Radar Banyuwangi 9 November 2012

Page 1

JUMAT 9 NOVEMBER

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Blarr..! Dapat 30 Kg Ikan WONGSOREJO - Perahu nelayan yang diduga digunakan mencari ikan dengan menggunakan bahan peledak atau bom ikan berhasil ditangkap anggota Pangkalan TNI AL Banyuwangi (Lanal) Banyuwangi kemarin (8/11). Dalam penyergapan armada Patroli Keamanan Laut (Patkamla) tersebut,

lima orang nelayan ditangkap. Kelima nelayan yang kini diamankan di ruang tahanan (rutan) Mako Lanal Banyuwangi itu adalah Santoso, 39, Tohari, 25, Rosi, 24, Rudi, 32, dan Suhanto, 19. Semua warga Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo. “Pimpinannya itu Santoso. Tersangka pernah di-

tangkap dalam kasus serupa,” ujar Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) M. Nazif. Menurut Danlanal Nazif, pada saat penyergapan, sebenarnya terdapat tujuh nelayan di dalam perahu tersebut. Sayang, dua nelayan lain, yakni AS dan TH, kabur. Keduanya lolos se-

telah meloncat ke laut. “Lima nelayan kita amankan,” kata Danlanal Nazif yang memimpin langsung operasi penyergapan tersebut. Terungkapnya kawanan nelayan yang mencari ikan menggunakan bahan peledak itu berawal dari infor■ masi yang diberikan warga Baca Blarr...Hal 39

Kasus Bom Ikan di Selat Bali TERSANGKA: Santoso, 39 th, warga Desa Bengkak, Wongsorejo Tohari, 25 th, warga Desa Bengkak, Wongsorejo Rosi, 24 th, warga Desa Bengkak, Wongsorejo Rudi, 32 th, warga Desa Bengkak, Wongsorejo a Bengkak, Wongsorejo Suhanto, 19 th, warga Desa ga Desa DPO: AS dan TH, warga Bengkak, Wongsorejo ai Lokasi Kejadian: Pantai Anggelan, Desa Sumberr Kencono, Wongsorejo BUKTI: Perahu: 1 unit Ikan hasil tangkapan: 30 Kg

DIGIRING: Begitu turun dari kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla), lima nelayan asal Desa Bengkak turun dan berjalan di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi siang kemarin.

GALIH COKRO /RaBa

Jambret Bisu Buang Pisau Barang Bukti Dilempar ke Laut BANYUWANGI - Para penyidik Reskrim Polres Banyuwangi terus mengusut kasus jambret dengan tersangka trio tunawicara, yakni Enggar Wahid, 19, M. Syarif, 30, dan Awaludin Songsongadi, 31. Sayang, penyidik tak hanya kesulitan mengorek keterangan para tersangka. Polisi juga kesulitan mencari barang bukti, karena trio komplotan penjambret bisu itu membuang pisau yang digunakan saat menjambret ke laut. Meski sudah minta bantuan penerjemah seorang guru sekolah luar biasa (SLB), para penyidik polres yang menangani kasus tersebut tetap tidak bisa maksimal dalam mengorek keterangan. “Kita masih minta keterangan melalui penerjemah, tapi belum selesai,” cetus Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Kanittipidter) Aipda Sastro Mulyono. Aksi jambret dengan modus memotong tas seperti yang dilakukan

PENERBANGAN

Setelah 12 Hari Off, Merpati Terbang Lagi BANYUWANGI- Setelah cuti terbang selama 12 hari, pesawat Merpati Airlines Nusantara (MNA) mulai terbang lagi Rabu lalu (7/11). Sejak 26 Oktober hingga 6 November 2012 lalu pesawat MNA tidak terbang karena maintenance rutin. Selesai menjalani maintenance rutin, armada milik BUMN itu kembali melayani penumpang jurusan Surabaya-Banyuwangi (PP). “Proses maintenance sudah selesai. Merpati akan terbang lagi setiap hari mulai 7 November 2012,” ujar Kepala Satker Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka, kemarin (8/11). Setelah melakukan maintenance, ungkap Andi, penerbangan pesawat MNA mengalami perubahan. Semula pesawat MNA take off dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 13.25 ■

tersangka sebenarnya sudah beberapa kali terjadi di wilayah hukum Polres Banyuwangi. Tetapi, penyidik belum bisa memastikan pelakunya adalah para tersangka penyandang tunawicara tersebut. “Ini yang masih kita kembangkan,” katanya. Dalam keterangannya kepada penyidik, lanjut Sastro, Enggar yang tinggal di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Glagah, dan Syarif warga Perum Kebalenan Indah, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, itu baru sekali menjambret. “Ngakunya baru sekali ini jambret,” terangnya ■

Baca Jambret...Hal 39

Soenarto Meninggal Haji Soenarto Dunia di Makkah Meninggal di Makkah Kritis, Dasuki Dirawat di RS King Abdullah

LANGKA: Trio komplotan jambret tunawicara di Polres Banyuwangi.

SIAGA: Asap setinggi 200 meter mengepul di puncak Gunung Raung siang kemarin.

Baca Setelah...Hal 39

MAKKAH - Rombongan jamaah haji (JH) asal Banyuwangi berduka. Soenarto bin Soemantri, 69, warga Jalan Letkol Istiqlah, Gang Mawar, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, meninggal dunia di Makkah sekitar pukul 01.45 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 05.45 WIB Kamis (8/11) dini hari kemarin. Sebelumnya, almarhum menempati pemondokan di Aziyah, rumah 204, lantai 8. Saat meninggal dunia, almarhum didampingi istrinya, Hj. Roekijati binti Abdul Chamid. “Almarhum meninggal karena penyakit paru-paru dan jantung,” cetus petugas haji dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Gufron Mustofa. Dalam laporannya dari Arab Saudi, Gufron menyebut bahwa jenazah almarhum akan dimandikan pukul 02.00 WAS ■ Baca Soenarto...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

Asap Mengarah ke Kalibaru SONGGON - Gunung Raung terpantau mengeluarkan asap terus-menerus dalam beberapa hari terakhir. Jika sebelumnya terdeteksi mengarah ke barat laut, yakni ke Sumber Wringin, Bondowoso. Namun, kini asap yang ditimbulkan akibat proses pembakaran magma tersebut mengarah ke Kecamatan Kalibaru ■ Baca Asap...Hal 39

ALI NURFATONI/RaBa

ADA APA LAGI

GALIH COKRO/RaBa

PASRAH: Kawanan pejudi mendengar pembacaan vonis di PN Banyuwangi kemarin.

Main Remi Diganjar Dua Bulan Penjara BANYUWANGI - Empat kawanan pejudi yang ditangkap polisi dua bulan lalu bisa tersenyum lebar. Masa hukuman yang mereka terima ternyata klop dengan lama masa penahanan yang sudah dijalani. Hal itu terungkap saat sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (8/11). Keempat terdakwa kasus judi itu adalah Sumiyati, warga Warung Panjang, Desa Ketapang; Joko Mulyono, warga Dusun Selogiri, Desa Ketapang; Dedi Sukma dan M. Nasir, warga Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang. Empat terdakwa itu ditangkap saat bermain judi kartu remi di Warung Panjang, Desa Ketapang ■ Baca Main...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Catatan Perjalanan dari Arena Seminar Kedokteran di Singapura (2)

Dua Layar Tayangkan Video dan Teks Khotbah Warga negara Singapura dikenal multi-etnis. Mereka sangat menghargai kebebasan setiap etnis menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut. Berikut catatan BAYU SAKSONO yang baru datang dari Negeri Singa. MAYORITAS penduduk Singapura adalah etnis Tionghoa dengan komposisi sekitar 77 persen. Setelah itu, etnis Melayu sebesar 14 persen dan keturunan India sekitar 7,6 persen. Sisanya merupakan etnis lain-lain dari seluruh dunia. Lantaran mayoritas warga Singapura adalah etnis Tionghoa, tidak

BAYU SAKSONO/RaBa

RAMAI: Suasana di depan Masjid Al-Falah di Bideford Road Singapura.

mengherankan bila kawasan Orchard Road yang juga pusat bisnis negeri itu tetap ramai meski menjelang salat Jumat. Dari informasi

yang saya dapat, ada sebuah masjid tak jauh dari hotel tempat saya menginap. Masjid itu bisa dijangkau dengan

berjalan kaki beberapa menit saja. Lokasinya dekat mal Paragon di Orchard Road. Saya pun menyusuri jalanan tersebut menuju superblok Paragon. Meski sudah lima belas menit berjalan kaki dan berputarputar, tapi masjid tersebut belum juga ketemu. Malah, saya sampai berjalan terlalu jauh ke kawasan superblok Takashimaya dan tower Mandarin Orchard. Akhirnya saya putuskan kembali menyeberang ke gedung Paragon. Setelah itu, saya bertanya lokasi masjid terdekat kepada petugas pengatur kendaraan di basement gedung itu. ‘’Masjid tepat di seberang jalan itu,” ujar petugas tadi. Ternyata, masjid tersebut tepat berada di depan posisi saya berdiri. Namanya Masjid Al-Falah ■

Komisi I DPRD tinjau tanah HGU Tanjung Kamal

Meninjau baik, membuat situasi kondusif itu jauh lebih baik

Komplotan jambret bisu buang bukti pisau ke laut

Jangan berharap mereka mau ngomong laut mana itu @#$ % :D

Baca Dua Layar...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Jumat 9 November 2012

BPD se-Kecamatan Tegalsari Dilantik

Dihadiri Rombongan dari Kalimantan Selatan TEGALSARI - Pelantikan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan Tegalsari yang ditempatkan di Pendapa Kecamatan Tegalsari, berlangsung hidmat dan meriah beberapa hari lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Tegalsari Abin Hidayat, Kapolsek Tegalsari AKP. Suhardi dan Danramil serta jajaran Dinas Instansi di Kecamatan Tegalsari. Yang menarik, acara pelantikan BPD se-Kecamatan Tegalsari itu juga dihadiri rombongan pejabat dari Kecamatan Candi Laras, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kedatangan rombongan pejabat Kalsel tersebut selain untuk kegiatan kunjungan kerja, juga untuk lebih mempererat tali silaturrahmi dengan jajaran Pemerintah Kecamatan Tegalsari serta Pemerintah Desa se-Kecamatan Tegalsari. Dalam kesempatan tersebut, Camat Tegalsari Abin Hidayat menyambut baik jalannya pelantikan anggota BPD tersebut. Dia juga menyampaikan terimakasih atas kunjungan rombongan dari Kecamatan Candi Laras tersebut. “Dengan dilantiknya anggota BPD,

semoga Tegalsari menjadi lebih baik dan lebih maju untuk ke depannya “ ujar Abin. Sekadar tahu, kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 hingga selesai tersebut berlangsung dengan tertib tanpa gangguan apapun. Sejumlah hiburan seperti tari-tarian khas Banyuwangi ditampilkan untuk memeriahkan acara tersebut. Selain itu, juga ada pemberian cindera mata dan oleh-oleh baju bermotif batik sasirangan dari rombongan Kecamatan Candi Laras kepada Camat Tegalsari Abin Hidayat. (azi/als)

USAI PELANTIKAN: Perwakilan anggota BPD dari salah satu desa foto bersama jajaran Muspika Tegalsari.

