Radar Banyuwangi 23 Oktober 2012

Page 1

SELASA 23 OKTOBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Dua Tahun Bupati Anas dan Wabup Yusuf Memimpin Banyuwangi (2)

Warga Miskin Turun 11,25 Persen, Pengangguran Tinggal 3,71 Persen Pergerakan ekonomi Banyuwangi yang meningkat dalam dua tahun terakhir, kontribusi terbesar berasal dari dua sektor utama yaitu pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, hotel, dan restoran. Pertanian memberikan kontribusi rata-rata 46,5 persen, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi rata-rata sekitar 26,8 persen.

SEKTOR pertanian tidak hanya menjadi andalan Banyuwangi, namun juga sektor yang diandalkan di level Jatim. Pertumbuhan dan kontribusi sektor ini di Banyuwangi melampaui Jatim. Sehingga sektor pertanian menjadi masuk dalam kategori sektor prima (selengkapnya lihat grafis).

Sektor pertanian termasuk di dalamnya sub sektor perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan merupakan sektor yang menghidupi mayoritas penduduk Banyuwangi (market share) paling besar, yang menjadi hajat hidup orang banyak. Dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah daerah telah menetap-

kan kebijakan untuk tetap meletakkan sektor ini sebagai prioritas utama. Sektor perdagangan, hotel dan restoran, meskipun dalam posisi kedua dalam memberi kontribusi ekonomi, namun menjadi lokomotif utama yang mengangkat tumbuhnya perekonomian ■ Baca Warga...Hal 33

Tersangka RSUD Bisa Bertambah ALI NURFATONI/RaBa

KOMPAK: Puluhan warga menolak pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, kemarin (kanan). Warga menunjukkan tembok rumah yang retak-retak.

DOK. RaBa

Tolak Pembangunan IPAL Harga Mati MUNCAR - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, masih menyisakan masalah. Pasca retaknya tembok rumah warga akibat getaran mesin pemasang tiang pancang, kemarin puluhan warga kembali

berunjuk rasa. Mereka menolak pembangunan IPAL yang berlokasi di tanah bekas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tersebut. Warga menempel selebaran di sekitar lokasi proyek. Bahkan, selebaran itu juga terpasang di rumah warga dan kanan-kiri jalan

menuju lokasi pembangunan IPAL. Penolakan atas pembangunan IPAL tersebut merupakan harga mati. Pasalnya, warga tidak pernah menyatakan sepakat atas proyek tersebut. ‘’Warga di sini nggak ada yang sepakat,’’ cetus Misri, salah seorang warga setempat.

Sekarang tersangka sudah ada tiga, dan kemungkinan bertambah kayaknya ada

Menurut Misri, kalau toh ada persetujuan, itu merupakan kesepakatan terselubung. Pasalnya, mayoritas warga tidak pernah menyuarakan kata setuju. ‘’Kalau memang benar-benar ada tanda tangan, itu tanda tangan gelap,’’ tandas Misri ■

SYAIFUL ANWAR Kajari Banyuwangi

Baca Tolak...Hal 35

BANYUWANGI - Tim pengusutan dugaan penyimpangan proyek RSUD Genteng yang dibentuk Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi terus mengebut pemeriksaan kasus korupsi tersebut. Pemeriksaan delapan saksi akan dimulai Rabu (24/10) besok. Dari delapan saksi yang akan diperiksa, rencananya tidak semua dipanggil. Sebagian akan dipanggil dan dimintai keterangan pada Kamis (25/ 10). “Para saksi yang akan kita panggil sudah kita beri surat undangan. Jadwalnya Rabu dan Kamis,” kata Kajari Banyuwangi Syaiful Anwar melalui ketua tim pengusutan RSUD Genteng, Djoko Susanto. Saksi yang dipanggil hari Rabu empat orang, dan empat saksi lain diminta hadir pada Kamis ■ Baca Tersangka...Hal 35

Siswi SMP Digilir 4 Pemuda Lagi, Habib Dilempar Sepatu Pelaku Mengaku Sebagai Anggota Polisi GENTENG - Perbuatan empat pemuda itu benar-benar biadab. Mereka memerkosa seorang gadis di bawah umur secara bergiliran kemarin malam. Keempat tersangka yang kini sudah mendekam di ruang tahanan Mapolsek Genteng itu adalah Waras alias Rea Reo, 29, seorang buruh asal Dusun Resomulyo, RT 08/RW 03 Desa Genteng We-

tan, Kecamatan Genteng. Pelaku lain adalah Priyono alias Apri, 20, warga RT 11/ RW 01, Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu; Handoko, 24, warga Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore; dan seorang yang masih buron bernama Sugiyanto

alias Joker, warga Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Para tersangka memerkosa ST, 12, siswi sebuah SMP di Kecamatan Genteng. Gadis itu diperkosa di Gumuk Sur, Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini menyebutkan, Sabtu malam (20/10) sekitar pukul 20.00, ST bersama pacarnya, ER, 16, naik sepeda motor Yamaha Cripton menuju Gumuk Sur ■

BANYUWANGI - Muhamad Ali Hinduan alias Habib, 44, terdakwa kasus pembunuhan dengan korban Rosan sekeluarga tampaknya masih menjadi sasaran kemarahan pengunjung sidang. Bila dalam persidangan sebelumnya dilempar sandal dan nyaris dipukul, kemarin Habib dilempar sepatu oleh sa-

Baca Siswi...Hal 35

HAJI TELANJANG DADA: Keempat pelaku perkosaan usai diinterogasi di Mapolsek Genteng kemarin. Mereka ditahan setelah melakukan perbuatan asusila terhadap siswi SMP di Gumuk Sumur.

Wukuf Jatuh Hari Kamis PEMERINTAH Arab Saudi menetapkan wukuf sebagai puncak haji jatuh hari Kamis (25/ 10). Informasi waktu wukuf itu sudah diterima seluruh calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi kloter 73 dan 74. Jamaah diimbau menjaga kesehatan agar saat melakukan rangkaian haji tetap dalam keadaan sehat. Sementara itu, menjelang wukuf tiba, beberapa ketua rombongan dan ketua regu mencoba melakukan survei di ArH. Herman mina (Arofah, MuLangsung dari Makkah zdalifah, dan Mina). Pembimbing KBIH Survei itu dilakukan Sabilillah untuk menghadapi wukuf yang segera dilakukan seluruh jamaah ■ Baca Wukuf...Hal 35

LEGISLATIF

Enam Srikandi Didaulat Jadi Juru Bicara Fraksi BANYUWANGI - DPRD Banyuwangi tampaknya sangat menyadari tutup tahun sudah semakin dekat. Buktinya, sepekan setelah penyerahan empat rancangan peraturan daerah (raperda) oleh eksekutif, lembaga legislatif tersebut langsung menggelar rapat paripurna pandangan umum fraksi. Uniknya, nyaris seluruh fraksi mendaulat anggota perempuan menjadi juru bicara dalam rapat paripurna kali ini. Dari tujuh fraksi yang ada di DPRD Banyuwangi, enam di antaranya mendaulat perempuan sebagai juru bicara ■ Baca Enam...Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Muhamad Ali Hinduan

lah satu kerabat Rosan. Beruntung, aparat yang menjaga terdakwa sudah sigap. Saat ada warga yang melempar sepatu ke arah terdakwa, dengan cepat ditangkis sehingga tidak mengenai sasaran. “Segera bawa masuk,” cetus salah satu anggota polisi sambil berlari mendekap Habib. Aksi lempar sepatu itu terjadi pukul 11.15. Saat kejadian, terdakwa baru tiba di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi untuk mengikuti sidang lanjutan. Baru turun dari mobil tahanan, tiba-tiba ada sepatu melayang ke arah Habib. Warga yang melempar itu sebelumnya duduk di teras PN. “Kurang ajar kamu Habib,” teriak salah seorang warga sembari melemparkan sepatu. Sementara itu, agenda sidang lanjutan kemarin adalah pembacaan pleidoi (pembelaan) oleh penasihat hukum (PH) terdakwa, Siti Nur Hayati ■ Baca Lagi,...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

ABDUL AZIZ/RaBa

Trauma Warga Tratas setelah Kena Imbas Pembangunan IPAL Terpadu

Dikira Gempa Bumi, Warga Berlarian Selamatkan Diri Imbas pemasangan tiang pancang proyek pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, masih menyisakan trauma mendalam bagi warga setempat. ALI NURFATONI, Muncar LOKASI proyek IPAL Terpadu itu merupakan kawasan padat penduduk. Bayangkan saja, satu RT terdiri atas 60 kepala keluarga (KK). Itu tidak sebanding dengan

luas wilayah yang terbilang cukup kecil. Akibatnya, mayoritas warga setempat tidak mempunyai halaman yang cukup luas. Dengan kondisi seperti itu, permukiman warga itu layak dianggap sebagai kawasan padat seperti halnya kota. Warga pesisir itu pun cukup kompak. Kekompakan terlihat saat melakukan protes pembangunan IPAL Terpadu yang dibangun di kawasan tersebut. Hingga kemarin, warga masih membicarakan guncangan seperti gempa yang menghebohkan itu. Sampai saat ini musibah tersebut masih menyisakan keresahan. Lebih dari itu, warga mengaku sangat trauma atas insiden tersebut. Seperti yang diungkapkan Na-

ning Mardiana, salah seorang warga Tratas kepada koran ini kemarin. Begitu mengingat kejadian Kamis malam (18/10) itu, Naning tak kuasa menahan tangis. Getaran keras mesin pemasang tiang pancang itu menyebabkan rumahnya seakan hendak rontok. ‘’Getarannya kuat sekali. Bukan hanya saya saja yang keluar, semua orang juga keluar rumah,” ungkap ibu beranak satu itu. Pikirannya pun langsung tertuju ke pembangunan proyek IPAL persis di dekat musala itu. Di mata warga, sudah seharian pemasangan tiang pancang itu berjalan ■

Dana block grant juga jadi materi interpelasi

Lama-lama Bupati Dadang bisa tambah nggereges!

Lagi, Habib dilempar sepatu

Usul, lain kali dilempar onde-onde saja!

Baca Dikira...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

KORBAN IPAL: Cikrak memeragakan saat dirinya terjatuh dari tempat tidur. email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Selasa 23 Oktober 2012

Potensi Sayuran di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon

Mampu Penuhi Stok Seladah se-Banyuwangi SONGGON - Letak wilayah Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, berada di lereng Gunung Raung. Seperti pada umumnya, kawasan yang berada di dataran tinggi memiliki beragam potensi yang cukup luar biasa. Salah satunya sebagai sentra penghasil tanaman sayur mayur. Kondisi alam Desa Sumber Arum memang cocok untuk tanaman sayur. Nah, warga di desa ini umumnya bertani sayuran selada air alias seladah. Sekedar diketahui, sayur seladah bisa tumbuh subur dengan aliran air jernih. Air juga harus terus mengalir alias tidak boleh berhenti seperti kolam. Kalau itu terjadi, maka sayur tersebut bakal mati. Di Songgon, stok air sangat melimpah.

Karena itu, tanaman seladah di desa ini tumbuh subur sepanjang tahun. Ratarata, warga Sumber Arum menanam sayur seladah di kawasan tepi sungai. Untuk perawatan, cukup sederhana dan mudah dilakukan. Sekali tanam, bisa dipanen berulang kali. Dalam cuaca kemarau seperti saat ini, harga sladah mengalami kenaikan. Tingginya permintaan adalah salah satu indikasinya. Sebab, sayur seladah cukup digemari warga yang tinggal di daerah perkotaan. Sejauh ini pula, banyak warga desa setempat yang menjual dagangan sayur tersebut. Bayangkan, dalam satu RT saja bisa lebih dari sepuluh orang. ‘’Warga sini mulai dulu kerja Mudun (bawa sayur turun ke kota, red),’’ ungkap Togimin,

warga Dusun Pasar, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin (22/10). Untuk pemasaran, kata dia, satu orang dengan yang lain mempunyai pelanggan sendiri-sendiri. Itu tersebar di pasar-pasar besar di Banyuwangi. ‘’Ada yang di Rogojampi, Tegaldlimo, Genteng, dan Banyuwangi,’’ katanya. Seperti biasanya, masih kata dia, para penjual sayur membawa tobos berisi sayur seladah. Biasanya, mereka memanen seladah di sore hari. Baru malam hari hingga dini hari, warga menjualnya ke pasar. Maka, jangan heran, setiap malam hari, jalanan desa Sumber Arum selalu ramai lalu lalang kendaraan. ‘’Ada yang berangkat jam 9. Tapi rata-rata berangkat jam 1-2 dini hari,’’ terangnya.(ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

SUBUR: Tanaman Seladah di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, kemarin.

