Radar Banyuwangi 25 November 2012

Page 1

29

25 NOVEMBER TAHUN 2012

REFLEKSI

Makna Hari Guru Nasional bagi Guru SEBAGAI bentuk penghargaan terhadap perjuangan guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah melalui Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional bersamaan dengan Hari Ulang Tahun PGRI. Adapun tema Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI adalah “Memacu Profesionalisasi Guru melalui Oleh SISWAJI Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik “. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik ■ Baca Makna...Hal 35

Enthus Obati Kerinduan Pencinta

Wayang

GENTENG - Pertunjukan Wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono di lapangan Maron Genteng kemarin malam mampu menyihir ribuan penonton. Dalang kondang asal Tegal, Jawa Tengah, itu tampil luar biasa. Lakon Pendawa Syukur (Sesaji Rojo Suyo) mampu mengobati kerinduan warga Genteng dan sekitarnya terhadap pertunjukan wayang kulit. Animo warga sungguh luar biasa. Awal hingga akhir acara, ribuan penonton tak beranjak dari tempat duduknya. Ada yang berdiri dan duduk lesehan menggelar tikar. Enthus yang dikawal enam waranggana (sinden) tampil selama 6,5 jam. Pergelaran dimulai pukul 21.30 dan berakhir pukul 04.00 ■ Baca Enthus...Hal 35 LAKON PENDAWA SYUKUR: Dalang kondang asal Tegal Ki Enthus tampil memukau di lapangan Maron, Genteng, kemarin malam (23/11).

KESEHATAN GALIH COKRO/RaBa

Tanggul Jebol Warga Panik Trauma Banjir Bandang Sepuluh Tahun Lalu AGUS BAIHAQI/RaBa

SAKIT: Dewi Kurniasari digendong ibunya

Dewi Tidak Harus Jalani Cangkok Hati BANYUWANGI - Ada kabar gembira untuk Dewi Kurniasari, balita asal Kelurahan Kalipuro yang diduga mengalami kelainan hati. Bocah berusia 10 bulan itu ternyata tidak harus menjalani transplantasi (cangkok) hati. Penyembuhannya bisa dilakukan dengan cara operasi biasa. Penegasan itu disampaikan Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq Hidayat Sp.And kemarin Baca Dewi...Hal 35 (24/11) ■

HAJI

GUFRON MUSTOFA FOR RaBa

PACKING: Koper milik para JH asal Banyuwangi dikirim ke Bandara Madinah.

Koper Terbang Hari Ini MADINAH - Ratusan koper milik jamaah haji asal Banyuwangi sudah selesai ditimbang Jumat lalu (23/11). Selanjutnya, koper tersebut dikirim ke kargo Al-Mazroi, Madinah, kemarin (24/11). Rencananya, semua koper itu akan dikirim ke Surabaya menggunakan pesawat Saudi Airlines hari ini (25/11). Petugas haji dari Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi di Madinah, Gufron Mustofa menyampaikan, penimbangan koper milik jamaah haji berlangsung ketat Jumat lalu. “Kalau dalam koper ketahuan ada air zamzam, maka akan dibongkar,” katanya ■ Baca Koper...Hal 35

SITUBONDO - Puluhan warga yang tinggal di sekitar kawasan Dam Pintu Lima, Sungai Sampean Baru, di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, panik Jumat malam kemarin (23/11). Gara-garanya, tanggul di dam tersebut jebol lantaran tak kuat menahan debit air yang besar malam itu. Warga yang panik itu akhirnya berbon-

dong-bondong mendatangi Dam Pintu Lima. Mereka melihat langsung seberapa parah jebolnya tanggul tersebut akibat kiriman air dari Kabupaten Bondowoso. Menurut Enek, seorang warga sekitar Dam Pintu Lima, dirinya sengaja datang ke Dam Pintu Lima untuk melihat kondisi tanggul yang jebol. Hal itu dilakukan karena dirinya trauma banjir akan terulang seperti 2002 dan 2008 silam. “Saya masih trauma ■

BIKIN PANIK: Tanggul Dam Pintu Lima di Desa Kotakan, Situbondo, jebol setelah dihantam air dari Bondowoso Jumat malam kemarin (23/11).

Baca Tanggul...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

Masih Tuntaskan Jalan Stage II Ratusan Ha Padi BANYUWANGI- Pelaksanaan balap sepeda Internasional Banyuwangi Tour de Ijen tinggal 12 hari lagi. Walau demikian, lintasan stage II belum tuntas digarap hingga kemarin (24/11). Jalan yang menjadi rute stage I dan stage III sudah rampung diperbaiki. Stage I dan stage III akan melintasi beberapa jalan nasional, provinsi, dan jalan kabupaten. Lintasan stage II yang belum rampung adalah pada ruas jalan Erek-erek yang menjadi akses jalan utama menuju Ijen. Ruas jalan tersebut sudah dikerjakan sejak bulan lalu. Sejatinya, proyek APBD 2012 itu sudah harus rampung 14 November 2012 lalu. Namun, hingga kemarin pengerjaan di kawasan Erek-erek tersebut masih berlangsung. Saat ini, pihak pelaksana proyek senilai Rp 3,1 miliar itu sedang menggelar hotmix di jalan sepanjang 400 meter di Erek-erek. Sebelum di-hotmix, ruas jalan itu terlebih dahulu digelari beton cement treated base (CTB) untuk menambah kualitas jalan. Pengerjaan jalan tersebut memang memakan banyak waktu. Sebab, selain menggelar beton CTB, sebelumnya dilakukan pemangkasan tanjakan. Selain menanjak, ruas jalan Erek-erek juga menikung. Untuk mengurangi risiko pengguna jalan, maka Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang melakukan pengeprasan. “Pengerjaan tidak sesuai jadwal, karena proses pemasangan CTB lama,” ujar Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Mudjiono. Perbaikan jalan menuju wisata Ijen itu tidak hanya pada ruas Erek-erek. Pemerintah juga menganggarkan perbaikan jalan setelah Erek-erek sebesar Rp 3,9 miliar. (afi/c1/bay)

Diserang Tungro

KAPONGAN - Serangan hama tungro atau hama kuning semakin meluas di Kecamatan Kapongan, Situbondo. Hingga kemarin (23/11), ratusan hektare tanaman padi di Desa Kandang dan Desa Wonokoyo sudah kena serangan hama tersebut. Akibatnya, petani di kawasan tersebut terpaksa memanen padinya lebih awal. Sebab, dampak serangan hama tungro ternyata tidak hanya membuat tanaman padi menjadi mati. Hama tersebut juga menyebabkan produksi padi merosot hingga 50 persen. “Jika tanaman padi tidak segera dipanen, maka biji padinya akan menjadi hampa atau kosong,” ujar Subairi, salah seorang

Baca ratusan...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa GALIH COKRO/RaBa

LICIN: Hujan deras mengguyur jalan di lereng Gunung Ijen kemarin.

KENA HAMA: Para petani memanen padinya lebih awal di Kecamatan Kapongan, Situbondo, kemarin (23/11).

Zainurachman, Legislator Paling Senior di DPRD Situbondo

Akui Tidak Terasa Bertugas selama 26 Tahun Bagaimana rasanya menjadi anggota DPRD selama hampir 30 tahun? Itulah yang dialami Zainurachman, politisi yang kini menjadi anggota fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). EDY SUPRIYONO, Situbondo DI Antara anggota DPRD Situbondo yang ada saat ini, Zainurachman merupakan wakil rakyat yang paling senior. Bukan hanya senior dalam urusan pengalaman, tapi juga senior dalam urusan umur. Sebab itu, dia memperkirakan, dalam pemilihan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

petani di Kecamatan Kapongan, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Petani lain, Edi mengatakan, hama tungro sudah menyerang sejak tanaman padi miliknya berusia satu hingga dua bulan. Akibatnya, tanaman padi yang masih muda itu langsung menguning dan akhirnya mati. “Hama itu menyerang saat tanaman padi berumur satu sampai dua bulan, atau pada saat padi akan mengeluarkan buah,” jelas Edi. Sejauh ini, para petani sudah mencoba menangani serangan hama tungro tersebut. Mereka sudah melakukan penyemprotan pestisida, tapi upaya itu belum menghasilkan perubahan ■

EDY SUPRIYONO/RaBa

SENIOR: Zainurachman (berkacamata) dalam sebuah kegiatan bersama anggota DPRD yang lain.

legislatif 2014 mendatang, dirinya tak akan maju lagi dalam pencalonan. “Insyaallah, periode ini ada-

lah yang terakhir. Saya rasa sudah cukup (menjadi anggota DPRD),” terangnya kepada Jawa Pos Radar

Banyuwangi. Menurut Zainurachman, dirinya sudah menjadi anggota DPRD selama 26 tahun. Dia menjabat sebagai wakil rakyat sejak zaman Orde Baru. Pria yang dikenal dekat dengan komunitas kiai itu menjadi anggota DPRD Situbondo sejak tahun 1987. “Saya beberapa kali gonta-ganti kendaraan (parpol),” terangnya seraya tersenyum. Pria berkacamata itu mengawali karir politik bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Situbondo. itu terus berlanjut hingga tahun 1999. Baru setelah reformasi, Zainurachman bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Para ulama dan kiai saat itu mendirikan PKB, saya ikut di dalamnya,” terangnya ■ Baca Akui...Hal 35

