Radar Banyuwangi 7 Juli 2013

Page 1

7 JULI

29

TAHUN 2013

PPDB

Pendaftaran Jalur Mandiri Berakhir BANYUWANGI - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jalur mandiri resmi berakhir kemarin (6/7). Penutupan PPDB jalur mandiri tidak dilakukan secara serentak, melainkan tergantung keputusan sekolah masing-masing. Ada beberapa seko lah yang sudah menutup PPDB pada jam 12.00 dan ada pula sekolah yang membuka pendaftaran hingga sore. Dinas Pendidikan memberikan kebebasan untuk menentukan jam penutupan PPDB. “Keputusan penutupan PPDB jalur mandiri diserahkan kepada pihak sekolah,” ujar Plt Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Suratno n

PPDB

Baca Pendaftaran...Hal 35

HUT JP RADAR

AGUS BAIHAQI/RaBa

BINGKISAN: Dua sepeda dan puluhan bingkisan akan dibagi dalam pengajian dan santunan anak yatim di Jawa Pos Radar Banyuwangi pagi ini.

Dua Sepeda Pancal untuk Anak Yatim BANYUWANGI - Pengajian dan santunan anak yatim dalam rangka HUT Jawa Pos Radar Banyuwangi ke-14 digelar mulai pagi ini (7/7). Acara tersebut digelar bersama Majelis Khotmil Quran Ad Dzikri sejak pukul 05.00. Sebelum pengajian dan santunan dimulai, kegiatan akan diawali khataman Alquran. Semua acara tersebut dilaksanakan di halaman kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi n Baca Dua...Hal 35

BAGAIMANA INI...

AGUS BAIHAQI/RaBa

SEPI: Pengendara melintas di depan Lokalisasi Blibis, Desa Patoman, Rogojampi, Banyuwangi, siang kemarin. Sebuah pengumuman “Lokasi Tutup” terpasang di tempat tersebut.

Lokalisasi masih Beroperasi Pulangkan PSK Kediri

ROGOJAMPI - Mendekati Ramadan, sejumlah lokalisasi di Bumi Blambangan ternyata masih ada yang beroperasi. Padahal, Pemkab Banyuwangi sudah menginstruksikan agar semua tempat pelacuran tutup sejak menjelang puasa. Beberapa lokalisasi yang tetap bero perasi adalah Lokalisasi Blibis di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi; Lo kalisasi Padang Pasir di Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi; dan Lokalisasi Sumberloh di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Lokalisasi yang masih beroperasi itu memang tidak terang-terangan buka seperti hari biasa. Jalan menuju ke lokasi atau di pintu gerbang ada yang ditutup gedhek dan diberi pengumuman “lokalisasi ditutup”. “Parkiran ditutup. Langsung masuk saja biar tidak kelihatan,” ujar penjaga di pintu masuk Lokalisasi Blibis, Desa Patoman. Di Lokalisasi Blibis, pintu masuk tidak dipasangi gedhek, hanya pintu gerbang ditutup dan dijaga seorang petugas n Baca Lokalisasi...Hal 35

KALIPURO - Tim gabungan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kalipuro menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (pekat) Jumat malam kemarin (5/7). Sasaran operasi yang dilaksanakan untuk cipta kondisi menjelang Ramadan itu adalah sekitar pelabuhan penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang. Dalam operasi tersebut, petugas gabungan menggaruk seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK) asal Kabupaten Kediri dan tujuh anak buah kapal (ABK) yang tidak membawa kartu tanda penduduk (KTP). “Mereka berada di lokalisasi LCM (landing craft machine) Ketapang,” cetus Kapolsek KP3 Ketapang AKP Subandi n

Tujuh ABK Kena Tipiring

GALIH COKRO/RaBa

Baca Pulangkan...Hal 35

RAZIA: Polisi menggeledah lokalisasi di dekat pelabuhan LCM Ketapang kemarin.

Pesawat Full, Ketapang mulai Arus Balik ROGOJAMPI - Sejak awal musim li buran sekolah hingga kemarin (6/6), penumpang pesawat dari Bandara Blimbingsari nyaris penuh. Bahkan, sepanjang pekan ini, tiket pesawat Wings Air susah didapat karena sudah full booked. Pada hari-hari sebelumnya, pesawat full biasanya terjadi pada hari Jumat hingga Senin. Pada Selasa hingga Kamis, kursi pesawat jarang penuh. Namun, pada masa liburan ini, Senin hingga Minggu, pesawat full. “Susah sekali. Minggu ini hing-

ga minggu depan, tiket pesawat agak susah didapatkan,” ujar Kepala Satker Bandara Blimbingsari, Andy Hendara Suryaka, kemarin (6/7). Tren peningkatan penumpang pesawat tidak hanya terjadi dari Banyuwangi. Dari Bandara Juanda Surabaya menuju Banyuwangi juga cukup padat. Kepadatan penumpang itu diprediksi akan terjadi hingga menjelang Idul Fitri Agustus 2013 mendatang. Jelang be rakhirnya masa liburan sekolah, penumpang akan semakin padat. Setelah itu,

penumpang diprediksi nor mal kembali hingga mendekati Lebaran. Sementara itu, di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, aktivitas penyeberangan di Selat Bali sedikit mengalami kepadatan. Walau tidak panjang, tapi sering terjadi antrean kendaraan penumpang yang akan naik ke atas kapal sepanjang hari kemarin (6/7). Walau sempat terlihat antrean, tapi area parkir pelabuhan Ketapang tidak sampai penuh n Baca Pesawat...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

MASUK PARIT: Kondisi bus pariwisata sebelum dievakuasi di jalan Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, kemarin (6/7).

Hindari Pemabuk, Bus Masuk Parit

ALI NURFATONI/RaBa

RUSAK: Akses menuju Pos Pengamatan Gunung Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.

Akses Jalan Raung Berdebu SONGGON - Akses menuju Pos Pengamatan Gunung Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, masih rusak hingga kemarin (6/7). Warga masih menunggu kapan jalan sepanjang tiga kilometer tersebut diperbaiki. Kerusakan jalan tersebut semakin hari semakin parah. Pemicunya, kendaraan bermuatan besar kerap kali melintas di jalan itu. Apalagi, saat ini di Perkebunan Bayu Kidul sedang berlangsung panen tebu n Baca Akses...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

RAMAI: Pesawat ATR-72 Wings Air bersiap take off di Bandara Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi, siang kemarin.

tidak sampai merenggut korban jiwa. Hanya, 60 penumpang ha rus menunda ke berangkatan ber ziarah ke lima wali di Jawa Timur. Kecelakaan tunggal bus pariwisata yang dikemudikan Jamil, 35, asal Rejoso, Kabupaten Pasuruan itu berawal saat bus tersebut berangkat dari Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, menuju Surabaya dan Madura n Baca Hindari...Hal 35

Keluarga Misnadiya Jualan Bunga selama Empat Generasi

Masa Jelang Bulan Puasa Paling Dinanti Keluarga Misnadiya konsisten menekuni bisnis bunga tabur. Terhitung sudah empat generasi keluarga tersebut berjualan bunga tabur di kawasan Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo. NUR HARIRI, Situbondo MASA yang paling ditunggu para penjual bunga tabur adalah saat-saat menjelang puasa seperti ini. Dua hari terakhir, omzet bunga tabur melonjak drastis. Di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, terlihat nenek bernama Misnadiya semringah saat merangkai melati yang akan dijual.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

KAPONGAN - Gara-gara menghindari gerombolan pemuda yang diduga sedang mabuk, bus pariwisata bernopol N 7283 UW mengalami kecelakaan sekitar pukul 06.00 kemarin (6/7). Bus berpenumpang 60 peziarah asal Desa Gebangan itu terperosok ke parit di Jalan Raya Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, pagi itu. Beruntung, kecelakaan itu

Maklum, pembeli sepekan lalu tidak ramai kemarin (6/7). Mungkin, itulah yang membuat nenek yang jualan bunga di pintu masuk Pasar Mimbaan tersebut senang. Meski sudah lanjut usia, kedua mata nenek asal Desa Cu rah Jeru, Kecamatan Panji, itu masih tajam. Hampir setiap pekan nenek tersebut menyulam bunga melati dengan jarum dan benang. Namun, menyulam melati ha nyalah sebagian pekerjaan dari menjual bunga. Melati biasanya hanya diminati warga yang hendak melaksanakan hajatan. “Kalau ada anak sunat atau orang menikah, itu yang biasanya dibeli. Tapi tidak setiap hari,” kata Misnadiya. Selebihnya, bunga yang dijual adalah bunga kirim yang jenisnya bermacam-macam.

“Ka lau melati banyak, ya dirangkai. Kalau tidak ada, ya diam menunggu pembeli,” katanya. Kelihaian nenek berusia 70 tahun itu memang tidak seimbang dengan umurnya. Tetapi, jangan heran, karena ibu lima anak tersebut sudah puluhan tahun menjadi penjual bunga di Pasar Mimbaan. Bahkan, sejak ke cil dirinya sudah berjualan segala jenis bunga bersama ibu kandungnya. Ternyata, ibunya juga seorang penjual bunga di tempat tersebut. “Saya dari kecil ikut ibu jualan bunga di sini dan sampai sekarang,” katanya dengan bahasa Indonesia cukup lancar n

Jelang puasa, lokalisasi masih beroperasi Ternyata masih melayani pelanggan lewat jalur mandiri

Razia di Ketapang, pulangkan PSK asal Kediri Ketapang dan Kediri memang hanya beda “tapang” dan “diri”

Baca Masa...Hal 35

PANEN: Misnadiya menjajakan bunga tabur di Pasar Mimbaan, Situbondo.

NUR HARIRI/RaBa

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 7 Juli 2013

Harga Daging Sapi-Ayam Balapan Naik

ADA APA LAGI

ALI NURFATONI/RaBa

KERJA: Truk mengangkut pasir dari lokasi penambangan di Dusun Arjosari, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, kemarin.

Galian Pasir Beroperasi SONGGON - Penambangan pasir di Dusun Arjosari, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, pernah ditutup paksa oleh warga pada September 2012 lalu. Namun demikian, kini aktivitas galian C tersebut kembali berlanjut. Pengerukan menggunakan alat berat terus berlangsung hingga kemarin (6/7). Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, backhoe terlihat terus beroperasi. Beberapa truk keluar-masuk areal pertambangan yang notabene lahan pertanian itu. Sebuah jembatan sudah dibangun di atas sungai agar truk bisa masuk lahan tersebut. Jika tahun lalu warga protes gara-gara alat berat tetap beroperasi pada malam hari. Namun, kini geliat pengerukan pasir tanpa izin itu sudah tahu diri, yakni hanya melakukan aktivitas di siang hari. Sejauh ini, penolakan warga terhadap aktivitas galian pasir tersebut sudah tidak tampak. Sebab, pihak penambang sudah membuat kesepakatan dengan warga yang tinggal di lingkungan sekitar. Menurut beberapa warga, aktivitas galian tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Sejauh ini, warga lingkungan sekitar mendapatkan imbalan dana sebagai bentuk kompensasi. ‘’Warga sini dapat uang sebagai kas lingkungan,’’ kata Hari saat ditemui kemarin.(ton/c1/bay)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI - Kabar kurang sedap kembali menghampiri kalangan konsumen. Setelah beberapa hari dipusingkan kenaikan harga cabai rawit, kini tren serupa mulai merembet ke daging sapi. Tidak berhenti di situ, pada waktu yang nyaris bersamaan, harga daging ayam broiler ikut naik. Pantauan di Pasar Banyuwangi kemarin (6/7), harga daging sapi kualitas “A” naik signifikan dari Rp 90 ribu per Kilogram (Kg) menjadi Rp 95 ribu per Kg. Demikian juga dengan daging sapi kualitas “B”. Harga daging yang biasa digunakan untuk bahan baku rawon tersebut meningkat dari Rp 80 ribu per Kg menjadi Rp 85 ribu per Kg. Ny. Dullah, 45, pedagang daging sapi di pasar tradisional tersebut mengatakan, kenaikan harga daging sapi biasa terjadi menjelang Ramadan. Sebab, menurut dia, permintaan masyarakat terhadap daging sapi selalu meningkat pada bulan tersebut. “Setelah naik sejak hari ini (kemarin), kami prediksi harga daging sapi akan stabil sampai pertengahan Ramadan. Setelah itu, kemungkinan harga daging sapi akan naik lagi, tepatnya menjelang Idul Fitri. Mudahmudahan, naiknya tidak terlalu signifikan,” tuturnya.

BANYUWANGI

SIGIT HARIYADI/RaBa

MAHAL: Pedagang menjajakan daging sapi di Pasar Banyuwangi kemarin.

Sementara itu, di waktu yang hampir bersamaan, harga daging ayam broiler juga naik. Jika sekitar empat hari lalu konsumen bisa mendapatkan satu Kg daging ayam broiler dengan harga Rp 30 ribu, kini harganya melambung menjadi Rp 34 ribu per Kg. Susi, 32, salah satu pedagang yang mangkal di Pasar Banyuwangi menuturkan, peningkatan harga daging ayam ras tersebut terjadi lantaran harga beli ayam hidup dari tangan pengepul naik. Dikatakan, harga ayam hidup saat ini Rp 22 ribu per Kg. Padahal sebelumnya, satu Kg ayam hidup

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Nissan Banyuwangi •

• Innova ‘09 •

• BMW 3181 ‘98 •

Dijual HONDA New CRV 2.4at Thn 2008 Grey Metlk Full-Option 230 jt Nego, Hub: 081233255678 Edy.

Nissan Banyuwangi telah hadir di kota kita di jln letjen s. parman No.150 Dengan Layanan 3S (Sales, service, sparepart) hub 087851707706 / 085238484999

Dijual Innova 2009 G solar manual, silver / hitam, harga 210 juta nego, cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 / 081335897888

Dijual Sedan BMW 3181/E36/M43 MT tahun 1998 astral silver metalik, harga 69 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333)631526–635176,0811351148

• Grand Livina ‘07 •

• Kijang Innova ‘05 •

• Toyota Avanza ‘04 •

• Daihatsu Taft ‘92 •

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.8 MT tahun 2007, hitam, harga 146,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova G xw42 tahun 2005 silver metalik, harga 147,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333)631526–635176,0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60IRM – GMMEJ tahun 2004, hijau metalik, harga 116 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub(0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu F70 Taft 4x4 4WD (jeep) tahun 1992 hitam (solar) harga 68,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub(0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• 5 Kapling Tanah •

• Brawijaya Regency •

• Truk Fuso ‘81 •

• Isuzu Panther ‘94 •

Dijual cpat murah rumah di Brawijaya Regency C11 Hub 0817350774 (No SMS)

Jual Truck Fuso thn 1981 kondisi bagus, peminat. H. 0333-396286 / 08123455026.

Dijual Panther 1994 AC/TP/Racing mls biru muda, 65 jt nego, a/n sendiri, brng bgus, tnp perntara. Hub. 081336581680

• Jl. Denpasar •

• Jl. Raya Rogojampi •

• Honda Grand Civic ‘91 •

Jual rumah Jl. Raya Rogojampi L=13,5M, P=45M Hubungi 081252638527 / 633678.

Djl Honda Grand Civic th 1991, green apple istmw 60 jt nego, hub 081358192679.

• Tanah Perum GGM Klatak • Jual Tnah 566m2 Ling Perum GGM Klatak Kalipuro Bwi. Hub: 082141046676

• Tanah Ketapang •

SITUBONDO

TETAP DICARI: Pedagang menjual daging ayam broiler di tepi Jalan Satsuit Tubun, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI

Djl 5 Kapling tnh L 1.128m2, Jl. Supriyadi dkt smpang lima, SHM, bs krdit, Vici 081336142143

Dijual Tanah 2000 M2, Jl. Denpasar, Kalipuro Bwi, Hub 082141046676.

dia beli dari tangan pengepul seharga Rp 20 ribu per Kg. “Sepuluh Kg ayam hidup, kalau bulu dan kotorannya dibersihkan, berat dagingnya maksimal hanya delapan kilo,” jelasnya. Susi mengaku, penjualan daging ayam ras kali ini terbantu momen. Dikatakan, lantaran menjelang Ramadan, jumlah pembelian konsumen cenderung stabil meskipun harga daging ayam ras naik signifikan. “Kalau saja saat ini tidak menjelang puasa, mungkin dengan harga yang sangat mahal seperti saat ini, daging ayam ras tidak laku,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

• Promo Daihatsu • Lebaran pakai All New Xenia? Cma dgn 20jutaan mobil bisa dbwa pulang. Hub: Hadi 081233432555 / 081559705555

• Honda New CRV ‘08 • • Rumah Panji • BANYUWANGI

Djl tnh SHM +300M, 20M utra polsek dpn bgkl Ahass Honda Ktpg HP: 081336528447 TP

• STNK •

• Tanah 2 Kapling •

Hlg SIM C & STNK P 6526 ZA, an. Muhammad Randi Fahman, Jl. Mojopahit No.44 04/02 Taman Baru, Banyuwangi.

Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

Hlg STNK P 6566 ZJ, an. Supriyadi, Jl. Widuri 24 Gang Anggrek 01/01, Glagah

• Gudang Cold Storage •

Djl 2 Rmh, Induk Jati Antiq. SHM, LT400. LB220, KT3, Mshollah, Dpur, Gdng,Tmpt Cuci,K.Md 2, Gcbo di ats Kolam. Lks 500m Brt Puskesmas Panji, Stb Hub. 082335369769

BANYUWANGI • BPKB • Hlg BPKB P 2369 VZ Candra Hardiyanto, Dsn. Kopen 04/01, Genteng, Bwi Hlg BPKB P 0748 VA an Nurhadi, Dsn. Krajan 02/03, Siliragung, Pesanggaran.

