Radar Banyuwangi 4 Januari 2013

Page 1

JUMAT 4 JANUARI

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Perbaikan Rel Beres, Kereta Api Boleh Lewat BANYUWANGI - Ambrolnya jembatan rel kereta api (KA) di kilometer (KM) 22, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, tidak berlangsung lama. Setelah dilakukan perbaikan, kemarin siang (3/1) rel sudah bisa digunakan kembali. Perbaikan jembatan penahan rel itu dilakukan secara cepat. Sejak ambrol diterjang air bah Rabu sore (2/1), pihak PT KAI Daops IX Jember langsung melakukan perbaikan dengan cara menguruk kembali tanah yang tergerus air. PT. KAI menimbun kembali tanah yang tergerus menggunakan tum pukan pasir. Selain melakukan penimbunan, juga dipasangi beton untuk memperkuat timbunan pasir itu. Ambrolnya jembatan penahan rel itu merupakan kejadian kedua kali. Kejadian pertama terjadi pada 2010 lalu. Waktu itu menyebabkan perjalanan KA jurusan Banyuwangi-Surabaya terganggu cukup lama. Setelah dilakukan perbaikan, sekitar pukul 09.00 kemarin dilakukan uji coba. Hasilnya, rel sudah bisa dilintasi kereta api tapi dengan kecepatan lima kilometer per jam. Setelah itu, rel diuji coba KA barang. “Setelah dilakukan uji coba beberapa kali, rel dipastikan sudah aman dilewati,” ujar Kepala Humas PT KAI Daops IX Jember, Gatut Sutiyatmoko n Baca Perbaikan...Hal 39

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa Ba

SEBELUM DIPERBAIKI: Kondisi jembatan rel KA di KM 22 Boyolangu, Kecamatan Giri, setelah tergerus hujan n (atas). Antrean penumpang di Stasiun Kereta Api Karangasem.

Banjir Rendam 298 Rumah 1 Rumah Roboh, Seorang Warga Terseret Arus Sungai

TERENDAM: Seorang warga Kampung Ujung menguras air yang masuk rumahnya.

BANYUWANGI - Hujan deras yang mengguyur Kota Gandrung dan sekitarnya Rabu sore (2/1) mengakibatkan ratusan rumah di Kelurahan Kepatihan, tergenang. Fenomena alam tersebut juga mengakibatkan satu rumah semi permanen roboh. Tidak hanya itu, seorang warga hanyut terseret derasnya arus sungai. Banjir kali ini merupakan yang terparah dalam kurun sepuluh tahun terakhir.

PENYEBERANGAN

Informasi yang berhasil dihimpun war ta wan Jawa Pos Radar Banyu wangi menyebutkan, jumn llah rumah yang ttergenang men capai 298 unit. Rumah-rumah itu tersebar di sembilan rukun tetangga (RT) di Lingkungan Ujung dan Lingkungan Kra jan Su ro dilagan, Kelurahan Kepatihan, Ke ca matan Banyuwangi n Baca Banjir...Hal 39

BANJIR

SIGIT HARIYADI/RaBa

ABG Pembunuh Rima Diganjar10 Tahun Penjara

GALIH COKRO/RaBa

LANCAR: Bus yang mengangkut wisatawan keluar dari kapal di Pelabuhan Ketapang.

Lonjakan Arus Balik Terpecah Dua KALIPURO - Arus balik penumpang libu ran akhir tahun dari Bali berlangsung lambat. Hingga kemarin (3/1), aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk masih normal dan tidak sepadat jelang Natal dan tahun baru lalu. Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, lonjakan arus balik terpecah menjadi dua. Lonjakan pertama sudah terjadi malam Rabu (1/2) lalu. Lonjakan pertama terjadi jelang habis masa liburan kantor. Sehari sebelum masuk kantor pada Rabu (2/1) kemarin, wisatawan yang berlibur ke Bali ramai-ramai pulang. Pada Selasa malam, ungkap Saharuddin, kendaraan yang menyeberang ke Ketapang mengalami lonjakan sekitar 3.500 unit n Baca Lonjakan...Hal 39

BANYUWANGI - Dua terdakwa kasus pembunuhan, masing-masing FI, 16, dan FA, 16, dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin. Kedua anak baru gede (ABG) itu terbukti melakukan pencurian disertai kekerasan hingga menyebabkan meninggalnya Rima Lutfiasari, 16, warga Dusun Kedawung, Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Majelis hakim yang dipimpin Made Sutrisna memutuskan kedua terdakwa dihukum masing-masing 10 tahun penjara dipotong masa tahanan. “Terdakwa dihukum 10 tahun penjara dan membayar biaya perkara Rp 1.000,” tegas Made Sutrisna saat membacakan putusan untuk FA. Sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa FI dan FA ini dilakukan secara bergantian. Pertama, majelis hakim yang dipimpin Made Sutrisna beranggota Unggul Tri Esthi Mulyana dan I Wayan Gede Rumega menyidangkan FA asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, dan disusul FI, warga Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring.

Polisi-Pengunjung Saling Dorong

AGUS BAIHAQI/RaBa

NYARIS BENTROK: Polisi menghadang massa yang akan mendekati ruang tahanan.

Pada persidangan dengan terdakwa FA, majelis hakim menyebut berdasar fakta-fakta dalam persidangan, yaitu mendengarkan keterangan para saksi dan bukti yang ada, dakwaan yang disampaikan jaksa

n

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca ABG...Hal 39

Baca Diserang...Hal 39

Ketika Masykur Ali dan Gus Maki Digadang Jadi Ketua Tanfidziah PCNU

Banyak yang Beranggapan hanya Pura-pura Serius Nama Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, Drs. H. Masykur Aly, dan wakilnya, KH. Ali Maki Zaini, belakangan senter disebutsebut sebagai kandidat kuat sebagai ketua Tanfidziah PCNU dalam konferensi cabang (konfercab) NU pada 12-13 Januari di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, mendatang. Bersama Rois Syuriah PCNU, KH. Hisyam Syafaat, keduanya dianggap saling melengkapi kekurangan masing-masing. ABDUL AZIS, Genteng

Baca Untuk...Hal 30

penuntut umum (JPU) Semu untuk terdakwa FI dan jaksa Syahroli untuk terdakwa FA dengan memasukkan Pasal 338 dan 340 ternyata tidak terbukti n

SEMENTARA itu, sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa FI dan FA sempat diwarnai kericuhan. Keluarga Rima Lutfiasari, 16 (korban pembunuhan), tidak terima dengan putusan majelis hakim yang memvonis kedua terdakwa dengan hukuman 10 tahun penjara. Mereka minta kedua remaja itu divonis hukuman mati. “Mati harus dibayar mati,” teriak salah satu keluarga Rima. Pantauan wartawan koran ini, awalnya sidang berlangsung tenang. Meski mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian, persidangan berlangsung tertib. Kericuhan bermula saat FI dan FA keluar dari ruang utama PN Banyuwangi. Meski sudah dijaga ketat aparat kepolisian, sejumlah keluarga korban berusaha memburu dan menyerang n

GENAP dua periode duet kepemimpinan Rois Syuriah PCNU KH. Hisyam Syafaat dan Ketua Tanfidziah PCNU Masykur Aly menjalankan roda organisasi massa Islam terbesar di Banyuwangi

tersebut. Selama dua periode atau 10 tahun itu pula duet Gus Hisyam-Masykur kompak menjalankan program organisasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal dan saat dalam posisi berseberangan maupun bermesraan dengan kekuasaan. Sebagai rois syuriah, Gus Hisyam—sapaan akrabnya—lebih konsentrasi pada persoalan keagamaan. Sedangkan sebagai eksekutif, Masykuri lebih fokus pada manajerial. Keduanya menjalankan organisasi secara baik. Namun, kesuksesan memimpin dan menjalankan roda organisasi NU itu juga diakui banyak pihak—terutama di internal NU—tak lepas dari sosok Wakil Ketua Tanfidziah PCNU KH. Ali Maki Zaini. Dalam banyak hal, sosok kiai muda tersebut sering dipercaya Gus Hisyam dan Masykur untuk mewakili mereka, baik dalam urusan internal maupun eksternal organisasi. Sehingga, ketiganya sering disebut sebagai setali tiga uang. Maka dari itu, ketika belakangan ini nama Masykur dan Gus Maki disebut sama-sama maju sebagai ketua Tanfidziah PCNU, berbagai spekulasi pun muncul n Baca Banyak...Hal 39

Masykur Aly dan Gus Maki digadang jadi ketua PCNU Bisa dibilang wajah lama stok lama! Banjir rendam 298 rumah Kampung Ujung Untuk wakil rakyat, monggo berlomba untuk peduli!

ABDUL AZIS/RaBa

KOMPAK: Masykur Aly dan Gus Maki bergandengan tangan di hadapan peserta rapat persiapan Konfercab NU di Kampus STAI Ibrahimy Rabu kemarin (2/1). email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Jumat 4 Januari 2013

Sunaji SMS Keluarga Imam Korban Pembunuhan yang Jasadnya Ditemukan di Gumitir

ALI NURFATONI/RaBa

GANGGU PENGGUNA JALAN: Kendaraan besar menghindari jalan rusak di Dusun Sampangan, Kedungrejo, Muncar, kemarin.

Rusak karena Dilewati Truk Besar MUNCAR - Kondisi jalan menuju kawasan Pelabuhan Muncar banyak yang rusak. Salah satunya di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Menurut beberapa warga sekitar, jalan hotmix tersebut diperbaiki kurang

dari setahun lalu. Namun, kini sudah banyak yang rusak. ‘’Aspalnya jelek dan tipis,’’ ujar Suwito, warga setempat. Tentu saja kondisi itu menyebabkan jalan cepat rusak. Apalagi, jalan tersebut sering dilalui kendaraan

besar. ‘’Bagaimana tidak cepat rusak kalau seperti itu. Truk proyek pelabuhan dan pabrik sering lewat sini,” sesalnya. Warga meminta agar jalan tersebut segera diperbaiki. Jika tidak, kondisi jalan akan semakin parah. (ton/c1/aif )

Hati-hati Hujan Lebat dan Angin Kencang BANYUWANGI - Peringatan bagi warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi hujan deras masih akan mengguyur Bumi Blambangan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Hujan dengan intensitas lebat tersebut berpeluang terjadi pada sore hingga malam hari. Seperti diutarakan Kepala Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Atmaji Putro, kemarin (3/1). Dikatakan, intensitas hujan sudah mulai meningkat dalam beberapa hari terakhir. “Selama dua hingga tiga hari ke depan, peluang hujan lebat terjadi pada sore hingga menjelang malam hari. Sedangkan pagi sampai siang, berpeluang gerimis atau hujan ringan,” ujarnya. Selain hujan lebat, warga juga diimbau mewaspadai peluang terjadinya angin kencang. Menurut Atmaji, angin bertiup dari arah barat daya sampai barat dengan kecepatan cukup tinggi. “Rata-rata kecepatan angin tujuh sampai 25 kilometer per jam. Kecepatan angin maksimal terjadi pada sore hingga menjelang malam. Untuk para nelayan, kami sarankan segera menepi jika angin kencang melanda,” imbaunya. Meski demikian, fenomena cuaca ekstrem itu diprediksi tidak berpengaruh

BANYUWANGI - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan yang menimpa alm. Imam Sujono, 13, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah pelaku perbuatan keji yang merenggut nyawa bocah kelas V SD tersebut, yakni bapak-anak Suyono, 42, dan Sunaji, 16, sudah merencanakan terlebih dahulu aksinya ataukah tidak. Ya, polisi memang tidak serta merta mempercayai ucapan Suyono yang tidak lain adalah pakde korban, bahwa dirinya memukul bagian belakang kepala Imam semata-mata karena sakit hati lantaran Imam menjawab dengan katakata kasar saat dirinya mengajak korban melanjutkan nyetrum ikan. “Masih kita dalami apakah (pembunuhan itu) terencana ataukah tidak,” ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi, di hadapan sejumlah wartawan Rabu (2/1) lalu. Di lain pihak, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Suyono mengaku sebelum melaku-

kan pemukulan terhadap Imam, dia dan keponakannya tersebut tidak punya persoalan apa pun. “Saya sendiri yang memukul, Sunaji tidak ikut memukul. Saya kesal lantaran Imam mencaci-maki saya saat nyetrum ikan di sungai Desa Kemiren,” ungkapnya. Pria yang beralamat di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, itu menambahkan, di tengah perjalanan pulang mengantar jasad Imam dari PKU Muhammadiyah, Rogojampi, ke Desa Gendoh, sebenarnya dia sempat berpikir untuk menghubungi keluarga korban. Namun, lantaran takut, niat itu dia urungkan. Sementara itu, terjawab sudah siapa pihak yang kerap mengirim pesan singkat (SMS) yang dikirim ke keluarga korban untuk memberitahukan posisi Suyono sedang berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan akan menuju Kalimantan. Ternyata orang yang mengirim SMS tersebut adalah Sunaji. Menurut Sunaji, SMS bohong itu sengaja dia kirim kepada keluarga korban agar kematian Imam tidak diketahui keluarganya. “Saya kirim SMS kepada keluarga Imam agar tidak ketemu,” kata dia singkat. Seperti diberitakan kema-

rin (3/1), kerja keras polisi mengungkap tragedi pembunuhan yang menimpa Imam Sujono akhirnya membuahkan hasil. Rabu pagi (2/1) aparat meringkus dua orang yang ditengarai kuat pelaku pembunuhan keji terhadap bocah yang jasadnya ditemukan warga di kawasan Gunung Gumitir, Kecamatan Sempolan, Jember, tersebut. Ironisnya, dua orang yang diduga melakukan pembunuhan terhadap bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD itu adalah tetangganya sendiri. Mereka adalah Suyono, 42, dan Sunaji, 16. Yang lebih membuat miris, bapak-anak tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. Suyono tidak lain adalah pakde Imam. Suyono dan Sunaji ditangkap saat berada di persawahan Dusun Klontang, Desa Gendoh. Kap o l re s Na na n g m e n gatakan, keberhasilan pengungkapan kasus pembunuhan itu berkat kerja sama pihaknya dengan petugas Polres Jember. “Pengungkapan kasus ini merupakan buah kerja sama Polres Jember dan Polres Banyuwangi terkait penemuan mayat yang dimasukkan dalam karung di Gunung Gumitir,” ujarnya. (sgt/c1/als)

