Radar Banyuwangi 5 Oktober 2012

Page 1

JUMAT 5 OKTOBER

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

MUTASI

ALI NURFATONI/RaBa

SOSIALISASI PENUTUPAN: Penghuni Lokalisasi Sumber Loh mendengarkan pengarahan dari Muspika Singojuruh, Dinsos, dan BPM Banyuwangi, siang kemarin.

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

SALAM KOMANDO: Aldian (kiri) bersama Agus Widodo usai sertijab kemarin.

PSK Berkumpul, Tamu Balik Kucing

SINGOJURUH - Sikap tegas pemerintah menutup lokalisasi seks komersial (PSK) tampaknya sudah merupakan harga mati. Lambat atau cepat, tempat maksiat itu harus ditutup. Sebab, program pengentasan PSK masuk

dalam kebijakan Pemprov Jatim. Seperti yang terlihat di Lokalisasi PSK Sumber Loh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, kemarin. Sejumlah PSK dan mucikari dikumpulkan di ruang pertemuan di lokalisasi

terbesar di Banyuwangi tersebut. Mereka diberi penjelasan seputar rencana penutupan lokalisasi oleh Muspika Singojuruh, Dinas Sosial, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Banyuwangi ■ Baca PSK...Hal 39

Wakapolres Aldian Digeser ke Polda BANYUWANGI - Jabatan Wakapolres Banyuwangi diserahterimakan pejabat lama, Kompol Muhamad Aldian, kepada penggantinya, yaitu Kompol Agus Widodo, kemarin. Serah terima jabatan (sertijab) yang dipimpin Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi, itu berlangsung di aula Dhira Brata Polres Banyuwangi. Aldian yang baru 11 bulan menjadi Wakapolres Banyuwangi akan menduduki jabatan baru sebagai Kasubdit Bintibluh Ditbinmas Polda Jatim. Penggantinya, Kompol Agus Widodo, sebelumnya menjabat sebagai Wakapolres Blitar ■ Baca Wakapolres...Hal 39

PENGEDAR TREX

Gubernur Langsung Oke Terkait Persetujuan Perubahan APBD 2012 BANYUWANGI - Proses evaluasi Perda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2012 sudah rampung. Gubernur Jatim Soekarwo tidak memper-

soalkan tambahan anggaran senilai Rp 169 miliar. Dalam pembahasan APBD-P 2012, kekuatan belanja APBD naik menjadi Rp 1,672 triliun. Sebelum pembahasan APBD-P, kekuatan APBD hanya Rp 1,502 triliun. “Evaluasi Gubernur sudah selesai. Pak Gubernur menyetujui perubahan APBD 2012 itu,” tegas

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Slamet Kariyono. Persetujuan gubernur atas perubahan APBD itu, sudah turun Selasa lalu (2/10). Setelah persetujuan Gubernur turun, TAPD langsung melakukan koordinasi dengan pimpinan badan anggaran (banggar) DPRD ■

Evaluasi gubernur sudah selesai. Pak gubernur menyetujui perubahan APBD 2012

Baca Gubernur...Hal 39

SLAMET KARYONO Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Banyuwangi

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

Banyuwangi Kembali Digoyang Gempa 5,1 SR BANYUWANGI - Gempa bumi kembali mengejutkan wilayah Banyuwangi dan sekitarnya kemarin. Aktivitas lempeng bumi tersebut terjadi pada pukul 10.51. gempa tersebut berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) dengan titik episentrum 234 km barat daya Banyuwangi dan di kedalaman 10 km. Meski berskala kecil, gempa bumi tersebut bisa dirasakan hingga radius cukup jauh ■

Baca Banyuwangi...Hal 39

GEMPA DI BARAT DAYA BANYUWANGI Tanggal 4 Sept

AGUS BAIHAQI/RaBa

TERIMA PUTUSAN: Miswari dan Effendi setelah divonis di PN Banyuwangi kemarin. GALIH COKRO/RaBa

Vonis 1,4 Tahun, Denda Rp 500 Juta BANYUWANGI - Dua terdakwa kasus peredaran pil trihexyphenidil alias pil trex, Agus Effendi, 28, dan Miswari, 30, divonis satu tahun empat bulan oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin siang. Selain itu, kedua terdakwa yang tinggal di Desa Songgon tersebut juga diwajibkan membayar denda masing-masing Rp 500 ribu atau subsider dua bulan kurungan ■ Baca Vonis...Hal 39

PENGHARGAAN

ELOK DIPANDANG: Kondisi Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria Banyuwangi setelah direnovasi.

Hormati Pejuang, Percantik TMP Wisma Raga Satria

Kini Dilengkapi WiFi Kecepatan 3MB

Pukul 01.23 11.27 20.31 5 Sept 04.19 07.48 8 Sept 00.41 11 Sept 21.21 14 Sept 06.40 15 Sept 23.32 16 Sept 00.35 22.32 18 Sept 13.42 4 Oktober 11.51

Skala 6,5 SR 5,4 SR 5,1 SR 5,2 SR 5,0 SR 5,2 SR 5,0 SR 5,3 SR 5,8 SR 5,1 SR 5,1 SR 5,0 SR 5,1 SR

Posisi 11,07 LS-113,86 BT 11,01 LS-113,78 BT 10,99 LS-113,89 BT 11,01 LS-113,91 BT 10,85 LS-113,83 BT 10,68 LS-113,81 BT 10,90 LS-113,70 BT 10,83 LS-113,7 BT 10,84 LS-113,82 BT 10,82 LS-113,83 BT 10,80 LS-113,75 BT 10,91 LS-113,97 BT 10,56 LS-113,99 BT

Dalam 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 32 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km

Jarak ke Bwi 301 Km 296 Km 293 Km 294 Km 293 Km 259 Km 285 Km 278 Km 275 Km 274 Km 273 Km 282 Km 234 Km

Hari ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia 67 tahun. Terkait peran TNI, kita patut meneladani semangat pejuang-pejuang tangguh yang kini terbaring di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria. SEBAGAI bentuk penghormatan kepada pahlawan, pemerintah terus merenovasi keberadan TMP Wisma Raga Satria. Tahun 2011 lalu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengambil langkah berani merenovasi TMP Wisma Raga Satria. Awalnya, pelaksana ide renovasi itu mendatangkan pro dan kontra yang cukup panjang.

Teladani Semangat Perjuangan Pasukan TNI ALRI 0032

Baca Kini...Hal 39

Baca Halaman 30

Kisah Perjuangan Serma (Purn) Soekadi, Tentara Tulen dari Bajulmati

Dicegat Gerombolan, 27 Teman Tewas ISTIMEWA

BERKAT PERAN MEDIA: Bupati Anas bersama Sekdaprov Rasiyo (kanan) setelah menerima piagam penghargaan dari Komisi Informasi (KI) Jatim, kemarin malam.

Berikan Informasi Publik Libatkan Media BANYUWANGI - Penghargaan sebagai badan publik terbaik III yang diterima Banyuwangi tampaknya tidak lepas dari peran media. Salah satu pertimbangannya, karena Bupati Abdullah Azwar Anas dinilai sukses melibatkan media dalam pengambilan kebijakan pembangunan daerah ■ Baca Berikan...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Genap 67 tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir. Rentang waktu setengah abad lebih itu mengingatkan kepada generasi sekarang betapa gigihnya TNI berjuang membela negeri ini dari cengkeraman penjajah waktu itu. Tak terkecuali bagi Serma (purn) Soekadi. HUT TNI kali ini mengingatkan dia dengan masa-masa mengusir penjajah. SYAIFUDDIN M., Wongsorejo

Sipir rutan akui hanya menendang

Enak aja ngomong, emangnya bola kok ditendang-tendang?

Wakapolres Kompol Aldian digeser ke polda

Yang pasti, tetap rajin pantau sidang Brigadir Sigit Dwi Susanto SYAIFUDDIN M/RaBa

PEJUANG TANGGUH: Soekadi muda bersama istri (atas). Soekadi menunjukkan penghargaan dari Presiden Soekarno dan Soeharto (kanan).

USIANYA sudah tergolong uzur. Meski sudah berumur 90 tahun, Soekadi masih lantang bersuara. Gaya bicaranya ceplas-ceplos dengan logat mataraman. Maklum

Soekadi lahir di Tulungagung, dan lama bertugas di Banyuwangi. Meski namanya tidak setenar Jenderal Soedirman, tapi sosok Soekadi cukup memberi arti dalam perju-

angan Indonesia mengusir penjajah. Dia ikut memanggul senjata ketika Surabaya digempur habis-habisan oleh pasukan Inggris 67 tahun lalu ■ Baca Dicegat...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


COVER STORY

30

Jumat 5 Oktober 2012

Teladani Semangat Pasukan TNI ALRI 0032 BANYUWANGI - Semangat kepahlawanan pasukan TNI ALRI 0032, tampaknya patut menjadi contoh bagi generasi muda saat ini. Demi menjaga kedaulatan negara dan tanah bumi Blambangan dari penjajah Belanda, mereka rela mengorban jiwa dan raganya. Dalam perang ‘puputan’ yang terjadi pada 21 April 1947, sekitar 45 orang anggota ALRI 0032 di bawah pimpinan Letna Sulaeman bertempur melawan penjajah Belanda yang akan masuk ke Banyuwangi melalui Pelabuhan Banyuwangi (kini Pantai Boom). Dari jumlah pasukan itu, hampir semua tewas dengan kondisi tubuh tertembus peluru. “Hanya lima orang yang selamat,” cetus Peltu (Purn) Badrus Sjahlana, Ketua Persatuan Purnawirawan TNI AL Banyuwangi. Peperangan yang dilakoni tentara ALRI ini, sangat melegenda di Banyuwangi. Semangat perjuangannya, sempat menarika perhatian Presiden Soekarno. Pada 1950, Presiden pertama Indonesia itu datang untuk berkunjung ke Taman Makam Laut (TML) yang kini dikenal Wisma Raga Satria Laut. Lokasi TML berada sebelah selatan pintu gerbang Pantai Boom Banyuwangi, masuk Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan. Saat datang ke makam para prajurit ALRI 0032 itu, Presiden Soekarno sempat menulis prasasti yang berbunyi ”Hormatku Padamu Pahlawan” leng-

kap dengan tanda tangannya. “Prasasti Bung Karno itu seolah mengajarkan kalau pemimpin harus bisa mewujudkan satunya kata dengan perbuatan,” jelas Badrus. Dengan santai, Badrus membeberkan pasukan ALRI 0032 ini sebagian berasal dari pelajar Kaigun Kokusyo (penerbangan angkatan laut masa Jepang) di Morokrembangan, Surabaya. Mereka ini, setelah lulus ditempatkan di Penerbangan Angkatan Laut di Lawang, Malang. Setelah Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, anggota Penerbangan Angkatan Laut di Surabaya dan Malang digabung dalam Badan Pemuda Penerbangan Angkatan Laut (BPP AL) di bawah komando Letnan Suwarlan. Pada April 1946, mereka berangkat ke Jogjakarta untuk mengikuti latihan polisi tentara kementerian pertahanan (LPTKP) selama empat bulan. “Dari pelatihan ini, dikembalikan ke Jawa Timur dengan nama pasukan 0032 di bawah komando Letnan Suharto dengan markas di Malang,” ungkapnya. Pada September 1946, sebagian dari pasukan ALRI 0032 yang masuk Seksi 3 dibawah pimpinan Letnan Misman, diberangkatkan ke Pangkalan X wilayah Banyuwangi, dengan tugas

utama mempertahankan Pelabuhan Banyuwangi dari ancaman aggresor Belanda. Selama di Banyuwangi, mereka ditampung di Sekolah Rakyat (SR) Maudi Putri (kini SDN Kepatihan). Tapi tidak lama, dipindah ke Pelabuhan Banyuwangi. Hampir delapan bulan berada di Banyuwangi, tanda-tanda Belanda akan datang tidak muncul. Baru pada awal Juli 1947, sering terlihat ada perahu layar yang mendekati Pantai Banyuwangi. “Setiap ada suara ledakan, perahu layar itu langsung kabur,” jelasnya. Penjajah Belanda benar-benar masuk ke Pelabuhan Banyuwangi menjelang subuh pada 21 Juli 1947. Pelabuhan Banyuwangi dihujani tembakan dan meriam dari kapal perang Belanda. Suara tembakan ini, juga terjadi di daerah pantai seperti Watudodol, Meneng, dan Ketapang. Melihat peralatan senjata Belanda lebih lengkap, pasukan ALRI 0032 terpaksa harus mundur dan memilih perang gerilya. Dalam kondisi yang genting ini, muncul perintah dari Markas Besar ALRI di Lawang, Malang, yang memintanya untuk muncur. “Perintah ini ditolak oleh komandannya Letna Suleman, katanya Pantai Banyuwangi akan dipertahankan sampai tetes darah terakhir,” kisahnya.

Nasib tragis menimpa pasukan ALRI 0032, ketika menunggu pasukan Belanda mendarat dari arah laut, tiba-tiba diserang dari arah belakang. Belanda ternyata sudah menguasai wilayah kota. Pasukan Belanda ini menyerang ALRI 0032 dari arah belakang. “Diserang oleh Belanda dari arah belakang dan depan,” ungkapnya. Kalah persenjataan dan jumlah pasukan, anggota pasukan ALRI 0032 yang saat itu hanya berjumlah 45 orang dan satu anggota polisi tentara laut, mencoba lari ke arah selatan. Tapi sayang, terus diburu oleh tentara penjajah Belanda. “Anggota ALRI 0032 yang gugur 25 orang,” sebutnya. Sedang 21 orang termasuk satu anggota polisi tentara laut ditangkap oleh Belanda. Mereka ini, disiksa secara sadis karena tidak mau menunjukkan markas pejuang. “Saat akan ditembak, Belanda menanyakan permintaan terakhir, oleh prajurit ALRI 0032 itu dijawab menaikkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” bebernya. Dari 21 orang dan satu anggota polisi tentara laut yang diberondong oleh Belanda itu, tidak semuanya meninggal. Ada lima orang yang berhasil menyelamatkan diri. Mereka adalah Imam Subandi, Kardjono, Soetjipto, Sahal, dan Toermudzi. “Dari lima pejuang yang selamat itu, kita bisa mengerti sejarah ALRI 0032 itu,” ungkapnya. (abi/aif)

GALIH COKRO/RaBa

MEGAH:Tugu ini diresmikan oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno.

