1 minute read

D. Profil Pelajar Pancasila

Next Article
Profil Penelaah

Profil Penelaah

menarik, pada akhir kegiatan saya bertanya pada Beni “Ben, boleh Ibu minta 15 biji kacang hijaumu?”Dan ternyata ia bisa dengan tepat mengambil 15 biji dan memberikannya pada saya. Pada akhirnya Beni melakukan kegiatan berhitung meskipun tidak seperti teman lain yang menggunakan gelas.

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajaran sepanjang hayat.

Advertisement

Bu Aruna : Kalau saya renungkan, prinsip kedua ini sangat terkoneksi dengan prinsip yang pertama, ya. Bu Odi : Mengapa Ibu berpikir demikian? Bu Aruna : Ingat cerita saya tentang Riko dan Beni? Bisa bayangkan kalau saya tidak mengubah pembelajaran dengan menggunakan material yang lebih terbuka dan mendorong anak-anak melakukan kegiatan demi kepentingan penilaian saya? Bisa jadi dampaknya Beni mengalami pembelajaran yang tidak berarti baginya. Ia bahkan bisa punya kenangan buruk. Di masa depan, Beni bisa jadi tidak punya kesenangan belajar dan hanya melakukan sesuatu sesuai apa yang diperintahkan padanya. Jika ini berlangsung bertahun-tahun, Beni yang tadinya memiliki potensi untuk menentukan apa yang ingin ia pelajari menjadi anak yang pasif dan hanya cenderung menunggu perintah saja. Beni belajar hanya jika disuruh dan ketika tak ada yang menyuruh, ia tidak belajar. Jika situasinya seperti ini, mana mungkin Beni menjadi pembelajar sepanjang hayat? Bu Odi : Wah, keren sekali refleksinya Bu Aruna!

3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.

Bu Aruna : Kata kunci dalam prinsip pembelajaran ketiga, yaitu kompetensi, karakter, dan holistik

Bu Odi : Benar sekali. Bisakah Bu Aruna menjelaskan apa maksudnya?

Bu Aruna : Saya pikir maksudnya pembelajaran yang seharusnya mengembangkan aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan seimbang. Kata holistik ini sebenarnya lebih gampang diucapkan daripada dimaknai. Saya bercermin dari apa yang dulu pernah saya lakukan dengan anak didik saya. Dulu saya masih memaknai bahwa enam aspek

8 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD

This article is from: