran apresiasi itu disampaikan melalui SMS, BBM, email, Facebook, tweeter, dan jejaring sosial lain. Termasuk, disampaikan langsung oleh rekan-rekan wartawan dan fotografer yang datang dari luar kota untuk mengabadikan agenda besar itu. Apalagi, beberapa tamu dari luar kota yang ingin melihat langsung even itu banyak tidak mendapatkan tiket pesawat dan kamar hotel. Tiket pesawat, kereta api, dan kamar hotel, memang penuh sejak Jumat hingga Senin (16-19/11). Banyuwangi kota telah berubah menjadi lautan manusia saat tiga agenda akbar itu digelar pada Sabtu dan Minggu. Tentu itu membawa berkah bagi para pelaku bisnis, termasuk para pedagang kecil. Saat ketiga agenda dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-241 Banyuwangi itu digelar, banyak pengunjung yang tidak bisa menikmati secara langsung karena terlalu banyak penonton. Agar bisa masuk ke arena Parade Sewu Gandrung di Pantai Boom, mereka harus sabar melewati kemacetan yang begitu lama. Pun, saat bisa masuk dan mendekati lokasi acara, tidak bisa leluasa mendekat untuk melihat penampilan para penari, karena pengunjung padat. Ketika acara itu selesai, kemacetan panjang

kembali terjadi. Saya sendiri membutuhkan waktu dua jam untuk bisa melepaskan diri dari kemacetan alias keluar dari Pantai Boom. Saya lihat, beberapa anggota forum pimpinan daerah, seperti bupati dan Kapolres, terpaksa harus turun dari mobil dinas untuk menerobos kemacetan dengan cara berjalan kaki. Sebab, meski mereka membawa patwal, kendaraan tetap tidak bisa bergerak. Cukup banyak penonton, termasuk saya, yang kehilangan kesempatan menjalankan salat Magrib akibat terjebak macet. Hal yang sama juga terjadi saat pertunjukan Banyuwangi Jazz Festival yang berlangsung di Gesibu Blambangan. Ribuan penonton ikut menyaksikan pergelaran musik jazz yang baru pertama digelar di Kota Gandrung. Karena daya tampung penonton di Gesibu cukup terbatas, panitia harus menyediakan layar lebar di luar Gesibu agar penonton yang tidak bisa masuk bisa menikmati pergelaran jazz tersebut. Bahkan, saya mendengar ada penonton yang rela membeli undangan seharga Rp 600 ribu demi bisa melihat penampilan artis-artis jazz dari ibu kota. Padahal, undangan itu tidak diperjualbelikan oleh panitia. Tingginya animo penonton memang di luar dugaan. Sebab, penikmat jenis musik tersebut bukan termasuk kalangan kebanyakan. Apalagi, di kota kecil seperti Banyuwangi. Hal itu juga diakui para penyanyi dan musisi jazz yang tampil pada saat itu. Banyak pihak yang meragukan sambutan penonton terhadap musik jazz di kota berjuluk Sunrise of Java ini. Hal itu bisa disimak dari banyaknya komentar minor

yang masuk ke tweeter-nya Syaharani. Ternyata, sambutan warga Banyuwangi benar-benar luar biasa. Bahkan, ketika duet Reika Roslan dan Reza The Groove mengakhiri festival tersebut, penonton tetap tidak beranjak dan meminta mereka menambah lagu lagi. Para penyanyi dan musisi jazz mengaku memberikan sajian yang terbaik untuk Banyuwangi. Sang pianis Riza Arshad mengaku bangga bisa berkolaborasi dengan grup musik etnik Banyuwangi. Begitu pula dengan sang penyanyi sekaligus pencipta lagu Reika Roslan. Dia mempersembahkan lagu yang diciptakan secara khusus untuk warga Banyuwangi. Sambutan paling meriah diberikan warga Banyuwangi pada saat digelarnya BEC. Meski sempat diguyur hujan sekitar 10 menit, para penonton tetap tak beranjak untuk menyaksikan pergelaran spektakuler yang tahun ini bertema Re_Barong Using. Penyelenggaraan BEC kali kedua ini jauh lebih baik dan lebih tertib daripada yang pertama tahun lalu. Terutama dalam mengantisipasi membeludaknya penonton dengan memberi pagar pembatas di sepanjang jalan yang dilalui konvoi peserta. Pengaturan lalu lintas juga jauh lebih baik hingga tidak terlalu memacetkan beberapa ruas jalan sebagaimana yang terjadi tahun lalu. Secara menyeluruh, tiga agenda besar yang telah berlangsung ditambah Festival Anak Yatim telah berhasil mendongkrak popularitas Banyuwangi. Sebab, agenda akbar itu banyak menghiasi pemberitaan media massa, baik cetak maupun elektronik. Termasuk, banyak

ditonton para pejabat pusat dan daerah lain serta wisatawan mancanegara. Sehingga, ke depan kunjungan wisatawan ke Bumi Blambangan akan terus meningkat. Apalagi, beberapa infrastruktur menuju lokasi wisata bertaraf internasional saat ini sedang diperbaiki. Tentu akan semakin pas. Meski meraih sukses cukup besar, agenda besar yang lain dengan tujuan mendongkrak popularitas Banyuwangi agar semakin dikenal dunia internasional masih terus berlangsung. Agenda besar dalam rangka HUT Banyuwangi itu, antara lain Pergelaran Wayang Kulit (23/11) di Alun-alun Genteng, International Power Cross (1-2/12) di Stadion Diponegoro, Tour de Ijen pada (7-9/12), Konser band Ungu (12/12) di Stadion Diponegoro dan Festival Kuwung (22/12) start di depan Pemkab Banyuwangi. Di antara even akbar itu yang memiliki potensi besar melambungkan nama Banyuwangi ke dunia internasional adalah Tour de Ijen. Sebab, hingga kini sudah ada 10 tim dari delapan negara yang akan ikut dalam balap sepeda yang baru pertama kali digelar di Banyuwangi itu. Hebatnya lagi, tim Astana dari Kazahtan yang merupakan juara Tour de East Java juga akan ikut ambil bagian dalam kejuaraan tersebut. Tentu itu semakin menambah greget dan kualitas even tersebut. Meski even besar yang digelar cukup banyak, ternyata tak semua menguras APBD. Sebab, banyak pihak dari kalangan swasta yang berpartisipasi mendanai kegiatan tersebut. Beberapa langkah cerdas untuk menggandeng