BANYUWANGI Dijual gudang cold storage Ls 400 m, semua alat2 lengkap siap produksi hrg 2,5 Miliar nego jl. pelabuhan selatan brak, muncar hub 081249446656

• S1 Prtnian & Accounting • Lowongan kerja PT. Kalibendo dicari S1 Pertanian dan Accounting kirim ke ke kotak pos 121 / Puri Brawijaya Permai blok P 20 Banyuwangi.

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI • Toko Dikontrakkan • Dkntrakkan toko bekas dealer spd motor /koperasi P25M, L15M, Jl. Ry Sumberayu 172 Muncar Bwi. H. 081231457220

BANYUWANGI • Pengobatan Lahir Batin • Pngobatan lahir batin mlayani sgl hajat Insya Allah Mustajabah PP.Al Abbas 087759585558

• Cari Komik Cina Lama • Dicari Komik Cina Lama Thn 50/60-an harga tinggi hub liong 085736001012.

Ingin pasang iklan? Hubungi: 0333-412224 Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 7 Juli 2013

Taman Pantai Blimbingsari Gersang ROGOJAMPI - Wisata Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, termasuk lokasi wisata yang popular di Bumi Blambangan. Kawasan pantai tersebut dikenal, terutama karena kuliner ikan bakarnya. Sayang, banyak pengunjung yang mengeluh karena di sekitar pantai kurang tanaman hingga terkesan gersang. Kawasan yang tampak gersang itu berada di sebelah utara. Kawasan tersebut pernah digerojok dana miliaran rupiah untuk pembangunan plengseng dan taman pada 2010 lalu. Sayang, taman yang dulu cukup asri itu kini tidak berbentuk lagi. Kini taman tersebut hanya tersisa tempat bunga yang ditumbuhi rumput. “Kalau ada pohon atau tanaman, bisa rindang,” cetus Didik, seorang pengunjung asal Kecamatan Glenmore. Didik yang datang bersama beberapa temannya itu menyebut panorama Pantai Blimbingsari sebenarnya bagus n Baca Taman...Hal 35 PANAS: Seorang pengunjung melintas di taman wisata Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin.

EKONOMI

Rokok Tanpa Cukai Marak Lagi BANYUWANGI - Peredaran rokok tanpa pita cukai kembali marak di Banyuwangi. Bahkan, akhir-akhir ini, area peredaran rokok tanpa cukai semakin meluas. Tidak hanya di kawasan pesisir, sejumlah pedagang di wilayah “pedalaman” kini sudah banyak yang memperjualbelikan rokok ilegal tersebut. Fenomena itu tergambar dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan tim Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi bersama Bea Cukai (BC) dan instansi terkait lain. Saat menggelar sidak di sejumlah wilayah di Bumi Blambangan selama dua pekan terakhir, tim gabungan tersebut menemukan sekitar 300 bungkus rokok yang tidak dilengkapi pita cukai. Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, selain rokok tanpa pita cukai, dalam sidak tersebut pihaknya juga menemukan rokok kemasan yang menggunakan pita cukai aspal (asli tapi palsu). “Kami menemukan rokok yang tidak dilengkapi cukai dan yang berpita cukai tapi aspal,” ujarnya Kamis (4/7). Dijelaskan, rokok dengan pita cukai aspal yang dimaksud adalah rokok kemasan isi 16 batang, tapi menggunakan pita cukai kemasan isi 12 batang. “Kami cukup prihatin. Peredaran rokok tak bercukai dan yang berpita cukai aspal ternyata tidak hanya di sekitar pantai seperti beberapa waktu lalu. Kini, peredaran rokok ilegal tersebut semakin luas, yakni hingga ke daerah pedalaman,” sesalnya. Menurut Hary, jumlah rokok ilegal yang berhasil disita pada pelaksanaan razia kali ini mencapai sekitar 300 bungkus. Peredaran rokok ilegal tersebut paling banyak di tiga kecamatan, yakni Muncar, Wongsorejo, dan Tegalsari. “Untuk meminimalkan peredaran rokok ilegal, kami akan melakukan sidak lebih besar,” tegasnya. Hary mengimbau masyarakat, terutama pedagang dan konsumen, untuk mencermati apakah rokok yang akan dibeli berpita cukai ataukah tidak. (sgt/c1/bay)

205

AGUS BAIHAQI/RaBa

Perampok Bercadar Sikat 2 Motor BANYUPUTIH - Rumah warga diobrak-abrik kawanan perampok bercadar di Situbondo sekitar pukul 01.00 dini hari kemarin (6/7). Korbannya adalah Suat Hasan, 39, warga Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Akibat perampokan tersebut, dua unit sepeda motor, yakni Yamaha Vega bernopol P 5833 EQ dan Yamaha Cripton bernopol DK 5392 KL dibawa kabur pelaku. Selain itu, uang tunai sebesar Rp 6 juta, 2 cincin emas, dan ponsel merek Venera, juga amblas digondol kawanan perampok. Perampokan dini hari itu diduga kuat dilakukan oleh empat orang lebih. Pelaku masuk ke dalam rumah korban dengan cara melewati pintu depan toko dengan cara melemparkan batu hingga pintu tersebut jebol berantakan. Mendengar suara lemparan batu, Suat Hasan dan keluarganya bangun. Saat korban keluar kamar, kawanan pencuri langsung mengalungkan celurit di lehernya. Beberapa pelaku meminta harta benda milik korban segera diserahkan. Namun, korban yang tinggal di RT 3 RW 1 tersebut tidak bisa berbuat banyak lantaran diancam akan dibunuh. Karena Suat dan keluarganya

206

“SENYUM CERIA” Naysilla Cinta Maulidya

207

“TRADISI MUDUN LEMAH” Azka Nisail Aulia

211

“MA, KEBELET PUB...!” Jeremy Reynard Bratajaya

212

Data yang berhasil dikumpulkan, ada dua perampokan yang korbannya mengalami kerugian cukup besar.

“MLAKU BARENG BUPATI BANYUWANGI” Rara

“TERIKNYA DI TAMAN SRITANJUNG” Niken Hendryca Septian

Sebelumnya, perampokan menimpa Suri, warga Kecamatan Banyuputih, beberapa pekan yang lalu. (rri/c1/bay)

210

209

“I LOVE BANYUWANGI” Hayu dan Rara

“ HOLIDAY IN BANYUWANGI” Hadi Jupri

Perolehan Sementara Ballot

213

215

“PANORAMA TAMAN SRITANJUNG” Ariesta Purnamasari

NUR HARIRI/RaBa

LOKASI: Rumah Suat yang dirampok di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, kemarin (6/7).

208

“I LOVE RED ISLAND” Hendra Dwi Kurniyawan

“WISATA PEDESAAN MARGOUTOMO COTTAGE” Yoan Affandy

214

tidak mau menunjukkan sejumlah harta kekayaannya. Kawanan perampok itu mengacak-acak rumah korban. Ada pelaku yang masuk ke toko, dapur, kamar, dan mengacakacak isi lemari. Setelah menemukan uang tunai Rp 6 juta dan mengambil ponsel milik anak korban, kawanan perampok juga menggasak dua unit motor. Tak lama kemudian, mereka kabur melewati pintu yang sama dengan membawa sejumlah harta kekayaan milik korban.“Saya diancam mau dibacok, jadi hanya bisa teriak setelah mereka kabur. Mungkin perampoknya lima orang. Wajahnya semua ditutup,” kata Suat saat memberikan keterangan kepada polisi. Petugas kepolisian Polsek Banyuputih dan Resmob Polres Situbondo langsung melakukan olah TKP begitu mendapat laporan. Kasus tersebut hingga saat ini masih diselidiki dan pelakunya dalam pengejaran polisi. “Di TKP, petugas menemukan tempat celurit dan s e nt e r y a n g d i g u na k a n p e l a ku . Kasus ini masih terus kami dalami dan pelaku masih dalam pengejaran,” terang Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi.

