Radar Banyuwangi 26 Agustus 2012

Page 1

25

26 AGUSTUS TAHUN 2012

Brigadir Sigit segera Diadili BAP Kasus Narkoba Dinyatakan Lengkap FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

ENJOY: Rombongan balik bareng gratis Yamaha-Jawa Pos Radar Banyuwangi duduk sesuai nomor karcis yang disediakan panitia.

Perjalanan 7,5 Jam Sampai Bungurasih BANYUWANGI - Sekitar 157 anggota rombongan balik bareng gratis Yamaha-Jawa Pos Radar Banyuwangi diberangkatkan kemarin (25/8). Rombongan pemudik dilepas Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi A. Choliq Baya. Rombongan diberangkatkan pukul 08.00 di depan kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C. Setelah melalui perjalanan yang melelahkan, rombongan tiba

BANYUWANGI - Briptu Sigit Dwi Susanto, 27, oknum anggota Polres Banyuwangi yang tersangkut kasus narkoba, tidak lama lagi bakal diajukan ke sidang peradilan umum. Setelah melalui penyidikan yang melelahkan, BAP atas tersangka Sigit Dwi Susanto sudah dinyatakan P-21 alias lengkap. Begitu BAP dinyatakan sempurna, Sigit beserta barang buk-

tinya akan segera diserahkan ke Kejaksaan Banyuwangi. Sedianya, penyerahan Sigit akan dilakukan 29 dan 30 Agustus. Kasus Sigit ditangani langsung Kasi Pembinaan Kejari Banyuwangi, Joko Susanto, SH, MH. Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi, membenarkan bahwa BAP Sigit sudah dinyatakan P-21. “BAP akan kita limpahkan Minggu ini, termasuk tersangka dan barang buktinya,’’ tegas Kapolres Nanang dibenarkan Kasatnarkoba AKP Watiyo ■ Baca Brigadir...Hal 31

POLISI TERJERAT NARKOBA di Terminal Bungurasih, Surabaya, pukul 14.30. Perjalanan Banyuwangi-Surabaya ditempuh selama 7,5 jam. Ratusan pemudik asal Kota Gandrung itu diangkut menggunakan tiga bus pariwisata ■ Baca Perjalanan...Hal 31

TERSANGKA : ANGGOTA : KASUS : JERATAN HUKUM :

KIBARKAN BENDERA: Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi A. Choliq Baya memberangkatkan rombongan balik bareng gratis di depan kantor Radar Banyuwangi, kemarin.

Brigadir Sigit Dwi Susanto, 27 Polres Banyuwangi Narkoba jenis sabu-sabu Pasal 112 (1) subsidair Pasal 114 (1) subsidair pasal 127 huruf a Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009.

BARANG BUKTI: -1,81 gram sabu-sabu -Lima buah handphone -Struk pengiriman transfer uang -Print out rekening atas nama Endik Cahyono -Peralatan untuk nyabu -Mobil Avanza -Print out lima nomor HP setelah diuji oleh tim Labfor Polda Jatim.

Diare dan Ispa Mendominasi PROSTITUSI

GALIH COKRO/RaBa

MASUK KAPAL: Penumpang bersepeda motor melintas di atas jembatan mobile bridge Pelabuhan Ketapang kemarin.

Hari Ini Puncak Arus Balik SIGIT HARIYADI/RaBa

BARU BEROPERASI: Dua PSK yang terjaring di warung remang kawasan Pelabuhan LCM Ketapang digelandang ke kendaraan Satpol PP kemarin (25/8).

Pulangkan Dua PSK Asal Bondowoso BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi gencar merealisasikan rencana sterilisasi wilayah atas praktik prostitusi. Kemarin (25/8), aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi memulangkan dua pekerja seks komersial (PSK) yang mangkal di warung remang Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM), Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Dua PSK tersebut berinisial SBS, 30, dan MM, 27. Keduanya tercatat sebagai warga Bondowoso. Mereka terjaring petugas saat petugas melakukan pemantauan dan pendataan PSK. Lantaran dua perempuan tersebut tidak mengantongi KTP Banyuwangi, petugas langsung menggelandang mereka ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberi pembinaan. Usai diberi pembinaan, keduanya langsung dipulangkan ke daerah asal. Kepala Seksi (Kasi) Operasional dan Pengawasan Satpol PP Banyuwangi, Adian DS, membenarkan pihaknya memulangkan dua PSK asal luar daerah tersebut ■

Penumpukan Kendaraan Belum Begitu Terlihat KALIPURO - Meski tingkat kepadatan arus mudik tahun ini meningkat tajam dibanding tahun 2011, tapi tren arus balik berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, pada mulai H+5 sudah terjadi kepadatan arus balik di Pelabuhan Ketapang. Yang terjadi tahun ini, hingga H+6 kemarin (25/8) penumpukan arus

Kepadatan arus balik memang terjadi pada hari-hari yang diprediksi PT. IF, tapi tidak sampai terjadi antrean. Dua tenda besar yang disediakan PT. IF yang terpakai hanya satu tenda saja. Itu pun tidak sampai terisi penuh seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. Antrean panjang hanya terlihat di tempat pembelian tiket penumpang kendaraan roda dua (R2). Antrean itu tidak berlangsung lama dan cepat terurai ■ Baca Hari...Hal 31

Jumlah pasien yang menderita diare dan Ispa hampir 40 persen dari total pasien rawat inap di RSU dr. Abdoer Rahem Situbondo IMAM HIDAYAT Kabag TU RSU dr. Abdoer Rahem

yang pulang ke Situbondo. Sedikitnya ada lima pasien yang menggunakan jasa itu, yakni pasien asal Bali dan Surabaya. Menurut dia, ada sejumlah penyakit yang cukup mendominasi pasca Lebaran, yakni diare, ispa (infeksi saluran pernapasan), dan TB paru. “Jumlah pasien yang mengalami itu hampir 40 persen dari total pasien rawat inap di RSU,” terang pria asal Desa Curah Jeru, Panji, tersebut. (pri/c1/als)

Kesibukan Lokomotif di PG Wringinanom saat Musim Giling

Usia di Atas 30 Tahun Mampu Mengangkut 50 Ton Tebu Lokomotif merupakan salah satu alat angkut di pabrik gula (PG). Meski usianya sudah tak lagi muda, tapi jasanya masih sangat diandalkan pada musim giling tebu seperti sekarang ini.

Baca Pulangkan...Hal 31

EDY SUPRIYONO, Panarukan

JARUM jam hampir melampaui angka delapan. Matahari mulai memamerkan sinarnya yang terik. Meski demikian, sejumlah pekerja yang berada di belakang PG Wringinanom, Kecamatan Panarukan, sama sekali tak menghiraukan kehttp://www.radarbanyuwangi.co.id

balik di Pelabuhan Ketapang belum terlihat. Pagi hingga sore kemarin antrean panjang kendaraan praktis tidak ada. Pihak PT. Indonesia Ferry (IF) Ketapang memprediksi, puncak arus balik akan terjadi pada H+4 hingga H+6.

SITUBONDO - Setelah sempat ditinggal “paksa” para pasien karena ingin berlebaran di rumah masing-masing, kini para pasien Rumah Sakit (RS) dr. Abdoer Rahem, Situbondo, mulai kembali lagi. Siang kemarin, jumlah pasien di rumah sakit pelat merah itu sudah mencapai 130 orang. Padahal, jumlah pasien pada H-2 Idul Fitri lalu hanya 76 orang. “Jadi, semua pasien sudah hampir kembali semua. Biasanya jumlah pasien rawat inap 140 hingga 150 orang, menjelang Lebaran kemarin ada penurunan sampai 50 persen,” terang Kabag TU RSU dr. Abdoer Rahem, Imam Hidayat. Bukan hanya pasien rawat inap, kini jumlah pasien rawat jalan juga mulai meningkat. Mereka rata-rata pasien yang menahan diri untuk berobat ke RSU menjelang Lebaran lalu. “Pelayanan IGD selama Lebaran meningkat. Pasien kecelakaan lalu-lintas relatif stabil selama Lebaran,” terangnya. Diungkapkannya, selama Lebaran pelayanan cuci darah buka selama 24 jam. Itu untuk melayani pasien dari luar kota

adaan itu. Mereka lebih berkonsentrasi pada pekerjaannya agar cepat selesai. Apalagi, di tempat itu cukup teduh, karena banyak pepohonan besar yang menaungi. Di saat demikian, sejumlah lokomotif diesel milik PG Wringinanom sudah dikeluarkan dari kandangnya. Beberapa orang mengelilinginya untuk memperEDY SUPRIYONO/RaBa siapkan segala sesu- TETAP TERAWAT: Lokomotif di PG Wringinanom menjadi andalan untuk mengangkut tebu. atu agar alat pengangkut tebu itu mulus saat menja- pula yang melumuri bagian-bagian depan sudah mulai tadi bergerak lankan tugasnya di lapangan. Ada tertentu dengan pelumas. maju-mundur ■ Baca Usia...Hal 31 yang mengisi bahan bakar, dan ada Satu unit lokomotif di barisan ter-

BAP sudah P-21, Brigadir Sigit segera diadili

Dan bakal dapat sambutan khusus di Lapas!

