Radar Banyuwangi 7 Desember 2012

Page 1

JUMAT 7 DESEMBER

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

FOTO BARENG: Pembalap Banyuwangi Tour de’Ijen setelah mengikuti welcome dinner dan opening ceremony di lapangan Blambangan, Banyuwangi tadi malam.

GALIH COKRO/RaBa

Opening Ceremony sekaligus Kenalkan Pembalap BANYUWANGI - Ratusan peserta International Banyuwangi Tour de’Ijen (BTDI) 2012 tadi malam (6/12) dikenalkan kepada publik. Pengenalan peserta dilakukan dalam opening ceremony di Taman Blambangan. Dalam kesempatan itu, semua tim diperkenalkan sebelum bertanding hari ini. Selain para pemain, semua crew tim juga diperkenalkan. Hadir dalam opening ceremony itu Bupati Abdullah Azwar Anas. Jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi juga hadir dalam acara itu. Tidak ketinggalan, jajaran pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga ikut menyaksikan. “Kita kenalkan kepada masyarakat agar rakyat Banyuwangi lebih akrab dengan peserta BTDI,” ungkap ketua panitia BTDI, Guntur

Priambodo. Sebelum mengikuti opening ceremony, siang harinya panitia menggelar technical meeting bersama semua tim. Sore harinya panitia menggelar press conference yang diikuti sejumlah awak media, baik dalam maupun luar negeri, di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Dalam acara itu, perwakilan tim peserta diperkenalkan kepada sejumlah wartawan yang meliput BTDI. Hari ini, sekitar pukul 13.00, peserta akan nggowes etape pertama, yaitu start di halaman Pemkab Banyuwangi ■ Baca Kenalkan...Hal 43

■ Target Curi Kemenangan

GALIH COKRO/RaBa

Baca Radar Sport Halaman 42

TEMU TEKNIK: Bupati Anas didampingi Ketua Pengcab ISSI Banyuwangi Guntur Priambodo berbicara di depan manajer tim Banyuwangi Tour de’ Ijen.

Sigit Dituntut 7 Tahun Juga Dikenai Denda Uang Rp 1 Miliar

ADA APA LAGI

BANYUWANGI - Jaksa penuntut umum (JPU) yang menyidangkan perkara narkoba Sigit Dwi Susanto tidak pandang bulu dalam menangani perkara yang melibatkan oknum anggota polisi berpangkat brigadir tersebut. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi dengan agenda pembacaan tuntutan kemarin, JPU menuntut Sigit dengan hukuman 7 tahun penjara. Bukan hanya dituntut 7 tahun, oknum polisi berusia 28 tahun itu juga dikenai denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan. Artinya, jika Sigit tak sanggup membayar

Tuntutan untuk Polisi Narkoba Hukuman: 7 tahun penjara Denda: Rp 1 miliar (subsidair 6 bulan kurungan)

Jeratan Hukuman: Pasal 112 ayat 1, pasal 114 ayat 1, dan pasal 127 ayat 1 huruf a undangundang (UU) No 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Pertimbangan memberatkan n Perbuatan terdakwa dapat merusak mental generasi muda. n Terdakwa tidak mengakui perbuatannya n Keterangannya berbelit-belit. AGUS BAIHAQI/RaBa

TEGANG: Petugas kejaksaan melepas borgol di tangan Brigadir Sigit.

denda Rp 1 miliar, bisa diganti dengan hukuman kurungan 6 bulan. Tuntutan lain, Sigit juga dikenai biaya persidangan sebesar

Rp 5.000. Tuntutan 7 tahun penjara itu dibacakan di depan majelis hakim yang diketuai Elly Istianawati beranggota I Wayan Gede Rumega dan Tenny Erma Suryathi. JPU Djoko Susanto mengungkapkan, tuntutan 7 tahun penjara itu mengacu beberapa pasal dalam KUHP. Terdakwa dianggap melanggar Pasal 112 ayat 1, Pasal 114 ayat 1, dan Pasal 127 ayat 1 huruf a UndangUndang (UU) No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Dari ketiga dakwaan yang pernah disampaikan, dakwaan yang paling cocok dan pas adalah Pasal 114 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. “Ini setelah kita mendengar keterangan yang diberikan sejumlah saksi dalam persidangan,” ungkap Djoko ■ Baca Sigit...Hal 43

Giliran Toeloes Dipanggil Kejari DAK2 Pemilu

Capai 1,627 Juta

Jadi Saksi Dugaan Mark Up Pengadaan Lahan Poliwangi AGUS BAIHAQI/RaBa

SAJAM: Anggota Polsek Kalipuro menyita celurit milik tersangka Masykur.

Duel Berdarah Berakhir di Bui KALIPURO - Duel tidak imbang tersaji antara Masykur, 42, warga Perum Klatak Asri, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, dan M. Faqih, 63, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, terjadi di tepi Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, kemarin siang. Akibat insiden tersebut, Faqih harus dilarikan ke RSUD Blambangan karena mengalami luka akibat sabetan celurit di bagian wajah, lengan kanan, dan dua jari tangan kanan. Sementara itu, Masykur oleh polisi langsung dijebloskan ke ruang tahanan (rutan) Polsek Kalipuro. “Celurit yang digunakan membacok kita amankan,” kata Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono. Pembacokan yang dilakukan Masykur terjadi pukul 10.00 ■

Baca Duel...Hal 43

DOK. RaBa

Pak Toeloes mengaku tidak tahu-menahu soal pengadaan lahan Poliwangi.” SYAIFUL ANWAR Kajari Banyuwangi

BANYUWANGI - Pengusutan kasus dugaan mark up pengadaan lahan kampus Politeknik Banyuwangi (Poliwangi) di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, masih terus berlanjut. Kemarin, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi memanggil saksi. DOK. RaBa Kali ini saksi yang dipanggil MEGAH: Gedung Poliwangi dipotret dari atas beberapa waktu lalu. adalah Toeloes Soedjianto. Toeloes tercatat sebagai salah satu pendiri Yayasan dianggap penting dalam tahap pengumpulan data Poliwangi. “Pak Toloes kita panggil sebagai saksi,” (puldata) di lapangan. “Tadi (kemarin) Pak Toloes kata Kajari Banyuwangi Syaiful Anwar. Menurut datang ke kantor,” imbuh Syaiful ■ Kajari, sebagai pendiri yayasan, keterangan Toeloes Baca Giliran...Hal 43

Bangunan Guest House Mirip Hotel Bintang Lima Wajah Pendapa Shaba Swagata Blambangan dalam dua tahun terakhir berubah drastis. Dulu, lingkungan rumah dinas Bupati Banyuwangi itu terlihat angker dan tidak semua orang bebas keluar-masuk. Pada era Bupati Abdullah Azwar Anas, pendapa didesain lebih ramah, lebih hijau, dan lebih menarik. A.F. ICHSAN RASYID, Banyuwangi

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca DAK2...Hal 43

Kondisi Terkini Pendapa Shaba Swagata Blambangan

GALIH COKRO/RaBa

LEBIH INDAH: Inilah bangunan guest house yang berdiri di sebelah barat Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Baca Mampu...Hal 34

BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kemarin (6/12) menyerahkan data agregat kependudukan per kecamatan (DAK2) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Data kependudukan itu akan digunakan sebagai data penyusun tahap-tahap Pemilu 2014. Penyerahan data agregat dalam bentuk compact disk (CD) itu diterima langsung Ketua KPU Syamsul Arifin. Empat anggota KPU lain turut menyaksikan penyerahan dokumen pemilihan umum itu. Penyerahan DAK2 itu dilakukan secara sederhana di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Dalam waktu yang bersamaan juga dilakukan penyerahan DAK2 secara serentak di seluruh Indonesia ■

JIKA Anda berkunjung ke Pendapa Shaba Swagata Blambangan

lima tahun lalu, tentu akan kaget jika melakukan kunjungan yang sama tahun ini. Sejumlah bangunan yang ada di lingkungan rumah

dinas Bupati Banyuwangi itu kini sudah banyak yang berubah. Lima tahun lalu, pendapa masih dipasangi pagar tinggi. Kini pe-

mandangan itu sudah tidak terlihat lagi. Pagar setinggi lima meter itu dirobohkan dan hanya tersisa setengah meter saja. Selain merobohkan pagar tinggi, pemerintah daerah juga merobohkan beberapa bangunan yang menghalangi pandangan. Bekas bangunan yang dirobohkan itu kini disulap menjadi ruang terbuka hijau (RTH) dengan berbagai aneka ragam tanaman. Selain membongkar pagar pembatas, Bupati Anas juga merenovasi beberapa bangunan lain di lingkungan pendapa, seperti bangunan yang terletak di sebelah barat dan timur rumah tempat tinggal bupati. Kini bangunan di sebelah barat disulap menjadi bangunan guest house ■

Brigadir Sigit Dwi Susanto dituntut tujuh tahun penjara

Tinggal nunggu vonis dan pemecatan!

KPA temukan pelajar arisan PSK

Inilah gaya hidup baru pelajar Kota Santri!

Baca Bangunan...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


34

Jumat 7 Desember 2012

Upaya Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Meningakatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Buat Perdes, Dua Dusun Dipecah jadi Enam SRONO - Mayoritas warga yang tinggal di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, bekerja sebagai petani. Sekitar 70 persen warga yang menekuni bidang pertanian tersebut. Sisanya, warga sehari-hari menggeluti usaha perdagangan, nelayan, dan industri keranjang. Jumlah penduduk desa yang dipimpin kepala desa (Kades)

Djoko Purnomo tersebut menembus angka dua belas ribu jiwa. Meski begitu, sampai saat ini perangkat desa hanya memiliki dua dusun. Yakni Dusun Krajan dan Umbulrejo. Luas wilayah desa tersebut adalah 591,951 hektare. Dengan fenomena itulah, pemerintah desa (pemdes) setempat bakal melakukan pemekaran

PENIPUAN

Mobil Rental Dibawa Kabur SITUBONDO - Hati-hati bila hendak menyewakan mobil kepada orang yang tidak dikenal. Sebab, penipuan bisa saja menimpa Anda. Seperti yang dialami seorang warga bernama Erwandi, 31, asal Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/12) lalu. Dia kehilangan mobil Xenia bernopol B 1951 KFM lantaran dibawa kabur orang yang menyewa. Ceritanya, setelah mendapat pesan bahwa mobil berwarna hitam itu akan disewa seseorang, Erwandi langsung mengantarkan mobil tersebut dari Jakarta ke Situbondo. Sesampai di Kota Santri, pria ini bertemu tiga orang yang hendak menyewa mobilnya. Lantaran saat itu sudah malam, mereka pun bermalam di Hotel Nirwana, Banyuglugur. DOK.RaBa Setelah memarkir mobil, AKP Wahyudi Erwandi langsung beristirahat di kamar hotel yang telah dipesan tiga orang tersebut. Namun, sekitar pukul 01.30 Erwandi terbangun. Dini hari itu Erwandi menyempatkan diri keluar kamar hotel. Erwandi sangat terkejut saat melihat mobil Xenia yang dia sopiri dari Jakarta tidak ada di parkiran. “Saat itu juga saya tanya kepada penjaga hotel. Namun, mereka mengaku tidak tahu,” ujar Erwandi kepada polisi. Lantaran ada yang kurang beres, tanpa banyak pertimbangan, Erwadi langsung melapor ke Mapolsek Banyuglugur. “Saya sebenarnya seorang sopir yang ditugaskan memberikan mobil ini kepada seorang penyewa. Tadi saya menginap bersama di hotel, dan setelah saya bangun ternyata mobil itu sudah tidak ada di parkiran,” papar Erwandi. Setelah mendapat laporan, petugas kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku yang diduga membawa kabur mobil milik rental tersebut. Sayang, hingga berita ini ditulis, pelaku belum tertangkap. “Saat ini kasus penipuan tersebut masih dalam pengejaran. Identitas ketiga orang yang diduga membawa kabur mobil rental itu sudah kami kantongi. Untuk mempercepat pencarian, kami langsung berkoordinasi dengan kepolisian di sejumlah daerah,” ujar AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. (rri/c1/als)

dusun. Langkah tersebut sengaja diambil sebagai bentuk optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. Kades Djoko Purnomo menuturkan, pihaknya sudah mengagendakan secara matang terkait pemekaran dua dusun tersebut. Sesuai peraturan desa (perdes) yang sudah dibuat, dua dusun bakal

ALI NURFATONI/RaBa

Djoko Purnomo

digelembungkan menjadi enam dusun. ‘’Perdes sudah jadi, tinggal pelaksanaannya saja. Insyaallah bulan Desember ini sudah jalan,’’ ungkap Djoko di kantornya kemarin. Menurut dia, satu dusun dipecah menjadi tiga. Seperti Dusun Krajan bakal berubah menjadi Krajan Timur, Krajan Barat, dan Krajan Tengah. Se-

dangkan, Dusun Umbulrejo bakal dikembangkan menjadi Umbulrejo Utara, Umbulrejo Timur, dan Umbulrejo Barat. ‘’Pemekaran ini memang sudah menjadi tuntutan,’’ terangnya. Sebagai dasar pertimbangan, jelas dia, selama ini petugas penarik pajak sangat kewalahan. Mengingat, satu orang harus menarik hingga ribuan

kepala keluarga. ‘’Jika sudah dipecah, nanti akan lebih mudah dan tidak serumit sekarang ini,’’ tandasnya. Mengenai jabatan kepala dusun yang baru, pihaknya menyerahkan kepada warga setempat. Warga diberikan kuasa penuh untuk menyodorkan nama untuk dijadikan kepala dusun. (ton/als)

Sopir Truk Dirampok di Baluran SITUBONDO - Dua perampok berhasil membawa kabur sejumlah uang milik Slamet, 35, warga Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, saat truk muatan salak yang dia kemudikan melintas di jalur Pantura, Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, Rabu (5/12) lalu. Perampokan yang dialami sopir truk itu terjadi sekitar pukul 14.00. Saat truknya melenggang di Hutan Baluran dari arah barat ke timur, tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai dua orang berhenti di depan truk.