para sponsor dilakukan sendiri oleh bupati. Bahkan, ada even yang ditanggung penuh oleh sponsor, seperti konser Ungu. Tour de Ijen yang dianggarkan Rp 2 miliar kemungkinan tak sampai menghabiskan dana sebesar itu. Pasalnya, sebagian biaya publikasi, sewa kendaraan, dan pagar pengaman, ditanggung pihak sponsor. Walhasil, promosi daerah ke dunia luar yang dilakukan secara besar-besaran ini diharapkan tidak hanya menggaet wisatawan agar datang ke Banyuwangi. Multiplier effect lain yang diharapkan adalah masuknya para investor yang lebih banyak. Sebab, dengan adanya gebyar even yang spektakuler itu menunjukkan bahwa situasi Banyuwangi cukup kondusif, potensi yang dimiliki cukup banyak, dan masyarakat sangat terbuka. Selain itu, aneka even besar itu juga memberikan hiburan yang menyegarkan bagi masyarakat Banyuwangi. Apalagi, macam even yang digelar itu cukup variatif dan mampu mewakili kemajemukan masyarakat di daerah ini. Keuntungan lain, bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, mulai pengusaha kecil sampai besar. Dan tentu nama Banyuwangi semakin dikenal. Buktinya, banyak rekan-rekan dari luar kota maupun warga Banyuwangi yang ada di luar kota sangat apresiatif dan memberikan acungan jempol. Semoga hal itu tidak membuat pemerintah dan masyarakat Banyuwangi menjadi gede rumangsa, melainkan semakin memotivasi diri agar lebih giat berkarya dan berinovasi. (cho@jawapos.co.id)


Ingin Tampil di Koran?

34

MLAKU

MANGAN

MEJENG

Caranya gampang! Cukup kirim ke beritaraba@gmail.com tentang pengalaman Anda pergi ke tempat-tempat wisata bersama keluarga, teman, atau si Dia. Anda juga bisa mengirim tips masakan, kue, maupun minuman. Maksimal tulisan satu halaman kuarto. Jangan lupa, sertakan juga foto-foto plus keterangannya. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Kamis 22 November 2012

Suroan di Alas Purwo THOMY SILA/RaBa

WISATA RELIGI:Anggota klub PC BASE mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo pada malam menjelang 1 Suro lalu.

Menikmati Bubur Suro di Bedul DOA bersama mohon selamat telah usai, selanjutnya waktunya menyantap hidangan yang telah tersaji di depan mata. Para anggota klub PC BASE dan beberapa warga makan beramai-ramai di warung yang ada di wisata Bedul di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Suasananya pun santai, karena sambil duduk lesehan. Ada nasi kendil, nasi tumpeng, dan aneka jajanan. Yang tak kalah menarik adalah bubur

Suro. Bubur khas bulan As-Suro itu telah ada turun-temurun di masyarakat Jawa. Bubur itu spesial karena biasanya cuma dibuat pada saat seperti ini saja. Bubur beras disiram santan, lalu ditaburi suwiran daging ayam, kacang, dan irisan tipis telur dadar, serta aneka taburan lainnya. Menu khas itu disajikan pada daun pisang yang dipincuk menyerupai mangkuk. Menyantapnya pun menggunakan suru, yakni sendok dari daun pisang.

Sungguh nikmat, anggota klub PC BASE dan masyarakat tumpah ruah dalam kebersamaan dan kedekatan. Sederhana, namun bermakna luar biasa. Tidak ada kembang api, tidak ada hiburan musik, namun semuanya gembira menyambut tahun baru Islam. Apalagi, sambil menyantap hidangan ayam pedas yang masih hangat. Sungguh suasana dinginnya hutan belantara di malam hari jadi tidak terasa dingin. (*/irw)

Dikunjungi Arumi Bachsin AHAD lalu, sekitar pukul 10.00, outlet KaOsing kedatangan tamu istimewa. Yakni, Arumi Bachsin. Artis cantik yang lagi melejit namanya itu datang kea outlet yang berada di Jalan A. Yani 93C Banyuwangi (sekitar 50 meter arah selatan kantor Pemkab Banyuwangi) itu didampingi Direktur RSUD Banyuwangi dr Taufik dan Direktur RSUD Genteng dr Indah. Begitu membuka pintu, Arumi langsung menyapa kru KaOsing dan pembeli. Kebetulan saat itu outlet KaOsing sedang rame pembeli. ‘’Haaaiiii,’’ sapa bintang sinetron terkenal itu dengan senyumnya. Menurut Aji, kru outlet KaOsing, Arumi sangat menikmati suasana outlet kaus yang mengangkat tema-tema kekayaan budaya Banyuwangi itu. Terbukti, artis yang juga presenter olah raga di salah satu televisi swasta tersebut memilih dua kaus dengan desain khas Bumi Blambangan. Yakni,

ISTIMEWA

PILIH HITAM: Arumi sedang memilih koleksi kaus KaOsing Kari Saga dan Isun Love BWI. Sebelum menjatuhkan pilihannya ke kedua kaus itu, Arumi sempat bertanya artinya. Setelah dijelaskan maksud dari kalimat dalam desain pilihannya, dia langsung OK. ‘’Dia memilih yang warna hitam. Kedua kaus yang dipilih Arumi berwarna

hitam semua,’’ papar Aji. Sayang, Arumi tidak bisa lamalama berada di outlet KaOsing. Sebab, jadwal dia di Banyuwangi sangat padat. Setelah menonton Banyuwangi Jazz Festival Sabtu malam lalu, ada beberapa tempat yang harus dia kunjungi Minggunya. Salah satunya adalah outlet KaOsing untuk mencari oleh-oleh dibawa pulang ke Jakarta. Arumi merupakan salah tokoh yang telah mengungujungi KaOsing. Sebelumnya, banyak tokoh yang berkunjung ke Banyuwangi menyempatkan diri mampir ke KaOsing. Umumnya, mereka sangat menggandrungi desain kaus KaOsing yang mengangkat kekayaan budaya lokal daerah berjuluk Sunrise of Java ini. ‘’Ini sebuah kebanggaan bagi kami sekaligus tantangan bagi tim kreatif kami untuk berkarya lebih serius lagi,’’ tandas Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing. (*)

