Radar Banyuwangi 28 Juli 2013

Page 1

28 JULI

29

TAHUN 2013

Jembatan Banyu Banyuputih

IDUL FITRI

Open House tak Lagi 1 Syawal

Akan Dijaga Polisi

BANYUWANGI - Idul Fitri tahun ini tampaknya akan menjadi hari raya yang spesial bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Sebab, para abdi negara tersebut tidak harus terburuburu menghadiri open house yang digelar bupati. Sebaliknya, para PNS bisa lebih leluasa sungkem kepada orang tuanya. Bupati Ab dulDOK. RaBa lah Azwar Anas Abdullah Azwar Anas mengakui, selama ini, open house bupati biasa digelar 1 Syawal (hari pertama Idul Fitri). Namun kali ini, setelah berdiskusi dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono, Bupati Anas memutuskan baru akan menggelar open house bagi kalangan PNS pada hari pertama atau hari kedua masuk kerja setelah libur Idul Fitri n Baca Open...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

SITUBONDO - Proyek perbaikan jembatan di jalur Pantai Utara (Pantura) Kecamatan Banyuputih, Situbondo, tampak nya tidak akan rampung saat Lebaran mendatang. Karena itu, pihak kepolisian akan melakukan penjagaan demi menghindari kemacetan panjang di lokasi itu sejak H-7. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/7), setengah bahu jalan di sisi utara jembatan tersebut sedang dibangun. Sebelumnya, jembatan sisi kiri dari arah Sura baya tersebut di bongkar total. Jembatan itu dibangun ka rena cukup sempit. Selain itu, jembatan di sisi kiri sudah retak dan tidak la yak digunakan berpapasan kendaraan besar n

RAWAN ANTRE: Pekerja memperbaiki jembatan jalur Pantura di Kecamatan Banyuputih, Situbondo, kemarin.

TUNJANGAN PNS

Cair Lagi Akhir Tahun BANYUWANGI - Dana tunjangan beban kerja (TBK) pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Banyuwangi ternyata sudah cair. Nilai tunjangan yang sudah masuk kocek para abdi negara itu mencapai Rp 6,055 miliar lebih. Semua PNS yang berhak menerima TBK itu, 100 persen sudah menerima. “Tunjangannya sudah cair. Rp 6,055 miliar itu untuk semua PNS di lingkungan Pemkab Banyuwangi,” ungkap Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banyuwangi, Jajad Sudrajat, kemarin (27/7). Pembayaran TBK itu dilakukan pada Juli ini, karena tahun ajaran baru dan Idul Fitri berdekatan. Tunjangan itu dicairkan awal tahun ajaran baru. Tujuannya, untuk meringankan beban PNS dalam memenuhi kebutuhan putra-putrinya saat memasuki tahun ajaran baru. Dengan demikian, TBK PNS yang belum cair tinggal empat bulan. Pencairan sisa TBK yang belum cair itu akan dilakukan akhir tahun anggaran dengan cara dirapel n Baca Cair...Hal 35

Selama Puasa, 8 Tewas di Jalan BANYUWANGI- Selama bulan Puasa tahun ini, korban yang meregang nyawa di jalan raya Bumi Blambangan sudah de lapan orang. Itu berdasar per hitungan yang dilakukan Unit Laka Polres Banyuwangi. Kanitlaka Polres Banyuwangi, Ipda Mujiono memaparkan, kecelakaan di jalan raya Srono-Rogojampi adalah yang pertama kali terjadi selama bulan Puasa. Kemudian, ada beberapa kasus serupa yang terjadi di jalanan Bumi Blambangan. ‘’Ada sekitar delapan korban meninggal dunia selama bulan Puasa ini,” ujarnya. Mujiono mengatakan, kecelakaan di jalan raya ada beberapa kategori. Salah satunya, seorang pengendara lalai dalam berkendara di jalan raya n Baca Selama...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

Baca Jembatan...Hal 35

Penyeberangan masih Normal KALIPURO - Memasuki H-13 Idul Fitri kemarin, suasana Pelabuhan Penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, belum ada tanda-tanda kenaikan jumlah penumpang. Kendaraan yang akan menyeberang ke Bali masih terlihat normal. Sejumlah mobil angkutan, seperti bus, truk, dan kendaraan pribadi, memang ada yang sempat tertahan di areal parkir pelabuhan, termasuk kendaraan roda dua. Kendaraan itu menunggu kapal yang sedang melakukan bongkar muatan. “Masih lancar dan normal,” terang Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Saharuddin Koto. Menurut Saharudin, hingga kini belum ada tanda-tanda akan ada lonjakan penumpang. Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk masih berlangsung normal seperti hari biasa. “Puncak arus mudik di pelabuhan diperkirakan pada H-4,” katanya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lonjakan penumpang akibat mudik Lebaran terjadi dari arah Gilimanuk ke Ketapang. Tetapi, bukan berarti dari jalur Ketapang ke Gilimanuk tidak ada lonjakan. “Menjelang Lebaran, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk juga ramai,” ujarnya. Lonjakan penumpang Ketapang-Gilimanuk menjelang Lebaran ini, lanjut dia, sebagian kendaraan roda empat, terutama mobil pribadi. Mereka ke Bali dengan tujuan liburan n Baca Penyeberangan...Hal 35

LOKASI KECELAKAAN: Bagian dalam helm milik Imam Syafi’i dibiarkan di tepi jalan raya Srono-Rogojampi, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin.

Cek Kelayakan, Jangan Bawa Barang Berlebih

PEMILU

Dua Orang Bacaleg Mengundurkan Diri SITUBONDO - Dua bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Kabupaten Situbondo memilih mengundurkan diri. Satu orang bisa digantikan karena terkait kuota perempuan, sedangkan satu orang lagi tak bisa digantikan. Dua bacaleg yang mengundurkan diri berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Mereka adalah Sugiyanto (PDIP) dan Erda Kristantina (Gerindra). “Keduanya sudah tidak lagi menyandang predikat bacaleg,” terang Kasubag Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat (Hupmas) KPU Situbondo, Zainuddin Anis, sore kemarin. Menurut Zainuddin, PDIP tidak bisa menyetorkan nama bacaleg baru untuk menggantikan posisi Sugiyanto. Sebab, bacaleg yang mendaftar di daerah pemilihan (dapil) satu (Situbondo, Panji dan Kapongan) itu mengundurkan diri. Dia mundur karena tak mungkin melepas jabatannya sebagai pendamping PKH (Program Keluarga Harapan). Dalam program yang dikucurkan pemerintah pusat tersebut, Sugiyanto mendapatkan honor dari keuangan negara. “Aturannya memang begitu, jika mengundurkan diri tidak bisa diganti. Beda dengan bacaleg Gerindra yang mengundurkan diri. Aturan membolehkan diganti karena terkait kuota perempuan,” jelas Zainuddin Anis n Baca Dua...Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

SEMENTARA itu, Polres Situbondo me ng imbau masyarakat agar mengutamakan ke se lamatan saat mudik Lebaran. Seruan tersebut menyusul ba nyaknya kecelakaan di setiap bulan Puasa ini. Menurut AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo, beberapa tahun lalu memang banyak pemudik yang mengalami kecelakaan. Bahkan, tidak sedikit yang meninggal dunia. “Ti-

dak hanya di Situbondo. Kecelakaan bisa terjadi di mana saja,” kata AKP Wahyudi kemarin (27/7). Banyaknya kasus ke celakaan pada tahun-tahun sebelumnya itu diharapkan tidak terulang pada bulan Puasa ini. “Semoga tingkat kecelakaan tahun ini menurun. Harapannya, tidak ada kasus kecelakaan,” kata Wahyudi. Untuk menghindari kece lakaan, para pemudik

diimbau selalu berhati-hati, se hingga selamat sampai tujuan. “Selalu waspada dan berhati-hati,” imbuhnya. Dikatakan, jika masyarakat mudik menggunakan motor, maka kendaraan yang akan digunakan harus dicek agar tidak ada gangguan selama perjalanan. “Kendaraannya dicek dulu apakah layak jalan ataukah tidak. Surat kendaraannya juga harus lengkap,” kata AKP Wahyudi n Baca Cek...Hal 35

Seperlunya saja. Barang yang dibawa jangan sampai mengganggu kenyamanan berkendara.” AKP WAHYUDI Kasubag Humas Polres Situbondo

GALIH COKRO/RaBa

LANCAR: Petugas memeriksa barang bawaan kendaraan yang akan menyeberang ke Bali di Pelabuhan Ketapang kemarin.