ABDUL AZIZ/RaBa

Mobdin Baru untuk Dewan

GALIH COKRO/RaBa

KINYIS-KINYIS: Empat kendaraan dinas untuk komisi-komisi DPRD diparkir di halaman belakang gedung DPRD Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - DPRD Banyuwangi memiliki empat unit kendaraan dinas baru. Jumlah kendaraan dinas baru itu disesuaikan jumlah komisi di lembaga legislatif tersebut. Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto mengatakan, keberadaan alat transportasi baru itu diharapkan dapat memperlancar operasional masing-masing komisi. “Sesuai perencanaan pengadaan, kita mengalokasikan kendaraan ini untuk menunjang kegiatan komisi dan alat kelengkapan lain,” ujarnya. Hermanto menegaskan, agar benar-benar efektif menunjang kinerja alat-alat kelengkapan DPRD, pihaknya akan menata penggunaan kendaraan dinas tersebut. “(Mobil dinas baru) tidak boleh digunakan perorangan dan diusahakan selalu stand by di kantor DPRD. Apa-

KPU Cek KTA Door to Door

PBB Sumbang PAD Rp 20 M

BANYUWANGI - Diam-diam tim Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi sudah blusukan ke seantero Banyuwangi. Langkah itu mereka lakukan untuk mengecek warga yang namanya terdaftar dalam kartu tanda anggota (KTA) partai politik (parpol), seperti yang sudah diserahkan sejumlah parpol saat mendaftar menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu 2014) kepada KPU Banyuwangi beberapa waktu yang lalu. Kali ini, tim KPU datang langsung ke rumah warga yang namanya tercantum dalam KTA parpol, untuk mengecek kebenaran apakah alamatnya benarbenar sesuai yang tertera di KTA. “Tim KPU bergerak di lima daerah pemilihan (dapil) untuk melakukan verifikasi faktual anggota parpol,” ujar Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, kemarin (8/11). Menurut Syamsul, tim yang dibentuk KPU tersebut melakukan verifikasi door to door ke alamat anggota partai yang tercantum dalam KTA. “Anggota partai yang dijadikan objek verifikasi minimal sepuluh persen dari total KTA yang sudah diserahkan kepada KPU,” kata dia. Dijelaskan, pada tahap awal KPU mengambil secara acak KTA yang diserahkan masingmasing parpol kepada KPU dan langsung dicek kebenarannya

BANYUWANGI - Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga November 2012 ternyata sudah mencapai 85 persen atau sekitar Rp 20 miliar. Dari pemasukan Rp 20 miliar itu, Banyuwangi mendapatkan bagian sekitar 60 persen. Yang 40 persen menjadi hak pemerintah pusat. Walau sudah tercapai 85 persen, tapi pundi-pundi itu belum masuk ke kas daerah. Plt Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tando Wicak-

di lapangan. “Jika saat didatangi di alamat yang tercantum di KTA orangnya ternyata tidak ada, KPU memiliki kewajiban mempertanyakan ke parpol. Tahap selanjutnya, KPU meminta parpol menghadirkan anggotanya tersebut di kantor KPU,” paparnya. Sekadar diketahui, masingmasing tim yang bergerak di lima dapil tersebut terdiri dari enam orang. “Verifikasi faktual akan kami laksanakan hingga 24 November 2012 mendatang,” pungkas Syamsul. (sgt/c1/bay)

Realisasi 85 Persen pada November 2012

sono mengatakan, penarikan PBB tidak langsung masuk kas daerah. Penarikan PBB disetorkan pada rekening kas negara di beberapa bank. Setelah uang masuk di kas negara, baru kemudian dibagikan kembali kepada daerah. “Tahun ini merupakan tahun terakhir pembagian pendapatan PBB,” jelasnya. Pada tahun 2013 mendatang, kata Suyanto, penerimaan PBB akan masuk 100 persen pada rekening kas daerah. Pusat tidak mendapatkan hak lagi dari penerimaan PBB perkotaan dan perdesaan. Pada anggaran 2013, pemerintah pusat akan menyerahkan sepenuh pengelolaan PBB pada Banyuwangi. Sedianya, penyera-

bila ada kegiatan komisi atau alat kelengkapan yang lain, kendaraan tersebut baru boleh digunakan,” tegasnya. Hermanto menambahkan, larangan kendaraan operasional tersebut digunakan perorangan

juga bertujuan untuk menjaga kondisi mobil agar tetap prima. “Sekali lagi, kendaraan ini baru bisa digunakan, apabila komisi atau alat kelengkapan DPRD yang lain ada kegiatan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

han pengelolaan PBB itu sudah tahun 2012 ini. Namun, karena terlambat mengajukan permohonan, maka baru direalisasikan pada tahun 2013 mendatang ■ Baca PBB...Hal 39

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 9 November 2012

KANGMAS

MBAKYU

dr. Andriyani Taufiq

H. Mujib, S.Pd

Berbagi Waktu Momong Anak

Jadi Supervisor Sekolah Model

MEMILIKI suami yang satu profesi dan sama-sama super sibuk membuat dr. Andriyani Taufiq MMRS harus pintar-pintar mengatur waktu. Bagi Andriyani, me-manage waktu untuk bertemu suami dan anakanak sangatlah penting. Selain menjadi Kabid Pelayanan Medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, Andriyani juga memiliki kesibukan di Rumah Sakit Al-Rohmah, Gambiran. Dia juga buka praktik umum di Desa Benculuk, Kecama-

tan Cluring, dan di VZ Scin Care, Banyuwangi. Sementara itu, sang suami, dr. Taufik Hidayat, SpAnd, juga tak kalah sibuk. Selain menjadi direktur RSUD Blambangan, Taufik juga menjadi dewan pembina di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Rogojampi. Dia juga praktik sebagai dokter spesialis andrologi atau sebagai spesialis seks di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Dengan banyaknya kesibukan tersebut, tentu membuat keduanya harus pandai mengatur waktu bertemu dan menemani anak-anaknya. “Sama suami waktu bertemu yang agak lama ketika praktik di Benculuk, kebetulan tempat praktiknya bareng,” tuturnya. Namun, waktu untuk menemani keempat anaknya, keduanya mengaku memiliki jadwal tersendiri. “Saya bergiliran dengan Mas Taufiq dalam menemani anak-anak. Sebab, sesibuk apa pun, anak-anak harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya,” ujar perempuan berjilbab itu. (azi/c1/aif)

SEJAK beberapa hari ini, Kepala SMA Negeri I Genteng Mujib S.Pd mendapat tugas dari Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia ditunjuk melakukan supervisi dan evaluasi sekolah model di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Mujib satu-satunya guru dari Banyuwangi yang mendapat kepercayaan Kemendikbud untuk melakukan kegiatan supervisi dan evaluasi program dari pemerintah pusat. Sekolah yang dia supervisi dan evaluasi adalah kategori mandiri (SKM) dan pusat sumber belajar (PSB) serta pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL). Semua adalah program pemerintah pusat. Ada beberapa SMA negeri yang dia supervisi bersama tim yang ditunjuk Kemendikbud tersebut, di antaranya SMA Negeri 17 Makassar RSBI dan SMAN I Takalar. Mujib mengatakan, hasil supervisi dan evaluasi tersebut nanti akan menentukan layak-tidaknya

beberapa sekolah mendapatkan program berikutnya dari Kemendikbud. “Hari terakhir sekarang saya melakukan supervisi dan evaluasi di Kota Pare-Pare kota kelahiran Mantan Presiden Habibi,” tutur Mujib saat dihubungi via ponsel sore kemarin. Mantan kepala SMAN 2 Genteng itu mengaku bersyukur karena mendapat kepercayaan Kemendikbud menjadi tim supervisi program pemerintah pusat. “Besok saya sudah pulang ke Banyuwangi,” tandasnya,’’ (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ.RaBa

DOK.RaBa

ADA APA LAGI

Truk Nakal Terobos Jalur Padat

ABDUL AZIZ/RaBa

JALAN TERUS: Pengemudi kendaraan roda dua yang hendak lurus bisa jalan terus saat melaju di perempatan lampu merah Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Cegah Macet, Lurus Jalan Terus GENTENG - Padatnya arus lalu-lintas di Kota Genteng membuat pihak Dinas Perhubungan Banyuwangi dan Polisi Lalu Lintas melakukan langkah. Salah satunya, para pengemudi kendaraan dari arah barat yang biasanya berhenti ketika traffic light di perempatan Jalan Raya Desa Genteng Kulon menyalakan lampu merah, kini diperbolehkan jalan terus bila hendak lurus ke timur. Hal sama juga berlaku bagi kendaraan roda dua dari arah timur. Ketika melintasi traffic light di pertigaan Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, jika hendak lurus ke barat bisa jalan terus. Kanitlantas Genteng Ipda Sumono mengatakan, langkah itu diambil karena tingkat kepadatan lalu-lintas di Kota Genteng setiap hari terus bertambah. “Kita ambil langkah ini agar antrean kendaraan saat lampu merah menyala tidak semakin panjang,” katanya. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RABA

KENA TILANG: Petugas Lantas Genteng meminta pengemudi truk berhenti di Jalan Raya Gajah Mada, Kota Genteng.

GENTENG - Meski sudah sering dilakukan penertiban, pengemudi truk tetap nekat melintasi jalur padat di Jalan Raya Gajah Mada, Kota Genteng. Seperti yang terlihat sore kemarin. Saat berlangsung penertiban, ada sekitar tujuh truk yang tertangkap basah menerobos jalur terlarang di tengah kota tersebut. Begitu tepergok melintasi di jalur tersebut, Kanitlantas Genteng Ipda Sumono dan seorang anggota, Suwandono, langsung meminta pengemudi truk berhenti lalu ditilang. Beberapa sopir truk tersebut kebanyakan nekat melintasi jalur padat karena ingin melalui jalan pintas. “Jika truk yang melewati jalur ini karena mau kirim barang ke toko masih kita toleransi. Tapi, kalau hanya sekadar lewat tentu kita tindak,” tandas Sumono. (azi/c1/aif)

Pencuri Terjebak Dalam Rumah MUNCAR - Tepergok berada di rumah orang, Dwi Rubianto, 27, harus berurusan dengan polisi. Sebab, warga Dusun Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, tersebut di rumah orang dalam rangka berbuat jahat. Dia diketahui sedang menguras isi rumah di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu. Di rumah milik Widodo, 56, itu, nelayan tersebut mengembat sebuah ponsel dan uang tunai senilai Rp 170 ribu. Pencurian itu terjadi pukul 01.00. Saat kejadian, rumah tersebut dalam keadaan sepi. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini menjelaskan, beberapa hari sebelum kejadian, si pemilik rumah pergi ke Surabaya. ‘’Tetapi, malam itu kembali dan mengetahui rumahnya sedang di bawah ancaman,” katanya.