Lantaran khawatir menabrak, Slamet pun menghentikan laju truknya. Tidak disangka, dua orang itu langsung naik ke truk dan meminta sejumlah uang kepada Slamet disertai ancaman akan dibunuh. Data yang berhasil dikumpulkan, dalam peristiwa perampokan yang terjadi di siang bolong itu, kedua pelaku memegang batu saat beraksi. Selain itu, kedua pelaku juga mengancam akan merusak truk muatan salak itu jika keinginan mereka tidak dipenuhi. Takut atas ancaman dua orang itu, akhirnya Slamet

yang sudah bertahun-tahun menjadi sopir tersebut menyerahkan sejumlah uang di dompetnya. Kemudian, dua pelaku kabur dan menghilang. “Saat itu mereka berhenti di depan truk yang saya kemudikan. Karena takut menabrak, saya membelokkan truk dan

berhenti di kiri jalan. Setelah itu, saya dirampok dan diancam akan dibunuh,” ujar Slamet. Ka s u b a g Hu ma s Po l re s Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan kabar perampokan yang dilakukan dua pria terhadap pengemudi

truk salak tersebut. “Terkait kejadian itu, korban belum banyak memberikan keterangan. Sebab, setelah melapor, korban melanjutkan perjalanan karena takut muatannya busuk. Jadi, ini masih dalam penyelidikan,” ujar AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

33

AGENDA KOTA

Ultah, MAB Gelar Semaan SEMAAN Alquran menandai harlah Masjid Agung Baiturrahman ke-239 digelar Jumat pagi ini (7/12). Semaan yang dimulai setelah salat Subuh itu akan dilanjutkan dengan syukuran dan haul para Bupati Banyuwangi yang akan digelar setelah salat Magrib. (*)

Pelatihan Penyiar Radio DEWAN Kesenian Blambangan (DKB) bekerja sama dengan Rumah Kreasi Senyum Agmadina menggelar pelatihan penyiar bahasa daerah radio dan televisi pada 8-9 Desember 2012. Acara yang akan dipusatkan di G e dung Pramuka Gir i itu bakal menghadirkan narasumber dari Jogjakarta, Surabaya, dan lokal Banyuwangi. Peserta dibatasi hanya 45 orang. Pendaftaran masih dibuka hingga hari ini, 7 Desember 2012 di Sekretariat DKB dan Gedung Juang’45 Banyuwangi. (*)

Pameran Buku Murah DINAS Perpustakaan Kabupaten Banyuwangi menggelar pameran dan obral buku murah. Pameran yang digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Banyuwangi ke-241 ini digelar sejak 5 Desember lalu dan akan berakhir pada 18 Desember mendatang di Jalan Jagung Suprapto Banyuwangi. Pameran dan obral buku ini untuk kalangan umum. (*) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jumat 7 Desember 2012

KANGMAS

MBAKYU

Didik Joko Suhono

Ipuk Fiestiandani Anas

Puas Tiga Pilar Sukses

Hobi Motret Alam sejak Kuliah

SUKSES kkegiatan tiga pilar yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwang Rabu kemarin (5/12) ternyata membuata Camat Glenmore Didik Joko Suhono Banyuwangi, pua Maklum, dialah yang bertangung jawab sukses tidaknya kegiatan tiga pilar yang merasa puas. berlangsun di lapangan Perkebunan Kalikempit, Kecamatan Glenmore tersebut. berlangsung tah daerahnya hendak dijadikan tempat kegiatan tiga pilatr, Didik langsung Begitu tahu melakukan koordinasi dengan jajaran Muspika Glenmore dan para stake holder di lingkun lingkungan perkebunan milik PTPN XII tersebut. Selain bekerjasama dengan pihak PTPN XII dan Muspika Glenmore, pejabat yang mahir mengoperasikan teknologi info informasi tersebut juga melibatkan Pemerintahan Desa dan para tokoh yang ada di Glenmore. Mulai penyediaan tenda, kursi para nara sumber sampai memilih so sound sistym dia persiapkan dengan para stake holder yang ada. “Sekarangan ra rasanya puas setelah melihat acara kemarin sukses digelar,” tutur Didik kepada Ja Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sebagai Camat Glenmore yang baru saja bertugas, dia tidak ingin acara sekecil aapapun gagal, apalagi pertemuan tiga pilar sekelas kabupaten. “Harus sukses, ccaranya ya melibatkan semua pihak yang ada di Glenmore. Jadi suksesnya acara kkemarin karena kerjasama semua pihak,” tandasnya. (azi/aif)

ADA yang berbeda dengan penampilan Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, belakangan ini. Dalam berbagai kesempatan—khususnya saat mendampingi suami melakukan kunjungan kerja—, dia selalu menenteng kamera besar. Seperti yang terlihat saat suaminya, Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, melakukan kunjungan ke Pantai Plengkung, Kecamatan Tegaldlimo, beberapa waktu lalu. Mbak Dani—sapaan akrabnya—terlihat bersemangat mengabadikan ombak indah di pantai berjuluk G-Land tersebut. Pemandangan Pantai Plengkung memang eksotis. Selain ombaknya indah, burung-burung yang beterbangan dan detik-detik tenggelamnya matahari menarik dijadikan objek bidikan. Bukan hanya itu, sejumlah even Banyuwangi Festival, seperti Banyuwangi Ethno Carnival dan Jazz Festival juga, tak luput dari jepretan tajam kameranya. Usut punya usut, ternyata ibu dengan satu anak tersebut memang sudah lama memiliki hobi memotret, tepatnya sejak duduk di bangku kuliah di Universitas Negeri Jakarta. Namun, sejak suaminya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, hobi

ABDUL AZIZ/RaBa

ABDUL AZIZ/RaBa

ADA APA LAGI

Aktivitas Raung Terus Menurun SONGGON – Status Gunung Raung masih belum berubah sejak ditetapkan siaga tanggal 22 Oktober 2012 lalu. Sampai saat ini, aktivitas gunung dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) itu masih terus berlangsung. Hanya saja, aktivitasnya terus mengalami penurunan. Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung, di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok Suryadi mengatakan, aktivitas gunung terbesar di Pulau Jawa tersebut terpantau terus menurun. Meski begitu, status gunung tidak berubah. ‘’Gejala-gejalanya masih sama dengan sebelumnya,’’ terangnya. Dia menjelaskan, masih diberlakukan radius 3 kilometer dari puncak gunung steril dari aktivitas manusia. Hingga kini, tidak ada fenomena binatang turun ke kampung. ‘’Meski status siaga, aktivitas warga tidak terganggu dan normal seperti biasanya,’’ jelasnya. Warga Dusun Krajan, Desa Sragi, Kecamatan Songgon itu menambahkan, gempa tremor yang terjadi saat ini rata-rata sehari hanya sekitar 7 ampituda. ‘’Gempa lebih rendah jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya,’’ tandasnya. Seiring dengan aktivitas gunung menurun, lanjut dia, sejumlah alat yang sempat dipasang di sejumlah titik di lereng gunung sudah diambil. Kini, beberapa alat tersebut sudah dibawa ke Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. ‘’Sudah dibawa ke Bandung, warga yang datang ke sini juga sudah sepi,’’ pungkasnya. (ton/aif)

Belum Cairnya Tunjangan RW Sragi

ABDUL AZIZ/RaBa

APES: Tersangka judi dan barang bukti diamankan di Mapolsek Pesanggaran kemarin.

Amankan Empat Pejudi Remi

ALI NURFATONI/RaBa

TETAP DIPANTAU: Seorang petugas sedang meneropong Gunung Raung di Pos Pengamatan Dusun Mangaran.

Diduga Tanda Tangan Ketua RW Dipalsu

PESANGGARAN - Empat pejudi kartu domino yang bermain di rumah Kani, warga Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, digerebek aparat kepolisian kemarin malam. Empat tersangka yang kini mendekam di ruang tahanan tersebut adalah Soleh, 42, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dan Agus Romadlon, 34, warga Dusun Ringinagung, Desa/Kecamatan Pesanggaran. Dua lainnya adalah Agus Budi Santoso, 25, warga Dusun/Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, dan Sehryadi Yahya, 31, warga Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran.

Selain menangkap dan menahan keempat tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang Rp 1.495 ribu, dua lembar tikar, dan empat set kartu domino. Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi mengatakan, penangkapan keempat tersangka bermula dari laporan warga kepada polisi yang menyebutkan bahwa di tempat kejadian perkara ada empat orang bermain judi. Tanpa menunggu lama, begitu menerima laporan tersebut, polisi langsung bergerak menuju TKP. “Begitu sampai TKP, langsung kita lakukan penggerebekan. Keempatnya berhasil kami tangkap,” tandasnya. (azi/c1/aif)

SONGGON - Kasus belum cairnya dana tunjangan untuk ketua RW di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, sejak 2011 hingga 2012 terus memanas. Ada indikasi kuat bahwa tanda tangan para ketua RW sengaja dipalsu. Sebab, surat pertanggungjawaban (SPJ) yang dikirim ke pemerintah daerah sebagai laporan selalu dibubuhi tanda tangan yang bersangkutan. Camat Songgon Hardiono mengaku tidak habis pikir mengapa dana senilai Rp 600 ribu per tahun tersebut tidak sampai kepada yang bersangkutan. Sebab, setiap SPJ selalu ada tanda tangan pihak penerima. ‘’Kenapa kok tidak diberikan, padahal saya tanda tangan juga,’’ kata Hardiono. Sebab itulah, dia menduga tanda tangan masing-masing ketua RW itu dikopi. ‘’Kalau memang seperti itu kenyataannya, bisa jadi tanda tangannya dipalsu,” anggapnya. Menurutnya, harus ada yang dibe-

nahi dalam struktur pemerintahan desa setempat. Untuk mengetahui kebenaran kasus tersebut, pihaknya akan segera memanggil kepala desa yang bersangkutan. ‘’Sore ini kades dan bendahara akan kita panggil untuk klarifikasi,’’ terangnya. Menurut dia, jika dugaannya tersebut terbukti benar, pihaknya bakal memberikan teguran keras. Kasus tersebut pun bisa masuk ke ranah hukum. ‘’Kalau memang benar, berarti melanggar KUHP dan bisa dipidanakan,” pungkas Hardiono. Diberitakan sebelumnya, kucuran dana tunjangan fungsional untuk perangkat Desa Sragi, Kecamatan Songgon, ternyata tidak sampai kepada yang bersangkutan. Dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tersebut hingga kini belum jelas. Mayoritas ketua RW di desa tersebut tidak pernah menikmati tunjangan fungsional Rp 600 ribu per tahun. Bahkan, sejak tahun 2011 hingga pengujung tahun 2012 ini, dana tersebut sama sekali belum pernah diteriman. (ton/c1/aif)

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Minimkan Pelanggaran, Undang BPK Lakukan Audit Lebih Cepat Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (6/12) menerima kunjungan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jatim di ruang kerjanya. Kedatangan auditor BPK untuk menyerahkan hasil audit BPK tahun 2012. AUDIT resmi BPK terhadap penggunaan

anggaran tahun 2012 sejatinya baru akan dilakukan pada bulan Maret 2013 mendatang. Namun karena ada permintaan khusus, BPK Perwakilan Jatim melakukan audit lebih cepat dari jadwal resmi. Bupati Abdullah Azwar Anas meminta BPK untuk mengaudit kegiatan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selama tahun 2012. Saat ini, BPK sudah menyelesaikan permintaan audit dan hasilnya sudah di tangan Bupati Anas.

