9 minute read
8.3 Pembahasan
artikan bahwa desa tersebut dapat di jadikan sebagai unggulan pertanian, dan dari hasil wawancara tersebut dapat dibuat pengkodean.
8.3 Pembahasan
Advertisement
a. Studi Kasus
Studi kasus dalam teknik analisis deskriptif kualitatif ini yaitu berupa pengolahan hasil wawancara mengenai perekonomian dari beberapa desa.
Hasil wawancara yang diolah berupa jawaban-jawaban dari pertanyaan terbuka, tidak terstruktur dan biasanya tentang perspektif (subyektif) dari sumber informasi. Dalam contoh data yang diberikan, yang menjadi narasumber yaitu seorang kepala dan dua orang petani. Informasi yang diperoleh dari wawancara itu berisi seputar potensi desa, komoditas unggulan, keberadaan usaha-usaha, harga lahan, dan pendapatan rata-rata petani. b. Tujuan Tujuan dari teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu mengelompokkan informasi dari hasil wawancara menurut temanya.
Dengan melakukan pengelompokkan ini informasi-informasi yang ada lebih mudah untuk dipahami secara keseluruhan. c. Data
Data yang kami gunakan disini merupakan contoh data hasil wawancara yang diberikan pada saat perkuliahan.
No : 01 Narasumber : Budi Pekerjaan : Kepala Desa Waktu : Pukul 09.00 WIB Hari/Tanggal : Selasa, 22 Oktober 2019
Potensi dari desa ini adalah pertanian, bisa dilihat dari lahan pertanian yang cukup subur, didaerah timur ada lahan pertanian jagung yang luas, diselatan ada lahan jahe local dan sebagian palem, ada juga potensi industri ada lahan untuk peternakan ayam yang cukup luas Komoditas unggulan dari desa ini ada singkong, padi, jagung, ubi rambat pada musim kemarau
UMKM di desa ini ada Penggergajian Kayu. Selain itu di Selatan itu ada Peternakan yang cukup besar juga. Untuk harga lahan yang disamping jalan ini sudah cukup mahal. Kisaran Rp. 350.000 – Rp. 500.000 per m2 . Kalau untuk pendapatan rata-rata petani sekitar Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan.
(halaman 1)
Narasumber : Sukardi Pekerjaan : Petani Waktu : Pukul 13.00 WIB Hari/Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Potensinya pertanian, di desa ini masih banyak lahan pertanian yang subur. Selain itu, juga ditemukan banyak jenis komoditas. Komoditas unggulannya Padi sama Jagung, kalau di sawah tadah hujan itu kalau baru musim hujan ya padi, tapi kalau sedang musim kemarau seperti sekarang ini ya lebih banyak jagungnya. Kalau untuk UMKM, disini ada 3. Itu disebelah pertamini itu ada UMKM Tempe. Yang 2 itu juga Tempe juga. Kalau untuk harga lahan, yang disamping jalan besar depan itu ya sekitar Rp. 300.000, kalau masuk pemukiman, biasanya Rp. 50.000 – Rp. 100.000 per m2 . Kalau untuk lahan sawah itu sekitar Rp. 200.000 – Rp. 300.000 per m2 . Kalau untuk pendapatan rata-rata, yang kerja di pertanian itu sekitar Rp. 500.000 – Rp. 600.000
(halaman 2)
Narasumber : Dani Pekerjaan : Petani Waktu : Pukul 09.00 WIB Hari/Tanggal : Jum’at, 18 Oktober 2019
Komoditas yang paling unggul di desa ini dari sektor pertanian basah dan kering yaitu padi dan jagung, dari sektor perkebunan ada jati, kedua sektor diatas kadang tidak dapat berproduksi jika sedang musim kemarau dan tidak ada sama sekali sumber air.
Dukuh ini tidak memiliki UMKM ataupun industri. Harga lahan di wilayah yang dekat dengan permukiman (pusat desa) berkisar antara 15 rb sampai 400 rb an, ada yang mencapai harga 80 rb, tergantung dari lokasi lahan tersebut. Sedangkan untuk harga lahan non permukiman tidak mencapai angka 100 rb, rata-rata harga lahan hanya 30 rb sampai 50 rb an, jika lokasi lahan semakin berada ke tengah atau jauh dari sumber air, maka harganya akan semakin murah.
Pendapatan rata-rata berkisaran 1- 2 Jt/bulan, pendapat tersebut jika pada saat sedang musim produktif karena kebanyakan bekerja sebagai petani, tetapi jika sedang tidak musim tani seperti sekarang (kemarau panjang) mayoritas masyarakat akan bekerja serabutan dan pendapatan juga menjadi tidak menentu.
