Radar Banyuwangi 6 September 2012

Page 1

23

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

KAMIS 6 SEPTEMBER TAHUN 2012

Lahan 880 Ha Rentan Kering FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

SERU: Suasana pertandingan perdana tim Banyuwangi (kuning) versus Bondowoso (biru) di lapangan Taman Blambangan tadi malam.

Dibuka Servis Kapolres BANYUWANGI - Kejuaraan bola voli bertajuk Djarum 76 Volleyball Competition 2012 mulai digelar di Taman Blambangan, Banyuwangi, tadi malam (5/9). Antusiasme penonton dalam menyaksikan even kejuaraan yang memperebutkan Piala Pakde Karwo dan Gus Ipul itu layak diacungi jempol. Selain menyaksikan pertandingan, mereka juga turut memberikan dukungan kepa-

da tim yang bertanding. Dua pertandingan perdana tadi malam mempertemukan Banyuwangi dan Bondowoso. Duel perdana tersebut mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Dari dekat, warga Kota Gandrung memberikan dukungan untuk Bagus dkk agar berjuang dengan sungguh-sungguh ■

Baca Dibuka...Hal 33

Jadwal Pertandingan 5 September Jam I Jam II 6 September Jam I Jam II 7 September Jam I Jam II 8 September Jam I Jam II 9 September Jam I Jam II

Banyuwangi vs Bondowoso Lumajang vs Kab.Probolinggo Situbondo vs Kab.Probolinggo o Banyuwangi vs Lumajang Bondowoso vs Lumajang Situbondo vs Banyuwangi Lumajang vs Situbondo Kab.Probolinggo vs Bondowoso Kab.Probolinggo vs Banyuwangi Bondowoso vs Situbondo

PEMBUKAAN: Kapolres AKBP Nanang Masbudi melakukan servis kehormatan.

BANYUWANGI - Musim kemarau yang berkepanjangan mengancam ratusan hektare (ha) lahan pertanian di Bumi Blambangan. Saat ini, sedikitnya 880 ha lahan pertanian di Banyuwangi rentan dilanda kekeringan. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengatakan, sekitar 880 ha lahan yang rentan kekeringan itu tersebar di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Pesanggaran sekitar 300 ha, Kecamatan Muncar 60 ha, Kecamatan Siliragung 240 ha, dan Kecamatan Bangorejo 280 ha. Kecamatan Pesanggaran tersebar di tiga desa, yakni Desa Sumberagung, Pesanggaran, dan Sumbermulyo. Kecamatan Muncar tersebar di dua desa, yakni Desa Kedungrejo dan Desa Ringinpitu. Di Kecamatan Siliragung, potensi kekeringan lahan pertanian berada di Desa Buluagung, Seneporejo, dan Siliragung. Di Kecamatan Bangorejo, potensi kekeringan berada di Desa Sukorejo dan Desa Te-

murejo. “Jika sampai Oktober mendatang tidak turun hujan, maka empat kecamatan yang rentan kekeringan tersebut akan berpotensi dilanda kekeringan,” jelas Ikrori. Hingga saat ini, belum ada lahan pertanian yang dilanda kekeringan hingga menyebabkan gagal panen. Tetapi, jika Oktober mendatang hujan tidak kunjung turun, maka akan berdampak pada penurunan produksi beberapa komoditas pertanian. Berdasar pemetaan, kata Ikrori, kekeringan yang melanda tidak sampai mengakibatkan gagal panen. Kalau penurunan produksi memang sangat berpotensi terjadi akibat kekurangan air tersebut. Penurunan produksi pertanian itu dipicu menurunnya suplai air yang disebabkan berkurangnya debit air di beberapa sumber air. “Selama ini, beberapa lahan pertanian yang berpotensi dilanda kekeringan itu menggantungkan suplai air pada irigasi,” kata Ikrori ■ Baca Lahan...Hal 33

Wilayah yang Terancam cam Kekering Kekeringan gan a

Saksi Berbelit, Kerabat Rosan Histeris

POLITIK

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DAFTAR: DPC Partai Demokrat menyerahkan berkas ke KPU Banyuwangi kemarin.

KPU Bentuk Tim Verifikasi BANYUWANGI - Setelah Partai Nasdem dan Partai Gerindra, giliran PKNU dan Partai Demokrat menyerahkan berkas verifikasi ke Komisi pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Kedua partai itu sudah menyatakan siap mengikuti proses verifikasi sebagai calon peserta Pemilu 2014 ■ Baca KPU...Hal 33

FemalE

Dipotret Sebelum Belajar Motret DUNIA fotografi memang memiliki daya tarik tersendiri bagi Emy Pratiwi. Saat ini, perempuan berusia 25 tahun itu mulai keranjingan mengekspresikan diri lewat jepretan foto. Ketertarikan itu membuatnya terdorong untuk masuk dan belajar segala hal terkait dunia fotografi. Emy mengaku, fotografi ternyata memiliki nilai keindahan tersendiri. Tidak hanya sekadar jepret, kualitas foto yang dihasilkan oleh sentuhan tangan seniman foto sangatlah luar biasa ■ Baca Dipotret...Hal 33

BANYUWANGI - Sidang kasus pembunuhan beren- sebenarnya kasus pembunuhan yang menyeret nama cana dengan terdakwa Muhamad Ali Hinduan alias empat pelaku tersebut adalah Siwan. Kesaksian itu Habib alias Muhdi Uraidi bin Ali, 44, diwarsangat bertentangan dengan keterangannya saat nai tangis histeris kerabat korban kemenjalani penyidikan dan saat proses persimarin (5/9). Pasalnya, saksi membedangan terhadap dirinya sendiri. Sebab, saat dirikan keterangan berbelit yang sasidang sebagai terdakwa, Haedori mengaku ngat bertolak belakang dengan ketebahwa otak pembunuhan terhadap keluarga rangan yang diberikan saat menjaRosan adalah Habib. lani proses penyidikan sebelumnya. Haedori berkilah bahwa keterangan yang Saksi yang dihadirkan dalam sidang dia berikan saat menjalani penyidikan dan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwasidang dengan status terdakwa tidak benar. ngi adalah Haedori Setiawan. Dia Sebab, dia berada dalam tekanan. “Saya merupakan saksi dalam kasus pemkhawatir anak dan istri saya dibunuh Siwan. bunuhan berencana terhadap Rosan; isDia (Siwan) memang memaksa saya terlibat trinya, Siti Jamilah, 37; dan putra semata dalam pembunuhan itu. Jika tidak, dia akan wayangnya, Deri Pradana, 14. membunuh anak dan istri saya,” ujarnya. Haedori menjadi saksi mahkota Mendengar perkataan saksi yang lantaran dia juga terlibat cenderung melindungi Habib, dalam kasus pembunuHosniah, mantan pembanhan keji yang menetu rumah tangga korban waskan ketiga korlangsung histeris. Bahban asal Dusun kan, lantaran tidak kuDadapan, Desa asa menahan emosi, Karangsari, Kecaperempuan itu termatan Sempu, itu. paksa digiring petuBahkan, Haedori gas ke luar ruang sijuga sudah didang. Akibatnya, siganjar hukuman dang pun terpaksa seumur hidup ditunda sejenak. dan vonis terseSesaat setelah sibut sudah memidang dilanjutkan, liki kekuatan huHaedori kembali kum tetap. memberikan Nah, dalam keketerangan yang saksian kemarin, meringankan SIDANG: Terdakwa Muhamad Ali Hiduan alias Habib di PN Banyuwangi kemarin. Haedori mengataHabib ■ Baca Saksi...Hal 33 kan bahwa dalang

MUNCAR: 60 ha Desa Kedungrejo Desa Ringinpitu SILIRAGUNG : 240 ha Desa Buluagung Desa Seneporejo Desa Siliragung

TOTAL : 880 ha

Antisipasi Kekeringan dengan Padat Karya S EMENTARA itu, ancaman kekeringan yang melanda Banyuwangi langsung direspons cepat Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu memanggil seluruh kepala dinas, kepala kantor, dan kepala badan, untuk menggelar koordinasi antisipasi bencana kekeringan kemarin (5/9). Dalam rapat yang berlangsung di Aula Rempeg Jogopati itu, Bupati Anas membahas antisipasi ancaman kekeringan dan musim paceklik. Bahkan, dalam rapat itu antisipasi yang dibahas sangat detail hingga menyentuh persoalan teknis. Masing-masing satuan perangkat kerja daerah (SKPD) diminta terlibat dalam antisipasi kekeringan dan paceklik tersebut. Satu poin yang dihasilkan dalam rapat itu adalah penciptaan

program yang memiliki serapan kerja. Jika bencana kekeringan dan musim paceklik terjadi, program itu akan dilakukan pemerintah daerah. Beberapa program itu akan dilakukan di beberapa tempat dan lokasi dengan cara melibatkan partisipasi lokal. Program itu digelar untuk mengurangi dampak bencana kekeringan dan musim paceklik. “Kebijakan itu kita siapkan sebagai antisipasi bencana kekeringan di masyarakat,” ujar Anas. Menurut Bupati Anas, bencana kekeringan dan musim paceklik belum terjadi. Lantaran belum terjadi, maka pemkab melakukan upaya antisipasi. “Kita ingin memastikan ada solusi cerdas kalau bencana kekeringan dan musim paceklik benar-benar terjadi,” tegasnya ■

Baca Antisipasi...Hal 33

GALIH COKRO/RaBa

Menyaksikan Tingkah Orgil yang Terjaring Razia Satpol PP

Tunggu Giliran Cukur, Baca Setumpuk Kemasan Kopi Maraknya orang gila (orgil) di jalanan terasa sangat meresahkan warga. Karena itu, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan mereka. Seperti apa tingkah orang kurang waras itu? SIGIT HARIYADI, Banyuwangi

HALAMAN depan kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi tampak sangat kumuh siang itu (4/9). Bagaimana tidak, beberapa http://www.radarbanyuwangi.co.id

PESANGGARAN: 300 ha Desa Sumberagung Desa Pesanggaran Desa Sumbermulyo BANGOREJO : 280 ha Desa Sukorejo Desa Temurejo

kresek berisi sampah berserakan di sisi timur halaman kantor yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Giri, tersebut. Dua karung putih yang juga penuh berisi sampah semakin menambah kumuh halaman kantor tersebut. Padahal, lingkungan kantor yang satu ini sebenarnya cukup asri. Beberapa jenis tanaman bunga dan pohon yang berfungsi sebagai peneduh banyak dijumpai di SIGIT HARIYADI/RaBa pelataran kantor tersebut. KOTOR: Satu orgil merebahkan diri sebelum dibersihkan petugas. Tetapi, jangan terburuburu menyimpulkan bahwa sam- lingkungan atau pun akibat petugas sampah yang menumpuk. Bukan pah-sampah itu bertebaran akibat kebersihan yang bertugas di wila- itu sebabnya ■ Baca Tunggu...Hal 33 para pegawai malas membersihkan yah itu tidak segera mengambil

Lahan 880 ha rentan kekeringan

Ribuan ha lainnya rentan berubah jadi perumahan

Dewan datang, warga Pesisir Banyuglugur bergolak

Baiknya mengundang Pegadaian, selesaikan masalah tanpa masalah

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


24

Kamis 6 September 2012

SMAN 1 Rogojampi Lolos Fase Grup LPI Regional Jatim

NIKLAAS/RaBa

TUMPUAN JATIM: Pesilat Dinda Maulidya (kanan) berlatih bersama rekan-rekannya di Taman Tirta Wangi Banyuwangi kemarin.