HUMAS PEMKAB FOR RABA

Penyerahan hasil audit secara simbolis sudah BPK kepada Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Suhartoyo di ruang rapat Minak Jinggo pada rabu lalu (5/12). Yang menggembirakan, hasil audit BPK itu tidak ditemukan pelanggaran dalam pelaksanaan anggaran 2012. “Hasilnya bagus. Hanya ada sedikit koreksi terkait kualitas,” ujar Kepala Inspektorat Djafri Yusuf. Audit yang dilakukan BPK antara lain meliputi infrastruktur jalan, pembangunan gedung dan ruang terbuka hijau (RTH). Untuk pemerikHUMAS PEMKAB FOR RABA saan infrastruktur jalan, BPK HASIL AUDIT: Rombongan auditor BPK perwakilan Jatim menemui Bupati Abdullah Azwar Anas. memiliki penetapan standart kualitas tersendiri, dan itu berbeda dengan Pekerjaan Umum (PU) dan rekanan yang Jika terjadi kekurangan dari segi volume atau standar yang ditetapkan Dinas Pekerjaan mengerjakan kegiatan proyek tidak sesuai hal lain, bisa cepat diselesaikan sebelum Umum (PU). “Tetapi itu tidak signifikan, ketentuan. Audit BPK ini merupakan per- tahun anggaran berlalu. “Manfaatnya besar dan BPK berjanji masih akan mengkon- mintaan khusus yang disampaikan Bupati sekali, selain memudahkan pemkab terkait sultasikan pada BPK pusat apakah itu ada Anas pada pertengahan tahun 2012 lalu. pelaporan dokumen kegiatan kepada BPK, masalah atau tidak,” ujar Djafri. Bupati Anas menghendaki BPK melakukan juga untuk mengingatkan rekanan agar Selain mengaudit, imbuh Djafri, BPK juga audit lebih cepat. Tujuannya, agar bisa dik- pengerjaannya sesuai spesifikasi dan tepat memberi ruang klarifikasi kepada Dinas etahui lebih dini jika ditemukan kekurangan. waktu,” kata Jefri. (afi)


KOMUNIKASI BISNIS

36

Jumat 7 Desember 2012

Pacitan Belajar Pada Banyuwangi Pengurus Kadin Saling Bertemu

IRWAN SURYANTO/RaBa

BANTUAN: Ipuk Fiestiandani diapit Pudjo Hartanto (kiri) dan Sukirman (kanan) menyerahkan alat pengemas kepada wakil Poklahsar.

Poklahsar Perikanan Dibantu Peralatan

BANYUWANGI–Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banyuwangi bertemu pengurus Kadin Pacitan di Restaurant Grafika, Watu Dodol, kemarin (6/12). Acara Business to Business Meeting yang digelar mulai pukul 09.00 hingga 11.00, itu membahas bagaimana Banyuwangi bisa menjadi kota investasi urutan ketiga di Jawa Timur. Sigit Widiyanto, ST, MSi, Ketua Kadin Pacitan mengakui bahwa saat ini perkembangan Banyuwangi bisa dijadikan panutan dan contoh bagi Kabupaten Pacitan. “Apalagi dengan urutan ketiga di Jawa Timur, kini Banyuwangi banyak dikunjungi investor dari luar kota, bahkan luar negeri,” kata Sigit. Sigit juga mengakui Banyuwangi sangat luar biasa. Kondisi Banyuwangi bisa maju pesat. “Dengan UMKM, budaya, dan pembangunan luar biasa,” ujarnya. Acara tersebut tak disia-

BANYUWANGI-Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Hasil Perikanan di Kabupaten Banyuwangi mendapatkan bantuan banyak peralatan dari pemerintah. Bantuan tersebut berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi tahun 2012, APBD Provinsi Jawa Timur, dan APBN. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi Ir. Pudjo Hartanto dalam kata sambutannya mengatakan, pihak DKP melalui bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (P2HP) telah mengusulkan bantuan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran sistem rantai dingin. Usulan tersebut disampaikan kepada Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Jakarta, DKP Provinsi Jawa Timur, dan Bupati Banyuwangi. “Usulan tersebut mendapat respons baik dan Poklahsar mendapatkan bantuan yang turunnya hampir bersamaan pada bulan November 2012,” ungkap Pudjo di hadapan perwakilan Poklahsar di kantor DKP Jl Agus Salim, kemarin.

Pudjo berpesan, agar bantuan peralatan tersebut digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal. “Mohon dipelihara dan dirawat dengan baik. Jangan dipindahtangankan, apalagi dijual,” pesannya. Penyerahan bantuan secara simbolis kemarin dilakukan oleh Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Ipuk Fiestiandani. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi itu juga berpesan makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah adalah makanan yang higienis dan bergizi. Utamanya produk ikan. “Semoga bantuan peralatan ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan menambah kesejahteraan,” harap Ipuk. Sementara itu, Sukirman, anggota DPRD Banyuwangi yang hadir berjanji akan mendorong pemerintah untuk memberikan fasilitas. Salah satunya pinjaman lunak bagi masyarakat yang mau berusaha. “Bantuan alat ini jangan dipindahtangankan, apalagi dijual kalau tak ingin celaka. Jika rusak, silakan segera dilaporkan kepada dinas,” pesannya. Penyerahan bantuan pera-

latan itu disaksikan para lurah/ kades dan camat di mana Poklahsar berdomisili. Mereka sengaja diundang agar mengetahui adanya bantuan itu dan melakukan monitoring perkembangan Poklahsar di wilayahnya. Poklahsar penerima bantuan dari APBD Banyuwangi itu, antara lain Kerupuk Kalilo, Pengantigan, dan Anugerah, Penataban, Kecamatan Banyuwangi; serta Sari Wangi, Klatak, Kecamatan Kalipuro. Selain itu, Sido Makmur, Badean dan Karisma, Sukojati, Kecamatan Kabat; serta Bintang Jaya, Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. Alat pengemas yang diberikan berupa hand sealer, keranjang tris, celemek, gunting, pisau, stiker, dan plastik. Poklahsar penerima bantuan alat dari APBD Jatim adalah Sumber Rejeki Grajagan dan Bedul Asri Purwoharjo. Alat yang diterima berupa alat pengolah kerupuk, yakni mixer, kompor gas 2 tungku, wajan, alat pengemas, freezer, sutil, serok, pisau, baskom, blender, dandang, dan timbangan duduk. Sedangkan UKM Buyono Srono, UD Usaha Jaya dan Usaha Hati Muncar, dan UDSari Laut Gen-

teng. Mereka menerima alat sarana rantai dingin berupa cool box, meja proses, dan freezer. Selain itu, UD Sumber Rejeki dan Sumber Jaya, Wongsorejo dibantu alat pengolah rumput laut. Seperti alat penghancur rumput laut, kompor gas 2 tungku, wajan, talam plastik, alat pengemas, freezer, tempat perendaman rula, sutil, baskom antikarat, pisau, dan timbangan duduk. Sementara itu, bantuan sepeda motor roda tiga berpendingin dari APBN diberikan kepada Kelompok Maju Bersama, Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi, dan Harapan Jaya Wongsorejo. Penerima alat chest freezer 194 liter adalah Kelompok Bahari Wongsorejo, Ananda Genteng, Moro Seneng Grajagan, Marlin Samudra Purwoharjo, dan Sumber Waras Gambiran. Kelompok Baronang dan Sekar Laut, Bulusan, Kecamatan Kalipuro dibantu chest freezer 492 liter. Sedangkan cool box 210 liter diperbantukan kepada Kelompok Mina Hasil Laut, Kampung Mandar; Ikan Tongkol, Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi; dan Sumber Pangan, Pakistaji, Kabat. (irw/adv)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Adi Sucipto •

• Perum Bunga Residence •

• SPG/Pramuniaga •

• BPKB •

• Carry Pick Up ‘88 •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Dijual rumah Perum Bunga Residence bl o k A 3 1 LT. 1 0 4 m 2 , S H M , h u b : 081358639444/085646477168

Butuh cepat SPG/Pramuniaga Ekaswasa, L/P, Hub: Counter Ekaswasa GM/Sriratu Lumajang, Giant/GM Probolinggo, Matahari/Nico Jember, Roxy Bwi/Mitra Jajag, KDS Situbondo Hub: 085739327000

HlgBPKBNopolP2487XH,an.AhmadRamdhan. Karimun Jawa Gg Nanas 27 RT01/04 Lateng

Jual Carry Pick Up ‘88, putih (cat baru) harga nego, Hub: 082331488668

• Rumah Cantik Murah • Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA-01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

• Jl. Ikan Gurami • Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

BANYUWANGI • Mutiara Blambangan •

• Apoteker •

• Admin •

BANYUWANGI

Dijual 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Barat Bank Mandiri) Hubungi 0333-7751000

• Dibutuhkan Segera •

• Tanah Strategis •

• Jl. Agus Salim •

Lokasi Banjarsari, pinggir jalan, cocok utk perumahan/ dikavling, luas 2600m2, harga 1,5M. Bisa bayar separoh, separohnya 1thn lagi. Hubungi pemilik. Ita 085785087588

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

PT GIM Maintanence Liqiud Petrolium bth professional yg handal & inovatif utk mengisi jabatan: Technisi, SPV, Marketing, OB. Kualifikasi Pria/Wanita maks 30th. Min SMA sdrjt. Komunikatif, mmpu brorganisasi & mmbangun tim kerja. Suka tantangan. Brsedia ikut Test (GRATIS). Lmrn lkp ke: HRD PT GUNA INDAH MAKNUR, Jl. Letnan Sanyoto Gg. I No. 32B Utara Makam Pahlawan Bwi. (50 Plamar prtma diprioritaskn)

• Tanah Kalipuro • Dijual tanah 20x20m Kalipuro, Jati unggul 200 batang umur 3 tahun, harga 150ribu/ m2 nego. Hubungi. 08229677868

• Dicari Lahan Min 1Ha • Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Ruko Jalan Protokol • Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

• Kijang Krista ‘01 • Dijual Kijang Krista Diesel ‘01, silver, 116 juta bisa nego. Hub: 081358979111

Hlg STNK Nopol P 2790 ZD, an. Nur Rohim, Jl. Akasia 35 01/02 Kec. Giri

Prusahaan sdg brkmbang bth tng Admin handal & inovatif, pria max 30th, min SMA/sdrjt, bsa kmptr & akntsi, kmnikatif. Lam lgkp: Bpk Iwan Wijaya, d/a. Depot Mitra, Jl. Kapten Piere Tendean 21 Bwi

DENPASAR • Terapis/Penghusada • Nakamura The Real Japanese Complementary Klinic bth: Terapis/Penghusada,Pa/Pi,minSMU/K/ D1/D3,max30,pnglmntdkdiutmkn,Fas: Mess, AC, dpt teman bnyk. Krm: Jl. Gatot Subroto Tengah No.319A, Denpasar Timur 085647443765

MEGA/RaBa

• STNK •

Hlg STNK Nopol P 2863 ZH, an. Aris Rahmawan. Perum Kebalenan Baru Hlg STNK Nopol P 2538 XO, an. Imam Syafii. KandanganRT01/03 KandanganPesanggaran

Hlg STNK Nopol P 6251 VO, an. Abdul Aziz. Dsn. Bloksolo RT01/12 Sumberasri, Purwoharjo Hlg STNK Nopol P 2546 VE, an. Abs. Sodik, Jl. Dharmawangsa 07 RT02/02 Kel. Sobo Hlg STNK Nopol P 2350 WR, an. Galuh Wipi Sari, SE.Jl.KopralTalabIINo.33RT02/01Tukangkayu

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 9798 G, an. Bupati Situbondo, Jl. PB Sudirman 1 Stb Hlg STNK Nopol P 702 NF, an. Murtadho, Jl. PatemonRT02/01Sidomukti,Kraksan,Prblinggo Hlg STNK Nopol P 2366 EO, an. Drs. Salim Umar, Jl. Cendrawasih 14 Dawuhan

pelaku usaha dari Pacitan. Bahkan, barang-barang hasil produksi dari pacitan yang dijual di lokasi acara, sebagian besar ludes diborong anggota Kadin Banyuwangi. Mulai makanan olahan dari bahan ikan laut dan air tawar, batu akik, kain batik serta aneka kerajinan. Sementara dari pengusaha Banyuwangi hanya menawarkan produk kain batik, kerajinan batok kelapa dan jenang waluh. Minimnya produk yang ditampilkan dikarenakan para pengusaha banyak yang ikut pameran di Taman Blambangan. Dalam sambutan pembukaan, Ketua Kadin Banyuwangi Mochammad Soegiyono mengaku bangga dengan kolaborasi Kadin Banyuwangi dengan Pacitan. Pertemuan itu bisa dihadiri jajaran Kadin dua kabupaten untuk bertukar pikiran tentang bagaimana Banyuwangi bisa menempati peringkat ketiga investasi. “Banyuwangi dipercaya untuk dijadikan kota percontohan di Jawa Timur,” ungkapnya. (adv/irw)

SOLID: Jajaran pengurus Kadin Banyuwangi di Restaurant Grafika Watu Dodol.

