8 minute read
Bangga Kencana Mengudara
IRFAN HQ/BKKBN JABAR
Kabut menyambut saat rombongan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dan perwakilan 54 radio komunitas Jawa Barat tiba di Desa Panggalih, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, menjelang senja di penghujung Juli 2020. Iring-iringan kendaraan itu kemudian berhenti di antara bentangan persawahan. Jalan buntu. Memang di situlah tujuan akhir perjalanan hari itu.
Advertisement
Dibanding penandatanganan kerjasasama lainnya, pemilihan lokasi ini boleh dibilang tidak lazim. Pemilihan waktunya juga tak kalah unik. BKKBN dan
Jaringan Radio Komunitas (JRK) Jawa Barat sepakat bertemu di lokasi resepsi salah satu pegiat radio komunitas di Kecamatan Cisewu. Penandatanganan sekalian kondangan.
Meski begitu, pemilihan waktu dan lokasi sama sekali tak mengurangi substansi dan kekhidmatan acara. Sebaliknya, pemilihan waktu yang menegaskan betapa dekatnya relasi BKKBN dengan para pegiat radio komunitas di Jawa Barat.
“Kebersamaan BKKBN dengan radio komunitas ini bukan hal baru. Kita sudah lama bersamasama menyosialisasikan program kepada masyarakat. Di mana SINERGI DI UDARA
Kepala BKKBN Jawa Barat Kusmana bersama Ketua JRK Jawa Barat Adi Rumansyah menunjukkan naskah perjanjian kerjasama.
pun saya bertugas, saya selalu mengajak radio komunitas untuk bersama-sama mendekatkan program kepada masyarakat,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana saat menyampaikan sambutan sebelum penandatanganan kerjasama.
Bagi Kusmana, radio komunitas merupakan saluran efektif untuk menyampaikan pesan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) kepada masyarakat. Ini tidak lepas dari keberadaan radio komunitas yang lahir dan berkembang bersama masyarakat. Ikatan emosional antara penyiar dan
pemirsa menjadi kekuatan tersendiri dalam komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
“Waktu saya bertugas di Direktorat Advokasi dan KIE, saya mendesain pertemuan nasional rakom di Solo, Jawa Tengah. Saat itu kami mencatat ada sekitar 6.000 rakom di Indonesia. Ini potensi luar biasa untuk menyampaikan pesan program Bangga Kencana kepada masyarakat,” ungkap Kusmana.
“Saat bertugas di Lampung juga saya merangkul teman-teman rakom. Memang di Lampung itu tidak sebanyak di Jawa Barat. Di sana hanya 16 kabupaten dan kota. Saya kemudian meneruskan kerjasama dengan rakom di Kalimantan Barat. Di sana lebih mudah karena kebetulan ketua JRKnya urang Sunda. Akhirnya sekalian saja membentuk paguyuban warga asal Jawa Barat. Nah, hari ini saya kembali menggandeng temanteman rakom untuk mengabarkan Bangga Kencana di udara,” tambah Kusmana.
Kusmana yang sore itu didaulat menerima panggilan Abah dari keluarga besar radio komunitas mengaku sangat bersyukur bisa kembali hadir di tengah para pegiat radio komunitas. Tercatat 54 radio komunitas dari seantero Jabar yang sore itu secara khusus datang ke Cisewu, salah satu daerah paling terisolasi di selatan Kabupaten Garut. Kusmana bangga rakom terus eksis di tengah keterbatasan jaringan komunikasi di Jabar.
Kepada forum komunikasi pimpinan Kecamatan Cisewu yang sore itu turut menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama, Kusmana menyarankan untuk memanfaatkan radio komunitas dalam menyampaikan program kepada masyarakat. Baik untuk keperluan penyampaikan informasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantimbas) maupun informasi pembangunan lainnya. Bahkan, dalam mengabarkan informasi terkait protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
“Pak Kapolsek dan Pak Danramil, kalau ingin menyampaikan tentang Kantimbas, tentang Covid, atau apa saja, rakom ini saluran yang tepat untuk digunakan,” kata Abah Kusmana.
Di tempat yang sama, Ketua JRK Jawa Barat Adi Rumansyah mengaku bersyukur bisa kembali menjalin kerjasama dengan BKKBN Jabar. Adi berharap kerjasama BKKBN dengan JRK mampu memperkuat peran radio komunitas dalam mendukung program-program pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Pada saat yang sama, BKKBN bisa memanfaatkan
KUSMANA
Kepala BKKBN Jawa Barat jaringan radio komunitas untuk menggelorakan program Bangga Kencana melalui udara.
