Radar Banyuwangi 8 Juli 2012

Page 1

25

8 JULI TAHUN 2012

Batu Raksasa Lindas Rumah Warga 20 KK Mengungsi SITUBONDO - Bongkahan padas berdiameter sekitar 14 meter jatuh dari atas bukit dan menggilas bagian belakang dua rumah warga Perumahan Tegalsari, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Jumat malam kemarin (6/7). Padas raksasa itu longsor sekitar pukul 22.00. Batu besar itu jatuh dari atas bukit dengan ketinggian sekitar 100 meter. Bukit tersebut berada di sisi barat permukiman warga Perumahan Tegalsari. Dua rumah warga yang dihantam bongkahan padas itu adalah rumah milik Hasyim, 60, dan Hery, 40. “Keluarga saya semua selamat, tapi dapur dan kandang serta dinding kamar rata tanah,” ujar Hasyim, pemilik rumah. Padahal, saat kejadian seluruh keluarga Hasyim berada di dalam rumah. Padas itu menghantam kamar rumah Hasyim hingga jebol. Batu itu persis menabrak dinding dekat kamar tidur anak dan cucunya yang bernama Kusno, 47, dan Linda, 10. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. “Setelah mendengar suara longsor, kami sekeluarga langsung keluar. Untung saja batu itu nyangkut. Kalau tidak, pasti kami tertimpa batu besar itu,” ujar Hasyim. Sementara itu, warga sekitar yang juga mendengar jatuhnya batu itu langsung berhamburan keluar rumah. Mereka berlarian mendatangi sumber suara tersebut ■ Baca Batu...Hal 31

EDY SUPRIYONO/RaBa

AMBRUK: Warga menyaksikan bongkahan padas berukuran besar yang menggilas dapur dan kandang milik Hasyim di Desa Kotakan, Situbondo, kemarin.

Hari Ini Puncak Arus Balik Liburan KALIPURO - Menjelang berakhirnya libur sekolah, suasana penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, terlihat mulai ramai kemarin (7/ 7). Kendaraan yang ingin menyeberang ke Bali dan sebaliknya, mulai ada kenaikan. MASUK KAPAL: Sepeda motor antre di dermaga MB Pelabuhan Ketapang kemarin.

Ratusan pengendara motor dan mobil pribadi sempat menumpuk di sekitar Pelabuhan Ketapang. Mereka adalah warga yang menghabiskan masa liburan di Jawa. “Yang dari Bali ke Jawa juga mulai naik, tapi penyeberangan tetap normal,” ujar Pemimpin Cabang PT. Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Operasional Saharuddin Koto.

Menurut Saharuddin, saat ini jumlah kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk 35 unit. Dari sejumlah itu, yang beroperasi hanya 27 kapal. “Empat kapal sedang perbaikan, dan empat kapal lain off (istirahat),” katanya. Selama liburan ini, sebenarnya penyeberangan di Pelabuhan Ketapang normal ■

Baca Hari Ini...Hal 31

AGUS BAIHAQI/RaBa

Antisipasi Peserta Membeludak POLISI

Brigadir Sigit Terancam Dibawa ke Sidang KKEP BANYUWANGI - Nasib Brigadir Sigit Dwi Susanto, 27, tampaknya berada di ujung tanduk. Setelah dinyatakan bersalah dalam dua kali sidang disiplin, anggota Polres Banyuwangi itu kini terancam diajukan ke Komisi Kode Etik Polisi (KKEP). Nasib Brigadir Sigit di kepolisian bisa habis bila pimpinan Polres Banyuwangi membawanya ke sidang KKEP. Sebab, salah satu rekomendasi dari sidang kode etik tersebut adalah pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). “Ada kriteria khusus bila anggota dibawa ke KKEP,” ujar Wakapolres Banyuwangi, Kompol Muhamad Aldian ■

GENTENG - Jalan sehat bertajuk Mlebu Kampung Ambi Bupati akan berlangsung mulai pukul 06.00 pagi ini (8/7). Persiapan akhir sudah dilakukan panitia di Lapangan Samudra, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, kemarin. Semua kelengkapan, mulai atribut, sound system, hadiah, hingga tenda, sudah terpasang. Panitia juga sudah membersihkan rute yang akan dilewati para peserta jalan sehat dalam rangka memperingati Hari

Ulang Tahun (HUT) ke-13 Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Selain itu, panitia sudah menyiapkan puluhan personel untuk mengamankan kendaraan para peserta. Selain polisi, panitia juga menyiapkan Banser Kecamatan Sempu dan Sentra Komunikasi Banyuwangi. ’’Lebih dari 100 personel diturunkan untuk mengamankan kendaraan,” ujar ketua panitia, Hadi Kusairi, kemarin ■ Baca Antisipasi...Hal 31

Baca Brigadir...Hal 31

SPORT

ALI NURFATONI/RaBa

KERJA:Tim Tagana memasang tenda di Lapangan Samudra, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

BEKALI: Siswa dikumpulkan di SMAN 1 Banyuwangi kemarin.

Sudah Kumpul Menjelang MOS BANYUWANGI - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri di Banyuwangi memasuki tahap baru. Beberapa sekolah sudah menggelar pra-Masa Orientasi Siswa (MOS) kemarin (7/7). Pra-MOS tersebut bertujuan agar seluruh calon siswa baru di tiap sekolah mengenal teman sekelas, dan mendapat pembekalan tentang MOS yang akan dilaksanakan Senin besok (9/7). Pantauan wartawan koran ini di SMAN 1 Banyuwangi menyebutkan, pra-MOS tersebut diawali apel pagi di halaman se-

kolah. Selanjutnya, seluruh calon siswa baru masuk ke dua ruangan untuk diberi pengarahan oleh panitia Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) dan pengurus OSIS. Ketua panitia MOPDB SMAN 1 Banyuwangi, VF. Edy Harjito mengatakan, pra-MOS dilakukan hanya sehari. Dikatakannya, kegiatan pendahuluan MOS tersebut bertujuan agar para calon siswa baru mengenal teman sekelasnya. “Pengenalan lingkungan sekolah secara keseluruhan akan kami berikan saat MOS,” ujarnya ■ Baca Sudah...Hal 31

Menengok Warga Dusun Campolak yang Kekurangan Air Bersih

Penjaga Tandon Rela Bekerja tanpa Gaji NIKLAAS ANDRIES/RaBa

ANAK: Dua pelajar bertarung dalam Kejurkab IPSI di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.

Pesilat Unggulan Belum Terbendung BANYUWANGI - Kejuaraan pencak silat antar perguruan dan pelajar yang digagas Pengkab IPSI Banyuwangi mulai diputar kemarin (7/7). Sebanyak 313 pendekar dari 16 perguruan silat turut ambil bagian dalam kejuaraan yang dilaksanakan di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, hingga 13 Juli tersebut. Mereka tampil dalam sejumlah nomor yang dipertandingkan, di antaranya seni, tanding, tunggal, dan beregu ■ Baca Pesilat...Hal 31

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Dusun Campolak, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, dikenal sebagai kawasan kering. Tak hanya di musim kemarau, di musim hujan pun warga Dusun Campolak sering kekurangan air bersih.

NUR HARIRI, Arjasa

SETIAP pagi, antrean jeriken milik warga tertata rapi di dekat tandon air. Lelaki yang menunggu jeriken itu bernama Bunianto. Umurnya masih 20 tahun. Pemuda

yang tinggal di Dusun Campolak itu biasa memenuhi kebutuhan air bersih untuk seluruh warga di kampungnya. Sebab, air bersih di dusun tersebut hanya ada di satu tandon yang dijaga Bunianto. Air bersih di satu tandon itu dimanfaatkan sekitar 350 kepala keluarga (KK). Mereka menggunakannya untuk memenuhi keperluan sehari-hari. “Di dusun ini hanya ada satu tandon air bersih. Warga yang mengambil air di sini sekitar 350 KK,” jelas Bunianto. Setiap pagi, dia harus datang lebih awal ke tandon air tersebut. Sebab, dia harus mengatur antrean warga. Jika dia terlambat, warga kampung akan berebut air. “Saya harus datang paling awal. Jika tidak, warga sekitar pasti rebutan

Batu raksasa lindas dua rumah warga Situbondo

Penunggu bukit Kotakan lagi main bowling

Dilantik, Lira akui propemerintah tetapi kritis

Itulah kritik yang membangun dan lurus, tidak lirak-lirik.

