Radar Banyuwangi 27 November 2012

Page 1

SELASA 27 NOVEMBER

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

HAJI

Dijadwalkan Datang Pagi Ini JIKA tidak ada aral melintang, seluruh jamaah haji Banyuwangi kloter 73 dan 74 secara bergelombang akan tiba di Banyuwangi mulai pagi ini (27/11). Kloter 73 yang telah meninggalkan Madinah pada Senin pagi (26/ 11) tiba di Bandara Juanda pukul 23.00 tadi malam. Sementara itu, kloter 74 tiba di Juanda sekitar pukul 01.00 dini hari tadi. Selanjutnya, jamaah Banyuwangi akan menuju asrama haji Sukolilo, Surabaya, untuk prosesi kepulangan ke Banyuwangi. Proses kepulangan membutuhkan waktu kurang-lebih dua jam. “Kira-kira secara bergelombang jamaah akan tiba di Banyuwangi pukul 09.00 WIB,” kata H. Latif Harun, pembimbing KBIH Sabilillah Banyuwangi. Beberapa titik penjemputan jamaah haji Banyuwangi ada di beberapa tempat. Titik penjemputan kloter 74 yang tergabung dalam KBIH Sabilillah ada di beberapa tempat, seperti Wongsorejo, Hotel Baru Dua Beach Watudodol, KUA Muncar, dan Pesantren Jenisari Genteng ■ Baca Dijadwalkan...Hal 43

BUDAYA

Seribu Peserta Siap Ikut Festival Kuwung BANYUWANGI- Setelah sukses menggelar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), pemerintah daerah segera menggebyar Festival Kuwung. Even tersebut dihadirkan sebagai etalase untuk memamerkan keaslian budaya dan adat Banyuwangi secara utuh tanpa sentuhan modernisasi. Festival Kuwung merupakan agenda tahunan yang digelar jelang Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Peserta Festival Kuwung adalah duta kebudayaan dan seni dari masing-masing kecamatan yang menampilkan kebudayaan dan adat-istiadat Banyuwangi. Festival akan berlangsung 22 Desember 2012 dan akan diikuti sekitar 1000 peserta. Mereka akan melintas di sepanjang jalan mulai depan kantor Pemkab Banyuwangi hingga Taman Blambangan. Tidak hanya ditampilkan dengan parade berjalan, Festival Kuwung juga dikemas dengan parade mobil hias ■ Baca Seribu...Hal 43

INFRASTRUKTUR

GALIH COKRO/RaBa

BASAH: Cuaca di lereng Gunung Ijen tak menentu. Kadang berkabut kadang hujan.

Jalan Erek-erek Akhirnya Dihotmix LICIN - Perbaikan jalan di tanjakan Erek-erek di lereng Gunung Ijen terus dikebut. Sejak tiga hari terakhir, perbaikan di salah satu ruas jalan yang akan dilalui para peserta Tour de Ijen tersebut sudah mencapai tahap pengaspalan dengan hotmix. Proyek itu ditargetkan rampung sebelum 30 November 2012 ■ Baca Jalan...Hal 43

Sirkuit Cross Mulai Digarap

itu mulai dipermak. Sejumlah alat berat sudah mulai beraktivitas di lapangan tersebut. Tidak hanya itu, material pendukung arena balap juga sudah tampak ■

Baca Sirkuit...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

BULE: Desainer sirkuit motocross memandu operator alat berat menguruk tanah di lapangan barat Stadion Diponegoro, Banyuwangi, siang kemarin.

Lima Parpol Belum Lolos ■ Verifikasi Faktual Masalah Unsur Perempuan BANYUWANGI - Proses verifikasi faktual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi terhadap partai politik (parpol) calon peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 memasuki babak baru. Lembaga penyelenggara pemilu tersebut menyurati lima parpol yang belum memenuhi syarat 30 persen ke-

terwakilan perempuan kemarin (26/11). Seperti diketahui, dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi di tingkat nasional, ternyata hanya 14 parpol yang menyerahkan berkas verifikasi tersebut kepada KPU Banyuwangi ■ Baca Lima...Hal 43

Parpol dengan Persentase Pengurus Perempuan 30%

Parpol Belum Penuhi syarat 30% 0% Perempuan

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2. Partai Demokrat (PD) 3. Partai Amanat Nasional (PAN) 4. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 5. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6. Partai Bulan Bintang (PBB) 7. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) 9. Partai Golongan Karya (Golkar)

1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)) 3. Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) BIB) B)) B 4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 5. Partai Persatuan Nasional (PPN)

Waspadai Bantal di Selokan BANYUWANGI - Air yang menggenang di sejumlah ruas jalan di Banyuwangi tampaknya sudah menjadi pemandangan setiap kali musim hujan. Ironisnya, meski berbagai upaya sudah dilakukan agar fenomena tersebut tidak terulang, tapi genangan air itu diprediksi tetap akan terjadi di musim hujan ini. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arif Setiawan, mengakui bahwa selama ini memang ada sejumlah ruas jalan yang menjadi langganan tergenang air, di antaranya jalan di depan kantor Patroli Jalan Raya (PJR); Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Kantor Pemkab; Jalan Gajah Mada di depan Hotel Ikhtiar Surya; dan Jalan Basuki Rahmat di depan Masjid Al-Hadi. Meskipun petugas DKP sudah rutin membersihkan kotoran yang menyumbat saluran air di beberapa titik tersebut, kata dia, tapi genangan masih saja terjadi lantaran saluran air tidak mampu menampung debit air hujan ■ Baca Waspadai...Hal 43

Yang Tidak Diverifikasi 1. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) 2. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) KPI)

Dewi Segera Berangkat ke RSU dr Soetomo Gratis Biaya Operasi, Obat, dan Ambulans BANYUWANGI - Atensi berbagai kalangan terus mengalir bagi bocah berusia 10 bulan penderita kelainan hati, Dewi Kumalasari. Berkat sokongan segenap elemen masyarakat, balita asal Lingkungan Krajan, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, itu akan dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya, dalam waktu dekat.

Dukungan pertama mengalir dari insan pers Banyuwangi. Para jurnalis Bumi Blambangan membuka posko bantuan bagi putri pasangan Mansyur, 40, dan Sariyati, 39. Hingga kemarin (26/11), sudah terkumpul sumbangan dari para donatur sebesar Rp 3 juta. Kepedulian terhadap Dewi juga mengalir dari para pegawai RSUD Blambangan. Diprakarsai sang Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, Sp.And. M.Kes, para pegawai RSUD menggalang sumbangan ■ Baca Dewi...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

GALIH COKRO/RaBa

PENAHAN SAMPAH: Beberapa filter dipasang di saluran air di Jalan Penataran, Banyuwangi.

AMAL: Aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uniba menggelar penggalian dana untuk Dewi di Simpang Lima, Banyuwangi, kemarin.

