Radar Banyuwangi 5 November 2012

Page 1

SENIN 5 NOVEMBER

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Perlu Gerakan Masif Berantas Mirasantika Oleh: A. CHOLIQ BAYA

Minuman keras (miras), apa pun namamu Tak akan ku reguk lagi dan tak akan ku minum lagi Walau setetes (setetes) Dan narkotika (tika), apa pun jenismu Tak akan ku kenal lagi dan tak akan ku sentuh lagi. Walau secuil (secuil) Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila Gara gara kamu orang bisa putus sekolah Gara-gara

Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan BEBERAPA bait kalimat di atas merupakan cuplikan dari syair lagu Mirasantika (minuman keras dan narkotika) yang diciptakan sekaligus didendangkan raja dangdut Rhoma Irama. Lagu tersebut membawa pesan moral atau nasihat yang

begitu dalam. Khususnya kepada generasi bangsa ini agar tak coba-coba mendekati mirasantika. Sebab, pengaruhnya begitu ganas, bisa merusak moral, sendi kehidupan dan masa depan bangsa ini. Dampak buruk dari pemakaian mirasantika itu kian hari bisa kita dapati di tengah-tengah masyarakat. Hampir setiap hari berita kriminal tind nd dak ak pemerkosaan, pemerkosaan, perampasa tindak perampasan, perampokan

(selengkapnya baca halaman Radar Sport). Dalam lintasan buatan ini, ratusan pembalap d i t u nt u t m e n y e l e saikan lomba sesuai dengan kategor i yang diikutinya. Selain mampu menyelesaikan lomba dengan lintasan dan track yang sengaja dibuat, pembalap juga dihadapkan pada cuaca panas yang cukup menyita tenaga. Bahkan, beberapa insiden pun sempat mewarnai pelaksanaan balapan. Sejumlah pembalap tidak jarang terpaksa mencium tanah saat lomba berlangsung. Tidak itu saja tabrakan antar pembalap pun tidak terhindarkan. Beruntung, kejadian itu tidak sampai berakibat fatal hingga pembalap masih bisa melanjutkan perlombaan. Selain mempertandingkan nomor MTB, kejuaraan ini juga akan mempertandingkan nomor lainnya n

Dinas PU Tegaskan tak Ada Perpanjangan Pekerjaan Proyek BANYUWANGI - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) me-warning para pemenang tender proyek APBD 2012 agar menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Dinas PU berjanji tidak akan mengeluarkan surat perpan-

Baca Lawan...Hal 39

ADU CEPAT: Pembalap Men Elite saat melintasi sirkuit GOR Tawang Alun kemarin. Tampak pembalap BRCC Banyuwangi Eko (kanan) bersaing dengan Ruli Ipnu dari UBK Malang. Sayang, Eko tidak mampu menyelesaikan pertandingan.

n Pembalap Lokal Imbangi Luar Daerah GALIH COKRO/RaBa

Siswi SMP Ditiduri sampai 10 Kali TEGALSARI - Diduga menjalin asmara dengan anak di bawah, Dwi Susilo, warga Dusun Setembel, Desa/Kecamatan Gambiran, harus meringkuk di ruang tahanan Mapolsek Tegalsari, kemarin. Lelaki berusia 28 tahun tersebut menjalin hubungan layaknya suami istri sebanyak 10 kali dengan Saritem (nama samaran), 13, warga Dusun Tugurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari. Kapolsek Tegalsari AKP Suhar-

di melalui Kanitreskrim Aiptu Yudo Andi Kusumo mengatakan, terungkapnya kasus tersebut bermula laporan Monadi, 55, kakek korban kepada polisi. Kepada polisi, Monadi mengaku bahwa setahun ini cucunya berpacaran dengan Dwi. Kakek tersebut menduga kedua-

nya pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Mendapat laporan tersebut, polisi langsung menangkap Dwi di rumahnya lalu membawanya ke Mapolsek Tegalsari. Sejumlah barang bukti berupa pakaian korban dan pelaku juga ikut diamankan petugas. Saat diperiksa penyidik di ruang Reskrim Polsek Tegalsari, Dwi tidak menyangkal telah melakukan hubungan intim dengan pelajar SMP tersebut n Baca Siswi...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

TUMBANG: Mesin berat menggusur sejumlah pepohonan di Jalan Borobudur, Banyuwangi.

Robohkan Pohon untuk Pelebaran Jalan BANYUWANGI - Jalan Borobudur yang berlokasi persis di sebelah utara kantor Pemkab Banyuwangi kini diperlebar. Untuk menggarap proyek pelebaran ini, pihak pelaksana proyek mengerahkan mesin ekskavator (alat berat) untuk mengeruk bagian tepi jalan. Sejumlah pohon palem yang tumbuh besar di sisi kiri dan kanan jalan, ikut dirobohkan. Berdirinya pepohonan tak lain untuk mempercantik jalan biar terlihat asri. “Kita sudah mengizinkan pohon-pohon itu ditebang,” kata Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi Arif Setiyawan. Menurut Arif, proyek pelebaran jalan itu yang mengerjakan adalah Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruangi. Sedangkan pohon yang tumbuh di tepi jalan dikelola oleh DKP. “PU sudah mengajukan izin untuk memotong pohon. Pengajuan itu langsung kita setujui,’’ imbuh Arif. Pemotongan sejumlah pohon palem di Jalan Borobudur itu menggunakan mesin berat. Ekskavator itu bekerja siang dan malam. Pelebaran jalan dimulai dari pertigaan jalan raya Ahmad Yani hingga sebelah barat kantor pemkab dengan panjang 200 meter. (abi/aif)

BARANG BUKTI: Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Aiptu Yudo Andi Kusumo menunjukkan pakaian milik Saritem dan Dwi Susilo.

Baca Proyek...Hal 39

- Jalan Erek-Erek Ijen Rp 3,1 miliar - Poliklinik RSUD Blambangan senilai Rp 2,89 M - Aula Poliwangi - Hotel Wisma Blambangan senilai Rp 3,55 miliar - Gedung RSUD Genteng - Gedung VVIP Bandara Blimbingsari - Get House di Paltuding.

Warning Dinas PU - Bulan Desember 2012 harus selesai 100 persen - Jika jatuh tempo, PU akan jatuhkan sanksi - Sanksi berupa pemutusan kontrak - Tidak ada perpanjangan waktu pekerjaan

Datangkan Dalang Ki Enthus Susmono BANYUWANGI- Pelaksanaan Festival Banyuwangi (FB) akan diramaikan pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Hiburan wayang kulit ini akan digelar pada 23 November 2012, di Alun-Alun Ke c a m a t a n Genteng. Even ini merupakan atraksi budaya yang menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang ke- 241. Enthus merupakan salah satu dalang kondang dan terbaik yang dimiliki

negeri ini. Pikiran dan darah segarnya mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang disodorkan oleh dunianya, yaitu jagat pewayangan. Enthus memiliki gaya sabetannya yang k ha s, k o m binasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. “Karena itu kita memilih Ki Enthus sebagai dalang pertunjukan wayang kulit,” ungkap Kepala Humas FB 2012, Juang Pribadi n Baca Datangkan...Hal 39

ABDUL AZIZ/RaBa

Endah Kusuma Wardani, Lulusan Terbaik Program D-III Kebidanan Stikes Banyuwangi

Manfaatkan Internet untuk Mencari Literatur Tambahan Start apik sudah dilakukan Endah Kusuma Wardani, 23, untuk mewujudkan cita-cita menjadi seorang bidan. Dara yang beralamat di jalan Ikan Kerapu 37, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, ini sukses meraih predikat lulusan terbaik Program Studi D-III Kebidanan Stikes Banyuwangi. SIGIT HARIYADI, Giri TERLAHIR dari orang tua yang bergelut di dunia kesehatan, tak ayal membuat Endah Kusuma Wardani tertarik meng-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

jangan pelaksanaan pekerjaan bagi proyek yang molor. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PU BMCKTR Mudjiono mengatakan, sebagian besar kegiatan proyek APBD induk 2012 sudah rampung. Untuk perbaikan jalan, tinggal pekerjaan jalan Erek-Erek Ijen yang belum rampung. Saat ini, pekerjaan proyek perbaikan jalan sepanjang 1,8 KM senilai Rp 3,1 miliar tersebut sedang dikebut n

Proyek APBD 2012 yang Belum m Rampung

Baca HALAMAN 38

INFRASTRUKTUR

Baca Perlu...Hal 39

Proyek Molor, Putus Kontrak

LAWAN CUACA PANAS BANYUWANGI - Kejuaraan balap sepeda memperebutkan Piala Bupati Banyuwangi 2012 digelar di sirkuit GOR Tawang Alun kemarin (4/11). Sebanyak 142 pembalap dari Banyuwangi dan luar daerah turut serta dalam even yang memperebutkan total hadiah Rp 90 juta ini. Mereka saling unjuk kemampuan dalam tujuh nomor yang dipertandingkan. Ketujuh nomor yang dilombakan tersebut adalah kategori lokal SMP, SMA, Master B, Master A, Men Under 19 tahun, women open, dan Men Elite. Dalam kegiatan yang dimulai pukul 08.00 ini, Ketua ISSI Banyuwangi, Guntur Priambodo, didampingi Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Ahmad Khairullah, membuka kejuaraan ini. Lomba yang disaksikan ratusan pasang mata ini dimulai dengan pelaksanaan lomba kategori lokal SMP. Di nomor ini, Rozanapaksono dari BMBC menjadi yang terbaik. Dia finish diposisi pertama dengan raihan waktu 00:20:31 detik. Di posisi kedua dan ketiga ditempati Albert Wijaya dan Sendy Olivian dengan catatan waktu 00:22:25 dan 00:22:52 detik.

hingga pembunuhan muncul di koran harian ini. Umumnya sebelum melakukan kejahatan, para pelakunya menenggak minuman keras terlebih dahulu. Ada juga yang mengonsumsi narkotika atau obat-obatan terlarang. Rasanya sudah tak terhitung lagi kejadian tindak kriminal pemerkosaan di Bumi Blambangan n

geluti bidang serupa. Sejak kecil, bungsu tiga bersaudara putri pasangan Dwi Susilo, 60, dan Sutiati, 60, itu pun bercita-cita menjadi seorang bidan. Bak gayung bersambut, gadis yang karib disapa Endah, itu ternyata mendapat support penuh dari kedua orang tuanya untuk mengejar cita-cita mulia tersebut. Nah, untuk mengejar “mimpi” menjadi seorang bidan, begitu lulus dari SMA Negeri 1 Glagah, Endah memilih melanjutkan studi di Stikes Banyuwangi. Tidak ingin menyia-nyiakan dukungan dari orang-orang terdekat, Endah pun berusaha memberikan yang terbaik. Caranya, dia giat membaca bukubuku tentang kesehatan plus rajin kuliah. Tidak hanya itu, semua tugas dari dosen berusaha

dia kerjakan dengan baik. Ketekunan dan kerja keras lajang yang satu ini ternyata berbuah manis. Dalam sidang senat terbuka XVII Wisuda S-1 Keperawatan yang dirangkai dengan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Profesi Ahli Madya Keperawatan dan Ahli Madya Kebidanan Stikes Banyuwangi, Sabtu (3/11), Endah berhasil sebagai lulusan terbaik program studi (prodi) D-III Kebidanan. Tidak tanggung-tanggung, Index Prestasi Kumulatif (IPK) perempuan yang hobi musik dan menyanyi, ini nyaris bulat. Tepatnya 3,83. “Benar-benar surprise. Saya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik pada prodi D-III Kebidanan Stikes Banyuwangi tahun ini,” ujarnya n Baca Manfaatkan...Hal 39

Jelang tarif naik, PDAM sering mampet Namanya saja PDAM: Perusahaan Daerah Air Mampet!

Pengerjaan proyek molor, PU ancam putus kontrak Siapa takut, ya ganti bendera dong!

