Radar Banyuwangi 4 September 2012

Page 1

SELASA 4 SEPTEMBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

CUACA

Basmi Kupu, Pohon Dibor

BANYUWANGI - Pemkab langsung membasmi hama kupukupu yang menyerang pepohonan di sepanjang Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) bersama Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) bersama-sama mengecek dan mengobati tanaman tersebut. Dalam pembasmian hama kupu-kupu putih itu, tim DKP dipimpin langsung Kepala DKP Ba-

nyuwangi, H. Arief Setiyawan, dan tim Disperhutbun dipimpin kepala bidang (kabid) kehutanan Suparlan. “Yang tahu caranya dalam membasmi itu Disperhutbun, makanya kita basmi barengbareng,” ujar Arief Setiyawan. Pembasmian hama kupu-kupu putih di sejumlah pohon itu dilakukan dengan metode takik. Petugas melukai batang pohon dan selanjutnya lubang tersebut disuntik cairan insektisida ■ Baca Basmi...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

PANAS: Langit di atas Selat Bali cerah.

Ombak Normal, Waspadai Angin BANYUWANGI - Cuaca di sebagian besar wilayah Banyuwangi dan sekitarnya diprediksi kurang bersahabat dalam beberapa hari mendatang. Lantaran embusan angin cukup kencang, ada kemungkinan hal itu mempengaruhi aktivitas pelayaran. Berdasar data dari Stasiun Meteorologi Banyuwangi, ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa cuaca akhir-akhir ini belum bisa dikatakan bersahabat, yaitu kecepatan angin berada di kisaran speed 6 km per jam hingga 32 km per jam ■

400 Ribu Warga Ber-KTP Ganda BANYUWANGI - Optimisme perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Banyuwangi akan tuntas sesuai deadline tampaknya tinggal selangkah lagi. Sebab, jumlah penduduk yang wajib KTP ternyata tidak sampai 1,5 juta jiwa. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Sudjani mengungkapkan, berdasar data di sistem administrasi kependudukan (siak), jumlah penduduk wajib KTP di Banyuwangi mencapai 1,5 juta jiwa. Padahal, jumlah penduduk Bumi Blambangan 1,6 juta jiwa. ‘’Tidak masuk akal kalau penduduk wajib KTP 1,5 jiwa karena total penduduk Banyuwangi 1,6 juta jiwa,” tegasnya kemarin (3/9). Berdasar update terkini perekaman data e-KTP, banyak warga yang memiliki identitas gan-

Baca Ombak...Hal 35

KETAPANG

Penyeberangan Kembali Pulih KALIPURO - Sehari pasca lonjakan penumpang arus balik menuju Bali, kemarin (3/9) suasana Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kembali normal. Jumlah kendaraan roda dua yang pada Minggu lalu (2/9) dominan menyeberang ke Pulau Dewata dibandingkan jenis kendaraan lain, pun sudah menurun signifikan ■ Baca Penyeberangan...Hal 35

da. Tidak tanggung-tanggung, warga yang memiliki identitas ganda menembus angka 400 ribu jiwa. Menurut Sudjani, jika dikalkulasi, jumlah riil penduduk wajib KTP di Banyuwangi hanya berkisar 1,1 juta jiwa. “Itu saya pikir realistis. Sebab, tidak mungkin dari 1,6 juta jiwa, wajib KTPnya 1,5 juta jiwa,” ujarnya. Sudjani mengaku tidak tahu persis apa penyebab banyaknya penduduk yang tercatat ganda pada database tersebut. Dia menduga, salah satu penyebab hal itu adalah komputer error saat digunakan menerbitkan kartu keluarga (KK). “Misalnya saat akan mencetak KK komputer error. Saat dilakukan pencatatan ulang, data yang sudah masuk ke database tersebut tidak bisa dihapus ■ Baca 400 Ribu...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

DIOBATI: Kepala DKP Arief Setiawan dan Kabid Kehutanan Suparlan mengebor tanaman yang terserang hama kupu-kupu di Jalan Wijaya Kusuma, Banyuwangi, kemarin.

Banggar Minta Perpanjangan Waktu

F E emal

Untuk Bahas KUPA PPAS dalam PAK BANYUWANGI - Badan anggaran (banggar) DPRD Banyuwangi gagal menyelesaikan pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA PPAS) seperti yang sudah dijadwalkan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD.

Untuk membahas KUPA PPAS tersebut, Bamus menjadwalkan pembahasan paling akhir 31 Agustus 2012 lalu. Kenyataannya, Banggar belum bisa menuntaskan semua pembahasan hingga kemarin (3/9). “Banyak program baru yang diajukan eksekutif itu belum diterima temanteman,” cetus Wakil Ketua Banggar DPRD Banyuwangi, Ruliyono. Menurut Ruliyono, dari 50 pertanyaan yang diajukan kepada tim ang-

garan pemerintah daerah (TAPD), ternyata baru 90 persen yang bisa dijawab. Jawaban 10 persen sisanya belum bisa diterima. “Sampai batas akhir yang ditentukan, ternyata pembahasan belum tuntas,” katanya. Untuk menuntaskan pembahasan tersebut, Ruliyono yang memimpin acara pembahasan KUPA PPAS itu menganggap perlu mengumpulkan semua anggota Banggar ■ Baca Banggar...Hal 35

MOLOR: Anggota banggar, Zainal Arifin, M. Hidayat, dan Turmudzi, keluar dari ruang rapat khusus DPRD Banyuwangi siang kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

Kangen Cas Cis Cus ADA perasaan kangen di hati Anna Muthoharo. Tetapi, bukan sosok sang pujaan hati yang membuat dara 24 tahun itu memendam kangen yang menggebu dalam hati. Mahasiswi semester lima itu kangen ingin mengulang kenangan masa lalu, yaitu saat menjadi pengajar bahasa Inggris. Anna mengakui, aktivitas sebagai pengajar bahasa Inggris sudah lama dia ditinggalkan. Kegiatan itu pernah dia jalani saat baru lulus dari bangku SMA. Tuntutan biaya hidup dan biaya kuliah membuat perempuan kelahiran Kotabumi 24 Mei 1988 itu akhirnya memilih meninggalkan profesi sebagai pengajar ■ Baca Kangen...Hal 35

Ditinggal Halalbihalal, Libur Sidang Sehari BANYUWANGI - Persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi hari ini dijadwalkan libur semua. Gara-garanya, semua hakim dan panitera di PN berangkat ke gedung Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya untuk mengikuti halalbihalal. Persidangan yang berlangsung kurang maksimal ini sudah terlihat sejak Senin (3/9) kemarin. Biasanya, tiap awal pekan persidangan ramai karena ada belasan hingga puluhan perkara yang disidangkan. “Hari ini hanya ada enam sidang,” cetus salah satu sumber di PN Banyuwangi. Dari sembilan hakim yang bertugas di PN Banyuwangi, kemarin hanya satu hakim yang terlihat, yakni Elly Istianawati

SH. Satu hakim tersebut memimpin enam perkara. “Kita sudah berangkat ke Surabaya,” cetus Humas PN Banyuwangi, Bawono Effendi. Saat dihubungi melalui ponsel, hakim kelahiran Probolinggo itu menyebut bahwa yang berangkat ke Surabaya adalah semua hakim dan panitera di PN Banyuwangi. “Kita ada halalbihalal di Pengadilan Tinggi Surabaya,” ungkapnya. Menurut Bawono, halalbihalal itu akan digelar Selasa ini. Usai acara, semua hakim dan panitera akan langsung kembali ke Banyuwangi. Rabu besok persidangan sudah normal seperti biasa. “Jadi, Selasa besok (hari ini) persidangan libur semua,” cetusnya. (abi/bay)

Mengunjungi Blok Lider, Air Terjun Tertinggi di Banyuwangi

Kaki Serasa Beku, Kepala Panas Berkeringat

400 ribu warga berKTP ganda

KTP pertama sekolah di bank, yang kedua sekolah di koperasi

Bumi Blambangan memiliki banyak air terjun. Salah satu yang tertinggi adalah air terjun Lider. Sayang, tak semua orang bisa menikmati pesona keindahan air tumpah berhawa dingin itu.

Bahas PAK, Banggar DPRD minta perpanjangan waktu

Kalau sepekan belum deal, adu penalti saja sekalian

BAYU SAKSONO, Songgon

SECARA administratif, saya belum tahu persis air terjun Lider itu masuk wilayah mana. Namun, melihat papan nama kampung terdekat, mungkin saja objek wisata alami itu masuk wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Namun, berdasar hasil interview bebehttp://www.radarbanyuwangi.co.id

GALIH COKRO/RaBa

SIDIK JARI: Petugas melakukan pendataan e-KTP di kantor Kecamatan Banyuwangi siang kemarin.

BAYU SAKSONO/RaBa

BULIRAN PUTIH: Empasan titik-titik air menghunjam keras di bagian bawah air terjun Lider.

rapa warga sekitar lokasi, ada yang menyebut air terjun itu masuk wilayah Kecamatan Sempu. Ah, biarlah itu tak perlu diperde-

batkan. Yang jelas, air terjun ini berada di tengah kawasan hutan lindung. Kawasan hutan tersebut masuk dalam pengawasan Resort Pe-

mangkuan Hutan (KRPH) Perhutani Sidomulyo, BKPH Kali Setail, KPH Perhutani Banyuwangi Barat ■

Baca Kaki...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Selasa 4 September2012

Melongok Industri Sepatu Rumahan di Desa Jambewangi

Baru Bikin Sepatu kalau Ada Pemesan MURAH TAPI BERKUALITAS: Pembuatan sepatu kulit membutuhkan ketelitian agar awet. Salah satu warga Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, sedang menyelesaikan pembuatan sepatu.

ALI SODIQIN/RaBa

SEMPU- Potensi yang dimiliki desadesa di wilayah Banyuwangi memang tak ada habisnya. Tak hanya menyuguhkan kuliner, wisata, dan budaya, tapi juga kerajinan. Berbagai macam potensi itu mampu dikembangkan oleh masyarakat desa. Sehingga bisa menghasilkan pundipundi bahkan mampu mengentas pengangguran. Di Desa Jembewangi, Kecamatan Sempu, misalnya. Di desa ini terdapat industri rumahan yang tak kalah kualitas dengan industri besar. Yakni kerajinan sepatu. Usaha rumahan yang dirintis Agus ini dimulai pada 1997 silam. Kini, sepatu made in Jambewangi sudah dikenal luas oleh warga sekitar Jambewangi hingga seluruh Sempu. “Kami memang tidak memproduksinya secara masal. Sebab, kami hanya menerima pesanan saja. Jika ada pesanan, baru kami buat,” ujar Agus, pemilik home industry sepatu Jambewangi. Meski hanya melayani pesanan, Agus setiap harinya menerima tak kurang dari 20

pasang pesanan sepatu. Semua sepatu buatan Agus berasal dari kulit. Itu bisa dimaklumi, selain untuk menjaga kualitas, sepatu dari kulit lebih awet dibanding dari bahan lainnya. Selain itu, sepatu dari kulit memiliki nilai estetika tinggi. “Meski terbuat dari kulit, sepatu bikinan kami harganya murah kok. Yang paling murah Rp 100 ribu, dan paling mahal Rp 150 ribu,” kata Agus, yang mengaku asli Tanggulangin, Sidoarjo, itu. Awalnya, Agus menggeluti usahanya seorang diri. Pemasarannya pun dilakukan dari mulut ke mulut. Karena sepatu produksinya dianggap berkualitas dan bagus, banyak orang yang tertarik dengan sepati produksi Agus. Kini, berbekal usaha terus menerus, usaha Agus maju pesat. Bahkan, saking banyaknya pemesan yang datang, Agus mempekerjakan empat orang karyawan. Kini, berkat usahanya tersebut, Agus mampu membantu perekonomian masyarakat sekitar. (als)

CERMIN DIRI Ayo, Donorkan Darah Kita! Stok darah yang ada di PMI Banyuwangi sangat minim. Bahkan, dalam sebulan terakhir, stok darah dari berbagai golongan nyaris kosong. Kondisi ini tidak bisa dilepaskan dari minimnya jumlah pendonor, sementara permintaan darah terus meningkat. Karena itu, PMI Banyuwangi terpaksa mendatangkan darah dari daerah lain. Mengapa pendonor sangat minim? Itu karena ada anggapan di masyarakat bahwa mendonorkan darah bisa membuat tubuh lemas dan lain-lain. Padahal, mendonorkan darah justru sangat bermanfaat bagi tubuh pendonor. Setidaknya, ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa dirasakan oleh pendonor. Antara lain, menjaga kesehatan jantung. Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risikopenyakit jantung. Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah. Karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokandarah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru. Terakhir, mendeteksi penyakit serius. Setiap kali mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk pendonor, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan diri sendiri. Karena itu, cobalah membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh. Jadi, jangan tunggu lama lagi, saatnya membantu sesama dengan donor darah. (*)

AGUSTUSAN

Distribusi Juara Merata BANYUWANGI - Beban kerja panitia Gerak Jalan Tradisional Jajag-Banyuwangi (Trajaba) 2012 akhirnya rampung. Itu ditandai dengan penyelesaian tahap akhir kegiatan berupa penjurian. Dari sejumlah kategori yang dilombakan, dewan juri sudah memiliki para pemenang yang mengisi setiap pot juara. Dibandingkan kegiatan yang sama sebelumnya, distribusi gelar juara Trajaba kali ini relatif merata. Juara tidak hanya didominasi peserta dari perkotaan. Sejumlah peserta dari pinggir kota Banyuwangi juga mampu unjuk gigi dalam kegiatan yang dilaksanakan 1 September tersebut n Baca Distribusi...Hal 35

JUARA TRAJABA Tingkat SD putra : Juara I SDN Rogojampi Juara II SDN 1 Giri Juara III SDN RB

Tingkat SD putri : Juara I SDN Sumberejo Juara II SDN Watukebo Juara III SDN 1 Bangorejo Tingkat SMP putra : Juara I SMPN 1 Banyuwangi Juara II SMPN 2 Purwoharjo Juara III SMPN 1 Banyuwangi Tingkat SMP putri : Juara I SMPN 1 Rogojampi Juara II SMP 1 Bangorejo Juara III SMPN 4 Glenmore Tingkat SD putra : Juara I SDN Rogojampi Juara II SDN 1 GIri Juara III SDN RBI Bersambung halaman 35