Korban menaruh curiga setelah melihat plafon rumahnya jebol. Selain itu, pintu rumah tersebut juga terkunci dari dalam. ‘’Pelaku masih berada di dalam rumah. Saat itu juga korban tepergok,” jelas perwira dengan satu melati di pundak itu. Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana menambahkan, dalam upaya penangkapan, korban memilih bantuan tetangga. Sebab, korban takut jika pelaku melakukan perlawanan. “Pelaku ditemukan bersembunyi di salah satu ruangan,” paparnya. Setelah itu, lanjut dia, sebagian warga menghubungi petugas. Tanpa menunggu lama, satuan personel polisi langsung bergerak ke lokasi kejadian dan berhasil mengamankan tersangka. “Hasil pemeriksaan, kuat dugaan dia sedang mencuri,” tandasnya. (ton/c1/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

TERTANGKAP BASAH: Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini (kanan) menginterogasi Dwi Rubianto di Mapolsek Muncar kemarin.


EKONOMI BISNIS

32

Jumat 9 November 2012

Pinjaman Resi Gudang Melesat ISTIMEWA

UMROH:Jamaah Alisan Tour and Travel berfoto bersama di Jabal Rahma, Makkah saat menjalankan ibadah umroh.

pemahaman Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Salah satu misi yang diemban tripartid adalah penekanan UU tersebut, permasalahan pembentukan kerja

salah satunya pemberian santunan kepada dua juru parkir yang meninggal dunia. Nilainya masing-masing sebesar Rp 21 juta. Tidak hanya tenaga kerja formal, lanjut dia, tetapi tenaga kerja informal juga bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja. “Dengan keikutsertaan program Jamsostek, perusahaan tidak diberatkan dengan anggaran dan tenaga kerja juga diringankan dengan biayabiaya, apabila suatu saat terjadi hal yang tidak diharapkan. Seperti kecelakaan kerja atau kematian,” terang Nurdin, yang asli dari Riau. (adv/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI • Grand Vitara •

membuka perwakilan di toko meubel Bang Hasyim di jalan KH Hasyim Asyari no 42-46 Kecamatan Genteng telepon 0333-843888 – 842656. Paket umroh Alisan dipastikan memberikan layanan lebih bagus dan mewah. Hotel terdekat dari Masjid Nabawi dan Masjidilharam. Bahkan pesawat langsung menggunakan Saudi Arabian Airlines dari Jakarta ke Madinah tanpa

taransit. Alisan Umroh dan Haji sudah dipercaya para artis ibukota dan pejabat untuk melakukan umroh. Alisan juga mengunakan PT. Alamin Ahsan Trevel yang pernah mendapat rewards sebagai travel nomor lima terbaik se-Indonesia. Itu pun peserta umroh dapat gratis air port tax handling, dengan fasilitas hotel bintang empat sampai bintang lima (*/irw)

Tripartid Tingkatkan Peserta Jaminan Naker deng lembaga Tripartid Kabupaten Banyuwangi. Dalam lembaga Tripartid itu, selain Disnakertrans, Jamsostek juga menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banyuwangi. Bertempat di Rumah Makan Mahkota Plengkung, Jalan Yos Sudarso, Banyuwangi, sekitar 20 perwakilan dari ketiga pihak membentuk sebuah program kerja. Di antaranya memberikan pemahaman dan penyelesaian permasalahan di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Banyuwangi. Pembentukan yang dilaksanakan kemarin (8/11) itu juga memberikan pengarahan, penjelasan, dan

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Rogojampi •

• Jl. Ikan Gurami •

• Tanah Tegal 1500m2 •

• Souvenir •

• All New CRV ‘10 •

• Civic Verio ‘97 •

Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Dijual all New CRV 2010, silver, manual. KM 17.000, konds sngat bagus, 275 juta harga pas. Hubungi: 081249230490

Djual cpt sedan Civic Verio '97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

• Tanah & Bangunan •

• Lemari Etalase •

• Prima Mobil •

Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392

Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733

• Perum Kalirejo Permai •

Dijual rumah SHM, IMB, Jl. Hasyim Asyari Rogojampi. LT 400m2, LB 200m2. Hubungi: 085258324200 - 082143389807

• Dikontrakkan •

• Rental Mobil • Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110

• Toyota Vios ‘05 •

• Perum Bunga Residence •

• Peluang Usaha •

Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222

Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888

• Toyota Innova 2010 •

• Honda Jazz ‘06 •

• Kijang LGX ‘01 •

Dijual Toyota Innova 2010 Solar, warna Silver, harga 228 juta nego, bisa cash & kredit atau tukar tambah. Hubungi: 08123453975 – 081335897888

Dijual Honda Jazz th 2006 idsi, warna silver stone, harga 131 juta, cash/kredit, bisa tukar tambah. Hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Kijang LGX Diesel tahun 2001, silver, harga 125 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

• Isuzu Panther ‘01 •

• GranMax ‘09/’11 •

• Kijang LGX ‘02 •

Dijual Isuzu Panther lv tahun 2001, biru power window, spion mirror, harga 105 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888

Dijual Gran Max Pick-Up 09/011 1.5cc/ 1.3cc, harga 77,5 juta/82,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX KF 80 STD tahun 2002, hitam metalik, harga 129,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Suzuki APV ‘10 •

• Toyota Innova ‘05 •

Dijual Daihatsu Xenia F600RV-GMPF JU tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Kijang Innova E XW 41 (BSN) tahun 2005, hitam metalik, harga 135,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Jl. Plaosa •

• Ruko Jalan Protokol •

• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

• Carry Futura ‘94 • Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

SITUBONDO

Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

gan (Disperindagtam) Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo itu juga menghadirkan narasumber dari PT Pertani Jawa Timur Totok Harianto, selalu pengelola resi gudang. Pembicara lain dari Unit Pelaksana Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau Surabaya diwakili Suwarni, manajer teknis laboratorium dan stafnya Hanggara Adhi Nurazak. Keduanya memaparkan peranan lembaga penilai kesesuaian dalam sistem resi gudang. Kasirin, pengurus KUD Ora Et Labora mengaku sangat terbantu dengan adanya program resi gudang. Hanya saja, dia meminta jangka waktu enam bulan bisa lebih toleran. Pasalnya, sebelum enam bulan sudah harus melunasi pinjaman. “Saya berharap jatuh tempo kapan harus ditebus bisa lebih toleran, karena jangka waktu yang kan enam bulan. Selain itu, perlu perangsang bagi petani agar mengikuti resi gudang, dengan tetap memberikan dana hibah dari kementerian dan tambahan subsidi,” usulnya dalam kegiatan yang digelar Disperindag Jatim bersama Disperindagtam Banyuwangi itu.(irw)

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

Dijual rumah Perum Bunga Residence blok A31 LT.104m2, SHM, hub: 081358639444/085646477168

BANYUWANGI

ISTIMEWA

Nurdin Syah

Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hubungi: 085236003081

2010 Rp 630 juta 2011 Rp 2,8 miliar 2012 Rp 10 miliar Sumber Bank Jatim

bersama (PKB), peraturan perusahan (PP) dan serikat pekerja (SP). Di dalamnya termasuk perlindungan sosial ketenagakerjaan. Seperti jaminan hari tua, jaminan kecelakaan, dan jaminan kematian. Semuanya ada dalam program Jamsostek Banyuwangi. Kepala PT Jamsostek (persero) cabang Banyuwangi Nurdin Syah, yang baru seminggu menjabat menuturkan, program tripartid itu untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja dan pengusaha tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan. Nurdin menambahkan, program Jamsostek yang sudah berjalan

anan terbaik bagi masyarakat, Alisan juga melayani perjalanan umroh yang bersifat reguler umum. Umroh reguler ini dilakukan secara terjadwal. Ada juga umroh reguler khusus sesuai permintaan, baik itu dari sisi waktu maupun jumlah jamaah yang menyertai. Sedangkan untuk Kota Banyuwangi yang mau melaksanakan umroh lewat Alisan Tour dan Travel, kini Alisan

B A N Y U WA N G I –Ju m l a h tenaga kerja (Naker) sangat besar di Banyuwangi. Dari berpenduduk 2,1 juta jiwa terdapat puluhan ribu Naker, baik bidang formal maupun informal. PT Jamsostek (Persero) cabang Banyuwangi sebagai pelaksana perlindungan jaminan sosial tenaga kerja, terus berupaya mendukung program fasilitas penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Bekerja sama dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banyuwangi, Jamsostek menggan-

Pinjaman Resi Gudang

BANYUWANGI-Kucuran pinjaman Bank Jatim dengan agunan resi gudang terus mengalami peningkatan. Hingga 31 Juli 2012 sudah tercatat plafon pinjaman yang dikucurkan untuk Banyuwangi mencapai Rp 10 miliar lebih. Angka plafon itu terbesar di Jawa Timur dibanding Kraksaan yang hanya Rp 4,1 miliar dan Nganjuk yang Rp 1,4 miliar saja. Angka pinjaman resi gudang dengan skema subsidi itu jauh melesat dibanding tahun 2011. Meski sudah tertinggi di Jatim, angka plafon pinjaman untuk Banyuwangi hanya Rp 2,8 miliar lebih. Komoditi yang diagunkan melalui resi gudang adalah gabah. Feri Hendriyanto, perwakilan Bank Jatim Pusat Surabaya mengakui, perkembangan pembiayaan sistem resi gudang dengan skema subsidi itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, plafon yang diberikan Bank Jatim Cabang Banyuwangi hanya Rp 630 juta. “Rinciannya, plafon pertama Rp 440 juta dan kedua Rp 190 juta diberikan kepada Kopkar Pelita Tani dengan komoditi gabah,” sebut Feri dalam sosialisasi resi gudang di Rumah Makan Mahkota Plengkung, kemarin (8/11). Sosialisasi yang dibuka Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertamban-

Alisan Tour dan Travel Melayani Umroh Reguler Umum GENTENG –Selain sudah dikenal bergerak melayani keberangkatan Haji dan Umroh, Alisan juga telah banyak melayani para jamaah Haji dan Umroh dari Indonesia. Konsistensi Alisan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para kliennya, telah membuat Alisan menjadi salah satu travel haji dan umroh papan atas. Bahkan kini untuk memberikan lay-

Per 31 Juli 2012 Tembus Rp 10 M

Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

BANYUWANGI • Galangan Kapal • Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 082163331119 PT. B.J.P (tdk trma SMS)

Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

• Pajero Sport ‘10 • Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541

• Honda Genio ‘94 •

Dijual Grand Vitara 2007 JLX, harga 167 juta nego, bisa cash / kredit atau bisa tukar tambah. Hubungi 08123453975 – 081335897888

SITUBONDO • Peluang Usaha • Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1:Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 3834 VI, an. Hj. Masroyah. Jl. Letjen S. Hariyono 59 Kel. Tukangkayu

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 6147 E, an. Suryono, Jl. Kangian RT02/025 Besuki, Situbondo


OPINI

Jumat 9 November 2012

37

RAPBD 2013

ICHSAN RASYID/RaBa

SALAMAN: Bupati Anas menyerahkan dokumen RAPBD kepada ketua DPRD Hermanto.