Pasien RSUD didominasi penderita diare dan Ispa

Kata Tukul Arwana ini namanya penyakit Ndeso!

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


26

BUDAYA

Minggu 26 Agustus 2012

Syair Sendu Buat Ibu Oleh Ida Ernawati, S.Pd. Di temaramnya kabut malam, kucoba susuri sederet peristiwa yang telah membuatku terjatuh di lembah kedukaan yang amat dalam. Aku terlahir dari rahim seorang ibu yang amat bijak dan sabar dengan segala kondisi dan kemauanku yang kadang tak bisa dimengerti atau diterima oleh siapa pun kecuali ibuku. Masih lekat di mata kala usiaku menginjak lima tahun aku hanya mampu duduk, kakiku lemah, aku tak mampu berlari ke sana-ke mari sebagaimana anak-anak lain seusiaku. Dengan sabarnya ibu melatihku walaupun kadang mendapat cibiran dari sekitar tentang kondisiku yang katanya merupakan kutukan dari Allah. Sering kali aku menangis karena capek dilatih ibu dan kalau sudah begini ibu dengan bijaknya mengurut kakiku. Hingga menginjak usia tujuh tahun aku baru bisa melangkahkan kaki walau masih sering terjatuh. Ibu memberiku semangat dengan mengatakan akan menyekolahkan aku jika berjalanku lebih baik dari sekarang. Aku sangat ingin, tapi aku juga takut diejek teman-teman tentang kondisiku. Tepat di usia delapan tahun aku baru masuk di sekolah khusus, di sana banyak anak-anak seusiaku yang kondisinya lebih parah dari aku. Dengan semangat ibu selalu mengantarku, menunggui hingga jam sekolah usai. Demikian harihariku bersama ibu, sangat kunikmati masa-masa itu meski kadang ada tangis putus asa karena aku merasa capek dan kesulitan berkomunikasi dengan lingkunganku, bicaraku tidak jelas sebagaimana anak-anak lain. Kembali ibu memberiku nasihat tentang banyak hal yang bisa dilakukan tanpa dengan bicara, seperti pada anak-anak tunarungu mereka tidak menggunakan suara dari mulut dalam berbicara melainkan hanya dengan berisyarat. Terbukti benar ketika aku SMP, di sekolahku ini terdapat berbagai macam ketunaan, ada tunanetra, tunarungu, tunagrahita. Aku termasuk dalam kategori tunagrahita. Hingga saat ini aku sudah kelas I SMA. Berangkat dan pulang sekolah sudah tidak diantar atau dijemput ibu. Aku sudah mampu naik angkutan sendiri, walau kadang sampai di sekolah sudah terlambat. Karena sekarang aku harus menyiapkan diri dan peralatanku sendiri. Sudah dua bulan ini ibu sakit, tepatnya setelah empat puluh hari nenek meninggal. Aku sangat sedih dengan sakitnya ibu, bagaimana tidak, ibu adalah segalanya bagiku dari membantuku menyiapkan baju, peralatan sekolah, uang saku sampai ketika aku ada PR. Bukan hanya itu, yang membuatku sangat prihatin adalah sekarang, saat ibu yang sakit aku tidak bisa membantu apa pun untuk ibu. Aku hanya menatapnya dalam kesakitan yang mahadahsyat. “Ibu, maafkan anakmu yang selalu menyusahkanmu, tanpa bisa berbuat apa pun untukmu….”, kembali aku ke kamarku karena tak tahan mendengar rintihan ibu. Jiwaku merintih sakit, ingin menjerit. Sempat terpikir mengapa Allah memberiku kondisi fisik yang seperti ini. Kalau tidak pasti aku bisa berpikir untuk kesembuhan ibu. Aku tidak tahu pasti apa penyakit ibu. Yang kutahu hanya ibu mengerang kesakitan yang sangat, dan sebelumnya ibu tidak pernah seperti ini. “Ya Allah berikan kesembuhan untuk ibuku, aku tidak sanggup bila harus melihat ibu seperti ini, aku harus berbuat apa ya Allah….”, kalau sudah begini, tiba-tiba kepalaku pusing dan tidak tahu lagi apa yang terjadi. Aku pingsan dan ketika sadar aku sudah berada di rumah sakit. “Ya Allah betapa repotnya ayahku, harus merawat ibu dan aku”, keluhku tanpa bisa kuhindari. Tiga hari aku dirawat di Rumah Sakit. Dokter mengatakan aku tidak boleh terlalu banyak berpikir tentang sakitnya ibu, aku harus lebih banyak istirahat di rumah dan tidak boleh terlalu banyak aktivitas. Sebenarnya aktivitasku tidak terlalu banyak, tapi karena memang kondisi fisikku kegiatan apa pun yang kulakukan selalu mengeluarkan keringat seperti pada waktu berbicara, makan, menulis, berjalan dan lainlain. Pada waktu makan bagi orang lain dengan mudahnya mengangkat tangan dengan membawa makanan dan mengarahkannya ke mulut, tapi bagiku mengambil makanan dan mengarahkan ke mulut adalah hal yang sangat berat, seperti juga pada waktu menulis aku melihat temantemanku yang tunarungu dengan mudahnya menulis dan dalam waktu yang tidak lama sudah mendapatkan satu halaman buku tidak seperti diriku. Sehingga bila disuruh menulis di buku aku lebih senang dengan menulisnya di hp atau komputer yang ada di sekolah. Sudah seminggu ini aku berdiam diri di rumah karena saran dokter. Kondisi ibuku masih tetap seperti semula, aku mencoba bertanya mengapa ibu tidak dibawa ke rumah sakit saja seperti diriku. Dengan berat hati ayah menjelaskan bahwa ibu ingin di rumah saja, dan ketika hal ini kusampaikan pada ibu ternyata memang benar ibu tidak mau dibawa ke rumah sakit, ibu ingin istirahat di rumah. Kini aku merasa tenang berarti ibu akan sembuh, ibu memang sudah bisa duduk, berbicara, dan menasihatiku banyak hal tentang kehidupan ini. Dan ibu juga ingin membaca puisi terbaruku yang selama ini terkoleksi dalam memori hpku.. “Mungkin kami buta akan dunia ini, tapi engkau berikan cahaya pada mata hati kami yang akan selalu menerangi hidup kami, mungkin kami bisu mengucapkan segala kata, tapi engkau berikan suara pada hati kami yang selalu damaikan jiwa raga, mungkin kami tuli mendengar suara merdu hidup ini, tapi kami selalu mendengar nama-Mu, kebesaran-Mu dan keagunganMu, mungkin kami lumpuh dan tak berdaya tapi cinta dan kasih sayang kami takkan pernah lumpuh, mungkin kami tidak pernah merasakan apa yang mereka rasakan tapi kami selalu merasakan cinta kasih-Mu, mungkin kami dihina tapi kami balas dengan senyuman indah karena engkau selalu tanamkan kesabaran di hati kami, dan itu semua takkan membuat semangat, cita-cita dan harapan kami pudar, kami berjanji hinaan mereka takkan pernah bisa mengalahkan rasa teguh pada diri kami

