Radar Banyuwangi 3 Juli 2013

Page 1

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

RABU 3 JULI TAHUN 2013

AGUS BAIHAQI/RaBa

RINDU: Sutarji dipeluk istrinya di PN Banyuwangi kemarin.

BEBAS: Budiyanto dipeluk kerabatnya di PN Banyuwangi kemarin.

KEMBALI: Budiono disambut keluarganya di PN Banyuwangi kemarin.

Pembabat Jagung Divonis Bebas BANYUWANGI - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi yang menangani perkara pembabatan dan perusakan tanaman jagung milik Saminah di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, ternyata lebih memihak para terdakwa. Sebelas terdakwa yang tersangkut kasus itu divonis bebas kemarin (2/7). Sebelas terdakwa itu warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Mereka adalah Katiran, 46; Sutarji, 36; Zaenuri, 53; Kasiyadi, 35; Ponijan, 73; dan Muhamad Gito, 45 n Baca Pembabat...Hal 39

Saminah Pertahankan Tanah Leluhur SEMENTARA itu, putusan bebas majelis hakim yang dipimpin Made Sutrisna SH terhadap sebelas terdakwa yang terlibat perusakan dan pembabatan tanaman jagung membuat Saminah, warga Desa Bumirejo, Kecamatan Glenmore, kecewa kemarin (2/7). Saminah yang hadir dalam persidangan didam-

pingi salah satu tetangganya itu sempat emosi dan mencari hakim Made Sutrisna SH. Sayang, upayanya itu gagal dan dia diminta menemui Humas Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Bawono Effendi SH. “Kok bisa dibebaskan,” kata Saminah dengan mata berkaca-kaca n

Ditinggal Istri, Naik Tower

FOTOGRAFI

Wajib Bawa Kamera BANYUWANGI - Pagi ini (3/7) Workshop Photography akan digelar di Seblang Room Jawa Pos Radar Banyuwangi. Acara yang dimulai pukul 08.00 itu akan membahas tiga materi terkait dunia fotografi. Me nu r u t Ko o rd i nat o r Event, Benny Siswanto, materi pertama yang akan dibahas narasumber dari Jawa Pos Radar Banyuwangi dan Banyuwangi Photography Community (BPC) adalah fotografi jurnalistik. Dalam sesi pertama itu akan dibahas seluk-beluk fotografi yang layak dimuat di media massa n

LICIN - Diduga depresi karena ditinggal pergi istrinya, Sunandi, 36, warga Dusun Krajan, Desa Segobang, Kecamatan Licin, nekat memanjat tower seluler di jalan raya Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Licin, kemarin (2/7). Saat bertengger di pucuk tower setinggi 60 meter milik salah satu operator seluler itu, suami Narsiyah, 30, itu beberapa kali akan meloncat. Hanya, niat bunuh diri itu selalu diurungkan. “(Sunandi) berteriak akan bunuh diri,” terang Sugeng, warga sekitar tower. Aksi nekat Sunandi itu mulai terjadi sekitar pukul 08.00. Sebelumnya, bapak satu anak itu sempat berputar-putar di sekitar

Desa Licin mengendarai Honda Mega Pro. “Motor ditaruh di bawah tower, kemudian Sunandi memanjat tower,” kata Sugeng. Sugeng mengaku tidak menyangka bahwa Sunandi akan naik ke puncak tower. Bahkan, aksi nekat yang dilakukan itu mulanya dikira hanya iseng. “Saat berada di ketinggian separo tower, dia sudah mencoba akan melompat,” katanya. Sejumlah warga yang mengetahui aksi Sunandi itu pun berupaya merayu agar aksi itu tidak diteruskan. Bahkan, ada warga yang membawa meghaphone untuk merayu Sunandi. “Diteriaki pakai meghaphone agar turun, Sunandi malah terus naik,” sebutnya n

AGUS BAIHAQI/RaBa

MELAWAN: Saminah di PN Banyuwangi.

4 Jam di Puncak Tower

3 Warga naik ke tower

2 Sunandi naik 1 Sunandi me-

nuju tower seluler di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Licin pukul 08.00.

hingga puncak tower setinggi 60 meter itu.

membujuk Sunandi. Setelah dirayu 10 menit, Sunandi akhirnya turun sekitar pukul 12.00.

4 Mendekati bangunan, Sunandi melompat di atap bangunan tersebut. Sunandi tidak terluka, namun pingsan.

Warga merayu agar Sunandi turun.

4

1

Baca Ditinggal...Hal 39 ZAKARIA/RaBa

Tak Daftar Ulang Dianggap Mundur

FTV V

Mulai Syuting Film Kedua SIGIT HARIYADI/RaBa

SAMBUT HAKIM: Sejumlah warga membentangkan spanduk di pintu masuk Pelabuhan LCM Ketapang kemarin. SA

Pemdes Ketapang Gugat Pemkab KALIPURO - Puluhan warga b berkumpul di sekitar pintu masuk P Pelabuhan Landing Craft Machine (L (LCM) Ketapang, Kecamatan Kali lipuro, Banyuwangi, pagi kemarin (2 (2/6). Mereka menyambut pihak P Pengadilan Negeri (PN) Banyuwan-

gi yang akan menggelar peninjauan setempat (PS) atas sengketa lahan Pelabuhan LCM Ketapang. Diperoleh keterangan, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Ketapang melayangkan gugatan kepada Pemkab Banyuwangi atas lahan yang kini

digunakan sebagai area pelabuhan LCM tersebut. Alasannya, lahan seluas kurang-lebih 22.000 hektare (ha) tersebut merupakan tanah kas desa (TKD) Ketapang sesuai kerawangan desa, tepatnya Petok 161 n Baca Pemdes...Hal 39

BANYUWANGI - Ribuan calon peserta didik baru (PDB) yang lolos seleksi pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2013 jalur reguler atau online akan menjalani daftar ulang mulai hari ini. Jika tidak melakukan daftar ulang, mereka langsung dianggap mengundurkan diri. Daftar ulang PPDB akan berlangsung selama dua hari mulai Rabu (3/7) hingga Kamis (4/7). Selama dua hari tersebut, calon siswa yang lolos seleksi diminta daftar ulang di sekolah masing-masing. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, melalui Plt Kabid Pendidikan Menengah Sartono

mengatakan, daftar ulang harus dilakukan demi menghindari kekosongan pagu. Sebab, tidak semua calon siswa yang lolos sesuai pilihan mereka. Suratno mencontohkan, dalam PPDB jalur reguler lalu, calon siswa pilihan utamanya SMPN 1 Banyuwangi. Namun, karena skor tidak mencukupi, secara otomatis calon yang bersangkutan terlempar ke sekolah pilihan kedua. Dalam proses seleksi, calon yang bersangkutan diterima di sekolah pilihan kedua. “Untuk memastikan apakah pilihan kedua itu akan dilanjutkan atau dia memilih sekolah swasta, n Baca Tak Daftar...Hal 39

Tumijan, Loper Terbaik Jawa Pos Radar Banyuwangi 2013

Begitu Ada Hambatan, Langsung SMS Pelanggan

Baca Mulai...Hal 39 PELAYAN: Sharena akting di Jalan A. Yani, Banyuwangi, kemarin. SIGIT HARIYADI/RaBa

Tumijan, 40, warga Dusun Kaliwadung, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, terpilih sebagai loper koran terbaik Jawa Pos Radar Banyuwangi tahun 2013. Bagaimana dia melayani pelanggan? ABDUL AZIZ, Genteng RESEPSI HUT ke 14 Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dikemas dalam bentuk acara Malam Tembang Kenangan di hall lantai dua Hotel Agung Jaya Mahkota Genteng diisi pemberian rewards kepada sejumlah pihak. Salah satunya adalah Tumijan. Dalam acara yang dipandu Master of Ceremony (MC) Dedy Ardiyanto dan Putri tersebut, Tumijan terpilih

http://www.radarbanyuwangi.co.id

3

Baca Saminah...Hal 39

Baca Wajib Bawa...Hal 39

BANYUWANGI - Setelah break dua hari menyusul berakhirnya syuting Film Television (FTV) pertama berjudul Lari dari Kawin Lari, PH Moestions kembali syuting film kedua mulai kemarin (2/7). FTV kali ini berjudul Banyuwangi Sunrise of Love. Film yang mulanya berjudul “Ketapang Aku Jatuh Cinta” itu syuting pertama digeber di Ja l a n A . Ya n i , B a nyu wangi, kemarin. “Ini syuting film kedua,” kata sang sutradara, Dwi Ilalang, kemarin pagi n

2

sebagai loper terbaik tahun ini. Begitu pembawa acara menyebut namanya sebagai loper terbaik, wajahnya langsung semringah. Dengan senyum yang terus merekah, Tumijan naik ke atas pentas untuk menerima piala dan piagam penghargaan dari Jawa Pos Radar Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, piala tersebut disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas. Bapak satu anak itu pun tak hentihentinya melihat dan menunjukkan piala dan piagam penghargaan tersebut kepada bupati dan para tamu undangan pada malam tersebut. Sekadar diketahui, Tumijan bekerja sebagai loper koran Jawa Pos sejak 30 Maret 1990. Kala itu, dia menggantikan keponakannya bernama Winarto. “Saat berhenti, keponakan saya memiliki pelanggan 32 orang n Baca Begitu Ada...Hal 39

Pembabat jagung divonis bebas Ditahan hanya seumur jagung

Pemdes Ketapang gugat Pemkab Banyuwangi Sekali-sekali anak menggugat bapak

ABDUL AZIZ/RaBa

TERBAIK: Tumijan melihat foto dirinya di koran saat menerima penghargaan dari Bupati Abdullah Azwar Anas. email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com


30

Rabu 3 Juli 2013

Dunia Film Animasi untuk Banyuwangi Lebih Baik SATU tahun yang lalu, dimana aku mengawali karir berkecimpung dalam dunia perfilman animasi Indonesia. Berawal dari sebuah beasiswa Industri Kreatif oleh Kementerian Agama, aku mendapatkan kesempatan untuk terjun dalam sebuah pelatihan vokasional industri animasi. Pada saat itu ada 30 peserta yang notabenya sebagai santri di beberapa pesantren di Indoneisa yang lolos seleksi. Pelatihan itu memakan waktu kurang lebih tujuh bulan. Dan, alhamdullilah dalam dua bulan terakhir masa pelatihan kami bisa memproduksi satu film animasi berdurasi 21 menit yang pada saat itu pernah ditayangkan di KOMPAS TV. Film itu mengisahkan salah satu sunan yang lahir di Banyuwangi, yaitu Raden Paku atau biasa dikenal dengan sebutan Sunan Giri. Film berdurasi pendek itu selayaknya membawa tim kami ke Negeri Tirai Bambu China. Karena film ini

akan menjadi proyek lanjutan dari sebuah film animasi dari China yang berjudul Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho sendiri adalah seorang pelaut dan penjelajah terkenal. Beliau termasuk keturunan Nabi Muhammad SAW. Menurut cerita, beliau adalah salah satu penyebar agama Islam di Indonesia. Impian belajar ke China kandas saat itu, kala isu BBM naik dan membuat subsidi beasiswa di Kemenag terancam kesunat. Kami pun gagal diberangkatkan. Cita-cita untuk mengembangkan industri animasi tidak berhenti sampai di situ. Sekarang, saya tinggal di Jogjakarta, Bekerja di bidang Multimedia G-two Production dan tenaga pengajar di sebuah Lembaga Pendidikan Kerja Cybermedia College, yang membidangi animasi, desain grafis, dan juga TV komersil. Aku memilih merantau di Jogjakarta. Karena kota ini penuh dengan beragam budaya dan seni yang sebisa mungkin harus bisa

Oleh:

Muh. Nur Irfan Faiz Aku dalami. Kota para seniman ini menginspirasiku akan keanekaragaman seni. Termasuk seni di bidang digital. Di Jogja sudah menjamur studio-studio film animasi, mulai yang 2D sampai yang 3D. Tapi sayang mereka bekerja bukan untuk perfilman animasi Indonesia, melainkan untuk perusahaan animasi luar negeri.

Sebagai anak Banyuwangi, Aku cukup bangga melihat perkembangan industri di Banyuwangi. Semenjak dibukanya Bandara Blimbingsari pada 2010 lalu, disusul eventevent kelas internasional dan penobatan sebagai kabupaten pecontohan nasional di bidang layanan telekomunikasi (B-Diso). Membuat Banyuwangi menjadi incaran investor dalam dan luar negeri. Disusul pula pabrik Mobil listrik Zbee asal Swedia yang juga akan meramaikan bursa investasi di Bumi Blambangan ini. Saya sebagai anak pribumi blambangan yang bergelut di bidang animasi sangat berharap kelak ke depannya Banyuwangi memiliki studio animasi dan bisa memproduksi film animasi Indonesia yang mendidik. Dengan keanekaragaman legenda di Banyuwangi mulai Prabu Tawang Alun sampai Minak Jinggo, dan masih banyak legenda-legenda di Banyuwangi ini yang layak untuk

dibuat filmnya. Saya berharap, nantinya tokoh-tokoh legenda yang ada di bumi Blambangan bisa dibuat film Animasinya. Sehingga kelak anak-anak Bumi Blambangan bisa lebih mengetahui sejarah kotanya dan tidak menutup kemungkinan mereka akan sangat menyukai tokoh-tokoh legenda Banyuwangi karena dikemas dengan sebuah film animasi. Apalagi sekarang Banyuwangi sudah dilirik industri Film TV, yang tidak menutup kemungkinan ke depanya Banyuwangi akan menjadi kota industri film, dengan besar harapan film yang mendidik dan mempunyai kesan dan pesan yang baik di mata nasional. Dan, saya sangat berharap kawankawan Lare Banyuwangi yang juga bergelut di dunia multimedia, khususnya animasi, ayo kita tingkatkan potensi yang ada di Bumi Blambangan ini. Dengan sebuah film animasi, secara tidak langsung kita

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat. juga mempromosikan potensi pariwisata di Banyuwangi. Ayo, dulur mujudaken Banyuwangi yang lebih baik. (mn.irfanfaiz@yahoo.com) *) Penulis adalah Santri PP. Darussalam, yang bekerja di di G-two Production Jogjakarta.

ICHSAN RASYID/RaBa

ANGKAT: Para penambang belerang menggotong Bupati Anas di kawasan Paltuding, Gunung Ijen, kemarin.

Ratusan Penambang Diasuransikan LICIN - Sebanyak 260 penambang belerang Gunung Ijen menerima polis asuransi keselamatan kerja dari PT Jamsostek kemarin (2/7). Penyerahan polis asuransi dan kartu Jamsostek itu dilakukan Bupati Abdullah Azwar Anas di kawasan Paltuding, Lereng Gunung Ijen. Selain menerima kartu Jamsostek, ratusan penambang belerang itu juga menerima rompi dari Pemkab Banyuwangi. Pada kesempatan itu, Bupati Anas secara simbolis menyematkan rompi kepada beberapa perwakilan penambang. Penyerahan polis asuransi dan kartu Jamsostek itu sebagai tindak lanjut janji Bupati Anas untuk mengusahakan asuransi para penambang. Pada saat penyerahan bantuan sembako dari BPBD bulan lalu, Bupati Anas berjanji

memperjuangkan agar para penambang itu memiliki cover asuransi. Bupati Anas menilai cover asuransi sangat penting bagi penembang belerang demi memproteksi keselamatan kerja. Sebab, jaminan keselamatan kerja sangat penting. “Usaha kami selama dua tahun untuk memaksa PT Candi Ngrimbi (perusahaan penambangan belerang, red) mengasuransikan penambang akhirnya terwujud hari ini,” ujar Bupati Anas. Bupati Anas mengaku sempat berpikir tidak memperpanjang izin operasional PT Candi Ngrimbi jika tidak segera mengasuransikan para pekerja. Saat ini, pikiran itu sudah tidak ada, karena PT Candi Ngrimbi sudah mengasuransikan para penambang.

Direktur PT Candi Ngrimbi, Yamin Naharto mengakui kebenaran apa yang disampaikan Bupati Anas tersebut. Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja, Yamin menjamin pembayaran premi yang ditetapkan Jamsostek sebesar Rp 18.666 per bulan. “Untuk premi sebesar itu, saya tidak memotong sepeser pun dari penghasilan mereka. Premi itu seratus persen dibayar perusahaan,” terang Yamin. Kepala Kantor PT Jamsostek (Persero) Cabang Banyuwangi, Nurdinsyah menjelaskan, dengan premi Rp 18.666 per bulan, para pekerja sektor informal itu akan mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan terhadap risiko sosial ekonomi saat bekerja. Pekerja yang kecelakaan, sakit,

dan meninggal dunia, akan mendapat klaim sesuai aturan yang ditetapkan asuransi. Klaim kecelakaan kerja, kata Nurdin, PT Jamsostek akan memberikan klaim sebesar Rp 20 juta kepada peserta. Sementara itu, kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa mendapat ganti 48 kali upah mereka selama sebulan. Selain itu, mereka akan mendapatkan biaya pemakaman sebesar Rp 2 juta dan santunan berkala sebesar Rp 200 ribu/bulan selama dua tahun. Jamsostek juga memberi beasiswa bagi anak-anak mereka yang berprestasi. Siswa di jenjang SD dan SLTP mendapat beasiswa Rp 1, 8 juta per tahun. Siswa di jenjang SLTA hingga perguruan tinggi mendapat beasiswa Rp 2,4 juta per tahun. (afi/c1/bay)

RSI Fatimah Launching Dua Layanan Baru

MINIM SAYATAN: dr Rusdi Dziban, SPb, Finacs melakukan pemeriksaan pasien sebelum menjalani laparoscopy.

PSIKOLOG: Narasumber Bety Kumala F, Spi, Mpi membeberkan potensi tumbuh kembang anak.

BANYUWANGI - Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi me-launching Poli Tumbuh Kembang Anak dan Laparoscopy kemarin (2/8). Launching dua pelayanan baru tersebut diramaikan dengan seminar bertema “Anak Kita Berkualitas, Ayo Kenali Bakatnya”. Seminar di aula lantai II RSI Fatimah itu menghadirkan dua narasumber, yakni Betty Kumala, F, SPsi, MPsi, Psikolog dan dr Naufal Baraas, MSc, SpA. Direktur RSI Fatimah dr Rusdi Dziban, SpB, Finacs dalam sambutan launching Poli Tumbuh Kembang Anak dan Laparoscopy mengatakan, dua pelayanan baru tersebut dibuka dengan tujuan untuk membantu masyarakat. “Supaya masyarakat yang datang ke RSI Fatimah tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain,” kata dokter spesialis bedah tersebut. Laparoscopy, lanjut dia, sangat memudahkan pembedahan, khususnya di rongga perut. Sebab tidak perlu dilakukan operasi dengan irisan. Cara itu memudahkan penanganan usus buntu, usus bocor, batu empedu, hernia, perforasi gaster, kista, diagnostic, dan lainnya. “Keuntungannya adalah lama rawat inap lebih pendek, bekas luka irisan tidak ada, pendarahan minimal, lebih sedikit invasif jaringan maupun kerusakan jaringan, dan lebih sedikit rasa nyeri,” paparnya. Sementara itu, menurut ketua panitia Sri Suherni, SKep, seminar diikuti seki-

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RaBa

PENUH: Peserta menyimak paparan dari narasumber.

tar 150 undangan. Mereka berasal dari organisasi wanita, seperti Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Gabungan Organisasi Wanita, dan Dharma Wanita. Selain itu, perwakilan Puskesmas, kalangan pendidik, dan ibu rumah tangga yang peduli kepada anaknya. Tak ketinggalan, pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan MPKU Kabupaten Banyuwangi. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara ini, termasuk para narasumber,”

kata Sri saat menyampaikan laporan panitia. Dalam paparannya, Betty Kumala menyampaikan bagaimana mengenali bakat anak. Menurutnya, bakat adalah semua kesanggupan yang dapat diwujudkan. Bakat erat kaitannya dengan minat, yaitu suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. “Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik,” terang psikolog yang menangani Poli Tumbuh Kembang Anak di RSI Fatimah itu.

Sementara itu, dokter spesialis anak Noval Baraas memaparkan pentingnya imunisasi sesuai tahap perkembangan anak. Dijelaskan bahwa vaksin melindungi anak dari sakit-sakit yang serius. “Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh,” katanya. Seminar tersebut berlangsung gayeng. Para undangan antusias menyimak paparan dua narasumber. Banyak peserta seminar yang bertanya seputar perkembangan anak hingga acara diakhiri pada pukul 12.00. (adv)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Rabu 3 Juli 2013

BAGAIMANA INI

Puasa, Padang Bulan Tutup Mucikari Teken MoU Bersama Muspika

ALI NURFATONI/RaBa

BENTUK PROTES: Dua pohon pisang ditanam di badan jalan Desa Kebaman, Kecamatan Srono.

Protes Jalan Rusak, Tanam Pisang SRONO - Perbaikan jalan di Banyuwangi tampaknya belum merata. Di sejumlah daerah masih banyak ditemukan jalan rusak dan berlubang. Padahal, hal itu bisa menimbulkan petaka bagi para pengendara. Seperti yang terlihat di jalan Desa Kebaman hingga Desa Kepundangan, Kecamatan Srono. Jalan berlubang itu banyak ditemukan di sejumlah titik sejauh 5 kilometer. Sebagai bentuk protes, warga melakukan beragam cara, salah satunya menanam pohon pisang di badan jalan. Sebagaimana yang terjadi di depan Puskesmas Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Agus, warga sekitar mengatakan, kecelakaan sering terjadi akibat jalan rusak. Demi mencegah kecelakaan susulan, warga sengaja menanam pohon pisang di tengah jalan. ‘’Banyak orang jatuh garagara jalan rusak,’’ katanya. Warga hanya ingin jalan tersebut segera diperbaiki. Jika tidak, tanaman pisang itu bakal dibiarkan sampai jalan tersebut diperbaiki. ‘’Apalagi, sebentar lagi Lebaran. Kendaraan ramai,” katanya saat ditemui di lokasi Minggu lalu. Suparman, aksi menanam pohon pisang tersebut tidak akan terjadi jika dirinya masih menjabat sebagai kepala desa. ‘’Andai saya masih bertugas, nggak akan terjadi itu,” kata Suparman. (ton/c1/aif)

SINGOJURUH - Di bulan Ramadan semua lokalisasi di Banyuwangi harus tutup alias tidak beroperasi. Langkah tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa. Seperti yang terjadi di lokalisasi Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh kemarin. Para mucikari dan pekerja seks komersial (PSK) kemarin dikumpulkan Muspika Singojuruh. Mereka mengikuti sosialisasi penutupan selama Ramadan. Dalam pertemuan itu, mereka diminta menghentikan bisnis esek-esek selama bulan Ramadan. Pada kesempatan itu, para mucikari dan PSK juga teken memorandum of understanding (MoU). Isinya, lokalisasi yang memiliki 43 wisma tersebut dilarang beroperasi beberapa hari jelang Ramadan hingga pasca Lebaran. Sesuai kesepakatan bersama, segala bentuk aktivitas bisnis esek-esek dihentikan total sejak 5 Juli hingga 10 hari pasca Idul Fitri. ‘’Kami minta lo-

ALI NURFATONI/RaBa

TERTIB: Para mucikari dan PSK mendengarkan pengarahan dari Muspika Kecamatan di Lokalisasi Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, kemarin.

kalisasi di sini tidak beroperasi selama bulan Puasa,’’ tegas Camat Singoju-

ruh, Nanik Macfrufi, saat memberikan pengarahan di depan para mucikari

dan sejumlah PSK kemarin n Baca Puasa...Hal 39

Tangkap Pelaku dan Penadah Ranmor PESANGGARAN - Aparat Polsek Siliragung berhasil mengungkap kasus pencurian motor milik Harianto, 40, warga Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, lusa kemarin. Pencuri motor yang kini sudah mendekam di ruang tahanan Mapolsek Siliragung itu adalah Budiono,

30, warga Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Penadahnya adalah Sohib, 40, warga Bangsalsari, Kabupaten Jember. Kasus tersebut bermula ketika sepekan lalu, Budi meminjam motor Honda Supra Fit milik korban. Namun, hingga beberapa hari, pelaku tak pu-

lang dan motor yang dipinjam tersebut juga tak kembali. Atas kejadian tersebut, korban akhirnya lapor ke Polsek Siliragung. Nah, Sabtu kemarin (29/6), pelaku pulang kampung tanpa membawa motor korban. Mengetahui pelaku pulang kampung, warga segera me-

lapor ke polisi dan melakukan penangkapan secara bersamasama. “Jadi yang menangkap pelaku adalah polisi bersama masyarakat,” kata Kapolsek Siliragung AKP Bakin. Begitu ditangkap, polisi langsung mengeler Budi ke Bangsalsari guna menunjukkan motor korban. “Ternyata motor

dijual ke penadah bernama Sohib, warga Bangsalsari, Jember,” tuturnya. Tanpa mengalami hambatan apa pun, polisi berhasil menemukan motor milik korban sekaligus menggulung penadahnya. “Sekarang kedua pelaku sudah kita tahan di polsek,” tandasnya.(azi/c1/aif)

Kakek 71 Tahun Terancam Lebaran di Penjara MUNCAR - Gara-gara judi toto gelap (togel), seorang kakek berusia 71 tahun harus berurusan dengan polisi kemarin. Bahkan, lantaran kasus itu, dia terancam merayakan Lebaran di dalam bui. Tersangka togel tersebut adalah Hendrawan alias Liong, warga Dusun Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Polisi menetapkan Hendrawan sebagai tersangka perjudian karena tertangkap tangan ngecer togel. Sebab, saat ditangkap, yang bersangkutan baru saja melayani pembelian nomor judi togel dari masyarakat. Praktis, Hendrawan tidak bisa mengelak saat tertangkap basah di rumahnya sekitar pukul 11.00 Senin (1/7) lalu. Dari tangan pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka

ALI NURFATONI/RaBa

MENYESAL: Hendrawan harus meringkuk di sel tahanan Mapolsek Muncar kemarin.

itu, polisi menyita sejumlah barang bukti. Beberapa barang bukti itu, antara lain sebuah ponsel merek Maxtron, bolpoin, dua buah buku nota besar berisi catatan nomor judi togel. Selain itu, petugas juga menyita uang hasil transaksi judi togel senilai Rp 20 ribu. Ada lagi, sebuah nota kecil, 3 lembar potongan kertas sketan nomor togel, dan selembar potongan kertas nomor togel juga disita petugas. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana menjelaskan, penangkapan tersangka tersebut berkat laporan masyarakat. Menurut dia, pelaku tidak melawan saat ditangkap. ‘’Setelah kita tangkap, langsung kita bawa ke mako,” katanya. (ton/c1/aif)

Ambruk Jelang Panen, Petani Merugi TEGALDLIMO - Tanaman padi milik petani di Banyuwangi masih banyak yang roboh. Pemicunya, tanaman padi tersebut diterjang angin kencang. Tak pelak, kondisi itu membuat petani terancam rugi. Sebagaimana yang terjadi di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo. Sejumlah lahan pertanian roboh akibat cuaca. Padahal, tanaman tersebut sudah

menguning. Rata-rata tanaman padi itu telah berumur 3 bulan. Bahkan, sebagian sudah berbunga. Karena itu, para petani diselimuti rasa was-was. Sebab, hasil panen dianggap tidak akan maksimal. Selama ini lahan pertanian di Desa Tegaldlimo aman dari wabah tikus. Namun, ancaman lain yang tidak terduga datang. Para petani pun harus menghela napas

panjang. “Sudah ambruk empat hari ini, Mas,’’ ujar salah satu petani, Ali. Dia mengatakan, padi itu ambruk disebabkan beberapa faktor. Selain angin kencang, faktor lain adalah tekstur batang padi. “Ada jenis padi yang batangnya kuat, ada pula yang agak lemah. Itu bisa berpengaruh terhadap kesuburan tanaman,’’ terangnya. (ton/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

RATA TANAH: Kondisi tanaman padi di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, ambruk setelah disapu angin.

Kulit Manggis Sangat Bermanfaat untuk Kecantikan MAJALAH Trubus edisi bulan Oktober 2011 yang lalu menulis bahwa buah manggis ternyata memiliki banyak sekali manfaat. Selain daging buahnya yang enak dan segar untuk dimakan, kulit buahnya memiliki manfaat untuk pemeliharaan kesehatan dan kecantikan. Mengapa? Karena, kandungan antioksidan dalam buah manggis termasuk yang tertinggi di antara semua buah. Akibatnya, buah manggis sangat baik untuk pengobatan penyakit, baik ringan maupun berat. Pada kulit manggis terdapat senyawa xanthone yang memiliki tingkat antioksidan yang tinggi. Dengan konten xanthone sekitar 123,97 mg/ml, zat pada kulit buah manggis itu dapat membuang penyakit, mem perbaiki sel-sel yang rusak, dan melindungi sel-sel dalam tubuh dari serangan pe nyakit. Z at kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic itu dapat digunakan sebagai bahan untuk me ngatasi berbagai penyakit, misal nya penyakit jantung, arterosklerosis (plak pada pembuluh darah), hipertensi, dan trombosis. KUlit manggis juga dapat membantu penghancuran semua penyakit dan meningkatkan antibodi dalam tubuh. Selain itu, kandungan antioksidannya itu membuat kulit buah manggis dapat dijadikan sebagai antikanker, seperti kanker payudara, kanker darah (leukemia), kanker perut, kanker paru, kanker usus besar, dan kanker hati. Artinya, kulit manggis dapat digunakan sebagai obat kemoterapi untuk mengurangi efek kemoterapi. Manfaat Kulit manggis lainnya adalah mengobati penyakit asma, penyakit alzeimer, jerawat, disentri, diare, maag, bronkitis, pneumonia, penyakit parkinson, osteoporosis, HIV, asam urat, kolesterol, dan depresi. Untuk Kecantikan, manfaat kulit manggis adalah untuk penurun berat badan. Ini bisa terjadi karena xanthone dapat

merangsang pemecahan lemak dalam tubuh. Kulit manggis juga dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini karena antioksidannya dapat memperbaiki selsel yang rusak pada kulit. Mengonsumsi xanthone kulit manggis dapat membuat kulit lebih kencang dan bersih. Dengan mengonsumsi xanthone Anda juga akan terlihat lebih muda karena antioksidan super ini mempunyai fungsi untuk mempertahankan dan memperbaiki beberapa sel tubuh yang rusak sehingga menjadi lebih baik. Namun, sangat disarankan ibu hamil di bawah enam bulan tidak mengunsumsi jus kulit manggis karena dapat membahayakan janin yang ada di dalam kandungan mereka. Untuk mendapatkan manfaat yang nyata, sangat disarankan mengonsumsi xanthone kulit manggis In rutin setiap hari. Bila ingin tahu lebih banyak tentang khasiat kulit m a n g g i s t e rsebut, Anda bisa membacanya di buku berjudul K u l i t Ma ng g i s Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh In donesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xan thone itu kita perlu mengimpornya dulu? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat ter kemuka di kota Anda, dalam b e n t u k k a p s u l . Na m a n y a G a r c i a . Sedangkan xanthone adalah nama zat yang dikan dungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggis garcia.com, atau website www.manggis garcia.com. .Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358


32

Rabu 3 Juli 2013

Bang Hasyim Dept. Store Genteng

Pusat Belanja Termurah GENTENG - Mendekati bulan suci Ramadan, Bang Hasyim Dept. Store yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Ashari 42 Genteng mengadakan obral super heboh dengan menyediakan beragam baju fashion modern. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Karena itu, Bang Hasyim Dept. Store ini layak menjadi alternatif tujuan belanja. Tidak hanya itu, harga grosir yang ditawarkan dijamin paling murah dari yang lain. Bahkan, bagi Anda yang berbelanja di Bang Hasyim Dept. Store, bisa langsung mendapatkan banjir diskon untuk pembelian aneka busana, distro, busana muslim, sepatu, dan sandal. Selain itu, Bang Hasyim Dept. Store juga memberikan fasilitas kemudahan dalam berbelanja. Fasilitas itu berupa diskon mulai 30 hingga 70 persen. Untuk jenis fashion, mulai jenis celana jeans dan hem ada merk Edwin, Cardinal, Damor,dll. Sedang untuk hem atau t-shirt ada merk Cressida, Hassenda, dadung, ie-be, dll. Semua jenis fashion ini bisa didapatkan dengan harga lebih murah dibandingkan dengan lainnya.

Bahkan, untuk memudahkan berbelanja kebutuhan Ramadan dan Lebaran, Bang Hasyim Dept Store juga melayani pembelian mebel dan elektronik. Cara mudah ini

meliputi semua jenis. U nt u k m e b e l , a d a s o f a (meja dan kursi), bufet, meja makan, tempat tidur, springbed, meja belajar, dan segala jenis mebel lainnya.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BTI Kehilangan Sosok Seorang Ibu BANYUWANGI – Ormas Bhinneka Tunggal Ika (BTI) kehilangan sosok yang dibanggakan. Dewan pembina pusat BTI, nyai Hj. Muzzayanah S.Sos, M.Si yang juga anggota DPRD I Jatim meninggal dunia, Minggu kemarin (30/6). Politisi senior itu meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya. Ketua DPD BTI Banyuwangi Ustad Sugiyono mengatakan, almarhumah Muzzayanah merupakan sosok yang sangat dibanggakan bagi warga BTI. ”Sepeninggal beliau, yang pasti ormas BTI Banyuwangi akan tetap solid. Kami akan tetap meneruskan perjuangan Ibu Muzzayanah terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ kata Sugiyono. Dia berharap kepada seluruh DPC-

Sedang untuk elektronik, ada televisi, lemari ES, magic jar, magic com. Juga komputer dan laptop. Meski harganya murah, kualitas barangnya bisa dijamin murah. (adv/*/als)

persen. “Kita kerja keras, agar target pengadaan 2013 bisa direalisasikan 100 persen,” ungkap Kepala Bulog Banyuwangi, Raswan Setiawan. Target pengadaan 80 ribu ton, pihak Bulog optimistis akan terlampaui sebelum tahun 2013 berakhir. Walau pengadaan sudah mencapai 60 persen, namun proses pen-

gadaan masih berlangsung. Raswan mengatakan, musim tanam pada tahun 2013 jauh lebih panjang dari sebelumnya. Karena itu, produksi beras akan sangat dipengaruhi proses produksi. “Hujan yang terus menerus turun, bagus untuk menanam padi. Mudah-mudahan pada saat musim panen, hujan mereda,” kata Raswan. (afi/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Innova ‘09 •

• BMW 3181 ‘98 •

Dijual Innova 2009 G solar manual, silver / hitam, harga 210 juta nego, cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 / 081335897888

Dijual Sedan BMW 3181/E36/M43 MT tahun 1998 astral silver metalik, harga 69 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333)631526–635176,0811351148

• Grand Livina ‘07 •

• Kijang Innova ‘05 •

• Toyota Avanza ‘04 •

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.8 MT tahun 2007, hitam, harga 146,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova G xw42 tahun 2005 silver metalik, harga 147,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333)631526–635176,0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60IRM – GMMEJ tahun 2004, hijau metalik, harga 116 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub(0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Daihatsu Taft ‘92 •

• Honda Jazz ‘08 •

• Isuzu Panther ‘01 •

Dijual Daihatsu F70 Taft 4x4 4WD (jeep) tahun 1992 hitam (solar) harga 68,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub(0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Honda Jazz 2008 idsi manual, silver stone, barang istimewa, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975/ 081335897888

Dijual Isuzu Panther LS 2001, warna silver, pajak baru, harga 125 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888

THOMY SILA/RaBa

PILAH-PILIH: Semua jenis fashion berbagai merek tersedia di Bang Hasyim Dept. Store.

