Radar Banyuwangi 4 Desember 2012

Page 1

SELASA 4 DESEMBER

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

AKTA KELAHIRAN

Delapan Bulan Baru Jadi BANYUWANGI - Lambatnya penanganan pengajuan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi menuai sorotan masyarakat. Bahkan, Rofik Susilo Suharto, 33, seorang warga asal Kelurahan/Kecamatan Giri, yang merasa dirugikan atas hal itu, mengancam akan mengirim surat pengaduan kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Kepada wartawan koran ini kemarin (2/12), Rofik mengungkapkan bahwa pengajuan akta kelahiran atas nama Chalifa Asha Laili Ghaniya pada Maret 2012 hingga kini belum diselesaikan pihak Dispendukcapil Banyuwangi. Padahal, permohonan akta kelahiran itu diajukan hanya sebulan pasca kelahiran putri keduanya tersebut. Rofik mengaku, pengajuan akta kelahiran tersebut dia titipkan kepada bidan yang menangani proses kelahiran Chalifa. “Tiga bulan berselang, bidan menanyakan ke Dispendukcapil, ternyata akta kelahiran anak saya belum selesai,” ujarnya ■ Baca Delapan...Hal 39

AGUS BAIHAQI/RaBa

DEPAN PEMKAB: Pengendara motor menerjang genangan air di pertigaan Jalan Borobudur, Banyuwangi, sore kemarin.

Hujan Langsung Tergenang

BANYUWANGI - Hujan yang mengguyur Kota Gandrung sore kemarin (3/12) langsung menimbulkan genangan air di beberapa lokasi. Genangan air dengan ketinggian separo roda motor terjadi di ruas Jalan Adi Sucipto hingga Jalan Ahmad

Yani. Genangan juga terjadi di Jalan Borobudur dan sekitar halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Air menggenang di jalanan dengan arus cukup keras itu setelah turun hujan lebat. Drainase di tepi jalan tersebut ternyata tidak mam-

pu menampung debit air hujan. “Tidak ada satu jam hujan, sudah banjir,” cetus Sutris, warga Jalan A. Yani. Hujan di wilayah Banyuwangi kota mulai turun sekitar pukul 13.30. Mulanya, hujan hanya rintik-rintik ■ Baca Hujan...Hal 39

EKONOMI

KUA-PPAS 2013 Disahkan BANYUWANGI - Satu-per satu rentetan proses pengesahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 terus dilakukan kalangan eksekutif dan legislatif di Bumi Blambangan. Sebulan menjelang tutup tahun, Pemkab dan DPRD Banyuwangi menandatangani dokumen Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2013.

Penandatanganan dua dokumen yang menjadi cikal-bakal APBD 2013 itu dilakukan melalui rapat paripurna yang diselenggarakan di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (4/12). Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto, tersebut terungkap bahwa penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) tahun 2013 didasarkan pada rencana kerja pembangunan

Banyuwangi tahun 2013 yang fokus pada pemantapan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan disparitas (kesenjangan) wilayah. Sementara itu, penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) itu disesuaikan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 37 Tahun 2012 tentang penyusunan APBD Tahun 2013 ■ Baca KUA-PPAS...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

RESMI: Ketua DPRD Hermanto menandatangani dokumen KUA-PPAS APBD 2013 di ruang paripurna DPRD Banyuwangi kemarin.

Tahun 2009 Bebaskan Lahan Rp 1,192 M

GALIH COKRO/RaBa

MENUMPUK: Pekerja memotong daging sapi di sebuah restoran di Banyuwangi kemarin.

Harga Daging Sapi Tembus Rp 85 Ribu BANYUWANGI - Kalangan pedagang daging sapi di Banyuwangi resah. Mereka mengeluhkan kelangkaan pasokan sapi potong yang berimbas melejitnya harga komoditas tersebut. Ironisnya, para pedagang tidak bisa menaikkan harga jual daging sapi ke tangan konsumen, lantaran mereka khawatir penjualan akan merosot bila harga dinaikkan. Seorang penjual daging sapi di Pasar Rogojampi, Zen Alvin mengatakan, kenaikan harga daging sapi di pasaran terjadi akibat peningkatan harga sapi potong. Tidak tanggung-tanggung, peningkatan harga seekor sapi mencapai Rp 700 ribu per ekor. Dikatakan, sapi seberat 1,8 kuintal biasanya hanya dijual seharga Rp 14 juta. Namun, sejak dua bulan terakhir, harga sapi seukuran itu melambung hingga Rp 15 juta per ekor ■ Baca Harga...Hal 39

BAYU SAKSONO/RaBa

LUAS: Lahan kampus Politeknik Banyuwangi di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Kejari Panggil Dua Saksi Lagi BANYUWANGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi kembali memanggil saksi dalam kasus dugaan penggelembungan dana pengadaan lahan kampus Politeknik Banyuwangi (Poliwangi). Saksi yang dipanggil ke gedung kejari di Jalan Jagung Suprapto kali ini adalah mantan Camat Kabat Henik Setyorini. “Tadi pagi (kemarin, Red), Henik Setyorini kita panggil dan telah kita mintai keterangan,” cetus ketua tim pengusutan kasus Poliwangi Syahroli SH kemarin (3/12). Henik yang kini menjadi kabag perlengkapan pemkab, jelas dia, dimintai keterangan karena dianggap

mengetahui pengadaan lahan kampus Poliwangi pada 2009 hingga 2011. “Banyak keterangan yang didapat,” katanya. Sayang, Syahroli enggan membeberkan secara detail keterangan saksi tersebut. Dia hanya menyebut, pengadaan lahan itu sudah menggunakan appraisal atau penaksir. “Dalam pengadaan lahan katanya ada juru taksir,” ujarnya. Dalam pemeriksaan itu, lanjut dia, pihaknya mencoba meminta sejumlah dokumen pengadaan lahan itu. Sayang, permintaan itu belum dikabulkan karena masih akan izin pimpinannya ■ Baca Kejari...Hal 39

SEMENTARA itu, pemkab malah blak-blakan membeberkan pembebasan lahan kampus Politeknik Banyuwangi (Poliwangi). Kabag Humas dan Protokol Pemkab, Juang Pribadi mengatakan, lahan kampus Poliwangi merupakan aset pemerintah daerah. Pengadaan lahan tersebut dilakukan secara bertahap sejak tahun 2009. “Sekarang semua aset yang dibeli pemerintah daerah sudah diserahkan kepada Kemendikbud sebagai syarat Poliwangi menjadi PTN (perguruan tinggi negeri),” jelas Juang.

Pemerintah daerah tidak mengetahui secara persis pengadaan lahan tahun berapa yang diproses di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Sebab, proses pengadaan lahan Poliwangi tidak dilakukan sekaligus. Proses pembebasan lahan berlangsung dalam beberapa tahap. Menurut Juang, pembebasan lahan tahap pertama dilakukan pada 2009 atas lahan seluas 23.842 meter persegi. Lahan yang dibebaskan tahun 2009 beli kepada warga bernama Agung Pratiwi ■ Baca Tahun...Hal 39

Pembebasan Lahan Poliwangi ngi Lokasi: Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi nyuwangi Total lahan yang sudah dibebaskan : 41.827 m2 2

Pembebasan Tahun 2009

Pemilik lama : Agung Pratiwi Luas : 23.842 m2 Harga : Rp 1,192 miliar (Rp 50.000/m2)

Pembebasan Tahun 2010

Pemilik lama : H. Mas Tamyis Luas : 7.125 m2 Harga :?

Pembebasan Tahun 2011

Pemilik lama : H. Mas Tamyis Luas : 10.860 m2 Harga :?

Persiapan Banyuwangi Team Menghadapi Tour de’Ijen

ADA APA LAGI

Sebulan Pakai Batik BANYUWANGI - Apresiasi terhadap kebudayaan lokal ditunjukkan para pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Sejak 1 Desember hingga akhir tahun mendatang, seluruh abdi negara tersebut wajib mengenakan baju bermotif batik Gajah Uling plus udeng khas Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241, seluruh pegawai pemkab wajib mengenakan baju bermotif batik Gajah Uling dan udeng hingga 31 Desember mendatang. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mendorong agar industri kreatif warga semakin maju. Menurut Bupati Anas, jika 14 ribu PNS dan guru se-Banyuwangi membeli sedikitnya dua baju batik Gajah Uling, maka para pengusaha batik di Banyuwangi akan “kecipratan” rezeki. “Dan itu berarti industri batik di Banyuwangi semakin menggeliat,” ujarnya ■ Baca Sebulan...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Etape II ke Paltuding Dianggap Rute Tengkorak Tuan rumah Banyuwangi Team menargetkan masuk tiga besar dalam Banyuwangi Tour de’Ijen pada 7 hingga 9 Desember mendatang. Seperti apa persiapan mereka?

Yang ingin selamanya, bisa pakai tato batik

KUA PPAS APBD 2013 disahkan

Dan tahap berikutnya adalah….. kunker akhir tahun!

NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi SUASANA rumah yang asri di kawasan Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, itu berbeda dalam beberapa hari terakhir. Yang biasanya sepi aktivitas, kini sedikit ramai dengan kehadiran penghuni baru. Tidak hanya itu, rumah dengan cat kuning dan hijau itu kini juga dipenuhi se-

Pegawai pemkab sebulan wajib pakai batik

GALIH COKRO/RaBa

MINUM: Personel Banyuwangi Team melintas di Jalan Raya Baluran, Situbondo, pekan lalu.

peda balap. Ya, di rumah itulah sejumlah pembalap Banyuwangi Team tinggal. Mereka bukan pembalap biasa.

Mereka sudah diakui sebagai penguasa balapan di sejumlah kejuaraan, baik regional, nasional, maupun internasional.

Di rumah tersebut juga tinggal pembalap kawakan tanah air, seperti Tonton Sutanto ■

Baca Etape II...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Selasa 4 Desember 2012

Melihat Potensi Desa/Kecamatan Glagah

Souvenir Berbahan Rotan Diminati Konsumen GLAGAH - Selain menggantungkan pendapatan dari hasil kekayaan alam, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan taraf perekonomian. Seperti yang dilakoni warga Dusun Kampungbaru, Desa/Kecamatan Glagah, ini. Berbekal keterampilan dan keuletan, pasangan suami istri (pasutri) Kusniyo Hadi, 42, dan Ita, 35, berhasil menciptakan aneka kerajinan yang sanggup menembus pasar luar Banyuwangi. Menyadari prospek pasar kerajinan berbahan rotan cukup tinggi, Kusniyo lantas membeli rotan setengah jadi di wilayah Bali. Sesampai di rumahnya, rotan tersebut lantas dia kreasi menjadi beragam barang

kerajinan bernilai jual tinggi. Di antaranya, vas bunga, piring, baki, toples, tempat dupa, dan beberapa jenis souvenir yang lain. Hasilnya memang sesuai prediksi. Aneka barang kerajinan tersebut ternyata benar-benar diminati konsumen. Pesanan pun mulai mengalir. Terutama dari Pulau Dewata, Bali. “Selain melayani pesanan, kami juga melayani pengepul asal Desa Tambong, Kecamatan Kabat. Kerajinan buatan kami kemudian dijual kembali ke luar Banyuwangi. Di antaranya ke Jakarta, Bali, dan beberapa kota besar yang lain,” ujar Ita kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ita mengatakan, bahan baku