Waspadai Banjir, Pantau Dam SRONO - Hujan yang mengguyur wilayah Banyuwangi selama sehari kemarin menyebabkan sungai menjadi keruh. Kondisi tersebut membuat aparat mengambil langkah cepat. Kemarin, jajaran Polsek Srono memantau Dam Gembleng di Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Hasil pantauan di lapangan, polisi memastikan debit air di Sungai Bomo tersebut normal. ‘’Air memang keruh, tapi debit air masih normal,” cetus Kapolsek Srono, AKP Jodana Gunadi, diamini Kapala Desa Parijatah Kulon, Misman, yang ikut dalam rombongan. Pihaknya berkesimpulan bahwa

ALI NURFATONI/RaBa

KERUH: Kapolsek AKP Jodana Gunadi dengan Kades Misman memantau Dam Gembleng di Desa Parijatah Wetan, Srono, kemarin.

sungai tersebut tidak akan menyebabkan banjir. Warga diminta tetap waspada jika hujan terus turun. “Jika hujan deras, kami

minta hentikan dulu aktivitas di sungai. Itu untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan,” imbaunya. (ton/c1/aif)

SIGIT HARIYADI/RaBa

WASPADA: Atmaji menunjukkan citra satelit liputan awan di Banyuwangi kemarin.

signifikan terhadap aktivitas penyeberangan di Selat Bali. Ketinggian gelombang di perairan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali itu diprediksi berkisar antara 0,5 meter sampai 0,8 meter. Sedangkan

gelombang di perairan Pantai Selatan Banyuwangi berkisar antara 1 meter sampai 1,5 meter. “Gelombang maksimum di perairan Pantai Selatan, dua meter,” pungkas Atmaji. (sgt/als)

29

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 4 Januari 2013

Angkut Jati Curian Tepergok Polisi

ADA APA LAGI

ISTIMEWA

LANGKA: Umi menunjukkan anak kambing tanpa kepala di halaman rumahnya di Dusun Dam Buntung, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin.

Anak Kambing Lahir tanpa Kepala TEGALDLIMO - Anak kambing lahir tanpa kepala menghebohkan warga Dusun Dam Buntung, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, siang kemarin. Uniknya lagi, cempe (anak kambing) berkelamin jantan tersebut keluar dari rahim sang induk tanpa dua kaki. Kelahiran cempe tanpa kepala itu mengundang perhatian warga setempat. Warga langsung berdatangan di kandang kambing milik Umi, 60. Tidak sedikit warga yang memotret kambing tersebut. Induk kambing itu melahirkan lima cempe. Empat di antaranya dalam kondisi normal. ‘’Cuma satu kambing saja yang tak wajar,” ajar Jatmiko, keponakan Umi. Menurut dia, anak kambing tersebut mampu bertahan hidup hingga beberapa menit. Sayang, karena lahir dalam kondisi tak wajar, akhirnya anak kambing tersebut mati. ‘’Kira-kira setengah jam kambing itu hidup, tapi akhirnya mati,” kata bapak satu anak itu. (ton/c1/aif)

PESANGGARAN - Aksi pencurian kayu jati di Tumpang Karang, Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, berhasil digagalkan aparat kepolisian setempat pukul 03.00 dini hari kemarin. Malam itu juga, sopir truk bernama Rusmadi, 40, warga Dusun Bulusari, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, digelandang ke mapolsek. Tiga orang lain yang ada dalam truk kabur. Selain menangkap Rusmadi, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 13 gelondong kayu jati dan sebuah truk warna kuning bernopol P 8702 VB yang digunakan mengangkut kayu. Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi melalui Kanitreskrim Aiptu Solikin mengatakan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan warga kepada polisi yang berjaga di Mapolsek Pesanggaran. Kepada polisi, warga tersebut mengaku melihat empat orang menaikkan kayu jati ke atas bak truk di Tumpang Karang, Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Mendapat laporan tersebut, polisi langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). “Ketika sampai di TKP ada empat orang. Tetapi, saat melihat polisi datang, tiga di antaranya kabur. Hanya Rusmadi yang berhasil kita tangkap,” tandasnya. Saat dimintai keterangan polisi, Rusmadi mengaku hanya disuruh seseorang bernama Jani, warga Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Orang tersebut meminta Rusmadi mengambil kayu di TKP. “Katanya dia akan diongkosi Rp 500 ribu. Tapi kita nggak percaya begitu saja, karena Rusmadi ternyata memang sudah lama jadi TO (target operasi) Perhutani,” kata Aiptu Solikin. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

BARANG BUKTI: Truk bersama gelondongan kayu jati diamankan di Mapolsek Pesanggaran kemarin.

Hendak ke Bali, Pasutri Celaka di Glenmore GLENMORE - Tabrakan sepeda motor Honda Revo bernopol DK 7690 DF dengan mobil pikap bernopol P 9707 VD terjadi di Jalan Raya Jember, masuk Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, pagi kemarin. Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi motor, Suyono, 24, warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, patah tulang dan memar di kedua kaki dan tangannya. Sementara itu, sang istri yang dibonABDUL AZIZ/RaBa RUSAK PARAH: Kaca depan mobil pikap yang dike- ceng, Pipin Ika, 23, mengalami memar mudikan Joko pecah sesaat setelah tabrakan. di punggung, lecet di kaki dan tangan.

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

Pipin mengalami gegar otak ringan. Berbeda dengan keduanya, pengemudi pikap bernama Joko Setiyoko, 28, warga Dusun Gunungsari, Desa Karangharjo, Kecamatan Genmore, sama sekali tidak mengalami luka. Hanya saja, kaca bagian depan mobil pikap yang dia kemudikan hancur. Khoiri, 33, salah satu teman Suyono mengatakan, pagi itu dia dan rombongan sebanyak enam orang naik tiga sepeda motor dari Jember. Sedianya, mereka akan ke Bali. Sampai di TKP, posisi dirinya berada di depan kenda-

raan yang dinaiki Suyono dan istrinya. “Saya tahunnya sudah ada suara tabrakan. Setelah saya toleh ke belakang, kok kayak teman saya,” ujarnya. “Jadi, saya nggak tahu bagaimana ceritanya kok bisa tabrakan,” tuturnya. Sementara itu, Joko, si pengemudi pikap, menuturkan bahwa pagi itu dirinya melaju dari arah timur menuju Jember. Sampai di TKP, dirinya hendak mendahului sepeda motor di depannya. Namun, ketika hendak menyalip, mendadak dari arah depan ada motor yang dikemudikan Suyono. (azi/c1/aif)

MASALAH SERIUS: Beberapa kiai melakukan ijtihad tentang azas kepatutan bahwa seorang ketua yang sudah dua periode menjabat kurang patut untuk mencalonkan atau dicalonkan kembali (atas). Kalangan kiai dan kader NU membahas figur dalam konfercab NU tanggal 12-13 Januari 2013 nanti (kiri).

Kiai dan Kader NU Inginkan Perubahan Hasil Ijtihad Forum Silaturahmi di Kediaman KH. Suyuti Thoha BANYUWANGI - Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) yang digelar i 12-13 Januari 2013 di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung mendapat perhatian serius dari kalangan kiai dan kader NU. Khusus membahas masalah ini, puluhan kiai, pengurus pondok pesantren, dan kader NU berkumpul di Ponpes Mansyaul Huda Tegaldlimo sekaligus kediaman mustasyar PCNU Banyuwangi, KH. Suyuti Thoha. Hadir dalam pertemuan itu adalah KH. Muhyidin, KH. Burhanuddin, KH. Syamsul Maarif, KH. Kafrawi, KH. Abdul Hadi Al Khowas dan masih banyak para kiai yang lain. Hadir pula Ketua Pagar Nusa Banyuwangi Gus Ali Maki Syamwil dan mantan Ketua Ansor Banyuwangi H. Abdillah Rafsanjani dan Nur Alami. Ada pula H. Syafii Mustofa, Ketua Sarbumusi Banyuwangi H. Asmuni Adjie, serta beberapa pengurus MWC NU dan ranting NU dan kader muda NU dari lintas organisasi. Sebagai wujud ijtihad terhadap konfercab NU, para kiai dan kader NU melakukan ijtihad di Ponpes Mansyaul Huda Tegaldlimo pada (31/12). Dari hasil ijtihad itu menghasilkan beberapa pemikiran. Misalnya, berdasarkan atas azas kepatutan bahwa seorang ketua yang sudah dua periode menjabat kurang patut untuk mencalonkan atau dicalonkan kembali karena sangat menghambat kaderisasi dan menimbulkan stagnasi kepemimpinan ke depan. Hal ini sangat bertentangan dengan tradisi ulama NU yang tidak pernah berambisi akan jabatan tertentu. “Selain itu, pengurus NU ke depan memiliki kualitas, acceptabilitas, jaringan yang kuat serta mempunyai karakter dengan kemampuan manajerial yang baik serta mengedepankan kolektivitas kepemimpinan. Selain itu, pengurus NU ke depan tidak memiliki permasalahan hukum positif, sebagaimana hasil munas NU di Cirebon 2012 tentang permasalahan korupsi,” kata Koordinator Forum Silaturahmi kader NU Banyuwangi, Iswahyudi, SH. Dia menegaskan, kondisi menjelang konfercab NU yang semakin ramai dan membuat kebingungan akan figur pimpinan NU Banyuwangi ke depan inilah menjadi dasar diadakannya silaturahim ini dan keinginan menjadikan NU lebih mampu menata

Pertemuan ini untuk memberikan sebuah alternatif perubahan dalam tampuk kepimimpinan NU ke depan.” Iswahyudi Koordinator Forum Silaturahmi Kader NU Banyuwangi

diri dalam memperjuangkan penguatan NU sebagai sebuah civil society yang concern pada hal-hal yang langsung memberikan manfaat bagi nahdliyin dan bangsa. “Oleh karenanya pertemuan ini untuk memberikan sebuah alternatif perubahan dalam tampuk kepimimpinan NU ke depan harus dilaksanakan untuk mewujudkan NU yang lebih baik,” kata Iswahyudi. Dalam forum musyawarah tersebut dihasilkan beberapa poin dan kesepakatan, antara lain, munculnya banyak fiksi dan terjadi ketidakpatutan di kultur Nahdliyin di mana calon pemimpin itu seyogyanya tidak mencalonkan akan tetapi dicalonkan. Selanjutnya, keprihatinan mandeknya kaderisasi di NU, seakan-akan NU kekurangan calon pemimpin sehingga terjadi stagnasi kader. Iswahyudi menambahkan menyikapi perkembangan di lapangan, maka segenap kiai dan pengasuh pondok pesantren serta kader NU merasa perlu memberi sumbang saran. Sehingga harapan ke depan konfercab NU Banyuwangi menjadi sebuah konferensi yang menjadi titik balik rekonsiliasi NU secara menyeluruh bukan justru malah memperbesar konflik dan menjadikan NU hanya milik segelintir orang saja. ”Sehingga sebuah ijtihad bersama untuk kebaikan NU ke depan harus dilakukan,’’ tanads Iswahyudi. (adv/aif)

PEDULI NU: Keinginan musyawarah ini bertujuan untuk menjadikan NU lebih mampu menata diri dalam memperjuangkan penguatan NU sebagai sebuah civil society.

KADER MUDA NU: Berharap pengurus NU ke depan memiliki kualitas, acceptabilitas, jaringan yang kuat serta mengedepankan kolektivitas kepemimpinan.