GALIH COKRO/RaBa

MELOMPONG: Stok darah di lemari penyimpanan UDD kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Sebulan Nyaris Kosong BANYUWANGI - Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi nyaris kosong sejak sebulan terakhir. Langkah yang ditempuh dengan mendatangkan puluhan kantong darah dari daerah lain ternyata tidak mampu mengimbangi permintaan yang datang. Aki-

batnya, kini PMI Banyuwangi menerapkan donor pengganti setiap kali ada pasien yang membutuhkan darah. Seperti diutarakan Humas UDD PMI Banyuwangi, Hadianto, kemarin (3/9). Dikatakannya, kekosongan stok darah tersebut sudah terjadi sejak pertengahan Ramadan lalu. “Sampai saat ini

(kemarin, Red), stok darah masih kosong. Padahal, permintaan darah terus mengalir, per hari jumlahnya (permintaan darah) rata-rata mencapai 30 kantong,” ujarnya. Menurut Hadianto, pada pertengahan Ramadan, pihaknya sempat mendatangkan pasokan darah dari

Gresik sebanyak 50 kantong. Namun, pasokan yang datang tersebut tetap tidak mampu mengimbangi jumlah permintaan darah. Hal itu membuat PMI Banyuwangi menerapkan sistem donor pengganti setiap kali ada permintaan darah n Baca Sebulan...Hal 35

Jadi Pilot Project Pra-BPJS BANYUWANGI - Banyuwangi tampaknya akan menjadi pilot project pemberlakuan praBPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) se-Indonesia. Itu terungkap saat Pemkab Banyuwangi yang diwakili Asisten II Suhartoyo, Kepala Dinas Kesehatan Hariadji Sugito, dan Kepala Bappeda Karti Utami melakukan pertemuan dengan legislatif dan praktisi kendali mutu dan kendali biaya kesehatan di DPRD Banyuwangi kemarin (3/9). Jika berjalan sesuai rencana, praktisi kendali mutu dan kendali kesehatan yang dikomandani dr. Agung Mulyono tersebut akan mulai melakukan pendampingan terhadap para dokter keluarga se-Banyuwangi pada triwulan IV tahun 2012 ini. Pendampingan ter-

sebut bertujuan agar program dokter keluarga yang sudah dirintis Pemkab Banyuwangi sejak beberapa bulan lalu itu bisa berjalan optimal. Menurut Agung, Banyuwangi merupakan tempat yang tepat untuk mempersiapkan pra-BPJS yang notabene merupakan asuransi kesehatan nasional, lantaran kabupaten yang berlokasi di ujung timur Pulau Jawa ini sudah memiliki “bibit” pelayanan medis dasar gratis kepada masyarakat. Sekadar diketahui, pemberlakuan BPJS di tingkat nasional baru akan total coverage pada tahun 2014 mendatang. Namun, Gubernur jatim mengimbau kabupaten dan kota melakukan pelatihan pra-BPJS sejak 2013. Nah, Banyuwangi berinisiatif mengawali ins-

PERCONTOHAN: Ruang perawatan pasien di RSUD Genteng beberapa waktu lalu. Dengan penerapan praBPJS, pemkab diharapkan tak lagi punya utang SPM kepada RSUD.

truksi gubernur tersebut dan siap melakukan pelatihan praBPJS akhir tahun ini. Agung mengatakan, BPJS memiliki empat pilar utama, yakni pengorganisasian, kepesertaan, pelayanan, dan pembayaran n Baca Jadi...Hal 35

DOK. RaBa

Lemari Es dan Televisi Jadi Primadona Bang Hasyim Beri Harga Spesial GENTENG-Menjelang puasa dan Lebaran lalu, permintaan masyarakat terhadap barang elektronik meningkat hingga tiga kali lipat. Permintaan didominasi oleh barang pendingin, seperti kulkas dan freezer. Saat ini, freezer sudah menjadi kebutuhan utama. Begitu juga mesin cuci dan lemari es cukup banyak diburu pembeli. “Menjelang puasa dan Lebaran lalu, mesin cuci dan lemari es yang paling banyak dicari. Ratarata untuk bulan ini, kami harus menambah stok hingga 50 persen,” ungkap Habib Hasyim bin Alwi bin Ali Al Haddar, pemilik Toko Electronik dan Komputer Bang Hasyim. Pria yang akrab disapa Bang Hasyim itu mengatakan, pihaknya harus menambah stok di toko hingga dua kali lipat untuk memenuhi permintaan masyarakat jelang bulan puasa lalu. “Terutama untuk lemari es dan televisi,” sebutnya. Bang Hasyim juga memberikan potongan

THOMY SILA/RaBa

HARGA SPESIAL:Barang-barang elektronik di Toko Bang Hasyim meningkat penjualannya.

harga hingga 70 persen. Bahkan ada program cuci gudang. Tidak hanya itu, Bang Hasyim juga memberikan harga spesial. Diakui, menjelang puasa lalu sudah terlihat peningkatan penjualan barang-barang elektronik. Pihaknya yakin penjualan barangbarang elektronik bakal meningkat terus. “Apalagi, ekonomi masyarakat Banyuwangi kini semakin baik,” cetusnya.(adv/*/irw)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Selasa 4 September 2012

INFRASTRUKTUR

ABDUL AZIZ/RaBa

BELUM TERGARAP: Jalur lintas Rogojampi yang dirintis pada masa bupati.

Berharap Jalur Lintas Rogojampi Tuntas ROGOJAMPI - Truk tangki yang nyangkut di rel kereta api (KA) saat ada Trajaba Sabtu (1/9) lalu mulai menjadi buah bibir di masyarakat, terutama warga Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Pasalnya, setiap ada kegiatan di jalan raya provinsi, jalur alternatif menuju Banyuwangi selalu dialihkan ke desa mereka. Selain badan jalan relatif sempit, jalan di Desa Gitik juga banyak yang rusak alias berlubang. Oleh karena itu, sebagian warga berharap agar Jalan Lintas Rogojampi bisa segera dioperasikan. Sebab, kalau ada jembatan penghubung dari Dusun Lugjag, Desa Pengatigan menuju Perumahan Pengatigan, maka Jalan Lintas Rogojampi sudah bisa dilewati meski belum diaspal. Makanya, warga berharap pemerintah segera merealisasikan jembatan di Jalur Lintas Rogojampi, Dusun Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, menuju Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, tersebut. “Sehingga, jalur tersebut bisa dilewati truk-truk besar dan sebagai jalur alternatif menuju Banyuwangi,” harap Yanto, seorang warga setempat. Diberitakan sebelumnya, warga yang sedang berada di perlintasan rel kereta api (KA) di Dusun/ Desa Gitik, heboh lusa kemarin. Sebuah truk tangki berukuran besar mendadak tak bisa jalan ketika berada di tengah-tengah jalur KA tersebut. Usut punya usut, ternyata besi di bagian bawah mobil tangki yang hendak menuju Depo Pertamina Banyuwangi tersebut kecantol di tanjakan aspal tepat di tengah-tengah perlintasan KA itu. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

TARIK SIMPATI PENONTON: Salah satu group peserta karnaval yang melintas di jalan protokoler Genteng melumuri tubuhnya dengan cat warna hitam kemarin.

Dilewati Karnaval, Jalanan Macet

ABDUL AZIS/RaBa

AYAM AJAIB: Meski disembelih sudah lima hari, tapi ayam jago ini masih tetap hidup dan berkokok.

Disembelih, Lima Hari masih Hidup CLURING - Ada-ada saja yang terjadi pada ayam jago milik warga Dusun Krajan, Desa Plangpangrejo, Kecamatan Cluring, ini. Saat disembelih lima hari lalu, ayam tersebut tidak mati hingga kemarin. Padahal urat besar di lehernya sudah putus. Sebaliknya, usai disembelih, ayam jago tersebut justru kabur dan baru bisa dipegang pada malam hari ketika masuk ke kandangnya. Ayam tersebut diberikan kepada tetangganya bernama Bibit Edi Santoso yang notabene perawat di RSNU Mangir, Rogojampi. Nah, beberapa hari ini ayam jago tersebut dirawat di rumah Bibit Edi Santoso. “Lehernya saya jahit, dan sampai sekarang masih hidup, bahkan bisa berkokok,” tutur Bibit. (azi/c1/aif)

san tersebut. Peserta perseorangan dan beregu adu kebolehan dalam menarik perhatian penonton yang berdiri di sepanjang jalan raya Genteng menuju Lapangan Kaliputih, Genteng Wetan, tersebut. Namun, lagi-lagi setiap ada acara besar di Kota Genteng, para pengguna

jalan raya selalu dihadapkan dengan macetnya arus lalu-lintas. Apalagi, sejak pukul 12.00, para peserta dan warga banyak yang berdatangan ke start. Sehingga, sejak pukul 12.00 sampai sore hari jalan-jalan di Kota Genteng, termasuk jalur alternatif, banyak yang macet total. (azi/c1/aif)

PSK Butuh Pendampingan Rohani NU-Muhammadiyah Tegaskan Dukung Penutupan Lokalisasi

ADA APA LAGI

GENTENG - Panitia HUT Kemerdekaan RI Kecamatan Genteng menggelar pawai karnaval. Pesertanya adalah masyarakat umum, anak-anak, dan orang dewasa. Start karnaval di depan Stadion Maron, Desa Genteng Kulon. Beragam atribut mewarnai peserta karnaval untuk memeriahkan Agustu-

GENTENG - Langkah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menutup sejumlah lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) menuai dukungan dua organisasi massa Islam terbesar di Banyuwangi, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Melalui ketua masing-masing, kedua ormas Islam tersebut memberikan apresiasi terhadap penutupan lokalisasi prostitusi tersebut. Apalagi, beberapa langkah persuasif terhadap para penghuni lokalisasi sudah diberikan sebelumnya oleh pihak Pemkab Banyuwangi. “Sikap Muhammadiyah jelas, yaitu mendukung pemkab melakukan penutupan lokalisasi. Apalagi, solusi yang diberikan sudah cukup bagus,” tegas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Suhadak As’ary, kemarin Sekadar tahu, sebelum akhirnya melakukan penutupan sejumlah lokalisasi di beberapa kecamatan, Pemkab Banyuwangi sudah mengambil kebijakan, yaitu melarang PSK dari luar daerah masuk ke lokalisasi Bumi Blambangan. Sehingga, akhir-akhir ini para PSK yang menghuni sejumlah lokalisasi di beberapa kecamatan adalah warga asli Banyuwangi. Selain rutin melakukan cek kesehatan, mereka juga diberi bekal keterampilan dan modal untuk bekerja secara normal di tengah masyarakat. Hanya saja, lanjut Suhadak, pemberian bekal keterampilan dan modal saja tidak cukup. Mereka juga harus diberi tambahan pembekalan rohani. “Bekal rohani juga penting, dan Muhammadiyah siap apabila memang dibutuhkan memberikan pendampingan rohani kepada PSK dan

Mucikari,” tandasnya. Hal sama juga disampaikan Ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi, H. Masykur Ali. Menurutnya, langkah Pemkab tersebut patut didukung semua pihak, termasuk warga Nahdliyin. Pihaknya juga meminta agar badan otonom NU, seperti Ansor, IPNU–IPPNU, Muslimat, dan Fatayat NU, turut menyukseskan program pengentasan PSK dan mucikari dari lokalisasi tersebut. “Banser juga kita minta mendukung langkah pemkab,” tandasnya. Sementara itu, selain dari ormas, dukungan terhadap langkah pemkab itu juga datang dari fraksi di DPRD Banyuwangi, yaitu Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB). Anggota FKB Zainal Arifin Salam menegaskan, upaya mengurangi jumlah PSK di Banyuwangi sebenarnya sudah lama disampaikan berbagai pihak. Bahkan, 2006 silam eksekutif dan legislatif sudah berniat membuat peraturan daerah (perda) antimaksiat meski pada akhirnya batal dilakukan. “Tapi yang jelas, semangat menutup lokalisasi sudah lama ada,” tuturnya. Tahun ini, lanjut politisi yang identik dengan songkok tinggi tersebut, FKB merasa perlu memberikan apresiasi kepada pemkab yang telah mengambil beberapa langkah penting dalam mengurangi jumlah PSK dan jumlah lokalisasi. ”Langkah itu tentu patut didukung. Apalagi, lokalisasi dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran HIV/AIDS,” pungkasnya. (azi/c1/aif)

”Sikap Muhammadiyah jelas, mendukung langkah pemkab” Suhadak As’ary Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi

”Badan otonom NU turut menyukseskan program pengentasan PSK” Masykur Ali Ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi

KOMUNIKASI PEMERINTAHAN

Halal Bihalal Bupati Anas Bersama Siswa Berkebutuhan Khusus

Dapat Undangan, Ratusan Siswa SLB Terharu dan Senang ENAM hari lalu, ratusan siswa/ siswi berkebutuhan khusus memenuhi undangan Bupati Abdullah Azwar Anas untuk berhalal bihalal di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Mereka terharu bertemu dengan Bupati Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, dan Sekkab Slamet Kariyono. Gelar halal bihalal bersama siswa berkebutuhan khusus, merupakan yang pertama digelar di Banyuwangi. Selama ini, mereka tidak pernah mendapat undangan khusus untuk datang ke rumah dinas Bupati Banyuwangi itu. Acara halala bihalal itu tidak saja dihadiri siswa namun guru sekolah luar biasan (SLB) dan keluarga siswa. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan dan khilaf selama ini. Permintaan maaf itu disampaikan Bupati Anas sebagai pribadi, keluarga dan pemerintah daerah. “Acara halal bihalal ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Bupati Anas pada siswa berkebutuhan khusus,” ujar Kepala Dinas Pendidikan

HALAL BIHALAL: Wabup Yusuf dan istri turut menyalami siswa SMPLB.

Sulihtiyono. Jumlah siswa berkebutuhan khusus yang hadir sebanyak 912 orang. Mereka berasak dari Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB) 77 orang; Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) 632 orang;

SMPLB sebanyak 121 orang, dan SMALB 62 orang siswa. Sedangkan jumlah pendidikan LB sebanyak 39 unit. TKLB sebanyak sembilan unit, SDLB 18 unit; SMPLB sembilan unit, dan SMALB tiga unit.