CERMIN DIRI

Butuh Kepedulian Pemerintah Lebih Dalam ANGKA penderita HIV/AIDS di Banyuwangi tergolong tinggi. Sampai Oktober 2012, jumlah kasus AIDS mencapai 1.292. Dari angka itu, 270 kasus menimpa ibu rumah tangga. Yang membuat miris, mayoritas ibu rumah tangga itu tertular suaminya yang positif HIV. Fenomena AIDS di Banyuwangi butuh perhatian cepat. Sebab, hampir 24 kecamatan di Banyuwangi sudah terkontaminasi virus mematikan tersebut. Bukan hanya ibu rumah tangga, anak-anak pun kini banyak yang tertular HIV/AIDS. Terbaru, seorang waria yang aktif sebagai relawan AIDS meninggal karena penyakit yang kini belum ada obatnya tersebut. Si waria itu mengembuskan napas terakhir bersamaan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Sabtu lalu (1/12). Si waria yang tinggal di Banyuangi kota itu sudah masuk stadium empat. Selain waria, seorang tokoh agama yang cukup berpengaruh kini terbaring lemas di sebuah rumah sakit di Banyuwangi. Pria tersebut menjalani perawatan khusus karena penyakit yang menggerogoti tubuhnya sudah masuk stadium empat juga. Selain waria dan tokoh agama, semua lapisan masyarakat sudah terkena virus HIV. Lalu, bagaimana langkah kita dalam menyikapi ancaman AIDS yang sudah ”menyerang” Banyuwangi. Hanya ada beberapa tips agar kita bisa terlindung dari AIDS. Mulai sekarang marilah kita budayakan hidup sehat; tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan seks bebas, dan selalu menggunakan alat yang aman untuk menghindari kontak dengan orang lain. HIV bisa ditularkan melalui kontak darah, hubungan seks, dan dari ibu yang menderita HIV kepada anaknya yang menyusu. Peran serta pemerintah dan lembaga-lembaga peduli AIDS cukup berperan penting dalam menekan tingginya angka HIV/AIDS di Banyuwangi. Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), relawan, dan LSM, harus bersatu-padu mengatasi persoalan tersebut. Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat menyikapi fenomena AIDS harus terus didorong. Yang terpenting lagi, ke depan kinerja komponenkomponen peduli AIDS itu harus terus ditingkatkan. Sektor anggaran juga butuh perhatian. Sebab, dengan maksimalnya anggaran, semua persoalan seputar HIV/ AIDS bisa diatasi. Asal tahu saja, tahun 2012 ini, KPA Banyuwangi hanya dikucuri anggaran Rp 100 juta. Angka itu tampaknya tidak sepadan dengan tingginya kasus HIV/AIDS di Banyuwangi yang telah menembus 1.292 jiwa. Karena itu, jika pemerintah mau dikatakan peduli dengan HIV/AIDS, anggaran untuk penanganan kasus tersebut perlu ditingkatkan. DPRD tampaknya juga perlu dilibatkan dalam mengawal perencanaan anggaran. (*)

AGENDA KOTA

Evaluasi Tiga Pilar Pembangunan BADAN Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol & Linmas) Banyuwangi menggelar evaluasi dan konsolidasi, dalam upaya peningkatan profesional dan kinerja tiga pilar menuju pembangunan tahun 2012. Evaluasi ini rencananya digelar di Perkebunan Kalikempit, Glenmore dan dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pukul 08.30 besok (5/12). (*)

rotan dibeli dengan harga Rp 25 ribu per kilogram (kg). Satu kilogram rotan tersebut bisa dikreasi menjadi dua buah vas bunga yang dia jual seharga Rp 30 ribu per kg. “Hasilnya lumayan,” kata ibu dua putra tersebut. Namun sayang, untuk memperbesar skala usahanya, Ita nengaku terkendala modal dan pemasaran. Karena itu, dia berharap pemerintah memfasilitasi pembuatan toko kerajinan (art shop). “Harapan kami kepada pemerintah, semoga perajin kecil seperti kami difasilitasi untuk membuat toko kerajinan. Sehingga usaha kami terus berkembang, tidak hanya melayani pesanan,” harapnya. (sgt/als)

SIGIT HARIYADI/RaBa

VALUE ADDED: Ita mengkreasi rotan menjadi aneka macam barang kerajinan di kediamannya.

Terdakwa Dipukul Pengunjung BANYUWANGI - Sidang kasus penusukan dengan terdakwa Jani Rahyono, 47, asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, berlangsung tegang siang kemarin (3/12). Aparat kepolisian dari Polres Banyuwangi disiagakan karena ada kelompok yang akan menyerang terdakwa. Sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, terdakwa Jani sempat menjadi bulanbulanan sejumlah orang. Massa tersebut mengaku teman korban Imam Sutikno, 30, asal Dusun Srono, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. “Turun dari mobil tahanan, terdakwa langsung dihadang pengunjung dan dihajar ramai-ramai,” cetus Geger, salah satu warga yang melihat aksi tersebut. Untungnya, sejumlah anggota polisi dan petugas keamanan di PN segera mengamankan terdakwa yang sudah sempoyongan karena dihajar ramairamai di gedung PN itu. Terdakwa yang mengaku berasal dari Surabaya itu langsung dilarikan ke ruang tahanan di PN. Karena ada insiden itu, persidangan terdakwa yang dipimpin hakim ketua Siyoto SH dengan dua hakim anggota Bawono Effendi SH dan Afrizal Hadi SH itu dijaga ketat aparat kepolisian. “Agenda sidang mendengarkan keterangan saksi. Apa saksi sudah siap, Pak Jaksa,” cetus hakim ketua sambil menoleh jaksa penuntut umum (JPU) Amir Nurrahman SH. Dalam sidang itu, jaksa sebenarnya akan menghadirkan sembilan saksi. Tetapi, yang hadir dalam persidangan hanya lima saksi, salah satunya Imam Sutikno, 30. Saksi ini mengaku yang

GALIH COKRO/RaBa

SIDANG:Terdakwa Jani Rahyono di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Korban Imam Sutikno menunjukkan bekas luka di perutnya.

menjadi korban penusukan yang dilakukan terdakwa di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, pada dini hari pukul 01.00 tanggal 9 September 2012 lalu. “Di rumah warga yang sedang hajatan itu, saya datang karena diundang,” terang Imam Sutikno. Menurut Sutikno, penusukan yang menimpanya itu berawal saat dirinya akan pulang dari tempat hajatan. Dilihat ada beberapa temannya duduk sambil menggelar pesta minuman keras (miras). “Ada sekitar delapan

orang, termasuk terdakwa,” jelasnya. Di tengah pesta miras sambil menikmati hiburan di rumah warga yang sedang punya hajat itu, salah satu teman korban yang bernama Suyitno cekcok dengan terdakwa Jani. Tidak mau ribut, Sutikno mencoba memegangi Suyitno agar tidak bertengkar dengan Jani. “Saat saya berdiri memisah itu terdakwa berdiri dan menusuk saya dengan badik,” ungkapnya. Saksi mengaku, dalam kejadian itu ditusuk terdakwa sekitar tiga kali. Gara-

gara tusukan itu, perutnya sobek dan ususnya terurai keluar. “Saya mencoba melawan dengan mengambil botol dan memukulkan ke arah kepala terdakwa,” terangnya. Menanggapi keterangan saksi yang juga korban itu, Jani Rahyono membantah menusuk hingga beberapa kali. Pada malam kejadian, dirinya hanya sekali menusuk korban. “Saya juga tidak pernah mengejar untuk menyerang lagi,” kata Jani Rahyono menanggapi keterangan saksi. (abi/c1/bay)

Studi Kelayakan Terminal Terpadu Ketapang Dimulai BANYUWANGI - Rencana pembangunan terminal terpadu di Ketapang mulai dikonkretkan. Pada perubahan APBD 2012 sudah dianggarkan dana untuk feasibility study (FS) alias studi kelayakan pembangunan terminal yang menghubungkan berbagai moda transportasi itu. Saat ini, studi kelayakan tersebut sedang berlangsung. Jika hasilnya memungkinkan dan layak, maka dalam APBD 2013 akan disusulkan anggaran pembuatan detail engineering design (DED) terminal terpadu. “FS itu kita (Bappeda, Red) yang melakukan. Ang-

garan DED menunggu hasil FS,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Banyuwangi, Agus Siswanto, Minggu lalu (2/12). Menurut Agus, pemkab serius membangun terminal terpadu di Ketapang. Rencananya, terminal terpadu itu akan dibangun di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Terminal terpadu itu akan dibangun di dekat Stasiun KAI Banyuwangi Baru di Desa Ketapang,” jelasnya. Terkait lokasi pembangunan itu, kata Agus, hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan pihak PT KAI n Baca Studi...Hal 39

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Selasa 4 Desember 2012

Residivis Jambret Uang dan Ponsel PURWOHARJO - Berdalih ingin memenuhi kebutuhan keluarga, Hari Isnanto, 28, nekat menjambret. Warga Dusun Sumber Luhur, Desa/Kecamatan Tegaldlimo, itu pun harus menanggung akibatnya. Bapak satu anak itu berurusan dengan polisi. Dia tertangkap usai menjambret Rita Sri Wahyuni, 32, warga Dusun Kebunrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. Penjambretan terjadi pukul 10.00 Minggu kemarin (2/11) di jalan desa Dusun Sidodadi, Desa Karetan, camatan Purwoharjo. Kecamatan ari tangan korban, pelaku yang Dari

notabene seorang residivis itu berhasil menggasak uang tunai Rp 250 ribu, sebuah kartu ATM, dan sebuah ponsel merek Nokia. Semua barang bukti tersebut berada di dalam dompet berukuran sedang. Penjambretan itu bermula saat korban menunggang Honda Beat dari arah barat. Pelaku bisa dengan mudah menjambret, karena dompet korban ditaruh di lubang kecil di dekat setir. Waktu itu, korban berteriak dan minta tolong. Namun, pelaku bertato itu terlalu cepat mengemudikan sepeda motor Yamaha Vixion

yang ditunggangi. Korban pun memilih melaporkan kasus tersebut ke polisi. Dari keterangan korban, tim Buru Sergap Polsek Purwoharjo langsung melakukan penyelidikan. Walhasil, petugas berhasil me nangkap tersangka ketika berada di sekitar Puskesmas Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar. Hasil pemeriksaan terungkap bahwa Hari Isnanto pernah melakukan hal serupa pada 25 November 2012. Korbannya adalah Tanti, warga Dusun Jatirejo, Kecam Desa Glagah Agung, Kecamatan Purwoharjo. (ton/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

KERJA BAKTI: Anggota TNI AD membantu membenahi atap rumah warga yang rusak kemarin.

Puting Beliung Hajar Tegalharjo Atap Beterbangan, Puluhan Rumah Rusak GLENMORE - Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan puluhan rumah warga di Dusun Sidomakmur RT 01/RW 01, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, rusak. Saking kencangnya angin dan derasnya hujan, atap rumah warga beterbangan. Bukan hanya itu, sejumlah pohon

juga tumbang karena tak kuat menahan terjangan angin. Hujan deras disertai angin kencang dan petir itu berlangsung pukul 15.30. Banyak atap rumah warga yang beterbangan karena terbawa angin. “Jadi hanya atap-atap rumah warga yang terbang dan rusak,” kata Camat Glenmore, Didik Joko Suhono, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Didik menuturkan, tak ada korban

jiwa dalam bencana alam tersebut. Selain atap rumah warga yang beterbangan, hanya ada sejumlah pohon dan tanaman palawija milik masyarakat setempat yang rusak. Berdasar data yang dia peroleh di lapangan, setidaknya ada 20 rumah warga yang atapnya rusak akibat terjangan angin tersebut. Kemarin pagi, atap rumah puluhan warga tersebut sudah dibenahi para pemilik dibantu personel TNI AD/Polri dan per-

sonel Kecamatan Sempu, Genteng, Kalibaru, Glenmore, dan Tegalsari. “Mulai tadi malam TNI dan Polri membantu,” kata Didik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi sudah mengantarkan bantuan berupa 79 paket sembako. “Sore ini sudah jalan dari Banyuwangi, dan besok pagi bantuan itu akan kita bagikan kepada 79 warga dari 20 kepala keluarga,” pungkasnya. (azi/c1/aif)

MEGA/RaBa

NYENTRIK: Fafan Luika mejeng bersama koleksi mobil VW miliknya.