Hlg STNK Nopol P 3760 XM, an. Isnaniyah. Kel Sobo Kec. Banyuwangi

Dibutuhkan segera Apoteker, sebagai penanggungjawab Apotek. Syarat lulusan sarjana Apoteker, mempunyai Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA). Hubungi: 085236774678

siakan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Istri Bupati Abdullah Azwar Anas itu memanfaatkan momentum penting tersebut untuk memaparkan potensi usaha di Banyuwangi saat menyampaikan kata sambutan. Ipuk memaparkan bahwa Banyuwangi telah bisa memberi kemudahan akses transportasi, sehingga bisa dicapai dan dikunjungi para investor dengan mudah. Mereka melakukan survei bidang usaha apa yang cocok dan bisa saling menguntungkan nantinya. “Simbiosis Mutualisme pun terjadi, sehingga bisa menarik investasi selama kurang lebih dua tahun ini,” terangnya. Acara itu juga dihadiri beberapa tamu istimewa. Di antaranya, ibu bupati Pacitan yang juga ketua Dekranasda Pacitan, dan Asisten Ekonomi Pemkab Pacitan. Seluruh jajaran Kadin Banyuwangi tampak kompak menyambut pengurus Kadin Pacitan. Apalagi, pertemuan itu juga diikuti kalangan

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Grand Livina ‘07 •

Dijual Daihatsu Xenia F600 RV- GMDF JJ tahun 2010, hitam metalik, harga 117,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Kijang Innova ‘05 •

• Kijang LGX ‘04 •

Dijual Toyota Kijang Innova E XW41 (solar) tahun 2005, soul gold, harga 129,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX KF 80 STD tahun 2004, hitam metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Suzuki APV DLX ‘10 •

• Honda Jazz idsi ‘06 •

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz tahun 2006 idsi manual, silver harga 125 juta, barang istimewa, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 - 081335897888

• Avanza & Rumah • Djl Avanza G htm ‘09 & Djl rmah Brawijaya Asri B4 Kebalenan SHM 085746365778

• Prima Mobil • Ready PU, GrandMax1.5’2011, 1.3’2011, 1.3’2012.Kjg Innova slr G’08, Avanza G’11,APV GX’05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

• Daihatsu Taft GT ‘94 • Dijual Taft GT 1994 hitam mulus 75 juta, velg racing & ban besar. H: 081249689188

• Kijang ‘91 • Dijual Kijang 91 Long + Audio Manual, abu2 metalik, 58jt. Hub: 082335597000

• Cuci Gudang Daihatsu • Terios disc 12jt, Xenia disc 9jt, Luxio 15jt, Grandmax 7jt, Xirion 13jt, buruan barang ready stock. Hub: Vira 081336244377

SITUBONDO • Kijang ‘91 • Djl Kijang ‘91 P Silver, hrg 47,5jt & Kijang LGX ‘03 P Jbr 1,8 cc. Pajak br, biru, hrg 135jt. H: 081335292597 / 087757767416

BANYUWANGI

• Grand Vitara JLX ‘07 •

• Selep & Mesin Temes • Dijual selep & mesin Fuso mrh L2935m2, hrg 135jt. Djl msin Temes mrh nego 081336596124

• Bisnis Bergaransi • Ibu2 mau bisnis bergaransi tnp rugi? Jualan tas ibu2 saja. Hub: 081236550459

• Jual Proyektor BENQ • Djl proyektor BENQ MW 512 Sepc 2800 lumens, Barunya 7jjt. Jual Rp. 4jt msh ada garansi spt baru. Hub 081249400460

Dijual Grand Vitara JLX tahun 2007, harga 165 juta, barang istimewa, bisa cash /kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 - 081335897888


41

OPINI

Jumat 7 Desember 2012

PKK

AF. ICHSAN RASYID/RaBa

BANTU BIBIT: Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Dani Abdullah Azwar Anas (tengah) disalami peserta pelatihan kemarin.

Galakkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan BANYUWANGI - Jelang musim hujan, pemerintah daerah menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayuran dan tanaman obat (toga). Guna mensukseskan program tersebut, pemerintah memberikan bantuan stimulan bibit sayuran dan toga kepada sekitar 1.250 orang wanita dari 50 kelompok wanita tani (KWT). Bantuan bibit sayuran dan toga dalam polybag itu diserahkan kepada kelompok wanita tani yang tersebar di delapan kecamatan. Delapan kecamatan itu adalah Banyuwangi, Kabat, Sempu, Giri, Bangorejo, Songgon, Singojuruh dan Licin. Selain menggerojok bantuan bibit, pemerintah juga menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayur dan toga. Kegiatan itu dilaksanakan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten. Dalam pelatihan yang berlangsung di gedung Korpri itu, ada sekitar 425 peserta yang mengikuti kegiatan itu. “Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wanita tani dalam optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman sayur dan toga,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Dani Abdullah Azwar Anas. Menurut Dani, lahan pekarangan merupakan areal yang cukup potensial untuk pengembangan tanaman hortikultura. Selain memenuhi aspek estetika dan sumber pemenuhan gizi, juga bisa menjadi sumber pendapatan untuk menunjang ekonomi keluarga. Karena itu, PKK menganggap perlu melibatkan peran serta aktif masyarakat. “Kaum wanita sebagai elemen penting dalam kemajuan pembangunan,” tegas Dani. Saat ini, lanjut Dani, animo kaum perempuan terhadap pemanfaatan lahan pekarang cukup tinggi. Hanya saja, kondisi itu masih terkendala keterbatasan pengetahuan dan keterampilan teknis budidaya. “Karena itu, PKK dan Dinas Pertanian mengambil insiatif menyelenggarakan pelatihan ini,” ungkap Ny Dani. Pelatihan dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas. Melalui pelatihan ini, Bupati Anas berharap ada motivasi dan referensi bagi kelompok wanita dalam mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman holtikultura. “Melalui program ini, kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara maksimal,” harapnya. Kepala Dinas PKP, Ikrori Hudanto menambahkan, program ini akan terus digalakkan. Saat ini, areal pekarangan rumah warga belum maksimal di manfaatkan untuk tanaman sayur dan toga. “Melalui program ini, masyarakat kita harapkan jeli membaca peluang yang ada,” tambahnya. (afi/als)

PEMILU 2014

Lima Parpol Penuhi 30 Persen Perempuan BANYUWANGI - Masa perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual yang dilakukan KPU terkait ambang batas minimal 30 persen perempuan dalam kepengurusan parpol calon peserta Pemilu 2014, rupanya dimanfaatkan betul oleh masing-masing parpol yang sebelumnya dinyatakan belum memenuhi persyaratan. Buktinya, lima parpol yang sebelumnya tidak mampu menghadirkan 30 persen pengurus perempuan langsung melakukan perbaikan. Termasuk dengan mengubah surat keputusan (SK) kepengurusan partai. Nah, sebelum masa perbaikan kepengurusan belum berakhir, ternyata lima parpol tersebut sudah berhasil memperbaiki struktur kepengurusannya. DOK.RaBa “Lima parpol yang keSamsul Arifin tika diverifikasi faktual belum memenuhi ambang minimal kepengurusan perempuan, kita beri surat pemberitahuan agar memperbaiki. Hasilnya, lima parpol tersebut sudah berhasil memenuhi ambang minimal 30 persen pengurus perempuan,” ujar Ketua KPU Banyuwangi Syamsul Arifin kemarin (6/12). Lima parpol tersebut adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), dan Partai Persatuan Nasional (PPN). Seperti diberitakan sebelumnya, dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi di tingkat nasional, hanya 14 parpol yang menyerahkan berkas verifikasi tersebut kepada KPU Banyuwangi. (sgt/aif)

LAPTER

Dishub Dekati Merpati JEMBER - Pemkab Jember terus berupaya untuk mengoperasikan kembali Bandara Notohadinegoro yang telah lama mangkrak. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Djuwarto pekan lalu ke Jakarta menemui pimpinan Merpati Nusantara Airlines. Djuwarto kembali menawarkan Bandara Notohadinegoro kepada maskapai pelat merah itu. Diharapkan, Merpati bersedia mengoperasikan armadanya ke Jember. Ketua Komisi C DPRD Jember Mohamad Asir mengakui ada upaya Pemkab Jember untuk menawarkan Bandara Notohadinegoro ke Merpati. “Pak Djuwarto yang berangkat sendiri menemui pimpinan Merpati di Jakarta,” ungkapnya. Tawaran itu diajukan, kata dia, karena run way (landasan pacu) Bandara Notohadinegoro akan diperpanjang. Pemkab Jember merencanakan menambah panjang run way Bandara Notohadinegoro pada 2013. Tujuannya agar Bandara Notohadinegoro bisa didarati pesawat terbang yang lebih besar. (aro/c1/har/jpnn)

Minapolitan dan Sampah ADA tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan tata ruang kawasan pesisir yang akan dikembangkan sebagai kawasan minapolitan. Hal pertama adalah faktor ekologis yang dapat diidentifikasi melalui eksisting fisik, kondisi eksisting, struktur tata ruang dan lingkungan, serta ekosistem pesisir. Sebab, konsep minapolitan harus berorientasi terhadap lingkungan dan harus tepat sasaran. Sebagai kawasan industri perikanan yang tumbuh dan berkembang tanpa perencanaan tata ruang yang jelas, pengembangan Muncar sebagai kawasan minapolitan akan melahirkan banyak masalah, di antaranya penataan permukiman dan kawasan industri yang tidak beraturan. Kawasan industri perikanan yang menyatu dengan permukiman penduduk dan tidak dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang memadai akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Itu tentu akan mengganggu permukiman sekitar. Meskipun air limbah yang tidak melalui IPAL itu masih dimanfaatkan beberapa warga untuk mengais sisa-sisa minyak ikan, tapi dampak limbah yang kotor tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh beberapa penduduk yang mengais rezeki di air limbah itu. Di samping air limbah yang dapat mencemarkan lingkungan dan merusak ekosistem perikanan, dampak sampah rumah tangga juga merupakan problem yang bertahun-tahun be-

lum dapat terselesaikan. Selain dibutuhkan keseriusan pemerintah dalam menangani sampah, juga dibutuhkan kesiapan masyarakat untuk mengerti dan memahami masalah sampah. Meskipun sebenarnya sampah jika ditangani dengan benar dapat bernilai ekonomis, tapi masyarakat telanjur alergi terhadap sampah. Sangat menolak jika wilayahnya dijadikan tempat pembuangan akhir sampah (TPSA). Bahkan, sedapat mungkin jalan di depan rumahnya tidak dilewati truk sampah. Apalagi, selama ini masyarakat dekat TPSA merasa hanya menerima sampah, tanpa merasa menikmati pembangunan yang dilaksanakan di wilayah minapolitan. Dampak lain minapolitan yang akan dirasakan masyarakat banyak adalah kerusakan jalan utama. Itu sangat membahayakan para pengendara. Faktor kedua adalah faktor kondisi sosial. Segala komposisi demografi penduduk, adatbudaya, proses sosial, dan peran lembaga masyarakat, perlu diidentifikasi apakah berpotensi menimbulkan masalah ataukah tidak. Identifikasi keadaan sosial perlu diprioritaskan agar bisa diketahui kebutuhan dasar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain memikirkan manfaat pembangunan secara material, juga harus dipikirkan dampak sosial yang akan dirasakan warga atas pembangunan tersebut. Aspek sosial ini sangat sensitif, terutama yang berkaitan dengan adatbudaya dan moral. Oleh karena

