Radar Banyuwangi 23 Januari 2013

Page 1

RABU 23 JANUARI

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Eks Direktur RSUD Ditahan

BANYUWANGI - Mantan direktur RSUD Genteng dr. H. Nanang Su gianto ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi kemarin (22/1). Sebelumnya, Nanang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus du gaan korupsi proyek pembangunan gedung ruang rawat inap RSUD Genteng yang didana i A P BD 2010 itu. S ebelu m ditahan, dr. Nanang yang didampingi pengacaranya, Ribut Puryadi SH, menjalani pemeriksaan di gedung Kejari Banyuwangi sejak pagi hingga siang kemarin. Penahanan dr. Nanang dilakukan sekitar pukul 16.10. Sementara dia dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Dengan ditahannya dr. Nanang, berarti sudah tiga tersangka kasus korupsi proyek RSUD Genteng 2010 yang ditahan. Sebelumnya, dua tersangka dari pihak pelaksana proyek PT Pancoran Jember, yakni Riskiyanto Dodik Pram dan Ir. Dwinta Indarwati, telah ditahan Jumat lalu (18/1). “Dokter Nanang juga kita tahan,” cetus Kepala Kejari (Kajari) Banyuwangi Syaiful Anwar kemarin. Proses penahanan dr. Nanang hampir sama dengan proses penahanan dua tersangka lain n

Pukul 09.30: dr Nanang Sugianto didampingi pengacara Ribut Puryadi SH tiba di Kejari Banyuwangi dan langsung menjalani pemeriksaan.

FEE

Pawai Diundur 3 Februari BANYUWANGI - Pelaksanaan Festival Endhog-Endhogan (FEE) dalam me meriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad 1434 Hijriah besok ter(24/1) diundur. Jadwal Ja FEE akan baru, pawai FE 3 di helat pada Minggu M Februari 2013. Penundaan ja d w a l pawai ini ber tujuan tujua me makpesimalkan penampilan pena serta FEE yang akan tampil. Me petnya wak tu persiapan peserta men jadi salah satu penyebabnya. Demi kepuasan pe serta dan pe nonton, panitia me mutuskan me mun dur kan jadwal pe lak sana an pawai FEE n

Pukul 11.20: Istirahat salat Duhur dan makan siang. Pukul 13.15: dr Nanang kembali tiba di Kejari didampingi Ribut Puryadi SH.

Pukul 15.15: Pengacara dr Nanang, Achmad Wahyudi SH tiba di Kejari.

Baca Pawai...Hal 35

4 Pukul 16.10: dr Nanang diangkut mobil menuju Lapas.

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Baca Eks...Hal 35

Makan di Warung Bayar dengan Upal WONGSOREJO - Diduga akan mengedarkan uang palsu (upal) IKS, 42, asal Dusun Tapansari, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, ditangkap anggota Buru Sergap (Buser) Polres Banyuwangi. Dari tangan tersangka kelahiran Bali itu, polisi menemukan 31 lembar upal pecahan Rp 100 ribu. Saat ditangkap polisi, tersangka IKS diduga sedang mengedarkan upal dengan berpura-pura makan di

ADA APA LAGI

GALIH COKRO/RaBa

RAZIA: Sebanyak 15 motor protolan diamankan di depan Pos Polisi Karangente, Banyuwangi, kemarin.

Panen Motor Ban Kecil BANYUWANGI - Aparat Satuan Lalu-Lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi tengah gencar melakukan upaya meminimalkan kecelakaan lalu-lintas (laka lantas) di Bumi Blambangan. Sepekan terakhir, petugas intens menggelar razia kendaraan protolan dan pengendara yang melanggar markah jalan. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, sedikitnya 15 sepeda motor diamankan di Pos Lalu-lintas Karangente, Banyuwangi, kemarin (22/1). Penyebabnya, kendaraan roda dua tersebut menggunakan onderdil tidak standar. Ada yang menggunakan knalpot brong, ada juga yang menggunakan ban berukuran kecil. Ada pula sepeda motor yang tidak dilengkapi pelat nomor. Dikonfirmasi saat menggelar razia di depan Pos Polisi Karangente kemarin (22/1), Kepala Unit (Kanit) BM Satlantas Polres Banyuwangi, Aiptu Ketut Ariana mengatakan, pihaknya akan menindak pengendara yang melanggar Baca Panen...Hal 35 markah jalan n

warung Budi Rasa milik Ichwanudin di Dusun Parasputih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. “Tersangka membawa upal senilai Rp 3,1 juta,” cetus Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo kemarin (22/1). Tersangka dan 31 lembar upal pecahan Rp 100 ribu dengan total Rp 3,1 juta itu dipamerkan kepada para wartawan di Mapolres Banyuwangi kemarin n Baca Makan...Hal 35

Janji Kembalikan Uang Jasa e-KTP BANYUWANGI - Dugaan pungutan liar (pungli) terhadap warga yang hendak mengambil kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, mencapai klimaks. Pihak pemerintah desa setempat berbesar hati mengakui kesalahan dan akan mengembalikan uang yang telah dipungut dari warga tersebut. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (hearing) yang dipelopori Komisi I DPRD Banyuwangi kemarin (22/1). Rapat yang dipimpin Ketua Komisi I, Abdurrahman tersebut, dihadiri Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Sudjani; Camat Muncar, Isa Ansori; Kepala Desa (Kades) Kedungrejo, Moh Abdur Rakhman; dan sejumlah perangkat Desa Kedungrejo. “Kita tidak ingin mencari kesalahan pihak mana pun. Pertemuan kali ini bertujuan mengklarifikasi masalah yang berkembang di tengah masyarakat terkait dugaan pungli e-KTP. Mari kita duduk bersama mencari solusi terbaik,” ujar Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Abdurrahman n Baca Janji...Hal 35

Pesawat Wings Air Terbang Setiap Hari Penumpang Sempat Merosot lalu Stabil Lagi

GALIH COKRO/RaBa

HEARING: Kades Kedungrejo, Moh. Abdur Rakhman (berkopiah), didampingi Camat Muncar, Isa Ansori, di DPRD Banyuwangi kemarin.

ROGOJAMPI - Maskapai penerbangan Wings Air menepati janjinya terbang setiap hari ke Banyuwangi mulai Senin lalu (21/1). Pada hari pertama terbang setiap hari, penumpang anjlok drastis hingga 50 persen. Pesawat Wings Air memiliki kapasitas penumpang 72 orang. Nah, pada penerbangan Senin lalu, pesawat jenis ATR kinyis-kinyis buatan Prancis itu hanya terisi sekitar 35 penumpang. Anjloknya penumpang di hari pertama itu disebabkan calon penumpang belum me nge tahui bahwa pesawat Wings Air beroperasi

setiap hari. “Penumpang mengira Wings masih beroperasi empat hari dalam seminggu,” ungkap Bimbi, staf penjualan Wings Air Banyuwangi. Pada penerbangan hari kedua kemarin (22/1), jumlah penumpang kembali stabil. Dari 72 kursi yang tersedia, 53 kursi full terisi penumpang tujuan Su rabaya. Tidak hanya dari Banyuwangi, tren penumpang asal Surabaya juga meningkat di bandingkan hari sebelumnya. Tiket yang terjual sudah di atas 65 persen dari kursi tersedia. Hal yang sama juga terjadi pada penerbangan hari Rabu ini (23/1). Pada pembukaan pen jualan siang kemarin, tiket penerbangan Banyuwangi-Surabaya sudah terjual sekitar 45 kursi n Baca Pesawat...Hal 35

Usaha Petani Mengurangi Gagal Panen di Desa Blambangan, Muncar

Dapat Tikus Putih malah Dilepas Lagi Para petani di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, mulai panik. Sebab, serangan tikus kian meluas dan merusak tanaman padi di kawasan itu. Bagaimana kiat mereka mencegah gagal panen.

PT. PLN (PERSERO) APJ BANYUWANGI

ALI NURFATONI, Muncar

Agar terhindar dari sanksi pemutusan sementara dan biaya keterlambatan, bayarlah rekening listrik anda sesuai jadwal mulai tanggal 1 s/d 20 setiap bulannya dan pelaksanaan pemutusan sementara akan dilakukan mulai tanggal 21 s/d selesai.

HAMA tikus yang menyerang persawahan Banyuwangi kali ini membuat para petani geleng-geleng. Sebab, serangan tikus kali ini terjadi pada musim hujan. Padahal, musim hujan adalah waktu yang sangat cocok untuk menanam padi. Memang, serangan tikus ini berbeda jauh dengan serangan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya

http://www.radarbanyuwangi.co.id

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

UPAL: Tersangka IKS (foto kiri). Uang palsu pecahan Rp 100 ribu diamankan di Polres Banyuwangi (atas).

BASMI HAMA: Petani menangkap tikus di persawahan Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, kemarin.

BanyuwangiJembrana sepakat operasikan kapal cepat Kapan sepakat bikin jembatan Jawa-Bali ?

Makan di warung bayar dengan uang palsu Nanti hukumannya harus asli, jangan kena vonis palsu

ALI NURFATONI/RaBa

serangan tikus terjadi pada musim kemarau. Di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, misalnya.

Pada tahun 2010 lalu, hama tikus tercatat pernah menyerang desa tersebut. Hama tikus yang merusak

ratusan hektare tanaman padi tersebut terjadi pada musim panas n Baca Dapat...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

Rabu 23 Januari 2013

Gandrung Tampil, Penonton Teteskan Air Mata Oleh: Irzal Maryanto Husaini

MESKI tampil serba kekurangan dari segi pakaian dan peralatan, namun tidak mengurangi semangat Pratiwi dan Kartika untuk menarikan tarian khas Banyuwangi, Tari Jejer Gandrung, di hadapan ratusan penonton yang menghadiri acara Semarak Sumpah Pemuda di Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Johor Bahru, Malaysia. Yang paling mengharukan

ada lah saat tarian tersebut di tampilkan. Ada beberapa TKI dari kalangan ibu-ibu meneteskan air mata secara tidak sengaja. Menurut Suminten, TKI asal Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Selama hampir 10 tahun bekerja di Malaysia, baru kali ini dia menyaksikan tarian Banyuwangi secara langsung yang juga di tampilkan oleh para TKI juga. Hal senada di sampaikan oleh Wagiran, TKI asal Srono, yang secara tidak sengaja, dia juga mene-

IRZAL MARYANTO FOR RaBa

KENALKAN BUDAYA: Pratiwi dan Kartika menampilkan Tari Jejer Gandrung di hadapan Konjen RI di Johor Bahru, Malaysia, beberapa waktu lalu.

teskan air mata setelah melihat tarian kebanggaan Banyuwangi itu tampil di Malaysia. Meski dengan kondisi serba pas-pasan, dua penari gandrung itu tetap tampil percaya diri menarikan tarian tersebut. “Padahal, sebelumnya saya grogi karena akan disaksikan oleh ratusan penonton dan juga Pak Konjen (Konsulat Jenderal RI Wilayah Johor Bahru),” ujar Pratiwi, salah satu penari kelahiran Pesanggaran, tampil di acara tersebut n

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail. com. Sert akan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Baca Gandrung...Hal 35

Sepakat Operasikan Kapal Cepat Selat Bali KALIPURO - Rencana Pemkab Banyuwangi menyediakan kapal cepat di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, tampaknya segera terwujud. Untuk merealisasikan rencana itu, pemkab sudah menyiapkan dana sebesar Rp 1,35 miliar dalam APBD 2013. Untuk mempercepat realisasi operasi kapal cepat itu, Bupati Abdullah Azwar Anas meneken kesepakatan bersama dengan Bupati Jembrana, I Putu Artha di Negara, Bali, kemarin (22/1). Kerja sama itu meliputi lima ruang lingkup. Pertama adalah pengamanan wilayah pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Kedua, pengaturan bersama kependudukan yang bekerja di Banyuwangi dan Jembrana.

Ketiga, kerja sama percepatan dan kelancaran waktu tempuh transportasi di Selat Bali. Keempat, kerja sama peningkatan industri lokal dan pemasaran di wilayah Jembrana maupun di Banyuwangi. Sedangkan ruang lingkungan kerja sama kelima, untuk pengembangan pariwisata dan budaya Banyuwangi dan Jembrana. “Banyuwangi dan Jembrana sebenarnya dekat. Namun, karena penyeberangannya lama, kesannya jauh sekali,” tegas Bupati Anas. Jika menggunakan kapal feri, kata Anas, jarak tempuh Banyuwangi-Jembrana memakan waktu tempuh paling cepat satu jam hingga 1,5 jam n Baca Sepakat...Hal 35

ICHSAN/RaBa

KOMPAK: Bupati Anas dan Bupati Putu Artha tukar dokumen kerja sama kapal cepat di Jembrana kemarin.