Diproyeksikan Naik Rp 1,803 T BANYUWANGI - Pendapatan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2013, diproyeksi naik menjadi Rp 1,678 triliun dari APBD 2012 sebesar Rp 1,671 Triliun. Anggaran belanja diproyeksi naik Rp 1,803 Triliun dari Rp 1,181 Triliun. Rencana kenaikan pendapatan dan belanja daerah itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas pada rapat paripurna DPRD kemarin (7/11). DPRD menggelar rapat paripurna untuk mendengarkan pidato nota pengantar penyampaian rancangan kebijakan umum (RKUA) dan rancangan prioritas dan plafon anggaran sementera (RPPAS) RAPBD 2013. Pada kesempatan itu, Bupati Anas menyampaikan, penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2013 diproyeksi naik menjadi Rp 161 miliar. Tahun 2012 penerimaan PAD hanya sekitar Rp 132 miliar lebih. Peningkatan proyeksi penerimaan PAD itu didongkrak melalui peningkatan penerimaan pajak daerah sebesar Rp 54,6 miliar dari sebelumnya Rp 37,242 miliar. Penerimaan retribusi ditarget naik menjadi Rp 24,170 miliar dari sebelumnya hanya Rp 22,103 miliar. Selain penerimaan PAD, Bupati Anas juga menyampaikan proyeksi penerimaan dana perimbangan. Pada RAPBD 2013 mendatang dana perimbangan juga diproyeksikan naik menjadi Rp 1,222 triliun dari Rp 1,186 triliun. Dana alokasi umum (DAU) diproyeksi naik menjadi Rp 1,154 triliun dari Rp 1,030 Triliun. “Informasi dari Kementerian Keuangan, total pagu anggaran DAK sebesar Rp 76,997 miliar,” ungkap Bupati Anas. Meski anggaran belanja diporyeksikan naik, namun belanja tidak langsung diproyeksi turun jadi Rp 1,178 triliun dari tahun 2012 sebesar Rp 1,181 triliun. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 1,087 triliun dan belanja tidak langsung non belanja pegawai Rp 91,867 miliar. Pada tahun 2013 mendatang, pemerintah daerah menetapkan berapa prioritas anggaran belanja daerah. Yakni, belanja urusan pendidikan 20 persen, belanja urusan kesehatan 10 persen, belanja urusan pengembangan dan pembangunan infrastruktur, peningkatan belanja program revitalisasi pertanian dan belanja pengembangan pariwisata dan pelestarian. (afi/aif)

EKONOMI

SIGIT HARIYADI/RaBa

BERSANDING: Seorang pedagang menawarkan daging ikan segar dan telur ikan kepada konsumen.

Telur Ikan Diminati BANYUWANGI - Pilihan menu makanan bagi para penggemar seafood semakin beragam. Selain menyediakan berbagai jenis ikan, para pedagang di Pasar Banyuwangi kini juga menjajakan telur ikan. Seperti dilakukan Aspia, 55. Selain menjual ikan segar, pedagang yang sehari-hari mangkal di Pasar Banyuwangi, ini juga menjual telur ikan. Kali ini, yang tersedia adalah telur ikan tuna dan telur ikan tengiri. Uniknya, harga telur ikan tersebut malah lebih mahal dibanding harga dagingnya. Buktinya, Aspia melego satu kilogram (kg) telur ikan tuna dengan harga Rp 50 ribu. Padahal, daging ikan tuna dia jual “hanya” seharga Rp 35 ribu per kg. “Sedangkan untuk jenis ikan tengiri, harga daging dan telurnya sama, yakni Rp 50 ribu per kg. Harga telur ikan cenderung lebih mahal karena sulit didapat,” ujarnya. Aspia mengaku pembeli telur ikan cukup banyak. Dalam sehari dia mampu menjual 30 sampai 50 kg. “Telur ikan bisa biasa diolah menjadi pepes, digoreng, atau dimasak bumbu merah,” terangnya. (sgt/c1/als)

NU-ku, NU-mu, NU Kita TIDAK terasa NU Banyuwangi sudah memasuki bulanbulan perkhidmatan. Cuaca di jagat NU pun mulai hangat dan hampir panas seiring naiknya status Gunung Raung pada level siaga 3. Apakah keduanya berhubungan ataukah tidak? Wallahu a’lam. Riuh-redam suara para aktivis organisasi berlambang bumi itu pun mulai terdengar nyaring seiring gemuruhnya magma Gunung Raung. Belum lagi silang pendapat para fungsionaris beberapa partai. Itu ikut mengasyikkan dinamika dalam organisasi warisan para kekasih Allah tersebut. Mereka tiba-tiba fasih berbicara NU, bahkan kadang-kadang lebih fasih daripada para kiai pengasuh pesantren yang merupakan sokoguru NU. Bukan hanya itu, para elite dari berbagai lembaga dan institusi formal dan nonformal, para pebisnis dan sampai para petaruh alias botoh, juga sibuk mondar-mandir gosok-gosok dan gosip sanasini. Itu menjadi pemandangan tersendiri di kerajaan rakyat bersarung ini. Belum lagi atraksi para dukun yang aroma kemenyannya mulai

menyeruak hidung. Insan yang meng-kandidatkan diri pun mulai bermunculan dengan gaya dan cara masing-masing. Ada yang terus terang mendeklarasikan dirinya melalui media massa. Ada pula yang berterus terang hanya melalui media anjang sana anjang sini. Selain itu, ada pula yang malu-malu kucing bahkan malu-malu macan. Ada pula yang jualan restu dan ridlo para sesepuh. Ada pula yang jualan wangsit Alas Purwo, dan ada pula yang nyuruh-nyuruh orang lain agar mendesak dirinya mencalonkan diri. Sehingga, kesan yang muncul adalah dirinya dicalonkan bukan mencalonkan diri. Padahal, hari-hari seperti ini sulit membedakan makna mencalonkan dan dicalonkan. Sama sulitnya membedakan ketika ada seorang lakilaki yang tergila-gila kepada perempuan cantik; apakah dia di-lentrek ataukah melentrek. Dinamika itu seiring kebiasaan yang lagi ngetren akhir-akhir ini, yaitu menyimpulkan sesuatu dari prasangka. Yang menggelikan lagi, masingmasing pihak dengan muatan masing-masing pula—biar

O l e h

H.ALI MAKKI ZAINI* kelihatan baik—menggunakan cara menjelak-jelekkan pihak lain; biar kelihatan benar menyalah-nyalahkan pihak lain. Seabrek praduga dan prediksi pun berseliweran. Kalau yang menjadi ketua NU adalah si Pulan, maka presidennya, gubernurnya, bupatinya, RT-nya, RW-nya, adalah kelompok tertentu. Kalau yang menjadi ketua NU adalah si Noyo, maka NU akan dipastikan beraroma politik praktis. Kalau yang menjadi ketua NU adalah si Suto, maka NU akan dijadikan holding company. Kalau

yang menjadi ketua NU si ini, maka si itu dalam bahaya. Pokok yang gawat-gawat lah. Dinamika tersebut adalah sah dan wajar-wajar saja, karena memang isi jagat NU adalah manusia. Manusia itu berakal dan bernafsu, sehingga wajar kalau muncul rasa suka dan tidak suka, bermuatan kepentingan dan tidak. Karena memang dalam hidup, manusia pasti punya kepentingan. Yang tidak memiliki kepentingan hanyalah ahli kubur, Alfatihah.. Dinamika tersebut terjadi karena juga didasari rasa ngeman kepada NU. Walaupun toh rasa ngeman tersebut beragam jenisnya. Ada yang ngeman “murni”, ada ngeman “harian”, ada ngeman “mingguan”, ada ngeman “tahunan”, ada pula ngeman “lima tahunan”. Alangkah indahnya bila dalam dinamika-dinamika itu tetap terselip pertanyaan; oleh siapakah NU ini didirikan? Dengan tujuan apakah NU diciptakan? Siapakah yang menjadi warga NU kebanyakan? Milik penguruskah NU ini? Ataukah milik wargakah NU ini? Apakah yang dibutuhkan warga NU? Siapakah yang

harus dibela, diayomi, dan dilindungi NU? Siapa pun boleh berdinamika. Siapa pun boleh nyalon. Siapa pun boleh berpendapat, boleh berkeinginan, boleh berprediksi, boleh berprasangka, dan boleh menyimpulkan jagat NU ini. Kenapa? Karena memang NU tercipta untuk diriku, kamu, dan kita. Sebagai ilustrasi akhir coretan ini; dulu saat Sahabat Ali Karromallahu Wajha menjadi khalifah, pernah ditanya salah seorang rakyatnya. “Wahai Amirul Mukminin, kenapa di saat engkau memimpin justru banyak perselisihan dan banyak pertentangan yang mengarah pada perpecahan? Berbeda jauh di saat Kanjeng Nabi Muhammad SAW memimpin. Sayidina Ali menjawab “Ya mesti beda, wong d i s a a t Na b i m e m i m p i n rakyatnya adalah Abu Bakar, Uma r, Ut s ma n , d a n a ku . Nah, di saat aku memimpin rakyatnya kamu-kamu ini”. Ya Allah sallimna , sallim pengurus NU, dan sallim warga NU. *) Hanyalah pengurus NU biasa.