Secara khsus Bupati Anas menyampaikan terima kasih kepada dedikasi dan kepedulian yang telah mendidik siswa yang berkebutuhan khusus. Dedikasi dan perjuangan guru pada sekolah LB perlu mendapat apresisasi. “Kepada para guru, kami menyampaikan terima kasih atas pengabdiannya yang tanpa pamrih,” ucap Bupati Anas. Pemerintah daerah, belum mampu memberikan balasan yang setimpal atas dedikasi dan kepadanya. Semoga perjuangan dan pengabdian guru SLB mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas berkesempatan berdialog dengan siswa SLB. Saat diberi kesempatan bicara, mereka mengaku senang dan terharu dengan acara halal bihalal yang digelar Bupati Anas. Para siswa SLB itu minta Bupati Anas secara rutin menggelar acara yang sama pada tahun-tahun mendatang. Selain itu, mereka juga menyampaikan beberapa permohonan kepada orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu.

Beberapa permohonan siswa SLB itu antara lain, mereka minta Bupati Anas membantu siswa SLB sesuai kekurangan yang miliki masing-masing siswa. Selain itu, mereka juga minta untuk difasilitasi untuk mengikuti even-even yang di gelar tingkat provinsi dan nasional. Beberapa permohonan siswa SLB itu, mendapat respon Bupati Anas. Dia berjanji untuk terus memperhatikan kelanjutan pendidikan siswa SLB. “Bantuan berdasarkan kekurangan siswa, saya setuju. Pak Sekda, tahun 2013 mendatang bantuan siswa SLB diberikan berdasarkan kebutuhan siswa,” pinta Bupati Anas. Usai acara seremonial, Bupati Anas menyalamai satu persatu siswa yang memiliki kebutuhan khusus itu. Meski harus melayani ratusan siswa, Bupati Anas bersama isterinya Ny. Ipuk Feistiandi rela berdiri hampir satu jam untuk melayani mereka. Saat menyalami mereka, Bupati Anas terus memberikan motivasi dan semangat pada siswa yang memiliki keterbatasan fisik itu. (afi/aif )

HUMAS PEMKAB FOR RABA

PEDULI: Bupati Anas dan istri menyalami salah seorang siswa SLB dalam acara halal bihalal di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.


KESEHATAN

28

Selasa 4 September 2012

Tambal Lubang Gigi Mirip Warna Asli GAMBIRAN-Klinik gigi Rumah Sakit (RS) Al Huda Gambiran melayani perawatan untuk mengatasi gigi berlubang dengan tambalan sewarna gigi asli. Dengan menggunakan bahan komposit, yang memiliki keuntungan utama dari segi estetik, dokter gigi dapat mengatur warna, sehingga sama dengan warna gigi lainnya. Saat kita sedang menikmati es buah atau es campur tiba-tiba nyuuuuut, maka hilang kenikmatan es berganti dengan rasa sakit luar biasa. Rasa sakit itu seringkali disebabkan adanya lubang pada gigi. Menurut penelitian perusahaan pasta gigi, jumlah penderita gigi berlubang sebanyak 72 persen anak-anak usia 12 tahun. Bagaimana kalau gigi telah berlubang, apakah harus dicabut? Stop, tunggu dulu! Jangan buru-buru dicabut. Pencabutan sebisa mungkin merupakan pilihan paling akhir. Menurut drg. Suliyani, salah satu dokter gigi di RS Al Huda memaparkan bahwa gigi berlubang yang masih “hidup” dapat dipertahankan

dengan diberi tambalan. Bahan tambalan akan menutup lubang gigi, sehingga bentuk gigi dapat utuh kembali dan berfungsi seperti semula. Namun, pasien sering menolak saat dokter gigi mengatakan, giginya harus ditambal. Alasan pasien yang paling sering disampaikan adalah rasa ngeri saat mendengar bunyi bor gigi, takut ngilu saat dibor, bahkan merasa mual dengan bau obat sebelum ditambal. Tak jarang, pasien meminta giginya dicabut saja. “Setelah proses pencabutan, banyak yang menyesali keputusan tersebut, karena tidak dapat mengunyah makanan dengan baik,” terangnya. Oleh karena itu, lanjut dia, perlu diperkenalkan proses penambalan gigi, agar masyarakat lebih memahami prosedur penambalan yang sebenarnya. Sebelum ditambal, dokter gigi akan membersihkan sekitar gigi yang akan ditambal. Baik karang gigi dan lubang tak luput dari “sasaran” pembersihan. Selanjutnya, lubang gigi akan dibersihkan dengan bor atau dengan

DITAMBAL: Dokter gigi RS Al Huda sedang merawat pasien dengan gigi berlubang.

RSAH For RaBa

cara manual, tergantung kondisi gigi yang berlubang. “Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan jaringan gigi yang sudah terkontaminasi oleh kuman,” paparnya. Rasa tidak nyaman akan diminimalkan dengan penyemprotan air saat pengeboran berlangsung. Setelah bersih, gigi siap untuk ditutup. “Pada gigi

dengan kondisi tertentu akan ditambal sementara, sebelum ditutup dengan tambalan permanen,” jelasnya. Suliyani menambahkan, ada beberapa jenis bahan tambalan. Ada tambalan amalgam yang merupakan tambalan yang berasal dari campuran logam. Bahan ini awet, tidak mudah pecah, dan relatif lebih

murah dibandingkan tambalan lainnya. Keunggulan lainnya adalah tambalan ini mampu menahan beban kunyah yang besar dan mudah diaplikasikan ke lubang gigi yang sulit dikeringkan. Kekurangan tambalan ini adalah warna yang keperakan, sehingga secara estetik tidak menarik. “Dan diperlukan pengambilan jaringan gigi yang lebih banyak dan harus membentuk lubang gigi dengan benar agar tambalan bisa awet,” tuturnya. Ditambahkan, ada juga bahan tambal ionomer kaca dan ionomer resin. Tambalan itu mempunyai warna mirip warna gigi. Tetapi bahannya mudah pecah, sehingga kurang disarankan untuk gigi yang mendapat beban kunyah tinggi. Bahan lainnya yaitu tambalan komposit, yang sering menjadi pilihan pasien, karena warnanya menyerupai warna gigi. Bahan itu bagus untuk estetika, terutama untuk gigi depan. “Masyarakat sering salah kaprah menyebut tambalan ini sebagai tambalan

Laser. Padahal, sinar yang sebenarnya untuk mengeraskan bahan ini adalah sinar halogen dengan warna biru,” bebernya. Kelebihan bahan itu, imbuh Suliyani, adalah perlekatan dengan struktur gigi dapat menempel dengan baik, meskipun tambalan itu relatif lebih mahal dibandingkan tambalan lainnya. Selain itu juga diperlukan persiapan yang lebih lama, karena kondisi lubang gigi harus bersih dan kering saat proses penambalan. Nah, kini kita sudah mengetahui tentang proses penambalan dan bahan tambalan, sehingga memiliki gambaran untuk tambalan mana yang cocok. Jangan biarkan gigi berlubang Anda semakin meluas. “Segera rawat gigi Anda agar bertahan lebih lama,” pesannya. Klinik gigi RS Al Huda memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut setiap hari kerja Senin-Sabtu pukul 07.00-20.30. Pendaftaran dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0333-842033 ext 317. (*/irw)

Puskesmas, Bisakah Jadi Pilihan Pertama? SEJAK dilahirkan tahun 1968, dalam perkembangannya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengalami banyak perubahan, baik fisik, program maupun la yanan. Bahkan, ada beberapa puskesmas yang berubah menjadi rumah sakit, meski hanya tipe kecil. Meski demikian, sampai saat ini puskesmas belum menjadi pilihan utama bagi warga untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Puskesmas masih dipandang sebelah mata. Kadang masih dianggap sebagai tempat pelayanan kesehatan kelas tiga. Bahkan masih kalah dengan klinik-klinik swasta kecil, yang notabene sangat mahal untuk ukuran masyarakat kita. Semua itu tak lepas dari sejarah kelam puskesmas di masa lalu. Dahulu puskesmas dikelola dengan sangat tidak profesional. Bahkan, jauh dari kaidah-kaidah pelayanan prima. Paradigma para aparatur pemerintah yang minta “dilayani” bukan “melayani”, masih kental di zaman itu. Tak pelak, manajemen puskesmas pun menerapkan paradigma “dilayani” itu di masyarakat. Tak terkecuali puskesmas yang ada di Banyuwangi. Pada era tahun 80-an, wajah puskesmas di Banyuwangi tampak sebagai sebuah tempat pelayanan kesehatan yang sangat sederhana. Pelayanannya juga sangat sederhana. Bahkan, jauh dari sentuhan pelayanan prima. Sumber daya

manusia puskesmas di kala itu, umumnya sangat minim. Hanya terdiri dari satu dokter sebagai manajerial dibantu dua atau tiga perawat, bidan, dan tenaga administrasi. Bahkan terkadang satu dokter merangkap dua atau tiga puskesmas, karena terbatasnya tenaga. Dokter berfungsi atau memfungsikan diri sebagai tenaga manajerial dan nyaris tidak pernah bersentuhan langsung dengan pasien. Pasien ditangani seorang perawat yang hanya lulusan SPK (setingkat SLTA), yang tentu saja kurang berkompeten di bidangnya. Pasien yang berobat didominasi pasien yang sakit flu, pilek, cekot-cekot, linu-linu, dan gatal-gatal. Pasien yang datang pun didominasi oleh orang-orang yang sudah tua. Jarang sekali, bahkan nyaris tidak terlihat pasien usia muda. Mungkin ada rasa gengsi untuk berobat ke puskesmas bagi kalangan muda di kala itu. Pada bagian loket biasanya petugas tampak kurang bersahabat, sering menggerutu, bahkan sampai marah-marah. Penyebabnya hanya karena hal-hal kecil. Marah hanya karena pasien tidak membawa kartu kunjungan, bahkan tidak jarang mereka menyuruh pulang pasien tersebut guna mengambil kartu kunjungannya. Stok obat juga sangat terbatas, baik jumlah maupun jenisnya. Setelah

pulang biasanya pasien menggerutu, “Sakit encok, sakit panas, sakit kena pisau kok obatnya sama saja. Kapsul merah, pil putih besar sama pil kuning kecil,“ hehehe.. Ibarat gadis, puskesmas di era itu adalah gadis jelek yang jarang mandi, tidak pakai lipstik, tidak pakai bedak, rambut pun jarang disisir. Pada era itu, puskesmas masih jauh dari harapan masyarakat dan tentu saja jauh pula dari pelayanan yang menggunakan kaidah-kaidah pelayanan prima. Pada era memasuki tahun 2000-an, puskesmas mulai tampak berubah. Malah sudah tampak ada perubahan paradigma. Pelanyanan yang tadinya hanya sekenanya sudah tampak ada tanda-tanda perbaikan. Sudah ada senyum di puskesmas. Obat yang tadinya cuma ada Tetraciklin, Parasetamol, Antalgin, dan CTM, sudah banyak pilihan lain untuk mengobati pasien, meski kadang pasokan obat masih sering terbatas dan tersendat. Gedung-gedungnya juga mulai tampak cerah. Tidak lagi kusam. Halaman depan juga sudah ditata dengan baik. Ibarat gadis, dia sudah sering mandi, sudah pakai gincu, bedak, dan rambut disisir rapi. Tetapi sayang, pelayanan yang langsung bersentuhan dengan pasien belum banyak berubah, belum menjalankan kaidah-kaidah pelayanan prima. Senyum memang sudah ada di puskesmas, tapi belum senyum

OLEH:

MUJITO SKM, MMKES Kepala Puskesmas Wonosobo, Kecamatan Srono

ikhlas. Belum senyum yang manis, meski bukan senyum yang kecut. Pemeriksaan dan pengobatan pasien belum dilakukan oleh dokter. Sebab, dokter masih disibukkan oleh tugas tugas menajerial. Pasien masih harus menelan kekecewaan bila ingin diperiksa dokter di puskesmas. Era tahun 2010-an, puskesmas memasuki era baru lagi. Ibarat gadis, dia sudah cantik, sudah mandi minimal dua kali sehari, sudah memakai lipstik, bedak, rambut disisir dengan rapi. Bahkan, sudah mencoba memakai parfum, meski kadang parfum yang murahan. Pada era sekarang, banyak puskesmas yang sudah melakukan inovasi. Gedungnya sudah dirawat dengan baik, taman sudah juga ditata dengan bagus. Bahkan

untuk pelayanan publik, sudah ada beberapa yang sudah berstandar ISO. Senyumnya sudah ikhlas dan lumayan manis. Yang tidak kalah penting, pasien sudah dilayani langsung oleh dokter. Masyarakat tidak lagi menelan kekecewaan bila ingin diperiksa dokter di puskesmas, meski belum semua puskesmas menerapkan itu. Pasien yang datang berobat pun sekarang sudah tidak didominasi lagi oleh kaum tua, yang muda dan wangipun sekarang sudah mau memanfaatkan puskesmas untuk berobat. Penyakit pasien yang datang sudah tidak didominasi oleh pegal-pegal, linu-linu, dan batuk pilek. Ttapi sudah banyak ragamnya. Tetapi masih ada sayangnya. Belum semua puskesmas menerapkan kaidah-kaidah pelayanan prima pada pasiennya, Bahkan juga masih ada puskesmas yang tidak menempatkan dokter untuk melayani pasien sebagaimana tugas pokok dan fungsinya. Masih ada pasien yang tetap menelan kekecewaan bila ingin diperiksa dokter saat berobat di puskesmas. Lalu era tahun berapakah puskesmas bisa benar-benar menjadi tempat pelayanan yang ideal? Kapan mampu melayani pasien dengan menggunakan kaidah-kaidah pelayanan prima? Pasien bisa berobat dengan mudah, punya sistem antrian yang baik, sehingga tidak bisa

• Kijang Grand Extra ‘94 •

• Toyota Avanza ‘07 •

Dijual Kijang Grand Extra ‘94/bulan 12 Barang bagus, full audio, harga 76 juta (nego) Hub: 085232936987 (Supardi)

Dijual Toyota Avanza 1.3G GMMF JJ (micro) tahun 2007 silver metalik, harga 125 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Honda Jazz ‘07 •

