4 bangunan Tadao Ando

Page 1


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku Perbandingan Gaya Arsitektur Modern Karya Tadao Ando . Dalam penyusunan buku ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.

Kami menyadari tanpa arahan dari dosen pembimbing serta masukan dari berbagai pihak tidak mungkin kami bisa menyelesaikan tugas besar Sejarah Arsitektur ini. Buku ini dibuat sedemikian rupa semata-mata untuk memudahkan pembaca menggali literatur mengenai Tadao Ando dan karyanya. Untuk itu penulis hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, sehingga kami bisa menyelesaikan buku ini.

Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 25 Maret 2020 Penulis

X


Kata Pengantar…………………………………….. X Biografi……………………………………………. 1 Analisis Konsep & Peran………………………….. 7 Pembahasan Karya: Church of Light…………………………………….14 Azuma House………………………………………18 4 x 4 House………………………………………....33 Church on the Water……………………………......40 Daftar Pustaka……………………………………...52

XX


Tanggal Lahir

: 13 September 1941

Tempat Lahir

: Osaka, Jepang

Kewarganegaraan :

Jepang

Andō Tadao 安藤 忠雄

Awal Kisah Tadao Ando adalah seorang arsitek Jepang, lahir pada tanggal 13 september 1941 di distrik Minato, Osaka sebagai putra kembar. Dibesarkan kakek dan nenek dari pihak ibu di distrik asahi, nama keluarga Ando diperolehnya dari keluarga ibunya. adik kembarnya bernama Takao Kitayama, memiliki perusahaan konsultan dan desain, Kitayama & Company di Tokyo. Arsitek Kōjirō Kitayama yang berkolaborasi dengan peter eisenman adalah adik bungsunya.

1


Masa Muda Pada umur 10 sampai 17 tahun, tadao ando bekerja pada tukang kayu. cara belajarnya sangat tak lazim, “saya bukan siswa yang baik. saya lebih suka belajar sendiri di luar kelas. Ketika saya berumur sekitar 18, saya mulai mendatangi kuil dan tempat minum teh di Kyoto dan Nara; ada banyak arsitektur tradisional yang luar biasa di sana. Saya mempelajari arsitektur dengan melihat bangunan yang ada dan membaca buku tentangnya.” Ketertarikannya pada arsitektur pertama kali tumbuh saat pada umur 15 Ando membeli buku yang berisi sketsasketsa Le Corbusier. “saya men-trace gambar tersebut berkali-kali, sampai seluruh halaman jadi hitam,” kata Tadao Ando, “saya seringkali heran, dari mana le corbusier mendapatkan ide.” Ia pernah menjadi petinju, Great Ando adalah nama ring sewaktu menjadi petinju profesional. Uang hadiah dari bertinju dipakainya untuk mengembara ke Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia.

2


Awal Perjalanan

Tadao Ando mengunjungi Amerika Serikat, Eropa dan Afrika antara tahun 1962 sampai 1969. Pada masa-masa itulah ando mulai membentuk gagasan arsitekturnya sendiri, arsitektur sering dikatakan dipelajarinya secara otodidak dengan membaca buku dan mengamati karyakarya arsitektur dalam perjalanannya di banyak negara. Walaupun demikian, setelah lulus dari sekolah menengah teknik, Ando pernah berkuliah di sekolah seni Setsu Mode Seminar yang didirikan Setsu Nagasawa. Selain itu, ia pernah bekerja di sebuah biro arsitek, serta mengikuti kursus interior secara tertulis. Sebelum mendesain bangunan, Ando pernah menangani interior sejumlah kafe di wilayah Kansai.

3


Karir Pada tahun 1969, Ando mendirikan biro arsitek Tadao Ando Architects & Associates di Osaka. Kantornya banyak menerima pesanan bangunan rumah tinggal. Karya-karya

awalnya termasuk (a) Kebun Mawar di distrik Ikuta, Kobe (1977) dikerjakan bersama Yasuhiro Hamano dari Team Hamano. (a) Awaji Yumebutai

Penghargaan Institut Arsitek Jepang diterimanya untuk desain rumah tinggal sederhana di Osaka, Sumiyoshi no Nagaya (Azuma House) pada tahun 1979. Sejak itu pula, Ando mengembangkan gaya arsitektur berupa bentukbentuk geometris dari beton ekspose tanpa finishing. Beton Ando sering disebut sebagai “smooth-as-silk.” Dia menjelaskan bahwa kualitas konstruksi tidak bergantung pada campuran itu sendiri , tetapi lebih pada bentuk kerja ke beton yang di cor .

4


Kesuksesan Pada tahun 1980-an, karya Ando terus bermunculan di wilayah Kansai (termasuk Kitano Izinkan di Kitano-chō, Kobe, dan kawasan Shinsaibashi, Osaka), pusat perbelanjaan, kuil, serta gereja. Bangunan fasilitas publik dan museum seni banyak dihasilkannya pada tahun 1990an. Ando juga diundang sebagai profesor tamu di luar negeri, seperti di Universitas Yale (1987), Universitas Columbia (1988), Universitas Harvard (1889), dan Universitas South California (2002).

Sejak tahun 1997, Ando menjadi dosen di Fakultas Teknik Universitas Tokyo, dan setelah pensiun mendapat gelar Profesor Emeritus (2003), serta gelar Tokubetsu eiyo kyōju (Profesor Kehormatan Luar Biasa Universitas Tokyo) pada tahun 2005. Penghargaan lainnya: Medali Alvar Aalto, Penghargaan Pritzker, Medali Emas AIA, dan Medali Emas UIA

5


Tentang Arsitektur "Dalam semua karya saya , cahaya merupakan faktor pengendali penting , Saya membuat ruang tertutup terutama melalui dinding beton tebal . Alasan utama adalah untuk menciptakan tempat bagi individu , sebuah zona untuk diri sendiri dalam masyarakat . Ketika faktorfaktor eksternal dari lingkungan kota membutuhkan dinding tanpa bukaan , interior harus menjadi yang utama dan memuaskan . " " Hal-hal seperti cahaya dan angin hanya memiliki arti ketika mereka diperkenalkan dalam rumah dalam bentuk terputus dari dunia luar . Saya membuat urutan arsitektur berdasarkan geometri kotak , lingkaran, segitiga dan persegi panjang . Saya mencoba untuk menggunakan kekuatan di daerah di mana aku membangun , untuk mengembalikan rumah dan kesatuan antara alam ( cahaya dan angin ) yang hilang dalam proses modernisasi rumah Jepang selama pertumbuhan cepat tahun lima puluhan dan enam puluhan . " - Tadao Ando

6


Analisis Konsep Pemikiran & Peran Arsitektur Jepang merupakan contoh yang penuh dengan filosofi mendalam yang terekpresikan pada teks dan kode arsitekturnya. Salah satu pemerhati arsitektur Jepang, Mangunwijaya (1992), mencitrakan arsitektur Jepang dengan kesederhanaan, kepolosan, kelurusan, dan ketenangan batin. Jiwa Jepang tradisional mencari keheningan dan ketenangan dalam perasaan yang bersemadi. Arsitektur Jepang merupakan arsitektur ruang murni. Penelitian terhadap data-data primer terlihat bahwa Tadao Ando berusaha memperkenalkan suatu teori modernisme yang disebutnya sebagai “Self Enclosed Modernity”yang terungkap dalam berbagai tulisan yang ditulis sendiri ataupun arsip wawancara yang dilakukan terhadapnya. Self Enclosed Modernity Ando berarti segala sesuatu dibangun di antara unsur regionalisme yang kritis dan berakar pada budaya, dimana segi fungsi dan rasionalisasi sebagai bagian dari modernisme juga terpenuhi, serta dalam kesatuan antara tempat tinggal dan alam yang hilang dalam proses modernisasi (Tadao Ando, 2002).