Developer Peduli Budaya BANYUWANGI - Warga Banyuwangi sudah tak asing lagi dengan nama FX. Fafan Luika. Developer yang ngantor di Griya Dadapan Indah Regency jalan raya Jember KM 7 itu begitu peduli dengan budaya yang dimiliki Banyuwangi. Dia berharap budaya-budaya yang dimiliki Banyu-

wangi bisa dipertahankan hingga tingkat nasional. Diakui Fafan, seni musik Banyuwangi memang butuh perhatian. ”Seni musik saat ini cukup diminati oleh masyarakat. Masyarakat sangat termotivasi dengan hadirnya penyanyipenyanyi lokal,’’ kata Fafan. Karena itu, lanjut Fafan,

demi kemajuan seni musik seorang penyanyi harus punya kemampuan teknik vokal yang bagus. Selain itu, cara berpakaian tetap mengikuti tren DARI masa ke masa. Dia berharap ajang lomba lagu pop daerah terus ditingkatkan. ”Kegiatan seperti ini yang akan menambah aset daerah,’’ ujarnya. (adv)

Rumah Sakit Bakti Husada Bikin MoU dengan Jasa Raharja

Gelar Pelatihan Penanganan Pertama Kasus Trauma Kecelakaan GLENMORE – Rumah Sakit Bakti Husada (Rustida) Krikilan, Kecamatan Glenmore, menggelar pelatihan penanganan pertama pada kasus trauma kecelakaan lalu lintas dan basic life support. Sasaran kegiatan ini adalah puluhan peserta dari Kepolisian Resort Banyuwangi. Rinciannya, dua perwakilan dari setiap polsek, dua orang dari Polisi Lalu Lintas setiap Satlantas dan dari Polisi Air. Acara yang berlangsung di ruang aula Diklat Rustida itu dibuka oleh Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi yang diwakilkan kepada Kabag Sumda Kompol Subagiono. Hadir juga Direktur PT. Rolas Nusantara Medika dr. I Wayan Sulianta; Kepala Jasa Raharja Kabupaten Jember, Heri Mujiono; Kepala Jasa Raharja Banyuwangi, Supardi, dan Direktur Rustida dr. Zunita Ahmadah KD. Sedang nara sumber yang dihadirkan adalah dr. Tito Sumarwoto, Sp.OT.,M.Kes, dr. Syaiful Nurhamzah, dr. Niluh Hendrawanti M.Kes, Wandi Nanung S. Amd, Kep, S.Pd, Untung Hariyanto S.Kep, Sudarsono, SKep, Ahsan Syaiful Rizal Amd. Kep, dan Lukman Bayhaqi Amd Kep. Humas Rumah Sakit Bakti Husada, Sudarsono, S.Kep mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan karena belakangan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas dan bencana alam semakin meningkat. Sedang pihak kepolisian merupakan ujung tombak pertama dalam pertolongan pada kasus-kasus kecelakaan. Untuk itu dibutuhkan kesigapan, kesiapan dan kemampuan dalam memberikan pertolongan yang cepat dan tepat. Rustida sebagai salah satu rumah sakit yang ada di Banyuwangi, memiliki kepedulian tinggi

terhadap pelayanan kesehatan masyarakat luas secara profesional. “Kegiatan pelatihan bagi pihak kepolisian kali ini, adalah bagian dari kepedulian kami dalam hal pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas itu,” ujarnya. Sudarsono mengatakan, secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan polisi dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus trauma. Sedang secara khusus, setelah kegiatan pelatihan ini polisi diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama pada kegawatan nafas, memberikan pertolongan pertama kasus perdarahan karena trauma, memberikan pertolongan pertama kasus trauma pada tulang dan memahami sistem atau cara transportasi kegawatan. Sudarsono berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut, akan dapat meningkatkan kemampuan Polisi Resort Banyuwangi, khususnya dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kecelakaan, sehingga akan menurunkan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas. “Kami juga berharap, pelatihan ini akan mempererat kerjasama antara RSU Bakti Husada, kepolisian dan pihak Jasa Raharja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat luas,” harapnya. (azi/adv/aif) PRAKTIK: Kanitlantas Genteng Ipda Sumono (berpeci) memeragakan cara menolong korban dengan dipandu para dokter. FOTO-FOTO: ABDUL AZIZ/RaBa

KOMPAK: Para peserta pelatihan saat acara pembukaan kemarin.

SAMBUTAN: Direktur PT. Rolas Nusantara Medika dr. I Wayan Sulianta

MEWAKILI KAPOLRES: Kabag Sumda Polres Banyuwangi Kompol Subagiono memberikan sambutan.

MITRA: Kepala Jasa Raharja Jember Heri Mujiono saat memberikan kata sambutan.


KESEHATAN

32

Selasa 4 Desember 2012

Selamatkan Ibu dan Anak dari HIV/AIDS BANYUWANGI-Angka penderita HIV/ AIDS di Kabupaten Banyuwangi benarbenar mengundang keprihatinan berbagai kalangan. Apalagi, kasus yang menimpa ibu rumah tangga baik-baik sudah mencapai 270 orang. Nah untuk menyikapinya, dalam peringatan Hari AIDS sedunia 1 Desember 2012 lalu, berbagai kalangan turun ke jalan untuk melakukan long march. Mereka mengekspresikan keprihatinan dan kepedulian dengan berjalan di sepanjang jalan poros mulai dari depan Kantor Kecamatan Banyuwangi hingga simpang lima. Long march itu dilanjutkan orasi untuk menggugah kesadaran semua pihak agar peduli sekaligus berupaya memupuskan penyakit berbahaya tersebut. Maklum, data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi menunjukkan bahwa sampai Oktober 2012, jumlah kasus AIDS mencapai 1.292. Angka itu berasal dari 24 kecamatan, yang berarti tidak ada satu pun daerah yang terbebas dari penularan penyakit mematikan itu. Padahal pada tahun 2005 tercatat hanya 19 kasus. Bila masyarakat sukarela memeriksakan diri, apakah tertular HIV atau tidak lewat Voluntary Counseling and Testing (VCT), maka jumlah kasus bisa melonjak drastis. Data yang lebih mengerikan adalah kasus HIV/ AIDS tertinggi ditemukan pada kelompok usia produktif, yakni 26–30 tahun sebanyak 48,1 % dan 31–35 tahun sebanyak 30,9 %. Sedangkan media penularan HIV/AIDS didominasi pelanggan lokalisasi, yakni 49,3 %. Mereka terdiri dari laki-laki yang sudah berumah tangga atau suami.

Dalam orasinya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, kejadian HIV/ AIDS pada ibu rumah tangga sudah mencapai 270 kasus. Angka itu masuk urutan kedua kasus HIV setelah wiraswasta. “Sungguh-sungguh suatu kejadian yang ironis. Seorang ibu rumah tangga yang baik-baik, tidak pernah berperilaku menyimpang, justru harus menjadi korban dari penyakit ini,” sesal wanita yang akrab disapa Bu Dani itu. Istri Bupati Abdullah Azwar Anas itu mengajak untuk menyelamatkan anak-anak dari HIV/AIDS. “Dengan cara hidup bersih dan sehat, tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan seks bebas dan selalu menggunakan alat yang aman untuk menghindari kontak darah dengan orang lain,” papar Dani. Diungkapkan, HIV bisa ditularkan melalui kontak darah, hubungan seks, dan dari ibu yang menderita HIV kepada anaknya. Oleh karena itu, pesan Dani, menghindari HIV adalah pilihan bijaksana. “Mari kita jaga diri kita dan keluarga dari HIV/AIDS. Ajarkan kepada anak-anak kita, saudara-saudara kita, dan teman-teman kita, untuk selalu berusaha menghindari faktor risiko penularan HIV/AIDS,” serunya. Apabila ada yang merasa mempunyai faktor risiki tertular HIV, saran Dani, segera datang ke tempat layanan konseling dan testing HIV terdekat. Biasanya kita kenal dengan istilah layanan Klinik VCT. Di Kabupaten Banyuwangi ada empat layanan VCT, yaitu Klinik VCT di RSUD Blambangan,

Hal itu, lanjut Dani, sejalan dengan tema peringatan HIV/ AIDS nasional. “Selamatkan Perempuan dan Anak-Anak dari HIV/AIDS,” kutipnya. Selama ini, ada dua fase penting yang dilakukan untuk menekan sekaligus memupuskan HIV/AIDS, yakni fase pencegahan dan pengobatan. Pada fase pencegahan, yang terpenting adalah menumbuhkan kesadaran melakukan VCT. Khususnya di kalangan yang potensial terjangkit, yakni orang yang kerap barganti pasangan seks dan pengguna narkoba suntik. Sosialisasi menjadi kata kunci untuk menggugah kesadaran mereka melakukan konseling dan tes. Semakin efektif lagi apabila pemerintah, Dinas Kesehatan, Kelompok Kerja Bina Sehat, Badan Eksekutif Mahasiswa se Kabupaten Banyuwangi, para siswa-siswi sekolah , serta aktivis HIV/ AIDS di Kabupaten BanyuDinkes For RaBa HARI AIDS: Ketua Tim Penggerak PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memasang stiker sosialisasi HIV/ wangi bergerak bersama. TuAIDS di mobil pengendara yang lewat simpang lima. juannya dalam rangka menggugah kepedulian masyarakat dan melakukan upaya nyata RSUD Genteng, Puskesmas Singojuruh, dan periksakan diri Anda, karena semakin cepat dalam menanggulangi HIV/AIDS. Caranya Puskesmas Grajagan. terdeteksi akan semakin mudah untuk dengan berperilaku bersih dan sehat, men“Jangan khawatir kerahasiaan dan privasi penanganannya,” pesan wanita kelahiran jauhi seks bebas, dan tidak menggunakan Anda akan terjaga dengan baik. Segera Magelang itu. narkoba. (*/irw)

Terapi Inhalasi Nebulizer Lancarkan Nafas RS Al Huda Beri Pelayanan 24 Jam GAMBIRAN-Rumah Sakit (RS) Al Huda memberikan layanan fisioterapi inhalasi nebulizer 24 jam. Terapi ini merupakan cara pengobatan dengan pemberian obat dalam bentuk uap secara langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru. Rachmat Widiatmoko, A.Md, Kepala Urusan Rehabilitasi Medik/ Fisioterapi RS Al Huda menjelaskan, selain lebih efektif terapi ini bekerja lebih cepat pada organ targetnya. “Serta membutuhkan dosis obat yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit,” terangnya kepada koran ini, kemarin. Kebanyakan orang, kata Rachmat, biasanya menyebut tindakan terapi nebulizer ini dengan istilah diuap.Terapi inhalasi dengan nebulizer merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang dipakai pada kondisi gangguan sistem pernapasan penderita dengan menggunakan obat-

TERAPI NEBULASI: Seorang ibu mendapatkan pelayanan nebulizer oleh fisioterapis RS Al Huda.

obat tertentu. Ada tiga jenis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi, yaitu mukolitik, bronkodilator, dan kortikosteroid. Ketiganya memiliki fungsi untuk memperlebar saluran napas, mengencerkan lendir, serta antialergi. “Ketiga jenis obat ini mempunyai ukuran molekul yang berbeda, sehingga pemilihan alat nebulizer harus disesuaikan,” jelasnya. Rachmat menambahkan, terapi nebulizer ini dapat diberikan langsung pada tempat atau sasaran aksinya, seperti paruparu. Tentunya, dengan dosis rendah dapat menurunkan penyerapan obat dan efek samping dalam tubuh. Pengiriman obat melalui nebulizer ke paru ini sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada jalur lainnya, seperti suntikan lewat bawah kulit atau obat minum. “Udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, sehingga dapat membantu mengeluarkan cairan yang dikeluarkan oleh saluran nafas,” ujarnya. Terapi nebulizer dianjurkan diberikan pada penderita asma, bronko pnemonia, penderita alergi saluran pernapasan, atau penderita batuk pilek dengan dahak atau lendir berlebihan. Baik untuk usia dewasa maupun anak-anak. “Dalam keadaan darurat, layanan terapi nebulizer ini selalu

siap sedia 24 jam diberikan di RS Al Huda,” tandasnya. Di RS Al Huda, lanjut Rachmat, pelayanan nebulizer dilakukan oleh profesi ahli fisioterapi. Hal ini lantaran kadang problem pernafasan tidak hanya membutuhkan tindakan nebulizer. Tetapi juga perlu tindakan lebih lanjut yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga fisioterapi. Misalnya terapi chest, yang meliputi posisional, tepukan, dan latihan pernafasan serta gerakan dada. “Ini dapat dilakukan setelah proses nebulisasi, sehingga tujuan dari penanganan gangguan sistem pernapasan yang problem utamanya adalah sekret atau dahak dapat tertangani dengan efektif dan penyembuhan dapat dicapai dengan lebih cepat,” papar Rachmat. Layanan terapi nebulizer bisa diperoleh pasien dengan mendaftar ke klinik fisioterapi RS Al Huda. Pasien bisa berkonsultasi lebih dahulu dengan para fisioterapis atau bisa juga memeriksakan diri ke dokter dan mendapat pengantar untuk nebulizer. “Untuk informasi dan pendaftaran layanan nebulizer di RS Al Huda, hubungi bagian pendaftaran rawat jalan RS Al Huda di Jl. Raya Gambiran No. 225 Gambiran, Banyuwangi atau nomor telepon 0333-842033 ext. 571,” sebutnya. (*/irw)