• KIA Picanto ‘05 •

• Kijang Innova ‘09 •

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI tahun 2007 abu-abu metalik, harga 138,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Kia Picanto MT tahun 2005 abuabu metalik, harga 90 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova (euro II) J XW40 tahun 2009 hitam metalik, harga 167,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Toyota Kijang ‘07 •

• Suzuki Grand Vitara ‘07 •

• Panther Turbo ‘07 •

Dijual Toyota Kijang UF81 Grend Lux tahun 2007 silver metalik, harga 132,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Grand Vitara JLX tahun 2007, harga 170 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Panther IS Turbo tahun 2007 hitam, pajak baru, harga 175 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

DENPASAR

• Jl. Pajajaran •

• Tanah SHM 2265m2 •

• CV Gracindo Centratama •

• Cellular World •

• Honda NF 125 ‘08 •

Dijual rumah SHM, LT 235/115m2, Jl. Pajajaran II/47, Hubungi: 085732321000

Jual tanah SHM, LT 2265m2, strategis pinggir jalan Pantura Stb-Bwi. Serius hubungi 087757973796

Bth Markting, Sales Pnjualn, Sopir (SIM B2 Umum), Oprtor Prod (diutmkn STM jur Elktr/Lstrik) Lam ke: CV. Gracindo Centratama, Jl. Raya Jbr Bwi KM 7,5 Kedayunan - Kabat - Bwi. Telp (0333) 635423 - 635424

Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, Cashier, pendidikan min SMK Akuntansi/ sederajat, umur max 27 tahun. Staff IT, pendidikan min D2 Teknik Informatika, Pria. Lamaran dikirimkan ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO. BOX 80114. Infi lebih lanjut hubungi: HRD (0361) 8522669

Dijual Honda NF 125 TRF, 2008, hrg nego, hitam. H: 085746809619 / 082330446520

• Perum Dadapan Indah • Djl Perum Dadapan Indah Blok E-7, Jl. Jmber KM8, L8x15, full bngnan, siap huni, 2200W. H: 085852936789 / 081249072777

• Jl. Dr. Soetomo • Dijual rumahpinggir jalan Jl. Dr. Soetomo 35 Bwi Luas 168m2. H: 081270281958

• Tanah 11x20m • D i j u a l t a n a h , 1 1 X 2 0 m K a l i p u r o, Banyuwangi. Harga jual 50 juta (nego). Lokasi strategis 50m dari Jln Raya (sebelah perum Kalipuro Asri). Hub Edi:081234989440/085859857994.

• Tanah 740m2 • Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 300 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

• Tanah• BANYUWANGI • Toko + Rumah Genteng •

Tanah dipantai L + 2,4 HA sblh selatan MBP Bulusan 1jt/m2. 081353027992

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto 081233499888, 03170338181

BANYUWANGI

SITUBONDO

• STNK •

• Ruko & Tanah •

Hlg STNK Nopol P5830 V, an. Tomy Yudianto, Jl. Bima No. 1 Bwi. Hub: 03337708050

Ruko + GD 3240 m2 Jl. Argopuro 15B Stb, Ruko 205 m2 & tnh 3360m2 dkt “ROYAL” Mrt. Tnh TG 25750m2 PNJKDL, samping sungai. Tnh 9600m2 Jl.Ry. Bwi KM 17 STB Arjasa. Tnh KP 10x20 (30jt) Jl. Ry Arjasa. H. 082333008871

• BPKB • Hlg BPKB No. A5794629G, nopol L 8066 LN, an. Faisal Syarif, Pemeleh 5/16 RT03/05 Sby

DENPASAR

BANYUWANGI • Terapi Doa • Dengan ridho Allah terapi doa membantu anda menyembuhkan penyakit Diabetes, hipertensi, stroke jantung koroner, dll. Tidak terbukti, tidak bayar. Insya Allah. Hub: 081336740396

• Travel Tosa •

SITUBONDO • STNK •

• Burung Lovebird •

Hlg STNK Nopol P5669 KA, an. Misnadi, Jl. Basuki Rahmat 8 RT01/08 Stb

Jual burung Love Bird indukan, Jl. Ciliwung 5 Bwi, 085334845244 / 08883682043

• HOTLINE •

• Jual Selep Beras •

Pasang iklan kehilangan STNK / BPKB di wilayah Situbondo dan sekitarnya, Hubungi: 0338 - 671982

Djl cepat & murah Selep Beras LT2935m2, strategis, Hub: 081336596124, bisa nego

PEMBERITAHUAN

BANYUWANGI

• Cellular World • Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, SPG/SPB, pendidikan min. SMU/ sederajat. Tinggi min 160cm dan 170cm, komunikatif, pendapatan Gaji + bonus + asuransi kesehatan. Plus Mess karyawan. CV lengkap kirim ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO BOX 80114. Info lebih lanjut Hubungi: HRD (0361) 8522669

Travel Tosa, Sbya/Juanda/Jember/Bwi. Hubungi: 0333 - 880029 / 081336252165

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

saling serobot. Pasien diperiksa oleh tenaga yang berkompeten di bidangnya. Obat tersedia dan lengkap. Masyarakat selalu menjumpai petugas yang tersenyum dengan ramah. Pasien tidak lagi dipingpong, apalagi disuruh datang besoknya lagi hanya sekadar minta rujukan, karena dokter tidak ada. Puskesmas sudah harus menjadi pilihan pertama bagi warganya untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Bukan pilhan terpaksa bagi mereka yang tidak punya uang. Ibarat gadis, dia sudah cantik, tampil modis, harum, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak gaptek, kenal facebook, dan twitter. Yang tidak kalah pentingnya, dia berwawasan luas dan punya visi yang luar biasa. Mudah mudahan bisa! Mudah-mudahan setelah melewati bulan Ramadan dan kembali suci, semua yang yang terlibat dalam pelayanan masyarakat di puskesmas sudah membenahi diri. Mereka yang selama ini kurang ramah pelayanannya, mudah-mudahan tidak ingin berdosa lagi. Mereka yang selama ini setengah hati atau bahkan tidak mau memeriksa pasien sesuai tupoksinya, mudah-mudahan juga tidak ingin berdosa lagi. Sehingga Puskesmas benar benar menjadi pilihan pertama masyarakat untuk berobat, bukan pilhan pertama karena terpaksa. Amin! (*/irw)


BALJEBOL

Selasa 4 September 2012

BALI

ADA APA LAGI

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

Gardan Lepas, Ganggu Lalin JEMBER – Sebelum menarik penumpang, hendaknya memeriksa dulu kondisi mobil angkutan. Bila tidak akan mogok di tengah jalan dan mengganggu arus lalu lintas. Ini pula yang dialami Masni, 47, sopir angkot lambung E jurusan Terminal Tawang Alun - Pakusari. Akibat gardan mobil lepas, kendaraan berhenti di tengah jalan. Padahal, saat itu, di dalam mobil angkutan banyak penumpangnya. Untungnya, saat gardan lepas di Jalan Trunojoyo, tepatnya di depan toko buku Gramedia, tidak tertabrak kendaraan di belakangnya. Namun demikian, saat gardan lepas, roda bagian belakang sebelah kanan sampai ikut terlepas dari pirnya. Sampai-sampai, angkot yang dalam posisi berjalan itu sempat terseret beberapa meter. Tak pelak, angkot Nopol P 1136 UN itu melintang di tengah jalan yang padat arus kendaraannya. Terpaksa, Masni, sopir angkot, harus menurunkan penumpang dan memindahkan ke angkot lainnya. Agar tidak terjadi kemacetan, anggota Satlantas Polres Jember turun tangan untuk mengatur lalu lintas. Selanjutnya, angkot didorong ke pinggir dibantu tukang becak dan sopir angkot yang melintas di lokasi. (jum/c1/wnp/jpnn)

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Hutan di Argopuro Terbakar Jalur Pendakian Ditutup Sementara

DIPINGGIRKAN; Masni, sopir angkut jurusan Tawang Alun- Pakusari dibantu tukang becak berusaha meminggirkan kendaraan pasca gardan lepas.

JEMBER

JEMBER – Kebakaran hutan melanda Pegunungan Argopuro di sisi timur dan utara. Akibat kebakaran hutan yang luasnya diperkirakan ratusan hektare itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember sejak kemarin (3/9) menutup sementara jalur pendakian ke Argopuro. “Memang terjadi kebakaran di sekitar puncak Gunung Argopuro,” ujar Kepala Bidang BKSDA Wilayah III Jember Jatim Sunandar Trigunajasa saat ditemui di kantornya kemarin. Namun, hingga kemarin pihaknya belum berani memastikan luas hutan yang terbakar. Pihaknya memperkirakan, kata dia, luas areal hutan yang terbakar sudah lebih dari 10 hektare. Lokasi kebakaran terjadi sekitar puncak di sisi barat dan

timur, yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Menurut dia, titik lokasi kebakaran cukup sulit, yakni di atas tempat peristirahatan Cikasur. “Ketinggian sekitar 3.000 meter dpl (di atas permukaan laut, red),” ungkapnya. Pada ketinggian tersebut, biasanya terdiri dari vegetasi berupa hutan cemara dan padang ilalang. Diduga karena lama tidak turun hujan, tanaman di sekitar lokasi kebakaran mengering. Sehingga, saat cuaca sangat panas, pohon dan ilalang tersebut mudah terbakar. Api menjadi cepat menyebar karena tiupan angin cukup kencang. Berdasarkan pantauan BKSDA, titik api sebenarnya sudah terpantau sejak Jumat (31/8). Tapi, saat itu api belum terlalu besar. BKSDA

baru mendapati api cukup besar pada kemarin (3/9), sehingga memberangkatkan lima personel dari Baluran untuk melakukan pengecekan kondisi lapangan. Mereka akan dibantu petugas dari pos pendakian di Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Sunandar juga mendapatkan informasi bahwa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Probolinggo bersama Muspika dan Polres Probolinggo akan berusaha membantu pemadaman api. “Tapi, kondisi daerahnya cukup sulit,” akunya. Untuk mencapai Cikasur, kata dia, cukup sulit. Apalagi, untuk menjangkau lokasi kebakaran. Karena itu, pihaknya berharap tim yang turun mampu mengendalikan kebakaran.

Dia menjelaskan, jika kebakaran hutan, petugas bukan melakukan pemadaman api, melainkan mengurangi laju kebakaran. Diharapkan, kebakaran tidak semakin meluas. “Selain itu dengan berdoa,” ujarnya, singkat. Petugas, kata dia, bukan tidak mau memadamkan api. Tetapi, lokasi kebakaran hutan tersebut cukup sulit dijangkau manusia. Jangankan membawa perangkat pemadaman api, untuk membawa diri saja cukup berat. Karena itu, dia berharap hujan segera turun sehingga kebakaran bisa terkendali, atau padam. Mengenai penyebab kebakaran, Sunandar tidak berani memastikan. Yang jelas, segi tiga penyebab kebakaran hutan adalah bahan bakar, angin, dan pemicu. Untuk bahan bakar alami, di Indonesia tidak ada. Yang lebih mungkin karena ada pemicu, baik disengaja maupun tidak disengaja. Terkait dugaan kebakaran karena puntung rokok pendaki, Suna-

Penambang Tak Bayar Pajak

KESEHATAN

Gubernur Berobat Lagi ke Singapura DENPASAR – Aktivitas Gubernur Pastika sudah banyak, bahkan Minggu kemarin menghadiri beberapa undangan. Namun, kabar terakhir mantan Kapolda Bali ini ternyata akan berobat lagi ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, tempat sebelumnya operasi by pass jantung. Kondisinya memburuk lagi? Informasi yang dirangkum koran ini menyebutkan bahwa Gubernur Pastika wajib balik ke Singapura lagi untuk mendapatkan perawatan medis, dijadwalkan berangkat Senin (3/9) kemarin. Kondisi ini dibenarkan Karo Humas Pemprov Bali Ketut Teneng, saat dikonfirmasi. “Pada prinsipnya kondisi bapak (gubernur) jauh membaik, bahkan jauh lebih fit dibandingkan sebelum tindakan operasi,” ujar pejabat asal Buleleng ini. Kenapa mesti ke Singapura? Dia mengatakan, karena memang secara medis wajib setelah satu bulan meningalkan rumah sakit, pasca operasi wajib dikontrol lagi. Sementara itu, di tempat terpisah, di acara Karya Agung Ngenteg Linggih,Mamungkah Pedudusan Menawa Ratna dan Tawur balik sumpah Pura Dalem Benculuk Tegehkori, kemarin, juga mempertemukan tokoh Bali. Di kesempatan ini Ketua DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta, juga berkomentar terkait Pilgub Bali 2013. Tokoh yang bertemu antara lain Gubernur Bali Made Mangku Pastika selaku undangan, bertemu dengan Ketua DPD Golkar yang juga Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, Ketua Dalem Tegehkori Nyoman Suweta (mantan Calon Wakil Gubernur pilgub 2008), Ketua Panitia Karya Nyoman Sugawa Korry yang juga pentolan Golkar. Termasuk Wakil Wali Kota Denpasar AA Jaya Negara. Hadir juga Ketua PHDI Bali IGN Sudiana yang sempat memberikan wejangan upacara. Ditanya tentang survei Golkar, Sudikerta tetap menjawab bahwa hasil survei Pastika tetap tertinggi.(art/pit/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DIAWASI: Disperindag Jember akan mengawasi pelaksanaan izin penambangan yang telah diberikan. Tampak salah satu aktivitas penambangan di Puger, Jember.