Koper jamaah haji Banyuwangi terbang hari ini

Oleh-olehnya malah sudah pesan sebulan lalu

Ratusan Ha padi di Kapongan terserang tungro

Padi Kapongan pun jadi padi kopong (tak berisi)

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


30

Minggu 25 November 2012

Partai Golkar Ingatkan Pentingnya Empat Pilar GAMBIRAN - Partai Golongan Karya (Golkar) mengadakan sosialisasi ‘Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ di Hotel Surya Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jumat lalu (23/11). Sosialisasi ini dihadiri dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa, organisasi eksternal mahasiswa seperti HMI, PMII. Ada juga dari kelompok pelajar. Untuk kalangan partai Golkar, selain dari jajaran kepengurusan, juga hadir badan organisasi yang didirikan oleh Golkar seperti AMPI, MKKGR, KPPG. Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Soemantri mengatakan, bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis multidimensi. Mulai dari krisi identitas, krisis kepercayaan, hingga rentan terjadi perpecahan. “Oleh karena itulah Partai Golkar berinisiatif menggelar agenda kegiatan sosialisasi ini,” katanya. Hal ini harus lebih dipahami tentang

pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dengan menggunakan kerangka empat pilar yakni Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan yang dimulai pukul 14.00 hingga 16.00 itu juga menghadirkan anggota MPR RI asal Partai Golkar, H. Hardi Soesilo. Menurut Hardi, selama 2,5 tahun MPR RI merancang dan memikirkan tentang pilar-pilar kehidupan

berbangsa dan bernegara. Banyak kalangan masyarakat menganggap penting pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan lebih jauh, mereka sangat berharap agar bisa lebih dipahami dan di mengerti. Tidak hanya disosialisasikan, tapi diharapkan bisa menjadi kurikulum pendidikan formal. Bahkan tidak hanya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. (adv)

DENY/RaBa

NARASUMBER: H. Hardi Soesilo menjadi pembicara sosialisasi ‘Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ di Hotel Surya Jajag Jumat lalu (23/11).

AGENDA KOTA

Seminar Syndrome Darah Kental MEGA/RaBa

SRIKANDI: Peserta lomba panahan di lapangan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Sabtu lalu (24/11).

Panahan Tradisional Diminati BANYUWANGI - Lomba panahan dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) SD se-Kabupaten Banyuwangi cukup menarik perhatian. Lomba yang masuk kegiatan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi itu juga melombakan panahan tradisional. Ketua Perpani Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto alias Totok mengakui, salah satu nomor yang dilombakan adalah panahan tra-

disional alias jemparing. Peralatan panah tersebut terbuat dari kayu pilihan, seperti kayu sonokeling dan kayu jati. ‘’Harganya yang sudah jadi sekitar Rp 250 ribu,” ujarnya. Totok menambahkan, lomba panah tradisional jemparing itu mengingatkan kembali terhadap alat perang zaman Blambangan. Seorang prajurit perempuan bernama Sayu Wiwit anak Agung Wilis menggunakan pa-

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Perum Kalirejo Permai •

• Ruko Pasar Rogojampi •

nah tersebut. “Panah tradisional ini adalah bukti sejarah,” ujarnya. Totok menambahkan, kejuaraan panahan kali ini mempunyai misi mempertahankan budaya. Mereka berusaha agar budaya panah tradisional jemparing tidak hilang. “Lomba bisa berjalan mulus karena dukungan pemerintah,” ujar Totok didampingi Helmi Azhar n

SEMINAR kesehatan, waspada syndrome darah kental yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Seminar bersama Dr. Ipung Purhito (Specialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Sutomo Surabaya), Dr. Agus Abdul Aziz (Specialis Jantung). Dilaksanakan pada Minggu (25/11) pukul 10.00 WIB di Aula Hotel Baru Indah, Jajag. Informasi Hubungi: H. Eko Susilo Nurhidayat, SE. MM (0812311230234 – 081937687234) dan Mashudi (081336312497). (*)

Baca Panahan...Hal 35

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Souvenir •

• Kijang 91 •

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/ 13. Hubungi: 085236003081

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Dijual Kijang 91 Long + Audio Manual, abu2 metalik, 58jt. Hub: 082335597000

• Perum Bunga Residence •

SITUBONDO

Dijual rumah Perum Bunga Residence blok A31 LT.104m2, SHM, hub: 081358639444/085646477168

• Peluang Usaha • Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

• Dikontrakkan • Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

HlgKTP,SIMA,STNKNopolP1493VL,AlyMuttaqin, S.Sos.GombengRT05/01GombengsariKalipuro

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol 6700 ET, an. Zainur Rofiq, Jl. Bukit Putih No.1 Ardirejo, Panji

• Tanah Kalipuro • Dijual tanah 20x20m Kalipuro, Jati unggul 200 batang umur 3 tahun, harga 150ribu/ m2 nego. Hubungi. 08229677868

• Dicari Lahan min 1Ha • Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

Dijual Toyota Avanza 1.3 G F60 IRM GMMF JJ tahun 2007, silver metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Stream S7A 1.7MT tahun 2004, hitam, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Isuzu panther TBR 54 PRLC super tahun 1997, perak metalik, harga 70 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Innova ‘04 •

• Daihatsu Xenia ‘04 •

• Innova G ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Innova E XW41 tahun 2004, biru metalik, harga 131 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu F600 Xenia 1.0, tahun 2004 biru metalik, harga 88,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Innova G. tahun 2010 silver (solar) harga 220 juta, brangg istimew, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975 - 081335897888

• Kijang LSX ‘97 •

• Honda Jazz ‘09 •

• Kijang Innova ‘07 •

Dijual Kijang LSX 97 power window, solar harga 92 juta nego, bisa cash / kredit, atau tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Honda Jazz rs 2009, warna abu-abu metalik, harga 189 juta nego, bisa cash & kredit, bisa tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Kijang Innova Euro II bensin G 2.0 tahun 2007, warna hitam, kondisi bagus, harga nego, hubungi: 08155918371 08775793939

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

BANYUWANGI

• Ruko Jalan Protokol •

• Perusahaan Meubel •

Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

Lowker Perush. Meubel Hub. 081913935890, A1 Acc; A2 Admin; A3 Gudang; A4 Drafter. Min SMA/SMK, wnt, kuat mental, disiplin. Bs Ms. Office, (u/ A1 berpengalaman), Bs AutoCAD u/ A4, lamaran cantumkan kode.

Dijual Isuzu Panther LV tahun 2001 power window, sion miror, harga 105 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888.

BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1:Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

PEMBERITAHUAN

BANYUWANGI

• Isuzu Panther ‘97 •

• Isuzu Panther LV ‘01 •

Dijual cepat Ruko Pasar Rogojampi, lokasi strategis, LT36m2, LB 72m2 (tingkat), HGB. Hubungi: 081230400909

BANYUWANGI • STNK •

• Honda Stream ‘04 •

• Prima Mobil • Ready PU, GrandMax1.5'2011, 1.3'2011, 1.3'2012.Kjg Innova slr G'08, Avanza G'11,APV GX'05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

• Rumah Cantik Murah • Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

• Toyota Avanza ‘09 •

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 25 November 2012

KECELAKAAN

Tabrak Motor, Patah Tulang SITUBONDO - Kecelakaan yang melibatkan dua motor terjadi di Jalan Raya Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, kemarin (24/11). Pengendara motor bernopol P 3531 GC, Saniwi, 43, warga Desa Rombasan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, mengalami pendarahan di telinga kiri. Dia juga menderita luka di tangan kiri dan patah paha kanan. Sementara itu, pengendara motor bernopol DK 8860 DG, Junaidi, 32, Desa Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, mengalami robek di alis kiri. Dia juga terluka di kepala bagian belakang dan kedua tangan. Satu orang lagi, Badriyanto, 37, warga Kecamatan Sukosari, Bondowoso, dibonceng Junaidi. Badriyanto mengalami luka di kedua tangan, pendarahan hidung, dan patah tulang pipi kiri. Menurut saksi mata, Junaidi naik motor dengan kecepatan tinggi dari arah selatan ke utara. Setiba di lokasi kejadian, yaitu kilometer 197 arah Surabaya, Saniwi tiba-tiba keluar dari gang dan langsung melaju ke selatan. Lantaran jaraknya sudah dekat, pun menabraknya. Akibat benturan keras itu, kedua motor tersebut langsung terguling. Warga spontan menolong mereka. Tak lama kemudian polisi datang. Setelah itu, ketiga korban langsung dibawa ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengatakan, kecelakaan yang melibatkan dua sepeda motor tersebut hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Dikatakannya, setelah pihaknya melakukan olah TKP, pihaknya akan memintai keterangan sejumlah saksi. “Kasus kecelakaan dua sepeda motor itu masih dalam penyelidikan. Yang pasti, kami akan mintai keterangan sejumlah saksi, termasuk pengendara yang masih dalam perawatan di RSUD Abdoer Rahem itu,” papar AKP Wahyudi kemarin (24/11). (rri/c1/bay)

TRANSPORTASI

ISTIMEWA

MULUS: Inilah bus yang siap menunjang transportasi ke Bandara Blimbingsari.