Kapasitas Maksimal 25 Penumpang SEMENTARA itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banyuwangi, Agus Nur Hasan mengatakan, anggaran pengadaan satu unit kapal cepat yang akan melayani penyeberangan selat Bali sudah tersedia dalam APBD 2013 sebesar Rp 1,35 miliar. Sebelum pengadaan kapal itu, terlebih dahulu akan dilakukan kajian. Proses kajian tersebut dilakukan untuk menentukan jenis kapal yang akan dibeli, fungsi kapal, rute,

dan lokasi sandar kapal. Pemkab Banyuwangi berencana membeli kapal cepat dengan kapasitas penumpang antara 10 hingga 25 orang. Kapal dengan kapasitas maksimal 25 penumpang itu memiliki panjang sekitar 14 meter. “Sebelum pengadaan, kita bersama tim akan melakukan kajian,” kata Agus. Pengadaan kapal cepat itu, ungkap Agus, memiliki beberapa tujuan dan misi. Pertama, untuk kepentingan mempercepat jarak tempuh

antara Banyuwangi dengan Jembrana, Bali. Selama ini, proses penyeberangan Jawa Bali menggunakan kapal feri memakan waktu cukup panjang. Untuk melipat waktu lebih pendek, diperlukan kapal cepat dengan jarak tempuh lebih cepat daripada feri. Sedangkan tujuan kedua, beber Agus, untuk meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD). Melalui operasional kapal cepat itu, dapat mendongkrak penerimaan

PAD yang saat ini mencapai Rp 130 miliar. Tujuan ketiga, untuk kepentingan lain-lain. Kepentingan lain-lain ini, meliputi untuk melayani tamu-tamu daerah yang akan menyeberang ke Bali. Selain itu, kapal cepat juga bisa digunakan untuk pengembangan sektor pariwisata dan budaya. “Misinya untuk kepentingan pengembangan ekonomi, pengembangan wisata dan kepentingan bisnis peningkatan PAD,” jelas Agus. (afi/c1/bay)

CERMIN DIRI

Hukum Berat Penjahat Upal SUDAH cukup lama kasus peredaran uang palsu (upal) tak menyentuh Bumi Blambangan. Kasus pengedar upal yang pernah menggegerkan Banyuwangi pernah terjadi di Kecamatan Wongsorejo. Saat itu, aktor utama pengedar dan pembuat upal adalah oknum pegawai yang juga plt kepala desa di kecamatan tersebut. Kasus tersebut menjadi perhatian publik karena nominal upal yang beredar sangat besar. Selain itu, aktor kasus tersebut merupakan abdi negara yang juga panutan masyarakat dengan tugas sebagai plt kepala desa. Namun, setelah ekspose besar-besaran saat itu, proses hukumnya jarang terekspose. Seiring perjalanan waktu, akhirnya masyarakat melupakan kasus upal yang tergolong besar itu. Kini, terpidana kasus tersebut pun sudah bebas dan kembali ke masyarakat. Nah, kini muncul lagi kasus upal di Banyuwangi. Yang menarik, kasus upal tersebut kembali terkuak di Kecamatan Wongsorejo. Kali ini, polisi membekuk IKS, warga Dusun Tapansari, Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Tersangka ditangkap usai makan di sebuah warung di Kecamatan Wiongsorejo. Dari tangan tersangka, polisi menemukan 31 lembar upal pecahan Rp 100 ribu. Kepada polisi, tersangka mengaku membeli upal senilai Rp 3,1 juta tersebut dengan uang asli Rp 1,5 juta. Transaksi upal itu berlangsung di Pelabuhan Ketapang. Pemasok upal tersebut adalah warga Situbondo yang tinggal di Pulau Lombok, NTB. Melihat sejumlah fakta tersebut, ada baiknya kita lebih waspada. Karena upal sudah ada di sekitar kita, maka kita wajib hati-hati dalam melakukan transaksi ekonomi. Lakukan semua anjuran Bank Indonesia dalam mengecek keaslian uang, yakni, dilihat, diraba, dan diterawang. Selain itu, aparat penegak hukum juga perlu menyeriusi penanganan kasus upal. Karena sekecil apa pun bukti upal yang didapat, kejahatan tersebut sungguh mengancam sendi ekonomi negara. Karena itu, pelaku harus dihukum setimpal agar jera. Sebab, mereka tak hanya musuh negara, tapi juga merugikan rakyat kecil yang jadi korban transaksi upal. (*) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Deni Setiawan, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Rabu 23 Januari 2013

Budiyono Polisikan Kades Tegalharjo

RTH MARON

ABDUL AZIZ/RaBa

PANAS: Suasana di RTH Maron terasa panas karena tanaman peneduh masih kurang.

Masih Terasa Gersang GENTENG - Ruang terbuka hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, ternyata masih kurang nyaman dinikmati, terutama pada siang hari. Belum tumbuhnya pepohonan dan rumput di taman tersebut membuat suasana cukup panas. Hal itu menyebabkan RTH Maron kurang menarik dikunjungi pada siang hari. Masih banyak yang perlu disempurnakan. (azi/c1/aif)

CURANMOR

ABDUL AZIZ/RABA

BARANG BUKTI: Rekapan nomor togel dan uang diamankan di Mapolsek Tegalsari kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

DISIDIK: AD saat menjalani pemeriksaan terkait keterlibatan aksi pencurian sepeda motor di Mapolsek Srono Senin lalu.

AD Ditetapkan Tersangka SRONO - Dugaan keterlibatan AD, 17, salah satu pelajar setingkat SMA di Kecamatan Srono dalam sindikat pencurian sepeda motor (curanmor) menemui titik terang. Sebab, setelah diselidiki, Yamaha Jupiter MX yang disita polisi dari rumahnya di Dusun Sukomukti, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, itu diketahui milik warga Desa Gladak, Kecamatan Rogojampi. Kapolsek Srono AKP Jodana Gunadi menjelaskan, sepeda motor tersebut milik Reza, warga Desa Gladak. ‘’Sepeda motor korban hilang saat ditinggal buang air besar di sungai,” kata Jodana di markasnya kemarin. Pihaknya menduga pelajar kelas XII itu terlibat jaringan curanmor. Proses hukum pelajar tersebut akan dilimpahkan ke Polsek Rogojampi. ‘’Karena tempat kejadian perkaranya (TKP) di Gladak, maka tersangka dan barang bukti kita serahkan Polsek Rogojampi,” imbuh kapolsek. Berdasar bukti yang ditemukan, penyidik langsung menaikkan status AD menjadi tersangka. ‘’Sudah tidak menjadi saksi. Sebab, sekarang buktinya sudah jelas,” tandasnnya. Sampai saat ini, pihaknya masih memburu dua rekan AD yang kabur. Diberitakan sebelumnya, diduga terlibat jaringan sindikat pencurian sepeda motor (curanmor), AD, 17, seorang pelajar setingkat SMA di Kecamatan Srono, berurusan dengan polisi. Pelajar kelas XII itu ditangkap polisi di rumahnya Minggu malam lalu (20/1). Ceritanya, dua teman AD diketahui mengembat motor merek Suzuki Satria FU milik Hariyadi, warga Dusun/Desa Srono. Namun, usaha dua pelaku digagalkan sendiri oleh korban. Pada saat itu, dua pelaku yang mengendarai Kawasaki Blizt nyaris lolos. Tetapi, korban berhasil mengejar dua pelaku, dan salah satunya jatuh ke tepi jalan. Namun demikian, kedua pelaku tetap tidak tertangkap karena akhirnya mereka berhasil kabur. Oleh kedua pelaku, motor hasil curian itu ditinggal di tepi jalan. Kini, dua pelaku yang diketahui asal Kecamatan Muncar dan Jember itu masih buron. (ton/c1/aif)

Maling Obok-obok Bangorejo BANGOREJO - Sepekan ini warga Bangorejo resah. Keresahan dipicu maraknya aksi pencurian motor (curanmor). Setidaknya ada dua motor yang berhasil digondol maling, dan sebuah mobil Timor dipecah kacanya. Kali pertama yang menjadi korban adalah Miftahudin, warga Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo. Rumahnya diobok-obok maling. Barang-barang miliknya pun hilang, antara lain motor Honda Revo, empat buah HP, dan uang sekitar Rp 500 ribu. Tak lama berselang, penjahat mengobok-obok rumah Nur Syamsu, warga Dusun Taman Suruh, Desa/Kecamatan Bangorejo. Nur Syamsu kehilangan motor Honda Revo bernopol P 2219 WN. Setelah itu, mobil Timor bernopol DK 167 CE milik Imam Ma’ruf, warga Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo, dipecah kacanya. “Semua kejadian rata-rata terjadi pukul 01.00,” kata sumber koran ini yang enggan disebut namanya. Kapolsek Bangorejo AKP Hery Purnomo mengaku belum tahu kejadian tersebut. “Belum ada laporan ke kantor sampai sekarang,” katanya saat dihubungi via ponsel kemarin sore. Kalaupun benar terjadi, duga Hery, kemungkinan besar para korban masih melakukan pencarian sendiri dan belum lapor ke polsek. “Mungkin masih dicari. Yang jelas belum ada laporan sampai sekarang,” imbuh Hery. (azi/c1/aif)

via handphone, Afifah mengaku tidak pernah menyerobot lahan dan merusak papan nama. Apa yang dia lakukan adalah mengamankan aset dengan dasar surat perintah Bupati BanyuGLENMORE - Diam-diam wangi. Afifah menyebutkan, Budiyono, 49, warga Bondo- yang dilakukan bersama para woso yang mengklaim seb- tokoh dan perangkat Desa Tegalagai pemilik sertifikat hak milik harjo beberapa waktu lalu adalah (SHM) atas tanah membersihkan laseluas 2,5 hektare han. “Sampai sekadi Dusun Krajan, rang lahan terseDesa Tegalharjo, but masih belum Kecamatan Glenkita apa-apakan,” more, melaporApa yang dilakukan pungkasnya. kan Kepala Desa Diberitakan sekepala Desa Tegalharjo, Afibelumnya, konfah Zein, ke Polflik perebutan Tegalharjo tidak res Banyuwangi. lahan di Dusun mencerminkan Dalam laporan Krajan, Desa Teaparat yang taat tertanggal 12 galharjo, KecaJa n u a r i t e r s e matan Glenmore, hukum. Mereka but, Budiyono antara Budiyono arogan dan tidak dan Pemkab Bamenuduh Afifah menyerobot lamengerti hukum” nyuwangi terus han dan merusak berlanjut. Setelah papan bertulisan Budiyono beberapa waktu Warga Bondowoso Selaku “Tanah Ini Milik lalu Satuan PoPemegang SHM Budiyono” di lolisi Pamong Praja kasi kejadian. (Satpol PP) BaDalam laporannya, Budiyono nyuwangi menurunkan spanduk menyebutkan bahwa perbuatan yang bertulisan “Lahan Ini Milik Kades Tegalharjo, Afifah, dan be- Budiyono” dan menggantinya berapa tokoh desa setempat itu dengan papan bertulisan “Lahan sebagai perbuatan melawan hu- Ini Milik Pemkab Banyuwangi”, kum. Menurut Budiyono, lahan kini giliran Budiyono melakukan tersebut sah miliknya dengan aksi serupa. bukti SHM. “Apa yang dilakukan Seolah tak mau kalah, Budiyono kepala Desa Tegalharjo tidak yang diwakili saudara dan bebermencerminkan aparat yang taat apa orang dekatnya memasang hukum. Mereka arogan dan tidak papan tulis yang menyebutkan mengerti hukum,” tegas Budi- bahwa tanah seluas 12.000 meter yono dalam laporannya. persegi tersebut milik Budiyono. Atas perbuatan tersebut, Budi- Karyadi, orang kepercayaan yono merasa sangat dirugikan Budiyono mengatakan, pemadan memohon keadilan kepada sangan papan tulis tersebut penegak hukum. “Kami minta sebagai upaya menetralisasi laporan kami diproses secara pemahaman masyarakat. Sehukum sesuai undang-undang bab, menurutnya, pemasangan yang berlaku,” tandasnya. papan oleh Satpol PP tersebut Sementara itu, dikonfirmasi mengusik dirinya. (azi/c1/aif)