RSAH For RaBa

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Adi Sucipto •

• Ruko Jalan Protokol •

• Jl. Agus Salim •

• Admin •

• Avanza & Rumah •

• Daihatsu Taft GT ‘94 •

• Kijang 91 •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

Prusahaan sdg brkmbang bth tng Admin handal & inovatif, pria max 30th, min SMA/sdrjt, bsa kmptr & akntsi, kmnikatif. Lam lgkp: Bpk Iwan Wijaya, d/a. Depot Mitra, Jl. Kapten Piere Tendean 21 Bwi

Djl Avanza G htm ‘09 & Djl rmah Brawijaya Asri B4 Kebalenan SHM 085746365778

Dijual Taft GT 1994 hitam mulus 75 juta, velg racing & ban besar. H: 081249689188

Dijual Kijang 91 Long + Audio Manual, abu2 metalik, 58jt. Hub: 082335597000

• Dibutuhkan Segera •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Grand Livina ‘07 •

Terios disc 12jt, Xenia disc 9jt, Luxio 15jt, Grandmax 7jt, Xirion 13jt, buruan barang ready stock. Hub: Vira 081336244377

Dijual Daihatsu Xenia F600 RV- GMDF JJ tahun 2010, hitam metalik, harga 117,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Kijang Innova ‘05 •

• Kijang LGX ‘04 •

• Suzuki APV DLX ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Innova E XW41 (solar) tahun 2005, soul gold, harga 129,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX KF 80 STD tahun 2004, hitam metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Honda Jazz idsi ‘06 •

• Grand Vitara JLX ‘07 •

• Isuzu Panther LV ‘01 •

Dijual Honda Jazz tahun 2006 idsi manual, silver harga 125 juta, barang istimewa, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 - 081335897888

Dijual Grand Vitara JLX tahun 2007, harga 165 juta, barang istimewa, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 - 081335897888

Dijual Isuzu Panther LV tahun 2001 power window, sion miror, harga 105 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888.

• Perum Kalirejo Permai • Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hubungi: 085236003081

• Rumah Cantik Murah • Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA-01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

• Mutiara Blambangan •

• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

Dijual 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Barat Bank Mandiri) Hubungi 0333-7751000

• Perum Bunga Residence • Dijual rumah Perum Bunga Residence bl o k A 3 1 LT. 1 0 4 m 2 , S H M , h u b : 081358639444/085646477168

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tanah Kalipuro •

• STNK •

Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

Dijual tanah 20x20m Kalipuro, Jati unggul 200 batang umur 3 tahun, harga 150ribu/ m2 nego. Hubungi. 08229677868

Hlg STNK Nopol P 4012 X, an. Sutripno, Jl. Candi Sewu 2A Banyuwangi

• Perum Mendut Hijau •

• Dicari Lahan Min 1Ha •

Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

• Jl. Ikan Gurami •

• BPKB • Hlg BPKB Nopol P 5741 VH, an. Ari Sityanti SH, MKN, Jl. Abdullah 57 02/03 Tukangkayu

PT GIM Maintanence Liqiud Petrolium bth professional yg handal & inovatif utk mengisi jabatan: Technisi, SPV, Marketing, OB. Kualifikasi Pria/Wanita maks 30th. Min SMA sdrjt. Komunikatif, mmpu brorganisasi & mmbangun tim kerja. Suka tantangan. Brsedia ikut Test (GRATIS). Lmrn lkp ke: HRD PT GUNA INDAH MAKNUR, Jl. Letnan Sanyoto Gg. I No. 32B Utara Makam Pahlawan Bwi. (50 Plamar prtma diprioritaskn)

• Cuci Gudang Daihatsu •

• Prima Mobil • Ready PU, GrandMax1.5’2011, 1.3’2011, 1.3’2012.Kjg Innova slr G’08, Avanza G’11,APV GX’05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

DENPASAR • Terapis/Penghusada • Nakamura The Real Japanese Complementary Klinicbth:Terapis/Penghusada,Pa/Pi,minSMU/K/ D1/D3, max 30, pnglmn tdk diutmkn, Fas: Mess, AC,dpttemanbnyk.Krm:Jl.GatotSubrotoTengah No.319A, Denpasar Timur 085647443765

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 6716, an. Subakri Ariyanto, Kp. Kemeri slt 01/03 Selomukti, Mlandingan Hlg STNK Nopol P 2885, an. Nurhayati, Kp.Sokparse 03/08 Wringin anom Asembagus

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Selep & Mesin Temes •

• Peluang Usaha •

Hlg STNK Nopol P 6741 EN, an. Suryadi / P.Heni, Kp. Sbrwaru 07/02 Wonokoyo Kapongan

Dijual selep & mesin Fuso mrh L2935m2, hrg 135jt. Djl msin Temes mrh nego 081336596124

Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

Hlg STNK Nopol P 3401 EL, an. Rahmat Dwi H, Wringinanom 03/04 Panarukan

• Bisnis Bergaransi • Ibu2 mau bisnis bergaransi tnp rugi? Jualan tas ibu2 saja. Hub: 081236550459

• Jual Proyektor BENQ • Djl proyektor BENQ MW 512 Sepc 2800 lumens, Barunya 7jjt. Jual Rp. 4jt msh ada garansi spt baru. Hub 081249400460


37

Selasa 4 Desember 2012

SEPAK BOLA

Sengaja tidak Maju GENTENG – Tokoh sepak bola Banyuwangi Hari Wijaya mengaku sengaja tidak maju dalam musyawarah cabang luar biasa (Muscablub) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Banyuwangi di Hotel Surya Jajag, Kecamatan Gambiran, lusa kemarin. Pengusaha asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu mengaku belum siap untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Banyuwangi. Sehingga sejak awal dirinya memang tidak mempersiapkan diri untuk maju dalam arena Muscablub PSSI Banyuwangi tersebut. “Jadi saya memang belum siap untuk maju,” katanya kepada Jawa Pos Radar DOK.RaBa Banyuwangi, kemarin. Hari Wijaya Makanya, lanjut Hari, ketika ada sembilan suara yang memunculkan namanya dalam Muscablub PSSI di Hotel Surya Jajag, dirinya memilih mengundurkan diri. “Saya mengundurkan diri demi kebersamaan sepak bola Banyuwangi ke depan,” pungkasnya. (azi/aif)

HIV/AIDS

Ekspor Buah Semangka ke Singapura MUNCAR – Produksi semangka di Banyuwangi ternyata mampu menembus pasar internasional. Hal itu terkuak dalam panen raya semangka yang dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko di areal persawahan Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar kemarin. Semangka made in petani Tembokrejo tersebut diekspor sampai ke Singapura. Para petani semangka juga semringah pada musim panen kali ini. Sebab, hasil panen sekarang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan musim panen-panen sebelumnya. Bayangkan, dalam satu hektare saja, para petani mengaku mendapatkan hasil panen dengan bobot 25 sampai 30 ton. Padahal, panen sebelumnya hanya mentok 20 ton. ‘’Kita puas dengan panen sekarang,’’ ungkap Ali Imron, salah satu petani desa setempat. Menurut dia, peningkatan hasil produksi itu lantaran telah meninggalkan pupuk anorganik. Artinya, para pet-

sudah musim penghujan. Tetapi, para petani sangat membutuhkan kepastian agar harga semangka stabil. ‘’Kalau harga segitu itu pas-pasan, nggak untung ya nggak rugi. Sebelum ini harga sekilo sampai Rp 2 ribu,’’ jelas pertani berusia 60 tahun itu. Bupati Anas mengaku akan mencari solusi mengenai keluhan petani tersebut. Sebab, tidak stabilnya harga semangka memang menjadi problem serius bagi petani dan pemerintah. ‘’Nanti pada tahun 2013 kita akan bangun gudang,’’ paparnya. Dengan gudang itu, terang dia, para petani tidak harus bingung jika stok buah melimpah. Sebab, hasil panen bisa ditampung semenALI NURFATONI/RaBa tara di gudang tersebut. ‘’SeSEMANGKA JUMBO: Bupati Anas bersama Ipuk Festiandani dan Wabub Yusuf Widyatmoko saat mangka kita memang sudah panen raya buah semangka di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar kemarin. terkenal dengan kualitasnya,’’ paparnya. ani semangka memilih menggunakan musim panen kali anjlok. Harga seSelain itu, pihaknya akan menjempupuk organik. ‘’Kami berterima kasih mangka satu kilogram hanya Rp 1.350 batani agar perusahaan seperti swatelah diberikan pembinaan tentang ribu. ‘’Kualitas semangka bagus sekali, layan bisa mengambil langsung dari sistem standar pemakaian pupuk oleh cuma harganya itu lho yang turun,’’ kata petani. Dengan demikian, harga buah pemerintah,’’ terang Ali Imron saat ber- Khusnun, petani lain. semangka bisa stabil. ‘’Kita akan jemdialog dengan Bupati-Wabub kemarin. Dia berasumsi, jika turunnya harga batani dengan mall seperti Carefur,’’ Meski begitu, harga semangka pada semangka kali ini karena daerah lain tandasnya. (ton/aif)

Pementasan Ludruk Diserbu Warga NUR HARIRI/RaBa

CEGAH PENYEBARAN: Anggota KPA saat memberikan pamflet HIV/AIDS di perempatan Situbondo kemarin (03/12).

Bagi Pamflet Cegah Penyebaran SITUBONDO - Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo semakin mengkhawatirkan. Itu membuat Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) kemarin (3/12) membagi-bagikan pamflet kepada pengguna jalan di sejumlah perempatan dan lampu merah di Kota Santri. Dalam pamflet yang dibagikan itu, KPA mengimbau masyarakat agar tidak melakukan seks bebas dan mengonsumsi narkoba. Salah seorang anggota KPA, Heryawan mengatakan, KPA Situbondo sama sekali tidak melegalkan praktik prostitusi. “Tetapi sesuai tugas, kami memberi penyuluhan para pekerja prostitusi agar penyakit HIV/AIDS tidak semakin menyebar,” ujar Heryawan. Dikatakan, penyebaran HIV/AIDS di Situbondo sudah sangat parah. “Sudah sangat membahayakan. Makanya siapa pun harus waspada dan tidak melakukan seks bebas dan tidak mengonsumsi narkoba,” imbuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, pada tahun 2010 terdapat 35 orang yang terjangkit HIV/AIDS. Pada 2011 sebanyak 64 orang, dan pada 2012 hingga akhir November kemarin sebanyak 115 orang. (rri/c1/als)

BESUKI - Tontonan tradisional ludruk yang digelar di Alun-alun Kecamatan Besuki Minggu dini hari (2/12) digemari ribuan pengunjung. Mereka tak beranjak hingga acara usai menjelang subuh. Dalam pementasan ludruk tersebut, ribuan warga terlihat antusias menyaksikan cerita yang dibumbui adeganadegan lucu itu. Ribuan warga yang memadati alun-alun itu pun merasa terhibur. Salah seorang warga, Torik, 34, mengatakan, pementasan ludruk itu memberikan manfaat tersendiri bagi warga Besuki. “Ludruk atau tabuhan ini bagus. Saat melihat kelucuan pemainnya kita bisa ketawa. Apalagi mengikuti jalannya cerita, pasti ada manfaat lain yang bisa didapat,” kata Torik. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, cerita ludruk yang dimainkan dengan bahasa Madura itu juga memberikan pesan-pesan bijak. Salah satunya terkait jimat. Jimat

NUR HARIRI/RaBa

NYAWER: Penonton berjoget bersama pemeran ludruk di Alunalun Besuki Minggu dini hari lalu (2/12).

selama ini dikenal sebagai simbol atau barang-barang yang diyakini dapat memberikan manfaat gaib. Namun, dalam cerita ludruk tersebut, jimat merupakan singkatan dari ngaji patammat. “Mon jimat roa artina ngaji patammat (kalau jimat itu artinya mengaji harus tamat),” kata salah satu pemeran ludruk. Sementara itu, di sela-sela

ludruk berlangsung, ada pementasan selingan. Sejumlah perempuan naik ke panggung. Mereka menari sambil menyanyikan sebuah lagu. Beberapa penonton pun berjoget di pentas. Tidak sedikit penonton yang menyawer. Tak hanya kalangan lakilaki, kalangan ibu-ibu rumah tangga juga ikut memberi saweran. (rri/c1/als)

Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam Wonorejo BANYUPUTIH - Judi sabung ayam yang dilakukan belasan warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, kemarin (3/12) digerebek petugas polisi Polsek Banyuputih. Dalam penggerebekan yang dilakukan sekitar pukul 14.00 tersebut, polisi tidak berhasil mengamankan satu orang pun pejudi sabung ayam. Para pejudi berhasil kabur. Data yang berhasil dikumpulkan, saat mendapat informasi ada judi sabung ayam, polisi langsung mendatangi lokasi. Tetapi, karena ada yang mengintai, para pejudi ayam tersebut mengetahui kedatangan polisi.