Nyabu, Sopir Truk Ditangkap

SIGIT HARIYADI/RaBa

OPTIMALKAN PARIWISATA: Peserta pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda melahap materi kepariwisataan di Mahkota Plengkung kemarin.

Siapkan Pramuwisata Lokal Berlisensi BANYUWANGI – Upaya mengoptimalkan potensi wisata di Banyuwangi terus dilakukan berbagai elemen terkait. Salah satunya dengan menyiapkan pramuwisata yang kompeten. Merekalah yang diharapkan menjadi garda terdepan untuk menyampaikan pariwisata andalan Bumi Blambangan. Sehingga eksotisme kabupaten berjuluk Sunrise of Java itu semakin dikenal di tingkat nasional hingga mancanegara. Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menggelar pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda kemarin (22/10). Kegiatan yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tersebut diikuti oleh 40 orang yang berasal dari seantero Banyuwangi. Kepala Disbudpar, Suprayogi mengatakan, rata-rata jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Banyuwangi mencapai 40 ribu orang per tahun. Sedangkan kunjungan wisatawan domestik mencapai 600 ribu orang

dalam setahun. Sayangnya, besarnya tingkat kunjungan wisatawan tersebut tidak diimbangi dengan jumlah guide lokal yang berlisensi. Padahal, potensi pariwisata di Banyuwangi pasti akan lebih tereksplorasi jika ratusan ribu wisatawan tersebut dipandu oleh guide lokal yang notabene lebih tahu kebudayaan dan tradisi masyarakat setempat. “Pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda ini kita adakan dalam rangka menyiapkan pramuwisata lokal yang berlisensi,” ujar Suprayogi. Menurut Suprayogi, para peserta pendidikan dan pelatihan tersebut tidak serta merta bisa mendapat lisensi. Sebaliknya, mereka harus melalui ujian pengetahuan potensi pariwisata di Banyuwangi dan menguasai minimal satu bahasa asing. “Tim penguji berasal dari Provinsi Jawa Timur,” cetusnya. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disbudpar Banyu-

wangi, Dariharto mengatakan, seluruh peserta pendidikan dan pelatihan mendapat bimbingan tentang etika dan teknik pramuwisata, pendidikan Bahasa Inggris, apresiasi seni budaya lokal, search and resque (SAR), vulkanologi, hingga public relation. Syamsuri, 29, peserta pelatihan tersebut mengatakan, pendidikan dan pelatihan pramuwisata tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya yang selama ini bekerja sebagai guide freelance. “Kami butuh lisensi agar lebih leluasa saat memandu wisatawan berkunjung ke suatu lokasi. Sebab, jika tidak memiliki lisensi, kita harus kucing-kucingan dengan petugas,” tarangnya. Pria yang mengaku sudah setahun terakhir menggeluti pekerjaan sebagai pemandu wisata tersebut menambahkan, penghasilan seorang pemandu wisata cukup menjanjikan. “Pendapatan yang saya raih mencapai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per hari,” pungkasnya. (sgt/als)

ROGOJAMPI - Nasib apes menimpa Todi Arfian, 33. Warga Dusun Kedunen, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu ditangkap anggota Polsek Rogojampi saat mengisap sabu-sabu (SS) di rumahnya kemarin malam. Terkait pemeriksaan, tersangka langsung dikirim ke Satnarkoba Polres Banyuwangi. Sejumlah barang bukti (BB) yang ditemukan saat penggerebekan pun diamankan. BB yang juga dikirim ke polres adalah sebuah pipet berisi serbuk sabu, satu buah korek gas, satu botol bekas minuman yang terpasang dua sedotan, satu dompet warna hitam, dan sebuah hand phone (HP) merek Nokia. “Tersangka dan BB kita amankan,” cetus Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo. Todi yang berprofesi sebagai sopir truk itu sebenarnya sudah lama dicurigai mengonsumsi narkoba. Tetapi, karena tidak cukup bukti, polisi pun selalu gagal menangkapnya. Nah, saat ada informasi bahwa orang yang diincar itu sedang memakai barang haram, polisi langsung bergerak. “Tersangka digerebek di rumahnya,” ungkapnya. Saat rumah tersangka digerebek, masih kata Watiyo, tersangka sudah selesai mengonsumsi. Sehingga, anggota yang mendatangi rumahnya hanya menemukan sisa-sisa sabu dan peralatan yang digunakan. “Di pipet masih ada sisa sabu,” cetusnya. Dalam keterangannya kepada polisi, Todi Arfian men-

gaku sering mengonsumsi narkoba. Dia nyabu setiap akan menyopiri truk cukup jauh. “Biasanya pakai sabu dulu kalau akan nyopir,” aku Todi Arfian. Menurut Todi, sabu yang diisap itu diperoleh dari Hasan, salah satu kenalannya di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Saya beli dengan cara titip kepada teman. Harganya Rp 300 ribu satu paket,” ungkapnya. (abi/c1/ aif)

AGUS BAIHAQI/RaBa

SOPIR:Todi Arfian diamankan di Mapolres Banyuwangi untuk diperiksa.

Pelempar Mobil TV One Belum Jelas MLANDINGAN – Aksi pelemparan terhadap mobil SNG untuk siaran langsung (live) milik TVOne bernopol B 9353 WJ yang terjadi di jalan raya Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan, Situbondo, hingga kini masih dalam penyelidikan. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, mengatakan, setelah menerima laporan pekan lalu, pihaknya langsung mengerahkan anggota kepolisian untuk melakukan pengejaran terhadap dua pria yang diduga melakukan pelemparan. “Setelah kami mendapat laporan, kami langsung melakukan pencarian terhadap dua pengendara motor itu. Namun sampai saat ini belum ditemukan siapa pelakunya. Jadi kami terus melakukan penyelidikan,” ujar AKP Wahyudi kemarin (22/10). Namun, meski terus dilaku-

kan pemburuan, hingga kini polisi masih belum berhasil mengungkap ciri-ciri pelaku. “Kami juga belum tahu modusnya, kenapa mobil TVOne itu dilempar,” imbuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, terjadinya aksi pelemparan yang diduga dilakukan dua orang tidak dikenal terhadap mobil milik TVOne itu karena unsur kesengajaan dan mencari gara-gara. Sebab, setelah melempar, mereka langsung menancap gas motor dan menghilang. Sebelumnya, disebut-sebut stringer wartawan T VOne pernah menjadi korban pemukulan saat melakukan peliputan di Kecamatan Besuki. Kala itu, juga terdapat wartawan mingguan yang juga menjadi korban pemukulan yang dilakukan sekelompok massa n Baca Pelempar...Hal 35

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Selasa 23 Oktober 2012

Sisir Hotel, Jaring 18 Pasangan Mesum ABDUL AZIZ/RABA

BEBER POSTER: Puluhan aktivis PMII STAI Ibrahimy melakukan orasi di halaman Kantor Kecamatan Genteng kemarin.

Aktivis PMII Kritisi Program Pemkab GENTENG - Sebanyak 32 aktivis Pengurus Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy melakukan unjuk rasa di Kantor Kecamatan Genteng kemarin pagi. Dalam aksinya, para mahasiswa tersebut menyoroti beberapa kebijakan Pemkab Banyuwangi, di antaranya terkait sulitnya masyarakat miskin mengurus persyaratan jaminan kesehatan masyarakat dan jaminan kesehatan daerah (jamkesmas dan jamkesda). Mereka juga menyoal berkembangnya Indomaret dan Alfamart di Kecamatan Genteng, serta program Ruang Terbuka Hijau di Stadion Maron. Selain itu, pendemo juga menyoroti sebuah mal di Genteng yang menjual barang lebih murah daripada pasar tradisional Genteng, sehingga menyengsarakan para pedagang kecil. Mereka juga mempermasalahkan anggaran Rp 1,5 miliar untuk para mucikari

dan pekerja seks komersial. Para aktivis itu mempertanyakan pengelolaan dan penyerapannya. “Kita minta Pak Camat dan para staf menjelaskan masalah ini. Kami minta Pak Camat dan para staf keluar menemui kami,” teriak seorang orator. Sayang, para aktivis itu hanya ditemui Camat Genteng, Yusdi Irawan. “Biar saya saja yang menemui. Staf harus memberi pelayanan kepada masyarakat yang lain,” tutur Yusdi. Dari beberapa tuntutan tersebut, Yusdi Irawan hanya bisa menjawab yang berkaitan langsung dengan Pemerintah Kecamatan Genteng, di antaranya terkait Indomaret dan Alfamart. Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah mengeluarkan izin baru, bahkan tidak memperpanjang izin yang sudah mati. Terkait program jamkesmas dan jamkesda, dia menjelaskan bahwa birokrat tidak mempersulit siapa

SOSIALISASI: Kanitbinmas Polsek Pesanggaran Aiptu Lipur saat dialog dengan ratusan penambang di Petak 78 dan 79 kemarin.

pun. Mengenai RTH, dia menjelaskan bahwa RTH bukan alih fungsi, tapi menambah fungsi lapangan Maron; memperindah dan mempercantik, serta menambah fasilitas hotspot. Khusus anggaran untuk pengentasan mucikari dan PSK, Yusdi mengaku tidak memiliki kewenangan menjawab, karena hal itu kewenangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan SKPD terkait. “Apalagi, di Genteng nggak ada lokalisasi, sehingga program itu tidak ada di sini. Jadi, kita nggak bisa menjawab,” tandasnya. Sementara itu, usai menerima penjelasan dari Yusdi, para aktivis itu melakukan orasi sebentar di halaman kantor kecamatan, lalu melanjutkan long march menuju Pertigaan Lampu Merah Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dengan pengawalan pihak kepolisian setempat. (azi/c1/aif)

PESERTA BANYAK PENUHI KRITERIA PENILAIAN

ROGOJAMPI - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kembali menggelar razia tempat kos dan hotel kemarin. Sasaran operasi yang dipimpin Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Adian dan Kasi Penyidikan M. Rifai itu adalah wilayah Banyuwangi Selatan. Dua tempat kos dan hotel di wilayah Kecamatan Rogojampi, Srono, dan Gambiran, disisir oleh anggota Satpol PP. Penertiban tersebut adalah penertiban kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP). “Dalam razia ini ada 18 pasangan mesum di tempat kos dan hotel,” cetus kasi penyidikan, M. Rifai. Penertiban KTP yang dilakukan anggota Satpol PP ini dimulai pukul 09.00. Awalnya, petugas mendatangi dua tempat kos di Desa/Kecamatan Rogojampi. Di dua tempat kos itu terjaring dua pasang remaja yang tengah berduaan di kamar. “Dua pasang remaja itu masih berusia 16 tahun,” katanya. Setelah dari tempat kos, rombongan petugas penertiban meluncur ke Losmen Sinar Ayu di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. Di tempat itu, mereka menemukan empat pasangan yang diduga selingkuh. “Ada yang mengaku suami istri, juga ada yang mengaku tunangan,” ungkap Rifai. Pasangan mesum yang juga berha-

Hasil Razia Satpol PP 1. Tempat Kos Rogojampi 2. Losmen Sinar Ayu Mangir 3. Hotel Duta Jajag 4. Hotel Widodo Jajag 5. Hotel Baru Indah Jajag j g

2 pasangan 4 pasangan 4 pasangan 4 pasangan 4 pasangan p g

sil dijaring Satpol PP berada di Hotel Duta, Hotel Widodo, dan Hotel Baru Indah. Semua berlokasi di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Di setiap hotel itu, ditemukan empat pasangan yang bukan suami istri. “Masingmasing hotel, ada empat pasangan mesum,” cetusnya. Rifai menyebut, selain di hotelhotel yang disebut itu, petugas juga melakukan razia di Hotel Mangir di Desa Mangir, Hotel Srono di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, dan Hotel Surya di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Tetapi, di sejumlah hotel itu tidak ditemukan pasangan mesum. “Semua nama pasangan yang terkena razia kita catat,” katanya. Bukan hanya dicatat, pasangan mesum itu juga diminta mengisi pernyataan tidak akan mengulang lagi. Selain itu, mereka juga diberi pengarahan. “Kalau nanti terjaring lagi, akan kita proses hukum,” ancam Rifai. (abi/c1/aif)

KRITERIA penilaian lomba gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih ada beberapa komponen penting. Ada kriteria penilaian ditinjau dari penghijauan dan penataan lingkungan, kebersihan lingkungan dan partisipasi masyarakat. Tidak ketinggalan tempat sampah, jalan dan selokan ikut menjadi pantauan penilaian tim juri di lapangan. Tim kerap menemukan kondisi obyek yang memenuhi kriteria, namun tingkat partisipasi masyarakat masih minim. Sebaliknya ada juga obyek yang biasa saja, namun nilai tingkat partisipasi masyarakat sangat luar biasa.