Enam Atlet Banyuwangi Tampil di PON Riau BANYUWANGI - Gelaran PON 2012 di Riau pekan depan menjadi ladang pembuktian kualitas pembinaan olahraga di Banyuwangi. Dalam even empat tahunan tingkat nasional yang akan digelar tahun ini, Bumi Blambangan menyertakan enam atlet. Keenam atlet tersebut terbagi dalam beberapa cabang olah-

raga yang akan dipertandingkan di Riau nanti. Di cabang pencak silat ada Dita Amalia Ramadani dan Dinda Maulidya. Dialah yang akan menjadi tumpuan kontingen Jawa Timur untuk mendulang medali. Di cabang bola basket putri, Banyuwangi menyertakan Balmar Morangelita Nuach. Di cabang atletik ada Yudi

Dwi Nugroho yang akan menjajal kemampuan terbaik. Di cabang bola voli putri, Banyuwangi mengirimkan dua pemain, yakni Yulis Indah Yani dan Dhini Indah Sari. Terakhir, di cabang karate ada Ivan Adi Baskoro yang akan mencoba jurus demi meraih medali di pentas PON tahun ini. Bagian prestasi KONI Banyuwangi, Joko

BANYUWANGI - SMAN 1 Rogojampi memastikan diri lolos ke fase knock out Liga Pendidikan Indonesia (LPI) regional Jawa Timur. Kepastian itu diperoleh setelah dalam laga pemungkas di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, kemarin (5/9), pasukan Nursamsi itu sukses menahan imbang SMAN Ponggok, Blitar, dengan skor 0-0. Tambahan satu poin bermakna ganda bagi tim asal Rogojampi ini. Selain memastikan lolos ke babak kedua LPI tin-

gkat Jawa Timur, hasil itu juga menahbiskan Imam Bandaniji dkk memuncaki klasemen akhir dengan total raihan 5 poin. Pendamping SMA 1 Rogojampi di babak kedua adalah MAN Bondowoso. Tim asal Kota Tape itu dipastikan lolos dari lubang jarum setelah unggul atas SMKN 5 Malang di laga pemungkas kemarin. Hasil tersebut sekaligus menjadi catatan tersendiri bagi kontingen Banyuwangi di pentas LPI yang melaju hingga babak kedua. Pelatih SMAN 1 Rogojampi, Nursamsi, mengaku bersyukur atas donasi satu poin yang

diperoleh timnya kemarin. Dituntut bermain imbang, membuat permainan skuad merah hitam sedikit tidak fokus. “Anak-anak sempat tegang, tapi semua bisa dilewati dengan baik,” ujarnya. Sementara itu, kenyataan pahit justru harus dialami SMPN 1 Srono yang juga berlaga di LPI regional Jawa Timur tingkat SMP. Juara LPI Banyuwangi tingkat SMP itu terhenti di fase penyisihan. Memainkan tiga laga, anak-anak Srono hanya mampu mengemas empat poin dari hasil sekali menang, sekali seri, dan sekali kalah. (nic/c1/als)

Triyadni menyatakan, selain menyertakan para atlet, Banyuwangi juga menyertakan Ayub Hidayat sebagai satu-satunya ofisial dari Banyuwangi. “Mohon doa dan restunya agar mereka sukses di PON. Semoga bisa meraih hasil maksimal di Riau nanti demi kebesaran nama Banyuwangi,” pintanya. (nic/c1/als)

Kado Bagi Pengurus ISSI Baru Harijadi Sukses Menangi TDEJ Executive Race BANYUWANGI - Prestasi mengesankan diukir pembalap sepeda asal Banyuwangi dalam Tour de East Java (TDEJ) Jawa Pos 2012 yang berakhir 2 September lalu. Pembalap andalan Kota Gandrung, Harijadi, mencatatkan diri sebagai yang terbaik dalam seri terakhir yang dilaksanakan di Balai Kota Surabaya tersebut. Selain mampu finis di posisi pertama, Young, sapaan akrabnya, juga mampu menyabet gelar juara dalam ajang tersebut. Tampil di kategori executive race, Young berhasil unggul dari pembalap tuan rumah. Pria yang seharihari bergelut dengan dunia motor itu mendulang 16 poin di klasemen akhir kejuaraan. Posisi kedua ditempati Andi dari Surabaya yang nangkring dengan donasi 10 poin. Posisi ketiga

juga diraih pembalap Kota Bajul, ialah Agus Wilyam dengan 6 poin. Capaian prestasi yang diraih Harijadi tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi cabang olahraga balap sepeda di Bumi Blambangan. “Ini kado buat kepengurusan ISSI yang baru di bawah Guntur Priambodo,” ujar Young. Sebenarnya Young terkejut saat finis di posisi pertama sekaligus meraih juara di ajang tersebut. Selain dia hanya mengaku sebagai penghobi sepeda, beberapa rival dalam kejuaraan tersebut bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng. Dalam beberapa race, perlawanan sengit ditunjukkan para rival-nya. Bahkan, dalam balapan terakhir, dia sempat kesulitan mengejar lawan yang sempat memimpin. Namun, ketenangan dan kesabaran Young berbuah manis. Perlahan namun pasti dia mampu bangkit hingga finis pertama. (nic/c1/als)

GALIHCOKRO/RaBa

TERDEPAN: Andalan Banyuwangi, Harijadi.

CERMIN DIRI Kekeringan di Kawasan Basah KAWASAN Bumi Blambangan dikenal sebagai wilayah yang subur. Ketika daerah lain menghadapi problem klasik kekeringan setiap musim kemarau, Banyuwangi seolah tak pernah merasakan hal itu. Sebab, biasanya di musim kemarau sekalipun, curah hujan (dengan intensitas rendah hingga ringan) biasanya tetap terjadi di wilayah berjuluk The Sunrise of Java ini. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi sangat diuntungkan dengan kondisi dan kekayaan alam yang ada. Wilayah ini memiliki puluhan aliran sungai yang cukup besar. Itu belum termasuk ratusan anak sungai yang sebagian besar merupakan sungai aktif yang bisa suplai air nyaris sepanjang tahun. Bahkan, kemarin malam pun (4/9) curah hujan dengan intensitas rendah (gerimis) sempat menyiram sebagian wilayah Kota Gandrung. Tetapi, yang cukup membelalakkan mata kita semua, ternyata muncul kabar kurang menggembirakan di bidang pertanian. Pemkab dalam hal ini Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan, membeberkan fakta baru. Disebutkan bahwa kemarau kali ini mengancam ratusan hektare (ha) lahan pertanian di Bumi Blambangan. Saat ini, sedikitnya 880 ha lahan pertanian di Banyuwangi rentan dilanda kekeringan. Sekitar 880 ha lahan yang rentan kekeringan itu tersebar di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Pesanggaran sekitar 300 ha, Kecamatan Muncar 60 ha, Kecamatan Siliragung 240 ha, dan Kecamatan Bangorejo 280 ha. Dalam perhitungan Dinas Pertanian, jika sampai Oktober mendatang tidak turun hujan, maka empat kecamatan yang rentan kekeringan tersebut akan berpotensi dilanda kekeringan. Meski kondisi kekeringan yang bakal terjadi itu tak sampai menyebabkan gagal panen, tapi hal itu diprediksi akan berdampak pada penurunan produksi komoditas pertanian. Adalah sangat wajar bila pemkab merasa galau dengan situasi tersebut. Bila memang nanti terjadi penurunan produksi pertanian, maka dampak yang dirasakan masyarakat sangatlah besar. Tidak hanya mengancam prestise Banyuwangi yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur, tapi penurunan produksi pertanian itu secara lebih jauh dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Karena itu, pemkab pun mengambil beberapa langkah strategis untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk tersebut. Satu hal, sejatinya kita semua tidak boleh terjebak hanya dengan melihat satu sisi yang menyebabkan penurunan produksi pertanian. Banyak persoalan lain yang sebenarnya ikut berpotensi mengakibatkan produksi pertanian kita merosot. Salah satunya adalah berkurangnya luas lahan pertanian di Banyuwangi. Banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan. Lantaran lahan pertanian menyusut, musim kemarau yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya saja sudah bisa membuat kita waswas. Tentu saja, kita semua akan semakin waswas bila perumahan semakin menginvasi sawah-sawah para petani. (*) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


25

Kamis 6 September 2012

PROSTITUSI

Dianggap Ganggu Penerbangan, Tower Dibongkar

DPD Lira Dukung Penutupan Lokalisasi SRONO - Bukan hanya ormas Islam yang mendukung penutupan lokalisasi pekerja seks komersial (PSK). DPD Lira (Lumbung Informasi Rakyat) Banyuwangi juga menyatakan dukungan terkait langkah pemkab menutup tempat prostitusi tersebut. Dukungan Lira terkait penutupan itu disampaikan Kepala Dinas Sosial dan Seni Budaya DPD Lira Banyuwangi, Iphong Poniyahadi. ”Penutupan lokalisasi PSK harus didukung semua lapisan masyarakat,” tegas Iphong dalam siaran persnya yang dikirim ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Lebih jauh Iphong mengatakan, langkah pemkab itu sejalan dengan misi dan harapan para ulama dalam menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa. Hal itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam mencegah setiap kemungkinan yang berpotensi mereduksi iman dan takwa. ”Sehingga, sangatlah tepat kalau lokalisasi ditutup,” tandas pria yang juga ketua LSM Sorod itu. Hanya saja, lanjut Iphong, penutupan lokalisasi tersebut DOK/RaBa Iphong Poniyahadi hendaknya diikuti dengan solusi yang nyata berupa pendataan para penghuni dan pelatihan keterampilan serta pemberian modal kerja. Selain itu, pasca penutupan, pemkab harus memperketat pengawasan terhadap para PSK yang tetap nekat beroperasi di wilayah hukum Banyuwangi. Terkait hal tersebut, lanjut Iphong, pengetatan pengawasan pada bangunan, rumah bekas lokalisasi, kos-kosan, penginapan, dan hotel-hotel, mutlak diperlukan. ”Pengetatan pengawasan itu semata-mata demi mewujudkan Banyuwangi yang bersih dari praktik maksiat,” tegas Iphong. Diberitakan sebelumnya, organisasi massa (ormas) Islam Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan LDIII mendukung langkah Pemkab Banyuwangi menutup lokalisasi. Ketiga ormas Islam itu sepakat membentuk Forum Banyuwangi bermartabat (FBB). Penanggung jawab FBB adalah Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang NU KH. Masykur Aly; Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, H. Suhadak Asy’ary; dan Ketua Dewan Pembina LDII, Drs. Astro Junaidi. FBB menegaskan bahwa persoalan lokalisasi bukan hanya masalah agama, tapi juga masalah sosial. “Bahwa upaya penertiban dan penutupan lokalisasi adalah kewajiban syar’i,” tegas KH. Ali Maki Zaini kala itu. FBB juga mendorong pemerintah sebagai pihak berwenang untuk segera menutup lokalisasi yang belum ditutup. Tetapi, juga harus menyiapkan solusi bagi para PSK. (c1/aif)

ADA APA LAGI

Temukan Jabang Bayi di Depan Rumah MUNCAR- Ketenangan warga Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar terusik dini hari kemarin. Ketika semuanya terlelap tidur, warga dikejutkan dengan penemuan sosok bayi perempuan di depan rumah Arkam, warga setempat. Bayi tersebut ditemukan warga sekitar dalam kondisi masih terlilit tali pusar. Untuk menyelamatkan nyawa bayi, warga langsung membawanya ke PKU Muhammadiyah Muncar. Pukul 09.00, kondisi bayi dengan berat 1,4 kilogram itu menurun. Tim dokter PKU Muhammadiyah Muncar akhirnya merujuk ke Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi. Sayangnya dalam perjalanan sampai di Rogojampi, bayi yang diperkirakan lahir dalam usia kandungan 7 bulan tersebut sudah meninggal dunia. Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini, membenarkan kronologis kejadian penemuan bayi tersebut. “Kini petugas masih melakukan upaya penyelidikan terhadap orang yang diduga membuang bayi tersebut,” tandasnya. (azi/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

TAK BERIZIN: Satpol PP membongkar tower milik sebuah seluler di Dusun Jajang Surat, Desa Karangbendo, Rogojampi, kemarin.

Polsek Muncar Gagalkan Trafficking Hendak Dikirim ke Sampit sebagai Pekerja Kafe MUNCAR - Aparat Polsek Muncar berhasil menggagalkan kasus trafficking (perdagangan manusia) yang hendak diberangkatkan ke Kota Sampit, Kalimantan Tengah, kemarin malam. Seorang perempuan berinisial KH, 43, warga Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, yang diduga sebagai pelaku trafficking terpaksa ditahan dan langsung ditetapkan sebagai tersangka. Terbongkarnya kasus dugaan trafficking itu bermula ketika DS, salah seorang suami korban asal Dusun Kepatihan Kedaleman, Desa/Kecamatan Rogojampi, yang baru saja menikah sekitar dua bulan lalu melapor kepada polisi bahwa istrinya, UR, 27, telah meninggalkan rumah tanpa pamit pada 28 Agustus lalu. Selanjutnya, pelapor mendapati informasi dari seorang tukang ojek yang mengantarnya ke rumah salah seorang perempuan berinisial KH. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata istri pelapor ditemukan di rumah KH ber-

ABDUL AZIZ/RaBa

DIINTEROGRASI: Mama Ella menutupi wajahnya saat ditanya Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, kemarin. Wanita ini disangka sebagai pelaku trafficking.

sama enam wanita lain, yaitu RA, 27, IW 29, warga Muncar Baru, Desa Tembokrejo. Selain itu, juga ada YM, 22, warga Dusun Krajan, Desa Gintangan, Kecamatan Rogo-

jampi, IS, 36, Dusun Krajan, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi; SU 22, warga Kampung Asei Kecil, Sentani Timur, Jayapura, dan MU, 29, Warga Dusun Krajan, Desa

