SEMERU : damai di antara ribuan bintang
SEMERU :
damai di antara ribuan bintang
sebuah catatan perjala nan menikmati keindahan Gunung Semeru - chapter 2
halaman 1
Widhi Bek
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
29 Juli 2011 Kelopak mata masih menempel seakan enggan untuk dibuka, udara dingin membuat rasa malas untuk beranjak keluar dari sleeping bag. Ahkirnya setelah berdebat dalam hati, bisa juga “setan malas� nya ku usir.. kuambil tripod dan tas kamera. Kuseret tubuh keluar dari tenda, sedikit menggigil kutarik ke atas resleting jaket berharap bisa cukup menahan hawa dingin pagi itu. Bulan masih bersinar di antara kabut pagi yang menyelimuti Ranu Kumbolo.
halaman 2
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
05.13, waktu yang tertera di lcd kamera‌ masih terdengar dengkuran teratur dari tenda yang berdiri di pinggir danau.. Teringat kembali dulu dengan teman teman terheran heran ketika bangun pagi dan mendapati air di ember di bagian permukaan menjadi lapisan es tipis. Dengan ketinggian 2.400 mdpl memang terkadang suhu di Ranu Kumbolo di dini hari cukup dingin sehingga membuat permukaan air membeku.
halaman 3
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Kabut tebal nampaknya tidak akan segera beringsut, perlahan berkas cahaya kemerahan sudah mulai menerangi langit, tertutup kabut sehingga seperti berpedar di kejauhan. Agak kecewa karena hari ini tidak bisa menikmati keindahan matahari terbit di antara dua bukit di Ranu Kumbolo. Tapi yang lainnya keliatannya sama aja, tetap riang gembira karena bisa foto2 sembari loncat loncat walau matahari tertutup kabut hahaha. halaman 4
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Peralatan memotret yang sudah dipersiapkan untuk mengabadikan keindahan matahari terbit di Ranu Kumbolo pun ahkirnya kembali di packing.. tapi masih ada kesempatan di saat perjalanan turun setelah dari puncak nanti.. semoga cuaca lebih bagus
halaman 5
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
gaya nya si Adjie udah layak mendapat predikat fotografer pro nih :p
halaman 6
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Matahari sudah cukup tinggi ketika bulatan putih terangnya keluar dari kungkungan kabut. Saatnya untuk menjemur yang basah basah kehujanan kemarin. Ransel Matahari sudah cukup tinggi ketika bulatan putih terangnya keluar dari kungkungan dikeluarkan isinya, ditaruh di atas jas hujan. Digelar diatas rumputan, dibiarkan tersiram kabut. Saatnya untuk menjemur yang basah basah kehujanan kemarin. Ransel hangatnya sinar matahari, “supaya tidak bau� :p. dikeluarkan isinya, ditaruh di atas jas hujan. Digelar diatas rumputan, dibiarkan tersiram hangatnya sinar matahari, “supaya tidak bau� :p. semoga saja tidak mencederai indahnya pagi itu . . .
halaman 7
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Sementara di kejauhan, di jalur jalan yang menanjak menuju ke sebuah bukit yang dikenal dengan sebutan BUKIT CINTA, tampak beberapa orang sedang mencoba menaklukan tanjakan terjalnya. Beberapa rekan yang sedang menjemur barang tampak bersorak sorak memberi semangat. Ada mitos kalau kita berhasil melewati tanjakan Bukit Cinta tanpa berhenti dan menengok ke belakang, niscaya cinta kita dengan seseorang akan langgeng. Entah benar atau tidak, banyak pendaki yang mencoba nya..
halaman 8
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Saya sendiri termasuk yang kurang begitu percaya, lha karena memang sampai ke atas sana saya butuh berhenti berkali kali.. wkwkw..
jalan datar dengan membawa beban ransel di punggung aja udah bikin napas ngap ngapan, apalagi ini jalan nanjak, terpapar sinar matahari (mencari alasan biar gak ketauan kalau fisiknya memang ndak fit & proper buat ke gunung wkwkw)
halaman 9
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Dari atas Bukit Cinta, pemandangan Ranu Kumbolo yang barusan kami tinggalkan sangat menarik. Permukaan air berwarna biru kehijauan yang tenang. Kabut sudah menghilang jadi terlihat punggungan bukit di sebelah timur danau yang merupakan jalur yang kemarin kita lewati.
halaman 10
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Selepas itu perjalanan menuruni pungunggungan bukit yang dipenuhi rumput ilalang. Savana seluas 100 ha yang berbentuk seperti mangkok yang dipenuhi hamparan rumput ilalang ini biasa disebut Oro Oro Ombo.