“FAMILY TIME” Eriko L. Poeguh

216

“I LOVE BANYUWANGI BARAT TAMAN BLAMBANGAN” Adi Raharjo

NO

PESERTA

TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

91 14 54 6 33 39 40 22 8 27

100 95 94 80 76 56 50 46 42 20


UNTUK PEREMPUAN

34

Minggu 7 Juli 2013

Out Bond Selepas Pelayanan SEBAGAI orang-orang yang bergelut di bidang kesehatan, ibu-ibu yang tergabung dalam Srikandi-Srikandi Puskesmas Klatak ini nyaris selalu bersentuhan dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Selain melakukan kegiatan rutin melayani kesehatan ma-

GUrsima (Guru -guru sip smp lima )

Base Camp: Jl Jakgung Suprapto 74, Banyuwangi Berdiri: Tahun 2010

Mengaji dan Memasak Bersama SEBAGAI orang-orang yang bergelut di bidang pendidikan, para guru yang tergabung dalam Gursima ini memang tak lepas dari urusan pembelajaran. Mereka punya agenda rutin melakukan kegiatan bimbingan belajar kilat untuk para siswa. Para perempuan pendidik ini

juga rutin mengikuti pengajian sekaligus mengaji bersama. Di luar berbagai rutinitas tersebut, mereka sesekali memasak bersama-sama di rumah anggota. Tak jarang, mereka kompak refreshing mengajak keluarga masing-masing ke tempat wisata atau pemandian. (c1/bay)

Malam Ceria Percik gemerlap bergantian Entah di mana pun sinar Bersentuhan saling bertabrak mati Memperindah berkejora tinggi Sepoi melebarkan merata Malam cantik kini... Berkelip ingin bersanding Ramai bersandar tampak Beraksi berkumpul bersama Kau menata kebyar menjurat Terang elok berkelip rata Tetap kebyar indah ceria kini Percik gemerlap bergantian Entah di mana pun sinar Bersentuhan saling bertabrak mati Memperindah berkejora tinggi Sepoi melebarkan merata

Tebing Gerigi Tinggi kekar menjulang Tak bergoyang sedikit pun Berani berwujud tetap Sulit ditarik diraih Batang bebatuan... Besar lebar menyebar Kasar baris berlubang Terasa berujung tajam Jangan dendam terkena Bila menjatuhi insan Tetap kokoh semua ujung Dudukmu sulit pindah Dipecah akan berubahlah Ganti kapan pun terjadi kelak

Hadap Senang Tertata indah bunga berjajar Lambaian untai pita menari Terangkai dedaunan mengelilingi Hijau di tiap ruang menemani Hingga embusan udara berjalan Sejuk segar terasakan Terpampang gembira menghiasi Rantaian pepohonan menyatu Bergantilah sinar cemerlang Keharuman tak akan hilang Rasa senang menyatu elok ayu Tercurahkan semua kemampuan Membara puas terbawa kelak Tertata indah bunga berjajar Lambaian untai pita menari Terangkai dedaunan mengelilingi Hijau di tiap ruang menemani Hingga embusan udara berjalan Sejuk segar terasakan

Jilat Api Gebyar membara mengudara Dipenuhi lambaian gerak merah Terbang menjilat tinggi Melebar teraih segalanya Balasan apa pun tak terpikir Tepat dekat hilang berabu Entah mana jalanmu Hitam kelam menyelimuti Tertutup asap berputar penuh Tampak tetes rintik jelita Embusan bijaksanalah datang Hijau siap menduduki lagi Terawasi kobaran datang Gebyar membara mengudara Dipenuhi lambaian gerak merah Terbang menjilat tinggi Melebar teraih segalanya Balasan apa pun tak terpikir Tepat dekat hilang berabu Puisi-Puisi Jauharin Kumala Hidarumi. Penyayang puisi. Penjaga gawang rubrik budaya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.

syarakat, ibu-ibu ini juga punya agenda rutin yang bertujuan mempererat tali silaturahmi antar-anggota, yakni arisan. Bahkan, terkadang SrikandiSrikandi Puskesmas Klatak ini menyempatkan diri melakukan out bond bersama. (sgt/c1/bay)

n$

$khusus perempua

KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mudah. Isi ballot Jawa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim data dan foto ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Kiriman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.

srikandi-srikandi puskesmas klatak

Base Camp: Jl Yos Sudarso 179 Klatak, Kalipuro, Banyuwangi Berdiri: 2011

Hati Ibu Oleh Naelil*

“Di, kamu itu kalau dinasihati, mbok ya nurut sama Ibu.” Teriak ibu dari dalam dapur. Aku purapura tak dengar dengan menghidupkan mesin sepeda motor keras-keras. Kemudian segera pergi menuju ke sekolah. “Dasar bocah. Dikasih tahu, malah kabur...” Samar-samar, kudengar ibu ngedumel karena ulahku. Maafkan aku, Ibu. Bukan maksudku untuk melukai hatimu. Tapi, aku sudah dewasa. Tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kuharap ibu tidak memperlakukanku seperti anak TK lagi. Aku tersenyum sendiri mengingat ulah ibu. *** Sekolah masih sepi. Belum tampak riuh-renyah siswa-siswi yang bergerumbul membicarakan rivalnya. Udara masih bersih. Cicitan burung pun masih segar di telinga. Aku mengempaskan pandangan ke arah parkiran yang masih kosong di depanku. “Ya sudah. Terima kasih sudah mengantarku, ya, Mas Reno. Aku masuk dulu.” Aku menengok ke arah munculnya suara dari ambang gerbang. Seorang siswi tampaknya baru saja datang di antar seseorang. Aku hanya menatapnya miris. Kapan aku bisa mengantar seorang siswi ke sekolah? Lagipula, siapa yang mau kubonceng menggunakan sepeda bermesin berisik penuh kemebulan asap ini? “Mas Aldi? Datangnya pagi amat, Mas?” tanya siswi tadi. Ia ternyata mengenalku. Ternyata juga, dia adalah Lira, adik kelasku yang pada semester lalu duduk denganku saat ujian. Aku cengengesan sesaat. Memandang sekitar. Mencari wangsit yang sekiranya muncul. Sayangnya tidak. Aku pun menjawab, “Iya, Dek. Sedang ingin datang pagi saja.” “Oh, saya kira mau nyontek PR teman. Ya, sudah, Mas. Lira dulu ya...” Aku termenung. PR? Astaga, benar. Rasa-rasanya aku belum mengerjakan PR Matematika. Aku pun segera berlari menuju kelas. Membuka buku dan mulai mengerjakan PR. Hem, pasti enak jika memiliki seorang pacar yang perhatian. Bisa diingatkan apabila ada PR sehingga aku tidak perlu lagi susah-susah mengerjakan PR di sekolah yang pasti waktunya mepet. *** Aku membantu bapak mencari rumput untuk makanan sapi-sapi milik bapakku yang gemuk bukan main. Jika sapi tersebut dijual, pasti aku bisa membeli sepeda motor besar yang kece abis. Cuma lewat saja, sudah dilirik gadis-gadis cantik. Apalagi kalau sudah tebar pesona. Mereka pasti langsung pingsan. “Pak, kenapa sih, sapinya nggak boleh dijual? Apa Bapak nggak kasihan lihat anaknya yang ganteng ini nggak cepatcepat dapat pacar gara-gara motornya butut?” tanyaku pada bapak. Beliau terkekeh kemudian menatapku. “Kamu ingin motor baru, Di?” “Ya jelas to, Pak. Emang Bapak tidak ingin lihat anaknya bonceng cewek cantik?” “Aldi...Aldi. Bapak tidak punya motor, tapi ibumu yang jelita itu mau saja sama bapak.” Oke. Ibu memang cantik. Kulit ibu putih bersih seperti orang Jepang. Rambutnya hitam lebat lurus. Ada dua lesung pipit yang bertengger di pipinya. Pokoknya, secara fisik, bapak terbilang beruntung bisa mendapatkan ibu. “Aldi, kamu memang mau punya pacar matre?” “Maksud Bapak?” “Begini, Le. Kalau akhlakmu baik, yang datang adalah perempuan berakhlak baik pula. Kalau yang kamu tonjolkan kekayaanmu, yang datang ya perempuan matre. Pilih mana?” “Pilih... Ya pilih dua-duanya saja, Pak. Kaya hati, kaya harta,” candaku. Bapak terkekeh-kekeh. Aku tersenyum simpul. Bapak ada benarnya juga. Tapi kalau aku

memang mau pilih dua-duanya gimana? Bawah sadarku mendadak datang dan mengingatkanku akan bumi pijakan. Ingat, Aldi. Wajahmu gimana? Akhlakmu gimana? Hartamu gimana? Sadar diri dong. Aku geleng-geleng. Beristigfar. *** Malam mulai larut. Aku tak kunjung terlelap. Masih sibuk bergelut dengan guling. Memandangi langit-langit rumah yang tak beratap. Hanya ada sarang laba-laba dan debu. Kadang terdapat tetesan air, jika hujan turun. “Le, ada berkat,” panggil Ibu memecah lamunanku. Tanpa menjawab, aku segera ke luar. Ibu dan bapak tersenyum menyambutku. Aku membalas senyum mereka berdua. Mataku menatap satu set rantang berisi aneka makanan. Aku tergiur akan berkat hasil kendurian bapak dari rumah tetangga yang sedang merayakan kelahiran anaknya. Tanpa dikomando, pun bahkan tanpa cuci tangan, aku segera menyambar nasi dan ayam gorengnya. Nyam-nyam. Enakkk! “Di, boleh Ibu bicara?” Aku menatap ibu. Aneh sekali. Tak biasanya ibu minta izin dulu sebelum bicara. Biasanya sih, langsung tar-ter-tor. “Bicara saja, Bu,” ucapku dengan mulut penuh nasi. “Begini, Di. Bukannya Ibu mau sok otoriter. Tapi ini demi masa depanmu,” terang ibu yang membuat proses mengunyahku berhenti, “Untuk saat ini, kamu jangan mikir pacaran ya? Fokus sekolah dulu. Nanti, perempuan pasti akan datang kepadamu dengan sendirinya. Belajar yang sungguh-sungguh, ya...” Aku menelan nasi dengan mantab. “Nggak usah takut nggak laku. Wong kamu lo tampan, Le. Tinggal memperbaiki akhlak supaya lebih baik dan tingkatkan prestasi supaya sukses di dunia-akhirat,” lanjut bapak seraya membesarkan hatiku. Aku manggut-manggut. Sejujurnya, aku tak terlalu bernafsu dengan yang namanya pacaran. Hanya saja, rata-rata temanku semuanya sudah pada pacaran. Aku mungkin sedikit khawatir dengan sebutan gay. Secara, aku memang

