Seraut Asa Sebening Kristal

Page 1



Seraut Asa Sebening Kristal Saat Para Pelajar Kota Probolinggo Bicara Masa Depan Kotanya

Penulis: Diah Ayu Fajarwati Nikkolai Ali Akbar Velayati Yusman Alharis Kurnia Firda Farhanah Fildzah Raudina M Fendy Siti Rodiah Hasana Husnul Hotimah Indra Hadiyanto Fitri Wulan Andriani Tasya Tamara Risqa Ruviana Muklas Andika Wijaya Yudha Ria Pratama Riski Amalia Vitessa Novitawati Maulana Ghulam Hanifa Nicko Syaifuddin Al-Haq R Windy Alvionita Anissa Felia N.H

Editor: Wawan E. Kuswandoro


Seraut Asa Sebening Kristal Saat Para Pelajar Kota Probolinggo Bicara Masa Depan Kotanya Penulis: Diah Ayu Fajarwati, Nikkolai Ali Akbar Velayati, dkk. Pengantar: Ir. Budi Krisyanto, M.Si (Kepala Bappeda) Editor: Wawan E. Kuswandoro (Ketua Dewan Pendidikan) Lay-Out Sampul: Tim Kreasi InSECSPublishing

Cetakan I, Mei 2010

Diterbitkan oleh: Institute for Social Education and Cultural Studies

Institute for Social Education and Cultural Studies

Jln. Jojoran III / 40 Surabaya Telp. 031 - 60548677, 0815 5665 0900, 0812 3051 0900 http://www.insecs.co.id e-Mail: insecs@yahoo.com

Dicetak oleh: InSECSPrint Jln. Jojoran III/40, Surabaya Hak Cipta Dilindungi Undang Undang All Right Reserved Dilarang mereproduksi, menyimpan, menyebarluaskan secara keseluruhan maupun sebagian dari isi buku ini dalam bentuk apapun, tanpa seijin tertulis dari InSECS. “No part of this book may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, including electronic, mechanical, photocopying, microfilming, recording, or otherwise without permission from InSECS”.

ISBN: 978 – 979 – 18994 – 2 – 0


Pengantar Kepala Bappeda Kota Probolinggo

Pengantar KEPALA BAPPEDA KOTA PROBOLINGGO

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahesa, bahwa selangkah lebih maju telah ditunjukkan oleh putra-putri kita dalam gelaran lomba menulis artikel �Kota Probolinggo Masa Depan� yang dimotori oleh teman-teman Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Pendidikan Kota Probolinggo. Dan buku ini merupakan bukti nyata titik kemajuan itu. Sebanyak 20 artikel terbaik dibukukan agar dapat dibaca oleh para pelajar dan siapa saja yang berkepedulian pada dunia pendidikan. Sebelumnya, belum pernah ada karya putra-putri pelajar di kota kita yang diterbitkan menjadi sebuah buku sebagaimana yang Anda baca ini. Di satu sisi, bagi para pelajar khususnya di kota kita tercinta, hadirnya buku ini dapat menjadi semangat baru untuk berkarya melalui tulisan, disamping tentu saja, menjadi tambahan referensi bahan belajar. Tentunya, masih banyak permasalahan kota yang dapat dieksplorasi dan

i


Seraut Asa Sebening Kristal

didiskusikan bersama sebagai bahan pembelajaran. Kami berharap, adik-adik pelajar tak jemu untuk berkarya, sekaligus sebagai arena untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima di sekolah. Dan bagi pemerintah kota, karya tulis para pelajar sebagaimana isi buku ini, dapat menjadi inspirasi baru dalam mengembangkan perencanaan dan pembangunan kota. Suara anak sangat baik untuk diperhatikan, karena tak jarang dari pikiran anak-anak justru muncul ide-ide segar dan kreatif. Jika ini dipadukan dengan perencanaan oleh pemerintah, akan menjadi lebih baik dan melengkapi sudut-sudut kecil yang mungkin sempat luput dari perhatian perencana tetapi justru tertangkap oleh anak-anak. Para pelajarlah yang kelak akan menggantikan kita yang sudah tua ini. Di tangan dan pikiran merekalah kelak nasib kota ini dipertanggungkan. Kami memberikan apresiasi pada kerja keras rekan-rekan Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Pendidikan Kota Probolinggo yang dengan penuh dedikasi pada bidang pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada kegiatan lomba menulis artikel �Kota Probolinggo Masa Depan� dan pendokumentasian dalam bentuk buku ini. Terimakasih kami untuk semua rekan yang telah mempersiapkan sejak awal, para panitia pelaksana, para juri yakni Sdr. Noviansyah Rizal, SE, MM dari Sekolah Tinggi Ilmu

ii


Pengantar Kepala Bappeda Kota Probolinggo

Administrasi (STIA) �Bayuangga�, Sdr. Drs. Suhardji dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadyah dan Sdr. M. Sonhaji, S.Sos., M.Si dari Dalitbang Bappeda yang juga anggota Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Pendidikan Kota Probolinggo, yang telah menyeleksi dan menilai semua artikel yang masuk yakni sebanyak 106 artikel, menguji 20 penulis artikel yang layak masuk 10 besar dari kategori SMP/ MTs dan SMA/ MA/ SMK hingga mengantarkan 20 artikel terbaik. Dan kepada editor buku ini, Sdr. Wawan E. Kuswandoro, S.Sos., M.Si, seorang penulis buku, ketua Dewan Pendidikan Kota Probolinggo dan juga anggota Jaringan Penelitian dan Pengem-bangan (Jarlitbang) Pendidikan Kota Probolinggo, kami ucapkan terimakasih atas kesediaan beliau untuk meng-kompilasi, menyunting dan memberikan catatan editorial bagi naskah-naskah terbaik hingga tersaji dalam bentuk buku sebagaimana yang Anda baca ini. Semoga buku ini dapat mendatangkan nilai manfaat dan semangat bagi pembelajaran dan pembangunan masyarakat. Probolinggo, Mei 2010 KEPALA BAPPEDA KOTA PROBOLINGGO Ir. BUDI KRISYANTO, M.Si Pembina Tk. I NIP. 19611209 198102 1 001

iii


Seraut Asa Sebening Kristal

Pengantar Penerbit

Sebuah paradigma baru dalam perencanaan pembangunan perkotaan sedang dibangun melalui pelibatan anak pada salah satu sisi perencanaannya. Walaupun tidak secara langsung terlibat dalam proses perencanaan, namun ide-ide cemerlang yang tersaji dalam naskah yang tampak sederhana itu, merupakan referensi berharga dari perspektif lain. Perspektif yang selama ini sering dilupakan, yaitu perspektif anak. Sebuah terobosan bagus. Itulah kesan pertama kami ketika menerima naskah editorial dari kumpulan artikel dari kompetisi menulis bertema “Kota Probolinggo di Masa Depan�. Selayaknya, pemikiran berharga tidak boleh lekas hilang begitu saja. Biasanya dalam ajang lomba menulis, ketika pemenang telah diumumkan dan hadiah telah diserahkan, selesailah sudah. Panitia tidak merasa memiliki tanggungjawab apapun. Tidak ada upaya untuk membukukan karya berharga itu untuk pembelajaran bersama. Kalaupun dilakukan, biasanya

iv


Pengantar Penerbit

hanyalah terhadap karya-karya yang ditulis oleh mereka yang telah memiliki kepakaran keilmuan, dosen, peneliti, tokoh penting, dsb. Mereka masih abai terhadap karya anak, yang sering dianggap “belum memiliki kepakaran”. Buku ini sekaligus menghapus kesalah-kaprahan itu. Justru anak-anak telah memiliki “kepakaran”, yakni di dunianya. Dunia pemikiran dan imajinasi yang kaya kreasi, yang justru tidak akan pernah dimiliki oleh seorang pakar. Karena dimensi ruang waktu yang berbeda. Buku ini membawa kita kepada “dunia yang lain”. Kami mengapresiasi inovasi ini. Dan terimakasih kepada inisiator yakni Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Pendidikan Kota Probolinggo, dan Bappeda (Pemerintah Kota Probolinggo) yang telah mempercayakan penerbitan ini kepada kami. Kami, Institute for Social, Education and Cultural Studies (InSECS) dan InSECS Publishing berkomitmen pada pembelajaran bersama terhadap isuisu sosial, pendidikan dan budaya dalam paradigma pemberdayaan dan kemandirian bagi semua.

Surabaya, Mei 2010 Penerbit

v


Seraut Asa Sebening Kristal

Seraut Asa Sebening Kristal CATATAN EDITOR

Buku berjudul ”Seraut Asa Sebening Kristal: Saat Para Pelajar Kota Probolinggo Bicara Masa Depan Kotanya” ini merupakan kompilasi dan suntingan dari 20 artikel terbaik yang ditulis oleh para pelajar SMP/ MTs dan SMA/MA/SMK di Kota Probolinggo, pada lomba menulis artikel bertema ”Kota Probolinggo Masa Depan” dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2010. Dari 106 karya para pelajar se-Kota Probolinggo yang mengikuti kompetisi, rata-rata menampilkan materi tulisan yang baik, cukup bernas dan berdaya jangkau, sehingga para juri pun sulit juga untuk menentukan para juaranya. Alhamdulillah, berkat kejelian dan kerja keras para juri, maka terpilihlah 20 artikel terbaik milik 10 siswa SMP/ MTs dan 10 siswa SMA/MA/SMK untuk diuji orisinalitasnya dengan presentasi oleh penulisnya di hadapan para juri yang berasal dari kalangan akademisi (Perguruan Tinggi) dan Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Pendidikan Kota Probolinggo mewakili pemerintah Kota Probolinggo. Uji presentasi ini sekaligus sebagai bentuk ”pertanggungjawaban” orisinalitas karya serta pengukuran kemampuan dan keterampilan penulis

vi


Catatan Editor

artikel dalam menyampaikan pesan-pesan tertulis (artikel) ke dalam bentuk bahasa lisan. Sesuai dengan tema kompetisi, ke-20 artikel pilihan dalam buku ini menyajikan proyeksi masa depan Kota Probolinggo dari berbagai sisi dan sudut pandang. Tampak sekali percikan pemikiran orisinal dalam karya mereka. Mereka mampu mengeksplorasi dari pandangan whole view hingga detil dan sudut kecil dinamika sosial dan permasalahan kota yang diproyeksikan untuk masa depan, walaupun masih belum tegas benar kira-kira untuk proyeksi berapa tahun ke depan. Rata-rata artikel mampu merepresentasikan daya nalar dan jangkauan pemikiran ke depan (think forward) penulisnya. Namun ada beberapa kekhasan dan penonjolan karakter yang dikuatkan dalam masing-masing karya futuristik ini, dan ini bisa jadi dipengaruhi oleh pengetahuan, referensi, logika berpikir, kekuatan analisis, misi, harapan dan imajinasi penulisnya. Seperti ditunjukkan oleh kumpulan artikel di Bagian 1: Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota berikut ini. Artikel �Kota Probolinggo Masa Depan: Singapura Baru� karya Nikkolai Ali Akbar Velayati (SMPN 1), peraih juara 1 kategori SMP, membingkai aneka potensi lokal dan permasalahan kota berikut tawaran solusinya dalam balutan pemikiran visioner-imajinatif dengan berani membenchmark-kan kotanya di masa depan dengan Singapura. Menurutnya, Kota Probolinggo memiliki kemiripan potensi dengan Singapura, yang jika dioptimalkan pengembangannya akan menjelma

vii


Seraut Asa Sebening Kristal

menjadi kota jasa mirip Singapura. Kemudian, artikel ”Building The Green Heaven of Probolinggo City for The Citizen and Earth” karya Fildzah Raudina M (SMAN 1) peraih juara 3 kategori SMA, akan menjadi kreasi masa depan yang menyejukkan kota dengan menggambarkan ruang terbuka hijau yang proporsional dengan jejalan bangunan gedung. Fildzah menekankan pentingnya aspek building covered dalam membangun. Terinspirasi pemandangan kota, artikel ”Menuju Kota Probolinggo Yang Menggairahkan” karya Indra Hadianto (SMAN 4, juara harapan 3) mencoba menggugah semangat dengan menampilkan sudutsudut kecil penguat kesan yang menurutnya dapat menjadikan kota ini menggairahkan di masa mendatang, antara lain dengan ide Prolink Walk dan Probolinggo Shopping Centre dan arena outbound. Dan artikel-artikel yang terkumpul di Bagian II: Pelajar dan Wisata Kota, banyak mengunjukkan potensi wisata di beberapa sudut kota, yang dapat dioptimalkan sebagai arena wisata dengan menampilkan wahana-wahana yang bersumber dari kekhasan potensi tersebut. Bahkan bisa dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. Artikel ”Wisata Bahari Pendidikan Mangrove” karya Diah Ayu Fajarwati (SMAN 2), peraih juara 1 kategori SMA, mengeksplorasi aksi lingkungan hidup khususnya pelestarian hutan mangrove dari sisi wisata bahari yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan. Selaras dengan ide wisata bahari, artikel ”Satu Mimpi Mewujudkan Probolinggo

viii


Catatan Editor

Park” karya Kurnia Firda Farhanah (SMPN 7, juara 2 kategori SMP), merindukan akan terciptanya Probolinggo Park seperti halnya Jatim Park. Dan dua artikel berikut ini akan menjadi penguat gagasan wisata kota tersebut, dengan memunculkan karakter kuat pada wisata kelautan. Artikel ”Wisata Terumbu Karang Untuk Masa Depan” karya Siti Rodiah Hasana (SMAN 2, juara harapan 1 kategori SMA), mengedepankan pemeliharaan terumbu karang sebagai basis wisata laut karena terumbu karang merupakan tonggak kehidupan biota laut. Menurutnya, pariwisata harus multifungsi yaitu sebagai wisata bahari pelepas penat dan sebagai wisata penyelamat lingkungan. Gagasan ini bersambung dengan artikel ”Taman Laut Bayuangga” karya Husnul Hotimah (SMAN 2, juara harapan 2 kategori SMA) mengusulkan wisata bahari yang terdiri atas unsur taman laut, kuliner laut, pemancingan dan taman bacaan. Menurutnya, wisata bahari harus sekaligus bertujuan konservasi laut disamping hiburan, dan dapat dimanfaatkan secara ekonomi. Kecenderungan taman laut dari artikel tersebut mendapat paduan gagasan wisata tepi laut dari artikel ”Wisata Tepi Pantai Bayuangga” karya Yudha Ria Pratama (SMAN 2, nominator 10 besar) yang menurutnya diisi dengan arena hiburan, pemancingan, kios yang menyediakan oleh-oleh khas Probolinggo, jajanan khas bahari, tempat belajar, gedung pertunjukan, tempat peristirahatan dan deretan cafe yang didesain dalam beberapa konsep. Rupanya mainstream wisata laut

ix


Seraut Asa Sebening Kristal

yang mendominasi gagasan mayoritas artikel dalam buku ini juga menginspirasi nuansa kewisataanbahari hingga di lingkungan pelabuhan Tanjung Tembaga. Artikel ”Pelabuhan Tanjung Tembaga Dahulu, Sekarang dan Masa Depan” karya Maulana Ghulam Hanifa (SMAN 1, nominator 10 besar) menawarkan konsep pelabuhan yang berfungsi sebagai objek wisata. Ia memimpikan suasana pelabuhan yang rindang, bersih, memiliki tempat peristirahatan dan tersedia wisata bahari yakni wisata keliling pelabuhan dan olahraga bahari. Rajutan pemikiran wisata bahari pada 6 artikel di atas mendapat asupan tambahan ide wisata agro dengan petik mangga dan anggur sebagai intinya dan wisata budaya, oleh Riski Amalia (SMPN 4, nominator 10 besar) dengan artikelnya, ”Jadikan Probolinggo Ijo Dengan Aksi Ijo-mu”. Maka lengkaplah gagasan wisata kota, sejak daratan hingga ke tepi pantai, laut dan pelabuhan! Rupanya, topik wisata begitu mendapatkan posisi dan perhatian oleh pelajar kita. Ide-ide pelajar seputar penataan wajah kota terkumpul pada Bagian 3: Pelajar dan Penataan Kota. Nuansa khas perkotaan dicoba dipotret oleh artikel ”Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan” karya Fendy (SMPK Mater Dei, juara 3 kategori SMP) dengan menunjukkan permasalahan PKL baik dari sisi PKL maupun dari sisi kepentingan kota. Menurutnya, penataan PKL harus dilakukan oleh pemerintah agar PKL menjelma menjadi aksesoris jalan, bukan

x


Catatan Editor

pengganggu keindahan sehingga mesti ”digusur” sementara demi kepentingan ”penyelamatan kebersihan dan keindahan wajah kota”. Sedangkan proyeksi kepenuhsesakan suasana pasar di kota dicoba digambarkan dengan cukup detil di artikel ”Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Kota Probolinggo Guna Mengoptimalkan Pelayanan Terhadap Konsumen”, karya Fitri Wulan Andriani (SMPN 5, juara harapan 1), dengan menampilkan ide revitalisasi dimaksud, berupa pembaruan tata letak pasar tradisional khususnya Pasar Baru. Pandangan yang lebih menyeluruh tentang potensi kota yang perlu ditata tampil di artikel ”Pelangi di Kota Probolinggo” karya Risqa Ruviana (SMPN 4, juara harapan 3), dengan memotret keanekaragaman sosial budaya dan potensi di kota Probolinggo. Balutan kata yang mencerminkan kebanggaan atas kotanya, Risqa berusaha berusaha menampilkan aneka potensi kota yang dapat dikelola menuju kemandirian kota. Sedangkan kegelisahan dan harapan akan penataan wajah kota ke depan terutama yang berhubungan aset sejarah, muncul pada artikel ”Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini” karya Vitessa Novitawati (SMAN 4, nominator 10 besar). Artikel ini mengandung pesan bahwa pembangunan kota di masa depan tidak harus meniadakan bangunan-bangunan tua yang bernilai sejarah, melainkan harus melestarikannya. Harapan ini bersambung dengan harapan artikel ”Membangun Universitas Yang Berkualitas dan

xi


Seraut Asa Sebening Kristal

Ternama di Kota Probolinggo” karya Anissa Felia N.H (SMPN 5, nominator 10 besar). Anissa amat berharap kota Probolinggo juga membangun universitas, tidak hanya membangun taman saja. Gagasan pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan tersaji di Bagian 4: Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan. Agaknya, sebutan kota angin mengusik pikiran Yusman Alharis (SMAN 4, juara 2 kategori SMA) tentang kincir angin sebagai penyuplai energi alternatif, melalui artikelnya, ”Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin”. Yusman rupanya juga terinspirasi oleh taman kota Probolinggo dan fantasi ”negeri kincir angin” (Belanda), lantas membayangkan kota Probolinggo yang kaya angin dengan memanfaatkan ”sumber daya angin” agar tampil layaknya ”negeri kincir angin”. Sementara itu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota Probolinggo menginspirasi sebuah gagasan linier untuk dikembangkan menjadi Taman Belajar Hijau (TBH) di tiap-tiap kecamatan, melalui artikel ”Taman Belajar Hijau” karya Muklas Andika Wijaya (SMKN 4, nominator 10 besar). Taman Belajar Hijau ini dilengkapi dengan hotspot, koleksi buku-buku dan kamus, English area, mobil perpustakaan keliling, kantin kejujuran, kamera CCTV, serta aneka tanaman dan kolam ikan. Artikel ini mengandung pesan bahwa belajar di bawah pohon dan dekat kolam (alam terbuka hijau) lebih mengasyikkan. Penelusuran pada aspek budaya dapat dinikmati pada Bagian 5: Pelajar dan Budaya.

xii


Catatan Editor

Artikel ”Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan” karya Tasya Tamara (SMPN 3, juara harapan 2), menampilkan beberapa produk budaya di Kota Probolinggo, yang menurutnya harus dilestarikan terutama di kalangan generasi muda. Keragaman budaya tersebut, disusul dengan artikel berjudul sama namun dengan penekanan berbeda yang ditulis oleh Windy Alvionita (SMPN 3, nominator 10 besar), ”Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan” yang menyajikan beberapa budaya kota Probolinggo yang dikaitkan dengan wisata. Disambung artikel ”Kota Probolinggo Sebagai Kota Seni dan Budaya Masa Depan” karya Nicko Syaifuddin Al-Haq R (SMPN 3, nominator 10 besar) yang berisi aneka kesenian kota Probolinggo dan perlunya unjuk kreasi seni berikut fasilitasinya oleh pemerintah. Artikel-artikel dalam buku ini dikelompokkan berdasarkan angle penulisnya terhadap tema yang disajikan yakni ”Kota Probolinggo Masa Depan”, yang menjadi kelompok bahasan. Urutan artikel pada kelompok bahasan pada masing-masing Bagian disesuaikan dengan angle tersebut, tidak semata-mata berdasarkan kejuaraan dalam kompetisi, walaupun secara kebetulan artikel tersebut menyabet predikat juara. Ada beberapa artikel yang meraih juara ke-2 hingga nomor buncit, bahkan hanya nominator 10 besar – tidak meraih juara karena hanya ada 6 juara pada masing-masing kategori jenjang pendidikan-, tetapi

xiii


Seraut Asa Sebening Kristal

karena angle-nya sesuai dengan kategori tematik sistematika buku ini, diurutkan dari atas, dst. Tetapi, kebetulan pula, yang berada pada urutan atas dalam penyusunan sistematika ini, adalah artikel yang disamping memang sesuai dengan kelompok bahasan pada masing-masing Bagian, juga menyabet predikat juara. Inilah seninya menulis. Satu tema bahkan satu pokok bahasan bisa dieksplorasi sebanyakbanyaknya dari berbagai angle dan kebutuhan. Dan objek yang dieksplorasi juga tak pernah kering, jika kita mau melihat sekeliling. Sekeliling kita adalah laboratorium sosial untuk menghasilkan karya nyata! Dan terlampau banyak cerita manusia dan alam yang bisa dituliskan! Setidaknya buku ini telah memulai, walaupun dengan berbagai keterbatasan yang ada, anak-anak kita telah memulai! Hal terpenting adalah ide, barulah konten dan sistematika penyajiannya. Angle yang dikuatkan oleh penulis artikel merepresentasi fokus perhatian dan misi penulisnya. Kebanyakan artikel dalam buku ini memfokuskan pada topik wisata kota (7 artikel), disusul penataan kota (5 artikel), strategi pengembangan kota (3 artikel), budaya (3 artikel), dan pengelolaan potensi lingkungan (2 artikel). Dan sistematika penyajian dalam sebuah artikel menunjukkan sistematika dan daya nalar penulisnya. Sistematika penulisan yang baik, runtut dan teratur sehingga main idea tersaji dengan jelas dan pembaca pun dapat menangkap idenya secara utuh, menunjukkan keteraturan pemikiran penulisnya. Dan

xiv


Catatan Editor

ini amat baik jika dipupuk sejak dini, sehingga kelak ketika anak-anak tumbuh dewasa dan �menjadi orang� akan terbiasa dengan logika dan pola pikir yang sistematis. Dan tindakannya pun diharapkan akan mengikuti pemikiran yang sistematis tersebut. Satu hal yang dapat dikatakan terhadap karya para pelajar ini: mengagumkan, untuk ukuran pelajar setingkat SMP dan SMA! Terutama dari aspek content. Kolaborasi yang kaya content dari 20 artikel yang terajut dalam buku ini setidaknya mengguratkan seraut asa yang menginspirasikan paradigma baru tentang partisipasi anak dalam pendidikan dan pembangunan masyarakat, dengan memadukan gagasan orisinal pelajar dengan perencanaan pembangunan. Gagasan sebening kristal yang mampu memancarkan spektrum cahaya pemikiran yang beraneka warna. Tentu saja, para pelajar kita ini masih membutuhkan bimbingan. Pada aspek teknis, meliputi penggunaan kecakapan berbahasa tulis dan penalaran, masih perlu bimbingan. Pada aspek yang lebih makro, bimbingan yang dapat memampukan mereka menggunakan akal budinya dengan bijak. Salah satunya, adalah dengan membiasakan tradisi menulis yang didasarkan dari observasi lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini memerlukan kegiatan membaca sebanyak-banyaknya untuk menghimpun referensi keilmuan, melihat lingkungan sekitarnya dengan menghubung-hubungkan dengan referensi dan merefleksikannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan harapan misalnya gagasan tentang masa depan.

xv


Seraut Asa Sebening Kristal

Dalam proses ini terjadi dialog antara referensi keilmuan, konteks kehidupan dan misi serta visi seorang pelajar. Ibarat pesilat, ia akan mengerahkan segenap jurus dan kemampuannya untuk �menakhlukkan� objek yang diobservasi dalam sajian karya tulis yang kontekstual dan bervisi. Bimbingan berikutnya adalah: motivasi! Layaknya para pelajar, walaupun mereka telah mampu mengeksplorasi objek persoalan dengan baik, imajinatif, rinci dan runtut serta berdaya jangkau, mereka masih kurang dapat menjelaskan persoalan teknis yang muncul mengiringi detil peristiwa yang dipotret. Tetapi inilah kekuatannya. Tentu saja, untuk tingkat pelajar, mereka tidak harus menguasai pokok persoalan hingga ke penjelasan yang bersifat teknis, karena bukanlah ranah mereka, melainkan ranah para guru, peneliti, praktisi, ilmuwan dan kalangan pengamat sosial yang telah memiliki kompetensi yang memadai. Yang penting dan pokok bagi para pelajar, adalah ketika mereka mampu mengunjukkan keaslian ide yang terlahir dari olah pikir ketika mereka melihat persoalan di sekitar mereka dengan sajian tulisan yang cukup menjelaskan, logis dan sistematis. Kepekaan dan ketanggapan sosial inilah yang perlu dihargai dan ditumbuhkembangkan! Selanjutnya, gagasan segar, bening dan cerdas inilah yang selayaknya menginspirasi para guru, peneliti, akademisi, praktisi keilmuan dan pemerintahan serta para pengamat yang telah berkompeten, untuk melanjutkannya dengan tindakan ilmiah untuk melahirkan karya nyata yang bermanfaat. Ide para pelajar ini benar-benar merupakan

xvi


Catatan Editor

kristal bening yang memancarkan spektrum cahaya beraneka warna, tergantung penerjemahan lanjutan. Akankah spektrum cahaya ini cukup dipandang layaknya memandang pelangi yang indah di kaki langit dengan segepok decak kagum, ataukah kemudian kita menangkapnya dan mendayagunakannya sebagai inspirasi merajut masa depan Kota Probolinggo dalam tindakan nyata? Kiranya, merencanakan masa depan kota bersama warga kota termasuk para pemikir muda yakni para pelajar, sungguh indah. Ada nuansa pembelajaran yang tumbuh bersama pembangunan masyarakat. Kepada para pelajar, khususnya para penulis artikel dalam buku ini, yaitu adik Diah Ayu Fajarwati (SMAN 2), Nikkolai Ali Akbar Velayati (SMPN 1), Yusman Alharis (SMAN 4), Kurnia Firda Farhanah (SMPN 7), Fildzah Raudina M. (SMAN 1), Fendy (SMPK Mater Dei), Siti Rodiah Hasana (SMAN 2), Husnul Hotimah (SMAN 2), Indra Hadiyanto (SMAN 4), Fitri Wulan Andriani (SMPN 5), Tasya Tamara (SMPN 3), Risqa Ruviana (SMPN 4), Muklas Andika Wijaya (SMKN 4), Yudha Ria Pratama (SMAN 2), Vitessa Novitawati (SMAN 4), Maulana Ghulam Hanifa (SMAN 1), Nicko Syaifuddin Al-Haq R. (SMPN 3), Riski Amalia (SMPN 4), Anissa Felia N.H (SMPN 5) dan Windy Alvionita (SMPN 3), terimakasih atas kontribusi kalian pada perencanaan pembangunan kota kita ini melalui artikel futuristik kalian yang hebat. Teruslah berkarya dan belajar! Ikatlah ilmu itu dengan menuliskannya! Untuk para pelajar semuanya, dan yang belum berkesempatan, masih banyak

xvii


Seraut Asa Sebening Kristal

kesempatan untuk unjuk karya kalian. Persoalan masih mengalir setiap hari. Tergantung kalian, melewatkannya begitu saja, ataukah menangkapnya, meramunya dan menjadikannya karya tulis yang hebat. Dan kalian punya 2 opsi saja dalam hidup: melewatkan setiap waktu berharga dan memboroskan umur kalian untuk hal-hal yang tak jelas dan berakhir dengan tak memperoleh apa-apa selama masa studi, atau bertindak cerdas dengan menanyakan kepada diri sendiri: sudah bisa apakah aku? Dan lakukan sesuatu untuk bangkit! Kegiatan menulis, merengkuh beberapa aspek pembelajaran sekaligus: menggali informasi dan referensi sebanyak-banyaknya (membaca, diskusi, dll), observasi (melatih ketajaman indera keilmuan), melatih kemampuan menganalisis, logika, berpikir sistematis dan terstruktur, menajamkan keterampilan berbahasa, melatih kejujuran, tanggung-jawab dan percaya diri. Tulisan kalian adalah aktualisasi diri kalian. Kepada para guru pembimbing, terimakasih telah memberikan bimbingan. Juga para orangtua siswa yang telah memberikan dukungan bagi putra-putrinya. Untuk para juri, yaitu Bapak Noviansyah Rizal, SE., MM (STIA Bayuangga), Bapak Drs. Suhardji (STAI Muhammadyah) dan Bapak Muhammad Sonhaji, S.Sos., M.Si (Jarlitbang/ Bappeda), yang telah menyeleksi, menguji dan mengantarkan para juara muda ini hingga karyanya bisa dinikmati oleh para pelajar di kota ini, para guru, orangtua, pejabat pemerintah kota Probolinggo dan kalangan masyarakat luas. Terimakasih juga untuk rekan-rekan Jaringan

xviii


Catatan Editor

Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Kota Probolinggo dan Kepala Bappeda, Bapak Ir. Budi Krisyanto, M.Si atas dukungan dan fasilitasinya. Pemikiran bening semacam ini perlu terus dieksplorasi dan didayagunakan. Supaya slogan ”anak muda adalah tunas bangsa” tak hanya sekadar menjadi penghias halaman buku dan pemanis pidato saja. Dan kota ini insya Allah akan menjadi seperti yang diimpikan oleh para pelajar cerdas kita ini sebagaimana ditulis di artikel mereka dalam buku ini. Kolaborasi dan pemikiran ”anak-anak” (pelajar) dan ”orang tua” (akademisi, praktisi, pelaku pembangunan, aparat pemerintahan, dsb) akan menjadi ramuan baru yang menyehatkan pergulatan pemikiran pembangunan. Di sisi lain, sebagai upaya mengeluarkan anak-anak (pelajar) dari kungkungan terali besi pembelajaran yang mengekang kreativitas. Anak-anak memerlukan lebensraum (ruang hidup) dalam pembelajaran kreatif yang kontekstual untuk meledakkan potensi mereka yang luar biasa. Semoga buku ini bermanfaat dan menginspirasi kita semua dalam memberdayakan potensi lokal untuk upaya bersama pembelajaran dan pembangunan masyarakat. Amin. Probolinggo, Mei 2010 Editor Wawan E. Kuswandoro, S.Sos., M.Si Ketua Dewan Pendidikan Kota Probolinggo, Anggota Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Kota Probolinggo

xix


Seraut Asa Sebening Kristal

Sebuah renungan… “Ketika anak-anak ini bersekolah, semua perhatian guru dan orangtua dipusatkan pada “ketidakmampuan” anak. Hal ini mengingatkan saya pada cerita binatang yang memutuskan untuk menciptakan sebuah sekolah memanjat, terbang, berlari, berenang dan menggali. Mereka tidak bisa mengambil kata sepakat tentang subyek mana yang paling penting. Jadi, mereka mengatakan bahwa semua murid harus mengikuti kurikulum yang sama. Kelinci adalah ahli berlari, tapi hampir tenggelam di kelas berenang. Pengalaman itu begitu mengguncang sehingga sesudahnya ia tak pernah lagi bisa berlari secepat sebelumnya. Elang sangat pandai terbang, tentu saja; tetapi ketika mengikuti kelas menggali, ia sangat tidak mampu menjalani tugas yang diberikan sehingga ia ditugaskan mengikuti program perbaikan menggali –di luar jam pelajaran, dengan mengikuti les tambahan--. Tugas itu begitu banyak menghabiskan waktunya, sehingga tak lama kemudian ia melupakan cara terbang. Para binatang itu tak lagi mempunyai kesempatan untuk berprestasi dalam bidang keahlian mereka masing-masing, karena semua dipaksa melakukan hal-hal yang tidak menghargai sifat alami mereka… Elang diciptakan untuk terbang! (Thomas Armstrong)

xx


Daftar Isi

daftar isi Pengantar Kepala Bappeda Kota Probolinggo i Pengantar Penerbit iv Seraut Asa Sebening Kristal Catatan Editor vi Daftar Isi xxi

bagian 1 Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota ”Kota Probolinggo Masa Depan: Singapura Baru” Nikkolai Ali Akbar Velayati (SMPN 1) 3 ”Building The Green Heaven of Probolinggo City for The Citizen and Earth” Fildzah Raudina M (SMAN 1) 10 ”Menuju Kota Probolinggo Yang Menggairahkan” Indra Hadianto (SMAN 4) 15

xxi


Seraut Asa Sebening Kristal

bagian 2 Pelajar dan Wisata Kota ”Wisata Bahari Pendidikan Mangrove” Diah Ayu Fajarwati (SMAN 2) 23 ”Satu Mimpi Mewujudkan Probolinggo Park” Kurnia Firda Farhanah (SMPN 7) 29 ”Wisata Terumbu Karang Untuk Masa Depan” Siti Rodiah Hasana (SMAN 2) 35 ”Taman Laut Bayuangga” Husnul Hotimah (SMAN 2) 41 ”Wisata Tepi Pantai Bayuangga” Yudha Ria Pratama (SMAN 2) 47 ”Pelabuhan Tanjung Tembaga Dahulu, Sekarang dan Masa Depan” Maulana Ghulam Hanifa (SMAN 1) 53 ”Jadikan Probolinggo Ijo Dengan Aksi Ijo-mu” Riski Amalia (SMPN 4) 60

xxii


Daftar Isi

bagian 3 Pelajar dan Penataan Kota ”Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan” Fendy (SMPK Mater Dei) 75 ”Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Kota Probolinggo Guna Mengoptimalkan Pelayanan Terhadap Konsumen” Fitri Wulan Andriani (SMPN 5) 84 ”Pelangi di Kota Probolinggo” Risqa Ruviana (SMPN 4) 91 ”Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini” Vitessa Novitawati (SMAN 4) 105 ”Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo” Anissa Felia N.H. (SMPN 5) 112

xxiii


Seraut Asa Sebening Kristal

bagian 4 Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan ”Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin” Yusman Alharis (SMAN 4) 119 ”Taman Belajar Hijau” Muklas Andika Wijaya (SMKN 4) 125

bagian 5 Pelajar dan Budaya ”Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan” Tasya Tamara (SMPN 3) 133 ”Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan” Windy Alvionita (SMPN 3) 138 ”Kota Probolinggo Sebagai Kota Seni dan Budaya Masa Depan” Nicko Syaifuddin Al-Haq R. (SMPN 3) 144

xxiv


bagian 1 Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota


”Kota Probolinggo Masa Depan: Singapura Baru” Nikkolai Ali Akbar Velayati (SMPN 1, Kelas 8, 14 th) ”Building The Green Heaven of Probolinggo City for The Citizen and Earth” Fildzah Raudina M (SMAN 1, Kelas 11, 17 th) ”Menuju Kota Probolinggo Yang Menggairahkan” Indra Hadianto (SMAN 4, Kelas 11, 18 th)


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

Kota Probolinggo Masa Depan: Singapura Baru Nikkolai Ali Akbar Velayati

Pendahuluan Kota Probolinggo, sebuah kota di wilayah propinsi Jawa Timur, terletak di sebelah timur kota Surabaya di antara jalur Surabaya – Banyuwangi. Kota Probolinggo mempunyai posisi di tengahtengah, menghubungkan daerah-daerah sekitarnya dengan jarak yang kurang lebih sama, mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi yang disebut daerah Tapal Kuda. Kota ini berpenduduk sebanyak 215.158 jiwa1 dengan luas wilayah sekitar 56,667 km² dan terbagi menjadi 5 kecamatan. Letaknya yang strategis di daerah sebelah timur ibukota provinsi, merupakan potensi untuk menjadikan kota Probolinggo sebagai pusat dari berbagai bidang. Ke depan, kota ini dapat menjelma menjadi kota pusat layanan jasa terkemuka. Berbagai permasalahan mungkin saja muncul, namun dengan penanganan yang tepat dan dipadu dengan potensi yang khas dan unik, akan menjadi peluang untuk berkembang.

1

Kota Probolinggo Dalam Angka, Probolinggo City in Figures, 2008, Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo dan Pemerintah Kota Probolinggo.

3


Seraut Asa Sebening Kristal

Artikel ini memaparkan kota Probolinggo di masa depan dengan melihat potensi dan permasalahannya yang dipadukan dengan solusi dan gagasan penulis untuk masa depan kota Probolinggo. Potensi, Permasalahan dan Solusi Pertama, kota Probolinggo memiliki posisi strategis yakni posisi silang di antara daerah-daerah tetangga, sehingga dapat mengembangkan bidang perdagangan, pelayanan jasa, pendidikan dan wisata. Pemerintah kota dapat membangun sentra perdagangan dan pelayanan jasa, pendidikan dan wisata yang dibutuhkan baik oleh warga kota Probolinggo maupun warga daerah sekitarnya, sehingga kota Probolinggo menjadi kota tujuan orang-orang dari daerah lain yang ingin berbelanja, sekolah, kursus, berdagang, berwisata, dll. Letak strategis ini juga dapat dikembangkan agar kota Probolinggo selalu didatangi orang baik yang melalui jalur darat maupun laut sehingga dapat menjadi kota singgahan yang ramai. Karena itu diperlukan mengembangkan fasilitas-fasilitas yang mendukung supaya menjadi lebih bagus. Selain itu, pelabuhan Tanjung Tembaga dapat dikembangkan menjadi pelabuhan dagang yang ramai. Pengembangan tersebut dapat menjadikan kota Probolinggo berkembang menjadi daerah khas dan nyaman untuk tujuan pendidikan, wisata, usaha, maupun sekedar singgah sebelum meneruskan perjalanan ke daerah lain. Orang-orang luar daerah yang datang ke kota Probolinggo menjadi betah dan

4


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

akan menetap lebih lama. Karenanya, dibutuhkan fasilitas yang baik untuk menunjang kebutuhan mereka, antara lain hotel/ penginapan, hiburan, tempat belanja yang lengkap, sentra oleh-oleh khas kota Probolinggo, transportasi dalam kota yang menarik dan khas seperti di Yogyakarta, money changer, internet, dsb. Orang-orang yang datang tersebut juga membutuhkan pelayanan dari pemerintah. Karenanya, pemerintah kota harus memberikan pelayanan yang baik. Hal ini bisa membuat orang-orang tersebut menjadi senang, betah, dan dapat menarik lebih banyak lagi orang untuk datang ke kota Probolinggo. Jika kota Probolinggo menjadi ramai, maka warga kota bisa berjualan. Kedua, di kota Probolinggo terdapat beberapa sekolah yang berstandar SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), di antaranya adalah SMPN 1, SMPN 5, SMAN 1 dan SMKN 2. Sedangkan sekolahsekolah lainnya berstandar nasional atau SSN (Sekolah Standar Nasional) dan swasta. Juga banyak madrasah di pondok pesantren. Pengembangan sekolah-sekolah tersebut ke depan, dapat menjadikan kota Probolinggo terkenal dengan pendidikan yang bermutu dan dibutuhkan banyak orang, misalnya kelautan, budidaya mangga dan anggur, kuliner, bahasa Inggris di sekolah-sekolah SBI, bahasa Arab di pesantren, dsb. Ketiga, pada masa mendatang diperkirakan penduduk kota Probolinggo akan bertambah pesat, yang juga menyebabkan bertambahnya kebutuhan

5


Seraut Asa Sebening Kristal

akan perumahan, sementara lahannya tidak bertambah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan tidak membangun bangunan di lahan pertanian melainkan di lahan lain yang bukan pertanian serta membuat rumah susun atau apartemen. Keempat, masalah sampah. Timbulan sampah kota Probolinggo mencapai 830 mÂł/hari2, terdiri dari sampah organik yang berasal dari pasar dan rumah tangga dan sampah anorganik seperti plastik, kaleng, botol, dll. Untuk itu, pemerintah perlu lebih menggalakkan pengolahan sampah, antara lain dengan cara menggunakan teknologi composting untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, dengan cara menggunakan aero composter di rumah-rumah penduduk, pasar, sekolah, pondok pesantren, kantor dan tempat lain yang memiliki timbulan sampah organik. Sedangkan sampah anorganik, dengan cara mendaur ulang menjadi barang kerajinan tangan yang dapat diproduksi secara masal dan dijual. Kelima, masalah transportasi. Di masa mendatang, dapat diprediksi bahwa jumlah kendaraan pribadi dan umum akan semakin banyak, sementara lahan atau jalan yang digunakan tetap, sehingga akan terjadi kepadatan jumlah kendaraan dan lalulintas. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menghemat lahan yaitu membangun jalan 2 http://3rindonesia.blogspot.com/2010/02/pembuatan-pupuk-organikberbahan-baku.html

6


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

layang, transportasi bawah tanah, melakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan memperbanyak sekaligus memperbaiki layanan transportasi umum. Jika ingin memakai kendaraan pribadi, sebaiknya berisi minimal 4 orang, jika kurang dari itu, harus menggunakan transportasi umum. Pengaturan jumlah kendaraan ini juga dapat mengurangi polusi udara. Keenam, dampak urbanisasi. Banyaknya orang desa yang datang ke kota, menyebabkan bertambahnya persoalan ketenagakerjaan di kota Probolinggo. Mereka umumnya tidak memiliki keterampilan yang memadai seperti yang dibutuhkan perusahaan, sehingga menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran di kota Probolinggo. Cara untuk menyelesaikannya yaitu dengan menyediakan pelayanan pendidikan dan latihan kerja, dan mempekerjakan mereka yang menganggur di tempat-tempat kerja, misalnya sebagai business guide dan tourist guide bagi para pelaku bisnis dan wisatawan yang datang ke Kota Probolinggo. Ketujuh, penggunaan narkoba dan obat psikotropika yang masih marak di kalangan anakanak muda, khususnya remaja yang belum memiliki pendirian kuat, karena belum memiliki pengetahuan untuk memilih mana yang salah dan mana yang benar. Faktor inilah yang menjadi penyebab maraknya penggunaan narkoba di kalangan anak muda. Jika masalah ini terus berkelanjutan, maka masa depan anak-anak muda kota Probolinggo akan hancur. Untuk mengatasinya, yaitu dengan

7


Seraut Asa Sebening Kristal

memasyarakatkan gerakan anti narkoba agar mereka makin sadar akan bahaya narkoba, memberi kesibukan para remaja dengan memberi kesempatan berkreasi dan menyalurkan hobinya, melibatkan mereka pada kegiatan sosial kemasyarakatan bersama pemerintah, LSM, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat. Dengan demikian dapat mengurangi kekosongan waktu yang dapat memicu keinginan untuk melakukan perbuatan negatif. Dalam hal ini sekolah-sekolah harus bekerjasama sama dengan pihak-pihak tersebut. Pengembangan Ke Depan: Singapura Baru? Potensi kota Probolinggo beserta masalah yang bakal dihadapi di masa depan dengan solusi yang dipaparkan di atas, jika dikelola secara tepat dan kreatif akan melahirkan sebuah terobosan baru yang dapat membawa kota Probolinggo menjadi seperti Singapura. Maksudnya, potensi kota Probolinggo pada dasarnya mirip potensi Singapura, yaitu posisi silang yang strategis, sumberdaya alam terbatas, wilayah tergolong kecil dan memiliki pelabuhan. Sehingga yang harus dilakukan adalah pengembangan sektor layanan jasa seperti yang dilakukan oleh Singapura. Singapura (pulau Singapura), pada awalnya merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku Melayu. Sejak kemerdekaannya dari Malaysia pada tahun 1965, standar kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Singapura membangun dengan pesat dan menjadi sebuah negara yang sukses dari segi

8


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

ekonomi. Ia mempunyai perhubungan dagang yang kuat, sebuah pelabuhan yang sibuk. Singapura merupakan negara terkaya di dunia dalam peringkat ke-18. Meskipun Singapura memiliki wilayah dan relatif kecil, Singapura mempunyai simpanan dana cadangan sebesar US$139 milyar3. Kota Probolinggo juga memiliki kesempatan yang sama seperti Singapura. Yang perlu dilakukan adalah dengan memadukan kekuatan potensi dan solusi atas masalah yang ada seperti paparan di atas, sehingga muncullah gagasan baru yang dapat mengantarkan kota Probolinggo masa depan sebagai “Singapura baru”. Upaya yang dapat ditempuh diantaranya adalah dengan mengembangkan fasilitas yang bagus untuk menunjang perdagangan, jasa, pendidikan, wisata yang khas, membangun sarana olahraga, hiburan dan rekreasi seperti musik, dll. Juga, solusi atas masalah yang ada seperti paparan di atas, dapat menunjang upaya ini. Mungkin masih banyak potensi lain yang dapat dikembangkan untuk membangun kota Probolinggo masa depan menuju “Singapura baru”. Ini adalah sekelumit gagasan dan “impian” penulis selaku warga dan pelajar kota Probolinggo yang kelak menjadi “penghuni masa depan” kota ini.***

3

http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura

9


Seraut Asa Sebening Kristal

Building The Green Heaven of Probolinggo City for The Citizen and Earth Fildzah Raudina M

Penataan pembangunan merupakan salah satu aspek penting dan harus diperhatikan dalam pembangunan suatu kota, guna memaksimalkan lahan yang ada untuk pembangunan gedung perkantoran, tempat tinggal, pertokoan, pertanian, serta lahan penghijauan agar terlihat rapi dan indah. Selain berfungsi untuk pembangunan sistem tersebut juga bertujuan untuk menyediakan lahan yang cukup untuk tempat penyerapan air. Salah satu ketentuan normal dalam pembangunan suatu gedung adalah 60% lahan digunakan untuk bangunan dan sisanya digunakan untuk lahan yang bermanfaat untuk respirasi air ke dalam tanah (building covered) yang juga dapat mencegah terjadinya banjir. Tidak hanya untuk penyerapan air, lahanlahan itu juga digunakan untuk penghijauan guna mengurangi produksi CO2 yang dapat menyebabkan global warming. Contoh, untuk membangun rumah, selain ketentuan prosentase antara lahan dan bangunan, proses penanaman tanaman di setiap rumah juga perlu diperhatikan. Setidaknya di setiap rumah terdapat pohon lindung yang jumlahnya disesuaikan dengan penghuni rumah tersebut. Hal ini bertujuan agar produksi CO2 yang dihasilkan setiap individu di rumah tersebut dan produksi O2 yang

10


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

dihasilkan tanaman seimbang, atau bahkan produksi O2 bisa lebih. Salah satu negara yang menerapkan sistem penataan ini adalah Amerika Serikat. Sering kita lihat di televisi, setiap rumah di negara tersebut memiliki lahan dan tanaman-tanaman rindang sehingga terkesan rimbun dan enak dipandang. Namun sayangnya hal tersebut jarang sekali diperhatikan di Indonesia, khususnya di kota kecil seperti Kota Probolinggo. Banyak sekali pembangunan gedung yang tidak teratur dan menggunakan seratus persen lahan yang ada untuk pembangunan gedung tanpa menyediakan lahan untuk tempat penyerapan air. Kalaupun ada lahan sisa, semua telah terlapisi semen sehingga penyerapan air ke tanah tidak maksimal. Selain itu, proses penghijauan di setiap rumah di Kota Probolinggo masih rendah. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat bahwa semakin banyak tanaman di rumah semakin banyak pekerjaan yang ditimbulkan daun-daun yang berguguran atau tidak memiliki “waktu luang� untuk mengurus tanamantanaman tersebut. Padahal daun-daun tersebut masih dipergunakan lagi untuk membuat pupuk kompos, yang bisa digunakan kembali atau dijual. Jadi sistem ini tidak hanya berguna untuk lingkungan dan keindahan Kota, tapi juga bisa mengirit pengeluaran untuk membeli pupuk dan bisa menambah penghasilan. Lalu mengapa sistem penataan pembangunan Kota Probolinggo kurang memperhatikan sistem building covered?

11


Seraut Asa Sebening Kristal

Ada beberapa alasan mengapa sistem penataan pembangunan ini kurang berjalan maksimal atau kurang ngetren di kalangan masyarakat, antara lain oleh karena pertama, kurangnya sosialiasi mengenai tata aturan pembangunan tersebut. Terbukti dengan banyaknya warga Kota Probolinggo yang tidak tahu mengenai sistem ini sehingga ber-munculannya rumah-rumah “gersang� dan tidak memiliki halaman serta tata pembangunan rumah yang tidak teratur sehingga menimbulkan kesan kumuh. Sebaiknya pemerintah lebih memperkenalkan sistem ini lebih intensif baik secara formal maupun informal. Cara formal yaitu dengan cara sosialisasi di kelurahan atau kecamatan. Cara informal, yaitu dari mulut ke mulut. Cara ini dapat dilakukan oleh pihak pemerintah ataupun masyarakat yang telah mengetahui dan paham sistem ini. Dengan begitu, sosialisasi dapat dilakukan secara merata. Kedua, harga tanah yang mahal,menyebabkan masyarakat enggan menyisihkan sebagian lahannya untuk kawasan penghijauan. Padahal penyisihan lahan sangatlah penting untuk proses kapilaritas air ke dalam tanah dan penanaman pohon. Namun jika hal itu memang tidak memungkinkan, hal itu dapat disiasati dengan melakukan penanaman dengan menggunakan pot. Namun perlu diperhatikan juga tempat memilih lahan untuk tempat tinggal. Diharapkan tatanan pembangunan tempat tinggal tertata rapi dan legal sehingga tidak menimbulkan kesan kumuh yang dapat merusak pemandangan sekitar. Sesuai dengan Perda Kota Probolinggo Nomor 4 tahun 2006 Bab III bagian

12


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

pertama mengenai ijin mendirikan bangunan di mana pada pasal 4 berbunyi,�Setiap orang atau badan yang akan melakukan kegiatan untuk membuat, mendirikan, menambah, mengubah struktur bangunan wilayah Daerah terlebih dahulu harus mendapatkan Ijin dari Kepala Perijinan dan Penanaman Modal�. Selain mengenai masalah tata pembangungan rumah tinggal, juga perlu diperhatikan tata cara pembangunan gedung-gedung kantor pemerintahan dan pertokoan yang saat ini semakin berkembang. Diharapkan pembangunan yang dilakukan di Kota Probolinggo seimbang antara gedung dan taman layaknya bangunan tempat tinggal. Tidak hanya dari segi pembangunan gedung-gedung pertokoan, perkantoran atau tempat tinggal tapi juga pembangunan kota dan kawasan hijau yang lebih merata. Salah satu contoh yang telah dilakukan kota Probolinggo adalah program seribu taman yang sudah berjalan sampai saat ini. Tapi sayangnya taman-taman tersebut tak termasuk kriteria sebuah taman karena prosentase bangunan lebih besar daripada tanaman-tanaman yang ada. Jadi diharapkan bagi Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo menetapkan kriteria-kriteria yang lebih menitik beratkan jumlah tanaman daripada bangunan agar kelihatan lebih rindang dan hijau. Dan untuk kawasan hijau di Kota Probolinggo sendiri, hendaknya dilakukan secara merata, bukannya di kawasan pinggiran saja. Misalnya dengan penanaman pohon teduh di sepanjang jalan baik jalan utama ataupun jalan kecil di pelosok-pelosok dan setiap sudut kota agar penghijauan dapat dilakukan secara merata. Sehingga

13


Seraut Asa Sebening Kristal

kawasan yang “tak tersentuh� oleh penghijauan seperti daerah tepi pantai juga kelihatan rindang. Selain itu, hendaknya masyarakat juga mendukung dan ikut serta program ini agar dapar berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan yang diinginkan. Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa hendaknya sistem penataan pembangunan dan penghijauan di Kota Probolinggo baik pembangunan gedung perkantoran, pertokoan, tempat tinggal, dan taman harus lebih diperhatikan dan diterapkan di kalangan masyarakat dan pemerintah guna mewujudkan kota yang rindang, asri, hijau, dan rapi sehingga dapat mewujudkan keseimbangan antara kepentingan lingkungan dan kemajuan pembangunan di kota Probolinggo. Diharapkan bagi pemerintah agar lebih tegas dalam penegakkan peraturan tata cara pembangunan di kawasan Probolinggo serta gencar untuk mensosialisasikan sistem penataan pembangunan yang baik dan benar. Dan juga bagi masyarakat agar peduli terhadap tata cara pembangunan tersebut serta mendukung dan menjalankan sistem tersebut dengan sungguh-sungguh untuk mencapai Kota Probolinggo yang asri, hijau, dan rapi.***

“Man are not building materials to be fitted to an established order, but are themselves the architecs of order� (UNESCO)

14


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

Menuju Kota Probolinggo yang Menggairahkan Indra Hadianto

“Selamat datang di Kota Seribu Taman�. Sebuah kalimat nan indah dan segar terpampang di pintu gerbang masuk Kota Probolinggo. Sungguh elegan, deretan taman sepanjang jalan, tampak siap menyambut setiap orang yang melewatinya. Bersihnya jalanan, hijaunya pepohonan dan warna warni bunga di taman mampu memikat mata para pengunjung yang singgah di kota ini. Megahnya Monumen Piala Adipura menunjukkan semangat masyarakat yang peduli dan berbudaya lingkungan. Dan slogan BESTARI menjadi kebanggaan besar bagi masyarakatnya agar mampu mewujudkan pembangunan kota yang bersih, sehat, tertib, aman, rapi dan indah. Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi setiap daerah pasti tak mau ketinggalan dalam membangun suasana kota yang ideal, harmonis, dan menarik. Demikian pula yang terjadi pada Kota Probolinggo. Berbagai upaya telah dilakukan untuk selalu berbenah diri demi kesejahteraan masyarakatnya. Sebagai kota transit yang berhubungan dengan jalur transportasi di beberapa daerah sekitarnya Kota Probolinggo sangat potensial untuk menjadi kota tujuan investasi. Dengan letak geografis yang strategis tersebut sepatutnya untuk bisa mengelola dan mengembangkan berbagai potensi yang telah dimiliki.

15


Seraut Asa Sebening Kristal

Wisata merupakan salah satu potensi besar yang bisa dikelola di Kota Probolinggo. Keberadaan Kota yang terletak di garis Pantai Selat Madura menjadikan kota ini sebagai Pesona Pantai Utara Jawa. Tanjung Tembaga adalah primadona pariwisata alam di kota ini. Selain itu ada juga TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan), Alun-Alun Kota, Taman Manula dan Masjid Tiban yang menjadi obyek wisata unggulan. Adapula ajang kunjungan wisata Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo) dan Kobuda (Kontes Busana Daun) yang menjadi new icon bagi Kota Adipura nan hijau ini. Sebenarnya Kota Probolinggo bisa mengambil alternatif lain selain wisata alam dan budaya. Untuk menambah kemenarikan kota, wisata belanja, wisata kuliner dan agrowisata adalah ide cemerlang yang bisa dijadikan alternatifnya. Untuk membuat wisata belanja, kota ini sudah memiliki potensi sangat baik. Coba tengok kawasan yang berada di Jalan Dr.Soetomo dan sekitarnya. Banyak bermunculan toko pakaian, department store, supermarket, dan aneka pernak-pernik lainnya. Ditunjang dengan keadaan tempat yang berada di pusat kota, serta semaraknya infrastruktur dan fasilitas yang memadai, sangatlah layak untuk dijadikan kawasan wisata belanja. Kawasan tersebut nantinya bisa dijadikan Prolink Walk (kawasan jalan bagi kawula muda Prolink). Atau juga Probolinggo Shoping Center (PSC)/ Pusat Belanja Kota Probolinggo. Untuk wisata kuliner, Len-Jelenan bisa dikembangkan dan dipromosikan lagi. Hanya saja membutuhkan kawasan yang layak. Coba kita amati, bangunan berlantai dua

16


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

yang bertuliskan” Probolinggo Plaza” di daerah Jalan Dr. Soetomo dan Jalan Panglima Sudirman, tampak tak terurus dan kurang dapat dimanfaatkan. Sebaiknya bangunan di lantai dua bisa dimanfaatkan sebagai tempat sentra jajan. Bangunan tersebut hendaknya diperbaiki dan dihias semenarik mungkin. Agar nantinya bisa dialih fungsikan menjadi Sentra Jajanan / Len-Jelenan. Dengan adanya tempat yang baru tersebut, juga sekaligus sebagai tempat menjual hasil kerajinan/ olahan makanan khas Kota Probolinggo. Jadi, selain menjadi kawasan sentra jajan, juga bisa menjadi pusat oleh-oleh Kota Probolinggo. Dengan demikian, Kota Probolinggo bisa menjadikankan Prolink Walk dan Sentra Jajan dalam satu kawasan strategis yang merupakan produk unggulan baru “Wisata Modern ala Kota Bayuangga”. Untuk agrowisata, Kota Probolinggo juga memiliki potensi yang menjanjikan pula. Sebutan “Kota Bayuangga” yang berarti angin, anggur, dan mangga, mempunyai makna khas bagi kota ini. Terkenalnya buah mangga dan anggur sebagai buah unggulan, menjadikan inisiatif baru dalam mengembangkan agrowisata. Dengan adanya agrowisata di Kota Probolinggo, maka akan lebih terkenal lagi kota ini dalam bidang kepariwisataan. Selain itu, wisata kebun petik tersebut, juga bisa dikolaborasikan dengan wisata “edutain-ment”. Dalam artian, selain sebagai sarana hiburan, sekaligus juga sebagai sarana yang mendidik. Dengan memberikan pengetahuan tentang cara menanam hingga cara

17


Seraut Asa Sebening Kristal

memetik buah. Dapat pula disuguhi arena outbound agar pengunjung tidak bosan dan bisa menikmati manisnya mangga dan anggur sekaligus bermain ria. Semakin lengkapnya wisata kota ini, menjadikan kota ini semakin eksotik dan menarik. Sehingga investor-investor yang ingin menanamkan modal di kota ini, semakin tersenyum dan terpikat dengan keadaan kota yang indah, semarak, dan menjanjikan pula di masa mendatang. Selain itu pertumbuhan ekonomi di Kota Probolinggo semakin melaju dan pe-ngangguran juga semakin berkurang pula. Di bidang teknologi, kota ini juga mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan. Menjamurnya warung internet serta antusiasnya pengguna internet dan jejaring sosial, semakin membuat masyarakat kota memanfaatkan pesatnya kemajuan teknologi. Membuat Free Internet Area, akan lebih memudahkan masyarakat kota untuk mengakses internet di area tersebut. Tempat yang paling cocok adalah Alun-Alun Kota Probolinggo. Didampingi dengan laptop dan makanan ataupun minuman khas alun-alun, pasti kawasan ini menjadi kawasan favorit warga kota. Selain itu, Kota Probolinggo juga memiliki potensi di bidang kelautan dan perikanan. Letak kota yang juga berada di garis pantai menjadi anugerah besar bagi Kota ini. Betapa tidak, sebagian besar warga pesisir kota ini (Mayangan) bermata pencaharian sebagai nelayan. Dan hasil dari kekayaan lautnya, juga berdampak besar bagi kesejahteraan warganya. Pelabuhan Tanjung Tembaga yang juga direncanakan menjadi Pelabuhan Internasional akan

