Radar Banyuwangi 2 April 2013

Page 1

SELASA 2 APRIL

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Adegan Syur Direkam Ponsel ROGOJAMPI - Sebuah video mesum pasangan muda be redar secara terbatas di Bumi Blam bangan. Salah satu lakonnya ternyata masih berstatus pelajar di sebuah sekolah menengah lanjutan tingkat atas di Kecamatan Rogojampi. Untungnya, sebelum video itu menyebar semakin luas di masyarakat, polisi sudah berhasil mengendusnya. Pasangan muda yang melakukan adegan syur dan direkam telepon seluler (ponsel) itu akhirnya ditangkap. Pasangan itu sempat dibawa ke Mapolres Banyuwangi Minggu malam kemarin (31/3) n Baca Adegan...Hal 35

Heboh Video Hot Gudang Warnet Rogojampi

1 Heri berhubungan

intim dengan pacarnya, Saritem (nama samaran) di sebuah gudang eks warnet di Desa/Kecamatan Rogojampi.

3 Suatu ketika, ponsel Heri dipinjam Virnas.

2 Heri mere-

kam adegan khusus dewasa tersebut di ponsel miliknya.

AGUS BAIHAQI/RaBa

TERSANGKA: Heri Kartono (merah) dan Virnas diperiksa di ruang PPA Polres Banyuwangi kemarin.

4

Video hot tersebut dilihat Virnas dan beberapa temannya. File video hot tersebut langsung menyebar. GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Stagnan di

Angka Rp 60 Ribu

GALIH COKRO/RaBa

BANYUWANGI - Tren peningkatan harga cabai rawit sementara tersendat. Sama seperti sehari sebelumnya, para pedagang di Pasar Banyuwangi menjual komoditas berasa pedas tersebut seharga Rp 60 ribu per Kilogram (Kg) kemarin (1/4). Harga cabai yang stagnan tersebut menimbulkan harapan baru di kalangan pedagang dan konsumen. Mereka berharap, pe ning katan harga cabai yang sejak beberapa pekan terakhir terjadi itu agar segera turun kembali. Selain cabai rawit, harga beberapa jenis bumbu lain juga tidak bergeser dibanding sehari se belumnya. Harga cabai merah stabil Rp 24 ribu per Kg dan bawang merah juga tetap seharga Rp 60 ribu per Kg n Baca Stagnan...Hal 35

FULL COLOUR: Berbagai bumbu dan sayur di lapak pedagang kaki lima di Jalan Diponegoro, Banyuwangi, kemarin.

Harga langganan

koran Jawa Pos Radar Banyuwangi Rp 105.000,- mulai April 2013

TRY OUT SMP MP

Serentak Digeber 11 April BANYUWANGI - Setelah sukses menggelar try out siswa sekolah dasar dan madrasah ibtidaiah (SD-MI) 21 Maret 2013 lalu, Jawa Pos Radar Banyuwangi akan menggelar try out siswa SMP sederajat. Try out kali ini didukung Dinas Pendidikan Banyuwangi dan MKKS SMP se-Kabupaten Banyuwangi. Try Out tingkat SMP se de rajat ini akan digelar 11 April 2013 mendatang. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya mempersiapkan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Soal try out SMP akan dimuat di halaman koran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ayo daftarkan sekolah Anda untuk mengikuti try out ini. Peserta yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah langganan gratis koran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Peserta yang beruntung juga berpeluang mendapatkan e-Pad. Sekolah yang ingin mengikuti try out SMP sederajat ini dapat menghubungi kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C, Banyuwangi. Atau hubungi nomor telepon (0333) 412224 pada jam kerja. (c1/bay)

Pindah Parpol, Legislator Harus Mundur BANYUWANGI - Sejumlah anggota DPRD Banyuwangi kini tengah meradang. Mereka berancang-ancang mengajukan upaya Pe ninjauan Kembali (PK) terhadap

Partai kami bukan peserta Pemilu 2014. Ini yang akan kita tanyakan langsung ke KPU pusat, sekaligus kita berpikir untuk mengajukan judicial review ke MK.’’ EKO SUSILO NURHIDAYAT Anggota DPRD Banyuwangi dari Partai RepublikaN

Sudah Konsultasi DPR SEMENTARA itu, Ketua KPU Banyuwangi Syamsul Arifin mengatakan, pada Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013, khususnya Pasal 19 huruf i, disebutkan bahwa anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicalonkan oleh partai yang berbeda, harus menyatakan mengundurkan diri yang tidak dapat ditarik kembali n Baca Sudah...Hal 35

Parpol induk sudah menyetujui peraturan tersebut. Saya yakin peraturan tersebut sudah dikonsultasikan dengan DPR RI yang notabene representasi parpol.”

Baca Pindah...Hal 35

DOK. RaBa

SYAMSUL ARIFIN Ketua KPU Banyuwangi DOK. RaBa

Ketika Siswa SMAN 1 Pesanggaran Terseret Ombak Pantai Lampon

Kibarkan Bendera Merah Putih Setengah Tiang Latihan Pramuka di Pantai Lampon meninggalkan duka mendalam bagi Gugus Depan SMAN Pesanggaran. Seorang siswa, Ivan Fauzan, meninggal dunia karena terseret ombak usai mengikuti pelatihan di pantai tersebut. ABDUL AZIZ, Pesanggaran MENINGGALNYA Ivan Fauzan, 17, benar-benar meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Keluarga besar SMAN I Pesanggaran juga dirundung duka atas meninggalnya siswa kelas XI IPA asal Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, tersebut. Bahkan, sebagai wujud belasungkawa atas kejadian itu, keluarga besar SMAN I Pesanggaran mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Pengibaran bendera setengah tiang tersebut dilakukan usai para guru dan siswa sekolah tersebut melakukan upacara Senin pagi kemarin (1/4).

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Peraturan KPU Nomor omor 7 Tahun 2013 ke Mahkamah Konstitusi onstitusi (MK) RI. Pasalnya, produk hukum yang mengatur pencalonan n anggota DPR RI, DPRD Provinsi, si, dan DPRD Kabupaten/Kota, itu dinilai diskriminatif. Rencana sejumlah lah legislator Bumi Blambangan n mengajukan judicial review disebabkan ebabkan adanya aturan yang menyebutkan yebutkan bahwa ang gota DPR, DPRD PRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten paten Kota, yang dicalonkan partai artai politik (parpol) yang berbeda beda harus menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota dewan. Atu ran n tersebut tercantum dalam Pa sal 19 huruf i, Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 n

Selain mengibarkan bendera setengah tiang, dewan guru dan siswa SMAN I Pesanggaran juga menggelar doa bersama untuk almarhum Ivan. Bukan hanya itu, usai menggelar upacara dan doa bersama, rombongan guru dan siswa SMAN I Pesanggaran juga berkunjung ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa kepada orang tua almarhum. “Tadi pagi kita ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa,” kata Kepala SMAN I Pesanggaran, Hari Suryono, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi siang kemarin. Kasek Hari termasuk yang tidak pernah menduga kejadian tersebut bakal menimpa muridnya. Bahkan, empat guru pembina yang mengikuti pelatihan Pramuka tersebut terkejut atas kejadian itu. Sebab, usai menggelar latihan, empat guru pembina Pramuka tersebut, yaitu Muali, Hariyono, Samsiti, dan Erni, sudah menginstruksikan seluruh siswa agar pulang ke rumah masing-masing n

Minta batalkan kenaikan tarif PDAM Situbondo Ingin bebas tarif, bikin saja sumur sendiri!

Pindah parpol, anggota DPRD harus mundur Habis mundur, ya maju lagi. Gitu saja kok repot!

Baca Kibarkan...Hal 35

BERDUKA: Bendera Merah Putih berkibar setengah tiang di halaman SMAN I Pesanggaran kemarin.

ABDUL AZIZ/RaBa

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

Selasa 2 April 2013

CERMIN DIRI Meningkatkan Kewaspadaan di Tengah Uji Publik RIBUAN tenaga honorer kategori dua (K2) di Pemkab Banyuwangi maupun Pemkab Situbondo tengah berbunga-bunga. Mereka akan menjalani tes tulis seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dalam waktu dekat. Untuk menuju ke arah sana, ribuan orang tenaga honorer tersebut masih harus menjalani serangkaian ujian. Kali ini mereka harus lolos masa uji publik. Selama masa uji publik itu berlangsung, ribuan tenaga honorer itu menunggu dengan sangat waswas. Karena, siapa tahu tiba-tiba muncul sanggahan langsung dari masyarakat tentang tenaga honorer K2 tersebut. Karena bila muncul sanggahan dari masyarakat, mereka bisa gagal masuk daftar nominasi tenaga honorer K2. Sejatinya, uji publik semacam itu tak perlu ditakutkan secara berlebihan. Honorer yang memang bekerja di Pemkab sesuai ketentuan, tak perlu bingung. Karena banyak saksi yang melihat secara langsung, di mana mereka benar-benar bekerja sebagai tenaga honorer daerah. Sekali lagi, uji publik semacam itu hanya perlu ditakuti oleh honorer ‘’siluman’’. Bila mereka tidak pernah mengabdi sebelumnya, namun tiba-tiba namanya muncul sebagai tenaga honorer, itulah yang perlu dipertanyakan. Masyarakat juga harus kritis dan jeli dalam mengamati nama-nama yang masuk nominasi honorer K2 tersebut. Karena siapa tahu, jangan-jangan ada siluman yang tibatiba muncul namanya dalam daftar nominasi tersebut. Dan yang tak kalah penting adalah sikap para tenaga honorer yang masuk nominasi itu sendiri. Mereka harus lebih waspada dan bersikap realistis. Jangan sampai situasi penantian yang genting seperti ini, membuat mereka menjadi gegabah dan sembrono. Jangan sampai mereka masuk jerat dan tipu daya komplotan penipu yang bergentayangan. Apalagi, saat ini lagi marak beredar dan diperjualbelikan data base penting yang rawan disalahgunakan. Tidak terkecuali, adanya kemungkinan penyalahgunaan data base tersebut untuk mengerjai para honorer yang sedang galau menanti kepastian. Karena itu, tetap berpikir positif, jangan mudah larut dalam iming-iming yang menjanjikan bisa segera diangkat sebagai PNS. (*)

EDY SUPRIYONO/RaBa

AUDIENSI: Komisi II DPRD dan wakil Ketua DPRD, Narwiyoto, menemui anggota LSM dan masyarakat pengguna air PDAM Situbondo kemarin.

Minta Kenaikan Tarif PDAM Batal SITUBONDO - Kenaikan atau penyesuaian tarif air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 2013 untuk kelas non-niaga, klasifikasi rumah tangga (B1), diharapkan dikembalikan ke harga lama. Demikian juga tarif pemeliharaan baru yang mengalami kenaikan sekitar 120 persen. Desakan itu kemarin disampaikan Direktur Gerakan Peduli Aspirasi Rakyat, Sayonara, saat melakukan audiensi dengan Komisi II DPRD Situbondo. Bersama Sayonara, ikut

belasan pelanggan PDAM dari kelas rumah tangga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pemakai Air PDAM Situbondo (FM PAM PDAM). “Jadi, melalui forum ini kami menyatakan keberatan atas kenaikan atau penyesuaian tarif air PDAM, khusus B1, sebagaimana diumumkan Surat No. 007/04/431.603/2013 berdasar Keputusan Bupati No. 44 Tahun 2012,” kata Sayonara. Kata dia, kenaikan tarif tersebut ter-

lalu tinggi. Klasifikasi rumah tangga mengalami kenaikan 80 hingga 100 persen per meter kubik. “Biaya pemeliharaan dari Rp 2.500 menjadi Rp 5.500. Itu mengalami kenaikan 120 persen,” tegasnya. Sayonara mengungkapkan, PDAM tidak tanggap dalam merespons keluhan dan keberatan masyarakat. Padahal, itu berdampak terhadap kondusivitas pembangunan sosial-ekonomi di Kabupaten Situbondo.

Gunung Ijen Semburkan Asap

LALU LINTAS

EDY SUPRIYONO/RaBa

INGIN TAHU: Sejumlah tenaga honorer melihat pengumuman K.2 di kantor BKD Situbondo kemarin.

Honorer Diimbau Waspadai Penipuan GALIH COKRO/RaBa

BERFUNGSI: Petugas memasang lampu merah baru di Simpang Lima, Banyuwangi, sore kemarin.