ABDUL AZIZ/RaBa

Langsung Kumpulkan Ratusan Penambang Buntut Tewasnya Aseng di Sumur Emas PESANGGARAN - Meninggalnya Aseng, 30, saat melakukan penambangan di dalam lubang di Petak 79 Gunung Tumpang Pitu, Perhutani Banyuwangi Selatan, direspons cepat aparat Kepolisian Sektor Pesanggaran. Kemarin siang, jajaran Polsek Pesanggaran dan Mantri Perhutani Banyuwangi Selatan, BKPH Sumade, langsung datang ke Petak 78 dan 79 untuk menemui ratusan penambang ilegal. Dalam kesempatan tersebut, petugas mengimbau agar para penambang ilegal turut menjaga kawasan hutan dan tidak menambang di luar area police line.

“Kita juga mengimbau agar para penambang segera keluar dari daerah rawa, karena di musim hujan sangat berbahaya,” kata Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi. Selain itu, pihaknya mengimbau agar para penambang ilegal tidak menebang pohon jati milik Perhutani Banyuwangi Selatan. “Semua itu kita sampaikan kepada para penambang, agar kecelakaan kerja tidak terjadi lagi,” tandasnya. Seperti diberitakan kemarin, untuk kesekian kali para penambangan tradisional di Petak 79, Gunung Tumpang Pitu, masuk Desa/Kecamatan Pesanggaran, tewas. Seorang penambang ilegal bernama Aseng, 30, yang belum diketahui tempat tinggalnya, me-

ninggal dunia. Tubuhnya tertimbun tanah saat mencari emas di sebuah lubang di Petak 79. Diperoleh keterangan, kemarin malam bersama dua rekannya, Aseng masuk ke dalam lubang penamba ngan yang selama ini sudah tidak aktif alias tak pernah dimasuki penambang. Posisi paling bawah adalah Aseng. Dua rekannya yang belum diketahui identitasnya berada di atas korban. Di dalam lubang tersebut mereka mencari emas. Namun, tak lama kemudian, diduga tak ada penyangga, tanah di bagian atas mendadak runtuh dan menimpa mereka. Dua orang berhasil ditolong penambang lain, sedangkan Aseng tak tertolong. (azi/c1/aif )

Perum Perkebunan Sumberjambe, Pesanggaran

TK Tunas Sumberjambe, Pesanggaran

MTsN Buluagung, Siliragung

TK Pertiwi 3 Sidorejo, Purwoharjo

SMAN 1 Purwoharjo

SDN 1 Bangorejo

Perampok Pecah Kaca Kos di Jajag GLENMORE - Dua pelaku perampokan dengan modus memecah kaca mobil masih terus dikorek keterangannya. Sayang, dua tersangka bernama Deka Priatama, 26, dan Eko Setiawan, 24, masih bungkam. Mereka tidak mau mengungkap siapa saja jaringan pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat itu. Kepada penyidik Polsek Glenmore, keduanya mengaku hanya sekali beroperasi di wilayah Banyuwangi. “Deka dan Eko mengaku hanya beroperasi di Glenmore, sekali di Malang,” ujar Kanitreskrim Polsek Glenmore Aiptu Abdul Karim ketika berada di Mapolres Banyuwangi kemarin. Pihaknya sudah berupaya mengorek keterangan dari kedua tersangka. Tetapi, keduanya masih bungkam dan bersikukuh hanya sekali beroperasi di wilayah Kabupaten Banyuwangi. “Untuk pengembangan, kita

AGUS BAIHAQI/RaBa

MASIH BUNGKAM: Eko dan Deka dibawa ke Polres Banyuwangi kemarin.

kirim ke polres,” kata Karim. Pihaknya tidak yakin kedua tersangka hanya sekali beroperasi di Kota Gandrung. Apalagi, kedua tersangka yang berasal dari luar kota itu tergolong cukup lama tinggal di Banyuwangi.

“Selama ini dua tersangka itu indekos di Desa Jajag (Kecamatan Gambiran),” sebutnya. Berdasar pengakuannya, jelas dia, kedua tersangka sudah sebulan indekos di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Sebelum beraksi, keduanya terlebih dahlu mencari sasaran dan mengenali medan. “Motor Yamaha V-Ixion yang digunakan beroperasi itu masih baru,” jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, dua pelaku pencurian dan perampokan dengan modus memecah kaca mobil berhasil ditangkap gabungan aparat Polsek Glenmore dan Kalibaru. Kedua pelaku adalah Deka Priatama, 26, warga Lingkungan/ Kelurahan Mangungjaya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Komering Ilir, Lampung; dan Eko Setiawan, 27, warga Dusun Tegalsari, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. (abi/c1/aif)


KESEHATAN

28

Selasa 23 Oktober 2012

RSUD Segera Steril dari Kendaraan Bermotor Benahi Poliklinik, Siap Bangun RTH BANYUWANGI- Badan Layanan Umum (BLU) RSUD Blambangan terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan. Setelah memulai penataan manajemen, kini giliran sarana fasilitas fisik yang mulai ditata. Penataan sarana fisik itu dimulai dari penataan gedung pelayanan. Saat ini, RSUD sedang membongkar dua unit gedung ruang pelayanan, yakni ruang poliklinik dan ruang penyakit dalam. Kedua gedung yang sedang dikerjakan itu akan memiliki dua lantai. Pembangunan gedung ruang poliklinik tahap pertama menggunakan dana APBD 2012 sebesar Rp 2,89 miliar. Pada tahap pertama ini, pekerjaan difokuskan pada penyelesaian lantai pertama. Sedangkan tahap kedua dikonsentrasikan untuk menyelesaikan lantai II dan pekerjaan gedung poliklinik pada sesi timur. “Kita harapkan, pekerjaan gedung pelayanan poliklinik itu rampung dalam dua tahap. Tahun 2014 kita targetkan rampung,” ungkap Direktur RSUD Blambangan dr Taufiq Hidayat, SpAnd, kemarin. Selain ruang poliklinik, lanjut Taufiq, dalam gedung poliklinik itu juga akan disiapkan ruangan untuk pelayanan computerized tomography scanner atau CT-Scan. Pada APBN 2013, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan CT-Scan kepada Kementerian Kesehatan RI. “Sebelum barangnya datang, kita akan menyiapkan ruangan,” katanya. Sedangkan pembangunan gedung ruang pelayanan penyakit dalam, imbuh dia, anggarannya menggunakan dana APBN 2012 Rp

BANYUWANGI

2,143 miliar. Selama ini, ruangan penyakit dalam tidak memadai dan kondisinya memprihatinkan. “Ruang pelayanan penyakit dalam dipastikan pekerjaannya tuntas 100 persen tahun ini,” tegasnya. Selain menata sarana fisik, RSUD Blambangan juga berencana membebaskan area rumah sakit dari kendaraan bermotor. Keberadaan kendaraan bermotor di area rumah sakit dinilai mengganggu pemulihan pasien, karena spolusinya tinggi. “Program kita, kendaraan yang boleh masuk area rumah sakit hanya ambulans dan kendaraan pembawa pasien saja,” bebernya. Area kosong yang saat ini digunakan sebagai lahan parkir, ungkap Taufiq, akan disulap menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Idealnya, setiap rumah sakit harus memiliki RTH, untuk mencegah masuk polusi kendaraan bermotor. Namun hingga saat ini, RSUD Blambangan belum memiliki RTH. “Kita sedang mencari pengganti lahan parkir

kendaraan. Kalau sudah ada gantinya, ruang kosong di depan rumah sakit akan dibangun RTH,” janjinya. Diakui, pihaknya sudah mengajukan surat permohonan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk menggunakan aset pemerintah daerah di gedung bekas Stikes. Saat ini, gedung itu masih dikerjasamakan dengan pihak ketiga, namun pada tahun 2013 kontrak kerja samanya berakhir. Jika gedung bekas Stikes itu disetujui dipakai RSUD, maka lahan parkir akan dipusatkan di lahan tersebut. “Parkir kendaraan roda empat dan roda dua, kita tarik ke sana semua. Area rumah sakit kita bersihkan dari kendaraan bermotor agar polusinya berkurang,” paparnya. Tidak hanya itu, tambah Taufiq, jika permohonan penggunaan aset itu disetujui, kantor manajemen rumah sakit juga akan dipindahkan ke situ. “Seluruh ruangan di dalam rumah sakit, akan kita maksimalkan untuk pelayanan medis,” pungkasnya. (afi/irw)

GALIH COKRO/JP RaBa

DIBENAHI:RSUD Blambangan mulai melakukan pembangunan fasilitas.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

PERALATAN CANGGIH: Dokter spesialis mata sedang memeriksa seorang pasien di klinik mata RS Al Huda.