SIGIT HARIYADI/RaBa

Endah Kusuma Wardani email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Senin 5 November 2012

SDN 1 LATENG

SDN SINGONEGARAN

Rubah Halaman Jadi Tempat Salat

Kurban Satu Ekor Sapi

BANYUWANGI - Sebanyak 400 siswa dari kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Lateng berjajar rapi menghadap kiblat. Halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat tersebut dirubah menjadi tempat salat berjamaah. Itu terjadi saat pelaksanaan salat Id pada Hari Raya Idul Adha, Jumat, 26 Oktober lalu. Tidak hanya siswa, seluruh guru dan staf juga turut serta. Bahkan terlihat juga kepala Unit Pelaksana Teknik DInas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Banyuwangi, Nurhamim, SPd, MSi. Bahkan, Nurhamim sempat berpesan kepada seluruh siswa agar meneladani sikap dan perbuatan Nabi Ibrahim AS. Dimana beliau sebagai seorang nabi rela mengurbankan anak ke-

ISTIMEWA

KHUSUK: Suasana salat Id di halaman SDN 1 Lateng pada 26 Oktober lalu.

sayangannya demi mematuhi perintah dari Allah SWT. Dalam salat Id yang dilaksanakan pada Jumat pagi (26/10) itu, bertindak sebagai imam M Husaini, AMa. Sedangkan billal adalah Ahmad Asrori SPd, dan khotib adalah M. Shoim, SAg.

Mereka semua adalah tenaga pengajar di SDN 1 Lateng. Dalam penyampaian materi khutbah Salat Id, dijelakan tentang keyakinan akan kebesaran Allah SWT. Yang salah satunya adalah sikap rela berkorban dan mentaati segala

perintah Allah. Mensyukuri segala anugerah yang telah diberikan kepada seluruh umat, termasuk semua keluarga besar SDN 1 Lateng. Dalam waktu bersamaan, juga diselenggarakan penyembelihan hewan kurban. Kali ini SDN 1 Lateng menyembelih seekor ekor sapi dan 4 ekor kambing. Selanjutnya, dagingnya dibagi kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Kepala SDN 1 Lateng, Suci Nuryanti, SPd menuturkan, dalam pembagian daging kurban, sebelumnya warga sekitar lingkungan SDN 1 lateng telah diberikan kupon untuk selanjutnya ditukar dengan daging kurban. ‘’Hal tersebut untuk memudahkan pembagian dan kelancaran jalannya pembagian hewan kurban,’’ terang Suci. (*/als)

BANYUWANGI - Keluarga besar SDN Singonegaran Banyuwangi melaksanakan pemotongan hewan kurban pada Sabtu, 27 Oktober lalu. Penyembelihan hewan kurban berupa seekor sapi itu disaksikan langsung kepala sekolah Hj. Siti Alfiyah, S.Pd dan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi Nur Hamim, S.Pd, M.Si. “Penyembelihan kurban ini untuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS, dan putranya Nabi Ismail AS,” ujar Siti Alfiyah, Kepala SDN Singonegaran. Menurutnya, realisasi penyembelihan hewan kurban itu berkat partisipasi dan kerja sama semua pihak. “Terutama terkait pendanaan dari berbagai pihak. Seperti wali murid, Mbak Evi Andayani dari RS Blambangan,” katanya.

ISTIMEWA

FOTO DULU: Suasana sebelum penyembelihan hewan kurban 27 Oktober lalu.

Meski jumlah siswa sekolah yang beralamat di Jl. Letkol Istiqlah No. 44 tidak begitu besar, imbuh Siti Alfiyah, namun berkat kekompakan seluruh warga sekolah, maka kegiatan Idul Adha ini dapat terlaksana dengan baik.

“Alhamdulillah, semua pihak sangat mendukung kegiatan syiar Islam ini. Karena itu, terima kasih kami sampaikan kepada komite sekolah, guru-guru, wali murid, dan seluruh siswa SDN Singonegaran,” pungkasnya. (*/als)

500 Siswa SD Sikat Gigi Masal PDGI Banyuwangi Baksos di Car Free Day BANYUWANGI-Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Banyuwangi menggelar acara sikat gigi masal di arena car free day depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan A. Yani, kemarin pagi (4/10). Sedikitnya 500 siswa sekolah dasar (SD) mengikuti praktik cara sikat gigi yang benar tersebut. Tidak hanya itu, kegiatan dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) tersebut juga diisi bakti sosial. PDGI yang beranggotakan 69 dokter gigi menggelar pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis. Peserta dari kalangan pelajar dan umum pun menyambut antusias kegiatan itu. Sehari sebelumnya pengurus PDGI juga melakukan talk show kesehatan gigi di radio. Menurut drg Isro Hanafi, ketua PDGI Cabang Banyuwangi, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati BKGN yang dimulai sejak 12 September hingga 7 Nopember 2012. Nah, PDGI Cabang Banyuwangi ditunjuk oleh Pengurus Besar PDGI untuk menyelenggarakan even yang disponsori Unilever tersebut. Ada sepuluh cabang yang ditunjuk melaksanakan BKGN dengan tema “Senyum Sehat Senyum Indonesia” ini. Di antaranya, Bengkulu, Palu, Biak, Pematang Siantar, Palangkaraya, Samarinda, Sulawesi Teng-

RAMADA/RaBa

SIKAT MASAL: Ratusan siswa SD praktik gosok gigi bersama di depan TMP Jalan A.Yani, kemarin pagi.

gara, dan Surakarta. “Banyuwangi adalah satu-satunya cabang di Jawa Timur yang ditunjuk PGDI Pusat,” ungkap Isro di sela-sela pengobatan gigi gratis kemarin. Kenapa PDGI Cabang Banyuwangi dipercaya PDGI Pusat? Kata Isro, Banyuwangi mendapat kehormatan menyelenggarakan acara BKGN itu, karena dinilai tertib administrasi dan iuran. Banyuwangi juga dinilai aktif dalam kegiatan PDGI. Termasuk aktif mengikuti pendidikan dan pelatihan profesionalisme kedokteran gigi berkelanjutan (P3KGB). Selain itu, syarat tanda registrasi dokter praktiknya dinilai baik. “Syarat ditunjuk melakukan

kegiatan ini juga karena tidak ada Fakultas Kedokteran Gigi di Banyuwangi,” imbuhnya. Program PDGI Banyuwangi adalah edukatif, promotif, dan preventif. Untuk itu, PDGI menggelar lomba gigi sehat, yang bertujuan membantu meningkatkan kesadaran dan prilaku terhadap kesehatan gigi. Tujuan lainnya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan masyarakat. “Kegiatan ini juga sebagai kontribusi PDGI kepada masyarakat,” cetusnya. Sementara itu, juara lomba gigi sehat diborong oleh siswa SDN Kepatihan. Juara I dimenangkan oleh Adinda Okta Yandita, juara II diraih Sofi Nindya, dan juara III Ibnu.

Ketiganya adalah siswa SDN Kepatihan. Sedangkan juara harapan I direngkuh Levia Angelia, juara harapan II disabet oleh Filan, dan juara harapan III ditempati Kanang Gigih dari SDN 1 Lateng. Isro berharap, acara tersebut mampu membantu peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mengurangi kesakitan gigi dan mulut. Selain itu, mengedukasi kebiasan masyarakat untuk sikat gigi menjelang tidur dan bangun tidur setelah makan. “Kendala di masyarakat adalah kesadaran untuk memeriksakan gigi secara rutin tiap enam bulan sekali masih kurang. Kalau sakit baru mau periksa,” sesalnya. (irw/adv)

Dua Tahun, Penyebaran Difteri Meningkat BANYUWANGI – Wabah penyakit difteri hingga kini masih menjadi persoalan pelik. Untuk menekan angka penyebaran wabah difteri, pemerintah daerah meningkatkan sosialisasi penanganan penyakit yang mematikan itu. Pada akhir bulan Oktober lalu, pemerintah daerah mengumpulkan sejumlah kalangan untuk sosialisasi penangan penyakit difteri itu. Dalam kesempatan itu hadir dari unsur TNI/Polri, guru TK dan PAUD, PKK, dan organisasi sosial keagamaan. PT Askes, Direktur Stikes, Direktur RSUD Blambangan, rumah sakit swasta, kepala Puskesmas dan para koordinator bidan seBanyuwangi. Sekkab Banyuwangi Slamet Kariyono mengatakan, penyakit difteri di Jatim menjadi permasalahan yang pelik di bidang kesehatan. Dari 906 kasus difteri di Indonesia, ungkap dia, Jatim menjadi penyumbang terbanyak, yakni 713 kasus. Penyakit difteri dapat dicegah dengan munisasi (PD3I). Tingginya kasus difteri, Pemprov Jatim akan melaksanakan kegiatan imunisasi tambahan berupa sub PIN (Pekan Imunisasi Nasional) difteri pada anak usia dua bulan hingga 15 tahun di 19 kabupaten/kota prioritas. “Banyuwangi menjadi salah satu deerah yang menjadi

prioritas,” ungkap Slamet. Dia mengungkapkan, di Banyuwangi ditemukan 16 kasus difteri dengan satu korban meninggal dunia. “ Kita ingin membebaskan Banyuwangi dari penyakit difteri. Kita minta semua pihak membantu sosialisasi pentingnya imunisasi tambahan ini. Sebab sub PIN Difteri ditargetkan mencapai minimal 95 persen dari populasi sasaran,”ujar Slamet. Dinas Kesehatan Banyuwangi menargetkan 386 ribu orang menjadi sasaran imunisasi difteri. Lokasinya menyebar di beberapa tempat mulai PAUD, TK, SD, SMP, pondok pesantren dan sasaran di perkampungan yang tidak sekolah. Dinas Kesehatan, kini telah menyiapkan sekitar 4500 pos yang akan ditempatkan di 24 kecamatan. Selain Posko, juga disiapkan sekitar 740 petugas tenaga kesehatan yang disiapkan untuk melakukan imunasi. Pelaksanaan sub PIN akan serentak dilakukan mulai 12 hingga 24 November mendatang. Dengan imunisasi itu, pemerintah daerah ingin memutus mata rantai penyebaran difteri yang sejak tahun 2011 lalu, penyebaran difteri cenderung meningkat. Peningkatan itu dipengaruhi beberapa faktor antara lain sifat penyakit ini yang mudah

menular melalui droplet (percikan ludah) atau udara, adanya carrier (orang pembawa bakteri difteri) yang berpotensi menularkan difteri hingga enam bulan bila tak terdeteksi, dan tidak meratanya program imunisasi rutin pada bayi dan anak sekolah. Selain itu, tidak maksimalnya penanggulangan pada tiap

kasus difteri menjadi pemicu meningkatnya penyakit difteri. Juga tidak meratanya sosialisasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat tentang difteri, dan ada pergeseran epidimologi dimana difteri yang sebelumnya menyerang balita dan anak sekolah, pada beberapa daerah mulai bergeser menyerang orang dewasa. (afi/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Senin 5 November 2012

Mbah Rono: Ijen sedang Sakit Kronis SONGGON – Selain Gunung Raung, Banyuwangi juga memiliki Gunung Ijen yang sama-sama berstatus siaga. Hingga kini, gunung setinggi 2.386 meter di atas permukaan laut (dpl) itu masih diberlakukan larangan adanya aktivitas manusia pada radius 1,5 kilometer. Mengenai aktivitas Gunung Ijen, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Surono, menjelaskan, jika gunung tersebut mempunyai perbedaan yang cukup mencolok dengan Gunung Raung. ‘’Kalau Gunung Ijen

frekuensinya lebih rendah dibandingkan dengan Gunung Raung,’’ ungkapnya. Karena itu, lanjut dia, Pos Pengamatan Gunung Ijen sempat merekam gempa tremor yang terjadi di Gunung Raung. Saking kuatnya, gempa tremor tersebut sampai menutup aktivitas Gunung Ijen. ‘’Data Ijen sampai tertutup. Memang frekuensi Gunung Raung cukup tinggi,’’ terangnya. Meski begitu, kata dia, Gunung Ijen tetap tidak bisa dipandang remeh. Sebab, gunung yang menghasilkan belerang itu sempat naik

GALIH COKRO/RaBa

Surono

hingga 11 derajat. ‘’Iya kalau hanya satu gelas saja nggak masalah naik 11 derajat. Menjadi masalah kalau air sebanyak 36 juta meter kubik naik 11 derajat. Itu sungguh luar biasa,’’ terang pria yang akbrab disapa Mbah Rono itu. Artinya, lanjut Mbah Rono, warga harus tetap hati-hati. Sebab, dengan naik terus menerus bisa jadi erupsi alias meletus di dalam. ‘’18 juta meter kubik air bisa tumpah. Padahal, kandungan airnya cuma 0,2, sedangkan accu PH-nya sekitar 3 sampai 4,’’ jelasnya.