Membangkitkan Cinta Film Indonesia SETELAH mengikuti workshop drama dan film di aula RSI Fatimah Banyuwangi Minggu 28 Oktober 2012, mendadak peserta bergairah dan tumbuh cintanya terhadap film buatan negeri sendiri. Maklum selama ini perhatian mereka terseret pada film asing, terutama Bollywood dan Hollywood. Sehingga, ketika film Indonesia mulai “bernyawa” lagi, bersoraklah mereka. Peserta yang terdiri atas guru TK hingga SMA dan siswa SMP hingga SMA itu mengeluelukan sutradara film senior H. Chairul Umam dari Jakarta. Kebetulan memang Umam baru pertama kali datang ke Banyuwangi. Saya sebagai moderator acara bergengsi itu trenyuh ketika ratusan peserta menembakkan puluhan pertanyaan seputar film dan drama langsung kepada Chairul Umam dan Viddy AD Daery yang sama-sama dari Jakarta. Beberapa seniman dan budayawan Banyuwangi juga tampak hadir di

antaranya, Hasnan Singodimayan, Bonang Prasunan, Fatah Yasin Noer, Taufiq Wr. Hidayat, Iqbal Baraas, Bambang Lukito, MH. Qowim, reporter JTV, dan wartawan dua koran besar nasional Jawa Pos dan Kompas. Dalam kesempatan itu, panitia menganugerahi Misbach Yusa Biran Award kepada Hasnan (bidang film), Kuntowijoyo Award kepada MH. Qowim (bidang novel) atas karyanya yang berjudul Hiroshima, dan Mohammad Diponegoro Award kepada Iqbal Baraas SH (bidang cerpen) berjudul Pesta Hujan di Mata Shinta. Dalam kesempatan itu, Chairul Umam yang lahir di Tegal 69 tahun silam menyemangati bahwa siapa pun bisa membuat film. Guru bisa membuat film dokumenter yang mengisahkan kemajuan sekolahnya dari tahun ke tahun. Sastrawan bisa membuat film berupa kisah Banyuwangi, misalnya. Menurut penyuka sate kambing muda itu, kon-

O l e h

SUYANTO, MSi* sep jitu membuat film adalah harus melalui tahap pertama, yaitu ide cerita. Setelah itu, ide cerita itu ditawarkan kepada panyandang dana. Nah, setelah disepakati kedua pihak, lalu diskenariokan. Tahap-tahap berikutnya adalah menentukan sutradara, membedah skenario, kemudian kru film dilengkapi. Kru yang dimaksud adalah cameraman, direktor fotografi, dan lighting

man. Jika sutradara membutuhkan kru, maka berupa asisten sutradara dan tukang rekam. Harus diingat bahwa film memiliki dua pemimpin, yaitu pemimpin produksi dan pemimpin artistik atau sutradara. Tahap selanjutnya adalah hunting lokasi, shooting film yang sebaiknya dilengkapi sebuah mixer suara. Sementara itu Viddy AD Daery, penulis skenario Drama LIT, menggugah para muda Banyuwangi untuk belajar film dengan cara latihan drama. Menurutnya, Chairul Umam awalnya pemain teater, Arifin C. Noer (sutradara film almarhum) juga berangkat dari seni teater. Kaum muda jangan hanya ribut membicarakan perbedaan drama dan teater dan lain-lain. Sibuklah berlatih dan berkarya. Lelaki kelahiran Lamongan dan kini menetap di Jakarta itu pernah membanting tulang dalam Lenong Betawi dan bergabung dengan TPI. Ia menyarankan

agar sekolah-sekolah menggiatkan ekstra teater. Sebagai sebuah karya sastra, teater mampu membentuk karakter anak bahkan mengubah jiwa pengecut menjadi pemberani. Acara yang dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi Drs. Dwiyanto itu berlangsung hingga lewat senja hari dan diliput JTV Banyuwangi. Pemerintah Banyuwangi melalui Dinas Pendidikan sangat antusias dan mendukung penggeloraan kehidupan teater dan film di tangan anak-anak muda kreatif Banyuwangi. Bahkan, itu harus diobsesikan, karena siapa tahu di Banyuwangi akan muncul sutradara-sutradara sekaliber Chairul Umam dalam waktu dekat. Sungguh luar biasa dan sangat istimewa. Apalagi kearifan lokal Banyuwangi sangat kaya dan layak jual jika difilmkan. *) Pemerhati film dan penulis naskah drama ; master kajian budaya alumnus Unud Denpasar.


38

Jumat 9 November 2012

JAGA PELUANG: Pesilat Popda saat berlatih di GOR Tawang Alun beberapa waktu lalu. Tiga pendekar berhasil lolos ke babak kedua.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

Silat Melenggang, Bulu Tangkis Rontok CABANG pencak silat menjaga peluangnya mendulang medali di pentas Popda IX di Surabaya. Dalam laga yang dimainkan kemarin (8/1), tiga dari lima pendekar Banyuwangi yang bertanding memastikan diri lolos ke babak berikutnya. Hasil ini sekaligus melengkapi catatan pendekar sebelumnya yang berhasil melengang ke fase kedua. Capaian kontingen pencak silat dimulai dengan kegemilan Romi Iza. Turun di kelas G putra, Iza mampu menundukkan pendekar asal Kota Pasuruan, Muzacky, dengan kemenangan 5-0. Torehan Iza juga diikuti pesilat lainnya diantaranya Arim Lailatul Maulidia yang turun di kelas F putri. Menghadapi wakil Kota Malang, Wijayanti, Arim, tampa ampun menggelontor lawannya dengan kemenangan mengesankan 5-0. Langkah ke

fase berikutnya juga dicatatkan Novita Arlan yang turun di kelas E putri. Bertanding melawan Diyan Puspitasari asal Kota Malang, Novita mampu menang multak dengan skor 5-0. Sayang, kemenangan tiga pendekar Banyuwangi gagal diikuti wakilnya yang turun di kelas A dan C putri. Fitri yang melawan Holisatul Hasanah asal Bondowoso dipaksa menyerah dengan skor mencolok 0-5. Berikutnya giliran Diah Suryaning yang harus mengakui keunggulan Lailatul Istiqomah asal Gresik dengan kemenangan 0-5. “Langkah ke babak berikutnya tentu lebih berat. Tapi anakanak sudah siap dengan konsekuensi tersebut,” ujar Bambang Wahyuono, ofisial pencak silat Banyuwangi dihubungi lewat telepon genggamnya kemarin. Sementara itu, kegemilangan cabang bulu tangkis dalam

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) IX di Surabaya

terhenti kemarin (8/11)

n

Baca Silat...Hal 39

Lolos ke Fase Knock Out BANYUWANGI - Tim basket putri Banyuwangi memastikan satu tempat di babak knock out Popda 2012 di Surabaya. Kepastian itu diperoleh setelah dalam laga yang digelar sore kemarin (8/11), tim asuhan Mulyadi itu mampu menundukkan tim kuat, Kota Malang, dengan skor 35-26. Kemenangan itu sekaligus menjadi modal berharga bagi Tata dkk untuk menyambut laga pemungkas siang ini. Menghadapi Kuda Hitam, Nganjuk, anak asuh Mulyadi itu menargetkan menang demi mengamankan langkah ke babak berikutnya. “Kami tetap ingin fight lawan Nganjuk. Surabaya adalah lawan berikutnya. Tapi kami tidak ingin bertemu dulu di knock out. Makanya juara grup harus kita ambil,” tegas Mulyadi.

Ambisi itu sudah mulai terealisasi dalam laga kontra Kota Malang kemarin. Menurunkan pemain sedikit berbeda dengan saat membekuk Sidoarjo, kedua tim bermain ketat di kuarter pertama. Kejar-mengejar skor pun terjadi hingga kedudukan dipaksa imbang 44 dan 12-12 di babak pertama. Di kuarter kedua, pertandingan alot tetap tersaji. Devi yang keluar akibat benturan dengan lawan memaksa Mulyadi memasukkan Fidi untuk menutup celah yang ditinggalkan pemain tersebut. Kepercayaan itu dijawab Fidi dengan membantu Banyuwangi memimpin atas Kota Malang di kuarter kedua dengan kedudukan 16-12. Di babak ketiga, Devi kembali dipercaya Mulyadi masuk ke lapangan. Kehadiran pe-

main itu membuat pertandingan lebih seru. Kejar-mengejar angka pun terjadi hingga menjelang penutupan kuarter ketiga. Namun, Banyuwangi akhirnya mampu kembali leading dengan skor 22-19. Di kuarter final, Banyuwangi yang unggul stamina seolah tidak memberi kesempatan Kota Malang mengembangkan permainan. Kolaborasi Tata, Serly, Marsil, dan Devi, memastikan kemenangan kedua bagi Banyuwangi. Babak ketiga pun dituntaskan dengan kemenangan meyakinkan 35-26. “Besok (hari ini) masih ada Nganjuk. Kami ingin menang demi memastikan juara pool. Kami tidak anggap remeh mereka (Ngajuk) meski kalah dari Kota Malang di pertandingan berikutnya,” cetus Mulyadi, pelatih basket. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Jumat 9 November 2012

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Tersangka Santoso Pernah Tersandung Kasus Peledak n BLARR... Sambungan dari Hal 29

Dalam laporannya, warga me nyebut ada perahu yang dinaiki beberapa nelayan yang mencari ikan menggunakan bahan peledak. “Dari laporan itu, kita langsung turun ke lokasi,” terang Nazif. Laporan warga itu ternyata benar. Saat berada di perairan se kitar Pantai Anggelan, wilayah Desa Sumber Kencono,

Ke camatan Wongsorejo, ada perahu yang sedang mencari ikan. Saat diperiksa, ternyata ada puluhan kilo ikan yang diduga hasil tangkapan menggunakan bahan peledak. “Ikan hasil tangkapan menggunakan jaring dan bom jelas berbeda,” sebut Nazif. Hasil pemeriksaan di perahu milik para nelayan, jelas dia, tidak ditemukan bom. Tetapi, pada ikan seberat sekitar 30 ki logram di perahu itu ada tan da-tanda terkena bahan

peledak. “Ikan dan perahunya kita amankan di Lanal sebagai barang bukti (BB),” ujarnya. keperluan pemeriksaan, lima nelayan yang berhasil ditangkap itu dinaikkan ke kapal cepat milik Lanal Banyuwangi yang dikemudikan langsung Danlanal Nazif. “Akan kita proses. Dua nelayan yang kabur itu akan kita buru,” tegasnya. Salah satu tersangka, Tohari, mengakui bahwa mereka mencari ikan menggunakan bahan peledak

sejenis bom. Ikan di perahunya merupakan hasil tang kapan menggunakan bom. “Bomnya hanya satu, yang membawa Pak Santoso,” sebutnya. Tohari menyebut, rombongannya mulai mencari ikan sekitar pukul 07.00. Tetapi, baru dua jam mencari ikan, sudah ditangkap anggota Lanal Ba nyuwangi. “Saya baru kali ini mencari ikan menggunakan bom. Itu pun karena diajak Pak Santoso,” katanya. (abi/c1/bay)