Mereka pun langsung kabur. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, penggerebekan sabung ayam itu bermula dari informasi masyarakat yang resah. “Tahu bahwa polisi datang, para pejudi sabung ayam itu langsung kabur,” ujar AKP Wahyudi. Operasi penggerebekan sabung ayam tersebut hanya berhasil mengamankan barang bukti berupa tujuh ekor ayam jago, enam tempat ayam, delapan kurungan, sehelai kain panjang, delapan tiang, dan satu buku rekap. “Semua barang bukti itu saat ini diamankan di mapolsek,” imbuhnya. (rri/c1/als)

Sophie Paris Gelar Miss Sophie Juga Lomba Fashion Show Casual MEGA/RaBa

SANG JUARA: Pemenang lomba menyanyi lagu pop daerah foto bareng dengan panitia.

Aldi dan Yeni Juara 1 Lomba Pop Daerah BANYUWANGI – Ajang lomba lagu pop daerah memasuki babak final. Setelah melalui penilaian, panitia akhirnya menetapkan juarajuaranya. Untuk kategori pria juara 1 adalah Ahmad Aldi Embrian disusul Deni Anugrah (juara 2), dan Selamet Catur Hadi (juara 3). Juara harapan 1 Midad Nidhom Fahmi, harapan 2 Mugi Prasetyo, dan harapan 3 Nanda Tri Pamungkas. Kategori wanita, juara 1 Yeni Lovitasari, juara 2 Leni Hidayati, dan juara 3 Rizki Adie Kurniawati. Sedangkan juara harapan adalah Na-

tasya Esa Nilmaya (harapan 1), Wella Suci Anugrah Devinta (harapan 2), dan 3, Monica Fanoni (harapan 3). Final lomba lagu pop daerah itu berlangsung pada 30 November sampai 1 Desember 2012 di kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Banyuwangi. ”Semula yang masuk semifinal untuk kategori pria ada delapan orang. Untuk kategori wanita sebelas orang,’’ ujar Fafan Luika, ketua panitia pelaksana lomba. Malam final lomba lagu pop daerah itu dihadiri Kadisbudbar Banyuwangi Suprayogi. Hadir pula sup-

porter dari para finalis. Penjurian berlangsung ketat. Nama-nama juri adalah Andang, Budi, Supriyanto, Gede dan Nasikin. Ketua panitia lomba Fafan Luika mengatakan, acara ini untuk menjairng bibit-bibit berbakat penyanyi pop daerah. Kata Fafan, secara teknik bernyanyi, peserta lomba cukup bagus. Meski begitu, masih banyak yang perlu dibenahi dari penampilan peserta. ”Mereka sebenarnya punya bakat menyanyi. Tapi yang perlu dibenahi adalah penampilan atau kepribadian cara menyanyi,’’ jelas Fafan. (adv)

Dies Natalis Diisi Santunan Anak Yatim GENTENG - SDN I Genteng menggelar acara resepsi Dies Natalis ke-100, kemarin. Acara tersebut diisi dengan santunan yatim piatu dan penyerahan piala kepada para juara olimpiade MIPA tingkat SD Se-Banyuwangi. Sejumlah pejabat hadir dalam acara yang berlangsung meriah tersebut. Antara lain, Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Banyuwangi, Hamami; Kepala UPTD Genteng, Sugiono; Sekcam Genteng, Hariyono; Korwas TK/SD, jajaran kepala desa, para alumni dan tenaga pendidik tempo dulu. Dalam kesempatan itu, guru sekolah dan para pejabat tersebut satu persatu menyerahkan piagam kepada para pemenang lomba olimpiade yang digelar tanggal 21 dan 25 November 2012 lalu. Ada enam kategori dalam olimpiade MIPA tersebut. Mulai kelas satu hingga kelas VI. Khusus kelas 1 sampai III diikuti oleh siswa di sekitar wilayah Genteng dengan

gelar kegiatan jalan sehat dan parade drum band yang dilaksanakan pada Sabtu lalu. Kabid TK/ S D Ha ma m i mengaku b a ng ga at a s prestasi yang pernah diraih sekolah tersebut. Selain itu, siswa jebolan NUGROHO/RaBa BERPRESTASI: Seorang guru berpose bareng dengan siswa tersebut telah membawa peraih juara olimpiade MIPA di SDN I Genteng kemarin. nama harum jumlah peserta mencapai 370 siswa. Banyuwangi di kancah nasional. Sedangkan, kelas IV hingga kelas ‘’Pak Murdiono mantan mentri itu VI diikuti oleh peserta se SD/MI se- dulu alumni sekolah SD sini, maka Banyuwangi dengan jumlah total kita semua harus bangga,’’ katanya. Sementara itu, anak yatim piatu peserta 1.804. Masih dalam rangkaian Dies Nata- yang mendapatkan santunan sejumlis itu, sekolah yang dipimpin kepala lah 18 siswa. Acara ditutup dengan sekolah Drs. Hanafi tersebut meng- tumpengan. (adv)

BANYUWANGI—Ajang pemilihan Miss Sophie bakal seru. Even yang rencananya digelar pada Minggu (9/12) di Hall Pondok Wina Banyuwangi itu sudah ramai dengan pendaftar yang ingin menjadi Miss Sophie 2012. Direktur Sophie Paris Banyuwangi, Hj. Tanti W. Lestari mengatakan, pemilihan ini bertujuan untuk mencari wanita yang memiliki bakat prestasi yang memiliki inner beauty, intelektual, kecantikan, sikap serta tutur bahasa yang baik dan memiliki penggetahuan tentang Sophie

Paris secara keseluruhan. Dikatakan, ada dua jenis lomba, yaitu pemilihan Miss Sophie dan Lomba Fashion Show Casual. Hingga pendaftaran dibuka, peserta mulai mendaftar. Rupanya lomba pemilihan Miss Sophie dan fashion show casua memang telah ditunggu-tunggu oleh wanita muda Banyuwangi. “Teknikal meeting dilakukan Sabtu (8/12) di gallery Sophie Jalan Brawijaya No. 9B Banyuwangi,” terang Tanti. Dijelaskan, untuk lomba Miss Sophie peserta Wanita usia 17th – 25 th, mengisi Formulir Pendaftaran Rp. 50.000, Menyerahkan foto close up 4R (1lembar), menjadi Member Sophie Paris, menyerahkan copy identitas diri, belum menikah/

single, peserta wajib menggunakan total Look Sophie Paris ,sehat jasmani rohani, melampirkan satu nota pembelanjaan di BC Tanti. Sedangkan untuk lomba Fashion Show Casua, Kategori A (usia 4-8th),Kategori B (Usia 9-13th), Kategori C (Usia 14-25th). Mengisi Formulir Pendaftaran Rp. 50.000, menyerahkan foto close up 4R (1lembar), menyerahkan copy identitas diri, peserta wajib menggunakan salah satu produk Sophie Paris dan melampirkan satu nota pembelanjaan di BC Tanti. “Pendaftaran di BC Sophie Tanti W. Lestari Jl. Brawijaya No. 9B BanyuwangiTelp 0333-416834, 082335526757, 082330446440, 085331534046,” terangnya. (*)

Canon Release Printer Baru Terkoneksi Wifi, Hasil Awet Sepanjang Tahun BERKEMBANGNYA teknologi digital ternyata tidak mengusik keberadaan industri printer yang berurusan dengan cetak-mencetak foto. Masih banyak pengguna kamera digital yang ingin hasil fotonya dicetak, seperi kebutuhan para fotografer profesional. Salah satunya adalah, Canon. Perusahaan digital itu masih membaca meningkatnya permintaan printer untuk mencetak foto. Melalui Datascrip sebagai distributor resmi produk Canon di Indonesia, meluncurkan dua varian printer seri Pixma Pro-10 dan Pixma Pro-100 di Jakarta, Kamis (29/11). Kedua printer yang diluncurkan hari ini ditargetkan untuk para fotografer profesional. Seri Pixma Pro-10 merupakan printer dengan 10 tinta warna berjenis pigment ink. Printer ini akan memperlihatkan hasil cetak dengan gradasi warna yang halus. Warna hitam akan terlihat lebih pekat. Sementara bagi fotografer ingin hasil cetaknya lebih berkilau, Canon memberikan pilihan lewat Pixma Pro-100 yang menggunakan 8 tinta warna jenis dry ink untuk

ISTIMEWA

UNTUK PROFESIONAL: Duan varian printer Canon yang baru diluncurkan pada (29/11) di Jakarta

meningkatkan kualitas gambar dengan warna yang lebih terang. Kedua printer ini terkoneksi dengan Wi-Fi yang diperuntukkan bagi kalangan profesional yang ingin mendapatkan kualitas cetak gambar dan warna yang mengagumkan. Printer Canon Pixma Pro-10 ini mampu menghasilkan warna cetak dengan gradasi warna tonal yang halus sesuai dengan standar cetak foto profesional. Dengan teknologi lucia pigment ink printer Pixma Pro-10 ini hadir dengan kombinasi tinta Chroma Optimizer dan tiga tinta monochrome (photo black, matte black, dan gray). Dengan sistem tinta 10 warna ini,

selain dapat meningkatkan gradasi pada saat cetak hitam putih, teknologi ini juga dapat meningkatkan akurasi reproduksi warna untuk gelap terang. Dengan sistem ini, hitam akan menjadi lebih pekat, warna kusam berkurang dan lebih berkilau. Sementara Pro 100 menggunakan tinta dye yang dipasangkan dengan sistem Chroma Life 100+ menyediakan umur yang panjang pada hasil cetakannya. Baik hasil cetak foto Pro 10 dan Pro 100 yang memiliki formulasi tinta pada masingmasing serinya dapat menikmati hasil cetak yang awet sepanjang massa hingga 200 tahun lamanya di dalam sebuah album foto. (*)


38

Selasa 4 Desember 2012

Persewangi Menuju ISL BANYUWANGI - Terpilihnya Mohamad Kayun sebagai ketua PSSI Banyuwangi yang baru menumbuhkan optimisme yang tinggi di kalangan pelaku sepak bola di Banyuwangi. Tidak terkecuali terkait masa depan Persewangi di pentas Divisi Utama musim depan. Bahkan, saudagar emas asal Banyuwangi Selatan itu siap membawa tim berjuluk Laskar Blambangan ke arah yang lebih baik. Dihubungi koran ini kemarin, Mohamad Kayun menegaskan segera melakukan pembenahan tim pasca penyusunan pengurus PSSI Banyuwangi rampung. Dia berjanji, setelah pengurus PSSI sudah lengkap dan terbit SK dari Pengprov PSSI Jawa Timur, dia akan

memikirkan Persewangi untuk musim kompetisi musim 2012-2013. Pertanyaannya kemudian, ke manakah Persewangi akan berlaga di Divisi Utama musim depan? Secara prinsip, Kayun mengaku hanya kompetisi terbaik yang akan menjadi liga pilihan Persewangi musim depan. Bila musim lalu Persewangi berlaga di Divisi Utama di bawah payung Indonesia Primier League (IPL), bukan mustahil musim ini Persewangi akan berlaga di pentas Divisi Utama di bawah payung PT Liga Indonesia atau Indonesia Super League (ISL). Bagi Kayun, tidak masalah bila publik menilai bahwa nanti akan ada dua Persewangi.