18


Pelajar dan Strategi Pengembangan Kota

menambah kestrategisan kota. Dengan demikian, akan berpeluang besar dalam rencana pembangunan lain dan pertumbuhan ekonomi di kota ini. Apabila di pelabuhan tersebut, nantinya akan dibangun stand khusus untuk berjualan, maka akan menguntungkan masyarakat yang ingin mencoba berwirausaha. Dan otomatis akan menguntungkan pula bagi perolehan kas daerah setempat. Tak hanya itu saja, kota ini juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Ditengah hiruk pikuk pembangunan infrastruktur kota pemerintah berupaya keras untuk selalu menyeimbangkannya dengan keadaan lingkungan yang hijau dan rindang. Perluasan RTH (Ruang Terbuka Hijau), adanya pengelolaan sampah di TPA, adanya drainase dan biopori, dan digantinya penampung air selokan yang lebih besar, menjadikan kota ini bebas dari bahaya banjir. Untuk meningkatakan pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga tak pernah kehabisan ide. Agenda MPS2 salah satunya. Morning On Panglima Sudirman Street bisa menjadikan dobrakan baru dalam mempertahankan UKM di Kota Probolinggo agar bisa bersaing dan bertahan pula di era pasar bebas yang semakin meninggalkannya. Maka agenda ini harus lebih sering diadakan dan dipertahankan. Rencana-rencana seperti pembangunan RUSUNAWA, juga membantu bagi kehidupan masyarakat miskin di daerah kumuh. Karena dengan adanya RUSUNAWA, masyarakat miskin bisa hidup lebih layak dan juga perkampungan kumuh juga

19


Seraut Asa Sebening Kristal

semakin berkurang. Diharapkan dengan berbagai macam ide yang telah di-uraikan, dapat menjadi inisiatif baru dalam mewujudkan visi yang telah dicanangkan. “Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kota probolinggo melalui percepatan penang-gulangan kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan”. (www.probolinggokota.go.id). Kota Probolinggo menjadi kota yang maju, masyarakatnya sejahtera, dan investasi terus meningkat. Semilir angin gending yang berhembus cepat, akan mengiringi cepatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Kota Probolinggo. Kedisiplinan pohon mangga dan anggur dalam tumbuh dan berbuah, akan mengajarkan pula kedisiplinan terhadap masyarakatnya, agar sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Lincahnya tarian jaran bodag, dan semangatnya tarian lengger, kita selaraskan dengan menyatukan jiwa dan semangat untuk maju, agar tercapai kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo yang menjadi teladan, berkearifan lokal, serta menjadi kota yang menggairahkan di masa depan.***

“The important thing is not to stop questioning” (Einstein) “I have no exceptional talents rather than a passionate curiousity (Einstein)

20


bagian 2 Pelajar dan Wisata Kota


”Wisata Bahari Pendidikan Mangrove” Diah Ayu Fajarwati (SMAN 2, Kelas 11, 17 th) ”Satu Mimpi Mewujudkan Probolinggo Park” Kurnia Firda Farhanah (SMPN 7, Kelas 8, 14 th) ”Wisata Terumbu Karang Untuk Masa Depan” Siti Rodiah Hasana (SMAN 2, Kelas 11, 18 th) ”Taman Laut Bayuangga” Husnul Hotimah (SMAN 2, Kelas 10, 16 th) ”Wisata Tepi Pantai Bayuangga” Yudha Ria Pratama (SMAN 2, Kelas 11, 17 th) ”Pelabuhan Tanjung Tembaga Dahulu, Sekarang dan Masa Depan” Maulana Ghulam Hanifa (SMAN 1, Kelas 10, 16 th) ”Jadikan Probolinggo Ijo Dengan Aksi Ijo-mu” Riski Amalia (SMPN 4, Kelas 8, 14 th)


Pelajar dan Wisata Kota

Wisata Bahari Pendidikan Mangrove Diah Ayu Fajarwati

Abstraks Kekayaan bahari adalah kekayaan sejati karena habitat yang berada di dalamnya, memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia untuk menjelajahinya. Mangrove adalah salah satu habitat yang berada di laut. Probolinggo merupakan kota yang berpotensi di bidang kelautan karena letak geografis berada di pesisir pantai utara dan sebagian luas dari kawasan pesisir pantainya terdapat ekosistem dari tanaman bakau (mangrove). Dengan adanya mangrove tersebut penulis mencoba mengeksplor kawasan tersebut sebagai sarana wisata pendidikan karena mangrove merupakan tanaman yang memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat luas dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kota Probolinggo. Kata kunci: Wisata bahari, pendidikan, mangrove Probolinggo adalah kota kecil yang strategis dengan potensi pertanian dan kelautan. Dengan kawasan yang berada di daerah pesisir pantai utara, kekayaan mangrove yang dimilikinya memberikan banyak manfaat yang besar bagi masyarakatnya. Lembaga pendidikan yang berada di Probolinggo

23


Seraut Asa Sebening Kristal

sangat memperhatikan kelestarian lingkungan tersebut. Sejak turunnya SK Kementerian Lingkungan Hidup mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, Probolinggo sudah gencar melakukan kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi. Dengan gencarnya isu pemanasan global dan perubahan iklim, kegiatankegiatan lingkungan giat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global tersebut. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah program mitigasi, yakni usaha untuk mengurangi efek gas rumah kaca sehingga dapat memperlambat pemanasan global. Aplikasi program tersebut seperti penghijauan, penghematan energi, pengurangan polusi udara. Bentuk program yang sering dilakukan dan memiliki manfaat yang cukup besar adalah dengan melakukan kegiatan penghijauan. Program penghijauan yang dapat dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan adalah dengan menanam mangrove. Mangrove memiliki manfaat yang besar sebagai penyumbang Oksigen paling banyak. Selain itu mangrove memiliki manfaat lain seperti tempat ekosistem biota laut dan menahan abrasi. Adapun manfaat lain yang dari mangrove adalah menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai. Yang dimaksud dengan menumbuhkan pulau tersebut yaitu proses terpeliharanya kehidupan padang lamun (seegrass) dan terumbu karang yang dapat membentuk daratan dengan edapan dan tanah yang ditahan akan menumbuhkan perkembangan garis dan memperluas batas pantai dari waktu ke

24


Pelajar dan Wisata Kota

waktu. Hal tersebut terjadi karena biota laut dapat menetralkan air laut sehingga terjaga kebersihannya dan dapat menumbuhkan terumbu karang yang berharga bagi biota laut yang berada di dalamnya. Akar mangrove juga dapat menjernihkan air laut yang memiliki peran dalam menangkap endapan yang berfungsi membersihkan kandungan zat zat kimia air yang mengalir dari hulu ke hilir. Mangrove juga berperan dalam mengawali rantai makanan. Yakni ketika bagian-bagian dari pohon mangrove jatuh akan terurai oleh mikro organisme dan akan menjadi makanan bagi larva dan hewan-hewan kecil yang berada di air. Banyak manfaat yang terdapat pada mangrove, hal itu dapat menarik minat wisatawan untuk mengetahui lebih jauh peranan penting mangrove dalam menjaga lingkungan serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Penulis berharap wisata mangrove harus memiliki kesan yang memperlihatkan alam secara objek. Kawasan yang digunakan sebagai area wisata bahari pendidikan mangrove yaitu di sekitar pantai Mangunharjo sampai barat pesisir pantai Ketapang. Beberapa jalur yang disediakan harus memiliki titik tertentu dengan kegiatan yang berisi terdapat materi materi seputar mangrove dalam wisata tersebut. Route perjalanan yang dilakukan dapat dimulai dai pantai Mangunharjo dan berakhir di pantai Ketapang. Saat route perjalan dapat menggunakan transportasi taradisional seperti perahu layar atau perahu tradisional dengan alasan agar tidak mencemari lingkungan laut. Saat dalam perjalanan,

25


Seraut Asa Sebening Kristal

pemateri dapat menjelaskan apa yang disebut mangrove dan potensi mangrove dalam mengurangi pemanasan global. Wisatawan juga dapat terjun langsung ke lokasi yang ditemani para petani mangrove untuk belajar menanam mangrove dengan benar. Kegiatan tersebut dapat menarik minat wisatawan untuk terus melanjutkan kegiatan dan agar tidak membosankan. Ada juga cara agar wisatawan tidak merasa bosan pada saat perjalanan. Pemandu dapat memasukkan permainan outbound pada saat tour. Tetapi juga harus menekankan makna dari permainan outbound tersebut tentang pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga dapat menimbulkan rasa kesadaran yang tinggi terhadap masing masing individu/peserta tour. Lokasi pantai Mangunharjo dan Ketapang terdapat banyak empang, yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan dengan membuat rumah makan terapung. Dari beberapa empang, dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembudidayaan ikan dan wisatawan dapat melakukan aktivitas memancing disana. Route perjalanan akan melewati kawasan pelabuhan. Wisatawan dapat berhenti di sana untuk menikmati sun rise dan sun set. Jika perjalanan tersebut dilaksananakan pada waktu sore hari, wisatawan dapat menikmati suasana yang berbeda karena pada saat tersebut ada pasar ikan. Setelah itu perjalanan dilanjutkan. Ketika memasuki daerah Pilang terdapat tempat ibadah yang bersejarah, yaitu Masjid Tiban. Pemandu dapat mengenalkan dan

26


Pelajar dan Wisata Kota

mengeksplor tempat ibadah tersebut. Alasannya karena sebelumnya tempat ibadah tersebut banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah karena sejarahnya. Di sini pemandu dapat mengenalkan sejarah tempat ibadah itu. Wisata ini dapat bekerja sama dengan lembaga lembaga pendidikan yang menjadi sekolah adiwiyata. Para siswa Probolinggo dapat menjual hasil karyanya tersebut di pusat oleh-oleh wisata bahari pendidikan mangrove. Jadi lembaga lembaga pendidikan Probolingggo dapat mengeksplor hasil hasil karyanya. Hal itu dapat menjadikan program tambahan bagi sekolah-sekolah dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan dan memberikan motivasi agar lebih kreatif dalam menciptakan karya-karya yang bermanfaat. Di daerah tersebut juga masih terlihat indah karena terdapat persawahan yang luas membentang. Hal ini akan memberikan suasana yang nyaman bagi para wisatawan. Dari fakta lapangan yang ada, dapat disediakan sebuah penginapan rumah kayu. Karena wisata tersebut sebagai tempat pembelajaran dan penelitian. Fasilitas yang lain juga dapat disediakan di sana seperti sebuah pusat oleh-oleh yang berasal dari mangrove baik dalam bentuk makanan dan juga kerajinan tangan. Bagi wisatawan yang bermalam disana, dapat disediakan sebuah cafĂŠ dan dapat ditambah pula materi pembelajaran yang disediakan panitia. Seperti sebuah perenungan. Dari perenungan yang diberikan diharapkan dapat memberikan sebuah motivasi bagi para wisatawan. Dengan

27


Seraut Asa Sebening Kristal

adanya wisata tersebut, tak hanya kota Probolinggo saja yang akan terangkat namanya, tetapi juga warga yang bermukim disana. Kegiatan tersebut dapat membantu pemerintah kota dalam membuka lapangan pekerjaan, sehingga memberikan peluang bisnis bagi warga Probolinggo. Wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut dapat dikenakan tarif masuk sebesar Rp 3000,-. Beberapa fasilitas yang disediakan seperti perjalanan touring dan pembelajaran alam dapat dikenakan biaya yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Para wisatawan yang ingin menikmati serangkaian acara penuh dapat dikenakan biaya per paket. Wisata tersebut dapat melayani wisatawan secara individu dan kelompok. Dari serangkaian fasilitas yang ada, kita tidak boleh melupakan fasilitas umum seperti kamar mandi, ruang ganti bagi para wisatawan yang terjun langsung ke lokasi, dan tempat ibadah. Penulis berharap wisata yang ditampilkan lebih mengedepankan suasana pedesaan, sehingga lebih memikat minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat tersebut dan menjadikan wisata ini sebagai pusat pembelajaran dan penelitian yang ada di Jawa Timur.

28


Pelajar dan Wisata Kota

Satu Mimpi Mewujudkan

Probolinggo Park Kurnia Firda Farhanah

Probolinggo adalah salah satu kota di wilayah pesisir bagian utara provinsi Jawa Timur, yang memiliki potensi pariwisata cukup bagus dengan didukung adanya Pelabuhan Tanjung Tembaga. Posisi kota yang sangat strategis karena berada di jalur pantura. Kota ini merupakan kota transit wisatawan yang akan menuju Gunung Bromo, Bali maupun kota-kota yang ada di bagian timur pulau Jawa yang letak geografisnya cukup indah. Sepanjang sisi utaranya adalah pantai yang landai, dan di bagian selatan terlihat pegunungan yang indah. Di pantai tersebut terdapat hutan bakau yang mempesona dari jauh dan budaya masyarakat yang unik dan beragam bisa menjadi daya tarik tersendiri. Kota Probolinggo mempunyai lambang yang menggambarkan jiwa nurani segenap penduduknya. Bentuk lambangnya perisai, dimaksudkan sebagai tanda perkenalan dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan. Warna dasarnya biru muda yang melanbangkan kota Probolinggo sebagai daerah pantai. Isinya berupa gambar bintang bercahaya dengan sinar keemasan dan daun anggur serta daun mangga. Probolinggo dalam bahasa Sanskerta berarti sinar, sedangkan linggo berarti tanda perdamaian. Dengan lambang ini jiwa segenap

29


Seraut Asa Sebening Kristal

penduduk kota Probolinggo selalu mendapat tuntunan cahaya terang, sehingga alam pikiran dan perbuatannya ditunjukkan pada usaha tercapainya masyarakat adil makmur, sesuai cita-cita proklamasi. Berlandaskan kapada dasar filosofis yang dianut oleh nasyarakat kota Probolinggo, maka visi pembangunan daerah kota Probolinggo tahun 20102014 adalah: “Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo melalui percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan�. Visi ini didukung penuh oleh semua elemen masyarakat Probolinggo. Masyarakat Probolinggo terkenal sangat patuh pada perintah pemimpin. Maka tak heran kalau suasana kota Probolinggo selalu tenang dan kondusif dalam situasi apapun, termasuk saat Pemilu maupun Pilkada. Masyarakat Probolinggo juga gemar bergotong royong. Adanya Seribu Taman merupakan pembuktian nyata. Beberapa prestasi membanggakan juga diraih Kota Probolinggo, diantaranya piala Adipura dan Adiwiyata di bidang lingkungan hidup. Prestasi ini bisa diraih karena dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Dengan gambaran ini tidaklah berlebihan andai kami generasi muda Kota Probolinggo berharap banyak untuk kemajuan Kota. Akan sangat indah andai Kota Probolinggo mempunyai tempat wisata andalan bagi keluarga di tengah Kota. Semisal Jatim Park. Andai kita mempunyai

30


Pelajar dan Wisata Kota

Probolinggo Park. Dalam pikiran kami, Probolinggo Park adalah tempat wisata tepi pantai yang lengkap, memadukan secara serasi pendidikan dan pariwisata, sehingga diharapkan menjadi sarana penyebaran informasi tentang khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tempat ini bisa menjadi sarana belajar lengkap dengan alat peraga ilmu terapan yang seharusnya juga didukung oleh instansi PLN, Telkom, maupun perusahaanperusahaan lain. Selain itu, dengan mendirikan galeri budaya Probolinggo di objek tersebut, bisa menjadi pemandu dalam memperdalam wawasan ragam budaya di kota Probolinggo. Adapun wahana-wahana yang bisa dibangun di Probolinggo Park misalnya, pertama, anjungan Probolinggo. Di sini kita bisa memamerkan ciri khas yang menonjol dari Kota Probolinggo, misalnya kesenian jaran kencak dan jaran bodag, seni tradisi yang memang masih eksis di Kota Probolinggo. Bahkan ada juga seni perkusi maupun tembang Probolinggoan, yaitu lagu khas Probolinggo yang merupakan perpaduan dari bahasa Jawa dan Madura. Lagu yang unik khas Probolinggo ini bisa dikembangkan sehingga lebih dikenal seperti lagu Banyuwangian atau Meduroan. Selain itu wisata bahari yang ada di Probolinggo perlu kita lestarikan seperti tradisi petik laut, karena tradisi tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kedua, taman Ilmu Pengetahuan. Di sini kita akan menyuguhkan perpaduan antara ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan menjadikan

31


Seraut Asa Sebening Kristal

suasana belajar lebih menyenangkan. Juga kita bisa bekerja sama dengan instansi terkait guna menyuguhkan alat peraga yang menarik untuk belajar. Misalnya PLN, Telkom maupun perusahaanperusahaan lain, dan ada bermacam-macam alat peraga di bidang biologi maupun fisika seperti yang ada di Jatim Park Malang. Ketiga, Taman Agro. Di Taman Agro kita bisa sajikan bagaimana belajar menanam tanaman khas Probolinggo, misalnya anggur, mangga, dan tanaman lain yang unik misalnya buah naga. Keempat, Taman Sejarah. Di wahana ini bisa ditampilkan sejarah berdirinya Kota Probolinggo dan benda-benda bersejarah yang melingkupinya. Dalam sejarahnya Probolinggo berdiri atas perintah Prabu Hayam Wuruk kepada rakyat Banger agar membuka hutan di sekitarnya untuk dijadikan pusat pemerintahan. Sejarah pemerintahan mulai Kyai Joyolelono, tumenggung pertama di Banger sampai Tumenggung Djoyonegoro yang mengubah Banger menjadi Probolinggo, akan sangat bermakna kalau dikenalkan kepada generasi muda Probolinggo dan semua pengunjung. Kelima, arena permainan dan ketangkasan. Akan sangat sempurna apabila disediakan arena permainan untuk keluarga misalnya kolam renang dengan arena permainan air, berbagai macam permainan yang menguji ketangkasan misalnya mini jet, panjat tebing, flying fox, dll. Keenam, toko makanan khas. Di Probolinggo Park juga disediakan agrowisata, pengunjung boleh memetik buah sendiri seperti di Batu, tetapi buah

32


Pelajar dan Wisata Kota

khs Probolinggo (mangga dan anggur). Ada pusat oleh-oleh yang menjual produk unggulan seperti Sumedang dengan tahunya, Trenggalek dengan kripik tempenya dll. Sebagai kota pantai kita punya kerupuk udang, krupuk ikan, terasi, ikan asin dan lain sebagainya yang tidak kalah dengan Sidoarjo. Kalau dikembangkan, manggapun bisa menjadi dodol, dan anggur bisa menjadi minuman yang khas. Misalnya dari Kecamatan Mayangan sudah dikembangkan krupuk ikan Jenggelek. Intinya Probolinggo Park adalah tempat wisata yang mempunyai fasilitas setara dengan Jatim Park I Malang, tapi letaknya indah di tepi pantai seperti Jatim Park II, Lamongan. Jadi Probolinggo Park adalah gabungan kesempurnaan antara Jatim Park I dan Jatim Park II. Banyak hal yang mendukung pemikiran saya. Kota Probolinggo mempunyai lokasi sangat strategis. Di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, tempatnya di belakang masjid Tiban, masjid legendaris di Kota Probolinggo, ada areal cukup luas yang sangat cocok bila dijadikan lokasi Probolinggo Park. Jalan di depannya adalah jalur pantura yang merupakan jalur utama darat dari Surabaya ke Bali dan sebaliknya. Jalan itu juga amat dekat, hanya beberapa meter saja dari jalur utama menuju Gunung Bromo. Selama ini Kota Probolinggo hanya menjadi tempat perlintasan bagi mereka yang pergi ke Gunung Bromo maupun ke Bali. Andai Probolinggo Park sudah terwujud, tentu mereka akan singgah

33


Seraut Asa Sebening Kristal

lebih lama di Kota Probolinggo. Lokasi yang pas bagi Probolinggo Park itu letaknya sangat indah karena di tepi pantai dan di tepi jalan raya seperti Jatim Park II Lamongan. Tempat tersebut hanya berupa areal persawahan agak jauh dari rumah penduduk dan bersebelahan dengan tambak-tambak milik warga yang ditanami bakau. Dari jauh terlihat sangat indah sekali hutan bakau yang menghampar di tepi pantai. Areal persawahan itu dapat disulap menjadi tempat wisata yang menarik. Kalau Kabupaten Probolinggo bisa mengeruk Pantai Bentar, Kota Probolinggo pasti mampu mewujudkan Probolinggo Park. Lebih istimewa lagi, walaupun letaknya di tepi pantai, misalnya di kelurahan Ketapang. Kebun-kebun buah milik warga dibina menjadi agro wisata seperti kebun apel di Batu, tentu akan sangat menunjang Probolinggo Park. Betapa sempurna, sebuah tempat wisata dengan fasilitas yang lengkap dan indah di tepi pantai dan hutan bakau. Lokasinya yang strategis pasti dikunjungi wisatawan. Andai terwujud, Probolinggo Park akan menjadi objek wisata yang patut diperhitungkan dan dapat diandalkan. Dan ini pasti akan mempercepat kita sampai pada Visi Kota Probolinggo untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan.***

34


Pelajar dan Wisata Kota

Wisata Terumbu Karang untuk Masa Depan Siti Rodiah Hasana

Abstraks Probolinggo merupakan kota yang berpotensi di bidang kelautan karena letak geografis berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa. Potensi laut dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan masyarakat. Terumbu Karang merupakan salah satu elemen pendukung utama ekosistem laut. Dalam penanamannya, dapat melibatkan siswa-siswi yang ada di Kota Probolinggo, secara rutin dan berkelanjutan melakukan aksi penyelamatan lingkungan hingga tercipta taman terumbu karang yang dapat dijadikan sebagai area wisata. Berangkat dari potensi laut Probolinggo, penulis mencoba mengembangkan wisata terumbu karang yang dilengkapi dengan diving, hutan mangrove, perahu tradisional, yang menarik banyak turis baik domestik maupun mancanegara, sehingga menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini serta generasi masa depan. Kata kunci: Wisata, terumbu karang, masa depan Indonesia dikenal dunia sebagai negara Archipelago/ kepulauan, memiliki laut yang luas. Sebagai kota yang terletak di dekat laut, Probolinggo berpotensi untuk menjadi kota berbasis kelautan disamping pertanian. Probolinggo memiliki

35


Seraut Asa Sebening Kristal

pelabuhan yang cukup penting. Selain sebagai pengangkutan jalur laut juga berfungsi sebagai tempat untuk menangkap ikan dan sarana rekreasi keluarga. Namun, puaskah kita dengan keadaan seperti itu? Sementara jaman sudah semakin maju. Ya, kita harus melakukan perubahan sesuai arus globalisasi dan tetap memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Perubahan tersebut adalah pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini serta generasi masa mendatang (Haryanto, 2009 : 88). Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dapat dimulai dari hal yang sudah terpikirkan sebelumnya tetapi belum terealisasi yaitu budidaya terumbu karang. Mengapa terumbu karang? Terumbu karang merupakan salah satu elemen pendukung utama ekosistem laut karena berfungsi sebagai tempat berlindung bagi hewan laut yang sedang berkembang biak. Selain itu, terumbu karang berguna sebagai peredam ombak yang dapat mengurangi efek dari Pemanasan Global atau Global Warming. Data penelitian terakhir menyatakan bahwa dengan luasan terumbu karang yang sama

36


Pelajar dan Wisata Kota

dengan luasan hutan di darat mampu menyerap emisi 70% CO2 dari udara (www.balikamilagi. wordpress.com). Bayangkan bila di laut terjadi degradasi terumbu karang maka keseimbangan ekologi laut akan terganggu dan bukan mustahil ikan juga akan mati. Hal itu menegaskan bahwa efek negatif dari punahnya terumbu karang bukan hanya berdampak pada laut melainkan masyarakat dan pemerintah juga akan merasakan imbasnya. Dampak terhadap masyarakat adalah standar kualitas hidup tetap berada di bawah garis kemiskinan diakibatkan semakin sulitnya menangkap ikan sedangkan bagi pemerintah akan kehilangan pendapatan dari sektor kelautan. Bila kita membudidayakan terumbu karang sejak hari ini maka kita akan merasakan manfaatnya di masa depan meski perlu menunggu 10-15 tahun lagi. Manfaat terumbu karang bukan hanya untuk habitat biota laut tetapi dapat dijadikan sebagai wisata bahari yang menarik. Pelestarian terumbu karang tidak semudah yang kita pikirkan karena elemen laut ini rentan terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Salah satu tindakan preventive terhadap kerusakan terumbu karang adalah tidak menggunakan kapal di daerah budidaya karena dikhawatirkan mengalami kebocoran solar. Penggunaan bom ikan, sianida maupun pukat harimau juga dapat membuat kelangsungan hidup terumbu karang terancam. Di samping itu, kita harus memperhatikan kebersihan lingkungan laut dan sekitarnya. Sering kita temui jika melakukan perjalanan melalui jalur

37


Seraut Asa Sebening Kristal

laut, banyak sampah bahkan sampah anorganik dibuang sembarangan oleh orang yang tidak paham betapa bahaya tindakannya karena dapat mencemari lingkungan laut. Pada hakikatnya, terumbu karang maupun kebersihan lingkungan memiliki peranan penting dalam pengharmonisasian ekosistem laut. Mengenai budidaya terumbu karang, kita dapat memilih daerah disekitar pelabuhan karena lingkungan seperti itu cocok untuk wisata bahari. Lokasi wisata tidak jauh dari rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Bestari yang disekitarnya terdapat hutan bakau. Sebagian hutan bakau tersebut akan ditebang untuk pembuatan jalan selebar 1 meter yang menjorok ke laut dan kita memastikan bahwa pembuatan jalan tersebut tidak merusak ekosistem hutan bakau karena kita akan melaksanakan program tebang pilih mangrove. Dalam penanamannya, kita dapat melibatkan sekolah di Kota Probolinggo, karena menjadi kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun. Hal ini tentu dapat menarik minat siswa-siswi karena kegiatan tersebut merupakan pengalaman yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Tanpa disadari mereka telah ikut serta dalam kegiatan penyelamatan bumi. Kegiatan promosi ke luar daerah atau pengadaan suatu acara yang berkaitan dengan penyelamatan terumbu karang dapat dijadikan suatu wadah untuk mengajak orang mencintai lingkungan laut dan mengenalkan laut Probolinggo sebagai wisata laut yang memiliki potensi tersembunyi.

38


Pelajar dan Wisata Kota

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kita menawarkan fasilitas wisata bahari yang belum ada di Kota Probolinggo seperti wisata perahu kaca. Wisata perahu kaca adalah perahu sampan yang berkapasitas 6 orang dan membuat pengunjung dapat melihat pemandangan dasar laut dengan terumbu karang yang menakjubkan. Perahu kaca dimanfaatkan sebagai alat untuk memantau terumbu karang yang dibudidayakan. Perahu ini juga berfungsi sebagai media pembelajaran mengenai kehidupan bawah laut. Wahana perahu kaca dikenakan tarif Rp. 15.000/orang dewasa dan tarif Rp. 7.500/anak-anak sampai remaja selama 1 jam. Wahana lain yang kita tawarkan adalah diving atau olahraga menyelam, yang memacu adrenalin dan menciptakan sensasi di dalam air. Kita dapat mengurangi tingkat pengangguran melalui pegawai-pegawai yang dipekerjakan disekitar wisata dengan mendirikan sekolah diving. Parkir kendaraan untuk wisatawan dapat dibuat di sebelah Rusunawa Bestari. Sedangkan peralatan diving seperti masker, snorkel, fin, tabung O2 dan wetsuit dapat disewa dari toko peralatan selam sekitar wahana. Untuk mencapai daerah wisata, kita mempunyai 2 alternatif pilihan. Pilihan pertama, kita berjalan kaki sambil menikmati hutan mangrove sedangkan yang kedua kita naik perahu sampan mengingat kapal yang berbahan bakar solar dikhawatirkan mengalami kebocoran. Fasilitas wahana diving dikenakan biaya Rp.250.000/orang

39


Seraut Asa Sebening Kristal

dewasa dan biaya Rp. 150.000/anak-anak sampai remaja selama 1 jam. Dengan adanya budidaya terumbu karang, aksi penyelamatan lingkungan yang melibatkan sekolah serta kesadaran warga lokal dalam kebersihan lingkungan laut diharapkan menjadi suatu motivasi untuk lebih mencintai Kota Probolinggo. Penambahan fasilitas wisata juga dapat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Devisa yang diperoleh dapat digunakan sebagai anggaran untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat. Bila hal tersebut terlaksana maka pengertian dari pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan telah dijalankan dengan baik karena selain memperbaiki sektor wisata dan ekonomi juga ikut aktif dalam aksi penyelamatan lingkungan yang memadukan SDA dan SDM seperti menciptakan lapangan kerja baru dan memanfaatkan serta mengembangkan SDA yang ada untuk kepentingan bersama. Peranan pemerintah dalam mengatur kebijakan harus jelas dan tegas serta bukan hanya mengikat tetapi juga dimengerti oleh setiap lapisan masyarakat bahwa menjaga kelestarian lingkungan laut, darat dan udara akan berpengaruh positif bagi kelangsungan hidup dirinya dan kelangsungan hidup anak cucu generasi mendatang. Masyarakat harus mengerti dan mulai melestarikan lingkungan untuk menyelamatkan bumi karena tanpa partisipasi mereka kegiatan seperti ini tidak akan berjalan lancar. Pariwisata harus multifungsi yaitu sebagai

40


Pelajar dan Wisata Kota

wisata bahari pelepas penat dan sebagai wisata penyelamat lingkungan. Dengan menerapkan saran diatas diharapkan dapat membuat laut Probolinggo menjadi salah satu surga laut yang diperhitungkan di Indonesia bahkan di dunia.***

Taman Laut Bayuangga Husnul Hotimah

Abstraks Setiap daerah memiliki tempat wisata yang menarik wisatawan lokal maupun asing. Begitu juga dengan Probolinggo yang memiliki potensi alam yang mendukung yaitu pantai dengan julukan Bayuangga berarti angin dan air, yang dapat dibuat konsep wisata Taman Laut yang menggabungkan unsur pendidikan, wisata atau hiburan dan kuliner. Dengan menggabungkan ketiga unsur, dapat penambahan wawasan pengetahuan, hiburan yang dapat menarik wisatawan dan kuliner sekaligus suasana konsep wisata nuansa mangrove sehingga dapat diharapkan dapat memberikan manfaat berupa konservasi laut, hiburan, peningkatan ekonomi dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, pendidikan dan pengembangan potensi daerah.

