JIWO - Presentation Board

Page 1

PRESENTASI UAS

MUHAMMAD YOGA SOFIANUGRAHA 1 8 5 1 2 1 0 5

STUDIO DESAIN ARSITEKTUR

1


STUDIO DESAIN

1

ARSITEKTUR Nama :

MUHAMMAD YOGA S 18512105 Studio Master :

Stefy Prasasti Anggraini, Ar., S.T., M.Arch Assistant :

Tidi Ayu Lestari


STUDIO DESAIN

1

TAHAPAN PERANCANGAN

ARSITEKTUR

MENDAPATKAN KLIEN Proses awalah saat pertama memulai project dengan mencari atau mendapatkan klien sebagai owner / Investor

MENENTUKAN PROJECT Tahapan kedua adalah menentukan proyek apa yang akan dikerjakan, tahap ini dilakukan dengan melakukan diskusi kepada klien

MELAKUKAN WAWANCARA Tahapan melakukan wawancara kepada beberapa subjek / partisipator yang akan melakukan kegiatan merancang bersama masyarakat

PROGRAMING WAWANCARA EVALUASI Tahapan melakukan wawancara kedua sebagai evaluasi terhadap perancangan program yang telah dibuat sebelum nantinya akan lanjut menuju perancangan ď€ nal

Tahapan ini adalah serangkaian pengumpulan data, analisis dan akhirnya mendapatkan program yang akan diaplikasikan pada saat tahapan perancangan

RANCANGAN FINAL Rancangan akhir yang telah mempertimbangkan seluruh komponen program dan masukan dari partisipan


STUDIO DESAIN

1

tahapan 1 :

ARSITEKTUR

menDAPATKAN KLIEN

OWNER Ir. Usep Amendison, S.T. mewakili owner sebagai Pemerintah setempat (Camat) memberikan kesempatan untuk mengelola lahan milik pemerintah sekitar yang akan dijadikan Tempat penampungan sementara pasien gangguan jiwa. sehingga masukan dan par sipasi sebagai owner menjadi oer mbangan yang pen ng.

MANAGER

END USER

dr. Hayyumahdania Reswan Sp.KJ mewakili pihak

Hanif Muhammad Fathurahman mewakili pihak

pengelola bangunan sebagai Dokter yang berpar sipasi dalam memberikan masukan untuk berbagai kebutuhan pasien dan medis dalam standar rumah sakit jiwa. sekaligus membantu memberi masukan untuk konsep “HEALING� berdasarkan pengalamannya pada bidang kedokteran jiwa.

pengguna atau pengunjung sebagai masyarakat yang akan menjadi calon pengunjung. sehingga par sinya dalam perancangan adalah memberikan berbagai masukan untuk menunjang kebutuhan pengunjung pada bangunan. Masukan tersebut dapat dijadikan per mbangan dalam merancang kebutuhan ruang luar dan ruang dalam yang akan di akses pengunjung.


STUDIO DESAIN

tahapan 2 :

MENENTUKAN PROJECT

1

ARSITEKTUR

Di masa pandemi ini, masyarakat terlalu mementingkan diri mereka sendiri. Hal ini menyebabkan kecenderungan sikap individualis dan rasa acuh terhadap saudara saudara yang sangat memerlukan bantuan kita, salah satunya adalah saudara saudara kita yang mengalami gangguan mental / jiwa nya. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan Yayasan penampungan ODGJ Di wilayah Provinsi Bengkulu masih dinilai kurang dan tidak tersebar di wilayah kabupatennya, sehingga menyebabkan banyaknya ODGJ yang berkeliaran di masyarakat tanpa diperhatikan kesehatan dan keselamatannya, terlebih dengan adanya Virus Covid-19 yang sekarang tersebar dan mengancam akan menjangkit ODGJ.

Kekurangan Tempat Kurangnya tempat untuk ODGJ di Provinsi Bengkulu

Fasilitas RSJ yang Kurang Memadai Akan mengkaji tentang pengaruh bangunan dan lingkungan terhadap proses penyembuhan pasien ODGJ

Proyek ini merupakan proyek rencana yang akan merancang bangunan Rumah Penampungan Sementara Pasien ODGJ. sehingga akan banyak manfaat bagi masyarakat kabupaten, salahsatunya adalah masyarakat yang akan mengantarkan ODGJ akan menjadi lebih dekat. Perancangan bangunan berdasarkan kajian tentang pengaruh bangunan dan lingkungannya terhadap keberlangsungan penyembuhan pasien.


STUDIO DESAIN

1

tahapan 2 :

ARSITEKTUR

MENENTUKAN PROJECT Lokasi : Provinsi Bengkulu, Kabupaten Seluma. Di Provinsi Bengkulu hanya ada 1 Rumah Sakit Jiwa, yaitu RS Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu yang terletak di Jl. Bakti Husada, Lkr. Barat.

Tidak ada Rumah Sakit/ Yayasan penampungan lain di luar Kota Bengkulu, sehingga akan sangat sulit untuk mengantar pasien gangguan jiwa dari daerah kabupaten di sekitarnya. Lokasi yang strategis dalam membangun rumah penampungan sementara ODAGJ adalah di Kabupaten Seluma, karena merupakan kabupaten yang cukup ramai penduduk, namun belum ada yayasan/penampungan ODGJ.

LOKASI KABUPATEN SELUMA


STUDIO DESAIN

1

tahapan 3 :

ARSITEKTUR

melakukan wawancara Profil Klien : Nama : dr. Hayyumahdania Reswan Sp.KJ Profesi : Dokter

Profil Klien : Nama : Hanif Muhammad Fathurahman Pendidikan : Mahasiswa Universitas Diponegoro

“Saya sebagai dokter sering merasa bersalah ketika melihat ODGJ yang terlantar di jalanan.”

“Kepedulian terhadap semua makhluk hidup di dunia adalah hal yang paling saya prioritaskan. Semua manusia, semua hewan maupun tumbuhan berhak memiliki kehidupan yang baik untuk setiap individunya tanpa pengecualian.”

“Saya akan sangat bahagia jika suatu saat nanti pemerintah menyediakan tempat penampungan sementara ODGJ di daerah yang cukup jauh dari kota.”

“Masih banyak orang yang tidak perduli dengan kondisi saudara saudara kita diluaran yang memiliki kekurangan secara fisik maupun mental.”

“ODGJ yang terlantar di jalan sangatlah beresiko untuk kita dan dinya sendiri, karena bisa saja mereka membawa penyakit, dan apabila tidak segera ditangani akan berakibat fatal”

DOKTER

“Ruang Terbuka untuk berinteraksi dengan ODGJ akan sangat membantu dalam pemulihan pasien, karena selain dari obat medis yang di konsumsi pasien, kesehatan pasien juga ditentukan oleh kondisi mentalnya.

WARGA

Profil Klien : Nama : Veronica Adesla, M.Psi Profesi : Psikolog Personal Growth Clinic

Profil Klien : Nama : Juju Juhaeriah S.E. Profesi : Pegewai Negeri SIpil (Dinas Sosial Provinsi Bengkulu)

“saya saja ketika ditempatkan di ruangan yang tidak nyaman, saya malah menjadi khawatir, gusar, dan merasa tidak baik”

“Setiap tahunnya, ada saja ODGJ yang kami amankan dari jalanan, yang artinya masih banyak masyarakat yang menelantarkan ODGJ yang mereka anggap tidak berguna maupun dianggap aib keluarga”

“kesehatan kejiwaan pasien gangguan jiwa dapat disembuhkan selain menggunakan obat obatan, yaitu dengan pengaruh psikologinya”

“Sebenarnya ODGJ itu tidak jahat, hanya kita saja kadang yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Ketika kita melakukan pendekatan yang benar, mereka akan ramah kepada kita”

“semakin banyak interaksi yang terjadi, otak pasien akan mulai mencoba untuk merecovery dirinya sendiri” “diperlukan tempat olahraga, tempat ber kerajinan, atau apapun tempat beraktivitas sesuai minat mereka”

PSIKOLOG

“Suatu saat saya akan ikut dalam proses pembangunan RSJ atau Yayasan yang dapat lebih menyembuhkan secara tata ruang, bangunan, dan lingkungan sekitarnya”

DINAS SOSIAL

“Semoga ketika bangunan penampungan ODGJ ini terealisasikan, masyarakat akan teredukasi bahwa ODGJ itu tidak seperti stigma selama ini.”