Zainul, Pencuri Spesialis Menginap di Tempat Ibadah

Beraksi di Delapan Masjid Berbeda Perangai yang lembut seakan menutupi perilakunya yang buruk. Itulah Zainul, 19, tersangka kasus pencuri kamera dan handy cam yang beroperasi di beberapa tempat ibadah di Situbondo. NUR HARIRI, Situbondo SIAPA sangka, lelaki muda berbusana muslim ini adalah pencuri. Sebab, hampir setiap hari, pria kelahiran 19 tahun silam itu salat berjamaah di musala SMAN 2 Situbondo. Pria yang juga mengaku sebagai santri salah satu pondok pesantren di Situbondo itu juga rajin menyapu musala tersebut. Lantaran itu, orang-orang yang

biasa berjamaah di musala memperlakukan dia dengan baik. Apalagi, dilihat dari postur tubuhnya, pria yang merupakan residivis pencurian tersebut pantas dikasihani. Dia bisa menyebabkan orang-orang merasa kasihan. Sehingga, pemuda asal Desa/Kecamatan Kapongan itu bisa dengan nyaman tinggal di musala tersebut. Tidak jarang pria tersebut tidur dan bermalam di musala, terutama beberapa bulan te rak hir. Karena itu, jika tidak ada dia, suasana musala SMAN 2 Si tubondo seakan kurang lengkap. Bahkan, beberapa orang yang sudah kadung kenal, menganggap pria itu sebagai pria baik. Sesekali pria itu menghampiri satpam, petugas yang menjaga SMAN 2 Situbondo. Mereka pun berbincang membicarakan ba-

nyak sesuatu. Hal yang demikian dilakukannya hampir setiap hari. Namun, di balik perilakunya yang santun dan selalu berpakaian muslim tersebut, ada niat jahat yang tidak diketahui warga. Dia ber niat menggondol sejumlah barang milik SMAN 2 Situbondo. Dia sengaja menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikan niatnya itu. Setiap hari dia mempelajari situasi sampai dia paham kapan banyak orang dan kapan sepi orang. Saat momennya dirasa sudah tepat, dia langsung mencuri sebuah kamera digital merek Nikon. Selain itu, pria yang selalu terlihat lesu itu juga mengembat handy cam merek Sony milik SMAN 2 Situbondo n

Tunjangan beban kerja cair lagi akhir tahun Sekarang untuk berlebaran, yang mendatang untuk modal bakar ikan di tahun baru

Dua bacaleg mengundurkan diri Dua jempol untuk mereka yang tahu diri

Baca Beraksi...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

MALING KAMERA: Petugas mengamankan Zainul di Polres Situbondo. email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 28 Juli 2013

Sahur Bareng Menteri di Galekan Imsyak 04.07

Subuh 04.17

Duhur 11.30

Ashar 14.52

Maghrib 17.24

Isyak 18.36

SUMBER: BADAN HISAB RUKYAT (BHR) BANYUWANGI

HIKMAH

Antara Khusyuk dan Sekadar Syariat TAK ada kata yang patut diucapkan orang yang beriman kecuali rasa syukur yang sangat mendalam, yaitu alhamdulilah. Kita patut bersyukur karena diberi umur panjang, sehingga kita bisa kembali bertemu bulan suci Ramadan. Bulan suci Ramadan tahun ini tentu membawa berkah bagi semua umat manusia. Pada bulan ini muslimin-muslimah bersama-sama meningkatkan ibadah, baik ibadah murni (mahdlah) maupun ibadah sosial (ghairu mahdlah). Allah telah mempromosikan Ramadan denOLEH gan beragam spesialisasi; mulai bulan penuh Badruddin Kamal S.HI* rahmat, bulan pelipatgandaan pahala, bulan penuh ampunan, dan banyak yang lain n Baca Antara...Hal 35

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Kepiting Mas Square •

• Jl. Ikan Louhan •

BANYUWANGI - Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif Cicip Sutardjo, tampaknya benar-benar memanfaatkan kunjungan kali pertama ke Banyuwangi untuk menyapa warga Bumi Blambangan. Setelah Jumat lalu (26/7) berbuka bersama para nelayan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, pada Sabtu dini hari (27/7) Sharif melanjutkan Safari Ramadan ke Pasar Bajulmati, Desa Galekan, Kecamatan Wongsorejo. Di lokasi tersebut, sang menteri menggelar sahur bareng pedagang dan konsumen. Kontan, suasana pasar yang berlokasi di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional (TN) Baluran itu mendadak berubah. Bila sehari-hari hanya diselimuti transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli, kali ini suara rebana terdengar meriah. Tidak hanya itu, penyambutan Sharif yang didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas juga diwarnai letusan kembang api di langit Pasar Bajulmati. Begitu turun dari kendaraan yang dia tumpangi, Sharif langsung menyapa pedagang dan konsumen yang tengah berada di pasar tradisional tersebut. Sesekali Sharif bertanya harga sejumlah bahan makanan yang dijajakan para pedagang. Sebagai menteri kelautan dan perikanan, Sharif tidak lupa mengingatkan warga terhadap pentingnya pengelolaan laut. Menurut dia, pengelolaan laut mutlak diperlukan lan-

BANYUWANGI

SAHUR: Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif Cicip Sutardjo, didampingi Bupati Anas mengunjungi Pasar Bajulmati di Desa Galekan, Wongsorejo, Banyuwangi, Sabtu dini hari kemarin (27/7).

HUMAS PEMKAB BWI For RaBa

taran luas laut mencapai 70 persen dari total luas permukaan bumi. “Kata laut disebut 36 kali dalam Al-Quran, dan daratan hanya 17 kali. Persentase penyebutannya sama dengan persentase luas laut di muka bumi ini. Itu juga menunjukkan agama memandang laut sangat penting bagi umat manusia,” tutur pria yang juga wakil ketua umum

BANYUWANGI

• Jl. Basuki rahmad •

• Sewa/Jual •

Djl ruko uk 5X13, 2 lnt, Jl. Basuki Rahmad 183 Stb, Loks strategis. H. 081336156185

Sewa/Jual rmh dpn Stasiun Rogojampi, cck buat usaha cpt hub087823185909

BANYUWANGI

• Toyota Innova ‘12 •

• Toyota Innova ‘09 •

ReadyPU:L300,SSnew,Carry2011,Grdmx2011, 2012, Zebra, ready Avanza G 09,2011, Xenia 06,09,11, Krista 03, Escudo 98, Innova G 2.0, Rush 08,Futurastw03,Zebrastw95,96,bscash/kredit.H. 0811301676/0333-411655(dptknhadiahlgsg!)

Dijual Kijang Innova tahun 2012 tipe G (solar) putih, harga 245 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111 – 081335897888

Dijual Kijang Innova th 2009 G solar, silver hitam, harga 206 juta nego, bisa cash atau kredit atau tukar tambah, hubungi: 08123453975 - 081335897888

• Grand Livina ‘07 •

• Nissan X-Trail ‘05 •

• Suzuki Karimun ‘05 •

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.8MT tahun 2007 hitam, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan XTrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 136,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Suzuki SL 410 R-Karimun tahun 2005 hitam harga 93,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Daihatsu Taft ‘92 •

• Kijang LGX ‘04 •

Dijual Daihatsu Xenia F60I RV-GMDFJJ (XI) tahun 2010, silver metalik, harga 119,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu F70 TAFT 4WD (4x4) Jeep (solar) tahun 1992 hitam harga 66,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual BU Toyota Kijang LGX 1,8 th 2004 silver, barang bagus/istimewa, no STNK panjang, harga 140 juta, cash tanpa perantara, hub 081229225219 / Yanto

• Kuda Grandia ‘97 •

• Colt Diesel FE ‘08 •

Jual Kuda Grandia. Dsl 02ors cokl tua/muda kaleng Vkool ist trawat 97 nego. 8900099

Jual C Diesel FE 71 th 2008, Taft 93 full audio ban 33. L300 th 2010. H. 08123353223

• APV ‘10 & Terios ‘10 •

• Panther Higrade ‘95 •

Jual APV 2010 putih & terios silver 2010 body kaleng, hrga nego, H. 03337610345

Dijual Panther higrade asli 1995 cat 90% orsi msh bgus sekali 081336528447 nego

• Prima Mobil •

Djl tnh Jl. Semeru, L 445 M2, fll bngunan, cck utk usaha kantor&siap huni. 08124921333 Jual cepat rumah Jalan Ikan Louhan Kertosari Banyuwangi, ukuran 10X18 M2, harga 175 juta nego, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, hubungi 08123267113

BANYUWANGI

• Tanah 2 Kapling •

• Jl. Semeru •

• Jl. Argopuro • Jual tnh SHM 10x20, 955 m2, 1150 m2 @750 rb/ m2Jl.Argopuro15BdktRoyalStbH.082333008871

harus memperhatikan kelestarian ekosistem,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Sharif secara pribadi menyumbang Rp 50 juta untuk pembangunan masjid di Kecamatan Wongsorejo. Sementara itu, usai sahur bareng, Sharif menyempatkan diri meninjau pabrik pembuatan kapal PT. F1 Perkasa Banyuwangi di Pecemengan, Kecamatan Rogojampi, sebelum akhirnya bertolak kembali ke Jakarta. (sgt/c1/bay)

BANYUWANGI

Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

SITUBONDO

Hanya dg 3jt/bln anda mndpat Ruko 2Lt, lokasi sgt strategis.Kemajuan pesat investor di Bwi. Sudahka anda invest properti? 085854526161 - 081230063707.