SAYA ucapkan Selamat Tahun lan Islam (Hijriah) pada masa Baru Hijriah 1 Muharram1434 Sultan Agung. Jika kalender HijriH. Berbeda dengan tahun baru ah berganti tahun, maka penangMasehi yang pasti selalu ramai galan Jawa pun juga merayakan dengan perayaan kembang api tahun baru. Malam 1 Suro atau dan sebagainya, umat Islam 1 Muharram menjadi penanda pergantian mempunyai Oleh : Tomy Sila tahun tersecara sendiri Anggota klub PC BASE but. Ada berdalam mebagai tradisi nyambut tamasayarakat hun baru Islam atau Hijriah. Tak ada letusan Jawa pada malam 1 Suro tersekembang api, tak ada panggung- but. Sebagian orang masih melapanggung konser maupun bunyi kukan lek-lekan (begadang) di tempat yang dianggap sakral, terompet. Meski tidak ada pesta perayaan seperti di Taman Nasional Alas yang mewah, bukan berarti tidak Purwo atau wisata Bedul, sekadirayakan. Sebagai gantinya, ligus untuk merayakan tahun umat Islam menyambut 1 Mu- baru. Jangan heran bila pada harram dengan acara doa bers- malam 1 Suro, banyak warga dari ama dan semacamnya. Bagi ma- luar Kota Banyuwangi yang dasyarakat Jawa, 1 Muharram atau tang. Baik itu dari Jawa Tengah, 1 Suro merupakan saat-saat yang Surabaya, Banten, Sulawesi, dan istimewa, sakral atau suci. Ada daerah lain. Salah satunya klub sepeda semacam tradisi-tradisi unik menyambut tahun baru Hijriah. motor tua PC BASE, yang seSistem penanggalan Jawa sudah kretariatnya berada di Dusun diselaraskan dengan penangga- Sumberayu, Desa Sumberberas,

Kecamatan Muncar. Klub itu tidak mau ketinggalan, beberapa anggotanya ikut wisata religi malam 1 Suro di Alas Purwo dan wisata Bedul. Mereka berbaur dengan masyarakat yang datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia. Tak ayal, hutan yang biasanya

sepi itu berubah menjadi ramai. Ada yang melakukan tafakur, selamatan tumpengan, dan ada juga yang melakukan lek-lekan. Semuanya bermaksud untuk memuji kebesaran Sang Maha Pencipta guna mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan. (*/irw)


BERITA UTAMA

Kamis 22 November 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Duit Habis untuk Foya-foya n MENCATUT... Sambungan dari Hal 25

Kala itu, Pairin mendatangi rumah keponakannya, yakni Wi narto, 40, warga Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Sesampai di rumah sang keponakan, Pairin mulai menjalankan niat busuknya. Dengan berlagak ahli spiritual kelas kakap, Pairin lang sung mengeluarkan jurus. Kepada Winarto, dia mengaku sebagai anggota tim spiritual Jokowi. Untuk menun-

jang “penyamarannya”, Pairin mengenakan baju safari layaknya orang-orang yang hidup di lingkungan pemerintahan. Tidak hanya itu, untuk lebih meyakinkan calon korban, Pairin juga menunjukkan sebotol minyak wangi yang biasa digunakan para ulama. Setelah korban yakin, Pairin pun benar-benar menjalankan rencana jahatnya. Di hadapan Winarto, Pairin mengaku membutuhkan uang untuk membeli beberapa peralatan spiritual yang akan dia gunakan demi pemenangan Jokowi.

Kedok yang digunakan Pairin ternyata benar-benar ampuh memperdaya Winarto. Lantaran saat itu sedang tidak memiliki uang tunai, Winarto yang memiliki bengkel AC mobil itu mau menjual satu set sound system miliknya dan menyerahkan uang hasil penjualan peranti pengeras suara itu sebesar Rp 50 juta kepada Pairin. Rupanya, penjualan sound system tersebut dilakukan Winarto karena iming-iming manis Pairin. Bagaimana tidak, Pairin berjanji akan mengganti sound

system tersebut dengan peranti serupa yang kualitasnya lebih baik. Iming-iming menggiurkan lain, Pairin berjanji akan membelikan Winarto satu unit mobil Toyota Avanza plus merenovasi bengkel AC mobil milik ke ponakannya tersebut jika Jo kowi berhasil menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Singkat cerita, Winarto mulai curiga kepada Pairin setelah Jokowi benar-benar menang. Se bab, Pairin tak kunjung merealisasikan janjinya; me-

ngembalikan sound system, membelikan mobil, dan merenovasi bengkel miliknya. Setelah beberapa waktu ditunggu, Winarto yakin dirinya telah menjadi korban penipuan Pairin. Dia pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya itu kepada aparat ber wenang. Polisi berhasil menciduk Pairin di lokalisasi di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, 13 November lalu. Tanpa banyak cakap, petugas langsung menggelandang Pairin ke Mapolres Banyuwangi untuk mempertanggungjawabkan

perbuatannya. Dikonfirmasi di markasnya kemarin (21/11), Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Bagus Ikhwan melalui Kanit Pidter dan Ekonomi Aipda Sastro Mulyono membenarkan pihaknya telah mengamankan tersangka penipuan tersebut. “Se lain mengamankan tersangka (Pairin), kami juga mengamankan barang bukti (BB) berupa kalung emas seberat lima gram yang dibeli dengan uang hasil kejahatan tersangka,” ujarnya. Aipda Sastro menambahkan, ter sangka dijerat Pasal 378

KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. Sementara itu, kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Pairin mengaku ide melakukan penipuan dengan kedok sebagai anggota tim spiritual Jokowi itu muncul karena dia sedang membutuhkan uang. “Saya tidak punya pekerjaan,” jlentrehnya. Saat ditanya untuk apa uang Rp 50 juta itu, Pairin berterus terang uang tersebut di gunakan untuk foya-foya. “Sisanya saya gunakan untuk beli kalung seberat lima gram,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Diramaikan Drum Band dan Kostum BEC Sidang Berikutnya Digelar di PN

n KONTINGEN...

Sambungan dari Hal 25

Dalam defile yang disaksikan ribuan warga tersebut, seluruh kontestan berusaha tampil dengan kreasi terbaik. Ada yang kirab menggunakan drum band, ada pula yang menggunakan

kostum khas Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Mereka berbaris sesuai nomor urut masingmasing kontingen. Dalam Porseni SD kali ini, pa nitia penyelenggara akan mempertandingkan sejumlah cabang olahraga. Cabor yang dipertandingkan, di antaranya

atletik, renang, tenis meja, pencak silat, dan lain-lain. Selain itu, agenda multi even tersebut juga akan melombakan kategori kesenian berupa tari. Sementara itu, kontingen Kecamatan Banyuwangi tercatat mengirimkan duta paling banyak dalam Porseni SD kali ini.