Sutrik, 50, Dua Tahun Berjuang Melawan Kanker

Dokter tak Sanggup, Dipulangkan dari RS Menderita penyakit kanker ganas membuat Sutrik, 50, warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, menjadi tidak berdaya. Dia terpaksa dipulangkan dari rumah sakit karena pihak rumah sakit tak sanggup mengobati. ALI NURFATONI, Songgon SUDAH dua tahun ini Sutrik menderita penyakit kanker payudara. Selama kurun waktu itu, kondisi kesehatan ibu tiga anak itu terus menurun. Berat badannya turun drastis.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Sirkuit kejuaraan otomotif bertitel International Power Cross Championship (IPCC) 2012 mulai digarap kemarin (26/ 11). Lapangan barat Stadion Diponegoro yang akan menjadi arena adu piawai menunggang kuda besi

Dulu, bobot perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pencari pakis di hutan belantara itu sekitar 75 Kilogram (Kg). Namun, kini bobot badannya diprediksi tidak sampai separo bobotnya di masa sehat itu. Sudah beberapa bulan terakhir istri Sumadi, 51, itu tidak mau makan. SehariALI NURFATONI/RaBa hari, dia hanya mau KURUS: Sutrik (kiri) tidur ditemani Ngatemi di rumahnya kemarin. minum air mineral. Asupan air mineral itu jelas tidak bungkus tulang. tidak mampu. Dia mengeluhkan cukup untuk memenuhi kebutuhan Untuk beranjak dari tempat tidur nyeri yang teramat sangat di payutubuh. Akibatnya, kini perempuan saja dia sudah tidak mampu. Apa- daranya ■ Baca Dokter...Hal 43 tersebut hanya tampak kulit pem- lagi berjalan sendiri, tentu sangat

Lima partai politik belum lolos

Lolos pun tidak mempengaruhi harga sembako

Antisipasi banjir, DKP waspadai bantal masuk selokan

Masih trauma tragedi banjir kasur rupanya

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


34

Selasa 27 November 2012

Melihat Pelaksanaan Peringatan Bulan Muharam di Desa/Kecamatan Sempu

Jalin Kekompakan, Ajak Ulama dan Warga Ikuti Istighotsah dan Pengajian PEMERINTAH desa/Kecamatan Sempu menggelar acara istighotsah. Kegiatan keagamaan itu digelar untuk memperingati tahun baru Islam 1434 H. Selain dihadiri sejumlah ulama, kegiatan doa bersama yang dipimpin Kyai Ali Musta’in itu juga diikuti ratusan warga. Acara dengan tema Bersih Desa dan Peringatan Tahun Baru Islam (1 Muharram 1434 H), itu dimulai sejak pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 01.00. Kegiatan yang dipusatkan di pendapa balai desa tersebut berangsung cukup khidmat. Acara itu sendiri bertujuan menjaga kerjasama dan menjalin ikatan tali silaturahmi. Sebab, untuk membangun desa dibutuhkan kekompakan semua elemen. Mulai dari Lembaga Pemberdayaan Musyawarah Desa (LMPD), Badan Musyawarah Desa (BPD)

juga ikut ambil bagian dalam kegiatan bertajuk Istighotsah Buju’ Bilu’ Madura itu. Dalam sambutannya, Kepala Desa (Kades) Sempu, Lailatul Khomariah, lebih banyak menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh warga atas partisipasinya dalam acara tersebut. Selain itu, dia juga meminta maaf jika peringatan bersih desa kali ini tidak bisa seperti tahun sebelumnya. ’’Kalau yang tahun lalu wayangan, sekarang cukup dengan pengajian,” ungkapnya. Sementara itu, Camat Lukman, yang mewakili Muspika Sempu, dalam sambutannya lebih banyak mengingatkan kepada warga Sempu agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait Gunung Raung. Sebab, banyak sekali informasi yang tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. ’’Kami minta warga jangan

panik. Nanti pemerintah pasti akan memberitahu ke semua warga jika Gunung Raung jadi meletus,” himbaunya. Puncak acara tersebut adalah pengajian yang dibawakan oleh Ustadz Sugiono, S.Pd dari Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dai yang juga dikenal sebagai Ki Dalang Wayang Kulit itu memberikan pencerahan mengenai bulan Muharram. Ustadz Sugiyono menganjurkan kepada seluruh peserta pengajian agar senantiasa menjaga ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dia juga mengajak agar menjalankan perintah Allah serta menjauhi semua larangannya. “Dengan momentum bersih desa dan Peringatan Tahun Baru Islam (1 Muharam 1434 H), ini mari kita bersukur kepada Allah atas segala rezeki yang kita terima,” ajaknya. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

KOMPAK: Kades Sempu Lailatul Khomariah (tengah) dalam kegiatan pengajian.

Kejari Panggil Pelaksana Proyek

CERMIN DIRI

Teladan dari Kasus Dewi PENDERITAAN Dewi Kumalasari karena kelainan hati ternyata mampu mendorong perhatian banyak pihak. Segenap elemen masyarakat sekitar sejak awal memberikan sokongan materi dan moral untuk balita asal Lingkungan Krajan, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, itu. Setelah kasusnya mencuat di media massa, dorongan kepedulian sesama kian menguat. Apalagi, keluarga Dewi sangat butuh biaya hidup selama bocah tersebut nanti dirawat di RSU dr. Soetomo, Surabaya. Pihak RSUD Blambangan intens membantu mengomunikasikan kasus bocah kelainan hati tersebut ke RSU dr. Soetomo, Surabaya. Hal itu berdampak positif karena akhirnya Dewi bisa menjalani operasi secara gratis di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut. Tak hanya operasi, pengobatan pun diberikan secara gratis untuk Dewi. Bahkan, transportasi ke Surabaya juga diupayakan tanpa biaya. Karyawan RSUD Blambangan pun mengumpulkan sumbangan secara spontan untuk Dewi. Tak ketinggalan, kalangan jurnalis ikut mendirikan posko penggalangan dana untuk Dewi. Hasilnya, ada dana yang terkumpul untuk membantu orang tua Dewi bertahan hidup di Surabaya nanti. Kalangan mahasiswa yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Banyuwangi pun langsung turun ke jalan. Mereka menggalang dana dengan cara membawa kotak “Peduli untuk Dewi” di kawasan Simpang Lima selama tiga hari. Fenomena ini sangat menarik dicermati. Seorang balita berumur sepuluh bulan ternyata berhasil menggerakkan banyak elemen masyarakat untuk bergerak dengan tujuan yang sama. Mereka semua merasa tergerak karena ingin penderitaan yang dirasakan bocah itu segera berakhir. Dari kenyataan tersebut, warga Bumi Blambangan ternyata bisa sangat kompak untuk sama-sama bergerak demi tujuan yang mulia. Kasus Dewi ini sejatinya bisa menjadi teladan untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat membangun daerah. Sebab, pada dasarnya warga bisa kompak untuk tujuan mulia. Hanya, mereka perlu pemicu yang membuat kita semua merasa senasib dan satu tujuan. (*)

DIKLAT: Redpel Jawa Pos Radar Banyuwangi Syaifuddin Mahmud berdiskusi dengan Pramuka di Aula Kwarcab Banyuwangi Sabtu lalu (24/11).

Jadi Saksi Terakhir, Ikut Garap Gedung RSUD Genteng

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

GABUNG: Soekarwo memakaikan jaket Partai Demokrat kepada HA Wahyudi di Agrowisata Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi Minggu lalu (25/11).

Pakde Karwo Tarik Wahyudi BANYUWANGI - Penutupan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Partai Demokrat Banyuwangi di Agro Wisata Alam Indah (AIL) Rogojampi Minggu lalu (25/11) mendapat perhatian serius Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo. Tidak hanya bentuk apresiasi atas kesungguhan gerbong kepengurusan Michael Edi Hariyanto terhadap kinerja partai. Lebih dari itu, ada seremoni dadakan yang cukup mengundang tepuk tangan riuh simpatisan dan kader partai tersebut.

Itu tidak lepas dari ditariknya mantan Ketua DPC PKNU Banyuwangi, Achmad Wahyudi, oleh Soekarwo sebagai anggota Partai Demokrat. Bentuk peresmian keanggotaan itu diwujudkan dengan pemakaian jaket Partai Demokrat oleh ustad yang mendapat sebutan Kiai Seribu Inspirasi tersebut. Sejatinya Wahyudi bukan orang baru di Demokrat. Sudah lama dia wira-wiri di sejumlah kegiatan partai tersebut. Bahkan, Wahyudi sudah lama ke sana-ke mari bersama anggota partai berlambang mercy terse-

but. Hijrahnya dai asal Kalibaru itu diharapkan membawa angin segar bagi Demokrat. Wahyudi mengaku siap memberikan yang terbaik kepada Demokrat. Dia mengaku, selama ini enggan menggunakan atribut Demokrat lantaran belum dengan Pakde. Mantan Ketua DPRD Banyuwangi itu menyatakan siap eksis di Demokrat bila Pakde Karwo yang memakaikan atribut Demokrat langsung kepada dirinya. Tantangan Wahyudi itu rupanya langsung direspons Soekarwo n