Terkait Dugaan Penyerobotan Lahan Sengketa

Pedagang Burung Nyambi Nogel TEGALSARI - Judi toto gelap (togel) masih saja marak di Banyuwangi. Bukan hanya di jantung kota, togel juga ramai di wilayah Banyuwangi Selatan. Seperti yang terjadi di wilayah hukum Polsek Tegalsari kemarin. Penjual kupon togel kucing-kucingan dengan aparat kepolisian. Hari ini ditangkap, besok pengedar lain muncul. Melihat maraknya togel, polisi langsung mengambil tindakan. Seperti yang dialami Eko Santoso, 37, warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro. Pedagang burung itu ditangkap karena kedapatan ngecer togel. Selain menahan tersangka,

ABDUL AZIS/RaBa

Eko Santoso

polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 410 ribu, sebuah HP, dan dua

Setor Rekapan Keburu Diringkus SEMENTARA itu, Paeman, 52, warga Dusun Sroyo Timur, Desa Bangunsari, Kecamatan Songgon, harus berurusan dengan polisi. Pria tersebut terlibat perjudian toto gelap (togel). Usai menjalani pemeriksaan, polisi langsung menetapkan Paeman sebagai tersangka. Paeman ditangkap polisi di rumahnya pukul 19.00 Senin kemarin (21/1). Saat itu, dia akan setor uang hasil penjualan kupon togel ke salah satu pengepul. Sialnya, belum sempat menyerahkan uang, dia sudah dibekuk polisi. Kapolsek Songgon AKP Ali Ashari melalui Kasi Humas, Aipda

Abdurrahman mengatakan, Paeman tertangkap basah di rumahnya. ‘’Kita juga temukan sejumlah barang bukti dari tangan tersangka,” kata Durrahman kemarin. Dari tangan tersangka, polisi menyita segebok barang bukti, antara lain uang tunai Rp 122 ribu, sebuah ponsel Nokia, dan sebuah kertas berisi rekapan togel. ‘’Satu bolpoin juga kita sita. Sampai sekarang tersangka masih kita tahan,” terangnya. Polisi berjanji akan mengejar pengepul togel. ‘’Identitasnya sudah kita kantongi, tapi sekarang masih lari,” tandas Durrahman. (ton/c1/aif)

lembar kertas berisi rekapan togel. Kapolsek Tegalsari AKP Suhardi mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berkat penyelidikan yang dilakukan anggota. Sebab, belakangan ini polisi menerima informasi bahwa penjual burung tersebut nyambi jualan togel. Tanpa membutuhkan waktu lama, Eko langsung ditangkap di rumahnya ketika sedang melayani seorang pembeli. ‘‘Begitu berhasil kita tangkap, pelaku langsung kita bawa ke mapolsek,” tuturnya. Saat diperiksa di Mapolsek Tegalsari, Eko mengaku belum lama melayani penjualan nomor togel via HP tersebut. “Namun, kepada siapa uang hasil penjualan togel itu disetor, Eko belum mau buka mulut,” tandas Kapolsek Suhardi. (azi/c1/aif)


28

Rabu 23 Januari 2013

LPI

Dispora Ancam Beri Sanksi BANYUWANGI - Tim-tim sekolah yang tidak mengikuti aturan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) edisi 2013 harus bersiap menerima sanksi. Pasalnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan memberikan sanksi berat terhadap pemain dan tim yang nakal dalam kompetisi sepak bola antarpelajar tersebut. Alasannya, mereka dianggap mengganggu keamanan dan menodai sportivitas pertandingan. Ancaman hukumannya pun sudah ditetapkan, yakni diskualifikasi tim sekolah tersebut. Plt. Kadispora sekaligus ketua panitia LPI 2013, Ahmad Khairullah, meminta semua peserta DOK.RaBa LPI menahan diri dalam Ahmad Khairullah melakoni setiap pertandingan. Sebab, bila dianggap menyalahi aturan, di antaranya memicu keributan, bukan mustahil sanksi berat akan diberikan komisi disiplin. “Sanksinya jelas, yaitu diskualifikasi,” kata Khairul. Sanksi itu akan diberikan bila tim yang bertanding dianggap menodai sportivitas di lapangan. Tidak hanya itu, pendukung tim (suporter) juga akan diawasi panitia. Bila berpotensi menimbulkan keributan atau menyanyikan yel-yel yang tidak pantas, maka tim yang didukung juga berpotensi mendapat hukuman. Khairullah menuturkan, sanksi tersebut diberikan sebagai upaya pembinaan. Diharapkan, semua ofisial, pemain, dan suporter, mampu menjunjung tinggi sportivitas pertandingan. “Kami minta tim menjaga emosi pemain dan mengoordinasikan segala sesuatu dengan baik dengan suporter,” sarannya. Bila ada protes, sebaiknya disampaikan melalui jalur yang benar, di antaranya protes lisan dan tertulis kepada perangkat pertandingan. Protes yang disertai bukti pendukung, tentu panitia akan menindaklanjuti hingga menjadi sebuah keputusan komisi disiplin. LPI dijadwalkan ditabuh 6 Februari mendatang. Seluruh peserta, baik tim SMP maupun SMA, akan dibagi dalam empat zona pertandingan. Jawara edisi tahun ini akan mewakili Banyuwangi di pentas LPI regional Jawa Timur. Tahun lalu, di ajang yang sama, wakil Banyuwangi, SMAN Rogojampi, berhasil meraih posisi runner up LPI Jatim. (nic/c1/als)

BANYUWANGI • Jl. Ronggolawe •

BANYUWANGI

Nego Gaji Beres, Fokus Uji Coba BANYUWANGI - Gerak cepat dilakukan manajemen Persewangi ISL menyikapi kompetisi Divisi Utama yang akan digelar dalam waktu dekat. Setelah merampungkan negosiasi gaji pemain yang lolos seleksi, petinggi tim berjuluk Laskar Blambangan itu mulai menggagas persiapan tim sebelum terjun ke kompetisi resmi yang akan digelar mulai 27 Januari mendatang. Salah satu upaya yang digagas manajemen Persewangi ISL adalah menyusun agenda jangka pendek. Dua agenda penting akan dilakukan untuk mematangkan penampilan Zaenal Ichwan dkk. Selain pemusatan latihan, Laskar Blambangan juga akan menggelar pertandingan persahabatan dalam waktu dekat. Dua tim besar Jawa Timur masuk dalam bidikan manajer Persewangi, Andik Purwanto, untuk menjadi mitra tanding. Tim itu adalah Persebaya Divisi Utama (DU) dan Persekabpas Pasuruan. Sejumlah tim lain masih dalam

Kandidat Ketum PDBI Bermunculan Hari Ini Muscab di Hotel Berlian Abadi

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

KEJAR WAKTU: Legiun asing Persewangi ISL, Nelson Chapparo Aguero, mulai berlatih di Stadion Diponegoro kemarin.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI - Bila tidak ada perubahan jadwal, musyawarah cabang (muscab) Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia (PDBI) Banyuwangi akan digelar hari ini (23/1). Pemilihan kepengurusan induk pembina drum band di Banyuwangi periode 2013-2016 itu akan dilaksanakan di Hotel Berlian Abadi, Kalipuro. Menjelang muscab hari ini, sejumlah nama calon ketua sudah bermunculan. Sedikitnya empat nama digadang-gadang bakal bersaing dalam muscab kali ini. Dari sejumlah nama tersebut, ada incumbent Sulihtiyono. Dia masih diunggulkan menjadi ketua PDBI Banyuwangi. Namun demikian, pria yang juga kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi itu dipastikan bakal mendapat saingan.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Honda Stream ‘04 •

• Toyota Avanza ‘07 •

Dijual Honda Stream S7A 1.7MT tahun 2004, hitam, harga 136,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM tahun 2007, silver metalik, harga 126,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Suzuki Swift ‘08 •

• Kijang Innova ‘05 •

• Suzuki Splash ‘10 •

Dijual Suzuki RS 415 Swift ST4 Mt tahun 2008, merah muda metalik, harga 128,5 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova G XW42 tpe G (AC DBL) tahun 2005, silver metalik, harga 143,5 jta nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL tahun 2010, abu-abu metalik, harga 117,5 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Grand Livina ‘10/’11 •

• Chevrolet Aveo ‘03 •

• Isuzu New Panther ‘05 •

Dijual Nissan Grand Livina 1.8 HWS Grey 2010/2011 tangan 1 dari baru, kc v-cool, mulus sekali, istimewa. Buktikan! 190jt nego. Hubungi 081234587000

Dijual Chevrolet Aveo 1.5L MT tahun 2003 hitam metalik, harga 86,5 jt juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Isuzu New Panther TBR 541 tahun 2005 biru muda metalik, harga 136,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Grand Max ‘10 •

• Mitsubishi Kuda ‘00 •

• Grand Livina ‘08 •

Dijual Daihatsu Grand Max S40IRV ZMDEJJ HJ tahun 2010 hitam, harga 96,5 juta nego, barang istimewa, bsa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Mitsubishi Kuda VB5W GLS tahun 2000 hijau tua metalik, harga 78,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XV I.5MT tahun 2008, hitam metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Minyak Kasturi Asli •

• Butuh Dana Cepat? •

• Chevrolet • Dijual Chevrolet Captiva Aveo Spark baru. Hubungi: Fendy 081336495825

• Rumah Cantik Murah •

Butuh Dana cepat jaminan BPKB Mobil/ Motor, lgsg cair. 08170051758/500018

• Kapsul Khusus Pria •

• Jual Gedung •

• Baleno ‘97 •

Perum permata genteng blok AA-01 Lt 113, Lb 70, rumah cantik, murah,harga 390jt djual 320jt cukup byar 50% sisa 2th lagi bunga 0% ada yg siap sewa 15 jt/th hub 08885105987

Ampuh. Kapsul khusus pria, lbh krs & thn lama, mrh. 085235494602

Dijual Gedung + fasilitas serta isinya bks tampung & pelatihan TKI, dulu PT Iin Era Sejahtera, al: Jl. Inspektur Suwoto 95B Lawang, Malang. LT 10.000m2, LB 4.000m2. Hub: Bu. Tatik 08129901823

Jl Baleno 1997, hijau metalik, 69jt nego, tangan prtama, original, 081333346665

• Rumah Banyuwangi •

• Rumah Kebalenan •

• Laptop Bekas • Menerima laptop bekas yg pingin dijual, Minimal Intel Atom. 081934876969 Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg kash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Tanah + Rumah Sobo •

Berdasar penelusuran koran ini, ada sejumlah kandidat lain yang juga dijagokan, salah satunya Ahmad Khairullah. Ahmad Khairullah kini menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Ada juga yang menjagokan figur Sekretaris Daerah Banyuwangi, Slamet Karyono. Dari luar kalangan birokrat juga ada yang siap meramaikan bursa kandidat pentolan PDBI Banyuwangi tersebut. Dia adalah Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo. Menyikapi banyaknya kandidat ketua PDBI tersebut, salah satu pengurus PDBI, Hanif Irianto, memandang hal itu sah-sah saja. Diterima-tidaknya calon tersebut akan diketahui dalam pemilihan nanti. Semua menjadi kewenangan peserta muscab yang terdiri atas perwakilan klub drum band yang tersebar di sekolah-sekolah. “Sah-sah saja banyak kandidat. Tetapi, yang menentukan adalah peserta muscab,” ujarnya. (nic/c1/als)

BANYUWANGI

Minyak Kasturi Asli, berkhasiat Insya Allah. Hub: Gus Qodir Sempu 085236824224

Djl Rmh Jl. Ronggolawe 36 (SMP 3 Kblnan) Bwi, hrg 250jt (nego). H. 085236396077. TP

tahap negosiasi untuk bermitra tanding dengan Persewangi dalam waktu dekat. “Kami sadari waktu yang kami miliki tidak banyak. Pemain akan difokuskan langsung ke pertandingan persahabatan. Selain itu, kami juga akan menyusun program latihan,” ujar Andik. Andik menambahkan, dalam dua hari ini pihaknya telah merampungkan negosiasi gaji para pemain. “Kini tinggal menyiapkan tim dengan serangkaian uji coba,” katanya. Kapan laga persahabatan digelar? Andik belum berani memastikan. Hanya saja, jika tidak ada halangan, akhir pekan ini bisa dilaksanakan. Namun, bila dirasa terlalu mepet, agenda itu bisa dilaksanakan pekan depan. Andik mengaku saat ini banyak tawaran dari tim-tim di dalam dan luar Jawa Timur untuk melakukan uji coba. “Kita lihat dulu. Bila tidak home, ya kita yang keluar kandang,” katanya. (nic/c1/als)