Status Siaga Belum Berubah n ASAP... Sambungan dari Hal 29

Kemarin, gunung dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) itu mengeluarkan asap setinggi 200 meter. Hasil pengamatan visual, asap cukup tebal mulai terpantau sejak pukul 04.00 hingga pukul 08.00. Selebihnya, asap tidak terlihat lantaran tertutup awan. Kepala Pos Pengamatan Gu-

nung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok Suryadi mengatakan, asap tersebut mengarah ke wilayah selatan. ‘’Angin berembus ke selatan, yaitu ke wilayah Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, dan wilayah Garahan di Kabupaten Jember,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Balok menyatakan, sejauh ini gunung terbesar di Pulau

Jawa itu terus melakukan proses pembakaran magma. Karena itu, gunung tersebut terus mengeluarkan asap dalam beberapa hari terakhir. ‘’Tetapi, kemarin (Rabu lalu, Red) asap tidak kelihatan karena mendung,” papar pria asal Dusun Krajan, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, itu. Dia menambahkan, aktivitas vulkanik gunung yang memiliki kaldera 800 x 1.200 meter itu tidak meningkat. Hingga ke-

marin, gempa tremor yang tercatat seismograf rata-rata memiliki amplitude 18 mm. ‘’Status masih tidak berubah dan masih siaga atau level III,’’ jelasnya. Sementara itu, pantauan wartawan koran ini, asap yang mengepul di atas puncak gunung itu mengundang reaksi warga desa setempat. Banyak warga yang keluar rumah untuk melihat aktivitas vulkanik gunung tersebut. (ton/c1/bay)

Diduga Akibat Salah Pergaulan n JAMBRET... Sambungan dari Hal 29

Kepada penyidik, Enggar dan Syarif, mengaku beraksi dengan cara memotong tas korban menggunakan pisau. Nah, pisau yang digunakan beraksi kini tidak diketahui keberadaannya. “Pisaunya katanya dibuang ke laut, tapi laut mana belum jelas,” jelas Aipda Sastro. Pada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sastro menyebut dua tersangka yang telah menjambret itu sepertinya anak baik. Me reka melakukan karena salah pergaulan. “Ada warga yang protes saat tersangka kita di tangkap. Katanya, mereka

anak baik,” cetusnya. Sastro menyebut, boleh saja warga memprotes, tapi yang pasti para tersangka telah mengakui perbuatannya. Untuk me nunjukkan salah ataukah tidak, nanti bisa dilihat dalam proses hukum di pengadilan. “Di lihat di pengadilan saja,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, dengan keterbatasan fisik, Enggar Wahid dan M. Sa rif justru menjambret tas mi lik Niken Ardi Dian Lukmay, 27, warga Jalan Ikan Tombro, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Parahnya lagi, seorang penderita tunawicara yang lain, yakni

Awaludin Songsongadi, justru melibatkan diri dalam tindakan pidana tersebut. Pria asal Gang Dahlia, Jalan Musi, Kelurahan Penganjuran, Ke camatan Banyuwangi, itu malah bersedia menjual barang hasil kejahatan Enggar dan Sarif. Bahkan, Udin—sapaan karib Awaludin—justru mendapatkan bagian terbesar dari penjualan barang jambretan kedua rekannya tersebut. Sementara itu, kejahatan yang dilakukan tiga pelaku kriminal itu sebenarnya berlangsung sekitar dua bulan lalu, tepatnya Minggu (2/9) sekitar pukul 23.10. Kala itu, Sarif yang beralamat di Perum Kebalenan Indah,

Banyuwangi, itu menunggang sepeda motor bersama Enggar yang tinggal di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Glagah. Rupanya, keduanya sengaja berkeliling kota menjelang tengah malam untuk mencari warga yang bisa dijadikan korban kejahatan. Sebab, saat itu Enggar sudah membawa senjata tajam. Ketika melintas di Jalan Surati, Banyuwangi, dua pemuda tersebut Niken. Setelah posisi motor yang mereka tumpangi cukup dekat dengan motor Ni ken, keduanya pun melaksanakan niat jahatnya. Enggar mengiris tali tas laptop milik korban dan kabur. (abi/c1/bay)

Dimakamkan di Kawasan Tsuroya n SOENARTO... Sambungan dari Hal 29

Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Tsuroya yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Makkah. “Hari ini (kemarin, Red), almarhum dimakamkan di Tsuroya,” katanya. Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Malah, kondisinya juga mulai membaik. Tetapi nyatanya, Allah berkehendak lain. “Almarhum insyaallah husnul khotimah,” terang ketua rombongan KBIH Sabilillah, Faizin. Dengan meninggalnya Soe-

narto, berarti sudah tiga jamaah haji asal Banyuwangi yang meninggal dunia di Makkah karena sakit. Sebelumnya, dua jamaah bernama Hasan Ahmad, asal Kecamatan Licin, dan Nursitatik warga Kecamatan Srono, juga meninggal dunia karena sakit. “Sampai saat ini, jamaah haji asal Banyuwangi yang meninggal di Makkah tiga orang,” jelas Gufron Mustofa. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Gufron menyebut bahwa saat ini ada satu jamaah yang kondisinya kritis. Jamaah itu bernama Dasuki bin Markum, 66, warga Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo. “Pak Dasuki se-

karang dirawat di rumah sakit (RS) King Abdullah, Makkah,” jelasnya. Menurut Gufron, Dasuki mulai sakit setelah melempar jumrah 10 Dzulhijjah lalu. Saat itu, yang bersangkutan mengaku sesak napas dan nafsu makannya menurun. Sebelum dirawat di RS King Abdullah, dia sempat di rawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) sektor 2. Setelah itu, dia dipindah ke BPHI Makkah. Karena kondisinya belum membaik, dia dirujuk ke RS Al-Jahir dan terakhir ke RS King Abdullah, Makkah. “Pak Dasuki sadar cuma masih dipasangi infus,” katanya. (abi/ c1/bay)

Lion Menunggu Pesawat Baru n SETELAH... Sambungan dari Hal 29

Saat ini, pesawat take off dari Surabaya lebih sore, yaitu sekitar pukul 14.30. dari Banyuwangi, pesawat take off pada pukul 15.30. Sebelumnya, pesawat take off pada pukul 14.50 sore.

Andi menambahkan, dengan beroperasinya pesawat MNA, maka penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari kembali dilayani dua maskapai penerbangan. Selain Merpati yang setiap hari terbang, juga ada pesawat Wings Air milik maskapai penerbangan Lion Air.

Meski demikian, pesawat Wings Air hanya terbang empat hari dalam sepekan. Namun, ke depan, Lion berencana menerbangkan armadanya ke Banyuwangi setiap hari. Kini maskapai penerbangan tersebut masih menunggu pesawat baru dari Prancis. (afi/c1/bay)

Lebih Ringan daripada Tuntutan Jaksa n MAIN... Sambungan dari Hal 29

Majelis hakim yang dipimpin Made Sutrisna mengganjar mereka dengan hukuman dua bulan penjara dipotong masa tahanan. “Dua bulan penjara dan dipotong masa tahanan,” cetus Made Sutrisna.

Hukuman tersebut dijatuhkan setelah majelis hakim melihat beberapa pertimbangan. Salah satunya, para terdakwa mengakui kesalahan dan menyesali perbuatan. Selain itu, terdakwa Joko Mulyono juga men derita sakit komplikasi yang kritis. Vonis dua bulan penjara

itu sebenarnya lebih ringan se bu lan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Dodi Su santo. Dalam tuntutannya, jaksa asal Jember ini menyebut para terdakwa terbukti melanggar Pasal 303 tentang judi dan me nuntut terdakwa divonis tiga bu lan penjara. (abi/c1/bay)

Butuh Dukungan Semua Pihak n PBB... Sambungan dari Hal 30

Dalam pembahasan RAPBD 2013 mendatang, penerimaan dari PBB sudah diproyeksikan masuk 100 persen tidak lagi 40 persen. Pada tahun-tahun sebelumnya, penerimaan PBB dalam APBD hanya 60 persen dari pagu yang ada. Dia berharap penyerahan pengelolaan PBB ke daerah itu bisa ditingkatkan menjadi 100 persen.

Sebab, selama lima tahun terakhir realisasi penerimaan PBB hanya mencapai 85 persen saja. Dari realisasi 85 persen itulah, kata Suyanto, yang kemudian dibagi dengan pemerintah pusat. Pihaknya akan kerja ke ras untuk merealisasikan penerimaan PBB hingga 100 persen. “Untuk merealisasikan 100 persen, kita butuh dukungan semua pihak,” tegasnya. Kalau penerimaan PBB bisa direalisasikan 100 persen, maka

secara otomatis akan mendongkrak penerimaan pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, dengan penyerahan pengelolaan PBB pada daerah akan menjadi pajak daerah. Saat ini, Dispenda sedang ge tol menyosialisasikan peralihan PBB dari pajak pusat menjadi pajak daerah. “Dengan peralihan PBB menjadi pajak daerah, kita harapkan kesadaran wajib pajak semakin meningkat,” harapnya. (afi/c1/bay)

Tempat Parkir Sepatu pun Tertata Rapi Pemain Sudah Berjuang Maksimal n SILAT...

n DUA LAYAR... Sambungan dari Hal 29

Sambungan dari Hal 38

Alamatnya di Jalan Bideford. Ada papan tulisan “Al-Falah Mosque” yang berukuran tak terlalu besar di dinding atas bangunan tersebut. Masjid itu menempati lantai dasar gedung berlantai enam yang diapit gedung Grand Park Orchard dan Tong Sia Building. Beruntung, rangkaian ibadah salat Jumat di masjid tersebut belum dimulai. Azan salat Jumat dijadwalkan berkumandang tepat pukul 13.00 waktu setempat. Sebelum itu, takmir masjid menyampaikan beberapa pengumuman nama imam, khatib, dan hasil kotak amal yang didapat, serta lapo ran penggunaan dana. Takmir juga menyampaikan permintaan doa dari beberapa jamaah dan donatur. Dia juga menyampaikan bahwa khotbah Jumat akan disampaikan dalam Bahasa Melayu. Selama pengumuman berlangsung, saya langsung melepas sepatu dan bergegas menuju ruang wudu. Tempat sepatu berupa deretan rak kecil, semua jamaah menaruh sepatu dengan rapi. Tak terlihat sepatu menumpuk layaknya tumpukan sandal di teras masjid-masjid di Banyuwangi dan Situbondo. Semua di sana serba rapi, atau mungkin karena terbiasa rapi dan bersih. Pun demikian dengan ruang wudu. Banyak pancuran untuk berwudu di masjid tersebut. Warga di depan ruang itu pun berbaris rapi, semua antre dengan sabar untuk mendapat giliran berwudu. Tidak ada yang nekat nyelonong atau menerobos antrean. Begitu memasuki masjid, suasana tampak sejuk dan bersih. Seluruh lantai bagian dalam gedung dilapisi karpet. Meski tidak ada AC, tapi udara di dalam ruangan itu cukup sejuk. Selain banyak kipas angin, jarak antara lantai dan langit-langit cukup tinggi. Tata cara salat Jumat di masjid tersebut sama dengan masjid lain di dunia. Yang membedakan, di dinding depan masjid Al-Falah terpasang dua layar besar. Satu screen putih tersebut dipasang di sisi kiriatas tempat khotbah, satu lagi terpasang