• Tanah Perum GGM Klatak •

• Pengobatan Lahir Batin •

• Truk Fuso ‘81 •

• Promo Daihatsu •

Jual Tnah 566m2 Ling Perum GGM Klatak Kalipuro Bwi 230 jt semua 082141046676

Pngobatan lahir batin mlayani sgl hajat Insya Allah Mustajabah PP.Al Abbas 087759585558

Jual Truck Fuso thn 1981 kondisi bagus, peminat. H. 0333-396286 / 08123455026.

Lebaran pakai All New Xenia? Cma dgn 20jutaan mobil bisa dbwa pulang. Hub: Hadi 081233432555 / 081559705555

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK P 6265 EV, an. Aziz, Tenggir Barat 02/07 Tenggir, Panji, Stb. Hlg STNK P 5862 EN, an. Wariyanto, Dsn. Brt 02/02, Awar Awar, Asembagus Hlg STNK P 5842 EU, an. Asmito, Jl. Ry. Bondowoso, Kotakan Tengah 18/07, Stb

• Tanah Ketapang •

• Cari Komik Cina Lama •

Djl tnh SHM +300M, 20M utra polsek dpn bgkl Ahass Honda Ktpg HP: 081336528447 TP

Dicari Komik Cina Lama Thn 50/60-an harga tinggi hub liong 085736001012.

• Tanah 2 Kapling •

• Bantu Urus Visa •

Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

Bantu urus Visa sepecial Jepang + Paspor, hubungi: 081216024818, 081216025809

SITUBONDO

• Gudang Cold Storage •

• Tanah Anggrek •

• Honda Grand Civic ‘91 • Djl Honda Grand Civic th 1991, green apple istmw 60 jt nego, hub 081358192679.

BANYUWANGI

• Honda New CRV ‘08 •

• Toko Dikontrakkan •

Dijual HONDA New CRV 2.4at Thn 2008 Grey Metlk Full-Option 230 jt Nego, Hub: 081233255678 Edy.

Dkntrakkan toko bekas dealer spd motor /koperasi P25M, L15M, Jl. Ry Sumberayu 172 Muncar Bwi. H. 081231457220

Dijual tnah Anggrek Gang 1, RT 01, RW 04 Stb, luas 180 m2, hub 081336751668.

Hlg STNK P 6179 EV, an. P. Rid Idris, Krajan 01/03, Pesisir, Besuki, Stb Hlg STNK P 3750 EW, an. Suryani, Kp. Krng Mlg 05/01, Pokaan, Kapongan, Stb.

musyawarah BTI se-Jatim untuk mencari sosok pengganti almarhumah. (adv)

BANYUWANGI - Memasuki triwulan ketiga, realisasi pengadaan beras Perum Bulog sudah mencapai 60 persen lebih. Dari target 80 ribu ton, saat ini sudah realisasi sekitar 50 ribu ton beras. Realisasi 50 ribu ton itu, lebih cepat dari yang ditargetkan. Jika mengacu pada target, realisasi pengadaan masih dibawah 50

• STNK •

Hlg STNK P 2129 WW, an. Rita Auliasari Jl. RW. Monginsidi No. 31 RT03/02 Penganjuran

DPC dan rayon BTI untuk tetap solid dalam organisasi. Pihaknya masih menunggu

Pengadaan Beras Terlampaui 50 Ribu Ton

Hlg STNK P 4750 ZU, an. Sumirah, Dsn. Krajan 05/01, Purwodadi, Gambiran. Hlg STNK P 4277 ZIn an. Septi Evi Fitria, Jl. Ikan Wjinongko Sobo Asri 2 02/07

THOMY SILA/RABA

BERDUKA: Pelayat menunggu prosesi pemakaman Nyai Hj. Muzzayanah.

BANYUWANGI BANYUWANGI • Jl. Raya Rogojampi •

• Les Mandarin Privat • Dijual gudang cold storage Ls 400 m, semua alat2 lengkap siap produksi hrg 2,5 Miliar nego jl. pelabuhan selatan brak, muncar hub 081249446656

Trma LES MANDARIN privat, byk prcakapn, bhn mnrik, cpt bisa H:christine bwi 08121661248

Jual rumah Jl. Raya Rogojampi L=13,5M, P=45M Hubungi 081252638527 / 633678.

BANYUWANGI • AJM Hotel • Dbthkn krywn/ti Suka-Suka Karaoke Happy Fuppy. 2 org Accounting D3, max 30th (W), 2 org Supervisor D3 max 35th (P), Ka Shift, D3 max 35th, 1 org (P),Server waiter/(S), SMA sdrjt max 23th, 9 org (W/P), House keeping, SMA sdrjt max 23thn, 3 org (P), Office Boy, SMA sdrjt max 23thn, 2 org (P), Kasir SMA sdrjt max 23thn, 5 org (W/P). Kirim ke Jl Raya Jember 55 genteng. Kontak person 087857356102 (P. Yusuf)


BALJEBOL

Rabu 3 Juli 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

POLITIK

PPK Datangi Panwaskab JEMBER – Tak terima karen hendak disumpah dengan Alquran, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jenggawah kemarin (2/7) mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Jember. PPK hendak disumpah Alquran oleh Panwascam Jenggawah saat klarifikasi pemutakhiran data pemilih. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, peristiwa tersebut bermula ketika sejumlah PPK di Jember mendapat undangan klarifikasi dari panwascam. Di Jenggawah, dalam undangan tertulis, sesuai instruksi panwaskab, panwascam diminta untuk mengklarifikasi pelaksanaan pemutakhiran data pemilih yang diduga tidak sesuai prosedur. Ketua KPU Jember Ketty Tri Setyorini menilai, wajar bila panwas meminta klarifikasi terkait pemutakhiran data pemilih. Namun, diakuinya di Jenggawah cukup berat karena dalam surat undangan panwascam untuk PPK disebutkan adanya analisa temuan dugaan proses pemutakhiran data pemilih tidak sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan tata cara. Dugaan seperti ini dinilai tidak etis. “Kita sebenarnya menyayangkan adanya kalimat itu,” ujar Ketty. Apalagi, menjadi tidak wajar ketika dalam proses klarifikasi tersebut panwascam berlagak seperti penyidik kepolisian. “PPK mengeluhkan upaya klarifikasi yang mirip penyidikan terhadap tersangka kejahatan,” sambungnya. Pasalnya, lanjut dia, saat klarifikasi mirip penyidikan di kepolisian. Misalnya, ada pertanyaan apakah dalam keadaan sehat walafiat, dan semacamnya. Yang membuat PPK di Jenggawah tersinggung adalah ketika panwascam melakukan klarifikasi dengan sumpah Alquran. “Ini membuat teman-teman PPK keberatan hingga membuat mereka kecewa,” jelasnya. Saat dikonfirmasi ke sejumlah PPK lainnya, Ketty mengatakan, mereka juga dipanggil panwascam. Namun, tidak seperti yang dilakukan di Jenggawah. Ketty menilai, apa yang dilakukan Panwascam Jenggawah berlebihan. Meski demikian, perempuan asal Tulungagung itu mengatakan, dirinya sudah melarang PPK untuk mendatangi panwaskab. “Saya sudah melarang tegas jangan ke sana (panwaskab),” katanya. Tetapi, keinginan PPK tidak bisa dibendung. Ketty hanya berpesan agar anggota PPK tidak membuat keributan di kantor panwaskab. ”Tetapi, datang sebagai tamu yang baik dan terpelajar, harus bisa menahan diri,” tandasnya. Yang jelas, dia mengatakan, anggota PPK sudah bekerja keras untuk memutakhirkan data pemilih di bawah tenggat yang ketat. (ram/c1/har/jpnn)

MARCHING BAND

RADAR JEMBER/JPNN

SALAH SASARAN?: Antrean pembagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Jember, kemarin.

Punya Motor, Dapat BLSM Ditengarai Banyak Yang Tak Tepat Sasaran JEMBER – Pembagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Jember kemarin (2/7) menyisakan masalah. Sebab, diduga banyak warga yang mestinya berhak mendapat BLSM malah tidak mendapatkannya. Namun, warga yang lebih mampu malah mendapat dana kompensasi kenaikan harga BBM itu. Salah satu warga yang tidak mendapat BLSM adalah Satiyan, warga lingkungan Krajan, Kelurahan Baratan,

Patrang. Pria berusia 82 tahun yang cacat kaki dan tinggal bersama kakak perempuannya itu malah tidak menerima BLSM. Padahal, kakek yang menjadi guru ngaji itu tidak memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. “Dapatnya kalau ada orang mau hajatan minta Pangestu Gusti yang datang ke sini,” ujar Satiyan saat ditemui di rumahnya kemarin. Dia sendiri pasrah dengan kondisi tersebut. Sebab, dirinya sudah menanyakan ke sejumlah pihak mengapa dirinya tidak mendapatkan BLSM. “Saya sudah tanya Pak Kampung (kepala

lingkungan, Red), tapi nama saya tidak ada,” ujarnya dengan nada sedih. Atas kondisi itu, dia mengaku ikhlas jika namanya tidak masuk data penerima BLSM. “Mungkin sudah dari atas (Allah SWT, Red). Belum rezekinya,” akunya. Ironisnya, tetangga Satiyan yang malah mendapatkan BLSM. Padahal, di samping rumah warga berinisial DL itu terdapat dua mobil. Yaitu, Daihatsu dan angkutan pedesaan. Selain itu, ada sepeda motor mio dan satu sepeda motor lagi di dalam rumahnya. Ternyata, DL merupakan menantu kepala lingkungan setempat

yang diduga dari kalangan keluarga mampu. Hal senada diungkapkan Sani, warga setempat, yang tidak kebagian BLSM pula. Perempuan yang hanya menjadi penjual makanan kecil di sebuah SD itu mengatakan, dirinya sebenarnya sangat membutuhkan BLSM. “Penghasilan tidak seberapa. Apalagi suami sakit-sakitan,” katanya. Dia menyatakan, penghasilannya tidak sampai Rp 10 ribu per hari. Di lingkungan tersebut juga ada Namin yang tidak mendapatkan BLSM. Padahal, Namin seorang janda yang cacat secara fisik.(ram/c1/har/jpnn)

Sidang MK Masuk Tahap Kesimpulan HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

LATIHAN RUTIN: Sebelum ke Malaysia, tim Jember Marching Band unjuk kebolehan di Alun-Alun Jember.