NUR HARIRI/RaBa

MENUNGGU: Antrean warga di tandon air Dusun Campolak, Desa Jatisari.

air,” imbuhnya. Sementara itu, warga Dusun Campolak tidak sedikit yang harus

menempuh perjalanan jauh menuju tandon ■ Baca Penjaga...Hal 31

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


26 Pesta Hiburan Rakyat Meriah BANYUWANGI-Pesta Hiburan Rakyat (PHR) Adira Club Member yang dipusatkan di jalan Diponegoro, depan Gesibu Blambangan, Banyuwangi berlangsung meriah. Kompak hadir dalam acara itu, keluarga besar Adira Finance Banyuwangi, Adira Club Member, beberapa diler, dan mitra Adira Finance Banyuwangi. PHR Adira Club Member diawali lomba senam masal bagi masyarakat umum. Dilanjutkan lomba mewarnai bagi siswa-siswi sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Berbagai kegiatan digelar dalam PHR Adira Club Member mulai pagi hingga malam hari. Selain lomba senam masal dan mewarnai, ada atraksi Barongsai, kesenian tradisional kuntulan, Adira Got Talent, Adira Performance, dan berbagai games menarik. Puluhan door prize juga dibagikan kepada pengunjung, dengan dipandu pemandu acara. Adira Club Member juga menggelar city touring, dengan berkeliling menyusuri jalan protokol Banyuwangi. Start dari depan kantor Adira Finance Banyuwangi dan finish di Gesibu Blambangan. Representatif Office Head Adira Genteng, Septian Luthfi Jamhuri, mewakili Kepala Cabang Adira Finance

Banyuwangi mengatakan, PHR Adira Club Member itu merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada nasabah, diler, dan mitra kerja Adira Finance. “PHR menjadi media sosialisasi Adira Club Member serta komunitas pelanggan Adira Finance,” ungkap Lutfhi di sela-sela acara. Lutfhi mengungkapkan, Adira Club Member saat ini telah memiliki anggota sekitar 32 ribu orang. PHR Adira Club Member itu juga menjadi ajang silaturahmi antarnasabah, diler, dan mitra kerja Adira Finance. Selama ini, mereka telah menjadi mitra setia Adira Finance. Selain PHR, agenda kegiatan Adira Club Member juga menggelar penghijauan

• Rumah SHM 625m2 •

BANYUWANGI

• Jl. Dr. Soetomo •

• ADMIN & MARKETING •

Jl. Raya Jember Bwi KM 7,5, Kedayunan, Kabat, Bwi. (0333)635423 - 635424

Dijual rumahpinggir jalan Jl. Dr. Soetomo 35 Bwi Luas 168m2. H: 081270281958

Bth Staff Adm&Marketing. Pria/Wnt. Supel, energik, brpnmpln mnrk, mmpu krj dlm tim, komnktf. Dtmpatkn di Srono, Bangorejo, Bwi Kota. Krm lgs lmrn ke Koperasi Modern Jl. PB Sudirman No. 99 Bwi. 424338

• Jl. Pajajaran •

• Mendut Regency •

• Rumah Stand Toko • Dijual cpt rmh, stand toko A7-A8 di Pasar Sumberayu Mncr. H: 082334126869, TP.

• Elite Sutri Garden • Djl rmh tipe 90 & 140 di perum Elite Sutri Garden, kualitas bgunn sgt bgs, fas kolam renang. Hub: 081249400460 / 7722222

Dijual/dkntrakkn rumahdiMendutRegencyA19 LT 11x19 LB130m2, hrg nego.H:081249707879

• Jl. Letjen Sutoyo •

SITUBONDO

Bth: Sales Penjualan, Security, Sopir (SIM B1 Umum), Operator Produksi (diutmakn STM). Lam kim ke: CV. Gracindo Centrama.

• Besuki •

• Mutiara Blambangan • Djl 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Brt Bank Mandiri). Hub: 03337751000

• Ruko Agus Salim •

• PT. GIM BANYUWANGI • Dibthkn 25 Teknisi, 5 Admin, 40 SPV/ Surveyor, 10 Ass Manager. Syrt Min SMU sdrjt, tdk ada ikatan krj/kuliah, sht jasmani&rohani, bsedia ikt tes (gratis), pnglmn tdk diutamakan. Bw lmrn lgs (TDK VIA POS) ke Jl. Letnan Sanyoto Gg. I No. 32B. (Utara Makam Pahlawan Bwi). Plg lmbt 2 mgg stlh iklan tayang. 50 pelamar pertama diprioritaskan

• ADMIN & SALES •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Mazda Surabaya •

• Nissan X-Trail ST ‘05 •

Mazda Surabaya 100% New " LEBARAN PROMO" Pilih hadiah langsung + Diskon Besar hub: OmLi 031-70778183 / 085230031483 pin :2388c09e

Dijual Nissan X-Trail ST 2005 Matik, Istimewa, tgn pertama, warna emas, full audio. Hrg 172.500.000 Nego. Hubungi 0811350672 / (0333) 7747788

• Isuzu Panther ‘97 •

• Kijang LGX ‘01 •

• Mitsubishi T120SS ‘10 •

Dijual Isuzu Panther TBR 54 PRLC STD tahun 1997, biru mtl, harga 72,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX KF 83 super tahun 2001, biru metalik, harga 118,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Mitsubishi T120ss PU 1.5 FDR (pickup) tahun 2010, biru, harga 73,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Suzuki ST150 PU ‘11 •

• Toyota Avanza ‘08 •

• Suzuki Grand Vitara ‘07 •

Dijual Suzuki ST 150 (pick-up) tahun 2011 hitam, harga 82,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avansa 1.3 F60I RM tahun 2008, biru metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Grand Vitara JLX Silver stone 07, harga 170 juta nego, bisa cash/kredit, tukar tambah. Hubungi: 08123453975, 087859063536

• Daihatsu Terios TX ‘09 •

• Toyota Avanza ‘08 •

• Suzuki Baleno ‘01 •

Dijual Daihatsu Terios TX Adventure 09 silver, harga 170 juta nego, bisa cash/kredit, tukar tambah. Hubungi: 08123453975, 087859063536

Dijual Toyota Avanza type G 08 silver, harga 130 juta nego, bisa cash/kredit, tukar tambah. Hubungi: 08123453975, 087859063536

Dijual Suzuki baleno 2001 milenium, warna biru, manual, kondisi mulus, terawat, harga 85 juta nego. Hubungi: 081249008778/ 082143957999

• Gebyar Ramadan •

• Prima Mobil • Avanza '07 '11, Panther LS '05, Grand Livina ‘08, Kjg Krista '03, Kjg Super ‘90, Karimun Estilo '11, Splash '11, Kuda GLS ‘02, APV ‘09, Innova ‘05, Escudo ‘98, PUL300 '09 '12, PU SS ‘09, PU Zebra ‘04, PU GrMax '12. Bs cash/kredit. Hub.0333411655, HPp 0811301676

• Bak T 120 SS • Dijual Bak Bekas T 120 ss 1.8 juta, Hub. 082142194111-081335897888

Dibutuhkan Karyawn/ti utk Adm. Hub: Toko Cat Aneka Warna, Telp. 7713322

• Nissan Terrano ‘97 •

Djl Rmh SHM LT 750m2/LB 150m2, Jl Gn. Ringgit (300m dr Alun2)/Rawan RT03/02 Besuki, hrg 675jt nego. Hub 085259967973

• Panarukan •

Djl Kijang '94 (P) abu2 metalik, body nusa, long sasis, Istimewa. Hrg Nego. Hub: (0333) 7750406 dan 0818319774 TP

• Kijang ‘94 • BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jual Cepat Usaha •

• Souvenir •

Dijual cepat usagha sdh jalan, berpeng hasilan tetap, RP 360jt. Hub: 081336252629

Cetak Souvenir nikah/ultah bonus undangan. Mug kaos PIN Gantungan kunci Pulpen Jam piagam utk promo toko kntor skolah. Hrg djamin mrah. Ruko Karibia B-3 Jakgung Suprapto 39.Telp 417992-081913906633

• Cari Komik Cina • Dicari komik Cina lama (kojek) thn 50/ 60an harga tinggi, Kartono 08573600101

BANYUWANGI • Tanah Jati Lilitan • Djl tnh L3085m2 Jati lilitan 100 s/d 200cm 200 btg, kelapa&mahoni 10 btg, kndang ayam siap tebar 10x40 m utk kpstas 3500 ekor, SHM, 200juta nego.H:BpkSaiful081358694748-081234561467 - 087849649627. Lok. Ds Paspan, Glagah

Usai penyerahan panji Lira oleh Presiden Lira, penyematan pin kepada Agus Tarmidi dan pengurus lain dilakukan oleh Gubernur Lira H. Ketut Ediyanto. Para undangan, yang terdiri dari Asisten Pemerintahan Abdullah yang mewakili bupati, Kepala Kejaksaan Negeri Syaiful Anwar, Ketua DPC Partai Demokrat Michael Edy Hariyanto, Kapolsek Rogojampi Kompol Bagio, SP, Danramil, Kepala Desa Kalibendo, dan undang lainnya, diminta memukul gong. Tarmidi juga sempat memimpin pembacaan ikrar Lira. “Semoga Lira dapat bekerja sama dengan pemerintah Banyuwangi dan Forum Pimpinan Daerah, sehingga terjalin kerja sama yang baik,” harap Tarmidi.(irw)

Persiapan Lebaran, Indent skr jg. All New Xenia, Terios, Luxio, Sirion, Gran Max. Bunga mrh+disc gede, Cash/Kredit. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Bth Admin & Sales Motoris PT Sidomun cul, lam lgsg Jl. Ikan Wijinongko 11 Bwi.

• KARYAWAN/TI •

informasi bagi rakyat,” pesannya. Dalam pelantikan kemarin, Agus Tarmidi, yang selama ini menjabat kepala Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, dilantik sebagai Bupati Lira. Sedangkan wakil bupati dijabat Ahmad Karim. Sekda Lira dijabat Joko Utomo dan wakilnya Rudi Latif. Sebagai bendahara, Iqbal Masruri dan wakilnya Tejo. Ada tiga pejabat asisten, yakni Hery Wijatmoko, Totok, dan Hary Karyanto. Yang menarik dalam struktur kepengurusan Lira juga ada kepala dinas-dinas layaknya sebuah pemerintahan kabupaten. “Mengabdi dan berbagi demi Banyuwangi, itulah motto acara ini,” cetus ketua panitia pelantikan Suparmin dalam sambutannya.