(waketum) Partai Golkar tersebut. Sharif menambahkan, potensi laut Indonesia sangat besar. Jika dikelola dengan maksimal, kekayaan laut Indonesia akan menghasilkan devisa tak kurang dari 1,2 triliun dolar Amerika. “Mari kita kelola laut dan ambil manfaat sebanyak-banyaknya. Namun, pengelolaan dan pemanfaatan hasil laut

BANYUWANGI • Jual Bak Bekas •

SITUBONDO

Dijual bak bekas L300 datar Rp. 2 Juta Hub 082142194111

BANYUWANGI

• Jl. Anggrek •

• Dosen •

Djl rmh 2Lt Jl. Anggrek 2 No.5 Situbondo, kmr 3, kmr mandi 2, kmr pmbantu, garasi 2 mobil, hrg 400 jt nego, hub: 087822043316

Dibutuhkan Dosen Tetap/tdk Tetap: P/ W: S1/S2 Manajemen, S1/S2 Akuntansi; S1/S2 Psikologi; S1/S2 Informatika Komputer; S1/S2 Bahasa Inggris. Bisa mengajar. Kirim CV: HRD Department LP3I BUILDING Jln. MH. Thamrin No. 115 Banyuwangi

BANYUWANGI

• Jual Mesin • Jual mesin 4D FE 30 hdp+posneleng+ radiator+ casis. Hub. 0811341488 / 087808143338

• Rental Mobil • RENTAL MOBIL BANYUWANGI. HUBUNGI: 0819-3484-3445

• Percetakan • Cetak Mug 10rb,pin 2rb, ganci 2,5rb. Kaos,polo,pulpenEFOD417992-081913906633

• STNK • Hlg STNK P 9095 UW, an. Djakip Suhari. Perum Pakis Jalio B Blok J/10 Kel. Sumberejo Hlg STNK P 5721 WE, an. Aunur Rofiq. Gunungremuk 04/03 Ketapang Kalipuro

Ingin pasang iklan? Hubungi: 0333-412224

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 28 Juli 2013

Berkas Totok Dilimpahkan Anggota DPRD yang Tertangkap Tangan Nyabu

AGUS BAIHAQI/RaBa

TADARUS: Staf Ahli Kemenkum HAM, Sihabudin, menyimak pembacaan Alquran berukuran jumbo di Lapas Banyuwangi Jumat malam lalu (26/7).

Petugas-Napi Tarawih Bersama BANYUWANGI - Kisruh yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, membuat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI lebih meningkatkan kewaspadaan. Staf ahli Kemenkumham RI bidang sosial, politik, dan keamanan, Sihabudin, langsung menggelar road show ke sejumlah lapas di Jawa Timur. Salah satu yang dikunjungi adalah Lapas Kelas IIB Banyuwangi. “Saya telah kunjungi lapas Sidoarjo, Pasuruan, Kraksaan (Probolinggo), Situbondo, dan sekarang Banyuwangi,” ujar Sihabudin Jumat malam lalu (26/7). Dalam kunjungannya itu, Sihabudin bukan hanya menemui para pimpinan dan petugas lapas, tapi juga para warga binaan di lapas

tersebut. Saat berkunjung ke Lapas Kelas IIB Banyuwangi malam itu, dia ikut salat tarawih bersama warga binaan. “Apa Saudara semua ini ingin segera pulang,” tanya Sihabudin kepada para napi. Agar bisa cepat pulang, Sihabudin menyarankan para warga binaan agar selalu sabar. Selain itu, juga harus istiqomah dan memiliki pendirian yang tegas. “Apakah Saudara semua ingin seperti di Lapas Tanjung Gusta, Medan, merusak lalu kabur,” katanya yang disambut tidak oleh para napi. Sihabudin mengaku, dirinya sudah bertemu para napi yang kabur dan akhirnya kembali ke Lapas Tanjung Gusta. Selama pelarian, para napi itu ternyata merasa tidak tenang. Hidupnya seperti dikejar-kejar kesalahan. “Ada yang malah dimarahi istrinya,

ADA APA LAGI

Pensiun Naksi malah Ngecer Judi Togel MUNCAR - Jangan meniru apa yang dilakukan Saniman, 49, warga Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Setelah tak lagi naksi (jadi sopir taksi), dia ngecer kupon judi toto gelap (togel). Akibatnya bisa ditebak, kini dia berurusan dengan polisi. Dari tangan tersangka, polisi menemukan sejumlah bukti, yakni uang tunai Rp 40 ribu dan sebuah telepon seluler (ponsel) Nokia RH-105 warna hitam. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana menjelaskan, tersangka menjadi pengecer nomor judi togel. ‘’Tersangka kita tangkap sesaat menjual nomor togel,” terangnya. Putu Ardhana memaparkan, tersangka melanggar Pasal 303 KUHP tentang perjudian. Karena itu, pihaknya langsung menahan tersangka yang kini alih profesi menjadi tukang manol itu. Tersangka menyetor hasil penjualan togel itu kepada seorang pengepul togel di Kecamatan Muncar. ‘’Sekarang pengepul itu masih buron,” tegasnya. (ton/c1/bay)

lalu diminta kembali,” cetus mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Lapas Kemenkumham RI itu. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sihabudin menolak kunjungannya ke sejumlah lapas di Jawa Timur itu terkait kisruh yang terjadi di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan. “Saya diminta Bapak Menteri (Kemenkumham) melihat lapas-lapas,” katanya. Misi kunjungannya itu, lanjut dia, memantau kegiatan yang dilakukan petugas lapas selama Ramadan. Sesuai perintah Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin, kegiatan keagamaan di lapas selama Ramadan harus ditingkatkan. “Saya ingin lihat amaliah para warga binaan selama Ramadan,” ujarnya. Mengenai antisipasi kisruh di lapas, Sihabudin menyebut semua

harus bisa menahan diri. Kekacauan yang terjadi di lapas sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan para napi. “Kadang-kadang petugasnya tidak mencerminkan diri sebagai petugas yang baik,” cetusnya. Untuk menghindari adanya kekacauan di lapas, lanjut dia, para pegawai dan petugas juga harus bisa menciptakan suasana yang tenang di lapas. Bila tidak, itu akan memicu kemarahan para napi hingga berbuat onar dan merusak. “Para napi dan petugas harus sama-sama menahan diri,” pintanya. Selama berada di Lapas Kelas IIB Banyuwangi, Sihabudin bukan hanya diminta mengisi ceramah usai tarawih, tapi juga tadarus bersama para napi menggunakan Alquran raksasa tulisan tangan Sugianto, salah satu napi. (abi/c1/bay)

BANYUWANGI - Rampung sudah berkas pemeriksaan Totok Sugiharto, 39, anggota DPRD Banyuwangi. Penyidik Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi menyerahkan berkas kasus narkoba itu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Totok yang tertangkap tangan membawa sabu-sabu (SS) di sebuah gudang di Dusun Krajan, Desa Grogol, Kecamatan Giri, bulan lalu (27/6) itu masih diamankan di ruang tahanan Mapolres Banyuwangi hingga kemarin. “Berkasnya baru kita kirim ke kejaksaan pada Jumat (26/7),” cetus Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo. Menurut Watiyo, berkas pemeriksaan anggota dewan yang tinggal di Dusun Banjarsari, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, itu baru diserahkan karena masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (labfor) di Polda Jawa Timur. “Sabu yang dibawa tersangka (Totok Sugiharto), kita periksakan di Labfor Polda Jatim,” jelasnya. Hasil uji labfor dari Polda Jawa Timur, sebut Watiyo, baru datang. Hasil pemeriksaan, disebutkan kristal putih yang dibawa tersangka saat ditangkap di gudang gabah di Desa Grogol itu narkoba jenis sabusabu. “Labfor polda menyebut barangnya positif sabu-sabu,” ujarnya. Meski berkasnya sudah diserahkan kejaksaan, Watiyo menyebut belum dinyatakan

DOK.RaBa

Totok Sugiharto

sempurna alias P-21. Pihaknya juga tidak mengetahui kapan berkas milik anggota Fraksi Gerindra DPRD Banyuwangi itu dinyatakan lengkap. “Berkasnya baru kemarin kita serahkan, kita tunggu saja,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra, Totok Sugiharto, digerebek anggota Satreskoba Polres Banyuwangi di sebuah gudang di Dusun Krajan, Desa Grogol, Kecamatan Giri. Diduga, anggota dewan itu akan menggelar pesta sabu. Saat tes urine yang dilakukan polisi, anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi itu dinyatakan positif. Di lokasi kejadian, polisi menemukan sisa sabu seberat 0,3 gram, peralatan menyabu, dan dua koper yang berisi keping VCD porno. Semua peralatan nyabu itu langsung dibawa ke Mapolres Banyuwangi untuk keperluan pemeriksaan. Dua koper berisi keping VCD porno tertinggal di lokasi kejadian. Ketika hendak diamankan keesokan harinya, koper berisi VCD tersebut sudah raib. (abi/c1/bay)

Usia Kurang 17 Tahun Tetap Didata SITUBONDO - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Situbondo memiliki cara menarik demi memudahkan remaja usia di bawah 17 tahun mengakses Kartu Tanda Penduduk (KTP). SKPD yang berkantor di Jalan Sucipto, Situbondo, itu sudah mulai melakukan perekaman data meski tak ada pengajuan. Sehingga, saat remaja tersebut nanti sudah wajib ber-KTP, dia sudah tinggal mengurus di Disdukcapil. Hingga kini setidaknya sudah sekitar 3.000 siswa SMA

yang datanya terekam. “Itu belum termasuk siswa MA (madrasah aliah). Data-data mereka sudah ada. Kita langsung datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman,” terang Kepala Disdukcapil, Agus Tjahyono Basuki, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/7). Menurut Agus, apa yang dia lakukan tersebut merupakan inisiatif sendiri setelah melihat tidak sedikit siswa selepas SMA butuh KTP untuk melamar pekerjaan dan lain-lain. “Namun, mengurusnya kan tidak bisa selesai

sehari-dua hari. E-KTP kemarin butuh sampai dua bulan,” terangnya. Kemudian, Disdukcapil meminta izin kepada pemerintah pusat untuk melakukan perekaman awal. Inisiatif tersebut ternyata disetujui. “Harus minta izin dulu, karena programnya (e-KTP) dikunci. Kalau sudah diizinkan, kita bisa mengakses,” ungkap Agus. Meski telah melakukan perekaman awal, mantan kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) itu tak bisa memastikan berapa lama waktu yang di-

butuhkan untuk membuat e-KTP. Dia hanya berharap bisa lebih singkat. “Sebab, hingga kini pembuatan e-KTP belum diserahkan ke daerah. Masih dilakukan pemerintah pusat. Jadi kita hanya sebatas merekam, proses selanjutnya ditangani pemerintah pusat,” ungkap Agus. Saat mengirim data-data perekaman ke Jakarta, Agus mengaku telah mendesak agar waktu penerbitan e-KTP dipersingkat. Sebab, jika waktu yang dibutuhkan lama, maka sangat merugikan masyarakat. (pri/c1/bay)