7


Teori Self Enclosed Modernity -Tadao Ando Ruang dan shintai dalam arsitektur Hubungan antara jiwa raga seperti yang terdapat dalam shintai juga dijumpai dalam ruang. Suatu tempat bukanlah ruang yang absolute tetapi juga sebuah ruang yang heterogen, bermakna, memiliki keterkaitan dengan keseluruhan sejarah, budaya, iklim, topografi dan urbanisme yang membentuk kesatuan terutama terhadap manusia sebagai pengguna ruang.” (Ando, 1995). Ando mengarahkan orang yang datang ke bangunannya dan merasakan pengalaman ruang di dalamnya. Ando berusaha menciptakan suatu ruang yang tidak sekedar fungsional tetapi juga nyaman dan menyenangkan bagi manusia, serta dapat dinikmati keindahannya sebagaimana manusia menikmati karya seni lain seperti musik maupun puisi.

8


Arsitektur dan Alam Arsitektur harus memelihara hubungan nyata dengan alam sekitarnya. (Ando, 1995) Dalam karyanya, alam selalu berperan penting terutama dalam membangkitkan perasaan mendalam yang seringkali hilang akibat teknologi. Dengan memanfaatkan potensi alam di sekeliling bangunan, Ando berusaha menciptakan suatu bangunan yang mampu membangkitkan sensitifitas manusia terhadap alam sekitar.

Material Cahaya yang masuk kedalam ruang menciptakan perubahan suasana akibat pengaruh yang diberikan cahaya terhadap material tersebut (Ando, 1995). Material asli, yaitu material – material pokok seperti beton atau kayu yang belum dicat merupakan salah satu elemen penting dalam karya arsitektur Ando. Ando tidak hanya mengekspresikan material asli tetapi juga mengolahnya dengan paduan elemen lain dan finishing yang halus untuk menghasilkan makna suatu ruang.

9


Geometri Bentuk geometri murni seperti yang ditunjukkan pada Panthenon menurut Ando adalah rangka dasar dari keberadaan arsitektur. Geometri dapat berupa suatu volume seperti platonik solid, namun seringkali berupa rangka tiga dimensi, yang terakhir ini di rasakan oleh Ando sebagai satu bentuk geometri yang paling murni. Suatu bentuk geometri berperan untuk menampakkan logika alam yang tak tampak. Bentuk geometri adalah suatu bentuk arsitektur, dengan menampilkan bentuk geometri pada alam melalui abstraksi, suatu kesadaran akan alam ditampakkan. Jadi geometri sebagai bagian arsitektur ditampilkan untuk menyadarkan manusia akan alam sekitarnya.

Abstrak dan Representatif Suatu bangunan hendaknya representatif dengan kondisi lingkungan di sekitarnya meskipun dari luar lebih tampak abstrak. (Ando, 1995) Tadao Ando berusaha mengintegrasikan antara representatif dan abstrak, dimana dari luar karyanya tampak berupa abstraksi geometris, sedangkan dalamnya lebih representatif dan menyimpan berbagai hal spesifik yang terkait dengan fungsi bangunan dan aktivitas di dalamnya. Abstrak di sini merupakan suatu bentuk estetika yang didasarkan pada kejelasan logika dan transparansi konsep. Sedangkan representatif adalah sesuatu yang berkaitan dengan sejarah, budaya, iklim, topografi, kemasyarakatan dan kondisi kehidupan.

10


Simetri dan Asimetri “Semua denah bangunan awalku adalah simetris, seiring dengan berjalannya waktu, kesimetrisan dari denah – denah tersebut berangsur – angsur melemah”. (Ando, 1995). Pada karya awalnya Ando cenderung menerapkan kesimetrisan tetapi selanjutnya ia beralih pada sesuatu yang sifatnya asimetris. Ando merasa sesuatu yang kompleks dalam penataan yang sederhana akan lebih efektif dan menjadikannya suatu karya yang menarik (Ando, 1995). Dalam karyanya, Tadao Ando berusaha mengelabui anggapan orang yang mengalami ruangnya. Apa yang tampak sederhana, simbolis, atau simetris dari bagian luar namun sebenarnya kompleks di dalamnya.