Gintangan, Kecamatan Rogojmapi. Keenam wanita tersebut rencananya akan berangkat ke Sampit, Kalimantan Tengah, mengendarai travel hingga Bandara Juanda. Lantaran petugas curiga, ketujuh wanita dan KH langsung dimintai keterangan di Mapolsek Muncar. Alhasil, ketujuh wanita tersebut mengaku akan dipekerjakan di sebuah kafe milik KH di Sampit, Kalimantan Tengah. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini mengatakan, dari hasil penyelidikan dan penyidikan, petugas menyimpulkan bahwa wanita-wanita itu akan dipekerjakan sebagai pelayan tamu di kafe dan tidak menutup kemungkinan juga sebagai WPS (wanita pekerja seks). “Pasalnya, dari pengakuan salah satu wanita, setiap melayani satu tamu lelaki hidung belang mereka menyetor uang 20 ribu rupiah kepada KH sebagai pemilik kafe,” tuturnya. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa enam lembar KTP korban. KH dijerat Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dengan hukuman minimal 3 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara. (azi/c1/aif)

Pailit, KSU Boyongan ke Kantor Desa TEGALSARI - Untuk menghindari penjarahan dan amukan para anggota, Koperasi Serba Usaha (KSU) Warga Mandiri , Kantor Cabang Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, mengusung seluruh perkakas kantor ke balai desa setempat kemarin. Hal itu dilakukan para karyawan koperasi yang berkantor pusat di Kecamatan Purwoharjo itu. Tujuannya adalah menyelamatkan aset kantor yang masih ada setelah ditinggal pergi sang pemilik. Bastomi, 48, staf bagian kredit KSU

Warga Mandiri mengatakan, boyongan ke balai desa itu atas inisiatif dirinya bersama dua karyawan cabang Karangdoro. Sebab, pihak pengurus telah menyatakan pailit dan tidak ada di tempat sejak satu tahun lalu, “Biar aman kami titipkan ke kantor desa, soalnya banyak ancaman dari para nasabah dan kontrak kantor sudah habis,” ungkapnya. Kepala Desa Karangdoro, K. Takat Ariyanto mengatakan, pihaknya hanya menerima titipan. Semua barang yang dibawa ke kantor desa

Pengurus Gapeksindo Dilantik BANYUWANGI— Ketua DPC Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Banyuwangi Sugito bersama pengurus Gapeksindo periode 2012-2016 akhirnya dilantik kemarin. Prosesi pelantikan yang bertempat di Restaurant Plengkung Kecamatan Kalipuro itu dilakukan langsung oleh Ketua DPD Gapeksindo Jatim, Ir. Gatut Prasetyo disaksikan oleh Asisten Administrasi dan Kesra, H. Suhartoyo, mitra Gapeksindo, DAN kalangan LSM. Hadir pula perwakilan Muspida dan Pemimpin Cabang Bank Jatim, H. Malakin. Pelantikan ini dilakukan setelah sebelumnya Gapeksindo berhasil menggelar musyawarah cabang (Muscab) II di Hotel Tanjung Asri, Penataban, Kecamatan Giri. Dalam sambutannya, Ketua DPD Gapeksindo Jatim, Ir. Gatut Prasetyo memberikan selamat kepada pengurus yang terpilih. Dia berharap agar seluruh pengurus bersatu dan dapat bersinergi dengan program

ROGOJAMPI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kembali bertindak tegas terhadap tower seluler yang tidak berizin dan sudah berdiri. Dipimpin langsung Kepala Satpol PP Banyuwangi, Choirul Ustadi, penegak peraturan daerah (perda) itu membongkar tower seluler yang berdiri cukup tinggi di Dusun Jajang Surat, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, itu. Dalam proses pembongkaran tower, petugas Satpol PP bersama jajaran Muspika Rogojampi tak menemui hambatan apa pun. Hanya saja, penurunan tower tersebut tak bisa langsung selesai dalam waktu sehari. “Paling tidak tiga hari baru bisa rampung, Mas,” kata Choirul Ustadi saat ditemui di sela-sela pembongkaran tower tersebut. Menurutnya, tower tersebut dibongkar karena tidak ada izin dari Pemkab Banyuwangi. Meski demikian, sebelum dilakukan pembongkaran, pihak Satpol PP sudah memberi toleransi kepada pihak yang mendirikan. Satpol PP sudah memberikan surat teguran. “Sebenarnya tanpa ada surat teguran, kita berwenang membongkar karena memang tower ini nggak ada izinnya. Tetapi, kita masih beri toleransi dengan cara mengirim surat teguran,” tandasnya Mantan Camat Rogojampi itu menyebutkan, sebenarnya ada delapan tower seluler tanpa izin yang sudah diberi surat teguran dan tinggal dibongkar. Lokasinya berada di Kecamatan Genteng, Gambiran, Cluring, dan Kalipuro. “Sementara kita dahulukan yang ini, karena keberadaannya mengganggu penerbangan pesawat di Bandara Blimbingsari,” tegasnya. (azi/c1/aif)

Pemkab Banyuwangi, khususnya di bidang konstruksi. Menurutnya, saat ini jumlah anggota kontraktor di Indonesia mencapai 22 ribu, untuk Gapeksindo Jatim anggotanya mencapai 2 ribu. Artinya, para kontraktor memiliki tugas menyediakan tenaga terampil dan tenaga ahli agar proyek-proyek yang dilaksanakan memiliki hasil yang bagus. “Ini yang harus kita perhatikan semua. Sementara itu, Ketua terpilih Gapeksindo, Sugito dalam sambutannya mengatakan, Gapeksindo akan mendukung program Pemkab Banyuwangi, terutama program penghijauan. Khusus program penghijauan ini, dia berharap agar setiap kontraktor yang mendapat satu pengerjaan proyek wajib menanam pohon minimal 10 pohon. Sehingga jika anggota Gapeksindo yang berjumlah 55 orang dan setiap orang menanam 10 pohon maka dalam setahun ada 550 pohon baru. (adv/aif )

TOHA/RaBa

LIMA TAHUN: Sugito menandatangani SK pelantikan pengurus Gapeksindo disaksikan Gatut Prasetyo, Suhartoyo dan Muspida.

BERBAGAI KALANGAN: Undangan pelantikan Gapeksindo dihadiri mitra, LSM, dan Bank Jatim Banyuwangi.

TAKUT INTIMIDASI: Tumpukan berkas milik KSU Warga Mandiri diungsikan ke Kantor Desa Karangdoro pagi kemarin.

ABDUL AZIZ/RaBa

itu sudah dicatat satu per satu sesuai jenis dan jumlah. ”Babinsa dan Babinkamtibmas juga turut menjadi saksi penitipan perkakas KSP Warga Mandiri itu.”

jelasnya. Ditambahkan Takat, terkait pengambilan agunan nasabah yang sementara ini masih ada di KSU, silakan menghubungi

pihak karyawan KSU, “Semua berkas dan surat-surat penting ada di brankas. Yang membawa kuncinya karyawan KSU, “ imbuhnya. (azi/c1/aif)


KOMUNIKASI BISNIS

26

Kamis 6 September 2012

Multi Finance Sinar Mas Ekspansi ke Banyuwangi BANYUWANGI—Multi Finance Sinar Mas atau lebih dikenal dengan SIMAS Finance melakukan ekspansi ke Banyuwangi. Sebelumnya juga telah membuka Bank Sinar Mas pada Desember 2011 lalu. Pertumbuhan kredit yang luar biasa di Banyuwangi menjadikan Multi Finance Sinar Mas membuka cabangnya di Banyuwangi. Nah, tahun 2012 ini tampaknya menjadi pilihan Multi Finance Sinar Mas untuk ekspansi di Banyuwangi. Kemarin di Gedung Bank Sinar Mas lantai 3 di Jalan Basuki Rahmat Nomor 61 Banyuwangi, pelayanan tersebut resmi dibuka. Dalam grand opening yang disaksikan Koordinator Wilayah Multi Finance

Sinar Mas Jatim, Andrew Ludy itu juga dihadiri berbagai kalangan. Ada pula pengusaha diler roda empat used car. Andrew Ludy mengakui, saat ini Multi Finance Sinar Mas sedang gencar membuka cabangnya di seluruh Indonesia. Banyuwangi merupakan kantor cabang ke-74 di Indonesia. Di Jawa Timur ditargetkan total 26 kantor cabang untuk dua tahun ke depan. “Ini bertujuan agar Multi Finance Sinar Mas lebih dekat dan mempermudah nasabahnya. Mudahmudahan dengan pembukaan cabang ini akan membantu nasabah yang membutuhkan uang tunai dengan suku bunga rendah,” kata Andrew. Sementara itu, Representa-

tive Head Multi Finance Sinar Mas Banyuwangi, Ersanto Wahyuaji mengatakan, Multi Finance Sinar Mas adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa usaha pembiayaan konsumen. Produknya adalah pembiayaan kredit mobil used car atau second dengan bunga kompetitif dan proses mudah. “Intinya, jika Anda butuh uang, maka jaminan BPKB bisa diproses di Multi Finance Sinar Mas. Atau jika Anda ingin membeli mobil dengan bunga yang kompetitif dari leasing lain, maka Multi Finance Sinar Mas adalah tempatntya. Jadi Multi Finance Sinar Mas adalah leasing, yang mengerti kebutuhan Anda,” kata Ersanto. (adv/irw)

MURAH DAN LENGKAP: Produk fashion bermerek tersedia di Swalayan Bang Hasyim Grosir.

THOMY SILA / RaBa

Suasana Baru di Swalayan Bang Hasyim GENTENG–Bang Hasyim Grosir, yang ada di Kecamatan Genteng, dengan suasana konsep baru, menawarkan bermacam kebutuhan. Seperti sembako, mebel, elektronik, dll. Swalayan Bang Hasyim Grosir yang bangunannya dirancang tiga tingkat, itu ingin memberikan suasana baru dan kemudahan berbelanja bagi masyarakat Banyuwangi.

Dengan berbelanja di Swalayan Bang Hasyim Grosir, masyarakat bisa langsung memenuhi kebutuhannya. Untuk kebutuhan sekunder, Swalayan Bang Hasyim Grosir juga menyediakan baju muslim dan fashion modern. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Bahkan, Swalayan Bang Hasyim juga menawarkan berbagai merek fashion

terkenal. Seperti celana jeans dan hem, ada merek Edwin, Cardinal, Damor, dan Emba. Sedangkan untuk hem atau Tshirt tersedia merek Cressida, Hassenda, Dadung, Ie-be, dll. Dengan gaya model fashion terbaru itu menunjukkan jika Swalayan Bang Hasyim Grosir layak menjadi alternatif tujuan berbelanja. Apalagi, banyak memberikan kemu-

dahan-kemudahan berbelanja dan potongan harga atau diskon bagi masyarakat yang berbelanja. Bagi yang ingin belanja mebel dan elektronik, Swalayan Bang Hasyim Grosir punya harga spesial. Pembelian bisa dengan cara cash atau kredit. Harga dijamin paling murah. Meski harganya murah, kualitas barangnya tetap terjamin. (adv/*/irw)

Benahi Pompa Air, Kesetrum, Tewas

TOHA/RaBa

POTONG TUMPENG: Andrew Ludy (kiri) memberikan nasi kuning kepada Ersanto sebagai tanda Multi Finance Sinar Mas Banyuwangi resmi memberikan pelayanan.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Pajajaran •

• Tanah + 2,4 Ha •

• Admin •

Dijual rumah SHM, LT 235/115m2, Jl. Pajajaran II/47, Hubungi: 085732321000

Tanah dipantai L + 2,4 Ha, sebelah slatan MBP Bulusan 1jt/m2. 081353027992

• Jl. Dr. Soetomo •

• Tanah SHM 2265m2 •

Sebuah perusahaan membutuhkan segera Tenaga Admin, syarat: Wanita, lulusan SMA/sederajat, usia max. 25 th. Hubungi: 085236627246

Dijual rumahpinggir jalan Jl. Dr. Soetomo 35 Bwi Luas 168m2. H: 081270281958

Jual tanah SHM, LT 2265m2, strategis pinggir jalan Pantura Stb-Bwi. Serius hubungi 087757973796

• Tanah 11x20m •

BANYUWANGI

D i j u a l t a n a h , 1 1 X 2 0 m K a l i p u r o, Banyuwangi. Harga jual 50 juta (nego). Lokasi strategis 50m dari Jln Raya (sebelah perum Kalipuro Asri). Hub Edi:081234989440/085859857994.