“Kemitraan JRK dan BKKBN ini sudah berlangsung sangat lama. Barangkali puncaknya itu terjadi pada 2006 lalu. Kerjasama terus berlangsung hingga sekarang. Ada program atau tidak, JRK sudah dicap sebagai penyampai program BKKBN. Mulai masih KB sampai sekarang menjadi Bangga Kencana. Kami setia bersama BKKBN,” ungkap Adi.
Kerjasama BKKBN-JRK Jabar dengan judul resmi “Penguatan Peran Radio Komunitas Dalam Mendukung Sosialisasi Program Bangga Kencana” ini meliputi enam ruang lingkup. Pertama, pelaksanaan advokasi dan KIE, konseling dan promosi program Bangga Kencana berbasis data dan informasi keluarga yang terdapat dalam sistem informasi keluarga (Siga). Kedua, kemitraan pelaksanaan program Bangga Kencana.
Ketiga, pelayanan keluarga berencana bersama tenaga lini lapangan program Bangga Kencana melalui berbagai kegiatan KIE, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pendistribusian alkon kepada masyarakat. Keempat, peningkatan kompetensi sumber daya manusia pelaksana dan pengelola program Bangga Kencana serta praktisi dan pengurus radio komunitas di Jawa Barat yang bernaung pada JRK Jawa Barat melalui berbagai metode.
Kelima, sosialisasi program prioritas nasional (ProPN), seperti kesehatan reproduksi, remaja, dan 1000 HPK, serta rebranding yang menjadi salah satu prioritas program BKKBN melalui berbagai kegiatan. Keenam, memperkuat keberadaan jejaring radio komunitas di Jawa Barat sebagai salah satu media komunitas utama program Bangga Kencana. •NJP
IRFAN HQ/BKKBN JABAR REORGANISASI BKKBN
Pelantikan pejabat administrasi menjadi pejabat fungsional di lingkungan BKKBN Jawa Barat secara virtual.
Sah! BKKBN Hapus Jabatan Eselon III dan IV
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memantapkan jalan reformasi birokrasi. Terhitung mulai Jumat, 17 Juli 2020, BKKBN merampingkan struktur organisasi dengan meniadakan jabatan eselon III dan IV, masingmasing setingkat kepala bidang atau kepala sub direktorat dan kepala sub bidang atau kepala seksi. Penetapan ini seiring pelantikan 671 jabatan fungsional hasil penyetaraan yang dilakukan serentak secara nasional.
Dari 671 yang dilantik, 27 orang di antaranya berasal dari Perwakilan BKKBN Jawa Barat. Pelantikan berlangsung khidmat di lapangan upacara kantor BKKBN Jabar, Jalan Surapati Nomor 122, Kota Bandung. Transformasi organisasi tersebut tertuang dalam Peraturan Kepala BKKBN Nomor 11 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja yang diteken Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada 29 Juni 2020 dan diundangkan pada 3 Juli 2020 dengan dicatat dalam Berita Negara Repubik Indonesia Tahun 2020 Nomor 703.
Dengan perubahan tersebut, BKKBN menghapus hampir seluruh jabatan eselon III dan IV, baik di pusat maupun perwakilan. Untuk kantor pusat, BKKBN masih menyisakan 10 jabatan administrasi. Sementara di perwakilan provinsi hanya menyisakan sekretaris badan. Adapun kepala balai diklat masih menunggu peraturan lebih lanjut.
Kepala BKKBN Hasto Wadoyo memastikan bahwa seluruh jabatan fungsional yang dilantik sudah sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK). Secara nasional, ke-671 orang yang dilantik terdiri atas Pejabat Ahli Madya sebanyak 149 orang dan Pejabat Fungsional Ahli Muda 522 orang, dengan 19 jenis rumpun jabatan fungsional.
“Pelantikan pejabat fungsional dari transformasi jabatan administrasi
ke jabatan fungsional dan jabatan administrasi di lingkungan BKKBN merupakan tindak lanjut arahan Bapak Presiden RI tentang penyederhanaan birokrasi. Selain pejabat fungsional yang dilantik hari ini, masih ada 298 orang atau jabatan dalam proses validasi di Kemenpan RB yang nanti akan kami lantik pada tahapan berikutnya,” kata Hasto dalam sambutannya sesaat setelah pengambilan sumpah jabatan.