Kontingen Kecamatan Banyuwangi menyatakan akan menyertakan atlet pada 12 cabang olahraga, di antaranya renang, lari, tenis meja, tenis lapangan, pencak silat, dan tari. “Acaranya meriah dan ramai,” ujar Wahyu, salah satu penonton defile Porseni kemarin. (nic/c1/bay)

Pengentasan Kemiskinan Tidak Mudah n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 25

Selain ditetapkan sebagai kabupaten terbaik di bidang itu, Banyuwangi juga dianugerahi penghargaan sebagai ka bupaten/kota terbaik dalam pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. Penghargaan kategori bantuan perlindungan sosial dite rima Kabupaten Sidoarjo. Se mentara itu, penghargaan dalam kategori pemberdayaan masyarakat diberikan kepada Pemkot Surabaya. Penghargaan itu diberikan langsung Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung DBL Arena Surabaya kemarin malam (21/11). Sedianya Bupati Abdullah Azwar Anas akan menerima langsung penghargaan itu. Namun, karena pada saat bersamaan Bupati Anas sedang tugas dinas di Kanada, penghargaan itu akan diterima Wakil Bupati (wabup) Yusuf Widiyatmoko. Dalam kesempatan itu, Wabup Yusuf hadir didampingi Sekkab Slamet Kariyono, Kepala Bappeda Agus Siswanto, dan Kepala BPM&PD Peni Handayani. “Provinsi Jatim menilai Banyuwangi memiliki

ko mitmen tinggi untuk mengentaskan kemiskinan,” ungkap Kepala Bappeda Agus Siswanto. Penghargaan yang diterima Banyuwangi, kata Agus, didasarkan pada empat parameter pokok. Pertama, Banyuwangi dinilai sukses menerapkan prinsip pro poor budget dalam pengentasan kemiskinan. Kedua, faktor penyusunan kelembagaan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dinilai sangat baik. Parameter ketiga, Pemkab Banyuwangi dinilai me miliki inovasi tinggi dalam pemberantasan dan pengentasan kemiskinan. Parameter keemp at, Banyuwangi sukses me nekan angka kemiskinan selama dua tahun. Pada dua tahun silam, jumlah penduduk miskin Banyuwangi masih bertengger di angka 22 persen dari jumlah penduduk 1,5 juta jiwa. Menjelang akhir tahun 2012, angka kemiskinan Banyuwangi berhasil diteken menjadi 12 persen. Keberhasilan Banyuwangi memperkecil angka kemiskinan menjadi 12 persen itu adalah salah satu pertimbangan utama pemberian penghargaan. Penilaian penghargaan Pro Poor Award dimulai sejak Juni 2012.

Dalam penilaian itu, ada beberapa tahap yang dilakukan tim provinsi. Beberapa tahap itu meliputi penilaian dokumen, penilaian presentasi, dan penilaian lapangan. Beberapa program pengenta san dan penanggulangan ke miskinan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dalam dua tahun terakhir masuk penilaian. Beberapa program yang unggul dalam penilaian itu adalah, program Siswa Asuh Sebaya (SAS) pada sektor pendidikan, program Harga Pas dan Anak Tokcer di sektor kesehatan. Program kerja sama Pemkab Banyuwangi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam op timalisasi realisasi kredit usaha rakyat (KUR) dinilai sebagai inovasi tinggi. Dalam program itu, realisasi KUR berhasil terlampaui sekitar Rp 701 miliar pada tahun 2012. Selain itu, program lain yang unggul adalah beda rumah dan plesterisasi warga miskin. Kerja sama Pemkab Banyuwangi dan PT Jamsostek tentang pemberian asuransi terhadap penderes kelapa juga unggul dibanding kabupaten lain. Saat menyerahkan penghargaan Pro Poor Award 2011, Gu bernur Jatim Soekarwo me nyampaikan, Pro Poor

Award berhasil mendorong ka bupaten/kota untuk berl o m b a - l o m b a b e r i n ov a s i me ngentaskan kemiskinan. Se jak pertama digelar 2009 lalu, Jatim menyumbang 32,17 persen angka penur unan ke miskinan nasional. “Pengentasan kemiskinan itu memang tidak mudah. Umumnya, orang cenderung me maksakan pemikirannya tentang pengentasan ke miskinan terhadap warga yang kurang mampu. Sayang, warga yang akan dibantu justru tidak dilibatkan. Imbasnya, program pengentasan kemiskinan tidak berhasil,” katanya. Gubernur Soekarwo juga mengungkapkan, kemiskinan tidak bisa dipahami sebatas ketidakmampuan ekonomi memenuhi kebutuhan fisik. Na mun, kemiskinan lebih di pengaruhi kegagalan pem e n u h a n h a k- h a k d a s a r dan perbedaan perlakukan sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Sehingga, dengan Pro Poor Award, pemerintah daerah diharapkan melibatkan orang miskin dalammerumuskan kebijakan. Dengan begitu, program kebijakan akan lebih pro rakyat dan tepat sasaran, karena sesuai keinginan rakyat. (afi/c1/bay)

Panitia Menyebar 500 Undangan n JUMLAH... Sambungan dari Hal 25

Dalam pergelaran wayang kulit dengan lakon Pendowo Syukur itu. Dalang Ki Enthus akan membawa penonton Banyuwangi menjelajahi kejayaan masa lalu dalam balutan fragmen heroik yang penuh nilai. Cerita wayang kulit itu akan mengisahkan S esaji Raja Suya. Alkisah, setelah Pandawa berhasil membuka hutan Wanamarta dan berhasil mendi rikan Negara Amarta atau In draprastha. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan, mereka menyelenggarakan Sesaji Raja Suya, yaitu suatu selamatan yang harus dihadiri 100 raja.

Sementara itu, di tempat lain, yakni di Kerajaan Gi ribaja, Prabu Jarasanda juga berencana mengadakan sesaji, yakni Sesaji Kalalodra. Sesaji tersebut kebalikan Sesaji Raja Suya, yakni mensyaratkan 100 raja dikorbankan sebagai tumbal. Negara Giribaja telah berhasil mengumpulkan 97 raja yang sudah dipenjara, sehingga kurang tiga raja. Untuk melengkapinya, Supala dan bala tentara Kerajaan Giribaja diutus Jarasanda untuk menaklukkan Puntadewa, raja Amarta; Kresna, raja Dwarawati; dan Baladewa, raja Mandura. Mereka ialah tiga raja yang belum berhasil ditaklukkan. Para Pandawa telah memu-

tuskan, mereka akan membebaskan raja-raja yang menjadi tawanan Prabu Jarasanda. Maka, berangkatlah Prabu Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula, dan Sadewa, bersama Prabu Kresna. Untuk membebaskan para raja yang ditawan tersebut, Kresna, Bima, dan Arjuna menyamar sebagai brahmana dan berhasil menyusup ke Negara Giribaja untuk menantang Prabu Jarasanda. Pertempuran pun terjadi. Namun, Prabu Jarasanda susah dikalahkan. Berkali-kali gada rujakpolo milik Bima meng hantam kepala Prabu Ja rasanda, tapi bagaikan tak di rasa. Werkudara mundur men datangi Kresna. Kresna

memberi tahu bahwa Prabu Jarasanda harus disigar atau dibelah jadi dua. Bima alias Werkudara kembali mendekati Jarasanda dan perkelahian pun terjadi. Werkudara segera memegang kedua kaki Jarasanda, dan menarik kaki kiri ke kiri, dan kaki kanan ditarik ke kanan, sehingga tubuh Jarasanda terbelah seperti waktu kelahirannya, dan tewaslah dia. Raja-raja yang ditawan pun dibebaskan. Di akhir cerita, dengan sukarela ke-97 raja bersama tiga raja bergabung untuk mendukung terlaksananya Sesaji Raja Suya. “Cerita lengkapnya bisa ditonton besok malam,” kata Puguh. (afi/ c1/bay)