O l e h

SYAFA’AT, SH, MHI * itu, karena kultur di wilayah minapolitan beragam, lembaga sosial-keagamaan diharapkan lebih aktif dalam memahami karakter sosial masyarakat setempat. Juga memberi pemahaman yang benar dalam menyikapi perkembangan pembangunan yang terjadi. Minapolitan adalah konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi. Kawasan minapolitan adalah kawasan ekonomi yang terdiri atas sentra-sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan, jasa, perumahan, dan kegiatan terkait lain. Pengembangan minapolitan mencakup pengembangan keempat subsistem dari sistem dan usaha agribisnis berbasis perikanan. Pertama adalah subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness) perikanan, yakni kegiatan yang menghasilkan sarana produksi bagi usaha penangkapan dan budi daya ikan, seperti usaha mesin dan peralatan tangkap dan budi daya. Jadi, para nelayan bukan hanya menangkap ikan-ikan kecil dengan cara tradisional, tapi juga menangkap ikan-ikan besar di laut bebas dengan alat modern. Kedua adalah subsistem usaha

penangkapan dan budi daya (on-farm agribusiness), seperti usaha penangkapan ikan, budi daya udang, rumput laut, dan ikan laut, serta budi daya ikan air tawar. Sebagaimana kita ketahui bersama, ada beberapa kawasan yang sangat potensial dikembangkan menjadi lokasi budi daya perikanan, baik air payau dalam bentuk budi daya dan pengembangan tambak (terutama udang, baik budi daya secara tradisional maupun modern) maupun budi daya air tawar, baik dengan melakukan intensifikasi kolam maupun memanfaatkan kolam yang sudah disediakan alam (terutama bekas galian pasir dan batu yang banyak menjadi kubangan liar). Jika kubangan-kubangan itu tidak ditangani secara serius, maka akan membahayakan kesehatan dan keselamatan warga. Pemanfaatan bekas galian C (tambang pasir) tersebut semestinya dapat dilakukan. Galian C yang digenangi air bisa digunakan budi daya ikan, dan di galian C yang tidak digenangi air bisa dijadikan tempat mengelola sampah. Sampah tersebut selain bisa diolah menjadi pupuk organik, juga bisa menjadi bahan reklamasi atas galian C yang dilakukan secara liar tersebut. Ketiga adalah subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) perikanan, yakni industri yang mengolah hasil perikanan beserta perdagangannya. Industri perikanan perlu ditingkatkan keanekaragamannya, sehingga hasil perikanan akan lebih bernilai jual dan bukan

hanya diolah secara tradisional. Hal itu perlu peran pemerintah untuk membekali para pengolah ikan. Dengan adanya peningkatan keterampilan dalam mengolah hasil perikanan, diharapkan hasil perikanan bukan hanya dapat dijual di pasar tradisional, tapi juga bisa dijual di pasar modern. Bahkan, nanti hasil perikanan itu bisa menjadi brand minapolitan. Keempat adalah subsistem jasa penunjang (supporting agribusiness), yakni kegiatan-kegiatan yang menyediakan jasa, seperti perkreditan, asuransi, transportasi, infrastruktur pelabuhan kapal ikan, pendidikan dan penyuluhan perikanan, penelitian dan pengembangan, serta kebijakan pemerintah daerah. Pembangunan kawasan permukiman yang hanya terpusat di wilayah yang berhubungan langsung dengan pelabuhan akan memicu kecemburuan di tempat lainnya. Sebab, masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan bukan hanya berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan pelabuhan. Wilayah-wilayah lain juga bergantung secara langsung terhadap hasil laut dan perikanan. Apalagi, jika daerah yang tidak mendapat proyek minapolitan tersebut dijadikan tempat pembuangan akhir sampah (TPSA), maka ada kesan bahwa daerah yang tidak berhubungan langsung dengan pelabuhan itu hanya menerima sampah. *) Ketua LPS Widyatama Muncar, Banyuwangi.

Pertunangan dan Upaya Penurunan Kematian Ibu SORE itu di tempat praktik, saya tercenung melihat pemandangan di hadapan saya. Hati saya menangis. Saya ingin teriak. Kenapa ini bisa terjadi, siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini? Saya amati sosok manis di depan saya. Dia lugu sekali dan mungil dengan berat badan sekitar tiga puluhan kilogram. Dia polos sebagai seorang bocah, tapi perutnya buncit. Rambutnya dibiarkan terurai sampai bawah bahu. Di benak saya terbayang saat dia asyik bermain bersama temannya. Pikiran saya kemudian menuju sebuah pertemuan di Bappeda. Saat ini kabupaten Situbondo dengan pendampingan Unicef sedang melakukan ASIA (analisis situasi ibu dan anak), yaitu suatu analisis ibu-anak yang berbasis HAM (hak hidup, hak berkembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi). Semua bidang tercakup di dalam analisis tersebut, mulai permasalahan yang berkaitan dengan ibu dan anak, perlindungan anak, hak dasar dan kesehatan, hingga pendidikan dan pemenuhan hak-hak sipil lain. Semua permasalahan dicari akar masalahnya; kesenjangan–kesenjangan yang terjadi, dan dicari pula penyelesaiannya melalui sebuah analisis. Sehingga, dokumen ASIA itu nanti bisa memberi rekomendasi. Salah satu isu strategis yang menjadi

perhatian dalam ASIA adalah tingginya angka kematian ibu di Kabupaten Situbondo. Kematian Ibu yang dimaksud adalah kematian ibu hamil akibat kehamilan (misalnya karena penyakit jantung, pre-eklampsi dan eklampsi atau kehamilan yang disertai hipertensi, oedema/ bengkak, adanya protein dalam urine, dan kejang. Kedua, kematian ibu bersalin, yaitu kematian saat ibu memasuki masa bersalin sampai 6 jam setelah persalinan yang biasanya disebabkan pendarahan atau juga bisa karena eklampsi dan preeklampsi. Ketiga, kematian ibu pada masa nifas, yaitu kematian ibu pada jangka waktu 42 hari pasca persalinan. Tahun 2010, kematian ibu di Kabupaten Situbondo ada 15 kasus. Di tahun 2011 naik menjadi 19 kasus. Di tahun 2012 (sampai pertengahan tahun), ada 12 kasus kematian ibu. Semoga angka tersebut tidak akan bertambah lagi. Mengacu target MDGs 2015 AKI, angka kematian itu diharapkan turun sampai 102/100.000 kelahiran hidup. Di Situbondo, dengan asumsi jumlah kelahiran hidup tahun 2011 berjumlah 8975 dan jumlah kematian ibu sebanyak 12 (jika bertahan sampai akhir tahun 2012), maka akan didapat AKI sebesar 133,7/100.000KH. Jadi, masih belum sesuai yang diharapkan. Siapa pun pasti

O l e h

HJ. SITI RUPI’AH, S.SOS, S.ST * setuju bahwa ibu dalam tugasnya yang mulia sebagai seorang yang melahirkan harus diselamatkan, baik saat hamil, melahirkan, maupun saat nifas. Kita memang tidak bisa melawan takdir, tapi paling tidak ada upaya–upaya yang kita lakukan untuk meminimalkan angka kematian ibu. Bagaimana caranya? Banyak sekali upaya-upaya yang bisa dilakukan. Selain memperbaiki sarana dan prasarana, juga mengubah mindset para pemberi layanan kesehatan. Yang perlu dilakukan pertama kali oleh ibu hamil adalah memeriksakan diri ke bidan yang bener. Di samping ada bidan yang memberikan pelayanan kehamilan berkualitas, ada juga bidan yang memberikan pelayanan tidak berkualitas, misalnya HB ibu hamil tidak diperiksa. Padahal, pemeriksaan HB adalah salah satu standar pelayanan yang berkualitas. HB tiap ibu harus diperiksa dua kali, yaitu saat pertama dia periksa dan saat kehamilan memasuki tribulan ke III. Mengapa harus diperiksa? Yaitu untuk mengetahui apakah ibu tersebut anemia ataukah tidak. Sebab, ibu dengan HB kurang dari 11,5 gr % akan berisiko tinggi mengalami pendarahan yang bisa mengakibatkan kematian

saat persalinan. Di samping itu, juga bisa menyebabkan abortus dan premature. Ke d u a, i b u ha m i l ha r u s melakukan persalinan di tenaga kesehatan yang kompeten. Ketiga, mendeteksi secara dini faktor risiko yang menjadi predisposisi terjadinya komplikasi. Ada banyak faktor yang menjadi predisposisi, antara lain terlalu muda hamil (umur kurang dari 16 tahun), terlalu tua hamil (umur lebih dari 35 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 4), dan terlalu cepat punya anak (kurang dari 2 tahun). Sementara itu, hal keempat yang harus dilakukan ibu hamil adalah menghilangkan 3T dalam rujukan kasus, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk, dan terlambat mendapat penanganan yang sebagian besar penyebabnya adalah faktor budaya dan perilaku. Mata saya kembali tertuju kepada sosok lugu dengan perut membuncit di depan saya. Saya tanya berapa umurnya. Dia jawab 14 tahun dan saat ini sedang dalam keadaan hamil 5 bulan. Saya mengelus dada, bagaimana anak sekecil ini akan menjalani kehidupan setelah ini? Apakah dia bisa melahirkan dengan selamat? Saya tidak sekali dua kali mendapati anak usia kelas VII diantarkan orang tuanya untuk mendapatkan suntik KB dengan alasan takut hamil karena sudah

bertunangan. Terjadi dilema dalam pikiran saya, apakah bisa dibenarkan kalau saya memberikan kontrasepsi itu? Ataukah saya harus menolak dan membiarkannya saja. Dengan membiarkan, berarti saya telah menciptakan risiko kematian ibu dan kematian bayi kalau kemudian anak tersebut hamil di usia yang demikian muda. Ada pendapat ekstrem dari pendamping Unicef, yaitu inti kematian ibu dan bayi adalah ibu hamil. Jadi, kalau tidak ada ibu hamil, maka tidak akan ada kematian ibu dan bayi. Jadi, tidak apa-apa disuntik KB. Saya pikir betul juga. Nah, kemudian, bagaimana agar perjodohan yang diikuti kawin siri yang menjadi adat di kabupaten ini tidak memunculkan masalah baru? Bisakah budaya itu dihilangkan? Dukungan alim ulama dan pihak-pihak sangat diharapkan. Pertunangan, selain sebagai faktor predisposisi kematian ibu dan bayi, juga sebagai pemicu angka perceraian yang tinggi sebagai akibat ketidaksiapan mental para orang tua yang sangat muda. Juga sebagai pemicu kehamilan tidak diinginkan, juga pemicu DO yang sangat tinggi. Ini sebagian dari akibat budaya ini. Jadi, apa yang dapat segera kita lakukan? *) Staf Kesga di Dinkes Kab. Situbondo dan tim ASIA Situbondo


42

Jumat 7 Desember 2012

Perbasi Ancang-ancang Gelar Seleksi Proyeksi Porprov IV Madiun 2013 BANYUWANG I - Pe k a n Olahraga Provinsi (Porprov) IV di Madiun tinggal hitungan waktu. Semakin dekatnya even dua tahunan yang digelar pada 2013 tersebut membuat Pengkab Perbasi Banyuwangi mulai sibuk menata diri. Salah satunya, mempersiapkan tim bola basket yang akan tampil di ajang PON-nya Jawa Timur tersebut. Ketua Perbasi Banyuwangi, Edi Lukisanto mengatakan, Porprov IV di Madiun akan menjadi perhatian serius dirinya. Serangkaian persiapan sudah disusun agar bisa mem-

GALIH COKRO/RaBa

DIGEBER HARI INI: Para pembalap asal Iran berlatih di Jalan Gatot Subroto, Ketapang, Kalipuro, kemarin (6/12).

Target Curi Kemenangan BANYUWANGI - Ambisi besar diusung pembalap yang tergabung dalam Banyuwangi Team di stage pertama Banyuwangi Tour de’Ijen (BTDI) hari ini. Tim tuan rumah yang diperkuat sejumlah pembalap kawakan siap tampil maksimal demi meraih prestasi di ajang internasional pertama yang digelar di Bumi Blambangan tersebut. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, pembalap nasional yang tergabung dalam tim tuan rumah, Tonton Sutanto, menyatakan siap menyuguhkan penampilan terbaik. Atlet balap sepeda kawakan itu berani memasang target juara untuk team overall. “Melihat semangat teman-teman, kami optimistis bisa meraih hasil maksimal,” katanya.