Dulu Sempat Jadi Tempat Mesum DAHULU, sebagian besar warga beranggapan bahwa Taman Makam Pahlawan (TMP) tidak lebih sebagai tempat peristirahatan terakhir jasad orang-orang yang telah berjasa kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Termasuk para pahlawan nasional, anggota militer, maupun pejabat pemerintah. Begitu juga dengan anggapan warga Banyuwangi terhadap TMP Wisma Raga Satria. Akibatnya, warga yang berkunjung maupun yang berziarah ke TMP yang berlokasi di jantung Kota Banyuwangi itu pun hanya berasal dari kalangan tententu. Itu pun hanya pada momen-momen khusus. Di antaranya pada rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Pahlawan, dan beberapa hari besar nasional yang lain. Apalagi, selain terkesan kurang terawat, kondisi lampu penerangan di TMP tersebut kurang memadai. Tidak bisa dipungkiri, inilah yang membuat masyarakat beranggapan lokasi sakral tersebut angker (tampak seram). Fenomena itu membuat masyarakat semakin enggan berkunjung ke lokasi yang sebenarnya bisa dijadikan obyek ziarah wisata untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial tersebut. Bahkan, tidak jarang kawasan TMP yang gelap tersebut malah disalahgunakan oleh muda-mudi yang sedang

kasmaran untuk berbuat halhal tidak semestinya. “Saya pernah memergoki muda-mudi berciuman di TMP beberapa waktu yang lalu. Tepatnya saat TMP masih gelap karena minimnya lampu penerangan,” ujar seorang warga yang enggan namanya dikorankan kemarin (4/10). Beruntung, sejak 2011, Pemkab Banyuwangi merenovasi TMP Wisma Raga Satria ini. Kini, selain nyaman untuk dijadikan lokasi belajar, tidak lagi dijumpai oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan hal-hal tidak senonoh di tempat yang semestinya dihormati tersebut. (sgt/als)

GALIH COKRO/RaBa

BERBENTUK KAPAL: Makam pahlawan di Pantai Boom Banyuwangi. Di tempat ini disemayamkan prajurit TNI AL yang kapalnya ditenggelamkan Belanda.

GALIH COKRO/RaBa

TAK ANGKER LAGI: Seorang pelajar di TMP Wisma Raga Satria.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 5 Oktober 2012

ADA APA LAGI

Bikin Perahu Berbahan Fiber MUNCAR - Selain sebagai nelayan, warga Muncar juga memiliki usaha sebagai pembuat perahu. Hanya saja, sampai saat ini produksinya masih berskala kecil. Seperti yang terlihat di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin. Perahu made in Tratas tersebut lebih berkelas jika dibandingkan dengan perahu biasa. Sebab, perahu tersebut berbahan fiber. “Pakai ini (fiber, red) lebih ringan, kuat, dan cepat,” ungkap Adi, perajin perahu tradisional asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, di sela-sela proses pembuatan perahu kemarin. Sebenarnya kerangka perahu tersebut dipasok dari Cilacap, Jawa Tengah. “Kalau pakai kayu lebih berat,” kata pria berusia 25 tahun itu. Toni, perajin lain, mengaku satu perahu dibeli seharga Rp 12 juta. Jika sudah rampung 100 persen, harga perahu tradisional tersebut mampu menembus angka Rp 18 hingga Rp 20 juta. “Fiber lebih mahal, sudah dua minggu ini perahu ini belum selesai,” katanya. Daya angkut perahu tersebut, kata dia, mampu mengangkut beban hingga 2 ton. Perahu yang didesain seperti speed boat itu maksimal mengangkut 20 awak. “Muatannya maksimal cuma segitu,” jelas tetangga Adi itu. (ton/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

PENUH: Para mucikari dan PSK dikumpulkan di tempat parkir Lokalisasi Turian, kemarin. Mereka menolak menerima bantuan yang diberikan Pemkab Banyuwangi.

Mucikari-PSK Emoh Terima Bantuan Berdalih Bantuan Modal tak Cukup untuk Nutup Utang

ALI NURFATONI/RaBa

PERBAIKAN: Seorang perajin perahu sedang bekerja di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, kemarin.

PURWOHARJO - Niat baik Pemkab Banyuwangi yang menganggarkan Rp1,5 miliar lebih untuk program pengentasan para mucikari dan pekerja seks komersial (PSK) ternyata belum ditangkap secara baik oleh para penghuni lokalisasi tersebut. Terbukti sampai kemarin, belum ada satupun PSK maupun mucikari yang ada di sejumlah lokalisasi mengirimkan formulir pengajuan bantuan yang disedikan oleh

Pemkab Banyuwangi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemkab Banyuwangi, Peni Handayani, saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di sela-sela melakukan pertemuan dengan para PSK dan mucikari di Lokalisasi Turian, Kecamatan Purwoharjo, kemarin. Menurut Peni, Pemkab sebenarnya sudah menganggarkan dana Rp 1,5 miliar untuk program pengentasan PSK dan mucikari yang selama ini menekuni profesi di sejumlah lokalisasi.Program tersebut, lanjut Peni, sudah disosialisasikan kepada semua pihak khususnya PSK dan para mucikari sejak beberapa waktu lalu. “Mestinya, sekarang

FKPL Dukung Pembangunan RTH Genteng GENTENG - Pernyataan Rudi Latif yang menilai Pemkab Banyuwangi mengambil keputusan sepihak dalam membangun ruang terbuka hijau (RTH) di Stadion Maron, Kecamatan Genteng, bertolak belakang dengan suara mayoritas masyarakat Kota Atap tersebut. Sebab, menurut Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Genteng, Iqbal Baraas, pembangunan RTH di sisi barat Stadion Maron tersebut justru yang selama ini diharapkan masyarakat Genteng. “Yang diharapkan mayoritas masyarakat Genteng justru pembangunan RTH ini. Jadi, salah kaprah kalau bilang pembangunan RTH ini keputusan sepihak pemkab,” kata Iqbal saat menghubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin pagi (4/10). Iqbal menuturkan, justru pembangunan RTH tersebut semakin menambah manfaat keberadaan Stadion Maron yang selama ini hanya digunakan sebagai sarana olahraga, khususnya sepak bola, saja. Dia menuturkan, dengan dibangunnya RTH, bukan hanya akan membuat Kota Genteng semakin sejuk dan indah dipandang mata. “Namun dengan adanya RTH, masyarakat lain selain pencinta sepak bola juga bisa menikmati manfaat stadion tersebut,” tandasnya. Sebab, lanjut Iqbal, tidak semua masyarakat Banyuwangi termasuk yang ting-

NIKLAAS/RaBa

DIKEBUT: Pembangunan ruang terbuka hijau di Stadion Maron Genteng jalan terus.

gal di Kota Genteng, adalah pencinta sepak bola. Namun juga banyak yang memiliki potensi lain dan bisa disalurkan melalui pembangunan RTH tersebut. Apalagi pembangunan RTH tersebut nanti bukan hanya dilengkapi dengan sarana Wifi yang membuat warga merasa nyaman untuk mengakses internet saat berkunjung ke Stadion Maron. Selain itu, pembangunan RTH yang dilengkapi dengan sarana pentas pertunjukan membuat kalangan buda-

yawan seperti dirinya merasa bangga. “Sebab, dengan adanya sarana tersebut, para budayawan maupun pelajar bisa berekspresi di situ. Entah itu setiap malam Minggu atau dalam jadwal tertentu,” tandas budayawan muda tersebut. Hal ini, tutur pria berambut gondrong tersebut, sekaligus mengobati rasa sakit masyarakat Kota Genteng, yang dulu pernah kehilangan Kawedanan, sebagai sarana untuk berkumpul menyalurkan bakatnya baik di bidang tari

maupun teater. “Dibangunkan RTH yang dilengkapi sarana pementasan teater, tentu sebagai warga Kota Genteng, saya merasa bangga,” tandasnya. Untuk itu, lanjut Iqbal, semua pihak diharapkan bisa berpikir jernih dalam menyikapi niat baik pemkab dalam mempercantik dan memperbaiki Kota Genteng. “Pembangunan RTH ini harus kita dukung karena memberi kesempatan kepada semua elemen masyarakat untuk menikmatinya,” pungkasnya. (azi/c1/aif)

Gowes Alfamart di Kampus Poltek Jember Berhadiah Total Rp 225 Juta PT. SUMBER Alfaria Trijaya Tbk., pengelola jaringan minimarket Alfamart menggelar event sepeda santai yang bertajuk Gowes Sehat bareng Alfamart (GSA) sebagai rangkaian program Semarak Ulang Tahun Alfamart (SUA) di 15 kota secara nasional. Yakni Jakarta, Serang, Bandung, Karawang, Surabaya, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Lampung, Malang, Solo, Jember, Palembang, Makassar, dan Bali pada hari Minggu, 21 Oktober 2012 mendatang. Khusus acara gowes di Jember, yang rencananya mulai pukul 06.00 di lapangan kampus Politeknik Negeri Jember, kawasan Mastrip, bakal dimeriahkan sejumlah bintang tamu, seperti Dian Ratih, Isabella, Siska, dan Putri dengan iringan live performance House Music Rockdut. Event itu sendiri didasari pada tren yang tengah melanda kotakota besar di Indonesia yakni maraknya komunitas-komunitas pecinta olahraga bersepeda. “Inti dari semua kegiatan dalam rangka Semarak Ulang

Tahun Alfamart (SUA) ke-13 dimana Alfamart ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat luas khususnya pecinta sepeda,” tandas Rini Dianawati, Regional Marketing PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT). Pendaftaran GSA sudah dimulai dari tanggal 16 September hingga 21 Oktober mendatang di toko-toko Alfamart tertentu dan komunitas sepeda di kota Jember. Biaya pendaftaran Rp 25 ribu dan peserta akan mendapatkan mendapatkan T-shirt Jersey, snack, dan minuman. Acara GSA dibanjiri berbagai macam door prize, mulai Honda Revo Fit, Perhiasan Emas, Lemari Es, Kompor Gas, TV 21 inch, setrika, magic

jar, hand phone, kipas angin, voucher belanja. Sedangkan untuk hadiah grand prize nasionalnya adalah uang tunai total sebesar Rp 225 juta rupiah. “Kami menargetkan peserta untuk Gowes Sehat bareng Alfamart di Jember, sekitar 3 ribu orang. Alhamdulilah hingga sekarang, yang mendaftar lebih 700 orang. Kalau secara nasional target untuk 15 kota, dapat menjaring 70 ribu peserta,’’ ungkapnya. Sejalan kegiatan Semarak Ulang tahun, Alfamart juga menggelar Sales Promotion Program dengan menawarkan double keuntungan untuk konsumen hanya dengan berbelanja minimal Rp. 35.000 didalamnya ada salah satu produk sponsor, konsumen bisa ikut undian untuk memenangkan 13 Toyota Avanza serta ribuan hadiah hiburan dan sekaligus dapat membeli produk merchandise albi melamine series dengan harga spesial mulai dari Rp. 5.900 hingga Rp. 11.900,” jelas Velina Yulianti, Marketing Director Alfamart. (adv/als)

sudah ada yang mengisi formulir pengajuan, tapi kenyataannya sampai saat ini belum ada sama sekali yang mengajukan,” tandasnya. Setelah ditelusuri, ternyata para PSK dan mucikari tersebut beralasan bahwa bantuan modal dan bekal ketrampilan yang diberikan oleh Pemkab, dianggap tak memadai dengan kebutuhan para penghuni lokalisasi tersebut. Sebab kebanyakan mereka rata-rata mengaku memiliki beban ekonomi yang cukup besar. “Alasannya macam-macam. Ada yang bilang punya banyak utang, sehingga mereka pesimistis bisa membuka usaha dan melunasi hutang-hutangnya,” tuturnya Meski demikian, Peni dan jajaran dari Dinas Sosial juga terus berusaha meyakinkan agar

para PSK dan mucikari tersebut bisa menerima bantuan dari Pemkab Banyuwangi. Apalagi, lanjutnya, bantuan modal Rp 3 juta sampai Rp 5 juta yang diberikan kepada para PSK dan mucikari tersebut sebenarnya juga banyak diminati oleh elemen lain. “Sebenarnya banyak iri dengan bantuan ini. Misal tukang becak atau pedagang mlijo nggak ada yang bantuannya sebesar mucikari dan PSK. Jadi kan eman kalau nggak diambil,” tandasnya Untuk itu, lanjut Peni, dirinya berharap para PSK dan mucikari tersebut segera mungkin mengisi formulir pengajuan bantuan. “Batas waktunya sampai akhir bulan ini. Jadi masih ada waktu,” pungkasnya. (azi/aif)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Jumat 5 Oktober 2012

AGENDA KOTA

Haul Almarhum KH Imam Mubtadi Ke-32 DALAM rangka haul ke-32 almarhum KH Imam Mubtadi, Yayasan Pondok Pesantren Roudlatul Muta’alimin (Yapiro) Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, akan menggelar pengajian umum. Acara yang akan digelar Sabtu besok, 6 Oktober 2012 ini, dimulai pukul 08.00. Dijadwalkan hadir dalam acara itu, Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, Ketua PCNU Banyuwangi KH. Masykur Aly, KH. SHolihin Yusuf dari Surabaya, dan anggota DPR RI Ir. H. Azam Natawijaya. Hadir juga Kepala Kemenag Banyuwangi Husnan, anggota DPRD Situbondo Hasanah Tahir, anggota DPRD Banyuwangi H. Abdurrahman Hasan, dan Pdt Theodorusu Lampoleo. “Kami juga mengundang para alumni dan masyarakat untuk hadir dalam acara ini,” kata Ketua Yapiro Sholihin Mubtadi.(abi/adv/irw)

Fun Bike Wisata Bareng TNI RANGKAIAN HUT TNI ke-67 dimeriahkan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah digelarnya Fun Bike Wisata 2012. Rencananya, acara fun bike itu digelar Minggu (7/10), dengan start-finish di Markas Kodim Jalan RA. Kartini No. 02, Banyuwangi. Ketua panitia Kapten Suparman mengatakan, Fun Bike Wisata 2012 ini memberikan bermacam door prize dan grand prize Yamaha Mio. Biaya pendaftaran hanya Rp 10.000. Namun, peserta akan berkesempatan mendapatkan hadiah Yamaha Mio dan ratusan door prize, seperti hand phone, televisi, setrika, kipas angin, dan kompor gas. Kegiatan itu didukung berbagai perusahaan. Seperti Gen Art, Yamaha, Bang Hasyim Dept. Store, Telkomsel, Aquase, Pelayaran Banyuwangi Sejati, dan Jawa Pos Radar Banyuwangi. “Bagi masyarakat yang ingin bergabung bersama kami, silakan mendaftar ke Makodim,” serunya. (*/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

ISTIMEWA

UMROH: Jamaah umroh Alisan tour & travel berfoto di sela-sela melakukan ibadah di Tanah Suci.