• KIA Picanto • Djl Picanto 2005 M/T hitam VR DVD LCD kamera 85 Nett. Hub. 081317774500 TP

• Investasi •

• Mitsubishi New •

Dibuka Investasi sengon setot mdl 7 juta tagl 2-9 januari jangka waktu 5 tahun terima 22 juta. huubungi GS INVESMENT 08574680823

Kredit DP ringan, bunga mulai 0%, hadiah lgsung BB, TV LED, ready Stock, all type, Mirage Pajero L300 dll, T. 081217913037

BANYUWANGI • Konsultan Nutrisi • Cari Paramedis sbg Konsultan Nutrisi, P/F Time, 2-10 juta/bln. Serius 083849493391

Djl Rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/ kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Rumah Desa Balak •

Djl Tnh+Rmh ada towernya. LT 1.100m2, 10 kmr tdr (msg2 KM dlm, springbed, TV, almari) 6 kmr ada AC, 4 kmr fan. Parkir kndaraan & tman luas. Jl. Ikan Layur no.8 Sobo Bwi. H: 081234679000

BANYUWANGI

• Admin •

• STNK •

Sebuah perusahaan membutuhkan segera Admin, Wanita, max 25th, pendidikan minimal SMA/SMK, bisa komputer. Hubungi: 081234561678 / 085236627246

Hlg STNK Nopol P 4310 ZK, an. Erwin Sujatini. Umbulrejo RT03/07 Bagorejo Srono Hlg STNK Nopol P 3316 VI, an. Husnul Khotimah. Krajan 03/01 Bareng, Kabat Hlg STNK Nopol P 4367 WM, an. Budiyono, Dsn. Krajan 01/06 Songgon Hlg STNK Nopol P 5303 VE, an. Basar. Lingk. Porong RT01/01 Boyolangu Giri

Djl Tanah + bangunan L 10 x 14,5 = 145m2, bisa di beli dengan cash atau kredit & juga bisa disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Tanah Kavling •

• STNK •

Djl tnh blkg Pemda L493m2 (280+213)m2 (2 SHM) dpt kredit. Hub:081909915577

Hlg STNK Nopol P 5460 ET, an. Sonhaji. Bercak Asri 03/00 Cerme, Bondowoso

• Tanah Kebun •

Hlg STNK Nopol P 4284 EU, an. Muhammad Nurul, Kp. Talkandang Timur 01/02, Stb

Dijual tanah kebun di Kalipuro 1,3 Ha, Hub: Arya 082141057540. Tdk trma SMS

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Ruko & Rumah •

• Jual - Sewa Tanah •

Dkontr ruko uk +10x20m2 lok Bwi Giri, hrg 12 jt & Djl rmh L +330 hrg 175jt di Mojopanggung Cking Bwi msk Gg + 200m. H: 087755630534

Jual - Sewa tanah 9000m2 Jl. Argopuro 15, 750rb/m2 (nego). 9600m2 Jl. Ry Asembagus KM7 150rb/m2. 082 333 00 88 71

• Admin & Sales • Dbutuhkn Admin, max 25th, min SMA Kompt (min rumus2 Excel) pnglmn min 2th. Sales, max 25th, min SMA, jujur ulet, pglmn min 2th. Bersedia luar kota. Lamr: Jl. Gajah Mada 43C Banyuwangi

JEMBER • Admin, Auditor, Kpl Toko • Pss Admin,p/w,min D3,max30th.Auditor min D3/W/35th. Kepala Toko,min D3, max30th. Krm ke F1 Advertising Jl. Hayam Wuruk XIII/ No.100 (0331)410789 Jbr, email: f1printing@ yahoo.com. Maks 31 Januari 2013


BALJEBOL

Rabu 23 Januari 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Jelbuk Waspada Tanah Longsor

RADAR JEMBER/JPNN

TRANSPARAN: Manajer Kebun Mumbul PTPN XII Khairul Amal menunjukkan lahan tebu di area Bandara Notohadinegoro.

Kejari Mulai Kumpulkan Data JEMBER – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember tetap akan menindaklanjuti laporan LSM IBW terkait penanaman tebu di area Bandara Notohadinegoro, Jember. Saat ini Kejari Jember sedang mempelajari laporan IBW. Berdasarkan laporan itu, kejari akan melakukan penyelidikan lebih dahulu. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Jember Muhammad Hambali menyatakan, pihaknya tengah mempelajari dan menganalisis laporan IBW terkait penanaman tebu di area Bandara Notohadinegoro. “Saat ini masih berjalan,” ungkap Hambali kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin (22/1).

Kejari kini sedang melakukan pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dugaan pelanggaran hukum dalam penanaman tebu yang dilakukan PTPN XII Wilayah II Jember. Jika ada indikasi pelanggaran hukum, Kejari Jember akan melanjutkannya ke penyelidikan. Terpisah, Manajer Kebun Mumbul PTPN XII Khairul Amal menegaskan, tidak ada oknum yang “bermain” dalam penanaman tebu di Bandara Notohadinegoro. “Kami transparan. Malah kami datangkan direktur PTPN XII dan komisaris PTPN XII untuk melihat langsung (tanaman tebu,

ISTIMEWA

BARANG BUKTI : Tunggak kayu dan baju milik oknum perhutani yang tertinggal di lokasi.

Januari 2013. ‘’Ini setelah warga mendatangi bekas tebangan yang ada,’’ katanya. Kayu yang ditebang itu jenis kayu luthung. Dengan keliling sekitar 400 cm. Sedangkan panjang kayu sekitar 18 meter. Lokasinya berada di petak 13 hutan Curahmanis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Kemudian kayu itu ditebang dan dimiliki oleh seseorang yang dianggap kaya oleh masyarakat setempat. Warga pun kemudian mendatangi warga yang mendapatkan kayu tersebut. Proses dialog pun terjadi, dan orang yang membeli kayu itu mengaku meminta kepada petugas Perhutani. ‘’Ini kayu siapa kok diminta.

Dua Pemuda Candipuro Edarkan Ganja Kering LUMAJANG – Dua pemuda dibekuk polisi karena kedapatan mengedarkan ganja. Masing-masing Muhammad Zangkong Muhyidin, 26 dan Pindah Bin Suparman, 24, keduanya pemuda asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Candipuro. Keduanya berhasil diringkus saat bersembunyi di perumahan padat penduduk di Lumajang. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Jember, kedua pemuda ini disergap petugas Satuan Reserse Narkoba (Reskoba) saat bersembunyi di salah satu perumahan. Saat hendak ditangkap, ada warga yang sempat meneriaki petugas dengan teriakan maling. Tak pelak, sempat terjadi perselisihan antara warga dengan petugas. Untung saja, kesalahpahaman dengan warga tersebut bisa selesai setelah polisi menjelaskan jika pihaknya sedang mengejar dua pelaku pengedar ganja. Apalagi, petugas menunjukkan identitas diri seba-

gai polisi kepada warga. Pengejaran terhadap kedua pemuda itupun akhirnya dilanjutkan. Kedua pemuda yang awalnya tidak menyadari perburuan itu, akhirnya tak bisa berkutik ketika petugas menangkapnya. Saat keduanya lengah, beberapa petugas dari Satreskoba yang sudah lama mengintai, langsung bergegas masuk dan menyergap keduanya di dalam rumah. “Saat kami sergap, kami temukan barang bukti ganja kering,” ujar Amin Sujandono, Kasat Reskoba Polres Lumajang. Penangkapan ini, kata dia, tidak lepas dari laporan warga serta hasil pengembangan kejadian di daerah lain. Amin menjelaskan, keduanya menyimpan dan menjualbelikan narkoba golongan 1. “Pelaku ditangkap dan barang bukti dikirim ke laboratorium,” tambah Amin. Petugas juga telah mengamankan barang bukti berupa telepon seluler, rokok, dan uang tunai puluhan ribu rupiah. (fid/wnp/jpnn)

terjadinya tanah longsor. Untuk bencana alam seperti tanah longsor dan lainlain, di kecamatannya sudah ada posko penanggulangan yang diketuai oleh Sekretaris Kecamatan, beranggotakan koramil dan polsek setempat. Dalam penanggulangan bencana, Posko tersebut juga akan berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait, seperti PMI, BPBD dan lain-lain. Sutrisno mengaku kawatir jika terjadi hujan lebat dalam tempo yang cukup lama. “Saya di sini kan baru menjabat seminggu. Jadi belum terlalu banyak memetakan kerawanan yang ada. Ketika diberitahu ada potensi longsor, saya akan meninjau langsung ke lokasi yang memiliki potensi bencana itu. Saya harap kekhawatiran ini tidak terbukti,” tukasnya.

Sementara itu, Halim, 55, warga Suco Pangepok mengatakan, warga sudah terbiasa dengan tanah longsor, semenjak kecil dirinya sudah sering melihat tanah longsor di desanya. Akan tetapi tak pernah sekalipun mengakibatkan korban jiwa. “Dari kecil sudah ada longsor, tapi tidak ada yang mati, longsornya tidak seperti yang ada di televisi. Di sini tidak masalah. Orang-orang tahu tanda-tanda mau longsor. Biasanya tanahnya retak, yang pentingkan selamat semua,” ujar Halim. Menurut dia, tak setiap tahun ada longsor, terakhir longsor terjadi pada tahun 2010, itu pun dalam skala kecil, dan tidak sampai mengakibatkan kerugian apa pun terhadap masyarakat sekitar. (mg2/hdi/jpnn)

Red),” katanya. Khoirul kemarin menunjukkan area penanaman tebu di area Bandara Notohadinegoro. Dia menegaskan, luas lahan yang ditanam tebu pada 2012 hanya 26 hektare. Sedangkan penanaman 2011 seluas 10 hektare dan 2010 seluas 8 hektare. “Saat ini luasnya hanya 26 hektare, tidak lebih,” tegasnya. Dia menjelaskan, saat panen, tebu yang ditanam oleh PTPN XII tidak dijual secara langsung. Tetapi, PTPN XII melakukan lelang terhadap hasil tebu 2010 dan 2011. “Hasilnya dilelang oleh pihak direksi PTPN XII di Surabaya,” ungkapnya. (aro/har/jpnn)

Warga Curahmanis Minta Oknum Dihukum SILO – Kasus dugaan penebangan kayu hutan secara illegal yang dilakukan oknum PT Perhutani terus berlanjut. Warga Dusun Curahmanis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo mendesak agar pihak Perhutani tidak diskriminatif. Warga meminta oknum yang terlibat harus dijebloskan ke tahanan. Ainul Yakin mengungkapkan, beberapa waktu lalu ada penebangan kayu di hutan Curahmanis. Penebangan itu dinilai tidak melalui prosedur. Kemudian kayu setelah ditebang hanya diberikan kepada seseorang untuk membuat rumah. Sedangkan yang lain dijual. ‘’Kami minta jangan sampai ada tebang pilih. Jika oknum terlibat harus dijebloskan ke tahanan,’’ katanya. Dari kondisi itu, Ainul Yakin mengungkapkan, pihaknya meminta agar oknum yang merusak hutan di tindak tegas. Jangan hanya dipindah saja. Namun juga dijebloskan ke tahanan seperti masyarakat yang lain. ‘’Kami minta juga dipenjara seperti masyarakat yang lain,’’ katanya. Hal senada juga diungkapkan Sastro, salah seorang perwakilan warga. Menurutnya, kasus ini terjadi sudah beberapa waktu lalu. Sekitar tanggal 23 November 2012. Namun kasus ini terungkap, sekitar tanggal 16

JELBUK - Hujan yang terus mengguyur kawasan Jember dan sekitarnya menimbulkan kekhawatiran bagi warga Jelbuk. Apalagi, kecamatan tersebut memiliki catatan tanah longsor di beberapa titik. Sutrisno Hadi, Camat Jelbuk mengatakan, meski selama kejadian belum sampai menimbulkan korban jiwa, namun pihaknya sempat khawatir. “Memang pernah terjadi tanah longsor, akan tetapi terjadinya sebelum saya menjabat di sini. Dari pengalaman tersebut, kami mewaspadai agar tidak sampai menimbulkan kerugian yang tidak perlu,” ujar Sutrisno. Ada Dua Desa yang rawan terjadi tanah longsor. Yaitu Suco Pangepok dan Panduman. Kedua Desa tersebut merupakan Desa yang memiliki beberapa kali catatan

Wong kayu itu sebelumnya diminta untuk bangun masjid tidak pernah diberi. Diminta lagi

untuk membangun jembatan juga tidak diberi. Tapi ini tibatiba dipotong,’’ kata Sastro. Kasus inipun pernah mencuat di tingkat warga. Bahklan warga pun sempat melakukan aksi. Saat itu ada janji akan ada penindakan tegas. Namun hingga saat ini tidak jelas jluntungnya. ‘’Kami minta agar yang salah dihukum tegas. Jangan tebang pilih,’’ kata Sastro. Masalahnya, menurut Sastro, beberapa hari lalu ada warga mengambil pohon rambutan. Kemudian ditangkap oleh mandor. Pihak keluarga melakukan transaksi agar warga yang ditangkap itu dilepaskan. ‘’Saat itu terjadi tawar menawar dikenakan Rp. 3 juta,’’ katanya. (rid/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

TANPA PERENCANAAN: Pemasangan double way Jalan Hayam Wuruk Jember.