Dia berpedoman bahwa ISL merupakan kompetisi sepak bola terbaik di Indonesia saat ini. Terlebih lagi, hasil kongres tahunan di Bali masih memungkinkan Persewangi berlaga di pentas ISL. Sebab, jatah tim Divisi Utama sebanyak 44 tim masih terbuka bagi tim berjuluk Laskar Blambangan itu. Untuk memuluskan ambisi tersebut, dalam waktu dekat akan ada pembahasan lagi dengan seluruh anggota klub. Namun, Kayun menegaskan Persewangi memang akan lebih mantap berlaga di ISL. “Kita akan pilih liga terbaik. Semua klub akan diajak berbicara terkait masalah ini, terutama demi masa depan Persewangi,” tegasnya. (nic/c1/als)

Venue Padat, Kejurkab IPSI Diundur

GALIH COKRO/RaBa

SIAP TANDING: Para peserta Banyuwangi Tour de’Ijen mencoba jalur tanjakan di lereng Gunung Ijen kemarin .

Jalur Erek-erek Rampung BA N Y U WA N G I - In t e rnational Banyuwangi Tour de’Ijen tinggal empat hari lagi dilaksanakan. Sejumlah persiapan sudah dilaksanakan demi menyukseskan balap sepeda tingkat internasional tersebut. Salah satu yang dimatangkan adalah sarana berupa jalan menuju kawasan Paltuding, Ijen. Kawasan itu dijadwalkan menjadi rute etape kedua International Banyuwangi Tour de’Ijen. Sampai saat ini pengerjaan jalan tersebut terus dikebut oleh pihak kontraktor. Ditargetkan, tidak lama lagi proyek jalan yang mengepras tanjakan Erek-erek itu sudah selesai, bahkan sudah di-hotmix. Keseriusan pengerjaan jalan menuju kawasan Paltuding itu disampaikan pihak proyek, Kiki Andrean. Kepada koran ini, dia menyatakan bahwa pembangunan jalur Erek-erek sudah hampir selesai. Kini sudah dalam tahap hotmix. “Jalan sudah masuk dalam finishing dan bisa segera digunakan untuk lomba Tour de’Ijen,” jelas kontraktor bertubuh jangkung itu.

Kelompok Umum Milik Tim Sahabat BANYUWANGI - Bukan Banyuwangi Basketball League (BBL) namanya bila tidak ada kejutan. Salah satu kejutan datang di laga final Sabtu malam (1/12). Sejumlah tim yang prediksi para pengamat akan menang ternyata meleset. Bahkan, dalam BBL tahun ini, kontingen dari Jember berhasil mencuri dua gelar di kategori putra dan putri. Di bagian putri, juara bertahan SMP 1 Giri harus merelekan mahkota juara yang direbut di BBL edisi sebelumnya ke tangan SMP 7 Jember. Dalam pertandingan ketat dan dramatis, anak-anak Jember berhasil mengandaskan perlawanan tuan rumah dengan skor 31-30. Tampil tanpa diperkuat salah satu pilarnya, Sherly, yang memperkuat tim Popwil, SMP 1 Giri tampil kurang menggigit. Imbasnya, lawan mampu bangkit dan memaksa hasil 31-30 sekaligus memastikan mahkota juara dibawa ke kota tetangga. Di pertandingan final lain, SMP 1 Jember memastikan merebut mahkota juara di kategori putra. Menghadapi tim SMPK Santo Yusuf, anak-anak Jember masih terlalu superior bagi Santo Yusuf. Di empat game yang dimainkan, SMPK Santo Yusuf menyerah dengan kedudukan 62-31. Di kategori umum antar klub, Sahabat memberikan pelajaran ekstra kepada Nusantara, Genteng. Disaksikan ratusan pasang mata, kedua tim mampu mempertontonkan pertandingan yang menarik dan menghibur. Dalam empat kuarter yang dimainkan, Sahabat mampu menang dengan kedudukan akhir 69-42. (nic/c1/als)

SIAP PAKAI: Jalur Erek-erek di lereng Gunung Ijen saat dihotmix kemarin.

Pria yang akrab disapa Kiki itu pun menjelaskan, dalam proses pengerjaan jalan tersebut memang ada sejumlah kendala, di antaranya cuaca dan medan yang cukup berat. Cuaca yang cenderung

mendung dan sering hujan membuat proses pengerjaan kurang maksimal. Medan yang cukup berat menyebabkan beberapa peralatan besar kesulitan mencapai lokasi. Namun, hal itu bisa

diatasi dengan baik. Alhasil, pengerjaan jalan bisa diselesaikan sesuai deadline. Jalan tersebut sudah bisa digunakan untuk Banyuwangi Tour de Ijen 7-9 Desember mendatang. (nic/c1/als)

BANYUWANGI - Padatnya rangkaian kegiatan dalam m e m p e r i n g a t i Ha r i Ja d i Banyuwangi ke-241 di bulan Desember memakan korban. Rencana kejuaraan pencak silat antar pelajar (kejurkab) yang digagas Pengkab IPSI Banyuwangi pun bergeser. Rencana sebelumnya, ajang tersebut akan dilaksanakan bulan ini. tetapi, kabar terbaru, agenda untuk tingkat SMP dan SMA itu akan dilaksanakan bulan depan. Diundurnya kejurkab itu

disampaikan Sekretaris IPSI Banyuwangi Mukayin. Menurutnya, sesuai kalender yang disusun, sedianya kejuaraan antar pelajar itu dilaksanakan 22-29 Desember. Namun, lantaran agenda menyambut Harjaba padat, maka kegiatan tersebut terpaksa diundur hingga Januari 2013. Mukayin menuturkan, penundaan itu semata-mata karena GOR Tawang Alun sebagai venue dipastikan penuh kegiatan selama Desember. “Keputusan final, kejurkab

IPSI terpaksa diundur sampai Januari 2013,” katanya. Jadwal terbaru, IPSI telah menetapkan tanggal 5 Januari sebagai pelaksanaan kejurkab antar pelajar tersebut. Mukayin menandaskan, registrasi peserta bisa dilakukan lewat perguruan maupun sekolah tempat pesilat menimba ilmu. “Pendaftaran dapat dilakukan lewat sekolah masing-masing. Juga bisa dikoordinasi pihak perguruan. Pendaftaran dapat dilakukan mulai 3 Desember ini,” imbuhnya. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Selasa 4 Desember 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Tunda Pembangunan Islamic Centre n KUA-PPAS... Sambungan dari Hal 29

Penyusunan PPAS di arahkan pada penanganan permasalahan nasional yang harus ditanggulangi bersama. Antara lain, pengurangan angka kemiskinan, pengurangan angka pe ngangguran, peningkatan mutu pertumbuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Selain sinkronisasi terhadap program tingkat nasional, itu juga di-

laksanakan prioritas kegiatan Kabupaten Banyuwangi yang direncanakan mampu memberikan stimulan bagi pertumbuhan ekonomi sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengacu pada KUA-PPAS tersebut, maka struktur APBD Banyuwangi tahun 2013 sudah tergambar. Antara lain, pen dapatan daerah sebesar Rp 1,755 triliun. Rinciannya, Pen dapatan Asli Daerah se-

besar Rp 161,975 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 1,299 triliun, serta lain-lain pendapatan yang sah mencapai Rp 293,969 miliar. Sementara itu, belanja daerah Banyuwangi dalam APBD 2013 senilai Rp 1,888 triliun. Sedangkan pembiayaan daerah dalam APBD Tahun 2013 mencapai Rp 132,499 miliar, dengan rincian penerimaan pembi ayaan daerah sebesar Rp 137,499 miliar dan pengeluaran

pembiayaan daerah sebesar Rp 5 miliar. Dalam sambutannya, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, ada sejumlah program kegiatan yang dilakukan untuk pemantapan per tumbuhan ekonomi dan pe ngurangan kesenjangan wi layah sesuai dengan tema APBD 2013. Yang pertama, penundaan pembangunan Islamic Centre. Menurut Bupati Anas, pelaksanaan pembangunan Islamic

Pengadaan Menggunakan Juru Taksir n KEJARI... Sambungan dari Hal 29

“Berkas akan diserahkan kalau sudah ada izin pimpinan,” cetusnya. Selain memeriksa Henik, beberapa hari sebelumnya Kejari Banyuwangi telah memanggil

H. Mas Tamyis, warga Desa Laba nasem, Kecamatan Kabat, selaku pemilik lahan. “Tamyis kita mintai keterangan seputar harga lahan,” jelasnya. Sayang, Syahroli enggan mengungkap hasil pemeriksaan saksi tersebut. Sebab, ke terangan saksi itu akan digunakan sebagai

bahan dalam pengumpulan data (pul data). “Kita masih dalam pul data. Keterangan para saksi masih kita kumpulkan,” dalihnya. Dengan diperiksanya dua saksi itu, berarti dalam proses pengusutan dugaan markup pengadaan lahan kampus Poliwangi, Kejari sudah memintai keterangan

delapan saksi. Sebelumnya, enam saksi sudah dimintai keterangan. Enam saksi tersebut adalah Ketua SPK Poliwangi Masduki, Sekretaris Yayasan Poliwangi Ilyas, Kepala Desa Labanasem Rasyid, Mulyadi dari LSM Lacak, dan SentosaAgung Prastiwi (pasutri pemilik lahan). (abi/c1/bay)

Tahun 2010 Bebaskan Lahan Milik Mas Tamyis n TAHUN... Sambungan dari Hal 29

Tahap kedua, lanjut Juang, pengadaan lahan dilakukan pada 2010 atas lahan seluas 7.125 meter persegi. Pemilik lahan yang dibebaskan tahun 2010 itu adalah H. Mas Tamyis. Tahap ketiga, pengadaan lahan dilakukan tahun 2011. “Total pengadaan lahan sejak 2009 hingga 2011 seluas 41.827 meter persegi,” jelasnya. Jika mengacu beberapa saksi

yang diminta keterangan, lanjut Juang, pembebasan lahan yang dilaporkan ke kejari adalah pengadaan tahun 2009. Saksi Agung Pratiwi yang sudah dimintai keterangan kejaksaan merupakan pemilik lahan seluas 23.842 meter persegi yang dibebaskan pada 2009. Pada tahun 2009, pemkab meng anggarkan dana pembebasan lahan Poliwangi dalam APBD 2009 sebesar Rp 2,212 miliar. Anggaran itu

diproyeksikan untuk membebaskan lahan seluas 23.842 meter persegi. Anggaran Rp 2,212 miliar yang disiapkan APBD, ternyata tidak semua terserap. Sebab, berdasar appraisal yang di lakukan tim independen, har ga kelayakan lahan tidak sampai Rp 2,212 miliar. Harga beli lahan yang ditetapkan berdasar appraisal tim independen hanya Rp 50 ribu per meter persegi. Jadi, total anggaran yang terserap hanya

sekitar Rp 1,192 miliar. Maka, sisa pagu anggaran APBD kembali ke kas daerah. “Yang dibayar ke rekening pemilik lahan atas nama Agung Pratiwi pada 2009 hanya Rp 1,192 miliar bukan Rp 1,8 miliar,” jelasnya. ProsespengadaanlahanPoliwangi sejak tahun 2009 hingga 2011, tambah Juang, dilakukan melalui proses appraisal. Pemerintah daerah tidak menghitung sendiri harga lahan, tapi melalui tim appraisal. (afi/c1/bay)