dan akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, untuk Tuhan kami, Nabi kami, orang tua kami, orangorang yang kami cintai dan negara kami”. Kulihat mata ibu berkaca-kaca saat membaca kata demi kata dalam bait puisiku, dan tiba-tiba ibu memelukku sangat erat ketika usai membacanya. Aku terkejut sekali. Biasanya ibu selalu menambah atau membetulkan jika ada kata-kata yang salah. “Apa ada yang salah Bu?” tanyaku spontan. “Tidak! Anak ibu sudah pintar”, jawab ibu sambil menciumku. “Teruskan menulis, suatu hari kamu akan mendapat manfaatnya, jalani hidup dengan semangat dalam kondisi apa pun. Jika hari ini kita bersedih, jangan biarkan sampai hari esok, segera bangkit dan berpacu dengan waktu sesuai dengan tujuan yang telah dicita-citakan, jangan sampai cita-cita terhambat atau tertambat pada satu kesedihan sesaat”, tambah ibu lagi. Aku mengiyakan ucapan ibu sambil mengangguk. Kata-kata ibu selalu memberikan makna yang sangat dalam bagiku. Ibu adalah sumber inspirasiku, karena ibu selalu membuka dan memberi warna baru di cakrawala imajinasiku. Seakan tiada pernah habis untuk ditulis imajinasi dari ibu tentang hidup ini. Ibu selalu memberiku PR untuk membuat puisi dengan tematema menariknya yang sangat indah untuk ditulis. Hari ini aku berangkat ke sekolah sesuai izin yang diberikan dokter, dan ibuku juga sudah membaik kondisinya. Kukatakan sudah membaik karena pagi ini aku dibangunkan ibu untuk mandi dan salat Subuh sudah lengkap dengan air hangat di kamar mandi. Aku tanya pada ibu apa sudah sehat? Ibu tersenyum dan malah berkata. “Sudahlah… jangan banyak tanya kamu ‘kan harus sekolah sudah lama tidak masuk sekolah”, jawab ibu sambil berlalu ke dapur walau berjalannya tidak sempurna. Kasihan sekali ibu, begitu bersemangatnya menyambut hari ini setelah lama sekali harus melawan sakit dan tergolek di tempat tidur. Aku pun berangkat sekolah setelah bersalaman dan kucium lembut telapak tangannya. “Hati-hati di jalan, salam ibu pada bapak dan ibu guru di sekolah,” pesan ibu di depan pintu. Aku hanya mengangguk dan berlalu. Kurasakan ada serpihan lembut di ujung relung-relung nuraniku, menyentuh, menyayat di hati seperti ada yang hendak menaburkan debu di mataku sehingga terasa pedih nian mataku. Aku masih merasakan tatapan ibu lalu aku menoleh, ternyata benar ibu masih

memperhatikan aku, namun ibu tersenyum dan melambaikan tangan tanda aku harus meneruskan langkah kakiku. Walau terasa berat kucoba melangkah lagi, entah mengapa lambaian tangan ibu kali ini terasa berat di langkahku, aku ingin kembali saja memeluk ibu dan ketika aku menoleh lagi ibu tetap mengisyaratkan aku untuk segera sambil tangannya menunjuk pergelangan tangan tanda waktu sudah lewat jam tujuh. Sepanjang perjalanan ke sekolah, wajah ibu masih saja membayang di pelupuk mata dan hatiku. Ada desiran lembut merambahi relung-relung nuraniku dan perlahan merasuki tulang-belulangku hingga lemah seluruh tubuhku. Sesampai di depan sekolah dengan sekuat daya kucoba angkat kaki untuk turun dari angkutan kota dan berjalan menuju kelasku setelah berjabat tangan dengan bapak dan ibu guru yang ada di kantor. Sesampai di kelas aku pun bertemu teman-teman, mereka menyambutku dengan gembira dalam canda bahagia walau kadang disertai pertengkaran-pertengkaran kecil di antara kami. Namun, inilah yang membuatku rindu pada mereka. Kami lemah, kami kurang, kami berkebutuhan khusus, namun di antara kelemahan, kekurangan itu kami bersemangat untuk maju dan berkreasi sesuai dengan kemampuan kami. Belum selesai waktu istirahat dan bersenda gurau dengan teman-teman, aku dipanggil bapak guru. Di kantor aku diberi tahu bapak dan ibu guru kalau aku harus pulang karena ibuku sakit lagi, ketika aku hendak beranjak pulang aku malah diantar bapak guruku. Tanpa banyak kata aku menurut saja. Sepanjang jalan aku jadi ingat tadi pagi ibu begitu bersemangat untuk aku bersekolah. Ibu menyiapkan air hangat sampai mengantarku di depan pintu. Sesampai di ujung gang aku berharap bapak guru menurunkanku, tapi bapak guru tak menghendaki. Sesampai di rumah terlihat sepi, tapi di pintu banyak sekali sandal seolah banyak tamu. “Ya Allah, tadi pagi ibuku sudah sehat. Sekarang ada apa lagi?”, seruku dalam hati. Di antara berjejalnya para tetangga kupaksakan melewati mereka demi segera mendapati ibuku di dalam kamarnya. Dan …… “Masya-Allah, Ibu…. Ibu tidak akan pergi kan? Ibu tadi menyuruhku untuk sekolah, tapi mengapa Bu? Mengapa ibu diam?”, tangisku seketika mendapati ibu tergolek lemah dan tak bereaksi ketika kugerak-gerakkan tangannya. Nanar penglihatanku, hampa di sudut kalbuku yang paling dalam. Tak bisa kubayangkan bagaimana hari-hariku bila

tanpa ibu. Dan tiba-tiba kepalaku pusing, perlahan ada yang mengangkat tubuhku tapi hendak dibawa ke mana aku telah tak berdaya. Kurasakan rumahku semakin ramai oleh berjejalnya para tetangga dan kerabatku, ketika kubuka mataku perlahan di sebelahku ada suara Mbok Nah yang sangat akrab di telingaku. “Kamu sudah sadar Nak?”, sapa Mbok Nah. Kumiringkan kepalaku tuk menoleh pada sapa Mbok Nah. “Ibu sudah dipanggil Gusti Allah Nak, kamu yang sabar ya? Mbok Nah akan bantu kamu”, kata Mbok Nah dengan tujuan menenangkanku. Kembali mataku berkaca-kaca tak sanggup menahannya. Serasa hancur seluruh harapanku. Bagaimana aku bisa menatap hari esok tanpa seorang ibu di sampingku. “ Kamu harus kuat, semua orang akan mengalaminya hanya waktunya yang berbeda”, nasihat Mbok Nah lagi. “Ini terakhir kali kamu melihat ibu, ayo ikut memandikan…”, ajak Mbok Nah sambil meraih tanganku tanpa meminta persetujuanku terlebih dulu. Kukumpulkan segala dayaku untuk menuruti keinginan Mbok Nah. Aku tak sanggup menatap wajah ibu yang sudah dalam pangkuan para tetanggaku, kuusap butiran permata yang berceceran dengan tanganku yang sejak tadi memang telah basah. Kuambil gayung di bak mandi dengan airnya lalu kusiramkan perlahan hingga ke seluruh tubuh ibu sambil kuusap tubuhnya. Masya-Allah…. Ibu benar-benar meninggalkanku, benar-benar tidak mengenaliku lagi. Kuberanikan diri untuk menatap wajah ibu yang tampak seperti orang tidur saja. Wajahnya berseri tersungging senyum tipis di bibirnya. Alhamdulillah, ibu melepas ajal dalam bahagia. Ya Allah damaikan ibuku, terimalah segala amal ibadahnya dan ampunilah segala dosanya. Seruku dalam hati di antara percikan air yang kuusapkan ke wajah ibu. Selesai disalatkan sebenarnya aku hendak mengikuti ke makam, namun bapak dan Mbok Nah melarangku mungkin melihat cara berjalanku yang tidak sempurna seperti orang lain. Akhirnya aku tetap di rumah dengan menyimpan kedukaan di relung-relung nurani. Kalau boleh meminta aku ingin ibu tetap hidup dan mendampingiku sampai aku benar-benar mampu untuk mandiri, namun Allah berkehendak lain memanggil ibu dan aku harus siap dengan kehidupan yang ada di depanku. Aku yakin Allah Mahatahu, tidak akan menguji hamba-Nya kecuali sebatas kemampuan hambanya tersebut. Di antara lalu lalang para tamu dan kesibukan Mbok Nah kutuliskan bait-bait sendu tuk melepas kepergian ibu biar tidak semakin menyesakkan dadaku. Aku harus bangkit dan menjadi seperti yang diharapkan ibu. Kuusap sukma dalam tangisanku, kupeluk erat cinta kasihmu, di dalam kerinduanku padamu, kutelah terjatuh di dalam lautan kedurhakaan, dan kini… mengalir rasa sesalku menyusuri detik-detik rintihanku, karena duri-duri seakan menusuk dan mencabik keangkuhanku padamu, dalam senyum kecutku ada perisai air mata yang selalu melukai batinku, ibu…. Maafkan bila aku melukiskan kasihmu dengan air mataku. Mbok Nah memanggilku karena ada tamu yang ingin bertemu. Aku bangkit dan berjalan menuju ruang tamu. Kembali mutiara beningku mengalir bak air hujan di panas siang hari. Jiwaku ingin bangkit namun setiap kali ada tamu dan mereka memelukku lalu menitikkan air mata aku tak bisa menahan diriku untuk tidak turut serta. Kembali aku masuk ke kamarku. Kuterbelenggu dalam rasa penyesalan, membuat batinku tersiksa oleh bayanganmu, tak mampu aku menunaikan harapanku untuk membahagiakanmu, karna kini engkau telah pergi, bagaikan asap menyelimuti rasa rinduku padamu, tak pernah terpikir olehku engkau begitu cepat berlalu sebelum melihatku tumbuh dewasa, adakah sebuah rasa yang dapat mengantarkan penyesalanku padamu, adakah sebuah arti dalam hidupku setelah kepergianmu, adakah tempat di surga untukku, saat ku tak mampu lagi membasuh kakimu, dulu… kuselalu berlari-lari dalam canda tawamu, namun kini kuhanya bisa merangkak di dalam rintihanrintihan kehidupan. Dulu… kumendapat cinta kasih dan kebahagiaan yang sempurna, namun… kini kuhanya bisa mengemis tuk mendapatkan secercah cinta kasih dan kebahagiaan, dulu kumenangis ketakutan di dalam gelapnya malam, engkau berikan sinar cahaya kasihmu untukku, namun kini…. Ketika kumenangis di dalam rasa penyesalan tak ada yang dapat membekukan air mataku. Selamat jalan ibu….. senyum tipis di ajalmu berikan semangat yang kuat di hidupku. Aku tak ingin menitikkan permataku yang sedari tadi telah tertumpah dalam gelapnya dunia. Harus kubangun mahkota hatiku dalam kebimbangan tanpa uluran kasih seorang ibu. Tak ingin aku tenggelam di kedalaman lembah biru. Kuberdiri di atas murungnya langit biru, membuatku membisu seribu bahasa, mencoba untuk menaklukkan sang waktu, namun apa daya malah sukmaku tertusuk perisainya, kucoba untuk bangkit, bangkit dan bangkit lagi walau perih terus melukai batinku, sehingga harus kutahan rasa sakit yang tiada tara, tapi kuyakin akan ada sebuah keajaiban yang ‘kan datang menempa hidup dan keyakinanku dan terus membuatku termotivasi untuk terus maju mengalahkan ketakutanku, kelemahanku dan kekuranganku dengan secercah keberanianku, sepenggal kekuatanku dan semangatku karena semangatku akan terus membuatku terpacu untuk menaklukkan sang waktu. Ibu….. selamat jalan, betapa aku sangat membutuhkanmu. Jiwaku sedikit lebih tenang setelah kucurahkan gundahku dalam beberapa bait syair di Hp-ku. Hp jadul ini adalah teman terbaikku, dalam suka, duka selalu menyertaiku. Baru setelah kuedit kadang kukirimkan pada teman-temanku atau ibu bapak guruku. Begitulah hidupku yang kini sendiri tanpa sosok seorang ibu yang selama ini menjadi panutanku. Jalanku masih panjang untuk aku berjuang, walau harus sendirian diterpa kerikil tajam. *) pengajar di SDLB dan SMALB Negeri Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Minggu 26 Agustus 2012