Pelayanan Umroh Makin Berkualitas Alisan Travel Buka di Toko Bang Hasyim GENTENG-Tak hanya melayani penjualan tiket domestik dan internasional, Alisan Tour & Travel juga memberikan paket layanan dalam even-even tertentu. Khususnya untuk pelanggan yang mengadakan kegiatan ibadah umroh dan haji ke Tanah Suci Mekkah. Alisan Tour dan Travel yang didirikan

BANYUWANGI

pada 16 Oktober 2000 merupakan sebuah travel agency, yang juga bergerak melayani keberangkatan haji dan umroh. Selama 8 tahun berdiri, Alisan telah banyak melayani para jamaah haji dan umroh dari Indonesia. Konsistensi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para jamaahnya, telah menempatkan Alisan menjadi salah satu travel haji dan umroh papan atas. Apalagi, kini dalam rangka memberikan layanan terbaik

BANYUWANGI

untuk masyarakat Banyuwangi yang mau umroh, Alisan membuka perwakilan. Layanan Alisan kini bisa melalui toko meubel Bang Hasyim di Jalan KH Hasyim Asyari No. 42-46 Kecamatan Genteng, telepon (0333) 843888 – 842656. Paket umroh Alisan dipastikan memberikan layanan lebih bagus dan mewah. Jarak hotel terdekat dari Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Penerbangan memakai maskapai

BANYUWANGI

Saudi Arabian Airlines dari Jakarta ke Madinah tanpa transit. Peserta umroh akan digratiskan dari airport tax handling, dengan fasilitas hotel bintang empat sampai dengan lima. Jangan heran bila Alisan umroh dan haji dipercaya para artis ibukota dan pejabat. Sebab, Alisan menggunakan jasa PT. Alamin Ahsan Travel yang pernah mendapat reward sebagai travel nomor lima terbaik seIndonesia.(*/irw)

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Arya Agen Properti •

• Jajag 1500m2 •

• Galangan Kapal •

• PT BFI Finance Indonesia •

• Avanza ‘10 •

• Vios & Daihatsu Zebra •

• Colt Diesel PS120 ‘97 •

Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? arya Agen Properti 081336659258

Tanah dijual daerah Jajag, L 1500m2 (30x50m), bisa untuk ternak ayam, sebelah sudah ada kandang, harga 80 juta nego. Hubungi: Edy 085 258 751 525

Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 08112427889 PT. B.J.P

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk, mmbuka low utk posisi krywn di BFI Cab. Banyuwangi. (1) Marketing, (2) Surveyor, (3) Collector, (4) Admin. Kualifikasi: Pria&Wanita (1&4), Pria (2&3), Usia max 30th, min SMA (1), min D3 (2,3&4), Brpnglmn lbh dsukai (1&3), Pny spd mtr (1,2,3), mnguasai MS Office (4), Jujur & brtgung jwb, domisili di Bwi & sktrny. Lam ke: BFI Finance Cab. Denpasar. Jl Cokroaminoto 43 Denpasar Bali. CP: Fera 0361-427676 (maks 14 Okt 12)

Djl Avanza ‘10 G, silver, no. msh panjang & P asli, istimewa sekali, hubungi 081336666171

Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi, Daihatsu Zebra, box 2002, barang istimewa. Hubungi: 08179671110, 082334662339

Djl cpt Clot Diesel PS120 th ‘97, kondisi mulus, terawat, istimewa, plat P. H:08123255611 / 081357301066

• Persada Regency• Pahe dijual tanah dpn Perum persada regency kertosari, jl ikan wader pari, hub 081217908788.

• Karangrejo 850m2 • BUTanah dijual, lok Karangrejo Bwi, LT 850m2, hrg 230jt. Rmh Dkontrakkn d Kertosari Bwi, 2,5jt/thn. Hub.08813606165, 081353581017

• Jl. Raya Kalipuro • Jual tanah cepat butuh uang, sblh Jl. Raya Kalipuro 1265m2, Jl. Kec. Kalipuro 5345m2, tanah kebun Jati 5975m2, tanah kebun Jati 8610m2. Harga nego - murah. Hub: ADE, 081334223999

SITUBONDO

• Administrasi • Dbthkn administrasi utk penempatan di Banyuwangi, Jember, Situbondo & Bali, Wanita / Pria, computer, llsn S1/D1/SMU lamaran ke UD. Jaya Subur Jl. Raya 1416 Rogojampi-Bwi up Yani 0333-635888

• Salesman •

• Rogojampi 740m2 •

• Beli Tanah Hadiah Mobil•

Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 250 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

Tnh9408m2Jl.Argopuro11Stb900Rb/m2,8985m2 Jl. Argopuro 9B Stb 600Rb/m2, 9598m2 Jl. Ry PanturaKM214Sby150Rb/m2.H:082333008871.

Dbthkn Salesman untuk penempatan di Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bali pria, Min SMU, sim C dan motor sendiri lamaran ke UD. Jaya Subur Jl. Raya 1416 Rogojampi-Bwi up Yani 0333-635888

• Avanza ‘11 • Avanza G ‘11, htm, plat P (Bdws), 146jt, DP 46,3 @3.252.000x47bln.087806514066, 082330510859

• Daihatsu Promo • Miliki All new Xenia DP mulai 25 jutaan, Terios, Sirion, Luxio, Gran max DP mulai 15 jutaan. Info Daihatsu terbaru hubungi: Hadi 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Innova G ‘08 •

• Honda Stream ‘02 •

Dijual Innova G tahun ‘08 bln 12, hitam, ban ring 18, Astra Recd, P Bwi, tangan 1, orisinil cat, harga 215 jt. 08123256347

Djl Honda Stream ‘02 istimewa, 1700cc, hitam, plat N Problg, bln 6, Hub: 08124987000

• Promo Daihatsu •

Djual mobil Kia Picanto 2007 (P) srba bru,pjk mei,91jt,nego,tnp prntra hub:085259967973.

PromoDaihatsuDisc.bsar2an,readystockXirion, disc 7jt, Terios, Grandmax disc 5jt, Luxio 8jt. DptknhdiahdiblnSept.Hub:Vira081336244377

• KIA Picanto ‘07 •

• Mercy C180 ‘97 •

• Kijang Grand Extra ‘93 •

Mercy C180 ‘97 terawat, htm metlik, plat L. Hub: 081237451527 / 085792151827

Kijang Grand Extra ‘93 1,5CC, abu2, a/n sndiri, terawat mulus, H. 68jt. 081336351669

• Toyota Innova G ‘10 •

• Grand Vitara JLX ‘07 •

• Panther Turbo ‘07 •

Dijual Innova G 2010 Silver, solar, pajak atas nama pembeli, harga 235 juta cash/ kredit, atau tukar tambah, hubungi: 08214294111, 081335897888

Dijual Grand Vitara 07 JLX, harga Rp. 169 juta nego, bisa cash/kredit, tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888

Dijual Panther is 07 Turbo, hitam, harga Rp.170 juta nego, bisa cash/kredit, tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888

• KIA Picanto ‘05 •

• Nissan Grand Livin ‘07 •

• Chery Tiggo ‘08 •

Dijual KIA Picanto MT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 90,5 juta, nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5 MT tahun 2007 abu-abu metalik, harga 148,5 juta, nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Chery Tiggo 2.0L MT tahun 2008 hitam, harga 107,5 juta, nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Daihatsu Luxio ‘10 •

• Mits. T120ss PU ‘10 •

• Honda Jazz RS ‘09 •

Dijual Daihatsu Luxio 1.50 MT.PS tahun 2010 hitam metalik, harga 105 juta, nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Mitsubishi T120ss PU 1.5FD (pickup) tahun 2010, hitam, harga 71,5 juta, nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Honda Jazz RS 2009, manual,abuabu metalik, harga 196,5 jt, cash&kredit, tukar tambah, hubungi: 082142194111 atau 081335897888

BANYUWANGI • LBB Paedagogia • LBB “Paedagogia”, terima les privat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Raya Muncar •

• Showroom & Rumah •

BANYUWANGI • Ijazah & Seritifikat • Hlg ijazah SD,SMP,SMK&Serttifikat kelautan, BST SCRB, AFF, ATT DSR,BK PLAUT, Pasport a/n Joko Dwi Hartono. Hub 081237924932 imbalan sepantasnya sbg ucpan terima kasih.

• STNK • Hlg STNK Nopol P 2938 YS, an. Tri Maretta Wati, Ringinsari RT03/03 Pesanggaran Dijual cepat rumah, lokasi Jl. Raya Muncar, 4KT, 2KM, garasi, mushola, taman belakang, SHM, harga nego. Hubungi: 081233101974

Dijual tanpa perantara LT –LB 455M2. SHM, Jl. Raya Asembagus, Situbondo. Hubungi: 0811357345.

Hlg STNK Nopol P 6088 VF, an. Basri. Dsn Mulyosari RT02/02 Ds Bunder, Kabat Hlg STNK Nopol P 3508 WC, an. Syahirul Anam, Jl. Banterang 33 01/02 Kp Melayu

• Rumah + Tanah•

• Rumah Jl. Let. Sulaiman•

• BPKB •

Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784

Dijual rmh Jl. Letnan Sulaiman 57 Bwi, luas tanah 233 M2, Luas bangunan 133 M2, sertifikat SHM IMB,garasi ada, hub: 0333-424720 atau 0331-422772.

HlgBPKBNopolP9854Y,an.KantorPembangunan Desa, Per. Kalirejo Permai Blok H 04 07/03 Kabat

SITUBONDO

• Rumah Pajajaran •

• STNK •

Jual rmh SHM siap huni, LT 235m2, LB 115m2. Jl.Pajajaran II no.47Tamanbaru, 085732321000

Hlg STNK Nopol P 4793 ET, an. Tauhid/ Subet. Selomukti, Mlandingan, Stb

BANYUWANGI

• Rumah 2 Lantai •

• Ruko Rogojampi •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

BANYUWANGI • Modal Kerja • Ingin mendapat kredit modal kerja? Jaminan tabungan anda. Tabungan bertambah, mendpt kredit modal kerja hub.Permata Saving,Ruko Stendo kol.sugiono 3. 8926109

• Warnet • Dijual Warnet siap pakai 14 PC dual core/ AMD Athlon, 40jt nego, hub 081336641321.

• Global CCTV • Ingin rumah Anda dipantau dari luar kota melalui handphone? Global CCTV menerima service dan p e m a s a n g a n C C T V. H u b u n g i : 08121626627 (call/SMS)

Djl/dkntrakkn min 3th Ruko 3KT, 2km Jl. Raya Gtg-Bwi 217 Rgojampi (sltan Ktr Pos) hrg nego. H: 081324084036, 081234774984

• Mutiara Blambangan • Djl 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Brt Bank Mandiri) Hub.03337751000

BANYUWANGI

• Jl. Agus Salim •

• Hotel Dikontrakkan •

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

Dikontrakkn HOTEL ANDA, Jl. Basuki Rahmat 34, cck utk usaha. H: 081233034703

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.