EKONOMI BISNIS

32 AGENDA KOTA

Rakom Melirik Relawan Bencana KIPRAH relawan bencana di kalangan radio komunitas (Rakom) akan menjadi pembahasan dalam pertemuan rutin rakom sekabupaten Banyuwangi, Minggu (6/1). Acara yang akan dimulai pukul 08.00, itu siap menghadirkan narasumber Ketua Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) Cabang Banyuwangi Zainal Aris Masruchi. Pertemuan rutin bulanan JRKBB tersebut dipusatkan di radio Arif Kafilah FM di Dusun Kebalenan Kidul, RT 01 RW 02, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi. (*)

Pengajian Ahad Pagi dan Santunan Yatim

Jumat 4 Januari 2013

April, Pabrik Santan Produksi BANYUWANGI- Produksi pabrik santan tampaknya lebih cepat dari yang ditargetkan. Paling lambat, pabrik mengolah buah kelapa itu akan beroperasi pada April 2013. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi Abdul Kadir mengatakan, produksi pabrik santan itu akan lebih cepat, karena tidak perlu membangun gedung pabrik lagi. Pihak investor sudah me nemukan lokasi pabr ik stra tegis di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Di lokasi itu, ungkap dia, sudah

berdiri bangunan luas sekitar 7 hektare. “Pabrik santan itu akan berdiri di gedung bekas penggilingan padi. Investor tidak perlu membangun pabrik lagi, tetapi cukup melakukan rehab saja,” terangnya kepada koran ini, kemarin. Semula, pendirian pabrik santan itu akan diawali dengan ground breaking pada Februari 2013. Namun karena sudah menemukan lokasi yang pas, maka proses produksinya lebih cepat. “Investasinya sebesar Rp 60 miliar,” sebut Kadir.

DOK/RaBa

Abdul Kadir

Saat produksi pertama April mendatang, lanjut dia, pabrik itu akan memproses 100 ribu butir kelapa. Namun, sejatinya pabrik itu memiliki kapasitas produksi hingga 500 ribu butir kelapa per hari. “Untuk tahap pertama, produksi dibatasi 100 ribu butir kelapa saja. Selanjutnya produksi akan dilakukan secara bertahap,” jelasnya. Saat ini, kata Kadir, pihak investor sedang melakukan uji coba mesin di Tiongkok. Mesin pabrik kelapa itu merupakan produksi China berkualitas tinggi. Untuk

Pengajian Ahad Pagi Khotmil Qur’an AdzDzikri dan santunan 100 anak yatim piatu akan digelar Minggu pagi (6/1) pukul 05.30. Acara rutin tersebut dipusatkan di Kedai Panorama Jl Mawar No 18, 100 meter barat lampu merah Penataban, Banyuwangi. Sedikitnya seribu jamaah bakal hadir dalam pengajian tersebut. (*)

Siap Tingkatkan Kinerja Peringati HAB, Kemenag Upacara

ISTIMEWA

PENGHORMATAN : Kepala Kemenag Hosnan (dua dari kanan) disambut Kasek MAN Genteng Qosim (dua dari kiri).

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Ikan Tongkol •

• Toko + Rumah Genteng •

• Anda Telat Bulan? •

• Kijang Krista ‘01 •

Jual rumah di Jl. Ikan Tongkol Kertosari, LT 322m2, SHM, Hub: 0811350821

• Bunga Residence • Jual rumah Bunga Residence blok A31 LT 104m2, LB 55m2, SHM. Hub: 081358639444 / 085646477168

• Rumah Cantik Murah • Perum permata genteng blok AA-01 Lt 113, Lb 70, rumah cantik, murah,harga 390jt djual 320jt cukup byar 50% sisa 2th lagi bunga 0% ada yg siap sewa 15 jt/th hub 08885105987

melakukan uji coba mesin itu, pihak investor harus mengirimkan kelapa ke Tiongkok. Setelah uji coba mesin selesai, mesin langsung dikirim ke Indonesia. “Jika tidak ada halangan, Februari 2013 mesin sudah datang di Indonesia,” ungkapnya. Kadir menambahkan, bangunan pabrik itu sebenarnya sudah siap ditempati. Namun demikian, mesin tidak langsung dipasang, karena tempatnya belum ada. “Prosesnya tinggal membangun tempat mesin, setelah itu langsung produksi,” pungkasnya. (afi/irw)

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

Anda telat bulan?? Solusi cepat & tepat melancarkan haid secara teratur dalam jangka 3 jam dijamin lancar, garansi & tanpa efek samping. Hubungi: 082333794444

• Disewakan •

• Investasi •

Disewakan Toko/Kantor dpn pasar. Jl Raya Sumberayu Muncar uk 3x7m, listrik 900+Toilet. Hub: 081338391966

Dibuka Investasi sengon setot mdl 7 juta tagl 2-9 januari jangka waktu 5 tahun terima 22 juta. huubungi GS INVESMENT 08574680823

• Desain Interior •

Dijual Kijang Krista Diesel ‘01, silver, 116 juta bisa nego. Hub: 081358979111

• Vario CW 09 • Jual Vario CW 09 htm STNK panjang ist ex dokter 11 jt pas hub 08887105016

• PRIMA Mobil • STW ELf ‘11, Kjg Krista’03, PU SS ‘09, STW Espass ‘96, APV X ‘05, PU Futura ‘11, Avanza G’07’11, PU Granmax ‘11, Jazz’10, Escudo’98, Fortuner’10,Innovadiesel’08,Coltdiesel.Bscash/ kredit, hdh lgsg TV/lemari Es. H: 0811301676

BANYUWANGI • Obral Murah •

GENTENG–Hari Amal Bakti (HAB) ke-67 Kementerian Agama (Kemenag) diperingati kemarin. Sebagai puncak acara, ratusan orang di bawah lingkungan Kemenag Banyuwangi mengikuti upacara di halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Genteng. Kepala Kemenag Banyuwangi H.Hosnan, yang datang bersama rombongan langsung disambut Kepala Sekolah MAN Genteng Qosim. Jebeng Tulik dan musik hadrah juga turut menyambutnya. Menurut Hosnan, Kemenag berdiri pada 3 Januari 1946. Sejak saat itu, tugas dan peran Kemenag dari masa ke masa tidak pernah dipisahkan dari kehidupan bernegara. Peringatan HAB tahun 2013 mengusung tema “Meningkatkan Kinerja Kementerian Agama dengan Profesional dan Integritas”. Sejalan dengan tema, Hosnan menyatakan tetap berkomitmen bahwa seluruh jajaran aparatur Kemenag selalu bekerja secara profesional dan memiliki integritas. “Profesional tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran. Sedangkan integritas tanpa profesionalitas akan menyebabkan kita jalan di tempat,’’ cetusnya. Sebagai inspektur upacara, Hosnan menjelaskan, fokus sasaran pembangunan bidang agama yang menjadi tumpuan tugas untuk mendekatkan dengan visi adalah terwujudnya masyarakat yang taat beragama, rukun cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin. Ketua Panitia HAB Zainal Abidin menambahkan, setiap tahun upacara ditempatkan di lokasi berbeda. Artinya dilakukan secara bergilir. “Rangkaian kegiatan hingga puncak acara berlangsung lancar dan sukses,’’ katanya. Sementara itu, sepuluh orang yang memasuki purna tugas alias masa pensiun mendapatkan tali asih dari Kemenag. Dalam kegiatan tersebut sekaligus dirangkai pemberian hadiah kepada para pemenang lomba. (ton/adv/irw)

SITUBONDO

SITUBONDO

• 2 Isuzu Bison •

• Suzuki Carrry ‘90 •

Dijual obral murah 3 unit Honda Revo + 1 unit Honda Spacy, kadaan bru. 1 Unit mobil Bison Stcn, knds bgus. 3 Gerobak kue kndisi bgs. Hub: Jago Oli Rogojampi 0333-632888 / 08179680253

Dijual 2 Isuzu Bison tahun 1993, engkel Box posisi jalan, kondisi prima. Berminat, Hubungi: 085258568953

Dijual murah: Suzuki Carry tahun ‘90, no. L, body Alexander, warna kuning metalic, BU, Rp. 25 juta. Hubungi: 082 333 00 8871

• Carry Pick Up ‘88 •

• Isuzu New Panther ‘05 •

• Kijang Innova ‘05 •

Dijual Isuzu New Panther TBR tahun 2005, biru muda metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova G XW42 tahun 2005, silver metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Jual Carry Pick Up ‘88, putih (cat baru) harga nego, Hub: 082331488668

• Honda Genio ‘92 • Jual Honda Genio 92 Silver, 61 juta nego, BU. 081333346665, 081805144642

Butuh Desain Interior untuk rumah, ruko, & kntor? Arya Property 081336659258

BANYUWANGI • SPG Event & Sales. Mtoris • BANYUWANGI • Tanah Strategis • Lokasi Banjarsari, pinggir jalan, cocok utk perumahan/ dikavling, luas 2600m2, harga 1,5M. Bisa bayar separoh, separohnya 1thn lagi. Hubungi pemilik. Ita 085785087588

• Tanah Ketapang • Jual tnh blkg Bulog Ketpg L 1600m2 strtgis, hrg nego, bs utk gudang. H: 08123461944

Bth SPG Event & Sales Motoris BW CV Jl. Ikan Wijinongko 11, Sobo. Banyuwangi

BANYUWANGI

• Suzuki Swift ‘08 •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Toyota Avanza ‘07 •

• Kijang Innova ‘08 •

Dijual Suzuki RS 415 Swift ST4 mt tahun 2008, merah muda metalik, harga 128,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu F600 Xenia tahun 2010, silver metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3 F601 RM GMMJJ tahun 2007, silver metalik, harga 126,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova ‘08 euro type G, warna hitam, bensin, tangan pertama, maaf tanpa perantara, hubungi: 085859687870

• Dicari Innova ‘06 •

• Dicari Timor S515 ‘99 •

Dicari mobil Toyota Kijang Innova tahun 2006 warna silver metalik, bisa menghubungi KSP Agus 0333 – 420831 atau 0811350821

Dicari mobil Timor S515 tahun 1999, DK 193 BG, warna hitam bisa menghubungi KSP Agus 0333 – 420831 atau 0811350821

• STNK • Hlg SIM C & STNK P 2146 WH, an. Agnes Ruthsiana. Jl. Dr Sutomo RT 03/03 Kel. Panderejo

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 6937 EH, an. Sutiana Srigonto, Asembagus Situbondo.


37

OPINI

Jumat 4 Januari 2013

2013 Tahun Ular Air

KRIMINALITAS

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

LUKA PARAH: Muhammad Najar mendapat perawatan intensif di RSD Haryoto, Lumajang. Korban dilempar bondet saat berangkat ke pasar dinihari, kemarin.

Berangkat Ke Pasar, Dibondet LUMAJANG - Kawasan rawan di Kecamatan Padang, Lumajang, dini hari kemarin memakan korban. Seorang pria yang hendak berangkat ke pasar dibondet (petasan banting) orang tak dikenal. Akibat lemparan itu, Muhammad Najar, warga yang menjadi korban harus dilarikan ke RSD Haryoto Lumajang. Saat ditemui di RSD Haryoto ruang perawatan, korban terlihat masih lemas. Tangan kanannya dibalut perban dan di gibbs. Luka tangan kanan korban, warga asal Dusun Krajan Desa/Kecamatan Padang ini tergolong parah setelah dihantam bondet dini hari kemarin. Dari lengan hingga jari-jari terlihat membengkak. Kejadiannya menurut Najar, bermula sekitar jam 02.30 saat dia berangkat ke Pasar Lumajang. Dini hari itu, lelaki 40 tahun tersebut berangkat bersama Patemi, kakaknya dengan mengendarai motor sendiri-sendiri. Patemi berada di depan sedangkan Najar mengikuti di belakangnya. Saat berada sekitar 200 meter di dekat balai Desa Padang, Najar didahului motor lain dari arah belakang. “Lalu terdengar ledakan,” kata Najar sambil mengerang kesakitan. Dia merasakan kesakitan dan langsung sadar kalau tangan kanannya terkena hantaman bondet. Korban tak tau pasti siapa yang melempar bondet itu, karena setelah melempar bondet tersebut pelaku melarikan diri. Yang dia tahu hanya dua orang yang berboncengan motor. Selebihnya dia tidak tahu karena suasana gelap dan posisinya terjatuh. “Setelah itu orangnya lari,” katanya. Kondisi itu membuat Patemi langsung melapor ke Mapolsek Padang. Beberapa saat kemudian petugas datang mengevakuasi korban. Kendaraan diamankan di mapolsek dan korban dilarikan ke RSD Haryoto untuk mendapat perawatan. Brigadir Ari Hartono, Kanitreskrim Polsek Padang menjelaskan adanya dugaan kesengajaan pelaku melukai korban. “Dugaan sementara dibondet saat berangkat ke pasar,” katanya. (fid/wah/jpnn)

ADA APA LAGI

EKO/RADAR JEMBER/JPNN

TERBARING: Sunarto, warga Cermee, dirawat di IGD Dr Koesnadi usai jatuh dari pohon Gamelina, kemarin.