UNTUK PEREMPUAN

34

Minggu 28 Juli 2013

Kompak Luar Dalam PARA karyawati lembaga pendidikan LP3i Banyuwangi ini memang cukup solid. Mereka tak hanya kompak menjalankan tugas-tugas rutin kantor. Lebih dari itu, mereka tetap sejalan dalam berbagai acara di luar pekerjaan. Hal itu

gemar cat lovers

Base Camp: Jalan Aruji Winata , Gendoh, Kecamatan Sempu , Banyuwangi Berdiri: Tahun 2012

n$

$khusus perempua

Diskusi Kucing Usai Kerja SERBA kebetulan. Itulah yang dapat menggambarkan awal terbentuknya komunitas Gemar Cat Lovers. Pasalnya, pembentukan komunitas beranggota para perempuan yang hobi memelihara kucing, ini dilakukan tanpa sengaja. Ya, mereka rutin bertemu setelah

Sapamu Sapamu di pagi itu Anggun di jiwa Sapamu di siang itu Teduh di hati Sapamu di sore itu Lembut di raga Sapamu di malam itu Rindu di sanubari

Lorong Gelap Berjalan di lorong gelap Sesak terasa pengap Sunyi tak berharap Tiada sinar gemerlap Tanpa cahaya mengilap

Syukur dan Doaku Bulan menyapa ramah menyajikan karisma indah Mendesak dan mengusir lembut pesona dunia lain Mentari pergi meninggalkan sunyi tak bertepi Aku terpaku takjub akan karyaNya Syukur kupanjatkan akan karunia Illahi Apalah arti diri ini yang penuh dengan ketidakpuasan Selalu mengeluh dan menggerutu tiada henti Berhiaskan dosa dan derita berkepanjangan Ampuni aku ya Illahi… Kan kugenggam erat kuasaMu dalam diri Tuk bekal keimanan meniti kehidupan yang hakiki

Kinasihku Kulabuhkan rasa yang tak henti Kutautkan hati yang tak sepi Kutambatkan rindu yang tak bertepi Padamu belahan jiwa Untukmu tumpuan asa Duhai kinasihku… Mungkinkah kau rasa itu? Sajak-sajak Linda Mustika Hartiwi. Pegawai Swasta.

Pe njaga gawang rubrik bu daya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam ben tuk gambar, sketsa, pui si, cer pen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters wit h spa ces). Silakan kirim ke bu dayaradarbwi@ gmail.com.

KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mudah. Isi ballot Jawa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim data dan foto ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Kiriman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.

sama-sama bekerja sebagai karyawati KSP Gemar Banyuwangi. Kini, untuk memupuk kekompakan, komunitas yang satu ini rutin menggelar pertemuan minimal sebulan sekali. Tentu saja topik utama yang dibahas dalam pertemuan itu tidak jauh-jauh dari kucing. (sgt/bay)

srikandi LP3i

Base Camp: Jl MH Thamrin, Banyuwangi Berdiri: 2013

Rion Si Odin

Pukul 12 Malam Ketika itu pukul 12 malam.Hawa terasa dingin.Menusuk ngilu. Kurasakan tubuhku gemetar.Hatiku berdebar menderu-deru. Kucari jawab akan arti semua itu.Hanya jawaban semu. Kian lama kian terasa menyesakkan.Aku jemu. Kala kudengar berita dari seberang.Sebuah kabar pilu. Keraguan merasuki jiwa.Terus menerus mencoba menderaku. Kepastian kudapatkan.Dia pergi tiada pamit meninggalkanku. Kupersembahkan sebuah doa tulus.Menyertai damai ke haribaanMu.

dilakukan agar tali silaturahmi sesama anggota tetap terjalin erat. Banyak hal yang didiskusikan para anggota komunitas ini di luar jam kerja. Tema yang diangkat mulai kuliner hingga perkembangan fashion. (c1/bay)

Oleh Uwan Urwan*

A

ku melihat banyak kematian dan tangisan. Mereka yang menangis hanya tidak bisa merelakan yang pergi benarbenar pergi. Dan kematian itu adalah bagian dari masa depan yang sangat jelas kejadiannya tapi masih abu-abu waktu tibanya. Hari ini tiga orang yang aku kenal meninggal dunia. Satu di antaranya tetanggaku, dan dua yang lain adalah teman sekolahku sendiri semasa SMA. Di telingaku terekam suara tangis sanak saudara, kerabat dekat, bahkan yang hanya berkunjung untuk melayat. Tapi aku tidak menangis. Untuk apa? Aku hanya berpikir bahwa kematian itu memang sudah ditakdirkan Tuhan. Tak ada yang bisa kita lakukan selain merelakan kepergian orang yang sudah pergi terlebih dahulu. Memang sudah waktunya mereka meninggalkan tugas di dunia ini dan tugas manusia yang masih hidup adalah melanjutkan perjuangan hidup karena memang inilah hidup manusia. Ada yang lahir dan ada yang wafat. Bayi-bayi yang lahir akan tumbuh menjadi anak-anak kemudian mereka bersekolah, setelah kegiatan pendidikan usai mereka harus bekerja kemudian menikah. Kalau wanita kebanyakan lebih pendek rencana hidupnya karena mungkin setelah bersekolah langsung menikah. Setelah menikah punya anak kemudian jadi kakek-nenek lalu wafat. Ah, aku berganti kata-kata dari meninggal sampai wafat. Tapi, seperti itulah siklus hidup di bumi. Apapun yang ada di bumi ini memang mempunyai siklus baik yang mati maupun yang hidup. Bumi mempunyai siklus perputaran selama 24 jam dan siklus perputaran terhadap matahari selama satu tahun. Tumbuhan dan hewan juga mempunyai siklus hidup hingga kemudian mati dan melahirkan keturunan sebagai penerus. Udara dan benda-benda sekitar juga mempunyai siklus, siklus karbon, siklus nitrogen, siklus peredaran darah, dan bla… bla… bla… Aku hanya tidak habis pikir apa yang mereka tangiskan? Apakah dengan menangis mereka yang mati akan hidup kembali? Apakah dengan menangis semuanya akan menjadi baik-baik saja? Apakah dengan menangis semua orang akan merasa iba dan membantu menghidupkan orang yang sudah mati? Apakah dengan menangis takdir kita akan berubah? Hah? Apakah mereka tidak berlebihan dengan itu? Aku benci ketika mereka harus menangisi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu ditangisi. Bahkan mereka yang mati juga tidak akan pernah tahu kalau kita menangis untuk dia? Lantas apa gunanya menangis? Buang-buang tenaga saja. Kemudian aku pulang setelah mendatangi kediaman mereka yang punya hajat. Aku tidak tahan mendengar tangisan dimana-mana. Itu benar-benar menyakitkan dan membuat kepalaku pusing. Aku tadi sempat melihat kalau beberapa anggota keluarga yang ditinggalkan juga tak sadarkan diri. Ah, apa itu? seberapa hebohkah kematian itu dimata mereka? Mungkin mereka kebanyakan nonton sinetron. Biasalah, produk sinetron Indonesia masih tergolong rendahan untuk ditonton. Bisa diprediksi ceritanya dari jaman dahulu kala sampai sekarang. Mulai dari perebutan harta sampai cinta segitiga yang itu-itu saja. Sebenarnya okelah kalau ceritanya memang seperti itu, tapi apa tidak bisa dibumbui dengan banyak pesan moral atau ilmu pengetahuan yang lebih banyak daripada harus membuat mental penonton jadi mental sinetron yang dimanamana lebih banyak terlihat efek buruknya dibandingkan dengan efek baiknya. Herannya, adegan yang paling diminati ibuibu sampai-sampai nenek-nenek adalah adegan menangis. Yang menontonpun ikut menangis. Ah, kebodohan macam apa yang telah ditularkan hampir semua chanel televisi ke masyarakat kita? Menangis lagi. Menangis lagi. Menangis lagi. ARRRRGGHHH…. Aku benar-benar tidak ingin membahasnya lagi. aku muak dengan itu.