JMB Bertarung di Malaysia JEMBER – Tak hanya siswa sekolah, para atlet yang tergabung di Jember Marching Band (JMB) pun harus mendapat try out dari sang pelatih. Itulah salah satu persiapan menjelang tim JMB ini tampil dalam International Malaysia World Band Competition (IMWBC) pada 3-7 Juli mendatang. Menurut Tri Basuki, sebelum ke Malaysia, JMB berlatih di alun-alun Jember selama dua hari. Yakni Jumat dengan Sabtu lalu (29/6). Acara tersebut sekaligus sebagai pelepasan, sebelum seluruh atlet yang berjumlah 18 berangkat ke Kuala Lumpur Malaysia. Sementara Hadrawi, Direktur JMB menyebutkan, pelepasan tersebut ibarat sudah merupakan try out bagi anak asuhnya. Dengan tampil di bawah banyak penonton dan para pejabat, setidaknya mental dan emosi para atlet sudah terasah. Dia mengakui, meski persiapan sangat mepet, namun tim JMB Jember tetap all out tampil di Malaysia. Tekad itu ditunjukkan dengan mendatangkan konsultan musik percussion dari Thailand yaitu Mr. Kosin Suebprasitwong. Kosin datang ke Jember dan turun langsung melatih atlet JMB. ”Mr Kosin juga memoles tim Jember yang akan berangkat ke MWBC,” katanya. Pihaknya juga minta dukungan dan doa semua pihak, agar tim JMB ini diberikan kelancaran dan dapat mempertahankan prestasi yang telah dicapai pada 2010 lalu. (hdi/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

PENGEDAR - Tiga pengedar dan pengguna ganja saat dimintai keterangan di ruang Reskoba Polres Jember, kemarin.

Pengedar Plus Pengguna Ganja JEMBER – Tiga orang yang diduga kuat sebagai pengedar sekaligus pengedar ganja kering di Jember kemarin diciduk polisi. Informasinya, ganjaganja kering tersebut mereka pesan dari Jakarta yang dikirim ke Jember melalui jasa kurir. Awalnya polisi menangkap Ahmad Yani, 27 warga Jl Hos Cokroaminoto II/42 Kaliwates sekitar pukul 08.00. Dari tangan tersangka diamankan barang bukti ganja seberat 1,85 gram yang dimasukkan ke

kantong plastik kecil. Saat diinterogasi, tersangka mengaku barang tersebut didapat dari Yunus Arifin, warga Jl Hos Cokroaminoto II/52 yang masih tetangganya. Akhirnya polisi menggerebek Yunus di rumahnya. Dari tangan Yunus, polisi menyita barang bukti ganja kering seberat 5,76 gram. Setelah mengamankan dua tersangka, polisi selanjutnya memburu dari mana mereka mendapatkan barang tersebut. Tak berlangsung lama, mer-

eka kembali menggerebek Iwan Anasta, 47, warga Jl Gajah Mada VII/66 Kaliwates. Dari tangan Iwan, diamankan BB ganja seberat 0,58 gram dan 0,6 gram. Selain mengamankan tiga tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa ganja yang masih dimasukkan ke dalam plastik dan sudah dimasukkan buat campuran rokok lintingan. Saat ini, ketiganya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.(jum/ ram/c1/wah/jpnn)

LUMAJANG – Sidang perselisihan hasil Pilkada Lumajang di Mahkamah Konstitusi (MK) memasuki hari kelima. Sidang yang digelar secara maraton sejak Selasa (25/6) lalu itu, kini masuk tahap kesimpulan. Salah satu Pemohon menyimpulkan pengangkatan PJ Kades tergolong paling memberatkan. Dari informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Jember, sidang sebelumnya (hari keempat) diwarnai bantahan dari saksi termohon. Baik dari saksi KPU maupun dari pihak terkait, Persidangan yang juga berlangsung dua kali dalam sehari itu banyak membantah tudingan saksi dari pemohon. Di antaranya form C-1 yang tidak diberikan pada saksi. Juwono Suwito, Ketua KPPS TPS 3 Kelurahan Dawuhan Lor, Sukodono, mengungkapkan tidak ada protes rekapitulasi. “Semua tanda tangan, hari berikutnya C-1 kami berikan pada saksi,” ujarnya dalam persidangan seperti dikutip situs resmi MK. Begitu juga dengan Joko Nirmolo, ketua KPPS TPS 5, Kutorenon, Lumajang. Semua saksi hadir, namun saksi No. 3 tidak meminta C-1. “Karena

sudah membawa format sendiri, itu pun sudah ditandatangani KPPS,” jelasnya. Mengenai keterlibatan PNS, Saiful, saksi pihak terkait yang juga merupakan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lumajang menampik tudingan ikut berkampanye menggunakan mobil dinas. “Saya tidak hadir kampanye itu,” tegas Saiful dalam persidangan. Dia juga membantah tudingan membagi-bagikan beras dalam rangka memenangkan pasangan pihak terkait. Beras itu menurutnya merupakan program bantuan bencana bagi nelayan sesuai yang diperintahkan menteri koordinator yang disampaikan lewat bulog. Sementara itu, Pudoli Sandra, Divisi Hukum KPU Lumajang membenarkan kondisi tersebut. Dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan klarifikasi atas kesaksian dari pemohon. “Semua sudah diklarifikasi, termasuk masalah C-1” terangnya ketika dikonfirmasi selulernya kemarin. Dengan berjalannya sidang di hari kelima kemarin, Pudoli menegaskan, bahwa semua kesaksian dari pemohon telah selesai. (fid/c1/sh/jpnn)

Dody Iswanto, Pelatih Khusus Anjing di Bondowoso

Jenis K-9 Dilatih Khusus Untuk Bisa Mengendus Narkoba Profesi langka digeluti Dody Iswanto. Berkat pengalaman sebagai pelatih anjing di markas Kelapa Dua (Brimob) Jakarta, dia jadi rebutan para pemilik anjing di Bondowoso untuk melatih anjingnya. GUGAH EKO SAPUTRO, Bondowoso SETIAP pagi dan sore, Dody Iswanto, 54, warga Jalan Santawi Bondowoso selalu rutin mengajak anjing jenis herder jalan-jalan menyusuri jalanan di kota Bondowoso. Sesekali, Dody memberi aba-aba pada anjing tersebut untuk ‘bersalaman’. Dia juga tak canggung menyuruh anjing piaraan itu untuk tiarap. Atau bahkan sekadar duduk-duduk seperti perilaku manusia. ”Ini hanya latihan dasar yang harus bisa dikuasai oleh seekor anjing,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Tidak hanya itu, anjing yang dilatihnya itu diajari berbagai ketangkasan seperti menangkap bola yang dilempar. Bahkan, seekor anjing bisa dilatih untuk mengendus barang haram, seperti narkoba. ”Biasanya itu anjing jenis herder. Kalau di kepolisian disebut K-9,” terangnya. Seperti jenis anjing herder milik seorang warga di Tamansari. ”Anjing ini sudah saya latih sejak usia dua bulan lalu. Kini, usianya sudah di atas satu tahun,” tambahnya. Tidak heran, jika anjing herder yang rawatnya itu mampu melaksanakan perintah tuannya. Misalkan, diperintah untuk bersalaman. Juga diperintah untuk duduk atau tiarap. ”Karena anjing herder ini sudah terlatih. Dan, lumayan cepat memahami perintah,” katanya. Dody Iswanto tak hanya spesialis anjing herder. Karena dia juga melatih beberapa ekor jenis anjing milik warga Bondowoso. Ada anjing jenis Dobberman dan Rotwelleer. Untuk sekarang, jumlah anjing yang masih

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPN

SETIA PROFESI: Dody Iswanto tiap sore melatih berbagai jenis anjing sambil jalan-jalan di kawasan kota Bondowoso.

dalam masa pantauannya (latihan) tersisa empat ekor. Semuanya milik warga Bondowoso. Manfaat dari anjing itu, selain sebagai hobi, maka anjing tersebut bisa menjaga rumah atau toko. ”Tentu-

nya, si pemilik anjing ini punya hobi yang kuat. Sehingga, dia membeli dan memelihara anjing,” katanya. Ketika anjing itu berfungsi untuk menjaga keamanan rumah atau toko, maka orang yang ber-

niat jahat setidaknya berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan. ”Apalagi kalau menghadapi anjing jenis herder atau dobberman yang terlatih. Maka, akan membuat ciut nyali orang yang akan berbuat jahat,” katanya. Dody Iswanto yang kelahiran Bondowoso mengaku, kecintaannya pada anjing mengantarkan dirinya sebagai pelatih anjing. Sebelumnya dia memang pernah bekerja melatih anjing atau K-9 milik Brimob di Kelapa Dua Jakarta. ”Saya melatih anjing K-9, sejak tahun 1979 hingga 1999,” ujarnya. Sudah ada puluhan hingga ratusan anjing milik polisi yang dilatihnya. ”Biasanya, fokus pelatihan K-9 untuk mengendus keberadaan barang bukti tindak kriminal. Seperti, narkotika, pelaku kriminal dan lainnya. Juga, melatih ketangkasan anjing,” katanya. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan pertimbangan keluarga, dia akhirnya memutuskan untuk

kembali ke Bondowoso. Sejak tahun 2000 an, dia sudah kembali ke Bondowoso. ”Saya konsentrasi merawat ibu saya yang sudah tua. Sehingga, saya pilih balik ke Bondowoso saja,” katanya. Tetapi, Dody Iswanto ternyata tidak bisa hidup jauh dengan anjing. ”Begitu ada warga yang dengar saya balik ke Bondowoso, mereka menyuruh saya untuk melatih anjing mereka,” katanya. Ternyata ada pelajaran yang bisa dipetik dari anjing. ”Anjing itu salah satu jenis hewan yang punya sifat melindungi pemiliknya dari mara bahaya,” katanya. Di Bondowoso, pecinta anjing cukup banyak. Setiap pagi atau sore hari, bisa ditemui di Alun-alun Bondowoso. Bahkan, ada komunitas pecinta anjing sebagai hewan piaraan. Namun, biaya perawatan cukup mahal. ”Seekor anjing seharinya butuh makanan yang nilainya sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu,” kata Dody Iswanto. (*/hdi/jpnn)


38

Rabu 3 Juli 2013

Giliran Kejar Tuan Rumah Popda 2014 BANYUWANGI - Ambisi Banyuwangi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015 sudah kesampaian. Namun, hal itu belum menyurutkan langkah kabupaten di timur Pulau Jawa ini untuk menghadirkan agenda olahraga lain di Bumi Blambangan. Kali ini giliran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2014 yang menjadi bidikan. Ajang multieven tingkat pe-

lajar di Jawa Timur itu menjadi target yang dibidik untuk diseret ke Banyuwangi. Demi menyukseskan niat tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi melayangkan surat permohonan ke Provinsi Jawa Timur. Isinya, Banyuwangi ingin ditunjuk sebagai tuan rumah Popda 2014 mendatang. “Surat sudah dikirim. Kita optimistis Banyuwangi menjadi

tuan rumah ajang tertinggi di level pelajar di Provinsi Jawa Timur tersebut,” cetus Ahmad Khairullah, Plt. Dispora Banyuwangi. Khairullah menyatakan, jika Popda 2014 di Banyuwangi, maka bisa menjadi tes awal kesiapan BanyuwangimenujuPorprov2015. Sebab, dalam Popda juga akan dipertandingkan sejumlah cabang olahragayangjugaakandimainkan di Porprov.(nic/c1/als)

Hanya Dapat Satu Perunggu DOK. RaBa

BELUM STANDAR: Stadion Diponegoro dinilai kurang representatif jika digunakan menggelar pembukaan even sekelas Porprov Jatim.