OPINI

Jumat 5 Oktober 2012

BAGAIMANA INI

Sunoto Kembali Nakhodai Joko Tole BANYUWANGI – Sunoto Bachtiar kembali didaulat menjadi ketua umum paguyuban keluarga besar Madura “Joko Tole” Banyuwangi. Pria yang satu ini terpilih secara aklamasi dalam acara pembentukan pengurus baru yang sekaligus digeber bersamaan dengan halal bi halal anggota Joko Tole Selasa kemarin (2/10). Acara yang berlangsung di jalan RA Kartini, Nomor 23, tepatnya di belakang kantor PMI Cabang Banyuwangi, tersebut dihadiri oleh 250 anggota Paguyuban Joko Tole. Dalam acara tersebut, hadirin mendapat siraman rohani dari H. Ikrom Hasan. Nah, saat pembentukan pengurus periode 2012 – 2016, Sunoto Bachtiar terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum sekaligus Ketua Formatur. Dalam menjalankan tugasnya, dia akan dibantu empat anggota Formatur. Di antaranya Ikrom Hasan, Sahaludin, Nahrayu dan Salman. Menurut Sunoto, selain bertujuan mempererat tali silaturrahmi antaranggota, paguyuban tersebut juga bertujuan untuk melestarikan budaya Madura, serta ikut peduli dalam acara sosial. “Keluarga besar Joko Tole juga siap membantu dan menyukseskan program Pemkab Banyuwangi,” tegasnya. (sgt/aif)

PENDIDIKAN

37

Gusur Bangunan Bersejarah, Lecehkan Pejuang SITUSSITUS sejarah di Kabupaten Situbondo tampaknya belum ditangani secara serius. Bahkan, banyak bangunan bersejarah yang digusur satu per satu. Ditambah lagi, sejumlah benda-benda purbakala hilang. Pengamanan situs-situs arkeologi yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat, nyatanya tidak ada buktinya. Tak pelak, dalam menjaga benda cagar budaya, Pemerintah Kabupaten Situbondo terkesan buruk. Pada masa Orde Baru, tugu Daendels yang merupakan penanda batas jalan raya Anyer-Panarukan dibongkar dan diganti monumen Patung Udang. Pada tahun 1993, sebuah Prasasti di Desa Agel, Kecamatan Jangkar, hilang dicuri orang tak dikenal. Lalu, pada masa reformasi, yakni di masa pemerintahan Bupati Diaaman, terjadi pencurian batu granit yang merupakan lantai gedung bersejarah di sebelah barat pendapa kabupaten. Selain itu, atap pendapa kabupaten diganti rangka baja dan tiang-tiangnya tak asli lagi. Saat itu memang sudah terjadi pro-kontra, tapi pemkab tetap bergeming. Akibatnya, saat ini kita tidak dapat melihat pendapa kabupaten dalam bentuk asli. Bahkan, pada masa itu arkeolog dari Balai Arkeologi bernama Wimstag

Mambo juga menyoroti buruknya Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam menjaga benda-benda cagar budaya. Ia menyatakan bahwa bendabenda purbakala di wilayah Situbondo Barat banyak yang hilang. Tidak ada pihak yang bisa mengatasi dan bertanggung jawab atas keadaan itu. Kemudian, pada masa pemerintahan Bupati Ismunarso, gedung eks Kawedanan Besuki terkontaminasi dengan perubahan-perubahan yang mengabaikan keaslian. Sebab, gedung eks Kawedanan Besuki dijadikan gedung SMA Negeri 1 Besuki. Pada masa itu pula gedung eks Kawedanan Panarukan digusur hingga rata tanah. Fakta-fakta tersebut menunjukkan betapa rendahnya sense of history and culture pemerintah daerah terhadap benda, struktur, dan bangunan bersejarah. Apalagi, Undang-Undang Cagar Budaya Tahun 1992 yang diperbarui menjadi Undang Undang Cagar Budaya No.11 Tahun 2010 dengan tegas mengatur pelestarian cagar budaya. Rupanya, drama pelecehan nilai-nilai sejarah yang ditunjukkan dengan mengabaikan benda cagar budaya tetap berlanjut hingga masa Bupati Dadang. Terbukti, gedung eks Kawedanan Sumberwaru— oleh media disebut Kawedanan Asembagus karena terletak di Asembagus—akan

O l e h

IRWAN RAKHDAY * segera disulap menjadi pasar. Pemerintah Kabupaten Situbondo di bawah pimpinan Bupati Dadang Wigiarto akan menggusur gedung tersebut pada tahun 2013 dan diubah menjadi pasar modern. Penolakan terhadap rencana pemkab tersebut saat ini terus berlangsung. Adalah Balok Imam Subakti, kelahiran Probolinggo 15 November 1928, seorang pelaku sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang masih hidup hingga saat ini, tak rela gedung tersebut digusur. Ia salah satu pejuang pada agresi Militer Belanda I. Belanda menyerang Asembagus pada Juli 1947. Dituturkan oleh Balok bahwa dirinya kala itu bertugas sebagai kurir senjata dan amunisi. Balok juga mengisahkan bahwa eks gedung Kawedanan Sumberwaru yang terletak di Asembagus merupakan markas pertahanan para tentara dan pejuang Indonesia saat Belanda hendak merebut kembali Asembagus. Kurang lebih satu minggu lamanya gedung tersebut ditempati pasukan tentara dari Batalyon 510/ Damar Wulan. Gedung tersebut dijadikan tempat untuk mengatur strategi perlawanan

terhadap tentara Belanda. Menurut Balok, sebelum pasukan Belanda berhasil memasuki wilayah Asembagus, terlebih dahulu para pejuang meninggalkan gedung tersebut untuk melakukan perlawanan di Dusun Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, atas perintah Kapten Ismail Bakri. Hal itu dilakukan agar rakyat tidak menjadi korban. Dengan melakukan pertempuran di wilayah dusun yang berdekatan dengan bukit dan hutan, bisa dipastikan rakyat yang akan menjadi korban lebih sedikit. Selain itu, tentara Indonesia sangat menguasai strategi perang gerilya. Berdasar fakta-fakta, situasi, dan kondisi terkini, dirinya sangat menyayangkan apabila Pemkab Situbondo mengabaikan aspek historis gedung kuno tersebut. Dirinya dan masyarakat luas tentu akan merasa kehilangan. Gedung yang merupakan satu-satunya bangunan di jantung kota Asembagus akan hilang dan tinggal cerita. Ia berharap agar pemkab Situbondo mengurungkan niat menggusur gedung eks Kawedanan Sumberwaru itu. Forum Penyelamat Cagar Budaya (FPCB) yang dibentuk pada 2 Juli 2012 juga secara sporadis menolak. Sayang, pihak pemkab tidak merespons dengan baik. Bahkan, melalui Kepala Bappeda Syaifullah,

pemkab menyatakan bahwa pembangunan pasar modern di gedung eks kawedanan itu akan tetap dilaksanakan karena gedung tersebut hanya bangunan kuno biasa. Kelompok pemerhati sejarah budaya yang dipimpin H. Ainun Jamil Bakri—putra Almarhum Ismail Bakri, mantan Dandim Situbondo yang memimpin perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda I—saat ini sedang menyiapkan langkah-langkah serius. H. Ainun telah besiap berkirim surat ke Direktorat Pelestarian Benda Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud RI. Menurut FPCB, hal itu adalah upaya kongkret agar pihak terkait dapat melakukan fungsinya dengan semestinya, misalnya mendaftarkan gedung-gedung bersejarah sebagai cagar budaya. Kita berharap Pemkab Situbondo lebih peka terhadap aspirasi tersebut. Sebab, FPCB mengusung niat mulia, yaitu menyelamatkan aset bangsa berupa bangunan bersejarah. Tentu akan sangat arif dan bijaksana jika pemerintah berinisiatif melakukan kajian yang mendalam dan melibatkan semua pihak terkait serta masyarakat berdasar ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010. *) Wong cilik asli Asembagus

Menyambut Kongres Kebudayaan Banyuwangi

NUR HARIRI/RaBa

LAPORAN: Dengan mengenakan seragam SD, Amirul Mustofa menyerahkan sejumlah berkas ke Kapolres Situbondo kemarin (4/10).

Adukan DPPIP ke Polres SITUBONDO - Pentolan LSM gerakan anti korupsi (Garansi) Situbondo, Amirul Mustofa, mengadukan dugaan korupsi Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan (DPPIP) tahap II ke Mapolres Situbondo kemarin (4/10). Sebelum melapor ke polres, Amirul Mustofa melakukan demo di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo. Dalam aksinya, Amirul mengenakan seragam sekolah dasar (SD). Tentu saja, aksi nyeleneh itu sempat menjadi perhatian pengguna jalan dan staf Dispendik. Dalam aksi tunggalnya itu, Amirul Mustafa membawa poster yang intinya menduga adanya korupsi terkait penggunaan dana senilai Rp 7.758.130.00 untuk rehab 31 sekolah dasar (SD) di Situbondo. Kepala Dinas Pendidikan Situbondo, Fathurrahman mengatakan, selama ini pihaknya telah berusaha keras melakukan pengawasan terhadap sejumlah sekolah yang sedang dalam masa rehab itu. “Kami sifatnya hanya evaluasi dan mengawasi. Semua kegiatan sepenuhnya dilakukan pihak sekolah,” tegas Fathurrahman kepada sejumlah wartawan. Menurutnya, Dispendik juga sering melakukan evaluasi dan pengawasan, serta menyarankan kepala sekolah (kasek) untuk membeli galvalum dengan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi seperti telah diatur dan ditentukan. “Kami memang pernah melakukan pertemuan dengan sejumlah kasek. Tetapi saat itu kami memberikan contoh galvalum agar para kasek membelinya sesuai spek yang ditentukan,” tegas Fathur. Secara terpisah Kasatreskrim AKP Sunarto menyatakan, pihaknya masih perlu melakukan penyelidikan dan gelar perkara terkait dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat ini. “Kami menerima laporan dari masyarakat ini. Tapi ini sifatnya kan temuan. Jadi kami masih harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Selanjutnya tinggal menunggu hasil dari penyelidikan itu nanti,” tegas AKP Sunarto. (mg1/c1/als)

PENCURIAN

Puluhan Kayu Jati Dicuri SILIRAGUNG – Pencurian kayu jati di kawasan hutan kembali marak. Buktinya, puluhan pohon jati di kawasan perhutani, tepatnya di petak 24 wilayah KRPH Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung. Diperoleh keterangan, ada sekitar 29 pohon jati yang raib. Hanya saja, para pencuri hanya menggondol berupa batangan. Rata-rata, batangan pohon tersebut berdiameter 22 centimeter. Asisten Perhutani (Asper) BKPH Pedotan, Sugeng, mengatakan, puluhan batang kayu jati tersebut dicuri pada malam hari. Sampai saat ini, pencuri tersebut masih belum berhasil ditangkap.’’Selain polisi, kita (polisi hutan) juga terus memburu jejak pelaku,’’ ungkapnya kemarin. Dia menduga, jika aksi pencurian tersebut lantaran warga banyak yang gagal panen. Sehingga, mereka terpaksa mencuri batangan kayu itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.’’Saya kira, itu gara-gara efek ekonomi masyaraka. Tapi tetap hal itu tidak bisa dibenarkan,’’ katanya. Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pencegahan agar kasus tersebut tidak terulang. Sebab, sejauh ini, diakuinya, banyak pohon jati yang hilang.’’Kita gandeng tokoh masyarakat dalam rangka ikut andil dalam menjaga kelestarian hutan dan pembinaan,’’ jelasnya. Untuk mengungkap kasus tersebut, Kapolsek Siliragung, AKP Subandi tetap berjaga di kawasan hutan itu. Hal itu sebagai salah satu upaya agar kasus serupa tidak terulang. (ton/aif)

SE BAG AIMANA budaya lokal Amerika, Jepang, dan Korea, yang bisa mempengaruhi dunia, konten budaya lokal Banyuwangi yang sangat kuat juga sering menyumbang budaya nasional. Terbukti, ketika Banyuwangi mewakili Indonesia dalam festival seni rakyat dunia tahun 2003 di Pyongyang, Korea Utara, berhasil meraih juara I. Budaya lokal Banyuwangi bersifat lintas daerah. Artinya, budaya Banyuwangi tidak hanya digemari masyarakatnya sendiri, melainkan juga digemari masyarakat daerah lain. Seperti lagu-lagu daerah Banyuwangi yang digemari hampir oleh seluruh masyarakat Nusantara. Ditambah konstruksi budaya Banyuwangi yang bersifat terbuka, demokratis, egaliter, dinamis dan lugas, tidak berbelit-belit, bagaimana baiknya dan enaknya, membuat budaya Banyuwangi cepat merakyat. Konstruksi budaya yang potensial tersebut jika mendapat dukungan politik, ekonomi, dan teknologi yang

kuat, tidak mustahil bisa memutar arus balik sejarah. Pemahaman terhadap kebudayaan daerah berarti pemahaman terhadap pemikiran pendukungnya, yang berarti memahami pemikiran pemilik kebudayaan itu. Dengan memahami berarti akan tahu watak, sifat, dan keinginan yang dapat diantisipasi untuk dibawa pada pemikiran yang jauh lagi berwawasan ke depan. Pemikiran kebudayaan daerah Banyuwangi bukan terbatas pada kesenian daerah, tradisi, adat-istiadat, tetapi lebih luas lagi juga menyangkut tujuh aspek universal culture sebagai hasil produk pikiran orang-orang Banyuwangi. Inilah hal-hal yang harus disadari apabila ingin setiap pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan sesuai harapan masyarakat. Belajar dari pengalaman, rupanya arah kebijakan Bupati Banyuwangi Abdulah Aswar Anas mencoba menyeimbangkan pembangunan fisik dan pembangunan mental-

O l e h

Drs. SUHALIK * rohani. Disadari bersama bahwa mengatasi dekadensi moral tidak bisa dibebankan pada kalangan agamawan saja. Para budayawan juga harus terlibat dalam perbaikan moral masyarakat, karena realitasnya pengaruh budaya lebih kuat daripada pengaruh agama. Maka dari itu, kongres kebudayaan Banyuwangi di anjungan Desa Wisata Using, Kemiren, Kecamatan Glagah, pada 10-11 Oktober 2012 nanti diharapkan ada penggalian nilai-nilai tradisi yang bisa memperbaiki moralitas masyarakat Banyuwangi. Nilai-nilai tradisi merupakan warisan yang berharga dari pengalaman yang penting di dalam sejarahnya. Oleh sebab itu, nilai-nilai tradisi perlu dicari dan ditentukan kembali makna dan artinya dalam rangka menghadapi persoalan kekinian. Jadi, nilai-

nilai tradisi ibarat pupuk bagi pertumbuhan lanjutan dan bila disemai ke generasi muda, buahnya dapat memperkuat ketahanan mental spiritual generasi muda dalam menghadapi terjangan arus globalisasi. Sejarah dan kebudayaan Banyuwangi sebagai laboratorium penelitian sosial, sudah banyak ditulis oleh peneliti asing atau peneliti dalam negeri dengan berbagai macam versi dan sudut pandangnya. Demikian pula, apa yang telah ditulis oleh para budayawan Banyuwangi sendiri. Perbedaan pandangan tersebut merupakan hal yang lazim dalam ilmu sosial, karena dalam ilmu sosial itu banyak paradigma dan teoriteori sosial yang dijadikan landasan berpikirnya. Persoalan itulah yang menjadi penyebab perbedaan dalam memandang kebudayaan Banyuwangi. Perbedaan sebagai khazanah kekayaan intelektual, tidak untuk dipertentangkan, melainkan bagaimana menjadi-

kan kongres kebudayaan ini sebagai ajang forum dialog untuk mencari kesepahaman konsolidasi ide dalam memandang kebudayaan sendiri secara holistik. Permasalahan dalam relativisme kebudayaan itu, penilaiannya yang paling menentukan adalah pandangan dari dalam (image). Bukan ditentukan oleh penilaian orang di luar masyarakat Banyuwangi. Banyak hal yang perlu didialogkan dalam kongres ini, untuk mencapai hasil yang maksimal, egoisme dan primordialisme hendaknya dikesampingkan, objektivitas, kejujuran, kebersamaan, dan kebenaran dikedepankan. Produk hasil keputusan kongres diharapkan bisa menjadi dokumentasi ilmiah pembelajaran generasi berikutnya. Secara praktis bisa dijadikan acuan dasar pemerintah dalam kebijakan pengembangan kebudayaan daerah Banyuwangi. *) Ketua Panitia Kongres Kebudayaan Banyuwangi 2012.