Median Jalan Hayam Wuruk Mengganggu JEMBER – Angka kecalakaan lalu lintas di sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Kaliwates, mengalami peningkatan. Hal itu ditengarai pembangunan median tengah double way Jalan Hayam Wuruk tanpa perencanaan yang matang. Saat ini telah dibangun median tengah double way sekitar 500 meter, mulai patung hingga barat Kantor Kelurahan Sempursai. Hanya, bangunan median tengah Jalan Hayam Wuruk tidak maksimal. Indikasinya, median tersebut terkesan tidak permanen karena dibangun di atas aspal. Akibatnya, median yang terkena kendaaan bermotor mudah rusak. Bahkan,

sudah ada beberapa titik median yang rusak karena tersenggol kendaraan bermotor. Salah satunya di lampu merah Carrefour. Selain itu, saran dari Satlantas Polres Jember kepada Forum Lalu Lintas Daerah agar tidak membangun pembatas sebelum pelebaran jalan tuntas tidak diindahkan. Padahal, hingga kini masih banyak lahan yang belum dibebaskan untuk pelebaran Jalan Hayam Wuruk. Kasatlantas Polres Jember AKP Purbaya mengatakan, dalam beberapa kali rapat Forum Lalu Lintas Jember, satlantas sudah memberikan masukan. Pembangunan pembatas jalan tersebut sama sekali tidak

bermanfaat, malah berbahaya bagi pengguna jalan. Sebab, kata dia, bukan membuat pengguna jalan aman, melainkan justru terjadi penyempitan ruas jalan. Namun, karena satlantas hanya berstatus sebagai anggota forum lalu lintas daerah, maka hanya bisa memberikan masukan dan saran. “Keputusan apakah pembatas jalan tersebut akan dilanjutkan atau dibongkar sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah,” aku Kasatlantas. Yang menjadi persoalan, lanjut Purbaya, jalur dari Roxy ke barat sudah menjadi tiga lajur. (aro/har/jpnn)


34

Rabu 22 Januari 2013

Jual Alat Giling Kopi Sayota

NUGROHO/RaBa

SERASI: Koleksi Kaos Katrok dijual seharga Rp 35 ribu per kaus. Pembeli bisa membuat kata-kata sendiri.

Pembeli Bebas Nulis di Kaos Katrok PRODUSEN Kaos Katrok peduli dengan program Bupati Banyuwangi. Launching I Love Banyuwangi ditangkap sebagai sebuah peluang untuk desain Kaos Katrok. Sebagai salah satu produsen kaos, launching I Love Banyuwangi yang dirintis Bupati Abdullah Azwar Anas, itu memiliki semangat untuk mencintai Banyuwangi sebagai daerah kelahiran. Kaos Katrok menggunakan bahan kain berkualitas bagus. Bahan terbuat dari 100 persen cotton. Desain

sangat modis untuk dipakai, cocok bagi para remaja dan dewasa, yang mementingkan gaya masa kini. Kualitas jahitan sangat rapi dengan tingkat akurasi tinggi. Kualitas sablon awet terjamin. Kaos katrok dibuat sendiri dan dikreasi anak-anak asli Banyuwangi. Dengan mengeksplorasi kata-kata Using pasaran yang ada, sehingga tahu karakter dan keinginan masyarakat Banyuwangi. Kaos Katrok cocok sekali untuk oleh-oleh khas Banyuwangi. Kalau ada saudara,

teman, sahabat, dan kawan di luar kota, bisa dibawakan oleh-oleh kaus tersebut. Kaos Katrok juga menerima pesanan dengan tulisan yang diinginkan pembeli. Baik tulisan Using maupun umum. Informasi bisa diperoleh langsung di Dukun Spanduk yang beralamat di Kecamatan Gambiran. Harga dijamin terjangkau. Pembelian bisa dengan cara eceran maupun partai besar. Untuk pemesanan, silakan hubungi telepon 081358720777. (adv/irw)

TIDAK hanya menjual alatalat kesehatan, Toko Alat Kesehatan (Alkes), yang berada di barat RSUD Genteng juga menjual alat grinder atau mesin giling kopi merek Sayota. Dengan alat tersebut, kopi yang digiling akan terasa lebih halus. Saat diseduh akan memberikan cita rasa kopi yang lebih mantap. Toko Alkes juga menjual alat blood test strips, yang berfungsi mengecek glukosa darah. Dengan menggunakan blood test strips akan diketahui kadar glukosa Anda. Produk lainnya adalah alat tensi meter Aneroid, yang bisa digunakan untuk memeriksa tekanan darah pasien. Tensi meter Aneroid terdiri dari meteran pengukur tekanan, balon pompa, selang, dan kain ke lengan pasien. Pengukuran dengan cara manual dipercaya lebih akurat dari yang otomatis. Memiliki alat ini di rumah sangat penting. Sebab, dengan

NUGROHO/RaBa

LENGKAP: Toko Alkes Genteng sediakan alat kesehatan yang bisa digunakan di rumah.

alat tersebut, kita bisa mengetahui tekanan aliran darah terhadap dinding arteri. Tekanan darah paling tinggi disebut tekanan darah systolic. Sedangkan paling rendah adalah tekanan darah diastolic.

Untuk informasi bisa hubungi Toko Alkes di barat RSUD Genteng dengan nomor hand phone 082330216000 atau Pin BB 25936879. Toko Alkes juga melayani servis segala macam alat kesehatan. (adv/irw)

GREAT SALE ONLINE Asia Funiture

Bumi Yoso Mulyo

Jalan Kolonel Sugiono NO. 22D Ruko Lavender, Kertosari; 081256121002

Yosomulyo Genteng; 085336918699

Kaos Katrok BB Corner

Gambiran; 081358720777

Jalan Wahid Hasyim Nomor 77 Banyuwangi

Mendut Regency Griya Dadapan Indah Regency

Pesona Mendut Hijau Eksklusif 1; 08124935190

Jalan Jember KM. 7 Dadapan; 081333565758

Toko Alat Kesehatan Bengkel VW

Barat RSUD Genteng; 082330216000

Jalan Mendut Gang 13 No. 5; 081803556688.

Aguung Variasi Mie Edan

Jl. A. Yani Jalan A. Yani Nomor 84, telp. (0333) 413226

Jalan Kapten Piere Tendean, Karangrejo

Putra Arjuna AMC Skincare

Jl. Basuki Rahmat No. 9-10; 03385502706 Situbondo

Jalan Raden Wijaya No. 14-16 Giri 03337733751

Toko Maju Mapan VZ Skincare

Mie Edan Sedia Mie Banjir Jakarta KABAR gembira bagi Anda pencinta menu kuliner. Resto Mie Edan di jalan Piere Tendean, Kelurahan Karangrejo (depan Toko Sehat Shin She), Banyuwangi, kini menyediakan menu baru yang unik. Makanan itu diberi nama “Mie Banjir Jakarta”. Jajanan tersebut disajikan dengan rasa khusus dan tambahan pentol bakso. Ada rasa pedas yang nendang banget. Jika Anda memesan mie dengan sajian pedas, maka harus siap menguji nyali. Mie Edan akan menguji lidah Anda dengan rasa perpaduan gurih, nikmat dan, pedas luar biasa. Kepedasannya tergantung permintaan Anda. Mau coba level berapa? Ada pilihan level mulai 1 hingga 5. Tingkat pedasnya tak hanya di lidah, tetapi juga bisa merambat ke bibir, sehingga menantang Anda. Dengan porsi mie cukup banyak, perut Anda dijamin tidak akan lapar lagi.

MEGA/RaBa

MAKNYUS: Mie Edan disajikan dengan pentol bakso dan pangsit.

Selain mie, juga sediakan menu sarapan pagi dan sarapan siang. Ada menu spesial lele bakar, nasi cawuk, pecel rawon, lontong petis, urapurap, pepes ikan laut, ayam goreng lalapan, dan nasi campur. Sajian khas itu bisa dinikmati sejak dibuka, mulai pukul 06.00 hingga 23.00. Maura, pemilik restoran mengatakan, kenapa memakai nama Mie Banjir Jakarta? “Ini adalah sebuah ekspresi diri kita, dengan rasa solidaritas

terhadap terjadinya banjir terbesar tahun ini,” cetusnya. Jadi, jajanan terbaru itu khusus bagi Anda yang ingin mencari suasana berbeda. Tata ruang dihiasi lampion warna merah dan penuh warna. Jadi tunggu apalagi? Jangan ditunda, segera datang di resto Mie Edan. “Kami siap melayani Anda, kami tunggu kedatangannya,” kata Maura. (adv/irw)

Jl. Letjen S Parman 115A, Pakis, Banyuwangi

Jl. Jaksa Agung Suprapto (ruko barat Stadion Diponegoro)

Kaosing

Nungky Daycare and Baby Spa

Jalan A. Yani 93C Banyuwangi (Depan Pengadilan Agama)

Jalan KH. Agus Salim Nomor 108 (depan Kantor Perhubungan)


BERITA UTAMA

Rabu 23 Januari 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Dodik dan Dwinta Ajukan Penangguhan n EKS... Sambungan dari Hal 25

Sebelum ditahan dan dititipkan ke Lapas, dokter Nanang tiba di gedung Kejari di Jalan Jagung Suprapto Banyuwangi pukul 09.30. Begitu datang, dia langsung

menjalani pemeriksaan. Selama pemeriksaan berlangsung, dokter Nanang bersama pengacaranya, Ribut Puryadi SH, diberi waktu istirahat untuk melaksanakan Salat Duhur dan makan siang. Pemeriksaan kem bali dilanjutkan sekitar

pukul 13.15. “Pemeriksaan kali ini untuk melengkapi data pemeriksaan sebelumnya,” terang Kajari Syaiful Anwar. Tanda-tanda dokter Nanang akan ditahan mulai terlihat sekitar pukul 15.15. Achmad Wahyudi SH yang juga pengacara

dokter Nanang tiba di kejari untuk menemui kliennya. “Maaf ya, saya naik dulu (ke ruang pemeriksaan tersangka di lantai dua Kejari),” kata Wahyudi saat dicegat para wartawan di halaman Kejari Banyuwangi sore kemarin.