Siap Operasikan Bus Bandara BANYUWANGI - Sarana penunjang Bandar Udara (Bandara) Blimbingsari, Banyuwangi, semakin komplet. Yang terbaru, Perum Damri Stasiun Banyuwangi mendatangkan tiga unit bus baru untuk mendukung angkutan dari dan menuju bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, tersebut. Tiga unit bus dari kantor Damri Pusat Jakarta itu sudah tiba di Bumi Blambangan sejak Sabtu pekan lalu (17/11). Namun, hingga kemarin (24/11), bus yang berkapasitas 30 penumpang tersebut belum bisa beroperasi. Alasannya, surat keputusan (SK) penetapan trayek angkutan belum turun dari Dinas Perhubungan (dishub) Banyuwangi. Kepala Stasiun Perum Damri Banyuwangi, Hery Subagyo mengatakan, tiga armada baru itu merupakan salah satu bentuk dukungan Perum Damri kepada Pemkab Banyuwangi. “Tiga bus tersebut sudah tiba di Stasiun Perum Damri Banyuwangi sejak Sabtu (17/11). Bahkan, sudah digunakan untuk mengangkut grup drum band yang tampil dalam Banyuwangi Ethno Carnival,” ujarnya. Hery berharap SK penetapan trayek bus bandara itu segera terbit, sehingga bus penunjang transportasi dari dan menuju Bandara Blimbingsari itu segera beroperasi. Dijelaskan, satu unit bus rencananya akan melayani trayek Pelabuhan Ketapang-Bandara Blimbingsari pergi pulang (PP) via simpang tiga Politeknik Banyuwangi menuju arah timur. Satu unit bus lain akan melayani trayek Terminal Bus Genteng menuju Bandara Blimbingsari via Desa Patoman PP. “Satu unit bus lain berfungsi sebagai armada cadangan,” paparnya. Hery menambahkan, armada bus penunjang Bandara Blimbingsari, itu tidak melayani penumpang umum. “Kita tidak akan mencari penumpang di sepanjang jalan seperti angkutan umum lain. Yang kita layani adalah penumpang yang hendak menuju Bandara Blimbingsari, khususnya mereka yang stand by di pos-pos yang sudah ditentukan,” tegasnya.(sgt/c1/bay)

EDY SUPRIYONO/RaBa

MERADANG: Petani menurunkan para pekerjanya untuk membersihkan tumpukan sampah yang menutup saringan air di Dam Pintu Lima, Kotakan, Situbondo, kemarin.

Petani Geruduk Dam Pintu Lima Gara-gara Suplai Air Macet untuk Ribuan Ha

SITUBONDO - Tak kurang dari seratus petani mendatangi Dam Pintu Lima, Situbondo, kemarin (24/11). Mereka beramai-ramai datang ke bendungan di Desa Kotakan, Kecamatan Kota, tersebut untuk mendesak pembukaan saringan sampah. Sebab, akibat adanya penambahan sarana baru di Dam Pintu Lima, ribuan hektare sawah petani di wilayah Situbondo, Panji, Kapongan, Ken-

dit, Mangaran, dan Panarukan, tak mendapat pasokan air. Sampah-sampah yang terbawa air besar kiriman Bondowoso pada Jumat malam lalu (23/10) ternyata banyak yang tersangkut di saringan dan menyumbat aliran air ke saluran irigasi. Keadaan itu membuat petani meradang. Pasalnya, itu merupakan kejadian kali kedua. Sehari sebelumnya, mereka juga kekurangan pasokan air karena hal yang sama. “Kalau begini terus kita bisa mati. Sekarang lagi musim tanam, petani sangat berharap pasokan air yang cukup. Pengurus HIPPA dan kelompok tani diprotes petani,” ujar salah seorang petani.

Baca Petani...Hal 35

BANYUWANGI - Bunga bangkai tumbuh di tepi sungai yang berlokasi di belakang kompleks gedung SMP Negeri 4 Banyuwangi di Jalan Letkol Istiqlah. Tidak hanya satu, di lokasi tersebut tumbuh tiga batang bunga beraroma tidak sedap tersebut. Bunga yang bisa tumbuh hingga lima meter itu pertama kali ditemukan Yuda Fahmi, 14, dan M. Alfian, 14, sekitar dua pekan lalu. Kali pertama ditemukan, ukuran ketiga bunga bangkai yang tumbuh di bawah rumpun bambu tersebut masih sangat kecil. “Sayang, saat ukurannya cukup besar, dua bunga yang lain malah dirusak teman-teman. Mereka melemparinya dengan pecahan batu bata,” ujar Yuda kemarin (24/11). (sgt/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

TINGGAL SATU: Yuda menunjukkan bunga bangkai yang tumbuh di belakang sekolahnya kemarin (24/11).

ALI NURFATONI/RaBa

Melarung 3 Gram Emas di Grajagan aset yang berharga bagi Banyuwangi. Oleh karena itu, kegiatan tersebut harus dilestarikan agar tidak punah. ‘’Ini menunjukkan eksistensi budaya dan tradisi,’’ katanya. Dalam sambutannya, Wabub Yusuf menje laskan, tradisi petik laut dapat membawa berkah bagi warga. Sebab, acara tersebut berdampak langsung terhadap sosial ekonomi masyarakat. ‘’Tradisi petik laut ini juga bisa mendukung kemajuan pariwisata Banyuwangi,’’ jelas ketua DPC PDIP Banyuwangi itu. Kepala Desa Grajagan, Buntas Triono, bertekad terus melestarikan budaya tersebut. Sebab, agenda rutin tersebut sebagai bentuk terima kasih warga atas hasil laut. ‘’Kita juga

Alat Pembuang Sampah Belum Terpasang

PEMASANGAN kisi-kisi atau saringan sampah di Dam Pintu Lima, Kotakan, memiliki tujuan sangat baik. Jika saat ini memberikan masalah, itu karena penambahan sarana baru itu belum rampung secara keseluruhan. Kabid Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Pemkab Situbondo, Ir. Eko Prajoedi mengungkapkan, saringan tersebut dilengkapi

alat pengambil sampah yang bekerja secara elektrik. “Sampai sekarang masih belum terpasang. Karena proyek ini baru akan selesai 2013 mendatang,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Meski demikian, Eko menegaskan, dirinya tidak mau tahu tentang terpasang atau tidaknya alat pembuang sampah tersebut Baca Alat...Hal 35

Tim Kementerian Sosial Evaluasi Bantuan PKH

Bunga Bangkai di Tepi Sungai

SAKRAL: Warga memikul perahu kecil sebelum dilarung ke tengah laut Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, sore kemarin.

PURWOHARJO - Tradisi petik laut digelar di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, sore kemarin (24/11). Kegiatan sakral tersebut dihadiri ratusan orang dan berlangsung cukup meriah. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menghadiri acara yang rutin dilaksanakan pada bulan Muharam itu. Selain itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pudjo Hartanto, Camat Purwoharjo Zen Kastolani, Kapolsek Purwoharjo AKP Trijoko Setyonarso, dan jajaran pejabat TNI AL dan unsur kepala desa se-Kecamatan Purwoharjo juga hadir. Dalam kesempatan itu, Wabub Yusuf menuturkan, tradisi petik laut tersebut merupakan

Bukan hanya kalangan petani, gara-gara kejadian tersebut, Pabrik Gula (PG) Wringinanom di Kecamatan Panarukan juga merasakan akibatnya. Proses produksi gula mereka terganggu. BUMN di Kecamatan Panarukan itu terpaksa mengutus sejumlah pekerja untuk membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat saringan Dam Pintu Lima. Petani yang menggeruduk Dam Pintu Lima itu berasal dari unsur petani, pengurus HIPPA, kasublok, tukang torap, pekerja PG, dan kelompok petani. Mereka mendesak agar saringan sampah itu secepatnya dibuka

berharap agar tidak terjadi paceklik,’’ katanya. Sementara itu, sebagai simbol dimulainya acara petik laut, Wabub Yusuf dengan didampingi Muspika setempat didaulat untuk memotong pita. Kemudian, sesaji berupa perahu kecil dibawa ke laut. Sesaji dalam gethek (perahu kecil, Red) tersebut ada kepala kambing warna hitam. Kuping kepala kambing tersebut masingmasing diberi anting-anting emas dengan berat total tiga gram. Selain itu, ada bebek warna putih yang sudah disembelih. Warga langsung membawa sesaji tersebut ke tengah laut dengan menggunakan sejumlah perahu. Puluhan warga ikut menyaksikan larung sesaji tersebut. (ton/c1/bay)

SITUBONDO - Tim Kementerian Sosial (Mensos) RI melakukan monitoring dan evaluasi terhadap bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Situbondo. Monitoring dan evaluasi itu dilakukan karena rencananya pemerintah pusat akan menarik program PKH pada 2014 mendatang. Monitoring dan evaluasi itu difokuskan pada penanganan kesehatan dan pendidikan di Situbondo. Menurut Operator SPM UPPKH Situbondo, Agus Ari Cahyadi yang ikut mendampingi tim Kementerian sosial mengatakan, monitoring itu dilakukan karena pemerintah pusat berencana menarik bantuan PKH. “Jadi, monitoring itu dilakukan karena pemerintah pusat berencana menarik program PKH, tapi itu masih dilakukan pengkajian,” ujar Ari. Ditambahkan, jika pemerintah akan menarik bantuan PKH di Situbondo, kemungkinan besar penerima PKH yang akan dicabut ada di Sembilan Kecamatan, karena mereka menerima bantuan PKH sejak tahun 2007. Lima Kecamatan

lain baru menerima bantuan PKH sejak tahun 2009. Sementara itu, dari 17 kecamatan di Situbondo, masih terdapat tiga kecamatan yang masih dalam tahap pengajuan untuk mendapatkan bantuan PKH. Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Jatibanteng, Sumbermalang, dan Asembagus. “Tiga kecamatan itu saat ini masih dalam tahap pengajuan,” kata Ari. Data yang berhasil dikumpulkan, jumlah penerima bantuan PKH pada 2007 dan 2009 di Kabupaten Situbondo sebanyak 8750 RTSM (rumah tangga sangat miskin). Masing-masing RTSM yang menerima bantuan itu menerima bantuan tidak sama, karena disesuaikan banyaknya anggota keluarga. Bagi RTSM yang memiliki anak balita dan anak berusia sekolah SD atau SMP menerima bantuan sebesar Rp 2.200.000. RTSM yang hanya memiliki satu anak menerima bantuan sebesar Rp 1.600.000. “Jadi, nominalnya tidak sama dan itu sudah ada ketentuannya,” imbuh Ari Cahyadi.(rri/c1/bay)


Ingin Dimuat di Koran?