• Toko + Rumah Genteng •

• Tanah 740m2 •

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto 081233499888, 03170338181

Dijual tanah LT 740m2 sebelah terminal Rogojampi harga 300 juta (nego) Hub. 081338333153, strtegis, mobil bs msuk

SITUBONDO • Ruko & Tanah • Ruko + GD 3240 m2 Jl. Argopuro 15B Stb, Ruko 205 m2 & tnh 3360m2 dkt “ROYAL” Mrt. Tnh TG 25750m2 PNJKDL, samping sungai. Tnh 9600m2 Jl.Ry. Bwi KM 17 STB Arjasa. Tnh KP 10x20 (30jt) Jl. Ry Arjasa. H. 082333008871

DENPASAR • Cellular World • Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, SPG/SPB, pendidikan min. SMU/ sederajat. Tinggi min 160cm dan 170cm, komunikatif, pendapatan Gaji + bonus + asuransi kesehatan. Plus Mess karyawan. CV lengkap kirim ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO BOX 80114. Info lebih lanjut Hubungi: HRD (0361) 8522669

TEGALSARI - Sungguh malang nasib Nur Hasim, 40. Warga Dusun Mojoroto, Desa/ Kecamatan Tegalsari, itu kehilangan nyawa saat membetulkan pompa air kemarin. Kapolsek Tegalsari, AKP Suhardi mengatakan, peristiwa itu bermula ketika Nur Hasim sedang membetulkan pompa air miliknya dibantu kedua saudaranya, Asyari, 35, dan Nur Wahid, 30 tahun.

DENPASAR • Cellular World • Kesempatan berkarir di Bali, dibutuhkan, Cashier, pendidikan min SMK Akuntansi/ sederajat, umur max 27 tahun. Staff IT, pendidikan min D2 Teknik Informatika, Pria. Lamaran dikirimkan ke Cellular World, Jl. Teuku Umar no. 60 Denpasar Bali PO. BOX 80114. Info lebih lanjut hubungi: HRD (0361) 8522669

Setelah selesai menyambung kabel pompa air, Nur Hasim menyuruh adiknya, Asyari, menyalakan listrik. Bersamaan dengan nyalanya pompa air itu, korban mendadak berteriak lalu jatuh ke pangkuan adiknya. Begitu terjatuh, napas korban tampak terengah-engah. Saat itu juga, kedua adiknya

langsung memberinya minum air putih. Namun, tak lama kemudian, Hasim justru tak sadarkan diri. Melihat korban tak sadarkan diri, kedua adiknya langsung membawa Nur Hasim ke RS Al-Rohma, Jajag, Kecamatan Gambiran. Tetapi, dalam perjalanan, korban sudah tak bernapas.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Meski demikian, kedua adiknya tetap membawa sang kakak ke rumah sakit. Begitu diperiksa tim medis, yang bersangkutan memang sudah meninggal dunia. Apa penyebab korban meninggal dunia? Menurut kapolsek, dugaan kuat karena ada unsur kelalaian saat membenahi pompa air tersebut. “Jadi memang karena lalai,” tandasnya. (azi/c1/aif)

• Honda NF 125 ‘08 •

• Honda NF 125 ‘08 •

Dijual Honda NF 125 TRF, 2008, hrg nego, hitam. H: 085746809619 / 082330446520

Promo Daihatsu Disc. bsar2an, ready stock Xirion, disc 7jt, Terios, Grandmax disc 5jt, Luxio 8jt. Dptkn hdiah di bln Sept. Hub: Vira 081336244377

• Panther Hi Sporty ‘97 •

• Daihatsu Zebra PU ‘07 •

• Grand Livina ‘07 •

Dijual Panther Hi-Sporty ‘97, abu-abu silver, pajak baru, plat Banyuwangi, barang bagus, siap pakai, irit BBM, harga 73 juta (nego) Hub: 081217957660

Dijual Daihatsu S9I EFI Zebra (pick-up) tahun 2007 hitam, harga 57,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit,hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XVI tahun 2007, abu-abu metalik, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Krista ‘04 •

• Mitsubishi Kuda ‘99 •

• Mits T120SS PU ‘10 •

Dijual Toyota Kijang Krista UF81 Grend Lux tahun 2004 silver metalik, harga 135 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Mitsubishi Kuda VB 5W GLS tahun 1999 biru tua mut, harga 79,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit,hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Mitsubishi T120ss Pu 1.5FD (pick-up) tahun 2010 hitam, harga 72,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Grand Extra ‘94 •

• Panther Turbo ‘07 •

• Suzuki Grand Vitara ‘07 •

Dijual Kijang Grand Extra ‘94/bulan 12 Barang bagus, full audio, harga 76 juta (nego) Hub: 085232936987 (Supardi)

Dijual Panther IS Turbo tahun 2007 hitam, pajak baru, harga 175 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Suzuki Grand Vitara JLX tahun 2007, harga 170 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

BANYUWANGI • Kamera SLR • Dijual kamera SLR Nikon D80, D200 asli Japan. Hub: 085859687870

• Terapi Doa • Dengan ridho Allah terapi doa membantu anda menyembuhkan penyakit Diabetes, hipertensi, stroke jantung koroner, dll. Tidak terbukti, tidak bayar. Insya Allah. Hub: 081336740396

• Travel Tosa • Travel Tosa, Sbya/Juanda/Jember/Bwi. Hubungi: 0333 - 880029 / 081336252165

• Burung Lovebird • Jual burung Love Bird indukan, Jl. Ciliwung 5 Bwi, 085334845244 / 08883682043

• Jual Selep Beras • Djl cepat & murah Selep Beras LT2935m2, strategis, Hub: 081336596124, bisa nego

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 5116 WT, an. Andri, Dsm Kunir RT02/01 Singojuruh, Bwi Hlg STNK Honda tahun 2008 Nopol P 2695 YH, an. Saroni

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

Hlg STNK Nopol P5830 V, an. Tomy Yudianto, Jl. Bima No. 1 Bwi. H: 03337708050


BALJEBOL

Kamis 6 September 2012

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

31

LUMAJANG

RADAR BALI/JPNN

MENYAMBUT SUNRISE DI PANTAI SANUR: Sejumlah rombongan wisatawan domestik (wisdom) tengah menunggu terbitnya matahari di Pantai Sanur , pagi buta kemarin. Pantai yang terkenal karena sunrisenya ini ternyata masih menjadi salah satu magnet wisatawan lokal untuk datang ke pantai berpasir putih ini. Sayangnya karena cuaca mendung, matahari terbit tidak sebagus hari-hari biasanya. Matahari baru terlihat saat sudah meninggi.

PEMERINTAHAN

Besok, Kusen Aktif Lagi JEMBER – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengaktifkan kembali Wakil Bupati Jember Kusen Andalas. Dijadwalkan, Kusen akan dilantik kembali oleh Gubernur Jatim Soekarwo, Jumat (7/9), di Gedung Grahadi, Surabaya. Bupati Jember M.Z.A. Djalal mengakui bahwa Kusen akan segera aktif kembali. Meski tidak menyebutkan waktu pastinya, orang nomor satu di Pemkab Jember itu memastikan Kusen segera bertugas mendampingi dirinya memimpin Jember. “Ada kabar gembira yang layak saya sampaikan kepada warga Jember, bahwa Mendagri telah mengaktifkan Kusen Andalas sebagai Wakil Bupati Jember,” kata Bupati Djalal dalam sidang paripurna penyampaian nota pengantar Perubahan APBD 2012 di kantor DPRD Jember kemarin (5/9). Pengaktifan Kusen sebagai wakil bupati akan ditandai dengan pelantikan kembali Kusen oleh Gubernur Jatim Soekarwo. “Aktifnya Wakil bupati Jember akan memperkuat Pemkab Jember,” imbuh Djalal. Sebab, lanjut dia, dirinya bisa berbagi tugas dengan Wabup Kusen Andalas. Sejak wabup nonktif, Djalal bekerja sendiri memimpin Jember. Djalal sendiri sempat dinonaktifkan Mendagri selama satu tahun. (aro/c1/har/jpnn)

PENCURIAN

Tiga Kecamatan Kekeringan 1.550 KK Warga Jember Utara Membutuhkan Air Bersih JEMBER – Krisis air bersih tidak hanya terjadi di tiga Dusun di wilayah Desa Jatiroto Lor, Kecamatan Sumberbaru. Kekeringan juga menimpa 1.550 KK yang tinggal di tiga kecamatan di wilayah Jember utara. Tiga kecamatan yang terjadi kekeringan meliputi 400 KK yang berdiam di Dusun Calok, Desa/Kecamatan Arjasa, 800 KK di Lingkungan Tegalbatu Kelurahan/Kecamatan Patrang dan 350 KK di Dusun Krajan II, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk. Kekeringan yang melanda tiga kecamatan di wilayah utara ini langsung direspons Bakesbangpol Linmas Pemkab Jember dengan cara mendistribusikan air bersih ke beberapa desa dan kelurahan yang membutuhkan air bersih. Sebanyak 400 KK di Dusun Krajan II, Desa Panduman membutuhkan air bersih karena hujan tidak kunjung turun. Akibatnya, sumur warga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari. Terlebih lagi, air sumur kondisinya sudah mulai keruh, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Menurut Usman, Kasun Calok Desa/ Kecamatan Arjasa, sumur warga yang kering karena kemarau panjang. “Sekarang

KESULITAN AIR: Warga Dusun Calok Desa/ Kecamatan Arjasa saat antre air bersih dari PDAM Jember melalui Bakesbangpollinmas.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

ini, sumur warga mulai berkurang dan keruh, sehingga tidak bisa lagi digunakan. Kadang-kadang warga untuk kebutuhan minum saja harus membeli air bersih ke tempat pengisian air ulang,” ujarnya. Dengan dikirimnya bantuan air bersih dari PDAM melalui Bakesbangpol Linmas, kata dia, benar benar membantu warga untuk memenuhi kebutuhan memasak dan minum. “Kalau mau mandi warga harus ke sungai,” katanya. Kepala Bakesbangpol Linmas (Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan

Masyarakat) Pemkab Jember Drs Widi Prasetyo mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihaknya meminta bantuan PDAM Jember untuk mengirim air bersih ke tiga kecamatan yang kekeringan. Mulai kemarin Selasa (4/9), telah dikirim air bersih ke dua lokasi. Meliputi, Lingkungan Tegalbatu, Kelurahan Patrang hingga mencapai 20 ribu liter air bersih. Sementara hari ini Rabu (5/9), Bakesbangpol Linmas Jember juga mengirim air dari PDAM Jember sebanyak 20 ribu liter di Dusun Krajan II, Desa Panduman,

Toko Plastik Kasiyan Dibobol RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

DITAMBAL: Lewat lubang inilah pelaku pencurian masuk ke toko pertanian milik korban.

Gondol Barang Senilai Rp 9 Juta JEMBER - Toko Pertanian milik Abdullah Halim, 37, warga Dusun Krajan 2, Desa Wringin Agung, Jombang dibobol maling dini hari (5/9), kemarin. Pelaku berhasil masuk dengan cara melubangi tembok belakang. Ini terlihat dari tembok yang sudah berlubang dengan diameter 70 cm. Akibat kejadian tersebut, korban menderita kerugian sekitar Rp 9 juta. Menurut Abdullah Halim (korban red), kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00. Sebab sebelumnya, korban masih sempat masuk kios untuk mengambil barang. “Saya sempat masuk kios dan mengambil korek api,” katanya. Saat itu, kondisi dalam kios memang masih rapi. Korban baru menyadari tokonya kemalingan pada pagi hari. “Posisi toko bersebelahan dengan dapur. Secara otomatis, siapa pun leluasa bisa melihat kondisi dalam kios saat melintas ke dapur,” ujarnya. (ram/c1/wnp/jpnn)

JEMBER –Toko plastik di Dusun Krajan 1, Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger dibobol pencuri kemarin malam (5/9). Kawanan pencuri yang diduga membawa mobil saat beraksi tersebut, berhasil menguras isi toko. Korban mengalami kerugian hingga Rp 3,5 juta. “Kejadiannya sudah pagi, sekitar pukul 04.30 pagi,” ujar Udin, 42, pemilik toko. Beberapa warga sempat melihat ada mobil parkir di depan toko saat kejadian. Bahkan, beberapa tetangga sempat mengingat nomor plat nomor yang digunakan pelaku. Yakni sebuah mobil Avanza warna silver yang sempat parkir di depan toko pagi itu. Semula, para tetangga tidak curiga jika mobil tersebut milik pelaku kejahatan yang membobol toko plastik di pinggir Jalan Raya Kasiyan, Puger tersebut. “Saya baru tahu jika menjadi korban pencurian sekitar pukul 05.00,” jelas korban. Korban kaget saat mengetahui kondisi toko sudah berantakan akibat ulah para pelaku yang membobol toko. Setelah dicek, plastik pembungkus kerupuk hilang. Meskipun

Kecamatan Jelbuk dan Dusun Calok Desa/ Kecamatan Arjasa. “Pengiriman air bersih ke beberapa desa di wilayah utara ini karena memang sangat dibutuhkan,” tegasnya. Pihaknya berharap, dengan pengiriman air bersih bisa mengatasi kekurangan air bersih selama musim kemarau. Untuk mengatasi musim kemarau ini, pihaknya akan mengajukan permohonan pipanisasi ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat. “Untuk mandi saja, warga harus pergi ke sungai yang cukup jauh,” katanya. (jum/aro/c1/wnp)

Sembilan Oknum TNI Tersangka

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

DIPERBAIKI: Pintu toko yang dirusak pencuri diperbaiki pemiliknya.

hanya pembungkus krupuk, kata dia, jumlahnya cukup banyak. “Jika ditotal jumlahnya seharga Rp 3,5 juta,” jelasnya. Setelah diperiksa, ternyata para pelaku masuk dengan cara mencongkel pintu depan dengan menggunakan alat berat seperti linggis.