Jatuh dari Pohon, Kelenger BONDOWOSO - Nasib tragis dialami Sunarto, 50, warga Desa/Kecamatan Cermee. Saat naik pohon Gamelina kemarin, dia malah terpeleset dan terjerembab ke bawah. Korban tidak sadarkan diri. Sebab, bagian kepalanya mengalami gegar otak berat akibat benturan tersebut. Karena khawatir dengan kondisinya, pihak keluarga pun segera melarikan Sunarto ke IGD Dr Koesnadi Bondowoso. Yuliati, 30, anaknya, mengatakan, Sunarto memang memanjat pohon Gamelina cukup tinggi. Orang tuanya itu hanya ingin menebangi ranting pohon tersebut. Tapi, saat bekerja, dia terpeleset dan jatuh. ”Mungkin rantingnya patah. Sehingga bapak saya terpeleset,” katanya. Sampai sore kemarin pun, Sunarto belum sadar. Dr Rasmono, petugas dari IGD Dr Koesnadi yang merawat Sunarto mengatakan, lukanya cukup parah. Namun, pihaknya berusaha mengobati pasien tersebut. ”Kalau sampai beberapa jam lagi tidak sadar, maka kami akan merujuk pasien ini ke RS Soebandi Jember,” katanya. Sebab, peralatan medis di Jember lebih lengkap. ”Selain itu, banyak tenaga ahli atau spesialis di RS Jember,” katanya. (eko/hdi/jpnn)

NARKOBA

Bawa Obat Keras, Pelajar Kena Rp 1 Juta BONDOWOSO - Terbukti membawa obat daftar G atau obat keras, AR, 17 tahun, seorang pelajar salah satu SMK di Bondowoso divonis satu bulan atau subsider Rp 1 juta oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso, Kamis siang kemarin (3/1). Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Nanang SH dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) M Jupri, terdakwa menerima putusan itu. Namun, terdakwa memilih untuk membayar denda sebesar Rp 1 juta daripada harus masuk penjara. ”Dari pertimbangan hakim, akhirnya kami memvonis satu bulan subsider atau denda Rp 1 juta,” ungkap Nanang SH, usai menggelar sidang kepada Jawa Pos Radar Jember. Sebelumnya, JPU M Jupri menjelaskan dalam dakwaan bahwa polisi berhasil menangkap terdakwa saat keluar dari sebuah rental Play Station di wilayah Kota Kulon Bondowoso. ”Saat ditangkap itu, polisi menemukan barang bukti yang dibawa oleh terdakwa,” katanya. Sebagian obat G itu sudah dikonsumi terdakwa. Dan, ada sebagian kecil yang tersisa. Selanjutnya, polisi membawa terdakwa ke Mapolres Bondowoso untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Sehingga, kasus itu dilimpahkan ke kejaksaan dan disidangkan ke PN Bondowoso.Majelis hakim mempertimbangkan, kondisi terdakwa yang masih pelajar. Apalagi, terdakwa belum pernah melakukan tindak kriminal. Sehingga, majelis hakim sengaja menyidangkan kasus itu sebagai sidang anak. Dengan harapan, terdakwa bisa kembali sekolah. Dan, tidak lagi mengulangi perbuatannnya. (eko/hdi/jpnn)

SAYA memasang gambar dua belas shio di resto saya di Jalan Majapahit; mulai shio kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, babi, dan tikus. Saya melihat konsumen yang masuk resto saya selalu memperhatikan pigurapigura yang berisi gambar dan tentang shio tersebut. Banyak juga yang mencatat apa saja yang ditulis dalam pigura tersebut. Sama dengan budaya Timur lainnya, kebudayaan Tiongkok menggunakan alam sebagai pedoman dan perlambang dalam segenap perilaku manusia. Di kebudayaan Tiongkok ada tradisi unik dalam hal menghitung dan meramal peruntungan manusia. Ilmu pengetahuan yang membahas peruntungan nasib manusia menurut kalender Tiongkok itu disebut Feng shui. Dalam kalender Tiongkok dikenal dua belas macam shio sesuai tahun kelahiran. Shio tersebut berulang berdasar urutan yang sudah disepakati. Shio kerbau, misalnya, adalah kelahiran di tahun 1961, 1973, dan 1985. Shio macan di tahun kelahiran 1962, 1974, dan 1986. Shio kelinci di tahun kelahiran 1963, 1975, dan 1987. Shio naga di tahun kelahiran 1964, 1976, dan 1988. Shio ular di tahun kelahiran 1965, 1977, dan 1989. Shio kuda di tahun kelahiran 1966, 1978, dan 1990. Shio kambing di tahun kelahiran 1967, 1979, dan 1991. Shio monyet di tahun kelahiran 1968, 1980, dan 1992. Shio ayam di tahun kelahiran 1969, 1981, dan 1993.

Shio anjing di tahun kelahiran 1970, 1982, dan 1994. Shio babi di tahun kelahiran 1971, 1983, dan 1995. Shio tikus di tahun kelahiran 1972, 1984, dan 1996. Berdasar budaya Tiongkok, selain dipengaruhi shio, peruntungan manusia juga dipengaruhi lima unsur alam, yaitu logam, air, kayu, api, dan tanah. Unsur logam, misalnya, ada di tahun kelahiran 1980, 1981, 1990, 1991, 2000, 2001, 2010, dan 2011. Unsur air ada di tahun kelahiran 1982, 1983, 1992, 1993, 2002, 2003, 2012, dan 2013.Unsur kayu ada di tahun kelahiran 1984, 1985, 1994, 1995, 2004, 2005, 2014, dan 2015. Unsur api ada di tahun kelahiran 1986, 1987, 1996, 1997, 2006, 2007, 2016, dan 2017. Unsur tanah ada di tahun kelahiran 1988, 1989, 1998, 1999, 2008, 2009, 2018, dan 2019. Elemen Yin dan Yang yang terdiri atas lima unsur tersebut mengandung makna keseimbangan alam. Yin mempunyai sifat dingin dan ada di unsur logam dan air. Yang mempunyai sifat panas dan ada di unsur kayu dan api. Tanah bersifat gabungan dari Yin–Yang. Berdasar ulasan di atas, maka tahun 2013 adalah tahun ular air. Saya akan sedikit memberikan gambaran tentang shio ular. Orang-orang yang lahir di shio ular cenderung popular dan diplomatis. Ular memiliki seni sensual memperdayai musuh. Ular sering merasa tidak aman dalam diri mereka sendiri dan cenderung pencemburu. Ular sangat berbahaya dan pintar! Ular lebih bergantung dirinya

O l e h

AGUS SUSANTO * sendiri sebelum mencari saran orang lain. Ular adalah pekerja keras dan memiliki naluri yang baik. Begitu ular memulai sesuatu, ular akan berhasil. Ular perlu belajar untuk rendah hati dan membangun dirinya sendiri. Berdasar Yin–Yang, tahun 2013 adalah tahun yang berunsur air. Dalam pengertian waktu, unsur air diartikan sebagai musim dingin. Unsur air identik dengan malam hari. Dalam pengertian mata angin, air adalah utara yang bersifat dingin. Dalam pengertian warna, air adalah hitam. Dalam pengertian karakter, air adalah kejernihan pikiran dan rasional. Air itu mengalir, liberal, bebas, dan independen, serta fleksibel. Di dalam ilmu keseimbangan, kelima unsur yaitu logam, air, kayu, api, dan tanah, tersebut saling berhubungan. Tiap unsur memiliki lima hubungan, dan dipersempit lagi menjadi dua hubungan saja, yaitu hubungan saling menghidupkan yang berbentuk segi lima dan hubungan saling membunuh yang berbentuk bintang. Hubungan saling menghidupkan, yaitu kayu menghidupi api. Contohnya, dalam proses pembakaran, api diperbesar dengan cara menambahkan kayu. Berikutnya, api menghidupi tanah. Contohnya, api menghasilkan abu atau tanah dari proses pembakaran. Lalu, tanah menghasilkan logam. Contohnya, mineral-mineral besi berasal

dari bumi atau tanah. Selanjutnya, logam menghidupi air. Contohnya, pada kelembaban udara tinggi, di permukaan logam akan terbentuk butiranbutiran air. Terakhir, air menghidupi kayu. Contohnya, tumbuh-tumbuhan membutuhkan air untuk hidup. Hubungan saling membunuh, yaitu kayu merusak tanah. Contohnya, terjadinya banjir karena banyak pohon yang ditebang, sehingga tanah rusak tergerus air. Yang berikutnya, tanah membatasi air. Contohnya, pembuatan bendungan memerlukan tanah sebagai pembatas air. Lalu, air membatasi api. Contohnya, air digunakan untuk memadamkan api dalam kebakaran. Berikutnya, api merusak logam. Contohnya, logam akan meleleh jika dibakar dengan suhu tinggi. Terakhir, logam membatasi kayu. Contohnya, gergaji berbahan logam digunakan memotong kayu. Berdasar beberapa penjelasan tersebut, saya kira para pembaca bisa mengambil satu kesimpulan; di mana dan kapan satu kesempatan atau peluang muncul. Di tahun 2013, segeralah ambil sifat-sifat ular untuk bertindak. Memanfaatkan momen bukanlah salah, justru penting. Adapun peluang-peluang yang prospektif sejak Februari 2013 hingga January 2014 adalah sektor kayu, properti, yang berhubungan dengan kertas, percetakan, dan sektor logam, emas, baja, dan konstruksi. Selain itu, sektor yang sangat baik di tahun 2013

adalah sektor air. Hati-hati di sektor-sektor yang saling membunuh. Contoh, unsur tanah dan unsur api yang bisa dirusak unsur air. Karena unsur tanah bersifat gabungan Yin dan Yang, maka jangan berani berspekulasi dengan membeli tanah yang lokasinya kurang baik. Cari yang benarbenar paling strategis. Di dalam unsur api, patut diwaspadai gejolak-gejolak politik. Selain itu, harga-harga akan naik seiring kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak. Pemberlakuan tentang redenominasi juga hendaknya dilakukan secara arif dan bijaksana. Provokasi sebaiknya dihindari. Akhir kata, saya menulis artikel ini hanya bersifat memberi suatu penjelasan mengenai feng shui, shio, dan Yin–Yang dalam tradisi Tiongkok. Bukan sebagai suatu pegangan. Yang terpenting tetap berpikir positif, terus berbuat yang terbaik bagi sesama, bagi bangsa dan negara, dan bagi Tuhan. Tetaplah optimistis bahwa janji-janji Tuhan adalah janji yang “Ya” dan “Amin!”. Janji yang selalu memberikan suatu jaminan kehidupan yang baik meskipun ada badai dan gelombang yang menerpa bahtera hidup kita di tahun apa pun. Meskipun kita jatuh, tapi tak akan tergeletak. Sebab, tangan Tuhan akan menopang. Jangan takut, hadapi tahun 2013 bersama Tuhan yang empunya segala sesuatu. *) Pengamat budaya Tiongkok.

Bangkitlah Perfilman Banyuwangi BEBERAPA waktu lalu, dalam semarak Hari Jadi Banyuwangi ke 241, beragam festival dan perayaan hadir untuk menghibur segenap warga Banyuwangi, mulai Jazz Festival, Festival Kuwung, sampai BEC. Euforia tersebut mungkin masih terasa sampai sekarang. Di hari jadi tahun ini, Banyuwangi mempunyai maraton festival yang menyedot ribuan massa untuk berpartisipasi, baik sebagai penonton maupun sebagai peserta. Namun, di salah satu rongga jantung Kota Banyuwangi pada tanggal 15 Desember 2012 dan bertempat di Gedung Juang 45, sebuah kepingan semarak Hari Jadi Banyuwangi luput dari perhatian masyarakat. Kepingan itu bernama film dokumenter. Ya, sebuah kompetisi atau lomba membuat sebuah film dokumenter yang ditujukan untuk kalangan pelajar dan mahasiswa di Kota Gandrung. Kompetisi tersebut, kalau saya tidak salah, merupakan sebuah kompetisi film yang pertama kali di Kota Gandrung ini. Saya cukup terkejut ketika diberi tahu bahwa ada sebuah lomba film dokumenter yang diada-

kan di Banyuwangi. Sebuah keterkejutan yang cukup wajar mengingat Banyuwangi selama ini adem ayem dalam dunia perfilman indi. Sungguh sulit menemukan sebuah komunitas seni dan kreativitas selain sanggar tari dan drama. Komunitas film? Terlalu jauh untuk sekadar berpikir “ada”. Banyuwangi masih tertinggal sangat jauh dalam hal produktivitas karya audio visual. Saya diundang Ketua Perfilman Banyuwangi, Rini Dianingrum untuk menjadi pembicara dalam workshop di malam penganugerahan pemenang lomba film dokumenter tersebut. Ada cerita menarik ketika pihak panitia bertanya waktu yang saya perlukan dalam menyampaikan materi. Ketika saya meminta waktu tiga jam, mereka kaget dan bertanya ingin berbicara apa saja. Akhirnya, disepakati durasi hanya dua jam. Terbersit di benak saya, mereka— para pelajar dan mahasiswa— mungkin berpikir workshop itu adalah hal yang membosankan, diisi oleh pemateri yang tua, dan materi yang diberikan tidak sampai kepala. Lazimnya sebuah workshop atau sarase-