Minimalis Suatu ketiadaan ornamen diciptakan dalam ruang sebagai upaya menyadarkan manusia akan apa yang di dapat dari suatu ketiadaan ornamen tersebut (Ando, 1995). Ando membatasi seminimal mungkin material yang digunakan, menyederhanakan ekspresi sampai batas maksimal, menghindari segala bentuk yang sifatnya non esensial dan mengutamakan jalinan proses dalam ruang terutama bagi kebutuhan manusia.

11


Gambar dan teknologi Gambar berarti suatu komunikasi diantara manusia yang menyangkut arsitektur. Maksud dari seorang desainer dapat dilihat dari gambarnya, di mana tanpa itu arsitektur tidak akan terwujud. Metode konvensional dalam menggambar adalah proyeksi ruang arsitektur 3 dimensi ke dalam 2 dimensi. Akan tetapi saat ini metode tersebut kurang tepat terutama sejak ditemukannya hubungan antar tiap rencana yang tidak dapat dipahami secara penuh dengan penggambaran 2 dimensi. Ando mencoba menggabungkan secara singkat dan mengekspresikan karyanya dalam satu gambar. Secara serentak menyajikan potongan, perspektif, aksonometri dan kadang kala memasukkan rencana gambar dalam skala berbeda untuk menyatakan detail (Ando, 1995). Setiap bagian dari ruang arsitektur hanya dapat dipahami ketika metode penggambaran yang memiliki kualitas tiga dimensi dikombiasikan untuk mendapat pemahaman menyeluruh. Berkaitan dengan penggunaan teknologi, Tadao Ando tidak menyangkal bantuan kreativitas yang diberikan oleh komputer. Arsitek hendaknya tidak hanya bergantung pada komputer, tetapi ia harus fleksibel. Teknologi adalah bagian dari pengetahuan yang mana hendaknya bukan kita dikuasai teknologi tetapi kitalah yang menguasai teknologi.

s

12


Konsep yang telah diciptakan oleh Tadao Ando tersebut telah membuat dampak yang sangat signifikan untuk dunia arsitektur secara global. Konsep Ando tersebut telah banyak di praktikan dalam masa ini. Sebagai orang menyukai hunian ataupun bangunan yang tampak sederhana namun memilik fungsi dan keindahan serta makna filosofis di dalam nya. Konsep Tadao Ando jugaa memberikan suatu gerakan yang baru bahwasannya di zaman modern ini penting untuk menciptakan suatu keterkaitan antara bangunan dengan alam sekitar tempat bangunan berdiri Tadao Ando juga berhasil mewujudkan suatu gerakan baru yaitu membangun sebuah karya arsitektur yang memanfaatkan lahan yang minim, karenanya pada masa ini semakin berkurang nya tanah sebagai tempat untuk bangunan.

13


The Church of Light


Church of Light

S

14


15


16


17


AZUMA HOUSE


AZUMA HOUSE Keistimewaan Azuma House di Sumiyoshi, juga dikenal sebagai Row House, adalah salah satu karya arsitek otodidak pertama, Tadao Ando. Dia membagi dalam tiga ruang yang dikhususkan untuk kehidupan sehari-hari, terdiri dari geometri yang keras, dengan penyisipan ruang abstrak yang didedikasikan untuk permainan angin dan cahaya. Tujuannya adalah untuk menantang kelembaman yang telah menyerbu kehidupan kita sehari-hari. Ando, yang melihat dirinya sebagai arsitek pejuang, mengembangkan serangkaian proposal berani untuk rumah-rumah kecil. Di antara mereka, Azuma House di Sumiyoshi adalah pencapaiannya yang paling membanggakan.