Aku mengambil biskuit dari laci dan memanggil kucingku, Odin, dan kucing berwarna putih dengan loreng-loreng keemasan yang sangat lucu mendekat padaku. Kusodorkan biskuit kepadanya dan dia memakannya hingga habis. Mungkin karena kekenyangan dia langsung naik ke atas perutku dan beberapa detik kemudian terlelap. Aku tak tega untuk membangunkannya sehingga aku sedikit terseret-seret membenarkan posisi tidurku dan akupun ikut terlelap. *** Baru dua hari berlalu dari adegan tangismenangis yang menjemukan dan sekarang aku melihat pemandangan yang benarbenar menjijikkan –bagiku. Tetanggaku menangis tersedu-sedu karena ayam kesayangannya mati. Entah apa penyebabnya yang jelas sekarang dia menangis seperti kehilangan orang yang paling dicintainya. “Rani, dikubur saja.” Dia tidak menanggapi saranku kemudian dia menggendong ayamnya sambil terisak. Dia berjalan menuju arah sawah. Aku mengikutinya –hanya sekedar ingin tahu apa yang akan dia lakukan setelah itu. Sebenarnya aku benci melakukan ini tapi entahlah kakiku berjalan begitu saja tanpa kendali. Rani berjalan di antara kesibukan orang desa yang lalu lalang di daerah persawahan. Ada yang menggotong rumput satu karung, ada yang membersihkan sawah dari gulma, dan ada yang hanya lewat –mungkin pemilik sawah yang melihat-lihat sawahnya. Semua orang yang dilaluinya hanya menatap dengan heran dan mungkin bertanya-tanya dalam hati, “Wanita gila macam apa yang membawa ayam mati dengan ekspresi seperti itu di tengah sawah seperti ini?” atau “Apa wanita ini pura-pura gila?” Mungkin saja itu yang mereka pikirkan karena aku juga berpikir seperti itu. Rani masih saja tidak peduli dengan tatapan heran orang-orang karena yang ia pikirkan saat ini adalah ayamnya. Ayam jelek dengan bulu-bulu yang sudah rontok tidak karuan –mungkin karena ayam itu telah sangat tua. Sudah ajalnya mungkin. Aku masih sangat sabar membuntuti dan hanya berjarak lima meter darinya. Tapi dia tidak tahu kalau aku membuntuti. Yah, aku tahu alasannya. Dunia sekarang hanya miliknya seorang -ehm, lebih tepatnya miliknya dan ayam jelek itu. Lama-lama aku tidak sabar juga untuk

berdiam diri. “Rani.” Mendengar namanya disebut langkahnya terhenti beberapa detik dan berjalan kembali dengan murung. Ah, setan macam apa yang telah merasukinya. “Rani, mau kamu bawa kemana ayam itu? Kalau kamu begini terus sepanjang hari, kamu pasti sudah sampai di Aceh nanti sore.” Aceh? Sepertinya aku salah menyebutkan lokasi. Aku sedikit tertawa tapi kuusahakan agar tawa itu lenyap seketika. Bagaimana mungkin dia bisa sampai di luar pulau dalam waktu beberapa jam sementara ini dia sekarang berada di Jawa paling timur dalam keadaan berjalan kaki lambat seperti itu. “Lebih baik kamu diam saja, Rion!” Mendengar responnya aku tidak berani mengeluarkan sepatah dua patah kata lagi. Rani terus kembali berjalan kemudian berhenti di sebuah parit yang aliran airnya cukup deras untuk ukuran parit. Tanpa basa-basi dia berjongkok dan membiarkan ayamnya terbawa arus –lebih tepatnya, ayam jelek kesayangan yang dia tangisi dibuang begitu saja. Aku terkejut. Apa? Wanita ini benar-benar sudah gila! Kalau memang dia sayang dengan ayam itu pasti dia akan mengikuti saranku bukannya malah dibuang ke parit di tengah sawah yang nantinya juga mencemari air itu. Pasti nanti bau bangkai ayam itu kemana-mana. Wanita bodoh yang egois! Hah? Aku benar-benar menyesal mengikuti Rani ke tengah sawah selama hampir dua jam. Apa yang aku dapatkan hanyalah kekecewaan besar dan kebencian akan tangisan dalam kematian semakin melimpah ruah. Aku tidak akan menangis kalau salah satu anggota keluargaku meninggal. Aku akan merelakan dan mendoakan mereka dengan sangat baik di sini. Menangis hanya buang-buang air mata. Hah? Wanita gila itu masih saja terisak sambil berjongkok menatap kepergian ayamnya yang semakin jauh terbawa arus. Aku sudah tidak tertarik lagi untuk menunggunya. Aku pulang dalam keadaan mengumpat. Setiba di serambi rumah, Odin berlari ke arahku dengan berlari. Aku menggapai dan menggendongnya. “Odin sayang… Lapar ya?” aku membawanya masuk sambil menggelitiki ketiaknya yang penuh dengan rambut lebat. Aku mencium dan meletakkannya di lantai. “Tunggu di sini. Mau makan apa minum susu?” dan tentu saja dia tidak menjawab karena dia

tidak mengerti. Dia terus-menerus bergelut dengan kakiku selama aku berjalan mengambilkan ikan. “Kamu kenapa Odin? Tumben manja begini?” Aku meletakkan makanan untuknya di lantai dan dia mulai mengendus. Odin hanya mengendus, tidak lebih. Hal ini membuatku semakin kesal dan aku pergi menuju kamarku walaupun dia masih mengikutiku. Aku merebahkan diri dan diapun ikut ambil bagian di kasurku. Lagi-lagi aku tidur dengan Odin siang ini. *** Sepertinya kucingku sakit. Dia tak mau makan apalagi minum. Hanya rebahan saja di kasurku. Aku bingung tak tahu harus bagaimana. Odin sudah berumur tujuh tahun. Tujuh tahun bagi seekor kucing seperti umur 50-an bagi manusia –menurutku begitu. Aku memperkirakan Odin hanya sakit biasa, mungkin besok sudah sembuh. *** Matahari menghangatkan tubuhku dan sinarnya merasuk melalui kaca jendela kamar. Hawa kehangatan mulai menggetarkan hariku untuk mengubahnya jadi hari bahagia. Aku bangun di pagi ini dengan semangat baru karena hari ini adalah hari pertamaku sejak libur kuliah selama sepekan kemarin. Jam dinding menunjukkan pukul enam tepat –sebenarnya aku kesiangan karena aku tidak kebagian waktu Subuh hari ini. Tidak biasanya aku bangun sesiang ini. Aku melihat Odin masih saja tidur di pojok kasurku. Kucing pemalas. Panggilan alam berseru untuk segera ditunaikan. Aku sedikit terbirit-birit menuju kamar mandi. Selama berlangsung ritual pagi, aku menyanyikan lagu Welcome to my life-nya Simple Plan. Deru air yang mengalir melalui kran semakin mengeraskan nyanyianku. 15 menit berlalu dan akhirnya aku keluar dari kamar mandi. Kulihat Odin masih saja tidur dalam posisi yang sama. Aneh, tidak biasanya Odin seperti ini. Aku berniat untuk menggoda dengan mengagetkannya. Aku berjalan mengendap-endap, khawatir kalau dia tiba-tiba terbangun karena dia cukup sensitif terhadap suara-suara. DUAAAAAAAARR… Suaraku menggelegar dan tak ada respon apapun. Tubuh Odin kaku dan melalui mulutnya keluar lendir membasahi selimutku. Sekarang aku yang benar-benar kaget. “Odin?” setelah aku cek ternyata Odin sudah meninggal. Aku benar-benar terpukul. Bagaimana mungkin kucing yang selama tujuh tahun menemaniku meninggal dalam keadaan seperti ini? Aku memeluknya dan aku menangis sejadi-jadinya. Aku menangis tanpa peduli apapun. Dan aku menangis. Menangis dan menangis. “Odinnnnn…” Aku benar-benar sedih. Aku masih memeluknya hingga setengah jam kemudian walaupun air liurnya sudah membasahi bajuku. Kenapa Tuhan kau ambil dia dariku? Kenapa bukan aku saja? Tuhan jahat….. “Rion, kamu kenapa?” seorang wanita mengagetkanku dan aku buru-buru menghapus air mata. Tapi sudah terlambat, wanita itu sudah tahu kalau aku menangis dan ini adalah pertama kalinya aku menangis. “Kok anak laki-laki ibu menangis? Kenapa?” ibu tampak khawatir denganku dan aku merasa lebih terbuka dan percaya padanya. Kemudian kubiarkan ibu tahu saja kalau aku menangis. “Odin, Bu. Odin meninggal?” “Apa? Ha? Hahahaha…” ibu tertawa. Aku kemudian menatap ibu dengan jengkel dan ibu menghentikan tawanya walaupun masih saja terlihat karena dia menahan dengan sangat terpaksa. *** Aku menguburkan Odin di belakang rumah sementara ibu bercerita kepada sanak keluarga kalau aku menangisi kucingku yang meninggal. Akibatnya, ketika keluargaku berkumpul mereka mengolokolokku. Hah…. *) Hobi menulis cerpen.