Dia mengibaratkan Gunung Ijen tersebut sedang mengalami gangguan kesehatan. Bahkan, gunung yang menjadi jujukan wisatawan itu sedang sakit cukup parah. ‘’Ijen itu sakit agak kronis. Ibarat cewek itu merengek. Diajak nggak mau, ditinggal menangis. Seperti kemayu,’’ ujarnya di hadapan wartawan dan Muspida Kamis lalu (1/10). Dari sisi ilmu gunung api, masih kata dia, Gunung Ijen tetap tidak masalah. Namun, yang menjadi masalah jika menimbulkan bencana. ‘’Itulah kenapa, kita harus tetap

waspada dan hat-hati. Karena aktivitas gunung tidak bisa diprediksi. Saya juga bukan juru ramal kapan meletus,’’ ujarnya yang disambut ger-geran sejumlah muspida dan awak media saat di Pos Pengamatan Gunung Raung. Dia mencontohkan, ada sekitar 13 ribu orang yang mengungsi sebelum Gunung Kelud meletus. Bahkan, mengungsi tersebut tidak hanya sehari dua hari menyusul warning dari pemerintah. ‘’Bayangkan, sampai 3 minggu mengungsi,’’ kenangnya. (ton/aif )

PDIP Pesanggaran Dukung Sukidi Untuk Gantikan Bagus di DPRD GAMBIRAN - Siapa calon pengganti I Made Bagus Sudarmaja di Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ternyata masih menjadi tarik ulur di internal partai berlambangan kepala banteng bermoncong putih tersebut. Bagi Ketua Pengurus Anak Cabang PDIP Pesanggaran, Subur, semestinya DPC PDIP Banyuwangi segera menetapkan Sukidi, sebagai calon pengganti Bagus. Sebab pada saat pemilihan umum legistlatif lalu, perolehan

suara Sukidi, berada di bawah Bagus Sudarmaja. “Sehingga PAC Pesanggaran dengan tegas mendukung Sukidi untuk menggantikan Bagus,” tandas Subur, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Mengenai adanya catatan kecil tentang langkah Sukidi, khususnya terkait mundurnya yang bersangkutan saat pencalonan sebagai Ketua PAC PDIP Pesanggaran, Subur menegaskan bahwa hal itu dilakukan sebelum yang bersangkutan terpilih. Apalagi, dalam pemilihan umum legislative perolehan suara Kondang terpaut jauh di bawah Sukidi , sehingga yang bersangkutan layak meng-

gantikan Bagus. “Jangan bikin PDIP goyang, dan segera lantik Sukidi, agar PDIP semakin jaya,” desak Subur. Seperti diberitakan sebelumnya, teka teki calon pengganti Bagus Sudarmaja sebagai anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya mulai menemukan titik terang. Dua nama mantan calon legsilatif (caleg) yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) empat (Tegalsari, Gambiran, Bangorejo, Siliragung dan Pesanggaran, serta Purwoharjo) berpelung untuk menggantikan posisi Bagus di DPRD Baca PDIP...Hal 39

ABDUL AZIZ/RaBa

BERTEBARAN: Sepanduk bergambar Ketua Umum Muslimat NU yang dipasang oleh Gerakan Pro Khofifah, kemarin.

Sepanduk Pro Khofifah Mulai Bertebaran ABDUL AZIZ/RaBa

HARU: Bupati Anas disambut ibunya di kediamannya Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kemarin.

Ratusan Warga Sambut Kedatangan Haji Anas Selama di Makkah Sempat Bermimpi Abahnya Tersenyum TEGALSARI- Setelah 15 hari menjalankan ibadah haji, Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas dan istri Hj. Ipuk Fiestiandani, akhirnya kembali pulang ke Banyuwangi, kemarin siang. Kedatangan bupati dan istri sebagai jamaah haji Banyuwangi pertama yang pulang itu disambut ratusan warga yang menjemputnya di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, pukul 11.00 kemarin. Begitu tiba di bandara, bupati dan istri langsung menuju rumah orang tuanya di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dengan iring-iringan kendaraan warga yang menjemputnya. Saat sampai di tanah kelahiran, bupati dan istri tidak langsung masuk rumahnya. Namun, keduanya melakukan doa di makam ayah bupati, almarhum KH. Achmad Musayyidi. Letaknya sekitar 100 meter arah utara sebelum kediaman almarhum. Usai berdoa, keduanya langsung menuju kediaman orang tua bupati. Suasana haru menyambut kedatangan orang nomor satu di jajaran

BERPELUKAN: Hj. Ipuk Fiestiandandani disambut hangat oleh warga Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.

Pemkab Banyuwangi tersebut. Selain disambut para tetangga dan saudara, suasana haru juga sempat mewarnai kedatangan bupati terutama ketika sang ibu Hj. Siti Aisiah, menyambut di halaman rumah. Selain bersalaman, sambil menitikkan air mata, ibu dan anak tersebut juga saling berpelukan seakan melepas rindu karena lama tak bertemu. Dalam kesempatan tersebut, bupati juga melakukan ramah tamah dengan warga yang terus berdatangan ke rumah orang tuanya. ‘’Alhamdulillah berkat doa orang tua, bapak – bapak dan ibu semuanya, saya dan istri diberi kelancaran menjalankan ibadah haji, dan sekarang kembali lagi ke rumah,” tutur bupati.

Bupati juga bersykur karena selama menjalankan ibadah sama sekali tidak mengalami kendala apapun. Bahkan ketika baru datang ke Makkah, dia mengaku sempat bertemu dengan almarhum ayahnya. “Saya bermimpi melihat abah sedang tersenyum,” tuturnya. Sementara itu, bupati menyebutkan bahwa dia memberi kesempatan kepada warga untuk melakukan ziarah haji mulai kemarin sampai tadi malam. Karena pagi ini, akan menemui warga di Kecamatan Songgon, yang khawatir dengan aktivitas Gunung Raung. “Sekaligus saya mau berdoa bersama warga agar selalu diberi keselamatan oleh Allah,” pungkasnya. (azi/aif )

KALIBARU - Nuansa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur mulai merambah Banyuwangi. Sepanduk bergambar Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang juga mantan calon Gubernur Jatim sudah mulai bertebaran di Bumi Blambangan. Salah satunya seperti terlihat di lereng Gunung Gumitir, masuk Kecamatan Kalibaru. eSpanduk tersebut bisa dengan mudah dilihat oleh para pengemudi kendaraan yang melintasi jalur perbatasan Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Meski tak secara terang-terangan menyebutkan Khofifah sebagai calon gubernur, namun sepanduk yang dipasang oleh Gerakan Pro Khofifah Banyuwangi, itu rasanya sulit untuk tak disebutkan sebagai bagian dari pernak-pernik menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2013 mendatang. (azi/aif)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Senin 5 November 2012

Peserta Audisi Membeludak

BANYUWANGI - Audisi lagu pop daerah benar-benar diminati kaum muda Banyuwangi. Tak kurang dari 185 peserta mengikuti audisi yang digelar di Café VW Griya Dadapan Indah Regency, Banyuwangi, kemarin (4/11). Para peserta tersebut terdiri dari 70 peserta laki-laki, dan 115 peserta perempuan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kota Gandrung. Audisi yang dimulai sejak pukul 08.00. Bertindak sebagai dewan juri adalah Andang, Naskin, gede, dan Budi. Even yang digelar untuk mencari penyanyi berbakat ini memperebutkan hadiah jutaan rupiah. Selain akan mendapat trophy, para juara juga mendapat uang pembinaan. Untuk juara pertama, akan mendapat

ALL OUT: Penampilan salah satu peserta audisi di Café VW Griya Dadapan Indah Regency kemarin.

MEGA/RaBa

hadiah Rp. 2.000.000, juara kedua Rp.1.500.000, juara tiga Rp.1.250.000, juara harapan satu Rp.1.000.000, harapan dua Rp.750.000, dan harapan 3 mendapat Rp. 500.000 “Selain untuk memeriahkan Harjaba ke-214, kompetisi lagu pop daerah ini juga bertujuan

mencari penyanyi muda berbakat,” ujar Suprayogi, SH, MM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Diharapkan, melalui audisi ini, para penyanyi berbakat yang selama ini masih terpendam dapat menyalurkan hobinya.(adv/als)

Stikom Bantu IKM Lewat Website BANYUWANGI - Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) PGRI Banyuwangi dibuka oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi (Disperindag), Sabtu (3/11) lalu. KKN yang diikuti sejumlah mahasiswa Stikom PGRI semester ganjil ini dilakukan di Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi. Hadir dalam pembukaan KKN itu, Sekretaris Disperindag Drs. Saiful Salam, Ketua Stikom PGRI, H. Choirul Anam, serta beberapa dosen Stikom. Ketua Stikom PGRI Banyuwangi, H. Choirul Anam menjelaskan, tema KKN kali ini adalah menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui peningkatan potensi IKM (Industri Kecil dan Menengah) di Banyuwangi. Tema ini sengaja diambil untuk KKN para mahasiswa. Sebab, selama ini dunia kewirausahaan, khususnya pengusaha IKM, di Banyuwangi mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya. “Nah, para mahasiswa Stikom PGRI mencoba melakukan solusi saluran distribusi melalui pembuatan website,” katanya. Dijelaskan, selama proses KKN di Desa Karangbendo

ini para mahasiswa akan mendampingi pengusaha IKM agar bisa mengakses web yang akan dijadikan salah satu saluran pemasarannya. “Kelebihan dengan menggunakan web ini salah satunya adalah dapat dijadikan riset konsumen, pengembangan produk, komunikasi promosi, penetapan harga, dan Pemberian service. “Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen,” ungkap pria yang akrab Anam itu.

Anam menjelaskan, munculnya internet telah meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat tawaran menjadi lebih pribadi. “Mudah-mudahan dengan web yang akan dibuat oleh para mahasiswa Stikom PGRI bermanfaat,” ujarnya. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Rogojampi •

TOHA/RaBa

PENGABDIAN MASYARAKAT: Para mahasiswa Stikom PGRI Banyuwangi saat mengikuti pembukaan KKN pada Sabtu (3/11) di Aula Kampus Stikom PGRI

CLURING - SMPN I Cluring menggelar Olimpiade MIPA tingkat SD/MI SeBanyuwangi kemarin (4/11). Sekitar 870 peserta ikut ambil bagian dalam perlombaan tersebut. Acara itu sendiri sekaligus dalam rangkaian peringatan ulang tahun emas ke-50 sekolah tersebut. Selain itu, sekolah yang dipimpin Subiantoro M.Pd itu juga mengadakan santunan yatim piatu. Tidak tanggung-tanggung, pihak sekolah memberikan bantuan kepada sekitar 100 anak. Pemberian santunan itu dilakukan oleh Nur Suhud, dari Dinas Pendidikan Banyuwangi. Kepala SMPN 1 Cluring, Subiantoro menuturkan, memasuki usia setengah abad, sekolah tersebut telah melahirkan segudang pretasi. Karena itu, dia bertekad akan terus memberikan prestasi demi kemajuan sekolah. ‘’Sudah tidak terhingga berapa alumni yang sukses di berbagai bidang. Kami sangat bangga sekali,’’ ungkapnya. Sekolah itu sudah mampu melahirkan putra-putri terbaik, ilmuwan-ilmuwan yang berbudi luhur, dan teknokratteknokrat yang bijaksana. Selain itu,

ALI NURFATONI/RaBa

SUKSES: Para guru dan undangan memadati Aula SMPN I Cluring, kemarin.

kata Kasek Subiantoro, sekolah telah meluluskan para pengusaha yang dermawan. ‘’Sekolah ini juga telah melahirkan para pemimpin yang berhati suci dan pendidik-pendidik yang berhati mulia,’’ ungkapnya. Sekolah, lanjut dia, juga siap mensukseskan program Banyuwangi Cerdas yang dicanangkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Program tersebut sangat positif dalam meningkatkan prestasi pendidikan di Bumi Blambangan. ‘’Semoga pendidikan di Banyuwangi semakin maju dan semakin jaya