Hasto berpesan, para pejabat fungsional agar tetap melaksanakan kegiatan dan unsur yang dinilai dalam memperoleh angka kredit sesuai dengan jenjang kepangkatan, Namun demikian, tetap melaksanakan peran secara fungsi yang melekat pada jabatan fungsionalnya masingmasing. Kepada para pejabat struktural, Hasto meminta agar lebih meningkatkan kinerjanya dalam mensyukseskan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
“Saya minta kepada saudarasaudara, agar bisa menjalankan tugas dengan penuh amanah dan tanggung jawab, agar dapat mewujudkan birokrasi yang agile, efektif dan efisien,” ujar Hasto.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan pelantikan pejabat fungsional BKKBN merupakan bagian dari reformasi birokrasi kementerian dan lembaga negara nonkementerian. Tjahjo mengungkapkan, reformasi birokrasi merupakan upaya pemerintah untuk memotong birokrasi dan meningkatkan pelayanan.
“Saat ini telah 60 persen lembaga dan kementerian yang melakukan reformasi birokrasi. Kami menargetkan Desember ini harus
TJAHJO KUMOLO
Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi bisa 100 persen hingga ke daerah,” ujar Tjahjo seraya menambahkan bahwa BKKBN tidak masuk dalam lembaga negara yang bakal dicoret keberadaannya.
Tjahjo ini menegaskan bahwa pengangkatan pejabat struktural menjadi pejabat fungsional tidak melupakan kesejahteraan pegawai. Transformasi birokrasi berupa perampingan struktur diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus mempercepat kenaikan pangkat.
Ditemui sesaat setelah pelantikan, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana mengaku optimistis transformasi organisasi BKKBN bakal lebih memacu kinerja dan produktivitas aparatur sipil negara (ASN). Dengan organiasasi lebih ramping, BKKBN bisa bergerak lebih lincah dan cepat dalam melakukan eksekusi program.
“Dengan perubahan ini, saya sebagai kepala perwakilan maupun kuasa pengguna anggaran bisa leluasa menentukan atau meminta seseorang untuk melaksanakan sebuah program atau kegiatan. Tidak ada lagi hambatan birokrasi berjenjang seperti sebelumnya. Organisasi baru ini akan memacu setiap orang untuk berkompetisi secara fair dan terbuka,” tandas Kusmana. “Sebaliknya, ketika kepala perwakilan tidak mendapatkan hasil memuaskan dari pejabat yang diminta, maka bisa leluasa meminta pejabat lain untuk mengerjakan. Ini akan mengakselerasi pencapaian program. Saya makin optimistis,” tambah Kusmana.
Amunisi Baru
Beberapa aktu sebelumnya, Perwakilan BKKBN Jawa Barat resmi mendapatkan amunisi baru. Tambahan amunisi berasal dari 85 ASN yang dilantik awal Maret lalu.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Kusmana berpesan kepada para ASN yang baru saja dilantik untuk menjalankan tugas sebaikbaiknya di masyarakat. Uung, sapaan Kusmana, menegaskan bahwa ASN merupakan garda terdepan pelayanan kepada masyarakat. ASN hadir sebagai perpanjangan tangan negara di masyarakat. Para ASN yang baru dilantik juga harus mampu mengimplementasikan spirit BKKBN baru produk rebranding yang lebih mengedepankan pendekatan milenial dan percepatan pelayanan.
“Anak-anakku para CPNS yang baru saja dilantik, kalian adalah tunas-tunas baru BKKBN yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak di masyarakat. Kalian harus senantiasa siap menjadi teladan masyarakat,” ujar Uung berpesan.
“Tantangan sekarang adalah masyarakat kita yang makin dinamis. ASN harus siap mengarungi perubahan tersebut. Salah satunya menyangkut tren teknologi informasi. Kita harus siap memanfaatkan teknologi untuk mempercepat informasi dan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Uung. •NJP
FOTO:
IRFAN HQ/BKKBN JAWA BARAT
PEMILIHAN DUTA GENRE Kepala BKKBN Jabar Kusmana bersama Duta Genre 2019 dan bintang tamu pemilihan Duta Genre 2020. TALKSHOW RADIO Kepala BKKBN Jabar Kusmana dan Koordinator Bidang Adpin Herman Melani usai talkshow di Radio Trijaya Network.
TPD Kepala BKKBN Jawa Barat Kusmana bersama TPD Kecamatan Cisewu, Garut.
BERENCANA ITU KEREN Pimpinan BKKBN Jawa Barat menyampaikan Salam BKKBN. DUTA GENRE JAWA BARAT Duta Genre Putra Jabar 2020 Fiqih Aghniyan Hidayat dan Duta Genre Putri Jabar 2020 Anisa Kurnia Ramdhini
SEMANGAT 21-25 KEREN Bunda Genre Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menyerahkan poster “Semangat 21-25 Keren” kepada Kepala BKKBN Jawa Barat Kusmana.
ROADSHOW Tim Adpin Jabar saat melakukan roadshow radio komunitas ke Garut Selatan.
SKUAD DALDUK Tim Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Jawa Barat berpose di depan panel data parameter kependudukan Jawa Barat.