buku part 1

Page 1

Surabaya

dalam BatikKu

Kumpulan Formula dan Motif Batik Surabaya untuk Dewasa Awal

Yosy Zahra

copyright

c

2011



Zahra, Yosy Yosy Zahra : Surabaya dalam Batikku / Pengarang, Yosy Zahra. -- Jakarta : Gaya Favorit Press, 2011. 100 hlm. : ilus. : 21 x 27 cm. ISBN 340-71-00-064 1. Surabaya dalam batikku. I.Judul 746.662

Konsultan Desain Baroto Tavip Sabar Rahmatsyam Lakoro Kartika Raditya Eka Riset dan Konsep Yosy Zahra Amanda Asyhar Foto Landung Subarkah Resha Purnama Sari Halim Firman Nurcahyo

Penerbit PT Gaya Favorit Press Jl. H.R. Rasuna Said kav B 32-33 Jakarta 12910 - Indonesia

Illustrator Yosy Zahra Rahadyo Widiastomo Mytha Adinata Harlan

Percetakan Premier Digital Offset

Perancang Grafis Widya Rukmi Kusuma

Dicetak di Surabaya, Indonesia SBI - IT - 0003 - 1

Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang menggunakan isi buku ini tanpa ijin tertulis dari pemegang hak cipta, baik untuk keperluan duplikasi, reproduksi, rekaman, dengan cara elektronik, mekanik, fotokopi dan lainnya. All right reserved No part of this publication may be reproduced, stored in retrieval system, or transmitted by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior permission of the copyrights holder.


Rek ayo rek Mlaku-mlaku nyang Tunjungan Rek ayo rek Rame-rame bebarengan Cak ayo cak Sopo gelem melu aku Cak ayo cak Golek kenalan cah ayu Ngalor ngidul liwat toko ngumbah moto Masiyo mung nyenggal-nyenggol ati lego Sopo ngerti nasib awak lagi mujur Kenal anake sing dodol rujak cingur Jo dipikir kon podo gak duwe sangu Jo dipikir angger podo gelem mlaku Mangan tahu jo dicampur nganggo timun Malem minggu gak apik digowo nglamun Sopo ngerti nasib awak lagi mujur Kenal anake sing dodol rujak cingur Jo dipikir kon podo gak duwe sangu Jo dipikir angger podo gelem mlaku Mangan tahu jo dicampur nganggo timun Malem minggu gak apik digowo nglamun


Untuk pengabdian para pembatik di negri ini dan arek-arek Suroboyo


Daftar Isi

Prakata

.i

Sekilas Tentang Batik

.3

>> Kilasan mengenai batik dan perkembangannya

Perkembangan Batik di Indonesia

.6

>> Penyebarannya dan beberapa jenis batik

Cara Membatik

.11

>> Penjelasan mengenai proses yang dilakukan untuk membuat batik

Ikon Kota Surabaya

.15

>> Mengangkat ikon Surabaya dan menerapkan dalam formula batik

Cara Menggunakan Formula

.17

>> Aturan dalam membuat formula motif batik Surabaya untuk dewasa awal

Formula Motif Batik Bambu Runcing

.23

Formula Motif Pantai Ria Kenjeran

.39

Formula Motif Semanggi Suroboyo

.53

Formula Motif Tugu Pahlawan

.69

Formula Motif Ludruk Surabaya

.85

Formula Motif Bangunan Bersejarah Surabaya

.101

Batik Surabaya dalam Fashion

.118

Tentang Penulis

.129

Ucapan Terima Kasih

.130

Daftar Pustaka


Surabaya dalam BatikKu

.01

Kumpulan Formula dan Motif

Sekilas pemahaman tentang

Batik Surabaya untuk dewasa

Batik dan ulasan mengenai

awal

sejarahnya

Prakata Membatik erat kaitannya dengan tata nilai sosial yang berlaku

Terdapat sejuta kisah dan peristiwa di dalamnya. Sebuah kota

turun menurun dalam kehidupan masyarakat pendukung

adalah suatu wadah kehidupan yang harus diapresiasi sebagai

tradisi seni kerajinan batik itu sendiri, baik antara pengguna

persetambatan budaya warganya. Lahirnya buku Surabaya

maupun pemakainya. Setiap orang dapat memiliki dan

dalam Batikku ini merupakan wujud penghargaan dan

membuat suatu karya batik, namun nilai-nilai yang terkandung

pengabdian dari sebuah perjalanan panjang kota Surabaya yang

di dalamnya adalah milik bangsa ini secara bersama. Begitu

disuguhkan melalui ikon-ikon kota dalam sebuah batik dengan

juga dengan kewajiban kita sebagai penerus bangsa untuk

segala kecintaannya.