Tak Pernah Larut dalam Politik Praktis n HADIRI... Sambungan dari Hal 25

“Secara umum kondisi fisik Abah sehat. Kalaupun agak kurang sehat, itu karena faktor usia,“ tutur putra pertama almarhum KH. Hasan Abdillah, yaitu H. Musthofa Hilmi. Satu-satunya yang menjadi keluhan hanyalah soal penglihatannya yang sudah tak begitu jelas. Terkait hal ini, 20 hari sebelum almarhum meninggal dunia, pihak keluarga sudah membawa KH. Hasan Abdillah ke sebuah rumah sakit di Surabaya untuk melakukan pemeriksaan. Namun, oleh pihak rumah sakit, almarhum disarankan pulang dan kembali lagi ke Surabaya 20 hari kemudian guna menjalani operasi katarak. “Nah, hari ini sebenarnya jadwal Abah operasi katarak karena sudah 20 hari sejak saat itu, tapi ya ternyata sudah takdir Abah dipanggil (wafat, Red),” tutur Gus Hilmi saat ditemui sebelum prosesi pemakaman almarhum Selasa lalu. Selama ini sosok KH. Hasan Abdillah lebih dikenal sebagai figur yang istiqamah dalam menjalani ibadah dan pengayom umat. Hal itu lebih menonjol di mata umat di banding kelebihan almarhum KH. Hasan Abdillah yang lain. Selama ini, sosok yang lahir di Kota Pasuruan 86 tahun silam tersebut banyak dikenal masyarakat secara luas karena ke-

istiqamahan-nya atau bahasa mudahnya konsisten dalam menjalankan ibadah. Putra nomor lima dari pasangan almarhum KH. Ahmad Qusairi dan almarhumah Hj. Fatma itu tak pernah meninggalkan ibadah wajib dan sunah. Salah satu contohnya, untuk urusan salat lima waktu, almarhum KH. Hasan Abdillah bukan hanya memenuhi kewajiban. Berdasar kesaksian keluarga dan orang-orang dekatnya, bapak lima anak tersebut juga tak pernah putus menjalankan secara berjamaah. Ada cerita unik terkait istiqamah-nya al marhum KH. Hasan Abdillah dalam menjalankan salat wajib berjamaah. Demi menjaga kesinambungan rutinitas tersebut, beliau rela “membayar” orang untuk diajak salat berjamaah. Misalnya ketika mau salat Duhur, biasanya kondisi musala di pesantren sepi. Agar rutinitas salat berjamaah tetap terjaga, almarhum mengajak orang yang terlihat sedang duduk-duduk atau melintas di sekitar musala untuk salat jamaah. “Terkadang Abah malah bilang kepada orang yang diajak, ayo jamaah karo aku. Engko aku shodaqoh nang awakmu (Ayo jamaah bersama saya, nanti saya sedekah untuk kamu),” tutur Gus Hilmi sambil tersenyum kecil. “Jadi untuk menjaga salat jamaahnya, sampai dibelani membayar orang,” lanjut Gus Hilmi lagi-lagi dibarengi dengan

senyum kecil. Selain istiqamah menjaga salat wajib berjamaah, tentu masih banyak lagi ibadah sunah yang diamalkan almarhum, termasuk menjaga diri agar tetap suci dengan cara terus berwudu. Setiap dini hari sekitar pukul 02.00 almarhum juga rajin bangun untuk menjalankan salat tahajud dan dilanjutkan baca Alquran dan zikir sampai subuh. “Rutinitas itu dilakukan Abah setiap hari,” sebut Gus Hilmi. Selain dikenal sebagai kiai yang is tiqamah, almarhum KH. Hasan Abdillah juga bisa dibilang sebagai sosok yang tetap dalam mendarmabaktikan dirinya sebagai pengayom semua umat. Hal itu bisa dilihat dari seringnya dia mengenakan baju dan serban putih terkait menyikapi pilihan politik praktis. Almarhum juga nyaris tak pernah larut dalam suasana politik praktis yang terkadang memanas. Bahkan, di tengah situasi politik di tingkat daerah yang terkadang memanas, beliau lebih memilih tetap istiqamah berdakwah di tengah masyarakat yang majemuk. Sehingga, dalam urusan politik, almarhum lebih diidentikkan sebagai sosok yang netral dan menjadi pengayom semua umat. Maka tak heran bila saat pemakaman almarhum lusa kemarin, ribuan umat dari berbagai lintas golongan dan partai politik turut mengantar. (c1/bay/bersambung)

n SIDANG... Sambungan dari Hal 25

Tujuannya, majelis hakim mengetahui secara langsung objek yang dipersengketakan. Namun, karena ketua maje lis hakim Made Sutrisna berhalangan hadir, sidang di tempat tersebut dipimpin dua anggota majelis hakim anggota, Unggul Tri SH MH dan Teny SH MH. “Sidang di tempat ini bertujuan memastikan objek sengketa, baik yang diajukan ter gugat maupun bantahanbantahan oleh pihak tergugat,” ujar Unggul. Sekadar diketahui, dalam sengketa MOST tersebut, Pemkab Banyuwangi selaku penggugat menunjuk M. Fahim dan Oesnawi sebagai kuasa hukum. Kuasa hukum PT DGU adalah Husni Thamrin. Menurut Unggul, setelah sidang di tempat kemarin, sidang selanjutnya akan digelar di PN