ALI NURFATONI/RaBa

PANEN: Seorang petani sedang memetik seledri di Dusun Pasar, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, kemarin.

Harga Naik, Petani Seledri Untung SONGGON - Pada Lebaran lalu, harga seledri terjun bebas hingga Rp 800 per kilogram. Namun, harga sayur pelengkap bakso tersebut kini sudah lumayan tinggi. Kemarin (25/8), harga seledri sudah menembus angka Rp 3 ribu per kilogram. Di pasaran harganya bisa bert-

ambah tinggi. Sebab, Rp 3 ribu per kilogram itu harga jual petani. Tentu, harga jual di pasaran lebih tinggi daripada itu. “Sekarang harganya segitu. Tapi sebenarnya harga yang pas Rp 6 ribu,” ungkap Sus, buruh tani, kemarin. Sementara itu, demi memperoleh

keuntungan yang melimpah, petani seledri punya siasat. Salah satunya, menanam berbagai macam tanaman dalam satu lahan atau tumpang sari. “Kalau begitu hasilnya tambah banyak,” ungkap warga Dusun Pasar, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, itu. (ton/c1/als)

Pengurusan Telat, Plesterisasi tak Cair SONGGON - Program plesterisasi di Banyuwangi ternyata belum sepenuhnya berhasil. Kendala teknis dan nonteknis konon menjadi pemicu ketidakberhasilan program pemerintah tersebut. Seperti yang terjadi di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, belasan warga mengaku belum menerima bantuan senilai Rp 1 juta itu. Padahal, warga sudah dijanjikan akan menerima bantuan tersebut. ’’Saya sudah buka rekening di Rogojampi. Tapi sampai sekarang gak ada kabarnya,” keluh

Jumaiye kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (25/8). Padahal, dirinya sudah mendapat angin segar dari perangkat desa bahwa bantuan tersebut akan lekas cair. Bahkan, perangkat desa memintanya membeli bahan baku dulu. “Katanya saya disuruh pesan bahan-bahannya, karena bantuan akan cair. Tapi kok gak ada wujudnya sampai sekarang,’’ sesalnya. Untuk memperjelas masalah tersebut, dirinya bersama warga lain hendak mendatangi kantor kecamatan, tapi dilara-

ng pejabat desa. “Saya dan teman-teman mau tanya Pak Camat, tapi dilarang Pak Kades. Katanya suruh menunggu dulu,’’ ulasnya. Kepala Desa Sumber Arum, Supriyono, mengakui bantuan dana dari pemerintah itu memang belum cair. Bantuan tersebut belum cair lantaran proposal pengajuannya lambat. “Memang belum cair, karena kita terlambat mengajukan,” ungkapnya kemarin. Keterlambatan itu, kata dia, memang bukan tanpa alasan. Proses pengajuan terbeng-

kalai karena kondisi alam yang tidak menentu. “Kita setor syarat-syaratnya memang terlambat karena sering hujan,” katanya. Diakuinya, beberapa bulan lalu warga memang sudah membuka rekening di Bank Jatim. Nah, setelah membuka rekening, pihaknya menerima informasi dari BPM bahwa syarat-syarat yang dibutuhkan masih kurang. “Tapi, kita sudah mengajukan kali kedua kira-kira dua bulan lalu,” terangnya ■

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Labanasem •

• Rumah PB. Sudirman •

• Tanah Labanasem •

Baca Pengurus...Hal 31

• Sawah 6780m2 • Jual Sawah prod klas A. L:6780m2 SHM.Lokasi 1km dr psr Srono-Bwi Hrg= 400jt(nego) Hub:0818551999

Dijual rumah + isinya, L 129m2, Jl. Dsn Antogan, Ds Labanasem, 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang tamu + dapur, garasi, bersertifikat. Hub: 081338957772

Dijual murah Rmh SHM Lt.731m, Jl PB Sudirman Pusat kota, strategis cocok utk Pertokoan-Perkantoran Bank. Hub. 7721789, 08123531325, 087851069579

Dijual tanah, LT 1550m2, Jl. Dsn Antogan, Ds Labanasem, + 300m dari Jalan Raya Rogojampi, bersertifikat, Hub: 081338957772

BANYUWANGI • Mutiara Blambangan • Djl 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Brt Bank Mandiri) Hub.03337751000

• Jl. Dr. Soetomo •

• Tanah 740m2 •

Dijual rumah SHM, LT 235/115m2, Jl. Pajajaran II/47, Hubungi: 085732321000

Dijual rumahpinggir jalan Jl. Dr. Soetomo 35 Bwi Luas 168m2. H: 081270281958

Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 300 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

• Perum Dadapan Indah •

SITUBONDO

• Jl. Pajajaran •

Djl Perum Dadapan Indah Blok E-7, Jl. Jmber KM8, L8x15, full bngnan, siap huni, 2200W. H: 085852936789 / 081249072777

• Wisma Anggrek Mas • Dijual cpt rmh SHM type 76/153m2, 2KT, 1 K.Mnd, Toko SHM L 40m2, 1 K mnd. Almt Wisma Anggrek Mas. Hub: 0338-5566111