halaman 11
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Terkadang kalau musim hujan di beberapa tempat tergenang oleh air dan becek, tapi sayang gak ada ojek :p. Dari Oro Oro Ombo kita bisa melihat Gunung Semeru yang terlindung di balik Gunung Kepolo (3.095 mdpl). Kalau sedang beruntung, dalam perjalanan kita bisa menyaksikan kepulan asap keluar dari puncak Gunung Semeru.
halaman 12
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Sekitar pukul 09.25 kami sampai di Cemoro Kandang, yang merupakan batas ahkir padang rumput. Setelah ini jalur setapak menuju hutan akan didominasi oleh pohon cemara (Casuarina junghuniana) dan pakupakuan.
halaman 13
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Sejenak melepas lelah sembari bercengkrema dengan rekan perjalanan. Enaknya team yang di depan, walaupun jalannya cepat (walau beban lebih berat daripada yang saya bawa), mereka bersedia menunggu kami yang team ngesoter abis ini, untuk kemudian melanjutkan lagi perjalanan dengan susunan yang gak jauh beda. Trio Kwek Kwek masih tetap ngesot ngesot di belakang hahaha
halaman 14
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Jalur sabana Oro Oro Ombo dengan latar belakang bukit di sebelah Ranu Kumbolo bisa kita nikmati sembari menikmati udara semilir di bawah rindangnya pepohonan di Cemoro Kandang
halaman 15
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Saya teringat perjalanan yang pertama dulu saya banyak mendapatkan stok alam berupa buah ceplukan (Physalis angulata). Buah kecil yang berasa seperti tomat (bahkan di dalam bahasa inggris juga dikenal dengan nama wild tomato), bisa digunakan untuk kudapan dalam perjalanan. Kali ini sembari berjalan saya juga memasang mata siapa tahu bisa kembali mengunyah ceplukan sembari berjalan menuju Kali Mati.
halaman 16
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Kondisi jalur perjalanan dari Cemoro Kandang lumayan teduh dengan banyaknya pohon pinus tinggi. Sinar mentari yang berada di atas kepala kami pun bisa sedikit teredam oleh pucuk daun.
halaman 17
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Selepas hutan cemara, kami mulai kembal memasuki padang rumput, Pos Jambangan. Dari sini Gunung Semeru sudah terlihat jelas. Berdiri kokoh dengan gurat gurat pasir yang nanti malam akan kami lewati untuk sampai ke Puncak Mahameru.
halaman 18
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Langit biru cerah, berlatar belakang Gunung Semeru, segera saja teman teman berpose.. “buat ganti profile FB� seloroh seorang teman, hahaha. Sayapun juga tidak ketinggalan minta tolong di-foto-in dengan latar belakang Gunung Semeru.. Narsis.com euy Mohon maaf buat teman teman yang lain..soalnya jalan nya pada cepat cepat jadi gak ketangkep kamera hihihi
halaman 19
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Sepanjang perjalanan dari Jambangan ke Kali Mati ini tak terhitung berapa kali saya berhenti untuk menikmati keagungan Gunung Semeru dan mencari komposisi yang menarik untuk mengabadikannya. Teriknya matahari yang bersinar seakan sejenak terlupakan dengan segala keindahan yang ada di depan mata. Gunung Semeru, tujuan yang kami coba gapai dalam perjalanan sudah terpapar di depan mata seakan melambai memberi semangat untuk segera menjumpainya.
halaman 20
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Ranting pohon, batang pohon, pohon edelweis, dan pose teman yang sedang mengabadikan Semeru sebagai penghias komposisi tak luput terekam dalam memory kamera.