Banyuwangi Rabu mendatang (28/11) “Hari ini (kemarin) aca ranya masih pembuktian surat-surat. Kami masih memberi kesempatan terakhir kepada penggugat dan tergugat untuk mengajukan bukti surat t a m b a ha n s a m p a i p e k a n depan,” kata dia. Agenda sidang di tempat itu ru panya tidak disia-siakan oleh 20-an calon karyawan mal yang sampai saat ini belum bisa bekerja lantaran pusat perbelanjaan tersebut belum beroperasi. Mereka membentangkan spanduk bernada permohonan agar mereka bisa lekas bekerja. Sementara itu, Direktur Utama PT DGU, Agus Darminto mengatakan, sampai saat ini proses hukum terkait sengketa antara pihaknya dengan Pemkab Banyuwangi me mang masih berjalan. Na mun, pihaknya berharap agar persoalan tersebut bisa diselesaikan melalui jalur

mediasi. Agus menambahkan, bebera pa waktu lalu perwakilan DGU sudah bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas. Dikatakan, pembicaraan dalam pertemuan tersebut sudah mengarah ke hal yang positif. “Mudah-mudahan win-win solution seperti yang dikatakan majelis hakim bisa tercapai, sehingga mal ini bisa segera beroperasi dan karyawan bisa lekas bekerja,” harapnya. Sementara itu, kuasa hukum Pemkab, M. Fahim, menga ku meskipun pihaknya juga berharap ada win-win solution, pihaknya akan terus me lanjutkan proses hukum yang sedang berjalan itu sebelum ada memo dari Bupati Ab dullah Azwar Anas untuk meng hentikan gugatannya. “Se bagai penasihat hukum, kami tidak berani melangkah (mencabut gugatan) sebelum ada memo dari Bapak Bupati,” paparnya. (sgt/c1/bay)

Panjang Jalan Kelas III 2.000 Kilometer

n TIGA...

Sambungan dari Hal 25

Dia mengakui, kerusakan jalan kelas III itu disebabkan banyak faktor. Salah satu yang menjadi faktor utama adalah penggunaan jalan yang tanpa kendali. Karena tidak ada pe ngendalian, maka ruas jalan kelas III sering dilalui kendaraan berat dan besar yang memiliki kapasitas muatan melebihi delapan ton. Padahal, jalan kelas III hanya bisa dilalui kendaraan dengan muatan maksimal delapan ton. “Karena terlalu sering dilewati kendaraan besar yang muatannya lebih dari delapan ton, maka jalan cepat hancur,” katanya. Seperti yang terjadi di ruas jalan Srono menuju Sumbersari.

Saat ini, kondisi jalan di sana sudah mulai rusak. Padahal, jalan tersebut baru diperbaiki sekitar dua tahun lalu. Kerusakan jalan itu disebabkan karena sering dilewati kendaraan berat yang bermuatan puluhan ton. “Untuk mencegah kerusakan jalan berlanjut, maka tahun ini kita mulai pasang portal,” ungkap Mudjiono. Hingga tahun 2015, Dinas PU menargetkan pemasangan portal di 150 titik se-Banyuwangi. Target 150 titik itu akan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan ketersediaan dan kemampuan anggaran APBD. Tahun 2012 ini, APBD menganggarkan dana sekitar Rp 100 juta untuk pembangunan portal jalan. Untuk membangun satu portal, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 10 juta.

Dengan anggaran Rp 100 juta, maka tahun 2012 Banyuwangi ha nya mampu membangun 10 titik portal bukan 12 titik seperti yang diberitakan kemarin (21/11). Dari 10 titik yang direncanakan, delapan titik sudah rampung dibangun. Prioritas pemasangan portal, lanjut Mujiono, diarahkan pada tiga sektor, antara lain akses jalan menuju kawasan wisata, akses jalan menuju kawasan pen didikan, dan akses jalan menuju pelayanan kesehatan. “Tiga sektor itu menjadi program prioritas Pak Bupati,” tegasnya. Walau dipasangi portal, tapi portal itu bisa dibuka jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak, seperti ketika ada bus pariwisata yang membawa wisatawan menuju kawasan wisata. (afi/c1/bay)

Kantor Bank Ikut Dijaga n PERKETAT... Sambungan dari Hal 27

Selainditokoemas,polisidibawah komando Kapolsek Kompol Ary Murtiniitujugatetapberjagadibankbank. ‘’Kita perketat penjagaan,’’

tegas Ary kemarin. Dia menjelaskan, penjagaan ekstra ketat itu sebagai antisipasi agar segala bentuk tindak kriminalitas di toko emas dan bank dapat diminimalkan. ‘’Kita harus waspada,’’ imbuh man-

tan Kapolsek Banyuwangi itu. Sementara itu, aktivitas toko emas di wilayah kecamatan Muncar tetap normal seperti biasa. Penjagaanketatpolisitidakmembuat pelayan toko dan konsumen tidak nyaman. (ton/c1/aif)

Kerugian Sekitar Rp 40 Juta n PERAMPOKAN... Sambungan dari Hal 27

Apa motivasi melakukan rekayasa? Kapolsek mengaku belum tahu secara detail. “Sekarang yang bersangkutan sudah dibawa ke polres dan diperiksa di sana,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, tiga kawanan perampok menggarong toko emas Sumber Rejeki milik Triago Yanuardi,

31, di Pasar Kalibaru Kulon, Ke camatan Kalibaru. Akibat kejadian itu, Triago menderita kerugian sekitar Rp 40 juta. Perampokan itu terbilang cukup rapi. Ketiga pelaku datang ke toko emas mengendarai motor V-Ixion dan Jupiter MX. Begitu sampai di lokasi, seorang pelaku yang mengenakan helm, penutup mulut, dan jaket warna krem, langsung menodongkan sen jata api mainan ke arah

korban. Selanjutnya, dua pelaku lain yang mengenakan helm warna merah putih dan jaket hitam pa rasut langsung masuk ke dalam toko sambil membawa senjata tajam. Begitu korban tak berdaya, ketiga pelaku langsung menguras emas berbentuk an ting, kalung, cincin, dan gelang, di dalam etalase yang nilainya sekitar Rp 40 juta. (ton/c1/aif )

Pemilik Rumah Minta Ganti Rugi n NGEBUT... Sambungan dari Hal 36

Beberapa saat kemudian, petugas Satlantas Polres Situbondo yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sementara itu, setelah kejadian,

tiga orang yang barang materinya ditabrak mo bil tersebut meminta ganti rugi kepada sang pe ngemudi. Informasi yang da pat di kum pul kan, pemilik rumah yang pagarnya rusak itu meminta ganti rugi sekitar Rp 2 juta, pemilik bengkel meminta Rp 1,5 juta, dan pemilik mobil Panther me minta ganti rugi sekitar Rp 20 juta. Kasubag Humas Polres Situ-

bondo, AKP Wahyudi, membenarkan kabar adanya kecela kaan tersebut. Dikatakan, se telah dilakukan evakuasi, pi haknya masih melakukan penyelidikan. “Setelah evakuasi dilakukan, kami langsung meminta keterangan dari sejumlah saksi dan sampai saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan,” ujar AKP Wahyudi. (rri/c1/als)


36

Kamis 22 November 2012

Selingkuh di Hotel, Lima Pasangan Dirazia

NUR HARIRI/RaBa

DIDATA: Lima pasangan mesum diperiksa di Mapolres Situbondo kemarin (21/11).