(halaman 3)
d. Langkah Pengerjaan Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan pengolahan data hasil wawancara adalah sebagai berikut. 1) Membaca dengan cermat teks transkrip wawancara. 2) Menandai hal yang penting (kata kunci) dari pembicaraan yang ada. 3) Melakukan pengkodean
Contoh:
POD untuk potensi dari desa KOM untuk komoditas unggulan US untuk keberadaan usaha
HL untuk harga lahan
PDP untuk pendapatan rata-rata petani 4) Menyusun kode dari hasil transkrip wawancara ke dalam tabel. (Contoh format penulisan: kode informasi/nomor narasumber/nomor halaman/nomor alinea.)
Potensi dari desa ini adalah pertanian, bisa dilihat dari lahan pertanian yang cukup subur, didaerah timur ada lahan pertanian jagung yang luas, diselatan ada lahan jahe local dan sebagian palem, ada juga potensi industri ada lahan untuk peternakan ayam yang cukup luas Komoditas unggulan dari desa ini ada singkong, padi, jagung, ubi rambat pada musim kemarau UMKM di desa ini ada Penggergajian Kayu. Selain itu di Selatan itu ada Peternakan yang cukup besar juga. Untuk harga lahan yang disamping jalan ini sudah cukup mahal. Kisaran Rp. 350.000 – Rp. 500.000 per m2 . Kalau untuk pendapatan rata-rata petani sekitar Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan. POD/01/01/01
KOM/01/01/02
US/01/01/03
HL/01/01/04
PDP/01/01/05
Potensinya pertanian, di desa ini masih banyak lahan pertanian yang subur. Selain itu, juga ditemukan banyak jenis komoditas.
Komoditas unggulannya Padi sama Jagung, kalau di sawah tadah hujan itu kalau baru musim hujan ya padi, tapi kalau sedang musim kemarau seperti sekarang ini ya lebih banyak jagungnya. Kalau untuk UMKM, disini ada 3. Itu disebelah pertamini itu ada UMKM Tempe. Yang 2 itu juga Tempe juga. Kalau untuk harga lahan, yang disamping jalan besar depan itu ya sekitar Rp. 300.000, kalau masuk pemukiman, biasanya Rp. 50.000 – Rp. 100.000 per m2. Kalau untuk lahan sawah itu sekitar Rp. 200.000 – Rp. 300.000 per m2 . Kalau untuk pendapatan rata-rata, yang kerja di pertanian itu sekitar Rp. 500.000 – Rp. 600.000 POD/02/02/01
KOM/02/02/02
US/02/02/03
HL/02/02/04
PDP/02/02/05
Komoditas yang paling unggul di desa ini dari sektor pertanian basah dan kering yaitu padi dan jagung, dari sektor perkebunan ada jati, kedua sektor diatas kadang tidak dapat berproduksi jika sedang musim kemarau dan tidak ada sama sekali sumber air. KOM/03/03/01
Dukuh ini tidak memiliki UMKM ataupun industri. US/03/03/02 Harga lahandi wilayah yang dekat dengan permukiman (pusat desa) berkisar antara 15 rb sampai 400 rb an, ada yang mencapai harga 80 rb, tergantung dari lokasi lahan tersebut. Sedangkan untuk harga lahan non permukiman tidak mencapai angka 100 rb, rata-rata harga lahan hanya 30 rb sampai 50 rb an, jika lokasi lahan semakin berada ke tengah atau jauh dari sumber air, maka harganya akan semakin murah. HL/03/03/03 Pendapatan rata-rata berkisaran 1- 2 Jt/bulan, pendapat tersebut jika pada saat sedang musim produktif karena kebanyakan bekerja sebagai petani, tetapi jika sedang tidak PDP/03/03/04
musim tani seperti sekarang (kemarau panjang) mayoritas masyarakat akan bekerja serabutan dan pendapatan juga menjadi tidak menentu.
5) Melakukan kategorisasi data • Potensi Desa
No Informasi
1 Potensi dari desa ini adalah pertanian, bisa dilihat dari lahan pertanian yang cukup subur, didaerah timur ada lahan pertanian jagung yang luas, diselatan ada lahan jahe local dan sebagian palem, ada juga potensi industri ada lahan untuk peternakan ayam yang cukup luas 2 Potensinya pertanian, di desa ini masih banyak lahan pertanian yang subur. Selain itu, juga ditemukan banyak jenis komoditas.