cowok normal. Tanpa embel-embel, tanpa pengurangan. Cukup “normal” saja. *** “Di, masih kepengin punya pacar?” tanya Arya yang kemarin memang kumintai tolong untuk mencarikanku kenalan untukmungkin mau-menjadi kekasihku. “Memangnya ada yang mau denganku, Ar?” “Jangan begitu dong, Di. Lira mau sama kamu.” “Lho, bukannya dia sudah punya pacar? Kemarin aku melihatnya diantar seorang cowok.” “Cowok itu kakaknya. Namanya Mas Reno. Dia sekarang kuliah di Malang. Makannya jarang pulang. Agak canggung kalau mengobrol sama Lira.” “Oh begitu...” “Jadi bagaimana, Di? Mau aku carikan jalan agar dekat dengannya?” Aku mengetukkan ujung jemariku di atas meja. Bingung. Ini kesempatanku, tapi aku juga tak bisa semudah itu mengabaikan nasihat ibu semalam. “Bagaimana, Di?” ulang Arya tak sabar. “Boleh deh.” Kurasa tak ada salahnya mencoba. Selama kita pacaran dalam batas wajar dan baik-baik. Selama itu tidak mengganggu prestasiku di sekolah. Tak masalah, bukan? Toh, ibu dan bapak tak akan tahu ini. Kecuali, jika ada yang bermulut ember melaporkannya. *** Hari ini aku akan bertemu dengan Lira. Istilah kerennya, PeDeKaTe. Aku pun bersiap-siap dengan matang. Ini kencan pertamaku—jika boleh disebut kencan. Dan aku mau semuanya berjalan lancar. Mataku melotot di depan cermin. Menelusuri setiap liuk wajahku. Lumayan. Kusisir rambutku berulang-ulang. Tak lupa, memberinya sedikit minyak rambut. Kurasa aku telah siap. Kemeja cokelat garisgaris. Celana jeans vintage. “Aldi?” Tiba-tiba, tanpa izinku, ibu sudah masuk ke ruangan pribadiku dengan mengendusngendus. “Wangi sekali? Bapak sudah ngomong

ke kamu ya kalau Ibu mau berkunjung ke pernikahan putrinya Bulik Ipah?” Aku menatap ibu. Tak paham. “Ya sudah, bagus kalau begitu. Bagus. Cepat berangkat, ayo!” tarik ibuku ke luar kamar. “Maksud Ibu? Ibu mengizinkanku pacaran?” tanyaku polos. Tatapan ibu padaku berubah. “Ibu kira kamu mau antar Ibu berkunjung ke pernikahan. Ternyata, kamu mau ke rumah pacar kamu ya?” Aku mengangguk polos. Hening. Ibu duduk di kasurku. Menunduk. Aku segera duduk di sampingnya. “Mbok ya nurut to, Di, kalau Ibu bilang jangan pacaran dulu. Tahan, Di, tahan...” Aku menunduk. Tanpa sengaja, aku melihat jam tanganku. Waktu sudah menunjukkan pukul 14.24 WIB. Enam menit lagi, aku harus sudah sampai di rumah Lira. Aku tak mau membuatnya menunggu. “Di? Kamu dengarkan Ibu, kalau Ibu lagi bicara.” “Iya, Bu. Sudah ya.. Bu. Maaf! Tapi Aldi harus berangkat sekarang,” aku meninggalkan ibu yang terdiam. Sekali lagi, maafkan aku ya, Bu? “Terus siapa yang antarkan Ibu? Duh Gusti, anak siji kok angel diatur.”1 *** Aku segera datang ke rumah Lira. Tapi rumahnya sepi. Kuberanikan diri untuk mengetuk pintu. Entah karena pintunya error atau kenapa, atau memang aku mengetuk terlalu kencang, pintu terdorong masuk dengan sendirinya alias terbuka. Dua sejoli yang beradegan mesra itu tampak kaget. “Lira? Arya? Lira? Arya? Lira? Arya? Kalian?” ujarku berulang kali. Tak kusangka, teman pencomblangku sendiri justru ada main dengan Lira. Bagai adegan di sinetron, tanpa disuruh aku langsung berlalu. Menuju motorku kembali. Pasti adegan selanjutnya, Lira akan memanggil namaku dan memohon maaf dengan sepenuh hatinya padaku. Dan Arya, ia pasti akan menutup mukanya dan pergi pulang. Aku tersenyum masam. Mulai menghidupkan mesin motorku pelan-pelan. Namun aneh, kenapa situasi masih tetap sama. Adem dan ayem? Kurang ajar! Aku pun memacu kencang motorku untuk pulang. Di jalan, umpatan kasar kulayangkan sejuta jurus. Hatiku sakit sekali. Aku sudah mengerahkan seluruh kemampuanku hanya demi memiliki penampilan baik yang dapat membuat Lira terkesan. Pedih, aku merasa dikhianati. Masih setengah jalan menuju rumah, motorku tiba-tiba berhenti. Mogok! *** Sudah lumayan sore ketika aku sampai rumah. Namun, rumah hening. Aku berlari ke rumah tetanggaku. Bertanya apa yang terjadi. “Tadi, bapakmu antar Ibu ke puskesmas. Ibumu kecelakaan pas naik ojek tadi.” Degg! Tanpa mengucapkan terima kasih, aku segera berlari mengambil sepeda motorku kembali yang sudah sembuh setelah diperbaiki di bengkel menuju satu-satunya puskesmas yang ada di desaku. Hatiku berkecamuk. Andai aku mau mengantarkan ibu, tidak mungkin ibu menumpang ojek. Dan kecelakaan itu, bisa jadi tidak akan terjadi. Ini semua salahku. Aku yang terlalu egois dengan hasrat remajaku. Aku yang terlalu semau sendiri dan menganggap diriku sudah cukup dewasa. Nyatanya, aku menelan kekecewaan atas kencan pertamaku. Dan kini aku harus menelan kepahitan karena ibu mengalami. Andai waktu dapat diputar. Akan kuabaikan usul Arya. Tak akan kuhiraukan paras ayu Lira. Aku akan lebih memilih mengantar ibu. Sayang, waktu tidak dapat diputar. Dan percuma saja jika aku terus ngedumel. Kupacu motor bututku kencang-kencang... *) Siswi SMAN 1 Pesanggaran.


BERITA UTAMA

Minggu 7 Juli 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Pengunjung Masuk Lewat Jalan Setapak n LOKALISASI... Sambungan dari Hal 29

Sebagian besar pintu wisma yang sederhana itu masih terbuka lebar. Beberapa perempuan penghuni lokalisasi itu terlihat nongkrong santai di depan wisma. Ada pula yang duduk-duduk di dalam rumah yang pintunya dibiarkan terbuka. “Aslinya sejak Senin (3/7) sudah harus tutup, tapi masih tetap buka, kok,” sebut seorang penghuni yang mengaku bernama Linda, 35. Meski masih tetap beroperasi, sebut Linda, jumlah perempuan yang mangkal di lokalisasi itu

sangat terbatas. Sebagian besar penghuni sudah pulang, karena takut terjaring razia. “Banyak yang pulang. Yang ada tinggal ini,” sebut perempuan yang mengaku dari Banyuwangi itu. Sementara itu, situasi berbeda terlihat di Lokalisasi Padang Pasir. Di tempat itu, jalan masuk ditutup gedhek dan dipasangi papan tulisan yang menyebut lokalisasi ditutup. Hanya, di depan lokalisasi ada petugas khusus yang akan mengarahkan tamu yang datang. “Ceweknya ada kok. Lewat jalan itu nanti belok ke timur,” terang lelaki penjaga itu sambil menunjuk arah menuju wisma.

Apa yang dikatakan penunjuk arah itu ternyata benar. Setelah melalui jalan yang tidak lebar, ternyata di lokalisasi itu memang masih banyak PSK. Mereka terlihat santai di depan wisma sambil menggoda se tiap lelaki yang melintas. Me nurut seorang penghuni Lokalisasi Padang Pasir, sebut saja Sinta (nama samaran), selama lokalisasi dinyatakan ditutup beberapa hari lalu, suasana Lokalisasi Padang Pasir sangat sepi. Tamu yang biasanya datang, kini tak terlihat lagi. “Tamu banyak yang tahu lokalisasi ini tutup. Atau mungkin karena butuh uang untuk

anaknya masuk sekolah,” katanya sambil tertawa. Bagaimana dengan Lokalisasi Sum berloh di Desa Benelan Kidul? Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, lokalisasi terbesar di Bumi Blambangan itu tampak sepi kemarin. Pintu puluhan wisma yang berderet di tempat tersebut sebagian besar tertutup. “Ceweknya ada, tapi di dalam rumah,” terang salah satu lelaki di Sumberloh. Jika dilihat sekilas, Lokalisasi Sum berloh seperti rumah tak bertuan. Hanya beberapa orang yang berseliweran di lokalisasi yang berisi 92 unit wisma tersebut. Jalan menuju ke

lokalisasi itu ditutup gedhek. Bila masuk, harus melewati jalan setapak di timur jalan utama.