Setelah berhasil masuk langsung menguras isi toko. Para pelaku diperkirakan berjumlah empat orang. Sayangnya, warga sekitar tidak menyebutkan ciri-ciri pelaku karena tidak memperhatikan pelaku saat keluar dari rumah. (ram/c1/wnp/jpnn)

DENPASAR - Kasus pemukulan terhadap seorang pejudi, Kadek Melky Putra Jaya, saat penggerebekan judi bola adil di Pasar Pidada Ubung, Denpasar Barat beberapa waktu lalu, memasuki babak baru. Pomdam telah menetapkan sembilan oknum TNI pelakunya sebagai tersangka. Informasi yang berhasil dihimpun koranini kemarin, naiknya status kesembilan oknum ini setelah penyidik dari Pomdam sudah rampung melakukan pemeriksaan. Bahkan, sebelum menaikkan status kesembilan anggota TNI yang terdiri dari delapan bintara dan seorang perwira dengan pangkat Kapten dan berinisial HS itu, pihak Pomdam juga sudah menahan semuanya.“ Delapan anggota ditahan di Denpomdan satu anggota berpangkat kapten ditahan di tahanan isolasi atau stal,” jelas sumber yang mewantiwanti agar nama-nya tidak dikorankan. Disebutkan sumber itu, dari hasil pemeriksaan awal, sebelum akhirnya terjadi pemukulan oleh oknum anggota Denpom terhadap salah

seorang penjudi, HS sempat melakukan brifing terlebih dahulu sebelum melakukan penggerebekan judi bola adil, Minggu lalu (12/9) di belakang terminal Ubung sekitar pasar senggol Ubung Denpasar. Sayangnya, saat diperiksa HS sempat menolak untuk mengakui jika dirinyamelakukan brifing terhadap delapan anggotanya. “HS sempat berbelit dan mengakutidak melakukan brifing,” jelasnya. Sementara di sisi lain, Kapendam IX/Udayana, Kolonel ARM Wing Handoko yang dikonfirmasi perkembangan pemeriksaan menyebutkan, bahwa saat ini masih sedang proses. Ia juga menyatakan bahwa, terkait naiknya status para saksi, Wing Han-doko mengaku belum mendapat informasi resmi. Hanya saja, soal dugaan tewasnya Melky, Wing Handoko masih mengaku dalam penyelidikan Denpom. “Penyebab kematian dari hasil keterangan keluarga dan pihak medis dengan mengacu hasil visum et repertum serta riwayat klinis, Melky sempat diakui menderita TBC,” jelasnya. (pra/han/jpnn)

Cerita Para Relawan dan Tim Gabungan Dalam Mengisolasi Api di Lereng Gunung Agung

Medan Sangat Sulit, Tim Polhut Bali Sempat Tersesat Api di lereng timur, seperti di atas Dusun Kedampal berhasil diatasi. Kemarin titik api sudah tidak ada lagi di sana. Begitu juga dengan api dilereng selatan Tanah Aron. Tapi, ternyata mereka sempat panik karena berpisah dengan rekan rekannya. WAYAN PUTRA, Tanah Aron BAGI Gusti Bagus Sudiantara, pengalaman mendaki dari lereng selatan Gunung Agung, tepatnya dari Dusun Tanah Aron, Desa Bhuana Giri, tidak akan terlupakan. Tim Polhut dari BKSD Provinsi Bali ini bahkan sempat panik karena terpisah dari rekanrekannya. Nah, akibatnya hampir seharian dia hanya berputar-putar di lereng gunung yang cukup terjal dengan hutan yang masih lebat tersebut. Sudiantara sendiri adalah salah satu dari tim pertama yang mendaki dari arah selatan. Saat itu, Senin pagi

rombongan tiba pukul 08.00 dan langsung melakukan pendakian dari lereng selatan. Mereka bertolak dengan kekuatan 15 personel di bawah pimpinan Danru Polhut Endang Husnaeni. Mereka naik dengan perlengkapan berupa alat keprok api dan beberapa sabit dan parang. Tujuandari ekspedisi mereka ini adalah mencari titik api. Kalau memungkinkan akan langsung mengatasinya. Hanya saja hampir semua tim tidak berpengalaman naik dari lereng selatan. Bahkan, satu pun dari mereka tidak kenal medan di sana. Namun, dengan semangat membara mereka berupaya naik. “Awalnya kami mencoba naik sesuai kemampuan. Kami tidak memaksakan,” ujar Sudiantara. Ini juga merupakan perintah dari seniornya Endang Husnaeni. Begitu pendakian memakan waktu dua jam, rombongan yang dipandu dua pemandu lokal ini mulai tercecer. Bahkan, tim tercecer jadi tiga bagian. Tiga orang malah langsung menyerah sekitar pukul 12.00 dan memilih turun lebih awal. Mereka mengaku tidak kuat karena medan

WAYAN PUTRA/ RADAR BALI/JPNN

ARAHKAN TIM: Tim SAR Karangasem sedang membrifing tim. Mereka ternyata kerepotan menghadapi medan yang sulit.

sangat sulit. Selain itu, mereka juga tidak membawa perbekalan cukup. Air yang mereka bawa juga sangat terbatas. Akibatnya tiga orang rombongan tersebut pun merasa kelaparan. Jambu yang tumbuh cukup subur di lereng jadi pengganjal

perut mereka yang mulai keroncongan. Dengan langkah gontai mereka pun langsung turun dan kembali ke pos induk di Lapangan Tugu Perjuangan Tanah Aron, DusunTanah Aron. Sementara rombongan Sudiantara juga akhirnya terpisah

dari rombongan seniornya Endang. Saat itu, Endang memilih terus berusaha mendekati titik api yang berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut. Endang sendiri dipandu seorang pemandu Wayan Margi warga lokal. Entah bagaimana kisahnya antara Endang, rombongan lain dan satu pemandu Margi malah terpisah. Menurut cerita salah satu dari mereka, Margi sempat mengejar seekor anjing yang ditemukan lereng tersebut. Selanjutnya, dia sempat lost contact dengan tim yang dipandunya. Bahkan, antara tim yang tercecer dengan sang pemandu sempat saling cari. Namun, mereka tetap tidak bertemu. Sementara itu, empat orang lainnya bersama Sudiantara diakui juga memiliki pengalamanyang cukup menegangkan. Mereka sempat tersesat dan berputar putar di jalan yang sama dilereng gunung tersebut. “Untung saja saya masih ingat dengan jalan sebelumnya sudah hampir beberapa kali putaran kita lewati,” ujarnya. Akhirnya rombongan yang terdiri dari empat orang tersebut pun

memilih turun tanpa pemandu. Saat menuruni tebing yang cukup curam di sebelah kanan mereka, sempat membuat nyali para anggota Polhut yang sempat latihan di Sukabumi tersebut ciut nyalinya. “Saya turun dengan posisi merayap agak menyamping, tidak boleh melihat tebing,” ujarnya. Karena jalannya cukup curam dan licin mereka menggunakan sekop yang dia bawa untuk dipakai alat bantu jalan. Caranya dengan menancapkan sekop tersebut lalu menuruninya dengan pelan. “Jalannya jadi sangat lembat,” ujarnya. Bahkan, dalam kondisi seperti itu beberapa rekan mereka juga sempat berdoa dengan membaca Mantra Gayatri berulangkali. Diakuinya kalau pengalaman di lapangan ini jauh lebih berat ketika saat latihan. Karena saat latihan menuruni tebing yang cukup curam juga namun masih mempergunakan alat bantu berupa tali. Akhinya dalam kelelahan rombongan ini sempat bertemu dengan tim lainnya yang menjemput mereka. Tim ini membawa logistik yang cukup. Merekapun langsung makan dengan lahap. (pit/jpnn)


Ingin Tampil di Koran?

32

MLAKU

Kamis 6 September 2012

MANGAN

Caranya gampang! Cukup kirim ke radarbwi@gmail.com tentang pengalaman Anda pergi ke tempat-tempat wisata bersama keluarga, teman, atau si Dia. Anda juga bisa mengirim tips masakan, kue, maupun minuman. Maksimal tulisan satu halaman kuarto. Jangan lupa, sertakan juga foto-foto plus keterangannya. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

MEJENG

INDAH:Anak-anak asyik bermain perahu kecil di Pantai Rajegwesi.

Pesona Rajegwesi Sungguh Menggoda

GALIH COKRO/RaBa

PANTAI Rajegwesi terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Pemandangan di sepanjang jalan menuju lokasi wisata tersebut terkenal sangat indah. Pengunjung akan melewati daerah perkebunan dengan jalan yang teduh, dengan naungan pepohonan yang rindang. Perbukitan, lahan perkebunan, dan permukiman penduduk menghiasi sisi kanan-kiri jalan. Penduduknya juga dikenal sangat ramah dan bersahabat kepada para pengunjung. Lokasi Pantai Rajegwesi memang cukup jauh dari pusat Kota Banyuwangi. Jaraknya sekitar 105 kilometer ke arah Banyuwangi Selatan. Dari pusat Kota Kecamatan Pesanggaran, pantai tersebut masih berjarak sekitar 25 kilometer lagi. Untuk menjangkau lokasi pantai, pengunjung melintasi jalan di tengah hutan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan dan kawasan Perkebunan PTPN XII Sungailembu. Medan jalan khas pelosok desa di tengah hutan dan perkebunan itu memberikan tantangan tersendiri bagi pengunjung yang berjiwa petualang. Namun, medan berat itu

setimpal dengan ganjaran berupa panorama eksotis dari perbukitan, hutan jati, perkebunan karet, dan kakao yang buahnya menggelantung. Rasa pegal dan capek akibat menempuh perjalanan jauh dan medan berat akan terbayar saat menginjakkan kaki di pasir Pantai Rajegwesi. Panorama Pantai Rajegwesi sudah diakui sangat indah dan alami. Ombaknya juga tidak terlalu besar, sehingga pengunjung bisa berenang dan bermain air laut di pantai. Rajegwesi merupakan tempat wisata yang menghubungkan dengan tempat-tempat indah lainnya. Seperti Teluk Hijau dan Pantai Sukamade. Wisata alam di Desa Sarongan itu memiliki panjang pantai sekitar 3,5 kilometer. Lokasinya dikelilingi pegunungan. Di bagian barat, ada Gunung Kendil yang menjorok hingga tengah laut. Di sebelah timur tampak berdiri Gunung Poncomoyo dan Gunung Badung. Di sebelah utara, Gunung Gendon menjulang ke langit. Hanya di sebelah selatan yang tidak ada pegunungan, karena langsung laut lepas.(irw)

Terdapat Peninggalan Sejarah Penjajahan

GALIH COKRO/RaBa

TUKIK:Anak-anak sekolah melepas anak penyu di pasir Pantai Rajegwesi, beberapa waktu lalu.

Pecel Lele Nikmatnya

Pinggir Jalan

Oleh: Ujang Sarwono GENTENG merupakan sebuah kota yang cukup ramai di wilayah selatan Banyuwangi. Beberapa pusat perbelanjaan terkenal, pasar tradisional yang sudah tersohor, lembagalembaga pendidikan baik yang formal maupun tidak, hingga rumah sakit swasta terbesar di Banyuwangi terdapat di Kota Genteng. Sungguh, sebuah keadaan yang menggambarkan betapa ramainya kota ini. Di balik keramaiannya, Kota Genteng juga menyimpan beberapa tempat yang menjadi jujugan bagi beberapa penikmat kuliner. Warung sederhana yang dikenal dengan sebutan “Sirot” ini adalah salah satunya. Sebuah warung sederhana yang berada di pinggir Jalan Raya Jember, tepatnya beberapa ratus meter sebelum lampu merah ini, sudah sangat dikenal oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Kota Genteng. Hal ini menjadi wajar karena warung

UJANG SARWONO FOR RaBa

MENGGODA: Pecel lele yang menjadi menu andalan.

yang menyediakan menu spesial berupa pecel lele ini memiliki rasa yang sangat istimewa. Tidak kalah dengan masakan yang ada di restoran. Nasi putih yang hangat, lele yang digoreng kering, daun kemangi, dan mentimun yang masih segar, ditambah gorengan sebagai pelengkap akan membuat siapapun tergoda untuk mencicipi menu spesial ini. Semakin sempurna saat sajian itu

disuguhkan dengan sambal pedas berwarna merah serta memiliki rasa khas. Sungguh, tidak akan mengecewakan siapapun yang menikmati menu andalan dari warung ini. Selain rasa yang istimewa, harga yang relatif murah membuat semua lapisan masyarakat bisa menikmati kelezatan pecel lele ala warung Sirot. Mulai dari tukang becak, sopir, pelajar, guru, hingga pegawai bank

terlihat memenuhi warung ini setiap harinya. Hal ini selaras saat beberapa hari yang lalu saya menikmati pecel lele di warung ini. Terlihat beberapa pelajar, sopir, tukang becak, maupun bapak-bapak berdasi tampak sedang menikmati pecel lele di warung ini. Cukup merogoh kocek Rp 6.000, kita sudah bisa menikmati pecel lele yang istimewa beserta segelas es teh yang siap menyegarkan tenggorokan kita. Jika Anda tidak menyukai menu pecel lele, Anda juga bisa memesan menu lain yang juga disediakan di warung ini. Seperti wader, pepes, ikan laut, dan ayam pedas siap menjadi pengganti jika Anda tidak menyukai pecel lele. Oleh karena itu, jika Anda sedang berkunjung ke Kota Genteng atau sekadar melewati kota ini, jangan segan untuk mampir dan menikmati keistimewaan pecel lele ala Sirot. Dijamin anda pasti puas. (ujeoutsiders@yahoo.co.id) *) Penulis adalah penikmat kuliner asal Desa Yosomulyo, Banyuwangi.