RSAH FOR JP RaBa

Bisa Operasi di Klinik Spesialis Mata BANYUWANGI - Rumah Sakit (RS) Al Huda telah menambah layanan klinik spesialis mata. Nah, sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan mata, RS Al Huda melengkapi layanan medisnya dengan menghadirkan dokter spesialis mata dr. Yoan Affandy, Sp.M yang berpengalaman di bidangnya. Menurut dr. Indiati, MMRS, Manajer Pelayanan Medis RS Al Huda, layanan klinik spesialis mata RS Al Huda dapat memberikan bermacam pemeriksaan. Seperti refraksi, pemeriksaan katarak, dan pemeriksaan diabetik retinopati. Selain itu, memeriksa glaukoma dengan peralatan medis, seperti Chart Proyektor, Tonometri, Opthalmoskop, Biometri, Trial lens, Slit Lamp, dan Keratometer. “Semua pemeriksaan pasien di klinik mata dilayani langsung oleh dokter spesialis mata,” jelasnya kemarin. Layanan klinik spesialis mata RS Al Huda, kata dia, dilengkapi kamar operasi untuk kasus-kasus yang

BANYUWANGI

membutuhkan tindakan operasi. Tentunya, ditunjang fasilitas kamar operasi yang nyaman serta menggunakan teknologi terkini dengan alat-alat kesehatan yang berkualitas. Seperti Operating Zoom Microscope with Monitor Asisstant. “Kamar operasi siap melakukan operasi mata yang direncanakan maupun operasi untuk tindakan kasus kegawatan,” tandasnya. Dijelaskan, untuk operasi kegawatan (emergency), misalnya repair palpebra (perbaikan kelopak mata), trauma mata, corpus alienum (benda asing), dan tindakan kegawatan lainnya. Sedangkan operasi terencana (elektif) yang sering dikerjakan adalah operasi katarak dengan pemasangan lensa atau IOL (Intra Ocular Lens), operasi pterygium (selaput bola mata), dan lainnya. “Prosesnya pelayanan operasi mata relatif cepat dengan tingkat kenyamanan tinggi. Proses penyembuhan cepat dan biaya tidak mahal,” ungkapnya. Pasien tidak perlu dibius total. Melainkan, cukup dengan bius lokal

BANYUWANGI

(Local Anestesi), sehingga setelah operasi pasien diizinkan pulang hari itu juga (one day care services). Lebih lanjut Indiati menjelaskan, ada beberapa pasien mata yang membutuhkan layanan rawat inap. Sebab, harus menjalani perawatan khusus atau rawat bersama spesialis lain sehubungan dengan penyakit lain, yang dialami oleh si penderita. Misalnya, kencing manis, darah tinggi, dan lain-lain. Sinergi dengan spesialis lain sangat dibutuhkan demi mengutamakan kesembuhan pasien. “Banyak pasien rawat inap dengan penyerta kasus mata dikonsulkan kepada dokter spesialis mata, diantaranya deteksi kebutaan pada bayi prematur atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), trauma kepala, dan katarak dengan kencing manis (Diabetes Mellitus),” papar dokter lulusan S-2 Universitas Brawijaya tersebut. Klinik spesialis mata RS Al Huda membuka layanan setiap Senin sampai Jumat. Jam bukanya mulai pukul 12.00 sampai 15.00. (*/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Ikan Gurami •

• Arya Agen Properti •

• Kontak Jodoh •

• Rental Mobil •

• Civic Verio ‘97 •

• Vios & Daihatsu Zebra •

• Daihatsu Ayla •

Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? Arya Agen Properti 081336659258

Pengusaha, mapan, mndambakan gadis/ Janda muslimah, 25th s/d 40th. Hub: 087759999544

Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

Djual cpt sedan Civic Verio ‘97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi 83 jt nego. Daihatsu Zebra box 2002, 43 jt nego, brg istmw. H: 08179671110, 082334662339

• Rumah Jl. Let. Sulaiman •

• Lemari Etalase •

SITUBONDO

Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Rumah Kebalenan • Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

• Rumah + Tanah • Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784

Dijual rmh Jl. Letnan Sulaiman 57 Bwi, luas tanah 233 M2, Luas bangunan 133 M2, sertifikat SHM IMB,garasi ada, hub: 0333-424720 atau 0331-422772.

Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733

• Rumah Pajajaran • Jual rmh SHM siap huni, LT 235m2, LB 115m2. Jl. Pajajaran II no.47 Tamanbaru, 085732321000

SITUBONDO • Jl. Plaosa • Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

• Pindah Tempat • Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)

• Toyota Vios ‘05 • Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

• Kijang G ‘94 • Djl Kijang G ‘94, abu2 metalik, nusa long, PS/PW/CL, AC/double audio, ban bru, mesin djamin, 69jt nego. H: 085234780456

• Pajero Sport ‘10 • Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541

• Honda Genio ‘94 • Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888

• Promo Daihatsu Ayla • Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377

BANYUWANGI

• Carry Futura ‘94 •

• Mits. Kuda Grandia •

• LBB Paedagogia •

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534

• Isuzu Panther Turbo ‘07 •

• Daihatsu Luxio ‘10 •

• Nissan Grand Livina ‘07 •

Dijual Isuzu Panther TBR 54 F Turbo LS tahun 2007 hitam, harga 172,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Luxio 1.50 MT.PS tahun 2010, hitam metalik, harga 105,5 juta, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 abu-abu metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Innova ‘09 •

• Kijang Krista ‘10 •

• Honda Jazz ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Innova JXW40 tahun 2009 silver metalik, harga 161,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Krista uf 81 Grand Lux tahun 2004, silver metalik, harga 130 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Honda Jazz rs 2010, harga Rp. 205 juta nego, cash/kredit, bsa tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888

LBB “Paedagogia”, terima les privat - Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 3967 XC, an. Septi Anggraeni, Perum Brawijaya Regency F-37 RT2/3 Bakungan, Glagah Hlg STNK Nopol P 9886 VC, an. Sutikno. Dsn Pekiringan RT 01/04 Sumbersari Srono

BANYUWANGI • Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

• Ruko Rogojampi • Djl/dkntrakkn min 3th Ruko 3KT, 2km Jl. Raya Gtg-Bwi 217 Rgojampi (sltan Ktr Pos) hrg nego. H: 081324084036, 081234774984

BANYUWANGI • Tanah & Bangunan • Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Galangan Kapal •

• STNK •

Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 08112427889 PT. B.J.P (tdk trma SMS)

Hlg STNK Nopol P 6300 EC, an. Rahmad Syamsul A. Jl. Ry. Olean RT01/09 Curahjeru, Panji Hlg STNK Nopol P 4294 EJ, an. Hariyatin, Argopuro RT02/20 Mimbaan, Panji

SITUBONDO • Beli Tanah Hadiah Mobil• Tnh 9408m2 Jl. Argopuro 11 Stb 900Rb/m2, 8985m2 Jl. Argopuro 9B Stb 600Rb/m2, 9598m2 Jl. Ry Pantura KM214 Sby 150Rb/m2. H: 082333008871.


BALJEBOL

Selasa 23 Oktober 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

SELEKSI PANWASLU

Staf Ahli F PKNU Lolos JEMBER – M. Risky Handiyanto, staf ahli fraksi PKNU di DPRD Jember berpeluang menjadi anggota panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Jember. Risky bersama lima calon anggota calon panwaslu masuk enam besar. Mereka adalah Arifin Nur Budiono, Dahliah, Dima Akhyar, Jamaludin, dan Masyuri. Dari enam nama, Risky dan Arifin Budiono cukup dikenal di Jember. Risky juga cukup dikenal kalangan jurnalis Jember. Sebab, Risky seharihari juga menjadi wartawan di salah satu stasiun radio swasta di Jember. Sedangkan Arifin Nur Budiono adalah ketua panwaslu Jember. Kemarin, enam calon angota panwaslu yang lolos wawancara diumumkan di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanpol dan linmas) Jember. “Memang enam calon anggota panwaslu diumumkan di Bakesbangpol dan Linmas,” ungkap Rudianto, Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpol dan Linmas Jember, kemarin. Rudianto menambahkan, selanjutnya enam kandidat panwaslu yang lolos akan mengikuti fit and proper test, Sabtu (27/10) nanti. “Fit and proper test digelar di Bakesbang Jawa Timur untuk enam calon Panwaslu Jember mulai pukul 11.00 sampai 14.00,” ungkapnya. Dari enam kandidat, sambungnya, akan dipilih tiga orang untuk menjadi anggota Panwaslu Jember. “Tiga kandidat yang tidak lolos akan jadi cadangan anggota panwaslu. Jika ada pergantian maka akan digantikan kandidat yang masuk cadangan,” ungkapnya. (aro/jpnn) RADAR JEMBER/JPNN

LINGKUNGAN

RADAR JEMBER/JPNN

BELUM TERKELOLA: Seorang pemulung sedang memilah sampah layak jual kemarin.

Sehari, Sampah Capai 36 Truk LUMAJANG - Sampah menjadi masalah serius di Lumajang. Sebab, dari tahun ke tahun jumlah sampah bukan berkurang, tapi tambah banyak. Saat ini, dalam sehari setidaknya Lumajang menghasilkan 36 truk sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sulsum Wahyudi mengatakan, opini di masyarakat sampah itu hal sepele. “Tak usah dipikir ruwet,” ucapnya. Tapi, tambah dia, kenyataannya sampah itu dimana-mana selalu bikin ruwet. Saat ini, tambah Sulsum, sampah di Lumajang setiap harinya rata-rata 36 truk atau setara dengan 160 meter kubik setiap harinya. Setiap tahun, tambah dia, volume sampah terus mengalami peningkatan. Untuk mengurangi sampah-sampah tersebut, Sulsum mengaku harus ada paradigma baru pengelolaan sampah. Selama ini, paradigma pengelolaan sampah, timbul, angkut, dan buang. Paradigma tersebut sudah dianggapnya tidak tepat lagi. Paradigma yang akan dikembangkan, kata dia, adalah timbul, pilah, olah. “Residunya baru diangkut,” ungkapnya. (wan/wah/jpnn)

TUNJUKKAN EMPATI: Komandan Yonif 515, Letkol Inf Anhar Permana, mengunjungi korban pemukulan anggotanya kemarin (22/10).

Oknum TNI Hajar Warga Sipil JEMBER - Rangkaian acara HUT TNI di Jember belum sepenuhnya tuntas. Namun, nama korps TNI tercoreng akibat ulang seorang oknum anggotanya. Gara-gara masalah sepele, Bu, oknum anggota TNI AD yang berdinas di Yonif 515 Tanggul, Jember, menghajar seorang warga sipil. Akibatnya, Sucipto, korban yang tinggal di Jalan Slamet Riyadi, Patrang, Jember, harus mendapat perawatan intensif di Paviliun Nusa Indah, RSD dr Soebandi Jember. Wajah korban lebam dengan sejumlah luka memar. Tulang rahangnya bergeser, tujuh giginya rontok, dan tulang hidungnya diduga patah. Berdasarkan pemeriksaan tim medis RSD dr Soebandi Jember, tidak ada tanda-tanda korban mengalami gegar

otak. Karena itu, korban tidak diharuskan menjalani CT Scan untuk memeriksa kondisi kepalanya. Diah Hariani, istri korban, yang mendampingi suaminya di rumah sakit menyatakan, penganiayaan itu dipicu pertengkaran keponakannya dengan keponakan pelaku. “Awalnya hanya pertengkaran anak kecil,” katanya kepada sejumlah wartawan di RSD dr Soebandi Jember kemarin (22/10). Menurut dia, sebelum terjadi penganiayaan itu, keponakannya bernama Argansa dan Dika bertengkar dengan keponakan pelaku yang bernama Fajar. Ketiganya cekcok mulut, lalu berlanjut dengan pertengkaran kecil. Setelah sempat bertengkar fisik, Fajar mengadu ke pamannya alias pelaku.

Mendapat pengaduan itu, pelaku yang rumahnya dekat rumah korban langsung mendatangi rumah korban. Di rumah korban itu, pelaku malah menyuruh ketiga anak kecil itu untuk berkelahi. Melihat hal itu, korban berusaha mencegah. “Tidak usah ikut-ikutan, itu kan urusan anak-anak,” kata Diah, menirukan ucapan suaminya. Saat kejadian, Diah ada di rumahnya. Mendengar hal itu, pelaku justru naik pitam. Pelaku langsung menghampiri korban dan melayangkan beberapa pukulan ke kepala korban. Korban yang sudah tersungkur masih ditendang pelaku. Ulah ngawur seorang oknum anggotanya itu sudah diketahui Komandan Yonif 515 Tanggul Letkol Inf Anhar Per-

mana. Dia mengaku baru kemarin pagi mendapat laporan lengkap peristiwa itu. Sebab, Anhar mengaku dirinya sedang ada tugas latihan di Pandanwangi, Lumajang. Setelah mendengar kabar tersebut, dirinya langsung kembali ke Jember untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kemarin Anhar bersama sejumlah perwira Yonif 515 menjenguk korban di RSD dr Soebandi Jember. Anhar sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Seharusnya, peristiwa itu tidak perlu terjadi. Atas kejadian tersebut, dirinya pun meminta maaf kepada semua pihak yang terkait, khususnya kepada keluarga korban. ‘’Kami memohon maaf kepada semuanya. Kami sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi,’’ tegasnya. (tim/jpnn)

Warga Sekitar Raung Diimbau Tak Panik

ARIMACS WILANDER/RADAR JEMBER/JPNN

TETAP INDAH: Gunung Raung yang masih aktif ini sangat indah. Namun belakangan ini statusnya naik dari normal ke waspada.