PDAM Bukan Korban Berikutnya IBARAT sebuah kompetisi sepak bola, perjalanan roda kepemimpinan di PDAM hampir rampung. Artinya, tidak lama lagi akan diketahui di klasemen mana sejatinya tim yang namanya PDAM ini berada. Kriteria penilaian sederhana bisa dipergunakan, yaitu jika finis di papan atas, maka artinya cukup bagus atau bahkan berarti juara. Finis di papan tengah artinya lumayan dan bila terdampar di posisi juru kunci sama dengan gagal. Sekali lagi itu tidak lama lagi akan diketahui. Jika dihitung, kurang dua bulan lagi kompetisi “sepak bola” itu akan segera berakhir. Ibarat sebuah kompetisi di lapangan hijau, gonjang-ganjing seputar masa depan klub pun mulai ramai diperbincangkan. Layaknya sebuah pasar bursa transfer, momen mencari sosok pemain dan pelatih andal sudah muncul di di fase ini. Bila dinilai layak, tentu saja pemain atau pelatih tersebut bisa dicomot. Atau bahkan untuk menghemat anggaran, dengan bersandar kualitas yang telah dijalani selama kompetisi yang telah dilalui, ada kalanya klub mempertahankan pemain atau pelatih yang ada. Hanya saja kompetisi masih belum usai. Meski masih menunggu ending dari sebuah kompetisi yang panjang. Sorong ke kiri dan ke kanan terkait “ban kapten di dalam klub” mulai ramai diperbincangkan di luar meski masih taraf bisikbisik. Obrolan lewat kuping ini dilakukan karena belum ada keberanian untuk membuka penilaian secara jelas apakah tim ini sejauh ini dinyatakan berhasil dalam kompetisi. Ataukah memang ada ke-

sengajaan dari pemilik klub untuk menerapkan metode malu-malu kucing untuk menentukan “kapten idaman”, dipertahankan ataukah dilepas. Jawabannya wallahu’alam, sebab sejauh ini woro-woro untuk ke sana belum ada. Bahkan belum ada kepastian jelas akan dipercaya lagikah “kapten” yang ada saat ini bila dinyatakan berhasil ataukah ditendang saat dinilai gagal ketiga kompetisi usai nanti. Terlepas dari semua itu, seharusnya ada mekanisme bersama yang harus diamini sebagai media untuk mencari “kapten tim” ataukah pelatih yang andal dan tangguh. Dalam bahasa di PDAM, ini dituangkan dalam jajaran direksi yang kredibel dan tangguh untuk menghuni posisi di sana nanti. Direksi PDAM seyogianya ditetapkan berdasar uji kelayakan dan kepatutan atau yang biasa dikenal dengan fit and proper test. Dari sanalah dapat diketahui apakah sang calon memiliki kompetensi dan kredibilitas mengelola PDAM. Di samping itu, dia juga memiliki kemampuan menerapkan visi dan misi melalui kebijakan strategis PDAM. Bahkan, masih ada yang perlu digali tentang latar belakang yang tentu saja tidak cukup lewat mekanisme yang bernama fit and proper test tadi. Ini dapat menjadi bagian penyelidikan apakah calon direksi memiliki kepribadian yang memiliki integritas dan profesional. Penegasan ini dirasakan cukup vital, mulai dari kredibilitas penguji yang rawan disetir bahkan tidak menguasai materi PDAM. Di beberapa daerah, Badan yang berkompetensi seperti BPPSPAM dan

O l e h

NIKLAAS ANDRIES * PERPAMSI justru tidak dilibatkan. Kasus klasiknya, melibatkan pegawai yang notabene tidak layak menilai calon direksi. Kesan janggal lain, yang dikedepankan penguji bukan praktisi melainkan akademisi yang belum pernah menjadi direksi PDAM berkualifikasi, sertifikasi pun tidak punya. Akhirnya, proses rekrutmen direksi tak ubahnya ujian siswa yang penuh soal teoritis yang sama sekali tidak berguna ketika menjabat, bukan proses mencari entrepreneur sejati. PDAM dan seluk-beluk di dalamnya sudah tertuang dalam Permendagri Nomor 2 Tahun 2007. Tetapi, kenyataan di lapangan justru sering bertolak belakang. Banyak pos direksi yang justru diisi pensiunan pejabat. Ironisnya lagi, tim sukses bupati atau wali kota yang terkadang hanya memenuhi “kado atau bargaining politik hingga proyeksi mengamankan posisi” pas pemberian dukungan saat atau untuk terpilih lagi dalam pemilihan. Kasus yang banyak ditemui, proses rekrutmen yang dijalankan banyak dipengaruhi faktor eksternal ini. Malah terkadang faktor eksternal terbesar datang dari sektor politik. Tidak jarang seleksi yang dijalankan merupakan formalitas belaka lantaran salah satu calon yang digadang penguasa juga ikut nimbrung seleksi sudah dipastikan lolos penjaringan. Situasi inilah yang tidak jarang menjadi masalah akut dan bisa mematikan PDAM secara perlahan. Buntutnya

kepemimpinan yang muncul kemudian direksi sering tidak fokus, tidak kompeten dan sering menimbulkan gejolak di internal PDAM sendiri. Bila dicermati dari keberadaannya, tipekologi yang demikian hanya kristalisasi kepentingan sesaat, tak ayal berjubel rapor merah pun dituai senasib kembali seperti beberapa BUMD yang semakin degradasi menuju zona mati suri, setidaknya beberapa contoh kasus PDAM justru kembali meriang bahkan bangkrut karena salah asuh. Keberadaan direksinya justru harus bisa memenuhi jiwa perusahaan di mana isinya memiliki semangat kewiraswastaan yang tinggi. Dan tidak kalah penting, karena menyangkut bidang air minum, tentu saja calon direksi minimal harus memiliki pengalaman di sektor ini, standar prestasi yang tinggi di masa lalu harus menjadi patokan percuma mencari direksi yang solusi ditawarkan hanya menaikkan tarif sebab masyarakat harus menanggung konsekuensinya. Idealnya ke sanalah arah fit and proper test nanti diarahkan, difokuskan, bahkan ditujukan. Namun, di sisi lain, dibutuhkan komitmen kuat dari stakeholder, seperti bupati atau wali kota. Ini merupakan landasan utama dalam awal terbentuknya PDAM yang tangguh dan kredibel. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah komitmen direksi itu sendiri. Walaupun nanti dinyatakan lulus dari ujian bahkan punya pengalaman cukup. Komitmen sangat menentukan sekali dalam menentukan arah kemajuan PDAM itu sendiri. Komitmen

ini penting agar kenyamanan dan kepuasan pelanggan dapat terjaga. Bagaimana pelanggan tidak mengeluh setelah sekian lama pelayanan prima dengan murah seketika disentak dengan kenaikan tarif air, dengan alasan apa pun sumber air melimpah ruah suatu hal yang naif di mana kejadian sebelumnya PDAM telah meraup keuntungan miliaran, kebijakan mencari utang demi menutupi ketidakmampuan memperluas cakupan pelayanan bakal membawa kembali PDAM yang sehat ke lubang nestapa untuk kedua kalinya. Di samping itu direksi juga harus mampu memotivasi karyawan agar dapat bekerja dengan baik. Operator harus dimotivasi, dirangsang supaya tidak “tidur” instalasi, misalnya harus tetap terjaga bersih. Di sinilah nanti inovasi seorang pemimpin akan dibutuhkan dan terlihat. Hanya saja harus diakui, belum semua daerah mau dan mampu melaksanakan fit and proper tes dalam memilih calon direksinya. Ada dua aspek yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan ujian penentuan calon direksi di PDAM. Yang pertama adalah segi normatif yaitu menyangkut aspek afektif dan promotorik. Kini persoalan yang paling pemungkas semua kembali ke hati nurani bupati atau wali kota toh pada kasus di beberapa daerah yang PDAM-nya maju nama bupati dan wali kota terangkat, Sisi mana yang akan digunakan sebagai patokan, Apakah akan mengedepankan ego politik ataukah ego profesionalitas. Sekali lagi, wallahu’alam. *) Wartawan Radar Banyuwangi.


38

Kamis 5 Oktober 2012

Calon Manajer Persewangi Bermunculan

Diikuti Dragger Luar Kota BANYUWANGI – Pelaksanaan even Banyuwangi Sunrise of Java Drag Bike 2012 semakin dekat. Hajatan otomotif presitisius di Banyuwangi itu dipastikan tidak akan kalah pamor dengan agenda serupa di manapun. Selain dipastikan diikuti dragger lokal, ajang yang akan dilaksanakan Minggu, 7 Oktober ini juga akan diisi peserta dari luar daerah. Malah, tidak hanya peserta Jawa Timur, konfirmasi keikutsertaan ajang ini juga menyentuh hingga tanah pasundan. Beberapa dragger asal Jawa Barat seperti Bekasi dan sekitarnya, sudah memastikan turut tampil. Alhasil, ajang ini sekaligus menjadi nilai plus dari even yang akan dipusatkan di Jalan Ahmad Yani Banyuwangi itu. Ketua Panitia Banyuwangi Sunrise of Java Drag Bike 2012, Sugeng Eko Harto mengatakan, kegiatan ini penyelenggara menargetkan akan diikuti lebih kurang 200 peserta. Namun melihat animo peserta dalam even yang pernah digelar sebelumnya, antusias peserta bisa melebihi dari angka minimal yang dipatok panitia. “Malah bukan mustahil peserta bisa menembus hingga 400 orang,” katanya. Untuk menampung animo peserta yang diprediksi akan tetap tinggi, Sugeng menyatakan akan tetap memberikan keleluasaan peserta untuk mendaftar hingga satu jam sebelum perlombaan dimulai. Mekanisme registrasi dapat dilakukan langsung di Dinas Pemuda Olahraga maupun panitia langsung via telepon. Di kejuaraan drag biker kali ini, peserta akan mempertandingkan empat kelas utama. Yakni bebek, sport, matik, dan campuran. Ajang yang mendapat sokongan dari jajaran pimpinan Muspida Banyuwangi ini, akan memperebutkan tropi Kapolres Banyuwangi, Dandim, Danlanal, Kajari, Pengadilan Negeri, dan Bupati Banyuwangi. (nic/als)

GALIH COKRO/RaBa

BERGENGSI: Drag Bike 2012 akan digelar di spanjang jalan A. Yani Banyuwangi pada 7 Oktober nanti.