18


Azuma House/ Row House Lokasi: Sumiyoshi, Osaka, Jepang

Sejarah Singkat Rumah Azuma dapat ditemukan di "shitumachi" (kota bawah) Osaka. Di tengah-tengah lingkungan kelas pekerja yang penuh dengan suara-suara kehidupan sehari-hari, rumah itu berdiri seperti dinding yang sunyi. Meskipun daerah di mana ia ditempatkan bukan salah satu daerah kota yang paling kacau, ada perbedaan yang jelas antara "kotak beton" ini dan lingkungan sekitarnya. Dikenal sebagai distrik "Jauh di selatan" Osaka, daerah ini adalah tempat Ando memulai karirnya sebagai seorang arsitek. Sejak akhir 1960-an hingga awal 1970-an, sang arsitek membenamkan dirinya dalam perjuangan untuk menciptakan ruang hidup yang luas di ruang sempit. Itu adalah perjuangan untuk membangun identitasnya sebagai seorang arsitek sambil berjuang dengan komponenkomponen kompleks: tradisi dan modernitas; keinginan dan anggaran terbatas kliennya; tuntutan kehidupan sehari-hari; dan tuntutan estetika di kota yang masih mempertahankan tradisi Asia yang kuat.

19


Fungsi Dulu pada awal pembangunan selesai tempat ini diperuntukkan untuk hunian yang memiliki makna filosofis yang baru yang diperkenalkan oleh Tadao Ando hingga ia mendapat penghargaan dari institute arsitek Jepang pada tahun 1979.

Sekitar tahun 2000-an tempat ini beralih fungsi menjadi lokasi Study Tour untuk orang- orang yang ingin belajar mengenai gaya arsitektur Tadao Ando atau hanya sekedar melihat- lihat keunikan bangunan ini yang berbeda dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

20


Lokasi

Terletak di Sumiyoshi, sebuah distrik di pusat Osaka, Jepang, menggantikan salah satu rumah kayu tradisional di daerah tersebut. Terletak di tengah-tengah tiga rumah bertingkat yang sebelumnya dibangun. Ruang Fasad yang keras, yang satu-satunya hiasan adalah penampilan beton yang terbuka (detail yang akan menjadi tanda tangan karya Ando) menghadirkan komposisi yang simetris aksial dengan pintu masuk di tengahnya. Hanya ada dua bentuk persegi panjang yang digunakan oleh arsitek dalam ketinggiannya: garis besar umum bangunan dan pintu masuk. Totalitas ruang keras telah dibagi secara longitudinal dalam tiga bagian: dua interior, ruang tertutup dengan ukuran yang sama yang berisi ruang tamu, dapur dan kamar mandi di lantai bawah dan kamar tidur dan belajar di lantai atas, sekaligus dipisahkan dan disatukan oleh teras terbuka. Partisi tiga arah ini diterapkan pada bangunan secara keseluruhan dan menggemakan pola the long-short-long pattern of the façade, yaitu: wall-entranceway-wall.

21


Kamar Tidur

Di setiap kamar tidur ada empat permukaan beton terbuka. Salah satunya adalah lempengan lantai yang, meskipun tertutup kayu sebagai isolasi, memungkinkan konduksi energi panas melalui empat dinding lainnya dan langitlangit. Dinding keempat adalah panel kaca dari lantai ke langit-langit, dengan pintu yang juga terbuat dari kaca dan bingkai logam.