BERITA UTAMA

Minggu 28 Juli 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Sempat Kabur, Sopir Menyerahkan Diri n SELAMA... Sambungan dari Hal 29

‘’Juga ada yang tidak lalai, tapi berbuat fatal,” tandasnya. Sementara itu, kecelakaan lalu lintas berujung maut kembali terjadi di jalur poros SronoRogojampi sekitar pukul 05.30 kemarin (27/7). Kali ini, sebuah mobil tabrakan dengan seorang pe ngendara motor di jalan raya Srono-Rogojampi. Lokasi kejadian di depan show room

Sumber Mulyo, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Akibat tabrakan itu, Imam Syafi’i, 40, pengendara motor Ya maha F1Z-R mengalami pendarahan hebat di kepala. Warga yang tinggal di Dusun Kumis Wetan, Desa Wo nosobo, Kecamatan Srono, itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Nyawanya tak bisa diselamatkan sebelum sempat mendapatkan pertolongan. Diperoleh keterangan, petaka

tersebut bermula saat motor F1Z-R bernopol DK 5848 DM yang dikendarai Imam Syafi’i melaju dari arah utara. Setiba di lokasi kejadian, korban hendak mendahului kendaraan roda empat. Entah karena apa, motor yang dinaiki korban itu bersenggolan dengan kendaraan roda empat tersebut. Imam Syafi’i pun tidak bisa menguasai setir dan jatuh ke aspal. Nah, di saat bersamaan muncul mobil dari arah berla-

wanan. Tanpa ampun, mobil tersebut menabrak Imam Syafi’i yang sudah terlempar dari motor. Saking kerasnya benturan, korban terpental sejauh sekitar 10 meter. Kepala korban nyaris tak terbentuk gara-gara benturan de ngan mobil warna silver tersebut. Setelah kecelakaan, sang pengemudi mobil sempat melarikan diri. Beruntung, nopol kendaraan tersebut, yaitu P 1450 A, terting-

Dilakukan pada Hari Pertama Kerja n OPEN... Sambungan dari Hal 29

Menurut Anas, open house bupati untuk kalangan PNS “hanya” merupakan teknis. Bagi dia, open house tidak harus digelar pada hari pertama Idul Fitri, dan bisa digelar kapan pun asalkan masih dalam bulan Syawal. “Selama ini tradisi open house digelar 1 Syawal. PNS yang rumahnya jauh nanggung

pulangnya. Kenapa harus dipersulit. Toh, selama setahun, PNS sudah mengabdi kepada rakyat. Nah, setelah berdiskusi dengan sekkab, open house akan dilakukan hari pertama atau hari kedua masuk kerja setelah libur Lebaran,” ujarnya. Dikatakan, rencana menggelar open house pada hari pertama atau hari kedua masuk kerja itu juga didasari pertimbangan

agar PNS dapat sungkem kepada orang tua. PNS yang orang tuanya sudah meninggal dunia, imbuh Bupati Anas, bisa berziarah ke makam orang tuanya tersebut. “Restu orang tua menjadi modal yang luar biasa,” kata dia. Tidak hanya itu, Bupati Anas juga berencana menggelar open house dengan para warga Banyuwangi yang bekerja di luar daerah. Itu dilakukan untuk

menghormati orang-orang Banyuwangi yang bekerja di perantauan, baik mereka yang sukses maupun yang kurang sukses. “Tidak hanya orang yang bekerja di perantauan yang sukses, mereka yang tidak sukses pun perlu diberi penghormatan. Diharapkan datang ra mairamai ke pendapa (Pen dapa Sabha Swagata Blambangan),” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Berstatus Plt Belum Dapat Tunjangan n CAIR... Sambungan dari Hal 29

Dalam APBD 2013, semua PNS di lingkungan Pemkab Ba nyuwangi mendapat TBK setiap bulan. Besar TBK yang diterima PNS tidak sama dan menyesuaikan golongan dan kepangkatan. PNS golongan I dan II mendapat TBK sebesar Rp 150 ribu setiap bulan. Golongan III dapat Rp 300 ribu. PNS yang

memegang jabatan eselon II mendapat TBK paling besar Rp 800 ribu. Jabatan eselon II meliputi sekretaris kabupaten (sekkab), asisten, staf ahli, kepala badan, inspektorat, dan kepala dinas. PNS eselon II sekkab jumlah satu orang dan asisten dua orang. Sejatinya, PNS yang memegang jabatan eselon II level asisten ada tiga orang, tapi satu asisten hanya dijabat pe laksana tugas (Plt), yakni

asis ten administrasi umum yang rangkap Kabag Umum RR Nanin Oktavianti. PNS yang memegang jabatan staf ahli ada tiga. Semestinya, jabatan itu diisi empat PNS, tapi satu pos staf ahli tidak diisi alias kosong sejak ditinggal pejabat lama menjabat kepala Dinas Sosial Banyuwangi. Jabatan eselon II kepala badan ada delapan. Namun, yang berhak menerima TBK Rp 800 ribu hanya tujuh. Satu

jabatan kepala badan belum definitif. Sementara itu, PNS yang memegang jabatan eselon II kepala dinas ada 16 orang. Namun demikian, tidak semua kepala dinas berhak menerima TBK eselon II. Hanya ada 13 kepala dinas yang berhak menerima TBK maksimal. Tiga kepala dinas belum berhak karena jabatannya baru pelaksana tugas (Plt). Anggaran TBK sebagian besar terserap untuk PNS golongan III. (afi/c1/bay)

Jadi Pendamping Program PKH n DUA... Sambungan dari Hal 29

Erda Kristantina meng undurkan diri karena ada sesuatu yang sangat penting yang membuatnya tidak mungkin maju sebagai bacaleg Gerindra. Po-

sisinya di dapil enam digantikan Iis Chandra. Sementara itu, bacaleg Partai Amanat Nasional (PAN), Sukardi, resmi diganti partai nya. Sukardi dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh KPU setelah

menerima masukan atau tanggapan dari ma syarakat atas pengumuman daftar caleg sementara (DCS). Menurut Anis, dalam tanggapan yang dikirim via surat itu, Sukardi merupakan tenaga pendamping Program Keluarga

Harapan (PKH). “Tentu, dengan menjadi pendamping PKH, dia mendapat honor atau gaji bulanan yang bersumber dari keuangan negara. Seharusnya mundur dulu sebagai pendamping PKH kalau mau nyaleg,” paparnya. (pri/c1/bay)

Kualitas Hari Ini Harus Lebih Baik n ANTARA... Sambungan dari Hal 30

Dalam hadis qudsi yang cukup masyhur, Allah menyatakan bahwa ibadah puasa adalah iba dah yang khusus; ”Puasa adalah untukku, dan aku sendiri yang akan membalasnya”. Dengan kelebihan yang dimiliki Ramadan, tidak mengherankan jika ibadah lain dan juga amal saleh sangat dianjurkan dalam bulan ini; mulai salat sunah, tadarus, sedekah, dan yang lain. Terlepas dari semua hal tersebut, ada satu hal yang banyak dilupakan mereka yang akan melakukan ibadah yang menjadi intisari tiap aktivitas ibadah yang dilakukan umat Islam, yaitu khusyuk. Dalam salat, khusyuk digambarkan sebagai sikap tenang dan khidmat serta berkonsentrasi penuh menghadap Sang Khaliq. Khusyuk adalah sikap tenang dan penuh konsentrasi serta hati yang senantiasa tersambung kepada Allah. Dengan sikap seperti itu, maka kualitas ibadah kita akan bernilai. Namun, tidak banyak orang yang serius memaknai hal tersebut.

Merek banyak terjebak pada perilaku ritual (ibadah) yang hanya mementingkan prasyarat formal (rukun dan syarat). Kepuasan akan segera muncul tatkala kita rampung beribadah dan telah memenuhi syarat dan rukun. Hanya itu. Mak lumlah khusyuk adalah “barang gaib” yang tidak layak dijadikan syarat formal (rukun). Sehingga, kita seolah bebas dari “gangguan” dan tidak mau lagi memandang dan mengoreksi efek ibadah terhadap diri kita. “Lebih baik beribadah secara kolektif (berjamaah) mes ki tidak khusyuk daripada beribadah sendirian meskipun khusyuk”. Ungkapan itulah yang kemudian muncul. Hal tersebut sebenarnya juga layak direnungkan mengingat substansi ibadah adalah sarana pendekatan diri dan media komunikasi seorang hamba kepada Tuhan yang tidak bisa diukur dengan kolektivitas melainkan hanya bisa diukur dari efek atau pengaruh dalam diri pribadi sang hamba. Tidak mengherankan jika pa radigma itu di balik oleh Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. Menurutnya, khusyuk menjadi

bagian inti dan substansi tiap ibadah yang dilakukan seseorang. Ibadah individual yang dilakukan dengan penuh ke khusyukan lebih utama daripada ibadah kolektif yang hampa tanpa nilai dan tanpa pengaruh dalam kehidupan. Bahkan, dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa barangsiapa yang salatnya tidak bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka dia tidak akan semakin dekat dengan Allah justru akan semakin jauh. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan: ”Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk dan performa kalian, tapi Allah melihat hati dan amal kalian”. Puasa pada intinya adalah melatih kita untuk bersabar, ikhlas, dan beribadah dengan khidmat dan khusyuk, yang kemudian mampu membawa perubahan pada aktivitas kehidupan. Oleh karena itu, dinyatakan bahwa salah satu ciri diterimanya ibadah puasa seseorang ada lah adanya peningkatan aktivitas dan kualitas amal yang dilakukan pasca Ramadan. Jika perbuatan seseorang setelah Ramadan lebih buruk daripada

perbuatannya ketika Ramadan, maka itu indikasi gagalnya puasa. Dengan kata lain, puasa yang baik adalah puasa yang mampu membawa perubahan dan peningkatan pada diri seseorang: dari buruk menjadi baik dan dari baik menjadi lebih baik lagi. Perubahan dan peningkatan tersebut tentu saja tidak akan bisa diraih kecuali dengan berpuasa secara serius, khidmat, dan penuh kekhusyukan. ”Jika kualitas hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka kita termasuk orang yang beruntung. Jika kualitas hari ini sama dengan hari kemarin, maka kita termasuk orang yang rugi. Dan jika kualitas kehidupan kita hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka kita termasuk orang yang merugi.” Oleh karena itu, mari kita koreksi kembali kualitas ibadah kita di bulan Ramadan ini. Mudah-mudahan puasa Ramadan dan ibadah lain kita di tahun ini diterima Allah dan mampu membawa perubahan positif pada diri kita. Amin ya rabbal alamin. *) Ketua Takmir Masjid Besar Ar-Raudlah, Kalibaru.