BANYUWANGI - Pemeriksaan saksi dalam kasus dugaan penyimpangan proyek gedung perawatan tiga lantai di RSUD Genteng ternyata belum tuntas. Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi memanggil Deny dari PT Pancoran selaku pelaksana proyek gedung RSUD Genteng tersebut hari ini (27/11). Deny dipanggil untuk dimintai keterangan karena terli-

bat dalam pengerjaan proyek senilai Rp 4 miliar yang didanai APBD Banyuwangi tahun 2010 itu. “Deny ternyata ikut mengerjakan proyek, jadi kita panggil untuk dimintai keterangan,” cetus ketua tim Kejari Banyuwangi yang bertugas mengusut proyek RSUD Genteng, Djoko Susanto SH, kemarin (26/11). Deny diundang ke gedung kejari di Jalan Jagung Suprapto, Banyuwangi, tepat pukul 08.00 pagi ini. “Deny ini dari PT Pancoran, rekanan yang mengerjakan proyek RSUD Genteng,” kata Djoko n Baca Kejari...Hal 43

Baca Pakde Karwo...Hal 43

GERDA SUKARNO/RaBa

Pramuka Belajar Menulis Berita GIRI – Puluhan pembina Pramuka mengikuti pendidikan dan pelatihan jurnalistik di aula Gedung Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Sabtu lalu (24/11). Ada beberapa materi yang dipelajari dalam diklat tersebut. Materi pertama adalah pengenalan fotografi jurnalistik yang disampaikan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP RaBa) Bayu Saksono. Puas belajar potret memotret, pembina Pramuka tersebut belajar tentang penulisan berita. Materi menulis berita ini diberikan oleh Redaktur Pelaksana Syaifuddin Mahmud. Salah satu pengurus Kwarcab Pramuka Banyuwangi, Kak Yos Sumiyatna mengakui, pihaknya berencana membuat semacam buletin. Media tersebut menjadi wadah Pramuka Banyuwangi untuk berkarya di bidang jurnalistik. (bay) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Selasa 27 November 2012

TPI

HNSI Desak Lelang Ikan MUNCAR - Sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Muncar masih belum dimaksimalkan sesuai fungsinya. Artinya, tempat tersebut tidak digunakan untuk melakukan proses lelang. Akibatnya, dua TPI di tepi pantai tersebut mangkrak. Sebenarnya ada tiga TPI yang sudah dibangun di kawasan pantai Muncar, yaitu di Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo; Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo; dan Dusun Tratas, Desa Kedungringin. Hanya saja, TPI di Dusun Tratas sudah dijadikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Desakan agar TPI segera melakukan lelang ikan disuarakan sejumlah organisasi nelayan, salah satunya Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi. Ketua HNSI Banyuwangi, Hasan Basri mengatakan, dalam aturan main, TPI harus melakukan proses lelang murni. Jika langkah tersebut dilakukan, bisa dipastikan bermanfaat bagi mayoritas nelayan. ‘’Kita minta agar TPI segera melakukan lelang,” desaknya. Dia menjelaskan, jika proses lelang itu dilakukan, harga ikan bisa bersaing. Sebab, penentuan harga ikan akan diketahui secara terbuka. ‘’Kalau proses lelang ada, semua nelayan tidak akan dirugikan. Toh, retribusi juga jelas,” katanya. Dalam proses lelang, jelas dia, para nelayan juga bakal mendapatkan keuntungan maksimal. Sebab, para pembeli sudah menyiapkan dana tunai sebagai jaminan. ‘’Jadi, pemerintah harus segera melakukan perubahan untuk melakukan proses lelang,’’ jelasnya. Dalam beberapa tahun terakhir, harga ikan hanya ditentukan pembeli tunggal. Sebab, para nelayan terkadang sudah menjalin kerja sama dengan sistem ijon. “Jadi, nelayan tidak bisa berbuat banyak. Mari kita lakukan pembenahan agar nelayan tidak lagi dibodohi,” tandasnya. Administrator TPI Muncar, Zainal Abidin, mengaku sudah melakukan sosialisasi terkait rencana itu. Hanya saja, langkah tersebut belum ada hasil. Dia menjelaskan, proses lelang seperti yang diidam-idamkan itu sulit diwujudkan. Sebab, proses lelang dianggap nelayan terlalu menyita waktu. ‘’Proses lelang lama. Para nelayan menganggap lemuru akan cepat busuk karena lelang terlalu lama,’’ terangnya. (ton/c1/aif)

Satpol PP Garuk 12 Orgil CLURING - Maraknya orang gila (orgil) yang berkeliaran di Bumi Blambangan membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi gerah. Kemarin, petugas penegak peraturan daerah (perda) tersebut melakukan razia di sejumlah titik. Mereka menyisir sejumlah ruas jalan mulai Kecamatan

Banyuwangi, Rogojampi, Srono, Muncar, Purwoharjo, hingga jalur Cluring-Kalibaru. Hasilnya, petugas yang dipimpin Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP, Ripai, tersebut mendapatkan 12 orang. Sebagian orgil tersebut diserahkan ke Yayasan Banyuwangi Waras di Desa Wringin Pu-

DIKUMPULKAN: Satpol PP sedang menghitung orgil hasil razia kemarin. ALI NURFATONI/RaBa

Gerebek Jie Kie, Bandarnya Kabur Polisi hanya Menangkap Seorang Penombok

ALI NURFATONI/RaBa

MANGKRAK: TPI Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar belum berfungsi sampai kemarin.

tih, Kecamatan Muncar. ‘’Lima orang kita bawa ke yayasan milik Gabriel itu,” kata Ripai. Sisanya akan diserahkan ke Dinas Sosial Banyuwangi. Dia berjanji akan terus melakukan langkah tersebut dalam rangka membersihkan Banyuwangi dari orang gila dan gelandangan. ‘’Kita sudah komitmen,’’ tandas Ripai. (ton/c1/aif)

PURWOHARJO - Judi cap jie kie di Desa Sidodadi, Kecamatan Purwoharjo, digeberek polisi kemarin. Dalam penggerebekan itu, polisi hanya menangkap penombok, sedangkan bandarnya meloloskan diri. Penombok yang ditangkap adalah Sugiyanto, 30. Warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Purwoharjo, itu kini harus meringkuk di sel tahanan Mapolsek Purwoharjo. Sugiyanto dicokok polisi saat asyik bermain judi jie kie pukul 23.00. Di lokasi penggerebekan, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 1.800 dan

peralatan judi cap jie kie yang terdiri atas tiga bola, sebuah papan kotak, dan selembar beberan. ‘’Tersangka yang kita amankan adalah penombok,” tegas Kapolsek Purwoharjo AKP Tri Joko Setyonarso kemarin. Praktik perjudian tersebut berlangsung mulai pukul 21.00. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain. ‘’Kita sudah lama incar. Mereka sudah sering berjudi, meski tidak ada tontonan,’’ katanya. Kanitreskrim Aiptu Wigyo Asmoro menambahkan, bandar yang kabur itu akan terus dikejar. Pihaknya sudah mengantongi identitasnya. ‘’Bandarnya warga Desa Sidorejo. Dia kita tetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang, red),” tandasnya. (ton/c1/aif)

BEBER: Sugiyanto bersama barang bukti judi di Mapolsek Purwoharjo kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