SOSIAL: Kasek Subiantoro (pegang mix) saat menyampaikan pidato di tengahtengah 100 anak yatim piatu kemarin.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

luar biasa,’’ harapnya. Sementara itu, para pemenang lomba diumumkan setelah melalui proses penilaian. Masing-masing, juara pertama dari SDN I Genteng, juara kedua diraih SDK Alethea Genteng, disusul juara ketiga dari SDN 1 Ketapang, SDN RBI Banyuwangi meraih juara empat, dan juara kelima dari SDN I Karangsari, Sempu. Dalam kesempatan yang sama, SMPN I Cluring juara I dan IV dalam gelaran olimpiade IPS di SMAN I Genteng. Masih dalam rangkaian peringatan emas, SMPN I Cluring bakal menggelar rangkaian kegiatan sensasional. Antara lain, sunatan masal yang akan dilangsungkan pada 21 Desember mendatang dan reuni akbar untuk angkatan 1962 hingga 1998 yang akan dilaksanakan 22 Desember nanti. Sedangkan kegiatan sepeda sehat sudah digelar Sabtu (3/11) lalu dengan menempuh rute sejauh 15 kilometer. Kegiatan itu berkat kerjasama sekolah dengan beberapa elemen. Antara lain, partisipasi para alumni, Jess Green Tangerang, Konsultan Kontraktor dari Manado, Telkomsel, Ekstra Jos dan Semen gresik. (ton/adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Peluang Usaha •

• Rental Mobil •

• Promo Daihatsu Ayla •

• Pajero Sport ‘10 •

• Toyota Vios ‘05 •

Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377

Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541

Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

• Lemari Etalase •

• Honda Genio ‘94 •

• Mits. Kuda Grandia •

• Carry Futura ‘94 •

Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888

Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

• Honda Jazz ‘06 •

• Kijang LGX ‘01 •

BANYUWANGI

Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Dijual Honda Jazz th 2006 idsi, warna silver stone, harga 131 juta, cash/kredit, bisa tukar tambah. Hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Kijang LGX tahun 2001, silver, harga 125 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

• Toko + Rumah Genteng •

• Isuzu Panther ‘01 •

• GranMax ‘09/’11 •

• Kijang LGX ‘02 •

Dijual Isuzu Panther lv tahun 2001, biru power window, spion mirror, harga 105 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Gran Max Pick-Up 09/011 1.5cc/ 1.3cc, harga 77,5 juta/82,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX KF 80 STD tahun 2002, hitam metalik, harga 129,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Suzuki APV ‘10 •

• Toyota Innova ‘05 •

Dijual Daihatsu Xenia F600RV-GMPF JU tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Kijang Innova E XW 41 (BSN) tahun 2005, hitam metalik, harga 135,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Rumah Kebalenan •

Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

Gelar Olimpiade MIPA dan Santuni 100 Anak Yatim

• Jl. Ikan Gurami •

• Perum Mendut Hijau •

• Dikontrakkan •

Ulang Tahun Emas ke-50 SMPN 1 Cluring

Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

Dijual rumah SHM, IMB, Jl. Hasyim Asyari Rogojampi. LT 400m2, LB 200m2. Hubungi: 085258324200 - 082143389807

PEDULI : Kasek Subiantoro. M.Pd (kiri) mendampingi Nur Suhud saat penyerahan santunan kepada 100 anak yatim piatu di aula sekolah, kemarin.

Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779

SITUBONDO • Jl. Plaosa • Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

• Souvenir • Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733

SITUBONDO

• Kontak Jodoh •

• Pindah Tempat •

Pengusaha, mapan, mndambakan gadis/Janda muslimah, 25th s/d 40th. Hub: 087759999544

Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)

• Civic Verio ‘97 • Djual cpt sedan Civic Verio '97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

• Prima Mobil • New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

• Daihatsu Ayla •

BANYUWANGI • Tanah Tegal 1500m2 • Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Tanah & Bangunan •

• Jl. Agus Salim •

Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

BANYUWANGI BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1:Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

• BPKB • HlgBPKB0904313JNopolP2487XH,an.Ahmad Ramdan,KarimunjawaGgNanas2701/04Lateng

• STNK • Hlg STNK Nopol P 5310 ZD, an. Surahyu. Lingk. Kauman Biskalan RT03/03 Kepatihan

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.


BALJEBOL

Senin 5 November 2012

BALI

PERTANIAN

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Laka Tiga TKP, Dua Tewas

EKO SAPUTRO/RaBa

MELIMPAH: Seorang pengepul mangga di Bondowoso kemarin.

Panen Mangga Melimpah BONDOWOSO - Warga Bondowoso yang memiliki pohon mangga patut berbangga. Pasalnya, oleh para pengepul, buah mangga dikirim ke pasar yang ada di Jakarta.” Setiap hari, saya mengirim satu truk mangga Bondowoso ke pasar Induk Jakarta,” kata H. Usman, 50, pengepul mangga kepada koran ini kemarin (4/11). Sebelum mengirim mangga ke Jakarta, dia dan para pekerjanya keluar masuk pekarangan rumah warga yang memiliki tanaman buah mangga. ”Kami menebas mangga milik warga. Setiap pohon mangga, bisa dihargai sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu,” katanya. Kalau sudah sampai satu truk, kata dia, mangga tersebut dikirim ke Jakarta. Sedangkan, pedagang di Jakarta akan menjual mangga itu sebesar Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per kg. ”Kalau sudah sampai ke Jakarta, tentu harga mangga ini mahal sekali,” imbuhnya. Diakui Usman, mangga Bondowoso cukup besar dan manis, sehingga disukai oleh konsumen di Jakarta. ”Namun, mangga Probolinggo jauh lebih manis. Tetapi, bentuknya lebih kecil dibanding mangga Bondowoso,” katanya. Kekurangan buah Bondowoso, karena terlalu banyak airnya. Sedangkan mangga Probolinggo sedikit mengandung air. ”Tetapi, kedua jenis mangga ini sangat disukai oleh konsumen di Jakarta,” jelasnya. (eko/sh/jpnn)

LINTAS JUANG

JEMBER - Dua nyawa melayang dalam tiga kecelakaan yang terjadi seharian kemarin (4/11). Kecelakaan pertama yang merenggut nyawa terjadi di jalan raya Krayabudi, Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Jember. Korban tewas pertama adalah Hori, 27, pengendara motor yang berboncengan dengan Siti Muslimah, 20, istrinya asal Gading Teratai, Desa Darsono, Arjasa. Kecelakaan terjadi setelah motor Suzuki Shogun DK 6635 FQ yang dikendarainya ditabrak mobil Daihatsu Xenia B 1462 WVF yang dikemudikan Mukhyi, 31, asal Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Hori tewas seketika di lokasi kejadian akibat luka parah di kepalanya. Sementara istrinya yang saat itu dibonceng, selamat dan hanya mengalami luka lecet ringan. Sumber koran ini di lokasi mengatakan, kecelakaan bermula saat Hori, 27, memacu motornya dengan kecepatan tinggi dari arah Jember. Tiba di lokasi kejadian, korban bermaksud mendahului dua mobil di depannya. Namun saat akan mendahului, motor korban menyenggol salah satu mobil yang diduga jenis Daihatsu Espas warna merah. Kondisi itu, membuat motor korban oleng. Pada saat yang bersamaan, muncul mobil Daihatsu Xenia B 1462 WVF yang dikemudikan Mukhyi, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Karena jarak terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan. Benturan keras diikuti letusan ban depan mobil Xenia. Tragisnya, korban saat itu terlempar di bawah kolong mobil yang sedang melaju. Akibatnya, kepala korban terlindas dan meninggal di lokasi kejadian. Beruntung, istri korban yang dibonceng selamat dan hanya mengalami luka luka lecet.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DIBOPONG: Nenek Atminah, 80, dilarikan ke Puskesmas setelah ditabrak pengendara motor di Bangsalsari, kemarin.

Kanit Lantas Polsek Tanggul, Aiptu Ely Muhsin mengatakan, kecelakaan terjadi karena kekurang hati-hatian korban saat akan mendahului kendaraan di depannya. Kecelakaan lain yang merenggut nyawa terjadi di jalan raya Bangsalsari, tepatnya di barat Alun-alun Bangsalsari. Musyarofah, 22, yang dibonceng Mustain, 26, suaminya warga Dusun Penggungan, Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, meninggal di lokasi kejadian. Korban saat itu dibonceng suaminya mengendarai motor Yamaha Yupiter Z P 5457 KT dari arah Tanggul. Saat itu, Mustain berada di belakang mobil pikap Grand Max N 9196 YC yang dikemudikan Aliman Bawafi, warga Jatiroto, Lumajang.

Tiba-tiba di lokasi, mobil pikap yang ada di depannya berhenti mendadak karena di depannya ada mobil yang juga berhenti. Karena jarak terlalu dekat, sehingga motor yang dikendarai korban menabrak dan oleng ke kanan. Sayang, saat oleng korban jatuh ke kanan dan Mustain suaminya jatuh ke arah kiri. Saat korban jatuh, muncul truk P 8814 QY yang dikemudikan Yon Cahyono, 48, warga Kelurahan Gebang Patrang. Saat itu juga korban tertabrak bagian kepala hingga meninggal dunia di lokasi. Sedangkan kecelakaan lainnya terjadi di Jalan Raya Desa Gambirono, Bangsalsari. Atminah, 80 warga Dusun Krajan, Desa Gambirono, Bangsalsari, tertabrak motor

saat menyebrang jalan. Korban yang saat itu berada di selatan jalan untuk menyebrang ke utara jalan. Saat menyeberang itulah korban tidak melihat kondisi jalan yang setiap hari padat dengan kendaraan. Saat berada di tengah jalan raya, tibatiba muncul dari arah timur pengendara motor Yamaha Vega R P 3691 Nl yang dikendarai Anang Prabowo, 22, warga Desa Gambirono, Bangsalsari. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan tak bisa dihindari. Korban bersama pengendara motor sama-sama terlempar ke aspal. Korban mengelami lukaluka lecet di bagian kaki dan tangan. Sedangkan pengendara motor masih selamat. (jum/wah/jpnn)

PVMBG: Raung Masih Tremor

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

SEMANGAT 45: Para peserta lintas juang saat menyusuri rute para pejuang dari Klakah hingga Alun-alun.

Lintasi Jejak Para Pejuang LUMAJANG - Ratusan peserta ambil bagian dalam Lintas Juang yang menyusuri jejak para pejuang di beberapa desa, kemarin. Lintas juang ini sendiri berakhir di Alun-alun Lumajang. Dedy Hermasjah, sekretaris panitia pelaksana mengatakan, kegiatan lintas juang ini bertujuan untuk menanamkan semangat patriotisme. Menurutnya, nilai-nilai perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang, khususnya pejuang Lumajang perlu dibumikan kembali. “Semangat patriotisme harus terus ditanamkan pada generasi,” katanya. Harapan lain yang diinginkan, dengan tertanamnya nilai patriotisme, semangat nasionalisme bisa semakin tumbuh. Guna memperkokoh persatuan dan kesatuan agar terus berkembang lebih baik. Dalam pelaksanaan lintas juang kemarin, sekitar 800 peserta turut ambil bagian. Lintas juang yang berakhir sekitar pukul 15.00 ini akan dilakukan penilaian oleh dewan juri. “Empat hari kemudian akan diumumkan pemenangnya,” tambah Dedy. Pengumumannya akan disampaikan lewt media-media lokal. Acara napak tilas lintas juang yang dimulai dari Ranu Klakah Kecamatan Klakah ini menerobos lima desa di Lumajang yang sekaligus menjadi rute. Dari ranu Klakah peserta melintas di desa Ranu Pakis dan masuk ke desa kudus. Perjalanan diteruskan melewati desa Pajarakan, Umbul, Wonorejo (Kedungjajang), dan Selokgondang (Sukodono). Peserta kemudian meneruskan ke desa Selok Besuki (sukodono), kelurahan Kutorenon, Kelurahan Tompokersan dan berakhir di Alun-alun Lumajang. Rute ini menggenapkan ada sepuluh desa yang diterobos peserta lintas Juang kemarin.(fid/wah/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

MASIH PROSES: Gus Ipul (kiri) bersama pengasuh Ponpes Sukorejo Situbondo, KH Azaim Ibrahimy, saat menghadiri haul Kiai Togo Bondowoso kemarin.