Banyuwangi Butuh Stadion Representatif Persiapan Hadapi Porprov 2015 BANYUWANGI - Penunjukan Banyuwangi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) edisi kelima dua tahun mendatang tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri. Even akbar tingkat regional tahun 2015 itu diharapkan mampu dijawab oleh tuan rumah dengan kesuksesan penyelenggaraan dan prestasi. Namun, ada kekhawatiran tersendiri yang dirasakan induk olahraga seBanyuwangi terkait keputusan KONI Jawa Timur tersebut. Kekhawatiran itu datang karena fasilitas olahraga di Banyuwangi kurang sip. Salah satunya stadion utama yang akan menjadi sentral pelaksanaan even dua tahunan tersebut. “Kami yakin Banyuwangi bisa menggelar Porprov dua tahun lagi,” ujar Budianto, sekretaris KONI Banyuwangi. Budianto menuturkan, usai melihat pembukaan Porprov IV di Madiun lalu, dia menyebut Banyuwangi tidak akan kalah. Menurut mantan pegawai negeri sipil ini, atraksi budaya Banyuwangi bakal lebih berwarna dan lebih bervariasi. Hanya saja, KONI masih

pusing terkait lokasi pembukaan Porprov yang benarbenar layak. Perbandingan Stadion Wilis di Madiun dan Stadion Diponegoro di Banyuwangi, dia mengungkapkan, Banyuwangi masih kalah. Banyuwangi perlu stadion yang lebih luas dan

163

memenuhi standar. Budianto mengatakan, stadion di kawasan GOR Tawang Alun bisa menjadi solusi terkait hal itu. Kawasan GOR Tawang Alun bisa menjadi venue cabang atletik dan sepak bola. Budianto berjanji akan segera berkoordinasi dengan pemer-

intah daerah beserta cabang olahraga dalam waktu dekat. Sebab, itu menyangkut kesuksesan Banyuwangi sebagai tuan rumah ajang multieven dua tahun mendatang. “Segera kita akan ketemu semua elemen dan pemkab dalam waktu dekat,” ujarnya. (nic/c1/als)

SITUBONDO - KONI Kabupaten Situbondo tampaknya perlu berbenah lagi demi meningkatkan prestasi para atlet olahraga. Bayangkan, dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Jawa Timur baru-baru ini tak ada satu pun kontingen Kota Santri yang mampu menyabet medali perak, apalagi medali emas. Dari sejumlah kontingen cabor yang dikirim ke Porprov Jatim, hanya kontingen taekwondo dan senam saja yang mampu menyabet medali. Itu pun harus puas dengan medali perunggu. Sementara itu, atlet cabang lain tak mendapatkan

BANGGA: Kontingen Taekwondo Situbondo menunjukkan medali perunggu Porprov Jatim. ISTIMEWA

apa-apa. Ketua Taekwondo Situbondo, Janur Sasra Ananda, berharap ada rewards dari pemerintah kabupaten atau melalui Dinas Pendidikan atau sekolah. Sebab, atlet taekwondo yang berhasil menyabet medali tersebut masih berstatus pelajar. “Antara lain Isa Ali Maksum

kelas Kyorugi under 87 kg, siswa SMAN 1 Panarukan. Sampai saat ini belum ada kepedulian ke arah sana. Padahal, ini sangat penting sebagai bentuk memotivasi semangat kepada atlet yang telah mengharumkan nama Situbondo di event regional,” cetusnya. (pri/c1/als)

164

Perolehan Sementara Ballot

166

165

“GENERATION INDEPENDENT BANYUWANGI” Lionel Baim Wahyudi

“AKU DAN KAKAK CINTA BANYUWANGI” Cantika Putri Permata Hati

167

“FOTO BERSAMA BARONG DI PUNCAK IJEN” Heni Sugiharti

171

“PERAHU SLEREK MUNCAR KEBANGGAAN BANYUWANGI” Erna MMC

“SENYUM MANISKU” Sugiarto, SE

168

“MARI BERMAIN” Tata dan Razzan

172

“TEDUHNYA KEBERSAMAAN DI PANTAI PANCUR ALAS PURWO” Pratiwi Rahayu

PESERTA

TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

91 14 54 6 33 39 40 22 8 27

100 95 94 80 76 56 50 46 42 20

170

169

“50 PESERTA DARI BANYUWANGI (TERBESAR) BUKTI KECINTAAN PADA BANYUWANGI” ALBI Zam-Zam Banyuwangi

NO

“JUMP @ GREEN BAY” Marianne F Poeguh

173

“MARGOUTOMO COTTAGE” Yoan Affandy

“BANYUWANGI YESS!!” Wandi NS (Feny & Ita Maya)


Rabu 3 Juli 2013

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Tak Terima, Jaksa Pilih Kasasi n PEMBABAT... Sambungan dari Hal 29

Selain itu, Syaiful Anwar, 28; Budiyanto, 27; dan Budiono, 28. Ada dua tersangka perempuan, yakni Yatini dan

Poniyem. Meski dinyatakan terbukti melakukan perusakan di muka umum, tapi para terdakwa tidak dinyatakan bersalah. Majelis hakim yang dipimpin Made Sutrisna SH dengan

anggota Bawono Effendi SH dan I Wayan Gede Rumega menganggap perbuatan terdakwa tidak melanggar pidana. “Lahan yang ditanami jagung bukan milik Saminah,” dalih Made Sutrisna SH.

Sidang lanjutan perkara pembabatan tanaman jagung seluas 1,4 ha dengan agenda pembacaan putusan itu berlangsung tertib. Aparat kepolisian, membatasi pengunjung yang masuk ke ruangan, yakni

Adiknya Pingsan di Mobil n DITINGGAL... Sambungan dari Hal 29

Saat bertengger di pucuk tower, Sunandi yang membawa telepon seluler (ponsel) itu sempat menghubungi temannya, yakni Untung, 41. Kebetulan Untung berada di dekat tower. Saat berkomunikasi melalui ponsel, Sunandi minta agar Untung naik ke tower. “Saya disuruh naik tower untuk diajak ngobrol,” terang Untung. Mungkin karena takut, Untung tidak bisa melayani permintaan temannya itu. Tetapi, karena beberapa kali dihubungi, Untung bersama seorang warga akhirnya naik ke tower. “Sunandi bilang 10 menit lagi tidak naik, dia (Sunandi) akan melompat,” cetusnya. Saat naik ke puncak tower itu, Untung sempat mendekati Sunandi dan mengajaknya turun. Setelah berkomunikasi sekitar 10 menit, Sunandi akhirnya mau turun. “Turun melalui tangga di

tower itu,” katanya. Berjarak sekitar lima meter dari tanah, Sunandi mendekati bangunan di bawah tower. Tibatiba pria itu melompat ke atap bangunan milik operator seluler tersebut. Sunandi diturunkan warga dan langsung dimasukkan mobil yang sudah disiapkan pihak keluarga. Di dalam mobil, sempat terjadi insiden menarik. Mamat, sopir mobil yang juga adik kandung Sunandi itu pingsan dengan wajah menunduk ke setir. Akhirnya warga mengevakuasi Mamat dan mencari sopir pengganti. Warga pun membawa kakak Sunandi yang pingsan itu ke Puskesmas Licin. Kepala Dusun Krajan, Desa Licin, Haryanto, menduga Sunandi bingung ditinggal pergi istrinya. “Mungkin istrinya merasa tidak cukup dengan nafkah yang diberikan Sunandi, sehingga beberapa hari lalu istrinya bekerja ke Bali,” terangnya. (abi/c1/bay)

Sambungan dari Hal 29

yang bersangkutan harus melakukan daftar ulang,” jelas Suratno. Jika calon yang bersangkutan melakukan daftar ulang di sekolah pilihan kedua, maka siswa yang bersangkutan resmi diterima di sekolah pilihan

kedua itu. Sebaliknya, jika yang bersangkutan tidak melakukan daftar ulang ,maka sekolah berhak mencoret. Bagi calon siswa yang tidak mendaftar ulang, maka kursi kosong akan diberikan kepada calon siswa lain. Pengisian kursi kosong karena tidak daftar ulang itu akan dilakukan melalui PPDB jalur mandiri.

n SAMINAH... Sambungan dari Hal 29 AGUS BAIHAQI/RaBa

BERBAHAYA: Sunandi hendak meloncat dari atas tower seluler di Desa/Kecamatan Licin kemarin.

Dalam Perbup 13 Tahun 2013 tentang PPDB, jelas Suratno, disebutkan apabila pagu PPDB jalur reguler atau online tidak terpenuhi, maka pengisian kursi kosong dilakukan melalui PPDB jalur mandiri. “Prinsipnya, kuota PPDB yang sudah ditetapkan di masing-masing sekolah tidak boleh kosong,” katanya. Melalui jalur mandiri, kata

Suratno, pengisian kursi kosong jalur reguler tidak perlu memanggil siswa cadangan. Dengan demikian, calon siswa cadangan ditiadakan. “Sebelum jam 12.00 Kamis (4/7), semua calon peserta didik baru harus melakukan daftar ulang. Kalau tidak, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri,” tegasnya. (afi/c1/bay)

Pakai Lima Artis Ibu Kota n MULAI... Sambungan dari Hal 29

Syuting yang dilakukan di sebuah kafe tersebut sempat memacetkan jalan. Sebab, pengendara yang melintas di sekitar lokasi banyak yang menghentikan kendaraannya begitu melihat peralatan syuting. “Syuting apa ini?” kata seorang pengendara motor yang menyaksikan proses syuting tersebut. Lagi-lagi bukan Dwi Ilalang jika tidak melakukan “penyelewengan” skenario. Sutradara yang pernah mengorbitkan Sabai Morscheck itu sengaja mengubah beberapa scene demi memunculkan kekhasan Banyuwangi. Dalam film yang dibintangi Ryan Delon dan Sharena itu, ada beberapa alur yang diubah dan beberapa tokoh yang ditambah dan dihilangkan. Contohnya, teman Arum (Arum: tokoh utama perempuan yang diperankan Sharena), yang semula diperankan seorang laki-laki

diubah menjadi perempuan. Dokter yang seharusnya lakilaki diubah menjadi perempuan. “Dengan seperti itu, film ini akan lebih punya jiwa,” kata Dwi Ilalang. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Dwi Ilalang mengungkapkan bahwa bukan hanya masyarakat Banyuwangi yang ingin produksi FTV tandem (syuting terus-menerus) di Banyuwangi. Menurutnya, dia juga sangat ingin tandem itu benar-benar terlaksana. Sehingga, cita-citanya membangun industri film di Banyuwangi menjadi kenyataan. Dia optimistis tak lama lagi keinginan mulia itu akan dikabulkan Tuhan. “Anggap hanya tandem dua tahun, itu sudah cukup luar biasa,” kata sutradara berambut gondrong itu. Biaya produksi dua film yang kali ini sedang digarap memang tidak sedikit. Bahkan, sudah melebihi plafon anggaran yang ditargetkan pihak PH (productions house). Meski demikian, Dwi tidak men-

ganggap itu sebagai kerugian. Dengan enteng dia mengatakan bahwa sebuah hasil indah harus ditempuh dengan perjuangan yang keras. Sementara itu, berbeda dengan FTV Lari dari Kawin Lari, FTV Banyuwangi Sunrise of Love kali ini menggunakan lima artis dari Jakarta. Kelima artis ibu kota itu hampir setiap hari nongol di layar kaca. Memilih artis Jakarta dilakukan bukan tanpa pertimbangan. Meski anggaran yang akan dikeluarkan lebih besar, tapi itu tidak dianggap sebagai hal yang harus dipikirkan. Pertimbangan pertama, agar film tersebut diisi banyak bintang yang sudah bersinar. Kedua, tokoh-tokoh yang dibutuhkan masih sulit ditemukan di Banyuwangi. Sebab, kesempatan membuka open casting tidak lama, yakni hanya sehari. “Tentu tidak cukup mencari talent yang sudah siap pakai seperti mereka,” tambah Dwi. Kalau dalam film Lari dari

Kawin Lari ada Laras sebagai figur aktris lokal Banyuwangi, dalam film Banyuwangi Sunrise of Love ada tokoh Ajeng. Tokoh Ajeng yang diperankan oleh Ajeng itu adalah figur sentral aktris lokal. Ajeng dihadirkan sebagai tokoh pembantu tokoh utama, Arum, yang diperankan Sharena. Rencananya, hari ini syuting akan dilakukan di Bandara Blimbingsari dan dilanjutkan di RS Al-Huda. Kamis hingga Jumat, syuting akan dilakukan di Perkebunan Glenmore. Sabtu, syuting akan dilakukan di Ijen Resort. “Demi hasil yang memuaskan, kami harus rela bertualang ke pelosok,” pungkas Dwi Ilalang. Jauhnya jarak antar-lokasi syuting itu berpengaruh terhadap kesibukan para birokrat yang bertugas mengurus perizinan. ”Saya harus stand by setiap saat, karena semua dadakan dan tidak bisa ditebak,” kata Rr. Nanin Oktaviantie, Kabag Umum Pemkab Banyuwangi. (sgt/c1/bay)