BONDOWOSO – Meningkatnya status Gunung Raung dari normal (level I) menjadi Waspada (level II) membuat warga mulai khawatir. Apalagi, beberapa warga sempat mendengar gemuruh dari badan gunung setinggi 3,332 Mdpl tersebut. Untuk itulah, warga yang tinggal di kawasan terdampak untuk tidak panik dan mengikuti arahan dari pemerintah. Muhmaad Asnawi Sabil, Camat Sumberwringin, Bondowoso, mengungkapkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso maupun dengan pos pantau Gunung Raung terkait dengan peningkatan gunung tersebut. Untuk itulah, pihaknya sudah pro aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk tidak panik. Namun begitu, pihaknya juga meminta agar warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB), khususnya di tiga desa yaitu desa Tegal Jati, Sumber Wringin, dan Rejo Agung, agar meningkatkan kewaspadaan.

Sabil menambahkan, dirinya sudah mendapatkan laporan langsung dari warga terkait adanya gemuruh yang dirasakan oleh warga. Untuk itulah, laporan tersebut langsung dia teruskan ke pos pantau Gunung Raung serta ke BPBD. Sejak ditetapkan menjadi waspada oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolo gi (PVMBG) sejak Kamis (18/10) pukul 21.00 WIB lalu, aktivitas kegempaan Gunung Raung masih terus terjadi. (esb/hdi/jpnn)

Alokasikan Dana APBD untuk Belanja Pendidikan 42,5 Persen n WARGA... Sektor ini pada tahun 2011 berhasil tumbuh sekitar 8,9 persen dan pada tahun 2012 tumbuh di angka 9,2 persen atau melampaui total pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Sedangkan sektor pertanian yang menjadi unggulan utama, hanya tumbuh rata-rata lima persen. Ketika sektor perdagangan, jasa, dan restoran serta sektor konstruksi mengalami trend peningkatan, sektor lainnya akan mengalami trend penurunan. Kondisi ini menunjukkan bahwa saat ini Banyuwangi dalam proses transformasi, dari pertanian ke sektor jasa perdagangan. Sektor pertanian, di samping pertumbuhannya lambat, konstribusinya terhadap total PDRB semakin tahun semakin menurun. Jika pada tahun 2007 hingga 2008 kontribusi sektor pertanian berada di atas 47 persen, maka pada tahun 2010 turun menjadi 46 persen dan turun lagi pada posisi 45,9 persen pada tahun 2011. Sedangkan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi, tapi faktanya sektor ini merupakan sektor ‘terbelakang’ dalam konstelasi ekonomi Jatim. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran Jatim tinggi dari pada Banyuwangi. Pada sektor itu ternyata masih didominasi perdagangan yang mencapai hampir 90 persen. Sedangkan peran sektor hotel dan restoran hanya 10 persen. Pada sektor pertanian, masih ditentukan oleh sub sektor tanaman bahan makanan yang mendominasi hingga 50 persen, perkebunan 20 persen, perikanan 17 persen, peternakan 10 persen dan kehutanan tiga persen. Inilah tantangan yang masih harus dihadapi saat ini dan pada tahun-tahun mendatang. Pemerintah daerah bersama swasta dan seluruh komponen masyarakat harus kerja bareng untuk mengupayakan peningkatan beberapa sektor yang masih terbelakang. Peran pemerintah dicerminkan dari besarnya prosentase APBD terhadap total

PDRB. APBD Banyuwangi pada tahun 2012 sebesar Rp 1,86 trilun, namun proporsinya dalam menstimulasi perekonomian hanya 6,6 persen. Selebihnya sekitar 93,4 persen adalah konstribusi swasta. Sebagai gambaran, dari Rp 1,86 triliun dana APBD dialokasikan belanja pendidikan sekitar 42,5 persen, sekitar 13,4 persen belanja infrastruktur dan, 9,23 persen belanja kesehatan.Selebihnya untuk membiayai 22 urusan pembangunan. Anggaran infrastruktur sebesar Rp 250 miliar di alokasikan peningkatkan aksesibilitas umum (pembangunan/rehab jalan dan jembatan serta infrastruktur strategis lainnya), menunjang sektor pertanian (pembangunan/rehab jaringan irigasi), kesehatan (pengembangan/ rehab jaringan puskesmas), dan peningkatan sarana publik lainnya. Dalam konstelasi pertumbuhan ekonomi, meskipun belanja pemerintah relatif kecil dibanding total PDRB (hanya 6,6 persen), tetapi diharapkan mampu mendorong tiga faktor utama pendorong utama fundamental ekonomi Banyuwangi yaitu peningkatan netto perdagangan dan konsumsi lokal, peningkatan konsumsi produk lokal, serta masuknya investasi. Peningkatan neto perdagangan dan konsumsi lokal. Penduduk Banyuwangi dengan jumlah 1,56 juta jiwa merupakan terbesar keempat penduduk di Jatim. Penduduk yang besar ini merupakan pasar yang sangat potensial. Untuk itu, penduduk Banyuwangi harus mengutamakan produk lokal Banyuwangi atau setidaknya membeli produk domestik yang dijual di Banyuwangi agar ekonomi bergerak dan tumbuh. Produk lokal Banyuwangi harus memiliki daya saing, berkualitas dengan harga yang terjangkau. Produk Banyuwangi harus berhadapan dengan produk-produk dari luar Banyuwangi bahkan dari negara lain. Pilihan masyarakat seharusnya pada jeruk, durian, batik atau produk lokal Banyuwangi lainnya, bukan mengonsumsi jeruk, durian, batik atau produk impor. Jika ini dilakukan masyarakat,

maka neto perdagangan Banyuwangi akan surplus dan berdampak terhadap petani dan produsen lokal untuk terus memproduksi, memberikan upah tenaga kerja, mengurangi pengangguran. Posisi Banyuwangi sangat strategis karena terletak di ujung Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Bali. Dalam master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI), posisi Banyuwangi merupakan pintu gerbang koridor ekonomi Jawa yang berperan sebagai ‘pendorong industri dan jasa nasional’ yang menghubungkan dengan koridor ekonomi Bali Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional. Dalam koridor ekonomi nasional, Banyuwangi memiliki posisi strategis untuk menjadi pintu untuk masuknya investasi. Posisi tersebut tampaknya semakin dekat dengan kenyataan. Data dari Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim, jika sebelumnya minat investasi di Banyuwangi berada di ranking 31 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, saat ini Banyuwangi berada di ranking ketiga sebagai daerah yang paling diminati investor setelah Gresik dan Surabaya. Upaya peningkatan investasi dengan konsep penataan dan pengembangan wilayah telah dirumuskan dan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan Banyuwangi. Konsep pengembangan wilayah telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Banyuwangi 2011-2031. Pertama, konsep pengembangan wilayah berbasis karakter sumber daya yang dimiliki, yaitu Pengembangan kegiatan industri pengolahan potensi kelautan dan perikanan yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Muncar. Pengembangan agroindustri berada di sentra produksi pertanian terintegrasi dengan pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Bangorejo, Siliragung, Kalibaru, dan Kalipuro. Pengembangan industri kecil (home industry) dan menengah yang tersebar di seluruh kecamatan. Konsep ini

menekankan pada pilihan komoditas unggulan sebagai motor penggerak ekonomi. Kedua, konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang. Konsep pusat pertumbuhan yang menekankan pada perlunya investasi dengan dukungan infrastruktur yang baik. Pengembangan kawasan industri estate atau kawasan industri terpadu diarahkan di Kecamatan Wongsorejo; dan Pengembangan kegiatan industri yang terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Umum dan Pelabuhan Khusus diarahkan di Kecamatan Kalipuro. Saat ini sedang diupayakan realisasi Kawasan Industri Wongsorejo (KIW) seluas 600 hektare dari 1.000 hektare lahan yang telah disiapkan. Ini semua merupakan ikhtiar dalam upaya menjadikan kawasan Banyuwangi utara sebagai kawasan industri guna menyokong perekonomian Banyuwangi dalam skala yang lebih luas. Dengan dukungan APBN, pemerintah juga segera melakukan penambahan runway lapangan terbang Blimbingsari serta runway lighting agar bisa digunakan untuk pendaratan malam hari dan mampu melayani rute penerbangan armada setara Boeing. Investasi dan pertumbuhan ekonomi diharapkan memberikan dampak pada perluasan lapangan kerja, pengurangan pengangguran dan pengurangan kemiskinan. Pengurangan pengangguran ditunjukkan dari menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada tahun 2010 jumlah TPT mencapai 3,92 persen dari seluruh angkatan kerja. Kondisi ini membaik pada tahun 2011, jumlah TPT menurun menjadi 3,71 persen atau berada di bawah TPT Jatim mencapai 4,16 persen. Pada tahun 2009, persentase penduduk miskin di Banyuwangi mencapai 12,16 persen penduduk. Kondisi itu menurun pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk miskin tinggal 11,25 persen, berada di bawah penduduk miskin Jatim yang mencapai 15,2 persen dan penduduk miskin nasional sebesar 13,33 persen.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi di sisi lain, harus diantisipasi agar tidak dampak sosial dan disparitas yang tinggi. Pemerintah daerah terus mendorong penyelenggaraan jaminan sosial terhadap sekitar 14.926 industri non formal dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 54.869 orang agar mendapat perlindungan jaminan sosial. Asuransi kesejahteraan sosial (Askesos) saat ini telah diikuti 3.261 peserta dari 17 lembaga, dengan dana keseluruhan sebesar Rp 510 juta. S edangkan jaminan sosial tenaga kerja(Jamsostek), saat ini telah diikuti 20.796 tenaga kerja pada 787 lembaga. Jaminan kesehatan daerah (jamkesda) diberikan kuota sebesar 66.911 dengan realisasi sebesar 2.542 (3,8 persen). Sedangkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang bersumber dari APBN disediakan kuota 463.210 dengan realisasi sebesar 154.915 (33,4 persen). Pengembangan investasi diharapkan memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang lebih luas kepada perekonomian Banyuwangi khususnya di sektor pertanian. Pada tahun 2011 luas panen 116,7 ribu hektare dan produksi padi mencapai 761,3 ribu ton. Provitas padi pada tahun 2012 sebesar 6,33 ton per hektare. Dukungan APBD pada pembangunan jalan usaha tani tahun 2011 sebesar Rp. 2,16 miliar yang tersebar pada 12 kecamatan, jalan produksi di sentra produksi kapas, tembakau dan kelapa sebesar Rp. 758,4 juta di Kecamatan Sempu dan Wongsorejo, dan Jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) serta Jaringan Irigasi Pedesaan (JIDES) dengan dana sebesar Rp. 1,74 miliar yang tersebar di 24 kecamatan. Dukungan peningkatan infrastruktur juga terus diupayakan guna peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Pada tahun 2011, saluran tersier yang diperbaiki mencapai 44,4 km dengan baku sawah terairi 3.330 hektare. Saluran sekunder yang diperbaiki mencapai 1,03 km dengan baku sawah terairi 300 hektare. (af ichsan rasyidbersambung)


34

Selasa 23 Oktober 2012

Langsung Koordinasi Pengprov PSSI

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

KURANG PERHATIAN: Atlet pencak silat saat melahap snack yang diberikan seorang dermawan di GOR Tawang Alun Minggu (21/10) lalu.