O l e h

RANDI WISNU PERMANA * han film, materi yang diberikan akan disajikan secara menghibur dan diselingi pemutaran film-film yang bisa merangsang minat peserta untuk berproduksi. Sejauh pengamatan saya, rangsangan itu berhasil. Kompetisi film dokumenter tersebut memang jauh dari kata sempurna; mulai penyelenggara sampai karya yang dikirim peserta. Bisa dimaklumi, karena mungkin inilah festival film pertama di Banyuwangi. Tetapi, animo peserta lomba patut diacungi jempol. 52 film yang masuk menjadi buktinya. Tetapi, dari 52 film yang masuk, kebanyakan adalah film fiksi, bukan dokumenter! Mengapa itu bisa terjadi? Karena kurangnya pengetahuan para pelajar terhadap perbedaan film fiksi dan dokumenter, antara dokumenter dan sebuah dokumentasi. Masyarakat Banyuwangi belum mendapat transfer ilmu dari kota-kota besar dalam hal perfilman indi. Padahal, hasrat, kemampuan, dan kreativitas

pemuda di kota ini tidak kalah dengan kota-kota lain. Salah satu pemenang dalam lomba film dokumenter tersebut yang berjudul Santet SrengSreng, contohnya, mempunyai sebuah gagasan yang menarik, yang patut diteliti dan divisualkan dalam media film. Mereka menggarap film itu dengan cara reka-reka, reka-reka dalam pengambilan gambar, reka-reka dalam pengumpulan data, rekareka dalam proses editing. Padahal, andai mereka mendapat dukungan penuh, baik secara teknis maupun ilmu, bisa saja film itu menjadi wakil Banyuwangi di kancah film dokumenter nasional. Gagasangagasan cerdas paramuda Kota Gandrung inilah yang dibutuhkan Banyuwangi. Banyuwangi adalah sebuah kota yang lengkap; wisata alam yang membujur dan melingkari Banyuwangi dan wisata budaya lokal yang sangat kaya dan indah. Saatnya Banyuwangi menjadi tujuan utama pariwisata, dan salah satu sarana yang menunjang ialah bidang audio visual. Para pemenang dari lomba tersebut mungkin bukan yang terbaik, dan yang tidak men-

jadi pemenang juga bukan yang buruk. Para pemenang merupakan film yang mendekati kategori dan tema, dan semua film yang dikirim mempunyai teknis penggarapan yang cukup baik. Menarik disimak bagaimana perfilman indi di Banyuwangi berkembang nanti, mengingat ruang pemutaran di kota ini sangat terbatas. Bahkan, bisa dibilang tidak ada. Jalan menuju adanya Komunitas Film Banyuwangi masih panjang dan berliku, tapi melihat antusias para pelajar dan mahasiswa, semangat itu ada dan harus didukung. Salut adalah kata yang tepat untuk menggambarkan lomba film dokumenter tersebut. Dengan mengusung tema “Kearifan Budaya Lokal”, lomba tersebut sudah bisa menarik minat pelajar dan mahasiswa. Salut untuk Radar Banyuwangi dan Jtv Biro Banyuwangi yang telah meliput acara tersebut. Semoga bisa segera terbentuk sebuah komunitas yang bisa mewadahi kreativitas Lare Osing dalam bidang audio visual. Salam Sinema! *) Lare Osing tinggal di Malang.

Refleksi Pendidikan Awal Tahun TAHUN 2013 sudah berjalan. Tantangan baru siap menyambutnya. Kurikulum Perekat Kesatuan Bangsa (KPKB) 2013 salah satunya. Terlepas dari polemik yang masih menyertainya, perubahan ini akan membawa konsekuensi yang lebih menantang di masa mendatang. Tidak saja adanya peleburan dan penghapusan beberapa mata pelajaran, tapi juga karena tanggung jawab yang lebih besar. Terutama dalam menyemai karakter anak didik. Tulisan ini mencoba merefleksi pemberlakuan kurikulum baru dan pendidikan karakter di tahun 2013 mendatang. Kurikulum 2013 lahir sebagai jawaban atas aneka persoalan yang membelit pendidikan nasional : mutu pendidikan yang sangat rendah. Kondisi ini juga disumbang oleh fenomena dekadensi moral pelajar yang semakin membuncah. Salah satu orientasi dari Kurikulum Perekat Kesatuan Bangsa (KPKB) adalah merekonstruksi fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Di mana asumsinya mengatakan bahwa, perilaku anak didik dapat dipola, dikontrol dan diatur melalui pendidikan formal (formal schooling). Menjadi sangat wajar kalau kemudian kurikulum baru ini menaruh harapan penyemaian karakter anak didik pada keberhasilan pendidikan Pancasila, agama, dan pembauran karakternya. Banyak pihak yang menyangsikan efektivitas kurikulum baru dalam mengurai persoalan pendidikan. Terlebih lagi dibaurkannya mata pelajaran IPA dan IPS ke dalam pelajaran lainnya. Namun demikian, perubahan

ini tidak lantas menyurutkan semangat dan niat kita untuk selalu berubah. Pendidik dituntut untuk terus melakukan perubahan-perubahan perilaku dan metode membelajarkan anak didik, meski tanpa perubahan kurikulum sekalipun. Sebagus apa pun bentuk kurikulumnya tidak akan memberi pengaruh yang berarti jika pendidiknya masih terpenjara dalam mindset yang sama: mengajar dan tidak membelajarkan. Hasil survei Bank Dunia - tentang kegiatan belajar-mengajar pada 2011- menyebutkan bahwa terdapat 4 masalah krusial yang dihadapi dunia pendidikan kita, yaitu: Pertama, Guru terlalu banyak membuang-buang waktu. Di mana 11 % waktunya dihabiskan untuk hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan kemanfaatan pembelajaran. Seperti memberi pengumuman dan hal remeh-temeh lainnya. Kalau di bandingkan dengan negara lain, persentasenya sangat jomplang. Mereka hanya menggunakan 1 % waktunya untuk hal yang sama. Kedua, Tingkat kesulitan soal yang diberikan oleh guru terbilang rendah (lower package order). Artinya guru tidak mendorong murid untuk lebih maju. Bahkan hanya 10 % saja guru yang memberikan soal dengan alternatif jawaban lebih dari dua. Bandingkan dengan negara lain yang mencapai angka 76%. Ketiga, Guru tidak menjabarkan materi pelajaran yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Di negara lain, misalnya AS, dilaksanakan 3 kali lipatnya. Di Jepang dilaksanakan 5 kali lipatnya. Di samping itu, penjelasan materi

O l e h

HERIYANTO NURCAHYO * dan pelaksanaan pembelajaran dengan pedagogik yang sangat lemah. Keempat, hasil survei juga menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan setelah sertifikasi diberlakukan (hasil lengkap bisa dibaca di laporan World Bank berjudul : Teacher Certification in Indonesia: A doubling of pay, or a way to improve learning (2012). Di sisi lain, beberapa bukti menunjukkan bahwa investasi dan pengembangan kualitas gurulah yang memiliki kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Thus, kemauan dan motivasi pendidik untuk terus belajar dan berbenah adalah faktor utama peningkatan mutu pendidikan kita. Di samping disediakannya wahana up grading keilmuan secara periodik. Di sisi lain, program kendali pendidikan yang diluncurkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas beberapa saat yang lalu sangat menarik untuk diapresiasi. Bukan saja akan mendorong perbaikan dan meningkatkan kualitas keluaran pendidikan secara holistik (IQ, EQ dan SQ) namun juga membuka ruang bagi peran orang tua sebagai satu kesatuan penting dalam pendidikan karakter anaknya. Tidak ada satu pun pihak yang menyangkal jika keberhasilan belajar anak di sekolah salah satunya didorong oleh kolaborasi yang sinergis antara pendidik,

peserta didik dan orang tua. Beberapa riset menunjukkan adanya peningkatan kualitas akademik dan perilaku saat orang tua dilibatkan dalam pendidikan anaknya. Kolaborasi ini juga berkonstribusi positif terhadap peningkatan kualitas dan kinerja sekolah secara keseluruhan. Orang tua menyimpan potensi besar sebagai penggerak motivasi dan kinerja belajar anaknya. Keberhasilan belajar anak tidak bisa dilepaskan dari campur tangan orang tuanya. Hal ini sangat penting mengingat setidaknya orang tua memiliki 4 (empat ) peran besar dalam pendidikan anaknya. Orang tua bisa berperan sebagai pembimbing, guru, penegak disiplin sekaligus teman bagi anak-anaknya. Peran kepengasuhan ini tidak bisa begitu saja dipisahkan atau ditiadakan dalam pendidikan anak-anaknya. Banyaknya kasus-kasus kenakalan dan penyimpangan siswa tidak terlepas dari mengendornya peran-peran kepengasuhan orang tua di rumah. Dengan melibatkan orang tua dalam program kendali pendidikan, secara tidak langsung kita telah mendorong kembali orang tua untuk melakukan fungsi-fungsi kepengasuhannya. Adalah Dr. Ouida Wright—seorang ahli psikologi pendidikan—yang setuju bahwa dukungan di rumah merupakan bagian penting dari keberhasilan seorang remaja di sekolah. “Apa yang mereka (remaja) perlukan adalah kondisi lingkungan rumah, lingkungan yang memberikan rasa ketertarikan tentang apa yang

mereka lakukan di sekolah dan memberikan dukungan untuk setiap kegiatan atau aktivitas lain di sekolah.” Selama ini sekolah terlalu sibuk mengurusi pendidikannya secara sendiri. Keterlibatan orang tua tidak tampak secara nyata dalam proses belajar di sekolah. Ini menjadi sangat wajar, karena sebagian besar tanggung jawab pendidikan di sekolah dibebankan pada pundak pendidik semata. Namun demikian, banyak sekolah yang mulai melirik keberadaan orang tua sebagai mitra strategis peningkatan kualitas akademik dan non akademik anaknya. Hal ini didasari kenyataan bahwa 70 % waktu sang anak dihabiskan di luar sekolah (rumah). Dengan merumahkan pendidikan karakter sama halnya menumbuhkan kebiasaan positif anak pada habitat aslinya. Sehingga anak memiliki tabungan moral yang sangat berarti dalam menapaki hidupnya di masa kini dan akan datang. Mengakhiri tulisan ini, ada baiknya kita renungkan pesan Alfin Toffler berikut ini : “The illiterates of the 21st century will not be those who cannot read and write but those who cannot learn, unlearn dan relearn”. Dengan kata lain, abad ini membutuhkan sosok pendidik yang tidak hanya mahir mengajar namun juga pendidik yang terus belajar dan menginspirasi. Selamat tahun baru! *) Guru SMAN 1 Glenmore Banyuwangi yang sedang belajar di Graduates School of Education Kumamoto University, Jepang.


38

Jumat 4 Januari 2013

PERSEWANGI PT LI

Muhlisin-Abbas Calon Terkuat BANYUWANGI - Bermunculannya kandidat calon ketua Persewangi dalam musyawarah anggota (musang) yang digagas sejumlah klub rupanya panen reaksi. Dari sekian banyak figur yang diprediksi bakal menjadi petinggi tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut, pandangan akhir mulai mengerucut ke figur yang diharapkan bisa memimpin Persewangi proyeksi Divisi Utama PT Liga Indonesia. Seperti diberitakan sebelumnya, kandidat petinggi Persewangi bermunculan seiring diembuskannya wacana musang. Calon yang muncul pun berasal dari berbagai latar belakang. Dari kalangan pelaku sepak bola, nama Mohamad Kayun dan Andik Purwanto banyak dijagokan menjadi pemegang kendali Tim Merah Hitam. Selain sudah lama bergelut dengan sepak bola, keduanya juga berada dalam satu payung di bawah Pengkab PSSI Banyuwangi. Dari pelaku usaha juga muncul figur yang dijagokan. Tiga nama yang muncul adalah owner KSP Milan, Toni Hartono; pengusaha ikan asal Muncar, Iwan Rudianto, dan Aliong pemilik RV Cellular. Selain memiliki kematangan ekonomi, mereka juga sudah kenyang asam garam mengurus dunia sepak bola di Banyuwangi. Bursa nakhoda Persewangi dipastikan bakal semakin seru dengan kehadiran politisi yang turut meramaikan bursa pencalonan. Di sini, figur kontraktor sukses Muhlisin banyak disebut menjadi salah satu calon kuat untuk memimpin Persewangi. Selain Muhlisin, ada politisi senior Wahyudi yang dijagokan bisa membangkitkan Laskar Blambangan. Selain itu, Sosok Mohamad Khairul Abbas juga bisa menjadi kuda hitam dalam musang Persewangi mendatang. Namun, perkembangan terbaru, banyaknya nama yang muncul akhirnya bermuara pada dua figur yang diharapkan bisa mengangkat persepakbolaan Banyuwangi. Dua nama itu adalah Muhlisin dan Mohamad Khairul Abbas. Munculnya dua nama itu seolah mengingatkan harmonisnya dua koalisi partai politik besar yang lagi tren saat ini, Abang Ijo atau Bang Jo. Muhlisin dianggap sebagai tokoh muda yang diharapkan bisa membawa Persewangi lebih baik. Latar belakangnya sebagai santri dan akrab dengan para kiai membuatnya disegani. Di samping itu, dia juga pemrakarsa reformasi di tubuh PSSI Banyuwangi. “Ah, masih ada figur lain yang layak memimpin Persewangi,” ujar Muhlisin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat menghadiri pernikahan Galih Cokro Buwono, fotografer koran ini, akhir tahun lalu. Sementara itu, Ketua PSSI Banyuwangi, Mohamad Kayun, akan berusaha menjembatani klub yang ingin melakukan perubahan di Persewangi. Dalam hal ini, dia akan melakukan komunikasi dengan semua elemen, termasuk pengurus lama. “Kita akan komunikasi dulu soal itu dan waktu pasnya musang,” ujarnya. (nic/c1/als)