PANTAI Rajegwesi tak hanya memiliki potensi keindahan alam pantai dan pegunungan. Sebenarnya, banyak ditemukan peninggalan bersejarah di lokasi tersebut. Sebab, dahulu Pantai Rajegwesi menjadi benteng tentara Jepang dan Belanda. Menurut berbagai sumber sejarah, pihak Belanda kali pertama menginjakkan kakinya di Pantai Rajegwesi sekitar 1905. Mereka tergelitik untuk datang setelah melihat keindahan alam dan penyu yang bertelur di Pantai Sukamade. Kala itu, pihak Belanda telah mengunjungi Sukamade melalui wilayah Bande Alit, Kabupaten Jember. Pihak Belanda telah melakukan banyak pembangunan untuk warga sekitar. Namun, kini hanya tersisa hanya sebuah bangunan tua yang pernah difungsikan sebagai pabrik toba dan kongsian. “Bangunan bekas kongsian Belanda itu berada di sebelah barat kantor Desa Sarongan,” ungkap Kepala Desa Sarongan, Basuni kepada koran ini, beberapa waktu lalu. Peninggalan sejarah lainnya adalah bangkai pesawat Belanda yang konon tertanam di sekitar pantai. Bangkai pesawat jatuh itu kabarnya sering terlihat di bawah tumpukan pasir pantai. Ada juga banyak gua bekas peninggalan Jepang. Hingga kini, tiga gua di sekitar Gunung Kendil masih sering dikunjungi wisatawan. “Ada juga petilasan Mbah Agung Wilis. Lokasinya di pantai bagian barat,” terang Basuni.(irw)


BERITA UTAMA

Kamis 6 September 2012

33

HALAMAN SAMBUNGAN

Kesalahan Ditimpakan kepada Siwan n SAKSI... Sambungan dari Hal 23

Dikatakannya, Siwan yang mengeksekusi Rosan dan Jamilah saat pasutri itu melakukan salat ber jamaah di kediamannya bersama Habib. Tidak hanya itu, Siwan juga membunuh Dery Pradana. “Kamu tahu sendiri kejadiannya?” tegas hakim Afrizal Hadi. Namun, ternyata Haedori tidak melihat sendiri siapa pelaku pembunuhan tersebut. Sebab,

saat eksekusi pembunuhan itu dijalankan, dia sedang menonton televisi di ruang tengah rumah korban. Habib dan korban mela kukan salat berjamaah di ruang makan. “Berarti itu kesimpulan pribadimu. Jawab saja pertanyaan kami jika kamu tahu siapa yang membunuh. Jangan menyimpulkan sendiri,” tegas hakim Afrizal. Majelis hakim memang menemukan banyak kejanggalan dalam keterangan saksi, di antaranya Haedori mengaku kapak yang

digunakan membunuh korban adalah milik Siwan. Padahal, dalam persidangan sebelumnya, istrinya yang dihadirkan sebagai saksi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hari Utomo mengaku bahwa kapak tersebut milik suaminya alias Haedori. Anehnya lagi, Haedori mengaku bahwa Siwan tahu dia tidak memiliki sepeda motor. Namun, sebelum pembunuhan itu terjadi, Siwan yang saat itu bekerja di Bali tiba-tiba memintanya menjemput ke Ro-

gojampi. Lebih janggal lagi, saat Siwan minta dijemput, Haedori tengah “memiliki” sepeda pinjaman dari Habib. “Dulu se belum Habib tertangkap, Saudara (Haedori) seolah mengatakan Habib aktor utama pembunuhan. Kini saat Habib tertangkap dan disidang, Saudara malah mengalihkan kesalahan kepada Siwan (kini masih buron),” kata jaksa Hari. Sekadar diketahui, berbeda de ngan tiga rekannya, yakni Haedori, Andi Azis, dan Habib,

Gagal Panen, Daya Beli Menurun n ANTISIPASI... Sambungan dari Hal 23

Langkah antisipasi itu tidak mungkin sukses jika hanya dikerjakan satu SKPD. Se mua SKPD harus terlibat ber dasar tugas dan fungsi masing-masing. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Ir. Guntur Pri ambodo menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai an tisipasi jika ben cana kekeringan melanda Ba nyuwangi. Beberapa langkah itu adalah melakukan eksploitasi dan pengadaan suplai air antara daerah irigasi dalam satu

daerah aliran sungai (DAS). Kedua, lanjut Guntur, melakukan program suplai air antar daerah irigasi (DI), antara DAS, gilir air dalam satu DI dan gilir air antara koordinator irigasi. “Secara teknis, program antisipasi sudah kita persiapan agar masyarakat mendapat pelayanan terbaik dalam kondisi apa pun,” kata Guntur. Selain itu, kata Guntur, pihaknya sudah menyiapkan program antisipasi penyerapan lapangan kerja. PU Pengairan akan melakukan kegiatan padat karya yang melibatkan HIPPA dan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Program itu dilakukan

dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat petani apabila terjadi gagal panen. “Kita

tidak ingin daya beli masyarakat menurun jika terjadi kekeringan,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Debit Sumber Air Susut n LAHAN... Sambungan dari Hal 23

Dia menambahkan, selama ini 880 ha yang rentan kekeringan itu ditanami padi, jagung, dan komoditas pertanian lain. Untuk menghindari ga gal panen, pihaknya sudah menyerukan petani agar tidak me nanam komoditas yang

membutuhkan banyak air. Pada musim kemarau, Dinas Pertanian meminta para petani mengatur pola tanam yang baik. Sebab, kalau memaksakan menanam komoditas yang banyak membutuhkan air, maka ancaman gagal panen lebih besar. “Mudahan-mudahan pada Oktober mendatang hujan mulai turun,” harapnya. (afi/c1/bay)

Usia Pemain Minimal 18 Tahun n DIBUKA... Sambungan dari Hal 23

Even yang dijadwalkan berlangsung hingga 9 September itu dibuka Ketua PBVSI Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi. Secara simbolis, pria yang juga menjabat sebagai Kapolres Banyuwangi itu didaulat membe rikan servis kehormatan dalam laga Banyuwangi versus Bondowoso tadi malam. Dalam sambutannya, Nanang meminta agar kegiatan tersebut bisa diambil hikmahnya. Lewat

kompetisi yang kontinu dan ber jenjang diharapkan akan melahirkan atlet potensial masa depan, khususnya bagi Banyuwangi. “Saya sangat apresiasi dengan kegiatan ini,” ujarnya. Sementara itu, pada pertan dingan malam nanti, tim juara bertahan Situbondo akan menghadapi Kabupaten Probolinggo. Pada pertandingan berikutnya, tim Banyuwangi akan turun menghadapi Lumajang. Spirit dalam pertandingan kedua tersebut dipastikan akan lebih terasa. Pasalnya, Bupati

Banyuwangi dijadwalkan hadir langsung untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada tim Banyuwangi yang berlaga kontra Lumajang. Bupati Banyuwangi akan ha dir untuk memberikan dukungan terhadap kejuaraan yang berlangsung hingga 9 September tersebut. Terkait kesiapan tim Banyuwangi, sang pelatih yang bernama Bambang Hermanto mengatakan, sudah meramu stra tegi demi mengambil ha sil maksimal dalam laga

kedua malam ini. Meski dibayang-bayangi kelelahan, dia optimistis anak asuhnya bisa memberikan hasil terbaik dalam laga tersebut. Setiap tim dalam kejuaraan kali ini boleh menggunakan pemain semipro dan profesional. Jumlah mereka profesional dibatasi maksimal tiga pemain. Se lanjutnya, pemain yang berlaga minimal berusia 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Sistem yang digunakan adalah sistem setengah kompetisi atau the best three. (nic/c1/bay)

Empat Parpol Sudah Mendaftar n KPU... Sambungan dari Hal 23

DP C PKNU Banyuwangi pim pinan HA. Wahyudi menye rahkan berkas verifikasi pukul 16.30 Selasa lalu (4/9). Sementara itu, Partai Demokrat menyerahkan berkas pada pukul 09.30 pagi kemarin (5/9). “Berarti sudah ada empat parpol yang menyerahkan berkas verifikasi sebagai peserta Pemilu 2014 di Banyuwangi,” ungkap Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin. Bagi parpol nonparlemen, masih ada waktu sekitar tiga hari un tuk menyerahkan berkas. Batas akhir penyerahan berkas bagi parpol nonparlemen adalah 9 September 2012.

Nah, parpol parlemen punya waktu lebih lama lagi. Sebab, deadline penyerahan berkas parpol parlemen baru ditutup 29 September 2012. Sementara itu, Partai Kebang kitan Nasional Ulama (PKNU) secara nasional pada tahun 2009 tidak berhasil atau gagal mendudukkan kadernya di DPR RI. Walau demikian, di beberapa daerah, termasuk Ba nyuwangi, PKNU berhasil mengantarkan para kadernya menjadi anggota DPRD. “Walau punya wakil di DPRD, PKNU ma suk parpol nonparlemen karena tidak memiliki wakil di DPR RI,” jelas Syamsul. Untuk melaksanakan proses verifikasi faktual, KPU sudah

melakukan beberapa langkah. Langkah pertama, KPU Banyuwangi membentuk tim. Tim yang dibentuk itu dibagi menjadi lima unit berdasar jumlah daerah pemilihan (da pil). Masingmasing dapil dipimpin satu anggota KPU dan beranggota beberapa staf sekretariat. Syamsul menambahkan, satu anggota KPU bertanggung jawab atas proses verifikasi di dapil masing-masing. “Kita akan melakukan proses verifikasi faktual ribuan KTA dari berbagai parpol,” ungkap Syamsul. Sejatinya, lanjut Syamsul, verifikasi parpol adalah tugas dan tanggung jawab Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Namun, karena hingga saat ini PPK

belum terbentuk, maka tugastugas verifikasi itu dilimpahkan langsung ke KPU. “Ada PPK ataukah tidak, verifikasi parpol harus dilaksanakan 4-24 Oktober 2012. Itu sesuai tahap pemilu 2014,” tegasnya. Langkah kedua, KPU mengundang semua pimpinan parpol di Hotel Tanjung Asri tadi malam. Per temuan itu juga bagian dari persiapan pelaksanaan verifikasi yang akan dilakukan bulan depan. Pada kesempatan itu, KPU menjelaskan teknis dan aturan pelaksanaan verifikasi. “Kita ingin menjelaskan teknis verifikasi demi mendukung kelan caran proses verifikasi,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Dimandikan karena Badannya Kotor dan Bau n TUNGGU... Sambungan dari Hal 23