Dijual Nissan Terrano SGX 97, silver orisinil. Hub: 081252862299

• Jl. MT. Haryono •

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto 081233499888, 03170338181

Bth sgr Admin, min SMU, pnmpilan menarik, aktif, jujur tanggungjwb, bs Ms Office, siap dtmpatkn di kantor/lapangan, lmrn krm lgsg ke GSI Sidojoyo d/a Jl. PB Sudirman 99 Bwi, telp (0333) 413322.

• CV GRACINDO CENTRATAMA •

BANYUWANGI

• Toko + Rumah Genteng •

• ADMIN GSI SIDOJOYO •

Dijual rumah Luas 148m2, Jl. Letjen Sutoyo 64. Hub: 083847363744 - 085233834113

Djl Rmh+ tnh luas 1545m2. Nangkaan, Paowan, Panarukan. H: 081332020838

Disewakan Ruko 2 Lantai L 225 m2, depan VIS FM, ada mess & dapur. Hub: (0333) 631190 / 08124985985

ROGOJAMPI-Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Banyuwangi bisa berkolaborasi dengan pemerintah dan partai politik manapun. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu akan menjadi organisasi independen yang pro pemerintah, tetapi tetap bersikap kritis. Tekad itu disampaikan Presiden Lira, HM. Yusuf Rizal dalam sambutan pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lira Banyuwangi di hall agro wisata Alam Indah Lestari (AIL) Desa Kalibendo, Kecamatan Rogojampi, kemarin siang (7/ 7). Yusuf juga berpesan kepada pengurus Banyuwangi, yang baru dilantik agar menjadikan Lira sebagai organisasi yang merakyat. “Eksistensi yang terukur, dengan selalu mendengarkan sebagai lumbung

BANYUWANGI

Dijual rumah SHM, LT 235/115m2, Jl. Pajajaran II/47, Hubungi: 085732321000

IRWAN SURYANTO/RaBa

Pro Pemerintah, Tapi Kritis

BENNY/RaBa

BANYUWANGI

DjlrmhSHM+IMB,LT625m2,Jl.RayaSitubondo 12, PDAM, PLN 2200VA, dkt Psar Galekan Wongsorejo. 600jt nego. H: David Katili (0333) 463333-8937999,HP:087755978999,02141476999

lewat program CSR bekerja sama dengan Bank Danamon. Penanaman pohon trembesi dilakukan di beberapa titik jalan protokol Banyuwangi. “Acara penghijauan Adira Club Member tersebut, kami gelar pada 17 Juni 2012 lalu,” ungkap Lutfhi. Di areal PHR Adira Club Member, masyarakat bisa langsung menjumpai bermacam stan pameran otomotif dari beberapa diler dan mitra kerja Adira Finance. Penawaran spesial kredit kendaraan bermotor Adira Finance juga di- DILANTIK: Agus Tarmidi, bupati DPD Lira Banyuwangi menerima panji usai pelantikan di Hall AIL kemarin. berikan selama acara berlangsung. Program itu dipersembahkan oleh Adira Club Member, Mudah, dan Untung PASTI. (adv/irw)

SEMANGAT: Warga Banyuwangi mengikuti lomba senam masal di Jalan Diponegoro depan Gesibu Blambangan, Sabtu pagi (7/7).

BANYUWANGI

Minggu 8 Juli 2012

• Jual Selep Beras • Djl cepat & murah Selep Beras LT2935m2, strategis, Hub: 081336596124, bisa nego

• Depo Air Isi Ulang • Alami menerima pemasangan depo Air Isi Ulang dgn standart Depkes Hub: 0852334091299 / 085236863706

SITUBONDO • Honda Genio ‘92 • Dijual Honda Genio tahun 92, kondisi istimewa, Plat P Situbondo, audio - jok kulit, MB tech - velg racing R17”, ban baru, warna biru metalik, pajak panjang. Hub: 081-2345-4599

• Trinton 6D22 ‘97 • Dijual 1 unit Trinton 6D22 th ‘97, kondisi bagus, plat P. Hub: 08124966252

• Tanah & Sawah Dlm Kota • Dijual murah: Tanah pinggir jalan raya BwiKetapang (Bulusan) Luas 16.500m2. & sawah dalam kota, gandeng perumahan, pinggir jalan 7m, luas 7.390m2, cpt BU. Hub: 08179622454/082334360316

Dibangun/dijual Ruko 2 Lt (tinggal 1 unit) Jl. Agus Salim (blkg Untag) Banyuwangi Hubungi: 081233669969

SITUBONDO BANYUWANGI • Ruko + Rumah + Tanah • Jual ruko SHM 205m2, Jl. Argopuro 7B Stb. Gudang + rmh SHM 9000m2 Jl. Argopuro 15B Stb . Tnh SHM 9500m2 Jl. Raya Lamongan Arjasa KM 15 Stb. Tnh SHM 25720m2 Ds Panji Kidul dkt sungai. Hrg mrah nego. H: Leo Properti 082333008871

• STNK • Hlg STNK Nopol P 4935 VM, an. Hari Pristiwanto, Krajan RT01/03 Kelir, Kalipuro HlgSIMC,KK,KTP,KartuATM,STNKNopolP4316 ZI,an.Sumarlan,DurenRT03/02PakisPlampangan

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Minggu 8 Juli 2012

RAZIA

Sita Puluhan Botol Arak Kiriman dari Bali MUNCAR - Mendekati Bulan Puasa, Polsek Muncar gencar menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat). Kemarin siang, Kapolsek Ary Murtiny bersama anak buahnya berhasil menyita puluhan miras jenis arak. Minuman memabukkan tersebut disita dari rumah Sarti, 26, dan Widodo, 48. Keduanya warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin. Dari rumah Sarti, polisi menemukan miras di dalam 7 botol air mineral ukuran besar dan 20 botol ukuran kecil. Di rumah Widodo ditemukan satu jeriken berisi 20 liter arak bali. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini melalui Kanitreskrim Iptu Imron mengatakan, operasi miras tersebut dalam rangka Operasi Pekat jelang Ramadan. (ton/c1/aif)

ADA APA LAGI

NUR HARIRI/RaBa

KORBAN: Keluarga Muhtar setelah terjadi pencurian.

Emas Hilang Usai Hajatan BANYUPUTIH - Nasib apes menimpa keluarga H. Muhtar, 58, warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Dia melapor ke polsek setempat setelah rumahnya dibobol maling Kamis dini hari lalu (5/7). Aksi pencurian itu baru diketahui sekitar pukul 05.00 Jumat pagi (6/7). Saat itu, istri Muhtar melihat tas berwarna hitam miliknya berada di luar kamar. Setelah diperiksa, tas itu telah kosong. “Saya baru mengetahui setelah saya melihat tas hitam ini di luar kamar,” kata istri Muhtar. Akibatnya, keluarga Muhtar kehilangan tiga untai kalung emas, tiga bros emas, satu buah permata, dan uang tunai Rp 8 juta. “Tas hitam itu berisi tiga kalung emas, tiga bros, satu permata, dan uang Rp 8 juta,” imbuhnya. Sekitar setengah kilogram emas dan uang Rp 8 juta itu digondol pelaku menggunakan tas milik Muhtar. Sebab, tas milik Muhtar yang berisi paspor berada di lemari korban bersama tas berwarna hitam yang berisi emas tersebut. “Maling itu pasti menggunakan tas paspor saya. Sebab, tas itu berada di dekat tas hitam ini, dan sekarang tas itu hilang” kata Muhtar. Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pencuri itu diduga masuk melalui jendela samping kanan rumah korban sekitar pukul 03.00 dini hari ■ Baca Emas...Hal 31

Malammalam Ngecer Pil Trex

Transaksi Naik Berlipat BANYUWANGI - Perdagangan buku dan perlengkapan sekolah naik berlipat pada pekan terakhir liburan panjang kali ini. Diperkirakan, pekan ini omzet penjualan buku tulis meningkat hingga 200 persen dibanding transaksi di hari biasa. Tak hanya buku tulis, warga juga membeli berbagai peralatan sekolah, seperti pensil, penghapus, dan berbagai peralatan lain. “Saya membeli peralatan sekolah untuk anak saya yang akan masuk sekolah dasar,” ungkap Afriska, 25, warga Banyuwangi. Pimpinan salah satu toko buku di Banyuwangi, Imam Mahsuli mengakui, pengunjung naik menjelang tahun ajaran baru ini. Jadi, transaksi yang berlangsung di toko tersebut juga meningkat pesat. ‘’Kenaikannya 150 persen hingga 200 persen daripada biasa,” ujarnya. Imam menambahkan, peningkatan pembeli mulai terasa sejak pertengahan Juni lalu. Diprediksi, puncak keramaian toko buku akan terus berlangsung hingga akhir Juli 2012 mendatang. Karena itu, bulan ini pengelola toko buku tersebut sengaja menambah stok barang dan tenaga kerja. (mg2/c1/bay) MENUMPUK: Stok buku tulis di salah satu toko di Banyuwangi kemarin (7/7).