Persewangi Siap Bayar Moukwelle BANYUWANGI - Tuntutan Moukwelle Ebanga Sylvain atas haknya yang tersisa di Persewangi mulai menemui titik terang. Kepastian itu diperoleh setelah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) memanggil manajemen Persewangi PT LPIS dan PSSI kemarin (3/1). Dalam pertemuan itu, keduanya bersedia membayar sisa kontrak dan gaji pemain berkebangsaan Prancis tersebut. Dalam mediasi yang berlangsung lebih-kurang 60 menit tersebut, Plt Dispora Ahmad Khairullah yang mewakili Bupati Banyuwangi mengundang tiga pihak terkait. Mereka

cis itu harus dilarikan ke rumah sakit. Kini, pemain yang membela Persewangi di pentas Divisi Utama musim lalu itu harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah. Moukwelle dilarikan ke rumah sakit Sabtu (29/12/12) dini hari. Beberapa rekan kos Moukwelle yang mengetahui keadaannya mulai memprihatinkan berinisiatif mengantarkannya ke rumah sakit. Diagnosis medis sementara, selain mengidap typhus sejak 7 Desember 2012 lalu, pemain yang getol meminta sisa gaji dan kontraknya itu dibayar diindikasi kuat juga mengalami gangguan liver. (nic/c1/als)

DOK.RaBa

Kompetisi Lokal Ditabuh Mulai Maret JAGA KUALITAS: Kejurkab pencak silat yang digelar 5 Januari nanti akan dipimpin wasit juri berkualitas. DOK.RaBa

Mukayin menambahkan, penyegaran dan penataran wasit juri ini menjadi penting. Selain sebagai bahan pengayaan sebelum digelarnya kejurkab, agenda ini bisa menjadi upaya IPSI untuk terus menjaga kualitas kejuaraan. Juara yang dihasilkan bisa benar-benar berdasar penilaian yang fair. Maka, dari sini diperlukan kesamaan

75 persen. Kapan akan dibayar? Khairullah tidak menyebutkan waktunya. Dia hanya mengira-ngira. Minggu depan pembayaran gaji dan kontrak Moukwelle sudah bisa dipastikan. “Ya, mudah-mudahan minggu depan semua sudah beres,” harapnya. Nanang saat ditemui usai pertemuan enggan berkomentar lebih jauh. Dia menyerahkansepenuhnyamasalahitukepadaDispora. “Tanya saja hasilnya ke Dipora,” katanya. Sekadar diketahui, perkembangan kesehatan pesepak bola, Moukwelle Ebanga Sylvain, kian memburuk. Kabar terakhir, pemain berkebangsaan Pran-

SEGERA DIPUTAR: Pengurus PSSI Banyuwangi versi La Nyala Mattaliti segera menggelar kompetisi internal untuk semua Divisi.

IPSI Sertakan Wasit Juri Fresh BANYUWANGI - Membeludaknya peserta kejuaraan pencak silat antar pelajar tingkat kabupaten (kejurkab) membuat panitia berbenah. Tidak hanya dari segi penyelenggaraan yang menjadi fokus perhatian, IPSI juga mulai memfokuskan diri untuk tetap menjaga kualitas permainan yang akan dilaksanakan mulai 5 Januari nanti. Untuk menjaga kualitas pertandingan, salah satunya diwujudkan dengan mengikutsertakan wasit juri yang terangkum dalam penyegaran yang digelar IPSI akhir Desember 2012 lalu. Dari 37 peserta, 26 di antaranya merupakan peserta dari perguruan. “Kegiatan penyegaran dan penataran wasit juri ini juga diikuti lima peserta putri,” beber Mukayin, sekretaris IPSI Banyuwangi.

yang hadir adalah Manajer Persewangi Nanang Nur Ahmadi, pengurus PSSI , dan KONI Banyuwangi. “Setidaknya sudah ada gambaran solusi,” ujarnya. Seperti apa solusi riil-nya, Khairullah enggan membeberkan lebih detail. Hanya saja, dia menuturkan sudah ada kesepakatan bahwa manajemen Persewangi akan membayar sisa gaji dan kontrak Moukwelle. Nominal yang akan dibayar masih dirahasiakan. Namun, Khairullah menyatakan bahwa urusan nominal sudah ada kata sepakat. Secara persentase, jumlah yang akan diberikan kepada Moukwelle mencapai

sudut pandang dalam memandang jalannya sebuah pertandingan. Wasit juri dalam hal ini memegang figur penting untuk menciptakan hal itu. “Saya berharap kepada lembaga wasit juri semua wasit yang baru juga disertakan. Saya yakin kualitas mereka tidak kalah dibandingkan dengan yang lama,” pintanya.(nic/c1/als)

BANYUWANGI - Kepengurusan PSSI Banyuwangi di bawah komando Mohamad Kayun terus menata diri. Pasca diterimanya surat keputusan (SK) kepengurusan dari Pengprov PSSI Jawa Timur versi La Nyala Mattaliti, induk pembina sepak bola tersebut berancang-ancang menjalankan roda organisasi seperti yang diamanatkan dalam muscablub beberapa bulan lalu. Amanat itu, di antaranya menggelar

kompetisi internal. Bila tidak ada halangan, kompetisi yang sudah hampir dua tahun vakum itu akan digelar secara bertahap Maret mendatang. Semua tingkatkan, divisi utama hingga kasta terendah, akan digebyar. Mohamad Kayun menuturkan, memutar kompetisi internal merupakan salah satu amanat yang diberikan klub kepada dirinya. Kini kompetisi yang akan melibatkan semua kasta di PSSI

Banyuwangi itu masih dalam tahap persiapan awal. “Semua teknis dan pelaksanaan masih disusun oleh bagiannya,” katanya. Dia menambahkan, bila nanti semua tahap rampung, kompetisi internal akan segera dilaksanakan. Kompetisi tersebut sekaligus dibarengkan dengan kegiatan lain, seperti pelantikan pengurus PSSI. Hanya saja, pelantikan masih menunggu perkembangan terbaru dari PSSI Jawa Timur.(nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Jumat 4 Januari 2013

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Plengsengan Belakang Suasana Ambrol n BANJIR... Sambungan dari Hal 29

Kondisi terparah menimpa Lingkungan Ujung. Di lokasi tersebut, ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Selain diakibatkan hujan deras, air bah yang menggenangi rumah warga itu juga disebabkan air laut pasang. Hal itu diperparah luapan sungai Kalilo yang mengalir di Ling ku ngan Krajan Surodilagan dan Lingkungan Ujung. “Banjir kali ini diakibatkan kombinasi hu jan deras, luapan sungai (Kalilo), dan laut pasang. Hujan deras terjadi sejak pukul 16.00 sampai

pukul 18.00,” ujar Hari Subagyo, ketua RT 04/RW III, Lingkungan Ujung. Menurut Hari, jumlah rumah di RT 04/RW III yang ter genang air bah mencapai 51 unit. “Awalnya laut pasang, setelah itu hujan lebat melanda. Ditambah lagi Kalilo meluap. Jumlah rumah yang tergenang di wilayah kami mencapai 51 unit,” terangnya. Suryani, 40, warga sekitar menambahkan, banjir melanda sekitar tempat tinggalnya sejak pukul 16.00. Ketinggian air di per mukiman warga tersebut mencapai paha orang dewasa. “Sam pai sekitar pukul 20.00

ini (Rabu) banjir belum surut,” kata dia. Informasi lain menyebut, banjir yang melanda Kelurahan Kepatihan kali ini merupakan yang terburuk sejak sepuluh tahun terakhir. Pasalnya, pasca plengsengisasi tepi sungai Kalilo sekitar tahun 2000 silam, air luapan sungai tidak pernah masuk ke rumah warga. “Dulu, sebelum tepi Kalilo diplengseng, daerah ini (Lingkungan Ujung) sering banjir. Tetapi, setelah diplengseng, banjir tidak pernah masuk ke rumah warga. Baru sekarang banjir seperti ini,” ujar warga lain. Lurah Kepatihan, Budi Sar-

woto mengungkapkan, jumlah rumah warga yang tergenang banjir mencapai 298 unit. Jumlah warga yang terdampak mencapai 912 jiwa. Budi merinci, jumlah RT di Lingkungan Ujung yang terge nang banjir mencapai 6 RT, sedangkan di Lingkungan Krajan Surodilagan yang tergenang mencapai 3 RT. “Selain itu, satu rumah semi permanen di RT 5/RW I, Lingkungan Ujung, roboh. Banjir juga me ngakibatkan satu orang hilang terseret arus sungai,” tuturnya. Warga yang hanyut terseret arus sungai itu adalah Faisol, 40, warga Lingkungan Ujung.

Kedua Terdakwa masih Pikir-pikir n ABG... Sambungan dari Hal 29

Majelis hakim menyebut, ke terangan para saksi dan pengakuan terdakwa, FI dan FA, sejak awal mereka menginginkan sepeda motor Honda Beat milik Rima Lutfiasari. Karena takut ulahnya ketahuan, maka korban dibunuh dan mayatnya dibuang di bawah jembatan Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. “FI dan FA melakukan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal,” sebut Made Sutrisna. Dalam amar putusan dibeber kan, perampasan motor hingga menyebabkan korban meninggal itu bermula saat FI mengaku punya banyak utang kepada FA. Selanjutnya, FI

mengajak temannya itu merampas Honda Beat milik Rima Lutfiasari yang juga temannya SMP. “FI memberi kode kepada FA melalui pesan SMS (short message service) bahwa saat mo tor dihentikan langsung tusuk,” jelasnya. Saat ketiga ABG berboncengan itu tiba di Dusun Sukomukti, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, FI menghentikan motor dan FA langsung menikam korban menggunakan badik. Dengan badik itu pula FI ikut menusuk Rima hingga tewas. “Motor dibawa kabur, dan korban dibuang di bawah jembatan,” bebernya. Berdasar fakta-fakta dalam persidangan, jelas dia, kedua terdakwa dianggap bersalah dan melanggar Pasal 365 ayat 1, 2, 3, dan 4 Kitab Undang-Un-

dang Hukum Pidana (KUHP). “Hukuman pidana ini untuk memberi pelajaran dan pembinaan, sehingga bila nanti keluar bisa berbuat baik kepada masyarakat,” jelasnya. Saat memimpin sidang dengan ter dakwa FI, Made Sutrisna me nyebut amar putusan tidak beda dengan terdakwa FA. FI dianggap melakukan pencurian dengan kekerasan hingga menyebabkan korban meninggal. “FI divonis 10 tahun penjara,” kata pria yang juga ketua PN Banyuwangi itu. Terkait putusan 10 tahun penjara bagi FI dan FA tersebut, ma jelis hakim mengaku telah mempertimbangkan halhal yang memberatkan dan meringankan. Yang memberatkan, di antaranya perbuatannya telah membuat pen-

deritaan bagi keluarga korban, perbuatannya dilakukan secara sadis, dan menjadi perhatian luas masyarakat. Pertimbangan yang meri ngankan kedua terdakwa ada lah masih berusia anakanak, menyesali semua perbuatannya, dan mau mengakui semua perbuatan dan berterus terang dalam persidangan. “Saya pikir-pikir dengan keputusan ini,” kata pengacara FI dan FA, Tomi Yudianto. Putusan 10 tahun penjara un tuk kedua terdakwa terse but sesuai tuntutan yang disampaikan JPU. Saat membacakan tuntutan, Semu yang menangani terdakwa FI menuntut hukuman 10 tahun penjara. Tuntutan serupa juga disampaikan Syahroli yang menangani FA. (abi/c1/aif)

Massa Dihadang Aparat Kepolisian n DISERANG... Sambungan dari Hal 29

Bahkan, Fikri, salah satu keluarga korban, sempat memu kul FI yang sudah dijaga polisi. Tindakan Fikri ini memancing reaksi keluarga korban untuk ikut menyerang. Untuk menghindari kericuhan yang lebih besar, polisi segera menangkap Fikri dan memasukkan ke ruang tahanan PN Banyuwangi. Sementara itu, FI dan FA dilarikan ke mobil tahanan yang sudah diparkir di belakang ruang sidang. “Lepaskan Fikri,” teriak keluarga korban dengan suara lantang. Lantaran polisi tidak mau mengeluarkan Fikri, belasan keluarga korban berusaha membebaskan dengan ber ge rak

AGUS BAIHAQI/RaBa

AGUS BAIHAQI/RaBa

FI

FA

menuju ruang tahanan di sebelah utara. Mereka gagal mendekati rutan karena dihadang aparat kepolisian. Aksi saling dorong dan tarik-menarik pun terjadi di gedung PN. Teriakan agar Fikri

dibebaskan terus disampaikan sehingga suasana semakin ricuh. Kasatsabhara Polres Banyuwangi AKP Sudarmaji dan Kapolsek Blambangan AKP Ketut Redana yang turun langsung

untuk menenangkan massa ternyata tidak digubris para keluarga korban yang sudah emosi. “Tolong tenang,” pinta Sudarmaji dan Ketut Redana. Suasana mulai mereda saat Aiptu Iskandar—tim negosiator dari Polres Banyuwangi—memanggil Helmi Rosyidi yang terus meneriakkan pembebasan Fikri. Kepada Helmi dan keluarga korban, Kanit PPA Satreskrim Polres Banyuwangi itu berjanji akan mengeluarkan Fikri yang diamankan di sel PN. “Nanti akan kita keluarkan, tapi semua harus tenang,” pinta Iskandar. Bersamaan dengan itu, Fikri yang sempat dijebloskan ke sel PN bagian anak-anak langsung dikeluarkan dan diserahkan kepada keluarganya yang sudah menunggu di dekat ruang tahanan. (abi/c1/aif)

Suasana Konfercab Bakal Lebih Dinamis n BANYAK...