Ternyata, sampah-sampah itu adalah barang yang sengaja dibawa oleh puluhan orang gila yang terjaring razia Satpol PP. Ya, setelah melakukan razia di sejumlah kecamatan di Bumi Blambangan, petugas Satpol PP langsung “menyerahkan” puluhan orgil yang terjaring itu kepada pihak Dinsosnakertrans. Karena itu, barang bawaan orgil yang merupakan sampah tersebut pun ikut terbawa ke halaman kantor Dinsosnakertrans. Di lain pihak, petugas Dinsosnakertrans langsung mengumpulkan puluhan orgil itu di depan kamar mandi kantor tersebut. Petugas benar-benar dibuat sibuk dalam

merapikan penampilan mereka. Selain harus memangkas rambut para orgil yang rata-rata sudah gondrong itu, petugas juga harus memandikan mereka. Tindakan itu dilakukan lantaran tubuh mereka mengeluarkan aroma yang sangat tidak sedap. “Setelah dirapikan, puluhan orgil itu akan kami serahkan ke pusat rehabilitasi,” ujar Ke pala Dinsosnakertrans Banyuwangi, Iskandar Azis. Saat petugas sibuk merapikan orgil, beberapa orgil lain malah sibuk dengan dunianya sendiri. Ada yang serius memandang setumpuk bungkus kopi bubuk yang dibawa. Dia seolah sedang membaca tulisan di tiap bungkus kopi yang terbuat dari plastik itu. Orgil yang satu ini tampak cukup lama memeragakan adegan mem-

baca tersebut. Sementara itu, orgil yang lain malah asyik merebahkan badan dengan posisi terlentang di tanah. Matanya terus menatap jauh ke atas, ke langit yang siang itu tampak membiru lantaran tidak terhalang awan. Warga yang melihat pemandangan itu pun hanya bisa senyumsenyum sendiri. Sebab, tingkah polah para orgil tersebut memang di luar kewajaran. Menurut Iskandar Azis, orgil yang tidak terlalu parah biasanya akan merespons dengan baik jika diajak berkomunikasi. Penasaran dengan kebenaran perkataan itu, wartawan koran ini pun mencoba mengajak salah satu orgil berbincang. Saat ditanya daerah asalnya, orgil tersebut memberikan jawaban dengan cukup lantang dan tegas. “Dari Bogor, Jabotabek,” jawabnya. (c1/bay)

Kawanan Pencuri Gondol Rp 75 Juta WONGSOREJO – Aksi pencurian menimpa seorang pemilik toko asal Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi pagi kemarin (5/9). Peristiwa yang diduga kuat dilakukan oleh dua orang atau lebih itu mengakibatkan korban Suhaili, 45, mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini menyebutkan, kejadian itu baru diketahui korban sekitar pukul 09.00. Korban mulai curiga kediamannya diobok-obok pencuri lantaran ketika baru saja pulang dari tempatnya bekerja di Pasar

Galekan, Kecamatan Wongsorejo. Dia mendapati kamera yang sehari-hari disimpan di dalam kamar tiba-tiba pindah di dapur. Kecurigaan korban ternyata benar. Saat mengecek ke dalam kamar yang masih dalam keadaan terkunci, dia mendapati seisi kamar sudah acak-acakan. Bahkan, uang tunai senilai Rp 75 juta yang disimpan di dalam laci meja rias sudah raib. Tidak hanya itu, kawanan pencuri tersebut juga berhasil menggondol bandul kalung emas seberat 10 gram, milik istri korban. Menyadari dirinya menjadi kor ban kejahatan, Suhaili

lantas lapor kepada petugas Pol sek Wongsorejo. Petugas pun langsung datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi. Kuat dugaan, kawanan pelaku masuk ke rumah korban dengan cara memecah kaca jendela sebelah kiri. Namun, ka rena saat itu pintu kamar dikunci, pelaku lantas masuk ke dalam rumah dengan cara masuk dengan cara menjebol pla fon dapur. Pelaku lantas menjebol plafon kamar mandi yang berada di dalam kamar utama rumah korban. Dugaan

itu dilatarbelakangi pecahnya kaca jendela dan jebolnya plafon di kamar mandi korban. Dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kapolsek Wongsorejo, AKP Nyoman Supartha membe narkan kejadian tersebut. “Kami sudah menerjunkan anggota untuk melakukan penyelidikan,” tegasnya. Kapolsk Nyoman menduga, pelaku lebih dari satu orang dan merupakan orang dekat korban. Sebab, berdasar hasil hasil penyelidikan sementara, ditengarai pelaku sudah mengetahui situasi dan kondisi kediaman korban. (sgt/bay)

yang berhasil dibekuk aparat. Sampai saat ini Siwan masih belum jelas keberadaannya. Sementara itu, ketika dimintai tanggapan terkait keterangan saksi, Habib yang didampingi penasihat hukumnya, Siti Nurhayati,

mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu-menahu tentang keterangan saksi itu,” ujarnya singkat. Nah, sidang selanjutnya akan digelar Senin pekan de pan (10/9) dengan agenda pemeriksaan Andi Azis sebagai

saksi dan polisi yang memeriksa terdakwa dalam proses penyidikan. “Sidang kami tunda sampai Senin pekan depan,” ujar hakim ketua Siyoto yang didampingi Widarti dan Afrizal Hady. (sgt/c1/bay)

Rajin Tanya Harga Kamera n DIPOTRET... Sambungan dari Hal 23

Seniman foto bisa menghasilkan karya yang luar biasa. “itu sebabnya aku ingin sekali belajar menjadi fotografer,” ujarnya. Objek sejelek apa pun, dalam genggaman fotografer bisa berubah menjadi karya yang luar biasa. Keindahan pantai, pegunungan, dan objek lain, bisa menjadi medan bidikan

mata seorang fotografer. Kini, Emy benar-benar tertarik dan ingin segera terjun ke dunia jeprat-jepret. Untuk mewujudkan impiannya itu, dia pun mencari guru yang bisa mengajarinya memotret. Selain itu, perempuan yang tinggal di Lingkungan Ka nalan, Kelurahan Lateng, Ba nyuwangi, itu juga mulai rajin bertanya tentang harga kamera. Baginya, kamera men-

jadi modal penting untuk mewujudkan niatnya belajar seputar fotografi. Menuju dunia fotografi, dimulai Emy dengan menjadi objek fotografi terlebih dahulu. Selain fotonya koleksi, dia mengatakan itu sebagai kesempatan melatih kepercayaan dirinya. “Gak apa-apa banyak narsis dulu di depan kamera. Baru nanti belajar,” ujarnya. (nic/c1/bay)

Terpaksa Karena tak Punya Uang n GASAK... Sambungan dari Hal 34

Saat diperiksa polisi, kedua orang yang berprofesi sebagai petani itu mengaku terpaksa mencuri rokok di swalayan tersebut. “Kami butuh uang, jadi kami terpaksa mencuri,” ujar Sahir saat diperiksa di Mapolres Situbondo. Yang ironis, salah satu dari tersangka harus menjalani perawatan di RSUD Abdur Rahem,

Situbondo. Sebab, kondisinya sedang sakit. “Ini salah satu pelaku baru saja dari RSUD. Jadi sekarang akan kami bawa untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar anggota polisi yang mengawal tersangka dari RSUD Abdur Rahem, Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan kabar pembobolan swalayan tersebut. Dika takannya, kedua pelaku tertang-

kap basah saat mencuri di minimarket tersebut. “Kedua pelaku ditangkap petugas Polsek Bungatan. Mereka ditangkap saat beraksi,” ujar AKP Wahyudi kemarin (5/9). Dari tangan tersangka, polisi me ngamankan barang bukti berupa ratusan bungkus rokok, uang Rp 211 ribu, dan sepeda motor Yamaha Mio bernopol P 5743 DR yang digunakan pelaku saat mencuri. (mg1/c1/als)

25 Persen Tenaga Kerja Lokal n DEWAN... Sambungan dari Hal 34

Sejumlah warga awalnya memaksa ikut dialog di dalam pabrik, sehingga situasi sempat memanas. Namun, setelah ditenangkan, mereka akhirnya mau menerima dan menunggu hasil pertemuan anggota komisi III dan pihak manajemen. “Dalam waktu dekat komisi III akan me manggil pemilik pabrik untuk membahas masalah tersebut,” terang Abu Zairi, anggota komisi III. Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Agus Fauzi mengatakan, gejolak warga Pesisir diakibatkan pengelola tak memenuhi dokumen UKL dan UPL (upaya kelestarian lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan) yang

telah ditandatangani. Dalam dokumen tersebut ada sejumlah poin yang akan dipenuhi pabrik. “Sebagai contoh kecil, laporan tiga bulanan yang awalnya disanggupi ternyata tak pernah terealisasi. Demikian juga janji mempekerjakan warga sekitar, tak ada buktinya,” ungkap Agus Fauzi. Manajer Pabrik Triple S, Suyono, tidak menyangkal bahwa ge jolak warga Dusun Pesisir itu dipicu kompensasi yang seharusnya mereka terima belum bisa dipenuhi oleh pihak pabrik. Dia mengaku tak bisa memutuskan masalah tersebut karena itu kewenangan direktur atau pemilik perusahaan. Kata dia, pabrik sebenarnya sudah memiliki filter khusus untuk mencegah polusi udara. Hanya saja, karena saat

ini musim kemarau panjang, sehingga debu yang beterbangan juga dianggap dari pabrik. “Terkait masalah tenaga kerja, kita rekrut tenaga kerja dari Situbondo, bukan hanya dari Banyuglugur. Sekitar 25 persen tenaga kerja kita dari Situbondo,” tegasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia berharap, gejolak warga tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik. Kemarin, perusahaan tetap berjalan sebagai mana mestinya, sehingga tetap berproduksi dan tak ada pe nutupan. “Biar nanti saat hearing di DPRD saja diperjelas dan diputuskan semua. Yang je las aspirasi warga melalui DPRD sudah saya tampung dan akan saya sampaikan kepada atasan,” terangnya. (pri/c1/als)

Tingkatkan Alokasi Belanja Pembangunan n PERTUMBUHAN... Sambungan dari Hal 34

Ini naik Rp 6.261.244.192,00. Di pendapatan lain-lain daerah yang sah yang semula ditetapkan Rp 141.049.200.020,00 berubah Rp 170.826.388.816,00. Ada peningkatan sebesar Rp 29.777.188.796,00,” papar Hadi. Pos belanja daerah juga mengalami perubahan. Yang semula Rp 983.044.424.095,09 menjadi Rp 1.043.487.899.640,62. Ini naik Rp 60.443.475.545,53. Belanja daerah itu mengalami perubahan karena adanya perubahan proyeksi pen dapatan daerah maupun adanya p e n e r i m a a n p e m b i ay a a n dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) definitif 2011 sebesar Rp 125.814.868.772,22. Ini berakibat naiknya SILPA dalam Rancangan PAPBD 2012 sebesar Rp 21.334.768.632,72. Keadaan itu, lanjutnya, cukup bisa dibanggakan. Sebab, jika kemampuan pendapatan me-

ningkat, berarti kemampuan belanja pembangunan Pemkab Situbondo juga meningkat. PAD, misalnya. Realisasi pada 2011 sebesar Rp 61.689.526.247,44, di PAK sudah meningkat menjadi Rp 63 miliar. Di tahun 2013 ditargetkan sekitar Rp 64 miliar,” jlentreh mantan Kepala Inspektorat itu. Kata Hadi, SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo sudah kian mampu memaksimalkan pelaksanaan realisasi peren cana an program dengan baik. Ini bisa bisa dilihat dari terus mengecilnya angka SILPA (sisa lebih penggunaan anggaran) dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Contohnya, pada 2009 SILPA mencapai Rp 139 miliar, 2010 turun menjadi Rp 121 miliar dan 2011 turun lagi menjadi Rp 115 miliar. Di 2012 di prediksikan SILPA turun hingga Rp 105 miliar. Hadi menegaskan, agar ma syarakat kian merasakan langsung dampak pembangunan, pemkab terus menekan

rekening belanja tidak langsung yang di antaranya terdiri dari belanja dan gaji pegawai. “Belanja pegawai terus kita tekan untuk dialihkan ke belanja modal. 2010 14,88 persen dari total anggaran APBD, 2011 diperkecil lagi menjadi 12.96 persen dan 2012 10,53 persen, target 2013 turun menjadi 10.65 persen. Selain itu, anggaran belanja tidak langsung juga terus menurun prosentasenya. Sebaliknya, pemkab terus berusaha me ningkatkan alokasi untuk belanja pembangunan. Pada 2011 belanja langsung mencapai 35,86 persen dari total APBD. Pada 2012 meningkat menjadi 38,25 persen. Pada 2013 ditargetkan meningkat menjadi 39,38 persen. Demikian juga belanja modal, semakin lama semakin besar. Penekanan juga terjadi pada rekening belanja barang dan jasa dari 2011 46,90, 2012 menjadi 35,28 persen, pada 2013 ditargetkan 34,80 persen. (bersambung/pri/adv/als) KOREKSI

Juara Trajaba 2012 TINGKAT SD PUTRA: Juara I SDN Rogojampi Juara II SDN 1 Giri Juara III SDN 3 Singojuruh

TINGKAT BEREGU UMUM PUTRI: Juara I UPTD Giri Juara II IGTKI/UPTD Muncar Juara III UPTD Glenmore

TINGKAT SD PUTRI: Juara I SDN Sumberejo Juara II SDN Watukebo Juara III SDN 1 Bangorejo

TINGKAT BEREGU SMA PUTRA: Juara I SMK Darul Ulum Muncar Juara II SMK Ihya Ulumudin Juara III SMK Pradana

TINGKAT SMP PUTRA: Juara I SMPN 1 Banyuwangi Juara II SMPN 2 Purwoharjo Juara III SMPN 1 Banyuwangi