m e le s t a r i k a n ke b u d a y a a n y a n g t e l a h h i d u p s e j a k dulu.Surabaya sendiri merupakan sebuah kota tua yang memiliki berbagai macam peninggalan.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Ikon Kebanggan Arek Suroboyo Patung Suro dan Boyo


Surabaya dalam BatikKu

.03

Kumpulan Formula dan Motif

Berikut merupakan kilasan

Batik Surabaya untuk dewasa

mengenai batik dan

awal

perkembangannya serta bagaimana batik itu sendiri hadir dibenak masyarakat

Sekilas Tentang Batik Budaya merupakan hasil dari buah pemikiran orang terdahulu

Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara di dunia

yang bisa menjadi suatu identitas, pemahaman, gaya hidup

yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar

serta pola pikir suatu bangsa. Segala sesuatu yang terdapat

di hampir semua aspek kehidupan, mulai dari tari-tarian, alat

dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

musik tradisional, adat istiadat, pakaian adat hingga bangunan

oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan merupakan

arsitektural yang berupa rumah adat di tiap-tiap provinsi yang

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

ada di Indonesia.

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

.04

Bicara mengenai kebudayaan, bangsa kita sudah tak asing lagi dengan yang namanya Batik. Kebudayaan ini merupakan kebudayaan luhur turun-temurun dengan segala kearifan dan keindahan serta simbol-simbol yang terkandung di dalamnya. Batik merupakan kain panjang bermotif, yang penggunaannya tergantung pada daerah asal pembuatannya. Kain batik ini sendiri tersebar di seluruh penjuru tanah

Batik dipakai oleh berbagai macam usia dan keperluan

air dan memiliki motif yang berbeda pada tiap daerah. Sudah sejak lama batik kita banggakan sebagai warisan budaya bangsa. Kebanggaan semakin membuncah setelah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) resmi mengakui batik sebagai warisan dunia tak benda (intangible) yang berasal dari Indonesia, Oktober 2009 silam. Sejak itu kain batik semakin popular dan kian marak digunakan masyarakat dari segala lapisan sebagai bahan pakaian resmi maupun busana sehari-hari.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

.05

Pengumuman yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi DKI Jakarta

Pengakuan dari UNESCO ini tidaklah bersifat selamanya. Jika batik sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia ini tidak mampu dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sendiri, maka status pengakuan ini akan berakhir. Maka dengan adanya pengakuan dunia ini, maka sudah layaklah Batik untuk dijaga, dibudayakan, dilestarikan dan dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

Perkembangan

Berikut merupakan kilasan

Batik di Indonesia

mengenai batik dan perkembangannya serta bagaimana batik itu sendiri hadir dibenak masyarakat Indonesia

Batik pun mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman. Mulai dari perkembangan motif, makna, proses pembuatan, hingga penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Batik dapat diartikan sebagai suatu teknik penutupan bagian-bagian tertentu pada kain untuk memperoleh gambar atau hiasan yang berwarna setelah melalui prose's yang dinamakan pencelupan. Batik sebagai kekayaan budaya Nusantara telah mengalami perjalanan histories yang memuat perkembangan batik dalam rangkaian perubahn jaman. Dalam perkembangan dan penyebarannya, terjadi prose's saling mempengaruhi antara batik dari berbagai daerah yang hasilnya akan nampak pada karakter perkembangan motifnya.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011

.06


Surabaya dalam BatikKu

.07

Euforia Batik pun menjadi tampak sangat jelas di masyarakat.

Selain munculnya pengrajin, terdapat pula beberapa tempat

Sekolah mewajibkan siswa-siswinya memakai seragam Batik

yang dijadikan untuk membuat batik. Contohnya adalah

di hari tertentu. Karyawan bank, pegawai negeri, penyiar

kawasan Tambak Dukuh yang beberapa saat lalu dipatenkan

televisi, hingga instansi-instansi swasta pun memakai Batik.

sebagai sentra pembuatan Batik di Surabaya. Kemudian juga

Peminat batik sendiri kini bukan hanya orang tua, melainkan

muncul batik Mangrove dengan pengrajinnya yang berasal dari

mulai merambah ke pemuda pemudinya. Batik yang dulu

kawasan Kedung Asem.

dipakai sebagai pakaian resmi, kini dipakai juga di saat santai.