Gus Ipul Pilih Wait and See BONDOWOSO - Mendekati Pilgub 2013, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf digadang-gadang banyak kalangan untuk maju sendiri sebagai calon gubernur Jatim mendatang. Bahkan, saat ini muncul wacana di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk menduetkan pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut dengan Khofifah Indar Parawansa, mantan rivalnya pada pilgub 2008 silam. Gus Ipul yang selama ini dikenal dekat dengan kalangan kultur tersebut terus aktif dalam menyambangi basis-basis NU, khususnya pesantren. Seperti yang dilakukan kemarin (4/11), Gus Ipul hadir dalam haul Alm. Kiai Togo Ambarsari, pendiri PP Mambaul Ulum,

Tangsil Wetan, tokoh Bondowoso yang sangat dihormati di kalangan kultur. Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul tidak menampik adanya wacana agar ada kader NU yang maju dalam Pilgub Jatim mendatang. Kendati begitu Gus Ipul menyatakan bahwa wacana tersebut sampai saat ini masih belum final. “Semua masih proses,” ungkapnya politis. Gus Ipul juga tidak menampik jika saat ini juga muncul wacana agar dirinya bergandengan dengan Khofifah Indar Parawansa. Diyakini banyak pihak, jika kedua tokoh ini bergabung, maka kekuatan ini akan mampu merebut dukungan dari kalangan kultur, mengingat keduanya adalah kader NU.

Kendati begitu, wakil dari Gubernur Jatim Soekarwo ini masih wait and see terlebih dahulu terkait dengan segala kemungkinan yang ada. Termasuk kemungkinan bergandeng dengan Khofifah. “Kita lihat bagaimana (nanti, red). Kita belum tahu persis ide utuhnya,” pungkasnya. Dalam kunjungannya ke PP Mambaul Ulum kemarin, Gus Ipul bertemu dengan tokoh-tokoh NU, baik dari Bondowoso maupun luar Bondowoso. Di antaranya KHR. Azaim Ibrahimy dari Ponpes Sukorejo, Situbondo. Selain itu juga ada KH Sobri Wasil, KH Salwa Arifin, KH Ali Salam, KH Asy’ari Fasya dari PCNU Bondowoso serta tokoh muda dari Ansor dan Banser. (esb/sh/jpnn)

BONDOWOSO - Situasi Gunung Raung hingga Minggu siang kemarin (4/11) tetap dan masih mengalami tremor. Oleh karena itu, PVMBG Bandung tetap menetapkan status Gunung Raung dengan level III atau siaga. Apalagi, erupsi masih terus berlangsung, meski muntahan material vulkaniknya masuk ke dalam kaldera Gunung Raung yang cukup luas dan dalam. ”Gempa tremor Raung terus terekam pada 4 alat seimograf yang dipasang oleh PVMBG,” kata Hendra, petugas PVMBG Bandung yang dihubungi koran ini kemarin (4/11). Bahkan, gempa tremor Raung tercatat dengan amplitudo 3-32 mm dengan dominan amplitudo 21 mm. “Sedangkan, secara visual cuaca cerah. Angin berhembus tenang,” tambahnya. Selain itu, kata Hendra, petugas di pos pantau di Mangaran, Banyuwangi, bisa melihat dengan jelas Gunung Raung itu. “Namun, Raung masih menunjukan keaktifannya,” katanya. Namun begitu, Hendra yang telah menganalisa kegiatan Gunung Raung, menyatakan erupsi masih terus terjadi. “Namun, ada kecenderungan erupsi itu mengecil,” tambahnya. Hal itu, bisa diperhatikan dari catatan seimografnya, bahwa amplitudo rata-rata tremor mengecil secara perlahan. “Dari amplitudo 26 mm menjadi 21 mm. Itu dianalisa

dalam kurun waktu 6 hari ke belakang,” jelasnya. Selain itu, Hendra menjelaskan, kekuatan material erupsi atau letusan yang dimuntahkan kecil dibandingkan luas dan kedalaman kaldera, membuat erupsi tersebut tidak membahayakan warga yang tinggal di sekitar Gunung Raung. ”Jadi, untuk sementara ini, warga tetap aman untuk tetap tinggal di rumahnya,” katanya. Tetapi, PVMBG tetap menetapkan larangan agar warga atau wisatawan tidak mendekat ke sekitar Gunung Raung dengan radius 3 kilometer. “Sebab, itu amat berbahaya. Untuk sementara waktu, warga jangan mendekat ke Gunung Raung,” katanya. Sementara itu, Sumarhum, 55, warga Desa/Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso, menjelaskan, aktivitas warga di desanya tetap berjalan normal. Selain itu, warga yang kebanyakan petani kopi itu berusaha untuk tidak panik. Meski beberapa hari sebelumnya, warga mendengar suara gemuruh yang berasal dari dalam Gunung Raung. ”Memang, suara gemuruh terdengar oleh warga yang tinggal di sekitar Raung,” katanya. Kepala BNPB Bondowoso, Samsul Maarif, dalam waktu dekat ini akan meninjau Desa/ Kecamatan Sumberwringin. Samsul ingin melihat kesiapan warga setempat terhadap kemungkinan terburuk erupsi Gunung Raung. (eko/sh/jpnn)

Ketika Pelajar Dilibatkan untuk Tekan Pernikahan Dini

Bikin Video Diary, Angkat Tema Kesehatan Reproduksi Tingginya angka pernikahan dini di Bondowoso memang menjadi persoalan tersendiri. Pernikahan dini disinyalir menjadi penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Berbagai upaya untuk menekan itu dilakukan, salah satunya adalah dengan melibatkan para pelajar. EKO SETIA BUDI, Bondowoso DATA Pemkab Bondowoso menyabutkan, pernikahan usia dini pada 2012 ini mencapai 52,92 persen dari total 3.023 pernikahan. Berdasarkan aturan pemerintah, yang dimaksud pernikahan dini adalah pernikahan untuk wanita di bawah usia 16 tahun ke bawah Tingginya angka pernikahan dini itu tentu cukup memperihatinkan. Sebab, banyak efek negatif yang bisa ditimbulkan akibat pernikahan dini. Terutama, terkait dengan kesehatan reproduksi perempuan. “Karena secara fisik si perempuan masih belum selesai berkembang, sehingga biasanya mengalami kesulitan saat melahirkan,” kata Ninuk Widyantoro,

pendiri Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Jakarta saat berkunjung ke Bondowoso beberapa waktu lalu Karena kondisi itulah, maka tak heran di daerah yang banyak warganya menikah dini, maka angka kematian bayi dan angka kematian ibu terbilang tinggi. “Pernikahan dini itu sama dengan memperkosa anak secara komplit, baik fisik maupun mentalnya,” tegas Ninuk. Ada beberapa penyebab yang membuat pernikahan dini marak. Salah satu faktor utamnya adalah tingkat kemiskinan. Bagi orang tua, ketika menikahkan anaknya, maka seakan-akan mereka sudah bisa lepas dari lilitan kemiskinan. Padahal itu bukan sepenuhnya lepas, tapi seringkali justru memunculkan rumah tangga miskin baru. Selain itu, faktor lainnya adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi. Masyarakat belum tahu terkait dengan efek-efek negatif yang banyak ditimbulkan karena pernikahan dini di bawah umur. Untuk itulah, sosialisasi akan pentingnya kesehatan reproduksi (kespro) ini perlu terus menerus dilakukan. Persoalan tersebut menjadi perhatian betul USAID yang digandeng pemkab untuk menekan persoalan-persoalan kesehatan

RADAR JEMBER/JPNN

KREATIF: Suasana pengambilan gambar video oleh kalangan pelajar Bondowoso kemarin.

di Bondowoso. Pada 1-4 November, USAID yang bekerja sama dengan YKP dan Yayasan Kampung Halaman (YKH) merangkul para remaja di tingkat SLTP dan SLTA untuk

lebih memahami terkait pentingya kespro. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk work shop bertema Ketahui Tubuhmu (TABU). Pendekatan yang dilakukan kepada para

pelajar tersebut cukup unik. YKH, misalnya, mereka melakukan sosialisasi anti pernikahan dini dan pentingnya kespro melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangnya. Salah satunya adalah dengan pembuatan file berbentuk video diary yang dilakukan oleh para pelajar itu sendiri. Pembuatan video diary tersebut mengangkat kisah-kisah inspiratif yang pernah dialami oleh para pelajar tersebut. Salah satu kisah yang diangkat misalnya tentang kecanduan remaja pada masturbasi. Salah satu kelompok yang dilatih oleh YKH tersebut mengangkat kisah masturbasi sebagai pengalaman yang ternyata memiliki dampak buruk. Selain memiliki ancaman pada kesehatan, kebiasaan masturbasi juga berdampak pada psikologis seorang remaja. Apalagi, perilaku masturbasi bisa menimbulkan efek kecanduan sehingga secara psikologis akan sangat menggangu saat menikah nantinya. Selain kebiasaan masturbasi, salah satu kisah yang diangkat lainnya adalah tentang seorang siswa yang lahir dari ibu yang menikah dini. Dalam video diary tersebut, siswa tersebut berbagi pengalamannya betapa seorang ibu yang menikah dini memiliki banyak tantangan dalam kehidupan rumah tangganya. (*/jpnn)


38

Senin 5 November 2012

BOLA VOLI

Hantam Ponorogo, Banyuwangi Juara BANYUWANGI - Tim putra Banyuwangi memastikan diri keluar sebagai kampiun kejuaraan bola voli tingkat provinsi (kejuprov) antarklub yang digelar di Ponorogo. Dalam babak grand final yang digelar di GOR Ponorogo Sabtu (3/10) malam lalu, Banyuwangi yang berhadapan dengan tim tuan rumah, Warok Ponorogo, berhasil unggul tiga set langsung dengan kemenangan 3-0. Hasil ini tentu saja cukup membanggakan bagi kontingen Banyuwangi, khususnya Pengkab PBVSI Banyuwangi. Tampil di bawah tekanan suporter tuan rumah, anak-anak Banyuwangi mampu menampilkan permainan lepas dan fokus selama tiga set yang dimainkan. “Anak-anak bermain bagus dan hasilnya gemilang,” cetus Mukhlis, ketua harian PBVSI Banyuwangi. Mukhlis mengatakan, kemenangan di Ponorogo ini sekaligus menjadi kado dan capaian tersendiri bagi Pengkab PBVSI. Dia menyatakan, kemenangan tersebut sebagai kado hari jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241. Di sisi lain, dia juga menyebut sukses yang diraih anak asuhnya tidak lepas dari konsistensi permainan yang ditunjukkan selama laga berlangsung. Sejak fase penyisihan, tim Banyuwangi mampu menyapu bersih kemenangan. Masing-masing 3-1 atas Bondowoso, dan skor yang sama saat berjumpa Mojokerto. Di babak perdelapan final, Banyuwangi kembali mampu trengginas dengan menghempaskan tim asal Ponorogo lainnya juga dengan skor 3-1. Di perempat final, giliran Jember yang dipermak dengan skor 3-0 untuk memastikan langkah ke babak semifinal. Di babak final four, tim TNI AL juga dipaksa mengakui keunggulan Banyuwangi dengan skor 3-0. Di final, Banyuwangi memastikan gelar dengan menundukan wakil tuan rumah, Warok, juga dengan skor 3-0. (nic/als)

BULU TANGKIS

PBSI Pakai Dana Talangan BANYUWANGI - Kegagalan kontingen Banyuwangi dalam kejuaraan bulu tangkis tingkat provinsi (kejurprov) Jatim memang cukup menyesakkan bagi Pengkab PBSI Banyuwangi. Namun, di balik itu, rupanya ada yang cukup memilukan terkait keikutsertaan Banyuwangi dalam kejuaraan tingkat Jawa Timur yang digelar 29-31 Oktober tersebut. Hal itu adalah masalah pendanaan. Usut punya usut, pendanaan kontingen Banyuwangi di ajang kejurprov tersebut berasal dari dana talangan. Itu disebabkan dana bantuan yang semestinya diterima PBSI hingga kini masih macet pencairannya. Tidak heran pengurus PBSI pun dipaksa ngutangi dulu untuk bisa memberangkatkan kontingen Banyuwangi ke Surabaya. Penggunaan dana talangan itu diungkapkan oleh salah satu ofisial tim Banyuwangi, Dedi Susanto. Kepada koran ini, dia mengaku uang yang dipergunakan untuk memberangkatkan kontingen Banyuwangi di Surabaya berasal dari dana pribadi pengurus. “Uangnya yang dipakai menggunakan dana talangan dulu dari pengurus,” ujarnya. Tidak disebutkan berapa ongkos yang dikeluarkan untuk memberangkatkan kontingen Banyuwangi berjumlah lima atlet dan dua ofisial ke Surabaya itu. Namun, tersendatnya pencairan dana dari pemkab Banyuwangi tentu saja cukup memukul sejumlah cabang olahraga termasuk PBSI Banyuwangi. Sekadar mengingatkan, lima pebulu tangkis yang dikirim PBSI dalam kejuprov bulu tangkis di Surabaya hanya mampu bertahan hingga babak ketiga. Mereka harus mengakui keunggulan lawanlawannya dalam even tingkat regional Jawa Timur tersebut. Hasil itu memastikan Banyuwangi pulang tanpa membawa gelar juara dari Kota Pahlawan Surabaya. (nic/als)

GALIH COKRO/RaBa

TERCEPAT: Dwi Ratsongko asal Bekasi berhasil meraih juara kategori Master A dalam kejuaraan balap sepeda memperebutkan piala bupati kemarin.