22


Konsep Azuma House mengembangkan tema desain, tetapi juga tema sosial. Tadao Ando menghadiahkan sebuah kotak semen di tengah deretan rumah-rumah kayu bobrok, di mana terdapat massa di daerah-daerah pusat Osaka, dan menciptakan ruang hidup yang sangat mandiri di dalam kotak itu. Menjamin privasi individu (sesuatu yang tidak disediakan oleh rumah tradisional) dan menciptakan ruang hunian yang memungkinkan untuk pengembangan individu modern. Ini adalah ekspresi dari kepercayaan yang dimiliki Ando, bahwa rumah itu adalah konstruksi yang dapat mengubah masyarakat. Perlakuan yang diberikan Ando kepada alam di kota adalah hal lain yang membedakan karyanya. Yakin bahwa hubungan antara itu dan manusia adalah hal yang mendasar bagi yang terakhir, ia memasukkan ke dalam konstruksi cara hidup di mana penduduk akan berpartisipasi di alam. Di musim dingin dengan cuaca dingin dan hujan, atau di musim panas, penghuni rumah harus pergi ke luar, karena mereka harus melintasi teras yang tidak tertutup untuk mengakses dapur dan kamar mandi, merasakan angin atau hujan di wajah Anda atau bisa menatap ke arah langit. Teras terbuka adalah "oasis" di tengah hiruk pikuk kota; tempat bersentuhan dengan alam di dalam rumah, yang memungkinkan masuknya cahaya, udara, hujan, dingin atau panas, untuk menyaksikan awan berlalu atau menatap matahari; sebuah jendela yang memungkinkan anda untuk hidup bersama dengan alam.

23


Pembahasan Faktor yang membuat teras ini begitu unik adalah bahwa tidak ada cara untuk menyeberang ke kedua sisi rumah tanpa pergi ke luar; tanpa bersentuhan dengan alam. Di hadapan siapa pun yang melihat ini sebagai ketidaknyamanan dan bukan manfaat dari ruang ini, Tadao Ando membela desainnya dengan kata-kata ini: “... Saat ini, aku menganggap desain hunian sebagai penciptaan ruang tempat orang bisa hidup seperti yang mereka inginkan. Jika mereka merasa kedinginan, mereka bisa memakai pakaian lain. Jika mereka merasa hangat, mereka bisa melepas pakaian. Yang penting adalah ruang, bukan mekanisme untuk mengontrol suhu, tetapi sesuatu yang didefinisikan dan menerima kehidupan manusia ... Tidak peduli bagaimana masyarakat maju menjadi, secara kelembagaan atau teknologi, sebuah rumah di mana alam dapat dirasakan mewakili bagi saya lingkungan yang ideal di mana untuk hidup ... " Melintasi pintu masuk, Anda berbelok ke kanan untuk mengakses ruang tamu, dari ruang tamu ke teras tempat Anda berbelok lagi untuk mencapai tangga yang membawa Anda ke lantai atas atau lurus ke depan untuk tiba di dapur dan kamar mandi. Tata letak sirkulasi yang kompleks mengubah geometri sederhana menjadi pengalaman spasial yang kaya. Kemajuan ini adalah teknik untuk mengubah, melalui pengalaman, bentuk geometris dingin menjadi ruang hidup, dan merupakan dasar bagi arsitektur Ando. Perlakuan arsitek terhadap alam di dalam kota adalah faktor lain yang membedakan karyanya.

24


Di lantai dasar terletak ruang tamu, dapur dan kamar mandi, dipisahkan oleh teras eksternal yang merupakan titik fokus kehidupan keluarga, dan tangga yang mengarah ke lantai atas. Di puncak tangga, Anda dihadapkan dengan kamar tidur dan ruang belajar, disatukan oleh sebuah koridor. Pusat, ruang terbuka adalah satu-satunya sumber cahaya alami di seluruh rumah.

Teras, yang bertindak sebagai poros kehidupan sehari-hari rumah memisahkan ruang tamu, di satu ujung lantai dasar, dari dapur-ruang makan dan kamar mandi, terletak di ujung lainnya. Di lantai atas, studio menghadap kamar tidur utama, yang terletak di sisi lain halaman tengah dan dicapai oleh koridor. Bangunan ini menyajikan fasad buta ke jalan. Kehadiran pintu menunjukkan penggunaan kotak ini.