Agar bisa menemui para PSK yang bertahan di lo ka lisasi, pengunjung harus mengguna-

kan jasa perantara atau tuan rumah yang berseliweran di sekitar tempat tersebut. (abi/c1/bay)

Sering Antre di Pelabuhan n PESAWAT... Sambungan dari Hal 29

Kendaraan yang datang tidak sepadat awal-awal liburan lalu. Sebaliknya, kendaraan penum pang yang datang dari Pe labuhan Gilimanuk, Bali, cukup padat. Penumpang dari Bali itu merupakan arus balik

wisatawan yang menyeberang pada awal musim liburan lalu. Walau penumpang dari Bali cukup padat, tapi pada siang hari kemarin tidak sepadat malam hari. Pada malam hari, selain kendaraan keluarga (KK), juga didominasi bus yang membawa rombongan wisatawan. Selain kendaraan wisatawan,

kepadatan juga diwarnai kendaraan para pekerja asal Jawa yang tinggal di Bali. Menjelang pelaksanaan ibadah puasa, me reka ramai-ramai pulang kampung untuk melaksanakan tradisi ziarah kubur leluhur atau sanak keluarganya yang telah meninggal dunia. (afi/ c1/bay)

Periksa Semua Kendaraan di Pelabuhan Dihibur Qasidah dan Lagu Daerah n PULANGKAN... Sambungan dari Hal 29

Razia yang dimulai sekitar pukul 08.30 hingga pukul 22.30 itu dilaksanakan anggota Polsek KP3, Polsek Kalipuro, Koramil Kalipuro, dan anggota Satpol PP Kecamatan Kalipuro. “Kita razia sekitar pelabuhan pe nyeberangan dan Warung Panjang,” terang AKP Subandi. Dalam operasi tersebut, pe tugas gabungan awalnya me meriksa warung yang sering digunakan tempat mesum di sekitar pelabuhan LCM Ketapang. Melihat ada petugas datang, para PSK yang

bi asanya mangkal di tempat tersebut tiba-tiba menghilang. “Kayaknya sudah menghilang semua,” katanya. Saat memeriksa pemilik warung dan para perempuan di lokasi, petugas mendapati PSK yang beralamat luar kota. Perempuan itu adalah Susiani, 47, dengan KTP Kabupaten Kediri. “Di warung itu ada tujuh orang yang sedang minum tanpa mem bawa identitas,” ujarnya. Satu PSK asal Kabupaten Kediri itu, jelas Subandi, akan ditangani Satpol PP. Setelah menjalani pemeriksaan, perempuan paro baya itu langsung diminta

pulang ke daerah asalnya. “Satu PSK asal Kediri diminta pulang oleh Satpol PP,” katanya. Tujuh orang yang tidak membawa identitas itu, lanjut dia, se mua bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Mereka langsung diberi sanksi setelah melalui sidang tindak pidana ringan (tipiring). “Kita berharap semua warga membawa kartu identitas,” harapnya. Setelah mengobok-obok lokalisasi LCM Ketapang, petugas gabungan memeriksa lokalisasi Warung Panjang. Sayang, petugas keamanan tidak mendapatkan apa-apa. Sebab, tempat pelacuran itu sudah

melompong. “Warung Panjang sudah sepi,” cetusnya. Subandi menyebut, razia yang di lakukan bersama Muspika Kalipuro itu dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi menjelang Ramadan. Selama puasa, sebut dia, pihaknya akan terus operasi minuman keras, p elacuran, dan narkoba. Selain memeriksa tempat pelacuran, semua kendaraan yang akan menyeberang ke Bali juga diperiksa. Hanya saja, dalam memeriksa kendaraan, tidak ditemukan barang yang mencurigakan.“Operasi ini akan dilaksanakan secara rutin,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Tidak Ada Korban Jiwa n HINDARI... Sambungan dari Hal 29

Ternyata di jalan Desa Landangan bus tersebut ber papasan dengan beberapa pemuda yang mengendarai empat motor. Diduga, para pemuda itu sedang mabuk dan tidak mau mengalah. Kontan, bus pa riwisata itu harus menepi un tuk memberi jalan motor yang akan melintas dari arah berlawanan itu.

Jalan di desa tersebut sempit, sehingga ban bus sebelah kiri bagian depan dan belakang keluar dari jalan aspal. Nahas, tanah di pinggir jalan itu kurang padat, sehingga bus tersebut terperosok ke parit. “Bus saya pinggirkan untuk menghindari empat motor. Saya tidak tahu kalau tanahnya gembur, seketika itu langsung masuk ke sini,” kata Jamil. Begitu bus masuk parit, puluhan penumpang panik. Un-

tungnya bus tersebut tidak sampai terguling. Sementara itu, kawanan pemuda yang mengendarai motor itu langsung kabur setelah melihat bus pariwisata tersebut masuk saluran irigasi di desa itu. “Saya ku rang jelas. Saat kejadian, saya sedang bicara dengan penumpang lain,” kata Adam, 37, penumpang bus. Kanitlaka Polres Situbondo Iptu Bakhtiar mengatakan, kecelakaan tunggal yang terjadi di

jalan Desa Landangan tersebut terjadi karena bus itu menghindari rombongan motor. “Sejumlah saksi mengatakan, bus menepi karena ada motor,” kata Iptu Bahtiar. Sementara itu, untuk mengevakuasi bus tersebut, pihaknya mendatangkan truk derek. “Penumpangnya selamat. Untuk menarik bus rombongan peziarah, kami datangkan kendaraan derek ke lokasi kejadian,” kata Bakhtiar. (rri/c1/bay)

Jalani Tes Potensi Akademik n PENDAFTARAN... Sambungan dari Hal 29

Walau pagu PPDB jalur mandiri lebih sedikit dibandingkan jalur reguler atau online, tapi jumlah pendaftar tidak kalah dengan PPDB jalur online. Di beberapa sekolah, calon peserta didik baru (PDB) yang mendaftar melalui jalur mandiri tetap membeludak. Tahun ini pagu PPDB jalur mandiri untuk SMP sebanyak 3.847 kursi, SMA 1.008 kursi, dan SMK 605 kursi. Pagu jalur mandiri menjadi banyak karena mendapat tambahan kursi kosong dari PPDB jalur online, SMP 242 kursi, SMA 175 kursi, dan SMK 104 kursi.

Ribuan calon PDB berebut kursi di sejumlah sekolah negeri. Mereka seakan tidak meng hiraukan jumlah pagu yang tersedia. Mereka tetap nekat mendaftar ulang walau pada jalur online sudah terlempar karena skor-nya kalah dengan calon siswa lain. Setelah PPDB jalur mandiri ditutup, tahap selanjutnya, mereka akan mengikuti tes potensi akademik (TPA) yang akan digelar Senin (8/6) pekan depan. Pada tahap ini, semua calon akan ditentukan masuk ataukah tidak dalam pagu yang tersedia di masing-masing sekolah. Pengumuman hasil se leksi PPDB jalur mandiri akan dilakukan pada Rabu (10/6) mendatang. Setelah pengumu-

man dilakukan, pihak sekolah akan menggelar daftar ulang ter hadap calon yang sudah dinyatakan lolos seleksi. Daftar ulang jalur mandiri dilakukan selama dua hari mulai 11 hingga 12 Juli 2012. Sama seperti jalur reguler, siswa yang sudah dinyatakan lolos harus melakukan daftar ulang dalam dua hari yang telah ditentukan. Calon yang tidak mendaftar ulang, pihak sekolah akan mencoret nama yang bersangkutan walau sudah dinyatakan lolos seleksi. Mereka yang tidak daftar ulang akan dicoret karena dianggap mengundurkan diri. Setelah daftar ulang, tahap pelaksanaan PPDB belum berakhir. Sebab, pada 13 Juli

2013 masing-masing sekolah akan memanggil calon siswa cadangan. Pemanggilan calon siswa cadangan itu akan dilakukan pihak sekolah yang memiliki sisa pagu PPDB jalur mandiri yang disebabkan beberapa hal. Salah satu yang menyebabkan adanya sisa pagu adalah, calon PDB jalur mandiri tidak melakukan daftar ulang. Sekolah yang tidak memiliki sisa pagu, maka tidak akan memanggil calon siswa cadangan. Pemanggilan calon siswa cadangan itu dalam rangka mengisi kekosongan pagu yang belum terisi. “Pagu itu akan diisi peserta PPDB jalur mandiri pada peringkat di bawahnya,” ujar Suratno. (afi/c1/bay)