PEMBERITAHUAN BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 6030 YD an. Sudjarno, Jl. Ikan Layur 36 RT02/02 Sobo, Bwi

• Tukang Masak• Dcr tkng msk wanita usia 30/40 th utk warung di Bali Hub: 0818566539 081337094689

• ADM Keuangan • Lowgn adm keuangan & gudang UD Cipta Kar ya Abdadi, Min D3, Jl. Brawijaya 62 A Bwi. 0333-7756519

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Travel Tosa •

• Burung Lovebird •

• Honda NF 125 ‘08 •

Travel Tosa, Sbya/Juanda/Jember/Bwi. Hubungi: 0333 - 880029 / 081336252165

Jual burung Love Bird indukan, Jl. Ciliwung 5 Bwi, 085334845244 / 08883682043

Dijual Honda NF 125 TRF, 2008, hrg nego, hitam. H: 085746809619 / 082330446520

• Global CCTV •

• Jual Selep Beras •

• Kijang LGX ‘00 •

Ingin rumah anda dipantau dari luar kota melalui handphone? Global CCTV, menerima service dan pemasangan CCTV. Hubungi: 08121626627 (Call/SMS)

Djl cepat & murah Selep Beras LT2935m2, strategis, Hub: 081336596124, bisa nego

Kijang LGX'00 Biru metalik, diesel,Fuul audio. Rp 120Juta nego.TP. 085233005777

• Alternatif Mama Indah • Alternatif Mama Indah smbuhkn lmh syhwat kaki kaku linu2 & sgl mcm pnykit lain. yg tdk mmpu seiklasny, 50-150rb, utr Plbhan LCM Ktpang-Bwi, 03170132424, 08123503113. Bk snn-jmt.


30

Minggu 26 Agustus 2012

OCHA ACCESSORIES

MEGA/RaBa

Soft Launching, 10 Ruko Terjual LUAR BIASA! Ternyata masyarakat Genteng sangat antusias dengan perencanaan Madania Residence. Terbukti, hanya dalam masa soft launching, unit ruko dengan total 10 unit telah terjual habis. Ruko terjual dengan harga pembukaan Rp 375 juta, Rp 385 juta, dan 395 juta. Dengan dukungan bank nasional, konsumen Madania Residence mendapat fasilitas pembiayaan kredit yang terjangkau. Di antaranya, Bank Tabungan Negara, Bank Central Asia, Bank Muamalat, Bank Rakyat Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, dan

PROSPEKTIF: Maket Ruko Madania yang banyak diburu oleh pembeli.

ISTIMEWA

Bank Syariah Mandiri. Selain sukses menjual 10 unit ruko,

Madania Residence juga menjual unit rumah dengan konsep islami. Kekua-

tan Madania Residence terletak komunitas dan lingkungan yang terkelola, merupakan suatu nilai tambah yang tidak dimiliki oleh perumahan lain di sekitarnya. Masjid dan TPQ disediakan untuk memenuhi kebutuhan warga akan tempat ibadah dan sarana pendidikan anak tentang ilmu agama. Areal lahan yang digunakan untuk fasilitas ini seluas 410m2 berada tepat di pusat area perumahan. Tertarik? Silakan menghubungi pemasaran Madania Residence di nomor telepon (0333) 7770002 atau 085331363636. (adv/als)

MUNGIL: Di tempat ini, Anda akan menemukan berbagai macam aksesoris fashion dan rumah. Cocok untuk oleh-oleh.

Oleh-oleh Tas Boneka Micky OCHA Bali Accessories memang layak disebut sebagai pusat aksesoris di Banyuwangi. Selain menyediakan aksesoris untuk pakaian, Ocha Bali Accessories menyediakan berbagai macam kerajinan tangan yang terbuat dari bambu dan kerang. Ada juga kerajinan tangan yang sangat manis dan layak untuk dibuat oleh-oleh. Yakni tas boneka bermodel Micky Mouse dan Gufi. Harganya pun relatif murah. Toko yang berada di Jalan R.A.Kartini No. 1 Ruko Pegadaian (Sebelah Timur Taman Blambangan) Banyuwangi ini memang sering dijadikan jujugan masyarakat untuk mencari aksesoris maupun buah tangan untuk sekedar ditempel di rumah maupun untuk oleh-oleh bagi keluarga tercinta. Nuansa Bali yang disuguhkan terasa kita berada di Pulau Dewata. “Jadi tidak perlu jauh-jauh pergi ke Bali. Sebab, aksesoris di Ocha Bali Accessories ada,” kata Adam Janullah, pemilik Ocha Bali Accessories. (adv/als)

ISTIMEWA

LENGKAP: SIC memberikan pilihan laptop dengan berbagai merk. Zyrek adalah salah satunya yang menawarkan harga Rp. 2,6 jutaan

Harga Minimalis Spek Mumpuni

AGUUNG VARIASI

SELAIN menyediakan laptop Lenovo untuk kalangan bisnis UKM, Sarana Informasi Computer (SIC) juga menyediakan netbook merk Zyrex. Netbook ini dikhususkan untuk kalangan menengah ke bawah yang menginginkan sebuah netbook dengan spesifikasi yang mumpuni namun harga terjangkau. Harganya di kisaran Rp. 2,6 jutaan. Garansinya pun ada. Tinggal pilih, ada garansi umum dan garansi express. Direktur SIC, Jaenuri mengatakan, Netbook Zyrek ini menawarkan prosesor Atom 570, RAM DDR3 2GB, dan hard disk 320 GB. Selain netbook ini juga dilengkapi dengan Wireless Lan 802.11 b/g/n, webcam 1,1 MP dan card reader 8 in 1. Netbok Zyrek ini memiliki desain simpel namun elegan. Selain itu, netbook dengan layar 10 inci ini memberikan beberapa pilihan warna. “Jadi, silakan datang dan pilih sesuai keinginan laptop/netbook di SIC di Jalan Pajajaran No. 42 Banyuwangi. (adv/als)

ISTIMEWA

SEMPURNA: Standar Internasional dengan raihan sertifikat ISO. Menjadikan American spring beda menjadi salah satu pilihan tidur yang menyehatkan.

Mebel Podo Seneng

Tawarkan American Spring Bed Sedia Kaca Film Maxxigard SALAH SATU bagian yang cukup penting pada sebuah tubuh mobil adalah kaca mobil. Banyak orang mengganti kaca mobil yang mereka gunakan dengan berbagai macam asalan. Salah satu jenis kaca yang banyak digunakan pada mobil adalah kaca film. Kaca film sendiri sangat bervariasi, dari segi warna hingga segi kualitasnya. Yang memberi pengaruh terhadap kesejukan mobil adalah kualitas kaca mobil. Jadi, masyarakat yang mengganti kaca mobil asli biasanya akan mengganti kacanya dengan kualitas kaca film yang lebih baik. Kaca film Maxxigard menjadi salah satu pilihannya. Jenis kaca film ini adalah jenis kaca yang aman. Selain aman, kaca film yang berkualitas mampu menyerap sinar UV. sehingga orang yang menyetir tidak akan cepat lelah. Selain itu, mobil yang menggunakan kaca yang berkualitas akan lebih hemat dalam penggunakan energinya. AC mobil tidak akan bekerja terlalu keras karena kaca film yang berkulitas sudah memberi kesejukan pada mobil. Kemampuannya untuk melindungi terhadap matahari dan keselamatan penumpang adalah alasan utama mengapa kaca film Maxxigard sangat penting dipasang di mobil. Kaca film Maxxigard bisa didapatkan di Aguung Variasi di Jalan A. Yani Nomor 84, (0333) 413226, Banyuwangi. (adv/als)

COOL COLOURS

Produk Ekspor, Harga Lokal BAGI Anda penggemar kaus penuh warna dan berkualitas pilihan dengan bahan cotton asli, tidak perlu repotrepot lagi datang keluar negeri. Sekarang Anda bisa datang langsung ke Cool Colours Butik yang ada di Jalan KH. Agus Salim No.1 G (Sebelah Selatan Kampus UnMEGA/RaBa tag) Banyuwangi. BANYAK PILIHAN: Cool Colours Beberapa kaus yang menawarkan beragam fashion adai Cool Colours untuk Anda yang ingin tampil beda. memang menjadi salah satu buruan masyarakat yang ingin berpenampilan menarik dengan inovasi warna-warna. Cool Colours adalah salah satu merk yang dipakai dengan kualitas ekspor. Di mana kaus ini menawarkan keunggulan dan tidak perlu dikhawatirkan lagi bahan dan warna yang cukup simple. (adv/als)