JEMBER - Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM (Disperindag) bakal memantau dan menertibkan beberapa perizinan tambang yang telah dikeluarkan yang ternyata dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi, disperindag mendapatkan informasi jika banyak penambang yang telah diberikan izin penambangan galian C ternyata tidak membayar pajak yang menjadi kewajibannya. Salah satu yang kini menjadi sorotan disperindag adalah izin penambangan galian C berupa batu kapur di wilayah Puger. Menurut Achmad Sudiyono, kepala Disperindag Jember, dari sedikitnya 20 izin penambangan yang dikeluarkan, hanya sekitar 8 penambang yang aktif menambang. “Sebagian lagi bahkan tidak pernah melakukan aktivitas penambangan dan membayar pajak,” ujarnya. Achmad menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas pendapatan daerah (Dispenda) untuk mengetahui siapa saja penambang yang telah dikeluarkan izinnya, tetapi tidak membayar pajak. “Saya sudah berkoordinasi dengan kepala dispenda (Suprapto, Red), mana saja penambang yang diberikan izin tetapi tidak melakukan kewajibannya membayar pajak,” tegasnya. (wnp/c1/jpnn)

Raskin Dicuci dengan Sabun Colek Beras yang Dibagikan Kualitas Buruk SUKORAMBI – Sejumlah warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sukorambi, kemarin (3/9) mengeluhkan kualitas beras miskin (raskin) yang tidak layak konsumsi. Menurut warga RT I/RW VII, raskin yang dibagikan kemarin berbauapek, berwarna kecokelatan, dan berkutu. “Berasnya bau apek, berwarna kecoklatan, dan berasnya hancur,” ujar Siti, warga Dusun Krajan RT I/ RW VII. Raskin berkualitas buruk ini bukan yang pertama. Sebab,

raskin yang dibagikan menjelang Lebaran lalu berkualitas buruk. Untuk mengatasi kondisi beras yang tidak baik itu, Arfatin, warga penerima raskin, menyiasatinya dengan mencuci beras dengan sabun colek. “Saya cuci pakai sabun colek biar bersih dan baunya tidak apek,” ungkapnya. Mendengar keluhan warga tersebut, Wakil Kepala Bulog Jember Attar Rizal Wakil langsung menghubungi Kepala Gudang Bulog Pecoro, Rambipuji, Adhekan yang menyuplai raskin di Sukorambi “Ya, baru saja saya kontak kepala gudang Bulog Pecoro yang menangani beras di Sukorambi. Kalau

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

NEKAT: Jukung yang hendak pulang dari melaut harus melawan ganasnya ombak di Plawangan Puger.

dai Pak Bun, 45, warga Puger Wetan, Kecamatan Puger, juga kena imbasnya. Perahu jaring dengan 5 ABK itu masih selamat, meskipun perahu yang penuh ikan hasil tangkapan tumpah ke laut, setelah posisi dua perahu terisi air laut hingga penuh. Seluruh ABK yang berada di dua perahu langsung melompat dan menyelamatkan diri, ketika perahu yang dinaiki menghantam karang di sekitar plawangan. Kejadian yang menimpa dua perahu jaring dengan satu jukung itu waktunya hampir bersamaan. Peristiwanya saat perahu dan jukung akan pulang

dan harus melintas plawangan Pancer yang dikenal ganas itu. Ternyata, setelah melewati plawangan, jukung dan perahu langsung dihantam ombak dengan ketinggian kurang lebih 5- 6 meter. Bahkan, perahu dan jukung yang sudah dihantam ombak itu, juga terseret angin cukup kencang. Perahu dan jukung yang sudah terbalik langsung dievakuasi dengan ditarik perahu lainnya. “Kerasnya benturan, membuat perahu dan jukung mengalami kerusakan cukup parah,” ujar Rahman, salah seorang warga di Pantai Pancer yang melihat kejadian

terbukti benar berasnya jelek, kami akan segera mengganti,” katanya saat ditemui di kantornya. Setelah berkoordinasi, Attar langsung meluncur ke dusun yang dikabarkan raskin di daerah itu berkualitas buruk. Tak hanya memantau, Bulog juga langsung menyiapkan beras pengganti untuk warga di dusun tersebut. Adhekan mengatakan, sebagian kondisi beras di dusun tersebut memang kualitas tak terlalu baik. Meski demikian, tak semua raskin berkualitas jelek. Pihaknya siap mengganti beras-beras yang kualitasnya kurang baik tersebut. (mac/har/jpnn)

KUALITAS JELEK: Pendistribusian beras untuk warga miskin di wilayah Sukorambi. Warga di daerah tersebut mengeluhkan kualitas raskin.

/RADAR JEMBER/JPNN

Cuaca Buruk, Nelayan Takut Melaut JEMBER - Ratusan nelayan Puger tidak berani melaut karena cuaca memburuk sejak pukul 01.00 kemarin malam (3/9). Selain ombak besar, tiupan angin di tengah laut juga cukup kencang. Akibat besarnya ombak dan angin laut yang cukup kencang, ada dua perahu jaring dan satu jukung nyaris terbalik di pusaran sekitar Plawangan Pancer Puger sekitar pukul 07.30, kemarin. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, jukung pertama yang dihantam ombak di Plawangan Pancer, Puger adalah jukung “Singa Raja” yang dinakhodai Rocham, 40, warga Dusun Krajan, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger. Jukung yang baru pulang melaut itu dihantam ombak saat pulang di plawangan Pantai Pancer, Puger. Akibat kerasnya ombak dan tiupan angin, jukung yang ditumpangi satu nakhoda itu dihantam ke karang, di sekitar pusaran sungai Bedadung dengan air laut ini. Ternyata, tidak hanya jukung saja yang menjadi korban keganasan ombak pantai selatan ini, dua perahu jaring milik Haji Paong, 42, warga Puger Wetan, Kecamatan Puger dan jukung milik Pak Yuyun, 40, yang dinakho-

ndar tidak yakin hal itu menjadi penyebabnya. Sebab, pihaknya pernah mencoba membuang puntung rokok di padang ilalang, ternyata tidak terbakar. Sementara itu, akibat kebakaran hutan tersebut, pihaknya mengumumkan untuk menutup sementara jalur pendakian ke Pegunungan Argopuro. “Rencananya hari ini (kemarin, Red) ditutup,” ujarnya. Pihaknya memang sengaja menutup jalur pendakian meskipun apinya belum besar. Dikhawatirkan, jika api membesar, dapat menutup jalur pendakian. Jika menutup jalur pendakian, para pendaki akan terjebak di atas gunung dan kondisi tersebut sangat berbahaya. Para pendaki yang sudah naik, menurut Sunandar, sudah diperintahkan untuk turun, baik yang melewati Pos Pendakian Bremi di Probolinggo atau Pos Baderan di Situbondo. “Takut jalan keburu tertutupapidanpendakimalahnyasar,” ujarnya. (ram/c1/har/jpnn)

tersebut. Akibatnya, ikan hasil tangkapan tumpah dan tidak bisa diselamatkan. Hingga pukul 13.30 kemarin, hanya beberapa nelayan saja yang nekat berangkat melaut, meskipun harus melawan ombak besar di plawangan. Beberapa nelayan lainnya tidak berani berangkat melaut dan memilih menyandarkan perahunya. Sementara, puluhan nelayan jukung dan perahu masih tertahan di tengah laut karena ombak di plawangan masih terlihat besar dan tinggi. Sehingga nelayan yang akan pulang ke TPI, hanya bisa berputar-putar di tengah laut saja. Menurut Briptu Ilyas Arif, anggota Satpol Air Polres Jember di Puger, ombak mulai besar sejak pukul 01.00 dini hari. Ketinggian ombak hingga mencapai 5-6 meter. “Tidak hanya ombak saja yang besar, tetapi angin di tengah laut juga sangat kencang,” jelas Ilyas. Dua anggota Polairud sebelum kejadian sudah berada di Pancer. Ternyata, benar, tak lama kemudian dua perahu dan satu jukung menghantam karang. Besarnya ombak dan kencangnya angin laut, kata dia, telah mengakibatkan perahu dan jukung nyaris terbalik. (jum/ram/c1/wnp/jpnn)

STAMINA POOL REZEKI GOOL Diusianya yang berinjak 44 tahun, bapak bulyamin masih aktif menjalankan aktivitasnya yang cukup padat. Akan tetapi aktivitas itu kadang terganggu dengan gangguan penyakit yang di deritanya, sakit yang pernah ke-luhkan yaitu sakit pinggang, tangan sering kesemutan, kolesterol (245), sakit kepala (pusing2) dan maag. “Sebagai pekerja, tentu saya harus selalu sehat. Namun akhir-akhir ini saya mudah sekali capek, walau saya minum suplemen tidak ada perubahan malah saya menghabiskan banyak uang untuk suplemen itu yang tetap membuat saya makin mudah lelah. Ditambah sakit pada ruas-ruas tulang, makin memperparah kinerja saya,” ujar lelaki yang padat aktivitas ini. Pria yang menjalankan aktifitas sehariharinya sebagai staf pegawai kementerian agama kua singkawang barat ini mengakui baru tiga kotak ia mengkonsumsi herbal PW5, tetapi dampak positifnya sudah ia rasakan. “Setelah mengkosumsi PW5 sebanyak 2 kotak nyeri tulang sekarang nyeri tulang tidak lagi terasa. Lalu saya rutinkan saja minum hingga sekarang sehari dua kali. Terasa bedanya stamina lebih fit sehingga bekerja lebih nyaman dan rejeki lebih lancar.” Terang bapak bulyamin dikediamannya jl.tani gg.cisadane no.92 kelurahan pasiran singkawang kalimantan barat. Kadar asam urat darah pria normal adalah

8mg/dl dan wanita 7 mg/dl. Kandungan lesitin dalam PW5 mampu menetralkan timbunan kristal dalam persendian sehingga radang dalam rongga-rongga sendi perlahan dapat berkurang dan mengembalikan kadar asam urat darah pada kondisi normal. PW5 yang kaya dengan kandungan lesitin dari tumbuhan glycine max merill, mampu menetralkan timbunan kristal dalam persendian sebagai penyebab penyakit asam urat atau rematik. Pemasaran PW5 terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini karena adanya uji kualitas yang dilakukan setiap saat dengan produk yang diolah secara alami tanpa bahan kimia. Mengkonsumsi PW5 ibarat melakukan investasi untuk masa depan, karena tidak mengandung efek samping dan cocok untuk semua usia tentu membuat PW5 yang paling dicari di berbagai daerah. Tidak ada kata terlambat untuk sehat. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi..... Apotek-apotek terdekat di kota anda atau dapat menghubungi Distributor Jatim 082119867153. Perwakilan Banyuwangi 0816591517, 081358306555. Situbondo 085258837404. Jember 085257366263. Lumajang 085232322811. Bondowoso 085258837505. Mojokerto 082132312436, 085746011441. Surabaya 082140952625. Sidoarjo 085223517756. Customer Service 08211.70.55500 www.pw5sehat.com Facebook : www.facebook.com/pw5sehat Twitter: @pw5sehat Dinkes RI.P-IRT : 806321701040 Dicari Perwakilan Distributor untuk Kota dan Kabupaten di wilayah Jawa Timur.


34

Selasa 4 September 2012

PSSI Harus Temui Klub BANYUWANGI - Desakan klub terkait transparansi alasan pengajuan dana tambahan dan penggunaan keuangan PSSI mendapat respons beragam dari para pelaku dan pemerhati bola di Banyuwangi. Mereka meminta agar induk pembina sepak bola di Banyuwangi segera buka suara terkait persoalan tersebut. Hal itu disampaikan pemerhati olahraga Banyuwangi, Ahmad Mustain. Ditemui di rumahnya kemarin (3/9), dia menyatakan sudah selayaknya PSSI mengumpulkan seluruh anggota terkait uang bantuan dari KONI itu. “Jangan pas ada anggaran diam, tidak ada anggaran teriak-teriak,” ujarnya. Pertemuan itu sekaligus menjadi media klarifikasi bagi PSSI terkait alasan pengajuan dana tambahan yang sedang diminta saat ini. Itu dilakukan agar tidak

ada kecurigaan satu sama lain. Terkait suara yang datang dari klub, Mustain menganggap hal itu cukup beralasan. Dengan dana lumayan besar, saat ini PSSI masih miskin agenda. Kompetisi internal yang diputar di era Michael Edy Hariyanto kini justru mandeg. Program pembinaan usia muda juga tidak berjalan. Tidak salah jika banyak pihak yang mempertanyakan ke mana uang yang diterima PSSI selama ini. Selain itu, pensiunan BRI itu menilai pengurus PSSI saat ini kurang menjalin komunikasi dengan para anggota. Itu dapat dilihat dari keberadaan kantor PSSI yang tidak jelas. Bahkan, tersiar kabar sekretariat PSSI menumpang di rumah pengurus dan ndompleng di rumah dinas DPRD yang seharusnya menjadi

mes pemain Persewangi. Mustain pun meminta kedua belah pihak segera bertemu. “Jika PSSI-nya tidak mau bertemu klub, silakan anggota menjewer lewat mekanisme yang ada. Bisa lewat muscablub dan jalur lain. Semua kini berada di tangan klub,” tegasnya. Sementara itu, pencairan dana PSSI dari yang berasal dari hibah KONI membuat sejumlah pihak yang berurusan dengan keuangan PSSI mulai angkat bicara. Salah satunya Mohamad Kayun. Dia mengaku tengah menunggu PSSI membayar uang yang pernah dipinjam kepadanya. Nominal uang yang dipinjam PSSI kepada M. Kayun cukup besar. Dia mengaku akan terus menagih uang yang pernah dipinjam pengurus PSSI itu. “Nominalnya sudah ada. Tinggal saya tagih,” cetusnya. (nic/c1/als)

Djarum 76 Volleyball Ditabuh 5 September Rebut Piala Pakde Karwo-Gus Ipul BANYUWANGI - Penggiat dan pemerhati olahraga bola voli di Banyuwangi kembali dimanjakan dengan suguhan pertandingan bola voli berkualitas. Sebab, rencananya Djarum 76 Volleyball Competition yang memperebutkan Piala Pakde Karwo dan Gus Ipul akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Enam kabupaten di Jawa Timur akan turut serta dalam kejuaraan yang dijadwalkan berlangsung mulai 5 hingga 9 September mendatang itu. Keenam tim tersebut adalah Banyuwangi, Situbondo, Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo. Enam tim yang tergabung dalam grup IV tersebut akan melakoni pertandingan di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi. Juara dan runner up di babak penyisihan ini akan mewakili grup IV ke grand final yang dilaksanakan 10 hingga 14 Oktober mendatang. Ketua Penyelenggara Djarum 76 Volleyball Competition grup IV, Benny Siswanto mengatakan, ada enam region (wilayah) dalam kejuaraan ini. Format

GALIH/RaBa

ADA PELUANG: Pemain SMAN 1 Rogojampi meluapkan kegembiraan usai mencetak gol dalam LPI zona Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Berbagi Satu Poin Laga Perdana SMAN 1 Rogojampi di LPI Jatim GALIH/RaBa