Imbangi Pembalap Luar Kota GIRI - Duel seru pembalap lokal Banyuwangi versus pembalap luar daerah tersaji di lintasan balap GOR Tawang Alun dalam kejuaraan balap sepeda bertitel Piala Bupati 2012 kemarin (4/11). Adu strategi, ketahanan fisik, hingga kesiapan tunggangan, mewarnai hajatan tingkat Jawa Bali yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga bersama Pengkab ISSI Banyuwangi tersebut. Dalam tujuh nomor yang dipertandingkan, boleh dibilang kekuatan pembalap lokal Banyuwangi mampu mengimbangi ketangguhan pembalap luar daerah. Di kategori master B misalnya, dua pembalap Banyuwangi mampu finish di posisi pertama dan kedua. Di podium pertama menjadi milik Zibenk asal Jajag dengan torehan waktu 00:26:21 detik. Sedangkan di posisi kedua ada juara Tour de Jawa Pos, Harijadi Yung dari BMBC Banyuwangi dengan catatan selisih waktu 29 detik dari Zibenk. Di peringkat ketiga jatuh di tangan pembalap asal

DAFTAR JUARA Lokal SMP Juara I Rozaanpaksono BMBC 00:20:31 Juara II Albert Wijaya SFCCB 00:20:25 Juara III Sendy Olivia Banyuwangi 00:22:52 Lokal SMA : Juara I Rico SMAK Hikmah M 00:24:12 Juara II Hariadi Banyuwangi 00:24:50 Juara III Zein Fiqri H Banyuwangi 00:26:03 Master B : Juara I Zibenk Juara II Harijadi Yung Juara III Gatot MH Master A : Juara I Dwi Ratsongko

Jajag BMBC Denpasar Legend CC

Denpasar, Gatit MJ, dengan catatan waktu 00:27:11. Di kategori Men Under 19 tahun, Renoza Aldi Pratama mampu finish tercepat. Pembalap proyeksi Sea Games ini asal BRCC ini mampu finish di posisi pertama dengan catatan waktu 00:34:30. Di posisi berikutnya diisi Fajrul Falahdari Dalas Surabaya dan Whili Ardisa dari PLPP ISSI Malang.

00:26:21 00:26:50 00:27:11 00:30:01

Juara II Wawan Juara III Sugianto

Freedom 00:30:27 Wim Top Gun 00:30:59

Men Under 19 : Juara I Renoza Juara II Fajrul Falah Juara III Whili Ardisa

BRCC 00:34:30 Dalas 00:35:02 ISSI Malang 00:35:38

Women Open : Juara I Tyas Azizah Juara II Crismonita Juara III Marines

Dalas 00:25:45 ISSI Malang 00:26:20 ISSI Malang 00:26:20

Juara I Jaenal Fanani Juara II Usman Ali Juara III Taufik

Wim Top Gun 00:55:47 UBK United 00:58:19 Lumajang 00:58:57

(Selengkapnya lihat grafis) Rampungnya gelaran nomor MTB cross kemarin sekaligus

menandai selesainya satu bagian dari dua rangkaian balap sepeda piala Bupati 2012 ini.

Sebab, masih ada kategori lain yang akan dipertandingkan dalam waktu dekat. Kategori tersebut adalah BMX. Kategori ini dijadwalkan dimainkan 24-25 November di sirkuit Persilona, Muncar. Ada lima nomor yang dipertandingkan dalam kategori ini. Kelimanya adalah pewee under 12 tahun, pemula under 16 tahun, junior usia 17-18 tahun, woman elite usia bebas, dan men elite usia di atas 18 tahun. “Setelah ini ada kejuaraan BMX sebagai rangkaian kegiatan ini. Tentunya even akan lebih semarak dan akan dikuuti pembalap dari Jawa dan Bali,” beber Bambang Sutrisno, Ketua Panitia Balap Sepeda Banyuwangi Cup 2012. (nic/als)


Senin 5 November 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Desember Pekerjaan Harus Tuntas n PROYEK...

dihitung per mil per hari. “Agar sanksi pemutusan kontrak dan denda per mil tidak dikenakan, maka pekerjaan harus tuntas sesuai jadwal,” saran

Sambungan dari Hal 29

Pekerjaan itu ditargetkan selesai pada 14 November 2012 mendatang. “Sedangkan pekerjaan lainnya sudah beres. Kecuali pekerjaan jalan yang anggarannya baru disediakan PAK APBD 2012,” ungkapnya. Sementara untuk proyek pembangunan gedung yang nilainya diatas Rp 1 miliar sebagian besar belum selesai. Beberapa kegiatan itu adalah, pembangunan poliklinik RSUD Blambangan senilai Rp 2,89 miliar, pembangunan gedung aula Poliwangi, pembangunan hotel Wisma Blambangan senilai Rp 3,55 miliar, pembangunan gedung RSUD Genteng, pembangunan gedung VVIP Bandara Blimbingsari dan pembangunan Get House di Paltuding. Saat ini, beberapa kegiatan pembangunan gedung itu sedang dalam pengerjaan. Mud-

Sambungan dari Hal 29

Penampilan Kenthus juga didukung eksplorasi pengelolaan ruang artisitik kelir menjadikan lakon-lakon yang ia bawakan bak pertunjukan opera wayang yang komunikatif, spektakuler, aktual, dan cukup menghibur. Dengan lakon ”Pendowo Syukur” Enthus akan membawa penonton menjelajahi kejayaan masa lalu dalam balutan fragmen heroik yang sarat nilai. Juang mengungkapkan, pegelaran wayang kulit itu akan bercerita keberhasilan Pandawa membuka Hutan Wanamarta dan berhasil mendirikan negara Amarta atau Indraprastha. Sebagai tanda

n LAWAN... Sambungan dari Hal 29

GALIH COKRO/RaBa

KEJAR DEADLINE : Kegiatan pembangunan gedung Poliklinik RSUD Blambangan, Banyuwangi.

jiono mengungkapkan, masa pekerjaan beberapa proyek pembangunan gedung itu akan berakhir pada bulan Desember 2012 mendatang. Pada bulan Desember, semua kegiatan pekerjaan pembangunan gedung itu harus tuntas 100 persen. Jika ada proyek yang sudah

jatuh tempo, namun pekerjaan belum selesai maka Dinas PU akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai aturan yang ada. “Kami sudah berketetapan, tidak ada perpanjangan waktu pekerjaan. Semua pekerjaan proyek harus tuntas sesuai masa pekerjaan yang ditetap-

kan,” katanya. Jika masih ada pekerjaan yang belum tuntas pada saat jatuh tempo, lanjut Mudjiono, maka akan dikenai sanksi pemutusan kontrak. Sedangkan sanksi kedua, berupa pembayaran denda keterlambatan. Sanksi keterlambatan ini akan

syukur kepada tuhan mereka menyelenggarakan sesaji Raja Suyo. Yaitu suatu selamatan yang harus dihadiri 100 raja. Sementara itu tempat lain, Kerajaan Giribaja, dengan Prabu Jarasanda juga berencana mengadakan sesaji yakni Sesaji Kalalodra. Sesaji ini kebalikan dari Sesaji Raja Suyo yakni mensyaratkan 100 raja untuk dikorbankan sebagai tumbal. Negara Giribaja telah berhasil mengumpulkan 97 raja yang sudah dipenjarakan, sehingga kurang tiga raja. Untuk melengkapinya, Supala dan balatentara Kerajaan Giribaja diutus oleh Jasaranda untuk menaklukkan Puntadewa raja Amarta, Kresna raja Dwarawati, dan Baladewa raja Madura. Tiga raja

itulah yang belum berhasil ditaklukkan. Para Pandawa memutuskan, bahwa mereka akan membebaskan raja-raja yang menjadi tawanan Prabu Jarasanda. Maka berangkatlah Prabu Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa disertai Prabu Kresna guna membebaskan para raja yang ditawan. Kresna, Bima, dan Arjuna dari Pandawa menyamar sebagai Brahmana dan berhasil menyusup ke Negara Giribraja dan menantang Prabu Jasaranda. Dan Pertempuran pun terjadi. Namun Prabu Jarasanda susah dikalahkan. Berkali kali gada Rujakpolo menghantam kepala Prabu Jarasanda, tetapi bagaikan tidak berhasil. Werkudara akhirnya mundur

mendatangi Kresna. Kresna memberi tahu bahwa matinya Prabu Jarasanda harus disigar atau dibelah kembali. Werkudara kembali dan perkelahian pun terjadi. Werkudara segera menangkap kedua kaki Jarasanda, dan menarik kaki kiri kekiri dan kaki kanan kekanan sehengga tubuh Jarasanda terbelah seperti waktu kelahirannya, dan tewaslah ia. Para raja yang ditawan dapat dibebaskan. Di akhir cerita, dengan sukarela ke-97 raja bersama dengan tiga raja bergabung untuk mendukung pelaksanaan Sesaji Raja Suyo. “Gambaran ceritanya, kira-kira seperti itu nanti. Untuk jelasnya, kita saksikan acaranya nanti,” seru Juang Pribadi. (afi/aif)

Aparat Penegak Hukum Harus Konsisten n PERLU... Sambungan dari Hal 29

Mulai dari korbannya yang masih balita, anak baru gede (ABG), gadis remaja, ibu rumah tangga hingga yang sudah berstatus jadi nenek pun juga dimangsa. Demikian juga pelakunya, mulai dari ABG hingga kakek-kakek juga ada. Bahkan, yang lebih memprihatinkan lagi, ada menantu yang tega memerkosa ibu mertuanya sendiri. Hal itu dilakukan di tengah jalan saat sang ibu menggendong cucunya. Naudzu billahi min dzalik. Hampir sebagian besar pelaku pemerkosaan saat melampiaskan nafsunya dalam kondisi mabuk karena pengaruh minuman keras. Termasuk, ada pula korban pemerkosaan yang dijebak dengan dipaksa ikut pesta miras ataupun narkoba sebelum diperlakukan tidak senonoh. Terlebih lagi kondisi lingkungan untuk melakukan kejahatan sangat mendukung. Misalnya di tengah-tengah lokasi yang sangat sepi, di rumah kosong, di tempat kos maupun di rumah yang sedang ditinggal pergi induk semangnya. Yang juga sering dijadikan sasaran oleh para pemabuk dan pemakai obat terlarang yang sedang sakau adalah arena konser musik. Mereka sangat peka sekali manakala keasyikannya berjoget ataupun berjingkrak-jingkrak mengikuti alunan musik terganggu. Masalah sepele seperti tersenggol temannya atau penonton lain bisa jadi pemicu keributan. Bahkan, tak jarang di antara mereka yang merasa bangga bisa bikin onar, termasuk dianggap sebagai jagoan yang ditakuti seperti preman. Mereka inilah yang bisa memicu adanya aksi tawuran, bahkan bisa merembet antarkampung manakala ada yang memprovokasi. Tak hanya kasus pemerkosaan saja yang pelakunya dipengaruhi oleh mirasantika. Tindak kejahatan lain seperti perampasan, perampokan dan pembunuhan, juga setali tiga uang. Sebelum melakukan kejahatan, biasanya mereka menenggak miras atau