halaman 21
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
SEJARAH LETUSAN GUNUNG SEMERU
Th 1968 : Pertumbuhan kubah lava terus berlangsung, banjir lahar membawa korban 3 orang penduduk Desa Sumber Gunung Semeru merupakan salah satu Wungkil. gunung api aktif tipe-A di Pulau Jawa yang tidak pernah berhenti meletus.Tercatat Th 1977 : Bulan Desember terjadi guguran sejak November 1818 hingga sekarang lava menghasilkan awan panas, guguran Gunung Semeru terus meletus. Indah tapi berjarak 10 km di Besuk Kembar dengan menakutkan. volume endapan 6,4 juta m. Sebagian awan panas ini menyeleweng ke Besuk Letusan Gunung Semeru yang terbesar Kobokan. Sawah dan Tegal seluas 110 ha hingga mengeluarkan awan panas atau rusak di Desa Sumberurip, hutan pinus wedhus gembel yakni: 450 ha, 2 jembatan rusak terbakar, dan 2 rumah bilik hanyut. Th 1942 : Letusan sampai di lereng sebelah timur pada ketinggian antara 1400 dan Th 1978 : Letusan masih terjadi dengan 1775 m. Titik letusan sebanyak 6 tempat. tinggi asap maksimum mencapai 800 m di Lelehan lava masuk ke Blok Semut dan atas tepi kawah, luncuran guguran awan menimbuni Pos pengairan Bantengan. panas maksimum 7 km. Aliran lava sepanjang 6,5 km. Th 1981 : Bulan Maret dan April terjadi Th 1961 : Letusan tipe stromboli dengan beberapa kali luncuran awan panas dengan tinggi abu lk 3000 m di atas puncak, bahkan jarak luncur maksimum 10 km. Tumpukan letusan dilemparkan sampai Arcopodo, endapannya 6,2 juta m2, suhu endapan hutan di sekitar hulu Besuk Sat dan Besuk awan panas di dekat Dukuh Supit Tengah Tompe terlewati. Aliran lava terjadi di Kali sebesar 120 derajat Celcius. Glidik, Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Kobokan. Th 1990 : Bulan Nopember dan Desember terjadi guguran kubah lava menghasilkan Th 1963 : Bulan Mei terjadi awan panas dan awan panas dan kawah Jonggring Seloko aliran lava melanda Curah Leng Rong, Kali yang terbuka sampai saat ini. Pancing, dan Besuk Semut. Awan panas mencapai 8 km dari kawah. halaman 22
Th 1994 : Bulan Februari terjadi letusan dan suara dentuman disertai hujan abu dan guguran lava membentuk awan panas. Aliran guguran awan panas masuk ke besuk Kobokan mencapai 11,5 km, ke Besuk kembar 7,5 km, dan besuk Bang lk 3,5 km. Volume awan panas tersebut diperkirakan 6,8 juta m mengarah ke Dusun Sumber Sari dan Kamar A Desa Oro-oro Obo Kecamatan Pronojiwo. Korban yang meninggal
terlanda awan panas 7 orang dan 2 orang hanyut oleh lahar. Th 2002 : Bulan Desember terjadi beberapa kali letusan di kawah utama diikuti awan panas guguran sejauh 12 kilometer dan melewati aliran lahar Besuk Rowo Baung. Karena tidak mengarah pemukiman penduduk, tidak ada korban jiwa.
sumber : http://kabardarisaya.blogspot.com/2010/11/sejarah-letusan-gunung-semeru.html
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
halaman 23
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Sesampainya di Pos Kali Mati, beberapa rekan terlihat sedang santai sembari tiduran di bawah pohon. Beberapa tenda sudah berdiri di sekitar pos ini. Malam nanti kami bermalam di sini dan sekitar pukul 23.00 baru akan summit attack.
halaman 24
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Kang Dedi – Ambon, pak Presiden Khyber pass, bang Jon dan istri tengah sibuk memasak untuk para anak didik nya yang mbalelo ini. Menu masakan yang terdiri dari berbagai macam menggugah selera yang tak sabar untuk segera mencicipinya. Menu makan siang kali ini adalah tempe goreng, ikan goreng, dan sop.. yummmyyy
halaman 25
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Suasana kebersamaan dalam perjalanan salah satunya bisa kita rasakan ketika sedang menikmati makan siang seperti saat ini. Kebersamaan yang mempererat ikatan dari yang belum kenal menjadi sahabat dan dari sahabat menjadi anggota keluarga besar.
halaman 26
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Setelah makan beberapa dari kami menuju sumber mata air untuk mengisi bekal ke puncak dan perjalanan turun besok. Mata air Sumber Mani, dari pos menuju ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kali Mati dengan menempuh jarak kurang lebih sekitar 30 menit.
halaman 27
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Trek menuju mata air Sumber Mani menyusuri bekas aliran sungai hingga sampai ke mata air yang jernih yang mengalir di tebing batu berlumut.
halaman 28
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Air meresap melewati dinding batuan dan membentuk aliran air yang di bawahnya ada yang berinisiatif memberi lembaran seng. Di sisi satunya lagi aliran air yang keluar diberi bekas botol air minum. Thank bro.. simple tapi mempermudah kami untuk menampung air ke dalam botol minuman :D
halaman 29
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Cuaca sore itu cukup cerah, langit masih tetap biru dan matahari yang mulai lengser ke sisi barat memancarkan cahaya hangat menyinari padang rumput di Kali Mati. Saat yang tepat untuk menikmati hari dengan berjalan jalan santai di padang rumput.