SEGERA: Even bergengsi bola voli akan digelar mulai 5 September.

pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi dengan pola the best of three. Pemain yang boleh disertakan minimal berusia 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Dijadwalkan, ha ri ini seluruh kon testan akan melaksanakan pertemuan teknik. Agenda itu akan dilaksanakan di Seblangroom Radar Banyuwangi pukul 14.00. “Semua tim, baik pelatih maupun ofisial, wajib hadir,” beber Benny. Juara di fase ini akan memperebutkan hadiah utama sebesar Rp 3 juta plus piala tetap Pakde Karwo dan Gus

Ipul. Juara kedua Rp 2 juta dan ketiga dapat Rp 1 juta. Dua tim terbaik secara otomatis akan lolos ke babak grand final. Babak tersebut akan dilaksanakan di Mojokerto Oktober mendatang. Di babak tersebut, pertandingan akan menggunakan sistem pool, kecuali babak semifinal dan final. Format pertandingan yang digunakan adalah the best of three. Khusus semifinal dan final menggunakan best of five. Pemenang di babak grand final, panitia menyediakan hadiah Rp 25 juta, juara kedua Rp 15 juta, dan ketiga Rp 7,5 juta. (nic/c1/als)

BANYUWANGI - Tim sepak bola SMAN 1 Rogojampi mendulang satu poin dalam laga perdana Liga Pendidikan Indonesia (LPI) regional Jawa Timur di Sidoarjo kemarin (3/9). Menghadapi wakil Kota Malang, SMKN 5 Malang, pasukan Nursamsi itu harus puas

dengan torehan satu poin. Hasil itu diperoleh karena kedua tim bermain imbang 1-1 dalam dua babak yang dimainkan. Meski hanya mendulang satu poin, asa SMAN 1 Rogojampi menatap putaran kedua masih terbuka lebar. Sebab, dua pesaing lain yang saling berhadapan, yakni SMAN Bondowoso versus SMAN 2 Ponggok, Blitar, juga berkesudahan imbang 1-1. Hasil itu sekaligus menjadi modal berharga anak-anak

Rogojampi yang akan melakoni laga kedua melawan SMAN Rogojampi. “Laga pertama memang sulit. Anak-anak masih canggung bermain di laga awal. Tetapi, satu angka sudah cukup bagus dan peluang lolos masih ada,” cetus Nursamsi, pelatih SMAN 1 Rogojampi. Nu r s a m s i m e n u t u r k a n , pada laga tersebut seharusnya timnya bisa mendulang kemenangan. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat peluang yang tercipta

terbuang percuma. Meski demikian, SMAN 1 Rogojampi beruntung memiliki Imam Bandaniji. Dia mampu memecah kebutuhan tim di babak pertama. Namun, usaha meraup poin penuh gagal dipertahankan. Kelengahan barisan pertahanan membuat lawan berhasil menjebol gawang SMAN 1 Rogojampi. “Ini yang akan kita benahi. Konsentrasi dan memaksimalkan peluang harus bisa dilakukan saat laga kedua,” tegasnya. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Selasa 4 September 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Akibat Data KK yang tak Terhapus n 400 RIBU... Sambungan dari Hal 25

Akibatnya, penduduk yang ber sangkutan memiliki data ganda,” jelasnya. Dia menambahkan, hingga 31 Agustus 2012 lalu wajib KTP di seluruh Banyuwangi yang sudah melakukan perekaman data e-KTP mencapai 931.430

orang. “Jika dikaitkan dengan jumlah riil wajib KTP, kita optimistis perekaman data e-KTP akan tuntas sebelum deadline, yak ni pekan kedua Oktober 2012 mendatang,” tegasnya. Dia mencontohkan, jumlah wajib KTP di Kecamatan Muncar sebanyak 123.000 orang. Ternyata jumlah riil penduduk di sana tidak sebanyak itu.

“Saat ini (kemarin), tinggal dua desa di Kecamatan Muncar yang belum tuntas melakukan pe rekaman data e-KTP,” paparnya. Sudjani mengatakan, khusus wilayah Kecamatan Banyuwangi, sejak beberapa hari terakhir perekaman data e-KTP di lakukan terpusat di kantor ke camatan. Jika be-

berapa waktu lalu penduduk yang me lakukan rekaman datang ke kantor kecamatan sesuai jadwal per kelurahan, saat ini warga yang berasal dari kelurahan mana pun bisa dilayani. Sebab, tiap ke lurahan menyisakan segelintir penduduk yang belum me lakukan perekaman data e-KTP.

Tak Disemprot karena Pohon Tinggi n BASMI... Sambungan dari Hal 29

“Cara takik menggunakan alat bor ini cara yang lebih mudah dan efektif,” kata Kabid Kehutanan pada Disperhutbun Banyuwangi, Suparlan. Menurut Suparlan, untuk membasmi hama pada pohon di Jalan Wijaya Kusuma itu se benarnya bisa dilakukan de ngan cara penyemprotan. Tapi metode penyemprotan tersebut agak sulit dilakukan, karena pohon yang diserang hama itu cukup tinggi. “Kalau di semprot, dikhawatirkan obatnya menyebar dan justru mengancam kesehatan warga,” jelasnya. Selain dibor, pembasmian

hama tersebut juga bisa dilakukan injeksi. Penyuntikan insektisida terutama dilakukan untuk pohon yang masih berukuran kecil. “Kalau pohonnya ma sih kecil, tidak mungkin dibor, makanya kita pakai cara injeksi,” ungkapnya. Suparlan menjelaskan, hama kupu-kupu putih tersebut sebenarnya tidak membuat pohon mati. Namun, bila hama tersebut berkembang biak, maka kepompongnya bisa menjadi pa rasit bagi pohon tersebut. “Daunnya bisa habis dimakan ulat yang masih belum menjadi kupu-kupu,” cetusnya. Cara takik yang digunakan dalam pembasmian tersebut merupakan sistemik. Insektisida yang dimasukkan dalam batang

pohon yang sudah dibor akan menjalar ke seluruh bagian tumbuhan. “Kupu-kupu akan mati keracunan,” bebernya. Berdasar pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, hama kupu-kupu putih berukuran kecil itu ternyata bukan hanya menyerang pohon di tepi jalan. Sejumlah tanaman buah milik warga, seperti belimbing dan mangga, juga diserang hama tersebut. “Semua akan kita basmi,” sebut Kepala DKP Banyuwangi, Arief. Seperti diberitakan se belumnya, hama kupu-kupu merajalela di sepanjang Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi, akhir-akhir ini. Ratusan pohon berbagai jenis di tepi jalan tersebut rusak ka-

rena diserang kupu-kupu warna putih berukuran kecil tersebut. Setiap batang pohon di Jalan Wijaya Kusuma selalu dipenuhi hewan warna putih. Saking banyaknya kupu-kupu di setiap pohon, pertumbuhan pohon pun terganggu. “Pohon bisa mati diserang hama (kupu-kupu putih) itu,” cetus Wili, salah satu warga yang tinggal di Jalan Wijaya Kusuma. Kupu-kupu warna putih yang me nyerang pepohonan itu, jelas dia, sudah berlangsung sejak sebulan lalu. Hingga kini belum ada penanganan sama sekali dari pemerintah. “Hama ku pu-kupu ini berkembang biak, jadi jumlahnya terus bertambah banyak,” kata Wili. (abi/c1/bay)

Sementara itu, pantauan wartawan koran ini di kantor Kecamatan Banyuwangi menyebutkan, jumlah penduduk yang datang untuk melakukan pe rekaman data e-KTP memang tidak sebanyak bulan-bu-

lan sebelumnya. “Sebelum hari raya Idul Fitri, pelayanan rekam data e-KTP kami berikan mulai pukul 07.00 sampai 23.00. Saat itu, jumlah warga yang melakukan perekaman mencapai 600 sampai 700 orang

per hari. Pasca Lebaran, jumlah warga yang datang tidak sebanyak itu. Hanya berkisar 300 sampai 400 orang per hari,” terang Iskandar, seorang petugas pencatat e-KTP di Kecamatan Banyuwangi. (sgt/c1/bay)

Tak Ada Pengaruh Cuaca Papua n OMBAK... Sambungan dari Hal 25

Hal itu akan berimbas pada tinggi gelombang air laut. Meski terpantau normal, ketinggian gelombang di Selat Bali berada di level 0,3 meter hingga 1,5 meter. Di Samudera Indonesia, ketinggian air laut mencapai 0,8 hingga 2 meter. Pengamat cuaca, Anjar Triyono Hadi, mengatakan secara umum kon d isi perairan di Banyuwangi normal. Yang perlu diwaspadai adalah kecepatan arus akan mengalami peningkatan. Sejauh

ini, kecepatan arus yang terekam mencapai 25 cm per detik. Peningkatan kecepatan arus air laut tersebut disebabkan beberapa faktor, di antaranya kondisi dan bentuk laut. Karakteristik Selat Bali adalah menyempit. Hal itu mendukung terciptanya arus yang cukup kuat. “Kondisi laut menyempit dan ditambah gelombang, arus bisa semakin kuat,” bebernya. Selain itu, meski masih dalam musim kemarau, suhu di Banyuwangi terpantau berada di kisaran 22 hingga 30 derajat Celcius. Kelembaban uda ra

berada di kisaran 62 hingga 88 persen. Hal itu masih memungkinkan terjadinya hujan. Hanya saja, sifat dan intensitasnya ringan dan tidak merata. Anjar pun menampik bila kondisi cuaca yang kurang bersahabat saat ini disebabkan pengaruh dan fenomena cuaca di daerah lain. Memang, saat ini di atas Papua ada udara ber tekanan rendah. Namun, lantaran jaraknya jauh, Anjar menyebut itu tidak berpengaruh terhadap cuaca di Banyuwangi. “Semua normal kecuali arus tadi,” tegasnya. (nic/c1/bay)

Bantah PAK Molor Gara-gara Jasmas n BANGGAR... Sambungan dari Hal 25

Dalam rapat intern Banggar yang digelar di ruang khusus DPRD kemarin, salah satu keputusannya meminta Bamus menjadwal ulang pembahasan. “Kita perlu tambahan waktu,” cetusnya. Ditanya terkait program yang belum bisa diterima Banggar, Ruliyono menyebut masih se-

putar anggaran untuk Tour de Idjen, ruang taman hijau, dan dana mucikari. “Keputusan Partai Golkar, bila eksekutif tidak bisa menjelaskan dengan baik, maka program itu harus ditolak,” kata politisi Partai Golkar itu. Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto membantah molornya pembahasan KUPA PPAS tersebut sengaja dilakukan Banggar karena dana

jaring aspirasi masyarakat (jasmas) DPRD banyak yang belum cair. “Pembahasan yang molor ini tidak ada hubungannya dengan jasmas,” ujarnya. Menurut Hermanto, persoalan jasmas sebenarnya sudah ada kesepakatan antara Banggar dan TAPD saat membahas APBD 2012 lalu. Lantaran ke ter batasan dana, anggaran jasmas milik DPRD tidak bisa dipenuhi semua. “Dalam kesepakatan,

kekurangan anggaran jasmas dipenuhi pada PAK ini,” sebutnya. Tetapi nyatanya, sebut dia, dalam draft KUPA dan PPAS yang diajukan eksekutif penambahan anggaran un tuk jasmas itu tidak ada. Meski demikian, molornya pembahasan itu bukan karena dana jasmas tersebut. “Tidak ada hubungannya dengan jasmas,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya. (abi/c1/bay)

Ingin Punya Rumah Cantik n KANGEN... Sambungan dari Hal 25

Kemudian, lajang yang tinggal di Jalan Majapahit, Banyuwangi, itu pun memilih meng geluti bidang pemasaran produk kecantikan. Di dunia ba runya itu,

Anna menemukan harapan yang belum ditemukan saat menjadi pengajar bahasa Inggris. “Penghasilannya lumayan cukup. Saya pun bisa kuliah sampai sekarang,” akunya. Namun, Anna rupanya ti dak bisa membohongi mata batinnya. Kecintaannya

terhadap dunia pendidikan, khususnya bahasa Inggris, tidak pernah luntur. Dia pun berjanji su atu saat ingin kembali ber gelut di dunia pendidikan ba hasa internasional tersebut. Se lain itu, ada mimpi lain yang coba diwujudkan, yakni memiliki rumah cantik. (nic/c1/bay)

Minggu Ini Turun Lapangan n PERKETAT... Sambungan dari Hal 36

Pemkab harus mewaspadai itu. Kalau mau mengevaluasi, kroscek langsung kepada wali murid. Jangan hanya ke sekolah, karena absen bisa dimanipulasi,” tandas Sugiono. Diungkapkannya, saat ini banyak guru yang mengajukan diri pindah ke daerah terpencil. Yang diharapkan adalah mendapatkan tunjangan dan mereka mengajar

tak terlalu berat. “Bayangkan saja, kalau guru tersebut sudah mendapat sertifikasi. Sebulan mereka bisa terima uang sampai Rp 8 juta,” pungkas Sugiono. Dispendik seharusnya menindak tegas guru-guru di daerah terpencil yang tidak mela kukan tugas dengan baik. Sehingga, mereka tidak hanya menuntut hak tanpa diimbangi pemenuhan kewajiban. Kepala Inspektorat Pemkab Situbondo, Bambang, memas-

tikan akan menindaklanjuti dugaan pungli atas tunjangan guru daerah terpencil di Kecamatan Sumbermalang. “Dalam Minggu ini kita pastikan akan turun ke lapangan untuk memastikan laporan tersebut,” ungkapnya. Seperti diberitakan kemarin (3/9), guru-guru yang bertugas di sejumlah daerah terpencil di Kecamatan Sumbermalang resah. Penyebabnya, tunjangan yang mereka terima dipungli (pungutan liar) oknum di UPTD

pen didikan setempat. Tidak tanggung-tanggung, besarnya dana yang dipungli mencapai Rp 1 juta per orang. Di Kecamatan Sumbermalang ada sekitar 60 guru yang bertugas di daerah terpencil. Dengan demikian, jika mereka semua dipungli, maka sedikitnya Rp 50 hingga Rp 60 juta terkumpul. Lantaran kesal, ada guru yang melaporkan pungli itu kepada pejabat penting di lingkungan Pemkab Situbondo. (pri/c1/als)

Terpeleset Sedikit saja Bisa Berakibat Fatal n KAKI... Sambungan dari Hal 25

Masyarakat menyebut lokasi itu sebagai air terjun Lider, karena objek tersebut terletak di kawasan hutan lindung Petak 74, Blok Lider. Kawasan tersebut berada di lereng timur Gunung Raung. Jika dihitung dengan peta, mungkin jaraknya sekitar 45 Kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Untuk menuju lokasi ini, ada beberapa jalur alternatif. Bila berangkat dari arah Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, kita akan melewati hutan pinus, perkebunan kopi dan cengkih. Begitu sampai di pos terakhir, medan yang ditempuh pun lumayan sulit karena jalur yang dilewati terdapat beberapa tebing curam dan menyeberangi beberapa sungai. Karena itu, sebaiknya kita tidak melewati rute ini. Jalur yang lebih mudah adalah melewati Desa Sragi, kemudian masuk ke Desa Sum berarum di Kecamatan Songgon. Dari Sumberarum, kita bisa melewati beberapa rute yang berujung di satu titik, yakni Perkebunan Bayu Kidul. Begitu masuk kawasan perkebunan, ada dua jalur alternatif lagi. Yang pertama jalur lurus melalui areal kebun tebu. Jalur lainnya adalah melintasi kawasan kebun cengkih di dekat musala At-Taubah, Perkebunan Bayu Kidul. Kondisi kedua rute itu sama-sama makadam, bergelombang, dan penuh batu yang lancip.