MUNCAR - Polsek Muncar berhasil memutus mata rantai peredaran obat-obatan ilegal di wilayahnya. Kali ini, petugas membekuk Juni, 50, warga Dusun Kabat Mantren, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Jumat malam lalu (6/7). Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, polisi menangkap penjual trex tersebut Jumat malam lalu sekitar pukul 22.00. Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita 110 butir pil trek. Hingga pagi kemarin (7/7), tersangka dan barang bukti masih diamankan di Mapolsek Muncar. Guna penyidikan lebih lanjut, Juni dibawa ke Mapolres Banyuwangi. Sejak siang kemarin, kasus pil trex tersebut ditangani Satnarkoba Polres Banyuwangi. Berdasar keterangan Juni, satu bungkus plastik berisi 10 butir itu dijual Rp 25 ribu ■ Baca Malammalam...Hal 31

GALIH COKRO/RaBa

ALI NURFATONI/RaBa

KENA: Juni dan 110 butir pil trek diamankan di Mapolsek Muncar kemarin.


30

Minggu 8 Juli 2012

Where Heaven Meets Hell Saat Penambang Ijen Masuk Film Amerika

SAHABAT Koper (Koran Pelajar), Jumat malam (6/7) lalu, film dokumenter berjudul “Where Heaven Meets Hell” diputar di lantai II gedung Wisata Kuliner Dapur Oesing. Acara tersebut gratis untuk umum. Tak ayal, puluhan penonton harus rela duduk berdesakan demi menonton film yang menceritakan kisah penambang belerang di Gunung Ijen tersebut. Para penonton berasal dari berbagai kalangan. Ada undangan dari instansi terkait. Tetapi tidak sedikit dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang ikut menyaksikan. Utamanya anggota Paguyuban Jebeng Thulik (PJT) Banyuwangi. “Tujuan kami untuk memberi gambaran pada masyarakat, khususnya Banyuwangi, tentang sisi kehidupan para penambang,” tutur Kisma Dona, 36, ketua panitia, yang juga pengurus PJT, Jumat malam lalu. Judul film “Where Heaven Meets Hell” atau “Di Mana Surga Bertemu dengan Neraka”, itu merupakan refleksi dari kondisi Kawah Gunung Ijen. Kawah di Gunung Ijen adalah surga belerang sekaligus neraka, yang sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup para penambangnya. Menariknya sahabat Koper, film yang berdurasi 80 menit itu bukan garapan dari orang lokal. Film yang berhasil digarap selama dua tahun ini merupakan hasil karya perempuan asal Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Namanya Sasha Friendlander. Film itu telah berhasil memotret bagaimana kemiskinan endemik dan eksploitasi buruh yang tidak terlind-

CERITA PENAMBANG: Film “Where Heaven Meets Hell”diputar di Wisata Kuliner Dapur Oesing, Banyuwangi, Jumat malam (6/7).

ungi, baik oleh perusahaan atau pemerintah. Ternyata, Sasha bukan hanya berbekal iseng. Film dokumenter itu juga digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir program kuliah Cinematography di universitasnya. Sasha memilih Kawah Ijen, karena memiliki beragam keunikan. “Kawah Ijen adalah satu-satunya daerah konservasi yang memiliki aktivitas,” ungkap Kholik, 29, Koordinator Komunitas Peduli Ijen. Pemutaran film itu sempat menyita perhatian sejumlah kalangan birokrasi. Sebab, penayangannya juga disaksikan pejabat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, Mapala se Kabupaten Banyuwangi, Kapala Indonesia, Sahabat Walhi, para pemerhati lingkungan, dan Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) Cabang Banyuwangi juga hadir. Tak ketinggalan, para pemandu wisata, lurah Glagah dan Licin. Hebatnya, film yang diputar itu berhasil mendapatkan dua penghargaan dalam Festival Film Asia Pasifik di Los Angeles pada tahun 2012. Bahkan, terpilih sebagai salah satu dari 60 film dokumenter dalam even yang diselenggarakan Independent Film Maker Project (IFP) pada September 2012 mendatang. Dalam penutupan acara, panitia melakukan gerakan sosial dengan menjual T-shirt polo bertuliskan “Peduli Ijen” dan kepungan DVD film. Hasil penjualannya akan disumbangkan kepada para penambang belerang di Gunung Ijen. Mereka tersebar di Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Licin. Acara itu digelar oleh PJT, Komunitas Sejarah Banyuwangi, Ikawangi Dewata, dan Komunitas Peduli Penambang Ijen.(mg2/irw)

Kalangan Pelajar Berikan Apresiasi Tinggi

IRWAN SURYANTO/RaBa

SAHABAT Koper, pemutaran film dokumenter yang menceritakan budaya lokal, ternyata diapresiasi kalangan pelajar Banyuwangi. Maretha Manik Mintaningtyas, siswa kelas XII SMAN 1 Giri mengaku tertarik saat menyaksikan pemutaran film berjudul “Where Heaven Meets Hell” tersebut. Menurutnya, acara di Wisata Kuliner Dapur Oesing pada Jumat malam (6/7), itu sangat mendidik. Diakui oleh Maretha, pesan dalam isi

film yang diputar bisa ditangkap dengan baik oleh penonton. Dia yakin, siapa saja yang menyaksikan film tersebut akan lebih menghargai pekerjaan penambang belerang. “Film ini sangat bagus dan akan berpengaruh baik terhadap para penambang belerang di Gunung Ijen,” cetusnya. Hanya saja, anggota Paguyuban Jebeng Thulik itu berharap, film tersebut bisa diputar untuk umum. Jadi, tidak hanya ditonton beberapa kalangan yang diundang ke Dapur Oesing

saja. Mestinya, harap dia, acara seperti itu bisa dibuka untuk khalayak yang lebih luas. “Supaya ke depan bisa sama-sama memberikan perhatian kepada Ijen,” harapnya. Maretha juga mengaku tersentuh saat melihat fenomena penambang belerang dalam film tersebut. Dia berharap, ke depan cara kerja penambang itu bisa diubah. Sehingga tidak terlalu menguras tenaga dan membebani para penambang. “Mungkin ada teknologi yang bisa membantu

meringankan beban kerja penambang, tanpa harus mengurangi jumlah tenaga kerja di Kawah Ijen,” cetusnya. Terkait dengan pembuatan film tentang Gunung Ijen, Maretha sangat mengapresiasi. Sebab, film itu bisa menjadi sarana promosi pariwisata Banyuwangi, utamanya Gunung Ijen, kepada dunia internasional. “Siapa tahu ada turis asing yang datang ke Banyuwangi, lalu hatinya tersentuh dan melakukan investasi,” ujarnya.(irw)

nik M. APRESIASI: Maretha Ma IRWAN SURYANTO/RaBa

Oleh Fawaizul Umam* Marmudji terhenyak. “Dan engkaulah Ratu Adil itu!” ulang suara itu, menegas. Gemetar dia. Tenggorokan kering, keringat kuyup membanjir. Seperti malam-malam terdahulu, suara itu datang lagi. Mengganggunya. Ah, yang tepat, mengunjunginya. Marmudji menyeringai girang, ia ingat sayyidina Muhammad ketika gemetar minta kemul usai disapa Jibril di gua Hira. Oh! Hening. Marmudji terpekur. Jelas itu bukan suara ibu atau bapaknya. Suara itu tak perempuan, tak juga laki-laki. Bukan pula suara manusia, yakinnya. Selama ini tak ada satu pun yang membuatnya gemetar, apalagi berkeringat. Setan pun tidak, apalagi jin. Ia punya senjata ampuh melawan mereka. Al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas masing-masing tiga kali, plus Ayat Kursi tujuh kali. Dijamin setan dari segala setan ngibrit terbirit. Jadi, suara siapa? Tuhankah itu? Oh. Ataukah suara malaikat yang tengah membawakannya wahyu, atau setidaknya ilham, dari Sang Esa? Heem. Ups! Kilatan cahaya berbinar luruh cepat menerpa, memeluknya. Terbenam ia dalam bening putih cahaya itu. Sabana berangin semilir perlahan membentang hijau di dada. Lamat terdengar gemericik air menggenangi hati. Ah, akhirnya akulah yang terpilih! Hatinya gemuruh. Senyum membersit. Marmudji, Marmudji, Marmudji... Ada terbetik bangga melintas di antara kilatan cahaya yang membelit melumatnya. Akulah al-Mahdi. Akulah sang Messiah, al-Masih. Akulah al-Muntazhar, yang ditunggu-tunggu. Ratu Adil. Ya, akulah Ratu Adil itu! Ratu Adil! Ratu adil! Ratu adil! Pagi, sang ibu menemukan ia pulas di samping rumah. Bulat telanjang. Perlahan ia bangun, mendehem. Demi melihat sang ibu memandang dengan cengang, ia mengerjap. Ketika sadar telah tertidur semalaman di pekarangan ia menyeringai. Tak kaget, bahkan saat sadar sama sekali tanpa busana. Ia bangkit dan melenggang dengan senyum terulas. Meninggalkan perempuan tua itu mematung was-was. “Gilakah dia?” curiga bapaknya selepas Dzuhur. Istrinya menggantung bahu. “Santai saja, Abi. Isih waras aku!” Alamak ia memanggilku “abi”, kaget si bapak biasanya pak-e. Marmudji keluar kamar. Wajahnya semringah. Sembari merapikan sarung, ia dekati keduanya di ruang tamu. Menjumput rokok dan menyulutnya. Senyumnya lebar mengembang. “Mudji…,” mendesis si ibu khawatir. Pandang mata remangnya menyelidik. “Kenapa, Umi?” Nah lagi, biasanya mak-e! “Apakah Umi juga mencurigaiku gila seperti Abi?” suara Marmudji memberat. Asap menyembur lewat bibir hitamnya yang mengering. Sorot matanya menyergap kedua orang tua itu bergantian, membuat mereka terdiam kelu. Marmudji bangkit, menuju pintu. Sungging senyumnya menekuk, sinis. Hmm, Marmudji… Perempuan tua itu meremas kuat ujung kebaya. Suaminya gugup kembali memantik rokok. Duh, Gusti, sudah gilakah anak kami tercinta, Marmudji? Bertubi batin suami-istri itu bertanya. Betapa tidak, tidur telanjang semalam bukanlah yang pertama. Terhitung sudah tiga malam terakhir. Sebelumnya, sejumlah malam ia habiskan dengan melekan bersila di bibir sumur belakang rumah. Kerap mengunci diri di kamar, berhari-hari. Pada bulan-bulan tertentu menjalankan puasa, tak hanya makan-minum, juga bicara, juga mandi! Sekali waktu menekur berhari-hari di kuburan keramat Mbah Mangin leluhur desa. Berendam malam-malam di lubuk nan dingin atau menyapu jalanan kampung ketika malam melewati tengah. Semua itu dilakoni Marmudji sejak pulang dari berguru di sejumlah tempat. Mulai ujung barat Jawa, Banten, hingga ke ujung timurnya, Banyuwangi. Bahkan juga ke lekuk-pelosok