Terekam CCTV di SMAN 2 Situbondo n BERAKSI... Sambungan dari Hal 29

“Saya ambil kunci di ruang satpam, kemudian saya congkel pintu lemarinya,’’ jelasnya kepada polisi. Setelah berhasil beraksi, Zainul menghilang. Bahkan, pihak sekolah yang sudah kehilangan dua barang berharga itu tidak mengetahui siapa pelaku pencurian tersebut. Sekitar satu minggu kemudian, aksi pria yang nyaru santri tersebut baru terungkap. Tanpa disadari, saat mencuri kamera dan handy cam tersebut, dia terekam kamera pengintai closed circuit television (CCTV). Berdasar rekaman CCTV itu, pihak sekolah melaporkan pria tersebut kepada polisi. Mendapat laporan itu, polisi tidak perlu

bekerja keras mencari tersangka. Sebab, seminggu setelah aksinya dilakukan, residivis itu kembali mendatangi musala SMAN 2 Situbondo. “Dia mengaku kembali ke musala untuk mengambil sabun,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Begitu muncul lagi di musala, satpam SMAN 2 Situbondo langsung meringkusnya. Selanjutnya, dengan bukti CCTV 21 Juli 2013, pria itu diserahkan kepada petugas. Tertangkapnya pria tersebut juga membongkar sejumlah aksi pencurian lain yang dia lakukan di tempat lain. Di hadapan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Zainul mengaku telah beberapa kali mencuri. Modusnya sama, yakni mengelabui warga dengan memakai busana muslim dan tinggal selama beberapa bulan

di masjid atau musala. Pria tersebut juga menggasak sejumlah kotak amal di masjid-masjid dan mencuri sepeda onthel milik warga yang sedang berjamaah di masjid. “Saya sudah delapan kali mencuri. Tempatnya berbeda-beda. Selain di SMA, saya juga mencuri kotak amal di masjid-masjid dan sering mencuri sepeda onthel,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Zainul mengaku, aksi nekat itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Ia juga mengaku uang hasil curiannya itu untuk membeli makanan. “Tetap diproses sesuai peraturan yang berlaku. Saat ini residivis kotak amal tersebut sudah diamankan dan dalam penyelidikan petugas,” terang AKP Wahyudi. (bay)

gal di lokasi kejadian. Setelah itu, polisi langsung melacak mobil tersebut. Sebelum polisi berhasil melacak mobil tersebut, sang sopir menyerahkan diri. Belakangan diketahui, identitas sopir Toyota Kijang Innova warna silver tersebut Bukhori Al-Jauhari, 51. Warga Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. Dia tercatat sebagai seorang guru. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kanitlaka Polres Banyuwangi, Ipda Mujiono menjelaskan, ke celakaan tersebut dipicu pengendara motor kurang hatihati. Saat kejadian, korban mengemudikan kendaraannya

dengan kecepatan tinggi. ‘’Pengendara motor melaju kencang,” jelasnya kemarin. Mujiono menuturkan, pengendara motor tersebut akhirnya jatuh ke badan jalan setelah bersinggungan dengan mobil yang hendak didahului. Lalu, dari arah berlawanan melaju kendaraan roda empat. ‘’Yang buat kecelakaan itu sepeda motor. Tapi, pengemudi Innova itu juga membuat fatal,” terangnya. Disinggung mengapa pengemudi tersebut melarikan diri, Kanit Mujiono mengatakan, sopir yang bersangkutan merasa ketakutan. Meski begitu, sang sopir akhirnya

menyerahkan diri ke polisi. ‘’Sekarang dia masih shock,’’ katanya. Masih tentang kecelakaan itu, ada satu penumpang di dalam mobil tersebut. Dia adalah Sunarti, 51, yang diduga kuat istri Bukhori Al-Jauhari. ‘’Keduanya sama-sama guru. Sepertinya mereka suami istri. Kita masih belum periksa lagi, soalnya keduanya masih belum tenang,” papar Kanit Mujiono. Sementara itu, bangkai motor sementara diamankan di Mapolsek Srono. Beberapa bagian motor masih dibiarkan di tepi jalan hingga siang kemarin. (ton/c1/bay)

Pastikan Rumah Terkunci saat Mudik n CEK... Sambungan dari Hal 29

Masyarakat yang meng gunakan motor dilarang membawa barang yang terlalu banyak. Sebab, terlalu banyak mu atan dapat mengganggu ke nyamanan. “Seperlunya saja. Barang yang dibawa jangan sampai mengganggu kenyamanan,” katanya.

Selain itu, masyarakat yang akan mudik juga dilarang membawa atau menggunakan perhiasan berlebihan. Sebab, hal itu dapat memancing kerawanan tindak kriminalitas selama perjalanan. Selain itu, bagi para pemudik yang capai, hendaknya tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan. Silakan beristirahat terlebih dahulu agar tidak terjadi kecelakaan. “Pengendara mobil

atau motor kalau capai harus istirahat dan kecepatan berkendara juga jangan terlalu tinggi,” terang Wahyudi. Di sisi lain, demi keamanan selama mudik, rumah yang ditinggal mudik harus dipastikan terkunci. Jika perlu beri tahu pak RT setempat bahwa akan mudik. “Rumah harus dikunci, dan bisa juga dititipkan kepada RT,” pungkasnya. (rri/c1/bay)

Jalur Sepi, Pengerjaan Jalan Terus n JEMBATAN... Sambungan dari Hal 29

Karena itu, para pengendara harus bergantian melintasi jembatan menggunakan jalur sebelah kanan atau sisi selatan. Hal itu yang sering membuat antrean panjang, karena harus diterapkan sistem buka-tutup jalur. Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan mengakui, pada H-7 Idul Fitri nanti, jembatan ter sebut akan menjadi perhatian. “Nanti ada yang menjaga. Itu demi menghindari ke-

macetan panjang,” kata Erthel Stephan beberapa waktu lalu. Dia menambahkan, meski jembatan yang berlokasi dekat Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Banyuputih itu masih dalam tahap perbaikan. Namun, Jalur Pantura tergolong sepi, sehingga jembatan yang diprediksi tidak akan rampung pada Lebaran itu tidak akan mengganggu para pemudik. “Di sana itu untungnya kendaraan ti dak padat, jadi pengerjaan bisa jalan terus. Tetapi, ya tetap harus bergantian,” jelas Erthel.

Sementara itu, Kanitlaka Satlantas Polres Situbondo, Iptu Bahtiar mengatakan, pembangunan jembatan tersebut memang bisa menjadi kendala di masa mudik Lebaran. Karena itu, para pengguna jalan harus berhati-hati saat akan melintasi jalan tersebut. bila pengguna jalan tertib mengantre, tidak akan terjadi kecelakaan. “Bisa saja menyebabkan kecelakaan. Makanya pengendara yang melintas harus pelan-pelan agar tidak menabrak dari belakang,” kata Iptu Bahtiar. (rri/c1/bay)

Sambut Baik Bantuan Lanal n PENYEBERANGAN... Sambungan dari Hal 29

“Semua persiapan menyambut lonjakan penumpang sudah selesai,” ungkapnya. Saharuddin mengaku, tawaran Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Letkol Laut (P) Edy Eka Susanto yang meminjamkan dermaganya untuk

penyeberangan sangat bagus. “Kami sangat menyambut baik tawaran Bapak Danlanal itu,” cetusnya. Dengan tawaran itu, lanjut dia, maka pihaknya akan mengoperasikan dermaga milik Lanal Banyuwangi itu bila kondisinya memang benar-benar emergency. “Kondisinya sudah emergency, dermaga milik Lanal itu akan kita

operasikan,” katanya. Secara umum, lanjut dia, dermaga milik Lanal dianggap sudah memadai meski perlu ada perbaikan. Bila dermaga itu memang harus dioperasikan, maka kapal yang bersandar hanya yang memiliki ramp door (pintu kapal) panjang. “Minimal kapal yang memiliki ramp door 12 meter,” sebutnya. (abi/c1/bay)

Langsung Salat Magrib Berjamaah n DISUKAI... Sambungan dari Hal 36

Selama Ramadan, pengurus Masjid Agung Baiturrahman menyediakan ratusan paket takjil gratis untuk warga muslim yang sedangkan menunaikan rukun Islam ketiga itu. Walau banyak kemudahan dan fasilitas yang didapatkan, namun warga mengeluhkan fasilitas

parkir. Maklum, menjelang detik-detik bedug magrib berbunyi kepadatan warga yang datang di Taman Sritanjung semakin bertambah. Pada sore hari ini, semua sisi Taman Sritanjung penuh dengan kendaraan pegunjung yang parkir. “Tempat ini nyaman untuk menunggu datangnya waktu berbuka, Cuma kalau terlalu sore datang ga kebagian lahan parkir,” tutur Manan, salah seorang pengunjung.(afi/bay)