Sambungan dari Hal 29

Banyak yang mengira bahwa keduanya hanya ”main-main”. ”Main-main” dalam arti majunya kedua tokoh terebut semata-mata bertujuan menghindari munculnya calon lain di luar ”gerbong” mereka. Sehingga, sejak awal banyak yang menduga mereka berdua sudah ada pembicaraan atau perjanjian terlebih dahulu. “Cuma ”main-main” seperti ini bahaya kalau nggak terkelola secara baik, karena tidak semua massa di grassroot memahami. Ka lau itu yang terjadi, bisa-bisa akan menjadi masalah serius,” kata salah satu tokoh muda NU kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dugaan bahwa Masykur dan Gus Maki sebenarnya ”main mata” sebetulnya sudah ditangkap mantan ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Banyuwangi, Abdillah Rafsanzani. Mantan panglima pasukan berani mati itu sangat yakin bahwa Masykur dan Gus Maki semata-mata hanya untuk menutup peluang kader lain di luar gerbong mereka. “Ketika yang muncul tetap nama mereka berdua, ya sama saja. Kalau tidak milih Pak

Masykur ya milih Gus Maki, kan aslinya tetap satu,” kata Gus Dilah, sapaan akrab Abdillah Rafsanjani. Hanya saja, meski belakangan ini dua nama tersebut menguat bahkan nyaris menutup kandidat lain, Gus Dilah tetap melihat ada peluang calon alternatif untuk menggantikan peran keduanya. Dia memprediksi pada detik-detik konfercab NU, suasana akan semakin panas karena pendukung keduanya sudah melangkah terlalu jauh dalam berkampanye. Jadi, Pak Masykur dan Gus Maki yang menurutnya sudah menjalin komunikasi sejak awal, tak bisa lagi mengendalikan ”permainan” tersebut. “Di situlah akan ada peluang kandidat alternatif. Silakan beliau berdua semayanan sejak awal, tapi saya yakin menjelang konfercab situasi akan panas dan sulit dikendalikan,’’ prediksi Gus Dilah. Atas prediksi tersebut, sampai sekarang dirinya tetap memutuskan maju sebagai salah satu kandidat ketua Tanfidziah PCNU periode 2013-2017. “Kalau Wahyudi (mantan ketua DPRD kan sudah mundur karena mungkin melihat peluangnya tertutup Pak Masykur dan Gus Maki. Tapi saya tidak. Saya tetap maju dan sudah ada MWC dan ranting

NU yang mendukung saya,” pungkasnya. Sementara itu, tidak semua kalangan internal NU yang melihat bahwa keduanya ”bermain-main”. Tetapi, majunya Pak Masykur dan Gus Maki memang me nunjukkan adanya perpecahan antara ke duanya. Sehingga, munculnya nama Pak Masykur dan Gus Maki diprediksi akan membuat suasana konfercab NU lebih dinamis dibandingkan konfercab periode sebelumnya. “Dua orang yang dulu menjadi satu sekarang pecah,” ujar Sunandi, salah satu kader muda NU yang juga ketua Bathsul Masail PCNU. Berbeda dengan pendapat Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Banyuwangi, Mafruhatun Nikmah. Menurutnya, selama ini Pak Masykur dan Gus Maki adalah dua tokoh yang bisa saling mengisi kekurangan masingmasing. Bahkan, mereka mampu berbagi peran dalam hal memberikan perhatian kepada para kader di jajaran badan otonom NU. Makanya, ketika ditanya siapa yang lebih berpeluang menjadi ketua Tanfidziah PCNU, Nikmah justru berkelakar. “Ahai….. cintaku terbagi dua, sayangku terbagi dua, dua-duanya kusuka, dua-duanya kucinta,” ucap Nikmah mengutip sebuah syair lagu dangdut. (c1/aif)

TKPK Gandeng Perbankan dan BUMN BANYUWANGI - Persoalan ke miskinan di Banyuwangi tam paknya masih menjadi program prioritas pada tahun 2013. Pemerintah daerah akan menggandeng sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kalangan perbankan untuk ikut mengentaskan kemiskinan. Tim Koordinasi Pe nang gula ngan Kemiskinan (TKPK) minggu lalu mengundang kalangan BUMN dan perbankan untuk merumuskan pengentasan kemiskinan tahun 2013. Dalam pertemuan itu, dibahas sinergi program corporate social responsibility (CSR) BUMN, per bankan dan perusahaan swasta dalam menunjang pengentasan kemiskinan.

Ketua TKPK Yusuf Widyatmoko mengatakan, penanggulangan kemiskinan bu kan hanya tanggung jawab pemerintah. Karena itu, se mua pihak harus terlibat dalam program pengentasan kemiskinan. “Kami akan menggandeng lintas pelaku penanggulangan kemiskinan untuk bersama-sama melakukan perannya masing-masing,” kata Yusuf yang juga Wakil Bupati Banyuwangi itu. Dia membeberkan, angka kemiskinan di Banyuwangi beberapa tahun belakangan trennya menurun. Dibanding tahun 2009, pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin Banyuwangi menyusut menjadi 175 ribu orang. Pada tahun 2009, jumlah

warga miskin tercatat sekitar 181 ribu orang. Akhir 2010, penduduk miskin Banyuwangi me nyusut sekitar enam ribu orang. “Selama bertahun-tahun angka kemiskinan Banyuwangi berada di atas Provinsi Jatim dan nasional,” ungkap Yusuf. Namun, sejak 2011, lanjut Yusuf, angka kemiskinan Banyuwangi sudah berada di bawah Jatim dan nasional. Capaian itu tidak lepas dari peran aktif semua stakeholder penanggulangan kemiskinan di Banyuwangi. Pihaknya meminta semua pihak tidak puas dengan hasil pengentasan kemiskinan itu. Sebaliknya, Yusuf mengajak masyarakat agar capaian itu menjadi pemacu pengentasan

kemiskinan. Ketua DPC PDI Perjuangan itu juga mengajak para pengemban amanah dan pelaksana program tersebut menyelaraskan program yang ada di sektor lain agar kegiatan lintas sektor tidak bertolak belakang. Untuk mengentaskan kemiskinan, pada tahun 2013 ini disiapkan dana sebesar Rp 10 miliar sebagai jaminan kesehatan masyarakat miskin (jamkesmin). Pada tahun 2012, program itu telah ada. Namun, anggaran yang digelontorkan hanya Rp 3 miliar. “Jika anggaran Rp 10 miliar itu masih kurang, dalam PAK APBD 2013 akan ditambah Rp 10 miliar lagi,” tegasnya. (afi/c1/aif)

Pria yang satu ini terpeleset saat berjalan di atas plengsengan sungai Rabu sore. Hingga kemarin siang (3/1), tubuh pria yang satu ini belum ditemukan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang, Budi ber harap, pemerintah segera memperbaiki plengsengan yang retak. “Kami juga berharap para korban segera dapat bantuan,” harapnya. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi langsung

men dirikan posko di kantor Ke lurahan Kepatihan Rabu ma lam. Di saat bersamaan, BPBD juga membagikan 450 nasi bungkus kepada warga yang terdampak banjir. “Kami langsung mendirikan posko di kantor Kelurahan Kepatihan. Kami turun ke lapangan sampai air surut sekitar pukul 01.00 (kemarin, 3/1),” ujar juru bicara (jubir) BPBD Banyuwangi, Joko Sugeng, melalui sambungan telepon kemarin siang. Menurut Sugeng, para korban juga diberi bantuan makanan

siap saji. Bantuan tersebut berasal dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). “Hari ini (kemarin), dinsos mengirim sarden kepada para korban banjir di Kepatihan,” paparnya. Sugeng menambahkan, hujan deras yang melanda Kota Gandrung juga mengakibatkan satu rumah yang berlokasi di depan SMK Negeri Banyuwangi terendam air. Masih kata Sugeng, plengsengan di belakang (eks bioskop) Suasana ambrol sepanjang 20 meter. (sgt/c1/aif)

Tidak Ada Lagi Penumpukan Penumpang n JUDUL... Sambungan dari Hal 29

Setelah dinyatakan aman oleh tim teknis, pukul 11.00 KA Prabowangi jurusan Banyuwangi-Probolinggo melintas. Probowangi merupakan kereta pertama yang melintas setelah jembatan penahan rel itu ambrol. Gara-gara jembatan penahan rel ambrol, KA

Mutiara Malam jurusan Banyuwangi-Surabaya kemarin (2/1) gagal berangkat. Namun, KA Mutiara Siang dari Surabaya kemarin tetap berangkat. “KA Mutiara Siang dari Surabaya tetap berangkat menggunakan rangkaian gerbong ekonomi,” kata Gatut. Sementara itu, KA Mutiara Siang dari Banyuwangi kemarin tidak berangkat karena

ger bongnya sudah telanjur ma suk Stasiun Banyuwangi Baru sebelum rel ambrol. KA Sri Tanjung tetap berangkat tapi dari Stasiun Karangasem. KA Mutiara Malam tadi malam sudah berangkat dari Stasiun Ba nyuwangi Baru. Dengan se lesainya perbaikan rel itu, penumpukan penumpang di Stasiun Karangasem tidak terjadi lagi. (afi/c1/aif)

Pelabuhan Ketapang Terlihat Lengang n LONJAKAN... Sambungan dari Hal 29

Meski jumlahnya cukup banyak, tapi tidak sampai ada antrean panjang seperti yang terjadi di Pelabuhan Ketapang jelang Natal lalu. Lonjakan kedua, lanjut Saharuddin, akan terjadi pada Minggu (6/1) mendatang. Lonjakan itu dipicu berakhirnya libur se kolah. Senin (7/1) merupakan hari pertama masuk setelah liburan panjang akhir tahun. Liburan sekolah

berlangsung mulai 22 Desember 2012 hingga 6 Januari 2013. “Puncak arus balik kemungkinan besar akan terjadi 6 Januari mendatang,” katanya. Sepanjang hari kemarin, suasana Pelabuhan Ke tapang ter lihat lengang. Beberapa kapal yang sandar di dermaga tidak semua penuh penumpang. Aktivitas bongkar-muat kapal terlihat normal seperti hari-hari normal. “Akhir pekan, kemungkinan besar aktivitas penyeberangan meningkat,” tandas Saharuddin. (afi/c1/aif)

Warga Tuntut Keadilan n KELUARGA... Sambungan dari Hal 40

Mereka hanya menuntut keadilan agar terdakwa diproses se suai undang-undang yang berlaku. Dikatakan, massa dan ke luarga korban sebetulnya tidak akan marah. Namun, ka rena dalam persidangan

sebelumnya terdakwa mengatakan mengakui perbuatannya karena dalam tekanan, akhirnya massa marah. “Wong itu sudah jelas-jelas terbukti. Masak iya polisi bersikap begitu? Polisi memeriksa sesuai prosedur,” kata Amir Hamzah usai persidangan. Seperti pernah diberitakan

se belumnya, Azizatul Sak diyah, warga Desa Tegal Jati, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso, diduga dibunuh Fathorrozi, 22, warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus. Pembunuhan itu dilakukan di sebuah warung di tepi pantai di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. (rri/c1/als)