Ratu Adil

Lombok, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Pokoknya, di mana ia dengar seorang “kekasih Tuhan” menebarkan hikmah dan keluasan cinta ke sanalah ia berguru. Hari demi hari Marmudji kian mengharu-biru kedua orang tuanya. Puncaknya setelah suatu malam selepas Magrib sang putra tunggal tercinta mendaku diri lelaki pilihan Tuhan, pengemban peran kesejarahan sebagai Ratu Adil! Tentu saja kedua orang tua lugu itu tak hanya tersentak kaget, juga remuk. Hampir pasti sudah sang putra kinasih gila, simpul batin keduanya putus asa. Duh, Gusti nyuwun ngapuro… Marmudji sendiri kian semangat menjalani hari. Mulai rajin mandi, tak bisa tak berwewangian, ke mana-mana membebat diri dengan jubah dan sorban, tasbih di genggaman atau melingkari leher, jenggot yang cuma beberapa helai dibiarkan memanjang. Dan yang paling mengumpulkan perhatian orang-orang desa: mengambil alih seluruh tugas penyelenggaraan ibadah ritual di masjid. Termasuk peran imam salat yang dilekatkan masyarakat pada Kiai Bahrun dan selama ini tak tergantikan begitu saja diserobot Marmudji. Para jamaah marah, tentu. Tapi, untunglah kiai yang rendah hati itu mengalah, mendinginkan mereka, dan mempersilakan sang Ratu Adil untuk memimpin salat jamaah. Demikianlah itu berlangsung. Lama-lama orang pun tak lagi hirau. Juga orang tuanya. Membiarkan, yang penting tak merusak atau menyakiti. Apalagi soal pengangkatan dia sebagai Ratu Adil itu ia akui terbatas hanya di lingkungan keluarga, bapak-ibunya. Namun, tampaknya itu hanya satu babak dari cerita seorang Marmudji. Babakan lanjut dimulai ketika di suatu malam yang sepi ia terjungkal ditabrak cahaya berpendar-pendar. Menggulungnya kala tengah khusyuk memaknai sunyi di mihrab masjid lepas tengah malam. Sejurus sebuah suara mendampratnya—suara yang ia kenal, juga ia rindukan. “Demi perubahan, kau ingin kehilangan mandatmu, heh?” “Jangan…” Marmudji mengiba. “Demi perubahan, bukalah delapan penjuru angin!” Cahaya mengaliri tiap detail ruangan masjid untuk ke-

mudian membuyar sirna. Meninggalkan Marmudji sendiri tanpa sempat bertanya. Lunglai berkubang keringat. Bukalah delapan penjuru angin, gumamnya berulang mencari terang. Saat Subuh menjelang, tatkala tangan tersentuh air pancuran, tiba-tiba ia merasa sudah tiba saatnya untuk tak lagi taqiyyah. Dingin air wudlu yang menciprati wajah seakan mengingatkan sudah tiba waktu yang tepat untuk keluar menemui khalayak dan memaklumkan penobatannya sebagai Ratu Adil. Dimulai dari sini, lalu ke desa-desa tetangga, ke kota-kota, ke berbagai daerah hingga ke seluruh sudut dunia, ke arah delapan penjuru angin! Maka, sejak pagi sekali, sebelum matahari sepenggalah, berkali ia woro-woro lewat corong masjid, juga lewat selebaran sederhana, mengundang seluruh orang untuk berkumpul di tanah lapang ujung desa sesudah Asar sore nanti. Hati Marmudji rimbun berbunga. Berdebar menyambut tibanya hari kemenangan, hari yang membebaskan… Tapi, oh, alangkah malang engkau, Marmudji! Tak ada yang datang. Kecuali anakanak, riuh. Menjelang senja ia pulang dengan gontai, diarak anakanak dengan nyanyian dan tetabuhan kaleng rombeng. Toh, Marmudji tak patah arang. Setiap bersua orang ia sampaikan berita penting bahwa Tuhan telah menahbiskannya sebagai Ratu Adil. Tak bosan-bosan, kendati orang-orang hanya renyah terbahak, bahkan juga mencerca. Terlebih saat kedapatan ia menyampaikan berita akbar itu di teras masjid, orang-orang mengumpat dan melemparinya sandal jepit. Para jamaah kini mencegahnya menginjak masjid. Mereka mengulang azan bila kecolongan Marmudji. Juga menghalanginya jadi imam. Tidak sah, kata mereka. Alasannya telak, karena ia gila. Parahnya lagi, ia dituding membahayakan akidah. Mereka pun menjauhkannya dari rumah Tuhan. Tak apa, kata Marmudji pada setiap orang. Dulu juga kaum Quraisy Jahiliyah memblokade Kakbah dari Muhammad dan memagarinya dengan ratusan berhala. Tentu saja orang-orang kian meradang, terutama lantaran ia menyamakan diri dengan Nabi Muhammad SAW. Tapi, apa jawab Marmudji? Bila bukan pada beliau, lalu pada siapa kita hendak bercermin diri mencari uswah, teladan… Marmudji terus berdakwah, cari pengakuan statusnya sebagai

Ratu Adil. Semangatnya terus meletup, walau akhirnya cuma anak-anak yang sudi mendengar celotehnya. Anak-anak memang suci, gampang dicocok-tanami kebenaran, katanya suatu kali pada sang ibu, satu-satunya sosok yang, meski terluka batin, masih mau menyimak. Tapi, anak-anak, sayangnya, ternyata tak cuma senang mendengar syiar Marmudji. Mereka acap pula menarik-narik sarung (kurang ajar!), mengajak bermain. Tentu ia tak mau. Apa kata dunia?! Ck! Mereka pun kesal dan memakinya dengan “gila” sebutan yang paling ia benci. Namun, hati Marmudji tetap bening. Mereka kan anak-anak, batinnya menghibur. Dulu, bahkan, Muhammad ditimpuki batu, Ibrahim dibakar, Yusuf dibenamkan ke sumur, Yunus dilempar ke laut disantapkan ikan. Masa cuma karena sarung ditarik-tarik atau diolok gila ia terluka dan surut langkah? Hingga tibalah kesempatan terakhir setelah undangan berulang tak digubris penduduk. Di satu kesempatan seusai salat Jumat ia langsung naik mimbar. Para jamaah semburat pulang. Beberapa pemuda tanggung menyoraki. Corong dimatikan. Hati Marmudji tercabik kecewa. Mimbar basah oleh air mata. Oh, Marmudji… Dulu Muhammad juga, lalu hijrah ke Madinah. Batinnya berbenah. Juga Musa, meninggalkan Mesir, eksodus ke “tanah yang dijanjikan”, Palestina... Suatu hari, ia pun memutuskan untuk pergi, hijrah. Ke mana saja, ke tempat di mana kebenaran yang ia usung dapat bersemi. Maka, saat orang tuanya yang dirundung sedih berbalur malu dan penduduk yang mendidih dihasut amarah sudah bersepakat untuk menghela Marmudji ke dukun atau memasungnya, mereka terlambat. Ia telah pergi usai rinai gerimis dini hari. Sepucuk surat ia tinggalkan, tergeletak di atas bantal lusuhnya: Sebagaimana Muhammad meninggalkan Makkah, hijrah. Sebagaimana Musa meninggalkan Mesir, menyeberangi laut Merah. Sebagaimana Adam turun ke bumi, melepas surga... Aku pergi, Umi. Menabur kebenaran, menebar cinta! Sembah sungkem. Anakmu (dicoret). Ratu Adil. (tandan tangan). Marmudji. Hari berlalu. Tahun berlalu. Orang-orang kampung telah melupakan Marmudji. Air mata kedua orang tuanya pun telah tandas. Nun di sana, di pusat kesibukan yang pikuk, Marmudji terus mengayunkan langkah dengan hati yang kian mengeras. Mendatangi kerumunan: masjid, pasar, terminal, stasiun, ke pojok remang-remang, mall, perkantoran, ke gedung wakil rakyat, ke istana… Berdakwah, mengabarkan kehadiran seorang Ratu Adil, dirinya. Ia permaklumkan akan tibanya hari yang dijanjikan. Hari pembebasan bagi mereka yang tertindas, yang dianiaya, dizalimi, yang dimiskinkan, digusur, dipinggirkan, yang dicuci otaknya, yang dibodohi, yang terluka… Tapi, orangorang menyumpal kuping. Juga menistanya. Ia diusir, dikejarkejar. Bahkan, beberapa kali nyaris saja dicincang ramai-ramai dituduh penista agama atau penganjur aliran sesat… Tuhan, apalagi? Bagaimana lagi? Hati baja Marmudji berdebum. Lebam oleh kesedihan yang renta. Membiru oleh kecewa tak bertepi. Di gigir sangsi, cahaya itu tak pernah lagi datang mendekapnya. Suara menggaung itu tak sekali pun lagi membesuk menemani gundahnya. Bertahun-tahun sudah. Di sebuah perempatan Marmudji terpatung oleh sepi. Tertunduk. Tuhan, maafkan aku, bisiknya lirih. Ia merasa gagal. Sangat gagal. Mereka ternyata tak butuh Ratu Adil, keluhnya dengan hati belah berkeping. Tampaknya yang mereka perlu hanya ratu, Tuhan! Seorang ratu. Ratu saja. Malam terpagut sunyi. Marmudji melolong. *) Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Bengkak, Wongsorejo, Banyuwangi.