SATU lagi merk spring bed terkenal yang bisa didapatkan di mebel Podo Seneng Banyuwangi. Yaitu American Spring bed. Jenis spring bed ini merupakan suatu produk springbed yang mempunyai keunggulan. Di antaranya mempunyai jumlah spring banyak. Sehingga nyaman untuk tidur. Selain itu, American Spring bed mempunyai sertifikat ISO 9001:2008. Hal ini berarti mempunyai standar system spring bed

untuk membuat kenyamanan dalam tidur. Mempunyai garansi pegas (spring) selama 10 tahun. Tidak hanya itu, pada setiap sudut matras American Spring bed ini mempunyai spring dan pada beberapa spring ditambahkan spring ganda. Sehingga daya elastisitas semakin bagus. Anda pun bisa memiliki American spring bed ini dengan kredit tanpa bunga selama masa 6 atau 12 bulan. Cicilan tanpa bunga ini menggunakan kartu

kredit BCA, Bank Mandiri atau cicilan ringan bagi pengguna kartu kredit bank lainnya. “Selain itu, bisa kredit melalui FIF spektra tanpa uang muka. Atau jika Anda melakukan pembayaran melalui kartu debit/kartu ATM maka hadiah langsung menunggu. Jadi, kunjungi show roomnya di Jalan PB Sudirman No. 71/73, Banyuwangi telepon (0333) 424285, 422408,” kata Candra pengelola mebel Podo Seneng. (adv/als)

Diskon 10 Persen di Indonesia Motor

Sebagai bentuk apresiasi kepada para pelanggannya, Indonesia Motor memberikan diskon khusus. Pelanggan mendapat diskon 10 persen untuk jasa servis di bengkel Indonesia Motor. Disamping itu, pelanggan Indonesia Motor yang mengganti oli menggunakan merk STP dan Enaos akan mendapat kanebo gratis dari Indonesia Motor. Servis mobil di Indonesia motor ditunjang dengan infrastuktur SDM yang berkualitas, didukung dengan peralatan yang memadai, ruang tunggu yang nyaman, dan hiburan dengan televisi membuat pelanggan bisa mengusir jenuh saat menunggu servis. Menurut Hadi, pemilik Indonesia Motor Situbondo, mengatakan pihaknya mempunyai 15 orang teknisi yang berpengalaman. Bemuanya telah bersertifikt. ”Kami juga menyediakan spare part dari berbagai macam merk produk. YUSROH/RaBa LUAS DAN PENGALAMAN: Indonesia Motor didukung Silakan datang di Jalan PB Sudirman depan SPBU Karangasem Situbondo. (adv/als) dengan teknisi yang kompeten.

YUSROH/RaBa

LARIS MANIS: Koleksi mebel Putra Arjuna yang berkualitas dengan harga yang bersahabat, makin dicari pembeli.

Mebel Putra Arjuna Makin Dicari DISPLAY produk mebel yang awalanya berjubel di gerai meubel Putra Arjuna kini mulai banyak yang kosong lantaran banyak diborong pembeli. Dua produk yang selalu menjadi incaran pembeli adalah sofa dan spring bed. Pasar mebel menjadi kebutuhan yang signifikan terutama menjelang Lebaran. Hal itu pun diakui oleh Alexander, pemilik meubel Putra Arjuna, kebutuhan akan produk baru mebel meningkat saat lebaran. “Kebanyakan produk yang dicari adalah spring bed dan sofa atau kursi tamu,” katanya. (adv/als)

Perhiasan Lapis Emas dan Bergaransi SWALAYAN ponsel Damai MMC Situbondo juga menyediakan perhiasan cantik agar konsumen tampil lebih istimewa. Koleksi perhiasan yang disediakan tidak hanya untuk wanita. Namun juga untuk pria, remaja, dan anak-anak. Bentuk, corak, serta desain perhiasan beraneka ragam dan menawan. Mulai kalung, giwang, cincin, aksesoris untuk

rambut, juga akik, dan lainnya. Bahkan, konsumen bisa memilih sendiri model yang dicari di katalog yang sudah disediakan. Barang yang dipesan pun tidak lama datang. Hanya sehari barang pesanan langsung tiba dan bisa digunakan. Tersedia mulai dari seharga Rp 166 ribu hingga 1,6 juta. Menurut Wiwik, Executive Manager Damai MMC, harga tersebut sangat murah, namun

live style sudah terpenuhi. Dari pada kita membeli emas murni yang mahal, dengan perhiasan kita, konsumen bisa lebih saving money untuk kebutuhan yang lain. “Bahkan, produk ini bergaransi seumur hidup. Konsumen tidak perlu khawatir. Silakan datang dan lihat sendiri di Damai Multimedia Center, Jalan Irian Jaya No 77 Situbondo,” kata Wiwik. (adv/als)

YUSROH/RaBa

JUAL EMAS: Berbagai macam produk perhiasan lapis emas, resmi, dan bergaransi seumur hidup ada di Damai MMC.


BERITA UTAMA

Minggu 26 Agustus 2012

Transaksi Narkoba Pakai Sistem Ranjau n BRIGADIR... Sambungan dari Hal 25

Sigit ditahan di Mapolres Banyuwangi karena kesandung banyak kasus. Selain dinyatakan indisipliner, yang bersangkutan juga terlibat narkoba. Saat ini Sigit masih meringkuk di balik jeruji besi Mapolres Banyuwangi. Dengan pelimpahan tersangka ke kejaksaan, tidak lama lagi Sigit bakal diajukan ke persidangan Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Barang bukti yang menguatkan kasus narkoba Sigit cukup

banyak, antar lain 1,81 gram sabu-sabu, lima buah hand pho ne, struk transfer uang, print out rekening atas nama Endik Cahyono, peralatan untuk nyabu, mobil Avanza, dan print out percakapan ke lima no mor HP setelah diuji tim Lab for Polda Jatim. “Semua barang bukti itu mendukung perkara tersangka untuk diajukan ke persidangan,” tegas Kasatnarkoba AKP Watiyo ketika dikonfirmasi koran ini petang kemarin. Dalam kasus ini, Sigit dijerat Pasal 112 (1) subsider Pasal 114

(1) subsider Pasal 127 huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Dalam kasus narkoba ini, barang bukti sabu-sabu seberat 1,81 gram. Tersangka melakukan transaksi dengan penjual dengan sistem ranjau. Setelah uang dibayar lewat bank, Sigit meranjau SS sesuai permintaan pemesan. “Bukti transaksi ada, termasuk struk pembayaran,’’ tandas Watiyo. Sekadar diketahui, se belumnya Brigadir Sigit Dwi Susanto dinyatakan bersalah dalam dua kasus pelanggaran disiplin (garplin). Yang pertama,

karena diduga memeras warga hingga Rp 40 juta. Nah, Sigit di nyatakan bersalah dengan vonis kurungan 21 hari. Selain itu, kenaikan pangkatnya juga ditunda hingga dua periode, tunda gaji berkala, dan tunda pendidikan satu tahun. Dalam sidang disiplin yang kedua dengan kasus dugaan pemakaian narkoba, Sigit juga dianggap bersalah dan hanya ditahan 21 hari. Dengan vonis yang kedua, berarti Brigadir Sigit harus meringkuk di balik jeruji Polres Banyuwangi selama 42 hari. (c1/aif)

Balik Gratis Pemprov Diangkut Empat Bus n PERJALANAN... Sambungan dari Hal 25

Rombongan balik bareng gratis itu tidak langsung ke Surabaya melainkan istirahat sejenak di Besuki, Situbondo. “Kita istirahat selama 30 menit untuk memberikan kesempatan buang air kecil dan BAB,” ujar Ketua Panitia, Benny Siswanto. Kepada calon penumpang balik gratis yang tidak kebagian kuota, Benny me nyam-