• Komoditas Unggulan
No Informasi Kode
POD/01/01/01
POD/02/02/01
Kode
1 Komoditas unggulan dari desa ini ada singkong, padi, jagung, ubi rambat pada musim kemarau 2 Komoditas unggulannya Padi sama Jagung, kalau di sawah tadah hujan itu kalau baru musim hujan ya padi, tapi kalau sedang musim kemarau seperti sekarang ini ya lebih banyak jagungnya. 3 Komoditas yang paling unggul di desa ini dari sektor pertanian basah dan kering yaitu padi dan jagung, dari sektor perkebunan ada jati, kedua sektor diatas kadang tidak dapat berproduksi jika sedang musim kemarau dan tidak ada sama sekali sumber air. KOM/01/01/02
KOM/02/02/02
KOM/03/03/01
• Keberadaan Usaha
No Informasi Kode
1 UMKM di desa ini ada Penggergajian Kayu. Selain itu di
Selatan itu ada Peternakan yang cukup besar juga. US/01/01/03
2 Kalau untuk UMKM, disini ada 3. Itu disebelah pertamini itu ada UMKM Tempe. Yang 2 itu juga Tempe juga. US/02/02/03
3 Dukuh ini tidak memiliki UMKM ataupun industri. US/03/03/02 • Harga Lahan
No Informasi Kode
1 Untuk harga lahan yang disamping jalan ini sudah cukup mahal. Kisaran Rp. 350.000 – Rp. 500.000 per m2 . 2 Kalau untuk harga lahan, yang disamping jalan besar depan itu ya sekitar Rp. 300.000, kalau masuk pemukiman, biasanya Rp. 50.000 – Rp. 100.000 per m2. Kalau untuk lahan sawah itu sekitar Rp. 200.000 – Rp. 300.000 per m2 . 3 Harga lahan di wilayah yang dekat dengan permukiman (pusat desa) berkisar antara 15 rb sampai 400 rb an, ada yang mencapai harga 80 rb, tergantung dari lokasi lahan tersebut. Sedangkan untuk harga lahan non permukiman tidak mencapai angka 100 rb, rata-rata harga lahan hanya 30 rb sampai 50 rb an, jika lokasi lahan semakin berada ke tengah atau jauh dari sumber air, maka harganya akan semakin murah. HL/01/01/04
HL/02/02/04
HL/03/03/03
No • Pendapatan Rata-Rata Petani
Informasi
1 Kalau untuk pendapatan rata-rata petani sekitar Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan. 2 Kalau untuk pendapatan rata-rata, yang kerja di pertanian itu sekitar Rp. 500.000 – Rp. 600.000 3 Pendapatan rata-rata berkisaran 1- 2 Jt/bulan, pendapat tersebut jika pada saat sedang musim produktif karena kebanyakan bekerja sebagai petani, tetapi jika sedang tidak musim tani seperti sekarang (kemarau panjang) mayoritas Kode
PDP/01/01/05
PDP/02/02/05
PDP/03/03/04
masyarakat akan bekerja serabutan dan pendapatan juga menjadi tidak menentu.
6) Merangkai hasil kategorisasi data ke dalam bentuk paragraf yang runtut.
e. Interpretasi Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting di
Kecamatan X. Hal ini dikarenakan kondisi tanahnya cukup subur sehingga pertanian menjadi potensi dari beberapa desa di kecamatan ini. Di bagian timur Desa X terdapat lahan pertanian jagung yang luas, sedangkan di bagian selatanya ada lahan jahe lokal dan sebagian palem. Begitu pula dengan Desa II, desa ini masih banyak ditemukan lahan pertanian yang subur yang menghasilkan beragam jenis komoditas. Dari sektor pertanian tersebut kemudian muncul komoditas unggulan yang dimiliki oleh semua desa yaitu, padi dan jagung. Untuk Desa
I, selain dua komoditas tersebut ada juga komoditas unggulan yang lain yakni singkong dan ubi rambat. Untuk Desa III, ditemukan pula komoditas dari sektor perkebunan jati. Produksi komoditas-komoditas unggulan tersebut menyesuaikan dengan kondisi musim yang ada, karena persediaan air pada musim kemarau cenderung lebih sedikit bahkan tidak ada sama sekali sumber air.
Meskipun pertanian merupakan sektor yang memiliki perenan penting di Kecamatan X, tidak menutup kemungkinan diemukannya beberapa usaha dan industri. Sebagai contoh adanya UMKM Penggergajian Kayu di Desa I dan UMKM Tempe di Desa II. Tak hanya itu, ditemukan pula peternakan yang cukup besar di Desa I. Beberapa desa tersebut memiliki harga lahan yang beragam. Seperti lahan yang ada di samping jalan Desa I kisaran harganya Rp. 350.000 – Rp. 500.000 per m2. Untuk harga lahan di Desa II, yang di samping jalan besar sekitar Rp. 300.000, sedangkan yang masuk pemukiman Rp. 50.000 – Rp. 100.000 per m2. Kalau untuk lahan sawah itu sekitar Rp. 200.000 – Rp. 300.000 per m2. Di Desa III, diketahui bahwa harga lahan yang berlokasi di