Lampu Merah Sudah Menyala BANYUWANGI - Uji coba perubahan arus di Jalan PB. Sudirman, Banyuwangi, akan dimulai besok (3/4). Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi menyiapkan sejumlah pendukung perubahan arus di sejumlah jalan tersebut. Infrastruktur yang disiapkan meliputi rambu lalu lintas, perubahan lokasi parkir di tepi Jalan PB. Sudirman, dan pemasangan traffic light baru. Hingga sore kemarin, petugas sudah selesai memasang lampu merah baru di kawasan Simpang Lima. (gal/c1/bay)

ADA APA LAGI

Pencuri Gasak Laptop PANARUKAN - Sial benar Herwin Kushendarto, 43, warga Dusun Pareyaan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Pagi kemarin, laptop kesayangannya digasak pencuri. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.00 itu mengakibatkan Herwin mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. Kini, kasus pencurian tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, pencurian itu berawal saat korban sedang keluar rumah alias bekerja. Saat itulah, pencuri yang diperkirakan berjumlah dua orang menjalankan aksinya di rumah korban di Dusun Pareyaan. Saat beraksi, satu pelaku berjaga-jaga di luar rumah dan tetap berada di atas sepeda motor yang mesinnya masih hidup. Sementara itu, satu pelaku masuk ke rumah korban. Pada saat satu pelaku berhasil menggondol laptop, pelaku kepergok Uci, 32, pembantu keluarga Herwin. Seketika itu Uci berteriak maling dan minta tolong kepada warga sekitar. Mendengar teriakan Uci, pelaku langsung lari membawa kabur laptop dan langsung naik motor bersama temannya. Warga sekitar sempat melakukan pengejaran. Namun, kawanan pencuri itu tidak terkejar. “Ada dua pelaku, satu orang masuk ke rumah dan mengambil laptop. Kemudian, mereka berdua kabur naik motor,” terang Herwin kepada polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, pihaknya terus mengejar kedua pelaku. “Petugas sebenarnya langsung melakukan pengejaran. Tetapi, pelaku belum berhasil ditangkap. Kasus ini tetap kami selidiki,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

“Kalau tujuan kenaikan itu hanya agar pelanggan PDAM bisa menghemat air, saya kira bisa dengan inovasi yang lebih cerdas,” tegas Sayonara. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Situbondo, Narwiyoto, yang ikut menemui warga berjanji akan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan melalui LSM Radar dan FM PAM PDAM itu. “Kita akan segera mengagendakan rapat kerja dengan PDAM terkait tuntutan ini,” terangnya. (pri/c1/als)

BKD Belum Tahu Jumlah Kuota CPNS K.2 SITUBONDO - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) siang kemarin mengumumkan 1.130 tenaga honorer di lingkungan Pemkab Situbondo yang namanya masuk kategori dua (K2). Jika lolos uji publik dan sejumlah tahap selanjutnya, mereka akan memperebutkan kuota kursi CPNS (calon pegawai negeri sipil) tahun 2013. Tenaga honorer yang lolos masih harus menjalani tes untuk memperebutkan kursi CPNS yang memang dialokasikan untuk K.2. “Berapa jumlah yang disediakan (untuk Pemkab Situbondo) kita belum

tahu. Belum ada informasi dari pusat,” terang Kepala BKD Situbondo, Lutfi Joko Prihatin, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (1/4). Kata dia, uji publik dilakukan untuk mendapatkan sanggahan langsung dari masyarakat tentang tenaga honorer di K.2. Sanggahan bisa diajukan secara tertulis. “Nanti kita lampirkan kira-kira alasan apa yang membuat yang bersangkutan tidak masuk nominasi K.2. Surat kaleng tak ada persoalan, tapi diusahakan jangan,” imbuhnya. Selain itu, Lutfi menegaskan, tindakan penipuan sangat perlu diwaspadai terkait pengumuman uji publik. Sebab, modus itu akan sangat mungkin dilakukan dengan tujuan mengeruk keuntungan prib-

adi, baik yang mengatasnamakan BKD, Bupati Situbondo, BKN, maupun Menpan. “Nah, untuk mengantisipasi hal-hal yang terkait penipuan beberapa oknum yang bisa saja mengatasnamakan BKD, bupati, atau siapa pun itu, kami akan membuat pengumuman termasuk mengedarkannya ke instansi terkait,” terang mantan kabag hukum tersebut n Baca Honorer...Hal 35

LICIN - Gunung Ijen kembali menunjukkan kenaikan aktivitas vulkanik. Sejak Kamis lalu (28/3), gunung berapi yang sebagian kawasannya masuk wilayah Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, itu mengeluarkan asap yang cukup membahayakan. Asap tebal dengan warna putih itu keluar dari kawah di gunung dengan ketinggian hingga 100 meter itu. “Aktivitas naik dan ini sangat berbahaya, karena muncul asap sulfatara warna putih,” cetus Hendra Gunawan, kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat. Hendra mengaku secara khusus datang ke Banyuwangi untuk memantau kondisi Gunung Ijen yang terus menunjukkan kenaikan aktivitas. Akhir-akhir ini terus terjadi gempa vulkanik yang rata-rata mencapai 15 kali dalam sehari. “Pernah sampai 50 kali dalam sehari,” katanya. Peningkatan aktivitas itu menyebabkan munculnya asap sulfatara. Asap berupa

ULTAH 10 TAHUN : Kepala Smaron Yaseni menandatangani ikrar I Love Banyuwangi bersama Muspika Srono disaksikan oleh Kadipendik Banyuwangi Sulihtiyono kemarin.

PENGUMUMAN KEDUA LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Berdasarkan Pasal 6 Undang Undang Nolmor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Berserta Benda-Benda yang Berkaitan Dengan Tanah, KSP Millenium Artha Niaga Cabang Tegaldlimo dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember akan melaksanakan penjualan di muka umum / lelanmg pada : Hari dan Tanggal : Selasa / 16 April 2013 Pukul : 10.30 WIB Tempat : Kantor KSP Millenium Artha Niaga Cabang Tegaldimo Jalan Koptu Ruswandi No.6 Tegaldlimo Barang yang dilelang berupa : Satu Paket Tanah dan Bangunan dan segala sesuatu diatasnya, terdiri dari luas 1010 meter persegi tersebut dalam SHM No.14 atas nama Mardiyah terletak di Desa/ Kelurahan KALIPLOSO Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. (Harga Limit Rp. 200.000.000,- Uang Jaminan sebesar Rp 50.000.000,-) Syarat-syarat Lelang : 1. Perserta Lelang wajib menyetor uang jaminan sesuai tersebut diatas ke rekening atas nama Penampungan Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember No. 1430009894476 pada PT Bank Mandiri Cabang Jember Alun-Alun yang sudah efektif selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang dengan menyantumkan nama penawar dan obyek lelang yang akan ditawar 2. Pemenang Lelang wajib melunasi seluruh harga lelang dan bea lelang paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah lelang ke rekening tersebut diatas. Apabila tidak dilunasi maka pemenang lelang dianggap wanprestasi dan uang jaminan akan disetorkan ke kas Negara. 3. Bagi peminat dapat melihat obyek yang akan dilelang pada alamat tersebut diatas. Semua obyek dijual dalam kondisi apa adanya dan semua cacat dan kekurangannya peminat lelang diharapkan untuk memeriksa obyekj lelang sebelum mengikuti lelang 4. Apabila karena sesuatu hal terjadi pembatalan / penundaan terhadap salah satu atau beberapa barang / obyek lelang tersebut diatas. Pihak-pihak yang berkepentingan / peminat lelang tidak diperkenankan untuk melakukan tuntutan dalam bentuk apapun kepada KPKNL Jember dan KSP Millenium Artha Niaga Cabang Tegaldlimo 5. Syarat-syarat lain ditentukan pada saat lelang 6. Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh di KSP Millenium Artha Niaga Cabang TEGALDLIMO. BANYUWANGI, 22 MARET2013 Ttd KSP MILLENIUM ARTHA NIAGA CABANG TEGALDLIMO

awan tebal warna putih itu secara visual dapat dilihat di sekitar kawah di puncak Gunung Ijen. “Asap sulfatara muncul dari kawah Gunung Ijen,” ujarnya. Peningkatan aktivitas di Gunung Ijen ini, kata Hendra, sebenarnya sudah mulai terlihat sejak 20 Maret 2013 lalu. Hasil pantauannya, sebut dia, kondisinya terus mengalami peningkatan. “Ini kita pantau terus sambil kita evaluasi,” ungkapnya. Selama aktivitas di Gunung Ijen meningkat dan mengeluarkan asap, semua kegiatan di Gunung Ijen harus dihentikan. Semua penambang yang biasanya bekerja hingga sekitar kawah harus diliburkan karena sangat berbahaya. “Warga tidak boleh mendekati Gunung Ijen,” pintanya. Demi mengantisipasi kemungkinan terburuk atas aktivitas Gunung Ijen yang terus meningkat, Hendra menyampaikan saat ini dia sedang memperbaiki semua CCTV yang rusak akibat disambar petir beberapa waktu lalu. “CCTV sedang kita perbaiki. Seismometer sudah berfungsi lagi,” cetusnya. (abi/c1/bay)

ISTIMEWA

Smaron Gagas Ngaji Bareng Siswa SRONO –SMA Negeri 1 Srono (Smaron) memperingati hari jadinya yang ke-10 kemarin (1/4). Sebuah hari yang sangat istimewa bagi seluruh civitas akademika Smaron. Di usia dasawarsa tanggal 1 April 2013 itu, pihak sekolah bertekad untuk mendukung gerakan Bupati Abdullah Azwar Anas, yakni gerakan I Love Banyuwangi. Gerakan ini secara resmi digaungkan di sela-sela upacara di lapangan Smaron Senin kemarin. Upacara itu dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Drs Sulihtiyono, MM, Kepala Smaron Yaseni, Camat Srono, Kapolsek dan Danramil Sro-

no, Kepala Desa Wonosobo, Komite Sekolah, Kepala RT/RW , perwakilan wali murid dan beberapa perintis berdirinya Smaron. Dalam kesempatan itu, Kadispendik Sulihtiyono juga me-launching kegiatan kontrol spiritual. Yakni program ngaji bareng Smaron. Kegiatan yang ditandai dengan pemotongan tumpeng di ruang laboratorium Smaron ini merupakan yang pertama kali di Banyuwangi. Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis, murid Smaron dijadwal bergiliran untuk mengaji. “Waktunya setelah pulang sekolah,” ujar Sukroini, Wakasek Kesiswaan.

Pada minggu pertama siswa yang telah dikelompokkan akan belajar mengaji, dan minggu kedua belajar fikih, begitu seterusnya. Kepala Smaron Yaseni turut berbangga dengan program tersebut. Selain yang pertama di Banyuwangi, program ini akan dijadikan penambahan ilmu bagi siswa ke depan. “Sehingga bisa memperkecil pengaruh buruk baik dari luar maupun diri dari siswanya. Sebentar lagi Smaron akan dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi. Sebagai tindak lanjut progam B-Diso (Banyuwangi Digital Society),” kata Yaseni. (adv)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Selasa 2 April 2013

Pria Kembar Nyolong Kayu Polisi Buru Dua Pelaku yang Kabur SILIRAGUNG – Nasib apes menimpa dua Farid, 21. Keduanya ditangkap petugas Perhutani karena kedapatan mencuri kayu jati gelondongan di Hutan Jati RPH Senepo Lor, Perhutani Banyuwangi Selatan, kemarin. Saudara kembar yang kini meringkuk di ruang tahanan Mapolsek Siliragung itu adalah Farid Danang Efendi dan Farid Dani Wijaya. Keduanya warga Dusun Senepo Lor, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Selain menangkap dan menyerahkan keduanya ke Mapolsek Siliragung, petugas Perhutani Banyuwangi Selatan juga mengamankan barang bukti berupa empat batang kayu jati berbentuk

gelondongan. Ada juga sebuah gergaji dan senjata tajam yang digunakan memotong kayu jati curian tersebut. “Mereka ditangkap petugas Perhutani ketika baru saja memotong kayu jati,” kata Kapolsek Siliragung AKP Bakin melalui Kanitreskrim Aiptu Sutomo. Sebenarnya ada tersangka lain yang mencuri kayu jati tersebut. Hanya saja, ketika dilakukan penggerebekan, dua pelaku lain berhasil melarikan diri. Dua pelaku yang kini dinyatakan buron tersebut adalah Cahyono, 28, dan Mutolib, 30. Mereka juga warga Dusun Senepo Lor, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Dua Farid saat ditemui di Mapolsek Siliragung mengaku mencuri kayu jati tersebut semata-mata ingin mendapatkan uang. “Maunya kita jual, Mas,” aku keduanya. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RABA

BUTUH UANG: Farid Danang Efendi dan Farid Dani Wijaya bersama barang bukti kayu jati di Mapolsek Siliragung kemarin.

Konflik Cantuk Belum Berakhir

ADA APA LAGI

ABDUL AZIZ/RABA

KERING: Warga mencari kerang di tengah Sungai Kalibaru yang kering sejak beberapa hari lalu.

Sungai Diperbaiki, Warga Bangorejo Cari Kerang BANGOREJO - Sejak beberapa hari ini sungai besar Kalibaru yang membelah Kecamatan Tegalsari dan Kecamatan Bangorejo dikeringkan. Pengeringan itu terkait perbaikan plengsengan oleh dinas terkait. Sebab, beberapa titik di sepanjang tepi sungai tersebut memang sudah rusak dan harus segera diperbaiki agar tidak semakin parah. Keringnya sungai tersebut ternyata memberi manfaat tersendiri bagi warga yang tinggal di bantaran sungai. Setiap hari mereka bisa mencari ikan dan kerang. “Tapi sekarang tinggal kerang saja, Mas. Itu pun hasilnya sedikit. Jadi, hanya untuk dimakan sendiri di rumah,” kata Supiati, warga sekitar tepi sungai yang kemarin mencari kerang. (azi/c1/aif)

BAGAIMANA INI

SINGOJURUH - Polemik pemerintah desa (pemdes) dengan warga di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, tampaknya belum tuntas. Sejak terjadi perusakan kantor desa akhir Februari lalu, hingga kemarin kondisi Cantuk kian meruncing. Persoalan itu semakin bertambah ‘’panas’’ saat para perangkat desa tidak hadir dalam peresmian tempat ibadah dan jembatan di Dusun Cantuk Lor. Padahal, sejumlah perwakilan muspika hadir dalam acara yang digagas warga Dusun Cantuk Lor tersebut. Ketidakhadiran satu pun perangkat desa itu sangat disesalkan warga. Bahkan, warga mengaku prihatin atas sikap para perangkat desa tersebut. ‘’Kami sangat menyayangkan kenapa perangkat desa dan BPD tidak ada yang hadir,” cetus Fauzi, warga Dusun Cantuk Lor, saat ditemui koran ini saat berkumpul dengan sejumlah warga kemarin. Menurut dia, bangunan tersebut merupakan swadaya masyarakat. Meski begitu, bangunan yang tuntas dikerjakan selama hampir 2 bulan itu akan diserahkan kepada pemdes. ‘’Niat kita hanya ingin mengakhiri perseteruan dan membangun kebersamaan,” terangnya. Dia tidak mengetahui apa alasan perangkat desa tidak datang dalam acara yang berlangsung Kamis malam lalu itu. Padahal, awal membangun tempat ibadah itu sudah izin. “Tapi, waktu itu hanya izin kepada Pak Kamituwo (Kadus Cantuk Lor,

Pemdes Anggap Bangunan Ilegal

ALI NURFATONI/RaBa

INGIN DAMAI: Fauzi (dua dari kiri) bersama warga di Dusun Cantuk Lor, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, kemarin.

Red). Waktu itu malah Pak Kamituwo bantu dua sak semen,” paparnya. Dia menjelaskan, warga sangat antusias dalam acara yang dirangkai dengan pengajian itu. Bayangkan, puluhan tumpeng disiapkan dalam prosesi itu. ‘’Kasihan ibu-ibu yang susah-susah masak, tapi yang diundang tidak datang. Maunya apa,” sindirnya. Hal senada diungkapkan Bambang, warga lain. Dia mengatakan, tujuan masyarakat hanya ingin tenteram. Sebab, jika tidak ada penyelesaian

secepatnya, maka konflik akan terus berkepanjangan. “Niat kami baik, yakni agar tidak ada konflik lagi di generasi mendatang,” tegasnya. Meski perangkat desa tidak hadir, warga tetap menyerahkan bangunan tersebut kepada pemdes. Artinya, tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh agama, sudah memasrahkan bangunan tersebut. “Sekitar 50 orang yang hadir sudah ikhlas ba ngunan itu diserahkan kepada desa,” tandasnya. (ton/c1/aif )

SEMENTARA itu, Kades Cantuk Masbudi tidak ada di kantor desa kemarin. Ketika wartawan koran ini berusaha menemuinya, yang ada hanya sejumlah kepala dusun. ‘’Kondisi kesehatan Pak Kades belum stabil, jadi waktu bertemu terbatas,” ujar Kadus Cantuk Lor, Heri Subagyo, mengawali pembicaraan dengan koran ini. Mengenai ketidakhadiran perangkat desa saat peresmian musala, dia mengaku setiap perangkat desa mempunyai alasan sendiri-sendiri. ‘’Kalau saya pribadi, tidak datang karena saya capek,” aku Heri. Sebab, dia baru saja mengikuti diklat BNPB di Banyuwangi yang berlangsung selama tiga hari. Undangan dia terima saat pulang dari kegiatan tersebut Kamis sore (28/3). ‘’Saya nggak tahu kalau perangkat desa yang lain juga gak datang. Saya kira cuma saya saja yang tidak hadir,” terangnya. Apakah bangunan yang diserahkan kepada pemerintah desa itu ditolak? Kadus Heri enggan berkomentar banyak. Sebab, penyerahan dari siapa, menurutnya belum ada kejelasan. “Ditolak atau diterima, saya nggak komentar terkait itu. Karena saya nggak datang,” tegasnya diplomatis. Kadus Cantuk Kidul, Haironi, mengaku dirinya tidak ikut dalam kegiatan itu lantaran sedang ada urusan di Banyuwangi. ‘’Saya pulang jam sembilan malam,” jelasnya. Terkait bangunan yang akan diresmikan, sejak awal seharusnya dibicarakan dulu. Dengan kata lain, BPD bersama perangkat desa dilibatkan sebelum acara n Baca Pemdes...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

BERLUBANG: Seorang warga menuntun sepeda pancal saat melintasi jalan rusak di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, kemarin.

Akses ke Lokalisasi Mengelupas SINGOJURUH - Perbaikan jalan di Banyuwangi tampaknya belum merata. Sejumlah jalan di pedesaan banyak yang rusak. Selain itu, akses menuju lokalisasi juga belum tersentuh perbaikan. Seperti yang terlihat di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh kemarin. Sejumlah ruas jalan menuju lokalisasi Sumber Loh banyak yang berlubang dan mengelupas. Tak pelak, kendaraan yang melintas, baik dari timur maupun barat, menuju lokalisasi terbesar di Banyuwangi itu akan mengerutkan dahi. Belum jelas kapan jalan tersebut akan diperbaiki. Bisa jadi, jalan tersebut baru diperbaiki setelah lokalisasi itu ditutup. (ton/c1/aif)

Desa Kedungasri, Tegaldlimo Berhasil Memilih Kades Baru

Camat Minta Kades Terpilih TEGALDLIMO – Tuntas sudah ajang pemilihan kepala desa (pilkades) Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo. Selama pelaksanaan, pilkades berjalan lancar dan seuai harapan. Kini, warga sudah memiliki figur pemimpin yang dipilih secara demokrasi tersebut. Drai tari tiga kandidat yang bertarung, satu nama keluar sebagai pemenang karena berhasil mengumpulkan suara terbanyak. Dia adalah nomor urut 1 atas nama Sunaryo dengan perolehan 1.590 suara. Sedangkan, calon lain, Mispan dan Suyatmi, hanya mengantongi pundi-pundi suara 1.114 dan 750. Pilkades tersebut dilaksanakan tanggal 20 Maret lalu. Pelaksanaan pemungutan suara berlangsung mulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 14.00. Tempatnya di lapangan depan kantor desa setempat. Penghitungan suara berakhir menjelang maghrib. Camat Tegaldlimo Ahmad Laini mengatakan, sebelum berlangsungnya pilkades, pihaknya menyampaikan beberapa poin penting. Salah satunya, dia mengajak

enyukseskan kegiatan masyarakat bersama-sama menyukseskan yerukan agar masyaratersebut. Bahkan, dia sudah menyerukan kat hadir untuk menentukan hak pilih sesuai calon masing-masing. ni mewantiDalam seruannya itu pula, Laini wanti agar masyarakat ikut menjaga pelaksanaan pilkades tersebutt agar pun kondusif baik sebelum maupun at setelah kegiatan. Hal itu sangat penting dilakukan agar tidakk terjadi persoalan di kemudian hari. ‘’Beda pilihan boleh, tapi jangan sampai saling bermusuhan satu sama lain,’’ pesannya kala itu. Pasca peghitungan suara, Laini berpesan agar cakades terpilih mampu merangkul semua elemen masyarakat,

Rangkul Semua Elemen

Ahmad Laini

khususnya bagi kubu yang kalah. ‘’Mari kita ajak bersama-sama untuk membangun desa agar lebih baik. Jangan sampai muncul saling dendam,’’ serunya. Selain itu, lanjut Laini, rivalitas antar calon kepala desa itu harus diakhiri. Dengan demikian, diharapkan Desa Kedungasri ke depan mampu bersaing dengan desa yang lain. ‘’Kalau membangun desa secara bersama-sama, hasilnya juga luar biasa,’’ terangnya. Cakades terpilih diharapkan mampu mengemban tugas sebaik-baiknya. Hal itu didasari dengan sikap murni ingin ALI NURFATONI/RaBa

Perolehan Suara Pilkades Kedungasri - Sunaryo - Mespan - Suyatmi Suara tidak syah Daftar Pemilih Tetap Daftar Pemilih Tetap Tambahan Golput

: 1.590 suara : 1.114 suara : 750 suara : 1.159 suara : 6.868 orang : 27 pemilih : 2.000 jiwa

melayani masyarakat. ‘’Sebagai kepala desa itu melayani dan mengabdi kepada masyarakat,’’ tandasnya. Sementara itu, kesadaran masyarakat yang tersebar di tiga dusun, yakni Persen, Dam Buntung, dan Pondok Asem dalam mencoblos masih minim. Betapa tidak, angka golput mencapai 2000 jiwa. Sedangkan, suara tidak sah cukup tinggi, yakni 1.159 suara. (ton/aif)


KESEHATAN

28

Selasa 2 April 2013

PUSKESMAS GRAJAGAN

GAYENG: Kepala Puskesmas Kembiritan Hj. Tatiek Setyaningsih S,ST M.Mkes saat memberikan sambutan dalam acara wisata kesehatan di Puskesmas Kembiritan.

ISTIMEWA

Bedol PAUD di Puskesmas Kembiritan Kenalkan Siswa Gaya Hidup Sehat GENTENG - Pengenalan kesehatan kepada anak-anak sejak dini sangat penting. Mengajarkan perilaku hidup sehat kepada mereka akan lebih mudah diterima dari pada usia lanjut. Sebab, anak-anak belum terpapar perilaku-prilaku buruk tentang kesehatan. Untuk mendidik anak-anak agar hidup sehat, Puskesmas Kembiritan melalui program harapan keluarga peduli anak sejak dini (Harga Pas) menggelar program inovasi wisata sehat berupa Bedol PAUD dan TK. Kata bedol yang berarti cabut dalam bahasa Jawa, bermaksud seluruh komponen yang ada di PAUD/TK, mulai siswa, ibu dan bapak pembimbing, serta orang tua, kegiatannya dialihkan ke Puskesmas Kembiritan. Selain berwisata, mereka juga dikenalkan alatalat kesehatan yang selama

ini mereka pandang sebagai sesuatu yang menakutkan. Di samping itu, yang terpenting adalah mereka juga diajari untuk hidup sehat sejak dini. Acara tersebut dilakukan setiap Sabtu secara bergantian. Seperti yang terlihat Sabtu (23/3) lalu, sejak pukul 07.00, Puskesmas Kembiritan sudah ramai dengan tingkah dan celoteh siswa PAUD dan TK. Sebanyak 150 siswa PAUD dan TK yang didampingi oleh guru dan orang tuanya, diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Kembiritan Hj. Tatiek Setyaningsih S,ST M.Mkes di Aula Puskesmas Kembiritan. Dalam sambutannya, Tatiek mengatakan, program wisata sehat ini tercetus karena ingin mengenalkan sedini mungkin puskesmas dengan seluk beluknya. “Karena usia anak PAUD/TK inilah yang rentan terjadi problem kesehatan. Termasuk di dalamnya rentan terjadinya gizi buruk. Mereka juga sering menjadi korban

dari makanan-makanan yang diolah menggunakan bahan yang kurang baik untuk kesehatan,” kata Tatiek. Program yang terlaksana berkat kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Lintas Sektor lainnya di Kecamatan Genteng, itu diawali pengenalan lingkungan puskesmas. Mulai taman, ruang loket, hingga seluruh lingkungan puskesmas. Acara itu dipandu dr. Sri Rejeki. Para siswa juga dikenalkan pada alat-alat kedokteran. Terutama kedokteran gigi yang selama ini sangat menakutkan mereka. Setelah puas berkeliling, anak- anak dikumpulkan di ruang penyuluhan. Di tempat ini mereka mendapat penjelasan tentang gizi pada makanan. Termasuk makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Penjelasan dilakukan dengan menggunakan metode Panggung Boneka. Sehingga mereka tertarik untuk mengikuti acara dan sesekali terdengar tawa

mereka bila ada adegan lucu. Tampak pula para orang tua ikut asyik mendengarkan dan mengikuti penjelasan petugas gizi tersebut. Setelah itu, dengan dipandu petugas Kesling, anak-anak yang merupakan investasi bangsa itu secara berkelompok diajak belajar cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Mereka juga diajari cara mengosok gigi yang benar secara bersama sama. Tampak anak anak sangat antusias mengikuti arahan dari petugas. Acara tersebut dihadiri Camat Genteng, Yusdi Irawan SE,M Si, juga ketua Tim Penggerak PKK . Dalam sambutannya, Camat Yusdi mengatakan, acara wisata sehat Puskesmas Kembiritan dengan Bedol PAUD/ TK ini adalah inovasi yang bagus dan layak dikembangkan. “Sehingga semua anak PAUD dan TK se-Kecamatan G enteng sudah mengerti puskesmas dan mengerti cara hidup yang sehat sejak dini,” katanya. (*/als)

Wujudkan Anak Sehat, Latih Kader Kesehatan PURWOHARJO - Kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan. Namun juga menjadi tanggung jawab setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas kader kesehatan yang bersumber dari masyarakat, digelar pelatihan Harga Pas tingkat Kecamatan Purwoharjo. Acara yang digelar di Aula Puskesmas Grajagan itu berlangsung Sabtu (20/3) lalu. Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan peran masyarakat dalam kemandirian, kerjasama dengan lembagalembaga non pemerintah. Visinya adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi

non pemerintah dan masyarakat. Selain itu, memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat. Kepala Puskesmas Grajagan H.M. Sutoyo, SKM.MM mengatakan, pelatihan yang bertema ”Bersama Kader Harga Pas Kita Wujudkan Anak Sehat, Cerdas dan Berkualitas itu diikuti 50 kader kesehatan. ”Terselenggaranya acara ini berkat dukungan Camat Purwoharjo Drs. Zen Kostolani, M.Si, beserta para kepala desa se-wilayah kerja Puskesmas Grajagan,’’ kata Sutoyo. Ditambahkan, menindaklanjuti program MDGs yang

menjadi tujuan pembangunan, pada hakekatnya sudah dilaksanakan para kader di wilayah kerja Kecamatan Purwoharjo. Misalnya kegiatan di Posyandu seperti memberantas kemiskinan dan kelaparan. ”Upaya tersebut sudah dilaksanakan melalui pemberian PMT penyuluhan di Posyandu dengan mengoptimalkan lahan untuk penanaman karang kitri, dll,’’ imbuh Sutoyo. Sementara itu, Camat Purwoharjo Zen Kostolani berharap, setelah penataran ini para kader bisa memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat. ”Sehingga nantinya sudah tidak ada lagi kejadian gizi buruk di wilayah Purwoharjo,” pungkasnya. (*/als)

ISTIMEWA

KOMPAK: Keluarga besar Puskesmas Grajagan foto bersama kader kesehatan usai acara pelatihan.

Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi MASA remaja merupakan masa yang paling kritis dari kehidupan seseorang. Mengapa? Sebab, masa inilah merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan, baik secara fisik, psikis, dan juga sosial. Berbagai perubahan tersebut dapat menimbulkan persoalan yang kemungkinan dapat mengganggu perkembangan remaja selanjutnya. Di antara persoalan yang dihadapi para remaja adalah masalah kesehatan reproduksi (kespro). Berdasarkan ICPD tahun 1994 di Kairo, kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluruh. Meliputi aspek fisik, mental, dan sosial. Bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang terkait dengan sistem reproduksi, fungsi, maupun proses reproduksi itu sendiri. Artinya, kalau kita tidak mengalami gangguan fisik atau sakit, tidak ada gangguan psikis (misalnya stres) maupun sosial (tidak nyaman dilingkungannya) yang dapat mempengaruhi proses dan fungsi reproduksi maka kita dapat dikatakan sehat. Hak reproduksi dan seksual remaja ada lima, yaitu : (1) hak menjadi diri sendiri, yaitu bebas untuk menentukan keputusan, mengekspresikan diri, (2) hak mendapatkan informasi yaitu, informasi tentang seksualitas, IMS dan HIV/AIDS serta kekerasan/ pelecehan seksual, (3) hak dilindungi dan melindungi diri dari kehamilan tidak diinginkan, IMS dan HIV/AIDS, kekerasan

dan pelecehan seksual, (4) hak mendapatkan pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan yang menjamin kerahasiaan, terjangkau, berkualitas, bersahabat, dan diberikan dengan penuh hormat tanpa diskriminasi, (5) hak dilibatkan, yaitu dilibatkan dalam perencanaan program remaja, mengikuti pertemuan dan seminar tentang remaja. Berdasarkan hak reproduksi remaja di atas, maka pentingnya pendidikan kespro ini pada remaja karena sebagian besar remaja tidak mengetahui tentang pendidikan kespro. Remaja zaman sekarang telah mengalami transisi yang sangat cepat, dibandingkan remaja zaman dahulu terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan modernisasi. Termasuk dalam pola kehidupan, etika dan nilai-nilai moral mereka terkait dengan perilaku seksual. Dalam masa ini para remaja juga mengalami perubahan fisik, kematangan biologis dan hormonal yang sangat mempengaruhi kematangan seksualnya. Dengan timbulnya dorongan seksual dalam dirinya, minat dengan jenis kelamin yang lain mulai berkembang. Sementara pengenalan pada diri sendiri ternyata masih kurang. Rangsangan dari luar sebagai akibat perubahan sosial dan modernisasi maupun budaya permisif sulit dihindari oleh remaja. Sehingga mulai

OLEH: dr. Asiah Aswin, M.MRS dapat merasakan atau menerima rangsangan seksual dari lawan jenis. Perilaku tersebut seringkali mengarah pada pergaulan seks bebas yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah, aborsi tidak aman, serta kejahatan seksual lain yang terjadi di kalangan remaja. Ketiadaan informasi yang memadai menyebabkan terjadinya kesalahpahaman masyarakat, termasuk remaja dalam memahami kese-

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Desa Balak •

• Rumah Kebalenan •

• Rumah Banyuwangi •

• Jl. Wahid Hasyim •

Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148

Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Jl. Brawijaya •

• Puri Mendut •

Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual tanah L 263m2 SHM no. 3660/3661/ 3670, lok Jl. Wahid Hasyim Banyuwangi, baratnya persis toko Spot, letak strategis utk usaha pertokoan. H: 08883361235 (Edho).

hatan reproduksi. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan model pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya secara efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan selera remaja. PKPR dilaksanakan didalam gedung atau di luar gedung puskesmas termasuk poskestren, menjangkau kelompok remaja sekolah, dan kelompok luar sekolah yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas. Jenis kegiatan PKPR meliputi penyuluhan, pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang, konseling, pendidikan hidup sehat, pelatihan pendidik sebaya (pendidik sebaya yang diberi tambahan pelatihan interpersonal relationship dan konseling), serta pelayanan rujukan. Pernikahan dini ternyata masih sering terjadi di sekitar kita. Beragam alasan ternyata masih terjadi pernikahan dengan anak di bawah umur. Terjadi pergeseran nilai dan norma masyarakat telah menyebabkan longgarnya batas pergaulan di kalangan remaja, minimnya pengetahuan mereka akan kesehatan reproduksi yang ujung-ujungnya muncul apa yang diistilahkan dengan Merried By Accident (MBA) yang turut menyumbang masih tingginya pernikahan di usia dini.

BANYUWANGI

Banyak sekali akibat yang ditimbulkan akibat pernikahan dini. Yaitu mereka akan kehilangan kesempatan untuk bermain dan belajar. Karena “anak-anak harus mengurus anak-anak”. Ketidaksiapan mereka dalam menata mahligai rumah tangga, sehingga terjadi konflik dan pertengkaran, ketidaksiapan organ reproduksi mereka, sehingga mengakibatkan potensi gangguan kesehatan reproduksi, seperti kanker serviks, dll. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa remaja membutuhkan bantuan guna menyelesaikan permasalahan kesehatan reproduksi yang dihadapinya melalui pengambilan keputusan yang tepat. Sehingga tidak merugikan dirinya maupun masa depannya. Bertambahnya pengetahuan tentang kespro, tentu tidak dimaksudkan agar para remaja mencoba melakukan hubungan seks, namun justru agar mereka memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab. Juga dimaksudkan agar remaja dapat memanfaatkan waktu remajanya yang terbatas untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif dan sehat untuk mempersiapkan masa depannya. Ingat “generasi muda adalah pemimpin masa depan”. Bekal iman, pendidikan, pergaulan yang sehat, serta hubungan yang mesra antara orang tua dengan anak serta keterbukaan dalam keluarga merupakan bekal yang amat berharga bagi remaja agar mereka dapat meniti kehidupan dengan selamat. Semoga bermanfaat. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Marketing •

• Rajah Kijang Kencono •

• Honda Jazz ‘08 •

Lowongan Marketing, Pria, min SMA, mempunyai pengalaman Marketing, pekerja keras, mampu kerja ditarget. Lam krm ke: KSU Syirkatul Muamalat Syari’ah, Tegalmojo, Singojuruh, T: 635900

Ush rajah Kijang Kencono mdl sdkit Insya Allah hsilny mmuaskan yg pnting ush; 085236824224

• Cak Rudy STMJ • Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi

Dijual Honda Jazz GD 3 1,5 IDSI AT’ 2008, warna putih, barang siap pakai. Harga 150 juta nego (085859445277)

BANYUWANGI

• Rumah+Tanah+Toko •

• Tepi Jalan Raya •

• STNK •

• Toyota Soluna •

Djl rmh di Bwi L+330, 130 jt & djl tnh+Toko L1200 Sembulung Cluring 300jt. 087755630534

Djl tanah tepi jalan raya, sblh showroom mobil Sraten, L4000m2. Hub:082336199061

Hlg STNK Nopol P 4074 XC, an. Husen. Krajan RT03/02 Kaligung Kec. Rogojampi

Dijual Toyota Soluna 2003 hitam, metalik, hub: 082141268922 / 087857370701

Hlg STNK Nopol P 5295 LE, an. Moch Abd Basir H, alamat Panti Jember. Hlg STNK Nopol P 3560 VQ, an. Gereja PantekostadiIndonesia,Wringinpitu02/03Cluring

SITUBONDO Dijual cepat rumah L 292m2 SHM no. 1486, lokasi Jl. Brawijaya Banyuwangi, 5 rumah dari SPBU Karangente, hubungi 08883361235 (Edho).

Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

*) Kepala Puskesmas Tegalsari

• Promo Daihatsu • R-Stock Xenia, Terios, Luxio, Sirion, GrandMax, cash/kredit, disc gede, hub:HADI 081559705555/081233432555

SITUBONDO

• Jl. Ahmad Yani •

• Ruko 2 Lt •

Djl Ruko pusat kota + 400m2, Jl. Ahmad Yani 106 A, 081336436867 / 0338671304

Djl Ruko 2 Lt. LT71m2. Jl. Olean no. 36, dpn Pasar. H: 08179310008/03151161403

Hotline Iklan: (0333) 412224


BALJEBOL

Selasa 2 April 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Tuntut Pilkades Gambiran Diulang JEMBER – Kekhawatiran Komisi A DPRD Jember terkait potensi konflik pasca pemilihan kepala desa (pilkades) terbukti. Kemarin (1/4) lebih dari 200 warga Desa Gambiran, Kalisat, mendatangi DPRD Jember. Mereka menuntut pilkades Gambiran diulang. Pendemo menilaim banyak kecurangan dalam pilkades yang dimenangkan oleh Haryanto (incumbent) yang unggul 16 suara dari peraih suara terbanyak kedua Purwadi. Mereka menuntut kepala desa yang terpilih untuk tidak dilantik sampai maasalah dugaan kecurangan tuntas. Sekitar enam perwakilan pengunjuk rasa diterima pimpinan dan anggota komisi A. Sunito, perwakilan warga, menegaskan pihaknya menuntut ada pilkades ulang di Gambiran. “Banyak kejanggalan dan pelanggaran tata tertib. Warga Gambiran ingin pemimpin yang tidak korupsi,” katanya. Dua menjelaskan, pihaknya telah memiliki bukti kecurangan money politic yang dilakukan oleh calon yang menang. “Ada sekitar 20 amplop,” ujar Sunito sambil menunjukkan amplop yang dibungkus plastik. Tiap amplop berisi uang tunai sekitar 30 ribu. Ketua Komisi A DPRD Jember Mohammad Jufriyadi mengatakan, komisinya menampung aspirasi warga Gambiran. Namun, pria asal Kalisat itu meminta agar semua pihak menjaga Gambiran agar tetap kondusif. Dia mengatakan, semua ada proses yang harus dilalui. Termasuk, aspirasi mengenai pilkades. “Semua ada proses, pilkades ada proses. Nanti kami juga akan klarifikasi kepada panitia, kepada pemdes, apakah betul ada (kecurangan, Red) atau tidak,” ungkap politisi PKNU tersebut. (aro/har/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

USUNG POSTER KECURANGAN PILKADES: Warga Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat ketika mendatangi kantor DPRD Jember, kemarin.

Dibantai di Rumah Tetangga

BENCANA ALAM

RADAR JEMBER/JPNN

MENUAI KRITIK: Wabup Kusen Andalas saat mengunjungi korban puting beliung di Kepatihan, kemarin.