BERITA UTAMA

Minggu 8 Juli 2012

31

HALAMAN SAMBUNGAN

Khawatir Ada Longsor Susulan n BATU... Sambungan dari Hal 25

Warga sangat heran dengan padas yang sangat besar di permukiman itu. “Kami terbangun karena mendengar suara keras.

Kami pun langsung keluar,” kata Amir, salah seorang warga Perumahan Tegalsari. Dikonfirmasi kemarin, Kepala Desa Kotakan, Irwanto mengata kan, jatuhnya bongkahan batu dari atas bukit itu karena

ta nah di bukit itu merekah. Rekahan tanah tersebut terjadi lantaran tertekan akar pohon yang tumbuh di atasnya. “Longsor itu terjadi akibat tanah di atas bukit itu retak,” kata Irwanto.

Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, sekitar 20 kepala keluarga (KK) di lereng bukit itu terpaksa diungsikan. Mereka khawatir ada longsor susulan, karena masih ada bongkahan padas di atas

Operasikan 27 Unit Kapal n HARI INI... Sambungan dari Hal 25

Kemacetan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, kata dia, itu karena ada ken da la cuaca. “Cuaca sangat ekstrem, sangat rawan bila pe nyeberangan dilanjutkan, jadi harus ditutup” ungkapnya. Saharuddin menyebut, sampai Jumat (6/7) dan Sabtu

(7/7) kemarin ternyata masih ada bus pariwisata yang akan menyeberang ke Bali. Rombongan warga yang ingin berlibur ke Pulau Dwata itu baru habis pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00. “Setelah pukul 06.00, sudah tidak ada lagi rombongan bus wisata yang masuk,” ujarnya. Rombongan bus pariwisata yang baru masuk ke Bali ini, jelas dia, hampir semua be-

rasal dari kota di Jawa Timur. Rombongan bus selain dari Jawa Timur sudah tidak terlihat lagi. “Rombongan ini mungkin akan ada di Bali pada Sabtu dan Minggu, lalu Minggu sore balik lagi,” katanya. Sesuai jadwal libur sekolah, masih kata dia, hari ini merupakan hari terakhir liburan sekolah. Sehingga, Minggu ini merupakan puncak arus balik libur sekolah.

“Biasanya pada hari terakhir liburan sekolah, penyeberangan di Ketapang ini ramai,” terangnya. Menyambut hari terakhir liburan sekolah, Saharuddin menyebut semua persiapan sudah siap. Kapal dan pelabuhan juga sudah disiagakan penuh bila kemungkinan ada lonjakan penumpang yang signifikan. “Prinsipnya, kita sudah siap semua,” paparnya. (abi/c1/bay)

Tadi Malam Tidur di Tenda n ANTISIPASI... Sambungan dari Hal 25

Menurut Hadi, hingga siang hari kemarin persiapan sudah 90 persen. Nah, tadi malam persiapan sudah tuntas seratus persen. “Kita all out. Nanti malam kita tidur di tenda ini,” ujarnya sambil menunjuk tenda

milik Tagana di lapangan. Hadi menegaskan, pihaknya juga sudah siap menyambut belasan ribu massa. Sebab, tiket yang terjual jumlahnya belasan ribu lembar. “Kita sudah antisipasi jika peserta membeludak,” tutur lelaki yang juga kepala Puskesmas Sempu tersebut. Camat Sempu, Lukman me-

negaskan, semua panitia sudah siap menyambut kedatangan Bupati Abdullah Azwar Anas ber sama rombongan. Selain itu, pihaknya juga sudah siap menyambut tamu dan ribuan peserta. ’’Persiapan sudah oke. Kita sudah siap menyambut Pak Bupati dan peserta,” jelasnya. Seakan tidak mau ketinggalan,

Per satuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyuwangi ikut meninjau lokasi acara kemarin. Melihat kesiapan panitia, mereka mengaku op ti mistis acara tersebut bakal berlangsung meriah. Karena itu, mereka pun menerjunkan ratusan peserta untuk mengikuti jalan sehat tersebut. (ton/c1/bay)

Latihan dan Bersih-Bersih n SUDAH... Sambungan dari Hal 25

Menurut Edy, tujuan di laksanakannya pra-MOS kemarin juga untuk memberikan pem bekalan kepada seluruh calon siswa baru mengenai apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengikuti MOS. “Misalnya seragam yang digunakan dan

lain sebagainya,” paparnya. Sementara itu, ternyata praMOS di SMKN Banyuwangi sudah dilaksanakan sejak Kamis lalu (5/7) dan baru berakhir kemarin. Di sekolah kejuruan yang satu ini, pra-MOS disebut sebagai matrikulasi. Ketua MOPDB SMKN 1 Banyuwangi, Garid Adam Baktiar mengungkapkan, ada berbagai

kegiatan yang dilakukan para calon siswa baru selama matrikulasi, di antaranya pengenalan tata tertib sekolah, siraman rohani, pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK), serta penajaman program kejuruan. “Tujuan penajaman program kejuruan adalah agar masingmasing siswa semakin mema-

hami jurusan yang dia pilih,” urainya. Tidak ketinggalan, calon siswa baru di sekolah itu juga me laksanakan bersih-bersih lingkungan sekolah. “Setelah bersih-bersih, acara hari ini (ke marin) adalah latihan upacara pembukaan MOS. MOS akan digelar sejak 9-11 Juli,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Ajukan Saran ke Bidkum Polda n BRIGADIR... Sambungan dari Hal 25

Menurut Wakapolres Aldian, sesuai peraturan pemerintah (PP) No 1 Tahun 2003 tentang pemberhentian anggota Polri, anggota polisi bisa dibawa ke KKEP bila memenuhi tiga hal, yakni melakukan perbuatan pidana dengan ancaman huku man lebih dari empat tahun dan telah inkrach. “Berikutnya, me ninggalkan tugas hingga 30 hari berturut-turut.

Yang terakhir, anggota polisi yang telah tiga kali melakukan pelanggaran disiplin (garplin),” jelasnya. Atas tiga kali pelanggaran itu, seorang anggota juga akan di ajukan ke sidang disiplin hingga tiga kali. “Brigadir Sigit telah dua kali diajukan ke sidang disiplin,” ujar Kompol Aldian. Ditanya apakah ada garplin lain yang dilakukan Brigadir Sigit, Wakapolres Aldian enggan menyampaikan. Yang pasti,

pihaknya masih mengajukan saran hukum (sarkum) ke Bidang Hukum (Bidkum) Polda Jawa Timur mengenai garplin yang dilakukan Brigadir Sigit. “Kalau ada garplin lain, akan kita ajukan ke sidang disiplin lagi,” cetusnya. Seperti diberitakan se belumnya, Brigadir Sigit diajukan ke sidang disiplin hingga dua kali karena dianggap melakukan garplin. Yang pertama, karena diduga memeras warga hingga Rp 40 juta. Nah, Sigit dinya-

takan bersalah dengan vonis kurungan 21 hari. Selain itu, kenaikan pangkatnya juga ditunda hingga dua periode, tunda gaji berkala, dan tunda pendidikan satu tahun. Dalam sidang disiplin yang ke dua dengan kasus dugaan pemakaian narkoba, Sigit juga dianggap bersalah dan hanya ditahan selama 21 hari. Dengan vonis yang kedua, berarti Brigadir Sigit harus menjalani tahanan di Polres Banyuwangi selama 42 hari. (abi/c1/bay)