Komisi I Tanyakan Dana Rp 1,5 Miliar n JANJI... Sambungan dari Hal 25

Sekretaris Komisi I DPRD, Eko Susilo menambahkan, dugaan pungutan liar terhadap warga yang hendak mengambil e-KTP diduga tidak hanya terjadi di Desa Kedungrejo. Menurut dia, berdasar pengamatan, ada beberapa daerah lain yang melakukan pungutan serupa. “Kita duduk bersama agar kasus serupa tidak terjadi lagi di mana pun,” kata Eko. Sementara itu, Kades Abdur Rakhman mengatakan, dalam rapat koordinasi tentang mekanisme penyerahan e-KTP yang digelar di kantor Ke camatan Muncar ada petunjuk bahwa jika masyarakat tidak bisa menunjukkan KTP lama atau hilang, maka harus mengurus surat keterangan kehilangan di kepolisian. Karena itu, peme rintah desa menawarkan ke pada masyarakat apakah mengurus sendiri laporan itu atau kah dikoordinasi pihak desa. “Dana Rp 15 ribu itu sebagai biaya administrasi suratmenyurat yang tercantum di perdes (peraturan desa),” jelas Kades Abdur Rakhman. Sementara itu, Camat Muncar, Isa Ansori menambahkan, pengambilan e-KTP sebenarnya gratis. Namun, jika KTP lama hilang, maka harus me nunjukkan surat keterangan dari kepolisian. “Saat rapat koordinasi dengan perangkat desa beberapa waktu lalu, su dah kami sampaikan jangan memungut biaya dari warga. Biar mereka mengurus (surat keterangan dari kepolisian) sendiri,” papar Camat Isa. Di Desa Kedungrejo, ternyata pengurusan surat kehilangan dari kepolisian itu dikoordinasi

pemerintah desa. “Padahal, sudah ditawarkan kepada warga apakah mengurus sendiri ataukah dikoordinasi. Tetapi, kejadiannya malah seperti ini,” sesal Isa Ansori. Saat giliran menyampaikan penjelasan, Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Sudjani menuturkan, sejak awal pihaknya su dah menyampaikan lewat ber bagai media massa, perangkat pemerintah, dan lewat pengumuman yang dipampang di tempat-tempat umum, bahwa program e-KTP gratis. Sudjani menambahkan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 25 Tahun 2008, bagi warga yang KTP lama hilang, e-KTP dapat diterbitkan de ngan melampirkan surat ke terangan kehilangan dari kepolisian dan melampirkan kartu keluarga (KK). Wakil Ketua Komisi I DPRD, Khusnan Abadi menimpali, perpres tersebut tidak ada kaitannya dengan pengambilan e-KTP. “Kecuali jika masyarakat yang KTP-nya hilang hendak me ngurus KTP baru. Dalam kasus di Kedungrejo, warga kan hanya akan mengambil e-KTP, bukan membuat KTP baru. Toh, saat rekaman data e-KTP, warga su dah melengkapi berbagai persyaratan,” katanya. Mendengar penjelasan terse but, ketua Komisi I DPRD langsung merekomendasikan agar seluruh pungutan yang ditarik dari warga itu se cepatnya dikembalikan. “Kami merekomendasikan agar seluruh uang yang ditarik dari masyarakat saat pengambilan e-KTP itu dikembalikan secepatnya. Kalau perlu malam ini (tadi malam),” tegas Ketua Komisi I DPRD Abdurrahman. Kades Kedungrejo Abdur

Rakhman, tampaknya berbesar hati dan bersedia menjalankan rekomendasi tersebut. “Uang itu akan kami kembalikan kepada masyarakat,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan pungli dalam proses pengambilan e-KTP terjadi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Tindakan yang bisa berujung pidana tersebut diduga dilakukan oknum perangkat desa. Dalam kasus tersebut, setiap warga dimintai uang senilai Rp 15 ribu. Itu khusus warga yang masa berlaku KTP-nya sudah habis atau hilang. Salah satu warga, Muhammad Sholeh mengatakan, biaya pengambilan KTP elektronik tersebut ditentukan pihak desa. Padahal, kebijakan tersebut sebenarnya tidak ada. ‘’Warga sangat resah. Karena dalam surat sudah jelas gratis,” cetusnya. Sementara itu, wakil ketua Komisi I DPRD, Khusnan Abadi juga mempertanyakan alokasi dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk peningkatan database kependudukan yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013. Menurut Khusnan, dalam rapat koordinasi 28 November 2012, Kadispendukcapil Sudjani mengatakan anggaran Rp 1,5 miliar itu untuk membayar tenaga teknis di kecamatan-kecamatan yang masa kerjanya diperpanjang dari Januari hingga Maret 2013. Petugas tersebut ber tugas mencocokkan sidik jari warga yang hendak mengambil e-KTP. Namun, praktiknya, pengambilan e-KTP dilakukan di desa dan dusun tanpa mencocokkan sidik jari. Dikatakan, dirinya tidak ingin menyalahkan siapa pun terkait pelaksanaan pe-

ng ambilan e-KTP tersebut. “Kita sepakat pengambilan e-KTP dipermudah. Tetapi, bagaimana dengan anggaran Rp 1,5 miliar itu?” tanya dia. Mendapat pertanyaan tersebut, Kadispendukcapil Sudjani menjelaskan, pada pertemuan terkait penjelasan pengambilan e-KTP, Direktur Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bahwa penyerahan e-KTP harus melalui verifikasi dan aktivasi terlebih dahulu. “Makanya saat itu kami mengusulkan anggaran untuk membayar perpanjangan kerja empat petugas di 24 kecamatan,” terangnya. Namun belakangan, tepatnya tang gal 21 Desember 2012, imbuh Sudjani, Dispendukcapil men dapat surat edaran dari Kemendagri yang intinya adalah dispensasi penyerahan e-KTP tanpa verifikasi sidik jari. Lebih lanjut Sudjani mengatakan, anggaran sebesar Rp 1,5 miliar tersebut bukan sepenuhnya untuk membayar petugas pencatat di kecamatankecamatan yang masa kerjanya diperpanjang selama 3 bulan. Anggaran upah petugas pencatat di kecamatan sebesar Rp 144 juta. Dengan rincian, empat orang kali 24 kecamatan, ka li tiga bulan, kali Rp 500 ribu. “Sisanya untuk penguatan blangko e-KTP dan beberapa pos lain. Namun, pada perkembangan selanjutnya, blangko tersebut dibebankan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” paparnya. Karena itu, anggaran untuk memperpanjang masa kerja empat petugas pencatat e-KTP di kecamatan dan dana penyediaan blangko e-KTP itu akan disesuaikan pada Perubahan APBD 2013 mendatang. (sgt/c1/bay)

Selang satu jam setelah Wahyudi datang, dokter Nanang turun dari lantai dua dan diapit petugas kejaksaan. Dua pengacaranya, Ribut dan Wahyudi, juga ikut mendampingi. “Langsung saja, mobilnya sudah ada di depan,” kata salah satu petugas kejaksaan sambil mengajak dokter Nanang menuju mobil Toyota Kijang warna hitam yang diparkir di halaman depan Kejari. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi Kajari Syaiful Anwar menyebut, penahanan dokter Nanang itu bertujuan me mudahkan pemeriksaan. “Unsurnya sudah masuk. Pembuktiannya, di pengadilan saja,” katanya. Kajari Syaiful menyebut, meski sudah ada tiga tersangka yang ditahan, pihaknya akan terus melakukan pengusutan. Bila dalam pengusutan lanjutan ada temuan baru, tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru. “Tim akan bekerja terus,” ujarnya. Ditanya terkait kesalahan dok ter Nanang hingga di jadikan tersangka dan di tahan, Kajari Syaiful me ngatakan bahwa tersangka diduga menyalahgunakan we wenang dalam proyek yang dilaksanakan 2010 lalu itu. “Saat proyek itu dibangun, dokter Nanang menjadi direktur RSUD Genteng,” sebut Kajari Syaiful. Terkait kerugian negara dalam kasus tersebut, lanjut dia, bukan berdasar audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kerugian itu berdasar hitungan sendiri. “Kalau hasil audit dari BPK diperlukan, akan kami usahakan,” ujarnya. Sementara itu, penahanan dokter Nanang membuat dua pengacaranya, Ribut Pur-

yadi SH dan Achmad Wahyudi SH, kecewa. Bahkan, kedua pengacara itu mengaku me nolak surat penahanan yang disodorkan pihak kejaks aan. “Kami tadi menolak menandatangani surat penahanan untuk klien kami,” cetus Wahyudi. Wahyudi mengaku, kliennya seharusnya tidak ditahan. Sebab, dokter Nanang tidak akan melarikan diri dan tidak akan menghilangkan barang bukti (BB). Selain itu, warga Desa Gen teng Kulon, Kecamatan Genteng, itu selama ini juga kooperatif. “Pemeriksaan klien kami sebenarnya belum selesai,” katanya. Wahyudi menyebut, proyek gedung ruang rawat inap RSUD GentengsenilaiRp4,1miliardengan dana dari APBD Banyuwangi tahun 2010 itu sudah dikerjakan sesuai prosedur. Berita acara penyerahan proyek juga sudah dinyatakan selesai 100 persen. “Ada kekurangan volume, PT Pancoran juga sudah mengembalikan kepada negara sebesar Rp 27 juta,” sebutnya. Ditanya langkah yang akan di lakukan untuk membantu kliennya, Wahyudi dan Ribut akan menunjukkan bukti-bukti bahwa kliennya tidak terlibat dalam dugaan korupsi atau gratifikasi. “Kami akan maksimal membebaskan klien kami,” tegas Ribut Puryadi. Sementara itu, dua tersangka lain, yakni Riskiyanto Dodik Pram dan Ir. Dwinta Indarwati, secara resmi telah mengajukan penangguhan penahanan ke Kejari Banyuwangi. Berkas penangguhan penahanan itu telah diantar pengacara bos PT Pancoran itu, yakni Eko Yudi SH, ke gedung Kejari Banyuwangi

Senin lalu (21/1). “Surat permohonan penangguhan penahanan sudah kami sampaikan,” cetus Eko Yudi SH saat dikonfirmasi melalui ponsel. Eko menyebut, surat penang guhan penahanan itu diantar sekitar pukul 12.00, dan diterima Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Banyuwangi Firmansyah SH. “Ada beberapa alasan yang cukup penting sehingga kami mengajukan penangguhan penahanan,” katanya. Menurut Eko, Dwinta Indarwati yang ditahan itu baru saja menjalani operasi serviks. Hingga kini, jelas dia, kliennya masih harus kontrol ke dokter spesialis secara rutin. “Ibu Dwinta masih dalam perawatan dan harus kontrol ke dokter ahli,” dalihnya. Untuk tersangka lain, Riskiyanto Dodik Pram, sebut Eko, selama ini dia menderita pe nyakit diabetes. Atas penyakitnya itu, Dodik juga perlu perawatan medis secara khusus. “Yang jaminan surat penangguhan penahanan ini Pak Sikwanto. Dia suami Ibu Dwinta,” sebutnya. Kajari Syaiful Anwar saat di konfirmasi mengenai pengajuan penangguhan penahanan dari pengacara Dwinta dan Dodik menyebut, pihaknya belum bisa memutuskan. “Surat pengajuan penangguhan memang sudah masuk,” katanya. Permohonan penangguhan itu, terang dia, akan dibahas dan dikaji bersama Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Firmansyah SH dan tim yang mengusut kasus dugaan korupsi RSUD Genteng. “Kasipidsus masih ada di Surabaya, sedangkan tim masih memeriksa dr. Nanang,” katanya. (abi/c1/bay)

Finis di Depan SDN Kepatihan n PAWAI... Sambungan dari Hal 25

Benny Siswanto, panitia FEE 2013 mengatakan, penundaan ini bertujuan memaksimalkan penampilan peserta pawai. Gebyar peringatan Maulid Nabi Muhammad di Banyuwangi nanti akan lebih meriah. “Pawai

akan diberangkatkan di depan kantor Pemkab Banyuwangi dan finis di depan SDN Kepatihan, Banyuwangi,“ jelas Benny. FEE digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi kolaborasi UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi bersama KKGPAI Kecamatan Banyuwangi yang didukung Honda, Bank Jatim,

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, dan Radio VIS FM. Informasi lebih lengkap dapat menghubungi kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi, atau telepon (0333) 412224, kontak person Benny (082331102936) dan Iwan (081559555572). (nic/c1/bay)

tidak standar bisa mengambil kendaraan miliknya itu dengan syarat seluruh onderdil kendaraan yang tidak standar diganti onderdil standar. “Kendaraanyangmenggunakan ban kecil, knalpot blong, dan lain sebagainya, sangat mengganggu pengguna jalan. Tidak hanya itu, kendaraan-kendaraan tersebut juga berpotensi menimbulkan laka lantas,” paparnya. Kasat Lantas Irawan me-

nambahkan, razia kendaraan yang menggunakan onderdil tidak standar itu digelar dalam rangka mengurangi tingkat laka lantas, khususnya di wilayah Banyuwangi. “Harapan kita, ma syarakat semakin tertib berlalu-lintas, sehingga jumlah laka lantas dapat ditekan. Sebab, sebagian besar laka lantas be rawal dari pelanggaran lalu-lintas,” jelasnya. (sgt/c1/bay)

dari Bupati Banyuwangi atau instansi terkait untuk membantu kami dalam mengenalkan dan mengembangkan budaya Banyuwangi di tanah rantau. Agar budaya Banyuwangi semakin dikenali dan dapat me narik wisatawan asing untuk berkunjung di Banyuwangi, sambil menikmati keindahan wisata Banyuwangi serta budaya dan masakan khas Banyuwangi. Kami yang tergabung dalam Ko mu n i t a s A na k R a nt au Banyuwangi di Malaysia ingin juga

dikunjungi oleh jajaran pejabat Pemkab maupun Bupati Abdullah Azwar Anas sebagai tanda bahwa mereka juga memperhatikan warga Banyuwangi yang ada di perantauan. Serta dapat memberikan informasi-informasi tentang Banyuwangi kepada putra-putra Banyuwangi yang ada di perantauan. Salam.