Di samping itu, Tonton juga mematok target di kelas pembalap nasional, individu, dan team. Optimisme yang sama juga ditunjukkan para pembalap eam am Banyuwangi Team a h. lain, Fatahillah. kiit Dengan sedikit merendah, pembalap yang satu ini yakin bisa memberikan yang terbaik di ajang BTDI. Sebagai awalan, dia mematok juara di stage pertama. Atau minimal, dia ingin mendulang poin sprint sebagai target permulaan. Di etape pertama yang menempuh Banyuwangi-Pulau Merah, dia melihat kekuatan calon lawan cukup merata. Hal itu membuatnya tidak mau memandang enteng lawan.

Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Banyuwangi Team, Guntur Priambodo. Dia menuturkan, dengan persiapan yang sudah dijalani para pembalap, dia yakin Banyuwan wangi Team bisa membe e berikan hasil maksim mal di stage pertama. “Kami ingin mengawali perlombaan dengan awal yang manis,” tekadnya. Di ajang BTDI ini, Banyuwangi Team dihuni sejumlah pembalap nasional. Selain Tonton yang menjadi jawara nasional karena merebut medali emas di kelas ITT di Pekan Olahraga Nasional (PON), juga ada Warseno yang merupakan jawara kedua criterium seri LCC di Temanggung. Nama beken di Banyuwangi Team tidak berhenti sampai

di sana. Nama Ryan Ariehan, peraih medali perak dan perunggu di PON Riau, juga masuk dalam tim asal Bumi Blambangan tersebut. Keberadaan mereka akan dilengkapi kehadiran Fatahillah yang juga jawara di PON di kelas road race. Ketangguhan mereka akan diuji sejumlah calon lawan dari dalam negeri yang memastikan akan ambil bagian dalam ajang tersebut. Mereka di antaranya berasal dari Binong Baru Club Pessel, Cikeas Cycling, ISSI Kota Probolinggo, dan UBK Blitar. Di antara tim asing yang turut meramaikan Tour de’Ijen edisi 2012 ini adalah Team Track Astana, Terengganu Cycling Team, CCN Cycling Team, RCCC, Team Hong Kong China, dan Max Succes Sport. (nic/c1/als)

Minta GOR Lebih Diperhatikan BANYUWANGI - Rencana pemerintah fokus dalam pembangunan Stadion Diponegoro rupanya memantik reaksi dari kalangan legislatif. Meski legowo atas kembali dibangunnya stadion yang ada di jantung kota Banyuwangi tersebut, kalangan wakil rakyat ini juga mendesak pihak eksekutif untuk tetap memperhatikan keberadaan Stadion GOR Tawang Alun yang kondisinya memprihatinkan. Desakan itu di antaranya datang dari Fraksi Partai Demokrat. Lewat ketua fraksinya, Handoko, partai berlambang mercy itu meminta agar pembangunan stadion di kawasan GOR Tawang Alun tetap masuk dalam prioritas. Sebab, pembangunan stadion di sana akan sangat dirasakan manfaatnya. Salah satunya mewujudkan trade mark sebagai arena olahraga terpadu. Di sana, kata Handoko, juga didukung keberadaan sarana olahraga lainnya seperti tenis lapangan, gedung indoor, sampai kolam renang. “Makanya kalau sampai tidak diperhatikan, eman kan,” katanya. Keberadaan stadion berskala nasional sangat dibutuhkan di Banyuwangi saat ini. Apalagi dibandingkan Stadion Diponegoro, GOR Tawang Alun memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya keberadaan lintasan atletik. Ini menjadi nilai plus dari pembangunan stadion baru

nantinya. Bandingkan dengan Stadion Diponegoro yang dirasakan sudah mentok pemban-

gunannya. Meski masih bisa untuk ditambah dengan bangunan lain seperti tribun, kawasan

Stadion Diponegoro dipastikan juga tidak bisa berkembang seperti di GOR.(nic/als)

Ketiga destinasi wisata alam ini memang pantas untuk dibanggakan, masing-masing mempunyai keunikan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Pulau Merah Salah satu etape pertama yang dilalui Banyuwangi Tour De Ijen adalah Pulau Merah. Pulau kecil yang berada di pantai Desa Sumber Agung, Pesanggaran ini berbentuk bukit serta memiliki pasir putih yang menghampar sejauh 3 kilometer. Pantai ini sangat alami. (*)

Perkebunan Kalibaru Berkunjung ke beberapa perkebunan dan tempat pengolahan hasil kebun, diantaranya adalah perkebunan kakao dan tempat pengolahannya. Luas perkebunan kakao di Glenmore kira-kira mencapai 500 hektar. Melihat buah kakao yang sangat lebat dan mencari buah yang sudah masak merupakan suasana yang sangat berkesan. (*)

Ijen Gunung kawah ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk menuju ke kawah ijen, perjalanan akan melintasi keindahan hutan lindung dan perkebunan kopi. Terkadang, di sepanjang perjalanan menuju ke kawah ijen, terlihat para pekerja tambang belerang. (*)

Banyuwangi dalam Kaus KaOsing BELUM lengkap menjadi orang Banyuwangi sebelum mengoleksi kaus KaOsing. Belum sempurna kunjungan Anda ke Banyuwangi sebelum mengunjungi outlet KaOsing di Jalan A. Yani 93 C Banyuwangi (50 meter selatan kantor Pemkab Banyuwangi). “Akan lebih komplit lagi jika kunjungan Anda ke outlet KaOsing lalu pulangnya membeli kaus KaOsing,” ujar Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing. Ya, KaOsing menyediakan kauskaus dengan desain spesial. Desain natural dengan tema-tema khas yang mengangkat kekayaan budaya Banyuwangi. “Itu sebabnya, KaOsing disebut produsen kaus etnik negeri Osing,” tegas Tasya. Kelebihan kaus KaOsing bukan

ISTIMEWA

BANGGA: Para pembeli mejeng dengan kaus produksi KaOsing.

hanya terletak pada desainnya, melainkan juga jenis kain yang dipakai. Yakni, cotton 30S. Kain jenis ini sekelas kain yang dipakai distro-distro milik orang asing di Bali. Meski kualitas distro modern, tapi harga kaus produk

KaOsing dijamin sangat terjangkau. Tidak mahal-mahal amat. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang menganggap kaus yang tebal (cotton 20S atau 24S) adalah yang bagus. “Padahal, itu tidak benar. Memang ada jenis

kain tertentu yang tebal tapi dingin. Hanya untuk cotton berlaku rumus makin tipis makin enak dipakai. Dingin,” papar Tasya. Penasaran? Silakan langsung berkunjung ke outlet KaOsing. Silakan pegang, rasakan sendiri kelembutan kain kaus KaOsing. Juga jangan lupa, raba sablonnya. Pasti, Anda akan mengagumi karya tim kreatif KaOsing yang asli Banyuwangi semua. Kedatangan Anda adalah apresiasi tak ternilai bagi karya kreatif Banyuwangi. Sempurnakan kunjungan Anda ke Bumi Blambangan dengan membawa pulang oleh-oleh salah satu koleksi desain kaus KaOsing. Selamat berbelanja. (adv/als)

berikan hasil maksimal di ajang dua tahunan tersebut. “Kami sudah menyusun tahap demi tahap menuju ke sana,” katanya. Salah satu tahap, menggelar seleksi calon skuad tim bola basket Banyuwangi dalam waktu dekat. Even Banyuwangi Basketball League (BBL) yang rampung 2 Desember lalu sedikit membantu. Sebab, di even tersebut ada pemantauan bakat pemain potensial. Tetapi, Edi juga menyebut, bisa jadi pihaknya akan memaksimalkan potensi tim Popda Banyuwangi. Dengan sedikit polesan dan menambal sejumlah kekurangan, pria berkacamata itu yakin tim bola basket Banyuwangi bisa

memberikan hasil terbaik di poprov nanti. Terkait target, Edi tidak ingin muluk-muluk. Berbeda dengan iklim kompetisi di popda, dalam porprov dia hanya bertekad meloloskan tim putra dan putri Banyuwangi ke babak utama. Target itu cukup beralasan, mengingat berdasar pengalaman tahun lalu, cabang voli wajib masuk babak utama. Kapan seleksi digelar? Edi belum bisa memastikan. Dia hanya mengatakan seleksi tim proyeksi porprov tidak lama lagi akan dilakukan. “S e g e ra a k a n k i t a s e l e ksi. Terkait waktu, kita masih menunggu yang pas,” tegasnya. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Jumat 7 Desember 2012

43

HALAMAN SAMBUNGAN

LSM Minta Sigit Dihukum Berat n SIGIT...

Sambungan dari Hal 33

Pasal 114 UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika itu menjerat pemilik narkoba yang mencoba mengedarkan atau menjual kepada orang lain. Pasal itu dianggap pas karena terdakwa akan menjual narkoba jenis sabu-sabu (SS) kepada Muklas, salah satu saksi yang hadir dalam persidangan. “Saksi dalam keterangannya ditawari narkoba jenis sabu-sabu oleh terdakwa,” ungkap Djoko. Dari fakta di persidangan, JPU dengan tegas meminta majelis hakim menyatakan terdakwa bersalah karena telah me-

nawarkan dan menjual narkoba dan menghukum pidana tujuh tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan. “Sejumlah barang bukti (BB) dimusnahkan, mobil Avanza dan uang Rp 2 juta disita untuk negara,” jelas Djoko dalam tuntutannya. Tuntutan yang dibacakan JPU itu berdasar beberapa pertimbangan yang memberatkan. Sebagai seorang anggota Polri, perbuatan terdakwa dapat merusak mental generasi muda. Per timbangan memberatkan lain, terdakwa tidak mengakui perbuatannya dan memberikan keterangan berbelit. “Yang meringankan nihil,” imbuh Djoko.

Menanggapi tuntutan jaksa, penasihat hukum Sigit, Kompol Sugiarto Dkk dari Bidang Hukum Polda Jawa Timur dan Bagian Hukum Polres Banyuwangi, menyatakan akan menyampaikan pembelaan. Pembelaan diberi tenggat waktu seminggu. Sementara itu, tuntutan 7 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar mengundang reaksi keras kalangan LSM Granat (Gerakan Anti Narkoba) dan LSM Gerak. Mereka menganggap tuntuan itu terlalu ringan. “Tuntutan tujuh tahun belum sesuai perbuatan Brigadir Sigit,” cetus aktivis LSM Gerak, Sulaiman Sabang. Protes kalangan LSM itu di-

sam paikan lewat unjuk rasa kecil-kecilan di halaman PN Ba nyuwangi. Dalam aksinya itu, mereka juga mengusung sejumlah poster yang berisi kecaman terhadap Brigadir Sigit yang diduga terlibat jaringan narkoba. Di poster itu, aktivis LSM meminta majelis hakim tidak ragu dan tidak takut meng hukum Brigadir Sigit dengan hukuman seberat-beratnya. “Demi menjaga nama baik Polres Banyuwangi dan menjaga generasi muda dari bahaya narkoba, Sigit harus dihukum berat dan dipecat dari ang gota polisi,” tuntut salah seorang LSM, Cak No, dalam orasinya. (abi/c1/aif) AGUS BAIHAQI/RaBa

Lepas Tukik di Pulau Merah n KENALKAN...

Sambungan dari Hal 33

Pada etape pertama, peserta akan melahap jalan sepanjang 124,7 kilometer. Diperkirakan,

peserta akan melewati garis finis di Pulau Merah sekitar pukul 16.35. Sebelum peserta meninggalkan garis finis etape pertama, panitia akanmengajaksemuapesertaBTDI melakukan aksi sosial pelestarian

lingkungan hidup di sekitar pantai Pulau Merah. Tiap peserta akan diminta melepas tukik (anak penyu) secara bersama. Setelah pelepasan tukik, peserta akan diboyong menuju

start etape dua di Kecamatan Kalibaru. Pada etape kedua, peserta akan dilepas pada Sabtu (8/12) sekitar pukul 10.00 dan akan finis di Ijen Center, Paltuding, sekitar pukul 14.25. (afi/c1/aif)

Sudah Panggil Delapan Saksi n GILIRAN...