Dinas Pengairan Anggarkan Rp 2 Miliar untuk Pengerukan Sungai Untuk Mendukung Program Swasembada Beras Nasional TEGALSARI – Ini kabar gembira bagi para petani di Banyuwangi khususnya yang selama ini kekurangan air untuk mengolah lahan sawahnya. Tahun depan, Dinas Pengairan Banyuwangi akan menganggarkan Rp 2 miliar untuk pengerukan endapan lumpur di sungai besar Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengairan Banyuwangi, Ir. H. Guntur Priambodo, saat berkunjung ke Dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Minggu kemarin (26/11). Saat melakukan kunjungan tersebut, Guntur mendapatkan laporan bahwa debit air sungai Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang selama ini bisa mencapai 18.000 kubik per detik belakangan berkurang sampai 3000 kubik per detik. Akibatnya sekitar 18 ribu hektare lahan sawah di Kecamatan Tegalsari, Bangorejo, Siliragung dan Pesanggaran, kekurangan debit air dan berdampak terhadap intensitas pengolahan lahan mereka. Untuk mengembalikan sekitar 3000 kubik air per detik tersebut, Guntur berinisiatif

melakukan pengerukan endapan lumpur di sepanjang aliran sungai Karangdoro tersebut dengan anggaran Rp 2 miliar. “Tahun depan kita anggarkan untuk pengerukannya,” sebutnya. Guntur menjelaskan, dengan pengerukan tersebut, nantinya diharapkan aliran air di sepanjang sungai tersebut bisa kembali normal, dan bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir. Selain itu, dengan dilakukannya pengerukan tersebut, intensitas penanaman padi para petani di wilayah Banyuwangi Selatan bisa lebih ditingkatkan. Apalagi, selama ini Banyuwangi terkenal sebagai salah satu lumbung padi nasional. “Jadi pengerukan ini ini sekaligus untuk menunjang program swasembada beras nasional yang dicanangkan presiden,” tandasnya. Sekadar tahu, selain memperhatikan endapan di Dam Karangdoro, Guntur juga memastikan aliran sungai di Dam Blambangan dan Dam Tegaldlimo, juga normal. Artinya dua dam tersebut bukan hanya aman terhadap dampak kemungkinan terjadinya banjir pada musim penghujan saat ini, namun bisa mengatur dan meningkatkan intensitas kebutuhan ribuan hektare sawah di Kecamatan Muncar dan Tegaldlimo. (azi/adv/aif)

MASIH NORMAL: Kepala Dinas Pengairan Guntur Priambodo dan jajaran stafnya mengecek kondisi mesin di Dam Blambangan.

KONTROL: Guntur Priambodo meninjau lokasi Dam di Kecamatan Tegaldlimo.

PENGARAHAN: Guntur Priambodo memberi pengarahan kepada anak buahnya di Dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.

AMAN: Bangunan Dam Blambangan yang menjadi pengatur air di wilayah Muncar.

TINJAU: Kepala Dinas Pengairan Guntur Priambodo mengencek bangunan Dam Blambangan.



BALJEBOL

Selasa 27 November 2012

BALI

NARKOBA

JEMBER

BONDOWOSO

41

LUMAJANG

Harga Air Rp 5 Ribu Per Jeriken JUMAI/RADAR JEMBER

DIPERIKSA: Dua pengedar pil dekstro saat diamankan di Unit Reskoba Polres Jember, kemarin (26/11).

JEMBER- Meski musim hujan, warga Lingkungan Krajan Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang masih kekurangan air bersih. Sejak lima bulan lalu warga Krajan masih kesulitan mendapatkan air bersih. Akibatnya, warga harus turun ke bawah untuk mencari air bersih. Tak jarang, warga harus membeli air bersih Rp 5 Ribu per jeriken. Ketua RW 12 Kelurahan Bintoro Abdul Kahir mengakui sudah lima bulan terakhir warganya membeli air di kelurahan Baratan. “Air sangat sulit disini, pukul 02.00 malam warga Lingkungan

Krajan baru bisa mengambil air, airnya jam segitu baru keluar,” ujarnya. Dia mengatakan kelangkaan air sudah dirasakan warga Lingkungan Krajan semenjak tahun 2006. Akan tetapi sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak manapun. Sewaktu momen pemilihan Bupati Jember 2010 lalu lalu warga dijanjikan bantuan air bersih. Asalnya memilih calon tertentu. Asalkan, warga memilih salah satu pasangan calon bupati tetemntu tersebut. Janjinya ketika calon tersebut menang, jalan di lingkungan mereka

akan diaspal, dan akan dipasang jaringan listrik serta mencukupi kebutuhan air bersih. Kahir mengatakan, orang yang memberi janji-janji tersebut mengaku dari tim sukses salah satu calon, yang tidak mau menyebut asal usul dan identitasnya. “Kalau janjinya manis mas, tapi setelah menang tidak ada buktinya,” katanya. Selaku ketua RW, Kahir mengaku telah mengirim proposal kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan air bersih, listrik dan jalan. Namun hingga

saat ini belum ada belum membuahkan hasil. “Sampai sekarang tidak ada, dulu sempat diaspal, tapi Cuma 60 meter, itupun aspal tipis. Sampai sekarang tidak ada tiang listrik, bagaimana kita bisa mendapat saluran listrik yang memadai,” ujar Rudi, salah satu warga Krajan. Dia mengaku, ketika suatu ketika ada penyuluhan kesehatan dari mahasiswa yang KKN disana, Rudi mengatakan bahwa warga lingkungan Krajan tidak akan pernah sehat, “Bagaimana bisa sehat, air saja kekurangan,” ketusnya. (mg2/aro/jpnn)

Dua Pengedar Pil Dekstro Dibekuk JEMBER  Dua pengedar pil koplo berhasil dibekuk satuan Reskoba Polres Jember. Pol koplo tersebut diedarkan pelaku di sekitar wilayah kampus Unej. Dua pelaku yang dibekuk masing-masing Ambro Imam Fauzi Bin Jalil, 24, warga Jalan Nusa Indah No.7 RT 03/RW 01, Kelurahan Jember Lor, Patrang dan Dwi Prasetyo, 30, warga Jalan Kalimantan, Kelurahan Tegalboto, Kecamatan Sumbersari. Keduanya berhasil diamankan saat mengedarkan pil koplo tersebut di sekitaran kampus. Informasi yang didapat Wartawan Jawa Pos Radar Jember menyebutkan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan masyarakat terkait peredaran pil koplo. Setelah dilakukan penyelidikan, informasi tersebut benar adanya. “Kami langsung melakukan operasi penangkapan,” ujar AKP Edy Sudarto, Kasatreskoba Mapolres Jember, kemarin. Dari penyergapan tersebut, polisi berhasil menangkap Imam saat sedang melakukan transaksi di sekitar Kampus Center Unej di jalan Kalimantan, Jember. Pelaku yang sempat mengelak akhirnya tidak berkutik saat pihak kepolisian berhasil mengamankan 120 butir pil trex dari tangan pelaku. Bukan hanya itu, polisi juga berhasil mengamankan uang Rp 250 ribu yang diduga didapat dari hasil pil koplo. Polisi kemudian melakukan pengembangan terhadap jaringan pengedar pil koplo lainnya. Salah satunya berhubungan dengan Imam, pelaku lainnya. Polisi berhasil membekuk Dwi Prasetyo di Jalan Kalimantan. dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti sekitar 300 butir pil jenis trek. Bukan hanya itu, polisi juga mengamankan uang hasil penjualan sebesar Rp 250 ribu. (jum/ram/wnp/jpnn) EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

ADA APA LAGI

GUGAH NASIONALISME: Relief berupa gambaran luasnya wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dibangun di sebuah tembok MAN Bondowoso.

Bikin Taman NKRI Ukuran Raksasa

BONDOWOSO - Banyaknya kasus aksi terorisme yang melibatkan anak-anak muda, membuat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bondowoso melakukan gebrakan baru. Sekolah ini membuat peta raksasa di sebuah tembok, dengan ukuran panjang 13 meter dan lebar 4 meter. ”Peta dilukis seperti relief

yang menggambarkan wilayah kesatuan Indonesia,” ungkap KH Imam Barmawi Burhan, Kepala Sekolah MAN Bondowoso pada RJ, Senin siang kemarin (26/11). Diharapkan, relief yang diberi judul Taman NKRI ini bisa mengikis pemikiran radikal bagi kaum muda tersebut. Sekaligus, ingin menga-

BERUNDING: Para orang tua berunding dengan pihak SMKN 4 Jember agar anaknya yang pesta miras tidak dikeluarkan dari sekolah.

Rangga Mahardika/RADAR JEMBER

BIKIN GEGER – Air Sumur panas milik Shodik warga Jalan Cendrawasih sempat membuat heboh warga.