Wabup Kunjungi Lokasi JEMBER – Bencana puting beliung di Jember kota sudah terjadi pada Jumat, pekan lalu. Tetapi, Wakil Bupati (Wabup) Jember Kusen Andalas baru mengunjungi lokasi bencana kemarin (1/4) atau tiga hari setelah bencana. Kunjungan wabup itu pun menuai kritik dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari Forum Jurnalis Peduli Bencana (Forpena) Jember. Forpena menilai, wabup terlambat untuk terjun ke lapangan. Ketua Forpena Wuwul Sureang Koko dengan tegas mengkritik kunjungan wabup tersebut. “Seharusnya tepat waktu kejadian atau sehari setelah kejadian,” kritiknya kemarin. Sehingga, pejabat berwenang bisa memberikan komando langsung kepada tim penanggulangan bencana yang bertugas di lapangan. Dia menilai, kunjungan wabup kurang memberikan solusi atas masalah yang terjadi dan terkesan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu pejabat. Selama tiga hari, Forpena terus melakukan pantauan langsung ke sejumlah lokasi bencana. Disebutkan Wuwul, upaya penanganan bencana puting beliung yang terjadi di Jember, beberapa hari lalu sudah cukup maksimal. Namun, tetap ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi, terutama terkait koordinasi antar anggota tim penanggulangan bencana di lapangan. “Penanganan sudah maksimal, tetapi koordinasi yang lemah. Mungkin karena BPBD (Badan Penggulangan Bencana Daerah) baru (terbentuk) dua bulan,” ujarnya. Wabup kemarin mengunjungi lokasi bencana puting beliung di Kelurahan Kepatihan. Jember, dengan didampingi jajaran Dinas Sosial (Dinsos) Jember dan pihak BPBD Jember. Kedatangan orang nomor dua di Jember itu disambut antusias oleh sejumlah warga di Lingkungan Kauman, Kelurahan Kepatihan. Warga yang semula sibuk membersihkan puing-puing reruntuhan rumahnya berhenti sejenak untuk mengadukan nasibnya ke wabup. (aro/mg3/har/jpnn)

AJUNG – Pembunuhan sadis terjadi di Desa/Kecamatan Ajung, Minggu (31/3) sekitar pukul 20.30. Korbannya adalah Didik Subiantoro, 45, warga, Dusun Sumuran Timur, Desa/Kecamatan Ajung. Korban ditemukan tewas bersimbah darah di rumah tetangganya Jasuki, 40, yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban. Saat ditemukan, korban sudah bersimbah darah di ruang tamu yang terhubung dengan ruang keluarga milik Jasuki. Korban mengalami luka parah di bagian kepala kiri hingga ke dada kiri. Selain itu, ada luka bacok di bagian tangan, sehingga diduga kuat korban sempat melawan serangan pelaku. Berdasarkan informasi Jawa Pos Radar Jember. sesaat sebelum kejadian, korban didatangi Jasuki dan meminta korban untuk datang ke rumahnya. Saat dipanggil ke rumah Jasuki, sebenarnya korban sedang menonton televisi. “Karena dipanggil, korban ikut menuju ke rumah Jasuki,” ujar salah satu perangkat desa. Begitu korban datang ke rumah Jasuki, korban langsung dibantai hingga tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Melihat kejadian itu, Bu Jum, 70, orang tua Jasuki yang tinggal serumah, sempat berteriak minta tolong. Tetangga yang ada di sekitar rumah korban pun langsung berdatangan ke lokasi.

Korban Sempat Minta Maaf

RADAR JEMBER/JPNN

BERSIMBAH DARAH: Warga menggotong jenazah Didik Subiantoro sesaat setelah dibantai di rumahnya Desa/ Kecamatan Ajung, Jember.

Warga yang datang tidak langsung menolong korban, tetapi lebih banyak diam. Mereka tidak berani menolong korban. Warga menunggu hingga polisi datang. Bu Kesi, 65, ibu korban, yang mendengar anaknya tewas dibunuh langsung menangis histeris. Bahkan, saat di lokasi, Kesi langsung merangkul anaknya yang sudah tewas dan berlumuran darah itu. Selang beberapa saat kemudian, Bu Kesi langsung tak sadarkan diri. Agar situasi lebih tenang, ibu korban ini dibopong ke rumahnya yang

hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Petugas dari Polsek Jenggawah yang dipimpin Kapolsek AKP Tulus Dwi Sutarta turun ke lokasi kejadian tidak beberapa setelah kejadian. Namun, anggota polsek belum berani bertindak lebih jauh karena masih menunggu Tim Identifikasi Polres Jember. Saat menunggu kedatangan petugas dari polres, warga semakin banyak yang berdatangan. Mereka penasaran untuk mengetahui lokasi kejadian. (jum/ram/har/jpnn)

PEMBUNUHAN terhadap Didik Subiantoro, yang diduga kuat dilakukan oleh Jasuki, tetangga korban, masih menyisakan tanda tanya terkait latar belakang pembunuhan itu. Namun, ada fakta menarik yang ditemukan. Sesaat sebelum dibantai, korban yang datang ke rumah Jasuki sempat meminta maaf kepada yang bersangkutan. Hal tersebut diungkapkan Toyan, teman Jasuki yang menjadi saksi kunci, saat diamankan di Mapolsek Jenggawah. Toyan diduga kuat mengetahui dengan mata kepala sendiri pembunuhan sadis tersebut. Toyan merupakan teman akrab Jasuki mengaku tidak tahu persoalan apa yang terjadi antara korban dengan Jasuki. Selama Toyan berteman dengan Jasuki karena ada urusan mencari ikan dan merawat burung yang merupakan pekerjaan Jasuki. Selama ini Toyan bekerja sebagai pencari bekicot. Saat ditanya mengenai apakah ada permasalahan antara korban dengan Jasuki, Toyan mengaku bahwa Jasuki tidak pernah bercerita persoalan pribadinya dengan korban. “Iya teman, tapi dia tidak pernah cerita apa-apa,” akunya. Malam itu, kata dia, sekitar pukul 19.30 dirinya dan Jasuki baru pulang dari pasar malam. Kemudian, Toyan menuju ke rumah Jasuki untuk mengantarnya pulang. “Kebetulan mau titip sepeda motor karena mau keliling jalan kaki mencari bekicot,” ujarnya. Saat menitipkan motor itu, Toyan sempat duduk di rumah Jasuki. Selanjutnya, Jasuki pamit keluar untuk menuju ke rumah korban dan memanggilnya. (ram/jum/har/jpnn)

Motor Dibakar, Pelaku Babak Belur

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BABAK BELUR: Jambret babak belur setelah jatuh di kejar polisi. Motornya hangus dibakar warga

JEMBER – Banyaknya aksi jambret dan begal, membuat warga Jalan Raya Umbulsari jengkel. Tak pelak, ketika ada pelaku yang tertangkap tangan, warga langsung menghajar sampai bengeb. Bahkan, motor Lukman Hakim, 22, pelaku asal Dusun Wonosari, Desa Jambearum, Kecamatan Puger langsung dibakar. Beruntung, polisi cepat datang dan pelaku pun diamankan ke Polres Jember untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Peristiwa itu terjadi kemarin sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Umbulsari, tepatnya Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari. Informasi dihimpun menyebutkan, siang itu korban Anik Iswara Ningsih, 30, warga Desa/Kecamatan Umbulsari melintas di jalan tersebut. Saat melintas dengan mengendarai sepeda motor dia bersama anaknya yang masih kecil. Saat asyik melintas, tiba-tiba dari belakang tersangka yang

naik motor Honda Supra X langsung menempel dan merampas dompet merah milik korban. Setelah itu langsung kabur. ”Setelah tersangka kabur. Kami mendengar teriakan jambret,’’ kata Umar, salah seorang warga. Korban sendiri saat dijambret sempat memberikan perlawanan. Bahkan korban terjatuh bersama anaknya. Hal inilah yang memicu korban untuk segera berteriak sekeras-kerasnya. (rid/ram/jum/hdi/jpnn)

Pengalaman Tiga Mahasiswa STIE Mandala Yang Kuliah di Thailand

Tak Fasih Bahasa Inggris, Terpaksa Pakai Bahasa Isyarat Bagi Moch Taufan Noerdie Afwandy, Mainul Ilmi dan Saiful Amin, belajar di luar negeri seperti mimpi. Namun berkat kemauan keras, ketiganya bisa menyelesaikan dua semester kuliah di Rajamanggala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) di Thailand. NARTO, Jember TIGA mahasiswa STIE Mandala baru menyelesaikan dua semester kuliah di Rajamanggala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) Thailand. Mereka adalah mahasiswa bea siswa unggulan (BU) asal STIE Mandala. Ketiganya bisa kuliah ke Thailand atas dukungan Badan Penyelenggara Kerjasama Luar Negeri (BPKLN). ‘Belajar di luar negeri pada awalnya hanyalah impian bagi saya. Karena menurut saya hal itu sangatlah sulit untuk saya capai. Tapi dengan adanya kerja sama antara STIE Mandala Jember tempat saya menuntut ilmu di perguruan tinggi dan Rajamanggala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) di Thailand yang didukung oleh Badan Peny-

elenggara Kerjasama Luar Negeri (BPKLN), impian untuk belajar di negeri lain dapat terwujud,” ungkap Moch. Taufan Noerdie Afwandy, salah satu mahasiswa, kemarin. Dia menjelaskan proses sebelum kuliah tersebut. Setelah tes TOEFL di intern kampus STIE Mandala, dia bersama rekan lainnya harus tes interview. Di tes itu lima mahasiswa dinyatakan lulus. Namun hanya tiga dari lima mahasiswa yang tetap melanjutkan kuliah ke RMUTT Thailand. ”Kami harus menuggu tujuh bulan untuk berangkat ke sana karena di sana sedang terkena musibah banjir yang tidak memungkinkan kami untuk berangkat. Jadi mau tidak mau kami harus menunggu sampai banjir itu surut,” imbuhnya. Tanggal 3 Juni 2012 adalah hari pertama mereka kuliah. ”Kesan pertama yang saya dapatkan adalah senang dan kaget. Saya kaget karena saya sulit menangkap isi kuliahnya, problem utamanya adalah tentu saja di bahasa Inggris,” imbuhnya. Seringkali harus benar-benar memasang telinga saat dosen menerangkan. Apalagi saat mereka berbicara dengan cepat. Akan tetapi setelah beberapa minggu, ketiganya sudah mulai terbiasa dan dapat menangkap isi materi kuliah yang disampaikan. Memang, bagi siapa saja yang akan kuliah ke luar negeri harus benar-benar bisa berbahasa Inggris secara aktif. “Kalau tidak, jangan salah jika kuliahnya keteteran,” terangnya.

RADAR JEMBER/JPNN

PARTISIPASI: Taufan, Mainul dan Saiful ketika mengisi acara open house EAC di Thailand.

Menjalani kehidupan sehari-hari di Thailand sangatlah unik. Mereka banyak mengalami kejadian lucu selama di Thailand. Kesulitan faktor bahasa lagi-lagi menjadi pemicu semuanya. Kali ini bahasa Thailand sendiri. Apalagi mereka bertiga tak satu pun yang mahir dalam bahasa Thailand. “Saat pergi

ke pasar untuk membeli makanan, saya lihat sepertinya olahan daging ayam. Karena khawatir bercampur babi, maka saya tanya pada penjualnya untuk memastikan bahwa itu benar-benar daging ayam,” jelasnya. Namun saat bertanya, ternyata si penjual tidak mengerti berbahasa Inggris. “Maka

saya terpaksa bertanya dengan menggunakan bahasa tubuh. Menggepakkan ke dua tangan saya yang tak berbulu sambil berkata: “pok, pok, petooook” bergaya ala ayam” ujarnya sambil tertawa. Dan cara itu terbukti manjur. Akhirnya si penjual mengangguk sambil tertawa terbahak-bahak bersama. Cara itu terpaksa dilakukan karena tidak ada pilihan lain. Cara lain yang paling manjur adalah sesering mungkin berinteraksi dengan masyarakat setempat guna mendapatkan kemudahan dalam beradaptasi. “Sepuluh bulan tinggal di Thailand sangatlah berarti bagi kehidupan pribadi saya. Merasakan gesekan secara langsung perbedaan karakter, pengetahuan dan budaya antar negara dapat meningkatkan jiwa nasionalisme saya dan lebih cinta kepada tanah air,” tambahnya. Tiga mahasiswa mendapatkan banyak motivasi untuk terus mengembangkan bangsa Indonesia agar tetap memiliki daya saing yang tinggi. Penguasaan ilmu dan pengalaman untuk mencerdaskan anak bangsa adalah bentuk pengabdian terbaik kepada negeri ini. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cerdas itu bukan lagi menjadi mimpi. “Kita tetap mampu bersaing dan selalu dihargai di kancah Internasional, jadi bagi mahasisiwa yang ingin melanjutkan belajar ke luar negeri tidak perlu lagi untuk minder,” ujarnya. (*/hdi/jpnn)


34

Selasa 2 April 2013

Sabet Enam Medali dari Pamekasan BANYUWANGI - Kontingen Banyuwangi mempersembahkan hasil manis dalam kejuaraan tenis bertajuk Pamekasan Open 2013. Dalam even yang digelar 28-31 Maret tersebut, kontingen Banyuwangi yang diperkuat sejumlah petenis junior berhasil meraih hasil maksimal. Dalam kejuaraan berstatus turnamen yang diakui Pelti (TDP) tersebut, kontingen Banyuwangi mempersembahkan enam medali. Rinciannya, tiga medali perak dan tiga medali perunggu. Raihan medali duta Banyuwangi diawali penampilan ganda putra Wahyu dan Asnadi. Tampil di kategori usia 16 tahun, keduanya menyabet medali perak bagi kontingen Banyuwangi. Jejak ganda putra diikuti bagian putri Banyuwangi. Menurunkan Chesa dan Elvis di kategori under 16 tahun,

keduanya menyumbangkan medali perunggu. Hal itu juga diikuti ganda lain asal Banyuwangi, Zefanya dan Jesicha, yang turut menyumbangkan medali perunggu di nomor tersebut. Di bagian tunggal putra usia 16 tahun, Caesar menjadi penyumbang medali perak bagi Banyuwangi. Capaian itu diimbangi Zefanya yang juga meraih medali perak di nomor tunggal putri usia 16 tahun. Pesta medali Banyuwangi ditutup dengan penampilan Wahyu di tunggal putra 16 tahun dan menyumbang medali perunggu. “Hasil ini sudah sesuai target yang dibebankan Pengkab Pelti Banyuwangi. Anak-anak sudah bermain bagus dan ini menjadi modal dalam menghadapi even di tahun 2013 ini,” ujar Edi Santoso, pengurus Pelti Banyuwangi. (nic/c1/als)

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DIBIDIK LAGI: Marzuki “Boros” (kiri) saat bermain di Persewangi proyeksi Divisi Utama PT LPIS musim lalu.