STUDIO DESAIN

1

tahapan 4 :

ARSITEKTUR

programing Keterangan:

jalan raya

Tempat parkir akan diletakan pada sisi utara site, sehingga akan mempermudah kendaraan untuk parkir.

security

Public

parkir

Semi Public Private

Mushola nantinya akan diletakan pada sisi barat bangunan, sehingga akan sesuai dengan arah kiblat, dan memperkecil aktivitas pengunjung didepan kiblat untuk menghormati orang yang sendang beribadah.

ruang crafting

taman terbuka

ruang bermain lobi & ruang pengurus

toilet

toilet pasien perempuan

Taman Terbuka akan di ploting pada bagian tengah bangunan, sehingga integrasi bangunan akan memusat ke dalam. yang akan menimbulkan kesan kebersamaan dan keakraban (berdasarkan teori inner court).

ruang penyimpanan

ruang pengurus

ruang inap pasien perempuan

ruang inap pasien laki laki toilet pasien laki laki

security parkir

Pos Satpam akan diploting dekat dengan tempat parkir, sehingga bisa langsung membantu pengunjung site.

ruang baca mushola

jalan raya

u

Ruang Inap Pasien akan diploting pada bagian selatan bangunan sehingga akan mendapatkan ketenangan yang lebih, daripada bagian utara bangunan yang bising oleh kendaraan

ruang baca mushola

ruang crafting

taman terbuka

ruang bermain lobi & ruang pengurus

toilet

ruang penyimpanan

ruang pengurus

ruang inap pasien perempuan toilet pasien perempuan

ruang inap pasien laki laki toilet pasien laki laki

u


STUDIO DESAIN

1

tahapan 5 :

ARSITEKTUR

wawancara evaluasi

40 m

40 m

40 m

40 m

40 m

hasil wawancara owner :

hasil wawancara manager :

40 m

hasil wawancara user :

25 m 25 m

25 m

Bapak Usep : “Nanti tolong dibuatkan lobi dan ruang tunggu untuk kunjungan pemerintah, dan sepertinya akan dibutuhkan ruang administrasi untuk mengurus data data pasien” Ibu Juju : “Setiap 1 bulan sekali, kami dinas sosial akan berkunjung, sehingga nanti kalau bisa, tolong sediakan ruang tersendiri untuk berkunjung, dan setiap 6 bulan sekali kami akan mengajak pasien ODGJ untuk ikut berekreasi menggunakan bus dari Dinas Sosial, sehingga lahan parkir kalau bisa di rancang cukup untuk Bus”

Dokter Hayyu : “Peletakan kamar pasien sebaiknya di letakan pada bagian selatan site, sehingga akan mengurangi dampak kebisingan lalulintas dan kebisingan aktivitas umum pada utara site” Ibu Veronica : “Tidak semua pasien ODGJ itu Agresif, sehingga ada beberapa kategori pasien yang perlu melakukan aktivitas yang dapat membantu pemulihan jiwa nya. Peletakan ruang ruang untuk pasien beraktivitas dan berkreasi pada bagian yang masih bisa dilihat dari luar maupun dalam, sehingga masyarakat dapat melihat bahwa ODGJ itu tidak seperti kebanyakan stigma buruk” Ibu Minah dan Ibu Ratna : “kami butuh mengontrol pasien setiap hari. sehingga akan lebih mudah bagi kami jika ruang pengurus dan r uang pasien laki laki/perempuan berdekatan”

Bapak Usep : “Nanti tolong dibuatkan lobi dan ruang tunggu untuk kunjungan pemerintah, dan sepertinya akan dibutuhkan ruang administrasi untuk mengurus data data pasien” Ibu Juju : “Setiap 1 bulan sekali, kami dinas sosial akan berkunjung, sehingga nanti kalau bisa, tolong sediakan ruang tersendiri untuk berkunjung, dan setiap 6 bulan sekali kami akan mengajak pasien ODGJ untuk ikut berekreasi menggunakan bus dari Dinas Sosial, sehingga lahan parkir kalau bisa di rancang cukup untuk Bus”


STUDIO DESAIN

1

tahapan 6 :

ARSITEKTUR

rancangan final 1

3

2

A 4

3.200

2.000

6.500

8.500

3.200

2.000

6.500

8.500

A 5

A 6

8.500 5.500

3.000

1

A 7

8.500

3.500

8.500

3.500

3

2

A 4

A 5

A 6

A 7

4.500

3.000

2.200

1.800

4.000

4.000

4.500

3.000

2.200

1.800

4.000

4.000

A 8 4.000 1.500

2.500

A A 2.000

RUANG M.E.

-0.05

+0.05

-0.10

1.200

4.200

15

20

RUANG GANTI -0.05

5.000

5.000

1.000

1.700

C

1.500

1.500 1.500

1.700

+0.05

up

11

10

B

+0.05

+0.05

RUANG PENJUALAN KERAJINAN PASIEN GANGGUAN JIWA

KAMAR MANDI

2.500

RUANG DAPUR

4.000

4.000 4.000

-1.00

KAMAR MANDI

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT I

2.500

RUANG GENSET

KAMAR PERAWAT

B

B 8.500

8.500

8.500

3.500

2.000

6.500

8.500

8.500

8.500

3.500

B

+0.05

RUANG ADMINISTRASI

RUANG LOBI

KAMAR PERAWAT

+0.05

+0.05

+0.05

5.000

6.500

5.000

2.000

KAMAR PERAWAT +0.05

DENAH LT. 1 GEDUNG A U

1.000

RUANG GANTI -0.05

4.200

E

A 7

1.200

7.500

3.000

3.000

1.000

2.000

2.000

3.500

RUANG JANITOR

KAMAR MANDI

+0.05

2.000

1.500

20

A 6 8.500

5.000

15

A 5 8.500 4.500

11

8.500

2.500

8.500

6.500

2.500

A 4

6.500

2.000

1.700

3

2 2.000

10

SKALA 1:100

1.700

1

D

-0.05

F

A 2.000

RUANG PENYIMPANAN +4.05

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT II

5.500

+4.05

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT II

+4.05

+4.05

R. INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT III

4.500

3.000

2.200

1.800

4.000

4.000

4.500

3.000

2.200

1.800

4.000

4.000

+4.05

SKALA 1:100

U

3.500 8.500

7.500

8.500

8.500

7.500

2.500

2.500

1.700

1.700

5.000

5.000

1.700

1.700

20

DENAH LT. 2 GEDUNG A U

SKALA 1:100

1.800

TAMPAK UTARA

12.500 10.000

2.500

DOWN

8.500

8.500

1.800

10.000

10

8.500

6.500

15

6.500

10.000

11

1.500

B

2.000

2.500 4.000

DENAH LT. 1 GEDUNG B

+4.05

2.000

1.500

+3.95

4.000

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT II

RUANG AKTIVITAS PASIEN GANGGUAN JIWA

KAMAR MANDI

40.000 5.500

19.500

15.000

B

B TAMAN ROOFTOP +4.05

5.000

5.000

RUANG LAUNDRY

DOWN

10

11

+0.00

5.500

1.500

5.500

1.500

RUANG CUCI JEMUR

20

+8.05

15

2.000

2.000

+8.05

TAMAN ROOFTOP

2.000

2.000

TAMPAK BARAT 2.500

2.500

19.500

15.000

5.500

40.000

DENAH ROOFTOP GEDUNG B

DENAH ROOFTOP GEDUNG A

GYPSUM

PLAT BAJA CUSTOM

SKALA 1:100

U

U

SKALA 1:100

ALUMUNIUM

GRC

KACA (TEMPERED GLASS)