Disengat Tawon, Bocah Meninggal BESUKI - Diduga tersengat tawon (lebah) saat berkunjung ke rumah bibinya di Desa Widoro Payung, Kecamatan Besuki, seorang bocah bernama Titian Wulandari, 6, Desa/ Kecamatan Sumbermalang, meninggal dunia kemarin (21/11). Padahal, sesaat setelah disengat tawon, bocah tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Besuki. Namun, sesampai di rumah sakit, nyawa anak tersebut tidak bisa ditolong. “Dugaan sementara, korban tersengat lebah. Namun, belum diketahui jenis tawon yang bisa atau racunnya dapat mematikan itu,” ujar AKP Wa-

hyudi, Kasubbag Humas Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, Titian hampir seharian berada di rumah bibinya, Bu Duwi. Nah, saat korban bermain di halaman rumah sang bibi, diduga kuat dia tersengat tawon atau binatang lain yang berbisa. Saat itu wajah korban langsung pucat dan seluruh tubuhnya membiru. Titian langsung masuk ke rumah bibinya. Nah, di dalam rumah sang bibi, putri Imam Wahyudi, seorang guru SD itu, sempat pingsan. Karena kondisi bocah itu terlihat cukup parah, pihak keluarga langsung membawanya ke

rumah seorang perawat di Desa Widoro Payung. Selanjutnya, Titian dibawa ke Rumah Sakit Besuki. Sayang, sesampai di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong. “Pastinya saya tidak tahu. Sebab, ada yang bilang tersengat tawon, ada pula yang bilang terkena bisa ular,” ujar Suwiyono, kepala Desa Widoro Payung. Atas kejadian nahas yang menimpa Titian hingga tewas, pihak keluarga mengaku pasrah. “Jenazahnya langsung dibawa pulang oleh pihak keluarganya. Pihak keluarga pun membuat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi,” tegas AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

RaBa-BNK Geber Jalan Sehat di Besuki BESUKI - Kecamatan Besuki dipilih menjadi tempat peringatan Hari Anti Narkoba oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Situbondo tahun ini. Selain jalan sehat, juga akan digelar deklarasi remaja anti narkoba dengan cara membubuhkan tanda tangan di kain panjang. Kepastian kegiatan itu terungkap dalam rapat koordinasi antara BNK Kabupaten Situbondo, Jawa Pos Radar Banyuwangi Biro Situbondo, jajaran camat, dan Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo wilayah barat di Kantor Camat Besuki kemarin (21/11). Acara spektakuler itu akan digelar Minggu 9 Desember 2012 mendatang di Alun-alun Kecamatan Besuki. “Acara ini tujuan utamanya adalah menyadarkan masyarakat, terutama kalangan remaja, untuk menjauhi narkoba. Karena dari tahun ke tahun angka peredaran narkoba di Kota Santri perlu diwaspadai,” ujar Ketua BNK Situbondo, Rachmad. Jalan sehat peringatan Hari

SYAMSURI/RaBa

PERTEMUAN: Rapat koordinasi antara BNK Situbondo, Jawa Pos Radar Banyuwangi Biro Situbondo, jajaran camat, dan kepala UPTD Dinas Pendidikan wilayah barat kemarin.

Anti Narkoba ini diberi nama “Besuki” yang merupakan singkatan dari Bebaskan Situbondo dari Narkotika. Mulai hari ini, tiket mulai didrop, sehingga memudahkan peserta mendapatkannya. Harganya hanya Rp 4.000 per lembar. Peserta jalan sehat akan memperebutkan satu unit sepeda motor, TV 21 inch, lemari es, sepeda gunung, dispenser, dan puluhan

door prize menarik lain. “Target peserta, minimal delapan ribu orang. Mereka berasal dari kalangan pelajar dan masyarakat umum serta PNS di lembaga pemerintahan di Kecamatan Bungatan, Mlandingan, Suboh, Besuki, Banyuglugur, Jatibanteng, Sumbermalang,” terang Yusroh Abdillah, ketua panitia Jalan Sehat Besuki. (pri/c1/als)

Ngebut, Chevrolet Tabrak Panther PANJI - Sebuah mobil Chevrolet bernopol L 1346 DI yang dikemudikan Samsul, 25, warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, tiba-tiba menabrak mobil Panther bernopol P 1389 H di Jalan Raya Desa Panji Lor, Kecamatan Panji, Situbondo, kemarin (21/11). Ceritanya, mobil Chevrolet berwarna merah itu melaju dengan kecepatan tinggi. Sesampai di lokasi kejadian, mobil tersebut

mengalami kecelakaan karena menabrak mobil Panther. Setelah mobil yang dikemudikan Samsul itu menabrak Panther, mobil mini tersebut oleng dan menabrak tembok pagar rumah Suyantomo, 47, warga Desa Panji Lor. Akibatnya, tembok pagar rumah tersebut roboh. Tak berhenti di situ, mobil tersebut juga menghantam sebuah kios tambal ban di samping

rumah Suyantomo. Akibatnya, kios tambal ban milik Erwin, 35, juga rusak. Warga sekitar yang mendengar kejadian itu kontan mendatangi lokasi kejadian. Beberapa saksi mata yang sempat menyaksikan kejadian menyebutkan bahwa setelah menabrak Panther, mobil merah itu berputar-putar karena sang pengemudi hilang kendali n Baca Ngebut...Hal 35