Sambungan dari Hal 33

Dalam keterangannya, Toeloes yang juga aktivis LSM Aman Korban (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) itu mengaku sebagai salah satu pendiri kampus yang kini akan berubah status menjadi negeri tersebut. “Kita juga menanyakan soal pengadaan lahan kampus Poli-

wangi itu,” ujar jaksa yang hobi menyanyi itu. Hanya saja, keterangan yang di berikan kepada penyidik, Toeloes mengaku tidak tahume nahu soal pengadaan lahan tersebut. Dia juga mengaku tidak ikut dalam proses pe ngelolaan kampus hingga pengadaan lahan yang kini tengah diusut kejaksaan tersebut. “Pak Toeloes mengaku tidak

tahu-menahu soal pengadaan lahan,” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Banyuwangi tengah mengusut dugaan mark up pengadaan lahan Kampus Poliwangi di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat. Sebelum memanggil Toeloes, sudah delapan saksi yang dipanggil dimintai keterangan. “Pak Toeloes ini saksi kesembilan yang kita mintai

keterangan,” cetus ketua tim pengusutan Poliwangi, Syahroli. Syahroli menyebut, belum ada tersangka dalam kasus ini. Pe manggilan sejumlah saksi ter sebut masih dalam tahap pul data. Semua keterangan para saksi akan dikumpulkan dan dipelajari. “Kita masih puldata. Semua yang kita mintai keterangan statusnya saksi,” jelasnya. (abi/c1/aif)

Akan Digunakan Menyusun Dapil n DAK2...

Sambungan dari Hal 33

Jumlah DAK2 yang di serah kan mencapai 1.627.469 jiwa. Jumlah itu berasal dari penduduk laki-laki sebanyak 827.884 jiwa dan perempuan sebanyak 799.585 jiwa. Kecamatan tertinggi penyumbang DAK2 adalah Mun car dengan 126.864 jiwa. Kecamatan Banyuwangi me nyumbang angka tertinggi kedua dengan 115.156 jiwa. DAK2 tertinggi

ketiga adalah Ke camatan Rogojampi dengan 91.757 jiwa. Sementara itu, Ke camatan Kalipuro menempati peringkat keempat DAK2 terbesar dengan 90.241 jiwa. “Penyerahan DAK2 ini merupakan proses dan tahap sebelum penyerahan DP4,” ungkap Kepala Dispendukcapil Sudjani. Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih (DP4), lanjut Sudjani, akan dilakukan sekitar bulan Februari 2013 mendatang. DAK2 berbeda dengan DP4. DAK2

adalah jumlah penduduk secara keseluruhan, sedangkan DP4 hanya meng-cover warga yang memiliki hak pilih. “DP4 akan diambil dari DAK2. Sebelum proses DP4, DAK2 akan dilakukan update,” jelas Sudjani. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, DAK2 akan digunakan sebagai data penyusunan daerah pemilihan (dapil). Penetapan dapil mengacu jumlah penduduk terbaru. “Kita belum bisa memastikan apakah jumlah dapil akan bertambah

ataukah berkurang dibanding pemilu lalu,” ujar Syamsul. Beberapa waktu lalu, KPU sudah melayangkan surat tentang pembentukan dapil. “Kita sudah diminta mengirimkan daf tar isian masalah (DIM). Sampai sekarang, kita belum mengirimkan DIM itu,” katanya. Setelah menerima DAK2, pihaknya segera mengkaji dan mengirimkan DIM dapil ke KPU pusat. “Penyusunan dapil terkait penetapan jumlah ang gota legislatif,” jelasnya. (afi/c1/aif)

Tidak Mengubah Bentuk Aslinya n BANGUNAN...

Sambungan dari Hal 33

Bangunan bawah tanah yang desain model garden room itu dilengkapi sejumlah kamar dan fasilitas mirip hotel bintang lima. Di atas bangunan adalah taman hijau. Meski kamar itu berada di bawah tanah, tapi cahaya matahari leluasa masuk. Guest house itu juga dilengkapi fasilitas ruang makan dan dapur. Dengan fasilitas tersebut, setiap tamu daerah bisa dijamu dengan nyaman. Sementara itu, konsep bangunan sisi timur masih sama. Hanya saja, peruntukannya ber beda dengan bangunan sesi barat. Ba ngunan sesi timur diperuntukkan

perkantoran dan ruang pertemuan. Di bangunan inilah, beberapa kegiatan organisasi pendukung, seperti PKK dan organisasi lain, berkantor. Bangunan itu juga dilengkapi beberapa ruang pertemuan berukuran sedang. Di bangunan itu, bupati dan pejabat daerah lain bisa menggelar rapat koordinasi. Bangunan sisi barat juga difungsikan sebagai garasi kendaraan dinas bupati. Di sana ada beberapa ruangan. “Beberapa ruangan itu akan digunakan untuk ajudan, para sopir, dan petugas lain,” papar Kabag Umum, RR. Nanin Oktaviantie. Saat ini bangunan sesi timur sedang dalam proses pengerjaan. Akhir tahun ini, pengerjaan bangunan bungker sesi kanan rumah tinggal bupati itu akan rampung. Se-

lain merenovasi beberapa bangunan, Bupati Anas juga merenovasi bangunan induk rumah dinas. Meski dilakukan renovasi, tapi bentuk asal bangunan tidak diubah. Sebaliknya, Bupati Anas mengembalikan wujud bangunan seperti aslinya. Lantai bangunan, misalnya, yang awalnya menggunakan keramik, kini dibongkar total. Sebagai gantinya, lantai keramik itu diganti tegel seperti tempo dulu. “Pembongkaran lantai keramik itu untuk mengembalikan bangunan pendapa seperti aslinya,” terang Nanin. Selain keramik, warna kusen dan jendela rumah dinas juga diganti. Awalnya, kusen dan jendela dibungkus cat warna putih. Saat ini, cat kusen dan jendela itu dikupas dan diganti politur. (c1/aif)

Pentolan Demokrat Sowan ke PKBIB BANYUWANGI - Partai Demokrat (PD) Banyuwangi menunjukkan jati dirinya sebagai partai politik yang santun dan bersahabat. Setidaknya itu ditunjukkan dengan kunjungan partai berlambang mercy itu ke sejumlah partai politik lain. Seperti yang terlihat kemarin. Pengurus PD silaturahmi ke kantor DPC Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Banyuwangi. Di sini, fungsionaris PD bertemu langsung dengan partai yang didirikan oleh Yenny Wahid tersebut. Pertemuan lebih banyak ditekankan pada aspek perkenalan pengurus masing-masing partai. “Tidak ada agenda lain. Kami cuma silaturahmi dan perkenalan pengurus. Kebetulan Demokrat kan pengurusnya baru dilantik. Kami juga belum kenal pengurus PKBIB,” ujar Michael Edi Hariyanto, ke tua DPC Partai Demokrat Banyuwangi. Silaturahmi di kantor DPC

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

GAYENG: Pengurus Partai Demokrat Banyuwangi saat bersilaturahmi dengan pengurus PKBIB kemarin.

PKIB Jalan Raden Wijaya Banyuwnagi itu, pengurus PD ditemui ketua dan sekretaris partai, Affandi Alwi dan Ahmad Sodiq. Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng itu, sejumlah bahasan ringan menjadi topik pembicaraan. Di antaranya terkait demo massa Gus Dur terkait pernyataan

Su tan Bhatoegana beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, Affandi Alwi menilai masalah itu sejatinya merupakan masalah pribadi. Lingkupnya pun tingkat nasional dan semestinya bisa diselesaikan oleh kapasitas tokoh yang bermasalah di tingkat pusat.

Terkait PKBIB sendiri, Affandi Alwi menyatakan bahwa partainya berisi orang-orang yang pro terhadap Gus Dur. Ini jelas dengan keberadaan Yenny Wahid sebagai pentolan partai yang tidak lain adalah putri sosok salah satu guru bangsa tersebut. ”Kalau pro Gus Dur tentu hanya di PKBIB,” katanya. (nic/c1/aif)

MINTA DIHUKUM BERAT: Aktivis LSM Granat unjuk rasa di halaman PN Banyuwangi kemarin.

Korban Sempat Melakukan Perlawanan n DUEL...

Sambungan dari Hal 33

Awalnya, korban memarkir mobil di depan toko milik tersangka. Toko usaha potong rambut itu sebenarnya milik korban yang telah disewa tersangka. “Mobilnya diparkir di depan toko hingga toko tertutup,” terang Masykur. Masykur mengaku mencoba

mengingatkan korban agar memindahkan mobilnya. Tetapi, permintaan itu ternyata membuat Fakih tersinggung, se hingga keduanya terlibat cekcok serius. Puncaknya, tersangka mengambil celurit dan dibacokkan kepada korban. “Dia (korban) nantang dan tidak takut dengan celurit,” ungkap Masykur. Saat dibacok, korban sempat

me lawan dan mencoba memu kul tersangka. Lantaran ada perlawanan, Masykur semakin kalap dan semakin menyerang korban. Beberapa saat ke mudian sejumlah warga datang dan melerai. “Korban luka dan dilarikan ke rumah sakit. Tersangka kita tangkap,” ujar Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono. (abi/c1/aif)

Perempuan itu bernama DPC PKB n PEREMPUAN...

Sambungan dari Hal 44

Salah satu di antaranya akhirnya memilih mencari ibu tiri dan menunjukkan kepada ayah dan ibu kandungnya bahwa dirinya juga bisa besar meski tanpa belaian kasih sayang kedua orang tua. Perempuan itu, kini sering kali hanya bisa memandangi anak laki-lakinya yang sudah dewasa, mampu mandiri bahkan mengalahkannya. Pasca kejadian tersebut, kebahagiaan perempuan itu terus terkikis. Semakin lama semakin tipis dan habis. Puncaknya, saat orang-orang suci yang menja di panutan orang tua dan mertuanya bertengkar hebat, sempat terlontar-lah kutukan yang begitu dahsyat itu. Saat kutukan menakutkan tersebut menggema memecah langit, dia juga harus menanggung akibatnya, membeku tak ubahnya es batu untuk beberapa lamanya. Sang suami sebenarnya sudah berusaha menyembuhkannya. Na mun, laki-laki yang telah memberinya banyak anak itu kalah sakti. Perempuan itu kian rapuh saat melihat suaminya sedikit demi sedikit mulai menjauhinya. Jika saat itu dia masih berada di sampingnya, itu bukan untuk setia. Tapi, hanya menunggu waktu yang tepat untuk meninggalkannya. Perkataan tetangganya benar. Berita bahwa sang suami sudah memiliki perempuan lain bukanlah kabar burung belaka. Semakin teriris-irislah hatinya. Semakin terkoyaklah jiwanya. Apalagi saat dirinya tahu jika perempuan pilihan suaminya

saat ini jauh lebih muda bahkan lebih cantik dan seksi. Konon, perempuan pilihan suaminya itu juga keturunan orang-orang suci. Tak ada tempat berpegang saat dirinya rapuh seperti itu. Saat itu, sebenarnya ada seorang pemuda gagah yang mendekatinya untuk siap menggantikan sang suami. Namun, perempuan itu masih memiliki etika untuk tidak menerima laki-laki lain saat dirinya masih merupakan istri orang. Menunggu perceraian, harihari perempuan itu berselimut mendung bahkan badai. Anakanaknya yang dibesarkan agar bisa dijadikan pegangan saat masa tua menjemput, satu-per satu juga ikut meninggalkannya. Mereka mengikuti langkah sang ayah karena menganggap tak menguntungkan bersama makhluk kutukan yang sepanjang hidup hanya membeku. Kini dia hidup sebatang kara berteman penderitaan. Ditinggalkan suami dan anak-anak. Pemuda gagah itu hadir. Dia menerima perempuan itu apa adanya. Meski bukan lagi gadis pe rawan, meski tanpa harta me lekat di tubuh, dia tetap menyayanginya sepenuh hati. Luka-luka lama itu diobatinya hingga sembuh, meski masih membekas. Dia mampu menyembuhkan kutukan terse but. Hari-harinya kembali men jadi seperti langit biru dengan gumpalan awan yang bebas berarak. Meski, dengan keterbatasan pemuda gagah itu tetap mampu memberikan keturunan meski tak sebanyak suaminya yang terdahulu. Mendung hitam kembali meng hias, saat perempuan

itu mendengar kabar mantan suaminya yang dulu me ninggalkannya mentahmen tah, ingin kembali hidup bersamanya. Konon, sang istri yang dulu dipujapujanya itu kini sakit-sakitan dan tak bisa lagi melayani sebagaimana layaknya tugas seorang istri. Bahkan, dokter yang mengobatinya, memvonis sisa hidupnya di dunia hanya tinggal menghitung hari. Perempuan itu kini sedang berada di tepi pantai. Seperti hendak mengadukan nasibnya kepada lautan luas yang selalu mampu menampung air kiriman berbagai anak sungai. Dia meratapi nasibnya yang se lalu harus menanggung penderitaan. Kini dia terancam mendapatkan kutukan pembe kuan lagi dari orang tua mau pun pendahulunya jika me nolak mantan suaminya untuk kembali. Bahkan, suaminya yang sekarang juga telah dikutuk membeku entah untuk berapa lama. “Kau tinggal menikahi saja suamimu yang dulu, maka suamimu yang sekarang akan sembuh dengan sendirinya. Kau juga akan terbebas dari kutukan,” begitu guru ayah perempuan itu berpesan. Tapi, dia tak yakin itu. Bahkan, jika benar-benar dituruti, jangan-jangan sang suami akan mati. Perempuan itu hanya bisa terus merenung sendiri. Membayangkan kutukan yang akan kembali menimpanya. Perempuan itu bernama DPC PKB Situbondo. (*) *) Kabiro Radar Banyuwangi di Situbondo