Buru Budi Sudarsono dan Bambang B A N Y U WA N G I - L a n g k a h manajemen Persewangi menambah amunisi di masa jeda musim kompetisi Divisi Utama dimulai. Beberapa nama pemain yang menjadi incaran petinggi Laskar Blambangan pun mulai didekati. Tidak hanya pemain Divisi Utama, sejumlah nama dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) juga masuk dalam radar Persewangi. Manajemen rupanya sangat berhasrat memiliki pemain yang sudah jadi alias punya skill dan pengalaman. Dalam daftar belanja tersebut, petinggi Laskar Blambangan tengah mencari cara untuk membawa pulang gelandang lincah, Marzuki

“Boros”, dari Deltras Sidoarjo. Pemain yang dikenal dengan kecepatan larinya itu menjadi buruan manajemen. Selain Marzuki, Persewangi juga sedang memburu striker kawakan Budigol alias Budi Sudarsono. Eks striker tim nasional dan Persik Kediri itu masuk dalam daftar perburuan jelang putaran kedua kompetisi Divisi Utama mendatang. Manajemen juga memiliki rencana prestisius dengan berencana mendatangkan bekas striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas. Pemain yang baru saja menyatakan mundur dari tim nasional itu sampai saat ini belum memiliki klub.

Lobi dan rayuan pun dilayangkan kepada pemain yang dikenal dengan sebutan Bepe itu. “Bambang memang sudah kita lobi agar mau bergabung. Namun, sampai saat ini dia belum memberi jawaban,” ujar Hari Wijaya, ketua Persewangi Banyuwangi. Selain itu, Persewangi juga ingin merekrut Isdiantono. Pemain yang pernah direkrut Persisam Putra Samarinda itu diharapkan menjadi bagian dari pilar Laskar Blambangan di putaran kedua Divisi Utama mendatang. Kematangannya di lini belakang dianggap bisa memperkuat Persewangi. Tidak ketinggalan, manajemen

juga mengisyaratkan akan menambah kekuatan di lini tengah dan depan. Urusan lini tengah, Jajang Paliama menjadi opsi agar segera berkostum merah hitam. Pemain yang pernah memperkuat Persibo Bojonegoro itu juga sudah dikontak manajemen. Sementara itu, di lini depan, Laskar Blambangan tengah proses memulangkan kembali Yusuf Efendi ke Stadion Diponegoro. Pemain yang satu ini kini masih membela Pro Duta Medan di ajang Indonesia Premier League (IPL). “Manajemen masih berusaha, dan komunikasi dengan pemain itu akan diintensifkan,” ujarnya. (nic/c1/als) NIKLAAS ANDRIES/RaBa

LUMAYAN: Sejumlah petenis Banyuwangi berhasil mendulang enam medali di ajang Pamekasan Open.

Performa Tim Putra Terus Dipantau Persewangi kembali berlaga di Divisi Utama PSSI. Ayo beri dukungan, kritik, dan saran agar kedua tim tersebut mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.

Ledakkan Pedasmu Persewangi merahmu seperti cabeku. Hancurkan lawanmu dengan ledakan pedasmu. Buktikan kelasmu setinggi hargaku. Hariyadi Bos Cabe Songgon, 082332569099

Tunjukkan Gol-golmu Saya Laros Ponpes Dafa, Ayo Persewangi kamu pasti bisa tunjukkan gol-gol mu cantik. 081934766490

Pasti Jadi Juara Hari ini esok dan selamanya Persewangi pasti jadi juara liga. Slamet Larjeng Sempu, 081934801943

Nyasar Tiang Gawang Ayo Gong, perbaiki lini depanmu agar lebih tajam. Jangan hanya nyasar tiang gawang tok. Beri terapi kepada kiper yang sering blunder. Rohman Sempu, 081934890970

Semoga ke Piala Dunia Maju terus Persewangiku, moga-moga bisa ke Piala Dunia, Doaku menyertaimu. Occel Jajag, 085336260759

Buang Pemain Tak Berkualitas Untuk Persewangiku, q selalu setia mendukungmu sampai kiamat, buang pemain yang kurang berkualitas dan tambah lagi atau cari pemain yang joz gandoz kotoz. Vicco Wadung, 081934838884

BANYUWANGI - Performa tim basket putra Banyuwangi mendapat perhatian serius Pengkab Perbasi jelang laga kualifikasi Porprov mendatang. Rentetan hasil buruk dalam laga uji coba membuat induk bola basket di Banyuwangi mulai menghitung peluang lolos ke babak utama mendatang. Dalam tiga kali uji coba, tim putra tiga kali kalah. Kekalahan pertama dialami tim putra saat melawan Jembrana pekan lalu. Dua hasil negatif lain ditorehkan saat melawat ke Pasuruan dan Probolinggo. Dalam dua pertandingan persahabatan itu, tim putra Banyuwangi keok. Melawan Pasuruan, tim putra dipaksa menyerah dengan kedudukan akhir 66-46. Saat melawan Probolinggo, tim Banyuwangi dipermak dengan kedudukan 54-32. Hasil itu tentu membuat Pengkab Perbasi Banyuwangi mulai menghitung kans tim putra lolos dari hadangan babak kualifikasi Porprov. “Memang masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Kita tetap optimistis tim ini bisa bersaing dengan tim lain di kualifikasi Porprov di akhir bulan ini,” ujar Edi Lukisanto, ketua Perbasi Banyuwangi. Di saat peluang tim putra menembus babak utama diragukan, tim putri Banyuwangi justru menunjukkan taji. Menghadapi Pasuruan, tim putr i menang 63-34. Tren positif itu berlanjut saat beruji coba melawan Probolinggo. Tim putri kembali mencatatkan hasil impresif dengan kemenangan 37-15. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Selasa 2 April 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Dijerat Dua Pasal Sekaligus n ADEGAN... Sambungan dari Hal 25

“Pelaku dalam adegan itu kita periksadipolres,”cetusKasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Bagus Ikhwan Christian kemarin (1/4). Pasangan muda yang kini ditangani Unit Perlindungan Pe rempuan dan Anak (PPA) Polres Banyuwangi itu adalah Heri Kartono, 22, warga Desa Bunder, Kecamatan Kabat, dan Saritem (nama samaran), 16, salah satu pelajar di Kecamatan Rogojampi. “Orang tua cewek melapor, maka kita proses juga,” terang AKP Bagus. Selain mengamankan pa-

sa ngan tersebut, polisi juga menangkap Virnas Harivi Hakim, 21, asal Dusun Lugjak, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi. Virnas diciduk di rumahnya karena diduga mengedarkan video syur tersebut. “Pengedar video juga kita amankan,” katanya. Terungkapnya peredaran video mesum itu bermula dari keresahan warga yang melihat adegan kurang patut dalam video tersebut. Di antara warga yang telah melihat video itu melapor ke polisi. Atas laporan itu, polisi melakukan penyelidikan. “Identitas pelaku terlacak, langsung kita tangkap,” ujar AKP Bagus.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, jelas dia, ternyata pasangan yang terekam dalam ponsel melakukan adegan mesum itu salah satunya masih berstatus pelajar. “Yang cewek masih di bawah umur dan sekolah SMA,” jelas Kasatres krim saat dikonfirmasi di Mapolres Banyuwangi kemarin. Menurut Kasatreskrim Bagus, dalam kasus ini ada dua perkara yang ditangani. Yang pertama, jelas dia, perkara hu bungan layaknya suami istri dengan korban masih di bawah umur. “Yang cewek masih di bawah umur, dan keluarganya melapor,” katanya.

Kasus kedua, kata Bagus, mengenai video mesum yang beredar melalui ponsel. Perkara yang kedua ini, orang yang diduga mengedarkan sudah berhasil ditangkap. “Kasusnya perzinaan di bawah umur dan mengedarkan video mesum,” sebutnya. Sementara itu, Heri Kartono, saat diperiksa polisi mengakui te lah berhubungan badan dengan Bunga. Pria yang mengaku masih menganggur itu pernah merekam melalui ponsel saat berhubungan dengan pa car nya tersebut. “Lima kali ber hu bungan. Semua dilakukan karena sama-sama mau,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Berangkat ke Jakarta Tadi Malam n PINDAH... Sambungan dari Hal 25

Di sisi lain, sejumlah wakil rak yat yang duduk di DPRD Banyuwangi terpilih melalui parpol yang tidak lagi menjadi kontestan dalam Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Wakil rakyat yang partainya tidak lolos sebagai peserta Pemilu Legislatif 2014, di antaranya satu orang asal Partai Republika Nusantara (RepublikaN) dan lima anggota DPRD asal Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Selain itu, ada juga dua anggota dewan yang menyeberang ke partai lain walaupun parpol yang mengantarkannya menjadi anggota DPRD Banyuwangi pada Pemilu 2009 lalu merupakan parpol peserta Pemilu 2014. Ditemui wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantor dewan kemarin (1/4), Eko Susilo, anggota DPRD asal Partai RepublikaN, dengan tegas mengatakan bahwa Peraturan

KPU Nomor 7 Tahun 2013 tersebut diskriminatif. Menurut dia, jika aturan tersebut mengatur anggota parpol peserta Pe milu 2014 harus mundur dari anggota dewan jika ingin menyeberang ke parpol lain, maka itu masih wajar. “Tapi, partai kami bukan peserta Pemilu 2014. Ini yang akan kita tanyakan langsung ke KPU pusat, sekaligus kita berpikir untuk mengajukan judicial review tentang aturan tersebut ke MK. Saat ini (kemarin) kita masih merapatkan barisan,” tegasnya. Tetapi, pada prinsipnya, imbuh pria yang juga sekretaris Komisi I DPRD Banyuwangi tersebut, dirinya siap meng un durkan diri sebagai anggota DPRD jika memang peraturan KPU melarang anggota dewan yang parpolnya tidak menjadi peserta Pemilu 2014 mencalonkan diri melalui parpol lain. “Dan kita akan tetap mengajukan judicial review. Sebab, aturan tersebut menghilangkan hak kami sebagai warga negara,” cetusnya.

Eko mengklaim ada de lapan anggota DPRD Banyuwangi pindah partai untuk mencalonkan diri kembali pada Pemilu Legislatif 2014. “Peraturan tersebut diskriminatif sekali. Saya tegaskan, kecuali (anggota dewan asal) parpol peserta pemilu yang hendak maju dari parpol lain, peraturan tersebut masih bisa dimaklumi. Seharusnya ada penyelesaian yang bijak. Mana yang harus mengundurkan diri, dan mana yang tidak harus,” sesalnya. Politikus yang satu ini menambahkan, hari ini pihaknya akan menghadap KPU pusat ter kait masalah tersebut. “Insya Allah besok (hari ini) kita akan bertanya langsung ke KPU pusat. Nanti malam (tadi malam) kita berangkat,” kata dia. Kuat dugaan, rencana mengajukan judicial review itu merupakan hasil bimbingan teknis (bimtek) yang dijalani para anggota DPRD Banyuwangi pekan lalu. Wakil Ketua DPRD,

Adil Achmadiono mengatakan, materi yang disajikan na rasumber yang berasal dari kalangan universitas dan petugas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkaitan tentang perubahan peraturan tentang parpol yang tidak menjadi peserta Pemilu 2014 dan masih memiliki anggota legislatif di daerah. Menurut Adil, peraturan tersebut menjadi persoalan bagi anggota dewan yang partainya tidak lolos ke Pemilu 2014 mendatang tapi masih berniat menjadi calon anggota legislatif. Dalam peraturan KPU, seorang anggota dewan yang hendak pindah partai, harus mengundurkan diri sebagai anggota DPRD. “Solusi yang ditawarkan, satu anggota de wan yang partainya tidak lolos itu atau secara bersamasama mengajukan peraturan KPU tersebut ke Pengadilan Tata Usaha negara (PTUN) atau melalui peninjauan kembali ke MK,” terangnya. (sgt/c1/bay)

Tidak Ada Pengecualian n SUDAH... Sambungan dari Hal 25

Menurut Syamsul, aturan itu bermakna anggota dewan yang pindah partai harus mengundurkan diri sebagai anggota dewan jika ingin menjadi calon anggota legislatif. Dikatakan, itu merupakan mekanisme pencalonan anggota legislatif. Mengenai mundurnya seorang anggota dewan, kata Syamsul, hal tersebut me-

rupakan urusan anggota dewan yang bersangkutan dengan pimpinan parpol dan pimpinan dewan. “KPU tidak ikut campur dalam masalah itu. Tetapi, secara administratif, lampiran surat pengunduran diri tersebut me mang harus dimasukkan (dalam berkas pencalonan),” terang mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Syamsul menambahkan, Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 merupakan peraturan KPU

pusat. Mekanismenya, sebelum diundangkan, peraturan tersebut sudah dikonsultasikan dengan DPRRI, yakni Komisi II. “Itu artinya, parpol induk sudah me ngetahui dan menyetujui peraturan tersebut. Jadi, tidak bisa digebyah uyah bahwa aturan itu diskriminasi, kecuali aturan itu berdiri sendiri. Saya yakin peraturan tersebut sudah dikonsultasikan dengan DPRRI yang notabene representasi parpol,” terangnya.