Begitu masuk pertigaan kecil di blok kebun kopi, sekitar 100 meter dari titik terakhir, mobil akan semakin sulit masuk. Melihat kondisi permukaan jalan tersebut, rute tersebut sepertinya jarang sekali dilewati mobil. Selain itu, jalannya sempit dan hanya cukup dilewati satu kendaraan, tak bisa berpapasan. Begitu sampai di titik terakhir, mobil atau motor bisa diparkir. Tetapi, jangan harap kita bisa menjamin keamanan kendaraan kita. Karena lokasi itu sepi, dan belum tentu ada juru parkir yang bertugas setiap hari. Begitu kendaraan parkir, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak menuju ke sungai. Untuk turun ke sungai, kita harus bekerja keras menguras tenaga sekaligus harus ekstra waspada. Jika terpeleset sedikit saja, kita bisa terjatuh dari tebing ke dasar sungai setinggi puluhan meter. Begitu menyentuh dasar sungai, suhu air terasa begitu dingin. Mungkin suhunya sama seperti suhu di dalam freezer. Air sungai di kawasan Blok Lider siang itu, terasa jauh lebih adem daripada air dingin di kawasan air terjun di Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Licin. Begitu turun di sungai, kita masih harus berjalan kaki menyusuri aliran sungai itu kira-kira sejauh 700 meter menuju lokasi air terjun. Sesekali, kita harus naik ke tebing tepi sungai agar lebih aman dan tidak terpeleset. Selama perjalanan menyusuri sungai, ada beberapa air terjun kecil di tepi aliran sungai utama.

Akhirnya, setelah menempuh medan yang sulit dan menguras tenaga, tampaklah air terjun Lider yang menjulang. Saya tidak tahu persis, berapa tinggi air terjun ini. Namun kami perkirakan, tinggi pancuran air alami ini sekitar 80 meter. Dari radius 20 meter, wajah kita akan basah terkena empasan buliran-buliran air yang melesat dari air terjun tersebut. Air terjun utama itu seolah dikelilingi dinding berupa tebing yang berdiri tegak. Air jernih yang jatuh menghunjam itu pun menimbulkan suara menderu tiada henti. Derasnya air yang jatuh, juga membuat daun-daun hijau pepohonan di sekelilingnya bergoyang. Pada sisi dinding tebing yang lain, tampak beberapa air terjun kecil. Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu untuk menikmati panorama alam yang menakjubkan itu. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.00, dan sudah saatnya untuk kembali. Nah, perjalanan kembali menuju lokasi parkir itu pun tak kalah serunya. Kita harus kembali berjalan kaki menyusuri aliran sungai sejauh 700 meter. Belum lagi nanti mendaki tebing terjal setinggi kira-kira 100 meter. Demi mengejar waktu, kita harus berjalan bergegas menyusuri sungai dan mendaki tebing. Meski kaki ini serasa beku, tapi kepala ini terasa panas juga, Ketika tiba di atas tebing, tak terasa keringat pun bercucuran dan napas sudah terengahengah dan haus dengan kondisi kaki yang berkerut kedinginan. (c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

SEPI KEMBALI: Pengendara motor masuk kawasan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin.

Sektor Informal Mulai Bekerja n PENYEBERANGAN... Sambungan dari Hal 25

Pantauan wartawan koran ini menyebutkan, puluhan sepeda motor yang mayoritas ditumpangi dua orang dan membawa barang dalam jumlah banyak memang

masih tampak menyeberang. Namun, di banding sehari sebelumnya, jumlah kendaraan roda dua berpelat nomor DK yang hendak menyeberang ke Bali sudah jauh berkurang. Fenomena tersebut tampaknya disebabkan mulai aktifnya

perusahaan-perusahaan swasta di Bali. Begitu juga dengan mereka yang bekerja di sektor informal, sudah mulai bekerja sejak kemarin (3/9). Akibatnya, para pekerja asal Pulau Jawa memilih kembali ke Bali Minggu lalu (2/9). (sgt/c1/bay)

Tiada Lagi Utang Pemkab ke RS n JADI... Sambungan dari Hal 26

Selama ini, semua pilar tersebut ditangani Dinas Ke sehatan (Dinkes) di daerah masing-masing. “Kami mendorong pembagian tugas. Pelayanan dan pembayaran ke provider diserahkan kepada Askes (PT Asuransi kesehatan, red). Dinkes yang mewakili pemkab hanya bertugas membayar premi kepada Askes, sehingga fokus pada organisasi, kendali mutu, dan kendali biaya. Yang penting rakyat bisa dilayani dengan baik,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Dinkes Nanang Sugianto menga takan, jajarannya akan berlatih meng-cover BPJS. Dia berharap pelatihan pra-BPJS akan berdampak pada efisiensi anggaran kesehatan bagi masyarakat. Dikatakannya, saat ini pemerintah pusat menggelontorkan dana sebesar Rp 13 miliar untuk

program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Anggaran kesehatan sebesar itu masih ditambah Rp 15 miliar untuk program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Belum lagi anggaran untuk surat pernyataan miskin (SPM). “Dengan BPJS, diharapkan anggaran kesehatan tidak sampai menyerap dana sebesar itu,” ujarnya. Nanang menambahkan, saat pem berlakuan BPJS, iuran yang ditanggung pemkab terha dap masyarakat miskin berkisar Rp 6 ribu sampai Rp 7 ribu per orang per bulan. “Pendampingan ini teknisnya adalah pendampingan dokter keluarga. Satu dokter keluarga harus bisa meng-cover 1.000 sampai 1.500 kepala keluarga (KK) dan harus bisa melayani secara holistic. Tidak ha nya melakukan pengobatan, dokter juga harus melakukan langkah pro motif. Artinya, se be lum ma syarakat sakit, harus ada penyuluhan pola hidup yang

sehat, sehingga jumlah masyarakat yang sakit bisa ditekan seminimal mungkin. Itu akan memicu efisiensi anggaran,” paparnya. Di lain pihak, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Adil Achma diono mengungkapkan, hasil rapat menunjukkan pendampingan pra-BPJS mendapat res pons positif legislatif dan ek sekutif. Menurutnya, pendampingan diperlukan sebagai upaya persiapan menyongsong pemberlakuan BPJS. Adil mengungkapkan, pendam pingan pra-BPJS akan menjadikan daerah tidak lagi “punya utang” kepada rumah sakit (RS). Pasalnya, selama ini dengan adanya Jamkesda, Jamkesmas, Jamkesmin, dan lain sebagainya, pemkab punya utang ke RS karena munculnya SPM yang tidak terkendali. “Adanya pendampingan ini sangat diperlukan untuk kendali mutu dan kendali biaya,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Bidik Donor Masal di Sekolah

n SEBULAN...

Sambungan dari Hal 26

Donor pengganti merupakan anggota keluarga seorang pasien yang membutuhkan stok darah. “Jika anggota keluarga itu memiliki golongan darah yang sa ma dengan pasien, maka akan dilakukan transfusi darah

dari seorang anggota keluarga tersebut,” papar Hadianto. Untuk mengatasi kekosongan stok darah, PMI Banyuwangi kini berencana mendatangkan stok darah dari Bangil, Pasuruan. Selain itu, PMI juga sudah menghubungi beberapa sekolah agar bersedia melakukan do nor darah masal. Sayang,

saat ini donor darah masal itu belum bisa dilakukan lantaran sekolah-sekolah masih padat agenda, salah satunya agenda HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. “Insya Allah pertengahan bu lan September, beberapa sekolah akan melakukan donor da rah masal,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Dinilai oleh 103 Orang Juri n DISTRIBUSI.... Sambungan dari Hal 26

Di kategori SD putra, juara pertama diraih oleh SDN Rogojampi. Di bagian putri, ada SDN Sumberejo yang menjadi yang terbaik di bagian ini. Pada kategori SMP putra, ada SMPN 1 Banyuwangi yang berhak atas juara pertama. Disusul kemudian ada SMPN 1 Rogojampi sebagai yang terbaik di bagian putri. (selengkapnya lihat grafis). Kejutan paling mencolok datang dari kategori paling bergengsi yakni beregu umum. Regu gerak jalan PDAM berhasil menyabet juara pertama di kategori ini. Di posisi kedua justru menjadi milik regu RSUD Blambangan. Juara ketiga menjadi milik Universitas PGDRI Banyuwangi (Uniba). “Even ini diikuti 13.164 peserta dan dinilai oleh 103 juri. Dan semua tahap berjalan lancar mulai dari awal hingga akhir,” beber Sujoko, Ketua panitia Trajaba 2012. (nic/c1/bay)

Juara Trajaba TINGKAT SD PUTRI: SMA PUTRA: Juara I SDN Sumberejo Juara I UPTD Giri Juara II SDN Watukebo Juara II SMKSritanjung Juara III SDN 1 Bangorejo Juara III SMKNKalibaru TINGKAT BEREGU UMUM PUTRI: Juara I SMAN 1 Giri Juara II IGTKI Muncar Juara III UPTD Glenmore TINGKAT BEREGU SMA PUTRA: Juara I SMK Darul Ulum Muncar Juara II SMK Ihya Ulumudin S.Juruh Juara III SMK Pradana TINGKAT BEREGU UMUM: Juara I PDAM Banyuwangi Juara II RSUD Blambangan Juara III Uniba PGRI PERORANGAN 35 TAHUN KEATAS: Juara I Bambang Priyono, Kertosari Juara II Buang, Sukowidi Juara III Fauzi, Penataban PERORANGAN 35 TAHUN KEBAWAH: Juara I Donny Ariyadi SH, Sukowidi Juara II Tuhaini, Kebalenan Juara III Yoan Darmawan, Ikan Lemuru


36

Selasa 4 September 2012

Cek Kesiapan Latihan Marinir Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL melakukan penembakan Howitzer 122 mm di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Karangtekok, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (3/9) kemarin (kiri). Tampak dua buah kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL Tank PT-76 saat melakukan pendaratan di pantai Banongan, Asembagus kemarin (kanan). Latihan yang melibatkan sejumlah personel dan material tempur Korps Marinir TNI AL ini dalam rangka mengecek kesiapan personel dan material tempur Korps Marinir TNI AL sebelum melaksanakan latihan terbesar TNI AL “Armada Jaya” tahun 2012. (als) FOTO-FOTO: ISTIMEWA

SDN 1 MIMBAAN

Tuntut Perda No. 23 Dibatalkan

EDY SUPRIYONO/RaBa

PROYEK PERCEPATAN: Pengerjaan proyek di SDN 1 Mimbaan kini mencapai 70 persen.

Tinggal Pasang Galvalum PANJI - Pengerjaan kegiatan dana APBN untuk program gerakan nasional rehabilitasi ruang kelas di SDN 1 Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, terus dikebut. Itu agar proyek yang dibiayai APBN ini bisa selesai tepat waktu. Sehingga, dengan adanya ruang kelas yang lebih representatif, proses belajar mengajar siswa lebih maksimal. Hingga kini, pengerjaan proyek di SDN 1 Mimbaan ini mencapai 70 persen. Pekerja hanya tinggal memasang galvalum, genteng, dan atap plafon. Ada lima ruang kelas yang direhab. “Jadi pengerjaannya tinggal 30 persen, Insya Allah tepat waktu,” ungkap Kasek SDN 1 Mimbaan, Misnawar Haeri. Total dana kegiatan gerakan nasional rehabilitasi ruang kelas ini sebesar Rp 350.944.000. Itu diperuntukan bagi rehabilitasi lima ruang kelas sebesar Rp 325 juta dan sisanya untuk kegiatan pengadaan meubeler. “Alhamdulillah, walapun lima ruang kelas direhab. Namun, proses belajar mengajar siswa mulai kelas I hingga kelas VI berjalan sebagaimana mestinya,” imbuh Misnawar. Kata dia, selama rehabilitasi berlangsung kelas 1A dan 1B digabung satu kelas. Demikian juga kelas 2A dan 2B. Sedangkan kelas 3A dan 3B disatukan di aula sekolah. Kelas IV dengan VI ditempatkan sesuai dengan kelasnya masing-masing. Sebab, tidak direhabilitasi. “Mudahmudahan tidak terlalu lama lagi pekerjaaan rehabilisasi sudah selesai seratus persen. Sehingga siswa- dan siswi sudah dapat menikmati kelas baru,” terang kasek yang berdomisili di Kelurahan Ardirejo itu. Kata Misnawar, atas nama kepala sekolah, guru, pengurus komite, dan wali murid, dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab Situbondo, bupati, dan Dinas Pendidikan. Sehingga, SDN 1 Mimbaan bisa mendapatkan bantuan yang sangat berharga tersebut. “Dengan bantuan ini, wali murid beserta sekolah sangat terbantu. Sebab, tak perlu lagi mengeluarkan iuran,” imbuhnya. (pri/*/als)

PENCURIAN

NUR HARIRI/RaBa

DIAMANKAN: Pasutri pencuri mangga dimintai keterangan di Mapolres Situbondo kemarin (3/9).