mengonsumsi narkoba terlebih dahulu. Sebab, setelah hal itu dilakukan, kesadaran dan akal sehatnya akan hilang. Mereka tidak lagi punya beban malu, minder ataupun takut untuk berbuat apa saja. Termasuk memerkosa, merampok, membuat onar, dan tindak kejahatan lainnya. Kondisi ini sudah sangat parah dan memprihatinkan. Benar-benar membuat kita semua miris melihatnya. Apalagi berita-berita kejahatan yang didahului dengan pesta mirasantika hampir tiap hari muncul di media massa, bahkan intensitasnya terus meningkat. Ini membuktikan kalau kontrol sosial yang dilakukan aparat maupun masyarakat kian longgar. Terutama dalam hal penegakan supremasi hukum. Salah satu yang membuat mirasantika tetap eksis dan terus berkibar karena pembuat, pengedar, penjual dan pemakainya dihukum cukup ringan. Misalnya pembuat dan penjual miras ilegal di warung-warung atau di rumah-rumah, apabila tertangkap hanya dikenai hukuman tipiring (tindak pidana ringan). Padahal, dampak yang ditimbulkan begitu besar. Selain merusak mental, juga bisa menyebabkan kematian. Demikian pula para pemakai miras yang biasanya dilakukan secara berkelompok di tempat-tempat sepi, selama tak membuat onar cenderung tak tersentuh aparat. Padahal, tindak kriminal bisa terjadi setelah pesta miras usai. Kalaupun aparat menangkap para peserta pesta miras dan membawanya ke kantor polisi, biasanya sanksinya diberi pembinaan, dikenai wajib lapor atau keluarganya dipanggil menghadap ke kantor polisi. Sangat ringan sekali. Begitu pula dengan bandar, pengedar, maupun pemakai narkoba yang tertangkap, putusan hukumannya masih jauh dari memuaskan. Bahkan, mereka yang terlibat narkoba seringkali bisa mempermainkan alias ‘’membeli’’ hukum seenaknya karena merasa punya uang banyak. Baik ketika masa pemeriksaan di kepolisian, kejaksaan maupun di pengadilan, bahkan sampai ke tingkat kajaksaan agung dan mahkamah agung tak lepas dari praktik

kongkalikong. Sehingga, banyak kasus-kasus narkoba yang pelakunya dihukum ringan. Tak jarang, putusan hukuman antara pemakai dengan bandarnya masih lebih berat pemakainya. Terlalu ringannya putusan hukuman inilah yang membuat mereka tidak pernah kapok untuk bermain-main dengan narkoba. Apalagi kalau mereka sudah bisa mengajak kongkalikong oknum aparat penegak hukum. Maka tindak kejahatan di negeri ini akan semakin tumbuh subur. Karena itu, bagi aparat dan warga masyarakat yang masih waras, punya hati nurani dan tanggung jawab moral dalam penegakan supremasi hukum, mari bersatu. Yakni, membuat gerakan secara masif pemberantasan mirasantika. Artinya, semuanya ikut peduli melakukan kontrol sosial dengan berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menekan beredarnya mirasantika di masyarakat. Kalau ada yang mengetahui pembuat dan penjual miras ilegal, jangan segansegan untuk lapor polisi. Demikian pula kalau ada yang tahu pembeli maupun sekelompok orang yang sedang pesta miras, tak perlu takut untuk melaporkan ke polisi. Aparat penegak hukum pun juga harus konsisten dalam menegakkan aturan. Bahkan, kalau perlu pelakunya dihukum seberat-beratnya. Mengingat, efek yang ditimbulkan sangat berat dan bisa merembet ke berbagai tindak kejahatan lain. Agar muncul kesadaran dan partisipasi masyarakat, diperlukan program pemberantasan mirasantika secara masif. Kerjasama ini bisa dipelopori aparat penegak hukum bersama pemerintah dan elemen masyarakat secara kontinyu. Termasuk, mengoptimalkan peran tiga pilar desa (Poldes, Babinsa dan Pemdes) di Banyuwangi yang selama ini terlihat cukup kompak. Salah satunya, ikut menyosialisasikan program pemberantasan mirasantika dan mengontrol peredarannya yang bisa mengganggu keamanan desa. (cho@ jawapos.co.id)

Akan Melanjutkan Program D-IV Kebidanan n MANFAATKAN... Sambungan dari Hal 29

Endah mengaku tidak punya kiat khusus selama mengenyam pendidikan di sekolah tinggi yang merupakan “jelmaan” Akademi Keperawatan (Akper) Blambangan, tersebut. “Untuk meraih nilai yang memuaskan, yang saya lakukan hanya rajin belajar, rajin kuliah, dan mengerjakan semua tugas dari dosen. Tidak ada kiat khusus,” tegasnya. Namun demikian, Endah tidak memungkiri bahwa terkadang dia mengalami kesulitan literatur saat mengerjakan tugas dari dosen. Tetapi dia

mendukung untuk penyelesaian pekerjaan. “Jadi tidak alasan yang kuat bagi kami untuk memperpanjang waktu pekerjaan,” tambahnya. (afi/aif)

Ajang Pemanasan Tour de Ijen

Jarasanda Tewas di Tangan Werkudara n DATANGKAN...

Mudjiono. Saat ini, tambah Mudjiono, tidak ada alasan molornya pekerjaan. Sebab, cuaca selama beberapa belakangan ini cukup

tidak kalah akal. Jika mendapat tugas yang literaturnya sulit didapat, Endah memilih browsing internet untuk mendapat referensi yang dia butuhkan. Dikatakan, cita-cita menjadi bidan memang sudah dia miliki sejak kecil. “Darah kesehatan” tersebut “ditularkan” oleh sang ayah yang merupakan pensiunan perawat di RSUD Blambangan. “Karena ayah juga bergelut di bidang kesehatan, saya sering sharing dengan beliau. Terutama saat ada tugas-tugas dosen yang saya rasa sulit,” tutur Endah. Dari puluhan mata kuliah yang sudah dipelajari, ter-

nyata Endah paling senang terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan (Askeb). Sebab, pengetahuan satu mata kuliah tersebut mencakup kesehatan ibu dan bayi. “Pengetahuan mata kuliah Askeb mencakup kesehatan reproduksi, monopouse, dan kesehatan bayi. Padahal, tugas utama seorang bidan sangat berkaitan dengan hal itu,” paparnya. Kini setelah wisuda, Endah langsung ancang-ancang mencari tempat magang untuk menyalurkan ilmu yang sudah dia dapat. Pasalnya, dia menilai “dunia” kuliah yang banyak menonjolkan teori

sangat berbeda dengan “dunia sesungguhnya”. Karena itu, setelah dia ingin segera praktik di tengah masyarakat. jalan yang bisa ditempuh adalah dengan magang di bidan praktik swasta atau di Puskesmas. Seraya magang, Endah akan melanjutkan studi pada Program D-IV Kebidanan Stikes Banyuwangi. Kebetulan, mulai tahun ajaran mendatang, Stikes sudah membuka program D-IV Kebidanan tersebut. “Kita tidak boleh cepat puas atas prestasi yang telah kita raih. Kita harus terus belajar untuk meningkatkan kemampuan,” pungkasnya. (aif)

Nomor BMX akan menjadi kegiatan pamungkas yang akan menjadi seri penutup ajang kegiatan yang sekaligus menjadi momen pemanasan sebelum gelaran kejuaraan internasional Tour d’Ijen pada 7-9 Desember mendatang.

Kategori BMX ini sendiri dijadwalkan dimainkan 24 25 November mendatang di sirkuit Persilona, Muncar. Ada lima nomor yang dipertandingkan dalam kategori ini. Kelimanya adalah pewee under 12 tahun, pemula under 16 tahun, junior usia 17-18 tahun, woman elite usia bebas, dan men elite usia di atas 18 tahun.

“Kita ingin momentum ini bisa sebagai media pembinaan atlet potensial balap sepeda di Banyuwangi. Sekaligus ajang ini bisa menjadi pemanasan bagi gelaran even akbar berikutnya,Tour d’Ijen pada bulan Desember mendatang,” ujar Guntur Priambodo, Ketua Pengkab ISSI Banyuwangi. (nic/als)

Dwi Punya Istri dan Anak n SISWI... Sambungan dari Hal 29

‘’Keduanya berhubungan layaknya suami istri sudah sampai 10 kali selama satu tahun,’’ ungkap Yudo. Masih menurut Yudo, hubungan keduanya dimulai sejak Saritem masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Perkenalan keduanya melalui

handphone lalu dilanjutkan dengan pertemuan di beberapa tempat. Bahkan Dwi mengakui jika perbuatan layaknya suami istri itu dilakukan di beberapa tempat. Dwi mengaku kerap berhubungan intim pada malam hari di kamar Saritem. Caranya, dia masuk melalui candela kamar. Hubungan badan itu

juga dilakukan siang hari di gumuk belakang rumah korban. ”Dwi sudah memiliki istri dan memiliki satu orang anak, “ jelasnya. Atas perbutannya tersebut, Dwi dijerat dengan UndangUndang Nomor 23/2002 tentang perlindungan dengan ancaman hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun kurungan penjara. (azi/aif)

Saling Klaim Kepemilikan Aset n BUPATI... Sambungan dari Hal 40

Satu papan di sebelah barat bertuliskan jika tanah tersebut adalah aset pemkab. Sementara hanya beberapa meter dari papan itu, juga ada plang yang menegaskan jika tanah

tersebut aset PT KAI. Baru-baru ini saja, ada juga pejabat di Dinas Perhubungan Situbondo ditegur oleh orang PT KAI karena membangun pos pantau di sejumlah tempat strategis di tanah yang diklaim masih aset PT KAI. Contoh kasus lain, renca-

na pembangunan taman di sebelah utara Pasar Panji di Kelurahaan Mimbaan. Dinas Cipta Karya tak bisa merealisasikan instruksi bupati untuk membuat indah tempat tersebut, karena terbentur masalah kepemilikan aset tanah yang akan dibuat taman. (pri/als)

Tolak Beri Informasi Bisa Dipidanakan KALIPURO - Ada peringatan dari komisioner Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur Dedik Prasetiyono, bagi para pejabat yang selama ini pelit memberi informasi kepada para wartawan. Sikapnya itu, dianggap melanggar undang-undang (UU) dan bisa dipidanakan. Saat menjadi nara sumber dalam Pelatihan Hukum untuk Jurnalistik di Rumah Makan (RM) Plengkung, Klatak, Kecamatan Kalipuro kemarin, Dedik menyebut bukan jamannya lagi badan publik (BP) atau pejabat tidak mau memberi data yang benar pada wartawan. “Badan publik yang takut (memberi informasi) memang banyak,” katanya. Padahal yang dilakukan itu, jelas dia, bertentangan dengan UU No 14 tahun 2008 tentang

AGUS BAIHAQI/RaBa

Dedik Prasetiyono

Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dalam pasal 51 dengan jelas disebutkan bila ada BP yang menolak memberi informasi bisa dipidana dengan ancaman kurungan satu tahun atau denda Rp 5 juta. “Warta-

wan yang menyalahgunakan informasi, juga bisa dikurung satu tahun,” ujarnya. Bila ada pejabat dari BP yang sengaja merusak atau menghilangkan data, jelas dia, ini juga dianggap melanggar UU dan bisa dipidanakan dengan kurungan dua tahun atau denda Rp 10 juta. “Ini diluar informasi pengecualiaan lho,” cetusnya. BPyangwajibmemberiinformasi ini, masih kata dia, semua lembaga yang menggunakan dana dari APBD atau APBN. Koperasi atau LSM yang menggunakan dana dari APBD/APBN atau dana dari luar, juga harus memberi informasi pada publik. “Kalau memang ada BP yang tidak mau memberi informasi, silahkan lapor pada KI Jawa Timur, nanti akan kita proses,” ancamnya. (abi/aif)


40

Senin 5 November 2012

PENCABULAN

Polisi Segera Periksa Oknum Guru Cabul

Jelang Tarif Naik, Air PDAM Mampet

SITUBONDO - Polisi terus mengembangkan laporan dugaan pencabulan terhadap AA, 17. Setelah korban dimintai keterangan serta dimintakan visum ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo beberapa hari lalu. Kini, giliran terlapor yang akan diperiksa untuk membuktikan benar tidaknya laporan tersebut. Rencananya, hari ini (5/11) terlapor berinisial SM, 54, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, akan dipanggil Unit Perlindungan DOK.RaBa Perempuan dan Anak (PPA) AKP Wahyudi Polres Situbondo. “Senin besok (hari ini) terlapor akan dimintai keterangan terkait laporan itu,” ujar Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, kemarin (4/11). Seperti diberitakan sebelumnya, orang tua korban, NY, 34, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, melaporkan SM karena diduga telah melakukan pencabulan terhadap AA. Peristiwa itu terjadi 26 Juli 2012 lalu. Kasuban Humas, AKP Wahyudi mengatakan, jika terlapor terbukti melakukan pencabulan terhadap AA, maka dapat dijerat dengan pasal 81 (1) sub 82 UndangUndang Nomor 23 tahun 2002 tentang pencabulan persetubuhan anak dibawa umur. “Sanksinya jelas seperti diatur pada UU 23 tahun 2002,” tegas Wahyudi. (mg1/als)

KRIMINALITAS EDY SUPRIYONO/RaBa

MENGELUH: Eko menunjukkan kran PDAM di rumahnya yang mampet (4/11).