RAILING BAJA

ROSTER 15X15

KOLOM V 40X100

KOLOM 30X30

RAILING KACA

RAILING BAJA

BETON

KACA TEMPERED PAS. BATA

SLOOF 40X40 DINDING BATA

1

2

A 3

A 4

5

A 6

4.500

8.500

8.500

4.000

4.000

4.000

4.500

8.500

8.500

4.000

4.000

4.000

A 3

A

A 4

5

BALOK40 X 50

A 6

23.000

4.000

4.000

4.000

23.000

4.000

4.000

4.000

GNACNAP GNAIT ISADNOP

A

B

B

KAMAR MANDI

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT I +0.05

RUANG PENYIMPANAN BARANG

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT II

+0.00

-0.05

+4.05

RUANG INAP PASIEN GANGGUAN JIWA TINGKAT II +4.05

RUANG PENYIMPANAN BARANG

4.000

KAMAR MANDI

6.000

+0.05

4.000

4.000

RUANG PRAKTEK DOKTER KEJIWAAN

6.000

+0.05

6.000

RUANG TUNGGU PRAKTEK

-0.05

+0.05

+4.05

6.000

6.000

KAMAR MANDI

MUSHOLA

TAMAN ROOFTOP

2.000

2.000

2.000

B

+0.00

-0.05

B

B

3.000

3.200 8.500

2.300

2.500

3.000

3.000

8.500

4.000

4.000

4.000

23.000

4.000

4.000

4.000

4.000

4.000

4.000

23.000

4.000

4.000

4.000

DENAH LT. 1 GEDUNG C

DENAH ROOFTOP GEDUNG C

SKALA 1:100

SKALA 1:100

U

4.500

U

4.500


STUDIO DESAIN

1

tahapan 6 :

ARSITEKTUR

rancangan final

Di Provinsi Bengkulu, belum ada tempat penampungan pasien gangguan jiwa kecuali RSJKO Soeprapto yang terletak di Kota Bengkulu. Sulitnya askes masyarakat kabupaten untuk mengantarkan pasien gangguan jiwa menjadikan ini sebagai problem yang besar untuk pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menangani peningkatan kasus gangguan kejiwaan. Ide yang muncul dari ha nurani untuk membantu sesama dalam situasi yang dak baik menghasilkan gagasan untuk membangun sebuah tempat penampungan sementara Pasien Gangguan Jiwa bernama “JIWO: rumah singah pasien kejiwaan” . Ide ini diperkuat oleh keresahan masyarakat provinsi bengkulu kepada ODGJ terlantar yang ada pada pekarangan kampung mereka.

Perancangan ini diperkaya dengan adanya peran masyarakat secara ak f dalam kegiatan perancangan keseluruhan bangunan, mulai dari Pemilik Lahan,Pengelola dan Pengunjung bangunann. beberapa gagasan dalam proses perancangan par sipatori. “HEALING” merupakan konsep dasar pada bangunan ini, sehingga sebagian besar komponen bangunannya dirancang dengan pendekatan kesehatan kejiwaan secara psikologi. konsep yang menjadikan bangunan ini unik adalah talang air hujan yang mengalir pada bagian tengah bangunan yang merupakan penerjemahan keinginan salah satu per sipan dalam perancangan untuk memasukan salah satu objek wisata “air terjun seluma” di dalam bangunan. yang akan berpengaruh baik dalam proses pemulihan pasien gangguan jiwa. PONDASI BETON 30 X 30 GYPSUM KACA (TEMPERED GLASS) MEJA KAYU CUSTOM

DINDING BATA

GYPSUM

PLAT BETON

GRC

BALOK BETON 20X30 KACA (TEMPERED GLASS)

PLAT BAJA CUSTOM

ALUMUNIUM

RAILING BAJA

ROSTER 15X15

KOLOM V 40X100

KOLOM 30X30

RAILING KACA

RAILING BAJA

BETON

KACA TEMPERED PAS. BATA

SLOOF 40X40 DINDING BATA

BALOK40 X 50

TAMAN ROOFTOP

GNACNAP GNAIT ISADNOP

LOBI

2

3

RESEPSIONIS

KAMAR PENGURUS


tahapan 6 :

rancangan final ďŹ nal DESIGN Rancangan akhir yang telah mempertimbangkan seluruh komponen program dan masukan dari partisipan

STUDIO DESAIN

1

ARSITEKTUR


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.