Dibeli dengan Uang Asli Rp 1,5 Juta Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas

n MAKAN...

Sambungan dari Hal 25

“Tersangka sementara diamankan di polres, dan kita masih mengembangkan,” kata Kompol Agus. Sebelum tersangka ditangkap, jelas Agus, pengedar upal terse but makan di warung dan membayar menggunakan selembar upal pecahan Rp 100 ribu. Saat berada di warung,

ter sangka habis Rp 24 ribu. “Uang kembalian senilai Rp 76 ribu adalah uang asli,” jelasnya. Terungkapnya peredaran upal itu bermula dari kecurigaan Ich wanudin selaku pemilik warung. Polisi yang mendapat laporan dari korban langsung me nerjunkan anggota Buser sekitar pukul 06.00. “Anggota menemukan tersangka di warung pukul 06.00,” ujarnya. Menurut Wakapolres Agus,

setiba di warung tersebut, anggotanya langsung menggeledah tersangka. Saat penggeledahan dilakukan, di saku celananya ditemukan 30 lem bar upal pecahan Rp 100 ribu. “Tersangka membawa 31 lembar upal pecahan Rp 100 ribu. yang satu lembar digunakan membayar di warung,” jelasnya. Dalam pemeriksaan, kata wakapolres, upal tersebut berasal dari HR asal Situbondo yang

kini tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). IKS mengaku bertemu HR di sekitar Pelabuhan Ketapang. Upal yang dibawa senilai Rp 3,1 juta itu didapat dari HR dengan cara membeli. Dalam transaksi itu, upal Rp 3 juta dibeli IKS dengan uang asli Rp 1,5 juta. “Tersangka oleh HR diberi bonus satu lembar pecahan Rp 100 ribu, jadi upal tersangka menjadi Rp 3,1 juta,” sebutnya. (abi/c1/bay)

n PANEN... Sambungan dari Hal 25

“Kendaraan-kendaraan yang diamankan di pos ini hasil razia selama sepekan. Razia kita lakukan untuk meminimalkan laka lantas,” ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polres Banyuwangi, AKP Irawan Wicaksono mengungkapkan, pemilik kendaraan yang onderdil kendaraannya

Rata-rata Tiket Terjual 60 Persen Berharap Diperhatikan Bupati

n PESAWAT...

Sambungan dari Hal 25

“Jadwal penerbangan tidak me ngalami perubahan. Kita melayani tujuh hari dalam seminggu,” kata Bimbi. Kepala Satker Bandara Blim-

bingsari, Andy Hendra Suryaka mengatakan, walau pesawat Wings Air menambah jadwal penerbangan, tapi penumpang tetap stabil. Tiket dua maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Blimbingsari terjual di atas 60 persen. “Kondisi

ini cukup bagus dan menggembirakan. Semoga pertumbuhan penumpang terus meningkat,” harap Andy. Beroperasinya pesawat Wings setiap hari akan menambah kepercayaan masyarakat Banyuwangi ter ha dap

transportasi udara. Andy optimistis penumpang di Bandara Blimbingsari akan terus meningkat. “Kita akan terus membenahi sarana pen dukung ban dara demi mem berikan kenyamanan masyarakat,” katanya. (afi/c1/bay)

Hanya 21 Hari Sudah Beranak Lagi n DAPAT... Sambungan dari Hal 25

Akibatnya, banyak petani yang mengalami rugi besar dan gagal panen. Setelah tahun 2010, hama tikus tidak pernah menyerang lagi. Baru sekarang hama tersebut datang lagi. Yang membedakan dengan tahun 2010, serangan tikus saat itu terjadi pada musim hujan. Nah, serangan tikus kali ini terbilang paling parah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Tentu saja, hal itu menjadi persoalan serius petani. Saking parahnya kerusakan yang ditimbulkan, tidak sedikit petani yang gelenggeleng kepala. Karena itu, petani mulai berupaya mengurangi perkembangbiakan tikus. Salah satu cara yang dilakukan adalah gropyokan. Setiap kali gropyokan, ratusan tikus berhasil ditangkap. Saat menangkap tikus, para petani pun tidak peduli jika harus menginjak tanaman padi yang masih hijau. Meski cuaca panas menyengat, mereka tetap bersemangat. Yang menarik, dalam gropyokan tersebut salah satu petani penemuan tikus warna putih. Meski sudah berhasil ditangkap, tapi akhirnya tikus putih tersebut dilepas lagi. “Dilepas di tegalan,” sebut Suswanto, ketua Kelompok Tani Sadar Lestari Blambangan itu. Menurut Suswanto, jika tikus putih tersebut dibunuh maka akan menimbulkan

petaka. ‘’Kata orang Jawa, kalau gak sama dengan temannya, biasanya mempunyai nilai mistik. Mungkin dia ratu atau kepala suku tikus. Orang-orang sebenarnya mau membawa pulang (tikus putih itu). Tapi setelah dipikir-pikir, akhirnya tidak jadi,” terangnya. Dia takut jika tikus putih tersebut dibunuh, nanti serangan tikus justru semakin merajalela. Oleh sebab itu, para petani membiarkan tikus putih tersebut hidup. ‘’Ya mudah-mudahan dengan usaha itu hama tikus segera menghilang,” harapnya. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kalangan petani menggunakan berbagai macam alat agar tikus keluar dari sarang. Bahkan, parit di sawah terpaksa dicangkul agar tikus mau keluar. ‘’Lubang-lubang di parit kita cangkul, tikus banyak yang keluar. Langsung kita pukul saja,” ujar Salamun di sela-sela gropyokan kemarin. Menurut Salamun, serangan tikus tersebut membuat petani terancam gagap total. Sebab, tanaman padi yang masih muda pun rusak dihajar tikus. ‘’Itu masih bibit tapi sudah dimakan tikus. Makanya, sekarang cari bibit padi agak sulit. Ya itu, karena di manamana ada serangan tikus,” sebut petani asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, itu. Tukilan, petani lain mengaku, gropyokan tikus tersebut sebenarnya agak terlambat. Menurutnya, gropyokan seharusnya dilakukan menjelang musim tanam. ‘’Memang terlambat, tapi mau bagaimana

lagi,” terang pria kelahiran 1962 itu. Pada kesempatan itu, hadir petugas dari Dinas Pertanian, Kecamatan Muncar. Selain itu, tampak pula kepala desa setempat, Purwanto. Jogotirto desa tersebut juga ikut menangkap tikus bersama para petani. Dodik Duwi Kurniawan, mantri Pertanian Kecamatan Muncar mengatakan, serangan tikus kali ini sudah merambah lima desa di Kecamatan Muncar, antara lain Desa Blambangan, Tembokrejo, Tambakrejo, Sumberberas, dan Kumendung. “Ada sekitar 100 hektare yang rusak akibat serangan tikus kali ini,” katanya. Menurut Dodik, serangan tikus tersebut mengancam 2.500 hektare tanaman padi yang tersebar di Kecamatan Muncar. Oleh sebab itu, para petani melakukan gropyokan agar hama tikus terkendali. ‘’Total lahan persawahan di Muncar 3.250 hektare. Sekitar 750 hektare ditanami semangka,” terangnya. Dia menjelaskan, tikus tersebut sangat cepat berkembang biak. Untuk melahirkan anak, tikus hanya butuh waktu 21 hari. ‘’Coba bayangkan, kalau tikus tidak dikendalikan dengan cara-cara seperti ini, kerusakan bakal semakin parah,” terangnya. Selain gropyokan, ada beberapa langkah lain yang bisa ditempuh, yaitu pengasapan menggunakan belerang, pemompaan menggunakan obat Rodentsida, dan memasang perangkap jaring. “Itu sudah kita lakukan,” tandasnya. (c1/bay)

n GANDRUNG... Sambungan dari Hal 26

Ungkapan serupa disampaikan Kartika, TKI asal Parijatah. Saat dia menarikan Tari Jejer Gandrung, dia merasa bangga. Itu karena dia dapat membawakan tarian kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut di tanah rantau. Harapan kami ke depan, sebagai anak asli Banyuwangi yang saat ini berada di perantauan, kami ingin juga mendapat perhatian

*) Penulis adalah anggota Komunitas Anak Rantau Banyuwangi di Malaysia. HP: +60123740922

Jarak Tempuh hanya 10 Menit n SEPAKAT... Sambungan dari Hal 26

Jika menggunakan kapal cepat, jarak tempuh hanya sekitar lima sampai 10 menit. Melalui pengoperasian kapal cepat itu, diharapkan Banyuwangi dan Jembrana dapat ber sinergi mengembangkan potensi daerah masing-masing. Dalam master plan percepatan perluasan ekonomi (MP3E) Indonesia, Banyuwangi tidak masuk dalam koridor ekonomi Jawa, melainkan masuk dalam koridor ekonomi Nusa Tenggara dan Bali. “Jembrana paling depan dan Jadi frontline-nya Bali. Sedangkan Banyuwangi jadi frontline-nya Jawa Timur paling depan, maka saya menganggap penting untuk dilakukan kerja sama,” jelas Anas. Rencana pengoperasian kapal cepat Pemkab Banyuwangi itu, mendapat dukungan penuh dari

Bupati Jembrana I Putu Artha. Melalui penyediaan jalur cepat itu, Putu optimistis memberikan manfaat pada rakyat Jembrana maupun Banyuwangi. Dengan kapal cepat itu pula, Jembrana dan Banyuwangi dapat mengembangkan ekonomi secara bersama-sama. Apalagi, lanjut Putu, di Banyuwangi saat ini sudah tersedia bandara yang setiap hari melayani penerbangan pesawat terbang. Jika tersedia kapal cepat, kata Putu, masyarakat Jembrana yang akan ke Jakarta maupun ke Surabaya tidak perlu jauh-jauh melalui bandara udara Ngurah Rai Denpasar, tapi bisa melalui bandara Banyuwangi. Putu Artha mengakui, jarak tempuh Jembrana-Banyuwangi cukuplamakarenapenyeberangan di kapal makan waktu. Jika tersedia kapal cepat, maka jarak tempuh Jembrana-

Banyuwangi bisa ditempuh lebih cepat lagi. “Melalui kerja sama ini, proses penyediaan kapal cepat bisa dilakukan, di samping kerja sama sektor lain,” ujar Putu. Pengadaan kapal cepat itu, kata Anas, sifatnya sebagai pembuka untuk menciptakan pasar. Jika pasar sudah tercipta, pihak swasta diharapkan mengambil peran-peran yang dilakukan pemerintah nanti. Penandatanganan nota kerja sama itu dihadiri pejabat kedua daerah. Dari Ba nyu wa ngi tampak hadir, Asisten Pemerintahan Abdullah, Kepala Bappeda Agus Siswanto, Kepala Disbudpar Suprayogi, Plt Kepala Dishubkominfo Agus Nur Hasan, Kabag Pemerintahan Anacleto Da Silva, Kabag Pembangunan Wawan Yadmadi, Kabag Humas dan Protokol Juang Pribadi, dan Kabag Hukum Yudi Pramono. (afi/c1/bay)


36

Rabu 23 Januari 2013

Rumah Juragan Sapi Dirampok BANYUPUTIH - Rumah juragan sapi di Dusun Ranurejo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, menjadi sasaran perampok dini hari kemarin (22/1). Pelaku berhasil menggasak uang tunai Rp 60 juta dan perhiasan emas seberat 90 gram. Juragan sapi bernasib sial itu adalah H. Muhammad Suri, 46. Rumahnya yang cukup berjauhan dengan warga lain membuat pelaku perampokan leluasa dalam beraksi. Selain kehilangan emas dan uang tunai, dia juga kehilangan empat unit hand phone (HP). Suri nyaris juga kehilangan dua sepeda motornya. Beruntung, kendaraan roda dua itu ditinggal di

tengah jalan oleh para pelaku. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, perampokan terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari kemarin. Pelaku diperkirakan berjumlah enam orang. Namun, wajah mereka tidak bisa dikenali karena semua menggunakan penutup wajah. Semua pelaku perampokan membawa senjata tajam. Bahkan, salah satu di antaranya membawa senjata api yang sempat diletuskan untuk mengancam korban. “Berdasar modus yang digunakan, kita menduga perampokan itu sudah direncanakan sejak lama,” ujar Kanitreskrim Polsek Banyuputih, Ipda Edi Sudarto, kepada wartawan kemarin.