34

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email radarbwi@gmail. com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 25 November 2012

Bergairah di Porseni SD

Rombongan Juara Silat Berkunjung ke Kantor JP-RaBa

PARA juara cabang olah raga (Cabor) pencak silat pada Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) tingkat SD se Kabupaten Banyuwangi 2012, berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa), kemarin (24/11). Mereka berasal dua sekolah di wilayah Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Ada delapan siswa asal SDN 1 Lateng, dan seorang siswa dari SDN 3 Lateng. Para siswa tersebut berasal dari satu perguruan pencak silat, yakni Suaka Pasung Laksa (SPL). Anggota rombongan itu masing-masing adalah juara ganda putra usia atas Rafi Septa R, 12, dan M. Irfan Zambo Rawo, 12. Juara ganda putra usia bawah KGS. Arenafi M, 10, dan KGS. Rizki Dawama, 10. Selain itu, juara ganda putri usia bawah, yakni Nayu Pramesti, 10, dan Salsabila Nazma F, 9. Keenam siswa asal SDN 1 Lateng tersebut sukses menggondol medali emas pada

b l Porseni yang berlangsung pada 22–23 November 2012. Sementara, tiga anggota rombongan lain terdiri dari juara II tunggal putra usia atas, Lapang Handi S, 11 dan juara III tunggal putra usia bawah, Fillen Ariel R, 11. Keduanya berasal dari SDN 1 Lateng. Sedangkan satu-satunya anggota rombongan yang berasal dari SDN 3 Lateng adalah juara III tunggal putri usia bawah, Safia Nurbudiastri, 10. Saat berkunjung ke kantor JP-RaBa, para siswa tersebut didampingi koordinator ekstra kulikuler pencak silat SDN 1 Lateng, Teguh Utomo dan Yenni Rachmawati , SPd, beserta official pelatih AH. Yusuf. “Juara usia bawah berkesempatan dikirim untuk mengikuti kejuaraan di tingkat provinsi Jatim,” ungkap Teguh kepada koran ini. Sementara itu, Rafi mengaku bangga bisa meraih prestasi tertinggi di ajang Porseni SD, yang dihelat di lapangan tenis indoor Gedung Olah Rada (GOR) Tawangalun, Banyuwangi tersebut. “Saya akan terus berlatih untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi,” papar putra dari Wheru Nusa, karyawan JP- RaBa tersebut.(sgt/irw)

Animo Silat

Pelajar Membara

SEMAKIN BERGAIRAH: Dua pesilat memperagakan jurus bersenjata dalam suatu even di GOR Tawangalun, beberapa waktu lalu.

SIGIT HARIYADI/RaBa

SILAT kembali bergairah di kalangan pelajar Banyuwangi. Sahabat Koper (Koran Pelajar) bisa menyaksikan langsung bagaimana geliatnya pada malam hari-hari tertentu di tempattempat umum. Biasanya para pesilat cilik berlatih di sejumlah fasilitas publik, seperti lapangan Taman Blambangan, halaman parkir Giant, dan halaman Masjid Agung Baiturrahman. Bahkan, tak jarang pada Minggu pagi jurus-jurus rancak bisa disaksikan di arena car free day depan kantor Pemkab Banyuwangi. Para pesilat cilik berlatih dengan gerakan yang rancak dan lincah. Ada yang berlatih jurus dengan tangan kosong. Ada yang memperagakan jurus dengan senjata, seperti pedang dan tongkat. Ada juga yang bertarung, baik tangan kosong maupun bersenjata. Sungguh suguhan atraksi yang menarik. Latihan olahraga kanuragan itu dipertontonkan oleh para murid perguruan Suaka Pasung Laksa (SPL) Banyuwangi. Menurut Yenni Rachmawati, SPd, pendamping guru ekstra kurikuler pencak silat SD 1 Lateng, perguruan SPL biasa berlatih malam hari di Giant pada Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Tetapi khusus ekstra kurikuler sekolahnya hanya berlatih pada Senin malam dan Rabu malam. “Tetapi kadang ya ada siswa kami yang tetap berlatih pada Jumat malam dan malam Minggu,” ungkapnya saat dihubungi koran ini, kemarin. Diakui, latihan sengaja dilakukan di tempat yang lapang tersebut. Seperti di halaman Giant, Lapangan Taman Blambangan, car free day, dan Masjid Baiturrahman. Sebab, banyaknya murid yang berlatih membutuhkan lokasi yang luas. Nah, tempattempat itu memang cocok untuk sarana berlatih anak-anak. “Kami juga mengadakan TC di lapangan Taman Blambangan dan ketika berlatih jurus secara masal memang butuh lokasi yang luas, seperti lapangan Blambangan, Giant, dan car free day,” terangnya. Yenni menambahkan, mayoritas murid perguruan silat SPL berasal dari SD Lateng. Jumlahnya mencapai 130 anak. Namun, ada juga murid dari SD lain, SMP, dan SMA. “Total keseluruhan murid SPL ya sekitar 200-an anak,” ungkapnya.(irw)

DOK/RaBa

PAMER MEDALI: Didampingi Yusuf (kiri) dan Teguh (kanan) para juara pencak silat Porseni SD 2012 berpose di depan kantor JP-RaBa kemarin (24/11).

Gadis Perempatan Mimpi Oleh Muhamad Ardi*

M

alam yang mulai diselubungi selimut kesunyian mengantar mata-mata yang lelah segera menjamah mimpi. Semilir angin yang sesekali berembus, mengumbar dingin yang mencekat. Di sebuah rumah sederhana di perempatan mimpi, begitulah orang menyebutnya. Karena di perempatan itu mereka seperti bermimpi, tepatnya ketika mereka masuk dan bergumul dengan para penghuni rumah. Satu per satu para manusia itu datang, lalu pulang dengan membawa gandengan masing-masing. Tawa selalu terukir di setiap langkah mereka. Saat mereka benar-benar telah masuk dan bergumul dengan penghuni rumah itu, tentu pandangan mereka akan tertuju pada sosok gadis cantik nan rupawan. Bibirnya merah merekah, indah. Bulu matanya yang lentik dan sorot matanya yang tajam selalu mengudang para kumbang jantan segera mencicipi madunya. Suaranya merdu dan khas, mampu memberi ketenangan hati-hati yang gelisah. Desahan lirihnya bak iringan musik para bidadari. Gadis itu tampak tenang duduk di kursi yang mulai tampak kusam sambil sesekali mengumbar senyum kepada para tamu-tamu yang datang di rumah sederhana itu. Tak jarang para tamu yang mengajaknya, tapi dengan senyum yang dikulum manja gadis ayu itu berkata. “Maaf, Mas, sudah ada yang pesan!“ sebuah jawaban singkat. Hanya cahaya lampu neon 10 watt yang menerangi rumah sederhana itu. Suasana malam yang memang sengaja dibuat khas dan berbeda dengan rumah-rumah sederhana lain. Senyum yang manja itu lenyap seiring jari-jari lentiknya menjamah sebungkus rokok filter. Asap rokok membumbung tinggi di udara, bibir merah itu mendesis lirih, menikmati isapan demi isapan. Asap yang terus mengepul semakin meninggi, mencoba keluar dari rumah sederhana yang sesak para manusia. Gadis itu menoleh ke belakang saat menyadari seseorang datang ke arahnya. Tangannya masih asyik memainkan rokok filter. Merah masih bermuara di ujung rokok, dengan asap yang terus mengepul. Gadis ayu itu tersenyum sambil sesekali mengusap kulit putihnya. “Ayu, tamumu sudah datang!” ujar Tante Mira Tante Mira bertugas mencarikan pelanggan. Bahkan Tante Mira yang selama ini mengasuh Ayu. Terkadang ada sesal yang terpendam di dalam hati Ayu. Ada rasa bersalah yang terus memburu, “Kenapa aku harus hidup dalam dunia nista?” Pertanyaan yang selalu membuat air matanya meleleh. Ayu hanya terpekur dalam duka saat sadar dia hidup di dunia yang hitam. Mendengar panggilan Tante Mira, Ayu yang duduk tenang di kursi bersama empat temannya langsung berdiri, menampakkan tubuh indah yang selalu menjadi pemuas nafsu-nafsu. Ayu tersenyum manja, “Iya Tante, mana orangnya?” Di balik senyum Ayu, ada duka. “Ayo silakan!” Tante Mira memanggil seseorang yang berada di luar ruangan. Bunyi hak sepatu perlahan mendekat ke arah Ira, beriringan, dan hampir bersamaan. Ira tertunduk. Senyumannya hilang. Ada sesak yang tiba-tiba merasuk dalam dada Ayu saat bola matanya yang indah bertatapan dengan lelaki yang akan menikmati tubuh mulusnya malam ini. Ada ketidakrelaan yang sangat besar, bukan karena lelaki itu jelek atau tidak tampan, atau uang bayaran yang kurang. Bukan itu! “Rido!” lelaki itu mengenalkan diri seraya menampakkan senyum sepuluh senti. Rambut panjangnya tersisir rapi. Tubuh tegap dan kulitnya putih. “Panggil saja aku Ayu!”