25


Material Bahan yang digunakan dalam konstruksi ini memiliki efek psikologis pada pengamat, justru karena tidak adanya dekorasi mengundang empati yang luar biasa. Itulah alasan mengapa dikatakan bahwa bangunan Tadao Ando adalah ekspresi maksimal dari rasa keindahan Jepang. "Tempat ketiadaan" adalah sifat dari budaya Jepang. Beton bertulang yang diekspos digunakan untuk rumah ini disajikan sebagai satu-satunya elemen struktural hias, baik di penutup eksterior dan dinding interior, disertai dengan beberapa dinding kaca yang melihat ke teras dan beberapa selesai kayu.

26


SITE PLAN

DENAH LT. 1

DENAH LT.2

27


Section B

Section C

28


TAMPAK SAMPING

FRONT

REAR

29


Cahaya masuk ke bagian tengah bangunan

Perspektif Potongan

30


Foto Bangunan

by

31


Sketch Manual oleh : Yordy Christian

32


4 x 4 House


33


34


35


36


37


S

38


Sketch Manual oleh: Theophilus Reynold

39


Church on the Water


Church on the Water

Identitas Bangunan Church on The Water berlokasi di dekat Tomamu dataran pedalaman provinsi Hokaido, Jepang Utara. Gereja ini mempunyai rancangan yang terdiri dari 2 bidang persegi beda ukuran yang saling tumpang-tindih (overlapping). Bangunan ini menghadap ke arah sebuah danau dangkal buatan yang dirancang dari pengalihan aliran air terdekat. Bangunan terbuka, dinding beralur denah “L” memanjang dari satu sisi danau dan melingkupi sekeliling belakang gereja. Lembah yang landai seputar danau naik sepanjang sisi dinding menuju puncak yang bervolume paling kecil, yang tertutup kaca berupa ruang terbuka. Ruang terbuka “open sky” dengan kaca ini berpola 4 yang membentuk formasi silang, transformasi lengan yang hampir bersentuhan. Dari area ini pengunjung turun ke anak tangga gelap menuju ke dalam area bagian belakang kapel. Dinding di belakang altar sepenuhnya tertutup kaca, menyediakan pemandangan danau, dimana salib besar terlihat muncul dari permukaan air. Dinding ini dapat dibuka ke sisi dinding yang lain, sehingga interior gereja langsung terbuka berhubungan dengan lingkungan sekitar.

40


Analisis Bangunan Church on the Water Sangat penting untuk menyoroti kapasitas Tadao Ando dalam menyerap berbagai ideologi dan mengekspresikannya pada proyek-proyeknya. Hubungan dengan alam disorot sebagai konsep utama dari karya-karya arsitekturnya.

Konsep Bangunan Diselimuti dalam estetika tanpa ornamen, banyak karya Tadao Ando mendasarkan nilai pada hubungan bangunan dengan alam. Dalam pengertian ini, Church on the Water adalah salah satu proyeknya yang paling sukses karena menggunakan alam sebagai elemen implisit dari desain. Di dalamnya, Ando berhasil menciptakan mikrokosmos di mana ia menggabungkan konsep-konsep yang berkaitan dengan yang sakral dan yang sekuler, yang artifisial dan yang alami, yang tersembunyi dan yang terbuka, yang tak terbatas dan yang kosong, dengan cara yang sederhana namun cerdik.

Aspek yang paling penting adalah bahwa Ando telah menggantikan dinding depan kuil, di mana secara tradisional akan ada gambar ilahi dari signifikansi keagamaan tertentu, dengan representasi yang lebih jelas dan fasih dari Sang Pencipta: alam itu sendiri. Dengan cara ini, ia menciptakan pemandangan yang hidup, beraneka warna dan selalu berubah, yang berubah dari nada sepia musim gugur ke warna musim dingin yang kabur; dari mekar kemerahan musim semi ke kehijauan musim panas.

41


Material Bahan yang digunakan adalah beton ekspos dan kaca. Lantai ditutupi dengan lempengan granit hitam.