FORKI Target Rebut Tiga Medali Kejurnas Karate di Jombang BANYUWANGI – Sikap optimistis diusung kontingen Banyuwangi dalam keikutsertaannya di kejuaraan nasional (kejurnas) karate Piala Gubernur VIII di Jombang. Dalam kejuaraan yang digelar di GOR Merdeka Jombang mulai 5 hingga 7 Oktober ini, FORKI mengirimkan 40 karateka terbaiknya. Mereka berasal dari sejumlah perguruan yang ada di bawah naungan FORKI Banyuwangi. Ketua FORKI Banyuwangi, Joko Triyadni mengatakan, kalender Gubernur Cup VIII ini merupakan salah satu agenda rutin kejuaraan setiap tahunnya. Menilik tradisi yang ada, Banyuwangi cukup memiliki catatan manis di ajang ini. “Minimal kita target anak-anak bisa mendulang medali,” cetusnya. Joko menambahkan, untuk tampil di kejurnas ini, karateka yang dikirim akan terbagi dalam dua kategori utama, yakni kata dan kumite. Selanjutnya mereka bertanding sesuai dengan kategori usia yang dimainkan di ajang ini. Menilik hal itu, dia optimistis anak asuhnya bisa berbuat yang terbaik bagi Banyuwangi. Soal calon lawan, Joko menegaskan kekuatan lawan seperti Surabaya dan Malang

BANYUWANGI – Siapa manajer Persewangi proyeksi Divisi Utama musim depan? Yang pasti, jawabannya masih belum ada. Meski kepengurusan tim berjuluk Laskar Bambangan telah mengumumkan bakal membuka kran pintu lamaran untuk calon manajer, nyatanya hingga kini belum terdengar figur yang akan mengisi kursi panas tim berkostum merah-hitam tersebut. Namun, dari sejumlah aspirasi yang berkembang di lapangan, sejumlah nama mulai dikaitkan pelaku olahraga di Banyuwangi untuk memimpin Persewangi musim depan. Merunut latar belakang yang diungkapkan, nama yang dimunculkan berasal dari sejumlah latar belakang dan profesi. Tidak sebatas di kalangan pengusaha, proyeksi calon manajer rupanya juga merambah ke wilayah pejabat birokrasi di pemkab Banyuwangi. Dari rangkuman calon figur manajer Persewangi di kalangan plat merah ini, muncul nama Sekretaris Daerah Slamet Karyono, Dinas PU Mujiono, Kadis Pendapatan Daerah (Dispenda) Suyanto Waspo Tando Wicaksono, dan Plt. Kadispora Ahmad Khairullah. Mereka banyak disebut pemerhati bola Banyuwangi karena dianggap mumpuni untuk diproyeksikan sebagai calon manajer Persewangi di pentas Divisi Utama musim depan. Selain nama-nama tersebut, sejumlah nama lain dari kalangan pengusaha juga turut meramaikan kocok pilih calon manajer Persewangi. Dari kalangan profesional ini ada nama owner KSP Milan Toni Hartono, pengusaha

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

BUTUH KEPASTIAN: Striker asing Persewangi Victor da Silva (kiri) berebut bola dengan pemain Gresik United dalam kompetisi Divisi Utama PSSI musim lalu.

coldstorage Muncar Iwan Rudiyanto, dan kontraktor listrik asal Genteng Hari Wijaya. Dengan kekuatan finansial dan pengalaman di olahraga, khususnya sepak bola Banyuwangi, banyak kalangan juga menjagokan mereka untuk bisa menyelamatkan nasib Persewangi. Tidak ketinggalan, sederet nama dari kalangan pelaku bola seperti Ketua Laros Jenggirat Ahmad Mustain, pengacara asal Wosobo Misnadi, dan Mohamad Kayun banyak disebut untuk bisa memimpin kelangsungan Persewangi di pentas Divisi Utama musim depan. “Pada intinya, Laros Jenggirat tidak masalah siapa pun manajernya. Yang terpenting bagi suporter, Persewangi bisa eksis dan berkompetisi di Divisi Utama musim depan,” beber Muhaimin, Ketua Harian Laros Jenggirat.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, desakan adanya langkah konkrit bagi Persewangi dari kalangan klub, suporter, dan tokoh sepak bola untuk menatap kompetisi musim depan direspon datar oleh jajaran pengurusnya. Meski masih menunggu petunjuk lanjut dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pentolan tim berjuluk Laskar Blambangan ini rupanya tidak ingin terus menjadi sasaran tembak. Demi menjaga asa kelangsungan tim Persewangi di pentas Divisi Utama musim depan, ketua Persewangi, Nanang Nur Ahmadi berencana membuka sayembara untuk mengisi posisi manajer tim. “Saya persilakan klub atau siapa pun yang mau dan punya calon untuk dijadikan manajer untuk mengusulkan nama itu ke tim,” tuturnya. (nic/als)

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

DOA RESTU: Ketua FORKI Joko Triyadni (kiri) melepas kontingen FORKI Banyuwangi menuju kejurnas di Jombang.

tetap akan menjadi lawan terberat anak asuhnya. Disamping itu, kekuatan tuan rumah Jombang juga tidak bisa diremehkan. Dalam sejarah penyelenggaraan ajang ini, Jombang cukup diperhitungkan saat tampil di kandang.

Meski demikian, Joko berani menargetkan minimal kontingen Banyuwangi bisa mendulang tiga medali. “Kami optimistis dengan bekal persiapan dan pengalaman anak-anak sudah bisa tampil lepas di kejuaraan ini,” tegasnya. (nic/als)

Upaya Pemerintah Desa Kedungringin Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga

Siapkan Wisata Bahari dan Jagung Manis Kelas Ekspor MUNCAR – Sekitar sebelas ribu penduduk tinggal di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar. Selama ini, mayoritas warga tersebut sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Jika dilihat sesuai peta, sisi timur desa itu berbatasan langsung dengan selat bali. Sedangkan bagian utara berhimpitan dengan Desa Kedungrejo, sebelah barat desa itu berbatasan dengan Desa Sumber Beras, dan bagian selatan berjajar dengan Desa Wringin Putih. Melihat data itu, desa yang dipimpin Kepala Desa (Kades) Supardi itu masuk kategori dataran rendah. Tentu saja, hawa panas menyengat selalu menghiasi wajah desa tersebut. Apalagi, musim kemarau seperti saat ini. Selain panas, pencemaran lingkungan dampak dari limbah pabrik semakin menambah masalah. Meski begitu, tahun ini bakal dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah

ALI NURFATONI/RaBa

Supardi

(Ipal) yang notabene bisa mengurangi pencemaran. Ada lagi, pemerintah desa (pemdes) setempat juga sudah menyiapkan jurus jitu agar warga setempat punya banyak pilihan untuk mencari nafkah. Salah satunya, pemdes bakal menyulap kawasan tepi pantai yang cenderung panas menjadi wisata bahari. Hal itu memang bukan tanpa alasan. Sebab, di sekitar kawasan tepi pantai itu tumbuh banyak tanaman bakau. Ta-

naman bakau tersebut berada di sisi kanan-kiri sungai yang berlokasi di Dusun Tratas, desa setempat. Sejauh ini, tanaman bakau tersebut masih tumbuh dengan rindang. Hanya saja, agar tanaman tersebut terus terjaga dengan baik, maka harus ada langkah antisipasi agar pelestarian tanaman bakau tersebut tetap terjamin. Pertama yang bakal dilakukan adalah dengan membangun dermaga dengan desain sederhana namun memikat. Lokasi yang dipilih yakni di Dusun Tratas. Dermaga tersebut khusus untuk perahu wisata. ’’Nanti, perahu-perahu wisata itu akan membawa pengunjung ke Sembulungan,’’ ungkap Kades Supardi, kemarin (4/10). Menurut Supardi, dengan adanya wisata bahari itu, diharapkan bakal menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan baik lokal maupun interlokal. Selain itu, para wisatawan

dapat mengetahui sejarah tentang peninggalan sejarah yang ada di Sembulungan. ’’Di sana (Sembulungan, red) banyak peninggalan sejarah, seperti ada makam Gandrung. Tiap kali petik laut, nelayan pasti singgah di sana dulu,’’ katanya. Untuk meningkatkan taraf hidup warganya, lahan di desa setempat bakal ditanami jagung manis kualitas ekspor. Sampai saat ini, sekitar 8 hektare yang berada di Dusun Tratas itu mulai dikerjakan. ’’Namanya investor itu Pak Aminoto,’’ katanya. Hingga kini, kata dia, lahan yang sebelumnya berupa tambak itu masih proses perataan tanah. Jika tuntas, warga yang bakal menaman tanaman itu hingga panen. ’’Warga bisa menikmati hasilnya. Karena jagung manis itu diekspor dan harganya bisa lebih mahal,’’ katanya diamini Ketua BPD, Suwarno. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

POTENSIAL: Sebuah perahu sedang melintas di sungai penuh tanaman bakau di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamaan Muncar, kemarin.


BERITA UTAMA

Jumat 5 Oktober 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Sebagian Besar untuk Belanja Publik n GUBERNUR... Sambungan dari Hal 29

Dalam evaluasinya, Gubernur Soekarwo memberikan bebe rapa petunjuk terkait pelak sanaan perubahan APBD tersebut. Hanya saja, catatan yang diberikan Gubernur tidak mengubah komposisi anggaran perubahan APBD yang sudah disahkan dalam rapat paripurna DPRD. “Pimpinan banggar DPRD sudah meneken pengesahan Perda APBD pe-

rubahan tahun 2012 hasil evaluasi gubernur,” tegas Slamet. Tidak hanya itu, lanjut Slamet, Bupati Abdullah Azwar Anas juga sudah meneken pengesahan perubahan APBD tersebut. “Tadi pagi (kemarin pagi, Red) Pak Bupati sudah tan da tangan. Siangnya, hasil pengesahan itu diserahkan kembali kepada gubernur,” imbuhnya. Dengan diserahkannya hasil pengesahan evaluasi gubernur itu, secara otomatis Perda Perubahan APBD itu sudah di-

lak sanakan. “Hari ini, Perda Perubahan APBD Tahun 2012 sudah diundangkan pada lembaran daerah,” ungkap Slamet. Dengan diundangkannya Perda Perubahan APBD, maka perda itu secara otomatis sudah me miliki kekuatan hukum me ngikat. Semua anggaran pembangunan yang ada dalam perubahan APBD sudah bisa dilaksanakan. “Sebagian besar anggaran pembangunan dalam perubahan APBD untuk belanja publik,” tegasnya.

Sementara itu, meski tahun 2012 akan berakhir tiga bulan lagi, ternyata pihak ekse kutif dan legislatif masih bersemangat menelurkan peraturan daerah (perda). Setidaknya itu dibuktikan dengan banyaknya usulan rancangan pe raturan daerah (raperda) yang masuk ke meja pimpinan DPRD Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, saat ini jumlah usulan raperda yang masuk ke meja pimpinan dewan sudah mencapai 13

item. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya merupakan raperda inisiatif legislatif, dan si sanya merupakan raperda yang diajukan pihak eksekutif. Lantaran waktu yang tersisa hingga tutup tahun hanya kurang tiga bulan, bisa di pastikan legislatif tidak akan mampu merampungkan pembahasan raperda-raperda tersebut dan menelurkannya menjadi perda. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, pimpinan DPRD terma-

suk pimpinan tiap komisi di lembaga legislatif tersebut akan segera menggelar rapat untuk menentukan raperda apa saja yang paling urgent dan perlu segera dibahas. Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto mengatakan, Senin pekan depan (8/10) pihaknya akan menggelar rapat pimpinan DPRD dan pimpinan komisi I, komisi III, komisi III, dan komisi IV untuk menentukan raperda yang menjadi prioritas pembahasan.

“Terutama raperda yang menunjang kegiatan pemerintah di tahun 2013,” ujarnya. Hermanto menegaskan, pihaknya tidak akan berpatokan pada kuantitas perda yang berhasil disahkan. DPRD Banyuwangi akan lebih menitikberatkan kualitas. “Sehingga perda yang dihasilkan benarbenar berbobot dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegas politisi dari PDI Perjuangan itu. (sgt/ afi/c1/aif)

BPM Gencar Sosialisasi Penutupan Bila Ada Salah, Aldian Mohon Maaf n WAKAPOLRES...

n PSK... Sambungan dari Hal 29

Selama kegiatan berlangsung, me reka tampak serius mende ngarkan penyuluhan dari pemerintah. Nyaris tidak ada lelaki hidung belang yang datang. Bahkan, para tamu yang da-

tang terpaksa balik kucing. ’’Selama kegiatan berlangsung, para tamu terpaksa pulang,’’ ungkap Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, yang ikut memberikan penyuluhan. Diperoleh keterangan, dalam pe kan ini BPM dan Dinsos gencar sosialisasi rencana pe-

nutupan di sejumlah lokalisasi. Sebelumnya, mereka blusukan di lokalisasi Klopoan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Di tempat tersebut, PSK dan mucikari mengaku masih enggan meninggalkan profesinya. Sebab, pemberian modal kerja yang diberikan pemerintah dirasa

kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga. “Saya seorang janda, suami meninggal, dan punya anak tiga. Mana bisa modal Rp 5 juta untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga,” keluh Denok (nama samaran), salah seorang mucikari Klopoan, kala itu. (ton/c1/aif)

Sambungan dari Hal 29

“Selamat jalan Pak Aldian, dan selamat datang Pak Agus Widodo,” kata Kapolres Nanang saat memimpin sertijab kemarin. Kapolres mengatakan, mutasi yang kini dilaksanakan di Polres Banyuwangi itu merupakan hal yang lumrah di tubuh Polri. “Mutasi ini untuk

penyegaran. Selain itu, untuk meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugastugas kepolisian. Polisi harus selalu profesional dalam melaksanakan tugas,” jelasnya. Kapolres mengingatkan semua anak buahnya bahwa tugas kepolisian ke depan semakin berat. Kasus tawuran pelajar menjadi atensi bagi kepolisian. “Mencegah terjadinya tawuran

menjadi atensi dalam tugas kepolisian,” sebutnya. Selain dihadiri kapolres, sertijab kemarin juga dihadiri kepala bagian (kabag), kepala satua (kasat), dan kapolsek di Lingkungan Polres Banyuwangi. “Secara pribadi, bila ada tutur kata dan perbuatan yang salah, kami mohon maaf yang sebesarbesarnya,” ucap Kompol M. Aldian. (abi/c1/aif)

bih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) I Gede Agus. Saat sidang dengan agenda pembacaan tuntutan, jaksa menilai kedua terdakwa melanggar Pasal 197 UndangUn dang (UU) No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Sebagai hukuman atas pelanggarannya itu, JPU menuntut kedua terdakwa de ngan hukuman satu tahun enam bulan

penjara. Selain itu, keduanya juga diminta membayar denda sebesar Rp 500 ribu dengan subsider tiga bulan. Menanggapi putusan majelis hakim, penasihat hukum kedua terdakwa, Tommy Yudianto, mengaku menerima putusan tersebut. Apalagi, putusan itu masih dipotong masa tahanan. “Klien kami ditahan sejak Mei 2012 lalu,” kata Tommy. (abi/c1/aif)

Bangun Gapura atas Usulan Pejuang Ditahan Sejak Bulan Mei 2012

n KINI...

