Radar Banyuwangi 28 Juni 2013

Page 1

JUMAT 28 JUNI

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Syuting Film di

Genjah Arum BANYUWANGI - Syuting Film Television (FTV) Lari dari Kawin Lari kemarin (27/6) menuntaskan scene di rumah adat Osing, Sanggar Genjah Arum, Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Rumah adat Osing milik Iwan Surbekti itu dijadikan setting film Lari dari Kawin Lari karena dianggap sangat khas. Ceritanya, salah satu tokoh dalam film tersebut, yaitu Laras, tinggal di rumah tersebut. Laras adalah anak Pak Slamet, juragan kopi. Nah, Laras mencintai tokoh utama bernama Satrio, pembantu Pak Slamet, yang diperankan Agus Ringgo. Sementara Satrio merupakan suami Aya yang diperankan Sabai Morscheck. Rumah adat Osing dipilih sebagai salah satu setting dalam film tersebut, karena dianggap mewakili rumah adat Banyuwangi n

TEMBANG KENANGAN

Dimeriahkan Penyanyi Wandra Resturian GENTENG - Malam Tembang Kenangan resepsi HUT ke-14 Jawa Pos Radar Banyuwangi bakal meriah di hall lantai II hotel New AJM, Genteng, Minggu mendatang (30/6). Acara yang akan dimulai pukul 18.30 itu akan semakin seru dengan penampilan penyanyi Wandra Resturian. Penyanyi muda yang baru meraih gelar juara pertama menyanyi tingkat SMA se-Jawa Timur itu memastikan bakal menyuguhkan suara emasnya dalam acara tersebut n

Baca Syuting...Hal 43

KHAS OSING: Penuntasan scene film Lari dari Kawin Lari di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin.

Baca Dimeriahkan...Hal 43

ISTIMEWA

SD Sepi, SMP dan SMA Membeludak Skor Reguler Online untuk

SMP dan SMA SMPN 1 Banyuwangi

SMAN 1 Glagah

Pendaftar: 448

Pendaftar: 236

Daya tampung: 230

Daya tampung: 125

Skor tertinggi: 958,833

Skor tertinggi: 913,750

Skor terendah: 878,233

Skor terendah: 817,825

SMPN 1 Giri

SMAN 1 Giri

Pendaftar: 298

Pendaftar: 283

Daya tampung: 230

Daya tampung: 259

Skor tertinggi: 937,700

Skor tertinggi: 920,525

Skor terendah: 853,587

Skor terendah: 696,550

SMPN 1 Cluring

SMAN 1 Genteng

Pendaftar: 345

Pendaftar: 363

Daya tampung: 230

Daya tampung: 230

Skor tertinggi: 941,527

Skor tertinggi: 957,525

Skor terendah: 853,527

Skor terendah: 839,100

SMPN 1 Genteng

SMAN 1 Banyuwangi

Pendaftar: 464

Pendaftar: 282

Daya tampung: 259

Daya tampung: 202

Skor tertinggi: 965,767

Skor tertinggi: 884,650

Skor terendah: 869,100

Skor terendah: 679,825

BANYUWANGI - Pelaksanaan Pendaftaran Pe serta Didik Baru (PPDB) di Banyuwangi terus bergulir. Pada hari kedua kemarin (27/6), aktivitas pendaftaran di sejumlah sekolah cenderung lebih sepi dibandingkan sehari sebelumnya. Para pendaftar tam pak nya memilih wait and see sebelum memutuskan menarik berkas pendaftaran di suatu sekolah untuk didaftarkan ke sekolah lain. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, loket pendaftaran siswa baru di sejumlah sekolah, terutama tingkat SD, cukup lengang. Jumlah calon pendaftar yang mengambil berkas pendaftaran tidak sampai 30 orang. Gelombang pendaftar diprediksi kembali meningkat hari ini (28/6) atau besok. Di SDN 1 Lateng, misalnya, hingga pukul 09.00 kemarin jumlah calon pendaftar yang mengambil formulir pendaftaran hanya 18 orang. Padahal, loket pendaftaran di sekolah tersebut sudah dibuka sejak pukul 07.00. Meski demikian, total pendaftar di sekolah tersebut sudah jauh melampaui pagu yang ditetapkan. “Di hari pertama, jumlah pendaftar mencapai 180 siswa, sampai pukul 09.00 hari ini (kemarin) pendaftar yang mengambil formulir pendaftaran hanya 19 siswa. Jadi, hingga saat ini jumlah pendaftar mencapai 198 orang. Pagu SDN 1 Lateng 128 siswa,” ujar kepala SDN 1 Lateng, Suci Nuryanti n

PPDB

Baca SD Sepi...Hal 43

Sumber: PPDB Online Hingga Pukul 18.00 kemarin (27/6)

GALIH COKRORaBa

KETAR-KETIR: Peserta PPDB didampingi orang tua melihat pengumuman di SMPN 1 Giri.

Internet Lemot, Molor Sampai Sore SEMENTARA itu, pelaksanaan PPDB yang berlangsung di sejumlah sekolah di Banyuwangi terganggu layanan internet. Tak pelak, antrean panjang para pendaftar tak bisa terelakkan. Jadwal pun sempat molor hingga sore. Hal itu terlihat di SMAN II Genteng kemarin.

Hingga kemarin sore, para pendaftar di sekolah tersebut berjumlah 351. Padahal, pagu siswa yang ditetapkan hanya 259. Praktis, para pendaftar yang skornya rendah harus rela digeser. Dari sejumlah pendaftar itu, skor tertinggi masih di angka 899,975, dan skor terendah 764,425 n Baca Internet...Hal 43

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Warga Tembokrejo Luruk Kantor Kecamatan

EKONOMI BISNIS

n Keberatan Pilkades Dianggarkan Rp 400 Juta

ALI NURFATONI/RaBa

BEBER POSTER: Salah seorang warga berorasi di halaman kantor Kecamatan Muncar kemarin.

gelar unjuk rasa di kantor Kecamatan Muncar. Aksi tersebut sebagai buntut ketidakpuasan warga atas kebijakan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan panitia pilkades. Dalam aksi yang dikawal ketat aparat itu, pendemo menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya mereka menginginkan tempat pemungutan suara dipusatkan di lapangan dengan pertimbangan mudah dalam pengawasan n Baca Warga...Hal 43

MUNCAR - Pelaksanaan pe milihan kepala desa (pilkades) di Banyuwangi bakal digelar serentak 4 dan 5 September 2013. Meski masih dua bulan lagi, tapi aroma ketegangan sudah terasa. Seperti yang terjadi di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Terkait pilkades itu, kemarin (27/6) ratusan massa yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Tembokrejo meng-

SIGIT HARIYADI/RaBa

MELONJAK: Seorang pedagang menjajakan bumbu masakan di Pasar Banyuwangi kemarin.

Cabai Rawit Rp 40 Ribu/Kg BANYUWANGI - Lagi-lagi cabai rawit membuat konsumen kelimpungan. Hanya dalam tempo tiga hari, harga komoditas berasa pedas itu naik sebesar Rp 18 ribu per kilogram (Kg). Stok yang mulai menipis diduga kuat menjadi penyebab utama lonjakan harga cabai rawit tersebut n Baca Cabai...Hal 43

Naima Isadina, pengusaha cilik Asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar

Jual Gorengan, Kerahkan Anak Yatim Cari Rongsokan Naima Isadina Putri Widodo, 14, warga Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, tergolong anak yang memiliki jiwa entrepreneurship. Betapa tidak, di usianya yang masih belia, dia telah mandiri dan bisa mencukupi kebutuhan ekonominya sendiri. Seperti apa kiprahnya? ABDUL AZIZ, MUNCAR BAKAT sebagai seorang pengusaha itu muncul sejak Caca—panggilan akrab Isadina—masih duduk di

http://www.radarbanyuwangi.co.id

bangku kelas tiga sekolah dasar negeri (SDN) di Muncar. Kala itu, setiap pulang sekolah, putri pasangan suami istri Wahyu Widodo, 45, dan Sri Utami Faktuningsih, 40, itu ikut membantu neneknya berjualan di sebuah warung di lokasi Persatuan Dagang Sepeda Motor (PDSM) Muncar. Suatu ketika dia merasa prihatin melihat jajanan gorengan yang dijual sang nenek tidak laku. Melihat hal itu, gadis mungil bertubuh su bur tersebut langsung punya inisiatif. Dia mengambil gorengan milik sang nenek itu dan ditaruh di talam. Seketika itu, Caca langsung membawa gorengan itu keliling dan menawarkannya kepada pedagang sepeda motor n Baca Jual...Hal 43

PPDB SD sepi, SMP dan SMA membeludak Yang titip lewat belakang juga mulai ramai!

Mahasiswa diminta awasi penyaluran BLSM Pekerjaan baru, biar nggak demo melulu! !#@

!>>

>zx

(&^

SM

BL ABDUL AZIZ/RABA

ULET DAN LINCAH: Caca (pakai jam tangan) bersama para anak yatim di gudang rongsokan miliknya di Desa Kedungrejo, Muncar, kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Jumat 28 Juni 2013

Kiat Pemerintah Desa/Kecamatan Singojuruh Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Berencana Bangun Pasar di Aset Milik Desa SINGOJURUH - Desa/Kecamatan Singojuruh masih belum memiliki pasar permanen. Padahal, sektor perekonomian di desa yang dipimpin Janoko tersebut cukup potensial. Meski begitu, pemerintah desa (pemdes) sudah punya lahan untuk dibuat pasar. Rencananya, lahan yang dijadikan pasar tersebut berada di Dusun Krajan Selatan. Tanah tersebut merupakan aset milik desa. Luas lahan tersebut yaitu 2.200 meter persegi. Kepala Desa Singojuruh, Janoko menuturkan, pihaknya sudah mengajukan proposal kepada pemerintah daerah untuk pembangunan pasar

tersebut. Hingga kini, pihaknya masih menunggu kabar baik. ’’Semoga lekas ada kabar bagus dan pasar bisa dibangun,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Banyak warga yang menyambut baik tentang rencananya pembangunan pasar tersebut. Sebab, adanya pasar permanen bisa berdampak positif bagi perkembangan perekonomian bagi masyarakat desa. ’’Adanya pasar bisa meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat,’’ bebernya. Sebagai bukti keseriusan, pihaknya juga sudah mengumpulkan masyarakat terkait rencana tersebut. Bahkan,

masyarakat banyak yang siap dan mendaftar untuk bisa berjualan di pasar tersebut. ’’Sebanyak 75 ibu-ibu yang sudah mau berdagang di pasar itu,’’ sebutnya. Menurut dia, lahan yang akan dijadikan pasar tersebut harus dimanfaatkan dengan baik. Pasalnya, hingga kini lahan tersebut masih tidak terurus. ’’Nanti kalau ada pasar, masyarakat akan sangat diuntungkan,’’ ulasnya. Selama ini, jelas dia, di desanya itu memang ada pasar. Namun, pasar tersebut tidak pernamen alias pasaran seminggu dua kali. ’’Itu tidak maksimal. Kalau ada pasar

permanen yang buka setiap hari, maka geliat ekonomi bakal terus tumbuh,’’ katanya. Dia menyebut, usaha yang bakal dilakukan di pasar itu sangat beragam. Antara lain usaha aksesoris, berjualan daging ayam potong, sayur, kain, kuliner, dan lain sebagainya. ’’Intinya, masyarakat benar-benar membutuhkan pasar demi mengangkat perekonomian,’’ jelasnya. Di sisi lain, adanya pasar permanen tersebut bisa mewadahi para pedagang yang mangkal di tepi jalan. Karena itu, kebersihan dan pemandangan desa juga bakal tertata dengan baik. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

MENINJAU: Kades Janoko (dua dari kanan) bersama Camat Nanik Macfrufi dan anggota koramil serta petugas Satpol PP meninjau lokasi yang akan dibangun pasar desa.

Jawa Pos Festival Dibuka Malam Ini GALIH COKRO/RaBa

BIRDING COMPETITION: Mulai hari ini kawasan TN Baluran ditutup bagi wisatawan. Tampak burung merak berjalan di sekitar kawasan TN Baluran.