42


Ruang Arsitektur Ando didasarkan pada tatanan geometris yang jelas. Komposisi Church on the Water didasarkan pada persimpangan dua volume (sebuah prisma dengan dasar persegi 15 meter di setiap sisi dan kubus 10 meter di setiap sisi) yang berbagi sudut di area seluas 5 meter. Kompleks ini dipisahkan dari hotel dengan dua dinding dalam bentuk “L” 39 meter dan 75 meter, yang masing-masing terletak di Timur dan Selatan. Ini memungkinkan pengguna untuk menemukan gereja dengan berjalan memutarnya dan masuk di ujung utara. Kolam di depan gereja adalah persegi panjang 45 kali 90 meter, dibatasi oleh empat platform 15 meter yang membentuk selungkup virtual: plaza akuatik yang terlihat dengan sempurna yang menghubungkan gereja dengan alam. Pada saat yang sama, ruang kapel meluas ke luar, mempertahankan hubungan visual dan simbolis dengan salib logam yang berada di tengah kolam. Salib dari bagian luar gereja semakin meningkatkan dampak visualnya. Dengan melewati dinding berbentuk L, pengunjung naik dan turun tangga kecil mengelilingi ruang hingga sampai pada ruang yang terdapat empat salib. Persilangan mendefinisikan kubus transparan yang dimaksudkan sebagai ruang ilahi yang tersebar ke titik-titik kardinal. Ruang di dalam persilangan adalah kotak kecil dengan atap kaca dan bangku-bangku yang disusun di sekelilingnya. Salib setebal 50 cm dan disusun sedemikian rupa sehingga simpul luarnya dipisahkan hampir 5 cm, menambah dramatisasi komposisi. Dalam referensi yang lebih halus ke bentuk aslinya, salib ditempatkan di dalam kubus transparan; struktur logam ditutupi dengan kaca laminasi.

43


Di sebelah kapel ada serambi beton setinggi 6,2 meter, yang menopang balok sepanjang 15,9 meter. Serambi ini secara simbolis menguatkan gagasan peralihan profan ke yang sakral, sementara secara fungsional, serambi itu menampung layar geser yang terletak di antara gereja dan kolam. Dengan cara ini, ketika cuaca memungkinkan, Anda dapat menarik layar ke samping, memaksimalkan hubungan intim antara kapel dan sekitarnya. Untuk menghindari gangguan kontinuitas permukaan air, rel layar geser sedikit terendam, membuatnya tidak terlihat dari kejauhan.

Di sudut kapel, bersebelahan dengan tangga setengah lingkaran dan tersembunyi di bawah kubus cahaya, ada tiga ruang tunggu serta layanan kebersihan, ditempatkan di sekitar ruang kaca silinder yang menerima pencahayaan melalui empat permukaan kaca. Pada bagian dalam kapel, lima baris bangku kayu diletakkan berpasangan di setiap sisi ruangan dengan desain yang sangat sederhana.

Dinding kapel berisi sejumlah fenestrasi yang menyediakan sumber cahaya membuat di samping kisi beton terbuka, yang merupakan khas dari konstruksi Ando.

44


SIMPULAN “Church on The Water” karya Tadao Ando: • Ruang ibadah komunitas Kristen yang sederhana, polos, jujur. • Ruang ibadah yang berfilosofi menggunakan media alam, yaitu cahaya diafan, dan air kehidupan. • Ruang ibadah yang berpola spasial tersamar. • Ruang ibadah yang berstruktur gaya posmodern (terdiri dari paduan gaya modern, minimalis, dan art nouveau). Simpulan ini sesuai dengan karakter arsitektur Jepang yang penuh dengan kesederhanaan, kepolosan, kelurusan, dan ketenangan batin. Jiwa Jepang tradisional yang mencari keheningan dan ketenangan dalam perasaan yang bersemadi.

45


Site Plan

Sketsa Denah

46


s

Tampak Depan

Tampak Kanan

47


Potongan 2

Floor Plan

48


a

Foto Bangunan

49


50


Sketch Manual oleh : Michael

51


http://www.tadao-ando.com/

52


“I believe that the way people live can be directed a little by architecture”. - Tadao Ando


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.