41


Seraut Asa Sebening Kristal

Kata kunci : Taman, laut Setiap daerah memiliki pesona alam yang berbeda dan pemerintah daerah berupaya melakukan eksplorasi dengan menonjolkan wisata daerah yang dimiliki untuk menarik wisatawan lokal maupun asing untuk datang dan berkunjung, misalnya Lamongan dengan wisata bahari, Batu dengan pertanian dan kebun apel, Bali dengan panorama pantai yang indah, dsb. Dengan adanya kebijakan otonomi daerah, maka setiap daerah berlomba untuk meningkatkan dan memajukan potensi daerahnya, untuk meningkatkan perekonomian, membuka lapangan kerja dan menambah kas daerah. Kota Probolinggo memiliki beberapa potensi alam diantaranya adalah pantai, yang berpeluang untuk berkembang menjadi wisata pantai. Pendidikan juga merupakan faktor yang patut untuk ditingkatkan oleh pemerintah daerah untuk mencerdaskan masyarakat. Dengan demkikian akan memberikan nilai tambah terhadap tenaga kerja yang ada. Selain itu, pendidikan akan berpengaruh terhadap penerimaan masyarakat terhadap perubahan dan tekhnologi baru. Pendidikan terhadap masyarakat tidak hanya melalui jenjang pendidikan formal tetapi juga dapat melalui kegiatan yang menambah pewacanaan dan mendidik. Karena selama ini kurang kegiatan yang mendidik dan didukung dengan perkembangan tekhnologi yang semakin pesat mengakibatkan dampak negatif dan

42


Pelajar dan Wisata Kota

pola pikir sedikit bergeser dari adanya perkembangan teknologi. Oleh karena itu, maka suatu kegiatan yang menghibur perlu untuk diciptakan didukung dengan suasana yang nyaman serta menarik. Oleh karena itu, hiburan yang diberikan perlu mengandung unsur pendidikan di dalamnya. Kota Probolinggo sebagai salah satu kota yang memiliki potensi alam yang cukup prospek yaitu angin, mangga dan anggur (karena itu dijuluki “Bayuangga�, bayu/ angin, anggur, mangga). Perekonomian kota yang sudah mengalami peningkatan perlu ditingkatkan lagi melihat potensi sumber daya alam yang mendukung. Selain itu, faktor tenaga kerja yang cukup berpotensi dimana masih cukup banyak masyarakat dengan ekonomi bawah. Faktor lainnya yaitu kurangnya hiburan masyarakat kota sehingga perlu penambahan tempat hiburan bagi masyarakat serta sebagai penarik wisatawan untuk datang ke kota Probolinggo. Kota Probolinggo dengan wilayah daerah yang berbatasan dengan pesisir pantai mengakibatkan sebagian masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan sebagian potensi pantai yang masih belum dioptimalkan. Salah satu potensi yang belum teroptimalkan adalah pantai Mangunharjo yang terdapat di sebelah Utara Kelurahan Mangunharjo. Pantai tersebut cukup prospek untuk dijadikan sebagai wisata pantai. Saat ini kondisi pantai di Mangunharjo sudah cukup baik dengan kondisi jalan yang telah beraspal dan aktivitas

43


Seraut Asa Sebening Kristal

ekonomi masyarakat sekitar. Konsep wisata yang juga memiliki tujuan studi cukup baik untuk dikembangkan. Selain itu, perlu mengembangkan perekonomian masyarakat pesisir/ pantai. Konsep wisata yang saat ini ditawarkan juga menyuguhkan unsur pendidikan dan yang saat ini juga menarik minat masyarakat dan didukung media televisi dan cetak adalah wisata kuliner. Dengan menggabungkan ketiga unsur tersebut yaitu unsur pendidikan, wisata atau hiburan dan kuliner menjadikan potensi pantai Mangunharjo dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar dan memperoleh manfaat bagi kota Probolinggo. Konsep pendidikan yang ditawarkan adalah budidaya udang atau komoditi perikanan. Pengunjung dapat belajar mengenai budidaya udang, komoditi perikanan lainnya. Pembelajaran mengenai makhluk laut memberikan kecintaan akan kelestarian satwa laut yang di konsumsi setiap hari dan memberikan peluang ekonomis bagi masyarakat. Selain itu, pembelajaran akan budidaya perikanan memberikan dorongan kepada masyarakat akan peluang bisnis budidaya ikan di sekitar pantai. Saat ini permintaan akan hasil laut masih cukup tinggi dan jiwa entrepreneur perlu untuk didorong guna meningkatkan perekonomian masyarakat terutama masyarakat kelas bawah. Unsur pendidikan yang ditawarkan kepada pengunjung yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan minat baca yang didukung dengan taman bacaan di areal wisata

44


Pelajar dan Wisata Kota

pantai yang dapat memberikan hiburan dan pengetahuan bagi pengunjung. Konsep hiburan lainnya yang ditawarkan adalah dengan memberikan sarana hiburan berupa kolam pemancingan, masyarakat Kota Probolinggo bisa memancing area tempat yang sudah disediakan, sekaligus hasil dari tangkapan tersebut bisa di bawa pulang untuk oleh – oleh atau diolah di restoran untuk dimakan. Makanan yang disajikan juga hasil dari potensi laut Kota Probolinggo, seperti ikan. Konsep ini merupakan salah satu wisata kuliner laut yang ditawarkan di areal wisata. Didukung dengan animo masyarakat yang memiliki potensi dalam hal tata boga memberikan peluang bagi masyarakat kota Probolinggo untuk membuka stand aneka masakan laut. Ketertarikan masyarakat akan kuliner menjadikan peluang makanan terutama sea-food didukung dengan tempat makan yang menarik, nyaman, dan menghibur. Untuk memberikan sedikit hiburan kepada pengunjung ditawarkan tempat hiburan mengadopsi konsep hiburan sederhana taman kota yang disediakan bagi anak-anak. Grand strategy dari konsep wisata ini adalah nuansa mangrove di tempat wisata yang memberikan kesejukan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mangrove di daerah pantai. Global warming mengakibatkan suhu bumi meningkat sehingga es di kutub mencair, yang mengakibatkan permukaan air laut meningkat. Melihat hal tersebut pemanfaatan tanaman mangrove sebagai media mengurangi

45


Seraut Asa Sebening Kristal

pengikisan air laut serta penahan gelombang laut saat pasang serta sebagai habitat ekosistem laut cukup membantu pelestarian lingkungan dan mencegah bencana. Konsep wisata dengan tema “Taman Laut� ini mengadopsi taman kota yang hijau dan ingin menciptakan laut yang hijau dengan penanaman mangrove yang lebih intensif dengan didukung ketiga unsur di dalamnya, seperti yang disebutkan diatas yaitu hiburan, pendidikan dan kuliner. Kesejukan di sekitar pantai ini yang perlu diciptakan karena selama ini kondisi pantai yang ada cenderung gersang dan panas. Bila di daratan terdapat taman kota yang memiliki fungsi sebagai paru-paru kota dan juga hiburan warga kota, maka ini yang kemudian memunculkan ide untuk menciptakan taman laut. Dengan konsep tersebut, taman di daerah pantai diharapkan dapat memberikan manfaat berupa konservasi laut, hiburan, peningkatan ekonomi dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, pendidikan dan pengembangan potensi daerah. Tidak akan terwujud sebuah konsep yang baik bila tidak didukung oleh semua pihak antara masyarakat dan pemerintah daerah, maka perlu dilakukan kerjasama antara keduanya.***

46


Pelajar dan Wisata Kota

Wisata Tepi Pantai Bayuangga Yudha Ria Pratama

Abstraks Kota Probolinggo terletak di tepi pantai memiliki potensi laut, hasil laut, pantai berimbun pepohonan mangrove yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata laut. Cara investasi terbesar mangrove adalah pada pantai baru Kota Probolinggo bagian tepi daerah Mayangan atau pelabuhan baru Kota Probolinggo dengan pusat jajanan baru yang bernuansa alam bahari khas kota Probolinggo, tempat-tempat wisata pemancingan, area hiburan, area peristirahatan, tempat belajar, kios-kios atau pertokoan yang menjual aneka pernak pernik dan oleh-oleh khas kota ini, panggung hiburan. Untuk menunjang program tersebut di atas perlu perbaikan infrastruktur sehingga menjadi kawasan wisata yang mengesankan bagi para pengunjung serta membantu masyarakat sekitar pantai terlibat langsung dalam suatu aksinya yang sekaligus mampu menyerap tenaga kerja. Oleh karena itulah penulis membuat ide sederhana wisata tepi pantai agar menjadikan suatu agro-wisata yang sangat luar biasa hingga menjadikan kota seribu taman ini menjadi kota wisata terkenal dan berdampak positif bidang ekonomi, sosial, budaya bagi masyarakat dan Kota Probolinggo di masa depan. Kata kunci: Wisata, tepi pantai

47


Seraut Asa Sebening Kristal

Kota seribu taman, sebutan bagi Probolinggo yang menyimpan sejuta pesona taman. Nuansa alam dan nuansa bahari serta kekhasan hasil kebun yakni buah mangga dan anggur yang telah terkenal, menjadikan kota ini memiliki potensi pariwisata. Secara geografis Kota Probolinggo yang terletak di tepi pantai memiliki potensi laut, hasil laut, pantai berimbun pepohonan mangrove yang bermanfaat untuk bahan makanan tambahan melalui biji dan daun, batang sebagai kayu bakar sebagai paru-paru kota serta tembok penghalang erosi. Hutan mangrove ini disebut sabuk hijau (greenbelt). Mangrove juga bisa sebagai objek wisata yang dapat menjadi investasi besar bagi kota Probolinggo. Mungkin masyarakat masih asing dengan investasi makanan tentang mangrove, bahkan sempat terpikir apakah bisa mangrove dijadikan sebagai jajanan. Sesungguhnya kota Probolinggo adalah kota yang kaya akan alam hayati kelautan. Cara investasi terbesar mangrove adalah pada pantai baru Kota Probolinggo bagian tepi daerah Mayangan atau pelabuhan baru Kota Probolinggo dengan pusat jajanan baru yang bernuansa alam bahari khas kota Probolinggo, tempat-tempat wisata pemancingan, area hiburan, area peristirahatan, tempat belajar, kios-kios atau pertokoan yang menjual aneka pernak pernik dan oleh-oleh khas kota ini. Selain itu terdapat panggung hiburan atau gedung pertunjukan, sehingga ketika diselenggarakan perayaan, hiburan, pesta atau kegiatan seni budaya tahunan, kita pertontonkan di

48


Pelajar dan Wisata Kota

tempat tersebut. Contoh karnaval, pesta seni, lomba seni budaya, ataupun acara ulang tahun kota Probolinggo. Untuk menunjang program tersebut di atas perlu perbaikan infrastruktur kawasannya sehingga menjadi kawasan wisata yang mengesankan bagi para pengunjung. Sehingga dapat membantu masyarakat sekitar pantai terlibat langsung dalam suatu aksinya yang sekaligus mampu menyerap tenaga kerja. Contoh sebagai pedagang, penjaga objek wisata, penyedia transportasi, dan penjual jajanan. Masyarakat juga diikutkan untuk menanam sebagai tanggung jawab bagi mereka. Bagi pengunjung yang hendak memasuki area wisata, mereka harus membayar retribusi, misalkan untuk pembayaran loket Wisata Tepi Pantai Bayuangga dapat dikenakan tarif dewasa Rp 20.000,00/orang, Anak-anak (5-15) thn Rp 15.000,00/orang. Dari tarif tersebut, mereka diberi cap tangan sebagai tanda pengunjung lokasi wisata sehingga bagi wisatawan dapat langsung menikmati area wisata dan tempat hiburan dapat menikmati fasilitas hiburan/ tempat-tempat wisata seperti, memasuki area belajar dan pembelajaran, hiburan seni, pemandian dan area permainan anak. Jika ingin memesan makanan atau jajanan mereka harus tetap membayar layaknya sebagai pembeli. Selain itu untuk jajanan dan oleh-oleh yang dapat dijual adalah jajanan yang berhubungan dengan kota Probolinggo, salah satunya mangrove, kita sajikan berbagai macam kreasi dengan inovasi aneka jajanan bakau

49


Seraut Asa Sebening Kristal

tersebut, contoh brownis mangrove, kolak, botok mangrove, dan kreasi jajanan lain dari mangrove. Bisa juga hasil kreasi dari alam bahari dan laut misalnya, krupuk ikan, kripik tulang ikan, dodol mangga, dan sirup anggur yang dikemas unik untuk memancing para wisatawan yang datang agar mereka mencoba jajanan yang ada di area wisata. Di area pantai dibangun juga wisma-wisma kecil untuk tempat peristirahatan (base camp) yang bernuansa alam bahari yang sangat menyenangkan bagi mereka karena dapat menikmati nuansa pinggir pantai. Beberapa area yang disediakan antara lain area pemancingan, pertokoan/ jajanan dan pernak pernik, peristirahatan/cafe (basecamp), hiburan anak-anak, tempat belajar/pembelajaran, tempat hiburan, areal parkir, hutan/taman pantai, dan tempat pemandian. Area pemancingan didesain khusus dan unik, yaitu dengan cara di tengah pemancingan/di tengah kolam ikan tersebut dibuat tempat peristirahatan dengan taman yang indah, dilengkapi aneka jajanan, tempat penjualan dan persewaan perlengkapan memancing. Para pemancing dikenakan sewa alat pancing Rp 5000,00 ditambah pajak memancing sebesar Rp 7.500,00 dengan fasilitas memancing sepuasnya dan semua hasil pancingan boleh dibawa pulang. Untuk kafe atau kios jajanan dan pernak-pernik dibuat dan didesain khusus dengan dekorasi seperti halnya toko-toko distro yang sangat menarik pengunjung dengan warna cat yang berwarna-warni layaknya kios modern, dihiasi juga lampu kelap-kelip yang

50


Pelajar dan Wisata Kota

menawan sehingga seperti pertokoan di kota besar. Bentuk kafenya dibuat seperti kafe modern seperti halnya kafe “gaul� yang ada saat ini, namun menjual jajanan yang dapat dijangkau dan merakyat serta cukup bagi kantong masyarakat. Didalamnya diberikan konsep atau desain seperti desain kafe era tahun 80-an, contoh konsep-konsep bangunannya pada jaman dahulu. Contoh desain lain yaitu kafe bentuk ala Tionghoa (tetap menyajikan makanan umum), kafe desain Islami dan dekorasinya pun dengan konsep religi, atau desain pedesaan dengan konsepnya kembali ke desa, yaitu dengan nuansa di desa yang segala penyajiannya berdasarkan ala pedesaan. Jadi setiap kafe yang didesain khusus menurut konsepnya berarti nuansa di dalamnya berdasarkan konsep. Sehingga para pengunjung dapat menikmati bermacam-macam nuansa kafe dan bisa mencoba satu persatu. Area parkir didesain seperti halnya tempat wisata umum, yang lebih utama adalah keamanan, kenyamanan dan ketenangan pribadi. Maksudnya adalah bagi pemilik kendaraan yang membawa kendaraan agar kendaraannya aman dari tindak kejaahatan, agar nantinya para pengunjung dapat menikmati wisata dengan tenang dan nyaman. Retribusi untuk penarikan biaya parkir dapat kita tarifkan sebagai berikut: o Kendaraan roda 4 : Rp 5000,00 untuk 1x parkir o Kendaraan roda 2 : Rp 2500,00 untuk 1x parkir o Khusus sepeda : Rp 1500,00 untuk 1x parkir

51


Seraut Asa Sebening Kristal

Untuk tempat pemandian, area ini selalu identik dengan anak-anak jadi untuk lokasi pemandian dibuat tempat yang agak luas +/- ½ ha, tesebut digabung dengan lahan hiburan untuk anakanak. Pemandian tersebut atau kolamnya dibuat 3 macam jenis kolam berdasar ukuran bentuk kolam dan umur, kemampuan untuk berenang, contoh halnya kolam A: untuk anak-anak yaitu kedalaman kolam 30-50 cm, kolam B: untuk remaja dengan kedalaman kolam 100-130cm, dan kolam C: untuk remaja/dewasa kedalaman kolam 120-200cm, khusus kolam C ini dapat digunakan dalam perlombaan apabila ada kegiatan olah raga khususnya renang serta dilengkapi fasilitas renang seperti penyewaan alat berenang, jungkit air, papan seluncur, dan fasilitas renang yang menarik lainnya. Bentuk kolamnya dibangun bervariasi, seperti melingkar, bulat, berkelok-kelok dengan panjang kolam 15m, jadi semakin menarik hati peminat wisatawan. Untuk hiburan anaknya buat taman dan permainan seperti odong-odong, jungkat-jungkit, atau permainan lain seperti halnya permainan yang ada di pasar malam. Selain itu dibentuk lahan tepi pantai dengan suatu area pembelajaran bagi pelajar dan masyarakat. Dari perubahan yang ada di pantai pelabuhan baru Kota Probolingo bagian utara, pastinya sangatlah bisa diupayakan untuk perkembangan wisata bagi kota Probolinggo. Di kawasan mangrove dibuat hutan pantai yang indah, dengan tanaman laut dan tanaman hias lainnya

52


Pelajar dan Wisata Kota

membuat wisata tepi pantai Bayuangga di sini menjadi sempurna dan menyenangkan bagi masyarakat kota Probolinggo bisa dikatakan kurang wisata. Oleh karenanya buat sedemikian rupa hingga menjadikan suatu agro wisata yang luar biasa hingga menjadikan kota seribu taman ini menjadi kota wisata terkenal dan berdampak positif bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dampak positif ini haruslah berkesinam-bungan dan tiada putusnya bagi kegiatan kepariwisataan yang ada di kota Probolinggo. Kemudian dampak tersebut pastinya akan timbul suatu perubahan besar bagi tatanan dan perkembangan infrastruktur, kondisi kota, dan kehidupan masyarakatnya di masa mendatang.***

Pelabuhan Tanjung Tembaga Dahulu, Sekarang dan Masa Depan Maulana Ghulam Hanifa

Pendahuluan Tanjung Tembaga adalah nama pelabuhan di Kota Probolinggo. Pelabuhan ini terletak di pesisir utara Kota Probolinggo, tepatnya di kelurahan Mayangan, kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Mengapa Pelabuhan Tanjung Tembaga begitu penting untuk dibahas di sini? Karena pelabuhan ini

53


Seraut Asa Sebening Kristal

merupakan salah satu penyangga perekonomian terpenting di kota tercinta ini. Melalui pelabuhan inilah barang-barang keluar dan masuk. Melalui pelabuhan ini pula sektor perikanan dapat berkembang dengan baik. Di samping itu, pelabuhan ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Tanjung Tembaga Dahulu Dahulu, pelabuhan Tanjung Tembaga berfungsi sebagai tempat bongkar muat kargo dan sekaligus sebagai pelabuhan ikan. Fasilitas yang dimiliki pun sangat terbatas. Infrastruktur yang dimiliki meliputi dermaga kapal barang, gudanggudang barang kargo, bengkel kapal, perkantoran, pom solar, dll. Ada beberapa prasarana yang tidak tersedia di sana, seperti tempat parkir, pasar ikan, mushalla, toilet, dsb. Akibatnya pengunjung yang membawa kendaraan akan sulit memarkir kendaraannya. Selain itu, jika ada pengunjung yang mau buang hajat sulit mencari toilet. Demikian pula jika seseorang mau shalat, ia akan kesulitan menemukan tempat shalat yang layak. Di samping itu, kondisi di sana masih semrawut, kotor, dan sangat panas. Kesemrawutan pelabuhan tampak saat puluhan kapal berlabuh di dermaga. Kebersihan pelabuhan juga kurang terurus. Plastik bekas bungkus atau kemasan minuman berserakan di berbagai tempat karena tempat sampah yang tersedia tidak memadai. Demikian pula udara di sana terasa gerah karena tidak terdapat tumbuh-

54


Pelajar dan Wisata Kota

tumbuhan . Kondisi semacam ini sangatlah tidak nyaman bagi pengunjung. Tanjung Tembaga Sekarang Sekarang, kondisi pelabuhan jauh lebih bagus daripada masa lampau dengan dibangunnya pelabuhan Tanjung Tembaga II yang khusus digunakan sebagai pelabuhan ikan sekaligus diharapkan akan menjadi objek wisata, sedangkan dermaga lama digunakan khusus untuk bongkar muat kargo. Pelabuhan Tanjung Tembaga II telah dilengkapi dengan berbagai prasarana yang tidak dimiliki oleh pelabuhan Tanjung Tembaga I. Prasarana tersebut adalah pasar ikan, pertokoan, tempat parkir sepeda motor, masjid, toilet, pom solar, kedai makanan, tempat bongkar muat ikan, tempat penimbangan ikan dan sebagainya. Pasar ikan di pelabuhan ini berisi puluhan bedak penjual ikan. Prasarana pasar ikan merupakan fasilitas yang sangat penting sebagai tempat pengunjung untuk berbelanja ikan. Pertokoan di sana menyediakan berbagai kebutuhan terutama kebutuhan nelayan seperti garam dan es batu untuk ikan yang baru ditangkap, keranjang-keranjang ikan, serta menyediakan barang kebutuhan yang lain. Pelabuhan Tanjung Tembaga II menyediakan prasarana tempat parkir sepeda motor yang cukup besar. Tempat ini mampu memuat ratusan sepeda motor. Tempat parkir berjumlah 4 unit. Tiga unit berderet yang dipisahkan oleh lahan kosong yang berjarak sekitar 40 meter sedangkan satu unit

55


Seraut Asa Sebening Kristal

terletak di dekat pasar ikan. Tempat parkir ini merupakan prasarana yang vital bagi nelayan, pekerja, maupun pengunjung. Pelabuhan ini menyediakan sebuah mushalla yang cukup besar. Kaum muslimin yang hendak shalat dapat dengan mudah menemukan tempat ini. Pelabuhan ini juga menyediakan toilet umum. Pengunjung yang mau buang hajat tidak akan sulit menemukannya. Karena letak toilet ini tidak jauh dari tempat parkir sepeda. Dermaga di sini tertata secara teratur sehingga kapal ikan yang berlabuh pun teratur. Selain itu pelabuhan ini memiliki pasar ikan. Di pelabuhan ini terdapat beberapa warung sehingga pengunjung dapat mencari makan dengan mudah. Pelabuhan Tanjung Tembaga II menjadi menarik karena kebersihannya. Di sepanjang jalan yang terbuat dari beton tidak terlihat sampah karena banyak terdapat tempat sampah di pinggir jalan. Tanjung Tembaga di Masa Depan Bagaimana Tanjung Tembaga di masa yang akan datang? Bagaimana dikembangkan? Pemerintah Kota Probolinggo mempunyai komitmen untuk mengembangkan pelabuhan ini tidak hanya sebagai penopang sektor perekonomian, tetapi juga sebagai objek wisata. Oleh karena itu artikel ini akan memberikan solusi untuk mengembangkan pelabuhan ini sebagai objek wisata yang menarik. • Kerindangan Rindang, berarti banyak cabang dan ranting, jadi kerindangan merupakan kondisi

56


Pelajar dan Wisata Kota

tempat yang memiliki banyak pohon yang rindang. Mengapa kerindangan sangat perlu? Kerindangan itu dapat menciptakan suasana yang sejuk, teduh, dan indah. Jika pelabuhan rindang, wisatawan yang datang berteduh dengan nyaman. Di samping itu kerindangan dapat berfungsi sebagai penyejuk udara di pelabuhan. Apakah Tanjung Tembaga II sudah rindang? Sampai saat ini Pelabuhan Tanjung Tembaga II masih kurang rindang meskipun sudah ada beberapa area yang akan dibuat sebagai penghijauan. Di masa yang akan datang kerindangan di pelabuhan ikan ini perlu dikembangkan dengan menambah area pepohonan lagi. Di sepanjang jalan di tepi dermaga perlu ditanami pohonpohon besar yang rindang. Di samping kerindangan, segi keindahan juga perlu diciptakan. Oleh sebab itu pelabuhan ini perlu membuat taman-taman di sekitar pelabuhan ini. • Kebersihan Bersih adalah bebas dari kotoran sedikitpun. Kenapa kebersihan perlu? Kebersihan perlu karena dapat menciptakan suasana yang sehat. Di Pelabuhan Tanjung Tembaga II, terutama di toilet. Kebersihan toilet masih kurang mendapat perhatian. Selain kotor toilet ini sangat bau. Di masa depan kebersihan

57


Seraut Asa Sebening Kristal

hendaknya ditingkatkan. Selain didekat pasar ikan toilet juga perlu ditambah di tempat parkir. • Peristirahatan Di pelabuhan ikan atau pelabuhan Tanjung Tembaga II ini masih belum disediakan tempat peristirahatan bagi pengunjung. Sebagai objek wisata, tempat peristirahatan merupakan tempat yang sangat vital yang harus tersedia. Oleh karena itu pada masa yang akan datang perlu dibangun beberapa anjungan sebagai tempat peristirahatan bagi pengunjung. Dengan tersedianya tempat peristirahatan berupa anjungan-anjungan dengan tempat duduk tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. • Wisata Bahari Sebagai objek wisata, Pelabuhan Tanjung Tembaga II perlu dikembangkan dengan wisata bahari. Yakni dengan menyediakan sarana transportasi laut seperti kapal atau motor boat yang dapat mengantar wisatawan mengelilingi pelabuhan. • Olahraga Bahari Olahraga bahari, seperti voli pantai, polo air, dan renang sebenarnya dapat dikembangkan di pelabuhan ini. Lahan untuk mengembangkan fasilitas olahraga bahari itu masih cukup tersedia. Oleh karena itu, pada masa yang akan datang sangat perlu untuk diwujudkan. Dengan

58


Pelajar dan Wisata Kota

demikian, di masa depan pelabuhan ini dapat berfungsi sebagai ajang turnamen yang dapat meningkatkan prestasi olahraga kota Probolinggo. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan pelabuhan Tanjung Tembaga dari masa ke masa sangat positif. Dahulu pelabuhan Tanjung Tembaga berfungsi sebagai pelabuhan kargo dan pelabuhan ikan, hal ini yang menyebabkan pelabuhan menjadi semrawut. Kemudian dibangunlah Pelabuhan Tanjung Tembaga II yang khusus untuk Pelabuhan ikan. Pelabuhan ini memiliki banyak keunggulan daripada pelabuhan Tanjung Tembaga I, seperti lingkungannya yang sangat bersih, memiliki mushalla sendiri, memiliki pasar ikan, dan masih banyak lagi kelebihan lainnya. Di masa yang akan datang Tanjung Tembaga diharapkan menjadi pelabuhan yang berfungsi selain sebagai pelabuhan ikan tetapi juga berfungsi sebagai objek wisata. Sebagai objek wisata ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan antara lain, kerindangan, kebersihan, tempat peristirahatan, wisata bahari, dan olahraga bahari.***

59


Seraut Asa Sebening Kristal

Jadikan Probolinggo Ijo dengan Aksi Ijo-mu Riski Amalia

Kota Probolinggo terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa Timur di bagian timur. Kota ini memiliki luas ¹ 56.667 km², terdiri dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Wonoasih, Kademangan, Kedopok, Kanigaran, dan Mayangan. Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Mayangan terletak di sebelah utara, di pesisir pantai Kota Probolinggo. Kota ini memiliki semenanjung yang tepatnya terletak di wilayah Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, yang disebut Pelabuhan Tanjung Tembaga. Pada zaman dahulu, pada kira-kira 50 tahun yang lalu, tempat ini digunakan sebagai pelabuhan samudra, yaitu pelabuhan yang digunakan untuk merapat kapal-kapal besar, tempat bongkar muat barang untuk ekspor dan impor serta dilengkapi gudang tempat menyimpan barang, Kantor Bea dan Cukai, Kantor Imigrasi, Kantor Dinas Kesehatan, Bank Bumi Daya, dsb. Wajah pelabuhan yang bestari itu dapat dilihat dari tertibnya kapal-kapal tongkang, perahu nelayan, speedboat yang sedang bersandar di tepian semenanjung atau yang sedang berlayar menyisir pantai. Anak-anak bermain di tepian pantai, menghirup udara segar, dan berenang bersama ikan-ikan kecil.