Heboh Air Sumur Panas PATRANG - Warga Jalan Cenderawasih Gang 1 Lingkungan Kreongan, Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang kemarin siang (25/11) geger. Pasalnya, air sumur milik Shodik, 50, warga setempat tiba-tiba saja panas. Wargapun geger dan mendatangi rumah Shodik untuk melihat air sumur yang mendidih tersebut. Kejadian diketahui istri Shodik, Sumiati 45, hendak mencuci baju. Saat menyalakan kran air, dirinya kaget karena airnya hangat. Lama-lama airnya semakin panas sehingga membuat Sumiati pun melaporkan kejadian itu kepada suaminya yang tengah tidur di ruang tengah. Semula, Shodik tidak percaya dan mengabaikan hal tersebut. Namunakhirnya Shodik mengecek sumurnya. “Saya langsung mengecek sendiri, ternyata benar,” ujar Shodik. Karena sumur berada di ruangan yang agak tertutup dan minim ventilasi membuat hawa agak pengap. Atas kejadian itu, Shodik langsung melaporkan kepada RT setempat. Tanpa ada yang dikomando, kabar tersebut menyebar luas ke wara lain. Warga bergantian masuk ke rumah Shodik. “Yang lihat rata-rata tidak lama. Tidak kuat panasnya,” jelasnya. Kejadian tersebut berlangsung hingga malam hari. Hingga kemudian ada warga yang tahu bahwa itu air sumur itu mendidih karena aliran listrik. Warga tersebut langsung berusaha mematikan meteran listrik. “Tapi meterannya tetap jalan kencang,” terangnya. (ram/aro/jpnn)

ARIMACS WILANDER/RADAR JEMBER

Pesta Miras, 9 Siswa Dikeluarkan JEMBER – Sembilan siswa SMKN 4 Jember dikeluarkan pihak sekolah. Gara-granya, sembilan siswa tersebut kedapatan pesta miras (minuman keras) di salah satu ruang kelas di SMKN 4 Jember. Tak terima dengan pemberhentian itu, kemarin sejumlah orang tua siswa, khususnya siswa kelas III (XII) SMKN 4 Jember ngluruk sekolah. Mereka tidak terima dengan langkah sekolah yang memberhentikan anak-anaknya secara sepihak. Mereka ingin anak-anaknya tetap diberi kesempatan melanjutkan

sekolah di SMKN 4 Jember. Mereka juga menyatakan siap menerima saksi yang akan dijatuhkan, sepanjang sembilan siswa tersebut tidak dikeluarkan oleh pihak sekolah. Para orang tua menyadari, tindakan anak-anak mereka memang melanggar aturan sekolah. Meskipun, para orang tua menilai, anak-anak mereka tidak sengaja minum miras tersebut. Sebab, miras tersebut diberikan oleh salah seorang siswa kelas X SMKN 4 Jember. Maka dari itulah, saat diminta

NARASUMBER: (Dari kiri) Nur Akhwandi, Khoirullah dan Choliq saat memberikan arahan kepada peserta seminar pembinaan organisasi kepemudaan jalur pelajar kemarin. IWAN/RaBa

Khoirullah: Pelajar Harus Cinta Sekolah BANYUWANGI—Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi menggelar seminar pembinaan organisasi kepemudaan jalur pelajar di Gedung Korpri kemarin (26/11). Ada beberapa narasumber yang dihadirkan. Yaitu Plt Kepala Dispora Drs. Ahmad Khoirullah, Dispendik, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Polres Banyuwangi. Kepala Dispora Drs. Ahmad Khoirullah mengatakan dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat

dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah agar memiliki kecerdasan dan keterampilan. Untuk mengimplementasikannya perlu diciptakansuatusituasidimanasiswadapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler

dapat berlangsung dengan baik. “Upaya untuk mewujudkannya antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap,” kata Khoirullah. (adv)

menandatangani surat pernyataan pengunduran diri, para orang tua siswa menolak. Apalagi, surat pernyataan bermaterai 6.000 tersebut kosong. Penolakan menandatangani surat pernyataan itu disampaikan langsung kepada guru yang mewakili kepala sekolah (Kasek) SMKN 4 Jember, Sunyoto. Sempat terjadi dialog cukup alot menganai sanksi tegas yang telah dijatuhkan sekolah. Pertemuan kemarin sebenarnya merupakan pertemuan kali kedua bagi kedua belah pihak. (aro/wnp/jpnn)

jarkan pentingnya persatuan dan kesatuan RI. ”Diantaranya NKRI, Pancasila, UUD 45, serta Bhineka Tunggal Ika. Karena itu kami buat peta raksasa ini,” lanjutnya. Dengan melihat peta raksasa, diharapkan siswa-siswi MAN lebih mengenal dan memahami negera kesatuan Indonesia ini. (eko/hdi/jpnn)

Hantam Travel, Marinir Tewas KALIWATES – Karena kecelakaan serius, nyawa Muhammad Ali Saevi, 35, warga Dusun Langsepan, Kelurahan Rowo Indah, Sumbersari tak bisa tertolong. Pria yang juga anggota TNI AL Korps Marinir berpangkat Kopda itu menghembuskan nafas saat perjalanan menuju ke RS PTPN XII di Kaliwates. Kini kasus kecelakaan itu ditangani Unit Lakalantas Polres Jember. Kecelakaan itu sendiri terjadi Senin dini hari sekitar pukul 00.31 di Jalan Raya Otista, Mangli, Kecamatan Kaliwates. Tepatnya di daerah simpang tiga Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates. Sedangkan kecelakaan itu sendiri terjadi antara sepeda motor Yamaha Jupiter yang dikemudikan korban dengan sebuah mobil travel Bali Prima yang dikemudikan oleh Imam Mudhofir, yang juga warga Warga Rowo Indah. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, malam itu kondisi Jalan Otista memang terlihat sepi. Sedangkan cuaca saat itu hujan gerimis. Dari arah utara sebuah mobil Mitsubishi L-300 milik perusahaan travel melintas. Mobil Nopol L 1513 EM yang dikemudikan Mudhofir melaju dengan kecepatan tinggi hendak mendahului kendaraan yang menuju ke arah selatan. Karena mendahului kendaran lain, diduga badan mobil travel berada di kanan marka jalan. Saat itu dari arah berlawanan, sebuah sepeda motor di kendarai Kopda Marinir Muhammad Ali Saevi. Sepeda motor Jupiter tersebut melaju dari arah selatan menuju ke utara. Saat itu jarak terlalu pendek, hingga akhirnya dihantam mobil travel. (rid/aro/jpnn)

Sengon Solomon 3,5 Tahun Siap Panen MUNCAR – Aneka macam bibit tanaman tersedia di Perusahaan Raja Sengon Muncar. Tidak tanggungtanggung, perusahaan Sengon terbesar di Banyuwangi itu menyediakan berbagai bibit berkualitas tinggi. Seperti, Sengon New Solomon. Perusahaan milik bos Raja Sengon Muncar Wahyu Widodo itu juga menyediakan bibit yang berkelas. Seperti mahoni, jati, kopi, pinus, karet, trembesi, dan kayu gaharu. Beraneka tanaman itu tersedia di perusahaan yang beralamat di sebelah barat terminal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Pembelian bisa melalui eceran, partai dan grosir. Itu sematamata demi kenyamanan konsumen. ‘’Harga sangat bersaing. Kualitasnya sudah terjamin,’’ ungkap Wahyu Widodo yang sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis sengon itu. Dia menuturkan, jenis sengon yang ditawarkan itu bakal siap panen pada usia 3,5 tahun. Sebab, sengon tersebut pertumbuhannya sangat cepat. ‘’Tanaman Sengon sangat dibutuhkan sekali.

Banyuwangi itu. Pihaknya juga sanggup untuk membeli sengon. Tentu dengan harga yang tidak kalah dengan yang lain. Karena itu, bagi siapa saja yang ingin menaman dan bisnis sengon, dia selalu membuka tangan lebar-lebar. ‘’Mari kita bisnis untuk NUGROHO/RaBa BERKUALITAS: Wahyu Widodo di lokasi pembibitan kemajuan Banyuaneka bibit di barat Terminal Desa Kedungrejo, wangi,’’ ajaknya. WahyuWidodo meKecamatan Muncar kemarin. miliki tanaman senMakanya, sekarang dimana-mana gon di sejumlah kota/kabupaten di Jawa banyak tumbuh sengon. Harga tidak Timur. Hal itu lantaran kualitas sengon tersebut sudah dikenal. Bukan hanya akan terus tinggi,’’ jelasnya. Bibit-bibit tersebut, kata dia, berusia 1 Jawa, daerah lain seperti Bali, Papua, hingga 3 bulan. Hingga kemarin, sudah dan Kalimantan sudah sering order. puluhan ribu pohon habis terjual. ‘’Kita ‘’Kita kirim bibit keluar Jawa,’’ ujarnya. Untuk mempermudah pemesanan, sudah sediakan bibit puluhan ribu. Orang-orang dari luar daerah juga bagi para pembeli bisa menghubungi banyak yang order ke kita,’’ jelas pria nomor handphone 081 336 914 269 yang sudah aktif di Partai Demokrat atau 085 236 755 855. (adv)



BERITA UTAMA

Selasa 27 November 2012

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Kuat Dugaan Kena Atresia Bilier n DEWI... Sambungan dari Hal 33

Taufik mengakui, pihaknya su dah mengontak petugas RSU dr. Soetomo, Surabaya. Ka bar baiknya lagi, RSU dr.

Soetomo siap menerima Dewi. Lan taran Dewi merupakan pasien yang memiliki fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), maka biaya operasi dan obat ditanggung pemerintah. “Meskipun biaya

transportasi dari Banyuwangi ke Surabaya tidak bisa diklaimkan dari Jamkesmas, ambu lans tetap kita gratiskan. Kita menggalang sumbangan sirkular di internal RSUD Blambangan,” jelasnya.

Di luar biaya operasi, obat, dan transportasi yang sudah ditanggung RSUD Blambangan, keluarga Dewi juga memerlukan biaya hidup selama menunggu bo cah tersebut di Surabaya. Nah, sumbangan donatur

Segera Gelar Pleno Terbuka n LIMA... Sambungan dari Hal 33

Setelah itu, KPU Banyuwangi me lakukan verifikasi faktual terhadap 14 parpol tersebut. Salah satunya meneliti ambang minimal keterwakilan 30 persen pengurus perempuan dalam kepengurusan partai. Ketua KPU Banyuwangi, Syam sul Arifin mengatakan, dari hasil verifikasi faktual itu

didapati sembilan partai sudah memenuhi syarat 30 persen keterwakilan pe rempuan. Lima partai yang lain belum memenuhi syarat ambang minimal 30 persen keterwakilan perempuan. “Hari ini (kemarin, Red), KPU Banyuwangi melayangkan surat pemberitahuan kepada parpolparpol untuk melengkapi halhal yang diperlukan, mi salnya persentase 30 persen ke-

terwakilan perempuan,” ujarnya. Menurut Syamsul, lima partai itu memiliki waktu tujuh hari untuk melakukan perbaikan, termasuk menyodorkan surat keputusan (SK) baru pengurus partai. Langkah selanjutnya, KPU akan memverifikasi ulang dengan cara memanggil pengurus yang baru diangkat tersebut ke kantor KPU Banyuwangi. Dijelaskan, jika ada parpol yang tidak memperbaiki struktur

kepengurusan atau persentase pengurus perempuannya setelah diperbaiki tetap di bawah 30 persen, maka parpol tersebut harus menandatangani pernyataan berisi alasan kenapa hal itu terjadi. “Nanti kita akan menggelar pleno terbuka. Alasan kenapa ada partai yang persentase pengurus perempuannya di bawah 30 persen akan diungkapkan dalam pleno tersebut,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

yang disalurkan melalui dompet peduli tersebut akan diberikan sepenuhnya kepada pi hak keluarga Dewi untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Surabaya. Kepedulian lain juga ditunjukkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). Kalangan mahasiswa tersebut meng gelar penggalian dana bagi Dewi di kawasan Simpang Lima, Banyuwangi, kemarin. Ketua BEM Uniba, Yoyok

Arik Prayitno mengatakan, ak si penggalangan dana itu akan dilakukan hingga tiga hari ke depan. “Kita akan mela kukan penggalian dana di kantor DPRD Banyuwangi dan sekolah-sekolah,” paparnya. Sementara itu, dokter spesialis anak RSUD Blambangan, dr. Sri Rejeki SpA mengungkapkan, berdasar pemeriksaan USG terhadap Dewi, diketahui liver bocah tersebut membengkak. “Karena warna BAB (buang air besar)-nya pu cat, kita

berkesimpulan ada pembuntuan saluran empedu (atresia bilier),” ungkapnya. Dijelaskan, penyakit ter sebut merupakan penyakit bawaan yang disebabkan infeksi sejak berada dalam kan dungan. “Kerusakan hati yang merupakan tempat me ta bolisme karbohidrat, protein, dan lemak, otomatis akan mengakibatkan bayi tersebut mengalami gagal tumbuh atau perkembangannya tidak normal,” jelasnya. (sgt/c1/bay)

KOMITMEN: Direktur RSUD Blambangan dr. Taufik Hidayat (kanan) didampingi dokter spesialis anak dr. Sri Rejeki berdialog dengan Mansyur (ayah Dewi) di RSUD Blambangan kemarin.

Diramaikan Atraksi Freestyle n SIRKUIT... Sambungan dari Hal 33

Pasir dan tanah yang dibutuhkan untuk membangun sirkuit sudah ditata. Beberapa petugas memetakan lapangan bola ter-

sebut untuk diubah menjadi sirkuit motocross kelas dunia. Ajang kejuaraan otomotif itu dijadwalkan digelar selama dua hari mulai 1 hingga 2 Desember. Peserta yang sudah mendaftar tidak hanya datang dari dalam

negeri. Beberapa crosser dari negara asing, seperti dari Eropa dan Australia, sudah memastikan diri berpartisipasi. Sebelum even resmi itu dibuka, semua peserta berkesempatan mengikuti latihan yang akan

dilaksanakan 1 Desember 2012. Selanjutnya, keesokan harinya, akan digelar final race dan freestyle motocross. “Acara ini akan dimulai pukul 08.00 sampai 17.30,” tutur Ketua Panitia IPCC Banyuwangi 2012 Arif Setiawan. (nic/c1/bay)

Beberapa Lokasi Langganan Tergenang n WASPADAI... Sambungan dari Hal 33

“Perlu pembuatan saluran pembuangan air. Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang,” ujarnya kemarin (26/11). Selain membersihkan kotoran yang menyumbat saluran air, imbuh Arif, pihaknya juga sudah me lakukan beberapa upaya antisipasi lain. Salah satunya

menambah pagar penghambat kotoran di sejumlah selokan. “Seperti pagar yang kita pasang di saluran air yang berlokasi di utara SMPN 1 Banyuwangi. Pagar tersebut berfungsi menghambat sampah agar tidak masuk ke gorong-gorong di bawah trotoar,” paparnya. Untuk memperkecil potensi genangan air di jalan, Arif mengimbau warga tidak membuang sampah ke selokan. Sebab, sampah-sampah tersebut akan

menyumbat saluran air yang akan mengakibatkan genangan di jalan. “Kita tidak ingin lagi ada bantal, guling, tikar, bahkan kasur di selokan. Memang seolaholah itu tidak mungkin. Tetapi, kenyataannya hal seperti itu terjadi di Banyuwangi beberapa waktu lalu,” sesalnya. Selain itu, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa akibat pohon tumbang, DKP sudah melakukan evaluasi terhadap po hon-pohon yang tumbuh

di tepi jalan raya. Meski tidak m e n e mu k a n p o h o n ya n g keropos, petugas DKP sudah menebang beberapa pohon di Jalan Brawijaya yang dinilai rawan. “Beberapa waktu lalu kita menebang beberapa pohon di Jalan Brawijaya. Itu di lakukan bukan karena pohon nya keropos, tapi akibat pohon miring lantaran kerap tersangkut kendaraan besar. Sebab, Jalan Brawijaya cukup sempit,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Dua Jamaah Haji masih Sakit

n DIJADWALKAN...