Baluran Ditutup bagi Wisatawan BANYUPUTIH - Ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti Birding Competition mulai memadati Taman Nasional (TN) Baluran, Situbondo, kemarin (27/6). Para peserta yang rata-rata para pelajar tersebut mengikuti lomba pengamatan burung dan fotografi. Selama lomba berlangsung hingga 30 Juni nanti, TN Baluran ditutup untuk wisatawan. “Untuk sementara ditutup agar lomba berjalan lancar. Burung-burung tidak takut

dan tidak terbang,” kata Sutadi, Ketua Panitia lomba bertajuk Birding Competition kepada wartawan. Data yang berhasil dikumpulkan, peserta yang mengikuti Birding Competition di TN Baluran tersebut berjumlah sekitar 200 peserta. Para peserta itu kemudian dibagi menjadi 70 kelompok yang masing-masing kelompok beranggota 25 peserta. Selama mengikuti Birding Competition peserta akan melakukan pengamatan di

tiga lokasi, yaitu Bekol, Bama; sepanjang Sungai Bajulmati; dan di lembah Gunung Baluran atau Kacip. Dari tiga lokasi tersebut, para peserta dapat dengan mudah menyaksikan berbagai spesies burung. Pasalnya, di musim kemarau seperti sekarang ini, burung-burung akan mudah berdatangan. “Saat ini ada 119 jenis burung di TN Baluran. Ada dua jenis burung yang baru ditemukan, yaitu burung jenis cekakak merah dan burung semak,” terang Sutadi.(rri/c1/als)

Polisi Dalami Penyebab Kematian Warno KALIPURO - Polisi terus menyelidiki penyebab tewasnya Warno, 71, warga Perumahan Griya Giri Mulya (GGM), Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Meski di kalangan warga santer berembus kabar pria malang tersebut tewas akibat tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan sang istri, aparat belum bisa menyimpulkan kebenaran kabar tersebut. Kapolsek Kalipuro, AKP Sudarsono mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Salah satunya dilakukan dengan memintai keterangan beberapa saksi terkait kematian korban. “Hingga hari ini (kemarin), kami telah memintai keterangan enam saksi. Termasuk istri korban,” ujarnya. Dikatakan, langkah lain yang telah dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban adalah dengan melakukan oleh tempat kejadian perkara. “Jasad korban juga sudah diotopsi. Namun kami masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh petugas medis RSUD Blambangan,” kata dia. Lantaran penyebab kematian korban belum bisa dipastikan, polisi pun belum mengamankan satu pun pihak terkait kematian pria yang berstatus pensiunan guru SD tersebut. “Sampai saat ini tidak ada pihak yang kami amankan,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, warga Perumahan Griya Giri Mulya (GGM), Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, mendadak gempar. Itu menyusul kabar meninggalnya Warno, 71, warga setempat, sekitar pukul 07.30 Rabu (26/6). Sebelum korban meninggal dunia,

tetangga kerap mendengar suara gedebak-gedebuk. Itu diduga suara pertengkaran Warno dan istrinya, Tri Wahyuningsih, 63. Diperoleh keterangan, peristiwa tersebut berawal Selasa pagi lalu (25/6). Kala itu, sejumlah tetangga mendengar suara cekcok dari rumah

korban, tepatnya di Blok TU 17-18, Perum GGM. Senin sore lalu (24/6), seorang tetangga mendapati Warno tergeletak di lantai dapur rumahnya. Suparmi, 43, tetangga korban mengatakan, Senin sore tersebut Tri mendatangi rumahnya. Kala itu, Tri mengatakan suaminya jatuh. (sgt/c1/aif)

BANYUWANGI - Genderang even akbar Jawa Pos Festival Ramadan2013ditabuhhariini(28/6). Grand opening ajang yang dihelat untuk menyambut bulan suci Ramadan tersebut akan dilakukan pukul 18.30 di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi. Bagian even Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto mengatakan, sebelum grand opening dilaksanakan, perhelatan Jawa Pos Festival Ramadan kali ini akan diawali dengan lomba kaligrafi. Lomba kaligrafi tersebut dihelat mulai pukul 16.00. “Seluruh peserta wajib membawa peralatan sendiri, di antaranya meja atau alas dan alat tulis. Sedangkan kertas disediakan panitia,” ujarnya. Benny menegaskan, para peserta wajib hadir 30 menit sebelum lomba dimulai. “Seluruh peserta juga diwajibkan melakukan registrasi untuk mengambil nomor peserta,” imbuhnya. Menurut Benny, pasca lomba kaligrafi, acara akan dilanjutkan dengan grand opening. Rangkaian selanjutnya adalah lomba qasidah modern dan hadrah al banjari. “Lomba qasidah modern dimulai pukul 19.00 dan dilanjutkan lomba hadrah al banjari yang dimulai pukul 19.40,” kata dia. Untuk lomba qasidah modern, urutan penampilan peserta yang tampil adalah Ika Sundari, Annisa, Atfira al Halwa, dan Sabilillah. Sementara itu, urutan peserta yang tampil dalam lomba hadrah al banjari malam nanti adalah SMP Plus Darus Sholah Jember, Miftahul Jannah, Remas Baitussolihin, MT An Nur, dan Darusolah Sin-

gojuruh. Dilanjutkan penampilan peserta lomba hadrah al banjari yang lain, di antaranya Nurul Ikhlas, Baitussalam, dan Gemah. “Sama seperti lomba kaligrafi, peserta lomba qasidah

modern dan hadrah al banjari juga harus hadir 30 menit sebelum lomba dimulai,” tegasnya. Jawa Pos Festival Ramadan 2013 di Bumi Blambangan tersebut dipersembahkan Jawa

Pos, Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, Jawa Pos Radar Banyuwangi, dan didukung Bank Mandiri, PDAM Banyuwangi, dan Bank Muamalat Banyuwangi. (sgt/c1/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jumat 28 Juni 2013

Sikat VCD Babak-belur Dihajar Massa Simulasi Lomba Poskamling di Gambiran GAMBIRAN - Akibat mencuri video compact disc (VCD) di rumah salah seorang warga Dusun Gembolo RT/RW 01/03, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Karim (bukan nama sebenarnya), 45, babak-belur dihajar massa. Pria yang mengaku dari Jember itu masuk rumah Tuminem (bukan nama sebenarnya), 65, dengan cara membobol pintu dapur. Tuminem yang tinggal seorang diri itu tengah lelap di kamar. Sekitar pukul 11.00, dia terjaga dari tidurnya karena digigit nyamuk. Saat terbangun, Tuminem mendengar suara gaduh di dapur. Penasaran, Tuminem pergi ke dapur. Betapa kagetnya ketika ada orang yang baru keluar dari dapur, daun pintu sudah nyaris roboh. Yakin itu orang jahat, kontan Tuminem berteriak. Teriakan

“Saya sudah tidak mampu menahan amarah warga karena mereka terlalu banyak,” jelas ketua RT 01/RW 03, Dusun Gembolo, Desa Purwodadi, kepada ketua regu jaga. Tertangkapnya maling VCD itu merupakan simulasi dalam pembukaan lomba poskamling untuk memperingati HUT Bhayangkara ke-67 ABDUL AZIZ/RABA HANYA SIMULASI: Seorang maling VCD tingkat Kabupaten Banyuwangi yang dihajar massa kemarin malam. diperagakan warga itu menyebabkan warga datang. Dusun Gembolo, Desa Purwo“Saya kaget ketika Bu Tuminem dadi, Kecamatan Gambiran. Menurut Kapolsek Gambiran berteriak maling, lalu ambil kentungan untuk mengundang AKP M. Ibnu Mas’ud, pembinaan warga lain,” kata ketua RT yang poskamling selalu dilakukan oleh mengaku baru saja dibangunkan setiap anggota yang ditugaskan di desa-desa. “Babinkamtibmas peronda itu. Tak seberapa lama, pencuri yang dibantu FKPM di setiap desa VCD berhasil ditangkap. Tanpa rutin mengadakan sosialisasi komando, warga yang sudah yang bertujuan agar di wilayah geram tersebut beramai-ramai masing-masing tetap kondusif,” menggebuki maling tersebut. tegasnya. (azi/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

RESMI DITUTUP: Satpol PP disaksikan muspika memasang plang penutupan Lokalisasi Turian di Desa/Kecamatan Purwoharjo kemarin.

Satpol PP Tutup Lokalisasi Turian PURWOHARJO - Satu lagi aktivitas lokalisasi di Bumi Blambangan dihentikan total. Yang terbaru adalah tempat pelacuran Turian di Desa/Kecamatan Purwoharjo. Kemarin, tempat pelacuran itu dilarang beroperasi dan ditutup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi bersama Muspika Kecamatan Purwoharjo kemarin. Tidak ada perlawanan dalam

aksi petugas gabungan itu. Situasi lokalisasi yang memiliki 24 wisma tersebut tampak sepi. Para mucikari juga tidak terlihat keluar saat kedatangan para petugas tersebut. Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai menegaskan, penutupan tersebut tidak berlaku sementara, melainkan selamanya. Segala bisnis esek-esek tersebut akan berurusan

dengan hukum jika nekat melanggar. ‘’Jadi, penutupan ini bukan dalam rangka bulan Puasa, tapi untuk selamanya,” katanya. Dia menyebut, tahun ini sudah menutup lima dari 13 tempat yang tersebar di beberapa kecamatan di Banyuwangi. Meski begitu, pada tahun 2013 ini, semua lokalisasi dipastikan akan ditutup. ‘’Tahun ini, kita targetkan hanya tinggal satu,

yaitu Padang Bulan,’’ terangnya. Meski begitu, kata dia, lokalisasi di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, itu akan ditutup pada tahun depan. Sampai saat ini pihaknya masih melakukan upaya pendekatan secara maksimal agar para PSK dan mucikari tidak kembali beroperasi. ‘’Sebab, eks PSK dan mucikari akan dibantu modal oleh Kemensos,’’ jelasnya. (ton/c1/aif)

Un Reward Bagi yang Tak Mampu Tuntaskan Masalah CLURING - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberi peringatan keras kepada para kepala desa dan kecamatan yang tak mampu menyelesaikan persoalan di wilayahnya. Jatah program APBD bakal dikurangi, bahkan tak akan diberi bila para kepala desa dan camat tak mampu menyelesaikan persoalan, khususnya yang menyangkut program Pemkab Banyuwangi. Hal itu disampaikan bupati menanggapi gagalnya pelaksanaan proyek air bersih senilai Rp 2,8 miliar tahun 2013 di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, akibat konflik di akar rumput yang melibatkan banyak pihak. Bupati menegaskan, bila ke depan masih ada saja konflik yang terjadi di akar rumput, pihaknya tidak segan memberikan sanksi. “Akan kita beri un reward, kita kurangi jatah programnya atau tidak kita beri jatah program APBD. Jadi bukan

ABDUL AZIZ/RABA

TIGA PILAR: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menyampaikan jawaban atas pertanyaan para peserta.

hanya reward yang kita berikan, tapi juga ada un reward,” tandas orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi tersebut. Bupati berharap, tiga pilar di masing-masing tingkatan, seperti kepala desa, babinkamtibmas, dan babinsa, bisa menyelesaikan persoalan yang terjadi di tingkat desa. Sehingga ketika muncul persoalan, tidak sampai mengganggu bahkan menggagalkan

program pemerintah. “Kalau terus begini, bantuan akan distop. Dulu sebelumnya di Muncar, bantuan dari pusat distop karena ada konflik di bawah, nggak tau sampai kapan bantuan distop,” ujarnya. Sekadar tahu, munculnya persoalan air bersih dalam forum tiga pilar itu, pertama kali dilontarkan oleh Kapolsek Songgon AKP Ali Azhari. Dalam sesi

tanya jawab, dia mengaku malu dengan Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. Sebab, sebelum terjadinya konflik antar warga, dia menyatakan bahwa persoalan tersebut akan selesai dengan sejumlah kesepakatan. “Tidak lama setelah saya laporkan kepada kapolres, ternyata konflik muncul. Jadi saya malu. Sekarang kami ingin tahu bagaimana kelanjutan program tersebut,” tuturnya. Menerima pertanyaan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Mujiono mengatakan, bahwa program air bersih yang mengambil dari sumber air di Desa Sumberarum, itu sebenarnya diperuntukkan bagi warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Dalam penganggarannya, program tersebut sudah melalui prosedur yang semestinya, yakni musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). (azi/c1/aif)