PANARUKAN - Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Situbondo mendapat sorotan. Selain, rencana kenaikan tarif yang akan diberlakukan tahun ini, kelancaran pasokan air terhadap pelanggan juga sering kali dikeluhkan. Kemarin (4/11), misalnya terjadi di lingkungan Dusun Pariaan, Desa Sumberkolak, Panarukan. Seharian sejumlah warga di tempat tersebut dibuat kesal lantaran air PDAM tak mengalir. “Tadi sudah mati sejak pukul 09.00, ini sampai jam 04.00 (16.00), tak juga kunjung hidup,” terang Eko HS, warga setempat, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Beruntung, warga yang ada di Dusun Pariaan dekat dengan sungai. Sehingga, untuk sementara mereka menggunakan sungai untuk memenuhi kebutuhan air. “Sudah tidak terhitung, dalam sebulan berapa kali kita harus menerima keadaan seperti ini. Padahal, kalau terlembat, kita didenda. Dendanya lebih besar dari PLN,” ungkap Eko. Kata bapak satu anak itu, kejadian tersebut sebenarnya bukan hal baru. Sebab, dia dan sejumlah warga di lingkungannya sering mengalami kejadian semacam itu. “Saya sudah melapor langsung ke PDAM, hanya diterima, dicatat alamat, tapi tak pernah ada perbaikan. Saya sampai bosan mau melapor,” ungkap Eko. Sementara itu, Direktur PDAM, Jamal Fajri mengungkapkan, rencana menaikan tarif PDAM, setelah empat tahun terakhir PDAM tidak pernah menaikkan tarif. “Jadi

sejak 2008 tak pernah ada kenaikan tarif. Pada 2012 ini rencananya tarif akan dinaikkan sebesar 12 persen,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi beberapa waktu lalu. Rencana kenaikan tarif baru PDAM itu tidak serta merta dilakukan. Namun melalui beberapa tahapan. Di antaranya melalui sosialisasi ke sejumlah pihak di Aula Kantor PDAM pada Agustus silam. Di antaranya sosialisasi kepada sejumlah lembaga sosial masyarakat (LSM) dan tokoh masyarakat. Ada dua opsi kenaikan tarif PDAM. Dari Rp 1.200 per meter kubiknya menjadi Rp 1.500, atau naik menjadi Rp 1.350. “Pihak-pihak yang kita undang kita minta untuk memberikan sumbangsih pemikiran terhadap kenaikan tarif PDAM itu. Hasil masukan itu kami ajukan ke bupati Situbondo,” terang Jamal. Dari dua opsi yang disosialisasikan, banyak yang cenderung menyetujui opsi kedua dengan tarif sebesar Rp 1.350 permeter kubiknya. Selain itu, beberapa tokoh masyarakat dan perwakilan LSM, juga memberikan masukan kepada manajemen PDAM. “Di antaranya, kita diminta tidak serta merta menaikkan tarif PDAM. Namun kenaikan juga harus dibarengi dengan pelayanan yang baik dan maksimal, memberikan fasilitas yang lebih memadahi seperti pipa masih terlalu kecil, serta pihak PDAM harus memperbaiki manajemen seperti menagih tunggakan warga yang belum membayar PDAM,” ungkap Jamal. (pri/mg1/als)

Bupati Berencana Temui PT KAI Pusat Terkait Polemik Aset PT KAI-Pemkab

NUR HARIRI/RaBa

TAWURAN: ABG yang terlibat tawuran menandatangi surat pernyataan di Mapolres Situbondo Sabtu malam (3/11) lalu.

ABG Tawuran Usai Nonton Konser Musik SITUBONDO - Satuan Sabhara Polres Situbondo berhasil mengamankan tiga pemuda yang terlibat tawuran usai nonton konser musik di Alun-alun Kota Situbondo Sabtu malam (3/11). Tiga pemuda yang terlibat tawuran itu berinisial Rizal Riyanto, 23, warga Desa Tanjung Glugur Utara, Kecamatan Mangaran, ES, 16, warga Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, dan satu pemuda yang tidak diketahui identitasnya. Tawuran yang terjadi sekitar pukul 22.00 itu diduga karena saat konser musik berlangsung, ketiganya samasama berjoget dan saling bersenggolan. Skibatnya, seusai menikmati konser, ketiga pemuda itu langsung tawuran di tengan kerumunan penonton yang hendak pulang ke rumahnya masing-masing. Beruntung, saat tawuran berlangsung, polisi yang berada di lokasi dengan cepat melerai. Selanjutnya ketiganya digelandang ke Mapolres Situbondo untuk dimintai keterangan. Kepada polisi ketiga pemuda itu mengaku menyesali perbuatannya. Mereka berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama dikemudian hari. Karena itulah mereka langsung meneken surat pernyataan untuk tidak mengulangi tawuran tersebut. “Saya menyesal, Pak. Saya datang ke Alun-alun hanya untuk melihat musik. Tidak untuk bertengkar. Saya juga tidak tahu kenapa jadi seperti ini. Saya menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,” ujar Rizal Riyanto, saat menandatangani surat pernyataan. Akibat tawuran itu, ketiga pemuda tersebut mengalami luka memar pada bagian wajah dan tubuhnya. Bahkan, pundak sebelah kanan Rizal mengalami luka lantaran terkena benturan keras. Dabru Sabhara Polres Situbondo, Brigadir Handoko membenarkanm, adanya tawuran yang dilakukan tiga pemuda itu. “Saat kejadian kami langsung melerainya. Kemudian mereka dibawa ke Polres dan mereka menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulanginya lagi. Setelah itu mereka langsung dikembalikan pada orang tuanya masing-masing,” tegas Brigadir Handoko. (mg1/als)

SITUBONDO - Polemik sengketa sejumlah aset antara Pemkab Situbondo dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapat perhatian dari Bupati Dadang Wigiarto. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo tersebut berencana menghubungi langsung PT KAI Pusat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD), Tri Cahya Ningsih, sore kemarin (4/11). “Iya, memang ada rencana (menemui PT KAI pusat) itu, agar permasalahan ini tidak berlarut-larut. Agar segera ada solusi,” ujarnya. Menurut dia, tidak ada maksud lain dari langkah bupati tersebut kecuali hanya untuk penertiban aset pemkab. Sehingga, langkah pembangunan untuk memperindah kota Situbondo tidak tersandung hanya gara-gara tarik ulur kepemilikan aset.

“Sebab, selama ini, seringkali terjadi pembangunan yang sudah direncanakan untuk kepentingan tata kota tak bisa terealisasi saat tiba-tiba ada pihak yang menyetop karena menilai tanah itu tanah PT KAI. Kalau begini terus kan tidak jalan,” ungkap mantan Kabag Pembangunan itu. Tri mengungkapkan, BPKP saat melakukan audit terhadap aset pemkab sebenarnya tertarik untuk menyelesaikan sengketa aset pemkab dengan PT KAI. Namun, tiga kali disurati, tidak ada perwakilan PT KAI di Jember yang menghadiri panggilan BPKP. “Itu juga salah satu alasan kenapa bupati langsung akan melakukan koordinasi dengan PT KAI Pusat,” imbuhnya. Polemik tarik ulur kepemilikan aset PT KAI dan pemkab memang cukup berlarutlarut. Pemandangan cukup ironis bisa dilihat di Kantor Lingkungan Hidup (KLH). Di halaman kantor yang ada di Jalan PB Sudirman itu ada dua papan n Baca Bupati...Hal 39

RUBRIK PAJAK Pertanyaan: Saya baru saja membeli rumah di daerah pinggiran kota Malang. Memang harga di sini di bawah 60 juta, yang ingin saya tanyakan mengenai pajak penjual dan pembeli rumah di bawah 60 juta. Harga rumah yang saya beli 40 juta (harga aslinya), apakah dikenakan pajak penjualan sebesar 5% dari harga beli ? (Reni, Malang) Jawaban: Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Di Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan menyebutkan Nilai Perolehan Obyek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan secara regional paling banyak Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah). Yang dimaksud ditetapkan secara regional disini adalah penetapan Nilai Perolehan Obyek Pajak Tidak Kena Pajak untuk masingmasing Kabupaten/Kota. Akan tetapi di Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-47/PJ/2010 Tentang Tata Cara Persiapan Pengalihan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan sebagai Pajak Daerah mengatur tentang kewenangan pemungutan BPHTB dialihkan dari Direktorat Jenderal Pajak ke Pemerintah Daerah mulai tanggal 1 Januari 2011. Dikarenakan ketentuan yang mengatur masih dalam proses penyusunan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri, pelayanan BPHTB belum dapat diselesaikan. Untuk penjual, atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan wajib dibayar PPh Pasal 4 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. Yang dikecualikan dari kewajiban pembayaran atau pemungutan Pajak Penghasilan salah satunya adalah orang pribadi yang mempunyai penghasilan dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya kurang dari Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah. Saudara bisa melihat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 Tentang Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan. Sukseskan Sensus Pajak Nasional Tahun 2012. Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Call Center bebas pulsa Direktorat Jenderal Pajak 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.

SIMBOLIS: Pinca BRI Situbondo, Trisnawan Dwi S, didampingi sejumlah Asisten Manajer menyerah-kan hadiah utama Mobil Zuzuki APV CEPS kepada Kepala Unit Situbondo 1, Zakaria, yang mewakili nasabahnya, Sutikno, Sabtu (3/11). FOTO-FOTO: SYAMSURI/RaBa

Undian Simpedes BRI

Sutikno Raih Suzuki APV SITUBONDO - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Situbondo menggelar Pesta Rakyat Simpedes di Alun-alun Kota, Sabtu (3/11) lalu. Ratusan nasabah BRI hadir dalam acara yang dibuka Bupati Dadang Wigiarto ini. Pembukaan ditandai pemukulan bedug, pelepasan balon, dan burung merpati secara bersama-sama. Pesta Rakyat Simpedes digelar sejak pagi hingga malam hari dengan berbagai macam kegiatan. Acara pagi diawali arak-arakan dengan berjalan kaki di sepanjang jalan kota oleh karyawan-karyawati BRI Cabang Situbondo. Untuk kian menyemarakkan acara, penyanyi dangdut ternama di dalam dan luar daerah dihadirkan. Asisten Manajer Bisnis Mikro, Luluk Suhardi mengungkapkan, Simpedes BRI diundi dua kali dalam setahun yang dirangkum dalam acara Pesta Rakyat Simpedes. Hadiah utama undian semester kali ini berupa satu buah mobil Suzuki APV CEPS dan dua buah motor Yamaha Jupiter Z. “Hadiah kedua tiga buah sepeda motor Suzuki Matic, hadiah ketiga dua buah TV LCD 32 inci Toshiba, hadiah keempat dua buah lemari es Panasonic tipe 17. Selain itu

AKRAB: Bupati Dadang, bersama Pinca BRI, Trisnawan Dwi S dan Asisten Manajer, Luluk Suhardi meninjau stan UKM. banyak lagi hadiah hiburan berupa lima belas buah TV Toshiba LCD 24 inch,” imbuhnya. Kepala Cabang BRI Situbondo, Trisnawan Dwi S mengungkapkan, Pesta rakyat Simpedes merupakan rangkaian kegiatan. Diawali pawai; kedua, pasar; ketiga, Panen dan, keempat panggung hiburan. “Ini

sebagai apresiasi penghargaan dan terima kasih BRI kepada masyarakat Situbondo dan khususnya kepada penabung setia Simpedes,” ungkap Trisnawan Dwi S. Acara ditutup dengan doa oleh Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Situbondo, H. Hamid Jamharul Fardli. (pri/adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.