31

HALAMAN SAMBUNGAN

paikan permohonan maaf. Sebenarnya, semua calon penumpang yang mendaftar akan dilayani. Namun, karena keterbatasan fasilitas, dengan sangat terpaksa kuota dibatasi. “Tahun ini rombongan balik gratis hanya disediakan tiga bus saja,’’ kata Benny. Tahun 2013 mendatang, lanjut Beny, panitia akan menambah ar mada bus. Pihak Yamaha su dah menyatakan sanggup menambah bus guna melayani

pemudik yang akan kembali ke tempat kerjanya di Surabaya. “Berapa tambahannya, kita belum dapat kepastian. Yang jelas tahun depan armadanya akan ditambah,” imbuh Beny. Kepada pihak Yamaha, Beny menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang sudah berlangsung selama dua tahun ini. Pihaknya berharap kerja sama program balik gratis ini ber lanjut pada tahun-tahun berikut. “Kepada semua pihak

yang telah mendukung kelancaran balik bareng gratis ini, kami sampaikan terima kasih,” kata Benny. Pada hari yang sama, juga di berangkatkan rombongan ba lik gratis yang disponsori Pemprov Jatim. Rombongan itu dilepas Kadis Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Agus Siswanto dari kantor UPTD LLAJ Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi. Rombongan balik gratis ini diangkut empat bus. (afi/c1/aif)

Belum Ada Antrean Kendaraan n HARI... Sambungan dari Hal 25

Manajer Operasional PT. IF Ketapang Saharuddin Koto mengungkapkan, pada H+6 arus balik mengalami ke pa-

datan. Meski padat tapi tidak ada antrean dan pergerakan semua kendaraan lancar. Pihak PT. IF memprediksi, pun cak arus balik akan terjadi hari ini. Sebab, seiring selesainya Lebaran Ketupat, para

pemudik akan ramai-ramai kem bali ke tempat kerjanya ma sing-masing. “Kebiasaan ta hun-tahun sebelumnya, pemudik menuntaskan liburan hingga Lebaran Ketupat,” tegas Saharuddin. (afi/c1/aif)

Kekuatan Fisik Mengkhawatirkan n MONUMEN... Sambungan dari Hal 32

Singkat kata, saat pemerintahan Banyuwangi dipegang oleh Bupati Djoko Supaat Slamet (bupati ke-21), bangunan Masjid Jami’ yang sudah tua lantas dibongkar dan diganti dengan bangunan yang baru. Proses pembangunan ini selesai pada tahun 1971. Saat itulah, nama Masjid Jami’ berganti dengan Masjid Agung Baiturrahman. Pada tahun 1986, bagian atas masjid yang berbentuk kubah dibongkar oleh Bupati S. Djoko Wasito. Sebagai gantinya, bagian atap tersebut dibangun menjadi bentuk joglo. Pembangunan joglo ini selesai dikerjakan saat masa pemerintahan Bupati Harwin Wasisto pada tahun 1990. Perkembangan selanjutnya, rencana pembangunan MAB

mulai diluncurkan pada September 2004, saat masa pemerintahan Bupati Samsul Hadi. Namun, peletakan proses pembangunan resmi berjalan pada 9 September 2005. Itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Plh. Bupati, Asma’i Hadi. Sekretaris Umum Yayasan MAB, Iwan Aziez Siswanto mengatakan, ada beberapa alasan yang mendasari renovasi mas jid yang sampai saat ini masih berlangsung tersebut. Di antaranya, kekuatan fisik bangunan lama sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak adanya tempat parkir yang representatif juga menjadi salah satu pertimbangan. “Selain itu, bangunan yang lama sudah penuh sesak. Sehingga tidak mampu menampung jamaah yang jumlahnya mencapai ribuan orang,” ujarnya. Kini, MAB sudah menjadi sa-

lah satu ikon kebanggaan masyarakat Banyuwangi, bahkan masyarakat Jawa Timur (Jatim). Menurut Iwan Aziez, itu terjadi lantaran pengajian rutin yang dihelat di MAB memiliki jamaah terbesar. “Jumlah jamaat mencapai 6 ribu sampai 7 ribu. Tetapi kalau penceramah yang hadir adalah penceramah nasional, jumlah jamaat bisa mencapai 15 ribu orang,” kata dia. Beberapa pengajian rutin yang digelar di MAB, antara lain, pengajian Ad-Dhuha yang digelar setiap Ahad pagi; pengajian Hajat yang di laksanakan setiap malam Jumat, pengajian bulan purnama yang dihelat setiap pertengahan bulan hijriah. Pengajian hajat ini khusus diikuti oleh para perempuan. “Setiap tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadan, di MAB digelar pengajian tasbih,” pungkas Aziez.(sgt/als)

Lima Lokalisasi masih Sepi Aktivitas n PULANGKAN... Sambungan dari Hal 25

“Setelah kami beri pembinaan, dua PSK asal Bondowoso tersebut kita antar sampai Hutan Baluran. Setelah itu, mereka kami tumpangkan bus agar pulang ke daerah asalnya,” ujarnya. Kepada wartawan koran ini, dua PSK berinisial SBS dan MM tersebut kompak mengaku baru dua malam beroperasi di kawasan Pelabuhan LCM. Mereka berdalih terdesak kebutuhan ekonomi. “Kebetulan ren cananya besok (hari ini) kami akan pulang ke Bondo-

woso. Tetapi, karena terburu diciduk petugas, ya kami pasrah. Dipulangkan kapan pun kami siap,” kata SBS. Sekadar diketahui, sebenarnya kemarin petugas Satpol PP tidak hanya melakukan pemantauan di kawasan Pelabuhan LCM. Petugas juga menyisir seluruh tempat pelacuran yang tersebar di berbagai pelosok Bumi Blambangan. Bahkan, Satpol PP menerjunkan dua tim sekaligus dalam pemantauan tersebut. Tim pertama yang dipimpin Adian menyisir wilayah Banyuwangi bagian utara, mulai Warung Panjang di Desa keta-

pang, Kecamatan Kalipuro; warung remang di Pelabuhan LCM; Lokalisasi Pakem di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi; Lokalisasi Blibis di Kecamatan Rogojampi, sampai Lokalisasi Sumber Loh di Kecamatan Singojuruh. Tim kedua dipimpin Kasi Pe nyidikan dan Penindakan, Ripai. Tim ini menyisir wilayah Banyu wangi bagian selatan. Sampai berita ini ditulis sore kemarin, tim kedua masih melakukan penyisiran. Menurut Adian, dari lima lokalisasi yang dia pantau, secara umum masih sepi. Banyak

PSK yang belum kembali ke tempatnya bekerja lantaran masih mudik ke rumah masingmasing. Saat melakukan pemantauan, petugas tidak hanya mendata para PSK, para mucikari dan jumlah kamar di setiap “wisma” tidak luput jadi objek pen dataan. “Pemantauan di lokalisasi ini kami lakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan forpimda (forum pimpinan daerah, Red) bahwa lokalisasi di Banyuwangi dilarang menampung PSK asal luar kabupaten,” pungkas Adian. (sgt/ c1/aif)

Ada yang Diproduksi Tahun 1968 n USIA... Sambungan dari Hal 25

Mungkin itu merupakan aktivitas memanaskan mesin. Sesekali pula sejumlah pekerja mendorongnya beramai-ramai. Keadaan menjadi ramai kalau sudah begitu. Belum lagi suara mesin diesel lokomotif yang membuat bising. Kusnadi, mandor dok PG Wringinanom mengungkapkan, pemandangan semacam itu sudah biasa tersaji setiap pagi saat musim giling. “Sebelum diberangkatkan ke lokasi tebang, loko-loko itu kita cek kondisinya. Kalau ada yang perlu diperbaiki, ya kita perbaiki,” ujar Kusnadi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pada pagi hari, lokomotif mengantarkan gerbang kosong ke lokasi tebang tebu. Nah, pada sore atau malam hari lokomotif itu menarik gerbong yang telah berisi hasil te-

bang tebu menuju PG. Menurut Kusnadi, PG Wringinanom memiliki delapan unit lokomotif. Kendaraan besi itulah yang diandalkan untuk mengangkut tebu selama musim giling, terutama di tempat-tempat yang tak bisa dijangkau kendaraan roda empat. “Ma kanya, selepas musim giling, lokoloko itu langsung masuk bengkel untuk mendapat perawatan rutin, perbaikan, dan servis,” jelas Kusnadi. Usia lokomotif tersebut memang sudah tak lagi muda. Sehingga, harus mendapat perawatan rutin secara teratur. Yang termuda usianya sudah di atas 30 tahun. Loko-loko itu ada yang diproduksi tahun 1968, 1971, dan 1982. Kusnadi mengaku tak ada masalah serius dalam merawat lokomotif tersebut. “Karena onderdilnya tersedia. Tapi untuk mendapatkannya, kita harus menunggu dalam waktu yang tidak sebentar. Jadi, masalahnya hanya ada pada waktu

menunggu yang lama itu. Beda dengan lokomotif uap,” terang pria yang mendapat julukan profesor lokomotif di PG Wringinanom tersebut. Kata dia, dalam mengangkut tebu, PG Wrin ginanom dulu juga menggunakan lokomotif uap. Namun, kini semua sudah tak lagi difungsikan karena sejumlah alasan, di antaranya tidak praktis. Sebab, untuk menggerakkan mesin harus menggunakan ketel uap. “Lokomotif diesel hanya butuh BBM. Selain itu, usia (lokomotif uap) yang sudah sangat tua. Kita dulu punya enam unit,” terang Kusnadi. Setiap hari lokomotif itu menempuh jarak yang tak tentu. Jarak maksimal 25 km. Kemampuan atau daya tarik lokomotif berbeda. “Loko diesel kecil mampu menarik gerbong bermuatan tebu 15 ton, sedangkan yang besar mampu angkut hingga 50 ton,” tandas Kusnadi. (c1/aif)