kata Ayu. Ayu terus memasang senyum manja. Memang begitulah tugas sebagai wanita malam. **** Malam semakin larut. Rido mengendarai mobil BMW tanpa mempedulikan Ayu. Sejak keluar dari rumah sederhana di perempatan mimpi, tiba-tiba raut wajah Rido yang tampak semringah berubah sedih. Ada mendung yang bergelantungan di sekitar wajahnya yang putih. Ayu terus mengamati perubahan raut wajah Rido. Sebuah

perubahan yang membuat sesak dada Ayu. Ayu terkejut. Sesak kembali menyerang saat dia melihat tetes bening mengalir membasahi pipi Rido. Ada hal aneh yang membuat dadanya sesak. “Malam ini aku ingin kamu memuaskan semua permintaanku!” Suara Rido yang tiba-tiba membubarkan lamunan Ayu. Rido menatap Ayu tajam dari kaca spion mobil. “Iya! Itu memang tugasku.” Balas Ayu tersenyum ramah. “Kita mau kemana ? Bukankah lebih enak di hotel itu” ujar

Ayu bingung. Pandangannya masih tertuju ke hotel mewah yang berada di pinggir jalan. “Ini adalah tempat yang paling indah. Bersabarlah... sebentar lagi kita sampai.” “Oh ya. Indah? Tentu aku akan bersabar, karena aku milikmu malam ini” kata Ayu selembut mungkin. Rido tiba-tiba menghentikan mobilnya. “Kenapa?” tanya Ayu heran. “Kita sudah sampai!” balas Rido seraya membuka pintu mobilnya. “What di surau, rumah Allah, apakah kamu sudah gila, kita akan dilaknat jika melakukan dosa di tempat suci ini!” Ayu berteriak tidak percaya. “Iya di sini! Malam ini aku ingin kamu melayani majikanku.” “Majikanmu? Jadi bukan kamu?” Ayu heran. Rido mengangguk. ”Tunggu sebentar!” Rido berlalu meninggalkan Ayu yang masih tercengang. Rido masuk ke dalam surau bercat putih yang sunyi. Hanya suara hewan yang terdengar. Ayu heran, memandang bayangan Rido yang lenyap di balik pintu surau. Ayu tertunduk. Angannya tak menentu, lalu terbang jauh, menjamah kemungkinan apa yang akan di alami malam ini. “Ini!” Rido mengulurkan sebuah mukena, tasbih, dan sajadah. Ayu terkekang. Rasa nyeri yang barusan hilang kembali terasa. Terasa semakin nyeri dan membuat dadanya sesak. Napasnya sedikit tersengal, naik turun tak beraturan. Ayu terdiam, ada sesuatu yang aneh malam ini. “Kamu mau ke mana?” Ayu bertanya kepada Rido yang melangkah ke dalam mobilnya. “Sudah jangan banyak Tanya! Kamu layani saja majikanku malam ini. Bilang kepada majikanku supaya mengampuni semua salah dan dosa yang pernah aku lakukan. Jangan lupa?” balas Rido tersenyum ramah, senyum yang penuh tanda tanya. “Lalu….!” Ayu tak melanjutkan kata-katanya karena Rido telah melesat jauh meninggalkannya. “Apa ini?” Ayu bingung. Sesak kembali menyeruak dalam hatinya. Sesak itu semakin terasa di seluruh tubuhnya. Ayu menahan sesak itu dan terus mengamati tiap inci surau yang menjadi pemberhentiannya malam ini. Malam ini surau inilah yang menjadi tempat pemberhentian terakhirnya. Ayu harus segera melayani majikan Rido. Jika dia tidak bisa memuaskan, tentu Tante Mira akan marah. “Tes!” tiba-tiba air mata Ayu meleleh membasahi pipinya yang putih kemerah-merahan. Senyum yang sejak tadi tersungging hilang seketika. Ada sesal yang telah terlupa, tertutup gemerlap duniawi. Ayu tersadar jalan hitam yang selama ini dia lalui. Ayu tahu, kini bukanlah tubuhnya yang akan dia jual. Dia sadar kini tubuhnya tiada berharga. Bahkan, dia tidak akan mampu melayani dan memuaskan majikan Rido. Tidak sama sekali. Karena majikan Rido tidak membutuhkan apa pun yang di miliki Ayu. Justru Ayu yang membutuhkan majikan Rido. Membutuhkan kasih sayang dan belaian rahmat-Nya. Ada sesuatu yang memanggil nama Ayu pelan, menggiring langkahnya masuk ke dalam surau. Air mata Ayu terus meleleh mengiringi tiap langkah Ayu. “Ya Allah ampuni hamba!” gumam Ayu menyebut nama yang telah lama dia lupakan. Dzat yang telah menciptakan tubuh indahnya. Dengan dada yang terasa semakin sesak, Ayu masuk ke dalam masjid. Bayangan tubuhnya lenyap di balik pintu masjid. *) Santri Pesantren Darussalam.


BERITA UTAMA

Minggu 25 November 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Saluran Empedu Mengalami Kebuntuan n DEWI... Sambungan dari Hal 29

“Untuk pemeriksaan dan ope rasi, kami menyarankan pasien (Dewi Kurniasari) segera dibawa ke RSUD dr. Soetomo,

Surabaya,” katanya. Menurut Taufiq, penyakit yang diderita Dewi adalah pembuntuan saluran empedu atau obstructive billier. Bila pembuntuan yang terjadi pada saluran empedu itu bisa diselesaikan, maka pasien

tidak harus menjalani cangkok hati. “Seharusnya cepat dibawa ke Surabaya,” ujarnya. Sayang, untuk melakukan operasi saluran empedu yang me ngalami kebuntuan itu, RSUD Blambangan belum bisa

menangani. Itu karena keterbatasan peralatan. Rumah sakit yang dianggap bisa mengatasi hanya RSUD dr. Soetomo, Surabaya. “Kami tidak bisa melakukan,” kata Taufiq. Pembuntuan saluran empedu

sa, Enthus langsung melemparkannya ke samping kiri. Atraksi Enthus itu langsung disambut sorak ribuan penonton yang malam itu memadati Alunalun Genteng. “Buto kurang ajar. Iki musuhmu (Raksasa kurang ajar, ini lawanmu, red),” ucap Enthus sembari melempar keras-keras wayang berukuran jumbo tersebut. Lakon Pendawa Syukur sudah tak asing lagi di telinga para pencinta wayang kulit. Lakon tersebut mengisahkan pertarungan bala tentara kerajaan Giribaja di bawah kendali Prabu Jarasanda melawan prajurit Puntadewa raja Amarta. Awalnya, Jarasanda berambisi mengumpulkan 100 raja sebagai tumbal negaranya karena dilanda pageblug alias paceklik. “Seratus raja akan kita cuci otaknya,” kata Ki Enthus menirukan ucapan Raja Jarasanda.

Sialnya, baru dapat 97 raja, Jarasanda menemui kendala. Tiga raja, yaitu Prabu Kresna (raja Mandura), Prabu Puntadewa (raja Amarta), dan Prabu Baladewa (raja Mandura) melakukan perlawanan se ngit. Jarasanda akhirnya meninggal secara tragis setelah tubuhnya dibelah menjadi dua oleh Raden Werkudara. Ren cana mengorbankan 100 raja akhirnya gagal total. Di akhir cerita, 97 raja itu takluk di bawah kekuasaan Prabu Puntadewa. Penampilan Ki Enthus kemarin memang cukup atraktif dan penuh religi. Selain piawai dalam sabetan wayang, dia kerap mengajak penonton berbuat amar makruf nahi munkar. Nuansa religi begitu kental saat Enthus mengundang sinden untuk nembang gending-gending bernuansa religi. Tembang “Selawat Nabi” hingga lagu