Sambungan dari Hal 25

Empat guru pembina Pramuka itu meninggalkan Pantai Lampon bersama para siswa. Namun, di tengah perjalanan pulang, para guru itu menerima telepon dari anggota Marinir TNI AL yang bertugas di Pantai Lampon. Anggota Marinir tersebut mengabarkan bahwa dua siswa terseret ombak laut. “Jadi, pembinanya sudah dalam perjalanan pulang, dan tahu kejadian itu setelah menerima telepon dari Marinir,” kata Kasek Hari. Di mata para guru, Ivan dikenal sebagai siswa yang sopan dan tak banyak bicara. Kesehariannya di sekolah, almarhum juga tak pernah bikin ulah. “Anaknya juga tekun ibadah,” tutur Erni, salah satu pembina yang ikut mendampingi latihan Pramuka Gudep SMAN I Pesanggaran (bukan Saka Bahari seperti diberitakan kemarin, Red). Sementara itu, untuk mendalami kasus ter sebut, polisi memintai keterangan empat guru pembina Pramuka tersebut. Mereka dimintai keterangan penyidik mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.30. Keterangan yang disampaikan empat

Lubang di Jalan KH Agus Salim GIRI - Lubang menganga terlihat di tengah badan Jalan KH. Agus Salim, Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Kondisi itu bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu-lintas. Terlebih, lubang jalan itu hanya berjarak beberapa meter di sebelah barat tanjakan. Akibatnya, para pengguna jalan yang melintas dari arah timur kerap tidak melihat lubang menganga tersebut. Bagaimana ini? (sgt/c1/bay)

guru tersebut tak beda jauh dengan informasi yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi Minggu lalu. “Hasil pemeriksaan hari ini, insiden tersebut terjadi setelah kegiatan selesai dan para guru sudah menginstruksikan para siswa agar pulang,” kata Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi melalui Kanitreskrim Aiptu Solikin. Selain meminta keterangan empat orang tersebut, rencananya polisi juga akan memintai keterangan lima rekan Ivan yang berada di Pantai Lampon saat kejadian. Mereka adalah Saka, Miko, Sulton, Mega, dan Dita. “Hanya kita mintai keterangan,” tutur Aiptu Solikin. Seperti diberitakan sebelumnya, siswa kelas XI IPA SMAN Pesanggaran, Ivan Fauzan, meninggal dunia karena terseret ombak. Selain itu, dua siswa SMAN Pesanggaran lain, yaitu Miko Noviandro, 18, kelas XII IPA, dan Saka Indra Permana, 17, kelas XI IPA, juga warga Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, dalam kondisi kritis dan harus menjalani perawatan di Puskesmas Pesanggaran. Diperoleh keterangan, pada pukul 07.00, Ivan bersama 93 siswa dan siswi SMAN Pesanggaran, melakukan latihan Pramuka

n STAGNAN... Sambungan dari Hal 25

Bahkan, bawang putih yang dua hari sebelumnya berturutturut turun harga, kemarin tetap dilego ke tangan konsumen seharga Rp 24 ribu per Kg. Sugiono, 33, seorang pedagang bumbu di pasar tradisional mengatakan, sebagian besar harga bumbu stagnan. Hal itu terjadi lantaran tidak ada gejolak berarti, terutama dari ke tersediaan pasokan. “Mudah-mu dahan harga bumbu yang masih mahal segera turun. Sedangkan harga bumbu yang relatif normal tidak naik,” harapnya. Hal yang sama dilontarkan Lusi, 31, seorang konsumen. Dia berharap, beberapa jenis bumbu yang hingga kemarin harganya masih “selangit” se-

n HONORER... Sambungan dari Hal 26

D i a m e m i nt a a ga r p a ra honorer langsung berko munikasi dengan petugas resmi BKD Situbondo. Lutfi menyarankan para honorer tidak mempercayai siapa pun terkait

di Pantai Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran. Begitu jarum jam menunjuk angka 12.00, guru pembina menyatakan latihan selesai, dan semua peserta diinstruksikan pulang ke rumah masing-masing. Namun, enam dari 94 siswa tersebut tak langsung pulang. Mereka memilih tetap bermain di Pantai Lampon. Enam pelajar tersebut adalah Ivan Fauzan, Saka, Miko, dan Sulton, serta dua siswi, yaitu Mega dan Dita. Pukul 13.30, Ivan dan Saka mandi di muara sungai. Sedang empat yang lain, Miko, Sulton, Mega dan Dita, berada di darat. Beberapa menit kemudian, keempat siswa yang berada di tepi pantai tersebut dikejutkan dengan kejadian yang menimpa Ivan dan Saka. Sebab, keduanya terseret arus-balik ombak. Melihat hal itu, Miko dan Sulton langsung memberikan pertolongan. Mereka terjun ke laut dan berhasil menarik tubuh Ivan dan Saka ke tepi pantai. Tetapi, kondisi Ivan, Saka, dan Miko, sudah dalam keadaan kritis. “Tak lama setelah itu, ketiganya dilarikan ke Puskesmas Pesanggaran diangkut mobil Marinir. Tetapi, dalam perjalanan, Ivan meninggal dunia,” ujar Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi saat itu. (c1/bay)

BERBAHAYA: Lubang cukup dalam di Jalan Agus Salim berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu-lintas.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Para konsumen sempat dibuat ter senyum lantaran pada 21 Maret cabai rawit turun harga menjadi Rp 33 ribu sampai Rp 35 ribu per Kg. Sayang, penurunan harga cabai litik itu tak berlangsung lama. Pada 24 Maret para pedagang di pasar tradisional kem bali memasarkan cabai rawit seharga Rp 40 ribu per Kg. Para konsumen semakin “menjerit” tatkala harga cabai rawit men capai Rp 52 ribu per Kg pada Selasa pekan lalu (26/3). Tidak berhenti sampai di situ. Tiga hari berselang, tepatnya Jumat (29/3), harga cabai rawit di tingkat pengecer mencapai Rp 55 ribu per Kg. Para konsumen tambah kelabakan lantaran kemarin harga cabai rawit menyentuh level baru, yakni Rp 60 ribu per Kg. (sgt/c1/bay)

pengangkatan K.2 ke jenjang CPNS. Apalagi, jika ujungujungnya meminta sejumlah uang. “Semua melalui jalur murni. Jangan pernah percaya jika ada yang menjanjikan apa pun,” tegasnya. Kata dia, sebelumnya sudah banyak masyarakat yang men-

jadi korban penipuan terkait pengangkatan CPNS. Ujungujungnya yang dituduh adalah oknum di BKD karena sangat memungkinkan dijadikan kambing hitam. “Kita penting mengingatkan, karena jumlah K.2 sangat banyak, yakni 1130 orang,” terang Lutfi. (pri/c1/als)

Surat Undangan Tidak Berkop n PEMDES... Sambungan dari Hal 27

“Tiba-tiba ada undangan, dan keterangan dalam undangan juga tak jelas,” kritiknya. Wartawan koran ini dua kali mendatangi kediaman kades. Pertama, pejabat asal Cantuk Kidul itu tidak ada di tempat karena sedang takziyah. Saat koran ini datang beberapa jam kemudian, ternyata dia sedang istirahat. ‘’Besok saja, Mas, datang ke sini. Bapak baru saja tidur, kecapekan,” kata istri kades. Kades Masbudi bisa dikonfirmasi melalui ponsel kemarin sore. Dia menegaskan, dia tidak hadir dalam peresmian musala

itu karena bangunan tersebut tidak resmi alias ilegal. ‘’Yang namanya peresmian sesuatu itu berangkat dari yang resmi, baru diresmikan,” katanya. Menurut dia, sejak awal pembangunan itu tidak pernah izin kepada desa. Sebab itu, dia menuding oknum warga yang menggagas pembangunan itu tidak punya etika. ‘’Seharusnya pamit dulu. Etikanya di mana kalau tiba-tiba bangun dan pasang banner atas nama panitia pembangunan,” sesalnya. Jika sebelumnya ada pemberitahuan, pihaknya sangat mendukung pembangunan itu. Dia menggarisbawahi, pembangunan itu jangan sampai memberatkan

masyarakat. ‘’Nggak boleh ada pungutan-pungutan,” paparnya. Dia mengaku heran saat menerima undangan. Sebab, surat undangan itu tidak berkop. Yang lebih aneh, yang mengundang adalah salah se orang tokoh masyarakat. ‘’Padahal, panitianya itu Fauzi, tapi yang mengundang atas nama H. Abdul Latif. Ini ada apa?” ujarnya heran. Dia menegaskan, warga yang tinggal di empat dusun sangat kondusif. Hanya beberapa oknum warga saja yang bermasalah, yakni kelompok Fauzi. “Lucunya lagi, muspika juga diundang. Seharusnya kami yang mengundang,” pungkasnya. (ton/c1/aif)

Sopir Diduga Mengantuk Sambungan dari Hal 36

Masih menurut Syamsul, peraturan KPU tersebut tidak menyebutkan bahwa anggota dewan yang harus me ngundurkan diri lantaran pindah parpol itu ditujukan kepada mereka yang parpolnya tidak menjadi peserta Pemilu 2014 ataukah khusus mereka yang parpol lamanya menjadi peserta pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Maka secara otomatis, tidak ada pengecualian,” pungkasnya. (sgt/ c1/bay)

gera turun. “Harga cabai rawit dan bawang putih masih sangat mahal. Semoga cepat turun,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, konsumen selalu di gegerkan dengan peningkatan harga bahan-bahan kebutuhan rumah tangga. Baru saja terlepas dari sesaknya “jeratan” harga bawang putih beberapa waktu lalu, kini para konsumen kembali harus “mengelus dada” lantaran harga cabai rawit di pasaran tembus Rp 60 ribu per Kilogram (Kg) Minggu (31/3). Data yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi menyebutkan, awal Maret lalu para pedagang memasarkan cabai rawit Rp 40 ribu per Kg. Harga se besar itu bertahan hingga sekitar tiga pekan kemudian.

Waspadai Catut Nama

n DISASAK...

Lima Pelajar Akan Dimintai Keterangan n KIBARKAN...

Konsumen Berharap Harga Turun

Satu di antara mereka bernama Komang yang tak lain adalah kernet bus. Dia mengalami patah tulang kaki. Sementara itu, kondisi motor korban hancur karena terlindas bus. Peralatan sekolah kedua sis wi itu berserakan di jalan raya. Bus terguling dan banyak kabin yang penyok. Hampir semua kaca pecah berantakan. Setelah petugas datang, kor-

ban tewas dan korban luka berat langsung dievakuasi ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. “Ketiga korban yang mengendarai motor itu langsung meninggal dunia,” kata Hadi, saksi mata. Yang menarik, banyak penumpang bus yang mengaku tidak mengetahui secara persis pe ristiwa tabrakan tersebut. Sebab, saat melintas di KM 163 arah Surabaya itu, banyak penumpang yang sedang tidur. “Saya noleh sepintas. Ada sepeda ditabrak dan bus oleng

lalu menabrak pohon, terus ngguling,” kata Nyoman Suartri, salah seorang penumpang bus. Kasatlantas Polres Situbondo AKP Endro Abriyanto mengatakan, kecelakaan itu terjadi diduga karena pengemudi bus mengantuk. Sehingga, bus itu oleng ke kanan dan menabrak pengendara motor yang melaju dari arah timur. “Hasil olah TKP, sopir bus mengantuk. Namun, untuk memastikannya kami perlu melakukan penyelidikan,” kata AKP Endro Abriyanto. (rri/c1/als)

Pemkab-PCNU Tanda Tangani MoU n SITUBONDO... Sambungan dari Hal 36

Pada saat yang sama, halaqah serupa juga diselenggarakan di Bondowoso. Dalam kegiatan yang digelar di aula RSNU Bon dowoso tersebut, tampil sebagai narasumber KH. Afifud din Muhajir (PBNU) dan

KH. Zainul Mun’im (Besuki, Situbondo). Bupati Bondowoso H. Amin Said Husni dan Ketua PCNU Bondowoso KH. Abdul Qodir Syam juga hadir dan memberikan sambutan. Satu hal yang patut dicatat, Ha laqah Fiqih Medis di kedua daerah tersebut diisi penandatanganan nota kese-

pahaman (MoU) antara Pe merintah Kabupaten Situbondo dan Bondowoso dengan PCNU masing-masing. Nota kesepahaman tersebut diharapkan menjadi landasan bagi ulama dan tenaga medis da lam pelayanan kesehatan di kedua daerah tertinggal tersebut. (pri/c1/als)

Sehari Bekuk Maling dan Pengecer Kupon Togel GIRI - Aparat Polsek Giri tampaknya sedang mujur. Dua pelaku pencurian dan pengecer judi jenis toto gelap (togel) berhasil ditangkap di tempat terpisah. Dua tersangka tersebut adalah Sanuri, 51, warga Lingkungan Gapangan, Kelurahan Mo jopanggung, Kecamatan Giri, dan Mukhlas, 34, warga Dusun Krajan, Desa Grogol, Kecamatan Giri. “Sanuri kita tangkap karena mencuri ayam, dan Mukhlas ditangkap karena jualan kupon togel,” jelas Kapolsek Giri AKP Adi Wiyanto kemarin (1/4). Menurut kapolsek, Sanuri ditangkap pada Jumat (29/3) lalu. Saat itu, dia akan mencuri ayam milik Suleman, 73, yang rumahnya masih sekampung. Sanuri masuk kandang dengan cara merusak pintu sekitar pukul 01.30 dini hari. “Mencuri tiga ekor ayam,” jelasnya. Saat mengambil tiga ekor ayam itu, Sanuri dipergoki korban. Melihat ada orang mengambil ayam, korban langsung berteriak maling. Ada teriakan ma ling, tersangka langsung ka bur dan akhirnya berhasil ditangkap warga. “Tersangka

AGUS BAIHAQI/RaBa

RINGKUS: Sanuri (tengah) dan Mukhlas di Mapolsek Giri kemarin.

langsung kita bawa ke polsek,” kata kapolsek Adi. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan sebuah karung yang digunakan membawa tiga ekor ayam. Selain itu, motor Honda Supra Fit bernopol P 4904 XD milik tersangka juga diamankan petugas. “Karung, tiga ekor ayam, dan motor, kita amankan sebagai BB,” ujar AKP Adi. Sementara itu, Mukhlas ditangkap polisi pada Sabtu (30/3). Saat itu, sebut kapolsek, ter sangka mengedarkan togel di sekitar kampungnya.