Ngenes, Makan Snack Sumbangan Warga Akibat Belum Jelasnya Dana TC BANYUWANGI - Ketidakjelasan dana pemusatan latihan (TC) yang dikeluhkan sejumlah cabang olahraga proyeksi Popda Jatim bulan depan menimbulkan aksi simpatik masyarakat. Setidaknya hal itu tampak dengan kepedulian sejumlah masyarakat untuk membantu konsumsi atlet pencak silat. Meski nilainya tidak seberapa, tapi bantuan berupa air

mineral, vitamin, dan snack gratis berupa telur itu disambut hangat sekitar 20 pendekar yang berlatih di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Minggu (21/10) lalu. Pelatih pencak silat, Bambang Wahyuono mengatakan, sumbangan itu datang secara tiba-tiba. Saat pihaknya sedang menggelar latihan, tiba-tiba datang seseorang yang memberikan air mineral dan snack berupa telur sebagai konsumsi tambahan saat latihan. “Ya, saya tidak meminta, tapi diberi. Masak saya tolak,” katanya.

Siapa penyumbang itu, Bambang mengaku tidak tahu. Dia datang secara tiba-tiba dan langsung memberikan bantuan pagi itu. Namun, menurut Bambang, orang itu mengaku sudah beberapa kali melihat pesilat berlatih di kawasan GOR Tawang Alun setiap akhir pekan. Mu n g k i n k a re n a m e n d a p a t kabar terkait dana latihan yang belum jelas dari Dinas Pemuda dan Olahraga, orang itu berinisiatif memberi bantuan. “Kami terima kasih atas perhatiannya,” ujarnya.

Dijelaskan Bambang, selama ini atletnya memang hanya mengandalkan air mineral swadaya ofisial. Terkait urusan transport dan makan diserahkan kepada masing-masing atlet. Terkait dana latihan untuk menghadapi Popda, Bambang enggan memberi jawaban. Dia menuturkan, itu bukan kewenangannya. Sebab, dana itu sudah ada yang mengurus, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai pemilik hajatan Popda 2012 mendatang di Surabaya. (nic/c1/als)

Miliki Persiapan Selama Dua Bulan Kejurnas Gojukai di Jakarta B A N Y U WA N G I - T i t i k terang menghampiri Gojukai Banyuwangi terkait kejuaraan nasional (kejurnas) dan Gashuku di Jakarta. Teka-teki jadwal yang sempat membuat bingung dojo karate di mako PJR Banyuwangi itu akhirnya terjawab. Dijadwalkan, even yang digelar di ibu kota tersebut akan dilaksanakan 17-22 Desember. Kepastian jadwal itu melegakan skuad dan ofisial Gojukai Banyuwangi. Minimal, dengan jadwal yang sudah pasti tersebut, sekitar 20 karateka yang dipersiapkan tampil di Kejurnas dan Gashuku nanti bila lebih

mempersiapkan diri. “Setidaknya, dengan jadwal tersebut, kami bisa mengatur ritme latihan,” ujar I Wayan Radita, simpai Gojukai Banyuwangi. Mereka yang diproyeksikan tampil di Jakarta merupakan hasil penjaringan yang dilaksanakan Gojukai beberapa waktu lalu. Kini dengan waktu yang tersisa sekitar dua bulan, puluhan karateka itu bersiap menggelar pemusatan latihan lebih intens. Wayan menambahkan, 20 karateka itu akan tampil di beberapa nomor. Mereka sudah siap memberikan yang terbaik bagi Gojukai Banyuwangi, yaitu masuk 10 besar klasemen akhir perolehan medali. “Target kami jelas, prestasi dan tentu saja medali,” tegasnya. (nic/c1/als)

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

LATIHAN: Atlet karate Gojukai ditarget masuk 10 besar dalam kejurnas di Jakarta mendatang.

BANYUWANGI - Upaya sejumlah klub melakukan konsolidasi dengan melakukan impeachment (pemecatan) terhadap Ahmad Taufik dari kursi ketua Pengkab PSSI Banyuwangi terus berlanjut. Selain melayangkan mosi tidak percaya dan menunjuk Mohamad Kayun sebagai karteker PSSI Banyuwangi, konsolidasi juga dilakukan ke tingkat lebih tinggi, yakni Pengrov PSSI Jawa Timur. Karteker PSSI Banyuwangi, Mohamad Kayun mengatakan, langkah yang dilakukan oleh pengurus klub anggota PSSI di Rumah Makan Selera Jajag Sabtu (21/10) lalu sudah mendapat restu dari Pengprov PSSI Jawa Timur. Pertemuan itu sendiri pun sudah diamini pengurus sepak bola yang ada di Surabaya tersebut. “Kegiatan ini direstui, kok,” ujarnya. Kayun menjelaskan, dari hasil koordinasi dengan pengprov, klub anggota PSSI diwajibkan menyerahkan bukti untuk mendudukkan dirinya sebagai karteker PSSI. Bukti itu sudah dipenuhi. Di antaranya surat peryataan, daftar hadir, dan legalisasi dari klub dalam bentuk stempel resmi. Dari sini, hasil pertemuan ini akan dibawa ke Surabaya untuk mendapat surat resmi dari PSSI Jawa Timur. Terkait mosi tidak percaya dan perlunya karteker untuk PSSI Banyuwangi, Kayun dan beberapa klub memiliki alasan mendasar. Di antara alasan tersebut adalah terkait transparansi anggaran yang terkesan tidak terbuka. Akses

penggunaan dana dan laporan klub tidak pernah diberikan tembusan. Di samping itu, pencairan dana yang dilakukan PSSI juga ada kesan tidak transparan. Kayun menyatakan, semestinya ada tranparansi dana. Berapa yang diterima, dan berapa yang telah digunakan. “Sejauh ini tidak ada komunikasi dengan klub,” katanya. Bukti ter-anyar di antaranya mengenai gelaran Danone Nations Cup. Panitia dan PSSI ke sana-kemari menyatakan bahwa kegiatan itu merugi. Padahal, ada dana subsidi dari Pengprov Jatim dan uang pendaftaran yang dibayar oleh peserta. Selain itu juga beberapa tim yang lolos dari penyisihan harus tersingkir tanpa bertanding karena dianggap pemainnya tidak lolos screening lanjutan. Maka, dengan beberapa dasar itulah, klub sepakat melakukan perubahan di PSSI. Sekaligus penyegaran dilakukan untuk kembali menghidupkan kompetisi internal yang kini sudah mati suri hampir dua tahun lamanya. Sekadar mengingatkan, konsolidasi yang dilakukan beberapa klub anggota PSSI di rumah Makan Selera Jajag menelurkan beberapa keputusan. Dalam pertemuan yang dihadiri lebih kurang 101 klub tersebut, mereka sepakat menunjuk Mohamad Kayun sebagai karteker PSSI Banyuwangi. Penunjukan Kayun didasarkan atas musyawarah dan kesepakatan seluruh anggota yang hadir. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Selasa 23 Oktober 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Rugikan Negara Rp 300 Juta Cuaca Makkah Cukup Terik Sidang Ditunda Pekan Depan

n LAGI,...

Sambungan dari Hal 25

Tetapi, karena belum siap, si dang yang dipimpin ketua majelis hakim Siyoto dan beranggota Bawono Effendi dan

n TERSANGKA...

n WUKUF...

Sambungan dari Hal 25

“Terkait nama-nama saksi yang akan kita panggil, silakan datang saat pemeriksaan saja,” imbuhnya. Namun demikian, Djoko menyebut empat saksi yang akan di undang di kantornya dan dimintai keterangan itu adalah panitia lelang, pejabat di dinas pe kerjaan umum (PU), dan saksi ahli yang didatangkan dari Universitas Negeri Jember (Unej). Saat ditanya apa akan ada tersangka lain setelah pemeriksaan, Djoko menyebut kemungkinan itu ada. Hanya saja, jelas dia, semua tergantung keterangan para saksi yang akan dipanggil itu. “Sekarang tersangka sudah ada tiga, dan kemungkinan bertambah kayaknya ada,” ungkapnya. Mengenai ketiga tersangka yang akan dipanggil lagi untuk diperiksa ulang, Djoko menyebut belum ada agenda. Hanya saja, pemeriksaan ulang untuk ketiga tersangka itu pasti akan dilakukan. “Pemeriksaan ulang tiga tersangka itu jelas ada, tapi nanti setelah pemeriksaan saksi selesai,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, diam-diam Kejari Banyuwangi telah menetapkan tiga

Sambungan dari Hal 25

Survei itu sekaligus dalam rang ka persiapan dan pemantapan menjelang puncak iba dah haji. Beruntung, sur-

Afrizal Hadi itu akhirnya ditunda pekan depan. “Sidang dilanjutkan Senin depan dengan agenda pleidoi penasihat hukum terdakwa,” cetus Siyoto sambil mengetuk palu sidang. Seperti diberitakan se be-

lumnya, sidang Muhamad Ali Hinduan alias Habib, 44, sudah memasuki tahap tuntutan. Jaksa menuntut warga Dusun Krajan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, itu dengan hukuman mati. (abi/c1/aif)

vei itu berhasil dilakukan. Se bab, Minggu (21/10) ak ses jalan me nuju Armina dis teril kan. Menjelang wukuf, cuaca di Mak kah cukup terik. Ja maah pun diimbau selalu me-

m perhatikan kondisi ke sehatannya. Itu penting, karena rangkaian ritual haji akan segera dilaksanakan, apalagi saat ini Masjidilharam penuh sesak jamaah dari seluruh negara di dunia. (c1/aif)

Mayoritas Fraksi Sepakat dengan Eksekutif n ENAM... Sambungan dari Hal 25

ALI NURFATONI/RaBa

BERHENTI SEMENTARA: Tidak ada aktivitas di lokasi pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar kemarin.

tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan proyek gedung lantai tiga RSUD Genteng. Jumlah tersangka diperkirakan masih akan bertambah. Sebelum menetapkan tiga tersangka, kejari telah memintai keterangan delapan saksi yang berasal dari pegawai struktural

rumah sakit tersebut. Pihak rekanan yang menggarap proyek tersebut juga dimintai keterangan di gedung kejari di Jalan Jagung Suprapto, Banyuwangi. Proyek gedung di RSUD Genteng tersebut dibangun tiga lantai dan menghabiskan dana Rp 4,014 miliar. Dana pembangunan gedung itu

berasal dari APBD Banyuwangi tahun 2010. Berdasar pemeriksaan yang dilakukan tim investigasi, pembangunan gedung untuk perawatan pasien itu patut diduga ada penyimpangan. Ada bagian yang diduga tidak sesuai bestek, sehingga negara dirugikan sekitar Rp 300 juta. (abi/c1/aif)

PU Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) dibacakan Anna Anisa; PU Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) disampaikan Vicki Septalinda; PU Fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (F-PKNU) di bacakan Masruroh; dan PU Fraksi Partai Golkar Hanura (F-Golkar Hanura) dibacakan Ummi Kulsum. Dua wanita lain yang kemarin menjadi juru bicara fraksi adalah Sri Hartatik asal Fraksi Partai Gerindra (F-Gerindra) dan Tituk asal Fraksi Partai Demokrat (F-PD). Satu-satunya fraksi yang juru bicaranya lakilaki adalah Fraksi Persatuan Republik Amanat Nusantara (F-Peran). Itu pun lantaran

fraksi gabungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Republika Nusantara (Re publikan) tersebut, tidak memiliki anggota perempuan. Seperti diketahui, eksekutif mengajukan empat raperda kepada legislatif pekan lalu, di antaranya raperda perubahan ke-3 atas Peraturan Daerah (Perda) Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2007 tentang penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga; raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang pajak daerah; raperda tentang peruba han atas Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang retribusi jasa usaha; dan raperda tentang izin usaha jasa konstruksi. Pada rapat paripurna penyampaian PU kemarin, mayo-

ritas fraksi sependapat dengan eksekutif terkait ketentuan-ketentuan dalam empat raperda tersebut. Namun demikian, ada beberapa catatan yang harus dicermati eksekutif, antara lain perlu dijelaskan definisi penilai ahli kegagalan bangunan raperda tentang izin usaha jasa konstruksi. Salah satu pertanyaan lain yang tidak kalah penting disampaikan juru bicara F-PKNU. Menanggapi besarnya pe nyertaan modal oleh pemkab kepada Bank Jatim dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim yang mencapai miliaran rupiah, fraksi tersebut mem pertanyakan mengapa Pemkab Banyuwangi tidak mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sendiri? Padahal, itu tidak melanggar undang-un dang. (sgt/c1/aif)

Dinding Retak Belum Ada Perbaikan Berharap Bukan Berdasar Asumsi

n TOLAK...