Dewasa ini, sudah ada 3 batik yang memproklamirkan dirinya

Batik Surabaya

sebagai Batik khas Surabaya, yaitu Batik Suroboyo, Batik Sawunggaling dan Batik Mangrove. Komposisi Sejak tahun

Surabaya merupakan kota yang sedang membranding kotanya dengan kota industri kreatif dan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satunya di bidang Batik. Semenjak diproklamirkannya Hari Batik Nasional Indonesia dan pengakuan UNESCO, batik Indonesia sebagai Masterpieces of

2006, seperti kota-kota lainnya, setiap tahun Surabaya mengalami peningkatan jumlah pengrajin-pengrajin usaha kecil menengah (UKM) yang berada di bawah naungan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

the Oral and Intangiable Heritage of Humanity pada tanggal 2 Oktober 2009 tersebut, banyak pengrajin-pengrajin batik dari Surabaya yang tampil dengan karyanya.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

Perkembangan

Berikut merupakan kilasan

Batik di Indonesia

mengenai batik dan

.08

perkembangannya serta bagaimana batik itu sendiri hadir dibenak masyarakat Indonesia

Jumlah pameran yang diadakan setiap tahunnya juga

Hal ini disebabkan karena motif Batik Surabaya beragam, akan

bertambah sebagai dampak dari bertambahnya pengrajin UKM,

tetapi belum dapat mempresentasikan ciri khas Surabaya yang

yang di dalamnya termasuk pengrajin batik. Terlebih dengan

dikenal oleh masyarakat. Selain itu, melihat dari batik-batik

adanya pengakuan dari UNESCO terhadap batik Indonesia.

yang ada, masih belum ada treatment gaya gambar motif yang berbeda antara batik untuk anak-anak, remaja, kekinian dan

Sejak DEKRANASDA berdri pada tahun 2006 lalu, telah tercatat sebanyak 10 pengrajin batik Surabaya. Salah satu contoh batik Surabaya adalah Batik Dewi Saraswati yang dimiliki oleh ibu Putu Sulistyani. Dibalik maraknya Batik Surabaya yang diproduksikan, tidak banyak masyarakat Surabaya yang mengetahui keberadaannya. Masyarakat hanya mengetahui

dewasa. Hal-hal inilah yang membuat penulis untuk membuat buku tentang formula dan motif batik dengan menggunakan ikon dari kota Surabaya , yang nantinya batik ini akan dibagi menurut target segmennya, yaitu dewasa awal berusia 19 - 24 tahun.

macam-macam Batik selain Batik Surabaya, seperti Batik Jogja, Batik Solo, Batik Pekalongan, Batik Madura dan lainlainnya.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

.09

B e rd a s a r k a n p e n e l i t i a n ya n g dilakukan penulis, dalam proses pembuatan formula dan motif batik Surabaya ini akan dipadupadankan motif kontemporer dengan motif acuan yang sudah ada sebelumnya. Motif acuan yang dipakai akan diambil dari dua jenis batik, yaitu batik Pedalama dan Batik Pesisir.

Batik Parang Klithik Ceplok nitik

Batik Pedalaman Batik pedalaman merupakan batik klasik yang diciptakan dengan mematuhi pakem-pakem kerajaan, yang bahkan dalam proses pembuatannya seringkali dilakukan oleh putri-putri ningrat sendiri pada waktu senggang. Batik ini menampilkan motif-motif yang melambangkan status sosial atau kasta pada pemakainya. Warna, motif dan ragam hias sudah ditentukan dengan kaidah yang ditentukan oleh penguasa. Jarang atau bahkan tidak ada warna-warna yang menonjol atau warna-warni, semuanya tersirat alam warnawarna cokelat(soga), biru (indigo), hitam dan kuning gading. UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011

Batik Lereng Limar Seling Kawung


Surabaya dalam BatikKu

Perkembangan

Berikut merupakan kilasan

Batik di Indonesia

mengenai batik dan

.10

perkembangannya serta bagaimana batik itu sendiri hadir dibenak masyarakat Indonesia

Batik Pesisir Batik Pesisir hadir dari perbauran budaya dari pedagang asing yang awalnya dipicu oleh daya tarik Pulau Jawa sebagai sumber rempah dan hasil bumi yang berlimpah, akan tetapi daya tarik kesenianlah yang membuat pedagang asing tersebut