60


Pelajar dan Wisata Kota

Sekarang, Kota Probolinggo kini telah berusia 92 tahun. Wajah tempo dulu telah berubah, tempat bermain anak-anak telah disulap menjadi pabrik besar yang bergerak di bidang plywood (kayu tripleks) yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja dari penduduk usia pekerja produktif di kota ini. Perdagangan bebas mulai merambah kota ini, Probolinggo mampu menarik investor-investor asing untuk menanamkan modalnya di kota ini. Hal ini terbukti bahwa di mana-mana telah dibuka supermarket-supermarket, tempat-tempat jajanan masa kini yang juga dapat memotivasi pemudapemuda kota ini untuk mampu berkarya secara mandiri sesuai skill-nya demi menopang pembangunan Kota Probolinggo di masa depan. Menurut cerita salah seorang kakek berusia 83 tahun, bernama Cornelis Kippuw yang dulunya bekerja sebagai Kepala Gudang PT. Pelni Probolinggo, Pelabuhan Tanjung Tembaga ini, sejak dulu terkenal sebagai pelabuhan samudra ke-2 di Jawa Timur setelah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Oleh karenanya, menurut penulis, untuk membangun Probolinggo di masa depan, berarti pelabuhan Tanjung Tembaga ini memiliki potensi besar untuk dijadikan salah satu guns untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Sangatlah tepat jika Pemerintah Kota Probolinggo berniat mengembangan pelabuhan tersebut, agar dapat dikembalikan sebagai pelabuhan samudra seperti dahulu, agar kita masyarakat Kota Probolinggo dapat menarik industri baru, industri pariwisata,

61


Seraut Asa Sebening Kristal

mengurangi kepadatan lalulintas darat, dan kapalkapal dengan Gross Ton besar dapat berlayar dan sandar di Pelabuhan Tanjung Tembaga ini. Untuk menciptakan ini semua tentunya tidaklah mudah. Ada sedikit yang mengganjal di hati penulis, yaitu apa yang dapat penulis sumbangkan pada pemerintah untuk pembangunan Pemerintah Kota Probolinggo Masa Depan? Pembangunan tentunya butuh visi dan misi yang jelas yang perlu dibentuk bersama oleh masyarakat Kota Probolinggo, butuh waktu, butuh proses, butuh kerja sama, butuh dana yang tidak sedikit, butuh SDM yang tangguh, dll. Melalui karya tulis ini, penulis ingin sedikit menyumbangkan pemikiran tentang bagaimana memajukan Kota Probolinggo melalui tempattempat wisata yang ada di kota ini. Karena menurut penulis sebuah kota akan tampak berkembang apabila dapat mendatangkan wisatawan ke kotanya. Salah satunya adalah wisata bahari karena Kota Probolinggo memiliki pelabuhan yang cukup berpotensi. Kalau kita akan memiliki wisata bahari, tentunya kita harus membangun dahulu dermaga penyeberangan seperti Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dll, sehingga untuk wisatawan yang mau menggunakan transportasi air dari Probolinggo-Madura PP, Probolinggo-Pulau Gili Ketapang PP, Probolinggo Tanjung Balai PP, dsb, akan dengan mudah dapat mengetahui di mana kita harus membeli tiket perjalanan laut tersebut,

62


Pelajar dan Wisata Kota

kapan kita bisa berangkat, dengan kapal apa kita bisa berangkat, dll. Untuk membangun dermaga ini, tentunya banyak biaya yang harus dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo, karena kata pepatah orang Jawa, JER BASUKI MAWA BEA, untuk itu pemerintah bisa menawarkan saham pada investorinvestor yang mau menginvestasikan modalnya di sini. Dengan dapat terlakasananya ini semua, berarti Kota Probolinggo akan memiliki lapangan kerja baru khusus untuk masyarakat Kota Probolinggo agar tidak mengadu nasibnya di rantau orang. Masyarakat kota yang hanya memiliki ijazah SD/ sederajat bisa berkarir sebagai pedagang makanan di lokasi sekitar areal dermaga, untuk masyarakat kota yang memiliki ijazah SMP/ sederajat bisa berkarir sebagai tukang parkir, petugas keamanan pelabuhan, dll, untuk masyarakat kota yang memiliki ijazah SMA/ sederajat bisa berkarir sebagai tenaga administrasi, dll, untuk masyarakat kota yang memiliki ijazah S1, S2, S3 bisa berkarir sebagai tenaga ahli, sebagai peĂąata yang handal yang mampu mengubah image pelabuhan biasa menjadi pelabuhan bergengsi di mancanegara. Selain wisata bahari, Kota Probolinggo juga memiliki kesempatan untuk mengharumkan nama kotanya dengan image yang sudah sangat melekat pada setiap orang yang mengenal Kota Probolinggo sebagai kota yang sarat dengan anggur dan mangganya. Di sini penulis memperoleh data dan mengutipnya sedikit dari sebuah buku berjudul “Probolinggo City Goes To The Futureâ€? halaman

63


Seraut Asa Sebening Kristal

61 tentang potensi wilayah kota di bidang pertanian, berikut bunyinya: “Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo ternyata masih terdapat sawah seluas 2.182 Ha serta tegalan dan kebun seluas 783.467 Ha. Lahan pertanian ini berarti mencapai 52,33 % dari luas wilayah Kota Probolinggo. Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternative yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah. Secara umum, kondisi dan struktur tanah Kota Probolinggo cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Secara khusus agroklimat yang kering dan adanya hembusan angin sepanjang musim kemarau, maka di Kota Probolinggo telah berkembang komoditas anggur dan mangga yang mempunyai kwalitas spesifik.� (Probolinggo City Goes To The Future). Atas dasar kutipan tersebut, menurut penulis Kota Probolinggo juga bisa dikenal sebagai kota yang memiliki tempat wisata agro petik anggur dan mangga. Dari sebutannya saja wisatawan sudah pasti akan membayangkan bahwa kalau kita sebagai wisatawan yang ingin menikmati wisata agro petik anggur dan mangga, kita datang ke tempat tersebut, sudah pasti kita bisa menikmati makan buah anggur yang dipetik langsung dari pohonnya sambil duduk santai atau menikmati makan buah mangga yang juga bisa langsung memetik sendiri dari pohonnya sambil duduk santai di bawah pohon mangga,

64


Pelajar dan Wisata Kota

menikmati udara segar dengan hembusan angin gending yang khas itu, seperti kalau kita sedang menikmati makan buah apel di kebun apel di Kota Batu. Namun setiap tamu yang berkunjung ke kota ini sedikit harus kecewa dengan ketidakjelasan kita sebagai masyarakat kota yang tidak mampu menunjukkan kebun anggur dan kebun mangga yang dimaksudkan sebagai tempat wisata agro petik anggur dan mangga. Kalau penulis telusuri tempat atau kebun anggur yang dimaksud yang terletak di Kecamatan Wonoasih, penulis menemukan bahwa pemilik anggur akan mengatakan, “Itu dulu, sekarang tidak lagi, masalahnya masyarakat lebih suka mengkonsumsi anggur Taiwan, yang besar-besar lagi manis.� Sedangkan beliau juga mengeluhkan tentang biaya perawatan anggur yang begitu mahal, tetapi jika tiba saatnya panen raya harga anggur anjlok dan bisa kalah pasaran dengan anggur yang didatangkan dari Bali. Saya sebagai penduduk kota merasa tersipu dan tertantang jika tidak bisa menunjukkannya, membawa mereka berwisata ke tempat wisata agro petik anggur dan mangga. Menurut penulis gagasan mengemas wisata agro petik anggur dan mangga ini butuh ketekunan dari petani anggur juga pemerintah. Adanya turut campur tangan pemerintah dalam hal mulai dari menyediakan lahan, bibit, media tanam anggur dan mangga, pupuk, panen raya, pengemasan, sampai pemasarannya sangat dapat memotivasi semangat dan ketekunan petani

65


Seraut Asa Sebening Kristal

anggur. Setidaknya kita juga butuh tenaga ahli dari bidang pertanian yang setia memberikan penyuluhan pada petani anggur dan mangga agar dapat memproduksi anggur dan mangga sesuai yang diinginkan oleh pasar. Menurut penulis, menanam mangga mudah dilakukan, sebab tanaman ini tidak terlalu membutuhkan perawatan seperti kalau kita mananam anggur. Kalau pemerintah Kota Probolinggo bisa melaksanakan gerakan kerja bakti untuk menciptakan kebersihan lingkungan yang biasa dilakukan setiap hari Jumat oleh seluruh pegawai pemerintah bersama masyarakat kota, berarti Pemerintah Kota Probolinggo juga tidak akan kesulitan jika mau mengajak masyarakat kota untuk bekerja bakti menanam pohon mangga di lahan yang disediakan oleh pemerintah atau lahan milik masyarakat sendiri atau bisa juga menunjuk salah satu wilayah setingkat kecamatan atau kelurahan untuk mewajibkan membudidayakan tanaman mangga di wilayah tersebut. Secara terorganisasi dan terpantau perkembangannya, wilayah tersebut benarbenar akan dipersiapkan sebagai satu lapangan kerja bagi masyarakat Kota Probolinggo. Dengan begitu kalau hal itu betul-betul bisa terlaksana, masyarakat Kota Probolinggo akan memiliki satu daerah/ wilayah yang khas mangga. Di situ kita sebagai wisatawan bisa makan buah mangga maupun buah mangga yang sudah diolah menjadi makanan khas berbahan dasar buah mangga seperti selai mangga, manisan mangga, jus mangga,

66


Pelajar dan Wisata Kota

kripik mangga, dll. Bisa penulis bayangkan, kalau hal ini benar-benar terwujud, betapa bertambah harum nama Kota Probolinggo Masa Depan. Bahkan Kota Probolinggo bisa memiliki industri besar makanan camilan yang mampu dipasarkan di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Melalui lahan ini juga, Pemerintah Kota Probolinggo bisa merekrut ribuan tenaga kerja, mulai dari petani mangga sampai tenaga ahli industri makanan camilan berbahan dasar mangga dan anggur. Masih berkaitan dengan wisata, di sini penulis boleh mengaplikasikan Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL) dengan dunia pendidikan di Kota Probolinggo. Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kota, bahwa setiap hari libur taman ini selalu menjadi tujuan wisata studi lingkungan oleh bapak/ ibu guru pengajar dari Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, untuk memperkenalkan, memfasilitasi, semaksimal mungkin tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan belajar-mengajar secara alami. Jadi tak ayal lagi kalau setiap liburan tiba, TWSL selalu dipenuhi oleh wisatawan cilik dari Taman Kanakkanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, sampai masyarakat dewasa, tua dan muda, dari dalam kota maupun luar kota Probolinggo yang benar-banar ingin berwisata sambil belajar. Benar-benar menakjubkan seakan kita telah berada di Kebun Binatang Surabaya walau masih dalam ukuran kecil. Tentunya lagi-lagi taman ini juga turut

67


Seraut Asa Sebening Kristal

menyumbangkan satu lahan kerja bagi masyarakat Kota Probolinggo. Penulis berharap ke depan tempat ini akan lebih berkembang dari saat ini. Menurut penulis, Pemerintah Kota Probolinggo bisa juga mengajak masyarakat kota yang mau berpartisipasi dalam mewujudkan impian ini untuk Kota Probolinggo Masa Depan dalam mengembangkan dunia pendidikan. Lagi-lagi penulis mengutip dari sebuah artikel yang menurut penulis hal ini memang boleh dibenarkan juga: “Faktor sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan suatu pembangunan memang mutlak dibutuhkan. Mulai dari gedung, calon mahasiswa, perpustakaan umum, warung internet, dunia usaha industri, transpotasi sampai tempat-tempat umum yang mungkin berguna sebagai obyek pendidikan dan penelitian.� (Arimami, Nur Eva, S.Pd. “Universitas Negeri Probolinggo, Mungkinkah?�, Warta Pendidikan, Edisi 04, September 2008, Th. I).

Menurut penulis, TWSL dan Ruang Terbuka Hijau Kota Probolinggo (RTHKP) yang telah digagas oleh pemerintah Kota Probolinggo bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah maupun swasta, bersama masyarakat kota tersebut adalah modal berupa sarana dan prasarana yang dapat digunakan sebagai obyek pendidikan dan penelitian. Maka tak ayal lagi, kita dapat mendirikan sebuah Universitas Negeri Probolinggo yang tentunya juga diperlukan adanya kerjasama antara Kepala Pemerintahan Kota Probolinggo dan Kepala Dinas Pendidikan sebagai ujung tombak penentu kebijakan

68


Pelajar dan Wisata Kota

menciptakan visi dan misi yang kredibel untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi atau universitas. Kalau sarana dan prasarana sudah terwujud seperti yang telah dituangkan dalam kutipan di atas, maka Kota Probolinggo Masa Depan mampu menjaring masyarakatnya yang mau melanjutkan studi di luar kota untuk tidak lagi harus menuntut ilmu di luar kota, utamanya bagi masyarakat menengah ke bawah yang dananya pas-pasan. Dampak positif yang akan kelihatan dari dibangunnya sebuah Sekolah Tinggi Negeri atau Universitas ini, antara lain meliputi: (1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena dimungkinkan adanya permintaan dari sektor-sektor produktif demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat kota. (2) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kota, karena dengan dikembangkannya segala sektor-sektor produkitf demi memenuhi kebutuhan masyarakat, akan bermunculan gagasangagasan lain dari yang belum diungkapkan penulis sebagai dampak adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat kota, misalnya: adanya persewaan kamar kos di sekitar kampus untuk mahasiswa yang berasal dari luar kota, adanya warung-warung makan selera anak muda masa kini, dan adanya penjaja makanan kecil, seperti gorengan-gorengan di sekitar kampus, dll, yang sebenarnya juga dapat memancing wisatawan lokal maupun mancanegara untuk tertarik datang ke Kota Probolinggo, walau hanya transit saja, untuk yang keluarganya sedang menuntut ilmu di sini bisa mengunjunginya sambil

69


Seraut Asa Sebening Kristal

memanfaatkan wisata di Kota Probolinggo, paling tidak kedatangan mereka di kota ini sudah bisa menambah income bagi masyarakat kota demi kesejahteraan hidupnya. Jika kita berbicara tentang Wisata Belanja Le Ollena, tentu kita ingat pada suatu tempat khusus di mana wisatawan yang berkunjung ke Kota Probolinggo dapat membeli oleh-oleh berupa makanan khas Kota Probolinggo, yaitu mangga, anggur, keripik ikan, keripik singkong, keripik tela, keripik mbote, dll, termasuk kerajinan keramik buatan PT. SAKI di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, dan kerajinan keramik buatan PT. Kinasih, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Mayangan, dll. Hal ini juga sudah merupakan suatu gambaran bahwa sebenarnya masyarakat Kota Probolinggo sudah memiliki modal untuk membangun Kota Probolinggo Masa Depan. Menurut penulis, kita tinggal meningkatkan SDM masyarakat Kota Probolinggo demi menyongsong Pembangunan Kota Probolinggo Masa Depan. Kalau penulis membaca di salah satu asesoris yang terletak di sudut almari kaca Kang Kota 2006, di situ tertulis logo Pemerintah Kota Probolinggo, logo Kang & Yuk Kota Probolinggo 2006, PROBOLINGGO’S ENVIRONMENTALIS TRAINING (POTRET) “Jadikan Probolinggo Ijo dengan Aksi Ijo-Mu� Probolinggo, 20-21 Juli 2007, WALHI, B, Bromo View. Dari tulisan tersebut, penulis berpendapat bahwa Pemerintah Kota Probolinggo sudah membuka terobosan-terobosan

70


Pelajar dan Wisata Kota

berupa pendidikan mental masyarakat muda Kota Probolinggo melalui lembaga-lembaganya baik formal maupun informal dalam meningkatkan SDM masyarakat kota untuk mendukung keberhasilan pembangunan Kota Probolinggo Masa Depan, guna mempersiapkan tenaga ahli yang tangguh di bidangnya masing-masing. Kalau boleh penulis usulkan, menurut penulis salah satu icon yang tidak boleh kita tinggalkan adalah Wisata Budaya. Sebuah wadah atau organisasi pemuda Kota Probolinggo yang bernama Kang & Yuk Kota Probolinggo sebagai organisasi yang erat kaitannya dengan kepariwisataan ini mungkin dapat menjadi barisan paling depan dalam mepromosikan icon-icon yang ada di Kota Probolinggo. Tentunya Kantor Dinas Pariwisata Kota Probolinggo sebagai motor penggerak juga tidak bisa tinggal diam dalam mengemasnya agar Wisata Budaya seperti, tari lengger, tari bodag, dan tari glipang, juga mendapat perhatian dari masyarakat kota. Bagaimana cara mengemasnya? Nah, marilah kita pikirkan bersama bagaimana cara mengemasnya menjadi kesenian daerah yang benarbenar dikagumi oleh masyarakat kota. Menurut penulis, kita tidak cinta terhadap Wisata Budaya kita karena budaya daerah yang dimiliki oleh daerah ini jarang dipublikasikan, sehingga masyarakat lebih suka kesenian produk luar yang tidak jarang membawa dampak negatif bagi masyarakat kita. Penulis sebagai bagian dari masyarakat Kota Probolinggo mempunyai beban moral terhadap

71


Seraut Asa Sebening Kristal

Wisata Budaya daerah sendiri yang jarang disukai masyarakat Kota Probolinggo. Seandainya penulis sebagai wisatawan yang ingin menikmati kesenian daerah Kota Probolinggo, penulis harus ke mana membeli tiket pertunjukan, berapa harganya, berapa lama pertunjukan itu disajikan, di gedung mana tempat pertunjukannya, dll. Kalau pertunjukan ini sudah benar-benar dalam kemasan yang baik, maka bukan tidak mungkin hal ini adalah suatu yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota. Mungkin dengan dimasukkannya budaya daerah ini sebagai salah satu mata pelajaran yang bermuatan lokal, di sekolah-sekolah formal, lambat laun kesenian daerah ini juga akan mendapat tempat di hati masyarakat kota. Melalui karya tulis ini, penulis ingin pemikiran penulis yang sudah penulis tuangkan di atas mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota Probolinggo demi Membangun Kota Probolinggo Masa Depan.***

“Perbedaan antara orang gagal dan orang sukses bukan terletak pada kurangnya kekuatan dan pengetahuan, tetapi lebih pada kurangnya KEMAUAN dalam dirinya� (Dale Carnegie)

72


bagian 3 Pelajar dan Penataan Kota


”Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan” Fendy (SMPK Mater Dei, Kelas 9, 14 th) ”Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Kota Probolinggo Guna Mengoptimalkan Pelayanan Terhadap Konsumen” Fitri Wulan Andriani (SMPN 5, Kelas 9, 15 th) ”Pelangi di Kota Probolinggo” Risqa Ruviana (SMPN 4, Kelas 7, 13 th) ”Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini” Vitessa Novitawati (SMAN 4, Kelas 11, 17 th) ”Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo” Anissa Felia N.H. (SMPN 5, Kelas 8, 14 th)


Pelajar dan Penataan Kota

Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan Fendy

Keadaan ekonomi warga Kota Probolinggo masih tergolong rendah. Menurut Ibu Dina Melani, SSi selaku Kepala Seksi IPDS Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, Produk Dometik Regional Bruto (PDRB) Kota Probolinggo tahun 2007 sebesar Rp14.685.948,95 sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp.16.735.234,05. Sementara itu kepadatan penduduk Kota Probolinggo tahun 2008 sebanyak 3826 jiwa/km2. Besar PDRB ini masih tergolong rendah mengingat tidak semua Kota Probolinggo ekonominya menengah ke bawah, juga ada penduduk yang ekonominya menengah ke atas. Mata pencaharian warga Kota Probolinggo cukup beragam. Di antara banyaknya mata pencaharian itu beberapa sektor besar yang sangat berpengaruh antara lain, sektor angkutan, industri, dan perdagangan. Dari beberapa sektor tersebut perkembangan sektor perdagangan cukup baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah warung, toko, terutama Pedagang Kaki Lima (PKL). Jumlah PKL

75


Seraut Asa Sebening Kristal

yang meningkat drastis ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Kota Probolinggo. Menurut Winardi Pedagang Kaki Lima adalah orang dengan modal yang relatif sedikit berusaha dibidang produksi dan penjualan barang-barang (jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal. Dari pernyataan Winardi di atas pedagang di sepanjang Jalan Dr. Moh. Saleh adalah PKL. (%)

Lama Kerja PKL

50 40 30 20 10 0

1-3 3-6 6-9 9-12 L ain Bu lan Bu lan Bu lan Bu lan lain

GRAFIK 1 (%) 40 35 30 25 20 15 10 5 0

Alasan Menekuni Profesi Ini

A

B

C

D

GRAFIK 2

76

E

F


Pelajar dan Penataan Kota

Pedagang Kaki Lima di Kota Probolinggo meningkat dengan sangat drastis. Peningkatan ini dapat dilihat dari lama mereka menekuni profesi ini. Empat puluh tiga persen dari mereka baru 9-12 bulan menekuni profesi ini. Faktor utama penyebab meningkat drastisnya profesi ini adalah “terpaksa” 38% dari mereka menekuni profesi ini karena tidak ada pekerjaan lain sehingga mereka “terpaksa” menekuni profesi ini untuk menghidupi dirinya beserta keluarganya. (%)

Mampu memenuhi kebutuhan Sehari-hari?

80 70 60 50 40 30 20 10 0 Ya

Tidak

GRAFIK 3 (%)

Kendala Menekuni Profesi Ini

50 40 30 20 10 0 A

B

C

GRAFIK 4

77

D


Seraut Asa Sebening Kristal

Keterangan: A = Penggusuran akibat penilaian Adipura B = Lokasi berjualan yang berbahaya C = Pertikaian D = Lain-lain

(%)

Dampak Negatif PKL

40 35 30 25 20 15 10 5 0 A

B

C

D

GRAFIK 5 Keterangan: A = Mengganggu lalu lintas dan rawan kecelakaan B = Mencemari lingkungan terutama kebersihan kota C = Mengganggu keindahan jalan D = Lain-lain

Kehidupan para PKL di Kota Probolinggo juga belum menjanjikan kesejahteraan khusunya para PKL di sepanjang Jalan Dr. Moh. Saleh. Meskipun 71% dari mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka namun terpenuhinya

78


Pelajar dan Penataan Kota

kebutuhan tersebut semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan untuk meningkatkan kesejahteraan. Beban hidup mereka juga masih diperberat dengan adanya kendalakendala yang ada. Berdasarkan survei di lapangan 45% dari mereka mengakui bahwa adanya “penggusuran� akibat adanya penilaian penghargaan Adipura menjadi kendala utama. Tiga puluh dua persen dari mereka mengatakan bahwa lokasi berdagang yang berada di pinggir jalan menjadi lokasi yang berbahaya untuk berdagang. “Penggusuran� akibat adanya penilaian penghargaan Adipura menyebabkan mereka tidak dapat berdagang antara 2-4 hari. Selama mereka tidak dapat berdagang dari mana mereka mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka? Lokasi berdagang yang berada di pinggir jalan dapat mengganggu lalu lintas dan rawan kecelakaan juga dikuatkan oleh 28% dari masyarakat sekitar. Masalah-masalah PKL tidak hanya itu masih ada masalah lain yaitu, mencemari lingkungan terutama kebersihan kota, menggangu keindahan jalan, menimbulkan kesan kumuh, dan PKL yang tidak tertata rapi juga menimbulkan kesan berantakan. Di sisi lain, PKL juga membawa dampak positif antara lain, meningkatkan PDRB Kota Probolinggo, mengurangi pengangguran, dan memberikan kontribusi dalam penyediaan barang. Karena itu pemerintah Kota Probolinggo hendaknya

79


Seraut Asa Sebening Kristal

dapat mengatasi masalah-masalah tersebut tanpa merugikan pihak manapun. Berdasarkan latar belakang di atas penulis dalam artikel ini akan membahas tentang bagaimana langkah pemerintah Kota Probolinggo agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh PKL? Mengatasi masalah-masalah tersebut dapat dilihat dari beberapa segi antara lain, segi kebersihan, keindahan dan kerapaian, serta keamanan lalu lintas. Dari segi kebersihan 31% masyarakat sekitar menyatakan bahwa adanya PKL menyebabkan kebersihan lingkungan sekitarnya tidak terjaga. Masalah ini dapat diatasi dengan memberikan tempat yang bersifat semi-permanen kepada para PKL. Tempat yang bersifat semipermanen ini dapat berupa rombong namun setiap PKL sudah memiliki lokasi tetap untuk berdagang. Kebersihan di sekitar PKL merupakan tanggung jawab setiap PKL. Dalam hal ini pemerintah harus sedikit bersikap tegas agar mereka mau mentaati peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian masalah kebersihan lingkungan dapat teratasi dan ketika penilaian penghargaan Adipura mereka tidak perlu berhenti berdagang. Kebersihan barang dagangan juga perlu diperhatikan terutama bagi mereka yang menjual makanan. PKL yang dibiarkan tanpa ada tempat khusus akan mengganggu kebersihan dan keindahan kota. Pernyataan ini juga ditegaskan oleh 40% masyarakat sekitar PKL. Agar keindahan kota dan kerapian kota dapat terjaga para PKL harus dikelola menjadi satu

80


Pelajar dan Penataan Kota

oleh pemerintah Kota Probolinggo namun hanya dalam aspek penataan. Untuk mencegah adanya PKL liar, maka setiap PKL hendaknya diberi izin berdagang oleh pemerintah Kota Probolinggo. Untuk PKL baru yang ingin membuka usahanya, ia diwajibkan untuk mengikuti prosedur yang ada hingga mendapatkan izin berdagang dari pemerintah Kota Probolinggo. Dengan demikian para PKL menjadi teratur dan tidak akan mengganggu keindahan maupun kerapian kota justru sebaliknya, ini akan mendukung keindahan kota dengan adanya PKL yang teratur sebagai “aksesoris� jalan. Peningkatan jumlah PKL secara drastis juga mengganggu keamanan lalu lintas. Lalu lintas menjadi semakin padat dan rawan kecelakaan. Hampir seluruh dari mereka berdagang di bibir-bibir jalan yang berada di depan sekolahan. Keberadaan mereka yang tidak tertata juga semakin mempersempit jalan. Puncak kepadatan jalan selalu terjadi ketika siswa-siswi pulang sekolah. Banyaknya pembeli, rombong-rombong yang tidak beraturan, serta kendaran roda 2, roda 4, maupun becak yang akan menjemput anak-anak mereka menambah kepadatan jalan. Belum lagi para pengguna jalan yang akan melewati daerah ini. Di tengah kepadatan lalu lintas ini, banyak juga orang yang tergesa-gesa dan kurang dapat bersabar untuk menunggu sejenak agar dapat lewat dengan selamat. Hal ini menyebabkan daerah tersebut menjadi rawan kecelakaan. Ketika terjadi kecelakaan pihak yang bersangkutan selalu saling melempar kesalahan,

81


Seraut Asa Sebening Kristal

kalaupun ada yang mau mengakui kesalahannya jumlahnya relatif sedikit. Dari sebab-sebab di atas peran pemerintah Kota Probolinggo sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti sudah diuraikan sebelumnya, penataan tempat berdagang dan pemberian tempat semi-permanen juga diperlukan dalam hal ini. Berdasarkan hasil survei di lapangan 33% dari mereka mengharapkan adanya tempat semipermanen yang legal dari pemerintah namun tetap berada di lokasi yang mereka tempati sekarang. Berdasarkan masalah-masalah di atas kerjasama antara pemerintah Kota Probolinggo, para PKL, dan masyarakat sekitar PKL sangat diperlukan dalam mengatasi masalah-masalah PKL agar masalah-masalah tersebut dapat terselesaikan tanpa merugikan pihak manapun. Justru sebaliknya masalah-masalah yang sebelumnya bersifat negatif berubah menjadi keunggulan Kota Probolinggo. Mengingat pentingnya kerjasama anatara pemerintah Kota Probolinggo, para PKL, dan masyarakat sekitar PKL untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut maka Pemerintah Kota Probolinggo, selaku pengatur di daerah ini dapat melakukan kebijakan-kebijakan secara cepat dan tepat. Beberapa kebijakan tersebut antara lain: • Pengelolaan PKL secara terpadu oleh pemerintah Kota Probolinggo, hanya dalam aspek penataan PKL;

82


Pelajar dan Penataan Kota

• Mengawasi kualitas dan kebersihan barang dagangan yang dijual di PKL, untuk mencegah adanya praktik kecurangan dalam berdagang; • Pemberian izin berdagang dan tempat semipermanen untuk setiap PKL; • Pemberian bantuan modal terutama bagi para PKL yang usahanya bukan milik sendiri agar dapat membuka usaha sendiri dan; • Mengadakan pelatihan untuk para PKL agar keterampilan yang mereka miliki semakin baik. Penulis mengharapkan kebijakan-kebijakan yang disarankan di atas dapat dilaksanakan dengan baik sehingga perbaikan dari masalah-masalah yang ada dapat terwujud.***

“Didiklah dan persiapkanlah generasi penerusmu untuk suatu zaman yang bukan zamanmu, karena mereka akan hidup pada suatu zaman yang bukan lagi zamanmu” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w)

83


Seraut Asa Sebening Kristal

Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Kota Probolinggo Guna Mengoptimalkan Pelayanan Terhadap Konsumen Fitri Wulan Andriani

Pasar merupakan tempat dimana penjual dan pembeli melakukan interaksi aktif mereka dengan menukar uang dan barang yang mereka inginkan. Jika diartikan sempit, disinilah tempat untuk membeli barang - barang yang dibutuhkan oleh pembeli, dan di tempat ini pula penjual dapat mendapatkan biaya hidup mereka sehari–hari dengan menjual dagangan mereka kepada para pembeli. Pasar secara umum dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Menurut pengertian dari keduanya, tidak ada perbedaan yang mencolok yang timbul antara pasar tradisional dan pasar modern. Hanya saja jika di pasar tradisional, penjual langsung berinteraksi dengan pembeli, sedangkan di pasar modern pembeli memilih sendiri (melayani sendiri) barang belanjaannya dan dibayar di kasir. Namun, secara fisik, kuantitas harga, maupun suasana, antara pasar modern dengan pasar tradisional memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Tidak heran jika sebagian besar warga memilih untuk berbelanja di pasar– pasar modern di Probolinggo ini seperti Sinar Terang, KDS, Giant ataupun supermarket–