Sambungan dari Hal 29

Bahkan, Kementerian Sosial (Kemensos) RI harus turun ke Banyuwangi untuk melihat langsung pro-kontra renovasi TMP tersebut Hasilnya, Kemensos RI memuji langkah pemerintah daerah merenovasi TMP. Pemkab dinilai memiliki perhatian terhadap TMP. Tidak semua pemerintah daerah memiliki kepekaan dalam memperhatikan kondisi TMP. Saat itu, Kemensos menyatakan sang gup mengucurkan dana ban tuan untuk melanjutkan renovasi TMP. Renovasi TMP tidak berhenti di tahun 2011 saja.

Pada tahun 2011, Pemkab Banyuwangi membangun taman yang cukup megah dan membangun gedung terbuka di sisi selatan taman. Taman itu dibangun di pintu barat ma suk TMP. Awalnya, TMP yang berhadapan langsung de ngan kantor Pemkab Banyuwangi itu terlihat angker dan menyeramkan. Apalagi, di malam hari terlihat gelap. Yang terlihat hanya puluhan batu nisan makam para pahlawan. Setelah direnovasi, TMP terli hat indah dan memesona. Suasana di lokasi itu tidak terlihat angker lagi karena sudah puluhan lampu menyala menerangi taman. Bahkan, setiap

malam lokasi itu kini menjadi jujugan warga untuk bersantai. TMP kini telah dilengkapi taman dan beberapa fasilitas lain. Salah satu fasilitas yang bisa didapat di TMP Wisma Satria adalah akses internet. Pemerintah daerah bekerja sama dengan PT. Telkom memasang fasilitas WiFi yang bisa dinikmati selama 24 secara gratis. Sementara, fasilitas WiFi baru dipasang di satu titik dengan kecepatan 3MB. Dalam waktu dekat, pemerintah akan menambah fasilitas WiFi di taman yang berlokasi di Jalan A. Yani itu. “TMP masuk salah satu titik pasang 1000 WiFi,” ungkap Ke pala Dinas Perhubungan,

In formasi, dan Informatika (Dishubinfokom) Agus Siswanto. Renovasi TMP sampai sekarang tidak berhenti. Tahun 2012 ini, pemerintah masih menambah fasilitas berupa ruangan baca dan perpustakaan. Bangunan yang terletak di bagian depanselatan itu kini sedang dalam proses pengerjaan. Akhir bulan ini dipastikan rampung dan bisa langsung dimanfaatkan warga untuk membaca sembari bersantai. Selainbangunanitu,tahuninijuga dibangun gapura di pintu masuk makam.Gapuraitumerupakanusul para pejuang yang disampaikan langsung kepada Bupati Abdullah Azwar Anas. (afi/c1/als)

Frekuensi Gempa Bervariasi n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 29

Warga di sebagian wilayah Denpasar dan Jember juga merasakan dampak tumbukan lempeng Australia dan Asia ter sebut. Namun demikian, tidak sedikit warga yang tidak merasakan getaran bumi tersebut. Saat gempa berlangsung, ma-

syarakat tengah menjalani aktivitas. “Gempanya kecil dan berada di 10,56 Lintang Selatan dan 113,99 Bujur Ti mur. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami,” kata Anjar Triono Hadi, petugas BMKG Banyuwangi. Gempa pukul 10.51 kemarin itu semakin memperpanjang daftar gempa yang terjadi di wilayah barat daya Banyuwangi.

Bu lan September kemarin, tercatat 12 gempa berlangsung secara maraton di kawasan perairan Banyuwangi Selatan itu. Frekuensi gempa bervariasi, mulai 6,0 SR hingga 5,0 SR. Terkait seringnya wilayah ba rat daya Banyuwangi terja di gempa, Anjar memiliki analisis. Selain wilayah barat daya Banyuwangi adalah jalur

pertemuan lempeng aktif dunia, gempa tersebut juga disebabkan daya tahan bebatuan di sana yang cenderung elastis. Ketika gempa utama terjadi, energi terakumulasi dan langsung dilepaskan secara keseluruhan. “Itulah yang menyebabkan gempa akrab berada di kawasan barat daya Banyuwangi,” jelas Anjar. (nic/c1/aif)

Sudah Pensiun Masih Tetap Dikaryakan n DICEGAT... Sambungan dari Hal 29

Bukan hanya itu, Soekadi muda juga ikut menumpas pemberontakan Kahar Muzakar di Sulawesi dan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) tahun 1950. Rangkaian perjuangan merebut dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu kini masih belum hilang dari ingatan Soekadi. “Ketika bertugas di luar Jawa itu, saya bergabung dalam Kompi 514 Bondowoso. Saya tidak tahu apakah temanteman saya sekarang masih hidup ataukah sudah mati,’’ ucap Soe kadi mengawali pembicaraan dengan wartawan koran ini. Sejak pensiun sebagai tentara tahun 1975, Soekadi memperoleh tiga penghargaan. Pertama, penghargaan berupa surat tanda jasa dari Presiden Soekarno tanggal 10 November 1958. Dia dinyatakan ikut berjuang gerilya membela negara. Penghargaan kedua berupa Satyalencana Satya Dharma tanggal 1 Oktober 1962 dari Jenderal A.H. Nasution. Penghargaan ketiga berupa Lencana Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia dari Presiden Soeharto tanggal 9 Januari 1998. “Bagi saya penghargaan tidak penting. Justru yang lebih penting adalah menanamkan semangat berjuang bagi generasi sekarang. Yang lebih penting lagi, pemerintah harus lebih peduli kepada pejuang-pejuang se perti saya ini,’’ ujar Soekadi penuh semangat. Setelah pensiun dari TNI, Soekadi menetap di rumahnya di belakang Mapolsek Wongsorejo, tepatnya di Dusun Galekan, Desa Bajulmati, Wongsorejo. Di tempat itu, pria kelahiran 23 Maret 1922 itu tinggal bersama istrinya, Yatinah. Berkat keuletan bekerja, Soekadi mampu membesarkan empat anaknya. Ke empat anaknya kini sudah sukses. Tiga orang jadi guru, seorang lagi jadi polisi. Di usianya yang cukup senja itu, Soekadi hanya bisa tinggal di rumah. Sebab, penglihatannya kini tak lagi peka. “Bapak sudah tak bisa beraktivitas lagi. Sehari-hari hanya tinggal di rumah. Maklum sudah sepuh,’’ kata anak bungsu Soekadi, Totok Sasmito, yang kini jadi polisi dan berdinas

n VONIS... Sambungan dari Hal 29

Sidang dengan agenda mendengarkan vonis itu dibacakan ke tua majelis hakim Made Sutrisna beranggota Bawono Effendi dan Unggul Tri Esthi Mulyono. “Vonis ini lebih ringan daripada tuntutan Pak Jaksa,” tegas Made Sutrisna. Putusan hakim memang le-

Tingkatkan Kerja Sama dengan Media n BERIKAN... Sambungan dari Hal 29

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono menjelaskan, be berapa kebijakan publik Pemkab Banyuwangi selama ini ternyata dipantau lembaga negara lain. Komisi Informasi (KI) Provinsi Jatim selama beberapa tahun belakangan ini mengamati dan mengikuti perkembangan Banyuwangi secara intens. Selama ini pula, ungkap Slamet, semua rencana program pembangunan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat lewat media massa. Kebijakan pemerintah daerah itu, lanjut Slamet, ternyata me miliki andil besar dalam me ngantarkan Banyuwangi sebagai badan publik terbaik III dalam implementasi UU 14 Tahun 2008. UU itu mengatur

tentang keterbukaan informasi publik yang dilaksanakan pemerintah daerah. Penghargaan ini, kata Slamet, merupakan penghargaan yang cukup bergengsi. Sebab, tidak semua pemerintah daerah di Jatim berhasil mendapatkan penghargaan semacam itu. Dari 38 kabupaten/kota di Ja tim, hanya enam daerah yang masuk nominasi. Enam daerah itu, di antaranya Pemkot Su rabaya, Pemkot Malang, Pemkab Banyuwangi, Pemkab Pacitan, dan Pemkab Sumenep. Dari enam kabupaten/kota yang masuk nominasi, hanya Pemkot Surabaya, Malang, dan Pemkab Banyuwangi yang berhasil meraih penghargaan. “Banyuwangi ditetapkan sebagai kabupaten terbaik dalam pelayanan informasi publik,” katanya. Ke depan, tambah Slamet,

kerja sama dengan media akan terus ditingkatkan untuk menyampaikan informasi publik kepada masyarakat. “Kita menyampaikan terima kasih kepada semua media atas kerja sama selama ini,” tambahnya. Penghargaan itu diterima langsung Bupati Anas. Sedianya, penghargaan itu akan diterima Sekkab Slamet Kariyono. Namun, menjelang penyerahan penghargaan, Bupati Anas datang untuk menerima penghargaan tersebut. Bupati Anas menyempatkan datang langsung dari Jakarta untuk menerima penghargaan itu dari Sekdaprov Rasiyo mewakili Gubernur Jatim Soekarwo. Ketua Komisi Informasi Jatim H. Joko Tetuko juga datang dalam penganugerahan yang berlangsung di Hotel Garden Palace, Surabaya, itu. (afi/c1/aif)

Peraturan Kapolri Demi Keamanan n PENDAMPING... Sambungan dari Hal 40

REPRO: SYAIFUDDIN M/RaBa

FOTO KENANGAN: Soekadi (kanan) ketika masih aktif jadi tentara.

di Mapolres Banyuwangi. Meski usianya sudah 90 tahun, ingatan Soekadi dalam merebut negeri ini dari tangan penjajah masih segar. Dia juga lancar menceritakan penggalan-penggalan cerita selama bertugas di Ambon, Maluku, Sulawesi, dan Surabaya. Kenangan yang paling tak terlupakan adalah ketika berdinas di Sulawesi tahun 1952. Kala itu, Soekadi bersama pasukannya dikepung pasukan pemberontak Kahar Muzakar. Baku tembak pun tak terelakkan. Rupanya, nasib tak berpihak kepada pasukan Soekadi. “Teman saya 27 orang mati diberondong pasukan pemberontak. Hanya empat orang yang selamat, termasuk saya,” kenang pria kelahiran Desa Pakel, Kecamatan Campur Darat, Kabupaten Tulungagung, itu. Kenangan lain adalah ketika Soekadi berjuang melawan penjajah Belanda di Banyuwangi. Pertengahan tahun 1945, dia dikepung pasukan Belanda. Dia bersama pasukannya berhasil dipukul mun dur. Ketika mundur inilah dia mencari selamat di sebuah pos di wilayah Sembon, Bangorejo. Sialnya, pasukan yang berada di pos tersebut justru mata-mata musuh. “Kami pun ditangkap dan ditawan selama 1,5 tahun di Ambulu, Jember. Saya bisa

lepas setelah terjadi tukar-menukar tawanan perang,” cerita Soekadi. Soekadi memang tergolong tentara tulen. Dia masuk tentara pada usia 19 tahun. Sebelum masuk BKR, Soekadi bersama kerabatnya”hijrah” dari Tulungagung ke Banyuwangi. Perjalanan ratusan kilometer itu ditempuh dengan jalan kaki. “Saya masuk tentara setelah berada di Banyuwangi,” akunya. Kala itu namanya BKR (Badan Keamanan Rakyat) lalu berubah jadi TNI. Kali pertama bergabung dengan BKR, dia menerima gaji Rp 200 rupiah. Seiring waktu, Soekadi muda yang masih berpangkat praka itu akhirnya bergabung dengan Batalion 514 di Bondowoso. “Setelah perang melawan penjajah selesai, kami dikirim ke Sulawesi, Ambon, dan Maluku, untuk menumpas pemberontak,” jelas Soekadi dengan logat Jawa kental. Banyak kenangan pahit yang tidak bisa diceritakan satu per satu. Namun, setelah masa-masa sulit itu dilalui, Soekadi akhirnya berdinas di Banyuwangi. Dia sempat bertugas di Makodim 0825 Banyuwangi di Baud (Bagian Urusan Dalam). “Terakhir saya dinas di Koramil Wongsorejo. Pensiun tahun 1975. Namun, setelah pensiun tenaga saya tetap dikaryakan selama 15 tahun menjadi Babinsa Wongsorejo,” ungkap Soekadi. (c1/*)

Sebab, dalam salah satu pertimbangan diterbitkannya peraturan kapolri itu demi kondusivitas keamanan,” papar Supriyono. Karena itulah, lanjut pria asal Panarukan itu, polisi juga harus tegas atas laporan perampasanperampasan sepeda motor yang dilakukan dengan cara semena-mena, bahkan dengan

cara kasar. “Bahkan, sekarang ada modus sengaja mengambil sepeda motor warga kecil yang baru menunggak beberapa bulan,” tandas Supriyono. Diberitakan sebelumnya, aksi main todong oleh polisi yang mendampingi eksekusi sepeda motor yang dilakukan FIF Situbondo dibantah Kasatreskrim Polres Situbondo. Dia menegaskan, laporan Kholili ke DPRD Situbondo Senin (1/10) lalu mengada-ada

karena tak sesuai kenyataan. Menurut Khalili, dirinya diintimidasi FIF Situbondo dan anggota Polres Situbondo yang me lakukan pendampingan. Dia mengaku ditodong menggu nakan pistol oleh polisi yang mengaku komandan. Itu membuat istrinya yang sedang hamil delapan bulan mengalami trauma berat. Tak terima, Khalili memilih melaporkan hal itu ke Komisi I DPRD Situbondo. (pri/c1/als)