Sambungan dari Hal 33

Titik-titik penjemputan itu berbeda dengan saat ke berangkatan jamaah haji beberapa waktu lalu. “Tergantung kesepakatan ketua rombongan dan masing-masing jamaah,” kata Latif. Seorang jamaah haji kloter 74, H. Zaenuri menambahkan, jamaah haji yang berasal dari wilayah Banyuwangi Selatan, jalur kepulangan mereka menggunakan jalur selatan. “Tergantung kesepakatan antar-rombongan,” kata pengusaha komputer itu. Sementara itu, sehari sebelumnya, jamaah haji asal Ba-

nyuwangi meninggalkan Madinah. Mereka menuju bandara dan langsung terbang menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines menuju bandara internasional Juanda, Surabaya. “Pagi ini (kemarin, Red) jamaah salat Subuh di hotel,” cetus petugas haji Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi Gufron Mustofa. Sebelum berangkat ke bandara, jelas dia, jamaah haji menaikkan tas tenteng ke bus dan diberi paspor. Selanjutnya, pada pukul 06.00 WAS atau 10.00 WIB, mereka berangkat menuju bandara untuk pemeriksaan paspor, dokumen imigrasi, dan lain-lain. “Pesawat berangkat

pukul 09.30 WAS (13.30 WIB),” jelas Gufron. Bila perjalanan lancar sesuai jadwal, pesawat Saudi Arabia Airlines akan mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, sekitar pukul 23.55 WIB. Menurut Gufron, persiapan pemulangan jamaah haji berjalan lancar. Namun, sehari menjelang pemulangan, ada dua jamaah haji yang masih dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah. Mereka adalah Dasuki Markun yang menderita sakit paru-paru dan Sony yang menderita sakit jantung. “Kedua jamaah tersebut sakit sejak pemberangkatan,” jelasnya.

Gufron mengaku belum tahu kedua jamaah itu apakah bisa pulang ke tanah air bersama rombongan asal Banyuwangi ataukah tidak. Bila kondisinya memang belum kuat, keduanya mungkin akan pulang bersama kloter lain. “Pak Sony saat berangkat tidur di kabin karena sakit,” katanya. Sementara itu, pada hari terakhir jamaah haji di Madinah, banyak jamaah haji yang memperbanyak salat sunah di Masjid Nabawi. Juga ada yang berziarah ke Masjid Kuba dan berdoa di Roudhoh. “Salat di Masjid Kuba pahalanya sama dengan satu kali umrah,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Diikuti Duta Budaya Kecamatan n SERIBU... Sambungan dari Hal 33

Panjang rute yang ditempuh se kitar dua kilometer mulai Jalan A. Yani, PB. Sudirman, Sat suit Tubun, hingga finis di Jalan Diponegoro, Taman Blam bangan. Seperti tahuntahun sebelumnya, pawai akan

menyedot antusiasme ribuan warga Banyuwangi untuk menyaksikan. Pada Festival Kuwung, setiap kecamatan akan mengangkat berbagai tema berbeda yang mewakili keaslian potensi wilayahnya masing-masing. Seperti Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, Songgon dan Kabat,

akan menampilkan frag men sejarah dengan judul “Mendung Langit Kedawung”. Kecamatan lain, seperti Srono dan Muncar, akan menampilkan kesenian asli gandrung, barong using, jaranan buto, dan reog. Penampilan adat, seperti seblang, kebo-keboan, petik laut, dan kemanten Using, akan

diperagakan kecamatan lain. Tidak hanya itu, potensi lokal, seperti kerajinan dan destinasi wisata akan dikemas apik dalam Festival Kuwung. Anyaman Bambu yang menjadi potensi Gintangan, batik khas Banyuwangi, dan makanan khas, akan ditampilkan dalam parade kreasi unik. (afi/c1/bay)

Target Selesai 30 November 2012 n JALAN... Sambungan dari Hal 33

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mu djiono mengungkapkan, pe ngaspalan dengan hotmix tersebut dilakukan di ruas jalan dari arah Desa Jambu me-

nuju Erek-erek. Perbaikan dari arah Erek-erek menuju Pos Paltuding juga akan segera dila kukan. Bahkan, mobilisasi hotmix dan peralatan yang diperlukan untuk perbaikan tersebut sudah dilakukan sejak kemarin (26/11). Menurut Mudjiono, mobilisasi selama ini terpaksa dilakukan

dari arah Bondowoso. Sebab, jalan dari arah Banyuwangi belum bisa dilalui kendaraan. “Untuk keperluan perbaikan dari Erek-erek menuju Paltuding, mobilisasi hotmix dilakukan hari ini (kemarin). Lantaran jalan dari Banyuwangi belum bisa dilalui, mobilisasi kita lakukan dari Bondowoso,” ujarnya.

Masih kata Mudjiono, kerusakan jalan dari Erek-erek menuju Paltuding sebenarnya tidak terlalu parah. Karena itu, dia optimistis perbaikan jalan yang menjadi rute etape kedua Tour de Ijen itu rampung sebelum Desember. “Perbaikan jalan menuju Ijen ditarget rampung 30 November,” tegasnya. (sgt/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

Sudah Memeriksa 16 Saksi

n KEJARI...

Sambungan dari Hal 34

Menurut Djoko, dalam pengusutan dugaan penyimpangan proyek RSUD Genteng, pihaknya telah memanggil 16 saksi untuk dimintai kete rangan. Dari belasan saksi itu, pihak rekanan yang mengerjakan proyek telah dipanggil semua. “Deny ini kayaknya saksi terakhir yang kita panggil,” sebutnya. Sebelum memanggil Deny, pe-

nyidik kejari telah memanggil Beni Firmansyah dari PT Pancoran dan Bambang selaku rekanan yang menyediakan fasilitas lift di RSUD Genteng. Keterangan mereka, muncul nama Deny yang juga ikut mengerjakan proyek tersebut. “Semua rekanan statusnya sebagai saksi,” ungkapnya. Ditanya terkait tersangka dalam kasus tersebut, jaksa asal Surabaya itu menyebut jumlahnya masih tiga orang. Hanya saja, pihaknya tidak memiliki

kewenangan membeber namanama para tersangka. “Kalau sudah waktunya akan kita ungkap ke publik,” katanya. Ketiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu tidak lama lagi akan dipanggil ke kejari. Mereka akan dimintai keterangan ulang sehubungan dengan banyaknya keterangan yang diberikan para saksi. “Setelah pemeriksaan Deny, rencananya para tersangka akan kita panggil,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Pakde Sudah Lama Kenal Wahyudi n PAKDE KARWO... Sambungan dari Hal 34

Dengan satu kali komando, Wahyudi langsung mendapat ke hormatan menerima jaket De mokrat dari orang nomor satu di Jawa Timur itu. “Kalau se karang sudah sah sebagai orang Demokrat,” ujarnya. Menanggapi masuknya Wah-

yudi, Pakde Karwo hanya tertawa lebar. Dia mengaku sudah lama mengenal sosok pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu. Bahkan, Soekarwo menyebut Wahyudi sebagai teman. “Saya sudah lama kenal teman yang satu ini. Jeleknya cuma satu, yaitu banyak kebaikannya,” sebut Pakde diikuti tawa dan tepuk tangan hadirin yang memadati

aula AIL kemarin. Dalam kesempatan itu, Soekarwo berpesan agar seluruh elemen internal bahu-membahu membesarkan partai. Program yang langsung ber sentuhan dengan rakyat di sarankan lebih dimasifkan. Sebab, salah satu misi mulia partai adalah turut serta menyejahterakan masyarakat. (nic/c1/bay)