84


Pelajar dan Penataan Kota

supermarket lain terkait dengan tempatnya yang nyaman dan pelayanannya yang praktis. Suasana di pasar modern sangat berbeda dengan pasar tradisional yang kumuh, becek, dan juga memiliki aroma yang tidak sedap. Kondisi itulah yang terlihat di pasar–pasar tradisional di Probolinggo ini. Misalkan saja di Pasar Baru Probolinggo. Belum lagi di pasar tradisional lain seperti di Pasar Wonoasih, Pasar Mangunharjo, dan pasar lainnya, kumuh dan tak teratur. Dengan keadaan seperti ini tentu saja pembeli lebih memilih untuk berbelanja di supermarket–supermarket yang sekarang ini mulai merebak di daerah– daerah perumahan ataupun pinggir tiap kelurahan di kota ini. Minimarket kecil seperti Alfamart, Indomaret dan berbagai mini market lain di kota ini memberikan fasilitas yang nyaman bagi para pembeli. Ditambah lagi, barang yang dulunya hanya dapat ditemukan di pasar seperti lauk pauk dan sayur mayur untuk bahan memasak telah dijual di supermarket kota. Hal ini semakin membuat minat pembeli pasar tradisional semakin berkurang. Semakin berkurangnya pembeli di pasar tradisional ini disebabkan oleh faktor–faktor yang terkait dengan sarana dan prasarana pasar tradisional yang lebih buruk dibandingkan pasar modern. Seperti yang telah kita rasakan di pasar tradisional saat ini, tempatnya begitu kumuh, tidak teratur, sanitasi yang tidak lancar sehingga menyebabkan sering terjadi banjir jika hujan tiba, bau yang kurang sedap karena sampah yang menumpuk serta

85


Seraut Asa Sebening Kristal

pergantian udara yang tidak lancar akibatnya bisa berdampak pada kesehatan penjual dan pembeli sendiri. Hal tersebut membuat para pembeli di tingkat menengah ke atas lebih memilih untuk berbelanja kebutuhan mereka di pasar – pasar modern. Namun, bukan berarti pula bahwa pasar tradisional harus punah atau ditiadakan. Justru di pasar tradisional inilah letak ciri khas bangsa Indonesia berada. Jika pasar tradisional ditiadakan, maka hal tersebut justru akan membuat tingkat pengangguran semakin bertambah dan masyarakat kalangan menengah tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari–harinya, sehingga diperlukan adanya suatu pemikiran untuk mengubah keadaan ini menjadi lebih baik. Jika kita bayangkan, seandainya pasar tradisional tersebut diperbaharui minimal dengan memperindah suasana dalam pasar, mengatur kios– kios pedagang dan mendanai untuk pembangunan kios tersebut, atau bisa juga ditambahkan dengan perbaikan lantai dasar pasar yang layak pakai (pemberian paving) sehingga pada saat musim hujan tidak menimbulkan becek, otomatis minat pembeli akan meningkat. Hal itulah yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo di masa depan guna meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Artikel ini berupaya untuk memberikan gagasan revitalisasi wajah pasar tradisional yang ada di kota Probolinggo, secara khusus membahas tentang Pasar Baru yang merupakan sentra pasar

86


Pelajar dan Penataan Kota

tradisional di kota Probolinggo. Sebagai sentra pasar tradisional yang ada di kota Probolinggo karena letaknya yang strategis di pusat kota, seharusnya Pasar Baru dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, sarana dan prasarana memadai dengan bangunan yang layak dan kondisi yang baik dilihat dari segi kenyamanan dan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang baik pada konsumen. Memang ini adalah konsep yang sederhana untuk mengubah wajah pasar tradisional di Probolinggo ini menjadi lebih baik dan berkualitas, namun akan menghasilkan sesuatu yang bernilai besar jika dengan pasar tradisional mampu membuat kota Probolinggo dikenal sampai di seluruh propinsi di negara ini karena memiliki ciri khas. Berikut ini adalah berbagai ide dan gagasan dalam upaya revitalisasi Pasar Baru kota Probolinggo: 1. Segi bangunan Perlu adanya renovasi bangunan pasar dengan ketentuan sebagai berikut : a. Lantai dibuat dari bahan porselin dengan tujuan menjadikan pasar lebih bersih, permukaannya rata dan tidak becek ketika hujan. b. Kios-kios juga dibuat permanen berupa dengan meja dari bahan semen yang ditutup dengan porselin yang juga akan menjadi lebih tertata rapi, bersih dan kuat. c. Pengaturan kios berdasarkan jenis/golongan barang yang dijual misalnya sayur dikelompokkan ke jenis sayuran dikelompok-

87


Seraut Asa Sebening Kristal

kan tersendiri sehingga akan memudahkan pembeli untuk mencari barang yang diinginkan serta memudahkan juga dalam mengelompokkan sampah buangannya. Tiap kelompok juga diberi tulisan berupa papan nama agar lebih jelas dalam pencarian. Dalam artikel ini penulis mengusulkan pengelompokkan kios yang diistilahkan dengan sebutan sentra antara lain: sentra busana, sentra perabot dapur , sentra oleh-oleh khas, sentra buah-buahan, sentra ikan basah, sentra ikan kering, sentra daging/ayam, sentra sayuran, sentra sembako, sentra bumbu dapur/toga, sentra jajanan tradisional/ lauk matang. d. Di setiap kelompok barang yang dijual dilengkapi dengan sanitasi/pembuangan air yang berada di sepanjang jalan berupa lubang-lubang kecil yang dibatasi besi-besi sehingga aliran air akan lancar. e. Atap bangunan dibuat tinggi dengan ditambahi bahan yang terbuat dari fiber sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan tapi tanpa menimbulkan kegerahan konsumen karena sirkulasi udara yang lancar. f. Jalan sentral untuk pembeli dibuat lebih luas sehingga pembeli tidak akan berdesakdesakan di pasar.

88


Pelajar dan Penataan Kota

g. Fasilitas kamar mandi disesuaikan dengan luas bangunan dan banyaknya penjual sehingga akan lebih bersih dan sehat. h. Perlu dilengkapi pula dengan mushola kecil di bangunan luar bisa sehingga pembeli atau penjual bisa tetap melaksanakan ibadah, selain juga mendukung program pemerintah untuk menjadikan Probolinggo menjadi kota yang beriman. i. Ada area parkir khusus roda dua dan roda empat yang ada di sepanjang jalan cut nyak dien yang tujuannya mengatur kendaraan penjual dan pembeli agar tidak mengganggu lalu lintas utama di jalan pahlawan karena adanya kendaraan yang lewat seenaknya menjadikan di wilayah niaga sering terjadi kecelakaan. Selain itu juga meningkatkan keamanan. Konsep ini berdampak ditutupnya jalan cut nyak dien sebagai perlintasan kendaraan menuju jalan panglima sudirman karena saat ini kenyataan yang ada membuat lalu lintas menjadi sumpek. j. Pintu utama tidak lagi di jalan pahlawan tetapi diganti di jalan Cut Nyak Dien sehingga lebih lebar dan memudahkan pengaturannya. Gambar pengaturan pasar terlampir di denah lokasi revitalisasi pasar pada halaman berikutnya. 2. Mengadakan kerja bakti pasar teratur guna merawat pasar tradisional dan peduli terhadap

89


Seraut Asa Sebening Kristal

kebersihan. Perlu adanya sampah di tiap kios sehingga tiap penjual bisa bertanggungjawab terhadap kebersihan pasar juga dan perlu juga adanya perda yang mengatur secara khusus tanggungjawab penjual dan pembeli di pasar. 3. Memberikan penyuluhan umum terhadap masyarakat kota tentang berbelanja di pasar tradisional. Kegiatan ini dapat meluruskan paham negatif terhadap pasar tradisional yang di pegang oleh masyarakat umum. Dengan demikian mereka bisa mengenal pasar tradisional dengan baik. Demikian tadi paparan berkenaan tentang revitalisasi sarana dan prasarana pasar tradisional di kota Probolinggo. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kondisi dan kualitas pasar di Probolinggo terutama Pasar Baru sebagai sentra pasar tradisional di kota Probolinggo untuk mengubah wajah pasar tradisional menjadi sentra jual beli yang nyaman, bersih, aman, harga yang terjangkau dan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat kota Probolinggo.***

“Perjalanan seribu li dimulai dari satu langkah� (Peribahasa Cina)

90


Pelajar dan Penataan Kota

Pelangi di Kota Probolinggo Risqa Ruviana

Latar Belakang Hujan deras telah selesai dengan meninggalkan sebaris warna pelangi diatas pucuk cemara, bergelayut embun meninggalkan jejak aroma segar diantara lorong jalan yang mulai orang-orang memberanikan diri untuk keluar hanya untuk menikmati-menikmati aroma segar tatkala hujan itu mereda‌.. Saya merenung sejenak‌. berpikir bahwa kota Probolinggo adalah kota yang berpotensi, damai, ramah lingkungan dan kota yang telah memulai untuk berbenah diri dalam bidang: kepariwisataan; pembangunan transportasi dan hunian masayarakat; lingkungan hidup; sumber daya manusia yang melek teknologi informasi menuju ekonomi yang mapan; penataan kota yang semakin cantik. Di dalam lima macam kategori sebagai kota yang berbenah diri itu adalah mempunyai suatu keterkaitan antara satu dengan yang lain, yang tidak mungkin salah satu ditinggalkan atau dibiarkan terbengkalai, ini adalah konsep atau bagian dari konsep sederhana “Kota Probolinggo Masa Depanâ€?.

91


Seraut Asa Sebening Kristal

Pengertian “Pelangi Di Atas Kota Probolinggo“ Pelangi: lengkung spectrum warna dilangit yang tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titiktitik hujan atau embun (Kamus Bahasa Indonesia, Daryanto S.S- Apollo Surabaya Th.1997). Pelangi, arti perumpamaannya: indah. Seseorang kalau melihatnya akan merasa takjub, merasa bangga atau merasa senang karena keistimewaannya. Diatas Kota Probolinggo: harapan masyarakat kota Probolinggo ke depan/ masa yang akan datang. Ini adalah sebuah cita-cita dan harapan Pemerintah maupun masyarakat untuk menciptakan Kota Probolinggo “bestari“ seutuhnya, di masa depan. Pembahasan Kota Probolinggo adalah kota yang strategis bagi perjalanan wisata baik lokal maupun manca negara, kota ini merupakan transit wisata lewat darat maupun laut. Adapun pembahasan ini adalah mungkin sebuah konsep dan pikiran sederhana yang mungkin bisa dibuat suatu upaya untuk meningkatkan gairah dalam mewujudkan sebuah Kota yang Bersih Sehat Tertib Aman Rapi Indah. Konsepku yang pertama adalah: Kepariwisataan Pariwisata adalah suatu pengenalan diri dan identitas sebuah daerah, semakin pariwisatanya itu dikenal oleh banyak orang maka daerah itupun

92


Pelajar dan Penataan Kota

semakin terkenal. Itulah harga jual suatu daerah sebagai investasi suatu daerah. Gelombang laut menyibak lemah gemulai, ikan-ikan di perahu nelayan telah terpanen, anak kapal dan nahkoda telah bertemu dengan anak istrinya karena beberapa hari mereka telah meninggalkannya. Berlari mengejar matahari mencari ikan dengan berbantalkan gelombang laut dan berselimut angin dari ketinggian bersama sejumlah harapan anak isterinya yang menunggu di Pelabuhan Tanjung Tembaga, menjadikan tempat penantian dengan membawa senyuman. Dan pelabuhan Tanjung Tembaga pula sebagai bongkar muat kapal-kapal besar,juga sebagai pelabuhan transit bagi kapal dari daerah lain. Pelabuhan Tanjung Tembaga tiap tahunnya terdapat acara-acara menarik, sebagai rasa syukur dalam acara Sya’banan, sebuah tradisi untuk menyambut hadirnya bulan puasa pada tanggal 15 Sya’ban dengan membawa makanan dan bersuka cita menikmati panorama laut yang tertimpa bulan purnama. Juga tak kalah asyiknya tatkala lomba Perahu Hias yang mengundang kedatangan para wisatawan lokal maupun mancanegara dan digelar pada peringatan hari jadi Kota Probolinggo tanggal 4 September setiap tahunnya. Ini pula bukan cerita bohong bahwa Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan asset kekayaan kita, terbukti: Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo telah selesai dan siap dioperasikan. Bahkan empat perusahaan besar mengincar penggunaan jasa di pelabuhan

93


Seraut Asa Sebening Kristal

yang dibangun dengan dana APBN sebesar Rp.90 M tersebut (Dikutip dari Radar Bromo, Sabtu, 27 Maret 2010). Wisata Religi pun tak kalah menyelimuti pariwisata Probolinggo yang semakin semarak di tengah keramaian alun-alun kota, mengisi waktu senggang, terdengar suara adzan di Masjid Agung Rudlotul Jannah yang terletak di sebelah barat seakan memanggil untuk berburu-buru beribadah menutupi keramaian sementara. Masjid Tiban yang konon cerita menurut kepercayaan beberapa masyarakat sekitar pembangunannya terjadi dengan waktu sekejab. Begitu juga di halaman belakang masjid itu terdapat sebuah batu yang dipercaya pernah sebagai tempat bertapanya Syeh Maulana dan di dekat masjid ini terdapat sumur yang airnya banyak mengandung khasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan juga dipergunakan untuk mencari jodoh dengan cara diminum atau dibuat mandi. Masjid Tiban ini terletak di pinggir jalan raya masuk kewilayah Kota Probolinggo dengan banyak dihiasi taman-taman yang indah untuk dipandang. Gereja Merah dan Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Sumber Naga yang merupakan keanekaragaman kepercayaan dan agama di Kota Probolinggo sebagai wujud persatuan kerukunan masyarakatnya. Wisata budaya dan tradisi juga mendominasi kegiatan yang menyita dan meluangkan waktu untuk tampil sebagai pesona daerah, contoh:

94


Pelajar dan Penataan Kota

Kobuda (Kontes Busana Daun). Kobuda adalah sebuah pagelaran seni busana yang bahannya terbuat dari daun kering maupun basah, kontes ini di gelar untuk menarik wisata sebagai ciri khas daerah. inilah sebuah tantangan baru bahwa Kota Probolinggo mempunyai banyak inspirasi yang handal. Kerapan Kambing, adalah sebuah lomba yang diadakan masyarakat Kota Probolinggo setiap tahunnya, acara ini banyak diminati oleh masyarakat pedesaan bahkan sampai ke luar kota. Merpati Balap, merupakan hobi di kalangan anak muda juga tak ketinggalan orang tua dalam kegiatan ini, semakin merpati itu terbang cepat mendarat di genggaman pangkuan, maka itulah yang terbaik. Becak Hias, digunakan pada peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo yang jatuh setiap tanggal 4 September setiap tahunnya. Disamping becak hias ada juga pawai dokar hias yang diarak mengelilingi kota .Pak H.M.Buchori M.Si dan ibu juga ikut memeriahkan pawai ini. Parade Patrol, diselenggarakan pada awal menjelang bulan romadhon, sebagai sarana mengingatkan masyarakat untuk makan sahur di bulan puasa bagi umat beragama Islam. Kesenian Lengger, sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, bentuk sajiannya adalah olah tari dan olah tembang dengan bahasa Jawa Madura serta Indonesia. Juga Tari Remo yang juga aset budaya Kota Probolinggo yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

95


Seraut Asa Sebening Kristal

Jaran Bodak, sebuah kesenian Kota Probolinggo dalam bentuk penyajiannya arak-arakan. Kesenian ini biasa digunakan untuk mengiringi dan mengarak hajatan temanten sunat di kalangan masyarakat. Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), merupakan salah satu sarana wisata dan media studi tentang lingkungan bagi masyarakat Kota Probolinggo khususnya bagi para pelajar. Di sana kira-kira ada 20 jenis pohon dan beberapa jenis satwa, diantaranya pohon mahoni, mengkudu, waru rangkang dan beberapa jenis tanaman yang lainnya. Sedangkan untuk satwa meliputi reptil, unggas, mamalia dan lainnya. Di sini juga menyediakan fasilias perpustakaan umum oleh UPTD PISLH (Sumber: Suara Kota, edisi 76/2008). Wisata Kuliner dan Oleh-Oleh, merupakan bentuk kesan yang membawa arti bagi wisatawan, karena dengan penganan dan oleh-oleh, maka itu merupakan ciri khas bagi daerah. Kota Probolinggo punya produk mangga dan anggur juga sentuhan batik yang kabarnya saya dengar akan dibuat seragam bagi seluruh PNS di Kota Probolinggo. Ini suatu kebanggaan bahwa Kota Probolinggo di masa depan akan dapat dikenang, akan membawa kesan bagi wisatawan untuk kembali datang, jangan pernah meragukan, karena ini adalah investasi! Contohnya dengan adanya pusat jajanan Le Ollena yang berada di Jl. Basuki Rahmat atau lebih tepatnya berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan. Di sini menghasilkan bermacam-macam hasil olahan. Produk unggulannya dari hasil laut berupa keripik

96


Pelajar dan Penataan Kota

tulang ikan, keripik rajungan dan keripik dari ikan laut yang beracun juga bisa diolah menjadi makanan yang enak. Produk kiriman keripik ikan Le Ollena sudah merata ke 600 outlet yang tersebar di seluruh Jawa Timur, termasuk wilayah Mataraman seperti Jombang, Nganjuk dan Madiun, bahkan pernah ada pesanan dari Cina. Hebat bukan….? Wisata Seribu Taman dan Lingkungan Hidup Di antara banyak wisata-wisata yang lain, tamanisasi merupakan fasilitas yang digarap oleh Pemerintah Kota beserta masyarakatnya, hal ini dibuktikan dengan beberapa kali Kota Probolinggo masuk dalam target Adipura dan Adiwiyata. Cinta alam, menanam dan cinta flora serta faunanya merupakan himbauan dari Wali Kota Probolinggo. “Target Adipura Kencana 2010 adalah cita-cita yang serius ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Untuk itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota telah menetapkan sejumlah target“. Kami punya tiga target sukses dalam meraihnya,” kata Kepala BLH Endro Suroso. Target pertamanya adalah sukses opini. Adipura diharapkan mampu membangun opini yang positif terutama disetiap lapisan masyarakat. Disamping itu mampu membangkitkan kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kedua, sukses pelaksanaan. Maksudnya, raihan Adipura diharapkan mampu menjadi pemicu dan pemacu terhadap dampak negatif yang ditimbulkan akibat rusaknya lingkungan. Seperti munculnya musibah banjir”. (Dikutip dari: Radar Bromo,Sabtu, 27 Maret 2010, hal.44).

97


Seraut Asa Sebening Kristal

Transportasi dan Hunian Masyarakat Bentuk tata kota sudah mulai diperbincangkan, pemekaran wilayahpun telah diformasikan sedemikian detailnya, bahkan sampai tenaga dan karyawan di-rolling untuk mengisi kekosongan dalam bidang tenaga ahli. Ini suatu hal dan upaya yang membanggakan untuk sebuah harapan dimasa depan, sebagai bentuk tatanan Kota yang mulai menuju sebuah tatanan yang diharapkan oleh masyarakat. Jalan-jalan diperbaiki, ditata, dihias dan diberi penerangan jalan yang cukup, serta hunian masyarakat yang mulai di benahi, ini semua upaya Pemerintah agar Kota Probolinggo menjadi sebuah Kota yang didambakan oleh masyarakatnya. Jalan berlubang tak lagi nampak, jalan yang tergenang tak lagi muncul, karena ini semua masyarakatnya ikut memberi dukungan dan kritikan untuk membangun yang lebih baik. Ini sebuah harapan yang datang dari sumber masyarakat disambut baik oleh Pemerintahnya. Wahana Tata Nugraha (WTN) merupakan penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah sebagai perwujudan pembinaan pemerintah dalam menata transportasi perkotaan berkelanjutan berbasis kepentingan masyarakat dan lingkungan. Pemerintah juga memperhatikan hunian masyarakatnya suatu contoh: Inovasi Baru “Bedah Rumah“. Program ini dirasa tepat karena, selain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan akan rumah (papan) juga menjadi kebutuhan pokok (primer) manusia. Namun orang lebih mendahulukan memenuhi kebutuhan pangan dibanding kebutuhan sandang dan papannya. (dikutip dari Gema

98


Pelajar dan Penataan Kota

Yuangga, Majalah PMI Kota Probolinggo, edisi 1 Januari 2009,hal.5).

Ketua PMI Cabang Kota Probolinggo, Bandyk Soetrisno bersama Nayan, sasaran penerima bantuan Bedah Rumah PMI, ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah kota peduli terhadap hunian masyarakatnya. Bahkan di pantai utara, tepatnya di kecamatan Mayangan kota Probolinggo berdiri sebuah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang diperuntukkan sebagai hunian yang layak bagi masyarakat yang membutuhkannya. Lingkungan Hidup Pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami selalu dihimbaukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo sebagai salah satu bagian dari gerakan kampanye ayo menanam. “Jangan ada sebidang tanahpun yang terbengkalai dan tidak terawat“. Setidaknya itulah petikan himbauan yang disampaikan Walikota Probolinggo HM. Buchori SH.M.Si, ketika menghadiri panen perdana buah naga di ponpes An-Nur Sumber-taman. (dikutip dari Tabloid Suara Kota, Edisi 60 Tahun 2008).

Kota Probolinggo, mungkin bukan pertama kalinya mencanangkan himbauan tentang yang berkaitan dengan lingkungan hidup, akan tetapi Kota Probolinggo mempunyai komitmen yang sangat kuat untuk mengatasi perubahan iklim dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang berfokus pada lingkungan hidup. Ini terbukti bahwa, Pemerintah Kota Probolinggo akan lebih baik dalam penanganan

99


Seraut Asa Sebening Kristal

Lingkungan Hidup. Adapun kegiatan-kegiatan pemerintah kota dan masyarakatnya dalam mengelola lingkungan hidup dengan: penanaman tanaman penghijauan, gerakan sejuta pohon, gerakan perempuan menanam, gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan, gerakan peduli dan sadar lingkungan, ayo bersih-bersih lingkungan, abang becak bersihkan lingkungan, penanaman hutan mangrove, pengolahan limbah menjadi energi (biogas), pengomposan pemulihan DAS, memperbanyak kawasan ruang terbuka hijau. Itulah bagian–bagian komitmen Pemerintah dan masyarakat Kota Probolinggo dalam mengelola lingkungan hidup, sehingga muncul keinginan individu masyarakatnya untuk cinta lingkungan, sedikit demi sedikit kita harus sadar bahwa lingkungan hidup adalah suatu kebutuhan. SDM Yang Melek Teknologi Informasi Mengawali proses globalisasi utuh dari semua sector, sehingga banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Bukan saja di Kota Probolinggo, melainkan di seluruh belahan masyarakat dunia. Bermunculan produk yang serba canggih dan baru menimbulkan gejolak minat yang tak pernah sampai. Ini saya sampaikan bahwa perdagangan bebas yang bernuansa tehnologi berkembang pesat. Bukan berarti kita harus menolak dengan umpatan sumpah serapah, tapi kita harus menyadari bahwa Teknologi dan Informasi sangatlah penting, karena semakin kita ketinggalan

100


Pelajar dan Penataan Kota

teknologi dan informasi, maka semakin ketinggalan pula pengetahuan kita tentang dunia. Sumber daya manusia (SDM) di Kota Probolinggo, memang dibilang masih belum cukup mandiri, sifat ketergantungan untuk hidup dengan menciptakan lapangan pekerjaan masih belum mampu, ini semua karena latar belakang pendidikan mereka belum tuntas, sehingga mudah dibujuk, dirayu ataupun terpikat, sehingga terjerumus ke sifat boros dan memilih pembelian yang mutu barangnya tak dijamin baik. Ini adalah bukti bahwa SDM belum siap seutuhnya, sebab mental, spiritual dan daya saing mereka belum siap. Kota Probolinggo adalah sebuah kota harapan yang sedikit demi sedikit Kota ini akan menuju pada kemakmuran dan perbaikan ekonomi, karena dilihat dari daya beli masyarakat sangatlah tinggi. Di samping itupula pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sedikit demi sedikit mengenalkan wisata daerah dan hasil produknya dari imbas kepariwisataan. Masyarakat digelitik dengan lapangan-lapangan kerja yang bersifat mandiri. Sektor demi sektor ditata untuk memperbaiki ekonomi masyarakat telah dilakukan Pemerintah sebagai potensi dan peluang investasi kota Probolinggo. Peluang investasi yang memungkinkan berkembang menjadi besar adalah: sektor perikanan dan kelautan, sektor industri, sektor pertaanian, sektor perdagangan dan sektor pariwisata. Untuk bisa mengenal dan tahu tentang perkembangan

101


Seraut Asa Sebening Kristal

dunia, maka membaca adalah jawabannya, perpustakaan adalah tempatnya untuk menggali informasi agar bisa melek Teknologi dan Informasi. Penataan Kota Yang Semakin Cantik Keberhasilan Pemerintah Kota Probolinggo dalam melakukan Pembangunan daerah sudah tidak diragukan lagi. Hal ini terbukti dari spirit membangun dari seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Kota Probolinggo itu sendiri. Salah satunya dengan digelarnya Summit 2k9 di Bromo View tanggal 14-15 Desember 2009 (dikutip dari : Suara Kota Edisi 100 – 2009).

Pengembangan dan pemekaran kota telah dilakukan. Wilayah wilayah yang dulunya sepi tak ada transportasi sudah semakin dijelajahi, suara hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang tak asing lagi, pemerataan jalur pedesaan yang dulunya berlubang dan becek sudah mulai digarap, gedung-gedung pendidikan dan perkantoran mulai diperhatikan, bahkan dulunya daerah mati dijadikan tempat wisata yang asri dan menyenangkan. Dari 5 kecamatan dan 29 kelurahan ini merupakan bentuk pemekaran dan pemerataan Kota Probolinggo, pemerataan bangunan Perkantoran maupun pemerataan pejabat dan pegawai daerahnya, semuanya akan tersentuh dan memang harus disentuh, ini bukti bahwa kota Probolinggo mendatang tidak ragu-ragu dan memastikan diri dan percaya bahwa kota Probolinggo adalah sebuah harapan. Semakin bertambahnya daerah membuat akan semakn punya kesempatan luas di bidang Kepariwisataan.

102


Pelajar dan Penataan Kota

Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan, antara lain: Konsep Kepariwisataan Kepariwisataan daerah kota Probolinggo telah saatnya harus dikenalkan kepada wisatawan lokal maupun asing, ini terbukti bahwa kesenian kota Probolinggo telah beberapa kali menjuarai festival seni baik tingkat Jawa Timur maupun tingkat nasional. Modal itulah kita akan berangkat menuju Kota yang semakin diperhitungkan keberadaan pariwisataannya. Transportasi dan Hunian Masyarakat Pembangunan trnsportasi terus berlangsung tak pernah berhenti. Jalan-jalan yang harus dipersiapkan untuk modal tak pernah surut. Kota transit adalah perwujudan dan pemikiran awal untuk lebih mewujudkan cita-cita sebagai kota yang siap berpacu dengan globalisasi. Transportasi darat dan laut adalah asset Daerah untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan, hunian masyarakat juga mulai ditata dan diberikan fasilitas untuk bisa hidup tentram dan layak sesuai dengan harapan, sehingga terjadi kesinambungan antara pembangunan daerah dan hunian masyarakatnya. Konsep Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup yang bersih, tertata rapi, indah adalah membawa semangat bagi masyarakat

103


Seraut Asa Sebening Kristal

dan sekitarnya, hidup rukun dengan udara yang segar merupakan idaman seluruh manusia, tak ada gejolak, tak ada badai tak ada kemarahan alam membuat hidup ini berarti. Bunga-bunga bermekaran membuat kupu dan kumbang berselera, pohon-pohon rindang sejuk melindungi pantulan cahaya surya yang menyengat, taman-taman lingkungan sejuk dipandang mata, tak meninggalkan rasa bosan, tetapi meninggalkan rasa terkesan. SDM Yang Melek Teknologi Informasi Mau tidak mau, suka atau tidak perkembangan teknologi semakin pesat, persaingan demi persaingan telah digelar, mungkin. Mereka yang tak mampu bertahan akan merasakan ketidaknyamanan untuk berbuat menuju ekonomi yang mapan, hidup dengan teknologi membuat masyarakat akan dapat mengenal perkembangan dunia, terutama dibidang ekonomi. Masyarakat kota Probolinggo harus berani dan siap mengikuti alur perkembangan teknologi, tetapi jangan terperangkap, karena teknologi informasi yang modern, membuat manusia lupa. Sadarilah bahwa melek teknologi informasi membuat perkembangan ekonomi semakin mapan. Penataan Kota Yang Semakin Cantik Sesuatu yang kita upayakan haruslah semakin maju, semakin bagus, semakin indah, bukan sebaliknya kita merusak atau semakin mundur. Ini bisa dibuktikan bahwa Kota Probolinggo, sedikit

104


Pelajar dan Penataan Kota

demi sedikit akan membenahi dan mempercantik diri, hari demi hari Pemerintah dan masyarakatnya bahu membahu memikul beban sebagai tanggung jawab bersama, tanggung jawab yang akan membuahkan hasil dan keberhasilan itu akan diwariskan kepada generasi penerus, generasi yang handal, generasi daerah yang mumpuni lahir bathin. Penataan-penataan kota yang semakin cantik itu dibarengi pula dengan penataan mental masyarakatnya untuk siap berlaga dalam era globalisasi.***

Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini Vitessa Novitawati

Abstraks The past of Probolinggo is terminology that mean how to keep the history of the places in Probolinggo City. The Future of Probolinggo is terminology that mean how to build Probolinggo in the future. Two ideas are the same important. Without building, Probolinggo isn’t modern, but if we forget the history, all of memory will lose. The alternative way is how to build the town without destroy the old places.