“Kacang Ijo” ciptaannya dikumandangkan malam itu. Suasana tambah religi saat para penabuh gamelan mengenakan se ragam Banser. “Pagelaran wayang yang kami suguhkan ini merupakan atraksi budaya yang menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat Banyuwangi,’’ kata Enthus. Dalam kesempatan itu, Enthus banyak bicara tentang kem ajuan Banyuwangi. Pertumbuhan ekonomi Ba nyuwangi yang melejit hingga suksesnya Festival Banyuwangi mendapat apresiasi dalang yang juga ketua Banser Tegal tersebut. Dia berkali-kali memuji Banyuwangi sebagai gudangnya seniman. “Mari kita doakan bersama-sama agar Banyuwangi bisa lebih maju dan makmur,” kata Enthus di selasela menampilkan fragmen Punokawan. (c1/aif)

itu, jelas Taufiq, sebenarnya tidak hanya menimpa anak-anak. Gejala serupa juga bisa terjadi pada orang dewasa. Dalam kasus Dewi, penyakit tersebut merupakan bawaan sejak lahir

atau congenital. “Kalau orang tua biasanya diawali infeksi saluran empedu,” ungkapnya. Dengan nada serius, Taufiq ber harap agar operasi biasa untuk mengatasi pembuntuan

saluran empedu bisa dilaksanakan Dewi. Bila tidak, yang harus ditempuh adalah cangkok hati. “Semoga tidak sampai cangkok hati,” ujarnya. (abi/ c1/bay)

Puji Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi Terpaksa Harus Panen Dini n RATUSAN...

n ENTHUS... Sambungan dari Hal 29

Menandai dimulainya pergelaran, Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas didapuk menyerahkan miniatur tokoh pewayangan Ki Semar kepada dalang Enthus Susmono. Semar adalah simbol kebenaran yang bisa dijadikan teladan masyarakat. Selama mendalang, dalang nyentrik kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu kerap berinteraksi dengan penonton dengan banyolan-banyolan khas bernuansa religi. Sesekali Enthus me nyapa penonton dengan jok-jok segar. Histeria penonton meluap ketika Enthus berdiri sembari memukul wayang be rukuran raksasa. Sembari me nari, berkali-kali tangan Enthus memukul wayang raksasa tersebut. Puas menghajar raksasa jelmaan Prabu Ham-

Tinggal Mengecor Bagian Atas n TANGGUL... Sambungan dari Hal 29

Makanya saat mendengar informasi ada tanggul jebol, saya langsung datang ke sini untuk memastikan,” ujar Enik, warga Capore, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Enek berharap proyek Dam

Pintu Lima segera diselesaikan. Sebab, dam tersebut memiliki fungsi penting untuk mereduksi banjir, terutama pada musim hujan seperti ini. “Kami berharap semoga pembangunan dam ini cepat selesai,” imbuhnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, air yang berasal dari Bondowoso itu menghanyutkan

setengah tanggul. Selain itu, tumpukan tanah di sisi barat juga terkikis lantaran arus sungai cukup besar. Sementara itu, penjaga Dam Pintu Lima, Sungai Sampean Baru, Suwadi mengatakan, tanggul itu sengaja dibuka karena debit air besar. “Awalnya tanggul yang terbuka sedikit,

tapi terus melebar karena airnya sangat besar,” kata Suwadi. Menurut Suwadi, tanggul sengaja dibuka setelah saluran yang menuju Kecamatan Panarukan dilakukan uji coba. Pro yek dam tersebut sudah se lesai. “Pengecoran sudah selesai, hanya atasnya yang belum,” pungkasnya. (rri/c1/bay)

Wajib Patuhi Kode Etik Profesi n MAKNA... Sambungan dari Hal 29

Pertanyaannya adalah apakah guru kita sudah profesional? Apakah guru kita sudah kompeten? Apakah guru kita sudah menjunjung tinggi kode etik dalam menjalankan profesinya? Untuk memperoleh jawaban yang akurat mari kita merefleksi tentang keberadaan guru dan pendidikan kita, sebagai bentuk renungan guna memaknai Hari Guru Nasional ke-18 dan HUT ke-67 PGRI tahun 2012. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Di antara 4 kompetensi tersebut, terdapat 2 kompetensi yang terkait langsung dengan tugas guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional. Berdasar keprofesionalannya, guru dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yakni guru yang profesional (walau dia tidak tersertifikasi) dan guru yang belum profesional (termasuk yang tersertifikasi). Untuk mengetahui tingkat profesionalisasi guru pemerintah menyelenggarakan UKG (ujian kompetensi guru) bagi guru yang sudah tersertifikasi secara nasional pada tahun 2012 dengan jumlah peserta 1.006.211 guru. Materi ujiannya meliputi kemampuan pedagogik dan profesional , bagaimana hasilnya ? Hasilnya mengejutkan karena hampir 90% guru tidak lulus UKG. Hal ini berarti bahwa perolehan sertifikat pendidik belum menjamin keprofesionalan seorang guru. Ternyata guruku masih seperti yang dulu , model pembelajaran yang dikembangkan guru tidak berubah. bahkan buku, literatur yang digunakan guru dari sejak awal tahun menjadi guru sampai sekarang tidak berubah (tentu tidak semua guru demikian). Padahal, IPTEK sangat pesat perkembangannya. Kalau gurunya tidak pernah mau berubah, bagaimana peserta didiknya? apa bisa berubah?. Baik buruknya potret guru akan tecermin pada mutu pendidikan. Kita harus mengakui bahwa mutu pendidikan di negara kita masih rendah, dan berada di bawah rata-rata negara berkembang lainnya. Hasil survei World Competitiveness Year Book tahun 1997-2007 menunjukkan bahwa dari 47 negara yang disurvei, pada tahun 1997 Indonesia berada pada urutan 39,

pada tahun 1999, berada pada urutan 46. Tahun 2002, dari 49 negara yang disurvei, Indonesia berada pada urutan 47, dan pada 2007 dari 55 negara yang disurvei, Indonesia menempati posisi ke-53. Menurut laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, Unesco, tahun 2005 posisi Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara berkembang di Asia Pasifik. Selain itu, menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP), kualitas SDM Indonesia menempati urutan 109 dari 177 negara di dunia. Sedangkan menurut The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) yang merupakan lembaga konsultan dari Hongkong menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah, di antara 12 negara Asia yang diteliti, Indonesia satu tingkat di bawah Vietnam. Walaupun demikian, berita menggembirakan masih ada. Para anak bangsa ternyata cukup berprestasi di ajang olimpiade MIPA tingkat internasional, dan hampir setiap tahun para siswa kita yang mengikuti olimpiade matematika, fisika, kimia dan biologi memperoleh medali emas. Mereka mengalahkan para siswa dari negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Belanda, dan Australia. Dari para peraih emas itu, terdapat mutiara hitam dari Indonesia Timur Irian Jaya yang mengharumkan nama bangsa. Ini untuk mempertegas bahwa sebenarnya, anak Indonesia, dari mana pun asalnya, memiliki potensi kuat untuk menjadi juara olimpiade dan memiliki potensi kuat juga untuk menyumbangkan ilmunya untuk kemajuan IPTEK di tanah air menyamai negara lainnya. Jika “bahan baku” yang berupa kecerdasan anak Indonesia memiliki potensi besar, tetapi setelah sekolah mereka prestasinya rendah, berarti ada sesuatu yang menjadi penyebabnya, ada sesuatu yang salah dalam sistem pendidikan kita. Seharusnya mutu pendidikan di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain, tetapi mengapa kenyataannya tidak? Bahan baku berupa kecerdasan anak Indonesia itu baru berbuah emas ketika mereka digodok beberapa bulan, melalui suatu pelatihan untuk menjadi ilmuwan. Ini berarti bahwa kesalahan terletak pada proses pembelajaran di kelas, mengapa mutu pendidikan rendah , salah satunya ditentukan oleh keprofesionalan guru. Untuk memenuhi kriteria keprofesionalan, guru harus menjalani profesionalisasi atau proses

menuju derajat profesional yang sesungguhnya secara terus menerus, guru kita tidak boleh berhenti belajar, mengikuti penataran, workshop, dan pelatihan-pelatihan, mengadakan penelitian, aktif dalam organisasi profesi, aktif bermasyarakat, mendengarkan ra dio dan televisi guna mengembangkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan keprofesionalan guru. Tuntutan terhadap guru agar melakukan peningkatan kompetensi secara berkesinambungan disebabkan karena substansi kajian dan konteks pembelajaran selalu berkembang dan berubah menurut dimensi ruang dan waktu. Sebagai profesi seorang guru dalam menjalankan tugas profesinya di samping harus memenuhi standar akademik, keahlian khusus yang dibutuhkan, seorang guru wajib mematuhi norma-norma yang diatur dalam kode etik profesi guru. Kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas, dan tegas, serta rinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang tidak benar, dan perbuatan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang guru profesional. Apabila guru melakukan pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Oleh karena itu melalui kesempatan peringatan HGN dan HUT ke-67 PGRI tahun 2012, kita jadikan wahana refleksi dan introspeksi guna mengubah paradigm guru , tidak ada lagi guru jadul (jaman dulu) yang konotasinya tertinggal, tidak mau berubah walaupun sudah ditatar berkali-kali, gaptek, dan lain-lain. Yang ada adalah guru masa kini, modern, berpikiran maju, kreatif, dan inovatif Kesimpulannya adalah guru kita harus profesional, baik yang sudah tersertifikasi maupun yang belum tersertifikasi. Guru kita harus menjalani profesionalisasi atau proses menuju derajat professional yang sesungguhnya secara terus menerus, karena substansi kajian dan konteks pembelajaran selalu berkembang dan berubah menurut dimensi ruang dan waktu. Yang terakhir guru dalam menjalankan tugas profesinya harus menegakkan kode etik profesi dan bersamasama wajib memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian . (*) *) Sekretaris PGRI Banyuwangi.