PANJI - Satuan Reskoba Polres Situbondo berhasil mengamankan lima pasangan mesum saat melakukan razia di sebuah hotel di Kecamatan Panji siang kemarin (21/11). Lima pasangan mesum yang berhasil diamankan Satreskoba, pertama adalah pasangan AN, 34, dan ID, 24, warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, Situbondo. Pasangan kedua, YP, 32, dan VW, 31, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Pasangan mesum ketiga adalah AH, 52, warga Desa Cangkring, Kecamatan Prajekan, Bondowoso, dan HL, 76, warga Desa Belitok, Kecamatan Bungatan, Situbondo. Pasangan mesum keempat adalah AW, 65, warga Desa Trebungan, Kecamatan Bungatan, dan JM, 37, warga Desa Sekarputih, Kecamatan Mangaran. Pasangan kelima adalah BS, 65, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, dan IN, 30, warga Kecamatan Mlandingan, Situbondo. Kelima pasangan mesum yang ratarata mempunyai keluarga itu mengaku terkejut saat dirazia petugas satreskoba. “Saya sangat terkejut saat ada razia. Saya tidak tahu harus bagaimana,” ujar salah seorang pasangan mesum saat

berada di ruang reskoba. Selain itu, ada pula yang mengaku bahwa perselingkuhan yang dilakukan itu baru pertama kali dan bahkan masih belum berbuat apa-apa. “Ini yang pertama kali, dan saya baru saja masuk ke kamar hotel. Baru sekitar lima menit, pintu langsung digedor, jadi saya tidak sempat apa-apa,” kata seseorang yang mengaku punya dua anak itu. Data yang berhasil dikumpulkan, beberapa orang tidak mau didata lantaran takut diketahui keluarganya. Namun, setelah dijelaskan petugas reskoba, akhirnya mereka pasrah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Kasatreskoba Polres Situbondo, AKP Priyo Purwandito mengatakan, razia pasangan mesum yang menjadi penyakit masyarakat itu sengaja dilakukan agar masyarakat tidak mesum. “Razia ini sengaja dilakukan,” ujar AKP Purwandito. Ditambahkan, kelima pasangan mesum yang terjaring razia itu akan diberi pembinaan. Selain itu, setelah dilakukan pendataan, mereka harus menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. (rri/c1/als)

PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Permenakertrans Outsourcing Yes, Sweeping No S

ISTEM kerja alih daya atau outsourcing menjadi isu panas di dunia tenaga kerja. Kemarin, beberapa serikat buruh tergabung Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) menggeruduk kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). Mereka berdialog dengan Menteri Muhaimin Iskandar mengenai nasib karyawan outsourcing yang akan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans). Perwakilan MPBI berjumlah 20 orang melakukan pertemuan tertutup selama 2 jam. Salah seorang anggota MPBI, Said Iqbal mengatakan, menginginkan waktu transisi itu hanya 3 bulan dari semenjak diangkat sebagai karyawan outsourcing. “Harus ada peralihan (dari karyawan outsourcing) langsung jadi karyawan kontrak atau tetap,” kata Said Iqbal, usai pertemuan di Gedung Kemenakertrans, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kemarin. Menanggapi hal itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin mengatakan, penerbitan Permenaker yang mengatur outsourcing bukan alot, namun terkait masalah teknis. Pihaknya akan terus berdialog dan sosialisasi dengan serikat pekerja hingga isi Permenaker dapat diterima semua pihak. “Terus menerus kita akan ketemu dan sosialisasi dengan serikat pekerja dan pengusaha. Hari ini, besok, lusa untuk melakukan dialog optimalisasi Permenaker supaya betul-betul isinya diterima semua pihak,” kata Muhaimin. Berbeda dengan keinginan MPBI, Muhaimin menjelaskan proses transisi untuk karyawan outsourcing 6 bulan hingga 1 tahun. “Ada masa transisi 6 bulan

hingga 1 tahun. Kalau tidak bisa 6 bulan ya 1 tahun,” jelasnya. Kuasa Hukum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Endang Susilowati mengatakan, implementasi aturan ketenagakerjaan khususnya mengenai outsourcing di lapangan dinilai menyimpang dan menjadi sumber masalah tidak harmonisnya hubungan industrial antara perusahaan dengan para pekerja atau buruh. Hal ini bisa disebabkan karena minimnya pemahaman dan sosialisasi mengenai aturan outsourcing. “Apindo melihat bukan regulasinya yang tidak baik, tapi impelementasinya. Banyak yang kurang paham tentang regulasinya. Jadi wajar saja jika terjadi gejolak di dalam hubungan perusahaan dan pekerja,” ungkap Endang. Endang mengatakan, salah satu solusi yang dapat dilakukan segera adalah sosialisasi. Sehingga, semua stakeholders dapat memahami dan mengerti bagaimana mempraktekannya di lapangan. “Untuk tahap awal, obatnya ya hanya sosialisasi. Dengan begitu, semuanya bisa paham dan mengerti dalam mempraktekan di lapangan,” jelasnya. Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN), Djoko Heriyono juga

membenarkan bahwa semua pekerjaan outsourcing yang diterapkan sesuai Undang-undang 13/2003 tidak ada yang salah. Namun, adanya kesalahan pemahaman di lapangan yang akhirnya menyalahi aturan yang ada. “Outsourcing itu tidak ada yang salah. Tapi, banyaknya pihak perusahaan penyedia jasa outsourcing yang kerap menyalahi aturan. Misalnya, karyawan yang seharusnya dikontrak maksimal selama 2 tahun, tapi ternyata tidak ada kejelasan kelangsungan pekerjaan yang kemudian merembet pada masalah jaminan sosial,” papar Djoko. Apindo bakal menuntut Menakertrans jika Permen outsourcing tetap dikeluarkan dalam waktu dekat. Hal itu dikatakan Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi di Jakarta, penghapusan outsourcing, menurut Sofjan, tidak bisa melalui peraturan menteri yang merugikan sektor industri. “Yang benar diubah undang-undangnya, bukan membuat peraturan baru dan bertentangan dengan industri,” ujar Sofjan. Jika peraturan itu dikeluarkan akan bertentangan dengan Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sejauh ini outsourcing hanya untuk lima pekerjaan: cleaning service, katering, keamanan, sopir dan

pekerja pertambangan. Sofjan menjelaskan, sejauh ini usulan-usulan terkait outsourcing tidak didengarkan. Ini, antara lain, terjadi dalam pembahasan di tingkat Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit yang melibatkan semua pihak, baik pengusaha, pekerja maupun pemerintah. “Apa gunanya LKS Tripartit kalau usulan pelaku usaha tidak didengar. LKS Tripartit buatan Presiden dan seharusnya Menteri Tenaga Kerja bisa menerima usulan dunia industri,” ujar dia. Pelaku usaha mengusulkan agar sosialisasi mengenai outsourcing ditingkatkan menyeluruh. “Banyak pejabat daerah belum paham outsourcing. Mereka mengimplementasikan semaunya. Inti dari outsourcing adalah penyerahan pekerjaan pada perusahaan lain tanpa mengganggu proses produksi,” tandasya. Menanggapi hal itu, Menakertrans menyatakan bahwa setelah permenakertrans ini keluar maka tidak boleh ada lagi sweeping dan aksi gerebek pabrik. “Saya tidak akan mentolerir lagi karena aturan outsourcing sudah tegas. Pengawasan ketenagakerjaan tidak hanya akan tegas pada pengusaha tapi juga kepada buruh yang melanggar,” tegasnya. ● Adv


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.