Buka Layanan Akta di Blambangan n DELAPAN... Sambungan dari Hal 29

Nah, karena saat itu Rofik didesak melampirkan data-data keluarga oleh petugas di tempatnya bekerja, yakni di kantor Syahbandar Gilimanuk, Bali, untuk dilaporkan ke pusat, Rofik kembali mendatangi bidan yang menguruskan akta kelahiran putrinya. Bidan itu pun kembali mendatangi Dispendukcapil Banyuwangi. Lagi-lagi belum se lesai. Alasannya, petugas Dispendukcapil mengatakan bahwa nama sang ayah, yaitu Rofik Susilo Suharto, di akta nikah yang dilampirkan hanya tertulis Rofik Susilo S. Nah, untuk meyakinkan pe tu gas Dispendukcapil, Rofik menunjukkan dokumen-dokumen asli, seperti akta nikah asli, kartu keluarga, dan KTP. Dua bulan kemudian, bidan kembali ke kantor Dis pendukcapil. Jawabannya, dokumen pengurusan yang diajukan hilang. Rofik pun harus mengajukan kembali dengan melengkapi persyaratan yang

ditentukan disertai surat pernyataan bahwa Rofik Su silo S. adalah dirinya. Dalam surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai itu tercantum keterangan; andai di kemudian hari ada orang lain yang mengklaim sebagai Rofik Susilo S, dia bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku. Singkat cerita, Kamis (29/12) Chalifa sakit dan harus menjalani opname di RSUD Blambangan. Lantaran butuh akta kelahiran untuk me ngurus Asuransi Kesehatan (Askes), Rofik datang sendiri ke kantor Dispendukcapil Banyuwangi. “Saat itu, petugas Dispendukcapil menjawab, andai berkas pengajuan akta yang saya ajukan ada, sehari dikerjakan pasti jadi. Padahal, saya sudah menerima nomor pendaftaran dari Dispendukcapil. Berarti pengajuan akta tersebut sudah masuk,” sesalnya. Merasa dipingpong, Rofik berencana melayangkan surat pengaduan kepada Bupati Anas. “Agar kasus seperti ini tidak menimpa warga lain, apalagi mereka yang rumahnya jauh

dari pusat kota. Kasihan kalau te naga, waktu, pikiran, dan uang mereka habis untuk wirawiri mengurus akta kelahiran anaknya,” cetus Rofik. Keluhan serupa diutarakan Hasyim Wahid, 31, warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Pria yang satu ini mengaku pengajuan akta kelahiran buah hatinya di Dispendukcapil Banyuwangi baru rampung dalam waktu delapan bulan. Dikatakan, petugas Dispendukcapil kerap mengutarakan alasan klasik terkait lambatnya kinerja mereka, mulai blangko habis hingga pendaftar yang membeludak. “Saya ini cuma ingin menjadi warga yang baik. Nyatanya, sulit urus surat kelengkapan di negeri sendiri. Prosesnya berbelit; mulai desa, kecamatan, sampai di Dispendukcapil. Kasihan warga yang rumahnya Sarongan harus bolakbalik perjalanan enam jam untuk pergi-pulang menuju pusat kota Banyuwangi sekadar mengurus akta,” ujarnya. Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, kepala Dispendukcapil

Banyuwangi, Sudjani, mengakui ada pengajuan akta yang belum jadi. Sebab, beberapa waktu lalu Dispendukcapil menerima permohonan pembuatan akta kelahiran dalam jumlah yang sangat banyak. “Sebab, saat itu ada dispensasi. Pengajuan pembuatan akta kelahiran untuk anak berusia setahun ke atas tidak didenda. Jadi, kami terima semua (pengajuan akta kelahiran) tapi ada yang dipending,” tuturnya. Sudjani menegaskan, sejak No vember 2012 pengajuan akta kelahiran yang diajukan orang tua bayi sendiri dapat diselesaikan dalam waktu sehari. “Mulai Senin (kemarin, Red), kita mengadakan pameran di lapangan Taman Blambangan. Juga ada pelayanan (pe ngurusan akta kelahiran) di sana. Insya Allah sehari jadi,” ujarnya. Menurut Sudjani, khusus masalah akta anak Rofik, disarankan mengecek langsung ke Dispendukcapil dan memberitahukan nomor pendaftaran kepada petugas. “Jika memang berkasnya ada, sehari pasti jadi,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Lengah Sedikit Bisa Mencium Hotmix n ETAPE II... Sambungan dari Hal 29

Peraih medali emas PON Riau di kelas ITT itu bakal memperkuat Banyuwangi Team di ajang Banyuwangi Tour d’Ijen mendatang. Selain Tonton, ada juga pembalap jago tanjakan. Siapa lagi kalau bukan Warseno. Dia merupakan peraih medali perak di kriterium seri LCC di Kebumen, Jawa Tengah. Selain kedua pembalap tersebut, masih ada Ryan Ariehan. Dia merupakan peraih medali perak dan perunggu di PON tahun ini. Selanjutnya, ada peraih medali emas PON 2012 Riau di kategori road race, Fatahillah. Penampilan keempatnya akan di sokong pembalap lokal Banyuwangi, Mohamad Taufik. Pembalap senior dan junior dalam skuad Banyuwangi Team bukan sekadar penggembira di ajang Tour de’Ijen akhir pekan nanti. Tim berkostum hijau pupus itu bahkan berani menargetkan finis di tiga besar national team. “Kami optimistis bisa bermain dan selesai di tiga besar national team,” cetus Manajer Banyuwangi Team, Dadang Haris Purnomo. Ambisi itu bukan tanpa alasan. Selain diisi pembalap yang kenyang tampil di kejuaraan

nasional dan internasional, Banyuwangi Team juga sudah melakukan beberapa persiapan, di antaranya pemusatan latihan di Surabaya dan bersepeda dari SurabayaBanyuwangi sebagai pemanasan. Di sisi lain, Guntur Priambodo (direktur tim) juga sudah melakukan simulasi dua dari tiga etape yang akan ditempuh dalam Tour de’Ijen. Hasilnya, Tonton dkk sepakat menyebut bahwa balap sepeda internasional pertama di Banyuwangi ini sangat berat. Itulah yang dirasakan Banyuwangi Team saat melakukan penjajakan trek yang akan dilalui. Di etape pertama, hambatan terbesar yang akan dihadapi adalah kondisi jalan. Karakter jalan yang sempit menjadi masalah yang harus disiasati para pembalap. Jalan yang sempit membuat pembagian makanan dan minuman bagi para pembalap menjadi problem tersendiri. “Secara umum tidak ada masalah. Cuma masalah nanti muncul mungkin saat pembagian makanan dan minuman bagi pembalap di stage pertama,” beber Dadang. Tantangan terberat datang di etape kedua. Balapan yang berakhir di Paltuding itu disebut para pembalap sebagai etape tengkorak. Bagian inilah yang akan menjadi

arena pembuktian sesungguhnya. Tidak hanya dalam kapasitas team, tapi individu pembalap juga dipertaruhkan. Punggawa Banyuwangi Team memprediksi, etape kedua akan menjadi arena penentuan calon juara. Menilik karakter yang ada, pembalap yang maju ke podium di etape kedua merupakan calon juara di edisi pertama Tour de’Ijen ini. Alasannya sederhana, dibandingkan dua etape lain, etape kedua memberikan tantangan luar biasa. Sebab, tanjakan di stage ini boleh jadi pa ling maut dari semua balapan yang per nah digelar di Indonesia. Tanjakan yang lumayan tinggi ditambah udara yang cenderung lembap membuat stamina pembalap lebih cepat terkuras. Pengalaman pembalap Banyuwangi Team, pada rute Kecamatan Licin sampai Perkebunan Lidjen, sepeda masih bisa dipacu 30 Km/jam hingga 45 Km/jam. Namun, setelah tanjakan Erek-erek, pembalap hanya mampu memacu sepeda maksimal 15 Km/jam. Nah, jalanan yang licin karena udara lembap khas pegunungan juga menuntut pembalap ekstra hati-hati. Bila lengah, bukan mustahil pembalap akan mencium aspal hotmix yang baru saja digelar. (c1/bay)

Centre tersebut akan diawali dengan penyusunan dokumen studi kelayakan dan dokumen detail engineering design (DED). Kebijakan lainnya adalah penyelesaian pembangunan perpustakaan sekolah, pemberian bantuan operasional kepada satuan pendidikan atau lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini, teman kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Atfal (RA), serta pembangunan puskesmas dan puskesmas pem bantu. “Tujuannya untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan di puskesmas,” ujar Bupati Anas. Tidak hanya itu, melalui APBD 2013, pengadaan poliklinik di Ru mah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan pengadaan pe-

ra latan kesehatan guna peningkatan pelayanan kepada pa sien juga akan dilakukan. Juga ada peningkatan alokasi pemeliharaan jalan untuk peningkatan akses masyarakat dan menurunkan disparitas wilayah. Langkah lainnya adalah dengan pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Di antaranya, untuk pengadaan TPSA (tempat pembuangan sam pah akhir) dan pem bangunan jalan tembus Termi nal Wiroguno, Genteng. “Ang garannya (pembebasan lahan tembus terminal Wirogu no) cukup besar. Namun ha rus kita tuntaskan untuk mem buka akses agar tidak ada penumpukan (kendaraan)

yang cukup besar di Kecamatan Genteng,” paparnya. Anas menambahkan, pihaknya sudah menginstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk membuat garis lurus di sekitar jalan tembus Terminal Wiroguno, bahwa kawasan tersebut hanya boleh digunakan untuk kawasan pendidikan dan kesehatan. “Sebab, setiap kali ada pembebasan lahan, para spekulan tanah akan menyerbu untuk membeli tanah di sekitarnya. Jika ada masyarakat yang ingin membebaskan lahan untuk keperluan perumahan, Insya Allah IMB (izin mendirikan bangunan)nya tidak akan kita terbitkan,” pungkas Anas. (sgt/c1/bay)

Pertigaan Jalan Borobudur Penuh Air n HUJAN... Sambungan dari Hal 29

Sekitar pukul 14.00, hujan tu run dengan deras dan sese kali diiringi petir. “Hujan kali ini memang deras sekali,” terangnya. Setelah satu jam hujan deras, Jalan Borobudur di sebelah utara kantor pemkab berubah menjadi sungai. Di jalan yang

baru diperbaiki itu, ketinggian air sampai di atas mata kaki orang dewasa. “Genangan air di Jalan Borobudur ini tinggi sekali,” kata Sutris. Hingga pukul 16.00, genangan di simpang tiga utara Pemkab Banyuwangi itu masih setinggi separo roda motor. Rupanya air hujan kiriman dari arah selatan sangat deras, sedangkan selokan di depan pemkab ti-

dak mampu menampung air yang datang. “Selokan depan pemkab itu dulu bisa membuang air ke utara. Setelah ada proyek perbaikan jalan, sepertinya tersumbat,” jelasnya. Sementara itu, sisi barat double way Jalan Adi Sucipto juga tergenang air hujan. Akibat ge nangan tersebut, tak sedikit motor pengendara yang mogok. (abi/c1/bay)

Terkena Imbas Daerah Lain n HARGA... Sambungan dari Hal 29

Sapi ukuran kecil seberat 1 kuintal yang sebelumnya Rp 7,5 juta per ekor, kini harganya mencapai Rp 8,2 juta per ekor. Sayang, kenaikan harga yang signifikan tersebut tidak diimbangi peningkatan harga jual daging sapi ke tangan konsumen. “Beberapa hari lalu kami sempat menaikkan harga jual (daging sapi) dari Rp 80 ribu per kilogram (Kg) menjadi Rp 85 ribu per Kg. Ternyata daging yang kami jual itu tidak laku. Kita terpaksa me nurunkan kembali harga daging sapi menjadi Rp 80 ribu per Kg. Akhirnya kita merugi,” jelasnya kemarin (3/12). Meski merugi, Alvin mengaku tetap menjual daging sapi demi mempertahankan kepercayaan konsumen yang telah ber-

langganan. “Harga daging sapi sebenarnya sudah naik drastis dari Rp 65 ribu per Kg menjadi Rp 80 ribu per Kg sejak dua bulan lalu. Itu terjadi akibat pasokan sapi potong menipis. Harapan kami, pemerintah melakukan langkah-langkah agar daging sapi di pasaran cukup, jadi harganya bisa stabil,” harapnya. Sementara itu, kepala Dinas Peternakan (Disnak) Banyuwangi, Heru Santoso mengatakan, sebenarnya kenaikan harga daging sapi di wilayah Banyuwangi merupakan imbas fenomena yang terjadi di daerah lain. Sebab, sebenarnya stok sapi di Bumi Blambangan aman. “Data BPS (Badan Pusat Statistik), hingga akhir Desember 2011 jumlah sapi di Banyuwangi 144 ribu ekor dengan angka kelahiran sapi sebanyak tiga ribu per bulan. Padahal, jumlah pemotongan

sapi per hari di seluruh rumah potong hewan (RPH) di Banyuwangi hanya 30 ekor per hari (900 ekor per bulan) atau maksimal seribu ekor per bulan,” terang Heru. Heru tidak menampik beberapa bulan lalu ada penjualan sapi dari Banyuwangikeluardaerah.Namun, penjualan sapi ke luar daerah itu hanya sebanyak seribu ekor per bulan. “Bahkan, saat ini ada rekomendasi dari Disnak Provinsi Jatim agar Disnak kabupaten di seluruh Jatim tidak mengeluarkan rekomendasi pengiriman sapi ke luar Jatim,” paparnya. Heru mengimbau para peternak sapi di Banyuwangi tidak menjual hewan ternaknya tersebut dengan harga tinggi. “Saat ini sapi hidup dijual seharga Rp 35 ribu sampai Rp 38 ribu per Kg. Harga sapi bobot hidup yang layak hanya Rp 32 ribu per Kg,” pungkasnya. (sgt/bay)

Mendorong Tumbuhnya Industri Kreatif Lokal

n SEBULAN...