TINGKAT BEREGU UMUM: Juara I PDAM Banyuwangi Juara II RSUD Blambangan Juara III Uniba PGRI

TINGKAT SMP PUTRI: Juara I SMPN 1 Rogojampi Juara II SMPN 1 Bangorejo Juara III SMPN 4 Glenmore

PERORANGAN 35 TH KE ATAS: Juara I Bambang Priyono, Kertosari Juara II Buang, Sukowidi Juara III Zainudin, Vila Sukowidi

TINGKAT SMA PUTRI: Juara I SMAN 1 Giri Juara II SMK Sritanjung Juara III SMKN Kalibaru

PERORANGAN 35 TH KE BAWAH: Juara I Donny Ariyadi SH, Vila Sukowidi Juara II Tuhaini, Kebalenan Juara III M. Faizin, Pantairejo Pakis SUMBER: DISPORA BANYUWANGI


34

Kamis 6 September 2012

Dua Tahun Pemerintahan Dadang Wigiarto-Rachmad (1)

Pertumbuhan Ekonomi Naik dari 5,75 Menjadi 6,33 Hari ini, genap dua tahun Bupati Dadang Wigiarto dan Wabup Rachmad memimpin Pemkab Situbondo. Apa saja yang sudah dilakukan dan dicapai keduanya selama memegang tongkat komando di lembaga pemerintahan yang berkantor di Jalan PB Sudirman no 62 tersebut? BERHASIL tidaknya sebuah program pembangunan bisa dilihat dari empat indikator. Pertama, tingkat pertumbuhan ekonomi, prosentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, dan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Empat indikator tersebut

secara berkesinambungan terus digarap oleh Pemkab Situbondo agar masyarakat benar-benar mampu merasakan dan menerima manfaat pembangunan. Meski tak semudah membalikkan tangan menggapainya, namun pertumbuhan ekonomi di Kota Santri selama pemerintahan Dadang-Rachmad menunjukkan keadaan cukup positif. “Jika melihat realisasi 2001 hingga 2012, tren pertumbuhan ekonomi Situbondo meningkat secara signifikan. Pada 2011 lalu mencapai 6,23, pada 2010 masih 5,75. Bahkan, pada 2012 hingga semester I mencapai 6,51. Ini sudah melampui target di RPJM,” terang Sekretaris Daerah, Hadi Wijono, kemarin. Dia menerangkan, sektor yang paling dominan dalam pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih dikuasai perdagangan, hotel, dan restoran. Pada 2011 pergerakan ekonomi bidang ini masih di angka 1.325.976,89. Namun pada 2012 menjadi 1.433.185,67. Kedua, disusul sektor pertanian, dari 1.176.543,14 pada 2011, pada 2012 mencapai 1.228.775.89. Sektor ketiga ditempati industri pengolahan dari 380.342,05 menjadi 409.876,29 pada 2012. “Total pertumbuhan PDRB dari sembilan lapangan usaha yang ada di Kabupaten Situbondo meningkat dari 3.741.443,53 menjadi 3.986.497,33. Dari keadaan ini kita bisa menyimpulkan tingkat pendapatan perkapita masyarakat meningkat. Sehingga kemampuan atau daya beli masyarakat juga mengalami peningkatan,” terang Hadi.

EDY SUPRIYONO/RaBa

Keadaan menggembirakan, lanjut dia, juga bisa dilihat dari kemampuan pendapatan kabupaten Situbondo yang terus melonjak. Pada 2011 total APBD masih Rp 851.142.771.731. Namun pada 2012 meningkat menjadi Rp 929.408.200.848,59 (APBD Induk). Bahkan, di APBD Perubahan angka itu menjadi Rp 969.006.907.761,40. Ada kenaikan Rp 39.598.706.12,81. “Rinciannya, dalam rancangan perubahan APBD 2012 diproyeksikan pendapatan daerah berupa PAD yang semula ditetapkan Rp 57.029.935.529,59 berubah menjadi Rp 60.590.209.445,40. Jadi naik Rp 3.560.273.924,81. Di dana perimbangan yang semula ditetapkan Rp 731.329.065.308,00 berubah menjadi Rp 737.590.309.500,00

TUMBUH: Pendapatan perkapita masyarakat mengalami peningkatan.

Baca Pertumbuhan...Hal 33

SD AL-IRSYAD

Rehabilitasi Gedung Capai 80 Persen SITUBONDO – Sekolah Dasar (SD) Al-Irsyad Al-Islamiyah, Kecamatan Situbondo, terus berpacu untuk mengembangkan prestasi lembaganya. Salah satunya dengan mengembangkan mutu pendidikan melalui pendidikan karakter Islami terhadap siswa-siswinya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang telah dicapai. Baik di tingkat kecamatan, kabupaten, maupun di tingkat Karesidenan Besuki. “Salah satu prestasi di bidang non akdemik, siswa kami pernah mendapat juara 1 dan 2 pada pertandingan pencak silat tapak suci,” ujar Kasek SD Al-Irsyad Al Islamiyah, Dra. Reni Sumarni. Untuk prestasi non akademik tingkat kecamatan sampai tingkat kabupaten, meliputi lomba Pildacil, drum band dan banyak lagi prestasi lainnya. “Keberhasilan prestasi itu tidak tidak lepas dari dukungan semua pihak. Baik wali murid, komite, pengurus yayasan, guru, dan siswa. Semuanya berjalan kompak,” imbuh Reni. Untuk fasilitas, SD Al-Irsyad saat ini sudah cukup memadai. Walaupun masih ada yang kurang seperti ruang perpustakaan dan gedung serba guna, namun kekurangan ini tidak mengurangi keberhasilan prestasi peserta didiknya. Pada tahun 2012 ini, SD Al-Irsyad mendapatkan bantuan dana rehabilitasi dari pemerintah pusat melaui dana APBN sebanyak enam ruang yang peruntukannya untuk rehab tiga ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, satu ruang laboratorium, dan satu ruang untuk rehabilitasi ruang guru. Saat ini, pengerjaannya sudah mencapai 80 %. Tinggal pengecatan, pasang keramik, pintu, dan jendela,” ungkapnya. Meski ruang kelas sedang direhabilitasi, tetapi proses pembangunan tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar. Semuanya berjalan seperti biasa. “Untuk kelas IV – VI, sementara kita tempatkan di musala. Sedang kelas I-III di ruang kelasnya masing-masing,” pungkasnya. (adv/*/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

ROMBONGAN: Ketua KPU (baju merah) bersalaman dengan Ketua DPD Golkar Situbondo, Rachmad, didampingi jajaran pengurus.

Golkar Serahkan Copy KTA

EDY SUPRIYONO/RaBa

Sejumlah anggota DPRD mendatangi pabrik pemecah batu di Dusun Pesisir, Desa Banyuglugur, siang kemarin.

Dewan Datang, Warga Dusun Pesisir Bergolak Pabrik Pemecah Batu Dinilai Ingkar Janji BANYUGLUGUR - Puluhan warga di sekitar Pabrik “Triple S” di Dusun Pesisir, Desa Banyuglugur, Situbondo, siang kemarin (5/9) bergolak. Mereka menganggap pabrik yang bergerak dalam bidang pemecah batu dan produksi aspal tersebut ingkar janji kepada masyarakat sekitar. Aksi warga Dusun Pesisir itu menyusul kedatangan anggota Komisi

III DPRD Situbondo ke lokasi yang tak jauh dari PLTU Paiton tersebut. Mereka memaksa masuk ke dalam pabrik dan minta diizinkan ikut dalam pertemuan anggota DPRD bersama manajemen pabrik tersebut. Para wakil rakyat yang membidangi pembangunan itu kemarin datang ke lokasi sekitar pukul 11.00. Sebelumnya, mereka menerima pengaduan warga dan Kepala Desa Banyuglugur terkait Pabrik Triple S. Setiba di lokasi, puluhan warga telah menunggu. “Awalnya, pa-

brik ini berjanji akan menyejahterakan warga, tapi ternyata tenaga kerja yang direkrut banyak dari luar Banyuglugur,” ungkap salah satu warga. Warga juga sangat keberatan karena pabrik yang sudah dua tahun beroperasi itu sangat minim dalam memberi bantuan sosial. “Padahal, aktivitas pabrik tersebut menimbulkan suara bising dan polusi udara. Itu langsung dirasakan warga,” imbuh Kades Banyuglugur, Jayadi Baca Dewan...Hal 33

Gasak Ratusan Rokok di Swalayan

SYAMSURI/RaBa

TINGGAL FINISHING: Para pekerja melakukan penyelesaian akhir terhadap gedung SD AlIrsyad Al-Islamiyah Situbondo, kemarin (5/9).

BUNGATAN - Dua pelaku pembobolan swalayan PGRI di Dusun Pesisir, Desa Mlandingan, Kecamatan Bungatan, Situbondo, berhasil ditangkap anggota Polsek Bungatan kemarin. Dua pembobol minimarket yang melancarkan aksinya sekitar pukul 02.00 dini hari kemarin itu bernama Sahir alias Pak Deni, 53, warga Desa/Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, dan Purnomo alias Pak Zainuri, 35, warga Desa Salak, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. Aksi kedua pelaku diketahui warga. Saat itu, pelaku tengah menggasak ratusan bungkus rokok di Swalayan PGRI tersebut. “Saat kami melihat ada yang mencurigakan, kami langsung hubungi pihak berwajib,” kata

SEDANG SAKIT: Salah satu pembobol minimarket, Sahir (tengah), usai menjalani perawatan di RSUD Abdur Rahem, Situbondo, kemarin (5/9) karena sakit. NUR HARIRI/RaBa

salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya. Data yang berhasil dikumpulkan, dua pria asal Bondowoso itu berhasil membawa kabur berbagai jenis

rokok yang totalnya 306 bungkus rokok. Mereka juga menggasak uang tunai sebesar Rp 211 ribu dari laci kasir Baca Gasak...Hal 33

SITUBONDO – Makin dekatnya deadline penyerahan dokumen kepengurusan DPC dan keanggotaan, membuat partai politik (parpol) yang ada di Kota santri terus mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di antaranya adalah DPD Partai Golkar, Selasa (4/9) lalu. Pendaftaran dan penyerahan dokumen langsung dilakukan Ketua DPD Partai Golkar, Rachmad, dan Sekretaris, AG Rejeki. Keduanya didampingi sejumlah jajaran pengurus DPD Golkar Situbondo. “Kita hanya menjalankan apa yang menjadi amanat peraturan KPU dan keputusan MA,” terang Rachmad.

Menurut pria yang juga wakil bupati tersebut, Partai Golkar menyerahkan seribu copy kartu tanda anggota (KTA). Itu adalah batas minimal yang memang disyaratkan. “Kita tunggu saja hasil verikasi, tapi saya kira Partai Golkar tidak akan masalah. Sama lha dengan tahapan tahun sebelumnya,” terang Rachmad. Selain seribu kopi KTA, DPD Partai Golkar kemarin juga menyerahkan kopi SK kepengurusan DPD Partai Golkar Situbondo yang dilegalisir DPD Jatim. Termasuk copy SK 17 pimpinan kecamatan dan 136 pimpinan desa yang dilegalisir DPD Situbondo. (pri/adv/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

MENDAFTAR: (Ki-Ka) Hadi Prianto, Baino Ali Imron, Sunardi, Ari Budi Santoso, H Lukman di kantor KPU Situbondo, kemarin (5/9).

PD Target 1.500 KTA Baru SITUBONDO – DPC Partai Demokrat (PD) Situbondo benarbenar all out untuk menghadapi verifikasi faktual pemilihan umum 2014. Untuk kepentingan tersebut, partai yang dipimpin Sunardi itu menargetkan perolehan 1500 Kartu Tanda Anggota (KTA) baru. Rekrutmen keanggotaan ini akan dilakukan dalam waktu cukup singkat. Yakni, selama 20 hari. Terhitung sejak 5 hingga 25 September mendatang. “Kita sudah menggerakkan semua mesin partai, mulai tingkat DPC hingga PAC. Kita optimitis itu akan terlampaui,” terang Sunardi di sela-sela penyerahan dokumen kepengurusan DPC dan keanggotaan parpol ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo,

siang kemarin (5/9). Kata dia, saat ini Partai Demokrat Situbondo memiliki sekitar 4000 KTA. Namun karena dikhawatirkan sebagian anggotanya ada yang sudah meninggal atau pindah ke partai lain, Partai Demokrat memutuskan merekrut anggota dengan KTA baru. Merekalah yang akan diandalkan untuk kepentingan verifikasi faktual nanti. Sunardi menegaskan, penyerahan dokumen kepengurusan DPC dan keanggotaan parpol ke kantor KPU Situbondo merupakan bukti konsistensi Partai Demokrat mengikuti aturan KPU dan keputusan MA. “Meskipun kita sudah lolos Parliamentary Threshold, namun kita tetap mengikuti aturan yang ada,” tegas Sunardi.(pri/adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.