Sri Utami Bantu Pavingisasi Masjid Caleg Demokrat Dapil III Nomor Urut 4 MUNCAR – Sri Utami Faktuningsih, calon anggota legislatif (caleg) DPRD Banyuwangi terus menunjukkan komitmen terhadap masyarakat. Untuk kali kesekian, istri bos raja sengon Wahyu Widodo itu membantu pembangunan paving di Masjid Al-Islah Dusun Sukosari Tempurejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar kemarin. Bantuan tersebut disambut suka cita masyarakat dusun setempat. Sebab, dengan bantuan tersebut membuat masjid bisa merampungkan sebagian agenda pembangunan. ‘’Kami menyambut baik atas bantuan dari mbak uut,’’ ungkap Supingi, imam masjid setempat. Menurut dia, kepedulian dari

ISTIMEWA

PEDULI: Sri Utami Faktuningsih bersama puluhan warga saat meninjau lokasi pembangunan paving di Masjid Al-Islah, Dusun Sukosari Tempuran, Desa Blambangan, Muncar kemarin.

caleg Partai Demokrat nomor urut 4 itu sudah terbukti. Karena itu, sangat pantas jika caleg yang tinggal di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar itu terpilih menjadi wakil rakyat. ‘’Kami harap mbak

Uut (Sri Utami Faktuningsih) jadi anggota dewan, besok-besok bisa bantu lagi,’’ harapnya. Dia menyebut, halaman masjid yang dipaving seluas 116 meter persegi. Tentu saja, biaya yang

dikeluarkan cukup besar. ‘’Masyarakat di sini sangat senang diperhatian. Kita mendoakan agar yang bersangkutan jadi,’’ terangnya. Sementara itu, kedatangan Uut disambut puluhan warga saat meninjau lokasi pembangunan di pelosok desa itu. Caleg yang akan bertarung dalam daerah pemilihan III (Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, Srono, dan Cluring) itu juga tampak mengulurkan tangan kepada semua warga. ‘’Semoga paving ini bermanfaat,’’ ujarnya. Pihaknya akan terus membantu demi kepentingan masyarakat bersama, termasuk warga miskin, jalan yang rusak dan fasilitas tempat umum lainnya seperti tempat ibadah. ‘’Mohon doa dan dukungannya,’’ harap Uut diamini warga. (adv)

Hadiri...

ng a Tenmangan e

K

Resepsi HUT ke-14 Radar Banyuwangi di Hotel AJM Genteng 30 Juni 2013 Mulai Pukul : 18.30 Pemesanan undangan hubungi: Aziz 081 336 161 357, Nugroho 085 336 124 007

Di Dukung Oleh: Genteng beauty centre

Shop

Radio Tawang Alun

Sun East Mall (Kalisari Dept. Store)

T o u r T r a v e l

wilis

425777


36

Jumat 28 Juni 2013

SAMBUTAN: Koordinator JRKI Banyuwangi, Aguk Wahyu Nuryadi (kiri) bersama Kadis Perhubungan Suprayogi saat membuka acara pembinaan dan pelatihan regulasi kemarin di Hall PMI Banyuwangi. TOHA/RaBa

Radio Komunitas Wajib Penuhi Standar BANYUWANGI - Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Banyuwangi menggelar pembinaan dan pelatihan regulasi, program, dan warta berita, di Hall PMI Banyuwangi kemarin (27/6). Nara sumber yang dihadirkan adalah Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Komunikasi, Drs Suprayogi; Badan Pemberdayaan Perempuan, KB, Bagian Humas Protokol Pemkab Banyuwangi, Adat Aman; Mamik, JRKI Jatim; Presidium JRKBB; Syamsudin dari Ijen FM Licin; dan Ketua Harian Joko Sutrisno dari Citra FM Sempu. Koordinator JRKI Banyuwangi, Aguk Wahyu Nuryadi mengatakan,

kegiatan ini bertujuan menyamakan visi dan misi sekaligus sharing antar sesama radio komunitas di Banyuwangi. Diakui, di Banyuwangi banyak sekali radio komunitas. Namun yang memiliki izin baru beberapa radio. Salah satunya radio komunitas Bung Tomo. Anggota JRKI Banyuwangi sendiri masih tujuh. “Ciri khas radio komunitas yang sudah berizin adalah sudah memiliki akta, program yang diusung adalah pemberdayaan masyarakat, punya komunitas jelas, punya visi misi sesuai roh komunitas yang ditetapkan negara,” kata Aguk. Sementara itu, Kadis Dishubinfokom, Suprayogi menjelaskan,

keberadaan radio komunitas ini sangat membantu dalam proses pembangunan Banyuwangi. Namun, dia berharap agar keberadaan radio komunitas ini harus tertib. Misalnya, peralatan yang dimiliki harus standar. Sebab jika tidak standar, maka akan menggangu arus lalu lintas penerbangan di Bandara Blimbingsari. “Kita ketahui beberapa waktu lalu ada berita jika jaringan radio komunitas sempat menganggu jaringan sistem navigasi Bandara Blimbingsari. Oleh karena itu saya berharap radio komunitas di Banyuwangi memperhatikan standarisasi peralatannya,” ungkap mantan Kadis Pariwisata Banyuwangi itu. (adv/als)

Pergunu Bedah Buku Membumikan Aswaja GENTENG - Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Banyuwangi menghadirkan pengurus pusat Pergunu dalam rangka konsolidasi. Acara tersebut dirangkai dengan kegiatan seminar ilmiyah dengan tema bedah buku Aswaja di Aula Kampus STAI Ibrahimy Genteng, kemarin (27/6). Ketua Umum PP Pergunu, Dr KH Asef Syaifudin Halim, langsung menjadi pemateri untuk membedah kajian Aswaja yang dihadiri ratusan peserta itu. Hadir pula pejabat dari Dinas Pendidikan Banyuwangi, Mukhlis; dan Camat Genteng Yusdi Irawan. Ketua PC Pergunu Banyuwangi, M. Sairoji Sonhaji mengungkapkan, acara tersebut murni dalam rangka konsolidasi tanpa ada unsur politik. ’’Tujuannya untuk membumikan ahlusunah wal jamaah (aswaja) sebagai benteng generasi muda NU,’’ tuturnya. Menurut dia, acara kondolidasi dengan pengurus pusat itu merupakan realisasi program pasca kongres pertama di Mojokerto tahun 2011 lalu. ’’Kegiatan ini sudah diagendakan jauh-jauh hari. Semoga Pergunu Banyuwangi semakin maju dan berkembang,’’ harap kepala SDI Darul Faizin Grogol, Kecamatan Giri, itu.

ALI NURFATONI/RaBa

BAHAS ASWAJA: Dari kiri ke kanan, Mukhlis, Asef Syaifudin Halim, Yusdi Irawan, dan M. Sairoji Sonhaji di Kampus STAI Ibrahimy Genteng, kemarin.

Wakil PC Pergunu Banyuwangi, Drs Hadi Mulyanto MM menambahkan, kiprah Pergunu dalam dunia pendidikan cukup vital. Sebab, selama ini keberadaan Pergunu di Bumi Blambangan terus menunjukkan prestasi. ’’Pergunu sebagai tempat mengabdi dan berjuang untuk NU,’’ kata pengawas TK/SD Banyuwangi itu. Dia menyebut, guru yang tergabung dalam organisasi Pergunu di Banyuwangi jumlahnya cukup besar. Dari

data terkini, jumlah anggota sudah mencapai sepuluh ribu orang. ’’Itu masih belum di lingkungan pondok pesantren,’’ terangnya. Dia mengingatkan agar para guru yang sedang mengabdi untuk NU pantang menyerah. Sebab, Pergunu yang termasuk salah satu Badan Otonom (Banom) NU termasuk organisasi besar. ’’Sampai saat ini, kiprah Pergunu terus eksis mulai dari TK hingga MA sampai perguruan tinggi,’’ pungkasnya. (ton/adv/als)

Rest Area Istana Gandrung Resmi Dibuka BANYUWANGI - Rest area Istana Gandrung yang berada di Kecamatan Kabat resmi dibuka Kamis kemarin (27/6). Pembukaan yang dikemas dengan pertemuan pengusaha kecil menengah di bawah naungan Pelangi Sari Group itu dihadiri oleh Camat Kabat, Drs H M Lukman, Bank Jatim, dan mitra lainnya. Owner Istana Gandrung, Bambang Haryono menjelaskan, pembukaan rest area Istana Gandrung ini merupakan salah satu komitmen Pelangi Sari Group untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. Pembangunan Banyuwangi yang

semakin membaik, kata dia, membutuhkan fasilitas publik seperti itu. Di rest area ini, lanjut Bambang, masyarakat bisa mendapatkan fasilitas seperti bermacam-macam menu makanan dan olahan khas Banyuwangi. Fasilitas lantai dua pun sangat besar. Bisa digunakan untuk beragam acara. Mulai untuk pernikahan, ulang tahun, rapat, dll. Jika Anda belum mampir di tempat ini, maka Anda akan kehilangan momen yang sangat indah. Sementara itu, Camat Kabat Drs HM Lukman turut mengapresiasi kehadiran rest area di wilayahnya. Menurut mantan Camat Kalipuro

itu, kehadiran Istana Gandrung ini akan menambah poin tersendiri bagi pembangunan di sekitar Kecamatan Kabat. “Apalagi 95 tenaga kerja yang direkrut adalah warga Kabat,” katanya. Dikatakan, keberadaan Pelangi Sari Group di wilayahnya cukup membantu UKM yang ada di wilayah Kecamatan Kabat. Untuk itu, dia berharap kepada Pelangi Sari untuk terus membina UKM terutama membinanya dengan jaringan yang dimiliki Pelangi Sari Group. “Untuk pendanaan, saya berharap Bank Jatim turut memberikan fasilitas,” tegasnya. (adv/als)

LUAS: Rest area Istana gandrung yang berlokasi di Kabat ini memberikan tempat yang nyaman.

TOHA/RaBa

BANYUWANGI • Tanah Labanasem •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Toko Dikontrakkan •

• STNK •

• Truk Fuso ‘81 •

• Honda Grand Civic ‘91 •

• Honda New CRV ‘08 •

Dkntrakkan toko bekas dealer spd motor /koperasi P25M, L15M, Jl. Ry Sumberayu 172 Muncar Bwi. H. 081231457220

Hlg STNK P 3730 WL, an. Marwi Hadi Sunarto, Krajan 01/02 Kalipuro, Bwi

Jual Truck Fuso thn 1981 kondisi bagus, peminat. H. 0333-396286 / 08123455026.

Djl Honda Grand Civic th 1991, green apple istmw 60 jt nego, hub 081358192679.

Dijual HONDA New CRV 2.4at Thn 2008 Grey Metlk Full-Option 230 jt Nego, Hub: 081233255678 Edy.

• Isuzu Panther ‘01 •

• Suzuki Katana ‘00 •

• Toyota Hardtop •

Dijual Isuzu Panther LS 2001, warna silver, pajak baru, harga 125 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888

Dijual Suzuki Katana GX short (jeep) S.C HDTP th 2000 warna merah metalik hrg 65 jt nego hp 0333-635000 / 08883361235

Dijual Toyota harthop diesel 4x4 aktif 3000 cc cat baru kerok, ban 33 cat putih, no tembus modis kusus penggemar, harga hubungi 085258022555.

• Chevrolet Aveo ‘05 •

• Grand Max ‘10 •

• Isuzu Panther ‘05 •

Dijual Chevrolet Aveo 1.5L MT tahun2005 hitam metalik, harga 88,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Grand Max Pick-Up S40 IRP TMREJJ HC tahun 2010 putih, harga 79,5 juta nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS 25 MT tahun 2005 hitam, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Suzuki ST150 PU ‘10 •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Toyota Avanza ‘11&‘08 •

Dijual Suzuki ST150 Pick-Up AC tahun 2010 hitam, harga 79,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Xenia F60 IRV-GMDFJJ tahun 2010, hitam metalik, harga 118,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Avanza G 2011 hitam (137), G 2008 Htm+Silver (127) 2 Unit, Siap Pakai hubungi. 085204916135

BANYUWANGI • Jual Cepat •

• Jl. Raya Rogojampi •

BANYUWANGI

• Cari Komik Cina Lama •

• Bantu Urus Visa •

Jual rumah Jl. Raya Rogojampi L=13,5M, P=45M Hubungi 081252638527 / 633678.

BANYUWANGI

Dicari Komik Cina Lama Thn 50/60-an harga tinggi hub liong 085736001012.