44

Jumat 7 Desember 2012

Perempuan Penanggung Kutukan KALAU ukuran keistimewaan perempuan adalah keperawanan, maka perempuan sebenarnya sudah tak layak diperebutkan. Dia sudah beberapa kali menikah dan memiliki banyak anak. Namun, dia selalu saja jadi rebutan. Seperti kali ini, seorang laki-laki yang memiliki banyak materi dan kekuasaan yang luas, nekat mempersuntingnya. Padahal, jelas-jelas dia masih memiliki suami yang sah. Wajah perempuan itu sebenarnya tak terlalu cantik, bodinya juga tak terlalu menarik. Satusatunya keistimewaannya adalah, dia terlahir dari orang tua yang

dekat dengan Tuhan. Sehingga, diyakini mampu melakukan kutukan sebagaimana legenda Malin Kundang yang tersohor itu. Tidak sedikit orang yang sudah dikutuk, dan mereka membeku hingga kini. Ibunya selalu berpuasa di harihari yang biasa dilakukan oleh orang-orang suci. Mulutnya tak pernah kering memuja-memuji nama Tuhan. Sang ayah selalu bersemedi, menjauhi kehidupan dunia yang sering kali membuat manusia menanggalkan kefitrahannya. Saat sang ibu hamil, hampir seluruh orang suci mendoakannya, se-

hingga mampu menembus lapisan segala lini bidang kehidupannya. langit ketujuh. Berlinang air mata Saat kekuasaan yang ada cendermereka mengharap Tuung diskriminatif, kolutif han menjadikan anak bahkan menindas yang yang terlahir nanti seblemah dan yang dianggap agai orang yang mampu berbahaya. Dia pun cepat memperbaiki keadaan, tumbuh besar dengan tak tempat berlindung yang kurang belaian kasih sayaman dan nyaman bagi ang. Dia begitu didamba, masyarakat kecil, gigih dimanja, dan dipuja-puja. berjuang, dan tentunya Banyak laki-laki yang selalu membela yang berhasrat ingin meCATATAN benar, bukan membela EDY SUPRIYONO* milikinya. Namun, tak yang bayar. semuanya berniat tulus. Perempuan itu memang terlahir Kebanyakan hanya dilandasi nafdi tengah hiruk pikuk masyara- su. Ingin menikmati tubuh atau kat yang haus akan perbaikan di mendapatkan keturunan aliran

darah dari orang-orang suci. Slogan memperjuangkan rakyat kecil bahkan sering kali membawa panji-panji Tuhan hanyalah bualan belaka. Yang paling banyak dari sekian laki-laki yang ingin menikahi perempuan itu, adalah obsesi mendapatkan harta dan kekuasaan. Maklum, setelah menikahi, jalan menggapai keduanya memang teramat mudah. Sebab, menjadi dekat dengan orang suci. Masyarakat mudah terpedaya untuk ikut memuliakan, kemudian menuruti segala kemauannya. Mahligai rumah tangga pernika-

han pertama perempuan itu dengan seorang laki-laki yang dikenal saleh, berlangsung bahagia. Anakanaknya yang terlahir mampu menjadi orang berpengaruh dan disegani. Namun sayang, beberapa tahun kemudian dominasi kekuasaan yang berhasil direngkuh, menjadikan anak-anaknya kian haus akan kekuasaan. Mereka saling gesek bahkan saling gasak. Mereka Ingin menguasai dan menjadi penguasa tunggal. Inilah awal petaka tersebut. Anak-anak perempuan itu akhirnya tercerai berai n Baca Perempuan...Hal 43

Diduga Keracunan, Siswa MTs Tewas

NUR HARIRI/RaBa

RINSEK: Kondisi pikap yang dikemudikan Saiful setelah mengalami kecelakaan kemarin (6/12).

Terobos Markah Jalan, Pikap Tabrak Grand Livina SITUBONDO - Kecelakaan hebat yang melibatkan pikap bernopol P 9375 F kontra Nissan Grand Livina bernopol P 1753 KL terjadi di Jalan Raya Desa Kotakan, Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo, kemarin (6/11). Akibatnya, tiga penumpang mengalami luka sangat serius. Tabrakan yang terjadi di KM 197.000 arah Surabaya itu berawal saat pikap yang dikemudikan Saiful Rizal, 18, warga Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, Situbondo, melaju dari arah selatan ke utara. Dengan

kecepatan yang cukup tinggi, mobil pikap tersebut melaju melewati markah jalan. Tidak disangka, mobil Grand Livina yang disopiri Nyono Widodo, 49, warga Dusun Kapuran, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, datang dari arah berlawanan. Karena kondisi jalan cukup licin dan jarak kendaraan sudah sangat dekat, kecelakaan pun tidak dapat dihindari. Saat bertabrakan, mobil pikap yang mengangkut gas LPJ itu langsung terpental ke sisi kanan jalan. Akibat kerasnya benturan, kedua

mobil yang terlibat kecelakaan sama-sama ringsek di bagian depan. Beruntung, insiden itu tidak memakan korban jiwa. Namun, kedua sopir dan satu penumpang Grand Livina bernama Mahwifah Ambarwati, 49, warga Kabupaten Jember, mengalami luka-luka. Data yang berhasil dikumpulkan, setelah petugas kepolisian berhasil mengevakuasi ketiga penumpang, mereka langsung dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. Sementara itu, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan langsung diamank-

an di Mapolres Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan berita kecelakaan tersebut. “Korban langsung dirawat di rumah sakit,” ujar AKP Wahyudi. Ditambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan cara memeriksa sejumlah saksi. “Kecelakaan itu masih dalam penyelidikan. Tetapi, menurut sejumlah saksi, dugaan sementara kecelakaan tersebut terjadi karena salah satu kendaraan melewati markah,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/als)

46 Penderita HIV/AIDS Tewas SITUBONDO - Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Situbondo hingga akhir November lalu mencapai 136 orang. Sebanyak 21 orang diketahui berasal dari kalangan pekerja seks komersial (PSK) dan 115 orang dari berbagai golongan, seperti ibu rumah tangga, pelajar, PNS, dan sebagainya. Ironisnya, dari 115 ODHA, sebanyak 40 persen atau sekitar 46 telah meninggal dunia akibat virus mematikan itu. Pernyataan itu disampaikan anggota KPA

Situbondo, Heryawan, kemarin (6/12). Menurutnya, saat ini pengidap HIV/AIDS sudah menyentuh berbagai kalangan. Mulai PNS, pedagang, ibu rumah tangga, sopir, PSK, hingga kalangan pelajar, sudah tersentuh virus mematikan tersebut. “Sampai November 2012, dari 115 orang yang mengidap HIV/AIDS, 40 persen sudah meninggal dunia,” ujar Heryawan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Lantaran sangat mengkhawatirkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi agar

masyarakat tidak melakukan seks bebas dan tidak mengonsumsi narkoba. “Kami terus melakukan sosialisasi demi menanggulangi agar penyakit tersebut tidak semakin menyebar,” imbuhnya. Ditambahkan, pihaknya juga sudah mengajak dua dinas terkait untuk memberantas penyebaran HIV/AIDS. Banyak cara yang dapat menyebabkan HIV/AIDS meluas, seperti berhubungan seks dengan PSK dan mengonsumsi narkoba suntik. “Kami selalu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial,” terang Heryawan. (rri/c1/als)

KPA Temukan Pelajar Arisan PSK SEMENTARA itu, yang sangat mengejutkan, saat KPA Situbondo mengidentifikasi sejumlah PSK yang terjangkit HIV/AIDS, ditemukan pelajar SMA yang melakukan arisan untuk memboking PSK setiap minggu. Temuan KPA terkait arisan pelajar SMA yang memboking PSK itu diungkapkan salah seorang PSK pengidap HIV/AIDS. Dikatakan, setiap seminggu sekali, ada beberapa pelajar yang mendatangi PSK tersebut.

“Saat kami menanyakan siapa saja yang sering berhubungan seks dengan seorang PSK tersebut, dia hanya menjawab bahwa ada beberapa pelajar SMA yang hampir setiap minggu datang,” papar Heryawan, anggota KPA Situbondo. Ditambahkan, hampir setiap minggu pula beberapa pelajar itu melakukan iuran seperti halnya arisan. Jadi, setiap minggu yang memboking PSK tersebut berganti-ganti. “Hasil investigasi kami, para pelajar itu iuran. Jadi, minggu

pertama diboking si A, dan minggu kedua yang memboking si B, dan seterusnya,” kata Heryawan. Ironisnya, pada saat memboking, para pelajar tersebut masih mengenakan seragam sekolah. Sayang, kata Heryawan, PSK yang juga mengaku sering diboking itu tidak mengetahui para pelajar tersebut berasal dari SMA mana. “Kalau tahu asal sekolahnya, kami bisa melacak,” papar Heryawan. Berdasar temuan tersebut,

KPA Situbondo langsung melakukan kegiatan pencegahan penularan HIV/AIDS ke sejumlah sekolah agar pihak sekolah ikut menjaga para siswa. Selain itu, KPA juga memanfaatkan teman sejawat dalam mengontrol para siswa. “Berdasar temuan itu, kami langsung merekrut siswa untuk mengidentifikasi teman mereka di sekolah masingmasing. Itu dilakukan demi mencegah agar penyakit HIV/ AIDS tidak menyebar,” pungkas Heryawan. (rri/c1/als)

SUBOH - Seorang pelajar MTs Sunan Ampel di Desa Kettah, Kecamatan Suboh, bernama Sayuri, 14, kejang setelah mengikuti olahraga di sekolahnya kemarin (6/12). Nahas, nyawa siswa asal Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, itu tidak tertolong. Tewasnya bocah yang masih duduk di kelas 3 tersebut diduga akibat keracunan minuman kemasan yang dibeli di kantin sekolah. Namun, belum dapat dipastikan penyebab yang sebenarnya. “Waktu itu, saya lihat Sayuri tidur di bangku dan tubuhnya kejang-kejang,” ujar Ayu, teman sekolahnya. Mengetahui kejadian tersebut, beberapa siswa langsung melapor ke pihak sekolah. Tanpa banyak bicara, korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun, dalam perjalanan menuju puskesmas, Sayuri mengembuskan napas terakhir. Data yang berhasil dikumpulkan, penyebab kematian Sayuri memang belum diketahui. Namun, menurut sejumlah siswa, sebelum mengikuti olahraga, korban membeli minuman sasetan di kantin sekolah. “Sayuri membeli dan

NUR HARIRI/RaBa

TAK TERTOLONG: Keluarga korban melihat jenazah Sayuri di Puskesmas Kecamatan Suboh kemarin (6/12).

meminum minuman sasetan itu,” imbuh Ayu. S e m e nt a ra i t u , s e t e l a h mendapat kabar duka, pihak keluarga langsung menuju puskesmas setempat. Saat melihat mayat Sayuri terbujur kaku di ruang rawat puskesmas, pihak keluarga yang datang langsung menangis histeris. Bahkan, ibu kandungnya pingsan saat jenazah Sayuri akan dibawa ke mobil ambulans. Kapolsek Suboh, AKP Suhariyono mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan meng-

umpulkan bukti untuk mengetahui penyebab kematian siswa tersebut. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab korban meninggal,” ujar AKP Suhariyono. Pihaknya juga telah mengumpulkan sisa-sisa barang bukti yang kemungkinan ada kaitannya dengan kematian korban. “Di lokasi, kami mengamankan bungkus minuman dan botol pil yang belum diketahui apakah sudah habis ataukah masih ada sisanya,” tegas AKP Suhariyono. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.