Dulu Pinjam Sepeda, Kini Bawa Motor Sendiri n BEGITU ADA... Sambungan dari Hal 29

Harga koran saat itu masih 350 rupiah,” sebutnya saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng sore kemarin (2/7). Dari 32 pelanggan tetap milik keponakannya tersebut, Tumijan yang kala itu bekerja mengantar koran dengan sepeda pancal pinjaman itu terus berusaha menambah pelanggan. Caranya menambah pelanggan cukup unik dan kreatif. Kala itu, kepada agen tempatnya mengambil koran di Kecamatan Genteng, Tumijan minta agar diberi koran bekas sebanyak mungkin. Koran bekas itu dia berikan secara cuma-cuma kepada orang yang dianggap bisa diprospek sebagai calon pelanggan baru. Tak lupa kepada calon pelanggan yang diberi koran bekas secara gratis tersebut,

dia berpesan agar membaca dulu isi beritanya. “Nanti kalau memang cocok dan tertarik langganan, saya persilakan nyegat saya di jalan saat saya lewat mengirim koran. Sebab, kala itu belum ada hand phone,” tuturnya. Jurus Tumijan itu ternyata ampuh. Terbukti, dalam waktu yang tak terlalu lama, pria yang memiliki banyak pelanggan di Kecamatan Sempu itu mampu menggaet beberapa pelanggan baru. Semakin hari dan semakin tahun, pelanggan koran suami Hariatin, 38, itu terus bertambah. Bahkan, dia bisa beli sepeda pancal sendiri, kemudian membeli motor sendiri. Seiring berjalannya waktu, Tumijan yang sekarang melayani pelanggan dengan naik motor dan menggenggam ponsel itu juga lebih mudah menjalani pekerjaannya. Dalam sehari, dia bisa men-

lahan tersebut. Sebab, masa sewa Saminah telah habis sejak 1 Januari 2011. “Saminah tidak berhak menanam di lahan itu, dan itu sudah diperingatkan secara tertulis dan lisan,” katanya. Berdasar fakta-fakta di persidangan, majelis hakim menyimpulkan Saminah mulai 1 Januari 2011 sudah tidak memiliki hak atas tanah tersebut. “Apa yang dilakukan para terdakwa, yakni membabat pohon jagung, tidak memenuhi unsur pidana,” ujarnya. Berdasar kesimpulan itu, ketua majelis hakim Made Sutrisna menyebut para terdakwa tidak bersalah. Para terdakwa dilepaskan dari semua dakwaan dan tuntutan hukum. “Para terdakwa yang sedang ditahan dibebaskan,” ungkapnya. Mendengar putusan bebas yang disampaikan majelis hakim, para terdakwa langsung semringah. Raut wajah sebelas terdakwa terlihat berseri. “Putusan majelis hakim itu sudah

benar dan sesuai kondisi yang sebenarnya,” cetus Katiran, salah satu terdakwa. Sementara itu, jaksa penuntut umum (JPU) Putu Karmawan SH dan Karimudin SH yang menangani perkara itu ternyata tidak terima dengan putusan majelis hakim. “Kami akan mengajukan kasasi atas putusan bebas ini,” kata Jaksa Karmawan SH. Menurut Karmawan, dalam amar putusan yang disampaikan majelis hakim sebenarnya para terdakwa terbukti melakukan perusakan dan penebangan pohon jagung milik Saminah sesuai Pasal 170 ayat 1 KUHP. “Tuntutan kami tiga bulan,” ujarnya. Ditanya kapan memori kasasi akan disampaikan ke Mahkamah Agung (MA) RI, Karmawan mengaku belum mengetahui. Sebab, mendaftarkan itu ada waktu 14 hari setelah putusan. “Akan kita susun dulu, baru kita daftarkan,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Akui Hutan Dibabat Kakeknya

Kursi Kosong Diisi Jalur Mandiri n TAK DAFTAR...

hanya sekitar 30 orang. Lainnya diminta menunggu di halaman PN. Dalam amar putusan yang dibacakan Bawono Effendi SH, majelis hakim sempat membahas tuntutan jaksa yang menyebut para terdakwa melanggar Pasal 170 ayat 1 KUHP. “Unsur-unsur dalam Pasal 170, seperti barang siapa melakukan perusakan dan di muka umum memang terpenuhi, tapi tidak masuk pidana,” terang Bawono Effendi SH. Menurut Bawono, berdasar fakta-fakta dalam persidangan, lahan yang ditanami Saminah itu milik Pemerintah Desa Bumirejo, Kecamatan Glenmore, dan besertifikat. “Saminah tidak memiliki kewenangan mengelola lahan tersebut, apalagi masa sewanya sudah habis,” ungkapnya. Sebelum dibabat pada 29 Mei 2011 lalu, lanjut dia, pemerintah desa telah memperingati Saminah agar tidak mengelola

jual rata-rata 120 sampai 130 eksemplar koran Jawa Pos. “Langganan saya banyak di Sempu. Di Genteng, lopernya sudah banyak,” tuturnya. Tak lupa, agar para pelanggannya tetap setia, Tumijan juga berusaha sekuat mungkin memberikan pelayanan terbaik. Caranya, selalu bangun pagi sekali. Sehingga, begitu koran tiba di agen Genteng, dia bisa langsung mengantarkan koran sebelum para pelanggannya berangkat ke kantor. “Seperti kirim ke Pak Mujito (Kepala Puskesmas Wonsobo) di Sempu. Jadi, sebelum jam enam pagi, koran sudah saya kirim ke rumahnya. Karena pagi-pagi orangnya sudah berangkat ke kantor,” sebutnya. Tak lupa, Tumijan juga mencatat semua nomor ponsel para pelanggan. Hal itu dilakukan agar mudah memberi kabar kepada para pelanggan bila sewaktu-waktu ada keter-

lambatan pengiriman koran. Sebab, terkadang pengiriman koran terlambat karena faktor kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan di Jalan Raya Gunung Gumitir, perbatasan Banyuwangi dan Jember. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan koran terlambat adalah hujan sangat lebat di pagi hari. “Kalau sudah begitu, langsung saya SMS pelanggan. Saya mohon maaf pengiriman koran terlambat karena hujan deras dan saya harus berteduh. Tetapi, kadang ada yang guyon dan membalas bahwa di Sempu garing, tidak ada hujan kok,” ujarnya sambil tersenyum. Dengan menekuni pekerjaan sebagai loper koran yang cukup lama, Tumijan berusaha sekuat mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan. “Karena pelanggan juga mitra kita,” pungkasnya. (c1/bay)

Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, ibu dua anak itu menyebut bahwa lahan seluas 1,4 ha di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, itu tanah milik leluhurnya. Dulu sekitar lahan itu adalah hutan belantara dan dibuka pada 1940-an oleh Karso Gender. “Mbah Karso Gender itu simbah (kakek) saya,” jelasnya. Oleh Karso Gender, lahan hasil babatan itu ditanami kopi. Tetapi, selanjutnya dibuka untuk persawahan dan ditanami padi. Sebagian lahan itu

selanjutnya diserahkan kepada Katiyem, salah satu putri Karso Gender, yang juga ibu kandung Saminah. “Oleh ibu, sawah itu diserahkan pada saya untuk digarap,” bebernya. Saminah mengaku heran dengan terbitnya sertifikat lahan milik keluarganya itu. Dengan sertifikat tersebut, tanah warisan leluhurnya berubah menjadi tanah kas desa. “Saya tidak mengakui sertifikat itu. Saya juga heran desa punya sertifikat tersebut,” ujarnya dalam bahasa Jawa. Mengenai perjanjian sewa lahan selama delapan panen yang diteken, Saminah men-

gaku itu disuruh pemerintah desa. Saat diminta membuat surat sewa, pemerintah desa menyebut agar tidak dijadikan rebutan warga. “Awalnya saya tidak mau. Tapi katanya agar tidak ramai-ramai, saya ya mau buat pernyataan itu,” katanya dengan nada kecewa. Saminah mengaku tidak terima dengan putusan bebas yang disampaikan majelis hakim. Dirinya akan terus berjuang agar lahan warisan leluhurnya itu kembali. “Itu tanah keluarga kami. Saya akan terus berjuang demi mendapatkan sawah itu,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Peninjauan Lokasi Ditunda n PEMDES... Sambungan dari Hal 29

“Di peta blok, muncul tulisan 161. Di kerawangan juga muncul Petok 161. Kalau tanah berpetok tersebut dianggap tanah negara, yang saya pertanyakan, tanah negara apa? Setahu saya, tanah negara tidak punya nomor petok,” ujar Kepala Desa (Kades) Ketapang, Slamet Utomo. Kades Slamet mengatakan, pihak Pemdes Ketapang yang didukung masyarakat setempat menggugat Pemkab Banyuwangi untuk mengembalikan TKD tersebut. “Tanah itu dikuasai pemkab sejak sekitar tahun 1975. Awalnya, pemkab meminjam lokasi itu secara

lisan untuk pembangunan terminal. Tetapi, kemudian lokasi itu disewakan kepada ASDP dan dijadikan pelabuhan LCM,” jelasnya. Menurut Kades Slamet, pihaknya juga memiliki bukti baru bahwa orang-orang yang bertanda tangan di surat permohonan sertifikat tanah itu mengakui tanda tangan tersebut bukan tanda tangan dirinya. “Berarti pemohon sertifikat itu perlu dipertanyakan keabsahannya,” cetusnya. Lebih jauh dikatakan, pihak Pemdes Ketapang menyerahkan sepenuhnya sengketa TKD Ketapang itu kepada PN Banyuwangi. Sebab, sebelum mengajukan gugatan ke PN, pihak Pemdes Ketapang sudah

melakukan langkah-langkah persuasif, misalnya mengajak pemkab melakukan musyawarah. “Namun, kami menilai tidak ada niat baik pemkab untuk meng-cover kepentingan kami,” tandasnya. Sayang, rencana PS tersebut urung terealisasi kemarin. Tak ayal, pihak Pemdes Ketapang dan puluhan warga sekitar yang berkumpul di sekitar pintu masuk pelabuhan LCM kecewa atas penundaan peninjauan kasus lahan tersebut. “Sampai detik ini (kemarin, Red) kami tidak menerima pemberitahuan penundaan PS dari pihak PN, tapi ternyata pihak PN tidak hadir,” pungkas Kades Slamet. (sgt/c1/bay)

Terbuka untuk Semua Kalangan n WAJIB BAWA... Sambungan dari Hal 29

“Materi kedua adalah marketing dan komersialisasi foto. Di sesi ini para peserta akan diberi wawasan tentang triktrik menjual hasil fotografi,” kata Benny. Materi terakhir adalah teknikteknik fotografi. Para peserta akan diajak berdiskusi sekaligus praktik membidik objek. “Bagaimana cara mengambil foto yang bagus, tentang pencahayaan, atau resolusi, itu akan dibahas dalam sesi ini,” imbuhnya. Karena itu, tutur Benny, semua

peserta wajib membawa kamera pada saat mengikuti Workshop Photography. “Karena kamera merupakan senjata utama seorang fotografer,” katanya. Sementara itu, registrasi peserta, baik yang sudah membayar biaya administrasi maupun yang belum, paling akhir pukul 08.00. Panitia tetap mendahulukan peserta yang sudah indent. “Karena jumlah peserta terbatas, maka registrasi kami tutup pukul 08.00 besok (pagi ini, Red). Pendaftaran masih dibuka. Namun, kami lebih mendahulukan peserta yang sudah indent terlebih dahulu,” tuturnya. Nah, jika kuota peserta sudah

terpenuhi, maka pendaftaran akan ditutup seketika itu. “Mohon maaf bagi yang daftar besok (hari ini, Red), jika kuota sudah terpenuhi, terpaksa kami tolak,” katanya. Workshop yang digelar pagi ini terbuka bagi semua kalangan. Mulai pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, boleh ikut. “Biaya pendaftaran hanya Rp 100 ribu,” pungkas Benny. Informasi lebih lanjut silakan menghubungi Gerda Sukarno (0811359597), Benny Siswanto (082331102936), Ramada Kusuma (081934784068), dan Ali Sodiqin (081336120666). (event/c1/als)