Pemilu 2014 Tidak Nyalon Lagi n AKUI... Sambungan dari Hal 29

Namun, ini tak lama karena ada konflik di in ternal PKB dari pusat hingga wilayah. Hal itu membuat Zainurachman meninggalkan PKB terhitung sejak 2004. Setelah itu, dia bergabung dengan PKNU hingga saat ini. “Saya kira itu bukan kutu loncat, tapi keadaan yang memang membuat kita harus berperilaku seperti itu,” kata Zainurachman. Pria yang aktif dalam kepengu rusan PCNU Situbondo itu mengaku bisa merasakan dan membandingkan keadaan ang gota DPRD ketika masa Or ba dan pas ca-reformasi. “Kalau masalah hak atau fasilitas, anggota DPRD jauh lebih

enak pasca reformasi, apalagi sekarang ini,” terangnya. Saat ini, kata pria yang berdomisili di Jalan Sucipto, Kelurahan Dawuhan, itu hakhak ang gota DPRD sangat di perhatikan. Itu di perkuat de ngan terbitnya peraturan pemerintah (PP) yang menegaskan bahwa tunjangan-tunjangan untuk anggota DPRD tidak menyalahi aturan alias legal. “Dulu gaji DPRD kecil. Mulai enak sejak zaman Gus Dur (Abdurachman Wahid). Sejak saat itu lumayan dan terus merangkak sampai sekarang,” imbuhnya. Pada zaman Orde Baru, kata dia, hampir tak ada fa si litas berlebih yang bisa diterima anggota DPRD. Kata Zainurachman, bukan berarti tak ada yang bisa

dicontoh pada era Orde Baru. Salah satu yang perlu dicontoh ada lah kedisiplinan waktu. “Kedisiplinan itu tak lepas dari perilaku dan kedisiplinan pimpinan,” imbuhnya. Pada Orde Baru, hubungan legislatif dan eksekutif bisa dikatakan sangat har mo nis. Sebab, anggota DPRD dari Golkar mendominasi dan sudah pasti mendukung ek sekutif yang merupakan orang Partai Golkar. “Partai waktu itu kan hanya PPP dan PDI. Urusan itu kita kalah terus. Pokoknya 90 persen yang dikonsep eksekutif pasti lolos di DPRD,” terangnya. Nah, yang terjadi saat ini, ke adaan di ge dung DPRD dinamis. “Saya kira ini jauh lebih baik,” ungkap pria yang mengaku tak memiliki kesan

khusus selama 26 tahun menjabat sebagai anggota DPRD tersebut. Meski demikian, dia mengatakan bahwa 26 tahun itu terasa tidak terlalu lama untuk menjadi anggota DPRD. “Rasanya hanya sebentar ya,” katanya sambil tertawa terkekeh. Apa tidak ingin mencoba menjadi anggota DPRD provinsi atau pusat? Pria itu menga ku ma las. Apalagi, kini ma salah ke sehatan menjadi keluhan utama dirinya. “Kesehatan saya sekarang sudah sangat tidak mendukung. Saya sering sa kit-sakitan. Saya memilih santai, dan memaksimalkan perjuangan yang ada di depan mata. Pengalaman, pernah saya dicalonkan menjadi anggota DPRRI pada 1997,” imbuhnya. (c1/bay)

Sambungan dari Hal 29

Bahkan, serangan hama semakin meluas hingga menyebar ke beberapa desa di wilayah Kecamatan Kapongan. “Saya berharap Dinas Pertanian Si-

tubondo segera turun tangan, ka rena petani sudah tidak mampu menanggulangi serangan hama itu,” harap petani asal Desa Kandang tersebut. Data yang berhasil di kumpul kan, tanaman padi yang di panen sebelum waktunya

itu terjadi pada ratusan ha tanaman padi di Desa Kandang dan Wonokoyo. Para petani mengaku rugi besar karena terpaksa memanen padi sebelum waktunya. “Biasanya satu petak menghasilkan 8 hingga 10 karung,” kata Edi. (rri/c1/bay)

Ketahuan Zamzam Langsung Dibongkar n KOPER... Sambungan dari Hal 29

Menurut Gufron, pemeriksaan dan penimbangan koper tersebut tidak ada masalah. Selanjutnya, semuakoperyangsudahditimbang itu dikirim ke gudang kargo untuk dilakukan pemeriksaan X-ray dan pemberian label Sabtu kemarin. “Koper akan pulang lebih dulu,” jelasnya. Koper milik para JH yang su-

dah digudang Al-Mazroi itu akan dikirim ke bandara untuk diangkut pesawat Saudi Arabia Airlines. Rencananya, pesawat yang mengirim koper itu akan berangkat pukul 09.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 13.30 WIB. “Sampai Surabaya sekitar pukul 12 malam,” katanya. Sementara itu, di tengah kesibukan petugas memulangkan koper, jamaah haji masih fokus menjalankan ibadah su-

nah Arbain. Maklum waktu un tuk menjalankan Arbain sangat mepet dengan jadwal kepulangan ke tanah air. Meski demikian, jamaah tetap menikmati selama berada di Madinah meski dengan tekanan udara yang cukup dingin. “Alhamdulillah, semua jamaah haji asal Banyuwangi bisa melaksanakan ibadah sunah selama di Madinah,”cetuspembimbingKBIH Sabilillah,LatifHarun.(abi/c1/bay)

Lancar karena Didukung Pemerintah n PANAHAN... Sambungan dari Hal 30

Yang menarik, Hasiya Puspita Maharani siswa SD asal Sempu mendapatkan 2 medali emas dan 1 medali perunggu dalam Porseni SD kali ini. ‘’Prestasi yang baik untuk SDN 1 Karangsari dalam ajang panahan tradisional jemparing (ke-

las 12 meter),” kata lelaki yang baru pulang dari Amerika itu. Sementara itu, hasil kelas panahan 10 meter putra dimenangi Andika dari Songgon. Peringkat dua Helga dari Licin dan juara tiga Bagio dari Songgon. Nomor 10 meter putri dimenangi Luluk dari Songgon, juara dua Riris dari Sempu, dan juara tiga Amalia dari Kalibaru. (adv/c1/bay)

Proses Pabrik Gula Ikut Terhambat n PETANI...

Sambungan dari Hal 31

Namun sayang, tidak ada yang bisa melakukannya. Sebab, butuh tenaga dan alat khusus untuk melakukannya. Mereka terpaksa menurunkan sejumlah pekerja untuk membersihkan secara manual sampah-sampah itu. Aksi pekerja ini cukup membuahkan hasil. Namun sayang, tak berlangsung lama. Tak sampai satu jam, tum pukan sampah kembali meng gunung dan kembali menghambat distribusi air ke

aliran irigasi petani. “Makanya, saringan itu harus dibuka, kalau tidak dibuka sampai kapan pun akan terus begini. Petani sangat dirugikan,” ujar H. Anang Hairur Rasydi, petani asal Desa Alas Malang, Kecamatan Panarukan, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Anang, per ma salahan penyumbatan saluran oleh sampah tersebut harus secepatnya mendapatkan penyelesaian. Sebab, jika tidak petani akan terus dirugikan. Tidak hanya secara materi, tapi juga waktu dan tenaga.

“Pembangunan seharusnya mem bawa berkah bagi masyarakat, bukannya masalah dan penderitaan seperti ini,” terangnya. Para petani baru mau meninggalkan areal Dam Pintu Lima setelah diyakinkan bahwa pelaksana proyek masih mengambil alat khusus untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. Meski de mi kian, sebagian di antara mere ka masih menyempatkan diri menuju dam Sluice untuk membersihkan sampah yang juga menyumbat aliran air ke saluran irigasi. (pri/c1/bay)

Bisa Timbulkan Masalah Baru

n ALAT...

Sambungan dari Hal 31

DBMP akan tetap meminta pelaksana proyek yang dibiayai APBN itu bertanggung jawab. “Artinya, selama belum terpasang, setiap ada sampah harus segera dibersihkan agar tak mengganggu distribusi air,” terang Eko. Sebab, jika dibiarkan dan masih menunggu terpasangnya alat, maka akan berakibat fatal terhadap petani. Bulan ini merupakan bulan paling baik

dalam perhitungan dunia pertanian untuk memulai tanam. “Makanya kalau kemudian petani berinisiatif untuk menggunakan tenaganya sendiri membuang sampah itu sematamata mereka juga tak ingin melewatkan bulan sebelas ini. Kalau sampai mundur sampai bulan 12 biasanya tidak baik,” papar Eko. Menurut dia, cukup banyak petani yang dirugikan akibat kejadian tersebut. Mereka adalah semua petani yang kebutuhan

airnya dilayani oleh Dam Sampean Lama. Itu meliputi Kecamatan Panarukan, Kendit, Situbondo, Panji, Mangaran, dan Kapongan. Suplai air bermasalah sejak Jumat malam sekitar pukul 19.00. “Sebetulnya adanya saringan sampah itu bagus dan ideal karena sampah-sampah besar tak sampai masuk ke saluran irigasi petani. Cuma karena belum selesai, se hingga tak berfungsi dan menimbulkan masalah baru,” terang Eko. (pri/c1/bay)