SMP-SMA Digelar Desember n PESILAT... Sambungan dari Hal 25

Dalam pembukaan kejuaraan kemarin, ada 25 pertandingan yang digelar. Di kategori pergu ruan, sejumlah pendekar me nyuguhkan pertarungan atraktif yang menghibur. Di per tandingan awal, Lukman Ha kim dari Panca Bela yang menghadapi Faisol Andriyanto dari Singowongso mampu tam pil dominan. Tiga babak

yang dilalui berakhir dengan kemenangan Lukman dengan skor mencolok 5-0. Dominasi Panca Bela berlan jut dengan kemenangan Ah mad Anjar Wirabakti atas Sya rif Hidayatullah. Rifky A r b a n i ( j u g a d a r i Pa n c a Bela) men jaga dominasi perguruan tersebut dengan kemenangan undur diri atas Abdul Haris asal Tapak Suci. Dipertandingan lain, Ahmad Muzaqi dari Pagar Nusa me-

numbangkan Khairul Anam dari Pamur. Kemenangan pendekar Pagar Nusa dilanjutkan Ahmad Miftahul Lutfi yang juga menang undur diri atas Faisol Andriyanto dari Singowongso. Namun, Chreists Abdul dari Pagar Nusa harus bertekuk lutut di hadapan Khairul Anam dari PSGL. Sementara itu, kemenangan perdana diraih Diki Dwifayana yang menang undur diri atas Anang Masrr

dari Perisai Diri. Sekretaris IPSI, Mukayin, mengatakan agenda kejurkab ini merupakan program rutin dari Pengkab IPSI Banyuwangi. Agenda pertama, kejurkab akan memainkan even antar perguruan dan pe lajar kategori sekolah dasar. Dijadwalkan, lomba tingkat pelajar kategori SMP dan SMA akan dilaksanakan Desember mendatang. “Ini baru awal,” katanya. (nic/c1/bay)

Tak Ada Sungai dan Jaringan Pipa Air n PENJAGA... Sambungan dari Hal 25

Sebab, ada yang rumahnya berjarak sekitar dua kilometer (Km) dari tandon. Mereka terpaksa menempuh jarak sejauh itu karena tidak ada tandon air lain. “Banyak warga yang harus menempuh jarak dua kilometer demi mendapatkan air ini” kata Ati, seorang warga Dusun Campolak. Ada pula warga dusun lain yang datang ke tandon air tersebut. Jarak tempuh mereka lebih jauh, yakni sekitar tiga kilometer. Mereka terpaksa melakukan itu karena di dusunnya, antrean mengambil air kurang tertib. Apalagi, tandon air di dusunnya sering mati akibat tidak ada orang yang menjaga. Seperti yang dilakukan salah seorang petani, Miswandi, 40, warga Dusun Polai, Desa Jatisari. Miswandi mengaku lebih suka mengambil air di tandon yang dijaga Bunianto di Dusun Campolak. Menurutnya,

tandon itu airnya selalu hidup dan antrean sangat tertib. “Saya harus menempuh jarak tiga kilometer demi mengambil air di dusun ini. Di dusun saya juga ada tandon, tapi sering mati. Di sini selalu hidup dan antrean tertib,” kata Miswandi. Anehnya, Bunianto yang yang setiap hari menjaga tandon air itu tidak dibayar warga. Tidak pula dia digaji pihak lain. Bunianto dipilih warga untuk menjaga dan melayani warga sekitar yang hendak mengambil air tanpa imbalan. “Saya tidak dibayar. Setelah warga musyawarah, ternyata semua menunjuk saya. Ya, saya mengiyakan amanat warga itu,’’ ujarnya. Memang, setiap warga yang mengambil 30 liter air harus membayar Rp 150. Tetapi, uang itu sudah habis untuk membeli solar dan biaya perawatan sumur bor yang kerap rusak. Menurut Bunianto, kekurangan air bersih yang terjadi di Dusun Campolak yang terletak sekitar 25 Km dari jalan raya Kecamatan Arjasa

itu sudah terjadi bertahun-tahun. Selama itu, semua warga hanya mengandalkan satu tandon air. Memasak, minum, mandi, dan mencuci pakaian, juga menggunakan air dari tandon tersebut. “Tandon ini memang dibangun pemerintah. Keperluan air warga untuk memasak, minum, dan lain-lain, sejak dulu memang dipasok tandon ini,” ujar Bunianto. Sebab, di dusun tersebut tidak ada sungai atau pun pipa air bersih. Sehingga, setiap hari hampir tidak ada bedanya antara musim hujan maupun musim panas. Meski musim hujan, air bersih juga tidak ada. Jadi, untuk bertahan hidup, warga harus rela antre setiap pagi. Sementara itu, untuk keperluan pengairan sawah dan ladang, para petani harus mendatangkan truk tangki air layaknya pemadam kebakaran. “Kalau untuk menyiram tanaman, warga sekitar mendatangkan truk air,” kata Bunianto. (c1/bay)

bukit tersebut. Untuk itu, Irwanto berharap Pemkab Situbondo segera mendatangkan alat berat untuk

mengevakuasi bongkahan batu tersebut. “Khawatir ada longsor susulan, kami terpaksa mengungsikan 20 KK di

lereng bukit itu. Kami berharap pemerintah segera mendatangkan alat berat untuk mengatasi ini,” pungkas Irwanto. (mg1/c1/bay)

Tidak Melawan saat Dibekuk n MALAM-MALAM... Sambungan dari Hal 27

Jadi, bila dikalkulasi, barang bukti yang berhasil disita polisi sebanyak sebelas bungkus itu senilai Rp 275 ribu. ’’Tersangka

kami tangkap di rumahnya,’’ cetus Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana kemarin. Menurut Aiptu Putu, tertangkapnya tersangka berkat laporan masyarakat. Menindaklanjuti laporan

masayarakat, pihaknya langsung melakukan investigasi. Hasilnya, pihaknya berhasil menciduk tersangka plus barang bukti. ’’Tersangka itu pengedar dan saat kami tangkap dia tidak melawan,’’ paparnya. (ton/c1/bay)

Dua Kali Kejadian Pencurian n EMAS... Sambungan dari Hal 27

Sebelum kejadian, ada warga se kitar yang sempat melihat mobil kijang berwarna hitam bernopol tidak jelas melintas dan menurunkan dua orang di desa tersebut. “Memang, sekitar pukul 02.00 ada mobil kijang melintas dan menurunkan dua orang. Tapi saya akan saya buntuti, saya kehilangan jejak,” kata salah seorang linmas di desa itu. Sejumlah warga mengaku sangat resah atas aksi pencurian.

Sebab, dalam sepekan sudah dua rumah warga yang kemala ngan. Dua-duanya setelah melaksanakan hajatan. Warga men duga, aksi pencurian di rumah warga setelah hajatan itu sudah dirancang pelaku saat warga tersebut melaksanakan hajatan. Bahkan, mungkin sudah disatroni lebih dahulu. Sebab, peristiwa serupa juga di alami keluarga Rusnadi di Dusun Cotek Didomulyo, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyu putih. Keluarga tersebut juga kemalingan usai melak-

sanakan hajatan. “Warga desa sini sangat resah dengan ulah maling. Seminggu ini saja sudah dua rumah yang kemalingan setelah hajatan. Mungkin maling itu sudah menyatroni rumah tersebut saat hajatan berlangsung,” kata Haryadi. Kasi Trantib Kecamatan Banyuputih, Sumariyanto, mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan ikut menjaga keamanan desa. Sementara itu, Polsek Banyuputih dan resmob wilayah timur langsung melakukan olah TKP. (mg1/c1/bay)

Seharusnya Sudah Dimusnahkan n UANG... Sambungan dari Hal 32

Aktivitas mengoleksi mata uang di segala zaman baik kertas maupun logam kian marak. Irwan yakin, banyak sisi positif yang didapatkan setelah komunitas terbentuk. “Minimal kita bisa silaturahmi tukar menukar informasi, tukar menukar koleksi hingga jual beli koleksi. Tiap orang kan punya jaringan sendiri, sehingga akan menambah koneksi maupun koleksi yang ada. Karena ada mata uang-mata uang tertentu yang kita kesulitan

mendapatkannya,” imbuh pria berambut gondrong itu. Dia menambahkan, pengoleksi mata uang di Kota Santri rata-rata masih masuk kategori pemula. Sebab, hanya melakukan aktivitas yang sangat sederhana. Yakni hanya mengoleksi dan tukar me nukar mata uang. “Kalau yang di Kota besar sudah lebih serius, misalnya sangat memper hatikan masalah grading karena berpengaruh terhadap harga,” paparnya. Koleksi mata uang yang dimiliki kolektor di Situbondo juga masih sangat terbatas. Ini bisa saja karena minimnya relasi

untuk mendapatkan beragam koleksi mata uang. Di Kota-kota besar para kolektor tidak jarang langsung memiliki koneksi dengan bank dan para kolektor besar. Sehingga, sangat dinamis. “Misalnya saja ada kolektor besar yang dia memiliki mata uang cacat. Itu hanya bisa didapatkan jika dia memiliki akses ke percetakan uang. Ada uang salah cetak atau salah potong. Ini tidak semua orang memiliki, dan jumlah sangat ter batas karena seharusnya itu dimusnahkan karena tidak memenuhi syarat untuk beredar,” kata Irwan. (pri/bay)