Penggugat Persoalkan Akta Hibah n MAJELIS... Sambungan dari Hal 40

“Sebab, hemat kami sumpah pemutus itu sebagai salah satu fakta untuk pertimbangan yang berpengaruh terhadap pu tusan hakim. Kalau tidak dilakukan, ya kita curigai hakim. Karena gugatan kita jelas mempermasalahkan ada tidaknya akta hibah. Yang sampai sekarang kita ya kini itu tak pernah ada,” ungkapnya. Sumardhan menambahkan, bisa juga keputusan hakim nanti berupa keputusan apakah sumpah itu harus dilakukan atau tidak. “Masih ada waktu bagi majelis hakim selama dua pekan untuk berpikir dan bermusyawarah, mana yang adil, mana yang benar, mana yang harus dijadikan sebagai dasar

pertimbangan,” ungkapnya. Kuasa hukum tergugat, Muhammad Hadun dikonfirmasi via telepon seluler tak bisa dihubungi. Koran ini juga mencoba melakukan konfirmasi ke kantornya di Jalan Wijaya Kusuma, namun juga tak bertemu. “Tadi keluar, tidak tahu ke mana. Di sini Cuma kantornya, bukan tempat tinggalnya,” ujar seorang perempuan berwajah Timur Tengah kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia kemudian mencoba menghubungi Mohammad Hadun melalui telepon seluler. Cukup lama wartawan koran ini menunggu, namun kemudian seorang perempuan pribumi keluar. “(Mohammad Hadun) katanya sedang keluar tidak ada di rumah,” ungkapnya. Saat koran ini menanyakan di

mana kediaman Mohammad Hadun, dia mengaku tidak tahu. Dengan dalih sering pindah rumah. Saat koran ini minta nomor telepon seluler yang bisa dihubungi juga tak diberi. Diberitakan sebelumnya, Sumardhan, mengajukan pelaksanaan sumpah pemutus. Sebab, penggugat atau pun tergugat sama-sama tidak bisa menunjukkan alat bukti dalam gugatan perdata kasus hibah tanah. Gugatan tersebut berawal dari munculnya sertifikat atas nama Sabar Budi dengan dasar adanya akta hibah nomor 98/ASBGS/1978 tanggal 15 Juni 1978. Padahal, Indrawati merasa tidak pernah memberikan akta hibah itu. Dia menduga peralihan sertifikat tidak benar alias ada perbuatan melawan hukum. (pri/c1/als)


40

Jumat 5 Oktober 2012

796 CJH Diberangkatkan Dua Tahap SITUBONDO - Ratusan Calon Jamaah Haji (CHJ) asal Kabupaten Situbondo dilepas Bupati Dadang Wigiarto di Pendapa Kabupaten Situbondo kemarin (4/10). Dari 805 CJH yang bakal diberangkatkan, hanya satu CJH yang gagal berangkat karena meninggal dunia, yaitu Surawi alias Karim, warga Kampung Blengguan, Desa Bugeman, Kecamatan Kendit. Selain itu, terdapat satu orang yang

menunda keberangkatan hajinya dan sebanyak tujuh orang yang terpaksa mutasi karena keinginan sendiri dan beberapa alasan pribadi. Sehingga, pada tahun 2012 ini Kabupaten Situbondo memberangkatkan 796 CJH. Kepala Kementerian Agama Situbondo Rosyadi Badar mengatakan, dalam pemberangkatan CJH nanti pihaknya akan melibatkan berbagai instansi terkait untuk

NUR HARIRI/RaBa

PELEPASAN: Bupati Dadang Wigiarto bersama tokoh masyarakat Situbondo saat melepas calon jamaah haji kemarin (4/10).

pengamanan. “Yang ikut mengamankan adalah pihak kepolisian, PJR, Kodim, Pemkab dan Satpol PP,” ujar Rosyadi. Diketahui, proses pemberangkatan calon jamaah haji asal Kabupaten Situbondo dibagi menjadi dua tahap. Untuk tahan pertama atau kloter 71, sebanyak 358 CJH akan diberangkatkan pada tanggal (15/10) yang dimungkinkan akan diberangkatkan dari depan kantor pemkab.

Sedangkan tahap kedua atau kloter 72, sebanyak 445 CJH akan diberangkatkan pada 16 Oktober dari Alunalun Besuki. Menurut Rosyadi, pihaknya berharap kepada CJH untuk tetap menjaga kesehatan. Sehingga dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar. “Setiap kloter ada 1 dokter dan 2 perawat yang siap memberikan layanan kesehatan kepada CJH,” katanya. (mg1/c1/als)

LEASING

Pendampingan Polisi Jangan Timbulkan Keresahan Baru SITUBONDO - Langkah perusahaan pembiayaan menggunakan jasa kepolisian dalam melakukan eksekusi dinilai tepat dan benar. Selain memang ada regulasi yang mengaturnya, langkah itu juga bertujuan menanggulangi aksi perampasan sepeda motor atau barang kreditan lain yang dilakukan dengan aksi kekerasan. Pernyataan itu disampaikan anggota Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Situbondo, Supriyono SH MHum. Kata dia, tidak sedikit perusahaan pembiayaan yang menggunakan jasa eksternal untuk melakukan perampasan di tengah jalan. Nah, peristiwa semacam itu kini menimbulkan keresahan. “Biasanya yang digunakan adalah orang-orang yang memiliki tampang kasar dan sangar. Kerjanya berkelompok, mengejar, dan mencegat target di tengah jalan. Kita mengutuk perilaku ini. Itu masuk ranah pidana. Makanya masyarakat jangan segan-segan melapor kepada polisi,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kata dia, dengan menggunakan jasa kepolisian, segala tindakan yang dilakukan perusahaan pembiayaan terpantau. Sebab, sudah ada prosedur yang ditetapkan sebagaimana diatur Peraturan Kapolri Nomor 08 Tahun 2011 tentang pengamanan eksekusi jaminan fedusia. Sehingga, tidak ngawur dan tidak menimbulkan ketakutan sebagaimana yang dilakukan jasa-jasa eksternal selama ini. “Makanya, kita juga berharap pendampingan yang dilakukan polisi dalam melakukan eksekusi jaminan fedusia tidak membuat keresahan-keresahan baru. Baca Pendamping...Hal 39

SENGKETA TANAH

Majelis Hakim Sarankan Berdamai SITUBONDO - Ini perkembangan terbaru terkait permohonan pelaksanaan sumpah pemutus (semacam sumpah pocong/sumpah mimbar/sumpah klenteng) dalam sidang perdata Indrawati (Wong Siok Ien), warga Sempu, Banyuwangi, dengan Sabar Budi (Puek Lie Siong) di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Majelis hakim yang menangani kasus tersebut kemarin (4/10) menyarankan agar kedua belah pihak menempuh jalan damai. Pertimbangan majelis hakim yang diketuai Andre SH itu memang cukup beralasan. Sebab, pihak yang bersengketa masih terikat hubungan saudara. Dua minggu lagi, majelis hakim akan membacakan keputusan. Kuasa hukum penggugat, Sumardhan, mengaku merespons positif tawaran DOK.RaBa majelis hakim tersebut. Sumardhan “Tentu jika yang menjadi tuntutan kami dikabulkan. Misalnya, bagaimana ada pengembalian kepemilikan hak tanah hingga ganti rugi. “Karena kita memang yakin bahwa akta hibah sebagai dasar terbitnya sertifikat hak milik no 17 Asembagus, yang kini ditempati Toko Gunung Ringgit, itu tidak ada,” katanya. Pengacara asal Malang itu menegaskan, dirinya berkeyakinan hakim masih harus mengabulkan permohonan penggugat dengan mengambil alat bukti sumpah pemutus sebagai dasar membuat suatu pertimbangan hukum. Dia berpendapat pelaksanaan sumpah pemutus seharusnya dilakukan sebelum keputusan majelis hakim. Baca Majelis...Hal 39

NUR HARIRI/RaBa

TERBAKAR: Mobil pikap yang habis terbakar saat di las di sebuah bengkel Kecamatan Panji kemarin (4/10).

Kabin Dilas, Pikap Pengangkut Keramik Terbakar PANJI - Sebuah mobil pikap milik Wagiyanto, 42, warga Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, terbakar saat dilas di bengkel milik Suharnik, warga Desa/ Kecamatan Panji, kemarin (4/10). Akibat kebakaran tersebut, seluruh bodi pikap bernopol P 8185 F itu ludes dilalap api. Selain itu, ribuan keramik yang sedang diangkut juga nyaris habis terbakar. Beruntung, dalam kebakaran tersebut tidak ada korban

SITUBONDO - Sejumlah keterangan yang mengatakan tidak terkirimnya material bangunan proyek block grant di SMKN 1 Banyuputih karena ada penutupan jalan dinilai menyudutkan pihak yayasan dan Pesantren AsSalam. Padahal, itu sama sekali tak pernah dilakukan. Pernyataan itu disampaikan pengurus Yayasan As-Salam, Zainuri Ghazali. “Itu hanya akal-akalan saja. Kok bisa menyalahkan portal lingkungan pesantren yang memang sudah ada sejak lama,” katanya dalam keterangan persnya kemarin. Menurut dia, lucu sekali jika portal itu dijadikan sebagai

NUR HARIRI/RaBa

BELA KELUARGA: Idris Sharief menunjukkan bukti laporan penganiayaan ke Polres Situbondo.

rinisial DS alias H. Didik Sudaryanto saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi membantah tudingan penganiayaan terhadap salah seorang tahanan titipan Polsek Asembagus tersebut. “Itu semua tidak benar kalau saya memukuli dia (Hasanuddin). Tapi hanya ditendang dengan menggunakan kaki. Itu pun tidak keras. Apalagi sampai dibilang ada tiga teman yang mengeroyok. Itu tidak benar,” ujar Didik, yang juga

juga terkena semburan las. Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, tanpa dikomando langsung membantu memadamkan kobaran api tersebut dengan alat seadanya. Beruntung, kobaran api yang sudah membesar dan menghanguskan bodi pikap dan keramik itu berhasil dipadamkan. “Saya tahu setelah api membesar. Untung saja warga sekitar langsung ikut membantu memadamkan api,”

imbuh Wagiyanto. Anggota Polsek Panji, Aiptu Sumari, yang berada di lokasi kejadian mengatakan, kebakaran yang terjadi itu diduga akibat jeriken berisi bensin berada di luar kendaraan. Sehingga, pada saat mobil di las, api las menyambar jeriken yang berisi bensin tersebut. “Kita sudah mengecek, dan penyebab kebakaran pikap tersebut karena bensin berada di luar,” kata Aiptu Sumari. (mg1/c1/als)

Bantah Hambat Pengiriman Barang

Sipir Akui hanya Menendang SITUBONDO - Polisi masih menyelidiki dugaan penganiayaan oleh sipir Rutan Situbondo berinisial DS terhadap Hasanuddin, 37, warga Desa/ Kecamatan Jangkar. Hingga kini, pihak kepolisian Polres Situbondo masih memeriksa sejumlah saksi dan mencari bukti benar-tidaknya penganiayaan yang konon dibantu tiga teman DS tersebut. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto mengatakan, setelah pihaknya mendapat laporan dari Idris Sharief, pihak keluarga Hasanuddin, Rabu (3/10) lalu, pihaknya langsung memintakan visum ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. “Kemarin sudah kami mintakan visum. Hasil sementara, penyakit korban sendiri justru lebih menonjol, yakni hipertensi yang diketahui 220. Bekas luka memang ada di kakinya. Tetapi, kami belum bisa memastikan dan hasil visum baru akan diserahkan sekitar satu minggu yang akan datang,” ujar AKP Sunarto. Dalam waktu dekat, kepolisian juga akan memeriksa korban yang mengaku dianiaya. Namun, pihaknya terlebih dahulu menunggu hasil visum RSUD. Sementara itu, terlapor be-

jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Pemilik mobil pikap, Wagiyanto mengatakan, pada saat mengelas kabin pikapnya yang rusak, tiba-tiba api dari las menyambar dus keramik. “Saya kaget tiba-tiba api membesar dan memenuhi bak mobil,” ujar Wagiyanto kepada wartawan. Selain dus keramik, yang menjadikan api cepat membesar karena bensin yang berada di atas bak pikap

Karupam III Rutan Situbondo, saat ditemui di kantornya kemarin (4/10). Seperti diberitakan kemarin, seorang tahanan titipan Polsek Asembagus bernama Hasanuddin, 37, mengaku menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oknum petugas sipir Rumah Tahanan (Rutan) Situbondo. Akibatnya, pihak keluarganya bernama Idris Sharief melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Situbondo. (mg1/c1/als)

kambing hitam tidak terkirimnya barang. Apalagi, sampai ada yang menganggap sengaja dipasang untuk menghambat pengiriman material proyek. “Lha, pihak yayasan kan baru tahu SMKN 1 Banyuputih dapat dana block grant. Kapan dana cair, kapan mau belanja, kapan barang terkirim, yayasan tidak tahu. Lha kok tiba-tiba beralasan tidak bisa ngirim barang karena jalan ditutup. Itu kan menjelek-jelekkan pesantren dan yayasan,” tegas Zainuri. Ditegaskan Zainuri, pemasangan portal tersebut untuk kepentingan keamanan pesantren maupun sekolah. Satu-satunya

akses jalan menuju pesantren dan sekolah memang melalui jalan tersebut. “Portal itu sudah dibangun sejak lama sekali. Bukan dibangun untuk kepentingan menghambat pengiriman barang proyek. Itu informasi sangat menyesatkan,” ungkapnya. Informasi itu, kata dia, sangat merugikan pihak pesantren maupun yayasan. Sebab, seolaholah, yayasanlah yang menjadi pemicu terlambatnya pengerjaan kegiatan pembangunan yang dibiayai dana block grant. “Kita sudah dibohongi, masih disangka menjadi penghambat. Makanya itu perlu kita luruskan,” terang Zainuri. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

KLARIFIKASI: Zainuri (kiri) memberikan keterangan pers siang kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.