Pengawasan Tahapan Pemilu n PARPOL... Sambungan dari Hal 44

Kalau tetap seperti ini, panwaslu itu tak ubahnya KPU,” tandas politisi asal Kendit itu. Kata dia, DPC PDIP Situbondo sudah menyampaikan surat keberatan terhadap panwaslu kabupaten. Parpol yang dipimpin Didiet Subagyo itu juga meminta panwaslu agar mencabut suratsurat yang dikirim ke parpol. “Karena siapa pun akan menilai langkah Panwaslu Situbondo itu melanggar undang-undang,” tandas Totok. Hal serupa disampaikan Ketua DPC PKB Situbondo, Syaiful Bahri. Dia juga menyatakan menolak kedatangan Panwaslu melakukan pengawasan ve-

rifikasi faktual. “DPC PKB Situbondo juga akan menolak. Kita nggak paham juga apa karena mereka terlalu bersemangat terhadap tugasnya ataukah bagaimana, kita tidak paham,” imbuhnya. Ketua DPC Partai Demokrat, Sunardi menyatakan, langkah panwaslu kabupaten itu layak dipertanyakan. Sebab, sudah sangat jelas tim verifikasi adalah KPU Situbondo. Langkah yang dilakukan panwaslu walaupun berlebel pengawasan, tapi langkah di lapangan sama dengan KPU. “Kita juga menolak pengawasan verifikasi faktual oleh panwaslu ini,” ungkapnya. Imam Nawaw i, anggota Panwaslu Kabupaten saat dikonfirmasi koran ini me ne-

gaskan, kewenangan yang dimiliki lembaganya jelas diatur dalam undang-undang. “Kedatangan kami ke par pol termasuk kewenangan pe ngawasan terhadap seluruh tahapan pemilu. Khususnya pelaksanaan verifikasi faktual,” terangnya. Dia menegaskan, meski dejum lah parpol dengan tegas menolak, maka Panwaslu akan tetap mendatanginya se suai yang telah dijadwalkan. Yang perlu digarisbawahi, kata dia, kedatangan panwaslu bukan untuk melakukan pengawasan terhadap parpol. Tapi, pengawasan terhadap ve rifikasi faktual yang sudah dilakukan KPUD terhadap parpol. “Istilahnya melakukan supervisi lha,” ungkapnya.(pri/c1/als)

Diduga Kayunya Sudah Lapuk n RUMAH... Sambungan dari Hal 44

“Setelah 6 orang mengangkat kayu yang menimpa kaki Bu Suhadiyah, mereka ber dua langsung dibawa ke puskesmas,” imbuh Muzammil. Namun, karena Suhadiyah mengalami patah tulang, diri-

nya terpaksa dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem untuk mendapatkan perawatan medis. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga berharap agar pasutri itu diberi bantuan. Data yang berhasil di kumpulkan, penyebab ambruknya rumah korban bukan karena angin atau pun hujan, me-

lainkan akibat bangunan yang sudah tua dan tidak layak pakai. “Rumah mereka sudah tua. Kayu dan sebagainya sudah ba nyak yang rusak. Karena gentingnya model pres, mungkin tiang kayu tidak kuat menyangga. Akhirnya, ru mah tersebut roboh,” terang Kapolsek Kendit AKP Robby. (rri/c1/als)

Mundur Perlahan ketika Dirujuk ke Surabaya Menyangkut Nasib Petani n DOKTER... Sambungan dari Hal 33

Menurutnya, rasa sakitnya sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Selain merasa sakit di bagian dada, perempuan tersebut juga sering menangis gara-gara sakit di bagian lengan kanan. Lengan kanannya tampak lebam. Itu karena kanker tersebut sudah menjalar ke organ tubuh lain, yaitu lengan. Dada perempuan tersebut sudah ‘’habis’’ alias rata. Sebab, sebetulnya dokter rumah sakit sudah mengangkat benjolan-benjolan dal am payudaranya. Namun, langkah dokter tersebut ternyata kurang berjalan dengan baik. Sebab, kini luka bekas operasi di payudaranya masih belum sembuh. Untuk mengatasi luka tersebut, keluarga korban hanya bisa melakukan pengobatan secara konvensional. Artinya, pihak keluarga

hanya mengobati dengan cara seadanya, misalnya memberi ramuan obat luar. Sampai kini luka tersebut tak kunjung kering. Memang, perempuan tersebut masuk kategori kalangan warga miskin. Saat berobat ke rumah sakit pada Ramadan lalu, dia tidak dipungut biaya alias gratis. Selama tiga hari dia mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi. Kemudian, pihak rumah sakit menyarankan agar wanita tersebut dirawat di rumah sakit di Surabaya. Atas saran itu, keluarga yang bersangkutan tidak bisa berbuat banyak. Sebab, penanganan medis di Surabaya jelas perlu dana yang tidak sedikit. Hal itulah yang membuat keluarga korban mundur pelan-pelan. Sebab, bayang-bayang dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Maka dari itu, keputusan final adalah di-

rawat di rumah secara sederhana. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (26/11), adik kandung Sutris tersebut bisa berucap meski sangat pelan. Dengan suara pelan itu, dia hanya bisa pasrah atas apa yang dihadapinya. ‘’Bapak (suami, Red) sudah tidak punya apa-apa. Saya kasihan sekali,’’ katanya. Ngatemi, ibu kandung Sutrik menuturkan, anaknya sudah tidak bisa berbuat apaapa. Kondisi kesehatannya terus menurun. ‘’Nggak tahu bagaimana cara menyembuhkan anak saya ini,’’ tutur perempuan 70 tahun yang menjaga anak keduanya itu kemarin. Beberapa hari terakhir, keluarga Sutrik mengambil inisiatif mencari peruntungan dengan pengobatan alternatif. ‘’Mau bagaimana lagi, ya cuma dengan cara itu agar anak saya bisa sembuh,” kata Ngatemi sambil menahan tangis. (c1/bay)

n KEKECEWAAN...

Sambungan dari Hal 44

Kita akan berkumpul untuk menyamakan persepsi dan langkah. Sebab, selama ini kita sudah banyak dirugikan,” terang Anang kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (26/11). Menurut dia, petani dari kelompoknya tidak hanya akan melurug Dam Pintu Lima tapi juga akan melakukan demo di Kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan serta kantor pelaksana proyek. “Apa yang kita lakukan ini sebagai bukti bahwa kita tidak main-main un tuk urusan air. Sebab, ini me nyangkut nasib petani,” pungkasnya. Dia mencontohkan, saat ini pe-

tani sudah menyiapkan bibit yang akan ditanam. Namun, jika air mati saat penggelontoran, maka bibit yang sudah telanjur dicabut itu akan mengering. Padahal, untuk mendapat giliran dialiri air, petani harus menunggu waktu sembilan hari lagi. “Makanya, pemasangan kisikisi itu sebelum datang alat pembuang sampah akan menjadi masalah bagi petani. Siapa nanti yang akan bertanggung jawab. Jika hanya menggunakan alat manual, maka tak akan mampu. Kalau sudah begitu, petani yang dirugikan lagi,” terang H. Anang. Dia menjelaskan, petani sangat antusias saat ada kabar bahwa para petani akan melurug Dam Pintu Lima dan se jumlah tempat. Sebab, itu

me nyangkut masalah perut. Bahkan, tidak sedikit yang siap membawa anak dan istrinya. “Itu sebagai bukti bahwa permasalahan yang dihadapi petani juga permasalahan anak dan istrinya,” terangnya. Diberitakan kemarin, pada Kamis (29/11) seluruh saluran irigasi di Kabupaten Situbondo yang mendapat suplai dari Dam Sampean Lama akan mati. Hal itu menyusul kegiatan penggelontoran yang diperkirakan dilakukan selama dua hari. Keadaan itu mengundang prokontra di kalangan petani dan pengurus HIPPA (Himpunan Petani Pengguna Air). Mereka yang menolak penggelontoran mengancam akan melurug Dam Pintu Lima. (pri/c1/als)



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.