Bantu urus Visa sepecial Jepang + Paspor, hubungi: 081216024818, 081216025809

Dijual tanah, LT 1550m2, Jl. Dsn Antogan, Ds Labanasem, + 300m dari Jalan Raya Rogojampi, bersertifikat, Hub: 081338957772

BANYUWANGI

Djual rmh Jl. Monginsidi 12, Bwi, tmr hotl kumala, blkg Roxy, Hub 081235485434.

Hlg STNK P 6120 ZH, an. Nurjanah, Jl. Nuri Perm Kelapa Gading 02/01 Pakis Hlg STNK P 5594 YK, an. Suradi, Dsn. Klontang 03/02 Ds. Gendoh, Sempu, Bwi.

BANYUWANGI

Hlg STNK P 3515 WL, an. Busaini, Gunungsari 01/01 Banjarsari, Glagah

• Les Mandarin Privat •

Hlg STNK P 5794 XL, an. Samsul Arifin, Krajan 03/03 Wongsorejo, Wongsorejo

Trma LES MANDARIN privat, byk prcakapn, bhn mnrik, cpt bisa H:christine bwi 08121661248

Hlg STNK P 2318 YL, an. Siti Rohmah, Dusun Krajan 01/05 Rogojampi Bwi

Mobil Anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

• Tanah Perum GGM Klatak • Jual Tnah 566m2 Ling Perum GGM Klatak Kalipuro Bwi 230 jt semua 082141046676

• Tanah Ketapang • Djl tnh SHM +300M, 20M utra polsek dpn bgkl Ahass Honda Ktpg HP: 081336528447 TP

• Tanah 2 Kapling • Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

SITUBONDO • Tanah Anggrek • Dijual tnah Anggrek Gang 1, RT 01, RW 04 Stb, luas 180 m2, hub 081336751668.

BANYUWANGI • AJM Hotel • Dbthkn krywn/ti Suka-Suka Karaoke Happy Fuppy. 2 org Accounting D3, max 30th (W), 2 org Supervisor D3 max 35th (P), Ka Shift, D3 max 35th, 1 org (P),Server waiter/(S), SMA sdrjt max 23th, 9 org (W/P), House keeping, SMA sdrjt max 23thn, 3 org (P), Office Boy, SMA sdrjt max 23thn, 2 org (P), Kasir SMA sdrjt max 23thn, 5 org (W/P). Kirim ke Jl Raya Jember 55 genteng. Kontak person 087857356102 (P. Yusuf)

Ingin pasang iklan? Hubungi: 0333412224


41

OPINI

Jumat 28 Juni 2013

AGENDA KOTA

Prabowo di Benculuk KETUA umum DPN HKTI, Prabowo Subianto, direncanakan hadir di Lapangan Benculuk, Cluring, Banyuwangi, Minggu (30/6) nanti sekitar pukul 08.00. Temu akbar bersama Ketua Pembina Partai Gerindra ini akan dihadiri para petani dari Banyuwangi, Situbondo, dan Jember. (*/als)

LINGKUNGAN

Dapat Bantuan Mesin Pengolah Sampah Rp 1,5 M BANYUWANGI - Penghargaan Piala Adipura yang diraih Banyuwangi merangsang pundi-pundi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke Bumi Blambangan. Yang terbaru, Kementerian Perindustrian menggerojok bantuan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Dana APBN 2013 itu dikucurkan ke Banyuwangi bukan dalam bentuk dana cash, melainkan dalam bentuk barang dan kegiatan. “Kita mendapat bantuan berupa mesin pengolah sampah menjadi pupuk organik,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo Purnomo. Bantuan mesin pengolah sampah itu, kata Hary, tergolong sangat canggih. Selain mampu mengolah sampah dalam jumlah besar, mesin itu juga mampu memproduksi sampah jadi pupuk organik secara instan. Kapasitas produksi mesin itu mencapai 1.250 kilogram (Kg) per jam. Dengan mesin itu, sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah biasa diolah menjadi pupuk organik. Dengan mesin itu, sampah yang sudah menumpuk bertahun-tahun di TPA bisa di produksi menjadi pupuk organik. “Walau sudah lama, mesin itu mampu mengolahnya. Semakin lama semakin baik dan berkualitas,” kata Hary. Selain bantuan mesin, lanjut Hary, Kementerian Perindustrian juga mengucurkan bantuan dalam bentuk program. Tahun 2013 ini, ada sekitar delapan kegiatan pelatihan untuk industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di Banyuwangi. Bantuan program ini, Banyuwangi tergolong cukup istimewa. Beberapa daerah lain di Jatim, hanya mendapat bantuan satu program saja. Sementara Banyuwangi langsung dikucuri delapan program sekaligus. “Bantuan program itu difokuskan untuk mengembangkan sektor IKM di Banyuwangi. Pusat memberikan perhatian khusus pada kita,” timpal Kepala Bidang Perindustrian Dinsperindagtam, Komang Dedy. Komang menjelaskan, bantuan mesin pengolah sampah itu berasal dari Direktur Industria Kimia Dasar Direktorat Jenderal Basis Manufaktur. Sedangkan bantuan program berasal dari Direktorat IKM. Rinciannya, dua paket program wira usaha baru dan empat paket pelatihan teknis dalam rangka pengembangan sentra industri. Bantuan mesin pengolah sampah dan program itu, diserahkan Direktur IKM Kementerian Perindustrian Wilayah II Gati Wibawaningsih kepada Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (27/6) di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Selain menyerahkan bantuan, Gati sekaligus me-launching delapan bantuan program pelatihan IKM. Setelah diterima, bantuan mesin itu akan diserahkan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP. Pengoperasian dan perawatan mesin bantuan itu menjadi tanggung jawab DKP. (afi/c1/aif)

WTN 2013

Pentingnya Transparansi Dana Pendidikan P E N D I D I K A N m e r u p a kan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Sementara peningkatan mutu merupakan salah satu pilar pokok pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kompetitif sesuai visi Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2025. Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan oleh semua pihak, mulai sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan sekolah yang kondusif, sumber daya guru yang berkualitas, dan juga peran serta masyarakat yang perlu ditingkatkan untuk bersinergi ke arah kualitas pendidikan. Kondisi satuan pendidikan pada saat ini sangat beragam, dan sebagian kualitasnya masih di bawah standar nasional pendidikan, maka perlu strategi-strategi untuk mencapai hal tersebut secara bertahap. Apabila standar pelayanan minimal pendidikan tercapai, maka mutu pendidikan bergeser dari waktu ke waktu yang pada akhirnya mencapai tingkat yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan (SNP). Yang menjadi problem di tengah-tengah masyarakat adalah biaya pendidikan. Akibatnya, kualitas pendidikan kita banyak mendapat

sorotan, khususnya yang terjadi pada lembaga formal (sekolah). Disebabkan lembaga pendidikan lebih menuruti kebutuhan tentang biaya sekolah, biaya pendidikan pun menjadi mahal. Sekarang muncul kritik terhadap mahalnya biaya pendidikan. Banyak masyarakat yang resah ketika tahun ajaran baru, biaya pendidikan dikatakan sebagai sesuatu yang mahal. Dari dulu biaya pendidikan akademis tidak pernah murah. Yang membuat biaya pendidikan terlihat tinggi, karena dibandingkan dengan penghasilan rata-rata rakyat Indonesia. Anehnya, beberapa komponen masyarakat yang memiliki pendapatan cukup tinggi menolak pembiayaan pendidikan yang murah. Indikatornya, mereka menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolahsekolah favorit, kalau perlu ke luar negeri yang notabene biaya pendidikan yang harus dikeluarkan lebih mahal. Persoalan biaya pendidikan merupakan topik yang menarik bagi semua kalangan masyarakat. Mereka memiliki perspektif yang tidak sama, kepentingan yang tidak sama, bahkan kemampuan membayar yang tidak sama. Sebagian kecil kalangan menginginkan biaya pendidikan murah, bahkan gratis alias tidak bayar sama sekali. Padahal, di dalam Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Bab V, Pasal 2, huruf b. menyebutkan, peserta

O l e h

BIBIB PRAYOGO W. * didik ikut menanggung biaya penyelenggara pendidikan, kecuali peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Itu diperkuat Bab XIII Pasal 46 ayat 1, pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Yang membuat lembaga sekolah khawatir, dan masyarakat debatable tentang dana pendidikan, ketika Mendikbud mengeluarkan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2011 tentang larangan pungutan biaya pendidikan SD dan SMP. Akan tetapi, fakta di lapangan, jenis pungutan yang berdalih iuran, infaq, sumbangan, bimbingan belajar, dan dana pengembangan, tidak bisa dipungkiri bahwa itu ada. Sehingga, biaya pendidikan menjadi bahan pembicaraan, bahkan melahirkan iklim yang tak sedap. Penyebabnya, kurangnya keterbukaan dalam penggunaan dana pendidikan yang berasal dari peserta didik. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD, SMP, dan BOS SMK, serta Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), belum bisa menjawab 100% dalam mengatasi biaya pendidikan. Sehingga, lebih tepat disebut

pendidikan bersubsidi daripada pendidikan gratis. Padahal, pemerintah menganggarkan biaya pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD di luar gaji serta tunjangan guru. Namun, yang terjadi dengan melekatnya gaji serta tunjangan guru dalam struktur fungsi pendidikan, “anggaran yang benar-benar untuk meningkatkan kualitas pendidikan kirakira hanya 10%”. Sisanya untuk biaya investasi dan operasional. Perlu diketahui, pendidikan nasional kita masih merupakan standar pelayanan minimal (SPM). Berdasar UndangUndang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharuskan ke arah standar nasional pendidikan (SNP) secara bertahap. Sementara itu, bantuan dana dari pemerintah ke satuan pendidikan masih standar pelayanan minimal (SPM), yakni 70%, kurang 30% untuk mencapai standar nasional pendidikan. Maka perlu peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dengan istilah biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Hal itu diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2010 tentang pendanaan pendidikan. Pengertian biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidi-

kan. Tentu, lembaga sekolah harus memahami dan mengelola bantuan dana pendidikan dari pemerintah secara transparan, profesional dalam penggunaan, dan akuntabel (bisa dipertanggungjawabkan). Lembaga sekolah tentu harus memahami manajemen keuangan secara benar berdasar prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS). Dengan memahami manajemen keuangan, diharapkan pihak sekolah/madrasah dapat menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang baik dengan tidak mengabaikan prinsip ekonomis, efisiensi dan efektifitas dalam mendukung tercapainya pendidikan. Hal itu sangat penting dipahami berbagai pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan keuangan sekolah dan madrasah, termasuk kepala dan wakil kepala sekolah, bendahara sekolah, guru, pengawas, dan komite sekolah. Bila prinsip-prinsip itu diterapkan lembaga sekolah, maka bantuan dana dari pemerintah akan betul-betul digunakan sesuai peruntukan (tidak boros). Sementara itu, pengeluaran yang tidak memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dapat disebut sebagai pemborosan atau pengeluaran yang mestinya dapat dicegah. *Koordinator lembaga swadaya masyarakat dan konsultan.

AGUS BAIHAQI/RaBa

SEPI: Deretan angkot parkir di Terminal Brawijaya Banyuwangi.