Fotografi Semakin Digemari n ASAH... Sambungan dari Hal 36

Saat baru diperkenalkan, ekstra jenis baru itu sudah mampu menarik delapan siswanya untuk bergabung. Namun, kebijakan sekolah yang mewajibkan tiap ekstrakurikuler minimal diikuti 10 siswa membuat ekstra bersepeda sedikit menemui kendala. Agar diakui sebagai satu ekstra di sekolah tersebut, peserta pun harus diperbanyak; caranya membuka peluang selebar-lebarnya. Jadi, tidak hanya siswa SMAK Hikmah Mandala yang akan digaet, siswa sekolah lain juga diperbolehkan ikut. Kebijakan itu disambut antusias. Dalam waktu tidak lama, beberapa siswa mulai

bergabung, dan kini ekstra tersebut diikuti lebih-kurang 23 siswa. Bahkan, siswa tingkat SMP pun berminat bergabung. “Ada siswa SMPK Santo Yusuf dan sekolah lain yang gabung, tapi tidak masalah. Kegiatan ini kini bisa berjalan,” ujar Romo Catur Wibawa, kepala SMAK Hikmah Mandala. Promosi untuk memperkenalkan ekstra itu pun giat dilakukan. Salah satunya memperkenalkan ekstra tersebut di berbagai kegiatan sekolah. Dalam berbagai kegiatan di sekolah, seperti bola basket, band, dan aneka macam lomba, BMX diperkenalkan dengan peragaan dan atraksi. Persis seperti apa yang dijalani SMAK Hikmah Mandala dalam mengembangkan ekstra bersepeda

BMX, SMPN 1 Banyuwangi yang mencoba me ngembangkan kegiatan ekstra di bidang fotografi mengalami perkembangan yang nyaris serupa. Diperkenalkan sejak dua bulan lalu, kegiatan tersebut langsung diikuti 40 siswa. Mulanya, targetnya adalah siswa kelas VII dan VIII, tapi ternyata ekstra tersebut juga menarik minat siswa kelas IX. Meski awalnya dikhususkan siswa di jenjang dua kelas terbawah, tapi sekolah akhirnya memberi lampu hijau bagi anak didik di kelas teratas. Pada awalnya sekolah berkeinginan mengarahkan para siswa terhadap desain produk. Kenapa? Sebab, selama ini fotografi yang eksis di desain produk masih sangat minim. (nic/c1/bay)

Dibongkar lalu Dipasang Kembali n WAJIB... Sambungan dari Hal 36

Tersedianya fasilitas sepeda yang dibutuhkan itu tentu mempermudah pengajaran terkait ilmu bersepeda yang benar. Sebagai langkah awal, anak didik dibawa ke sejumlah lokasi latihan, seperti pantai atau kawasan GOR Tawang Alun. Di lokasi tersebut, mereka diberi materi terkait pembentukan stamina lewat olahraga lari. “Acaranya dikemas

santai,” ujar Romo Catur. Peserta ekstra tersebut juga di wajibkan melahap menu wajib yang ditetapkan. Untuk menjaga kemampuan, sedikitnya jarak 140 kilometer menjadi jarak yang harus ditempuh dalam latihan. Selain menyediakan fasilitas se peda, pihak sekolah juga menyediakan fasilitas lain, seperti papan rintangan. Selain untuk melatih skill peserta, papan tersebut juga bermanfaat

membentuk kemampuan dasar bersepeda. Tidak terlupakan, para siswa juga diberi pengetahuan tentang perbengkelan. Itu menjadi materi dasar bagi calon peserta ekstra bersepeda BMX. Siswa dituntut mampu mengenali, menganalisis, dan memperbaiki, kerusakan tunggangannya. “Siswa diminta mempreteli sepedanya, lalu disusun kembali, termasuk tam bal ban,” bebernya. (nic/c1/bay)


MINGGU l 25 NOVEMBER 2012 l HALAMAN 36

Asah Skill

Tak Mainkan

Freestyle

Main

n Cukup Cross Country dan Road Country BANYAK nomor dalam olahraga sepeda BMX. Namun, tidak semua nomor BMX diajarkan dalam ekstra di sekolah. Hanya ada tiga kategori yang diajarkan dalam kegiatan ekstra tersebut, yaitu BMX, MTB Cross Country, dan Road Country. Dipilihnya tiga kategori tersebut bukan tanpa alasan. Selain sebagai upaya menyalurkan minat dan bakat siswa, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengantarkan siswanya meraih prestasi di dunia balap sepeda. Setidaknya, hal itu sudah terwujud dengan keberhasilan anak didik SMAK Hik mah Mandala dalam bebe rapa seri kejuaraan. Tidak hanya di level daerah, anak didik sekolah tersebut juga mampu berbicara di level nasional. Nah,

BMX

BANYUWANGI - Sekolah saat ini bukan lagi hanya sekadar tempat menimba ilmu akademik. Dalam per ja lanannya, lembaga pendidikan yang bernama sekolah juga menjadi jembatan dalam pem bentukan karakter dan kepribadian siswa. Ragam upaya pun dilakukan, di antaranya dengan mengembangkan bakat dan minat dalam wadah ekstrakurikuler. Ke giatan tersebut memiliki banyak manfaat. Sebagai media pendidikan dan pengembangan diri di luar jam sekolah, ekstrakurikuler adalah media penunjang pengembangan peserta didik sesuai potensi, bakat, dan minat. Siswa bisa me mi lih ekstrakurikuler sesuai kemampuan dan bakat yang dimiliki.

dalam kejuaraan tingkat regional Jawa-Bali lalu, wakil sekolah tersebut berdiri di podium juara. Hanya, pihak sekolah belum be rani memberi satu materi tam bahan dalam ekstra tersebut. Materi yang dimaksud ada lah freestyle. Selain memi liki ke rumitan tersendiri, kejuaraan freestyle juga masih jarang. (nic/c1/bay)

ISTIMEWA

Hadapi Problem yang Hampir Sama phone juga bisa digunakan untuk belajar foto,� katanya. Hal itu tentu membuat sua sana ekstra fotografi tidak nyaman. Namun, perlahan dan pasti peserta memiliki kamera sendiri-sendiri. Sejak itu, proses transfer pengetahuan tentang foto mulai bisa dimaksimalkan. Selain mengenal seluk-beluk ka mera, anak didik sekolah ter sebut juga diajari ilmu tambahan, yaitu editing foto. Editing menjadi salah satu ba gian yang menyenangkan karena peserta ekstra bisa mengolah foto dengan warna dan model yang diinginkan. Terkait lokasi hunting, Enny mengaku masih dipusatkan di lingkungan sekolah. Beberapa objek menarik di dalam sekolah, seperti kelas, bangku, dan taman, bisa menjadi bidikan lensa. “Sejauh ini hunting baru bisa dilakukan di dalam sekolah,� katanya. (nic/c1/bay)

Baca Asah...Hal 35 PEMULA: Anakanak juga menggemari olahraga bersepeda BMX .

EKSKUL: Peminat kegiatan fotografi semakin banyak di kalangan pelajar.

TIDAK hanya SMAK Hikmah Mandala yang menghadapi masalah saat pertama menelurkan ekstra bersepeda BMX. SMPN 1 Banyuwangi yang hendak membentuk ekstra fotografi juga menemui kendala. Lagilagi minimnya peralatan menjadi momok. Kepala SMPN 1 Banyuwangi Enny Purnamaningrum menyatakan, awal pembentukan ekstra fotografi, ketersediaan peralatan menjadi hambatan. Kamera yang menjadi alat pendukung utama ternyata belum banyak dimiliki peserta kegiatan tersebut. Pembina ekstra tersebut pun harus memiliki siasat, yaitu peserta di beri kelonggaran saling pinjam dengan teman. Tidak harus canggih, kamera saku dan kamera ponsel sempat diperbolehkan. “Tidak mesti kamera yang canggih atau mahal. Kamera poket dan kamera hand

Nah, kini banyak sekolah yang mulai berusaha mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler se suai minat dan kebutuhan para siswa. Salah satunya dilakukan SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi dan SMPN 1 Ba nyuwangi. Ke dua sekolah ter sebut mencoba membuka eks tra ku ri kuler baru yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain. Ekstra itu adalah bersepeda BMX dan fotografi. Di SMAK Hikmah Man dala, eks trakurikuler bersepeda BMX sudah dikembangkan sejak Agustus lalu atau persisnya kini baru berusia tiga bulan n

Wajib Bisa Tambal Ban

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

SIRKUIT SEPEDA: Penggemar olahraga BMX berlatih di kompleks GOR Tawang Alun Banyuwangi.

BERSEPEDA BMX menjadi salah satu kegiatan eks trakurikuler yang tidak lepas dari masalah fasilitas. Itulah yang dirasakan peserta kegiatan tersebut. Selain dipusingkan terkait lokasi kegiatan, peserta ekstra tersebut juga sibuk karena sarana pendukung utama, yakni sepeda, sangat minim. Sebab, tidak semua peserta ekstra di sekolah tersebut memiliki sepeda. Masalah tersebut membuat pihak sekolah dan

pembina ekstra bersepeda mengambil langkah, di antaranya mendatangkan sepeda dengan status pinjam dari tim BMX. Hal itu dalam beberapa saat bisa menyelamatkan ekstra tersebut dari ketiadaan fasilitas pendukung yang seharusnya tersedia. Namun, perlahan tapi pasti beberapa anak didik mampu membeli sepeda. Alhasil, ketergantungan terhadap sepeda pinjaman bisa dikurangi n Baca Wajib...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.