Wakil Banyuwangi yang turun di nomor ganda maupun tunggal dipastikan harus angkat koper lebih awal. Itu menyusul kekalahan yang diderita atas lawan-lawannya di hari kedua even dua tahunan untuk kalangan pelajar tersebut. Di nomor tunggal putra, harapan Zakcy melenggang lebih jauh terhenti di unggulan per tama asal Kota Malang, Ja son. Meski sempat meraih kemenangan di set pertama dengan skor 21-13, Zakcy dipaksa menelan pil pahit di dua set berikutnya. Zakcy pun tumbang

BAYU SAKSONO/RaBa

PENUNJUK ARAH: Rambu-rambu persimpangan Orchard Road, Mount Elizabeth Road, dan Bideford Road tempat Masjid Alfalah Singapura.

di dinding sisi kanan-atas. Dengan begitu, seluruh jamaah sepanjang 25 saf yang masing-masing saf berisi sekitar 48 orang itu bisa melihat tampilan di layar tersebut. Pada Jumat tersebut, Ust. Ismail Hashim bertindak selaku Khatib dan Imam. Dia menyampaikan khotbah berjudul Lesson from The Pledge of Aqabah. Selama khotbah berlangsung, tampak visual Ustad Ismail di dua layar besar tersebut. Mirip nonton siaran langsung ceramah agama melalui layar monitor di dinding. Selain melihat sang khatib ceramah, pada sisi layar itu juga ditampilkan teks khotbah. Nah, teks khotbah tersebut tertulis dalam bahasa Inggris. Itu karena tidak semua jamaah yang mengikuti salat Jumat itu merupakan etnis Melayu. Banyak pula jamaah warga asing yang mengikuti ibadah salat Jumat di masjid tersebut. Selama ibadah berlangsung, suasana di

dalam masjid terasa tenang dan nyaman. Jamaah yang sebagian besar mengenakan celana panjang itu (belum saya lihat jamaah yang bersarung), tampak khusyuk men jalankan ibadah salat Jumat. Tak terdengar suara bising kendaraan dan keramaian di dalam masjid tersebut. Padahal, kawasan Bideford Road, tempat masjid itu berdiri, termasuk jalur sibuk yang cukup ramai dilewati warga. Namun, setelah salat Jumat usai, hiruk-pikuk warga langsung terasa di kawasan itu. Jamaah tampak duduk di sepanjang tepi trotoar untuk mengenakan sepatu masing-masing. Setelah itu, mereka kembali menjalankan aktivitas masing-masing. Ada yang kembali bekerja, ada yang melanjutkan berwisata, ada pula yang makan siang, dan ada yang melanjutkan berbelanja. Tak sedikit pula yang melanjutkan pengobatan di beberapa rumah sakit ternama di negeri itu. (bersambung)

dengan skor 2-1 lewat skor 2113, 15-21, dan 17-21. Nasib serupa juga dialami tunggal putra lainnya, Dicky. Menghadapi wakil Tu lungagung, Rendi, harapan Dicky melenggang ke fase berikutnya dipastikan kandas. Dicky kalah dengan kedudukan 2-1 dengan skor 11-21, 21-17, dan 20-22. Derita kontingen bulu tangkis juga berlanjut ke nomor ganda putra dan putri. Di ganda putri, pasangan Novi dan Rahma ha rus mengakui keunggulan lawannya asal Kota Pasuruan, Riska dan Ike. Keduanya kalah di babak 16 besar dengan kedudukan 14-21 dan 17-21. Dan, lagi-lagi wakil Kota

Pasuruan menjadi batu sandungan bagi kontingen Banyuwangi. Giliran pasangan ganda putra Zakcy dan Dicky yang menyerah dari lawannya Halil dan Ibad. Keduanya dipas tikan tersingkir di babak delapan besar dengan skor 1521 dan 10-21. Sedangkan satu lagi wakil tung gal putri Banyuwangi, Novi, juga dipastikan tersingkir. Novi kandas setelah dikalahkan unggulan pertama Ayu asal Kota Pasuruan di babak delapan besar dengan skor akhir 11-21 dan 17-21. “Anak-anak sudah maksimal,” cetus Aditya Wahyono, ofisial bulu tangkis Banyuwangi. (nic/als)

Nyatakan Berpihak Kepentingan Rakyat n KOMISI I... Sambungan dari Hal 40

Makanya, kita mengadu ke DPRD karena tidak punya siapasiapa. Kita juga dikabarkan dipolisikan karena dinilai menyerobot tanah. Padahal kita menyewa,” imbuhnya. Dalam dialog yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, terungkap ada 47 petak lahan atau sekitar 24 hektare lahan yang digarap oleh sekitar 35 war ga Desa Tanjung Kamal. Itu dilakukan sejak tahun 2001. Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Syaiful Bahri, meminta warga untuk tetap kondusif menghadapi persoalan tersebut.

Dia sempat mempertanyakan ka bar bahwa warga sempat mengeluarkan celurit saat ada polisi datang. “Ya, kita memang mengeluarkan celurit, Pak. Wong polisinya bawa pistol. Kalau ada apa-apa kita melawan,” celetuk salah seorang warga yang ada di bangku tengah. Syaiful berjanji, dalam waktu dekat Komisi I akan segera melakukan rapat dengan sejumlah pihak yang terkait dengan permasalahan tanah HGU warga di Desa Tanjung Kamal tersebut. “Dari hasil rapat itu kita bisa mempelajari masalah lebih dalam sekaligus mencari jalan keluarnya. Yang pasti kita berpihak kepada kepentingan rakyat. Artinya, kalau

memang masyarakat mampu menyewa kenapa harus diberikan kepada orang luar daerah yang sudah kaya raya,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, warga Desa Tanjung Kamal yang mengelola tanah HGU di desa setempat resah. Pasalnya, hak pengelolaan tanah yang sudah dilakukan sejak 1994 tersebut akan dicabut akhir 2012 mendatang. Yang lebih membuat warga resah, tibatiba saja mereka kini terancam diproses hukum dengan tuduhan penguasaan lahan. Satreskrim Polres Situbondo sudah mulai memanggil salah satu pengelola tanah HGU untuk dimintai keterangan. (pri/als)


40

JUmat 9 November 2012

Terbiasa Berwira Usaha Mandiri BUNGATAN - Tidak adanya lahan pertanian di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, tidak menjadi hambatan bagi warga setempat untuk bermata pencaharian dalam kesehariannya. Mereka memfokuskan diri pada kegiatan wira usaha mandiri. Di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, banyak ditemui home industry (industry rumahan) berupa kerajinan kerang. Selain itu, juga menjadi pedagang kaki lima di lokasi wisata Pantai Pasir Putih. Dengan begitu, mereka bisa memenuhi kebutuISTIMEWA hannya dengan layak. B. Gondo Kustari “Dari pihak desa juga tak lepas-lepas memberikan dukungan dan pembinaaan. Termasuk pihak kecamatan dan kabupaten. Salah satunya kita mempermudah dalam memberikan izin buka usaha di lokasi wisata desa dan Pasir Putih,” ungkap Kades Pasir Putih, B Gondo Kustari. Selain itu, juga ada bantuan sarana dan prasarana yang diberikan desa, kecamatan, atau kabupaten. Mereka pun lebih leluasa melakukan akses dalam memperjualbelikan barang kepada para pengunjung wisata. Bahkan, barang hasil kerajinan warga Desa Pasir Putih saat ini sudah ada yang dipesan dari luar negeri dan luar daerah. Kepala Desa Pasir Putih berharap kepada pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat agar bisa lebih mengembangkan wisata desa dan Perusda Pasir Putih agar menjadi lebih menarik lagi. Bisa dengan menambah fasilitas maupun sarana prasarananya. Sehingga, pengunjung bisa lebih tertarik dan lebih lama berwisata di Pasir Putih. “Jadi, Pasir Putih ini tidak hanya dijadikan tempat transit saja, melainkan menjadi tujuan wisata. Ini tentu akan berpengaruh besar terhadap keadaan ekonomi masyarakat saya yang memang menggantungkan penghasilan di kawasan wisata Pasir Putih,” jlentreh Gondo Kustari. (pri/als)

SMKN 1 PANJI

EDY SUPRIYONo/RaBa

PELAJARI KASUS: Komisi I DPRD dan warga berdialog tentang tanah HGU di Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, siang kemarin.