Warga Sambut Positif Pembebasan Lahan GENTENG – Terminal Wiroguno Genteng hingga kemarin masih lengang. Tidak ada kendaaraan yang keluar masuk di areal terminal tersebut. Be lum diketahui kapan realisasi terminal di Dusun Curah Ketangi, Desa Setail, Keca matan Genteng, itu akan beroperasi. Yang jelas, musim mudik Lebaran kali ini, ruas jalan raya Genteng selalu padat kendaraan. Malahan, beberapa hari lalu sempat terjadi kemacetan hingga beberapa kilometer. Beragam kendala terkait kemacetan di jalan raya itu karena menumpuknya kendaraan yang di jalan secara serentak. Selain itu, mayoritas bus yang parkir di tepi jalan kawasan terminal lama Genteng juga menjadi pemicunya. Nah, untuk menyiasati dampak

KINCLONG: Terminal Wiroguno, Genteng, masih belum beroperasi hingga kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

padatnya kendaraan, terminal Wiroguno yang baru bisa menjadi solusinya. Sejauh ini, Pemkab Banyuwangi sudah melakukan proses pembebasan lahan yang akan dilalui jalur bus. Warga di sekitar kawasan terminal tersebut juga menyambut baik rencana tersebut. ’’Saya senang sekali, karena

semakin ramai,’’ ungkap salah satu warga yang enggan dikorankan namanya. Menurut perempuan itu, warga kompak sudah oke terkait biaya ganti rugi. Malahan, sejumlah bangunan juga rela dikikis untuk pemperlebar jalan. ’’Ada yang sudah diganti, juga

ada yang belum,’’ jelasnya. Sementara itu, pintu masuk dan keluar di terminal bercat biru itu masih dipasang bambu. Disinyalir, pemasangan tersebut difungsikan agar terbebas dari ulah Anak Baru Gede (ABG) yang kerap kali berbuat mesum di lokasi itu. (ton/als)

GALIH COKRO/RaBa

EKSTRA BESAR: Pedagang menjajakan ketupat ukuran jumbo di Pasar Banyuwangi kemarin (25/8).

Jual Ketupat Jumbo BANYUWANGI - Pemandangan unik terekam kamera wartawan koran ini kemarin (25/8). Di salah satu sudut Pasar Banyuwangi, seorang pedagang menjajakan bungkus ketupat berukuran jumbo.

Tentu itu merupakan kabar baik bagi Anda penghobi ketupat yang tidak bisa membuat bungkusnya. Tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam, Anda sudah bisa membawa pulang bungkus ketupat yang

tergolong unik tersebut. “Wah, makan satu saja perut bisa langsung buncit. Li hat saja, ukurannya sebesar itu,” gumam Ramada, warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. (sgt/c1/aif )

6 Orang Dipulangkan, 3 Jadi Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam Pesanggaran PESANGGARAN - Masih ingat dengan penggerebekan judi sabung ayam di hutan jati Desa Wringinsari, Kecamatan Pesanggaran, sebelum Lebaran lalu? Dari sembilan orang yang diamankan, tersangkanya kini mengerucut hanya tiga orang. Mereka adalah Sugeng Nuryono, 54, Khoirudin, 42, dan Kar niawan, 50. Enam orang sudah dipulangkan karena tidak ikut taruhan dalam adu ayam tersebut. Mereka ternyata pedagang makanan yang hanya berjualan di arena sabung ayam. Penyidikan terhadap Sugeng, Khoirudin, dan Karniawan, terus dilakukan. Tidak lama lagi berkasnya akan dilimpahkan ke kejaksaan. ”Tiga orang itu terbukti judi sabung ayam. Barang buktinya sembilan ekor ayam dan uang tunai Rp 3,1 juta,” kata Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Bagus Ihwan Kristian. Ditanya terkait enam orang yang dipulangkan, Kasatreskrim menegaskan bahwa mereka hanya sekadar pedagang nasi di arena adu ayam. Mereka tidak diproses hukum karena tidak cu kup bukti. ”Meski begitu, mereka wajib lapor ke polres,’’ tandas Bagus Ihwan. Diberitakan sebelumnya, per tengahan bulan lalu aparat kepolisian dibantu TNI

GALIH COKRO/RaBa

BARANG BUKTI: Beberapa ekor ayam yang diamankan di arena sabung ayam di hutan jati Desa Wringsinsari, Pesanggaran.

menggerebek arena judi sabung ayam di hutan jati Desa Wringinsari, Kecamatan Pesanggaran. Dalam penggerebekan itu, petugas menjaring sembilan tersangka, di antaranya Hadi Sucipto, 42, Heru Sutiono, 37, dan Sugeng Nuryono, 54, ketiganya warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pesanggaran. Tersangka lain yang berhasil dibekuk petugas adalah Loso, 69, dan Suwari, 64,

warga Dusun Wringinmulyo, Desa/Kecamatan Pesanggaran. Tiga tersangka lain berasal dari Desa/Kecamatan Siliragung, yaitu Margono, 56, Karniawan, 50, dan Khoiruddin, 42. Tidak hanya itu, polisi juga menciduk seorang warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, yakni Lasiyo, 50. Pada penggerebekan itu, polisi juga mengamankan uang tunai Rp 3,1 juta dan 38 unit sepeda motor. (c1/aif)


MINGGU l 26 AGUSTUS 2012 l HALAMAN 32

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

MEGAH: Bangunan terkini MAB yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Gandrung.

Melihat Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi

Monumen Penyebaran Agama Islam PENYEBARAN agama Islam di Bumi Blambangan yang kemudian menjadi Banyuwangi dimulai dengan kehadiran seorang ulama asal Kerajaan Samudra Pasai (Sumatera), yakni Syekh Maulana Ishak. Perkembangan agama Islam semakin tidak terbendung tatkala pucuk pimpinan pemerintahan dipegang Mas Alit. Apalagi, pria yang menjabat bupati terakhir Blambangan dan sekaligus bupati pertama Banyuwangi (saat itu pusat pemerintahan berada di Ulupampang/sekarang Benculuk), ini sudah memeluk agama Islam. Seiring berjalannya waktu, kota kabupaten lantas dipindah dari Ulupampang ke Banyuwangi. Saat memindahkan pusat pemerintahan ke Banyuwangi inilah, kali pertama dilakukan Mas Alit adalah pasukannya untuk membangun tempat ibadah. Saat itu juga, Masjid Jami’ yang tidak lain adalah cikal-

bakal Masjid Agung Baiturrahman (MAB) mulai didirikan. Jika mengacu pada surat wakaf dari keluarga besar Mas Alit atau Raden Tumenggung Wiroguno I kepada umat Islam Banyuwangi, maka pembangunan Masjid Jami’ tersebut dimulai pada Selasa, 7 Desember 1773. Awalnya, bangunan masjid yang sangat berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam di Banyuwangi itu tidak permanen. Yakni hanya berbahan kayu. Baru pada tahun 1840, tepatnya pada masa pemerintahan Bupati Banyuwangi IV, yakni Raden Adipati Wiryodanu Adiningrat, Masjid Jami’ mulai dibangun secara permanen. Pelaksana pembangunan masjid adalah Raden Pringgokusumo yang saat itu menjabat Patih (wakil bupati). Pembangunan in selesai pada tanggal 18 Sya’ban 1260 H atau tahun 1844 M n Baca Monumen...Hal 31

a anthorium raksasa. MAB berbentuk bung a SIGIT HARIYADI/RaB UNIK: Tempat wudlu di

PENUH: Masyarakat menjejali MAB saat berburu Lailatul Qadar pada Ramadan lalu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.