Sambungan dari Hal 25

Warga lain, Juwanto mengungkapkan, masalah pemba ngunan IPAL Terpadu itu sudah tidak bisa ditoleransi. Sebab, warga sudah telanjur me rasakan dampak buruk. ‘’Li hat saja, lokasinya mepet (terlalu dekat) musala. Cuma empat meter. Seharusnya tempat itu berjarak 100 meter dari

permukiman,’’ paparnya. Seharusnya lagi, pemerintah dan pelaksana proyek memperhatikan warga setempat. Artinya, sebelum proyek tersebut di laksanakan, warga diberi kompensasi dulu. ‘’Walaupun itu tanah milik pemerintah, tapi warga tetap harus diperhatikan,’’ tandasnya. Sementara itu, belasan warga yang rumahnya retak-retak hingga kemarin belum di-

perbaiki. Yang pasti, warga masih trauma dengan getaran yang ditimbulkan mesin pemasang tiang pancang tersebut. Sebelum rumah lain juga retak, warga minta pembangunan IPAL itu dihentikan total. Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, menimbulkan petaka bagi warga setempat. Belasan ru-

mah warga dan sebuah musala rusak. Kerusakan itu dipicu getaran mesin pemasang tiang pancang. Guncangan terasa kuat hingga radius 70 meter. Mayoritas bangunan yang berada di radius 70 meter pun menjadi retakretak. Rumah warga yang retak berjumlah 17 unit. Sebuah musala yang lokasinya di sisi timur proyek tersebut juga retak. (ton/c1/aif)

Satu Tersangka masih Buron n SISWI... Sambungan dari Hal 25

Di tempat itu, keduanya duduk di semak belukar. Nah, 30 menit kemudian, empat pemuda tak dikenal menemui dua sejoli yang asyik pacaran tersebut. Mereka mengaku sebagai anggota polisi dari Polres Jember. Tanpa banyak cingcong salah satu dari empat orang tersebut, yaitu Waras, langsung merebut hand phone (HP) milik ER dan minta tebusan Rp 1 juta. Selang beberapa menit kemudian, tiga orang dari mereka, yaitu Sugiyanto, Priyono, dan Handoko, langsung menyeret tubuh ER ke semak-semak gelap yang jaraknya sekitar 10 meter dari ST. Sementara Waras, memegangi tubuh ST lalu memerkosanya.

Begitu puas, dia pindah memegangi ER dan giliran Sugiyanto yang menikmati tubuh gadis berusia 12 tahun tersebut. Aksi bejat itu kemudian dilanjutkan oleh Priyono dan terakhir adalah Handoko. “Jadi korban digilir empat pemuda tersebut,” kata Kapolsek Genteng Kompol Heru Kuswoto. Begitu puas melampiaskan nafsu bejatnya, dua bocah ingusan tersebut ditinggal begitu saja. Melihat empat kawanan penjahat pergi, ER pinjam hand phone ST untuk telepon orang tuanya. “Kepada bapaknya, ER minta dijemput di TKP,” tutur kapolsek. Sesaat setelah kejadian, masyarakat sebenarnya sudah banyak yang mendengar. Bahkan, ma lam itu pihak kepolisian langsung datang ke lokasi keja-

dian. Berhubung para korban sudah pulang, polisi pun mendatangi rumah korban. “Malam itu sebenarnya korban kita ajak ke polsek untuk lapor dan kita mintai keterangan. Tapi, karena masih trauma, baru Minggu sore datang ke polsek,” ungkap kapolsek. Setelah mendapat informasi dari korban mengenai ciri-ciri para pelaku, pukul 01.00 kemarin polisi berhasil menangkap Waras di sekitar TKP. “Waras diduga sedang mencari mangsa baru, tapi berhasil kita tangkap dulu,” imbuh perwira polisi yang pernah menjabat Kasatlantas Polres Banyuwangi itu. Setelah dilakukan pengemba ngan, polisi akhirnya berha sil menangkap Priyono dan Handoko yang sedang nongkrong di tepi jalan Dusun

Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu. “Sugiyanto sementara masih kita tetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang),” sebutnya. Sementara itu, meski belum berhasil menangkap Sugiyanto, tapi polisi berhasil menangkap seorang lagi bernama Sholeh, 20. Warga RT 01/RW 01, Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, itu diduga melakukan perkosaan bersama Waras dan Sugiyanto terhadap seorang gadis lain di Kuburan Cina, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu. “Jadi, sekarang ada empat tersangka yang kita amankan, dan satu masih buron. Khusus Sholeh akan kita serahkan ke Polsek Sempu,” tandas Kapolsek Heru. (azi/c1/aif)

Hendak Siaran Langsung di Bali n PELEMPAR... Sambungan dari Hal 26

Ka re na d i d u ga ma s a l a h itu belum selesai, dua pengendara sepeda motor itu nekat me lempar mobil

TVOne yang melintas di jalan Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan, saat hendak siaran langsung di Bali. Akibat aksi pelemparan yang terjadi sekitar pukul 23.00 beberapa hari lalu, kaca depan

mobil jenis Izusu Elf itu pecah dan berlubang. Beruntung, sang sopir, Kodir, 38, dan salah seorang teknisi, Agus, 35, warga Surabaya, tidak mengalami luka-luka. Atas terjadinya aksi pe-

lem pa ran itu, akhirnya mereka lang sung melapor ke Mapolres Si tubondo pada 19 Oktober lalu. Sampai saat ini, kasus tersebut ma sih da lam penyelidikan pihak ke polisian. (mg1/als)

Cikrak Lari sambil Terkencing-kencing n DIKIRA... Sambungan dari Hal 25

Menurut mereka, warga banyak dirugikan dengan pembangunan IPAL tersebut. Tak seberapa lama, warga pun ramai-ramai melabrak pelaksana pembangunan IPAL Terpadu yang menghabiskan anggaran Rp 10 miliar tersebut. “Warga minta pemasangan tiang pancang itu dihentikan,’’ ucap perempuan yang sedang hamil tersebut. Beruntung, saat kejadian, bapaknya yang sedang jatuh sakit tidak ada di rumah. Jika waktu itu ada di rumah, bukan tidak mungkin bapaknya yang bernama Sujono itu akan tambah parah. ‘’Kalau bapak saya pas ada di rumah, nggak tahu gimana jadinya,’’ kata Naning sambil menyebut bahwa bapaknya sedang menjalani perawatan

di rumah sakit di Malang. Dia juga menjelaskan, ibu kandungnya juga menjadi korban guncangan tersebut. Sebab, sehari pasca insiden tiang pancang itu, ibunya terpaksa menjalani perawatan lantaran kaget. ‘’Ibu saya langsung check up di rumah sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran,’’ terangnya. Keluarganya benar-benar trauma atas kejadian tersebut. Dia berharap petaka itu tidak terulang lagi. Karena itu, Naning dan warga lain berharap pembangunan proyek tersebut dihentikan. ‘’Gimana nggak trauma, Mas, kejadiannya seperti itu. Saya nggak mau rumah saya roboh. Ini rumah saya paling banyak retak daripada rumah lain,’’ ungkap Naning. Cikrak, warga lain mengatakan, musibah itu berlangsung cepat. Gara-gara kejadian

itu, Cikrak mengalami memar di tangan dan kaki. Sebab, dia terjatuh dari tempat tidurnya saat menyelamatkan diri. ‘’Saya memang kagetan. Saya langsung lari sambil terkencing-kencing,” aku perempuan berusia 50 tahun itu. Warga lain, Katiyem menuturkan, proyek tersebut membuat warga sangat resah. Betapa tidak, proyek itu kerap dikerjakan pada malam hari. ‘’Menurunkan barangbarangnya waktu orang tidur. Suaranya keras sekali. Semalaman saya nggak bisa tidur,’’ kata ibu berusia 65 tahun itu. Sementara itu, ketika wartawan koran ini datang ke lokasi, warga kompak menunjukkan dinding rumahnya yang retak, termasuk ketua RT setempat, Nur Kholis. ‘’Setelah saya cek, rumah saya juga banyak yang retak,’’ ungkap Nur Kholis. (c1/aif)

n DANA... Sambungan dari Hal 36

Masuknya isu terbobolnya dana block grant Dispendik dalam materi usul interpelasi itu membuat Komisi IV DPRD Situbondo meradang. Pasalnya, mereka merasa hal itu muspro (sia-sia). “Kita sudah melakukan rapat kerja dan sudah ada penjelasan langsung dari kadispendik bahwa dana block grant yang terbobol itu tak pernah ada,” ungkap Ketua Komisi IV, Rudi Afiyanto, kepada

Jawa Pos Radar Banyuwangi. Selain itu, dalam beberapa si dang paripurna, sejumlah fraksi juga pernah menanyakan langsung masalah block grant di salah satu bank di Surabaya itu. Bupati sudah menjawab, bahwa peristiwa itu tak ada kaitannya dengan Pemkab Situbondo. “Peristiwa itu murni kejahatan perbankan,” imbuhnya. Oleh karena itu, menurut Rudi, sangat lucu jika masalah block grant itu dijadikan materi interpelasi. “PDIP makin tidak punya hasrat mendukung in-

terpelasi. Karena kita merasa belum perlu melakukan interpelasi. Kecuali memang ada bukti konkret, bukan hanya berdasar asumsi-asumsi,” pungkasnya. Ketua DPRD Zeiniye membe narkan bahwa salah satu materi pengusulan interpelasi adalah dugaan terbobolnya dana block grant. “Tapi sampai sekarang kita belum menerima usulan baru pasca keputusan banmus. Padahal, kita sudah mengirimkan surat ke masingma s i n g f ra k s i p e n g u s u l ,” terangnya. (pri/c1/als)

Diberi Deadline hingga Kamis n WARGA... Sambungan dari Hal 36

Selama mediasi berlangsung, teriakan warga di halaman kantor kecamatan tidak berhenti. Mereka terus meminta agar H keluar dari desanya. “Karena sudah banyak korban, kami minta Kamis besok (25/10) H harus keluar dari Setonggak,” teriak puluhan warga. Beruntung, meski emosi, tapi

warga tidak sampai bertindak anarkis. Setelah mediasi selesai, H menyanggupi permintaan warga yang menginginkan dirinya keluar dari desanya. “Saudara H mau meninggalkan desa dan berjanji sebelum Kamis sudah keluar. Kami yang menjamin bahwa sebelum Kamis H telah keluar dari Setonggak,” tegas Agung Wintoro, camat

Kapongan. Selain itu, untuk menjaga kondusivitas di lingkungan Setonggak. “Kami minta warga tidak anarkis dan tidak main hakim sendiri. Karena kita hidup di negara hukum. Apabila ada tindakan anarkis, kami yang akan langsung menindak. Jadi, kita jaga bersama kondusivitas ini,” tegas Kapolsek Kapongan, AKP Muhammad Subakri. (mg1/c1/als)

BATUK KARENA BRONKHITIS HILANG BERKAT MINUM SUSU KAMBING MILKUMA SUSU adalah minuman kesehatan yang sebagian besar praktisi kesehatan menganjurkan agar kita mengkonsumsinya agar tubuh mendapat asupan kesehatan selain makanan yang kita makan seharihari. Tapi, pernahkan Anda mencoba minum susu kambing Milkuma? Meski di Indonesia ma syarakat lebih dominan mengkonsumsi susu sapi dan susu kambing belum begitu familiar, tapi ternyata banyak penelitian menerangkan bahwa susu kambing sesungguhnya memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI) dibanding dengan susu sapi. Tegar Kurnia Putra adalah salah seorang yang telah merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini. Sekian lama berobat, akhirnya remaja berusia 18 tahun ini tertarik mencoba Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. “Sudah 2 tahun saya menderita bronkhitis, ak tifitas jadi sering terganggu, saya mudah sekali batuk-batuk dan jadi tidak bisa sekolah. Untunglah kini saya minum Milkuma, sekarang batuk-batuk sudah hilang, nafsu makan pun membaik.” Terang pelajar tersebut. Tegar menceritakan, sudah 6 bulan ia minum Milkuma. Dengan tubuh yang sehat, remaja yang tinggal di Perum Pondok Tanggulangin Asri, Surabaya, Jawa Timur ini dapat menjalani aktifitasnya dengan prima. Ia pun mengajak orang lain untuk merasakan manfaat susu kambing Milkuma ini,

“Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajaknya. Selain mengandung Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi, susu kambing Milkuma pun jarang menyebabkan alergi sehingga aman, dan bermanfaat untuk penderita sakit paru-paru. Satu gelas susu kambing Milkuma memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Selain itu, mengkonsumsi Milkuma sebanyak 3 gelas sehari bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bemutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, dan berolahraga, serta mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim: 082120862055, Banyuwangi: 082141354607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep: 082120862055, Situbondo: 082120862055. Depkes RI No. PIRT. 6.09.3328.01.395.