Batik Muk Li Cu

menetap. Sejak saat itu merebaklah berbagai kota Bandar yang masih bertahan hingga kini, seperti Indramayu, cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, Rembang dan Tuban. Pedagang asing yang menetap tersebut membuat banyak batik untuk pasar asing dengan motif yang terpengaruh oleh gaya Eropa, Tiongkok dan India. Dari pembuatan tersebut, lahirlah warna-warna baru (warna cerah selain warna soga) ke dalam rancangannya.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011

Batik Tambal Kitiran Lasem


Surabaya dalam BatikKu

.11

Cara Membatik

Cara Membatik

Berikut merupakan penjelasan mengenai proses yang dilakukan untuk membuat batik, dari mulai sketsa pada kain, hingga menjadi selembar kain batik dengan segala keindahannya.

Batik tulis merupakan sebuah karya seni dari hati, yang dilukis

Alat yang digunakan untuk membuat batik adalah canting, terbuat

dalam sebuah kain menggunakan canting. Goresan-goresan

darilogam dengan tangkai yang terbuat dari bamboo atau kayu.

dalam sebuah batik menyiratkan maknanya sendiri, memukau

Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat batik adalah

hati kita dengan ketulusan dan kearifan yang tersimpan di

malam atau lilin. Untuk komposisi malam, berbeda dari tiap

dalamnya.

tempat. Bahan-bahan pembuatan malam antara lain

Nenek moyang kita telah mewariskan bahan dan cara

gondorukem, microwax, lemak binatang, lilin kote, paraffin, mata

menciptakan sebuah keindahan melalui sebuah batik dengan

kucing, dan lilin gladangan.

menggunakan bahan alam di sekitarnya, yang diproses melalui beberapa tahap sebelum menjadi sehelai kain batik nan indah.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

.12

Ketel

Nglowong

Ketel merupakan proses mencuci kain batik dengan

Nglowong merupakan pelekatan lilin(malam) pertama kalinnya

menggunakan merang atau minyak kacang sebelum dibuat

pada kain dengan menggunakan canting atau cap. Nglowong yang

menjadi batik. Hal ini dilakukan untuk membuat permukaan kain

dilakukan pada satu sisi kain disebut ĂŹngengrengĂŽ.

menjadi licin, melemaskan bahan dan merapatkan benangnya.

Nembak

Ada juga di beberapa tempat yang menggunakan caraĂŽkemplongĂŽ

Pelekatan malam tahap kedua pada kain untuk mempertegas

yaitu melemaskan kain dengan memukul-mukulnya dengan palu

warna-warna yang tertutup setelah pencelupan berikut. Malam

kayu sampai licin dan halus.

yang digunakan untuk nembok biasanya lebih kuat melekat pada

Nyoret

kain.

Ketel Pada corak-corak batik tertentu, dibutuhkan nyoret sebelum dilekatkan malam pada kainnya. Nyoret merupakan proses penggambaran pola pada kain dengan menggunakan pensil.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

.13

Cara Membatik

Gambar di bawah merupakan contoh dalam proses pembuatan batik, yaitu ngerok atau ngelorod(kiri).

Medel Tahap dimana pencelupan warna pertama kali dilakukan pada kain. Pada pembuatan kain batik pedalaman, medel merupakan pemberian warna biru tua sebagai latar dan pemberi bentuk luar pada pola, sedangkan pada batik modern, warna apapun dapat digunakan dalam medel karena batik modern tidak menggunakan aturan tradisi atau pakem dalam pewarnaannya.

Ngerok / Ngelorod Tahap dimana malam(lilin) dirontokkan dengan menggunakan ĂŹcawukĂŽ (pisau tumpul), sikat, atau alat kerik lainnya.cara lain yang digunakan untuk melepaskan malam yaitu dengan merebus kain dinamakan nglorod.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Surabaya dalam BatikKu

.14

Mbironi Pelekatan malam tahap ketiga untuk menutupbagian-bagian tertentu yang diharapkan tetap berwarna gelap dan sekaligus untuk memertegas motif.

Nyolet Nyolet adalah pembubuhan warna pada bagian-bagian kain yang sudah digambari dengan menggunakan kuas. Tujuannya memberi efek warna warni pada kain atau untuk menonjolkanmotif-motif tertentu.

Nyoga Nyoga merupakan pencelupan tahap kedua dengan menggunakan tanaman keras yang kulit batangnya menghasilkan warna cokelat yang khas batik pedalaman.

UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.