Perlu Sharing dengan Perkebunan n AKSES... Sambungan dari Hal 29

Bayangkan, truk bermuatan tebu setiap hari melintas di jalan tersebut, baik siang maupun malam. Truk pengangkut tebu tersebut rata-rata berbobot belasan ton. Tentu saja, jalan aspal

yang mayoritas sudah rusak itu semakin rusak. Jika nanti jalan tersebut diperbaiki, sebaiknya beban yang diangkut truk yang melintas di jalan tersebut disesuaikan kekuatan aspal. Jika musim panas, ketika kendaraan besar melintas, jalan tersebut berdebu. Fenomena

tersebut terlihat di sepanjang jalan desa tersebut. Sebaliknya, jika diguyur hujan, jalan tersebut sering banjir karena luapan air di saluran irigasi tidak mampu menampung debit air. Sekadar mengingatkan, Bupati Abdullah Azwar Anas pernah berkunjung ke Pos Peng-

a matan Gunung Raung November 2012 lalu. Saat itu, Bupati Anas menyatakan jalan tersebut akan segera diperbaiki, tapi harus sharing dengan pihak perkebunan Bayu Kidul. ‘’Akan segera kami perbaiki. Tapi, perlu sharing dengan pihak perkebunan,” kata Anas saat itu. (ton/c1/bay)

Dilakoni Nenek, Ibu, Dirinya, hingga Anak n MASA... Sambungan dari Hal 29

Untuk mendapatkan berbagai jenis bunga, dari dulu hingga sekarang, dia mencari di sejumlah tempat. Sebab, sangat sedikit orang yang berminat menjadi pengusaha bunga. “Dari dulu bunganya nyari, jarang sekali orang mengirim,” imbuhnya. Meski begitu, Misnadiya tetap bersabar menjalani hidup sebagai penjual bunga. Apalagi, sepeninggal suaminya, dia seakan tidak punya pekerjaan lain untuk mendapatkan uang halal selain menjual bunga.

Secara ekonomi, keluarga nenek tersebut tergolong pas-pasan. Satu dari lima anaknya juga bekerja sebagai penjual bunga di Pasar Mimbaan. Empat anaknya yang lain bekerja seadanya, seperti menjadi tukang becak dan serabutan. “Saya punya anak lima. Satu kerja jual bunga dan yang empat ada yang becak dan serabutan,” terangnya. Tidak hanya itu, ketekunan keluarga Misnadiya dalam menggeluti usaha sebagai penjual bunga ternyata cukup hebat. Hal itu bisa dilihat dari keluarganya yang lain. Buktinya, selain ibu dan anak kandungnya yang menjadi penjual bunga, juga neneknya.

“Mbah saya sudah jual bunga. Kalau saya tidak jual bunga, saya tidak makan,” katanya. Sementara itu, untuk mengatasi kondisi ekonomi yang mengimpitnya. Biasanya, sang nenek harus meminjam modal kepada seseorang. Itu dilakukan agar jualan bunganya tidak terhenti. “Biasanya pinjam dulu uang untuk beli bunga,” terangnya. Dengan datangnya bulan puasa besok, dirinya berharap banyak warga yang membeli bunga. “Dua hari sebelum puasa dan sebelum hari raya biasanya banyak yang beli, semoga saja yang sekarang ini banyak,” pungkasnya. (c1/bay)

n DUA... Sambungan dari Hal 29

“Khataman dimulai bakda Subuh,” ujar koordinator pengajian dan santunan anak yatim Jawa Pos Radar Banyuwangi, Agus Baihaqi. Dalam acara tersebut, terang Agus, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah khataman Alquran, akan dilanjutkan santunan kepada seratus anak yatim. “Usai san-

tunan pada anak yatim, diteruskan pembacaan ayat-ayat Alquran,” ujarnya. Sebagai penutup acara, akan digelar pengajian umum oleh Pembina Majelis Khotmil Quran Ad Dzikri, Ustad HA. Wahyudi. “Pengajian umum termasuk inti kegiatan ini,” kata Agus. Selanjutnya, masih ada materi lain. Selain pemberian bing kisan kepada beberapa pengurus pengajian, juga akan diserahkan dua sepeda untuk

anak yatim. “Dua sepeda akan kita serahkan kepada anak yatim,” sebutnya. Untuk hiburan, kelompok musik Al Mumtaz dari SMPNLB Giri akan menghibur jamaah dengan lagu-lagu qasidah dan lagu daerah. Para personel Al Mumtaz akan menunjukkan keterampilannya memainkan musik. ”Kami me ngundang semua warga untuk hadir dalam pengajian dan santunan anak yatim ini,” seru Agus. (abi/c1/bay)

Malam Gelap tanpa Lampu n TAMAN... Sambungan dari Hal 31

Hanya, kini terkesan kotor dan banyak tanaman yang mati. “Karena tanamannya tidak ada, panasnya minta ampun,” ujarnya. K e l u h a n t e r k a i t Pa n t a i Blimbingsari bukan hanya mengenai tanaman. Sejumlah pengelola warung ikan bakar di pantai itu menyebut, lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sana sudah banyak yang rusak. “Lampu banyak yang

mati. Kalau malam, ya gelap,” sebut pedagang ikan bakar yang menolak menyebut namanya. Menurut penjual ikan bakar tersebut, selama ini kawasan pantai sebelah utara memang belum diterangi lampu. Meski baru dibangun dengan lokasi cukup bagus, kalau malam sangat gelap. “Lampu tidak ada, tanamannya juga tidak ada,” cetusnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arif

Setiawan, saat dikonfirmasi mengaku belum tahu kondisi terkini taman di kawasan wisata di Pantai Blimbingsari tersebut. “Daerah yang mana itu (gersang),” katanya. Arif menyebut, daerah garapannya belum masuk ke wilayah Pantai Blimbingsari. Selama ini, yang dikerjakan adalah penanaman pohon di sekitar jalan raya. “Sementara ini kita belum bisa masuk. Belum tahu agenda ke depan,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Tersedia Ribuan Ha Lahan Kering n LAHAN... Sambungan dari Hal 36

Ditegaskan, di Kabupaten Situbondo ini ada ribuan hektare lahan kering yang belum dimanfaatkan. Jika ba nyak warga yang bersedia memanfaatkan untuk menanam buah, mungkin akan banyak be r-

pengaruh terhadap pendapatan ekonomi warga. “Kalau dulu kan mangga, cuma terbatas, kalau sudah musimnya. Tapi kalau belimbing terus-terusan,” katanya. Buah Belimbing atau jambu bisa untuk jus. Buahnya untuk makanan atau minuman. Sehingga, jika ada ribuan hek-

tare lahan kering yang dimanfaatkan, maka tinggal mengalikan saja berapa ribu penduduk yang bisa me nikmati penghasilan dari langkah tersebut. “Saya saja mengelola lahan kering sekitar delapan hektare sudah mampu mempekerjakan sekitar 20 orang,” terang Bayu. (pri/c1/bay)

Sekali Panen Satu Ton Jambu n BUTUH... Sambungan dari Hal 36

Sampah ini akan membusuk dan bisa jadi tanah. Kalau bertahun-tahun bayangkan berapa centimeter ketebalan tanah yang bisa didapat. Jadi ba nyak sekali yang bisa kita dapatkan dari alam asal kita benar-benar punya kemauan untuk memanfaatkan,” jlentreh Harsono. Pria yang berdomisili di Pe rumnas Panji Permai itu mencontohkan, dirinya mengelola limbah produksi pabrik gula untuk dijadikan pupuk. Selama ini, limbah tersebut dibuang begitu saja di

pinggir jalan oleh Pabrik Gula. “Daripada pemerintah terus menyubsidi pupuk untuk rakyat yang sekarang sudah Rp 35 triliun,” katanya. Harsono menanami lahan yang dikelolanya dengan sejumlah buah-buahan. Kata dia, jika sudah panen, maka hasilnya dipasarkan di Situbondo. Jika Situbondo tak mampu, maka ada pasar Agro di Sidoarjo-Surabaya yang selalu siap menampung. “Kalau memang masih berlebih, ya kita ekspor buah-buahan ke Thailand bisa,” tegasnya. Namun, selama ini buah hasil panen masih mencukupi untuk kebutuhan Situbondo. Harsono

memiliki seribu pohon jambu merah. Dia mengasumsikan, jika dalam satu pohon saja menghasilkan satu kilogram buah, maka sekali panen saja bisa menyediakan satu ton jambu merah. Padahal, jika sudah panen, dia mampu memanen tiga hari sekali. “Kalau perlu nanti langsung bisa buat jus di tempat, sudah saya siapkan gedungnya di kebun ini. Ke depan, saya ingin bentuk pelatihan pertanian remaja. Tujuannya bagaimana re maja yang putus sekolah, yang tidak sarjana kita bina untuk menjadikan mereka entrepreneur pertanian,” imbuh Harsono. (pri/c1/bay)

Bidik Jahe dan Kunyit n DIPROSPEK... Sambungan dari Hal 36

“Penduduk kita ini sudah banyak mengonsumsi bahanbahan non organik yang cenderung mengandung racun. Siapa pun bisa menebak, kalau kita terus makan racun, lalu diobati menggunakan ra cun juga, ya hanya tinggal menunggu saja kapan usus, atau hati kita akan jebol,” katanya lalu tertawa terkekeh. Diakui, pemilihan komoditas tanaman disesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan ma nusia. Jika berhadapan

de ngan lahan kering, tentu tak bisa jika ditanami padi. Yang harus dipilih adalah komoditas buah-buahan. “Dengan kita mencoba ternyata bisa. Termasuk melon dan belimbing,” ungkapnya. Kata Bayu, selama ini orang bilang tidak bisa menanam buahbuahan tersebut di lahan kering. Namun setelah dicoba ternyata bisa dan produktif. Selama ini orang cenderung menanam kayu-kayuan. Namun, untuk menikmati hasilnya, mereka harus menunggu lima hingga sepuluh tahun. “Kalau buah-buahan yang

saya tanam ini, dua tahun kita sudah bisa menikmatinya hanya dalam waktu beberapa bulan kemudian. Memang harus ada tambahan sedikit. Tapi kalau hasil ekonomisnya bagus, kenapa tidak,” kata Bayu. Diakui, dirinya hanya menggem burkan tanah untuk kebutuhan media tanam. Di tanah keras itu, Bayu meminta pekerja untuk menggali tanah ukuran satu kali satu meter dan dalamnya pun satu meter. “Jadi sebenarnya secara tak langsung, pohon-pohon buah ini saya tanam di pot,” terangnya. (pri/c1/bay)


MINGGU l 7 JULI 2013 l HALAMAN 36

Diprospek untuk Tanaman Herbal BAYU Muhammad Sodiq, petani muda yang mengelola lahan kering di Dusun Moncel, Desa Juglangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, menanami lahan yang dikelolanya dengan sejumlah buah-buahan. Ada jambu merah, belimbing, pepaya, tebu, ada pula melon. Buah melon yang ditanam Bayu kali ini adalah yang kali kedua. Saat kali pertama mencoba, dia harus menerima kegagalan karena cuaca tidak mendukung. “Hanya 30 persen yang bisa kembali kepada saya waktu itu,” terangnya. Namun, laki-laki yang masih be tah melajang tersebut tak putus asa. Kali ini, dia kembali mencoba keberuntungannya menanam melon di lahan kering yang baru saja disulap menjadi lahan gembur tersebut. “Kita hanya bisa be-

ru saha dengan mencoba. Di percobaan pertama saya gagal, siapa tahu di percobaan kedua dan seterusnya saya beruntung,” katanya optimistis. Kata dia, demi menanam Melon tersebut dirinya belabelain memotong pohon jati yang sudah berumur lima ta hun. Sebab, Bayu menilai per tumbuhan jati lamban. Sehingga, dia harus sabar menunggu keuntungan ekonomi pohon jati yang dia tanam tersebut. ”Akhirnya saya potong, saya ganti melon,” imbuhnya. Ke depan, pengembangan ta naman akan diarahkan ke jahe dan kunyit. Itu mengingat kebutuhan obat-obatan herbal kian tinggi. Bayu pun kini mulai mengarahkan pengembangan lahannya ke arah pemenuhan bahan-bahan organik n

Buah

dari Lahan

Segar Kering

Baca Diprospek...Hal 35

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

POTENSIAL: Jambu biji masih bisa dikembangkan dengan baik di lahan kering di Situbondo.

KAPONGAN - Kabupaten Situbondo memiliki banyak lahan kering dan belum termanfaatkan dengan maksimal. Sejumlah pihak kini mulai menggarap lahan-lahan di kawasan tandus tersebut. Salah satunya di Dusun Moncel, Desa Juglangan, Kecamatan Kapongan; dan Desa Siliwung, Kecamatan Panji. Sejumlah orang kini mulai memanfaatkan lahan gersang itu sebagai lahan pertanian produktif yang hasilnya bisa diharapkan setiap tahun bahkan beberapa bulan. Selama ini, masyarakat sekitar memang membiarkan begitu saja lahan-lahan

tersebut. Hanya saja, warga biasanya menanami lahan tersebut kayu-kayuan yang nilai ekonomisnya baru bisa dinikmati beberapa tahun kemudian. Sejumlah warga ada yang langsung memanfaatkan tanah yang tandus dengan memecah dan membentuknya menjadi bongkahan-bongkahan persegi panjang untuk bahan bangunan. Ada juga yang memecahnya untuk menjadi batu plengsengan. Mengelola lahan kering dan tandus memerlukan keberanian. Sebab, membutuhkan modal lebih dan keseriusan untuk merawatnya. Apalagi jika tanah

tersebut berada di lokasi yang jauh dari permukiman. “Saya harus menanggung sendiri biaya pemasangan lis trik. Sumur-sumur bor juga saya harus tanggung sendiri pembuatannya. Padahal tanah-tanah ini hanya saya sewa, bukan milik pribadi. Artinya, nanti listrik dan sumur ini akan menjadi milik warga nanti,” terang Imam, petani yang mengelola lahan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Iya, keberadaan air mutlak di perlukan dalam pengelolaan lahan-lahan kering dan tandus. Sebab, air itulah yang akan diandalkan untuk mengairi la han.

“Selama ini lahan-lahan ini menjadi lahan tadah hujan. Artinya, baru dimanfaatkan dengan maksimal saat musim hujan, selebihnya hanya dibiarkan menjadi semak belukar,” kata Imam. Keberadaan sumur bor saja tidak cukup tanpa ditunjang aliran listrik. Sebab, biasanya hanya listrik yang mampu menggerakkan pompa dan mengantarkan air tersebut ke tempattempat yang butuh pengairan. “Butuh biaya tidak kecil memang, hanya saja kalau benar-benar digarap maksimal, akan cepat kembalinya,” ujarnya. (pri/ c1/bay)

Lahan 8 Ha hanya Butuh 20 Pekerja INTENSIF: Lahan kering masih bisa dikelola dan ditanami buah melon.

Butuh Kemauan Kuat AIR menjadi syarat utama mengolah lahan tandus yang tak termanfaatkan. Meski demikian, hal yang tak kalah penting adalah kemauan. Itu disampaikan Harsono, pengusaha Situbondo yang kini mengelola lahan kering di Dusun Moncel, Desa Juglangan, Kecamatan Kapongan. “Karena tanahnya (yang kering) memang harus cukup air. Kalau sudah ada air dan tanah, yang tak kalah pentingnya ada lah kemauan. Mau tidak ma syarakat melakukan itu. Kalau tidak ada kemauan, ya percuma,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kata bapak tiga anak tersebut, tidak sedikit warga yang mengaku tak memiliki modal untuk menggarap lahan. Pa-

dahal, dia memiliki dua mobil atau memiliki empat sampai lima motor. “Apalagi, ka lau mau mengelola sapi. Sa pinya dikelola, kotoronnya juga dikelola menjadi pupuk, kencingnya bisa jadi obat-obatan organik. Jadi kan tidak ada yang dibuang,” jelas Harsono. Keberadaan sampah dari dedaunan yang ada di lahan, kata dia, sedikit sekali yang menyadari potensi besarnya. Se hingga, tidak heran jika ke mudian ada yang dibakar. Har sono mengaku melarang pe kerjanya membakar sampah dedaunan. Sampah itu di buatkan lubang khusus di beberapa tempat. “Jadi kalau tanahnya kurang, bisa di andalkan n Baca Butuh...Hal 35

an buah

tanam n utama pengelolaan SUMUR BOR: Persoala sokan air. h pa di lahan kering adala

BAYU Muhammad Sodiq mengaku sengaja memilih lahan kering untuk dimanfaatkan. Tujuannya, ingin memotivasi masyarakat di sekitarnya agar juga memanfaatkan secara maksimal tanah yang ada. Masih terlalu banyak tanah marginal yang dibiarkan telantar. Bayu mengaku tidak setuju jika lahan kering dianggap lahan yang tidak produktif, dan mengeluarkan biaya banyak. Pa dahal, produktif-tidaknya se bidang tanah, sangat tergantung terhadap keuletan dan kreativitas manusia. “Buktinya saya mencoba memulai mengeluarkan nilai ekonomisnya. Ternyata an-

tara biaya pengeluaran dan pendapatan masih ada nilai lebihnya. Ini yang harus diupayakan,” terang Bayu. Apalagi, mengingat masyarakat Situbondo yang 80 persen petani. Dia berharap apa yang dilakukannya sedikit demi sedikit bisa memotivasi mereka. Sehingga, tidak hanya menggarap lahan pertanian yang sudah ada.“Lahan perta nian yang sudah ada itu semakin lama semakin sempit. Semakin terbatas. Jadi, ini salah satu upaya nyata pengembangan lahan pertanian yang kita lakukan,” papar Bayu n Baca Lahan...Hal 35

TAK KENAL MUSIM: Belimbing terus berbuah hampir sepanjang tahun.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.