Soroti Kaca Angkutan Ditempeli Iklan Produk BANYUWANGI - Setelah sukses membawa pulang penghargaan Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyon, Banyuwangi kembali mendapat kesempatan mengikuti penilaian penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2013. Tim WTN nasional, beberapa hari lalu datang ke Kota Gandrung untuk menilai prasarana, infrastruktur, penyelenggaraan sistem transportasi, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Tim yang dipimpin Rasman Ginting berada di Banyuwangi selama dua hari sejak Selasa hingga Rabu (26/6) lalu. Setelah melakukan survei, tim WTN memaparkan hasil surveinya di depan Bupati Abdullah Azwar Anas beserta pejabat teras pemkab lainnya. Dalam kesempatan itu Rasman Ginting menyampaikan penilaian WTN secara menyeluruh terhadap kondisi transportasi di Banyuwangi. Di antaranya, administrasi perencanaan, pendanaan, kelembagaan dan peraturan perundang-undangan. Sumber Daya Manusia (SDM), angkutan, prasarana, lalu lintas, lingkungan. Teknis dan operasional (sarana, prasarana, lalu lintas, pelayanan kepada masyarakat), political will (komitmen) kepala daerah dan kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan dan pembangunan transportasi. “Sebagian besar sudah sesuai dengan kondisi yang disyaratkan, tapi masih dijumpai angkutan kota yang kaca belakangnya tertutup stiker produk-produk tertentu,” Kata Rasman berkelakar. Setelah paparan, tim menyerahkan hasil penilaian kepada Pemkab Banyuwangi. Hasil penilaian itu, di minta untuk dijadikan acuan membangun daerahnya lebih baik. “Kondisi transportasi di Banyuwangi sudah baik, namun masih perlu disempurnakan lebih baik lagi,” kata Rasman. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Suprayogi melalui Kabid Perhubungan Darat, Hendra Lesmana, mengatakan setelah menerima hasil penilaian tim WTN, pemerintah daerah akan segera memperbaiki beberapa kekurangan yang ada. Salah satu fokus yang segera dilakukan adalah pengemudi angkutan yang belum seragam. “Mudah-mudahan dengan hasil ini kita bisa meraih penghargaan WTN. Kita sudah lama tidak ikut penilaian WTN ini,” ungkap Hendra. (afi/c1/aif)

Geliat Daya Saing Investasi Banyuwangi SEJAK otonomi daerah diberlakukan, peran pemerintah daerah menjadi sangat strategis dalam mengembangkan ekonomi. Daerah diberi kewenangan yang luas untuk menyusun regulasi, mengelola sumber-sumber ekonomi, dan pengembangan ekonomi daerah dalam waktu tertentu. Sebagai salah satu daerah dengan potensi ekonomi cukup besar, Banyuwangi juga memiliki kesempatan yang luas untuk membawa kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih produktif lagi. Hal itu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Banyuwangi. Peran serta masyarakat, khususnya investor, menjadi faktor penting dalam menciptakan produktivitas ekonomi daerah. Keterlibatan masyarakat, khususnya investor, dalam mengembangkan ekonomi Banyuwangi tidak berjalan secara otomatis dan sim salabim tiba-tiba mereka datang. Hanya daerah yang memiliki daya saing investasi baik yang akan mendapatkan peluang investasi lebih besar. Daya saing investasi tidak secara otomatis melekat pada daerah. Daya saing investasi perlu diciptakan secara terus-menerus. Dari berbagai literatur dan pendapat para pelaku usaha, faktor ekonomi, infrastruktur, kelembagaan, keamanan politik sosial budaya, dan tenaga kerja, diyakini merupakan beberapa faktor pembentuk daya saing investasi suatu negara atau daerah. Bagaimana sebenarnya daya saing investasi Kabupaten Ba-

nyuwangi saat ini? Untuk menjawab persoalan itu tentu harus merujuk faktor-faktor penentu daya saing investasi tersebut. Pertama, faktor ekonomi. Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi sumber ekonomi yang berasal dari sumber daya bentukan dan sumber ekonomi yang berbasis sumber daya alam. Perekonomian daerah yang berbasis sumber daya bentukan berkembang, karena adanya kegiatan ekonomi produktif, yakni pada sektor sekunder (industrialisasi). Kawasan Muncar, Rogojampi, Banyuwangi Kota, Kalipuro, dan Wongsorejo, merupakan basis ekonomi bentukan untuk berbagai kegiatan usaha, misalnya industri perkapalan, manufacture, dan pengemasan. Potensi itu masih bisa dikembangkan dan didukung faktor produksi lain yang tersedia di Kabupaten Banyuwangi. Itu akan mendorong daerah ini menjadi daerah industri. Di sektor ekonomi berbasis sumber daya alam, Banyuwangi juga memegang potensi yang luar biasa. Eksplorasi dan eksploitasi potensi sumber daya alam yang telah dilakukan di Gunung Ijen dan Tumpang Pitu adalah contoh potensi yang tidak terbantahkan. Demikian juga di sektor kehutanan, perikanan, dan sebagainya, merupakan daya saing yang bersumber dari anugerah Yang Kuasa. Sehingga, perlu kearifan lingkungan dan kearifan masa depan dalam pemanfaatannya. Kata kunci daya saing Kabupat-

O l e h

RIO SUDIRMAN * en Banyuwangi di sektor sumber ekonomi adalah iklim usaha yang sehat, sehingga kontinuitas proses produksi pelaku usaha dapat terjaga dengan baik. Pada gilirannya, pelaku usaha hanya fokus memproduksi barang dan jasa sesuai kebutuhan konsumen. Kata kunci berikutnya adalah sumber daya alam sebagai bahan baku juga tersedia cukup. Sehingga, pelaku usaha tidak perlu ragu atas kontinuitas produksinya. Kedua, faktor infrastruktur. Faktor penting dari infrastruktur ini terletak pada ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik, terutama untuk infrastruktur utama seperti jalan raya, pelabuhan, bandar udara, dan sarana telekomunikasi. Ketiga, faktor kelembagaan. Indikator yang tergabung dalam faktor kelembagaan merupakan indikator yang di bawah kendali pemerintah daerah. Baik buruknya kinerja yang diperoleh daerah untuk setiap indikator dalam faktor Kelembagaan, lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah. Indikator tersebut meliputi kepastian hukum, aparatur dan pelayanan, kebijakan daerah dan peraturan daerah, serta kepemimpinan lokal. Pada faktor kelembagaan, Kabupaten Banyuwangi berpo-

tensi dibangun ke arah yang lebih baik. Pelayanan perizinan satu atap dengan sosialisasi kepastian waktu penyelesaian dan kepastian biaya menjadi amunisi bagi peningkatan daya saing daerah. Yang tidak kalah pentingnya adalah figur kepemimpinan lokal, di mana Bupati Banyuwangi Kang Anas dinilai mampu menjaga Banyuwangi tetap kondusif, mempunyai hubungan baik dengan pelaku usaha, inisiatif menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan mampu memberikan keteladanan kepada bawahannya. Keempat, faktor keamanan politik sosial dan budaya. Daerah yang tidak aman bagi kehadiran investor adalah daerah yang dicitrakan sebagai daerah dengan tingkat keamanan minimal. Bagaimanapun investor berkeinginan apa yang mereka investasikan mendapatkan kepastian keamanan, bebas dari penjarahan, dan gangguan lain yang tidak semestinya. Demikian juga hubungan yang tidak harmonis antara eksekutif dan legislatif, hubungan antarpartai politik yang tidak harmonis akan memicu timbulnya disharmonisasi daerah. Kelima, faktor tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan faktor produksi strategis. Kekurangan tenaga kerja dalam operasional perusahaan akan menghambat proses produksi. Daerah di mana tempat domisili perusahaan tersebut perlu menjaga ketersediaan tenaga kerja dengan kualitas yang baik. Sebagai

salah satu faktor daya saing investasi keberadaan tenaga kerja di Banyuwangi cukup terjamin keberadaannya, tidak hanya menyangkut kuantitas dari segi kualitas pun semakin ada peningkatan. Hal ini didukung dengan tersedianya lembaga pendidikan yang cukup mewarnai kualitas mereka, misalnya lulusan yang dihasilkan SMA/ SMK yang tidak melanjutkan studi. Atau mereka yang telah menempuh studi di perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kabupaten Banyuwangi dan daerah lain. Dengan berbekal daya saing investasi saja tidak cukup dalam menggaet investor masuk Banyuwangi, diperlukan kerja keras khususnya pemerintah daerah dalam menjual Banyuwangi. Even yang telah digagas Kang Anas, misalnya Banyuwangi Ethno Carnival, Tour de Ijen, dan Red Island International Surfing Competition merupakan strategi marketing pemerintahan yang pas dalam menggaet investor. Kerja keras ini akan lebih dahsyat manakala menggunakan strategi yang pas dalam menggaet investor. Meminjam istilah Porter (2008); strategi yang bisa diadopsi dalam meningkatkan daya saing meliputi strategi Low-cost. Diferensiasi atau strategi focus. Strategi ini akan diulas pada tulisan berikutnya. *) Staf pengajar Prodi Manajemen, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.


42

Jumat 28 Juni 2013

FUTSAL

Terjegal Kota Malang LANGKAH tim futsal Banyuwangi akhirnya terhenti di babak 16 besar ajang Porprov IV Madiun. Menghadapi Kota Malang kemarin (27/6), Masnen dkk kalah tipis atas tim asal kota pegunungan tersebut, yakni 6-5. Hasil itu membuat ambisi tim futsal Banyuwangi melangkah lebih jauh di ajang dua tahunan ini pupus. Turun dengan pemain terbaik, Banyuwangi sempat memimpin laga. Babak pertama ditutup dengan keunggulan Banyuwangi, skor 5-4. Di babak kedua, tempo permainan berjalan lebih cepat. Skor imbang 5-5 pun menjadi penyudah babak kedua. Hasil itu membuat pertandingan dilanjutkan ke fase extra time. Di babak tersebut, Banyuwangi kurang beruntung. Satu gol pemain Kota Malang membuat laga berakhir dengan skor 6-5. Skor itu menjadikan langkah tim futsal Banyuwangi terhenti di babak 16 besar. “Anak-anak sudah tampil luar biasa. Itu menjadi pelajaran sekaligus catatan untuk lebih baik di masa depan. Setidaknya, dua tahun lagi tim ini masih menjanjikan dan bisa memberikan hasil yang diharapkan Banyuwangi kelak,” ujar Bobby Mulya Kusuma, manajer tim Porprov Banyuwangi. Sekadar diketahui, tim futsal Banyuwangi memastikan diri lolos ke babak kedua Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Madiun. Kepastian itu diperoleh usai mendulang poin saat bertemu tim tetangga, Bondowoso. Dalam pertandingan yang digelar di GOR Rado, Kota Madiun, Masnen dkk bermain imbang 3-3. Hasil itu menempatkan Banyuwangi sebagai juara grup E dari hasil sekali menang dan sekali seri, dan lolos ke babak 16 besar Porprov Madiun. (nic/c1/als)

DRAG RACE

Tandingkan 20 Kelas BANYUWANGI - Kompetisi Drag Bike Championship Series 2013 akan mempertandingkan 20 kelas sekaligus. Kriteria juara umum total seri adalah peserta wajib ikut tiga kelas utama atau dua kelas OMR Honda. Masing-masing juara memperebutkan hadiah satu unit motor Honda. Selain itu, peserta juga wajib ikut 6 seri dari delapan putaran, juga wajib mengikuti seri terakhir di babak final. Poin dihitung dari tiga kelas utama atau dua kelas OMR Honda. Ketua panitia drag bike, AKP Irawan Wicaksono, SIK mengatakan, drag bike ini akan digelar Minggu nanti (30/6) di sepanjang Jalab Gajah Mada Banyuwangi. Even ini merupakan rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-67. “Ada ISTIMEWA beberapa kelas yang akan menjadi AKP Irawan W, SIK arena uji nyali bagi para biker,” ujar Kasatlantas Polres Banyuwangi itu. Kejuaraan itu memperebutkan piala Kapolres Banyuwangi. Maka dari itu, selain kondisi fisik yang prima, para drag biker juga harus berani tampil berani tapi penuh perhitungan. Itu karena pertandingan akan digelar hingga malam hari. “Untuk menjadi juara, para drag biker harus mampu menjaga fisik dan kualitas penampilan,” pungkasnya. (*/c1/als)

Wushu Sabet Lima Medali Satu Emas, Dua Perak, dan Dua Perunggu KOTA MADIUN - Perbendaharaan medali kontingen Banyuwangi masih bertambah. Kali ini cabang wushu yang turut andil mendonasikan sumbangan medali. Hingga kemarin (27/6) olahraga bela diri asal Tiongkok itu menyabet lima medali dalam pertandingan yang digelar di Graha Cendekia Kota Madiun kemarin. Medali emas bagi cabang wushu diraih lewat perjuangan Novi Sugeng Pramono. Tampil di babak final kelas 48 kg putra, Novi mampu menyudahi perlawanan pewushu asal Kabupaten Kediri. Dalam dua babak yang dimainkan, atlet asal Gunungsari, Bangorejo, itu menyudahi permainan dengan kemenangan absolut. Hasil itu memastikan Novi mendapat medali emas di ajang Porprov IV Madiun tersebut. Sementara itu, medali perak disumbangkan lewat penampilan David Elmianto. Menghadapi Jefri asal Siadoarjo, David yang kalah jam terbang harus puas dengan medali perak. Medali perak kedua didonasikan oleh Oong Ongky Aditya. Sementara itu, dua medali perunggu dicatatkan atas nama Nur Imamah dan Maria Ulfa. Keduanya memastikan diri di tempat ketiga usai menundukkan lawan-lawannya. Hasil itu tentu saja menjadi prestasi tersendiri bagi Pengkab Wushu Indo-

“I LOVE BANYUWANGI (2)” Dyah Larasati Widyasputri

nesia (WI) Banyuwangi. Sekretaris WI Banyuwangi Suhadak menyebut, capaian empat medali itu melampaui target. Itu merupakan hasil kerja keras semua pemain dan ofisial yang secara serius mempersiapkan atlet

tampil di ajang tersebut. “Anak-anak tampil luar biasa dan itu menjadi kebanggaan tersendiri. Di sisi lain, target mendulang medali berhasil terlampaui,” bebernya. Tambahan lima medali tersebut

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

TUMPUAN: Umi Lailiyah akan menjadi harapan bagi cabang pencak silat untuk mendulang medali emas bagi kontingen Banyuwangi.