Enam pelaku perampokan masuk ke rumah korban melalui jendela kamar mandi. Kemudian, pelaku mengacakacak isi rumah korban, termasuk masuk ke kamar dua anak Suri. Kamar kali pertama yang didatangi pelaku adalah kamar Suri dan istrinya, Hj. Tilani Rizkiyah, 44. Tangan keduanya langsung diikat menggunakan lakban. Kemudian, pelaku masuk ke kamar anak Suri yang masih duduk di kelas III SMP dan kelas IV SD. Pelaku mengacak-acak kamar korban untuk mencari barangbarang berharga. Saat kesulitan menemukan benda-benda yang dicari, pelaku sempat mengancam akan menghabisi nyawa Cici, anak

perempuan Suri yang masih duduk di kelas IV SD. Bahkan, sebuah peluru dimuntahkan dan mengenai atap rumah. “Beknah emanan ka anaknah apah ka dunnyanah? (Kamu lebih eman kepada anak atau kepada harta),” ujar Hj. Tilani Rizkiyah, istri Suri, menirukan ucapan perampok saat mengancam dirinya. Lantaran takut, dia menyerahkan semua harta benda yang dimiliki. Bahkan, dia menyarankan kepada pelaku untuk mengambil semua barang yang ada di rumah, yang penting mereka cepat keluar. Saat pelaku meminta kunci sepeda motor, Hj. Tilani pun dengan cepat memberikannya. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

SEPI: Rumah milik Muhammad Suri menjadi korban perampokan dini hari kemarin.

Diselesaikan Lewat Program Prona ARJASA - Komisi I DPRD Situbondo menindaklanjuti pengaduan warga Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, tentang pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung selesai. Siang kemarin (22/1), komisi yang membidangi hukum itu memfasilitasi pertemuan pihak-pihak terkait. Dalam acara yang ditempatkan di kantor Desa Lamongan tersebut dikumpulkan warga yang menjadi korban pengajuan sertifikat, kepala desa, dan perangkat desa, serta pihak kecamatan. “Alhamdulillah, sudah ada kesepakatan bersama sebagai solusi permasalahan ini,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Syaiful Bahri, usai pertemuan. Kata dia, masalah sertifikat tanah warga yang hingga kini belum masuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) maupun yang belum terdaftar tapi sudah membayar biaya akan diseleEDY SUPRIYONO/RaBa

PERLENGKAPAN MELAUT: Lima drum yang dibawa kapal Juanda diamankan di TPI Panarukan. Barang-barang itu ditemukan di Perairan Giliraje, Sumenep, Madura, kemarin.

Temukan Lima Drum di Sumenep Pencarian Dilanjutkan Lewat Udara PANARUKAN - Kapal Juanda dan Kapodang yang tenggelam bersama sembilan awak di Perairan Selat Madura hingga kini memang belum ditemukan. Namun, sejumlah perlengkapan melaut yang dibawa kapal berjenis selerek itu mulai ditemukan kemarin. Salah satunya lima drum yang digunakan menyimpan hasil ikan tangkapan. Benda yang terbuat dari plastik tebal itu ditemukan nelayan di perairan Giliraje, Sumenep, Madura. “Dari identitas yang tertulis di punggung drum, perlengkapan itu milik kapal Juanda,” terang Ketua Tim SAR Gabungan, Letkol Sugeng Riyadi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin. Menurut Dandim 0823 Situbondo itu, sebanyak 120 personel Tim SAR diterjunkan untuk mencari sembilan nelayan asal Desa Kilensari, Panarukan, yang hingga kini masih misterius. “Jumlah kapal laut yang kita libatkan adalah tujuh unit, mulai kapal nelayan, Pol Air, dan Basarnas,” terangnya. Menurut Sugeng, kapal dari Pol Air Polda Jatim berkonsentrasi di titik tenggelamnya Juanda. Sejumlah penyelam pun kembali diturunkan. Beberapa kapal lain melakukan penyisiran di sepanjang pantai, mulai perairan Panarukan, Jangkar, hingga Besuki. Khusus Kapal RB 204 milik Basarnas menyisir perairan Panarukan hingga Kepulauan Sepudi, Sumenep. “Jadi, dengan ditemukannya drumdrum milik Juanda di perairan Sepudi

itu, sekarang kita fokus melakukan penyisiran ke arah timur. Kita harapkan nanti segera ketemu. Sebab, selama ini kita sudah sisir ke arah barat, tapi hasilnya nihil,” imbuh Sugeng. Ha r i ini Tim SAR Gabungan mendapatkan bantuan helikopter Heli Belli 412 EP yang akan melakukan pencairan lewat udara hingga lima hari ke depan. Itu akan sangat membantu, karena jangkauan pandangan lebih luas dibanding pencairan dengan kapal laut. “Akan dilakukan penyisiran melalui udara mulai Pantai Panarukan, Besuki, Jangkar, hingga Madura. Sebab, jika sudah tiga hari, biasanya jenazahnya sudah mengapung,” terang Sugeng. Tentang adanya informasi dari penyelam yang melihat ada mayat terlilit jaring Kapal Juanda, Sugeng tidak membantah. Namun, hingga kini pengakuan tersebut masih belum bisa dibuktikan. Terbukti, saat penyelam masuk ke kedalaman 60 meter di bawah permukaan laut, mereka

hanya menemukan jaring dan tali yang terikat ke arah jangkar kapal. “Jadi, sampai sekarang belum ada kejelasan tentang posisi mayat korban. Namun, kita masih berharap informasi yang kita dapatkan dari nelayan benar adanya. Bahwa saat kejadian ada empat orang terjebak dalam Kapal Juanda. Makanya, kita terus menurunkan penyelam untuk berusaha melakukan evakuasi,” terangnya. Sugeng mengakui, terbatasnya peralatan yang dimilikinya membuat upaya penyelaman tak bisa dilakukan secara maksimal. Sebab, tenggelamnya Kapal Juanda berada di kedalaman sekitar 84 meter. Sedangkan batas kemampuan penyelam tradisional hanya 60 meter. “Cuaca juga mempengaruhi. Karena kalau sore hari kurang mendukung. Makanya, kemarin itu jam empat sore sudah kita tarik ke darat karena kondisi di laut tidak memungkinkan,” imbuhnya. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

TARIK PERHATIAN: Masyarakat berkerumun melihat foto nelayan yang hilang.

Warga Gelar Ritual Nyonteng MASYARAKAT Pesisir Panarukan, Situbondo, tidak hanya mengandalkan usaha lahiriah dalam mencari sembilan nelayan yang hilang setelah dihantam angin Palak Taon Sabtu malam (19/01) lalu. Mereka juga menggunakan usaha batiniah dengan cara menggelar ritual Nyontheng. Ritual tersebut digelar di sebelah barat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang menjadi posko Tim SAR Gabungan sejak pagi kemarin (22/1). Sejumlah warga dipimpin seorang tokoh agama membaca bacaan tertentu. “Ini namanya ritual Nyonteng. Ritual semacam ini sudah biasa dilakukan masyarakat pesisir jika ada orang yang tenggelam dan jenazahnya belum ditemukan. Dengan menggelar ritual

ini, diharapkan warga yang hilang segera ditemukan,” ujar Supriyono, tokoh masyarakat Panarukan, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Tidak hanya membaca sejumlah doa-doa, ritual Nyonteng juga dilengkapi sesajen berisi bubur warna-warni, tumpeng, dan bunga tujuh rupa. “Ritual semacam ini biasanya dilakukan sekali saja. Artinya hanya hari ini, besok tidak ada,” ungkap pria yang juga juragan kapal tersebut. Pencarian sembilan nelayan tersebut juga mendapat perhatian Habib Sholeh Al-Muhdlar. Tokoh muda yang juga memiliki kekuatan supranatural itu juga melakukan sejumlah ritual sekitar satu jam. “Saya terus terang dapat isyarah, makanya saya melakukan ini,” katanya.

Habib Sholeh membaca burdah di lokasi yang juga menjadi tempat pelaksanaan ritual Nyontheng. Sebelumnya, dia membaca Fatihah untuk seorang habib yang dikenalnya sebagai waliyullah. “Dalam isyarah yang saya dapat, saya diminta mengirim Fatihah kepada waliyullah itu dan membaca burdah,” terangnya. Menurut habib yang tinggal di Jalan Cendrawasih tersebut, nelayan yang menjadi korban kapal Juanda dan Kapodang sebagian masih ada dalam kapal dan terlilit jaring. Diharapkan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka segera keluar. “Apa yang saya lakukan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama masyarakat Situbondo,” terangnya. (pri/c1/als)

saikan lewat program Prona. Kebetulan tahun ini di Desa Lamongan ada program Prona. “Permintaan masyarakat, mereka harus dibebaskan dari segala macam biaya karena mereka sudah membayar. Pihak kepala desa akan menindaklanjuti ini dan melayani,” terang politisi PKB tersebut. Sebagai tindak lanjutnya, tadi malam sudah dibentuk kepanitiaan di tingkat desa yang akan menangani persoalan tersebut. “Terhadap biaya yang dikeluarkan, warga sudah tak mempermasalahkan. Yang penting mereka harus mendapatkan sertifikat,” imbuh Syaiful Bahri. Dia menegaskan, DPRD akan mengawal dan mengawasi pelaksanaan Prona di Desa Lamongan sampai selesai. Sehingga, masyarakat tidak hanya mendapat janjijanji palsu. “Kasihan masyarakat. Sudah membayar

biaya jutaan rupiah, tapi sampai sekarang tak menerima apa-apa,” tandas Syaiful. Diberitakan sebelumnya, sepuluh warga Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, mengadu ke Komisi I DPRD Situbondo Kamis (17/1) lalu. Mereka meminta dukungan alat kelengkapan DPRD yang menangani masalah hukum tersebut untuk ikut cawecawe dalam kasus pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung selesai. Ada sekitar 40 warga Desa Lamongan yang mengajukan sertifikat masal. Namun, yang masuk ke BPN hanya tujuh orang. Besarnya biaya antara Rp 1.250.000 hingga Rp 2,5 juta. Pembayaran dilakukan kepada Kaur Pemerintahan Desa Lamongan, Tirto Asmoro. Itu dilengkapi kuitansi. Sebagian lagi dibayar kepada Kades Lamongan. Itu tidak dilengkapi kuitansi. (pri/c1/als)

Emosi, Dikeluarkan dari Ruang Sidang SITUBONDO - Aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan anggota keluarga korban pembunuhan dengan terdakwa Fathorrosi dari ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Situbondo kemarin (22/1). Pasalnya, mereka kembali meluapkan emosinya saat mengikuti persidangan. Emosi keluarga Azizatul Sakdiyah tersebut terpicu ulah Fathorrosi dan pengacaranya, Supriyono, senyum-senyum atas keterangan yang diberikan saksi. Perilaku pemuda asal Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, dan pengacaranya itu sempat ditegur JPU. Nah, saat itu paman korban ikut angkat suara agar terdakwa tidak senyum-senyum karena dianggap tidak menyesali perbuatannya yang telah menghabisi nyawa Azizatul Sakdiyah, 22, warga Desa Tegal Jati, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso. Polisi langsung menggiring pria setengah baya tersebut. “Korang ajer ongghu, kan minta pate’en keyah se nyaman mon de’iyeh (benar-benar kurang ajar, kan lebih baik dibunuh juga kalau begitu),” katanya saat berada di luar ruang sidang. Kemudian, dia dinasihati Kasatsabhara AKP Hariyono. “Yang sabar, Pak. Ini masih pemeriksaan saksi. Biarkan majelis hakim yang mengadili masalah ini,” katanya berka-

EDY SUPRIYONO/RaBa

KETERANGAN SAKSI: Terdakwa pembunuhan, Fathorrosi (kiri) mendengarkan keterangan saksi di PN Situbondo kemarin.

li-kali. Namun, wajah pria tersebut masih menunjukkan kejengkelan luar biasa. Agenda sidang lanjutan kemarin adalah mendengarkan kesaksian sejumlah saksi di

luar BAP (berkas acara pemeriksaan). Sejumlah saksi yang dihadirkan, di antaranya anggota kepolisian dan dokter yang melakukan otopsi jenazah korban. (pri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.