105


Seraut Asa Sebening Kristal

Sekilas Wajah Kota Probolinggo Akhir-akhir ini, nama Kota Probolinggo semakin sering menghiasi berita di berbagai media. Tentunya berita-berita yang menonjolkan kebersihan, keindahan, dan prestasi yang memang telah terbukti. Beberapa prestasi diantaranya Adipura, Kota Sehat, Adiwiyata, dan masih banyak prestasi lainnya.. Semua itu tentu sangat membanggakan warga Kota Probolinggo. Belum lagi prestasi di bidang olah raga sebagai juara umum dalam PORDA Jawa Timur tahun 2009. Prestasi bidang lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional juga mulai bermunculan. Salah satunya adalah prestasi siswa SMA Negeri 4 Probolinggo dalam LPIR (Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) Nasional 2009 dan OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) 2009. Berbagai karya tulis ilmiah dapat memberikan masukan, ide, dan kreativitas yang layak untuk dijadikan referensi. Contoh konkrit adalah penemuan alat sederhana pendeteksi puting beliung. Hasil penelitian siswa ini memang sangat sederhana. Justru karena kesederhanaan itu pula sehingga wartawan nasional tertarik meliput. Sekali lagi, wartawan menyenangi berita yang memiliki nilai, kreativitas, kegunaan, dan menarik minat pembaca. Bercermin dari prestasi siswa tersebut, diharapkan pembangunan kota tetap memperhatikan nilai, kreativitas, kegunaan, dan minat. Nilai mengandung pengertian semua yang memiliki keterukuran. Nilai sejarah suatu kota

106


Pelajar dan Penataan Kota

adalah segala sesuatu yang mengandung ingatan kejadian dimasa lalu. Gedung-gedung kuno peninggalan Belanda, sering membangkitkan kenangan akan jaman kolonial. Perasaan kita sering kali terusik akan kenangan setiap melewati kawasan tersebut. Probolinggo memang kota yang penuh kenangan. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta sesuatu yang baru, sesuatu yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain. Sesuatu yang sederhana menjadi lebih bermakna bila ada tangantangan kreatif yang menyapa. Semua orang memiliki potensi kreatif, hanya saja terlatih atau tidak. Potensi kreatif akan muncul, bila seseorang melatih belahan otak kanan dengan sering berimajinasi. Dalam bahasa Jose Silva, penemu metode kontrol pikiran dalam bukunya “Metode Kontrol Pikiran� adalah bagaimana kita memvisualisasi ide kita. Keseimbangan otak kanan dan otak kiri sangat dibutuhkan. Orang yang jenius adalah mereka yang mampu menyeimbangkan otak kiri dengan otak kanan. Bagaimana seorang Isaac Newton mampu menemukan rumus gravitasi hanya setelah dia kejatuhan buah apel tempat dia beristirahat di bawahnya. Imaginasi mengapa buah apel jatuh ke bawah bukan ke atas memberikan hasil rumus F= m.g.h yang spektakuler. Sekali lagi hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari justru memunculkan ide-ide kreatif. Kegunaan merupakan manfaat yang terkandung dalam suatu benda, alat atau barang.

107


Seraut Asa Sebening Kristal

Benda hanya akan berguna bila dia memiliki manfaat untuk makhluk hidup. Sesederhana apapun alat itu, asal bermanfaat tentu akan berguna. Kita sering terkagum-kagum akan barang-barang elektronik modern, tapi kita kadang tidak menyangka bahwa alat yang sederhana pun bisa dimanfaatkan. Besar kecilnya kegunaan suatu alat tidak dilihat dari modern atau tidaknya alat itu. Biasanya semakin alat itu mampu menyelamatkan atau memudahkan kerja manusia, maka alat tersebut memiliki kegunaan yang besar. Minat adalah keinginan untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu. Minat seseorang dipengaruhi oleh seberapa besar keinginannya untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu. Minat berbeda dengan dengan niat. Niat memiliki pengertian yang lebih luas. Sedangkan minat hanya berkaitan dengan keinginan semata-mata. Untuk menumbuhkan minat, biasanya perlu rasa tertarik dan senang. Orang yang sudah tidak tertarik atau senang, akan sulit memiliki minat. Probolinggo Tempo Dulu Versus Probolinggo Masa Depan Probolinggo tempo dulu memberikan nuansa kenangan yang mungkin tak terlupakan sepanjang hayat. Gedung-gedung tua yang ada di sepanjang Jl. Dr. Mochammad Saleh, alun-alun, dan panti budaya merupakan saksi bisu kejadian yang ada di masa lalu. Apakah kenangan itu akan tergantikan oleh modernisasi pembangunan? Tentu para pelaku

108


Pelajar dan Penataan Kota

sejarah sangat berharap agar kenangan Probolinggo tempo dulu tetap dipertahankan. Beberapa gedung memiliki sejarah yang berbeda. Gedung-gedung di Jl. Dr. Mochammad Saleh merupakan saksi bahwa pemerintah kolonial Belanda pernah mendiami gedung-gedung tersebut. Sering wisatawan dari manca negara mengunjungi gedung-gedung tua yang mengingatkan akan sejarah nenek moyang mereka. Pengembangan Kota Probolinggo di masa depan tidak selalu dengan meniadakan gedunggedung tua yang pernah ada. Membangun stasiun yang modern dengan fasilitas canggih seperti di Jepang, tidak harus dengan merobohkan gedung stasiun kota yang memang terlihat kuno. Pembangunan tidak selalu identik dengan gedung megah dengan fasilitas canggih. Mungkin bagi kota metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya akan sangat mengidamkan fasilitas canggih yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat. Tapi bagaimana dengan Probolinggo? Dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 300.000 orang tentu Probolinggo harus mencari alternatif yang berbeda dengan kota metropolis. Diperlukan pertimbangan dari segi nilai sejarah, kreativitas, kegunaan dan minat untuk mengembangkan Kota Probolinggo tercinta. Dimasa depan, penulis berharap Kota Probolinggo memiliki gedung-gedung tua yang bernilai sejarah, dengan kombinasi kemajuan fasilitas disemua lini baik itu bidang lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan,

109


Seraut Asa Sebening Kristal

dan bidang-bidang lain yang berhubungan erat dengan kemajuan suatu kota. Mempertahankan bangunan tua memiliki berbagai fungsi yang tentunya akan menguntungkan bagi Kota Probolinggo itu sendiri. Diantaranya, bangunan tua dapat menarik wisatawan, yang berarti bangunan tersebut dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi Kota Probolinggo. Selain juga berfungsi sebagai media pendidikan. Mengapa? Karena kita dapat mempelajari sejarah yang menentukan kehidupan di hari ini dan juga masa depan Kota Probolinggo tercinta. Probolinggo adalah sebuah kota yang kaya akan budaya. Tari Lengger yang bercerita tentang penaklukan seorang raja adalah salah satu aset budaya Kota Probolinggo. Sebagai genreasi muda sudah selayaknya kita melestarikan budaya bangsa agar tidak diklaim oleh negara lain. Pelestarian budaya dapat dilaksanakan sejak dini, yaitu dengan mendirikan sanggar-sanggar tari. Sehingga masyarakan dapat belajar dan melestarikan kebudayaan yang ada. Usaha lain yang dapat dilakukan adalah sosialisasi melalui lembaga pendidikan yang ada. Kualitas pendidikan di Indonesia telah mencapai taraf yang baik. Namun, tidak hanya berhenti di situ. Pendidikan masih perlu ditingkatkan kembali agar mencapi taraf yang sempurna. Di Kota Probolinggo ini, pendidikan sudah merata dan dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat dari hasil Ujian Nasional tahun 2009 yang rata-rata sekolah

110


Pelajar dan Penataan Kota

siswanya mencapai tingkat kelulusan 100%. Namun, seperti kata Einstein �Hidup bagaikan menaiki sepeda. Agar tetap seimbang kita harus tetap bergerak�. Dari sini, harus tetap ada usaha untuk meningkatkan pendiddikan yang ada. Salah satu usaha adalah dengan metode sister school. Sister school? Mungkin Anda bertanya apa itu sister school. Sister school merupakan sebuah sekolah yang dibuat mirip dengan sekolah yang dianggap maju. Bukan haya dari segi fasilitasnya saja melainkan dari segi kurikulum. Diharapkan dengan menerapkan metode ini pendididkan di Kota Probolinggo menjadi semakin meningkat. Probolinggo juga memiliki Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL) yang bertempat di daerah Joboan. TWSL ini memiliki potensi yang besar jika dikembangkan lebih lanjut. Penyediaan fasilitas yang canggih dan lengkap akan menambah daya tarik tempat ini. Tempat ini juga dapat digunakan sebagai lahan pelestarian flora dan fauna mengingat flora dan fauna di Indonesia menghadapi keterpurukan. Banyak pelajar Kota Probolinggo memiliki potensi yang besar dalam penulisan karya ilmiah. Tentunya ini akan sangat membangakan bagi kota seribu taman ini. Perlu perhatian khusus bagi para pelajar kreatif di Kota Probolinggo. Pembentukan sebuah organisasi peneliti Kota Probolinggo sangatlah sesuatu yang menarik sehingga Kota Probolinggo memiliki potensi yang lebih dibandingkan kota lainnya. Dan tentunya ini akan

111


Seraut Asa Sebening Kristal

membawa nama baik kota seribu taman nan asri. Semoga.***

Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo Anissa Felia N.H.

Pada zaman modern ini, banyak sekali didirikan universitas yang berkualitas dan ternama di kota-kota besar. Sayangnya di kota Probolinggo tidak memiliki universitas yang seperti di kota-kota besar. Oleh karena itu, di kota Probolinggo sangatlah perlu mendirikan sebuah universitas yang berkualitas, sehingga tak hanya dikenal tamannya saja. Dengan membangun sebuah universitas di kota ini diharapkan akan mengurangi jumlah pengangguran di Probolinggo. Kebanyakan lulusan SMA melanjutkan ke Perguruan Tinggi akan tetapi banyak juga yang tidak melanjutkan karena keterbatasan biaya, yang mereka memilih bekerja. Tetapi mereka yang ingin berkuliah di universitas yang berkualitas dan ternama, masih harus mendaftar ke universitas di luar kota Probolinggo, sehingga biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Apabila mahasiswa

112


Pelajar dan Penataan Kota

berkuliah di universitas yang ada di Probolinggo, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak sehingga dapat menghemat pengeluaran keluarga. Pembangunan universitas harus ditempatkan di daerah yang strategis seperti di tengah-tengah kota Probolinggo atau pembangunan ini dapat juga memanfaatkan bangunan yang sudah tidak terpakai. Yang dilengkapi fasilitas transportasi yang khusus untuk mengantar jemput mahasiswa. Universitas ini juga dapat mendatangkan dosen dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia. Tujuan mendatangkan dosen dari luar negeri yaitu untuk menarik minat mahasiswa luar kota untuk mempelajari bahasa asing di universitas ini. Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik permasalahannya yaitu saat ini, di kota Probolinggo masih belum ada universitas yang berkualitas dan ternama. Pembangunan universitas ini sangatlah berguna bagi kota Probolinggo yang Bestari ini, sehingga yang menjadi pertanyaan yaitu mampukah universitas ini menarik minat mahasiswa luar kota untuk melanjutkan sekolahnya di sini. Gagasan yang diangkat pada artikel ini adalah: 1. Mendirikan sebuah universitas yang berkualitas dan ternama di kota Probolinggo agar memudahkan para calon mahasiswa untuk berkuliah dikotanya tanpa mendaftarkan dirinya ke universiatas yang berada di luar kota. Dan ingin menjadikan universitas ini bertaraf International University dan sebelum mencapai

113


Seraut Asa Sebening Kristal

2.

3.

taraf tersebut universitas ini bertaraf National University terlebih dahulu. Ingin menjadikan kota Probolinggo ini menjadi kota yang memiliki universitas yang berkualitas dan ternama yang terkenal di kota-kota besar lainnya. Ingin mengurangi mahasiswa yang menganggur karena sedang mencari lowongan pekerjaan. Ingin menjadikan mahasiswa Probolinggo yang cerdas, kreatif, pintar, juga menjadikan kota Probolinggo yang nomor 1 karena memiliki mahasiswa yang cerdas, kreatif, dan pintar yang berkuliah di universitas ini. Mahasiswa yang seperti ini dapat mewakili kota Probolinggo dalam ajang perlombaan.

Dalam mewujudkan pembangunan universitas yang berkualitas dan ternama ini maka perlu antisipasi dari masyarakat dan pemerintah kota Probolinggo. Universitas ini juga dilengkapi oleh fasilitas transportasi yang berguna bagi mahasiswa untuk mengantar jemput mereka. Juga bertujuan untuk mempermudah mahasiswa berkuliah di kotanya tanpa perlu mendaftar ke universitas yang ada diluar kota. Kalau dihitung-hitung di kota Probolinggo masih belum ada universitas akan tetapi di daerah kabupaten Probolinggo sudah mempunyai beberapa gedung Universitas yang salah satunya berada di daerah Dringu dan Leces. Universitas ini dapat dijadikan universitas yang bertaraf International

114


Pelajar dan Penataan Kota

University dan sebelum menjadi Universitas yang bertaraf Internasional, taraf Universitas ini menjadi taraf National University terlebih dahulu. Universitas ini juga dapat mendatangkan dosen dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dll. Kalau perlu mahasiswa Probolinggo tidak perlu mendaftarkan dirinya ke Universitas luar kota melainkan mahasiswa dari luar kota yang mendaftarkan dirinya ke Universitas di Probolinggo. Dengan didirikannya universitas ini disamping mahasiswa mencari pekerjaan mahasiswa juga dapat menyampingkan dengan berkuliah di universitas ini. Makna membangun universitas yang berkulitas dan ternama adalah berkualitas maksudnya adalah selama mahasiswa berkuliah di sini dapat terjamin. Ternama maksudnya adalah universitas yang didirikan ini terkenal tidak hanya di kota Probolinggo atau dikabupaten Probolinggo saja melainkan terkenal dibeberapa kota-kota besar. Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulannya yaitu secara umum pembangunan universitas ini sangatlah berguna bagi mahasiswa yang sedang menganggur. Dan saat ini kebanyakan mahasiswa Probolinggo yang mendaftar ke universitas diluar kota karena di Probolinggo masih belum ada universitas yang didirikan Probolinggo ini. Dengan didirikannya universitas ini di kota Probolinggo merupakan bukti bahwa Kota Probolinggo tidak hanya kota yang memiliki penghargaan lingkungan yaitu Adipura dan Adiwiyata sekaligus kota yang memiliki seribu

115


Seraut Asa Sebening Kristal

taman di sekitar jalan dari Kota Probolinggo sampai Kabupaten Probolinggo. Kesimpulannya adalah lebih banyak mahasiswa Probolinggo yang mendaftar ke universitas di luar kota dibandingkan mahasiswa luar kota yang mendaftar ke universitas Probolinggo. Saran yang bisa diambil yaitu sebaiknya universitas ini dibangun dengan semenarik mungkin agar banyak mahasiswa luar kota yang berkuliah di sini. Mungkin kalau bisa dilengkapi fasilitas yang lengkap dan memadai. Dan juga dapat mendatangkan dosen dari luar negeri. Dengan pembangunan universitas ini warga Probolinggo terutama mahasiswa menjadi tidak sulit untuk mencari Perguruan Tinggi. Dalam mencari ilmu tersebut mahasiswa tidak perlu mendaftar ke universitas luar kota untuk mencari ilmu dan pendidikan. Dan jika universitas ini terwujud maka setiap wilayah Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo sudah memiliki gedung universitas masing-masing. Informasi tentang universitas ini dapat disebarluaskan melalui poster dan internet.***

“Tidak ada yang mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin� (Napoleon Bonaparte)

116


bagian 4 Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan


”Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin” Yusman Alharis (SMAN 4, Kelas 11, 17 th) ”Taman Belajar Hijau” Muklas Andika Wijaya (SMKN 4, Kelas 10, 15 th)


Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan

Kota Seribu Taman

ala Negeri Kincir Angin Yusman Alharis

Selayang Pandang Kota Probolinggo Kota Probolinggo, di manakah letaknya? Tahukah Anda? Sungguh ironis jika Anda tak mengenal kota yang cantik nan indah ini. Kota Seribu Taman, Kota Mangga dan Anggur, begitulah masyarakat menyebutnya. Kota yang terletak di pinggir laut dan di sebelah timur, selatan dan barat dibatasi oleh gunung-gunung yang kokoh berjajar, seolah menjadi benteng perkasa yang di dalamnya berisi sejuta potensi kekayaan alam. Acap kali orang berkata bahwa kota yang terletak di pinggir laut berhawa panas, kering dan tanahnya pun tandus. Tidak seperti di daerah pegunungan yang sejuk dan dingin. Tetapi, bagaimana dengan Kota Probolinggo? Apakah demikiaan halnya dengan kota-kota yang lain yang letaknya di pinggir laut?. Anggapan itu seolah sirna ketika Anda menginjakkan kaki di salah satu kota yang sudah tiga kali mendapatkan penghargaan bergengsi yaitu adipura ini.

119


Seraut Asa Sebening Kristal

Semilir angin yang sejuk seolah menyambut kedatangan Anda, “SELAMAT DATANG DI KOTA SERIBU TAMAN�. Debur ombak bersautan di lautnya yang tenteram, seolah menambah estetika keindahan kota ini. Di sepanjang jalan-jalan Kota Probolinggo, mata Anda akan tertuju pada tamantaman kota nan cantik dan indah yang telah dibentuk sedemikian rupa. Pohon-pohon yang rindang pun seolah memberi salam dengan desir anginnya. Jalanjalan pun sangat bersih dan nyaman dipandang mata. Jadi tak heran jika kota ini juga mengokohkan untuk merebut predikat sebagai Kota Sehat Tingkat Nasional 2010. Rakyatnya yang ramah dan sangat mencintai Kota Probolinggo inilah yang juga mengantarkan Kota Probolinggo menjadi maju seperti sekarang ini. Aplikasi Kincir Angin di Kota Probolinggo Kota Probolinggo adalah sebuah kota sedang yang letaknya di pinggir laut dan terkenal dengan angin yaitu angin Gending. Sudah seharusnya Kota Probolinggo mulai menggali potensi-potensi yang belum ada. Salah satunya adalah penggunaan kincir angin. Mendengar kata kincir angin, pasti pikiran Anda akan menuju kepada suatu negara yang sudah 350 tahun menjajah negara kita, yaitu Belanda. Lalu, mengapa harus kincir angin? Hal ini tentunya sangat berhubungan dengan letak geografis Kota Probolinggo yang terletak di pinggir laut. Dengan letak yang dekat laut itulah, kita bisa mengaplikasikan penggunaan kincir angin di Kota

120


Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan

Probolinggo, sebab daerah yang dekat dengan laut mempunyai angin yang cukup besar. Juga didukung dengan adanya angin gending yang sudah melekat di kota ini. Jadi, penggunaan kincir angin di Kota Probolinggo sangat tepat. Kincir angin adalah suatu alat yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan energi angin. Hal inilah banyak orang yang mengatakan bahwa kincir angin adalah salah satu pembangkit listrik yang memerlukan biaya operasional yang murah serta pemeliharaan yang mudah dari pada pembangkit listrik lainnya. Selain itu, penggunaan kincir angin juga ramah lingkungan. Namanya saja kincir angin, alat ini hanya menggunakan angin untuk menggerakkan baling-balingnya yang akhirnya bisa menghasilkan arus listrik. Angin adalah salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Kincir angin ini pun sungguh sangat bermanfaat keberadaannya mengingat manusia dalam dekade ini akan dihadapkan dengan kenyataan bahwa manusia akan kekurangan bahkan kehilangan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, misalnya minyak bumi, batu bara dan lain-lainnya yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sungguh ironis jika anak cucu kita hanya diwarisi “kegelapan dan kegelapan� oleh kita sendiri. Untuk itu, perlu suatu upaya untuk mencegah hal tersebut yaitu dengan cara mengaplikasikan kincir angin sebagai pembangkit

121


Seraut Asa Sebening Kristal

listrik yang ramah lingkungan khususnya di Kota Probolinggo. Prinsip dasar kerja dari kincir angin ini adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir atau baling-baling. Lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik yang bisa digunakan untuk kebutuhan listrik khususnya di Kota Probolinggo. “Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kincir angin tersebut. Misalnya, kincir angin juga membutuhkan alat-alat pendukung agar dalam pengoperasiannya, kincir angin dapat menghasilkan energi listrik yang maksimal. Adapun alat-alat pendukungnya yaitu : 1. Gearbox Gearbox merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah putaran yang rendah pada kincir atau baling-baling menjadi putaran yang tinggi. Dengan alat ini, maka listrik yang dihasilkanpun akan semakin bagus. 2. Brake System Brake System adalah alat yang berfungsi untuk menjaga putaran kincir pada porosnya sehingga gearbox bisa selalu bekerja pada titik aman ketika terjadi angin yang besar. Alat ini perlu dipasang sebab dengan dipasang alat ini, juga menjaga generator dapat bekerja pada titik yang aman dalam pengoperasiannya.

122


Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan

3. Generator Generator adalah salah satu alat atau komponen penting yang berfungsi sebagai pengubah energi gerak yang dihasilkan oleh angin melalui balingbaling menjadi suatu energi listrik. Prinsip kerjanya yaitu, poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetic permanent. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat. Ketika poros generator mulai berputar, maka secara otomatis akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya menghasilkan tegangan dan arus listrik. Lalu disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. 4. Penyimpan Energi Karena keterbatasan ketersediaan akan energi listrik (tidak sepanjang hari angin selalu tercukupi) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu, perlu digunakan alat yang nantinya digunakan untuk menyimpan energi listrik. Energi yang disimpan adalah energi yang dihasilkan dalam keadaan lebih dari kebutuhan. Hal itu terjadi jika ada angin yang cukup besar dan kebutuhan akan permintaan listrik rendah, maka saat itulah energi listrik yang berlebihan itu disimpan yang nantinya digunakan apabila suatu saat kondisi angin tidak bersahabat atau cuaca tidak mendukung.

123


Seraut Asa Sebening Kristal

Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah kincir angin dengan diameter kipas r adalah P = 1/2ρ.π.R².v³ dimana ρ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan v adalah kecepatan angin pada waktu tertentu. Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah kincir angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi rumus tersebut dapat dikalikan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak.” (sumber: http://id.wikipedia.org/ wiki/Turbin_angin dengan sedikit perubahan). Manfaat Kincir Angin di Kota Probolinggo Dari data di atas kita sudah bisa membayangkan apa saja manfaat dari kincir angin yaitu sebagai salah satu pembangkit listrik tenaga angin yang ramah lingkungan, non polusi listrik dan juga murah serta mudah pengoperasiannya. Sehingga demikian masyarakat Kota Probolinggo mempunyai alternatif baru yang sangat berguna sehingga masyarakat Kota Probolinggo tidak lagi menggantungkan listrik pada PLN saja. Selain itu, kincir angin juga bisa digunakan sebagai objek wisata yang menarik dan unik karena objek wisata ini di Indonesia sangat jarang. Titik Lokasi Penancapan Kincir Angin Kincir angin bisa dibangun di dekat laut atau pelabuhan Kota Probolinggo. Hal ini dikarenakan anginnya cukup tinggi. Selain itu, di persawahan juga sangat efektif. Hal ini dikarenakan kincir angin bemanfaat sebagai pemompa air yang kemudian

124


Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan

oleh petani digunakan untuk mengairi persawahan mereka (irigasi). Jadi para petani tidak lagi menggunakan mesin bor. Dan ketersediaan air pun akan selalu terpenuhi karena dengan kincir angin, siklus air pun akan terjaga dengan baik. Begitulah ulasan tentang pengaplikasian kincir angin di Kota Probolinggo. Semoga Kota Probolinggo di masa yang akan datang akan selalu bersinar dan bercahaya menjadi kota yang tertib, aman, sejahtera dan peduli terhadap lingkungan dan masa depan bangsa.***

Taman Belajar Hijau Muklas Andika Wijaya

Kota Probolinggo yang saat ini berusaha mewujudkan dirinya sebagai kota seribu taman, di masa depan adalah salah satu kota belajar di Indonesia yang konsisten dalam gerakan penghijauan. Di masa depan Kota Probolinggo dikenal sebagai kota yang sangat aman dan nyaman untuk belajar karena adanya fasilitas yang mendukung dan memadai. Di saat bersamaan, Kota Probolinggo dikenal sebagai kota yang “hijau�

125


Seraut Asa Sebening Kristal

karena konsisten dalam mengadakan penghijauan di wilayahnya. Untuk mewujudkan kota hijau dan nyaman untuk belajar diadakan program ruang terbuka hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman belajar bagi segala kalangan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman guna mendukung manfaat RTH dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Ruang Terbuka Hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman belajar ini disebut Taman Belajar Hijau. Agar mudah dijangkau oleh masyarakat, Taman Belajar Hijau ini ada di tiap kecamatan, yaitu di kecamatan Kedopok, Wonoasih, Kademangan, Mayangan dan Kanigaran. Masingmasing Taman Belajar Hijau di tiap kecamatan tersebut memiliki ciri khas sendiri khususnya dalam hal jenis pohon mangga yang banyak dijumpai di wilayah tersebut. Pengguna fasilitas di taman ini adalah seluruh masyarakat kota Probolinggo dan luar kota Probolinggo. Para pengunjung yang ingin masuk ke kawasan taman belajar dikenakan tiket masuk yang terjangkau. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk menyerahkan kartu pengenal seperti KTP atau Kartu Pelajar, kecuali bagi anakanak yang didampingi oleh orangtua atau orang dewasa lainnya. Mengingat Taman Belajar Hijau ini adalah Ruang Terbuka Hijau yang dikembangkan secara unik oleh pemerintah kota bersama-sama

126


Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan

dengan penduduknya, maka pembuatan Taman Belajar Hijau ini mengacu pada pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Misalnya, luas masingmasing Taman Belajar Hijau ini minimal 30%dari luas wilayah kecamatan karena luas minmal sebuah ruang terbuka hijau yaitu 30% dari luas wilayah. Selain itu, Taman Belajar Hijau di tiap kecamatan ditempatkan di lokasi stategis yang mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Salah satu contoh lahan potensial yang strategis untuk dijadian Taman Belajar Hijau terletak di Jalan Brantas, di depan masjid Al Kubro. Di tiap Taman Belajar Hijau tersedia berbagai fasilitas yang lengkap untuk digunakan pengunjung selama belajar di taman tersebut,.yakni antara lain hotspot, perpustakan keliling, tempat berteduh yang nyaman untuk belajar, misalnya lesehan, bangku, meja, kursi dan sebagainya. Di masa depan, kebutuhan akses internet amat besar. Dengan tersedianya hotspot di Taman Belajar Hijau diharapkan proses belajar dengan akses ke internet dapat dilakukan dengan mudah. Penyediaan fasilitas hotspot ini dilakukan oleh pemerintah kota bekerja sama dengan pihak terkait, misalnya Telkom. Fasilitas kedua yang tersedia di Taman Belajar Hijau adalah perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling ini standby di tiap Taman Belajar Hijau mulai dari jam 2 siang sampai jam 7 pagi karena jam 7 pagi sampai jam 2 siang kelima mobil perpustakaan keliling berkeliling ke perumahan penduduk. Artinya ada 5 mobil

127


Seraut Asa Sebening Kristal

perpustakaan keliling (mopusling) yang masingmasing standby di tiap Taman Belajar Hijau. Semua pengunjung dapat memanfaatkan sumber bacaan dari mopusling ini. Namun hanya pengunjung yang berdomisili di Kota Probolinggo dan memiliki kartu peminjam yang dapat meminjam sumber bacaan tersebut. Semua perpustakaan keliling itu ada di bawah koordinasi langsung perpustakan kota. Fasilitas berikutnya yang disediakan pemerintah kota di Taman Belajar Hijau adalah Kantin Kejujuran. Kantin ini menjual berbagai “makanan dan minuman hijau�, maksudnya makanan dan minuman yang terbuat dari bahan alami dan tidak mengandung pengawet. Disebut Kantin Kejujuran karena kantin ini tidak memiliki penjaga untuk melatih kejujuran para pengunjung. Para pengunjung mengambil makanan maupun minuman yang diinginkan dan membayar sesuai harga yang tertera. Meskipun demikian, kantin ini dilengkapi dengan CCTV sebagai kamera pengawas. Di salah satu bagian taman, terdapat area khusus untuk belajar bahasa Inggris yang disebut dengan English area. Di area ini semua wajib menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi, termasuk petugas. Selain itu, segala macam benda yang ada di area ini diberi label dalam bahasa Inggris untuk memudahkan para pengunjung agar terbiasa dengan bahasa Inggris. Area ini juga dilengkapi dengan poster, kamus dan artikel. Dua kamus besar Inggris-Indonesia diletakkan di setiap sudut area ini. Poster-poster berbahasa Inggris serta