104

“PESONA INDAH RED ISLAND” Tata dan Razzan

“LANCING BANYUWANGI” Ngurah Agung Asteka Pradewa Artha

HARAPAN cabang pencak silat mempertahankan tradisi mendulang medali emas di ajang Porprov terjaga. Setidaknya, hal itu ditunjukkan dengan keberhasilan pesilat terbaik Banyuwangi, Umi Lailiyah, melaju ke babak final. Kepastian itu diperoleh setelah dalam pertandingan yang digelar di aula IKIP PGRI Madiun kemarin (27/6), pesilat yang turun di kelas A putri itu mampu menundukkan pesilat Tuban. Dalam pertarungan tiga babak, Umi Lailiyah yang sempat menghadapi perlawanan

105

sengit lawannya itu akhirnya mampu menuntaskan laga dengan kemenangan. Empat dari lima wasit juri memberikan kemenangan atas dirinya. Skor 4-1 pun menjadi hasil yang dikantongi Umi Lailiyah menuju babak final. “Perjuangan tentu belum selesai. Sebab, besok (hari ini) kami ingin segera memastikan medali emas untuk Banyuwangi,” beber Bambang Wahyuono, pelatih silat Banyuwangi. Torehan medali di cabang pencak silat juga dipastikan berpeluang bertambah. Me-

106

“INDAHNYA KEBERSAMAAN DI PULAU MERAH” Yoan Affandy

109

“SURFING” MR. Alansah

“PULAU MERAHKU” Luki Lukmanul H.

“SATU UNTUK SEMUA” Rendra Des Kurnia

“TAMAN WISATA ALAM KAWAH IJEN” Pangesti Rokhi Dewi

112

111

110

“BANYUWANGI GO INTERNATIONAL DULUR” Nur Suciati

113

“BANYUWANGI ICON” Winanis Nur Azizah Fitriani

nyusul keberhasilan dua pesilat putri yang melaju hingga babak semifinal. Di kelas C putri, Ria Kharisma yang bertemu wakil Tulungagung, Fidia Choiton Amalia, mampu memenangi pertandingan dengan skor 5-0. Jejak Ria diikuti rekan satu perjuangannya, Nurul Hidayah. Turun di kelas D putri, Nurul sedikit dibuat kerepotan dengan perlawanan pendekar asal Bangkalan, Sulaiha. Namun, ketenangan yang dimilikinya membuatnya mampu menyudahi pertandingan dengan kemenangan meyakinkan, yakni 4-1.(nic/c1/als)

107

“BERMAIN HULA HOP” Cantika Putri Permata Hati

NO

108

membuat daftar prestasi Banyuwangi di ajang Porprov IV Madiun naik. Hingga kemarin sore, kontingen Banyuwangi sudah menggondol lima medali emas, sepuluh perak, dan sembilan perunggu. (nic/c1/als)

Pencak Silat Buru Emas Pertama

103

102

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DAPAT EMAS: Aksi Novi Sugeng Pramono (hitam) usai membekuk pewushu asal Kabupaten Kediri kemarin.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

“ TERJUN ANGIN” Sugiarto, SE

PESERTA 33 14 6 39 8 54 13 22 47 3

TOTAL 63 54 37 32 30 22 17 12 10 9


BERITA UTAMA

Jumat 28 Juni 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Jalur Mandiri Dibuka Tanggal 5 sampai 6 Juli Camat Akan Datangkan Tim Pemkab

Siapkan Alat Musik Berkelas

n DIMERIAHKAN...

Sambungan dari Hal 33

Selain itu, pelajar yang punya nama lengkap Ainur Rofiq Wandra Resturian itu juga menyiapkan beberapa perlengkapan musik dari studio Wandra Musik. Acara tersebut didukung Shazia Beauty Center,

n SD SEPI...

Sambungan dari Hal 33

Hal yang tidak jauh berbeda terjadi di SDN 4 Penganjuran. Hingga loket pendaftaran ditutup pukul 12.00 kemarin, jum lah pendaftar yang menyerahkan formulir pen daftaran “ha nya” 26 orang. Seba liknya, 17 pendaftar yang dinyatakan tersisih juga sudah mencabut berkas pendaftaran dari sekolah tersebut. Hingga kemarin, jumlah pendaftar di SDN 4 Penganjuran mencapai 185 orang. Seluruh pendaftar tersebut memperebutkan 128 kursi pada tahun ajaran 2013-2014. “Sampai hari ini (kemarin) sudah ada

17 pendaftar yang mencabut berkas. Sementara, skor aman calon siswa baru 775 dengan angka kelahiran paling rendah 19 Januari 2007,” cetus kepala SDN 4 Penganjuran, Lusiana Sri Hariyani. Sepinya pendaftar juga terlihat di SDN Model Banyuwangi. Hing ga hari kedua kemarin, jum lah pendaftar di sekolah favorit itu mencapai 155 orang. Ada tambahan 20 pendaftar. Skor tertinggi yang terpasang di papan pengumuman 1.000, sedangkan terendah 525. ”Pendaftaran kita tutup Sabtu besok (29/6),’’ kata Kepala SDN Model, Dra. Hj. Suhernik, MPd. Berbeda dengan sekolah tingkat SD, aktivitas PPDB di se-

kolah tingkat SMP dan SMA masih ramai kemarin. Di SMPN 1 Giri, misalnya, para pendaftar terlihat membeludak. Ratusan calon siswa tampak menunggu giliran menyerahkan berkas di tiga loket pendaftaran yang disediakan pihak sekolah. Jumlah pendaftar di sekolah yang berlokasi di depan kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi, itu hingga pukul 09.30 kemarin mencapai 238 orang. Pagu PPDB jalur regular online di sekolah tersebut hanya sebanyak 230 kursi. Di SMAN 1 Banyuwangi, hingga pukul 11.30 kemarin, jumlah pendaftar mencapai 350 orang. Padahal, sisa “kursi kosong” di sekolah tersebut “hanya” 192 unit. “Jumlah pagu di sekolah

kami mencapai 252 kursi. 202 kursi diperebutkan pendaftar melalui jalur online, sisanya untuk pendaftaran jalur mandiri. Nah, dari 202 jatah jalur reguler online tersebut, ada sepuluh kursi yang sudah terisi, yakni kursi milik mereka yang tinggal kelas,” cetus kepala SMAN 1 Banyuwangi, Istu Handono. Sekadar tahu, PPDB jalur mandiri akan dilaksanakan mulai 5 sampai 6 Juli mendatang. Ada sejumlah kriteria penilaian pada PPDB jalur mandiri, di antaranya tes potensi akademik dengan persentase penilaian 40 persen, domisili 23 persen, prestasi 25 persen, dan calon siswa yang berasal dari keluarga miskin (gakin) dengan persentase sepuluh persen. (sgt/c1/aif)

Jumlah Pendaftar Melebihi Kuota n INTERNET... Sambungan dari Hal 33

Tidak menutup kemungkinan, skor terendah tersebut akan berubah karena PPDB masih kurang sehari lagi. Kepala sekolah SMAN II Genteng, Mochamad Rifa’i me-

nuturkan, proses PPDB di sekolah tersebut tidak bisa cepat gara-gara internet tidak bisa berfungsi secara optimal. ‘’Dari 10 komputer, hanya 3 yang bisa ber fungsi dengan baik,’’ kata Rifa’i kepada Jawa pos Radar Banyuwangi. Akibatnya, pihaknya juga

be kerja ekstra keras dalam meng hadapi para pendaftar. Bah kan, waktu pelaksanaan meleset dan molor hingga sore hari. ‘’Seharusnya selesai pukul 12.00, tapi kita menyelesaikan sampai pukul 15.00. Jadi, itu melampaui kerja teman-teman guru,” sesalnya.

Meski pendaftar melebihi kuota, namun pihak sekolah masih membuka peluang para pendaftar lain. Sebab, jadwal PPDB akan berakhir hari ini. ‘’Masih ada peluang bagi pendaf tar lain. Jika skor tinggi, maka peluang masuk cukup besar,’’ tandas Rifa’i. (ton/c1/aif)

Harga Tomat juga Ikut Naik n CABAI... Sambungan dari Hal 33

Pantauan wartawan di Pasar Banyuwangi menyebutkan, empat hari lalu harga cabai rawit di pasaran hanya Rp 22 ribu per Kg. Namun kemarin (27/6), para pedagang di pasar tradisional menjual cabai rawit seharga Rp 40 ribu per Kg. Artinya, hanya dalam tempo tiga hari, lonjakan harga komoditas yang satu itu mencapai Rp 18 ribu per Kg. Sugiono, 28, salah satu pe-

d a ga n g m e n gat a k a n , p e ningkatan harga yang sangat signifikan tersebut me nyebab kan penurunan volume pem belian konsumen. Jika sebelumnya Sugiono mampu menjual 25 Kg cabai rawit per hari, setelah lonjakan harga, dia hanya mampu menjual 15 Kg cabai rawit. “Kenaikan harga cabai rawit kali ini terjadi lantaran stok menipis,” ujarnya. Ironisnya, dalam waktu nyaris bersamaan, sejumlah komoditas yang lain mengalami

pe ningkatan harga cukup signifikan. Cabai merah naik harga dari Rp 12 ribu per Kg men jadi Rp 18 ribu per Kg. Ba wang merah pun seolah ti dak ingin ketinggalan. Komoditas tersebut mengalami peningkatan harga dari Rp 18 ribu menjadi Rp 26 ribu per Kg. Belum berhenti di situ. Menurut Sugiono, harga tomat dan ranti juga meningkat. Jika sebelumnya pedagang menjual tomat seharga Rp 6 ribu per Kg, kini harganya naik menjadi Rp

10 ribu per Kg. “Harga ranti juga naik dari Rp 8 ribu per Kg menjadi Rp 12 ribu per Kg,” paparnya. Rizki, 31, seorang konsumen, mengaku peningkatan harga se jumlah bumbu masakan tersebut membuat dirinya kerepotan mengatur keuangan. Dia pun mengaku terpaksa mengurangi jumlah pembelian. “Semoga harga beberapa jenis bumbu tersebut segera turun. Kalau tidak, anggaran kebutuhan rumah tangga bisa membengkak,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Ringgo Terkesan Kopi Banyuwangi n SYUTING... Sambungan dari Hal 33

“Rumah ini sangat unik. Di daerah lain tidak ada. Sehingga layak dipromosikan dalam film,” kata Dwi Ilalang di selasela syuting kemarin. Selain menampilkan rumah adat Osing, Iwan Surbekti sebagai tuan rumah punya inisiatif jitu. Demi memberikan kesan Osing lebih dahsyat, sengaja dia mendatangkan beberapa artis Kemiren untuk menjadi figuran. Para artis Kemiren yang semua berbaju hitam dan berumur di atas 50 tahun itu didapuk memukul lesung saat syuting dilakukan. Irama khas pedesaan pun membahana. Itu memberikan kesan unik dalam film yang baru pertama kali diproduksi di Banyuwangi tersebut. “Itu di luar skenario, tapi justru semakin menarik dan semakin kental tradisi Osingnya,” kata Samsudin Adlawi, ketua Komunitas Watubuncul.