halaman 30
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Atau meloncat loncat kurang kerjaan kayak si Dina ini :p
halaman 31
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Berhubung cuaca cerah sehingg dari Kali Mati terlihat jelas puncak Gunung Semeru yang menjadi tujuan besok pagi. Gundukan pasir menjulang tegak, kokoh tak tergoyahkan. Lajur jalan berpasir yang merupakan satu satunya jalur dari Arcopodo menuju ke Puncak juga terlihat mengingatkan pengalaman lalu menapaki jalur lembut pasir. Naek 3 langkah melorot turun selangkah..
halaman 32
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Bunga edelweis (Anaphalis javanica) halaman 33
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Bunga yang terkenal dengan sebutan bunga abadi ini memang melegenda di banyak cerita. Di film series yang ditayang di TV kabel HBO, Band of Brothers, dimana salah seorang prajurit dari kesatuan German - Mountain Rangers menyematkan bunga edelweiss di baju seragamnya. Edelweiss berasal dari bahasa Jerman, edel (mulia) and weiss (putih), dalam legenda Jerman juga Edeleweiss menyimbolkan kekuatan dan kebulatan tekad.
Tapi bunga Edelweiss sekarang mulai terancam punah karena kebakaran hutan maupun ulah beberapa oknum yang mengambil entah untuk keperluan pribadi atau untuk diperjualbelikan. Dulu awal naik gunung juga sempat beberapa kali mengambil karena titipan dari beberapa teman wanita. Tapi setelah tahu bahwa hal itu bisa merusak kelangsungan hidup bunga Edelweiss maka sampai sekarang tidak pernah terpikir lagi untuk mengambilnya dan membawa pulang. Biarlah bunga Edelweiss tetap mekar di alam, di hati ku dan juga terekam indah di memory kamera.
Edelweiss, Edelweiss Every morning you greet me Small and white, clean and bright You look happy to meet me Blossom of snow may you bloom and grow Bloom and grow forever Edelweiss, Edelweiss Bless my homeland forever ~ Rodgers And Hammerstein halaman 34
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
Malam semakin larut.. bintang gemintang mulai terlihat berkilat di hitamnya langit. Seperti pasir berkilau yang ditebar di atas kertas hitam. Saya terpana melihat pemandangan indah di depan mata.. kemarin di Ranu Kumbolo cuaca kurang bagus sehingga tertutup kabut. Tapi malam ini di Kali Mati saya merasakan keindahan yang meresap ke relung hati. Biasanya saya hanya melihat satu – dua bintang yang cukup terang ketika di Jakarta. Tapi di Kali Mati saat itu saya menyaksikan ribuan bintang berkelip menerangi langit. “Seperti mau natalan� ujar saya dalam hati. Kabut putih kemerahan tampak seperti membelah langit dari utara ke selatan.. saya yang saat itu belum tahu kalau ternyata kabut itu merupakan kabut bima sakti yang sering disebut milky ways, hanya bisa melongo sembari mengabadikan keindahan alam di waktu malam. Ada haru, ada puji, ada syukur, dan terasa bahwa manusia hanya mahluk kecil dihadapan alam dan pencipta Nya..
halaman 35
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
“Woi.. istirahat.. nanti kita summit attack jam 11 malam lho !â€? teriak seorang rekan mengingatkan keasyikan ku menikmati layar lebar malam bertabur bintang ini.. dengan sedikit enggan, ahkirnya kembali ke tenda dan bersiap untuk istirahat sejenak.. sebelum ada gangguan lain, bulan dengan bulatan yang tidak sempurna, muncul di antara siluet pohon.. arghhh‌ segera bergegas kukeluarkan kamera lagi, kuambil beberapa frame gambar sebelum ahkirnya masuk ke dalam kehangatan sleeping bag..
Zzz zzzz zzzzz (sampai ketemu lagi di chapter 3..semoga tidak lama menunggunya :p)
halaman 36
SEMERU : damai di antara ribuan bintang
SEMERU :
chapter 2
damai di antara ribuan bintang
Silakan hujat kami melalui : email : widhibek@gmail.com twit : @widhibek atau @lndscpindonesia facebook : http://www.facebook.com/pages/Landscape-Indonesia/114876005232224
www.LandscapeIndonesia.com info update ebook perjalanan terbaru silakan di pantengin di sini : www.landscapeindonesia.com/review/book/292-koleksi-ebook-keindahan-indonesia
SEMERU : chapter 1 - Kembali Kutemukan Jejak Mu di Mahameru buat yang belum baca chapter 1 nya, silakan baca atau di download via scribd : http://www.scribd.com/doc/72791125/Semeru-Chapter-1 atau issuu : http://issuu.com/widhibek/docs/semeru-chapter-1
halaman 37