Pelaku Penusukan Dituntut 5 Tahun BANYUWANGI - Sidang lanjutan kasus penusukan dengan terdakwa Jani Rahyono, 47, warga Desa Bagorejo, Ke camatan Srono, memasuki agenda tuntutan kemarin. Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi tersebut, jaksa pe nuntut umum (JPU) Amir Nurrahman menuntutnya lima tahun penjara. Berdasar fakta-fakta dalam persidangan, terdakwa terbukti me lakukan penusukan terha dap Imam Sutikno, warga Desa Bagorejo. “Penusukan meng gunakan badik hingga luka serius di perut,” kata Amir. Sejumlah saksi sudah memberikan keterangan dalam persidangan. Keterangan itu dianggap telah menguatkan terdakwa melakukan penusukan di rumah warga yang punya ha-

jatan. “Terdakwa telah melakukan perbuatan pidana,” ujarnya. Atas fakta-fakta tersebut, Amir menyebut terdakwa yang lahir di Surabaya itu melanggar Pasal 351 ayat 2 Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP). “Atas perbuatan pidana itu, kami mohon majelis hakim menghukum terdakwa lima tahun penjara,” pinta Amir kepada majelis hakim. Dalam persidangan tersebut, Amir menyebut tuntutan lima tahun penjara terhadap terdakwa ini berdasar hal-hal yang memberatkan, seperti korban me ngalami trauma, korban tidak bisa bekerja, dan korban tidak pernah memaafkan. “Yang meringankan nihil,” cetusnya. Menanggapi tuntutan lima tahun penjara tersebut, Jani Rahyono yang menolak di dam-

pingi pengacara itu tidak akan melakukan pleidoi (pembelaan). Hanya saja, terdakwa minta majelis hakim meringankan hukuman. “Saya tidak akan menyampaikan pleidoi, tapi mohon keringanan hukuman,” sebutnya. Kepada majelis hakim, terdakwa mengaku bersalah dan tidak akan mengulangi perbu atannya. Sebagai kepala keluarga, terdakwa mengaku memiliki tanggungan keluarga yang harus dihidupi. “Kami tetap pada tuntutan semula,” kata Amir saat dimintai tanggapan atas permintaan keringanan hukuman tersebut. Menanggapi tuntutan JPU dan permohonan terdakwa, ketua majelis hakim Siyoto akan melanjutkan sidang Ka mis (17/1) dengan agenda pembacaan putusan. (abi/c1/aif)


40

Jumat 4 Januari 2013

Keluarga Korban Mengamuk

INFRASTRUKTUR

Sidang Lanjutan Kasus Pembunuhan di Warung

ISTIMEWA

PENGHUBUNG: Beginilah perkiraan jembatan limpas yang akan dibangun di Sungai Siliwung, Kecamatan Panji, tahun ini.

Bangun Jembatan Limpas di Sungai Siliwung PANJI - Ini berita cukup menggembirakan bagi masyarakat Desa Siliwung, Kecamatan Panji. Pasalnya, tahun ini mereka akan memiliki jembatan lagi. Sehingga, warga tak perlu lagi menggunakan perahu untuk menyeberangi Sungai Siliwung. Ya, di tahun 2013 ini Pemkab Situbondo melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan akan membangun jembatan yang menghubungkan Desa Siliwung, Kecamatan Panji, dengan Desa Kotakan dan Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo. Bedanya, jika sebelumnya jembatan gantung, kali ini berupa jembatan limpas. “Anggarannya mencapai Rp 3,3 miliar. Itu diambilkan dari APBN dan APBD. Lama pengerjaannya diperkirakan enam sampai delapan bulan,” terang Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, Ir. Yoyok Mulyadi, kemarin (3/1). Pembangunan jembatan Desa Siliwung, Kecamatan Panji, dengan Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, itu sebenarnya sudah ditunggu lama oleh masyarakat setempat dan sekitarnya. Maklum, jalur itu merupakan satu-satunya akses paling efisien dan strategis. Jika tanpa menyeberangi sungai, untuk sampai ke kota, warga harus menempuh perjalanan darat sejauh lima kilometer. “Selama ini warga yang memaksa lewat sungai biasanya menggunakan perahu. Sepeda motornya juga dinaikkan perahu,” terang Yoyok. Diungkapkan, jembatan yang menghubungkan Desa Kotakan dengan Desa Siliwung, awalnya jembatan gantung. Namun, setelah dihantam banjir bandang 2008 lalu, kini kondisinya rusak parah dan tak bisa difungsikan lagi. Menurut Yoyok, panjang jembatan limpas yang akan dibangun itu diperkirakan mencapai 80 meter dengan konstruksi beton bertulang. Lebar jembatan 2,50 meter dengan lantai kendaraan dan konstruksi beton bertulang. “Pemilihan jembatan limpas di Sungai Siliwung dinilai lebih tepat. Sebab, air sebesar apa pun tidak akan berisiko terhadap jembatan. Air tetap bisa melimpas di atasnya. Setelah air kecil, warga bisa lewat kembali di jembatan tersebut,” terang Yoyok. (pri/c1/als)

SITUBONDO - Keluarga Azizatul Sakdiyah (22), korban pembunuhan di warung, mengamuk kemarin (3/1). Puluhan warga yang berasal dari Desa Tegal Jati, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso, itu berusaha menyerang terdakwa Fathorrozi saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Ratusan massa yang marah langsung memukul dan mengejar Fathorrozi (22), warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, saat dibawa petugas menuju ruang sidang. Dengan pengamanan ketat anggota polisi, akhirnya Fathorrozi berhasil dimasukkan ke ruang sidang. Sidang pun dimulai dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi yang dipimpin hakim ketua Dewi Iswani. Namun, karena surat tugas pengacara terdakwa, Supriyono, sudah berakhir, akhirnya sidang ditunda minggu depan. Situasi di pengadilan kembali ricuh saat terdakwa dibawa keluar dari ruang sidang oleh polisi. Keluarga korban kembali mengamuk sambil mengejar terdakwa. Bahkan, akibat kericuhan tersebut, salah seorang massa yang diketahui bernama Samsul, 25, kerabat korban, pingsan di halaman Pengadilan

sejumlah faktor yang menjadi penilaian lomba, di antaranya komitmen dan kebijakan pemerintah daerah dan pelaksanaan pelayanan KB. “Output pelayanan berupa akses dan kualitas, pemanfaatan tempat pelayanan, fertility impact, dan inovasi kegiatan, juga menjadi faktor penilaian,” terangnya. Awalnya, kabupaten/kota diminta mengirim profil tentang program KB, keberhasilan, target, pencapaian, inovasi, dan kemitraan dengan lintas sektoral. Dari 38 kabupaten/ kota dipilih delapan terbaik. Delapan besar itu dilakukan uji materi. Itu meliputi wawancara dan peninjauan lapangan sampai ke tingkat kecamatan. Dari delapan kabupaten itu, ditetapkan empat terbaik, yakni Bojonegoro, Ponorogo, Situ-

NUR HARIRI/RaBa

EMOSI: Rofi (kanan) diamankan polisi karena melempar terdakwa dengan batu sekaligus memecahkan kaca PN Situbondo kemarin (3/1).

bondo, dan Ngawi. Kata Syaiful, peninjauan lapangan di Kabupaten Situbondo diarahkan pada program unggulan, yaitu pelayanan KB, implant, MOW, MOP, IUD, suntik, dan pil di Puskesmas Asembagus. Selain itu, UPPKS di kantor KB, dan program PIK remaja-mahasiswa di kantor KB. Menurut pria yang sudah dua kali menjadi pencetus Otonomi Award bidang pemberdayaan ekonomi dan Bidang Inovasi KB MOP di Kabupaten Situbondo itu, dari sejumlah keberhasilan yang telah diraih lembaga yang dia pimpin, sedikitnya sudah ada 13 provinsi yang telah melakukan studi banding. Mereka belajar keberhasilan program KB di Kabupaten Situbondo. (pri/*/c1/als)

Antisipasi Banjir Susulan, Pasang Bronjong SITUBONDO - Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo bertindak cepat dalam mengatasi jebolnya tangkis di Sungai Plalangan, Desa Silowogo, Kecamatan Bungatan. Hari ini, BPBD berencana memasang bronjong di tangkis yang jebol. “Bronjongnya saat ini sudah berada di lokasi,” ujar Ketua BPBD, Zainul, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurutnya, bronjong tersebut tinggal dipasang. Rencananya, hari ini pihak BPBD beserta sejumlah elemen akan melakukan kerja bakti di Sungai Plalangan. Zainul menjelaskan, beberapa pihak yang akan ikut dalam kerja bakti tersebut, antara lain personel Kodim dan Polres

NUR HARIRI/RaBa

JEBOL: Tangkis Sungai Plalangan di Desa Silowogo yang jebol diterjang derasnya air Rabu (2/1) lalu.

Situbondo. “Selain itu, seluruh kepala desa se-Kecamatan Bungatan, warga setempat, dan relawan, juga akan ikut,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, akibat diguyur hujan deras, debit air di Sungai Plal-

DIAMANKAN: Keluarga korban pembunuhan mengamuk di PN Situbondo kemarin (3/1).

Negeri Situbondo. Melihat suaminya pingsan, istri Syamsul menangis histeris. Dia berguling-guling di lantai dekat tubuh suaminya. Tidak hanya itu, orang tua Syamsul, Salehuddin, juga mengamuk lantaran anaknya pingsan karena diduga terkena

pukul petugas. “Sapa se mokol tang anak sampek kelenger. Mara duli nyander engkok tak takok ka jereya,” (Siapa yang memukul anak saya sampai pingsan. Ayo ke sini saya tidak takut) kata Salehuddin dengan bahasa Madura. Massa yang khawatir dengan kondisi

Syamsul langsung membawanya ke Rumah Sakit Elizabeth, Situbondo, menggunakan pikap. Kepala Desa Tegal Jadi, Amir Hamzah mengatakan, massa sebenarnya tidak menuntut banyak n Baca Keluarga...Hal 39

Lempar Kaca PN, Diamankan Polisi

Juara 3 Lomba KB Jatim SITUBONDO - Kantor Keluarga Berencana (KB) Pemkab Situbondo kembali mendapat prestasi. Kali ini, SKPD yang berkantor di Jalan Madura itu mampu menempatkan diri di posisi ketiga dalam lomba Keluarga Berencana Award tingkat Provinsi Jatim 2012. Kantor KB Pemkab Situbondo mampu menyingkirkan 36 kabupaten/kota di Jawa Timur. Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan Gubernur Jatim, Soekarwo, kepada Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. “Terima kasih banyak kepada masyarakat Situbondo atas partisipasinya selama ini, sehingga kita bisa menerima penghargaan ini,” terang Bupati Dadang kemarin. Kepala Kantor KB Situbondo, Syaifullah mengungkapkan,

NUR HARIRI/RaBa

DIBURU: Terdakwa Fathorrozi diamankan polisi dari serbuan keluarga korban Azizatul Sakdiyah di PN Situbondo kemarin.

angan, Desa Silowogo, Kecamatan Bungatan, meningkat. Besarnya air itu mengakibatkan tangkis sungai sepanjang 150 meter jebol. Akibatnya, delapan rumah warga dan puluhan hektare lahan pertanian tergenang air. (rri/c1/als)

SEMENTARA itu, salah seorang keluarga korban bernama Rofi, warga Desa Tegal Jati, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso, terpaksa diamankan polisi lantaran melempar terdakwa secara membabi buta. Akibatnya, batu yang dia lempar mengenai kaca PN Situbondo hingga pecah. Bahkan, lemparan batu itu juga mengenai beberapa petugas yang mengawal ketat terdakwa Fathorrozi. Kisruh yang terjadi pada sidang lanjutan kasus pembunuhan mahasiswi itu berawal dari emosi ratusan warga yang hadir di PN Situbondo yang sudah tidak terbendung. Saat terdakwa Fathorrozi keluar dari sel PN Situbondo, ratusan keluarga dan tetangga korban pembunuhan, Azizatul Sakdiyah, kompak menyerbu dan memukul

Fathorrozi yang hendak memasuki ruang sidang. Beruntung, petugas Polres Situbondo memberikan pengawalan ketat terhadap Fathorrozi hingga ke ruang sidang utama PN sekitar pukul 10.00 pagi kemarin (3/1). Saat sidang lanjutan berlangsung secara tertutup, di luar ruang sidang, ratusan keluarga dan tetangga korban pembunuhan terus berceloteh dan meminta agar Fathorrozi di hukum mati. Menurut warga, tuntutan 15 tahun penjara kepada terdakwa dirasa tidak adil. Sehingga, mereka terus meminta agar terdakwa dihukum mati atau seumur hidup. Setelah sidang selesai, ratusan warga kembali menyerbu dan berusaha memukul terdakwa. Saat itulah, Rofi,

melempar terdakwa menggunakan batu. Namun, batu yang dilemparkan mengenai kaca pengadilan hingga pecah. Beberapa petugas juga tak luput dari lemparan batu tersebut. Karena situasi tidak terkendali, polisi langsung bertindak tegas dan membubarkan kerumunan massa yang sedang mengamuk dan menyerang Fathorrozi tersebut. Petugas juga mengamankan Rofi. Kasatsabhara Polres Situbondo, AKP Hariyono mengatakan, sementara pihaknya mengamankan satu pengunjung yang kedapatan melempar batu. “Proses hukum yang satu ini menunggu keputusan ketua pengadilan. Apakah akan dilanjutkan ataukah tidak,” tegas AKP Haryono. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.