Sementara itu, Dwi Ilalang saat dimintai komentar terkait hal itu mengatakan, inisiatif Iwan Surbekti tersebut sangat bri lian. Itu di luar perkiraan dirinya sebagai sang sutradara. Tetapi, setelah mendengarkan musik yang dihasilkan dan melihat keunikannya yang alami, Dwi langsung menyetujui inisiatif tersebut. “Meski sebagai sutradara, saya siap menerima ma sukan orang lain kalau me mang itu sangat brilian,” tambah Dwi. Sementara itu, di tengah kesibukan syuting di Sanggar Genjah Arum, beberapa kru melakukan casting untuk menjaring calon pemain film kedua yang berjudul Banyuwangi Sunrise of Love. Hendra yang dalam proyek film tersebut menjabat sebagai talent coordinator mengatakan, casting tersebut di luar rencana. Mereka yang casting itu sebetulnya didatangkan untuk menjadi figuran. Tetapi, setelah datang

di lokasi, ternyata wajah-wajah mereka cukup layak menjadi supporting talent, bahkan pendukung aktor dan aktris utama. “Iya, wajah mereka cukup bening, jadi coba di-casting. Siapa tahu cocok memerankan salah satu tokoh. Tetapi, honor sebagai figuran tetap dibayar,” kata Hendra. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Dwi Ilalang mengatakan, Banyuwangi memang sangat menarik dan layak menjadi lokasi produksi film. Terkait keputusannya, yak ni menjadikan Banyuwangi sebagai setting filmnya kini, dia sama sekali tidak menyesal. Dia merasa tidak salah pilih. Sebab, selain view-nya sangat indah, sambutan masyarakat Banyuwangi juga sangat luar biasa. “Semoga semua pihak bisa bekerja sama dengan baik,” kata sutradara yang pernah bekerja sama dengan Jackie Chan itu. Dwi pun berencana membuat film layar lebar di Banyuwangi.

“Saya punya inspirasi membuat layar lebar di Banyuwangi. Sebab, ternyata Banyuwangi jauh lebih indah ketimbang yang saya bayangkan,” tambahnya. Sementara itu, sebelum memulai syuting kemarin, Agus Ringgo dijamu Iwan Surbekti dengan secangkir kopi khas Banyuwangi. Setelah menyeruputnya hingga ha bis, Ringgo mengaku sangat terkesan dengan kopi Banyuwangi. “Wah, kalau ke Bali, saya akan mampir ke sini. Ternyata kopi Banyuwangi beda. Enak, saya suka,” kata Ringgo. Terkait jadwal hari ini, syuting FT V Lari dari Kawin Lari akan dilakukan di Pulau Me rah. Rencananya, di sana akan dilakukan adegan mele pas anak penyu sebagai maskot Banyuwangi. “Penyu Ba nyuwangi sangat terkenal hingga Jakarta, jadi harus kita publikasikan,” pungkas sutradara yang pernah mengorbitkan Syahrini itu. (afi/c1/aif)

Mengaku Punya Tabungan Rp 100 Juta n JUAL... Sambungan dari Hal 33

Jurus Caca dengan membawa jajanan gorengan kepada para pedagang itu ternyata cukup manjur. Tak sampai hitungan jam, jajajan itu ludes dibeli pedagang motor. Puas menjual gorengan sampai habis, dia akhirnya kembali ke warung dan menemui neneknya. Melihat kerja keras cucunya tersebut, sang nenek terharu sekaligus bang ga. “Saat dagangan habis, nenek sempat geleng-geleng kepala dan senang,” kenang Caca. Keberhasilan Caca menjual jajanan gore ngan kala itu membuatnya semakin bersemangat. Keesokan harinya—tepatnya sepulang sekolah—dia kembali datang ke warung. Lagi-lagi dia melihat jajanan milik neneknya masih banyak. Seperti sebelumnya, Caca kembali manjajakan dagangan tersebut kepada para pedagang motor. Karena masih banyak, Caca membawa dagangannya itu ke Terminal Muncar hingga habis. Pekerjaan itu ternyata memacu semangat Caca. Sejak saat itu, dia minta agar neneknya lebih banyak lagi memasak gorengan. Caca pun siap menjualnya secara berkeliling di PDSM dan Terminal Muncar. Menjual jajanan dia jalani hingga duduk di bangku kelas empat SDN di Muncar. “Sehari saya rata-rata untung Rp 18.000,’’

aku Caca kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sejak duduk di bangku kelas lima SDN, Caca yang kini duduk di bangku kelas IX SMPN I Srono itu mulai berpikir beralih usaha sebagai pengepul rongsokan. Selama ini dia banyak melihat besi-besi tua berserakan di sekitar tempat tinggalnya. “Saya berpikir kalau dikumpulkan kan bisa dijual,” tuturnya mengenang kala itu. Ide itu langsung dia lakukan. Sedikit demi sedikit dia kumpulkan rongsokan, baik berupa besi maupun plastik, lalu dikumpulkan di pekarangan belakang rumahnya. Kala itu, Caca masih bingung akan dijual ke mana semua rongsokan yang dia kumpukan tersebut. Hingga akhirnya, sang bapak, Wahyu Widodo, mengetahui apa yang dilakukan anaknya itu. Kali pertama melihat apa yang dilakukan anaknya, Wahyu sempat kaget. Namun, setelah melihat kemauan kuat sang anak, dia akhirnya memilih memberi sedikit modal sekaligus menunjukkan tempat menjual rongsokan, yaitu di gudang Pak Anis, Rogojampi. “Kala itu rongsokan yang sudah saya kumpulkan didatangi orangnya Pak Anis. Selanjutnya, rongsokan itu dibawa ke gudangnya,” jelasnya. Semakin lama, upaya mengumpulkan rongsokan ini bisa dirasakan hasilnya oleh Caca. Dia bisa menabung hingga beberapa juta di bank. Belakangan dia mulai mengajak para anak yatim dan keluarga miskin di sekitarnya untuk ikut mencari rongsokan

yang berserakan di sekitar tempat tinggalnya. Caca merasa kasihan dengan anak yatim tersebut. Sebab, setiap hari enggan beli jajan, karena tak punya uang. “Akhirnya, mereka saya ajak mencari rongsokan agar bisa jajan,” tuturnya. Hampir setiap hari—tepatnya sepulang sekolah—para anak yatim tersebut mencari rongsokan, baik berupa besi maupun bekas botol Aqua, di sekitar tempat tinggalnya dan di Terminal Muncar, lalu disetorkan ke rumah Caca. Semakin lama, usaha sebagai pengepul rongsokan ini semakin besar. Sampai-sampai orang tuanya membelikan sebuah truk untuk mengangkut rongsokan yang terkumpul tersebut ke gudang Pak Anis. “Saya juga bisa nyopir truk sendiri, Om. Biasanya kalau setor, saya yang nyetir. Anak-anak naik di belakang,” tuturnya. Mesi sukses sebagai pengepul rongsokan, tapi itu membuat Caca berpuas diri. Belakangan dia mulai mengembangkan usahanya dengan berjualan busana, seperti kerudung dan alat elektronik seperti HP via online. “Sekarang jualannya harus online, Om, karena sudah eranya,” ujarnya. Berbagai hasil usaha yang ditekuni sejak di bangku kelas tiga SDN tersebut, Caca mengaku telah memiliki tabungan yang cukup banyak, yaitu Rp 100 juta. “Sekarang tinggal Rp 80 juta karena baru saya pakai beli motor Ninja,” aku gadis yang terlihat lincah dan cekatan itu. (c1/aif)

n WARGA... Sambungan dari Hal 33

‘’Kalau sistem distrik, maka akan banyak pelanggaran dan kecurangan,’’ cetus Sutrisno, salah satu tokoh masyarakat Tembokrejo. Selain itu, para pendemo juga mempertanyakan anggaran yang dianggap terlalu besar un tuk kebutuhan pilkades. ‘’Biayanya sangat besar, yaitu se kitar Rp 400 juta,’’ ungkap Sutrisno. Seharusnya, BPD dan panitia membeber rincian anggaran sebelum memberikan beban ke pada para calon. Dengan demikian, para calon akan mengetahui secara seksama. “Tapi, yang terjadi, soal anggaran tiba-tiba sudah diputuskan. Kalau hal itu dibiarkan, bisa mengarah ke praktik korupsi,’’ imbuhnya. Yang lebih ironis, biaya pilkades tersebut juga diambilkan dari hasil sewa tanah kas desa (TKD) selama setahun. Padahal, itu merupakan hak kepala desa yang akan datang. ‘’Tanah bengkok yang akan disewakan sekitar 2,3 hektare,’’ kata Sutrisno. Sesuai peraturan daerah (perda), BPD membentuk panitia dan menyerahkan sepenuhnya kepada

Nusantara Mobil, BlackBerry Shop Genteng, Radio Suara Tawangalun FM, KSP Milan, Jamu Orang Tua, Mix Max, Clavo ‘’karya tangan Indonesia’’ persembahan Djarum, Sun East Mall (Kalisari Genteng), Bank Muamalat Jalan Adisucipto 40-A Banyuwangi, BPR Wilis, dan Gempita Tour & Travel. (ton/c1/bay)

panitia. ‘’Tapi, yang terjadi panitia dikendalikan BPD,’’ tudingnya. Aksi demo kemarin merupakan bukti ketidakpuasan masyarakat, baik kepada BPD maupun panitia. Pasalnya, selama ini aspirasi masyarakat tidak pernah digubris. ‘’Kita sudah kirim surat, minta ketemu untuk membahas masalah itu. Tapi, nggak pernah direspons,’’ sesalnya. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain kecuali mengadu ke pemerintah. Tujuannya, agar segala keputusan dalam perdes tersebut dibatalkan. “Tuntutan ini sudah menjadi harga mati. Kalau tidak dianulir, maka pilkades akan terhambat,’’ tegas Sutrisno. Dia menolak jika aksi massa itu disebut dimotori salah satu calon kades. Menurut dia, aksi tersebut murni aspirasi masyarakat yang menginginkan agar pilkades berjalan lancar dan tertib sesuai harapan. ‘’Masyarakat yang datang ke sini ini netral,’’ sebutnya. Kasim, warga lain menambahkan, hingga kini belum diketahui berapa jumlah calon yang akan bertarung dalam ajang enam tahunan itu. Pasalnya, pendaftaran masih dijadwalkan 30 Juni hingga 6 Juli 2013. ‘’Sampai sekarang, jumlah calon masih belum tahu,’’

katanya. Rencananya, TPS disebar ke beberapa dusun. Saat ini sudah tercatat 26 TPS. ‘’Kalau seperti itu, nanti akan muncul banyak kecurangan, karena minim pengawasan,’’ tandasnya. Camat Muncar A. Khalid Askandar yang turut menemui pen demo mengaku sudah mengkaji perdes tentang pilkades Tembokrejo. Me nurutnya, memang perlu dievaluasi sebelum melangkah lebih jauh. ‘’Nanti perlu kami luruskan,’’ kata Khalid kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Yang menjadi persoalan adalah aturan main tentang pilkades. Di desa itu, pilkades ternyata sudah diatur dalam peraturan desa (perdes). ‘’Padahal, pilkades itu acuannya perda,’’ katanya. Dalam poin-poin perdes itu, ada beberapa aturan khusus, misalnya pelaksanaan pilkades melalui distrik dan terkait biaya. ‘’Misalnya, anggaran mengambil dari sewa tanah bengkok. Itu jelas tidak boleh,’’ terangnya. Dalam masalah itu, pihaknya juga mendatangkan tim dari Pemkab Banyuwangi. Sebab, yang berhak menganulir adalah tim dari pemkab. ‘’Biar nanti kembali ke perda, perdes harus dicabut,’’ tegasnya. (ton/c1/aif)

Butuh 20 Ton Mangga n MANGGA... Sambungan dari Hal 44

Sementara itu, juga ada kabar menggembirakan bagi para petani mangga di Situbondo. Sebab, di pasaran, mangga Situbondo bisa menembus ekspor ke lima negara. Mangga Situbondo kini sudah banyak diekspor hingga Abu Dhabi, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Namun, tidak semua jenis mangga bisa diekspor ke luar negeri. Pasalnya, mangga yang

bisa diekspor adalah jenis arum manis yang memenuhi kriteria. Data yang berhasil dikumpulkan, setiap pengiriman mangga arum manis ke lima negara itu, setidaknya membutuhkan sekitar 20 ton mangga jenis arum manis. “Saat ini sudah mempersiapkan 26 kelompok petani mangga untuk bekerja sama dengan pihak eksporter PT Alamanda, Bandung,” kata Muhammad Sifa, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Situbondo. Ditambahkan, pe nan da tanganan MoU antara petani

mangga Situbondo dan PT Alamanda akan dilakukan akhir bulan ini. 26 kelompok tersebut memiliki lahan seluas 6400 hektare lebih tanaman mangga yang dipersiapkan untuk diekspor ke lima negara tersebut. “Dinas Pertanian hanya memfasilitasi program kerja sama itu. Sebab, harga mangga kerap kali anjlok saat musim panen. Dengan kerja sama tersebut, para petani akan menjadi penyuplai langsung kepada pihak ekspor ter,” terangnya. (rri/c1/als)

Puskesmas Panarukan Ranking I n KOMPETISIKAN... Sambungan dari Hal 44

Di kelompok puskemas, Puskesmas Panarukan menempati rangking pertama dengan nilai 717. Menyusul kemudian Puskesmas Mangaran dan Asembagus dengan masing-masing

nilai 612 dan 595. Sekretaris Pemkab Situbondo, Syai fullah mengungkapkan, ada sejumlah instrument yang dijadikan penilaian kompetensi pelayanan publik. Di antaranya, sumber daya manusia, sarana, dan prasarana pelayanan, penanganan pengaduan, indeks

kepuasan masyarakat serta produktifitas dalam pencapaian target pelayanan. “Sistem informasi pelayanan publik, standar pelayanan dan maklumat pelayanan serta visi, misi dan motto pelayanan juga menjadi instrument penilaian tim,” terang Syaifullah. (pri/adv/als)

Minta BPK Audit Perusda Banongan n DIUMUMKAN... Sambungan dari Hal 44

Itu merupakan hasil pembahasan badan anggaran atas raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2012.

Ada sepuluh poin penting, di antaranya akan meminta BPK melakukan audit ke Perusda Banongan. Itu sehubungan sektor pendapatan riil yang telah disetor Perusda Banongan pada 2012 sebesar Rp 25.938.794.75.

“Dengan berbagai kompleksitas persoalan, baik berupa tanggungan pajak maupun hasil audit lembaga independen yang mengakibatkan pemda harus mengembalikan kelebihan setor PAD ke kas daerah,” terang Zeiniye. (pri/c1/als)


44

Jumat 28 Juni 2013

KOMPENSASI BBM

Mangga Situbondo Tembus Lima Negara

Mahasiswa Diminta Awasi Penyaluran BLSM SITUBONDO - Meski belum ada kepastian mengenai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Situbondo, tapi Wakil Bupati Rahmad SH M. Hum sudah meminta para mahasiswa mengawal dan mengawasi penyaluran BLSM. Pernyataan tersebut diungkapkan wakil bupati saat berdialog dengan para mahasiswa Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di teras kantor Pemkab Situbondo kemarin (26/6). Rahmad berharap, dengan para mahasiswa ikut mengawasi pendistribusian, penyaluran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk warga miskin diharapkan tepat sasaran dan dapat mengurangi penyelewengan. “Saya minta mahasiswa ikut mengawasi. Sehingga, bantuan itu dirasakan oleh warga yang benar-benar miskin,” kata Rahmad di hadapan mahasiswa. Dijelaskan, sebelum harga BBM dinaikkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa SKPD dan memanggil semua pengusaha SPBU di wilayah Situbondo 8 Juni dan 14 Juni lalu. “Pemda sudah mengambil langkah untuk membantu masyarakat, salah satunya menggelar operasi pasar,” katanya. (rri/c1/als)

PEMERINTAHAN

NUR HARIRI/RaBa

SITUBONDO - Buah mangga di sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo tampaknya sudah mulai panen. Buktinya, di beberapa tempat dengan mudah dijumpai penjual mangga. Salah satunya di pertigaan Jalan Sucipto, Situbondo. Meski mangga tidak berbuah bersamaan, tapi jenis mangga yang bisa dipanen terlihat sudah banyak jenisnya. “Baru panen sejak seminggu lalu,” kata Sutar, salah seorang pedagang mangga asal Kecamatan Panji, Situbondo. Mangga yang mulai panen adalah mangga madu, gadung, manalagi kecil, dan manalagi besar. Juga mangga yang dikenal dengan sebutan mangga arum manis. Menurut Sutar, harga beberapa jenis mangga tersebut masih relatif bagus. Jenis arum manis dan gadung harganya mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Manalagi besar harganya masih Rp 10 ribu. “Harganya bisa turun sesuai kualitas mangga,” terang Sutar. Meski harga mangga relatif masih bagus, tapi ada satu jenis buah mangga yang harganya turun sejak empat hari terakhir. Mangga itu adalah mangga madu. Itu karena mangga jenis itu stoknya cukup banyak. “Mangga madu sekarang harganya hanya Rp 3 ribu. Seminggu lalu masih Rp 5 ribu,” imbuh pedagang yang sering mangkal di pertigaan Jalan Sucipto itu n Baca Mangga...Hal 43

MASA PANEN: Beberapa jenis mangga yang dijual tengkulak di pertigaan Jalan Sucipto kemarin (27/6).

Diumumkan di Forum Paripurna Anggota DPRD dan SKPD yang Tidak Hadir EDY SUPRIYONO/RaBa

SUPPORT: Bupati Dadang menyerahkan hadiah kepada para juara kompetensi pelayanan publik.

Kompetisikan Pelayanan Publik SITUBONDO - Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Pemkab Situbondo mengumumkan hasil pelaksanaan kompetensi pelayanan publik tahun 2013. Para juara telah menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Dadang Wigiarto. Ada tiga kelompok yang menjadi sasaran kegiatan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ini. Yakni, kelompok dinas-kantor (20 SKPD), kelompok kecamatan (17 SKPD) dan Kelompok Puskesmas (17 SKPD). Di kelompok dinas-kantor, penilaian rangkin pertama diraih Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (nilai: 780). Rangking kedua, Dinas Kependudukan dan Catatan sipil (nilai: 675) dan rangking ketiga Dinas Pengelolaan Keungan Daerah (nilai: 662). Di kelompok kecamatan, rangking pertama disabet Kecamatan Besuki (nilai: 802), ranking kedua Kecamatan Panarukan (nilai: 760) dan ranking ketiga Kecamatan Kapongan (nilai: 720) n Baca Kompetisikan...Hal 43

SITUBONDO - Rendahnya tingkat kehadiran SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan anggota DPRD dalam paripurna mulai mendapat perhatian bersama. Kini, sebelum paripurna dimulai, pimpinan siding paripurna akan membacakan anggota DPRD dan SKPD mana yang absen. Kebijakan baru itu menyusul kekecewaan DPRD dalam paripurna pembahasan dan persetujuan raperda pertanggung-

jawaban pelaksanaan APBD 2012 tahap kedua sore kemarin. “Mulai besok (hari ini) akan kita jadikan kebiasaan anggota DPRD mana dan SKPD mana yang tidak hadir. Akan kami absen. Akan disampaikan di forum paripurna,” ungkap Ketua DPRD, Zeiniye, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dalam rapat paripurna kedua itu, tingkat kehadiran SKPD di bawah 50 persen. “Kalau tingkat kehadiran kita (anggota DPRD) diatur dua pertiga. Yang SKPD tadi yang hadir di bawah 50 persen. Akibatnya, ketika pandangan fraksi disampaikan, banyak SKPD yang tidak tahu,” tegasnya.

Seharusnya, tingkat kehadiran paripurna pertanggungjawaban sama dengan perda pembahasan perencanaan APBD. Sebab, itu merupakan evaluasi terhadap pelaksanaannya. “Ke depan, tingkat kehadiran akan menjadi bahan evaluasi DPRD. Artinya, kehadiran SKPD akan menjadi evaluasi. SKPD yang sering hadir, penting diberi support perencanaan anggarannya. Yang tidak hadir kita evaluasi,” tegasnya. Sementara itu, DPRD kemarin memberikan sejumlah rekomendasi terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2012 n Baca Diumumkan...Hal 43

EDY SUPRIYONO/RaBa

MAIN HP: Suasana paripurna pembahasan dan persetujuan raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2012 kemarin.

Pengaruhi Adik Kandung Jadi TKW, Dipolisikan PANJI - DN, 35, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, dilaporkan ke Mapolres Situbondo kemarin. Dia diduga telah mempengaruhi adik kandungnya sendiri bernama Siti Khodijah, asal Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, untuk bekerja ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Kasus pemberangkatan TKW ke luar negeri tersebut diduga dilakukan se-

cara tidak sah pada Senin (24/6) lalu sekitar pukul 13.30. Sebelumnya, Siti Khodijah diduga telah dipengaruhi DN untuk berangkat ke luar negeri. Namun, karena pemberangkatannya diduga ilegal atau tidak disertai dokumen yang sah, akhirnya mengakibatkan korban sampai saat ini telantar alias masih berada di tempat penampungan yang konon ada di daerah Blimbing,

Kabupaten Malang. Berawal dari kabar itulah, Imam Gazali, 50, warga Desa Curah Jeru, yang tak lain adalah kerabat korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Situbondo. Kepada polisi, Amam menjelaskan bahwa keberangkatan Siti Khodijah diduga karena dipengaruhi oleh kakak kandungnya. Namun, yang sangat disesalkan adalah cara pemberangkatan-

nya yang diduga tidak secara sah. “Saat ini dia (Siti Khodijah) ada di Blimbing, Malang,” kata pelapor kepada polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi membenarkan laporan tersebut. “Ada laporan, disebutkan bahwa korban masih ada di Malang,” kata AKP Wahyudi. Menurutnya, petugas masih melakukan penyelidikan dan akan memintai keterangan dari sejumlah saksi. (rri/c1/als)

Hadapi Pilgub, Muspida Rapatkan Barisan SITUBONDO - Demi kelancaran dan tertib penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta terciptanya kondisi yang kondusif dan terpeliharanya stabilitas di Kota Santri, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) menggelar kegiatan berupa Forum Koordinasi Muspida bersama aparatur pemerintah lainnya. Even yang mengacu pada keputusan Presiden RI Nomor 10 Tahun 1986 tentang Musyawarah Pimpinan Daerah itu bertempat di Aula Kejaksaan Negeri Situbondo. Tema yang diusung dalam forum muspida ini adalah Persiapan Pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur tahun 2013, dan penggalian isu strategis lainnya. Diharapkan, semua pihak terkait bisa ikut mengamankan pelaksanaan Pilgub 2013. Sehingga dapat berjalan aman, lancar, dan kondusip. “Kami juga berharap kepada semua pihak apabila

SYAMSURI/RaBa

BANGUN KEBERSAMAAN: Bupati Dadang (tengah) dalam kegiatan forum koordinasi muspida bersama aparatur pemerintah terkait pelaksanaan Pilgub 2013.

ada persoalan-persoalan yang terkait langsung dengan masalah pelaksanaan pemilu agar dapat dikoordinasikan kepada dinas dan instansi terkait,” ungkap

Kajari Situbondo Susanto,SH, MH, yang menjadi moderator acara. Kabid IB dan HAL Bakesbangpol dan Linmas, H. Achmad Munir mengungkap-

kan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan, dan menyingkronisasikan pelaksanaan tugas aparatur pemerintahan demi suksesnya pelaksanaan Pilgub 2013. “Juga untuk melakukan penilaian atas intensitas dan ekstensitas gangguan ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat, serta menentukan langkah-langkah yang dipandang perlu. Baik yang bersifat pencegahan maupun penanggulangannya,” kata Munir. Agar pelaksanaan forum koordinasi muspida lebih mantap dan terealisasi sampai ke bawah, selain diikuti muspida juga melibatkan pihak-pihak terkait. Di antaranya Inspektorat, Kepala BKD, Kepala Dispendukcapil, ,Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan, Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab, Kepala Bagian Hukum Setdakab, dan kepala bagian Humas Setdakab. Selain itu juga melibatkan Ketua KPUD Situbondo, dan Ketua Pengawas pemilu. (adv/als)

Ingin jadi wartawan, atau fotografer profesional?

Materi 1. Fotografi Jurnalis 2.Teknik Fotografi 3. Marketing & Komersial Fotografi

Ikuti...

Terbuka Untuk Umum, Pelajar, dan Mahasiswa

Gel I : 3 Juli ‘13

Presented By : BPC Banyuwangi

Dinas Pendidikan Banyuwangi

Peserta Terbatas

Kontribusi Peserta Rp. 100.000 ID Card, Piagam, & Konsumsi

Pendaftaran Hubungi : Radar Banyuwangi Jl.Yos Sudarso No. 89C Banyuwangi Telp. (0333) 412224 085859687870 (Gerda)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.