Gambar Suharto Paling Dicari n SALING... Sambungan dari Hal 32

Sejak saat itulah, kata dia, dirinya rajin memburu mata uang. Awalnya hanya uang ru piah yang lama maupun yang baru. Lama kelamaan meningkat juga meningkat mata uang luar negeri. “Kalau yang mata uang rupiah saya kebanyakan dapat dari barter dengan teman yang punya hobi yang sama. Kadang juga berburu kepada orang-orang tua yang masih menyimpan rupiah pada zaman lampau,” terangnya. Menurut dia, banyak untungnya berburu uang kepada orang yang bukan kolektor. Sebab, mereka tak akan banyak

per hitungan. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap uanguang itu sudah tidak ada nilainya lagi Karena sudah tak bisa dibelanjakan. “Ada yang diberi gratis, ada yang saya beli dengan harga yang tidak mahal,” terangnya. Cewek yang akrab dipanggil Afi tersebut mengakui, dirinya dulu juga pernah punya sahabat pena di Malaysia. Kebetulan, sahabatnya juga suka mengoleksi mata uang. Keduanya sering kali saling tukar menukar dengan cara via surat. “Ada juga uang Timor-Timur, saya diberi saudara yang kebetulan bertugas di sana,” katanya. Diungkapkan, tiap kolektor

memiliki alasan masing-masing memburu mata uang jenis tertentu. Misalnya, saat ini tidak sedikit yang memburu uang Rp 50 ribu bergambar Presiden Suharto. Sebab, ada informasi ke depan tak kan pernah ada lagi tokoh yang masih hidup menjadi gambar utama mata uang. “Mungkin karena bisa dijadikan alat politik. Presiden Soekarno dan Soeharto pernah memasukkan gambar dirinya di mata uang pada saat masih hidup. Saya mendapat kabar, hal semacam ini ke depan sudah tak boleh dilakukan lagi. Jadi tokoh yang boleh dipakai adalah tokoh yang sudah meninggal,” paparnya. (pri/bay)

Dapat Uang Cacat yang Lusuh n SALAH... Sambungan dari Hal 32

“Jadi uang ini keunikannya berlipat bagi saya. Seharusnya uang yang salah cetak seperti ini kan dimusnahkan. Namun,

ini sampai beredar ke tengahtengah masyarakat,” katanya. Demikian juga uang pecahan Rp 1.000 emisi tahun 2000 bergambar Pattimura. Uang yang cacat itu ditemukan su dah dalam keadaan lusuh. Berarti,

sudah tak terhitung jumlahnya berpindah dari ta ngan satu ke tangan warga lain nya. “Bentuk keunikannya gambar Pattimura juga tercetak sebagian di bagian belakang,” imbuhnya. (pri/bay)

SEJAK MINUM SUSU KAMBING MILKUMA SEKARANG TEKANAN DARAH SAYA NORMAL” SAAT ini, susu yang banyak dikenal dan beredar di masyarakat kita adalah susu sapi. Tapi ter nyata, berbagai penelitian menyebutkan, dibandingkan dengan susu sapi, sesungguhnya susu kambing memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI). Sayangnya, belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaat susu kambing. Selain jarang menimbulkan alergi, susu kambing Milkuma pun merupakan sumber Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi. Riboflavin (vitamin B2) memainkan sedikitnya dua peran penting dalam produksi energi tubuh. Manfaat susu kambing ini kini bisa diperoleh dalam Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. Wijitri Haryani adalah salah seorang yang kini memilih Milkuma untuk menjaga tekanan darahnya agar tetap stabil, “4 tahun lamanya aktifitas saya sering terganggu karena hipertensi. Kepala sering terasa tegang. Bahkan pada saat persalinan, tekanan darah saya tinggi. Untung sekarang saya tahu solusi untuk mengatasinya, yakni dengan minum Milkuma” Terang wanita berusia 34 tahun tersebut. Ibu 3 orang anak ini menceritakan, kesehatannya membaik setelah 2 bulan minum susu kambing Milkuma, “Sekarang tekanan darah saya sudah normal kembali.” Ungkap ibu rumah tangga yang tinggal di Tanggung, Kota Blitar, Jawa Timur tersebut. Ia yang telah merasakan manfaat susu kambing

Milkuma secara langsung, kini tergerak untuk mengajak orang lain merasakan manfaatnya, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajaknya. Milkuma bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami. Susu kambing Milkuma pun merupakan sumber kalium yang baik, mineral penting untuk men jaga tekanan darah normal dan fungsi jantung. Satu gelas susu kambing Milkuma meng andung 498,7 mg pota s ium dan hanya 121.5 mg natrium, maka susu kambing Milkuma dapat membantu untuk mencegah tekanan darah tinggi dan melindungi terhadap aterosklerosis. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bemutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, dan berolahraga, serta mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim : 082120862055, Banyuwangi : 082141345607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep: 082120862055, Situbondo : 082120862055. Depkes RI No.PIRT. 6.09.3328.01.395.


MINGGU l 8 JULI 2012 l HALAMAN 32

Uang dari Masa ke Masa SITUBONDO – Mengoleksi mata uang menjadi keasyikan ter sendiri. Meski memiliki mata uang dengan nominal besar sekalipun, mereka tak tertarik untuk membelanjakan. Sebaliknya, mereka justru ingin terus menyimpannya untuk ke pen tingan koleksi. Semakin lama, uang tersebut akan semakin berharga di mata mereka. Setidaknya pengakuan sema cam itulah yang muncul dari sejumlah pengoleksi mata uang yang ada di Kabupaten Situbondo. Hingga kini, belum ada komunitas khusus untuk

mewadahi para pengoleksi mata uang ini. “Mungkin karena penggemarnya sangat langka di Situbondo,” te rang Irwan Rakhday, kolektor ma ta uang yang berdomisili Desa Kesambirampak, Ke camatan Kapongan, Situbondo. Meski demikian, rencana untuk mem be ntuk komunitas hobi itu, kata Irwan, akan diupayakan bisa terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sehingga, di Kota santri ada komunitas kolektor mata uang yang minimal bisa dijadikan media komunikasi n Baca Uang...Hal 31

LANGKA: Uang lama pecahan Rp 50.000 yang salah cetak.

Salah Cetak Justru Mahal

Saling Tukar dengan Sahabat Pena B E R B U RU m a t a u a n g yang ingin dijadikan koleksi merupakan ke asyi kan tersendiri bagi penggemarnya. Akan ada ke puasan khusus jika sudah mendapatkannya. Ada orang-orang yang secara khusus hanya ingin mengoleksi tanpa mau menjualnya kembali. Safirah Auliya Nafisah, 23,

warga Desa Gudang, Ke camatan Asembagus me ngatakan dirinya mengoleksi uang sejak di bangku SMP. “Tak ada niat apa-apa kecuali suka. Awalnya melihat teman, lama-lama kepengen. Dulu saya berpikir, kalau nanti punya banyak pasti suatu saat masuk Koran,” katanya n Baca Saling...Hal 31

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

BANYAK: Mata uang berbagai pecahan dari berbagai masa koleksi warga Situbondo.

CONTACT US! Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:

radarbwi@gmail.com Bisa pula melalui nomor telepon (0333) 416647. Atau, hubungi Gerda (085859687870), Iwan (081559555572)

SETIAP Kolektor mata uang memiliki kebanggaan atas uang yang dikoleksinya. Kebanggaan itu bisa karena berbagai hal. Bisa karena grading, sangat kuno, atau mungkin karena kenangan tertentu. Namun, kebanyakan yang membuat bangga itu adalah karena kondisi mata uang nyeleneh. Nyleneh itu bisa dilihat dari kondisi uang yang cacat semisal salah cetak atau salah potong dari percetakan. Misalnya, tidak ada gambar pahlawan. Demikian juga salah potong. “Sulit mendapatkan itu, kalau beli biasanya sangat mahal karena stoknya sangat terbatas,” ujar Arlyansyah, kolektor mata uang asal Griya Panji Mulya, Situbondo. Menurut dia, uang-uang salah cetak atau salah potong sebenarnya adalah uang sampah. Sebab, seharusnya dibuang dan dimusnahkan. Tetapi oleh sebagian kolektor uang-uang ini mempunyai daya tarik tersendiri. Sehingga, mereka memburunya. “Harga uang-uang salah cetak atau salah potong dipengaruhi dari berat ringannya kesalahan yang ada, semakin berat kesalahan tentu semakin mahal harganya,” kata Arly. Meski jauh dari Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Arly mengaku bangga karena bisa mengoleksi dua mata uang rupiah yang cukup nyeleneh. Yang pertama adalah uang pecahan Rp 50 ribu bergambar WR Supratman Emisi 1999. Keunikannya terletak pada tidak adanya angka nominal Rp 50 ribu di sisi belakang. “Tulisan terbilang ‘Lima Puluh Ribu Rupiah’ juga tidak ada. Demikian pula kalimat Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bank Indonesia Mengeluarkan Uang Sebagai Alat Pembayaran Yang Sah Dengan Nilai ……juga tidak ada,” jelas Arly. Uang unik itu dibeli dari salah seorang temannya seharga Rp 60 ribu n Baca Salah...Hal 31


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.