Ambil Mangga, Pasutri Dipolisikan SITUBONDO - Lantaran terimpit ekonomi, pasangan suami istri nekat mencuri buah mangga milik orang lain. Akibat perbuatannya, pasutri yang diketahui bernama Herman 27, dan Widyawati, 28, warga Desa Pleyan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, itu harus berurusan dengan kepolisian setempat. Di hadapan penyidik Polres Situbondo kemarin (3/9), pasutri itu mengakui perbuatannya. Menurutnya, dia akan menjual mangga hasil curian itu dan uangnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. “Saya terpaksa, Pak, mengambil mangga itu untuk kebutuhan sehari-hari. Saya tidak punya uang, Pak,” ujar Herman saat memberikan keterangan kepada polisi. Aksi pencurian yang dilakukan pasutri satu anak itu diketahui pemilik mangga, Madi Sunawi, 28, warga Desa Juglengan, Kecamatan Kapongan, Situbondo. Dalam aksinya, Herman dibantu istrinya. “Saya mencuri mangga demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Suami saya hanya kerja serabutan,” kata istri pelaku. Sementara itu, pemilik mangga mengaku mangga di kebunnya yang berlokasi di Desa Sumber Kolak, Penarukan, kerap hilang dan baru sekarang pelaku tertangkap. “Mangga saya sudah sering hilang, Pak. Makanya saat pelaku tertangkap, saya langsung lapor ke sini,” ujar Madi. Atas laporan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan. “Yang jelas kami akan dalami kasus ini. Selain itu, kami akan berlakukan hukum sesuai yang berlaku,” tegas AKP Sunarto, kasatreskrim Polres Situbondo. Dari tangan kedua tersangka, polisi menyita satu kresek buah mangga seberat 15 kg. “Saat ini pasutri itu masih kami periksa. Kami tidak langsung melakukan penahanan terhadap tersangka. Dengan alasan, kasihan karena pelaku orang miskin,” ungkap Sunarto. (mg1/c1/als)

SITUBONDO - Belasan warga dari beberapa desa yang menempati sejumlah aset daerah kemarin (3/9) mendatangi kantor DPRD Situbondo. Mereka menuntut pembatalan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23 tahun 2011. Kedatangan mereka disambut beberapa anggota Komisi 1 DPRD siang kemarin. Warga pun langsung berdialog dengan sejumlah anggota komisi 1 tersebut. Selanjutnya, warga diberi kesempatan memaparkan aspirasi yang akan disampaikan. Warga yang datang ke DPRD itu adalah perwakilan sebagian warga yang merasa keberatan dengan Perda 23 Tahun 2011. Mereka mengaku tidak sanggup jika harus membayar sewa rumah seperti yang tertuang dalam Perda 23 Tahun 2011. “Kami menganggap sewa itu terlalu mahal. Kami tidak sanggup membayar sewa seperti yang telah diatur,” ujar Didik Sugiono, salah seorang warga yang menyewa bangunan rumah milik Pemerintah Daerah Situbondo. Menurut dia, warga sebenarnya setuju dengan adanya kenaikan harga sewa terkait penggunaan aset daerah tersebut. Namun, dengan catatan tarif sewa itu tidak terlalu melangit. “Kalau naik sebenarnya tidak apa-apa. Tapi yang

NUR HARIRI/RaBa

LURUG: Belasan warga berdialog bersama anggota komisi 1 DPRD terkait Perda No. 23 Tahun 2011 kemarin (3/9).

wajar, jangan seperti ini,” imbuh Didik. Wakil ketua RT 5/3 Kelurahan Dawuhan, Suryanto Efendi mengatakan, pihaknya berharap agar Perda No. 23/2011 itu dibatalkan. “Banyak warga yang sangat keberatan terhadap tarif yang baru itu. Jadi, kami minta agar perda tersebut dibatalkan,” kata Efendi. Hal serupa juga disampaikan ketua Lembaga Bantuan Hukum Rumah 1, Jayadi, 30. Dia mengatakan, warga sangat keberatan dengan tarif sewa yang melonjak itu. Dikatakannya, kedatangan mereka adalah mewakili warga yang juga menyewa aset daerah, khususnya rumah atau tempat tinggal.

“Banyak warga yang sudah tinggal puluhan tahun. Jadi, kedatangan kami ke sini untuk menyampaikan agar tarif tersebut diubah dan Perda Nomor 23/2011 itu segera dibatalkan,” papar Jayadi. Data yang berhasil dikumpulkan, tarif sewa bangunan sebelumnya; bangunan permanen hanya sebesar Rp 1000 per satu meter per tahun. “Kalau dulu per meter per tahun hanya Rp 1000,” kata Jayadi. Namun, sejak Perda Nomor 23 Tahun 2011 diterbitkan, tarif sewa itu berubah menjadi cukup tinggi, yakni tarif bangunan permanen sebesar Rp 2 ribu per meter per bulan. “Jadi, sekarang harga

Baru Dua Parpol Mendaftar SITUBONDO - Masa penyerahan dokumen kepengurusan DPC dan keanggotaan untuk parpol baru tinggal tiga hari lagi. Namun, hingga kemarin, hanya satu parpol baru di Kota Santri yang melakukan amanat undang-undang tersebut. Berbeda dengan parpol yang sudah memiliki kursi di DPRD atau parpol lama, masa penyerahan dokumen kepengurusan DPC dan keanggotaan masih dibatasi hingga 29 September mendatang. “Untuk parpol baru yang mendaftar, baru Partai Nasdem. Parpol lama ya Partai Gerindra,” ungkap Ketua KPU Situbondo, Baino Ali Imron, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Siang kemarin, Partai Gerindra yang diwakili Bendahara Partai, H. Zuhri Nirwana, memang menyerahkan dokumen DPC dan keanggotaan parpol. Dia diterima langsung Ketua KPU Baino Ali Imron dan sejumlah anggota sekretariat KPU, Imron Rosadi, Anis, dan Rika. “Kami mendaftarkan semua dokumen keanggotaan parpol bersama sebagian pengurus

sewa per meter Rp 24 ribu,” imbuh Jayadi. Karena itu, kedatangan warga ke DPRD itu untuk mendesak anggota dewan agar membatalkan Perda Nomor 23 Tahun 2011 itu. “Jadi, kami minta agar DPRD mau membatalkan perda tersebut,” tegas Jayadi. Menanggapi tuntutan warga, Ketua Komisi 1 DPRD, Saiful Bahri mengatakan, pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk memastikan keberatan warga tersebut. Pihaknya berjanji hari ini (4/9) akan mendatangi warga, khususnya mereka yang menyewa aset daerah. “Saya dan beberapa anggota besok (4/9) akan terjun ke lapangan untuk mencari data yang lebih valid. Karena itu, kami butuh waktu untuk mendalami Perda Nomor 23 tersebut,” ujar Saiful Bahri saat menemui belasan warga yang hearing ke DPRD kemarin. Ditambahkannya, meski dalam perda tersebut ada bahasa yang intinya akan memidanakan warga yang tidak membayar, maka pihaknya menjamin tidak akan ada warga yang dipidanakan terkait Perda Nomor 23 itu. “Kami menjamin, jika ada warga yang tidak mampu membayar sewa, mereka tidak akan dipidanakan,” tegas Saiful. (mg1/c1/als)

Perketat Pengawasan Guru Terpencil Inspektorat Pastikan Selidiki Pemotongan Tunjangan

EDY SUPRIYONO/RaBa

AMANAT UU: Bendahara Partai Gerindra, H. Zuhri Nirwana, menyerahkan formulir pendaftaran kepada Ketua KPU Situbondo, Baino Ali Imrom, Senin (3/9) Kemarin.

Gerindra. Alhamdulillah semua persyaratan sudah lengkap, termasuk kepengurusan dan kuota 30 persen unsur perempuan dalam kepengurusan di DPC dan PAC,” terang H. Zuhri Nirawana. Kata dia, langkah Partai Gerindra kemarin merupakan instruksi DPP dan DPD, yaitu agar mendaftarkan diri hari ini (kemarin) ke KPU sebagaimana diatur KPU-RI Nomor 08 Tahun 2012. “Mudah-mudahan sampai saat verifikasi faktual nanti Partai Gerindra tidak menemui kendala berarti,” jelasnya. Ketua KPU Baino Ali Imron mengungkapkan, verifikasi sifatnya menerima dokumen keanggotaan sekurang-kurangnya 1/1000 dari jumlah

penduduk. Di antara parpol yang sudah menyerahkan dokumen keanggotaannya adalah Partai Gerindra. “Cuma sebaran populasi untuk objek verifikasi faktual masih menunggu dokumen yang akan disampaikan KPU RI sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor 08 Tahun 2012 Pasal 16, bahwa setelah penelitian administrasi persyaratan calon partai politik peserta pemilu 2012 selesai, maka KPU RI akan menyampaikan semua dokumen persyaratan ke KPU kabupaten,” kata Baino. Nah, dari sanalah KPU akan melaksanakan verifikasi faktual keanggotaan dan kepengurusan di tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan. (pri/c1/als)

SITUBONDO - Dugaan pemotongan tunjangan guru terpencil di Kecamatan Sumbermalang, Situbondo, harus diusut tuntas dan pelakunya harus diberi sanksi tegas. Meski demikian, Dinas Pendidikan juga diminta memperketat pengawasan jam kerja guru di daerah-daerah terpencil. Pasalnya, tidak sedikit guru di daerah terpencil yang mengajar sesuka hati. Padahal, seharusnya mereka mengajar setiap hari. Sehingga, kualitas pendidikan di daerah terpencil bisa meningkat. Joko Purnomo, anggota DPRD Situbondo asal Sumbermalang mengungkapkan, sejumlah guru yang bertugas di daerah terpencil cenderung ogah-ogahan masuk kerja. Dia mencontohkan, ada guru yang datang pukul 09.00 dan pulang pukul 11.00. “Itu pun tidak setiap hari datang,” tandasnya. Karena itulah, politisi PPP itu berharap Dispendik benarbenar memantau kinerja guru di

EDY S/RaBa

Joko Purnomo

daerah terpencil. Sehingga, tunjangan yang diberikan pemerintah sesuai harapan. “Masyarakat juga kita minta aktif mengawasi guru-guru ini. Artinya, kalau ada yang ogah-ogahan mengajar, dilaporkan saja agar dipindah dan tunjangannya tidak diajukan,” pungkas Joko. Hal serupa diungkapkan Ketua Forum Solidaritas Masyarakat Pendidikan (FSMP), Sugiono Eksantoso. Kata dia, tidak jarang guru-guru di daerah terpencil hanya masuk kerja dua hari dalam seminggu. Mereka leluasa melakukan itu karena jauh dari pengawasan. “Apalagi, ada yang sudah melakukan kompromi dengan sekolah, kasek, UPTD, dan pengawas Baca Perketat...Hal 35

Siswa SMPK Imanuel Borong Juara SITUBONDO – Siswa SMP Kristen Imanuel Situbondo mengukir prestasi cemerlang di awal tahun pelajaran 2012/2013. Sejumlah prestasi bergengsi diraih untuk kian mengukuhkan diri sebagai yang terbaik. Kali pertama yang diraih adalah juara pertama dalam Lomba Cipta Cerpen (cerita pendek) yang digelar Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Pemkab Situbondo. Siswa berprestasi yang meraihnya adalah Yunus Oktivian. Berikutnya, dalam lombalomba untuk meramaikan HUT RI ke-63, siswa lembaga pendidikan yang berada di Jalan Anggrek itu juga mampu memborong juara I dalam sejumlah perlombaan. Laurence Helina Hung juara pertama lomba Cipta & Baca Puisi. Odilia Felita Widianto juara I

lomba pidato. Demikian juga lomba paduan suara. Sejumlah siswa yang menjadi anggota paduan suara ini adalah Ferri Woejaya (dirigent), Heidy Diana Florencia Sugianto (pianis), Odilia Felita Widianto, Laurence Helina Hung, Meylinda Christanty, Gracia Stefani Agustin, Yosua Imanuel Santoso, Melisa Leviani, Meriska Avelina, Margaretha Angela Gunawan, Kezia Grace, Elisabeth Tita Prihana, Ruth Marzel Rudianto, Novilia Edenia Sanjaya, Salvina Tri Marini, Olive Sifra Gunawan dan Nhesworo Rosalind Millenia W. Selain itu, lomba siswa Teladan Putra tingkat kabupaten, siswa SMPK Imanuel William Sutanto juga mampu menyabet predikat sebagai juara pertama. “Lomba TIK yang digelar Sarina Institut, siswa kita juga mampu menyabet

ISTIMEWA

RAIH PRESTASI: Kepala SMK Imanuel mendampingi pembina tim paduan suara menerima piala dari perwakilan Pemkab Situbondo.

juara I dan III, dua siswa itu adalah Agus Teggar Wahyudi dan Reyvando Alief Pratama,” ungkap Kepala SMPK Imanuel, Dra Jenny Irawati. Kata dia, tidak mudah mencapai prestasi-prestasi tersebut. Bahkan, beredar isu-isu

negatif tentang kemampuan tim paduan suswa SMPK Imanuel yang mampu menyabet juara I dalam lomba paduan suara. Di antaranya, disebarkan isu melakukan penyuapan terhadap dewan juri hingga isu kemenangan dibatalkan.

“Akhirnya untuk mengkondusifkan suasana ada kesepakatan panitia dan satu sekolah yang tidak puas untuk tidak mengumumkan juara lomba paduan suara pada resepsi HUT RI Kabupaten Situbondo. Tapi bagi kita itu tidak masalah. Sebab, siapa pun tahu kita adalah yang terbaik,” tegas Jenny. Dia menerangkan, sebagai kepala sekolah, sejak awal dirinya mewanti-wanti kepada siswanya agar berlomba dengan sportivitas dan semangat juang tinggi. Itu untuk membentuk generasi penerus yang berkualitas dan berguna bagi bangsa dan negaranya. “Kalau mau buka-bukaan sejak awal, kita melihat dengan mata kepala sendiri, ada upaya pembina sekolah lain memberi jawaban kepada siswanya yang menjadi peserta lomba TIK,” kata Jenny. (pri/adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.