Langgar MoU akan Ditindak n PUASA... Sambungan dari Hal 31

Dia juga meminta para mucikari tidak menampung PSK lagi, baik PSK asal Banyuwangi maupun luar Banyuwangi. ‘’Mohon kesadarannya semua. Jangan sampai ada penghuni baru dari luar Banyuwangi,’’ pinta pejabat berkacamata itu. Menurut dia, alangkah baiknya para mucikari tidak lagi menampung ‘’peserta didik baru’’ jika lokalisasi mulai beroperasi lagi nanti. Sebab, pemerintah sudah ancang-

ancang menutup semua lokalisasi. Bukan hanya di Bumi Blambangan, melainkan merata di Jawa Timur. ‘’Saya yakin, bapak dan ibu-ibu di sini punya rasa malu atas profesi itu,’’ katanya. Karena itu, pemerintah sudah siap membantu mengentaskan warga yang sudah telanjur masuk ke lembah hitam itu. ‘’Kita berupaya terus agar ibu-ibu dan bapak-bapak di sini bebas dan beralih profesi yang lebih baik,’’ harapnya. Kapolsek Singojuruh, AKP Maspud menegaskan, jika ada

yang nekat melanggar MoU itu, pihaknya tidak segan-segan bertindak. Sebab, kegiatan tersebut bisa berakibat pidana. ‘’Pasalnya ada. Nanti kalau masih ditemukan aktivitas, kita tindak sesuai hukum yang berlaku,’’ tegasnya. Di lain pihak, para mucikari menyambut baik sosialisasi tersebut. Menurut mereka, lokalisasi tersebut tutup otomatis pada bulan Puasa. ‘’Mulai dulu waktu puasa ya tutup,’’ kata Hawari Diar, salah satu pengurus lokalisasi. (ton/ c1/aif)


40

Rabu 3 Juli 2013

KAKANG

EMBUG

VITA NOVIANTI

YOYOK MULYADI

Ikut Tes Beasiswa S-3

Olahraga ke Sawah

DI TENGAH kesibukannya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo, Vita Novianti tetap bersemangat menempuh pendidikan S-3. Kini, perempuan yang juga aktivis sebuah LSM internasional di bidang pendidikan itu sedang harap-harap cemas menunggu pengumuman tahap pertama beasiswa S-3. Perempuan berjilbab itu mengaku sudah mengikuti tes tahap awal pada Februari lalu. “Pengumumannya masih Agustus. Mudah-mudahan lulus, sehingga bisa melangkah ke tes tahap selanjutnya,” ungkap Vita. Vita mengaku tertarik memperda-

lam kebijakan publik. Di S-3 pun dia memilih jurusan kebijakan publik. Itu linier dengan S-2 yang telah ditempuhnya di Universitas Brawijaya Malang. “Beasiswa S-3 kali ini di UGM (Universitas Gajah Mada),” ungkapnya. Terkait pendidikan, Vita mengaku menerapkan slogan tidak ada kata terlambat. “Ini juga demi bekal ke depan. Saya kan masih aktif di salah satu LSM internasional di bidang pendidikan. Kebijakan publik juga relevan dengan bidang yang Aku tekuni. Di KPU pun analisis kebijakan juga diperlukan,” imbuh perempuan kelahiran 1978 itu. (pri/c1/als)

BAGI Yoyok Mulyadi, olahraga ternyata tidak hanya identik dengan gerakan-gerakan tertentu atau mengikuti pertandingan-pertandingan sebagaimana yang lumrah dilakukan masyarakat. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemkab Situbondo itu lebih sering melakukan olahraga dengan cara mendatangi sawahnya setiap pagi atau sore. Menyusuri jalan berbukit, kata dia, juga bisa mengeluarkan keringat. Sehingga, kegiatan menyusuri persawahan itu juga bisa menyeISTIMEWA hatkan badan. “Saya me-

mang tidak punya olahraga khusus. Paling ya bersepeda, atau jalan ke sawah. Bagi saya itu cukup untuk mengeluarkan keringat,” katanya di sela-sela mengikuti pertandingan persahabatan sepak bola dengan para wartawan beberapa waktu lalu. Dalam pertandingan persahabatan tersebut, Yoyok memang hanya berlaga di setengah permainan. Setelah itu, dia memilih istirahat. “Yang terpenting keringat keluar, saya baru tiga kali dalam beberapa pekan terakhir ini berlatih sepak bola. Jarang-jarang ikut beginian,” kata pria asal Kecamatan Mangaran tersebut. (pri/c1/als)

ISTIMEWA

Banyak Data Penerima BLSM Berbeda Antara e-KTP dengan Data di Kantor Pos SITUBONDO - Sejumlah penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak bisa langsung mencairkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, nama mereka tidak sama dengan data yang dipegang petugas PT kantor Pos. Keadaan tersebut merupakan temuan Komisi IV DPRD Situbondo saat inspeksi mendadak (sidak) pencairan BLSM di Desa Kotakan, Kecamatan Kota, kemarin (2/7). “Beruntung, itu tidak berlangsung lama,” terang Hasanah Tahir, anggota Komisi IV DPRD Situbondo, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kata Hasanah, menyikapi keadaan tersebut, pihak desa melalui ketua RT langsung turun tangan. Ketua RT harus memastikan bahwa warga tersebut memang orang yang berhak menerima. “Jadi, ada perbedaan nama antara yang PENCAIRAN BLSM: Komisi IV melakukan sidak di Balai Desa Kotakan kemarin. EDY SUPRIYONO/RaBa

tertera di e-KTP dan dokumen yang dimiliki kantor Pos. Sehingga, petugas harus benar-benar melakukan kroscek bahwa dirinya tidak salah pencairan,” jlentreh Hasanah. Ditambahkan, penerima BLSM ratarata membawa e-KTP sebagai identitas. Di e-KTP, nama yang tertera adalah nama sendiri. Di dokumen yang ada di kantor Pos, nama mereka masih menggunakan nama panggilan anak. “Misalnya, nama sendiri Samsul Hadi, tapi dalam dokumen kantor Pos tertera Pak Udin, karena anaknya bernama Udin,” terang Hasanah. Menurut Hasanah, kantor Pos masih menggunakan data penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) 2010. Sehingga, wajar kalau harus benarbenar kroscek terkait nama penerima yang tidak sama itu. Hasanah menambahkan, bagi masyarakat yang belum bisa mencairkan dana BLSM sebagaimana jadwal, maka bisa langsung mencairkan dana di kantor Pos terdekat hingga 31 Desember. “Jadi, masih ada peluang. Namun, harus setelah proses pencairan BLSM usai. Sebab, saat pencairan, semua petugas pos ada di lapangan,” imbuh Hasanah. (pri/c1/als)

Temukan Jajan Pakai Pewarna Berbahaya SITUBONDO - Petugas gabungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satpol PP, dan Polres Situbondo, kemarin melakukan operasi mendadak (sidak) ke sejumlah toko makanan dan minuman (mamin). Hal itu dilakukan untuk memeriksa mamin yang beredar di pasaran. Dikhawatirkan, pedagang masih menjual mamin yang sudah kedaluwarsa atau men-

jual mamin yang menggunakan bahan-bahan yang membahayakan tubuh dan kesehatan manusia. “Sebab, beberapa hari ke depan, pola konsumsi masyarakat akan meningkat. Itu menyusul datangnya Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Makanya, kita melakukan pemeriksaan agar barang yang beredar di pasaran benarbenar layak konsumsi,” terang

salah seorang petugas. Kekhawatiran tim gabungan bahwa ada mamin yang mengandung bahan berbahaya itu benar-benar terbukti. Saat melakukan sidak di sebuah toko kue, petugas menemukan makanan yang menggunakan pewarna berbahaya. Petugas pun langsung memanggil pembuat makanan itu dan diberi teguran keras. Tidak hanya itu, petugas juga melakukan penyitaan. “Kita

sita jajan ini karena menggunakan rhodamin jenis B. Makanan mengandung pewarna seperti ini sudah dilarang BPOM,” terang Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Supriyadi. Jika jajan itu dikonsumsi, lanjut dia, maka akan sangat membahayakan kesehatan. Bisa menyebabkan penyakit kanker. (pri/c1/als)

Dituding tak Peka Kondisi Masyarakat SITUBONDO - Anggota DPRD Situbondo yang masuk keanggotaan Badan Musyawarah (Banmus) berada di Jawa Barat dua hari terakhir. Mereka berdalih melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Kabupaten Garut. Lebih dari 20 wakil rakyat mengikuti kegiatan yang dibiayai APBD Situbondo itu. Tak pelak, gedung wakil rakyat di Jalan Kenanga, dua hari terakhir lengang. Hanya ada beberapa orang yang ngantor. Anggota DPRD Situbondo, Syaiful Bahri, membenarkan adanya kunker ke DPRD Kabupaten Garut tersebut. “Kalau tidak salah agendanya 30 Juni hingga 3 Juli. Ini sudah keputusan Banmus,” terang Syaiful saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Syaiful menegaskan, tidak ada yang dilanggar para anggota DPRD yang melakukan kunker itu. Dia meminta masyarakat tidak hanya memandang dari sisi negatif. Sebab, banyak hal positif yang diterima para anggota DPRD terkait tugas sebagai wakil rakyat. “Para wakil rakyat perlu melakukan kunjungan kerja. Selain untuk menambah wawasan, manfaat kunker sangat besar untuk mendorong perbaikan kinerja pemkab,” terangnya. Sementara itu, sejumlah pihak sangat menyayangkan pelesiran anggota DPRD ke luar kota yang dikemas dalam kunker itu. Apalagi, itu dilakukan saat masyarakat resah karena harus menanggung besarnya biaya hidup pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

EDY SUPRIYONO/RaBa

LENGANG: Kondisi gedung DPRD Situbondo siang kemarin.

“Mereka tidak peka melihat kondisi masyarakat kecil. Percuma mereka koar-koar menolak kenaikan harga BBM, tapi kelakuan mereka sendiri begini. Mereka hanya menghambur-hamburkan

uang rakyat,” tegas Supriyono, pemerhati masalah sosial Situbondo. Selain mendapatkan uang saku, lanjut pengacara tersebut, para wakil rakyat yang mengikuti kunker itu juga

mendapatkan uang cash back biaya akomodasi. Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi masyarakat “Apa pentingnya ke luar kota. Hasil kunker tidak bisa dipertanggungjawabkan. Coba sebutkan apa hasil kunker yang sudah diterapkan di kabupaten ini. Tidak ada!” cetusnya. Jika anggota DPRD ingin melakukan efisiensi anggaran, kata pria asal Panarukan tersebut, anggota DPRD sebenarnya tidak perlu melakukan kunker. Mereka cukup mendatangkan pakar dari daerah tertentu untuk melakukan penguatan wawasan anggota DPRD. (pri/c1/als)

JELANG RAMADAN: Petugas melakukan sidak di sebuah toko kue.

EDY SUPRIYONO/RaBa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.