Barang Titipan Laris, Pedagang Senang n JALAN... Sambungan dari Hal 36

Puncak membeludaknya pengunjung terjadi sejak pukul 16.30 hingga beberapa menit menjelang azan magrib. “Enak ngabuburit di sini (Pasar Ramadan). Selain ramai, menu makanan dan minuman yang disediakan para pedagang cukup lengkap. Kita tidak perlu repotrepot masak,” ujar Andini, seorang konsumen. Andini menambahkan, lantaran banyak pedagang yang menjajakan menu beragam, dirinya harus berkeliling dari satu lapak ke lapak lain. Namun, menurut dia, di situlah asyiknya ngabuburit di lokasi tersebut. “Saat berburu makanan yang sesuai keinginan, waktu terasa begitu cepat berlalu. Tiba-tiba sudah terdengar suara se lawatan di masjid. Berarti tidak lama lagi waktu berbuka puasa tiba,” kata dia seraya tersenyum. Dari sisi pedagang, fenomena membeludaknya warga yang da tang ke sentra pedagang kuliner khas Ramadan di Jalan Brigjen Katamso, Banyuwangi, itu tentu membawa berkah tersendiri. Betapa tidak, barang dagangan yang dijajakan larisma nis. Para pedagang pun men dapat keuntungan yang

cukup besar. Seperti diakoni Yanti, 32, seorang pedagang asal Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Lanta ran kantin miliknya yang ber lokasi lingkungan SMAN 1 Banyuwangi tutup selama Ra madan, kini dia memilih berjualan di Pasar Ramadan. Aneka makanan dan minuman, mulai nasi kuning, mi goreng, botok lamtoro, botok jamur, pe pes ikan putihan, hingga urap-urap dia jajakan. Tidak hanya itu, perempuan berjilbab itu juga menjual precet, kopyor roti, kolak pisang, dan jenang grendul. “Saya masak sendiri. Saya mulai memasak setelah makan sahur,” cetusnya. Yanti mengaku berjualan di lokasi tersebut sejak hari pertama Ramadan. Setiap hari dia berjualan mulai pukul 14.30 hingga menjelang waktu berbuka puasa. “Alhamdulillah

laris. Dalam sehari, total penjualan yang saya raih rata-rata Rp 500 ribu. Hasilnya lumayan untuk Lebaran,” kata dia. Pernyataan Senada di lontarkan Yuli, 37, pedagang asal Kelurahan Tamanbaru. Pedagang yang menjajakan rujak kecut, angsle, kue patola, nangka, telur cit, dan pepes tongkol, itu mengaku barang da gangannya laris diserbu konsumen. Namun, berbeda dengan Yanti, Yuli tidak memasak sendiri barang dagangannya. Seluruh makanan dan minuman yang dia jajakan merupakan titipan orang lain. “Dalam sehari, saya bisa menjual 30 hingga 50 bungkus ma k a na n d a n m i nu ma n . Hasilnya lumayan. Kalaupun dagangan saya tidak habis, saya tidak rugi karena barang-barang dagangan saya ini hanya titipan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Bisa Naik Kuda atau ATV n PANTAI... Sambungan dari Hal 36

Rizki, 27, seorang pengunjung mengatakan, dirinya sengaja datang ke Pantai Boom untuk menunggu waktu berbuka puasa. Menurutnya, dengan

menikmati suasana yang cukup ramai di pantai tersebut, waktu berbuka puasa terasa singkat. “Datang sekitar pukul 15.30, lalu bermain-main sebentar, tak terasa matahari sudah hampir tenggelam,” cetusnya. (sgt/c1/bay)


MINGGU l 28 JULI 2013 l HALAMAN 36

TEMARAM: Suasana Ruang Terbuka Hijau Sritanjung di pusat kota Banyuwangi menjelang Magrib. Lokasi pedagang yang menjajakan berbagai menu kuliner juga tersedia di kawasan tersebut.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

Jalan Brigjen Katamso, Pusat Jajanan Baru MENANTI waktu berbuka pu asa atau yang dikenal de ngan istilah ngabuburit me mang menyenangkan. Apalagi, alternatif lokasi dan bentuk kegiatan untuk menyongsong waktu berbuka puasa tiba itu kini semakin beragam. Nah, salah satu lokasi ngabuburit favorit warga adalah Pasar Ramadan di Jalan Brigjen Katamso, Banyuwangi. Terbukti, sejak hari pertama Ra madan, setiap sore ruas jalan yang berlokasi tepat di sebelah utara kantor DPRD Banyuwangi itu selalu dipadati

warga. Tua-muda, laki-lakiperempuan, pegawai kantoran hingga rakyat biasa, membaur di tempat itu. Maklum, puluhan pedagang yang menjajakan aneka makanan dan minuman mangkal di lokasi tersebut. Sejak sekitar pukul 14.30, para pedagang mulai sibuk mem persiapkan lapak dagangannya. Sekitar 30 menit berselang, gelombang konsumen mulai terlihat. Sema kin sore, jumlah warga yang berbondong-bondong ke Pasar Ramadan itu semakin banyak n Baca Jalan...Hal 35 PUSAT JAJANAN: Deretan pedagang aneka takjil dan lauk di sepanjang Jalan Brigjen Katamso Banyuwangi.

Pantai Boom Tetap Ramai SELAIN berburu kuliner, ngabuburit juga terasa asyik jika dilakukan di lokasi yang menawarkan suasana sejuk plus menyuguhkan pemandangan yang indah. Maka tak heran, kawasan Pantai Boom menjadi salah satu jujugan warga yang dalam menanti waktu berbuka puasa. Apalagi, di lokasi tersebut juga tersedia rental kuda dan sepeda motor roda empat (ATV). Pantauan wartawan, setiap sore sepanjang bibir pantai yang landai itu nyaris dipenuhi warga yang mengarahkan pandangannya ke laut. Tidak sedikit pula warga yang asyik bermain di atas hamparan pasir. Ada yang menikmati permainan lempar bola, ada pula yang sekadar berlari-lari kecil. PADAT: Warga menikmati panorama Selat Bali dan menunggu mentari tenggelam di Pantai Boom Banyuwangi.

Selain itu, tidak sedikit warga yang menunggang kuda sewaan. Bahkan, rental motor roda empat (ATV) kini juga tersedia di lokasi tersebut. Sementara itu, di saat bersamaan, para pemancing berderet di dermaga Pantai Boom. Tomi, 32, warga sekitar mengatakan, sejak awal Ramadan, para pemilik rental kuda menjajakan jasa penyewaan setiap sore. Di hari-hari biasa, penyewaan kuda di kawasan Pantai Boom hanya tersedia pada akhir pekan, yakni pada Sabtu dan Minggu. “Karena banyak pengunjung yang datang, sejak awal Ramadan penyewaan kuda disediakan setiap hari,� ujarnya n Baca Pantai...Hal 35

Disukai karena Dekat Masjid BANYUWANGI-Selama Ramadan ini, ada beberapa lokasi yang menjadi favorit warga Banyuwangi menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Salah satu tempat favorit warga adalah ruang terbuka hijau (RTH) Sritanjung dan Taman Sayu Wiwit (depan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria) Kedua tempat ini, ramai di kunjungi warga selama Ramadan. Jika sebelum Ramadan, warga ramai berkunjung ke RTH pada pagi hari untuk berolahraga. Kecuali taman

Sayu Wiwit yang ramai setiap hari warga melakukan aktivitas ngenet. Taman Sritanjung menjadi pilihan favorit warga, karena memiliki fasilitas lebih di bandingkan RTH lain. Selain dekat dengan pusat jajan, taman Sritanjung juga berdekatan dengan Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi. Sehingga warga yang ngabuburit di lokasi ini merasa nyaman karena mudah mencari takjil. Apalagi, selama Ramadan ini banyak pedagang dadakan yang

menyediakan takjil dengan berbagai menu dan jenis yang menggoda lidah. Selain nyaman dan mudah mendapatkan menu takjil, warga juga merasa nyaman menunaikan ibadah salat Magrib.Setelahmenyantaptakjil,warga bersama keluarganya mendatangi masjid agung untuk melaksanakan salat Magrib berjamaah. Selain mendapat takjil dengan cara membeli, warga juga ada yang memperoleh takjil secara gratis dari masjid agung n Baca Disukai...Hal 35

Nunggu Berbuka Sambil Berselancar di Dunia Maya SEMENTARA di Taman Sayu Wiwit, warga yang datang banyak yang memanfaatkan beberapa fa silitas yang tersedia di lokasi RTH yang berdekatan dengan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria Banyuwangi itu. Selain tersedia akses internet gratis, di tempat itu juga di sediakan ruang perpustakaan yang cukup nyaman. Warga yang berkunjung ke lokasi Taman Sayu Wiwit ini memanfaatkan waktu menunggu bedug

untuk berselancar di dunia maya. Warga juga memanfaatkan ruang per pustakaan untuk membaca beberapa judul buku yang tersedia secara gratis di tempat itu. Sebagian besar pengunjung Taman Sayu Wiwit adalah para remaja dan anak sekolah. Sama dengan di Taman Sritanjung, di tempat ini juga tersedia beberapa jenis takjil yang lokasinya tidak jauh dari tempat itu. Pemerintah daerah memfasilitasi

para pedagang untuk menggelar dagangan takjil puasa Ramadan di Jalan Brigjen Katamso (sebelah utara kantor DPRD) dan gedung pamer Dinas Perindustrian, Perda gangan dan Pertambangan (Disprindagtam) Jalan A.Yani. Sepanjang bulan Ramadan, tempat itu digunakan sebagai lokasi pusat pasar takjil puasa Ramadan. Di tempat ini, warga bisa mendapatkan segala jenis dan menu buka puasa dengan harga terjangkau.(afi/bay)

INTERNET: Beberapa remaja membawa laptop di RTH Sayuwiwit Jalan A Yani Banyuwangi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.