36

Selasa 23 Oktober 2012

Diduga Sopir Ngantuk, Pikap Hantam Truk SITUBONDO - Sebuah pikap Daihatsu Gran Max bernopol P 9299 BZ menabrak truk N 8772 WA di jalur Pantura Situbondo dini hari kemarin (22/10). Akibatnya, bodi depan pikap ringsek hingga menjepit tubuh Shaleh, 40, sang sopir. Kecelakaan itu bermula saat pikap yang dikemudikan Saleh melintasi jalan menikung di jalan raya Kecamatan Panarukan. Pada saat bersamaan, dari arah timur muncul truk N 8772 WA yang bermuatan karton yang dikemudikan Suyanto, 38, warga asal Bangil, Pasuruan. Sebelum kecelakaan, sopir truk mengaku sudah menghentikan kendaraan saat melihat pikap di depannya berjalan di lajur kanan. Saat itu, Suyanto juga sudah membunyikan klakson berkali-kali. “Tapi pikap itu terus melaju kencang sampai jaraknya dengan truk sangat dekat. Saat itulah pikap tersebut baru membanting setir ke kiri, tapi sudah tidak nutut,” ujar Suyanto, sopir truk. Kecelakaan pun terjadi. Akibat kejadian tersebut, Shaleh terjepit kabin pikap. Wajah dan tangan kanannya pun berdarah. “Tolong, Pak. Tadi saya mengantuk,” kata Shaleh

lirih dari dalam kabin pikap. Saat dilakukan evakuasi, Shaleh terus meringis kesakitan sambil sesekali meminta tolong. Shaleh baru bisa dievakuasi setelah penyangga kabin pikap yang ringsek itu ditarik menggunakan truk lain. Akibat proses evakuasi memakan waktu sekitar satu jam, arus lalu lintas pun sempat macet. Demi menghindari kemacetan yang lebih panjang, polisi terpaksa mengatur lalu-lintas dengan sistem buka-tutup jalur. Setelah evakuasi berhasil dilakukan, jalur kembali normal. Setelah berhasil dievakuasi, Saleh dan kernetnya yang bernama Dayuri yang sama-sama warga Sumberanyar, Banyuputih, itu langsung dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo. Saat dikonfirmasi, polisi yang saat itu berada di lokasi kejadian mengatakan, diduga kuat kecelakaan itu akibat sopir pikap mengantuk. “Pengakuan sopir pikap, dia mengantuk. Tetapi, saat ini masih dalam penyelidikan. Sementara dua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan dan dibawa ke mapolres sebagai bahan penyelidikan,” tegas Aiptu Alif, Kanit Pos Lantas 90 Satlantas Polres Situbondo. (mg1/c1/als) GALIH COKRO/RaBa

EVAKUASI: Sopir pikap, Shaleh, saat masih terjebak di kabin. Kernet pikap, Dayuri, dan kondisi pikap sebelum dievakuasi warga dan polisi dini hari kemarin (22/10).

EKONOMI

NUR HARIRI/RaBa

HAMPIR HABIS: Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Mimbaan saat menunggu pembeli kemarin (22/10).

Harga Daging Sapi Normal, Daging Kambing Melejit SITUBONDO - Mendekati Idul Adha, naik-turunnya harga daging sapi dan daging kambing di beberapa pasar di Kabupaten Situbondo tidak bersamaan. Sebab, hingga kemarin (22/10) harga daging sapi masih tetap normal, tapi harga daging kambing naik sekitar 25 persen. Harga daging sapi sejak Idul Fitri lalu masih berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per kilogram. Sementara itu, harga daging kambing naik sekitar 25 persen dari harga sebelumnya, yaitu per kilogram mencapai Rp 100 ribu. Harga sebelumnya hanya Rp 80 ribu. “Harga daging yang naik hanya daging kambing. Harga yang lain masih normal. Daging sapi dan ayam masih belum ada perubahan,” ujar Bu Jelalil, pedagang Pasar Mimbaan, Panji. Dikatakan, normalnya harga daging sapi itu dipengaruhi banyaknya sapi potong yang masuk Situbondo. “Kan banyak sapi yang masuk ke sini, seperti sapi dari Madura. Jadi, meski mendekati Idul Adha, harga daging sapi tetap normal,” katanya.(mg1/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

MEDIASI: Jajaran Muspika Kapongan memediasi warga yang ingin mengusir Hasan dari Desa Seletreng kemarin (22/10).

Warga Setonggak Usir Dukun Santet KAPONGAN - Puluhan warga Dusun Setonggak, Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, kemarin (22/10) berbondongbondong mendatangi kantor Kecamatan Kapongan. Mereka datang untuk meminta agar warga berinisial H yang diduga memiliki ilmu santet segera dikeluarkan dari desa tersebut. Warga emosi lantaran mediasi yang dilakukan beberapa hari lalu tidak menemukan titik temu. Ditambah lagi, orang yang memediasi saat itu bernama Mat Yasin dilaporkan kepada polisi oleh H

dengan tuduhan pencemaran nama baik. Oleh karena itu, sekitar 60 warga mendatangi kantor kecamatan dan meminta muspika agar H dikeluarkan dari desanya. “Yang menjadi korban H banyak sekali. Bayangkan, setiap ada orang sakit selalu didatangi H dalam mimpi. Yang memimpikan dia itu sudah puluhan orang,” ujar Mat Yasin di kantor Kecamatan Kapongan kemarin. Data yang berhasil dikumpulkan, yang diduga menjadi korban ilmu hitam H sudah

mencapai puluhan orang. “Yang sudah disantet dan warga yang bermimpi dia banyak sekali. Sudah tidak bisa dihitung. Kalau saya, sewaktu sakit hampir setiap hari bermimpi H. Selain itu, istri saya, Noviati, juga diganggu. Bahkan, ibu saya sudah meninggal,” papar Abdul Wahid, warga setempat. Sementara itu, di tengah kegaduhan warga di halaman kantor kecamatan, pihak muspika, memediasi H demi menjaga kondusivitas warga yang emosinya telah memuncak Baca Warga...Hal 35

Dana Block Grant juga Jadi Materi Interpelasi SITUBONDO - Materi usul interpelasi terhadap Bupati Dadang Wigiarto ternyata tidak hanya terkait pengelolaan Perusda Pasir Putih oleh pihak ketiga. Usul penggunaan hak istimewa oleh wakil rakyat tersebut juga didasari atas dana block grant (hibah khusus) Dinas Pendidikan di salah satu bank di Surabaya. Salah seorang anggota Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Situbondo yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPP) dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) sama-sama

mengusung materi interpelasi tentang investasi pengelolaan Perusda Pasir Putih dan dana block grant. “Itu dibacakan Ketua DPRD di depan temanteman banmus saat rapat 16 Oktober lalu,” terangnya. Kata dia, bukan hanya materi usul interpelasi yang sama, redaksional kalimat usul pun tidak terlalu jauh berbeda. “Mungkin karena saking kompaknya. Yang beda hanya tanda tangan anggota DPRD-nya. Tapi itu tak masalah, banmus hanya ingin mekanisme pengusulan interpelasi diperbaiki,” ungkapnya Baca Dana...Hal 35

Kiprah Atlet Cacat Kota Santri di Ajang Peparnas ke-14 Pekanbaru

Sabet Satu Medali Emas, Lima Perak, dan Satu Perunggu SITUBONDO – Kontingen atlet cacat Situbondo mengukir prestasi membanggakan dalam even Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) ke-14 di Pekanbaru, Riau 11 – 15 Oktober lalu. Tatok Hardiyanto mampu meraih satu medali emas dan tiga medali perak pada cabang olahraga tenis meja Bukan hanya Tatok, kontingen yang lain, Ida Rohani, meraih dua medali perak pada cabang atletik, serta Dodik Saputra meraih satu medali perunggu pada cabang tenis meja. “Ini prestasi membanggakan dan patut mendapatkan apresiasi positif dan kongkrit dari semua pihak,” terang Bupati Dadang Wigiarto, setelah menerima kedatangan para atlet berprestasi tersebut. Keterbatasan sarana, prasarana, dana, dan adanya stigma dalam keluarga yang memiliki anak cacat karena malu, adalah masalah bersama yang perlu untuk diupayakan solusinya. “Selamat dan terima kasih kepada para patriot olahraga. Semoga prestasi ini merupakan hentakan semangat untuk terus berupaya mempersembahkan prestasi yang terbaik untuk Kabupaten Situbon-

EDY SUPRIYONO/RaBa

HADIAH: Bupati Dadang menyerahkan uang pembinaan kepadaTatok Hardiyanto.

do,” imbuh Bupati Dadang. Sekertaris Umum KONI Situbondo, Alexander Darmawan mengungkapkan, torehan prestasi atlet cacat di Kota santri selama ini dirasakan cukup membanggakan. catatan prestasi dimulai dari Ida Rohani sebagai atlet level nasional, Asean,

hingga Asia. Itu berlanjut dengan prestasi gemilang Tatok Hardiyanto yang memborong dua medali emas, tiga perak dan perunggu, pada even asean Para Games VI di Solo. Kata dia, Pengkab NPC (National Paralimpic Commite) diharapkan dapat mencetak penerus para patriot olah-

raga. “Memang dapat dipastikan akan selalu ada kendala. Namun, jika prestasi adalah keinginan komunal kita semua, pastilah akan dapat diatasi,” terangnya. Masalah dana adalah masalah klasik. Tahun 2013 dan seterusnya harus menjadi tahun penuh prestasi. Tentunya, dengan upaya dan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta seluruh masyarakat. “Kalau begitu saya yakin pasti bisa mewujudkannya,” kata Alex. Kata dia, KONI sudah bertekad untuk berbuat yang terbaik. Caranya dengan bergandengan erat bersama pemerintah daerah, Disparbudpora, Dinas Pendidikan, perguruan tinggi, dunia usaha dan pihak lain untuk bersama-sama membuat bingkai prestasi yang lebih cemerlang. “Selamat dan terima kasih kepada Tatok, Dodik, dan Ida. Mari terus sumbangkan prestasi yang terbaik untuk Kabupaten Situbondo. KONI senantiasa memberikan pelayanan dan bantuan yang dibutuhkan oleh Pengkab NPC. Misalnya masalah tempat latihan, peralatan dan bantuan dana untuk mengikuti kejuaraankejuaran,” imbuhnya. (pri/adv/als)

FOTO BARENG: Bupati Dadang bersama tiga atlet cacat, Ketua KONI, Rachmad Ongko Widjojo (dua dari kiri); dan Kepala Disparbudpora, Sugiono (tiga dari kiri).

BERPRESTASI: (ki-ka) Tatok Hardiyanto, Ida Rohani, dan Dodik Saputra.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.