“Akan ditangkap (Mukhlas) malah kabur, tapi akhirnya tertangkap,” terang Kapolsek Adi. Dijelaskan, Mukhlas diduga sudah lama berjualan togel di kampungnya. Saat ada laporan warga bahwa tersangka sedang beroperasi, pihaknya lang sung menuju lokasi dan meringkusnya. Saat ditangkap, polisi berhasil menemukan barang bukti uang tunai Rp 70 ribu, sebuah telepon seluler (ponsel) merek Nokia, dua lembar kertas bertulisan angka-angka, dan dua buku berisi catatan angka togel. (abi/c1/bay)


36

Selasa 2 April 2013

Disasak Bus Pariwisata, Tiga Tewas MLANDINGAN - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Pantura, tepatnya di Desa/Kecamatan Mlandingan, pagi kemarin (1/4). Dalam kecelakaan tersebut, sebuah bus pariwisata yang dikemudikan Supriyanto, 51, asal Magelang, menabrak sebuah motor dan mengakibatkan tiga orang tewas seketika. Ketiga korban yang tewas itu diketahui masih satu keluarga, yakni seorang bapak bernama Agus Trisula, 45, dan dua anaknya bernama Anggun, 15, dan Nur Angraini, 10. Korban berasal dari Desa Buduan, Kecamatan ATA WIS PARI

TA ISA RIW PA

Laka Maut Jalur Pantura 1

Suboh, Situbondo. Insiden itu berawal saat bus pariwisata Purnayasa bernopol DK 9009 GD yang dikemudikan Supriyanto dan membawa 45 penumpang asal Negara, Bali, itu melaju dari arah barat ke timur. “Habis dari Gunung Salak, Bogor, Jogja, dan Surabaya. Ini sudah mau pulang ke Negara,” kata Supriyanto, sopir bus kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (1/4). Setiba di lokasi kejadian yang sedikit menikung, bus pariwisata tersebut berusaha menyalip sepeda motor hingga melewati markah jalan. “Saya ini sopir cadangan. Saat di lokasi saya nyalip sepeda motor dari arah barat,” imbuh Supriyanto. Namun, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju motor bernopol P 3396 EN yang

dikemudikan Agus Trisula. Dia hendak mengantar dua anaknya, Anggun dan Nur Angraini, ke sekolah. Lantaran jaraknya terlalu dekat dan laju bus sangat cepat, pengemudi bus kehilangan kendali. Bus tersebut menabrak motor yang dikendarai Agus yang tengah membonceng dua anaknya. Motor Supra X dan ketiga korban pun terserat sekitar 20 meter. Sebelum berhenti, bus pariwisata yang hendak pulang ke Negara, Bali, itu menabrak sebuah pohon mahoni, lalu terguling ke sawah di kanan jalan. Pohon mahoni yang besar itu pun roboh, dan sepeda motor beserta tiga pengendaranya terjepit hingga mengakibatkan bapak dan dua anaknya yang masih sekolah SD dan SMP itu tewas seketika di lokasi. Selain mengakibatkan tiga pengendara motor tewas, banyak penumpang bus pariwisata yang mengalami luka-luka n Baca Disasak ... Hal 35 NUR HARIRI/RaBa

TERBALIK: Kondisi bus pariwisata setelah menabrak pengendara motor di Jalan Raya Mlandingan kemarin (1/4).

Bus pariwisata nopol DK 9009 GD yang dikemudikan Supriyanto melaju dari arah barat ke timur.

2

Saat melintas di jalan raya 3 Pantura, tepatnya di Desa/Kecamatan Mlandingan, bus hendak menyalip sebuah sepeda motor.

Pada saat bersamaan, muncul sepeda motor nopol P 3396 EN yang dinaiki Agus Trisula dan dua anaknya, Anggun, dan Nur Angraini.

Karena jarak terlalu

4 dekat, bus langsung menabrak motor hingga terseret sekitar 20 meter. Bus baru berhenti setelah menabrak pohon mahoni di sisi kanan jalan. Tiga pengendara motor tewas seketika.

HANCUR: Sepeda motor korban setelah ditabrak bus pariwisata kemarin. GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Situbondo-Bondowoso Terapkan Fikih Medis PDAM Komitmen Tingkatkan Kinerja SITUBONDO - Selama ini terdapat kesenjangan pemahaman antara para ulama dan tenaga medis. Di satu sisi, ulama kurang akrab dengan ilmu medis. Sebaliknya, para tenaga medis juga kurang memahami ilmu fikih yang terkait panduan beribadah pasien. Kesenjangan itulah yang ingin dicarikan titik temu dalam Halaqah Fiqih Medis Minggu (31/3) lalu. Kegiatan yang digelar di Pendapa Kabupaten Situbondo itu dihadiri sejumlah kiai dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) dan tenaga medis dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Situbondo. Hadirnya ulama dan tenaga medis tersebut diharapkan dapat menjadi embrio sinergi antara ulama dan tenaga medis di salah satu daerah tertinggal di Jawa Timur ini. “Nanti, peserta halaqah diharapkan mendapat pemahaman yang komprehensif seputar prosedur ibadah pasien, baik dari kacamata medis maupun fikih Islam,” ujar Rijal Mumazziq Zionis dari Penerbit Imtiyaz, Surabaya. Rijal menandaskan, selama ini ada kesenjangan pemahaman yang cukup mengkhawatirkan antara para penggiat agama

ISTIMEWA

BERSINERGI: Halaqah Fiqih Medis di Pendapa Kabupaten Situbondo Minggu (31/3) lalu.

dan praktisi medis. “Padahal, keduanya tidak selayaknya dipertentangkan, malah harus disinergikan,” katanya. Alumnus pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya itu menceritakan realita bahwa banyak tokoh agama yang hanya mencukupkan pengetahuannya untuk menangani dan merawat orang mati. “Boleh dikata, pengetahuan para modin dan tokoh masyarakat tidak sampai ke cara menghadapi para pasien,” tandasnya. Pada saat yang sama, para tenaga medis tidak memiliki pemahaman yang memadai

APA POLEH

Motor Kredit Dijual, Tiga Konsumen Dipolisikan SITUBONDO - Tiga konsumen dilaporkan Suzuki Finance yang beralamat di Jalan Argopuro, ke Mapolres Situbondo, kemarin. Laporan tersebut dilakukan setelah tiga konsumen itu diduga menggelapkan sepeda motor yang masih kredit. Dalam laporannya, tiga konsumen itu diduga memindahtangankan motornya kepada orang lain. Akibat kejadian itu, Suzuki Finance mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Karena itu, perusahaan pembiayaan itu melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Situbondo. Mereka yang dilaporkan itu adalah MS, 26, warga Desa/ Kecamatan Arjasa. Terlapor membeli motor Suzuki Smash Titan bernopol P 2007 EU pada 17 September 2010 lalu dengan cara kredit selama 48 bulan. Namun, hanya diangsur selama enam bulan. Kemudian, motor kreditannya itu dipindahtangankan kepada orang lain. Akibatnya, Suzuki Finance mengalami kerugian sebesar Rp 11.975.000. Selanjutnya, kasus yang sama juga dilakukan ZK, 30, warga Desa Olean, Kecamatan Kota. Dia membeli Suzuki Smash P 5362 EU pada 12 Mei 2011 secara kredit selama 36 bulan. Namun, hanya diangsur lima bulan. Hal yang sama juga dilakukan JAW, 43, asal Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, yang membeli Suzuki Smash Titan bernopol P 6322 EQ pada 18 Agustus 2009 secara kredit selama 36 bulan. Namun, hanya diangsur selama enam bulan. Kedua konsumen itu juga diketahui telah memindahtangankan motornya kepada orang lain. Akibatnya, pihak Suzuki Finance mengalami kerugian masingmasing sekitar Rp 12.379.000. Atas dugaan penggelapan tersebut, Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan demi mengungkap benar-tidaknya penggelapan tersebut. Menurutnya, sejumlah terlapor akan dipanggil untuk dimintai keterangan. “Yang pasti akan dipanggil untuk dipemeriksa,” tegas AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

dalam menghadapi pasien yang secara medis tidak boleh menyentuh air. “Padahal, setiap pasien muslim pasti butuh panduan beribadah, seperti salat dan sejenisnya,” lanjut dosen STAIFAS, Kencong, Jember, itu. Senada dengan Rijal, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto juga menegaskan pentingnya penguasaan fikih oleh tenaga medis, baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Karena itu, ia berharap halaqah tersebut ditindaklanjuti dengan berbagai pelatihan tenaga medis. Dadang menambahkan, pihaknya akan mengoordinasi-

kan tindak lanjut halaqah itu dengan jajaran rumah sakit dan Dinas Kesehatan serta puskesmas di seluruh Situbondo. Targetnya, setiap tenaga medis di rumah sakit dan puskesmas memiliki pemahaman dasar terkait fikih medis. “Dengan pelatihan itu, setiap tenaga medis diharapkan memahami suasana batin pasien dan mengomunikasikan prosedur penanganan pasien dalam kerangka fikih Islam,” tuturnya. Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Miftachul Akhyar, yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi komitmen Bupati Situbondo. Pengasuh PP Miftahussunnah, Kedungtarukan, Surabaya, itu berharap kepala daerah di Jawa Timur yang mempunyai komitmen serupa semakin banyak. Selain Kiai Miftah, halaqah tersebut juga dihadiri KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy (Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo), KH. Abdul Hamid Wahid (Wakil Bendahara Umum PBNU), KH. Achmad Shampton Masduqie (LBM PWNU Jawa Timur), Saifullah (Sekkab Situbondo), dan Kepala Dinas Kesehatan dan jajaran puskesmas n Baca Situbondo...Hal 35

SITUBONDO - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Situbondo berkomitmen untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Untuk kepentingan itu, BUMD yang dikepalai Jamal Fajri ini akan bekerjasama dengan PDAM Pusat. Salah satunya untuk menggarap area Mlandingan, Suboh, dan Mangaran. Direktur PDAM Situbondo, Jalam Fajri mengungkapkan, di tiga area itu, air PDAM masih kurang tergarap dengan maksimal. Dengan bekerjasama dengan PDAM Pusat harapannya akan kian mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Pernyataan itu disampaikan Direktur PDAM Jamal Fajri saat tasyakuran HUT PDAM ke-22 pada Kamis (28/3) lalu. “Kita terus berusaha memanjakan pelanggan. Misalnya memberikan diskon khusus sebesar 22 persen. Berlaku selama 28 Maret - 28 April 2013,” imbuhnya. Diberikannya diskon khusus itu, bertujuan agar PDAM terus memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Selain itu, juga terus secara aktif menjemput bola

EDY SUPRIYONO/RaBa

TASYAKURAN: Direktur PDAM Jamal Fajri (kanan) bersama Bupati Dadang Wigiarto dalam perayaan puncak HUT PDAM ke-22.

untuk merangkul konsumen. “Setiap tahun kita juga memberikan hadiah kepada tiga pelanggan yang disiplin membayar bulanan,” terang Jamal. Tasyakuran merupakan puncak acara dari seluruh rangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT PDAM ke-22. Acara yang ditempatkan di halaman kantor PDAM Situbondo itu dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, mantan direktur PDAM Situbondo dari tahun 1982-2012. Mereka diharapkan dapat memberikan saran dan kritik

membangun untuk kemajuan PDAM Situbondo. Dalam acara ini juga diberikan penghargaan kepada unit PDAM dengan kinerja terbaik. Tahun ini jatuh kepada PDAM Besuki. Selain itu juga dipilih karyawan yang mempunyai dedikasi dan etos kerja terbaik. Dia adalah Nasir, karyawan PDAM Kota Situbondo. “Diharapkan terpilihnya karyawan terbaik ini bisa memberikan motivasi kepada karyawan yang lain,” terang Jamal. (pri/adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.