Komisi I Tinjau Tanah HGU Tanjung Kamal

MANGARAN - Anggota Komisi I DPRD Situbondo kemarin turun ke Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran. Mereka menindaklanjuti pengaduan warga terkait polemik pemanfaatan tanah hak guna usaha (HGU) yang ada di tempat tersebut. Para wakil rakyat yang menangani bidang pemerintahan tersebut melakukan dialog dengan para warga yang selama ini memanfaatkan tanah HGU di Balai Desa Tanjung Kamal. Setelah itu dilakukan peninjauan ke lokasi tanah HGU yang kini menjadi tempat

bercocok tanam warga. “Tuntutan warga ingin tetap mengelola dan memanfaatkan tanah HGU. Apalagi tanah itu sudah sejak lama dibiarkan terbengkalai. Begitu kita sudah berhasil memperbaiki struktur tanah, mau diambil lagi,” terang Syamsul Arifin, koordinator warga. Itulah yang menjadi salah satu keberatan warga. Sebab, untuk kembali menyuburkan tanah setelah ditempati tambak tidaklah mudah. Ada beberapa lokasi yang sampai saat ini belum juga bisa ditanami. “Keberadaan tanah itu

sangat berharga, apalagi saat musim paceklik ikan. Saya berani mati kalau diambil lagi,” ungkap warga yang lain. Warga mendesak agar DPRD bisa memperjuangkan keinginan warga. Apalagi, Pertanahan sudah pernah memberikan kabar, jika PT Pintam Prima selaku pihak yang diberi izin mengelola lahan tersebut akan kembali memperpanjang masa kontraknya. “Orang Pertanahan bilang, pemerintah pasti memihak kepada PT Pintam Prima. Sebab, mereka adalah pihak pengelola lama n Baca Komisi I...Hal 39

Perampok Sikat Emas dan Liontin JANGKAR - Sungguh nahas nasib dua keluarga yang tinggal dalam satu rumah di Dusun Galingan, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, ini. Bagaimana tidak, sekitar pukul 03.00 kemarin (8/ 11) rumah mereka dirampok. Pencurian disertai kekerasan yang dilakukan sekitar 10 orang itu dialami keluarga Sahur, 40, dan Rofik, 22, yang tinggal bersama dalam satu rumah. Ceritanya, sekitar pukul 03.00 dini hari, Sahur yang tidur di kamar belakang dibangunkan salah seorang perampok. Selanjutnya, Sahur diancam menggunakan pedang. Pedang itu dikalungkan di lehernya. Pada saat itu, istri korban terbangun dan sempat

bertanya kepada pelaku. “Ada apa ini, mau membunuh saya apa mau ambil barang milik saya,” pelaku menjawab bahwa mereka ingin mengambil beberapa barang milik korban. Saat itulah kawanan perampok yang menggunakan cadar itu langsung mengacak-acak seluruh isi rumah korban. Para pelaku berhasil menggasak 2 gelang emas dengan berat masing-masing 10 gram, kalung liontin seberat 11 gram, uang tunai Rp 1 juta, 6 pres rokok Gudang Garam Surya 12, dan 6 pres rokok Pundi Mas Hitam, dan satu buah HP. Bahkan, saat pelaku hendak kabur, salah satu dari mereka meminta kontak sepeda motor kepada korban. Setelah

itu, mereka lari dengan membawa kabur sejumlah barang. Satu unit sepeda motor bernopol P 4035 EW beserta STNK-nya dibawa kabur melalui pintu samping sebelah timur. Diperkirakan, kerugian yang diderita korban mencapai Rp 25 juta. Setelah kawanan perampok itu kabur, Sahur dan istrinya langsung membangunkan anaknya bernama Rofik yang baru menikah sekitar tiga hari lalu. Saat kejadian, Rofik dan istrinya tidur di kamar depan. Selanjutnya, seorang pedagang cabai itu meminta tolong kepada tetangga. Saat itu, korban dan beberapa orang sempat melakukan pengejaran. Namun, kawanan pe-

rampok itu sudah menghilang. Kepada polisi, korban mengaku tidak mengenali kawanan perampok. Sebab, saat kejadian, situasi rumah remangremang dan pelaku menggunakan cadar. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan berita perampokan tersebut. “Setelah mendapat laporan adanya pencurian dengan kekerasan, kami langsung melakukan olah TKP dan saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Selain itu, petugas juga melakukan pengejaran terhadap pelaku,” katanya. Di TKP, tepatnya di belakang rumah korban, polisi menemukan sejumlah pres rokok yang ditinggalkan para pelaku. (mg1/c1/als)

Kepala Dinas Perhubungan Jabat Plt Sekda EDY SUPRIYONO/RaBa

KHUSUSK: (Ki-ka) Kepala SMKN 1 Panji, Kumudawati; Kapolsek Panji, Bupati Dadang Wigiarto, Kadispendik Fathurachman, dan Camat Panji.

Bersalawat 4.444 Kali PANJI - Siswa SMKN 1 Panji membaca salawat nariyah pagi kemarin (8/11). Tidak tanggung-tanggung, siswa di sekolah kejuruan yang dipimpin Dra Kumudawati tersebut membacanya sebanyak 4.444 kali. Untuk membaca salawat nariyah hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Maklum, membacanya secara kroyokan. Ada ratusan siswa yang berkumpul dalam Aula SMKN 1 Panji yang membacanya secara bersama-sama. Setiap siswa kebagian membaca lima sampai sepuluh kali. Yang spesial, pembacaan Salawat Nariyah ini dipimpin langsung Bupati Dadang Wigiarto. Kehadiran orang nomor satu ke SMKN 1 Panji itu memang dalam rangka mensukseskan acara bertajuk ‘Membumikan Sholawat Nariyah’ yang menjadi salah satu program andalannya. Bupati ikut membaca salawat nariyah bersama Kepala Dinas Pendidikan, Fathurachman, dan Kepala SMKN 1 Panji, Kumudawati. Camat Panji, Nugroho; Kapolsek Panji, AKP Akhmad Subakri serta dewan guru SMKN 1 Panji juga ikut menyumbangkan pembacaan salawat nariyah. “Jangan sampai salah niat membaca salawat nariyah ini. Jangan hanya untuk tujuan keduniaan. Itu terlalu kecil. Niatkan untuk mempertebal keimanan dan mendapatkan kecintaan dari Nabi Muhammad SAW,” terang Bupati Dadang. Menurut dia, saking dahsyatnya salawat nariyah banyak orang yang terjebak membacanya untuk urusan keduniaan. Bupati menegaskan, jika sampai dirinya turun tangan untuk membumikan salawat nariyah itu karena ada pencapaian cita-cita yang sangat besar. Bukan untuk kepentingan pragmatis. “Yang kedua, boleh diniatkan kepentingan hajat hidup orang banyak. Setelah itu, kepentingan pribadi boleh ngampung. Kalau bacaannya harus dengan jumlah tertentu, itu karena ada rahasia Allah di dalamnya,” pungkasnya. (pri/adv/als)

Bupati Belum Usulkan Calon Sekda Definitif ke Gubernur SITUBONDO – Teka-teki siapa yang akan mengisi kursi sekretaris daerah (Sekda) pasca pensiunnya Hadi Wijono akhirnya terjawab. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menunjuk Eko Triwarso untuk menduduki kursi jabatan strategis tersebut.

Meski demikian, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tersebut masih belum menjadi pejabat defintiif. Dia hanya ditunjuk menjadi pelaksana tugas (plt) sekda. “Untuk yang definitif hingga kini masih belum ada,” terang Kepala BKD, Lutfi Joko Prihatin, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (8/11). Penetapan Eko sebagai plt. sekda itu menyusul turunnya surat persetujuan Gubernur

DOK.RaBa

Eko Triwarso

Jawa Timur. Di dalamnya juga ada surat berisi sejumlah arahan gubernur terkait penetapan plt. “Bupati juga harus meminta persetujuan gubernur meski untuk menentukan plt. sekda,” imbuhnya. Menurut Lutfi, surat dari gubernur itu sudah mengatur jelas apa saja tugas-tugas Eko Triwarso dalam melaksanakan tugas sebagai plt. sekda. Ini agar plt. sekda benar-benar mampu menjalankan tugas

dan fungsinya dengan baik. Masa tugas Eko terhitung per 1 November lalu. Meski menjabat plt sekda, Eko tetap menjabat sebagai kepala dinas perhubungan. “Jadi, merangkap. Sampai kapan itu, tergantung bupati kapan mengusulkan sekda definitif kepada gubernur. Yang pasti hingga kini belum ada nama-nama (yang akan diusulkan jadi sekda definitif ) itu,” imbuh pria asal kecamatan Arjasa itu. (pri/als)

Pengurus Dekranasda Dikukuhkan SITUBONDO - Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mewakili Ketua Dekranasda Jawa Timur, Nina Soekarwo, mengukuhkan 22 pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Situbondo periode 2011-2015 kemarin (8/11). Adapun susunan pengurus Dekranasda Situbondo, pembina dijabat bupati, penasehat dijabat wabup dan sekretaris daerah. Untuk jabatan ketua diduduki Ny. Hj. Umi Kulsum Dadang Wigiarto, sedangkan wakil ketua dijabat Ny. Dian Rachmad. Sedang ketua harian dijabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hj. Tutik Margiyanti, Sekretaris Prayogo, Wakil Sekretaris Ny. Ir. Emilia Timbul, dan Bendahara Tri Cahya Setianingsih. Sementara, wakil harian I yang membidangi program dan diklat yang dibantu oleh lima anggota pengurus, dijabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM, H. Taufik Hidayat, Wakil ketua harian II yang membidangi humas, publikasi, promosi dan pameran, dibantu enam anggota pengurus dijabat oleh Kepala Disparbudpora, Sugiyono, dan untuk wakil ketua harian III membidangi pengembangan usaha dan produk dibantu oleh empat anggota pengurus dijabat oleh Kepala BPMP, H. Ach. Junaidi. Dalam sambutannya, Bupati Dadang mengungkapkan, pengukuhan pengurus Dekranasda ini tidak hanya dijadikan kegiatan serimonial belaka. “Akan tetapi, kita semua berharap dengan pengukuhan ini paling tidak menambah semangat, kesadaran, kekompakan pengurus Dekranasda. Sekaligus, bagaimana Dekranasda ini bisa mengorganisir, bisa menajemeni, bisa mengayomi, dan bisa membimbing pengusaha, terutama pengusaha menengah ke bawah. Demi mempercepat pertumbuhan ekonomi Situbondo,” ungkap Bupati Dadang. Setelah pengukuhan pengurus, acara dilanjutkan sosialisasi dengan menghadirkan nara sumber dari pengusaha Situbondo yang sudah sukses di luar daerah, H. Fauzi

FOTO-FOTO: SYAMSURI/RaBa

PENGUKUHAN: Bupati Dadang mengukuhkan pengurus Dekranasda kemarin.

TANYA JAWAB: Ketua Dekranasda Umi Kulsum menanyakan cara mencari modal usaha bagi UKM kepada narasumber.

Lukman. Dalam paparannya, Fauzi menjelaskan secara gamblang bahwa sebenarnya berbisnis atau berusaha ini mudah. “Cuma kadang kita mempersulit diri kita. Perasaan kita saja dituruti. Misalnya kalau saya ini membuat ini, nanti rugi. Artinya belum apaapa sudah takut rugi, berarti tidak melakukan apa-apa,” tandas Fauzi. Menurut Fauzi, kalau ingin maju benar jadi pengusaha, tancapkan niat untuk menjadi pengusaha benar-benar pengusaha. Artinya, menjadi pengusaha itu tidak boleh manja, dan tidak

cengeng. “Pengusaha itu harus benarbenar mandiri dan harus punya perasaan pemikiran yang benar-benar untuk kemajuan dirinya. Hambatanhambatan yang ada dalam perasaan diri kita yang menghambat kinerja kita harus dihapus. Karena pada dasarnya benar-benar mengalahkan diri kita sendiri dulu. Kalau kita tidak bisa mengalahkan diri kita, maka istirahat dulu jadi pengusaha. Artinya harus berani menanggung reziko. Kalau tidak berani menanggung reziko, jadi pegawai negeri saja,” papar Fauzi. (adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.