Sambungan dari Hal 29

Masih menurut Anas, kebijakan mewajibkan pegawai pemkab mengenakan pakaian bermotif batik selama sebulan pe nuh itu merupakan bentuk apresiasi terhadap kebudayaan lokal Banyuwangi sekaligus mendorong industri kreatif

tumbuh. Selain itu, untuk semakin menunjukkan rasa bangga terhadap kebudayaan daerah, Anas juga mengutarakan wacana bahwa di waktu yang akan datang, seluruh pegawai hotel di Banyuwangi wajib mengenakan udeng. “Sebelum mewajibkan pelayan hotel memakai udeng, kita mulai dulu di internal pemkab,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Dibangun di Lahan PT KAI n STUDI... Sambungan dari Hal 30

Walau demikian, PT KAI mendu kung upaya pemerintah daerah membangun terminal terpadu itu. Pihak PT KAI sudah menyatakan siap kerja sama dalam pembangunan itu. Namun, bentuk konkret kerja sama itu belum ada kesepakatan. “Tapi kami op timistis, pembangunan terminal

ter padu akan terealisasi. Di DKI Jakarta, aset PT KAI bisa dikerjasamakan,” katanya. Pemkab akan action setelah studi kelayakan itu rampung dan hasilnya diketahui secara jelas. Jika pembangunan terminal terpadu bisa diwujudkan, maka penumpang kapal, kereta api, dan bus, tidak perlu susah lagi. Penumpang kapal pe nyeberangan dari Bali bisa memilih transportasi lanjutan yang akan

digunakan; bisa bus, bisa pula KA. Sebab, nanti lokasi kedua moda transportasi itu berdekatan. Saat ini, meski sama-sama berada di Desa Ketapang, terminal ketiga moda transportasi itu berjauhan. Terminal bus berada di Lingkungan Kapuran, sedangkan stasiun KA dan pelabuhan penyeberangan ada di Lingkungan Ketapang. (afi/ c1/bay)

Ketua Dewan Syuro Sesalkan Pembekuan n DPC... Sambungan dari Hal 40

“Saat itu hanya sharing, saya diberi kabar bahwa Cak Imin (Muhaimin Iskandar; ketua DPP PKB) yang merangkul Kiai Kholil kembali ke PKB. Kiai Kholil sudah menyanggupi,” ungkapnya. Kata Mursyid, kala itu dirinya

menyampaikan bahwa DPC PKB welcome terhadap kehadiran Kiai Kholil dan membuka pintu selebar-lebarnya ke pada orang-orang PKNU. Bahkan, Kiai Mursyid saat itu memberikan saran agar penataan pengurus pasca bergabungnya Kiai Kholil sebaiknya didahului pertemuan segitiga, yakni DPC, DPW, dan

perwakilan Kiai Kholil. “Saya sampaikan tak perlu ada pembentukan karteker. Mungkin yang perlu hanya penggemukan kepengurusan agar tidak ada yang tersakiti. Namun, ternyata saran dan usul saya itu tak pernah direspons. Tiba-tiba sudah ada kabar SK karteker. Kita kaget benar,” jlentreh Kiai Mursyid. (pri/c1/als)


40

Selasa 4 Desember 2012

POLITIK

DPC PKB Klarifikasi ke DPP SITUBONDO - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Situbondo memilih menanyakan langsung ke DPP PKB terkait kabar SK pembekuan DPC PKB Situbondo. “Sudah kita kirim suratnya ke DPP. Ya sebatas klarifikasi benar-tidaknya SK pembekuan itu,” ujar Ketua Dewan Syuro DPC PKB Situbondo, KH. Mursyid Ramli kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurut pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, tersebut, surat itu ditandatangani Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro DPC PKB Situbondo. Diakui, hingga kini pihaknya belum bisa menentukan langkah yang akan ditempuh. Sebab, DPC belum memiliki dasar. “SK pemecatan sampai sekarang kita belum DOK. RaBa terima. Makanya, aktivitas DPC KH Mursyid Ramli PKB juga berjalan sebagaimana biasa,” imbuhnya. Bagaimana jika benar-benar ada SK pembekuan? Kiai Mursyid mengaku masih akan mempertimbangkan apakah akan ada langkah khusus ataukah tidak. “Yang kita pertimbangkan adalah yang terbaik, bukan jabatan dan kekuasaan,” ungkapnya. Kiai Mursyid menerangkan, dirinya bisa memahami langkah DPP yang memiliki otoritas penuh. Namun, dia menyesali kenapa sampai terjadi pembekuan. Apalagi, sebelumnya tak pernah ada peringatan. Karena memang tak pernah ada kesalahan yang dilakukan DPC PKB Situbondo. Mantan ketua Dewan Pendidikan tersebut menegaskan, secara formal dirinya belum pernah dihubungi pihak DPW dan DPP PKB tentang pembekuan. Dia hanya mengakui bahwa secara pribadi pernah ditemui pengurus DPW PKB Jawa Timur n Baca DPC...Hal 39

Cemburu, Bacok Ibu dan Balita MANGARAN - Seorang ibu rumah tangga bernama Am, 32, warga Dusun Tanjung Sari, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo, diamankan di Mapolsek Mangaran setelah membacok tetangganya sendiri Minggu malam (2/12). Akibat pembacokan tersebut, korban bernama Sumiyati, 26, dan anaknya bernama Riko Febriyanto yang masih berusia tujuh bulan harus dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. Pembacokan yang dilakukan Am terhadap ibu dan balita itu terjadi sekitar pukul 18.00 saat korban dan suaminya, Mad Yanto, 27, pulang dari Pasar Kecamatan Mangaran. Saat suaminya hendak memarkir sepeda motor di halaman rumahnya, tibatiba pelaku yang sedang memegang senjata tajam (sajam) jenis parang itu langsung mengejar korban yang sedang menggendong anaknya. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menebaskan parang sebanyak 3 kali kepada korban. Akibatnya, Sumiyati mengalami luka bacok di pundak kanan bagian belakang. Luka itu sedalam 10 centimeter. Lantaran saat kejadian korban menggendong balita, tangan kanan balita tersebut juga terkena bacok. “Pelaku langsung membacok istri saya. Saya masih memarkir motor. Sehingga, baru bisa melerai setelah pelaku membacok istri dan juga mengenai anak saya yang masih balita,” ujar Mad Yanto. Setelah dilerai, ibu dan balita itu langsung dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, untuk mendapat penanganan medis. “Setelah dibacok, suaminya langsung menyelamatkan anaknya. Kemudian, langsung dibawa

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

PEDULI: Bupati Dadang menandatangani prasasti wahana wisata pendidikan dan sejarah Asembagus.

Bupati Launching Wisata Pendidikan dan Sejarah ASEMBAGUS - Bagi para wisatawan yang ingin ke Kabupaten Situbondo kini tidak hanya bisa menikmati indahnya alam Pasir Putih dan Taman Nasional Baluran. Mereka kini juga bisa menikmati wahana wisata alternatif berupa wisata pendidikan dan sejarah Asembagus. Sabtu (1/12) lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo bekerjasama dengan Pabrik Gula (PG) Asembagus me-launching wahana wisata pendidikan dan sejarah Asembagus. Ada sejumlah tempat yang dijadikan sebagai daya tarik. Misalnya saja memperkenalkan bagaimana proses produksi gula. Selain itu, para wisatawan nanti akan diajak keliling dengan menggunakan lori atau otomotif peninggalan Belanda menelusuri daerah pertanian tebu hingga ke Perusda Banongan. Di Banongan itulah, wisatawan bisa menikmati indahnya Pantai Banongan dengan berbagai aktivitas bahari. “Di sini ada kegiatan out bond yang akan dipandu oleh tenaga profesional,” ungkap Kabag Humas Pemkab Situbondo, Sugeng Yuwono Yang paling menarik di Banongan, para wisatawan juga bisa menikmati kegiatan yang amat langka. Yaitu naik kendaraan tempur (tank) milik marinir TNI Angkatan laut. “TNI AL juga ikut andil dalam pengembangan wisata pendidikan dan sejarah Asembagus ini,” imbuh Sugeng. Dalam sambutannya, Bupati Dadang Wigiarto berharap, aspirasi masyarakat tersebut dikelo-

KOMPAK: Ketua DPRD Zainiye, bersama Wakil Ketua DPRD, administratur PG Asembagus, anggota komisi IV Italia, serta pimpinan SKPD terkait, meninjau proses pengelolaan gula di PG Asembagus. UJI COBA: Lori atau otomotif peninggalan Belanda akan dipergunakan mengakut wisatawan menuju PG Asembagus dan Perusda Banongan.

la dengan baik. Pemkab berupaya memfasilitasi dan mendorong supaya potensi-potensi kelembagaan dapat dipadukan dan saling mendukung. “Kemudian bergabunglah PG Asembagus, marinir, dan Perusda Banongan. Ini upaya dalam merajut kebersamaan dalam mengelola potensi wisata,” ungkapnya. Bupati sangat mengapresiasi konsep wisata pendidikan dan sejarah Asembagus. Sebab, gerakannya timbul dan berangkat dari bawah. Sehingga, tidak ada alasan bagi

pemkab untuk tidak mensukseskan dan berada di tengah-tengahnya. Bupati meyakini wahana wisata sejarah dan pendidikan Asembagus akan tumbuh berkembang dengan baik. “Wisata sejarah tidak terlepas dari keberadaan PG Asembagus sebagai sebuah sejarah panjang peninggalan Belanda. Tidak hanya bangunan tua, yang saat ini juga bisa kita lihat sisa-sisanya adalah infrastruktur pendukung termasuk mesin–mesin tua,” imbuh bupati. (pri/adv/als)

NUR HARIRI/RaBa

DITANGANI MEDIS: Korban pembacokan ditangani tim medis RSUD Abdoer Rahem Situbondo, Minggu malam (2/12).

ke rumah sakit,” ujar Yuliana, salah seorang tetangga korban. Data yang berhasil dikumpulkan, pembacokan itu diduga lantaran cemburu dan rasa iri. Namun, hingga berita ini ditulis, Am masih dalam pemerik-

saan di Kapolsek Mangaran. Kapolsek Mangaran, Iptu Moh. Imron, membenarkan kabar terkait pembacokan tersebut. Dikatakan, setelah mendapat informasi, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian, “Untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya, Am langsung kami tangkap dan diamankan di mapolsek,” tegas Iptu Imron. Ditambahkan, hingga kemarin pihaknya belum dapat menyimpulkan motif dan penyebab insiden itu. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.