128


Pelajar dan Pengelolaan Potensi Lingkungan

beberapa artikel bahasa Inggris ditempelkan di dinding bersama dengan peraturan atau tata tertib juga anjuran-anjuran dalam bahasa Inggris yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan artikel dalam bahasa Inggris yang berisi tentang kejadian-kejadian unik atau terkenal di dunia diletakkan di sebuah rak. Selain bisa mendapatkan sumber pengetahuan melalui buku-buku yang tersedia di mopusling dan internet, dengan memanfaatkan Taman Belajar Hijau ini pengunjung dapat memperoleh pengetahuan langsung terutama tentang tumbuhan yang menjadi ciri khas Kota Probolinggo. Di bagian tengah Taman Belajar Hijau ditanami berbagai jenis pepohonan, terutama jenis pohon mangga yang menjadi ciri khas taman sekaligus kecamatan dimana taman tersebut berada. Di taman-taman tersebut juga terdapat dua buah kolam ikan dimana tiap taman memiliki jenis ikan yang berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya Taman Belajar Hijau Kecamatan Mayangan memiliki kolam ikan air asin, sedangkan Taman Belajar Hijau Kecamatan Wonoasih memiliki kolam ikan lele. Di setiap jenis pohon, tanaman maupun kolam dipasangi sebuah papan yang memuat informasi tentang jenis pohon, tanaman atau ikan tersebut. Di bagian belakang taman terdapat dua buah kebun yaitu kebun anggur yang merupakan ciri khas kota Probolinggo dan kebun bunga. Di masingmasing kebun ini juga dipasangi papan informasi tentang jenis anggur maupun bunga serta cara budidayanya. Dengan adanya area pepohonan,

129


Seraut Asa Sebening Kristal

kolam dan kebun ini, diharapkan masyarakat kota Probolinggo dapat melestarikan lingkungan terutama mangga dan anggur yang menjadi ciri khas kota Probolinggo. Kemudahan dan kenyamanan Taman Belajar Hijau ini adalah bisa diakses segala lapisan masyarakat selama 24 jam penuh. Oleh karena dibuka selama 24 jam, maka taman-taman ini juga dilengkapi dengan penerangan yang memadai yang bisa dimanfaatkan jika pelajar dan masyarakat umum beraktifitas di taman tersebut pada malam hari. Ketertiban pengguna Taman Belajar Hijau ini dijaga bersama-sama oleh pengguna dan masyarakat umum di bawah pengawasan para petugas dari pemerintah kota. Untuk memudahkan pengawasan, di tiap Taman Belajar Hijau ini dipasangi CCTV sehingga tiap sudut taman dapat terkontrol. Taman Belajar Hijau ini yang merupakan Ruang Terbuka Hijau yang dikembangkan secara unik sesuai karakteristik tiap kecamatan, diharapkan dapat menjadi pusat-pusat belajar bagi semua kalangan. Semua orang bisa meluangkan waktunya untuk berkumpul di sini dan belajar sambil mengakses sumber-sumber referensi online dan buku-buku yang disediakan mopusling serta mendapatkan pengetahuan secara langsung dari informasi yang terdapat di area pepohonan, kolam dan kebun.***

130


bagian 5 Pelajar dan Budaya


”Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan” Tasya Tamara (SMPN 3, Kelas 8, 14 th) ”Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan” Windy Alvionita (SMPN 3, Kelas 8, 15 th) ”Kota Probolinggo Sebagai Kota Seni dan Budaya Masa Depan” Nicko Syaifuddin Al-Haq R. (SMPN 3, Kelas 8, 15 th)


Pelajar dan Budaya

Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan Tasya Tamara

Pada awalnya Kota Probolinggo hampir tidak memiliki kesenian. Kesenian Probolinggo hanyalah Jaran Bodag. Selain itu Kota Probolinggo juga hampir tidak memiliki tempat pariwisata. Meskipun begitu,Pemerintah Probolinggo tidak putus asa. Ketidak putus asaan Pemerintah Probolinggo dibuktikan dengan adanya tempat wisata buatan/event-event seperti KOBUDA, pameran, Semipro, dll. Event-event itu diciptakan agar masyarakat kota Probolinggo tidak jenuh karena sedikitnya tempat pariwisata. Sekarangpun lagi gencar-gencarnya para seniman mengumpulkan dan menciptakan berbagai macam kesenian daerah untuk menjadi kesenian Probolinggo. Namun kerja keras para seniman akan siasia jika masyarakat Probolinggo tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Pada umumnya mereka menganggap bahwa kesenian daerah tidak berlaku di zaman modern ini, tetapi berlaku pada zaman dahulu. Mereka lebih tertarik mempelajari

133


Seraut Asa Sebening Kristal

dan melestarikan kebudayaan barat, seperti dance. Mereka tidak mau mempedulikan budaya mereka sendiri. Seandainya mereka mau berpikir sedikit saja, kenapa akhir-akhir ini kebudayaan Indonesia banyak yang direbut oleh bangsa lain? Apabila mereka mau berpikir seperti itu, pasti letak kesalahan ada pada diri sendiri. Mengapa begitu? Karena kita tidak mau mempelajari dan melestarikan budaya kita sendiri. Kalau kita seperti itu, sama artinya dengan kita memberi kesempatan bangsa lain untuk memiliki budaya kita. Bangsa lain sangat tertarik terhadap budaya kita, bahkan mereka mau mempelajari budaya kita dan mereka tidak pernah meremehkan budaya kita. Tetapi kenapa malah kita yang meremehkan budaya Indonesia? Perlu diketahui bahwa kita jangan pernah meremehkan sesuatu, karena sesuatu yang kita remehkan bisa menjadi besar. Dan untuk sesuatu yang besar tidak bisa kita dapatkan begitu saja, kita memerlukan kerja keras. Jika sesuatu yang besar sudah kita capai, kita tidak boleh bangga dahulu. Kita jadikan sesuatu yang besar itu sebagai motivasi untuk lebih besar. Kejadian yang menimpa bangsa Indoesia dapat kita jadikan sebagai pelajaran. Tidak mau kan budaya Probolinggo yang akan diciptakan juga direbut oleh bangsa lain? Maka dari itu kita harus ikut berpartisipasi untk mempelajari dan melestarikan budaya Probolinggo. Tetapi maukah para generasi muda melaksanakannya? Dan bagaimana caranya agar para generasi muda mau mempelajari dan

134


Pelajar dan Budaya

melestarikan budaya Probolinggo mengikuti perkembangan zaman?

tetapi

juga

Agar Generasi Muda Melestarikan Kesenian Sejarah Probolinggo ada pada kurikulum pelajaran, karena buat apa kita mempelajari sejarah daerah lain. Tetapi kita sendiri tidak tahu sejarah Kota Probolinggo. Sejarah kota Probolinggo hanya dijadikan cerita rakyat saja, yang kebenarannya tidak diketahui. Segala bentuk kebudayaan / kesenian Probolinggo ada pada ekstrakurikuler di sekolahsekolah yang ada di Kota Probolinggo. Kesenian itu seperti tarian daerah, batik bermotif mangga, anggur dan angin. Ketiga motif batik itu merupakan ciri khas kota Probolinggo. Lebih banyak diadakan lomba-lomba kesenian daerah. Dengan adanya kegiatan lomba ini, para generasi muda akan semakin giat untuk mempelajari budaya. Karena tujuan mereka adalah untuk membawa nama baik sekolah dan sebagai sarana hiburan. Para generasi muda pasti pernah membaca sejarah yang menceritakan kejayaan kerajaan Majapahit semasa Patih Gajahmada dapat menguasai beberapa daerah hingga daerah Philipina. Pada zaman dahulu Indonesia sangat besar, bahkan Negara yang saat ini paling majupun pada zaman dahulu Indonesia sangat besar Indonesia. Tetapi kenapa sekarang semuanya terbalik? Itu semua karena masyarakat Indonesia kurang konsisten pada diri dan kehidupan mereka sendiri. Kita harus tetap mengingat sejarah-sejarah pada zaman dahulu. Dan

135


Seraut Asa Sebening Kristal

kita harus bisa meniru kerja keras para pembangun bangsa. Agar kita bisa menjadikan kota Probolinggo lebih besar di masa depan. Lebih banyak mengadakan event-event yang dilaksanakan di Probolinggo. Yang dapat menarik minat para penonton untuk menyaksikannya. Dan penontonnya bukan hanya dari masyarakat Probolinggo, tetapi juga masyarakat dari daerah lain. Apabila membutuhkan penginapan, akan disediakan penginapan wisata mangrove yang rencananya akan dibangun oleh Pemerintah Probolinggo di Ketapang. Di penginapan mangrove pengunjung dapat melihat indahnya pemandangan hutan bakau. Selain itu di penginapan mangrove para pengunjung dapat melihat secara langsung budidaya tumbuhan bakau. Jadi dengan adanya event-event dan penginapan wisata mangrove dapat menambah keuangan kota Probolinggo, karena darat menarik minat pengunjung untuk berpariwisata di Probolinggo. Menampilkan tari-tarian Probolinggo di tempat yang biasanya dijadikan tempat berkumpul, seperti di cafĂŠ-cafĂŠ. Biasanya di tempat-tempat seperti itu jarang sekali ditampilkannya kesenian daerah. Maka dari itu kita mencoba terobosan baru. Apabila dilaksanakannya rapat-rapat resmi antara pejabat Probolinggo dengan pejabat daerah lain. Pejabat-pejabat Probolinggo tidak ada salahnya mengenakan pakaian batik khas Probolinggo. Tujuannya agar pejabat dari daerah lain mengetahui dan apabila tertarik pasti mereka juga ingin memiliki dan mengenakannya. Mungkin pejabat dari daerah

136


Pelajar dan Budaya

lain dapat membantu mempromosikan kepada masyarakat-masyarakat daerah mereka. Intinya adalah sebagai sarana pengenalan dan promosi terhadap daerah lain Memanfaatkan bahasa Madura Probolinggo. Bahasa Madura dianggap kasar, tetapi bila kita bisa memanfaatkannya, pandangan terhadap bahasa Madura akan berubah. Misalnya, kita jadikan bahasa Madura dalam judul-judul pertokoan, cafĂŠcafĂŠ, hotel, tempat pembelanjaan, dll. Seperti “Leollenaâ€? yang dapat dipasang di tempat yang biasanya menjual barang untuk oleh-oleh. Tetapi tulisannya kita modif sekreatif mungkin. Pasti akan lebih menarik dan ini bisa dijadikan sebagai ciri khas Kota Probolinggo. Kobuda adalah salah satu ajang untuk memperlihatkan kekreatifan sekolah-sekolah, yang akan menampilkan berbagai macam busana yang terbuat dari daun. Ajang ini dapat menarik minat para kontestan dan para penonton. Tetapi akan lebih menarik lagi jika busana tidak hanya terbuat dari daun, melainkan dari bumbu dapur seperti kunyit, jahe, dll, serta bulu-bulu unggas dan buah-buahan. Menurut ibu Rukmini, selaku Ibu Walikota yang ingin menjadikan kota Probolinggo sebagai Kota Sejuta Senyum. Maksudnya ingin masyarakat Probolinggo menjadi masyarakat yang ramah tamah. Untuk mewujudkannya perlu ditekankan kepada masyarakat Probolinggo untuk saling tolong menolong, menjaga tali persaudaraan sesama manusia, dan saling menghargai. Dengan itu

137


Seraut Asa Sebening Kristal

kehidupan masyarakat Probolinggo akan makmur, damai, dan tidak ada permusuhan. Selain itu Pemerintah Probolinggo harus menciptakan suasana yang nyaman, seperti suasana yang bebas dari polusi dan banyak tumbuh-tumbuhan yang akan membuat masyarakat kota Probolinggo tidak malas untuk keluar rumah. Apabila suasana nyaman, pastinya kekesalan dan amarah akan hilang. Pasti masyarakat Probolinggo akan menjadi masyarakat yang ramah tamah, serta saling tolong menolong kepada sesamanya. Dan impian untuk mewujudkan kota Probolinggo menjadi kota sejuta senyum kemungkinan akan tercapai.***

Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan Windy Alvionita

Pendahuluan Seperti telah kita ketahui bahwa kota Probolinggo ini adalah kota kecil dengan sedikit tempat wisata. Oleh karena itu pemerintah harus mengupayakan pengembangan sektor pariwisata di kota ini. Dalam pengembangan pariwisata di kota Probolinggo, pemerintah hendaknya berupaya menggali potensi-potensi yang ada di kota

138


Pelajar dan Budaya

Probolinggo baik itu dari segi kerajinan, pertanian, perkebunan, makanan, dan hasil laut maupun dari budayanya. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan pengusaha jasa, baik itu hotel, pengusaha transportasi maupun pengusaha hiburan dan para pengusaha harus tanggap peluang-peluang ini. Dengan demikian di harapkan pariwisata di kota Probolinggo akan berkembang pesat. Di kota Probolinggo terdapat berbagai ragam jenis budaya seni, terutama pertunjukan kobuda yang di adakan setiap tahun sekali. Dan itu merupakan ciri khas dari kota Probolinggo. Di kota Probolinggo terdapat aneka ragam seni budaya antara lain: Tarian Citra Lengger, tarian ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Pada perkembangannya kesenian ini masih setia mengisi olah rasa di Kota Probolinggo. Bentuk sajiannya adalah olah tari dan olah tembang dengan bahasa Jawa, Madura dan Indonesia. Ludruk, dialog dalam ludruk menggunakan dialog Suroboyoan, sementara di daerah Probolinggo, menggunakan bahasa Madura. Ludruk merupakan salah satu drama tradisional yang di peragakan oleh grup kesenian yang digelar di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, perjuangan dan lain sebagainya dengan di selingi lawakan serta diiringi gamelan. Kerapan Sapi Brujul, merupakan kerapan sapi yang berbeda dari kerapan sapi di Madura yaitu

139


Seraut Asa Sebening Kristal

menggunakan sapi biasa yang di pakai bekerja sehari-hari di sawah (bukan sapi khusus balap) dan arena yang di gunakan adalah sawah yang dalam keadaan basah (berlumpur). Kerapan Kambing, cara lomba yang di gelar satu tahun sekali, pesertanya sangat banyak karena kambing adalah peliharaan sebagian besar masyarakat kota Probolinggo. Kerapan kambing yang sudah membudaya ini juga di ikuti peserta dari luar daerah. Budaya Tionghoa, sebuah persembahan atraksi dari ethnis Tionghoa yang berdomisili dan membaur menjadi satu dengan masyarakat di Kota Probolinggo dalam berbagai aspek kehidupan. Ojung, seni budaya masyarakat kota Probolinggo yang mirip olah raga anggar, dimana warga beradu fisik dan kemampuan untuk saling memukul dengan menggunakan sebilah rotan. Setiap pemain memiliki senjata memukul dan menangkis masing-masing 3 kali. Pemain yang paling banyak mengenai lawan ketika memukul maka dialah pemenangnya. Uniknya,sebelum acara itu dimulai warga melakukan ritual terlebih dahulu berupa permohonan doa kepada yang Maha Kuasa agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa ganjalan yang tidak di inginkan. Konon jika ojung dilakukan tanpa ritual terlebih dahulu, bekas pukulan rotan dapat menyebabkan luka yang tidak kunjung sembuh. Seni Pertunjukan, persembahan pagelaran yang menggambarkan keanekaragaman budaya

140


Pelajar dan Budaya

masyarakat kota Probolinggo yang meliputi: tari daerah, teater, musik perkusi, musik etnis, ojung, Lengger, Jaran Bodhag dan Ludruk. Kobuda (Kontes Busana Daun), adalah kontes busana yang berasal dari daun asli/imitasi yang disajikan lewat penampilan secara kelompok oleh para peraga. Di Probolinggo juga terdapat berbagai tempat wisata terutama TWSL, selain sebagai tempat wisata juga sebagai tempat belajar bagi para siswa-siswi yang tertarik belajar tentang lingkungan. Tempattempat wisata itu adalah: Agro Wisata Petik Anggur Merupakan wisata yang berbasis hasil pertanian, dimana para wisatawan dapat memilih, membeli dan menikmati segarnya buah anggur khas Kota Probolinggo yaitu “anggur prabu bestari�. Wisata Lingkungan Berwisata alam dengan menikmati keanekaragaman flora dan fauna seta mengagumi keindahan potensi bahari kota Probolinggo dengan rangkaian event: pameran bunga, expo flora dan fauna. TWSL (Taman Wisata dan Studi Lingkungan) Dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat dalam informasi dan studi lingkungan maka Pemerintah Kota Probolinggo telah membangun Taman Wisata dan Studi Lingkungan (TWSL) di lokasi ruang terbuka hijau hutan joboan Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan. Keberadaan TWSL merupakan ajang untuk rekreasi

141


Seraut Asa Sebening Kristal

dan belajar lingkungan bagi masyarakat Kota Probolinggo, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di TWSL antara lain: kunjungan siswa TK s/d SLTA untuk belajar lingkungan, kerja bakti siswa, pelaku industri dan aparat pemerintah Kota Probolinggo, rapat koordinasi dan diskusi lingkungan serta sejumlah kegiatan lain. Itulah kebudayaan dan tempat pariwisata di kota Probolinggo, pada masa yang akan datang, kota Probolinggo akan menciptakan tempat pariwisata yang baru dan lebih seru serta menambah wawasan pengunjungnya, yaitu kebudayaan kota Probolinggo di masa yang akan datang menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan asli seni dari masyarakat kota Probolinggo. Pagelaran Musik Gamelan Jadi para wisatawan dapat menonoton pagelaran musik gamelan, jika ingin berkunjung ke Probolinggo serta dapat memainkan alat musik sendiri, dan pagelaran tersebut tampil setiap seminggu sekali di gedung seni atau kampung seni yang berada di Jl. Hayam Wuruk. Di masa yang akan datang kota Probolinggo juga dapat membangun tempat wisata yang indah dan sebagai tempat belajar juga, antara lain: Agro Wisata Petik Mangga Merupakan wisata yang berbasis pertanian, sama seperti agro wisata petik anggur namun bedanya yang di petik adalah mangga dan jenis mangga yang di gunakan adalah mangga mana lagi karena itu merupakan ciri khas dari Kota

142


Pelajar dan Budaya

Probolinggo, para wisatawan juga dapat memilih, memanen dan menikmati segarnya buah mangga dan di tempat wisata itu sudah disediakan tempat untuk membuat rujak, jadi para wisatawan dapat memetik buah mangga yang muda dan dapat menikmatinya bersama keluarga. Tujuan diadakan tempat wisata agro petik mangga ini adalah: menciptakan suasana yang harmonis dan menciptakan kebersamaan bagi para pengunjungnya, menambah sarana dan prasarana pariwisata di kota Probolinggo, dan memperlihatkan kepada daerah lain bahwa kota Probolinggo memiliki tempat wisata yang merupakan ciri khas kota Probolinggo. Wisata Sawah Merupakan tempat wisata dimana para wisatawan dapat merasakan bekerja seperti petani:membajak sawah, menanam padi atau jagung, memanen hasil tanaman. Selain itu wisata ini juga dapat mengajarkan para siswa belajar bertani dan merasakan apa yang dikerjakan oleh petani kota Probolinggo. Selain membajak. Menanam dan memanen, para pengunjung juga dapat memerah susu sapi dan menangkap ikan. Dan hasil tangkapan ikan juga dapat di bakar secara langsung oleh para pengunjung. Wisata Musium Bawah Laut (WMBL) Wisata ini merupakan wisata di mana di dalam museum terdapat hewan-hewan air laut maupun air tawar. Dan hewan-hewan itu berada di dalam sebuah akuarium besar, sehingga para

143


Seraut Asa Sebening Kristal

pengunjung terkesan akan hewan-hewan yang berada di dalam akuarium tersebut. Itulah program kota Probolinggo masa depan. Dengan demikian kota Probolinggo akan perkembangan pesat dalam bidang sektor pariwisata dan kebudayaannya. Dan akan dikenal oleh daerah lain sebagai daerah yang maju serta daerah seribu taman.***

Kota Probolinggo Sebagai Kota Seni dan Budaya Masa Depan Nicko Syaifuddin Al-Haq R.

Masyarakat kota Probolinggo sekarang ini sudah mulai melupakan dan meninggalkan kesenian dan kebudayaan Kota Probolinggo. Sebetulnya masyarakat kota Probolinggo adalah pecinta kesenian dan kebudayaan, tetapi dengan seiring kemajuan teknologi dan komunikasi masyarakat kota Probolinggo sudah mulai bosan dengan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo, mungkin tidak adanya arahan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak di kota Probolinggo yang mempunyai bakat dan seni, contohnya: musik, lukis, tari, keterampilan dsb, tetapi tidak ada yang mengarahkan. Sebaiknya

144


Pelajar dan Budaya

berilah pelatih dan tempat serta honor yang layak kepadanya pasti akan terlaksana, maju dan berkembang. Maka untuk kedepannya sebaiknya kota Probolinggo harus mulai ada kemajuan untuk pengetahuan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo. Dan kota Probolinggo untuk mencapai semua itu harus ada penambahan lokasi untuk mempelajari dan memberi pengertian kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo, seperti di setiap sudut daerah kota Probolinggo harus membangun sanggar – sanggar untuk semua kalangan, seperti orang tua, remaja dan anak-anak. Untuk pembangunan sanggar – sanggar sebaiknya dibuat seindah mungkin, dan semenarik mungkin agar masyarakat di kota Probolinggo bisa belajar dan mengembangkan bakatnya agar dapat melestarikan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo. Sebaiknya masyarakat kota Probolinggo mulai saat ini menggunakan sarana dan prasarana kampoeng seni kota Probolinggo. Kampoeng seni tersebut merupakan merupakan salah satu agenda Dewan Kesenian, Dinas Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pendidikan Kota Probolinggo. Maka dari itu marilah kita turut menyukseskan dan menyemarakkan kesenian dan budaya yang ada di kota Probolinggo. Dan kampoeng seni kota Probolinggo tersebut bermaksud untuk mengekspresikan karya masyarakat kota Probolinggo. Dan kampoeng seni ini tidak ditujukan hanya bagi segelintir golongan, namun masyarakat kota Probolinggo juga berhak atas terbentuknya

145


Seraut Asa Sebening Kristal

kampoeng seni tersebut. Maka agar tidak adanya perselisihan antara golongan persanggaran dengan dan masyarakat maka masyarakat kota Probolinggo harus lebih banyak menggunakan sarana dan prasarana kampoeng seni dan banyaklah berpartisipasi. Untuk berkembangnya seni serta tempat dan pelatih mohon kepada pemerintah kota Probolinggo agar bisa memikirkan hal ini demi tersalurkan seni yang ada dalam pikiran masyarakat kota Probolinggo. Dan ini contohnya kesenian di kota Probolinggo: Lengger, adalah salah tarian kesenian yang mempunyai daya tarik tersendiri. Kesenian lengger kini merupakan salah satu aset kebudayaan yang dapat menarik wisata asing. Kobuda, (Kontes Busana Daun). Acara yang dihelat pada tanggal 23 November kemarin, diikuti oleh 22 peserta dari SMP dan SMA di Probolinggo. Kontes ini diselenggarakan oleh Kopara (Komunitas Pariwisata) bersama Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata. Even ini dimulai pukul 13.30 WIB, dan start dari SMKN 1 Taman Siswa Jl. Dr. Saleh. Selanjutnya setiap peserta melintasi Jl. Panglima Sudirman, Jl. Suroyo dan finish di alunalun Probolinggo Jl. A. Yani. Dalam rute tersebut panitia menyediakan 2 stage, dimana para peserta unjuk kebolehan di depan para juri dengan menari. Setiap peserta yang berpartisipasi dalam kontes ini, terdiri dari 11 orang dalam setiap kelompoknya, 1 orang menjadi maskot yang busananya wajib

146


Pelajar dan Budaya

menggunakan daun asli, sedangkan 10 orang lainnya diperbolehkan memakai daun imitasi. Acara yang juga dibarengi launching Semipro (Seminggu Di Kota Probolinggo) oleh Walikota Probolinggo HM Buchori ini, ternyata disambut antusias warga kota Probolinggo yang memadati rute Kobuda. Sehingga barikade pagar besi tak bisa membendung massa yang ingin menyaksikan peserta secara dekat. Terutama di stage saat peserta menari. MPS2, Morning on Panglima Sudirman Street digelar tiap 3 bulan sekali. Dari data yang dihimpun Radar Bromo, gelaran MPS2 terbukti berhasil menjadi media transaksi ekonomi. Pada MPS2 edisi 7 Maret 2010 lalu, misalnya, total pendapatan stanstan -berdasar rekapitulasi Bappeda- mencapai Rp 112.775.200. Sedangkan pada MPS2 edisi 27 Desember 2009 lalu, omzetnya mencapai Rp 112.199.000. itu berarti ada kenaikan sekitar Rp 600 ribu. UKM-UKM yang diajangi benar dalam gelaran MPS2 pun merasa senang dengan acara itu. Seperti diungkapkan Ketua Forda UKM Kota Probolinggo Umi Zunaidah. Dia mengoordinatori puluhan UKM yang ikut menjajakan produk unggulannya sejak kali pertama MPS2 digeber. Sebelum ada MPS2, UKM hanya berkesempatan memasarkan produk melalui pameran, baik di dalam maupun luar kota. Itu pun pelaksanaannya tidak pasti. Jenis produk yang bakal dipamerkan juga terbatas. "Kalau di MPS2 kan semua produk bisa dijual. Jadi bisa bergabung tanpa kecuali. Di MPS2 kami merasa punya kesempatan. Ada tendanya dan rapi," tuturnya. Meski tidak menanyai semua UKM, Umi

147


Seraut Asa Sebening Kristal

mendapat laporan bahwa makanan yang jual mayoritas habis. Menurutnya, penjualan buku laris sampai Rp 600 ribu. Jualan nasi yang biasa hanya menghabiskan beras 2 sampai 3 kg justru naik hingga 8 kg. "Yang jualan gudeg itu sampai lebih 15 kg berasnya. Pokoknya begini, kalau ada kesenian atau atraksi yang tampil, kami sampai kewalahan jualan. Tapi, kalau cuma dinas saja, bisa sepi," tutur Umi, seorang pelaku UKM.

Ia menilai tidak ada masalah dengan MPS2 yang sudah berjalan selama beberapa kali itu. Bahkan dia memastikan UKM yang dipimpinnya tidak punya keluhan dengan kegiatan tersebut. Dia juga mendukung MPS2 dilaksanakan tiga bulan sekali. "Jangan dekat-dekat jaraknya. Kalau terlalu dekat, orang itu bisa jenuh. Enak begini tiga bulan sekali. Menurut saya lebih baik MPS2 seperti yang kemarin (7/3) karena ramai sekali," ucapnya.

Koordinator pengrajin batik khas Kota Probolinggo Nani Kastip mengungkapkan hal yang sama. Kalau sampai MPS2 diberhentikan, itu tidak benar. Pasalnya, di MPS2 terjadi transaksi yang sangat besar sekali meskipun masih diluar target UKM. Misalnya saja kain batik khas Kota Probolinggo, saat MPS2 ada saja transaksinya, setelah MPS2 banyak pembeli yang berdatangan ke galeri. Masyarakat justru mengetahuinya dari MPS2. Kerajinan batok juga langsung banjir pesanan dari perhotelan dan masyarakat setelah melihat di MPS2.

148


Pelajar dan Budaya

"Dampaknya itu luar biasa. MPS2 itu sebagai pusat informasi juga untuk masyarakat. Orang Probolinggo sendiri tidak tahu kerajinannya seperti apa. Tapi, di MPS2 kan terwakili semua. Orang bisa tahu apa saja produk unggulannya. Kalau tidak ada MPS2 mau ke mana coba? Walaupun sudah ada galeri, MPS2 juga sebagai ajang promosi," cetus Nani yang mengaku penjualan batik makin laris pasca dibeber di MPS2.

Sementara itu, menurut pelaku seni Peni Priyono, konsep awal MPS2 adalah perekonomian masyarakat. Seharusnya sajian kesenian mulai dikurangi, unjuk diri peran satker harus dikurangi. Peni menyarankan agar pelaksana dalam hal ini pemkot membuat aturan yang wajib dipenuhi oleh pengisi stan MPS2. Beberapa satker banyak mengisi stand dengan kesenian, apalagi kesenian dari luar kota tentunya anggaran yang dibutuhkan besar. Ia menyarankan agar kesenian tidak didatangkan dari luar daerah. Dan seniman lokal juga harus lebih kreatif. Peni yang juga ketua Kopara (Komunitas Pariwisata) itu menegaskan MPS2 masih sangat layak untuk digelar hanya saja pelaksanaan bisa diperpanjang lagi. Menurutnya, bisa sampai jam 12.00, dengan mengalihkan jalur lalulintas. Baginya, roda perekonomian masyarakat memang berjalan di MPS2. Bila MPS2 dikonsep lebih natural, akan lebih cantik. "DPRD yang menyoroti MPS2, apanya yang dipermasalahkan? Banyak kok yang bisa

149


Seraut Asa Sebening Kristal

didapatkan. Penjual dagangannya laku, masyarakat dapat hiburan dan mengenal kesenian. MPS2 ini ditunggu banyak orang," tegasnya.

Kerapan Kambing Para pecinta balap binatang mulai melirik kambing sebagai hewan pacu. Pasalnya, balap (kerap) kambing tidak memerlukan biaya mahal seperti kerapan sapi. Selain itu, penikmat balap ini hanya melepas seekor kambing yang diadu dengan seekor kambing lainnya. Menurutnya, balap kambing diikuti sejumlah pihak yang tak sanggup beli sapi. Tetapi, katanya, sebagian pemilik kerapan kambing juga punya sepasang sapi kerap. Dia akui kerapan kambing sering muncul sebelum dan setelah musim kerapan sapi. Pada saat musim kerapan sapi, warga lebih tertarik menonton kerapan sapi. "Memang, penonton balap kambing lebih sedikit dibanding kerapan sapi," katanya. Tetapi semua itu belum mencukupi karena masih banyak, contohnya: keterampilan dan kerajinan dan masih banyak yang lain.***

“Apapun yang bisa dipahami dan diyakini pikiran manusia, berarti bisa dicapai� (Napoleon Hill)

150




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.